uji potensi siput macan babylonia spirata l. sebagai

11
1'rosicfing :!'ertemllan J{iniali Talillnan 2016 1'usat Te~no(ogi namoisotoy aal1 :!{aaiofarma~a (l'Tnnj, 'B.J1TAN Tangerang Se(atan, 3 November 2016 JSSN : 2087 : 9652 UJI POTENSI SIPUT MACAN Babylonia spirata L. SEBAGAI BIOAKUMULATOR DAN DEPURATOR PLUTONIUM (239/240PU) Muhammad Qowi Fikri(1), Murdahayu Makmur(2), Heny Suseno(2) Universitas Brawijaya(/) PTKMR-BATAN2) Email: [email protected] ABSTRAK UJI POTENSI SIPUT MACAN (Babylonia spirata L.) SEBAGAI BIOAKUMULA TOR DAN DEPURA TOR PLUTONIUM [239/240PU).Siput macan (Babylonia spirata L.) merupakan komoditi hasil laut di Pantai Tanjung Kait yang dapat mengakumulasi zat pencemar, termasuk cemaran radionuklida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Babylonia spirata L. dalam mengakumulasi serta kemampuannya dalam melepaskan plutonium (239/240PU). Penelitian terhadap uji potensi siput macan (Babylonia spirata L.) sebagai bioakumulator dan depurator plutonium (2391240PU) dilakukan di Laboratorium Radioekologi Kelautan BATAN pada tanggal 16 Oktober 2015 - 16 Februari 2016. Nilai Biokonsentrasi Faktor (BCF) 239/240PU pada Babylonia spirata L. adalah berkisar antara 90,66 - 122,47 ml.g-1 dengan rata-rata 101,26 ml.g-1. Berdasarkan data terse but, menunjukkan bahwa Babylonia spirata L. mampu mengakumulasi sebesar 101,22 kali konsentrasi plutonium di dalam air laut. Nilai persentase plutonium (239/240PU) yang tertahan (retensi) di tubuh Babylonia spirata L. berkisar antara 55,7 - 72,1% dengan rata-rata 62,7±8,5%. Kemampuan retensi 239/240PU pada Babylonia spirata L. dapat digunakan untuk membuktikan kejadian pencemaran plutonium walaupun telah terhenti selama 7 hari. Kata kunci : Babylonia spirata L, Radionuklida, Plutonium, Bioakumulasi, Depurasi ABSTRACT TEST POTENCY OF TIGER SNAIL (Babylonia spirata L.) AS BIOACCUMULA TOR AND DEPURA TOR PLUTONIUM (239J240PU).Tiger snail (Babylonia spirata L.) is one of commodity from the Tanjung Kait Beach which can accumulate various contaminants, including radionuclide contaminant. The purposes of this research was to determined accumulate and depuration ability of plutonium (239/240PU) in Babylonia spirata L. Research about test potency of tiger snail (Babylonia spirata L.) as bioaccumulator and depurator plutonium (239/240Pu) was conducted at the Marine Radioecology Laboratory of BA TAN on 16 October 2015 - 16 February 2016. The Bioconcentration Factor (BCF) 239/240PU in the body of Babylonia spirata L. was ranged from 90.66 - 122.47 ml.g-1 with average value 101.26 ml.g-1. This indicated that the Babylonia spirata L. was able to accumulate 101.26 times higher than the concentration of plutonium in seawater. The percentage of retention value of plutonium (239/240PU) in the body of Babylonia spirata L. was ranged from (55.7 - 72.1) % with average value (62.7±8.5) %. The retention ability of Babylonia spirata L. can be used to demonstrate plutonium contamination incident although it has been stopped for 7 days. Key words: Babylonia spirata L, Radionuclides, Plutonium, Bioaccumulation, Depuration M. Qowi Fikri, dkk. 24

Upload: khangminh22

Post on 07-Jan-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1'rosicfing :!'ertemllan J{iniali Talillnan 2016

1'usat Te~no(ogi namoisotoy aal1 :!{aaiofarma~a (l'Tnnj, 'B.J1TANTangerang Se(atan, 3 November 2016

JSSN : 2087 : 9652

UJI POTENSI SIPUT MACAN Babylonia spirata L. SEBAGAIBIOAKUMULATOR DAN DEPURATOR PLUTONIUM (239/240PU)

Muhammad Qowi Fikri(1), Murdahayu Makmur(2), Heny Suseno(2)

Universitas Brawijaya(/)PTKMR-BATAN2)

Email: [email protected]

ABSTRAK

UJI POTENSI SIPUT MACAN (Babylonia spirata L.) SEBAGAI BIOAKUMULA TOR DANDEPURA TOR PLUTONIUM [239/240PU).Siput macan (Babylonia spirata L.) merupakankomoditi hasil laut di Pantai Tanjung Kait yang dapat mengakumulasi zat pencemar,termasuk cemaran radionuklida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuanBabylonia spirata L. dalam mengakumulasi serta kemampuannya dalam melepaskanplutonium (239/240PU).Penelitian terhadap uji potensi siput macan (Babylonia spirata L.)sebagai bioakumulator dan depurator plutonium (2391240PU)dilakukan di LaboratoriumRadioekologi Kelautan BATAN pada tanggal 16 Oktober 2015 - 16 Februari 2016. NilaiBiokonsentrasi Faktor (BCF) 239/240PUpada Babylonia spirata L. adalah berkisar antara 90,66- 122,47 ml.g-1 dengan rata-rata 101,26 ml.g-1. Berdasarkan data terse but, menunjukkanbahwa Babylonia spirata L. mampu mengakumulasi sebesar 101,22 kali konsentrasiplutonium di dalam air laut. Nilai persentase plutonium (239/240PU)yang tertahan (retensi) ditubuh Babylonia spirata L. berkisar antara 55,7 - 72,1% dengan rata-rata 62,7±8,5%.Kemampuan retensi 239/240PUpada Babylonia spirata L. dapat digunakan untuk membuktikankejadian pencemaran plutonium walaupun telah terhenti selama 7 hari.

Kata kunci : Babylonia spirata L, Radionuklida, Plutonium, Bioakumulasi, Depurasi

ABSTRACT

TEST POTENCY OF TIGER SNAIL (Babylonia spirata L.) AS BIOACCUMULA TOR ANDDEPURA TOR PLUTONIUM (239J240PU).Tiger snail (Babylonia spirata L.) is one ofcommodity from the Tanjung Kait Beach which can accumulate various contaminants,including radionuclide contaminant. The purposes of this research was to determinedaccumulate and depuration ability of plutonium (239/240PU)in Babylonia spirata L. Researchabout test potency of tiger snail (Babylonia spirata L.) as bioaccumulator and depuratorplutonium (239/240Pu)was conducted at the Marine Radioecology Laboratory of BA TAN on 16October 2015 - 16 February 2016. The Bioconcentration Factor (BCF) 239/240PUin the body ofBabylonia spirata L. was ranged from 90.66 - 122.47 ml.g-1 with average value 101.26 ml.g-1.This indicated that the Babylonia spirata L. was able to accumulate 101.26 times higher thanthe concentration of plutonium in seawater. The percentage of retention value of plutonium(239/240PU)in the body of Babylonia spirata L. was ranged from (55.7 - 72.1) % with averagevalue (62.7±8.5) %. The retention ability of Babylonia spirata L. can be used to demonstrateplutonium contamination incident although it has been stopped for 7 days.

