praktikum ii bahan magnetik penyusun inti transformator ade andreas 03041281320002
TRANSCRIPT
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
PRAKTIKUM II
BAHAN MAGNETIK PENYUSUN INTI TRANSFORMATOR
1. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menyelidiki pentingnya susunan inti terhadap efisiensi transformator.
2. JENIS PERCOBAAN
2.1. Daya primer dan skunder rangkaian transformator berinti besi
2.2. Daya primer dan sekunder rangkaian transformator berinit laminasi
3. ALAT DAN BAHAN
Modul magnetic dan elektomagnetic principles 61-400
Magnetic platform rig
Pemisah inti magnet
Transformer clamb bar
Kumparan
Inti U dilaminasi (rugi – rugi besar)
Multimeter digital
4. DASAR TEORI
Transformator /Transformer/ Trafo adalah suatu peralatan listrik yang
termasuk kedalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan
tenaga/ daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya,
dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator – transformator
tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk
sistem pengamanan atau proteksi.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Transformator sebagai mesin listrik yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan memiliki rugi-rugi daya
. Transformator step-Down Transformator Variabel (Step-up&Step-Down)
Prinsip Kerja Transformator
Transformator terdiri dari dua gulungan kawat yang terpisah satu sama lain,
yang dibelitkan pada inti yang sama. Daya listrik dipisahkan dari kumparan primer
ke kumparan sekunder dengan perantara garis gaya magnet (fluks magnet), yang
dibagkitkan oleh aliran listrik yang mengalir melalui kumparan primer.
Untuk dapat membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder, fluks
magnet yang dibangkitkan oleh kumparan primer harus berubah-ubah. Untuk
memenuhi hal ini, aliran listrik yang mengalir ,melalui kumparan primer haruslah
aliran listrik bolak-balik.
Saat kumparan primer dihubungka ke sumber listrik AC, pada kumparan
primer timbul gaya gerak magnet bersama yang bolak-balik juga. Dengan adanya
gaya gerak magnet ini, di sekitar kumparan primer timbul fluks magnet bersama
yang juga bolak-balik. Adanya fluks magnet bersama ini pada ujung-ujung
kumparan sekunder timbul gaya gerak listrik induksi sekunder yang mungkin
sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari gaya gerak listrik primer. Hal ini
tergantung pada perbandingan transformasi kumparan transformator tersebut.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Jika kumparan sekunder dihubungkan ke beban, maka pada kumparan
sekunder timbul arus listrik bolak-balik sekunder akibat adanya gaya gerak magnet
pada listrik induksi sekunder. Hal ini mengakibatkan timbulnya gaya gerak magnet
pada kumparan sekunder dan akibatnya pada beban timbul tegangan sekunder.
Konstruksi Bagian-bagian Transformator
1. Inti besi
Inti besi merupakan bahan ferro magnet berfungsi untuk melipatgandakan
nilai atau mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan olej arus listrik yang
dialirkan melalui kumparan. Inti besi juga berfungsi meghantarkan dan
mengarahkan arus magnet (fluksi), sehingga hamper seluruh fluksi yang
dibangkitkan kumparan primer menerobos kumparan sekunder sehingga di
kumparan sekunder terinduksi GGL yang selanjutnya memasok energi listrik ke
beban. Namun, inti besi juga memberikan efek negative pada operasi
ternsformator, yaitu menyebabkan timbulnya rugi-rugi energi yang disebut rugi-
rugi besi yaitu:
Rugi-rugi arus pusar, rugi-rugi ini timbul akibat fluksi bolak-balik
menerobos inti besi sehingga timbul arus pusar yang mengalir di dalam inti
besi tersebut sehingga mengakibatkan timbulnya panas.
Rugi-rugi histerisis, rugi-rugi ini juga menimbulkan panas pada inti besi
tersebut. Nilai rugi histerisis proporsional dengan luas lengkung
kemagnetan inti besi tersebut.
2. Kumparan Transformator
Kumparan atau lilitan adalah media tempat mengalirnya arus yang besarnya
disesuaikan dengan kebutuhan. Kumparan menggunakan kawat tembaga yang
dilapisi isolasi email, penggunaannya harus mempertimbangkan daya hantar arus
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
yang tinggi, kemampuan menahan panas, dan tekanan elektromagnetis akibat
pmbebanan yang berlebihan dan sebagainya.
Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer, dan kumparan sekunder
yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan
isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain.
3. Bushing
Bushing adalah sebuah konduktor yang diselubugi oleh isolator yang
berfungsi untuk menghubungkan kumparan transformator ke jaringa luar, selain
itu juga berfungsi sebagai penyekat antara konduktor dengan tangki transformator.
