sap (satuan acara pembelajaran
TRANSCRIPT
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan bd kurang
informasi mengenai pencegahan
diabetes melitus
Tujuan keperawatan : Memberikan informasi tentang
Diabetes Melitus
Pokok bahasan : Diabetes Melitus
Sub pokok bahasan : Penjelasan tentang pengertian
Diabetes Melitus, penyebab diabetes
melitus, tanda dan gejala diabetes
melitus, faktor resiko diabetes
melitus, dan pencegahan diabetes
melitus, penatalaksanaan, dan
komplikasi diabetes melitus.
Sasaran : Pengunjung puskesmas
Waktu : 30 menit
Tanggal : 26 Januari 2015
Tempat : Puskesmas Citeureup
I.Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan kesehatan selama 30 menit,sasaran dapat
memahami mengenai Diabetes Melitus
II.Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah diberi pengajaran selama 20 menit , sasaran
dapat :
1. Menyebutkan kembali pengertian Diabetes melitus
2. Menyebutkan kembali penyebab Diabetes melitus
3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala diabetes melitus
4. Menyebutkan kembali faktor resiko diabetes melitus
5. Menyebutkan kembali pencegahan diabetes melitus
6. Menyebutkan kembali penatalaksanaan diabetes melitus
7. Menyebutkan kembali komplikasi diabetes melitus
III. Pokok Materi Penyuluhan :
1. Pengertian diabetes melitus
2. Penyebab diabetes melitus
3. Tanda dan gejala diabetes melitus
4. Faktor resiko terkena diabetes melitus
5. Pencegahan Diabetes melitus
6. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
7. Komplikasi Diabetes melitus
IV.Kegiatan Belajar Mengajar :
Metode : Ceramah , tanya jawab ,
Langkah-langkah kegiatan
1. Kegiatan pra pembelajaran ( 2 Menit )
a) Mempersiapkan materi,media dan tempat
b) Memberi salam
c) Kontrak waktu
2. Membuka Pembelajaran ( 3 menit)
a) Menjelaskan tujuan pembelajaran
b) Menjelaskan pokok bahasan
c) Apersepsi
3. Kegiatan Inti (20 menit)
a) Sasaran menyimak penjelasan materi melalui metode
ceramah,tanya jawab
b) Pemateri menjelaskan tentang pengertian diabetes
melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,
sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi
yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri
c) Pemateri menjelaskan tentang penyebab diabetes melitus
dan sasaran menyimak penjelasan materi , sasaran
mengajukan pertanyaan terkait materi-materi yang belum
dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri
d) Pemateri menjelaskan tentang tanda dan gejala diabetes
melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,
sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi
yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri
e) Pemateri menjelaskan tentang pencegahan diabetes
melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,
sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi
yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri
f) Pemateri menjelaskan tentang penatalaksanaan diabetes
melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,
sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi
yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri
g) Pemateri menjelaskan tentang komplikasi diabetes
melitus dan sasaran menyimak penjelasan materi ,
sasaran mengajukan pertanyaan terkait materi-materi
yang belum dipahami,kemudian dijawab oleh pemateri
4. Penutup (5 menit)
a) Pengajar mengajukan secara lisan sebagai evaluasi
b) Pengajar menyimpulkan materi
c) Memberi salam
V. Media dan sumber
Media : Leaflet
Sumber :
Corwin, J Elizabeth. 2009. Buku saku patofisiologi. Jakarta :
EGC.
http://penyakitdiabetesmelitus.net/
http://diabetesindo.weebly.com/
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1
edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
VI. Evaluasi
Prosedur : POST TEST
Jenis test : Lisan
Butiran soal
1) Sebutkan pengertian diabetes melitus
2) Sebutkan penyebab diabetes melitus
3) Sebutkan tanda dan gejala diabetes melitus
4) Sebutkan faktor resiko diabetes melitus
5) Sebutkan pencegahan diabetes melitus
6) Sebutkan penatalaksanaan diabetes melitus
7) Sebutkan komplikasi diabetes melitus
VII. Lampiran materi
1. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes atau Diabetes Mellitus (DM), dalam bahasa
Yunani memiliki arti tembus atau pancuran air, dan dari
bahasa latin memiliki arti rasa manis, sedang di
Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit kencing
manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam
darah menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat
memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup. Dan
dari beberapa tes secara langsung, pada umumnya air seni
pengidap diabetes rasanya manis karena mengandung banyak
gula.
Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi
energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan
diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya, termasuk
salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat
gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu
mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula
tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan
dibakar untuk menghasilkan energi.
Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas
orang tersebut tidak dapat menghasilkan
cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari
makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah
menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang
tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi
energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau
tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah
organ di samping lambung.
2. Penyebab terjadinya Diabetes Melitus
Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung
pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes
yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu
diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
A. Penyakit diabetes tipe 1 sering disebut Insulin
Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus
yang Bergantung pada Insulin. Jadi diabetes tipe 1
berkaitan dengan ketidaksanggupan pankreas untuk
membuat insulin. Jadi diabetes tipe ini berkaitan
dengan kerusakan atau gangguan fungsi pankreas
menghasilkan insulin.
Penderita penyakit diabetes tipe 1 sebagian besar
terjadi pada orang di bawah umur 30 tahun. Itu
sebabnya penyakit ini sering dijuluki diabetes anak-
anak karena penderitanya lebih banyak terjadi pada
anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 1, pankreas
tidak dapat menghasilkan cukup insulin akibat
kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel
yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus
sehingga hormon insulin dalam tubuh berkurang dan
mengakibatkan timbunan gula pada aliran darah.
Penyebab Diabetes Tipe 1, karena kekurangan
insulin menyebabkan glukosa tetap ada di dalam
aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai
energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat
menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes
tipe 1, antara lain karena:
1) Faktor keturunan atau genetika. Jika salah
satu atau kedua orang tua menderita diabetes,
maka anak akan berisiko terkena diabetes.
2) Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap
salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri
—dalam hal ini, yang ada dalam pankreas.
Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk
insulin karena sistem kekebalan tubuh
menghancurkan sel-sel yang memproduksi
insulin.
3) Virus atau zat kimia yang menyebabkan
kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok
sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat.
Semakin banyak pulau sel yang rusak, semakin
besar kemungkinan seseorang menderita
diabetes.
Perawatan Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin,
maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya
dengan carasuntikan insulin. Apakah bisa dengan
perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin
dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat
mulut. Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi
kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi
dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan
insulin yang dibutuhkan tubuh.
B. Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut Non-
Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes
Mellitus Tanpa Bergantung pada Insulin. Berbeda
dengan diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya
bukan karena pankreas tidak membuat insulin tetapi
karena insulin yang dibuat tidak cukup. Kebanyakan
dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel
lemak akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak
baik. Sedangkan pankreas tidak dapat membuat cukup
insulin untuk mengatasi kekurangan insulin sehingga
kadar gula dalam darah akan naik.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang
sebagian besar diderita. Sekitar 90% hingga 95%
penderita diabetes menderita diabetes tipe 2. Jenis
diabetes ini paling sering diderita oleh orang
dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan
cenderung semakin parah secara bertahap.
Penyebab diabetes tipe 2 karena insulin yang
dihasilkan oleh pankreas tidak mencukupi untuk
mengikat gula yang ada dalam darah akibat pola makan
atau gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyebab
utama diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai
berikut:
1. Faktor keturunan, apabila orang tua atau
adanya saudara sekandung yang
mengalaminya.
2. Pola makan atau gaya hidup yang tidak
sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji
atau fast food yang menyajikan makanan
berlemak dan tidak sehat.
3. Kadar kolesterol yang tinggi.
4. Jarang berolahraga.
5. Obesitas atau kelebihan berat badan.
Semua penyebab diabetes tipe 2 umumnya karena
gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat
metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga
membuat insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi
dengan baik. Hormon insulin dapat diserap oleh lemak
yang ada dalam tubuh. Sehingga pola makan dan haya
hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh kekurangan
insulin.
Perawatan Diabetes Tipe 2
Perawatan diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa
fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan
insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa
menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka
kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat
diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat
diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya,
untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih
banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Namun pankreas bisa lelah menghasilkan insulin
jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk
mengatasi diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang
baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula,
disertai dengan gerak badan yang sesuai.
