23I.
-24 Oktober 2001
EFEK KESEHATAN RADIASI NON PENGION PADA MANUSIA
Zubaidah Alatas dan Yanti IJusiyantiltballg Kesclamatall Racliasi dall Biomedika Nuklir-BATAN
ABSTRAKEI'EK KESEHATAN I~ADlASI NON PENGION PADA MAN()SIA. Meningkatnya perkcmbangan dan
penggun(\(in peralatan yang mengcluarkan cnergi radiasi non pengion scpcrti laser, radar, oven microwavc,jaringanlistrikdan telcpon gengg.ull, mcni:mbulkan ktkawatiran masyariikat mengenai kcmungkinan cfck yang mcrugikan tcrhadap
kesehatan akibat daTi pit.janan radiasi tcrsebut. Radia...,i clektromagnetik nl)f1 pcngion dibandingkan dl:ngan radiasi pcngion
mempunyai p;lnjang gclombang yang Icbih bc..,ar, Irekucnsi Icbih kl:t:il uan l:nl:rgi foton yang Il:bill rcnuall kl:tikabcrinleraksi dengan j.u'ingan tubuli. lstilah radiasi (1()n pcngion mcngal:u paua jcnis rauiasi clcklromilgnctik ucngan cnl:rgi
Icbih kecil dari 10 eV, bcrhubungan dcngan panjang gclombang paua d'll:rah spcktrum radia...,i ultra violet, t:ahaya
tampak, infra mer:ah, gelombang mikro dan radiotrekuensi. Makalah ini mcnguraikan informasi tcrakhir mengenai
berbagai radiasi non pengion dan ct'ck yang mungkin timbul pada tingkat molcklll daD Sclllll'r daD juga pad..
kesehatan manusia.
ABSTRACTHEAL TH EFFECTS OF NON-IONIZING RADIA nON ON HUMAN. Increases of the development and
use of equipment that produces non-ionizing radiant energy such as laser, radar, microwave ovens, power line-.. and hand
phones, bring about public concern about the possible health effects owing to the non-ionizing radiation exposure. Ncn
ionizing electromagnetic radiation com p1' red to ionizing radiation, has longer wavelength, lower frequency, and lower
photon energy in its interaction -Nith body tissues. The term of non-ionizing radiation rt:fcrs to tht: group.-- of
electromagnetic radiations with energies less than about 10 eV correspt)nding to waveJenghts in tht: ultraviolt:t, visiblt:,
infra red microwave and radiofrequen~y spectral regions. This paper describt:s the current state of knowledge about types
of non-ionizing radiation and the health effects at molecular and cellular levels as well as its effects on human ht:alth.
PENDAHULUANKekawatu"an masYal"akal lenlang
kemungkinan el'ek kesehataIl Yallg mUllgkin timbul
yang akibat p~anan radiasi elektromagnetik non
pe!1gion mulai timbul se.jak akhir tallUlI 1960-an. Hal
ini teljadi stJfttIbUtlb'ttn- deng.ul semakin
berkembangnya pemantaatan sumber radiasi nonpengion t(:rutama bUatall manusia seperti laser,
radar, oven microwave, jaI"Ulgan listlik, tennasuk
yang sedang mewaball saar ini yaitu telepon
genggarn. Meskipun pacta kenyataannya, yangmemberikan fisiko terbes.u" terhadap kesehataIl
adalah sumber radiasi 11011 pellgioll al.un yailu sillaI"
ultra violet matal1ari [1]"
Pada tahUII 1950-al1 daD 1960-al1 telml
dibuat rekomendasi yang peI"tmn.l mengenai
pembatasan pajaI1a1l radi.lsi microwave daIl
radioli"ekuensi VHF YaIlg dihasilkaIl oleh radar
militer daIl peral.atan komunikasi. Pengall semakin
nieningkatnya teknologi dan penggllliaan peralatan
dengan sumber radiasi non pengion jill, maka pada
tal1111i 1992 dibentuk suatu badan komisi
intemasional untuk mellangani masal.lh proteksi
radiasi non pengion yaitu international Commi I'ion
on Non-ionizing i?adiation Protection (ICNII{1=»
yang sebt:llunnya bergabung dcngan internationalRadiological Prote(;tion Ass()cia.tion (fRPA).
Sebagai orgallisasi ilmi'lh, komisi ini bckclj,l s,unadengatl World Health Organizati(m (WHO) unluk
mengkaji t:fek kesehatan akibat pajanan radiasi non
pengion datl menggunakan basil kajian tersebut
untuk ment:tapkatl prinsip dasar dan rekomt:ndasi
mengenai statldat. kt:st:latnalilll dalatn proteksi
radiasi non pt:ngion [2],
13t:ocnlpa guidelifl(~.\' ullluk prolcksiIt:rhadap paj,lllilll radiasi IlOIl p~llgion raJa pt:kt:lja,
masyat'akal, pasien dan lulgkungan Yatlg It:laJl
ditr.:rbitk,ln olt:h 11~ A/ICNII~P illllat'a lain mt:ng~mli
Airborne Ultra,I'ound [3], CUflcepts, Quantitip.I',
Unit.l' and tprminolugy .for Nufl-Iuni.l'ing l?adiati(}fl
Protection [4], La.I'er Radiatiufl [5,6], Ultraviolet
Radiatiun [7), Radiofrequen(;y Field.. [8], Video
Display 7'erminals [9), Floure.I'(:ence Lig/1fing and
Malignant Melanoma [10), 50/60 Hz Ele(;tric and
Magneti(; Fieldl' [11], llealth 1.l'.I'ue.l' of UV-A
sunbedl' [12], Protection of Ihp Patient undergoing
23 24 Oktoht:r 2001
Magneti<;' Resonanc.'p Imaging [1.3], Stati. Magnetic.;
Fieldl' [14] dall Health Issups un Hand-Hpld I?adiu-
Telephone.l' and Ba.I'e Tran.l'mitters [1.5 ],
Bila dilihal dali sudut palldallg efek
biologik, radiasi eleku'omagnetik lllllumnya
diallggap sebagai radiasi pengion jika mempl1Ilyai
panjang gelombang lebih kecil dari 100 Angstromyang setara dengan energi yang lebih besal' dari 124
eV [16], Berarti radiasi e1ektromagnetik dengan A >
10.6 cm tennasuk dalam kategoli radiasi non
pengion, PaLla makal,lh ini akan diuraikan berbagai
jeni", I1ldi,lSi y,Ulg lclm,lRuk d,ll,UII k'llcgori r,ldiaRi
eleklromagnetik non pcngion beserl,l elek kesehatall
yang mungkul dilimbulkalUlya pada lubuh.
SPEKTRUM ItADIASI ELEKTRO-MAGNI~TIK NON I)I'~N(~ION
Radiasi noli pengion dapat didetinisikml
sebagai penyebaraJ1 atau elnisi energi YaJ1g hilamelalui suatu media dml teljadi proses penyerapaJ1,
berkas energi ra<li,lsi tersebut tid,tk ak,m mampu
menginduksi terjadiny,t proses ionisasi dalmn mediatersebut. Istilal1 ,radiasi non religion secara fisika
mengacu pacta radiasi elektr~,magnetik dengaJ1
energi lebih kecil dari 10 e V YaJ1g aJ1tara lain
meliputi sinar ulu.a violet, cal1aya tarnpak, infra
merah, gelombaJ1g lnikrO (microwave) daJ1
elektrornagnetik radiotrekuensi. Se1ain ituulu.asowld juga tennasuk dalmn radiasi non religion
[17].
-}i'adi;/,\l {)ptik
Kelompok radiasi optik terdu'i d.ui 3 jelusyaiul radiasi ulu-a violet (UV), (;ahaya taJnpak daJ1
intra mer.u1 (IR). Spektrum sin.u- UV adalah rudiasi
elekLI'omagn(;tik y.lIlg t~rlet.tk 1>;loa rentaJ1g p.uljanggelombaJ1g 100 run -400 run YaJ1g dibagi atas UV-
C (100 -280 run), UV-B (280 -315 run) dan UV-A
(315 -400 run) [17].
Sumber radiasi UV alam adalah matah'dIi.
