pengaruh perceived organizational support
TRANSCRIPT
TU GAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN OCCUPATIONAL SELF-EFFICACYTERHADAP KINERJA BENDAHARAWAN DAN PENATA KERUMAHTANGGAAN
PERWAKILAN DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(SEBUAH STUDI PADA KEMENTERIAN LUAR NEGERI)
~ .... -..... ~
UNIVERSITAS TERBUKA
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleb Gelar Magister Manajemen
Disusun Oleh :
HADHIR RAMDHANI
NIM : 500785149
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2018
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT AND OCCUPATIONAL SELF-EFFICACY TOWARDS JOB PERFORMANCE OF
THE TREASURER AND GENERAL AFFAIRS OFFICERS AT THE INDONESIAN MISSION OFFICE ABROAD TROUGH
EMPLOYEE ENGAGEMENT AS INTERVENING VARIABLE (A STUDY AT MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS)
Hadhir Ramdhani tlhani l [email protected]
Postgraduate Program Universitas Terbuka
Aim of this study to determine the efjkct of Perceived Organizational Support (POS) and occupational self-efficacy, towards job performance of the Treasurer and General Affairs Officers at the Indonesian Mission office Abroad with employee engagament as intervening variable. The independent variables are POS and occupational self-efficacy, and as for employee engagement as the intervening variables towards job performance. The sample of this research uses the census tecJmtque on entire population of The 158 Treasurer and General Affairs Officers at the Indonesian Mission office Abroad with 106 respondents replied. The research analysis rnethod is used Partial Least Square (PLS) with the SmartPLS 3 applicaJion. The results indicates that POS with two its dimension valuation of employees' conlribution and care about employees' well-being has a positive but not significantly influences on job performance, occupational selfefficacy has a positive and significant effect on job performance with the highest scores on adaptibilty dimension, employee engagement has a positive and significant effect on job performance with dedication scores the highest compared with vigor and absorption, this reasearch also found that POS has a positive but not signifacantly influences on employee engagament as the mediation variables towards job petformance, however occupational self-efficacy has a positive and significant effect on job performance with employee engagement as the intervening variables.
Keywords: POS, Occupational Self-Efficacy, Employee Engagement, Job Performance
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
ABSTRAK
PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN OCCUPATIONAL SELF-EFFICACYTERHADAP KINERJA
BENDAHARA WAN DAN PENATA KERUMAHTANGGAAN PERWAKILAN DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT SEBAGAI
V ARIABEL INTERVENING (SEBUAH STUDI PADA KEMENTERIAN LUAR NEGERI)
Hadhir Ramdhani dhani i [email protected]
Program Pascasarjana Universitas Terbuka
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perceived Organizational Support (POS) dan occupational self-efficacy terhadap kinerja Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan di Kantor Penvakilan RI di luar negeri dengan employee engagement sebagai variabel intervening terhadap variabel behas dalam penelitian ini ada!ah POS dan occupational selfefjicacy. Variabel terikat dalam peneltian ini adaiah kinerja dengan employee engagement ·sebagai variabel intervening. Metode sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sensus terhadap seluruh populasi pejabat Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggan pada kantor Perwakilan RI dengan jumlah sebesar 158 orang dengan 106 yang telah mengisi data kuesioner dengan lengkap. Metode analisis penelitian yang digunakan menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan aplikasi SmartPLS 3. Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bahwa POS dengan dimensi penghargaan atas kontribusi pegawai dan kepedulian terhadap kesejahteraan menulifukkan hasil positif namun tidak signifikan terhadap kinetja BPKRT. Occupational selfefficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dengan dimensi adaptability menjadi dimensi tertinggi pada tingkat occupational self-efficacy bagi BPKRT, employee engagement berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinetja BPKRJ" dengan skor tertinggi pada dimensi dedication dibandingkan vigor dan absorption, penelitian ini juga menemukan bahwa POS berpengaruh positif namun tidak signifik.an terhadap kinerja BPKRT melalui employee engagement sebagai variabel intervening, namun occupational self-efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja BPK.RT melalui employee engagement sebagai variabel intervening.
Kata Kunci: PO .. '), Occupational Self-Efficacy, Employee Engagement, Kinerja
II
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
PERNYATAAN
TAPM yang berjudul Pengaruh flerceived ()rgani::::ational .">upport dan
Occupational ,")elf-I'.fflcac.y terhadap Kinerja Bendaharawan dan Penata
Kerumahtanggaan Perwakilan dengan E'mployee c:ngugement
sebagai Variabel Intervening (Sebuah stud1 pada Kementerian Luar Negeri)
adalah hasil karya saya sendiri, clan seluruh sumber yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Apabila di kemudian hari temyata ditemukan
adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia
menerima sanksi akademik.
Jakarta, ........................ .
Yang Menyatakan
:..
(Hadhir Ramdham)
NIM 500785149
Ill
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Judul TAPM
Penyusun T APM NlM Program Studi Hariffanggal
Pembimbing II,
PERSETUJUAN TAPM
: Pengaruh Perceived Organi=ational Support clan Occupational Self-Efficacy terhadap Kinerja Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan dengan t'mployee 1'.:ngagement sebagai Variabel Intervening (Sebuah Studi Pada Kementerian Luar Negeri)
: Hadhir Ramdhani : 500785149 : Magister Manajemen
Menyetujui :
Pembimbing I,
Dr ainur Hidayah, S.Pi., M.M.
Penguji Ahli
= '" '
Dr. Anita Maharani
Mengetahui,
Rini Yayuk Priyati S.E., M.Ec., NIP. 19761012 200112 2 002
\V
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. Ali Muktiyanto, SE., M.Si NIP. 19720824 200012 I 00 I
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
PENGESAHAN
Nania : Hadhir Ramdhani
NIM : 500785149
Program Studi: Magister Manajcmen
Judul TAPM : Pcngaruh Perceivetl Orgu11i:=ationa! Support dan Occu11atio11al Sl'lf~ F;fficat:v terhadap Kinerja Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Pcrwakilan dengan En1plo_vee Fngagernent sebagai Variabcl Intervening (Scbuah Studi Pada Kementerian Luar Negeri)
Telah dipe11ahankan di hadapan Panitia Pcnguji 'fugas Akhir Progran1 Magister
(TAPM) Manaje1nen Progra1n Pascasarjana Universitas Terbuka pada:
Hari/Tanggal
Wak tu
Dan tclah dinyatakan LULUS
PANITIA PENGUJI TAPM
Ketua Kon1isi Pen&ruji Tan~!an
······~·················· Nama: Rini Yayuk Priyati S.E., M.Ec., Ph.D.
Penguji Ahli
Na1na: Dr. Anita Mahara11i
Pen1bin1bing I
Nan1a: Dr. Wilfridus B. Elu, SE, M.Si.
Pc1nbimbing II
Nama: Dr. Zain11r Hidayah, S.Pi., M.M.
v
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
KATA PENGANTAR
Uengan mengucap syukur Alhamdulillahirobbil 'alamin, Penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan T APM ini guna memenuhi syarat untuk mempero!eh ge!ar Magister Manajemen Program Pascasarjana dari Universitas Terbuka (UT).
Dalam menyelesaikan Program Pascasarjana dan penulisan 'J'APM ini, Penulis telah mendapatkan banyak bantuan baik berupa moril, materil, bimbingan dan saran. Untuk itu, pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan rasa teri1na kasih yang scbesar-besarnya kepada: \. Prof. Ors. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., selaku Rektor Universitas Terbuka 2. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universltas
Terbuka 3. Jbu Rini Yayuk Priyati S.E., M.Ec., Ph.D, selaku Ketua Pascasarjana Ekonomi dan
Bisnis dan Mengelola Program Magister Manajemen 4. Dr. Wilfridus B. Elu, S.E., M.Si, sebagai Pembimbing I yang telah membimbing dan
memberikan petunjuk terkait penu!isan T APM kepada Penulis, se1noga Tuhan senantiasa membalas segala kebaikan dan waktu yang telah diberikan
5. Dr. Zainur Hidayah, S.Pi., M.M., sebagai Pembimbing 2 yang telah membantu Penulis da\am menyelesaikan penulisan TAPM ini, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan waktu yang telah diberikan
6. Dr. Anita Maharani, selaku Penguji Ahli dalam sidang tesis kami dan masukannya yang sangat besar da\am penyusunan tesis ini
7. Kedua orang tua, H. Bahri Yamzik S.E. dan Hj. Syarifah Ramli, yang senantiasa memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada Penulis
8. lstri tercinta, Yuni Murdianti SE, dan anak-anakku tersayang, Radho dan Alisha, yang selalu terus memberikan semangat sehingga Penulis dapat menyelcsaikan tesis in1
9. Teman-teman BPKRT di Kantor Pusat Kementerian Luar Negeri dan di seluruh Perwakilan RI yang telah membantu Penulis da!am menyelesaikan T APM ini
10. Rekan-rekan satu angkatan Program Magister Manajemen T.A. 2016.2 yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada Penulis
Teri1na kasih untuk semua bantuan yang telah diberikan kepada Penu\is semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada Penulis.
Akhir kata, penu\isan ini tidak terlepas dari segala kekurangan dan kelemahan, Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat dikemudian hari bagi kita semua.
Jakarta, Oktober 2018
Penulis,
Hadhir Ramdhani
VI
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Nama
NIM
Program Studi
Tempat Tanggal Lahir
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pckerjaan
RIWAYATHIDUP
Hadhir Ramdhani
500785149
Magister Manajemen
Jakarta I 5 Juli 1982
Lulus SDN Manyar Sabrangan 11/231 Surabaya tahun 1994
Lulus SL TPN 19 Surabaya tahun 1997
Lulus SMAN 9 Surabaya tahun 2000
L,u\us D3 Akuntansi Universitas Airlangga tahun 2004
Lui us SI Universitas Terbuka tahun 2015
Tahun 2005 s/d 2007 sebagai Staf Akuntasi Pl'. Sekar
Kedaton Nusantara di Surabaya
Tahun 2008 s/d Sekarang sebagai Pejabat Fungsional Umum
Biro Perencanaan dan Organisasi pada Kementerian Luar
Negeri
vii
Jakarta, Oktober 2018
Penulis,
Hadhir Ramdhani
NIM. 500785149
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
DAFTARISI
Abstrak ................................ .
Lem bar Plagiat ....................... .
Lembar Persetujuan .................. .
l~alaman
111
iv
Lem bar Pengesahan . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. v
Kata Pengantar ....
Riwayat Hid up ..................................................... .
Daftar Isi .......................... .
Daftar Tabel ..................................................... .
Daftar Garn bar ..................... .
BAB! PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............ .
vi
vii
Vl\1
x
xi
B. Perumusan Masalah . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 13
BABII
BAB III
C. Tujuan Penelitian ............................................ 14
D. Kegunaan Penelitian ...... .
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ................................. .
1. Perceived Organizational ~~upport ....
2. Self Efficacy ....................................... .
3. Employee Engagement ................ .
4. Kinerja .............................................. .
B. Penelitian Terdahulu ................................. .
C. Kerangka Berpikir .................................... .
D. Operasionalisasi Variabel ........................... .
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ......... .
14
15
15
22
27
36
43
48
53
60
B. Populasi dan Sampel . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .............. 61
1. Populasi . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . 61
2. Sampel . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 61
viii
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
BABIV
BABY
C. Instrumen Penclitian . ......... ... .... ...... .. .... ..... 62
D. Prosedur Pengu1npulan Data .
E. Metode Analisis Data ....... .
F. Analisis Mediasi (Intervening) ..................... .
G. Software SmartPL5' 3.2. 1 ........................... .
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian ..
64
65
74
75
75
1. Gambaran UmumKementerian Luar Negeri . . . 76
2. Visi dan Misi Kementerian l.uar Negeri . . .. .... 77
3. Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri 78
4. Deskripsi Responden . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .... 80
5. Karakteristik Tanggapan Responden .. .. . . 85
B. Hasil . . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . 104
1. Evaluasi Measurement (Outer) Madel......... 104
2. Pengujian Model Struktural (Inner Model) .. .. 113
C. Pembahasan ................... . 120
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................ ... . ...... ... .. . ............. 138
B. Saran ................................ . 139
Daftar Pustaka
Lampiran
IX
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabel 1.1
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabet 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4. tO
Tabet 4.1 t
Tabet 4.12
Tabel 4.t3
Tabel 4. t4
Tabet 4. t5
Tabet 4.16
DAFTAR TABEL
Hasil ,)urvei Employee Engagement ....................... .
Penelitian Terdahulu ......................................... .
Operasionalisasi Variabel ................................... .
Profit Responden Berdasarkan Kelompok Umur dan
Jen is Kelamin ................................................. .
Profit Responden Berdasarkan Jenis Kantor Perwakilan
dan Periode Penempatan .................................... .
Profit Responden Berdasarkan Masa Kerja dan Bidang
Pekerjaannya .............................. .
Tanggapan Responden Tentang Perceivetl
Organizational .)upport (POS) .............. .
Tanggapan Responden Tentang Occupational Self
Efficacy (OSE) ............................................. .
Tanggapan Responden Tentang Employee Engagement
Tanggapan Responden Tentang Kinerja ........... .
Result for Outer Loading
Discriminant Validity ...... .
Average Variance Ectract (A VE) .......................... .
Composite Reliability .
R L~quare ...
Path Coefficients
Indirect Effects ...................... · ....... · ... · .. ·· · · · · · · ·
Hasil Output f ........ ....................... · · · .. · · .. . Perbandingan Hasil Penelitian dengan Penelitian
Terdahulu .............................................. .
x
7
44
55
80
8t
83
86
90
97
101
107
109
112
113
113
t t5
1t6
119
t30
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
DAFT AR GAMBAR
Garn bar 2.1 Kerangka Pe1nikiran Teoritis ..... .. . . . ....... .. . ....... 53
Gambar 3.1 Tahapan Evaluasi Model Pengukuran Retlektif ..... 70
Gambar 4.1 Output Grafik SmartPLS Awai (Pra Eliminasi) 105
Garn bar 4.2 ()utput Grafik .SmartPLS Pasca Eliminasi . . . . . l 06
X\
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
A. Latar Bclakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Pengelolaan keuangan negara yang baik 1nerupakan merupakan salah satu
faktor dalam mendukung keberhasilan dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara dalam mewujudkan masyarakat adil da11 1nakmur. Pengelolaan keuangan
negara yang dilaksanakan secara tertib, taat pada peraturan pcrundang-undangan,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan adalah upaya dalam mewujudkan
asas good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik.
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara menyebutkan bahwa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara, termasuk investasi dan kckayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam
APBN dan APBD didefinisikan dengan istilah Pcrbendaharaan Negara.
Fungsi utama perbendaharaan meliputi perencanaan kas yang baik,
pencegahan terjadinya kebocoran/penyimpangan, pencarian sumber pembiayaan
yang paling murah, dan menghindari adanya dana yang menganggur. Pengelolaan
perbendaharaan secara cepat, tepat, terencana, komprehcnsif, serta terintegrasi
merupakan tuntutan dari perkembangan zaman sekarang yang tidak dapat dihindari.
Pihak yang sangat berperan melaksanakan fungsi perbendaharaan tentunya
adalah Bendahara. Bendahara adalah orang yang ditunjuk untuk menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang
untuk keper\uan bclanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada
Kantor/Satuan Kerja Kementerian Negara/Lcsnbaga.
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Bendahara menjadi kunci sentral dalam pengelolaan dan tanggung jawab
masalah kcuangan negara. Tugas-tugas bcndahara telah tcrcantum dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor !90/PMK.05/2012 ·rentang Tata Cara Pembayaran
dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dengan
memaharni tugas dan fungsinya tersebut, scorang bendahara dapat meminimalisir
kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tugasnya sehingga dapat terhindar dari
perbuatan melanggar hukum atau kelalaian.
Bendahara merupakan pejahat fungsional yang independen, dan meskipun
merupakan pegawai kementerian atau lembaga tcknis yang bersangkutan, seorang
bendahara dalam hal pengelolaan keuangan negara haruslah bebas dari intervensi
atasannya secara struktural. Hal ini 1nenunjukkan bahwa untuk menduduki jabatan
tersebut dibutuhkan kemampuan dan profesionalisme yang tinggi.
Keberadaannya begitu vital karena dalam setiap organisasi pemerintah
ataupun non-pemerintah bendahara nyaris wajih ada kecuali organisasi yang tidak
membutuhkan fungsi bendahara. Pada dasamya para bendahara adalah orang-orang
terpilih yang memiliki independensi dalam menatausahakan keuangan yang
dikelolanya. Mengingat beratnya tugas yang diemban oleh seorang bendahara,
maka pegawai yang akan diserahi jabatan tersebut dituntut untuk memiliki
kualifikasi tertentu seperti karakter, tingkat pendidikan, pengetahuan tentang
akuntansi, dan pengetahuan tentang keuangan negara.
Kinerja bendahara erat kaitannya dengan kinerja suatu instansi atau
lembaga pemerintah dalam ha! penyerapan dan realisasi anggaran belanja (Astuti
dkk, 2016:4058). Realisasi anggaran belanja tersebut menunjukkan apa yang
mcnjadi rencana satuan kcrja/lembaga negara yang dituangkan dalam Rcncana
2
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kcgiatan atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tercapai. Bendahara
selalu dituntut tanpa kesalahan-kesalahan da\am melaksanakan tugas dan
fungsinya sehingga dapat terhindar dari terjadinya kerugian negara, akibat
tindakan-tindakan melanggar hukum atau kelalaian.
Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri adalah organisasi lini
Kementerian Luar Negeri pada tingkat satuan kerja yang juga menjalankan fungsi
bendahara dengan mc1niliki kewcnangan dan tangb'ling jawab dalam pengelolaan
atau penggunaan anggaran/APBN. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 160/PMK.05/2015 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada Perwakilan Republik
Indonesia di Luar Negeri.
Jabatan bendahara pada Kantor Perwakilan RI dikenal dengan sebutan
Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan atau disingkat BPKRT.
BPKRT adalah Pegawai Ncgeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Luar
Negeri yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan khusus sebagai
Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan dengan status Staf Non
Diplomatik.
Secara umum, uraian pekerjaan BPKRT pada kantor Perwakilan RI
memiliki kesamaan dengan tugas dan fungsi bendahara pada instansi pemerintah
lainnya di dalam negcri, namun terdapat perbedaan dimana BPKRT di Perwakilan
RI tidak hanya sekedar menjadi bendahara, namun juga memiliki tugas lainnya di
bidang pengelolaan kcrumahtanggaan meliputi pengelolaan manajemen aset atau
Barang Milik Negara (BMN) dan pcngelolaan Sumber daya Manusia (SDM). Oleh
karena itu, selain mendapatkan pelatihan dan pendidikan di bidang
3
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
kcbendaharawanan, BPKRT juga diberikan pelatihan di bidang pengelolaan aset
BMN dan pengelolaan SDM.
BPKRT discbut juga memegang pcranan strategis dalam mewujudkan
good governance dengan mcnghasilkan Laporan Keuangan yang transparan dan
akuntabel demi mcmperoleh predikat Wajar Tanpa Pcngecualian (WTP). Hal ini
dikatakan strategis mengingat struktur alokasi angggaran pada dokumen DIPA di
Ke1nenterian Luar Negeri, hampir 60°/o alokasinya berada kantor-kantor Pcrwakilan
RI di luar negcri. Maka, kontribusi dan peran kinerja BPKRT pada Kantor
Perwakilan RI di luar negeri menjadi unsur dominan dalam penyajian informasi
Laporan Keuangan Kementerian Luar Negcri
Meskipun berhasil memperoleh predikat opini WTP di tahun 2017, kinerja
BPK.RT dinilai belum optiinal yang diindikasikan dengan adanya temuan hasil
audit BPK-Rl atas l~aporan Keuangan Kementerian Luar Negeri tahun 2017 yang
menunjukkan bahwa masih terdapat pengelolaan pertanggungjawaban atas belanja
negara di sejumlah Kantor Perwakilan RI di luar negeri yang menjadi ruang lingkup
tugas BPKR·r belum sepenuhnya memenuhi aspek transparansi dan akuntabilitas
pertanggungjawaban keuangan. Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi mengingat
BPKRT telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban kcuangan negara.
Laporan hasil evaluasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) Tahun Anggaran
2017 oleh Inspektorat Jendcral juga menemukan bahwa terdapat beberapa
permasalahan terkait kinerja BPKRT diantaranya adalah masih terdapat perilaku
keterlambatan penyampaian dokumen laporan-laporan pertanggungjawaban
keuangan, perilaku kurangnya pemahaman dalam pengoperasian aplikasi teknologi
4
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
infonnasi yang mcndukung pelaksanaan pekerjaan, dan adanya kasus-kasus
kerugian negara akibat unsur kelalaian sehingga mcnjadi tanggung jawab pribadi
seorang BPKRT.
Kinerja adalah hal-hal yang orang benar-benar lakukan, tindakan-tindakan
yang 1nereka ambit, yang bcrkontribusi tcrhadap tujuan organisasi (Campbell dan
Wicrnik, 2015:48). Sedangkan, Viswesvaran dan Ones (2002:216) menyatakan
kinerja adalah pekerjaan, perilaku, dan hasil yang dapat diskalakan atau diukur yang
ditunjukkan olch pegawai atau pegawai yang berhubungan dan memiliki kontribusi
terhadap tujuan organisasi.
Kinerja BPKRT yang optimal sebagai individu memiliki relevansi yang
tinggi terhadap organisasi ataupun terhadap dia sendiri. Bila seorang individu
menampilkan kincrja yang tinggi saat menyelesaikan suatu tugas akan
menghasilka11 kepuasan, perasaan se(f-efficacy dan penguasaan pekerjaan
(Viswesvaran dan Ones, 2002:216)
Selain aspek pennasalahan substansi pekerjaan, isu permasalahan yang
sudah lama menjadi perhatian di kalangan BPKRT adalah besaran kompensasi atau
tunjangan yang diterima saat penugasan di luar negeri. BPKRT sebagai salah satu
dari tiga kategori Pejabat Dinas Luar Negeri, selain Pejabat Diplomatik dan
Konsuler (POK) dan Petugas Ko1nunikasi (PK), berhak mendapatkan tunjangan
penghidupan luar negeri atau TPLN saat menjalani penugasan di luar negeri.
Berdasarkan kctentuan yang berlaku saat ini, besaran TPLN saat
penugasan untuk PDK disesuaikan dcngan tingkat gelar diplomatik, sedangkan PK
disesuaikan dcngan tingkat pangkat dan golongan ruang PNS-nya, namun lain
halnya dengan BPKRT yang besaran angka TPLN-nya yang tidak mengalami
5
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
perubahan setiap kali penempatan karena belum ada ketentuan hukum yang
mengatur penjenjangannya.
Sejatinya proses pembcnahan atas ketentuan hukum yang mengatur
be..<>aran TPLN bagi BPKRT masih terus dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri,
namun sejak dibentuknya BPKRT sejak tahun 2004 hingga saat ini, belum terdapat
basil nyata yang positif ke arah perubahan yang lebih baik. Kondisi ini
menimbulkan per.sepsi di kalangan BPKRT bahwa Kementerian Luar Negeri selaku
organisasi yang menaungi mercka tidak memberikan dukungan dan perhatian yang
serius terhadap perbaikan kebijakan atas penghargaan kontribusi terhadap
kcsejahteraan mereka, hal ini diindikasikan dengan banyaknya keluhan yang
disampaikan oleh BPKRT kepada pimpinan baik saat mengikuti rapat-rapat dinas
di kantor maupun di luar rapat.
Pada umumnya, suatu organisasi memberikan bentuk-bentuk dukungan
positif yang bermanfaat bagi pegawainya diantaranya adalah adanya perhatian yang
ditunjukkan atas kinerja pegawai, adanya suatu penghargaan atas kontribusi positif
yang sudah dilakukan oleh pegawai dan kebijakan atau upaya-upaya yang
merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi kesejahteraan pcgawai. Dukungan
yang diberikan tersebut mampu menimbulkan persepsi positif pegawai terhadap
organisasi, persepsi positif yang muncul inilah yang apabila dimiliki oleh seorang
pegawai pada tingkat yang tinggi diketahui akan lebih maksimal memberikan
kinerjanya.
Fenomena berikutnya yang 1nendukung permasalahan BPKRT saat ini
adalah adalah basil survey employee engagement yang dilakukan oleh Kementerian
Luar Negcri pada tahun 2017 yang ditujukan kepada scluruh golongan jabatan ASN
6
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
di lingkungan Kementerian Luar Ncgeri. Tujuan dilakukannya survey engagement
ini adalah untuk mcngetahui tingkat engagement pegawai di Kementerian Luar
Negeri dalam rangka upaya peningkatan kinerja pegawai di Jingk:ungan
Kcmenterian Luar Negeri.
Pelaksanaan engagement survey diinisiasi oleh Biro SOM Kcmenterian
Luar Negeri dengan mcnggunakan jasa pihak kctiga yaitu lembaga konsultan
bidang SOM yang dinilai mcmiliki kompetensi dalam melakukan engagement
survey. Berdasarkan hasil rilis Biro SOM atas hasil survei engagement yang
dilakukan dipcroleh hasil scbagai berikut.
Tabcl 1.1 Basil SurveiEmployee Engagement
Engagement Level Persentase
Engaged (Pegawai berkontribusi tinggi dan kepuasan tinggi) 6°/o
Almost Engaged (Pegawai berkontribusi dan kepuasan sedang-tinggi) 74°/o
Crash and Burners (Pegawai berkontribusi sedang-tinggi dan 3o/o
kepuasan rend ah)
Honeymooner and Ha111ster (Pegawai berkontribusi rendah dan 8o/o
kepuasan sedang-tinggi)
Disengaged (Pegawai berkontribusi dan kepuasan rcndah-sedang) 9%
Su1nber_ Rill~ Has1l Survcl Employee engar;emen/ BJTo SOM Kemeo\u 2017
Hasil survey menunjukkan bahwa dominan pegawai Kementerian Luar
Negeri berada di level almost engaged, yang dikategorikan yaitu merupakan
pegawai berkontribusi dan kepuasan sedang-tinggi dengan jumlah sebesar 74o/o,
dimana hal ini didefinisikan tcnnasuk dalam kategori pegawai yang belum
konsisten dalam bckerja, tapi berorientasi untuk kemajuan organisasi. Sedangkan
7
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
pada level disengaged (9°/o), hamsters and honeymooner (8o/o) dan engaged (6°/o)
serta crash and burners (3°/o).
Secara 1nendalam, diketahui bahwa dari hasil rekapitulasi kategori per
jabatan, BPKRT mcncatatkan skor rata-rata engagement terendah dibandingkan
dengan katcgori jabatan lainnya seperti POK dan PK untuk perspektif kcpuasan.
Sama halnya <lcngan perspektif kinerja yang juga menunjukan hal yang serupa,
dimana BPKRT mencatatkan penilaian kinerja terendah dibandingk:an POK dan
PK. dan katcgori jabatan lainnya. Peneliti meyakini bahwa fenomena rendahnya
tingkat engagement ini merupakan hal yang saling terkait dengan pennasalahan
kinerja BPKRT yang dijelaskan sebelumnya.
Employee engagement merupakan konsep yang relatif baru bagi
manajemen khususnya lembaga pemerintahan seperti Kementcrian Luar Negcri.
Employee engagement disebutkan sebagai pembahasan yang menarik bagi
perkemba11gan ilmu manajemen sumber daya 1nanusia dan oleh para praktisi
organisasi dan pencliti karena diketahui dapat meningkatkan kinerja pegawai (Saks,
2006:600). Pegawai yang engaged tidak hanya memberikan kontribusi lebih tetapi
juga lebih loyal dan karenanya Jebih kecil ke1nungk:inannya untuk secara sukarela
meninggalkan organisasi (Macey dan Schneider, 2008:4).
Beranjak dari fenomena pennasalahan yang ada, maka Peneliti tertarik
untuk melakukan analisa terhadap faktor-faktor penyebab yang berpengaruh
terhadap kinerja BPKRT berdasarkan kajian teoritis dan penelitian sebelumnya.
Hasil analisa diharapkan dapat berguna dalam mengidentifikasi permasalahan
kinerja BPKRT dan bahan masukan bagi organisasi dalarn menetapkan kebijakan
pengelolaan manaje1nen sumbcr daya manusianya agar lebih optimal.
8
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kinerja adalah apa yang organisasi pekerjakan terhadap sescorang dan
orang itu melakukan pekerjaannya dengan baik (Campbell, et. al., 1993:40).
Wibowo (2016:7) mendefinisikan bahwa kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dalam pekerjaan tersebut. Kincrja
adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mcngerjakannya.
Sedangkan Koopmans et. al. (2014:331) mendefinisikan kinerja dengan istilah
"individual 111ork perjOrmance (IWP)", yaitu perilaku atau tindakan yang relevan
dengan tujuan organisasi.
Salal1 satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah Perceived
Organizational Support atau disingkat POS. POS adalah persepsi pegawai terhadap
dukungan organisasi mengenai sejauh mana organisasi menghargai kontribusi dan
peduli tentang kescjahteraan mereka (Rhoades dan Eisenberger, 2002:698).
Rhoades dan Eisenberger, menyatakan bahwa teori POS juga berkaitan
dengan sebuah proses psikologis yang menjadi dasar pengaruh atau konsekuensi
dari POS. Pertama, atas dasar norma asas timbal balik, POS akan menciptakan rasa
kewajiban pegawai untuk peduli terhadap kesejahteraan organisasi dan untuk
me1nbantu organisasi mencapai tujuannya. Kedua, rasa kepedulian, pengakuan, dan
penghonnatan yang ditimbulkan dari POS akan memenuhi kebutuhan
sosioe1nosional pegawai, perasaan 1nenyatu dengan organisasi, dan menjadi bagian
dari identitas sosial mereka. Ketiga, POS akan memperkuat keyakinan pegawai
bahwa organisasi mengakui dan akan memberikan penghargaan atas peningkatan
kinerja yang telah dilakukan.
Atas proses ini, diharapkan akan menghasilkan JGvorable outcomes baik
bagi pegawai seperti peningkatan kepuasan kcrja dan sikap positif, dan bagi
9
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
organisasi adalah meningkatnya komitmen efektif pegawai, kinerja, dan
rnengurangi turnovers.
Sa\ah satu penclitian yang mengaitkan kinerja pegawai dengan POS
dilakukan oleh Paruntu (2016) dengan judul Pengaruh Dukungan Organisasi
yang Dirasakan Terhadap Kinerja Pekerjaan (Penelitian pada Kantor Pusat
PT. Bank SulutGo Manado) yang menyatakan bahwa POS mcrniliki pengaruh
terhadap kinerja pegawai. Hal ini juga sejalan dengan pene\itian yang dilakukan
olch Sus1niati dan Sudarma (2015) dan Ariami dan Afrianty (2017) yang
menunjukk.an bahwa dukungan organisasi sangat penting untuk meningkatkan
kinerja karyawan.
Selain POS, faktor lain yang bepengaruh terhadap kincrja pegawai adalah
se(f efficacy atau efikasi diri. Self-efficacy adalah konsep yang diperkenalkan
pcrtaina kali oleh Bandura yang didefinisikan sebagai keyakinan seseorang atas
kemampuannya dalam mengelola dan menjalankan tindakan yang diperlukan untuk
menyelesaian pekerjaan yang telah ditentukan (Bandura, 1986: 1 ).
Menurut teori kognitif sosial Bandura, keyakinan se/j:...efjicacy
mempcngaruhi pilihan orang dalam mcrnbuat dan menjalankan tindakan yang
mereka kejar. Individu cendcrung berkonsentrasi dalarn tugas-tugas yang rnercka
rasakan rnampu dan percaya dapat menyelesaikannya serta menghindari tugas
tugas yang tidak dapat mereka kerjakan.
Dalarn konteks pekerjaan, self-e_(ficacy dikenal sebagai occupational self
efficacy. Occupational self-efficacy mencerminkan keyakinan seseorang bahwa ia
memiliki ketnampuan untuk melakukan tindakan yang relevan dengan
pekerjaannya (Schyns dan Sczes11y, 2010:4). Dalam suatu institusi, occupational
10
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
self-efficacy dianggap lebih cocok digunakan karena dapat me1nbandingk:an tingk:at
selj:..ejjicacy pada tenaga kerja, meskipun mereka memiliki tugas yang berbeda
dalam suatu institusi. Hal 1n1 karena occupational self-e_fficacy tidak
menitikberatkan pada specific-task self-e_fficacy yaitu keyakinan seseorang dalam
melakukan tugas tertentu. Titik berat occupational se/f:..efficacy lebih pada domain
atau area pekerjaan secara umum yang lingkupnya lebih luas dibanding tugas-tugas
yang spesifik (Rigotti et. al., 2008:239).
Occupational seff-e_fficacy mengacu pada keyakinan pada kemampuan dan
kompetcnsi seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Menurut teori
pembelajaran sosial, efikasi diri mempengaruhi pilihan seseorang aktivitas yang
akan dilakukannya, seberapa banyak upaya yang dilakukan seseorang dalam
pekerjaannya, seberapa dalam seseorang dapat terlibat dan berapa la1na seseorang
bertahan dalam menghadapi kesulitan. Hal ini berkaitan sangat erat dcngan tiga
dimensi engagement yaitu vigor, dedication dan absorption. Oleh karena itu,
tingkat occupational self-efficacy yang tinggi dapat diharapkan berhubungan
dengan hasil kerja yang positif (Chaudary et. al., 2012:372).
Sebuah pene]itian meta analisis oleh Stajkovic dan Luthans ( 1998) dengan
judul Self-Efficacy and Work Related Performance: A Meta Analysis,
rnenyimpulkan bahwa rnayoritas basil meta analisis menunjukkan bahwa terdapat
korelasi yang kuat antara self'-efficacy dengan kinerja. Penelitian lain oleh Cetin dan
Duysal (2018) dengan judul The Effect of Occupational Self Efficacy on Wark
Performance Through Intrinsic Work Motivation, yang menyimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara occupational se(f:..efficacy dan motivasi
intrinsik dengan ..,vork performance.
11
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS dan occupational self-efficacy diketahui juga memiliki pengaruh
positif terhadap employee engagement dan kinerja melalui employee engagement.
Penelitian oleh Wahyuni (2017) menyimpulkan bahwa occupational selj:ejjicacy
memiliki pengaruh terhadap 111ork engagement, scdangkan penelitian Chaudary et.
al. (2012) menunjukkan bahwa occupational selj.ejjicacy memiliki hubungan yang
positif dan signifikan terhadap employee engagement, dengan indikator self
ejficacy confidence menjadi prediktor yang paling besar terhadap employee
engagement.
Ardi dkk. (2017) dengan judul penelitian Pengaruh Self-Efficacy
Terhadap Employee Engagenient dan Kinerja Karyawan, menyimpulkan
bahwa self-efficacy mcmiliki pengaruh positifterhadap kinerja pegawai baik sccara
langsung maupung tidak langsung melalui employee engagement.
Beberapa penelitian yang menyatakan adanya hubungan antara POS
tcrhadap employee engagement diantara adalah Mujiasih (2015) dan Mustika dan
Rahardjo (2017), kemudian penelitian oleh Ariarni dan Afrianty (2017), dcngan
judul Pengaruh Perceived Organizational Support Terhadap Kinerja
Karyawan dengan E1nployee Engagement scbagai Variabel Intervening (Studi
pada Karyawan PT. Pos Indonesia Kota Madiun) menyimpulkan bahwa
employee engagement terbukti juga merupakan sebagai variabel mediasi terhadap
kinerja karyawan di PT. Pos Indonesia Kota Madiun.
