ppatk - pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan
TRANSCRIPT
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Kepada Yth:
Seluruh Penyedia Jasa Keuangan
SURAT EDARAN
NOMOR 02 TAHUN 2021
TENTANG
INDIKATOR TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN
TERKAIT TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
1. Latar Belakang
Sesuai dengan Pasal 41 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang (UU TPPU), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) memiliki kewenangan untuk mengeluarkan pedoman
guna membantu Penyedia Jasa Keuangan (PJK) dalam mengidentifikasi
transaksi keuangan yang mencurigakan berpotensi tindak pidana pencucian
uang. Dalam rangka pelaksanaan kewenangan tersebut, PPATK telah
menetapkan Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-
11/ 1.02/ PPATK/ 06/ 2013 tentang Identifikasi Transaksi Keuangan
Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa Keuangan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-04 / 1.02 /PPATK/ 03/2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-
11 / 1.02/ PPATK/ 06/2013 tentang Identifikasi Transaksi Keuangan
Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa Keuangan dan Surat Edaran Kepala
PPATK Nomor: SE-03/ 1.02/ PPATK/ 05/ 15 tentang Indikator Transaksi
Keuangan Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa Keuangan.
Dalam
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 2 -
Dalam perkembangannya, PPATK berdasarkan hasil analisis,
pemeriksaan, dan riset tipologi menemukan adanya indikator baru dari
Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) yang berpotensi tindak pidana
pencucian uang yang diduga berasal dari tindak pidana di bidang
perpajakan. Oleh karena itu, PPATK memandang perlu untuk menyusun
indikator TKM sesuai dengan tren yang terjadi saat ini untuk membantu PJK
dalam menganalisis ada atau tidaknya TKM terkait tindak pidana di bidang
perpajakan yang dilakukan oleh Pengguna Jasa yang terdapat pada PJK.
Sehubungan dengan hal tersebut, PPATK menetapkan Surat Edaran ini
sebagai pedoman yang diharapkan menjadi salah satu langkah PJK untuk
optimalisasi upaya deteksi adanya indikasi TKM terkait tindak pidana di
bidang perpajakan yang perlu dilaporkan sebagai Laporan TKM (LTKM) ke
PPATK.
2. Maksud dan Tujuan
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk memudahkan PJK dalam
melaksanakan Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-
11 / 1.02 / PPATK/ 06/ 2013 tentang Identifikasi Transaksi Keuangan
Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa Keuangan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-04/ 1.02 / PPATK/ 03/ 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-
11 / 1.02 / PPATK/ 06 / 2013 tentang Identifikasi Transaksi Keuangan
Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa Keuangan, khususnya berkaitan dengan
identifikasi TKM yang terkait tindak pidana di bidang perpajakan.
4 PJK ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 3 -
PJK harus berpedoman pada Surat Edaran ini dalam menetapkan
indikator untuk melakukan identifikasi TKM atas transaksi yang dilakukan
oleh Pengguna Jasa. Identifikasi TKM yang dilakukan secara memadai pada
akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas laporan TKM yang
disampaikan kepada PPATK sehingga memberikan nilai tambah dan
bermanfaat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang di Indonesia, khususnya yang diduga berasal dari tindak
pidana di bidang perpajakan.
PJK harus untuk menyusun, menetapkan, dan melakukan
pemutakhiran atas parameter transaksi keuangan yang tidak wajar terkait
indikator tindak pidana di bidang perpajakan sebagaimana diatur dalam
Surat Edaran ini, sebagai upaya optimalisasi dan efektivitas pelaksanaan
Surat Edaran ini. Indikator TKM yang diatur dalam Surat Edaran ini
merupakan satu kesatuan dengan indikator TKM lain yang telah diatur
dalam Surat Edaran Kepala PPATK Nomor: SE-03/ 1.02/ PPATK/ 05/ 15
tentang Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa
Keuangan.
3. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang;
b. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kewenangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan;
c. Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-11/ 1.02 / PPATK/ 06/2013 tentang
Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa
Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala PPATK
Nomor: PER-04/ 1.02 / PPATK/ 03 / 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-11/ 1.02 / PPATK/ 06/ 2013 tentang
Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa
Keuangan; dan
A.4"-cl. Surat ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 4 -
d. Surat Edaran Kepala PPATK Nomor: SE-03/1.02/ PPATK/05/ 15 tentang
Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa
Keuangan.
4. Isi Edaran
a. Identifikasi Adanya TKM Terkait Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
1) Dalam rangka melakukan identifikasi adanya indikator TKM terkait
tindak pidana di bidang perpajakan, PJK harus memiliki atau
mengetahui paling sedikit informasi, sebagai berikut:
a) Single Customer Identification File (CIF) untuk:
i. Rekening yang dimiliki oleh orang perseorangan;
ii. Rekening yang dimiliki oleh perusahaan; dan
iii. Rekening pribadi pemilik atau pengurus perusahaan,
yang menggambarkan profil, karakteristik, atau kebiasaan pola
transaksi pengguna jasa tersebut.
b) Informasi mengenai calon nasabah yang akan melakukan
hubungan usaha yang disertai dengan adanya permintaan dari
calon nasabah yang tidak wajar, antara lain permintaan
pembukaan lebih dari satu rekening pada waktu yang bersamaan
tanpa alasan yang jelas.
c) Informasi mengenai rekening yang dimiliki oleh orang
perseorangan dengan rekening yang dimiliki oleh korporasi yang
tidak sesuai dengan tujuan pembukaan rekening atau merupakan
transaksi yang tidak wajar.
d) Informasi mengenai ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas
berwenang yang mengatur terkait perpajakan.
/ it e) informasi ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 5 -
e) Informasi mengenai orang perseorangan atau korporasi yang
diduga terkait atau terkait dengan tindak pidana di bidang
perpajakan, termasuk orang perseorangan atau korporasi yang
tercantum dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait tindak
pidana di bidang perpajakan yang sumbernya berasal dari internal
PJK, informasi media massa, open source, penegak hukum, otoritas
yang berwenang, dan sumber informasi lain yang dapat
dipertanggungj awabkan.
2) Dalam hal berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan oleh PJK,
calon nasabah/ nasabah yang akan membuka rekening termasuk
berisiko tinggi, maka PJK harus menerapkan Uji Tuntas Lanjut
(Enhanced Due Diligence) dengan mengacu pada peraturan
perundang-undangan mengenai penerapan prinsip mengenali
pengguna jasa atau penerapan program anti pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengawas dan Pengatur.