Namun karena adaJ1ya serapaJ1 oleh atom oksigen
yang kemudian membentuk lapisan ozon, maka
radiasi matah'dIi yang sampai ke bumi (terestrial)
intensitasnya lebih rendah yang meliputi UV dengan
panjang gelombang 290 -400 run sedaJ1gkan
paJ1jaJ1g gelombang yang lebih pendek dist:rap olehlapisaJ1 aLInosfer. Sebagai peny~rap utaJna radiasi
UV, lapisan gas ilU berfungsi sebagai pt:linoungbumi daJ-i paj.u1aJ1 sebagiaJ1 radiasi UV YaJ1g It:bih
pendek daJi 340 run. Semakin berkurangnya lapisaJ1
ozon nsebagai akibat daJi pelepasan
chlorotluorocaJ'bon (CFC) basil buatan maJ1usia k~atlnost"er akan mt:mperke(;il tiugkat prott:ksi ozon
terha(Iap sinar UV daJ} menyebabkaJ1 tingkat
kel"Usakan .lkibat pajanan radiasi UV semakin bes.u-
[18,19].
Alat daD proses yang menghasilkan radiasi
non pengion banyak dimaniaatkan dalam bidang
indusui, kedokteran tellnaSllk gigi, telekomunikasi,indusui hibwoan, ,!i!gQr~!Q.!i!lm peI;L~litiall, ballgunan
daD konstruksi, aplikasi mil iter, aplikasi pendidikan,
geodesi, lransportasi, periklanan, preparasi makanankomersil, daD di l1Unall [17] °
Berdasarkall panjang gelombaIlg yang
berhubungan dellgan ti'ckllcnsi Jan t:nergi fOtOllllYa,radiasi non pengion dapat dibagi atas 2 kelompok
besal' yaitu raltiasi oplik dengall panj.l\1g gelombang
(:A..) alllal°a I ()() Illn s.unpai 1 lUln dall rdctiasi
elektromagnetik radiofrekuensi antal'a 1 Illln sampaisekitar > 100 kin [17]. Spektrum dari radiasi
eleku'omagnetik Yallg mcliputi radiasi pengion dallnon pengion ditunjukkan pacta Gambal. 1.
Sumber radiasi UV buatan manusia pacta
dasamya tL:rdiri dal.i 3 jenis yaitu incandes(:~nt,
sepe11i lampu halogen tllllgsten; \'lmpn neon, seperlilalnpu intensitas linggi yang digunakan pada industri
llluuk totopoli1nerisasi dan lampu germisidal untuk
sterilisasi dall lampu unulk pengelasan metal; dall
laser UV sepe11i exr:imer lQ.l.er.
Spekuwu cahaya tampak bera£la pa£la
panjang gelombang 400 -700 nm. Snmber
alan1iahnya .\(Ial.lh malahari "'C(hLllgkan ",umberbuatan manusia adalall lalUpu baca, peralatan
bel-pendar' dan laser. Laser (Light Amplification
Stimulated Emission by Radiation) merupakan
berkas radiasi dengan energi yang digabung dandilipat galIdakan iltensitasnya.' Berkas laser yang
dipergunakalI saat mi adalah sinar tampak dan Dura
merah [17,20].
SedalIgkalI sinar ilui.a mer.LlI terletak pacta
rentang panjang. gclombang 770 -I mm yang
dibagi alas 11{-A (770 lun -1,4 ~1.1I1), 11{-l3 (1,4 -3
J.Lm) dalI IR-C (3 ~I.lll -1 lruU). MatalIall juga
sebagai slllubl;r .Ll.uniall raJiasi inJ.i.a lI1crah,
sedangkall sumber buatall mal1Usia alltara lain lampu
ilui.a lI1erah Yallg II 111 II III ny,1. diglLll~kall sebagai
pemanas, [asl;r J.Ul LED (Light lI,ni:,.sion Diode)
[17].
Medan elektJ"Onlagnetik radiofrekuerl~j
Kelompok radiasi 11011 pellgioll illi
berdasal"kall ti"ekul;:llsinya dibl;:daklla1l alas
gelomballg mikl"o raJa ti"ekuensi 30 MHz -300
GHz dall gelomballg radioti"ekuensi raJa 0,3 -30
MHz" Peralatan Yallg menggUllakall gelombang
mikl-o antara lain radar (1 -40 GHz) yang
digUllakan untuK berbagai keperluan baik militer
maupUll sipil, peralataJl indusuoi, laboratorium,kedokteran dan lUlnah tangga sepelti oven
microwave (2,45 GHz)o Sedallgkan gelombang
radiotrekuensi dapat dibagi lagi alas trekuensi tinggi
(orde kHz -230 MHz) seperti pacta stasiUll radio,
TV UHF, TV VHF, talkie walkie dan alat lag plastik,
dan frekuensi rendall (orde pz -MHz) seperti
peralatan eleku"onika ~Ian jaringall listriko Sedangkan
uluoasonik yaitu gelomballg sual"a dengan tioekuensi
sallgat tinggi (> 20 kHz) diJnasukkall pula ke dalam
kategori radiasi noll pellgion [21)"
amino tertentll dengall demikicul oleh kebculy,Lkall
protein. UV -B kurang bersifat folokunia telapi uapal
men~mbul'. j,u'ingcUl. UV -A s,uIgat renu,l!l sifal
fotobiologik1lya tetapi mempwlyai daya t~mbuslebih dcui UV-B. Sascu'cul utarna ucu'i pajancul radiasi
optik pauLl tllbuh adalah kulit clan mala. Tidak
sep~Iti k~banyakan radiasi p~ngion, radiasi optik
hculya dis~rap seccu'a sculgal superlisial UCUl
k~dalcuncul pacta kulit clan kom~a umwnnya < lImn
dan wlluk UV -C h,ulya beb~rapa lapisCUl sel [I H,22].
lnt~raksi radiasi optik u~ngcul materi
biologik umwnnya mellimbulkan reaksi
p,ulaNflemlal U.UI reaksi fotokimia. Mt:k,Ulisme illi
membutuhkan encrgi yang cukup yang diR~rap oleh
jcu.ingau ualcun waklu singkal schulgga uap.l!
melungkatan suhu jaringan. Rt:.tksi fotokunia lcljadi
ketika Rebuah fotOlI mempwlyai t:nergi ku.uIlum
YCUlg eukup unluk mengilusiasi It:ljadinya t:ksilasi
yang mengubah sualu molekul menjadi Ralu alau
lebilllllolekul killli,1 yallg oeroeua 12,tH].
BculyakJlyaradiasi oplik It:rutcuna UV yang
dapal di~;erap berganlung pacta int~nsitaR matahcu.j
yang maksimwn tt:ljadi pacta pukul II.(){) -15.00
ketik.l matahaJ'i beracla di sekitar posisi tel1ingginya.
S~lain itll, int~nsitaR matahcui juga dipengarulu oleh
ketinggian suatu daerah kcu'ena berhubwlgcul dengcul
berkurangliya ketebalan lapisan atrnoster YCUlg
berlungsi sebagai penahan SU1CU. UV. Oiketahui
bahwa refleksi sinaI matahaJ'i daJ'i salju clan tanah
juga dapat meningkatkan intenRitas [23].
Ef"ek daJ'i pajaJlaJl kronik rddiasi UV lebih
serius dari pada pajanan akut. Et"ek YaJlg merugikcu1
pada illata termasuk penebalaJl kolljungtiva, katcu'ak,
clan kanker pada konjungtiva. Efek kronik pada kulit
yang paling renting adalah pembentukan kcu1k~r
kulit. Sedangkcul ~tek akut berupa peradangcul YCUlg
teIjadi pacta mala dan kulit [20,23].
