Download - 21. Golongan Yang Tertipu
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
1/27
PASAL
GOLONGAN YANG TERTIPU
Makhluk itu terbagi menjadi dua yaitu hewan dan bukan
hewan. Bukan Hewan terbagi lagi, mukallaf dan non mukallaf.
Mukallaf adalah orang - orang yang diperintahkan untuk
beribadah kepada Allah. Bagi mereka pahala di sisiNya. Juga
larangan melakukan maksiat, supaya terhindar dari
siksaanNya. Adapun non mukallaf adalah mereka yang tiada
pernah mempunyai larangan baginya.
Mukallaf terbagi lagi yaitu mukmin dan kar. Mukmin
terbagi lagi ta!at dan durhaka. Masing - masing dari mukmindan kar terbagi menjadi dua bagian yaitu "alim dan jahil
#bodoh$.
%ami melihat bahwa ketertipuan itu telah merebak dan
merata pada seluruh mukallaf, mukmin dan kar, ke&uali orang
- orang yang dilindungi Allah '(). *alam hal ini dengan kami
dengan i+in Allah akan mengungkap ketertipuan mereka,
berikut dasar - dasarnya.%etahuilah bahwa orang - orang tertipu selain orang -
orang kar ada empat golongan lama, ahli ibadah, pemilik
harta, dan ahli tasawuf. *isamping ketertipuan orang - orang
kar, ketertipuan dimaksud ada yang berupa tipuan kehidupan
dunia, ada pula yang disesatkan oleh setan.
Mereka yang tertipu oleh kehidupan dunia adalah mereka
yang berpendapat bahwa kele+atan dunia pasti adanya#mutlak$ sementara kele+atan akhirat masih meragukan dan
hal - hal yang pasti tidak mungkin ditinggalkan untuk men&ari
hal - hal yang diragukan. ni adalah analogi iblis.
Mengobati ketertipuan sema&am ini dapat dilakukan
dengan melalui iman dan dengan argumentasi. man adalah
membenarkan rman Allah “Sedangkan apa yang di sisi Allah
adalah lebih baik dan kekal” Al Qashash : 60. “Kehidupandunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan” Ali Imran : 105
'elanjutnya membenarkan apa yang di bawa Nabi
'hallallahu "alaihi wassalam. Adapun argumentasi adalah
dengan mengetahui kelemahan analoginya. Akhirat adalah
http://cahayaawwal.blogspot.com/2014/09/golongan-golongan-yang-tertipu.htmlhttp://cahayaawwal.blogspot.com/2014/09/golongan-golongan-yang-tertipu.html
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
2/27
lebih baik daripada dunia. %eyakinan ini ada dua pemahaman /
pertama, beriman dengan jalan ta0lid pada para nabi dan
ulama, seperti ia mengikuti seseorang yang ahli dalam
pengobatan. %edua, adalah wahyu para nabi dan ilham pada
wali. Jangan mengira bahwa pengetahuan para nabi terhadap
masalah - masalah akhirat dan masalah keduniawian
merupakan ta0lid kepada malaikat Jibril A'. %arena ta0lid
bukan pengetahuan yang benar, tetapi segala sesuatu
tersingkap kepada mereka dan mereka dapat melihat benda -
benda nyata.
1rang - orang mukmin yang menyia - nyiakan perintah
Allah, amal shaleh dan mengatasi semua persoalannya
berdasarkan hawa nafsu dan syahwat, maka mereka samadengan orang - orang kar. 'ementara kehidupan dunia ini
tidak lebih dari permainan yang menipu, baik bagi orang -
orang kar maupun orang mukmin.
Adapun &ontoh ketertipuan orang - orang kar mengenai
Allah adalah seperti u&apan mereka, 2 Allah akan
mengembalikan kami dan kami berhak dari yang lainnya3,
sebagaimana rman Allah dalam surat Al - %ah ”Aku kirakebun ini tidak akan binasa selama lamanya! dan aku
mengira hari kiamat itu tidak akan datang! dan sekiranya aku
dikembalikan kepada "uhanku! pasti aku akan mendapat
tempat kembali yang lebih baik dari kebun itu” Al Kah# : $5 %
$6
ni adalah analogi iblis. *emikian itu karena mereka
melihat pada nikmat - nikmat Allah atas mereka di dunia, danini pula yang mereka jadikan ukuran akan nikmat akhirat,
sebagaimana rman Allah “&engapa Allah tiada menyiksa kita
disebabkan apa yang kita katakan itu” Al &u'adilah : (
4ada sisi lain mereka melihat orang - orang mukmin yang
hidupnya melarat, lalu mengejek dan mengatakan “)rang
*rang sema+am inikah di antara kita yang diberi anugrah *leh
Allah kepada mereka,” Al An-am : 5$*an mengatakan “Kalau kiranya dia Al Qur-an/ adalah
sesuatu yang baik! tentulah mereka tiada mendahului kami
kepadanya” Al Ahaa : 11
Akhirnya mereka mengatakan “Allah telah berbuat baik
kepada kami dengan memberi nikmat dunia. Setiap *rang
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
3/27
yang berbuat baik berarti ia pe+inta! dan setiap pe+inta pasti
berbuat baik kepada yang di +intai” . 4adahal sebenarnya tidak
demikian. Bisa saja berbuat baik, namun tidak men&intai.
Bahkan, boleh jadi kebaikan itu menjadi penyebab kehan&uran
se&ara berangsur - angsur.
tulah inti ketertipuan. 1leh karena itu Nabi Muhammad
'hallallahu "alaihi wassalam, bersabda “Allah melindungi
hamba2ya yang mukmin dari dunia! seperti salah se*rang dari
kalian melindungi si pasien dari makanan dan minuman!
sementara ia men+intainya. 3egitu 'uga *rang *rang yang
ma-riat! bila didatangi harta kekayaan! mereka sedih dan bila
ditimpa keakiran mereka senang dan berkata” 'elamat
datang hamba - hamba orang shalih3. Allah 'ubhana wa ta!alaberrman “Adapun manusia! apabila "uhannya mengu'inya!
telah dimuliakan 2ya dan diberi 2ya kesenangan! maka ia
berkata! "uhanku telah memuliakan aku” Al 4a'r : 15
“Apakah mereka mengira baha harta dan anak anak
yang kami berikan kepada mereka itu berarti baha/ kami
bersegera memberikan kebaikan kebaikan kepada mereka,
"idak! sebenarnya mereka tidak sadar” Al &ukminun : 55 % 56“2anti kami akan menarik mereka dengan berangsur
angsur ke arah kebinasaan/! dengan +ara yang tidak mereka
ketahui” Al Ara : 1(
“7an Aku berikan tanggal kepada mereka. Sesungguhnya
ren+ana Ku sangat teguh” Al Ara : 1($
“&aka tatkala mereka lupa peringatan yang telah
diberikan kepada mereka. Kamipun membukakan semua pintukesenangan kepada mereka! sehingga apabila mereka telah
bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka!
