tor pertemuan koordinasi kpap dgn lsm dan kelompok peduli hiv sul-sel

28
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERTEMUAN KOORDINASI ANTARA POKJA DAN TIM ASISTENSI DENGAN PENGURUS KPAP SULSEL KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROV SULSEL-HCPI I. Latar Belakang Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan epidemi HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Selatan sudah sangat mengkhawatirkan, karena peningkatan jumlah kasus dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, pada tahun 2009 sebanyak 3.105 kasus (HIV 2.330 / AIDS 775), tahun 2010 sebanyak 3.904 kasus (HIV 2.876 / AIDS 1.028), tahun 2011 sebanyak 5.056 kasus (HIV 3.385 / AIDS 1. 671), tahun 2012 sebanyak 6.139 kasus (HIV 4.114 / AIDS 2.025), tahun 2013 sebanyak 7.469 (HIV 4.958 / AIDS 2.511), dan pada tahun 2014 sampai dengan bulan Desember sebanyak , (HIV 874 / AIDS 687 ) atau rata-rata 130 orang per bulan atau kurang lebih 4 (empat) kasus per hari. Perkembangan data kasus ini merupakan akumulasi dari kasus yang dilaporkan dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan berbagai aktivitas dalam mendorong stakeholders/pemangku kepentingan terkait dalam penyelenggaraan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah, swasta, LSM, kelompok peduli HIV/AIDS serta jaringan populasi kunci. Di sisi lain, peran dari lintas sektor terkait lainnya dalam mendukung program dan kegiatan KPAP telah berjalan, namun harus diakui bahwa upaya yang dilakukan selama ini, belum terkoordinasi dan termobilisasi secara optimal, sehingga kemampuan menanggulangi HIV dan AIDS belum seimbang dengan tingginya kecepatan penularan HIV.Hal ini tidak kalah pentingnya adalah perubahan pola epidemi kasus menuntut agar program-program yang dikembangkan haruslah disesuaikan dengan kondisi obyektif yang dialami. Terkait dengan itu, KPAP secara kelembagaan dituntut untuk terus memobilisir dan mengembangkan seluruh sumber daya yang terkait agar mampu bekerja sesuai tupoksinya dalam memberikan dukungan, baik berupa kebijakan, dana, maupun dukungan teknis kepada semua komponen penggiat HIV secara optimal agar akselarasi program pencegahan dan penanggulanagn HIV & AIDS dapat lebih ditingkatkan. Berdasarkan permasalahan yang ada dan eksistensi kepengurusan KPAP Sulawesi Selatan, menjadi dasar pemikiran untuk melakukan kegiatannya, Pertemuan Koordinasi antara Pengurus KPAP Sulsel dengan Tim Asistensi dan Kelompok Kerja ( Pokja ) agar setiap program yang direncanakan benar- benar dapat terlaksana secara terpadu dan optimal.

Upload: independent

Post on 11-Dec-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KEGIATANPERTEMUAN KOORDINASI ANTARA POKJA

DAN TIM ASISTENSI DENGAN PENGURUS KPAP SULSEL KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROV SULSEL-HCPI

I. Latar Belakang

Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan epidemi HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Selatan sudah sangat mengkhawatirkan, karena peningkatan jumlah kasus dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, pada tahun 2009 sebanyak 3.105 kasus (HIV 2.330 / AIDS 775), tahun 2010 sebanyak 3.904 kasus (HIV 2.876 / AIDS 1.028), tahun 2011 sebanyak 5.056 kasus (HIV 3.385 / AIDS 1. 671), tahun 2012 sebanyak 6.139 kasus (HIV 4.114 / AIDS 2.025), tahun 2013 sebanyak 7.469 (HIV 4.958 / AIDS 2.511), dan pada tahun 2014 sampai dengan bulan Desember sebanyak , (HIV 874 / AIDS 687 ) atau rata-rata 130 orang per bulan atau kurang lebih 4 (empat) kasus per hari. Perkembangan data kasus ini merupakan akumulasi dari kasus yang dilaporkan dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan berbagai aktivitas dalam mendorong stakeholders/pemangku kepentingan terkait dalam penyelenggaraan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah, swasta, LSM, kelompok peduli HIV/AIDS serta jaringan populasi kunci. Di sisi lain, peran dari lintas sektor terkait lainnya dalam mendukung program dan kegiatan KPAP telah berjalan, namun harus diakui bahwa upaya yang dilakukan selama ini, belum terkoordinasi dan termobilisasi secara optimal, sehingga kemampuan menanggulangi HIV dan AIDS belum seimbang dengan tingginya kecepatan penularan HIV.Hal ini tidak kalah pentingnya adalah perubahan pola epidemi kasus menuntut agar program-program yang dikembangkan haruslah disesuaikan dengan kondisi obyektif yang dialami.

Terkait dengan itu, KPAP secara kelembagaan dituntut untuk terus memobilisir dan mengembangkan seluruh sumber daya yang terkait agar mampu bekerja sesuai tupoksinya dalam memberikan dukungan, baik berupa kebijakan, dana, maupun dukungan teknis kepada semua komponen penggiat HIV secara optimal agar akselarasi program pencegahan dan penanggulanagn HIV & AIDS dapat lebih ditingkatkan.

Berdasarkan permasalahan yang ada dan eksistensi kepengurusan KPAP Sulawesi Selatan, menjadi dasar pemikiran untuk melakukan kegiatannya, Pertemuan Koordinasi antara Pengurus KPAP Sulsel dengan Tim Asistensi dan Kelompok Kerja ( Pokja ) agar setiap program yang direncanakan benar-benar dapat terlaksana secara terpadu dan optimal.

II. Tujuan

1. Melakukan evaluasi atas berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan sekaligus mengidentifikasi hambatan dan kendala serta mendiskusikan solusi alternatif yang dapat dilaksanakan

2. Mempererat dan menumbuhkan semangat kebersamaan untuk meningkatkan kepedulian serta komitmen bersama antara pengurus KPAP , Tim Asistensi dan Kelompok Kerja dalam upaya memaksimalkan pelaksanaan P2HIV & AIDS secara terpadu dan optimal berdasarkan peran dan tanggung jawab masing-masing.

3. Menyusun Program prioritas yang realistis, efektif dan efisien berdasarkan strategi pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS untuk menangkal masalah aktual yang dihadapi serta menekan laju perkembangan pengidap baru HIV maupun kasus AIDS

III. Hasil Yang Diharapkan

1. Tersusunnya Program Kegiatan KPAP Sulsel sesuai strategi pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS Prov Sulsel

2. Adanya kesepakatan tentang mekanisme kerja antar Pengurus KPAP ,Tim Asistensi dan Kelompok Kerja dan stakeholder terkait yang dapat dilaksanakan secara optimal di lapangan

3. Membangun komitmen yang konsisten dari para pengurus KPAP ,Tim Asistensi dan Kelompok Kerja dalam pelaksanaan program P2 HIV dan AIDS, sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing.

IV. Metode

Metode pelaksanaan pertemuan koordinasi ini dilaksanakan dengan cara, yaitu:

a. Presentasib. Diskusi .c. Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut.

V. Peserta

Peserta Pertemuan Koordinasi ini adalah Perwakilan dari Pengurus KPAP, Tim Asistensi dan kelompok kerja serta Sekretariat KPAP Sulsel. Peserta pertemuan berjumlah 30 Orang. ( Daftar perwakilan peserta terlampir)

VI. Narasumber & Fasilitator

Narasumber pada pertemuan koordinasi ini adalah :1.Sekretaris KPA Provinsi Sulsel.2.Fasilitator:DR.Arlin Adam SKM,M.Si (Koordinator Tim Asistensi KPAP Sulsel )

VII. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

Pelaksanaan kegiatan pertemuan koordinasi direncanakan pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2015, pukul 08.30 wita sampai selesai bertempat di Hotel Prima Jln DR Ratulangi No... Makassar

VIII. Penutup

Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai penggambaran sederhana tentang alur proses dan output yang akan dihasilkan pada kegiatan Pertemuan koordinasi ini.

