peran komposisi pada foto editorial disney

16
17 PERAN KOMPOSISI PADA FOTO EDITORIAL DISNEY DREAM PORTRAIT SERIES KARYA ANNIE LEIBOVITZ Yana Erlyana *) Abstract The Role of Composition in Disney Dream Portrait Editorial Series of Annie Leibovitz. Photography is a complex creation of art and an image medium that also gives meaning and message from proper lighting and good composition. Composition contains the elements of an image in a format. An image can be produced more effectively and meaningfully with an understanding of good composition. Composition is an instrument for a photographer to take the viewer beyond the experience of “peeking through someone else’s window”. Annie Leibovitz is one of the most influential photographer in the world, has created an editorial photography series name “Dream Portrait”, featuring celebrities in Disney fairy tale scene to promote Disney Parks “Year of a Million Dreams”. The purpose of this paper is to find what kind of compositions used mostly and how it works influencing the image and story in each of photographs. With qualitative research method in this study, the authors search the data and information from books, the electronic media associated with the photography series. Based on this research, we clarify the use of composition in each photographs that results that we are looking to add insight about the various theories and principles of photography that help us to make editorial story photography better. Keywords: photography, editorial, composition, Annie Leibovitz Abstrak Peran Komposisi pada Foto Editorial Disney Dream Portrait Series Karya Annie Leibovitz. Dunia kreativitas dalam fotografi adalah sebuah petualangan pencapaian visi dari sang fotografer dengan dipengaruhi oleh pencahayaan dan komposisi yang baik. Komposisi terdiri dari beberapa format elemen visual. Sebuah fotografi dapat dihasilkan dengan lebih efektif dan bermakna dengan pemahaman komposisi yang baik. Annie Leibovitz adalah seorang fotografer yang paling berpengaruh di dunia, yang membuat seri editorial fotografi berjudul “Dream Portrait” yang berkolaborasi dengan para selebriti pada dongeng Disney untuk mempromosikan Disney Parks “Year of a Million Dreams.” Kajian ini menganalisis jenis-jenis komposisi yang digunakan dan menilai komposisi yang paling banyak digunakan pada seri fotografi ini. Pengumpulan data dilakukan melalui sumber referensi yang berkaitan dengan materi pembahasan serta yang berhubungan dengan seri fotografi tersebut. Analisis dilakukan dengan menguraikan penggunaan komposisi pada tiap foto yang Annie Leibovitz gunakan dalam mendukung keberhasilan dan penyampaian pesan dan makna foto untuk menambah pengetahuan tentang teori maupun prinsip fotografi lainnya yang dapat membantu untuk membuat suatu cerita editorial foto yang lebih baik. Kata kunci: fotografi, editorial, komposisi, Annie Leibovitz *) Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Bunda Mulia e-mail: [email protected]

Upload: khangminh22

Post on 10-Mar-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

17

PERAN KOMPOSISI PADA FOTO EDITORIAL DISNEY DREAM PORTRAIT SERIES KARYA

ANNIE LEIBOVITZYana Erlyana*)

AbstractThe Role of Composition in Disney Dream Portrait Editorial Series of Annie Leibovitz.Photography is a complex creation of art and an image medium that also gives meaning and message from proper lighting and good composition. Composition contains the elements of an image in a format. An image can be produced more effectively and meaningfully with an understanding of good composition. Composition is an instrument for a photographer to take the viewer beyond the experience of “peeking through someone else’s window”. Annie Leibovitz is one of the most influential photographer in the world, has created an editorial photography series name “Dream Portrait”, featuring celebrities in Disney fairy tale scene to promote Disney Parks “Year of a Million Dreams”. The purpose of this paper is to find what kind of compositions used mostly and how it works influencing the image and story in each of photographs. With qualitative research method in this study, the authors search the data and information from books, the electronic media associated with the photography series. Based on this research, we clarify the use of composition in each photographs that results that we are looking to add insight about the various theories and principles of photography that help us to make editorial story photography better.Keywords: photography, editorial, composition, Annie Leibovitz

AbstrakPeran Komposisi pada Foto Editorial Disney Dream Portrait Series Karya Annie Leibovitz. Dunia kreativitas dalam fotografi adalah sebuah petualangan pencapaian visi dari sang fotografer dengan dipengaruhi oleh pencahayaan dan komposisi yang baik. Komposisi terdiri dari beberapa format elemen visual. Sebuah fotografi dapat dihasilkan dengan lebih efektif dan bermakna dengan pemahaman komposisi yang baik. Annie Leibovitz adalah seorang fotografer yang paling berpengaruh di dunia, yang membuat seri editorial fotografi berjudul “Dream Portrait” yang berkolaborasi dengan para selebriti pada dongeng Disney untuk mempromosikan Disney Parks “Year of a Million Dreams.” Kajian ini menganalisis jenis-jenis komposisi yang digunakan dan menilai komposisi yang paling banyak digunakan pada seri fotografi ini. Pengumpulan data dilakukan melalui sumber referensi yang berkaitan dengan materi pembahasan serta yang berhubungan dengan seri fotografi tersebut. Analisis dilakukan dengan menguraikan penggunaan komposisi pada tiap foto yang Annie Leibovitz gunakan dalam mendukung keberhasilan dan penyampaian pesan dan makna foto untuk menambah pengetahuan tentang teori maupun prinsip fotografi lainnya yang dapat membantu untuk membuat suatu cerita editorial foto yang lebih baik.Kata kunci: fotografi, editorial, komposisi, Annie Leibovitz

*) Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Bunda Muliae-mail: [email protected]

18

PendahuluanFotografi bukanlah semudah hanya mendokumentasikan kejadian nyata di sekitar kita, namun menjadi sebuah pembuatan seni yang lebih kompleks dan gambar yang memberikan makna dan pesan. Pada awalnya fotografi tercipta didasari dari melukis atau menggambar dengan bantuan cahaya dari kata Yunani, phos yang berarti cahaya dan graphein yang berarti menulis atau menggambar. Prinsip dasar fotografi sudah ada sejak zaman Aristoteles yaitu berupa reaksi gelombang cahaya yang diproyeksikan melalui celah kecil. Fotografi merupakan alat rekam visual yang membutuhkan cahaya dan momentum. Cahaya di sini untuk menimbulkan emulsi film yang ditangkap oleh kamera dan momentumnya adalah sesuatu objek yang terbekukan dalam proses pemotretan. Kehadiran fotografi pada masa lalu menimbulkan pro dan kontra di kalangan seniman karena fotografi lahir sebagai alat rekam yang dapat merekam objek nyata menjadi gambar yang sangat mirip dengan aslinya.

Penemuan revolusioner tersebut sempat mengundang kecemburuan di kalangan pelukis pada masa tersebut. Perjuangan para praktisi foto sangat berat pada masa era Victorian. Ketika sejarah awal fotografi baru saja dimulai sekitar awal tahun 1830-an banyak para fotografer menganggap fotografi sebagai bentuk seni yang baru sebuah bentuk lain dari lukisan. Seperti apa yang diproklamirkan oleh Peter Henri Emerson bahwa seni foto yang sesungguhnya hanya bisa dicapai bila potensi kamera yang sesungguhnya dikembangkan, bukan sebagai imitator lukisan namun potensi tersebut adalah kemampuan merekam realitas apa adanya, tidak sempurna tetapi riil. Dari perjuangan yang dilakukan oleh banyak seniman foto pada masa tersebut, lambat laun fotografi mulai diterima keberadaannya baik oleh para seniman maupun masyarakat sebagai salah satu cabang seni yang baru di mana fotografi memiliki daya cipta yang sungguh mengagumkan dan penuh rangsangan.

Perkembangan fotografi selalu mengikuti kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari awal ditemukan camera obscura hingga menjadi kamera digital dengan berbagai keunggulan dan mulai dari film seluloid biasa hingga film negatif infra merah. Hal tersebut menyatakan bahwa fotografi selalu mengikuti perkembangan teknologi dalam waktu yang relatif cepat dan berkembang sebagai dunia teknologi tersendiri. Selain dari perkembangan peranti keras dari fotografi, perkembangan juga terjadi pada bentuk visualnya dalam proses penciptaannya. Fotografi pada awalnya hanya merupakan sebagai rekaman visual hasil cetak sederhana yang statis dari sebuah objek. Pada saat itu, fotografi hanya sebatas sebagai alat dokumentasi faktual dari sebuah benda atau situasi yang merupakan bagian dari informasi atau suatu bahan untuk pemberitaan. Akan tetapi, dalam perjalanannya fotografi dipenuhi dengan berbagai kejadian eksperimen kronologis yang menjadi suatu media untuk berekspresi dan alat bantu dalam upaya menciptakan imaji-imaji seni visual melalui gagasan, objek, kreativitas dan teknologi. Kemudian lahir bermacam jenis bentuk dan gaya atau aliran dalam fotografi seperti yang dipelopori oleh seorang fotografer di era Victorian, H.P. Robinson dengan penemuannya berupa multiple print di mana pada masa tersebut sempat menghebohkan karena citra foto yang begitu dekat dengan kenyataan yang kemudian gaya foto tersebut menjadi era ilustratif

Dimensi DKV, Vol.2-No.1 April 2017

19

fotografi yang mengarah pada “gerakan senirupa abad 19”. Kemudian lahir dan berkembang gaya dan aliran lainnya seiring dengan perkembangan jamannya karena dengan jenis gaya dan aliran dalam fotografi akan mencerminkan pribadi fotografernya.

Dunia kreativitas dalam fotografi adalah sebuah petualangan pencapaian visi dari sang fotografer. Setiap orang melihat dan mengartikan dunia secara berbeda-beda. Fotografer menghasilkan imaji yang merupakan refleksi dari jiwanya. Dalam fotografi bukanlah sekedar merekam sebuah sisi dari subjek atau sekedar menangkap momen yang tepat akan tetapi juga mengolah unsur-unsur estetik dari subjek dengan mengatur pencahayaan dan komposisi yang baik. Komposisi terdiri dari beberapa format elemen visual. Sebuah fotografi dapat dihasilkan dengan lebih efektif dan bermakna dengan pemahaman komposisi yang baik. Komposisi merupakan sebuah alat fotografer untuk untuk membawa para audience untuk merasakan “melihat melalui jendela orang lain”.