3. Tanda dan Gejala DM
Orang mengidap penyakit diabetes sebenarnya sudah
bisa menunjukkan dan merasakan berbagai gejala awal yang
sebenarnya sangat mudah dikenali. Namun karena
ketidaktahuan, seringnya penderita mengabaikan berbagai
gejala dan tanda penyakit tersebut dan baru sadar
setelah kondisinya parah dan sulit untuk ditangani.
Minimalnya ada tiga (3) gelala awal untuk seseorang
bisa dicurigai lagi terkena penyakit diabetes.
Diantaranya:
1) Poliuri
Yaitu penderita sering buang air kecil dalam jumlah
banyak. Kejadiaanya biasanya terjadi pada malam
hari. Hal ini terjadi karena kadar gula dalam darah
sangat tinggi dan tidak bisa ditoleransi oleh organ
ginjal. Akhirnya kadar gula dalam air seni pun jadi
pekat dan untuk selanjutnya memaksa ginjal untuk
menarik air dalam jumlah banyak dari tubuh agar air
seni atau air kencing tidak terlalu pekat.
2) Polidipsi
Yaitu penderita sering merasa haus yang hebat. Hal
ini terjadi karena sedang berlangsung penarikan
cairang yang banyak oleh ginjal. Maka penderita cepat
merasa haus dan ingin minum terus.
3) Polifagi
Yaitu penderita sering merasa cepat lelah dan lemas.
Hal ini terjadi karena sel-sel tubuh kekurangan
energi akibat tidak bisa masuknya gula ke dalam sel.
Akhirnya sel tubuh kekurangan energi dan tubuh pun
merasa lemas dan lelah.
Disaat yang sama, otak akan merespon bahwa penderita
ini kurang makan sehingga akan terasa sering lapar dan
merangsang untuk terus makan. Inilah akhirnya yang
semakin memperparah keadaan jika rasa laparnya dituruti
dengan banyak makan. Di dalam darah semakin terjadi
penumpukan kadar gula.
Apabila gejala awal ini tidak segera disadari dan
ditangani, maka penderita akan berada pada keadaan yang
lebih parah dengan gejala lanjutan. Lebih-lebih ketika
ketiga gejala awal ini sudah ada semua pada diri Anda,
maka Anda sudah tergolong pada zona diabetes akut dan
kalau tidak segera ditangani makan akan mendapati gejala
diabetes lanjutan.
Namun yang perlu dan penting untuk Anda ketahui
adalah bahwa seseorang dikatakan menderita diabetes
melitus apabila kadar gula darahnya di atas 126 mg/dl
(puasa) atau 200 mg/dl (tidak puasa). Namun seringnya
gejala penyakit diabetes di atas baru muncul atau
terlihat setelah gula darah di atas 270 mg/dl.
Adapun untuk gejala lanjutan dari gejala diabetes
atau gejala diabetes melitus adalah:
1) Sering kesemutan
2) Kulit terasa tebal
3) Badan terasa panas
4) Badan sering nyeri seperti tertusuk jarum
5) Mudah mengantuk dan lelah
6) Sering kram
7) Penglihatan menjadi rabun
8) Gairah seksual menurun drastis
9) Penurunan berat badan yang mencolok
10) Penyembuhan luka yang lama
4. Faktor Resiko Penyebab Diabetes Melitus
a. Riwayat Keluarga
Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi
yang tidak bisa diremeh untuk seseorang terserang
penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik
sangatlah sulit. Yang bisa dilakukan untuk
seseorang bisa terhindar dari penyakit diabetes
melitus karena sebab genetik adalah dengan
memperbaiki pola hidup dan pola makan. Dengan
memperbaiki pola makan dan pola hidup insya Allah
Anda akan terhindar dari penyakit yang mengerikan
ini.
b. Obesitas Atau Kegemukan
Kegemukan bisa menyebabkan tubuh seseorang
mengalami resistensi terhadap hormon insulin. Sel-
sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan lemak
untuk menyerap insulin. Akibatnya organ pankreas
akan dipacu untuk memproduksi insulin sebanyak-
banyaknya sehingga menjadikan organ ini menjadi
kelelahan dan akhirnya rusak. Segera hindari makan
makanan yang tinggi kalori.
