sap (satuan acara pembelajaran

22
SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN) Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan bd kurang informasi mengenai pencegahan diabetes melitus Tujuan keperawatan : Memberikan informasi tentang Diabetes Melitus Pokok bahasan : Diabetes Melitus Sub pokok bahasan : Penjelasan tentang pengertian Diabetes Melitus, penyebab diabetes melitus, tanda dan gejala diabetes melitus, faktor resiko diabetes melitus, dan pencegahan diabetes melitus, penatalaksanaan, dan komplikasi diabetes melitus. Sasaran : Pengunjung puskesmas Waktu : 30 menit Tanggal : 26 Januari 2015 Tempat : Puskesmas Citeureup I.Tujuan Instruksional Umum : Setelah dilakukan kesehatan selama 30 menit,sasaran dapat memahami mengenai Diabetes Melitus II.Tujuan Instruksional Khusus :

Upload: independent

Post on 01-Mar-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SAP

(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)

Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan bd kurang

informasi mengenai pencegahan

diabetes melitus

Tujuan keperawatan : Memberikan informasi tentang

Diabetes Melitus

Pokok bahasan : Diabetes Melitus

Sub pokok bahasan : Penjelasan tentang pengertian

Diabetes Melitus, penyebab diabetes

melitus, tanda dan gejala diabetes

melitus, faktor resiko diabetes

melitus, dan pencegahan diabetes

melitus, penatalaksanaan, dan

komplikasi diabetes melitus.

Sasaran : Pengunjung puskesmas

Waktu : 30 menit

Tanggal : 26 Januari 2015

Tempat : Puskesmas Citeureup

I.Tujuan Instruksional Umum :

Setelah dilakukan kesehatan selama 30 menit,sasaran dapat

memahami mengenai Diabetes Melitus

II.Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah diberi pengajaran selama 20 menit , sasaran

dapat :

1. Menyebutkan kembali pengertian Diabetes melitus

2. Menyebutkan kembali penyebab Diabetes melitus

3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala diabetes melitus

4. Menyebutkan kembali faktor resiko diabetes melitus

5. Menyebutkan kembali pencegahan diabetes melitus

6. Menyebutkan kembali penatalaksanaan diabetes melitus

7. Menyebutkan kembali komplikasi diabetes melitus

III. Pokok Materi Penyuluhan :

1. Pengertian diabetes melitus

2. Penyebab diabetes melitus

3. Tanda dan gejala diabetes melitus

4. Faktor resiko terkena diabetes melitus

5. Pencegahan Diabetes melitus

6. Penatalaksanaan Diabetes Melitus

7. Komplikasi Diabetes melitus

IV.Kegiatan Belajar Mengajar :

Metode : Ceramah , tanya jawab ,

Langkah-langkah kegiatan

1. Kegiatan pra pembelajaran ( 2 Menit )

a) Mempersiapkan materi,media dan tempat

b) Memberi salam

c) Kontrak waktu

2. Membuka Pembelajaran ( 3 menit)

a) Menjelaskan tujuan pembelajaran

b) Menjelaskan pokok bahasan

c) Apersepsi

3. Kegiatan Inti (20 menit)

a) Sasaran menyimak penjelasan materi melalui metode

ceramah,tanya jawab

b) Pemateri menjelaskan tentang pengertian diabetes

melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,

sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi

yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri

c) Pemateri menjelaskan tentang penyebab diabetes melitus

dan sasaran menyimak penjelasan materi , sasaran

mengajukan pertanyaan terkait materi-materi yang belum

dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri

d) Pemateri menjelaskan tentang tanda dan gejala diabetes

melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,

sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi

yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri

e) Pemateri menjelaskan tentang pencegahan diabetes

melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,

sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi

yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri

f) Pemateri menjelaskan tentang penatalaksanaan diabetes

melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,

sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi

yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri

g) Pemateri menjelaskan tentang komplikasi diabetes

melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,

sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi

yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri

4. Penutup (5 menit)

a) Pengajar mengajukan secara lisan sebagai evaluasi

b) Pengajar menyimpulkan materi

c) Memberi salam

V. Media dan sumber

Media : Leaflet

Sumber :

Corwin, J Elizabeth. 2009. Buku saku patofisiologi. Jakarta :

EGC.

