pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan motivasi kerja terhadap prestasi karyawan pt. central...

27
PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KARYAWAN PT. CENTRAL TEXINDO BATUJAJAR BANDUNG Nia Ekawati Dosen Teknik Informatika Universitas Putera Batam ABSTRAK PT. Central Texindo is a manufacturing company in the field of kniting and dyeing services. Identify issues of information technology is still closed internet access, no scanner tool on divisions or departments that need, as well as the addition of a computer hard realization approval, while the motivation is the saturation of the work done, work that has always pursued dateline, and the error performed by the employee because of his negligence. And for job performance is the process of employee performance assessed by the employer but does not affect the salary every month, no award given by the company, and the absence of a bonus that is felt by the employee from the employee's performance to achieve. The purpose of this study was to determine how much influence the use of information technology and employee motivation toward achievement PT. Central Texindo Batujajar - Bandung. The method used in the study is a method of verification, data collection is done by observation, interviews, and deployment kueisoner to the staff employees at PT. Central Texindo. Discussion The results of research on the impact of information technology use and motivation toward achievement PT. Central Texindo, is an information technology does not significantly affect employee performance, motivation sedangakan significant effect on employee performance. Keywords: Information Technology, Work Motivation, Employee Achievement PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PT. Central Texindo merupakan perusahaan manufaktur di bidang jasa kniting dan dyeing. Banyak perusahaan manufaktur dibidang yang sama dikawasan daerah Batujajar Bandung Barat. Kniting adalah metode membuat kain dari benang rajut. Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut/kniting

Upload: independent

Post on 27-Apr-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN MOTIVASI

KERJA TERHADAP PRESTASI KARYAWAN PT. CENTRAL TEXINDO

BATUJAJAR – BANDUNG

Nia Ekawati

Dosen Teknik Informatika Universitas Putera Batam

ABSTRAK

PT. Central Texindo is a manufacturing company in the field of kniting and dyeing

services. Identify issues of information technology is still closed internet access, no scanner

tool on divisions or departments that need, as well as the addition of a computer hard

realization approval, while the motivation is the saturation of the work done, work that has

always pursued dateline, and the error performed by the employee because of his negligence.

And for job performance is the process of employee performance assessed by the employer

but does not affect the salary every month, no award given by the company, and the absence

of a bonus that is felt by the employee from the employee's performance to achieve. The

purpose of this study was to determine how much influence the use of information technology

and employee motivation toward achievement PT. Central Texindo Batujajar - Bandung.

The method used in the study is a method of verification, data collection is done by

observation, interviews, and deployment kueisoner to the staff employees at PT. Central

Texindo.

Discussion The results of research on the impact of information technology use and

motivation toward achievement PT. Central Texindo, is an information technology does not

significantly affect employee performance, motivation sedangakan significant effect on

employee performance.

Keywords: Information Technology, Work Motivation, Employee Achievement

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

PT. Central Texindo merupakan perusahaan manufaktur di bidang jasa kniting dan

dyeing. Banyak perusahaan manufaktur dibidang yang sama dikawasan daerah Batujajar –

Bandung Barat. Kniting adalah metode membuat kain dari benang rajut. Berbeda dari

menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut/kniting

hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah

satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru. Namun pada PT. Central Texindo

proses kniting digunakan dengan banyak jarum rajut dan penggunaan benang yang dominan

banyak juga. Dyieng adalah bagian pemolesan kain terhadap warna, penampilan dan

pegangan (handling). Dyeing ini merupakan bagian pemrosesan kain yang terakhir mulai dari

bahan baku cotton dan polyester samapi produk kain yang siap dipasarkan ke toko-toko kain

ataupun ke perusahaan garmen yang bekerja sama dengan PT. Central Texindo.

Teknologi Informasi yang ada di PT. Central Texindo saat ini sudah semakin maju.

Dengan adanya upgrade prosesor juga monitor-monitor yang sudah mengikuti jaman.

Namun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh PT. Central Texindo yaitu masih

tertutupnya akses internet, tidak adanya alat scanner pada divisi atau departemen yang

membutuhkan, serta penambahan komputer yang sulit terealisasi persetujuannya.

Menurut Ishak dalam Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi (2008: 87) Tulisan ini

akan menjelaskan secara singkat tentang pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi

informasi. Penggunaan teknologi informasi di perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi pekerjaan dan kualitas pelayanan pada pengguna (right information, right user dan

right now). Cakupan bahasan dalam makalah ini diantaranya mengenai pengertian

perpustakaan dan teknologi informasi, perubahan paradigma perpustakaan, fungsi penerapan

teknologi informasi di perpustakaan, evaluasi kebutuhan teknologi informasi perpustakaan,

kompetensi perpustakan dan pustakawan dalam penerapan teknologi informasi, dan aplikasi

sistem informasi perpustakaan berbasis teknologi informasi.

Motivasi kerja yang ada di PT. Central Texindo cukup bervariatif, dari berbagai individu

yang bekerja di berbagai macam divisi atau departemen. Salah satu contoh yang penulis

ambil adalah posisi yang menjabat sebagai staf di PT. Central Texindo, motivasi kerja yang

dirasakan para karyawan di PT. Central Texindo tentunya ingin memajukan perusahaan

tersebut ke arah yang lebih baik, supaya kesejahteraan karyawan terjamin dan dengan

banyaknya kerja sama yang dilakukan perusahaan dengan perusahaan lain membantu dari

perwujudan kesejahteraan karyawan di PT. Central Texindo. Namun ada kendala yang

dirasakan oleh beberapa karyawan, seperti kejenuhan dari pekerjaan yang dilakukan,

pekerjaan yang selalu dikejar dateline, dan kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut

karena kelalaiannya.