4. Tangki Transformator
Tangki transformator merupakan bagian untuk menempatkan perlengkapan
transformator seperti: bushing, inti besi, kumpran (primer dan sekunder), minyak
transformator, tap changer, dan sebagainya. Bentuk tangki transformator
bermacam-macam sesuai produk mereknya, misalnya: bentuknya kotak (segi
empat), dan oval. Dari berbagai bentuk ada yang menggunakan sirip-sirip dan ada
pula yang tidak menggunakan sirip-sirip. Hal tersebut, diperhitungkan sesuai
fungsinya untuk memperlebar area penyerapan panas dari kumparan, dan inti yang
disalurkan melalui minyak trafo yang selanjutnya dibuang melalui udara di
sekitarnya.
Daya pada Transformator
Pada transformator ideal, daya primer sama dengan daya sekunder. Secara
otomatis dituliskan sebagai berikut.
P1 = P2
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
I1V1 = I2V2
Dimana P1 adalah daya primer, P2 daya sekunder, I1 arus primer, I2 arus
sekunder, V1 tegangan primer dan V2 tegangan sekunder.
Pada kenyataannya P1 < P2 atau I1V1 < I2V2. Ini dikarenakan terdapat rugi-
rugi. Rugi-rugi ini dapat berupa rugi akibat resistansi lilitan kumparan dan juga
rugi-rugi inti.
P1 = P2 + Rugi-rugi
Dimana Rugi-rugi = Rugi kawat + rugi inti
Rugi inti dapat berupa rugi histerisis dan juga rugi akibat arus Eddy (arus
putar). Pada gambar 3.1 menunjukkan histerisis pada bahan feromagnetik. Kurva
tiap-tiap bahan berbeda menunjukkan cirri khas masing-masing bahan.
Gambar 2.1. Kurva histerisis
Bahan inti dari transformator sangat menentukan efisiensi daya dari
transformator tersebut. Untuk itu perlu dipelajari sifat-sifat bahan magnet agar
sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
5. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 2.1
Gambar 2.2 Rangkaian pengujian percobaan 2.1
Gambar 2.3 Diagram pemasangan percobaan 2.1
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Pertanyaan 1 Sebutkan pengertian Transformator (beserta contoh dan penjelasannya)
dan jelaskan prinsip dasar suatu transformator!
Pertanyaan 2 Mengapa transformator harus menggunakan sumber tegangan AC?
Coba jelaskan menurut pendapat saudara.
Pertanyaan 3 Sebutkan dan jelaskan kehilangan – kehilangan pada transformator
yang mempengaruhi tingkat efisiensinya !
Pertanyaan 4 Apakah yang dimaksud dengan Autodan trafo dan jelaskan cara
kerjanya?
Pengujian Rugi Inti Besar
1. Setting circuit breaker pada posisi ON (1)
2. Tekan dan lepaskan tombol “power” pada panel depan. Lampu indicator hijau
pada tombol seharusnya menyala.
3. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A
pada multimeter A1.
4. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan
wattmeter pada halaman 3-3-4) dan masukan ke dalam contoh table 3-3-1 (bagian
table hasil).
5. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-3
6. Setting circuit breaker ke posisi OFF (0)
7. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam
Pengujian rugi Inti Rendah
1. Pada transformator test rig, longgarkan kedua thumbscrew yang melindungi
pemisah pengapit dan pindahkan logan inti U dengan dua inti U terlaminasi
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
(berdasarkan percobaan 2 untuk detail susunan). Pindahkan pemisah pengapit dan
mankan dengan thumbscrew.
2. Setting circuit breaker ke posisi ON (1)
3. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Indikator hijau seharusnya menyala.
4. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A
pada multimeter A1.
5. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunkan wattmeter
pada halaman 3-8-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-2 ( bagian table
hasil).
6. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-2
7. Setting circuit breaker pada posisi Off (1)
8. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indicator padam.
Percobaan 2.2 Daya Sekunder Rangkaian Trafo
Pada modul 61-400 susun test rig transformator mrnggunkan logam inti U
seperti dalam percobaan 2. Buat hubungan seperti ditunjukkan dalam gamabr 3-3-5
(rangkaian uji) dan gambar 3-3-6 ( diagram potongan).
Gambar 2.4. Rangkaian pengujian percobaan 2.2
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Gambar 2.5. Percobaan 2.2 Diagram Pemasangan percobaan 2.2
Pertanyaan 5 Berapakah sudut fas diantara i1 (t) dan (t) pada sebuah transformator
ideal? Mengapa demikian coba jelaskan?
Pertanyaan 6 Pada Transformator kita mempelajari beberapa hokum, seperti hokum
Faraday, hokum Lenz, dan lain – lain. Coba anda sebutkan hokum – hokum apa saja
yang mempelajari tentang transformator, dan jelaskan maksud dari hokum – hokum
tersebut yang berhubungan dengan transformator?
Pertanyaan 7 Rugi –rugi pada transformator salah satunya dipengaruhi oleh arus
pusar (Eddy Current). Apa yang anda ketahui dengan arus pusar dan bagaimana cara
mengurangi efek arus pusar tersebut? Coba jelaskan
Pertanyaan 8 Kenapa transformator sering bergetar atau beresonansi?