Key words: Babylonia spirata L, Radionuclides, Plutonium, Bioaccumulation, Depuration

M. Qowi Fikri, dkk. 24

1'rosic(ing Tertemuan Ifmiali Taliunan 2016

Tusat Tefmofogi 'Radioisotoy aan RacOofarmalea (1''TRRj, 13JtT5t'NTangerang Sefatan, 3 'Novem6er 2016

ISS'N : 2087: 9652

PENDAHULUAN

P erkembangan industri yang demikianpesat dewasa ini selain memberikandampak positif juga memberikan dampak

negatif. Dampak positif berupa perluasanlapangan pekerjaan dan pemenuhan kebutuhanhidup manusia, sedangkan dampak negatif yangterjadi adalah penurunan dari kualitaslingkungan akibat dari kegiatan industri(antropogenik). Penurunan kualitas lingkunganakibat pencemaran perairan merupakan suatumasalah yang sangat kompleks danmembahayakan bagi organisme dan lingkunganakuatik[1]. Pencemaran yang terjadi di perairandapat disebabkan oleh senyawa organik dananorganik. Pencemaran radionuklida merupakansalah satu jenis polutan anorganik yangmendapat perhatian secara khusus karenabersifat toksik dan berbahaya bagi lingkunganhidup. Salah satu radionuklida yang berbahayakarena sifat bioakumulasinya pada organismeakuatik adalah Plutonium.

Plutonium (239/240PU)masuk ke dalamekosistem berasal dari sumber antropogenikmaupun secara alamiah. Sumber plutoniumsecara global meliputi dari insiden Chernobyldan Fukushima Daii-chi yang hasil sam ping dariPLTN serta pembuatan senjata nuklir[2].Radionuklida plutonium terdapat di dalamkomponen abiotik (air dan sedimen) pada suatuekositem perairan laut. Radionuklida yangmengandung plutonium dari kegiatanantropogenik dapat menyebabkan berbagaimacam dampak buruk terhadap kesehatan.

Pencemaran radionuklida alam dan

antropogenik ke suatu lingkungan perairanseperti pencemaran logam berat dapatdikategorikan membahayakan, sebab bahantersebut berdasarkan tidak terdegradasi secarafisik, kimia, maupun biologi, melainkanterakumulasi secara biologis oleh suatuorganisme yang hidup di lingkungan perairantersebut[3].

Siput macan (Babylonia spirata L.)merupakan salah satu biota bentik yang dapatmengakumulasi zat pencemar, termasukcemaran radionuklida. Saat ini Badan TenagaNuklir Nasional (BATAN) melakukan penelitiantentang studi bioakumulasi dan depurasiradionuklida di Indonesia antara lain

bioakumulasi 137CSdan 239/240PUoleh berbagaimacam biota, antara lain Perna viridis, Anadaragranosa, Pomacea canaliculata dan lainnya.

M. Qowi Fikri, dkk.

Untuk menambah baseline data tentangbioakumulasi radionuklida terhadap biota laut,dalam penelitian ini akan dipelajari bioakumulasi239/240PUoleh siput macan (Babylonia spirata L.).

Pada penelitian ini dilakukan studibioakumulasi dan depurasi 239/240PU padaBabylonia spirata L. melalui jalur air laut denganmenggunakan metode biokinetik kompartementunggal. Kemampuan bioakumulasi 239/240PUoleh Babylonia spirata L. penting dipelajari untukmemprediksi perpindahan 239/240PU dalamlingkungan akuatik yang berakhir pada manusia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifatakumulasi 239/240PUoleh Babylonia spirata L.menggunakan metode biokinetik kompartementunggal serta mengetahui proses depurasi239/240PUoleh biota tersebut.

METODOLOGI

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ujipotensi siput macan Babylonia spirata L.sebagai bioakumulator dan depurator 239/240PUadalah komputer, spektrometer alfa, aquariumberkapasitas 80 liter, pompa aerator, batuaerasi, sistem filtrasi aquarium, pompa padasistem filtrasi, selang oksigen, skimmeraquarium, kamera DSLR, nampan, timbangandigital, gayung, ember, toples silinder, corong,selang, labu ukur (500ml), pipet ukur (1ml dan25 ml), pipet mikro kapasitas 1001J1,botol vial, tippipet mikro, batang pengaduk, jaring ikan,sumber alfa.

Bahan yang digunakan dalam penelitianuji potensi siput macan Babylonia spirata L.sebagai bioakumulator dan depurator 239/240PUadalah air laut, aquadest, etanol, 1 kilogram 69individu Babylonia spirata L., spidol, tissue,kertas label, peru nut 239/240PU,HN03 pekat,HCI04, H2S04 (1+19), NH40Hatau NH3 (1+1),timol biru, sarung tangan karet.

Persiapan Aquarium dan Air LautPersia pan aquarium dilakukan dengan

cara menyiapkan dan memastikan aquariumberkapasitas 250 liter yang akan digunakantidak bocor. Setelah aquarium siap, dilakukanpengisian air laut ke dalamnya sebanyak

25

1'rosiaing 1'ertemuan I(miali Talizman 20161'usat Te~no(ogi 'Radloisotoy aa/1 1wdlofarmaRa (1'Tn1~), 'B51.T.JtNTangerang Sefatan, 3 November 2016

ISSN : 2087: 9652

200 liter. Kemudian pad a aquarium yang sudahberisi air laut tersebut dipasangkan sistemfiltrasi, pompa, serta batu aerasi yang terhubungdengan aerator. Perangkat-perangkat iniberfungsi untuk mensirkulasi oksigen yangterlarut dalam air laut agar aklimatisasi biotadapat berjalan dengan baik. Proses aerasi inidilakukan 1 hari sebelum biota yang akandiaklimatisasi dimasukkan ke dalam aquariumtersebut. Selain itu dilakukan juga pemeriksaankondisi fisik air laut (pH, suhu dan salinitas).