http://penyakitdiabetesmelitus.net/

http://diabetesindo.weebly.com/

Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1

edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius

VI. Evaluasi

Prosedur : POST TEST

Jenis test : Lisan

Butiran soal

1) Sebutkan pengertian diabetes melitus

2) Sebutkan penyebab diabetes melitus

3) Sebutkan tanda dan gejala diabetes melitus

4) Sebutkan faktor resiko diabetes melitus

5) Sebutkan pencegahan diabetes melitus

6) Sebutkan penatalaksanaan diabetes melitus

7) Sebutkan komplikasi diabetes melitus

VII. Lampiran materi

1. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes atau Diabetes Mellitus (DM), dalam bahasa

Yunani memiliki arti tembus atau pancuran air, dan dari

bahasa latin memiliki arti rasa manis, sedang di

Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit kencing

manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam

darah menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat

memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup. Dan

dari beberapa tes secara langsung, pada umumnya air seni

pengidap diabetes rasanya manis karena mengandung banyak

gula.

Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi

energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan

diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya, termasuk

salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat

gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu

mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula

tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan

dibakar untuk menghasilkan energi.

Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas

orang tersebut tidak dapat menghasilkan

cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari

makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah

menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang

tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi

energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau

tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah

organ di samping lambung.

2. Penyebab terjadinya Diabetes Melitus

Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung

pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes

yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu

diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. 

A. Penyakit diabetes tipe 1 sering disebut Insulin

Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus

yang Bergantung pada Insulin. Jadi diabetes tipe 1

berkaitan dengan ketidaksanggupan pankreas untuk

membuat insulin. Jadi diabetes tipe ini berkaitan

dengan kerusakan atau gangguan fungsi pankreas

menghasilkan insulin.

Penderita penyakit diabetes tipe 1 sebagian besar

terjadi pada orang di bawah umur 30 tahun. Itu

sebabnya penyakit ini sering dijuluki diabetes anak-

anak karena penderitanya lebih banyak terjadi pada

anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 1, pankreas

tidak dapat menghasilkan cukup insulin akibat

kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel

yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus

sehingga hormon insulin dalam tubuh berkurang dan

mengakibatkan timbunan gula pada aliran darah.

Penyebab Diabetes Tipe 1, karena kekurangan

insulin menyebabkan glukosa tetap ada di dalam

aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai

energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat

menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes

tipe 1, antara lain karena:

1) Faktor keturunan atau genetika. Jika salah

satu atau kedua orang tua menderita diabetes,

maka anak akan berisiko terkena diabetes.

2) Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap

salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri

—dalam hal ini, yang ada dalam pankreas.

Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk

insulin karena sistem kekebalan tubuh

menghancurkan sel-sel yang memproduksi

insulin.

3) Virus atau zat kimia yang menyebabkan

kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok

sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat.

Semakin banyak pulau sel yang rusak, semakin

besar kemungkinan seseorang menderita

diabetes.

Perawatan Diabetes Tipe 1

Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin,

maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya

dengan carasuntikan insulin. Apakah bisa dengan

perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin

dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat

mulut. Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi

kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi

dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan

insulin yang dibutuhkan tubuh.

B. Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut Non-

Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes

Mellitus Tanpa Bergantung pada Insulin. Berbeda

dengan diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya

bukan karena pankreas tidak membuat insulin tetapi

karena insulin yang dibuat tidak cukup. Kebanyakan

dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel

lemak akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak

baik. Sedangkan pankreas tidak dapat membuat cukup

insulin untuk mengatasi kekurangan insulin sehingga

kadar gula dalam darah akan naik.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang

sebagian besar diderita. Sekitar 90% hingga 95%

penderita diabetes menderita diabetes tipe 2. Jenis

diabetes ini paling sering diderita oleh orang

dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan

cenderung semakin parah secara bertahap.

Penyebab diabetes tipe 2 karena insulin yang

dihasilkan oleh pankreas tidak mencukupi untuk

mengikat gula yang ada dalam darah akibat pola makan

atau gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyebab

utama diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai

berikut:

1. Faktor keturunan, apabila orang tua atau

adanya saudara sekandung yang

mengalaminya.

2. Pola makan atau gaya hidup yang tidak

sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji

atau fast food yang menyajikan makanan

berlemak dan tidak sehat.

