penggunaan mikroskop serta pengamatan bentuk dan struktur sel

32
I. Judul “Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel” II. Tujuan 1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya. 2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop. 3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan. III. Dasar Teori Bentuk dan Struktur Sel Struktur mahluk hidup tersusun atas sel, karena sel nerupakan unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh. Secara struktural sel merupakan satuan terkecil pada mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan. Secara fungsional sel akan menjalankan kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel. Sel bersifat fundamental (mendasar) bagi sistem kehidupan dalam ilmu biologi seperti halnya atom bersifat fundamental bagi ilmu kimia. Dalam ilmu biologi sel merupakan

Upload: independent

Post on 29-Mar-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I. Judul

“Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk

dan Struktur Sel”

II. Tujuan

1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop

dan cara penggunaannya.

2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang

akan diamati di bawah mikroskop.

3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan

sel tumbuhan.

III. Dasar Teori

Bentuk dan Struktur Sel

Struktur mahluk hidup tersusun atas sel,

karena sel nerupakan unit kehidupan struktural

dan fungsional terkecil dari tubuh. Secara

struktural sel merupakan satuan terkecil pada

mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan.

Secara fungsional sel akan menjalankan

kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi

dan sebagian besar reaksi kimia untuk

mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel.

Sel bersifat fundamental (mendasar) bagi

sistem kehidupan dalam ilmu biologi seperti

halnya atom bersifat fundamental bagi ilmu

kimia. Dalam ilmu biologi sel merupakan

kumpulan materi paling sederhana yang dapat

hidup. Bahkan terdapat beranekaragam bentuk

kehidupan yang hadir sebagai organisme bersel

tunggal. Organisme yang lebih kompleks,

termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat

multiseluler karena tubuh organisme semacam itu

merupakan hasil kerjasama antara banyak jenis

sel yang terspesialisasi yang tidak dapat

bertahan hidup (survive, sintas) dalam waktu

lama secara sendirian. Sel mengindra dan

merespon fluktuasi lingkungan. Semua sel

berkerabat melalui garis keturunan dari sel-sel

yang ada dahulu. Akan tetapi, sel telah

termodifikasi dalam berbagai cara yang berbeda

selama sejarah evolusi kehidupan yang panjang

di bumi. (Campbell, 2008 : 102)

Cara menggunakan mikroskop:

1. Peganglah erat-erat mikroskop dengan satu

tangan, sedangkan tangan yang lain pakailah

untuk menyangga kaki mikroskop;

2. Meja preparat harus tetap horisontal untuk

menjaga agar preparat tidak jatuh;

3. Bersihkan lensa hanya dengan kertas/kain

khusus untuk lensa (soft tissue);

4. Biasakan kedua mata tetap terbuka ketika

mengamati preparat;

5. Setelah menggunakan mikroskop, putar

pengatur kasar agar terdapat jarak anatar

lensa obyektif dengan meja mikroskop,

aturlah posisi cermin dalam posisi tegak.

Bersihkan lensa obyektif bila terkena minyak

emersi dan bersihkan pula meja mikroskop

dari kotoran atau tumpahan medium dengan

menggunakan tissue.

6. Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi

pengatur suhu.

(http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-

DU.KU/edukasi.net/SMP/Biologi/Cara

%20Menggunakan%20Mikroskop%20Cahaya/PRODUK/

materi01.html. di akses pada tanggal 28

Maret 2015)

Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang

dibuat beat dan kokoh agar mikroskop dapat

berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga system

lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan

kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler

terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.

Tabung mikroskop bisa lurus dan bisa berkepala

monokuler atau binokuler. Di ujung bawah tabung

mikroskop terdapat tempat kedudukan lensa

obyektif yang bisa di pasangi tiga atau lebih

lensa obyektif dan dapat diputar disebut

revolver, di bawah tabung mikroskop terdapat

tempat dudukan preparat atau meja mikroskop.

Pada mikroskop moder terdapat alat penerang

di bagian dasar mikroskop berfungsi untuk

menerangi preparat. Pada mikroskop yang tanpa alat

penenrangan mempunyai cermin datar dan cekung yang

terdapat di bawah kondensor. Cermin berfungsi

untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber

cahaya luar ke dalam kondensor.

Cara Menggunakan Mikroskop.