Proses Bioakumulasi 239/240PU TerhadapBabylonia spirata L.a) Metode Untuk Melihat Kemampuan Uptake

239/240pUTerhadap Babylonia spirata L.melalui media Air Laut

Setelah proses aklimatisasi selesai,diambil 39 individu siput macan yang berasaldari aquarium aklimatisasi. Tiga puluh sembilanindividu siput macan tersebut dimasukkan kedalam 3 aquarium, yang masing-masing berisisebanyak 13 individu per aquarium. Pemilihanindividu siput macan harus dalam kondisi prima,dikarenakan agar biota saat menjalani prosespemaparan tidak mengalami kematian(mortality) sehingga hasil data kemampuanbioakumulasi tidak optimal. Individu yangoptimal diambil berdasarkan keaktifan gerak daribiota tersebut. Aquarium pemaparankontaminan berkapasitas 80 liter yang telahterisi air laut sebanyak 60 liter. Sebelum sam pelbiota dimasukkan, terlebih dulu aquariumditambahkan peru nut radioaktif 239/240pUdenganmenggunakan metode pengenceran. Peru nutradioaktif adalah suatu spesi kimia yangmengandung radionuklida dan dapatmengeksplor (memberikan informasi) dalammekanisme reaksi kimia dari reaktan keproduk[4]. Perunut radioaktif digunakan sebagaipenandaan (labelling) simulasi polutan sehinggamemudahkan dalam hal pendeteksian daneksperimen dapat dilakukan secara kontinyu[5].Hampir seluruh studi model bioakumulasimenggunakan peru nut radioaktif karenaeksperimen dapat dilakukan pada kondisi yangrealistik, mudah dalam penerapan dananalisisnya bersifat nondestruktif[6J. Padapenelitian ini, aktifitas 239/240pUdi dalam peru nuttelah diketahui, yaitu sebesar 74x1 0-2 Bq/ml.

Setelah ditambahkan 20 ml peru nutradioaktif 239/240pU dengan aktifitas 74x1 0-2Bq/ml, sehingga aktifitas radionuklida 239/240pUdi

M. Qowi Fikri, dkk.

dalam 3 aquarium kontaminan sebesar 2.47x1 0­4 Bq/ml air laut dan diaerasi selama 1 hari. Padasaat proses kontaminasi, biota siput macan tidakdiberi makan. Proses kontaminasi dan uptakekontaminan dilakukan selama 19 hari. Adapunskema proses uptake239/240Pu terhadapBabylonia spirata L. disajikan pada Gambar 1.

Skema Uptake:

Aktifitas air laut 2.47x1 0.4 Bq/mlSatu aquarium berisi 13 individu Babylonia spirata L.

Masing-masing aquarium diambil 1 individu sebanyak13 kali dalam kurun waktu 19 hari

Dilakukan pengambilan individu pada hari ke-1, 2. 3,

Gambar 1. Skema Proses Uptake239/240Pu TerhadapBabylonia spirata L.

b) Proses Preparasi Sam pel (Pembakaran danPengabuan)

Proses pengukuran aktifitas 239/240pUpada biota dilakukan 13 kali pengambilanindividu sam pel dalam kurun waktu kontaminasi(19 hari). Pengambilan dan penimbangansam pel biota dilakukan dalam rentang waktu (1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19 hari)masing-masing aquarium diambil sam pelsebanyak 1 individu. Adapun rinciannya adalah:pad a minggu kesatu dilakukan pengambilan 1individu sebanyak 7 kali selama 7 hari (1, 2, 3,4, 5, 6, dan 7). Pada minggu kedua,pengambilan individu memiliki jeda 1 hari (9, 11,dan 13). Pada min~J9u ketiga, pengambilanindividu memiliki jeda 2 hari (15, 17, dan 19).Tujuan melakukan tahap ini adalah untukmengukur kenaikan konsentrasi faktor (CF)pada Babylonia spirata L. setiap pengambilan 1individu.

Sam pel ditimbang denganmenggunakan timbangan digital. Setiap individusam pel ditimbang untuk memperoleh data bobottotal dan bobot daging, serta dilakukan sampai 5kali pengulangan agar diperoleh reratapenimbangan dan deviasi standarpenimbangan. Biota siput macan dibersihkan,lalu dibakar sampai menjadi arang denganmenggunakan kompor dan cawan porselenyang sudah diberi label sesuai haripengambilan. Arang tersebut diabukan pada

26

l'rosiaing l'ertemual1 I(miafi Tafiunal1 2016Fusat Te61O(ogi lwdloisotoy aal1Raaiojanllafia (1)T'RR), 'BAT:A.:NTangerang Se(atan, 3 November 2016

ISSN : 2087 : 9652

suhu 400°C selama 2 jam denganmenggunakan furnace dan didinginkan(dibiarkan) selama 1 malam (12 jam).c) Analisis Pu

Abu (sampel 239/240PU)yang telah siapuntuk dianalisis yang berada di cawan porselen,dipindahkan ke beaker glass yang telah diberietiket, kemudian cawan porselen dibilas dengansedikit aquadest. Sam pel-sam pel tersebutdievaporasi menggunakan evaporator sampaiairnya hampir habis dan diberi HCI04 3-5 tetes.Larutan ini berfungsi sebagai oksidator,mengubah Pu(III) menjadi Pu(IV). Setelah ituditambahkan HN03 1 ml, dievaporasi kembalisampai airnya hampir habis, dan diberi H2S04(1+19) sebanyak 10 ml. Sam pel-sam pel disaringdengan menggunakan kertas saring dan corongke dalam labu ukur yang telah dilabel. Oi dalamlarutan ditambah 3 tetes timol biru dan beberapatetes NH40H atau NH3 (1+1), sehinggadiperoleh larutan berwarna kuning (pH 8-9).Oitambah beberapa tetes H2S04 (1+19) dandiperoleh larutan berwarna pink (pH 2).d) Elektrodeposisi

Elektrodeposisi merupakan prosespelapisan suatu logam atau senyawa logam darilarutan elektrolit pada elektroda dengan bantuanarus listrik searah (Bambang, 2012). Larutan­larutan tersebut dimasukkan ke dalam cellelectrolisis yang sebelumnya telah dimasukkanplanset terlebih dahulu. Cell elektroplate diberiarus 1A, 8-9V selama 2 jam. Oiberi NH40H atauNH3 sebanyak 1 ml dan dibiarkan selama 5menit. Planset dikeluarkan dari dalam cell dan

dibilas dengan aquadest dan etanol. Bagianbawah planset dibakar beberapa saat laludidinginkan untuk dicacah menggunakan sistempencacah spektrometer alfa.

Proses Depurasi239/240Pu Terhadap Babyloniaspirata L.a) Metode Untuk Melihat Kemampuan

Oepurasi 239/240PU Terhadap Babyloniaspirata L. melalui media Air Laut

Proses depurasi dilakukan dengan caramenempatkan 21 buah Babylonia spirata L. kedalam 3 aquarium (masing-masing berisi 7individu per aquarium) kontaminan 239/240PUselama 7 hari. Pemilihan individu siput macanharus dalam kondisi prima agar biota saatmenjalani proses pemaparan dan depurasi tidakmengalami kematian (mortalitas) sehingga hasildata kemampuan depurasi tidak optimal.Aquarium tersebut berkapasitas 80 liter yang

M. Qowi Fikri, dkk.

telah terisi air laut sebanyak 60 liter.Sebelumnya, di dalam aquarium telahditambahkan 20 ml peru nut radioaktif 239/240PUdengan aktifitas 74x1 0-2 Bq/ml, sehinggaaktifitas radionuklida 239/240PU di dalam 3aquarium kontaminan sebesar 2.4 7x1 0-4 Bq/mlair laut dan diaerasi selama 1 hari.

