zhuangzi net.doc

55
ZHUANG ZI / NAN HUA ZEN JING . Bab 16 : Melupakan Teori . Ayat 1 : Penyu putih untuk meramal . Suatu malam Tuan Song Yuan bermimpi tentang laki-laki dengan rambut terurai mengintipnya dari atap . Setelah bangun ia bertanya kepada tukang ramal , dan tukang ramal itu berkata : Pengintipnya seekor penyu surgawi . Tak lama kemudian ada seorang nelayan bernama Yu Qie menangkap penyu putih berukuran lima kaki dan diserahkan kepada Tuan Song Yuan . Tuan Song yuan berpikir mau diapakan penyu tersebut dan ia menayakan tukang ramal . Sang tukang ramal itu berkata : Akan baik bagimu memotong dan menggunakan cangkangnya untuk meramal . Lalu Tuan Song Yuan memotong penyu putih dan mengunakan cangkangnya untuk meramal 72 kali , setiap kali hasilnya tepat . Kong hu cu berkata : Penyu surgawi bisa menyampaikan nasibnya pada tuan Song Yuan , tapi tak bisa menghindari jaring nelayan dan walaupun kebijakannya telihat melalui 72 ramalan , ia gagal menghindari kematiannya . Ini akal kecil , bukan kebijaksananan besar . Ada hal tertentu yang dapat dilihat dan hal lain yang tak dapat dilihat orang dengan sedikit kebijaksanaan karena ia dibutakan oleh penipuan , kebijaksanaan yang agung meliputi semua kebijaksanaan yang berarti dapat menembus ke semua hal . Jadi jangan seperti penyu itu yang hanya ingin menolong Tuan Song Yuan ia mengorbankan dirinya dan hanya dimaaftkan untuk meramal / kepentingan yang berguna saja dan bila tak berguna akan dibuang / di sia-siakan . Ayat 2 ; Kegunaan alami . Zhuang Zi memeneri Hui zi banyak pelajaran . Tetapi Hui Zi tak mempercayai dan terus menentangnya dan selalu berkata : Apa yang kau katakan tak ada gunannya ! Zhuang Zi berkata : Aku bisa bicara tentang Guna bila kamu tahu arti tak berguna , misalnya bumi yang kau gunakan hanya ruang kecil tempat berpijak , jika kamu menggali semua tanah di sekeliling tempatmu berpijak apakah pijakkanmu masih berguna ? ??????? Jadi kegunaan ditemukan di atas ketakbergunaan . Tak ada yang berguna tanpa ada yang tak berguna . Jadi berguna akan ditemukan bila ada yang tak berguna . Bila kamu tak menemukan hal yang tak berguna mana kamu tahu tentang berguna . Ayat 3 : Melupakan jebakan bambu setelah menangkap ikan . Zhuang Zi berkata : Quan digunakan untuk menangkap ikan , setelah berhasil menangkap , kamu membuang keranjang itu . Jebakan digunakan untuk menangkap kelinci dan setelah mendapat kelinci kamu bisa membuang jebakannya . Bahasa dan tulisan digunakan untuk menyampaikan pikiran , Setelah dibaca dan dimengerti isinya bahasa dan tulisan bisa dibuang . Tao yang bisa diungkapkan bukan Tao abadi , nama yang bisa diterangkan bukan nama yang tak

Upload: stftws

Post on 11-Dec-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ZHUANG ZI / NAN HUA ZEN JING .

Bab 16 : Melupakan Teori .

Ayat 1 : Penyu putih untuk meramal .

Suatu malam Tuan Song Yuan bermimpi tentang laki-laki dengan rambut terurai mengintipnya dari atap . Setelah bangun ia bertanya kepada tukang ramal , dan tukang ramal itu berkata : Pengintipnya seekor penyu surgawi . Tak lama kemudian ada seorang nelayan bernama Yu Qie menangkap penyu putih berukuran lima kaki dan diserahkan kepada Tuan Song Yuan . Tuan Song yuan berpikir mau diapakan penyu tersebut dan ia menayakan tukang ramal . Sang tukang ramal itu berkata : Akan baik bagimu memotong dan menggunakan cangkangnya untuk meramal .Lalu Tuan Song Yuan memotong penyu putih dan mengunakan cangkangnya untuk meramal 72 kali , setiap kali hasilnya tepat .

Kong hu cu berkata : Penyu surgawi bisa menyampaikan nasibnya pada tuan Song Yuan , tapi tak bisa menghindari jaring nelayan dan walaupun kebijakannya telihat melalui 72 ramalan , ia gagal menghindari kematiannya . Ini akal kecil , bukan kebijaksananan besar .

Ada hal tertentu yang dapat dilihat dan hal lain yang tak dapat dilihat orang dengan sedikit kebijaksanaan karena ia dibutakan oleh penipuan , kebijaksanaan yang agung meliputi semua kebijaksanaan yang berarti dapat menembus ke semua hal . Jadi jangan seperti penyu itu yang hanya ingin menolong Tuan Song Yuan ia mengorbankan dirinya dan hanya dimaaftkan untuk meramal / kepentingan yang berguna saja dan bila tak berguna akan dibuang / di sia-siakan .

Ayat 2 ; Kegunaan alami .

Zhuang Zi memeneri Hui zi banyak pelajaran . Tetapi Hui Zi tak mempercayai dan terus menentangnya dan selalu berkata : Apa yang kau katakan tak ada gunannya ! Zhuang Zi berkata : Aku bisa bicara tentang Guna bila kamu tahu arti tak berguna , misalnya bumi yang kau gunakan hanya ruang kecil tempat berpijak , jika kamu menggali semua tanah di sekeliling tempatmu berpijak apakah pijakkanmu masih berguna ? ???????

Jadi kegunaan ditemukan di atas ketakbergunaan . Tak ada yang berguna tanpa ada yang tak berguna . Jadi berguna akan ditemukan bila ada yang tak berguna . Bila kamu tak menemukan hal yang tak berguna mana kamu tahu tentang berguna .

Ayat 3 : Melupakan jebakan bambu setelah menangkap ikan .

Zhuang Zi berkata :Quan digunakan untuk menangkap ikan , setelah berhasil menangkap , kamu membuang keranjang itu .Jebakan digunakan untuk menangkap kelinci dan setelah mendapat kelinci kamu bisa membuang jebakannya .Bahasa dan tulisan digunakan untuk menyampaikan pikiran , Setelah dibaca dan dimengerti isinya bahasa dan tulisan bisa dibuang .

Tao yang bisa diungkapkan bukan Tao abadi , nama yang bisa diterangkan bukan nama yang tak

berubah , Bahasa dan tulisan adalah proses bukan akhir . Orang yang terlalu terpaku dan mengejar pengetahuan dari buku seumur hidupnya sama dengan mereka yang memperhatikan yang sepele dan mengabaikan intinya .Orang yang berhasil mendapatkan sesuatu dan masih berusaha menjebak lagi ia adalah orang yang paling bodoh , Bila apa yang dicari telah diperoleh tetapi masih mencari hal yang lain dan berusaha menjebak lagi ia bisa dianggap kurang waras .

Bab 17 : Mempelajari Tao .

Ayat 1 : Yang Zhu mempelajari Tao .

Yang Zhu ingin belajar Tao dari Lao Zi . Ia mendatangi Lao Zi dan bertanya : Guru , bisakah anda datang dan tinggal denganku di hotel untuk megajariku . Lao Zi berkata : Percuma ! Sikapmu yang selalu ingin menguasai itu mematikan orang ! Bagaimana kamu dapat memelihara Tao ? Yang Zhu berkata : Aku akan mendengar nasehatmu .Lao zi berkata : Ketika baru datang di hotel semua takut padanya dan tak ada yang berani duduk dengannya , tapi ketika ia mau meninggalkan hotel , sikapnya berubah banyak . Orang sangat akrab dengannya hingga beberapa di antarannya berani mengambil kursinya .

Orang yang ingin memelihara Tao harus mengatasi kesombongannya dulu . Bagaimana orang bisa menerima Tao bila hatinya dipenuhi kepuasan diri / egonya sendiri ? Orang yang mengatakan bahwa ia telah mencapai tinggkat Tao yang tertinggi tetapi ia tak bisa mengendalikan dirinya sendiri orang itu hanyalah seorang penipu .

Ayat 2 : Baju putih salju Zi Gong .

Yuan Xian dan Zi Gong adalah murid Kong Hu cu . Yuan Xian sangat miskin . Atap rumahnya sering bocor , bahkan pintu rumahnya pun berlubang . Tapi ia tak memperdulikannya .Zi Gong pintar membual dan ia dapat berjalan dengan bangga sebagai pejabat tinggi . Suatu hari ia mengunjungi Yuan Xian .Penggawalnya berkata : Gangnya terlalu sempit , kereta ini tak bisa masuk . Zi Gong berjalan kaki sampai kerumah Yuan Xian dan berkata : Kamu masih miskin begini ? Yuan Xian berkata : Ya . Zi Gong bertanya : Bagiamana kesehatanmu ? Yuan Xian berkata : Baik , Tentu saja menyedihkan menjadi orang miskin . Tapi jika aku menuruti keinginan orang dan mengabaikan cita-citaku , Dengan berbuat kejahatan atas nama kebaikan dan kejujuran , maka lebih baik aku tetap miskin daripada berpakaian seputih salju .

Orang yang berpakaian seputih salju belum tentu bersih hatinya . Lebih baik tetap miskin daripada menjadi kaya karena berbuat jahat .

Ayat 3 : Argumen besar seorang perampok .

Liu Xia Ji adalah teman kong hu cu, ia punya adik bernama Zhi , seorang perampok , Zhi memimpin 9000 orang untuk menjarah negeri , merampok dan membunuh rakyat . Kong Hu cu berkata : Orang tua harus mendisiplinkan anaknya dan kakak sulung harus mendisiplinkan adiknya . Sekarang adikmu menjadi perampok dan membunuh rakyat . Bisakah kamu mencoba

mengatasinya ? Liu Xia Ji berkata : Tapi banyak orang tak mau mendengarkan kakanya , kalau sudah demikian tak ada yang bisa dilakukan .Kong hu cu berkata : Biarkan aku pergi dan memperingatinya .Liu Xia Ji berkata : Adiku orang kasar , ia akan marah jika anda menentangnya . Lebih baik jangan menasehatinya . Kong Hu cu mengabaikan perinagtan itu lalu pergi ke gunung bersama muridnya Zi gong dan Yan Hui mengunjungi perampok besar itu .

Seorang anak buah perampok itu melapor : Jenderal , Kong hu cu datang . Sang kepala perampok itu marah dan berkata : Pergi dan katakan kepadanya untuk berhenti bercerita yang menyesatkan raja-raja atas nama Raja Wen dan Raja Wu . Katakan juga agar berhenti menggunakan kepatuhan anak untuk menipu para serjana mendapatkan kekayaan dan kebangsawanan , Ia amat berdosa lebih baik dipukul mundur / akan kumakan jantungnya siang ini juga .Anak buah perampok itu menemui kong hu cu dan berkata : Jenderal tak mau menemuimu .Kong Hu cu memaksa dan berkata : Maaf , tolong sampaikan permintaanku sekali lagi dan katakan aku teman baik Liu Xia Ji , aku telah mendengar perbuatan baikmu dan kesini untuk mengunjungimu .

Kepala perampok itu mau menemuhi Kong Hu cu karena menghargai kakaknya dan berkata : Cepat katakan apa yang kau mau Qiu , jika kata-katamu tak benar , jangan harap bisa pergi dari sini dalam keadaan hidup .Kong Hu Cu berkata : Tenanglah dulu jenderal . Di dunia ini ada tiga hal yang diinginkan lelaki . Pertama tubuh tinggi dan besar tanpa tanding . Kedua : Kebijaksanaan dan ketiga keberanian dan ketanguhan pemimpin untuk menyatukan dukungan . Sekarang jelas kamu memiliki ketiganya , tapi kamu menjadi perampok , Bukankah menyedihkan ? Jika kamu mendengarkan nasehatku ? Aku akan membujuk pemimpin negara untuk membangun kota besar dan menjadikanmu bangsawan , sehingga kamu tak perlu merampok lagi .

Mendengar hal itu si kepala perampok itu tertawa dan berkata : Mereka yang bisa terpikat dan menyetujui dengan uang dan keuntungan adalah orang biasa . Beraninya kau menggodaku dengan kekayaan ! Pasti kamu kira aku tak tahu bahwa kekayaan hanyalah keuntungan sesaat ? dan kota pa yang lebih besar dari dunia ? kaisar Yao dan Shun pernah memiliki dunia , tapi mana keturunan mereka sekarang ? Juga Kaisar Tang dari Wu mana keturunan mereka sekarang ? Walaupun aku perampok , ada batasan jumlah orang yang dapat kubunuh . Tapi bila menjadi bangsawan dan membunuh atas nama kebaikan dan kebenaran , maka tak ada akhir dari bencana . Nasehatmu yang kau bawa adalah kemustahilan yang sudah kubuang . Tak ada satu pun yang dekat dengan Tao .

Kong Hu cu lari dan pergi ketempat Liu Xia Ji . Liu Xia Ji bertanya : Apakah adikku menyerangmu ? Kong hu cu Berkata : Aku terburu-buru menarik sungut macan dan hampir dimakan .

Perbuatan baik dan benar Kong Hu cu bukan tipuan . Tapi kita bertanya-tanay berapa banyak kejahatan yang dilakukan atas nama kebaikan dan kebenaran ? Ada juga yang berbuat baik tetapi menyimpan maksud tersembunyi , maka dari itu jangan melakukan hal yang tak disukai orang tersebut bila kamu mau mengajarkan kebaikan / malah sengaja berbuat yang tak disukai orang tersebut . Ini akan yterjadi hal yang tak terduga dan berakibat buruk .

Bab 18 : Tiga pedang Zhuang Zi .

Raja Wen dari negara Zhao gemar bermani pedang . Tiga ribu jago pedang dari berbagai tempat berkumpul di istana Zhao . Mereka saling bertanding atas perintah raja , siang dan malam . Dalam waktu tiga tahun banyak diantaranya yang mati , tetapi hal itu tak menghalangi hobi raja .

Setelah melihat obsesi rajanya terhadap permainan pedang , kaum bangsawan ingin memberontak dan menguasai tanah Zhao . Pangeran cemas ketika mengetahui persekongkolan itu . Seorang pembantunya berkata : Ada satu orang yang bisa menghentikan raja mengadakan pertandingan ini . Sang pangeran berkata : Siapa ? Pambantunya berkata : Zhuang Zi .

Zhuang Zi bertemu pangeran dan berkata : Aku dengar kamu merasa tertekan karena kesenangan raja pada permainan pedang ? Sang pangeran itu berkata : Memang benar ? Zhuang Zi berkata : Ijinkan saya melihat Raja . Sang pangeran itu berkata : Itu saran yang baik tapi aku takut ia tak mau melihat siapa pun selain jago pedang . Zhuang Zi berkata : Tak ada masalah keahlianku berpedang luar biasa . Sang pageran berkata : Jago pedang yang disukai raja adalah yang berambut gondrong dengan mata melotot seperti ikan matidan berbicara keras . Sedangkan anda tak demikian . Zhaung Zi berkata : Buatkan aku pakaian jago pedang .

Pada hari yang ditentukan Zhuang Zi bertemu raja Wen dan raja wen bertanya : Apakah permainan pedangmu bagus ? Mengapa harus ada rekomondasi dari pangeran ? Zhuang Zi berkata : Permainanku tak tertandingi dalam jarak 1000 Li . Seseorang yang berdiri dalam 10 langkah akan terbunuh . Raja Wen berkata : Tampaknya kamu jago pedang yang tak tertandingi di dunia .

Zhuang Zi berkata : Seorang jago pedang harus menunjukan kelemahannya untuk memancing musuhnya . Jadi begitu musuh menyerang , aku sudah memikirkan sebelum membalas . Pedang dan tubuhku adalah satu dan sama . Senjataku akan terbang seperti angin , begitu cepat hingga musuh tak bisa mengelak . Biarkan aku coba agar yang mulia mengerti maksudku . Raja Wen berkata : Jangan ! Anda terlalu baik akan kukirim undangan resmi untuk bertanding akbar tujuh hari lagi .

Setelah itu raja terus memilih jago pedang terbaik melalui duel . Selama tujuh hari 70 jiwa melayang . Akhirnya ia memilih lima / enam jago pedang terbaik untuk melawan Zhuang zi .

Setelah hari yang ditentukan Zhuang Zi menghadap raja Wen dan raja Wen bertanya : Berapa panjang pedangmu ? Zhuang Zi berkata : Pesangku bisa panjang / pendek , tapi mereka dapat dibedakan menjadi tiga macam . Pilihlah salah satu diantara tiga pedang yaitu pedang untuk Raja / pedang untuk bangsawan / pedang untuk rakyat .

Raja Wen bertanya : Pedang untuk raja seperti apa ? Zhuang Zi berkata : Pedang untuk raja . Ujungnya terbuat dari Yan Zi dan Shi Cheng . Gunung Tai dari negara Qi pada tepinya . Negara Jin dan Wei pada punggungnya . Tanah Zhou sebagai cincinnya . Negara Han dan Wei menjadi pegangannya . Laut Bo adalah pangkalnya dan suku sekitarnya sebagai sarungnya . Bila pedang ini diangkat ia bisa membelah awan . Bila ia dihujamkan , ia bisa membelah dasar bumi

dan menaklukan semua serta mengeringkan lautan . Inilah pedang uantuk raja .

Raja Wen bertanya : Pedang untuk bangsawan ? Zhuang Zi berkata : Pedang untuk bangsawan . Kegagahan sebagai pegangannya . Kesetiaan sebagai cincinya . Kejujuran sebagai tepinya . Kemampuan dan Kebaikan adalah punggungnya dan Keberanian menjadi ujungnya . Bila pedang dihunus , ia mengalahkan semua disekitarnya dan kekuatannya yang luar biasa mengagumkan dunia . Inilah pedang bangsawan .

Raja Wen bertanya : Pedang untuk rakyat ? Zhuang Zi berkata : Bentuknya seperti orang berambut gonderong dan suara kasar , yang helemnya rendah dan matanya seperti ikan mati dalam duel . Ketika dihunus , ia memotong kepala musuh dan menusuk jantung musuh . Sama seperti mengadu ayam . Begitu nyawanya hilang ia tak berguna lagi bagi negara . Yang mulia seperti pedang rakyat .

Raja Wen terkejut dan merenung dan kemudian ia berkata : Duel dibatalkan , kalian boleh pergi ! Setelah itu Raja Wen mondar-mandir sehingga Zhuang Zi berkata : Yang mulia , tenang dan duduklah . Aku telah mengatakan semuanya tentang permainan pedang dan sekarang aku permisi pulang . Raja Wen berkata : Baiklah , terima kasih anda telah menunjukan kel;alaianku .

Sejak saat itu Raja Wen berhenti bicara tentang permainan pedang dan tak beranjak dari istananya selama tiga bulan . Para jago pedang marah karena ia mengabaikan mereka , lalu satu per satu bunuh diri .

Banyak senjata yang membahayakan diri sendiri . antara lain anggur , seks , ketenaran , keuntungan dan kekuasaan . Permainan pedang termasuk salah satunya . Keterampilan kecil itu membahayakan dan tak bisa ditipu . Bagi orang yang suka bermain-main dan tak memikirkan masa depan , ia kesana-kemari untuk mencari kesenangan dengan alasan mencari jati diri dan pengalaman itu sama saja ia membuang-buang waktunya dan tak berguna .

Bab 19 : Perbuatan sia-sia .

Ayat 1 : Perjalanan Kong Hu cu di hutan lebat .

Kong Hu cu berada di hutan lebat . Murid-muridnya membaca di sampingnya , sementara ia duduk di batu besar sambil bernyanyi dan bermain musik .Ada Seorang nelayan lewat dan bertanya kepada murid Kong Hu cu : Siapa yang bernyanyi di sana ? Sang murid kong hu cu berkata : Ia seorang laki-laki dari negara Lu . Nelayan itu bertanya : Dari keluarga apa dia ? Sang murid Kong hu cu berkata : Ia berasal dari keluarga Kong . Nelayan itu bertanya : Apa pekerjaannya ? Sang murid Kong hu cu berkata : Ia seorang yang menegakkan kebaikan dan kebenaran , membawa damai dunia dengan praktik kesetiaan pada raja dan pengaruh baik pada rakyatnya . Nelayan itu bertanya : Jadi ia orang yang dianugerahi tanah ? Sang murid Kong Hu cu Berkata : Bukan . Nelayan itu bertanya Atau menteri negara ? Sang murid berkata : Bukan . Nelayan itu berkata : Menyedihkan melihatnya hidup susah seperti itu ! Jika ia terus melakukannya aku takut ia akan lebih jauh dari Tao Agung .

Setelah mengatakan hal itu si nelayan otu pergi . Mendengar hal itu Kong Hu cu berkata : Nelayan itu orang bijaksana . dan mengejar sang nelayan itu . Kong Hu cu memanggil nelayan itu dan nelayan itu berhenti dan bertanya : Apa yang dapat kulakukan ?

Kong hu cu berkata : Kamu belum menyelesaikan kata-katamu . Aku lalai mohon beri aku penjelasan lagi . Nelayan itu berkata : Ada delapan kelemahan dan empat kekurangan yang harus kamu waspadai . Melakukan sesuatu yang tak seharusnya disebut Ikut campur .Melantur hingga saranmu ditolak disebut Memancing .Mengetahui pikiran orang dan menyenangkan mereka dengan kata-kata manis disebut Menjilat .Menyetujui tanpa mempertimbangkan disebut Merayu .Mengritik keburukan orang dibelakangnya disebut Menfitnah .Memutuskan persahabatan antara dua orang disebut Pembuat onar .Memuji yang jahat dan menyingkirkan orang yang tak disukai disebut Memperdayai .Dan tak mengatakan yang baik dari yang jahat ketika senang disebut Licin .Di satu sisi delapan kelemahan ini menyebabkan kesulitan orang lain dan disisi lain mereka dapat merusak diri sendiri . Orang bijak mengerti akan hal itu .

