32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah singkat perusahaan
Perusahaan Roti “Varia Rasa” Banjarmasin pertama kali didirikan di
Banjarmasin pada tanggal 23 Desember 1987 dan beralamat di Jalan
Ahmad Yani Km 2 No. 163 RT. 15 Kelurahan Sungai Baru disamping
RSUD Ulin Banjarmasin dengan nomor telpon (0511) 3251180. Perusahaan
ini dipimpin oleh Bapak Tranggono Harjono dan dibantu istrinya yang
bernama Ibu Lina. Pada tahun 2003, perusahaan ini membuka cabang di
Jalan Pramuka No. 2C RT. 02 Kelurahan Pemurus Luar, Kecamatan
Banjarmasin Timur dengan nomor telpon (0511) 3272841. Sejak tahun
2003 pusat produksi Perusahaan Roti “Varia Rasa” dipindah ke Jalan
Pramuka, sedangkan Toko Roti di Jalan Ahmad Yani dijadikan sebagai
cabangnya dan kepemimpinan perusahaan cabang diserahkan kepada
keluarga yaitu Wendi Tranggono dan Budiman.
Untuk kelancaran kegiatan usahanya maka Perusahaan Roti “Varia
Rasa” Banjarmasin dilengkapi dengan beberapa surat keterangan sesuai
dengan badan usahanya, antara lain :
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil No. 503-
135/SIUP.KP-IV/BP2TPM/2013
33
b. Nomor Pokok Wajib Pajak
NPWP Pimpinan Perusahaan : No. 4.161.851.3-731
c. Surat Keterangan Tempat Usaha
No. 503-1311 / SKTU – III / BP2TPM / 2015
Dengan izin tersubut maka perusahaan dapat memperluas jaringan
usahanya serta dapat memperlancar usahanya. Pada mulanya
perusahaan mengambil karyawan dari kalangan keluarga dan kerabat
saja, setelah perusahaan mulai mengalami perkembangan yang positif,
maka perusahaan menambah tenaga kerja. Adapun modal yang
digunakan dalam kegiatan usaha ini seluruhnya adalah modal sendiri.
Letak sebuah perusahaan sangat penting, karena berhubungan
dengan sistem produksi yang ekonomis, baik yang menyangkut
lingkungan masyarakat, transportasi, kualitas dan kuantitas tenaga
kerjanya. Selain mempengaruhi biaya-biaya yang akan dikeluarkan,
lokasi perusahaan yang kurang strategis juga akan menyebabkan biaya
perusahaan yang tinggi sehingga tidak akan mampu bersaing yang pada
akhirnya menimbulkan kerugian perusahaan yang dalam jangka
panjang.
2. Struktur Organisasi
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-
orang dapat bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan bersama, organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk
34
melaksanakan suatu kerja sama. Struktur organisasi merupakan suatu
kerangka yang disusun sesuai hubungannya dalam susunan organisasi dan
berdasarkan sumber-sumber kemampuannya. Penyusunan struktur
organisasi biasanya dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau bisa juga
diartikan dengan struktur organisasi adalah suatu kerangka hubungan
satuan-satuan pembentuk suatu organisasi yang terdapat pimpinan dan
bawahan, tugas serta wewenang masing-masing mempunyai peran dalam
menunjang tujuan perusahaan.
Secara sederhana bentuk struktur organisasi yang digunakan
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin ini adalah organisasi garis (line)
dimana dalam sistem ini otoritas datang dari atas ke bawah, sedangkan
tanggung jawab datang dari bawah ke atas. Adapun susuna struktur
organisasi Perusahaan Roti “Varia Rasa” Banjarmasin tergambar di bawah
ini :
Bagan 1Struktur Organisasi
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin
PIMPINAN PERUSAHAAN
ASISTEN PIMPINAN
BAGIANADMINISTRASI
BAGIANKEUANGAN
BAGIANPENGADAAN
BARANG
BAGIANPRODUKSI
PENJUALAN / KASIR
Sumber : Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin
35
Tugas dari masing-masing jabatan yaitu :
a. Pimpinan Perusahaan
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan, memiliki
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan yang akan
dijalankan oleh perusahaan.
2) Mengkoordinir dan mengawasi tiap-tiap bagian dalam perusahaan.
3) Penjualan dan mengurus semua urusan dengan pihak-pihak
yang ada hubungan dengan kegiatan perusahaan.
4) Menetapkan kebijaksanaan pengadaan bahan-bahan yang
diperlukan untuk kelancaran produksi.
5) Bertanggung jawab terhadap berkembang serta menurunnya
perusahaan yang dipimpinnya.
b. Asisten Pimpinan
Tugas dan tanggung jawab asisten pimpinan, sebagai berikut :
1) Mengelola produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan
2) Menyiapkan rencana promosi usaha dan pemasarannya ke
masyarakat umum.
c. Bagian Administrasi
Tugas da tanggung jawab bagian administrasi yaitu ;
1) Menyelenggarakan semua tugas-tugas yang berhubungan dengan
pencatatan.
36
2) Melakukan tugas-tugas administrasi lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan perusahaan.
d. Bagian Keuangan
Tugas dan tanggung jawab bagian keuangan yaitu mengelola
perhitungan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
e. Bagian Pengadaan Barang
Tugas dan tanggung jawab bagian pengadaan barang yaitu menjaga
kelancaran produksi dan kestabilan persediaan bahan baku.
f. Bagian Produksi
Tugas dan tanggung jawab bagian produksi adalah:
1) Menyelenggarakan kegiatan produksi secara kontinu menurut
rencana yang telah ditentukan oleh Direktur Perusahaan.
2) Menjaga kelancaran dan kestabilan proses produksi dalam arti
bertanggung jawab mempertahankan mutu produk serta menjaga
peralatan yang digunakan agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
g. Bagian Penjualan / Kasir
Tugas dan tanggung jawab bagian penjualan / kasir yaitu :
1) Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan penjualan
(pemasaran hasil produk).
2) Mengatur hubungan dengan relasi dan pelanggan serta mengawasi
mutu barang yang dijual.
3) Melakukan penjualan terhadap konsumen.
37
Dalam organisasi suatu perusahaan sudah tentu
menggunakan tenaga kerja untuk menunjang dan menggerakan
proses produksi demi mendukung kelancaran usaha. Tanpa tenaga
kerja, kegiatan tidak dapat berjalan dengan lancar seperti yang
diharapkan. Jumlah tenaga kerja yang ada pada Perusahaan Roti
“Varia Rasa” Banjarmasin berjumlah 22 orang, terdiri dari 2 orang
tenaga kerja dalam keluarga dan 19 orang tenaga kerja di luar
keluarga. Tenaga kerja yang ada di perusahaan ini adalah karyawan
yang diangkat oleh perusahaan berdasarkan surat keputusan untuk
menjadi pegawai perusahaan. Karyawan yang termasuk dalam
kategori ini adalah karyawan yang bekerja, seperti manajer, bagian
administrasi dan keuangan, bagian pengadaan barang, bagian
penjualan, bagian unit produksi, kasir/sales dan bagian keamanan.
Bagian produksi bekerja selama 6 hari dalam seminggu
dengan waktu bekerja selama 6 jam per hari (termasuk istirahat).
