Download - 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
1/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
PENDAHULUAN
Bola Mata terdiri atas dinding bola mata dan isi bola mata,dimana dinding bola
mata terdiri atas sclera dan kornea sedangkan isi bola mata terdiri atas lensa,uvea,badan
kaca dan retina.Uvea merupakan lapisan dinding kedua dari bola mata setelah sclera dantenon.Uvea merupakan jaringan lunak,terdiri dari iris,badan siliar dan koroid.7
Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris,korpus siliaris,dan koroid) dengan
berbagai penyebabnya.Struktur yang berdekatan dengan jaringan uvea yang mengalami
inflamasi biasanya juga ikut mengalami inflamasi.Peradangan pada uvea dapat hanya
mengenai bagian depan jaringan uvea atau iris yang disebut iritis. Bila mengenai badan
tengah disebut siklitis.Iritis dengan siklitis disebut iridosiklitis atau disebut juga dengan
uveitis anterior dan merupakan bentuk uveitis tersering. Dan bila mengenai lapisan
koroid disebut uveitis posterior atau koroiditis.1,2
Uveitis umumnya unilateral,biasanya terjadi pada dewasa muda dan usia
pertengahan. Ditandai adanya riwayat sakit,fotofobia,dan penglihatan yang kabur,mata
merah (merah sirkumneal) tanpa tahi mata purulen dan pupil kecil atau
ireguler.Berdasarkan reaksi radang, uveitis anterior dibedakan tipe granulomatosa dan
non granulomatosa. Penyebab uveitis anterior dapat bersifat eksogen dan endogen.
Penyebab uveitis anterior meliputi: infeksi, proses autoimun, yang berhubungan dengan
penyakit sistemik, neoplastik dan idiopatik.1
Pola penyebab uveitis anterior terus berkembang sesuai dengan perkembangan
teknik pemeriksaan laboratorium sebagai sarana penunjang diagnostik. Lebih dari 75%
uveitis endogen tidak diketahui penyebabnya, namun 37% kasus di antaranya ternyata
merupakan reaksi imunologik yang berkaitan dengan penyakit sistemik. Penyakit
sistemik yang berhubungan dengan uveitis anterior meliputi: spondilitis ankilosa,
sindroma Reiter, artritis psoriatika, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, dan penyakit
Whipple. Keterkaitan antara uveitis anterior dengan spondilitis ankilosa pada pasien
dengan predisposisi genetik HLA-B27 positif pertama kali dilaporkan oleh Brewerton et
al.1,2
1
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
2/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
Insidensi uveitis sekitar 15 per 100.000 orang.Sekitar 75% merupakan uveitis
anterior.Sekitar 50% pasien dengan uveitis menderita penyakit sistemik terkait.Di
Amerika Serikat,uveitis merupakan penyebab kebutaan nomor tiga setelah Retinopati
Diabetik dan Degenerasi Macular.Umur penderita biasanya bervariasi antara usia
prepubertal sampai 50 tahun.1,3
Variasi gejala sering dijumpai, hal ini berhubungan dengan faktor penyebabnya
dan dimana kelainan itu terjadi,biasanya pasien datang mengeluh nyeri
ocular,Fotofobia,penglihatan kabur, dan mata merah.Pada pemeriksaan didapatkan tajam
penglihatan menurun,terdapat injeksi siliar,KP,flare,hipopion,sinekia posterior,tekanan
intra okuler bisa meningkat hingga sampai edema macular.1,2,3
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui secara umum mengenai
definisi, etiologi dan fisiologi anatomi, patofisiologi dan patogenesis, manifestasi klinis,
penegakan diagnosis, penatalaksanaan serta prognosis dari uveitis anterior.
DEFINISI
Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris,korpus siliaris,dan koroid) dengan berbagai
penyebabnya.Struktur yang berdekatan dengan jaringan uvea yang mengalami inflamasi
biasanya juga ikut mengalami inflamasi.
