teorema norton
TRANSCRIPT
`RANGKAIAN LISTRIK 1
TEOREMA NORTON
Disusun Oleh:
Ezekiel Fidel Ann ( 1303141036 )
PROGRAM STUDI ELEKTRO INDUSTRI
DEPARTEMEN ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
I. PENDAHULUAN
Suatu rangkaian yang terhubung secara seri maupun paralel yang
telah kita pelajari sebelumnya merupakan contoh rangkaian yang
sederhana. Pada rangkaian sederhana yang mengkombinasikan tahanan-
tahanan atau sumber-sumber yang seri atau paralel dapat kita analisis
dengan menggunakan prinsip pembagian arus dan tegangan sesuai hukum
yang telah dipelajari yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff.
Rangkaian-rangkaian sederhana tersebut merupakan suatu latihan
pemahaman dalam pemecahan masalah untuk menolong kita memahami hukum-
hukum dasar yang selanjutnya akan kita gunakan dalam rangkaian-
rangkaian yang lebih sukar atau lebih kompleks.
Dalam menyederhanakan analisis pada rangkaian yang lebih sukar
diperlukan suatu metode analisis yang lebih cocok dan mudah. Diantara
metode-metode ini adalah superposisi, loop, mesh, node voltage,
teorema Thevenin dan teorema Norton. Pada pembahasan kali ini akan
mengembangkan kemampuan menganalisa dengan teorema Norton.
II. TEOREMA NORTON
Dalam sembarang rangkaian dua terminal yang berisi impedansi, sumber tegangan, sumber arus dapat diganti dengan sebuah sumber arus beserta sebuah impedansi paralel. Sumber arus sama dengan arus rangkaianshort pada kedua terminalnya, dan impedansi paralelnya sama dengan impedansi yang mengarah ke rangkaian dilihat dari terminalnya, dimana semua sum ber diganti dengan impedansi dalam.
b
INZN
aIN
E1,E2,...,En
a
Jadi, pada teorema ini berlaku bahwa :
Suatu jaringan dua terminal yang mengandung impedansi dan sumber tegangan dan atau sumber arus dapat diganti dengan sumber arus tunggal dan impedansi tunggal paralel
Sumber arus = arus short circuit pada dua terminalParalel impedansi = impedansi dilihat dari terminal dimana seluruh
sumber diganti dengan impedansi internalnya.
PembuktianKita menganggap arus I mengalir melalui impedansi ZL jika
dihubungkan ke terminal terbuka a-b, yang tegangannya sebesar Vo dan impedansi ZN seperti ditunjukkan pada gambar A. Dari teorema Thevenin,arus I dapat dihitung sebagai berikut.
Gambar A.
Thevenin
ZLZN
Vo
I
a
b
b
IN
ZN
I = VoZN+ZL
= ZNZN+ZL
VoZN
= ZNZN+ZL . IN
Dimana Is = Vo / ZsDari hasil ini kita bisa menggambar lagi rangkaian ekuivalennya seperti gambar B
Gambar B (Rangkaian Ekuivalen)
Dalam persamaan IN, jika ZL sama dengan 0 maka, I = IN
Hal ini berarti bahwa sumber arus IN sama dengan arus yang mengalir keterminal a-b jika dihubung singkat Is dan Impedansi dalam ZN pada terminal a seperti ditunjukkan dalam gambar C, dapat diganti dengan sumber arus IN beserta Impedansi ZN yang terpasang paralel seperti ditunjukkan dalam gambar D.
IN
ZNZL
a
b
I
Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Norton :
1. Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, short circuitkan pada terminal a-b
kemudian hitung nilai arus dititik a-b tersebut (Iab= Isc= IN).
3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur
pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti
dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas diganti rangkaian short
circuitdan untuk sumber arus bebas diganti dengan rangkaian open circuit)
(Rab= RN= Rth).
b
INZN
a
b
IN
ZN
a
4. Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan pengganti
Nortonnya didapatkan dengan cara
RN = Voc¿
5. Untuk mencari Voc pada terminal titik a-b tersebut dibuka dan dicaritegangan
pada titik tersebut (Vab= Voc).
6. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya, kemudian pasangkan
kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.