Menurut Ludi Wishnu Wardana dalam Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (2008: 20)

Sumber daya manusia yang berkualitas, antara lain ditunjukkan oleh kinerja dan produktivitas

yang tinggi. Kinerja seseorang berkaitan dengan kaulitas perilaku yang berorientasi pada

tugas dan pekerjaan. Demikian halnya dengan kinerja guru, yang mana kinerja guru ini dapat

dilihat dari dua sudut administrasi dan pengembangan profesi. Secara adminitrasi kinerja

guru dapat diketahui dari kemampuan dan kompetensi dalam: (1) semangat, (2) kreatif, (3)

komunikatif dan (4) kompetensi paedagogis (kemampuan melaksankan didaktik dan

metodik).

Disiplin kerja berfungsi sebagai pendorong semangat kerja untuk mencapai tujuan dengan

penuh rasa tanggung jawab, tanpa keluhan-keluhan yang berarti. Seorang guru, hendaknya

senantiasa ada ditengah-tengah masyarakat dengan memberikan bimbingan, pengarahan, dan

dorongan semangat. Motivasi merupakan daya pendorng (driving force) yang menyebabkan

seseorang untuk bertingkah laku, memberikan arah dan mengatur tingkah laku pada suatu

tujuan tertentu. Hal ini dapat dipahami bahwa suatu perilaku seseorang yang disertai oleh

adanya motivasi yang tinggi, diharapkan akan menghasilkan hasil kerja yang memuaskan,

sebaliknya perilaku yang tidak dibarengi oleh motivasi yang tinggi, cenderung dilaksanakan

sebagai apa adanya, sehingga hasilnya kurang memuaskan.

Prestasi tentunya yang diidam-idamkan dari setiap karyawan. Setiap pekerjaan yang

dilakukan jika dimotivasi dengan adanya penghargaan tentunya dari pekerjaan yang

dilakukan setiap karyawan akan bersemangat untuk mendapatkan prestasi yang akan didapat

karyawan tersebut. Seperti adanya kenaikan gaji, pemberian piagam penghargaan sebagai

karyawan berprestasi atau dengan cara menerima bonus tambahan yang tidak ada hubungan

dengan gaji karyawan tersebut. Namun dilihat dari sudut pandang para karyawan di PT.

Central Texindo ada beberapa kekurangan yang dirasakan yaitu seperti adanya proses kinerja

karyawan yang dinilai oleh atasan tetapi tidak berpengaruh terhadap gaji setiap bulannya,

tidak adanya penghargaan yang diberikan oleh perusahaan, dan tidak adanya bonus yang

dirasakan oleh karyawan tersebut dari prestasi yang karyawan itu capai.

Menurut Masruhi Kamidin dalam Jurnal Economic Resouces (2010: 79-80) Dinamika

kerja dan birokrasi pemerintahan dewasa ini, telah mengalami pembenahan dalam berbagai

aspek manajemen pemerintahan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen sumberdaya

manusia. Menghadapi dunia kerja yang semakin mentut adanya pelayanan prima kepada

masyarakat dan menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif dalam pengembangan

manajemen organisasi untuk mengambil andil pada pelaksanaan manajemen kerja modern.

Karakteristik dunia kerja moderen adalah memperlihatkan kinerja yang sesuai dengan

dinamika kerja yang terus mengalami perubahan dinamis dan statis dalam mencapai tujuan

organisasi. Kebutuhan sumberdaya manusia yang potensial dalam dinamika kerja moderen,

membutuhkan adanya sumberdaya manusia sebagai pegawai yang memiliki kemampuan

handal, mandiri, dan profesional dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sebagai

pegawai negeri yangh memiliki dedikasi dan etos kerja yang tinggi sesuai kompetensi kerja

untuk menunjukkan prestasi kerja optimal. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terdapat

suatu fenomena yang perlu dicermati secara seksama, mengenai keberadan pegawai

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng dalam keterlibatannya sebagai pelaksana otonomi

daerah, yang secara langsung atau tidak langsung memainkan peranan yang strategis dalam

pengambilan kebijakankebijakan yang berkenaan dengan tujuan organisasi. Peningkatan

kinerja secara optimal bagi pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng tidaklah mudah

untuk diaplikasikan secara utuh.

Berdasarkan penjabaran di atas tampak bahwa banyak sekali keunggulan dari PT. Central

Texindo dalam memberikan pelayanan dan kemudahan buat para pelanggan PT. Central

Texindo dalam pembuatan knitting dan dyeing. Namun dibalik keunggulan tersebut apakah

karena manajemennya yang baik atau karena pelayanan yang ditawarkan dari pihak

PT.Central Texindo. Untuk itu dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengukur seberapa

besar motivasi kerja terhadap prestasi karyawan PT. Central Texxindo. Sehingga dalam

penelitain ini diambil judul “PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KARYAWAN PT.

CENTRAL TEXINDO BATUJAJAR - BANDUNG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan terhadap

prestasi karyawan di PT. Central Texindo?

2. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja yang ditanamkan terhadap prestasi karyawan di

PT. Central Texindo?

3. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan motivasi kerja terhadap

prestasi karyawan di PT. Central Texindo?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini melihat pada hasil penjabaran rumusan masalah adalah sebagai

berikut:

1. Untuk Mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan terhadap

prestasi karyawan di PT. Central Texindo.

2. Untuk Mengetahui pengaruh motivasi kerja yang ditanamkan terhadap prestasi karyawan

di PT. Central Texindo.

3. Untuk Mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan motivasi kerja

terhadap prestasi karyawan di PT. Central Texindo.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teknologi Informasi

Bukanlah sebuah hal yang mudah bagi direksi untuk memutuskan apakah investasi besar

akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi atau tidak. Di satu pihak, mereka

merasa bahwa kebutuhannya tidak begitu mendesak, sementara di pihak lain para pesaing

yang ada telah melakukan investasi yang tidak dapat dikatakan kecil. Ditinjau dari kerangka

strategis perusahaan, posisi teknologi informasi cukup jelas. Jika pengembangan suatu sistem

teknologi informasi dapat secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap

motivasi kerja dan prestasi karyawan yang lebih baik.

Pada dasarnya, strategi berhubungan dengan bagaimana cara mengatur dan mengelola

sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik yang berwujud seperti uang, waktu,

manusia, ruangan, mesin, infrastruktur, kertas, listrik, dan sebagainya maupun yang tak

berwujud seperti informasi, kesempatan, manajemen, struktur organisasi, dan sebagainya.

Definisi Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah gabungan dari kata teknologi dan informasi, secara

mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian

informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan

lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

Menurut Hapzi Ali & Tonny Wangdra (2010: 3), Teknologi Informasi (Information

Technology) adalah teknologi yang memanfaatkan Teknologi Komputer, Internet, Teknologi

Telekomunikasi dan Teknologi apapun yang dapat memberikan nilai tambah pada kegiatan

dan operasional organisasi atau perusahaan. Sedangkan menurut Sutarman (2009: 13)

Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi,

dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat

lunak dan perangkat keras Komputer.

Setelah memperhatikan dua definisi di atas yang telah dipaparkan oleh para ahli,

maka penulis menyimpulkan bahwa Teknologi Informasi (Information Technology) ialah

teknologi yang memanfaatkan Teknologi Komputer, Internet, Teknologi Telekomunikasi dan

Teknologi apapun yang dapat memberikan nilai tambah pada kegiatan dan operasional

organisasi atau perusahaan, (Hapzi Ali & Tonny Wangdra, 2010: 3). Dengan alasan

pendekatan teori ini masuk dalam pembahasan ke perusahan yang diteliti.

Dimensi Teknologi Informasi

Dimensi suatu variabel dapat ditentukan dari faktor-faktor ataupun kajian serta

komponen penyusun variabel itu sendiri, yang dapat digunakan sebagai acuan pengukuran

ataupun menurun menjadi sebuah indikator yang dapat membantu peneliti dalam

memecahkan masalah penelitian. Terkhusus pada variabel Teknologi Informasi, maka

dimensi yang menyangkut Teknologi Informasi yang dikemukakan para ahli akan dipaparkan

pada paragraf selanjutnya.

Menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3), terdapat tiga bahasan atau dimensi

mengenai Teknologi Informasi yaitu:

1. Sistem Teknologi Informasi

2. Sistem Teknologi Komputer

3. Sistem Teknologi Komunikasi

Menurut Sutarman (2009: 15) terdiri dari lima komponen utama untuk infrastruktur,

yaitu sebagai berikut.

1. Hardware (perangkat keras).

2. Software (Perangkat lunak).

3. Network (fasilitas jaringan dan komunikasi).

4. Database (basis data).

5. Information management personnel (manajemen informasi personal).

Dalam penelitian ini, hardware system sebagai sistem perangkat keras (hardware) bagi

karyawan atau organisasi yang digunakan untuk aktivitas input, proses, output dan

penyimpanan pada suatu sistem komputer (Sutarman, 2009: 103)

Software yang lebih focus pada system software bagi karyawan, serta operating system,

paket aplikasi dan bahasa pemrograman. Sebuah program komputer yang berisi sekumpulan

instruksi dibuat dengan menggunakan bahasa khusus yang memberikan perintah kepada

komputer untuk melakukan berbagai pengoperasian/pemrosesan terhadap data yang terdapat

dalam program tersebut atau data yang dimasukan oleh pengguna komputer (Sutarman, 2009:

144). Sebuah software dikatakan berkualitas apabila memenuhi tiga ketentuan pokok, yaitu :

1. Memenuhi kebutuhan pemakai, jika software tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna

software resebut, maka yang bersangkutan dikatakan tidak atau kurang memiliki kualitas.

2. Memenuhi standar pengembangan software, jika cara pengembangan software tidak

mengikuti metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik

akan sulit atau tidak tercapai.

3. Memenuhi sejumlah kriteria implisit, jika salah satu kriteria implisit tersebut tidak dapat

dipenuhi, maka software yang bersangkutan tidak dapat dikatakan berkualitas yang baik.

Berdasarkan dua dimensi yang telah diungkapkan oleh dua ahli diatas, maka penulis

mengambil dimensi menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3), yaitu : 1). Sistem

Teknologi Informasi, 2). Sistem Teknologi Komputer, dan 3) Sistem Teknologi Komunikasi.

Indikator Teknologi Informasi

Dengan menggunakan Teknologi Informasi dapat dengan cepat memecahkan masalah,

membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.

Menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3), indikator yang ada adalah yang

meliputi dari sub-sub sistem yang ada pada dimensinya adalah sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (Hardware)

2. Perangkat Lunak (Software)

3. Pangkalan Data (Database)

4. Perangkat Orang/Pengguna (Brainware)

5. Private Branch Exchanges (PBX)

6. Local Area Network (LAN)

7. Wide Area Network (WAN) / Internet

8. Teleprocessing System

Ada enam indikator dari teknologi informasi menurut Sutarman (2009: 18-19) yaitu

sebagai berikut:

1. Menangkap (capture)

2. Mengolah (Processing)

3. Menghasilkan (Generating)

4. Menyimpan (Storage)

5. Mencari kembali (Retrival)

6. Transmisi (Transmission)

Dari dua indikator yang di ungkapkan dua ahli diatas, maka penulis mengambil indikator

menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3). Tetapi penulis hanya mengambil 5

indikator saja, diantaranya perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software),

pangkalan data (Database), perangkat orang/pengguna (Brainware), Local Area Network

(LAN), dan Wide Area Network (WAN)/Internet.

Motivasi Kerja

Menurut Ludi Wishnu Wardana dalam Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (2008: 20)

Sumber daya manusia yang berkualitas, antara lain ditunjukkan oleh kinerja dan produktivitas

yang tinggi. Kinerja seseorang berkaitan dengan kaulitas perilaku yang berorientasi pada

tugas dan pekerjaan. Demikian halnya dengan kinerja guru, yang mana kinerja guru ini dapat

dilihat dari dua sudut administrasi dan pengembangan profesi. Secara adminitrasi kinerja

guru dapat diketahui dari kemampuan dan kompetensi dalam: (1) semangat, (2) kreatif, (3)

komunikatif dan (4) kompetensi paedagogis (kemampuan melaksankan didaktik dan

metodik).

Definisi Motivasi

Motivasi adalah alasan yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu. Alasan ini di

miliki oleh semua orang . kalau kita termotivasi untuk makan atau minum itu karena di dalam

diri kita ada alasan yang mendorong kita intuk melakukan itu. Motivasi adalah dorongn batin

yang menggerakkan kita untuk melakukan suatu atau menuju arah tertentu. Motivasi adalah

dorongan batin yang menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu atau menuju kearah

tertentu. Motivasi adalah hasrat dan keinginan yang menggerakkan perilaku. Menurut AN

Ubaedy (2008: 25).

Sedangkan menurut Hamzah (2011: 3) istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat

diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat

diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit

tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motif dapat di bedakan menjadi tiga macam,

yaitu (1) motif biognetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organism

demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan istirahat,

mengambil napas, seksualitas, dan sebagainya. (2) motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang

berkembang berasal dari lingkungan kebudyaan tempat orang tersebut berada. Jadi motif ini

tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan

setempat.misalnya keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan cokelat, dan lain-

lain. (3) motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berkekuatan,

sehingga ada interaksi antara manusia dengan tuhannya, seperti ibadah dalam kehidupan

sehari-hari, misalnya keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk

merealisasikan norma-norma sesuai agamanya.

Banyak teori motivasi yang didasarkan dari asas kebutuhan (need). Kebutuhan yang

menyebabkan seseorang berusaha untuk dapat memenuhinya. Motivasi adalah proses

psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku pada hakikatnya merupakan

orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai

tujuan. Kekuatan-kekuatan seperti ini pada dasrnya diransang oleh adanya berbagai macam

kebutuhan seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya. (2) tingkah laku. (3) tujuan. (4)

umpan balik.

Berdasarkan dua teori diatas, maka penulis mengambil kesimpulan menurut teori dari

Hamzah (2011: 3), dengan alasan dapat masuk dalam prioritas di tempat penelitian.

Dimensi Motivasi

Jika pada ujian nanti anak tidak bisa menjawab, maka akan munjul motif anak untuk

menyontek karena ingin mempertahankan dirinya, agar tidak dimarahi orang tuanya karena

memperoleh nilai yang buruk. Dimensi motivasi menurut Hamzah (2012: 18) adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan persepsi terhadap stimulus.

2. Menggunakan pengetahuan prasyarat.

3. Merencanakan respon.

4. Pelaksanaan respon yang dipilih.

Sedangkan menurut An Ubaedy (2008: 23). Dimensi motivasi dalam kajian pisikolog

atau manajemen setiap oang punya sumber motivasi yang berbeda-beda. Secara konsep,

sumber motivasi itu adalah sebagai berikut:

1. The need power (nPow): kebutuhan seseorang terhadap power, misalnya saja

mempengaruhi orang lain, ingin mengontrol orang lain, ingin mengarahkan orang lain,

ingin memimpin.

2. The need for Affiliatian (nAff):kebutuhan seseorang untuk berafiliasi, berinteraksi,

bersosial, berkomonikasi, kebutuhan untuk mendapatkan siti mulasi,

3. The need for Achievement (nAch): kebutuhan untuk berprestasi, mengubah hidup,

memperbaiki hidup, menunjukkan kebolahan diri.

Dengan kedua dimensi diatas maka penulis mengambil dimensi menurut Hamzah (2011:

23), dengan alasan mewakili dari penelitian ini.

Indikator Motivasi

Dapat pula di simpulkan bahwa motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam

diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, dan indikatornya (Hamzah, 2011:

23), sebagai berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

4. Adanya penghargaan dalam bekerja.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6. Adanya lingkungan bekerja yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang karyawan

dapat belajar dengan baik.