ETIOLOGI
Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan badan siliar yang dapat berjalan akut
maupun kronis. Penyebab dari iritis tidak dapat diketahui dengan melihat gambaran
klinisnya saja. Iritis dan iridisiklitis dapat merupakan suatu manifestasi klinik reaksi
imunologik terlambat, dini atau sel mediated terhadap jaringan uvea anterior. Uveitis
anterior dapat disebabkan oleh gangguan sistemik di tempat lain, yang secara hematogen
dapat menjalar ke mata atau timbul reaksi alergi mata.5
Penyebab uveitis anterior diantaranya yaitu: idiopatik; penyakit sistemik yang
berhubungan dengan HLA-B27 seperti; ankylosing spondilitis, sindrom Reiter, penyakit
2
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
3/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
crohns, Psoriasis, herpes zoster/ herpes simpleks, sifilis, penyakit lyme, inflammatory
bowel disease; Juvenile idiopathic arthritis; Sarcoidosis, trauma dan infeksi. 1,3, 4,5,6
ANATOMI FISIOLOGI
Uvea terdiri dari : iris, badan siliaris (corpus siliaria) dan koroid. Bagian ini
adalah lapisan vascular tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera. Bagian ini
juga ikut memasok darah ke retina. Iris dan badan siliaris disebut juga uvea anterior
sedangkan koroid disebut uvea posterior. 6,7
Iris adalah lanjutan dari badan siliar ke anterior dan merupakan diafragma yang
membagi bola mata menjadi 2 segmen, yaitu segmen anterior dan segmen posterior, di
tengah-tengahnya berlubang yang disebut pupil. Iris membagi bilik mata depan (cameraoculi anterior) dan bilik mata posterior (camera oculi posterior). Iris mempunyai
kemampuan mengatur secara otomatis masuknya sinar ke dalam bola mata. 5,6
Secara histologis iris terdiri dari stroma yang jarang diantaranya terdapat lekukan-
lekukan dipermukaan anterior yang berjalan radier yang dinamakan kripa. Didalam
stroma terdapat sel-sel pigmen yang bercabang, banyak pembuluh darah dan saraf.
Gambar 1. Anatomi mata
Dipermukaan anterior ditutup oleh endotel terkecuali pada kripta, dimana
pembuluh darah dalam stroma, dapat berhubungan langsung dengan cairan di camera
oculi anterior, yang memungkinkan percepatan terjadinya pengaliran nutrisi ke coa dan
3
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
4/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
sebaliknya. Dibagian posterior dilapisi dengan 2 lapisan epitel, yang merupakan lanjutan
dari epitel pigmen retina, warna iris tergantung dari sel-sel pigmen yang bercabang yang
terdapat di dalam stroma yang banyaknya dapat berubah-ubah, sedangkan epitel pigmen
jumlahnya tetap.6
Didalam iris terdapat otot sfingter pupil (M.Sphincter pupillae), yang berjalan
sirkuler, letaknya didalam sroma dekat pupil dan dipersarafi oleh saaraf parasimpatis, N
III. Selain itu juga terdapat otot dilatator pupil (M. Dilatator pupillae), yang berjalan
radier dari akar iris ke pupil, letaknya di bagian posterior stroma dan diurus saraf
simpatis. 5,6,7
Pasokan darah ke iris adalah dari circulus major iris, kapiler-kapiler iris
mempunyai lapisan endotel yang tidak berlobang. Persarafan iris adalah melalui serat-
serat didalam nervi siliaris. 7
Badan Siliar (Corpus Ciliaris) berbentuk segitiga, terdiri dari 2 bagian yaitu: pars
korona, yang anterior bergerigi, panjangnya kira-kira 2mm dan pars plana, yang postrior
tidak bergerigi panjangnya kira-kira 4 mm. Badan siliaris berfungsi sebagai pembentuk
humor aquous.Badan siliar merupakan bagian terlemah dari mata. Trauma, peradangan,
neoplasma didaerah ini merupakan keadaan yang gawat.