Kong Hu cu bertanya : Lalu empat kekurangannya ? Nelayan itu berkata : Kegemaran mengambil pekerjaan besar untuk mendapatkan pujian dan ketenaran disebut Ambisius . Menganggap diri sendiri benar dan penting disebut Congkak . Mempertahankan kesalahan dan menolak nasehat orang lain disebut Keras kepala .Dan akhirnya mendukung orang berpendapat sama dengan kita dan mengutuk mereka yang pendapatnya berbeda disebut Fanatik .

Nelayan itu berkata : Sulit bagi kita membicarakan kebaikan Tao dengan orang yang memiliki empat kekurangan ini .Wajah Kong Hu cu berubah warna mendengarnya .

Untuk menanamkan Tao , orang harus mengalami delapan kelemahan dan empat kekurangan . Ini adalah sangat wajar bagi manusia di dunia ini . maka dari itu kita harus waspada dan berhati-hati dalam bergaul .

Ayat 2 ; Orang yang membenci jejak kakinya .

Zhuang Zi berkata :Ada seorang yang membenci jejak kakinya , ia mulai berjalan lebih cepat agar bebas dari jejak kakinya . Tapi lebih cepat ia berjalan . Lebih banyak jejak kakinya dan akhirnya ia mati kecapaian .

Ia termasuk orang bodoh . Ini sama halnya ia membenci apa yang ada pada dirinya / masa lalunya . Ia akan berpikir dan tak memecahkan masalah didepannya .

Ayat 3 ; Orang yang membenci Bayangannya .

Ada seseorang yang membenci bayangannya . Ketika melihat bayangnnya tetap berada di tumitnya ia mulai berjalan lebih cepat , Tapi bila ia bergegas , bayangannya juga ikut bergegas Ia mulai berlari hingga akhirnya ia mati .

Perilaku orang yang tak mengerti Tao mirip dengan pembenci bayangan . Sederhana saja mengatasi bayangan . Beristirahatlah dalam naungan dan bayangan itu akan hilang . Manusia di dunia semua berlari tanpa beristirahat , mengapa begitu ?

Ayat 4 : Perahu yang tak terlambat .

Zhuang Zi berkata : Perkerja ahli terus berkerja . Pemikir yang cerdas terus berpikir . Yang tak punya kemampuan tak mencari apapun dan berkeliling-keliling bila perutnya kenyang . Seperti perauh yang lepas talinya dan bergoyang perlahan di atas air .

Kecerdasan dan keahlian sering membawa beban tanpa akhir yang tak disadari manusia di dunia dan membuat orang lupa dan sombong .

Ayat 5 : Teknik pembunuh naga .

Zhu Peng Man gemar bermain pedang , ia belajar teknik membunuh naga dari Zhi Li Yi .Tiga tahun dan seribu tael eamas kemudian , ia menyelesaikan pelajarannya dan pulang ke rumah .Ia mencari naga untuk menguji ketrampilannya berpedang . Ia bertanya kesana kemari dan berkeliling dunia , tapi gagal menemukan naga .

Zhu Peng man adalah pemimpi , orang yang tak praktis . Siapa yang tahu apakah keahlian berpedangnya cukup baik untuk membunuh naga / anjing ? Ini semua contoh dimana apa yang kita pelajari yang seharusnya berguna bagi kehidupan kita . Semua ilmu berintikan digunakan dalam kehidupan bermasyarakat .

Bab 20 : Tak mengorbankan diri sendiri .

Ayat 1 : Membanting mutiara naga .

Seseorang telah berhasil menyakinkan Raja Song dengan idenya Dan ia diberi 10 kereta kuda . Orang itu memamerkannya pada Zhuang Zi dan berkata : Lihat apa yang kuperoleh . Zhuang Zi berkata : Satu keluarga miskin tinggal di tepi sungai kuning . Suatu hari anaknya menyelam di laut dalam menemukan mutiara naga . Mutiara itu diberikan kepada ayahnya , tapi ayahnya berkata : Aku tak mau mutiara ini dan ia membantingnya . Si anak itu bertanya : Ayah , mengapa mutiara itu dibanting ? Sang ayah berkata : Mutiara ini hanya ditemukan di laut dalam di mana naga hitam tinggal . Kamu bisa mengambilnya karena naga hitam tertidur . Jika ia bangun bisakah kau selamat ? Sama juga istana Song seperti laut dalam , kekasaran Raja Song sama seperti naga hitam . Kamu mendapat kereta karena raja tertidur . Jika ia bangun kamu akan terpotong-potong .

manusia di dunia sering melupakan bahaya untuk mencari benda langka . Ini sejenis obsesi . tak patut kehilangan nyawa hanya demi sebuah obsesi . Kita sering melupakan hal lain dan berbuat sesuka hati tanpa memikirkan hari esok yang kelam .

Ayat 2 : Aku tak Mau mengorbankan diriku .

Ada seorang utusan kerajaan mengundang Zhuang Zi dan berkata : Raja mengundangmu ke istana .Zhuang Zi berkata : Lihatlah sapi korban itu , ia makan rumput yang bagus dan kedelai tiap hari serta diselimuti kain bersulam . Apabila tiba waktunya dibawa ke kuil leluhur untuk persembahan , ia tak punya kesempatan kembali ke alam bebas .

Jadi kita tak perlu mengorbankan diri kita bagi orang yang tak mau di nasehati , di sayang , di hormati dan di ajak bicara , semua itu akan membuat kita terbeban dan malah membuat kita sakit hati , lebih baik biarkan saja semaunnya sendiri ia akan sadar bila mengalami hal yang tak menyenangkan .

Ayat 3 ; Zhuang Zi sekarat .

Di ranjang Zhuang Zi , murid-muridnya berkumpul untuk merencanakan upacara penguburan yang meriah untuknya . Zhuang Zi berkata : Untuk apa ? Bila aku mati , aku ingin surga dan bumi sebagai peti matiku , matahari dan bulan sebagai giok upacara , bintang sebagai mutiaraku dan semua berada di bawah matahari sebagai hadiahku . Adakah yang lebih baik ?

Seorang muridnya berkata : tapi guru , Anda akan dimakan oleh gagak dan elang .Zhuang Zi berkata : Di bumi aku akan di makan elang , Di dalam tanah aku akan dimakan jangkerik dan semut . Mengapa mengambil makanan dari gagak dan elang untuk jangkerik dan semut ?

Kematian adalah gejala alam . Kehilangan dan perubahan tubuh manusia lebih baik diserahkan kepada alam . Jadi apa yang akan kita perbuat sekarang berbuatlah bila tidak akan menyesal .

Bab 21 : Pengembaraan yang menggembirakan .

Ayat 1 : Burung yang tak punya batas .

Zhuang Zi berkata : Di lautan utara ada seekor ikan yang disebut Kun yang panjangnya beberapa ribu Li .Pada suatu hari ia mengubah dirinya menjadi seekor burung yang disebut Peng , yang rentang sayapnya beberapa ribu li . Peng membentangkan sayapnya dan terbang setinggi 90.000 Li keangkasa . Dari ketinggian Peng melihat kebawah dan semua benda kelihatannya tak jelas , Bukit-bukit , sungai-sungai dan kota-kota malah tak lagi kelihatan .Peng menatap ke muka dan melihat suatu pemandangan yang tak terbatas , ia menjadi satu dengan langit dan bumi .

Pemikiran yang luas harus tak terbatas agar tak berakar dalam keduniaan . Orang tak boleh melihat benda dari segi waktu dan ruang saja , agar ada kesatuan dalam semua benda . Orang tak boleh hanya memikirkan dirinya saja dan tak memikirkan orang lain , bukan mengikuti apa kata orang lain tetapi berusaha menyesuaikan dengan orang lain .

Ayat 2 ; Lie Zi mengendarai angin .

Zhuang Zi berkata : Lie Zi mampu mengendarai angin dan bergerak tanpa suara . Ini memang pemandangan yang indah .Ia mengendarai angin selama 15 hari sebelum pulang . Kesaktian seperti itu jarang terjadi .

Tetapi dari sudut pandangan manusia Tao . lie Zi tak benar-benar tak terbatas , walaupun ia tak perlu berjalan , tapi ia masih tergantung pada angin untuk mengangkat dirinya . Karena itu ia bukan orang yang benar-benar dapat bergerak bebas .

Lie Zi mengendarai angin , karena itu ia tak dapat bekerja tanpa angin . Hanya menyatu dengan hukum alam dapat dikatakan sebagai orang yang dengan mudah pergi kemana saja yang ia inginkan dan tak tergantung terhadap apapun secara psikologis . Ini bukan berbuat sesuka hati tetapi hidup tanpa tergantung oleh kemauan orang lain .

Ayat 3 : Xu You menolak sebuah kerajaan .

Kaisar Yao bermaksud menyerahkan kerajaannya kepada Xu Yiu dan berkata : Bila matahari dan bulan bersinar , masih bergunakah obor kecil seperti saya ? Bila turun hujan perluhkah saya menyirami ladang ? Tuan lebih mulia daripada saya , karena itu ijinkan saya menyerahkan kerajaan ini kepada tuan .

Xu Yiu berkata : Lupakanlah ! Burung yang bersarang di hutan , tak memerlukan lebih dari satu ranting . Tikus yang minum dari sungai tak memerlukan air lebih banyak dari isi perutnya .Bila tuan memberikan kerajaan ini kepada saya , apakah yang harus saya lakukan untuk itu ? Lebih-lebih kerajaan ini telah aman dibawah kekuasaan tuan . Tuan ingin menyerahkan kedudukan dengan nama baik ? Untuk apa sebuah nama yang kosong bagiku ?

Nama hanaylah bayangan . Orang sering mempersulit hidupnya dengan mencari kedudukan dan keuntungan . Hanya dengan mengabaikan hal itu orang akan menemukan hidup yang sebenarnya .

Bab 22 : Persamaan semua benda .

Ayat 1 : Siapakah majikan yang sebenarnya ?

Zhuang Zi berkata : Tubuh manusia mempunyai tungkai , sendi , mulut dan organ tubuh bagian dalam . Bagaimana mengoordinasiakan fungsi mereka ? Bukankah mereka seperti pelayan ? Dapatkah mereka menerima perintah dari mereka sendiri ? Apakah mereka bergantian menjadi majikan dan pelayan ? Atau adakah majikan yang sebenarnya bagi mereka ? Memang ada sesuatu yang merupakan inti dari bentuk . Inti inilah majikan sejati dari semua benda .

Manusia merupakan sebuah bentuk alam yang asli . Alam asli ini adalah lambang Tao . Bila seseorang bertindak berdasarkan alam asli ini , ia tak akan terpisahkan dengan Tao .

Ayat 2 : Apakah Zhuang Zi berbicara / tidak ?

Zhuang Zi berkata : Aku banyak berbicara selama hidupku , tapi dalam kenyataannya aku tak berkata satu patah kata pun .

Bila tubuh dan pikiran bersatu , tak ada diri sendiri . Maka tindakan dan inti menjadi satu . Katika berkerja , walaupun orang mengerjakan banyak pekerjaan , seolah-olah tak satu pun dikerjakanj . Ketika bicara walaupun orang berkata banyak , seolah-olah tak satu pun diucapkan . Manusia Tao lebih suka memberi bukti daripada janji , ia lebih baik menunjukan bukti dari pada berkata-kata yang tak ada buktinya .

Ayat 3 ; Pertanyaan Yao .

Kaisar Tao berkata kepada Shun : Aku tak suka penguasa Cong , Kuai dan Xu Ao . Aku tak bisa tak memikirkan mereka , mengapa begitu ? Shun berkata : Mereka menduduki posisi yang tak berarti . Mengapa memusingkan diri terhadap mereka ? Dahulu 10 matahari terbit bersama-sama dan menyinari jutaan benda . Pasti seorang yang memiliki kekuatan kebaikan yang sempurna bisa menerangi semua orang , apalagi tiga raja picik .

Karena pemikiran diri sendiri inilah manusia dipenuhi angan-angan . Pemikiran mengenai identitas yang berbeda akan membangkitkan sikap perlawanan pada diri pribadi dan orang lain . Walaupun tiap benda berbeda-beda , mereka saling melengkapi dan bisa berfungsi tanpa saling mengganggu .Dengan rasa ego yang tinggi maka seseorang akan merasa lebih tinggi dan tak akan mau minta maaf bila ia salah , ia merasa paling dan benar sendiri dengan segala alasan ia menutupi egonya dan harga dirinya yang tinggi . orang seperti ini biasnya tak akan mempunyai teman yang baik karena ia minta menang sendiri dan tak mau disalahkan .

http://bookofchina300.blogspot.com/2008/07/huang-shi-gong-volume-1.html

powered by

undefined

undefined

HUANG SHI GONG Volume 1 HUANG SHI GONG /

Tiga Strategi HUANG SHI GONG

Volume 1

Bab 1 : Strategi tertinggi .Falsafah menaklukan yang kuat dengan kelembutan .

Ayat 1 : Menggunakan asas menaklukan yang kaut dengan kelembutan secara fleksibel .

Lao Zi berkata : Benda yang paling lembut dan lemah adalah air . Tetapi air dapat menembus batu . Dengan kata lain yang lembut bisa menaklukan yang kuat .

Huang Shi Gong berkata : Menjadi agak lembut adalah kebajikan , menjadi kuat tetapi tak diimbangi oleh budi pekerti yang luhur bisa menimbulkan kebencian orang lain . Orang yang suka sewenang-wenang dan pemarah akan dijahui orang dan celakalah orang yang tak mendapat dukungan rakyat . Orang yang lemah-lembut , berbudi perkerti luhur dan rendah hati memperoleh dukungan dan simpati banyak orang . Orang yang kuat tetapi bertindak sewenang-wenang dibenci dan dimusuhi rakyat .

Negara / penguasa yang menganut kebijaksanan yang lunak akan menjadi lemah . Negara / penguasa yang menganut kekuasaan dengan tangan besi akan musnah / hancur .Disamping kekuatan , kelembutan adalah bagian terpenting dalam teknik perang . Kombinasi keduanya merupakan strategi perang yang tertinggi .

Ayat 2 : Strategi yang baik harus dirumuskan sesuai dengan perubahan keadaan musuh .

Huang Shi Gong berkata : Rakyat tak bisa melihat kebenaran dalam setiap kejadian sampai kebenaran muncul sendiri .Rahasia alam semesta harus dikaji dan dipahami melalui perubahan kejadian . Tak ada aturan baku didalam strategi perang yang harus dipatuhi . Semua tergantung pada perubahan gerak-gerik musuh .Sungguh bodoh jika ergesa-gesa menetukan langkah uyang akan diambil tanpa mengetahui keadaan / tindakan / rencana musuh .Orang yang berhasil membantu penguasa mengaji keadaan musuh dan bertindak sesuai keadaan musuh dapat menjadi penasehat penguasa .

Peperangan sama tak terduganya dengan perubahan alam yang terjadi terus-menerus .

Taktik perang di medan perang harus dipakai secara luwes .Kita tak boleh bertindak membabi buta , hanay berdasarkan angan-angan saja . Kita tak boleh terlalu berpedoman pada satu teknik saja bila menang . Kita tak boleh terlalu berpedoman dan meniru apa yang dilakukan / taktik masa lalu , perubahan terus-menerus untuk menyimbangi lawan dan memahami lawan , kalau tidak kita akan kalah / berbuat sia-sia .

Ayat 3 ; Orang bijak tak akan memperlihatkan kekuatan sebenarnya .

Huang Shi Gong berkata : Sangat mudah menjatuhkan seseotrang dan memamerkan kekuatan , namun jarang ada yang sanggup menguasai kemampuan kombinasi kekuatan-kelembutan dan ketangguhan-kelemahan serta menggunakannya pada saat yang tepat . Tenaga gabungan kekuatan dan kelembutan bisa memenuhi dunia dan mengubah jalannya peristiwa . Menyimpanya baik-baik dan memakainya secara luwes dapat membuat musuh tunduk .

Orang bijak menyembunyikan kebijaksanaan dan menggabungkan kekuatan dan keluwesan . Dia tak pernah ceroboh dan melakukan kesalahan kedua kalinya . inilah yang dimaksud dengan luwes diluar dan ulet di dalam serta lemah di luar dan kuat di dalam .

Ayat 4 : Memahami pikiran orang lain dan bertindak sesuai yang diperlukan .

Huang Shi Gong berkata : Kunci bagi keberhasilan dalam mengurus negara dan militer .Pemahaman dan menyelami psikologi rakyat serta bertindak sesuai yang diperlukan .Tenangkanlah prang yang berada dalam situasi bahaya .Bangkitkan keberanian orang yang ketakutan .

Panggil dan pakai kembali orang yang membelot ( bila ia sadar akan kesalahannya ) dan bersihkan nama orang yang terfitnah .Pertimbangkan dengan adil orang yang naik banding dan hargai orang yang rendah hati .Kendalikan dan cegah orang yang ingin mengalahkan orang lain . Hadapi dengan tegas orang yang mengadakan persengkongkolan .

Beri tugas bagi orang yang cinta harta dan jadikan dia kaya bila berhasil menunaikan tugasnya . Beri kesempatan memperoleh kehormatan bagi yang suka berjuang .Jangan membuka rahasia orang yang berbuat salah dan takut kehilangan muka .Orang yang cerdik dan cerdas dapat dijadikan orang kepercayaan .

Periksa dan peringatkan orang yang suka mengfitnah / bersiasat / mengadu domba / mengfitnah . Setiap usaha pemberontakan harus ditumpas sebelum berkembang .Ingatkan orang yang sombong untuk merendah .Perlakukan dengan baik orang yang menyerah .

Tiga strategi perang memberikan 20 cara untuk mempersatukan anak buah secara psikologis .Dalam sekelompok besar manusia adanya keragaman tingkah laku tak bisa dicegah , Angkatan perang tak punya kebulatan hati akan kehilangan daya tempunya .

Ayat 5 : Seni memilih orang yang pandai .

Huang Shi Gong berkata : Pembesar dan jenderal yang berbakat adalah tiang negara . Rakyat yang rajin dan patuh pada hukum adalah landasan negara .Jika seorang penguasa dapat mengundang semua orang gagah dari seluruh dunia , juga termasuk dari negara musuh .Maka negeri musuh akan jatuh miskin dan negara sendiri akan bertambah kuat .Penguasa yang menganugerahkan pangakt , kekayaan dan kehormatan kepada orang-orang pandai akan memperoleh kesetiaan dan kepatuhan mereka .

Sangatlah tepat mengatakan orang pandai dan cerdas serta berbudi pekerti tinggi adalah tiang negara . Penguasa yang bijak selalu mencari dan memakai orang pandai untuk menjadi landasan negara dan usahanya . Tanpa bantuan orang pandai , negara tak akan kuat .

Ayat 6 : Sifat murah hati pada masa damai menjamin persatuan di masa perang .

Huang Shi Gong berkata : Kalau ingin menang perang . Para pemimpin militer harus bersedia sehidup-semati bersama serdadunya .

Komandan yang memperlakukan dengan baik dan menghargai anak buahnya . Bersedia merasakan susah dan senang bersama-sama pada masa damai . Maka anak buahnya akan tetap bersatu dan siap berperang dengan semangat tinggi di masa perang . Jika ingin mempunyai anak buah yang setia , patuh , gagah dan tahan menderita selama perang . Maka komandan harus lebih dahulu dihargai anak buahnya dengan bersikap baik dan mau membantu di masa damai . Bukan memanjakan dan menuruti semua perkataan dan perasaan anak buahnya , juga bukan membiarkan anak buahnya berbuat seenaknya , tetapi berilah hadiah bagi yang berjasa dan berilah hukuman pada yang berbuat salah .

Ayat 7 ; Seorang komandan harus menjaga moralnya .

Huang Shi Gong berkata : Seorang komandan harus memiliki delapan perangai yang baik .Ia harus jujur dan tak korup .Ia harus adil dan pandai menimbang .Ia harus tegas dalam menegakkan disiplin militer, semua perintah harus dilaksanakan .

Ia harus terbuka dan mau mendengarkan pendapat bawahannya .Ia harus pandai menentukan mana yang salah dan mana yang benar . Ia harus dapat menempatkan orang sesuai dengan bakatnya masing-masing .Ia harus pandai menyimak banyak pendapat yang berbeda .

Komandan yang tidak memiliki norma-norma ini akan di tentang massa dan ditinggalkan para pengikutnya . Ia akan kalah dan kehilangan negaranya .

Dengan delapan kebajikan seorang komandan yang disebutkan dalam tiga strategi perang mengandung pengertian yang lebar dan mendalam . Tak dapat dikurangi / disangkal . ini semua adalah norma-norma yang perlu dipunyai oleh semua pemimpin dan pengusaha .

Ayat 8 : Bangkitkan minat mengeluarkan pendapat dan gunakan strategi yang tepat .

Jadi dengarkan pendapat banyak orang dan analisa serta sesuaikan dengan kondisi yang terjadi .Jangan langsung mengambil keputusan tanpa memikirkan lebih dahulu . Jangan mendengarkan kata-kata seseorang yang licik dan menurutinya . Ini berakibat kehilangan banyak orang pandai dan setia , serta mungkin kehilangan diri sendiri .

Ayat 9 : Semakin rahasia suatu serangan , semakin pasti keberhasilannya .

Huang Shi Gong berkata : Komandan harus merahasiakan rencanannya . Jika komandan tak berkata apa-apa , mata-mata musuh akan kecewa . Jika rencana komandan bocor pasukannya akan kehilangan kesempatan untuk menang .

Menjaga baik-baik kerahasiaan rencana komandan menjamin pasukannya dapat menggebrak musuh dengan tiba-tiba dan mendapat kemenangan dengan cepat .

Ayat 10 ; Buat rencana dengan baik sebelum bertempur , tunjukan kemarahan pada waktunya .

Huang Shi Gong berkata : Jika komandan tak berpikir masak-masak dan tak membuat rencana sebelumnya , para panasehatnya akan meninggalkannya .Jika komandan tak punya pendirian dan penakut , maka anak buahnya akan ketakutan dan gelisah .Jika komandan bertindak gegabah , maka pasukannya akan kebingungan .Jika komandan suka meluapkan amarahnya dan sesuka hati kepada siapa saja , maka anak buahnya tak akan tentram .