Makassar, 11Februari 2015

KPA Provinsi Sulawesi Selatan,

JADWAL DAN AGENDA KEGIATANPERTEMUAN KOORDINASI ANTAR PENGURUS KPAP

SULSEL DENGAN TIM ASISTENSI DAN PENGURUS POKJA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) PROVINSI SULSEL

Selasa ,10 Maret 2015

Waktu Acara Nara Sumber Penanggung Jawab

08.30 – 09.00 Registrasi Staf KPAP

09.00 – 09.15 Pembukaan Pengarahan sekaligus Pembukaan oleh sekretaris KPA Provinsi Sulsel Moderator

09.15 – 09.30 Rehat Coffee Panitia

09.30 – 12.00

Presentase :Sosialisasi program

kelembagaan dukungan KPAN

dan HCPI

Drs. H. M. Saleh Radjab, MM(Sekretaris KPAP Sulsel) Moderator

Diskusi Tentatif jadwal dan proses pelaksanaan kegiatan program

HCPI

Raden Mulyati Moderator

12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia

13.00 – 15.00 Diskusi & Rencana Tindak lanjut Moderator

15.00 – 15.15 Rehat Coffee Panitia

15.15 – 15.30 Penutupan Drs. H. M. Saleh Radjab, MM(Sekretaris KPAP Sulsel) KPAP Sulsel

LAMPIRAN PESERTA :

1. H.M.Saleh Radjab.MM ( Sekretaris KPAP Sulsel )2. DR.dr.H.NOER BACHRI NOOR,M,Sc ( Koord Pokja, Agama,Budaya,Adat) 3. DR.Ishak Ngeljaratan ( Anggota Pokja Agama budaya dan Adat )4. Drs.H. Drs Mannan Syamsuddin,APT,MKes ( Koord Pokja Harm reduction ) 5. Mawardi,SKM ( Anggota Pokja HR )6. dr, Hj.Hadarati Razak,M.Kes ( koord Pokja Care Support Treatmen ( CST) 7. Munawwarah SST,Mkes ( Anggota Pokja CST )8. H.Sumardin Makka,SKM,M.Kes ( Koord Pokja Edukasi ) 9. Dra.Hj. May Fasih,MSi ( Anggota Pokja Edukasi )10. H.Mulyadi Prayitno,SH ( Koord Pokja AIDS di tempat kerja ) 11. Zainuddin,SKM,MM ( Anggota Pokja AIDS di tempat kerja )12. Muh.Nasir .S.Sos,MH. (Anggota Pokja AIDS di tempat kerja )13. Andi Tadampali,SH ( Koord Pokja Media )14. Jumadi Mappanganro,ST ( Anggota Pokja Media )15. Ir.Suciati Sapta Margani,MSi ( Koord Pokja Perempuan dan Anak ) 16. Febriani,SKM,M.Kes (Anggota Pokja Perempuan dan Anak)17. Prof,Dr,dr.H.M.Alimin Maidin,MPH. ( Tim Asistensi )18. DR.dr.Aty Uleng,M.Kes ( Tim Asistensi )19. Hj.Raden Mulyati,SKM,Mkes ( Tim Asistensi )20. H.Muhammad Nuhrahim,SH (Koord Bidang Monitoring dan Evaluasi ) 21. Awaluddin ,SKM (Anggota Bidang Monev KPAP Sulsel )22. DR.Arlin Adam,SKM,MSi ( Koord bidang Program ) 23. Zulfikar.A.Gaffar,SE (Anggota Bidang Program KPAP Sulsel )24. Rasma SKM,M,kes ( Anggota Bidang Program ( Dinkes)25. Ir.Andi Iskandar Harun ( Anggota Bidang Program ( PKBI )26. Drs.Baharuddin Solongi,Msi ( Koord Bidang Advokasi )27. Drs,H.Darwis Sinring,Msi ( Anggota Bidang Advokasi )28. Rahman Rahim ( YKPDS )29. Surahmawani,SKM, ( Pengelola Keuangan KPAP Sulsel)30. Ika Nilawati,SH ( pengelola Administrasi KPAP Sulsel )

NOTULENSI PERTEMUAN KOORDINASI ANTARA PENGURUS KPA DENGAN TIM

ASISTENSI ,BIDANG DAN KELOMPOK KERJA (POKJA) KPAP SULSEL TANGGAL 13 MARET 2015 DI HOTEL PRIMA MAKASSAR

1. Pertemuan koordinasi dibuka dengan resmi oleh H.M.Saleh Radjab.MM ( Sekretaris KPAP Sulsel ) sekaligus membawakan sambutan dan materi sosialisasi program kelembagaan dukungan HCPI.- KPAN pada hari Jumat tanggal 13 Maret 2015

2. Pertemuan dihadiri oleh perwakilan masing masing Bidang ,Kelompok Kerja ( Pokja ) Tim asistensi dan sekretariat sebanyak 30 orang

3. Pada pertemuan ini bapak DR.Arlin Adam,SKM,Msi(Bidang Program ) sebagai fasilitator yang bertanggungjawab terhadap proses berjalannya pertemuan dan diskusi serta penyusunan rencana tindak lanjut ( RTL ) berdasarkan saran/ masukan dari para peserta

4. Proses pertemuan ini diawali dengan penyampaian hasil rapat koordinasi terkait persiapan pelaksanaan PERNAS AIDS di Jakarta selama 3( tiga) kali yang dihadiri oleh bapak sekretaris KPAP,Komite Pengarah,Panel ahli,Komite ilmiah dan koordinator Track A,B,dan C. Beberapa hal penting yang dipersiapkan dalam rangka pernas tersebut antara lain Perubahan susunan panitia lokal , batas waktu pengajuan proposal abstrak l sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan bea siswa dalam mengikuti kegiatan2 selama pernas berlangsung, termasuk juga biaya welcome dinnner dan kegiatan2lain seperti penampilan kesenian daerah dalam penyambutan tamu dari luar daerah , tempat pelaksanaan pembukaan di rencanakan bertempat di Ballroom hotel Sahid dan juga konfirmasi terkait penunjukan lokasi kunjungan lapangan oleh peserta PERNAS yaitu Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo,Puskesmas Kassi-Kassi,Puskesmas Makkasau,Puskesmas Jumpandang Baru,Lembaga Pemasyarakatan Klas I, Balai Rehab BNNP ,serta Ballata

5. Diskusi selanjutnya mengenai pelaksanaan rencana kegiatan penguatan kelembagaan dukungan HCPI yang telah disepakati pada pertemuan MBT di hotel D’maleo bulan Oktober 2014 yang lalu yang diawali dengan pemaparan rencana kerja 2015 dan serta RKA.

6. Adapun ada beberapa masukan antara lain dari:

1.Ibu Suci Saptamargani ( Pokja Perempuan dan Anak ) - Pelibatan LSM peduli AIDS dalam lembaga pemberdayaan perempuan

dan KB- Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB memerlukan data terpilah yang

responsif gender program P2 HIV dan AIDS sebagai bahan perencanaan program 2 BPP-KB kedepan.termasuk pada sektor lain.

- Untuk kegiatan temu koordinasi P2HIV dan AIDS ketua KPA 13 Kabupaten Prioritas dan pimpinan SKPD dan pengurus KPA agar direncanakan dengan sebaik-baiknya seperti undangan agar dicantumkan peserta tidak bisa diwakili dan pertemuan ini akan dibuka oleh bapak Gubernur / Wakil Gubernur dan surat undangan tersebut di tanda tangani oleh Wakil Gubernur selaku ketua pelaksana KPAP Sulsel.

- Agar pertemuan ini dilaksanakan di ruang Rapat Wagub atau diusahakan kalau memungkinkan di Ruang Rapat Pimpinan .