5
Gambar 2. Srkulasi Humour Aquous
4
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
5/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
Pada bagian pars korona diliputi oleh 2 lapisan epitel sebagai kelanjutan dari
epitel iris. Bagian yang menonjol (processus ciliaris) berwarna putih oleh karena tidak
mengandung pigmen, sedangkan di lekukannya berwarna hitam, karena mengandung
pigmen. Didalam badan siliaris terdapat 3 macam otot silier yang berjalan radier, sirkuler
dan longitudinal. Dari processus siliar keluar serat-serat zonula zinii yang merupakn
penggantung lensa. Fungsi otot siliar untuk akomodasi. kontraksi atau relaksasi otot-otot
ini mengakibatkan kontraksi dan relaksasi dari kapsula lentis, sehingga lensa menjadi
lebih atau kurang cembung yang berguna pada penglihatan dekat atau jauh. Badan siliar
banyak mengandung pembuluh darah dimana pembuluh darah baliknya mengalirkan
darah ke V.vortikosa. Pada bagian pars plana, terdiri dari satu lapisan tipis jaringan otot
dengan pembuluh darah diliputi epitel.6,7
PATOFISIOLOGI
Peradangan uvea biasanya unilateral, dapat disebabkan oleh defek langsung suatu
infeksi atau merupakan fenomena alergi. Infeksi piogenik biasanya mengikuti suatu
trauma tembus okuli; walaupun kadang-kadang dapat juga terjadi sebagai reaksi terhadap
zat toksik yang diproduksi mikroba yang menginfeksi jaringan tubuh di luar mata.
Uveitis yang berhubungan dengan mekanisme alergi merupakan reaksi hipersensitifitas
terhadap antigen dari luar (antigen eksogen) atau antigen dari dalam badan (antigen
endogen).Dalam banyak hal antigen luar berasal dari mikroba yang infeksius
.Sehubungan dengan hal ini peradangan uvea terjadi lama setelah proses infeksinya yaitu
setelah munculnya mekanisme hipersensitivitas. 2,8
Radang iris dan badan siliar menyebabkan rusaknya Blood Aqueous Barrrier
sehingga terjadi peningkatan protein, fibrin dan sel-sel radang dalam humor akuos yang
tampak pada slitlamp sebagai berkas sinar yang disebuit fler (aqueous flare). Fibrin
dimaksudkan untuk menghambat gerakan kuman, akan tetapi justru mengakibatkan
perlekatan-perlekatan, misalnya perlekatan iris pada permukaan lensa (sinekia posterior).
2,8
5
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
6/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
Gambar 3. Uvea
Sel-sel radang yang terdiri dari limfosit, makrofag, sel plasma dapat membentuk
presipitat keratik yaitu sel-sel radang yang menempel pada permukaan endotel kornea.