Jika seorang pemimpin suka menuruti anak buahnya yang licik dan picik , maka anak buahnya tak akan menuruti perintahnya . Jika pemimpin suka memberi pengampunan kepada orang yang dipercayai / disayanginya yang berbuat salah , maka para anak buahnya tak akan mempercayainya . Jika pemimpin suka mengadu domba dan anak buahnya dianggap permainan untuk diadu , maka anak buahnya akan meninggalkannya . Jika pemimpinnya suka dijilat , keras kepala , tak mau disalahkan , sok pintar dan kerjanya hanya bermain-main saja , maka anak buahnya akan meniru dan meremehkan pemimpinya . Seorang pemimpin harus selalu ingat empat unsur . Yaitu : pertimbangan yang matang , berani tapi tak ceroboh , tindakan yang tepat waktu dan kemarahan yang diperhitungkan itu dapat menentukan kesetiaan dan kinerja anak buahnya .

Ayat 11 : Menepati janji untuk memberi hadiah dan kehormatan .

Huang Shi Gong berkata : Umpan yang memikat akan dapat menangkap ikan . Hadiah yang besar menyebabkan orang rela membuang nyawanya .

Yang mendorong orang berbuat tanpa ragu-ragu adalah hadiah / keuntungan , Yang membuat seseorang bijaksana mengucapkan ikrar kesetiaannya adalah kehormatan dan penghargaan . Mengikari kehormatan dan penghargaan tak dapat mempertahankan kesetiaan orang pandai . Orang yang telah dijanjikan hadiah / impian , tetapi tak mendapatkan apa-apa , ia akan tak mematuhi perintahmu dan takkan mempercayai mu lagi . kemenangan hanya dapat dicapai lewat keberhasilan merebut hati orang pandai dan setia . Untuk itu kita harus memenuhi janji pemberian hadiah dan kehormatan . Kehormatan berarti memperlakukan orang pandai dengan hormat dan penghargaan . Hadiah berarti secara adil

memberi ganjaran dan hukuman kepada orang yang pandai dan setia . Tetapi bila sesudah menurutimu kamu malah melecehkan / menyalahkan , maka sekali saja orang melakukan itu ia takkan percaya lagi . Bila sering melakukan maka orang tersebut akan berpikir negatif dan jangan harap menuruti apa kemauan mu .

Ayat 12 : Memahami keadaan musuh adalah intisari seni perang .

Dalam memahami musuh gunakan mata-mata , dengan adanya mata-mata itu kita bisa menduga semua gerak-geriknya dengan tepat . Langkah di medan tempur muncul bersamaan dengan pengetahuan tentang gerak-gerik musuh . Bukan mengunakan mata-mata untuk menginai agar ia dapat melakukan gerakan yang sama , itu saja dengan membuang-buang uang dan waktu saja . Dalam Sun Tzu Ching ada lima jenis mata-mata yang dapat digunakan , tetapi waspadalah anti mata-mata yang dilakukan musuh .

Ayat 13 Tiranti dan pajak tinggi menunjukan negara akan runtuh .

Pajak yang tinggi dan kekuasaan yang sewenang-wenang menyebabkan rakyat hilang harapan . Di beberapa daerah akan terjadi kelaparan dan ketidak-sukaan . Ada yang berkata : Rakyat akan meredam kemarahan , hawa kemarahan para rakyat mengumpulkan energi kuat dan energi kebencian inilah yang membuat bencana dimana-mana , bila bencana terjadi dimana-mana negara akan kekurangan penghasilan , tetapi bila para penguasa malah menerapkan tiranti dan pajak tinggi , maka penindasan terjadi , rakyatnya akan semakin susah dan mudah tersinggung , mereka mulai menyalahkan para pemimpinya .

Ayat 14 : Penguasa yang memberi kedudukan penting pada pembesar licik akan celaka .

Pejabat / orang yang licik pintar berkata-kata dan mengambil hati , Ia sangat pintar memuji dan kelihatan sangat patuh . Ia akan membuat penguasa menjadi tak perlu repot-repot dan berkerja lagi . Ia akan membuat penguasa merasa paling .................................Ia akan berkata-kata yang baik-baik dan mungkin mengarang cerita yang menyenangkan .Ia pintar menunjukan kelebihan dan bisa membuat orang lain lebih bodoh darinya .Dengan begitu ia mulai mengambil hati dan dipercayai , dengan kekuasaan yang diberikan ia mulai mengambil kekuasaan dan membuat penguasa merasa puas dengan apa yang dilakukan . Kemudian ia membuat penguasa hanya mempercayai apa yang ia katakan dan tak perlu menyelidiki lagi . Tetapi kemudian ia akan mengundang orang licik lain .Dengan perangkap orang licik lain , ia akan kalah dan tersisih . Orang licik lain itu berkelompok dan membentuk golongan , ia mulai meyebarkan gosip yang membuat orang yang licik pertama membuat celaka dirinya sendiri . Dengan begitu ia dapat mengambil kesempatan dan berpura-pura sangat setia . Ia dapat menyingkirkan orang licik pertama dan mengambil kekuasaannya , untuk mengantisipasi kejadian / rencana yang ia buat mengenai dirinya sendiri , ia mulai merebut dan merangkap semua jabatan . Mereka mulai menyingkirkan dan suka mengadu domba dan membuat pemberontakan terjadi , serta gesekan antara pejabat / keluarga para penguasa . Ia akan mencari mana yang lebih mudah dikuasai agar ia dapat mendapatkan keuntungan yang lebih banyak , dengan begitu yang lemah dikuasai yang kuat disingkirkan , yang menghalagi rencananya akan disingkirkan . Ada pepatah yang mengatakan : Bila satu orang licik dibiarkan akan membuat 10 orang licik baru , Jika hal itu dibiarkan kekuasaanmu ak akan ditanganmu .

Ayat 15 : Pelajari pendapat-pendapat yang berbeda dan perkerjakan orang-orang yang memiliki bakat berbeda .

Penguasa harus membuka mata dan telinganya agar mengetahui mana yang salah dan mana yang benar . Penguasa harus waspada terhadap pujian , fitnah , kritik dan opini=opini lainnya .Jika penguasa memakai pejabat yang cakap dan jendral yang pandai , maka orang yang jahat akan mundur .

Penguasa yang pandai memanfaatkan orang yang tepat dan pandai menilai mana yang benar dan mana yang salah Ia mempercayai tetapi ia mengenal sifat dan perubahan yang terjadi pada orang lain . Penguasa seperti itu yang bisa merebut hati para pendekar di seluruh dunia dan berhasil dalam pekerjaannya . Ada pepatah yang mengatakan : Ganti generasi ganti sistim , ganti penguasa ganti aturan , perubahan harus mengikuti jaman , tetapi menganti secara keseluruhan membuang sistem tanpa melihat kegunaan itu sama saja dengan membuat kekacauan , Tak menganti sistem yang tak sesuai jaman itu namanya tak mau menerima perubahan . Menganti yang menentang tanpa melihat benar / salah akan menimbulkan puluhan orang licik masuk . Tak menganti sistim dan hanya mengikuti saja , meskipun ia tahu banyak orang licik yang menjadi penguasa , ia akan bagaikan boneka . Kalau terlalu lama ia tak akan berhasil , tetapi bila terburu-buru ia akan memancing pemberontakan . Maka dari itu hati-hatilah jangan gegabah dan tunggulah saat yang tepat .

_____________________________________________

powered by

undefined

undefined

ZHUANG ZI volume 1 ZHUANG ZI / NAN HUA ZEN JING .

Ada tiga buku / bagian : 7 bab bagian dalam ; ditulis oleh Zhuang zi sendiri .15 bab bagian luar : ditulis para murid .11 bab bagian campuran ; ditulis para pengikutnya .

Bab 1 : Musik alam .

Ayat 1 : Musik alam

ZHUANG ZI berkata :Orang harus menyadari keberadaannya dan tak boleh mengambil keuntungan dari orang lain .Ia tak boleh mengambil masa kini dari masa lalu dan masa depan .

Ia tak boleh mengambil Yang berharga dari yang tak berharga .Ia tak boleh mengambil batas dari yang tak berbatas .Ia tak boleh mengambil hidup dari mati .Dengan demikian ia mendapat kebebasan dari berbagai tekanan .

Filsafat ZHUANG ZI adalah filsafat kebebasan , tetapi bukan bebas lepas tak terkendali tetapi bebas dengan ikatan hati nurani / kedewasaan .Filsafat ini merupakan pengalaman yang di batasi waktu dari tempat , dialami dalam ruang dan waktu yang tak terbatas .Baginya kehidupan dunia adalah keteraturan tanpa hidup sedangkan yang dikejarnya adalah hidup tanpa keteraturan .Jadi semua itu bukan tak berbuat apa-apa tetapi berbuat sesuai apa yang dikatakan hati nurani , bukan terus semaunya sendiri tetapi hidup tanpa ada yang mengatur tetapi menjalani aturan dengan sendirinya .

Ayat 2 : tahun besar dan tahun kecil .

ZHUANG ZI berkata : Konon Peng Zu hidup selama 800 tahun dan merupakan orang yang hidup paling lama .Tapi ada ulat kecil bernama Ephemera yang lahir saat fajar dan mati saat senja , ia tak tahu lamanya satu hari itu .Ada serangga bernama jengkrik yang lahir di musim semi dan mati di musim panas . ia tak tahu apa -apa tentang empat musim .Tapi di laut selatan negara Chu hidup seekor kura-kura besar bernama Ling yang mengalami 500 tahun musim semi dan 500 tahun musim panas .Pada jaman pra sejarah , ada pohon bernama Chun yang mengalami 8000 tahun musim semi dan 8000 tahun musim panas .

Ephemera dan jangkerik bisa disebut tahun kecil , Sedangkan Kura-kura Ling dan Pohon Chun disebut tahun besar .Tahun kecil tak pernah mengerti pengalaman Tahun besar .Bukankah Peng Zu hanya tahun kecil dibandingkan dengan kura-kura Ling dan pohon Chun ? Bukankah mentedihkan bagi Tahun besar jika orang menganggap Peng Zu berumur panjang ?

Ini semua adalah keadaan umum mausia yang merasa dirinya paling , sehingga ia tak melihat orang lain yang berada dibelahan dunia lain / dilingkungan lain . Menganggap apa yang dilakukan sebagai penemuannya dan orang lain tak bisa melakukan dan ia yang pertama kali menciptakannya , itu semua tak ada gunannya sebab sebelum dia mungkin sudah ada yang melakukannya dan sebelum itu mungkin ada juga yang melakukannya .

Ayat 3 : Kebanggan si pipit kecil .

ZHUANG ZI berkata :Ketika Peng terbang , ia membumbung tinggi setinggi 90.000 li .Melihat itu si pipit kecil berkata : Ha ! Ha ! ha ! Untuk apa si bodoh itu mengeluarkan banyak tenaga untuk terbang begitu tinggi ? Bagiku , lebih baik terbang ke pucuk pohon untuk bernyanyi / kebumi untuk menangkap cacing sepuasnya .

Penerbangan , pengetahuan dan pandangan pipit kecil berbeda dengan Peng .Kita tak perlu meniru si pipit kecil / iri pada Peng besar .

Apapun yang dilakukan orang lain kita tak perlu menirunya , lebih baik menjadi diri sendiri dari pada meniru / iri pada orang lain , itu semua lebih membanggakan meskipun tak ada yang memuji .

Bab 2 : Berguna dan tak berguna .

Ayat 1 : Labu besar Hui Shi .

Hui Shi berkata : Raja Wei memberiku bibit labu besar , Aku menanamnya dan buahnya tumbuh cukup besar untuk menampung lima hektoliter berasa . Tetapi kualitas labu ini sangat jelek , sehingga bila diisi air mereka pecah begitu saya angkat .Dan jika dibelah menjadi dua , mereka terlalu dangkal untuk menampung air .Labunya memang besar , tapi tak berguna . Jadi kupecahkan saja .

ZHUANG ZI berkata :Sayang sekali kamu hanya tak tahu bagaimana menggunakan benda besar ! Labu itu sangat besar , mengapa tak membungkusnya dengan jaring .Lalu kamu bisa mengikatnya di pinggang dan mengapung di air .

Berguna dan tak berguna adalah kualitas yang relatif . Hui Shi pikir air bisa dapat dibawa di dalamnya / di luarnya juga . Jika satu ide tak berhasil , kamu harus mengubah cara pikirmu dan hasilnya akan menakjubkan ! Pemikiran begitu disebut menghasilkan kegunana dari yang tak berguna .

Ayat 2 : Ramuan rahasia penduduk Song .

Suatu suku dari negara Song sangat mahir membuat sejenis salep .Jika dioleskan pada kulit salep itu mencegah berbagai kerusakan kulit .Karena itu generasi mereka berdagang kain katun celupan .

Suatu hari datang seseorang yang mendengar tentang hal itu dan membelinya seharga 100 teal emas .Ia menawarkan ramuan rahasia itu kepada raja Wu dan menjelaskan kegunaannya dalam urusan militer .Saat itu Wu dan Yue sedang berperang .Setelah Raja Wu memiliki ramuan rahasia , ia memulai perang di sungai selama musim dingin .Dengan ramuan rahasia itu , pasukan Wu selamat dari Rasa gatal pada tangan / kaki karena kedinginan .Sedangkan tentara Yue yang tak memiliki obat untuk melindungi kulit berhasil dikalahkan .Setelah perang , orang yang menawarkan salep itu diberi tanah luas .Ia menjadi kaya dan statusnya naik .

Walaupun ramuannya sama , orang yang tak tahu mengunakannya hanya mencelup kain katun sepanjang waktu , sedangkan orang yang menggunakannya dengan kreatif diberi tanah dan gelar . Itu cara pandang yang berbeda meskipun bukan hasil penemuannya tetapi ia lebih mendapat keuntungan yang lebih banyak , sebab ia tahu dimana hal itu dapat digunakan .

Ayat 3 : Pohon yang tak berguna ,

Hua Zi berkata kepada Zhuang Zi ; Saya tahu sebuah pohon raksasa bernama Chu yang batangnya berliku-liku .Dan cabangnya begitu berliku , sehingga tak bisa diukur dengan meteran .Pohon itu ada dipingir jalan tak ada tukang kayu yang melihatnya .Kata-katamu seperti pohon itu , besar tapi tak praltis . siapa yang akan mempercayaimu ?

Zhuang Zi berkata ; Pernahkah kau lihat rubah dan kucing liat ?Untuk menagkap mangsanya , mereka melompat dan berlari dengan tangkas , tapi terjatuh ke dalam perangkap dan mati .Sedangkan Yak memiliki tubuh besar sepertu awan , tapi ia tak bisa menangkap tikus .

Daripada meributkan pohon yang tak berguna .Mengapa kamu tak menanamnya di tempat terbuka untuk berteduh dan beristirahat ? Karena pohon ini tak berguna , orang takkan datang dan menebangnya , maka tak perlu khawatir .

Pohon besar selamat daro kapak karena tak berguna , bagi pohon itu sendiri kegunaan dari yang tak berguna adalah keuntungan yang besar . maka dari itu lebih baik menjadi diri sendiri itu lebih menguntungkan .

Ayat 4 ; Penduduk Yue yang bertato .

Ada penduduk Song membawa topi dan pakaian untuk dijual di Yue selatan agar mendapat keuntungan yang besar .Ia sepanjang hari menjual barang danganganya , tetapi tak ada yang membelinya .Karena penduduk Yue memangkas rambutnya dan bertelanjang dada dengan tubuh penuh tato dan tak memakai topi .

Apakah sebuah benda berguna / seseorang berguna adalah hal yang relatif yang tak bisa ditetapkan dengan kaku . Apakah kaisar Yao dan Shun berguna / pakaian dan topi penduduk Song berguna bukan nilai yang mutlak . Itulah sebabnya lihat dulu kondisi / wilayahnya dan pikirkan apa yang diperlukan didaerah tersebut .

Bab 3 : Musik bumi .

Ayat 1 ; Musik bumi .

Suatu hari Nan Gou Zi Qi duduk bersandar pada meja teh , kepalanya menengadah .Kemudian ia mencapai tahap lupa akan keberadaannya .

Zi Yau bertanya :Tuan , anda tampak berbeda hari ini . Katakanlah , bisakah tubuh manusia menjadi daun kering dan hatinya menjadi debu ?

Nan Gou Zi Qi berkata : Pertanyaan yang baik Zi You . Sekarang saya mencapai tahap domana saya melupakan diri .Tahukah kamu bahwa kamu telah mendengar musik seruling dari manusia , tapi kamu belum

mendengar musik dari bumi .Dan bahkan bila kamu telah mendengar seruling bumi , kamu belum mendengar musik dari surga .

Musik seruling dari manusia berasal dari seruling logam / bambu .Sedangkan musik seruling dari bumi adalah suara angin .Udara yang dipancarkan bumi adalah angin dan ketika angin bertiup .Semua lubang dan rongga bersuara .Beberapa lubang di gunung , hutan dan pohon , seperti hidung , mulut dan telinga manusia .Sebagian seperti lingkaran dan lesung , dan yang lainnya seperti kolam yang dalam dari lunamg yamg dangkal .

Suara dari lubang ini sangat mirip badai / anak panah / pertengkaran / nafas .Ia bisa sumbang / merdu , dalam / penting .Semua lubang menjawab serentak ketika angin kuat berlalu .Semua lubang tenang kembali , hanya ranting-ranting bergoyang .Inilah yang ku katakan musik bumi .

Suara ini tak membawa rasa maeah , sedih , gembira / bahagia . Perasaan itu ada bila telinga manusia mendengar seruling dan tak akan ada ketika mendengarnya darp alam . Karena itu rasa tersebut adalah buatan manusia bukan alam .

Ayat 2 : Zhao Wen berhenti bermain Gu Zheng .

Zhao Wen adalah seorang pemusik terkenal yang pandai bermain Gu Zheng / harpa .Tapi akhir-akhir ini ia berhenti bermain .Karena akhirnya ia sadar bahwa bila ia menekan satu nada untuk bermain musik , suara nada lain hilang .Tapi bila alat musik tak dimainkan , kelima nada musik tradisioanl china bisa dipertahankan .

Suara alam adalah satu-satunya suara yang utuh .Prinsip dibalik bermain musik buatan manusia dan ukiran adalah sama . Bila hasil akhir terbentuk , bagian kayu lainnya rusak / hilang dalam proses . Ini juga berlaku pada hubungan manusia harus ada yang dikorbankan / sifat dan kebebasan yang dibuang dalam berhubungan dengan manusia kalau ingin abadi , jadi dalam keluarga / organisasi / berteman masing-masing individu harus mengorbankan sifat-sifat semaunya sendiri / sifat yang negatif / kebebasannya kalau mau menjalankan kebersamaan dan tak saling memaksakan kehendak dan maunya sendiri / egois .

Ayat 3 : Apakah Wang Ni tahu ?

Ada seorang bertanya kepada Wang Ni : Tahukah kamu tentang standar umum yang bisa diterapkan untuk memperoleh pengetahuan ? Wang Ni menjawab : Mana kutahu ?

Orang itu berkata : Sangat mengecewakan . Wang Ni menjawab : Mengapa mengecewakan ? Bisakah kamu bilang tahu yang kukatakan sebenarnya tak tahu dan tak tahu yang sebenarnya tahu ? Coba kutanya : Jika orang tidur di tempat basah ia akan terkena artritis , apakah ikan juga / Jika seseorang ada di atas pohon , ia tkut ketinggian , apakah monyet juga ? Habitat mabusia , ikan lumpur dan monyet berbeda mana yang kau jadikan standar ?

Orang itu berkata : Kamu benar ! Standar berbeda bagi tiap kelompok ! Wang Ni menjawab : Itu dia ! Orang suka makan daging , Rusa suka makan rumput , kelabang suka makan ular dan gagak suka makan tikus .Makanan mereka berbeda , manakah yang bisa menjadi standar makanan ?

Tak ada standar umum yang bisa diterapkan untuk pengetahuan duniawi dan standar buatan manusia bukanlah standar mutlak . Jika kamu mengira yang relatif itu mutlak , maka kamu semakin jauh dari kebenaran . Ini berlaku dengan sifat dan hubungan manusia kalau semua manusia hanya dibagikan menjadi beberapa katagori saja maka manusia bukan makhluk yang sempurna dan mudah ditebak , Jadi bila anda menginginkan hal sama / iri pada orang lain tentang cara ia berhubungan dan harus sesuai aturan orang tersebut lebih bagi anda merubah pikiran tersebut , sebab manusia tak akan sama satu dengan yang lain dan ia takkan melakukan / berhubungan dengan cara yang sama untuk orang lain , meskipun orang yang melakukan sama . Jadi rasakan dahulu baru kita akan tahu indahnya hubungan sesama manusia . Kalau tidak kamu takkan dapat membedakan dan merasakan hubungan teman / hubungan sahabat / hubungan akrap / hubungan cinta / hubungan penuh kepura-puraan / hubungan saling membutuhkan , itupun takkan sama antara satu dengan yang lain . Cobalah berhubungan dan berani mendekati baru kamu bisa merasakan , kalau belum apa-apa kamu sudah tidak mau dan langsung menfonis / keras kepala / menuruti teori yang dipakai orang lain , maka kamu akan tak pernah tahu antara perbedaan hubungan didunia ini . Ada pepatah yang mengatakan : Tak ada yang sama didunia ini , tak ada yang hidup didunia ini mengalami hal yang sama , tak ada orang mengalami kebahagian yang dirasakan orang lain , tak ada orang yang mampu merasakan kesediahan orang lain , tak ada orang yang dapat menyelesaikan masalah orang lain , Yang ada adalah rasa yang dirasakan oeleh orang tersebut dan apa yang dirasakan oleh semua orang di dunia itu adalah sama ,

Ayat 4 : Apakah Xi Shi cantik ?

Zhuang Zi Berkata : Jika dari semula kita menamai surga adalah kuda dan bumi adalah jari .Maka surga dan bumi tak lebih dari kuda dan jari .Bagi lelaki Xi Zi cantik , tapi bagi ikan ia mungkin menyelam ke dasar sungai ketika melihat Xi Shi .Apa yang dianggap orang benar adalah kebenaran dan yang dianggap salah adalah kesalahan , Tapi apa kritia benar dan salah ?