Setelah dilakukan 7 hari pemaparan,biota tersebut dipindah dan diletakkan ke dalam3 aquarium (masing-masing berisi 7 individu peraquarium) bebas kontaminan lengkap dengansistem filtrasi dan aerasi selama 7 hari.Pengambilan dan penimbangan sam pel biotadilakukan 7 kali dalam rentang waktu (1, 2, 3, 4,5, 6, dan 7 hari) masing-masing diambil sam pelsebanyak 1 individu per aquarium. Tujuanmelakukan tahap ini adalah untuk mengukurpenurunan nilai kontaminan 239/240PUyangtertahan didalam tubuh (retensi) Babyloniaspirata L. setiap pengambilan 1 individu. Sam pelditimbang dengan menggunakan timbangandigital. Penimbangan setiap sam pel dilakukansampai 5 kali pengulangan. Selama prosesdepurasi, penggantian media air laut dilakukan 1hari sekali. Berikut skema proses depurasi239/240PUterhadap Babylonia spirata L. disajikanpada Gambar 2.

Skema Uptake:

Aktifitas air laut 2.47x10·4 Bq/mlSatu aquarium berisi 7 individu Babylonia spirata L.7 hari pemaparan kontaminanPindahkan biota hasil pemaparan ke aquariumdepurasi

Skema Depurasi:

Air laut bebas kontaminan

Satu aquarium berisi 7 individu Babylonia spirata L.7 hari pelepasan kontaminanMasing-masing aquarium diambil 1 individusebanyak 7 kali dalam kurun waktu 7 hari

Gambar 2. Skema Proses Depurasi 239/240pU

Terhadap Babylonia spirata L.

27

'I'rosicfing 'l'ertemuan Hmiali Taliunan 20/61'usat Tekno(ogi 1{ad!oisotoy cfan 1\acfiofarmaka (1'TRR), BATANTangerang Se(atan, 3 Novemher 20/6

ISSN : 2087: 9652

III

b) Proses Preparasi Sam pel, Analisis Pu, danElektrodeposisi

Setelah proses pengambilan danpenimbangan selesai, kemudian dilanjutkanpada proses preparasi sampel tahap depurasi239/240PUterhadap Babylonia spirata L. (siputmacan).Prosesnya sama seperti saat preparasisam pel (pembakaran, pengabuan, analisis Pudan elektrodeposisi) pad a tahap uptakekontaminan.

Sam pel siput hasil depurasi dimasukkanke dalam planset kemudian dielektrodeposisidengan cara larutan sampel standar tersebutdimasukkan ke dalam cell electrolisis. Cell

elektroplate diberi arus 1A dan 8-9V selama 2jam. Kemudian ditambahkan NH40H atau NH3sebanyak 1 ml dan dibiarkan selama 5 menit.Planset dikeluarkan dari dalam cell, dibilasdengan aquadest dan eta no!. Bagian bawahplanset dibakar beberapa saat lalu didinginkandan kemudian dicacah menggunakan sistemspektrometer alfa seperti langkah yangdilakukan pada proses uptake kontaminan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase Tingkat Kematian Pad aAklimatisasi Biota

Sebelum tahap eksperimen, dilakukanproses aklimatisasi biota dengan tujuanmenghilangkan stress pada biota untukmemperoleh kondisi biota yang optimal dalampercobaan bioakumulasi dan mampu bertahanpad a kondisi aquarium. Proses aklimatisasidilakukan dengan memelihara sebanyak 69individu Babylonia spirata L. selama 14 haHtanpa pemberian peru nut 239/240PU. Hasilaklimatisasi ditunjukkan pad a rasio tingka'fmortalitas biota pada saat penyesuaian hidup 14hari seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Rasio Tingkat Mortalitas Babylonia spirataL. Pada Proses Aklimatisasi

M. Qowi Fikri, dkk.

Berdasarkan Gambar 3, pada hari 0-2aklimatisasi terjadi kematian Babylonia spirata L.sebanyak 2 individu atau sebesar 2.89% daritotal populasi. Oihari 3-4, terjadi kematianBabylonia spirata L. sebanyak 3 individu atausebesar 4.35% dari total populasi. Oihari 5-6,terjadi kematian Babylonia spirata L. sebanyak 1individu atau sebesar 1.45% dari total populasi.Oihari 7-10, tidak terjadi kematian Babyloniaspirata L. Oihari 11-14, terjadi kematianBabylonia spirata L. sebanyak 1 individu atausebesar 1.45% dari total populasi. JadiBabylonia spirata L. mempunyai kemampuanberadaptasi dengan lingkungan laboratoriumyang dibuktikan jumlah persentasi kemampuanhidup (viabilitas) biota tersebut sebesar 89.86%.Adapun jumlah persentase total kematian(mortalitas) proses aklimatisasi biota padaBabylonia spirata L. sebesar 10.14% dari totalkeseluruhan populasi yang dilakukan kurunwaktu selama 14 hari.

Aktifitas 239/240PUPada Perairan Laut diAquarium Bioakumulasi

Pengukuran aktifitas 239/240PU padaperairan laut di aquarium bioakumulasidilakukan di Laboratorium Akuatik, BidangRadioekologi Kelautan, PTKMR-BATAN JakartaSelatan dengan menggunakan metodepengenceran pada peru nut radioaktif 239/240PU.Pada penelitian ini, aktifitas radioaktif padaaquarium kesatu, kedua dan ketiga prosesbioakumulasi 239/240PUpad a Babylonia spirata L.sebesar 2.4 7x1 0-4 Bq/ml atau 0.247 Bq/I air laut.

Pemberian peru nut 239/240PUharus diaturagar tidak boleh melebihi batas tertinggi dalamregulasi lepasan radionuklida ke dalamlingkungan dikarenakan sifat dari 239/240PUmemiliki waktu paruh yang sangat panjang yaituselama 24,110 tahun (Sakaguchi et aI, 2012),239/240PUjuga memancarkan radiasi alfa (0) yangmemiliki dampak kerusakan paling tinggidibandingkan radiasi beta (~) dan gamma (y)

(Batan, 2013).

Proses Bioakumulasi 239/240PUoleh Babyloniaspirata L

a) Kemampuan Babylonia spirata L.dalammenyerap kontaminan 239/240PU(Uptake)

Secara alami kondisi plutonium(239/240PU)yang terkandung di dalam perairanglobal pada siput macan (Babylonia spirata L.)sangat keci!. Oleh karena itu, unsur radionuklida

28

1'rosiail1g 1)erlemual1 lfinian 'Tanunan 2016

1)usal 'Tefino(ogi 1{aaioisolOp aaJl1{aaiojarmafia (T'T1Z1{), BA'TAN'Tangerang Seralan, 3 November 2016

ISSN : 2087 : 9652

pemancar alfa memerlukan tahapan-tahapanperlakuan yang kompleks sebelum dilakukanpencacahan dengan spektrometer alfa sepertipemberian peru nut, pengabuan, evaporasi,pemisahan, pemurnian dan elektrodeposisi.Hasil elektrodeposisi plutonium diukur denganspektrometer alfa. Plutonium akan memberikansinyal yang sangat lemah pad a detektor, untukitu pengukuran membutuhkan waktu yang cukuplama, yaitu sekitar 250,000 detik. Berikut adalahData konsentrasi faktor (CF) pada prosesUptake plutonium (239/240PU)pada Babyloniaspirata L. aquarium kesatu, kedua, dan ketigayang ditunjukkan pad a Tabel 1.

