MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM (SARANA)
TRANSPORTASI VERTIKAL dalam BANGUNAN GEDUNG
TANGGAL 07 JULI 2011
PAPARAN OLEH: Ir. SARWONO KUSASI
SELAMAT DATANGSALAM SEJAHTERA
1. Tujuan Umum Pelatihan
Mampu melaksanakan pekerjaan perawatan termasuk pemeliharaan instalasi sistem transportasi vertikal (lift dan eskalator) didalam bangunan gedung, sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan dan jadwal tempo yang dijatahkan, sampai tercapai batas-batas norma kinerja operasi yang dapat diterima oleh pemilik gedung.
2. Singkatan Istilah UmumMOB = Manajemen Operasi BangunanPJIL = Perusahaan Jasa Instalasi LiftPJPL = Perusahaan Jasa Perawatan LiftSNI = Standar Nasional Indonesia BSN = Badan Standardisasi NasionalAK3 = Ahli Keselamatan & Kesehatan KerjaSIO = Surat Izin Operasi (Nakertrans)SIT = Surat IzinTeknisi (Dinas Naker)SIBP = Surat Izin Bekerja Profesi (Perda)SIPIB = Surat Izin Pelaku Teknis Bangunan
3. Singkatan Istilah Khusus
FM = Full MaintenanceOG = Oil and GreasePGM= Performance Guaranteed MaintenanceSOP = Standard Operating ProcedurePM = Preventive (planned) MaintenanceFOB = Field Operation ManagerCBS = “Call Back” ServiceMCU = Main Control UnitMCB = Main Circuit Breaker
4. Singkatan Istilah Teknis
O/B = Overbalance (counterweight)G/D = Geared Machine (penggerak)G/L = Gearless MachineFC = Fiber Core (tali kawat baja)DEH = Dead End HitchSWT = Single Wrapped TractionDWT = Double Wrapped TractionOS = Overspeed SwitchSOS = Safety Operated SwitchVVVF = Variable Voltage Variable Frequency
5. Pokok-pokok Isi Kontrak Perawatan
1. Lingkup pekerjaan 2. Suku cadang3. Reparasi4. Panggilan darurat5. Jadwal / program6. Teknisi yang
bertanggung jawab7. Laporan bulanan 8. Laporan tahunan9. Audit (2 tahun)
10. Tanggung jawab manajemen
11. Biaya, denda, sanksi
12. Jangka waktu kontrak
13. Kecelakaan/pelatihan
14. Konsultan independent
15. Kriteria mutu operasi
16. Penyimpangan kinerja
17. Penyelesaian sengketa
Warna merah : Sering dilupakan
6. Laik Fungsi Bangunan
1. SLFB = Sertifikat Laik Fungsi BangunanPerda DKI no.7 th 1991, oleh Gubernur Kajian 5 tahun sekali oleh Dinas – P2B(Penataan dan Pengawasan Bangunan)
2. SIPTB = Surat Izin Pelaku Teknis Bangunan
kelas A, B, C.Bidang : 1. Perencanaan
2. Pemasangan 3. Pengawasan / Perawatan4. Pengkajian Teknis
Laik Fungsi BangunanSistem Transportasi Vertikal
Kajian Teknis (technical assessment)(A) Kinerja Operasi (operational
performance)Bobot 35%
(B) Kinerja Keselamatan (safety device)Bobot 65%
A. Detail Kinerja Operasi
(1) 5% Noise level : bising, berisik, gaduh, dsb
maksimum 55 dBA.(2) 5% Kondisi tali traksi (ropes) dan roda puli(3) 5% Kejutan start-stop, goyangan, getaran(4) 5% Leveling rata lantai, maks.6 mm(5) 15% Kejadian macet malfunction,
maksimal, rata-rata 3 kali per tahun.Bobot A: 35%
B. Detail Keselamatan
(1) 30% Pengaman kecepatan lebih (overspeed)
(2) 10% Pengaman beban lebih, 100% beban
(3) 10% Kemampuan rem mesin, 120% beban
(4) 10% Kemampuan peredam (buffer) 115% overspeed
(5) 5% Fungsi saklar-saklar pengaman,
stopping switch, door contact, limit switch.
Bobot B: 65%
Hasil Pemeriksaan dan Penilaian
Nilai < 70% tidak laik fungsi, 3 bl uji ulangNilai 70 – 80% dapat diterimaNilai 81 - 90% cukup baikNilai 91 - 100% memuaskan
Kung Fu Chiu
Kata-kata bijak:(1)“Apabila akal kesadaran telah
memastikan tidak akan timbul masalah, mengapa harus khawatir dan merasa takut”.
(2)“Kemenangan yang sejati bukan oleh sebab tidak pernah gagal, melainkan oleh sebab kesanggupan bangkit kembali tiap-tiap kali gagal”.
7. Insiden (incident)
Peristiwa/kejadian diluar dugaan dan tidak disengaja yang berpotensi penyebab kecelakaan (accident).
Lalai (sikap terhadap tugas)Penyebab Insiden Pengetahuan kurang
Ketrampilan kurang
8. Kecelakaan (accident)
Siapa penanggung jawab atas kejadian accident?