Sedangkan indikator menurut AN Ubaedy(2008: 33) yang bersumber dari eksternal itu

antara lain:

1. Dorongan dari orang lain (insentif).

2. Paksaan orang atau keadaan.

3. Perubahaan orang atau keadaan.

4. Pembiasaan dari lingkungan atau sistem.

Dengan kedua indikator diatas maka penulis mengambil indikator menurut Hamzah

(2011: 23), dengan alasan sangat berhubungan dengan tempat penelitian tersebut.

Prestasi Karyawan

Menurut Masruhi Kamidin dalam Jurnal Economic Resouces (2010: 79-80) Dinamika

kerja dan birokrasi pemerintahan dewasa ini, telah mengalami pembenahan dalam berbagai

aspek manajemen pemerintahan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen sumberdaya

manusia. Menghadapi dunia kerja yang semakin mentut adanya pelayanan prima kepada

masyarakat dan menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif dalam pengembangan

manajemen organisasi untuk mengambil andil pada pelaksanaan manajemen kerja modern.

Karakteristik dunia kerja moderen adalah memperlihatkan kinerja yang sesuai dengan

dinamika kerja yang terus mengalami perubahan dinamis dan statis dalam mencapai tujuan

organisasi. Kebutuhan sumberdaya manusia yang potensial dalam dinamika kerja moderen,

membutuhkan adanya sumberdaya manusia sebagai pegawai yang memiliki kemampuan

handal, mandiri, dan profesional dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sebagai

pegawai negeri yangh memiliki dedikasi dan etos kerja yang tinggi sesuai kompetensi kerja

untuk menunjukkan prestasi kerja optimal. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terdapat

suatu fenomena yang perlu dicermati secara seksama, mengenai keberadan pegawai

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng dalam keterlibatannya sebagai pelaksana otonomi

daerah, yang secara langsung atau tidak langsung memainkan peranan yang strategis dalam

pengambilan kebijakankebijakan yang berkenaan dengan tujuan organisasi. Peningkatan

kinerja secara optimal bagi pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng tidaklah mudah

untuk diaplikasikan secara utuh.

Definisi prestasi

Menurut Rusman (2012: 123), prestasi belajar adalah unjuk hasil belajar. Hasil belajar

adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga

penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-

macam keterampilan, cita-cita, keinginan, dan harapan. Guru harus dapat mengamati

terjadinya perubahan tingkah laku tersebut setelah dilakukan penilaian. Tolak ukur

keberhasilan siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa

melakukan proses belajar dalam waktu tertentu dan selanjutnya mengikuti tes akhir.

Kemudian dari tes itulah guru menentukan prestasi belajar siswanya. Sedangkan menurut

Deni Kurniawan, Rusman, dan Cepi Riyana (2011: 11) mengemukakan bahwa prestasi

belajar diwujudkan sebagai perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar dalam

berbagai aspek, yang pada khususnya berdampak ke perubahan tingkah laku yang bernilai

positif.

Berdasarkan dua teori diatas, maka penulis mengambil dari Rusman (2012: 123), dengan

alasan sangat mendekati konsepnya dengan penelitian di PT. Central Texindo.

Dimensi prestasi

Menurut Munadi dalam Rusman (2012: 124) mengemukakan beberapa faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar yang tertuang dalam dimensi sebagai berikut:

1. Faktor Internal yang meliputi faktor fisiologis dan psikologis.

2. Faktor eksternal yang meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental.

Sedangkan menurut Gagne dalam Deni et al. (2011: 11) mengemukakan bahwa

perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk:

1. Informasi Verbal

2. Kecakapan Intelektual

3. Strategi kognitif

4. Sikap

5. Kecakapan motorik

Dari pemaparan dua ahli diatas mengenai dimensi, maka penulis mengambil dimensi

menurut Munadi dalam Rusman (2012: 124).

Indikator prestasi

Menurut Rusman (2012: 124) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar dapat dijadikan sebagai indikator, yaitu:

1. Faktor fisiologis

2. Faktor Psikologis

3. Faktor lingkungan

4. Faktor instrumental

Sedangkan menurut Deni et al. (2011: 12) mengemukakan bahwa perubahan perilaku

umum yang nampak sebagai hasil belajar dapat dijadikan sebagai indikator, yaitu:

1. Kebiasaan

2. Keterampilan

3. Pengamatan

4. Berpikir asosiatif

5. Berpikir rasional dan kritis

6. Sikap

7. Inhibisi (menghindari hal yang mubazzir)

8. Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu)

9. Perilaku afektif

Dari pemaparan dua ahli di atas mengenai indikator prestasi, penulis dapat mengambil

kesimpulan, yaitu menurut Rusman (2012: 124).

Hipotesis

Agar penelitian ini lebih terarah dari kerangka pemikiran penulis memberikan

beberapa hipotesis mengenai penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial

di PT. Central Texindo.

2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial di PT. Central

Texindo.

3. Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara

parsial di PT. Central Texindo.

Teknologi Informasi

(X1)

1. Hardware

2. Software

3. Brainware

4. LAN

5. WAN

Sumber : Hapzi Ali dan Tonny

Wangdra (2010: 3)

Motivasi Kerja

(X2)

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4. Adanya penghargaan dalam bekerja

5. Adanya kegiatan menarik dalam belajar

6. Adanya lingkungan bekerja yang kondusif,

sehingga memungkinkan seorang karyawan

dapat belajar dengan baik

Sumber : Hamzah (2011: 23)

Prestasi Karyawan

1. Faktor fisiologis

2. Faktor psikologis

3. Faktor lingkungan

4. Faktor instrumental

Sumber : Rusman (2012: 124)

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Populasi

Sugiyono (2002: 57) memberikan pengertian bahwa: “ Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Sedangkan Riduwan (2002: 3) mengatakan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan dari

karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.