Agar diperoleh daya pisah yang maksimal,

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka

diafragma sampai maksimal;

2. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa

sehingga kaca kondensor menjadi terang;

3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan

memutar tombol kondensor;

4. Tempatkan preparat di meja mikroskop;

5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif

hampir menyentuh gelas penutup;

6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai

terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan

pengatur halus.

Catatan : pada saat menggunakan mikroskop, gunakan

lensa okuler dan obyektif perbesaran lemah

terlebih dulu. Aturlah celah diafragma sehingga

diperoleh pencahayaan yang cukup (Tim Pengampu

Mata kuliah, 2014 : 2).

Komponen – Komponen

Mikroskop:

A. Lensa Okuler

yaitu lensa yang dekat

dengan mata pengamat lensa

ini berfungsiuntuk

membentuk bayangan maya, tegak, dan

diperbesar dari lensa objektif.

B. Tabung

tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus

dan menghubungan lensa objektif dengan lensa

okuler.

C. Revolver

revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran

lensa objektif dengan cara memutarnya.

D. Lensa objektif perbesaran lemah

lensa ini berada dekat pada objek yang di

amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata,

terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di

atur oleh revolver untuk menentukan

perbesaran lensa objektif.

E. Lensa objektif perbesaran kuat

F. Meja benda

berfungsi sebagai tempat meletakkan objek

yang akan di amati.

G. Klip

penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca

yang melapisi objek agar tidak mudah

bergeser.

H. Kaki mikroskop

berfungsi untuk menyangga atau menopang

mikroskop.

I. Cermin

terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin

datar dan cermin cekung. Reflektor ini

berfungsi untuk memantulkan cahaya dari

cermin ke meja objek melalui lubang yang

terdapat di meja objek dan menuju mata

pengamat. Cermin datar digunakan ketika

cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan

jika kurang cahaya maka menggunakan cermin

cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan

cahaya.

J. Diafragma

berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya

cahaya yang masuk.

K. Lengan mikroskop

berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.

L. Pemutar halus

pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan

menurunkan mikroskop secara lambat, dan

bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

M. Pemutar kasar

berfungsi untuk menaik turunkan tabung

mikroskop secara cepat.

(https://www.academia.edu/4525727/Mikroskop

di akses pada tanggal 28 Maret 2015)

Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel

adalah unit dasar kehidupan. Dalam kingdom Monera

dan Protista, keseluruhan organisme tersusun atas

sel tunggal. Pada kebanyakan fungsi dan dalam

kingdom hewan dan tumbuhan, organisme adalah

susunan yang luar biasa kompleks dasi sel-sel yang

bisa triliunan banyaknya.

Dengan perkembangan mikroskop electron pada

tahun 1930-an, yang menggunakan electron dan

bukannya cahaya, arsitektur membrane sitoplasma

yang rumit dapat diamati dengan resolusi yang

lebih baik.

Dengan berhasil dipelajarinya berbagai

strukur subselular, jelas bahwa fungsi-fungsi sel

dilakukan oleh struktur-struktur terspesialisasi

yang dapat dibandingkan dengan organ-organ tubuh

kita; karenanya, struktur-struktur tersebut

dinamai organel. Organel-organel itu memberikan

keterpisahan regional, seperti ruangan-

ruangandalam sebuah rumah, dan memungkinkan

terjadinya spesialisasi. (George, 2005 : 35-37)

Mikroskop adalah alat yang memungkinkan

perbesaran citra obyek untuk mengamati rincian

dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari

mikroskop optik yang menggunakan satu seri lensa

gelas untuk membelokkan gelombang cahaya tampak

agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop

petrografik, mikroskop medan-gelap, mikroskop

rasa, mikroskop ultraviolet, mikroskop medan dekat

dan mikroskop elektron yang menggunakan berkas

elektron untuk mengiluminasi obyek. Jenis

mikroskop optik umumnya tidak dapat membentuk

citra yang lebih kecil dari pada panjang gelombang

cahaya yang digunakan, jadi kekuatan perbesaran

mikroskop optik dibatasi oleh panjang gelombang

cahaya. Elektron memiliki panjang gelombang yang

jauh lebih kecil daripada panjang gelombang

cahaya, jadi mikroskop elektron dapat melihat

struktur yang lebih kecil. Panjang gelombang

cahaya tampak terkecil adalah 4.000 angstroms,

sedangkan panjang gelombang elektron yang

digunakan pada mikroskop elektron biasanya dalam

orde angstrom tergantung tegangan pemercepat yang

digunakan

(J. = .Ji5OlV). Dengan mikroskop elektron dapat

diperoleh perbesaran obyek dengan resolusi tinggi

sampai ratusan ribu kali dibandingkan mikroskop

optik yang maksimum hanya dua ribu kali perbesaran

dengan rincian obyek kurang terlihat dengan jelas.