3. Kadar kolesterol yang tinggi.

4. Jarang berolahraga.

5. Obesitas atau kelebihan berat badan.

Semua penyebab diabetes tipe 2 umumnya karena

gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat

metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga

membuat insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi

dengan baik. Hormon insulin dapat diserap oleh lemak

yang ada dalam tubuh. Sehingga pola makan dan haya

hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh kekurangan

insulin.

Perawatan Diabetes Tipe 2

Perawatan diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa

fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan

insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa

menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka

kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat

diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat

diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya,

untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih

banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.

Namun pankreas bisa lelah menghasilkan insulin

jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk

mengatasi diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang

baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula,

disertai dengan gerak badan yang sesuai.

3. Tanda dan Gejala DM

Orang mengidap penyakit diabetes sebenarnya sudah

bisa menunjukkan dan merasakan berbagai gejala awal yang

sebenarnya sangat mudah dikenali. Namun karena

ketidaktahuan, seringnya penderita mengabaikan berbagai

gejala dan tanda penyakit tersebut dan baru sadar

setelah kondisinya parah dan sulit untuk ditangani.

Minimalnya ada tiga (3) gelala awal untuk seseorang

bisa dicurigai lagi terkena penyakit diabetes.

Diantaranya:

1) Poliuri

Yaitu penderita sering buang air kecil dalam jumlah

banyak. Kejadiaanya biasanya terjadi pada malam

hari. Hal ini terjadi karena kadar gula dalam darah

sangat tinggi dan tidak bisa ditoleransi oleh organ

ginjal. Akhirnya kadar gula dalam air seni pun jadi

pekat dan untuk selanjutnya memaksa ginjal untuk

menarik air dalam jumlah banyak dari tubuh agar air

seni atau air kencing tidak terlalu pekat.

2) Polidipsi

Yaitu penderita sering merasa haus yang hebat. Hal

ini terjadi karena sedang berlangsung penarikan

cairang yang banyak oleh ginjal. Maka penderita cepat

merasa haus dan ingin minum terus. 

3) Polifagi

Yaitu penderita sering merasa cepat lelah dan lemas.

Hal ini terjadi karena sel-sel tubuh kekurangan

energi akibat tidak bisa masuknya gula ke dalam sel.

Akhirnya sel tubuh kekurangan energi dan tubuh pun

merasa lemas dan lelah.

Disaat yang sama, otak akan merespon bahwa penderita

ini kurang makan sehingga akan terasa sering lapar dan

merangsang untuk terus makan. Inilah akhirnya yang

semakin memperparah keadaan jika rasa laparnya dituruti

dengan banyak makan. Di dalam darah semakin terjadi

penumpukan kadar gula.

Apabila gejala awal ini tidak segera disadari dan

ditangani, maka penderita akan berada pada keadaan yang

lebih parah dengan gejala lanjutan. Lebih-lebih ketika

ketiga gejala awal ini sudah ada semua pada diri Anda,

maka Anda sudah tergolong pada zona diabetes akut dan

kalau tidak segera ditangani makan akan mendapati gejala

diabetes lanjutan.

Namun yang perlu dan penting untuk Anda ketahui

adalah bahwa seseorang dikatakan menderita diabetes

melitus apabila kadar gula darahnya di atas 126 mg/dl

(puasa) atau 200 mg/dl (tidak puasa). Namun seringnya

gejala penyakit diabetes di atas baru muncul atau

terlihat setelah gula darah di atas 270 mg/dl.

Adapun untuk gejala lanjutan dari gejala diabetes

atau gejala diabetes melitus adalah:

1) Sering kesemutan

2) Kulit terasa tebal

3) Badan terasa panas

4) Badan sering nyeri seperti tertusuk jarum

5) Mudah mengantuk dan lelah

6) Sering kram

7) Penglihatan menjadi rabun

8) Gairah seksual menurun drastis

9) Penurunan berat badan yang mencolok

10) Penyembuhan luka yang lama

4. Faktor Resiko Penyebab Diabetes Melitus

a. Riwayat Keluarga

Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi

yang tidak bisa diremeh untuk seseorang terserang

penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik

sangatlah sulit. Yang bisa dilakukan untuk

seseorang bisa terhindar dari penyakit diabetes

melitus karena sebab genetik adalah dengan

memperbaiki pola hidup dan pola makan. Dengan

memperbaiki pola makan dan pola hidup insya Allah

Anda akan terhindar dari penyakit yang mengerikan

ini.