Pengujian Rugi Inti Besar
1. Setting circuit breaker pada posisi ON (1)
2. Tekan dan lepaskan tombol “power” pada panel depan. Lampu indikator hijau
pada tombol seharusnya menyala.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
3. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangkaian primer 0,4 A
pada multimeter A1.
4. Pada wattmeter , amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan
wattmeter pada halaman 3-3-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-3
(bagian table hasil)
5. Pada multimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada atbel 3-3-3
6. Setting circuit breaker ke posisi off (0)
7. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam
Pengujian Rugi Inti Rendah
1. Pada transformator test rig, longgarkan kedua thumbscrew yang melindungi
pemisah pengapit dan pindahkan logam inti U dengan dua inti U terlaminasi
(berdasarkan percobaan 2 untuk detail susunan). Pindahkan pemisah pengapit dan
amankan dengan thumbscrew.
2. Setting circuit breaker ke posisi ON (1)
3. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Indikator hijau seharusnya menyala.
4. Sesuaikan resistor variable 100 ohm untuk memberikan rangakian primer 0,4 A
pada multimeter A1.
5. Pada wattmeter, amati pembacaan daya primer (lihat cara menggunakan
wattmeter pada halaman 3-3-4) dan masukkan ke dalam contoh table 3-3-4
( bagian table hasil).
6. Pada mutimeter A2, amati arus sekunder dan masukkan pada table 3-3-4
7. Setting circuit breaker pada posisi off (1)
8. Tekan dan lepaskan tombol “power”. Lampu indikator padam
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Dasar Teori Tambahan
Transformator merupakan salah satu alat listrik yang banyak digunakan pada
bidang tenaga listrik dan bidang elektronika. Pada bidang tenaga listrik, transformator
digunakan mulai dari pusat pembangkit tenaga listrik sampai ke rumah-rumah
(Gambar 5.7). Sebelum di
transmisikan tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit dinaikkan terlebih dahulu
dengan menggunakan sebuah transformator daya (Gambar 5.8)
dengan tujuan untuk mengurangi kerugian energi yang
terjadi saat listrik di transmisikan. Transformator Daya Kemudian sebelum digunakan
oleh konsumen tegangan akan diturunkan lagi secara bertahap dengan menggunakan
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
transformator distribusi (Gambar 5.9), sesuai
dengan peruntukkannya seperti kawasan industri, komersial, atau perumahan.
Transformator Distribusi Tipe Tiang Transformator yang dimanfaatkan di rumah
tangga pada umumnya mempunyai ukuran yang lebih kecil, seperti yang digunakan
untuk menyesuaikan tegangan dari peralatan rumah tangga listrik dengan suplai daya
yang tersedia. Transformator dengan ukuran yang lebih kecil lagi biasanya digunakan
pada perangkat elektronik seperti radio, televisi, dan sebagainya (Gambar 5.10).
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Transformator pada Peralatan Elektronik .
Dalam suatu eksperimennya Michael Faraday dengan menggunakan
bahanbahan berupa sebuah coil, magnet batang dan galvanometer
(Gambar 5.11) dapat membuktikan bahwa bila kita
mendorong medan magnet batang ke dalam coil tersebut, dengan kutub utaranya
menghadap coil tersebut, ketika batang magnet sedang begerak, jarum galvanometer
memperlihatkan penyimpangan yang menunjukkan bahwa sebuah arus telah
dihasilkan di dalam coil tersebut. Bila batang magnet tersebut digerakkan dengan
arah sebaliknya maka arah penunjukkan pada galvanometer arahnyapun berlawanan
yang menunjukkan bahwa arah arus yang terjadi berlawanan juga. Jadi yang terjadi
dalam percobaan itu adalah apa yang disebut arus imbas yang dihasilkan oleh
tegangan gerak listrik imbas. Gambar 5.11 Percobaan Arus Induksi Dalam percobaan
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
lainnya Michael Faraday mencobakan sebuah cincin yang terbuat dari besi lunak,
kemudian cincin besi lunak tersebut dililit dengan kawat tembaga berisolasi
(Gambar 5.12). Bila saklar (S) ditutup,
maka akan terjadi rangkaian tertutup pada sisi primer, demikian arus I1 akan mengalir
Percobaan Induksi pada rangkaian sisi primer tersebut, sedangkan pada lilitan
sekunder tidak ada arus yang mengalir. Tetapi bila saklar (S) ditutup dan dibuka
secara bergantian maka jarum galvanometer akan memperlihatkan adanya
penyimpangan yang arahnya berubah-ubah kekiri dan kekanan. Perubahan arah
penunjukkan jarum galvanometer ini disebabkan adanya tegangan induksi pada lilitan
sekunder, sehingga I2 mengalir melalui galvanometer.