EJek Radia~i Optik Pada IJngkat Moleku/er
IkatatI tunggal datI g,ulda molekul org'lIlikmenyerap radiasi UV pada panj'lIlg gelombang 2()<') -
250 run dan molekul orgaluk berbentuk cincin palla
250 -300 lIln, Penyerapatl m,lksimum tlilj'IUi
terhadap palljatlg gelombang 300 -450 lUll oleh
molektU dengan 3 cincin sepel1i 11boflavin, atau 4
cincin seperti polpirin daD molekul orgaIuk d~ngatl
ulangaII raIItai paIIjang seperti kat'otenoid [18],
Molekul protein pada sel mampu meyel-ap
seCaI°a maksunllln pada pat~jallg gelomballg sekitar
EI!'EK KESEHATAN RADIASIOPTIKEfek yang ditimbulklUl akibat pajanlUl
radiasi optik pada tubuh slUlgat bl:rgallulIlg pa<la
panjang gelombang yang berhubllllgan dengan dayatembus radiasi Ql?!~ l?\icJ.'! jaring~ tubuh. Secara
biologik, plUljang gl:lombang < 180 urn (Vacuum
UV) tic luk membelikan efek nyata klUoena telah
terserap oleh udal'a. UV -C lebih aktit° secara
fotokimia karena secara blat diserap oleh asam
Seminar Nasional Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan I, 23 -24 Oktober 2001
280 nm dengan' asam an1ino u'iptofan dan tirosin
sebagai penyerap utculla, Oiketallui bahw(l uiptopCUl
menyerap 10 kali lebih bescu' dar'i sistein (pada 254
nm), Tetapi kerusakarl pacta protein lebih seringdimediasi oleh sistein kar.ena kesempatan mel"llsak
sistein lebih besar sekitar 30 per foton yang terserap
[181.
l~adic1si UV-B dc1Pc1l Inenernbus s~rnua
lapiscul epidefI11is di11l hiulya sekilar 10-15 <Jr:) dapal
rnenjangkau bagian alas lapiscul dermis. Et"ek dcui
pajallan illi adaluh eriterna dCUI kank~r kulit.
Dik~tahui bahwa palljcu'g gelornballg yang dapat
rnenirnbulkan et"ek akut paling pcu.ah berupa induksi
luka bakar adalah 307 nrn [20J.
Sedangkall radiasi UV-A yang diserap
lapisaIJ epid~rrnis hallya Seballyak 50% dCUI SiSaIIyarnarnpu rnenernbus lapsan dermis sarnpai kedalarnan
2 lUlU. Ef~k YaIIg ditirnbulkaIl adaiall kanker kulit,
penuaall dilli dan juga pigrnentasi kulit sebagili
akibc1t d,u"i pelli1lgkati11l produksi pig1uell rnehulill
[20].
SpektruIn radiasi optik Yallg diserap secara
maksimwn oleh DNA adalaIl pacta 260 nm dengan
kemampuan menyerap 10-20 kali lebih besar dari
protein. Dengall demiki'lll, D~A memberik(lll
kontribusi besar terhadap penyerapan total UV-C(200 -280 llffi) oleh s~l. M~skipUll pl;nyenlpan oleh
DNA terhadap UV-B pacta sekit'll" 300 nmjauh lebih
kecil d'll'i UV -C (10-1 ()() kali lebih relldaIl), pajanan
matah'lll membe.rik'lll kerusak'lll Y'lllg nyata pacta
DNA yang dapat membunuh sel [18].
Kerusakan Y'lllg teljadi pacta DNA akan
mengal'llni proses lJerbaik,ln secara spontan.f->emIas'llaIlalUlya a([al,uI bahwa. .proses p~lbaik'lll
yang tel:jadi dapat berl'lllgsung dengan tanpakl;s,llahan (errur-:/,"i'f' r(~p(lir) atau ul;ng,uJ kcsal,ul,ln
(error-prone repair) Y'lllg berg'llltwlg pacta tingkatkeparah(lll kell1sak'lllY(lllg teljadi. Pajallan rddiasiUV -C dall UV -B tell1t'llna menimbulkan kell1sakan
pacta pirunidin dengal1 terbentuknya climer, sepertiCyclobutane pyrunidine climer ,CPD, yang
wnmnnya dapat diperbaiki t(lllpa kesalahan.Sedangkan UV -A (315 -400 run) waIauplill Y(lllg
terserap s(lllgat sedikit tetapi dapat menginduksi
DNA su"and breaks dengan ti'ekuensi yang jauh lebih
kecil u'Il'i UV -B UaI1 bi,lSaIIya proses perbaik(lll Y(lllg
berlaIlgsung dengaII kesalahaII. Sebagai
konsekuensinya, setelal1 terpaj(lll relatif lama, kode
genetik mengaIalni perubah'lll dengall tuIgkat yangSama baik oleh UV-A maupun UV-B [23].
EJek Radia~i Optik Pada Kalil
Penyerapan UV -B/C pada kulit dibatasi
oleh lapis(m basal palla epiuennis, seu;mgkal1 UV-A
dapal menembus lebib dalam. UV -C diserap stratum
korneum dan lapisan alas strutum malpighi. UV-C
hallya memberikal1 efek tidak laIlgsung pacta lapisan
hidup epidemlis (melanosit dan keratinosit), mampu
mengindtlksi produksi sitokin Yllilg be11aIlggWlg
jawab terhadap timbulnya elltema dan mampu
merubah iungsi. llllWlitas sel ICl'1g~rhailS terdapat
kemwlgkinan terlibat dalaIll pemhenttlkan kailker
kulit [20,23].
El~k akut Yallg teljadi dalam jallgk'l waktu
Yallg pendek palla kulit all tara I,till:
.Reaksi .)'unburn sebag,li el'ek y,Ulg paling runum
teljadi akibat pajallan sinal'mat,ulali.
l">erub,ul,m kutalleus y,mg lelj,ldi
berg,rullUlg p,ld,1 jlunl,lll radiasi, lillgkal d,Ul ku,llilasmelmllil dall keteb,llan su'olum komerun. Eritem"
al,lu Inl.:ml.:r.ulllya kulil ad,II.III aspl.:k yisu.1I d,u'i
respon sunburn. Itu tertUl1da 2 -4 jaln setelall
llTadiasi dan pullcaknya palla 14 -20 jain, secal'a
normal teljacli selama 72 jam. Sunburn Yallg pal'aJ1
biasanya diikuti dengall penillgkatan ketebal,m
epidermis dan deskualnasi sel ~piderrnis yang mati.
SUl1bum mulimal adalah oleh caJ1aya merah dall
tidak s,lkit. Sunburn yang sallgat parah diikuli
dengan bli.)1er palla 48 jaln k~mudiall [20].
l~espon umum laiIlllY'II~rhadap radi,lsi UV-
B tel"llt,una pad'l mert:ka Yallg lid,lk mt:mbeilluk tun
(kt:coklala1l pacta kulit) adalah hipelplasi'l yaitu
suatu pe'jebalall karena peningkatan palla jUln1,Ui
lapis.ul sel dan palla su'atum komeum. 1ni secaI'a
nyata ml:reduksi peneu'asi UV -B ke lapis'ill bas,1I
yang ber,uti memberikan SU,ltU sistt:m prol~ksi yang
penting. llipelplasia epidennis illl sepertulY,l
belperall pl:lltillg dalam proses ad'lPtasi Il.:rhad'lp
p'ljalliUJ UV-1.3 yallg ll.:hih lillggi IIXI.
Pa.;allall 1,lser Yallg termasuk dal,un
kelompok radi,lsi c.lllaya I.unpak d.Ul infr'il ml.:r,Ul
dapat mt:nYl.:babkall sunbrull y,Ulg Pal'all, bergalllUllg
pacta energi Yallg diserap. Radiasi pacta 310 -700
mn menyeb'lbkall reaksi fotosl.:nsilif berup'l t:ritt:m'l
yang ringall dall tidak sakit dall 700 mn -I mm
mt:lllmbulkan kulillt:rbakal' dall kering [24],
.Pigml.:lllasi ku1il
Pigmentctsi kulit merUpakcUl pros~s (l(laptif
sebagai konsekuetl~'i Ictttg~'tlng clkibat pajculcul radiasi
UV dengan dosis yang cutup. Peningkataan
pigmernasi dapat tercul1ati paling tidak dalall1 waktu24 jCUl1 llan meneapcLi puneakl1ya pac!a hcu"i ke 8.
Pigmentasi tertunda ini sebagai akibat dari
peningkatan produksi pigmen melalun dan
pemindahannya pada sel keratinosit sekital..