Contoh analisa rangkaian berikut dengan Teorema Norton :
I3 = ?
I
Z1
Z3
Z2
E2 E2
Z1 Z2
I
E2 E2
Dengan menerapkan hukum superposisi untuk menemukan arus hubung singkat IN
Untuk E1 : Untuk E2 :
IN’ = E1Z1 IN’’ =
E2Z2
Jadi, IN = IN’ + IN’’
Z1 Z2
a
b
Jadi kita mendapatkan rangkaian ekuivalen dari gambar A seperti ditunjukkan gambar D. Dengan menggunakan metode pembagi arus untuk gambar D.
I3 = ZN
Z3+ZN IN
Dengan mensubstitusikan untuk ZN
I3 =
Z1xZ2Z1+Z2
Z3+Z1Z2Z1+Z2
IN
I3 =Z1Z2
Z1Z2+Z2Z3+Z3Z1 IN
Dengan mensubstitusikan untuk IN
I3 =Z1Z2[ E1
Z1+E2Z2
]
Z1Z2+Z2Z3+Z3Z1
ZNab
Dari gambar C Impedansi dalamnya adalah
ZN = Z1 // Z2
= Z1Z2Z1+Z2
ZN Z3
I3
IN
I3 =Z1E1+Z2E2
Z1Z2+Z2Z3+Z3Z1
III. CONTOH SOAL
1. Tentukan arus yang mengalir pada Ix !
Pembahasan :
Ix = Znor
Znor+Z3Inor
IN’ = E2(off) , Z2 = 0
Ix
Diketahui :
Z1 = 2+j1 E1 = 10 ⦟ 0° V = 10V
Z2 = 1-j2 E2 = 5 ⦟ -90° V = -j5 V
IN’ = E1Z1
= 102+j1 =
102,236⦟26,262°
= 4,472 ⦟ 26,565°
= 4 – j2 A
V
IN’’ = E1(off) , Z1 = 0
ZNor
IN’02+j
1
IN’’
1 – j2
0 IN’’ = E2Z2
= −j51−j2 =
5⦟−90°2,236⦟−63,435°
= 2,236 ⦟ - 26,565°A
= 2 – j1 A
INor = IN’ + IN’’
= 4 – j2 + 2 – j1
= 6 – j3 A
= 6,708 ⦟ - 26,565° A
ZN
ZNor = Z1 // Z2
= (2+j1)(1−j2)2+j1+1−j2
=(2,236⦟26,262° )(2,236⦟−63,435°)
3−j1
= 5⦟−36,87°3,162⦟−18,435°
= 1,58 ⦟ -18,435 ° Ω
2. Tentukan nilai v dengan teorema Norton !
Pembahasan : Mencari I
Ix = Znor
Znor+Z3Inor
= 1,5–j0,51,5–j0,5+j1 6 – j3
= 1,5–j0,51,5+j0,5 6 – j3
= 1,58⦟−18,435°1,58⦟16,435° 6,708 ⦟ -
26,565°
= (1,01 ⦟ -35,103°) (6,708 ⦟- 26,565°)
= 6,708 ⦟ - 63,435 ° A
Ix
Diketahui :
V = 18V
Z1 = 5 Ω
Z2 =12 Ω
Z3 =20 Ω
Z4 = 40 Ω
V
Zp = Z2//Z3 = 12.2012+20 = 7,5 Ω
V1 = ZpZp+Z1 .V =
7,57,5+5 .18 = 10,8 V
Iab = V1Z3 =
10,820 = 0,54 A
Mencari ZN dititik a-b :
Zp = Z1 // Z2 = 5.125+12 = 3,53 Ω
ZN = Zp + Z3 = 3,53 + 20 = 23,53 Ω
Rangkaian pengganti Norton :
a
bI
a
b
V
Sehingga V :
V = Iab x ZT
V = Iab . ( ZN // Z4 )