Sedangkan yang diluar produksi bekerja selama 6 hari seminggu
dan 12 jam per hari (termasuk istirahat). Mengenai jumlah tenaga
kerja menurut jenis dan jabatan dapat dilihat pada tabel 2, sebagai
berikut :
38
Tabel 3Jumlah Tenaga Kerja Menurut Jenis dan Jabatan pada
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin
No Jabatan Jumlah Tenaga Kerja1 Pimpinan dan Asistennya 22 Administrasi dan Keuangan 13 Produksi 154 Pengadaan Barang 25 Penjualan / Kasir 16 Keamanan 1
Jumlah 22Sumber : Perusahaan Roti “Varia Rasa” Banjarmasin
Gaji atau upah yang mereka dapatkan berkisar antara Rp
800.000,00 s/d Rp 1.500.000,00 per bulan serta disediakannya fasilitas
yang lain seperti : tempat tinggal (mess) denga segala biaya makan menjadi
tanggungan perusahaan. Serta ada intensif lain tergantung pada prestasi
kerja karyawan seperti kerja lembur. Tenaga kerja pada Perusahaan Roti
“Varia Rasa” Banjarmasin ini adalah seluruhnya Warga Negara Indonesia
(WNI) dengan tingkat pendidikan mulai dari SMP, SMA/SMK/Sederajat
dan Sarjana.
3. Bahan dan Peralatan yang digunakan dalam Proses Produksi
Faktor penting untuk mendukung kelancaran dan kelangsungan
proses produksi demi pencapaian tujuan perusahaan adalah bahan baku dan
bahan penolong disamping tersedianya peralatan yang digunakan. Bahan
baku merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan oleh Perusahaan Roti Varia
Rasa Banjarmasin untuk proses produksi, yaitu sebagai berikut :
39
a. Bahan bakunya adalah tepung terigu, gula, telur, mentega, fermifan,
dan garam.
b. Bahan penolongnya adalah coklat, keju, berbagai selai buah, susu
bubuk, susu cair, kismis, kacang tanah, abon, gula halus, berbagai
mesiseres, wijen, berbagai buah, kentang, daging (sosis) dan plastik
kemasan (pembungkus) roti dan lain-lain.
Dalam melakukan proses produksi, perusahaan menggunakan
peralatan-peralatan (mesin), yaitu sebagai berikut :
c. Mesin atau peralatan utama
1) Mesin Pengaduk Adonan
2) Mesin Pemotong
3) Masin Rol
4) Mesin Pembagi
5) Loyang Aluminium
6) Meja Produksi
7) Kulkas
8) Tabung Gas Elpiji Besar
9) Tabung Gas Elpiji Kecil
10) Stimer (Prover)
11) Mixer
12) Oven
40
d. Mesin atau peralatan pembantu
1) Kompor
2) Rak Roti
3) Sarung Tangan Karet
4. Proses Produksi
Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dengan menggunakan
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana) yang ada.
Proses produksi yang dijalankan oleh Perusahaan Roti “Varia Rasa”
Banjarmasin merupakan proses produksi yang terus menerus (continous
process). Pada proses produksi ini peralatan dipergunakan dan diatur
dengan memperhatikan urutan-urutan (routing) dalam menghasilkan
produknya.
Dikarenakan produk yang dihasilkan perusahaan ini lebih dari satu
jenis maka proses produksinya juga berbeda-beda untuk setiap produk
yang dihasilkan. Tahapan proses produksi roti adalah sebagai berikut :
a. Pengadukan/Pengadonan
Fungsi dari pengadukan/pengadonan ini adalah agar adonan
membentuk serabut-serabut yang terbentuk secara berulang-ulang,
elastic dan menghasilkan adonan yang liat dan kuat. Sehingga mampu
mengikat gelembung-gelembung gas yang terjadi baik dari awal
fermentasi maupun dari udara yang masuk selama proses pengadukan.
41
b. Perollingan dan Pemotongan
Perollingan berfungsi agar adonan menjadi lebih kalis sehingga
mudah dibentuk dan menghasilkan roti yang padat dan empuk.
Pemotongan berfungsi memudahkan pembentukan roti dengan
ukuran yang diinginkan.
c. Pengisian Adonan
Pengisian adonan dilakukan sesuai dengan bahan yang akan
menjadi isi tambahan dalam roti.
d. Fermentasi
Setelah melalui tahap terdahulu, adonan roti dibiarkan dalam
suhu tertentu pada rak fermentasi (steamer) selama ±60 menit agar
adonan mengembang. Tahapan ini adalah yang sangat penting,
karena berpengaruh pada kualitas roti yang dihasilkan.
e. Pembakaran/Pengovenan
Dalam tahap ini aktifitas biologi yang terjadi dalam adonan
dihentikan, disertai dengan berhentinya kegiatan fermifan dan enzim
pada adonan roti.
f. Pendinginan dan Pembungkusan (packing)
Pada tahap akhir, setelah pengovenan selesai maka dilakukan
proses pendinginan dimana adonan diletakkan di rak-rak atau di meja
untuk beberapa menit hingga benar-benar dingin, setelah semua roti
benar-benar dingin dilakukan proses pengemasan (packing).
42
5. Pemasaran Hasil Produksi
Output yang dihasilkan dari Perusahaan Roti “Varia Rasa”
Banjarmasin adalah berupa makanan ringan yaitu berupa roti. Roti
merupakan makanan yang digemari oleh masyarakat umum dalam berbagai
usia karena selain rasanya enak, harganya pun terjangkau oleh masyarakat.
Produk akhir yang dihasilkan oleh Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin
diantaranya adalah Roti Tawar, Roti Kismis, Roti Cokelat Spesial, Roti
Sisir, Roti Wijen, Roti Kasur, Roti 5 Rasa, Roti Domino, Bolu Gulung, Roti
Panggang, Hamburger-Hotdog dan lain-lain.
Pihak perusahaan menjual kepada konsumen yang langsung datang
keperusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin agar dapat memilih berbagai
macam hasil produk (roti) yang telah di produksi. Selain itu juga, guna
meningkatkan kuantitas pemasaran produknya, perusahaan mendistribusikan
produknya ke warung-warung atau toko, menjajakan langsung produk ke
konsumen dengan sistem “jemput bola” dengan berkeliling kota
Banjarmasin menggunakan mobil box sebanyak tiga buah mobil, bahkan
pemasaran produknya hingga ke luar kota mengingat roti adalah jenis
makanan yang tidak tahan lama
.