- Untuk kunjungan ke DPR untuk audensi diharapkan jangan hanya Komisi E saja tetapi kunjungan kedua ke Badan anggaran ( Banggar ) DPR

- Sebelum kegiatan perlu dilakukan pertemuan internal pegurus untuk menyusun tim audensi yang berjumlah 10 orang sesuai kompetensi

- Membuat surat permohonan audensi- Menyiapkan bahan audensi seperti dokumen data kasus dll

2. Bapak H.M.Saleh Radjab. - Untuk kegiatan kunjungan Advokasi ke Kab/ Kota prioritas yang harus di

perhatikan /diadvokasi antara lain : Adanya pembentukan pengurus KPAK, Sekretariat KPAK , Ada pengurus KPA, Ada Regulasi ( PERDA, STRADA,PERBUB ) Adanya sharing budget APBD untuk P2 HIV dan AIDS

- Ada rencana penambahan dengan merecruit petugas outreach Worker ( OW ) dari LSM Peduli untuk pejangkauan dan pendampingan ODHA.dengan dana APBD 2015.3. Bapak Sumardin Makka ( Koordinator Pokja Edukasi )Diharapkan adanya keterpaduan dan integrasi Program antara ,Bidang-Bidang, Kelompok kerja, dan Tim Asistensi4. Bpk Mannan Syamsuddin ( Koordinator Pokja HR)

- Menambahkan bahwa sebelum kunjungan ke DPRD ( Komisi E) dan Banggar ,agar KPA terlebih dahulu menyiapkan bahan antara lain data-data yang terkait dengan penularan pada perempuan dan anak serta bahaya bagi masyarakat umum dananak- anak dan ibu-ibu Rumah tangga yang tertular dari pasangannya yang perlu ditonjolkan agar lebih menarik untuk didiskusikan sehingga pihak Banggar dan Komisi E lebih memahami bahaya epidemi HIV yang terjadi dan diharapkan mendapatkan dukungan untuk P2HIV dan AIDS.

- 5. Bpk Jumadi Mappanganro ( Pokja Media )- Untuk kelancaran komunikasi antara pengurus KPAP dengan Kelompok

Kerja dan Tim asistensi diharapkan sekretariat membuat Group sosial Media berupa BBM dll

- Rencana selanjutnya akan diadakan pertemuan internal 10 orang penanggung jawab masing-masing kegiatan untuk finalisasi kegiatan selanjutnya.

7. Setelah acara diskusi disepakati 5( lima ) kegiatan yang akan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber dana dari HCPI sebesar Rp 60.000.000,- dan sharing budget APBD Sulsel sebesar Rp 50.000.000 ( Daftar kegiatan terlampir)

KERANGKA ACUAN KEGIATANPERTEMUAN KOORDINASI ENAM BULANAN INTERNAL

PENGURUS KPAP SULSEL KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROV SULSEL-HCPI

I. Latar Belakang

Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan epidemi HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Selatan sudah sangat mengkhawatirkan, karena peningkatan jumlah kasus dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, pada tahun 2009 sebanyak 3.105 kasus (HIV 2.330 / AIDS 775), tahun 2010 sebanyak 3.904 kasus (HIV 2.876 / AIDS 1.028), tahun 2011 sebanyak 5.056 kasus (HIV 3.385 / AIDS 1. 671), tahun 2012 sebanyak 6.139 kasus (HIV 4.114 / AIDS 2.025), tahun 2013 sebanyak 7.469 (HIV 4.958 / AIDS 2.511), dan pada tahun 2014 sampai dengan bulan Desember sebanyak , (HIV 874 / AIDS 687 ) atau rata-rata 130 orang per bulan atau kurang lebih 4 (empat) kasus per hari. Perkembangan data kasus ini merupakan akumulasi dari kasus yang dilaporkan dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan berbagai aktivitas dalam mendorong stakeholders/pemangku kepentingan terkait dalam penyelenggaraan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah, swasta, LSM, kelompok peduli HIV/AIDS serta jaringan populasi kunci. Di sisi lain, peran dari lintas sektor terkait lainnya dalam mendukung program dan kegiatan KPAP telah berjalan, namun harus diakui bahwa upaya yang dilakukan selama ini, belum terkoordinasi dan termobilisasi secara optimal, sehingga kemampuan menanggulangi HIV dan AIDS belum seimbang dengan tingginya kecepatan penularan HIV.Hal ini tidak kalah pentingnya adalah perubahan pola epidemi kasus menuntut agar program-program yang dikembangkan haruslah disesuaikan dengan kondisi obyektif yang dialami.

Terkait dengan itu, KPAP secara kelembagaan dituntut untuk terus memobilisir dan mengembangkan seluruh sumber daya yang terkait agar mampu bekerja sesuai tupoksinya dalam memberikan dukungan, baik berupa kebijakan, dana, maupun dukungan teknis kepada semua komponen penggiat HIV secara optimal agar akselarasi program pencegahan dan penanggulanagn HIV & AIDS dapat lebih ditingkatkan.

Berdasarkan permasalahan yang ada dan eksistensi kepengurusan KPAP Sulawesi Selatan, menjadi dasar pemikiran untuk melakukan kegiatannya, Pertemuan Koordinasi enam bulanan internal pengurus KPAP agar setiap program yang direncanakan benar-benar dapat terlaksana secara terpadu dan optimal.

II. Tujuan

1. Melakukan evaluasi atas berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan sekaligus mengidentifikasi hambatan dan kendala serta mendiskusikan solusi alternatif yang dapat dilaksanakan

2. Mempererat dan menumbuhkan semangat kebersamaan untuk meningkatkan kepedulian serta komitmen bersama internal pengurus KPAP dalam upaya memaksimalkan pelaksanaan P2HIV & AIDS secara terpadu dan optimal berdasarkan peran dan tanggung jawab masing-masing.

3. Menyusun Program prioritas yang realistis, efektif dan efisien berdasarkan strategi pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS untuk menangkal masalah aktual yang dihadapi serta menekan laju perkembangan pengidap baru HIV maupun kasus AIDS

III. Hasil Yang Diharapkan

1. Tersusunnya Program Kegiatan KPAP Sulsel sesuai strategi pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS Prov Sulsel/ Kabupaten Kota

2. Adanya kesepakatan tentang mekanisme kerja dalam internal Pengurus KPAP 3. Membangun komitmen yang konsisten dari para internal pengurus KPAP

program P2 HIV dan AIDS, sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing.

IV. Metode

Pelaksanaan pertemuan koordinasi ini dilaksanakan dengan cara, yaitu:a. Presentasib. Diskusi .c. Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut.

V. Peserta

Peserta Pertemuan Koordinasi ini adalah seluruh pengurus KPAP Sulawesi Selatan Perwakilan dari Pengurus KPAP dan Sekretariat KPAP Sulsel. Peserta pertemuan berjumlah 30 Orang. ( Daftar peserta terlampir)

VI. Narasumber & Fasilitator

Narasumber dan Fasilitator pada pertemuan koordinasi ini adalah :1.Drs.H.M.Saleh Radjab,MM ( Sekretaris KPA Provinsi Sulsel).2.Dr.dr.H.Rachmat Latief.SpPD.M.Kes.Finasim( Kadis Kesehatan Prov Sulsel3.DR.Arlin Adam SKM,M.Si (Koor Tim Asistensi KPAP Sulsel )

VII. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

Pelaksanaan kegiatan pertemuan koordinasi direncanakan pada hari Jumat tanggal 03 Juli 2015, pukul 14.00 wita sampai selesai bertempat di Hotel Prima Jln DR Ratulangi No... Makassar

VIII. Penutup

Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai penggambaran sederhana tentang alur proses dan output yang akan dihasilkan pada kegiatan Pertemuan koordinasi ini.