3) Dalam melakukan identifikasi adanya indicator TKM, PJK harus
melakukan upaya-upaya paling kurang sebagai berikut:
a) Memiliki prosedur penerimaan calon nasabah, yang akan
membuka rekening disertai dengan permintaan dari calon nasabah
yang tidak la7im, antara lain permintaan pembukaan lebih dari
satu rekening pada waktu yang bersamaan tanpa alasan yang jelas.
b) Memiliki sistem pemantauan yang mampu mengidentifikasi adanya
pemindahan dana melalui pemindahbukuan, maupun setoran dan
penarikan tunai, antara rekening orang perseorangan dengan
rekening perusahaan yang tidak sesuai dengan tujuan pembukaan
rekening atau merupakan transaksi yang tidak wajar.
c) Menetapkan
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 6 -
c) Menetapkan nilai nominal tertentu (threshold) untuk transaksi
yang terjadi pada rekening Pengguna Jasa berdasarkan profil,
karakteristik, atau pola kebiasaan transaksi dari Pengguna Jasa
tersebut. Selanjutnya, apabila terdapat transaksi yang melebihi
threshold tersebut akan diidentifikasi sebagai transaksi yang tidak
wajar (red flag).
d) Memahami profil, karakteristik atau kebiasaan pola transaksi dari
Pengguna Jasa, termasuk underlying transaction setiap dana
masuk dan dana keluar, guna mengidentifikasi transaksi yang
tidak wajar.
e) Melakukan kunjungan (onsite visit) kepada pengguna jasa yang
teridentifikasi melakukan transaksi tidak wajar, apabila
diperlukan.
b. Indikator TKM Terkait Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Adapun indikator TKM terkait tindak pidana perpajakan, antara lain:
UNSUR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
INDIKATOR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
Transaksi yang menyimpang 1. Rekening pribadi, khususnya dengan
dari profil, karakteristik atau profil swasta, digunakan untuk
Kebiasaan Pola Transaksi transaksi bisnis/menampung hasil
Pengguna Jasa yang penjualan dalam jumlah signifikan.
bersangkutan. 2. Rekening pribadi yang menerima
pengalihan dana bersumber dari hasil
perjudian di luar negeri.
3. Rekening pribadi pengurus/anggota
keluarga pengurus/karyawan
perusahaan menerima dana dalam
jumlah signifikan dan/atau rutin dari
perusahaan tempat yang
bersangkutan bekerja, dan/atau dari
—Vt. UNSUR ...
UNSUR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
INDIKATOR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
pihak-pihak yang memiliki kesamaan
profil usaha dengan perusahaan
tempat yang bersangkutan bekerja,
misalnya penggunaan rekening
pribadi untuk pembayaran hasil
ekspor, penggunaan rekening pribadi
untuk menjadi rekening penampung
pembayaran mesin EDC milik
perusahaan.
Peningkatan volume transaksi dari
rata-rata transaksi sebelumnya,
dengan indikator sebagai berikut:
a. peningkatan volume transaksi per
tahun (lebih dari 3 kali lipat) dari
volume transaksi tahun
sebelumnya; dan/atau
b. peningkatan nilai transaksi (lebih
dari 3 kali lipat) dari rata-rata
transaksi sebelumnya, misalnya
peningkatan signifikan setoran
tunai ke rekening pihak yang
melakukan transaksi keuangan
dimana pihak tersebut biasanya
menerima pembayaran non tunai.
Transaksi keuangan yang dilakukan
jauh melebihi kemampuan
bertransaksi/ bisnis/ indikator
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 7 -
/ \i UNSUR ...
UNSUR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
INDIKATOR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
lainnya yang dinyatakan dalam
formulir pembukaan rekening.
6. Transaksi keuangan tidak konsisten
dengan profil pemilik rekening,
misalnya, rekening individu
bertransaksi dengan rekening
perusahaan dalam frekuensi tinggi.
7 Transaksi keuangan terkait instruksi
pembayaran dengan mutasi transaksi
keuangan yang melibatkan banyak
pihak (layering) dan cenderung
berbeda dari praktek bisnis pada
umumnya atau menyimpang dari
kelaziman suatu industri beroperasi,
misalnya ketidakla7iman antara lain
penggunaan transaksi tunai pada
perdagangan internasional dan e-
commerce.
Transaksi pembayaran remunerasi
dalam jumlah signifikan dan
biasanya dibayarkan untuk jenis
layanan tertentu.
Pengguna Jasa melakukan transaksi
dengan tidak memperhatikan
keuntungan/ kerugiannya, misalnya
mengabaikan tingkat keuntungan
dari komisi yang lebih tinggi, suku
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 8 -
1. ---ttUNSUR ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 9 -
UNSUR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
INDIKATOR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
bunga yang lebih tinggi dan lain
sebagainya.
10. Transaksi keuangan dalam jumlah
signifikan dilakukan pada rekening
yang baru dibuka enam bulan
sebelumnya.
11. Rekening perseorangan dengan profil
pekerj aan swasta/ wiraswasta
melakukan transaksi yang
mencantumkan berita transaksi
berkaitan dengan pajak, antara lain
"PPN", bayar pajak, konsultasi pajak,
faktur, dan lain sebagainya.
12. Rekening perorangan dengan profil
swasta, misalnya profil Direktur,
pemilik perusahaan, atau pegawai
swasta melakukan transaksi yang
diantaranya mencantumkan berita
transaksi yang diduga terkait dengan
operasional / bisnis Perusahaan,
antara lain operasional, pembayaran
dan pembayaran faktur, supplier, dan
lain sebagainya.
13. Terdapat transaksi rutin dengan
pihak yang memiliki profil usaha
serupa dengan wajib pajak.
14. Terdapat transaksi atau setoran awal
rekening perusahaan melebihi modal
/,\,r UNSUR
UNSUR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
INDIKATOR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
disetor yang tercantum dalam akta
notaris pendirian perusahaan.
15. Nilai jaminan atas kredit yang
diajukan jauh melebihi modal disetor
yang tercantum dalam akta notaris
pendirian perusahaan.
16. Pembayaran dividen lebih dari 1 kali
dalam periode yang sama.
17. Penggunaan bisnis usaha yang
menggunakan intensif transaksi
tunai.
18. Adanya transaksi yang signifikan
dengan pihak terafiliasi, transaksi
seperti ini diduga merupakan modus
transfer pricing untuk mengecilkan
beban pajak salah satu perusahaan
afiliasi.