Berkenaan dengan penelitian ini maka yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini

adalah para staf karyawan yang berada di PT. Central Texindo yang saat ini 134 karyawan

dengan jumlah perempuan 44 orang karyawan dan laki-laki 90 orang karyawan.

Dalam penelitian ini, proses pengambilan sampling dilakukan dengan menggunakan

Random Sampling yaitu teknik yang memberikan peluang yang sama bagi unsur populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Sampel

Arikunto (1998: 117) mengatakan, “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian

atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang

diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.”

Karena jumlah populasi melebihi 100 orang maka penarikan sampel dilakukan secara

acak (Random Sampling). Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari

Taro Yamane Tau slovin (Riduwan, 2007: 65) sebagai berikut:

N = ⁄

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = level signifikansi yang diinginkan, yang umumnya 0,05 untuk non eksakta atau 0,01

untuk eksakta.

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

N = ⁄

N = 134 / 2,34 = 57,26 = 57 responden

Namun penulis mengambil sampel sebanyak 68 responden, dari hasil rumus yang ada,

dikarenakan proses penyebaran kuesioner yang secara acak.

Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas data

Setelah data didapat dan ditabulasi (dari kuesioner), maka pengujian validitas

dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasi antara skor item instrumen

dengan rumus Pearson Product Moment. Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

Dimana: t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)

thitung =

Kaidah keputusan : Jika rhitung r (tabel) berarti valid, sebaliknya

Jika rhitung ≤ r (tabel) berarti tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya

(r) sebagai berikut:

0,800 – 1,000 : sangat tinggi

0,600 – 0,799 : tinggi

0,400 – 0,599 : cukup tinggi

0,200 – 0,399 : rendah

0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid).

Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya

mencapai sasarannya. Validitas juga berhubungan dengan kenyataan (actually). Validitas

juga berhubungan dengan tujuan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah

memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Penyimpangan pengukuran ini disebut

dengan kesalahan (error) atau varian.

Suatu instrumen pengukur dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur

apa yang seharusnya diukur dengan kata lain instrumen tersebut dapat mengukur konstruk

sesuai dengan yang diharapkan. Dalam menguji keakurasian pertanyaan-pertanyaan

kuesioner yang telah dibagi, maka akan digunakan uji validitas (Indriantoro & Supomo,

1999). Uji validitas konstruk menggunakan pengujian stastistik analisis faktor (factor

analysis). Batas muatan faktor (factor loading) + 0,5 akan digunakan sebagai dasar analisis

dalam pengujian validitas. Butir pertanyaan yang valid harus memiliki muatan faktor yang

mencapai nilai minimum + 0,5 (Hair et al.,2006; Fornell & Larcker,1981).

Uji Reliabilitas

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini

adalah Koefisien Alfa (ã) dari Cronbach (1951), yaitu (Suharsimi Arikunto, 1993:236).

Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu

kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

Dimana: r11 = Nilai Reliabilitas

∑St = Jumlah Varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

r11 =

k = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung varians skor tiap-tiap item rumus:

Dimana: St = Varians skor tiap-tiap item

∑x = Jumlah kuadrat item Xi

(∑xi = Jumlah item Xi dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 2: Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus

Dimana: ∑St = Jumlah varians semua item

S1 + S2 + S3...Sn = Varians item ke-1,2,3...n

Langkah 3: Menghitung varians total dengan rumus:

Dimana: S1 = Varians total

= Jumlah kuadrat X total

= Jumlah X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

Uji Reliabilitas juga dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan,

yaitu dengan membandingkan nilai alpha hitung dengan nilai standar yaitu 0,60.

1. Jika Alpha hitung > 0,60 maka konstruk pertanyaan adalah reliabel

2. Jika Alpha hitung < 0,60 maka konstruk pertanyaan adalah tidak reliabel.

St =

∑St = S1 + S2 + S3...Sn

St =

r11 =

Regresi Berganda

Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana.

Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas

minimal dua atau lebih dan merupakan alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel

bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan

fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), ...(Xn) dengan

satu variabel terikat. (2004:155). Persamaan regresi ganda dirumuskan:

Variabel Bebas: Y = a + b1X1 + b2X2 +

Keterangan:

Y = Prestasi Kerja

a = Konstanta persamaan regresi

b1,b2 = Koefisien regresi

X1 = pemanfaatan Teknologi Informasi

X2 = Motivasi Kerja

= Error / epsilon (Faktor Lain Yang Mempengaruhi)

Rancangan Hipotesis

Dalam tahap ini dapat dibuat keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis. Uji

hipotesis menggunakan teknik regresi. Metode regresi digunakan untuk menganalisis

pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Kriteria keputusan yang

ditetapkan dapat dilihat dari keterangan pada hasil uji regresi tersebut. Pengujian regresi

tersebut meliputi uji F dan uji t.

Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen ( Hair et

al,2006).

