doen_2005

DAFTAR OBATESENSIAL NATIONAL

2005

DIREKTORAL JENDERALBINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI

HalamanDaftar Isi i

Kata Sambutan ii

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 497/MENKES/SK/VII/2006Tentang Daftar Obat Esensial National 2005 iii

Bab I Ketentuan Umum vii

Bab II Ketentuan Redaksional xii

Bab III DAFTAR OBAT ESENSIAL NATIONAL 2005

Bagian Pertama 1Daftar Obat Esensial Nasional 2005 secara keseluruhan

Bagian Kedua 36Daftar Obat Esensial Nasional 2005 Rumah Sakit

Bagian Ketiga 71Daftar Obat Esensial Nasional 2005 Puskesmas

Bagian Keempat 91Daftar Obat Esensial Nasional 2005 Pos Obat Desa

BAB IVBagian Pertama 95Indeks Kelas Terapi

Bagian Kedua 101Indeks nama obat menurut abjad

KATA SAMBUTAN

Konsep Obat Esensial merupakan pendekatan yang telah terbukti paling bermanfaat untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau. Konsep Obat Esensial diwujudkan dengan penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang memilih obat yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan rasio manfaat terhadap risiko dan manfaat terhadap biaya.

DOEN berisi obat-obat yang paling menguntungkan bagi pelayanan kesehatan ditinjau dari kualitas, keamanan, manfaat dan harga.

Daftar Obat Esensial perlu dievaluasi secara berkala sesuai dengan perkembangan ilmu kedoteran, ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang obat, munculnya penyakit baru di masyarakat serta mengatasi perubahan pola resistensi.

Selama ini, DOEN dievaluasi setiap 3 (tiga) tahun sekali, dan terakhir dilakukan pada tahun 2002. Kemudian, sesuai dengan struktur organisasi Departemen Kesehatan yang baru dengan tugas pokok dan fungsinya, revisi ini menjadi tugas Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Dalam era otonomi daerah, DOEN amat penting sebagai pedoman untuk menjamin ketersediaan dan akses obat bagi masyarakat banyak apalagi dalam kondisi dana obat yang serba terbatas saat ini.

Diharapkan dengan DOEN 2005 upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, menjamin ketersediaan obat yang lebih merata dan terjangkau dengan mutu yang terjamin dapat diwujudkan secara optimal.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan revisi dan penyusunan DOEN 2005 diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 497/MENKES/SK/VII/2006

TENTANG

DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2005

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan untuk menjamin ketersediaan obat yang lebih merata dan terjangkau oleh masyarakat perlu disusun Daftar Obat Esensial Nasional;

b. bahwa Daftar Obat Esensial Nasional yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 1375.A/Menkes/SK/XI/2002 perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang obat dan kedokteran, pola penyakit, serta program kesehatan.

c. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu ditetapkan kembali Daftar Obat Esensial Nasional dengan Keputusan Menteri Kesehatan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 60, tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3781);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);

7. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia;

8. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 085/Menkes/Per/I/1989 tentang Kewajiban menuliskan Resep dan/atau Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1348/Menkes/SK/IX/2005 tentang Pembentukan Panitia Penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional 2005.

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/SK/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.

12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/Menkes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional;

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL 2005

Kedua : Daftar Obat Esensial Nasional 2005 dimaksud Diktum Pertama sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) merupakan daftar obat terpilih yang paling dibutuhkan dan harus tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.

Keempat : Penerapan DOEN dimaksudkan untuk meningkatkan ketetapan, keamanan, kerasionalan penggunaan dan pengelolaan obat yang sekaligus meningkatkan daya guna dan hasil guna biaya yang tersedia sebagai salah satu langkah untuk memperluas, memeratakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Kelima : Penerapan DOEN harus dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus di semua unit pelayanan kesehatan.

Keenam : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1375.A/Menkes/SK/XI/2002 tentang Daftar Obat Esensial Nasional 2002 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ketujuh : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

BAB IKETENTUAN UMUM

1. Obat Esensial

Obat Esensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang diupayakan tersedia pada unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.

2.1. Kriteria Pemilihan Obat Esensial

Pemilihan obat esensial didasarkan atas kriteria berikut :

a. Memiliki rasio manfaat-resiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan penderita.

b. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas.c. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan.d. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan yang disesuaikan dengan tenaga,

sarana dan fasilitas kesehatan.e. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh penderita.f. Memiliki rasio manfaat-biaya (benerfit-cost ratio) yang tertinggi berdasarkan biaya

langsung dan tidak langsung.g. Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi yang serupa, pilihan

dijatuhkan pada :- Obat yang sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah;- Obat dengan sifat farmakokinetik yang diketahui paling menguntungkan;- Obat yang stabilitasnya lebih baik- Mudah diperoleh;- Obat yang telah dikenal;

h. Obat jadi kombinasi tetap, harus memenuhi kriteria berikut:- Obat hanya bermanfaat bagi penderita dalam bentuk kombinasi tetap;- Kombinasi tetap harus menunjukkan khasiat dan keamanan yang lebih tinggi

daripada masing-masing komponen;- Perbandingan dosis komponen kombinasi tetap merupakan perbandingan yang

tepat untuk sebagian besar penderita yang memerlukan kombinasi tersebut;- Kombinasi tetap harus meningkatkan rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio);- Untuk antibiotika kombinasi tetap harus dapat mencegah atau mengurangi

terjadinya resisten dan efek merugikan lainnya.

2.2. Petunjuk Tingkat Pembuktian Dan Rekomendasi

Tingkat pembuktian dan rekomendasi diambil dari US Agency for Health Care Policy and Research, sebagai berikut :

TINGKAT PEMBUKTIAN (STATEMENTS OF EVIDENCE)

la Fakta diperoleh dari meta analisis uji klinik acak dengan control.

Ib Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya satu uji klinik acak dengan control

Ila Fakta yang diperoleh dari sekurang-kurangnya satu studi dengan control, tanpa acak, yang dirancang dengan baik.

IIb Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya satu studi quasi-eksperimental jenis lain yang dirancang dengan baik.

III Fakta diperoleh dari studi deskriptif yang dirancang dengan baik, seperti studi komparatif, studi korelasi, dan studi kasus.

IV Fakta yang diperoleh dari laporan atau opini Komite Ahli dan atau pengalaman klinik dari pakar yang disegani.

TINGKAT REKOMENDASI (GRADES OF RECOMMENDATIONS)

- Diperlukan sekurang-kurangnya satu uji klinik acak dengan control yang dipublikasi di kepustakaan yang bermutu bagus yang secara konsisten membahas rekomendasi spesifik tersebut.(Tingkat pembuktian la, Ib)

- Diperlukan uji klinik yang dilaksanakan dengan baik, tetapi bukan uji klinik acak.(Tingkat pembuktian lla, llb, lll)

- Menghendaki laporan atau oponi dari Komite Ahli dan/ atau pengalaman klinis dari pakar yang disegani.Menyatakan tidak ada uji klinik dengan mutu yang baik yang telah dilakukan.(Tingkat pembuktian IV)

3. Penerapan Konsep Obat Esensial

Penerapan Konsep Obat Esensial dilakukan melalui Daftar Obat Esensial Nasional, Pedoman Pengobatan, Formularium Rumah Sakit, dan Informatorium Obat Nasional Indonesia yang merupakan komponen saling terkait untuk mencapai peningkatan ketersediaan dan suplai obat serta kerasionalan penggunaan obat.Oleh karena itu penyusunan komponen tersebut harus dilakukan secara sistematik.

3.1. Daftar Obat Esensial Nasional

Daftar Obat Esensial National (DOEN) merupakan daftar obat terpilih yang paling dibutuhkan dan yang diupayakan tersedia di unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.

Penerapan DOEN dimaksudkan untuk meningkatkan ketepatan, keamanan, kerasionalan penggunaan dan pengelolaan obat yang sekaligus meningkatkan daya guna dan hasil guna biaya yang tersedia sebagai salah satu langkah untuk memperluas, memeratakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Penerapan DOEN harus dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus di semua unit pelayanan kesehatan.

Bentuk sediaan, kekuatan sediaan dan besar kemasan yang tercantum dalam DOEN adalah mengikat. Besar kemasan untuk masing-masing unit pelayanan kesehatan didasarkan pada efesiensi pengadaan dan distribusinya dikaitkan dengan penggunaan.

3.2. Pedoman Pengobatan

Pedoman Pengobatan disusun secara sistematik untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosis dan pengobatan yang optimal untuk suatu penyakit tertentu. Pedoman Pengobatan disusun untuk setiap tingkat unit pelayanan kesehatan, seperti Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas dan Pedoman Diagnosis dan Terapi di Rumah Sakit. Pedoman Pengobatan memuat informasi penyakit, terutama penyakit yang umum terjadi dan keluhan-keluhannya serta informasi tentang obatnya meliputi kekuatan, dosis dan lama pengobatan.

3.3. Formularium Rumah Sakit

Formularium Rumah Sakit merupakan daftar obat yang disepakati beserta informasinya yang harus diterapkan di Rumah Sakit. Formularium Rumah Sakit Sakit disusun oleh Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)/Komite Farmasi dan Terapi (KFT) Rumah Sakit berdasarkan DOEN dan disempurnakan dengan mempertimbangkan

obat lain yang terbukti secara ilmiah dibutuhkan untuk pelayanan di Rumah Sakit tersebut. Penyusunan Formularium Rumah Sakit juga mengacu pada pedoman pengobatan yang berlaku. Penerapan Formularium Rumah Sakit harus selalu dipantau. Hasil pemantauan dipakai untuk pelaksanaan evaluasi dan revisi agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.

3.4. Formularium Spesialistik

Formularium Spesialistik merupakan suatu buku yang berisi informasi lengkap obat-obat yang paling dibutuhkan oleh dokter spesialis bidang tertentu, untuk pengelolaan pasien dengan indikasi penyakit tertentu.Formularium Spesialistik disusun untuk meningkatkan ketaatan para dokter spesialis Rumah Sakit terhadap Formularium Rumah Sakit yang selama ini masih sangat rendah. Bidang spesialisasi tertentu bisa saja mempunyai banyak subspesialisasi, misalnya bidang spesialisasi Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan, merupakan bidang spesialisasi yang mempunyai banyak subspesialisasi, sehingga dapat disusun daftar obat esensial khusus untuk ilmu kebidanan dan Penyakit Kandungan. Penyusunan Formularium Spesialistik melibatkan baik asosiasi profesi dokter spesialis terkait maupun masing-masing subspesialisasinya. Dengan keikutsertaan serta peran aktif para spesialis terkait maupun masing-masing subspesialisasinya. Dengan keikutsertaan serta peran aktif para spesialis diharapkan para spesialis tersebut merasa memiliki sehingga penggunaan obat rasional dapat diterapkan dengan baik.

3.5. Informatorium Obat Nasional Indonesia

Informatorium Obat Nasional Indonesia berisi informasi obat yang beredar dan disajikan secara ringkas dan sangat relevan dengan kebutuhan dokter, apoteker dan tenaga kesehatan lainnya. Informatorium Obat Nasional Indonesia diterbitkan oleh Departemen Kesehatan untuk menjamin obyektivitas, kelengkapan dan tidak menyesatkan. Informasi obat yang disajikan meliputi indikasi, efek samping, dosis cara penggunaan dan informasi lain yang penting bagi penderita. Pengembangan Informatorium Obat Nasional Indonesia dilakukan berdasarkan bukti yang didukung secara ilmiah yang berkaitan dengan kemanfaatan dan penggunaan obat.

4. Pengeloaan dan Penggunaan Obat

Pengelolaan obat yang efektif diperlukan untuk menjamin ketersediaan obat dengan jenis dan jumlah yang tepat dan memenuhi standar mutu. Aspek yang penting dalam pengelolaan obat meliputi antara lain :- Pembatasan jumlah dan macam obat berdasarkan Daftar Obat Esensial

menggunakan nama generic, dengan perencanaan yang tepat.- Pengadaan dalam jumlah besar (bulk purchasing).- Pembelian yang transparan dan kompetitif- Sistem audit dan pelaporan dari kinerja pengeloaan.

Siklus distribusi obat dimulai pada saat produk obat keluar dari pabrik atau distributor, dan berakhir pada saat laporan konsumsi obat diserahkan kepada unit pengadaaan. Distribusi obat yang efektif harus memiliki desain sistem dan manajemen yang baik dengan cara antara lain : Distribusi, meminimalkan obat yang mubazir karena rusak atau kadarluarsa, memiliki catatan penyimpanan yang akurat, rasionalisasi depo obat dan pemberian informasi untuk memperkirakan kebutuhan obat.

Untuk pengadaan obat khusus (spesialistik) dalam mengatasi keadaan tertentu (orphan drugs), pemerintah c.q. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan RI menunjuk distributor dan Rumah Sakit sebagai pelaksana teknis penggunaan obat tersebut.

Untuk meningkatkan penggunaan obat yang rasional, penggunaan obat esensial pada unit pelayanan kesehatan harus disesuaikan dengan pedoman pengobatan yang telah ditetapkan.

5. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

KIE mengenai obat esensial merupakan suatu prasyarat untuk mendorong penggunaan obat dan penulisan resep yang rasional oleh tenaga kesehatan.

KIE kepada tenaga kesehatan dan masyarakat dalam rangka peningkatan penggunaan obat yang rasional perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara terus-menerus melalui jalur berikut :- Instansi Pemerintah/Swasta- Organisasi Profesi yang terkait.- Kurikulum pendidikan tenaga kesehatan- Jalur lain yang memungkinkan

Setiap obat yang tercantum dalam DOEN harus disertai dengan informasi yang akurat dan obyektif sehingga dapat dimengerti oleh tenaga kesehatan.Informasi tersebut meliputi indikasi, kontraindikasi, dosis, cara penggunaan, peringatan perhatian, efek samping, interaksi obat dan bentuk sediaan.

6. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menunjang proses penyusunan dan penyempurnaan DOEN. Penelitian dan pengembangan tersebut dilaksanakan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dalam bidang kedokteran, farmasi, epidemiologi, dan pendidikan. Hasil penelitian dan pengembangan digunakan sebagai masukan dalam proses revisi dan penyempurnaan DOEN secara berkala.

7. Pemantuan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk menunjang keberhasilan penerapan DOEN melalui mekanisme pemantauan dan evaluasi keluaran dan dampak penerapan DOEN yang sekaligus dapat mengidentifikasi permasalahan potensial dan strategi penanggulangan yang efektif.Hal ini dapat dicapai melalui koordinasi, supervisi, pemantauan dan evaluasi penerapan DOEN oleh Departemen Kesehatan. Pemantauan dan evaluasi tersebut dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.

8. Revisi DOEN

DOEN perlu direvisi dan disempurnakan secara berkala. Revisi tidak hanya untuk menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk kepraktisan dalam penggunaan dan penyerahan yang disesuaikan dengan tenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan yang ada.Penyempurnaan DOEN dilakukan secara terus menerus dengan usulan materi dari unit pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, disampaikan kepada Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. Revisi DOEN dilaksanakan secara periodik setiap 3 (tiga) tahun.

9. Jaga Mutu

Jaga mutu obat menyeluruh yang meliputi tahap pengembangan produk, Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB), monitoring mutu obat pada rantai distribusi dan penggunaannya, merupakan elemen penting dalam penerapan konsep obat esensial.

10. Resistensi Antibiotik

Resistensi antibiotik makin meningkat terutama pada antibiotik esensial lini pertama, yang relatif murah harganya. Keadaan ini dinilai sangat membahayakan, karena pada akhirnya dunia kesehatan akan kehilangan antibiotik yang masih peka dan potensial untuk memerangi penyakit-penyakit infeksi yang baru muncul (emerging) maupun muncul kembali (reemerging). Penyebabnya karena penggunaan antibiotik yang tidak rasional, baik oleh tenaga kesehatan maupun penderita.

Untuk mengatasi masalah resistensi antibiotik diperlukan upaya-upaya :

1. Menyelenggarakan surveilens pola resistensi mikroba sehingga diperoleh pola resisten bakteri terhadap antibiotik.

2. Menyelenggarakan surveilans pola penggunaan antibiotik.Penyelenggara surveilans pola pengguna antibiotik adalah institusi penelitian dan rumah sakit, Puskesmas, Dinas Kesehatan serta institusi kesehatan, pendidikan dan penelitian lain.

3. Mengendalikan penggunaan antibiotik oleh petugas kesehatan dengan cara memberlakukan kebijakan penulisan resep antibiotik secara bertahap sesuai dengan keadaan penderita dan penyakit yang dideritanya, dengan pililhan mulai dari antibiotik lini pertama, kedua, ketiga dan antibiotik yang sangat dibatasi penggunaannya.

4. Menyelenggarakan komunikasi, informasi dan edukasi kepada semua pihak yang menggunakan antibiotik baik petugas kesehatan maupun penderita atau masyarakat luas tentang cara menggunakan antibiotik secara rasional dan bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan antibiotik yang rasional.

11. Obat Sumbangan

Sumbangan atau donasi dari suatu negara, lembaga swasta internasional atau lembaga donor internasional dapat menunjang pelayanan kesehatan masyarakat suatu negara yang sedang menghadapi krisis. Dalam pelaksanaannya, donasi obat harus memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam pedoman WHO untuk sumbangan obat (WHO Guidelines for Drug Donation). Pedoman tersebut mencakup ketentuan-ketentuan tentang pemilihan obat, mutu obat dan masa berlaku obat, pengemasan dan pemberian label, informasi dan pengelolaan.

Empat prinsip utama obat donasi adalah : Donasi obat harus memberikan manfaat maksimal bagi penerima. Memahami kebutuhan dan menghormati otoritas negara penerima Tidak menggunakan standar ganda bagi mutu obat yang didonasikan. Adanya komunikasi yang efektif antara negara donor dan penerima.

BAB IIKETENTUAN REDAKSIONAL

1. Isi dan Format DOEN

a. DOEN untuk seluruh unit pelayanan kesehatan.b. DOEN untuk masing-masing unit pelayanan kesehatan, yaitu DOEN untuk Rumah

Sakit kelas A-B/Rumah Sakit swasta setara, DOEN untuk Rumah Sakit kelas C-D/Rumah Sakit swasta setara, DOEN untuk Puskesmas dan DOEN untuk Pos Obat Desa.

c. Satu jenis obat dapat dipergunakan dalam beberapa bentuk sediaan dan satu bentuk sediaan dapat terdiri dari beberapa jenis kekuatan.

d. Dalam DOEN, obat dikelompokkan berdasarkan kelas, subkelas dan kadang-kadang sub-subkelas terapi. Dalam setiap subkelas atau sub-subkelas terapi obat disusun berdasarkan abjad nama obat.

2. Tata Nama

a. Nama obat dituliskan sesuai dengan Farmakope Indonesia edisi terakhir. Jika tidak ada dalam Farmakope Indonesia maka digunakan nama INN (genetik) yang diterbitkan WHO

b. Obat yang sudah lazim digunakan dan tidak mempunyai nama INN (genetik) ditulis dengan nama lazim, misalnya : garam oralit

c. Obat kombinasi yang tidak mempunyai nama INN (genetik) diberi nama yang disepakati sebagai nama genetik untuk kombinasi dan dituliskan masing-masing komponen zat berkhasiatnya disertai kekuatan masing-masing komponen.

d. Untuk beberapa hal yang dianggap perlu nama sinonim, dituliskan diantara tanda kurung.

3. Pengertian dan Singkatan

a. Pengertian(1) Bentuk sediaan

Bentuk sediaan adalah bentuk obat sesuai proses pembuatan obat tersebut dalam bentuk seperti yang akan digunakan, misalnya : tablet salut enterik, ijeksi intravena dan sebagainya.

(2) Kekuatan sediaanKekuatan sediaan adalah kadar zat berkhasiat dalam sediaan obat jadi.Untuk kekuatan sediaan dalam bentuk garam atau esternya, maka garam atau ester tersebut dicantumkan dalam tanda kurung, misalnya : amilorida tablet 5 mg (hidroklorida). Sedangkan untuk kekuatan kandungan zat berkhasiatnya saja. Maka nama garam atau ester yang ditulis dalam tanda kurung akan didahului dengan kata sebagai, misalnya : klorokuin tablet 150 mg (sebagai fosfat).

(3) Kemasan Kemasan adalah wadah terkecil yang berhubungan langsung dengan obat.

(4) Besar KemasanBesar kemasan adalah jumlah satuan sediaan atau kemasan terkecil dalam satu kemasan standar, misalnya kotak 100 vial.

b. Beberapa Singkatanamp : ampulbtl : botolbls : blisterih : inhalasiinj : injeksiinj dlm minyak : injeksi dalam minyak

inj i.a : injeksi intraarteriinj infiltr : injeksi infiltrasiinj i.k : injeksi intrakutaninj i.m : injeksi intramuskularinj i.v : injeksi intravenainj p.v : injeksi paravertebralinj s.k : injeksi subkutankapl : kapletkaps : kapsulktk : kotakktg : kantonglar : larutanlar rektal : larutan rektallar infus : larutan infusOAT : obat antituberkolusisserb : serbukserb aktif : serbuk aktifserb inj : sebuk injeksiserb inj i.v : sebuk injeksi intravenaserb kering : serbuk keringsir : sirupsir kering : sirup keringsup : supositoriasusp : suspansitab : tablettab kunyah : tablet kunyahtab salut : tablet saluttab salut enterik : tablet salut enteriktab scored : tablet dengan tanda merahtab sublingual : tablet sublingualtab vagina : tablet vaginatts : tetestts hidung : tetes hidungtts mata : tetes matatts telinga : tetes telinga

c. Dan lain-lain(1) Penulisan informasi pada kolom catatan dimaksudkan untuk obat-obat dengan

pemakaian sebagai berikut : diperlukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek samping pembatasan indikasi terbatas untuk kasus-kasus tertentu diperlukan monitoring ketat atau pertimbangan medis diperlukan perhatian terhadap sifat/cara kerja obat diperlukan cara atau perlakuan khusus diperlukan fasilitas tertentu dikombinasikan dengan obat lain di daerah-daerah tertentu (daerah endemis) pemakaian sesuai program dibidang kesehatanUntuk pemakaian obat yang memerlukan perhatian khusus, maka informasi tersebut ditulis dengan warna merah.