Kami siksa mereka dengan sek*ny*ng k*ny*ng! maka ketika
itu mereka terdiam berputus asa” Al An-am : 88
4angkal ketertipuan ini adalah kebodohan dan
ketidaktahuannya kepada Allah dan sifat - sifat - Nya. Barang
siapa mengetahui Allah, maka mereka merasa tidak aman darimurka - Nya. Mereka tidak melihat bahwa kekayaan yang
melimpah yang di berikan Allah kepada 5ir!aun, Haman dan
Namrud telah mengantarkan mereka menuju siksaanNya yang
pedih. Allah 'ubhanahu wa ta!ala berrman “"iadalah merasa
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
4/27
aman dari a9ab Allah! ke+uali *rang *rang yang merugi” Al
A-ra : 3
)rang *rang ka#r membuat tipu daya! dan Allah
membalas tipu daya mereka itu. 7an Allah sebaik baik
pembalas tipu daya” Ali Imran : 58
“Karena itu beri tangguhlah *rang *rang ka#r itu! yaitu
beri tangguhlah mereka barang sebentar” At "hari : 1;
%arenanya, waspadalah jika Allah memberikan kekayaan
kepada kita, agar semua itu tidak menjadi siksaan.
Adapun ketertipuan orang - orang mukmin yang maksiat
#durhaka$ adalah seperti pandangan mereka bahwa Allah itu
Maha 4engampun dan Maha 4engasih. Mereka meyakini hal
itu, tetapi mengabaikan amal. Memang, dari segi harapan halitu terpuji dalam agama. Allah Maha 6uas rahmat - Nya, nikmat
dan kedermawanan - Nya meliputi semua makhluk - Nya. %ita
beriman dan dengan sarana iman itu kita berharap
kedermawanan dan kebaikan menyertai kita.
4ada sisi lain, boleh jadi pangkal ketertipuan mereka
adalah karena mengandalkan kebaikan bapak dan ibu mereka.
Analogi mereka telah dimasuki tipu daya setan. Merekamengatakan,3 1rang yang men&intai seseorang, ia akan
men&intai bapaknya, sebaliknya ia akan men&intai anaknya.3
Hal itu tidak benar. )idakkah mereka mengetahui bahwa Nabi
Nuh as. ngin membawa anak - anaknya ke atas perahu
bersamanya. )api tidak bisa, dan Allah menenggelamkannya
beserta kaum Nabi Nuh yang lain. *emikian pula Muhammad,
meminta ijin untuk mengunjungi kuburan ibunya dan memintaampun untuknya. 6alu Allah memberi ijin untuk ber+iarah,
tetapi tidak mengijinkan untuk meminta ampunan. Mereka
lupa rman Allah “7an *rang *rang yang berd*sa tidak akan
memikul d*sa *rang lai” Al 4athir : 1( “7an bahasannya
se*rang manusia tidak memper*leh selain apa yang telah
diusahakannya.” An 2a'm : $
Maka mereka menyangka bahwa ia akan selamat karenaketa0waan bapaknya, itu laksana orang yang menyangka
bahwa ia bisa kenyang karena makanan yang dimakan
bapaknya. )a0wa adalah fardlu "ain dan tidak ada kaitannya
dengan orang lain.. 4ada saat pembalasan kelak ta0wa
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
5/27
seseorang itu berpisah dari saudaranya, ibunya, bapaknya,
isteri dan anaknya, ke&uali dalam jalan syafaat.
Nabi Muhammad 'hallallahu "alaihi wassalam bersabda /
“)rang yang pandai adalah *rang yang dapat menundukkan
haa nasunya dan beramal untuk bekal sesudah mati. )rang
yang lemah adalah *rang yang mengikuti haa nasunya dan
menaruh berbagai harapan kepada Allah.”
5irman Allah “Sesungguhnya *rang *rang yang
beriman! *rang *rang yang berhi'rah dan ber'ihad di 'alan
Allah! mereka itu mengharapkan rahmat Allah! dan Allah &aha
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
6/27
kebaikan yang sedikit, sementara lupa terhadap dosa dan
maksiat yang menumpuk.
1.Golongan Ulama
:olongan ini terbagi dalam beberapa kelompok
A. Ulama yang mendalami ilmu syariah dan logika
lalu si!uk dengannya.
Mereka mengira bahwa dengan ilmu tersebut
mengoreksi dan menjaga anggota badannya dari
maksiat, padahal ia telah menipunya. Mereka menduga
bahwa mereka akan mendapatkan tempat di sisi Allah
dan telah men&apai ilmu yang sebenarnya Allah tidak
akan menyiksanya, bahkan Allah akan menerimasyafaatnya kepada setiap makhluk. Mereka tertipu
seandainya mereka tahu bahwa ilmu itu ada dua
ma&am yaitu lmu Muamalah dan lmu Mukasyafah.
;aitu ilmu tentang Allah dan sifat - sifatnya, juga ilmu
muamalah, tentang halal dan haram serta mengetahui
akhlak hati yang ter&ela dan terpuji. 4erumpamaan
mereka adalah seperti dokter yang dapat mengobatiorang lain, sementara jika dirinya sakit ia tidak bisa
mengobatinya sendiri. Apakah obat itu dapat
bermanfaat hanya dengan di ungkapkan< )entu saja ia
tidak bermanfaat ke&uali jika di minum setelah melalui
tindakan prefentif. Mereka lupa terhadap rman Allah “
Sesungguhnya beruntunglah *rang yang menyu+ikan
'ianya itu! dan sesungguhnya merugilah *rang *rang yang meng*t*rinya” QS Asy Syams % 10. Allah tidak
mengatakan beruntung orang yang menulis dan
mengetahui &ara penyajian ilmunya, serta mengajarinya
kepada manusia. )idakkah mereka tahu sabda Nabi
'hallallahu "alaihi wassalam “3arang siapa bertambah
ilmunya! tetapi tidak bertambah hidayahnya! maka hal
ini hanya menambah 'auh dari Allah” Juga sabdanya,“&anusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat
adalah *rang =alim yang ilmunya tidak bermanaat” .
Mereka adalah orang - orang yang tertipu. Mereka di
kuasai oleh &inta dunia, &inta diri dan men&ari
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
7/27
kesenangan sesaat serta mengira bahwa ilmunya dapat
menyelamatkannya di akhirat kelak tanpa amal.
". #ereka yang kua$ ilmu dan amal lahiriahnya.
Mereka meninggalkan maksiat lahir tetapi lalai terhadap
maksiat hatinya, sehingga amaliah hatinya tidak pernah
menghapus sifat - sifat ter&elanya, seperti riya!,
sombong, hasud, khianat terhadap orang lain, ambisi
terhadap kedudukan, berbuat jahat kepada orang lain,
dan men&ari popularitas. Mereka lupa terhadap sabda
Nabi 'hallallahu "alaihi wassalam / =iya! adalah syirik
ke&il dan hasud itu dapat memakan kebaikan, seperti
api memakan habis kayu bakar 2, juga 2 >inta kekayaan
dan kehormatan akan menumbuhkan kemunakandalam hati, seperti air menumbuhkan sayuran.3 Mereka
telah melupakan rman Allah “Ke+uali *rang *rang
yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” QS.
Asy Syu-ara- : (. 1rang yang lalai terhadap hatinya,
tidak sah ketaatannya. a seperti seorang pasien yang
terkena penyakit kudis. *okter memerintahkannya
memakai salep dan minum obat, tetapi ia hanya sibukdengan memberi salep tanpa minum obat. Mungkin hal
- hal lahir akan sembuh, tetapi hal - hal bathin tetap
menggejala, karena ia tidak minum obat yang
merupakan obat bathin baginya. 'uatu saat penyakit
tersebut kambuh kembali, bahkan semakin parah.