Makassar, 16 Juni 2015

KPA Provinsi Sulawesi Selatan,

LAMPIRAN PESERTA :

1. H.M.Saleh Radjab.MM ( Sekretaris KPAP Sulsel )2. Prof,Dr,dr.H.M.Alimin Maidin,MPH. ( Tim Asistensi )3. DR.dr.Aty Uleng,M.Kes ( Tim Asistensi )4. Hj.Raden Mulyati,SKM,Mkes ( Tim Asistensi )5. DR.dr.H.NOER BACHRI NOOR,M,Sc ( Koord Pokja, Agama,Budaya,Adat) 6. DR.Ishak Ngeljaratan ( Anggota Pokja Agama budaya dan Adat )7. Drs.H. Drs Mannan Syamsuddin,APT,MKes ( Koord Pokja Harm reduction ) 8. Mawardi,SKM ( Anggota Pokja HR )9. dr, Hj.Hadarati Razak,M.Kes ( koord Pokja Care Support Treatmen ( CST) 10. Munawwarah SST,Mkes ( Anggota Pokja CST )11. H.Sumardin Makka,SKM,M.Kes ( Koord Pokja Edukasi ) 12. Dra.Hj. May Fasih,MSi ( Anggota Pokja Edukasi )13. H.Mulyadi Prayitno,SH ( Koord Pokja AIDS di tempat kerja ) 14. Zainuddin,SKM,MM ( Anggota Pokja AIDS di tempat kerja )15. Muh.Nasir .S.Sos,MH. (Anggota Pokja AIDS di tempat kerja )16. Andi Tadampali,SH ( Koord Pokja Media )17. Jumadi Mappanganro,ST ( Anggota Pokja Media )18. Ir.Suciati Sapta Margani,MSi ( Koord Pokja Perempuan dan Anak ) 19. Febriani,SKM,M.Kes (Anggota Pokja Perempuan dan Anak)20. H.Muhammad Nuhrahim,SH (Koord Bidang Monitoring dan Evaluasi ) 21. Awaluddin ,SKM (Anggota Bidang Monev KPAP Sulsel )22. DR.Arlin Adam,SKM,MSi ( Koord bidang Program ) 23. Zulfikar.A.Gaffar,SE (Anggota Bidang Program KPAP Sulsel )24. Rasma SKM,M,kes ( Anggota Bidang Program ( Dinkes)25. Ir.Andi Iskandar Harun ( Anggota Bidang Program ( PKBI )26. Drs.Baharuddin Solongi,Msi ( Koord Bidang Advokasi )27. Drs,H.Darwis Sinring,Msi ( Anggota Bidang Advokasi )28. Rahman Rahim ( YKPDS )29. Surahmawani,SKM, ( Pengelola Keuangan KPAP Sulsel)30. Ika Nilawati,SH ( pengelola Administrasi KPAP Sulsel )

JADWAL DAN AGENDA KEGIATANPERTEMUAN KOORDINASI 6( ENAM) BULANAN INTERNAL

PENGURUS KPAP SULSEL KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) PROVINSI SULSEL

Jumat ,03 Juli 2015

Waktu Acara Nara Sumber Penanggung Jawab

13.00 – 13.30 Registrasi Staf KPAP

13.30 – 13.45 Pembukaan Pengarahan sekaligus Pembukaan oleh sekretaris KPA Provinsi Sulsel Moderator

Rehat Coffee Panitia

13.45 – 15.30

Presentase :Sosialisasi program

P2 HIV & AIDS dukungan APBD

Drs. H. M. Saleh Radjab, MM(Sekretaris KPAP Sulsel) Moderator

Moderator

15.30 Sholat Ashar Panitia

15.30 – 17.45 Diskusi & Rencana Tindak lanjut Moderator

17.45 ISHOMA Panitia

Penutupan Drs. H. M. Saleh Radjab, MM(Sekretaris KPAP Sulsel) KPAP Sulsel

KERANGKA ACUAN KEGIATANPERTEMUAN KOORDINASI ANTARA POKJA

DAN TIM ASISTENSI DENGAN PENGURUS KPAP SULSEL KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROV SULSEL-HCPI

I. Latar Belakang

Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan epidemi HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Selatan sudah sangat mengkhawatirkan, karena peningkatan jumlah kasus dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, pada tahun 2009 sebanyak 3.105 kasus (HIV 2.330 / AIDS 775), tahun 2010 sebanyak 3.904 kasus (HIV 2.876 / AIDS 1.028), tahun 2011 sebanyak 5.056 kasus (HIV 3.385 / AIDS 1. 671), tahun 2012 sebanyak 6.139 kasus (HIV 4.114 / AIDS 2.025), tahun 2013 sebanyak 7.469 (HIV 4.958 / AIDS 2.511), dan pada tahun 2014 sampai dengan bulan Desember sebanyak , (HIV 874 / AIDS 687 ) atau rata-rata 130 orang per bulan atau kurang lebih 4 (empat) kasus per hari. Perkembangan data kasus ini merupakan akumulasi dari kasus yang dilaporkan dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan berbagai aktivitas dalam mendorong stakeholders/pemangku kepentingan terkait dalam penyelenggaraan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah, swasta, LSM, kelompok peduli HIV/AIDS serta jaringan populasi kunci. Di sisi lain, peran dari lintas sektor terkait lainnya dalam mendukung program dan kegiatan KPAP telah berjalan, namun harus diakui bahwa upaya yang dilakukan selama ini, belum terkoordinasi dan termobilisasi secara optimal, sehingga kemampuan menanggulangi HIV dan AIDS belum seimbang dengan tingginya kecepatan penularan HIV.Hal ini tidak kalah pentingnya adalah perubahan pola epidemi kasus menuntut agar program-program yang dikembangkan haruslah disesuaikan dengan kondisi obyektif yang dialami.

Terkait dengan itu, KPAP secara kelembagaan dituntut untuk terus memobilisir dan mengembangkan seluruh sumber daya yang terkait agar mampu bekerja sesuai tupoksinya dalam memberikan dukungan, baik berupa kebijakan, dana, maupun dukungan teknis kepada semua komponen penggiat HIV secara optimal agar akselarasi program pencegahan dan penanggulanagn HIV & AIDS dapat lebih ditingkatkan.

Berdasarkan permasalahan yang ada dan eksistensi kepengurusan KPAP Sulawesi Selatan, menjadi dasar pemikiran untuk melakukan kegiatannya, Pertemuan Koordinasi antara Pengurus KPAP Sulsel dengan Tim Asistensi dan Kelompok Kerja ( Pokja ) agar setiap program yang direncanakan benar-benar dapat terlaksana secara terpadu dan optimal.

II. Tujuan

1. Melakukan evaluasi atas berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan sekaligus mengidentifikasi hambatan dan kendala serta mendiskusikan solusi alternatif yang dapat dilaksanakan

2. Mempererat dan menumbuhkan semangat kebersamaan untuk meningkatkan kepedulian serta komitmen bersama antara pengurus KPAP , Tim Asistensi dan Kelompok Kerja dalam upaya memaksimalkan pelaksanaan P2HIV & AIDS secara terpadu dan optimal berdasarkan peran dan tanggung jawab masing-masing.

3. Menyusun Program prioritas yang realistis, efektif dan efisien berdasarkan strategi pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS untuk menangkal masalah aktual yang dihadapi serta menekan laju perkembangan pengidap baru HIV maupun kasus AIDS

III. Hasil Yang Diharapkan

1. Tersusunnya Program Kegiatan KPAP Sulsel sesuai strategi pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS Prov Sulsel

2. Adanya kesepakatan tentang mekanisme kerja antar Pengurus KPAP ,Tim Asistensi dan Kelompok Kerja dan stakeholder terkait yang dapat dilaksanakan secara optimal di lapangan

3. Membangun komitmen yang konsisten dari para pengurus KPAP ,Tim Asistensi dan Kelompok Kerja dalam pelaksanaan program P2 HIV dan AIDS, sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing.

IV. Metode

Metode pelaksanaan pertemuan koordinasi ini dilaksanakan dengan cara, yaitu:

a.Presentasib.Diskusi .c Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut.