b. Obesitas Atau Kegemukan

Kegemukan bisa menyebabkan tubuh seseorang

mengalami resistensi terhadap hormon insulin. Sel-

sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan lemak

untuk menyerap insulin. Akibatnya organ pankreas

akan dipacu untuk memproduksi insulin sebanyak-

banyaknya sehingga menjadikan organ ini menjadi

kelelahan dan akhirnya rusak. Segera hindari makan

makanan yang tinggi kalori.

c. Usia Yang Semakin Bertambah

Usia dia atas 40 tahun banyak organ-organ vital

melemah dan tubuh mulai mengalami kepekaan

terhadap insulin. Bahkan pada wanita yang sudah

mengalami monopause punya kecenderungan untuk

lebih tidak peka terhadap hormon insulin. 

d. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor cukup

besar untuk seseorang mengalami kegemukan dan

melemahkan kerja organ-organ vital seperti

jantung, liver, ginjal dan juga pankreas. Lakukan

olahraga secara teratur minimal 30 menit sebanyak

3 kali dalam seminggu. 

e. Merokok

Asam rokok ternyata menimbulkan efek negatis

terhadap kesehatan dan sifatnya sangat komplek.

Termasuk terhadap resiko seseorang mudah terserang

penyakit diabetes melitus. Jadilah orang yang

berakal dan cerdas dengan tidak menimbun racun

dalam tubuh kita walaupun rokok dianggab bisa

memberikan kenikmatan. Kasihanilah tubuh Anda.

Efek jangka panjang rokok sungguh sangat

mengerikan. Maka sangat sesuai sekali kalau agama

sangat membenci rokok karena memang lebih banyak

kerusakannya ketimbang manfaatnya.

f. Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi

Manakan berkolesterol tinggi juga diyakini memberi

kontribusi yang cukup tinggi untuk seseorang mudah

terserang penyakit diabetes melitus. Batasi

konsumsi kolestorol Anda tidak lebih dari 300mg

per hari.

g. Stres Dalam Jangka Waktu Lama

Kondisi setres berat bisa mengganggu keseimbangan

berbagai hormon dalam tubuh termasuk produksi

hormon insulin. Disamping itu setres bisa memacu

sel-sel tubuh bersifat liar yang berpotensi untuk

seseorang terkena penyakit kanker juga memicu

untuk sel-sel tubuh menjadi tidak peka atau

resiten terhadap hormon insulin. Belajarlah untuk

berpola hidup santai walau dalam keadaan serius.

Banyak-banyaklah untuk selalu bertawakkal kepada

Allah dalam setiap menghadapi masalah hidup.

Bergantunglah hanya kepada Allah dalam setiap

lika-liku kehidupan agar pikiran tenang dan beban

terasa ringan. 

h. Hipertensi Atau Darah Tinggi

Jagalah tekanan darah Anda tetap di bawah 140/90

mmHg. Jangan terlalu banyak konsumsi makanan yang

asin-asin. Garam yang berlebih memicu untuk

seseorang teridap penyakit darah tinggi yang pada

akhirnya berperan dalam meningkatkan resiko untuk

Anda terserang penyakit diabetes melitus. 

i. Kehamilan

Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon yang

mengganggu keseimbangan hormon insulin dan pada

kasus tertentu memicu untuk sel tubuh menjadi

resisten terhadap hormon insuline. Kondisi ini

biasanya kembali normal selah masa kehamilan atau

pasca melahirkan. Namun demikian menjadi sangat

beriso terhadap bayi yang dilahirkan untuk kedepan

punya potensi diabetes melitus. 

j. Ras

Ada beberapa ras manusia di dunia ini yang punya

potensi tinggi untuk terserang diabetes melitus.

Peningkatan penderita diabetes di wilawah Asia

jauh lebih tinggi dibanding di benua lainnya.