Tabel 1. Data Konsentrasi Faktor (CF) Pada ProsesUptake239/240Pu oleh Babylonia spirata L. dalamSatuan (ml.g·1)

Hari Pengulangan Kesatu,RerataPapar Kedua dan Ketiga (ml.g·1)

1

12.58.9910.9110.8±1.76

2

20.3318.9724.6821.33±2.98

3

22.1224.3320.2422.23±2.05

4

27.6433.9822.7928.14±5.61

5

29.0532.2135.5132.26±3.23

6

36.4535.2928.5933.44±4.24

7

43.2142.3348.3344.62±3.24

9

45.3154.7747.6649.25±4.93

11

60.6769.0459.0162.91±5.37

13

73.871.2275.1973.40±2.01

15

89.2993.5684.2389.03±4.67

17

98.0899.8197.2198.37±1.32

19

100.29101.05102.33101.22±1.03

Pada Tabel 1 menunjukkan konsentrasifaktor plutonium pada Babylonia spirata L. yangmenggunakan bobot rata-rata per gram biota,setelah 1 hari berkisar antara 8,99 ml.g·1 sampaidengan 12,5 ml.g·1. Nilai Faktor Konsentrasitersebut terus meningkat dan cenderungmengalami kesetimbangan (steadystate) setelahwaktu 15 hari pengambilan kontaminan. Kondisikesetimbangan (steadystate) adalah suatukondisi dimana siput macan (Babylonia spirataL.) telah mencapai batas tertinggi akumulasiplutonium pada tubuhnya. Pada hari terakhirpemaparan, nilai faktor konsentrasi mencapainilai tertinggi berkisar antara 100,29 ml.g·1

M. Qowi Fikri, dkk.

sampai dengan 102,33 ml.g·1. Berdasarkan datatersebut, menunjukkan Babylonia spirata L.mampu mengakumulasi sebesar 100,29 sampaidengan 102,33 kali konsentrasi plutonium didalam air laut per gram bobot biota.Implementasi dari hasil percobaan adalahbahwa jika terjadi pencemaran unsur plutoniumdi Tanjung Kait maka setelah 1 hari konsentrasiplutonium mencapai 8,99 sampai dengan 12,5dibandingkan dengan konsentrasinya dalam airlaut. Jika kontaminasi zat radionuklida terse but

masih berlangsung, maka dalam 19 harikonsentrasinya akan meningkat menjadi 100,29sampai dengan 102,33 kali dibandingkandengan konsentrasinya dalam air laut. Nilaikonsentrasi 239/240PUterhadap biota bentikberkisar antara 100-200, yang artinya biotabentik mampu mengakumulasi sebanyak 100­200 kali konsentrasi plutonium di dalam airlaut[5J.

Adapun pengambilan kontaminan(239/240PU)tertinggi pad a Babylonia spirata L. diaquarium kesatu terjadi pada hari ke 13 sampai15 dengan peningkatan faktor konsentrasi (CF)sebesar 15,43 ml.g·1. Pada aquarium kedua,pengambilan kontaminan (239/240PU)tertinggiterjadi pada hari ke 13 sampai 15 denganpeningkatan faktor konsentrasi (CF) sebesar22,34 ml.g·1. Pad a aquarium ketiga,pengambilan kontaminan (239/240PU)tertinggiterjadi pad a hari ke 11 sampai 13 denganpeningkatan faktor konsentrasi (CF) sebesar16,18 ml.g·1. Hal ini menunjukan bahwapengambilan (uptake) kontaminan optimalterjadi dalam rentang waktu antara 11 sampai15 hari pemaparan.

Pada data tersebut juga menunjukansempat terjadinya penurunan nilai faktorkonsentrasi (CF) yang dialami oleh Babyloniaspirata L. dalam proses pengambilan (uptake)kontaminan. Penurunan nilai faktor konsentrasi(CF) terjadi pad a Babylonia spirata L. diaquarium kedua terjadi pada hari ke 4 sampai 5pemaparan dengan nilai penurunan sebesar1.77 ml.g·1. Pada aquarium ketiga jugamengalami penurunan nilai faktor konsentrasi(CF) pada Babylonia spirata L. yang terjadi padahari ke 5 sampai 6 pemaparan dengan nilaipenurunan sebesar 6,92 ml.g·1. Hal inidikarenakan kemampuan masing-masingindividu Babylonia spirata L. dalam pengambilankontaminan berbeda-beda. Ada banyak faktoryang menjadikan perbedaan kemampuanindividu Babylonia spirata L. dalam pengambilan

29

'PnJsicrillg Tertel11l/all I(jlliafi Tafillllall 2010'Pusat Te~lIo{ogi nacrioisotop crall nadiofarma~a (l'Tnnj, 13.ATJ'J.NTangerang Se(atan, 3 Novem6er 2016

ISSN : 2087: 9052

kontaminan, antara lain: usia, bobot tubuh,enzim, jenis kelamin serta keaktifan biotatersebut dalam mengambil (uptake) danmelepaskan (eliminasi) kontaminan[5J.

Pada minggu kesatu (hari kesatusampai ketujuh) pemaparan, kenaikan faktorkonsentrasi (CF) 239/240PUoleh Babylonia spirataL. berkisar antara 42,33 ml.g'1 sampai dengan48,33 ml.g'1. Diminggu kedua (hari kesembilansampai ketiga belas) pemaparan, kenaikanfaktor konsentrasi (CF) berkisar antara 16,45ml.g'1 sampai dengan 28,49 ml.g'1. Dimingguketiga (hari kelima belas sampai kesembilanbelas) pemaparan, kenaikan faktor konsentrasi(CF) berkisar antara 7.49 ml.g,1 sampai dengan18,1 ml.g'1. Berdasarkan data tersebut, padaminggu kesatu Babylonia spirata L. memikikemampuan akumulasi 239/240PU tertinggidibandingkan dengan minggu kedua dan ketigapemaparan. Hal ini dikarenakan, pada awalpemaparan (minggu kesatu) kemampuan biotamengakumulasi kontaminan sangat tinggi. Pad atengah dan akhir (minggu kedua dan ketiga)pemaparan, telah mengalami tren penurunankemampuan akumulasi dan memasuki fasesteadystate[6] .

Plutonium merupakan salah satu unsurgolongan aktinida yang mempunyai massapartikel lebih berat dibanding dengan lainnyayang menyebabkan unsur ini cenderung lebihcepat tenggelam ke dasar sedimen danmengendap ke dalam substrat (sedimen),sehingga jarak perpindahan dari unsurplutonium cenderung lebih pendek dari unsurlainnya[7]. Aktifitas radionuklida di dalamperairan laut ditentukan oleh beberapa faktoryaitu persebaran,. perpindahan, pengadukan airlaut (mixing) dan peluruhan radionuklida[BJ.