43
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Data temuan yang berhubungan dengan variabel penelitian
a. Biaya simpan terdiri dari pendingin seperti kulkas, penerangan seperti
lampu, pemeliharaan peralatan seperti mesin-mesin ± diperkirakan 20%
dari nilai rata-rata harga bahan baku pertahunnya.
b. Biaya pesan terdiri dari biaya telpon ± diperkirakan Rp 5000 @ kali
pesan.
c. Waktu Tunggu (Lead Time) antara pemesanan sampai kedatangan adalah
1 hari.
d. Frekuensi pemesanan bahan baku perusahaan roti Varia Rasa
Banjarmasin yaitu :
1) Tepung Terigu : 7 hari sekali
2) Gula : 7 hari sekali
3) Telur : 7 hari sekali
4) Mentega : 30 hari sekali
5) Fermifan : 14 hari sekali
6) Garam : 30 hari sekali
e. Data-data pemesanan bahan baku, pemakaian bahan baku dan harga
bahan baku untuk tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014 Perusahaan
Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah sebagai berikut :
44
Tabel 4Data Pemesanan Bahan Baku Tahun 2010-1014
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin
No Tahun Tepung Terigu(KG)
Gula(KG)
Telur(KG)
Mentega(KG)
Fermifan(KG)
Garam(KG)
1 2010 174570 14963 3591 8978 1995 19952 2011 179969 15426 3702 9256 2057 20573 2012 189441 16238 3897 9743 2165 21654 2013 203700 17460 4190 10476 2328 23285 2014 210000 18000 4320 10800 2400 2400
Jumlah 957680 82087 19701 49252 10945 10945Rata-rata 191536 16417 3940 9850 2189 2189
Sumber : Perusahan Roti Varia Rasa Banjarmasin & Hasil Olahan Penulis
Tabel 5Data Pemakaian Bahan Baku Tahun 2010-2014
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin
Sumber : Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin & Hasil Olahan Penulis
Tabel 6Data Harga Bahan Baku Tahun 2010-2014Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin
No TahunTepung
Terigu (KG)Gula(KG)
Telur(KG)
Mentega(KG)
Fermifan(KG)
Garam(KG)
1 2010 3028 4865 10440 5220 30068 13052 2011 3562 5724 12283 6141 35374 15353 2012 4191 6734 14450 7225 41616 18064 2013 4930 7922 17000 8500 48960 21255 2014 5800 9320 20000 10000 57600 2500
Jumlah 21510 34564 74173 37086 213617 9272Rata-rata 4302 6913 14835 7417 42723 1854
No Tahun Tepung Terigu(KG)
Gula(KG)
Telur(KG)
Mentega(KG)
Fermifan(KG)
Garam(KG)
1 2010 171078 14664 3519 8798 1955 19552 2011 175470 15040 3610 9024 2005 20053 2012 183758 15751 3780 9450 2100 21004 2013 199626 17111 4107 10266 2281 22815 2014 209400 17700 4224 10284 2268 2112
Jumlah 939332 80266 19240 47823 10610 10454
Rata-rata 187866 16053 3848 9565 2122 2091
Sumber : Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin & Hasil Olahan Penulis
45
2. Pengendalian Persediaan Bahan Baku berdasarkan Pendekatan EOQ
(Economical Order Quantity)
Langkah yang dilakukan oleh penulis agar pengendalian persediaan
bahan baku diperusahaan Varia Rasa Banjarmasin menjadi lebih baik yaitu :
a. Melakukan perencanaan jumlah roti yang diproduksi selama satu tahun
(periode)
Kebutuhan jumlah produksi periode yang akan datang dapat
diketahui dengan metode Least Square, maka perlu dilakukan
peramalan terhadap produksi barang jadi untuk tahun 2015, dengan
menggunakan rumus :
y = a + bx … … … … … … … … (1)
a =∑ … … … … … … … …(2)
b =∑∑ … … … … … … … ..(3)
Syarat ∑ x = 0
Tabel 7Ramalan Kebutuhan Jumlah Produksi
Perusahaan Roti “Varia Rasa”Tahun 2015
Tahun Jumlah Produksi (y) x xy
2010 760800 -2 -1521600 42011 808752 -1 -808752 12012 850272 0 0 02013 892296 1 892296 12014 957048 2 1914096 4
∑ 4269168 0 476040 10
Sumber : Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin & HasilOlahan Penulis
46
a =∑
b =∑∑
a = b =
= 853833 = 47604
y = a + bx
= 853.833 + 47604(3)
= 996.645 Biji
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode
Least Square (Metode kuadrat terkecil), maka ramalan kebutuhan
jumlah produksi pada tahun 2015 adalah 996.645 biji.
b. Melakukan perencanaan jumlah kebutuhan bahan baku selama satu
tahun (periode)
Kebutuhan bahan baku dapat ditentukan dengan cara
menentukan/menghitung jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis,
yaitu dengan cara optimalisasi pembelian, dimana perusahaan memang
menggunakan berbagai jenis bahan baku. Dengan Metode EOQ
(Economical Order Quantity) maka perlu dilakukan peramalan terhadap
produksi barang jadi untuk tahun 2015, dengan menggunakan rumus :
y = a + bx … … … … … … … … (1)
a =∑ … … … … … … … …(2)
47
b =∑∑ … … … … … … … ..(3)
Syarat ∑ x = 0
Tabel 8Ramalan Kebutuhan Bahan Baku Perusahaan Roti “Varia Rasa”
Tahun 2015 untuk Jenis Bahan Baku Tepung Terigu (Kg)
Sumber: Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin & HasilOlahan Penulis
a =∑
b =∑∑
a = b =
= 187866 = 10080
y = a + bx
= 187.866 + 10080(3)
= 218.106 Kg
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode
Least Square (Metode kuadrat terkecil), maka ramalan kebutuhan untuk
jenis Bahan Baku Tepung Terigu pada tahun 2015 adalah 218.106 Kg.
Tahun Kebutuhan (y) x xy2010 171078 -2 -342156 4
2011 175470 -1 -175470 1
2012 183758 0 0 02013 199626 1 199626 1
2014 209400 2 418800 4∑ 939332 0 100800 10
48
Tabel 9Ramalan Kebutuhan Bahan Baku Perusahaan Roti “Varia Rasa”
Tahun 2015 untuk Jenis Bahan Baku Gula (Kg)
Tahun Kebutuhan (y) x xy2010 14664 -2 -29328 4
2011 15040 -1 -15040 12012 15751 0 0 0
2013 17111 1 17111 12014 17700 2 35400 4
∑ 80266 0 8143 10Sumber : Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin & Hasil OlahanPenulis
a =∑
b =∑∑
a = b =
= 16052 = 814
y = a + bx
= 16.053 + 814(3)
= 18.495 Kg
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode
Least Square (Metode kuadrat terkecil), maka ramalan kebutuhan untuk
jenis Bahan Baku Gula pada tahun 2015 adalah 18.495 Kg.
49
Tabel 10Ramalan Kebutuhan Bahan Baku Perusahaan Roti “Varia Rasa”
Tahun 2015 untuk Jenis Bahan Baku Telur (Kg)
Sumber : Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin & Hasil OlahanPenulis
a =∑
b =∑∑
a =.
b =
= 3.884 = 844
y = a + bx
= 3.884 + 844(3)
= 6.380 Kg
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode
Least Square (Metode kuadrat terkecil), maka ramalan kebutuhan untuk
jenis Bahan Baku Telur pada tahun 2015 adalah 6.380 Kg.