19. Transaksi yang berbeda jauh dengan
periode sebelumnya yang berpotensi
adanya biaya fiktif.
20. Perusahaan termasuk dalam
kawasan berikat, tetapi banyak
melakukan transaksi penjualan atau
menerima dana dengan pihak dalam
negeri.
21. Perusahaan/ orang pribadi menerima
dana dalam jumlah signifikan tanpa
ada underlying transaction yang jelas
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 10 -
i_\;rUNSUR ...
UNSUR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
INDIKATOR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
dari luar negeri. Hal ini berpotensi
wajib pajak tidak membayarkan PPh.
22. Perusahaan yang menjual barang
ekspor namun dalam rekeningnya
tidak pernah atau jarang menerima
pembayaran dari luar negeri.
23. Pengguna jasa melakukan transaksi
keuangan yang cukup signifikan di
luar informasi yang disampaikan
pada profil pembukaan rekening,
tanpa disertai informasi mengenai
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
yang bersangkutan.
24. Transaksi U-turn dalam dengan pihak
yang sama dan/atau pihak terafiliasi,
di luar negeri, terutama dengan
negara yang memiliki tingkat pajak
lebih rendah dari Indonesia
sebagaimana daftar Corporate Tax
Haven Index, dan transaksi ini
dilakukan secara berulang-ulang.
25. Penerbitan obligasi dimana
pembelinya adalah perusahaan
terafiliasi yang terdaftar dari tax
haven country.
26. Pengguna Jasa membeli kendaraan
yang masuk dalam kategori barang
sangat mewah dan/atau barang
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
UNSUR
UNSUR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
INDIKATOR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
dengan nilai satuan/kumulatif lebih
dari Rp1.000.000.000,00 (satu milyar
rupiah) dengan menggunakan nama
orang lain guna menghindari PPh
atau menghindari pajak progresif.
27. Terdapat transaksi keuangan
Pengguna Jasa dengan tujuan
transaksi pembelian properti yang
jumlahnya lebih tinggi dari akta jual
beli.
28. Terdapat pengiriman dana dengan
jumlah signifikan dari rekening
perusahaan ke pihak ketiga di luar
struktur pengurus / pemilik
perusahaan. Terutama bila
pengiriman dana dilakukan pada saat
usaha/perusahaan ingin melaporkan
saldonya di akhir bulan Desember
atau tahun pajak.
29. Terdapat pemindahan dana dengan
jumlah signifikan ke pihak yang sama
dan/ atau pihak yang terafiliasi
dengan perlakukan pajak khusus
seperti rekening Yayasan, LSM, NPO,
Mahasiswa dan Pensiunan.
30. Pemanfaatan rekening atas nama
anggota keluarga atau rekening
dengan jenis rekening pribadi yang
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 12 -
i,iir UNSUR
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 13 -
UNSUR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
INDIKATOR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
digunakan oleh entitas bisnis untuk
menerima atau mengelola dana dari
hasil usaha dengan nilai yang
signifikan, untuk menerima dana dari
hasil usaha, dengan pola transaksi
penarikan tunai dan penyetoran
tunai dimana transaksi tersebut
sebenarnya bisa dilakukan dengan
transaksi pemindahbukuan.
Transaksi yang patut diduga
dilakukan dengan tujuan
untuk menghindari pelaporan
Transaksi yang bersangkutan
yang wajib dilakukan oleh PJK
sesuai dengan ketentuan UU
TPPU.
31. Transaksi pengalihan dana dalam
jumlah kecil dan sering serta dalam
waktu yang berdekatan dalam jumlah
signifikan dan/ atau rutin dari
rekening perusahaan ke rekening
individu yang tercatat sebagai
pengurus / karyawan/ pemilik/
pemegang saham, dengan pola
penarikan tunai dan penyetoran
tunai yang seyogyanya merupakan
transaksi pemindah bukuan.
Transaksi yang dilakukan
atau batal dilakukan dengan
menggunakan Harta
Kekayaan yang diduga berasal
dari hasil tindak pidana.
32. Terdapat dugaan pemalsuan identitas
seperti penggunaan NPWP dan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) fiktif.
33. Transaksi maupun saldo rekening
dalam jumlah signifikan milik pihak
yang namanya tercantum dalam open
sources yang dapat
dipertanggungj awabkan
UNSUR
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 14 -
UNSUR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
INDIKATOR
TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN
kebenarannya, misalnya Panama
papers.
Transaksi yang diminta oleh 34. Transaksi Keuangan yang diminta
PPATK untuk dilaporkan oleh oleh PPATK karena Pengguna Jasa
PJK karena melibatkan Harta telah ditetapkan sebagai
Kekayaan yang diduga berasal tersangka/ terdakwa dalam kasus
dari hasil tindak pidana. tindak pidana di bidang perpajakan.
35. Transaksi Keuangan oleh Pengguna
Jasa yang diminta oleh PPATK karena
keterkaitannya dengan Transaksi lain
terkait tindak pidana di bidang
perpajakan yang sedang dalam proses
analisis maupun pemeriksaan oleh
PPATK.
36. Transaksi Keuangan oleh Pengguna
Jasa yang diminta oleh PPATK atas
dasar penyelidikan atau penyidikan
terkait tindak pidana di bidang
perpajakan yang sedang dilakukan
oleh aparat penegak hukum.
Meskipun indikator-indikator TKM yang dicantumkan oleh PPATK
diidentifikasi dari kasus-kasus tindak pidana pencucian uang dan/ atau
tindak pidana di bidang perpajakan, namun beberapa indikator TKM
tersebut dapat berlaku secara umum, dan tidak bersifat spesifik untuk
mendeteksi TKM dari tindak pidana di bidang perpajakan saja. Oleh
karena itu, PJK diminta untuk melakukan langkah-langkah identifikasi,
verifikasi, dan pemantauan transaksi keuangan dari setiap pengguna
jasanya, serta melakukan analisis terhadap profil dan transaksi yang
/4 diduga ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 15 -
diduga terkait tindak pidana secara akurat dan memadai guna
mendeteksi adanya potensi tindak pidana pencucian uang dan/atau
tindak pidana di bidang perpajakan.
c. Contoh Kasus
Selain memuat indikator TKM, Surat Edaran ini juga memuat contoh
kasus agar dapat memberikan pemahaman bagi PJK dalam menentukan
suatu transaksi merupakan TKM terkait tindak pidana di bidang
perpaj akan .