Bahkan diperkirakan lebih 60% penderita berasal

dari Asia. 

k. Terlalu Sering Konsumsi Obat-Obatan Kimia

Konsumsi obatan kimia dalam jangka waktu yang lama

diyakini akan memberika efek negatif yang tidak

ringan. Obat kimia ibarat pisau bermata dua. Di

satu sisi mengobati di sisi yang lain mengganggu

kesehatan. Bahkan tidak sedikit kasus penyakit

berat seperti jantung dan liver serta diabetes

diakibatkan oleh terlalu seringnya mengkomsumsi

obat kimia. Salah satu obat kimia yang sangat

berpotentsi sebagai penyebab diabetes adalah

thiazide diuretik dan beta bloker. Kedua jenis

obat tersebut sangat meningkatkan resiko terkena

diabetes melitus karena bisa merusak pankreas.

5. Pencegahan Diabetes Melitus

Di bawah ini ada beberapa upaya yang bisa atau bahkan

harus Anda lakukan untuk Anda bisa terhindar dari

penyakit diabetes.

1) Terapkan pola hidup sehat

Buatlah hidup Anda teratur dan terjadwal didalam

menjalankan aktivitas kehidupan. Ketidak teraturan

dalam pola  hidup akan sengat mempengaruhi kerja

berbagai organ dan kelenjar.

2) Terapkan pola makan yang baik dan sehat

Jaga diri Anda dari masuknya asupan makanan yang

tidak sehat dan beresiko terhadap kesehatan dalam

jangka panjang seperti makanan dengan tinggi lemak,

makan yang mengandung pengawet, perasa, dan pewarna

buatan

3) Jaga kondisi mental spiritual Anda

Jauhkan dari kondisi stres yang berkepanjangan, jauhi

dari sikap suka marah, dan selalu menjalin hubungan

dengan Tuhan dengan berbagai Ibadah dalam agama.

Kondisi mental spiritual sangat berpengaruh terhadap

kesehatan.

4) Lakukan aktivitas fisik secara rutin

Aktifitas fisik bisa dilakukan dengan olahraga,

pekerjaan yang penuh dengan aktifitas fisik seperti

berbelanja ke pasar dengan jalan kaki dan lain

sebagainya

5) Jaga berat bandan pada batas ideal

Jika anda mengalami Obesitas atau kegemukan. Segera

turunkan berat badan Anda. Obesitas memiliki faktor

resiko yang sangat tinggi untuk seseorang terserang

berbagai penyakit berat  seperti jantung

koroner, kanker, dibetes melitus, dan penyakit berat

lainnya.

6) Jauhi rokok dan minuman beralkohol

Jika anda merokok dan suka minuman beralkohol. Anda

telah menyiapkan masa depan yang sangat membahayakan

terhadap kesehatan Anda. Anda sengat rentan untuk

terserang penyakit diabetes dan penyakit berat

lainnya dikemudian hari.

6. Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Tujuan utama terapi diabetes mellits adalah mencoba

menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah

dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta

neuropati. Tujuan terapetik pada setiap tipe diabetes

adalah mencapai kadar glukosa darah normal.

Ada 5 komponenen dalam penatalaksanaan diabetes

melitus :

a. Diet

b. Latihan

c. Pemantauan

d. Terapi

1) Insulin

    Sebagaimana dinyatakan sebelumnya

hormon insulin disekresikan oleh sel-sel beta

pulau Langerhans. Hormon ini bekerja untuk

menurunkan kadar glukosa darah post prandial

dengan mempermudah pengambilan serta penggunaan

glukosa oleh sel-sel otot, lemak dan hati selama

periode puasa, insulin menghambat pemecahan

simpanan glukosa protein dan lemak.

2) Agens Antidiatik Oral

Agens antidiabrtik oral mungkin berkhasiat

bagi pasien diabetes tipe II yang tidak dapat

diatasi hanya dengan diet dan latihan meskipun

demikian obat ini tidak dapat digunakan pada

kehamilan.

e. Pendidikan Kesehatan

7. Komplikasi

a. Komplikasi Jangka Pendek

Penyakit diabetes melitus bisa diikuti dengan berbagai

komplikasi. Dalam jangka pendek, diabetes dapat

menyebabkan:

1). Hiperglikemia (Hyperglycemia)

Hiperglikemia atau gula darah tinggi dalam waktu

yang panjang dapat menyebabkan kerusakan jaringan

dan organ tubuh. Komplikasi ini dapat terjadi jika

pasien tidak mengambil tindakan-tindakan untuk

mengurangi level glukosa dalam darah seperti injeksi

insulin, atau karena disebabkan pola makan dan hidup

yang tidak berorientasi pada penanganan penyakit

diabetes.