Keratinosit yang terinduksi radiasi UV -B
menyebabkan meningkatnya ketebalan epid~rmis
sehingga meningkcLtkcul pula kandungan melanin.Akibat pajanan UV -A tidak mengakibatkan
peningkatan sel kt:ratinosit YcUlg her.L\.ti, sedangkcln
penlllgkatall pigmt:ntasi teIj adi karena
terstimulasinya melanogenesis sec;ara lal1gsung [23].Respon pigmentasi kulit Yallg segera
setelah radiasi UV -A merupakall konsekuensi dari
reaksi oksidatif d.U1 prekw"son eumelalun Yallg
tidak berwalna. Proses ini bersit'at semental"a dalall1
beberapa jall1 dill1 lidak menul1bulk.U1 el'ek apaplln
[23]..Et'ek imunitas
Diketalmi bahwa sinar UV dapat
memoditikasi protein dall molekul organik dalaJ11
epide1mis mel1.jadi molt:kul tt:mbaI1 Yal1g dikenali
sebagai molekul using oleh sistem imun selungga
memacu respon irnw1itas pada kulit, sepe11i alergi
matahari atau fotodenl1atitis. Radiasi UV
mengganggu proses sistem lll1Unitas seluler dengan
memsak sel langerhans dan/atau dengan
menginduksi sitokin dari keratinosit dan/a tau
melalui makrofag yang muncul pada epidennis
setelah hilangnya s(;1 langerhillls. Pajanan UV tidak
hanya mencegah f,timulasi reaksi sel T spesitik
antigen, tetapi juga dapat melepaskill1 sel T
supres.I'or yang st:cara spesifik mengha.nlbat
pembelahan sel T reaktit. terhadap antigen spesitik.
Sistem imunitas seluler nall1paknya berperan renting
dalaJ11 penolakall sel tumor kulit yang diinduksi oleh
UV [18,23].
.Sintesa vitilll1in D3
Temyala radiasi UV -B juga memherikcm
d.UILI)ak yang melLglllllungkcm hagi kesellal.ul yaitlLbt:lpt:rill1 dalaJ11 sintesa vitilll1in D3 di lapisan
epideol1is. Provitcul1ill D3 (7-dehydrol:holt:stt:rol)
dikonversi mel~jadi prt:vitall1in D3 dengill1 (l(lill1ya
iradiasi UV-B. Previlall1in D3 dibentuk di membran
sel l:pid~nnis yalLg kemudian Sl:l:ill.a thl:lmcl/
isomerises menjadi vitamin D3 (Cholecalciferol)
Ycmg SI:l:.U11 rutin dill:pask.m d.u'i I:pidl:1l11is.
Intensitas rudiasi UV -B yang dibutuhk.Ln h,ulya
sedikit dCU1 kelebil1atl pajatlCU1 dapat ll1engakib:Ltkllil
penghenti,m aksi vitatnU1 D3 y.Lng telah terbentuk.
Vitcunul D (baik D3 atau 02 dat'i makcu1lli1)
tidak aktif seccu'a biologik tetapi hams dibawa oleh
darah Ul1tuk dikonversi dengcul proses hidroksilasi
dalam hati menjadi 25-hyill'oxyvit.amin 0 (250H-
vitD) datI kemudian dalam ginjal menjadi 1,25-
oihydroxyvitatnin D (1,25-diOH-vitD), yaitu suatu
h.onnon bl:ntuk aktif YCUlg dapat terikat raJa reseptor
vitatrun D (VDR). Vitatnin D bertiuIgsi mengatur
kesl:imbcLllg.Ln kalsium d'Lll I'osl'al llal,u11 ll.u'.UI,
menstimulasi penyerapan kalsiUln dari makanan
dalam LISUS talus, memobilisasi kcLlsium ke lulang,
memal:U llifferensiasi sel llan menghcunbat
pembelahan beberapR jeIlis sel Il:llltama sel kculker
[18,23].Setelah tefJ)ajcul SillCU. matahcu.i lebih dcu.i I()
mellit tid,tk ,lkcUl ml:llillgkatkcUl .;Ulnlah prl:vit D.
Pajculcul YCUlg berlebihcul seperti pada mculdi sillar
matahcui yang lama, tidak ctkall meningkatkall
jwnlall vitD3 terutcuna 1,25-diOH-vitD, tetapi akCUl
menimbulkan et'ek yang berbclilaya akibat pa.janan
UV {Ig].
Pa.;illlan kt'oluk radiasi UV menyebabkilll
suatu gejala kJilUk Yilllg dikenal sebagai efek
penuaan. ~eljadi terutama pacta bagian tubuh Yilllg
terpajan secara peimilllen, herhubungan dengan
kekeringilll kulil, keripul d,Ul telilllgieclasia.
Pigmentasi Yilllg tidak teratur dilll lentigo solar juga
dijumpai. Secara lustologis, ini disebabkilll oleh
penipisan kulit, pengurangan pacta ketebalanpapillat'y delmis dilll lJengganlian mate\.i colagen
elastik normal dengilll gUlnpalilll elastotic Yilllg
kehilangan sitar elastisitasnya p,tda dermis normal.
Perubahan ilU biasanya berhubUllgan dengilll katIker
kulit not melilll0sit yaitu Ba.l'al Cell Carcinoma
(BCC) clan Squamou.l' cell Car(;inoma (SCC) Yilllg
keduanya lennasuk dalam killIker kulit non
melillloma (latl juga Cu.taneous Ma./ignan.\'i
Mel(muma (CMM) seh,tgai efl'k kronik y,ulg palillg
p~Jlling II X.20.25 J.CMM herasa.l dari st:1 pigmen, m~hUlosil,
d,UI mt;:rup_tk,UI .;l:llis k-ulk~r kulil y,uIg palillg
aggr~sil; ~t;:pal hennelasl,tsis dill\. m~malik,l1J.
Sedallgkall BCC dan SCC h~rasal d,u'i k~l(tlinosi.
dat\. liuak It;:rhtlu aggrt:sif l~lapi lumhull se~,U(1
invasif, Tingkat mollalitas sekilar 20-25% akibat
CMM, 1-3% SCC JaIl 1% BCC. Kallker kulit
biasanya mudah diangkat pacta tahap awal
perkembangarnlya kaJ.ena spou\ya mudah dikenaliketika masih kecil. Sayangnya, mereka YaJlg pemml
menderita kallket. kulil, beri~~I:;:o linggi lerhadap
kemungkulan terhadap terbentuk kembali kankerkulit [18].
400 IIIn) see,u"a kmlL dis~rap d,Ll,un lensa dan hallya
sebagiall kecil ~nergi saja « 1 %) Yallg dapat
mencapai retina. Untuk mata apakia (mata Yallgtelah mengalami or~rasi katru,Lk), IJencLrul'i radiasi
UV pada 300 -400 IIIn d'l.J)aL mencap,u retina
[19,22).
~~~~
CMM llIlltUllllya tel:jadi di bagiaI1 badaJl
dall kaki yallg terutaIlla teljadi pacta mereka YaJlg
seCaI'a berkesillaIllbungall telpaj,u1 sn1ar matahari.
Pellgenalan dill1 dictgllosis st:gera terhadap
melaJloma ganas membelikan kesempatan untuk
melakukan pengobatall seCaI'a Ull1tas. A will dati
sebuah melanolna gclllas dapat dikellali dellgaIl
beberapa taJlda yaitu talli lalat YaI1g ada semakin
membesar atau tumbuh tahi lalat YaIlg baIl1
(biasanya tidak tUlllbtth setelall pubeI1as). Tahi lalat
dengaJl bentuk YaJlg tidak beraUU'aI1 atau CampUraIl
baYaJlgan yang berbeda coklat atau hitam. Tandalan1 tahi lalat lebih besar dari ujlmg
pensil yang ttunpul atau dengaJl tepi
kemerahan, perdaI'al1al1, agak berairatau mengeras, daI1 mulai terasa
berbeda seperti sedikit sakit [18,23].
Efek fototoksik akut rcldiasi UV pacta matc.!
clclalal1 keratokonjungtivitis (clikenal ,juga
sebagai welder's flash atau snow blindness)
yaitu reaksi peraclangan akut pacta kornea clan
konjungtiva illata. lni merupakan kerusakan
akibat reaksi totokimicl padcl komec1
(t()tokeratitis) dall kolljulIgtiva
(fotokonjulIgtiva) yang timoul beOl:rclpc1 jw11sl:telall pajculcul 200 -4t)() lUll dwI 1U11lUllllya
berlangsuIIg hculya 24 -48 jam. Suuptonfotokeratitis bel-upa memeraln1ya bola mc1ta
yang clisertai rasa sakit YCU1g pardh dan palla
beberapa kasus teljacli blepharospasm (kedip
YCU1g ticlak terkontrol). TaI1c1a clCUl simptom
oerlculgsulIg selwua satu atclu dua hari dclllkaout tu11bul pacta bagiall komea Efek ini
oersii"at semelltcu.c1 kcu.ella kerusclkall YcuIg teljacli
",wIgat rillgcul (bagicul penuukacull1ya scya) dcUIpenggclUti,ul sel epitel permukacul komecl
berlcu1gsllllg dellgcul (;l:pclt (SCltu siklus 48 jcuu)[18,22,26] .