Dari percobaan seperti telah dijelaskan diatas Michael Faraday dapat
menyimpulkan bahwa tegangan gerak listrik imbas e didalam sebuah rangkaian listrik
adalah sama dengan perubahan fluks yang melalui rangkaianrangkaian tersebut. Jika
kecepatan perubahan fluks dinyatakan didalam weber/detik, maka tegangan gerak
listrik e dinyatakan dalam Volt, yang dalam bentuk persamaannya adalah :
pers (5.1 - 1) ini dikenal dengan hukum Induksi Faraday, tanda negatif
menunjukkan bahwa arus induksi akan selalu mengadakan perlawanan terhadap yang
menghasilkan arus induksi tersebut. Bila coil terdiri dari N Lilitan, maka tegangan
gerak listrik imbas yang dihasilkan merupakan jumlah dari tiap lilitan, dalam bentuk
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
persamaan : dan Ndφ
dinamakan tautan
fluksi (Flux Linkages) didalam alat tersebut. Transformator adalah suatu alat listrik
yang dapat memindahkan dan mengubah energi Listrik dari satu atau lebih rangkaian
listrik ke rangkaian listrik yang lain dengan frekuensi yang sama, melalui suatu
gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Secara
konstruksinya transformator terdiri atas dua kumparan yaitu primer dan sekunder.
Bila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, maka fluks
bolak-balik akan terjadi pada kumparan sisi primer, kemudian fluks tersebut akan
mengalir pada inti transformator, dan selanjutnya fluks ini akan mengimbas pada
kumparan yang ada pada sisi sekunder yang mengakibatkan timbulnya fluks magnet
di sisi sekunder, sehingga pada sisi sekunder akan timbul tegangan
(Gambar 5.13).
Fluks Magnet Trans- formator Berdasarkan cara melilitkan kumparan pada
inti, dikenal dua jenis transformator, yaitu tipe inti (core type) dan tipe cangkang
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
(shell type). Pada transformator tipe inti (Gambar 5.14),
kumparan mengelilingi inti, dan pada umumnya inti transformator L atau U.
Peletakkan kumparan pada inti diatur secara berhimpitan antara kumparan primer
dengan sekunder. Dengan pertimbangan kompleksitas cara isolasi tegangan pada
kumparan, biasanya sisi kumparan tinggi diletakkan di sebelah luar. Sedangkan pada
transformator tipe cangkang (Gambar 5.15)
kumparan dikelilingi oleh inti, dan pada umumnya
intinya berbentuk huruf E dan huruf I, atau huruf F.
Untuk membentuk sebuah transformator tipe Inti maupun Cangkang, inti dari
transformator yang berbentuk huruf tersebut disusun secara berlapis-lapis (laminasi),
jadi bukan berupa besi pejal.. Tujuan utama penyusunan inti secara berlapis (Gambar
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
5.16) ini adalah unuk mengurangi kerugian energi akibat
”Eddy Current” (arus pusar), dengan cara laminasi seperti ini maka ukuran jerat
induksi yang berakibat terjadinya rugi energi di dalam inti bisa dikurangi. Proses
penyusunan inti Transformator biasanya dilakukan setelah proses pembuatan lilitan
kumparan transformator pada rangka (koker) selesai dilakukan.
(Sumber: http://bse.mahoni.com/data/SMK_12/Teknik_Pemanfaatan_Tenaga_
Listrik_Jilid_3_Kelas_12_Prih_Sumardjati_dkk_2008.pdf)
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang terbagi atas bagian
utama, bagian peralatan bantu dan bagian peralatan proteksi. Berikut merupakan
bagian-bagian tersebut beserta fungsinya masing-masing :
A. Bagian Utama
a) inti besi
berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik
yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi,
untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh “Eddy
Current”.
b) kumparan trafo
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan
tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan
isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Umumnya pada trafo terdapat
kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan
tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang
menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban)
maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi
tegangan dan arus.
c) kumparan tertier
Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk
kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan
delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga untuk penyambungan peralatan
bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun
demikian tidak semua trafo daya mempunyai kumparan tertier.
d) minyak trafo
Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam
minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak
trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula
sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media
pendingin dan isolasi.
e) bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu
sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai
penyekat antara konduktor tersebut denga tangki trafo.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
f) tangki dan konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada
(ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki
dilengkapi dengan konservator.
B. Bagian Peralatan Bantu
a) pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan
suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk
menyalurkan panas keluar trafo.
b) tap changer
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan
tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang
berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load)
atau dalam keadaan tak berbeban (off load), tergantung jenisnya.
c) alat pernapasan
Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka
suhu minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak
tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar
dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara
luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo.
Permukaan minyak trafo akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut,
pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat
hygroskopis.
d) Indikator
Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indikator pada
trafo sebagai berikut:
• indikator suhu minyak
• indikator permukaan minyak
• indikator sistem pendingin
• indikator kedudukan tap
• dan sebagainya.
