penggunaan mikroskop serta pengamatan bentuk dan struktur sel
TRANSCRIPT
I. Judul
“Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk
dan Struktur Sel”
II. Tujuan
1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop
dan cara penggunaannya.
2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang
akan diamati di bawah mikroskop.
3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan
sel tumbuhan.
III. Dasar Teori
Bentuk dan Struktur Sel
Struktur mahluk hidup tersusun atas sel,
karena sel nerupakan unit kehidupan struktural
dan fungsional terkecil dari tubuh. Secara
struktural sel merupakan satuan terkecil pada
mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan.
Secara fungsional sel akan menjalankan
kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi
dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel.
Sel bersifat fundamental (mendasar) bagi
sistem kehidupan dalam ilmu biologi seperti
halnya atom bersifat fundamental bagi ilmu
kimia. Dalam ilmu biologi sel merupakan
kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup. Bahkan terdapat beranekaragam bentuk
kehidupan yang hadir sebagai organisme bersel
tunggal. Organisme yang lebih kompleks,
termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat
multiseluler karena tubuh organisme semacam itu
merupakan hasil kerjasama antara banyak jenis
sel yang terspesialisasi yang tidak dapat
bertahan hidup (survive, sintas) dalam waktu
lama secara sendirian. Sel mengindra dan
merespon fluktuasi lingkungan. Semua sel
berkerabat melalui garis keturunan dari sel-sel
yang ada dahulu. Akan tetapi, sel telah
termodifikasi dalam berbagai cara yang berbeda
selama sejarah evolusi kehidupan yang panjang
di bumi. (Campbell, 2008 : 102)
Cara menggunakan mikroskop:
1. Peganglah erat-erat mikroskop dengan satu
tangan, sedangkan tangan yang lain pakailah
untuk menyangga kaki mikroskop;
2. Meja preparat harus tetap horisontal untuk
menjaga agar preparat tidak jatuh;
3. Bersihkan lensa hanya dengan kertas/kain
khusus untuk lensa (soft tissue);
4. Biasakan kedua mata tetap terbuka ketika
mengamati preparat;
5. Setelah menggunakan mikroskop, putar
pengatur kasar agar terdapat jarak anatar
lensa obyektif dengan meja mikroskop,
aturlah posisi cermin dalam posisi tegak.
Bersihkan lensa obyektif bila terkena minyak
emersi dan bersihkan pula meja mikroskop
dari kotoran atau tumpahan medium dengan
menggunakan tissue.
6. Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi
pengatur suhu.
(http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-
DU.KU/edukasi.net/SMP/Biologi/Cara
%20Menggunakan%20Mikroskop%20Cahaya/PRODUK/
materi01.html. di akses pada tanggal 28
Maret 2015)
Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang
dibuat beat dan kokoh agar mikroskop dapat
berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga system
lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan
kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Tabung mikroskop bisa lurus dan bisa berkepala
monokuler atau binokuler. Di ujung bawah tabung
mikroskop terdapat tempat kedudukan lensa
obyektif yang bisa di pasangi tiga atau lebih
lensa obyektif dan dapat diputar disebut
revolver, di bawah tabung mikroskop terdapat
tempat dudukan preparat atau meja mikroskop.
Pada mikroskop moder terdapat alat penerang
di bagian dasar mikroskop berfungsi untuk
menerangi preparat. Pada mikroskop yang tanpa alat
penenrangan mempunyai cermin datar dan cekung yang
terdapat di bawah kondensor. Cermin berfungsi
untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber
cahaya luar ke dalam kondensor.
Cara Menggunakan Mikroskop.
Agar diperoleh daya pisah yang maksimal,
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Letakkan mikroskop di tempat terang, buka
diafragma sampai maksimal;
2. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa
sehingga kaca kondensor menjadi terang;
3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan
memutar tombol kondensor;
4. Tempatkan preparat di meja mikroskop;
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif
hampir menyentuh gelas penutup;
6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai
terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan
pengatur halus.
Catatan : pada saat menggunakan mikroskop, gunakan
lensa okuler dan obyektif perbesaran lemah
terlebih dulu. Aturlah celah diafragma sehingga
diperoleh pencahayaan yang cukup (Tim Pengampu
Mata kuliah, 2014 : 2).