Tahun Kebutuhan (y) x xy2010 3519 -2 -7038 42011 3610 -1 -3610 1
2012 3780 0 0 02013 4107 1 4107 1
2014 4224 2 8448 4∑ 19240 0 1907 10
50
Tabel 11Ramalan Kebutuhan Bahan Baku Perusahaan Roti “Varia Rasa”
Tahun 2015 untuk Jenis Bahan Baku Mentega (Kg)
Sumber : Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin & HasilOlahan Penulis
a =∑
b =∑∑
a =.
b =
= 3884 = 844
y = a + bx
= 9.564 + 421(3)
= 10.827 Kg
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Least
Square (Metode kuadrat terkecil), maka ramalan kebutuhan untuk jenis
Bahan Baku Mentega pada tahun 2015 adalah 10.827 Kg.
Tahun Kebutuhan (y) x xy2010 8798 -2 -17596 42011 9024 -1 -9024 1
2012 9450 0 0 02013 10266 1 10266 1
2014 10284 2 20568 4∑ 47822 0 4214 10
51
Tabel 12Ramalan Kebutuhan Bahan Baku Perusahaan Roti “Varia Rasa”
Tahun 2015 untuk Jenis Bahan Baku Fermifan (Kg)
Sumber : Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin & Hasil Olahan Penulis
a =∑
b =∑∑
a = b =
= 2120 = 90
y = a + bx
= 2.120 + 90(3)
= 2.390 Kg
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Least
Square (Metode kuadrat terkecil), maka ramalan kebutuhan untuk jenis Bahan
Baku Fermifan pada tahun 2015 adalah 2.390 Kg.
Tahun Kebutuhan (y) x xy2010 1955 -2 -3910 4
2011 2005 -1 -2005 1
2012 2100 0 0 02013 2281 1 2281 1
2014 2268 2 4536 4∑ 10609 0 902 10
52
Tabel 13Ramalan Kebutuhan Bahan Baku Perusahaan Roti “Varia Rasa”
Tahun 2015 untuk Jenis Bahan Baku Garam (Kg)
Tahun Kebutuhan (y) x xy2010 1955 -2 -3910 42011 2005 -1 -2005 1
2012 2100 0 0 0
2013 2281 1 2281 12014 2112 2 4224 4
∑ 10453 0 590 10Sumber : Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin & Hasil Olahan Penulis
a =∑
b =∑∑
a = b =
= 2090 = 59
y = a + bx
= 2.090 + 59(3)
= 2.267 Kg
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Least
Square (Metode kuadrat terkecil), maka ramalan kebutuhan untuk jenis
Bahan Baku Garam pada tahun 2015 adalah 2.267 Kg.
53
Tabel 14Jenis dan Kebutuhan Bahan Baku yang Ekonomis
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasinuntuk Tahun 2015
Sumber : Hasil Olahan Penulis (2015 )
b. Menentukan Jumlah Pembelian yang Ekonomis
Berdasarkan data yang telah didapatkan yaitu ramalan jumlah
produksi, maka dapat ditentukan besarnya Kuantitas Pesanan
Ekonomis atau EOQ. 2Dimana :
R : Requirement of raw material, atau jumlah bahan baku
yang dibutuhkan selama satu periode.
S : Set up cost, biaya pemesanan setiap kali pesan
P : Price,harga bahan baku per satuan
NoJenis
Bahan BakuKebutuhan
Bahan Baku yangEkonomis
1 Tepung Terigu 218.106 Kg
2 Gula 18.495 Kg
3 Telur 6.380 Kg
4 Mentega 10.827 Kg
5 Fermifan 2.390 Kg
6 Garam 2.267 Kg
54
I : Inventory, biaya penyimpanan bahan di gudang
yang dinyatakan dalam persentase dari nilai
persediaan rata-rata dalam satuan unit yang
disebut carrying cost
Untuk Bahan Baku Tepung Terigu
Diketahui :
R : Jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama satu periode
tertentu sebesar 218.106 Kg
S : Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp5.000,00
P : Harga bahan baku per satuan Rp4.302,00
I : Biaya penyimpanan bahan di gudang yang
ditetapkan oleh perusahaan sebesar 20%
Perhitungan :
EOQ =
EOQ =. .. ,
EOQ =. . .,
EOQ = √2.534.937EOQ = 1.592,15 Kg
Menurut hasil analisis banyaknya bahan baku tiap kali
pemesanan yang ekonomis untuk Bahan Baku Tepung Terigu pada
Tahun 2015 adalah sebanyak 1.592,15 Kg.
55
Untuk Bahan Baku Gula
Diketahui :
R : Jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama satu periode
tertentu sebesar 18.495 Kg
S : Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp5.000,00
P : Harga bahan baku per satuan Rp6.913,00
I : Biaya penyimpanan bahan di gudang yang
ditetapkan oleh perusahaan sebesar 20%
Perhitungan :
EOQ =
EOQ =. .. ,
EOQ =. .. ,
EOQ = √133.769EOQ = 365,74 Kg
Menurut hasil analisis banyaknya bahan baku tiap kali
pemesanan yang ekonomis untuk Bahan Baku Gula pada Tahun
2015 adalah sebanyak 365,74 Kg.
Untuk Bahan Baku Telur
Diketahui :
R : Jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama satu periode
tertentu sebesar 6.380 Kg
56
S : Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp5.000,00
P : Harga bahan baku per satuan Rp14.835,00
I : Biaya penyimpanan bahan di gudang yang
ditetapkan oleh perusahaan sebesar 20%
Perhitungan :
EOQ =
EOQ =. .. ,
EOQ =. ..
EOQ = √21.234EOQ = 145,72 Kg
Menurut hasil analisis banyaknya bahan baku tiap kali
pemesanan yang ekonomis untuk Bahan Baku Telur pada Tahun
2015 adalah sebanyak 145,72 Kg.
Untuk Bahan Baku Mentega
Diketahui :
R : Jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama satu
periode tertentu sebesar 10.827 Kg
S : Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp5.000,00
P : Harga bahan baku per satuan Rp7.417,00
I : Biaya penyimpanan bahan di gudang yang
57
ditetapkan oleh perusahaan sebesar 20%
Perhitungan :
EOQ =
EOQ =. .. ,
EOQ =. .. ,
EOQ = √72.988EOQ = 270,16 Kg
Menurut hasil analisis banyaknya bahan baku tiap kali
pemesanan yang ekonomis untuk Bahan Baku Mentega pada Tahun
2015 adalah sebanyak 270,16 Kg.
Untuk Bahan Baku Fermifan
Diketahui :
R : Jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama satu periode
tertentu sebesar 2.390 Kg
S : Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp5.000,00
P : Harga bahan baku per satuan Rp42.723,00
I : Biaya penyimpanan bahan di gudang yang ditetapkan
oleh perusahaan sebesar 20%
Perhitungan :
EOQ =
58
EOQ =. .. ,
EOQ =. .. ,
EOQ = √2.797EOQ = 52,89 Kg
Menurut hasil analisis banyaknya bahan baku tiap kali
pemesanan yang ekonomis untuk Bahan Baku Fermifan pada Tahun
2015 adalah sebanyak 52,89 Kg.
Untuk Bahan Baku Garam
Diketahui :
R : Jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama satu periode
tertentu sebesar 2.267 Kg
S : Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp5.000,00
P : Harga bahan baku per satuan Rp. 1.854,00
I : Biaya penyimpanan bahan di gudang yang ditetapkan
oleh perusahaan sebesar 20%
Perhitungan :
EOQ =
EOQ =. .. ,
EOQ =. .,
59
EOQ = √61.138EOQ = 247,26 Kg
Menurut hasil analisis banyaknya bahan baku tiap kali
pemesanan yang ekonomis untuk Bahan Baku Garam pada Tahun
2015 adalah sebanyak 247,26 Kg.