Jika manusia menciptakan pengetahuan dari pandangannya , ia terperangkap oleh lingkaran pengetahuan buatannya sendiri . Jika manusia menganggap apa yang diketahui itu benar dan yang ia lakukan paling benar , maka ia akan menjadi orang yang egois dan tak mau tahu orang lain . Jadi bila kita hanya hidup dan berpikir menurut pikiran kita sendiri dan tak mau tahu pikiran orang lain serta akan memaksakan pikiran kita pada orang lain itu sama saja kita mencari teman / sahabat orang-orang yang jahat dan penuh tipuan , kalau kita mendapat masalah ia tak mau tahu dan menyalahkan kita sendiri , Kalau kita berhasil ia mengatakan semua itu adalah ia yang mengajari . Itulah teman-teman yang mencelakakan dan menyesatkan . Maka dari itu lihatlah diri kita sendiri dan lihatlah orang lain bila kita ingin menjadi temannya kurangi ego kita dan coba dekati bila ia memaksakan kehendaknya , maka hati-hatilah buatlah batas sebagai teman . Jangan coba menekan temanmu kalau kamu tak mau ditinggal pergi / hanya sebatas teman / kenalan saja . Ada pepatah yang mengatakan : Tak ada teman sejati dan tak ada musuh sejati yang ada adalah kepentingan sejati . Tak ada cinta yang tak egois dan tak ada cinta yang abadi yang ada cinta yang dipelihara dan dipupuk terus-menerus .

Ayat 5 : Airmata putri Li .

Zhuang Zi berkata ; Ketika putri Li menikah dengan bangsawan Xian dari negara Jing , ia sangat sedih dan menangis terus hingga pakaiannya basah . Setelah beberapa lama tinggal di istana Jing , tidur di kasur empuk dan makan enak , Ia menyadari kebodohannya menangis di hari perkawinannya .

Setiap orang takut mati , tapi siapa tahu kita akan menyesali kelahiran kita ? Setiap orang takut perubahan tetapi siapa tahu perubahan akan membuat kita bahagia . Setiap orang takut karena salah tetapi siapa tahu kalau kita meminta maaf kita dapat lebih lega . Setiap orang takut kebebasannya diambil tetapi bila kita mengurangi kebebasan kita mungkin kita lebih bahagia .Bukankah ini sama dengan perasaan Putri Li sebelum dan sesudah pernikahannya ?

BAB 4 : MIMPI DAN KENYATAAN .

Ayat 1 : Mimpi sang pertapa .

Chang Wu Zi sang petapa kepada Qu Que sang bijak berkata : Pemimpi sering tak sadar ia bermimpi dan dalam mimpinya itu ia bertanya kepada dewa tentang nasibnya . Ia tahu bahwa ia hanay bermimpi ketika bangun .

Qu Que menjawab : Hanya orang yang diterangi yang tahu bahwa hidup adalah mimpi besar dan orang bodoh mengira mereka diterangi .

Chang Wu Zi berkata ; Kamu dan saya bermimpi , bahkan ucapanku bahwa kau bermimpi adalah dalam mimpi .

Hanya mereka yang ragu ( bukan bingung ) dapat diterangi , orang bodoh selalu mengira mereka diterangi , sehingga mereka terkecoh dalam analisis akhir . Orang yang merasa paling adalah seorang pemimpi dan ia akan bangun tetapi ia sedang bermimpi , ia berada ditengah-tengah orang lain tetapi ia merasa kesepian , ia tak dapat membedakan khayalan dan kenyataan , serta kenyataan dan khayalan bila ini terjadi orang tersebut akan berkata ia suka dan mau orang itu tetapi ketika orang yang disukai datang ia menunjukan sikap tak mau . Jadi tak ada hubungan dikatakan ada hubungan , tak berhubungan tetapi merasa sudah menjadi miliknya . Ia tak melihat kenyataan bila tak ada kemajuan tetapi ia sudah berpikir ada kemajuan yang sangat besar . Inilah penyebab penyakit kejiwaan yang terbanyak .

Ayat 2 : Dialog antara bayangan .

Zhuang Zi berkata ;Wang Liang adalah bayangan dari bayangan . Suatu hari ia memanggil tuannya .Kamu selalu berjalan , berhenti , duduk dan berdiri kenapa ? Tuannya berkata : Karena aku bergantung pada sesuatu , aku tak bisa apa-apa . Ular bergantung pada sisiknya untuk meluncur , jangkrik bergantung pada sayapnya untuk terbang . Tapi begitu mereka mati , mereka tak dapat terbang / meluncur dengan sisiknya dan sayapnya itu .

Hukum alam adalah hukum perubahan tanpa penguasa / rakyat permanen . Untuk menjadi bagian dari alam , kita tak dapat bergantung pada apap pun . Ini juga berlaku pada manusia bila ia tergantung pada seseorang dan hanya mempercayai dan tak mempercayai hatinya serta tak mau belajar tentang

kehidupan dan baik-buruk manusia , ia akan hidup merana dan sangat kehilangan bila orang itu tiada . Umur manusia tak ada yang dapat menduga dan memperkirakannya , bila seseorang hidup hanya menggantukan hidupnya dan berpikir ia akan dilindungi terus-menerus maka ia takkan dapat dewasa .

Ayat 3 : Mimpi Zhuang Zi tentang kupu-kupu .

Suatu senja Zhuang zi bermimpi menjadi kupu-kupu . Sambil mengepakan sayapnya merasa seperti kupu-kupu dan sangat senang . Pada saat itu ia lupa sama sekali bahwa ia adalah Zhuang zi .Sesaat kemudian ia menyadari bahwa kupu-kupu itu adalah dirinya sendiri , jadi apakah Zhuang Zi yang menjadi kupu-kupu / sebaliknya .

Zuang Zi bisa menjadi kupu-kupu dan kupu-kupu bisa menjadi dirinya . Itu semua terjadi karena pikiran Zhuang Zi sendiri . Orang bisa merasa dirinya paling hebat dan dibutuhkan , orang bisa merasa dirinya paling baik dan cantik , tetapi iru semua hanya dalam pikiran orang lain , bila ia tak mau tahu bagaimana penilaian orang lain dan tak mau mengenal diri sendiri maka ia bagaikan Zhuang Zi yang menjadi kupu-kupu .

Ayat 4 : Tiga di siang hari dan empat di malam hari .

Seorang pengasuh monyet memberi monyet-monyetnya kacang .Suatu hari ia berkata pada monyetnya : Misalnya kuberi kalian tiga liter kacang di pagi hari dan empat liter di malam hari ? Para monyet itu protes dan tak mau .

Pengasuh monyet itu berkata lagi : Kalau begitu akan kuberikan empat liter di pagi hari dan tiga liter di malam hari . Para monyet itu mau .

Sebenarnya tiga liter kacang di pagi hari dan empat liter di malam hari sama dengan empat liter di pagi hari dan tiga liter di malam hari . Tapi itu merubah perasaan monyet tersebut . Apakah kita manusia membuat kesalahan yang sama seperti monyet ? Pikirkanlah baik-baik .

Ayat 5 : Hui Shi bersandar5 pada payung China ?

Hui Shi terkenal dengan kepandaiannya berpindato dan sering terlibat dalam perdebatan sepanjang hidupnya .Bila ia merasa lelah setelah berdebat , ia akan bersandar di pohon payung china untuk beristirahat . Suatu saat ketika bersandar di pohon ia menyadari bahwa perdebatan itu tak penting . Lalu ia berhenti melakukan kegiatan itu .

Apakah kamu menang dengan mengalahkan lawanmu melalui kepandaian bicara ? Pikiran bahwa kamu berhasil membuatmu gagal . Jadi sia-sialah orang yang suka berdebat dan berbicara , tetapi sebenarnya ia tak tahu mana yang benar dan mana yang salah , tetapi apapun yang dikatakan dan dibicarakan tak akan menang dengan kenyataan yang terjadi . Ada pepatah yang berkata : Lidah tak bertulang , Kenyataan tak dapat dipungkiri . Alasan bisa dicari , bukti bisa ditutupi , tetapi kebenaran adalah kebenaran , kenyataan adalah kenyataan . Dengan bukti dan kenyataan kita dapat menilai seseorang , orang yang menyembunyikan dirinya dan membuat kenyataan palsu jangan menyalahkan orang yang menilainnya .

Bab 5 : Ketrampilan Tao :

Ayat 1 : Jagal memotong sapi .

Ketika tukang daging memotong sapi untuk Raja Wen Hui , gerakan dan suara pisaunya sama indahnya dengan tarian semak mulberi . Setelah selesai hewan itu tak tahu bahwa ia sudah mati . Raja Wen Hui berkata : Mengagumkan , kamu sudah mencapai ketrampilan tingkat tinggi .

Tukang daging itu berkata : Terima kasih . Yang kupakai ketika memotong sapi bukan ketrampilan melainkan Tao . Ketika pertama kali memotong sapi , aku hanya melihat penampilan luarnya saja . Tapi tiga tahun kemudian , setelah memotong banyak sapi yang kulihat bukan sapi secara keseluruhan lagi tapi struktur organnya . Sejak saat itu aku berkerja dengan mata hatiku , bukan dengan mata saja .

Koki ahli hanya menukar pisaunya setahun sekali karena ia memotong tak membacok . Pisau ini sudah digunakan selama 19 tahun dan masig tajam seperti baru , karena aku tak membacok .Ketika memotong sapi pisauku berputar di dalam sapi , begitu cepat sehingga ia ytak merasa sakit dan tak sadar bahwa ia sudah mati .Raja We Hui berkata : Bagus ! Apa yang baru kau katakan memberiku kunci pemeliharaan hidup .

Kerumitan dunia manusia mirip dengan struktur organ sapi , mereka yang tak memahaminya dan kesana-kemari dalam hidup akan lelah dalam kesia-siaan .

Ayat 2 : Api yang menyala .

Zhuang Zi berkata ;Kayu dibakar dengan minyak dan walaupun minyaknya habis api terus menyala .Suatu saat tubuh manusia bisa mati tapi jiwanya dan idenya akan diteruskan generasi ke generasi .

Pemeliharaan hidup tak berarti memelihara tubuh , tapi pikiran dan jiwa untuk membuatnya hidup . Bila manusia hidup tak bisa menembangkan dirinya sendiri ia ibarat robot dan tak mampu bersikap dewasa dan menganggap apa yang dilakukan sudah benar dan harus dimengerti .

Ayat 3 : Ayam dalam kurungan .

Zhuang Zi berkata ;Seekor ayam membutuhkan waktu lama mencari cacing digunung dan di hutan dan lebih lama lagi mencari air , tapi ia tetap tak mau dikurung .Ayam bisa dijaga dan dipelihara dalam kurungan , tetapi ia kehilangan kebebasannya .

Manusia yang tahu cara memelihara hidup takkan menukar kebebasan dengan materi , tapi dalam kehidupan nyata , berapa orang yang menikmati pemandangan awan biru di atas mereka . Ada juga mereka yang hidup dengan menjadi orang yang tak punya perinsip / penjilat . Ada juga orang yang hidup bagaikan robot yang hanya percaya satu orang saja dan melaksanakan apa yang dikatakan , tanpa

dipikirkan lagi .

Ayat 4 : Belalang menahan roda pedati .

Tan He bertanya kepada Qu Bo Yu : Ada orang yang suka membunuh , jika kamu biarkan , ia akan membahayakan negara . Jika kamu memintanya berhenti membunuh dan bersikap baik , andalah yang pertama terluka . Orang itu suka melihat orang lain cacat , tapi bukan dirinya .

Qu Bo Yu berkata : Untuk menghadapinya kamu harus bersiasat , jangan menentangnya , Bila ia bertindak seperti bayi kamu harus mengikutinya , jika ia bergulung di tanah dengan gembira , lakukanlah hal sama .Buatlah ia merasa kamu sama dengannya dan pikirkan cara untuk menaklukannya .

Tan He bertanya : Kenapa anda harus mendukung karakter seperti itu ?

Qu Bo Yu berkata ; Pernahkah kau lihat belalang yang marah ? Jika ditantang , ia menganglat kaki depanya melawan roda pedati yang berputar , seolah -olah tenagannya kuat . Jika kamu menantangnya melebihi kemampuanmu , kamu berada dalam bahaya seperti belalang .

Jika orang menggunakan metode yang salah untuk meminta seseorang berbuat baik , ia mungkin akan membawa krisis . Mencoba mengalahkan orang lain dengan menunjukan kekuatan adalah tindakan berbahaya . Apalagi memaksakan kehendaknya dengan mengancam dan menekan itu semua lebih berbahaya .

Ayat 5 : Pencinta kuda .

Suatu ketika ada seseorang pencinta kuda . Ia merawat kudanya dengan penuh kasih sayang .Menggunakan keranjang bambu untuk menampung kotoran hewan itu dan kulit kerang untuk menampung air seninnya . Ketika ia memukul lalat penghisap darah di bokong kudannya , karena kagey kuda itu menendangnya sampai mati .

Kamu mungkin menyukai seseorang tapi orang itu tak mengerti cintamu padanya . Kamu mungkin mencintai seseorang tapi oarng yang kamu cintai tak mencintaimu .Kamu mungkin mencintai seseorang tetapi orang tersebut hanya ingin bermain-main dan tak serius . Bagaimana pun Kamu berbuat baik dan sayang kepadanya , kamu tak akan mendapat balasan darinya .

Bab 6 ; Pohon dewa bumi .

Ayat 1 : Pohon dewa bumi .

Seorang ahli tukang kayu dan muridnya pergi ke negara Qi untuk membangun rumah .Dijalan mereka melalui sebuah pohon raksasa di sebelah kuil untuk menghormati dewa bumi yang puncaknya hampir menyentuh lawan .

Ia melihatnya dan berkata : Aku tak perduli . Para muridnya heran dan bertanya Tuan ! Tuan ! Kami tak pernah melihat pohon sebesar itu sejak menjadi muridmu . mengapa anda tak berhenti untuk melihatnya .

Ahli tukang kayu itu berkata : Lupakanlah ! Itu pohon yang tak berguna . Jika kamu membuat tiang ia akan menghasilkan cacing dan jamur . Pohon ini tak berguna , untuk apa melihatnya ? Bila kamu membuat perahu dari kayunya , perahu itu akan tengelam , Jika kamu membuat ember , ia takkan kuat .

Malam itu tukang kayu itu bermimpi aneh . Ia didatangi pohon dewa bumi itu dan berkata : Bicaramu tak masuk akal menyebutku pohon tak berguna ! . Bukankah orang akan menebangku jika aku berguna / Bagaimana aku bisa bertahan sampai sekarang ? Dan sudut pandang pohon berguna berarti bencana , Pohon paling pintar ada;ah yang tak berguna . Sang tukang kayu itu meminta maaf dan berkata Tampaknya anda pohon yang bijak sana .

Maka berguna dan tak berguna tak mempunyai ketentuan yang jelas yang ada dari mana kita melihatnya , bila berguna dan tak berguna dipertentangkan itu akan menyebabkan masalah yang tak habis-habisnya . Dari pada begitu lebih baik mengerti dan tak perlu mengurusi hal tersebut . Tetapi bila ingin menjadi sahabat seumur hidupmu lebih baik mengunakan pikiran yang sama jadi yang dianggap berguna ia disepakati berguna dan yang tak berguna disepakati tak berguna .

Ayat 2 : Riwayat pohon .

Di wilayah Ling shi di negara Song sangat cocok untuk ditanami bunga terompet , cadar dan mulberi , begitu mereka tumbuh sebesar kepalan tangan , mereka dipotong untuk dibuat kandang monyet , pohon yang tumbuh lebih besar dipotong untuk membangun rumah .

Sedangkan yang paling besar untuk peti mati orang kaya . Pohon ini tak pernah menikmati umur panjang dan mati satu per satu di tengah usia .

Dalam upacara memberi tummbal kepada Dewa sungai , sapi dengan tanda putih didahinya , babi bermoncong tinggi dan orang bertompel tak pernah dijadikan sebagai persembahan karena di anggap sial .

Beberapa orang yang mampu beradaptasi menampilkan diri sebagai orang yang sial dan tak mampu , dapat melindungi diri dari bencana dunia .

Yang cantik dan yang jelek memiliki kualitas unik , tak perlu membedakan antara yang baik dan yang

buruk , beruntung / sial . Karena selera orang berbeda-beda dan apa gunannya memaksakan diri dan berubah menjadi orang lain , dengan menjadi diri sendiri dan tak berbuat aneh-aneh serta tulus kamu akan menjadi pilihan bagi yang mau mencari sifat seperti kamu .

Ayat 3 : Sangat aneh .

Ada seorang yang dilahirkan dengan kepala bungkuk dibawah pusar , pundak lebih tinggi dari kepala dan rambutnya berdiri . Kelima organnya miring dan pinggangnya terjepit diantara pahanya . Ia bernama Zhi Li Shu .

Ia bisa menghidupi dirinya dengan mencuci dan menambal pakaian orang . Dengan meramal ia bisa memberi makan selusin orang . Ketika semua anak muda dipaksa masuk tentara , ia dapat berjalan de3ngan langkah besar tanpa ada yang memperdulikannya .

Ketika pejabat pemerintahan membagikan bantuan bagi orang mioskin Zhi Li Shu dianggap pantas menerima banyak kayu dan beras .

Orang bijak tak perduli pada cacat tubuh dan kejelekan wajahnya . Cacat dan kejelekan wajahnya dapat menyelamatkan orang dari bencana dan malapetaka .

Ayat 4 : Minyak habis terbakar .

Pohon ditebang untuk dijadikan gagang kapak yang akan digunakan untuk menebang kayu .Minyak digunakan untuk menyalakan api dan akhirnya habis terbakar .Pohon kayu manis bisa dimakan , ia ditebang dan dimakan manusia .Pohon pernis digunakan untuk anti karat dan kulitnya dikerat diambil getahnya . Banyak orang di dunia tahu untungnya menjadi berguna sedikit yang tahu untungnya menjadi tak berguna .

Tokoh sejarah seperti Shang Yang , Wu Chi , Su Qin dan Zhang Yi adalah orang pintar , tapi semua mati mengerikan . Kepintaran kadang-kadang menjadi senjata yang membunuh diri sendiri . Menjadi terkenal terkadang malah membuat masalah . Berbuat aneh-aneh dan cari perhatian terkadang membawa kita dalam kesulitan .

Ayat 5 : Penjaga macan .

Menjaga macan adalah hobi yang berbahaya . Penjaga macan yang ahli tak pernah memberinya makan hewab hidup .Karena bila macan harus berjuang untuk mendapatkan mangsanya akan merasa sangat tertantang . bila naluri agresifnya dibiarkan , akibatnya bisa mengerikan . Karena itu penjaga macan harus peka terhadap temperamen hewan itu agar dapat mengendalikannya . Dengan kepekaan itu macan bisa menjadi sejinak kucing .

Macan juga memiliki temnperamen dan bila kamu mengikuti kecenderungan ini , binatang itu takkan galak dan menakutkan sama sekali . Manusia juga mempunyai bermacam-macam temperamen bila kamu memancing keributan pada orang yang sangat keras maka kamu akan diserang dan dihancurkan , tetapi bila kamu bersifat sebaliknya belum tentu kamu disakiti . Jadi selidiki dahulu kehidupannya dan masa lalunya itu semua akan membangun sifat dasarnya , bila tidak meskipun ia terlihat lembut dan bodoh tetapi kalau sifat dasarnya sangat keras dan kamu melawan dengan kekerasan maka siap-siaplah

untuk dihancurkan olehnya .karena ia sangat ahli dan terbiasa hidup dengan keras .

Ayat 6 : Shu Shan tanpa jempol .

Di negara Lu , hidup seorang lelaki yang tak mempunyai jempol . Setiap orang memanggilnya Shu Shan tanpa jempol .

Suatu hari ia berjalan dengan tumitnya untuk menemui kong hu cu dan Kong Fu cu menolaknya dan berkata : Jempolmu dipotong oleh petugas istana karena perbuatan burukmu , percuma menemuiku sekarang .

Shu Shan berdiri sambil berkata : Jempolku memang dipotong , tapi aku punya sisi lain yang lebih berharga daripada jempol dan aku menemuimu untuk menjaga yang berharga itu . Kong fu cu sadar oleh sikapnya dan ia berkata : Maafkan saya ! Mari bimbinglah muridku ! Tanpa berkata , Shu Shan tanpa jempol berbalik dan pergi .

Karena Shu Shan tanpa jempol adalah orang bijak , kong hu cu tak mengabaikannya . Cacat fisik tak berarti membuat orang menjadi tak mampu . Buruk dimasa lalu tak berarti ia tak bijak . Hidup yang miskin tak berarti ia telah melakukan kesalahan masa lalu . Orang yang belum apa-apa menghina dan meremehkan serta memandang rendah orang lain meskipun orang itu telah merendah ia takkan mendapat kebaikan orang tersebut .

Bab 7 : Alam ini bagaikan hercules .

Ayat 1 : Alam ini bagaikan hercules .

Alam ini bagaikan hercules , berkerja tanpa henti .Alam memberiku tubuh , ia memperkerjakanku untuk mempertahankan hidupku ,ia membawaku pada ketuaan dengan waktu , ia memberikan istirahat yang kekal dengan kematian .

Alam bisa berubah , bila manusia menyesuaikan dengan perubahan itu , ia bisa terbebas dari kegembiraan dan ketakutan dan tak melihat perbedaan antara hidup dan mati .

Ayat 2 Tao yang dilupakan .

Zi Gong bertanya kepada Kong Hu cu : Guru , mengapa anda berkeliling negeri serta membuatmu terikat dengan praktik ritual dan pendidikan ? Kong hu cu berkata : Kita bisa menarik diri dari dunia ini sementara waktu ! Zi Gong bertanya : Carannya ?

Kong hu cu berkata : Ikan berada dalam unsurnya di air , manusia berada dalam unsurnya dengan praktek Tao . Ikan yang berenang dengan bebas di sungai lupa bahwa ia hidup di air , selama hidup di alam , manusia yang melaksanakan Tao amat bahagia dan senang hingga melupakan keberadaan Tao .Ikan bertanya dimana air itu , manusia bertanya dimanakah Tao itu .