Eritcma tuubul pacta kelopak mala yallg
mllll(;ul bl:bercl!)cl j,u11 P,lS(;,l p,~j;lII'llI akut (200 -400
urn) clall biascu1ya herlal1gsulIg selama 8 -72 .jam
bergcult1ll1g pacta tillgkc1t p,~jallall clall daercu1
spektllllu [22].Sedallgkcul pajculcu1 kI.ollik racliasi UV pacta
mala clapat menimbulkal1 pterygium atau penebalal1
A (rim)% Absl)fpIlor)
lris~
L;2:, G~,j:~..~, :; 48 14
Vmoo~s;"c.;;o,.; ...~
~
~,;~
~.-:Z..;.."...,.1
E'Jek Radia~j Oplil( l.Jada Mala
J'"l~ftZ ,.
Pacta Illata, energi radiasi
pacta panjang gel om bang < 280 nm
(UV -C) dapat diserap selun1l111Y,loleh komea. Ener~',i radiasi UV-'B (
280 -315 run) seb'lgiall bcs,u. uisl:rap
kol1ll:a uan dapat PUhl mell\:apai
1t:lls'l. Sl:uangkan t:llt:rgi UV-A (315-
I(:ornoo
AqtletJ()$LRmtM
(~arnbar 3. Daya tcrnbtls ralliasi UV palla strtlkttlr Illata 123.1.
sl:l:.u'a kual uis~I'LI) oll:h rl:lilla U.UI uikollvl:rsi
melJjatli palJclS, l:>elJilJgkatalJ suhu hiUlYcl b~bt:rclpa
d~rajcll Il:bih tilJggi u."'i suhu y.Ulg teljaui k~tika
uemcUlJ uiy.lki.I\i Uc4)al m~nimbulkalJ kl:l11sak.UI
relilla Yilllg pt:l1llilllelJ. Kart:na fungsi fokusing lens."
baYilllg.UI yang terbt:ntuk pada rt:liua mel~j.t(li It:bih
kecil uill'i pcmbllkaan pupil [241.
kolljutivu UiUI katiu'uktogl:lll:sis ulau proses
pembentukall kaiarak, Pterygium aualah patologis
pacta komea yang bl:rhubungiul dellgall Illata yang
umum dijumpai PilUcl lillgkwlgc.ul, yiUlg kuya akall
pajiulall radiasi U'I. Ptef)lgium sebagai hasil dal'i
pertumbuhall ,ial1ngall lemak diatcls komea
Sedatlgkall paj atlal 1 radiasi UV pacta panjang
gelombang 290 -320 lllll dapat menyebabkan
katal'ak. Terdapat hubungan yallg ,ielas antara
kcltcU'ak dengiul pajilIlclIl UV-B sepalljilIlg hidup
II X,22,2ol.
EFEK K.I!.:SEHATAN ~::.I-,I!.:KTI{OMAGNI!.:T.lK
.I{AD.lO~'I{I~KUENSIUl:ru;I,.,;uk;\\\ ,.,ll.IIli l:pillL'llliulugi uikl:lalllli
liuak alia oukli Y;l.I1g kual ml:llgl:l\..li risiko k..ulkl:r
Ilaik 11;llla :lllakallak Illallll.l1ll uL.wasa u,ui till,l!kal
llonn..11 li'l:kul:l\si l:llcrgi clcklroll1,lgIlClik, li'l:kul:l1si
r..luio, alau rauiasi gl:lomo,mg mikro. I)ala
mclll.llljukk;ul o,lIlwa r..luiasi 1III liuak uapal
mcmb..uJayakal1 malcri gcnclik u..1.11 juga liuak uapal
mengindllKsi kanker, lerutaJn..1 y..mg bcrhubl.l1Jg..lil
dengan kalJker otak. Yang jelas peruballaJJ med..ln
magnil .II..IU listrik dapal mengilJduksi ill'US listlik
interna! kl: lubuh y..mg m~J}iIl10ulk,uJ P,U1,lS d,U1
tingkal atau laju pernbahaJl illl SCballding deng.m
tioekuensi [27,28].
E1ek Radia.~i Ge/onlhang Mikrob~rek kesehatall y,Ulg lel:jadi palla umumnya
sebagai akibal dcu.i pculas yang timbul palla saar
terjacli interaksi antcu.a energi gelombmlg mikro
dengml materi biologik. Efek biologik yang tel:; cld i
km.ena pemcUlascUl disebut et"ek lheimal (lcUl yang
teljacli bukaIl km-ena proses pemcUlaSaIl disebut et"ek
non thellllal. Et"ek yang berbahclya akibat p'I.;aIlan
gelombang mikro adal,ul erek thelmal atau
hipertellnia y,Ulg lerutcuna merllsak mclta diu! leslis.
Keducl jaring,ul relatif smlgal s~usitl' terhadap
kenaikan suhu_jalingall [21].
L~nsa mala tidak bellJt:mbuluIl dm.ah (laIl
terselubWlg dalaIn kapsul, sehingga mudah t~rbakm-
akibat p~naInbahcu1/penimbUllan panas YaIlg
meng,lkibalkaIl pelungkatan suhu (lm.i p,l.;anculra(liasi d~ngaIl intensitas yang tinggi. S~lain ilu
melalui efek tllellnal dan mungkin me1alui et'ek non
thetmiu .juga, g~lomb,ulg ini uapat menginisiasi
s~raIIgkaian p~rUbcUlaIl pada p~llnukaml posteriorkapsul lensa yallg mengm-all pada pembentukml
kalal-at. Kataraktogenesis ilU sarna haInya dengall
akibat radiclsi pengioll. Sedallgk,ul katarak akinal
p~nuacUl diawcui pad a bagicul pennuka,ul aIltl:rior
IfC:llsa. KOil(lisi p~jallml, waktu uall illtensitcls yallg
Pt:nt:u'asi I,.l.uic\si (;allaya t,ullpak U,UI 11{-A
(4()() -14()() tun) (lalJilt 1111:lll'alJai r(;lilla U,UI
mt:nimoulkclll folort:lillilis, pl:rcIJ,lIlg,ul paua rl:lillcl,
Kcrusakcll1 pcllia rclincl timoul kllususllya ,lkiocll
p~j,lI1,UI (;,Ulc\ya t,unlJak oiru (4()() -550 nm)
sellingga Jikcncu pulcl S\:oclgcli blue light retinal
injury, Dikelallui ballwa fotoretilutis yang biasClllya
dise11ai dengan scotoma (blind ;,pot), teljadi akibat
mellcltap sumter (;aIlaya yang sClllgat tajam dal1
terang seperli matallcu'i ucucun waklu yallg sang at
singkat ataupun cahaycl terallg uari laser untuk waktu
yang lebih lama, PenulgkatClll sulm pacta retina yang
hClllya beberapa dercyat lebih tinggi dal'i suhu yang
teljadi ketika demCllll diyakuli dapat mellimbulkan
kerusakan retina yallg pelmCIIIen, Pi.I;jcll1an [J{-A jUgcl
memberikan konu'ibusi dalCllu pembentukCIII katCII'ak
pacta lensa akibat pallaS [22,26],
Radiasi IR-B (1,4 -3 ~un) dapat menembus
lebih .jaull dcll1 diserap !\:nsa d,lI1 memberikan
konuibusi pembentukail kcual',lk dCIII juga
melumbulkan luka bclkar pclda komea dan
konjugliva, Sed,mgkcll1 \:nergi raJiasi [J{-C (3 ~lIn -I
m) diserap komca yang dap,u mcnyebabkan
teljaJinya fotokcr,uitis cltau Ycll1g lcbih P,U'cUI lclgi
luka bakar pacta kornea dan juga konjugtiva. Dengall
delnikian, radiasi laser yang menggwIakCIII radiasi
cahaya tCllllpak dail juga il1fi'a merall dapat
menyebabkall kel-usakail pacta kornea, lensa atau
retina, bergantung pacta palljang gelombculg cahayadall karaktelistik penyerapan energi dCII'i struktlll'mala [22,24,26]. ,..., ---,-
'ucldiasi lclser padcl matcl dclpat
menyebahkClll kel1lsakail pacta kornea, lensa atau
retina, bergarllung pacta parl,iarIg gelombarlg cahayadarl kar'aktelistik penyeraparl energi dati su-uktlll"
mala. Jwulah energi cahclya yarlg masuk mala
ditcntukctn olch, lucls p\:lnbukclcUl pupil. EIlt:rgi
cahaya tCllllpak yang dapat menembus su-uktur Illata
1'1KI./.IJiN-IJA'
mt:nYl.:bclbkall SUI1U pcldcl jcU"illg,UI Illata Illl.:lll.:cll)ai
45"C atau lebih diyakilU bersifat kataraktogenik. Bila
dalam kondisi praktis, fisiko tinggi pembenlukall
katal.ak berhubUllgan dengall pli.jallan pcl<;lcl Scllllal1
ratusan atau lebih mW/<:m2 [21].