Tabel 15Hasil Perhitungan Pemesanan Bahan Baku yang Ekonomis
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasinuntuk Tahun 2015
No Jenis Bahan BakuPemesanan yangEkonomis (EOQ)
tiap kali pesan1 Tepung Terigu 1.592,15 Kg2 Gula 365,74 Kg3 Telur 145,72 Kg4 Mentega 270,16 Kg5 Fermifan 52,89 Kg6 Garam 472,26 Kg
Tabel 16Perhitungan Pemesanan Bahan Baku menurut data
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasinuntuk Tahun 2015
No Jenis Bahan Baku PerhitunganPemesanan menurutdata perusahaan tiapkali pesan
1 Tepung Terigu 191.536Kg/51 kali 9.768,34 Kg2 Gula 16.417 Kg/51 kali 321,90 Kg3 Telur 3.940 Kg/51 kali 77,25 Kg4 Mentega 9.850 Kg/12 kali 820,83 Kg5 Fermifan 2.189 Kg/25 kali 87,56 Kg6 Garam 2.189 Kg/12 kali 182,42 Kg
Sumber: Hasil Olahan Penulis (2015)
c. Menentukan Frekuensi Pemesanan Pertahun
60
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin kurang
memperhatikan berapa jumlah pemesanan bahan baku yang
dilakukan untuk setiap kali pemesanannya, karena pihak perusahaan
membelinya secara spekulatif.
Perusahaan dalam melakukan sekali pemesanan jumlahnya
tidak pernah stabil terkadang lebih dari analisa tersebut diatas dan
terkadang kurang sehingga mengakibatkan kelebihan/kekurangan
bahan baku.
Adapun Frekuensi Pemesanan Ekonomis Pertahun dapat
dihitung dengan cara :
Frekuensi Pemesanan =
Keterangan :
Jumlah bahan baku diperlukan : Kebutuhan selama satu tahun (kg)
EOQ : Jumlah/kuantitas pemesanan
yang ekonomis
Untuk Bahan Baku Tepung Terigu :
Diketahui:
Jumlah Bahan Baku Tepung Terigu yang diperlukan untuk tahun 2015
adalah 218.106 Kg.
EOQ yang ekonomis untuk Bahan Baku Tepung Terigu pada Tahun
2015 adalah 1.592,15 Kg.
Perhitungan :
61
Frekuensi Pemesanan =218.1061.592,15
= 137 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku yang
ekonomis untuk Bahan Baku Tepung terigu pada Tahun 2015
sebanyak 137 Kali.
Untuk Bahan Baku Gula :
Diketahui :
Jumlah Bahan Baku Gula yang diperlukan untuk tahun 2015 adalah
18.495 Kg.
EOQ yang ekonomis untuk Bahan Baku Gula pada Tahun 2015 adalah
365,74 Kg.
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan =. ,
= 51 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku yang
ekonomis untuk Bahan Baku Gula pada tahun 2015 sebanyak 51 Kali.
Untuk Bahan Baku Telur :
Diketahui :
Jumlah Bahan Baku Telur yang diperlukan untuk tahun 2015 adalah
6.380 Kg.
EOQ yang ekonomis untuk bahan baku telur pada tahun 2015 adalah
145,72 Kg
62
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan =. ,
= 44 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku yang
ekonomis untuk Bahan Baku Telur pada tahun 2015 sebanyak 44 Kali.
Perusahaan tidak dapat menerapkan perhitungan bahan baku
telur di atas dalam keadaan yang sebenarnya karena karakeristik bahan
baku telur tidak tahan lama. Bahan baku telur hanya bisa di simpan
dalam kurun waktu antara 1-2 minggu, tidak bisa disimpan dalam
waktu satu tahun karena akan busuk. Frekuensi pemesanannya pun
tidak bisa dilakukan 1 kali dalam setahun, sehingga penulis mencoba
menghitung untuk melakukan frekuensi pemesanan berdasarkan data
yang sudah ada dari perusahaan.
Untuk Bahan Baku Mentega :
Diketahui :
Jumlah Bahan Baku Mentega yang diperlukan untuk tahun 2015
adalah 10.827 Kg.
EOQ yang ekonomis untuk Bahan Baku Mentega pada Tahun 2015
adalah 270,16 Kg.
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan =. ,
= 40 Kali
63
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku yang
ekonomis untuk Bahan Baku Mentega pada tahun 2015 sebanyak 40
Kali.
Untuk Bahan Baku Fermifan :
Diketahui :
Jumlah Bahan Baku Fermifan yang diperlukan untuk tahun 2015
adalah 2.390 Kg
EOQ yang ekonomis untuk Bahan Baku Fermifan pada Tahun 2015
adalah 52,89 Kg
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan =. ,
= 45 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku yang
ekonomis untuk Bahan Baku Fermifan pada tahun 2015 sebanyak 45
Kali.
Untuk Bahan Baku Garam :
Diketahui :
Jumlah Bahan Baku Garam yang diperlukan untuk tahun 2015 adalah
2.267 Kg.
EOQ yang ekonomis untuk Bahan Baku Garam pada Tahun 2015
adalah 472,26 Kg.
Perhitungan :
64
Frekuensi Pemesanan =. ,
= 5 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku yang
ekonomis untuk Bahan Baku Garam pada tahun 2015 sebanyak 5
Kali.
Perhitungan Sesuai Data dari Perusahaan :
Frekuensi pemesanan bahan baku perusahaan roti Varia
Rasa Banjarmasin yaitu :
1) Tepung Terigu : 7 hari sekali
2) Gula : 7 hari sekali
3) Telur : 7 hari sekali
4) Mentega : 30 hari sekali
5) Fermifan : 14 hari sekali
6) Garam : 30 hari sekali
Untuk Bahan Baku Tepung Terigu :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Tepung Terigu Perusahaan Roti
Varia Rasa Banjarmasin adalah 7 hari sekali.
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan =
65
= 51 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku sesuai
data perusahaan untuk Bahan Baku Tepung terigu pada tahun 2015
sebanyak 51 Kali.
Untuk Bahan Baku Gula :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Gula Perusahaan Roti Varia Rasa
Banjarmasin adalah 7 hari sekali.
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan =
= 51 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku sesuai
data perusahaan untuk Bahan Baku Gula pada tahun 2015 sebanyak
51 Kali.
Untuk Bahan Baku Telur :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Gula Perusahaan Roti Varia Rasa
Banjarmasin adalah 7 hari sekali.
Perhitungan :
66
Frekuensi Pemesanan =
= 51 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku sesuai
data perusahaan untuk Bahan Baku Gula pada tahun 2015 sebanyak
51 Kali.
Untuk Bahan Baku Mentega :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Mentega Perusahaan Roti Varia
Rasa Banjarmasin adalah 30 hari sekali.
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan =
= 12 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku sesuai
data perusahaan untuk Bahan Baku Mentega pada tahun 2015
sebanyak 12 Kali.