(2) Penulisan istilah teknis atau kata-kata bahasa asing digunakan huruf miring.(3) Penulisan nama obat kombinasi pada indeks nama obat menurut abjad,

ditunjukkan dengan tanda (o).

(4) Pemaparan DOEN Rumah Sakit dalam kertas berwarna merah muda.Obat esensial yang dimaksudkan hanya untuk Rumah Sakit kelas A-B diberi tanda (*), sedangkan yang hanya kelas C/D diberi tanda (**),

(5) Pemaparan DOEN Puskesmas dan DOEN Pos Obat Desa dalam kertas berwarna biru

BAB III


BAGIAN PERTAMA


SECARA KESELURUHAN

KELAS TERAPI, BENTUK SEDIAAN,CATATAN

NAMA OBAT KEKUATAN DAN KEMASAN

1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NONSTEROID, ANTIPIRAI

1.1 ANALGESIK NARKOTIK

fentanil inj i.m./i.v.0.05 mg/ml Penggunaan perlu diperketat (sebagai sitrat)ktk 5 amp @ 10 ml

kodein tab 20mg (fosfat),btl 250 tab

morfin inj i.m./s.k./i.v. 10 mg/ml (HCI/sulfat), ktk 10 amp @ 1 mltab 10 mg (HCI/sulfat),btl 30 tab

petidin inj i.m./s.k/i.v. lambat 50 mg/ml (HCI),ktk 10 amp @ 2 ml

sufentanil inj 5 mcg/ml (sebagai sitrat), ktk 5 vial @ 10 mlinj 50 mcg/ml (sebagai sitrat), ktk 5 vial @ 5 ml

1.2 ANALGESIK NON-NARKOTIK

asam asentilsalisilat tab 100 mg. ktk 10 bls @ 10 tab (asetosal) tab 500 mg. ktk 10 bls @ 10 tab

fenilbutason tab salut 200 mg, Pemakaian dibatasi untuk btl 100/1000 tab keadaan akut, sesudah makan

dan hanya untuk 1 minggu, kemudian dapat dilanjutkan dengan AINS lain yang lebih aman

ibuprofen tab 200 mg, btl 100 tabtab 400 mg, btl 100 tab

metampiron tab 500 mg, btl 1000 tab Pemakaian supaya dibatasi

inj i.m 250 mg/ml untuk mengurangi efek samping ktk 25 vial @ 10 ml agranulositosis ktk 100 amp @ 2 ml

natrium diklofenak tab 25 mg, ktk 10 str @ 10 tabtab 50 mg, ktk 10 str @ 10 tab

parasetamol tab 100 mg, btl 1000 tabtab 500 mg, btl 1000 tabsir 120 mg/5 ml, btl 60 ml

1.3 ANTIPIRAI

alopurinol tab 100 mg, btl 100/1000 tab - Tidak diberikan sewaktu serangan akut- Menghambat produksi asam urat

kolkhisin tab 500 mcg, ktk 3 str @ 10 tab

probenesid tab 500 mg, btl 100/1000 tab- Mempercepat eksresi asam urat di ginjal- Dosis 2x1/2 tablet dengan banyak minum- Tidak diberikan sewaktu serangan akut

2. ANESTETIK

2.1 ANESTETIK LOKAL

bupivakain inj inifiltr 0,25% (HCI), ktk 5 vial 20 mlinj p.v. 0,50% (HCI), ktk 5 vial 20 mlinj 0,5% (HCI)+glukosa 7,5% Khusus untuk anestesi spinal ktk 5 amp @ 4 ml

etil klorida semprot, btl 100 ml Kemasan harus kedap udara

lidokain inj 1% (HCI) + epinefrin 1 : 200.000, ktk 10 vial @ 30 mlinj 2% (HCI), ktk 100 amp @ 2 mlinj p.v. 2% (HCI), ktk 100 amp @ 2 mljeli 2%, tube 10 gsemprot 4%, btl 50 ml Untuk bronkografi

2.2 ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN

enfluran cairan ih, btl 250 ml Untuk keadaan atau pasienyang tidak bisa memakai halotan

halotan cairan ih, btl 50/250 ml

ketamin inj i.v.10 mg/ml (sebagai HCI), ktk 10 vial @ 20 mlinj i.v. 50 mg/ml (sebagai HCI), ktk 10 vial @ 20 ml

nitrogen oksida ih, gas dalam tabung

oksigen gas dalam tabung

propofol inj 10%, ktk 5 amp @ 20 ml

tiopental serb inj i.v 500 mg/amp (garam Na) (untuk dilarutkan dalam 20 ml air injeksi), ktk 25 ampserb inj i.v 1000 mg/amp (garam Na) (untuk dilarutkan dalam 20 ml air injeksi), ktk 25 amp

2.3 PROSEDUR PERI OPERATIF, OBAT untuk

atropin inj 1 mg/ml (sulfat), ktk 50 amp @ 1 ml

diazepam tab 5 mg, btl 1000 tabinj 5 mg/ml, ktk 100 amp @ 2 ml

morfin inj i.m./s.k./i.v. 10 mg/ml (HCI/sulfat), ktk 10 amp @ 1 ml

3. ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS

deksametason inj 5 mg/ml (sebagai natrium fosfat), ktk 100 amp @ 1 ml

difenhidramin inj i.m. 10 mg/ml (HCI), ktk 100 amp @ 1 ml

epinefrin (adrenalin) inj s.k./i.m. 0,1% - Terpilih untuk anafilaksis. (sebagai HCI/bitartrat), - Dosis 0,3 mg-0,5 mg, bisa ktk 100 amp @ 1 ml di ulang

klorfeniramin tab 4 mg (maleat), btl 1000 tabinj 5 mg/ml (maleat), ktk 100 amp @ 1 ml

4. ANTIDOT dan OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN

4.1 KHUSUS

atropin inj i.m./i.v./s.k 1 mg/ml (sulfat), Dalam label perlu dicantumkan

ktk 10 amp @ 2 mlperingatan "hanya sebagai antidot"(dosis besar).

deferoksamin serb inj 500 mg/ml (mesilat), kelator besi ktk 10 vial @ 10 ml

kalsium folinat tab 1 mg, btl 100 tab (leukovorin, Ca) tab 15 mg, btl 10 tab

inj 3 mg/ml, ktk 10 amp @ 1 ml

kalsium glukonat inj 100 mg/ml, ktk 24 amp @ 10 ml

metil tionin klorida inj i.v 10 mg/ml, (biru metilen) (sebagai dihidrat),

ktk 10 amp @ 10 ml

nalokson inj 0,02 mg/ml (HCI), ktk 10 amp @ 2 mlinj 0,4 mg/ml (HCI), ktk 10 5 amp @ 2 ml

natrium bikarbonat tab 500 mg, btl 1000 tab

natrium tiosulfat inj i.v. 25%, ktk 10 amp @ 10 ml

protamin sulfat inj i.m. 10 mg/ml, ktk 10 vial @ 5 ml

4.2 UMUM

apomorfin inj s.k. 5 mg/ml (HCI), ktk 10 amp @ 1 ml

karbo adsorben serb aktif, ktg 0,5 kg

magnesium sulfat serb, ktg 30 g

5. ANTIEPILEPSI - ANTIKONVULSI

diazepam inj i.m./i.v. 5 mg/ml ktk 100 amp @ 2 mllar rektal 4 mg/ml, tube 2,5 ml

etosuksimid kaps 250 mg, btl 100/1000 kapssir 250 mg/5 ml, btl 60 ml

fenitoin kaps 30 mg (garam Na), khusus terapi lanjutan pasien btl 250 kaps yang dirujuk kembali kekaps 100 mg (garam Na), Puskesmas btl 250 kapsinj 50 mg/ml (garam Na), ktk 10 amp @ 2 ml

fenobarbital tab 30 mg, btl 1000 tabtab 100 mg, btl 1000 tabinj i.m./i.v. 50 mg/ml (sebagai garam Na), ktk 100 amp @ 2 ml

karbamazepin tab 200 mg, btl 100/1000 tab Untuk RS C/D (dokter ahlipenyakit saraf)

magnesium sulfat inj i.v. 20%, amp 25 mlinj i.v. 40%, amp 25 ml

valproat tab 150 mg (garam Na) btl 50 tabtab 300 mg (garam Na) btl 50 tabsir 200 mg/5 ml (garam Na), btl 100 ml

6. ANTIINFEKSI

6.1 ANTELMINTIK

6.1.1 Antelmintik Intestinal

albendazol tab 400 mg, ktk 5 str @ 6 tab Untuk strongiloides.

mebendazol tab 100 mg, btl 100 tabsir 100 mg/5 ml, btl 30 ml

pirantel tab scored 250 mg (sebagai pamoat), btl 250 tab scoredsusp 125 mg/5 ml (sebagai pamoat), btl 30 ml

prazikuantel tab scored 300 mg btl 100/1000 tab scored

6.1.2 Antifilaria

dietilkarbamazin tab 50 mg (sirat), btl 1000 tabDisediakan untuk daerah endemisfilariasis

6.1.3 Antisistosoma

prazikuantel tab 600 mg, btl 100 tab - Hanya untuk daerah Sulawesi Tengah.- Khusus di Kalimantan Selatan untuk Pengobatan Fasciolopsis buski

6.2 ANTIBAKTERI

6.2.1 Beta laktam

amoksisilin trihidrat tab scored 500 mg ktk 10 str @ 10 tab scoredsir kering 125 mg/5 ml, btl 60 ml

ampisilin serb inj i.m./i.v.250 mg/vial (sebagai garam Na),serb inj i.m./i.v.500 mg/vial (sebagai garam Na), ktk 10 vial

benzatin benzilpenisilin inj i.m 1,2 juta IU/ml, ktk 25 vial @ 4 mlinj i.m. 2,4 juta IU/ml, ktk 25 vial @ 10 ml

benzilpenisilin kristal inj i.m./i.v. 10 juta IU/vial, ktk 25 vial

dikloksasilin kaps 250 mg untuk stafilokokkus resisten. (sebagai garam Na), ktk 25 str @ 4 kapstab scored 500 mg (sebagai garam Na),sir 62,5 mg/5ml (sebagai garam Na), btl 60 mlserb inj i.m./i.v. 500 mg/vial (sebagai garam Na), untuk dilarutkan dalam 5 ml air ijeksi, ktk 20 vial

fenoksimetil penisilin tab 500 mg (sebagai garam K), Tidak untuk infeksi berat (penisilin V) btl 1000 tab

tab 250 mg (sebagai garam K), ktk 10 str @ 10 tabsir kering 250 mg/5ml (sebagai garam K), btl 60 ml

prokain benzilpenisilin serb inj i.m. 3 juta IU/vial, ktk 100 vial serb inj i.m. 1 juta IU/vial, ktk 100 vial

6.2.2 Antibakteri Lain

6.2.2.1 Tetrasiklin

doksisiklin kaps 100 mg (sebagai hiklat/HCI), Dapat digunakan pada pasien ktk 10 str @ 10 kaps dengan gagal ginjal

oksitetrasiklin inj i.v. 250 mg/3 ml (HCI), ktk 10 amp @ 3 mlinj i.v. 50 mg/ml (HCI),ktk 10 vial @ 10 ml

tetrasiklin kaps 250 mg (HCI), btl 1000 kapskaps 500 mg (HCI), ktk 10 str @ 10 kaps

6.2.2.2 Kloramfenikol

kloramfenikol kaps 250 mg, btl 1000 kaps untuk demam tifoid dan susp 125 mg/5 ml meningitis (sebagai palmitat), btl 60 mlserb inj i.v. 100 mg/ml (sebagai Na suksinat), ktk 10 vial @ 10 ml

6.2.2.3 Sulfa-Trimetoprim

kotrimoksazol DOEN I tab. Ktk 10 str @ 10 tab (dewasa) kombinasi : sulfametoksazol 400 mg trimetoprim 80 mg

kotrimoksazol DOEN II tab, btl 100 tab (pediatrik) kombinasi : sulfametoksazol 100 mg trimetoprim 20 mg

kotrimoksazol DOEN III inj i.v., ktk 5 amp @ 5 ml,perlu dipertimbangkan yang baik,

kombinasi : ktk 5 vial @ 10 ml hanya untuk kondisi darurat. sulfametoksazol 80 mg/ml trimetoprim 16 mg/ml

sulfadiazin tab 500 mg, btl 100 tab

trimetoprim tab scored 200 mg, btl 100 tab scored

6.2.2.4 Makrolid

eritromisin kaps 250 mg (sebagai stearat), btl 100 kapssir 200 mg/5 ml (sebagai etil suksinat), btl 60 ml

klindamisin inj 150 mg/ml (sebagai fosfat), Khusus untuk infeksi tulang ktk 100 amp @ 2 ml

6.2.2.5 Aminoglikosida

gentamisin inj 10 mg/ml (sebagai sulfat), ktk 100 amp @ 2 mlinj 40 mg/ml (sebagai sulfat), ktk 10 amp @ 2 ml

6.2.2.6 Kuinolon

siprofloksasin tab scored 500 mg (sebagai HCI), Tidak sebagai pilihan utama ktk 10 bls @ 10 tab scored untuk infeksi kuman gram positif

6.2.2.7 Penggunaan Khusus

sulfasalazin tab 500 mg, btl 500 tab Pemakaian khusus untuk colitis ulcerativa.

metronidazol tab 250 mg, btl 100/1000 tabtab 500 mg, btl 100/1000 tabsup 500 mg, ktk 6 suplar infus 5 mg/ml, btl 100 ml

6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS

6.3.1 Antilepra

dapson tab scored 100 mg btl 1000 tab scored

klofazimin, micronized kaps dalam minyak 100 mg,Penggunaan terbatas untuk lepra

btl 10 str @ 10 kaps dan tuberkulosis.

6.3.2 Antituberkulosis

etambutol tab 250 mg (HCI), btl 100 tabtab 500 mg (HCI), btl 100 tab

isoniazid tab 100 mg, btl 1000 tab Sesuai dengan program Ditjen tab 500 mg, btl 1000 tab P2 - PL

Obat Antituberkulosis untuk Untuk OAT :program (OAT) 1. Satu tablet/kaplet dari masing-

masing kekuatan tidak menun jukkan satu dosis untuk dewasa maupun anak

2. Banyaknya tablet sesuai dengan Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Depkes RI 2005

kategori 1 dewasa (2HRZE/4H3R3)isoniazid tab 300 mg, blsrifampisin kapl 450 mg, blspirazinamid tab 500 mg, blsetambutol tab 250 mg, bls

ktk 60 bls HRZE + ktk 54 bls HR

kategori 2 dewasa (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)isoniazid tab 300 mg, blsrifampisin kapl 450 mg, blspirazinamid tab 500 mg, blsetambutol tab 250 mg, blsetambutol tab 500 mg, blsstreptomisin inj 0,75 g, vial

ktk 90 bls HRZE+ ktk 66 bls HRE

kategori 3 dewasa (2HRZ/4H3R3)isoniazid tab 300 mg, blsrifampisin kapl 450 mg, blspirazinamid tab 500 mg, bls

ktk 60 bls HRZ+ ktk 54 bls HR

sisipan dewasa (HRZE)isoniazid tab 300 mg, blsrifampisin kapl 450 mg, blspirazinamid tab 500 mg, blsetambutol tab 250 mg, bls

ktk 30 bls

kategori anak (2HRZ/4HR)isoniazidrifampisinpirazinamid

pirazinamid tab 500 mg, btl 100 tab khusus untuk RSTP(RS Tuberkulosis Paru)

rifampisin tab scored 300 mg, - Hanya untuk tuberkulosis dan ktk 10 str @ 10 tab lepra.tab 450 mg, ktk 10 str @ 10 tab - sesuai dengan program Ditjentab 600 mg, ktk 10 str @ 10 tab P2 - PL

streptomisin serb inj 1500 mg/vial sesuai dengan program Ditjen (sebagai sulfat), ktk 100 vial P2 - PL, dengan kemasan

khusus

6.3.3 Antiseptik Saluran Kemih

kotrimoksazol DOEN I tab, ktk 10 str @ 10 tab (dewasa) kombinasi : sulfametoksazol 400 mg trimetorim 80 mg

metanamin mandelat tab salut enterik 500 mg, (heksamin mandelat) btl 100/1000 tab

nitrofurantoin tab scored 100 mg, btl 100 tab scored


6.4 ANTIFUNGI

griseofulvin, micronized tab scored 250 mg, btl 100 tab scored

ketokonazol tab 200 mg, btl 100 tab Indikasi dibatasi hanya untuk kandidiasis mukokutan kronisyang tidak responsif terhadapnistatin dan obat-obat lain,infeksi mikosis sitematik(kandidosis, parakoksidioido-mikosis dan lain-lain)

nistatin tab salut 500.000 IU/tab btl 100/1000 tabtab vagina 100.000 IU/tab ktk 10 str @ 10 tab susp 100.000 IU/ml, btl 12 ml

6.5 ANTIPROTOZOA

6.5.1 Antiamuba dan Antigiardiasis

metronidazol tab 250 mg, btl 100 tabtab 500 mg, btl 100 tab

6.5.2 Antimalaria

6.5.2.1 Untuk Pencegahan

klorokuin tab 150 mg (sebagai fosfat), sesuai dengan program Ditjen btl 1000 tab P2 - PL.

6.5.2.2 Untuk Pengobatan

Antimalaria DOEN tab, btl 500 tab Untuk daerah-daerah yang kombinasi : terdapat resistensi terhadap pirimetamin 25 mg klorokuin yang ditetapkan

sulfadoksin 500 mgoleh Dinas Kesehatan Kabupaten

artemether inj 80 mg/ml, untuk Plasmodium falciparum ktk 6 amp @ 1 ml yang resisten klorokuin.

klorokuin tab 150 mg (sebagai fosfat), sesuai dengan program Ditjen btl 1000 tab P2 - PL sir 50 mg/5ml, btl 60 ml

kombinasi ktk, 2 bls @ 12 tab (kombipak) artesunate tab 50 mg amodiakuin tab 200 mg

kuinin tab 222 mg (bisulfat), - sesuai dengan program Ditjen btl 1000 tab P2 - PL

inj i.v. 25% (sebagai 2 HCI),- Hanya untuk malaria yang gawat

ktk 100 amp @ 2 ml

primakuin tab 15 mg (sebagai fosfat), btl 1000 tab

6.6 ANTIVIRUS

6.6.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)

lamivudin (3TC) tab 150 mg

stavudin kaps 30 mg, btl 60 kapskaps 40 mg, btl 60 kaps

zidovudin tab 300 mg, btl 60 tabkaps 100 mg, btl 100 kapssir 50 mg/5 ml, btl 10 mllar infus i.v. 200 mg/10 ml

6.6.2 Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)

efavirens kaps 200 mg, btl 60 kapskaps 600 mg, btl 60 kaps

nevirapin tab 200 mg, 6 bls @ 10 tab

6.6.3 Antiherpes

asiklovir tab scored 200 mg Untuk pengobatan dini tab scored 400 mg Herpes Zoster

7. ANTIMIGREN

7.1 PROFILAKSIS

dihidroergotamin tab 2,5 mg (sebagai mesilat), ktk 10 str @ 10 tab

7.2 SERANGAN AKUT

ergotamin tab 1 mg (tartrat), btl 100 tab

8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF

8.1 ANTIHORMON

tamoksifen tab 20 mg (sebagai sitrat), Kanker payudara.btl 30 tab

medroksi progesteron tab 250 mg, btl 50 tab Kanker payudara dan endo- asetat inj 200 mg/ml, ktk 1 vial 2,5 ml metrium

testosteron kaps lunak 40 mg (undekanoat), - Hati-hati penyalahgunaan. ktk 5 str @ 4 kaps lunak - Untuk kasus anemia aplastik

8.2 IMUNOSUPRESAN

azatioprin tab 50 mg, btl 100 tab - Pemakaian terbatas (kasus tertentu).- Perlu sarana dan keahlian khusus

siklosporin kaps lunak 25 mg, btl 50 kapsinj 50 mg/ml, ktk 10 amp @ 5 ml

8.3 SITOTOKSIK

asparaginase serb inj 10.000 IU/vial, ktk 1 vial - Leukemia limfositik akut.- Tidak dianjurkan untuk terapi lanjutan

bleomisin serb inj 15 mg/amp - Kanker squamos cell leher, (sebagai HCI), ktk 1 amp kepala, serviks, penis dan

esofagus.- Kanker testis.- Limfoma maglinan.

busulfan tab salut 2 mg, btl 100 tab

dakarbazin serb inj 100 mg/vial, ktk 1 vial - Melanoma malignan metastatik- Penyakit Hodgkin stadium lanjut sebagai terapi alternatif

daktinomisin inj i.v. 0,5 mg/vial, - Khoriokarsinoma ktk 1 vial 0,5 mg - Sarkoma jaringan lunak.

doksorubisin serb inj i.v 10 mg/vial (HCI), - Limfoma ktk 1 vial @ 5 ml - Leukemiaserb inj i.v 50 mg/vial (HCI), - Kanker payudara ktk 1 vial @ 25 ml

etoposid inj 20 mg/ml, ktk 10 amp @ 5 ml - Tumor testis yang refrakterkaps 100 mg, btl 10 kaps - Kanker squamos cell paru

fluorourasil inj i.v. 50 mg/ml, - Kanker saluran cerna ktk 10 amp @ 5 ml - Kanker payudara

- Kanker ovarium

kalsium folinat tab 15 mg, btl 10 tab - Anemia megaloblastik karena (leukovorin, Ca) inj 3 mg/ml, ktk 5 amp @ 1/10 ml defisiensi asam folat.