A. 1. Manager Operasi Bangunan (MOB)2. Teknisi Bangunan
B. 1. Kontraktor Lift (manager perawatan)2. Teknisi pelaksana
9. Kemampuan
tercermin pada
Status keahlian/ketrampilan atas dasar pengetahuan dan pengalaman serta moral sikap terhadap tugas, dengan merujuk pada kriteria unjuk kerja (kinerja).
KOMPETEN (mampu)
KINERJA(performan
ce)
10.
KINERJA
Tingkat pencapaian hasil (output) atas proses pelaksanaan pelayanan sesuai dengan uraian tugas yang ditetapkan.
No. Komponen BulanPeralatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Step & Roller
2 Transmisi 3 Landas & Combplate
4 Motor & Mesin 5 Kendali & Saklar 6 Pengaman 7 Ban pegangan 8 Pelumasan 9 Fixtures
10 Readjustment
Jumlah komponen yang diperiksa perbulan
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
Tabel-2 Jadwal Perawatan unit Eskalator
Catatan tindakan gejala malfunction: Pemeriksaan minggu ke-1 dalam satu
bulan, penemuan fakta dan gejala. Kunjungan berikutnya, minggu ke-3
dalam satu bulan dengan tugas perbaikan, pembentulan, dan penggantian atas dasar penemuan fakta dan gejala, pada kunjungan 2 minggu yang lalu.
Jenis STVTotal jam pertahun
Routine 66%
Others 34%
(incl C/B)1. G/L Machine, 15 lantai2. G/D AC VVVF, 10 lantai3. Escalator4. Hydraulic, 5 lantai5. Geared AC 2 Sp, 5 lantai
195 jam105 jam105 jam90 jam78 jam
13069696051
6536363027
Tabel-3 Jatah Jam Perawatan Pertahun
Catatan : ditambah 3 jam tiap tambahan satu lantai
Jenis Lift dari segi mesin, control, dan jumlah lantai
Jumlah jamroutine
Jumlah jam cadangan
1. Gearless machine VVVF, 15 lantai
2. Geared machine VVVF, 10 lantai
3. Eskalator segala jenis 2 lantai
4. Electric Hydraulic segala jenis, 5 lantai
5. Geared machine AC two speed, 5 lantai
2,0 %
1,10 %
1,10 %
0,90 %
0,80 %
1,10 %
0,70 %
0,70 %
0,45 %
0,40 %
Tabel-4 Peresentase jam perawatan terhadap jumlah jam operasi pertahun
Catatan : Cadangan meliputi repair, callback, testing (jatah terbatas)
Alt.Frequensi
pelaksanaanper bulan
Jumlah jampelaksanaan perkunjungan (jam)
Penerapan pada jenis bangunan
ke-1 2 kali 5 jam / unit Kantor
ke-2 3 kali 3.5 jam / unit Rumah Sakit
ke-3 4 kali 2.5 jam / unit Hotel bisnis
Beberapa alternatif pelaksanaan pemeliharaan jatah 1300 jam per tahun untuk 10 unit lift.
Ilustrasi jam tidak beroperasi
Ilustrasi Jumlah jam, 1 unit lift tidak beroperasi (down time) per tahun :
(1) Call Back Rate = 2.5 kali/unit/year(2) Tempo perbaikan rata-rata = 3 jam/call back(3) Jumlah tempo perbaikan = 2.5 x 3 = 7.5 jam/unit/year(4) PMT (Programmed Maintenance Time)
3 jam/tiap-tiap 2 minggu = 3 x 52 = 78 jam (berkisar 51-130 jam) 2
(5) Cadangan reparasi = 43 jam (kira-kira 50%)(6) Jumlah down time = 7.5 + 78 + 43 = 128 jam/tahun(7) Operational Time = 18 x 360 = 6480 jam (Hotel)
= 12 x 310 = 3720 (Kantor)(8) Servicecable Ratio (SR) Hotel = 6480 - 128 x 100% = 98%
6480 Kantor = 3720 – 128 = 96.5% 3720(9) Normal Servicecable Ratio = 97% = 6285 jam/tahun < 98% (OK)(10)Normal rata-rata down time 3% = 195 jam/tahun > 128 jam/tahun (OK)
Pencatatan panggilan darurat (callback record)
Gambar-1Instalasi Lift Jenis Traksi
Lanjutan : Gambar-1Instalasi Lift Jenis Traksi
Gambar-2Instalasi Lift Jenis Hidrolik
Gambar-3Instalasi Lift Jenis
Eskalator
Gambar-4 Sepatu pemandu
Gambar-5
Gambar-6
Gambar-7
Gambar-8
Gambar-9
Gambar-10
Gambar-11
Gambar-12
Gambar-13
Gambar-14
Gambar-15
Gambar-16
Gambar-17
Gambar-18
Gambar-19
Gambar-20
Gambar-21
Gambar-22
Lanjutan : Gambar-22
Gambar-23
Gambar-24
Gambar-25
Gambar-26
Gambar-27
Gambar-28
Gambar-29
Gambar-30
Gambar-31
TERIMA KASIH atas PERHATIAN
PARA HADIRIN
Untuk Tanya Jawab, hubungi :
Ir. Sarwono Kusasi Hp.0818.0615.5187