%.#ereka yang menge$ahui akhlak !a$hin
menge$ahui &u'u! adalah $er(ela menuru$ syara.Mereka menduga bahwa mereka akan lepas darinya dan
tidak akan ditimpa hal sema&am itu, sebab #sifat$ itu
termasuk hal - hal yang menimpa orang - orang
kebanyakan, bahkan kalangan lama, sehingga
bayangan - bayangan kesombongan, ambisi dan hormat
tampak pada dirinya. %etertipuan mereka berawal dari
anggapan, baginya kemuliaan agama dengan pakaianyang tinggi dan menduga bahwa ia men&ari kemuliaan
ilmu dan kehormatan agama, sementara lisan mereka
tetap melepaskan hasutan terhadap orang lain atau
orang yang membantah u&apannya. Mereka tidak sadar
bahwa hal itu adalah hasutan, bahkan berkata bahwa
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
8/27
kemarahannya, semata - mata karena perkara ha0 dan
dimaksudkan untuk menolak kebatilan dan ke+haliman.
Begitulah ketertipuan mereka. 'eandainya terdapat dari
kalangan ulama yang tidak terlibat sebagaimana
amaliyah mereka, mungkin mereka tidak akan marah,
sebaliknya, mereka akan senang. Juga ketika
menampakkan kemarahannya di hadapan masyarakat,
boleh jadi hatinya menyukai dengan berkata, 2
Maksudku untuk memberi pengertian kepada umat,3
padahal hatinya riya!. %arena bila tujuannya untuk
memperbaiki makhluk pasti ia akan menyukai bila hal
serupa dilakukan oleh orang lain yang setaraf
dengannya, di atas atau lebih rendah darinya. Boleh jadiia mendekati para penguasa, menyukai mereka dan
memujinya. Bila ditanyakan kepadanya, ia berkata, 2
)ujuanku untuk menolong kaum muslimin dan
menghindari bahaya. a tertipu, sebab seandainya
tujuan tersebut tidak dilakukan oleh orang lain, ia akan
senang. 'ebaliknya, apabila terdapat orang yang
ilmunya sepadan dan membantunya di hadapanpenguasa, ia akan marah. Boleh jadi ia mengambil atau
mendapatkan harta dari para penguasa, dan apabila
mun&ul dalam kesadarannya bahwa uang itu haram,
setan berbisik kepadanya, 2 Harta itu tiada pemiliknya.
a untuk kemaslahatan kaum muslimin dan anda adalah
pemimpinnya.3 4ada kasus ini terdapat tiga godaan
pada sendi - sendi agama / harta tanpa pemilik, untukkemaslahatan kaum muslimin, dan mam #pemimpin$,
)iada iman ke&uali orang yang berpaling dari
keduniawian, seperti para nabi, sahabat dan ulama -
ulama yang mulia. *emikian ini seperti yang dikatakan
Nabi sa alaihissalam,”)rang alim yang 'ahat laksana
batu besar yang 'atuh di dalam mulut lembah! dia tidak
dapat menghisap air! 'uga tidak dapat membiarkan airterlepas ke tanaman” . Banyak sekali tipuan yang terjadi
pada golongan ulama, apa yang mereka rusak lebih
banyak dari pada yang mereka perbaiki.
). Sua$u kelom*ok yang $inggi ilmunya
mensu(ikan anggo$a !adannya menam*ilkan
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
9/27
ke$aa$annya dan men'auhi kemaksia$an lahir
meneli$i si+a$ , si+a$ ha$i mulai dari riya- hasud
som!ong dengki sam*ai men(ari kehorma$an.
'ebisa mungkin mereka melepaskan diri darinya, tetapi
masih tertipu karena dalam hati mereka masih ada sisa
persembunyian tipu daya setan, bujukan - bujukan
nafsu yang sangat lembut dan sulit di pantau, serta di
luar kesadaran mereka. 4erumpamaan mereka adalah
laksana orang yang ingin membersihkan tanaman dari
rumput, memilahnya lalu men&abutnya. Namun masih
ada akar yang tertinggal di dalam tanah. Mereka
mengira bahwa semuanya telah dikeluarkan. %emudian
pangkal tersebut mun&ul lagi dan merusak tanaman.'ebenarnya mereka bisa merubah keadaannya tadi,
tetapi karena boleh jadi mereka tidak berbaur dengan
masyarakat, karena kesombongannya, atau
memandang orang lain lebih rendah dari mereka, atau
sibuk dengan memperbaiki aktitas - aktitas lahir
#penampilan$, agar tidak di pandang rendah. Maka
akibatnya mereka lupa tetang apa yang menjadi tujuanutamanya.
?. #ereka meninggalkan !e!era*a ilmu yang
*en$ing dan men(uku*kan diri *ada ilmu +a$a
dalam *emerin$ahan dan *em!ekalan rin(ian ,
rin(ian muamalah duniaiah yang !erlangsung
dian$ara makhluik hidu* demi kemaslaha$an
kehidu*an.Mengkhususkan diri sebagai 2ahli 0ih3, dan mereka
menamakan ilmunya sebagai 0ih dan ilmu mad+hab.
Boleh jadi mereka menyia - nyiakan ilmu amalan d+ikir
dan bathin, mereka tidak mengontrol anggota
badannya. )idak menjaga lisan, perut dari makanan
haram, kaki dari mendekati penguasa. Begitu juga
seluruh anggota badan yang tidak menjaga hatinya darisombong, riya!. dan sifat - sifat merusak lainnya. Mereka
tertipu dalam dua sisi
Per$ama dari segi ilmu pengobatan, telah kami
sebutkan dalam kitab ihya!, 4erumpamaan mereka
adalah seperti seorang yang sakit, ia mempelajari seluk
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
10/27
beluk obat tetapi tidak mengikuti anjuran pemakaian
dan tidak melaksanakannya. Mereka rentan terhadap
kehan&uran, karena tidak membersihkan jiwanya.
Mereka hanya sibuk dengan, misalnya masalah haid,
diyat, li!an, dan sebagainya. Mereka menghabiskan
umurnya dengan pada hal - hal sema&am itu. Mereka
tertipu dengan pengagungan masyarakat kepadanya.
/edua dari segi ilmu, yakni karena dugaan mereka
bahwa pengantar dan penyelamat manusia adalah
melalui men&intai Allah. Men&intai Allah hanya dapat di
&apai dengan ma!rifat kepada - Nya. Ma!rifat di sini ada
tiga ma&am / ma!rifat pada d+at, ma!rifat pada sifat dan
ma!rifat pada perbuatanNya #af!al$.
Mereka ibaratnya seorang yang hanya men&ukupkan
diri dengan bekal - bekal perjalanan haji. Mereka tidak
tahu bahwa 0ih adalah juga men&akup mengerti
tentang Allah, mengetahui sifat - sifat - Nya yang
menakutkan, sehingga kalbu tetap merasakan takut dan
senantiasa berta0wa kepada - Nya, seperti rman Allah“&engapa tidak pergi dari tiap tiap g*l*ngan di antara
mereka beberapa *rang untuk memperdalam ilmu
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka
telah kembali kepadanya! supaya mereka itu dapat
men'aga dirinya“ At "aubah : 1
*iantara mereka ada yang hanya berkutat padapersoalan khilayah 0iyah dan hanya memperhatikan
&ara atau metode berdebat yang dapat mematikan
lawan dengan menolak kebenaran yang ada, dan
semata - mata untuk kemenangan pendapatnya.
Mereka tidak menginginkan ilmu, tetapi untuk
menandingi lawan. 'eandainya mereka menyibukkan
diri dengan membersihkan hatinya, tentu hal itu lebihbaik daripada ilmu yang tidak bermanfaat / ilmu - ilmu
yang berorientasi pada masalah dunia dan
kesombongan. *emikian itu di akhirat berubah menjadi
api yang membara. Adapun dalil - dalil tentang
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
11/27
mad+hab telah disampaikan dalam kitab Allah, melalui
lisan para =asulNya. Betapa buruk ketertipuan mereka.