C. Bagian Peralatan Proteksi
a) rele bucholz
Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan
terhadap gangguan di dalam trafo yang menimbulkan gas.
Gas yang timbul diakibatkan oleh:
a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam phasa
b. Hubung singkat antar phasa
c. Hubung singkat antar phasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
b) pengaman tekanan lebih
Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup
berpegas, berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan gas yang
timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih
rendah dari kakuatan tangi trafo.
c) rele tekanan lebih
Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan
terhadap gangguan di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan
tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan P.M.T.
d) rele diferensial
Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain flash
over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan
dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.
e) rele arus lebih
Befungsi mengamankan trafo arus yang melebihi dari arus yang
diperkenankan lewat dari trafo terseut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena
beban lebih atau gangguan hubung singkat.
f) rele tangki tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian
yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo.
g)rele hubung tanah Berfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan
hubung singkat satu phasa ke tanah.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
h) rele termis
Berfungsi untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi
kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang
diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur.
(Sumber: http://referensi--elektro.blogspot.co.id/2009/05/abstrak-dewasa-ini-
indonesia-sedang.html)
Transformator atau yang biasa kita kenal dengan trafo adalah komponen
elektronika yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik arus
bolak-balik(AC). Transformator juga digunakan untuk merubah dari voltase satu ke
voltase lain. Transformator berperan dalam menyalurkan tenaga atau daya listrik dari
tegangan tinggi ketegangan yang rendah atau sebaliknya, namun dengan frekuensi
yang sama. Fungsi ini juga dikenal pula sebagai istilah step up dan step down, yang
dimana pada transformator step up ini memiliki lilitar sekunder yang lebih banyak
dibandingkan dengan lilitan primer sehingga fungsinya sebagai penaik tegangan arus
listrik, sedangkan pada transformator step down jumlah lilitannya berbalik dengan
transformator step up, pada transformator step down ini lilitan yang terbanyak adalah
lilitan primernya dibanding dengan lilitan sekunder.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Gambar 1. IlustrasiTransformator
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik . Dimana
ketika lilitan primer dihubungkan dengan tegangan arus bolak-balik (AC), sehingga
arus AC mengalir bolak-balik dan menimbulkan fluks magnetik pada kumparan
primer. Medan magnet yang telah berubah ini semakin diperkuat dengan adanya inti
besi dan inti besi tersebut yang kemudian akan di teruskan kekumparan sekunder dan
menghasilkan suatu gaya gerak listrik (ggl) induksi dan arus induksi. Jika efisiensi
sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan kelilitan sekunder.
Gambar 2. PrinsipKerjaTransformator
(sumber: http://alisavirnattl.blogspot.co.id/2014/11/transformator.html)
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
6. DATA HASIL PERCOBAAN
Inti Laminasi
Vin(V) Vp(V) Ip(A) Vs(V) Is(V) S1=Ip.Vp
(VA)
S2=Is.Vs
(VA)
η=S2
S1x 100 %
12 10,3 0,3 5,3 0,26 3,09 1,378 44,595%
24 16,5 0,5 8,7 0,44 8,25 3,828 46,4%
Inti Besi
Vin(V) Vp(V) Ip(A) Vs(V) Is(V) S1=Ip.Vp
(VA)
S2=Is.Vs
(VA)
η=S2
S1x 100 %
12 6,4 0,3 2,1 0,11 1,92 0,231 12,031%
24 11 0,5 4,4 0,21 5,5 0,924 16,8%
7. PENGOLAHAN DATA
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
-) Inti Laminasi
-Untuk Vin=12V
S1=I p .V p=0,3 x10,3=5,3VA
S2=I s . V s=0,26 x5,3=1,378 VA
η=S2
S1x 100 %=1,378
5,3100 %=¿44,595%
-Untuk Vin=24V
S1=I p .V p=0,5 x16,5=8,25VA
S2=I s . V s=0,44 x 8,7=3,828VA
η=S2
S1x 100 %=3,828
8,25x 100 %=46,4 %
-)Inti Besi
-Untuk Vin=12V
S1=I p .V p=0,3 x6,4=1,92 VA
S2=I s . V s=0,11 x 2,1=0,231 VA
η=S2
S1x 100 %=0,231
1,92x100 %=12,031 %
-Untuk Vin=24V
S1=I p .V p=0,5 x11=5,5VA
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
S2=I s . V s=0,21 x 4,4=0,924 VA
η=S2
S1x 100 %=0,924
5,5100 %=16,8 %
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
8. ANALISA HASIL PERCOBAAN
Pada praktikum kali ini, praktikan menguji pengaruh inti besi dan inti
laminasi pada transformator. Dimana daya primer dan sekunder menjadi objek
percobaan ini.