Komponen – Komponen
Mikroskop:
A. Lensa Okuler
yaitu lensa yang dekat
dengan mata pengamat lensa
ini berfungsiuntuk
membentuk bayangan maya, tegak, dan
diperbesar dari lensa objektif.
B. Tabung
tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus
dan menghubungan lensa objektif dengan lensa
okuler.
C. Revolver
revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran
lensa objektif dengan cara memutarnya.
D. Lensa objektif perbesaran lemah
lensa ini berada dekat pada objek yang di
amati, lensa ini membentuk bayangan nyata,
terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di
atur oleh revolver untuk menentukan
perbesaran lensa objektif.
E. Lensa objektif perbesaran kuat
F. Meja benda
berfungsi sebagai tempat meletakkan objek
yang akan di amati.
G. Klip
penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca
yang melapisi objek agar tidak mudah
bergeser.
H. Kaki mikroskop
berfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop.
I. Cermin
terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin
datar dan cermin cekung. Reflektor ini
berfungsi untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubang yang
terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika
cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan
jika kurang cahaya maka menggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya.
J. Diafragma
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk.
K. Lengan mikroskop
berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
L. Pemutar halus
pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan
bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
M. Pemutar kasar
berfungsi untuk menaik turunkan tabung
mikroskop secara cepat.
(https://www.academia.edu/4525727/Mikroskop
di akses pada tanggal 28 Maret 2015)
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel
adalah unit dasar kehidupan. Dalam kingdom Monera
dan Protista, keseluruhan organisme tersusun atas
sel tunggal. Pada kebanyakan fungsi dan dalam
kingdom hewan dan tumbuhan, organisme adalah
susunan yang luar biasa kompleks dasi sel-sel yang
bisa triliunan banyaknya.
Dengan perkembangan mikroskop electron pada
tahun 1930-an, yang menggunakan electron dan
bukannya cahaya, arsitektur membrane sitoplasma
yang rumit dapat diamati dengan resolusi yang
lebih baik.
Dengan berhasil dipelajarinya berbagai
strukur subselular, jelas bahwa fungsi-fungsi sel
dilakukan oleh struktur-struktur terspesialisasi
yang dapat dibandingkan dengan organ-organ tubuh
kita; karenanya, struktur-struktur tersebut
dinamai organel. Organel-organel itu memberikan
keterpisahan regional, seperti ruangan-
ruangandalam sebuah rumah, dan memungkinkan
terjadinya spesialisasi. (George, 2005 : 35-37)
Mikroskop adalah alat yang memungkinkan
perbesaran citra obyek untuk mengamati rincian
dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari
mikroskop optik yang menggunakan satu seri lensa
gelas untuk membelokkan gelombang cahaya tampak
agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop
petrografik, mikroskop medan-gelap, mikroskop
rasa, mikroskop ultraviolet, mikroskop medan dekat
dan mikroskop elektron yang menggunakan berkas
elektron untuk mengiluminasi obyek. Jenis
mikroskop optik umumnya tidak dapat membentuk
citra yang lebih kecil dari pada panjang gelombang
cahaya yang digunakan, jadi kekuatan perbesaran
mikroskop optik dibatasi oleh panjang gelombang
cahaya. Elektron memiliki panjang gelombang yang
jauh lebih kecil daripada panjang gelombang
cahaya, jadi mikroskop elektron dapat melihat
struktur yang lebih kecil. Panjang gelombang
cahaya tampak terkecil adalah 4.000 angstroms,
sedangkan panjang gelombang elektron yang
digunakan pada mikroskop elektron biasanya dalam
orde angstrom tergantung tegangan pemercepat yang
digunakan
(J. = .Ji5OlV). Dengan mikroskop elektron dapat
diperoleh perbesaran obyek dengan resolusi tinggi
sampai ratusan ribu kali dibandingkan mikroskop
optik yang maksimum hanya dua ribu kali perbesaran
dengan rincian obyek kurang terlihat dengan jelas.