V. Peserta

Peserta Pertemuan Koordinasi ini adalah Perwakilan dari Pengurus KPAP, Tim Asistensi dan kelompok kerja serta Sekretariat KPAP Sulsel. Peserta pertemuan berjumlah 30 Orang. ( Daftar perwakilan peserta terlampir)

VI. Narasumber & Fasilitator

Narasumber pada pertemuan koordinasi ini adalah :1.Sekretaris KPA Provinsi Sulsel.2.Fasilitator:DR.Arlin Adam SKM,M.Si (Koordinator Tim Asistensi KPAP Sulsel )

VII. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

Pelaksanaan kegiatan pertemuan koordinasi direncanakan pada hari Rabu tanggal 8 Juli 2015, pukul 14.00 wita sampai selesai ( dirangkaikan dengan buka puasa bersama Bertempat di Hotel Prima Jln DR Ratulangi No... Makassar

VIII. Penutup

Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai penggambaran sederhana tentang alur proses dan output yang akan dihasilkan pada kegiatan Pertemuan koordinasi ini.

Makassar, 30 Juni 2015

KPA Provinsi Sulawesi Selatan,

JADWAL DAN AGENDA KEGIATANPERTEMUAN KOORDINASI ANTAR PENGURUS KPAP

SULSEL DENGAN TIM ASISTENSI DAN PENGURUS POKJA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) PROVINSI SULSEL

Selasa ,10 Maret 2015

Waktu Acara Nara Sumber Penanggung Jawab

08.30 – 09.00 Registrasi Staf KPAP

09.00 – 09.15 Pembukaan Pengarahan sekaligus Pembukaan oleh sekretaris KPA Provinsi Sulsel Moderator

09.15 – 09.30 Rehat Coffee Panitia

09.30 – 12.00

Presentase :Sosialisasi program

kelembagaan dukungan APBD, KPAN dan HCPI

Drs. H. M. Saleh Radjab, MM(Sekretaris KPAP Sulsel) Moderator

Diskusi Tentatif jadwal dan proses pelaksanaan kegiatan program

HCPI

Raden Mulyati Moderator

12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia

13.00 – 15.00 Diskusi & Rencana Tindak lanjut Moderator

15.00 – 15.15 Rehat Coffee Panitia

15.15 – 15.30 Penutupan Drs. H. M. Saleh Radjab, MM(Sekretaris KPAP Sulsel) KPAP Sulsel

NOTULENSI PERTEMUAN KOORDINASI ENAM BULANAN INTERNAL PENGURUS KPAP SULSEL

Pertemuan koordinasi dibuka dengan resmi oleh bapak H.M Saleh Radjab,MM( Sekretaris KPAP Sulsel ) Hari Jumat Tanggal 10 Juli 2015 bertempat di hotel Grand Clarion .Kemudian dilanjutkan dengan arahan terkait beberapa program /kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakantermasuk progress rencana pelaksanaan kegiatan PERNAS AIDS V bulan Okteber 2015 .Pertemuan dihadiri oleh pengurus KPAP sebanyak 31 orang Pada pertemuan ini bapak DR.Arlin Adam,SKM,Msi( Koordinator Bidang Program dan Tim Asistensi ) sebagai fasilitator yang bertanggungjawab terhadap proses berjalannya pertemuan dan diskusi serta penyusunan rencana tindak lanjut ( RTL ) berdasarkan saran/ masukan dari para peserta .Selanjutnya paparan bapak kepala Dinas Kesehatan Prov Sulsel tentang Analisa dan Situasi Epidemi HIV dan AIDS di Sulawesi Selatan.Dari data yang ada bahwa perubahan pola penularan yang menunjukan bahwa kasus HIV dan AIDS sudah masuk dalam area masyarakat umum / ibu rumah tangga artinya status epidemic sudah masuk pada konsentrated level epidemic yang mengarah pada level generalized , sehingga ada wacana pada PERNAS AIDS yang akan datang nanti akan dihadirkan perwakilan ibu-ibu PKK ( ibu Gubernur/ wakil Gubernur . Selanjutnya oleh

Kepala Dinas Kesehatan ---> dalam presentasi dan paparannya mengharapkan adanya program kegiatan yang terpadu antara KPAP Sulsel ,Dinas Kesehatan Prov , dan Biro Bina Napza Setda Prov Sulsel, Sehingga kegiatan tidak tumpang tindih dan jelas siapa mengerjakan apa dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Sulawesi Selatan juga termasuk kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh LSM peduli HIV dan AIDS . Kepala Dinas Kesehatan juga mengharapkan pada semua Kabupaten Kota adanya layanan Konseling Tes Sukarela dan Perawatan Dukungan dan Pengobatan minimal memanfaatkan pelayanan berbasis Wilayah /Regional yaitu : Regional Utara Rumah Sakit Daya ,Regional Selatan Rumah Sakit Umum Daerah Bulukumba , Regional Barat RS Sawerigading ,Regional Timur Rumah Sakit Umum Daerah Bone.Dinas Kesehatan akan membuat surat edaran berupa himbauan untuk membuat data base HIV dan AIDS diKabupaten/ Kota untuk dilaporkan ke Provinsi .

Terkait dengan program sustainance Development goals dan berakhirnya dukungan dana Global Fund diharapkan KPA memikirkan untuk keberlanjutan Kepala Biro Bina Napza dan HIV --> menyampaikan terkait kinerja pengurus KPAP Bidang –Bidang , Kelompok kerja (Pokja ) dan Tim Asistensi KPAP yang belum optimal dalam menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan Program P2HIV / AIDS baik yang sudah berjalan maupun yang masih dalam perencanaan sehingga diusulkan untuk dilakukan resuffel atau revitalisasi kepengurusan yang sudah ada dengan mengganti personal yang kurang aktif dan mengangkat pengurus baru termasuk kelembagaan KPA yang masih lemah yang ditandai dengan kegiatan yang masih insidentil Absensi kehadiran seluruh supporting staf Sekretariat KPAP menjadi sorotan karena kantor sering kosong sehingga internal KPA harus dibenahi menyangkut kebijakan yang ada namun belum mendukung adanya anggaran yang mamadai .dalam P2HIV ,dan karo Napza mengharapkan adanya nomenclature pembentukan Biro Bina Napza di tingkat Kabupaten / Kota.

DR,dr Noer Bachry Noor,MSc ( Koordinator Pokja Agama Budaya dan Adat )- --> Selama bertahun –tahun tidak ada perubahan terkait kepengurusan KPAP sejak tahun 1996 dimana semua pengurus memiliki beban kerja yang lain diluar tugas sebagai pengurus KPAPAnggaran APBD pada Biro Napza yang besar dapat menantang KPAP untuk melakukan kegiatan shering yang sesuai dengan Tupoksi dan tanggung jawab masing-masingPertemuan 6 bulanan internal pengurus KPAP terlambat dilaksanakan sehingga tidak bisa untuk melakukan review output dari kegiatan apa saja yang sudah dilaksanakan pada triwulan satu dan triwulan dua

Drs Darwis Sinring M,Si ( Anggota bidang Advokasi ) Kalau berdasarkan SK kepengurusan KPAP maka SDM sudah meningkat namun kelembagaan makin melemah,yang mana kita bisa lihat bahwa belum seluruh Kabupaten mempunyai SK kepengurusan Beberapa kegiatan sudah dilaksanakan namun jarang diikuti oleh sebuah tindak lanjut yang kongkritKegiatan terlalu birokratis sehingga Program mengalami keterlambatan.