Manusia bukan unsurnya jika hatinya dipenuhi segala pengetahuan yang berkotak-kotak , menembus pengetahuan dan melewatinnya itu penting . maka dari itu pengertian segala ilmu pengetahuan itu adalah sama yaitu membuat manusia lebih mengenal dirinya sendiri , lingkungan dan orang lain .

Ayat 3 : Nyanyian Zi Sang tentang kemiskinan .

Zi Yu dan Zi Seng bersahabat karib . Suatu hari setelah hujan selama berbulan-bulan . Zi Yu mengunjungi Zi Shang untuk memberi beras . Waktu itu Zi Sang lagi mengeluh dan berkata : Oh Ayahku ! Oh ibuku ! Surga ! Manusia ! Zi Yu bertanya : Apa yang terjadi . Zi Sang berkata : Aku sakit berhari-hari aku berpikir siapakah yang membuatku miskin ? Orangtuakukah ? surga dan bumikah ? Orang tuaku tak menentangku , juga surga dan bumi . Kemiskinan ini pasti memang nasibku .

Semua di luar jangkauan manusia disebut nasib . Apakah kamu dilahirkan sebagai pengemis / pangeran ? itu diluar jangkauan kehendakmu . Manusia harus menerima nasib dan hidup sesuai dengan Tao yang terus berubah .

Ayat 4 : Menggali sungai dibawah laut .

Jian Wu menemui Jie Yu dan bertanya : apa yang Ri Zhong Shi katakan padamu ? Jie Yu berkata : ia bilang penguasa harus memerintah sesuai dengan hukum dan norma yang diterapkannya agar rakyat rela .Itu kekeliruan , bukan kebenaran . Memerintah dengan cara itu seperti menggali sungai di bawah laut / menyuruh nyamuk memikul gunung .

Hukum buatan manusia hanya sementara saja / transisi saja . Untuk mencapai perdamaian , manusia harus menjalankan hukum alam ( Tao Agung ) .

Ayat 5 : Apakah kaki bebek terlalu tinggi .

Apa yang panjang secara alami tak akan terlalu panjang , sebaliknya apa yang pendek secara alami tak akan terlalu pendek .Kaki bebek tampak sangat pendek , tapi kamu tak bisa memperpanjangnya , kalau dipaksa bebeknya menderita . Kaki bangau tampak amat panjang tapi kamu tak bisa memperpendeknya , kalau dipaksa bangaunya menderita .Bebek berkaki pendek mempunyai paruh pendek . Bangau berkaki panjang memiliki leher panjang , yang satu melengkapi yang lain .

Jangan mengukur panjang dengan standar manusia . Perghatikan penggunaan alami , maka kamu akan tahu bahwa yang panjang tak terlalu panjang yang pendek tak terlalu pendek . Jangan mengukur / berperinsip dengan prinsip mu saja bila mau berteman itu akan tak mempunyai teman baik .

Ayat 6 : Gembala kehilangan dombannya .

Zhang dan Gu menggembala dombanya bersama-sama . tetapi keduanya kehilangan dombanya .Zhang berkata : Dombaku pasti hilang waktu aku membaca di rumput . Gu berkata : Dombaku pasti hilang waktu aku berjudi . Apa yang dilakukan Zhang dan Gu tak sama , tapi keduanya kehilangan domba .

Di dunia ini orang pandai kehilangan hidupnya , karena mengejar ketenaran dan orang picik kehilangan hidupnya karena memburu harta . Pejabat senior mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan dunia , orang bijak kehilangan hidupnya

untuk memelihara dunia . alasan mereka berbeda tapi mereka kehilangan hidupnya .

Ayat 7 : Ada tao dalam perampok .

Dao Zhi adalah pencuri terkenal dijaman dahulu .Suatu kali anak buahnya bertanya : Yang mulia , apakah pencuri seperti kita ini juga melakukan Tao ? Dao Zhi menjawab : Tentu saja .Pemimpin bisa meramalkan dimana barang berharga disembunyikan . Kita menyebutkannya Kebajikan . Ia memimpin pembongkaran rumah , kita menyebutnya keberanian .Ketika selesai berkerja , ia yang terakhir meninggalkan tempat , kita menyebutnya kesetiakawanan . Ia mempertimbangkan situasinya dengan hati-hati sebelum bertindak , kita menyebutkan akal .Ia membagi hasil curian dengan adil , kita menyebutnya kebajikan .Tak seorangpun cocok menjadi pemimpin tanpa melakukan lima stika ini !

Orang bijak tak bisa melakukan kebaikan jika ia belum mendapatkan kebajikan orang bijak .Orang jahat mengunakan etika orang bijak sebagai jimat . Mereka tak bisa sukses menjadi penjahat tanpa meminjam etika tersebut .

Tapi orang jahat lebih banyak dari orang bijak , jadi Tao orang bijak lebih membahayakan daripada menguntungkan bagi orang banyak .

Jadi orang jahat juga tak bisa berbuat kejahatan bila tak memiliki kebajikan orang bjak , jadi berhati-hatilah kebajikan orang bijak juga dapat disalah gunakan oleh orang jahat . Jadi tidak ada ilmu yang baik dan yang jahat yang ada hanya orang yang menyalah gunakan ilmu tersebut .

Ayat 8 : Anggur yang baik dari negeri Zhou .

Raja Chu membuat pesta untuk para raja dan tuan tanah dari seluruh negeri . Negara Lu dan Zhao menawarkan anggur terbaiknya . Ada petugas anggur yang ingin mencicipinya lalu berkata : Anggur dari Zhao enak , boleh saya mencicipinya . Petugas penjaga anggur berkata : tidak .Petugas anggur tersinggung dan marah ia menukar anggur dari Lu dan Zhao , dan ia melapor kepada tuannya dan berkata : Yang mulia negara Zhao sengaja mengirim anggur jelek . Sang raja terpengaruh dan marah .Ketika raja Chu kembali ke negaranya , ia mengepung Han dun ibu kota Zhao .

Walaupun anggur bisa menyenangkan orang ia bisa membawa bencana . Berbuat baik memang baik tetapi kadang dianggap ancaman dan malah membuat bencana .

http://bookofchina300.blogspot.com/2008/06/zhuang-zi-volume-1.html

___________________

powered by

undefined

undefined

LIE ZI CHING volume 4

LIE ZI CHING

VOLUME 4 .

Bab 4 :

Ayat 1 :

Perdana menteri negara song mengunjungi confusius dan ia bertanya : Apakah anda orang bijak .

Confusiu berkata : Mana bisa aku mengaku orang bijak ?Aku hanya orang yang belajar dan mengigat banyak hal .

Perdana menteri itu bertanya : Apakah ketiga raja adalah orang bijak ?Confusius berkata : Ketiga raja adalah orang arif dan berani aku tak tahu apakah mereka orang bijak .

Perdana menteri itu berkata : Apakah kelima kaisar orang bijak ?Confusius berkata : Kelima kaisar sangat bermoral , aku tak tahu apakah mereka orang bijak .

Perdana menteri itu bertanya : Apakah ketiga orang agung bijaksana ?Confusius berkata : Ketiga orang agung dapat menyesuaikan dirib dengan jaman , aku tak tahu apakah mereka orang bijak ?

Perdana menteri itu bertanya : Jadi menurut mu siapa orang bijak itu ?Confusius berkata : Diantara penduduk daerah barat ada seseorang bijak , ia tak memerintah , tapi tak ada kekacauan , tak berbicara tapi dipercayai . Tak mengubah apapun , tapi mempengaruhi secara spontan .Demikian agungnya dia sehinggatak satupun dari pengikutnya dapat memberi nama padanya , aku menganggapnya dia sebagai orang bijak , tapi aku tak tahu apakah ia benar-benar ada / tidak .

Perdana menteri itu berpikir : Aku telah di bohongi oleh confusius .

Orang bijak biasanya adalah seseorang yang dianggap bijak oleh orang lain ,Jika Seseorang mengaku / mencari pengakuan bahwa ia bijaksana dan melayani masyarakat dan bangsa , ia sebenarnya mencari keuntungan sebenarnya .Tidak ada didunia ini orang yang benar-benar bijak , yang ada orang yang belajar jalan kebijakan .Jalan kebijakan tidak akan pernah dapat diselesaikan , tetapi dengan berjalan di jalan tersebut kita aka tahu jalan kebenaran .Jalan kebenaran akan menghasilkan kebijakan sejati .Kebijakan sejati akan menghasilkan penilaian dan selalu mencari bagaimana , mengapa , enapa dan sebab apa suatu masalah terjadi .

Tetapi apakah orang bijak dapat mencegah / menangulangi / menyelesaikan masalah orang yang penipu / egois / menafik / fanatik ?Apalagi kalau masalah itu sudah tak dapat diatasai lagi / terlambat mengatasi ?Ada pepatah yang berkata :Bila terjadi kekacauan besar , maka diperlukan pahlawan .Bila terjadi kekacaan kecil , maka diperlukan penegak hukum .Bila kekacauan dimana-mana , maka orang palin bijakpun akan melihat dan tak bisa berbuat apa-apa ,Maka selesaikan masalahmu dan jangan suka mencari masalah , jadilah orang yan tidak mencari masalah , itu adalah inti dari kebajikan .

Ayat 2 :

Zi Xia bertanya kepada confusius : Guru orang seperti apa Yan Hui ?Confusius berkata : Kebaikannya melebihi diriku .

Zi Xia bertanya kepada confusius : Guru , bagaimana dengan Kang ?Confusius berkata : Kepandaiannya melebihi diriku .

Zi Xia bertanya kepada confusius : Guru , bagaimana dengan Zi Lu ? Confusius berkata : Keberaniannya melebihi diriku .

Zi Xia bertanya kepada confusius : Guru , bagaimana dengan Zi Zhang ? Confusius berkata : Martabatnya melebihi diriku .

Zi Xia bertanya : Lalu mengapa keempatnya melayanimu ?Confusius berkata : Tenang akan kujelaskan .Yan Hui memang baik , tapi tak bisa memeriksa gerak hati yang tidak baik .Zi Kang mang pandai , tapi tak bisa menjaga mulutnya .Zi Lu memang berani , tapi tak berhati-hati .Zi Zhang memang bermartabat , tapi tak bisa ramah dalam pergaulan .Walaupun aku dapat memiliki seluruh sifat-sifat keempat orang itu , aku tak sudi menggantinya dengan sifatku .Itulah sebabnya mereka melayaniku tanpa pamrih .

Sang guru memelihara posisinya di antara murid-muridnya , terutama karena visinya lebih tinggi .Apapun sifat murid-muridnya mereka tak mampu mengungguli kearifan gurunya .Meskipun keempat muridnyamempunyai kelebihan , tetapi mereka tak bisa mengendalikan diri mereka itulah sebabnya . mereka engikuti confusius .Jadi tak ada murid yang dapat melebihi kearifan gurunya , yang ada hanya bisa melebihi satu kelebihan gurunya

Ayat 3 :

Suatu ketika Lie Zi duduk bersama gurunya .Gurunya bertanya : Lie Zi , kamu senang mengembara , katkan padaku mengapa kamu senang mengembara .

Lie Zi berkata : Keriangan pengembara adalah bahwa semua hal yang memikat tak pernah sama , Orang lain mengembara untuk memikirkan pemandangan , aku mengembara untuk memikirkan perubahan benda .

Gurunya berkata :Bukankah pengembaraanmu sama dengan pengembaraan orang lain ?Apapun yang kita lihat , selalu tampak berubah , Kau terpesona terhadap benda yang tidak pernah sama ,Tapi kamu sendiri tidak pernah tahu bahwa kamu sendiri tidak pernah sama .Kamu menyibukan dirimu dalam pengembaraan luar dan tak tahu bagaimana melakukan perenungan dalam .Dengan pengembaraan luar , kita mencari kekurangan kita .Sementara dengan perenungan dalam kita menemukan kelengkapan di dalam diri kita .Yang terakhir yang sempurna , yang pertama adalah pengembaraan yang tak sempurna .

Setelah mendengar ajaran gurunya Lie Zi berhenti mengembara .

Orang yang mengembara karena tertarik oleh keindahan luar akan merasa sedih dan gembira terhadap apa yang dilihatnya .ia tidak akan pernah benar-benar puas akan pengembaraannya .Jati diri tidak akan bisa terbentuk dari melihat keadaan diluar , Tanpa mau mengenal , mengendalikan , mengoreksi dan memperbaruhi dirimu , kamu ibarat mencari hal yang akan kamu tolak sendiri .Kalau kamu terlalu mencari jati dirimu diluar , maka kamu memaksakan dirimu menjadi orang lain .Kalau kamu memaksakan dirimu menjadi orang lain , kamu akan terus-menerus melawan dirimu sendiri .Kalau kamu melawan dirimu sendiri , maka kamu mudah terbaca .Kalau kamu mudah terbaca , bagaimana kamu bisa menutupi dirimu .Kalau kamu tidak bisa menutupi dirimu sendiri , kamu akan seperti anak kecil yang berusaha menjadi dewasa .Kalau kamu seperti itu , sebelum kamu bergerak kamu akan ketahuan dan jangan harap bisa menang .Kalau ini terjadi meskipun kamu menjaga ketat rahasiamu kamu sendirilah yang akan membocorkannya .

Pengalaman adalah guru yang baik , kesalahan adalah pengalaman yang paling berharga .Dengan mengoreksi kesalahan , kita memahami kebenaran .Dengan memahami kebenaran , kita tidak akan mengulangi kesalahan .Dengan tidak mengulangi kesalahan , kita akan merasakan kebahagiaan .Jadi jangan berpatok pada pengalaman , tetapi jangan melupakan pengalaman .Itulah awal dari kedewasaan .

http://bookofchina300.blogspot.com/2008/10/lie-zi-ching-volume-4.html

[esai] Etika Penempaan diri dalam kitab TAO TE CHING Nov 9, '06 10:15 PMfor everyone

Etika Penempaan Diri (“Self-Cultivation”)

Dalam Kitab Tao Te Chingoleh Hendar Putranto

mahasiswa Program Magister Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (2005 - )

 

Abstract:One of the main foundations of Chinese traditional ethics comes from Tao Te Ching book. Its socio-cultural background influenced its formation and ethical messages for the people it addressed. The key-point of ethics in Tao Te Ching is about self-cultivation in which self-mastery (yu chih), the ‘doing-nothing’ principle (wu-wei), Tao practices (tao chih yang) and the spirit of reversal wedded together in such a harmonious blend. By shortly comparing ‘self-cultivation’ conceived within Tao Te Ching with two major Western ethics traditions: eudaimonia (Aristotle) and deontological ethics (Kant), we are very likely inspired to complete our views on what it takes to live a good life.      

 

Pengantar[1]

TAO TEH KING, atau TAO dan sejumlah karakteristiknyaOleh Lao-Tse

Bagian 1. 

Bab 1. 1. Tao yang bisa ditapaki bukanlah Tao yang bertahan dan lekang.Nama yang bisa dinamakan bukanlah nama yang bertahan dan lekang.

 2. Jika dipikirkan sebagai sesuatu yang tak bernama, ia (Tao) adalah Pencipta langit dan bumi;

jika Tao dipikirkan sebagai yang mempunyai nama; Tao adalah ibu dari segala sesuatu 

3. Selalu tanpa hasrat kita harus ditemukanJika misterinya yang dalam yang mau kita wartakanNamun jika hasrat selalu meletak dalam batin kita

Pinggir terluarnya sajalah yang akan kita lihat. 

4. Di bawah dua aspek ini, Tao sebenarnya selalu samaNamun seiring perkembangan, Tao mendapatkan nama yang berbeda-beda.

Jika digabung seluruhnya, kita menyebut mereka Misteri.Di mana Misteri adalah pintu gerbang dari segala sesuatu yang subtil dan indah.

 Sistem pemikiran Tionghoa tradisional (klasik) itu amat beraneka macam dan cenderung saling mempengaruhi, sehingga amat sulit untuk menunjukkan struktur tunggal dan sentral daripadanya. Sebagai tambahan, selalu ada pertanyaan yang menggelitik bila kita membahas etika Timur pada umumnya (Hindu, Buddha, Tionghoa) yaitu apakah kepercayaan yang membentuk perilaku atau sebaliknya, perilakulah yang membentuk kepercayaan.

Dengan kata lain, apakah sistem etika itu merupakan suatu panduan yang dianut dan dihayati orang atau merupakan deskripsi dari apa yang mereka lakukan. Meskipun demikian, sudah kita pahami bersama bahwa sistem etika Tionghoa klasik itu terdiri dari beberapa pokok yang penting, yaitu: Konfusianisme (dan Neo-Konfusianisme), Budhisme (Mahayana), Taoisme, & Legalisme.

Secara garis besar, Konfusianisme dan Neo-Konfusianisme menekankan pentingnya menjaga dan

merawat relasi sebagai pokok dari etika. Menjadi etis berarti melakukan apa yang disyaratkan oleh sebuah (atau

beberapa jenis) relasi. Secara khusus, “jarak” relasimu dengan orang tertentu menentukan apa yang wajib atau

kurang wajib kamu lakukan padanya. Misalnya, kewajiban pada orang tua berbeda dari kewajiban terhadap orang

asing. Hal ini mau menunjukkan pengakuan terhadap adanya fakta bahwa mustahil untuk mencintai seluruh dunia

secara setara dan bersamaan. Inilah yang menjadi pokok dari etika yang dinamakan etika relasional atau

situasional.

Meskipun demikian, bukannya tidak pernah ada aliran atau paham etika dalam etika Tionghoa klasik yang

tidak memikirkan etika yang sifatnya universalis. Pada zaman dinasti Zhou, yang amat menentang pandangan-

pandangan Konfusian, para pengikut Mao-Tse (Mozi) memberi perhatian pada cinta yang universal ( jian’ai). Tetapi, pandangan Konfusian tetap menjadi pandangan yang paling dominan dalam berbagai hal menyangkut

pemikiran Tionghoa. Konfusianisme, khususnya jenis yang dibela oleh Mencius (Mengzi), melihat bahwa seorang

pemimpin yang ideal adalah orang yang “bertindak seperti Bintang Utara, bergeming sementara bintang-bintang

yang lain mengorbit mengelilinginya.” Dengan kata lain, pemimpin yang ideal tidak pergi keluar dan memaksa

orang menjadi baik, namun memimpin dengan suri-tauladan. Yang lebih diupayakan adalah harmoni alih-alih

penciptaan dan penegakan hukum.

Selain Konfusianisme, Budhisme, khususnya aliran Budha Mahayana, juga membawa nuansa metafisis

ke dalam ranah pemikiran Tionghoa dan mereka menekankan universalisme. Neo-Konfusianisme adalah reaksi

terhadap dominasi Budhisme dalam dinasti Tang, dan bisa juga dilihat sebagai upaya untuk mengembangkan

sistem metafisika/analitis yang khas pribumi (Konfusian). Keutamaan yang dijunjung tinggi (dalam pandangan

Konfusius) adalah kejujuran dan kesetiaan (li, yi dan ren), yang tidak akan saya bahas secara khusus dalam

paper ini.

Sementara itu, Lao-Tse (Laozi) dan beberapa pengarang Taoist lainnya menyarankan pasivitas yang lebih

besar bagi penguasa daripada Konfusian. Bagi Laozi, seorang pemimpin yang ideal adalah orang yang pada

prinsipnya tidak melakukan apa-apa yang secara langsung bisa diidentikkan dengan tugas atau kegiatan

memerintah. Sudah jelas bahwa baik Taoisme maupun Konfusianisme sama-sama berasumsi pokok bahwa

manusia itu pada dasarnya (human nature) baik. Aliran besar Konfusianisme menekankan bahwa kodrat manusia

yang baik itu perlu dirawat lewat ritual (li), budaya (wen) dan hal-hal lain. Sementara pengikut Taois berargumen

bahwa segala hal yang mengikat masyarakat harus dilepaskan (akan kita lihat dalam penjelasan di bawah). Kaum

Legalis, seperti Hanfeizi, berpikir bahwa manusia pada dasarnya tidaklah baik. Hukum dan sangsi (hukuman)

dengan demikian dibutuhkan untuk membuat orang itu menjadi baik. Dalam sejarah Tionghoa, pemerintahnya dan

cara memerintah hampir selalu merupakan campuran dari Konfusianisme dan Legalisme.

            Setelah mengetahui latar belakang aliran-aliran pemikiran tentang ‘hidup yang baik’ di atas, dalam paper

ini, saya akan mengangkat secara terfokus, etika penempaan diri yang menjadi model etika Cina tradisional

berdasarkan kitab Tao Te Ching dengan 3 langkah yaitu: (1) menguraikan latar belakang sosial – kultural yang

mempengaruhi terbentuknya Kitab tao Te Ching, (2) menerjemahkan dan menafsirkan bab-bab kunci dari kitab

Tao Te ching yang saya anggap relevan untuk menunjukkan sentralitas konsep penempaan diri sebagai

pendasaran dan arah etis, (3) tanggapan.

 

Latar Belakang Sosial – Kultural dari Kitab Tao Te Ching Kitab Tao Te Ching yang menjadi salah satu kitab pegangan mendasar dari para penganut Taois,

pertama-tama mulai dikembangkan oleh Lao Tzu (terjemahan harfiahnya: Empu Tua) yang lahir pada tahun k.l. 600 – 500 SM[i]. Disepakati oleh para ahli bahwa Kitab Tao Te Ching bersama dengan kitab Chuang Tzu merupakan karya-karya Taoisme yang paling tua, namun keduanya tidak identik [ii]. Kebanyakan pakar mengatakan bahwa asal-usul Tao Te Ching bisa ditelusuri dalam periode “Perang Negara-negara” (Warring States) antara 463-222 SM[iii]. Pada zaman itu bentuk organisasi sosial yang eksis adalah bentuk piramid-hirarkis. Di puncak piramid ditempati seorang Kaisar yang berperan sebagai Norma Simbolis dari Dunia. Level di bawahnya terdiri dari kelas bangsawan yang berciri feodal dan yang menjadi penguasa atas wilayah-wilayah kecil tertentu (negara/State). Di dasar piramid, sebagian besar terdiri dari para petani kecil (peasant farmers). Tata susunan hirarkis semacam ini biasanya sudah mapan, ajeg, dan ditentukan oleh kelahiran. Namun, pada zaman Warring States, pola ini berubah secara cukup drastis. Status sosial dan kekuasaan tidak lagi bergantung pada ‘di kelas mana seseorang dilahirkan’, namun lebih pada ambisi personal dan kegigihan berjuang. Mengapa demikian? Pada zaman Warring States itu, masyarakat Cina tradisional sedang mengalami keguncangan tata sosial-politis. Mereka tidak lagi mengalami Kaisar sebagai unsur pemersatu dan satu-satunya kuasa yang otoritatif dan mengikat warga negaranya[iv]. Oleh H. G. Creel, dikatakan bahwa ini adalah masa di mana pemberontakan menjadi ciri khas zaman tersebut[v].