Daya pemisah yang besar pada mikroskop elektron

dapat diturunkan dari persamaan limit resolusi

suatu lensa:

D = 0,61), /(n sin 8)

Ada dua jenis mikroskop elektron: mikroskop

eletron transmisi (TEM -transmission electron

microscope) dan mikroskop elektron sapuan (SEM -

scan- ning eleclron microscope). (M. Syamsa

Ardisasmita, 2000)

Sel adalah unit kehidupan structural dan

fungsional terkecil dari tubuh. Sebagian besar

bereaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan

berlangsung dalam sel. Sel dan zat intraselular

membentuk keseluruhan jaringan tubuh.

A. Jumlah Sel. Ada triliunan sel dalam tubuh

manusia. Sebagai contoh, jumlah total sel darah

merah dalam tubuh manusia dengan ukuran tubuh

rata-rata adalah 25 triliun.

B. Bentuk Sel

1. Bentuk dasar dari sel yang diisolisasi adalah

bulat, seperti sel darah, sel lemak dan sel

telur.

2. Bentuk sferikal dasar biasanya berubah karena

spesialisasi sel berdasarkan fungsinya.

Contoh, sebuah sel saraf berbentuk seperti

bintang dengan prosesus yang panjang dan sel

otot polos berbentuk seperti spindle.

3. Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan

permukaan. Bentuk permukaan sel terjadi

akibat tekanan dari banyak permukaan.

C. Ukuran sel

1. Sel tubuh manusia adalah sel mikroskopik yang

berdiameter sekitar 10μm sampai 30μm.

2. Ukuran sel dibatasi agar tidak tumbuh terlalu

besar karena sel harus mempertahankan suatu

area permukaan (membrane plasma) yang memadai

untuk menampung pergantian antara nutrisi dan

sampah. (Ethel Sloane, 2003 :34)

IV. Metode Penelitian

IV.1 Alat dan Bahan

1. Alat

a. Mikroskop

b. Gelas obyek dan gelas penutup

c. Pipet tetes

d. Skalpel

e. Silet tajam

2. Bahan

a. Potongan kertas yang bertuliskan “d”

dan “b”

b. Air

c. Epitel rongga mulut

d. Bawang merah

e. Methilen blue

f. Alkohol 70%

IV.2 Langkah Kerja

1. Pengamatan potongan huruf “d” dan “b”

Metakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas

obyek dan tutuplah perlahan-lahan dengan gelas

penutup, lalu mengamati preparat dengan

menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah.

Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek

yang diamati, (letak bayangan sama atau

terbalik? Apakah beyangan tersebut merupakan

bayangan cermin?) Menggambar bayangan tersebut!

Menggeser preparat ke kiri dan ke kanan (Kea

rah mana bayangan bergeser? Dan ke manakah

bayangannya jika preparat di geser ke belakang?

Menggambar dan menulis hasil pengamatan.

2. Pengamatan bentuk dan struktur sel

a. Pengamatan Epitel rongga mulut (sel

hewan)

Membersihkan scalpel dengan alcohol

Mengkorek bagian rongga mulut dengan scalpel

Meletakkan hasil korekan pada kaca benda

Menetesi dengan sedikit methilen blue

Menutup dengan kaca penutup

Mengamati di bawah mikroskop dari perbesarankuat ke perbesaran kuat

Menggambar dan memberi keterangan bagian yangdiamati

b. Pengamatan sel bawang merah (sel

tumbuhan)

Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang

merah dengan silet tajam.