Untuk Bahan Baku Fermifan :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
67
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Mentega Perusahaan Roti Varia
Rasa Banjarmasin adalah 14 hari sekali.
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan =
= 25 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku sesuai
data perusahaan untuk Bahan Baku Fermifan pada tahun 2015
sebanyak 25 Kali.
Untuk Bahn Baku Garam :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Garam Perusahaan Roti Varia Rasa
Banjarmasin adalah 30 hari sekali.
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan =
= 12 Kali
Menurut hasil analisis frekuensi pemesanan bahan baku sesuai
data perusahaan untuk Bahan Baku Garam pada tahun 2015 sebanyak
12 Kali.
Dari perhitungan di atas, didapat perbedaan frekuensi pemesanan
yang ekonomis dan frekuesi pemesanan sesuai data perusahaan adalah:
68
Tabel 17Hasil Perhitungan Frekuensi Pemesanan Bahan Baku
Perusahaan Roti Varia Rasa BanjarmasinUntuk Tahun 2015
NoJenis
Bahan Baku
FrekuensiPemesananEkonomis
(kali)
FrekuensiPemesananSesuai dataPerusahaan
(kali)1 Tepung Terigu 137 Kali 51 Kali2 Gula 51 Kali 51 Kali3 Telur 44 Kali 51 Kali4 Mentega 40 Kali 12 Kali5 Fermifan 45 Kali 25 Kali6 Garam 5 Kali 12 Kali
Sumber : Hasil Olahan Penulis (2015)
Diketahui jumlah frekuensi pemesanan dalam satu tahun tersebut
dapat ditentukan pula jarak antara satu pesanan dengan pesanan
berikutnya, yaitu dengan cara :
Frekuansi Pemesanan = x1 Hari
Dimana :
Frekuensi Pemesanan : Frekuensi pemesanan dalam
satu periode
Jumlah hari kerja dalam satu tahun : Jumlah hari kerja untuk satu
tahun
Frekuensi Pemesanan : Jumlah Frekuensi Pemesanan
dalam satu tahun
Untuk Bahan Baku Tepung Terigu :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
69
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Tepung Terigu yang ekonomis
untuk Tahun 2015 adalah 137 Kali
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan = x 1 Hari
= 3 Hari
Menurut hasil analisis jarak antara satu pesanan dengan
pesanan berikutnya yang ekonomis untuk pemesanan bahan baku
Tepung terigu pada tahun 2015 adalah 3 Hari.
Untuk Bahan Baku Gula :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah
360 Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Gula yang ekonomis untuk Tahun
2015 adalah 51 Kali
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan = x 1 Hari
= 7 Hari
Menurut hasil analisis jarak antara satu pesanan dengan
pesanan berikutnya yang ekonomis untuk pemesanan bahan baku
Gula pada tahun 2015 adalah 7 Hari.
70
Untuk Bahan Baku Telur :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Telur yang ekonomis untuk Tahun
2015 adalah 44 Kali
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan = x 1 Hari
= 8 Hari
Menurut hasil analisis jarak antara satu pesanan dengan
pesanan berikutnya yang ekonomis untuk pemesanan bahan baku
Telur pada tahun 2015 adalah 8 Hari.
Untuk Bahan Baku Mentega :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Mentega yang ekonomis untuk
Tahun 2015 adalah 40 Kali
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan = x 1 Hari
= 9 Hari
71
Menurut hasil analisis jarak antara satu pesanan dengan
pesanan berikutnya yang ekonomis untuk pemesanan bahan baku
Mentega pada tahun 2015 adalah 9 Hari.
Untuk Bahan Baku Fermifan :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Fermifan yang ekonomis untuk
Tahun 2015 adalah 45 Kali
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan = x 1 Hari
= 8 Hari
Menurut hasil analisis jarak antara satu pesanan dengan
pesanan berikutnya yang ekonomis untuk pemesanan bahan baku
Fermifan pada tahun 2015 adalah 8 Hari.
Untuk Bahan Baku Garam :
Diketahui :
Jumlah hari kerja perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin adalah 360
Hari
Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Garam yang ekonomis untuk
Tahun 2015 adalah 5 Kali
72
Perhitungan :
Frekuensi Pemesanan = x 1 Hari
= 72 Hari
Menurut hasil analisis jarak antara satu pesanan dengan
pesanan berikutnya yang ekonomis untuk pemesanan bahan baku
Garam pada tahun 2015 adalah 72 Hari.
Tabel 18Hasil Perhitungan Jarak Pesanan
Perusahaan Roti Varia Rasa BanjarmasinUntuk Tahun 2015
NoJenisBahan Baku
FrekuensiPemesananEkonomis(hari)
FrekuensiPemesananSesuai dataPerusahaan(hari)
1 Tepung Terigu 3 Hari 7 Hari2 Gula 7 Hari 7 Hari3 Telur 8 Hari 7 Hari4 Mentega 9 Hari 30 Hari5 Fermifan 8 Hari 14 Hari6 Garam 72 Hari 30 Hari
Sumber : Hasil Olahan Penulis (2015)
3. Menentukan Tingkat Persediaan Pengaman (Safety Stock)
Safety stock ini berguna untuk menentukan besarnya persediaan
pengaman sebagai antisipasi terhadap kemungkinan kekosongan bahan baku
yang dibeli dan antisipasi terhadap pesanan mendadak.
Cara menghitung Safety Stock dengan menggunakan rumus :
Safety Stock = x Jumlah perkiraan kebutuhan untuk periode
Selanjutnya
73
Dimana :
Safety Stock : Persediaan pengaman
Jumlah perkiraan kebutuhan
untuk periode selanjutnya : Jumlah hari kerja untuk satu
tahun
Untuk Bahan Baku Tepung Terigu :
Diketahui Jumlah perkiraan kebutuhan untuk Bahan Baku Tepung Terigu
pada tahun 2015 adalah 218.106 Kg.
Safety Stock = x 218.106 Kg
= 18.175 Kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan mengadakan persediaan
pengaman (safety stock) pada tahun 2015 untuk Bahan Baku Tepung terigu
adalah 18.175 Kg.
Untuk Bahan Baku Gula :
Diketahui Jumlah perkiraan kebutuhan untuk Bahan Baku Gula pada tahun
2015 adalah 18.495 Kg.
Safety Stock = x 18.495 Kg
= 1.541 Kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan mengadakan persediaan
pengaman (safety stock) pada tahun 2015 untuk Bahan Baku Gula adalah
1.541 Kg.
74
Untuk Bahan Baku Telur :
Diketahui Jumlah perkiraan kebutuhan untuk Bahan Baku Telur pada
tahun 2015 adalah 6.380 Kg.
Safety Stock = x 6.380 Kg
= 531 Kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan mengadakan persediaan
pengaman (safety stock) pada tahun 2015 untuk Bahan Baku Telur adalah 531
Kg.
Untuk Bahan Baku Mentega :
Diketahui Jumlah perkiraan kebutuhan untuk Bahan Baku Mentega pada
tahun 2015 adalah 10.827 Kg.
Safety Stock = x 10.827 Kg
= 902 Kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan mengadakan persediaan
pengaman (safety stock) pada tahun 2015 untuk Bahan Baku Mentega adalah
902 Kg.
Untuk Bahan Baku Fermifan :
Diketahui Jumlah perkiraan kebutuhan untuk Bahan Baku Fermifan pada
tahun 2015 adalah 2.390 Kg.