Radionuklida yang masuk ke dalamlingkungan perairan akan mengalamipengendapan dan diserap oleh organisme diperairan tersebut. Biota bentik (Babyloniaspirata L.) yang hidup di dasar perairan memilikipeluang mengakumulasi 239/240PUlebih tinggidibandingkan biota laut yang lainnya (pelagis)dikarenakan 239/240PUdapat mengendap danmenjerap (scavenging) di dalam sedimen laut[9J.Siput macan (Babylonia spirata L.) merupakansalah satu organisme air yang hidup menetapdan memiliki sifat filter feeder serta mampuberkembang biak pada tekanan ekologis yangtinggi sesuai dengan sifatnya[10J. Semakin besarkemampuan dari suatu organisme dalammengakumulasi kontaminan, semakin baik pula

M. Qowi Fikri, dkk.

organisme tersebut digunakan sebagai indikatorkualitas dari suatu lingkungan perairan[11].Semakin baik suatu organisme menyerapkontaminan, maka akan semakin besar indeksfaktor konsentrasinya[12J.

Secara khusus bioindikator organismelaut dapat didefinisikan sebagai spesies yangdapat beradaptasi terhadap keadaanpencemaran tertentu, keberadaannya dalamsuatu wilayah mencirikan adanya pencemarandan mampu mengakumulasi pencemar yangberada dalam jumlah runutan dalamIingkungan[6]. Berdasarkan hal tersebut makahampir seluruh invertebrata laut khususnyagastropoda dapat digunakan sebagaibioindikator.

Pengambilan kontaminan 239/240PUolehBabylonia spirata L. dipengaruhi oleh beberapafaktor, salah satunya adalah dari ukuran tubuhbiota tersebut. Ukuran tubuh gastropoda yangkecil (berusia muda) lebih cepat mengambilkontaminan dibandingkan dengan ukuran tubuhyang lebih besar (berusia lebih tua), sehinggalebih cepat mengalami proses steadystate[13].Selain dari ukuran tubuh, luas permukaan, rasiovolume dan konsentrasi enzim turut memainkan

peranan yang sangat penting[14J. Pad agastropoda yang memiliki tubuh lebih besar(berusia lebih tua) memiliki kemampuanmengambil jumlah kontaminan lebih banyakdibandingkan ukuran yang lebih kecil (berusiamuda) sehingga biota yang memiliki ukurantubuh lebih besar (berusia lebih tua) dapatmenyimpan dan mengakumulasi kontaminanyang lebih banyak dibandingkan dengan biotayang memiliki ukuran tubuh lebih kecil (berusiamuda). Unsur radionuklida diambil olehorganisme laut dari dalam air dan sedimenmelalui lebih dari satu jalur transportasi dansecara fisik dipengaruhi oleh luas permukaanhewan tersebut, antara lain[15]:

• -Transport carrier mediated dimanaunsur radionuklida berikatan denganprotein

• Transportasi melalui protein pembawadi mana saluran membran sel(membran channel) yang mengandungprotein dengan inti hidrophobik yangdapat dilalui oleh radionuklida.

Hubungan Nilai Konsentrasi Faktor (CF)dengan Lamanya Pemaparan

Pemodelan dilakukan menggunakan dataeksperimen yang dimasukkan ke dalam

30

'Prosiding 'Perlel1ll1an Ifilliall 'Tallllnan 2016

'Pusal 'Teknofogi RadioisolOy aan Raaitifannaka ('1''TRR), 'B.J't'TjJ,:N

'Tangerang Seralan, 3 Novem6er 2016

ISSN : 2087 : 9652

persamaan yang mengacu pada Whicker etafl16]. Berikut adalah pemodelan kemampuanbioakumulasi rerata 239/240PUterhadap Babyloniaspirata L. yang disajikan pada Gambar 4.

Akumul.1si Bol:wionio Spiroto L. [{erata

1:0

Gambar 4. Kemampuan Bioakumulasi Rerata239/240PUPada Babylonia spirata L.

Berdasarkan Gambar 4, diperolehpersamaan garis lurus rerata Bioakumulasi239/240PUdari ketiga macam Babylonia spirataL.sebagai berikut:

Yrerata = 5,1794x + 6,6842R2= 0,9905 (2)

Berdasarkan persamaan garis lurus diatas dapat ditentukan nilai kemiringan (slope)yang merupakan konstanta total uptakekontaminan (ku). Nilai ku rerata akumulasidariberbagai macam Babylonia spirata L.yangdiperoleh yaitu 5,1794.

Pada Gambar 4, Nilai ku Inlmenunjukkan bahwa setiap bertambahnya 1 haripemaparan, maka akan bertambahnya nilaikonsentrasi faktor rerata pada penelitian inisebesar 5,1794. Nilai R2 pad a model akumulasi239/240PUrerata pada Babylonia spirata L. inisebesar 0,9905 (99%) dengan nilai .sig0,0000000003381 sehingga kemampuanvariabel bebas dalam menjelaskan varians darivariabel terikatnya dikatagorikan baik dan modelyang dihasilkan signifikan. Hal ini berartipeningkatan nilai faktor konsentrasi (CF)239/240PUpada Babylonia spirata L. dengan lamapemaparan menunjukkan hubungan positifartinya semakin lama waktu pemaparan, makajumlah nilai konsentrasi faktor akan semakinmeningkat.

M. Qowi Fikri, dkk.

Proses Depurasi 239/240pUoleh Babyloniaspirata L.a) Kemampuan Babylonia spirata L.dalam

Melepaskan Kontaminan 239/240PU(Oepuras1)

Depurasi adalah proses pembersihanoleh biota air laut maupun air tawar dimanabiota tersebut ditempatkan di dalam lingkunganair bersih (bebas kontaminan) untuk periodewaktu yang memungkinkan pembersihankotoran[6J. Pengukuran depurasi kontaminanpada Babylonia spirata L. dilakukan selama 7kali dalam 7 hari dengan sistem pengukuransam a seperti saat proses pengambilan (uptake)kontaminan.Pada pemilihan bioindikator, dataproses depurasi polutan dalam tubuh biotapercobaan mutlak diperlukan. Data percobaandepurasi 239/240PUdari Babylonia spirata L. yangdirepresentasikan sebagai persen retensiditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Percobaan Depurasi 239/240PUdariBabylonia spirata L. yang Direpresentasikan SebagaiPersen Retensi

HariPengulangan Kesatu,

RerataKedua, dan Ketiaa0

100 %100 %100 %100 %

1

98.5 %95.6%90.7 %94.93±3.94 %

2

97.3 %90.8 %88.2 %92.1 ±4.69 %

3

90.7%87.3 %89.9 %89.3±1.78 %

4

87.6%80.2 %84.1 %83.97±3.7 %

5

84.3 %78.9%79.3 %80.83±3 %

6

76.5 %70.5%65.2 %70.73±5.65 %

7

60.4 %72.1 %55.7%62.73±8.45 %

Pada Tabel 2 menunjukkan setelah satuhari pemaparan plutonium (239/240PU)dihentikanmaka Babylonia spirata L. tersebut akanmengekresikan plutonium yang berada di dalamjaringan hewan terse but sebesar 1.5 sampaidengan 9,3%. Setelah 7 hari pemaparandihentikan, maka plutonium yang tereksresimenjadi 27,9 sampai 44,3%. Implementasi dataini untuk mengetahui kemampuan depurasiplutonium pad a Babylonia spirata L. di TanjungKait antara lain:

• Kejadian pemaparan zat radionuklidaplutonium (239/240PU)dapat terdeteksimenggunakan biota laut Babyloniaspirata L. walaupun berlangsung 1 hari.