Diskusi dan RTL : Dari berbagai masukan dan kritikan dari para peserta pertemuan maka disusun beberapa RTL dan kesepakatan antara lain :Tanggapan oleh

Bapak H.M.Saleh Radjab,MMTerkait kinerja dan kehadiran supporting staff KPAP bahwa memang sering kantor Sekretariat kosong karena para staff melakukan supervisi dalam Tim yaitu staf pengelola Program,Staf Keuangan ,Staf Monitoring Evaluasi dan Staf Logistik Administrasi ke Daerah bersama sesuai bidang /tupoksi masing masing sementara staff yang ada memang terbatas hanya 8 orang termasuk Sekretaris dan Asisten Sekretaris serta 1 orang kurir dan 1 orang office boy. Evaluasi kinerja dan kehadiran seluruh staf secretariat KPAP Sulsel memang sangat diperlukan dan kalo memungkinkan harus diresuffel atau menambah personil itu tergantung dari kesepakatanBapak DR.dr.Noer Bachri NoorTerkait kinerja para pengurus KPAP yang dituntut untuk setiap saat ada yang stay di kantor Sekretariat ,memang selama ini nanti ada undangan atau kegiatan baru diundang untuk menghadiri tapi tidak mungkin setiap hari kerja bisa hadir karena tidak tersedia biaya transport pada anggaran APBD dan selain itu semua pengurus KPAP yang mempunyai tugas pokok sendiri-sendiri, tapi klo memang mau di resuffel itu tergantung keputusan yang disepakati bersama oleh seluruh pengurus lama. Membuat Tim singkronisasi Program penanggulangan HIV yang terdiri dari Dinas Kesehatan .Biro Bina Napza HIV ,BNNP dan KPAP serta jadwal pertemuan rutin untuk singkronisasi program dan penganggaran P2HIV serta menyusun rencana program updating data terkait data terpilah pada data kumulatif ,dan laporan data kematian serta ekspose kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakan.Adapun jadwal dan tempat pertemuan yang disepakati sebagai berikut :Minggu pertama : Kantor Dinas Kesehatan Prov Sulsel , Jln Perintis Kemerdekaan Km 11 TamalanreaMinggu kedua : Komisi Penanggulangan AIDS Prov Sulsel Kantor Gubernur Gedung E lantai 1 JlUripsumoharjo Minggu ketiga : Biro Bina Napza dan HIV Setda Prov Sulsel. Kantor Gubernur Gedung E lantai 1 JlUripsumoharjo

Selanjutnya pertemuan ditutup pada pukul 18.00 WITA oleh bapak Drs H.M Saleh Radjab,MM dan dilanjutkan dengan buka puasa dan Sholat berjamaah bersama.Demikian laporan kegiatan ini dibuat untuk menjadi bahan perencanaan selanjutnya .

Makassar 10 Juli 2015

Komisi Penanggulangan AIDS Prov Sulawesi Selatan

Notulensi Pertemuan koordinasi antara Pengurus KPA dengan Tim Asistensi Bidang dan Kelompok Kerja(POKJA) KPAP SULSEL Tanggal 27 Juli 2015 Di Hotel Prima Makassar

Pertemuan koordinasi dibuka dengan resmi oleh bapak H.M Saleh Radjab,MM( Sekretaris KPAP Sulsel ) Hari Senin Tanggal 27 Juli 2015 bertempat di hotel Prima Makassar . Kemudian dilanjutkan dengan arahan terkait beberapa program /kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakan termasuk progress rencana pelaksanaan kegiatan PERNAS AIDS V bulan Okteber 2015 . Pertemuan dihadiri oleh pengurus KPAP sebanyak 30 orang. Pada pertemuan ini dipandu oleh bapak DR.Arlin Adam,SKM,Msi( Koordinator Bidang Program dan Tim Asistensi ) sebagai fasilitator yang bertanggungjawab terhadap proses berjalannya pertemuan dan diskusi serta penyusunan rencana tindak lanjut ( RTL ) berdasarkan saran/ masukan dari para peserta. Selanjutnya paparan bapak kepala Dinas Kesehatan Prov Sulsel tentang Analisa dan Situasi Epidemi HIV dan AIDS di Sulawesi Selatan.Dari data yang ada bahwa perubahan pola penularan yang menunjukan bahwa kasus HIV dan AIDS sudah masuk dalam area masyarakat umum / ibu rumah tangga artinya status epidemic sudah masuk pada konsentrated level epidemic yang mengarah pada level generalized , sehingga ada wacana pada PERNAS AIDS yang akan datang nanti akan dihadirkan perwakilan ibu-ibu PKK ( ibu Gubernur / wakil Gubernur . Selanjutnya oleh

Kepala Dinas Kesehatan ---> dalam presentasi dan paparannya mengharapkan adanya program kegiatan yang terpadu antara KPAP Sulsel ,Dinas Kesehatan Prov , dan Biro Bina Napza Setda Prov Sulsel, Sehingga kegiatan tidak tumpang tindih dan jelas siapa mengerjakan apa dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Sulawesi Selatan juga termasuk kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh LSM peduli HIV dan AIDS . Kepala Dinas Kesehatan juga mengharapkan pada semua Kabupaten Kota adanya layanan Konseling Tes Sukarela dan Perawatan Dukungan dan Pengobatan minimal memanfaatkan pelayanan berbasis Wilayah /Regional yaitu : Regional Utara Rumah Sakit Daya ,Regional Selatan Rumah Sakit Umum Daerah Bulukumba , Regional Barat RS Sawerigading ,Regional Timur Rumah Sakit Umum Daerah Bone. Dinas Kesehatan akan membuat surat edaran berupa himbauan untuk membuat data base HIV dan AIDS diKabupaten/ Kota untuk dilaporkan ke Provinsi .Terkait dengan program sustainance Development goals dan berakhirnya dukungan dana Global Fund diharapkan KPA memikirkan untuk keberlanjutan

Kepala Biro Bina Napza dan HIV --> menyampaikan terkait kinerja pengurus KPAP Bidang –Bidang , Kelompok kerja (Pokja ) dan Tim Asistensi KPAP yang belum optimal dalam menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan Program P2HIV / AIDS baik yang sudah berjalan maupun yang masih dalam perencanaan sehingga diusulkan untuk dilakukan resuffel atau revitalisasi kepengurusan yang sudah ada dengan mengganti personal yang kurang aktif dan mengangkat pengurus baru termasuk kelembagaan KPA yang masih lemah yang ditandai dengan kegiatan yang masih insidentil Absensi kehadiran seluruh supporting staf Sekretariat KPAP menjadi sorotan karena kantor sering kosong sehingga internal KPA harus dibenahi menyangkut kebijakan yang ada namun belum mendukung adanya anggaran yang mamadai .dalam P2HIV ,dan karo Napza mengharapkan adanya nomenclature pembentukan Biro Bina Napza di tingkat Kabupaten / Kota.

DR,dr Noer Bachry Noor,MSc ( Koordinator Pokja Agama Budaya dan Adat )- --> Selama bertahun –tahun tidak ada perubahan terkait kepengurusan KPAP sejak tahun 1996 dimana semua pengurus memiliki beban kerja yang lain diluar tugas sebagai pengurus KPAP.Anggaran APBD yang besar pada Biro Napza dapat menantang KPAP untuk melakukan kegiatan sharing yang sesuai dengan Tupoksi dan tanggung jawab masing-masing

Drs Darwis Sinring M,Si ( Anggota bidang Advokasi ) Kalau berdasarkan kelembagaan dan SK kepengurusan KPAP maka SDM sudah meningkat namun kelembagaan makin melemah,yang mana kita bisa lihat bahwa belum seluruh Kabupaten mempunyai SK kepengurusan Beberapa kegiatan sudah dilaksanakan namun jarang diikuti oleh sebuah tindak lanjut yang kongkrit karena pada pelaksanaan kegiatan terlalu birokratis sehingga Program mengalami keterlambatan.