c. Usia Yang Semakin Bertambah
Usia dia atas 40 tahun banyak organ-organ vital
melemah dan tubuh mulai mengalami kepekaan
terhadap insulin. Bahkan pada wanita yang sudah
mengalami monopause punya kecenderungan untuk
lebih tidak peka terhadap hormon insulin.
d. Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor cukup
besar untuk seseorang mengalami kegemukan dan
melemahkan kerja organ-organ vital seperti
jantung, liver, ginjal dan juga pankreas. Lakukan
olahraga secara teratur minimal 30 menit sebanyak
3 kali dalam seminggu.
e. Merokok
Asam rokok ternyata menimbulkan efek negatis
terhadap kesehatan dan sifatnya sangat komplek.
Termasuk terhadap resiko seseorang mudah terserang
penyakit diabetes melitus. Jadilah orang yang
berakal dan cerdas dengan tidak menimbun racun
dalam tubuh kita walaupun rokok dianggab bisa
memberikan kenikmatan. Kasihanilah tubuh Anda.
Efek jangka panjang rokok sungguh sangat
mengerikan. Maka sangat sesuai sekali kalau agama
sangat membenci rokok karena memang lebih banyak
kerusakannya ketimbang manfaatnya.
f. Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi
Manakan berkolesterol tinggi juga diyakini memberi
kontribusi yang cukup tinggi untuk seseorang mudah
terserang penyakit diabetes melitus. Batasi
konsumsi kolestorol Anda tidak lebih dari 300mg
per hari.
g. Stres Dalam Jangka Waktu Lama
Kondisi setres berat bisa mengganggu keseimbangan
berbagai hormon dalam tubuh termasuk produksi
hormon insulin. Disamping itu setres bisa memacu
sel-sel tubuh bersifat liar yang berpotensi untuk
seseorang terkena penyakit kanker juga memicu
untuk sel-sel tubuh menjadi tidak peka atau
resiten terhadap hormon insulin. Belajarlah untuk
berpola hidup santai walau dalam keadaan serius.
Banyak-banyaklah untuk selalu bertawakkal kepada
Allah dalam setiap menghadapi masalah hidup.
Bergantunglah hanya kepada Allah dalam setiap
lika-liku kehidupan agar pikiran tenang dan beban
terasa ringan.
h. Hipertensi Atau Darah Tinggi
Jagalah tekanan darah Anda tetap di bawah 140/90
mmHg. Jangan terlalu banyak konsumsi makanan yang
asin-asin. Garam yang berlebih memicu untuk
seseorang teridap penyakit darah tinggi yang pada
akhirnya berperan dalam meningkatkan resiko untuk
Anda terserang penyakit diabetes melitus.
i. Kehamilan
Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon yang
mengganggu keseimbangan hormon insulin dan pada
kasus tertentu memicu untuk sel tubuh menjadi
resisten terhadap hormon insuline. Kondisi ini
biasanya kembali normal selah masa kehamilan atau
pasca melahirkan. Namun demikian menjadi sangat
beriso terhadap bayi yang dilahirkan untuk kedepan
punya potensi diabetes melitus.
j. Ras
Ada beberapa ras manusia di dunia ini yang punya
potensi tinggi untuk terserang diabetes melitus.
Peningkatan penderita diabetes di wilawah Asia
jauh lebih tinggi dibanding di benua lainnya.
Bahkan diperkirakan lebih 60% penderita berasal
dari Asia.
k. Terlalu Sering Konsumsi Obat-Obatan Kimia
Konsumsi obatan kimia dalam jangka waktu yang lama
diyakini akan memberika efek negatif yang tidak
ringan. Obat kimia ibarat pisau bermata dua. Di
satu sisi mengobati di sisi yang lain mengganggu
kesehatan. Bahkan tidak sedikit kasus penyakit
berat seperti jantung dan liver serta diabetes
diakibatkan oleh terlalu seringnya mengkomsumsi
obat kimia. Salah satu obat kimia yang sangat
berpotentsi sebagai penyebab diabetes adalah
thiazide diuretik dan beta bloker. Kedua jenis
obat tersebut sangat meningkatkan resiko terkena
diabetes melitus karena bisa merusak pankreas.