Berdasarkan teori, definisi dan penelitian-penclitian yang sudah ada, maka
Peneliti akan mcncoba fokus menganalisa pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja BPKRT dengan dibatasi pada variabel perceived organizational support dan
occupational sel.fejficacy sebagai independen. Adapun berdasarkan tcori dan
12
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
penelitian terdahulu yang menunjukkan keterkaitan yang erat antara perceived
organizational support dan occupational se(f:.efficacy dengan employee
engagement, maka dalam penelitian ini employee engagement menjadi variabel
intervening atau mediasi untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara tidak
langsung terhadap kinerja BPKRT.
B. Perumusan Masalah
Bcrdasarkan uraian pennasalahan, infonnasi pada latar belakang, scrta
penelitian terdahulu, Peneliti akan menganalisa hubungan antara perceived
organizational support, occupational self-e.fficacy, dan employee engagament
terhadap kinerja BPKRT dengan rumusan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh perceived organizational support terhadap kinerja
BPKRT di Kementerian Luar Negeri'?
2. Apakah terdapat pengaruh occupational self:..e.fficacy terhadap kinerja BPKRT
di Kementerian Luar Ncgeri?
3. Apakah terdapat pengaruh employee engagement terhadap kinerja BPKRT di
lingkungan Kementerian Luar Negeri?
4. Apakah terdapat pengaruh perceived organizational support terhadap kinerja
BPK.RT di lingkungan Kementerian Luar Ncgeri melalui employee engagement
sebagai variabel intervening?
5. Apakah terdapat pengaruh occupational selfe.Uicae,y terhadap kinerja BPKRT
di lingkungan Kcmenterian Luar Negeri melalui en1ployee engagement sebagai
variabel intervening'?
13
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dari penyusunan tesis ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor dala1n pennasalahan kinerja BPKRT serta dapat
inemberikan kontribusi masukan bagi pemangku keputusan di Kementerian Luar
Negeri dalam penyelesaian permasalahan profesi BPKRT
2. Penetapan kebijakan dan langkah-langkah kongkrit dalam rangka perbaikan bagi
manajemen Kementerian Luar Negeri di bidang pengelolaan SDM tidak hanya
bagi untuk profesi BPKRT namun juga untuk kelas jabatan lainnya
3. Memberikan perspektif variabel yang berbeda dari hasil survei employee
engagement yang sudah ada dalam hal upaya tneningkatan kinerja pegawai di
lingkungan Kementerian Luar Ncgeri
D. Kegunaan Penclitian
Terdapat beberapa manfaat penelitian ini yaitu:
1. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam menetapkan
kebijakan dalam agar dapat meningkatkan kinerja BPKRT dan memberikan
solusi permasalahan dalam mendukung keberhasilan Kementerian Laur Negeri
dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan
2. Bagi penelitian selanjutnya. Sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut
mengenai sumber daya manusia terutama yang bcrkaitan dengan perceived
organizational support, occupational se[f-c;[ficacy, dan employee engagement,
sebagai upaya peningkatan pengelolaan sumber daya manusia
3. Bagi penulis. Penelitian in1 sangat bennanfaat bagi penulis untuk
mengaplikasikan dan mengembangkan diri dan kemampuan di bidang somber
daya manusia yang dapat diterapkan pada pelaksanaan tugas-tugas ke depan di
dalam maupun di luar Kementerian Luar Negeri
14
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
A. Kajian Teori
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Perceived Organizational Support
a. Definisi Perceived Organizational Support (POS)
Eisenberger et. al. (1986:501) menyatakan bahwa perceived
organizational support atau POS adalah tingkat keyakinan global yang
dikcmbangkan oleh pegawai sehubungan dcngan tingkat dimana organisasi
tempat mereka bekerja menghargai kontribusi mcreka dan memiliki rasa
kepedulian terhadap kesejahteraan 1nereka. POS juga dinilai sebagai
jaminan bagi pegawai bahwa pegawai akan mendapatkan bantuan yang
dibutuhkan dari organisasi dalam melaksanakan tugas secara efektif dan
dalam menghadapi kondisi-kondisi yang sulit (Rhoades dan Eisenberger,
2002:698).
Robbins dan Judge (2013:76) mendefinisikan bahwa perceived
organizational support adalah tingkatan dimana pegawai memiliki
keyakinan terhadap organisasi tempat mereka bekerja bahwa organlsasi
menghargai kontribusi mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka.
Sebagai contoh, pegawai 1nemiliki keyakinan bahwa organisasi akan
membantu mcreka apabila pegawai sedang memiliki permasalahan dalam
mengurus anak bagi yang memiliki anak, atau organisasi akan memaklu1ni
dan memaatkan bila pegawai mcngakui telah berbuat kesalahan dalam
pekerjaannya.
15
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Rhoades dan Eisenberger (2002:699) menyatakan bahwa teori POS
JUga berkaitan dengan sebuah proses psikologis yang menjadi dasar
pengaruh atau konsekuensi dari POS. Pertatna, atas dasar nonna asas timbal
balik, POS akan menciptakan rasa kewajiban pegawai untuk peduli terhadap
kesejahteraan organisasi dan untuk membantu organisasi mencapai
tujuannya. Kedua, rasa kepedulian, pengakuan, dan penghormatan yang
ditimbulkan dari POS akan memenuhi kebutuhan sosioemosional pegawai,
perasaan menyatu dengan organisasi, dan menjadi bagian dari identitas
sosial mereka. Ketiga, POS akan mcmperkuat keyakinan pegawai bahwa
organisasi mengakui dan akan memberikan penghargaan atas peningkatan
kincrja yang telah dilakukan.
Atas proses ini, diharapkan akan menghasilkan/avorab/e outcomes
baik bagi pegawai sepcrti peningkatan kepuasan kerja dan sikap positif, dan
bagi organisasi adalah meningkatnya komitmen cfektif pegawai, kinerja,
dan mengurangi turnovers.
b. Antesedcn dari POS
Rhoades dan Eisenberger (2002:699) berpendapat bahwa
berdasarkan teori organizational support oleh Eisenberger et. al. (1986),
terdapat tiga bentuk umum .favorable treatment yang diterima dari
organisasi yang dapat meningkatkan POS, yaitu keadilan yang diterima
((fairness), dukungan atasan (supervisory support), dan penghargaan
organisasi dan kondisi kerja (organizational rewards and job conditions).
16
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
1) Keadilan yang diterima (fairness)
Keadilan organisasi memiliki potensi untuk menciptakan manfaat
yang besar bagi sebuah organisasi dan karyawan, hal ini meliputi rasa
kepercayaan dan komitmen yang lcbih besar, peningkatan kinerja,
perilaku organisasi yang lebih bermanfaat, peningkatan kepuasan
pelanggan, dan mengurangi konflik dalam pekerjaan (Cropanzano et. al.,
2007:34).
Kurtessis et. al. (2015: 10) 1nenyebutkan bahwa keadilan atau
fairness terdiri dari keadilan distributif, keadilan prosedural, dan
keadilan intcraksional. Keadilan distributif melibatkan keadilan dalam
mengalokasikan hasil atau outcome, keadilan prosedural adalah proses
yang digunakan untuk menentukan distribusi outcome, dan keadilan
interaksional mcngacu pada cara sescorang diperlakukan dalam
penyampa1an hasil keputusan organisasi.
Robbins dan Judge (2015: 144) mendefinisikan keadilan organisasi
sebagai persepsi keseluruhan mengenai apa itu keadilan di tempat kerja,
yang terdiri atas keadilan distributif, keadilan prosedural, dan keadilan
interaksional.
a) Keadilan Distributif
Keadilan distributif dinyatakan sebagai keadilan yang dirasakan, baik
jumlah maupun alokasi penghargaan diantara para individu. Keadilan
distributif memusatkan perhatian pada kcwajaran basil, misalnya gaji
dan pengakuan, yang diterima oleh para pekerja.
17
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
b) Keadilan Prosedural
Keadilan prosedural adalah keadi\an yang dirasakan dari proses yang
digunakan untuk menentukan distribusi penghargaan. Pegawai
menganggap bahwa prosedur menjadi lebih adil bila mereka
dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Memiliki pengaruh secara
langsung atas bagai1nana keputusan yang diambil, atau pada
setidaknya dapat menyampaikan opini pada pengambilan keputusan.
Para pegawai juga memandang bahwa prosedur akan lebih adil ketika
para pengambil kcputusan mengikuti beberapa "aturan". Hal ini
mcliputi tnengambil keputusan secara konsisten (scluruh orang dari
waktu ke waktu), menghindari bias (tidak menyukai salah satu
kelompok atau sescorang diatas yang lainnya), dengan menggunakan
informasi yang akurat, mempcrtimbangkan kelompok atau orang yang
akan terpengaruh oleh keputusan mereka, bertindak dengan etis, dan
tetap bertindak terbuka bagi keberatan dan perbaikan.
c) Keadilan lntcraksional
Keadilan interaksional dipisahkan menjadi dua sub-dimensi, yaitu
keadilan interpersonal dan keadilan informasi. Keadilan interpersonal
berhubungan dengan menghormati dan kepatutan dan tnengacu pada
sejauh mana pegawai diperlakukan dengan bermartabat dan hormat
oleh otoritas ketika prosedur yang berlaku atau hasil diputuskan dan
keadilan informasi adalah sejauh mana pegawai diberi informasi yang
me1nadai mengcnai prosedur dan hasil dari pihak berwenang.
18
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Menurut hasil pcnelitian oleh Moorman, Blakely, dan Niehoff
(1998) dengan judul Perceived Organizational Support: A Meta
Analytic Evaluation of Organizational Support Theory, keadilan
prosedur memiliki kontribusi dominan terhadap POS, karena keadilan
prosedural dinilai merupakan proses yang secara umum berada di bawah
kcndali diskresi penuh dari organisasi.
2) Dukungan supervisor (Supen'isory support)
Pada saat dimana pegawai membentuk keyakinan persepsi global
atas penilaian organ1sas1 terhadap 1nereka, pegawa1 Juga
mengembangkan pandangan umum mengenai sejauh mana supervisor
atau atasan langsung mereka menghargai kontribusi dan peduli pada
kesejahtcraan mereka (Rhoades dan Eisenberger, 2002:700). Hal ini
dikarenakan supervisor bertindak sebagai agen dalam organisasi yang
mcmiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengevaluasi kincrja
anak buah atau staf-nya. Pandangan pegawai mengenai perilaku
mendukung atau tidaknya supervisor menjadi sebuah indikasi dukungan
organisasi (Eisenberger et. al., 1986). Pegawai memahami bahwa basil
penilaian supervisor atau atasan langsung terhadap bawahannya akan
dilaporkan kcpada atasan yang lcbih tinggi, yang kemudian diasosiasikan
berpengaruh terhadap POS.
3) Penghargaan organisasi dan kondisi kerja (Organizational rewards and
job conditions)
Rhoades dan Eisenberger (2002:700) menyatakan bahwa praktek
kegiatan sumber daya manusia yang mcnunjukkan pengakuan atas
19
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
kontribusi pegawai, mcmiliki hubungan positif dengan POS. Terdapat
berbagai penghargaan atau imbalan dan kondisi kerja yang diteliti
hubungannya dengan POS seperti pengakuan, gaji, promosi,job security,
autonomy, role stressors, dan pelatihan.
c. Konsekuensi POS
Rhoades dan Eisenberger (2002:701), mengcmukaka11 konsekuensi
dari POS yang terdiri dari:
I) KomitJnen Organisasi
Berdasarkan asas norma timbal balik, POS akan menumbuhkan
rasa kewajiban atas kepedulian kesejahteraan organisasi. POS juga
meningkatkan komitmen afektif dengan pemenuhan kcbutuhan
sosioemosional scbagai suatu kesatuan dan dukungan emosional.
Pemcnuhan kebutuhan sebagaimana dimaksud akan menumbuhkan rasa
sense o.f belonging terhadap organisasi, dan penyatuan diri kepada
organisasi mclalui peran dan identitas sosial mereka.
2) Job-related Affect
POS telah dihipotesiskan berpengaruh terhadap reaksi afektif
pegawai tcrhadap pekerjaannya. Hal ini meliputi kepuasan kerja dan
sikap yang positif. POS berkontribusi terhadap kepuasan kerja secara
kcseluruhan dengan pemenuhan kebutuhan sosioemosional,
meningkatnya per:formance-reward expectancies, dan memberi isyarat
bahwa adanya ketersediaan bantuan saat dibutuhkan. POS juga dapat
berkontribusi terhadap perasaan dan kompetensi pegawai sehingga
1neningkatan sikap yang positif dari pegawai.
20
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
3) Job Involvement
Job in1,olvement atau keter1ibatan dalatn pekerjaan mengacu
kepada kinerja yang ditunjukkan atas ketertarikan seseorang terhadap
pekerjaannya. Persepsi atas keyakinan ko1npetensi pegawai diketahui
memiliki hubungan terhadap ketertarikan pekerjaan. Meningkatnya
persepsi atas keyakinan kompetensi pegawai akan meningkatkan
kctertarikan pegawai terhadap pekerjaannya.
4) PerfOrmance
POS akan meningkatkan standar kinerja dan _favorable actions
terhadap organisasi yang melampaui dari tanggungjawab yang diberikan
kepada pegawai. Yang dimaksud dengan peran lebih ini antara lain
adalah perilaku yang ditunjukkan oleh pegawai seperti membantu rekan
kerja, tindakan-tindakan yang sifatnya melindungi organ1sasi,
memberikan usulan yang bersifat konstruktif, dan upaya peningkatan diri
dalatn memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
organisas1.
5) Strains
POS diharapkan dapat mengurangi reaksi psikologis dan psikis
yang tidak menyenangkan terhadap stres dengan menunjukkan
ketersediaan bantuan sccara material dan dukungan cmosional bila
diperlukan untuk menghadapi tuntutan kerja yang tinggi. POS juga
diketahui apat menurunkan tingkat stres pegawai di saat menghadapi
tuntutan kerja yg rendah ataupun tinggi yang diberika11 oleh stressors.
21
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
6) Desire to remain
POS menumbuhkan keinginan tetap tinggal pegawai dalam suatu
organisasi meskipun mendapatkan tawaran yang lebih baik di tempat
atau perusahaan lain.
7) Withdrawal behaviour
POS memberikan pengaruh terhadap perilaku withdratt1al dengan
indikator berupa dengan penurunan tingkat turnover intention yang
ditunjukkan dengan sikap keterlambatan masuk kcrja, kctidakhadiran,
dan pengunduran diri secara sukarela.
d. Pengukuran POS
Teknik pengukuran POS dalam penelitian ini menggunakan format
delapan item survey POS yang dikembangkan dari 17 loading item tcrtinggi
pcrtanyaan oleh Eisscnbergcr et. al. (1986:502). Rhoades dan Eisenberger
(2002:699) rnenyatakan bahwa versi pendek dinyatakan tidak 1nengalami
pennasalahan sepanjang inti dari definisi POS yaitu segi persepsi pcgawai
tcrhadap organisasi atas kontribusi dan kepedulian terhadap kesejahteran
pegawai sudah tennasuk didalamnya.
2. Self-Efficacy
a. Definisi Self-Efficacy
Konsep selj:...ejjicacy adalah mengacu pada teori kognitif sosial olch
Albert Bandura dan didefinisikan sebagai penilaian orang tentang
kemampuan mercka untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang
diperlukan W1tuk 1nencapai kinerja yang ditentukan (Bandura, 1986: 1 ).
22
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Salah satu asu1nsi dasar dari teori kognitifsosial adalah keyakinan
ef/icac_y adalah mempakan basis dari human agency yang men1pengaruhi
motivasi seseorang untuk terikat pada sikap perilaku positif tertcntu yang
terkait dengan kinerja tinggi, dan menurut teori sosial kognitif, keyakinan
efficacy tidak hanya 1nembantu untuk mcmahami perilaku positiftetapi juga
tcrhadap anteseden dan konsekuensinya (Chaudary et. al., 2012:372).
Self-efficacy adalah sebuah keyakinan sescorang bah\Va ia dapat
mencapai tujuannya sebagai basil dari tindakannya sendiri. Orang yang
memiliki self-efficacy cenderung memilih untuk mengalokasikan waktu dan
upaya mereka untuk tugas-tugas yang dapat diselesaikan, dan mereka
berhenti mengerjakan tugas-tugas yang tidak dapat diselesaikan lebih cepat
daripada mereka yang memiliki self-efficacy yang rendah (Baron et. al.,
2006: 181 ).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa self~
efficacy adalah penilaian seseorang terhadap kemampuan dirinya dalam
mengerjakan tugas dengan basil yang optimal.
b. Occupational Self-Efficacy
Schyns dan Sczesny (2010:80) menyatakan bahwa occupational
selj:..efficacy mencerminkan keyakinan seseorang bahwa ia dapat melakukan
tindakan a tau perilaku yang relevan dengan pekerjaan mercka.
Occupational Self-e_fficacy adalah keyakinan seseorang pada
kapasitas dan motivasinya untuk berhasil melakukan tugas serta tantangan
pekerjaan dan untuk mengejar karir pekerjaannya terlepas dari bidang
pekerjaan tertentu dan merupakan bidang pengukuran yang lebih general
23
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
dari selj:._ejjicacy karena dinilai memiliki kekuatan prediktor yang lebih baik
dari model pengukuran yang bersifat spesifik dan pengukuran tugas tertentu
(Abele dan Spurk, 2009:54).
Chaudary et. al. (2012:372) mcnyatakan bahwa occupational se(f:._
efficacy didefinisikan sebagai keyakinan pada kc1nampuan dan kompetensi
seseorang untuk melakukan pekcrjaannya. Menurut Social !~earning
Theory, self-e_fficac_y mempengaruhi pilihan pcrilaku aktivitas scseorang
yang berpengaruh pada seberapa besar upaya yang akan dilakukan oleh
seseorang, sejauh mana keteribatan seseorang dan berapa lama seseorang
akan bertahan menghadapi kesulitan. Selanjutnya, menurut Chaudary, hal
ini berkaitan erat dengan tiga dimensi dari engagement yaitu vigor,
dedication dan absorption yang berpengaruh positif pada kinerja pegawai.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat ditarik kcsimpulan
bahwa occupational self-efficacy adalah keyakinan individu rnengenai
kemampuan dirinya, mengorganisir, menampilkan tindakan relevan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, serta mengupayakan perfOnna
terbaik dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya.
c. Dimensi Occupational Self-Efficacy
Pethe et. al. (2000:94) menyatakan bahwa terdapat cnam dimensi
yang dapat diidentifikasi relevan tcrhadap occupational self-efficacy, yaitu:
1) Cof!fidence
Rasa percaya diri menjadi ccnninan kepercayaan pada kemampuan
diri sendiri benar muncul sebagai faktor self-efficacy tertinggi. Bandura
( 1986:8) menyatakan bahwa kepercayaan diri rnempengaruhi perilaku
24
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
manusia dengan mempengaruhi pola pemikiran dan reaksi cmosional
individu. Pcrcaya diri memiliki dampak yang sangat kuat pada perilaku,
karena seseorang cenderung terlibat dalam tugas-tugas di rnana
seseorang merasa percaya diri dan menghindari orang-orang yang tidak
merasa percaya diri.
2) Command
Self-efficacy secara umum menyiratkan persepsi kompctensi dan
kontrol pribadi yang luas dan stabil untuk menangani secara etektif
berbagai lingkungan atau situasi yang penuh tekanan. Orang dengan se(f
e.lficacy rendah dengan mudah percaya bahwa segala scsuatunya lebih
sulit dari yang sebenamya. Maka, keyakinan self-e.fficacy 1ncrupakan
determinan kuat dan prediktor dari tingkat pencapaian yang akhimya
dicapai oleh individu. Percaya diri menjadi cerminan kepercayaan pada
kemampuan diri sendiri muncul sebagai faktor yang menunjukkan varian
tertinggi.
3) Adaptability
Adaptabilitas kemampuan untuk menycsuaikan diri dengan
keadaan dan kebutuhan yang berbcda. Dalam segala situasi dan kondisi,
penyesuaian upaya, pengembangan kcmampuan, dan kinerja terhadap
tugas harus dipertahankan. Hal ini dapat dilakukan secara efektif jika
seseorang mampu menyesuaikan diri dengan cepat.
4) Personal effectiveness
Efektivitas pribadi dapat digambarkan sebagai kecenderungan
seseorang untuk melakukan penge1nbangan diri yang berkelanjutan.
25
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Seseorang dengan se!f'-ejficacy tinggi urnumnya 1nencoba untuk
meningkatkan kernarnpuannya sendiri dengan upaya-upaya yang
dilakukan. Target kinerjanya juga terus direvisi dan ditctapkan lebih
tinggi dari target sebelurnnya dan fokusnya adalah mengernbangkan diri
sesuai dcngan persyaratan individu dan lingkungan.
5) Positive attitude
Sikap positif adalah kemampuan sccara teratur untuk mengevaluasi
situasi secara opti1nis. Sikap positif seperti ini pada seorang individu
membantu dalam melaksanakan tugas-tugas yang sulit dcngan tingkat
kornpetensi diri yang tinggi.
6) Individuality
Individualitas digambarkan sebagai kemandirian dalam
mengambil keputusan dan dalarn menetapkan standar dalam kinerja.
d. Pengukuran Occupational Self-Efficacy
Metode pengukuran oocupational se(f-e.fficacy menggunakan skala
yang dikembangkan oleh Pcthe et. al. (2000:94) dalam menentukan tingkat
keyakinan efficacy pegawai <lalarn pekerjaannya. Skala terdiri dari 19
pertanyaan kuesioner dengan meliputi enam dimensi scbagaimana
dijelaskan sebelumnya yaitu confidence (kemandirian atas kemampuan
yang di1nilki), command (kcmampuan dalam mcnge11dalikan situasi),
adaptability (kemampuan mcnyesuaikan diri), personal effectiveness
(upaya pcngembangan diri berkelanjutan), positive attitude (kemampuan
untuk mengavaluasi secara optimistis), dan individualit.v (kemandirian
dalam membuat keputusan dan menetapkan target dan standar kinerja).
26
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
3. Employee Engagement
Employee engagement dapat disebut sebagai tingkat dari komitmen
dan keterikatan yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pegawai di dalan1
organisasinya. Vazirani (20()7:2) 1nenyatakan bahwa seorang pegawai yang
memiliki engagement dalam organisasinya, akan memahami atau menyadari
akan konteks bisnis yang dijalankan dan bckerja sama dengan rekan kerja yang
lain untuk meningkatkan kinerja dalam rnencapai tujuan organisasi. Vazirani
(2007:2) juga menyebutkan bahwa engagen1ent adalah sebuah sikap positif
yang ada pada diri pegawai terhadap organisasi dan 11ilai-nilainya.
Saks (2006:600) menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir
telah banyak ketertarikan terhadap konsep employee engagement dengan tidak
sedikit peneliti yang menyimpulkan bahwa employee engagement dapat
memprediksi kinerja pegawai, keberhasilan organisasi, dan kinerja keuangan.
a. Definisi Ernployee Engagement
Dalam berbagai literatur akademis, sejumlah definisi tentang
employee engagenient diantaranya adalah oleh Kahn (1990:694) yang
mcndefinisikan keterikatan pribadi atau personal engagement sebagai
pemberdayaan para anggota organisasi dalam peran kerja mereka; dala1n
suatu keterikatan, mereka hekerja dan mcngekspresikan diri mcreka secara
fisik, kognitif dan cmosional dalarn melaksanakan peran mereka.
Sedangkan personal disengagement mengacu pada sikap yang
mengesankan perilaku ingin melepaskan diri dari pekerjaan, menarik diri
secara fisik, kognitif atau secara emosional dalam 1nenjalankan perannya
dalam organisasi.
27
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Harter et. al. (2002:269) mendefinisikan employee engagement
mengacu pada keterlibatan seorang individu atau pcgawai dan kepuasaan
yang sejalan dengan antusiasme dalam bekerja.
Schaufeli et. al. (2002:74) tnenyebutkan engagement sebagai
sebuah sikap positif, pe1nenuhan, kondisi pikiran yang terikat dengan
pekerjaan yang dikarakteristikkan oleh sen1angat (vigor), dedikasi
(dedication), dan absorpsi (absorpstion). Schaufeli et. al. lebih lanjut
menyatakan bahwa engagement bukan merupakan keadaan sesaat dan
spesifik, tetapi lebih merupakan keadaan yang menctap atau kondisi
kognitif-afektif yang lebih kuat dan tidak terfokus pada objek tertentu,
peristiwa, individu, atau perilaku.
Definisi lain adalah dari para peneliti teori Burnout mendefinisikan
engagement sebagai kebalikan dari antitesis positif dari bz1rnout (Maslach
et. al., 2001 :417). Menurut Maslach et. al., engagement dikarakteristikkan
sebagai sebuah energi, keterlibata11, dan efikasi, yang mcrupakan kebalikan
dari tiga dimensi burnout yaitu exhaustion, cynicism, dan inefficacy.
Robinson et. al. (2004:9) dalam penclitian yang dilakukan oleh The
Institute of E,'mployement S'tudies (IES) mcndefinisikan employee
engagement sebagai sikap positif yang ditunjukkan olch seorang pegawai
terhadap organisasi dan nilai-nilai organisasinya. Sikap positif antara lain
adalah keyakinan terhadap organisasi, memiliki keinginan untuk melakukan
pekerjaan dengan lebih baik, memahami konteks bisnis dan gambaran
global dari pelaksanaan kegiatan organisasi, menghormati dan membantu
rekan kerja, kesediaan untuk memberikan upaya lebih dari seharusnya, dan
28
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
berupaya untuk selalu up-to-date pada setiap perkembangan yang ada dalam
pekerjaan.
Dari beberapa teori tersebut di atas, dapat disimpulkan adalah
employee engagement merupakan perilaku pegawai sebagai individu yang
memiliki tingkat komibnen yang lebih tinggi dari yang lain, memiliki
keterikatan secara fisik dan etnosional dengan pekerjaan, rnernpunyai
kcinginan untuk melakukan pckcrjaan dengan lebih baik, memiliki
semangat dan berdedikasi tinggi yang berda1npak positifbagi organisasi.
b. Dimensi Employee Engage1nent
Konsep dimcnsi employee engage1nent mcnurut Schaufeli et. al.
(2002:74), yaitu:
I) Vigor (Semangat)
Vigor digambarkan sebagai energi dan resiliensi mental yang tinggi
dari seseorang individu dalam bekerja, kemauan dalam 1nemberikan
segala upaya, dan kegigihan bahkan dalam menghadapi situasi yang sulit.
2) Dedication ( dedikasi)
Dedikasi dikarakteristikkan scbagai sikap antusiasme, inspirasi,
kebanggaan, dan tantangan. Dedikasi 1nengacu pada keterlibatan yang
mendalarn melebihi dari perilaku yang biasa ditunjukkan pada umumnya.
3) Absorption (pengabdian)
Absorption digambarkan sebagai sikap atau karakter seorang
individu yang penuh konsentrasi dan tenggelam dalam pekerjaan, dimana
waktu aka11 terasa berlalu sangat cepat dan rnerasa sulit untuk
melepaskan diri dari pekerjaannya.
29
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kahn (1990:705) berpendapat bahwa dalam personal engagement
terdapat tiga di1nensi atau kondisi psikologis yang mengikuti, yaitu
Meaningfulness (kebennaknaan), Sa.fety (rasa aman), dan Availabilty
(Ketersediaan).
1) Meaningfulness (kcbennaknaan)
Kondisi psikologis kebennaknaan dala1n personal engagement
digambarkan dengan din1ana sescorang merasakan hasil yang diterima
dari upaya atau energi yang dicurahkan baik secara fisik, kognitif, dan
emosional. Seseorang yang mengalami rasa kebennaknaan di saat
mereka merasa diri mcrcka dinilai herguna, dibutuhkan, memiliki peran
penting dalam me1nberikan perubahan, dan tidak disia-siakan. Seseorang
yang memiliki rasa kebermaknaan akan merasa mampu untuk membantu
atau dibantu orang lain dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
Seseorang yang tidak mengalami atau sedikit kebermaknaan akan
memiliki perasaan dimana mereka mcrasa tidak dibutuhkan atau
diharapkan dan merasa tidak memiliki ruang untuk memberikan
kontribusi dalam menjalankan pcran 1nereka dalam pekerjaan.
2) Safety (rasa aman)
Rasa aman adalah kondisi psikologis dimana sesorang mcrasa
mampu untuk melaksanaan pekerjaan tanpa rasa kekhawatiran dari
dampak negatif yang muncul <lari citra diri, status atau karir. Seseorang
akan merasa aman di saat mereka diberikan kepercayaan bahwa mereka
mampu mengendalikan personal engagement mercka.
30
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
3) Availabilty (Kctersediaan)
Kondisi psikologis ketersediaan adalah kondisi dimana seseorang
memiliki pcrasaan secara fisik, cmosional, atau sumber daya psikologis
lain yang secara priba<li terikat dalam situasi tertentu. Hal ini mengukur
sejauh mana kesiapan scseorang untuk personally engaged, dan tidak
terpe11garuh oleh gangguan lingkungan sosialnya. Seseorang akan
mcrasa diri mereka lebih atau sedikit tcrsedia dalam menjalankan peran
pekcrjaan mcrcka tergantung dari cara mereka menghadapi berbagai
tuntutan yang harus dipenuhi baik dari aspek pekcrjaan dan di luar
pekerjaan dalatn kchidupan tnercka.
c. Faktor-faktor yang mempcngaruhi employee engagement
Saks (2006:604) mcnyatakan bahwa mcskipun terdapat sedikit
penelitian empiris terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi en1ployee
engagement, masih memungkinkan untuk dilakukan mengidcntifikasi
beberapa faktor utama berdasarkan tcori oleh Kahn (1990) dan Maslach et.
al. (2001 ), yaitu:
1) Karakteristik Pekerjaan (Job C'haracteristic)
Kondisi psikologis kebcrmaknaan melibatkan timbal balik yang
dirasakan dari peran yang dijalankan dalam pekerjaan (Kahn, 1992).
Menurut Kahn, kondisi psikologis kebermaknaan dapat dicapai dari
karakteristik tugas yang membcrikan tantangan dalam pekerjaan,
keragaman, kebolehan dalam 1nenggunakan keahlian lain, diskresi
pribadi, dan kesempatan untuk memberikan kontribusi yang penting.
Pekerjaan-pckcrjaan yang memiliki tingkat karakteristik yang tinggi
31
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
memberikan ruang dan insentif bagi individu untuk lebih menyatu atau
tcrikat dengan pekerjaannya.
Teori beban kerja dan pengendalian situasi dari Maslach et. al.
(200 I) juga menyatakan hahwa pentingnya karakteristik pekerjaan dalam
mendorong employee engagenient. Bahkan, karakteristik pekerjaan
terutama umpan halik dan otonomi, diketahui sccara konsisten
berpcngaruh pada burnout.
2) Perceived Organizational dan Supervisor Support
Social support adalah salah satu kondisi yang dinyatakan dalam
teori oleh Maslach et. al. (2001) dan penelitian dari Schaufeli and Bakker
(2004) ditemukan bahwa pengukuran dari sumber daya pekerjaan yang
meliputi dukungan dari rekan kerja merupakan faktor dari engagement.
Kurangnya social support juga secara konsisten berpengaruh terl1adap
burnout (Maslach et. al., 200 l ).
Dua variabel yang menangkap inti pennasalahan dari social
support adalah perceived organizational support (POS) dan perceived
supervisor support (PSS). POS mengacu pada keyakinan global seorang
pegawai terhadap organisasinya yang menghargai kontribusi mereka dan
peduli terhadap kesejahteraan mereka (Rhoades and Eisenberger, 2002).
Kerangka dasar penelitian dari dukungan organisasi adalah merupakan
social exchange theo1y (SET). Sccara k11usus, POS menumbuhkan rasa
kewajiban bagi pegawai untuk peduli terhadap kesejahteraan organisasi
dan membantu organisasi untuk mencapai tujuan11ya (Rhoades et. al.,
2001 ).
32
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS dinilai menghasilkan perilaku positif melalui employee
engagen1ent, diman pegawai yang memiliki POS yang tinggi akan lebih
engaged terhadap pekerjaan and organisasasinya yang merupakan bagian
norma dari teori SET dalam lingkup membantu organisasi mencapai
tujuannya (Saks, 2006:605). Dcngan kata lain, ketika pegawai men1iliki
keyakinan bahwa organisasinya peduli terhadap kontribusi mereka dan
peduli terhadap kesejahtcraan mereka, pegawai akan merespon dengan
melaksanakan kewajibannya terhadap organisasi dengan menjadi lebih
engaged. Faktor lai1U1ya adalah pegawai juga memandang orientasi
atasan mereka sebagai indikasi dari bentuk dukungan organisasi, 1naka
PSS juga dinilai sebagai faktor pcnting yang mempengaruhi employee
engagement.
3) Rewards and recognition
Kahn (1990:703) berpendapat bahwa perilaku pegawai berbeda
beda dalam sikap engagement mereka ditinjau dari aspek persepsi
kcuntungan yang mereka peroleh dari peran yang merekajalankan. Lebih
jauh dinyatakan bahwa sense o.f return on investments dapat berasal dari
penghargaan dan pengakuan pihak luar sebagai kondisi aspek
keber1naknaan. Oleh karena itu, seorang pegawai dapat dikatakan akan
lebih engaged terhadap pekerjaannya tergantung dari besarnya tingkat
penghargaan dan pengakuan yang diterima dari kinerja peran yang
dilakukannya (Saks, 2006:605).
Maslach et. al. (2001 :414) menyatakan bahwa rcndahnya tingkat
penghargaan dan pengakuan dapat berpengaruh pad a burnout,
33
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
pcngakuan dan penghargaan yang layak merupakan hal yang penting
dalam engagement. Dalam nonna SET, ketika pegawai mencrima
pengakuan dan penghargaan dari organisasinya, mereka akan merasa
memiliki kewajiban bekerja dengan tingkat engagement yang tinggi.
4) Distributive Ji1stice~Procedural Justice
Dimensi keamanan yang diidentifikasikan oleh Kahn (1990:703)
melibatkan situasi sosial yang dapat diprediksi dan konsisten. Bagi
sebuah organisasi, adalah sangat penting berada dalam situasi yang dapat
diprediksi dan konsisten dalam hal pendistribusian somber daya dan
proscdur dalam pengalokasiannya. Keadilan distributifberkaitan dengan
perscpsi seseorang tentang keadilan basil keputusan, keadilan prosedural
mengacu pada keadilan yang dirasakan dari sarana dan proses yang
dib'llnakan untuk menentukan jumlah dan distribusi sumber daya
(Colquitt, 2001; Rhoades et. al., 2001 ).
Penelitian tentang keadilan organisasi menemukan bahwa perscpsi
kcadilan berhubungan dengan capaian organisasi seperti kepuasan kcrja,
komitmen organisasi, perilaku organisasi kewarganegaraan, penarikan,
dan kinerja (Colquitt et. al., 2001). Namun, pcnelitian yang ada belu1n
menguji hubungan antarjl persepsi keadilan dan employee engagement.