1. Contoh 1 - Pengguna Jasa individu melakukan transaksi dengan Tax
Haven Country dan penggunaan rekening pribadi untuk transaksi
bisnis
Profil Pengguna Jasa:
Nama : GUS
Tempat Tanggal Lahir : Bandar lampung, 25 Maret 1975
Pekerjaan : Pedagang Hasil Bumi
Tujuan pembukaan rekening : Menabung
Penghasilan per bulan : Rp10.000.000,-
Jenis rekening : Tabungan perseorangan
Pola transaksi:
a. Dana Masuk (K)
- Berdasarkan penelusuran aktivitas rekening selama periode
tahun 2016 - 2017, volume transaksi dana masuk cukup
tinggi yang didominasi transfer dari pihak-pihak dengan
profesi sebagai pedagang atau pengusaha.
Terdapat transfer masuk signifikan dari rekening Gus
Singapore Trading dan SIS PTE Ltd yang berlokasi di Singapura
dengan rekapitulasi sebagai berikut:
4-11;• TAHUN ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 16 -
TAHUN NAMA PENGIRIM FREKUENSI TOTAL (Rp)
2016 GUS SINGAPORE TRADING 75 2.350.829.109.500
SIS PTE Ltd 30 197.873.234.771
2016 Total 105 2.548.702.344.271
2017 GUS SINGAPORE TRADING 50 460.297.322.519
SIS PTE Ltd 60 794.671.848.391
2017 Total 110 1.254.969.170. 910
b. Dana Keluar (D)
Berdasarkan penelusuran aktivitas rekening selama periode
tahun 2016 - 2017, volume transaksi dinilai cukup tinggi yang
didominasi transfer/ pemindahbukuan dana ke berbagai pihak
dengan profesi sebagai pedagang atau pengusaha serta
perpindahan dana antar rekening milik istri, anak dan menantu
GUS.
Terdapat beberapa kali transaksi ke Gus Singapore Trading dan
SIS PTE Ltd yang berlokasi di Singapura dengan rekapitulasi sbb:
TAHUN NAMA PENERIMA FREKUENSI TOTAL (Rp)
2016 GUS SINGAPORE TRADING 60 1.485.793.497.250
SIS PTE Ltd 40 20.856.014.929
ADE JAYA 30 10.615.068.750
LIE ANDAMAN 15 2.059.446.500
2016 Total 145 1.519.324.027.429
2017 GUS SINGAPORE TRADING 70 376.134.580.500
SIS PTE Ltd 50 43.152.489.750
LIE ANDAMAN 20 4.751.558.350
ADE JAYA 10 452.149.000
2017 Total 150 424.490.777.600
- Terdapat transaksi perpindahan dana ke rekening milik SIS di
bank lain, transfer ke rekening PT Makmur Valasindo dengan
keterangan transaksi "USD dan SGD" dan transfer ke pihak-
pihak dengan profesi sebagai pengusaha hasil bumi.
LW Indikator ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 17 -
Indikator Mencurigakan
- GUS tercatat memiliki profil sebagai pedagang dengan
penghasilan per bulan Rp10.000.000,- namun volume transaksi
rekening jauh melebihi kemampuan penghasilan tersebut.
- Informasi pada formulir pembukaan rekening menyebutkan jenis
rekening yang dibuka adalah rekening tabungan perorangan
namun demikian berdasarkan penelusuran aktivitas mutasi
diketahui melakukan transaksi dengan pihak-pihak berprofesi
sebagai pedagang dan pengusaha dalam intensitas yang tinggi
dan signifikan.
- Terdapat transaksi transfer masuk dari Singapura dengan
intensitas tinggi dan signifikan. Pada Tahun 2016, total dana
masuk dari Singapura tercatat sebesar Rp2.548.702.344.271,-
dan pada Tahun 2017 tercatat sebesar Rp1.254.969.170.910,-
yang berasal dari dua entitas, yakni Gus Singapore Trading dan
SIS PTE Ltd.
- Terdapat transaksi transfer keluar ke Singapura dengan
intensitas tinggi dan signifikan. Pada Tahun 2016, total dana
keluar ke Singapura tercatat sebesar Rp1.519.324.027.429,- dan
pada Tahun 2017 tercatat sebesar Rp424.490.777.600,- yang
ditujukan ke pihak-pihak antara lain Gus Singapore Trading, SIS
PTE Ltd, Lie Andaman dan Ade Jaya.
- Account officer bank menginformasikan bahwa GUS merupakan
pengusaha di bidang hasil bumi dan memiliki perusahaan
keluarga yang telah dikelola oleh anak-anaknya.
- Informasi open source melalui situs wikileaks.com menyebutkan
Gus Singapore Trading dan SIS PTE Ltd dimiliki oleh Hope Trust
yang berada di British Virgin Island (tax haven country) dan
pemegang saham mayoritas Hope Trust adalah pasangan
berkebangsaan Indonesia yaitu GUS dan SIS.
/,tir - Informasi ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 18 -
- Informasi tambahan lainnya diketahui bahwa Indonesia memiliki
tarif pajak lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura sehingga
merupakan hal yang lazim Perusahaan di Indonesia memiliki
perusahaan afiliasi yang berlokasi di Singapura untuk
mengurangi total beban pajak group perusahaan tersebut.
- Pengurangan beban pajak perusahaan diduga menggunakan
modus lainnya, yakni mentransfer sebagian keuntungan
perusahaan ke Singapura melalui rekening pribadi pemilik.
Adapun transaksi-transaksi tersebut tidak tercatat pada
rekening perusahaan sehingga diduga perusahaan melaporkan
omset usaha jauh lebih kecil dari yang seharusnya dilaporkan di
SPT tahunan. Adanya informasi bahwa tarif pajak di Singapura
jauh lebih kecil dari tarif pajak Indonesia menguatkan dugaan
adanya indikasi penghindaran pajak tersebut.
- Adanya informasi lainnya berupa kepemilikan perusahaan
afiliasi yang berada di Singapura dan diketahui dimiliki oleh GUS
dan keluarga.
Kesimpulan/Tindak Lanjut
Transaksi tersebut memenuhi unsur TKM karena GUS
menggunakan rekening individu untuk menampung kegiatan bisnis
perusahaan sehingga mengurangi total beban pajak yang harus
dibayarkan oleh perusahaan miliknya.
2. Contoh 2 - Pengalihan dana ke rekening pihak ketiga menjelang
akhir periode pelaporan pajak
Profil Pengguna Jasa
Nama Lengkap : RT
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Februari 1970
Pekerj aan : Pemilik dan Direktur PT AK
Bidang Usaha : Distributor Barang-Barang Elektronik
24Alamat ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 19 -
Surabaya Alamat Kantor
Penghasilan Rp100.000.000,-/bulan
RT merupakan Pemilik dan Direktur PT AK yang bergerak di bidang
usaha distributor barang-barang elektronik membuka rekening
tabungan di Bank A pada tanggal 3 Februari 2018 di cabang
Surabaya. Pada saat pembukaan rekening RT menyatakan dalam
formulir pembukaan rekening bahwa tujuan pembukaan rekening
adalah untuk menabung, dan sumber penghasilannya hanya berasal
dari gaji dan tunjangan.
Pola Transaksi
a. Dana Masuk (K)
- Pada rekening RT terdapat transaksi dana masuk (K)
beberapa kali dalam nominal transaksi antara ratusan juta
hingga milyaran rupiah dengan keterangan/ underlying
transaction berupa hasil penjualan, handphone Surabaya,
televisi 30-inch, payment, dan keterangan-keterangan
transaksi lain yang terkait dengan penjualan barang-barang
elektronik.
- Pada rekening RT terdapat transaksi dana masuk (K)
beberapa kali dalam nominal transaksi antara ratusan juta
hingga milyaran rupiah dari perusahaan swasta yang
bergerak dalam bidang peralatan elektronik dan/atau
peralatan rumah tangga. Selain itu, RT juga menerima dana
masuk (K) dari orang perseorangan yang merupakan pemilik
dan/atau karyawan yang memiliki profil pekerjaan dibidang
penjualan peralatan elektronik dan/atau peralatan rumah
tangga.
- Pada ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
-20-
- Pada rekening RT terdapat transaksi dana masuk (K) dalam
nominal transaksi antara ratusan juta hingga milyaran
rupiah dari pihak-pihak di luar negeri yang merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang peralatan elektronik
dan peralatan rumah tangga dan/ atau orang perseorangan
yang bekerja dibidang peralatan elektronik dan/ atau
peralatan rumah tangga.
- Setiap menjelang akhir tahun pelaporan perpajakan yaitu
sekitar bulan November-Desember (setiap akhir tahun),
rekening RT terdapat transaksi dana masuk (K) dari PT AK
melalui transfer/ pemindahbukuan/ pencairan cek/BG tanpa
underlying transaksi yang jelas.
b. Dana Keluar (D)
- Pada rekening RT, setelah mendapatkan dana masuk (K)
sebagaimana yang terdapat pada poin a diatas, kemudian
dilakukan penarikan tunai/ penarikan dengan cek pada hari
yang sama atau pada hari berikutnya setelah menerima dana
masuk (K) tersebut.
- Pada rekening RT, setelah mendapatkan dana masuk (K)
sebagaimana yang terdapat pada poin a diatas, kemudian
melakukan transaksi dana keluar (D) dalam ratusan juta
hingga milyaran rupiah berupa mentransfer/
memindahbukukan/ RTGS keluar ke pihak-pihak lain yang
terafiliasi dengan RT seperti karyawan-karyawan PT AK
dan/ atau keluarga RT.
- Pada saat pembukaan rekening, RT membuat surat
pernyataan tentang penunjukan pihak ketiga yang tidak ada
hubungan kekeluargaan untuk bertindak atas nama RT
dalam melakukan penarikan tunai/ mentransfer atau
melakukan penandatanganan terkait transaksi pada
rekening RT.
/--Vi' - Pada ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
-21-
- Pada rekening RT terdapat transaksi dana keluar (D) ke PT
AK pada Januari-Februari (setiap awal tahun) tanpa
underlying atau tujuan transaksi yang jelas.
Indikator Mencurigakan
- Dana masuk (K) tidak sesuai dengan pembukaan rekening.
Tujuan pembukaan rekening RT adalah untuk menabung dan
penghasilan berasal dari gaji dan tunjangan. Namun,
berdasarkan profil pengirim dana diketahui dana masuk (K) tidak
hanya berasal dari gaji dan tunjangan, akan tetapi sebagian
besar dana masuk (K) berasal dari transaksi hasil usaha
perusahaan.
- Menggunakan rekening pribadi untuk menampung hasil usaha
perusahaan.
Transaksi pada rekening RT memenuhi unsur TKM, karena
menggunakan rekening pribadi untuk menampung hasil usaha
dari PT AK yaitu, transaksi-transaksi dana masuk (K) dari
perusahaan yang bergerak dalam bidang peralatan elektronik
dan/ atau peralatan rumah tangga dan orang perseorangan yang
merupakan pemilik dan/ atau karyawan yang memiliki profil
pekerjaan di bidang penjualan peralatan elektronik dan/ atau
peralatan rumah tangga.
- Transaksi menjelang akhir tahun dan awal tahun perpajakan.
Transaksi pada rekening RT memenuhi unsur TKM, karena
terdapat transaksi dana masuk (K) dari PT AK setiap menjelang
akhir tahun pelaporan perpajakan yaitu sekitar bulan November
sampai dengan Desember (setiap akhir tahun). Selanjutnya, pada
awal tahun yaitu pada bulan Januari sampai dengan Februari
terdapat transaksi dana keluar (D) ke PT AK tanpa underlying
atau tujuan transaksi yang jelas.
/ lir - Penunjukan ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
-22-
- Penunjukan pihak ketiga.
Transaksi pada rekening RT memenuhi unsur TKM, karena
membuat surat pernyataan tentang penunjukan pihak ketiga
yang tidak ada hubungan kekeluargaan untuk bertindak atas
nama RT dalam melakukan penarikan tunai/ mentransfer atau
melakukan penandatanganan terkait transaksi pada rekening
RT.
Kesimpulan/ Tindak Lanjut
Transaksi tersebut memenuhi unsur TKM karena dari profil
pengirim dana diketahui bahwa dana masuk tidak hanya berasal
dari gaji dan tunjangan, akan tetapi sebagian besar dana tersebut
berasal dari transaksi hasil usaha perusahaan. Pola transaksi
dilakukan menjelang akhir tahun dan awal tahun perpajakan, serta
menggunakan pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan
kekeluargaan untuk bertindak atas nama RT.
3. Contoh 3 - Nilai setoran awal dan/atau jaminan atas kredit lebih
besar dari nilai modal disetor pada akta pendirian
Profil Pengguna Jasa:
Nama : PT. Cemerlang Makmur
Tanggal Pendirian Perusahaan : Karawang, 11 Januari 2019
Pekerjaan : Besi tua
Tujuan pembukaan rekening : Bisnis
Penghasilan per bulan : Rp100.000.000,-
Jenis rekening : Giro Perusahaan dan Pinjaman
Modal kerja
Pola ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 23 -
Pola Transaksi:
PT Cemerlang Makmur pada tanggal 1 Maret 2019 mengajukan
pinjaman modal kerja ke Bank ABC senilai Rp10.000.000.000,-
(sepuluh milyar rupiah). Adapun salah satu syarat pengajuan
pinjaman, PT Cemerlang Makmur menyampaikan akta pendirian
perusahaan, laporan keuangan PT Cemerlang Makmur, dan jaminan
ke bank guna dapat di proses lebih lanjut. Berdasarkan analisis
kredit, PT Cemerlang Makmur dinilai layak untuk mendapatkan
kredit sebesar nilai pengajuan yakni Rp10.000.000.000,- (sepuluh
milyar rupiah) dan kredit dimaksud dicairkan ke rekening Giro milik
PT Cemerlang Makmur. Analisis lebih lanjut diketahui bahwa aset
yang dijaminkan oleh PT Cemerlang Makmur nilainya jauh melebihi
modal disetor yang tertera pada akta pendirian perusahaan.
Informasi lainnya adalah informasi nilai laba bersih pada laporan
keuangan in-house perusahaan jauh melebihi laporan yang
dipublikasikan di website perusahaan.
Indikator Mencurigakan
- Nilai aset yang dijaminkan lebih besar dari nilai modal disetor
perusahaan yang tertera di akta pendirian perusahaan.
- Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap laporan
keuangan yang disampaikan untuk pengajuan kredit dengan
laporan keuangan yang disampaikan ke Direktorat Jenderal
Pajak atau SPT yang dilaporkan perusahaan. Nilai laba yang
tertera di laporan keuangan untuk pengajuan kredit lebih besar
dari nilai penghasilan yang tertera di laporan keuangan yang
dilaporkan ke kantor pajak atau yang terpublikasi di website
Perusahaan mengindikasikan adanya TKM.
i,\ir Kesimpulan ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 24 -
Kesimpulan/Tindak Lanjut
Transaksi tersebut memenuhi unsur TKM karena nilai aset yang
dijaminkan lebih besar dari nilai modal disetor yang tertera di akta
pendirian perusahaan. Selain itu, informasi nilai laba bersih pada
laporan keuangan in-house perusahaan jauh melebihi laporan yang
dipublikasikan di website perusahaan.
4. Contoh 4 - Pembelian Saham Perusahaan Tertutup
Profil Pengguna Jasa
Nama Perusahaan : PT Subur Makmur
NPWP : 12.123.123.1-123.123
Alamat Perusahaan : Jalan Angin Ribut No. 157, Jakarta Utara
Susunan Kepemilikan Saham PT. Subur Makmur:
No. Nama Jabatan Jumlah Saham
(Lembar)
Nilai Saham
(Rp)
1. AS Komisaris 1.000 100.000.000
2. GH - 500 50.000.000
3. DR - 250 25.000.000
4. VB Komisaris 250 25.000.000
5. IY Direktur 1.250 125.000.000
6. WK - 750 75.000.000
7. PL Direktur 100 10.000.000
8. TD Komisaris Utama 8.000 800.000.000
9. EB Direktur 1.000 100.000.000
10. HJ Direktur Utama 1.000 100.000.000
Total 14.100 1.410.000.000
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
-25-
- PT Subur Makmur merupakan sebuah perusahaan start-up digital
uang elektronik. Pada tanggal 16 September 2019, PT Subur
Makmur diakuisisi sepenuhnya oleh PT Jaya Sejahtera. PT Jaya
Sejahtera yang juga merupakan perusahaan start-up digital uang
elektronik.
Dalam basis data Bank ABC, sumber penghasilan 10 (sepuluh)
orang pemegang saham PT Subur Makmur berasal dari gaji dan
tunj angan.
Pola Transaksi
a. Dana Masuk (K)
Pada tanggal 14 September 2019, rekening PT Jaya Sejahtera di
Bank ABC menerima dana sebesar Rp100.000.000.000,- (seratus
milyar rupiah) dari PT Kaya Raya Ventura.
b. Dana Keluar (D)
Pada tanggal 16 September 2019, rekening PT Jaya Sejahtera
mengirimkan dana ke seluruh rekening pribadi pemegang saham
PT Subur Makmur. Nominal dana yang diterima pemegang saham
sesuai dengan proporsi jumlah saham yang dimiliki, yaitu sebagai
berikut:
Nama Presentase Kepemilikan (%) Dana Diterima (Rp)
AS 7,09 7.092.198.582
GH 3,55 3.546.099.291
DR 1,77 1.773.049.645
VB 1,77 1.773.049.645
IY 8,87 8.865.248.227
WK 5,32 5.319.148.936
PL 0,71 709.219.858
TD 56,74 56.737.588.652
EB 7,09 7.092.198.582
HJ 7,09 7.092.198.582
LW TOTAL ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 26 -
TOTAL 100 100.000.000.000
Indikator Mencurigakan
Transaksi yang menyimpang kebiasaan.
Terdapat transaksi dengan jumlah signifikan yang berbeda
dengan pola transaksi sebelumnya. PT Jaya Sejahtera menerima
Rp100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dari PT Kaya Raya
Ventura, dan 10 (sepuluh) orang pemegang saham menerima dana
diluar gaji dan tunjangan.
Adanya indikasi penerimaan capital gain
Terdapat selisih yang cukup signifikan antara dana yang diterima
dari PT Kaya Raya Ventura dengan nilai saham PT Subur Makmur
yang tercatat dalam akta susunan kepemilikan saham
perusahaan.
Kesimpulan/Tindak Lanjut
Transaksi tersebut memenuhi unsur TKM karena diketahui terdapat
transaksi yang menyimpang dari kebiasaan yang dilakukan oleh PT.
Jaya Sejahtera setelah menerima dana dari PT. Kaya Raya yang
mengindikasikan penerimaan capital gain kepada 10 orang pemegang
saham PT. Subur Makmur dengan selisih nilai yang cukup signifikan
dibandingkan dengan nilai saham PT. Subur Makmur yang tercatat
dalam akta susunan kepemilikan saham perusahaan.
5. Contoh 5 - Usaha Tidak Berizin dan Penggunaan Rekening Pribadi
Profil Pengguna Jasa
A. Profil Perusahaan:
Nama Perusahaan : CV. BK
NPWP : 12.345.678.9-123.000
Alamat Perusahaan
•
Jalan Pempek No.
Sumatera Selatan
1, Palembang,
/Ai B. Profil
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 27 -
B. Profil Perseorangan 1
Nama : BS
NIK : 1002003101550001
NPWP : 11.222.333-4.555.000
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 31 Januari 1955
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pemilik CV. BK
Alamat Jalan Pempek No. 1, Palembang,
Sumatera Selatan
C. Profil Perseorangan 2
Nama : CS
NIK : 1002003112600001
NPWP : 11.222.333-4.555.000
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 31 Desember 1960
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pemilik CV. BK
Alamat
•
Jalan Pempek No. 1, Palembang,
Sumatera Selatan
CV. BK terinformasi memiliki profil sebagai badan usaha yang
bergerak di bidang supplier alat listrik dan spare part mesin.
Badan usaha tersebut didirikan dan dikelola oleh dua
bersaudara, yaitu BS dan CS.
Berdasarkan analisis terhadap mutasi rekening atas nama CV.
BK, BS dan CS, diperoleh informasi bahwa transaksi-transaksi
pada rekening tersebut tidak menggambarkan kegiatan usaha
sebagaimana profil CV. BK. Transaksi-transaksi pada rekening
tersebut lebih menggambarkan kegiatan usaha jasa pengiriman
uang. Berdasarkan informasi dari website Bank Indonesia
Z-V diperoleh...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 28 -
diperoleh informasi bahwa CV. BK tidak atau belum memiliki izin
usaha pengiriman uang dari Bank Indonesia.
- BS dan CS diduga mendapat keuntungan dari kegiatan usaha
jasa pengiriman uang yang dijalankan oleh CV. BK dimaksud.
Adapun penggunaan rekening pribadi oleh BS dan CS untuk
melakukan kegiatan usaha jasa pengiriman uang yang patut
diduga terindikasi untuk menghindari kewajiban pelaporan SPT
kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Pola Transaksi
a. Dana Masuk (K)
- Selama periode tahun 2015 sampai dengan 2018, transaksi
masuk pada rekening CV. BK, BS dan CS didominasi oleh
transfer dana perusahaan-perusahaan money changer. Selain
itu, pada rekening BS dan CS terdapat transaksi masuk
dalam jumlah signifikan dari PT W yang merupakan salah
satu perusahaan jasa pengiriman uang terbesar di Indonesia.
- Dana masuk ke rekening atas nama CV. BK, BS dan CS
berasal dari perusahaan-perusahaan money changer yang
masing-masing transaksinya mencapai ratusan milyar
rupiah, dengan total Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun
rupiah).
- Dana masuk ke rekening atas nama BS dan CS dari PT. W
mencapai ratusan milyar rupiah.
- Selain itu, terdapat transfer dana dari CV. BK ke rekening
atas nama BS dan CS yang transaksinya mencapai puluhan
milyar rupiah.
Z..40.. b. Dana ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 29 -
b. Dana Keluar (D)
Selama periode tahun 2015 sampai dengan 2018, pihak
penerima dana terbesar dari rekening CV. BK, BS dan CS
adalah perusahaan jasa pengiriman uang lain dengan nilai
total ratusan milyar rupiah.
- Pihak-pihak penerima dana terbesar lainnya, yaitu ibu
rumah tangga dan pihak-pihak yang diketahui memiliki profil
sebagai TKI/TKW atau keluarga TKI/TKW dengan nilai total
ratusan milyar rupiah, perusahaan tour dan travel dengan
nilai total ratusan milyar rupiah dan PJTKI dengan nilai total
puluhan milyar rupiah.
Indikator Mencurigakan
- Transaksi tidak sesuai dengan profil bidang usaha.
Transaksi pada rekening atas nama CV. BK tidak
menggambarkan kegiatan usaha sesuai profil badan usaha
tersebut sebagai supplier alat elektronik dan spare part mesin.
Transaksi tersebut lebih menggambarkan kegiatan usaha jasa
pengiriman uang. CV. BK tidak memiliki izin usaha jasa
pengiriman uang dari Bank Indonesia. CV. BK diduga terdapat
keuntungan dari usaha tidak berizin tersebut dan patut diduga
tidak melaporkan SPT kepada Direktorat Jenderal Pajak.
- Penggunaan rekening pribadi untuk kegiatan usaha dan
penampungan keuntungan hasil usaha.
Transaksi pada rekening atas nama BS dan CS memiliki pola
yang sama dengan rekening atas nama CV. BK dalam jumlah
yang signifikan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa rekening
pribadi digunakan untuk kegiatan usaha CV. BK yang dapat
mengaburkan nilai peredaran usaha CV. BK, sehingga luput dari
perhitungan besaran pajak usaha sesungguhnya yang harus
disetorkan oleh CV. BK.
it Selain ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 30 -
Selain itu, terdapat transaksi transfer dana dari rekening CV. BK
ke rekening atas nama BS dan CS sebagai pemilik badan usaha
dalam jumah signifikan. Transaksi tersebut diduga sebagai
keuntungan perusahaan yang berusaha disamarkan ke dalam
rekening pribadi. Keuntungan tersebut patut diduga tidak
dilaporkan dalam SPT kepada Direktorat Jenderal Pajak, baik
atas nama CV. BK maupun atas nama BS dan CS.
Kesimpulan/Tindak Lanjut
Transaksi memenuhi unsur TKM karena dari profil bidang usaha
diketahui bahwa dana masuk tidak hanya berasal dari kegiatan
usaha sesuai profil badan usaha tersebut tetapi lebih
menggambarkan transaksi pengiriman uang dimana CV. BK tidak
memiliki izin usaha jasa pengiriman uang. Penggunaan rekening
pribadi atas nama BS dan CS untuk menampung keuntungan hasil
usaha CV. BK dalam nilai nominal yang signifikan mengindikasikan
pengaburan nilai perhitungan besaran pajak usaha yang
sesungguhnya harus disetorkan oleh CV. BK.
6. Contoh 6 - Penggunaan Rekening Pribadi
Profil Pengguna Jasa
A. Profil Perseorangan 1
Nama : HT
NIK : 1002003105550001
NPWP : 12.345.678-9.100.000
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 31 Mei 1955
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan
•
Pemilik PR RO dan Komisaris PR
BK
Alamat
•
Jalan Bakwan No. 1, Malang, Jawa
Timur
A,\;( B. Profil
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 31 -
B. Profil Perseorangan 2
Nama : IW (istri dari HT)
NIK : 1002003110550001
NPWP : 12.345.678-9.100.000
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 31 Oktober 1955
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pemilik PR TB dan Komisaris PR BK
Alamat •
Jalan Bakwan No. 1, Malang, Jawa
Timur
C. Profil Perseorangan 3
Nama : CT (anak dari HT dan IW)
NIK : 1002003102780001
NPWP : 12.345.678-9.100.000
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 31 Februari 1978
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Direktur PR BK dan PR TB
Alamat Jalan Bakso No. 1, Malang, Jawa
Timur
PR RO, PR BK, dan PR TB merupakan perusahaan industri rokok
kretek milik HT dan keluarga (IW dan CT).
Berdasarkan analisis terhadap mutasi rekening atas nama HT,
IW, dan CT, diperoleh informasi bahwa terdapat sejumlah
transaksi pada rekening tersebut dengan pihak lawan transaksi
yang juga memiliki profil sebagai pemilik atau pengurus pabrik
rokok. Ketiga perusahaan industri rokok kretek di atas
menggunakan rekening pribadi HT, IW, dan CT sebagai pengurus
dan pemegang saham untuk menampung hasil usaha yang patut
diduga tidak dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan kepada
Direktorat Jenderal Pajak.
L-tir Po la ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 32 -
Pola Transaksi
a. Dana Masuk (K)
- Selama periode tahun 2016 sampai dengan 2017, transaksi
masuk pada rekening HT, IW, dan CT didominasi oleh
transfer dari perusahaan rokok di Batam dan beberapa pihak
dengan profil usaha sebagai pemilik atau pengurus
perusahaan industri rokok sebesar total
Rp54.700.000.000,00 (lima puluh empat milyar tujuh ratus
juta).
- Terdapat 215 kali transfer masuk melalui ATM dari RT (anak
dari HT, direktur PR BK dan PR TB) sebesar total
Rp13.700.000.000,- (tigabelas milyar tujuh ratus juta
rupiah). Frekuensi transaksi yang cukup signifikan tersebut
dilakukan melalui pola transaksi structuring atau memecah-
mecah transaksi sehingga nominal transaksi menjadi lebih
kecil.
- Pihak pengirim dana terbesar lainnya, yakni pihak dengan
profil usaha sebagai pemilik perusahaan Stasiun Pengisian
dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dengan jumlah
transaksi sebesar total Rp8.300 .000.000,- (delapan milyar
tiga ratus juta rupiah).
- Terdapat pula transaksi setoran tunai sebesar total
Rp8.100.000.000,- (delapan milyar seratus juta rupiah).
b. Dana Keluar (D)
- Selama periode tahun 2016 sampai dengan 2017, transaksi
pada rekening HT, IW, dan CT sebagian besar berupa
penarikan tunai dengan total Rp53.300.000.000,- (lima puluh
tiga milyar tiga ratus juta rupiah).
- Adapun ...
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
-33-
- Adapun pihak penerima dana terbesar adalah pihak dengan
profil usaha sebagai pemilik atau pengurus perusahaan
industri rokok dengan jumlah transaksi sebesar total
Rp7.800.000.000,- (tujuh milyar delapan ratus juta rupiah).
- Pihak penerima dana terbesar lainnya yaitu RT (anak dari HT,
direktur PR BK dan PR TB), IW, notaris, dan petani tebu
dengan nominal transaksi sebesar total Rp23 .000.000.000,-
(dua puluh tiga milyar rupiah).
- Transaksi pada rekening ketiga pihak tersebut termasuk pada
pola transaksi pass-by, yakni dana yang masuk ke rekening
dalam waktu singkat ditarik tunai dan/ atau dipindahkan ke
pihak lain dengan nominal yang serupa.
Indikator Mencurigakan
- Transaksi dengan pihak yang sesuai dengan profil bidang usaha.
Terdapat sejumlah transaksi pada rekening atas nama HT, IW,
dan CT secara rutin dari pihak-pihak yang memiliki profil usaha
yang serupa dengan pihak terlapor, yakni pemilik atau pengurus
perusahaan industri rokok. Hal ini mengindikasikan bahwa
rekening pribadi tersebut digunakan untuk kegiatan usaha dari
ketiga perusahaan rokok milik para pihak terlapor. Diduga hal
tersebut merupakan upaya penghindaran pajak atas pendapatan
perusahaan dengan mengurangi dasar penetapan pajak melalui
penyembunyian sebagian penghasilan perusahaan ke rekening
pribadi.
- Transaksi dengan pola pass-by.
Transaksi pada rekening ketiga pihak tersebut termasuk pada
pola transaksi pass-by, yakni dana yang masuk ke rekening
dalam waktu singkat ditarik tunai dan/ atau dipindahkan ke
pihak lain dengan nominal yang serupa. Hal ini diduga untuk
menyamarkan asal-usul sumber dana dan tujuan penggunaan
dana.
- Transaksi
DIAN EDIANA RAE
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
- 34 -
Transaksi dengan pola structuring.
Terdapat transaksi keuangan yang diduga berindikasi tindak
pidana pencucian uang dengan pola transaksi structuring atau
memecah-mecah transaksi sehingga nominal transaksi menjadi
lebih kecil, yakni 215 kali transfer masuk melalui ATM dari RT
(anak dari HT, direktur PR BK dan PR TB) sebesar total
Rp13.700.000.000,- (tiga belas milyar tujuh ratus juta rupiah).
Hal ini diduga sebagai upaya untuk menghindari pelaporan
transaksi ke PPATK.
Kesimpulan/Tindak Lanjut:
Transaksi tersebut memenuhi unsur TKM karena berdasarkan pola
transaksi dana masuk dan dana keluar dari ketiga rekening pribadi
pihak tersebut termasuk pola transaksi pass-by, sehingga
mengaburkan hasil usaha yang patut diduga tidak dilaporkan dalam
SPT Tahunan PPh Badan kepada Direktorat Jenderal Pajak.
5. Penutup
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Januari 2021
KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN
/-Air ANALISIS TRA I .6 AKSI KEUANGAN,