Daya pemisah yang besar pada mikroskop elektron
dapat diturunkan dari persamaan limit resolusi
suatu lensa:
D = 0,61), /(n sin 8)
Ada dua jenis mikroskop elektron: mikroskop
eletron transmisi (TEM -transmission electron
microscope) dan mikroskop elektron sapuan (SEM -
scan- ning eleclron microscope). (M. Syamsa
Ardisasmita, 2000)
Sel adalah unit kehidupan structural dan
fungsional terkecil dari tubuh. Sebagian besar
bereaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung dalam sel. Sel dan zat intraselular
membentuk keseluruhan jaringan tubuh.
A. Jumlah Sel. Ada triliunan sel dalam tubuh
manusia. Sebagai contoh, jumlah total sel darah
merah dalam tubuh manusia dengan ukuran tubuh
rata-rata adalah 25 triliun.
B. Bentuk Sel
1. Bentuk dasar dari sel yang diisolisasi adalah
bulat, seperti sel darah, sel lemak dan sel
telur.
2. Bentuk sferikal dasar biasanya berubah karena
spesialisasi sel berdasarkan fungsinya.
Contoh, sebuah sel saraf berbentuk seperti
bintang dengan prosesus yang panjang dan sel
otot polos berbentuk seperti spindle.
3. Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan
permukaan. Bentuk permukaan sel terjadi
akibat tekanan dari banyak permukaan.
C. Ukuran sel
1. Sel tubuh manusia adalah sel mikroskopik yang
berdiameter sekitar 10μm sampai 30μm.
2. Ukuran sel dibatasi agar tidak tumbuh terlalu
besar karena sel harus mempertahankan suatu
area permukaan (membrane plasma) yang memadai
untuk menampung pergantian antara nutrisi dan
sampah. (Ethel Sloane, 2003 :34)
IV. Metode Penelitian
IV.1 Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
d. Skalpel
e. Silet tajam
2. Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan “d”
dan “b”
b. Air
c. Epitel rongga mulut
d. Bawang merah
e. Methilen blue
f. Alkohol 70%
IV.2 Langkah Kerja
1. Pengamatan potongan huruf “d” dan “b”
Metakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas
obyek dan tutuplah perlahan-lahan dengan gelas
penutup, lalu mengamati preparat dengan
menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah.
Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek
yang diamati, (letak bayangan sama atau
terbalik? Apakah beyangan tersebut merupakan
bayangan cermin?) Menggambar bayangan tersebut!
Menggeser preparat ke kiri dan ke kanan (Kea
rah mana bayangan bergeser? Dan ke manakah
bayangannya jika preparat di geser ke belakang?
Menggambar dan menulis hasil pengamatan.
2. Pengamatan bentuk dan struktur sel
a. Pengamatan Epitel rongga mulut (sel
hewan)
Membersihkan scalpel dengan alcohol
Mengkorek bagian rongga mulut dengan scalpel
Meletakkan hasil korekan pada kaca benda
Menetesi dengan sedikit methilen blue
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesarankuat ke perbesaran kuat
Menggambar dan memberi keterangan bagian yangdiamati
b. Pengamatan sel bawang merah (sel
tumbuhan)
Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang
merah dengan silet tajam.
Meletakkan hasil irisan pada kaca benda
Menetesi dengan sedikit air
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah miskroskop
Menggambar dan beri keterangan bagian yang
diamati
V. Hasil Pengamatan
Gambar : potongan huruf “d” Keterangan
Perbesaran : 40 x 10
Pengamatan pada huruf
“d” dengan perbesaran
4×10. Maka di dapatkan
hasil huruf “d” pada
mikroskop terlihat
seperti huruf “p”
Gambar : potongan huruf “b” Keterangan
Perbesaran : 40 x 10
Pengamatan pada huruf
“b” dengan perbesaran
4×10. Maka di dapatkan
hasil huruf “b” pada
mikroskop terlihat
seperti huruf “q”
Gambar : Epitel rongga
mulut
(sel hewan)
Keterangan
Perbesaran : 40 x 10
1. Inti sel
2. Membran sel
Gambar : Umbi lapis bawang
merah
(Sel tumbuhan)
Keterangan
Perbesaran : 40 x 10
1. Inti seL
2. Dinding sel
VI. Pembahasan
Pada pratikum ini membahas mengenai penggunaan
mikroskop serta pengamatan bentuk dan struktur sel yang
bertujuan untuk memperkenalkan komponen-komponen
mikroskop dan cara penggunaannya, mempelajari dan
menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop, dan mengamati bentuk dan struktur sel hewan
dan sel tumbuhan.
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk
melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat
kecil yang tidak mampu dilihat langsung hanya dengan
mata. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu
“mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang
berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara
memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga
berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40
kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan
perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat
seiring dengan perkembangan teknologi.
Mikroskop tersusun atas banyak komponen seperti
lensa okuler, lensa obyektif, lensa kondensor, tabung
mikroskop, meja mikroskop, penjepit, makrometer,
mikrometer, diafragma, revolver, cermin, dan kaki
mikroskop yang mana komponen-komponen tersebut memiliki
fungsi yang berbeda.
Berikut ini adalah komponen penyusun mikroskop beserta
fungsinya :
a. Lensa okuler
Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat
saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada
tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler
bermacam-macam biasanya Lensa okuler memiliki
perbesaran 6, 10, atau 12 kali. Bayangan pada lensa
okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
b. Lensa objektif
Berfungsi untuk memperbesar obyek yang diamati
secara langsung mulai dari perbesaran lemah hingga
kuat dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Lensa
obyektif bersifat nyata, terbalik, diperbesar,.
Lensa obyektif terletak di dekat preparat dan
terdapat 4 macam ukuran lensa yang di pasang
sekaligus pada revolver yang bisa diputar..
c. Lensa kondensor
Lensa kondensor yang merupakan kombinasi dan dua
lensa yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke
obyek yang sedang diamati. Apabila kondisi ruangan
kekurangan cahaya maka dengan menggunakan cermin
cekung dan mengatur kondensor akan diperoleh
pencahayaan yang lebih baik dari semula
d. Tabung mikroskop
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa
objektif.Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang
melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas.
Melalui bagian yang bergerigi, tabung dapat
digerakkan ke atas dan ke bawah.
e. Meja Mikroskop
Merupakan tempat untuk meletakkan benda atau obyek
yang akan diamati. Pada bagian tengah meja terdapat
lubang untuk meloloskan cahaya dari cermin pemantul.
Di bawah meja melekat kondensor untuk memfokuskan
cahaya ke obyek yang akan diamati. Di bawah
kondensor terdapat diafragrma untuk mengatur cahaya
yang diperlukan
f. Penjepit
Untuk menjepit preparat agar tidak bergeser saat
diamati.
g. Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung
mikroskop ke atas dan ke bawah dengan pergeseran
besar.
h. Mikrometer sekrup (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas
dan ke bawah dengan pergeseran halus Kaki dasar atau
basis.
i. Diafragma
Merupakan bagian yang dapat diputar atau digeser.
Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya
yang diperlukan saat sedang mengamati obyek yang
akan diamati.
j. Revolver
Digunakan untuk memilih lensa obyektif yang akan
digunakan.
k. Cermin
Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumbu cahaya
ke obyek yang kita akan amati. Pada setiap mikroskop
selalu dilengkapi cermin dengan permukaan benda,
yaitu permukaan datar dan permukaan cekung.
Permukaan datar digunakan apabila sumber cahaya
cukup terang, sedangkan permukaan cekung digunakan
apabila intensitas cahaya kurang atau tidak terang.
l. Kaki mikroskop
Untuk menyangga mikroskop agar dapat berdiri secara
tegak di atas meja dan sebagai penyangga tubuh
mikroskop.
Kemudian cara menggunakan mikroskop dalam praktikum ini
adalah :
1. Mengambil dan menyiapkan semua peralatan yang
dibutuhkan.
2. Membersihkan semua peralatan yang akan digunakan.
3. Meletakkan obyek pegamatan di atas kaca preparat.
4. Menutup preparat dengan kaca penutup.
5. Menyalakan tombol hidup untuk cahaya pada
mikroskop yang digunakan.
6. Meletakkan kaca preparat di atas meja mikroskop
dengan cara di jepitkan pada penjepit.
7. Mengamati obyek menggunakan perbesaran lemah
terlebih dahulu hingga ke perbesaran kuat.
8. Menggambar hasil pengamatan dalam tabel
pengamatan.
9. Menuliskan bagian-bagian yang teramati.
Percobaan pertama kami mengamati bentuk huruf “d”
atau “b” yang bertujuan untuk mengetahui sifat bayangan
dari mikroskop. Pengamatan dimulai dengan perbesaran
4×10 menggunakan huruf “d” atau “b” yang menghasilkan
bayangan lebih besar dari pada semula, terbalik dan
semu. Bayangan yang terbentuk dipengaruhi oleh dua
jenis lensa yaitu, lensa okuler dan lensa obyektif yang
sama-sama menggunakan lensa cembung. Dari hasil
pengamatan, maka dapat diketahui bahwa sifat bayangan
dari mikroskop yang digunakan pada praktikum ini adalah
lensa okuler yang bersifat tegak, maya, dan diperbesar
dan lensa obyektif yang bersifat nyata, terbalik, dan
diperbesar. Hal ini terbukti pada saat huruf di geser
ke atas maka bayangan yang terbentuk adalah sebaliknya.
Apabila digeser ke kiri maka bayangan yang terbentuk
adalah ke kanan.
Sesuai tujuan ketiga praktikum ini adalah untuk
mengetahui bentuk dan struktur sel. Sel sendiri adalah
bagian terkecil dari makhluk hidup yang tersusun dari
organel-organel yang mempunyai fungsi berbeda-beda.
Adapun fungsi organel-organel sel adalah sebagai
berikut :
1. Membran Plasma
Membran Plasma tersusun atas protein dan lemak yang
fungsinya melindungi sel, mengatur keluar masuknya
zat dan sebagai penerima rangsang dari luar sel.
2. Retikulum Endoplasma
Berbentuk seperti benang-benang jala, terbagi
menjadi dua, yaitu : Retikulum Endoplasma kasar yang
fungsinya sebagai transpor dan sintesis protein. dan
juga terdapat ribosom. Kedua Retikulum Endoplasma
halus yang mempunyai fungsi transpor dan sintesis
lemak dan steroid.
3. Nukleus
Merupakan organel terbesar, mempunyai membran
rangkap. Didalam nukleus terdapat nukleoplasma yang
terdiri atas benang kromatin dan juga tersusun DNA,
RNA dan Protein. Fungsinya sebagai pengendali
seluruh aktivitas sel, dan pengatur pembelahan sel.
4. Sentriol
Sel ini hanya dimiliki oleh sel hewan. Fungsinya
menarik kromosom menuju ke kutub.
5. Sitoplasma
Tersusun atas cairan sitosol dan organela yang
padat. Fungsinya yaitu sebagai tempat reaksi
metabolisme sel.
6. Badan Golgi
Terdiri atas membran berbentuk kantong pipih.
Fungsinya sebagai sekresi polisakarida, protein dan
lendir.
7. Ribosom
Tersusun dari protein dan tidak bermembarn.
Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya sintesis
protein.
8. Lisosom
Yang merupakan membran berbentuk kantong kecil
berisi enzim hidrolitik yang fungsinya untuk
percernaan infrasel. Mempunyai berbagai fungsi,
antara lain :
1. Mencerna materi yang diambil secara
endositosis.
2. Menghancurkan organel sel yang sudah tidak
berfungsi atau biasa disebut autofage.
3. Menghancurkan selnya sendiri (autolisis).
9. Mitokondria
Memiliki membran rangkap dan berlekuk-lekuk
membentuk kristal.
10. Dinding sel
Tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin
dan lignin. Fungsinya memberi bentuk pada sel,
melindungi sel sebelah dalam dan mengatur
transportasi zat.
11. Plastida
Organel yang mengandung pigmen, terdiri dari :
a. Kloroplas, mengandung klorofil.
b. Kromoplas, mengandung pigmen merah, jingga, dan
kuning.
c. Leukoplas, tidak mengandung pigmen.
12. Vakuola
Sel tumbuhan yang bersifat menetap. Fungsinya tempat
menyimpan cadangan makanan, pigmen, minyak atsiri
dan sisa metabolisme.
Dalam percobaan ini menggunakan Epitel rongga mulut
sebagai sel hewan dan sel tumbuhan dengan menggunakan
Umbi lapis bawang merah. Sel hewan dan tumbuhan
mempunyai persamaan dan beberapa perbedaan. Di bawah
ini adalah tabel persamaan dan perbedaan sel hewan
dengan sel tumbuhan :
No. Bagian
Sel
Sel Hewan Sel Tumbuhan
1. Prokario
tik dan
Eukariot
ik
Eukariotik
memiliki
kompartemen
sitoplasma yang
dikelilingi
membran yang
jelas, nukleus
berisikan DNA.
Eukariotik
memiliki
kompartemen
sitoplasma yang
dikelilingi
membran yang
jelas, nukleus
berisikan DNA.2. Membran
Sel
Punya
mengatur keluar
masuknya zat
Punya
selaput pelindung
dan pengontrol
pada suatu sel. yang bersifat
semi permeable
untuk
mengendalikan
pertukaran zat
antara sitoplasma
dengan lingkungan
sel.3. Dinding
Sel
Tidak Punya Punya
memberi kekuatan
dan perlindungan
bagi sel.4. Inti Sel Punya
Inti sel lebih
besar daripada
vesikel
Punya
Inti sel tumbuhan
lebih kecl dari
vakuola5. Klorofil Tidak Punya Punya
Untuk proses
fotosntesis pada
tumbuhan.6. Vakuola Tidak Punya
Terdapat
beberapa hewan
uniseluler yang
mempunyai
vakuola tetapi
tidak sebesar
Punya
Mempunyai vakuola
yang besar.
vakuola sel
tumbuhan.7. Sentriol Punya
Melakukan proses
sitokinesis
Tidak Punya
Untuk membuktikan persamaan dan perbedaan sel
tumbuhan dengan sel hewan maka dilakukanlah percobaan
ini. Percobaan pertama menggunakan sel epitel rongga
mulut. Sel epitel rongga mulut diletakkan di atas kaca
preparat, kemudian preparat ditetesi dengan methilen
blue agar gambar yang diperoleh terlihat lebih jelas.
Dengan menggunakan perbesaran 40×10 epitel rongga mulut
terlihat dengan bentuk yang berbeda-beda. Yaitu, bentuk
yang tidak beraturan dengan tempat yang tidak
beraturan. Bentuk sel yang tidak beraturan ini
disebabkan karena sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Dalam sel hewan terdapat sebuah titik yang merupakan
inti sel. Inti sel ini berfungsi mengendalikan seluruh
kegiatan sel, misalnya mengeluarkan RNA, metabolisme
dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma, mengatur
pembelahan sel, membawa informasi genetik. Di sel ini
juga terdapat cairan sel yang dibungkus oleh membrane
plasma, yang dinamakan sitoplasma. Sitoplasma
mengandung gula, asam amino, lemak, ion-ion dan senyawa
kimia lain yang digunakan untuk metabolisme sel.
Sitoplasma berfungi untuk untuk menjamin berlangsungnya
pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan
baik.
Percobaan kedua pada sel tumbuhan menggunakan
selaput umbi lapis pada bawang merah. Dengan cara
memotong tipis selaput umbi lapis bawang kemudian hasil
potongan diletakkan di atas kaca preparat kemudian
ditetesi air dengan tujuan agar sel bawang merah lebih
terlihat jelas dan tidak kering atau mati selama
pengamatan lalu ditutup dengan kaca penutup. Bentuk
sel yang teramati dalam mikroskop beraturan dengan
bentuk seperti persegi. Antara bentuk sel yang satu
dengan sel yang lainnya hampir sama. Bentuk yang
beraturan tersebut dikarenakan pada sel tumbuhan
terdapat dinding sel. Bahan utama penyusun dinding sel
berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari
glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung
zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa dan
glikoprotein. Dinding sel berfungsi untuk menjaga atau
mempertahankan dan menentukan bentuk sel. Selain itu
pada sel tumbuhan juga memiliki inti sel/nukleus yang
memiliki fungsi dan struktur yang sama dengan inti sel
yang ada pada hewan. Dalam sel tumbuhan juga terdapat
cairan sitoplasma yang juga sama dengan cairan
sitoplasma dalam sel hewan.