Annie Leibovitz adalah fotografer wanita asal Amerika yang sudah berumur 62 tahun. Wanita ini terkenal dengan hasil yang fenomenal, mulai dari pengalamannya memotret Ratu Elizabeth II hingga John Lennon. Annie juga terkenal dengan kontribusinya menghasilkan foto-foto eksklusif untuk majalah Vanity Fair dan majalah Vogue. Sejak tahun 2007, Annie Leibovitz menjadi seorang fotografer yang paling berpengaruh di dunia, membuat editorial sebuah seri editorial photography berjudul “Dream Portrait” yang berkolaborasi dengan para selebriti pada dongeng Disney untuk mempromosikan Disney Parks “Year of a Million Dreams.”

Penelitian ini menganalisis jenis-jenis komposisi yang digunakan dan menilai komposisi yang paling banyak digunakan pada seri fotografi ini. Analisis tersebut memunculkan persepsi dalam penggunaan komposisi akan penyampaian cerita pada setiap fotonya. Penulisan ini disusun sebagai hasil dari penelitian kualitatif dengan pendekatan melalui metode studi literatur. Pengumpulan data dilakukan melalui buku dan artikel yang membahas tentang teori fotografi, buku tentang fotografi, serta sumber dari internet mengenai teori yang berkaitan dengan materi pembahasan serta yang berhubungan dengan seri fotografi tersebut. Penelitian juga didukung pengalaman dan proses praktik serta informasi dari praktisi fotografi dan desain di bidang yang berkaitan. Analisis ini menguraikan penggunaan komposisi pada tiap foto yang Annie Leibovitz gunakan dalam mendukung keberhasilan dan penyampaian pesan dan makna foto. Penelitian ini bermanfaat menambah pengetahuan tentang teori maupun prinsip fotografi lainnya yang dapat membantu untuk membuat suatu cerita editorial foto yang lebih baik.

Fotografi Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan, dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera dan dalam bidang kimia menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama lain dan sebelum masing-masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film. Fotografi

PERAN KOMPOSISI PADA FOTO EDITORIAL DISNEY DREAM PORTRAIT SERIES KARYA ANNIE LEIBOVITZYana Erlyana

20

dalam bahasa Inggris photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu photos berarti cahaya dan grafo berarti melukis/menulis adalah proses melukis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Menurut Newhall (2005:5), untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, diafragma dan speed disebut sebagai pajanan (exposure). Di era fotografi digital film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi digital ISO.

Teknis Dasar Pemotretan Setelah kita mengenal jenis-jenis foto, sekarang saatnya untuk mengetahui bagaimana cara memotret untuk menghasilkan sebuah karya foto. Seorang fotografer pada awalnya harus menguasai kamera dan bagaimana cara kerja kamera tersebut. Focusing Istilah focusing dalam fotografi adalah proses penajaman image pada bidang tertentu suatu objek pemotretan. Focusing adalah teknik paling dasar tetapi begitu penting, karena untuk mendapatkan gambar yang tajam dan jelas kita harus melakukan focusing secara tepat. Pemilihan bidang atau titik tertentu dalam suatu objek foto akan menentukan kesan kedalaman pada sebuah foto.

Pengaturan Speed Proses pembakaran negatif di dalam kamera untuk mendapatkan image tertentu dipengaruhi oleh cara kerja dan kecepatan rana kamera. Kita bisa menentukan kecepatan rana saat pembakaran dengan pengaturan speed. Semakin tinggi speed (high speed) yang kita pakai maka akan semakin cepat pula rana bekerja dan sebaliknya, semakin rendah speed (low speed) yang kita pakai maka akan semakin lambat pula rana bekerja.

Dalam dunia fotografi terdapat istilah pencahayaan normal (normal exposure), pencahayaan rendah (under exposure) dan pencahayaan tinggi (over exposure). Pencahayaan normal adalah dimana kita menentukan speed dan diafragma yang tepat untuk mendapatkan gambar seperti pada keadaan objek foto yang sebenarnya.

Dimensi DKV, Vol.2-No.1 April 2017

21

Over exposure (pencahayaan tinggi) adalah kompensasi pada pengaturan speed untuk mendapatkan intensitas pencahayaan yang lebih banyak daripada pencahayaan normal dan gambar yang dihasilkan pun lebih terang daripada kondisi aslinya.

Under exposure (pencahayaan rendah) adalah kompensasi pencahayaan pada pengaturan speed untuk mengurangi intensitas cahaya di bawah pencahayaan normal. Under exposure sering digunakan ketika kondisi cahaya dalam pemotretan terlalu keras sehingga pengkompensasian akan diperlukan untuk mendapatkan gambar yang lebih maksimal.

Pengaturan Diafragma Sebuah foto yang menarik adalah di mana foto tersebut terdapat dimensi ruang atau kesan kedalaman. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting dalam mengatur pemisahan antara bidang background dan objek utama. Diafragma juga menentukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma semakin luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma maka semakin sempit ruang tajam dalam foto.