- Untuk pengobatan osteosarkoma pada pasien yang telah menda- pat pengobatan metotreksat dosis tinggi (golongan antagonis asam folat)

klormetin serb inj 10 mg/vial (HCI), - Penyakit Hodgkin (stadium III (mustin, mekloretamin) ktk 1 vial dan IV).

- Limforsarkoma- Leukemia mielositik kronik atau limfositik kronik

levamisol tab 50 mg, btl 25 tab - Leukemia.- Khoriokarsinoma.

merkaptopurin tab 50 mg, btl 25 tab - Leukemia- Khoriokarsinoma

metotreksat tab 2,5 mg (sebagai garam Na), - Khoriokarsinoma. btl 100 tab - Kanker serviksserb inj 50 mg/vial (sebagai garam Na), ktk 1 vial serb inj i.v./i.t. 5 mg/vial (sebagai garam Na), ktk 1 vial

prokarbazin kaps 50 mg (sebagai HCI), - Limfoma btl 100 kaps - Kanker paru

siklofosfamid tab salut 50 mg, btl 28 tab - Kanker payudaraserb inj i.v. 200 mg/voal, ktk 1 vial - Limfomaserb inj i.v. 500 mg/voal, ktk 1 vial - Kanker ovariumserb inj i.v. 1000 mg/voal, ktk 1 vial

sisplatin serb inj 10 mg/vial, ktk 10 vial - Leukemiaserb inj 50 mg/vial, ktk 100 vial - Limfoma

- Kanker paru

sitarabin serb inj 10 mg/vial (sulfat), - Leukemia ktk 1 vial - Limfoma

- Kanker paru

vinblastin serb inj 10 mg/vial (sulfat), - Penyakit Hodgkin stadium lanjut

ktk 1 vial - Limfoma histiositik.- Kanker testis stadium lanjut- Sarkoma Kaposi- Mikosis fungoides stadium lanjut

vinkristin serb inj i.v. 1 mg/vial (sulfat), - Limfomaktk 1 vial - Leukemia

- Kanker ovarium- Kanker payudara- Fatal jika diberikan secara intratekal- Jangan buka pembungkus sampai saat akan diinjeksikan

8.4 TERAPI PALIATIF, OBAT untuk

morfin tab 10 mg (sulfat), btl 30 tabSesuai program parawatan paliatifdirumah sakit

9. ANTIPARKINSON

Antiparkinson DOEN kombinasi : tab, btl 100 tab Puskesmas yang terintegrasi karbidopa 25 mg dengan kesehatan jiwa levodopa 250 mgtriheksifenidil tab 2 mg (HCI), btl 250 tab Puskesmas yang terintegrasi

dengan kesehatan jiwa

10. DARAH, OBAT yang MEMPENGARUHI

10.1 ANTIANEMI

asam folat tab 1 mg, btl 1000 tabtab 5 mg, btl 1000 tab

besi (II) sulfat 7 H2O tab salut 300 mg, btl 1000 tabsir, btl 60 ml

sianokobalamin inj 500 mcg/ml, (vitamin B12) ktk 100 amp @ 1 ml

10.2 KOAGULASI, OBAT yang MEMPENGARUHI

fitomenadion (vitamin K) tab salut 10 mg, btl 1000 tabinj 10 mg/ml, ktk 100 amp @ 1 ml

heparin, Na inj i.v./s.k. 5000 IU/ml,ktk 1 vial 5 ml

protamin sulfat inj 10 mg/ml, ktk 10 vial @ 5 ml - Pemakaian terbatas (kasus tertentu).- Perlu sarana dan keahlian khusus

warfarin tab 5 mg (garam Na/K), btl 100 tab

11. PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA

11.1 PRODUK DARAH

faktor VIII (konsentrat) serb inj 250 IU/vial + pelarut 10 ml, ktk 1 vial serb inj 500 IU/vial + pelarut 10 ml, ktk 1 vial

faktor IX kompleks serb inj 1000 IU/vial + pelarut 25 ml, ktk 1 vial serb inj 500 IU/vial + pelarut 10 ml, ktk 1 vial

fraksi protein plasma lar infus kadar protein 5%, btl 500 ml

(termasuk fibrinogen)lar infus kadar protein 20%, btl 100 ml

11.2 PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER

dekstran 70 lar infus 6%, btl 500 ml

hydroxy ethyl starch lar infus 6%, btl 500 mllar infus 10%, btl 500 ml

Pengganti plasma DOEN lar infus, btl 500 ml - Pemakaian terbatas (kasus kombinasi : tertentu). poligelin (ekivalen dengan 0,63 g - Perlu sarana dan keahlian nitrogen 17,5 g khusus natrium klorida 4,25 g kalium klorida 0,19 g kalsium (terikat pada polipep- tida) 0,125 g air steril bebas pirogen sampai 500 ml

12. DIAGNOSTIK

12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI

12.1.1 Angiografi

meglumin amidotrizoat inj 65%, ktk 1 vial 50 ml

12.1.2 Biligrafi

natrium iopodat kaps 500 mg, btl 6 kaps

12.1.3 Bronkografi

propiliodon inj dalam minyak 500-600 mg/ml, ktk 1 amp 20 ml

12.1.4 Histerosalpingografi

meglumin natrium amidotrizoat inj 76%, ktk 1 amp 20 ml 12.1.5 Limfangiografi

etil ester dari oleum papaveris inj i.a./i.v. 1 ml teriodisasi mengandung 0,96 ml (oleum iodatum) (setara dengan 0,48 g iodium),

ktk 1 amp 10 ml

Patent blue V inj s.k. 2,5%, ktk 1 amp 2 ml

12.1.6 Mielografi

iofendilat inj mengandung 30,5% iodium, ktk 1 amp 3 ml

ioheksol inj 240 mg I/ml, ktk 1 vial 10 ml - Pemakaian terbatas (kasus inj 300 mg I/ml, ktk 1 vial 10 ml tertentu).inj 350 mg I/ml, ktk 1 vial 20 ml - Perlu sarana dan keahlian

khusus.

iopamidol inj 0,408 g/ml, ktk 10 amp @ 10 mlinj 0,612 g/ml ktk 10 amp @ 20 ml

12.1.7 Saluran Cerna

Bahan kontras media granul, ktg, dengan lar asamDOEN sitrat anhidrat 10% kombinasi : natrium bikarbonat 1,25 g simetikon 0,042 g

barium sulfat serb, ktg 200 gsusp 2,2%, btl 250/450 mlsusp 55%, btl 2 lsusp 65%, btl 500 ml

meglumin natrium lar 59,7%, btl 120 ml - Pemakaian terbatas (kasus amidotrizoat tertentu).

- Perlu sarana dan keahlian khusus

12.1.8 Urografi

iopamidol inj 0,612 g/ml, Sebagai obat alternatif untuk ktk 10 amp @ 20 ml pasien dengan risiko tinggi alergiinj 0,755 g/ml, kontras

ktk 10 amp @ 20 ml

meglumin natrium inj i.v. 76%, ktk 1 amp 20 ml - Pemakaian terbatas (kasus amidotrizoat tertentu).


12.2 TES FUNGSI

12.2.1 Ginjal

natrium aminohipurat inj i.v. 200 mg/ml, ktk 1 amp 10 ml

12.2.2 Hati

natrium bromsulftalein inj i.v. 5%, ktk 1 amp 3 ml

12.2.3 Lain-lain

fluoresein tts mata 1% (garam Na), btl 5 mltts mata 2% (garam Na), btl 5 mlinj 10%, ktk 1 amp 5 mlinj 20%, ktk 1 amp 5 ml

12.3 TES KULIT

tuberkulin protein inj i.k. 1:10, ktk vial 2 mlDalam pemakaian harus dilarutkan

purified derivative inj i.k. 1:10, ktk vial 25 ml dulu

13. DISINFEKTAN dan ANTISEPTIK

13.1 ANTISEPTIK

hidrogen peroksida cairan konsetrat, btl 1000 ml - Disimpan dalam botol dengan dengan sumbat kaca, kedap udara, terlindung dari cahaya- Untuk diecerkan sampai 35%

klorheksidin lar 1,5% (glukonat), btl 2,5 llar 4,0% (glukonat), btl 2,5 llar 5,0% (glukonat), btl 2,5 l

povidon iodida lar 10%, btl 1000 ml

13.2 DISINFEKTAN

etakridin (rivanol) lar 0,1%, btl 300 mlserb, btl 100 g

etanol 70% lar, btl 100 ml/1000 ml

kalsium hipoklorit serb, ktg 20 g Program samijagaDitjen P2 - PL

kresol tersaponifikasi 50% (Lisol) cairan, btl 1000 ml

paraformaldehida tab 1 g, btl 100 tablar 5%, btl 1000 ml

senyawa klor serb (untuk lar 0,1%), btl 100 g

14. GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk

14.1 GIGI dan MULUT, OBAT untuk

Anestetik lokal gigi DOEN kombinasi : lidokain HCI 2% epinefrin 1 : 80.000

etil klorida semprot 0,05-0,2 ml, btl 100 ml

eugenol Cairan, btl 10 ml

fluor tab 0,5 mg, btl 100 tabUntuk Puskesmas daerah tertentu

gentian violet lar 1%, btl 10 ml

kalsium hidroksida pasta, ktk 2 tube

klofenol kamfer mentol cairan, btl 10 ml (CHKM)

lidokain inj 2% (HCI), ktk 100 amp @ 2 mlpasta 5% (HCI), tube 10 gsemprot 15% (HCI), btl 60 ml

natrium hipoklorit cairan konsentrat 5%, btl 10 ml

nistatin susp 100.000 IU/ml, btl 12 ml

polikresulen (kodensasi metakresol sulfonat & metanal)

preparat sulfa cones (kerucut), btl 100 butir

14.2 GIGI dan MULUT, BAHAN untuk

amalgama perak serb 65-75%, btl 1 oz (Silver alloy)

bahan tumpatan sementara lar dan serb, btl 100 g

glass lonomer ART serb, btl 10 g (Atraumatic Restorative Treatment) lar, btl 6 g (4,8 ml)

cocoa butter 5 g

gutta percha points ktk 120 batang

pasta devitalisasi pasta, btl (non arsen)

pasta iodoform pasta

pasta pengisi saluran akar pasta, btl

semen seng fosfat serb dan cairan, set 30 g btl 1 set

spons gelatin cubicles 1x1x1 cm, klg 50 butir

surgical ginggival pack set

15. DIURETIK

amilorida tab 5 mg (HCI), btl 100 tab - Pemakaian terbatas (kasus tertentu).- Perlu sarana dan keahlian khusus

furosemida tab 40 mg, btl 250 tabinj i.v./i.m. 10 mg/ml, ktk 25 amp @ 2 ml

manitol lar infus 20%, btl 500 ml

spironolakton tab 25 mg, ktk 10 str @ 10 tabtab 100 mg, ktk 10 str @ 10 tab

16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK

16.1 HORMON ANTIDIURETIK

desmopresin inj 4 mcg/ml (asetat), ktk 10 amp @ 1 ml

vasopresin inj i.m./s.k. 20 IU/ml pemakaian di RS C/D hanya

ktk 10 amp @ 1 mlkhusus untuk perdarahan lambung

16.2 ANTIDIABETES

16.2.1 Antidiabetes, Oral

glibenklamida tab 2,5 mg, btl 100 tabtab 5 mg, btl 100 tab

metformin tab 500 mg, btl 100 tab

glipizid tab 5 mg, ktk 5 bls @ 20 tab

16.2.2 Antidiabetes, Parenteral

insulin intermediate inj 40 IU/ml, ktk vial 10 mlinj 100 IU/ml, ktk 1 vial 10 ml

insulin regular inj 40 IU/ml, ktk vial 10 mlinj 100 IU/ml, ktk 1 vial 10 ml

16.3 HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS

16.3.1 Androgen

testosteron inj dalam minyak 200 mg/mlUntuk pria dengan hipogenitalisme

(enantat), pituitaria. ktk 1 vial 1 ml

16.3.2 Estrogen

estrogen terkonjugasi tab 0,625 mg, ktk, str 28 tab

etinilestradiol tab 0,05 mg, btl 100 tab Untuk pengobatan :tab 0,5 mg, btl 100 tab - kanker payudara

- kanker prostat

16.3.3 Prosgestogen

hidroksi progesteron inj i.m 125 mg.ml, ktk 1 amp 2 ml

noretisteron tab 5 mg, btl 30 tab

16.3.4 Kontraseptik sesuai dengan Program KBNasional yang dikoordinir BKKBN

16.3.4.1 Kontraseptik Oralkombinasi : pillevonorgestrel 150 mcgetinil estradiol 30 mcg

levonorgestrel pil 75 mcgpil 150 mcg

16.3.4.2 Kontraseptik, Parenteral

medroksi progesteron inj depot 150 mg asetat

16.3.4.3 Kontraseptik, Implan

etonogestrel implan 1 rod (3 tahun)

levonorgestrel implan 2 rods (3-4 tahun)implan 6 rods (5 tahun)

16.3.5 Indikator Ovulasi

klomifen tab 50 mg (sitrat), btl 10 tab - Pemakaian terbatas (kasus tertentu).- Perlu sarana dan keahlian khusus

16.4 HORMON TIROID dan ANTITIROID

etil ester dari oleum inj i.m 1 ml mengandung 0,96 ml Untuk Puskesmas di daerah papaveris teriodidasi (sesuai dengan 0,48 g iodium) endemik (oleum iodatum) ktk 1 amp 10 ml

larutan Lugol btl 30 mlDalam pemakaian harus dilarutkandulu dalam sedikit air

natrium tiroksin tab 0,1 mg, btl 50 tab

propiltiourasil tab 50 mg, btl 1000 tab

16.5 KORTIKOSTEROID

deksametason tab 0,5 mg, btl 1000 tabinj 5 mg/ml (sebagai natrium fosfat), ktk 100 amp @ 1 ml

hidrokortison serb inj 100 mg/vial (Na suksinat) ktk 100 vial @ 2 ml

metil prednisolon tab 4 mg, btl 100 tab

prednison tab 5 mg, btl 1000 tab

17. KARDIOVASKULER, OBAT

17.1 ANTIANGINA

atenolol tab 50 mg, ktk 10 str @ 10 tab

diltiazem HCI tab 30 mg, ktk 10 str @ 10 tab

isosorbid dinitrat tab sublingual 5 mg, btl 60 tab

nitrogliserin tab sublingual 0,5 mg, btl 100/1000 tab

propranolol tab 10 mg (HCI), btl 100 tab

tab 40 mg (HCI), btl 100 tab

17.2 ANTIARITMA

disopiramida kaps 100 mg (fosfat), btl 100 kaps

epineftrin (adrenalin) inj 0,1% (sebagai bitartrat), ktk 100 amp @ 1 ml

isoprenalin inj 1 mg/ml (HCI), ktk 1 amp 2 ml

kuinidin tab 200 mg (sulfat), btl 100/1000 tab

lidokain inj i.v 2% (HCI) ktk 100 amp @ 2 ml

lisinopril tab 5 mg, ktk 3 str @ 10 tabtab 10 mg, ktk 3 str @ 10 tabtab 20 mg, ktk 3 str @ 10 tab

prokainamida inj 100 mg/ml (HCI), ktk 1 vial 10 ml

propranodol tab 10 mg (HCI), btl 100 tabinj i.v. 1 mg/ml (HCI), ktk 10 amp @ 1 ml

verapamil tab 40 mg (HCI), btl 30 tab Untuk aritmia supraventrikulerinj 2,5 mg/ml (HCI), ktk 10 amp @ 2 ml

17.3 ANTIHIPERTENSI

atenolol tab 50 mg, btl 50 tab

hidroklorotiazida tab 25 mg, btl 100 tab Dosis 1/2 tablet sehari untukhipertensi.

kaptopril tab scored 12,5 mg, - tidak boleh digunakan untuk ktk 10 str @ 6 tab scored wanita hamiltab scored 12,5 mg, - dapat timbul efek samping ktk 10 str @ 6 tab/10 tab batuk scored

klonidin inj i.m. 0,15 mg/ml (HCI), ktk 1 amp 1 ml


metildopa tab salut 250 mg, Setiap 4 jam btl 100/1000 tab

nifedipin tab 10 mg, btl 100 tab

reserpin tab 0,10 mg, btl 1000 tabtab 0,25 mg, btl 1000 tab

17.4 ANTITROMBOTIK

asam asetilsalisilat tab 80 mg, ktk 10 bls @ 10 tab (asetosal)

17.5 TROMBOLITIK

streptokinase inj 750.000 IU/vial - Pemakaian terbatas (kasusinj 1,5 juta IU/Vial tertentu).


17.6 GAGAL JANTUNG, OBAT

digoksin tab 0,0625 mg, btl 100 tabtab 0,25 mg, btl 100/100 tabinj 0,25 mg/ml, ktk 1 amp 2 ml

furosemida tab 40 mg, ktk 20 str @ 100 tabinj i.v./i.m. 10 mg/ml ktk 25 amp @ 2 ml

kaptopril tab scored 12,5 mg - Tidak boleh digunakan untuk ktk 10 str @ 10 tab scored wanita hamil

tab scored 25 mg,- Dapat timbul efek samping batuk

ktk 10 str @ 10 tab scored

17.7 SYOK, OBAT untuk

17.7.1 Syok Kardiogenik

dopamin inj 40 mg/ml (HCI) ktk 5 amp @ 5 ml

epinefrin (adrenalin) inj i.v. 0,1% (sebagai HCI/bitartrat), ktk 100 amp @ 1 ml

17.7.2 Syok karena anestesi

efedrin inj 50 mg/ml (HCI) Long acting vasopressor. ktk 100 amp @ 1 ml

17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA

simvastatin tab scored 10 mg, ktk 30 tab

18. KULIT, OBAT TOPIKAL untuk

18.1 ANTIAKNE

asam retinoat krim 0,05%, tube 20 g

benzoil peroksida jeli 2,5%, tube 5 gjeli 5%, tube 5 g

lotio Kummerfeldi cairan, kemasan sesuai - Dibuat sendiri oleh RS, kebutuhan - Wadah harus tertutup rapat

18.2 ANTIBAKTERI

Antibakteri DOEN salep, tube 5 g kombinasi : basitrasin 500 IU/g polimiksin B 10.000 IU/g

framisetin kasa steril 1% (sulfat), ktk 10 lembar


natrium fusidat krim 20 mg/g, tube 5 g

perak sulfadiazin krim 1%, pot 500 gHanya untuk luka bakar yang luas

18.3 ANTIFUNGI

Antifungi DOEN salep, pot 30 g Untuk keadaan akut dan kronis kombinasi : asam benzoat 6% asam salisilat 3%

gentian violet lar 1%, btl 10 mllar 2%, btl 10 ml

mikonazol serb 2% (nitrat), ktg 20 gkrim 2% (nitrat), tube 10 g

natrium tiosulfat cairan 25%, btl 30 ml untuk panu

18.4 ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK

betametasonsalep 0,1% (sebagai valerat), tube 5 gsalep 0,1% (sebagai valerat), tube 5 g

hidrokortison krim 1% (asetat), tube 5 gkrim 2,5% (asetat), tube 5 g

18.5 ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS

gameksan krim 1%, btl 30 ml - Sebagai alternatif salep 2-4- Tidak digunakan pada kulit yang banyak lukanya- Tidak digunakan pada anak dibawah usia 12 tahun

salep 2-4 salep, pot 30 g kombinasi : asam salisilat 2% belerang endap 4%

18.6 KAUSTIK

fenol cair btl 10 ml

perak nitrat lar 20%, btl 10 ml

18.7 KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK

asam salisilat salep 2%, pot 30 gsalep 5%, pot 30 gsalep 10%, pot 30 g

coal tar lar 5%, btl 100 ml

podofilin tingtur 25%, btl 30 ml Perlu pengawasan khusus karena :- 1-4 jam setelah pemakaian harus dibersihkan supaya tidak ada obat yang tertinggal.- Penggunaan hanya pada penebalan yang hebat, karena dapat menimbulkan bahaya akibat absorbsi- Tidak boleh digunakan oleh wanita hamil karena efek teratogenik

urea kim 10%, tube 40 g

18.8 LAIN-LAIN

bedak salisil serb 2%, ktk 100 g

levertran salep kulit 5%

liquor carbonis detergens susp 2%, btl 30 mlsusp 5%, btl 30 ml

liquor Faberi liquor Dibuat sendiri oleh RSliquor ditambah mentol 0,1%liquor ditambah mentol 0,5%

19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL

Dialisa peritoneal DOEN lar infus, 24 btl @ 1000 ml

Hemodialisa DOEN lar, btl 1 galon

20. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN

20.1 ORAL

Garam oralit I serb, 100 ktg, Untuk menghindari muntah kombinasi : tiap ktg untuk 1000 ml air diminum sedikit demi sedikit natrium klorida 2,6 g 2-3 teguk dan ulangi tiap 2-3 kalium klorida 1,5 g menit sampai diare/muntah trinatrium sitrat berhenti dihidrat 2,9 g glukosa anhidrat 13,5 g


kalium klorida tab siap larut 300 mg, - Sebelum digunakan tablet tube kedap 10 tab dilarutkan dalam air.