Meletakkan hasil irisan pada kaca benda

Menetesi dengan sedikit air

Menutup dengan kaca penutup

Mengamati di bawah miskroskop

Menggambar dan beri keterangan bagian yang

diamati

V. Hasil Pengamatan

Gambar : potongan huruf “d” Keterangan

Perbesaran : 40 x 10

Pengamatan pada huruf

“d” dengan perbesaran

4×10. Maka di dapatkan

hasil huruf “d” pada

mikroskop terlihat

seperti huruf “p”

Gambar : potongan huruf “b” Keterangan

Perbesaran : 40 x 10

Pengamatan pada huruf

“b” dengan perbesaran

4×10. Maka di dapatkan

hasil huruf “b” pada

mikroskop terlihat

seperti huruf “q”

Gambar : Epitel rongga

mulut

(sel hewan)

Keterangan

Perbesaran : 40 x 10

1. Inti sel

2. Membran sel

Gambar : Umbi lapis bawang

merah

(Sel tumbuhan)

Keterangan

Perbesaran : 40 x 10

1. Inti seL

2. Dinding sel

VI. Pembahasan

Pada pratikum ini membahas mengenai penggunaan

mikroskop serta pengamatan bentuk dan struktur sel yang

bertujuan untuk memperkenalkan komponen-komponen

mikroskop dan cara penggunaannya, mempelajari dan

menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah

mikroskop, dan mengamati bentuk dan struktur sel hewan

dan sel tumbuhan.

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk

melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat

kecil yang tidak mampu dilihat langsung hanya dengan

mata. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu

“mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang

berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara

memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga

berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40

kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan

perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat

seiring dengan perkembangan teknologi.

Mikroskop tersusun atas banyak komponen seperti

lensa okuler, lensa obyektif, lensa kondensor, tabung

mikroskop, meja mikroskop, penjepit, makrometer,

mikrometer, diafragma, revolver, cermin, dan kaki

mikroskop yang mana komponen-komponen tersebut memiliki

fungsi yang berbeda.

Berikut ini adalah komponen penyusun mikroskop beserta

fungsinya :

a. Lensa okuler

Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat

saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada

tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler

bermacam-macam biasanya Lensa okuler memiliki

perbesaran 6, 10, atau 12 kali. Bayangan pada lensa

okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar.

b. Lensa objektif

Berfungsi untuk memperbesar obyek yang diamati

secara langsung mulai dari perbesaran lemah hingga

kuat dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Lensa

obyektif bersifat nyata, terbalik, diperbesar,.

Lensa obyektif terletak di dekat preparat dan

terdapat 4 macam ukuran lensa yang di pasang

sekaligus pada revolver yang bisa diputar..

c. Lensa kondensor

Lensa kondensor yang merupakan kombinasi dan dua

lensa yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke

obyek yang sedang diamati. Apabila kondisi ruangan

kekurangan cahaya maka dengan menggunakan cermin

cekung dan mengatur kondensor akan diperoleh

pencahayaan yang lebih baik dari semula

d. Tabung mikroskop

Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa

objektif.Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang

melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas.

Melalui bagian yang bergerigi, tabung dapat

digerakkan ke atas dan  ke bawah.

e. Meja Mikroskop

Merupakan tempat untuk meletakkan benda atau obyek

yang akan diamati. Pada bagian tengah meja terdapat

lubang untuk meloloskan cahaya dari cermin pemantul.

Di bawah meja melekat kondensor untuk memfokuskan

cahaya ke obyek yang akan diamati. Di bawah

kondensor terdapat diafragrma untuk mengatur cahaya

yang diperlukan

f. Penjepit

Untuk menjepit preparat agar tidak bergeser saat

diamati.

g. Makrometer (sekrup pengarah kasar)

Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung

mikroskop ke atas dan ke bawah dengan pergeseran

besar.

h. Mikrometer sekrup (sekrup pengarah halus)

Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas

dan ke bawah dengan pergeseran halus Kaki dasar atau

basis.

i. Diafragma

Merupakan bagian yang dapat diputar atau digeser.

Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya

yang diperlukan saat sedang mengamati obyek yang

akan diamati.

j. Revolver

Digunakan untuk memilih lensa obyektif yang akan

digunakan.

k. Cermin

Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumbu cahaya

ke obyek yang kita akan amati. Pada setiap mikroskop

selalu dilengkapi cermin dengan permukaan benda,

yaitu permukaan datar dan permukaan cekung.

Permukaan datar digunakan apabila sumber cahaya

cukup terang, sedangkan permukaan cekung digunakan

apabila intensitas cahaya kurang atau tidak terang.

l. Kaki mikroskop

Untuk menyangga mikroskop agar dapat berdiri secara

tegak di atas meja dan sebagai penyangga tubuh

mikroskop.

Kemudian cara menggunakan mikroskop dalam praktikum ini

adalah :

1. Mengambil dan menyiapkan semua peralatan yang

dibutuhkan.