5. /elom*ok yang menyi!ukkan diri dengan ilmu
kalam dengan s*esialisasi ilmu yang mem!ahas
$en$ang *erde!a$an dan (ara mem!an$ah laan
meneli$i *erkem!angan , *erkem!angan
mem*er!anyak ilmu $en$ang *enda*a$ , *enda*a$
yang !er!eda , !eda.
Mereka hanya sibuk dengan mengajarkan metode
berdiskusi dan mematahkan lawan. Mereka terbagi
dalam dua golongan / golongan sesat dan menyesatkan
dan golongan yang benar. Adapun ketertipuan golongan
yang sesat, adalah kelalaian mereka tentang kesesatanyang menimpa mereka dan mengira sebagai selamat.
Mereka terdiri dari berbagai kelompok yang saling
mengkarkan. Mereka tersesat karena mereka tidak
memiliki syarat - syarat dalil dan metode yang memadai
sehingga melihat syubhat sebagai dalil dan dalil sebagai
syubhat. 'ementara ketertipuan kelompok yang benar
adalah masalah terpenting dalam agama. Merekamenduga bahwa keagamaan seseorang tidak sempurna
sebelum di bahas #diperdebatkan$ dan orang yang
memper&ayai Allah tanpa pembahasan dan dalil, belum
sempurna imannya, dan jauh dari sisi Allah. Mereka
tidak melihat dari awal permulaan slam, dimana Nabi
telah memberi kesaksian atas mereka bahwa mereka
adalah sebaik - baik makhluk, dan Nabi tidak menuntutdalil atau lainnya. *alam hadis riwayat Abu marah Al -
Bahili, Nabi 'hallallahu "alaihi wassalam bersabda /
“Suatu kaum tidak akan tersesat selamanya! ke+uali
*rang *rang yang suka berdebat “
G. /elom*ok yang menyi!ukkan diri dengan
mem!eri naseha$ dan meninggikan dera'a$ orang
, orang yang !er!i(ara $en$ang ha$i dan si+a$ ,si+a$nya se*er$i $aku$ hara*an sa!ar syukur
ikhlas $aakal ke'u'uran dan se!againya.
Mereka tertipu karena mereka menduga bahwa bila
seseorang berbi&ara tentang sifat - sifat tadi dan
mendakwahkannya, berarti dia telah memiliki sifat -
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
12/27
sifat itu. 4adahal yang demikian itu jumlahnya sangat
terbatas. Mereka juga tertipu karena sangat
"ujub. Mereka mengira bahwa selama mereka mumpuni
dalam ilmu mahabah misalnya, berarti mereka telah
selamat dan diampuni dosanya karena telah hafal
u&apan para +uhud, walaupun tidak mengamalkannya.
4ada prinsipnya mereka lebih sesat daripada orang -
orang sebelum mereka, karena menyangka bahwa
mereka membuat orang &inta kepada Allah dan =asul -
Nya. Mereka tidak mampu mengetahui seluk beluk
ikhlas, ke&uali orang yang ikhlas itu sendiri, tidak
mengetahui aib jiwa yang tersembunyi, ke&uali orang -
orang yang bersih, demikian juga sifat - sifatlainnya. Mereka lebih &inta dunia daripada orang lain,
menampakkan +uhud karena ambisinya pada dunia,
menyuruh orang lain ikhlas sementara dirinya tidak
ikhlas, menampakkan do!a kepada Allah, sementara
dirinya lari dari - Nya, membuat orang takut kepada
Allah, sementara dirinya merasa aman, mengingatkan
akan Allah, sementara dirinya lupa, menganjurkanmendekatkan diri kepada Allah, sementara dirinya jauh
dari Allah, men&ela sifat - sifat yang ter&ela, sementara
dirinya bersifat dengannya, menjauhkan masyarakat
dari makhluk, sementara dirinya sangat ambisi, bila
majelis - majelis dijadikan tempat untuk mengajak
manusia kepada Allah, mereka gelisah dan mengira
bahwa tujuannya #dari kegelisahannya$ adalah untukmemperbaiki umat. 'eandainya ada orang yang
mengajak masyarakat untuk melakukan kebaikan ia
rasanya akan mati karena &emas dan hasud. *an
seandainya ada orang yang menentangnya, maka orang
itu menjadi orang yang paling di ben&inya. Mereka
itulah golongan yang sangat sesat dan jauh dari
kebenaran.H./elom*ok yang $idak mendaahkan hal , hal yang
seharusnya di dakahkan.
Mereka adalah para mubaligh jaman ini #para mubaligh
modern,ed$, ke&uali orang - orang yang di lindungi oleh
Allah. Mereka disibukkan oleh hal - hal atau kalimat -
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
13/27
kalimat yang menyimpang dari syariat dan keadilan.
Mereka adalah mubaligh - mubaligh yang tersesat dan
menyesatkan, karena membuat orang lain berani
melakukan maksiat dan &inta dunia. 6ebih tersesat lagi
bila mereka berhiaskan baju yang indah, sombong dan
riya!, bahkan menyampaikan hal - hal yang membuat
orang putus asa dari rahmat Allah.
I. /elom*ok yang menerima u(a*an , u(a*an *ara
0uhud orang yang 0uhud2 dalam men(ela hal ,
hal duniai.
Mereka berulang - ulang menyampaikannya sesuai
dengan hafalannya, walaupun tidak mengerti
maknanya, baik di mimbar - mimbar, di majelis, di pasardan lain sebagainya. Mereka juga mengira bahwa
mereka akan selamat di sisi Allah dan di ampuni dosa -
dosanya karena telah menghafal u&apan - u&apan para
+ahid, walaupun tidak mengamalkannya sedikitpun.
Mereka itu lebih sesat daripada orang - orang
sebelumnya.
3. /elom*ok yang mengha!iskan ak$unya dalammenekuni ilmu 4adis$ mengum*ulkan riaya$ ,
riaya$ men(ari sanad yang ghari! dan
se!againya.
Mereka mengunjungi berbagai negeri dan
mendengarkan apa yang di sampaikan para guru, lalu
mengatakannya “Aku meriayatkan dari si ulan!
ketemu si ulan! dan aku memiliki sanad yang tidakdimiliki *rang lain” %esesatan kelompok ini, di
antaranya, mereka laksana hewan yang membawa
kitab. Mereka tidak mementingkan pemahaman
terhadap sunnah dan merenungkan maknanya, mereka
hanya menukilnya. 4adahal seharusnya adalah,
mendengarkan, menghafalkan, memahami,
mengamalkan dan menyebarkannya. Mulanya dalammendengarkan hadist adalah mendengar =asulullah,
menghafal sesuai dengan yang dihafal. Bila tidak bisa
mendengar langsung dari =asulullah, menghafal sesuai
dengan yang di dengarkannya dan melaksanakan
sesuai dengan yang di hafalnya. Bila tidak bisa
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
14/27
mendengar dari =asulullah langsung, mestinya ia
mendengar dari para sahabat atau tabi!in. Hal sema&am
ini sama seperti mendengar dari =asulullah, yaitu
mendengarkan sungguh - sungguh, menghafal dan
meriwayatkan sesuai dengan yang di hafal, sampai
tidak ada satu hurufpun yang keliru. Bila diragukan,
maka menghafal hadis - hadis di sini terdapat dua &ara
4ertama, menghafal dengan hati, yakni selalu
mengingatnya, dan kedua, menulis apa ia dengar dan
mengoreksi tulisan - tulisannya dan menjaganya supaya
tidak disentuh oleh orang lain yang dapat merubahnya.