Diskusi dan RTL : Dari berbagai masukan dan kritikan dari para peserta pertemuan maka disusun beberapa RTL dan kesepakatan antara lain :Tanggapan oleh Bapak H.M.Saleh Radjab,MMTerkait kinerja dan kehadiran supporting staff KPAP bahwa memang sering kantor Sekretariat kosong karena para staff melakukan supervisi dalam Tim yaitu staf pengelola Program,Staf Keuangan ,Staf Monitoring Evaluasi dan Staf Logistik Administrasi ke Daerah bersama

sesuai bidang /tupoksi masing masing sementara staff yang ada memang terbatas hanya 8 orang termasuk Sekretaris dan Asisten Sekretaris serta 1 orang kurir dan 1 orang office boy. Evaluasi kinerja dan kehadiran seluruh staf secretariat KPAP Sulsel memang sangat diperlukan dan kalo memungkinkan harus diresuffel atau menambah personil itu tergantung dari kesepakatan

Bapak DR.dr.H.Noer Bachri Noor,MScTerkait kinerja para pengurus KPAP yang dituntut untuk setiap saat ada yang stay di kantor Sekretariat ,memang selama ini nanti ada undangan atau kegiatan baru diundang untuk menghadiri tapi tidak mungkin setiap hari kerja bisa hadir karena tidak tersedia biaya transport pada anggaran APBD dan selain itu semua pengurus KPAP yang mempunyai tugas pokok sendiri-sendiri, tapi klo memang mau di resuffel itu tergantung keputusan yang disepakati bersama oleh seluruh pengurus lama. Membuat Tim singkronisasi Program penanggulangan HIV yang terdiri dari Dinas Kesehatan .Biro Bina Napza HIV ,BNNP dan KPAP serta jadwal pertemuan rutin untuk singkronisasi program dan penganggaran P2HIV serta menyusun rencana program updating data terkait data terpilah pada data kumulatif ,dan laporan data kematian serta ekspose kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakan.Adapun jadwal dan tempat pertemuan yang disepakati sebagai berikut :Minggu pertama : Kantor Dinas Kesehatan Prov Sulsel , Jln Perintis Kemerdekaan Km 11 TamalanreaMinggu kedua : Komisi Penanggulangan AIDS Prov Sulsel Kantor Gubernur Gedung E lantai 1 JlUripsumoharjo Minggu ketiga : Biro Bina Napza dan HIV Setda Prov Sulsel. Kantor Gubernur Gedung E lantai 1 JlUripsumoharjo

Pada pertemuan ini di sampaikan juga beberapa hal terkait kegiatan yang belum di laksanakan antara lain .

a. Audensi dengan Pimpinan SKPD terkait ( Kadis ,Biro dan jajarannya , Disnakertrans ,Dinkes Dinas Pendidikan, Dinas Sosial,BPMDK,BNNP.

b. Kunjungan ke DPR( Komisi E) dalam rangka hearing pengawalan perencanaan penganggaran Program P2 HIV dan AIDS.

c. Temu koordinasi P2 HIV dan AIDS Ketua KPA Kab Prioritas dan Pimpinan SKPD & Pengurus KPA yang dipimpin oleh Wagub dan dipublikasi oleh Media.

d. Supervisi penguatan kelembagaan KPA Kabupaten Kota .e. Monitoring dan Evaluasi kelembagaan .

Dari kelima kegiatan yang belum dilaksanakan terkendala karena beberapa hal sehingga akan dibuat perencanaan baru yaitu : kunjungan dalam rangka hearing ke DPR ini terkendala karena proses persuratan yang dikirim ke DPR untuk konfirmasi kesediaan untuk menerima kunjungan audencia dari Tim KPA yang sampai saat ini belum ada jawaban sementara KPA telah menyusun tim Audensi serta waktu yang sudah disepakati .Untuk kegiatan audencia dengan pimpinan SKPD akan dilaksanakan pada minggu ke tiga bulan Agustus bersamaan dengan supervisi untuk kegiatan penguatan kelembagaan ke Kabupaten Kota yang belum terlaksana dikarenakan beberapa kegiatan yang selalu bersamaan dengan kegiatan dari KPAN sehingga baru di jadwalkan pada akhir bulan Agustus 2015.Kegiatan Monev Kelembagaan akan dijadwalkan oleh HCPI .

Selanjutnya pertemuan ditutup pada pukul 17.00 WITA oleh Sekretaris KPAP bapak Drs H.M Saleh Radjab,MM Demikian laporan kegiatan ini dibuat untuk menjadi bahan perencanaan selanjutnya .

Makassar 28 Juli 2015

Komisi Penanggulangan AIDS Prov Sulsel

Notulensi Temu koordinasi P2 HIV/AIDS Ketua Pelaksana KPA Kabupaten / Kota Prioritas dan Pimpinan SKPD Terkait Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tanggal 8 September 2015 Di Hotel Best Western

Temu koordinasi dibuka dengan resmi oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulaweswi Selatan bapak Ir H.Arifin Nu’mang MS selaku Ketua Pelaksana KPAP Sulsel pada Hari Selasa tanggal 8 September 2015 bertempat di hotel Best Western Makassar . Kemudian dilanjutkan dengan arahan terkait beberapa program /kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakan termasuk progress rencana pelaksanaan kegiatan PERNAS AIDS V bulan Okteber 2015 . Pertemuan dihadiri oleh beberapa Wakil Bupati yang di dampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan Sekretaris KPAK . Peserta yang hadir sebanyak 15 orang dari Kabupaten dan 21 orang peserta dari SKPD terkait tingkat Propinsi dan sekretariat KPAP Temu Koordinasi ini dipandu oleh bapak DR.Arlin Adam,SKM,Msi ( Koordinator Bidang Program dan Tim Asistensi ) sebagai fasilitator yang bertanggungjawab terhadap proses berjalannya pertemuan dan diskusi serta penyusunan rencana tindak lanjut ( RTL ) berdasarkan saran/ masukan dari para peserta.Dalam sambutan dan arahan bapak wakil Gubernur menghimbau agar :

1. Kabupaten Kota dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan KPAK,antara lain bagi kabupaten yang sudah ada SK Kepengurusannya agar menyesuaikan dengan Perpres dan Regulasi yang sudah ada dan bagi yang belum membentuk agar segera menyusun kepengurusan yang sesuai dengan Perpres

2. Merencanakan dan membuat program yang strategis dalam P2HIV dan AIDS, dengan mempertimbangan peningkatan jumlah kasus yang semakin meningkat terutama sudah masuk ke area masyarakat umum yang ditandai dengan semakin meningkatnya penemuan kasus pada ibu rumah tangga dan pada bayi dan balita

3. Selanjutnya Bapak Wagub mengharapkan para wakil Bupati untuk meng alokasikan anggaran untuk P2 HIV /AIDS dan segera mengaktifkan sekretariat KPAKabupaten Kota, mengingat kedepan bantuan dana dari Global Fund akan berakhir pada bulan Desember 2015,

Dr,dr,H.Rachmat Latief,SpPD,Mkes (Kadis Kesehatan Prov Sulsel)Selanjutnya Paparan bapak kepala Dinas Kesehatan Prov Sulsel tentang Analisa dan Situasi Epidemi HIV dan AIDS di Sulawesi Selatan dan strategi Penanggulangan kedepan sesuai target SDGs Sustainability Development goals 2016

Strategi ini adalah lanjutan dari MDGs yang mengambil alih dan melanjutkan peran bantuan dana hibah berupa pengadaan obat IMS dan Obat obat ARV sudah masuk kedalam penganggaran dana APBN bahkan juga sebagian masuk kedalam anggaran APBD I maupun APBD II .Paparan data yang ada bahwa perubahan pola penularan yang menunjukan bahwa kasus HIV dan AIDS sudah masuk dalam area masyarakat umum / ibu rumah tangga artinya status epidemic sudah masuk pada konsentrated level epidemic yang mengarah pada level generalized , sehingga Dinas Kesehatan mengharapkan adanya program kegiatan yang terpadu antara KPAP Sulsel ,Dinas Kesehatan Prov , dan Biro Bina Napza Setda Prov Sulsel, Sehingga kegiatan tidak tumpang tindih dan jelas siapa mengerjakan apa dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Sulawesi Selatan juga termasuk kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh LSM peduli HIV dan AIDS . Kepala Dinas Kesehatan juga mengharapkan pada semua Kabupaten Kota adanya layanan Konseling Tes Sukarela dan Perawatan Dukungan dan Pengobatan minimal memanfaatkan pelayanan yang sudah di Set up karena pada prinsipnya bahwa tidak di benarkan merujuk pasien untuk di tes HIV tetapi harus di test dulu dilayanan u ntuk kemudian oleh petugas konselor atau dokter yang merawat memastikan status HIV nya baru bisa dirujuk ke layanan tingkat lebih tinggi dan begitu hasil positif langsung diberikan ARV .Dan untuk mengantisipasi terbatasnya dana pasca berakhirnya bantuan dana hibah dari GF berbasis Wilayah /Regional yaitu : Regional Utara Rumah Sakit Daya ,Regional Selatan Rumah Sakit Umum Daerah Bulukumba , Regional Barat RS Sawerigading ,Regional Timur Rumah Sakit Umum Daerah Bone. Dinas Kesehatan akan membuat surat edaran berupa himbauan untuk membuat data base HIV dan AIDS diKabupaten/ Kota untuk dilaporkan ke Provinsi .