Safety Stock = x 2.390 Kg
= 199 Kg
75
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan mengadakan persediaan
pengaman (safety stock) pada tahun 2015 untuk Bahan Baku Fermifan adalah
199 Kg.
Untuk Bahan Baku Garam :
Diketahui Jumlah perkiraan kebutuhan untuk Bahan Baku Garam pada tahun
2015 adalah 2.267 Kg.
Safety Stock = x 2.267 Kg
= 189 Kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan mengadakan persediaan
pengaman (safety stock) pada tahun 2015 untuk Bahan Baku Garam adalah
189 Kg.
Tabel 19Hasil Perhitungan Safety Stock yang Ekonomis
Perusahaan Roti Varia Rasa BanjarmasinUntuk Tahun 2015
Sumber : Hasil Olahan Penulis (2015)
NoJenis
Bahan Baku Safety Stock
1 Tepung Terigu 18.175 Kg
2 Gula 1.541 Kg
3 Telur 531 Kg
4 Mentega 902 Kg
5 Fermifan 199 Kg
6 Garam 189 Kg
76
4. Menentukan Tingkat Pemesanan Kembali (Reorder point)
Dalam menentukan Tingkat Pemesanan Kembali (Reorder point),
Perusahaan harus menentukan waktu tunggu (Lead Time) yang optimal
terlebih dahulu.
Cara menghitung Reorder point dengan menggunakan rumus
ROP = (Lead Time x Penggunaan rata - rata bahan baku) +Safety Stock
Dimana :
ROP : Reorder point, menunjukkan tingkat persediaan
dimana perusahaan harus memesan.
Lead Time : Tenggang waktu antara pemesanan sampai
datang
Safety Stock : Persediaan pengaman
Tabel 20Hasil Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku Perhari
Perusahaan Roti Varia Rasa BanjarmasinUntuk Tahun 2015
No JenisBahan Baku
Perhitungan Kebutuhan BahanBaku Per Hari
1 Tepung Terigu 218.106 Kg / 360 Hari 605,85 Kg2 Gula 18.495 Kg / 360 Hari 51,38 Kg3 Telur 6.380 Kg / 360 Hari 17,72 Kg4 Mentega 10.827 Kg / 360 Hari 30,08 Kg5 Fermifan 2.390 Kg / 360 Hari 6,64 Kg
6 Garam 2.267 Kg / 360 Hari 6,30 KgSumber : Data Diolah Kembali (2015)
77
Untuk Bahan Baku Tepung terigu :
Diketahui :
Lead time untuk kebutuhan untuk Bahan Baku Tepung terigu pada tahun
2015 adalah 1 hari
Kebutuhan bahan baku per hari untuk jenis Tepung terigu adalah 605,85 Kg
Safety stock untuk jenis Bahan Baku Tepung terigu adalah sebanyak 18.175
Kg
Perhitungan :
ROP = 1 x 605,85 kg +18.175 kg
= 18.780 kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan menetapkan tingkat
pemesanan (reorder point) kembali jika persediaan Bahan Baku Tepung
Terigu untuk tahun 2013 yang ada di gudang sebanyak 18.780 Kg.
Untuk Bahan Baku Gula :
Diketahui :
Lead time untuk kebutuhan untuk Bahan Baku Gula pada tahun 2015 adalah
1 hari
Kebutuhan bahan baku per hari untuk jenis Gula adalah 51,38 Kg
Safety stock untuk jenis Bahan Baku Gula adalah sebanyak 1.541 Kg
Perhitungan :
ROP = 1 x 51,38 kg +1.541 kg
= 1.592 kg
78
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan menetapkan tingkat
pemesanan (reorder point) kembali jika persediaan Bahan Baku Gula untuk
tahun 2015 yang ada di gudang sebanyak 1.592 Kg.
Untuk Bahan Baku Telur :
Diketahui :
Lead time untuk kebutuhan untuk Bahan Baku Telur pada tahun 2015
adalah 1 hari
Kebutuhan bahan baku per hari untuk jenis Telur adalah 17,72 Kg
Safety stock untuk jenis Bahan Baku Telur adalah sebanyak 531 Kg
Perhitungan :
ROP = 1 x 17,72 kg + 531 kg
= 548 kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan menetapkan tingkat
pemesanan (reorder point) kembali jika persediaan Bahan Baku Telur untuk
tahun 2015 yang ada di gudang sebanyak 548 Kg.
Untuk Bahan Baku Mentega :
Diketahui :
Lead time untuk kebutuhan untuk Bahan Baku Mentega terigu pada tahun
2015 adalah 1 hari
Kebutuhan bahan baku per hari untuk jenis Mentega adalah 30,08 Kg
Safety stock untuk jenis Bahan Baku Mentega adalah sebanyak 902 Kg
79
Perhitungan :
ROP = 1 x 30,08 kg + 902 kg
= 932 kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan menetapkan tingkat
pemesanan (reorder point) kembali jika persediaan Bahan Baku Mentega
untuk tahun 2015 yang ada di gudang sebanyak 932 Kg.
Untuk Bahan Baku Fermifan :
Diketahui :
Lead time untuk kebutuhan untuk Bahan Baku Fermifan pada tahun 2015
adalah 1 hari
Kebutuhan bahan baku per hari untuk jenis Fermifan adalah 6,64 Kg
Safety stock untuk jenis Bahan Baku Fermifan adalah sebanyak 199 Kg
Perhitungan :
ROP = 1 x 6,64 kg + 199 kg
= 205 kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan menetapkan tingkat
pemesanan (reorder point) kembali jika persediaan Bahan Baku Fermifan
untuk tahun 2015 yang ada di gudang sebanyak 205 Kg.
Untuk Bahan Baku Garam :
Diketahui :
Lead time untuk kebutuhan untuk Bahan Baku Garam pada tahun 2015
adalah 1 hari
Kebutuhan bahan baku per hari untuk jenis Garam adalah 6,30 Kg
80
Safety stock untuk jenis Bahan Baku Garam adalah sebanyak 189 Kg
Perhitungan :
ROP = 1 x 6,30 kg +189 kg
= 195 kg
Menurut hasil analisis sebaiknya perusahaan menetapkan tingkat
pemesanan (reorder point) kembali jika persediaan Bahan Baku Garam
untuk tahun 2015 yang ada di gudang sebanyak 195 Kg.
Tabel 21Hasil Perhitungan Tingkat Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Perusahaan Roti Varia BanjarmasinUntuk Tahun 2015
Sumber : Hasil Olahan Penulis (2015)
5. Analisis Perbandingan Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Perusahaan Varia Rasa Banjarmasin dalam pengadaan bahan baku
belum melakukan perhitungan yang pasti terhadap kebutuhan bahan baku
yang dapat digunakan sebagai pedoman kerja. Pemesanan bahan baku
perusahaan tidak didasarkan pada perencanaan terlebih dahulu dengan
No Bahan Baku Reorder Point
1 Tepung Terigu 18.750 Kg
2 Gula 1.592 Kg
3 Telur 548 Kg
4 Mentega 932 Kg
5 Fermifan 205 Kg
6 Garam 195 Kg
81
melihat kebutuhan tahun sebelumnya tetapi ditentukan secara untung-
untungan atau spekulatif. Oleh karena itu sering terjadi salah perkiraan
terhadap pemesanan bahan baku yang mengakibatkan kurang terkendali
persediaan untuk bahan baku dan juga perusahaan dihadapkan pada
kesulitan dalam mengetahui jumlah bahan baku yang digunakan untuk
mencapai tingkat produksi tertentu.