Fungsi ~estis sangal bergaluUllg pclda suhu.
SecaI"a nolmal, sulru testis 2"C lebih rendall dal]
suhu tubuh 37"C. Peningkatan Sul1U testis walaupun
hal1ycl salllpai 37"C smlah <;Iapat menggallggu
spe1matogenesis, proses pembentukan spelma.
Dengall dernikian pa,janan radiasi gelombal1g mw.o
,juga berisiko menggal1ggu sp~l1ncltogenellsis melalui
ml.:kcU1is1ne erek Ihl.:rmcll12lj"
Erl.:k nOli lhl.:lmal YcUlg dil~lIlnkcul path I
pcll"cl pekl.:l:;cl Yclllg S~<:clrcl kronik ll.:rpcljcul n:icrowave
adalclh b~rllpcl p~llillgkalcw kl.:ll.:lculcw, sclkil k~p,ua
periodik dall kollstaJI, i1'ilasi par,u~.. k~lidUl"cU1 selalna
b~kl.:l:j'l, dcU1 pcnlU"ll11cUl sensilivilclS o(/udot)'" G~,jclla
klinik Yallg tirnblU antara lain brady<:ardia,
hypotensi, hypertu"oid dan pelungkatan tingkat
histalnin darab, Pclda kelompok p~k~l:ja Yclng berada
di medan geloluballg lnikro di.jumpai pula etek
subyeklif seperli sakit kep,ucl, lelab, pusing, tidur
ti<;lak nyenYclk, p.;rclsacW laklll, t.;gang, depresi
mental, <;Iaya u1gat klU"cU1g bclik, nyeri pacta otot dan
daer,u1"jantUl1g dcln suscln bemcu"as [21].
Elel( }{adia.\7 Gelolllhal1g }{adio!rekuell.\7
Studi p<IUa pl:kl:lja industri yang tt:lvaj,ul
radiasi radiotj.t:kut:nsi l:Jl:ktromagnt:tik mt:nllIljukk,ul
tiuak auauya pl;:ni.JIgk'ilan fisiko ll;:ukl;:mia. Studi
t:pidemiologi ml;:nllIl.iukkan bahwa hila tt:rdapat
hubllIlgan alltara gl;:lomb,mg radiolj.t:kut:nsi
t:lt:ktromagnt:tik dl;:ng,ul kankl;:r, maka hubungan
tl;:rsl;:bul aual,ul Il;:lmUI uan pl;:rlu uUkUllg,Ul d,u.j
pl;:nl;:lilian labolcliorilllll 1.29].
Bukli ~fl;:k It:rhadap st:1 akibal pajculan
I;:leku.omagnetik lcldiotj.ekut:nsi telah
dipertirnbculgkan dal,ul1 4 tallap utCUl1a pembt:ntukan
kanker yaitu inisiasi, konversi, promosi dCUl progresi.
lnisiasi tllI110r dianggap sebagai basil kerusakan
genetik st:dangkan konvt:rsi bt:l:hubUilgail dengan
perubahcul genetik bl;:rskala bl;:sar.. K,u.ena tidak acta
bukti yarlg mt:nyakiJ1kcu"! bahwa pajanan
menginduksi perubahall gt:netik maka tCUl1pakllya
pajaJlan tidak mt:mbt:likan t:fek baik inisiasi maupun
konvt:rsi. Tidak adanya I;:ft:k pacta suukttu.
kI.omosom mt:nun.jukkan bahwa .iika medcul
ti.t:kut:nsi rendall ml;:mpmlyai I;:t~k pacta prost:s
kcu'sillogl:lll:sis, 1lll:fl:k.1 Jl:oil. OI:QJI.;I1UI sl.;oagai
promotor dctri palla Reb~gai iniRiator, dengan
melungkatk,lI1 la,iu prolifefaRi sl:l terubah SI.;(;,U1l
genelik dari palla mcnYl.;babkan kl:fusakan aw,u palla
DNA alciU kfomalin.
Tcrdapat bukti Yatlg mt:n1l11jukkan adatlya
pelllbahati pacta jalur informasi kuma antal' yatlg
mllllgkin berhubungatl dengan promosi tumor,
meRkipcUl pt:ngafltlmya dalcun skala YCUlg sangal
kccil datl oleh karena ilU Icullpaknya tidak
menimbulbll1 gCUlggruUl pacta sislem biologik.
Pengaruhnya lhlda pel1umbuh,ul tumor dapal lel:jadi
ml:lailli I.;fl.;k I:pigl:lll.;lik tlafi 1lll.;tI,lI1 illi Sl.;pl:fli
Pl:ruo,ul,UI Ihld" j,uUf {,(,II ,\'igJllllliJlg sel a(au (hlda
ekspfl:si gl:n, I "'l!)OlcUI tcnlcuig ct"ck ll:l-Iladap
pt:llnuk,uul scl yang mll1lgkin ol:fllubungan dl;:ng,uI
progresi tumor sangat spekulatif. Oll;:h k,u'ella itu,
Rampai saal illi litlak alia ml:k,ulismc y,UIg ,il;:!;\s
mengcnai pengat"ltll mcdcul radiofrekuenRi
eleku'omagnetk terhadap karRinogenesiR [30].
Teruapat data yang kOllsislen uari sualu
Rtudi epidelmologi YCUlg menulI,jukkall bahwa fisiko
leukemia lebih tinggi pacta amlk-,Ulak yang linggal
uekal uellgan jaringcul listrik, tl:lapi dasm' dari
hubllllgan lersebut lidak diketahui. Temyala tidak
alia bukli yang didukung dl:ng,ul penclilicul di
laboratorilllll YCUIg menunjukkao 'Idanya kel"Us,lkan
DNA uan kromoRom, mutasi, clan peningkatan
ii'ekuensi trmlstC)llnaRi Rebagai fespon ll:rlladap
pajan,ul m~dao ffl:kuensi rendall, Dengan demikicUl
tidak tlill,Ucl!JkcUl tl:l:iaui I:fl:k mulclsi tliul
lrmlsformasi neoplastik y,ulg mengarah pacta
pl;:mbenlUkiuI kculker [2,29],
ICNll~IJ ml:ngl;:lwu'k,ul OI:OI;:I'llpa pl:nyata,ul
ml:llgl:lliIi 11uolll1g,1I1 cullcua ml:tI,ul li'l:kul:llsi fl:lldall
I;:ll:ktfOlllilgnl:tik d,UI k,Ulkl:f, ,uII,u'a lain:
Tiuclk alia bukli YcUlg SUbstalltif Yillig
menun,jukkan bahwa pajanan magnetik stslis
bcrRifat karsinogeluk
-Data laboratorium dat1 cpidemioIogi Yallg
berhubungan uengan kal1ker tidak memberikan
daRal' untuk perkiraal1 fisiko kesehatan pacta
manusia telVa.jan medcu1 ti"l;:kuensi Iisuik,
Data !aboratorium Yal1g berllubungan uengan
kal1kef akibat pa,janal1 ii'ekuensi radio liuak
ml;:mberikan UaRal' untltk uilakukaru1ya batas,ul
Pa.jallCU1, B ukti pajal1al1 rauioti'ekuensi sebagai
promotor atau progesor ualalll karsinogeneRis
membutul1kcul penclitianleoih lall,jUt [2].
~.t.siOllal Keselmnat-,"
DA.,'TAR IJlJSTAKA
I. DENNIS, J.I\. Non-ionisuig Issues. I?£ulillliu/l
Prule('/iun Dusimelry. 72(3-4),161-162. 1997.