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai probabilitas:

1 Jika probabilitas < 0,05 maka hipotesis diterima

2 Jika probabilitas > 0,05 maka hipotesis ditolak.

Uji keberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik-t. Hal ini digunakan untuk

menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis

dirumuskan sebagai berikut:

H0 = β 1 = β 2 = β 3 = 0 dan

Hi ≠ β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0

Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X1 terhadap

variabel dependen (Y). Nilai thitung dapat dicari dengan rumus:

Jika thitung > ttabel (α, n - k – 1), maka H0 ditolak; dan

Jika thitung < ttabel (α, n - k – 1), maka H1 diterima.

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian,

yaitu :

1. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial

di PT. Central Texindo.

H0 = Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap prestasi karyawan

secara parsial.

H1 = Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara

parsial.

2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial di PT. Central

Texindo.

H0 = Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial.

H1 = Motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial.

3. Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara

parsial di PT. Central Texindo.

H0 = Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi

karyawan secara simultan.

H1 = Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan

secara simultan.

Thitung =

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji Validitas (X1)

Teknologi Informasi yang ada di PT. Central Texindo saat ini sudah semakin maju.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

TABEL 1 Hasil uji validitas variabel Teknologi Informasi (X1)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

r - tabel Keterangan

x1.1 71.90 25.347 .367 0.235 Valid

x1.2 71.88 25.090 .292 0.235 Valid

x1.3 72.59 19.798 .399 0.235 Valid

x1.4 72.59 22.425 .413 0.235 Valid

x1.5 72.63 21.669 .260 0.235 Valid

Sumber : Lampiran Penelitian.

Dari hasil uji Validitas pada variabel produk/jasa terlihat bahwa semua item skor dari

setiap pernyataan adalah CITC ˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r- tabel (n =

68 : 0,235) yang berarti bahwa setiap instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid.

Dengan demikian maka ketujuh item pernyataan dari variabel teknologi informasi (X1)

dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.

Hasil uji Validitas (X2)

Salah satu contoh yang penulis ambil adalah posisi yang menjabat sebagai staf di PT.

Central Texindo, motivasi kerja yang dirasakan para karyawan di PT. Central Texindo

tentunya ingin memajukan perusahaan tersebut ke arah yang lebih baik, supaya kesejahteraan

karyawan terjamin dan dengan banyaknya kerja sama yang dilakukan perusahaan dengan

perusahaan lain membantu dari perwujudan kesejahteraan karyawan di PT. Central Texindo.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

TABEL 2 Hasil uji validitas variabel Motivasi Kerja (X2)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

r - tabel Keterangan

x2.1 71.76 25.944 .272 0.235 Valid

x2.2 71.90 26.213 .236 0.235 Valid

x2.3 71.78 25.369 .398 0.235 Valid

x2.4 72.03 24.178 .377 0.235 Valid

x2.5 71.88 24.673 .495 0.235 Valid

x2.6 71.84 25.421 .413 0.235 Valid

Sumber : Lampiran Penelitian

Dari hasil uji Validitas pada variabel produk/jasa terlihat bahwa semua item skor dari

setiap pernyataan adalah CITC ˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r- tabel (n =

68 : 0,235) yang berarti bahwa setiap instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid.

Dengan demikian maka ketujuh item pernyataan dari variabel motivasi kerja (X2) dinyatakan

valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.

Hasil uji Validitas (Y)

Prestasi tentunya yang diidam-idamkan dari setiap karyawan. Berdasarkan hasil

perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

Tabel 3 Hasil uji validitas variabel Prestasi Karyawan (Y)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

r - tabel Keterangan

y1.1 71.59 24.962 .456 0.235 Valid

y1.2 71.76 25.556 .354 0.235 Valid

y1.3 71.75 25.354 .392 0.235 Valid

y1.4 71.76 24.630 .483 0.235 Valid

Sumber : Lampiran Penelitian

Dari hasil uji Validitas pada variabel produk/jasa terlihat bahwa semua item skor dari

setiap pernyataan adalah CITC ˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r- tabel (n =

68 : 0,235) yang berarti bahwa setiap instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid.

Dengan demikian maka ketujuh item pernyataan dari variabel Prestasi Karyawan (Y)

dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.

Hasil Uji Reliabilitas Data

Dengan menggunakan program SPSS 17.0, yaitu membandingkan hasil Cronbach Alpha

dari variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) terhadap nilai kritis Cronbach Alpha

0,60, maka data dinyatakan reliabel.

TABEL 4 Hasil Uji Reliabilitas Data Teknologi Informasi (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.661 .663 5

Sumber : SPSS

Nilai Cronbach Alpha untuk uji reliabilitas adalah 0.661 > 0.60 dengan demikian item

pertanyaan untuk X dinyatakan reliable atau dapat diandalkan

TABEL 5 Hasil Uji Reliabilitas Data Motivasi Kerja (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.645 .719 6

Sumber : SPSS

Nilai Cronbach Alpha untuk uji reliabilitas adalah 0.645 > 0.60 dengan demikian item

pertanyaan untuk X dinyatakan reliable atau dapat diandalkan.

TABEL 6 Hasil Uji Reliabilitas Data Prestasi Karyawan (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.679 .631 4

Sumber : SPSS

Nilai Cronbach Alpha untuk uji reliabilitas adalah 0.679 > 0.60 dengan demikian item

pertanyaan untuk Y dinyatakan reliable atau dapat diandalkan.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Digunakan untuk meramalkan variabel dependen ( Y ) berdasarkan variabel independen

X dalam suatu persamaan linear sebagai berikut :

TABEL 7 Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,190 ,871

3,664 ,000

totalX1 ,047 ,035 ,076 1,336 ,186

totalX2 ,548 ,036 ,882 15,428 ,000

a. Dependent Variable: totalY1

Y = 3,190 + 0,047 teknologi informasi + 0,548 motivasi +

Dimana :

1. Konstan = 3,190

Nilai konstanta positif, menunjukan pengaruh positif variabel X. Bila variabel X naik,

maka variabel Y akan naik atau terpenuhi.