Deskripsi FotografiAndhika Prasetya dalam apresiasi dalam fotografi menjelaskan bahwa terlepas dari tipenya, suatu karya foto harus diapresiasi dengan cara dideskripsikan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya yaitu:1. Objek foto (subject matter) yaitu orang, benda, tempat, atau kejadian yang ada dalam

foto tersebut, serta menyebutkan karakter objek tersebut, misalnya gedung tinggi yang monumental, anak-anak yang sedang berlari riang gembira, dan sebagainya.

2. Bentuk dan teknis (form) yaitu unsur-unsur yang menyusun, mengatur, dan membangun foto seperti titik, garis, bidang, bentuk, cahaya, warna, tekstur, massa, ruang, dan volume. Deskripsi dapat berupa tinjauan pada rentang nada warna/hitam-putih, kontras objek, kontras film/negatif, kontras kertas, format film, sudut pandang, jarak objek, lensa yang dipakai, pembingkaian, ruang tajam, tingkat ketajaman fokus, ketajaman butiran, dan sebagainya. Deskripsi bentuk dan teknis ini dapat menggunakan prinsip-prinsip desain seperti skala, proporsi, kesatuan dalam keragaman, irama dan repetisi, keseimbangan, arah gaya, penekanan, dan sesuatu yang menghubungkan unsur-unsur tersebut.

3. Media (medium) yaitu terbuat dari apa karya foto tersebut, misalnya sebuah foto monokrom dibuat dengan film ISO 100, kertas foto Multigrade, dengan proses lanjutan toning atau manipulasi kamar gelap atau komputer, dan sebagainya. Deskripsi media dapat mencakup unsur teknis seperti posisi penyinaran, alat bantu pemotretan, waktu pemotretan, dan sebagainya. Deskripsi media mencakup semua aspek yang ikut membangun terciptanya ekspresi sang seniman pada karya foto serta dampak yang timbul bagi pelihatnya.

4. Gaya (style) yaitu adalah menyangkut spirit jaman (zeitgeist), gerakan seni, periode waktu, dan faktor geografi, yang mempengaruhi seniman dalam membuat karya foto, yang bisa dikenali dari objek foto, teknis pemotretan, dan media foto. Setiap karya layak untuk dideskripsi dan diinterpretasi dengan baik, bagaimanapun bentuknya. Deskripsi adalah

PERAN KOMPOSISI PADA FOTO EDITORIAL DISNEY DREAM PORTRAIT SERIES KARYA ANNIE LEIBOVITZYana Erlyana

22

bagian penting dalam apresiasi, tetapi perlu diingat bahwa dalam mendeskripsi kita tidak menyanjung atau menjelekkan, bukan setuju atau tidak setuju, bukan suka atau tidak suka.

Komposisi dalam FotografiPengetahuan mengenai komposisi dapat membantu fotografer untuk menghasilkan foto yang baik. Penerapan komposisi ini dapat dilakukan dengan kamera manual yang tingkat kesulitannya relatif lebih tinggi, semi otomatik yang tingkat kesulitannya sedang atau fullotomatic camera seperti pocket camera yang sangat mudah penggunaannya. Komposisi merupakan salah satu unsur penentu tingginya nilai estetik karya fotografi. Menurut Charpentier (1993), komposisi adalah cara bagaimana gambar membagi sebuah bidang gambar. Penentuan komposisi dilakukan pada saat membidik objek foto. Untuk itu diperlukan penataan terhadap unsur-unsur yang mempengaruhi kekuatan suatu gambar dalam sebuah bidang gambar, sehingga objek fotografi dapat tampil sebagai pusat perhatian (point of interest). Lebih dulu mata pengamat karya foto akan dipandu untuk memperhatikan bagian yang menjadi pusat perhatian utama (main point of interest), baru kemudian memperhatikan pusat perhatian kedua (secondary point of interest), sehingga sebagian pesan yang akan kita sampaikan melalui foto dapat diterima dengan baik.

Dalam pengertian umum maupun dalam dunia kesenian, komposisi berarti susunan. Komposisi dalam pengertian seni rupa adalah susunan gambar dalam batasan satu ruang. Batasan ruang ini merupakan liminitas, sekaligus syarat mutlak bagi adanya komposisi (Soelarko, 1990: 19). Sedangkan komposisi dalam foto adalah seni untuk menciptakan harmoni pembagian bidang dengan memanfaatkan berbagai unsur visual yang tersedia berupa alur garis, bentuk, cahaya, cahaya dan bayangan, warna, dan tekstur (Deniek G. Sukarya 2009: 31). Dalam The Advanced Learner’s Dictionary of Current English, A S Hornby cs, seperti dikutip Anto Djoemairi, memberikan makna komposisi sebagai tindakan atau seni menyusun baik kata-kata, musik, cetakan dan sebagainya, dan sesuatu yang disusun (puisi, buku, musik, susunan objek yang disusun untuk dilukis atau difoto). Sedangkan Soelarko dalam majalah Komposisi Edisi khusus Foto Indonesia, memberikan batasan komposisi sebagai pengertian seni rupa adalah susunan gambar dalam batasan satu ruang. Batasan ruang ini merupakan limitasi, sekaligus syarat mutlak bagi adanya komposisi (1974: 5).