2. BF~I~NHAlillT,J.H aJld MA'I~rHES, I{. I~ecenl.
and F"ul.ur\: Acl.ivil.ies of th\: ICNIRP. I?tldillli()fj
, Prule(:liun Du:,'irrteIIY. 72(:~-4)167-I76. 1997.
3. IN1'ERNATIONAL NON-IONIZING RADIA-
TION COMMITTEE! INTERNATIONAL
I~ADIATION PRO-rECTI ON ASSOCIATION.
Guidelines on Limits of Exposure to Airborn\:
UltI-aSOUlll1. Heallh Physit.':,. 46(4),969-974.
19H4.
INTEl{NAT10NAL NON-IONIZING l{ADIA-
TION COMMff'TF:E/ IN'rERNA TIONAL
I~AOIA'I1ON PI~arECTI()N ASSOCIA'IlON.
COllccpl.S, Units <uld TeJ.luillology lor NJj~
Protectioll. Hellllh Physi(.'s 49(6),1329- 1 362.lUll"
~
4
INTERNATIONAL NON-IONIZING I~ADIA-'I'ION C()MMfJ"rEEI [N'I'El~NA1'JONAL
RADlATI0N I:JROTECTI0N ASSOCIATION.
Guidelines on Lilnils of Exposure lo Last:r
Radialion of Wavelengtlls bt:lween 180 lUll and
I mm',Health Physics 49(2),341-359. 19X5.
INTERNATIONAL NON-IONIZING RADlA-TION COMMIrfEE/ INTERNATIONAL
RADlATION PROTECTION ASSOCIATION.
Guidelines on Limits of Exposure to Laser
Radialion of WaveIengtlls bt:lween 180 nm and
J,OO() ~lIn.lle(llth Physi(;s 7 1 (5),X04-X 19. 1996.
IN'I'EI{NA'rIONAL NON,[()NJZING J{ADlA-TION COMMI1~rEE/ IN'I'ERNA'I'JONAL
J~ADJA'I'I()N [:JJ~O'I'EC'I'I()N ASSOCIATION.
Guidelines on Lilnits of Exposure lo Ulu'aviolel
Radialion of Wavelengths bt:tween lXO lUll and
400 lUll (Incoht:renl OptiCcll [{ctdiation). Health
Physi(:s 49(2),33J-340. J9X5.
IN1'E[{NA1'[()NAl~ NON-I()N[ZJNG I{ADIA-
1'JON COM Mfr'I'EE/ IN'I'EI~NA'I'IONAL
[~ADIA'I'I()N 1'!{O'I'EC'Il()N ASSOCIA'I'[ON.
Guidelint:s on [~imits of Exposurc lo
l~cldioli.c4ut:ncy Elt:clromclgllctic Fields in thc~)Clj'It:IICY I~clllgc Ji.om I()() kHz to 300 GHl..
H~ulthPhysics54(1),115-123. 1988.
INTERNATIONAL NON-IONIZING I~ADlA-
TION COMMITTEE/ IN'fERNA'I'IONAL
RAD[ATION PROTECTION ASSOCIATION.
Allcgcil J{adic'lion I~isks ii.om Visual Displc'y
Units. Heallh Physics 54(2),231-232. IlJXX.
6.
7.
Pl'::NUTIUI>
Untuk memperkel:il l:fek Yatlg lul1bul
akibat pa.janatl radiasi matahari dapat digullakan ~'un
$CreenS dengatl SPF (sun prote(:tion fa(:tor) sekitat"
20-40, ba.ju dellgall lCllumUl rapat lebih bl:rl;if'at
protektif ,kal:atl1atcl uall tori Yclllg Icbar lIIltuk
melindullgi wa.jah datl leher. Sedangkat1 pencegallan
teljadinya et'ek kesehatan akibat p.~cu1an radiasi non
pengion buatatl manusia salall satullya uapat
dilakukatl dengau mcmberikcul illfofll1asi l;el:cU.cl jelal;
dat1 sederhatla terUlcul1.l kepaua oper.llor, selain
pasien dall juga mal;yat.akcll mcllgellai kolll;eku~lll;i
yatlg mullgkin limbul hila liuak m~mperhatikatl
prosedur keseIatl1atatl kel:ja dall proteksi serta
batal;clll pa.jallclll tcrllclUcl\) rcluial;i 11011 pcllgioll yrnlg
telah ditetapkall olch ICNIRP.
Prosedur kelja dan bcltascul-batal;rnl Yatlg
direkomendasikatl lerhadap pa.jallan radiasi non
pengion berl1l.juall llIll11k melakukrnl proteksi
tcrlladap lel:jclUilJya kcrul;ak,ul palla rl:lilla akibcll
efek theimal dall reaksi totokimia, palla mala apakia
(Iensa mala telah diangkal palla opcrclsi k.llarak) dcUl
bayi dat.i bahaya totokilrua, pad.l komea dat.i
kel"Usakatl akibat pallas, pacta lellsa dat.i lisiko efek
te111l11da katat-ak, dan pacta kulil dat-i berbagai 11siko
keillsakatl akibat pallas. Pefll1aSalalla11l1ya sekaratlg
adalah apakah SUdall acta atau dibellll\k sual1l badan
atau institIIsi di Indonesia y.Ulg secara khusus
berwenang dalatl1 raelakukall pengawaSatl terhadap
pellggullclan peralcll..tlll I;umhl:r radicll;i IIOIJ pl:llgion
dall bel1atlggung jawah lIIlluk melakukcuJ I;osialisasi
berbagai statldar pr(J~edlll" k~l:ia ke~l:I,ul1.llcUl r.~uiasi
Yat1g hatllS dipatulli lIIltuk memperkel:iI fisiko
kesehatan yang mungkill timbul.
Manusia menjadi target berbagai jenis
ballatl kar~inogenik Yatlg membual Satlgat tiuak
mllllgkin untuk mempcrkirakan bahwa krnlk~r yang
uiucrila 1;~I;~or,ulg h.ulya Jil;~h,lI)k,lII ol~h faklor
lingkwlgcul l~lmal;llk mcu.lII li~kul:nl;i-lil;tI"ik" Kila
telvajan rauioaklivitas .1I.ul1 Jari rauoll, polul;i
bual.ul manul;ia Jcu"i hal;il gal; buculgrnl
kenuaraan,ga~ indu~tri, asap rokok, limbcul kunicl
uat"i peslisida dan hcrbil;ida, lemak m,\k.man,
alkohoI, datl I;inar UV mcllahrn"i. Oleh kcu"ena itu
perlu dilakukatl stIldi epidemiologi Yallg didukllllg
dengan penelitian Iaboratorillll1 dalatl1 rangka
menuapalkall basil Y,Ulg lebih kOllklul;if.
H.
9
24 ()ktooer 2\)01
10. INTERNA1'lONAL NON.IONIZING I{ADIA.
TION COMMIliEE/ INTERNATIONAL
RADIATION PROTECTION ASSOCIATION.
FIo1.lfeSCence Lighting and MaIignaIlt
Melanoma. flealth Physi(;s 58(1),111-112.
1990.
11. INTERNATIONAL NON-IONIZING I{ADIA-
TION COMMIT1'EFJ INTERNATIONAL
!{ADIATION I:>I{OTECTION ASSOCIATION.
Interim Guidelules on Lunits of Exposure to50/60 Hz f:I~l:trjl: ..tIIU M.lgllctil: f'j.:lus. {{(-!a[th
PhY.l'ic.l' 5~(1),113.142. 1990.12. INTERNATIONAl, No.N-I.c.>NIZINO I{ADIA-
nON COM MflrEE/ INTBl{NA nONAL...,
RADIATION PROTECTION ASSOCIATION,
Health Issues of UIu'aviolet A S1.ulbeds used for
Coemetic Plu-poses. Health Physics 61(2),285.
28~. 1991.