2. X1 = 0.047

Merupakan nilai koefisien regresi variable X terhadap Variabel Y artinya jika X

mengalami kenaikan 1 satuan, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0.047.

Koefisien bernilai postitif artinya terjadi hubungan positif antara X dan Y , kenaikan X

akan mengakibatkan kenaikan pada Y.

3. X2 = 0,548

Merupakan nilai koefisien regresi variable X terhadap Variabel Y artinya jika X

mengalami kenaikan 1 satuan, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,548.

Koefisien bernilai postitif artinya terjadi hubungan positif antara X dan Y , kenaikan X

akan mengakibatkan kenaikan pada Y.

Adapun hasil pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil Uji t:

TABEL 8 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,190 ,871

3,664 ,000

totalX1 ,047 ,035 ,076 1,336 ,186

totalX2 ,548 ,036 ,882 15,428 ,000

a. Dependent Variable: totalY1

Berdasarkan tabel data diatas terlihat bahwa :

1. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi (X1) Terhadap Prestasi Karyawan (Y) t

hitung (1,336) < t tabel (1.66757). Nilai Signifikan = 0,186 > 0.05, maka H0 diterima H1

ditolak. Jadi variabel independen (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Y).

2. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Prestasi Karyawan (Y) t hitung (15,428) > t

tabel (1.66757). Nilai Signifikan = 0,000 < 0.05, maka H0 ditolak H1 diterima. Jadi

variabel independen (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Hasil Uji F

TABEL 9 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 544.463 2 272.232 220.262 .000a

Residual 82.808 67 1.236

Total 627.271 69

a. Predictors: (Constant), totalX2, totalX1

b. Dependent Variable: totalY1

Berdasarkan tabel perhitungan diatas didapatkan nilai Fhitung adalah 220,262 yang

berarti nilai lebih besar dengan Ftabel adalah 2,35 yang menunjukkan H0 ditolak dan H1

diterima. Dengan ditolaknya H0 dan diterimanya H1 menunjukkan bahwa berdampak secara

signifikan Terhadap Prestasi Karyawan

Over all Penelitian:

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini, maka dapat penulis dimpulkan

kedalam overall penelitian, variabel yang berhubungan secara parsial dan secara simultan

berada pada hasil penelitian 1, 2, dan 3.

TABEL 10 Hasil Penelitian 1, 2, dan 3

Hipotesis Pernyataan Hipotesis Koefisien

(Standardized)

T / F

Value Keterangan

1

Pemanfaatan

teknologi informasi

berpengaruh

terhadap prestasi

karyawan secara

parsial di PT.

Central Texindo

0,047

R2

= ,399

thitung (1,336) < ttabel

(1,66757)

Signifikan

(Hipotesis 1

Ditolak)

2

Motivasi kerja

berpengaruh

terhadap prestasi

karyawan secara

parsial di PT.

Central Texindo

0,548

R2

= ,864

thitung (15,428) > ttabel

(1,66757)

Signifikan

(Hipotesis 2

Diterima)

SIMPULAN

Adapaun simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Prestasi Karyawan, bahwa Teknologi

Informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Karyawan

2. Motivasi Kerja terhadap Prestasi Karyawan, bahwa Motivasi Kerja berpengaruh

signifikan terhadap Prestasi Karyawan

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Karyawan,

bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh signifikan

terhadap Prestasi Karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hapzi. dan Wangdra, Tonny. (2010) Sistem Informasi Bisnis SI-Bis Dalam Prospektif

Keunggulan Kompetitif. Baduose Media. Jambi.

Ishak. (2008). Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Volume 4 No.2. hal

87-95

Junaidi. Tabel r. (2010). http://Junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/05/tabel-r.pdf. Desember, 29,

2012.

______. Tabel f. (2010). http://Junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/04/tabel-f-0-05.pdf. Desember, 29,

2012.

______. Tabel t. (2010). http://Junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/04/tabel-t.pdf. Desember, 29,

2012.

Kamidi Masruhi. (2010). Pengaruh Kompetisi terhadap Prestasi Kerja Pegawai Sekretariat

Daerah Kabupaten Bantaeng. Volume 11 No. 30. Hal 79-91

3

Teknologi Informasi

dan Motivasi Kerja

berpengaruh

terhadap prestasi

karyawan secara

parsial di PT.

Central Texindo

1,236

R2

= ,868

fhitung (220,262) > ftabel

(2,35)

Signifikan

(Hipotesis 3

Diterima)

Sutarman. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Edisi I. Bumi Aksara. Jakarta.

Sugiyono, (2004) : Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Alfabeta, Bandung –

Indonesia.

Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Alfabeta. 2009

Singgih Santoso. 1999.SPSS (Statistical Product and Service Solution). Elex Komputindo-

Kelompok Gramedia. Jakarta

Wardana Wishnu Ludi. (2010). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja,

Pendidikan, dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan

Gayungan Kota Surabaya. Volume II No. 1. Hal 19-31

Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi SPSS Dalam Penelitian. Gava Media. Yogyakarta.