Juga tidak menulis dari hasil penuturan anak ke&il atau
orang yang mudah lupa. Hadist itu dimaksudkan untukdiamalkan dan dipahami. Hadist disini memilki banyak
pengertian sebagaimana halnya Al 7ur!an. *iriwayatkan
dari Abi 'ubyan bnu Abi Al - >hoir, ia menghadiri
majelis ta!lim @ahir bnu Ahmad As - 'ar&hasi. 4ada awal
riwayat hadis tersebut, Nabi bersabda “7iantara
kebaikan sese*rang adalah meninggalkan hal yang
tidak ada manaatnya.” >alu ia berdiri dan berkata ?“@ukuplah sampai ia benar benar memahami!
kemudian *rang lain mendengarkan dan memahami
pula.”
/. /elom*ok yang disi!ukkan dengan ilmu hukum
!ahasa syair dan $erminology yang *elik.
Mereka tertipu dengannya dan mengira bahwa mereka
mendapat ampunan dan termasuk golongan ulama,karena tegaknya agama dan sunnah disebabkan oleh
ilmu nahwu dan bahasa, sehingga mereka
menghabiskan sisa umurnya untuk mendalami ilmu
nahwu dan bahasa. ni sebuah kesesatan, sebab bahasa
Arab seperti halnya bahasa )urki, ndia dan sebagainya.
Bedanya hanya sebagai bahasa syariah. >ukuplah bagi
mereka memahami hal - hal kebahasaan yang adadalam Al 7ur!an dan Hadist, demikian pula nahwu, yang
bertalian dengan kedua sumber syara! tadi.
.:olongan Ahli badah
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
15/27
Mereka antara lain / sesat dalam shalat, sesat dalam
memba&a Al 7ur!an, sesat dalam haji, sesat dalam jihad,
sesat dalam +uhud.
A./elom*ok yang menga!aikan kea'i!an ,
kea'i!an +ardhu dise!a!kan i!adah , i!adah
sunnah sam*ai *ada !a$as yang !erle!ihan.
'eperti orang yang selalu was - was dalam berwudlu!.
Mereka terlalu berlebihan dan tidak puas tentang
kemungkinan adanya najis pada air itu. 'eandainya
kehati - hatian mereka dalam masalah najis dan air ini
dalam hal makanan yang di makan tentu hal itu lebih
baik. *alam riwayat sahabat mar dinyatakan bahwa ia
pernah berwudlu! menggunakan bejana orang Nasraniyang sangat mungkin terkena najis, sementara dalam
hal lain #makanan$ ia sangat hati - hati dari hal - hal
yang menyebabkannya menjadi najis atau haram.
B./elom*ok yang as , as dalam melakukan nia$
shala$ dan *ada saa$ yang demikian se$an $idak
mem!iarkannya un$uk melakukan nia$ yang
!enar.Mereka selalu was - was, sampai - sampai tertinggal dari
jamaah, bahkan sampai kehabisan waktu shalat. *an
ketika akan menyempurnakan takbiratul ihram hatinya
selalu meragukan kebenaran niatnya. %adang - kadang
mereka was - was dalam bertakbir, sampai - sampai
merusak sifat takbir tersebut, bahkan mereka
ketinggalan dalam mendengarkan ba&aan fatihah imam.Hal itu #was - was$ berlangsung pada permulaan ketika
shalat sementara pada bagian lainnya mereka lalai dan
tidak menghayati. 4enghayatan terhadap shalat adalah
wajib, namun terabaikan karena bisikan iblis. %ehati -
hatian inilah yang pada dasarnya membedakan anda
dari orang - orang kebanyakan, dan anda adalah terbaik
di sisi )uhan anda.%./elom*ok yang as , as dalam !a(aan +a$ihah
se*er$i $en$ang makhra'nya demikian 'uga *ada
!a(aan , !a(aan yang lain.
Mereka sangat hati - hati dalam memba&a tasdid,
membedakan antara shod dan dho!, sehingga
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
16/27
perhatiannya praktis hanya tertuju pada masalah itu
dan sama sekali tidak merenungkan rahasia dan makna
fatihah itu sendiri. Mereka tidak tahu bahwa manusia
tidak dibebani merealisir makhroj huruf, ke&uali sesuai
dengan kebiasaan mereka dalam berbi&ara dan
berbahasa. ni adalah kesalahan besar. Mereka itu ibarat
orang yang membawa surat kepada seorang raja, lalu ia
disibukkan dengan mengu&apkan huruf - huruf sesuai
dengan makhrojnya dan mengulanginya, sementara ia
lalai terhadap maksud surat itu dan kehormatan majelis.
1rang demikian ini perlu dibawa ke rumah sakit jiwa,
karena mungkin akalnya kurang sehat.
). /elom*ok yang $ersesa$ meluruskan Al 5ur-an.Mereka menggigau Al 7ur!an. Boleh jadi mereka
mengutamakan Al 7ur!an/ sehari semalam lisannya
komat - kamit dengan ba&aan Al 7ur!an, sementara
hatinya bergelimang dengan lembah angan - angan dan
dunia, sama sekali tidak memikirkan dan mengambil
pelajaran darinya. Barang siapa memba&a Al 7ur!an
siang - malam seratus kali, namun tidak melakukan apayang diperintah dan tidak menjauhi apa yang dilarang,
maka ia berhak mendapatkan siksaan. Boleh jadi ia
memiliki suara yang bagus. a memba&a dan
menikmatinya, dan mengira bahwa itu merupakan
kele+atan bermunajat kepada Allah dan mendengarkan
rman - Nya. Hal itu sama sekali tidak benar karena
kele+atan rman Allah itu terletak pada maknanya.E./elom*ok orang yang ahli !er*uasa
Boleh jadi ia berpuasa sepanjang tahun dan hari - hari
yang mulia #berpuasa sunat dan sebagainya$,
sementara lisannya tidak berhenti menggunjing,
perutnya penuh dengan makanan yang haram, hatinya
selalu riya!, serta tidak menjaga dirinya dari berbagai
ma&am ke sia - siaan. Mereka itu berarti meninggalkanyang wajib dan melakukan yang sunah, serta
menyangka dengan semua itu mereka akan selamat.
'alah besar, yang selamat hanyalah mereka yang
datang kepada Allah dengan hati yang hanif dan
berserah diri.
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
17/27
6. /elom*ok yang ha$i dan *ikirannya $er$i*u
Melepas ke+aliman, membayar hutang dan meminta
ridha orang tua serta berbekal dalam perjalanan dengan
sesuatu yang halal. Boleh jadi, dalam perjalanan mereka
menelantarkan shalat fardhu, tidak dapat menjaga
kesu&ian hati, badan dan pakaian, tidak menghindari
kata - kata porno dan perdebatan yang menyesatkan.
Mungkin mereka juga mengumpulkan harta dengan &ara
yang haram, lalu disumbangkan untuk men&ari
popularitas, sehingga pada prinsipnya hati mereka
durhaka kepada Allah. Mereka menunaikan haji, hadir di
sisi ka!bah dengan hati berlumuran akhlak yang rendah
dan sifat - sifat ter&ela. Namun begitu mereka mengirabahwa mereka dalam kebijakan. )idak 'ungguh mereka
dalam kesesatan yang nyata.
G. /elom*ok yang menyeru ke*ada ke!aikan dan
men(egah kemungkaran menyeru masyaraka$
un$uk melakukan ke!aikan $e$a*i lu*a *ada
dirinya sendiri.