Saks (2006:606) menyatakan bahwa pcngaruh dari persepsi atas keadilan
organisasi menghasilkan rcspon yang bcrvariasi terhadap emplo.yce
engagement. Dengan kata lain, bahwa ketika pegawai me1niliki rasa
persepsi kcadilan yang tinggi, mereka akan merasa memiliki kewajiban
dan juga bertindak adil dalam menjalankan pcrannya melalui perilaku
34
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
engagement yang tinggi. Pada sisi lain, rendahnya persepsJ pegawai I
terhadap keadilan akan berdampak pada sikap menarik idiri atau
mclepaskan diri dari peran kerja rnercka (Saks, 2006:606).
Kcadilan adalah salah satu kondisi kerja dalarn kerangka model
engagement oleh Maslach et. al. (2001 :414). Rendahnya persepsi atas
keadilan dapat memperhuruk perilaku burnout dan sikap positifpersepsi
atas keadilan dapat rncndorong engagament (Maslach et. al., 2001 :415).
d. Pengukuran Employee Engagement
Berdasarkan definisi employee engagement dari Schaufcli et. al.
(2002:74), tclah dikemhangkan untuk rnen!:,JUkur employee engagement
herupa sebuah selj:.report questionnaire dengan rnencakup tiga dimensi dari
engagement, yaitu vigor, dedication, dan absorption yang disebut the
Utrecht Work E'ngagement Scale atau disingkat UWES (Schauteli dan
Bakker, 2004:5).
Dalarn kuesioner UWES, vigor atau semangat dinilai rnclalui enam
item pertanyaan yang tnengacu pada tingginya ti11gkat energi dan resilicnsi,
kerelaan untuk rnemberikan upaya lebih, tidak rnudah lelah, dan ketekunan
dalam me11ghadapi kesulitan. Pegawai yang memiliki nilai vigor yang tinggi
biasanya merniliki banyak energi, semangat, dan stamina saat bekerja,
sedangkan mereka yang memiliki vigor yang re11dah memiliki energ1,
semangat, dan stamina yang lehih sedikit untuk pekerjaan mereka.
/)edication atau dedikasi dinilai oleh lima item pertanyaan yang
mengacu pada aspek menumbuhk.an rasa penting dari pekerjaan seseorang,
rasa antusiasme, kehanggaan atas pckerjaannya, dan merasa terinspirasi atau
35
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
tertantang oleh pekerjaannya. Pegawai yang menghasilkan nilai tinggi
dalam aspek ini akan merasa pekerjaan mereka sebagai pengalaman yang
1nemiliki makna, memberi inspirasi, dan menantang. Selain itu, mereka
biasanya merasa antusias dan bangga dengan pekcrjaannya. Pegawai yang
1nendapat skor rendah tidak mengidentifikasikan pekerjaan mereka sebagai
scsuatu yang bermakna, menginspirasi, atau menantang; dan juga mereka
merasa tidak antusias atau bangga dengan pekerjaan mereka.
Absorpsi (absorption) atau pcngabdian diukur dengan enam item
yang sccara keselumhan mengacu pada kescnangan hati seorang pegawai
dalam melakukan pekerjaannya, mengalami kondisi dimana merasa sulit
untuk melepaskan diri dati pekerjaannya, merasa waktu berlalu begitu
cepat, dan melupakan hal-hal lain yang ada di sekitarnya. Pegawai yang
memiliki tingkat absorpsi yang tinggi biasanya merasa mereka sangat asyik
dalam pekerjaan mcreka, merasa tenggela1n oleh pekerjaannya dan
mengalami kesulitan untuk melepaskan diri.
4. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Pada sebuah pemsahaan atau organisasi tcntu dibutuhkan sumber
daya manusia yang berkinerja dengan baik dengan tujuan antara lain adalah
mencapai target yang telah ditetapkan, menghasilkan produk atau jasa
scsuai dengan bidangnya, dan akhirnya menciptakan keunggulan bersaing
(Sonnentag dan Frese, 2002:4).
Wibowo (2016:7) mendefinisikan bahwa kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dalam pekerjaan tersebut.
36
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagairnana cara
rnengerjakannya.
Definisi luas dari kinerja dinyatakan oleh Campbell (1990:687)
adalah suatu perilaku atau tindakan yang relevan dengan tujuan organisasi.
Campbell et. al. ( 1993:40) juga mcnyatakan bahwa kinerja adalah apa yang
organisasi pckerjakan terhadap seseorang dan orang itu rnelakukan
pekerjaannya dengan baik. Sedangkan Koopmans et. al. (2014:331)
mendefinisikan kinerja dengan istilah "individual v.'ork per{or1nance
(IWP)'', yaitu perilaku atau tindakan yang relevan dengan tujuan organisasi.
Sonnentag dan Frese (2002:5) menyatakan bahwa dalam
konseptualisasi kinerja, harus dapat dibedakan dari aspek perilaku dan aspek
basil dari kinerja. Aspek perilaku mengacu kepada apa yang dilakukan
seorang individu dalam situasi kerja. Hal ini meliputi pcrilaku kerja seperti
pekerjaan merakit rnesin mobil, menjual komputer, mengajar dasar-dasar
kemarnpuan membaca bagi siswa sekolah dasar, atau melakukan operasi
medis. Tidak semua perilaku disebut sebagai kinerja, namun hanya perilaku
yang relevan dengan dengan tujuan organisasi yang dianggap sebagai
kinerja. Kemudian, kinerja tidak hanya didefinisikan hanya dari pcrilakunya
saja namun dari aspek penilaian dan proses evaluasi (Motowidlo et. al.,
l 997:72).
Aspek hasil mengacu pada konsekuensi atau akibat dari perilaku
i11dividu. Contoh hasil dari perilaku yang sudah disebutkan seperti jumlah
mesin yang sudah dirakit, keahlian membaca siswa, data penjualan, atau
37
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
tingkat keberhasilan atas operasi medis ya11g dilakukan (Sonnentag dan
Frese, 2002:5).
h. Dimensi dan Indikator Kinerja
Kinerja adalah sebuah konsep multidimensi (Sonnentag dan Frese,
2002:6). Konsep dasar dibedakan antara kinerja tugas dan kincrja
kontekstual. Kinerja tugas mengacu pada kemampuan seseorang dimana dia
melakukan aktivitas yang berkontribusi pada 'inti tek11is' organisasi.
Kontribusi ini sifatnya bisa langsung (misalnya, dalam kasus pekerja
produksi), atau tidak langsung (misalnya, dalam kasus manajer atau personil
stat). Kinerja kontekstual mengacu pada kegiatan yang tidak berkontribusi
pada inti teknis tetapi yang mendttkung pada aspek lingkungan organisasi,
sosial, dan psikologis sesuai tujuan organisasi yang ingin dicapai. Kinerja
kontekstual bukan hanya perilaku seperti membantu rckan kerja atau
menjadi anggota organisasi yang andal, tetapi juga meinberikan masukan
terhadap organisasi tentang cara meningkatkan prosedur kerja.
Motowidlo et. al. (1997:79) membedakanjob performance atau
kincrja menjadi dua kelompok dimensi yaitu kinerja tugas (task
performance) dan kinerja kontekstual (contextual perfOrrnance). Dua
kelompok dimensi ini didasari dengan dua kecenderungan dasar yaitu
variabel kepribadian dan kemampuan kognitif.
Koopmans et. al. (2011 :862) membagi dimensi kinerja menjadi
empat antara lain adalah Kinerja Tugas atau Task Per:_forn1ance, Kinerja
Kontekstual atau Contextual Performance, Kinerja Adaptif atau Adaptive
38
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Per.formance, clan Perilaku Kerja Kontra-produktif atau Counterproductive
Work Behaviour.
1) Kinerja Tugas atau Task PerjOrmance
Hampir scmua kerangka teori kinerja individual menyebutkan
bahwa kinerja tugas merupakan dimensi penting dari kinerja individu.
Kinerja tugas dapat didefinisikan sebagai kemampuan dalam ha! ini
adalah kompetensi dalam melakukan tugas-tugas utama dari pekerjaan
yang diberikan atau kemampuan dalam mengerjakan tugas spesifik
pekerjaan, kemampuan teknis, atau kinerja dalam melakukan perannya
dalam organisasi. Ini termasuk, misalnya, kuantitas kerja, kualitas kerja,
dan pengetahuan pekerjaan. Empat indikator relevan dalam dimensi
kinerja tugas atau task performance antara lain perencanaan dan
pcngaturan pekerjaan (planning and organizing lvork), pekerjaan
berorientasi basil (being result-oriented), prioritas (priorit1~<.ing), dan
efisiensi dalam bekcrja (working efficiently)
2) Kinerja Kontekstual atau C'ontextuai PerjOrmance
Kincrja kontekstual didefinisikan sebagai perilaku individu yang
mcndukung organisasi, lingkungan sosial dan psikologis dalam
pelaksanaan tugas inti atau pekerjaan. Terdapat beberapa penamaan juga
untuk dimensi ini contohnya adalah non·-job-spec(fic task proficiency,
extra-role per_formance, organizational citizenship behavior, atau
interpersonal relations.
Koopmans et. al. (2013:23) mcngidentifikasikan cmpat indikator
rclevan dalam dimcnsi kinerja kontckstual yaitu inisiatif (ta/..-ing
39
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
initiative), mengambil tugas pekerjaan yang menantang (taking on
challenging work tasks), upaya dalam dalam meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan dalam pekerjaan (keeping job knot-vledge and skills up
to-date), dan mempu memberikan solusi kreatif dalam permasalahan di
situasi kerja (coming up with creative solutions to novel, difficult
problems).
3) Kinerja Adaptif atau Adaptive Performance
Kinerja adaptif atau adaptive per_/Ormance didefinisikan sebagai
tingkat dimana seorang individual beradaptasi terhadap perubahan yang
terjadi pada sistem kerja atau peran kerja. Hal ini n1eliputi pemecahan
permasalahan secara kreatif, pcnanganan situasi kerja yang tidak pasti
atau tidak dapat diduga, mempelajari tugas, teknologi, dan proscdur baru,
beradaptasi dengan individu lain, budaya dan kondisi fisik sekelilingnya.
Dimensi adaptive performance memiliki enam indikator relevan terdiri
dari menunjukkan resiliensi tinggi, mampu memberikan solusi dalam
situasi kerja yang sulit, meningkatkan pengetahuan pekcrjaan,
meningkatkan keterampilan, mampu menangani pcnnasalah yang tiba
tiba dalam pekcrjaan, dan menyesuaikan target dalam pclaksanaan dalam
pekerjaan apabila diperlukan.
4) Perilaku Kerja Kontra-produktif atau c:ounterproductive Work
Behaviour
Perilaku kerja kontra produktif didefinisikan sebagai perilaku yang
merugikan kelangsungan atau kescjahteraan organisasi. Hal ini meliputi
ketidakhadiran, kcterlambatan masuk kerja, perilaku yang lebih
40
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
menunjukkan keterikatan dengan urusan diluar tugas yang diberikan,
pencurian, dan penyalahgunaan wewenang. Indikator yang digunakan
dalam dimensi ini adalah pcrilaku negatif dalam pekerjaan dan
melakukan tindakan yang merugikan organisasi.
Berdasarkan bebcrapa penelitian terbaru terhadap penentuan
dimensi kinerja, dinyatakan oleh Koopmans et. al. (2013:21) bahwa
hanya tcrdapat tiga kerangka dimensi kinerja yang secara umum yang
dapat dikatakan dapat ditcrapkan untuk semua jenis pekerjaan, yaitu task
performance, contextual perjOrmance, dan counterproductive
behaviour.
Meskipun beberapa pcnclitian sebelu1nnya, adaptive perfOrmance
merupakan aspek tersendiri, na1nun dalam penelitiannya, Koopmans
menyatakan bahwa adaptive performance tidak nenunjukkan bahwa
aspek ini merupakan aspck tcrpisah, melainkan merupakan bagian dari
aspek contextual performance. c:ontextual per:formance dapat
dinyatakan sebagai sikap proaktif dan perilaku adaptif sebagai sikap
reaktif, keduanya dinilai sebagai perilaku dalam dukungan terhadap
lingkungan organisasi, sosial dan psikologis dalam menjalankan
organisasi. Keduanya adalah merupakan extra-role behaviors yang
memang tidak berkontribusi langsung pada togas inti/pekerjaan, namun
memudahkan pegawai dalam melakukan perkerjaannya.
Berdasarkan pan<langan ini maka dimensi contextual dan adaptive
per:formance dianggap satu atau sa1na. Dalam penelitian ini dimensi
kinerja yang akan digunakan adalah di1nensi dari peneltian terbaru dari
41
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Koopmans et. al. (2013:21) yaitu task per.formance, contextual
per.formance, dan counterproductive behaviour.
Pertimbangan Peneliti menggunakan tcori ini karena dimensi
kinerja dan indikatomya yang dijclaskan oleh Koopmans rclcvan dengan
pelaksanaan keseharian tugas dan fungsi BPKRT. Dimensi task
per.formance yang didcfinisikan sebagai kemampuan dalam hal ini
adalah ko1npetensi BPKRT dalam melakukan tugas-tugas utama dari
pekerjaan yang diberikan. Dimensi kinerja kontekstual yaitu terdiri dari
inisiatif (taking initiative), mengamhil tugas pekerjaan yang menantang
(taking on challenging Yv'ork tasks), upaya dalam dalam mcningkatkan
pengetahuan dan kctrampilan dalam pekerjaan (keeping job knowledge
and skills up-to-date), dan mampu memberikan solusi kreatif dalam
permasalahan di situasi kerja (coming up with creative solutions to novel,
difficult problems) adalah nilai-nilai yang sepatutnya tertanam dalam
perilaku keseharian BPKRT dalam melaksanakan tugasnya.
Sedangkan, di1nensi perilaku kerja kontraproduktif yang
didefinisikan sebagai perilaku yang merugikan kelangsungan atau
kesejahteraan organisasi sebagai dimensi yang menggambarkan perilaku
negatifBPKRT dalam pekerjaan ya11g dapat merugikan organisasi.
c. Pengukuran Kinerja
Pcngukuran kinerja individu atau pegawai dalam peneltian ini
1nenggunakan model pengukuran yang dikembangkan oleh Koopmans et al.
(2014:160). Pcngukuran menggunakan model Individual Work
Performance Questionaires (IWPQ) vcrsi 1.0, dengan model generik, skala
42
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
pendek dan menggunakan indikator utama yang dinilai paling memuaskan
sesuai yang dibutuhkan.
8. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam menyusun
kerangka berpikir dan hipotcsis penelitian ditunjukkan pada Tabel 2.1 di bawah ini.
43
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Has ii
I. Paruntu S. G. (2016) The Jn_fluence of Perceived Organizational - Hasil penelitian dengan uji t dan uji F 1nenunjukkan bahwa
Support on Job Peiformance perceived organizational support dengan indikator komitmen
(Study at The Main Office o.f PT. Bank SulutGo organisasi, dan keterlibatan kerja berpengaruh secara simultan
Manado) terhadap kinerja
- Secara parsial, kepuasan kerja tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja
2. Susmiati dan Sudanna Pengaruh Budaya Organisasi dan Dukungan - Penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data
(2015) Organisasi Persepsian Terhadap Kinerja menggunakan kuesioner dan metode analisis data menggunakan
Karyav.'an dengan Komitmen Organisasi sebagai analisis regresi berganda dan analisis jalur dengan SPSS for ;
Variabel Intervening Windows versi 16
- Kesimpulan penelitian ini yaitu adanya pengaruh budaya
organisasi dan dukungan organisasi persepsian terhadap kinerja
karyawan, dan komitmen organisasi mampu memediasi
pengaruh budaya organisasi dan dukungan organisasi persepsian
terhadap kinerj a karyawan
3. Ariami dan Afrianty Pengaruh Perceived Organizational Support - Pengujian hipotesis menggunakan hierarchial regression
(2017) Terhadap Kinerja analysis dengan bantuan SPSS versi 21
44
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
No. Peneliti Judul Hasil
Karyawan dengan Employee Engagement - Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
sebagai V ariabel perceived organizational support terhadap employee engagement
Intervening - Terdapat pengaruh positif perceived organizational support
(Studi pada Karyawan PT. Pas Indonesia Kota terhadap kinerja karyawan
Madiun) - Terdapat pengaruh positif employee engagement terhadap kinerja
karyawan
- Employee engagement terbukti sebagai variabel mediasi pada
pengaruh perceived organizational support terhadap kinerja
karyawan di PT. Pas Indonesia Kata Madiun
4. Endah Mujiasih (2015) Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan pasitif yang
(Perceived Organizational Support) dengan signifikan antara perceived organizational support dan employee
Keterikatan Karyawan (Employee Engagement) engagement (r = 0, 631; p < 0,001 ). Di dalam penelitian ini, POS
memberikan sumbangan efektif sebesar 39.8% pada employee
engagement
5. <;etin dan Askun (2017) The Effect of Occupational ."ielf-Ffficacy on Occupational self-efficacy leads to an increase in work
Work Performance Through Intrinsic Work peiformance. Based on the results of the condition that a person
Motivation level occupational se(f-efficacy influenced week/eve! work
per:formance positively (g = 0.22, p < 0.05)
45
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
No. Peneliti Judul Hasil
6. Wahyum (2017) ! Pengaruh Makna Kerja dan Occupational Se{f Hasil penelitian menunjukkan nilal R Square sebesar 67 ,2o/o, yang
Efficacy Terhadap Work Engagement pada berarti bahwa 67 ,2o/o variabel work engagement dapat ditentukan
Dasen Tetap oleh vatiabel makna kerja dan occupational self e.fficacy
7. Chaudary et al. (2012) impact of Occupational Se(f-F;f]icacy on - Occupational self-efficacy memiliki hubungan yang positif dan
Employee Engagement: signifikan terhadap emplo.vee engagement
An Indian Perspective - Enam indikator dari Occupational se{f-efficacy menunjukkan
bahwa col'l:fidence menjadi prediktor yang paling besar terhadap
employee engagement
8. Mustika dan Rahardjo Pengaruh Perceived Organizational Support - Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perceived
(2017) Terhadap Employee organizational support terhadap variabel employee engagement
Engagement dan Organizational Citizenship - Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara variabel
Behaviour (Studi pad.a StafMedis Rumah Sakit perceived, organizational support terhadap variabel
Lavalette Malang) organizational citizenship behaviour
- Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel employee
engage1nent terhadap organizational citizenship behaviour
9. Ardi dkk (2017) Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Employee - Terdapat pengaruh yang signifikan dari self ejficacy terhadap
Engagement dan employee engagement sebesar 0,619 (61,9°/o)
Kinerja Karyawan - Terdapat pengaruh signifikan dari selj:efficacy terhadap kinerja
karyawan sebesar 0,431 (43,1%)
46
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
No. Peneliti Judul Has ii
(Studi pada Karyawan PT. Telekomunikasi - Terdapat pengaruh signifikan dari e1nplo.yee engagement
' Indonesia Regional V Surabaya) terhadap kinerja karyawan sebesar 0,414 (4 \ ,4o/o)
' Pengaruh tidak langsung (indirect effect) untuk selj:ej]icacy -' terhadap kinerja karya\van melalui emp/o_vee engagement sebesar
0,256 (25,6%)
47
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
C. Kerangka Berpikir
I. Hubungan antara Perceived Organizational Support (POS} Terhadap Kinerja
BPKRT
Perceived Organizational Support atau POS adalah pcrscpsi pegawai
tcrhadap dukungan organisasi mengenai scjauh mana organisasi menghargai
kontribusi dan pcduli tentang kesejahteraan mereka (Rhoades dan Eisenberger,
2002:698). Eisenberger et. al. (1986:500) menyatakan bahwa hubungan antara
pegawai dengan organisasi adalah hubungan ti1nbal balik sosial (social exchange
relationship} dimana organisasi akan menawarkan pegawai imbalan dan kondisi
kerja yang baik, dengan harapan akan adanya loyalitas dan usaha kerja yang
lebih dari pegawai yang berdampak pada peningkatan kinerja pegawai dan
organisasi secara keseluruhan.
Bentuk dukungan yang diberikan oleh Kementerian Luar N egeri seperti
perhatian, penghargaan atas kontribusi positif yang sudah dilakukan oleh
BPKRT dan kepedulian atas kesejahteraan menimbulkan persepsi positif pada
diri BPKRT terhadap organisasinya. Persepsi ini akan diharapkan akan
menimbulkanfavorable outcomes yang baik bagi BPKRT sepcrti peningkatan
kepuasan kerja <lan sikap positif, dan sedangkan hagi organisasi adalah
meningkatnya ko1nitmen efektifpegawai, mengurangi turnovers, dan kinerja.
Hal ini sejalan dengan pcnelitian sebelumnya yang menyimpulkan
bahwa POS memiliki hubungan positif terhadap kinerja pegawai (Paruntu, 2016;
Susmiati dan Sudarma, 2015; Ariami dan Afrianty, 2017). Berdasarkan uraian
tersebut hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah scbagai
berikut:
48
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
H1: Diduga terdapat hubungan yang positif antara POS terhadap kinerja
BPKRT. Semakin tinggi nilai POS maka akan meningkatkan kinerja
BPKRT.
2. Hubungan Occupational Self-Effficacy Terhadap Kinerja BPKRT
Konsep seif-e.fficacy adalah inti dari teori kognitif sosial Albert Bandura
dan didefinisikan sebagai penilaian orang terhadap kemampuan mereka untuk
mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai jenis
kincrja yang ditentukan (Bandura, 1986). Salah satu asumsi dasar dari teori
sosial kognitif adalah self-efficacy merupakan basis dari agensi manusia yang
mempengaruhi motivasi seseorang untuk terlibat dalam suatu perilaku tcrtentu
yang berhubungan dengan kinerja yang tinggi.
Occupational self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan pada
kema1npuan dan kornpetensi seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan (Pethc
et. al., 1999). Menurut teori pembelajaran sosial, self-efficacy mempengaruhi
pilihan aktivitas yang mungkin dihadiri olch seseorang, seberapa banyak upaya
yang dilakukan seseorang dalam pekerjaannya, seberapa dalam seseorang dapat
terlibat dan berapa lama seseorang bertahan dalarn menghadapi kes1Ilitan
(Chaudary et. al .• 2012:372).
Tingkat occupational sejl-ejjicacy BPKRT dapat diharapkan
berhubungan dengan hasil kerja yang positif., dan bahwa BPKRT yang memiliki
kepercayaan diri yang tinggi, akan bertahan lebih la1na, dan mencari tugas yang
lebih menantang yang pada akhimya rnengarah pada kinerja yang lebih tinggi
(Rigotti et. al., 2008:240).
49
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Pcnelitan yang mengaitkan occupational se(f-e_fficacy dengan kinerja
diantaranya adalah yang dilakukan oleh Fatih (:etin dan Duysal Askun dari
Department of Psychology, Istanbul Sabahattin Zairn Universitesi, Istanbul,
Turkey dengan judul penelitian The Effect of Occupational Self-Efficacy on
Work Perfor111ance Through Intrinsic Work Motivation, dengan hasil
penelitiannya yang menunjukkan bahwa occupational selfe_fjicac_y bcrpcngaruh
terhadap tingkat performa pekerjaan ..
Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang dapat diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2: Diduga terdapat hubungan yang positif antara occupatir1nal self
efficacy terhadap kinerja BPKRT. Semakin tinggi nilai occupational self
efficacy maka akan meningkatkan kinerja BPKRT.
3. Hubungan antara Employee Engagement Terhadap Kinerja BPKR'f
Kahn ( 1990:694) yang mendefinisikan keterikatan pribadi atau
personal engagement sebagai pemberdayaan para anggota organisasi dalam
peran kerja mereka; dalam suatu ketcrikatan, mercka bekerja dan
mengekspresikan diri mereka secara fisik, kognitif dan ernosional dalam
melaksanakan peran n1ereka. Sedangkan personal disengage1nent mengacu pada
sikap yang mengesankan perilaku ingin melepaskan diri dari pckerjaan, mcnarik
diri secara fisik, kognitif atau secara emosional dalam menjalankan perannya
dalam organisasi.
Menurut Maslach et. al. (2001 :416) engagement dikaraktcristikkan
sebagai sebuah energi, keterlibatan, dan efikasi, yang me1upakan kcbalikan dari
tiga dimensi burnout yaitu exhaustion, cynicism, dan ine_fficacy.
50
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Schaufeli et. al. (2002:74) menyebutkan engagement sebagai sebuah
sikap positif, pemenuhan, kondisi pikiran yang terikat dengan pekerjaan yang
dikarakteristikkan olch semangat (vigor), dedikasi (dedication), dan absorpsi
(absorpstion). Schaufeli et. al. lebih lanjut menyatakan bahwa engagement
bukan merupakan keadaan sesaat dan spcsifik, tetapi lebih mcrupakan keadaan
yang menetap atau kondisi kognitif-afektif yang lebih kuat dan tidak terfokus
pada objek tertentu, peristiwa, individu, atau perilaku.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan 1nenemukan banyak manfaat
dan kcuntungan dari adanya work engagement atau employee engagement. Para
peneliti yakin bahwa organisasi dengan level engagement yang tinggi akan
berdampak pada hasil yang positif bagi organisasi. Berdasarkan uraian di atas
hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
ff3: Diduga terdapat hubungan yang positif antara employee engagement
terhadap kinerja BPKRT. Semakin tinggi nilai employee engageme1rt maka
akan meningkatkan Kinerja BPKRT.
4. Hubungan antara Perceived Organizational Support Terhadap Kinerja BPKR'f
Melalui Employee Engagement sebagai Variabcl intervening
Rhoades dan Eisenberger (2002:701) menyatakan bahwa POS
berdampak pada peningk:atan kornitmen orga11isasi, perasaan terhadap pckerjaan
seperti kepuasan kerja dan positive mood,job involvement atau keterlibatan kerja
karyawan, perfonna kerja, keinginan untuk menetap dalam organisasi, scrta
menurunkan tingkat ivithdrawal behaviour sehi11gga meningkatkan
produktivitas organisasi.
51
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Penelitian oleh Ariami dan Afrianty (2017), dengan judul Pengaruh
Perceived Organizational Support Terhadap Kinerja Karyawan dengan
Eniployee Engagementsebagai Variabel Intervening (Studi pada Karyawan
PT. Pos Indonesia Kota Madiun), menyimpulkan bahwa employee
engagement terbukti juga 1nerupakan sebagai variabel mediasi tcrhadap kinerja
karyawan di PT. Pos Indonesia Kota Madiun. Berdasarkan uraian di atas
hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
ff4: Diduga terdapat hubungan yang positif antara perceived organizational
support terhadap kinerja BPKRT melalui eniployee engagenient sebagai
variabel intervening
5. Hubungan antara Occu~vational Self-Efficacy Tcrhadap Kinerja BPKRT Melalui
Employee Engagement sebagai Variabel Intervening
Menurut teori pembelajaran sosial, efikasi diri mempcngaruhi pilihan
seseorang aktivitas yang akan dilakukannya, seberapa banyak upaya yang
dilakukan seseorang dalam pckerjaannya, seberapa dalam seseorang dapat
terlibat dan berapa lmna seseorang bertahan dalam menghadapi kcsulitan. Hal
ini berkaitan sangat erat dengan tiga dimensi engagement yaitu vigor, dedication
dan absorption. Oleh karena itu, tingkat occupational selj:..e_fjicac.Y yang tinggi
dapat diharapkan berhubungan dengan basil kerja yang positif (Chaudary et. al.,
2012:372).
Penelitian Ardi dkk. (2017) dengan judul penelitian Pengaruh Self
Efficacy Terhadap Employee Engagen1ent dan Kinerja Karyawan,
menyimpulkan bahwa self-e.fficacy memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
pegawai baik secara langsung maupung tidak langsung melalui employee
52
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
engagement. Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang dapat diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hs: Diduga terdapat hubungan yang positif antara occupatio11al self-
efficacy terhadap kinerja BPKRT melalui en1ployee engagement sebagai
variabel intervening
Kerangka pemikiran teoritis dapat dilihat pada gainbar hcrikut ini.
Sunibcr: Dlkenibangkan untuk tesis, 2018
Gambar 2.1 Kerangka Pemil\.iran Teoritis
D. Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional variabel adalah pengcrtian variabel (yang diu11gkap
dala1n definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata
53
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel tcrikat.
I. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempcngaruhi, yang menycbabkan
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bcbas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perceived organizational support, employee
enggament dan kompetensi.
2. Variabel Tcrikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian in1 adalah kinerja. Definisi
operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing masing
variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang
membentuknya.
3. Variabel Penyela (Intervening)
Variabel mediasi atau intervening adalah tipe variabel-variabel yang
mempengaruhi hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel
variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel intervening
merupakan variabcl yang terletak diantara variabel-variabel independen dengan
variabel-variabel dependcn, sehingga variabel independcn tidak langsung
menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen.
Definisi operasional penelitian ini dapat dilihal pada Tabel 2.2 bcrikut ini.
54
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabel 2.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi lndikator
Perceived Persepsi pegawai mengenai sejauh 1. Penghargaan atas kontribusi 1. Persepsi BPKRT terhadap Kemenlu dalam
Organizational mana organisasi menilai kontribusi BPKRT Perwakilan dalam menghargai kontribusi BPKRT
Support mereka dan peduli akan mendukung upaya pencapaian 2. Persepsi BPKRT terhadap kegagalan
kesejahteraan mereka tujuan organisasi kemenlu menghargai segala upaya lebih
(Rhoades and Eisenberger, 2002) ' yang telah dilakukan BPKRT
3. Persepsi BPKRT atas perhatian Kemenlu
atas kinerja yang telah melakukan pekerjaan
dengan sebaik mungkin
4. Persepsi BPKRT atas rasa bangga Kemenlu
atas kinerja BPKRT
2. Kepedulian terhadap kesejahteraan 5. Persepsi BPKRT atas kepedulian Kemenlu
BPKRT terhadap terhadap Kesejahteraan BPKRT
6. Kemenlu memperhatikan keluhan yang I
disampaikan BPKRT '
7. Kepedulian Kemenlu terhadap kepuasan
kerja BPKRT dalam melaksanakan
pekerjaannya
55
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Variabel Definisi Dimensi lndikator
8. Tingkat perhatian yang ditunjukkan oleh
Kemenlu terhadap BPKRT
Occupational Keyakinan seseorang atas 1. Confidence 1. Keyakinan BPKRT terhadap
self~ef]icacy kemampuan dan kompetensi untuk ! kemampuannya dalam melaksanakan
melakukan pekerjaannya pekerjaannya
(Pethe et. al., 2000) 2. Command 2. Kemampuan BPKRT dalam mengendalikan
situasi dalam peke1:jaannya dengan sumber
daya yang ada
' 3. Adaptability· 3. Kemampuan menyesuaikan diri BPKRT
dalam lingkungan pekerjaannya untuk
menyelesaikan tugasnya
4. Personal Effectiveness 4. BPKRT memiliki kesadaran atas
kemampuannya dan mau mengembangkan
keterampilannya untuk mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsinya
5. Positive Attitude , 5. BPKRT menunjukkan perilaku positifdalam
I pelaksanaan tugasnya
56
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Variabel Definisi Dimensi lndikator
1 6. Individuality 6. BPKRT mampu untuk bekerja meskipun
mendapatkan sedikit dukungan dari
lingkungan kerjanya
Employee Engagement sebagai sebuah sikap 1. Semangat (vigor) 1. BPKRT merasa penuh semangat, kuat, dan
Engagement positif, pemenuhan, kondisi pikiran tangguh dalam melaksanakan pekerjaannya
, yang terikat dengan pekerjaan yang 2. Dedikasi (dedication) 2. BPKRT merasa bangga atas pekerjaannya,
dikarakteristikkan oleh semangat antusias, dan merasa bahwa pckerjaannya
(vigor), dedikasi (dedication), dan memberikan inspirasi ' '
absorpsi (absorpstion) 3. Absori:>Si (absorpstion) ' 3. BPKRT merasa sulit melepaskan diri dari '
(Schaufeli et. al., 2002) pekerjaannya, tenggelam dalam -
pekerjaannya, hingga merasa waktu berlalu
begitu cepat bila bekerja
Kinerja Suatu perilaku atau tindakan yang 1. Kinerja Tugas (Task performance) 1. BPKRT mampu membuat perencanaan
relevan dengan tujuan organisasi dalam pelaksanaan pekerjaannya sehingga
(Koopmans et. al., 2014) selesai tepat waktu
2. BPKRT mampu melakukan perencanaan
yang optimal dalam pekerjaannya
57
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Variabe] Definisi Dimensi lndikator
3. BPK.RT mampun memisahkan mana
pekerjaan yang prioritas dengan mana yang
bukan
4. BPKRT mampu berkinerja dengan baik
dengan waktu dan upaya yang sedikit
2. Kinerja Kontekstual (Contextual 5. BPKRT mengambil tanggung jaw ab ekstra '
pe1:formance) dalam sebuah pekerjaan di luar pekerjaan
tugas pokoknya ' 6. BPK.RT melakukan pekerjaan atau tugas
baru disaat pekerjaan/tugas utama telah
selesai
7. BPK.RT senantiasa melakukan upaya dalam
meningkatkan pengetahuan untuk
mendukung pekerjaannya
8. BPK.RT man1pu memberikan solusi bila ada
permasalahan baru yang timbul dalam
pekerjaannya
9. BPK.RT selalu aktifberpartisipasi dalam
rapat-rapat di kantor
58
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Variabel Definisi Dimensi Indikator
3. Perilaku Kontraproduktif 10. BPKRT mengeluh tentang hal·hal yang
(Counterproductive behaviour) tidak penting di tempat kerja
11. BPKRT membicarakan sisi negatif tentang
pekeIJ·aannya baik dengan rekan kerja atau
orang di luar kantor
59
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
A. Desain Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini n1cnggunakan pendckatan kuantitatif dengan desain
pcnclitian asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2017:7) metodc
penelitian kuantitatif disebut sebagai 1netode positi\'istik karena berlandaskan pada
filsafat positivismc dan n1etode ini dinyatakan sebagai metode ilmiahlscient1jic
karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ernpiris, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Rumusan
masalah hubungan kausal dipilih oleh Peneliti karena desain ini bertujuan untuk
mencari tahu hubungan yang bersifat sebab akibat dimana terdapat variabel
independen (variabel yang mempcngaruhi) dan dependen (dipengaruhi) (Sugiyono,
2017:37).
Dalam penelitian ini, Peneliti 1nenggunakan dua variabel independen yaitu
Perceived ()rganizational Support (POS) dan occupational se/f-E;[ficacy, satu
variabel dependen yaitu kincrja dan satu variabel mcdiasi atau intervening yaitu
employee engagement.
Sugiyono (2017:39) rnenyebutkan bahwa variabel independen sering
disebut stimulus, prediktor, antecedent atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bcbas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang inenjadi sebab pcrubahannya atau timbulnya varibel
dependen (terikat). Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output,
60
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
kriteria, konsekuen atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat 1ncrupakan variabel yang <lipengaruhi atau yang menja<li akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2017:39).
Variabcl intervening inerupakan variahel yang secara teoritis
mcmpengaruhi hubungan antara variabel indepcnden dengan dependen menjadi
huhungan tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini
1nerupakan variahel penyela/antara yang terletak diantara variabel independen dan
dependcn sehingga variabel i11dependen tidak langsung mempengaruhi berubahnya
atau timbuh1ya variabel dependen.