- Disimpan dalam wadah kedap udara


20.2 PARENTERAL

Cairan intralipid lar infus 10%, btl 100/500 ml - Pemakaian terbatas (kasuslar infus 20%, btl 100/500 ml tertentu).


darrow glukosa ana (DG ana) lar infus, btl 500 ml

darrow glukosa half strength lar infus, btl

glukosa lar infus 5%, btl 500 mllar infus 10%, btl 500 mllar infus 40%, btl 25 ml

kalium klorida inj i.v. 1 mek/ml, ktk 1 amp 10 ml

kalsium glukonat inj i.v. 10%, ktk 24 amp @ 10 ml

Larutan nutrisi DOEN I lar infus, btl 500 ml kombinasi :

asam amino 50 g/I d.sorbitol 100 g/l asam askorbat (vitamin C) 0,4 g/l inositol 0,5 g/l nikotinamida (niasinamida) 0,06 g/l piridoksin HCI (vitamin B6) 0,04 g/l riboflavin natrium fosfat 2,5 mg/l rutosid (rutin) 0,4 g/l mineral

Larutan nutrisi DOEN II kombinasi : natrium karbonat 3,71 g/l magnesium sulfat

7 H2O 0,74 g/I silitol 50 g/l I. arginin 9 g/l I. orniten 7,25 g/l I. aspartat 10 g/l I. asam malat 7 g/l l. asam glutamat 2 g/l dl. Asam alfa lipoat 0,08 g/l piridoksin HCI (vitamin B6) 0,12 g/l nikotinamida (niasinamida) 0,08 g/l

Larutan nutrisi DOEN III kombinasi :

kalium H2P04 1,36 g/l

natrium sulfat 10 H2O 0,64 g/l

natrium asetat 3 H2O 1,36 g/l natrium karbonat 0,85 g/l sorbitol 50 g/l kolin klorida 2 g/l metionin 2 g/l arginin HCI 2 g/l glisin 1 g/l l. asam malat 2,15 g/l n. asetil dl. Homosistein tiolakton 0,05 g/l asam lipoat 0,01 g/l asam oralat 0,01 g/l tiamin HCI (vitamin B1) 0,01 g/l natrium riboflavin

5 H3P04 ester 0,02 g/l nikotinamida (niasinamida) 0,02 g/l

piridoksin HCI (vitamin B6) 0,03 g/l

Larutan nutrisi DOEN IV lar infus, btl 500 ml kombinasi : glukosa 5% natrium klorida 0,45%

Larutan nutrisi DOEN V lar infus, btl 500 ml kombinasi : glukosa 5% natrium klorida 0,45%

Larutan nutrisi DOEN V lar infus, btl 500 ml Untuk pra operatif pada anak kombinasi : glukosa 5% natrium klorida 0,225%

natrium bikarbonat inj i.v. 8,4%, btl 25 mlperluu dilakukan pemeriksaan gasdarah

natrium klorida lar infus 0,9%, btl 500 ml - Perlu dilakukan pemeriksaanlar infus 3%, btl 500 ml kadar natrium

inj 15%, vial 50 ml- pemakaian hanya di Puskesmas perawatan

ringer laktat lar infus, btl 500 ml

20.3 LAIN-LAIN

air untuk injeksi ktk, amp/vial @ 10 ml/20 ml

21. MATA, OBAT untuk

21.1 SISTEMIK

asetazolamida tab 250 mg, btl 100 tabserb inj i.m/i.v. 500 mg/vial (sebagai garam Na), ktk 10 vial + 10 amp air untuk injeksi @ 5 ml


retinol (vitamin A) kaps lunak 200.000 IU, btl 1000 kaps

21.2 TOPIKAL

21.2.1 Anestetik lokal

bupivakain inj 0,5% (HCI), ktk 5 amp @ 20 ml

tetrakain tts mata 0,5% (HCI), btl 5 ml

21.2.2 Antimikroba

amfoterisin salep mata 3%, tube 3,5 g

benzilpenisilin salep mata 1000 IU/g, tube 5 g

gentamisin salep mata 0,3%, tube 3,5 gtts mata 0,3%, btl 5 ml

idoksuridin tts mata 0,1%, btl 5 ml oksitetrasiklin salep mata 1% (HCI), tube 3,5 g

sulfasetamida tts mata 15% (natrium), btl 5 ml

21.2.3 Antiinflamasi

hidrokortison asetat tts mata 1%, btl 5 ml

prednisolon tts mata 0,5%, btl 5 ml salep mata 1%, tube 3,5 g

21.2.4 Midriatikatropin tts mata 0,5% (sulfat), btl 5 ml

tts mata 1% (sulfat), btl 5 ml

homatropin tts mata 2% (sebagai HBr), btl 15 ml

tropikamida tts mata 1%, btl 5 ml

21.2.5 Miotik dan Antiglaukoma

pilokarpin tts mata 2% (HCI/nitrat), btl 5 mltts mata 4% (HCI/nitrat), btl 5 ml

timolol tts mata 0,25% (maleat), btl 5 mltts mata 0,5% (maleat), btl 5 ml

21.2.6 Lain-lain

dinatrium edetat tts mata 0,35%, btl 5 ml

metilselulosa lar 2%, btl 5 ml

natrium kromoglikat tts mata 2%, btl 15 ml

22. OKSITOSIK dan RELAKSAN UTERUS

22.1 OKSITOSIK

metilergometrin tab salut 0,125 mg (meleat), btl 100 tabinj 0,200 mg/ml ktk 100 amp @ 1 ml

oksitosin inj 10 IU/ml, ktk 100 amp @ 1 ml

22.2 RELAKSAN UTERUS

magnesium sulfat inj 20%, ktk 10 vial @ 20 ml Untuk preeklamsia dan eklamsiainj 40%, ktk 10 vial @ 20 ml

23. PSIKOFARMAKA

23.1 ANTIANSIETAS dan ANTIINSOMNIA

alprazolam tab 0,25 mg, ktk 10 str @ 10 tabtab 0,5 mg, ktk 10 str @ 10 tab

diazepam tab 2 mg, btl 1000 tab tab 5 mg, btl 1000 tabinj i.m. 5 mg/ml, ktk 100 amp @ 2 ml

23.2 ANTIDEPRESI dan ANTIMANIA

amitriptilin tab salut 25 mg (HCI), ktk 10 bls @ 10 tab

litium karbonat tab 250 mg, ktk 10 str @ 10 tab Penggunaan di rumah sakitdengan monitoring khusus

23.3 ANTIOBSESI KOMPULSI

klomipramin tab 10 mg (HCI), btl 250 tabtab 25 mg (HCI), btl 1000 tab

23.4 ANTIPSIKOSIS

flufenazin tab 2,5 mg (HCI), btl 100 tabinj i.m.25 mg/ml (dekanoat), ktk 10 vial @ 1 ml

haloperidol tab 0,5 mg, btl 100/1000 tab - sebagai altenartif klorpromazin.tab 1,5 mg, btl 100/1000 tab - Puskesmas yang terintegrasi tab 2 mg, ktk 100 tab dengan kesehatan jiwa.tab 5 mg, btl 100/1000 tab - Long actingtts 2 mg/ml, btl 15 mlinj i.m. 2 mg/ml (sebagai dekanoat), ktk 5 amp @ 1 mlinj i.m 5 mg/ml (sebagai dekanoat),

ktk 5 amp @ 1 mlinj 50 mg/ml (sebagai dekanoat) ktk 5 amp @ 1 ml

klorpromazin tab salut 25 mg (HCI), btl 1000 tabtab salut 100 mg (HCI), btl 1000 tabinj i.m. 25 mg/ml (HCI), ktk 100 amp @ 1 ml

perfenazin tab 4 mg (HCI), btl 100/1000 tab Puskesmas yang terintegrasitab 16 mg (HCI), btl 100/1000 tab dengan kesehatan jiwa

risperidon tab 1 mg, ktk 5 str @ 10 tabtab 2 mg, ktk 5 str @ 10 tab

sulpirid kaps 50 mg, ktk 10 str @ 10 kapstab 100 mg, ktk 2 str @ 10 tab

24. RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTERASE

24.1 PENGHAMBAT NEUROMUSKULER

pankuronium inj i.v. 2 mg/ml (bromida), - Pemakaian terbatas (kasus ktk 10 amp @ 2 ml tertentu).

- Perlu sarana dan keahlian khusus.

suksametonium serb inj i.v./i.m 100 mg/vial - Pemakaian terbatas (kasus (klorida), ktk 10 vial tertentu).serb inj i.v./i.m 500 mg/vial - Perlu sarana dan keahlian (klorida), ktk 10 vial khusus.

vekuronium serb inj 10 mg/vial (bromida) - Pemakaian terbatas (kasus ktk 20 vial tertentu).

- Perlu sarana dan keahlian khusus.- Untuk efek sedang (intermediate)

24.2 MIASTENIA GRAVIS, OBAT untuk

edrofonium inj i.v.10 mg/ml (klorida), ktk 10 vial @ 10 ml

neostigmin tab 15 mg (bromida), btl 10 tabinj 0,5 mg/ml (metilsulfat), ktk 50 amp @ 1 ml

piridostigmin tab 60 mg (bromida), ktk 10 str/bls @ 10 tabtab 10 mg (bromida), ktk 10 str/bls @ 10 tabinj 1 mg/ml (bromida), amp 1 ml

25. SALURAN CERNA, OBAT untuk

25.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS

Antasida DOEN I tab kunyah, btl 1000 tab kombinasi : aluminium hidroksida 200 mg magnesium hidroksida 200 mg

Antasida DOEN II susp, btl 60 ml kombinasi : aluminium hidroksida 200 mg/5 ml magnesium hidroksida 200 mg/5 ml

ranitidin tab 150 mg, ktk 3 str @ 10 tab

25.2 ANTIEMETIK

dimenhidrinat tab 50 mg, btl 1000 tab

klopromazin tab salut 25 mg (HCI), btl 1000 tabinj i.m. 25 mg/ml (HCI), ktk 100 amp @ 1 mlinj i.m. 5 mg/ml (HCI), ktk 100 amp @ 2 ml

metoklopramid tab 10 mg (sebagai HCI), btl 100 tabinj 5 mg/ml (sebagai HCI), ktk 10 amp @ 2 ml

25.3 ANTIHEMOROID

Antihemoroid DOEN sup, ktk 100 sup kombinasi : bismut subgalat 150 mg heksaklorofen 2,5 mg lidokain 10 mg seng oksida 120 mg sup ad 2 g

25.3 ANTISPASMODIK

atropin tab 1 mg (sulfat), klg 100 tabinj i.m./i.v./s.k. 0,25 mg/ml (sulfat), ktk 100 amp @ 1 mlinj i.m./i.v./s.k. 1 mg/ml (sulfat), ktk 50 amp @ 1 ml

ekstrak beladon tab 10 mg, btl 100/1000 tab

25.5 DIARE, OBAT untuk

Garam oralit I serb, 100 ktg Diminum sedikit demi sedikit kombinasi : tiap ktg untuk 1000 ml air 2-3 teguk untuk natrium klorida 2,6 g menghindar muntah kalium klorida 1,5 g trinatrium sitrat dihidrat 2,9 g glukosa anhidrat 13,5 g

Garam oralit II serb, 100 ktg Diminum sedikit demi sedikit kombinasi : tiap ktg untuk 200 ml air 2-3 teguk untuk natrium klorida 0,52 g menghindar muntah kalium klorida 0,30 g trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g glukosa anhidrat 2,70 g

25.6 KATARTIK

bisakodil sup 5 mg, ktk 6 supsup 10 mg, ktk 6 sup

gliserin cairan, btl 100 ml

25.7 STERILISASI USUS, OBAT untuk

neomisin tab 500 mg, btl 100 kaps

25.8 ANTIINFLAMASI, OBAT untuk

sulfasalazin tab 500 mg, ktk 10 str @ 10 tab Untuk colitis ulcerativa

26. SALURAN NAPAS, OBAT untuk

26.1 ANTIASMA

aminofilin tab scored 200 mg, Dosis dewasa 125 - 135 mg/kali btl 1000 tab scoredinj 24 mg/ml, ktk 100 amp @ 10 ml

budesonid aerosol 100 mcg/puff, kanister 15 mlaerosol 200 mcg/puff, kanister 15 ml

deksametason tab 0,5 mg, btl 1000 tabinj i.v. 5 mg/ml (sebagai natrium fosfat), ktk 100 amp @ 1 ml

efedrin tab 25 mg (HCI), btl 1000 tabinj i.v. 5 mg/ml (sebagai natrium fosfat), ktk 100 amp @ 1 ml

efedrin tab 25 mg (HCI), btl 1000 tab sebagai campuran dengan aminofillin

epinefrin (adrenalin) inj 0,1% (sebagai HCI/bitartrat), ktk 100 amp @ 1 ml

salbutamol tab 2 mg (sebagai sulfat), inhalasi untuk serangan btl 100/1000 tab intermitten dan untuk serangantab 4 mg (sebagai sulfat), akut pertama btl 100/1000 tablar ih 0,5%, 10 mlih/aerosol 100 mcg/dosis (sebagai sulfat), tabung 200/400 dosisinj 50 mcg/ml (sebagai sulfat) ktk 100 amp @ 1 mllar respirator untuk nebulizer 2,5 mg/2,5 ml NaCI, ktk 4x5 nebules

26.2 ANTITUSIFdekstrometorfan tab 15 mg (HBr), btl 1000 tab

sir 10 mg/5 ml (HBr), btl 60 ml

kodein tab 10 mg (HCI/fosfat), btl 250 tab

sirop timi majemuk cairanm btl 100 ml

26.3 EKSPEKTORAN

gliseril guaiakolat sir 25 mg/5ml, btl 60 mltab 100 mg, btl 1000 tab

obat batuk hitam (OBH) cairan, btl 200 mlcairan konsentrat, btl 1000 ml

27. SISTEM IMUN, OBAT yang MEMPENGARUHI

27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULINserum anti bisa ular inj i.m./i.v., ktk 10 vial @ 5 ml - Khusus daerah tertentu A.B.U.I (khusus ular dari luar - Disimpan pada suhu 2-8°C Papua) A.B.U.II (Khusus ular dari Papua)

serum antidifteri (A.D.S) inj i.m. 10.000 IU/vial, - Disimpan pada suhu 2-8°C ktk 10 vial @ 5 mlinj i.m. 20.000 IU/vial, ktk 10 vial @ 10 ml

serum antitetanus (A.T.S) Untuk pencegahan :inj i.m. 1500 IU/amp.

ktk 10 amp @ 1 mlUntuk pengobatan :inj i.m./i.v. 10.000 IU/amp, ktk 10 amp @ 2 mlinj i.m./i.v. 20.000 IU/amp, ktk 10 amp @ 4 ml

serum antirabies inj. i.m 100 IU/ml, - Digunakan untuk pengobatan

ktk 10 vial @ 20 ml post-exsposure di daerah rabies- Disimpan pada suhu 2-8°C

serum imun globulin inj i.m., ktk 10 vial @ 10 ml

27.2 VAKSIN

vaksin B.C.G serb inj i.k., ktk 5 amp + 5 amp- 2 ml untuk anak, 4 ml untuk bayi

pelarut @ 2 ml - harus disimpan pada suhu serb inj i.k., ktk 5 amp + 5 amp pada suhu 5°C pelarut @ 4 ml

vaksin campak serb inj s.k, ktk 10 vial @ 10 dosis - harus disimpan pada suhu + 10 amp pelarut @ 5 ml 2-8°C

- Pengadaan melalui Ditjen P2 - PL

Vaksin hepatitis B inj 20 mcg/ml, ktk 1 vial - Pengadaan melalui Ditjen rekombinan 0,5/1/2,5/5/10 ml P2 - PL

vaksin polio tts, ktk vial 10/20 dosis - harus disimpan pada suhu 20°C- Pengadaan melalui Ditjen P2 - PL

vaksin rabies, serb inj s.k./i.l., - harus disimpan pada suhu untuk manusia ktk 7 vial @ 1 dosis + 7 amp 2-8°C

pelarut @ 2 ml - Digunakan untuk pengobatan

Booster : pre-exposure dan post-exposure

ktk 5 amp @ 1 dosis + 5 amp di daerah rabies. pelarut @ 4 ml

vaksin jerap difteri tetanus inj i.m., ktk 10 vial @ 2 ml - harus disimpan pada suhu(DT) 2-8°C

vaksin jerap difteri tetanus inj i.m., ktk 10 vial @ 5 ml - harus disimpan pada suhu pertusis (DPT) 2-8°C


vaksin jerap tetanus inj i.m., ktk 1 vial 5 ml - harus disimpan pada suhu (tetanus adsorbed toxoid) 2-8°C

vaksin meningokokus

Polisakarida A + C serb inj, ktk 10 vial @ 10 dosis + 10 amp pelarut @ 5 ml

28. TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN, OBAT untuk

28.1 ANTIBAKTERI TOPIKAL

kloramfenikol tts telinga 3%, btl 5 ml

Obat telinga DOEN tts telinga, btl 5 ml kombinasi : neomisin sulfat 500 mg polimiksin B sulfat 1 juta IU/100 ml

28.2 LAIN-LAINasam triklorasetat kristal. Ktg

hidrogen peroksida cairan konsentrat, btl 1000 ml - Disimpan dalam botol dengan sumbat kaca, kedap udara, terlindung dari cahaya- Untuk diencerkan sampai 3%

karbogliserin tts telinga 10 %, btl 5 ml

lidokain cairan semprot 4% (HCI), btl 50 ml

oksimetazolin tts hidung 0,025% (HCI), btl 15 mltts hidung 0,050% (HCI), btl 10 ml


spons getalin lembar 5x7x1 cm

29. VITAMIN dan MINERAL

asam askobrat (vitamin C) tab 50 mg, btl 1000 tab

ergokalsiferol (vitamin D) kaps 50.000 IU, btl 100 kapssusp 10.000 IU/ml, btl 60 ml

iodum kaps lunak 200 mg btl 1500 kaps lunak inj 480 mg l/ml, ktk 1 amp 10 ml


kalsium laktat (kalk) tab 500 mg, btl 1000 tab

piridoksin (vitamin B6) tab 10 mg (HCI), btl 1000 tabtab 25 mg (HCI), btl 1000 tab

retinol (vitamin A) tab 50.000 IU, btl 1000 tab

inj 100.000 IU/amp, ktk 100 amp @ 1 mlkaps lunak 200.000 IU (sebagai palmitat), btl 50 kaps lunakinj dalam minyak 100.000 IU/amp (sebagai palmitat), ktk 100 amp @ 2 ml

tiamin (vitamin B1) tab 50 ml (HCI/nitrat), btl 1000 tabinj 100 mg/ml, ktk 100 amp @ 1 ml

vitamin B kompleks tab, btl 1000 tab

BAGIAN KEDUA


RUMAH SAKIT





fentanil inj i.m./i.v.0.05 mg/ml Penggunaan perlu diperketat (sebagai sitrat)ktk 5 amp @ 10 ml

kodein tab 20mg (fosfat),btl 250 tab

morfin inj i.m./s.k./i.v. 10 mg/ml (HCI/sulfat), ktk 10 amp @ 1 mltab 10 mg (HCI/sulfat),btl 30 tab


sufentanil inj 5 mcg/ml (sebagai sitrat), ktk 5 vial @ 10 mlinj 50 mcg/ml (sebagai sitrat), ktk 5 vial @ 5 ml



fenilbutason tab salut 200 mg, Pemakaian dibatasi untuk btl 100/1000 tab keadaan akut, sesudah makan

dan hanya untuk 1 minggu, kemudian dapat dilanjutkan dengan AINS lain yang lebih aman


metampiron tab 500 mg, btl 1000 tab Pemakaian supaya dibatasiinj i.m 250 mg/ml untuk mengurangi efek samping ktk 25 vial @ 10 ml agranulositosis ktk 100 amp @ 2 ml

natrium diklofenak tab 25 mg, ktk 10 str @ 10 tabtab 50 mg, ktk 10 str @ 10 tab


1.3 ANTIPIRAI

alopurinol tab 100 mg, btl 100/1000 tab - Tidak diberikan sewaktu serangan akut- Menghambat produksi asam urat


probenesid tab 500 mg, btl 100/1000 tab- Mempercepat eksresi asam urat di ginjal- Dosis 2x1/2 tablet dengan banyak minum- Tidak diberikan sewaktu serangan akut

2. ANESTETIK

2.1 ANESTETIK LOKAL

bupivakain inj inifiltr 0,25% (HCI), ktk 5 vial 20 mlinj p.v. 0,50% (HCI), ktk 5 vial 20 mlinj 0,5% (HCI)+glukosa 7,5% Khusus untuk anestesi spinal ktk 5 amp @ 4 ml




enfluran (*) cairan ih, btl 250 ml Untuk keadaan atau pasienyang tidak bisa memakai halotan

halotan cairan ih, btl 50/250 ml

ketamin inj i.v.10 mg/ml (sebagai HCI), ktk 10 vial @ 20 mlinj i.v. 50 mg/ml (sebagai HCI), ktk 10 vial @ 20 ml

nitrogen oksida ih, gas dalam tabung


propofol inj 10%, ktk 5 amp @ 20 ml

tiopental serb inj i.v 500 mg/amp (garam Na) (untuk dilarutkan dalam 20 ml air injeksi), ktk 25 ampserb inj i.v 1000 mg/amp (garam Na) (untuk dilarutkan dalam 20 ml air injeksi), ktk 25 amp



diazepam tab 5 mg, btl 1000 tabinj 5 mg/ml, ktk 100 amp @ 2 ml




difenhiramin inj i.m. 10 mg/ml (HCI), ktk 100 amp @ 1 ml

epineftrin (adrenalin) inj s.k./i.m. 0,1% - Terpilih untuk anafilaksis. (sebagai HCI/bitartrat), - Dosis 0,3 mg-0,5 mg, bisa ktk 100 amp @ 1 ml di ulang



4.1 KHUSUS

atropin inj i.m./i.v./s.k 1 mg/ml (sulfat), Dalam label perlu dicantumkan

ktk 10 amp @ 2 mlperingatan "hanya sebagai antidot"(dosis besar).

deferoksamin serb inj 500 mg/ml (mesilat), kelator besi ktk 10 vial @ 10 ml




metil tionin klorida inj i.v 10 mg/ml, (biru metilen) (sebagai dihidrat),

ktk 10 amp @ 10 ml

nalokson inj 0,02 mg/ml (HCI), ktk 10 amp @ 2 mlinj 0,4 mg/ml (HCI), ktk 10 5 amp @ 2 ml



protamin sulfat inj i.m. 10 mg/ml, ktk 10 vial @ 5 ml

4.2 UMUM

apomorfin inj s.k. 5 mg/ml (HCI), ktk 10 amp @ 1 ml





etosuksimid kaps 250 mg, btl 100/1000 kapssir 250 mg/5 ml, btl 60 ml


fenobarbital tab 30 mg, btl 1000 tabtab 100 mg, btl 1000 tabinj i.m./i.v. 50 mg/ml