Pengendalian dengan menggunakan metode EOQ (Economical
Order Quantity) yaitu perusahaan dapat melakukan pengendalian bahan
baku dengan cara menentukan, meramalkan kebutuhan jumlah bahan
baku selama satu tahun (periode), perusahaan dapat menentukan jumlah
pemesanan bahan baku yang optimal serta dapat menentukan persediaan
pengaman (safety stock) dan perusahaan dapat menentukan kapan harus
melakukan pemesanan bahan baku kembali (reorder point) sehingga
resiko kelebihan dan kekurangan bahan baku diperusahaan dapat teratasi
dengan baik.
Tabel 22Hasil Perbandingan Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasinuntuk Tahun 2015
No
JenisBahan Baku
Anggaran kebutuhanbahan baku yang
Ekonomis
Anggaran kebutuhanbahan baku menurut
data perusahaan
1 Tepung Terigu 191.536 218.106 Kg
2 Gula 16.417 18.495 Kg
3 Telur 3.940 6.380 Kg
82
4 Mentega 9.850 10.827 Kg
5 Fermifan 2.189 2.390 Kg
6 Garam 2.189 2.267 Kg
Sumber : Hasil Olahan Penulis (2015)
Anggaran kebutuhan bahan baku yang ekonomis dihitung
menggunakan metode Least Square (metode kuadrat terkecil) dengan
menggunakan data pemakaian bahan baku 5 tahun sebelumnya yaitu
tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 (lihat tabel 13)
Anggaran kebutuhan bahan baku menurut data perusahaan
diperoleh dari data pemakaian rata-rata tahun 2010, 2011, 2012, 2013,
2014. (lihat tabel 5)
Saran penulis :
Untuk memesan bahan baku sebaiknya perusahaan terlebih dahulu
menghitung anggaran bahan baku yang ekonomis yang dibutuhkan untuk
satu tahun (periode) yang ingin diproduksi dengan menggunakan data-
data pemakaian bahan baku dari tahun-tahun sebelumnya agar lebih
memudahkan peramalan anggaran yang dibutuhkan untuk pemesanan
bahan baku tahun berikutnya yang bertujuan untuk mengantisipasi
kelebihan atau kekurangan bahan baku.
83
Tabel 23Hasil Perbandingan Pemesanan Bahan Baku (EOQ)
Perusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasinuntuk Tahun 2015
NoJenisBahan Baku
Pemesanan yangEkonomis (EOQ)tiap kali pesan
Pemesananmenurut data dariperusahaan
1 Tepung Terigu 1.592,15 Kg 9.768,34 Kg
2 Gula 365,74 Kg 321,90 Kg
3 Telur 145,72 Kg 77,25 Kg4 Mentega 270,16 Kg 820,83 Kg5 Fermifan 52,89 Kg 87,56 Kg
6 Garam 472,26 Kg 182,42 KgSumber : Hasil Olahan Penulis (2015)
Pemesanan yang Ekonomis (KPE) tiap kali pesan diperoleh dari
perhitungan menggunakan rumus KPE (Kuantitas Pemesanan
Ekonomis). (lihat tabel 14)
Pemesanan menurut data dari perusahaan dihitung dari data pemakaian
bahan baku dibagi frekuensi pemesanan yang ada diperusahaan yang
diperkirakan secara spekulatif. (lihat tabel 15)
Saran penulis:
Setelah menghitung anggaran bahan baku untuk satu periode
sebaiknya perusahaan juga menghitung pemesanan bahan baku yang
ekonomis (KPE) per tiap kali pesan yang bertujuan supaya perusahaan
mempunyai persediaan bahan baku dengan kuantitas yang tepat, waktu
yang tepat serta spesifikasi atau kualitas yang telah ditentukan sehingga
usaha dapat terjamin (tidak terganggu).
84
Tabel 24Hasil Perbandingan Frekuensi PemesananPerusahaan Roti Varia Rasa Banjarmasin
Untuk Tahun 2015
No Bahan BakuFrekuensi
PemesananEkonomis (kali)
Frekuensi Pemesanansesuai data dari
perusahaan (kali)
1 Tepung Terigu 137 Kali 51 Kali
2 Gula 51 Kali 51 Kali3 Telur 44 Kali 51 Kali4 Mentega 40 Kali 12 Kali5 Fermifan 45 Kali 25 Kali
6 Garam 5 Kali 12 KaliSumber : Hasil Olahan Penulis (2015
Frekuensi pemesanan Ekonomis (kali) diperoleh dari perhitungan
anggaran kebutuhan bahan baku untuk tahun 2015 dibagi dengan KPE
(Kuantitas Pesanan Ekonomis) untuk tahun 2015. (lihat tabel 16)
Frekuesi Pemesanan (kali) sesuai data perusahaan dihitungdari
jumlah hari dalam satu tahun yaitu 360 hari dibagi berapa hari sekali
perusahaan memesan bahan baku. (lihat tabel 16)
Saran penulis :
Setelah mengetahui berapa jumlah pemesanan bahan baku yang
ekonomis (KPE) per tiap kali pesan sebaiknya perusahaan juga
menghitung berapa kali dalam satu periode untuk pemesanan bahan baku
supaya lebih terstruktur dalam pengendalian persediaan bahan baku.
85
Tabel 25Hasil Perbandingan Jarak Pesanan
Perusahaan Roti Varia Rasa BanjarmasinUntuk Tahun 2015
No Bahan BakuFrekuensiPemesananEkonomis (kali)
Frekuensi Pemesanansesuai data dariperusahaan (kali)
1 Tepung Terigu 3 Hari 7 Hari
2 Gula 7 Hari 7 Hari3 Telur 8 Hari 7 Hari4 Mentega 9 Hari 30 Hari5 Fermifan 8 Hari 14 Hari
6 Garam 72 Hari 30 HariSumber : Hasil Olahan Penulis (2015)
Frekuensi pemesanan yang Ekonomis (hari) diperoleh dari
perhitungan jumlah hari dalam satu tahun yaitu 360 hari dibagi dengan
frekuensi pemesanan ekonomis.(lihat tabel 17).
Frekuensi pemesanan menurut data perusahaan (hari) diperoleh
dari perhitungan jumlah hari dalam satu tahun yaitu 360 Hari dibagi
dengan frekuensi pemesanan yang ditentukan oleh perusahaan.(lihat tabel
17).
Saran penulis :
Setelah mengetahui berapa kali frekuensi pemesanan bahan baku
dalam satu tahun (periode), berikutnya menghitung berapa jarak
pemesanan bahan baku dalam waktu perhari nya supaya lebih bisa
memperkirakan waktu pemesanan bahan baku lebih jelas dan rinci.