B. Populasi dan Sampcl
1. Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2017:80) dinyatakan bahwa
populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjck
yang incmpunyai kualitas dan karaktcristik tertentu yang ditetapkan oleh
Peneliti untuk dipclajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Pegawai
Bcndaharawan dan Penata Kcrumahtanggaan Perwakilan (BPKRT) dengan
jumlah populasi scbesar 158 orang yang saat ini bertugas pada seluruh kantor
Perwakilan RI di luar negeri di 131 Kantor Pcrwakilan RI.
2. Sampel
Ferdinand (2014: 171) tnenyebutkan bahwa sampel adalah subset dari
populasi, sedangkan Sugiyono (2017:81) menyebutkan bahwa sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
61
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Dari jumlah populasi scbesar 158 orang, Peneliti menggunakan tcknik
pcnga1nbilan sampel tcknik sa1npling jenuh atau disebut juga sensus dengan
objek korcsponden adalah scluruh BPKRT yang saat ini bertugas di kantor
Perwakilan RI di luar negeri. Samp!ingjenuh adalah teknik penentuan sa1npel
bila sc1nua anggota populasi di gunakan sebagai sarnpel. dcngan tujuan Pencliti
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
C. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2017: l 02) rnenyatakan bahwa instrumen penelitian adalah
suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomcna alam
maupun sosial yang diamati. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian
yaitu untuk mencari infonnasi yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena
alam tnaupun sosial. lnstrumen penelitian juga digunakan untuk rncngukur nilai
variabel yang ditcliti. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk
melakukan pcngukuran dcngan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat,
maka setiap instrument harus mempunyai skala.
Skala yang digunakakan dalam penelitian ini rnenggunakan skala Likert.
Sugiyono (2017:93) 1nenyatakan bahwa Skala Likert digunakan untuk 1nengukur
suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu
fenomena sosial. Dengan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk
1nenyusun item-item instrumen yang dapat berupa pcmyataan atau pertanyaan.
Dalam penelitian ini, Pcneliti menggunakan jenis instrumen angket atau
kuesioner dengan pemberian skor untuk item jawaban masing-masing variabcl
sebagai berikut:
62
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
I. Perceived Organizational Support dan Occupational Se/[ Ejjicacy
a. Sangat setuju/scring sekali diberi skor 5
b. Setuju/sering diberi skor 4
c. Ragu-ragu/terkadang diberi skor 3
d. 'fidak setuju/jarang diberi skor 2
e. Sangat tidak setuju/tidak pemah diberi skor 1
Pcnggunaan skala ragu-rabTU (neither Agree nor disagree) dalam
kucsioner variabel POS mengacu pada fonnat original "Format for the 8-item
Survc::y qf· Perceived Organizational Support, University of· Del<tware, 1984"
dcngan referensi pada artikel Rhoades dan Eisenberger (2002:699). Format
original menggunakan tujuh kategori skala dari strongly disagree sampai dengan
strongly agree, namun dcngan pertimbangan penyederhanaan serta agar tidak
membingungkan responden, pcneliti mengurangi kategori skala yang digunakan
hanya lima.
2. Employee Engagement
a. Sering sekali diberi skor 5
b. Sering diberi skor 4
c. Tcrkadang diberi skor 3
d. Jarang diberi skor 2
e. Tidak pemah diberi skor 1
3. Kinerja
a. Selalu diberi skor 5
63
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
b. Sering sekali diberi skor 4
c. Sering diberi skor 3
d. Terkadang diberi skor 2
c. Jarang diberi skor I
D. Proscdur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalatn penelitian in1 adalah
mcnggunakan kuesioncr atau angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien mengingat telah diketahui variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang bisa diharapkan dari responden. Pertimbangan lainnya adalah kuesioner juga
cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan terscbar di wilayah yang
luas.
Dalam penelitian ini kuesioner akan disampaikan mclalui internet via
email dengan al at bantu docs.google.comlforms mengingat respondcn yang menjadi
subyek penelitian seluruhnya sedang bertugas pada kantor Perwakilan RI di luar
negeri. Kuesioner atau daftar pertanyaan yang dberikan <lalam penelitian ini bersifat
pertanyaan tertutup mengenai tanggapan responden mengenai perceived
organizational support, occupational self-efficacy, employee engagement, dan
kincrja pegawai BPKRT Perwakilan di lingkungan Kementerian Luar Negeri.
Berdasarkan jumlah basil kuesioner yang telah disampaikan scbanyak 158
telah kembali sejumlah 106 kusioner a tau sebesar 67°/o yang tel ah diisi dengan
lengkap yang akan menjadi sumber data dalam peneltian ini.
64
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
E. Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam penclitian ini menggunakan metode Structural
t.'quation Modeling (SEM) bcrbasis component atau variance-PLS. PLS adalah
merupakan 1netode altematif dari C'ovariance based SEM (CBSEM).
Wold (dalam Ghozali, 2014:7) menyatakan bahwa Partial Least Square
(PLS) merupakan metode analisis yang powerf'ull oleh karena tidak didasarkan
banyak asumsi. Data tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator
dengan skala kategori, ordinal, interval sampai rasio dapat digunakan pada model
yang sama), sampel tidak harus besar. Walaupun PLS dapat juga digunakan untuk
mengkontirmasi teori, tetapi dapat juga untuk digunakan menjelaskan ada atau
tidaknya hubungan antar variabel laten. Oleh karena lebih mcnitikheratkan pada
data dengan prosedur estimasi yang terbatas, maka mispesifikasi model tidak begitu
berpengaruh terhadap estimasi parameter. Dibandingkan dengan CBSEM,
component based SEM-PLS 1nenghindarkan dua masalah scrius yaitu inadmisable
solution dan factor indeterminacy (Fornell dan Book stein, 1982:440).
1. Cara Kcrja PLS
Menurut Ghozali (2014:31), tujuan PLS adalah membantu peneliti
rnendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi. Model formalnya
mcndefinisikan variabel laten adalah linier agregat dari indikator-indikatomya.
Weight estimate untuk menciptakan komponen skor variabel latcn didapat
berdasarkan bagaimana inner model (model struktural yang menghubungkan
antar variabel laten) dan outer model (model pengukuran yaitu hubungan antara
indikator dengan konstruknya) dispesifikasi. Hasilnya adalah residual varian
dari variabel dcpenden (keduanya variabcl laten dan indikator) diminimumkan.
65
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Ghozali (2014:32) menyatakan bahwa estimasi parameter yang didapat
dengan PLS dapat dikatcgorikan menjadi tiga. Kategori pcrta1na adalah weight
estimate yang digunakan untuk 1nenciptakan skor variabel laten. Kedua adalah
mcncerminkan estimasi jalur (path estimate) ya11g menghubungkan variabel
laten dan antar variabel laten dengan blok indikatomya (loading), sedangkan
kategor:i ketiga adalah berkaitan dengan means dan dan lokasi parameter (nilai
konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten.
Untuk memperoleh ketiga estin1asi ini, PLS tnenggunakan proses
iterasi tiga tahap dan setiap tahap iterasi menghasilkan estimasi. Tahap pertama
menghasilkan weight estimate, tahap kedua menghasilkan estimasi untuk inner
dan outer model, dan tahap ketiga me11ghasilkan estimasi means dan lokasi
(konstanta).
2. Model Spesifikasi PLS
Ghozali (2014:36) menjelaskan bahwa model analisis jalur semua
var:iabel laten dalam PLS tcrdiri dari tiga set huhungan: a) inner model yang
menspesifikasi hubungan antar variabel laten (structural model), b) outer model
yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator atau
variabel manifestnya (measurement model), dan c) Weight relation dala1n 1nana
nilai kasus dar:i variabel latcn dapat diestimasi. Tanpa kchilangan generalisasi
dapat diasumsikan bahwa variabel laten dan indikator atau manifest variable di
skala zero means dan unit varian (nilai standardized) sehingga parameter lokasi
(parameter konstansta) dapat dihilangkan dalam model.
66
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
a. Inner Model
Inner model yang kadang disebut juga dengan (inner relation,
struktural model, dan substantive theory,') mengga1nbarkan hubungan antar
variabel laten berdasarkan pada substantive theory. Model persamaannya
ditulis sebagai bcrikut:
Di1nana T\ mengga1nbarkan vektor endogen (dependen) variabel
laten, S adalah vektor variabel laten eksogen, dan l;, adalah vektor residual
(unexplained variance). Oleh karena PLS didesain untuk model recursive,
maka h11bungan antar variabel Jaten , setiap variabel dependen f\, atau sering
disebut causal chain system dari variabel latcn dapat dispesifikasikan
persamaannya sebagai berikut:
1Ji ~Li ~ji ~i + Liyjb~b + l;j
Dimana ~ji adalah koefisien jalur yang menghubungkan prediktor endogen
dan variabel laten exogen l;, dan T\ sepanjang range indeks i dan b, dan l;, j
adalah inner residual variable.
b. Outer Model
Outer model sering juga disebut (outer relation atau n1easurement
model) mendefinisikan bagaimana sctiap blok indikator berhubungan dengan
variabel latennya. Blok dengan indikator refleksif dapat ditulis persamaannya
sebagai berikut:
x=AxS+t:x
y~J.y~+cy
67
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Di mana x dan y adalah indikator untuk variabel laten eksogen (S)
dan varabel laten endogen (f]). Sedangkan A x dan A y merupakan matriks
loading yang mengga1nbarkan sepcrti koefisien rcgresi sederhana yang
menghubungkan variabel laten dengan indikatomya.
Model formatif merupakan kebalikan dari model refleksif dimana
model formatif mengasumsikan bahwa variabel manifes mempengaruhi
variabcl laten. Arah hubungan kausalitas mengalir dari variabel manifcs ke
variabel laten. Persarnaan model indikat{lf formatif adalah scbagai berikut:
I; = lll;Xi + iii;
~ = ll~Yi + E~
Dimana S, 11 , X, dan Y sama dengan pcrsamaan sebelumnya.
Dengan flx dan fly adalah seperti koefisen regresi berganda dari variabel
laten terhadap indikator, sedangkan OS dan ET] adalah residual dari regresi.
c. Weight relation
Inner dan outer model membcrikan spesifikasi yang diikuti dalam
cstimasi algoritma PLS. Nilai kasus untuk setiap variabcl laten yang
diestimasi dalam PLS adalah:
l;b = Lkb Wkb Xkb
11i = Lki Wki Xki
Dirnana, Wkb dan Wki adalah bobot k yang digunakan untuk
membentuk estimasi variabcl laten Sb dan rii. Estimasi variabel laten adalah
linear agregat dari indikator yang nilai bobotnya didapat dengan prosedur
68
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
estimasi PLS, seperti dispesifikasikan oleh 1nodel outer dan inner, dimana Tl
adalah vektor variabel latcn endogen (dependcn) dan S adalah vektor variabel
laten eksogcn (independen).
3. Evaluasi Model PLS
Chin, (dalam Ghozali, 2014:39) 1ncnyatakan bahwa karena PLS tidak
mengasumsikan adanya distribusi tertcntu untuk estimasi parameter, maka
teknik parametrik untuk incnguji signifikasi parameter tidak dipcrlukan. Model
evaluasi PLS berdasarkan pada pengukuran prediksi yang mempunyai sifat non
parametrik. Model pengukuran atau outer n1odcl dcngan indikator refleksif
dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatomya dan
composite reliability dari untuk blok indikator. Sedangkan outer model dengan
formatif indikator dievaluasi berdasarkan pada substantif contentnya yaitu
dcngan membandingkan besarnya relatif \veight dan melihat signifikansi dari
ukuran weight tersebut.
Sedangkan untuk model struktural atau inner model dicvaluasi dengan
melihat prosentase varian yang dijelaskan yaitu dcngan melihat nilai R2 untuk
konstruk laten depcnden dengan menggunakan ukuran Stone Geisser Q squares
test dan juga melihat besamya koefisicn jalur strukturalnya. Stabilitas dari
estimasi ini dievaluasi dcngan menggunakan uji t-statistik yang didapat dari
prosedur bootstrapping.
a. Evaluasi Outer Model (Model Pengukuran)
Evaluasi terhadap 1nodel indikator reflektif meliputi pemeriksaan: 1)
individual item reliability, 2) internal sonsistency atau construct reliability,
3) average variance extracted, dan 4) discriminant validity.
69
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Convergent Validity (Tahap I s/d 3)
!11d1\,id11nl Internal
/1en1 So1J_>1S/e11c·v··
Reftahilily ("Ol!<lll!CI
Reli11bility
EvaluBsi Model l'cngukurBn Rcllektif
.41·1.-TllRC
Variance Ex1rac1cd
Discriminant Validity (Tahap 4)
Cross Load111g
Gambar 3.1 Tahapan Evaluasi Model Pengukuran Reflektif
Ketiga pengukuran pertama dikatcgorikan ke dalam convergent
validity. Convergent validity mengukur besarnya korelasi antar konstruk
dengan variable Jaten. Dalam evaluasi convergent validity dari pemeriksaan
individual item reliability. dapat dilihat dari nilai standardized loading/actor.
Standardized loading JO.ctor mcnggambarkan besamya korelasi
antara setiap item pengukuran (indikator) dengan konstruknya. Nilai loading
factor > 0.7 dikatakan ideal, artinya indikator tcrsebut dikatakan valid
mengukur konstruknya. Dalam pengalaman empiris penclitian, nilai loading
factor> 0.5 masih dapat diterima. Dengan demikian, nilai loading factor<
0.5 harus dikeluarkan dari model (di-drop). Dalam penelitian ini loading
faktor yang digunakan peneliti adalah > 0.7 atau nilai ideal sehingga nilai
loading/actor< 0.7 dikeluarkan dari model (di-drop). Nilai kuadrat dari nilai
loading factor disebut communalities. Nilai ini menunjukkan persentasi
konstruk mampu menerangkan variasi yang ada dalam indikator.
70
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Setclah 1nengevaluasi individual item reliability mclalui nilai
standardized loading .factor, langkah selanjutnya adalah melihat internal
consistency reliability dari nilai C'ronbach 's Alpha dan Composite Reliabilil)'
(CR). Composite Reliabilit_v (CR) lebih baik dalam mengukur internal
consistenc_v dibandingkan c:ronbach 's Alpha dalam SEM karena CR tidak
mengasumsikan kesamaan boot dari sctiap indikator. C,ronhach 's Alpha
cenderung mcnaksir lebih rcndah construct reliability dibandingkan
Composite Reliabili(y (CR).
Formula Con1posite Reliabilit_v (CR) adalah:
Intcrpretasi Composite Reliability (CR) sama dengan C,ronbach 's
Alpha. Nilai batas > 0. 7 dapat diterima, dan nilai > 0.8 sangat memuaskan.
Ukuran lainnya dari covergent validizv adalah nilai Average Variance
Extracted (AVE). Nilai AVE menggambarkan besamya varian atau
keragaman variable manifest yang dapat dimiliki oleh konstruk laten. Dengan
dcmikian, semakin bcsar varian atau keragaman variable manifest yang dapat
dikandung oleh konteruk laten, maka semakin besar representasi variable
man1JCst tcrhadap konstruk latcnnya.
Fornell dan Larckcr (1981, dalam Ghozali, 2014:45)
merckomendasikan penggunaan A VE untuk suatu criteria dalam menilai
convergent validit_v. Nilai AVE minimal 0.5 menunjukkan ukuran convergent
validity yang baik. Artinya, variabel laten dapat menjelaskan rata-rata lebih
71
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
dari setengah varian dari indikator-indikatomya. Nilai AVE diperoleh dari
penjumlahan kuadrat loading.factor dibagi dcngan error.
Formula Average Variance Extracted (A VE) adalah:
Ukuran A VE juga dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas
coniponcnt score v<1riable latent dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan
dengan composite reliability (CR). Jika semua indikator distandarkan, inaka
nilai AVE akan sama dengan rata-rata nilai block communalities.
Discriminant validity dari model reflektif dievaluasi melalui cross
loading, kemudian dibandingkan nilai A VE dengan kuadrat dari nilai korelasi
antar konstruk (atau membandingkan akar kuadrat AVE dngan korelasi antar
konstruknya). Ukuran cross loading adalah membandingkan korelasi
indikator dengan konstruknya dan konstruk dari blok lainnya. Bila korelasi
antara indikator dengan konstruknya lebih tinggi dari korelasi dengan
konstruk blok lainnya, hal ini menunjukkan konstruk tersebut memprediksi
ukuran pada blok mereka dcngan lebih baik dari blok lainnya. Ukuran
discriminant validity lainnya adalah bah\va nilai akar A VE harus lebih tinggi
daripada korelasi antara konstruk dcngan konstruk lainnya atau nilai A VE
lebih tinggi dari kua<lrat korelasi antara konstruk.
b. Evaluasi Inner Model (Model Struktural)
Setclah mengevaluasi 1nodel pengukuran konstruk/variahel, tahap
selanjutnya adalal1 menevaluasi 1nodel struktural atau inner model. Langkah
72
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
pertama adalah mengevaluasi model struktural adalah mclihat signifikansi
hubungan antar konstruk/variabel. Hal ini dapat dilihat dari koefisicn jalur
(path coe.ficient) yang 1ncnggambarkan kekuatan kekuatan hubungan antar
konstruk. Tanda atau arah dalam jalur (path coefficient) harus sesuai dengan
teori yang dihipotesiskan, signifikansinya dapat dilihat pada t test atau p value
(critical ratio) yang diperoleh dari proses bootstrapping (resampling
method).
Langkah kedua adalah mengevaluasi nilai R2• Interpretasi nilai R2
sama dengan interpretasi R2 regresi linear, yaitu besamya vari<1bility variabel
endogen yang mampu dijelaskan oleh variabel eksogen. Menurut Chin ( 1998)
dalam Ghozali (2014) kritcria R2 terdiri dari tiga klasifika.;;i, yaitu: nilai R2
0.67, 0.33 dan 0.19 sebagai baik, 1noderate dan lemah.
Perubahan nilai R 2 dapat digunakan untuk melihat apakah pengaruh
variabel laten eksogcn terhadap va1iabel laten endogen memiliki pengaruh
yang substantif. Hal ini dapat diukur dengan effect size f2. Formulasi effect
size f2 adalah:
Effect Size f 2 = R 2 Included - R 2 t.Xcluded
1 - R2 Included
Dimana R included dan R excluded adalah R2 dari variabel laten
endogen yang diperoleh ketika variabel eksogen tersebut masuk atau
dikeluarkan dalam 1nodel. ~fj(?ct Size f2 yang disarankan adalah 0.02, 0.15
dan 0.35 dengan variabcl laten eksogen memiliki pengaruh kecil, moderat dan
besar pada level struktural.
73
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Pengujian lain dalam pengukuran struktural adalah Q2 predictive
relevance yang berfungsi untuk memvalidasi model. Pengukuran ini cocok
jika variabe! latin endogen me1niliki model pengukurn reflektif. Hasil Q2
predictive relevance dikatakan baik jika nilainya > yang menunjukkan
variabel latcn eksogen baik (sesuai) sebagai variabel penjelas yang mampu
memprediksi variabel endogennya.
F. Analisis Mediasi (Intervening)
Efek mediasi menunjukkan hubungan antara variabel independen dan
dependen melalui variabe! penghubung atau mediasi. Dalam beberapa kasus,
Peneliti harus menguji model dengan beberapa variabel pemcdiasi
(mediating/intervening variables). Analisis terhadap beberapa pcran beberapa
variabe\ pemediasi ini disebut sebagai multiple mediating effects. Efek mediasi diuji
ketika diduga bahwa terdapat variabel intervening di antara variabel independen
dan variabel dependen. Artinya, pengaruh variabel independen terhadap dependen
tidak secara \angsung terjadi tetapi mc\a\ui suatu proses transfonnasi yang diwakili
oleh variabel mediasi (Baron and Kenney, l 986: 1176).
Pada pengujian efek mediasi terdapat tahapan yang harus dilakukan, yaitu:
menguji efek utama (pengaruh variabel independen terhadap dependen) harus
signifikan, kemudian menguji pengaruh variabel independen ke variabel mediasi
harus signifikan, terakhir menguji secara simultan pengaruh efek utama dan
pengaruh variabcl 1nediasi terhadap variabel dependen, di mana efek utama yang
turun dan tidak signifikan sedangkan pengaruh variabel mediasi terhadap variabel
dependen adalah signifikan, jika tercapai maka pengujian efek mediasi disebut
sebagai efek mediasi penuh.
74
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Walaupun PLS merupakan teknik SEM yang dapat menguji sekaligus
model pengukuran dan model struktural, untuk pengujian efek mediasi tetap harus
mengikuti kaidah Baron dan Kenny (1986), yaitu pengujian efek mediasi dapat
dilakukan jika efek utama (hubungan langsung variabel indepcnden terhadap
dependen) adalah signifikan. Jika ha\ tersebut tidak terjadi maka pcngujian efek
mediasi tidak dapat dilanjutkan (Abdillah dan Jogiyanto, 2015:232).
Apabila koefisien direct effect signifikan namun hasil estimasi pada
gambar indirect e.ffect turun namun tctap signifikan. Hal ini menunjukkan bcntuk
partial mediation atau dengan kata lain variabel intervening memediasi secara
parsial yang menunjukkan bahwa variabel intervening tersebut bukan satu-satunya
pemediasi dan terdapat faktor pemediasi lain.
G. Software SmartPLS 3.2.1
Software yang digunakan da\am analisa penelitian ini dengan
menggunakan S'martPLS 3.2.1. ,'\martPLS merupakan salah satu software statistik
untuk metode ,Structural Equation Modeling (SEM) berbasis varians. ,'\oftware ini
dapat diunduh gratis di www.SmartPL,S.com. SmartPL.S menyediakan menu untuk
1nenggambar model SEM, sehingga mempermudah pemakainya tanpa harus
menuliskan kodc seperti software lainnya.
75
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Kementerian Luar Negeri
Scsuai dengan amanah Undang-Undang Republik Indonesia No1nor
37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri
rncrupakan pelaksana hubungan luar negeri dan politik luar negcri.
Kementerian Luar Negeri yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri bertugas
mernbantu Presiden RI dalam menyelenggarakan politik dan hub1Jngan luar
negeri, merumuskan kebijakan dan strategi pencapaian tujuan dan sasarannya
dengan meletakkan kcpentingan nasional sebagai prioritas utama.
Mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 56
Tahon 2015 cfentang Kementerian Loar Negeri, Kementerian Luar Negeri
mernpunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang iuar
negcri untuk rnembantu Presiden dalarn menyelenggarakan pemerintal1an
negara yang merniliki fungsi antara lain sebagai berikut:
a. Peru1nusan dan penetapan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan
Juar negeri dan politik luar negeri
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negcri dan
politik luar negeri
c. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan di
bidang pcnyelenggaraan hubungan luar ncgeri dan politik luar negeri
76
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
d. Pelaksanaan pengkajian dan pengernbangan di bidang penyelenggaraan
hubungan luar negeri dan politik luar negeri
e. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kernenterian Luar Negeri dan Perwakilan
Republik Indonesia
f. Pernbinaan dan pemberian dukungan adn1inistrasi di lingkungan
Ke1nenterian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia
g. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang luar negcri
h. Pengelolaan barang rnilik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Ke1nenterian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia, dan
1. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di Kementerian Luar Negeri dan
Perwakilan Republik Indonesia
2. Visi dan Misi Kementerian Luar Ncgcri
Pada dokumen Rcncana Strategis (RENSTRA) 2015-2019,
Kernenterian Luar Negeri Republik Indonesia merniliki visi sebagai ber:ikut:
"'Terwujudnya Wibawa Diplornasi guna Mernpcrkuat Jati Diri Bangsa sebagai
Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat".
Dalarn upaya rnencapai visi tersebut, Kementerian Luar Negeri telah
menctapkan tiga misi yang akan dilaksanakan oleh seluruh Unit Organisasi dan
Satuan Kerja selarna kurun waktu 2015 - 2019, sebagai berikut:
a. Memperkuat peran dan kepernirnpinan Indonesia sebagai negara rnaritim
dalam kerja sama intemasional untuk memajukan kepentingan nasional
77
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
b. Memantapkan peran Kemcnterian Luar Negeri sebagai penjuru pelaksana
hubungan luar negeri dengan dukungan dan peran aktif selunth pe1nangku
kepentingan nasional
c. Mewujudkan kapasitas Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI yang
1numpuni
3. Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri
Perwakilan Republik Indonesia adalah Perwakilan Diplomatik dan
Perwakilan Konsuler Republik Indonesia yang secara resmi mewakili dan
memperjuangkan kepentingan Bangsa, Negara, dan Pcmerintah Republik
Indonesia secara keseluruhan di Negara Penerima atau pada Organisasi
lnternasional. Perwakilan Diplomatik meliputi Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) dan Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI), sedangkan
Perwakilan Konsuler meliputi Konsulat Jcnderal Republik Indonesia (KJRI)
dan Konsulat Republik Indonesia (KR!).
Susunan organisasi Perwakilan Diplomatik dan Konsuler terdiri dari
unsur pimpinan yang tcrdiri dari Duta Besar Republik Indonesia Luar Biasa
dan Berkuasa Penuh atau Konsul Jendral Republik Indonesia, unsur pelaksana
yang terdiri dari Pejabat Diplomatik dan atau Atase Teknis pada Perwakilan
tcrtentu, dan unsur penunjang yaitu Penyelenggara Administrasi dan
Kerumahtanggaan Perwakilan atau BPKRT yang mcnjadi subjek dalam
penelitian ini.
Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan atau disebut
BPKRT adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Luar
Negeri yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan khusus sebagai
78
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan dengan status
sebagai Staf Non-Diplomatik. Ruang lingkup pekerjaan BPKRT adalah
melaksanakan kegiatan kekanseleraian yang 1neliputi penataan keuangan,
barang milik negara, ketatausahaan dan kepegawaian di Kementerian Luar
Ncgeri dan Perwakilan untuk mendukung kegiatan diplomatik dan konsuler.
Penempatan BPKRT pada Kantor Pen.vakilan di luar negeri saat ini
sejumlah 158 orang pada 131 kantor Perwakilan di luar ncgcri. Sccara umum,
rnasing-masing kantor Perwakilan memiliki formasi untuk satu orang pcjabat
BPKRT namun untuk sejumlah kantor Perwakilan pada tingkat KBRI dan
PTRI ditempatkan dua formasi pejabat BPKRT scsuai bobot dan misi kantor
Perwakilan dimaksud.
Untuk Perwakilan yang memiliki formasi dua pejabat BPKRT,
pembagian tugas adalah pemisahan tanggung jawab pekerjaan adalah bidang
Keuangan dengan bertindak selaku Bendahara dan bidang Penata
Kerumahtanggan untuk menangani bidang umum dan kcpcgawaian, sedangkan
untuk Peiwakilan yang hanya memiliki satu fOrmasi pejabat BPKRT
merangkap keduanya.
Dari segi beban kcrja, BPKR T yang n1enangani satu bi dang saJa
seperti selaku Bendahara saja atau Penata Kcrumahtanggaan saja akan lebih
fokus dalam rnelaksanakan tugasnya dibandingkan yang merangkap keduanya.
Tugas dan tanggungjawab bagi BPKRT yang rnerangkap keduanya, memiliki
beban kerja yang lebih besar bila diihat dari segi pelaksanaan tugas schari-hari
dan pertanggungjawaban penyampaian laporan.
79
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
4. Deskripsi Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh BPKRT yang saat ini
ditempatkan pada kantor Perwakilan RI di luar negeri periode Maret - Mei
2018. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah mctode sensus yaitu
seluruh elemen populasi disclidiki satu persatu. Kuesioner dikirimkan secara
online kepada seluruh BPKRT yang bertugas di Perwakilan periode Maret -
Mei 2018 sejumlah 158 orang danjumlah respondcn yang telah memberikan
balasan dan mengisi secara lengkap sejumlah I 06 orang dan dikctahui has ii
evaluasi profit dari responden dapat dilihat pada Tabel 4.1. sebagai berikut.
Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Kelompok Umur:
dan Jenis Kelamin
Umur
20-30 30-40 Di atas 40
Tahun Tahun 'fahun -
Jenis Kelamin Pria 2 22 19 -
Wanita l l 45 7
Total 13 67 26 -
Total
43
63
106
Berdasarkan Tabet 4. l diketahui bahwa BPKRT yang saat ini bertugas
di Perwakilan RI sebagian besar adalah wanita dengan jumlah sebanyak 63
orang atau sebesar 59,43o/o, sedangkan pria sebanyak sebanyak 43 orang atau
sebesar 40,57°/o. Secara kcseluruhan, jumlah BPKRT dengan total 450
pegawai, jumlah wanita saat ini memang berjumlah lebih banyak dibanding
pria. Tingkat kelulusan tes CPNS untuk posisi BPKRT berjenis kclamin wanita
sclalu lebih tinggi dibanding pria sejak perekrutan pertama tahun 2004 hingga
angkatan ke-9 di tahun 2014.
80
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Bcrdasarkan kelompok usia, BPKRT dalam kategori umur 30 - 40
tahun menjadi responden yang terbanyak saat ini dengan 22 pria dan 45 wanita.
Sedangkan untuk kategori usia 20 - 30 tahun terdiri dari 2 pria dan 11 wanita
dan range umur di atas 40 tahun terdiri dari 19 pria dan 7 wanita.
Kategori kelompok usia menl1njukkan bahwa BPKRT yang menjadi
respondcn penelitian ini sebagian besar merupakan BPKRT yang menjalani
penempatan kedua atau masa kerja lebih dari lima tahun. Hal ini dapat diartikan
bahwa responden dalam kategori ini memiliki pengalaman yang lebih lama
dalam menyikapi situasi dan kondisi lingkungan kerja BPKRT.
Hal ini menjadi menjadi ha! yang positifuntuk penelitian ini, dengan
harapan tanggapan yang disampaikan melalui kuesioner yang dibagikan dapat
memberikan gambaran yang lebih tepat atas pennasalahan yang dialami.
Tabel 4.2 Profil Rcsponden Berdasarkan Jenis Kantor Perwakilan
dan Periode Penempatan
Periode Penempatan
1st 2nd 3rd 4th Total
Posting Posting Posting posting
Jenis Perwakilan KBR! 31 32 2 2 67
KJRI 14 17 0 0 31 -
KR! 1 2 1 0 4
PTRI 0 4 0 0 4 -
Total 46 55 3 2 106
--
Kategori berdasarkan periode penempatan dan jcnis Kantor
Perwakilan dimaksudkan untuk menginfOnnasikan berapa kali jumlah periode
81
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
penempatan dari BPKRT yang menjadi respondcn dala1n peneltian ini danjenis
Kantor Pcrwakilan yang menjadi tcmpat penugasannya saat ini.
Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui bahwa BPKRT pada Perwakilan RI
yang bertugas saat ini didominasi oleh BPKRT yang 1nenjalani periode
keduanya dengan jumlah sebanyak 55 orang yang terdiri dari 32 orang pada
KBRI, 17 orang pada KJRI, 2 orang pada KRI, dan 4 orang pada tipe PTRL
Sedangkan untuk kelornpok BPKRT yang baru menjalani periode
penernpatan yang pertarna adalah schanyak 46 orang dengan rincian sebanyak
31 orang di KBRI, 14 orang pada KJRI, 1 orang pada KRI, kemudian BPKRT
yang sudah menjalani periode penempatan ketiga sebanyak 3 orang (2 orang
KBR! dan I orang KRI), dan periode penempatan keempat terdiri dari 2 orang
(KBRI). Secara umum, jenis kantor perwakilan RI pada tingkat KBRI dan
PTRI adalah kantor Perwakilan RI yang rnemiliki tingkat kesibukan dan beban
kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat KJRI atau KRI.
Peneliti meyakini bahwa aspek periode pencmpatan dapat
memberikan pengaruh besar bagi responden dalam menjawab kuesioner
penelitian ini. BPK.RT yang telah mengalami periode penempatan lebih dari
satu kali tentunya memiliki pengalarnan yang lebih banyak dalam menghadapi
situasi pekerjaan selaku BPKRT.
Pengalaman pemah dite1npatkan di negara yang berbeda dengan
situasi dan budaya yang berbeda, mengalami dan bekerja sama dengan lebih
banyak macam tipe tnodel perilaku pimpinan dan rekan kerja, menjadi
pertimbangan positif bagi peneliti agar responden dapat memberikan ja\vaban
yang lebih sesuai dengan kondisi di lapangan.
82
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Masa
Kerja
Total
BPKRT yang telah mengalami periode penempatan lebih dari satu
kali, u1numnya memiliki pola pikir dan cara pandang yang berbeda da!am
menyelesaikan suatu masalah dalam pekerjaannya dibandingkan dengan
BPKRT yang barn pertama kali menjalani periode penempatan. Solusi-solusi
pcrrnasalahan yang me1niliki kemiripan dengan periode penempatan
sebelumnya, biasanya akan menjadi salah satu faktor rcferensi atau rujukan
dalam membcrikan solusi atau pertirnbangan dalam memecahkan suatu
masalah pada periode penempatan mereka bcrikutnya.
Tabel 4.3 Profil Respondcn Bcrdasarkan Masa Kcrja
dan Bidang Pekerjaannya
Bidang saat ini
Keuangan Penata Keduanya
(Bendabara) Kerumabtanggaan -
0 - 5 tahun 1 0 1
5 - 10 tahun 33 16 8
11-15 tahun 15 1 3
16-20 tahun 3 0 0
Di atas 20 tahun 15 9 1
67 26 13
Total
2
57
19
3
25
106
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, terdapat BPKRT yang
menangan1 pckerjaan sebagai Bendaharawan saJa atau Penata
Kerumahtanggaan saja atau keduanya berdasarkan jenis Kantor Perwakilan.
Profi.l rcsponden berdasarkan 1nasa kerja dan bidang pekerjaannya
dimaksudkan untuk melihat apakah masa kerja berpcngaruh terhadap tempat
penempatan BPKRT.
83
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa terdapat 1 orang BPKRT
dengan masa kerja 0 - 5 tahun yang mengcmban tugas sebagai Bendaharawan
sekaligus Penata Kerumahtanggaan dan I orang saja yang hanya selaku Penata
Kcrumahtanggaan. Hal ini menunjukkan faktor masa kerja BPKRT tidak
menjadi pertimbangan pimpinan untuk mcnempatkan BPKRT pada Kantor
Petwakilan yang terdapat 1 atau 2 fonnasi BPKRT.
Terdapat sejumlah 57 orang BPKRT dengan masa kerja 5 - 10 tahun
dengan 33 orang yang 1nengemhan tugas selaku Bendahara Petwakilan
merangkap bidang Kerumahtanggaan, 16 orang sebagai Bendaharawan saja,
dan 8 orang yang hanya mengurusi bidang Kerumahtanggaan. Sedangkan
BPKRT dengan masa kerja 11 - 15 tahun, terdapat 15 orang yang mengemban
tugas selaku Bendahara Petwakilan merangkap bidang Kerumahtanggaan, 1
orang sebagai Bendaharawan saja, da11 3 orang yang hanya mengurusi bidang
Kerumahtanggaan.