31

Trosid!nl] Terte/1lllan J{miafi 'Tafizl1lan2016

Tusat 'Tefmo{ol]i 1{ad!oisotoy aan 1{aaiofarmaka (T'T1\1{),BA'T.JtN'Tanl]eranl] Se{atan, 3 November 2016

ISSN : 2087 : 9652

• Pada hari kesatu, kontaminan akantertahan sebesar 90,7 sampai dengan98,5% atau tereksresi sebesar 1,5sampai dengan 9,3%. Setelah 7 harikontaminan masih tertahan 55,7 sampaidengan 72.1 %atau terekseresi sebesar27,9 sampai 44,3%.

• Kemampuan retensi tersebut dapatdigunakan untuk membuktikan kejadianpencemaran plutonium walaupun telahterhenti selama 7 hari.

Hubungan Nilai Retensi dengan LamanyaPelepasan Kontaminan

Proses depurasi (pelepasan) dilakukanuntuk melihat kemampuan eliminasi ataupelepasan 239/240PUdi dalam tubuh Babyloniaspirata L. Berikut adalah perbandingankemampuan pelepasan 239/240PUrerata dalamtubuh Babylonia spirata L. yang disajikan padaGambar 5.

Depurasi Babyfonia S{;irotc L Rerata12C

Gambar 5. Kemampuan Pelepasan Rerata 239/240pU

Pada Babylonia spirata L yang Direpresentasikandalam Persen Retensi

Berdasarkan Gambar 5, diperolehpersamaan garis lurus pelepasan 239/240PUdarirerata ketiga macam Babylonia spirataL.sebagai berikut:

Yrerata = -5,2786x + 103,2R2= 0,9446 (3)

Berdasarkan persamaan garis lurus diatas dapat ditentukan nilai kemiringan (slope)yang merupakan konstanta total eliminasikontaminan (ke). Nilai ke rerata depurasidariberbagai macam Babylonia spirata L. yangdiperoleh yaitu 0,051. Nilai ke menunjukkanbahwa setiap bertambahnya 1 hari depurasi,

M. Qowi Fikri, dkk.

maka akan menurunkan nilai retensi kontaminan

239/240PUrerata pada penelitian ini yaitu sebesar0.051. Nilai R2 pada model depurasi 239/240PUrerata pad a Babylonia spirata L. ini sebesar0,9446 (94%) dengan nilai .sig 0,000032417sehingga kemampuan variabel bebas dalammenjelaskan varians dari variabel terikatnyadikatagorikan baik dan model yang dihasilkansignifikan. Hal ini berarti lepasan 239/240PUdengan lama waktu depurasi menunjukkanhubungan positif artinya semakin lama waktudepurasi, maka jumlah kontaminan 239/240PUakan semakin menurun.

Waktu tinggal biologis 239/240PUdalamtubuh Babylonia spirata L.dapat ditentukan darilaju pelepasan yang merupakan nilai slope (ke)dari plot antara 239/240PUyang tertahan dalamtubuh terhadap lama paparan (hari)[6]. Besarnyanilai ke yang diperoleh dari aquarium rerataadalah 0,051.

Waktu tinggal biologis dari Babyloniaspirata L. pad a aquarium rerata adalah 13,55hari. Berdasarkan hasil eksperimen ini, waktuuntuk Babylonia spirata L. melakukan prosesdepurasi (membersihkan diri) total darikontaminan, diperlukan waktu selama 13,55hari.

Rekapitulasi Parameter BiokinetikpadaBabylonia spirata L.

Salah satu cara untuk menentukan

kemampuan bioakumulasi adalah mengetahuinilai Bio Konsentrasi Faktor (BCF). BioKonsentrasi Faktor (BCF) adalah rasiokonsentrasi kimia disuatu organisme air yangditentukan dalam percobaan laboratoriumterkendali di mana organisme uji yangdipaparkan bahan kimia di dalam air[17].Apabila ..,paparan kontaminan bahan kimia ke organismememiliki durasi (waktu) yang cukup, akanterbentuk kesetimbangan antara kontaminan didalam jaringan tubuh organisme dengan dilingkungan abiotik (air)[18]. Bio KonsentrasiFaktor (BCF) adalah suatu rasio konsentrasibahan kimia di dalam tubuh organisme serta didalam air selama steadystate atau setimbang(tunak)[19]. Pada percobaan uptake239/240PuolehBabylonia spirata L. yang dilakukan selama 19hari, cenderung mencapai kondisi steadystatepada hari ke 15. Berikut adalah parameterbiokinetik dan perhitungan Bio KonsentrasiFaktor (BCF) yang disajikan pada Tabel 3:

32

'l'rosidlng l'crtcmllall I{lIliah 'Tahllnan 2016

1'llsat 'TCkllO{oginac(foisotoy aan Radlofarlllaka (l''Tnnj, B:4.'TYLN'Tangerang Se{atan, 3 Novcm6er 2016

ISSN : 2087 : 9652

Tabel 3. Parameter Biokinetik dan Perhitungan Bio.. ....... ...-- .-

Konsentrasi BCFt1l2=/n(2)/keAquarium

239/240pU diKuKe

Air (Bq/I")(hari)

10.2475.14870.05496.1412.94

20.2475.26510.043122.4716.12

30.2475.12450.05790.6612.26

Rerata0.2475.17940.051101.2613.55

Berdasarkan Tabel 3, kemampuanrerata Babylonia spirata L. dalam melakukanbioakumulasi radionuklida plutonium (239/240PU)sebesar 101,26 kali dibandingkankonsentrasinya dalam air laut.

Mengacu pada hasil percobaan dimananilai BCF adalah sebesar 101,26 ml.g-1, jikakonsentrasi 239/240PUdi dalam air laut padaperairan Indonesia saat ini sebesar 4,69x10-4Bq/WJ. Hasil dari percobaan bioakumulasiBabylonia spirata L. adalah 4,75x1 0-2 Bq/kgyang tidak membahayakan bagi keselamatanpublik dan termasuk dalam katagori amanapabila Babylonia spirata L. dikonsumsi olehmasyarakat dengan asumsi batas masukanmakanan sebesar 1x105 Bq pertahun.Konsentrasi 239/240PUdi dalam air laut perairanIndonesia dan kadar keradioaktifan padamakanan laut pada saat ini sesuai denganregulasi lepasan radionuklida ke dalamlingkungan menurut Keputusan Kepala BadanPengawas Tenaga Nuklir Nomor: 02/Ka­Bapeten/V-99.

