Download - 08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i
RANAH AMAL DALAM PEMBELAJARAN ISLAM
Bagian I
review
Ranah keilmuan
Pemahaman tentang seruan Allah (swt)
Kepastian bahwa seruan itumerupakan seruan Allah (swt)
Ranah Amal
Penyikapan yang muncul terhadapseruan Allah (swt). Pada dasarnyahanya ada dua:
1. SIKAP TA’AT2. SIKAP MAKSIAT
Sikap Ta’at
Rasul telah berimana kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
Malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasulnya. (Mereka mengatakan),
“Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-
rasul Nya”, dan mereka mengatakan, “Kami mendengar da kami ta’at.” (Mereka berdo’a),
“Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepadamu lah tempat kami kembali.”
(Al Baqarah [2]:285)
سول بما أنزل إليه من رب ه والمؤمنون كل آمن بالل آمن الر
ق ا سمعنا بين أحد من رسله وقالووملئكته وكتبه ورسله ل نفر
ير وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المص
ورسوله إنما كان قول المؤمنين إذا دع وا إلى الل
نا وأطعنا وأولئك هم ليحكم بينهم أن يقولوا سمع
المفلحون
Sesungguhnya jawaban orang-orang Mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan
Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) diantara sesama mereka ialah ucapan,
“Kami mendengar dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(An Nuur [24]:51)
Sikap Ta’at
Sikap maksiat
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu,
“Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab,
“kami mendengarkan tetapi tidak menaati .” Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka kecintaan
terhadap anak sapi (berhala) karena kekafirannya. Katakanlah , ”Amat jahat pebuatan yang diperintahkan
imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat).”
(Al Baqarah [2]: 93)
ة الطور خذوا ما آتيناكم بقو وإذ أخذنا ميثاقكم ورفعنا فوقكم
فرهم وا في قلوبهم العجل بك واسمعوا قالوا سمعنا وعصينا وأشرب
نتم مؤمنين قل بئسما يأمركم به إيمانكم إن ك
Bentuk sikap maksiat
Penolakan terhadap perintah Allah
Mengambil sebagian dan menolak sebagian yang lain
Mencampuradukan hak dan yang bathil serta menyembunyikan kebenaran
سول من بعد ما تبي بع غير ومن يشاقق الر سبيل ن له الهدى ويت
نول المؤمنين a ه اما تولى ونصله جهنم وس مصيرا ا
Dan barang siapa menetang Rasul setalah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti
jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap
kesesatan yang telah dikuasainya itu dan kami masukan ia ke dalam Jahnnam,
dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
(An Nisa [4]:115)
Penolakan terhadap perintah Allah
Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu) dan mengusir segolongan daripada
kamu dari kampung halamannya, kamu bantu-membantu mereka dengan membuat dosa dan
permusuhan; tetapi jika mereka datang Kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal
mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebagian al kitab
(Taurat) dan mengingkari terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang-orang yang
berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan ada hari kiamat
mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
(Al Baqarah [2]: 85)
تقتلون أنفسكم وتخرجون ف ليهم ريقاا منكم من ديارهم تظاهرون ع ثم أنتم هؤل
ثم والعدوان وإن يأتوكم أسارى تفادوهم و بال م عليكم إخراجهم أفت ؤمنون هو محر
من ي حياة فعل ذلك منكم إل خزي في ال ببعض الكتاب وتكفرون ببعض فما جزا
ا تعملون الدنيا ويوم القيامة يردون إلى أشد العذاب و بافل عم ما الل
Mengambil sebagian dan menolak sebagian yang lain
Contoh saat ini
Banyak muslim menyikapi dengan sangat berbeda ke dua seruan ini:
يام… يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الص
يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم القصاص
Mencampuradukan hak dan yang bathil serta
menyembunyikan kebenaran
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil
dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.
(Al Baqarah [2]:42)
ون تعلم موا الحق وأنتم ول تلبسوا الحق بالباطل وتكت
Kemaksiatan pada dasarnya disebabkan karena
mengikuti “hawa” buruk.
مثله د إلى الرض واتبع هواه ف ولو شئنا لرفعناه بها ولكنه أخل
قوم تتركه يلهث ذلك مثل ال كمثل الكلب إن تحمل عليه يلهث أو
لعلهم يتفكرون الذين كذبوا بآياتنا فاقصص القصص
Dan kalau kami menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu,
tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka
perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkanna lidahnya dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat kami . Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka
berpikir.
(Al ‘Araf [7]:176)
من اتخذ إلهه هواه وأضله على علم وختم على س أفرأي معه الل
أفل وقلبه وجعل على بصره غشاوةا فمن يهديه من بعد الل
تذكرون
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya
dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan Ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati
pendengaran dan hatinya dan meletakan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah
yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa
kamu tidak mengambil pelajaran?
(Al Jatsiyah [45]:23)
terima kasih atas perhatiannya