Percobaan pertama, yaitu dengan inti laminasi. Dengan nilai tegangan input
dan arus primer diketahui berturut-turut12V dan 24V serta 0,3A dan 0,5A. Adapun
nilai – nilai yang diselidiki adalah tegangan primer, tegangan sekunder, arus
sekunder, daya primer, daya sekunder dan efisiensi daya.
Dari hasil percobaan tersebut, didapat nilai tegangan primer berurutan 10,3 V
dan 16,5 V, tegangan sekunder berurutan 5,3 V dan 8,7 V, arus sekunder berurutan
0,26 A dan 0,44 A, bahwa semakin besar nilai tegangan input dan arus primer, maka
tegangan primer, tegangan sekunder dan arus sekunder akan semakin besar.
Begitupun dengan daya primer secara berurutan 3,09 VA dan 8,25 VA dan sekunder
secara berurutan 1,378 VA dan 3,828 VA yang semakin besar. Hal ini berbanding
lurus pula dengan nilai efisiensi dayanya secara berurutan 44,595% dan 46,4%.
Selain itu, diketahui pula untuk keseluruhan nilai primer, tegangan, arus dan
daya, akan lebih besar ketimbang nilai masing – masingnya pada bagian primer.
Untuk percobaan kedua inti besi, walaupun nilai nya berbeda dengan
percobaan pertama pada inti laminasi, namun perbandingan untuk nilai-nilainya
adalah sama. Bahwa didapat semakin besar nilai tegangan input dan arus primer
berturut-turut12V dan 24V serta 0,3A dan 0,5A, maka tegangan primer berturut-turut
6,4V dan 11V, tegangan sekunder berturut-turut 2,1V dan 4,4V dan arus sekunder
berturut-turut 0,11A dan 0,21A yang tercatat semakin besar. Begitupun dengan daya
primer berturut-turut 3,09VA dan 8,25VA serta sekunder berturut-turut 1,378VA dan
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
3,828VA yang semakin besar pula. Hal ini berbanding lurus pula dengan nilai
efisiensi dayanya berturut-turut 44,595% dan 46,4%.
Namun terdapat perbedaan, yaitu, nilai keseluruhan untuk inti besi adalah
lebih kecil dari pada inti laminasi dengan nilai tegangan input dan arus primer yang
diketahui adalah sama. Dari sini pun diketahui pula bahwa efisiensi inti laminasi lebih
besar dari pada inti besi.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
9. Kesimpulan
1. Daya primer lebih besar dari daya sekunder karena tegangan dan arus
primer lebih besar dibanding sekunder
2. Nilai arus primer berbanding lurus dengan arus sekunder dan arus primer
lebih besar dari arus sekunder
3. Nilai tegangan primer berbanding lurus dengan tegangan sekunder dan
tegangan primer lebih besar dari tegangan sekunder
4. efisiensi daya inti laminasi lebih besar dari pada inti besi
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
10. Tugas dan Jawaban
1. Sebutkan dan jelaskan tentang Tap Changer!
2. Perbedaan shellcore dan closecore!
3. Jelaskan tentang rugi rata-rata!
4. Sebutkan dan jelaskan gangguan pada trafo!
Jawaban :
1. Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari
tegangan jaringan / primer yang berubah-ubah.
Untuk memenuhi kualitas tegangan pelayanan sesuai kebutuhan
konsumen (PLN Distribusi), tegangan keluaran (sekunder) transformator
harus dapat dirubah sesuai keinginan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka
pada salah satu atau pada kedua sisi belitan transformator dibuat tap
(penyadap) untuk merubah perbandingan transformasi (rasio) trafo.
Ada dua cara kerja tap changer:
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
1. Mengubah tap dalam keadaan trafo tanpa beban. Tap changer yang hanya
bisa beroperasi untuk memindahkan tap transformator dalam keadaan
transformator tidak berbeban, disebut “Off Load Tap Changer” dan hanya
dapat dioperasikan manual (Gambar 1).
2. Mengubah tap dalam keadaan trafo berbeban. Tap changer yang dapat
beroperasi untuk memindahkan tap transformator, dalam keadaan
transformator berbeban, disebut “On Load Tap Changer (OLTC)” dan dapat
dioperasikan secara manual atau otomatis (Gambar 2).
Transformator yang terpasang di gardu induk pada umumnya
menggunakan tap changer yang dapat dioperasikan dalam keadaan trafo
berbeban dan dipasang di sisi primer. Sedangkan transformator penaik
tegangan di pembangkit atau pada trafo kapasitas kecil, umumnya
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
menggunakan tap changer yang dioperasikan hanya pada saat trafo tenaga
tanpa beban.
OLTC terdiri dari :
1.SelectorSwitch
2.diverterswitch
3.transisiresistor
Untuk mengisolasi dari bodi trafo (tanah) dan meredam panas pada
saat proses perpindahan tap, maka OLTC direndam di dalam minyak isolasi
yang biasanya terpisah dengan minyak isolasi utama trafo (ada beberapa trafo
yang compartemennya menjadi satu dengan main tank).
Karena pada proses perpindahan hubungan tap di dalam minyak terjadi
fenomena elektris, mekanis, kimia dan panas, maka minyak isolasi OLTC
kualitasnya akan cepat menurun. tergantung dari jumlah kerjanya dan adanya
kelainan di dalam OLTC.
2. Inti besi tipe Shell (Shell Core Transformator)
Inti besi tipe tertutup (Closed Core Transformator)
Kedua jenis inti besi ini dapat dilihat seperti pada gambar 2 berikut
ini.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Gambar 2 inti trafo
Pada trafo dengan inti besi berbentuk shell, kumparan dikelilingi
oleh inti besi. Fluks magnetik pada inti besi tipe shell akan terbelah dua
(lihat gambar 2). Sementara kumparan primer dan kumparan sekunder
digulung bersamaan. Untuk trafo yang memiliki inti besi tipe tertutup. Tidak
ada pembagian fluk magnetik. Kumparan primer dan kumparan sekunder
terpisah dan dihubungkan dengan inti besi.
Inti besi trafo tidak dibuat berbentuk besi tunggal, tetapi dibuat
dari pelat besi yang berlapis – lapis. Bentuk lapisan pelat besi pada inti trafo
dapat dilihat seperti pada gambar 3 berikut ini.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Gambar 3 inti besi berlapis pada trafo
Cara menghubungkan lapisan inti besi juga bermacam-macam.
Beberapa cara yang umum digunakan dapat dilihat seperti pada gambar 4
berikut ini.
3. 1.Hysterisis losses (rugi-rugi histerisis)
Kerugian histerisis disebabkan oleh gesekan molekul yang
melawan aliran gaya magnet di dalam inti besi. Gesekan molekul dalam
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
inti besi ini menimbulkan panas. Panas yang timbul ini menunjukan
kerugian energi, karena sebagian kecil energi listrik tidak dipindahkan ,
tetapi diubah bentuk menjadi energi panas. Panas yang tinggi juga dapat
merusak trafo ,sehingga pada trafo – trafo transmisi daya listrik ukuran
besar, harus didinginkan dengan media pendingin. Umumnya digunakan
minyak khusus untuk mendinginkan trafo ini.
Sebuah trafo didesain untuk bekerja pada rentang frekuensi
tertentu. Menurunnya frekuensi arus listrik dapat menyebabkan
meningkatnya rugi-rugi histerisis dan menurunkan kapasitas (VA) trafo.
2. Kerugian karena Eddy current (eddy current losses)
Kerugian karena Eddy current disebabkan oleh aliran sirkulasi
arus yang menginduksi logam. Ini disebabkan oleh aliran fluk magnetik
disekitar inti besi. Karena inti besi trafo terbuat dari konduktor (umumnya
besi lunak), maka arus Eddy yang menginduksi inti besi akan semakin
besar. Eddy current dapat menyebabkan kerugian daya pada sebuah trafo
karena pada saat terjadi induksi arus listrik pada inti besi, maka sejumlah
energi listrik akan diubah menjadi panas. Ini merupakan kerugian.
Untuk mengurangi arus Eddy, maka inti besi trafo dibuat
berlapis-lapis, tujuannya untuk memecah induksi arus Eddy yang
terbentuk di dalam inti besi. Perbedaan induksi arus Eddy di dalam inti
besi tunggal dengan inti besi berlapis dapat dilihat pada gambar 5 berikut
ini.
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Gambar 5 Inti besi utuh dan inti besi berlapis
3. Rugi-rugi tembaga (copper losses)
Rugi – rugi yang ketiga adalah rugi-rugi tembaga (copper
losses). Rugi-rugi tembag terjadi di kedua kumparan. Kumparan primer atau
sekunder dibuat dari gulungan kawat tembaga yang dilapisi oleh isolator
tipis yang disebut enamel. Umumnya kumparan dibuat dari gulungan kawat
yang cukup panjang. Gulungan kawat yang panjang ini akan meningkatkan
hambatan dalam kumparan. Pada saat trafo dialiri arus listrik maka hambatan
kumparan ini akan mengubah sejumlah kecil arus listrik menjadi panas yaitu
sebesar (i2R). Semakin besar harga R maka semakin besar pula energi panas
yang timbul di dalam kumparan. Mutu kawat yang bagus dengan nilai
hambatan jenis yang kecil dapat mengurangi rugi – rugi tembaga.
Sebuah trafo yang ideal diasumsikan:
1.Tidak terjadi rugi-rugi hysterisis
2. Tidak terjadi induksi arus Eddy
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
3.Hambatan dalam kumparan = 0, akibatnya tidak ada rugi-rugi tembaga
4. Gangguan-gangguan pada Transformator
Gangguan-Gangguan Pada Transformator Tenaga Dalam operasi
suatu transformator dapat mengalami gangguan-gangguan yang
dikelompokkan pada 2 (dua) bagian, yaitu :
a. Gangguan Internal
Gangguan internal adalah gangguan yang terjadi di dalam
transformator tenaga itu sendiri. Gangguan-gangguan yang
digolongkan sebagai gangguan internal adalah sebagai berikut :
Adalah gangguan kecil yang apabila tidak segera terdeteksi
akanmembesar dan akan menyebabkan yang lebih serius seperti :
a. Terjadinya busur api(ar c ) yang kecil dan pemanasan lokal
yang akan disebabkan oleh :
– Cara penyambungan kumparan yang kurang baik
– Kerusakan isolasi dari penjepit inti
b. Gangguan pada sistem pendingin
Semua gangguan tersebut diatas akan menyebabkan terjadinya
pemanasan lokal tetapi tidak mempengaruhi suhu transformator secara
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
keseluruhan. Gangguan ini tidak dapat terdeteksi dari terminal
transformator karena keseimbangan arus tegangan tidak berbeda
dengan kondisi normal .
c. Gangguan hubung singkat
Pada umumnya gangguan ini dapat segera terdeteksi karena
akan selalu timbul arus/tegangan yang tidak normal/tidak seimbang .
Jenis gangguan ini antara lain :
a. Hubung singkat fasa ke tanah
b. Hubung singkat antar fasa pada kumparan yang sama
c. Gangguan pada terminal transformator
b. Gangguan Eksternal
Gangguan eksternal yaitu gangguan yang terjadi diluar
transformator tenaga (pada sistem tenaga listrik) tetapi dapat
menimbulkan gangguan pada transformator yang bersangkutan.
Gangguan-gangguan yang dapat digolongkandalam gangguan
eksternal ini adalah sebagai berikut :
1. Gangguan hubung singkat
Gangguan hubung singkat diluar transformator ini biasanya
dapat segeradideteksi karena timbulnya arus yang sangat besar, dapat
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
mencapai beberapa kali arus nominalnya, seperti : Hubung singkat di
rel Hubung singkat pada penyulang (f eeder ) Hubung singkat pada
incoming feeder transformator tersebut.
2. Beban lebih (Overload )
Transformator tenaga dapat beroperasi secara terus menerus
pada arus beban nominalnya. Apabila beban yang dilayani lebih besar
dari 100%, maka akan terjadi pembebanan lebih. Hal ini dapat
menimbulkan pemanasan yang berlebih. Kondisi ini mungkin tidak
akan menimbulkan kerusakan, tetapi apabila berlangsung secara terus
menerus akan memperpendek umur isolasi
3. Gelombang Surja
Gelombang surja dapat terjadi karena cuaca, yaitu petir yang
menyambar jaringan transmisi dan kemudian akan merambat ke gardu
terdekat dimana transformator tenaga terpasang. Walaupun hanya
terjadi dalam kurun waktu sangat singkat (beberapa puluh mikrodetik),
akan tetapi karena tegangan puncak yang dimiliki cukup tinggi dan
energi yang dikandungnya besar, maka ini dapat menyebabkan
kerusakan pada transformator tenaga. Bentuk gelombang dari petir
yang dicatat dengan sebuah asilograf sinar katoda (berupa tegangan
sebagai fungsi waktu).
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
Disamping dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan,
gangguan tersebut dapat juga membahayakan manusia atau operator
yang ada disekitarnya. Akibat-akibat yang terjadi pada manusia atau
operator adalah seperti terkejut, pingsan bahkan sampai meninggal .
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
DAFTAR PUSTAKA
Korps Asisten Fenomena Medan Elektromagnetik. 2015. Modul Praktikum
Fenomena Medan Elektromagnetik. Indralaya : Laboratorium Fenomena
Medan Elektromagnetik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya.
Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 3 Kelas 12,
http://bse.mahoni.com/data/SMK_12/Teknik_Pemanfaatan_Tenaga_
Listrik_Jilid_3_Kelas_12_Prih_Sumardjati_dkk_2008.pdf (diakses pada
tanggal 4 Oktober 2015)
Purnama, Af. 2009. Transformator, http://referensi--elektro.blogspot.co.id/2009/05/
abstrak-dewasa-ini-indonesia-sedang.html (diakses pada tanggal 4 Oktober
2015)
Virna, Alisa 2014. Transformator, http://alisavirnattl.blogspot.co.id/2014/11/ trans
formator.html (diakses pada tanggal 4 Oktober 2015)
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator
ADE ANDREAS03041281320002
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIKJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
12. Lampiran Alat
Inti Besi dan Magnetic Platform Rig Multimeter
Inti Laminasi Modul Magnetic dan Elektromagnetic
principles 61-400
Jumper
FAUZI ISMUNANDAR03121004004 Bahan Magnetik Penyusun Inti Transformator