5. Pencegahan Diabetes Melitus
Di bawah ini ada beberapa upaya yang bisa atau bahkan
harus Anda lakukan untuk Anda bisa terhindar dari
penyakit diabetes.
1) Terapkan pola hidup sehat
Buatlah hidup Anda teratur dan terjadwal didalam
menjalankan aktivitas kehidupan. Ketidak teraturan
dalam pola hidup akan sengat mempengaruhi kerja
berbagai organ dan kelenjar.
2) Terapkan pola makan yang baik dan sehat
Jaga diri Anda dari masuknya asupan makanan yang
tidak sehat dan beresiko terhadap kesehatan dalam
jangka panjang seperti makanan dengan tinggi lemak,
makan yang mengandung pengawet, perasa, dan pewarna
buatan
3) Jaga kondisi mental spiritual Anda
Jauhkan dari kondisi stres yang berkepanjangan, jauhi
dari sikap suka marah, dan selalu menjalin hubungan
dengan Tuhan dengan berbagai Ibadah dalam agama.
Kondisi mental spiritual sangat berpengaruh terhadap
kesehatan.
4) Lakukan aktivitas fisik secara rutin
Aktifitas fisik bisa dilakukan dengan olahraga,
pekerjaan yang penuh dengan aktifitas fisik seperti
berbelanja ke pasar dengan jalan kaki dan lain
sebagainya
5) Jaga berat bandan pada batas ideal
Jika anda mengalami Obesitas atau kegemukan. Segera
turunkan berat badan Anda. Obesitas memiliki faktor
resiko yang sangat tinggi untuk seseorang terserang
berbagai penyakit berat seperti jantung
koroner, kanker, dibetes melitus, dan penyakit berat
lainnya.
6) Jauhi rokok dan minuman beralkohol
Jika anda merokok dan suka minuman beralkohol. Anda
telah menyiapkan masa depan yang sangat membahayakan
terhadap kesehatan Anda. Anda sengat rentan untuk
terserang penyakit diabetes dan penyakit berat
lainnya dikemudian hari.
6. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Tujuan utama terapi diabetes mellits adalah mencoba
menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah
dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta
neuropati. Tujuan terapetik pada setiap tipe diabetes
adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponenen dalam penatalaksanaan diabetes
melitus :
a. Diet
b. Latihan
c. Pemantauan
d. Terapi
1) Insulin
Sebagaimana dinyatakan sebelumnya
hormon insulin disekresikan oleh sel-sel beta
pulau Langerhans. Hormon ini bekerja untuk
menurunkan kadar glukosa darah post prandial
dengan mempermudah pengambilan serta penggunaan
glukosa oleh sel-sel otot, lemak dan hati selama
periode puasa, insulin menghambat pemecahan
simpanan glukosa protein dan lemak.
2) Agens Antidiatik Oral
Agens antidiabrtik oral mungkin berkhasiat
bagi pasien diabetes tipe II yang tidak dapat
diatasi hanya dengan diet dan latihan meskipun
demikian obat ini tidak dapat digunakan pada
kehamilan.
e. Pendidikan Kesehatan
7. Komplikasi
a. Komplikasi Jangka Pendek
Penyakit diabetes melitus bisa diikuti dengan berbagai
komplikasi. Dalam jangka pendek, diabetes dapat
menyebabkan:
1). Hiperglikemia (Hyperglycemia)
Hiperglikemia atau gula darah tinggi dalam waktu
yang panjang dapat menyebabkan kerusakan jaringan
dan organ tubuh. Komplikasi ini dapat terjadi jika
pasien tidak mengambil tindakan-tindakan untuk
mengurangi level glukosa dalam darah seperti injeksi
insulin, atau karena disebabkan pola makan dan hidup
yang tidak berorientasi pada penanganan penyakit
diabetes.
Hiperglikemia adalah kondisi yang serius dan
membutuhkan tindakan medis secepatnya.