Bila berdakwah mereka keras dan men&ari popularitas,tetapi bila menangani kemungkaran dan dibantah
tentang apa yang didakwahkan, mereka marah dan
berkata,3 'aya ini mukhlis, mengapa harus dibantah
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
18/27
yakni $idak mengaasi gerak ha$inya $idak
menyu(ikan lahir dan !a$hinnya.
Boleh jadi hatinya hanya tertumpu pada negeri dan
kampung halamannya #home si&k$, membi&arakan hal
itu seraya 2 Aku tinggal di Makkah ini sekian tahun,
tetapi aku merasakan kesesatan.3 'eharusnya adalah,
bila ini adalah negerinya, hatinya selalu bergantung
kepada Makkah dan bila dekat dengannya #ka!bah$
hendaknya ia menjaga hak tetangga, menjaga hak Allah
dan =asul - Nya. Mereka tertipu dengan hal - hal
lahiriyah, dan mengira hal itu akan menyelamatkannya.
)idak, sekali lagi tidak. Boleh jadi mereka tidak perlu
bersedekah kepada fakir miskin, walaupun sesuap nasi.'ungguh nikmatnya bertetangga dengan 'ang %hali0,
yang diiringi oleh kebersamaan dan kerukunan
bertetangga, sambil menjaga anggota badan, lahir dan
jiwanya.
I. /elom*ok yang 0uhud dalam har$a makan
minum dan *akaian rumah (uku* di mas'id
mengira !aha dengan demikian mereka $elahmen(a*ai dera'a$ 0uhud semen$ara ha$inya
men(in$ai ke!esaran dan kekuasaan.
%ekuasaan hanya dapat di&apai dengan salah satu
perkara, ilmu nasehat dan ber+uhud, berarti mereka
telah meninggalkan hal termudah dari dua perkara dan
mengutamakan 2 kebesaran nama, karena kebesaran
tersebut lebih besar daripada harta. 'ekiranya merekamenanggalkan kebesaran itu dan mengambil harta,
maka mereka akan lebih dekat kepada keselamatan.
Mereka sesat karena telah menyangka bahwa mereka
itu termasuk orang yang +uhud sementara tidak
mengerti makna kehidupan dunia. Boleh jadi mereka
mengutamakan orang kaya atas orang miskin. Ada juga
diantara mereka yang mengagumi ilmunya,mengutamakan khalwat dan u+lah, sementara mereka
tidak memiliki syarat - syaratnya. Ada yang diberi harta,
namun menolaknya karena takut dikatakan batal
ke+uhudannya, padahal hatinya sangat menyukai harta
dan dunia. Ada juga yang memperberat amalan sik
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
19/27
seperti melakukan shalat 8999 rakaat dan
meghatamkan Al 7ur!an dalam sehari semalam. Namun
begitu, mereka tidak membersihkan hatinya dari riya!,
sombong. "ujub, dan sebagainya. Mereka menyangka
bahwa ibadah - ibadah lahir tersebut dapat
memperberat timbangan amal baiknya. )erkadang
mereka tertipu dengan u&apan orang yang mengatakan
kepadanya 2 ?ngkau adalah palu bumi, wahai wali Allah
atau kekasih - Nya3, lalu mereka bangga dan
menampakkan kesu&ian hatinya. 'ebaliknya, bila suatu
hari di&ela atas perbuatan dan perkataannya, mereka
akan mengkarkan dan menyerangnya, bahkan akan
mengatakan 2 Allah tidak mengampunimu selama -lamanya.3
3. /elom*ok yang !ersemanga$ melakukan i!adah
sunah mele!ihi i!adah +ardlu.
'alah seorang dari mereka bangga dapat melakukan
shalat *huha, shalat 6ail, atau ibadah sunah lainnya.
'ementara ia tidak mendapatkan kele+atan dan
kebaikan dari Allah pada shalat fardhu karena sangatberambisi untuk segera melakukannya pada awal
waktu. a lupa sabda =asulullah 'hallallahu "alaihi
wassalam. “"iada pendekatan yang lebih utama dari
pada pelaksanaan hal hal yang dia'ibkan Allah
kepadanya.” Menanggalkan jenjang diantara kebaikan
adalah suatu kesalahan. Bahkan kadang - kadang telah
jelas bahwa bagi dua shalat fardlu, salah satu tertinggaldan yang lain tidak, atau dua ibadah sunah, salah
satunya sempit waktunya dan yang lain luas, bila tidak
memperhatikan jenjang ini, maka pelakunya akan
tersesat. Hal - hal sema&am ini praktis tidak terhitung
jumlahnya. ;ang rumit adalah mendahulukan sebagian
taat atas sebagian yang lain, seperti mendahulukan
ibadah fardlu atas ibadah sunah, mendahulukan ibadahfardlu "ain yang terpenting atas fardlu "ain yang ada di
bawahnya, mendahulukan hak ibu atas bapak,
mendahulukan memberi nafkah atas haji,
mendahulukan shalat jum!at bila telah tiba waktunya,
mendahulukan hutang atas kewajiban - kewajiban yang
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
20/27
lain. Alangkah agungnya seorang hamba yang dapat
melaksanakan semua itu dengan ikhlas dan penuh
kesadaran. Melaksanakan kerumitan - kerumitan itu
bukanlah hal yang mudah dan tidak akan mampu
melakukannya selain orang - orang yang
berpengetahuan tinggi #"alim$.
C. :olongan 4emilik Harta
Mereka ini terdiri dari beberapa kelompok
A. /elom*ok yang !eram!isi mem!angun mas'id
madrasah 'em!a$an saluran air dan hal , hal lain
yang $am*ak 'elas !agi masyaraka$.
%emudian mereka menulis nama - namanya agar selaludikenang dan tetap abadi setelah kematiannya. *engan
begitu mereka mengira telah berhak mendapatkan
pengampunan. Mereka tertipu dari dua sisi
Per$ama Mereka memperolehnya #harta untuk
keperluan diatas$ melalui ked+aliman subhat, sogok dan
kekuasaan yang terlarang. Mereka mengabaikan Allah
dalam setiap usahanya. Bila hal itu terjadi, maka yangwajib baginya adalah bertaubat dan mengembalikan
harta tersebut kepada pemiliknya bila masih hidup, atau
kepada ahli warisnya, maka harus dimanfaatkan untuk
kemaslahatan umat seperti dibagikan kepada fakir
miskin dan orang - orang yang berhak lainnya. 6alu
apakah untungnya membangun sesuatu yang tiada
dibutuhkan, kemudian mati dan ditinggalkan. Begitupula amal perbuatan yang berlumuran riya!, popularitas
dan keinginan agar namanya disebut - sebut.
/edua Mereka menyangka bahwa dirinya ikhlas dan
bertujuan baik dalam berinfa0 dan meninggikan
bangunan. Namun bila dibebani untuk berinfa0 - satu
dinar misalnya D kepada orang miskin, hal yang tidak
nampak oleh umum, tidak membuat namanya disebut -sebut, mereka akan keberatan.
". /elom*ok yang !oleh 'adi mem*eroleh har$a
dengan (ara halal men'auhi yang haram lalu
mengin+a7kannya ke mas'id madrasah dan
lem!aga , lem!aga sosial lainnya.
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
21/27
Mereka itu juga sesat dari dua sisi
Per$ama =iya!, men&ari popularitas dan pujian. Boleh
jadi tetangganya atau desanya melarat dimana
memberikan kepada mereka justru lebih penting.