Menyusun komposisi merupakan upaya menyusun elemen-elemen foto yang esensial seperti bentuk, nada, warna yang dalam fotografi hitam putih diwakili oleh nuansa atau gradasi nada kelabu, pola dan tekstur di dalam batasan suatu ruang. Tujuan dari menyusun komposisi yaitu mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan demikian, menjadi lebih enak dipandang. Penyusunan komposisi membutuhkan adanya suatu ruang tertentu yaitu format. Format bersifat mengikat, dengan pengertian bahwa suatu komposisi yang baik dan pas pada format tertentu belum tentu cocok atau sesuai dalam format yang lain. Untuk memperoleh komposisi yang baik, dituntut agar

Dimensi DKV, Vol.2-No.1 April 2017

23

memiliki kepekaan tersendiri, yang dapat diperoleh melalui latihan-latihan berkesinambungan secara tekun, serius dan intensif. Komposisi dalam fotografi memerlukan batasan. Tanpa adanya pembatas yang jelas akan sulit untuk memahami ujung pangkal sebuah komposisi. Dasar komposisi dalam fotografi untuk merancang atau menyatukan berbagai aspek fotografi yaitu elemen-elemen visual. Penggunaan elemen visual yang tepat akan lebih memudahkan dalam perancangan sebuah karya fotografi. Komposisi mempunyai kesan dan dapat mempunyai nilai baik maupun kurang baik, enak dilihat atau kurang enak dilihat jika dibatasi oleh ruang tertentu.Karena itu dalam hubungan dengan gambar, dapat dikatakan bahwa komposisi tergantung pada batasan gambar, panjang banding lebar, dan tegasnya format. Hal itu didukung dengan pendapat pakar fotografi, Soelarko (1990: 20) menyatakan format adalah syarat mutlak dari hadirnya komposisi. Tanpa format, tidak ada komposisi.

Pengaturan komposisi yang baik menjadikan hasil foto yang diabadikan akan semakin baik. Pengaturan komposisi yang baik akan memudahkan penikmat fotografi dalam menangkap apa yang akan disampaikan oleh fotografer (Budhi Santoso, 2010: 33). Pada komposisi mempunyai elemen-elemen komposisi, seorang fotografer harus mampu menyusun elemen komposisi dengan baik untuk mendapatkan susunan atas tata letak yang enak dilihat dan menarik, karena penyusuan elemen komposisi yang tepat akan menimbulkan efek tiga dimensi di atas bidang datar.

1. Komposisi 1/3 Bidang (rule of thirds)Suatu perpotongan dari sebuah bidang persegi panjang atau bujur sangkar, dalam hal ini adalah format foto. Hampir tidak ada yang bisa salah bila mengikuti aturan 1/3 bidang atau the rule of thirds dalam menciptakan komposisi. Bila mengikuti teknik pembagian bidang dan penempatan subjek sesuai dengan atuan komposisi yang baku ini pasti akan selalu berhasil menciptakan karya foto yang kuat dan mengesankan. Penggunaan pedoman 1/3 bidang bisa membuat penikmat karya foto tidak mudah jemu, serta bisa memperjelas kesan pandangan kemana mata akan melihat. Berikut contoh pedoman 1/3 bidang atau the rule of thirds.

Gambar 1. Pembagian 1/3 Bidang atau The Rule of Thirds(Dokumentasi: Yana Erlyana, 2016)

2. Komposisi Arah Gerak atau Pandang Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Ruang di depan objek lebih luas dari pada di belakang objek. Komposisi arah digunakan untuk mengatur atau memastikan arah pandangan kita pada subjek utama foto. Apa yang ingin kita tonjolkan dalam

PERAN KOMPOSISI PADA FOTO EDITORIAL DISNEY DREAM PORTRAIT SERIES KARYA ANNIE LEIBOVITZYana Erlyana

24

foto dan yang ingin kita tunjukkan dari sebuah kondisi, suasana atau hal apa yang menarik yang menjadi konsentrasi kita ketika memotret.

3. Komposisi Point of Interest Sebuah objek atau warna yang menjadikan pusat perhatian. Point of interest dalam fotografi adalah fokus atau titik utama dalam sebuah foto di mana titik tersebut menjadi inti cerita dari sebuah foto. Dengan kata lain, point of interest akan menjadi titik awal untuk mengeksplorasi sebuah karya foto. Point of interest mampu membimbing orang yang melihat foto untuk memahami konteks foto secara keseluruhan dalam seketika.

4. Komposisi DiagonalDiagonal adalah kesan garis yang memotong dari sudut ke sudut persegi panjang. Komposisi diagonal merupakan salah satu dari beragam konsep komposisi foto. Komposisi diagonal menyatakan bahwa foto akan tampak lebih dinamis jika objek mengikuti konsep garis diagonal.

Selain dasar-dasar elemen-elemen visual dan beberapa hal tentang komposisi dalam fotografi ada yang perlu diperhatikan untuk membuat sebuah karya fotografi tampil menarik dan memberi nilai tambah, yaitu:1. FramingTeknik framing dapat menambah kreasi kita untuk membentuk sebuah objek tampil menarik dan menambah keindahan pada bentuk.