(sebagai garam Na), ktk 100 amp @ 2 ml

karbamazepin tab 200 mg, btl 100/1000 tab Untuk RS C/D (dokter ahlipenyakit saraf)

magnesium sulfat inj i.v. 20%, amp 25 mlinj i.v. 40%, amp 25 ml

valproat tab 150 mg (garam Na) btl 50 tabtab 300 mg (garam Na) btl 50 tabsir 200 mg/5 ml (garam Na), btl 100 ml

6. ANTIINFEKSI

6.1 ANTELMINTIK


albendazol tab 400 mg, ktk 5 str @ 6 tab Untuk strongiloides.



prazikuantel tab scored 300 mg btl 100/1000 tab scored

6.1.2 Antifilaria


6.1.3 Antisistosoma

prazikuantel tab 600 mg, btl 100 tab - Hanya untuk daerah Sulawesi Tengah.- Khusus di Kalimantan Selatan untuk Pengobatan Fasciolopsis buski

6.2 ANTIBAKTERI

6.2.1 Beta laktam




benzilpenisilin kristal inj i.m./i.v. 10 juta IU/vial, ktk 25 vial

dikloksasilin kaps 250 mg untuk stafilokokkus resisten. (sebagai garam Na), ktk 25 str @ 4 kapstab scored 500 mg (sebagai garam Na),sir 62,5 mg/5ml (sebagai garam Na), btl 60 mlserb inj i.m./i.v. 500 mg/vial (sebagai garam Na), untuk dilarutkan dalam 5 ml air ijeksi, ktk 20 vial





6.2.2.1 Tetrasiklin

doksisiklin kaps 100 mg (sebagai hiklat/HCI), Dapat digunakan pada pasien ktk 10 str @ 10 kaps dengan gagal ginjal

oksitrasiklin inj i.v. 250 mg/3 ml (HCI), ktk 10 amp @ 3 mlinj i.v. 50 mg/ml (HCI),ktk 10 vial @ 10 ml

tetrasiklin kaps 250 mg (HCI), btl 1000 kapskaps 500 mg (HCI), ktk 10 str @ 10 kaps




kotrimoksazol DOEN I tab. Ktk 10 str @ 10 tab (dewasa) kombinasi : sulfametoksazol 400 mg trimetoprim 80 mg


kotrimoksazol DOEN III inj i.v., ktk 5 amp @ 5 ml,perlu dipertimbangkan yang baik,

kombinasi : ktk 5 vial @ 10 ml hanya untuk kondisi darurat. sulfametoksazol 80 mg/ml trimetoprim 16 mg/ml



6.2.2.4 Makrolid


klidamisin inj 150 mg/ml (sebagai fosfat), Khusus untuk infeksi tulang ktk 100 amp @ 2 ml

6.2.2.5 Aminoglikosida

gentamisin inj 10 mg/ml (sebagai sulfat), ktk 100 amp @ 2 mlinj 40 mg/ml (sebagai sulfat),

ktk 10 amp @ 2 ml

6.2.2.6 Kuinolon

siprofloksasin tab scored 500 mg (sebagai HCI), Tidak sebagai pilihan utama ktk 10 bls @ 10 tab scored untuk infeksi kuman gram positif


sulfasalazin tab 500 mg, btl 500 tab Pemakaian khusus untuk colitis ulcerativa.



6.3.1 Antilepra








masing kekuatan tidak menun jukkan satu dosis untuk dewasa maupun anak2. Banyaknya tablet sesuai dengan Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Depkes RI 2005








ktk 30 bls




streptomisin serb inj 1500 mg/vial sesuai dengan program Ditjen

(sebagai sulfat), ktk 100 vialP2 - PL, dengan kemasan khusus



metanamin mandelat tab salut enterik 500 mg, (heksamin mandelat) btl 100/1000 tab

nitrofurantoin tab scored 100 mg,

btl 100 tab scored


6.4 ANTIFUNGI


ketokonazol tab 200 mg, btl 100 tab Indikasi dibatasi hanya untuk kandidiasis mukokutan kronisyang tidak responsif terhadapnistatin dan obat-obat lain,infeksi mikosis sitematik(kandidosis, parakoksidioido-mikosis dan lain-lain)


6.5 ANTIPROTOZOA



6.5.2 Antimalaria






artemether inj 80 mg/ml, untuk Plasmodium falciparum ktk 6 amp @ 1 ml yang resisten klorokuin.


kombinasi ktk, 2 bls @ 12 tab (kombipak)

artesunate tab 50 mg amodiakuin tab 200 mg



ktk 100 amp @ 2 ml

primakuin tab 15 mg (sebagai fosfat), btl 1000 tab

6.6 ANTIVIRUS

6.6.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)

lamivudin (3TC) tab 150 mg

stavudin kaps 30 mg, btl 60 kapskaps 40 mg, btl 60 kaps

zidovudin tab 300 mg, btl 60 tabkaps 100 mg, btl 100 kapssir 50 mg/5 ml, btl 10 mllar infus i.v. 200 mg/10 ml

6.6.2 Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)

efavirens kaps 200 mg, btl 60 kapskaps 600 mg, btl 60 kaps

nevirapin tab 200 mg, 6 bls @ 10 tab

6.6.3 Antiherpes

asiklovir tab scored 200 mg Untuk pengobatan dini tab scored 400 mg Herpes Zoster

7. ANTIMIGREN

7.1 PROFILAKSIS


7.2 SERANGAN AKUT


8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF

8.1 ANTIHORMON

tamoksifen tab 20 mg (sebagai sitrat), Kanker payudara.

btl 30 tab

medroksi progesteron tab 250 mg, btl 50 tab Kanker payudara dan endo- asetat inj 200 mg/ml, ktk 1 vial 2,5 ml metrium

testosteron kaps lunak 40 mg (undekanoat), - Hati-hati penyalahgunaan. ktk 5 str @ 4 kaps lunak - Untuk kasus anemia aplastik

8.2 IMUNOSUPRESAN

azatioprin tab 50 mg, btl 100 tab - Pemakaian terbatas (kasus tertentu).- Perlu sarana dan keahlian khusus

siklosporin kaps lunak 25 mg, btl 50 kapsinj 50 mg/ml, ktk 10 amp @ 5 ml

8.3 SITOTOKSIK

asparaginase serb inj 10.000 IU/vial, ktk 1 vial - Leukemia limfositik akut.- Tidak dianjurkan untuk terapi lanjutan

bleomisin serb inj 15 mg/amp - Kanker squamos cell leher, (sebagai HCI), ktk 1 amp kepala, serviks, penis dan

esofagus.- Kanker testis.- Limfoma maglinan.

busulfan tab salut 2 mg, btl 100 tab

dakarbazin serb inj 100 mg/vial, ktk 1 vial - Melanoma malignan metastatik- Penyakit Hodgkin stadium lanjut sebagai terapi alternatif

dataknomisin inj i.v. 0,5 mg/vial, - Khoriokarsinoma ktk 1 vial 0,5 mg - Sarkoma jaringan lunak.

doksorubisin serb inj i.v 10 mg/vial (HCI), - Limfoma ktk 1 vial @ 5 ml - Leukemiaserb inj i.v 50 mg/vial (HCI), - Kanker payudara ktk 1 vial @ 25 ml

etoposid inj 20 mg/ml, ktk 10 amp @ 5 ml - Tumor testis yang refrakterkaps 100 mg, btl 10 kaps - Kanker squamos cell paru

fluorourasil inj i.v. 50 mg/ml, - Kanker saluran cerna ktk 10 amp @ 5 ml - Kanker payudara

- Kanker ovarium

kalsium folinat tab 15 mg, btl 10 tab - Anemia megaloblastik karena (leukovorin, Ca) inj 3 mg/ml, ktk 5 amp @ 1/10 ml defisiensi asam folat.

- Untuk pengobatan

osteosarkoma pada pasien yang telah menda- pat pengobatan metotreksat dosis tinggi (golongan antagonis asam folat)

klormetin serb inj 10 mg/vial (HCI), - Penyakit Hodgkin (stadium III (mustin, mekloretamin) ktk 1 vial dan IV).

- Limforsarkoma- Leukemia mielositik kronik atau limfositik kronik

levamisol tab 50 mg, btl 25 tab - Leukemia.- Khoriokarsinoma.

merkaptopurin tab 50 mg, btl 25 tab - Leukemia- Khoriokarsinoma

metotreksat tab 2,5 mg (sebagai garam Na), - Khoriokarsinoma. btl 100 tab - Kanker serviksserb inj 50 mg/vial (sebagai garam Na), ktk 1 vial serb inj i.v./i.t. 5 mg/vial (sebagai garam Na), ktk 1 vial

prokarbazin kaps 50 mg (sebagai HCI), - Limfoma btl 100 kaps - Kanker paru

siklofosfamid tab salut 50 mg, btl 28 tab - Kanker payudaraserb inj i.v. 200 mg/voal, ktk 1 vial - Limfomaserb inj i.v. 500 mg/voal, ktk 1 vial - Kanker ovariumserb inj i.v. 1000 mg/voal, ktk 1 vial

sisplatin serb inj 10 mg/vial, ktk 10 vial - Leukemiaserb inj 50 mg/vial, ktk 100 vial - Limfoma

- Kanker paru

sitarabin serb inj 10 mg/vial (sulfat), - Leukemia ktk 1 vial - Limfoma

- Kanker paru

vinblastin serb inj 10 mg/vial (sulfat), - Penyakit Hodgkin stadium lanjut

ktk 1 vial - Limfoma histiositik.- Kanker testis stadium lanjut- Sarkoma Kaposi- Mikosis fungoides stadium lanjut

vinkristin serb inj i.v. 1 mg/vial (sulfat), - Limfomaktk 1 vial - Leukemia

- Kanker ovarium- Kanker payudara- Fatal jika diberikan secara

intratekal- Jangan buka pembungkus sampai saat akan diinjeksikan

8.4 TERAPI PALIATIF, OBAT untuk

morfin tab 10 mg (sulfat), btl 30 tabSesuai program parawatan paliatifdirumah sakit

9. ANTIPARKINSON Antiparkinson DOEN kombinasi : tab, btl 100 tab Puskesmas yang terintegrasi karbidopa 25 mg dengan kesehatan jiwa levodopa 250 mg

triheksifenidil tab 2 mg (HCI), btl 250 tab Puskesmas yang terintegrasidengan kesehatan jiwa

10. DARAH, OBAT yang MEMPENGARUHI 10.1 ANTIANEMIasam folat tab 1 mg, btl 1000 tab

tab 5 mg, btl 1000 tab





heparin, Na inj i.v./s.k. 5000 IU/ml,ktk 1 vial 5 ml

protamin sulfat inj 10 mg/ml, ktk 10 vial @ 5 ml - Pemakaian terbatas (kasus tertentu).- Perlu sarana dan keahlian khusus

warfarin tab 5 mg (garam Na/K), btl 100 tab


11.1 PRODUK DARAH

faktor VIII (konsentrat) serb inj 250 IU/vial + pelarut 10 ml, ktk 1 vial serb inj 500 IU/vial + pelarut 10 ml, ktk 1 vial

faktor IX kompleks serb inj 1000 IU/vial + pelarut 25 ml, ktk 1 vial serb inj 500 IU/vial + pelarut 10 ml, ktk 1 vial

fraksi protein plasma lar infus kadar protein 5%, btl 500 ml

(termasuk fibrinogen)lar infus kadar protein 20%, btl 100 ml



hydroxy ethyl starch lar infus 6%, btl 500 mllar infus 10%, btl 500 ml

Pengganti plasma DOEN lar infus, btl 500 ml - Pemakaian terbatas (kasus kombinasi : tertentu). poligelin (ekivalen dengan 0,63 g - Perlu sarana dan keahlian nitrogen 17,5 g khusus natrium klorida 4,25 g kalium klorida 0,19 g kalsium (terikat pada polipep- tida) 0,125 g air steril bebas pirogen sampai 500 ml

12. DIAGNOSTIK

12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI

12.1.1 Angiografi

meglumin amidotrizoat inj 65%, ktk 1 vial 50 ml

12.1.2 Biligrafi

natrium iopodat kaps 500 mg, btl 6 kaps

12.1.3 Bronkografi

propiliodon inj dalam minyak 500-600 mg/ml, ktk 1 amp 20 ml

12.1.4 Histerosalpingografi

meglumin natrium amidotrizoat inj 76%, ktk 1 amp 20 ml 12.1.5 Limfangiografi

etil ester dari oleum papveris inj i.a./i.v. 1 ml teriodisasi mengandung 0,96 ml (oleum iodatum) (setara dengan 0,48 g iodium),

ktk 1 amp 10 ml

Patent blue V inj s.k. 2,5%, ktk 1 amp 2 ml

12.1.6 Mielografi

iofedilat inj mengandung 30,5% iodium, ktk 1 amp 3 ml

ioheksol inj 240 mg I/ml, ktk 1 vial 10 ml - Pemakaian terbatas (kasus inj 300 mg I/ml, ktk 1 vial 10 ml tertentu).inj 350 mg I/ml, ktk 1 vial 20 ml - Perlu sarana dan keahlian

khusus.

iopamidol inj 0,408 g/ml, ktk 10 amp @ 10 mlinj 0,612 g/ml ktk 10 amp @ 20 ml

12.1.7 Saluran Cerna

Bahan kontas media DOEN granul, ktg, dengan lar asam kombinasi : natrium bikarbonat 1,25 g simetikon 0,042 g

barium sulfat serb, ktg 200 gsusp 2,2%, btl 250/450 mlsusp 55%, btl 2 lsusp 65%, btl 500 ml

meglumin natrium lar 59,7%, btl 120 ml - Pemakaian terbatas (kasus amidotrizoat tertentu).


12.1.8 Urografi

iopamidol inj 0,612 g/ml, Sebagai obat alternatif untuk ktk 10 amp @ 20 ml pasien dengan risiko tinggi alergiinj 0,755 g/ml, kontras ktk 10 amp @ 20 ml

meglumin natrium inj i.v. 76%, ktk 1 amp 20 ml - Pemakaian terbatas (kasus amidotrizoat tertentu).

- Perlu sarana dan keahlian Khusus

12.2 TES FUNGSI

12.2.1 Ginjal

natrium aminohipurat inj i.v. 200 mg/ml, ktk 1 amp 10 ml

12.2.2 Hati

natrium bromsulftalein inj i.v. 5%, ktk 1 amp 3 ml

12.2.3 Lain-lain


12.3 TES KULIT

tuberkulin protein inj i.k. 1:10, ktk vial 2 ml Dalam pemakaian harus purified derivative inj i.k. 1:10, ktk vial 25 ml dulu


13.1 ANTISEPTIK


klorheksidin lar 1,5% (glukonat), btl 2,5 llar 4,0% (glukonat), btl 2,5 llar 5,0% (glukonat), btl 2,5 l


13.2 DISINFEKTAN






senyawa klor serb (untuk lar 0,1%), btl 100 g











natrium hipoklorit cairan konsentrat 5%, btl 10 ml








cocoa butter 5 g

gutta percha points ktk 120 batang


pasta iodoform pasta




surgical ginggival pack set

15. DIURETIK

amilorida tab 5 mg (HCI), btl 100 tab - Pemakaian terbatas (kasus tertentu).- Perlu sarana dan keahlian khusus



spironolakton tab 25 mg, ktk 10 str @ 10 tabtab 100 mg, ktk 10 str @ 10 tab

16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSTIK

16.1 HORMON ANTIDIURETIK

desmopresin inj 4 mcg/ml (asetat), ktk 10 amp @ 1 ml

vasopresin inj i.m./s.k. 20 IU/ml pemakaian di RS C/D hanya

ktk 10 amp @ 1 mlkhusus untuk perdarahan lambung

16.2 ANTIDIABETES



metformin tab 500 mg, btl 100 tab

glipizid tab 5 mg, ktk 5 bls @ 20 tab

16.2.2 Antidiabetes, Parenteral

insulin intermediate inj 40 IU/ml, ktk vial 10 mlinj 100 IU/ml, ktk 1 vial 10 ml

insulin regular inj 40 IU/ml, ktk vial 10 mlinj 100 IU/ml, ktk 1 vial 10 ml


16.3.1 Androgen

testosteron inj dalam minyak 200 mg/mlUntuk pria dengan hipogenitalisme

(enantat), pituitaria. ktk 1 vial 1 ml

16.3.2 Estrogen

estrogen terkonjugasi tab 0,625 mg, ktk, str 28 tab

etinilestradiol tab 0,05 mg, btl 100 tab Untuk pengobatan :tab 0,5 mg, btl 100 tab - kanker payudara

- kanker prostat

16.3.3 Progestogen

hidroksi progesteron inj i.m 125 mg.ml, ktk 1 amp 2 ml

noretisteron tab 5 mg, btl 30 tab




16.3.4.2 Kontraseptik, Parenteral

medroksi progesteron inj depot 150 mg asetat

16.3.4.3 Kontraseptik, Implan

etonogestrel implan 1 rod (3 tahun)

levonorgestrel implan 2 rods (3-4 tahun)implan 6 rods (5 tahun)

16.3.5 Indikator Ovulasi

klomifen tab 50 mg (sitrat), btl 10 tab - Pemakaian terbatas (kasus tertentu).- Perlu sarana dan keahlian khusus




natrium tiroksin tab 0,1 mg, btl 50 tab


16.5 KORTIKOSTEROID



metil prednisolon tab 4 mg, btl 100 tab



17.1 ANTIANGINA

atenolol tab 50 mg, ktk 10 str @ 10 tab

diltiazem HCI tab 30 mg, ktk 10 str @ 10 tab


nitrogliserin tab sublingual 0,5 mg, btl 100/1000 tab

propranolol tab 10 mg (HCI), btl 100 tabtab 40 mg (HCI), btl 100 tab

17.2 ANTIARITMA

disopiramida kaps 100 mg (fosfat), btl 100 kaps

epineftrin (adrenalin) inj 0,1% (sebagai bitartrat), ktk 100 amp @ 1 ml

isoprenalin inj 1 mg/ml (HCI), ktk 1 amp 2 ml

kuinidin tab 200 mg (sulfat), btl 100/1000 tab

lidokain inj i.v 2% (HCI) ktk 100 amp @ 2 ml


prokainamida inj 100 mg/ml (HCI), ktk 1 vial 10 ml

propranolol tab 10 mg (HCI), btl 100 tabinj i.v. 1 mg/ml (HCI), ktk 10 amp @ 1 ml

verapamil tab 40 mg (HCI), btl 30 tab Untuk aritmia supraventrikulerinj 2,5 mg/ml (HCI), ktk 10 amp @ 2 ml

17.3 ANTIHIPERTENSI

atenolol tab 50 mg, btl 50 tab



klonidin inj i.m. 0,15 mg/ml (HCI), ktk 1 amp 1 ml


metildopa tab salut 250 mg, Setiap 4 jam btl 100/1000 tab

nifedipin tab 10 mg, btl 100 tab


17.4 ANTITROMBOTIK


17.5 TROMBOLITIK

streptokinase inj 750.000 IU/vial - Pemakaian terbatas (kasusinj 1,5 juta IU/Vial tertentu).



digoksin tab 0,0625 mg, btl 100 tabtab 0,25 mg, btl 100/100 tab

inj 0,25 mg/ml, ktk 1 amp 2 ml







dopamin inj 40 mg/ml (HCI) ktk 5 amp @ 5 ml


17.7.2 Syok karena anestesi

efedrin inj 50 mg/ml (HCI) Long acting vasopressor. ktk 100 amp @ 1 ml

17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA

simvastatin tab scored 10 mg, ktk 30 tab


18.1 ANTIAKNE

asam retinoat krim 0,05%, tube 20 g

benzoil peroksida jeli 2,5%, tube 5 gjeli 5%, tube 5 g


18.2 ANTIBAKTERI


framisetin kasa steril 1% (sulfat), ktk 10 lembar



perak sulfadiazin krim 1%, pot 500 gHanya untuk luka bakar yang luas

18.3 ANTIFUNGI



mikonazol serb 2% (nitrat), ktg 20 gkrim 2% (nitrat), tube 10 g








18.6 KAUSTIK




asam salisilat salep 2%, pot 30 g

salep 5%, pot 30 gsalep 10%, pot 30 g



urea kim 10%, tube 40 g

18.8 LAIN-LAIN





19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL

Dialisa peritoneal DOEN lar infus, 24 btl @ 1000 ml

Hemodialisa DOEN lar, btl 1 galon


20.1 ORAL


Garam oralit I serb, 100 ktg, Untuk menghindari muntah kombinasi : tiap ktg untuk 200 ml air diminum sedikit demi sedikit natrium klorida 0,52 g 2-3 teguk dan ulangi tiap 2-3

kalium klorida 0,30 g menit sampai diare/muntah trinatrium sitrat berhenti dihidrat 0,58 g glukosa anhidrat 2,70 g

kalium klorida tab siap larut 300 mg, - Sebelum digunakan tablet tube kedap 10 tab dilarutkan dalam air.