13. INTEl~NATIONAL NON. IONIZING RADIA-
TION COMMrrTEE/ INTERNATIONAI~
I{ADIATION PI{OTECTION ASSOCIATION.
l:>rotection of the Patient undergoing a Magnetic
!{I;:SOnaIll.:e Ex..tInination. Hpalth PhysiL's
61(6),923-92~. 1991.(4. INTERNATIONAL COMMISSION ON NON-
IONIZING I{ADlATI0N 1:>I{OTECTI0N,
Guidelines on Limits of Exposure to Static
Magnetjl: f'j.:lus. flpalth PhY.I'i(;,v 66(1),100-106,
20. UN.lTED NAT.lONS SClENT.lflC
COMMr.lvrEE ON THF: EFFECTS Of"
ATOMIC RAD.lA1'ION. Ultraviolet .l~(tdiatiOll:
Exposures and Eftel:ts. Vil:1111a. 1994.
21. CEMHE.l<, H. Introdul:tioll to Health Physil:S.
2ndl:d. Nl:w York, Ml:Gr(tw-Hill, INC. 1992.
22. S.l~.lNEY, D,H. Ultra Violt:t I{adiation Efil:l:ts
upon tht: Eyt:: Problems of Dosimetry.
I~adialion Prut(~ctiun DosimetfY. 72(3-4),197-
206. 1997.
23. CF:S/\I{INI, .1.1>. UV ;md Skill: th~ Uiologi<:al
Efiel:ts of UV A and UVB. International
Collgr~..,s 011 raui;tlioll prl)(I.:l:tioll (II{I>/\ ~),
VielUla. 339-343. 1996
24. CLASSIC, K.L. Organizatioll mld Management
of A Laser Safety progrmTl. 111 Miller, K.L. (ed.)
Handbook (~r Management of l~adiati(Jn
Pr()tec:ti(m Prc)grams. 2nd l:d. Bol:a I<aton, CI<C
Press. 53-65. 1992.
25. CESAI{INI, l.P. Chronil: F:Jfel:ts of UV on
Hliman Skill. IIlternational Congress on
radiation protection (IRPA 9). Vielllla. 36J-:~66.
1996
26. CESAI<INJ, l.P. Ultra Violt:t Radiation: the
I~y~. Interllatiolla.l Congrl.:ss on radiation
plPtel:tion (11<PA 9). Viewla. :~45-351. 1996
27. STf\';'HEJ<, l.W. Elecu'omagnetics Fil:lds m1d
thL: I{isk of C;Ull:l:r. l~acli(Hc),~ical Pr(Jte(:ti(m
Hu/tptifl. 142. Chilton, N,tlional 1<auiologil:al
Protl:\.~tion Boaru. x-to. 19~:~
2H. IJF:UT,';CI-i, S allu WII,KF:NIN<I, <I.M.
EIl:l.:lrr.)magnl:til: F'il:ld C;ull.:l.:r Sl:ares. Health
Physic.'s. 73(2), 301-309. 1~~7.29. HENDEE, WJ<. and BaI'E1JE1<, l.C. 1111:
Questioll of Hl:altil Effel:ts from Exposlll'e to
E1el.:tromagnetic Fileds. Health PhY.I'i(;s. 66(2),
127-136.1994.30.
Cl~IDLAND, N.A. Effects or Power Frequency
EMF Exposm-es at Cellulm. Level. Raclial1:(m
Pr(Jtecti(m Dosimetry. 72(_~-4),197-206- J997.
DISKUSI
1994.
IS. INTEI~NATIONAI- COMM1SSION ON NON-
()NI'/JNCI I{A()IA'l'()N ('({()'I'b:C'l'I()N.
.H\:allil (SSlI\:S I{\:(ated Lo the Us\: of Hand-held
RadioLelephont:s and Bast: TraJlslrutLt:rs. Health
Phy:,'ics 70(4),5H7-593. 1996.16. HALL, E.J. Radiobiology for Lhe Radiologist.
5t11 ed. Pluladt:lplua, LippincoLt WilliCllns &
Wilkins. 2000.17. GLASER, Z.R. OrgaJuzation C:Uld MClllagement
of A Non-loluzing Salety progrc:un. In Miller,
K.L. (ed.) Handbook C!f Management of
l?adiation Protec:tion Prc)gram:,'. rd ed. Boca
l~aton, CRC Press. 43-52. 1992
18. DE GRUIJL, F'.R. Health Eftects ti'om Solar
UV Radiation. l?udiulion Protec;tion Dosimetry.
72(3-4),177-196. 1997.19. WEBB, A.R. Chculges in Stratosphelic Ozone
Conct:ntrations and SolcU' UV l_evels. Radiation
Protec:tion Dc):,'ifftl"tfY. 72(3-4),207-216.1997.
Aglls
Slitan -tyro Krakatau Stl'clCt.
Apakah kerusakan y,mg tel:jadi pacta se) otak
dapat diperhaiki'!o. Apakah pelneriksa,ul dengall ."inar rontgen dapat
mcnimhulkan kerusakan pacta lubuh"
b. Efl:k radiasi apa Y,lI1g tunbul d,ui pl:l1ggullaall
rad,u' d,ll1 hun(1 phone'?
Zubaidah A.-P3KRIJiN
a, Sel otak telmasuk sel YaJlg s.wgat tallaJ)
terhadap radiasi, Bila (e)jadi ke)"l\sakaJl lingaJl
pada tingkat DNA sel otak ada kemungkinan
tcljadi prost:s pt:rhaikcu1 kerus.,kan DNA y.wg
uihal'apkall herlallgsullg ut:llgaJ) tep.tt daJ) benaJ',
'J'et.tpi hila kl:l"l\sak.umy.L ll:hih p.U'.U1 y.Ulg
teljadi baik pacta DNA maupun pacta tingkatan
yang lehih tinggi (kl'omosom at.w sel), kecil
kemw)gku)au .Ltau tiuak uapat meugalaJni
proses perh.Likan, DCllgclU tidak aclanya
mekcluisme penggallli.UI st:l-sel Yclllg lUS.lk raJa
orgaJl ot.lk, maka kt:I"l\Sak.ln YaJlg teljadi
meujadi bersifat ilTevt:rsiblt: uaJ11Jennclueu,
b, Pemeriksaan diagnostilc dengall sinal" rontgen
dapat meniInbulkall kerusakan Yallg dapat
ditoleransi oleh tubuh selama kegiatall tersebut
tidak dilakuk.ln SeCal'cl bt:rlt:bihan, Kel"llsakan
YaJlg mungkin tiInhul hallya pada tingkat DNA
yang seCal"a alaJniah akan mellgalaJni proses
perbaikaIl kel"l\SakaJl DNA sehingga bisa
kembaii nonnal,
Zubaidah A.-P3KRBiNa" I{aoiasi relIgion oapal menimhulkan lel:;aoinya
ionisasi p(IO(1 maleri YaJlg dilewatulya Y(lIlg
ml:nYl:hahk(ll1 lerll:p(lsIlY(1 sehu(lh I:leklron !Jt:h(lS
dan mellillggalkaJl atom yang bennuatanlJOsilif.
Sl:o(ulgk(ll1 r(loi(lSi non pl:ngion tidak memunY(li
cukup elJergi unluk o(LJ)(u mellyeb(lhk(lIl
ll:lj(ldinY(1 pr()SI:S iollis(ISi p(lda matl:li Y(lIlg
dil,l!uiIJY(I"b. RadaJ" 0(111 HI-' ll:lma,,;uk raoi(lsi noll pcngion
oalaJll k(uegori gl:lombalJg mikJ'o. El~k yoaJ"i
radiasi gl:lombaJlg moo-o hanya menyebakaJl
pl:llulgkataJl suhu jaringaJl (llau sel. Scl lubt1l1
YaJlg sl:nsitif terhadap kenaikaJl suhu adalah sel
ser(lbut p(loa Il:ns(1 m(ua YaJlg herisiko
ml:nycbabkall ll:l:jadinY(1 kataJ"ak dan sl:l
gclminal pada tcstis yang berisiko menycbabkaJl
pl:nUl"lUlaJl scmcntaJ"a jUlnl(lh gel spenlla YaJlg
dihasi}kan" SCdaJlgk(lIl h(ISil pcnelitian lingkal
molckuler Ullluk mcngct(lhui ct"ek pcnggunailll
HP samp(li sa(u uli masih mcnunjukkan tidak
adanya pcruball(lIl baik p(ld(l DNA maupUll
kJ"omosom pada sel YaIlg telp~jan gclombaJlg
raoioli"l:kul:nsi Y(ll1g digulJak(lIl p(ld(1 HP
Atides Fuadi- BAPEDALa. Apakall perbeclaau antar'a racliasi pengion clan
racliasi non pengion?