Dalam keadaan yang kacau ini muncullah kelas baru yang disebut shih yang anggotanya kebanyakan berasal dari kaum bangsawan yang dilucuti dan direndahkan beserta kaum petani ambisius dan mulai bergerak naik dalam strata sosial. Tadinya, peran shih ini relatif kecil saja dalam masyarakat. Mereka memainkan peran sebagai tentara, penulis kitab, pustakawan, pegawai negeri rendahan, pembantu rumah tangga. Namun, seiring dengan kompleksitas kekacauan yang makin menjadi-jadi, kaum bangsawan cenderung semakin mengandalkan keterampilan khusus mereka itu untuk menunjang ketertiban tata sosial-ekonomi yang pada gilirannya akan semakin mengukuhkan basis kekuasaan dari para penguasa tersebut.

Dalam kelas shih ini, masih tercakup kelas shih idealis. Dan LaFargue percaya bahwa kelas shih idealis inilah yang bertanggungjawab terhadap penyusunan Tao Te Ching. Ada beberapa ciri kelas shih idealis ini. Di antaranya adalah (1) bahwa mereka teralienasi. Maksudnya, mereka tidak lagi memandang cara hidup sosial-tradisional maupun tata-susunan politis yang sudah eksis sebagai satu-satunya patokan cara hidup

bermasyarakat yang harus dijunjung tinggi. Mereka disebut idealis karena mereka senantiasa mencari norma-norma dan sumber-sumber makna hidup yang melampaui masyarakat konvensional dalam mana mereka hidup. (2) Mereka mempunyai tanggungjawab sosial yang amat kuat meskipun mereka tidak mempunyai posisi resmi dalam struktur pemerintahan. Mereka biasanya berkelana dari negara ke negara, ke tempat-tempat di mana jasa mereka paling dibutuhkan dan ke manapun dirasa kehadiran mereka bisa diterima oleh penguasa lokal untuk menjadi penasehat ataupun juga pegawai[vi]. (3) Mereka menerima dengan penuh kesadaran struktur sosial-politik yang ada pada waktu itu dan tugas resmi mereka di dalamnya. Agak paradoks di sini bahwa mereka tidak berkoar-koar tentang perubahan struktur hirarkis yang ada dalam masyarakat Cina tradisional saat itu, apalagi menjungkirkan para penguasa lalu menduduki ‘kursi’ mereka. Secara politis, posisi mereka adalah ‘memerintah dari tengah.’ Selain itu, (4) mereka menawarkan pondasi baru bagi budaya dan politik Cina. Namun pondasi baru ini diperkenalkan kepada publik tidak lewat propaganda di pasar-pasar melainkan langsung lewat teladan hidup yang diberikan oleh masing-masing pribadi dari shih idealis ini. Keprihatinan mereka atas tatanan sosial-politis yang amburadul dan keinginan mereka untuk menyumbangkan sesuatu guna memperbaiki tatanan masyarakat sebenarnya amat bergantung pada dua ide sentral dalam alam pemikiran Dinasti Chou yaitu (a) organisasi sosial yang baik itu bergantung pada penguasa yang mendapatkan penghormatan secara tulus serta kerjasama dari orang-orang yang diperintahnya. Ini terjadi oleh karena kualitas kepribadiannya, karisma (te) yang dimilikinya, dan dengan menunjukkan perhatian yang semestinya serta kompetensi dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan rakyatnya. (b) penguasa yang baik ‘menjadi garpu tala acuan’ bagi masyarakatnya.

Adapun yang pantas menjadi fokus perhatian kita dalam paper ini adalah ciri yang kelima (5), yaitu bahwa kaum shih idealis memberikan tekanan khusus pada pembentukan karakter atau penempaan diri (hsiu-shen) [vii]

Pembentukan karakter ini adalah sumber otonomi, hak untuk mengikuti norma-norma yang berasal dari dalam diri sendiri daripada terikat pada norma-norma yang berasal atau diberikan dari luar. Kebijakan publik yang baik dalam pandangan Tao Te Ching maupun Mencius adalah kebijaksanaan yang mengalir keluar dari karakter penguasa yang baik (good character or the right state of mind of the ruler) [viii]. Dengan mengetahui sekelumit latar belakang sosial dari penulisan Tao Te Ching ini, kita akan melanjutkan pengembaraan ke dalam hutan makna Tao Te Ching dengan menggunakan tongkat acuan ‘penempaan-diri’ di bawah ini.

 

Pokok-pokok ajaran etika Taoisme tentang penempaan diri (Self-Cultivation)

Mengingat keterbatasan ruang pengungkapan, maka tidak semua dari 16 bab “self-cultivation” seleksi LaFargue[ix] akan penulis terjemahkan serta tafsirkan. Menyadari keterbatasannya, penulis memilih 8 dari 16 bab yang penulis anggap mewakili pokok-pokok terpenting ajaran Tao Te Ching tentang penempaan diri. Sementara 8 bab lainnya hanya akan disinggung sekilas dalam satu-dua kalimat.

 

Memahami orang lain dan memperoleh penguasaan-diri serta kepuasan hidup [33]

[1] Orang yang memahami orang lain adalah (orang yang) pintarOrang yang memahami dirinya sendiri mempunyai Kejernihan

Orang yang memenangkan (hati) sesamanya mempunyai kuasa (daya)Orang yang menang atas dirinya sendiri adalah (orang yang) kuat

[2] Orang yang puas adalah (orang yang) kayaYang kuat dalam pelaksanaannya adalah (orang yang) menguasai dirinya sendiri[3] Orang yang tidak meninggalkan tempatnya adalah (orang yang) bertahan lama

Orang yang mati dan tidak binasa adalah (orang yang) benar-benar hidup langgeng. 

Tiga ujaran dalam bab ini langsung menggambarkan ‘jantung’ dari penempaan-diri. Ujaran [1] merupakan nasehat kepada shih agar menempatkan penempaan diri lebih daripada pencapaian politik. Sementara ‘yang kuat dalam pelaksanaannya’ [2] mengacu pada usaha yang tak kenal lelah dalam menempa diri, yang akhirnya akan berujung pada penguasaan diri (yu chih). Kekayaan yang dikaitkan dengan kepuasan hidup di sini tentu lebih dititik-beratkan pada kekayaan batin. Semakin orang mampu menguasai dirinya, tidak mudah diombang-ambingkan arus kehidupan dan perubahan-perubahan dari luar, semakin ia menjadi kaya secara batin karena memahami dirinya sendiri dan semakin ia puas menjalani hidup ini. Kaitan ujaran [1] & [2] dengan [3] ada pada “tidak meninggalkan tempatnya’ yang paling mungkin berarti tidak lari dari upaya untuk memahami diri sendiri (yang biasanya teramat sulit) hingga mencapai penguasaan diri. Dari sikap ini vitalitas hidup akan semakin bertambah, rasa aman atas proses penempaan-diri yang dijalani juga semakin mendalam sehingga ada harapan untuk bersikap tegar menghadapi kematian. Sebagai tali pengikat dari ketiganya, tiga ujaran ini mau mengacu kepada suatu proses alamiah dari ‘menjadi manusia’. Namun hal ini tidak terjadi dengan serta merta, melainkan melewati suatu proses yang diwarnai dengan pergulatan batin.

 

Dengan menempa Tao orang akan kehilangan---namun itulah harga yang harus dibayar dan orang tidak akan menyesal karenanya.[48] 

[1] “Dengan mengerjakan apa yang orang ketahui, orang akan beroleh keberuntungan tiap hari”Mengerjakan Tao, orang akan kehilangan setiap hari--- Terus berkurang dan berkurang terus hingga

orang sampai pada tidak melakukan apapun.[2] Tidak melakukan apa-apa, tidak ada sesuatu pun yang tidak terselesaikan.

[3] Menaklukkan dunia: hanya lewat tidak melakukan apapun.[4] Orang yang mulai berangkat kerja, tidak mempunyai apa yang sesungguhnya perlu untuk

menaklukkan dunia. 

Ujaran [1] merupakan kebijaksanaan Konfusian yang langsung ditanggapi oleh Kebijaksanaan Laoist segera sesudahnya. Untung (yi) dan rugi (sun) merupakan istilah yang diambil dari Analects Confucius. Ujaran [2], [3] & [4] merayakan sebuah kemenangan besar dari mereka yang bertindak dalam semangat ‘tidak-melakukan apa-apa” (wu wei)[x] Menaklukkan dunia merupakan ciri khas pemimpin yang dengan semangat “tidak melakukan apa-apa”-nya akan menarik semua orang ke dalam lingkaran pengaruhnya dan pada gilirannya akan menjadi Sang Kaisar Yang Baru, yang menggabungkan kembali wilayah-wilayah dalam kekaisarannya menjadi satu di bawah pimpinannya. Lewat ujaran ini, kita bisa semakin memahami mengapa pesan moral dari ujaran ini

bergaung keras di tengah pertikaian dan perang antar negara (Warring States), periode di mana Tao Te Ching terlahir.

 

Mencontoh pola hidup petani [59]

[1] Tatkala tiba saatnya untuk memerintah orang-orang dan melayani Langit (Surga), tak ada seorangpun yang bisa seperti seorang petani.

[2] Jadilah seorang petani, artinya berkemas lebih awal. Berkemas lebih awal artinya meningkatkan persediaan Te. Meningkatkan persediaan Te artinya tidak ada suatu apa pun yang mustahil.

Tidak ada satu pun yang mustahil, artinya tidak mengatakan apa pun tentang batas.Tidak mengatakan apa pun tentang batas, orang lalu dapat memiliki negara.

[3] Orang yang memiliki Ibu (Mu) dari negara[xi] dapat bertahan untuk waktu yang lama.[4] Ini berarti memiliki akar yang dalam dan pondasi yang kokoh,

Artinya Jalan ‘Hidup yang kekal, penglihatan yang baik di usia senja’ 

Ujaran [1] sungguh paradoksal. Seorang petani yang sederhana dan pekerja keras adalah orang yang dianggap paling cakap untuk menjadi seorang penguasa. Namun dalam ujaran [2] kita bisa memahami peran petani di sini yang dipakai sebagai simbol atau gambaran dari sosok orang yang selalu siap sedia untuk bekerja keras menempa diri (istilah cultivation memang dekat dengan kosakata kaum petani) yaitu bangun pagi-pagi untuk mulai bekerja. Di sini bekerja maksudnya adalah memupuk Te (karisma yang mendayai). Te yang sudah terkumpul, pada gilirannya akan berubah menjadi kekuatan politis yang tidak tertahankan. Ujaran [3] memakai istilah yang khas pada waktu itu yaitu kuo chih mu (State’s mother) yang mengacu pada pondasi ideal dari masyarakat dan budaya Cina. Akal budi yang sehat-berkualitas yang coba ditempa kaum Laoist adalah pondasi ini. Dan lewat ini ujaran [4] mendapat maknanya yaitu menjadi dewasa, matang dan berumur panjang dengan cara menyimpan energi.

 

Tentang meditasi [10][1] Tatkala ‘membawa jiwamu’, memeluk Sang Tunggal, dapatkah engkau tidak terbagi-bagi?

Saat ‘memusatkan Ch’i’, melahirkan Kelembutan, dapatkah engkau menjadi seperti seorang bayi?Saat ‘membersihkan dan memurnikan Cermin misterius’ dapatkah engkau (didapati) tanpa cela?

Tatkala ‘mencintai rakyat dan peduli pada kerajaan’ dapatkah engkau tanpa berpengetahuan?Ketika ‘Pintu-pintu Surga membuka dan menutup’ dapatkah engkau tetap tinggal sebagai wanita?

Tatkala ‘Kejernihan dan ketelanjangan menyusup-tembus ke mana-mana’ dapatkah engkau tetap tinggal ‘tidak melakukan apa-apa?

[2] Hasilkan dan rawat.Hasilkan namun jangan pernah memilikinya

Bekerja namun jangan pernah tergantung padanyaBerkuasa namun jangan memerintah

Inilah Te yang misterius itu. 

Ujaran [1] dipercaya merupakan instruksi paling eksplisit dan detil tentang meditasi dalam Tao Te Ching. Walaupun dalam ujaran ini didapati istilah-istilah kunci yang akan terus berulang dalam keseluruhan Kitab, seperti ‘memeluk Sang Tunggal, Kejernihan, Wanita (p’in dan tz’u / Femininity), Kelembutan, tidak melakukan apa-apa,

namun sayangnya cukup banyak juga frase esoteris (yang ditandai dengan kutipan ‘ 
 ‘) yang acuan konkretnya sudah hilang dari lingkup kita. Orang-orang yang bermeditasi kadang-kadang menemukan suatu dunia batin (inner realm) yang tidak mudah diartikulasikan, apalagi untuk dipahami oleh orang luar. Namun demikian, secara keseluruhan, bab ini ingin mengatakan bahwa meditasi adalah persiapan yang terbaik sebelum memerintah.

 

Menjadi aktif: pikiran, benda-benda. Lalu menjadi diam-hening (stillness) [16]

 

[1] Dorong Kekosongan itu hingga batasnya,Amatilah baik-baik Keheningan.

[2] Ribuan benda di sekeliling kita adalah aktif---Aku memberi perhatian pada Berbalik.

Benda-benda tumbuh liar bak rumput liarSemuanya berbalik ke Akar.

[3] Kembali ke Akar disebut Diam-Hening.Inilah ‘melaporkan ke dalam’ (fu ming)‘Melaporkan ke dalam’ menjadi Ajeg.

Mengalami ke-Ajeg-an adalah Kejernihan.[4] (orang yang) Tidak mengalami ke-Ajeg-an

Artinya tidak memberi perhatian pada tindakan (yang dilakukannya)---suatu nasib buruk.[5] Mengalami ke-Ajeg-an, orang lalu merengkuh-segala

Merengkuh segala, kemudian (menjadi) Pangeran yang tidak berpihakPangeran, lalu Raja

Raja, lalu LangitLangit, lalu Tao

Tao, orang lalu langgeng.[6] (Sementara itu) menyangkut penghancuran jati-diri (shen)

tidak akan ada lagi yang perlu ditakutkan. 

Ujaran [1] merupakan petunjuk singkat dalam penempaan diri. Ujaran [2] adalah instruksi untuk ‘kembali/berbalik’, tema sentral dalam Tao Te Ching. Di sini perhatian diberikan pada pembalikan disposisi batin seseorang. Bagi batin yang kemrungsung (resah, tidak tenang), dunia nampak penuh dengan kegiatan yang tak beraturan. “Berbalik arah” memberikan gambaran akan suatu peng-hening-an akal budi yang aktif, sehingga orang dimampukan untuk melihat aneka macam keresahan di dunia (yang disimbolkan dengan ‘tumbuh liar bak rumput liar’) seolah-olah bersumber dari satu sumber Hening yang sama (‘Akar’). Gerak menjauhi Sumber Hening ini berarti ancaman atas jati-diri, kehilangan identitas sebagai bagian dari dunia sebagaimana terungkap dalam ujaran [6]. ‘Langgeng’ dalam ujaran [5] mengacu kepada rasa aman yang orang temukan tatkala sudah bersesuaian dengan Tao, kebalikan dari ujaran [6].

 

Tinggalkan kebiasaan hidup di permukaan. Masukilah kedalaman dan temukan kebenaran di sana [52]Banyak bicara adalah kesia-siaan, Persatuan yang Misterius dan Harta Dunia [56]

 

Tao adalah kekosongan yang bermakna mendalam [4]

[1] Tao yang kosongNampaknya orang yang menggunakannya akan kehilangan kepadatannya.

[2] Sebuah palungnampaknya seperti nenek moyang dari ribuan macam benda dan perkara.

[3] Ia membasahi nafsu-nafsuIa menguraikan yang kusut-masai

Ia memadukan benda-benda yang berpijar dalam harmoniIa menghimpun-leburkan debu menjadi satu.

[4] Dalam,ia mungkin seperti sesuatu yang bertahan lama

Aku tidak tahu barang satu pun yang daripadanya asal-usulnya dapat dikenali---Nampaknya ia mendahului Tuhan.

 Ujaran [1] memberikan deskripsi dari seseorang yang sudah mempunyai Tao: ia tidak lagi

memproyeksikan Tao yang solid, masif, ke dunia luar maupun dalam yang ia jalani. Sebab sifat Tao adalah tidak terindrai (intangible). Ujaran [2] menegaskan asal-usul Tao dengan mengacu pada istilah nenek-moyang atau leluhur yang bukan hanya berarti pendahulu dari segi hubungan darah, namun lebih-lebih pada suatu roh yang lebih mendasar. Ujaran [3] dan [4] saling melengkapi satu sama lain. Yang satu mendeskripsikan apa yang Tao ‘kerja’-kan, yang lain mengungkapkan sifat elusifnya .

 

Rumah Batin itu seperti lembah: berciri kewanitaan, berkabut, terhampar rendah, ruang kosong. [6]Meningkatkan vitalitas [55]Tao sebagai praktek yang esensial [40]

[1] Berbalik adalah gerak (dari) Tao.Menjadi Lemah (jo) adalah praktek Tao

[2] “Ribuan benda di dunia terlahir dari Sang Ada”Sang Ada terlahir dari Ketiadaan.

 

Apakah dengan ujaran [1] dan [2] di atas kita diundang masuk ke alam metafisik sebagaimana dimengerti dalam tradisi pemikiran Barat, yaitu tentang Ada dan Ketiadaan [xii]? Nampaknya bukan demikian, sebab praktek Tao (tao chih yang) di sini adalah deskripsi tentang penempaan diri Laoist, yaitu menempa diri supaya orang menjadi akrab dengan Kelemahan. Adapun dalam dua ujaran yang singkat di atas, mau kembali ditegaskan kesadaran kosmis yang dikembangkan oleh Laoist dengan cara membayangkan Tao sebagai ‘asal dari segala sesuatu’ (Jawa: sangkan paraning dumadi)

 

Yang niscaya adalah yang tidak bersinar gemerlapan dalam dunia [39]Ch’i yang kosong membawa Harmoni [42]Paradoks dari mencari, mendengar dan menangkap: Ketiadaan [14]Rahasia Tao: berkelit, licin bak belut (elusive, evasive). Gosoklah cermin kesadaranmu. [21] Tao: Yang Agung [25]

[1] Ada suatu kekacauan, namun ia tidak kekurangan suatu apapun

terlahir sebelum Langit dan BumiSendirian.

Diam.Berdiri tegak sendiri, bergeming.

Berputar, tanpa henti.Ia bisa digagas sebagai Ibu Dunia.

[2] Aku tak tahu apa namanya,orang bisa menyebutnya ‘Tao.’

Nama dari kehadirannya yang penuh daya:Orang dapat menyebutnya “Yang Agung.”[3] Agung maksudnya berjalan terus-maju

berjalan terus-maju maksudnya berjalan nan jauhberjalan nan-jauh maksudnya berbalik (kembali lagi).

[4] Ya (Benar):Tao adalah Agung

Langit adalah AgungBumi adalah Agung(Kaisar juga Agung.

Dalam semesta ada empat kekuatan AgungDan Kaisar adalah salah satunya.)

Bumi memberikan aturan bagi penghuninyaLangit memberikan aturan bagi BumiTao memberikan aturan bagi Langit

Aturan bagi Tao: segala sesuatu sebagaimana adanya mereka. 

Dalam meditasi, orang kadangkala mendapat suatu penglihatan (vision). Itulah yang mau dikatakan dalam ujaran [1]. “Kekacauan” di sini dekat dengan konsepsi “kayu yang belum diukir” (P’u) [xiii]. Ujaran [2] lebih dekat ke sifat tidak dapat dinamai dari Tao seperti terungkap di bab 1 Kitab Tao Te Ching [xiv]. Ujaran [3] menggarisbawahi aspek paling mendasar dari penglihatan Laoist tentang kenyataan yaitu bahwa Tao adalah asal-usul dan pondasi dari segala sesuatu. Namun alam sosial yang di dalamnya kita hidup sekarang telah membuat kita menjauh dari Sumber itu, oleh karena aturan-aturan sosial yang baku dan hanya di permukaan saja sifatnya (superfisial). Maka, hasrat paling mendasar dari segala sesuatu adalah kembali ke Sumber yaitu Tao sendiri.

Dari tema-tema dan analisa atas teks yang penulis lakukan di atas, apakah kita sudah mendapat gambaran yang lebih jelas tentang ‘esensi’ Tao dan bagaimana caranya menempa diri? Mungkin masih samar dan bahkan membuat kita menjadi lebih bingung. Namun bila kita tempatkan ke-16 bab ini dalam keseluruhan konstelasi 81 bab dari Tao Te Ching, bisa jadi derajat pemahaman kita tentang Tao dan penempaan diri akan bertambah. Namun, secara keseluruhan, penulis yakin bahwa kesulitan-kesulitan tingkat awal ini tidak akan menyurutkan hati mereka yang memang meminati “Jalan” (Dao/Tao) ini dan mau menyelam lebih dalam ke samudera ‘persatuan’ dengan Alam, dengan Tao. Demikianlah Lao Tzu sudah memperingatkan kita, “Kata-kataku itu mudah diketahui, dan sangat mudah dilaksanakan. Tapi tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat memahami dan melaksanakannya” [bab 70]

 

Tanggapan

Pertama-tama, pantas dikemukakan kembali di sini apa yang dikatakan oleh Shun Kwong Loi dalam “Ideals of the Good in Chinese Philosophy”[xv] tentang idealisme dari ajaran kaum Taoist. Pertanyaan pokoknya adalah, “Apa itu kebaikan menurut para pemikir Laoist?” (terutama Lao Tzu). Yang dianggap baik oleh para Taoist adalah pembalikan (reversal). Lengkapnya demikian, “Lao Tzu melihat pembalikan sebagai cara alam mengatur dan menata dirinya sendiri secara alamiah: segala sesuatu yang pergi terlalu jauh ke satu arah akan bergerak (kembali) ke arah yang berlawanan, dan berada di posisi yang rendah atau lemah berarti berada di dalam keadaan di mana orang siap tumbuh dan berkembang. Kekuatan yang sejati adalah (persoalan) bagaimana orang mengatasi dirinya sendiri dan bukan mengatasi orang lain. Karenanya, dengan mempunyai sedikit hasrat dan tidak mengejar-ngejar barang-barang duniawi, seseorang mencapai apa yang oleh orang biasa dikejar-kejar, tetapi dalam pengertian yang berbeda.”