- Disimpan dalam wadah kedap udara


20.2 PARENTERAL

Cairan intralipid lar infus 10%, btl 100/500 ml - Pemakaian terbatas (kasuslar infus 20%, btl 100/500 ml tertentu).


darrow glukosa ana (DG ana) lar infus, btl 500 ml

darrow glukosa half strength lar infus, btl


kalium klorida inj i.v. 1 mek/ml, ktk 1 amp 10 ml

kalsium glukonat inj i.v. 10%, ktk 24 amp @ 10 ml

Larutan nutrisi DOEN I lar infus, btl 500 ml kombinasi : asam amino 50 g/I d.sorbitol 100 g/l asam askorbat (vitamin C) 0,4 g/l inositol 0,5 g/l nikotinamida (niasinamida) 0,06 g/l piridoksin HCI (vitamin B6) 0,04 g/l riboflavin natrium fosfat 2,5 mg/l rutosid (rutin) 0,4 g/l mineral

Larutan nutrisi DOEN II kombinasi : natrium karbonat 3,71 g/l magnesium sulfat

7 H2O 0,74 g/I silitol 50 g/l I. arginin 9 g/l

I. orniten 7,25 g/l I. aspartat 10 g/l I. asam malat 7 g/l l. asam glutamat 2 g/l dl. Asam alfa lipoat 0,08 g/l piridoksin HCI (vitamin B6) 0,12 g/l nikotinamida (niasinamida) 0,08 g/l

Larutan nutrisi DOEN III kombinasi :

kalium H2P04 1,36 g/l

natrium sulfat 10 H2O 0,64 g/l

natrium asetat 3 H2O 1,36 g/l natrium karbonat 0,85 g/l sorbitol 50 g/l kolin klorida 2 g/l metionin 2 g/l arginin HCI 2 g/l glisin 1 g/l l. asam malat 2,15 g/l n. asetil dl. Homosistein tiolakton 0,05 g/l asam lipoat 0,01 g/l asam oralat 0,01 g/l tiamin HCI (vitamin B1) 0,01 g/l natrium riboflavin

5 H3P04 ester 0,02 g/l nikotinamida (niasinamida) 0,02 g/l piridoksin HCI (vitamin B6) 0,03 g/l

Larutan nutrisi DOEN IV lar infus, btl 500 ml kombinasi : glukosa 5% natrium klorida 0,45%

Larutan nutrisi DOEN V lar infus, btl 500 ml kombinasi : glukosa 5% natrium klorida 0,45%

Larutan nutrisi DOEN V lar infus, btl 500 ml Untuk pra operatif pada anak kombinasi : glukosa 5% natrium klorida 0,225%

natrium bikarbonat inj i.v. 8,4%, btl 25 mlperluu dilakukan pemeriksaan gasdarah




20.3 LAIN-LAIN



21.1 SISTEMIK




21.2 TOPIKAL

21.2.1 Anestetik lokal

bupivakain inj 0,5% (HCI), ktk 5 amp @ 20 ml

tetrakain tts mata 0,5% (HCI), btl 5 ml

21.2.2 Antimikroba

amfoterisin salep mata 3%, tube 3,5 g


gentamisin salep mata 0,3%, tube 3,5 gtts mata 0,3%, btl 5 ml

idoksuridin tts mata 0,1%, btl 5 ml oksitetrasiklin salep mata 1% (HCI), tube 3,5 g


21.2.3 Antiinflamasi

hidrokortison asetat tts mata 1%, btl 5 ml

prednisolon tts mata 0,5%, btl 5 ml salep mata 1%, tube 3,5 g



homatropin tts mata 2% (sebagai HBr), btl 15 ml

tropikamida tts mata 1%, btl 5 ml



timolol tts mata 0,25% (maleat), btl 5 mltts mata 0,5% (maleat), btl 5 ml

21.2.6 Lain-lain

dinatrium edetat tts mata 0,35%, btl 5 ml

metilselulosa lar 2%, btl 5 ml

natrium kromoglikat tts mata 2%, btl 15 ml


22.1 OKSITOSIK

metilergometrin tab salut 0,125 mg (meleat), btl 100 tabinj 0,200 mg/ml ktk 100 amp @ 1 ml




23. PSIKOFARMAKA


alprazolam tab 0,25 mg, ktk 10 str @ 10 tabtab 0,5 mg, ktk 10 str @ 10 tab

diazepam tab 2 mg, btl 1000 tab tab 5 mg, btl 1000 tab

inj i.m. 5 mg/ml, ktk 100 amp @ 2 ml



litium karbonat tab 250 mg, ktk 10 str @ 10 tab Penggunaan di rumah sakitdengan monitoring khusus



23.4 ANTIPSIKOSIS

flufenazin tab 2,5 mg (HCI), btl 100 tabinj i.m.25 mg/ml (dekanoat), ktk 10 vial @ 1 ml

haloperidol tab 0,5 mg, btl 100/1000 tab - sebagai altenartif klorpromazin.tab 1,5 mg, btl 100/1000 tab - Puskesmas yang terintegrasi tab 2 mg, ktk 100 tab dengan kesehatan jiwa.tab 5 mg, btl 100/1000 tab - Long actingtts 2 mg/ml, btl 15 mlinj i.m. 2 mg/ml (sebagai dekanoat), ktk 5 amp @ 1 mlinj i.m 5 mg/ml (sebagai dekanoat), ktk 5 amp @ 1 mlinj 50 mg/ml (sebagai dekanoat) ktk 5 amp @ 1 ml



risperidon tab 1 mg, ktk 5 str @ 10 tabtab 2 mg, ktk 5 str @ 10 tab


24. RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTERASE

24.1 PENGHAMBAT NEUROMUSKULER

pankuronium inj i.v. 2 mg/ml (bromida), - Pemakaian terbatas (kasus ktk 10 amp @ 2 ml tertentu).

- Perlu sarana dan keahlian khusus.

suksametonium serb inj i.v./i.m 100 mg/vial - Pemakaian terbatas (kasus (klorida), ktk 10 vial tertentu).serb inj i.v./i.m 500 mg/vial - Perlu sarana dan keahlian (klorida), ktk 10 vial khusus.

vekuronium serb inj 10 mg/vial (bromida) - Pemakaian terbatas (kasus ktk 20 vial tertentu).

- Perlu sarana dan keahlian khusus.- Untuk efek sedang (intermediate)

24.2 MIASTENIA GRAVIS, OBAT untuk

edrofonium inj i.v.10 mg/ml (klorida), ktk 10 vial @ 10 ml

neostigmin tab 15 mg (bromida), btl 10 tabinj 0,5 mg/ml (metilsulfat), ktk 50 amp @ 1 ml

piridostigmin tab 60 mg (bromida), ktk 10 str/bls @ 10 tabtab 10 mg (bromida), ktk 10 str/bls @ 10 tabinj 1 mg/ml (bromida), amp 1 ml




Antasida DOEN II susp, btl 60 ml kombinasi : aluminium hidroksida 200 mg/5 ml magnesium hidroksida 200 mg/5 ml

ranitidin tab 150 mg, ktk 3 str @ 10 tab

25.2 ANTIEMETIK



metoklopramid tab 10 mg (sebagai HCI), btl 100 tabinj 5 mg/ml (sebagai HCI), ktk 10 amp @ 2 ml

25.3 ANTIHEMOROID


25.3 ANTISPASMODIK






25.6 KATARTIK

bisakodil sup 5 mg, ktk 6 supsup 10 mg, ktk 6 sup


25.7 STERILISASI USUS, OBAT untuk

neomisin tab 500 mg, btl 100 kaps

25.8 ANTIINFLAMASI, OBAT untuk

sulfasalazin tab 500 mg, ktk 10 str @ 10 tab Untuk colitis ulcerativa


26.1 ANTIASMA


budesonid aerosol 100 mcg/puff, kanister 15 mlaerosol 200 mcg/puff, kanister 15 ml


efedrin tab 25 mg (HCI), btl 1000 tabinj i.v. 5 mg/ml (sebagai natrium fosfat), ktk 100 amp @ 1 ml



salbutamol tab 2 mg (sebagai sulfat), inhalasi untuk serangan btl 100/1000 tab intermitten dan untuk serangantab 4 mg (sebagai sulfat), akut pertama btl 100/1000 tablar ih 0,5%, 10 mlih/aerosol 100 mcg/dosis (sebagai sulfat), tabung 200/400 dosisinj 50 mcg/ml (sebagai sulfat) ktk 100 amp @ 1 ml

lar respirator untuk nebulizer 2,5 mg/2,5 ml NaCI, ktk 4x5 nebules

26.2 ANTITUSIF

dekstrometorfan tab 15 mg (HBr), btl 1000 tabsir 10 mg/5 ml (HBr), btl 60 ml



26.3 EKSPEKTORANgliseril guaiakolat sir 25 mg/5ml, btl 60 ml

tab 100 mg, btl 1000 tab



27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULINserum anti bisa ular inj i.m./i.v., ktk 10 vial @ 5 ml - Khusus daerah tertentu A.B.U.I (khusus ular dari luar - Disimpan pada suhu 2-8°C Papua) A.B.U.II (Khusus ular dari Papua)


serum antitetanus (A.T.S) Untuk pencegahan :inj i.m. 1500 IU/amp. ktk 10 amp @ 1 mlUntuk pengobatan :inj i.m./i.v. 10.000 IU/amp, ktk 10 amp @ 2 mlinj i.m./i.v. 20.000 IU/amp, ktk 10 amp @ 4 ml



serum imun globulin inj i.m., ktk 10 vial @ 10 ml

27.2 VAKSIN





Vaksin hepatitis B inj 20 mcg/ml, ktk 1 vial - Pengadaan melalui Ditjen rekombinan 0,5/1/2,5/5/10 ml P2 - PL










vaksin meningokokus Polisakarida A + C serb inj, ktk 10 vial @ 10 dosis +

10 amp pelarut @ 5 ml




Obat telinga DOEN tts telinga, btl 5 ml kombinasi : neomisin sulfat 500 mg polimiksin B sulfat 1 juta IU/100 ml

28.2 LAIN-LAINasam triklorasetat kristal. Ktg

hidrogen peroksida cairan konsentrat, btl 1000 ml - Disimpan dalam botol dengan sumbat kaca, kedap udara, terlindung dari cahaya

- Untuk diencerkan sampai 3%


lidokain cairan semprot 4% (HCI), btl 50 ml

oksimetazolin tts hidung 0,025% (HCI), btl 15 mltts hidung 0,050% (HCI), btl 10 ml


spons getalin lembar 5x7x1 cm



ergokalsiferol (vitamin D) kaps 50.000 IU, btl 100 kapssusp 10.000 IU/ml, btl 60 ml

iodum kaps lunak 200 mg btl 1500 kaps lunak inj 480 mg l/ml, ktk 1 amp 10 ml




retinol (vitamin A) tab 50.000 IU, btl 1000 tabinj 100.000 IU/amp, ktk 100 amp @ 1 mlkaps lunak 200.000 IU (sebagai palmitat), btl 50 kaps lunakinj dalam minyak 100.000 IU/amp (sebagai palmitat), ktk 100 amp @ 2 ml



BAGIAN KETIGA


PUSKESMAS









metampiron tab 500 mg, btl 1000 tab Pemakaian supaya dibatasiinj i.m 250 mg/ml untuk mengurangi efek samping ktk 25 vial @ 10 ml agranulositosis ktk 100 amp @ 2 ml


1.3 ANTIPIRAI

alopurinol tab 100 mg, btl 100/1000 tab


2. ANESTETIK

2.1 ANESTETIK LOKAL




ketamin inj i.v.10 mg/ml (sebagai HCI), Pemakaian hanya di Puskesmas ktk 10 vial @ 20 ml perawataninj i.v. 50 mg/ml (sebagai HCI), ktk 10 vial @ 20 ml


tiopental serb inj i.v 500 mg/amp Pemakaian hanya di Puskesmas (garam Na) (untuk dilarutkan dalam perawatan 20 ml air injeksi), ktk 25 amp






difenhiramin inj i.m. 10 mg/ml (HCI), ktk 100 amp @ 1 ml

epineftrin (adrenalin) inj s.k./i.m. 0,1% - Terpilih untuk anafilaksis. (sebagai HCI/bitartrat), - Dosis 0,3 mg-0,5 mg, bisa ktk 100 amp @ 1 ml di ulang



4.1 KHUSUS

atropin inj i.m./i.v./s.k 1 mg/ml (sulfat), - Dalam label perlu dicantumkan ktk 10 amp @ 2 ml peringatan "hanya sebagai

antidot" (dosis besar).- Pemakaian hanya di Puskesmas Perawatan





4.2 UMUM






fenobarbital tab 30 mg, btl 1000 tabtab 100 mg, btl 1000 tabinj i.m./i.v. 50 mg/ml (sebagai garam Na), ktk 100 amp @ 2 ml

6. ANTIINFEKSI

6.1 ANTELMINTIK




6.1.2 Antifilaria


6.2 ANTIBAKTERI

6.2.1 Beta laktam








6.2.2.1 Tetrasiklintetrasiklin kaps 250 mg (HCI),

btl 1000 kapskaps 500 mg (HCI), ktk 10 str @ 10 kaps




kotrimoksazol DOEN I tab. Ktk 10 str @ 10 tab (dewasa) kombinasi : sulfametoksazol 400 mg

trimetoprim 80 mg




6.2.2.4 Makrolid





6.3.1 Antilepra








masing kekuatan tidak menun jukkan satu dosis untuk dewasa maupun anak2. Banyaknya tablet sesuai dengan Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis,

Depkes RI 2005








ktk 30 bls




streptomisin serb inj 1500 mg/vial sesuai dengan program Ditjen

(sebagai sulfat), ktk 100 vialP2 - PL, dengan kemasan khusus



nitrofurantoin tab scored 100 mg, btl 100 tab scored


6.4 ANTIFUNGI



6.5 ANTIPROTOZOA



6.5.2 Antimalaria









ktk 100 amp @ 2 ml

primakuin tab 15 mg (sebagai fosfat),

btl 1000 tab

7. ANTIMIGREN

7.1 PROFILAKSIS


7.2 SERANGAN AKUT


9. ANTIPARKINSON

Antiparkinson DOEN kombinasi : tab, btl 100 tab Puskesmas yang terintegrasi karbidopa 25 mg dengan kesehatan jiwa levodopa 250 mg

triheksifenidil tab 2 mg (HCI), btl 250 tab Puskesmas yang terintegrasidengan kesehatan jiwa


10.1 ANTIANEMI

asam folat tab 1 mg, btl 1000 tabtab 5 mg, btl 1000 tab








12. DIAGNOSTIK

12.1 TES FUNGSI

12.2.3 Lain-lain


12.3 TES KULIT

tuberkulin protein inj i.k. 1:10, ktk vial 2 ml Dalam pemakaian harus purified derivative inj i.k. 1:10, ktk vial 25 ml dulu

13 DISINFEKTAN dan ANTISEPTIK

13.1 ANTISEPTIK



13.2 DISINFEKTAN























cocoa butter 5 g





15. DIURETIK



16.2 ANTIDIABETES











16.5 KORTIKOSTEROID





17.1 ANTIANGINA


propranolol tab 10 mg (HCI), btl 100 tabtab 40 mg (HCI), btl 100 tab

17.2 ANTIARITMA

propranodol tab 10 mg (HCI), btl 100 tabinj i.v. 1 mg/ml (HCI), ktk 10 amp @ 1 ml

17.3 ANTIHIPERTENSI




17.4 ANTITROMBOTIK



digoksin tab 0,0625 mg, btl 100 tabtab 0,25 mg, btl 100/100 tabinj 0,25 mg/ml, ktk 1 amp 2 ml









18.1 ANTIAKNE


18.2 ANTIBAKTERI


framisetin kasa steril 1% (sulfat),

ktk 10 lembar



18.3 ANTIFUNGI










18.6 KAUSTIK




asam salisilat salep 2%, pot 30 gsalep 5%, pot 30 gsalep 10%, pot 30 g



18.8 LAIN-LAIN






20.1 ORAL




20.2 PARENTERAL





20.3 LAIN-LAIN



21.1 SISTEMIK



21.2 TOPIKAL

21.2.1 Anestetik lokaltetrakain tts mata 0,5% (HCI), btl 5 ml

21.2.2 Antimikroba


oksitetrasiklin salep mata 1% (HCI), tube 3,5 g







22.1 OKSITOSIK

metilergometrin tab salut 0,125 mg (meleat), btl 100 tab

inj 0,200 mg/ml ktk 100 amp @ 1 ml




23. PSIKOFARMAKA


diazepam tab 2 mg, btl 1000 tab tab 5 mg, btl 1000 tabinj i.m. 5 mg/ml, ktk 100 amp @ 2 ml





23.4 ANTIPSIKOSIS

haloperidol tab 0,5 mg, btl 100/1000 tab - sebagai altenartif klorpromazin.tab 1,5 mg, btl 100/1000 tab - Puskesmas yang terintegrasi tab 2 mg, ktk 100 tab dengan kesehatan jiwa.tab 5 mg, btl 100/1000 tab - Long actingtts 2 mg/ml, btl 15 mlinj i.m. 2 mg/ml (sebagai dekanoat), ktk 5 amp @ 1 mlinj i.m 5 mg/ml (sebagai dekanoat), ktk 5 amp @ 1 mlinj 50 mg/ml (sebagai dekanoat) ktk 5 amp @ 1 ml







25.2 ANTIEMETIK



25.3 ANTIHEMOROID


25.4 ANTISPASMODIK






25.6 KATARTIK



26.1 ANTIASMA





26.2 ANTITUSIFdekstrometorfan tab 15 mg (HBr), btl 1000 tab

sir 10 mg/5 ml (HBr), btl 60 ml



26.3 EKSPEKTORAN

gliseril guaiakolat sir 25 mg/5ml, btl 60 mltab 100 mg, btl 1000 tab



27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN

serum anti bisa ular inj i.m./i.v., ktk 10 vial @ 5 ml - Khusus daerah tertentu A.B.U.I (khusus ular dari luar - Disimpan pada suhu 2-8°C Papua)

A.B.U.II (Khusus ular dari Papua)


serum antitetanus (A.T.S) Untuk pencegahan :inj i.m. 1500 IU/amp. ktk 10 amp @ 1 mlUntuk pengobatan :inj i.m./i.v. 10.000 IU/amp, ktk 10 amp @ 2 mlinj i.m./i.v. 20.000 IU/amp, ktk 10 amp @ 4 ml



27.2 VAKSIN

















28.2 LAIN-LAIN

hidrogen peroksida cairan konsentrat, btl 1000 ml - Disimpan dalam botol dengan sumbat kaca, kedap udara, terlindung dari cahaya- Untuk diencerkan sampai 3%








BAGIAN KEEMPAT


POS OBAT DESA








4.1 KHUSUS


4.2 UMUM


6. ANTIINFEKSI

6.1 ANTELMINTIK



6.5 ANTIPROTOZOA

6.5.2 Antimalaria




ktk 100 amp @ 2 ml


10.1 ANTIANEMI



13.1 ANTISEPTIK


13.2 DISINFEKTAN















18.3 ANTIFUNGI





18.8 LAIN-LAIN




20.1 ORAL




21.1 SISTEMIK





Garam oralit II serb, 100 ktg Diminum sedikit demi sedikit kombinasi : tiap ktg untuk 200 ml air 2-3 teguk untuk natrium klorida 0,52 g menghindar muntah

kalium klorida 0,30 g trinatrium sitrat dihidrat 0,58 g glukosa anhidrat 2,70 g


26.2 ANTITUSIF


26.3 EKSPEKTORAN



28.2 LAIN-LAIN








BAGIAN PERTAMA

INDEKS KELAS TERAPI

NO KELAS TERAPI

1.