Dari pengamatan bentuk dan struktur sel, maka
dapat dibuktikan bahwa salah satu perbedaan yang jelas
antara sel tumbuhan dengan sel hewan adalah tumbuhan
memiliki dinding sel dan sel hewan tidak memiliki
dinding sel. Inilah yang menyebabkan bentuk dari sel
tumbuhan sangat berbeda. Perbedaan struktur pada sel
hewan dan sel tumbuhan juga mempengaruhi fungsi dari
sel itu sendiri. Adanya dinding sel pada tumbuhan
menyebabkan tumbuhan lebih sulit untuk bergerak secara
bebas. Maka bentuknya cenderung kaku. Sedangkan pada
sel hewan dengan tidak adanya dinding sel menyebabkan
hewan lebih mudah bergerak dibandingkan tumbuhan.
Kemudian perbedaan sel hewan dan tumbuhan adalah letak
inti dari sel tumbuhan berada di tengah, sedangkan pada
sel hewan letak inti selnya berada di ujung.
Jadi dari pengamatan dan teori sel hewan dan sel
tumbuhan memiliki perbedaan dan kesamaan. Sel hewan dan
sel tumbuhan sama-sama memiliki inti sel, sitoplasma
dan memiliki persamaan dasar mengenai sifat, bentuk,
fungsi dari bagian-bagian selnya. Adapun contoh
perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan terdapat pada
dinding sel, vakuola, klorofil dan sentriol.
VII. Penutup
VII.1 Kesimpulan
1. Komponen-komponen mikroskop yaitu lensa okuler,
lensa obyektif,kondensor, diafragma,tabung
mikroskop, pemutar halus, reflektor, pemutar
kasar, lengan mikroskop, meja mikroskop,
revolver, penjepit dan kaki mikroskop
2. Cara menyiapkan bahan-bahan yang akan di amati
di bawah mikroskop yaitu :
1. untuk potongan kertas yang bertuliskan
huruf “d” dan “q” bisa langsung di
letakkan di gelas objek tanpa diberi air.
2. Pengamatan sel hewan dengan mengambil
bagian dalam rongga mulut kemudian
diletakkan di gelas objek dan ditetesi
sedikit methilen blue.
3. Pengamatan sel tumbuhan yaitu dengan
mengupas tipis lapisan dalam bawang merah
kemudian diletakkan di gelas objek dan
ditetesi sedikit air.
3. Bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
terdapat persamaan dan perbedaan. Sel tumbuhan
memiliki dinding sel sedangkan sel hewan
memiliki membrane sel sehingga bentuk sel
tumbuhan teratur dan bentuk sel hewan tidak
beraturan. Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai
persamaan, yaitu memiliki nukleus, sitoplasma.
membran sel dan kesaman dasar mengenai sifat,
bentuk dan fungsi dari bagian sel – selnya.
VII.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum alat dan
bahan harus sudah dipersiapkan, sehingga praktikan
bisa melakukan semua materi praktikum.
Daftar Pustaka
- ___. ___. Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya.
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-
DU.KU/edukasi.net/SMP/Biologi/Cara%20Menggunakan
%20Mikroskop%20Cahaya/PRODUK/materi01.html. [28
Maret 2015]
- Ardisasmita, M Syamsa.2000. Pengolahan Citra
Digital dan Analisis Kuantitatif dalam
Karakterisasi Citra Mikroskopik. Pusbangtek
lnformatika dan Komputasi - Batan.vol 3.hal 25-29.
(Diakses tanggal 28 Maret 2015)
- Campbell. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
- Fried, F George H. 2005. Biologi edisi Kedua.Jakarta :
Erlangga
- Mifta A. R, Afifah. ___. Mikroskop.
https://www.academia.edu/4525727/Mikroskop. [28
Maret 2015]
- Sloane, Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk
Pemula.Jakarta :Buku Kedokteran EGC.
- Tim Pengampu Mata Kuliah Biologi Umum.2015,Petunjuk
Praktikum Biologi Umum.Jember : Universitas Jember.
LAMPIRAN
1. Hasil Pengamatan
a. Pengamatan pada huruf “b”
b. Pengamatan pada huruf “d”
c. Pengamatan pada sel hewan (Epitel rongga
mulut)