2. Membersihkan semua peralatan yang akan digunakan.

3. Meletakkan obyek pegamatan di atas kaca preparat.

4. Menutup preparat dengan kaca penutup.

5. Menyalakan tombol hidup untuk cahaya pada

mikroskop yang digunakan.

6. Meletakkan kaca preparat di atas meja mikroskop

dengan cara di jepitkan pada penjepit.

7. Mengamati obyek menggunakan perbesaran lemah

terlebih dahulu hingga ke perbesaran kuat.

8. Menggambar hasil pengamatan dalam tabel

pengamatan.

9. Menuliskan bagian-bagian yang teramati.

Percobaan pertama kami mengamati bentuk huruf “d”

atau “b” yang bertujuan untuk mengetahui sifat bayangan

dari mikroskop. Pengamatan dimulai dengan perbesaran

4×10 menggunakan huruf “d” atau “b” yang menghasilkan

bayangan lebih besar dari pada semula, terbalik dan

semu. Bayangan yang terbentuk dipengaruhi oleh dua

jenis lensa yaitu, lensa okuler dan lensa obyektif yang

sama-sama menggunakan lensa cembung. Dari hasil

pengamatan, maka dapat diketahui bahwa sifat bayangan

dari mikroskop yang digunakan pada praktikum ini adalah

lensa okuler yang bersifat tegak, maya, dan diperbesar

dan lensa obyektif yang bersifat nyata, terbalik, dan

diperbesar. Hal ini terbukti pada saat huruf di geser

ke atas maka bayangan yang terbentuk adalah sebaliknya.

Apabila digeser ke kiri maka bayangan yang terbentuk

adalah ke kanan.

Sesuai tujuan ketiga praktikum ini adalah untuk

mengetahui bentuk dan struktur sel. Sel sendiri adalah

bagian terkecil dari makhluk hidup yang tersusun dari

organel-organel yang mempunyai fungsi berbeda-beda.

Adapun fungsi organel-organel sel adalah sebagai

berikut :

1. Membran Plasma

Membran Plasma tersusun atas protein dan lemak yang

fungsinya melindungi sel, mengatur keluar masuknya

zat dan sebagai penerima rangsang dari luar sel.

2. Retikulum Endoplasma

Berbentuk seperti benang-benang jala, terbagi

menjadi dua, yaitu : Retikulum Endoplasma kasar yang

fungsinya sebagai transpor dan sintesis protein. dan

juga terdapat ribosom. Kedua Retikulum Endoplasma

halus yang mempunyai fungsi transpor dan sintesis

lemak dan steroid.

3. Nukleus

Merupakan organel terbesar, mempunyai membran

rangkap. Didalam nukleus terdapat nukleoplasma yang

terdiri atas benang kromatin dan juga tersusun DNA,

RNA dan Protein. Fungsinya sebagai pengendali

seluruh aktivitas sel, dan pengatur pembelahan sel.

4. Sentriol

Sel ini hanya dimiliki oleh sel hewan. Fungsinya

menarik kromosom menuju ke kutub.

5. Sitoplasma

Tersusun atas cairan sitosol dan organela yang

padat. Fungsinya yaitu sebagai tempat reaksi

metabolisme sel.

6. Badan Golgi

Terdiri atas membran berbentuk kantong pipih.

Fungsinya sebagai sekresi polisakarida, protein dan

lendir.

7. Ribosom

Tersusun dari protein dan tidak bermembarn.

Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya sintesis

protein.

8. Lisosom

Yang merupakan membran berbentuk kantong kecil

berisi enzim hidrolitik yang fungsinya untuk

percernaan infrasel. Mempunyai berbagai fungsi,

antara lain :

1. Mencerna materi yang diambil secara

endositosis.

2. Menghancurkan organel sel yang sudah tidak

berfungsi atau biasa disebut autofage.

3. Menghancurkan selnya sendiri (autolisis).

9. Mitokondria

Memiliki membran rangkap dan berlekuk-lekuk

membentuk kristal.

10. Dinding sel

Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin

dan lignin. Fungsinya memberi bentuk pada sel,

melindungi sel sebelah dalam dan mengatur

transportasi zat.

11. Plastida

Organel yang mengandung pigmen, terdiri dari :

a. Kloroplas, mengandung klorofil.

b. Kromoplas, mengandung pigmen merah, jingga, dan

kuning.

c. Leukoplas, tidak mengandung pigmen.

12. Vakuola

Sel tumbuhan yang bersifat menetap. Fungsinya tempat

menyimpan cadangan makanan, pigmen, minyak atsiri

dan sisa metabolisme.

Dalam percobaan ini menggunakan Epitel rongga mulut

sebagai sel hewan dan sel tumbuhan dengan menggunakan

Umbi lapis bawang merah. Sel hewan dan tumbuhan

mempunyai persamaan dan beberapa perbedaan. Di bawah

ini adalah tabel persamaan dan perbedaan sel hewan

dengan sel tumbuhan :

No. Bagian

Sel

Sel Hewan Sel Tumbuhan

1. Prokario

tik dan

Eukariot

ik

Eukariotik

memiliki

kompartemen

sitoplasma yang

dikelilingi

membran yang

jelas, nukleus

berisikan DNA.

Eukariotik

memiliki

kompartemen

sitoplasma yang

dikelilingi

membran yang

jelas, nukleus

berisikan DNA.2. Membran

Sel

Punya

mengatur keluar

masuknya zat

Punya

selaput pelindung

dan pengontrol

pada suatu sel. yang bersifat

semi permeable

untuk

mengendalikan

pertukaran zat

antara sitoplasma

dengan lingkungan

sel.3. Dinding

Sel

Tidak Punya Punya

memberi kekuatan

dan perlindungan

bagi sel.4. Inti Sel Punya

Inti sel lebih

besar daripada

vesikel

Punya

Inti sel tumbuhan

lebih kecl dari

vakuola5. Klorofil Tidak Punya Punya

Untuk proses

fotosntesis pada

tumbuhan.6. Vakuola Tidak Punya

Terdapat

beberapa hewan

uniseluler yang

mempunyai

vakuola tetapi

tidak sebesar

Punya

Mempunyai vakuola

yang besar.

vakuola sel

tumbuhan.7. Sentriol Punya

Melakukan proses

sitokinesis

Tidak Punya

Untuk membuktikan persamaan dan perbedaan sel

tumbuhan dengan sel hewan maka dilakukanlah percobaan

ini. Percobaan pertama menggunakan sel epitel rongga

mulut. Sel epitel rongga mulut diletakkan di atas kaca

preparat, kemudian preparat ditetesi dengan methilen

blue agar gambar yang diperoleh terlihat lebih jelas.

Dengan menggunakan perbesaran 40×10 epitel rongga mulut

terlihat dengan bentuk yang berbeda-beda. Yaitu, bentuk

yang tidak beraturan dengan tempat yang tidak

beraturan. Bentuk sel yang tidak beraturan ini

disebabkan karena sel hewan tidak memiliki dinding sel.

Dalam sel hewan terdapat sebuah titik yang merupakan

inti sel. Inti sel ini berfungsi mengendalikan seluruh

kegiatan sel, misalnya mengeluarkan RNA, metabolisme

dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma, mengatur

pembelahan sel, membawa informasi genetik. Di sel ini

juga terdapat cairan sel yang dibungkus oleh membrane

plasma, yang dinamakan sitoplasma. Sitoplasma

mengandung gula, asam amino, lemak, ion-ion dan senyawa

kimia lain yang digunakan untuk metabolisme sel.

Sitoplasma berfungi untuk untuk menjamin berlangsungnya

pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan

baik.

Percobaan kedua pada sel tumbuhan menggunakan

selaput umbi lapis pada bawang merah. Dengan cara

memotong tipis selaput umbi lapis bawang kemudian hasil

potongan diletakkan di atas kaca preparat kemudian

ditetesi air dengan tujuan agar sel bawang merah lebih

terlihat jelas dan tidak kering atau mati selama

pengamatan lalu ditutup dengan kaca penutup. Bentuk

sel yang teramati dalam mikroskop beraturan dengan

bentuk seperti persegi. Antara bentuk sel yang satu

dengan sel yang lainnya hampir sama. Bentuk yang

beraturan tersebut dikarenakan pada sel tumbuhan

terdapat dinding sel. Bahan utama penyusun dinding sel

berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari

glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung

zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa dan

glikoprotein. Dinding sel berfungsi untuk menjaga atau

mempertahankan  dan menentukan bentuk sel. Selain itu

pada sel tumbuhan juga memiliki inti sel/nukleus yang

memiliki fungsi dan struktur yang sama dengan inti sel

yang ada pada hewan. Dalam sel tumbuhan juga terdapat

cairan sitoplasma yang juga sama dengan cairan

sitoplasma dalam sel hewan.

Dari pengamatan bentuk dan struktur sel, maka

dapat dibuktikan bahwa salah satu perbedaan yang jelas

antara sel tumbuhan dengan sel hewan adalah tumbuhan

memiliki dinding sel dan sel hewan tidak memiliki

dinding sel. Inilah yang menyebabkan bentuk dari sel

tumbuhan sangat berbeda. Perbedaan struktur pada sel

hewan dan sel tumbuhan juga mempengaruhi fungsi dari

sel itu sendiri. Adanya dinding sel pada tumbuhan

menyebabkan tumbuhan lebih sulit untuk bergerak secara

bebas. Maka bentuknya cenderung kaku. Sedangkan pada

sel hewan dengan tidak adanya dinding sel menyebabkan

hewan lebih mudah bergerak dibandingkan tumbuhan.

Kemudian perbedaan sel hewan dan tumbuhan adalah letak

inti dari sel tumbuhan berada di tengah, sedangkan pada

sel hewan letak inti selnya berada di ujung.

Jadi dari pengamatan dan teori sel hewan dan sel

tumbuhan memiliki perbedaan dan kesamaan. Sel hewan dan

sel tumbuhan sama-sama memiliki inti sel, sitoplasma

dan memiliki persamaan dasar mengenai sifat, bentuk,

fungsi dari bagian-bagian selnya. Adapun contoh

perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan terdapat pada

dinding sel, vakuola, klorofil dan sentriol.

VII. Penutup

VII.1 Kesimpulan

1. Komponen-komponen mikroskop yaitu lensa okuler,

lensa obyektif,kondensor, diafragma,tabung

mikroskop, pemutar halus, reflektor, pemutar

kasar, lengan mikroskop, meja mikroskop,

revolver, penjepit dan kaki mikroskop

2. Cara menyiapkan bahan-bahan yang akan di amati

di bawah mikroskop yaitu :

1. untuk potongan kertas yang bertuliskan

huruf “d” dan “q” bisa langsung di

letakkan di gelas objek tanpa diberi air.

2. Pengamatan sel hewan dengan mengambil

bagian dalam rongga mulut kemudian

diletakkan di gelas objek dan ditetesi

sedikit methilen blue.

3. Pengamatan sel tumbuhan yaitu dengan

mengupas tipis lapisan dalam bawang merah

kemudian diletakkan di gelas objek dan

ditetesi sedikit air.

3. Bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan

terdapat persamaan dan perbedaan. Sel tumbuhan

memiliki dinding sel sedangkan sel hewan

memiliki membrane sel sehingga bentuk sel

tumbuhan teratur dan bentuk sel hewan tidak

beraturan. Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai

persamaan, yaitu memiliki nukleus, sitoplasma.

membran sel dan kesaman dasar mengenai sifat,

bentuk dan fungsi dari bagian sel – selnya.

VII.2 Saran

Sebaiknya sebelum melakukan praktikum alat dan

bahan harus sudah dipersiapkan, sehingga praktikan

bisa melakukan semua materi praktikum.

Daftar Pustaka

- ___. ___. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya.

http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-

DU.KU/edukasi.net/SMP/Biologi/Cara%20Menggunakan

%20Mikroskop%20Cahaya/PRODUK/materi01.html. [28

Maret 2015]

- Ardisasmita, M Syamsa.2000. Pengolahan Citra

Digital dan Analisis Kuantitatif dalam

Karakterisasi Citra Mikroskopik. Pusbangtek

lnformatika dan Komputasi - Batan.vol 3.hal 25-29.

(Diakses tanggal 28 Maret 2015)

- Campbell. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta :

Erlangga.

- Fried, F George H. 2005. Biologi edisi Kedua.Jakarta :

Erlangga

- Mifta A. R, Afifah. ___. Mikroskop.

https://www.academia.edu/4525727/Mikroskop. [28

Maret 2015]

- Sloane, Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk

Pemula.Jakarta :Buku Kedokteran EGC.

- Tim Pengampu Mata Kuliah Biologi Umum.2015,Petunjuk

Praktikum Biologi Umum.Jember : Universitas Jember.

LAMPIRAN

1. Hasil Pengamatan

a. Pengamatan pada huruf “b”

b. Pengamatan pada huruf “d”

c. Pengamatan pada sel hewan (Epitel rongga

mulut)

d. Pengamtan pada sel tumbuhan (Umbi lapis

bawang merah)