Akumulasi sel-sel radang dapat pula terjadi pada tepi pupil disebut koeppe nodules, bila
dipermukaan iris disebut busacca nodules, yang bisa ditemukan juga pada permukaan
lensa dan sudut bilik mata depan. Pada iridosiklitis yang berat sel radang dapat
sedemikian banyak sehingga menimbulkan hipopion. 2,8
Otot sfingter pupil mendapat rangsangan karena radang, dan pupil akan miosis
dan dengan adanya timbunan fibrin serta sel-sel radang dapat terjadi seklusio maupun
oklusio pupil, sehingga cairan di dalam kamera okuli posterior tidak dapat mengalir sama
sekali mengakibatkan tekanan dalam dalam camera okuli posterior lebih besar dari
tekanan dalam camera okuli anterior sehingga iris tampak menggelembung kedepan yang
disebut iris bombe (Bombans). 2,8
Gangguan pada humor akuos terjadi akibat hipofungsi badan siliar menyebabkan
tekanan bola mata turun. Adanya eksudat protein, fibrin dan sel-sel radang dapat
berkumpul di sudut camera okuli anterior sehingga terjadi penutupan kanal schlemm
sehingga terjadi glukoma sekunder.Pada fase akut terjadi glaucoma sekunder karena
gumpalan gumpalan pada sudut bilik depan,sedang pada fase lanjut glaucoma sekunder
terjadi karena adanya seklusio pupil.Naik turunnya bola mata disebutkan pula sebagai
peran asetilkolin dan prostaglandin. 2,8
6
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
7/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
KLASIFIKASI UVEITIS ANTERIOR
Berdasarkan patologi dapat dibedakan 2 jenis uveitis anterior, yaitu granulomatosa dan
non granulomatosa. Pada jenis non granulomatosa umumnya tidak dapat ditemukan
organisme patogen dan karena berespon baik terhadap terapi kortokosteroid diduga
peradangan ini semacam fenomena hipersensitivitas. Uveitis ini timbul terutama dibagian
anterior traktus yakni iris dan korpus siliaris. Terdapat reaksi radang dengan terlihatnya
infiltrasi sel-sel limfosit dan sel plasma dalam jumlah cukup banyak dan sedikit sel
mononuclear. Pada kasus berat dapat terbentuk bekuan fibrin besar atau hipopion didalam
kamera okuli anterior.
Sedangkan pada uveitis granulomatosa umumnya mengikuti invasi mikroba aktif
ke jaringan oleh organisme penyebab (misal Mycobacterium tuberculosis atau
Toxoplasma gondii). Meskipun begitu patogen ini jarang ditemukan dan diagnosis
etiologi pasti jarang ditegakkan. Uveitis granulomatosa dapat mengenai sembarang
traktus uvealis namun lebih sering pada uvea posterior. Terdapat kelompok nodular sel-
sel epithelial dan sel-sel raksasa yang dikelilingi limfosit di daerah yang terkena. Deposit
radang pada permukaan posterior kornea terutama terdiri atas makrofag dan sel epiteloid.
Diagnosis etiologi spesifik dapat ditegakkan secara histologik pada mata yang
dikeluarkan dengan menemukan kista toxoplasma, basil tahan asam tuberculosis,
spirocheta pada sifilis, tampilan granuloma khas pada sarcoidosis atau oftalmia simpatika
dan beberapa penyebab spesifik lainnya.
Perbedaan uveitis granulomatosa dan nongranulomatosa
Non granulomatosa Granulomatosa
Onset Akut TersembunyiSakit Nyata Tidak ada atau ringan
Fotofobia Nyata Ringan
Penglihatan kabur Sedang Nyata
Merah sirkumkorneal Nyata Ringan
Perisipitat keratik Putih halus Kelabu besar
Pupil Kecil dan tak teratur Kecil dan tak teratur (bervariasi)
7
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
8/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
Synechia posterior Kadang-kadang Kadang-kadang
Nodul iris Kadang-kadang Kadang-kadang
Tempat Uvea anterior Uvea posterior dan posterior
Perjalanan Akut Menahun
Rekurens Sering Kadang-kadang
Sedangkan berdasarkan waktu uveitis anterior dikatakan akut jika terjadi kurang
dari 6 minggu,jika inflamasi kambuh diikuti dengan serangan inisial disebut rekuren akut
dan dikatakan sebagai kronik jika lebih dari 6 minggu.
Beberapa keadaan yang menyebabkan tanda dan gejala yang berhubungan dengan
uveitis anterior akut, yaitu:
1. Traumatic Anterior Uveitis
Trauma merupakan salah satu penyebab Uveitis Anterior, biasanya terdapat
riwayat truma tumpul mata atau adneksa mata. Luka lain seperti luka bakar pada
mata, benda asing, atau abrasi kornea dapat menyebabkan terjadinya Uveitis Anterior.