= 0,54 . 23,53x4023,53+40
= 0,54 x 14,82
= 8,0028 V
3. Tentukan nilai arus yang mengalir pada R6!
Pembahasan :Lepaskan R6, lalu short cicuit titik a-b. Analisa rangkaian diatas dengan analisis mesh :
Diketahui :
E1 = 20V R3 = 4 Ω
E2 = 8V R4 = 2 Ω
E3 = 4V R5 = 4 Ω
R1 = 2 Ω R6 = 8 Ω
R2 = 4 Ω
a
b
I6
a
b
1 2 3
I1 I2I3
I3
I3
Untuk mesh 1
2I1 + 4(I1 - I2) – 20= 0
6I1 - 4I2 = 20
3I1 –2 I2 = 10
Untuk mesh 2
4I2 + 2(I2 – I3) + 4(I2 – I1) + 8 = 0
-4I1 + 10I2 -2I3 = -8
-2I1 +5 I2 – I3 = -4 (persamaan 2)
Untuk mesh 3
4I3 – 4 + 2(I3 – I2)= 0
-2I2 + 6I3 = 4
- I2 + 3I3 = 2 (persamaan 3)
I2
I2
Untuk mencari tahanan penggantinya kita harus mematikan sumber tegangan dengan menshortsirkuitkannya.
a
bRN = ΣR
= [ { ( R1 // R2 ) + R3 } // R4 ] + R5
= 2.42+4 + 4 = 1,33 + 4 = 5,33
= 5,33.25,33+2 = 1,45
a
Subtitusi persamaan 2 dan 3 (persamaan 4)
-2I1 + 5I2 – I3 = -4 | 3 | -6I1 + 15I2 – 3I3 = -12
- I2 + 3I3 = 2 | 1 | - I 2 +3I3 = 2_ +
-6I1 + 14I2 = -10
Subtitusi persamaan 1 dan 4
-6I1 + 14I2 = -10 | 1 |-6I1 + 14I2 = -10
3I1 – 2 I2 = 10 | 2 | 6I1 – 4 I2 = 20 +
10I2 = 10
Jadi I2 = 1 A
Masukkan I2 ke persamaan 1 dan 3
Persamaan 1
3I1 – 2 ( 1 ) = 10
Persamaan 3
- ( 1 ) + 3I3
= 2
3I3 = 3
I3 = I3 = IN = 1 A
Pasang kembali R6, sehingga rangkaian ekuivalennya menjadi seperti dibawah ini
4. Cari i dengan menggunakan teorema Norton
RN = ΣR
= [ { ( R1 // R2 ) + R3 } // R4 ] + R5
= 2.42+4 + 4 = 1,33 + 4 = 5,33
= 5,33.25,33+2 = 1,45
Arus yang mengalir di R6 yaitu :
I6 = RN
RN+R6 .IN
= 5,455,45+8 . 1
= 0, 41 A
I
R2R1
R3
E I
Diketahui :
R1= 2kΩ E = 4 v
R2= 3kΩ I = 2mA
R3= 1kΩ
Pembahasan :
Untuk mencari arus Norton (iN) kita ganti rangkaian tahanan 1 kΩ dengan
rangkaian hubung singkat
dengan mempergunakan superposisi yaitu pertama jika sumber tegangan 4 Vbekerja maka sumber arus 2 mA diganti dengan rangkaian hubung terbuka,
dan kedua yaitu dengan mengganti sumber tegangan 4 V dengan rangkaian hubung singkat
Maka
Sehingga rangkaian ekivalen Norton
R2R1
E I
R2R1
E
R2R1
I
IN’ = E
R1+R2 = 4
2+3 =0,8 mA
IN’’ = I
R1+R2.I = 2
2+3 .2 = 0,8 mA
IN = IN’ + IN’’ = 0,8 + 0,8= 1,6 mA
i = R1+R2R1+R2+R3
.IN = 2+3
2+3+1.1,6 = 1,33 mA
Sumber :
- Rangkaian Listrik, Kazuo Tsutsumi ; Son Kuswadi ; Yoedy Moegiharto ; Ratna Adil. (JICA)
- Catatan Pribadi- Rangkaian Listrik, Mohamad Ramdhani, Sekolah Tinggi Teknologi
Telkom. (PDF)
- Norton's Theorem - by Dr. C. B. Bangal
https://www.youtube.com/watch?v=FqcHtww1QWs
IN
R3R1+R2
i