1.1

1.2

1.3

2

2.1

2.2

2.3

3

4

4.1

4.2

5

6

6.1

6.1.1

6.1.2

6.1.3

6.2

6.2.1

6.2.2

6.2.2.1

6.2.2.2

6.2.2.3

6.2.2.4

6.2.2.5

6.2.2.6

6.2.2.7

ANALGESIK, ATIPIRETIK, ANTIINFLAMASINONSTEROID, ANTIPIRAI

ANALGESIK NARKOTIK

ANALGESIK NON-NARKOTIK

ANTIPIRAI

ANESTETIK

ANESTETIK LOKAL

ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN

PROSEDUR PERI OPERATIF, OBAT untuk

ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS

ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN

KHUSUS

UMUM

ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI

ANTIINFEKSI

ANTELMINTIK

Antelmintik Intestinal

Antifilaria

Antisistosoma

ANTIBAKTERI

Beta laktam

Antibakteri Lain

Tetrasiklin

Kloramfenikol

Sulfa-Trimetoprim

Makrolid

Aminoglikosida

Kuinolon

Penggunaan Khusus

6.3

6.3.1

6.3.2

6.3.3

6.4

6.5

6.5.1

6.5.2

6.5.2.1

6.5.2.2

6.6

6.6.1

6.6.2

6.6.3

7

7.1

7.2

8

8.1

8.2

8.3

8.4

9

10

10.1

10.2

11

11.1

11.2

ANTIINFEKSI KHUSUS

Antilepra

Antituberkulosis

Antiseptik Saluran Kemih

ANTIFUNGI

ANTIPROTOZOA

Antiamuba dan Antigiardiasis

Antimalaria

Untuk Pencegahan

Untuk Pengobatan

ANTIVIRUS

Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)

Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRT)

Antiherpes

ANTIMIGREN

PROFILASIS

SERANGAN AKUT

ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF

ANTIHORMON

IMUNOSUPRESAN

SITOTOKSIK

TERAPI PALIATIF, OBAT untuk

ANTIPARKINSON

DARAH, OBAT yang MEMPENGARUHI

ANTIANEMI

KOAGULASI, OBAT yang MEMPENGARUHI

PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA

PRODUK DARAH

PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER

12

12.1

12.1.1

12.1.2

12.1.3

12.1.4

12.1.5

12.1.6

12.1.7

12.1.8

12.2

12.2.1

12.2.2

12.2.3

12.3

12

13.1

13.2

14

14.1

14.2

15

16

16.1

16.2

16.2.1

16.2.2

16.3

16.3.1

DIAGNOSTIK

BAHAN KONTRAS RADIOLOGI

Angiografi

Biligrafi

Bronkografi

Histerosalpingografi

Limfangiografi

Mielografi

Saluran Cerna

Urografi

Tes FUNGSI

Ginjal

Hati

Lain-lain

TES KULIT

DISINFEKTAN dan ANTISEPTIK

ANTISEPTIK

DISINFEKTAN

GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk

GIGI dan MULUT, OBAT untuk

GIGI dan MULUT, BAHAN untuk

DIURETIK

HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK

HORMON ANTIDIURETIK

ANTIDIABETES

Antidiabetes, Oral

Antidiabetes, Parenteral

HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS

Androgen

16.3.2

16.3.3

16.3.4

16.3.4.1

16.3.4.2

16.3.4.3

16.3.5

16.4

16.5

17

17.1

17.2

17.3

17.4

17.5

17.6

17.7

17.7.1

17.7.3

17.8

18

18.1

18.2

18.3

18.4

18.5

18.6

18.7

18.8

19

Estrogen

Progestogen

Kontraseptik

Kontraseptik, Oral

Kontraseptik, Parenteral

Kontraseptik, Implan

Induktor Ovulasi

HORMON TIROID dan ANTITIROID

KORTIKOSTEROID

KARDIOVASKULER, OBAT

ANTIANGINA

ANTIARITMIA

ANTIHIPERTENSI

ANTITROMBOTIK

TROMBOLITIK

GAGAL JANTUNG, OBAT

SYOK, OBAT untuk

Syok Kardiogenik

Syok karena anestesi

ANTIHIPERLIPIDEMIA

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk

ANTIAKNE

ANTIBAKTERI

ANTIFUNGI

ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK

ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS

KAUSTIK

KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK

LAIN – LAIN

LARUTAN DIALISIS PERITONEAL

20

20.1

20.2

20.3

21

21.1

21.2

21.2.1

21.2.2

21.2.3

21.2.4

21.2.5

21.2.6

22

22.1

22.2

23

23.1

23.2

23.3

23.4

24

24.1

24.2

25

25.1

25.2

25.3

25.4

LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN

ORAL

PARENTERAL

LAIN – LAIN

MATA, OBAT untuk

SISTEMIK

TOPIKAL

Anestetik lokal

Antimikroba

Antiinflamasi

Midriatik

Miotik dan Antiglaukoma

Lain – lain

OKSITOSIK dan RELAKSAN UTERUS

OKSITOSIK

RELAKSAN UTERUS

PSIKOFARMAKA

ANTIANSIETAS dan ANTIINSOMNIA

ANTIDEPRESI dan ANTIMANIA

ANTIOBSESI KOMPULSI

ANTIPSIKOSIS

RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTERASE

PENGHAMBAT NEUROMUSKULER

MIASTENIA GRAVIS, OBAT untuk

SALURAN CERNA, OBAT, untuk

ANTASIDA dan ANTIULKUS

ANTIEMETIK

ANTIHEMOROID

ANTISPASMODIK

25.5

25.6

25.7

25.8

26

26.1

26.2

26.3

27

27.1

27.2

28

28.1

28.2

29

DIARE, OBAT untuk

KATARTIK

STERILISASI USUS, OBAT untuk

ANTIINFLAMASI, OBAT untuk

SALURAN NAPAS, OBAT untuk

ANTIASMA

ANTITUSIF

EKSPEKTORAN

SISTEM IMUN, OBAT yang MEMPENGARUHI

SERUM dan IMUNOGLOBULIN

VAKSIN

TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKKAN, OBAT untuk

ANTIBAKTERI TOPIKAL

LAIN – LAIN

VITAMIN dan MINERAL

BAGIAN KEDUA

INDEKS NAMA OBAT MENURUT ABJAD

NAMA OBAT KELAS TERAPINOMOR KELAS TERPI

AABU I

SISTEM IMUN, OBAT yang MEMPENGARUHI ; SERUM dan IMUNOGLOBULIN

27.1

ABU II

A.D.S

A.T.S

Adrenalin

Air steril bebas pirogen (°)

Air untuk ijeksi

Albendazol

Alopurinol

Alprazolam

Aluminium hidroksida (°)

Amalgama perak

Amfoterisin

SISTEM IMUN, OBAT yang MEMPENGARUHI;SERUM dan IMUNOGLOBULIN



ANTIALERGI dan OBAT untukANAFILAKSIS

KARDIOVASKULER, OBAT;ANTIARITMIA

KARDIOVASKULER, OBAT;SYOK, OBAT untuk;Syok Kardiogenik

SALURAN NAPAS, OBATUntuk;ANTIASMA

PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA;PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER

LARUTAN ELEKTROLIT,NUTRISI dan LAIN-LAIN;LAIN – LAIN

ANTIINFEKSI;ANTELMINTIKAntelmintik Intestinal

ANALGESIK, ANTIPIRETIK,ANTIINFLAMASINONSTEROID, ANTIPIRAI;ANTIPIRAI

PSIKOFARMAKA;ANTIANSIETAS danANTIINSOMNIA

SALURAN CERNA, OBATUntuk;ANTASIDA dan ANTIULKUS

GIGI DAN MULUT, OBAT dan BAHAN untuk;GIGI dan MULUT, BAHANUntuk

MATA, OBAT untuk;TOPIKAL;

27.1

27.1

27.1

3

17.2

17.7.1

26.1

11.2

20.3

6.1.1

1.3

23.1

25.1

14.2

21.2.2

Amilorida

Aminofillin

Amitriptilin

Amodiakuin tab (°)

Amoksisillin trihidrat

Ampisillin

Anestetik lokal gigi DOEN

Antasida DOEN I

Antasida DOEN II

Antibakteri DOEN

Antifungi DOEN

Antihemoroid DOEN

Antimalaria DOEN

Antiparkinson DOEN

Apomorfin

Arginin HCI (°)

Antimikroba

DIURETIK


PSIKOFARMAKA;ANTIDEPRESI dan ANTIMANIA

ANTIPROTOZOA,ANTIMALARIA untukPengobatan

ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Beta laktam


GIGI DAN MULUT, OBAT dan BAHAN untuk;GIGI dan MULUT, BAHANUntuk

SALURAN CERNA, OBAT, untuk;ANTASIDA dan ANTIULKUS

SALURAN CERNA, OBAT, untuk;ANTASIDA dan ANTIULKUS

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk; ANTIBAKTERI

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk; ANTIFUNGI

SALURAN CERNA, OBAT, Untuk;ANTIHEMOROID

ANTIINFEKSI;ANTIPROTOZOAAntimalaria;Untuk Pengobatan

ANTIPARKINSON

ANTIDOT dan OBAT LAINUntuk KERACUNAN;UMUM

LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN;PARENTERAL

ANTIPROTOZOA,ANTIMALARIA untuk Pengobatan

15

26.1

23.2

6.5.2.2

6.2.1

6.2.1

14.1

25.1

2.1

18.2

18.3

25.3

6.5.2.2

9

4.2

20.2

Artemether

Artesunate tab (°)

Asam amino (°)

Asam asetilsalisilat

Asam askorbat

Asam askorbat (°)

Asam benzoat (°)

Asam folat

Asam lipoat (°)

Asam oralat (°)

Asam retinoat

Asam salisilat

Asam salisilat (°)

Asam triklorasetat

ANTIPROTOZOA,ANTIMALARIA untuk pengobatan

LARUTAN ELEKTROLIT,NUTRISI dan LAIN-LAIN;PARENTERAL

ANALGESIK, ANTIPIRETIK,ANTIINFLAMASINONSTEROID, ANTIPIRAI;ANALGESIK NON-NARKOTIK

KARDIOVASKULER, OBAT;ANTITROMBOTIK

VITAMIN dan MINERAL


KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;ANTIFUNGI

DARAH, OBAT yang MEMPENGARUHI;ANTIANEMI



KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;ANTIAKNE

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK KULIT, OBAT TOPIKAL untuk ANTIFUNGI

KULIT, OBATTOPIKAL untuk;ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS

TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKKAN, OBAT untuk; LAIN-LAIN

MATA, OBAT untuk;SISTEMATIK

ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI, NONSTEROID, ANTIPIRAI; ANALGESIK NON NARKOTIK

KARDIOVASKULER, OBAT;

6.5.2.2

6.5.2.2

20.2

1.2

17.4

29.

20.2

18.3

10.1

20.2

20.2

18.1

18.7

18.3

18.5

28.2

Asetazolamida

Asetosel

Asiklovir

Asparaginase

Atenolol

Atropin

Azatioprin

B

Bahan kontras media DOEN

Bahan tumpatan sementara

ANTITROMBOTIK

ANTIINFEKSI; ANTIVIRUS;Antiherper

ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIF;SITOTOKSIK

KARDIOVASKULER, OBAT;ANTIANGINA

KARDIOVASKULER, OBAT;ANTIHIPERTENSI

ANESTETIK;PROSEDUR PERI OPERATIF,OBAT untuk

ANTIDOT dan OBAT LAINUntuk KERACUNAN:KHUSUS

MATA, OBAT untuk :TOPIKAL;Midriatik

SALURAN CERNA, OBATUntuk;ANTISPASMODIK

ANTINEOPLASTIK,IMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIF;IMUNOSUPRESAN

DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRASRADIOLOGI;Saluran Cerna

GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk;GIGI dan MULUT, BAHAN Untuk


KULIT, OBAT TOPIKAL untuk ANTIBAKTERI

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;LAIN-LAIN

21.1

1.2

17.4

6.6.3

8.3

17.1

17.3

2.3

4.1

21.2.4

25.4

8.2

12.1.7

14.2

Barium sulfat

Basitrasin (°)

Bedak salisil

Belerang endap (°)

Benzatin benzilpenisillin

Benzilpenisillin

Benzilpenisillin kristal

Benzoil peroksida

Besi (II) sulfat 7 H2O

Betametason

Biru metilen

Bisakodil

Bismut subgalat (°)

Bleomisin

budesonid

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;ANTISKABIES danANTIPEDIKULOSIS


MATA, OBAT untuk;TOPIKAL;Antimikroba




KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK

ANTIDOT dan OBAT LAINUntuk KERACUNAN;KHUSUS

SALURAN CERNA, OBATUntuk KATARTIK

SALURAN CERNA, OBATUntukANTIHEMOROID

ANTINEOPLASTIK,IMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIF;SITOTOKSIK


ANESTETIK;ANESTETIK LOKAL

MATA, OBAT untuk;TOPIKAL;Anestetik lokal


12.1.7

18.2

18.8

18.5

6.2.1

21.2.2

6.2.1

18.1

10.1

18.4

4.1

25.6

25.3

8.3

26.1

bupivakain

Busulfan

C

CHKM

Cairan intralipid

Coal tar

D

DG ana

d.sorbitol (°)

dakarbazin

daktinomisin

dapson

darrow glukosa ana

darrow glukosa half strength

GIGI dan MULUT, OBAT danBAHAN untuk;GIGI dan MULUT, OBAT untuk


KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;KERATOPLASTIK





ANTIINFEKSI;ANTIINFEKSI KHUSUS;Antilepra





HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;KORTIKOSTEROID


2.1

21.2.1

8.3

14.1

20.2

18.7

20.2

20.2

8.3

8.3

6.3.1

20.2

20.2

4.1

deferoksamin

deksametason

Dekstran 70

Dekstrometorfan

Desmopresin

Dialisa peritoneal DOEN

Diazepam

Dietilkarbamazin

Difenhidramin

Digoksin

Dihidroergotamin

Dikloksasilin

Ditiazem HCI

PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA;PENGGANTI PLASMA danPLASMA EKSPANDER

SALURAN NAPAS, OBATUntukANTITUSIF

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON ANTIDIURETIK

LARUTAN DIALISISPERITONEAL

ANESTETIK;PROSEDUR PERI OPERATIFOBAT untuk

ANTIEPILEPSI –ANTIKONVULSI

PSIKORFARMAKA;ANTIANSIETAS danANTIINSOMNIA

ANTIINFEKSI;ANTELMINTIK;Antifilaria


KARDIOVASKULER, OBAT;GAGAL JANTUNG, OBAT

ANTIMIGREN;PROFILAKSIS



SALURAN CERNA, OBATUntuk;ANTIEMETIK

MATA, OBAT untuk ;TOPIKAL;Lain-lain


3

16.5

26.1

11.2

26.2

16.1

19

2.3

5.

23.1

6.1.2

3

17.6

7.1

6.2.1

17.1

Dimenhidrinat

Dinatrium edetat

Disopiramida

dl.asam allfa lipoat (°)

doksisiklin

doksorubisin

dopamin

E

Edrofonium

Efavirens

Efedrin

Ekstrak beladon


ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri Lain;Tetrasiklin


KARDIOVASKULER, OBAT;SYOK, OBAT untuk;Syok Kardiogenik

RELAKSAN OTOT PERIFERDan PENGHAMBATKOLINESTERASE;MIASTENIA GRAVIS, OBATUntuk

ANTIINFEKSI;ANTIVIRUS;Non-Nucleoside ReverseTranscriptase Inhibitor(NNRTI)

KARDIOVASKULER, OBAT;SYOK, OBAT untuk;SYOK karena Anestesi


SALURAN CERNA, OBAT Untuk ANTISPASMODIK

ANESTETIK;ANESTETIK UMUM danOKSIGEN


KARDIOVASKULER, OBATANTIARITMIA

KARDIOVASKULER, OBAT;

25.2

21.2.6

17.2

20.2

6.2.2.1

8.3

17.7.1

24.2

6.6.2

17.7.2

26.1

25.4

Enfluran

Epinefrin

Epinefrin (°)

Ergokalsiferol

Ergotamin

Eritromisin

Setrogen terkonjugasi

Etakridin

Etambutol

Etambutol (°)

Etanol 70%

Etil ester dari oleum

SYOK, OBAT untuk;Syok Kardiogenik



VITAMIN dan MINERAL

ANTIMIGREN;SERANGAN AKUT

ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri Lain;Makrolid

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHIFERTILITAS;Estrogen

DISIFEKTAN danANTISEPTIK; DISINFEKTAN

ANTIINFEKSI;ANTIINFEKSI KHUSUS;Antituberkulosis


DISINFEKTAN danANTISEPTIK;DISINFEKTAN

DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRASRADIOLOGI;Limfangiografi

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON TIROID dan ANTITIROID

ANESTETIK ANESTETIK LOKAL

GIGI dan MULUT, OBAT danBAHAN untuk;

2.2

3

17.2

17.7.1

26.1

14.1

29

7.2

6.2.2.4

16.3.2

13.2

6.3.2

6.3.2

13.2

12.1.5

Papaveris teriodisasi(oleum iodatum)

Etil klorida

Etinilestradiol

Etinil estradiol (°)

Etonogestrel

Etoposid

Etosuksimid

Eugenol

F

Faktor VIII (konsentrat)

GIGI dan MULUT, OBATUntuk

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS;Estrogen

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS;Kontraseptik;Kontraseptik, Oral

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS;Kontraseptik;Kontraseptik, Oral



GIGI dan MULUT, OBAT danBAHAN untuk;GIGI dan MULUT, OBATUntuk

PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA;PRODUK DARAH





ANTIINFEKSI;

16.4

2.1

14.1

16.3.2

16.3.4.1

16.3.4.3

8.3

5

14.1

11.1

11.1

Faktor IX kompleks

Fenibutason

Fenitoin

Fenobarbital

Fenoksimetil penisilin

Fenol cair

Fentanil

Fitomenadion

Fluor

Flufenazin

Fluoresein

Fluorourasil

Fraksi protein plasma(termasuk fibrinogen)

Framisetin

furosemida

ANTIBAKTERI;Beta laktam

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;KAUSTIK

ANALGESIK, ANTIPIRETIK,ANTIINFLAMASINONSTEROID, ANTIPIRAI;ANALGESIK NARKOTIK

DARAH, OBAT yang MEMPENGARUHI; KOAGULASI, OBAT yang MEMPENGARUHI

GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk;GIGI dan MULUT, OBATUntuk

PSIKOFARMAKA: ANTIPSIKOSIS

DIAGNOSTIK;TES FUNGSI;Lain-lain



KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;ANTIBAKTERI

DIURETIK


KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS

LARUTAN ELEKTROLIT,NUTRISI dan LAIN-LAIN;ORAL

SALURAN CERNA, OBATUntuk;DIARE, OBAT untuk

LARUTAN ELEKTROLIT,NUTRISI dan LAIN-LAIN;

1.2

5

5

6.2.1

18.6

1.1

10.2

14.1

23.4

12.2.3

8.3

11.1

18.2

15

G

Gameksan

Garam oralit I

Garam oralit II

Gentamisin

Gentamisin

Gentian violet

Glass lonomer ART(Atraumatic Restorative Treatment)

Glibenklamida

glipizid

ORAL


ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri Lian;Aminoglikosida


GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk;GIGI dan MULUT, OBAT untuk




HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;ANTIDIABETES;Antidiabetes, Oral

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;ANTIDIABETES;Antidiabetes, Oral

SALURAN NAPAS, OBATUntuk;EKSPEKTORAN

SALURAN CERNA, OBAT,UntukKATARTIK

LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN;PERENTERAL

LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN;PERENTERAL

LARUTAN ELEKTROLIT,

17.6

18.5

20.1

25.5

20.1

25.5

6.2.2.5

21.2.2

14.1

18.2

18.3

14.2

16.2.1

16.2.1

Gliseril guaiakolat

Gliserin

Glisin (°)

Glukosa

Glukosa (°)

Glukosa anhidrat (°)

Griseofulvin, micronized

Gutta percha points

H

Haloperidol

Halotan

Heksaklorofen (°)

Heksamin mandelat

Hemodialisa DOEN

Heparin, Na

NUTRISI dan LAIN-LAIN;PERENTERAL

LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN;ORAL

SALURAN CERNA, OBATUntuk; DIARE, OBAT untuk

ANTIINFEKSI;ANTIFUNGI

GIGI dan MULUT, OBAT danBAHAN untuk;GIGI dan MULUT, BAHANUntuk

PSIKOFARMAKA;ANTIPSIKOSIS


SALURAN CERNA, OBAT Untuk;ANTIHEMOROID

ANTIINFEKSI;ANTIINFEKSI KHUSUS; Antiseptik Saluran Kemih

LARUTAN DIALISISPERITONEAL

DARAH, OBAT yang MEMPENGARUHI;KOAGULASI, OBAT yang MEMPENGARUHI

DISINFEKTAN danANTISEPTIK;ANTISEPTIK

TELINGA, HIDUNG danTENGGOROKAN, OBAT untuk;LAIN-LAIN



KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;

26.3

25.6

20.2

20.2

20.2

20.1

25.5

6.4

14.2

23.4

2.2

25.3

6.3.3

19

10.2

Hidrogen peroksida

Hidroklorotiazida

Hidrokortison

Hidrokortison asetat

Hidroksi progesterone

Homatropin

Hydroxyl athyl starch

I

Ibuprofen

Idoksuridin

Inositol (°)

Insulin intermediate

ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK

MATA, OBAT untuk;TOPIKAL;Antiinflamasi

HORMON, OBAT EDROKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK; HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS; Progestogen

MATA, OBAT untuk; TOPIKAL; Midriatik

PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA; PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER




HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK;ANTIDIABETES;Antidiabetes, Parenteral

HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK;ANTIDIABETES;Antidiabetes, Parenteral

VITAMIN DAN MINERAL

DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRASRADIOLOGI;Mielografi

DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRASRADIOLOGI;Mielografi

DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRAS

13.1

28.2

17.3

16,5

18.4

21.2.3

16.3.3

21.2.4

11.2

1.2

21.2.2

20.2

16.2.2

Insulin regular

Iodum

Iofendilat

Ioheksol

Iopamidol

Isoniazid

Isoniazid (°)

Isopranalin

Isosorbid dinirat

K

Kalium H2P04 (°)

Kalium klorida

Kalium klorida (°)

RADIOLOGI;Mielografi

DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRASRADIOLOGI;Urografi


ANTIINFEKSI;ANTIINFEKSI KHUSUS;Antiburkulosis








SALURAN CERNA, OBAT Untuk;DIARE, OBAT untuk

VITAMIN dan MINERAL

PRODUK DARAH danPENGGANTI PLASMA;PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER


16.2.2

29

12.1.6

12.1.6

12.1.6

12.1.8

6.3.2

6.3.2

17.2

17.1

20.2

20.1

20.1

11.2

Kalk

Kalsium (°)

Kalsium folinat

Kalsium glukonat

Kalsium hidroksida

Kalsium hipoklorit

Kalsium laktat

Kaptopril

Karbamazepin

Karbimazepin

ANTINEOPLASTIK,IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF;SITOTOKSIK



VITAMIN dan MINERAL


DISINFEKTAN dan ANTISEPTIK;DISINFEKTAN

VITAMIN dan MINERAL




ANTIPARKINSON

ANTIDOT dan OBAT LAIN Untuk KERACUNAN;UMUM

TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN, OBAT untuk; LAIN-LAIN




20.1

25.5

29

11.2

4.1

8.3

4.1

20.2

29

14.1

13.2

29

17.3

17.6

5

Karbidopa (°)

Karbogliserin

Kategori 1 dewasa(2HRZE/4H3R3)

Kategori 2 dewasa(2HRZES/HRZE/5H3R3E3)IsoniazidRifampisinPirazinamidEtambutolEtambutolStreptomisin

Kategori 3 dewasa(2HRZ/4H3R3)IsoniazidRifampisinPirazinamid

Kategori anak(2HRZ/4HR)IsoniazidRifampisinPirazinamid

Ketamin

Ketokonazol

Klindasimin

Klofazimin, micronized

Klomifen




ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri Lain;Makrolid

ANTIINFEKSI; ANTIINFEKSI KHUSUS;Antilepra

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN danOBAT yang MEMPENGARUHIFERTILITAS;Induktor Ovulasi

PSIKOFARMAKA;ANTIOBSESI KOMPULASI


ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri Lain;Kloramfenikol

TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN, OBAT untuk;ANTIBAKTERI TOPIKAL

ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS


DISINFEKTAN dan ANTISEPTIK;ANTISEPTIK

9

4.2

28.2

6.3.2

6.3.2

6.3.2

6.3.2

2.2

6.4

6.2.2.4

6.3.1

16.3.5

Klomipramin

Klonidin

Kloramfenikol

Klorfeniramin

Klorfenol kamfer mentol

Klorheksidin

Klorheksidin

klorokuin

Klorpromazin

Kodein

Kolin klorida (°)