Visual aquity dan tekanan intraocular mungkin terpengnaruh, dan mungkin juga
terdapat darah pada anterior chamber.
2.Idiopathic Anterior Uveitis
Istilah idiopatik dipergunakan pada Uveitis Anterior dengan etiologi yang tidak
diketahui apakah merupakan kelainan sistemik atau traumatic. Diagnosis ini
ditegakan sesudah menyingkirkan penyebab lain dengan anamnesis dan pemeriksaan.
3.HLA-B27 Associated Uveitis
HLA-B27 mengacu pada spesifik genotype atau chromosome. Mekanisme
pencetus untuk Uveitis Anterior pada pasien dengan genotype seperti ini tidak
diketahui. Ada hubungan yang kuat dengan ankylosing spondylitis, sindrom Reiter,
Inflamatory bowel disease, psoariasis, arthritis, dan Uveitis Anterior yang berulang. 9
8
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
9/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
4.Behcets Diseases/syndrome
Sebagian besar menyerang laki-laki dewasa muda dari bangsa mediterania atau
jepang. Terdapat trias penyakit Behcets, yaitu akut Uveitis Anterior dan ulkus pada
mulut dan genital. Penyakit behcet yang menyebabkan Uveitis Anterior akut adalah
sangat langka.
5.Lens Associated Anterior Uveitis
Ada beberapa keadaan yang ditemukan pada peradangan anterior chamberdan
penyebab yang disebabkan oleh keadaan lensa, yaitu : phaco-anaphylactic
andhopthalmitis dan phacogenic (phacotoksik) uveitis; phacolitic glaukoma; dan
UGHsyndrome ( Uveitis, Glaukoma dan Hifema).
6.Masquerade syndrome
Merupakan keadaan yang mengancam, seperti lymphoma, leukemia,
retinoblastoma, dan malignant melanoma dari choroid, dapat menimbulkan Uveitis
Anterior.
Beberapa keadaan yang dapat menghasilkan tanda dan gejala yang terdapat padadiagnosis Uveitis Anterior kronik adalah :
1.Juvenile Rheumatoid Arthritis
Anterior Uveitis terjadi pada penderita JRA yang mengenai beberapa persendian.
Karena kebanyakan dari pasien JRA adalah positif dengan test ANA ( Anti Nuklear
Antibody ), yang merupakan pemeriksaan adjuvant. JRA lebih banyak mengenai anak
perempuan dibanding anak lelaki. Merupakan suatu anjuran pada semua anak yangmenderita JRA untuk diperiksa kemungkinan terdapatnya Uveitis Anterior.
2.Anterior Uveitis Associated with Primary Posterior Uveitis
9
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
10/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
Penyakit sistemik, seperti sarcoidosis, toksoplamosis, sipilis, tuberculosis, herpes
zoster, cytomegalovirus, dan AIDS mungkin saja terlibat dalam Uveitis Anterior baik
primer ataupun sekunder dari uveitis posterior.
3.Fuchs Heterochromatic Iridocyclitis
Merupakan suatu penyakit kronik, biasanya asimptomatik, terdapat 2% pasien
Uveitis Anterior.
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan subyektif yang menyertai uveitis anterior adalah nyeri , terutama di
bulbus okuli, sakitnya spontan atau pada penekanan di daerah badan siliar, sakit kepala dikening yang menjalar ke temporal, fotofobia, bervariasi dan dapat demikian hebat pada
uveitis anterior akut, lakrimasi yang terjadi biasanya sebanding dengan derajat fotofobia,
gangguan visus dan bersifat unilateral. 2
Gambar 4. Uveitis anterior granulomatosa dengan muttan-fat keratic presipitat dan nodul
koeepe dan busacca
Riwayat yang berhubungan dengan uveitis adalah usia, kelamin, suku bangsapenting untuk di catat karena dapat memberikan petunjuk ke arah diagnosis uveitis
tertentu. Riwayat pribadi tentang penderita, yang utama adalah adanya hewan peliharaan
seperti anjing dan kucing, serta kebiasaan memakan daging atau sayuran yang tidak
dimasak termasuk hamburger mentah. Hubungan seks diluar nikah untuk menduga
kemungkinan terinfeksi oleh STD atau AIDS. Penggunaan obat-obatan untuk penyakit
10
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
11/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
tertentu atau narkoba (intravenous drug induced), serta kemungkinan tertular penyakit
infeksi menular (seperti Tbc) dan terdapatnya penyakit sistemik yang pernah diderita.