Hiperglikemia adalah kondisi yang serius dan

membutuhkan tindakan medis secepatnya.

2). Hipoglikemia (Hypoglycemia)

Dalam beberapa kasus, penderita diabetes melakukan

penanganan yang salah dan berlebihan sehingga level

glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah.

Melewatkan jam makan dan olahraga serta mengkonsumsi

obat diabetes (memperkecil kadar glukosa) atau

melakukan injeksi insulin bisa menyebabkan

hipoglikemia.

Selalu mengontrol level glukosa dalam darah dan

konsultasikan dengan dokter mengenani penanganan

diabetes yang tepat, agar pasien tidak jatuh dalam

kondisi hipoglikemia ini.

3). Ketoacidosis

Ketoacidosis adalah komplikasi penyakit diabetes

yang terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan

glukosa/gula darah sebagai energi karena kekurangan

insulin. Saat sel-sel tubuh kekurangan energi,

mereka akan menggunakan cadangan lemak sebagai

energi. Saat jaringan lemak terganggu, terbentuklah

zat keton (racun) dalam tubuh. Kondisi ini bisa

mengakibatkan kesulitan bernapas, sakit perut parah,

dan juga dehidrasi.

b. Komplikasi Jangka Panjang

Semakin lama seseorang menderita penyakit diabetes,

maka semakin tinggi pula resikonya mengalami

komplikasi akibat problem glukosa dalam darah ini.

Penanganan yang baik bisa mencegah terjadinya

komplikasi-komplikasi ini, atau semakin baik pasien

mengontrol level glukosa tetap normal maka semakin

kecil resikonya.

Komplikasi akibat diabetes umumnya berhubungan dengan

kerusakan pembuluh darah. Diabetes dalam jangka

panjang dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan

mengurangi volume aliran darah ke berbagai bagian

tubuh seperti mata, ginjal, jaringan saraf, dan lain

sebagainya.

Akibatnya bagian-bagian tubuh tersebut akan mengalami

kerusakan fungsi yang serius, bahkan mengancam nyawa.

1). Kerusakan mata

Penyakit diabetes dapat merusak pembuluh darah di

mata, yang bisa menyebabkan berbagai seperti

katarak, glaukoma, kerusakan retina, hingga

kebutaan.

2). Masalah pada kulit dan kaki

Penderita diabetes sangat rentan terhadap masalah

pada kaki. Rusaknya jaringan saraf dan pembuluh

darah akan membatasi aliran darah ke tempat

tersebut. Luka gores kecil di kaki atau kulit dengan

mudah berubah menjadi luka infeksi yang sangat

parah. Tanpa perhatian yang serius, luka tersebut

akan semakin menyebar dan merusak. Pada kondisi

terparah, bagian tersebut harus diamputasi agar

infeksi tidak terus menyebar.

3). Masalah jantung

Seseorang dengan diabetes beresiko tinggi terkena

masalah jantung. Peneliti mengatakan bahwa resiko

serangan jantung pada penderita diabetes sama dengan

orang yang pernah terkena serangan jantung

sebelumnya.

Beberapa masalah pada jantung dan penyempitan

pembuluh darah yang berhubungan dengan diabetes

antara lain:

a) Stroke

b) Kerusakan pembuluh arteri

c) Tekanan darah tinggi

d) Kolesterol tinggi

4). Neuropathy

Gula yang berlebih pada tubuh dapat merusak saraf

dan jaringan pembuluh di kaki dan tangan,

menyebabkan kesemutan, mati rasa, sakit atau sensasi

seperti terbakar.

Pada kondisi mati rasa yang parah, penderita

diabetes bahkan tidak dapat merasakan rasa sakit

jika tergores, hingga akhirnya sadar saat luka

tersebut melebar dan terinfeksi.

Selain beberapa komplikasi di atas, penyakit-

penyakit berikut juga memiliki potensi terjadi pada

penderita diabetes dalam jangka panjang:

a) Infeksi kulit

b) Infeksi saluran kemih

c) Gagal ginjal

d) Disfungsi ereksi

Penderita diabetes harus secara rutin mengecek kadar

gula darah, serta menjaga pola hidup dan diet agar

kadar gula tetap normal, dan mengurangi resiko

komplikasi akibat penyakit diabetes.