Download - 4. Oil Migration
![Page 1: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/1.jpg)
MIGRATION of HYDROCARBONS
Budhi Kuswan Susilo, ST., MT
![Page 2: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/2.jpg)
Definisi Migrasi :
Waples (1985) : Pergerakan minyak dan gas bumi di bawah permukaan.
Klasifikasi Migrasi (Vandenbroucke, 1993): Migrasi primer (primary migration) = Ekspulsi dari “source
rock” menuju “carrier bed”. Migrasi Sekunder (secondary migration) = pergerakan
naiknya hidrokarbon melalui jaringan komplek seperti sesar (faults) dan “carrier bed” menuju “traps” dimana minyak terakumulasi didalamnya.
Migrasi Tersier (tertiary migration) atau Dysmigration = Perangkap yang bocor mengakibatkan hidrokarbon berakumulasi dari satu “trap” menuju “trap” baru yang naik ke permukaan melalui “faults”, unconformity” dan atau “cap rock” tidak effisien.
![Page 3: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/3.jpg)
![Page 4: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/4.jpg)
![Page 5: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/5.jpg)
Migrasi Primer Mekanisme yang banyak diterima adalah
hydrophobic (oil) phase expulsion. Waples, 1985: pengaruh microfracturing
Internal pressure >> shear strength dari batuan Terbentuk zona lemah menyerupai bedding Momper (1978) menyatakan bahwa microfacturing atau
ekspulsi terjadi memerlukan capaian ambang bitumen yang terubah ~ 15 million barrel bitumen per acre-foot yang mana equivalent dengan 50 million barrel per cubic mile.
Migrasi primer berjalan lambat karena minyak bumi harus cukup untuk keluar dari batuan induk yang memiliki permeabilitas matrik yang rendah. Migrasi primer berakhir ketika hidrokarbon telah mencapai “permeable conduit” atau “carrier bed” untuk terjadinya migrasi sekunder.
![Page 6: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/6.jpg)
Source rocks
Source rocks
Carrier-bed
Carrier-bed
![Page 7: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/7.jpg)
Migrasi Sekunder Mekanisme penting :
Pergerakan didorong oleh “buoyancy”. Buoyancy (daya apung) terjadi karena densitas
hidrokarbon” lebih kecil dari densitas air. Berlawanan dengan “buoyancy” adalah “capillary-
entry pressure” “Capillary-entry pressure” menahan pergerakan
“oil stringers” melalui “pore throat” Problem : pore throat lebih kecil dibanding oil
stringers, karenanya oil stringrs akan tertahan. untuk dapat bergerak, maka “bouyancy” >>> “capillary-entry pressure (setelah akumulasi tercapai).
![Page 8: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/8.jpg)
Penghambatan Buoyancy Oil Globule/stingers bergerakMenyesuaikan pore throat
Jika capillary-entry pressur >>> buoyancy, maka migrasi sekunderAkan terhenti hingga capillary-entry presure tereduksi danBuoyant force meningkat
![Page 9: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/9.jpg)
Model konseptual dari carrier-bed untuk migrasi sekunder
![Page 10: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/10.jpg)
A turtuous / dentritic petroleum migration pathway
![Page 11: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/11.jpg)
Perbedaan capillary pressure sebagai “driving force” bagi pergerakan“oil globules” dari pori kecil ke pori yang besar (Burrus at all, 1991).Capillary pressure tergantung pada “curvature radius” dari “oil/water interface”.
![Page 12: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/12.jpg)
Arah pergerakan migrasi sekunder akan “updip”, yakni tegaklurus terhadap kontur struktur.
“Faults” dan “facies changes” dapat menjadi “impassible barriers”, yakni kondisi dimana “capillary-entry pressure” >>> “buoyancy”
“Faults” dapat berperan dalam migrasi vertikal karena adanya “brecciated zone” yang menjadi conduit (high permeability)
![Page 13: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/13.jpg)
Migrasi Tersier Migrasi tersier terjadi jika ada kebocoran
(leakage) pada cap rocks yang menutupi reservoir.
Cap rocks dengan pori-pori yang lebih kecil dari batuan dibawahnya, mampu menahan pergerakan naik dari minyak bumi.
Pengisian yang progresif menyebabkan akumulasi meningkat, dapat menyebabkan bouyancy >>> capillary-entry pressure
Fractures dan faults dapat menyebabkan kebocoran
![Page 14: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/14.jpg)
Dysmigration
Reservoir 2
Reservoir 1
![Page 15: 4. Oil Migration](https://reader031.vdocuments.mx/reader031/viewer/2022012304/557202524979599169a3530b/html5/thumbnails/15.jpg)
Terima Kasih