BPKRT dcngan masa kerja 16 - 20 tahun hanya terdapat 3 orang ya11g
mengemban tugas selaku Bendahara Perwakilan merangkap bidang
Kerumahtanggaan, dan tidak tcrdapat BPKRT lain yang hanya mengurusi
Bendahara ataupun membidangi bidang Kcrumahtanggaan saja. Kemudian,
untuk BPKRT yang mcmiliki masa kerja di atas 20 tahun atau dapat dikatakan
paling senior, terdapat 15 orang yang mengemban tugas selaku Bendahara
Perwakilan merangkap bidang Kerumahtanggaan, 9 orang scbagai
bendaharawan saJa, dan
Kerumahtanggaan.
orang yang hanya mengurusi bidang
84
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Bila diasu1nsikan BPKI<T yang hanya mcnangant I bidang saja
mempunyai beban kcrja yang lebih nngan dibandingkan dengan yang
mcnangani 2 bidang sekaligus, hasil tabulasi menunjukkan bahwa teruta1na
pada kasus BPKRT senior yang sudah bekerja lebih 20 tahun pun dengan
jumlah 15 orang juga harus dapat 1nenguasai dan terus meningkatkan
kornpetensinya dalam ha] merangkap tugas bidang Keuangan dan Penata
Kcrurnahtanggaan.
5. Karakteristik Tanggapan Responden
Berdasarkanjurnlah populasi BPKRT yang saat periode penelitian ini
dilakukan pada bulan Maret - Mei 2018 terdapat 158 (lrang BPKRT. Kuesioner
dikirimkan kepada 158 responden diperolch sampel sebanyak I 06 responden.
Setelah melakukan pengamatan pada hasil kuesioner dapat dilihat jav.raban
deskriptif responden. Deskriptif jawaban responden disini dirnaksudkan untuk
iTienganalisis data berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari jawaban
responden terhadap masing-1nasing indikator pen!:,JUkuran variabel. Dengan
penilaian rnenggunakan skala Likcrt dimana aka11 diberikan skor 1 untuk
kategori yang sifanya paling unfGvorab/e s/d skor 5 untuk jawaban yang
sifatnya sangat.favorable.
Oleh scbab itu, penilaian rnenggunakan interval sebagai berikut:
Skar tertinggi (S) - Skar terendah(l) Interval: j 1 hj . (S) = 0,8 um a en1an9
Kategori:
1,00 - 1,80 = Sangat rendah/sangat buruk
85
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
No.
1,81-2,60 ~ Rendah/buruk
2,61 · 3,40 ~ Sedang/cukup
3.41 -4,20 = Baik/tinggi
4,21 -5,00 = Sangat baik/sangat tinggi
a. Variabel Percei"ved ()rganizational 5;upport (POS)
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner, tanggapan responden pada
variabel POS dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Tentang
Perceived Organizational Support (POS)
STS TS R s SS lndikator
F~ I -Skor N Total
F Skor F Skor F Skor F Skor
Penghargaan Terhadap Kontribusi Pegawai ·-
l Organisasi
menghargai
kontribusi 8 8 26 52 44 132 26 104 2 10 106 306
BPKRT terhadap
kesejahteraannya
2 Organisasi tempat
Saya bekerja
menghargai scgala
upaya lebih yang 6 6 J3 66 38 114 22 88 7 35 106 309
telah Saya
lakukan untuk
organisasi
3 Organisasi
men1berikan
perhatian terhadap
Saya saat 10 10 29 58 37 ll l 23 92 7 35 106 306
rnelakukan
pekerjaan dengan
scbaik rnungkin
86
Nilai
Mean
2.89
2.92
~
2.89
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
STS TS R s SS Nilai No. lndikator ---- N Total
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor Mean
4 Organisasi merasa
bangga atas
pencapaian 7 7 19 38 42 126 28 112 IO 50 106 333 J.14
BPKRT dalam
pekerjaaannya
Nilai Rerata Dimensi Pcnghargaan terhadap Kontribusi Pegal\'ai 2.96 ·-
Kepedulian Terhadap Kesejahteraan Pcgawai - .
5 Organisasi sangat
peduli terhadap 13 13 28 56 48 144 14 56 3 15 106 284 2.68
kesejahteraan
BPKRT I
6 Organisasi tempat
Saya bekerja akan
memperhatikan 9 9 23 46 46 138 21 84 7 35 106 312 2.94
segala keluhan
dari Saya
7 Organisasi peduli
terhadap kepuasan
kerja BPKRT 10 IO 23 46 49 147 21 84 3 15 106 302 2.85
dalam
melaksanakan
pekerjaan
8 Organisasi tempat
Saya bckerja
menunjukkan 12 12 23 46 44 132 22 88 5 25 106 303 2.86
banyak perhatian
kepada Saya --~
Nilai mean Dimensi Kepedulian terhadap kesejahteraan Pegawai 2.83
Nilai Total MeanVariabel POS 2.89 ---
Berdasarkan hasil uji analisa terhadap tanggapan responden atas
variabel POS, secara total diketahui bahwa nilai rata-rata POS berada pada
tingkat sedang dengan nilai rata-rata total scbesar 2,89. Adapun hasil analisa
berdasarkan tiap-tiap ditnensi indikator adalah sebagai berikut:
87
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
I) Dimensi penghargaan terhadap kontribusi pcgawai
Hasil rata-rata tanggapan responden pada dimensi penghargaan
terhadap kontribusi pcgawai adalah sebesar 2.96 atau pada tingkat
sedang/cukup dcngan skor tcrtinggi terdapat pada indikator variabel
persepsi atas organisasi merasa bangga atas pencapaian BPKRT dalam
pekerjaaannya. Sedangkan skor tcrendah sebesar 2.89 juga pada tingkat
sedang/cukup terdapat pada dua indikator variabcl yaitu organisasi
1nenghargai kontribusi BPKRT terhadap kesejahteraannya dan
organisasi 1nemberikan perhatian terhadap BPKRT saat rnelakukan
pekerjaan dengan sebaik mungkin.
2) Dimensi kepedulian terhadap kesejahteraan pegawai
Hasil rata-rata tanggapan responden pada dirnensi ini adalah
scbesar 2.83 atau juga pada tingk:at sedang/cukup dengan skor tertinggi
sebesar 2. 94 terdapat pada indikator variabel persepsi organisasi akan
memperhatikan segala keluhan dari BPKRT dan skor tcrcndah sebesar
2.68 pada indikator kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan
BPKRT.
Mayoritas tanggapan respondcn dalam variabel POS menunjukkan
tnereka menetapkan sikap netral atau sikap ragu-ragu dalam menanggapi
butir pertanyaan yang disampaikan. Namun, apabila dilakukan analisa
kecenderungan responden dengan membandingkan jumlah frekuensi
jawaban pada kategori STS, TS serta S dan SS, diperoleh informasi
bahwa kecenderungan sikap BPKRT terhadap POS.
88
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Sebagai contoh untuk butir pertanyaan "Organisasi sangat peduli
terhadap kesejahteraan BPKRT", jumlah total frekuensi jawaban STS
dan TS sebanyak 41 BPKRT lebih besar dari total frekuensi jawaban
pada kateg()ri S dan SS sebanyak 15 BPKRT, dan juga untuk butir
pertanyaan "Organisasi mcnghargai kontribusi BPKRT tcrhadap
kescjahteraa1U1ya'·, jumlah total frekuensi jawaban S'fS dan TS adalah
scbanyak 34 BPKRT lebih besar dari pada S dan SS <lengan jumlah 28
BPKRT.
Berdasarkan hasi I tanggapan responden pad a <lua dimensi POS
tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas persepsi yang
berkembang di kalangan BPKRT terhadap dukungan organsasi
mcnyangkut pcnghargaan dan kesejahteraan mercka belumlah maksimal.
Meskipun Kementerian Luar Negeri selaku organisasi menunjukkan rasa
bangga atas kontribusi yang sudah diberikan oleh BPKRT dalam
pelaksanaan tugasnya mendukung visi dan misi organisasi, namun di sisi
lain, bentuk penghargaan yang diterirna dan perhatian atau kepedulian
tcrhadap kesejahteraan dinilai masih belum sesuai harapan.
b. Variabel Occupational Self-Efficacy (OSE)
Berdasarkan basil jawaban kucsioner, tanggapan responden pada
variabel occupational se{f-ejjicacy dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini.
89
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Tentang Occupational Self-Efficacy (OSE)
~r=:·'"' -
STS TS R s SS N Total Mean
.- Skor F Skor F Skor F Skor F Skor ~ , -- ,,
Confidence
I Saya mampu
men1berikan
kontribusi dalam
suatu proses
pengambilan I I 2 4 26 78 61 244 16 80 106 407 3.84
keputusan yang
penting di
lingkungan kcrja
Sa ya
2 Saya ma1npu dalam
memberikan
pcngaruh di 2 2 2 4 30 90 61 244 11 55 106 395 3.73
lingkungan kerja
Sa ya
3 Saya mampu
1nelakukan pekerjaan I I 7 14 21 63 56 224 21 105 106 407 3.84
Saya secara mandiri 1--·-·
4 Saya mampu bekei:ia
dengan efektif I I 5 10 19 57 62 248 19 95 106 411 3.88
meskipun dikejar
tenggat waktu --
Nilai Rerata Dimensi Confidence 3.82
Command --
5 Saya tnampu
1nengatasi situasi tak I I I 2 28 84 65 260 11 55 106 402 3.79
terduga di tempat
kerja Saya
6 Saya bisa
mengembangkan
sun1ber daya yang I I 0 0 22 66 65 260 18 90 106 417 3.93
Saya m1liki unluk
mencapai tujuan
tugas Saya -
90
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Sers TS R s SS No. lndikator N Total Mean
F Skor F Skor F Skor F Skor }' Skor
7 Sa ya
mengemhangkan
ketrampi\an yang
dibutuhan dalam 1 1 3 6 27 81 61 244 14 70 106 402 3.79
nlelaksanakan tugas
dan saat kapanpun
dibutuhkan ·--·
Nilai Rerata Dimensi ('on1mand 3.83 -
Adaptability -
8 Ketika Saya
menemui kegagalan
dalam melak~anakan 1 1 1 2 11 33 70 280 23 115 106 431 4.07
pekerjaan. Saya
mengevaluasi cara
kerja saya
9 Saya beradaptasi
dengan cepat untuk
menghadapi 1 1 0 0 25 75 57 228 23 115 106 419 3.95
tantangan di
pekerjaan Saya
10 Apapun yang
menjadi hambatan
dalam pelaksanaan 1 1 2 4 33 99 56 224 14 70 106 398 3.75
pekerjaan, Saya
mampu
mcngatasinya
Nilai Rerata Dimensi Adaptibility 3.92
Personal Effectiveness
11 Ketika menghadapi
pekerjaan dengan
tingkat kesulitan
yang tinggi, Saya 2 2 0 0 25 75 57 228 22 110 106 415 3.92
bersedia untuk
memberikan
segalanya untuk
91
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
STS TS R s SS No. lndikator N ·rotal Mean
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor ----
dapat
menyelesaikannya ~ .
12 Saya menyadari
kekuatan Saya dan
Saya terus I I 0 0 22 66 62 248 21 105 106 420 3.96
n1engembangkannya
sesuai dengan tugas
yang ada
13 Saya percaya pada
upaya perbaikan
secara terus-mencrus I I I 2 14 42 64 256 26 130 106 431 4.07
dalam meningkatkan
kinerja Saya
14 Saya mengambil alih
tugas yang 3 3 7 14 38 114 43 172 15 75 106 378 3.57
membutuhkan
keahlian Saya
Nilai Rerata Dimensi Personal Effectiveness 3.87
Positive Attitude
15 Saya selalu
1nenetapkan target
pekerjaan yang lebih 4 4 12 24 51 153 29 116 IO 50 106 347 3.27
tinggi dari yang telah
ditetapkan oleh
organisasi Saya
16 Saya mampu
menyelesaikan 3 3 4 8 41 123 51 204 7 35 106 373 3.52
konflik di tcmpat
kerja Saya .
17 Saya mampu bekerja
dengan baik dalam
setiap situasi apapun 2 2 4 8 32 96 58 232 ID 50 106 388 3.66
yang mungkin
muncul di tempat
kerja Saya
Nilai Rerata Dimensi Positive Attitude 3.48
92
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
"
STS 1·s R s SS No" Indikator N Total
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Individuality
18
19
~
Saya tcrus
memberikan usaha
yang terbaik dalam 2 2 2 18 54 276 16 80 106 I 69 414
lingkungan kerja
yang kurang
mendukung
Saya mampu bekerja
dengan baik meski
tanpa dorongan dari 3 3 5 10 25 75 58 232 15 75 106 395
atasan dan dukungan
rekan-rekan Saya
Nilai Rerata Dimensi Individuality
Nilai Rerata Variabel Occupational Self-Effic•acy
Berdasarkan hasil uji analisa terhadap tanggapan rcsponden atas
variabel occupational self-efficacy, diketahui bahwa nilai OSE berada pada
tingkat bii.ik/tinggi dengan nilai rata-rata total sebesar 3,79. Dimensi
adapatibility menjadi faktor terbcsar dengan nilai rata-rata 3. 92 dan dimensi
positive attitude memberikan skor tercndah dibandingkan dimensi lainnya
sebcsar 3.48. secara rinci hasil analisa berdasarkan tiap-tiap dime11si
indikator adalah sebagai berikut:
1) Confidence
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada di1nensi ini dengan
skor sebesar 3.82 menujukkan bahwa BPKRT mcmiliki tingkat
kepercayaan diri yang tinggi <lalam melaksanakan tugasnya. Skor
tertinggi terdapat pada indikator variabel kemampuan BPKRT bekerja
dengan efektif meskipun dikejar tenggat waktu, dan skor terendah
93
Mean
3.91
3.73
3.81
3.79
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
tcrdapat pada indikator variabel kemampuan dalam memberikan
pengaruh di lingkungan kerja.
Pethe et. al., (2000:96) menyatakan bahwa kcpcrcayaan diri
seseorang memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilakunya. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan terlihat lebih terikat
dengan pekerjaannya. Sedangkan seseorang dengan kepercayaan diri
yang rendah cenderung akan menghindari tugas-tugas yang yang
diberikan kepadanya.
2) Command
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimcnsi ini adalah
sebesar 3.48 dengan skor tcrtinggi sebesar 3.93 terdapat pada indikator
variabel kemampuan BPKRT dalam mcngembangkan sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan tugasnya. Hasil tanggapan responden
JUga menunjukkan bahwa BPKRT merniliki keyakinan atas
kernampuannya dalam mengendalikan situasi tak terduga di tempat
kerjanya, mengembangkan ketrampilan yang dibutuhkan dalam
melaksanakan tugas dan saat kapanpun dibutuhkan.
3) Adaptibility
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimensi ini adalah
sebesar 3.92 dengan skor tertinggi terdapat pada indikator variabel kctika
menemui suatu kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan, seorang
BPKRT mengevaluasi cara kerjanya. Tanggapan responden juga
menunjukkan keyakinan yang dirniliki oleh BPKRT atas kemarnpuannya
dalam beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi tantangan dalam
94
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
pekerjaan serta 1nampu mengatasi hambatan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Adaptibility atau kemampuan menyesuaikan diri dari scorang
BPKRT dalam lingkungan pekerjaannya sangatlah dibutuhkan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penyesuaian terhadap perubahan
kebijakan atau perlunya mengembangkan ketrampilan atau keahlian baru
dalam mendukung pekerjaan adalal1 situasi yang tidak dapat dihindari
dalam dunia pekcrjaan BPKRT.
Sehagai salah satu contoh adalah munculnya banyak
pengcmbangan aplikasi-aplika<>i teknologi infonnasi terbaru yang wajib
digunakan dalam pelaksanaan tugas BPKRT, sehingga menuntut
BPKRT untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat baik dari segi
pemahaman dan ketrampilan agar agar tidak menghambat pekerjaan.
4) Personal Effectiveness
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimensi ini adalah
sebesar 3.87 dengan skor tcrtinggi terdapat pada indikator variabel
keyakinan diri seorang BPKRT dalatn upaya perbaikan secara terus
menerus dalam meningkatkan kinerjanya. Hasiljawaban respondenjuga
menunjukkan bahwa BPKRT memiliki kesediaan sikap berusaha sebaik
mungkin dalam menghadapi pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang
tinggi, menyadari kekuatannya dan terus mengembangkannya sesuai
dengan tugas yang ada.
95
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5) Positive Attitude
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimensi ini adalah
sebesar 3.48 dengan skor tertinggi terdapat pada indikator variabel
kemampuan BPKRT dalam ke1nampuannya untuk mampu bekerja
dengan baik dalam setiap situasi apapun yang mungkin muncul di tempat
kerjanya. Hasil indikator variabel lainnya yang juga 1nenunjukkan pada
kategori baik seperti keyakinan BPKRT dalam mcnyelesaikan konflik di
tempat kerja dan menetapkan target pekerjaan yang lebih tinggi dari yang
telah ditetapkan oleh organisasi, mcnunjukkan sikap positifBPKRT yang
dibutuhkan oleh organisasi.
6) Individuality
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimensi ini adalah
sebesar 3.81 dengan skor tertinggi terdapat pada indikator variabel
BPKRT terus memberikan usaha yang terbaik dala1n lingkungan kerja
yang kuran£ mendukung. Jawaban respondcn juga menyatakan
keyakinan11ya bahwa mampu bekerja dengan baik meski tanpa dorongan
dari atasan dan dukungan rekan-rekannya pada kategori baik.
c. Variabel Employee Engagement
Persepsi rcsponden mengenai en1ployee engagement dapat dilihat
pada Tabel 4.6 di bawah ini.
96
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabet 4.6 Tanggapan Responden Tentang Employee Engagentent
TP J T s SS No. Indikator " Total Rerata
F Skor F Skor F Skor .- Skor F Skor
Vigor - -
I Dal am bekerj a
Saya merasa penuh 2 2 I 2 45 135 40 160 18 90 106 389 3.67
dengan energi -
2 Saya merasa kuat
dan penuh
semangat dalam I I 3 6 46 138 42 168 14 70 106 383 3.61
melakukan
pekerjaan Saya
3 Ketika bangun di
pagi hari, Saya
merasa ingin pergi 2 2 18 36 48 144 24 96 14 70 106 348 3.28
ke kantor untuk
bekerja
4 Saya mampu
bekerj a terns
menerus dalam 3 3 10 20 45 135 37 148 11 55 106 361 3.41
waktu yang la1na
dalam mengerjakan
suatu pekerjaan
5 Saya merasa sangat
tangguh secara 3 3 4 8 46 138 42 168 11 55 106 372 3.51
mental dalam
bekerja
6 Saya sclalu
melakasanakan
pekerjaan Saya
dengan tekun 2 2 3 6 31 93 52 208 18 90 106 399 3.76
meskipun scgala
sesuatunya beluin
berjalan dengan
baik
Nilai Rerata Dimensi Vigor 3.54
Dedicatio11 -
97
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
TP J T s SS No. Indikator N Total Rerata
F Skor F Skor F Skot F Skor F Skor
7 Saya merasa
pekerjaan Saya
adalah pckerjaan 3 3 3 6 35 105 46 184 19 95 106 393 3.71
yang penuh dengan
makna dan tujuan -- ..
8 Saya sangat
antusias dengan 3 3 5 IO 47 141 38 152 13 65 106 37i 3.50
pekerjaan Saya - -
9 Pekerjaan Saya
memberikan 3 3 II 22 54 162 21 84 17 85 106 356 3.36
inspirasi bagi Saya
IO Saya bangga
dengan profcsi 4 4 3 6 48 144 32 128 19 95 106 377 3.56
pekerjaan yang
Saya lakukan
11 Bagi Saya,
pekerjaan Saya 3 3 I 87 so 200 23 115 j 407 3.84 2 29
adalah pekerjaan
yang menantang
Nilai Rerat:: Dimensi hedicat!or. 3.59
Absorption
12 Saal saya bekerja,
Saya merasa waktu I I 4 8 17 51 48 192 36 180 106 432 4.08
berlalu begitu
cepat
13 Ketika Saya
bekerja, saya
mejadi lupa 7 7 19 38 42 126 2S 100 13 65 106 336 3.17
tentang segala
sesuatu yang ada di
sekitar Saya - -
14 Saya merasa
senang saat bekerja 2 2 2 4 31 93 so 200 21 105 106 404 3.81
dengan penuh
konsentrasi
98
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
No.
15
16
17
TP J T s SS lndikator N Total
F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor ~-~-
Saya "tengge!am"
dalam pekerjaan 5 5 16 32 48 144 24 96 13 65 106 342
Sa ya ..
Saya merasa
"terbawa" dalam 3 3 17 34 48 144 26 104 12 60 106 345
pekerjaan saat
Saya bekerja
Saya merasa sulit
melepaskan diri 7 16 32 53 159 76 ]] 55 106 329 7 19
dari pekerjaan
Saya) - -
Nilai Reratn Dimensi Absorption
Nilai Rerata Variahel Employee Engagement
Berdasarkan hasil uji analisa terhadap tanggapan responden atas
variabel employee engagement, diketahui bahv1a nilai engagement berada
pada tingkat baik/tinggi dengan nilai rata-rata total sebesar 3,52. Dari ketiga
dimcnsi engagement dalam penelitian ini, dimensi dedication menjadi
faktor terbesar dcngan nilai rata-rata 3.59 dan dimensi absorption
mcmberikan skor terendah dibandingkan dimensi 1ainnya sebesar 3.48.
secara rinci hasil analisa berdasarkan tiap-tiap dimensi indikator adalah
sebagai bcrikut:
I) Vigor
Hasi1 nilai rata-rata tanggapan responden pada dimcnsi ini dengan
skor sebesar 3.54 menunjukkan bahwa BPKRT memiliki tingkat
semangat tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Skor tertinggi sebesar
3.67 terdapat pada indikator variabel yang menyatakan bahwa BPKRT
dalam bekerja merasa penuh dengan energi, sedangkan skor terendah
99
Rerata
3.23
3.25
3.10
3.44
3.52
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
sebesar 3.28 terdapat pada butir pertanyaan ketika bangun di pagi hari,
BPKRT merasa ingin pcrgi ke kantor untuk bekerja.
2) Dedication
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimensi ini dengan
skor sebesar 3.59 yang merupakan skor tertinggi dari tiga di1nensi yang
ada. Seluruh butir pertanyaan dalam dimensi ini memberikan skor dalatn
katcgori baik/tinggi. Indikator variabel tertinggi adalah pada butir yang
menyatakan bahwa BPKRT merasa pekerjaannya adalah pekerjaan yang
menantang. Sedangkan skor terendah adalah sikap antusiasme dengan
pckcrjaaan.
3) Absorption
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimensi ini dengan
skor sebcsar 3.44 yang merupakan skor tercndah dari tiga dimensi yang
ada. Seluruh butir pcrtanyaan dalam dimensi ini mernberikan skor dalam
kategori baik/tinggi. Indikator variabel tertinggi adalah pada butir yang
menyatakan bahwa BPKRT merasa waktu berlalu begitu cepat saat
bekerja, sedangkan skor terendah terdapat pada indikator variabel dengan
butir pertanyaan bahwa BPKR'f 1nerasa sulit "melepaskan diri" dari
pekerjaannya.
d. Variabel Kinerja
Persepsi respondcn mengenai kinerja dapat dilihat pada Tabel 4. 7
di bawah ini.
100
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Tentang Kinerja
. J T s SS SI,
No. Indikator N Total Rcrata F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor
Task Performance
I Saya mampu membuat
perencanaan dalam I I 4 8 32 96 53 212 16 80 106 397 3_75
pelaksanaan pekerjaan Saya
sehingga selesai tepat waktu
2 Saya melakukan
perencanaan yang optimal 2 2 5 10 26 78 55 220 18 90 106 400 3.77
dalam pekerjaan Saya
3 Saya n1engingat hasil-hasil
yang telah Saya capai dalan1 I I 7 14 33 99 51 204 14 70 106 388 3.66
pelaksanaan pekerjaan Saya
4 Saya mampu mcmisahkan
mana pekerjaan yang I 1 I 2 21 63 58 232 25 125 106 423 3.99
prioritas dengan mana yang
bukan
5 Saya mampu berkinerja
dengan baik dengan waktu 2 2 7 14 34 102 49 196 14 70 106 384 3.62
dan upaya yang sedikit ..
Nilai Rerata Dimensi Task Performance 3.75
Contextual Performance
6 Saya mengambil tanggung
jawab ekstra dalam scbuah 8 8 15 30 37 111 36 144 10 50 106 343 3.24
pekerjaan di luar pekerjaan
tugas pokok Saya ··-
7 Saya mclakukan pekerjaan
atau tugas baru disaat 3 3 2 4 41 123 46 184 14 70 106 384 3.62
pekerjaanltugas utama Saya
telah selesai
8 Saya akan mengambil tugas
atau pekerjaan yang 9 9 20 40 42 126 28 112 7 35 106 322 3.04
menantang apabila ada
9 Saya senantiasa melakukan 2 2 3 6 19 57 60 240 22 110 106 415 3.92
upaya dalam meningkatkan
101
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
" . -- -J T s SS SL
No. lndikator N Total Rerata F Skor F Skor F Skor F Skor F Skor -
pengetahuan untuk
1nendukung pekerjaan Saya
10 Saya senantiasa melakukan
upaya untuk meningkatkan I I 3 6 18 54 58 232 26 130 106 423 3.99
ketrampilan untuk
mendukung pekerjaan Saya -- --
II Saya mampu memberikan
solusi bila ada
permasalahan baru yang I I 0 0 36 108 51 204 18 90 106 403 3.80
timbul dalam pekerjaan
Sa ya - - --
12 Saya terus mencari hal-hal
yang lebih menantang 8 8 11 22 51 153 28 112 8 40 106 335 3.16
dalam pekcrjaan Sa ya
13 Saya selalu aktif
berpartisipasi dalam rapat- 3 3 10 20 34 102 45 180 14 70 106 375 3.54
rapat di kantor Saya
Nilai Rerata Dimensi Contextual Performance 3.53
Counterproductive Work Behavior
14 Saya mcngeluh tentang hal-
ha! yang tidak penting di 4 4 12 24 37 111 40 160 13 65 106 364 3.43
tempat kerja Saya
15 Saya membuat masalah-
masalah yang ada dalam 3 3 2 4 14 42 45 180 42 210 106 439 4.14
pekerjaan menjadi lebih
besar dari yang sebelumnya -- ---
16 Saya lebih fokus pada sisi
negatif dalam situasi kerja 3 3 3 6 22 66 41 164 37 185 106 424 4.00
Saya, daripada sisi
positifnya - -
17 Saya membicarakan sisi
negatif tentang pekerjaan 5 5 8 16 27 81 39 156 27 135 106 393 3.71
Saya dengan rekan kerja
18 Saya membicarakan sisi 4 4 5 10 15 45 36 144 46 230 106 433 4.08
negatiftentang pekerjaan
102
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
No.
.. • J T s SS SL
lndikator N Total F Skor F Skor •• Skor F Skor F Skor
Saya dengan orang luar
kantor Saya
Nilai Rerata Dimensi Counterproductive Work Behaviour
Nilai Rerata Variabcl Kinerja
Berdasarkan hasil uji analisa terhadap tanggapan responden atas
variabel kinerja, diketahui bahwa nilai rata-rata berada pada tingkat
baik/tinggi dengan nilai rata-rata total scbesar 3,69. Dari ketiga dimensi
kinerja dalam pcnelitian ini, dimensi counterproductive work behavior
memberikan skor tertinggi sebesar 3.87, diikuti oleh dimensi task
performance sebesar 3.75 dan skor terendah terdapat pada dimensi
contextual pe1formance sebesar 3.53. sccara rinci hasil analisa berdasarkan
tiap-tiap dimensi indikator adalah sebagai berikut:
1) Task Performance
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimensi task
performance menghasilkan skor sebesar 3.75. Skor indikator variabel
tertinggi terdapat pada butir BPKRT mampu memisahkan mana
pekerjaan yang prioritas dengan mana yang bukan. Sedangkan skor
terendah terdapat pada butir kemampuan herkinerja dcngan baik dengan
waktu dan upaya yang sedikit.
2) Contextual Performance
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimensi contextual
perjOrmance menghasilkan skor sebesar 3.53. Skor indikator variabel
tertinggi tcrdapat pada butir pertanyaan bahwa BPKRT senantiasa
tnelakukan upaya untuk meningkatkan keterampilan untuk mendukung
103
Rerata
3.87
3.69
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
pekerjaannya. Sedangkan skor tercndah terdapat pada butir pertanyaan
BPKRT terus 1ncncar1 hal-hal yang lcbih menantang dalam
pekerjaannya.
3) Counterproductive Work Behavior
B. Basil
Hasil nilai rata-rata tanggapan responden pada dimensi
counterproductive work behavior menghasilkan skor sebesar 3.87. Skor
indikator variabcl tertinggi terdapat pada butir pertanyaan bahwa
BPKRT tidak pemah mc1nbicarakan sisi negatif tentang pekerjaannya
dengan orang luar kantomya, dan skor terendah adalah pada butir tidak
pemah mengeluh tentang hal-hal yang tidak penting di tempat kerja.
1. Evaluasi Measurement (Outer) Model
Terdapat tiga kriteria dalarn menilai outer model dalam PLS, salah
satunya adalah melihat Convergent Validity sedangkan untuk dua kriteria yang
lain yaitu Discriminant Validi(Y dalam bcntuk square root of average variance
extracted (A VE) dan Composite Reliability.
Convergent Validity dari model pengukuran dengan refleksi dimensi
dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score yang diestimasi
dengan software PLS. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika
berkorelasi lebih dari 0,7 konstruk yang diukur (Ghozali, 2014). Hasi} output
model struktural dari Smartl~Ls secara kescluruhan korelasi setiap variabel
terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini.
104
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Su1nbcr: Data dioh1h, 2018
Gambar 4.1 Output Grafik SmartPLS Awai (Pra Eliminasi)
Gambar 4.1 di atas memperlihatkan pengaruh perceived
organizational support terhadap kinerja, pengaruh occupational self-efficacy
terhadap kinerja, pengaruh employee engagement terhadap kinerja, pengaruh
perceived organizational support terhadap kinerja dengan employee
105
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
engagement sebagai sebagai interveningnya dan pengaruh occupational self-
efficacy terhadap kinerja dengan employee engagement sebagai sebagai
interveningnya
Berdasarkan hasil output sebagai1nana terlihat pada Gambar 4.1,
1nasih terdapat indikator dengan outer loading di bawah 0,70 untuk korelasi
antara indikat()f dengan konstruknya, rnaka dilakukan elirninasi atau
mengeluarkan loading< 0,70, sebagaimana terlihat pada Garnbar 4.2 di bawah
1n1.
Pm:civcd On;a.'l>Uti<>nol
'"""'
Su1nber: Data diolah, 20!8
Gambar 4.2 Output Grafik SmartPLS Pasca Eliminasi
106
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Setelah dilakukan eliminasi, maka semua nilai berada di atas O, 70
sehingga data ini akan digunakan oleh Peneliti untuk diolah dan dijadikan data
primer pada penelitian ini.
a. Convergent validity
Convergent validity dari measurement model dengan indikator
reflektif dilihat dari korelasi antara score item/indikator dengan score
konstruknya. lndikator individu dianggap reliable jika memiliki korelasi di
atas 0,70. Hasil output korelasi awal antara indikator dengan konstrukt1ya
tampak pada Tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8 Result/or Outer Loading
Perceived Employee
Kinerja Occupational
Organizational Keterangan Engagement Self-Efficacy
Support
Xl2 0.835 Valid
Xl3 0.909 Valid
X16 0.828 Valid
X18 0.886 Valid
X21 0.771 Valid
X210 0.787 Valid
X211 0.781 Valid
X212 0.811 Valid
X213 0.771 Valid
X24 0.749 Valid
X25 0.805 Valid
X26 .
0.869 Valid
X27 0.843 Valid
X28 0.728 Valid
X29 0.828 Valid
107
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Perceived /:,'1nployee
Kinerja Occupational
Engagement Organizational Keterangan
Self-Efficacy Support
Ml 0.885 Valid
Ml6 0.709 Valid ~
M2 0.865 Valid
M3 0.790 Valid
MS 0.759 Valid
M6 0.762 Valid -
M7 0.721 Valid
MS 0.791 Valid
M9 0.821 Valid
YI 0.862 Valid
YIO 0.807 Valid .
Yll 0.749 Valid
Yl3 0.780 Valid
Y2 0.895 Valid
Y4 0.815 Valid
YS 0.828 Valid
Y9 0.809 Valid
Surnbcr: Data d1olah 2018
Berdasarkan tabel outer loading di atas, maka hasilnya telah
memenuhi convergent validity karena semua faktor loading berada diatas
0,70.
b. Discriminant Validity
Discriminant validity indikator reflektif dilihat pada cross-loading
antara indikator dengan konstruknya. Pengujian dilakukan dengan
membandingkan muatan faktor dari dimensi pada variabelnya dengan
muatan faktor dimensi yang sama dengan variabel lainnya. Untuk
108
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
menentukan bahwa suatu dimensi membentuk variabel dengan benar, maka
dimensi hams tennuat dengan nilai yang tinggi di variabel tersebut dan tidak
boleh termuat lebih tinggi di variabel yang lain. Nilai cross loading dimensi
pada variabelnya lebih tinggi dibandingkan dimensi pada variabel yang lain
sepcrti 1·abel 4. 9 di bawah yang menunjukkan tentang validitas diskriminan
untuk variabel-variabel tersebut.
Tabet 4.9 Discriminant Validity
Perceived Employee Occupational
Kinerja Self-Efficacy Engagement
Organizational Keterangan
Support -
X12 0.217 0.156 0.135 0.835 X 12 (POS > OSE, EE, -
dan kinerja) Valid
X13 0.148 0.177 0.138 0.909 X13 (POS > OSE, EE,
dan kinerja) Valid
X16 0.130 0.132 0.088 0.828 X 16 (POS > OSE, EE,
dan kinerja) Valid
XIS 0.140 0.134 0.088 0.886 Xl 8 (POS > OSE, EE,
dan kinerja) Valid
X21 0.671 0.628 0.771 0.204 X21 (OSE > POS, EE,
dan kinerja) Valid
X24 0.548 0.537 0.749 0.030 X24 (OSE > POS, EE,
dan kinerja) Valid -
X25 0.600 0.595 0.805 0.015 X25 (OSE > POS, EE,
dan klnerja) Valid
X26 0.653 0.667 0.869 0.074 X26 (OSE > POS, EE,
dan kinerja) Valid
X27 0.675 0.656 0.843 0.118 X27 (OSE > POS, EE,
dan kinerja) Valid
X28 0.513 0.515 0.728 0.201 X28 (OSE > POS, EE,
dan kinerja) Valid
109
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Perceived Enrployee
Kinerja Occupational
Engagement Self-Efficacy Organizational Keterangan
Support ·-
X29 0.680 0.732 0.828 0.158 X29 (OSE > POS. EE,
dan kinerja) Valid .