Kedua, apakah dengan membaca dan mencoba menafsirkan ayat-ayat, ujaran-ujaran dalam Kitab Tao Te Ching, orang bisa berubah dan berbalik arah? Apakah kedalaman makna yang terkandung dalam ajaran Tao Te Ching dapat dengan serta merta dipahami dan pada gilirannya mengubah hidup orang secara mendasar? Menurut saya tidak semudah itu jalannya. Pemahaman saja, dalam arti intelektual-rasional, tidak mencukupi bagi seseorang untuk sampai pada kebenaran Tao. Kebenaran yang ditunjukkan oleh Tao Te Ching ibaratnya seperti “jari yang menunjuk pada bulan.” Bukan “jari” itu sendiri kebenarannya. Kebenaran Tao tidak memaksa sifatnya. Kebenaran Tao hanya bisa diamini lewat penghayatan dan praktek hidup sehari-hari secara tulus. Persis disitulah penempaan diri (self-cultivation) sehari-hari menjadi bermakna. Dengan demikian, kesadaran Tao akan menjadi bagian hidup yang integral dari eksistensi manusia penghayatnya hingga akhirnya ia menjadi Tuan (master) dan bukan lagi murid atau hamba ‘penghafal’ ajaran Tao.

Ketiga, bagaimana kita bisa (dan valid) membandingkan etika Tionghoa klasik (dalam hal ini yang kita timba dari Tao Te Ching) dengan etika Deontologis Kant atau Eudemonisme Aristoteles? Jika kita cermati bab pembuka Tao (1.1 s/d 1.4), kita tidak bisa mendefinisikan apa itu Tao secara persis, ketat dan analitis. Ada unsur-unsur yang kontradiktif terdapat di dalamnya (seperti: “Tao adalah yang tidak bisa dinamakan, namun Tao juga sekaligus Pencipta langit dan bumi, ibu dari segala sesuatu dan Misteri”). Jika Tao tidak pernah dapat dipastikan, apakah kita bisa menyamakannya begitu saja dengan konsep ‘kebahagiaan’ (eudaimonia) dari Aristoteles (yaitu: realisasi atau aktualisasi dari potensi-potensi yang ada dalam diri manusia sepenuh-penuhnya) atau etika kewajiban dengan model imperatif kategoris dari Kant [xvi]? Prinsip pembalikan (reversals) dan ‘tanpa hasrat’ yang diajarkan dalam Tao Te Ching seolah-olah mau meledek rasionalitas manusia sekaligus menertawakan ambisi manusia untuk menjadi makhluk yang 100% rasional. Ajaran wu-wei (jangan memberikan penilaian atau jangan menghakimi) juga seolah-olah mau menegaskan bahwa hendaknya kita berkaca terlebih dahulu sebelum mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah dengan orang lain. Di balik semua indistingsi konseptual ini, menurut hemat saya, inti ajaran etis dari Tao Te Ching adalah keseimbangan dan harmoni. Belajar dari Tao Te Ching, kita bisa menimba inspirasi etis yang memberi ruang pada keseimbangan antara pencarian atau pengenalan diri (gnothi seauton atau self-knowledge dalam tradisi filsafat sejak Sokrates) [xvii] dan pemahaman atas tempat

manusia dalam alam semesta (yang menjadi ranah renungan kosmologi), yang dalam penilaian saya, belum terlalu mendapat tempat dan ruang pembahasan dalam semesta pemahaman tradisi Barat.

 

Daftar Pustaka:Pustaka Primer:LaFargue, Michael. The Tao of The Tao Te Ching: A Translation and Commentary. Albany (New York): State University of New York Press. 1992.

 Pustaka Sekunder: Cassirer, Ernst. An Essay on Man: An Introduction to a Philosophy of Human Culture, New York:

Double Day Anchor Books. 1944Chi-Ming, Tung. An Outline of History of China. Peking: Foreign Language Press. 1959.Creel, H. G. Chinese Thought from Confucius to Mao TsĂȘ-tung. Chicago: The University of Chicago

Press. 1953. (diterjemahkan menjadi Alam Pikiran Cina: Sejak Confucius Sampai Mao Zedong oleh Soejono Soemargono. Jogja: Tiara Wacana. 1990, hlm. 73-121.)

Heider, John. The Tao of Leadership: Lao Tzu’s Tao Te Ching Adapted for a New Age. New York: Bantam Books. 1988. Chapter “The Tao of Power,” hlm. 12-13

Loi, Sun Kwong. “Ideas of the Good in Chinese Philosophy” dalam A Companion to World Philosophies: Blackwell Companions to Philosophy. Edited by Eliot Deutsch & Ron Bontekoe. Oxford: Blackwell Publishers Ltd. 1997.

Luk, Charles (Lu K’uan YĂŒ). The Secrets of Chinese Meditation. London: Rider & Company. 1964. Khususnya hlm. 163-190 Chapter 5 “Self-Cultivation according to Taoist School.”

Rosemont JR, Henry. “Chinese Socio-Political Ideas” dalam A Companion to World Philosophies: Blackwell Companions to Philosophy. Edited by Eliot Deutsch & Ron Bontekoe. Oxford: Blackwell Publishers Ltd. 1997. Halaman 174-184.

Umar Hadi, Yosep. “Taoisme” dalam Jelajah Hakikat Pemikiran Timur: Capita Selecta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1993. Khususnya hlm. 75-85

 Sumber-sumber dari Internet:Tentang Dinasti Kuno Cina khususnya mengenai pemetaan “Ratusan Sekolah Pemikiran” (Hundreds

School of Thoughts) di http://www-chaos.umd.edu/history/ancient2.html (diakses Hendar Putranto

pada Kamis, 18 Mei 2006 pukul 10:17 WIB)Ulrich Theobald, tentang Eastern Zhou Dynasty: Warring States Period (475-221 BC) di

http://www.chinaknowledge.de/History/Zhou/zhou.html  (diakses Hendar Putranto pada Kamis, 18

Mei 2006 pukul 10:15 WIB)Kronologi ringkas Sejarah peradaban Cina dari tahun 2205 SM s/d 265 M bisa diakses di

http://eawc.evansville.edu/chronology/chpage.htm (diakses Hendar Putranto pada Kamis, 18 Mei

2006, pukul 10:22 WIB)

http://en.wikipedia.org/wiki/Ethics_in_religion#Chinese_traditional_ethics  dengan kata kunci

Chinese traditional ethics (diakses Hendar Putranto pada Kamis, 18 Mei 2006 pukul 10:09 WIB)

 Catatan Akhir

[1] Bagian pengantar ini saya sarikan dari http://en.wikipedia.org/wiki/Ethics_in_religion#Chinese_traditional_ethics  di bawah sub-judul chinese traditional ethics. (diakses oleh Hendar Putranto pada 18 Mei 2006 jam 10:09 WIB)

[i] Lih. kronologi Sejarah Cina yang bisa diakses di http://eawc.evansville.edu/chronology/chpage.htm. Bandingkan dengan keterangan yang diberikan oleh Yosep Umarhadi, “Taoisme” dalam Seri Filsafat Driyarkara 4 Capita Selecta: Jelajah Hakikat Pemikiran Timur, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993, hlm. 75-85 yang merupakan saduran bebas dari Charles Thomas, Oriental Thought: An Introduction to The Philosophical and Religious Thought of Asia, USA, 1973. Sulit untuk mendapatkan data tanggal dan tahun kelahiran-hidup-kematian Lao Tzu secara pasti, namun kebanyakan ahli sepakat bahwa Lao Tzu hidup antara abad ke-6 s/d 5 SM. Bisa juga dikatakan bahwa Lao Tzu hidup sezaman dengan Confucius walaupun berusia lebih tua daripadanya. [ii] Creel, H. G., Chinese Thought from Confucius to Mao TsĂȘ-tung, Chicago: The University of Chicago Press, 1953, yang diterjemahkan menjadi Alam Pikiran Cina: Sejak Confucius Sampai Mao Zedong oleh Soejono Soemargono, Jogja: Tiara Wacana, 1990, khususnya hal. 73-121. Cara menafsirkan yang saling terkait antara kedua kitab ini (Tao Te Ching & Chuang Tzu), bersama dengan pengaruh Yang Chu pada isi dari Tao Te Ching, diuraikan secara menarik oleh H. G. Creel pada halaman 99-121.[iii] Michael LaFargue, The Tao of The Tao Te Ching, Albany: State University of New York Press, 1992, hlm. 191. Beberapa pakar sejarah Cina Tradisional itu di antaranya ialah Cho-yun Hsu, Ancient China in Transition: An Analysis of Social Mobility, 722-222 B. C., Stanford, California: Stanford University Press, 1965; juga Wing-tsit Chan, The Way of Lao Tzu (Tao te Ching), Chicago: University of Chicago Press, 1963; dan Herlee G. Creel, Chinese Thought from Confucius to Mao TsĂȘ-tung, Chicago: The University of Chicago Press, 1953.[iv] LaFargue (1992), 191 di mana dikatakan “The Emperor had lost effective control, and the heads of the various states engaged in large scale-warfare with each other, each wanting to re-unite the now fragmented Empire under his own leadership. Noble families engaged in ‘class suicide’ by constant internecine struggles.” [italic dan garis bawah saya tambahkan] Siapakah yang dimaksud LaFargue dengan “the heads of the various states” ini? Di antaranya adalah klan/marga Tian, Jiang, 3 keluarga Huan: Wei, Hann & Zhao. Untuk lebih lengkapnya, bisa dilihat di http://www.chinaknowledge.de/History/Zhou/zhou.html, sementara untuk mengenali peta geografis dari klan-klan yang bertikai ini bisa diakses di http://www.chinaknowledge.de/History/Zhou/mapZhanguo.JPG [v] Lih. Creel, H. G. ([1953], 1990), 100.[vi] Dalam hal pengembaraan dari kota ke kota, negara ke negara ini para shih idealis amat bergantung pada falsafah kemasyarakatan yang hidup mengakar pada era Dinasti Kaisar Chou (1122-222 SM), yaitu bahwa Sang Kaisar harus mempunyai sejumlah penasehat yang bijaksana yang dengan tak kenal lelah akan mengingatkannya akan tugas dan tanggungjawab moral-sosial sekaligus mengoreksi Sang Kaisar jika ia menyalahgunakan posisinya atau setting a bad tone for the people (LaFargue, 1992, 193)[vii] LaFargue (1992), 257 catatan kaki no 17. Istilah “self-cultivation” diperkirakan berasal dari Mencius (373-288 SM). Ada metafor pertanian dari kata hsiu dengan perbandingan “weeding fields” (lahan pertanian yang ditumbuhi bunga-bunga/rumput-rumput liar). Hsiu juga mempunyai konotasi “memperbaiki” seperti

“perbaikilah tembok dari rumahku” (Mencius 4B/31,1)[viii] LaFargue (1992), 194.[ix] LaFargue (1992), 54-85.[x] Untuk uraian panjang lebar mengenai konsep Wu Wei bisa dilihat di Umar Hadi, Yosep. “Taoisme” dalam Jelajah Hakikat Pemikiran Timur: Capita Selecta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1993, khususnya mulai hlm. 79-85. Di sini Umar Hadi secara harfiah menerjemahkan wu wei sebagai prinsip “jangan mencampuri” (yang mana kurang tepat). Lebih tepat kalau dikatakan bahwa wu wei ini sebagai suatu sifat spontanitas yang mengalir selaras dengan alam dan kodrat.[xi] Ini adalah istilah yang khas dari pemikiran Laoist. LaFargue (1992, 236) berargumen bahwa istilah Mu (Ibu) di sini adalah suatu hipostatisasi. Artinya berbicara seolah-olah benda/barang/peristiwa/fenomenon adalah sebuah entitas atau kekuatan yang independen. Misalnya: “Cuaca agaknya berperilaku aneh hari ini,” adalah hipostatisasi dari cuaca, atau “Biarkan musik itu mengalir lewat jari-jemarimu” adalah sebuah hipostatisasi dari musik. Hipostatisasi adalah bagian dari ‘gaya bahasa dan imajinasi seorang Laois’ (lih. LaFargue, 1992, 228)[xii] Sebagaimana diuraikan secara amat mendalam oleh filsuf Prancis, Jean-Paul Sartre dalam L’ĂȘtre et le NĂ©ant (1943) yang banyak mengupas soal kesadaran manusia yang intensional.[xiii] Keterangan yang pantas dicatat di sini adalah bahwa P’u bisa berarti kesederhanaan (simplicity), maupun kodrat alamiah manusia (human nature) sebelum ia dipahat dan dibentuk dalam masyarakat sehingga menjadi barang buatan (artifice). Bisa jadi, ini adalah kritik atas ‘pendewaan’ keluarga, masyarakat dan ritus (li) dalam aliran pemikiran Konfusius.[xiv] Tao yang dapat diungkapkan bukanlah Tao yang abadi. Nama yang dapat disebut bukanlah nama yang abadi. Yang tak bernama asal-usul langit dan bumi. Yang bernama adalah induk dari segala benda.[xv] Sun Kwong Loi, “Ideas of the Good in Chinese Philosophy” in A Companion to World Philosophies: Blackwell Companions to Philosophy (edited by Eliot Deutsch & Ron Bontekoe), Oxford: Blackwell Publishers Ltd, 1997, hlm. 114-115.[xvi] Maksim imperatif kategoris yang termuat dalam karyanya Grundlegung zur Metaphysik der Sitten (1785) yang kurang lebih berbunyi “Bertindaklah sesuai dengan perintah moral (maksim) yang engkau sendiri kehendaki pada saat bersamaan menjadi sebuah hukum yang universal.”[xvii] Lih. Cassirer, Ernst, An Essay on Man: An Introduction to a Philosophy of Human Culture, New York: Double Day Anchor Books, 1944, hlm. 15-20. http://hendar2006.multiply.com/journal/item/13/esai_Etika_Penempaan_diri_dalam_kitab_TAO_TE_CHING

powered by

Search

undefined

undefined

ZHUANG ZI volume 3 ZHUANG ZI / NAN HUA ZEN JING .

Bab 16 : Melupakan Teori .

Ayat 1 : Penyu putih untuk meramal .

Suatu malam Tuan Song Yuan bermimpi tentang laki-laki dengan rambut terurai mengintipnya dari atap . Setelah bangun ia bertanya kepada tukang ramal , dan tukang ramal itu berkata : Pengintipnya seekor penyu surgawi . Tak lama kemudian ada seorang nelayan bernama Yu Qie menangkap penyu putih berukuran lima kaki dan diserahkan kepada Tuan Song Yuan . Tuan Song yuan berpikir mau diapakan penyu tersebut dan ia menayakan tukang ramal . Sang tukang ramal itu berkata : Akan baik bagimu memotong dan menggunakan cangkangnya untuk meramal .Lalu Tuan Song Yuan memotong penyu putih dan mengunakan cangkangnya untuk meramal 72 kali , setiap kali hasilnya tepat .

Kong hu cu berkata : Penyu surgawi bisa menyampaikan nasibnya pada tuan Song Yuan , tapi tak bisa menghindari jaring nelayan dan walaupun kebijakannya telihat melalui 72 ramalan , ia gagal menghindari kematiannya . Ini akal kecil , bukan kebijaksananan besar .

Ada hal tertentu yang dapat dilihat dan hal lain yang tak dapat dilihat orang dengan sedikit kebijaksanaan karena ia dibutakan oleh penipuan , kebijaksanaan yang agung meliputi semua kebijaksanaan yang berarti dapat menembus ke semua hal . Jadi jangan seperti penyu itu yang hanya ingin menolong Tuan Song Yuan ia mengorbankan dirinya dan hanya dimaaftkan untuk meramal / kepentingan yang berguna saja dan bila tak berguna akan dibuang / di sia-siakan .

Ayat 2 ; Kegunaan alami .

Zhuang Zi memeneri Hui zi banyak pelajaran . Tetapi Hui Zi tak mempercayai dan terus menentangnya dan selalu berkata : Apa yang kau katakan tak ada gunannya ! Zhuang Zi berkata : Aku bisa bicara tentang Guna bila kamu tahu arti tak berguna , misalnya bumi yang kau gunakan hanya ruang kecil tempat berpijak , jika kamu menggali semua tanah di sekeliling tempatmu berpijak apakah pijakkanmu masih berguna ?

Jadi kegunaan ditemukan di atas ketakbergunaan . Tak ada yang berguna tanpa ada yang tak berguna . Jadi berguna akan ditemukan bila ada yang tak berguna . Bila kamu tak menemukan hal yang tak berguna mana kamu tahu tentang berguna .

Ayat 3 : Melupakan jebakan bambu setelah menangkap ikan .

Zhuang Zi berkata :Quan digunakan untuk menangkap ikan , setelah berhasil menangkap , kamu membuang keranjang itu .

Jebakan digunakan untuk menangkap kelinci dan setelah mendapat kelinci kamu bisa membuang jebakannya .Bahasa dan tulisan digunakan untuk menyampaikan pikiran , Setelah dibaca dan dimengerti isinya bahasa dan tulisan bisa dibuang .

Tao yang bisa diungkapkan bukan Tao abadi , nama yang bisa diterangkan bukan nama yang tak berubah , Bahasa dan tulisan adalah proses bukan akhir . Orang yang terlalu terpaku dan mengejar pengetahuan dari buku seumur hidupnya sama dengan mereka yang memperhatikan yang sepele dan mengabaikan intinya .Orang yang berhasil mendapatkan sesuatu dan masih berusaha menjebak lagi ia adalah orang yang paling bodoh , Bila apa yang dicari telah diperoleh tetapi masih mencari hal yang lain dan berusaha menjebak lagi ia bisa dianggap kurang waras .

Bab 17 : Mempelajari Tao .

Ayat 1 : Yang Zhu mempelajari Tao .

Yang Zhu ingin belajar Tao dari Lao Zi . Ia mendatangi Lao Zi dan bertanya : Guru , bisakah anda datang dan tinggal denganku di hotel untuk megajariku . Lao Zi berkata : Percuma ! Sikapmu yang selalu ingin menguasai itu mematikan orang ! Bagaimana kamu dapat memelihara Tao ? Yang Zhu berkata : Aku akan mendengar nasehatmu .Lao zi berkata : Ketika baru datang di hotel semua takut padanya dan tak ada yang berani duduk dengannya , tapi ketika ia mau meninggalkan hotel , sikapnya berubah banyak . Orang sangat akrab dengannya hingga beberapa di antarannya berani mengambil kursinya .

Orang yang ingin memelihara Tao harus mengatasi kesombongannya dulu . Bagaimana orang bisa menerima Tao bila hatinya dipenuhi kepuasan diri / egonya sendiri ? Orang yang mengatakan bahwa ia telah mencapai tinggkat Tao yang tertinggi tetapi ia tak bisa mengendalikan dirinya sendiri orang itu hanyalah seorang penipu .

Ayat 2 : Baju putih salju Zi Gong .

Yuan Xian dan Zi Gong adalah murid Kong Hu cu . Yuan Xian sangat miskin . Atap rumahnya sering bocor , bahkan pintu rumahnya pun berlubang . Tapi ia tak memperdulikannya .Zi Gong pintar membual dan ia dapat berjalan dengan bangga sebagai pejabat tinggi . Suatu hari ia mengunjungi Yuan Xian .Penggawalnya berkata : Gangnya terlalu sempit , kereta ini tak bisa masuk . Zi Gong berjalan kaki sampai kerumah Yuan Xian dan berkata : Kamu masih miskin begini ? Yuan Xian berkata : Ya . Zi Gong bertanya : Bagiamana kesehatanmu ? Yuan Xian berkata : Baik , Tentu saja menyedihkan menjadi orang miskin . Tapi jika aku menuruti keinginan orang dan mengabaikan cita-citaku , Dengan berbuat kejahatan atas nama kebaikan dan kejujuran , maka lebih baik aku tetap miskin daripada berpakaian seputih salju .

Ayat 3 : Argumen besar seorang perampok .

Liu Xia Ji adalah teman kong hu cu, ia punya adik bernama Zhi , seorang perampok , Zhi memimpin 9000 orang untuk menjarah negeri , merampok dan membunuh rakyat .

Kong Hu cu berkata : Orang tua harus mendisiplinkan anaknya dan kakak sulung harus mendisiplinkan adiknya . Sekarang adikmu menjadi perampok dan membunuh rakyat . Bisakah kamu mencoba mengatasinya ? Liu Xia Ji berkata : Tapi banyak orang tak mau mendengarkan kakanya , kalau sudah demikian tak ada yang bisa dilakukan .Kong hu cu berkata : Biarkan aku pergi dan memperingatinya .Liu Xia Ji berkata : Adiku orang kasar , ia akan marah jika anda menentangnya . Lebih baik jangan menasehatinya . Kong Hu cu mengabaikan perinagtan itu lalu pergi ke gunung bersama muridnya Zi gong dan Yan Hui mengunjungi perampok besar itu .

Seorang anak buah perampok itu melapor : Jenderal , Kong hu cu datang . Sang kepala perampok itu marah dan berkata : Pergi dan katakan kepadanya untuk berhenti bercerita yang menyesatkan raja-raja atas nama Raja Wen dan Raja Wu . Katakan juga agar berhenti menggunakan kepatuhan anak untuk menipu para serjana mendapatkan kekayaan dan kebangsawanan , Ia amat berdosa lebih baik dipukul mundur / akan kumakan jantungnya siang ini juga .Anak buah perampok itu menemui kong hu cu dan berkata : Jenderal tak mau menemuimu .Kong Hu cu memaksa dan berkata : Maaf , tolong sampaikan permintaanku sekali lagi dan katakan aku teman baik Liu Xia Ji , aku telah mendengar perbuatan baikmu dan kesini untuk mengunjungimu .