KESIMPULAN

Hasil penelitian berjudul Uji PotensiSiput Macan Babylonia spirata L. SebagaiBioakumulator dan Depurator Plutonium(239/240PU)yang dilakukan di Perairan TanjungKait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang,Banten dan Laboratorium Radioekologi KelautanSubbidang Keselamatan Lingkungan PTKMR­BATAN, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dapatditarik kesimpulan bahwa :

1. Pada proses pengambilan (Uptake)kontaminan. Pada hari pertamapemaparan, nilai faktor konsentrasirerata sebesar 10,8±1, 76 ml.g'1. Nilaifaktor konsentrasi tersebut terus

meningkat dan cenderung mengalamisteadystate setelah waktu 15 haripengambilan kontaminan. Pad a hari 19,nilai faktor konsentrasi sebesar

101 ,22±1 ,03 ml.g'1. Berdasarkan data

M. Qowi Fikri, dkk.

tersebut, menunjukkan bahwaBabylonia spirata L.mampumengakumulasi sebesar 101,22 kalikonsentrasi plutonium di dalam air laut.

2. Pada proses depurasi. Setelah haripertama pelepasan (Depurasi),persentase plutonium (239/240PU)rerataakan tertahan (retensi) di tubuhBabylonia spirata L. sebesar 94,9±3,9%atau tereksresi sebesar 5,1%. Setelah 7hari pelepasan (Depurasi), masihtertahan sebesar (62,7±8,5)% atauterekseresi sebesar 37,3%.Kemampuan retensi tersebut dapatdigunakan untuk membuktikan kejadianpencemaran plutonium walaupun telahterhenti selama 7 hari.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap pihak yang telahmembantu dalam pelaksanaan penelitian initerutama kepada: 1) PTKMR-BATAN dankelompok radioekologi kelautan yang telahmemberikan arahan serta bantuan data

sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil dariPenelitian ini, 2). Drs. Siamet Suprianto, MT danDra. Nazaroh selaku orangtua yang telahmemberikan dukungan kepada saya, baik morildan materiil,3). Ibu Defri Yona, S.Pi, M.Sc, Stud,D.Sc dan Syarifah Hikmah JS, S'pi, M.Sc selakuDosen Pembimbing yang berusaha untukmengarahkan saya melakukan penelitian inidengan benar dan lancar.

DAFT AR PUST AKA

1. BUDIAWAN (2013). "Studi BioakumulasiMetil Merkuri Pada Perna Viridis dan

Anadara Indica Menggunakan Radiotracer".Jurnal Teknologi Pengelolaan LimbahVolume 16 Nomor 1 Edisi Suplemen 2013.Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN.

2. IAEA (2005). "Worldwide MarineRadioactivity Studies (WOMARS)Radionuclide Levels in Oceans and Sea",Final Report of a Coordinated ResearchProject, International Atomic Energy Agency(IAEA).

3. POVINEC, P. P. (2004). "90Sr, 137CS and239,240pUConcentration Surface Water TimeSeries In The Pacific and Indian Ocean".Journal of Environmental Radioactivity 81

33

l'rosiaing l'ertemuan Iuniali 'Taliul1an 20J6

l'usat 'Teli.no(ogi 1{aaioisotoy cfan R.adlofarmali.a (1''T1{R.),B51'T.JlN'Tangerang Se(atan, 3 November 2016

ISSN : 2087 : 9652

NilaiPada

PTLR-

(63-87).4. IAEA (2008). International Atomic Energy

Agency Annual Report 2008.5. FOWLER (2013). "Brief Introduction to

Marine Radioecology with Emphasis onBioaccumulation in Marine Organisms".School of Marine and Atmospheric SciencesStony Brook University. USA.

6. SUSENO, H. (2011). "Bioakumulasi Merkuridan Metil Merkuri Oleh Oreochromis

mossambicus Menggunakan AplikasiPerunut Radioaktif : Pengaruh Konsentrasi,Salinitas, Partikulat, Ukuran Ikan danKontribusi Jalur Pakan (Disertasi)".Universitas Indonesia. Depok.

7. MURDAHAYU (2007). "PenentuanKoefisien Distribusi (Kd) 239,240PUPerairan Laut Bangka Selatan".BAT AN. Serpong.

8. POVINEC, P. P. DAN LIVINGSTONE, H.(2000). "Anthropogenic Marine Radioactivity".Ocean & Coastal Management 43. 689-712.Elsevier.

9. HIROSE DAN AOY AMA (2003). "Analysis of137CSand 239,240PUConcentrations in SurfaceWaters of The Pacific Ocean". Deep-SeaResearch II 50, 2675-2700.

10.GIFFARI, A. (2011). "Karakteristik AsamLemak Daging Keong Macan (Babyloniaspirata), Kerang Tahu (Meretrix meretrix),dan Kerang Salju (pholas dactylus)" [skripsi].Bogor: Fakultas Perikanan dan IImuKelautan, Institut Pertanian Bogor.

11.DARMONO (1995). "Logam dan SistemMakhluk Hidup". Jakarta: UniversitasIndonesia Press.

12.NITISUPARDJO, MUSTOFA (1998)."Pencemaran Hg, Cd dan Pb Pada ikanBelanak (Mugil sp), Air dan Sedimen diPerairan Pantai Pelabuhan Tanjung Emasdan Muara Sungai Babon Kotamadya Dati IISemarang Jawa Tengah". Program Pasca

M. Qowi Fikri, dkk.

Sarjana, Universitas Gajah Mada.Yogyakarta. 126 him.

13.NAKAHARA, M. DAN NAKAMURA, R.(2004). "Uptake, Retention and Organ/TissueDistribution of 137CS by Japanese Catfish(Silurus AsotusLinnaeus)". Journal ofEnvironmental Radioactivity. 77 : 191-204.

14.BRUNNER, K. A. (1994)."The Role of ZebraMussel, Oreissena polymorpha inContaminant Cycling : I The Effect of BodySize and Lipid Content of Bioconcentration ofPCBs and PAH", J Great Lake Res 20(4)725-734, Inter Assoc Great Lake Res.

15. CAMPBELL(2002). "Predicting MetalBioavailability Applicability of Biotic LiganModel", Ciesm Workshop Monographs 19,Metal and Radionuclide Bioaccumulation inMarine Organisme, Monaco.

16.WHICKER, F. W. DAN VINCENT,SCHUL TZ(1982). "Radioecology NuclearEnergy and The Environment". CRC PRESS,Boca Raton, Fla, USA. II: 67-68.

17.UK-EPA(2011). "Estimation of FishBioconcentration Factor (BCF) fromDepuration Data". UK EnvironmentProtection Agency, Horizon House, DeaneryRoad, Bristol.

18.REINARDY, H. C. TEYSSIE, J. L. JEFFREE,R. A. COPPLESTONE, D. HENRY, T. B.DAN JHA, A. (2011). "Uptake, Depuration,and Radiation Dose Estimation In ZebrafishExposed Toradionuclides Via Aqueous OrDietary Routes". Science of the TotalEnvironment, 409: 3771-3779.

19.VAN DER OOST, R. BEYER, J. DANVERMEULEN, N. P. E. (2003). "FishBioaccumulation and Biomarkers inEnvironmental Risk assessment: A Review".

Environmental Toxicology andPharmacology, 13: 57-149.

34