X210 0.522 0.594 0.787 0.024 X2 l 0 (OSE > POS, EE,
dan kinerja) Valid
X211 0.645 0.599 0.781 0.118 X21 l (OSE > POS, EE,
dan kinerja) Valid -·
X212 0.615 0.572 0.811 0.042 X212 (OSE > POS, EE,
dan kinerja) Valid
X213 0.568 0.522 0.771 0.181 X213 (OSE > POS, EE,
dan kinerja) Valid
Ml 0.885 0.725 0.731 0.164 Ml (EE> POS, OSE,
dan kinerja) Valid
M2 0.865 0.700 0.741 0.192 Ml (EE> POS, OSE,
dan kinerja) Valid
M3 0.790 0.573 0.588 0.182 Ml (EE> POS, OSE,
dan kinerja) Valid
MS 0.759 0.699 0.675 0.115 Ml (EE> POS, OSE,
dan kinerja) Valid
M6 0.762 0.596 0.625 0.005 Ml (EE> POS, OSE,
dan kinerja) Valid
M7 0.721 0.509 0.464 0.091 Ml (EE> POS, OSE,
dan kinerja) Valid
MS 0.791 0.553 0.449 0.157 Ml (EE> POS, OSE,
dan kinerja) Valid ·-
M9 0.821 0.660 0.554 0.335 M 1 (EE> POS, OSE,
dan klnerja) Valid
M16 0.709 0.519 0.561 0.084 Ml (EE> POS, OSE,
dan kinerja) Valid
YI 0.648 0.862 0.670 0.262 Yl (Kinerja > POS,
OSE, dan EE) Valid
110
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Y2
Y4
Y5
Y9
Y!O
Y11
Y13
Perceived Employee Occupational
Engagement Kinerja
Self-Efficacy Organizational Keterangan
Support
0.693 0.895 0.687 0.208 Y2 (Kinerja > POS,
OSE, dan EE) Valid
0.591 0.815 0.647 -0.022 Y4 (Kinerja > POS,
OSE, dan EE) Valid
0.633 0.828 0.654 0.118 YS (Kinerja > POS,
OSE, dan EE) Valid
0.714 0.809 0.581 0.133 Y9 (Kinerja > POS,
OSE, dan EE) Valid -
0.688 0.807 0.577 0.080 YlO (Kinerja > POS.
OSE, dan EE) Valid -
0.582 0.749 0.611 0.116 YI I (Kinerja > POS,
OSE, clan EE) Valid
0.595 0.780 0.557 0.246 YI 3 (Kinerja > POS,
OSE, dan EE) Valid
Dari tabel ini tcrlihat bahwa korelasi konstruk salah satu variabel
yaitu POS dengan indikatomya lebih tinggi dibandingkan korelasi indikator
POS dengan konstntk lainnya yaitu occupational se(f-efficacy, employee
engagement, dan kinerja. Hal ini juga berlaku scbalikI1ya untuk konstruk
lainnya dimana korelasi masing konstruk memiliki nilai lebih tinggi dengan
indikatornya dibandingkan dengan konstruk lainnya, ini menunjukkan
bahwa konstruk laten memprediksi indikator pada hlok mereka lebih baik
dibandingkan dcngan indikator di blok lainnya.
Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah dengan
menilai validitas konstruk dari konstruk dengan melihat nilai A VE,
dipersyaratkan model yang baik kalau A VE masing-masing konstruk
nilainya lebih besar dari 0.50. berikut nilai A VE dalam penelitian ini.
l l l
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabel 4.10 Average Variance Extracted (AVE)
AVE Kesimpulan
Perceived Organizational 0.748 AVE POS > 0,5
Support Valid
Occupational Self-Efficacy 0.633 AVE OSE > 0,5
Valid ..
Employee Engagement 0.626 AVE EE> 0,5
Valid ...
Kinerja 0.671 A VE Kinerja > 0,5
Valid
Dari output SmartPLS untuk A VE menunjukkan bahwa rnasing·
rnas1ng konstruk memiliki nilai A VE diatas 0.50 yang berarti telah
menunjukkan model yang baik. Nilai terendah A VE adalah 0,626 pada
kontruk EE (Employee Engagement).
c. Uji Reliabilitas Konstruk
Disarnping uji validitas konstruk, dilakukan juga uji reliabilitas
konstruk yang diukur dengan dua kriteria yaitu composite reliability dan
cronbach alpha dari blok indikator yang mengukur konstruk. Konstruk
dinyatakan rcliabel jika nilai composite reliability maupun cronbach alpha
diatas 0. 70. berdasarkan hasil output SmartPLShasilnya seperti terlihat pada
Tabel 4.11 di bawah ini.
112
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabet 4.11 Compo,\·ite Reliability
-··~
Composite Reliability Cronbachs Alpha
Employee Engagement 0.937 0.925 -·
Kinerja 0.942 0.929 t------·-
Occupational Self-Efficacy 0.950 0.942
Perceived Organizational Support 0.922 0.889 -----~-
Dari hasil output composite reliability maupun cronbach alpha
baik untuk seluruh konstruk n1emiliki nilai di atas 0.70. Jadi dapat
disimpulkan bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik.
Berdasarkan uraian hasil kualitas data penelitian yang dilakukan
menggunakan pengujian Outer Model tersebut di atas, maka disimpulkan
bahwa cstimasi memenuhi kriteria Outer Model yang berarti data yang diuji
valid dan reliable.
2. Pengujian Model Struktural (Inner Model)
a. R Square
Pengujian tcrhadap model struktural dilakukan pertama kali
dengan dengan melihat nilai R 5'quare yang merupakan uji goodness-fit
model sebagaimana terlihat pada Tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12 R Square
Variabel R Square
Employee Engagement 0.600
Kinerja 0.680
113
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Nilai R Square sebesar 0.600, dapat dijelaskan bahwa pengaruh
Variabcl POS (X1) dan occupational-self efficacy (X2) terhadap employee
engagement (M) rnetnberi nilai sebesar 0.600 yang dapat diintcrpretasikan
bahwa variabel employee engagement dapat dijelaskan oleh variabel
konstruk POS dan occupational se(f efficacy sebesar 60o/o. Sedangkan
sisanya 40% dijelaskan oleh variabel lain di luar yang diteliti.
Nilai R Square sebesar 0.680, dapat dijelaskan bahwa pengaruh
variabel POS (X1), occupational-se(f efficac_y (X2), dan employee
engagement (M) terhadap kinerja mernberi nilai sebesar 0.680 yang dapat
diinterpretasikan bahwa variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel POS
(X1), occupational-selj"efficacy (X2), dan employee engagement (M) sebesar
68%. Sedangkan sisanya 32o/o dijelaskan oleh variabel lain di luar yang
diteliti.
Nilai perhitungan R2 untuk setiap variabel endogen pada Tabel 4.11
1nenunjukkan bahwa pada rentang 0.600 hingga 0.680. berdasarkan hal
terscbut maka hasil perhitungan R2 menunjukkan bahwa R2 termasuk dalam
model baik.
b. Estimasi Koefisien Jalur (Path Coefficients)
Uji yang kcdua adalah mclihat siginifikasi pengaruh konstruk
dcngan mclihat nilai koetisien parameter dan nilai signifikasi t statatistik.
Pada SmartPLS hasil output ini dapat diperoleh dari Algorithm
bootstrapping report - path coefficients.
I 14
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabel 4.13 Path Coefficients
Original Sample Standard T Statistics
Sample Mean Error P Values
(0) (M) (STERR) (10/STERRI)
Perceived Organizational 0.032 0.025 0.056 0.577 0.564
Support -7 Kinerja
Perceived Organizational
Support -7 Employee 0.087 0.097 0.072 1.219 0.223
E11gagen1ent ~-
Occupational .\'elf-Fj}icaL:V -7 0.384 0.372 0.110 3.503 0.001
Kinerja >---------------
Occupational ,'\elj:Ffficacy -7 0.758 0.755 0.051 14.756 0.000
Employee Engagement f---------- --
Employee Engagement -7 0.485 0.491 0.096 5.073 0.000
Kinerja
Hasil path coefficients digunakan Peneliti untuk mengukur
keterdukungan hipotesis. Ukuran signifikasi keterdukungan hipotesis dapat
digunakan perbandingrn.1 nilai ttable dan ts1aris1ic. Jika nilai ts1a1is1ic lebih tinggi
dari nilai 1tabk. berarti hipotesis terdukung. Untuk tingkat keyakinan 95°/o
(alpha So/o) inaka nilai tiahlc untuk hipotesis dua ekor (two-tailed) adalah
lebih besar dari 1,96 dan untuk hipotesis satu ekor (one-tailed) adalah lebih
besar dari 1,64. (Abdillah dan Jogiyanto, 2015).
115
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
c. Uji Efek Mediasi
Tabcl 4.14 Indirect Effects
.--~, ----·-----··-Original Saniple Standard
T Statistics Sample Mean Error P Value~·
(0) (M) (STERR) (10/STERRI)
Employee Engagernent -7
Kinerja
Occupational Self-Efficacy
-7 Employee Engagement
Occupational Se((-Efficacy
-7 Kinerja 0,368 0,371 0,076 4,851 0,000
Perceived Organizational
Suppof't -7 EmJJloyee
Engagement
Perceived Organizational
Support -7 Kinerja 0,042 0,048 0,038 1, 106 0,269
Pengujian efek mediasi dapat dilihat pada Tabet 4.13. bahwa POS
secara tidak langsung terhadap kinerja melalui employee engage1nent tidak
signifikan dengan nilai tstatistic sebesar 1,106 yaitu < 1,96. Sedangkan
occupational se!f-efficacy secara tidak langsung terhadap kincrja melalui
employee engagement signifikan dengan nilai ts1atist1c sebesar 4,851 yaitu >
1,96.
Berdasarkan nilai tstatistic pada Tabel 4.13 dan 4.14 dapat diuji
hipotesis scbagai berikut:
I) Dari Tabel 4.12 hasil path coefficients, besamya koefisien parameter
untuk variabcl POS terhadap kinerja sebesar 0.032. Apabila nilai POS
bertambah sebesar 1 satuan akan mempengaruhi penambahan nilai
116
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
kinerja 0.032 satuan. Adapun nilai tstansuc adalah 0.577 < 1.96 dan nilai /.J
value sebesar 0.564 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa POS memiliki
pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja, maka dala1n
pcnelitian ini Hl ditolak.
2) Koefisien parameter untuk variabel occupational self-efficacy
menunjukkan nilai sebesar (original sample) 0,384 terhadap kinerja. Hal
ini diinterpretasikan bahwa dengan meningkatnya tingkat kcyakinan atau
kepercayaan diri seorang BPKRT yang ditunjukkan melalui variabel
occupational self-efficacy maka kinerjanya akan semakin meningkat.
Dari tingkat signifikasinya, nilai tsia1is11c sebesar 3.503 mcnunjukkan
bahwa occupational self-e.{ficacy berpengaruh positif dan signifikan (t1abd
signifikansi 5o/o = 1,96) karena nilai ts1a11si1c lebih bcsar dari 11abc1 1,96
(3,503 > 1,96) dan nilai P value sebesar 0.001 < 0.05. Hal ini
mcnunjukkan bahwa POS memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja BPKRT. Maka dalam penelitian ini H2 diterima.
3) Besamya koefisien parameter untuk variabel employee engagement
sebesar 0.485 (original sample) terhadap kinerja (Y) yang berarti
terdapat pengaruh positif antara employee engagement terhadap kinerja.
Hal llll diinterpretasikan bahwa dengan meningkatnya tingkat
engagement pegawai maka kinerja pegawai akan scmakin meningkat.
Dari tingkat signifikasinya, nilai tstat•<t•c sebesar 5.073 menunjukkan
bahwa hasil pengaruh yang siginifikan (trabel signifikansi 5% = 1,96).
Oleh karena nilai t"""stic lebih besar dari 11abel 1,96 (5.073 > 1,96).
Sedangkan nilai P value sebesar 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan
117
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
bahwa employee engagament memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja, maka dalam pcnelitian ini H3 diterima.
4) Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada Tabel 4.14. uji efek mediasi bahwa
variabcl POS mempunyai nilai tstatistk yang lebih rcndah dari 1,96 yaitu
sebesar I, l 06. Hal ini menunjukkan bahwa POS tidak berpengaruh
terhadap kinerja melalui employee engagement sebagai variabel
intervening, maka dalam penelitian ini H4 ditolak.
5) Berdasarkan hasil uji efek mcdiasi pada Tabel 4.14 terlihat nilai T ts1atist•c
untuk occupational se(f efficacy terhadap kinerja menunjukkan hasil nilai
ts1a11st1c untuk adalah 4.851 > 1.96 dan nilai P value sebesar 0.00 < 0.05
yang bcrarti occupational self efficacy berpengamh terhadap kinerja
melalui employee engagement sebagai variabel intervening, maka dalam
penelitian ini HS diterima.
d. Relevansi Prediksi (Q2)
Dalam pengujian Inner model dapat dilakukan dengan mcnghitung
nilai Q1 (predictive relevance). Menurut Ghozali (2014), nilai Q2 dapat
digunakan untuk mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh
model dan juga estimasi parametemya. Nilai Q2 > 0 menunjukkan model
memiliki predictive relevance, sebaliknya jika nilai Q2 :S 0 menunjukkan
model kurang memiliki predictive relevance. Untuk menghitung Q2
menggunakan rumus bcrikut:
Q2 ~ 1 -(1-Rl 2) (l-R22) ••••.. (l-R3 2
)
Q2 ~I - (1-0.6002) (l-0.6802)
Q2 ~ 1 -(1-0.36) (l-0.4624)
I I 8
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Q2 ~ 1 - (0.64) (0.5376)
Q2 ~ 1 - 0.3440
Q2 ~ 0.656
Nilai Q2 lebih besar dari 0 (no!) atau mendekati 1 (satu) menunjukkan model
memiliki predictive relevance atau model nilai relevan.
e. F Square ( f')
Chin (1998, dalam Ghozali, 2014) mcnyebutkan untuk nilai fl
sebesar 0.02; 0.15; dan 0.35 dapat diinterpretasikan apakah prediktor
variabel laten mempunyai pengaruh yang lemah, medium, atau besar pada
tingkat struktural. Hasil f2 terlihat pada Tabel 4.15 di bawah ini.
Tabel 4.15 Hasil Output fl
Employee
Engagement Kinerja
Employee Engagement 0.294
Kincrja
Occupational Selj:E.fficacy 1.408 0.188
Perceived Organizational Support 0.019 0.003
Bcrdasarkan Tabel 4.15 tersebut di atas menunjukkan basil sebagai
berikut:
1) Pengaruh POS terhadap kinerja memiliki nilai f2 (0.003) berada pada
kategori lemah dan pcngaruh POS terhadap emplo_vee engagement
sebesar -P (0.019) yangjuga pada kategori lemah.
119
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
2) Pengaruh variabel occupational self-efficacy terhadap kinerja
menunjukkan nilai f2 sebesar 0.188 atau pada tingkat medium, kemudian
untuk pengaruh variabel occupational self-efficacy terhadap employee
engagement menunjukkan nilai f2 sebesar 1.408 atau pada kategori besar
3) Pengaruh variabel employee engagement terhadap kinerja menunjukkan
nilai r sebesar 0.294 atau pada tingkat medium.
C. Pembahasan
I. Pengaruh Perceived Organizational Support (POS) Tcrhadap Kinerja BPKRT
Berdasarkan hasil uji hipotesis disimpulkan bahwa POS memiliki
pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja. Hasil ini berbeda
dengan penelitian sebelumnya oleh oleh Ariarni dan Afrianty (2017) dan
penelitian oleh Mursidta (2017) yang menyatakan bahwa POS berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karya\.\'an, namun hasil ini sejalan dengan
penelitian oleh Wann dan Htaik (2011 ).
Wann dan Htaik (2011), dengan judul pcneltian The Impacts of
Perceived Organi'zationa/ Support, Joh Satisfaction, and Organizational
Commitment on Job Performance in Hotel Industry, menyatakan bahwa POS
tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan karena
rendahnya task peiformance dan contextual JJerformance yang berpengaruh
pada dukungan organisasi. Kesimpulan penelitian menyarankan agar manajer
hotel untuk memberikan peluang bagi pegawai dalam pengembangan
profesional,job enrichment, dan memenuhi kebutuhan yang terkait dengan rasa
hormat, kepedulian, dan pengakuan.
120
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Selain itu, menciptakan kondisi kcrja yang lebih favorable seperti
peluang mengikuti pelatihan untuk membantu karyawan lebih berkembang lagi
yang juga menjadi pencapaian pribadi bagi karyawa. Penyusunan Prosedur
Operasi Standar (SOP) yang jelas untuk membuat pemahaman yang jelas bagi
karyawan, menghabiskan waktu bersama pegawai di bagian front liner melalui
sosialisasi dan pelatihan. Upaya-upaya ini dapat membantu meminimalkan
kelelahan emosional pada kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan
mcningkatkan kinerja.
Eisenberger et. al. (1986:501) menyatakan bahwa POS adalah tingkat
keyakinan global yang dikembangk:an oleh pegawai sehubungan dengan tingkat
dimana organisasi tempat mereka bekerja menghargai kontribusi mereka dan
memiliki rasa kepedulian terhadap kesejahteraan mereka, dan atas proses ini,
diharapkan akan menghasilkan favorable outcomes baik bagi pegawai seperti
peningkatan kepuasan kerja dan sikap positif, dan bagi organisasi adalah
meningk:atnya komitmen cfektifpegawai, kinerja, dan mengurangi turnovers.
BPKRT adalah sebuah formasi jabatan di Kementerian Luar Negeri
yang dibentuk pada tahun 2004 untuk mcmenuhi kebutuhan mendesak atas
posisi jabatan bendaharawan dan bidang penata kerumahtanggaan Perwakilan di
lingkungan Kementerian Luar Negeri. Pada saat awal pembcntukan formasi
jabatan BPKRT di tahun 2004, bclum diiringi dengan penyusunan suatu
roadmap kerangka jangka panjang terkait konsekuensi pembentukan jabatan
BPK.RT khususnya terkait dengan penetapan kebijakan-kebijakan untuk pola
karir, pendidikan dan pelatihan berjenjang, penctapan standar kompetensi dan
121
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
aturan hukum tentang pemberian jcnjang kompensasi/tunjangan saat penugasan
di luar negeri.
Kondisi ini dilatarbelakangi oleh program prioritas saat itu agar
disegerakannya perekrutan BPKRT terlebih dahulu karena kebutuhan mendesak,
lalu proses penyusunan roadmap dan pembuatan kebijakan dilakukan
setelahnya. Namun, hingga penelitian ini dilakukan dan pcrekrutan BPKRT
telah dilakukan hingga sembi1an kali periode perekrutan sejak tahun 2004
dengan rata-rata jumlah pegawai yang ditcri111a per angkatan sebanyak 50 orang
hingga mencapai total 450 pegawai, proses penyusunan roadmap dan kebijakan
tersebut masih belum terselesaikan.
Salah satu contoh konkrit belum adanya dasar hukum atas jenjang atas
besaran kompensasi yang diterima oleh BPKRT adalah saat menjalani
penugasan di kantor Perwakilan RI di luar negeri. Tidak terdapat perbedaan
kompensasi bagi BPKRT baru menjalani periode penugasan yang pertama
dibandingkan dengan yang menjalani penugasan_ kedua, ketiga, dst., meskipun
terdapat perbedaan masa kerja, pangkat/golongan PNS, tit1gkat pendidikan,
ataupun pengalaman kerja dan aspek lainnya. Hal ini bcrbeda dengan kategori
jabatan lainnya seperti Pejabat Diplomatik dan Konsuler (POK) dan Pctugas
Komunikasi (PK) yang me1niliki jenjang kompensasi saat penugasan di luar
negeri berdasarkan gelar diplomatik dan pangkat/golongan PNS.
Berdasarkan tanggapan kuesioner variabel POS pada butir pertanyaan
terkait dengan dukungan atasan langsung yaitu "Organisasi tempat saya bekerja
akan memperhatikan segala keluhan dari saya" dengan nilai rata-rata hanya
sebesar 2.94 atau pada tingkat sedang dan "Organisasi tempat saya bekerja
122
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
menunjukkan banyak perhatian kepada saya" dengan nilai rata-rata sebesar 2.96
juga pada tingkat sedang, menunjukkan bahwa persepsi BPKRT terhadap upaya
aspirasi, keluhan dan dorongan yang disampaikan belum memenuhi respon
positifyang diharapkan dari atasan langsung BPKRT.
Eisenberger et. al. ( 1986:50 I) 1nenyatakan bahwa hubungan antara
pegawai dengan organisasi adalah hubungan timbal balik sosial (social exchange
relationship) dimana organisasi akan menawarkan pegawai imbalan dan kondisi
kerja yang baik, dengan harapan akan adanya loyalitas dan usaha kerja yang
lebih dari pegawai yang berdampak pada peningkatan kinerja pegawai dan
organisasi.
Rhoades dan Eisenberger (2002:699) berpendapat bahwa
berdasarkan teori organizational support oleh Eisenberger et. al. (1986),
terdapat tiga bentuk umum favorable treatment yang diterima dari organisasi
yang dapat meningkatkan POS, yaitu keadilan yang diterima (fairness
treatment), dukungan supervisor (S'upervisory support), dan penghargaan
organisasi dan dan kondisi ke1ja (Organizational rewards and job conditions).
Rhoades et. al. (2001 :42) menyatakan bahwa POS akan meningkatkan
komitmen afektif pcgawai dengan menciptakan sebuah kewajiban untuk peduli
terhadap kesejahteraan organisasi, dan berdasarkan norma timbal balik
organisasi juga wajib untuk memperhatikan kesejahteraan pegawa1nya.
Pengalaman yang inuncul dari pegawai sebagai hasil dari proses timbal balik
yang berkelanjutan dengan organisasi, akan mengarahkan kepada kepuasan
pegawai atas kesejahteraan organisasi. Dengan perasaan karyawan itu sendiri
dan secara emosional akan muncul kcterikatan dengan organisasi.
123
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Sebagai pertimbangan bagi Kementerian Luar Negeri, berdasarkan
teori Rhoades dan Eisenberger (2002:699), yang menyatakan terdapat tiga
bentuk umum favorable treatment yang diterima dari organisasi yang dapat
mcningk.atkan POS, yaitu kcadilan yang diterima (fairness treatment), dukungan
supervisor (Supervisory support), dan penghargaan organisasi dan dan kondisi
kerja (Organizational rewards and job conditions), dapat menjadi landasan
dalam pembenahan profcsi BPKR·r untuk 1neningk.atkan kinerja dalam
rnencapai tujuan organisasi.
Pembenahan pada aspek fairness treatment pada dimensi keadilan
distributif yang dinyatakan sebagai keadilan yang dirasakan, baik jumlah
maupun alokasi penghargaan diantara para BPK.RT yang memusatkan perhatian
pada kewajaran basil, misalnya gaji dan pengakuan, yang diterima oleh BPKRT.
Pada aspek keadilan prosedural, keterlibatan BPKRT dalam proses yang
digunakan untuk menentukan distribusi penghargaan, dianggap sebagai prosedur
yang lebih adil dalam pengambilan keputusan.
Pe1nberian dukungan positifterhadap BPKRT dari atasan langsungnya
yang diasosiasikan dcngan indikasi dukungan organisasi, akan memiliki
pengaruh terhadap POS. Kemudian selanjutnya pembenahan pada aspek
penghargaan organisasi dan kondisi kerja yang meliputi pengakuan, gaji,
promosi, job security, autonomy, role stressors, dan pelatihan sesuai
kemampuan dan kewenangan Kementerian Luar Negeri lebih dimaksimalkan.
Berdasrkan penelitian Rhoades dan Eisenberger (2002:70 I),
Peningk.atan POS terhadap BPK.RT juga diharapkan akan memberikan basil
yang positif selain kinerja diantaranya ko1nitmen organisasi, Job-related Affect,
124
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
,Job Envolvement atau engagement, strains, desire to remain, dan withdrawal
behaviour
2. Pengaruh Occupational Se(f:._Ejjicacy Terhadap Kinerja BPKRT
Hasil uji hipotesis pada penelitian ini untuk pengaruh occupational self
efficacy terhadap kinerja BPKRT menujukkan terdapat pengaruh positif antara
occupational self-efficacy terhadap kinerja. Hal ini diinterpretasikan bahwa
dengan meningkatnya tingkat keyakinan atau kepercayaan diri seorang BPKRT
yang ditunjukkan melalui variabel occupational self-efficacy maka kinerjanya
akan semakin meningkat.
Hal ini juga sejalan dengan teori Chaudary et. al. (2012:372) yang
menyatakan bahwa occupational self-efficacy berpengaruh positif pada capaian
kerja dan penelitian sebelumnya oleh <;ctin dan Askun (2017). Hasil statistik
deskriptif menunjukkan bahwa variabel occupational self-efficacy memiliki skor
sebesar 3,798 atau pada kategori baik/tinggi yang dapat disimpulkan bahwa
BPKRT yang menjadi respondcn dalam penelitian ini memiliki keyakinan yang
tinggi bahwa pribadinya mampu melaksanan pekerjaan dengan baik yang
menjadi tu gas dan tanggung jawabnya.
Hasil analisa deskriptif menunjukkan bahwa skor terbesar terdapat pada
indikator pada dimensi adaptability yaitu seorang BPKRT bila menemui
kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan, maka dia akan melakukan evaluasi
atas cara kerjanya, dan pada dimensi personal effectiveness yaitu pada indikator
ditnana seorang BPKRT percaya bahwa upaya perbaikan secara terus-menerus
akan berdampak dalam meningkatkan kinerjanya.
125
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tanggapan sebagian besar responden dalam penelitian ini juga
menunjukkan bahwa pennasalahan kinerja BPKRT sebagaimana dijelaskan
pada latar belakang tidak dapat digeneralisir mewakili seluruh kinerja BPKRT.
Namun upaya meningkatkan kinerja melalui aspek dimensi occupational self-
efficacy selain adaptability harus tetap dilakukan seperti melibatkan BPKRT
dalam tugas-tugas yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri BPKRT,
pemberian pelatihan seperti stress management, leadership, atau pelatihan
penguatan bahasa asing yang dinilai sangat berguna dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari pada saat pcnugasan di luar negcri.
Pethe et. al. (2000:97) mengungkapkan bahwa keyakinan se(f-e_{ficacy
adalah atribut positif dari pengembangan diri dan akan sangat dipengaruhi oleh
situasi lingkungan sclama tahap perkembangan seseorang. Faktor-faktor yang
membentuk self-efficacy yang terdiri dari kepercayaan diri, pengendalian,
kemampuan beradaptasi, efektivitas pribadi, sikap positif dan individualitas
menjadi sangat penting. Kekurangan yang signifikan dari salah satu dari faktor
faktor ini secara langsung akan mempengaruhi kepercayaan seseorang dalam
keberhasilan dirinya sendiri.
Self-efficacy merupakan suatu dorongan bagi seseorang dalam
melakukan tindakan untuk 1nencapai tujuan yang dikehendakinya. Self-efficacy
dalam bidang akademik berkaitan dcngan keyakinan karyawan akan
kemampuannya dalam melakukan tugas-tugas, mengatur kegiatan kerja, dan
mampu mengontrol prioritas kerja (Ardi dkk, 2017:168). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki oleh seorang
126
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
BPKRT, maka BPKRrf tersebut akan mengeluarkan usaha yang cukup besar
agar mereka dapat meraih kinerja yang tinggi.
3. Pengaruh antara Employee Engagement Terhadap Kinerja BPKRT
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara
en1ployee engagement tcrhadap kinerja. Hal ini diinterpretasikan bahwa dengan
meningkatnya tingkat engagement BPK.RT maka kincrjanya akan semakin
meningkat. Hasil ini sejalan dengan teori dan penelitian-penelitian sebelumnya
o!eh Ariami dan Afrianty (2017) dan Siswono (2016).
Hasil statistik deskriptif menunjukkan variabel employee engagen1ent
memiliki skor sebesar 3,52 atau pada kategori baik/tinggi. Hasil ini
menunjukkan bahwa BPKRT memiliki rasa keterikatan yang tinggi terhadap
pekerjaannya. Adapun indikator dengan skor rata-rata terbesar adalah pada
dimensi dedication atau dedikasi. Dedication ditandai oleh perasaan yang penuh
makna, antusias, inspirasi, kebanggaan dan 1nenantang dalam pekerjaan.
BPKRT yang merniliki skor dedication yang tinggi, mengidentifikasi pekerjaan
mereka dengan baik karena menjadikannya pengalaman berharga, menginspirasi
dan menantang. Disamping itu, mereka biasanya merasa antusias dan bangga
terhadap pekerjaan mcrcka.
4. Pcngaruh Perceived Organizatonal Support (POS) Terhadap Kinerja BPKRT
Melalui Employee Engagement sebagai Variabel lntervening
Saks (2006:605) menyatakan bahwa POS dinilai menghasilkan
perilaku positif mclalui employee engagement, dimana pegawai yang 1nemiliki
POS yang tinggi akan lebih engaged terhadap pekerjaan dan organisasinya yang
127
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
merupakan bagian norma dari teori Social Exchange Theory dalam lingkup
membantu organisasi mcncapai tujuannya, atau dengan kata lain pegawai yang
lebih engaged akan berkinerja lebih baik untuk membantu organisasi mencapai
tujuannya. Teori ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Ariami dan
Afrianty (2017) yang memberikan kesimpulan bahwa engagement rnenjadi efek
mediasi bagi POS terhadap kinerja karyawan.
Pada penelitian ini berdasarkan hasil uji mediasi pada hasil tabel
indirect ejji!ct terlihat nilai ts1atistic lebih kecil dari t1abel untuk POS terhadap kinerja
adalah 1.106 < 1.96 dan nilai P value lebih besar dari yang dipersyaratkan yaitu
0.296 > 0.05, ha! ini tnenunjukkan bahwa POS tidak berpengaruh terhadap
kinerja melalui employee engagement maka hipotesis bahwa employee
engagement menjadi mediasi antara POS terhadap kinerja tidak didukung.
Mengacu pada kaidah Baron dan Kenny ( 1986, dalam Abdillah dan Jogiyanto,
2015), yaitu pcngujian efek mediasi dapat dilakukan jika efek utama (hubungan
langsung variabel independen terhadap dependen) adalah signifikan. Jika hal
tersebut tidak terjadi maka pengujian efek mediasi tidak dapat dilanjutkan.
5. Pengaruh antara Occupational Se(f-Ejficacy Terhadap Kinerja BPKRT Melalui
Employee Engagement sebagai Variabel Intervening.
Berdasarkan hasil tabel indirect effect terlihat nilai tstatistic untuk
occupational self e.fficacy terhadap kinerja menunjukkan hasil nilai tsrntistic untuk
adalah 4,851 > 1.96 dan nilai P value sebesar 0.00 < 0.05 yang berarti
occupational self efficacy berpengarul1 terhadap kinerja melalui employee
engagement. Hasil ini selaras dcngan teori dari Chaudary et. al. (2012:372)
di1nana dinyatakan bahwa occupational selfefficacy berkaitan erat dengan tiga
128
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
dimcnsi dari engagement yaitu vigor. dedication dan absorption yang
berpengaruh positif pada capaian kerja dan sejalan dengan basil pcnclitian oleh
Ardi dkk (2017) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung
(indirect e.ffi!ci) untuk self efficacy terhadap kinerja karyawan melalui employee
engagement.
129
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Peneltian dengan Penelitian Terdahulu
POS~EE~
I OSE~EE~ ! No. Peneliti POS 7 Kinerja OSE 7 Kinerja EE ? Kinerja
Kinerja '
Kinerja
I. Paruntu S. G. (2016) Perceived organizational
support dengan indikator
komitmen organisasi, dan
keterlibatan kerja
berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja.
Dengan nilai R is 0.602,
dan R2 sebesar 0.363 atau
36.3o/o
2. Susmiati dan Dukungan organisasi - -
Sudarma (2015) persepsian berpengaruh
positif terhadap kinerja I
karyawan
Dengan 11111ung 6.950 dengan
nilai signifikansi 0.000 <
0.05 i
130
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS7EE7 OSE7EE7 No. Peneliti POS 7 Kinerja OSE 7 Kinerja EE 7 Kinerja
Kinerja Kinerja
3. Ariarni dan Afrianty POS memiliki pengaruh Employee POS memiliki
(2017) positif dan signifikan Engagement pengaruh
terhadap kinerja karyawan memiliki pengaruh positif dan signifikan
(B = 0.841; t = 12.022; p < positif dan signifikan terhadap employee
0.001) terhadap kinerja engagement
karyawan (B = 0,233; (B=0618·t= , . t=2,766;p<O.Ol) 6,096; p < 0.001)
Employee
engagement
memediasi sebagian
(partially
mediated) hubungan
' POS terhadap
kinerja
karya;van
' (fi = 0,696; I=
8.247: p < 0.(101)
131
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS7EE7 OSE7EE7 No. Peneliti POS 7 Kinerja OSE 7 Kinerja EE 7 Kinerja
Kinerja Kinerja
4. Endah Mujiasih Hasil analisis data -
(2015) menunjukkan adanya
hubungan positif
yang signifikan
antara perceived
organizational
support dan
employee
engagement (r = 0,
63l;p<0,001). Di
dalam penelitian ini,
POS memberikan
sumbangan efektif
sebesar 39.8o/o pada
employee
engagement ' 5. <:;etin dan Askun Occupational self-
(2017) e,fjicacy leads to an
132
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS?EE? OSE?EE? No. Peneliti POS 7 Kinerja OSE 7 Kinerja EE 7 Kinerja
Kinerja Kinerja
increase in work
performan-:e.
Based on the
results of the
Condition that a
person level
occupational self-
efficacy influenced
I weeklevel work
performance
positively (g =
0.22, p < 0.05)
6. Wahyuni (2017) - Hasil penelitian
menunjukkan nilai R
Square sebesar 67,2o/o,
yang berarti bahwa
67 ,2°/o variabel work
engagement dapat
133
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS?EE? OSE?EE? No. Peneliti POS 7 Kinerja OSE 7 Kinerja EE 7 Kinerja
Kinerja Kinerja
ditentukan oleh
variabel makna kerja
dan Occupational self
efficacy
7. Chaudary et. al. Occupational self
(2012) efficacy memiliki
hubungan yang positif
dan signifikan . I terhadap employee
engagement dengan
nilai R Square 0.461
dan Adjusted R Square
sebesar 0.454
8. Mustika dan Perceived
Rahardjo (2017) Organizational
Support berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap employee
134
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS7EE7 OSE7EE7 No. Peneliti POS -7 Kinerja OSE '7 Kinerja EE '7 Kinerja
Kinerja Kinerja
engagement; dengan
basil uji path
menunjukkan
basil koefisienjalur
sebesar 0,559 dan
nilai sig sebesar
0.000 (sig < 0.05)
9. Ard! dkk (2017) Se({- efficacy Employee ' S'e(f- e_fficacy
berpengaruh positif Engagement bcrpengaruh terhadap
terhadap kinerja berpengaruh postitif emplo.vee engagement
karyawan sebesar terhadap kinerja sebcsar0,619 (61,9o/o)
0.431 (43.1%) karya\l.1an sebesar
0,414 (41,4%) , T erdapat pengaruh
tidak langsung
(indirect effect) untuk
self efficacy terhadap
kinerja karyawan
melalui employee
135
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS?EE? OSE?EE? No. Peneliti POS ~ Kinerja OSE ' Kinerja EE~ Kinerja
Kinerja Kinerja
engagement sebesar
0,256 (25.6%)
l 0. Ramdhani (2018) POS memiliki pengaruh Occupational Self- Employee Has ii uj i efek Occupational se(f-
positif namun tidak Efficacy engagament mediasi bahwa e_fficacy berpengaruh
Pengaruh Perceived signifikan terhadap kinerja. berpengaruh positif memiliki pengaruh variabel perceived terhadap kinerja
Organizational Hasilpath coe_fficients, dan signifikan positif dan signifikan organizational melalui employee
Support dan besamya koefisien terhadap kinerja. terhadap kinerja. support mempunyai engagement sebagai
Occupational Self- parameter untuk variabel Koefisien Tingkat signifikansi, nilai tsiatistic yang variabel intervening.