2). Hipoglikemia (Hypoglycemia)
Dalam beberapa kasus, penderita diabetes melakukan
penanganan yang salah dan berlebihan sehingga level
glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah.
Melewatkan jam makan dan olahraga serta mengkonsumsi
obat diabetes (memperkecil kadar glukosa) atau
melakukan injeksi insulin bisa menyebabkan
hipoglikemia.
Selalu mengontrol level glukosa dalam darah dan
konsultasikan dengan dokter mengenani penanganan
diabetes yang tepat, agar pasien tidak jatuh dalam
kondisi hipoglikemia ini.
3). Ketoacidosis
Ketoacidosis adalah komplikasi penyakit diabetes
yang terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan
glukosa/gula darah sebagai energi karena kekurangan
insulin. Saat sel-sel tubuh kekurangan energi,
mereka akan menggunakan cadangan lemak sebagai
energi. Saat jaringan lemak terganggu, terbentuklah
zat keton (racun) dalam tubuh. Kondisi ini bisa
mengakibatkan kesulitan bernapas, sakit perut parah,
dan juga dehidrasi.
b. Komplikasi Jangka Panjang
Semakin lama seseorang menderita penyakit diabetes,
maka semakin tinggi pula resikonya mengalami
komplikasi akibat problem glukosa dalam darah ini.
Penanganan yang baik bisa mencegah terjadinya
komplikasi-komplikasi ini, atau semakin baik pasien
mengontrol level glukosa tetap normal maka semakin
kecil resikonya.
Komplikasi akibat diabetes umumnya berhubungan dengan
kerusakan pembuluh darah. Diabetes dalam jangka
panjang dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan
mengurangi volume aliran darah ke berbagai bagian
tubuh seperti mata, ginjal, jaringan saraf, dan lain
sebagainya.
Akibatnya bagian-bagian tubuh tersebut akan mengalami
kerusakan fungsi yang serius, bahkan mengancam nyawa.
1). Kerusakan mata
Penyakit diabetes dapat merusak pembuluh darah di
mata, yang bisa menyebabkan berbagai seperti
katarak, glaukoma, kerusakan retina, hingga
kebutaan.
2). Masalah pada kulit dan kaki
Penderita diabetes sangat rentan terhadap masalah
pada kaki. Rusaknya jaringan saraf dan pembuluh
darah akan membatasi aliran darah ke tempat
tersebut. Luka gores kecil di kaki atau kulit dengan
mudah berubah menjadi luka infeksi yang sangat
parah. Tanpa perhatian yang serius, luka tersebut
akan semakin menyebar dan merusak. Pada kondisi
terparah, bagian tersebut harus diamputasi agar
infeksi tidak terus menyebar.
3). Masalah jantung
Seseorang dengan diabetes beresiko tinggi terkena
masalah jantung. Peneliti mengatakan bahwa resiko
serangan jantung pada penderita diabetes sama dengan
orang yang pernah terkena serangan jantung
sebelumnya.
Beberapa masalah pada jantung dan penyempitan
pembuluh darah yang berhubungan dengan diabetes
antara lain:
a) Stroke
b) Kerusakan pembuluh arteri
c) Tekanan darah tinggi
d) Kolesterol tinggi
4). Neuropathy
Gula yang berlebih pada tubuh dapat merusak saraf
dan jaringan pembuluh di kaki dan tangan,
menyebabkan kesemutan, mati rasa, sakit atau sensasi
seperti terbakar.
Pada kondisi mati rasa yang parah, penderita
diabetes bahkan tidak dapat merasakan rasa sakit
jika tergores, hingga akhirnya sadar saat luka
tersebut melebar dan terinfeksi.
Selain beberapa komplikasi di atas, penyakit-
penyakit berikut juga memiliki potensi terjadi pada
penderita diabetes dalam jangka panjang:
a) Infeksi kulit
b) Infeksi saluran kemih
c) Gagal ginjal
d) Disfungsi ereksi
Penderita diabetes harus secara rutin mengecek kadar
gula darah, serta menjaga pola hidup dan diet agar
kadar gula tetap normal, dan mengurangi resiko
komplikasi akibat penyakit diabetes.