Riwayat tentang mata didapatkan apakah pernah terserang uveitis sebelumnya atau
pernah mengalami trauma tembus mata atau pembedahan.2
Gambar 5. Uveitis anterior granulomatosa dengan sejumlah nodul busacca padapermukaan iris dan beberapa muttan fat keratik presipitat pada aspek inferior.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan visus umumnya normal atau berkurang
sedikit., konjungtiva bulbi, injeksi konjungtiva dan injeksi siliar, serta kornea keruh
karena udem dan keratik presipitat. Keratik presipitat merupakan kumpulan sel-sel yang
menempel pada endotel kornea, biasanya di bagian bawah. Pada uveitis non
granulomatosa, keratik presipitat berukuran kecil dan sedang berwarna putih. Pada uveitis
granulomatosa, keratik presipitat besar-besar dan lonjong dan dapat menyatu membentuk
bangunan yang lebih besar, sehingga dapat mencapai diameter 1mm. Adanya keratik
presipitat dijumpai pada keratouveitis karena herpes simpleks dan sangat spesifik pada
Heterokromik Fuch.2,8
Pada kamera okuli anterior terdapat flare, terlihat sebagai peningkatan kekeruhan
dalam humor akuos dalam COA, dapat terlihat dengan menggunakan slitlamp atau lampu
kecil dengan intensitas kuat dengan arah sinar yang kecil sehingga menimbulkan
fenomena Tyndal. Pada uveitis non granulomatosa, reaksi flare sangat menonjol tapireaksi sel biasanya terdiri dari sel-sel kecil dan jarang sel besar seperti monosit atau sel
raksasa. Sedangkan pada uveitis granulomatosa, sel besar-besar dan reaksi flare biasanya
sangat ringan. 2,8
11
-
7/29/2019 49394421 BAB I Doc Mata Uveitis Anterior
12/18
Uveitis Anterior Johan B.W. (406091020)
Pada iris tampak suram, gambaran radier tak nyata, karena pembuluh darah di iris
melebar, sehingga gambaran kripta tak nyata. Warna iris dapat berubah, kelabu menjadi
hijau, coklat menjadi warna Lumpur. Terdapat nodul iris, ditandai sebagai benjolan di
iris, bila pada tepi pupil disebut nodul koeppe, bila pada permukaan depan iris disebut
nodul busacca. Adanya nodul-nodul tersebut merupakan pertanda uveitis granulomatosa
dan terdapat adanya sinekia posterior.2,8
Tabel 2 Pembagian Uveitis Anterior secara klinis* *
* Reprinted with permission. Catania LJ. Primary care of the anterior segment,2nd ed.Norwalk, CT: Appleton & Lange, 1995:371.
Pada pupil terjadi miosis, pinggir tak teratur karena adanya sinekia posterio atau seklusio
pupil. Pupil dapat terisi membran yang berwana keputiih-putihan yaitu oklusi pupil. Pada
lensa terdapat uveitis rekurens yang dapat menimbulkan kekeruhan pada bagian belakang
lensa (katarak kortikalis posterior).2,8
DIAGNOSIS BANDING
Ringan Sedang Berat
Keluhan ringan sampai sedang
VA 20/20 to 20/30
Kemerahan sirkumkornel
superficial
Tidak ada KPs (keraticpresipitat)
1+ cells and flare
tekanan intraokuler berkurang