Efficacy terhadap POS 0.032. nilai t,1.u,,tic • parameter untuk nilai tstatistic sebesar lcbih rendah dari Hasil uji efek mediasi
Kinerja adalah 0.577 < 1.96 dan variabel 5.073 (5.073 > 1,96). 1,96 yaitu sebesar dengan nilai tsrnti>Hc
Bendaharawan dan nilai P value sebesar 0.564 occupational se!f- nilai P value sebesar 1.106. llal ini untuk occupational
Pena ta > 0.05 efficacy 0.000 < 0.05 menunjukkan bahwa sc{( efficacy terhadap
Kerumahtanggaan menunjuk.kan nilai POS tidak kinerja menunjuk.kan
Perwakilan dengan sebesar (original berpengaruh hasil nilai t,1atistic untuk
Employee sample) 0,384 terhadap kinerja adalah 4.851 > 1.96
Engagement sebagai terhadap kinerja. melalui employee dan nilai P value
V ariabel Intervening tingkat signifikasi, engagement sebagai sebesar 0.00 < 0.05
(Sebuah Studi pada nilai tsiatistic sebesar variabel intervening
136
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS,EE' OSE,EE' ' No. Peneliti POS -? Kinerja OSE., Kinerja EE~ Kinerja
Kinerja Kioerja
Kementerian Luar 3.503 (trabel
Negeri) signifikansi 5% =
1,96) nilai P value
sebesar 0.001 <
0.05 I
137
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
Bcrdasarkan hasil olal1 data dan pembahasan untuk penclitian tentang
Pengaruh Perceived Organizational Support, Occupational Self-Efficacy,
Terhadap Kinerja BPKRT dcngan E1nployee Engagement sebagai Variabel
Intervening di lingkungan Kc1nenterian Luar Negeri, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perceived organizational
support berpengaruh terhadap kinerja BPKRT. Dimensi penghargaan terhadap
kontribusi pegawai dan kepedulian organisasi terhadap kesejahteraan pegawai
harus menjadi fokus Kementerian Luar Negeri dalam upaya meningkatkan
kinerja BPK.RT dalam menunjang visi dan misi organisasi.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa occupational self-efficacy berpengaruh
terhadap tingkat kinerja BPKRT di Kementcrian Luar Negeri khususnya pada
dimensi adaptibility, yaitu kema1npuan BPKRT dalam me11gembangkan
kemampuan dan ketrampilan dirinya dalam menghadapi segala perubahan
situasi dan kondisi dalam pelaksanaan tugas pekerjaannya.
3. Employee engagement berpengaruh positif terhadap kinerja BPKRT di
Kementerian Luar Negeri. Dimcnsi dedication menjadi aspek yang paling
berpengaruh pada tingkat engagement BPKRT di Kementerian Luar Negeri
selain vigor dan absorption.
138
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
4. Pada penclitian ini, berdasarkan hasil olah data employee engagement tidak
terbukti menjadi variahel mediasi atau intervening antara perceived
organizational support tcrhadap kinerja BPKRT.
5. Berdasarkan hasil olah data en1plo.vee engagen1ent terbukti menjadi variabel
mcdiasi antara occupational se(f:_e..fficacy terhadap kinerja BPK.RT. Hal ini
sejalan dengan penelitian oleh Ardi dkk., (2017) dengan judul penelitian
Pengaruh Self-Efficac}' Terhadap Employee Engagement dan Kinerja
Karyawan yang menyimpulkan bahwa se(f:..efficac.v mcmliki pengaruh positif
terhadap kinerja pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
employee engagement.
B. Saran
1. Kementerian Luar Negeri pcrlu memperhatikan aspek variabel Perceived
Organizational Support sebagai salah satu faktor yang sangat penting untuk
mcningkatkan kinerja BPKRT. Bentuk apresiasi dan penghargaan atas
kontribusi dan kepedulian terhadap tingkat kesejahteraan BPKRT yang
ditunjukkan oleh Kementerian Luar Negeri diyakini akan lebih memiliki
pengaruh positif tcrhadap kinerja BPKRT pada kondisi saat ini, dan tentunya
akan berpengaruh pada kinerja organisasi secara keseluruhan.
Salah satu langkah kongkrit yang dapat dilakukan adalah penyelesaian
proses penetapan kebijakan hukum terkait dengan kesejahteraan BPK.RT
khususnya tcntang jenjang kompensasi saat penugasan di luar negeri. Hal ini
diyakini diyakini akan dapat me1npengaruhi kinerja secara positif terhadap
BPKRT ke depannya.
139
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
2. Meningkatkan tingkat occupational sclf-efjicacy yang sudah ada bagi BPKRT
dengan memperhatikan dimensi-dimensi lainnya yaitu kepcrcayaan diri, positive
attitude, dan personal e_ff'ectivencss. Adanya dukungan dari organisasi dan
jajaran pimpinan Kementcrian Luar Negeri dalam memberikan peluang seluas
luasnya bagi BPKRT untuk 1neningkatkan kinerjanya dari segi pengetahuan,
ketrampilan dan ko1npctensi diri di bidang pekerjaannya melalui adanya
kebijakan pimpinan yang mendukung pemberian fasilitas kepada BPKRT dalam
mengikuti pendidikan/beasiswa formal, pelatihan, kursus, sertifikasi, seminar
atau lokakarya dengan tujuan meningkatkan keahlian dan kompetensinya.
Kebijakan semacam ini diharapkan menjadi salah satu upaya meningkatkan se(f
efficacy BPKRT dalam menjalankan tugasnya.
3. Tetap mempertahankan faktor employee engagementpegawai sebagai salah satu
upaya dalam meningkatkan kinerja pegawai, yang mana kedepannya dapat
mcmpertimbangkan aspek perceived organizational support sebagai salah satu
variabel dalam pelaksanaan survey engagement berikutnya. Dengan melakukan
penilaian engagement secara kontinyu diharapkan akan dapat mengidentifikasi
pennasalahan yang mungkin dapat 1nenghambat kinerja pegawai di lingkungan
Kemcnterian Luar Negeri.
4. Berdasarkan hasil penelitian ini, pcrlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap
variabel-variabel lain yang diduga mempengaruhi kinerja BPKRT di lingkungan
Kementerian Luar Negeri yang sesuai dengan karakteristik organisasi
Kementerian Luar Negeri, seperti misalnya job security, lingkungan kerja,
penempatan/mutasi luar negeri, orga11izational pride dan budaya organisasi.
140
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
5. Pcnnasalahan yang diala1ni oleh profesi BPKRT agar menjadi rujukan bagi
Kementerian Luar Negeti di tnasa me11datang ketika akan membentuk suatu
rumpun jabatan baru apapun di lingkungan Kementerian Luar Negeri.
Perencanaan yang 1natang harus dilakukan schingga tidak menimbulkan
pennasalahan di masa depan. Hal ini antara lain meliputi analisa jenis jabatan,
uraian jabatan dan persyaratan yang dibutuhkan, jumlah fonnasi, sistem
penghargaan tcnnasuk gaji dan kompensasi, pembinaan dan pengembangan
kompetensi dan pola karir, evaluasi kinerja serta aspek-aspek lainnya.
141
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
DAFT AR PUST AKA
Abele, A. E., and Spurk, D. (2009). The Longitudinal Impact of Self-Efficacy and
Career Goals on Objective and Subjective Career Success. ,Journal of
Vocational Behavior, Vol. 74, No. I, 53 - 62.
Abdillah, W. and Jogiyanto. (2015). Partial Lea~·t Square (PLS) - Alternatif
~~tructura! Equation Model (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi
Offset.
Ardi, P., Astuti, E., dan Su!istyo, M. (2017). Pengaruh Self Efficacy ·rerhadap
Employee Engagement dan Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT.
Tclekomunikasi Indonesia Regional V Surabaya). Jurnal Administrasi B1:\·nis
(JAB), Vol. 52, No. 1, 163 - 172.
Ariarni, N dan T. W. Afrianty. (2017). Pengaruh Perceived Organizational Support
Terhadap Kinerja Karyawan dengan Employee Engagement sebagai Variabel
Intervening (Studi pada Karyawan PT. Pos Indonesia Kota Madiun). Jurnal
Administrusi Bisnis (JAB), Vol. 50, No. 4. 169 - 177.
Astuti, L., Mimba, N. S., dan Ni Made Dwi Ratnadi. (2016). Pengaruh Work
Engagement pada Kinerja Bendahara Pengeluaran dengan Kepemimpinan
l"ransformasional sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana. 5.12 (2016): 4057 - 4082
Bandura, A. ( 1986) . .S'ocial Foundation of Thought and Action: A Social L'ognitive
Theory. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffts.
Baron, R. A., Byrne, D.R., and Branscombe, N. R. (2006) . • c:;ocial Psychology, I Ith
Edition. Sample Chapter. Pearson Education.
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Ca1npbell JP. ( 1990) Modeling the Performance Prediction Problem in Industrial
and Organizational Psychology. Handbook of Industrial and Organizational
PS)'Chology. Palo Alto, CA: Consulting Psychologists Press, 687 - 732.
Campbell, J. P., McC\oy, R. A., Oppler, S. H., dan Sager, C. E. (1993). A Theory
of Perfonnance. In E. Schmitt, W. C. Borman, & Associates (Eds.), Personnel
selection in organizations, 35 - 70.
Campbell, J.P., and Wiernik, B. M. (2015). The Modeling and Assessment of Work
PerfOrmance. Annual Review of Organizational Psychology and
()rganizalional Behavior, 2, 47 - 74
<;etin, F. and Ouysal, A. (2018). The Effect of Occupational Self-Efficacy on Work
PerfOnnance through Intrinsic Work Motivation. Management Research
Review, Vol. 41, No. 2, 186 - 201.
Colquitt, J. A. (2001). On the Dimensionality of Organizational Justice: A
Construct Validation ofa Measure. Journal of Applied P.'>ychology, Vol. 86,
386- 400.
Colquitt, J. A., Conlon, D .. E., Wesson, M. J., Porter, C., and Ng. K. Y. (2001).
Justice at the Millennium: A Meta-Analytic Review of 25 Years of
Organizational Justice Research. Journal of Applied P.~ychology, Vol. 86, No.
3, 425 -445.
Chaudhary, R., Rangnekar, S., Barua, M. K. (2012). Relationships between
Occupational Self-Efficacy, Human Resource Development Climate, and
Work Engagement. Team Performance Management: An International
Journal, Vol. 18, No, 7/8, 370-383.
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Chin, W. W. ( 1998). The Partial Least Squares Approach for Structural Equation
Modeling. ln G. A. Marcoulides (Ed.), Modern Methods for Business
Research, 295 - 236. London: Lawrence Erlbaum Associates.
Cropanzano, R., Bowen, D., and Gilliland, S. (2007) The Management of
Organizational Justice. Academy o/Managernent Perspectives, Vol. 21, No.
4, 34-48.
Eisenberger, R., Huntington, R., Hutchison, S., and Sowa, D. (1986). Perceived
Organizational Support. Journal of Applied P.\ychology, Vol. 71, No. 3, 500
- 507.
Ghozali, Imam. (2014). Structural Equation Modeling, Metode Alternatif"dengan
Partial Least .~quare (PLS). Edisi 4. Semarang: Sadan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Harter, J. K., Schmidt, F. L., and Hayes, T. L. (2002). Business-Unit-Level
Relationship between Employee Satisfaction, Employee Engagement, and
Business Outcomes: A Meta-Analysis. Journal of Applied Psychology, Vol.
87, No. 2, 268 - 279.
Macey, W. H. and Schneider, 8. (2008). The Meaning of Employee Engagement.
industrial and organizational psychology. No. I. 3 - 30.
Kahn, W. A. (1990). Psychological Conditions of Personal Engagement and
Disengagement at Work. Academy of management journal Vol. 33, No. 4:
ha\. 692 - 724.
Kahn, W. A. (1992). To be Full There: Psychological Presence at Work, Human
Relations, Vol. 45, 321-49.
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kurtessis, J. N., Eisenberger, R., Ford, M. T., Buffardi, L.C., Stewart, K. A. and
Adis, C. S. (2015). Perceived Organizational Support a Meta-Analytic
Evaluation of Organizational Support Theory. Journal of Management, Vol.
20, No. I 0, I - 31.
Koopmans, L., Bernaards, C., and Hildebrandt, V., Van Buuren, S., Van der Beek,
A. and De Vet, H. (2013). Development of an Individual Work Performance
Questionnaire. lnlernational Journal of Productivity and Performance
Managemenl, Vol. 62, 6-28.
Koopmans, L. (2014). Measuring Individual Work Performance. Netherlands
Organisalion of Applied Scientific Research TNO, Leiden, The Netherlands.
Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI alas Laporan Keuangan Pernerintah Pusat
Tahun 2017. (2017). Diambil 6 Januari 2018. dari Situs World Wide Web:
ill!ps ://\\· \V\V ._ b pk. go.id
Maslach, C., Schaufeli, W.B., and Leiter, M.P. (2001 ). Job burnout. Annual Review
of Psychology, Vol. 52, 397 - 422.
Mujiasih, E. (2015). Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi (Perceived
Organizational Support) dengan Keterikatan Karyawan (Employee
Engagement). Jurnal Psikoiogi Undip, Vol. 14, No. 1, 40 - 51.
Mursidta, S. (2000). Pengaruh Perceived Organizational Support (Persepsi
Dukungan Organisasi) dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja karyawan pada
PT. Varia Usaha Seton Gresik, Jurnal Jlmu Manajemen, Vol. 5, No. 1, 1 - 12.
Mustika, S. dan Rahardjo, K. (2017). Pengaruh Perceived Organizational Support
Terhadap Employee Engagement dan Organizational Citizenship Behaviour
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
(Studi pada Staf Med is Rumah Sakit Lavalette Malang). Jumal Administrasi
Bisnis (JAB), Vol. 47, No. 1, 9 · 15.
Moorman, R., Blakely, G. and Niehoff~ B. (1998). Does Perceived Organizational
Support Mediate the Relationship between Procedural Justice and
Organizational Citizenship Behavior? Academy of Management Journal, Vol.
41, No. 3, 41. 351·357.
Motowidlo, S. J., Borman. W, C. dan Schmit. M, J. (1997). A Theory of Individual
I)ifferences in Task and Contextual Performance. Human PerfiJrmance, Vol.
10, 71 - 83.
Paruntu, S. G. (2016). Pengaruh Dukungan Organisasi yang Dirasakan Terhadap
Kinerja Pekerjaan (Penelitian pada Kantor Pusat PT. Bank SulutGo Manado).
Jurnal EMBA 77, Vol. 4, No. 2, 077 - 085.
Pethe, S., Choudhari, S., and Dhar, U. (2000). Occupational Self-Efficacy:
Constituent Factors. Management and Labour .~tudies. Vol. 25, 92 - 98.
Chaudhary, R., Rangnekar, S., and Barua, K. M. (2012). Relationships between
Occupational Self-Efficacy, Human Resource Development Climate, and
Work Engagement. Tearn Performance Management: An International
Journal, Vol. 18, No. 7/8, 370 - 383.
Rigotti, T., and Schyns, B., and Mohr, G. (2008). A Short Version of the
Occupational Self-Efficacy Scale: Structural and Construct Validity across
Five Countries. Journal of Career Assessment, Vol. 16, No. 2, 238- 255.
Rhoades. L. dan Eisenberger, R. (2002) Perceived Organizational Support: A
Review of the Literature. Journal of Applied Psychology, 87, 698-714.
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Republik Indonesia. (2012). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190
/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor I 60/PMK.05/2015 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara pada Perwakilan Republik Indonesia di Luar
Negeri.
Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 1 ·rahun 2004 l'entang
Perbendaharaan Negara.
Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
1999 Tentang Hubungan Luar Negeri, Kementerian L.uar Negeri Merupakan
Pelaksana Hubungan Luar Negeri dan Politik Luar Negeri.
Republik Indonesia. (2015). Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2015 Tentang
Kementerian Luar Negeri.
Robinson, D, Perryman, S, dan Hayday, S. (2004). The Drivers of Employee
Engagement. JES Report 408. Brighton: Institute for Employment Studies.
Robbins, S. and Judge, T. (2013). Organizational Behavior Edition 15. New Jersey:
Pearson Education.
Robbins, S. and Judge, T. (2015). Organizational Behavior f:dition 16. New Jersey:
Pearson Education.
Saks, Alan M. (2006). Antecedents and Consequences of Employee Engagement.
Journal of Managerial Psychology, Vol. 21 Issue: 7, 600 - 619.
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Susmiati, Ketut Sudarma. (2015). Pengaruh Budaya Organisasi dan Dukungan
Organisasi Persepsian Terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel Intervening. Management Analys1~~ Journal. Vol.
4, No. I. Hal. 79 - 87.
Schaufeli, W. B., M. Salanova., V. G. Ron1a., and A.~J. Bakker. (2002). The
Measurement of Engagement and Burnout: A 1'wo Sample Confirmatory
Factor Analytic Approach. Journal of Happiness 5itudies, Vol. 3, No. \, 71 -
92.
Schaufeli. W. B., and Bakker, A. B. (2004). Job Detnands, Job Resources, and Their
Relationship with Burnout and Engagement: A Multi-Sample Study. Journal
of Organizational Behavior, Vol. 25, No. 6, 293 -315.
Schaufeli, W. B. dan Bakker, A. B. (2003). UWES - Utrecht Work Engagement
Scale Preliminary Manual. Occupational Health Psychology Unit Utrech
University.
Schyns, B. and Sczesny, S. (2010). Leadership Attributes Valence in Self-Concept
and Occupational Self~Efficacy. Career Development International, Vol. 15,
No. I, 78- 92.
Sonnentag, S. and Frese, M. (2002). Performance Concepts and Performance
Theory, in S. Sonnentag (ed.), Psychological Management of Individual
Performance. Chichester: Wiley, 3 - 25.
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Sonnentag S. dan Frese M. (2011). Perfonnance Concepts and Performance
Theory. Journal of psychological Management oflndiv1duai Performance. 4
-26.
Stajkovic, A., and Luthans, F. ( 1998). Self-Efficacy and Work-Related
Performance: A Meta-Analysis. P~ychological Bulletin, Vol. 124, No. 2, 240
- 261.
Vazirani, N .A. (2007). Employee l~ngagcment. Working Paper for the SIES
College of Managen1ent ,)tudies. Diakses pada Tanggal 5 Februari pada Situs
www.siescoms.edu.
Viswesvaran, Chockalingam Yish and Ones, Deniz. (2002). Perspectives on
Models of Job Perfonnance. International Journal of Selection and
Assessment. 8. 216-226.
Wahyuni, M. (2017). Pengaruh Makna Kerja dan Occupational Self Efficacy
Terhadap Work Engagement pada Dosen Tetap. Jurnal Psikologi, Vol. 10,
No. I, 39 - 47.
Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit PT.
Rajagrafindo Persada Jakarta.
Wann-Yih, W., dan Htaik S. (2011). The Impacts of Perceived Organizational
Support, Job Satisfaction, and Organizational Commitment on Job
Perfonnance in Hotel Industry. Di.sajikan pada The 11th International DSI
and the 16th APDSI Joint Meeting, Taipei, Taiwan, July 12 - 16, 2011.
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Lampiran 1. Data Kuesioner
Kuesioner Pengaruh Perceived Organizational Support, Occupational Self
Efjicacy, dan Employee Engagement Terhadap Kinerja
Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan
di Kantor Perwakilan RI di Loar Negeri
Yth. Bapak/lbu BPKRT
di Perwakilan RI
Dengan Honnat,
Saya 1nemahami sepenuhnya bahwa waktu Bapak/lbu/Sdr/Sdri. sangat
terbatas dan berharga. Namun demikian, Saya sangat mengharapkan kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk meluangkan wa"ktu mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini disusun dalam rangka penyusunan Tugas Akhir Program
Magister (Tesis) yang merupakan syarat kelulusan Program Pascasarjana Magister
bidang minat Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Terbuka, tahun
2018. Kuesioner ini di1naksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
perceived organizational support, occupational self-efficacy, dan employee
engagement terhadap kinerja Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan
Perwakilan si Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri.
Kuesioner ini digunakan untuk kepentingan ilmiah, sehingga semua
jawaban Bapak/lbu/Sdr/Sdri akan saya jaga kerahasiaannya. Atas kerja sama
Bapak./Ibu/Sdr/Sdri, Saya ucapkan banyak terima kasih.
Honnat Saya,
Hadhir Ramdhani
NIM. 500785149
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kuesioner Pengaruh Perceived Organizational Support, Occupational
Self-Efficacy Terhadap Kinerja Bendaharawan dan Penata
Kerumahtanggaan Perwakilan di Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri,
dengan Employee Engagement sebagai Variabel Intervening
(Sebuah Studi Kasus di Kementerian Luar Negeri)
I. Data Responden
I. Jenis Kelamin
2. Umur
3. Pendidikan Terakhir
4. Masa Kerja
5. Jenis Perwakilan
6. Bidang saat ini
7. Periode Penempatan
8. Email
A. Pria 8. Wanita
A. 20 - 30 tahun B. 30 - 40 tahun
C. di atas 40 tahun
A.D3 B.SI
C. S2 D. Lainnya
A. 0 - 5 tahun B. 6 - 10 tahun
C. 10- 15 tahun D. 16-20 tahun
E. lebih dari 20 tahun
A KBR! B. KJRI
C. PTR! D.KRI
A. Keuangan (Bendahara)
B. Penata Kerumahtanggaan
C. Keduanya (Adan B)
A. l st Posting
C. 3rJ Posting
B. 2nd Posting
D. 4th Posting
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
II. Kuesioner Perceived Organizational Support
SKORJAWABAN
NO BUTIR KUESIONER Sangat
Tidak Ragu- Sangat Tidak Setuju
Setuju ragu setuju Setuju
-Penghargaan Terhadap Kontribusi Pegawai
--I. Organisasi menghargai kontribusi BPKRT terhadap
kesejahteraannya
2. Organisasi tempat Saya bekerja menghargai segala
upaya lebih yang telah Saya lakukan untuk
organisasi
3. Organisasi me1nberikan perhatian terhadap Saya
saat melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin --
4. Organisasi merasa bangga atas pencapaian BPKR·r
dalam pekerjaaannya -
Kepedulian Terhadap Kesejahteraan Pegawai -
5. Organisasi sangat peduli terhadap kesejahteraan
BPKRT
6. Organisasi tempat Saya bekerja akan
memperhatikan segala keluhan dari Saya
7. Organisasi peduli terhadap kepuasan kerja BPKRT
dalam melaksanakan pekerjaan
8. Organisasi tempat Saya bekerja menunjukkan
banyak perhatian kepada Saya
III. Kuesioner Occupational Self-Efficacy --·-
SKORJAWABAN
Sangat Tidak Ragu- Sangat NO BUTIH. KUESIONER
Tidak Setuju Setuju ragu setuju
Setuju
Confidence
I. Saya mampu 1nemberikan kontribusi dalam suatu
proses pengambilan keputusan yang penting di
lingkungan kerja Saya
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
SKORJAWABAN .. -
NO BUTJR KUESIONER Sangat
Tidak Ragu- Sang at Tidak Setuju
Setuju Setuju ragu setuju
2. Saya mampu da!am memberikan pengaruh di
lingkungan kcrja Saya -
0 Saya mampu melakukan pekerjaan Saya secara '· mandiri
-4. Saya mampu bekerja dengan efektif meskipun
dikejar tt..Tlggat waktu
Command
5. Saya mampu mengatasi situasi tak terduga di
tempat kerja Saya
6. Saya bisa mengembangkan sumber daya yang Saya
miliki untuk mencapai tujuan tugas Saya -
7. Saya mengcmbangkan keterampilan yang
dibutuhan dalam melaksanakan tugas dan saat
kapanpun dibutuhkan
Adaptability
8. Ketika Saya menemui kegagalan dalam
melaksanakan pekerjaan, Saya mengevaluasi cara
kerja Saya
9. Saya beradaptasi dengan cepat untuk mcnghadapi
tantangan di pekerjaan Saya
10. Apapun yang menjadi ha1nbatan dalam pelaksanaan
pekerjaan, Saya mampu mengatasinya
Personal Effectiveness
IL Ketika menghadapi pekerjaan dengan tingkat
kesulitan yang tinggi, Saya bersedia untuk
memberikan segalanya untuk dapat
menye\esaikannya
12. Saya menyadari kekuatan Saya dan Saya terus
mengembangkannya sesuai dengan tugas yang ada
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
SKORJAWABAN
NO BUTIR KUESIONER Sangat
Tidak Ragu- Sangat Tidak Setuju
Setuju Setuju ragu setuju
13 Saya percaya pada upaya perbaikan secara terus-
menerus dala1n meningkatkan kinerja Saya --- - -
14. Saya mengambil alih tugas yang me1nbutuhkan
keahlian Saya
Positive Attitude -
15. Saya sc\alu 1ncnetapkan target pekerjaan yang lebih
tinggi dari yang tclah ditetapkan o\eh organisasi
Say a
16. Saya mampu menye!esaikan konflik di ternpat kerja
Sa ya
17. Saya mampu bekerja dengan baik dalam setiap
situasi apapun yang 1nungkin muncul di tempat
kerja Saya
Individuality
18. Saya terus memberikan usaha yang terbaik dalam
lingkungan kerja yang kurang mendukung
19. Saya mampu bekerja dengan baik meski tanpa
dorongan dari atasan dan dukungan rekan-rekan
Sa ya --
IV. Kuesioner Employee Engagement
SKORJAWABAN
NO BUTIR KUESIONER Tidak Sering Jarang Terkadang Sering
Pernah Seka Ii
Vigor -
I. Dala1n bekerja saya merasa penuh dengan
energi
2. Saya merasa kuat dan penuh semangat da!am
me\akukan pekerjaan Saya
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
SKORJAWABAN
NO BUTIR KUESIONER Tidak Sering Jarang Terkadang Sering
Pernah Seka Ii
3. Ketika bangun di pagi hari, Saya merasa
ingin pergi ke kantor untuk bekerja
4. Saya mampu bekerja terus menerus dalam -·-
waktu yang lama dalam mcngerjakan suatu
pekerjaan I
5. Saya merasa sangat tangguh secara mental
dalam bekerja
6. Saya selalu melaksanakan pekerjaan Saya
dengan tekun meskipun segala sesuatunya
belum berjalan dengan baik
Dedication --
7. Saya merasa pekerjaan Saya adalah pekerjaan
yang penuh dengan makna dan tujuan
8. Saya sangat antusias dengan pekerjaan saya
9. Pekerjaan Saya memberikan inspirasi bagi
Say a
10. Saya bangga dengan profesi pekerjaan yang
Saya !akukan .
11. Bagi Saya, pekerjaan Saya adalah pekerjaan
yang menantang
Absorption
12. Saat saya bekerja, Saya merasa waktu berlalu
begitu cepat
13. Ketika Saya bekerja, Saya mejadi lupa
tentang scgala sesuatu yang ada di sekitar
Sa ya
14. Saya merasa senang saat bekerja dengan
penuh konsentrasi
15. Saya "tenggelam" dalam pekerjaan Saya
16. Saya merasa "terbawa" dalam pekerjaan saat
Saya bekerja
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
SKORJAWABAN -
NO BUTIR KUES!ONER Tidak Sering Jarang Terkadang Sering
Pernah Seka Ii
17. Saya merasa sulit me\epaskan diri dari
pekerjaan Saya
V. Kuesioner Kinerja
SKORJAWABAN
NO BUTIR KUESIONER Sering Jarang Tcrkadang Sering Selalu
sekali
Task Performance
I. Saya 1nampu membuat pcrencanaan dalam
pelaksanaan pekerjaan Saya sehingga selesai
tepat waktu -
2. Saya melakukan perencanaan yang optimal
dalam pekerjaan Saya
3. Saya mengingat hasi\-hasil yang telah Saya
capai dalam pelaksanaan pekerjaan Saya -
4. Saya mampu 1nemisahkan mana pekerjaan
yang prioritas dengan mana yang bukan ---
5. Saya mampu berkinerja dengan baik dengan
waktu dan upaya yang sedikit -
Contextual Performance
6. Saya mengambil tanggungjawab ekstra dalam
sebuah pekerjaan di luar pekerjaan tugas pokok
Say a .
7. Saya melakukan pekerjaan atau tugas baru
disaat pekerjaan/tugas utama Saya telah selesai
8. Saya akan mengambil tugas atau pekerjaan
yang menantang apabila ada
9. Saya senantiasa me\akukan upaya dalam
meningkatkan pengetahuan untuk mendukung
pekerjaan Saya
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
SKORJAWABAN
NO BUTTR KUESIONER Sering Jarang Terkadang Sering Selalu
sekali --
JO_ Saya senantiasa melakukan upaya untuk
meningkatkan ketrampilan untuk mendukung
pekerjaan Saya
IL Saya mampu n1emberikan solusi bila ada
permasalahan baru yang timbul dalam
pekerjaan Saya '
12. Saya terus mencari hal-hal yang lebih
menantang dalam pekerjaan Saya
13. Saya selalu aktifberpartisipasi dalam rapat-
rapat di kantor Saya -
Counterproductive work behavior ~ -----
14, Saya mengeluh tentang hal-hal yang tidak
penting di tempat kerja Saya
15 .. Saya membuat masalah-masa\ah yang ada
dalam pekerjaan menjadi lebih besar dari yang
sebelumnya
16. Saya lebih fokus pada sisi negatif dalam situasi
kerja Saya, daripada sisi positifnya -
17_ Saya membicarakan sisi negatiftentang
pekerjaan Saya dengan rekan kerja -
18, Saya membicarakan sisi negatiftentang
pekerjaan Saya dengan orang luar kantor Saya
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Lampiran 2. Tabulasi Jawaban Responden
POS (Xo)
Resp Xl-1 Xl-2 Xl-3 Xl-4 Xl-5 Xl-6 Xl-7 Xl-8
l 4 4 4 3 3 4 3 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 ' 2 2 3 3 2 2 2 ' 4 2 2 2 2 2 2 2 2
5 I l I 2 I l I I
6 2 2 2 2 l ' 3 I ' 7 3 4 4 ' 3 3 4 4 ' 8 4 4 4 4 3 4 4 4
9 3 I l ' I 3 I 3 ' 10 5 5 5 5 3 5 5 5
11 2 5 4 3 2 2 I I
12 2 3 ' 3 3 3 3 3 ' 13 3 3 ' 4 4 4 4 4 ' 14 2 2 2 4 2 3 2 ' "
-15 2 2 2 2 4 2 2 I
16 3 2 2 ' 2 3 2 2 '
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS(X.)
Resp XI-I Xl-2 Xl-3 Xl-4 Xl-5 Xl-6 Xl-7 Xl-8
17 ' 3 3 3 3 3 3 3 ' 18 2 2 2 4 2 3 3 2
19 3 4 3 2 2 ' 3 3 ' 20 3 2 2 2 2 2 2 2
21 3 3 3 3 3 2 2 2
22 2 4 2 2 2 2 2 4
23 3 2 I 2 2 2 2 2
24 4 4 ' 3 4 4 4 4 ' 25 4 5 5 5 3 4 5 s 26 3 3 3 3 3 3 3 3
27 2 2 2 2 2 3 3 3
28 I I I I 1 I I I
29 4 4 4 4 4 5 4 4
30 3 3 3 3 3 3 3 3
31 3 3 3 3 3 3 3 3
32 3 3 3 2 3 4 3 3
33 3 3 3 ' 3 3 3 3 ' 34 3 2 2 3 2 3 3 3
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS (X,)
Resp Xl-1 Xl-2 Xl-3 Xl-4 Xl-5 Xl-6 Xl-7 Xl-8
35 - - 4 3 3 3 3 -' ' ' 36 3 3 - - 3 3 3 3 ' ' 37 4 - - 5 3 3 3 -' ' ' 38 3 4 5 2 2 5 2 5
39 2 2 3 2 3 3 3 3
40 3 3 - 4 3 3 3 3 ' 41 4 4 5 3 3 3 4 -' 42 4 4 4 4 4 4 4 4
43 2 2 2 2 2 2 2 3
44 2 2 3 4 2 3 3 2
45 4 4 3 3 4 4 4 4 -
46 2 2 3 2 2 3 2 2
47 3 3 - - 3 3 3 3 ' ' 48 4 4 4 4 4 4 4 4
49 2 5 5 5 I 5 I 4
50 I I I I I I I I
51 I I I I I I I I
52 2 2 2 2 2 2 3 2
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS (X,)
Resp Xl-1 Xl-2 Xl-3 Xl-4 Xl-5 Xl-6 Xl-7 Xl-8
53 4 5 4 0 3 5 0 3 ' ' 54 2 3 3 3 3 2 3 2
55 4 3 2 2 3 3 3 2
56 I 2 2 2 I 2 2 I
57 2 2 3 3 2 4 4 2
58 4 3 0 4 0 2 3 4 ' ' 59 2 3 I 4 3 I 3 I
60 2 4 I I 2 I 2 2
61 I 2 2 5 I 2 2 2
62 3 ' 4 4 3 3 2 4 ' 63 4 4 4 4 4 3 3 4
64 3 3 3 4 3 4 3 3
65 3 4 4 3 3 3 3 4
66 4 4 4 4 4 4 4 4
67 3 2 0 2 2 3 2 3 ' 68 2 2 3 5 2 4 2 3
69 3 0 3 3 2 2 3 3 ' 70 3 3 3 3 0 3 0 3 ' '
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS (X,)
Resp XI-I XI-2 Xl-3 Xl-4 Xl-5 XI-6 XI-7 Xl-8
71 4 5 2 4 3 3 3 4
72 4 4 4 5 5 4 4 4
73 5 I 5 5 5 5 5 5
74 2 2 2 I 2 2 I 2
75 4 4 4 4 4 4 4 4
76 4 4 4 4 4 4 4 4
77 4 3 2 3 0 4 3 3 ' 78 3 3 3 3 3 3 3 3
79 4 2 2 5 5 3 4 2
80 3 3 3 3 3 3 4 3
81 3 3 4 4 0 4 4 3 ' 82 3 3 3 3 3 3 3 3
83 2 3 4 4 4 3 2 3
84 4 3 4 4 4 2 4 3
85 3 3 3 3 3 3 3 3
86 3 2 2 3 2 2 2 2
87 4 3 4 4 3 4 3 4
88 3 3 I 5 I I 3 I
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
POS (X.)