'ementara masjid jumlahnya sudah banyak dan &ukup
memadai, tidak perlu yang lain, juga tidak perlu
membangun masjid lagi. *i sisi mereka para fakir miskin
sangat membutuhkannya, tetapi mereka tidak
menyumbangnya. Mereka berlomba - lomba
membangun masjid karena dapat dilihat masyarakat,
lalu mengira telah beramal karena Allah. 4adahal pada
hakikatnya mereka beramal untuk selain Allah.
/edua Membelanjakan harta untuk menghias masjiddan memperindahnya dengan ukiran yang dilarang,
karena berlebihan, yang dapat mengganggu orang
shalat. Mereka melihatnya sehingga mengganggu
kekhusyu!an shalatnya, padahal itu tujuan shalat.
Husain ra, mengatakan 2 'etelah =asulullah
'hallallahu "alaihi wassalam membangun masjidnya di
Madinah beliau di datangi Jibril as dan berkata, 2Bangunlah tujuh hasta di langit dan jangan engkau
hiasi, juga jangan engkau mengukirnya. Mereka melihat
kemungkaran dalam suatu kebaikan dan bertumpu
kepadanya. Mereka sesat karenanya.
%./elom*ok yang mengin+a7kan har$anya ke*ada
+akir miskin dan memin$a di adakan rese*si
diumumkan2.Biasanya para fakir miskin berterima kasih dan
menyebarluaskan kebaikannya itu, sehingga mereka
#para penginfa0$ terbiasa dengan hal itu, tidak mau
melakukannya se&ara diam - diam, sebab mereka
berpendapat bahwa orang fakir yang merahasiakan
sedekah yang ia peroleh di anggap sebagai
pengkhianatan dan tidak tahu berterima kasih.. Boleh jadi mereka juga membiarkan tetangganya kelaparan.
1leh karena itu, bnu Abbas berkata 2 *i akhir +aman
nanti, banyak orang yang berhaji tanpa sebab, senang
bepergian dan membagi rejeki, lalu pulang dan berbuat
dosa, datanya sampai hilang di padang sahara #dari
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
22/27
banyaknya$, sementara tetangganya dibiarkan
kelaparan, tidak diperhatikan dan disantuni.
). Pemilik har$a yang kikir disi!ukkan dengan
i!adah 8sik yang $idak mem!u$uhkan !iaya9
se*er$i *uasa shala$ lail dan mengha$amkan Al
5ur-an.
Mereka sesat karena kebakhilan telah menguasai
hatinya. Mestinya mereka mengikisnya dengan fadilah
ibadah. *ikatakan kepada Basyar al - Hafe!i bahwa ada
seseorang yang giat berpuasa dan shalat, lalu ia
berkata /3 1rang miskin itu menanggalkan keadaan
dirinya dan masuk pada keadaan orang lain. *alam
keadaan ini, memberi makanan kepada orang - orangyang lapar dan berinfa0 kepada orang - orang miskin,
lebih utama bagi dirinya daripada melaparkan dirinya
sendiri, shalat, mengumpulkan harta dan tidak
menyantuni orang miskin.
E./elom*ok orang !akhil $idak mau sedekah
ke(uali 0aka$nya sa'a.
tupun dikeluarkan dari yang jelek - jelek yang tidakmereka sukai. Mereka memperkerjakan orang - orang
yang pada intinya didasari motif - motif tertentu,
mengeksploitirnya untuk kepentingan mereka semata.
Atau menyerahkannya kepada seorang tokoh yang
nampak hormat kepadanya agar ia memperoleh
kedudukan dan mau melakukan keperluannya. ;ang
demikian akan merusak niat dan membatalkan semuaamal. Mereka merasa telah melakukan taat kepada
Allah, padahal mereka tersesat, durhaka, karena apa
yang mereka kerjakan diniatkan kepada selain Allah.
6. /elom*ok orang , orang aam *emilik har$a dan
orang , orang +akir.
Mereka tertipu. Mereka menghadiri majelis - majelis
d+ikir dengan keyakinan bahwa hal itu telahmen&ukupinya, lalu menjadikannya sebagai tradisi,
mengira bahwa mereka mendapatkan pahala dengan
hanya mendengarkan nasehat, tanpa melaksanakan isi
dari nasehat tadi. Mereka sesat, karena keutamaan
majelis d+ikir hanya bisa diperoleh bila dapat
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
23/27
menggairahkan kebaikan. *an kegairahan ini terpuji bila
membangkitkan amal. Bila tidak, maka tiada kebaikan di
dalamnya. Boleh jadi mereka terpedaya dengan nasehat
yang mereka dengar, atau tersentuh lalu menangis.
Boleh jadi mendengar u&apan yang menakutkan, lalu
menjadi pu&at dan berkata 2 (ahai Allah, selamatkan
kami %ami berlindung kepada - Mu yang telah
men&ukupi kami. )iada daya dan kekuatan ke&uali
dengan pertolongan - Mu, ya Allah.3 Mereka menduga
bahwa dengan semua itu mereka telah melakukan
kebaikan. %esesatan mereka ibarat orang yang sakit
yang mendatangi seorang dokter, mendengarkan
nasehat dokter tentang obat - obatan yang harusdiminum, namun tidak satupun yang diikutinya. Juga
seperti orang yang lapar yang datang kepada orang -
orang yang ber&erita tentang makanan - makanan yang
le+at.
:.Golongan Ahli Tasau+
Betapa banyak para su yang tersesat, ke&ualimereka yang mendapat petunjuk Allah. Mereka terpedaya
dengan pakaian. 6ogika dan prilaku yang menyerupai para
su yang sejati/ dalam berpakaian, tutur kata, etika,
rambut, istilah - istilah, ihwal lahir, dalam mendengarkan,
men&ari, bersu&i, shalat, duduk diatas sajadah dengan
menundukkan kepala, merendahkan suara saat berbi&ara,
dll. 'etelah mempelajari semua itu, mereka mengira akanselamat, padahal sama sekali mereka belum bersusah
payah untuk itu/ mujahadah dan riyadlah, mengawasi hati,
mensu&ikan lahir dan bathin dari dosa - dosa yang
nampak dan tersembunyi. 'emua ini merupakan ma0am
para su. 'ementara mereka berebut harta haram dan
subhat, berebut makan dan uang, saling menghasut
dalam hal - hal yang ke&il dan sepele, saling menjelekkandan memperun&ing perpe&ahan. 'ungguh mereka benar -
benar tertipu. barat seorang wanita tua yang mendengar
bahwa para pahlawan namanya ter&atat dalam sejarah,
lalu dia berpakaian seperti pakaian mereka, menghadap
raja dan berdiri di depannya. )ak pelak lagi, iapun diejek
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
24/27
dan ditertawakan, lalu dikatakan/3 Apakah anda tidak
malu menghadap raja< Buanglah dia ke kandang gajah3
*ia dilempar ke kandang gajah hingga gajah tersebut
membunuhnya.
Ada juga kelompok lain yang lebih sesat darinya,
yaitu kelompok yang sulit untuk meniru &ara berpakaian
yang sederhana, makanan yang kasar, juga tempat
tinggal. 'ementara pada sisi lain mereka ingin
berpenampilan tasawuf, tetapi kesulitan untuk
melakukannya, lalu mereka menanggalkan pakaian sutera
mereka dan sajadah tenunan yang harganya lebih mahal
daripada sutera itu sendiri. Mereka tidak juga menjauhi
maksiat bathin. )ujuan mereka adalah kesejahteraanhidup dengan menjilat harta kekayaan penguasa. Mereka
menyangka semua itu sebagai suatu kebaikan walaupun
hakikatnya berbahaya bagi kaum muslimin, lebih
berbahaya daripada pen&uri. Mereka berpakaian dengan
&ara yang bukan pakaiannya, yang justru menyebabkan
ke&elakaannya. Bila hal itu diketahui orang lain bahwa
yang demikian itu merupakan hal yang biasa, makamereka akan men&ela ahli su se&ara mutlak.
Ada juga suatu kelompok yang mengaku mukasyafah,
melihat *+at yang Ha0, melampaui kebiasaan -
kebiasaannya men&apai tingkat ma!rifat, dan dekat
dengannya. 4adahal mereka mengetahui hal itu hanya
dengan u&apan dan istilah saja. 6alu mereka
menggunakan beberapa istilah su, mengulang -ngulangnya, dan mengatakan bahwa hal itu adalah ilmu
yang paling tinggi, baik bagi orang terdahulu maupun
kemudian. Mereka memandang ahli 0ih, muhaddis dan
para ulama dengan pandangan meremehkan, terutama
terhadap orang awam. Bahkan seorang petani misalnya, ia
menanggalkan pekerjaannya #bertani$ untuk
mengikutinya, berhari - hari lalu mengulang - ulangi istilahsu, seolah - olah ia berbi&ara tentang wahyu,
menyebarkan rahasia - rahasia #ghaib, pen&iptaan
makhluk, dll$, memandang rendah semua ahli ibadah dan
para ulama. Mereka mengomentari para ahli ibadah
seraya berkata 3 Mereka adalah kuli - kuli yang lelah.3
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
25/27
Mengenai ulama, mereka mengatakan,3 Mereka terhalangi
oleh keadaan mereka sendiri3, sementara mereka
mengaku telah sampai #wusul$ kepada *+at yang Ha0 dan
dekat kepada - Nya, padahal dihadapan Allah, mereka
adalah pendurhaka dan muna0, tidak berilmu, tidak
berbudi, dan tidak mengontrol hatinya selain mengikuti
hawa nafsu. 'eandainya mereka disibukkan dengan hal -
hal yang bermanfaat, tentu akan lebih baik.
Mereka memperbaiki amalan, men&ari hal - hal yang
halal dan disibukkan dengan mengoreksi hati, sehingga
ada diantara mereka yang mengakui adanya ma0am,
mulai dari +uhud, tawakal, ridha dan &inta, tanpa
mengetahui hakikat ma0am itu sendiri. *i antara merekaada yang mengklaim telah men&intai Allah, yang kadang -
kadang dibarengi khayalan - khayalan keliru tentang Allah/
berupa bid!ah, tidak menukil dari pada sahabat dan ulama
salaf yang notabene lebih mengerti tentang tawakal.
Mereka mengambil bekal sementara hatinya bertawakal
pada satu faktor yang ia yakini. 'etiap ma0am itu tidak
lepas dari ketertipuan yang memperdaya suatu kaum, danpenyakit - penyakit ini telah kami sebutkan pada kitabnya.
Ada lagi satu kelompok yang disulitkan oleh persoalan
makanan, sehingga mereka men&ari makanan yang halal -
murni dan mengabaikan koreksi hati dan anggota tubuh,
disebabkan satu perkara makanan yang halal tadi.
Ada pula kelompok yang mengaku berakhlak baik,
tawadhu!, lalu bermaksud untuk berkhidmat pada kaumsu. %emudian mengumpulkan masyarakat dan
memaksakan diri untuk itu. 'elanjutnya mereka membuat
jaringan untuk menghimpun dana yang bertujuan untuk
memperbanyak dan memperbesar pengaruh #ba&a/
kekayaan$. Mereka menampakkan pengabdian dan
ketawadhlu!an dan menyatakan bahwa tujuan mereka
adalah pengabdian semata. Berikutnya mengumpulkanharta haram dan subhat untuk mereka infa0kan kepada
kaum su, sehingga pengikutnya bertambah banyak dan
pengabdian merekapun tersebar luas.
Ada juga yang mengambil harta penguasa, kemudian
diinfa0kan kepada kaum su dan melakukan haji
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
26/27
#menghajikan mereka$. Mereka mengira bahwa hal itu
merupakan kebaikan, sementara pendorong mereka
adalah riya! dan popularitas semata. *emikian itu dapat
dilihat dari gegabahnya dalam hal menginfa0kannya.
4erumpamaan orang - orang yang menginfa0kan harta
haram untuk haji misalnya, adalah seperti orang yang
membangun masjid, menguliti dindingnya dari kotoran
manusia atau benda - benda najis lainnya, yang
dengannya ia beranggapan telah melakukan suatu
kebajikan.
Ada lagi suatu kelompok yang sibuk dengan
mujahadah memperbaiki akhlak, membersihkan hati dan
mengobatinya. a selalu sibuk dengan menjaga aib hatidan nafsunya, sehingga waktu yang ada hanya tersisa
untuk itu. a lupa akan hubungan dengan pen&ipta - Nya.
;ang demikian ini ibarat orang yang sibuk ketika
memasuki waktu - waktu haji juga kesulitan - kesulitannya,
tetapi tidak pernah melakukan haji. ni adalah ketertipuan
yang nyata.
%elompok yang lain lagi adalah mereka yang telahmelampaui tingkatan ini. Mereka memulai thari0at dan
terbuka bagi mereka pintu - pintu ma!rifat. %emudian
setelah memasuki pintu ma!rifat, mereka "ujub hati,
perhatian dan pikiran mereka tertuju padanya sehingga
tertutup terhadap ilmu - ilmu lain, juga dalam
hubungannya dengan orang lain. ni adalah ketertipuan,
karena keajaiban jalan menuju Allah itu tidak adaakhirnya. Barang siapa berhenti pada setiap keajaiban dan
terikat kepadanya, maka langkahnya akan terhenti dan
tidak akan pernah men&apai tujuan. ;ang demikian ini
ibarat orang yang ingin bertemu raja, lalu di pintu
kerajaan ia melihat taman yang penuh dengan bunga -
bunga dan lampu - lampu yang belum pernah ia lihat
sebelumnya. a berhenti di tempat itu dan melihatnya&ukup lama sehingga waktu menemui raja dihabiskan
untuk itu, lalu ia pulang dengan sia - sia #tidak berjumpa
dengan raja$.
Ada juga satu kelompok yang melampaui kelompok -
kelompok di atas. Mereka tidak memperdulikan &ahaya -
-
8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu
27/27
&ahaya dan bunga - bunga yang mereka lihat di jalan,
tidak juga memperhatikan karunia dan pemberian Allah,
tetapi terus menerus berjalan. 'ebelum sampai mereka
berhenti dan mengira bahwa mereka telah sampai pada
tujuan, padahal mereka masih jauh. Harus melalui hijab
dari E9 hijab Allah, gelap dan terang. 'etiap orang yang
berjalan menuju Allah, ia akan melalui satu hijab. %alau
tidak ada petunjuk Allah padanya ia akan mengira bahwa
ia telah sampai padanya. 'ungguh suatu ketertipuan yang
nyata. *alam kisah nabi brahim as. Allah 'ubhanahu wa
ta!ala memberikan isyarat sebagaimana rman - Nya/
“Ketika malam telah men'adi gelap! dia melihat sebuah
bintang lalu/ dia berkata?” Inilah "uhanku” tapi tatkalabintang itu tenggelam! dia berkata:” Aku tidak suka pada
yang tenggelam” Al An-am : ;6