Terkait dengan program sustainance Development goals dan berakhirnya dukungan dana Global Fund diharapkan KPA memikirkan untuk keberlanjutan Kepala Biro Bina Napza dan HIV --> menyampaikan terkait kinerja pengurus KPAP Bidang –Bidang , Kelompok kerja (Pokja ) dan Tim Asistensi KPAP yang belum optimal dalam menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan Program P2HIV / AIDS baik yang sudah berjalan maupun yang masih dalam perencanaan sehingga diusulkan untuk dilakukan resuffel atau revitalisasi kepengurusan yang sudah ada dengan mengganti personal yang kurang aktif dan mengangkat pengurus

baru termasuk kelembagaan KPA yang masih lemah yang ditandai dengan kegiatan yang masih insidentil Absensi kehadiran seluruh supporting staf Sekretariat KPAP menjadi sorotan karena kantor sering kosong sehingga internal KPA harus dibenahi menyangkut kebijakan yang ada namun belum mendukung adanya anggaran yang mamadai .dalam P2HIV ,dan karo Napza mengharapkan adanya nomenclature pembentukan Biro Bina Napza di tingkat Kabupaten / Kota.

DR,dr Noer Bachry Noor,MSc ( Koordinator Pokja Agama Budaya dan Adat )- --> Selama bertahun –tahun tidak ada perubahan terkait kepengurusan KPAP sejak tahun 1996 dimana semua pengurus memiliki beban kerja yang lain diluar tugas sebagai pengurus KPAP.Anggaran APBD yang besar pada Biro Napza dapat menantang KPAP untuk melakukan kegiatan sharing yang sesuai dengan Tupoksi dan tanggung jawab masing-masing

Drs Darwis Sinring M,Si ( Anggota bidang Advokasi ) Kalau berdasarkan kelembagaan dan SK kepengurusan KPAP maka SDM sudah meningkat namun kelembagaan makin melemah,yang mana kita bisa lihat bahwa belum seluruh Kabupaten mempunyai SK kepengurusan Beberapa kegiatan sudah dilaksanakan namun jarang diikuti oleh sebuah tindak lanjut yang kongkrit karena pada pelaksanaan kegiatan terlalu birokratis sehingga Program mengalami keterlambatan.

Diskusi dan RTL : Dari berbagai masukan dan kritikan dari para peserta pertemuan maka disusun beberapa RTL dan kesepakatan antara lain :Tanggapan oleh Bapak H.M.Saleh Radjab,MMTerkait kinerja dan kehadiran supporting staff KPAP bahwa memang sering kantor Sekretariat kosong karena para staff melakukan supervisi dalam Tim yaitu staf pengelola Program,Staf Keuangan ,Staf Monitoring Evaluasi dan Staf Logistik Administrasi ke Daerah bersama sesuai bidang /tupoksi masing masing sementara staff yang ada memang terbatas hanya 8 orang termasuk Sekretaris dan Asisten Sekretaris serta 1 orang kurir dan 1 orang office boy. Evaluasi kinerja dan kehadiran seluruh staf secretariat KPAP Sulsel memang sangat diperlukan dan kalo memungkinkan harus diresuffel atau menambah personil itu tergantung dari kesepakatan

Bapak DR.dr.H.Noer Bachri Noor,MSc

Terkait kinerja para pengurus KPAP yang dituntut untuk setiap saat ada yang stay di kantor Sekretariat ,memang selama ini nanti ada undangan atau kegiatan baru diundang untuk menghadiri tapi tidak mungkin setiap hari kerja bisa hadir karena tidak tersedia biaya transport pada anggaran APBD dan selain itu semua pengurus KPAP yang mempunyai tugas pokok sendiri-sendiri, tapi klo memang mau di resuffel itu tergantung keputusan yang disepakati bersama oleh seluruh pengurus lama. Membuat Tim singkronisasi Program penanggulangan HIV yang terdiri dari Dinas Kesehatan .Biro Bina Napza HIV ,BNNP dan KPAP serta jadwal pertemuan rutin untuk singkronisasi program dan penganggaran P2HIV serta menyusun rencana program updating data terkait data terpilah pada data kumulatif ,dan laporan data kematian serta ekspose kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakan.Adapun jadwal dan tempat pertemuan yang disepakati sebagai berikut :Minggu pertama : Kantor Dinas Kesehatan Prov Sulsel , Jln Perintis Kemerdekaan Km 11 TamalanreaMinggu kedua : Komisi Penanggulangan AIDS Prov Sulsel Kantor Gubernur Gedung E lantai 1 JlUripsumoharjo Minggu ketiga : Biro Bina Napza dan HIV Setda Prov Sulsel. Kantor Gubernur Gedung E lantai 1 JlUripsumoharjo

Pada pertemuan ini di sampaikan juga beberapa hal terkait kegiatan yang belum di laksanakan antara lain .

a. Audensi dengan Pimpinan SKPD terkait ( Kadis ,Biro dan jajarannya , Disnakertrans ,Dinkes Dinas Pendidikan, Dinas Sosial,BPMDK,BNNP.

b. Kunjungan ke DPR( Komisi E) dalam rangka hearing pengawalan perencanaan penganggaran Program P2 HIV dan AIDS.

c. Temu koordinasi P2 HIV dan AIDS Ketua KPA Kab Prioritas dan Pimpinan SKPD & Pengurus KPA yang dipimpin oleh Wagub dan dipublikasi oleh Media.

d. Supervisi penguatan kelembagaan KPA Kabupaten Kota .e. Monitoring dan Evaluasi kelembagaan .

Dari kelima kegiatan yang belum dilaksanakan terkendala karena beberapa hal sehingga akan dibuat perencanaan baru yaitu : kunjungan dalam rangka hearing ke DPR ini terkendala karena proses persuratan yang dikirim ke DPR untuk konfirmasi kesediaan untuk menerima kunjungan audencia dari Tim KPA yang sampai saat ini belum ada jawaban sementara KPA telah menyusun tim Audensi serta waktu yang sudah disepakati .Untuk kegiatan audencia dengan pimpinan SKPD akan dilaksanakan pada minggu ke tiga bulan Agustus bersamaan

dengan supervisi untuk kegiatan penguatan kelembagaan ke Kabupaten Kota yang belum terlaksana dikarenakan beberapa kegiatan yang selalu bersamaan dengan kegiatan dari KPAN sehingga baru di jadwalkan pada akhir bulan Agustus 2015.Kegiatan Monev Kelembagaan akan dijadwalkan oleh HCPI .

Selanjutnya pertemuan ditutup pada pukul 17.00 WITA oleh Sekretaris KPAP bapak Drs H.M Saleh Radjab,MM Demikian laporan kegiatan ini dibuat untuk menjadi bahan perencanaan selanjutnya .

Makassar 28 Juli 2015