Kepala perampok itu mau menemuhi Kong Hu cu karena menghargai kakaknya dan berkata : Cepat katakan apa yang kau mau Qiu , jika kata-katamu tak benar , jangan harap bisa pergi dari sini dalam keadaan hidup .Kong Hu Cu berkata : Tenanglah dulu jenderal . Di dunia ini ada tiga hal yang diinginkan lelaki . Pertama tubuh tinggi dan besar tanpa tanding . Kedua : Kebijaksanaan dan ketiga keberanian dan ketanguhan pemimpin untuk menyatukan dukungan . Sekarang jelas kamu memiliki ketiganya , tapi kamu menjadi perampok , Bukankah menyedihkan ? Jika kamu mendengarkan nasehatku ? Aku akan membujuk pemimpin negara untuk membangun kota besar dan menjadikanmu bangsawan , sehingga kamu tak perlu merampok lagi .

Mendengar hal itu si kepala perampok itu tertawa dan berkata : Mereka yang bisa terpikat dan menyetujui dengan uang dan keuntungan adalah orang biasa . Beraninya kau menggodaku dengan kekayaan ! Pasti kamu kira aku tak tahu bahwa kekayaan hanyalah keuntungan sesaat ? dan kota pa yang lebih besar dari dunia ? kaisar Yao dan Shun pernah memiliki dunia , tapi mana keturunan mereka sekarang ? Juga Kaisar Tang dari Wu mana keturunan mereka sekarang ? Walaupun aku perampok , ada batasan jumlah orang yang dapat kubunuh . Tapi bila menjadi bangsawan dan membunuh atas nama kebaikan dan kebenaran , maka tak ada akhir dari bencana . Nasehatmu yang kau bawa adalah kemustahilan yang sudah kubuang . Tak ada satu pun yang dekat dengan Tao .

Kong Hu cu lari dan pergi ketempat Liu Xia Ji . Liu Xia Ji bertanya : Apakah adikku menyerangmu ? Kong hu cu Berkata : Aku terburu-buru menarik sungut macan dan hampir dimakan .

Perbuatan baik dan benar Kong Hu cu bukan tipuan . Tapi kita bertanya-tanay berapa banyak kejahatan yang dilakukan atas nama kebaikan dan kebenaran ? Ada juga yang berbuat baik tetapi menyimpan maksud tersembunyi , maka dari itu jangan melakukan hal yang tak disukai orang tersebut bila kamu mau mengajarkan kebaikan / malah sengaja berbuat yang tak disukai orang tersebut . Ini akan yterjadi hal yang tak terduga dan berakibat buruk .

Bab 18 : Tiga pedang Zhuang Zi .

Raja Wen dari negara Zhao gemar bermani pedang . Tiga ribu jago pedang dari berbagai tempat berkumpul di istana Zhao . Mereka saling bertanding atas perintah raja , siang dan malam . Dalam waktu tiga tahun banyak diantaranya yang mati , tetapi hal itu tak menghalangi hobi raja .

Setelah melihat obsesi rajanya terhadap permainan pedang , kaum bangsawan ingin memberontak dan menguasai tanah Zhao . Pangeran cemas ketika mengetahui persekongkolan itu . Seorang pembantunya berkata : Ada satu orang yang bisa menghentikan raja mengadakan pertandingan ini . Sang pangeran berkata : Siapa ? Pambantunya berkata : Zhuang Zi .

Zhuang Zi bertemu pangeran dan berkata : Aku dengar kamu merasa tertekan karena kesenangan raja pada permainan pedang ? Sang pangeran itu berkata : Memang benar ? Zhuang Zi berkata : Ijinkan saya melihat Raja . Sang pangeran itu berkata : Itu saran yang baik tapi aku takut ia tak mau melihat siapa pun selain jago pedang . Zhuang Zi berkata : Tak ada masalah keahlianku berpedang luar biasa . Sang pageran berkata : Jago pedang yang disukai raja adalah yang berambut gondrong dengan mata melotot seperti ikan matidan berbicara keras . Sedangkan anda tak demikian . Zhaung Zi berkata : Buatkan aku pakaian jago pedang .

Pada hari yang ditentukan Zhuang Zi bertemu raja Wen dan raja wen bertanya : Apakah permainan pedangmu bagus ? Mengapa harus ada rekomondasi dari pangeran ? Zhuang Zi berkata : Permainanku tak tertandingi dalam jarak 1000 Li . Seseorang yang berdiri dalam 10 langkah akan terbunuh . Raja Wen berkata : Tampaknya kamu jago pedang yang tak tertandingi di dunia .

Zhuang Zi berkata : Seorang jago pedang harus menunjukan kelemahannya untuk memancing musuhnya . Jadi begitu musuh menyerang , aku sudah memikirkan sebelum membalas . Pedang dan tubuhku adalah satu dan sama . Senjataku akan terbang seperti angin , begitu cepat hingga musuh tak bisa mengelak . Biarkan aku coba agar yang mulia mengerti maksudku . Raja Wen berkata : Jangan ! Anda terlalu baik akan kukirim undangan resmi untuk bertanding akbar tujuh hari lagi .

Setelah itu raja terus memilih jago pedang terbaik melalui duel . Selama tujuh hari 70 jiwa melayang . Akhirnya ia memilih lima / enam jago pedang terbaik untuk melawan Zhuang zi .

Setelah hari yang ditentukan Zhuang Zi menghadap raja Wen dan raja Wen bertanya : Berapa panjang pedangmu ? Zhuang Zi berkata : Pesangku bisa panjang / pendek , tapi mereka dapat dibedakan menjadi tiga macam . Pilihlah salah satu diantara tiga pedang yaitu pedang untuk Raja / pedang untuk bangsawan / pedang untuk rakyat .

Raja Wen bertanya : Pedang untuk raja seperti apa ? Zhuang Zi berkata : Pedang untuk raja . Ujungnya terbuat dari Yan Zi dan Shi Cheng . Gunung Tai dari negara Qi pada tepinya . Negara Jin dan Wei pada punggungnya . Tanah Zhou sebagai cincinnya . Negara Han dan Wei menjadi pegangannya . Laut Bo adalah pangkalnya dan suku sekitarnya sebagai sarungnya . Bila pedang ini diangkat ia bisa membelah awan . Bila ia dihujamkan , ia bisa membelah dasar bumi

dan menaklukan semua serta mengeringkan lautan . Inilah pedang uantuk raja .

Raja Wen bertanya : Pedang untuk bangsawan ? Zhuang Zi berkata : Pedang untuk bangsawan . Kegagahan sebagai pegangannya . Kesetiaan sebagai cincinya . Kejujuran sebagai tepinya . Kemampuan dan Kebaikan adalah punggungnya dan Keberanian menjadi ujungnya . Bila pedang dihunus , ia mengalahkan semua disekitarnya dan kekuatannya yang luar biasa mengagumkan dunia . Inilah pedang bangsawan .

Raja Wen bertanya : Pedang untuk rakyat ? Zhuang Zi berkata : Bentuknya seperti orang berambut gonderong dan suara kasar , yang helemnya rendah dan matanya seperti ikan mati dalam duel . Ketika dihunus , ia memotong kepala musuh dan menusuk jantung musuh . Sama seperti mengadu ayam . Begitu nyawanya hilang ia tak berguna lagi bagi negara . Yang mulia seperti pedang rakyat .

Raja Wen terkejut dan merenung dan kemudian ia berkata : Duel dibatalkan , kalian boleh pergi ! Setelah itu Raja Wen mondar-mandir sehingga Zhuang Zi berkata : Yang mulia , tenang dan duduklah . Aku telah mengatakan semuanya tentang permainan pedang dan sekarang aku permisi pulang . Raja Wen berkata : Baiklah , terima kasih anda telah menunjukan kel;alaianku .

Sejak saat itu Raja Wen berhenti bicara tentang permainan pedang dan tak beranjak dari istananya selama tiga bulan . Para jago pedang marah karena ia mengabaikan mereka , lalu satu per satu bunuh diri .

Banyak senjata yang membahayakan diri sendiri . antara lain anggur , seks , ketenaran , keuntungan dan kekuasaan . Permainan pedang termasuk salah satunya . Keterampilan kecil itu membahayakan dan tak bisa ditipu . Bagi orang yang suka bermain-main dan tak memikirkan masa depan , ia kesana-kemari untuk mencari kesenangan dengan alasan mencari jati diri dan pengalaman itu sama saja ia membuang-buang waktunya dan tak berguna .

Bab 19 : Perbuatan sia-sia .

Ayat 1 : Perjalanan Kong Hu cu di hutan lebat .

Kong Hu cu berada di hutan lebat . Murid-muridnya membaca di sampingnya , sementara ia duduk di batu besar sambil bernyanyi dan bermain musik .Ada Seorang nelayan lewat dan bertanya kepada murid Kong Hu cu : Siapa yang bernyanyi di sana ? Sang murid kong hu cu berkata : Ia seorang laki-laki dari negara Lu . Nelayan itu bertanya : Dari keluarga apa dia ? Sang murid Kong hu cu berkata : Ia berasal dari keluarga Kong . Nelayan itu bertanya : Apa pekerjaannya ? Sang murid Kong hu cu berkata : Ia seorang yang menegakkan kebaikan dan kebenaran , membawa damai dunia dengan praktik kesetiaan pada raja dan pengaruh baik pada rakyatnya . Nelayan itu bertanya : Jadi ia orang yang dianugerahi tanah ? Sang murid Kong Hu cu Berkata : Bukan . Nelayan itu bertanya Atau menteri negara ? Sang murid berkata : Bukan . Nelayan itu berkata : Menyedihkan melihatnya hidup susah seperti itu ! Jika ia terus melakukannya aku takut ia akan lebih jauh dari Tao Agung .

Setelah mengatakan hal itu si nelayan otu pergi . Mendengar hal itu Kong Hu cu berkata : Nelayan itu

orang bijaksana . dan mengejar sang nelayan itu . Kong Hu cu memanggil nelayan itu dan nelayan itu berhenti dan bertanya : Apa yang dapat kulakukan ?

Kong hu cu berkata : Kamu belum menyelesaikan kata-katamu . Aku lalai mohon beri aku penjelasan lagi . Nelayan itu berkata : Ada delapan kelemahan dan empat kekurangan yang harus kamu waspadai . Melakukan sesuatu yang tak seharusnya disebut Ikut campur .Melantur hingga saranmu ditolak disebut Memancing .Mengetahui pikiran orang dan menyenangkan mereka dengan kata-kata manis disebut Menjilat .Menyetujui tanpa mempertimbangkan disebut Merayu .Mengritik keburukan orang dibelakangnya disebut Menfitnah .Memutuskan persahabatan antara dua orang disebut Pembuat onar .Memuji yang jahat dan menyingkirkan orang yang tak disukai disebut Memperdayai .Dan tak mengatakan yang baik dari yang jahat ketika senang disebut Licin .Di satu sisi delapan kelemahan ini menyebabkan kesulitan orang lain dan disisi lain mereka dapat merusak diri sendiri . Orang bijak mengerti akan hal itu .

Kong Hu cu bertanya : Lalu empat kekurangannya ? Nelayan itu berkata : Kegemaran mengambil pekerjaan besar untuk mendapatkan pujian dan ketenaran disebut Ambisius . Menganggap diri sendiri benar dan penting disebut Congkak . Mempertahankan kesalahan dan menolak nasehat orang lain disebut Keras kepala .Dan akhirnya mendukung orang berpendapat sama dengan kita dan mengutuk mereka yang pendapatnya berbeda disebut Fanatik .

Nelayan itu berkata : Sulit bagi kita membicarakan kebaikan Tao dengan orang yang memiliki empat kekurangan ini .Wajah Kong Hu cu berubah warna mendengarnya .

Untuk menanamkan Tao , orang harus mengalami delapan kelemahan dan empat kekurangan . Ini adalah sangat wajar bagi manusia di dunia ini . maka dari itu kita harus waspada dan berhati-hati dalam bergaul .

Ayat 2 ; Orang yang membenci jejak kakinya .

Zhuang Zi berkata :Ada seorang yang membenci jejak kakinya , ia mulai berjalan lebih cepat agar bebas dari jejak kakinya . Tapi lebih cepat ia berjalan . Lebih banyak jejak kakinya dan akhirnya ia mati kecapaian .

Ia termasuk orang bodoh . Ini sama halnya ia membenci apa yang ada pada dirinya / masa lalunya . Ia akan berpikir dan tak memecahkan masalah didepannya .

Ayat 3 ; Orang yang membenci Bayangannya .

Ada seseorang yang membenci bayangannya . Ketika melihat bayangnnya tetap berada di tumitnya ia mulai berjalan lebih cepat , Tapi bila ia bergegas , bayangannya juga ikut bergegas Ia mulai berlari hingga akhirnya ia mati .

Perilaku orang yang tak mengerti Tao mirip dengan pembenci bayangan . Sederhana saja mengatasi

bayangan . Beristirahatlah dalam naungan dan bayangan itu akan hilang . Manusia di dunia semua berlari tanpa beristirahat , mengapa begitu ?

Ayat 4 : Perahu yang tak terlambat .

Zhuang Zi berkata : Perkerja ahli terus berkerja . Pemikir yang cerdas terus berpikir . Yang tak punya kemampuan tak mencari apapun dan berkeliling-keliling bila perutnya kenyang . Seperti perauh yang lepas talinya dan bergoyang perlahan di atas air .

Kecerdasan dan keahlian sering membawa beban tanpa akhir yang tak disadari manusia di dunia dan membuat orang lupa dan sombong .

Ayat 5 : Teknik pembunuh naga .

Zhu Peng Man gemar bermain pedang , ia belajar teknik membunuh naga dari Zhi Li Yi .Tiga tahun dan seribu tael eamas kemudian , ia menyelesaikan pelajarannya dan pulang ke rumah .Ia mencari naga untuk menguji ketrampilannya berpedang . Ia bertanya kesana kemari dan berkeliling dunia , tapi gagal menemukan naga .

Zhu Peng man adalah pemimpi , orang yang tak praktis . Siapa yang tahu apakah keahlian berpedangnya cukup baik untuk membunuh naga / anjing ? Ini semua contoh dimana apa yang kita pelajari yang seharusnya berguna bagi kehidupan kita . Semua ilmu berintikan digunakan dalam kehidupan bermasyarakat .

Bab 20 : Tak mengorbankan diri sendiri .

Ayat 1 : Membanting mutiara naga .

Seseorang telah berhasil menyakinkan Raja Song dengan idenya Dan ia diberi 10 kereta kuda . Orang itu memamerkannya pada Zhuang Zi dan berkata : Lihat apa yang kuperoleh . Zhuang Zi berkata : Satu keluarga miskin tinggal di tepi sungai kuning . Suatu hari anaknya menyelam di laut dalam menemukan mutiara naga . Mutiara itu diberikan kepada ayahnya , tapi ayahnya berkata : Aku tak mau mutiara ini dan ia membantingnya . Si anak itu bertanya : Ayah , mengapa mutiara itu dibanting ? Sang ayah berkata : Mutiara ini hanya ditemukan di laut dalam di mana naga hitam tinggal . Kamu bisa mengambilnya karena naga hitam tertidur . Jika ia bangun bisakah kau selamat ? Sama juga istana Song seperti laut dalam , kekasaran Raja Song sama seperti naga hitam . Kamu mendapat kereta karena raja tertidur . Jika ia bangun kamu akan terpotong-potong .

manusia di dunia sering melupakan bahaya untuk mencari benda langka . Ini sejenis obsesi . tak patut kehilangan nyawa hanya demi sebuah obsesi . Kita sering melupakan hal lain dan berbuat sesuka hati tanpa memikirkan hari esok yang kelam .

Ayat 2 : Aku tak Mau mengorbankan diriku .

Ada seorang utusan kerajaan mengundang Zhuang Zi dan berkata : Raja mengundangmu ke istana .Zhuang Zi berkata : Lihatlah sapi korban itu , ia makan rumput yang bagus dan kedelai tiap hari serta diselimuti kain bersulam . Apabila tiba waktunya dibawa ke kuil leluhur untuk persembahan , ia tak

punya kesempatan kembali ke alam bebas .

Jadi kita tak perlu mengorbankan diri kita bagi orang yang tak mau di nasehati , di sayang , di hormati dan di ajak bicara , semua itu akan membuat kita terbeban dan malah membuat kita sakit hati , lebih baik biarkan saja semaunnya sendiri ia akan sadar bila mengalami hal yang tak menyenangkan .

Ayat 3 ; Zhuang Zi sekarat .

Di ranjang Zhuang Zi , murid-muridnya berkumpul untuk merencanakan upacara penguburan yang meriah untuknya . Zhuang Zi berkata : Untuk apa ? Bila aku mati , aku ingin surga dan bumi sebagai peti matiku , matahari dan bulan sebagai giok upacara , bintang sebagai mutiaraku dan semua berada di bawah matahari sebagai hadiahku . Adakah yang lebih baik ?

Seorang muridnya berkata : tapi guru , Anda akan dimakan oleh gagak dan elang .Zhuang Zi berkata : Di bumi aku akan di makan elang , Di dalam tanah aku akan dimakan jangkerik dan semut . Mengapa mengambil makanan dari gagak dan elang untuk jangkerik dan semut ?

Kematian adalah gejala alam . Kehilangan dan perubahan tubuh manusia lebih baik diserahkan kepada alam . Jadi apa yang akan kita perbuat sekarang berbuatlah bila tidak akan menyesal .

Bab 21 : Pengembaraan yang menggembirakan .

Ayat 1 : Burung yang tak punya batas .

Zhuang Zi berkata : Di lautan utara ada seekor ikan yang disebut Kun yang panjangnya beberapa ribu Li .Pada suatu hari ia mengubah dirinya menjadi seekor burung yang disebut Peng , yang rentang sayapnya beberapa ribu li . Peng membentangkan sayapnya dan terbang setinggi 90.000 Li keangkasa . Dari ketinggian Peng melihat kebawah dan semua benda kelihatannya tak jelas , Bukit-bukit , sungai-sungai dan kota-kota malah tak lagi kelihatan .Peng menatap ke muka dan melihat suatu pemandangan yang tak terbatas , ia menjadi satu dengan langit dan bumi .

Ayat 2 ; Lie Zi mengendarai angin .

Zhuang Zi berkata : Lie Zi mampu mengendarai angin dan bergerak tanpa suara . Ini memang pemandangan yang indah .Ia mengendarai angin selama 15 hari sebelum pulang . Kesaktian seperti itu jarang terjadi . Tetapi dari sudut pandangan manusia Tao . lie Zi tak benar-benar tak terbatas , walaupun ia tak perlu berjalan , tapi ia masih tergantung pada angin untuk mengangkat dirinya . Karena itu ia bukan orang yang benar-benar dapat bergerak bebas .

Lie Zi mengendarai angin , karena itu ia tak dapat bekerja tanpa angin . Hanya menyatu dengan hukum alam dapat dikatakan sebagai orang yang dengan mudah pergi kemana saja yang ia inginkan dan tak tergantung terhadap apapun secara psikologis . Ini bukan berbuat sesuka hati tetapi hidup tanpa tergantung oleh kemauan orang lain .

Ayat 3 : Xu You menolak sebuah kerajaan .

Kaisar Yao bermaksud menyerahkan kerajaannya kepada Xu Yiu dan berkata : Bila matahari dan bulan bersinar , masih bergunakah obor kecil seperti saya ? Bila turun hujan perluhkah saya menyirami ladang ? Tuan lebih mulia daripada saya , karena itu ijinkan saya menyerahkan kerajaan ini kepada tuan .

Xu Yiu berkata : Lupakanlah ! Burung yang bersarang di hutan , tak memerlukan lebih dari satu ranting . Tikus yang minum dari sungai tak memerlukan air lebih banyak dari isi perutnya .Bila tuan memberikan kerajaan ini kepada saya , apakah yang harus saya lakukan untuk itu ? Lebih-lebih kerajaan ini telah aman dibawah kekuasaan tuan . Tuan ingin menyerahkan kedudukan dengan nama baik ? Untuk apa sebuah nama yang kosong bagiku ?

Nama hanaylah bayangan . Orang sering mempersulit hidupnya dengan mencari kedudukan dan keuntungan . Hanya dengan mengabaikan hal itu orang akan menemukan hidup yang sebenarnya .

Bab 22 : Persamaan semua benda .

Ayat 1 : Siapakah majikan yang sebenarnya ?

Zhuang Zi berkata : Tubuh manusia mempunyai tungkai , sendi , mulut dan organ tubuh bagian dalam . Bagaimana mengoordinasiakan fungsi mereka ? Bukankah mereka seperti pelayan ? Dapatkah mereka menerima perintah dari mereka sendiri ? Apakah mereka bergantian menjadi majikan dan pelayan ? Atau adakah majikan yang sebenarnya bagi mereka ? Memang ada sesuatu yang merupakan inti dari bentuk . Inti inilah majikan sejati dari semua benda .

Manusia merupakan sebuah bentuk alam yang asli . Alam asli ini adalah lambang Tao . Bila seseorang bertindak berdasarkan alam asli ini , ia tak akan terpisahkan dengan Tao .

Ayat 2 : Apakah Zhuang Zi berbicara / tidak ?

Zhuang Zi berkata : Aku banyak berbicara selama hidupku , tapi dalam kenyataannya aku tak berkata satu patah kata pun .

Ayat 3 ; Pertanyaan Yao .

Kaisar Tao berkata kepada Shun : Aku tak suka penguasa Cong , Kuai dan Xu Ao . Aku tak bisa tak memikirkan mereka , mengapa begitu ? Shun berkata : Mereka menduduki posisi yang tak berarti . Mengapa memusingkan diri terhadap mereka ? Dahulu 10 matahari terbit bersama-sama dan menyinari jutaan benda . Pasti seorang yang memiliki kekuatan kebaikan yang sempurna bisa menerangi semua orang , apalagi tiga raja picik .

http://bookofchina300.blogspot.com/2008/07/zhuang-zi-volume-3.html