2. Similiar Shape Mengkomposisikan elemen-elemen sebentuk secara harmonis di dalam suatu bingkai foto sehingga memberikan dinamika pada gambar. Dalam hal ini perlu memperhatikan volume dan harmonisasi.

3. Format Gambar Hal ini untuk mendapatkan daya tarik subjek dan bagaimana menampilkan subjek dengan baik bersama suasana di sekitarnya. Ada tiga jenis format gambar dalam fotografi yaitu format horizontal, vertikal, dan square (Langford, 1982: 56).

4. Dimensi Dimensi dalam fotografi dapat mengangkat rasa. Dengan dimensi selain memberikan kesan ruang juga untuk mengangkat suasana aslinya seperti menghadirkan kesan hidup. Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan dimensi menggunakan garis arah, mengatur pembagian ruang, perbandingan ukuran, mengendalikan kedalaman ruang, susunan warna dan susunan kecerahan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mendukung terjadinya dimensi ruang yaitu:a. Permainan perspektif (aerial perspektif dan linier perspektif)b. Permainan lensa (diafragma, vario lensa, filter)

Dimensi DKV, Vol.2-No.1 April 2017

25

c. Permainan gelap terang d. Permainan cahayae. Pemberian foreground dan background

Selain itu dalam menentukan komposisi dapat diawali dengan menentukan satu dominasi yang akan menjadi pusat perhatian utama (main point of interest), karena suatu gambar sebaiknya menceritakan tidak lebih dari sebuah cerita agar tidak kehilangan fokus. Dalam penentuan pusat perhatian (point of interest) perlu diperhatikan unsur-unsur pendukungnya agar mempermudah untuk menentukan apa yang akan ditonjolkan (Yuliadewi, 1999). Unsur-unsur pendukung komposisi sebagai berikut:

1. Ujud (shape)Tatanan dua dimensional, mulai dari titik, garis lurus, poligon (garis lurus majemuk/terbuka/tertutup), dan garis lengkung (terbuka, tertutup, lingkaran). Tekniknya dapat berupa kontras pencahayaan yang ekstrim seperti siluet, penonjolan detail-detail benda, mengikutkan subjek menjadi garis luar atau outline dari sebuah tone warna tertentu. Ujud benda dapat diambil dari berbagai posisi kamera, seperti dari bawah subyek. Manipulasi ujud dengan menggunakan berbagai macam lensa, mulai dari lensa sudut lebar hingga lensa fokus panjang (long focus). Contohnya adalah foto siluet manusia yang berdiri di tepi pantai menyaksikan matahari terbenam, siluet nelayan yang mempersiapkan diri di saat matahari terbenam di tepi pantai untuk menangkap ikan, atau foto piramid dan Sphinx dengan menonjolkan tekstur batunya di Mesir.

2. Bentuk (form)Tatanan yang memberikan kesan tiga dimensional, seperti kubus, balok, prisma, dan bola. Dalam fotografi ditunjukkan dengan gradasi cahaya dan bayangan, dan kekuatan warna. Untuk menghasilkan foto yang baik sebaiknya mengambil cahaya samping dengan sudut-sudut tertentu, dan menghindari pencahayaan frontal.

3. Pola (pattern)Tatanan dari kelompok sejenis yang diulang untuk mengisi bagian tertentu di dalam bingkai foto, sehingga memberikan kesan adanya keseragaman. Contohnya adalah foto segerombolan bebek, tumpukan pot dari tanah liat.

4. Tekstur (texture)Tatanan yang memberikan kesan tentang keadaan permukaan suatu benda (halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut, dan seterusnya). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan dan kekontrasan yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan. Cahaya yang paling baik adalah cahaya langsung pada foto lansekap.

PERAN KOMPOSISI PADA FOTO EDITORIAL DISNEY DREAM PORTRAIT SERIES KARYA ANNIE LEIBOVITZYana Erlyana

26

5. Kontras (contrast) Kontras disebut juga nada, kesan gelap atau terang yang menentukan suasana (atmosphere/mood), emosi, dan penafsiran sebuah citra. Kontras warna disebabkan oleh warna-warna primer, yaitu merah, biru, dan kuning, atau akibat dari penempatan warna primer terhadap warna komplemennya, seperti hijau, jingga, dan ungu. Meskipun penggunaan warna tergantung pada pengalaman pribadi, namun ada aturan umum bahwa warna yang berat akan menyeimbangkan warna-warna lemah. Warna-warna berat atau keras berkesan penting dan bila digunakan sedikit kontras warna akan ada aksentuasi yang tidak mengganggu keseluruhan warna. Misalnya, foto pemandangan di tepi danau dengan aksentuasi rumah kayu bercat merah menyala.

6. Warna (colour)Unsur warna yang dapat membedakan objek, menentukan mood daripada foto kita, serta memberi nilai tambah untuk menyempurnakan daya tarik. Warna dapat ditimbulkan melalui pilihan pencahayaan serta exposure, sedikit underexposing akan memberikan hasil yang low key, dan sedikit overexposing atau penggunaan filter warna akan memberikan hasil warna yang kontras. Idealnya, sebuah foto mempunyai satu subjek utama dan satu warna utama, sedang subjek dan warna lainnya merupakan pendukung. Sebuah komposisi yang warnanya terdiri dari tingkat warna sejenis akan menghasilkan foto yang tenang.

7. Unsur-unsur pendukung Komposisi ini sangat dipengaruhi oleh sumber cahaya yang berupa cahaya seadanya, seperti cahaya matahari, lampu jalan atau cahaya dari lampu studio. Perbedaan sumber cahaya dan sudut pencahayaan akan meberikan hasil yang berbeda.

Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle)Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:1. Bird Eye Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah/ lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya

sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek, elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian kesan perbandingan antara keseluruhan lingkungan (overview) dengan POI (point of interest).

2. High Angle Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.3. Eye Level Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar/sama seperti mata

memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek, dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita misalnya anak-anak.

Dimensi DKV, Vol.2-No.1 April 2017

27

4. Low angle Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang di mana objek lebih tinggi dari

posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namun tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.

5. Frog eye Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah,

hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.

Metode PenelitianPada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus secara deskriptif. Menurut Robert E. Stake, studi kasus merupakan pendekatan penelitian kualitatif di mana penulis membahas secara mendalam mengenai sebuah program, kegiatan, aktivitas, proses, masalah, hingga satu individu atau lebih. Kasus-kasus ini dibatasi oleh waktu dan kegiatan, di mana penulis mengumpulkan informasi yang rinci menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama waktu yang berkelanjutan (Cresswell, 2003: 17). Hal yang penting dalam studi kasus adalah kondisi alami yang merupakan konteks di mana subjek penelitian berlangsung. Konteks tidak dapat dilepaskan fenomena yang diteliti (Harling, 2002: 2).

Studi kasus ini akan mencermati bagaimana penggunaan komposisi dalam fotografi editorial berperan dalam pembuatan fotografi editorial Disney bertema celebrity portrait oleh Annie Lebovitz. Penggunaan komposisi berperan dalam estetika fotografi maupun penyampaian cerita. Studi kasus yang peneliti gunakan hanya untuk satu objek penelitian yaitu pada foto editorial dari Disney Dream Portrait Series karya Annie Lebovitz. Menurut Anwar Sanusi, desain penelitian deskriptif adalah desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian. Penelitian deskriptif berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian dilakukan (2011: 13). Dokumentasi menggunakan beberapa cara seperti pengamatan langsung, materi visual fotografi, dokumen dan laporan, serta bukti fisik lainnya. Hal ini sesuai dengan aspek dalam penelitian dengan strategi studi kasus yaitu holistic inquiry, di mana pengumpulan data dilakukan secara mendalam dan terperinci sehingga menghasilkan informasi yang padat.

PembahasanSejak tahun 2007, Walt Disney Company telah meluncurkan iklan editorial yang dibuat oleh Annie Leibovitz yang berkolaborasi dengan para selebriti dalam adegan Disney fairy tale untuk mempromosikan Disney Parks “Year of a Million Dreams”.

PERAN KOMPOSISI PADA FOTO EDITORIAL DISNEY DREAM PORTRAIT SERIES KARYA ANNIE LEIBOVITZYana Erlyana

28

Tabel 1. Analisis Annie Leibovitz’s Disney Dream Portrait Series

No. Gambar Teks Analisa

1

“Where your destiny awaits”2014.Jessica Chastain as Merida from “Brave”

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Format landscape4. Eye level

2

“Where you always follow your heart”2013.Jennifer Hudson as Tiana from “The Princess and the Frog”

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Permainan cahaya4. Frog eye

3

“Where a world of adventure awaits”2013.Taylor Swift as Rapunzel from “Tangled”

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Low angle4. Permainan perspektif

4“Where wickedly good times await”2012.

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Permainan cahaya4. Format landscape

4

“ Where you can go on the ride of your afterlife”2012Jack Black, Will Ferrell and Jason Segel as Phineas, Ezra and Gus, the Hitchhiking Ghosts of The Haunted Mansion

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Permainan cahaya4. Low angle

5

“ Where every moment leaves you hungry for more”2012.Russell Brand as Captain Hook

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Format landscape4. Permainan cahaya

Dimensi DKV, Vol.2-No.1 April 2017

29

6

“Where magic sets sail...”2011Johnny Depp as Jack Sparrow

“...and adventures become legendary”2011.Johnny Depp as Jack Sparrow and performer, writer and artist Patti Smith as the Second Pirate in Command

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Format portrait4. Eye level

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Format landscape4. Low angle

7

“Where a moment of beauty lasts forever”2011.Jeff Bridges and Penelope Cruz as Beauty and the Beast

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Dimensi permainan perspektif

3. Pemberian foreground dan background

4. Eye level

8

“Where magic speaks, even when you’re not the fairest of them all”2011.Olivia Wilde and Alec Baldwin as the Evil Queen and Magic Mirror from Snow White and the Seven Dwarfs

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Permainan cahaya3. Eye level4. Pemberian

foreground dan background

9

“Where memories take hold and never let go”2011.Queen Latifah as Ursula from The Little Mermaid

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Eye level4. Format landscape

PERAN KOMPOSISI PADA FOTO EDITORIAL DISNEY DREAM PORTRAIT SERIES KARYA ANNIE LEIBOVITZYana Erlyana

30

10

“ Where your every wish is our command “2008.Whoopi Goldberg as The Genie from Aladdin

1. Diagonal2. Pemberian

foreground dan background

3. Perspektif4. Format portrait

11

“ Where a whole new world awaits “2008.Jennifer Lopez and Marc Anthony as Jasmine and Aladdin

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Low angle3. Permainan perspektif4. Format low angle

12“Where dreams run free”2008.Jessica Biel as Pocahontas

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Eye level4. Format landscape

13

“Where you never have to grow up”2008.Mikhail Baryshnikov, Gisele Bundchen, and Tina Fey as Peter Pan, Wendy, and Tinker Bell

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Permainan cahaya4. Format landscape

14

“ Where the magic begins“2007.Julie Andrews and Abigail Breslin as the Blue Fairy and Fira from Pinocchio

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Permainan cahaya4. Eye level

15

“Where Wonderland is your destiny”2007Beyonce, Oliver Platt, and Lyle Lovett as Alice in Wonderland, the Mad Hatter, and the March Hare

1. Dimensi permainan perspektif

2. Pemberian foreground dan background

3. Eye level4. Format landscape

Dimensi DKV, Vol.2-No.1 April 2017

31

16

“Where another world is just a wish away” 2008.Julienne Moore and Michael Phelps as Ariel and a mermaid from The Little Mermaid

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Eye level4. Format landscape

17

“Where imagination saves the day “2007“David Beckham as Prince Philip from Sleeping Beauty

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Low eye4. Permainan cahaya

18

“Where you’re always the king of the court “2007.Roger Federer as King Arthur from The Sword in the Stone

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Low eye4. Permainan cahaya

19

“Where true love can be celebrated”2009.Zac Efron and Vanessa Hudgens from Sleeping Beauty

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Eye level4. Format landscape

20

“Where you’re the fairest of them all “2007.Rachel Weisz as Snow White

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Pemberian foreground dan background

3. Format landscape4. Eye level

21

“Where every Cinderella story comes true”2007.Scarlett Johansson as Cinderella

1. Komposisi 1/3 bidang (rule of thirds)

2. Dimensi permainan perspektif

3. Pemberian foreground dan background

4. Permainan cahaya

PERAN KOMPOSISI PADA FOTO EDITORIAL DISNEY DREAM PORTRAIT SERIES KARYA ANNIE LEIBOVITZYana Erlyana

32

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan pada tabel di atas, dalam foto editorial “Disney Dream Portrait Series” karya Annie Leibovitz, penggunaan komposisi rule of thirds, pemberian foreground dan background, dan permainan cahaya serta format landscape adalah jenis komposisi yang paling banyak digunakan. Selain itu terdapat pula eye level maupun low engle dalam pengambilan gambar, permainan perspektif pun digunakan untuk menambah dramatisasi dan penekanan hingga kedalaman cerita maupun tiap karakter. Selain itu pemanfaatan unsur-unsur komposisi lainnya juga digunakan dalam tiap foto-foto yang dihasilkan Annie Leibovitz ini seperti warna, kontras, cahaya, framing juga membantu dalam keberhasilan foto. SimpulanPada umumnya dalam editorial fotografi tidak hanya menyajikan pesan visual tapi juga pesan tekstual. Pesan tekstual tersebut mengangkat deskripsi cerita secara naratif dari objek yang ada didalamnya maupun dialog antar tokoh sebagai objek. Pesan tekstual biasanya berupa alur cerita maupun penjelasan yang sudah diberikan secara langsung pada foto atau yang muncul dari interpretasi audience yang melihat foto tersebut. Sedangkan pesan visual bersifat deskriptif yang memberikan eksplorasi detail tiap unsur yang ada pada foto. Detail tersebut dapat berupa unsur fisik maupun aktivitas yang terlihat dalam foto yang akan mendukung audience menginterpretasi pesan tektual nantinya. Editorial foto “Disney Dream Portrait Series” karya Annie Leibovit menggunakan komposisi dalam pembuatan series editorial fotografinya, hal tersebut karena penggunaan komposisi sangat berperan dalam memberikan makna dan pesan baik visual maupun tekstual. Dari penggunaan komposisi yang baik sangat mempertegas dan meningkatkan kemungkinan penyampaian informasi maupun pesan yang dimaksud sang fotografer kepada audience dengan baik. Komposisi juga menjadi pendukung keharmonisan tiap unsur yang ada di dalam sebuah foto. Penggunaan komposisi yang tepat sangat mendukung terciptanya keberhasilan dalam segi estetika maupun tujuan dari foto itu sendiri.

ReferensiCreswell, John W. 2003. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Method Approached.

California: Sage Publication, Inc.G. Sukarya, Deniek. 2009. Kiat Sukses Deniek G. Sukarya. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.Santoso, Budhi. 2010. Bekerja Sebagai Fotografer. Jakarta: Erlangga Grup.Soelarko, RM. 1990. Komposisi Fotografi. Bandung: Balai Pustaka.

Dimensi DKV, Vol.2-No.1 April 2017