ANTIINFEKSI;ANTIPROTOZOAAntimalaria;Untuk Pencegahan

ANTIINFEKSI;ANTIPROTOZOAAntimalaria;Untuk Pencegahan

PSIKOFARMAKAANTIPSIKOSIS

SALURAN CERNA, OBATUntuk;ANTIEMETIK


SALURAN NAPAS, OBATUntuk ANTITUSIF


ANALGESIK, ANTIPIRETIK,ANTIINFLAMASINOSTEROID, ANTIPIRAI;ANALGESIK NARKOTIK

ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri Lain;Sulfa-Trimetoprim

ANTIINFEKSI;ANTIINFEKSI KHUSUS;Antiseptik Saluran Kemih



23.3

17.3

6.2.2.2

28.1

3

14.1

13.1

8.3

6.5.2.1

6.5.2.2

23.4

25.2

1.1

26.2

20.2

Kolkhisin

Kotrimoksazol DOEN I(dewasa)

Kotrimoksazol DOEN II(pediatrik)

Kotrimoksazol DOEN III

Kresol tersaponikasi 50%

Kuinidin

Kuinin

L

I. arginin (°)

l. asam glutamat (°)

I. asam malat (°)

I. aspartat (°)

I. orniten (°)


KARDIOVASKULER, OBAT;ANTIARITMA

ANTIINFEKSI;ANTIPROTOZOAAntimalaria;Untuk Pengobatan






ANTIINFEKSI;ANTIVIRUS;Nucleoside ReverseTranscriptase Inhibitor (NRTI)

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON TIROID dan ANTIIROID





1.3

6.2.2.3

6.3.3

6.2.2.3

6.2.2.3

13.2

17.2

6.5.2.2

20.2

20.2

20.2

20.2

20.2

Lamivudin

Larutan Lugol

Larutan nutrisi DOEN I

Larutan nutrisi DOEN II

Larutan nutrisi DOEN III

Larutan nutrisi DOEN IV

Larutan nutrisi DOEN V

Larutan nutrisi DOEN VI

Leukovorin, Ca

Levamisol

Levertran

Levodopia (°)

Levonorgestrel



ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN;KHUSUS




ANTIPARKINSON

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHIFERTILITAS;Kontraseptik;Kontraseptik, Oral

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHIFERTILITAS;Kontraseptik;Kontraseptik, Implan

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHIFERTILITAS;Kontraseptik;Kontraseptik, Oral

ANESTETIK;ANESTETIK LOKAL


KARDIOVASKULER, OBAT

6.6.1

16.4

20.2

20.2

20.2

20.2

20.2

20.2

4.1

8.3

8.3

18.8

9

16.3.4.1

Levonorgestrel (°)

Lidokain

Lidokain (°)

Liquor carbonis detergens

Liquor Faberi

lisinopril

Lisol

Litium karbonat

ANTIARITMIA

TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN, OBAT untuk;LAIN-LAIN


SALURAN CERNA, OBAT, untuk;ANTIHEMOROID



KARDIOVASKULER, OBATANTIARITMA

KARDIOVASKULER, OBATANTIHIPERTENSI

DISINFEKTAN danANTISEPTIK;DISINFEKTAT

PSIKOFARMAKA;ANTIDEPSRESI danANTIMANIA


SALURAN CERNA, OBAT untuk;ANTISIDA dan ANTIULKUS

ANTIDOT dan OBAT LAINUntuk KERACUNAN;UMUM


OKSITOSIK dan RELAKSANUTERUS;RELAKSAN UTERUS


DIURETIK

16.3.4.3

16.3.4.1

2.1

14.1

17.2

28.2

14.1

25.3

18.8

18.8

17.2

17.3

13.2

23.2

Latio Kummerfeldi

M

Magnesium hidroksida (°)

Magnesium sulfat

Magnesium sulfat 7 H2O

Manitol

Mebendazol

Medroksi progesteronAsetat

Meglumin amidotrizoat

Meglumin natriumamidotrizoat

MATA, OBAT untuk;SISTEMATIK

ANTIINFEKSI;ANTELMINTIK;Antelmintik Intestinal

ANTINEOPLASTIK,IMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIF;ANTIHORMON

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS;Kontraseptik;Kontraseptik, parenteral

DIAGNOSTIKBAHAN KONTRASRADIOLOGI;Angiografi

DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRASRADIOLOGIHisterosalpingografi


DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRASRADIOLOGI;Urografi



ANALGESIK, ANTIPIRETIK,ANTIINFLAMASI NONSTEROID, ANTIPIRAI;ANALGESIK NON-NARKOTIK


18.1

25.1

4.2

5.

22.2

20.2

15.

21.1

6.1.1

8.1

16.3.4.2

12.1.1

12.1.4

Mekloretamin

Merkaptopurin

Metampiron

Metenamin mandelat

Metformin

Metil prednisolon

Metil tionin klorida

Metionin (°)

Metildopa

Metilergometrin

Metilselulosa

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK; ANTIDIABETESAntidiabetes, Oral




KARDIOVASKULER, OBATANTIHIPERTENSI

OKSITOSIK dan RELAKSANUTERUS;OKSITOSIK

MATA, OBAT untuk; TOPIKAL;Lain-lain

SALURAN CERNA, OBATUntuk ;ANTIEMETIK

ANTINEOPLASTIK,IMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIFSITOTOKSIK

ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri Lain;Pengunaan Khusus

ANTIINFEKSI;ANTIPROTOZOA;Antiamuba dan Antigiardiasis




ANESTETIK;

12.1.7

12.1.8

8.3

8.3

1.2

6.3.3

16.2.1

16.5

4.1

20.2

17.3

22.1

21.2.6

Metoklopramid

Metotreksat

Metronidazol

Mikonazol

Mineral (°)

morfin

Mustin

N

n. asetil dl. homosisteintiolakton (°)

nalokson

natrium klorida (°)

PROSEDUR PERI OPERATIF,OBAT untuk

ANTINEOPLASTIK,IMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIF;TERAPI PALIATIF, OBATUntuk





DIAGNOSTIK;TES FUNGSIGinjal

LARUTAN ELEKTROLIT,NUTRISI dan LAIN-LAIN;PARENATAL

ANTIDOT dan OBAT LAINKhusus KERACUNAN;KHUSUS


LARUTAN ELEKTROLIT,NUTRISI dan LAIN-LAIN;PARENATAL


DIAGNOSTIK;TES FUNGIHati

ANALGESIK, ANTIPIRETIK,

25.2

8.3

6.2.2.7

6.5.1

18.3

20.2

1.1

2.3

8.4

8.3

20.2

4.1

11.2

natrium aminohipurat

natrium asetat 3 H2O (°)

natrium bikarbonat

Natrium bikarbonat (°)

Natrium bromsulftalein

Natrium diklofenak

Natrium fusidat

Natrium hipoklorit

Natrium iopodat

Natrium karbonat (°)

Natrium klorida

Natrium klorida (°)

ANTIINFLAMASINONSTEROID, ANTIPIRAI;ANALGESIK NON-NARKOTIK



DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRAS RADIOLOGI;Biligrafi

LARUTAN ELEKTROLIT,NUTRISI dan LAIN-LAIN;PERENTERAL


PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA; PANGGENTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER

LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN;ORAL


SALURAN CERNA, OBATuntuk;DIARE, OBAT untuk

MATA, OBAT untuk;TOPIKAL;Lain-lain



ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN;KHUSUS


12.2.1

20.2

4.1

20.1

20.2

12.1.7

12.2.2

1.2

18.2

14.1

12.12

20.2

20.2

11.2

Natrium kromoglikat

Natrium riboflavin5 H3PO4 ester (°)

Natrium sulfat 10H2O (°)

Natrium tiosulfat

Natrium tiroksin

Neomisin

Neomisin sulfat (°)

Neostigmin

nevirapin

Niasinamida

HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK; HORMON TIROID dan ANTITIROID

SALURAN CERNA, OBAT, untuk;STERILISASI USUS, OBAT untuk

TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN, OBAT untuk;ANTIBAKTERI TOPIKAL

RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTERASE; MIASTENIA GRAVIS, OBATUntuk

ANTIINFEKSI;ANTIVIRUS;Non-Nucleoside ReverseTranscriptase Inhibitor(NNRTI)





GIGI dan MULUT, OBAT danBAHAN untuk;GIGI dan MULUT, OBAT Untuk


ANESTETIK;ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN


HORMON, OBAT ENDOKRINLAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS;Progestogen

ANTIINFEKSI;

20.1

20.2

25.5

21.2.6

20.2

20.2

4.1

18.3

16.4

25.7

28.1

24.2

6.6.2

20.2

Nifedipin

Nikotinamida (°)

Nistatin

Nitrofurantoin

Nitrogen oksida

Nitrogliserin

Noretisteron

O

OAT

OBH

Obat AntituberkulosisUntuk program

Obat batuk hitam

Obat telinga DOEN

Oksigen

ANTIINFEKSI KHUSUS;Antituberkulosis

SALURAN NAPAS, OBAT Untuk;EKSPEKTORAN


SALURAN NAPAS, OBAT untuk;EKSPEKTORAN

TELINGA, HIDUNG danTENGGOROKAN, OBAT untuk;ANTIBAKTERI TOPIKAL





AKSITOSIK dan RELAKSANUTERUS;OKSITOSIK

RELAKSAN OTOT PERIFERDan PENGHAMBATKOLINESTERASE;PENGHAMBATNEUROMUSKULER



GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk;GIGI dan MULUT, BAHANuntuk

17.3

20.2

6.4

14.1

6.3.3

2.2

17.1

16.3.3

6.3.2

26.3

6.3.2

26.3

28.1

2.2

Oksimetazolin

Oksitetrasiklin

Oksitosin

P

Pankuronium

Paraformaldehida

Parasetamol

Pasta devitalisasi (non arsen)

Pasta iodoform

Pasta pengisi saluran akar

Patent blue V

Pangganti Plasma DOEN

GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk;GIGI dan MULUT, BAHANuntuk

GIGI dan MULUT, OBAT danBAHAN untuk;GIGI dan MULUT, BAHAN untuk


PRODUK DARAH danPENGGANTI PLASMA;PENGGANTI PLASMA danPLASMA EKSPANDER

ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Betalaktam


TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN , OBAT untuk;LAIN-LAIN



NONSTEROID, ANTIPIRETIK,ANTIINFLAMASINONSTEROID, ANTIPIRAI;ANALGESIK NARKOTIK

MATA, OBAT untuk;TOPIKAL;Miotik dan Antiglaukoma



ANTIINFEKSI;ANTIINFEKSI KHUSUS;Antuberkulosis

VITAMIN dan MINERAL

28.2

6.2.2.1

21.2.2

22.1

24.1

13.2

1.2

14.2

14.2

12.1.5

11.2

11.2

Penisilin V

Perak nitrat

Perak sulfadiazin

Perfenazin

Petidin

Pilokarpin

Pirantel

Pirazinamid (°)

Pirazinamid (°)

Piridoksin

Piridoksin HCI (°)

Piridostigmin

Pirimetamin (°)


RELAKSAN OTOT PERIFERdan PENGHAMBATKOLINESTERASE;MIASTENIA GRAVIS, OBATUntuk

ANTIINFEKSI;ANTIPROTOZOA;Antimalaria;Untuk Pengobatan

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK






PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA;PENGGANTI PLASMA danPLASMA EKSPANDER

ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Betalaktam



6.2.1

18.6

28.2

18.2

23.4

1.1

21.2.5

6.1.1

6.3.2

6.3.2

29

20.2

24.2

6.5.2.2

podofilin

parasetamol

pasta devitalisasi(non arsen)

Pasta iodoform

Pasta pengisi saluran akar

Patent blue V

Pengganti Plasma DOEN

Penisilin V

Perak nitrat

Perak sulfadiazine

Perfenazin

Petidin

Pilokarpin

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk ANTIBAKTERI

PSIKOFARMAKAANTIPSIKOSIS


MATA, OBAT untuk;TOPIKAL;Miotik dan Antiglaukoma




VITAMIN dan MINERAL

LARUTAN ELEKTROLIT,NUTRISI dan LAIN-LAIN;PERENTERAL

RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBATKOLINESTERASE;MIASTENIA GRAVIS, OBATUntuk


KULIT, OBAT TOPIKAL untuk;KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK.

PRODUK DARAH dan PENGGGANTI PLASMA; PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER

GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk; GIGI dan MULUT, OBATUntuk


18.7

1.2

14.2

14.2

14.2

12.1.5

11.2

6.2.1

18.6

28.2

18.2

23.4

1.1

21.25

Pirantel

Pirazinamid

Pirazinamid (°)

Piridoksin

Piridoksin HCI (°)

Piridostigmin

Pirimetamin (°)

Podofilin

Poligelin (°)

Polikresulen (kondensasi metakresol sulfonat & metanal)

Polimiksin B (°)

Polimiksin B sulfat (°)

Povidon iodide

Prazikuantel

TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKKAN, OBATUntuk;ANTIBAKTERI TOPIKAL

DISINFEKTAN dan ANTISEPTIK;ANTISEPTIK

ANTIINFEKSI;ANTELMINTIKAntelmintik Intestinal

ANTIINFEKSI;ANTELMINTIK;Antiinflamasi

MATA, OBAT untuk;TOPIKAL;Antiinflamasi

HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK;KORTIKOSTEROID


ANTIINFEKSI;ANTIROTOZOAAntimalaria;Untuk Pengobatan

ANALGESIK, ANTIPIRETIK,ANTIINFLAMASINONSTEROID, ANTIPIRAI;ANTIPIRAI


KARDIOVASKULER, OBAT;ANTIARITMA

ANTINEOPLASTIK, IMUNOUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF;SITOTOKSIK

DIAGNOSTIK;BAHAN KONTRASRADIOLOGI;Bronkografi

HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON TIROID dan ANTITIROID

ANESTETIK;

6.11

6.3.2

6.3.2

29.

20.2

24.2

6.5.2.2

18.7

11.2

14.1

18.2

28.1

13.1

6.11

Prednisolon

Prednisone

Preparat sulfa

Primakuin

Probenesid

Prokain benzilpenisilin

Prokainamida

Prokarbazin

Propiliodon

Propiltiourasil

Propofol

Propranolol

Protamin sulfat

ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN

KARDIOVASKULER, OBAT;ANTIAGINA

KARDIOVASKULER, OBATANTIARITMA

ANTIDOT dan ONAT LAIN untuk KERACUNAN;KHUSUS

DARAH OBAT yangMEMPENGARUHI;KOAGULASI, OBAT yang MEMPENGARUHI

SALURAN CERNA, OBATUntuk;ANTASIDA dan ANTIULKUS


MATA, OBAT untuk;SISTEMIK

VITAMIN dan MINERAL


ANTIINFEKSI;ANTIINFEKSI KHUSUS;Antilepra

ANTIINFEKSI;ANTIINFEKSI KHUSUS;ANtituberkulosis

ANTIINFEKSI;ANTIINFEKSI KHUSUS;ANtituberkulosis



DISINIFEKTAT dan ANTISEPTIK;DISINFEKTAN

6.1.3

21.2.3

16.5

14.1

6.5.2.2

1.3

6.2.1

17.2

8.3

12.1.3

16.4

2.2

17.1

17.2

4.1

R

Ranitidin

Reserpin

Retinol

Riboflavin natriumFosfat (°)

Rifampisin

Rifampisin (°)

Ringer laktat

Risperidon

Rivanol

Rutin (°)

Rutosid (°)

S

LARUTAN ELEKTROLIT,NUTRISI dan LAIN-LAINPARENTERAL



KULIT, OBAT TOPIKAL untuk; ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS

GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk;GIGI dan MULUT, BAHANUntuk

SALURAN CERNA, OBATUntuk;ANTIHEMOROID

DISINFEKTAN dan ANTISEPTIK;DISINFEKTAN

SISTEM IMUN, OBAT yang MEMPENGARUHI; SERUM dan IMUNOGLOBULIN






10.2

25.1

17.3

21.1

29.

20.2

6.3.1

6.3.2

6.3.2

20.2

23.4

13.2

20.2

20.2

Salbutamol

Salep 2-4

Semen seng fosfat

Seng oksida (°)

Senyawa klor

Serum anti bias ular

Serum antidifteri

Serum antirabies

Serum antitetanus

Serum imun globulin

Sianokobalamin

Siklofosfamid

Siklosporin

ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIF;SITOTOKSIK

ANTINEOPLASTIK,IMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIF;IMUNOSUPRESAN

LARUTAN ELEKTROLITNUTRISI dan LAIN-LAIN;PARENTERAL

GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN untuk;GIGI dan MULUT, BAHANUntuk


KARDIOVASKULER, OBAT;ANTIHIPERLIPIDEMIA

ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri Lain;Kuinolon

SALURAN NAPAS, OBATUntuk;ANTITISIF


ANTINEOPLASTIKIMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIF;SITOTOKSIK

ANTINEOPLASTIKIMUNOSUPRESAN dan OBATUntuk TERAPI PALIATIF;SITOTOKSIK


DIURETIK

GIGI dan MULUT, OBAT dan BAHAN

26.1

18.5

14.2

25.3

13.2

27.1

27.1

27.1

27.1

27.1

10.1

8.3

8.2

Silitol (°)

Silver alloy

Simetikon (°)

Simvastatin

Siprofloksasin

Sirop timi majemuk

Sisipan dewasa (HRZE) Isoniazid Rifampisin Pirazinamid Etambutol

Sisplatin

Sitarabin

Sorbitol (°)

Spironolakton

Spons gelatin

untuk;GIGI dan MULUT, BAHAN Untuk



KARDIOVASKULER, OBAT;TROMBOLIK



ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NONSTEROID, ANTIPIRAI;ANALGESIK NARKOTIK

RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTRASE;PENGHAMBAT NEUROMUSKULER





ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri Lain;Penggunaan Khusus

SALURAN CERNA, OBATUntuk;ANTIINFLAMASI, OBAT untuk

20.2

14.2

12.1.7

17.8

6.2.2.6

26.2

6.3.2

8.3

8.3

20.2

15.

14.2

28.2

Stavudin

streptokinase

streptomisin

streptomisin (°)

sufentanil

suksametonium

Sulfadiazin

Sulfadoksin (°)

Sulfametoksazol (°)

Sulfasalazin

Sulfasetamida

Sulpirid




ANTIINFEKSI;ANTIVIRUS;Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)

ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF;ANTIHORMON

ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF;ANTIHORMON

HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS;Androgen

MATA, OBAT untuk;TOPIKAL;Anestetik lokal


VITAMIN dan MINERAL

LARUTAN ELEKTROLITNUTRISI dan LAIN-LAIN;PARENTERAL

MATA, OBAT untuk ;TOPIKAL;Miotik dan Antiglaukoma


ANTIPARKINSON

ANTIINFEKSI;

6.6.1

17.5

6.3.2

6.3.2

1.1

24.1

6.2.2.3

6.5.2.2

6.2.2.3

6.3.3

6.2.2.7

25.8

21.2.2

23.4

Surgical gingival pack

T

3TC

Tamoksifen

Testosterone

tetrakain

tetrasiklin

tiamin

tiamin HCI (°)

timolol

thiopental

triheksifenidil

trimetoprim

ANTIBAKTERI;Antibakteri lain;Sulfa-Trimetoprim


ANTIINFEKSI;ANTIBAKTERI;Antibakteri lain;Sulfa-Trimetoprim


LARUTAN ELEKTROLITNUTRISI dan LAIN-LAIN;ORAL


MATA, OBAT untuk ;TOPIKAL;Midriatik

DIAGNOSTIK;TES KULIT

KULIT, OBAT TOPIKAL untuk ;KERATOLITIK danKERATOPLASTIK

SISTEM IMUN, OBAT yangMEMPENGARUHI;VAKSIN

SISTEM IMUN, OBAT yang MEMPENGARUHI;VAKSIN




14.2

6.6.1

8.1

8.1

16.3.1

21.2.1

6.2.2.1

29.

20.2

21.2.5

2.2

9.

6.2.2.3

Trimetoprim (°)

Trinatrium sitratDihidrat (°)

Tropikamida

Tuberculin proteinPurified derivative

U

Urea

V

Vaksin B.C.G

Vaksin campak

Vaksin hepatitis BRekombinan

Vaksin jerap difteri tetanusPertusis (DPT)

Vaksin jerap difteri tetanus(DT)

Vaksin jerap tetanus(tetanus adsorbed toxoid)






HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK;HORMON ANTIDIURETIK

RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTRASE;PENGHAMBAT NEUROMUSKULER


ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF;SITOTOKSIK

ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF;SITOTOKSIK

MATA OBAT untuk;SISTEMIK

VITAMIN dan MINERAL

VITAMIN dan MINERAL

VITAMIN dan MINERAL


DARAH, OBAT yang MEMPENGARUHI;ANTINIAMI

VITAMIN dan MINERAL


6.3.3.

6.2.2.3

6.3.3

20.1

25.5

21.2.4

12.3

18.7

27,2

27,2

27,2

27,2

27,2

27,2

Vaksin meningokokusPolisakarida A+C

Vaksin polio

Vaksin rabies,Untuk manusia

Valproat

Vasopressin

Vekuronium

Verapamil

Vinblastin

Vinkristin

Vitamin A

Vitamin B kompleks

Vitamin B1

Vitamin B1 (°)

Vitamin B12

Vitamin B6

Vitamin B6 (°)

VITAMIN dan MENERAL


VITAMIN dan MINERAL

DARAH, OBAT yang MEMPENGARUHI;KOAGULASI, OBAT yangMEMPENGARUHI

DARAH, OBAT yang MEMPENGARUHI;KOAGULASI, OBAT yangMEMPENGARUHI


27,2

27.2

27.2

5.

16.1

24.1

17.2

8.3

8.3

21.1

29

29

29

20.2

10.1

29

10.2

Vitamin C

Vitamin C (°)

Vitamin D

Vitamin K

W

Warfarin

Z

zidovudin

29.

20.2

29.

10.2

10.2

6.6.1

doen_2005

Documents