Resp Xl-1 Xl-2 Xl-3 Xl-4 Xl-5 Xl-6 Xl-7 Xl-8
89 I 2 2 3 I 3 3 2
90 4 - 3 - 3 3 3 3 ' ' 91 3 2 2 3 3 2 3 2
92 2 2 - 3 2 2 2 -' ' 93 2 2 2 I I I I I
94 4 4 4 4 3 - 3 4 ' 95 2 2 2 3 2 3 3 I
96 I 5 5 I I 5 I 5
97 3 - 4 4 3 4 4 3 ' 98 3 3 3 3 3 4 4 3
99 3 2 2 3 3 3 3 3
100 3 2 2 4 2 2 2 3
IOI 3 4 3 3 3 3 - 3 ' 102 3 3 3 4 2 - 3 3 ' 103 4 4 2 4 4 I 3 3
104 3 3 4 3 - 3 3 3 ' 105 3 3 3 3 3 3 3 3
106 3 2 I 4 3 2 4 2
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Occupational Self-Efficacy (Xi)
Resp X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 X2-6 X2-7 X2-8 X2-9 X2-10 X2-11 X2-12 X2-13 X2-14 X2-15 X2-16 X2-l 7 X2-18 X2-19
I 4 4 4 J 4 4 J 4 4 4 4 4 4 J 4 4 J J 4
2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 J 4 4 4 4 J 3 J 3 4
3 4 J 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3
4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 J 4 4 4 4
5 3 I 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 J '
4 5 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 J J 4 4 ' _,
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 J
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
9 3 3 s J J 3 3 3 5 J 3 3 4 J 3 3 2 4 4
to s 5 4 5 4 s s 5 s 4 5 5 s 5 5 4 5 s s II s 5 4 5 4 4 4 J 3 3 3 4 4 4 ' 3 3 3 4 5 ' 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
' 4 4
13 J J 3 3 J 3 J 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 5 5 4 4 4 s 3 3 s s 5 3 3 4 3 4 3
16 2 2 3 3 J 3 2 2 3 J 4 4 4 3 3 3 3 3 2
17 3 J 3 J 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 3
18 4 4 4 4 4 4 4 J 4 4 4 4 4 J 3 4 4 3 4
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Occupational Self-Efficacy (X1)
Resp X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 X2-6 X2-7 X2-8 X2-9 X2-10 X2-1 I XZ-12 X2-13 XZ-14 X2-15 XZ-16 XZ-17 X2-18 XZ-19
19 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 2 3 3 3 2
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3
21 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 ] 4 3 3 2 3 4 3
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4
24 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4
26 4 4 ' 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
' 27 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 ] ] 2 3 3 3 3 3
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 I I I ! 5 5 5 '
29 3 3 3 2 ] 4 3 4 4 3 3 3 ] 3 3 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
31 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3
32 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5
34 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
38 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Occupal.ional Self-Efficacy (X2)
R"'P X2-l X2-2 X2-3 X2-4 X2-S X2-<i X2-7 X2-8 X2-9 X2-10 X2-11 X2-12 X2-13 X2-14 X2-15 X2-16 X2-l 7 X2-18 X2-19
39 3 J 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 J 4 4 4 4
41 J J 2 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 '
4 4 4 3 4
42 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 I 4 2 4 I
43 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 ' I 4 4 2 2 4 4 2 2
44 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 J 4 4 4 3 J 4 4 4
45 4 4 2 4 3 4 J 4 4 3 5 4 5 4 3 ' 4 4 2 _,
46 3 2 2 2 3 3 2 4 J J 3 4 4 3 2 3 3 4 3
47 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 ' 3 4 4 3 -' 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
49 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 I I 1 I I I I I 1 1 1 I 1 I 1 1 1 1 1
51 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
52 J 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 J 4 3
53 3 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 J 5 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 J 3 4 4 4 4
55 3 3 4 J 3 3 3 4 4 3 J 3 3 2 2 J 4 4 4
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5
57 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4
58 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Occupational Self-Efficacy (X2)
Resp X2-l X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 X2-6 X2-7 X2-8 X2-9 X2-10 X2-l l X2-12 X2-13 X2-14 X2-15 X2-16 X2-17 X2-18 X2-l9
59 3 J J 3 J 3 3 J J J J J J J 3 - J 5 5 ·' 60 s 4 s 5 s s s 5 5 5 5 5 5 5 - - s s 5 ·' ·' ! 61 5 4 5 5 s 5 s 5 5 s 5 5 ! 5 5 5 4 4 s ! s 62 4 4 4 4 4 4 4 s 5 4 4 4
' 4 4 3 4 4 4 4
63 4 J 4 4 3 4 4 4 4 J 4 J 4 4 4 3 3 4 J
64 4 4 4 4 4 4 J 4 4 4 4 4 s 3 J 4 4 4 4
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 J
66 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
67 4 4 J 2 J J 4 4 J 3 4 4 4 J 4 3 J 4 4
68 5 4 5 4 4 5 4 4 s 4 4 4 s 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 J 4 3 4 4 3 J J J 4 J 3 4 4 5
70 4 4 s 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
71 4 4 J 4 4 4 4 s 4 J 3 4 4 J J 3 4 5 4
' 72 s 4 4 J J 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
73 s s 5 s 4 s 5 4 s 5 s 5 5 4 4 4 5 s 4
74 4 4 4 4 J 4 4 4 3 4 5 5 4 2 2 4 4 J 5
75 J 3 s 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 J 4 4 4
76 3 J 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 J J 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 J J J 4 J 4 J J J 3 J J 3 3 3 J J 3 4 ·-
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Occupational Self-Efficacy (Xi)
R"'P X2-l X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 X2-6 X2-7 X2-8 X2-9 X2-IO X2-l I X2-12 X2-13 X2-14 X2-15 X2-16 X2-17 X2-18 X2-19
79 5 5 4 4 ' i 5 5 5 5 5 5 5 5 5
' 5 5 5 5 5 5
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 3 4 4 4 4
81 4 4 2 3 J 3 4 5 4 ' ' 4 4 4 3 3 4 3 4 4 ·' 82 4 4 4 4 3 J 2 4 4 4 I 4 4 4 ' 2 3 4 4 4 ·' 83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 5 5 5 J 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 3 4
85 J J J J 3 J 3 J J J J J J J 3 3 3 3 J
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 J 4 4 2 3 4 J 4 J
88 3 J 5 5 5 3 J J J 5 J 5 2 J 2 J 3 J 3
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 J 4 4 5 J 4 4 4 4
90 J J J J J 3 J 3 J J 3 J J J J 3 3 3 3
91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
92 J 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 J J J 3 J
93 J J 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 J 4 5 5
94 4 4 4 J J J J 5 4 4 4 J 4 4 4 4 3 4 4
95 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4
96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 I I I I I 1
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 J 4 4 4 4
98 4 4 2 4 J 4 J 4 J J ' 4 4
' 4 3 2 J J 4 2
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Occupational Self-Efficacy (X2)
R~p X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 X2-6 X2-7 X2-8 X2-9 X2-10 X2-I I X2-12 X2-13 X2-14 X2-15 X2-16 X2-I 7 X2-18 X2-19
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ) ) ) 4 4 3 3 3 4 3
100 ) ) 4 2 4 4 4 4 4 ) 4 4 4 4 4 2 4 4 4
101 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 ) 4 3 ) 3 3 4 4
102 4 4 4 4 4 4 4 4 ) 4 4 4 4 5 ) ) 4 4 4
103 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4
104 4 3 4 4 ) 4 4 4 4 4 4 4 4 3 ) 4 4 4 4
105 J J ) 3 ) J ) ) 3 ) ) J J 3 3 3 ) ) 3
106 2 ) 2 2 4 4 3 4 ) ) 3 3 ) ) 2 ) ! 2 3 3
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Employee Engagement (M)
Resp M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 M-11 M-12 M-13 M-14 M-15 M-16 M-17
I 0 3 0 3 3 0 3 0 2 3 3 4 2 4 1 1 1 ' ' ' ' 2 3 0 4 4 0 3 0 3 3 3 4 4 3 3 0 3 3 ' ' ' ' 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4
' 5 3 3 3 4 3
' 4 4 4 4 4 4 i 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3
s 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 2 4 4 4 1
6 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3
7 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 0 4 0 4 0 3 3 ' ' ' 9 .3 3 3 3 4 0 4 4 3 5 5 5 5 3 3 3 5 ' IO 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4
11 4 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 0
' 13 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 0 3 ' 14 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 3 3 3
IS 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 5 5 4 3 4 3
16 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3
17 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 i
' 18 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 0 4 3 4 3 '
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Employee Engagement (M)
Resp M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 M·ll M·l2 M-13 M·l4 M-15 M-16 M-17
19 4 4 - 3 4 4 4 4 - 3 3 4 3 3 3 3 3 ' ' 20 3 3 2 2 2 4 3 3 2 - 3 3 3 3 2 2 2 ' 21 - 2 2 4 3 4 3 2 2 4 1 5 4 3 4 2 2 ' 22 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
23 4 4 2 3 3 4 2 3 2 3 - 2 2 3 2 3 2 ' I 24 3 3 3 3 3
I 3 4 4 4 4 4 i 3 3 4 4 3 3
25 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 5 5 4 5 4 4
26 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4
27 3 - 3 3 J 3 - 3 3 3 3 - 3 3 3 3 3 ' ' ' 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 1 1 5 5 5
29 3 3 3 3 3 - 3 3 3 - 3 2 2 3 3 2 2 ' ' 30 4 4 4 3 4 4 3 3 3 - 4 4 5 4 4 4 3 ' 31 3 3 2 2 3 - - 3 3 3 - 3 2 3 2 3 3 ' ' ' 32 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 - 4 3 3 3 ' 33 3 3 3 - 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 ' 34 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 - 4 4 ' 35 4 4 3 4 - 4 3 3 3 ' - 3 4 4 4 3 - 3 ' ' ' 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Employee Engagement (M)
Resp M-1 M-2 M-3 M-4 M-S M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 M-11 M-12 M-13 M-14 M-15 M-16 M-17
37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
38 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 ' 3 ' ' ' 39 3 3 2 3 ' 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 ' 40 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 2 3 3
42 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 I
43 4 ' 2 2 3 4 4 3 2 4 4 2 2 2 4 4 2 ' 44 ' 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 ' 2 2 3 ' ' 4S 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4
46 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 4 2 2 2
47 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 ' 48 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 2 2
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5
so I I I I I I I I I I I I I I I I I
SI s 5 4 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S2 I 3 5 ' I 3 5 3 I 3 5 i 3 I 3 5 3 I ' S3 4 4 4 3 3 s 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Employee Engagement (M)
Resp M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 M-11 M-12 M-13 M-14 M-15 M-16 M-17
55 3 3 4 3 ' 3 ' 2 2 5 5 5 4 5 3 3 4 ' ' 56 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4
57 3 3 3 ' 3 4 5 4 ' 3 4 5 2 4 3 3 3 ' ' 58 4 4 3 2 4 4 4 3 ' 4 4 4 2 4 2 2 2 ' 59 3 3 ' 3 3 3 ' 3 ' 5 5 3 3 3 ' 3 ' ' ' ' ' ' 60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
61 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
62 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 3 4 3 ' 3 ' 63 4 4 3 ' 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 2 ' 64 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2
65 3 4 2 3 4 4 4 I 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 I
66 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 --·
67 4 3 ' 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 ' 68 3 ' 3 3 ' 4 4 3 3 I 3 4 3 3 3 3 3 3 ' ' 69 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4
7l 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 I 4 I 2 I
72 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 3
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Employee Engagement (M)
Resp M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 M-11 M-12 M-13 M-14 M-15 M-16 M-17
73 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 1 5 4 4 4
74 3 2 2 2 4 3 2 2 2 I 3 5 I 2 3 2 3
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3
76 - 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 - 3 ' ' 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 3 3 - - 3 - 3 - 3 - 3 3 3 3 3 3 -' ' ' ' ' ' 79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
80 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 ' 3 4 4 4 4
81 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 3 5 3 3 3
82 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 ' 4 3 4 3 3 3
83 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3
84 4 4 - 4 4 4 4 3 3 4 5 5 2 4 4 - 4 ' ' 85 3 3 3 3 - 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 -' ' 86 3 3 2 4 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3
87 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 2 4 4 3 2
88 3 4 2 3 2 3 3 2 2 3 5 '
4 3 3 3 3 4
89 3 3 3 3 3 4 - - 3 2 3 5 4 5 4 4 3 ' ' 90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 - 3 3 3 3 3 3 '
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Employee Engagement (M)
Resp M-l M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 M-ll M-12 M-13 M-14 M-15 M-16 M-17
91 - 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ' 92 3 - - 3 3 - 4 3 3 - 3 ' 3 3 - 3 - 3 ' ' ' ' ' ' 93 4 4 3 5 5 5 I I I I 2 - 3 4 I I I ' 94 - 3 4 4 - 3 3 3 - 3 - 5 5 5 5 5 5 ' ' ' ' 95 s 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
96 5 5 5 5 5 I I I 5 5 5 5 I 5 5 5 5
97 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 '
98 4 4 4 2 3 4 4 4 4 ' 4 5 5 ' 2 4 2 4 4
99 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 - 3 2 ' 100 - 3 3 5 4 4 4 3 - 4 4 5 4 3 3 3 4 ' ' IOI 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 i 5 4 4 4 3 3
102 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 - 3 4 ' 103 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4
104 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 I 4 2 2 2
105 - 3 3 3 3 3 3 3 - 3 3 3 - 3 3 2 -' ' ' ' 106 2 2 I I I 2 2 2 2 2 3 3 4 3 - 3 3 '
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kinerja (Y)
Resp Y-1 Y-2 Y-3 Y-4 Y-5 Y-6 Y-7 Y-8 Y-9 Y-10 Y-11 Y-12 Y-13 Y-14 Y-15 Y-16 Y-17 Y-18
1 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 5 4 4
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2
3 3 4 4 4 3 ' ' 3 4 5 3 3 ' 4 4 4 4 5 ' ' ' 4 3 3 4 4 ' 4 3 3 5 5 3 3 2 ' 5 4 4 4 ' ' 5 4 4 4 5 4 1 5 1 4 4 3 1 2 ' 5 5 5 5 ' 6 4 4 3 5 3 1 3 1 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 3 3 3 3 4 5 3 3 5 5 3 3 3 3 3 I
3 3 3
10 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
11 ' ' 3 4 3 3 4 3 5 5 3 ' 3 3 4 3 3 4 ' ' ' 12 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 \ 5 5 5 5
13 ' 2 3 3 3 3 ' 2 3 3 ' 3 3 3 3 4 4 4 ' ' ' ' 14 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 3 5
15 3 4 3 5 4 4 4 3 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4
16 4 4 4 4 3 4 4 ' 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 ' 17 3 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 2 3 4 4 5 4 3
18 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 ' 3 4 4 4 4 5 '
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kinerja (Y)
Resp Y-1 Y-2 Y-3 Y-4 Y-5 Y-6 Y-7 Y-8 Y-9 Y-10 Y-1 l Y-12 Y-13 Y-14 Y-15 Y-16 Y-17 Y-18
19 4 4 4 4 4 ' 4 ' 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 ' ' 20 3 4 3 4 3 3 4 2 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5
21 3 ' 2 4 2 4 3 1 4 3 4 I 2 2 4 3 2 2 ' 22 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5
23 3 3 ' 4 3 3 3 1 2 2 ' 1 2 4 5 5 3 5 ' ' 24 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 3 ' 2 3 3 4 4 ' 4 ' ' ' 25 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5
26 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
27 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
28 5 5 5 5 5 5 I 1 5 5 5 I 5 5 5 5 5 5
29 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5
30 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2
31 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 3 3 3 2 3 3 3 3 ' ' '
32 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
33 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 I 1 I 1 I
34 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4
35 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 ' 4 ' 36 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kinerja (Y)
Resp Y-1 Y-2 Y-3 Y-4 Y-5 Y-6 Y-7 Y-8 Y-9 Y-10 Y-11 Y-12 Y-13 Y-14 Y-15 Y-16 Y-17 Y-18
37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
38 4 - 4 3 3 - 4 - 3 - 3 3 3 2 4 4 4 4 ' ' ' ' 39 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 5 5 3 5
40 3 3 4 3 3 3 4 2 3 - 4 3 3 3 4 3 i 3 3 ' ' '
41 5 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5
42 4 4 4 4 4 I 4 4 4 4 4 I 4 4 5 5 5 5
43 3 3 3 4 4 2 2 2 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3
44 4 4 4 4 - 3 4 - 4 4 4 3 4 2 5 4 2 3 ' ' 45 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
46 3 2 2 3 2 I 4 2 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4
47 4 3 - 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 ' 48 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
50 I I I I I I I I I I I I I I I I I I '
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
52 3 I 5 - I 3 5 - I 3 5 3 I 3 5 3 I 3 ' ' 53 4 5 5 4 3 2 3 2 5 5 4 4 4 5 I I I I
54 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 3 5
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kinerja (Y)
Resp Y-1 Y-2 Y-3 Y-4 Y-5 Y-6 Y-7 Y-8 Y-9 Y-10 Y-11 Y-12 Y-13 Y-14 Y-15 Y-16 Y-17 Y-18
55 3 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 I 3 4 4 2 3 5 I 56 5 5 4 5 4 4 3 - 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 , 57 4 3 4 4 3 2 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5
58 4 4 - 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 , 59 - 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3 5 3 3 3 5 5 , 60 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 3 I 5 5 5 5
61 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 '
62 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
63 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 3 5
64 4 4 3 4 4 3 3 - 3 3 3 3 3 2 5 4 5 5 , 65 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3
66 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3
67 3 3 4 3 4 4 3 - 4 4 4 3 3 2 4 4 2 5 , 68 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4
69 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
71 4 4 4 5 4 3 4 2 4 4 3 3 5 4 5 5 4 5
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kinerja (Y)
Resp Y-1 Y-2 Y-3 Y-4 Y-5 Y-6 Y-7 Y-8 Y-9 Y-10 Y-11 Y-12 Y-13 Y-14 Y-15 Y-16 Y-17 Y-18
73 5 5 5 5 5 4 4 2 5 5 5 4 5 2 4 5 5 5
74 3 4 4 4 3 I 4 3 4 4 3 4 3 I 3 ' 3 I ' 75 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5
76 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 ' 2 4 3 5 5 5 5 ' 79 4 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 '
81 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5
82 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 ' 2 4 3 3 3 ' 83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
84 3 3 4 4 4 ' 4 4 4 4 4 3 ' 4 4 4 4 4 ' ' 85 2 2 3 ' 2 2 3 2 3 ' 3 2 2 3 4 3 2 4 ' ' 86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3
87 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5
88 2 3 3 5 4 ' 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 ' 89 3 3 3 3 3 2 ' 3 3 4 3 ' 4 3 5 4 I 2 ' ' 90 3 3 ' 3 3 3 ' 3 3 3 3 ' 3 3 ' 3 3 3 ' ' ' '
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kinerja (Y)
Resp Y-1 Y-2 Y-3 Y-4 Y-5 Y-6 Y-7 Y-8 Y-9 Y-10 Y-11 Y-12 Y-13 Y-14 Y-15 Y-16 Y-17 Y-18
91 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4
92 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5
94 4 4 2 - 3 3 4 3 4 5 3 3 4 3 4 4 4 5 ' 95 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ' 4 4
96 5 5 5 5 5 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
97 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 - 2 5 5 4 5 ' 98 3 4 4 4 3 1 2 1 5 5 4 1 1 2 5 5 5 5
99 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 2 4
100 2 2 4 2 4 4 5 - 4 4 4 3 4 3 3 - 2 4 ' ' 101 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5
102 4 4 4 4 4 4 - 1 3 4 3 3 2 3 3 - 4 3 ' ' 103 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 2 5 5 4 5
104 4 4 3 4 4 - 3 - 4 4 4 3 4 3 - 3 2 4 ' ' ' 105 2 2 3 3 2 2 3 2 - 3 - 2 2 3 4 3 2 4 ' ' ' 106 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 4 4
' 4 4
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Lampiran 3. Output SmartPLS Algorithm
Path Coefficients
Perceived Employee Occupational
Organizational Engagement
Kinerja Seif-Efficacy
Support
Employee Engagement 0.485
Kinerja -- ----
Occupational Self-EJ]icacy 0.758 0.384 -
Perceived Organizational 0.087 0.032
Support
Indirect Effects ~-
Perceived Employee
Kinerja Occupational
Organizational Engagement Self-Efficacy
Support
Employee Engagement LOOO
Kinerja LOOO
Occupational Self-Efficacy 0.368 LOOO
Perceived Organizational 0.042 1.000
Support
Total Effects
Perceived Employee Occupational
Organizational Kinerja Self-Efficacy Engagement
Support
Employee Engagement 1.000 0.485
Kinerja 1.000
Occupational Self-Efficacy 0.758 0.752 1.000
Perceived Organizational 0.087 0.075 1.000
Support ·---
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Outer Loadings
Perceived Employee
Kinerja Occupational
Engagement Self~Ef]icacy Organizational
Support
Ml 0.885
M\6 0.709
M2 0.865
M3 0.790
MS 0.759
M6 0.762
M7 0.721
MS 0.791 -
M9 0.821 I---- --- -
X\2 0.835 ~
X\3 0.909
X\6 0.828
X\8 0.886
X2\ 0.771
X210 0.787 ~
X2! l 0.781
X2!2 0.811
X2!3 0.771
X24 0.749
X25 0.805
X26 0.869
X27 0.843
X28 0.728
X29 0.828 -
YI 0.862
YID 0.807
YI\ 0.749
Y\3 0.780
~ 0.895
Y4 0.815
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Perceived Employee Occupational
Engagement Kinerja
Self-Efficacy Organizational
Support ..
Y5 0.828
Y9 0.809 ----
Outer Weights
Perceived Employee
Kinerja Occupational
Organizational Engagement Self-Efficacy
Support
Ml 0.167 --·
Ml6 0.124
M2 0.166
MJ 0.134
MS 0.158 -
M6 0.139 '
M7 0.112
M8 0.116
M9 0.142
Xl2 0.352
X13 0.303
XI6 0.245
Xl8 0.257
X21 0.122 -
X210 0.105
X21 l 0.117 .
X212 0.112
X213 0.103 -
X24 0.102
X25 0.113 .
X26 0.124 -
X27 0.125
X28 0.097
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Perceived Employee
Kinerja Occupational
Organizational Engagement Self-Efficacy
Support . .. .. ----
X29 0.133
YI 0.159 .
YIO 0.153 -
YI\ 0.143
Y\3 0.140 .
Y2 0.166
Y4 0.147 . .. .
Y5 0.154
Y9 0.157 __ J
R Square
R Square
Employee Engagement 0.600
Kinerja 0.680
R Square Adjusted -
R Square
Employee Engagement 0.592
Kinerja 0.670
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
/Square
Perceived Employee Occupational
Engagement Kinerja
Self-Efficacy Organizational
,Support
Employee Engagement 0.294
Kinerja ·---·· ·-
Occupational Self-Efficacy 1.408 0.188 -
Perceived Organizational 0.019 0.003
Support
Average Variance Extracted (AVE)
Average Variance Extracted
(AVE) .
Employee Engagement 0.626
Kinerja 0.671
Occupational Self-Efficacy 0.633 -
Perceived Organizational Support 0.748 ·-
Composite Reliability
Composite Reliability
Employee Engagement 0.937
Kinerja 0.942 --
Occupational Self-Efficacy 0.950
Perceived Organizational Support 0.922
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha
Employee Engage1nent 0.925 .
Kinerja 0.929 . ---·-
Occupational Self-Efficacy 0.942
Perceived Organizational Support 0.889 .
Discriminant Validity
Fornell-Larcker Criterion
J>erceived Employee
Kinerja Occupational
Organizational Engagement Self-Efficacy
Support .
Employee Engagement 0.791
Kinerja. 0.787 0.819
Occupational Self 0.769 0.762 0.796
Efficacy
Perceived Organizational 0.189 0.175 0.134 0.865
Support
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Lampiran 4. Output SmarlPLS Bootstrapping
Path Coefficie11ts
Mean, STDEV, T-Values, P-Values
Sample Standard Original T Statistics
Mean Error P Va/ue:'i Sample (0)
(M) (STERR) (10/STERRI)
Employee Engagement -7 0.485 0.491 0.096 5.073 0.000
Kinerja ·-·
Occupational Self-Efficacy -7 0.758 0.755 0.051 14.756 0.000
Employee Engagement ------ --
Occupational Self-Efficacy -7 0.384 0.372 0.110 3.503 0.001
Kinerja
Perceived Organizational
Support -7 Employee 0.087 0.097 0.072 1.219 0.223
Engagement
Perceived Organizational 0.032 0.025 0.056 0.577 0.564
Support -7 Kinerja
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Indirect Effects
Mean, STDEV, T-Values, P-Va/ues -
Sample Standar<l Original T Statistics
Mean Error P Values Sample (0)
(M) (STERR) (10/STERRI)
-Employee Engagement 7
Kinerja ---
Occupational Self-Efficacy 7 - - !---- -
Employee Engagement --
Occupational Self-Efficacy 7 0.368 0.371 0.076 4.851 0.000
Kinerja
Perceived Organizational
Support 7 Employee
Engagement
Perceived Organizational 0.042 0.048 0.038 1.106 0.269
Support 7 Kinerja -
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Total Effects
Mean, STDEV, T-Values, P-Values -
Sample Standard Original T Stati'>lics p
Mean Error Sample (0) (10/STERRI) Values
(M) (STERR) .
Employee Engagement -7 0.485 0.491 0.096 5.073 0.000
Kinerja ·-· ··--·-~ ..
Occupational Self-Efficacy -7 0.758 0.755 0.051 14.756 0.000
Employee Engagement
Occupational Self-Efficacy -7 0.752 0.743 0.066 11.460 0.000
Kinerja
Perceived Organizational
Support -7 Employee 0.087 0.097 0.072 1.2!9 0.223
Engagement
Perceived Organizational 0.075 0.073 0.065 1.159 0.247
Support -7 Kinerja
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Format for the 8-item Survey of Perceived Organizational Support
©University of Delaware, 1984
Listed below and on the next several pages are statements that represent possible opii?ions that YOU may have about working at __ . Please indicate the degree of your agreement or disagreement with each statement by filling in the circle on your answer sheet that best represents your point of view about __ . Please choose from the following answers:
0 II I II 2 II 3 II 4 II 5
Strongly Moderately Slightly Neither
Slightly Moderately Agree nor
Disagree Disagree Disagree Agree Agree Disagree
I. The organization values my contribution to its well-being. 3. The organization fails to appreciate any extra effort from me. (R) 7. The organization would ignore any complaint from me. (R) 9. The organization really cares about my well-being.
II 6
Strongly Agree
17. Even ifl did tbe best job possible, tbe organization would fail to notice. (R) 21. The organization cares about my general satisfaction at work. 23. The organization shows very little concern for me. (R) 27. The organization takes pride in my accomplishments at work.
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Appendix-B
• ~ons..;mable Booklet
of Sanjyot Pethe (Indore)
0 s E Scale Sushama Chaudharl (Indore)
Upinder Dhar (Indore) (English Version)
Please fill In the following informations :-
Name (Optional) ..............................................................................................
Age ............................................................. Sex ...............................................
Caste .......................................................... Religion .......................................
Occupation ................................................ Designation .................................
Length of Service •.............•.......•...................•..•..••....••...••.•......••..••..•.••...•.•....
INSTRUCTIONS '
On the back of this page few sentences are given. You read the
sentence carefully and express your viewa as per yourself on any one of
the five cells of each sentence by marking ( x ). Express your response
according to the degree of response alternative.
Now Start the Work.
SCORING TABLE -·. .. _ --· -- . - .. .... - ··- _______ : ... - ·--- -· - ., -, ' Factors - I ii Iii IV v • VI Total l __ ' '·-·· -- ·-~.- -- ---- -· --- - - ... -~
I Ra\\ Scores . -- ----- ------+----....: ;
~ --· -- -- -·- ---- --- - -- ---- ------ ·-·--- ..
Interpretation ' I ·- ·--- . - .• - • ..J. .. - ... .. ----- . ---Estd. 1971 ti'>(0562) 364926
NATIONAL PSYCHOLOGICAL CORPORATION 4/230, KACHERI GHAT, AGRA - 282 004 (INDIA)
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
2 I Consumable Booklet of 0 S E Scale
r--r-··-' iS. N.i STATEMENTS
, Strongly. /Strongtyi ;Olsagrff!Disagree,Neutral Afr-I Agr";
l~.--- ------- ~···~-. ---- ' - _L ___ J____
1. When confronted with a difficult task, I am willing to spend whatever it takes to accomplish :t. 0
2. When I fall In a task I revaluate my strategies. 0
3. I always set targets higher than those set by my organisation. 0
4. I am able to handle unforeseen situations at my work place. 0
5. I adjust quickly to challenges that come in my work. 0
6. I am able to develop my resources to achieve my task goals. 0
7. I am able to resolvu conflicts at my work place. 0
8. I am able to perform well in any situation that may come up at my work place. 0
9. No matter what comes my way in my work, I am able to handle it. 0
10. I am able to make contribution to significant decisions. 0
0 0 0 0 IV
0000111
0 0 0 0 v
0 0 0 0 11
0000111
0 0 0 0 11
0 0 0 0 v
0 Ci 0 0 v
0 0 D 0 Ill
0 0 0 0
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Consumable Booklet of 0 S E Scale I 3
/s.N.i T--E. . ··-. -- r
STATEMENTS '. Strongly '. i SU'ongty ; i Ois•gree Olsagtee'. Nelltlal ~,Agree, Agree ;
• ' I
' . _, ____ ,.L__ ·-----·-l-
11. I am able to make an impact on others. 0 0 0 0 0
12. I am able to do my work lndepen-dently. 0 0 0 D 0
13. I am able to work effectively even under the pressure of deadline. 0 0 0 D 0
14. I am aware of my strengths and I continuously develop them to suit the task at hand. 0 D 0 D 0 IV
15. I continue to put In my best In an unsupportive environment 0 0 0 D 0 VI
16. I am able to perform well even In the absence of encouragement from my superior and support from my colleagues. 0 D D D 0 VI
17. I can develop skills required for tasks as and when needed. 0 0 0 D 0 II
18. I believe In continuous Improve-ment In my performance. D D 0 D D IV
19. I take up tasks that utilise my skills. D D D D 0 IV
Cl 1999. All rlghts reserved. Reproduction In any form is a Yiol&Uon of Copyrtght Act. Oc:tupatlonal Self Etft~y Scale (OSE Scale), (EnDffsh Version).
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
UWES Manual; page 48
English version
Work & Well-being Survey (UWES) 0
Thejolluwing 17 statements areobouJ how you.feel a1 work. Please readeachs/aJemenlcarefally mid decide if you
ever feel this way ahour your job. If you have never hod this.feeling, emu the '0' (zero) in the space qfter the
stotemenl. If you how! hod this feeling, indicate how eflen yo11feel it by cra&11ing /he number (from 1 lo 6) that best
describes how frequently you feel that way.
0
Never
Almost never Rmcly "'""'""" '""" 2 3 4
A few times a Once a month A few times a °""''""" year or less ml= mooth
At my work. I feel bursting with energy• (VII)
I rmd the work that I do full of meaning and purpose (DEi)
Time flies when I'm working (AB/)
At my job, I feel strong and vigorous (V12)•
I am enthusiastic about my job (DE2)•
When I am working, I forget eveiything else around me (AB2)
My job inspires me (DEJ)•
When I get up in the IIHlming, I feel like going to work (VIJ)•
l feel happy when l am working intensely (AD3)•
I am proud on the worlr. that I do (DE4)•
I am immersed in my work (AB4)•
I can continue working fur very long periods at a time (Y/4)
To me, my job is challenging (DE5)
I get carried away when I'm working (AB5)•
Al my job, I am very resilient, menlllily (V/5)
It is difficuJt to detach myself from my job (AB6)
Very often
5
A few times a w<d<
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
II.
12.
13.
14.
15.
16.
17. Al my work l always pe:rsevere, even when things do not go well (Y/6)
' Sl>ortoned veroion (llWES·9). VI~ "1JIOI". DE - dedication: AB~ absorption
"""'' 6
Everyday
O Schaufeh .I: Bakker (20ffi). "\'be Uln>Ch1 Work Ensas<mer>! Seal< 13 free for ...., fur nDr'HXM11111ef<;Ull ocimlific reoeard>. Commercial and/0< ""°'.cienrific uoe ,. prnlnbited, unless ~ wriltal penmMion is granted ..,. Ibo oothors
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Koopmans. L., Bernaards, C.M. Hildebrandt, V.H .. Vet. H.C.W. de. Beek, A.J. van der. Constru1 validity of the lndividucil Work P{'rfonnance Questionnaire. Journal of Occupational and Env1ro11me11tal Medicine 2014. 5G(3). 331-33? ~~
38. Jaramillo F, Carrillat FA, Locander WB. A meta·analytic comparison of managerial ratings and self-evaluations. J Pers Selling Sales Manage. 2005;XXV:315-328.
FIGURES AND TABLES
nivef
TABLE 1. Items of the Individual Work Performance Questionnaire (IWPQ), With Means and Standard Deviations (SD) on a 0-4 Range
fll'lll\
'l:i'h. JH'fl"l"IJl;lll(l' (ll'I \l'<lll·
Jn thi:- ra~t 3 n1onth~
TPI
TP.."'
TPJ
TP-+ rp:;
c nlll•·\tual p•·rf.,rn1allrl' ({·pf ,f;tll'
n1 thl· pa~t _1 1110nth>
CPI
CP.."'
('PJ
CP' CPS ('Pf.
\P7 CPX
I n1anaged to plan iny Y.'Ork so that 11 \\·as don\' on tune.
\1} pL111111n~ \\a., 1.'pti1n~11
I k,'rt 1111111nd th,· r,:>sults that I had 10 ;1c'h1,'\•' 111 n1~ V1ork. ! \\cJS ,1blc to sc•pa1;11.: n1a1n ISSlll'.' fr(>lll ~id.-: issu,;;s ;11 \\(1rk
l ""~IS ;ihk' to r.:rforn1 n1~ 1\ork \\L'll 111th n11n1111;1l tiinc and 1'1Tort
I took 011 c\t1,11<.'Spons1bil1t1.:s.
I st;1rt<.'d Ile'\\" t,1sk.; 111}sclf. 11hcn 1111· old on.:s 11,-r,· tl111shc'll.
I took on ('hallcng1ng 11·ork tasks. •1 he'll a1·;11lablc
I 11·ork1·d at k1'.:p1ng n1y _1ob kno\'I k·dg:.-: up-to-dat1'.
r \'1-orkcd at kc,·r1ng 111\' _1oh ~kill.• up-to-dati.'.
I ca1n-.: up 11·11h crc~1t11c solutions 10 11''\'I prc1bk·1n~
1 kept l(XJkint'. fL'I nc11· chall1.·ng1.'S 111 111~ _1ob
l ac1J1.:!y pa111<.:1pa11·d in 11·ork n1cct11\!-!S.
(
0 <1ll llh'rprud11rl h l' \\"I"" ln·h;n jur (( .,, n l 'l'<lll'
1 n !he p:ist J n1onths ("\VB I 1 t'on1pl.11ncd ;ib0ut un1111pl•J 1;1111 1nattl'r~ al \'IClrk
C\\"82
C\VBJ
C\VB-l
("\\'85
I n1adc prohlc1ns grca1cr th~1n 1lk'Y \\·ere .it w0rk
I tOcuscd on th,' 111.'g<lllYC aspc'Ct:> 0fa \\OJ!- ~i1u.it1on. 111~tcad of on lhc posn11·c aspects.
I spoi-c 111th collcagu.cs abo\lt thc n.:gatJ\T ,1.,p.;ch of 111} 11·01k
I spoke v.-ith pc•oplc from outsid1.' the orga111zat1on about the ncg~t1\·c asp.."Cts of 1ny ,,·ork.
This Is a NIVEL certified Post Print, more Info at http://www.nivel.eu
\ll'an SI)
2.80 0.95
1 4 7 O 9X
; II () !( I
' 8.\ O X2 -:'.'.J:'.' I . fill
1.24 I .OQ
2 5" I 1:;
1.l1 I .OX ::'.28 I ,, ::i 41 1.02
2 J l (j 9!(
::'.I.:' I.In 1.15 I 20
0.97 o.~5
(] 7! 0.76
I 10 (l.!(6
I 56 1.02
l.1! IO<
43766
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka