pengaruh kegiatan iqma terhadap kepercayaan diri anggota iqma

77
DAFTAR ISI Daftar isi....................................... 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................... 3 B. Rumusan Masalah........................... 4 C. Tujuan Penelitian......................... 4 D. Manfaat Penelitian........................ 4 E. Definisi Operasional...................... 5 F. Kerangka Teoritik dan Hipotesis........... 6 G. Methode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian......... 7 2. Teknik Sampling, Populasi dan Sampel.... 9 3. Variable dan Indikator Variabel......... 9 4. Teknik Pengumpulan Data.................10 5. Teknik Analisa Data..................... a. Product Moment.......................12 b. Regresi..............................12 c. Kai Kuadrat..........................13 d. T test...............................13 e. Anava................................13 BAB II KAJIAN TEORI A. Kegiatan IQMA.............................15 B. Kepercayaan Diri..........................19 C. Kerangka Teoritik.........................25 1

Upload: uinsby

Post on 04-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

Daftar isi....................................... 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................... 3

B. Rumusan Masalah........................... 4

C. Tujuan Penelitian......................... 4

D. Manfaat Penelitian........................ 4

E. Definisi Operasional...................... 5

F. Kerangka Teoritik dan Hipotesis........... 6

G. Methode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian......... 7

2. Teknik Sampling, Populasi dan Sampel.... 9

3. Variable dan Indikator Variabel......... 9

4. Teknik Pengumpulan Data.................10

5. Teknik Analisa Data.....................

a. Product Moment.......................12

b. Regresi..............................12

c. Kai Kuadrat..........................13

d. T test...............................13

e. Anava................................13

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kegiatan IQMA.............................15

B. Kepercayaan Diri..........................19

C. Kerangka Teoritik.........................25

1

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian data hasil wawancara dan analisis

statistic deskripsi hasil penyebaran angket

.........................................29

B. Analisis Statistik Inferensial...........37

C. Analisis Mix Methode.....................44

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN...............................49

B. SARAN....................................49

DAFTAR PUSTAKA...................................50

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan.

Menjadi sesosok orang yang dapat memberikan solusi

bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu

masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia. Baik

itu berhubungan langsung maupun tak langsung. Salah

satunya yaitu dengan menjadikan dirinya sebagai

seorang yang berani dan percaya diri untuk

berhadapan langsung dengan masyarakat.

Banyaknya mahasiswa yang masih belum memiliki

rasa kepercayaan diri yang tinggi seringkali

menghambat prestasi akademik maupun non-akademik

mereka. Untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri

diperlukan adanya latihan maupun kebiasaan untuk

berani tampil dan berkomunikasi dengan banyak orang.

Salah satunya yaitu dengan mengikuti kegiatan

organisasi.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel

salah satu organisasi di IAIN SUNAN AMPEL Surabaya,

yaitu Ikatan Qori’ Qori’ah Mahasiswa (IQMA) yang

dianggap sebagai salah satu organisasi yang di

dalamnya melibatkan keaktifan mahasiswa untuk

terbiasa tampil dan berkomunikasi di depan banyak

orang dengan baik.

3

Perbedaan jenis kelamin, ataupun asal fakultas

dari masing-masing mahasiswa dalam kegiatan IQMA

juga dirasa sebagai salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat kepercayaan diri mahasiswa,

dikarenakan organisasi ini tidak hanya diperuntukkan

salah satu fakultas saja, melainkan untuk semua

mahasiswa IAIN SUNAN AMPEL Surabaya.

Qori’ atau Tilawah dapat diartikan sebagai

pembacaan yang bersifat spiritual atau aktifitas

membaca yang diikuti komitmen dan kehendak untuk

mengikuti apa yang dibaca itu.

Sedangkan qiro’ah dapat dimaknai sebagai aktifitas

membaca secara kognitif atau kegiatan membaca secara

umum, sementara tilawah adalah membaca sesuatu

dengan sikap pengagungan.1

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa dan bagaimanakah IQMA yang ada di UKM IAIN

Sunan Ampel?

2. Sejauh mana pengaruh kegiatan IQMA terhadap

kepercayaan diri anggotanya?

3. Berapakah prosentasi kegiatan IQMA terhadap

kepercayaan diri anggotanya?

4. Bagaimanakah peran mahasiswa dalam organisasi

IQMA?

1 M.Misbahul Munir, Ilmu & Seni Qiro’atil Qur’an: Pedoman Bagi Qori’-Qori’ah, Hafidh-hafidhah dan Hakim Dalam MTQ, Semarang: Binawan, 2005.hal. 53

4

5. Apakah faktor perbedaan jenis kelamin dan

fakultas juga berpengaruh terhadap peningkatan

kepercayaan diri mahasiswa?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apa dan bagaimanakah IQMA yang

ada di UKM IAIN Sunan Ampel.

2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kegiatan

IQMA terhadap kepercayaan diri anggotanya.

3. Untuk mengetahui berapakah prosentasi kegiatan

IQMA terhadap kepercayaan diri anggotanya

4. Untuk mengetahui bagaimanakah peran mahasiswa

dalam organisasi IQMA

5. Untuk mengetahui apakah faktor perbedaan jenis

kelamin dan fakultas juga berpengaruh terhadap

peningkatan kepercayaan diri mahasiswa

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi peneliti

Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan

pengetahuan dan keterampilan dengan terjun

langsung ke dalam IQMA sehingga dapat melihat,

merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik

kegiatan yang dilakukan IQMA selama ini sudah

efektif dan efisien.

2. Bagi Organisasi

5

Penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan

masukan bagi perkembangan organisasi IQMA untuk

memperbaiki praktik-praktik kegiatan pembimbing

serta anggota agar menjadi lebih efektif dan

efisien sehingga kualitas kegiatan IQMA dan hasil

belajar mahasiswa (dalam hal ini adalah anggota)

bias meningkat.

3. Bagi Perkembangan Keilmuan

Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan

yang sangat berharga pada perkembangan ilmu

bermasyarakat umumnya dan ilmu pendidikan pada

khususnya, terutama pada penerapan model-model

kegiatan untuk meningkatkan hasil proses kegiatan

dan hasil belajar.

E. DEFINISI OPERASIONAL

a.Kegiatan IQMA

IQMA atau yang lebih dikenal dengan Ikatan

Qori’-Qori’ah Mahasiswa adalah suatu Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) yang berada dibawah naungan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel

Surabaya. Didalamnya terdapat banyak cabang

pilihan ekstra dan rutinitas yang bisa dipilih

oleh semua mahasiswa yang mempunyai bakat sesuai

dengan apa yang di inginkan, seperti: Tilawah,

Sholawat, Banjari, kaligrafi, MC/Presenter, Dakwah

dan ditambahi dengan Senam vocal dan tausyeh.

6

Dengan hadirnya berbagai macam pilihan itu,

diharapkan mampu melahirkan insan yang agamis,

loyal, berkualitas dan tanpa mengurangi rasa cinta

kepada Al Quran sebagai pedoman bagi semua makhluk

yang mengimaninya dan mampu bersaing di tingkat

nasional bahkan internasional dalam ke-5 cabang

masing-masing.

UKM ini tidak membatasi setiap anggotanya yang

di obyek-kan hanya pada satu fakultas, jurusan,

bahkan jenis kelamin. Sehingga mereka bisa saling

bertukar fikiran dan lain sebagainya yang dikira

bermanfaat tanpa ada rasa minder atau malu.

b.Kepercayaan Diri

Percaya diri merupakan salah satu aspek

kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Orang yang percaya diri yakin atas

kemampuan mereka sendiri serta memiliki

penghargaan yang realistis bahkan ketika harapan

mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran

positif dan dapat menerimanya.

Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat

ditumbuhkan dari sikap sanggup berdiri sendiri,

sanggup menguasai diri sendiri dan bebas dari

pengendalian orang lain dan bagaimana kita menilai

diri sendiri sama orang lain menilai kita,

sehingga kita mampu menghadapi apapun.

7

Percaya diri merupakan hal yang harus dimiliki

oleh setiap orang dalam berkomunikasi. Sehingga

membantu meningkatkan prestasi seseorang baik

akademik maupun non-akademik.

F. KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

Dalam komunikasi organisasi kita berbicara

tentang informasi yang berpindah secara formal dari

seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang

lain yang otoritasnya lebih rendah –komunikasi

kebawah; informasi yang bergerak dari suatu jabatan

yang otoritasnya lebih rendah kepada orang yang

otoritasnya lebih tinggi –komunikasi keatas;

informasi yang bergerak diantara orang-orang dan

jabatan-jabatan yang sama tingkat otoritasnya; atau

informasi yang bergerak diantara orang-orang dan

jabatan-jabatan yang tidak menjadi atasan ataupun

bawahan satu dengan yang lainnya dan mereka

menempati bagian fungsional yang berbeda –komunikasi

lintas-saluran.2

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk

menggunakan teori T-FLOW atau yang lebih dikenal

dengan teori multi Step Flow Communication (komunikasi

banyak tahap) sebagai dasar acuan penelitian yang

2 R. Wayne Pace, Don F. Faules. Komunikasi Organisasi: strategi meningkatkan kinerja perusahaan. 1998. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. hal. 183-184

8

diharapkan bisa berguna untuk melihat fakta fenomena

dari hipotesis yang telah peneliti buat.

Teori ini merupakan keadaan mental operasi di

mana seseorang melakukan suatu kegiatan sepenuhnya

tenggelam dalam perasaan fokus energi, keterlibatan

penuh, dan kenikmatan dalam proses kegiatan.

Diusulkan oleh Mihaly Csikszentmihalyi, konsep psikologi

positif telah banyak direferensikan di berbagai

bidang.3

Selain itu, teori ini sangat berhubungan erat

dengan penelitian yang peneliti buat, karena teori

ini merupakan suatu jenis penyampaian pesan dari

suatu instansi yang tidak selamanya dapat dilakukan

dengan cara satu arah atau dua arah, karena ada

jenis penyampaian pesannya disampaikan melalui

bermacam-macam cara.4

Peran IQMA menurut teori ini adalah sebagai PRO

(Public Relation Officer) atau Komunikator, karena

IQMA sebagai lahan mahasiswa dalam mencari,

mengembangkan dan memelihara hobi masing-masing

mahasiswa. Cara yang dipakai IQMA dalam menyalurkan

dan menyampaikan cabang ekstranya selain dengan cara

mengadakan rutinitas yang diikuti oleh umum, IQMA

juga mengadakan bimbingan khusus yang hanya diikuti

oleh anggota tetap IQMA. Sehingga mahasiswa dengan

3 Citations of Csíkszentmihályi's 1990 book4AW. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. 1993. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 5

9

mudah benar-benar memperoleh dan mengamalkan ilmu

yang diperolehnya dari IQMA sesuai dengan apa yang

diminatinya.

Jejaring social seperti facebook, yang sudah pasti

semua mahasiswa mempunyai akun-nya, juga digunakan

sebagai media untuk berbagi-bagi ilmu yang ada dalam

IQMA itu sendiri. Dengan itu, para anggota bisa

berkonsultasi, sharing, bahkan menentukan jadwal

latihan / bimbingan khusus sendiri dengan para

senior / pemateri.

G. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Paradigma Pragmatism

Salah satu paham yang dominan dalam manajemen

sejak 50 tahun yang lalusampai sekarang adalah

pragmatisme. Menurut

Dewey, pragmatic /pragmatism berarti peraturan

berfikir reflektif yang tujuan akhirnya adalah

hasil.Pragmatisme bersifat agresif yaitu

mengutamakan sikap mencukupi diri sendiri dan

menentang sikap pasrah. Menurut pragmatisme,

dengan kemauan yang kuat pasti berhasil,tidak

ada yang tidak mungkin bagi yang kuat.5

5http://www.fayantama13.wordpress.com /teori-pragmatism. Diunduh tgl 01 Nop 2012 pukul 20.45. oleh: Fiyantama Akbar Insani

10

Paradigma pragmatism itu berpedoman pada

sejumlah pemikiran, bahwa :6

Paradigma pragmatism itu dalam program

penelitian multi tahapnya menggunakan

penelitian kualitatif sekaligus kuantitatif.

Paradigma pragmatism itu merangkul kedua

sudut pandang dengan mengambil posisi

diantara kedua sudut pandang itu.

Dalam penggunaan metode tertentu paradigma

pragmatism itu bergantung kepada pertanyaan,

dan menghindari konsep metafisi.

Metode campuran menampilkan filsafat

penelitian yang sangat praktis dan bersifat

terapan.

b. Mix Metode

Jenis penelitian yang dipakai adalah

penelitian kuantitatif dan penelitian

kualitatif (Mix Methode).

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistic,

6Data, 1997

11

dengan tujuaan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.7

Metode penelitian kualitatif sering disebut

metode penelitian naturalistic, karena

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang

alamiah (natural setting); disebut juga sebagai

metode etnographi, karena pada awalnya metode

ini lebih banyak digunakan untuk penelitian

bidang antropologi budaya; disebut sebagai

metode kualitatif, karena data yang terkumpul

dan analisisnyalebih bersifat kualitatif.8

2. Teknik Sampling, Populasi, dan Sampel

Penelitian ini adalah penelitian populasi.

Populasi merupakan totalitas semua nilai yang

mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran,

kuantitatif maupun kualitatif mengenai

karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan

yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari

sifat-sifatnya.9 Populasi adalah wilayah

generalisasi berupa subjek atau objek yang

diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.

3. Variabel dan Indikator Variabel

A. Variabel

7Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:ALVABETA, cv. 2011. hlm. 88Ibid., hlm. 89Sudjana, 2005: 6

12

1. Variabel X : Pengaruh Kegiatan IQMA

2. Variabel Y : Peningkatan Kepercayaan Diri

Anggota IQMA

B. Indikator Variabel

1. Variabel X:

a. Pembinaan rutin

b. Bimbingan khusus

c. Mengarang lagu

d. Seni baca Al-Quran

e. Senam vocal

2. Variabel Y:

a. Berani tampil di depan umum

b. Mampu mempresentasikan hasil karangan

sendiri

c. Memahami karakter lagu

d. Berani mengikui lomba/musabaqoh

e. Aktif dalam Organisasi

13

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Kuantitatif dengan menggunakan

angket untuk mencari data, yaitu sebagai

berikut:

14

Pilihlah jawaban dibawah ini yang sesuai

dengan hati nurani dan akal sehat anda!

1. Apakah Anda sering mengikuti rutinitas

tilawah?

a. Ya b. Kadang-kadang

c. Tidak

2. Apakah rutinitas tilawah sangat efektif?

a. Ya b. Kadang-kadang

c. Tidak

3. Apakah Anda pernah mengikuti bimbingan

khusus tilawah?

a. Ya b. Kadang-kadang

c. Tidak

4. Apakah bimbingan khusus tilawah sangat

membantu dalam mengembangkan skill Anda di

bidang tilawah?

a. Ya b. Kadang-kadang

c. Tidak

5. Apakah Anda suka mempelajari lagu-lagu

tilawah?

a. Ya b. Kadang-kadang

c. Tidak

6. Apakah Anda mampu mengarang lagu

tilawah?

a. Ya b. Kadang-kadang

c. Tidak

b. Penelitian Kualitatif dengan menggunakan

wawancara, dengan pedoma 5W+1H, sebagai

berikut:

b. Penelitian Kualitatif dengan menggunakan

wawancara, sebagai berikut:

15

12. Apakah Anda pernah mengarang lagu

tilawah sendiri?

a. Ya b. Kadang-kadang c.

Tidak

13. Apakah anda mampu membedakan karakter

lagu-lagu tilawah?

a. Ya b. Kadang-kadang c.

Tidak

14. Apakah Anda suka mempelajari karakter

lagu-lagu tilawah?

a. Ya b. Kadang-kadang c.

Tidak

15. Apakah Anda mengetahui tentang MTQ?

a. Ya b. Kadang-kadang c.

Tidak

16. Apakah Anda sering mengikuti MTQ?

a. Ya b. Kadang-kadang c.

Tidak

17. Apakah Anda aktif dalam

berorganisasi?

1. Apa yang saudara ketahui tentang IQMA?

2. Bagaimana IQMA menyampaikan atau berbagi

ilmunya?

3. Apakah dengan mengikuti IQMA saudara yakin

bisa meningkatkan rasa percaya diri

16

5. Tehnik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data dengan 6 macam tehnik, yaitu:

1. Product momen

Digunakan untuk melihat hubungan

antara 2 variabel. Dengan rumus berikut:

Υxy= ∑ xy−(∑x )(∑ y)

√[N∑x¿¿2−(∑x)2] [N∑ y2−(∑y)

2]¿

2. Regresi

Untuk melihat berapa prosentasi (%)

suatu variabel berhubungan dengan

variabel yang lain, menggunakan beberapa

rumus sebagai berikut:

a. ∑xy=∑XY−(∑ X) (∑Y )

N

b. ∑x2=∑x2−¿¿¿

c. ∑y2=∑y2−¿¿¿

d. A1 = ∑ xy❑

∑ x2

A0 = ∑Y−a1∑ x

N

17

Fungsi determinan, menggunakan

rumus :

a. R2 = a12 (∑x2 )∑ y2

b. δ2=¿¿

c. Sa0 = √ (δ2)+( ∑ X2

N∑x2 )❑

Sa1 = √ (δ2)+( 1N∑x2 )

3. Kai Kuadrat

Digunakan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan antara anggota laki-laki dan

perempuan. Dengan rumus berikut:

X2 = N¿¿

4. T-test

Untuk melihat korelasi, jika sampel

uji dibedakan dalam 2 kelompok. Dengan

menggunakan rumus :

a. Tο= MdSEmd

18

b. SD=√∑D2

N −¿¿

c. MD = ∑D

√N

d. SEMD = SD ❑D

√N−1

5. Anava

Untuk melihat korelasi, jika

sampelnya dibedakan antara anggota dari

berbagai fakultas. Berikut rumus-

rumusnya:

a. F=MSpMSe

b. CF = ¿2

c. SSp = (∑Tj)

N−CF

d. SST= ∑ ¿¿

e. SSE = SSE-SST

f. DFP = K (perlakuan)-1

g. DFT= N (sampel) -1

h. MSP = SSpDFp

19

i. MSE= SStDFt

20

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kegiatan IQMA

Ikatan Qori' Qori'ah Mahasiswa (IQMA) merupakan

Unit Kegiatan Mahasiswa di bawah koordinasi DEMA

IAIN Sunan Ampel Surabaya yang berorientasi pada

pembinaan di bidang ilmu Alquran khususnya pembinaan

tilawah dan seni religi lainya. Organisasi ini

didirikan tanggal 3 Maret 1989 oleh KH. Chiznullah.

Pada awal didirikan, IQMA berorientasi pada

pengembangan skill anggota di bidang Seni Baca

Alquran saja. Mengingat kebutuhan masyarakat yang

semakin kompleks, maka diadakan penambahan aktivitas

pembinaan di IQMA yaitu bidang Shalawat, MC, Dakwah

dan Kaligrafi. Selain itu IQMA juga menambahkan

aktivitas yang berorientasi pada pengembangan

wawasan. Aktivitas tersebut diformat dalam bentuk

kajian-kajian keilmuan.

Pada tahap aplikasi, IQMA berusaha untuk dapat

berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui

kegiatan-kegiatan relegius ataupun sosial yang

dipandang ideal dengan visi dan misi organisasi.

IQMA juga mencoba membangun relasi yang baik

dengan lembaga sejenis seperti LPTQ, maupun lembaga

lain dalam tingkatan lokal maupun nasional yang

21

secara prinsip tidak bertolak belakang dengan visi

dan misi IAIN Sunan Ampel secara umum.

Agar orientasi dakwah IQMA dapat terwujud secara

berkesinambungan dan proses pembinaan yang

diselenggarakan dapat berkelanjutan, maka diperlukan

adanya kaderisasi yang maksimal, diantaranya adalah

Masa Orientasi Calon Anggota sebagai jenjang

kaderisasi tahap awal dan Rihlah Ta’abbudiyah

sebagai jenjang kaderisasi jenjang kedua.10

10Arsip Ketua Umum IQMA periode 2012

22

Berikut adalah cabang-cabang kegiatan dalam IQMA:

1. TILAWAH

Qori’ atau Tilawah dapat diartikan sebagai

pembacaan yang bersifat spiritual atau aktifitas

membaca yang diikuti komitmen dan kehendak untuk

mengikuti apa yang dibaca itu.

Sedangkan qiro’ah dapat dimaknai sebagai aktifitas

membaca secara kognitif atau kegiatan membaca secara

umum, sementara tilawah adalah membaca sesuatu

dengan sikap pengagungan.11

Dalam UKM IQMA bidang Tilawah menaungi untuk

mengembangkan bakat seni baca Al-Quran dengan banyak

mengadakan kegiatan pembinaan, yakni

pembinaan/rutinitas tilawah, senam vocal, tausyeh

dan bimbingan khusus tilawah kelas A-B-C.12

Seni baca Al-Quran yang biasa disebut dengan

Qiroah, Naghom ataupun Tilawah yang kesemuanya

mengandung arti yang sama aykni bacaan-bacaan yang

bertajwid yang diperindah oleh irama lagu, hal ini

akan mudah dipahami apabila seorang yang mempelajari

seni baca Al-Quran telah memahami teori seni

bernyanyi atau tausyeh dengan baik dan telah

memahami ilmu tajwid dan bisa membaca Al-Quran

11 M.Misbahul Munir, Ilmu & Seni Qiro’atil Qur’an: Pedoman Bagi Qori’-Qori’ah, Hafidh-hafidhah dan Hakim Dalam MTQ, Semarang: Binawan, 2005. hal. 5312Al-Qalam, edisi MOCA RIHLAH IQMA 2012, hal 7

23

dengan tartil semua itu tidak lepas dari nafas,

suara dan lagu.13

2. SHOLAWAT dan BANJARI

Menurut istilah, sholawat adalah:

a. Sholawat Alloh SWT kepada Rosululloh SAW

berupa Rohmat dan Kemuliaan(Rahmat Tadhim).

b. Sholawat dari malaikat yang kepada Kanjeng

Nabi SAW berupa permohonan rahmat dan kemuliaan

kepada Allah SWT untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW

sedangkan selain Kanjeng Nabi berupa permohonan

rahmat dan ampunan.

c. Sholawat orang–orang yang beriman (manusia

dan jin) ialah permohonan rohmat dan kemuliaan

kepada Allah SWT. untuk Kanjeng Nabi SAW.

Di bidang sholawat sendiri masih di spesifikkan

lagi cabangnya, yaitu pengkaderan banjari, sholawat

dan rebana. Dalam pengkaderan banjari, mahasiswa

akan diajarkan bagaimana cara memukul terbang yang

baik dan benar, sedangkan dalam bidang sholawat

mahasiswa diajarkan untuk menyuarakan lagu sholawat-

sholawat. Begitu juga dengan rebana.14

3. MC/PRESENTER

MC atau yang biasa dikenal Master of Ceremony adalah

salah satu bidang UKM IQMA yang sungguh luar biasa.

Devisi yang mayoritas anggotanya adalah wanita ini

mempunyai kharisma tersendiri. Meskipun begitu,

13Ibid., hal 714Ibid., hal 9

24

antusias dari kader laki-laki juga bisa mulai

terlihat. Terbukti ketika rutinitas mereka nampak

penuh semangat.15

Dibidang MC/Presenter ini, mahasiswa dituntuk

untuk berani membawakan acara baik formal maupun

nonformal.

4. KALIGRAFI

Secara Terminologi menurut Syeik Syamsuddin al

akfani, letak-letaknya dan cara merangkainya menjadi

sebuah tulisan yang tersusun atau apa-apa yang

ditulis diatas garis-garis, bagaimana cara

menulisnya dan menentukan dimana yang tidak perlu

ditulis, mengubah ejaan yang perlu digubah dan

menentukan cara bagaimana untuk mengubahnya.16

Dibidang kaligrafi ini, mahasiswa akan di

perkenalkan dengan berbagai macam jenis khat yang

beredar luas dikalangan umum. Mahasiswa juga

diharapkan mampu menulis dengan baik khat, sehingga

mampu bersaing di kancah kabupaten hingga

internasional.

5. DAKWAH

Di dalam kamus al-Munjid fi al-Lughoh wa al-a’lam

disebutkan makna da’I sebagai orang yang memangggil

(mengajak) manusia kepada agamanya atau mazhabnya.

Kata da’a mempunyai beberapa makna antara lain

15Ibid., hal 1116 Drs. Sirojuddin AR., Seni Kaligrafi Islam(Jakarta: Multi Kreasi Singgasana, 1992).

25

memanggil, mengundang, minta tolong, meminta,

memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong,

menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi dan

meratapi.17

Dicabang ini, mahasiswa dituntut untuk mampu

menyampaikan pesan moral yang baik didepan khalayak

umum.

17 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah(2009:6),

26

B. Kepercayaan Diri

Dalam menghadapi perkembangan zaman yang modern

sebagai manusia yg berkualitas tentunya manusia

tidak dapat hanya berdiam diri, namun berusaha

mengikuti perkembangan zaman yang ada, terutama

dalam mengembangkan kualitas diri.

Mengembangkan kualitas diri berarti mengembangkan

bakat yg dimiliki, mewujudkan impian-impian

meningkatkan rasa percaya diri, menjadi kuat dalam

menghadapi cobaan dan menjalani hubungan yang baik

dengan sesamanya. Perkembangan bukan terjadi dengan

sendirinya melainkan dengan melalui hubungan dan

pergaulan dengan manusia, juga dengan pembinaan dan

pendidikan.18 Untuk itulah, pendidikan mempunyai

peran yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

perwujudan individu, terutama bagi nusa dan bangsa.

Rasulullah pernah meminta kepada para sahabat agar

menghilangkan perasaan tidak percaya diri, lemah dan

kuat. Tapi harus menanamkan izzah (harga diri yang

mulia) berani mengungkapkan pendapat serta

mengekspresikan pikiran dan perasaan tanpa takut

kepada manusia, sebab rasa percaya diri yang

sebenarnya didasari oleh perasaan positif akan harga

diri kita.19

1. Pengertian

18 Tarsis, Tarmudij, pengembangan diri (Yogyakarta; Liberty, 1998) hal. 9519 M. Ustman Najati, Belajar EQ dan SQ, (Jakarta; Hikmah, 2002)hal. 132

27

Dari uraian diatas, maka definisi dari rasa

percaya diri adalah sikap positif seorang

individu yang menampukkan dirinya untuk

mengembangkan nilai positif baik terhadap diri

sendiri maupun lingkungan atau situasi yang

dihadapi. Tapi rasa percaya diri yang dimaksud

sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa

aspek dari kehidupan peserta didik dimana ia

merasa memiliki kompetensi yakni mampu dan

percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh

pengalaman, potensi aktual, prestasi serta

harapan yang realistik terhadap diri sendiri.20

Sedangkan menurut the Americanheritage

dictionary, rasa percaya diri adalah “conciousness

of one’s our power and abilities” (kesadaran akan

kekuatan dan kemampuan diri sendiri). Sementar

webster new world dictionary mendefinisikan

sebagai “ reliance on one’s own powers” (bergantung

pada kekuatan diri sendiri).21

Dari berbagai pengertian diatas dapat diambil

suatu kesimpulanbahwa rasa percaya diri adalah

sikap positif terhadap diri sendiri yang yakin

pada kekuatan dan kemampuannya untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pendidik

untuk diselesaikan tanpa mengaharap bantuan dari20 Jacinta F. Rini, Memupuk Rasa Percaya Diri, Jakarta, //www.epsikologi.com21 Whisnu Broto, SuksesmembangunRasaPercayaDiri, (Jakarta; Grasindo Anggota IKAPI, 2005) hal. 1

28

orang lain dan didasari dengan memliki

kompetensi yaitu, mampu dan percaya dia bisa

menyelesaikan tugas tersebut karena didukung

oleh pengalaman, potensi diri, kemandirian dan

prestasi. Dengan rasa percaya diri peserta didik

akan bersikap tenang dalam berbagai situasi dan

tidak akan takut untuk berprestasi dimanapun,

mereka juga tidak akan rendah diri karena minder

dan tidak akan ragu dalam bertindak walaupun itu

penuh resiko sebab ia yakin akan dirinya

sendiri.

2. ciri-ciri individu yang percaya diri

Beberapa ciri individu yang mempunyai rasa

percaya diri antar lain:

Menurut Jacinta (2004) ciri-ciri dari

individu yang percaya diri antara lain:

a. Percaya akan kompetensi atau kemampuandiri dalam menyelesaikan tugas

b. Berani menjadi diri sendiric. Punya pengendalian diri yang baikd. Memilik internal locus control (memandangkeberhasilan dan kegagalan tergantung dariusaha diri sendiri)

e. Mempunyai cara pandang yang positifterhadap diri sendiri, orang lain danlingkunagannya

f. Memiliki harapan yang realistis terhadapdiri sendiri.22

22 Jacinta,Memupuk

29

Sedangkan menurut Anita (2003) ciri-ciri

perilaku yang mencerminkan percaya diri antaara

lain:

a. Yakin kepada diri sendiri dalammenyelesaikan suatu masalah

b. Tidak tergantung pada orang lain dalammemecahkan masalah

c. Tidak ragu-ragu dalam mengambilkeputusan

d. Merasa diri berhargae. Tidak menyombongkann dirif. Memiliki keberanian untuk bertindak.23

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang

memiliki rasa percaya diri adalah bisa bersikap

tenang dalam mengerjakan segala sesuatu,

mempunyai kemampuan atau potensi diri yang

memadai, percaya akan kompetensi atau kemampuan

diri dalam memecahkan masalah, tidak ragu-ragu

dalam memecahkan masalah, tidak ragu-ragu dalam

mengambil keputusan, senang tantangan walau

menanggung resiko, berani menjadi diri sendiri

dan mempunyai cara pendang yang positif terhadap

diri sendiri.

3. Faktor pendorong percaya diri

Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang

proposional, maka individu harus memulainya dari

dalam dirinya sendiri. Hal ini sangat penting

23 Anita Lie, 101 cara Menumbuhkan Percaya diri anak, (Jakarta; Gramedia, 2003) hal.4

30

mengingat bahwa hanya anak didik yang

bersangkutan yang dapat mengatasi rasa percaya

diri yang dialaminya. Selain dari dalam dirinya,

lingkungan keluarga atau masyarakat dan sekolah

atau guru juga mempunyai peranan yang sangat

penting dalam mendorong rasa percaya diri dari

dalam diri anak didik. Ada beberapa factor yang

mendorong rasa percaya diri pada anak didik,

antara lain:

1. Faktor Internal

a. Berani mengambil resikoKeberanian dalam mengambil resiko ini

penting, sebab berdasarkan pemahaman diriyang obyektif anak didik bisa memprediksiresiko setiap tantangan yang dihadapi.Dengan demikian anak didik tidak perlumenghindari setiap resiko melainkan lebihmenggunakan strategi-strategi untukmenghindari, mencegah ataupun mengatasiresikonya.

b. Belajar mensyukuri dan menikmati rahmatTuhan

c. Mengembangkan nilai positifJalan menuju kepercayaan diri akan semakin

cepat manakala anak didik bisa mengembangkannilai-nilai positif pada dirinya. Salah satucara untuk mengembangkan nilai-nilai positifadalah dengan menghilangkan ungkapan yangmematikan, dan menggantinya dengan ungkapankreatif.

d. Evaluasi diri secara obyektif dan jujure. gunakan self affirmation yakni berupa kata yangmembangkitkan rasa percaya diri, seperti:“Saya pasti bisa.”

31

f. menetapkan tujuan yang realistik24

g. BerdikariAnak didik harus berdikari yaitu melakukan

segala sesuatu kegiatan dan penyelesaiansuatu masalah atas dasar kemampuan dirisendiri, sehingga dengan berdikari, anakdidik belajar untuk mengatasi segala sesuatuatas dasar percaya diri sendiri.

2. Faktor Eksternal

Beberapa faktor lain selain dari dalam diri

anak didik (intern) yaitu apa yang disebut

sebagai pendorong eksternal dalam

pembahasannya terbagi menjadi dua, pertama

faktor sekolah atau guru, kedua, faktor

lingkungan keluarga.

1. Faktor sekolah atau guruAdapun faktor eksternal dari sekolah atau

guru antara lain sebagai berikut:a. Seorang guru harus dapat menerima anakdidik dengan sebagaimana adanya, tanpasyarat dengan segala kekuatan dankelemahan memberi kepercayaan padanyabahwa dasarnya anak didik memilikikemampuan dan mampu untuk melakukannyatermasuk dalam menyelesaikan masalah(tugas) yang diberikan oleh guru

b. Menciptakan interaksi yang akrab denganpeserta didik

c. Anak didik dibiasakan belajar denganaktifitas dan kreatifitasnya.

d. Tersedianya fasilitas yang memadai.e. Menjaga dan meningkatkan pertumbuhanfisik anak.25

f. Pengakuan dan penghargaang. Pujian

24 Jacinta,Memupuk25Tarsis, Pengembangan

32

2. Lingkungan KeluargaAdapun faktor yang mendorong anak didik

untuk membangkitkan rasa percaya dirinya dilingkungan keluarga,yaitu:a. Menghargai pendapat anak danmendorongnya untuk mengungkapkan

b. Memberi waktu pada anak untuk berfikir,merenung dan berhayal

c. Membiarkan anak untuk mengambilkeputusan sendiri selama keputusan itubaik untuk anak.

d. Meyakinkan anak bahwa orang tuamenghargai apa yang ingin dicobadilakukan apa yang dihasilkan.

e. Menunjang dan mendorong kegiatan anak.f. Memberi pujaan yang sungguh-sungguhkepada anak.

g. Mendorong kemandirian anak dalammenyelesaikan suatu masalah.26

h. Memberikan kesempatani. Kondisi ekonomi keluarga

Guna pengembangan rasa percaya dirisecara optimal, juga diperlukan perluadanya ekonomi yang memadai, karenakeadaan kondisi ekonomi bisa memenuhikebutuhan dan perkembangan mental danfisik anak.27

4. Faktor penghambat rasa percaya diri

Dalam hidup bermasyarakat, setiap individu

mengalami berbagai masalah, kejadian bertemu

orang-orang baru. Reaksi individu sangat

dipengaruhi oleh cara berpikirnya, individu

dengan rasa percaya dirinya yang lemah cenderung

mempersepsi segala sesuatu dari sisi negatif. Ia26Utami Munandar, pengembangan kreatifitas anak berbakat, (Jakarta; PT. Rineka Cipta) hal. 9427Tarsis,Pengembangan, hal 56

33

menyadari bahwa dari dalam dirinyalah semua

negativisme itu berasal.28 Pola pikir individu

yang kurang percaya diri disebabkan oleh faktor-

faktor sebagai berikut:

a. Rasa GelisahAnak didik yang dikuasai rasa gelisah

dihinggapi rasa takut, akan tetapi merekatidak tahu sebab-sebabnya, gejalanya antaralian tampak pada tangan dan kaki, detakjantung yang mudah berdenyut lebih cepatsehingga seringkali sukar bernafas. Keluhanmereka ialah rasa takut akan sesuatu bahayayang akan datang, sukar tidur, pikiran kacau,perasaan tidak menentu dan mudah kesulut marahdalam hidup ketidak nyamanan.

b. Rasa maluOrang menderita rasa malu jiwanya seperti

terbelah mereka mempunyai semangat tinggisekaligus rendah. Dalam pergaulan, merekadikuasai rasa malu, mudah menjadi objekpermainan den tertawaan, dan mudah dibiarkansendiri atau malah dianggap sepi sama sekali.Demikian dalam pergaulan dan perjuangan hidup,mereka derita banyak kegagalan, hal ini dapatmenjadi sumber frustasi dan benih ketidakpercayaan diri terhadap sesama. Apapunpenyebab rasa malu yang terlalu besar akanmerugikan, karena menghambat untukmengembangkan diri mempersempit medanpergaulan, serta merusak kebahagiaan hidup.

c. Rasa minderHidup yang dihantui rasa minder tidak

bahagia. Bagi mereka, hidup ini berat dantidak simpatik. Ketidak bahagiaan orang yangdikuasai oleh rasa minder bertambah karenamereka suka membandingkan orang lain, mereka

28Jacinta, Memupuk

34

menjadi panas dan iri hati. Anak yangdihinggapi rasa minder ini sedikit demisedikit dapat sembuh dengan mulai berusahauntuk mengenal diri sendiri dan menerimanyadengan senang dan harus menyadari bahwa setiapmanusia diciptakan unik tidak ada duanya.

d. Rasa salahPerasaan salah berlagak seperti rumput

ilalang, meski coba dimusnahkan denganberbagai cara dan dipendam pada saat tertentuakan kembali muncul. Hidup yang tidak cerahdan jiwa yang tidak gembira kerap merupakanakibat dari rasa salah yang dipendam dan tidakterselesaikan.29

e. Rasa takutketakutan dan kekhawatiran adalah musuh

terbesar dari rasa percya diri, seorang yangselalu khawatir bahwa kebutuhan dasar merekaterpenuhi, atau bahwa dunia lahiriah ataubatiniah merekasetiap saat bisa pecahberhamburan akan sulit mengembangkan pandanganpositif tentang diri mereka, orang lain dandunia pada umumnya. Bila anak-anak merasaaman, mereka secara otomatis akan mencobamengembangkan kemampuan mereka dengan menjawabtantangan serta berani mengambil resiko yangmenarik.30

29 Tarsis,Pengembangan, hal. 62-6630 Galiendefiel, Mendidik Anak Agar Percaya Diri (Jakarta; Arcan, 1997) hal. 14

35

C. Kerangka Teoritik

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara

manusia baik individu maupun kelompok. Dalam

kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi

adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.

Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan

lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada

saat ia dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi.

Komunikasi sangat berperan dalam perubahan

masyarakat.

Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial,

apabila orang telah mengadakan hubungan tetap, maka

sistem komunikasi yang mereka lakukan akan

menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat

atau mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan

atau melenyapkan persengketaan apabila muncul.31

Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi

menjadi sebuah cara dalam melakukan perubahan sosial

(social change). Komunikasi berperan menjembatani

perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan

kembali sistem sosial masyarakat dalam usahanya

melakukan perubahan.32 Namun begitu, komunikasi juga

tidak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya, ia

akan diwarnai oleh sikap, perilaku, pola, norma,

pranata masyarakat. Jadi keduanya saling31AW. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. 1993.Jakarta: Bumi Aksara. hal.432 Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. RajaGratindoPersada. 2004. hal. 46

36

mempengaruhi dan saling melengkapi, seperti halnya

hubungan antara manusia dengan masyarakat yang

dikemukakan Berger.

Hubungan masyarakat mempunyai ruang lingkup

(scope) kegiatan yang menyangkut banyak manusia

(publik, masyarakat, khalayak), baik didalam (publik

intern) dan diluar (publik ekstern). Humas sebagai

komunikator mempunyai fungsi ganda, yaitu keluar

memberikan informasi kepada khalayak dan kedalam

menyerap reaksi dari khalayak. Organisasi atau

instansi atau lembaga mempunyai tujuan dan

berkehendak untuk mencapai tujuan itu.33

Eksistensi humas pada setiap lembaga/instansi

merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka

memperkenalkan kegiatan dan aktifitas kepada

masyarakat (khalayak). Humas merupakan suatu alat

untuk memperlancar jalannya interaksi serta

penyebaran informasi kepada khalayak melalui

pelbagai media seperti pers, radio, televisi dan

lain-lain. Kalau dirasakan terbatasnya wewenang

humas, mungkin hal ini disebabkan kedudukan unit

tersebut pada organisasi. Suatu organisasi

melaksanakan proses administrasi dan organisasi

begitu kaku akan menghambat termasuk pula apabila

kurang kemampuan humas itu sendiri, baik kualitas,

keterampilan dan lain-lain.34

33 Ibid., hal. 234 Ibid., 3

37

Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator

kepada komunikan, banyak cara yang ditempuh, hal ini

sangat tergantung pada macam-macam tingkah

pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dari pihak

komunikan, sehingga komunikator harus melihat metode

apa yang sebaiknya dipakai, sehingga pesan yang

disampaikan mengena sasaran.

Berikut adalah beberapa teori komunikasi yang akan

dihadapi oleh komunikator atau petugas humas

terhadap ragam komunikasi:

1. One Step Flow Communication (Komunikasi Satu Tahap).

Dimana komunikator dapat mengirim pesan (sesuai

dengan tujuan instansinya) langsung kepada

komunikan/masyarakat, sehingga akan timbul

kemungkinan terjadi proses komunikasi satu arah

(tak ada respon dari masyarakat) atau proses

komunikasi dua arah (adanya umpan balik dari

masyarakat). Dalam hal ini petugas humas harus

dapat membedakan pesan-pesan yang disampaikan

dengan cara komunikasi satu tahap, karena umumnya

PRO langsung bertatap muka sehingga PRO benar-

benar dapat menguasai medan.35

2. Two Step Flow Communication (Komunikasi Dua Tahap).

PRO dalam menyampaikan pesannya tidak langsung

kepada masyarakat, tetapi melalui orang-orang

tertentu saja, misalnya para pemuka masyarakat

35 Wijaya, Komunikasi, hal. 89

38

(ulama, tokoh masyarakat dan sebagainya), karena

pemuka masyarakat ini lebih mengetahui sifat dari

masyarakat.36

3. Multi step flow Communication (Komunikasi Banyak Tahap).

Suatu jenis pesan dari suatu instansi tidak

selamanya dapat dilakukan dengan cara Komunikasi Satu

Tahap dan Komunikasi Dua Tahap, karena ada jenis pesan

yang disampaikan melalui bermacam-macam cara,

misalnya PRO dalam memperkenalkan produksinya,

disamping lewat tatap muka (door to door) dengan

mendatangi rumah-rumah penduduk dan menawarkan

hasil produksinya, disamping itu juga dipakai cara

menggunakan pedagang tertentu kemudian diteruskan

kepada masyarakat (Two Step Flow Communication).

Disamping cara ini juga digunakan melalui

pemasangan iklan lewat surat kabar, majalah radio

amatir, RRI dan sbagainya, sehingga langkah-

langkah yang ditempuh oleh PRO bermacam-macam

(Multi step flow Communication).37

Dalam hal ini, IQMA menggunakan teori yang

ketiga, yaitu teori Multi step flow Communication

(KomunikasiBanyak Tahap). Dimana peran IQMA adalah

sebagai PRO (Public Relation Officer) atau

Komunikator, karena IQMA sebagai lahan mahasiswa

dalam mencari, mengembangkan dan memelihara hobi

masing-masing mahasiswa. Cara yang dipakai IQMA

36 Ibid., 9037 Ibid., 90-91

39

dalam menyalurkan dan menyampaikan cabang

ekstranya selain dengan cara mengadakan rutinitas

yang diikuti oleh umum, IQMA juga mengadakan

bimbingan khusus yang hanya diikuti oleh anggota

tetap IQMA. Sehingga mahasiswa dengan mudah benar-

benar memperoleh dan mengamalkan ilmu yang

diperolehnya dari IQMA sesuai dengan apa yang

diminatinya.

Selain itu, IQMA juga menggunakan media atau

pers sebagai penunjang keberhasilan kegiatan IQMA

khususnya dan manfaat untuk para anggota IQMA pada

khususnya.

Mengutip pendapat Wilbur Schramm (1973), bahwa

tak bisa dipungkuri lagi bagi masyarakat, pers

bisa dianggap sebagai pengamat, forum dan guru

(watcher, forum dan teacher). Artinya, setiap hari pers

memberikan laporan, ulasan mengenai kejadian,

menyediakan tempat (forum)bagi masyarakat untuk

mengeluarkan pendapat secara tertulis dan turu

mewariskan nilai-nilai ke masyarakat dari generasi

ke generasi. Dengan kata lain, pers mengamati

kejadian dan melaporkannya kepada masyarakat,

menjadi tempat “diskusi” (mengeluarkan ide/gagasan

dan menanggapinya) serta kemampuan mendidik

masyarakat kearah kemajuan (pers memberikan ilmu

40

pengetahuan serta mengarahkan masyarakat pada

pembaruan).38

38 Nurudin. Sistem, hal., 70

41

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian data hasil wawancara:

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

wawancara kepada 10 mahasiswa dari setiap fakultas

yang mengikuti kegiatan IQMA dengan melontarkan

beberapa pertanyaan-pertanyaan yang tentunya sangat

berhubungan dengan IQMA dan rasa percaya diri

anggotanya.

Wawancara pertama yang dilakukan peneliti

terjadi usai kegiatan mengaji kitab kuning di

pesantren mahasiswa An-Nur, yang sedang berada di

Fakultas Adab dan aktif di bidang MC/Presenter.

IQMA adalah sebuah organisasi hebat yangmampu menjadikan seorang mahasiswi sepertisaya, yang sebelumnya tidak mengenal apaitu MC/Presenter, tidak berani tampildidepan umum sebagai pembawa acara, sertatahu sedikit-sedikit tentang tilawah,sholawat, kaligrafi dan dakwah. Selainitu, di IQMA juga selalu di ajarkan untukPD (Percaya diri) bukan DP (demampanggung), karena semua cabang-cabangnyasaya rasa sangat berperan penting di dalamsebuah acara, baik itu formal maupun nonformal. Awalnya dulu saya mengira kaloIQMA hanya untuk khusus anak-anak yangsudah mempunyai bakat dibidangnya,terutama di bidang tilawah, eh, kogternyata ada bidang-bidang lain, dan tidakhanya untuk yang sudah berbakat, tapi jugauntuk para pemula. Jadi tambah semangat

42

mengikuti semua rutinitasnya. . yangpaling saya sukai di IQMA itu, caramenyampaikan ilmunya. Ya, semua seniornyaberusaha (dan menurut saya merekaberhasil) menyampaikan ilmu yang merekapunya, selain dengan menghadirkan tutor-tutor yang T.O.P B.G.T alias top banget,mereka juga mengadakan bimbingan khususyang hanya ditujukan kepada anggota IQMAsaja yang sudah terdaftar. Tanpamerepotkan anggota yang ingin mengikutibimbingan khusus, anggota bisa mengirimpesan singkat yang berisikan inginmelakukan bimbingan khusus kapan saja dandimana saja kepada senior yang diinginkandi bidangnya masing-masing. Soalnya kalomenunggu rutinitas saja mungkin terlalulama, kan rutinitasnya hanya 1 minggu 1kali… hehehe.

Wawancara ke-dua ketika penulis sedang makan

malam dan nongkrong bareng bersama Seorang anggota

baru IQMA. Dia adalah mahasiswa Fakultas Syariah

dan aktif di bidang Sholawat/Banjari.

Menurut saya, IQMA adalah suatuOrganisasi yang mencakup semua kegiatan-kegiatan kerohanian, seperti banjari,tilawah, itukan islami, yang dikampus laintidak ada. Sangat bagus sekali. Karenajuga bisa untuk membangun bakat-bakatmahasiswa baru. Cara penyampaiankegiatannya cukup baik, karena ada bimsus(bimbingan khusus) nya tersendiri, yangsekiranyauntuk mahasiswa yang belum bisaitu bisa mengerti dan belajar lebih baiklagi, sedangkan untuk teman-teman yangsudah bisa itu bisa lebih bisa lagi dantambah bisa lagi. Untuk rutinitasnya,biasanya kalo banjari dan sholawatnya satu

43

minggu sekali, yaitu hari kamis sore.Tilawahnya rabu malam. Dakwah rabu sore,kaligrafi selasa sore dan senam vocalsabtu pagi. Oia, rutinitas yang diadakanini bukan hanya untuk mahasiswa yang sudahterdaftar sebagai anggota, tetapi jugauntuk umum yang ingin mempelajari imukerohanian itu. Di IQMA itu bukan hanyadituntut ikut rutinitas, tapi jugadituntut untuk berani tampil ke depan.Agar kelak nanti di masyarakat punya bekaluntuk maju ke depan. Sehingga kepercayaandiri setiap anggotanya akan terasah dantidak akan ada yang meragukannya lagi.

Wawancara ketiga penulis lakukan ketika sedang

berada di lokasi festifal banjari di Wedoro-Waru

Sidoarjo. Peneliti mewawancarai seorang pengurus

aktif bidang sholawat IQMA. Seorang mahasiswi yang

duduk di Fakultas Ushuludin.

IQMA bukanlah hanya suatu organisasiyang kental akan seni religiusnya,didalamnya juga terdapat suatu rutinitaskajian-kajian keilmuan. Bentuk kegiatan-kegiatannya ada 5 yaitu: sholawat,tilawah, kaligrafi, mc/presenter dandakwah. Kegiatan rutinitas kegiatan-kegiatannya boleh diikuti oleh umum. Namununtuk yang bimbingan khusus adalah khususanggota IQMA. Dalam bimbingan khhusus ini,biasanya dibedakan menjadi 2-3 kelasbimsus, sesuai dengan kemampuan anggotatiap-tiap bidangnya. Uniknya disini,bimsus ini tidak hanya dilakukan anggotasecara face to face, namun juga bisa melalusosial media, seperti: facebook. Ya, IQMAsangat mempengaruhi rasa kepercayaan dirisetiap anggotanya. Karena semua kegiatan

44

yang ada di IQMA sangat berhubungan eratdengan hubungan masyarakat.

Wawancara berikutnya, penulis berusaha

menggunakan waktu seusasi rapat persiapan MTI ’12

dengan alumni pengurus IQMA di bidang Tilawah.

Dulunya adalah mahasiswi aktif di fakultas

Tarbiyah.

Menurut saya IQMA adalah sebuahorganisasi yang berfungsi untukmengembangkan bakat yang dimiliki olehpara mahasiswa. Yang terdiri dari beberapabidang, yaitu: Tilawah, Sholawat, Dakwah,Kaligrafi dan MC/Presenter. Aturan mainnyayaitu mengadakan rutinitas yang bolehdiikuti oleh semua orang, baik itu anggotaresmi IQMA maupun tidak, dan bimbingankhusus, yang tentunya hanya boleh diikutioleh anggota IQMA yang benar-benar sudahterdaftar dan resmi menjadi anggota IQMA.Selain rutinitas yang diadakan satu minggusekali, dan bimbingan khusus, kegiatanIQMA pun bisa dilakukan dengan sharing(yang berhubungan dengan bidangnya masing-masing) di jejaring sosial, sepertifacebook. Ya, menurut saya, setiap anggotaaktif yang mengikuti IQMA adalah mahasiswayang berhasil mengasah rasa kepercayaandirinya. Karena di IQMA juga diajarkanbagaimana cara mengasah rasa percaya diri.

Wawancara berikutnya, peneliti lakukan ketika

berada di lokasi Musyawarah Tahunan IQMA oleh bakal

calon ketua umum IQMA periode 2013 fakultas

Ushuludin dan aktif di bidang Dakwah.

45

Dari namanya saja IQMA yaitu IkatanQori’ Qoriah Mahasiswa, dalam pendirianIQMA ini kita tidak hanya untuk melatihvokal dan lain sebagainya, tapi selainitu, kita juga butuh cara menyampaikanmutiara hikmah dengan cara berdakwah.Untuk kegiatan IQMA sejauh yang sayaikuti, IQMA itu organisasi yang benar-benar menguji keikhlasan para anggotanya.Pertama kali berdiri itu hanya Tilawah,baru yang kedua adalah Dakwah,MC/Presenter, sholawat dan yang baru-barumuncuk ini adalah Kaligrafi. Dalam IQMAini, kita dicetak untuk mengembangkanbakat dan minat. Sehingga kita menyediakanBIMSUS atau bimbingan khusus untuk paraanggota yang ingin mendalami keilmuan yangada di IQMA. Rutinitas sendiri kita adakansetiap hari, mulai dari hari senin-kamissesuai dengan jadwal yang sudah ditentukandari para pengurusnya. Begitu juga denganBIMSUS, dari setiap bidang itu kitamenyediakan jadwal yang sesuai dengananggota, namun dari pengurus tetapmemberikan hari senin-kamis, sehinggaanggota bisa memilih sesuai dengan yangdikehendaki. Karena kita mengikutiperkembangan zaman, maka kita jugamenggunakan sosial media. Namun, sosialmedia tidak berfungsi utama untukmelakuakan bimbingan atau rutinitas, hanyasaja sesiapa yang ingin mengshare ilmu nya,bisa di upload di sosial media ini. Sangatbenar sekali, menurut saya, setiap anggotayang aktif mengikuti IQMA (khususnya)adalah mahasiswa yang berhasil mengasahrasa kepercayaan diri mereka. Karena diIQMA juga diajarkan bagaimana caramengasah rasa percaya diri dengan baik danbenar.

46

Selanjutnya ketika peneliti pulang kampung

bareng anggota IQMA, mahasiswi Fakultas Dakwah yang

aktif dibidang Tilawah.

IQMA.. ewmmm... sebuah Organisasi religiyang benar-benar cetar membahana badaihalilintar dech pokoknya, sampai bingungmau diungkapin dengan kata apa lagi? yah, IQMA adalah tempat mengembangkatbakat dan minat setiap mahasiswa yang ikutdan aktif di dalamnya. Semua kajiankeilmuan yang ada di IQMA adalah kegiatanyang sangat berguna disetiap acara baikformal maupun non formal. Seperti berperansebagai MC/Presenter, Qori’, sholawat danberdakwah dsb, karena bidang-bidang didalamnya adalah MC/Presenter, Tilawah,Dakwah, Kaligrafi dan Sholawat.Rutinitasnya dilakukan hampir setiap harisesuai dengan jadwal yang telahditentukan, yang mengikuti adalah umum.Selain itu, juga ada bimsus, dimana bimsusini mengajak anggota (yang terdaftar)untuk lebih mendalami kajian yang diikutidan diminati. Bimsus ini dilakukan sesuaidengan tingkatan-tingkatan anggotanya.Semisal pada bidang tilawah, bimsusdiadakan dalam 3 kelas A-B-C. Bidang IQMAjuga bisa membagi-bagi kajian keilmuannyalewat akun facebook, sebagai bahanpembelajaran anggota di rumah masing-masing. IQMA mampu menjadikan anggotanyaberani tampil di depan khalayak umum bgtdan memang setelah saya buktikan sendiri,saya mulai berani menunjukkan bakat-bakatsaya dibidang tilawah khususnya dansholawat pada umumnya.

47

Wawancara yang ke tujuh, peneliti lakukan ketika

duduk santai bersama senior IQMA yang aktif di

bidang sholawat dari fakultas Tarbiyah.

Kita tau bahwa IQMA merupakan salah satuUKM keislamaman mahasiswa, yg di dalamnyaada pembelajaran, baik Qiroah, Dakwah,Sholawat, Kaligrafi dan MC. Menurut sayabaik untuk mahasiswa untuk ikutberkecimpung di dalamnya untuk belajar ormendalami potensi yang ada di IQMAtersebut, saya rasa sangat bermanfaat,baik bagi kita sendiri maupun untukmasyarakat apabila nanti kita sudah terjundi masyarakat. Cara mengasah bakat paraanggota IQMA yaitu dengan carapengkaderan. Di setiap bidang adarutinitas dan bimsus. Lewat rutinitas danbimsus tersbut potensi-potensi di setiapbidang bisa dkembangkn. Perbedaan darirutinitas dan bimsus itu sendiri adalahRutinitas untuk umum, artinya selainanggota dari IQMA, IQMA pun mempersilahkannon anggota IQMA untuk join dalam rutintas,kalo bimsus pendalaman tp hanya khususuntuk anggota resmi IQMA. IQMA sudahmemberikan tata caranya itu semua, contohDakwah, di dalamnya sudah di ajarkanbagaimana cara tampil di depan dengan PD,expresinya gimana, cara penyampainya, itutergantung kita, sungguh-sungguh apa ndakbelajarya,, istiqomah ndak kita,, klo kitabelajar separoh-separoh ya bisanya cumansetengah. Jadi saya rasa IQMA juga mampumenjadikan anggotanya untuk berani tampildi depan umum.

Wawancara berikutnya, peneliti lakukan ketika

usai rapat persiapan kegiatan pelantikan dan

48

musyawarah kerja IQMA 2013. Dengan seorang

narasumber yang aktif di bidang dakwah dari

fakultas adab.

IQMA adalah UKM yang sangat bagus untukmengembangkan bakat dan minat mahasiswa,apalagi UKM ini adalah bersifatkemasyarakatan yang memang sesungguhnyamahasiswa yang ada didalamnya harusbermasyarakat, apalagi motto IAIN itusendiri adalah khoirunnas anfa’ahum linnas. Yakalau masalah menyampaikan materi biasanyasistem ceramah dan pertanyaan karenasifatnya adalah pembinaan, misal pematerimenyampaikan peserta mengikuti. Setelahitu pertanyaan dan langsung dicoba. Aduhbxk dikkk, ya tadi itu diantaranya kansistemnya memang metode gonta-ganti tpbiasanya kalo' dipendidikan dinamakanmetode ceramah dan sharing. Menurut sayaia, dikarenakan IQMA juga melatih mentalseperti senam Vocal. Kan disemua bidangitu harus mempunyai performance yang bagusdengan itu dilatih dengan senam vocal ygmana manfaatnya adalah menumbuhkan mentaldan kepercayaan saat tampil didepan umum.Menurut saya anak yg masuk di IQMA akanmempunyai kepercayaan tampil didepanmasyarakat. Sekitar 70% bisa. Yang pentingaktif di IQMA.

Wawancara ke sembilan dilakukan peneliti ketika

usai kegiatan belajar mengajar di salah satu kelas

di fakutas Dakwah, dengan narasumber yang aktif di

bidang MC/Presenter.

IQMA Ikatan Qori’-Qori’ah Mahasiswaorganisasi yang berkecimpung dalam bidangreligi seperti tilawah, sholawat, dsb.

49

Menurut saya IQMA adalah organisasi yangbesar yah, soalnya memiliki anggotapertahunnya hamper 400 anggota. Jadi sayapiker banyak yang tertarik dengan IQMA.Kalo menurut saya iya, karena sayamerupakan salah satu anggota IQMA itusendiri. Jadi saya mempunyai ke PDantersendiri, karena di dalam IQMA sayamendapatkan ilmu apa yang saya inginkan,gitu. Dari ilmunya itu sendiri emang dariIQMA orang-orangnya sudah professional,dan memberikan sesuatu yang terbaik untukanggotanya. Seperti di MC saja ea. Daripematerinya ntu presenter TV9. 2 bundayang notabanenya adalah presenter TV9.Tapi untuk mengasah kemampuan kita, bisamenjadi lebih WAH, akhirnya PD kita untuktampil dimana.

Dan wawancara terakhir, peneliti mewawancarai

seorang mahasiswi Syariah yang aktif di IQMA dalam

bidang kaligrafi.

IQMA itu organisasi yang bergerak dibidang skill gitu yah. Artinya, temen-temenmahasiswa IAIN yang mau mengembangkanskillnya, tentunya skill yang bersifatseni religious ea di IQMA, gitu. Dari awalIQMA itu didirikan khusus untukmengembangkan pada skill yang dimilikimahasiswa IAIN. Namanya ajha UKM, rata-rata kan pada skill semua. Kalo di IQMAspesifiknya di bidang tarik suara. SepertiSholawat, Kaligrafi, tilawah, itu semuaseni kan.? Dakwah dan kaligrafipun juga.Betul sekali, karena di IQMA itu kitadiajarkan untuk dimana tampil di depanumum.seperti apa ya? Ea saya rasa denganmengikuti kegiatan-kegiatan yang ada diIQMA itu membuat kepercayaan diri itu bisa

50

muncul, karena di IQMA juga memberikankesempatan kepada anggotanya untukmengikuti lomba-lomba, selain itu jugaditampilkan di rutinitas dan kegiatan-kegiatan. Saya rasa itu mampu membangunkepercayaan diri. Prosentase pengaruhkegiatan IQMA terhadap rasa kepercayaandiri anggotanya saya rasa 75% ada.

51

FAKULTAS KELAMIN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA

ADAB

Laki-laki

Anggota yang masuk dan aktif diIQMA akan mempunyai kepercayaandiri untuk tampil didepanmasyarakat.

Perempuan

IQMA organisasi yang berhasilmenjadikan anggotanya untukberani tampil di depan umum.

DAKWAH

Laki-laki

IQMA benar-benar tempat/ ajangmengasah bakat, karena faktordari tutor yang di berikan.

Perempuan

IQMA benar-benar tempat/ ajangmengasah bakat, karena sesuaidengan pengalaman yang dialamioleh narasumber.

SYARIAH

Laki-laki

Di IQMA bukan hanya dituntut ikutrutinitas, tapi juga dituntutuntuk berani tampil ke depan.Agar kelak nanti di masyarakatpunya bekal untuk maju ke depan.Sehingga kepercayaan diri setiapanggotanya akan terasah dan tidakakan ada yang meragukannya lagi.

Perempuan

Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di IQMA itumembuat kepercayaan diri itu bisamuncul, karena di IQMA jugamemberikan kesempatan kepadaanggotanya untuk mengikuti lomba-lomba, selain itu jugaditampilkan di rutinitas dankegiatan-kegiatan. Saya rasa itumampu membangun kepercayaan diri.

TARBIYAH Laki-laki

IQMA mampu menjadikan anggotanyauntuk berani tampil di depanumum.

Perempuan

setiap anggota aktif yangmengikuti IQMA adalah mahasiswayang berhasil mengasah rasa

52

kepercayaan dirinya. Karena diIQMA juga diajarkan bagaimanacara mengasah rasa percaya diri.

USHULUDIN

Laki-laki

setiap anggota yang aktifmengikuti IQMA (khususnya) adalahmahasiswa yang berhasil mengasahrasa kepercayaan diri mereka.Karena di IQMA juga diajarkanbagaimana cara mengasah rasapercaya diri dengan baik danbenar.

Perempuan

IQMA sangat mempengaruhi rasakepercayaan diri setiapanggotanya. Karena semua kegiatanyang ada di IQMA sangatberhubungan erat dengan hubunganmasyarakat.

Tabel Taksonomi

53

Penyajian data hasil penyebaran angket secara

deskriptif (statistika deskriptif)

Table 3.1

Prosentase jawaban angket

No.Angket

Pertanyaan dalam angket

jawaban angket (dalamprosentase)

YA (%)Kadang(%)

Tidak(%)

1apakah anda sering mengikuti 26  52 22 rutinitas tilawah?

2apakah rutinitas tilawah sangat  74  26  0efektif?

3Apakah Anda pernah mengikuti  63 7  20 bimbingan khusus tilawah?

4

apakah bimbingan khusus tilawah

 100  0  0sangat membantu dalam mengembangkan skill Anda di bidang tilawah?

5apakah Anda suka mempelajari  70  30 0 lagu-lagu tilawah?

6apakah Anda mampu mengarang  11  7  81lagu tilawah?

7

apakah Anda mengetahui seluk  15 22  63 beluk tentang seni baca Al Quran?

8apakah Anda menyukai senibaca  100 0 0 Al Quran?

9apakah Anda sering mengikuti  4 52  44 senam vokal?

10 pakah Anda dapat  26 22 52

54

mengikuti dg baik senam vokal tersebut?

11apakah Anda mampu

48 44  8 mengarang lagu tilawah sendiri?

12apakah Anda pernah mengarang 48  48 4lagu tilawah sendiri?

13

apakah anda mampu membeda- 7  15  78kan karakter lagu-lagu tilawah?

14

apakah Anda suka mempelajari 11  11 78karakter lagu-lagu tilawah?

15apakah Anda mengetahui tentang 23  33 44 MTQ?

16 apakah Anda sering mengikuti MTQ? 44 52 4

17 apakah Anda aktif dalam berorganisasi? 48 33 19

18apakah organisasi dalam IQMA sudah 11 30 59berjalan dengan baik?

19 apakah Anda aktif dalam berorganisasi? 41 48 11

20 apakah organisasi dalam IQMA sudah 55 37 8

  berjalan dengan baik?B. Analisis Data Statistik Inferensial

Tabel 3.2Table kerja product Moment, Regresi dan Kai Kuadrat

NO X Y X+Y X2 Y2 XY L P B BT SEL

1 23 22 45 529 484 506   v V   C2 20 20 40 400 400 400   v   v D3 24 24 48 576 576 576 V   V   A4 24 23 47 576 529 552 V   V   A5 20 20 40 400 400 400   V   V D

55

6 21 16 37 441 256 336 V     V B7 21 18 39 441 324 378 V     V B8 24 19 43 576 361 456   V V   C9 23 22 45 529 484 506   V V   C10

22 19 41 484 361 418   V   V D

11

22 19 41 484 361 418 V     V B

12

18 13 31 324 169 234   V   V D

13

21 17 38 441 289 357   V   V D

14

21 14 35 441 196 294 v     V B

15

20 17 37 400 289 340   V   V D

16

24 18 42 576 324 432   V V   C

17

29 26 55 841 676 754   V V   C

18

24 23 47 576 529 552   V V   C

19

17 15 32 289 225 255   V   V D

20

22 17 39 484 289 374 v     V B

21

22 22 44 484 484 484   V V   C

22

21 20 41 441 400 420 V     v B

23

24 20 44 576 400 480 V   V   A

24

20 19 39 400 361 380   V   V D

25

19 17 36 361 289 323   V   V D

26

30 29 59 900 841 870 V   V   A

27

17 17 34 289 289 289 v     v A

56

 593

526

1119

13259 

10586 

11784          

1. Product Moment

Υxy= ∑ xy−(∑x )(∑ y)

√[N∑x¿¿2−(∑x)2] [N∑ y2−(∑y)

2]¿

Υxy= 27.11784−(593 )(526)

√[27.11784−(593 )2][27.10586−(526 )2]

Υxy= 318168−311918√ [357993−351649] [285822−276676]

Υxy= 6250√6344.9164

Υxy= 6250√58022224

Υxy=62507616

Υxy=0,822. Regresi

a. ∑xy=∑XY−¿¿ c. ∑y2=∑ Y2−∑ Y2N

= 11784 – (593 ) (526 )27 = 10586 - 526

2

27

= 11784 – 11552,51 =

10586 - 27667627

= 231,49 = 10586 -

10247

= 339

57

b. ∑x2=∑ X2−∑ X2N d. a1=

∑ xy∑ x2

=231,49235

= 0,98

= 13259 – 5932

27 a0= ∑Y−a1.∑x

N

= 13259 - 3516427 =

526−0.98.59327

= 13259 – 13025 =

−55,1427

= 235 = -2,04

Fungsi Y: Y = a0 + a1= (-2,04) + (0,98)= -1,06

R2 = a12.¿¿

Fungsi Determinan

a. ϑ2=(∑y2)−a12.∑ x2

N−2b.Sa0= √(ϑ¿¿2)+ ∑ X2

N.∑ x2 ¿

= 339−0,982.23527−2 =

√329,97+1325927235

¿

= 339−0,9604.23525 =

√329,97.2,08

58

= 225,69425 = √686,3376

= 329,97 = 26,19

c. Sa1 = √(ϑ¿¿2)+1

∑ x2¿

= √329,97+1235

¿

= √1,404 = 1,18

Signifikansi Estimator (a0,a1)

H0 => a0 = 0 Ha=> a0≠0 a1 = 0 a1≠0untuk a0 : t0 : tt

t0 = a0Sa0

=−2,0426,19

=−0,07 -0,07 :

2,06 H0= diterima

tt, df = N-2 = 27-2 = 25 => 2,06 -0,07< 2,06 Ha = ditolak

untuk a1 :

t0 = a1Sa1

=0,981,18

=0,83

t0 : tt

0,83 : 2,06 H0= diterima

0,83 : 2,06 Ha = ditolak

Kesimpulan:

a. Y = (-2,04) + 0,98

59

b. Pengaruh kegiatan IQMA menyumbang 66,5 % terhadap

kepercayaan diri anggota IQMA.

Pengaruh

KegiatanIQMA

Kepercayaan dirianggota Total

Respon B(+) (-) TB  4 7 11  7 9 16Total 11 16 27

3. Kai Kuadrat

X2=N¿¿

= 27(36−49)−272

2

11.16.11.16

= 27(36−49−13,5)2

30976

= 27(−26,5)2

30976

= 27(702,25)30976 = 18960,7530976

=0,61

Uji signifikansi :

Xt2=3,841

X02:Xt

2

0,61:3,841X02<Xt

2

H0 = Diterima

Ha = Ditolak

Kesimpulan :

60

Tidak ada perbedaan pengaruh kegiatan IQMA

terhadap kepercaya dirian anggota IQMA antara laki-

laki dan perempuan secara signifikan.

61

NO. RESPA B D = A –

B

D2

( X +Y )

(X + Y)

26 – 14 59 35 24 57611 4 41 47 -6 36

327 48 34 14 196

19 – 16 32 42 -10 10015 – 10 37 41 -4 169 2 45 40 5 25

622 37 41 -4 16207 39 39 0 02125 44 36 8 64

24 – 18 39 47 -8 6417 – 13 55 38 17 289

128 31 43 -12 14451 40 45 -5 25

N = 13   19 1491TABEL 3.3

Table Kerja T-Test

4. T-Test

SD = √∑D2

N −¿¿¿ MD = ∑ D√N

= √149113−19213

= 1913 = √114,69−27,76 = 1,46 = 9,32

SEMD = SDD

√N−1=

9,32√13−1

=9,32√12

=9,323,46

=2,69

∴ t0 = MD

SEMD=1,462,69 = 0,5 Uji signifikansi:

62

t0< tt H0 =

Diterima

0,54 < 2,18 Ha =

Ditolak

Kesimpulan:

Pengaruh kegiatan IQMA terhadap kepercayaan diri

anggotanya tidak berbeda secara signifikan antara

keompok A dan B.

63

5. Anava

NO PERLAKUAN TOTALADAB TARBIYAH ADAB USHULUDIN SYARIAH1 40 45 47 41 45 2182 37 41 40 38 48 2043 34 42 37 35 39 1874   55 39 44   1385   47 43 59   1496   39 31     707   44       448   41       419   36       3610   32       32

 111 422 533 217 132 1119

N1 = 3 N2 = 10 N3 = 6 N4 = 5 N5 = 3  

CF = (∑ Xij ¿2=1119227

=46376,33

SSP = ∑ TjN

−CF

= 1112

3+4222

10+23726

+2172

5+1322

3−46376,33

= 4107 + 17808,4 + 9361,5 + 9417,8 + 5808 – 46376,33

= 46502,7 – 46376,33

= 126,37

SST =402+372+342+452+412+422+552+472+392+442+412+362+322+472+402+372+392+432+312+412+382+352+442+592+452+482+392−46376,33

= 1600 + 1369 + 1156 + 2025 + 1681 +1764 +3025 + 2209 + 1521 + 1936 + 1024 + 1681 + 1296 +2209 + 1600 + 1369 +1521 + 1849 + 961 + 1681 +1444 + 1225 + 1936 + 3481 + 2025 + 2304 +1521 –46376,33

= 47413 – 46376,33 = 1036,67

SSE= SST - SSP

64

= 1036,67 – 126,37 = 910,3

DFP = K (Perakuan) – 1 DFT= N (Sampel) – 1

= 5 – 1 = 27 -1

= 4 = 26

MSP = SSPDFP

=126,37

4=31,59

MSE = SSEDFE

=910,322

=41,37

F = MSP

MSE=31,5941,37

=0,76

SumberVariasi DF SS MS FAntar

Perlakuan 4 150,3 37,570,76

DalamPerlakuan 21 794,7 37,8

Total   945,0  

Uji signifikansi :

F1 adalah DF dari MS terbesar 37,8 yaitu 21

F2 adalah DF dari MS terkecil 37,57 yaitu 4

F0 : Ft => 0,99 : 5,8 H0 = Diterima

0,99 < 5,8 Ha = Ditolak

Kesimpulan :

Pengaruh kegiatan IQMA terhadap kepercayaan diri

anggota IQMA tidak berbeda secara signifikan antara

65

Fakultas Dakwah, Fakultas Ushuluddin, Fakultas

Tarbiyah, Fakultas Adab dan Fakultas Syariah.

66

C. Analisis MIX MethodeDalam kehidupan kita sehari-hari, komunikasi

merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita

mampu menerima dan memberikan informasi atau

pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan.

Secara teorirtis, kita mengenal beragam tindakan

komunikasi berdasarkan pada konteks dimana

komunikasi tersebut dilakukan.

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan

antara manusia baik individu maupun kelompok.

Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak

komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia

itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah

berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan

tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan

adalah suatu tanda komunikasi. Komunikasi sangat

berperan dalam perubahan masyarakat.

Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial,

apabila orang telah mengadakan hubungan tetap,

maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan

menentukan apakah sistem tersebut dapat

mempererat atau mempersatukan mereka, mengurangi

ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila

muncul.39

Dalam hubungannya dengan proses sosial,

komunikasi menjadi sebuah cara dalam melakukan

39AW. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. 1993.Jakarta: Bumi Aksara. hal.4

67

perubahan sosial (social change). Komunikasi

berperan menjembatani perbedaan dalam masyarakat

karena mampu merekatkan kembali sistem sosial

masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan.40

Namun begitu, komunikasi juga tidak akan lepas

dari konteks sosialnya. Artinya, ia akan diwarnai

oleh sikap, perilaku, pola, norma, pranata

masyarakat. Jadi keduanya saling mempengaruhi dan

saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara

manusia dengan masyarakat yang dikemukakan

Berger.

Hubungan masyarakat mempunyai ruang lingkup

(scope) kegiatan yang menyangkut banyak manusia

(publik, masyarakat, khalayak), baik didalam

(publik intern) dan diluar (publik ekstern).

Humas sebagai komunikator mempunyai fungsi ganda,

yaitu keluar memberikan informasi kepada khalayak

dan kedalam menyerap reaksi dari khalayak.

Organisasi atau instansi atau lembaga mempunyai

tujuan dan berkehendak untuk mencapai tujuan

itu.41

Eksistensi humas pada setiap lembaga/instansi

merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka

memperkenalkan kegiatan dan aktifitas kepada

masyarakat (khalayak). Humas merupakan suatu alat

40 Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. RajaGratindoPersada. 2004. hal. 4641 Ibid., hal. 2

68

untuk memperlancar jalannya interaksi serta

penyebaran informasi kepada khalayak melalui

pelbagai media seperti pers, radio, televisi dan

lain-lain. Kalau dirasakan terbatasnya wewenang

humas, mungkin hal ini disebabkan kedudukan unit

tersebut pada organisasi. Suatu organisasi

melaksanakan proses administrasi dan organisasi

begitu kaku akan menghambat termasuk pula apabila

kurang kemampuan humas itu sendiri, baik

kualitas, keterampilan dan lain-lain.42

Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator

kepada komunikan, banyak cara yang ditempuh, hal

ini sangat tergantung pada macam-macam tingkah

pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dari pihak

komunikan, sehingga komunikator harus melihat

metode apa yang sebaiknya dipakai, sehingga pesan

yang disampaikan mengena sasaran.

Berikut adalah beberapa teori komunikasi yang

akan dihadapi oleh komunikator atau petugas humas

terhadap ragam komunikasi:

1. One Step Flow Communication (Komunikasi Satu

Tahap).

Dimana komunikator dapat mengirim pesan

(sesuai dengan tujuan instansinya)

langsung kepada komunikan/masyarakat,

sehingga akan timbul kemungkinan terjadi

42 Ibid., 3

69

proses komunikasi satu arah (tak ada

respon dari masyarakat) atau proses

komunikasi dua arah (adanya umpan balik

dari masyarakat). Dalam hal ini petugas

humas harus dapat membedakan pesan-pesan

yang disampaikan dengan cara komunikasi

satu tahap, karena umumnya PRO langsung

bertatap muka sehingga PRO benar-benar

dapat menguasai medan.43

Dalam model ini, komunikator memberikan

suatu stimuli dan komunikan melakukan

respon atau tanggapan yang diharapkan,

tanpa mengadakan seleksi dan

interpretasi.44

Contoh dalam komunikasi satu tahap ini

adalah teori jarum suntik (hypodermic needle

theory). “Jika saya ingin mempersasi Anda,

maka saya menyuntikkan satu dosis persuasi

kepada Anda, sehingga Anda akan ‘lekas

sembuh’ dan melakukan apa yang saya

inginkan ”, demikian pandangan dari teori

jarum suntik tersebut.45

2. Two Step Flow Communication (Komunikasi Dua

Tahap).

43 Wijaya, Komunikasi, hal. 8944 Sasa Djuarsa Sendjaja,dkk. Teori Komunikasi.Jakarta: Universitas terbuka. 2008. hal. 4.445 Ibid., 4.4

70

PRO dalam menyampaikan pesannya tidak

langsung kepada masyarakat, tetapi melalui

orang-orang tertentu saja, misalnya para

pemuka masyarakat (ulama, tokoh masyarakat

dan sebagainya), karena pemuka masyarakat

ini lebih mengetahui sifat dari

masyarakat.46

Pada model interaksional, diperlukan

gagasan tentang umpan balik (feed back).

Dalam model ini, penerima atau receiver

melakukan seleksi, interpretasi dan

memberikan respon terhadap pesan dari

pengirim atau sender.47

Dalam model ini dipertimbangkan sebagai

proses dua arah (two-way) dimana setiap

partisipan memiliki peran ganda, dalam

arti pada suatu saat bertindak sebagai

sender, namun pada waktu yang lain berlaku

sebagai receiver, penerima pesan.48

3. Multi step flow Communication (Komunikasi Banyak

Tahap).

Suatu jenis pesan dari suatu instansi

tidak selamanya dapat dilakukan dengan

46 Wijaya, Komunikasi, hal. 9047 Sasa, Teori, hal. 4.448 Ibid., hal 4.4

71

cara Komunikasi Satu Tahap dan Komunikasi Dua

Tahap, karena ada jenis pesan yang

disampaikan melalui bermacam-macam cara,

misalnya PRO dalam memperkenalkan

produksinya, disamping lewat tatap muka

(door to door) dengan mendatangi rumah-rumah

penduduk dan menawarkan hasil produksinya,

disamping itu juga dipakai cara

menggunakan pedagang tertentu kemudian

diteruskan kepada masyarakat (Two Step Flow

Communication). Disamping cara ini juga

digunakan melalui pemasangan iklan lewat

surat kabar, majalah radio amatir, RRI dan

sbagainya, sehingga langkah-langkah yang

ditempuh oleh PRO bermacam-macam (Multi step

flow Communication).49

Dalam hal ini, IQMA menggunakan teori yang

ketiga, yaitu teori Multi step flow Communication

(KomunikasiBanyak Tahap). Dimana peran IQMA adalah

sebagai PRO (Public Relation Officer) atau

Komunikator, karena IQMA sebagai lahan mahasiswa

dalam mencari, mengembangkan dan memelihara hobi

masing-masing mahasiswa. Cara yang dipakai IQMA

dalam menyalurkan dan menyampaikan cabang

ekstranya selain dengan cara mengadakan rutinitas

yang diikuti oleh umum, IQMA juga mengadakan

49 Wijaya, Komunikasi, hal. 90-91

72

bimbingan khusus yang hanya diikuti oleh anggota

tetap IQMA. Sehingga mahasiswa dengan mudah

benar-benar memperoleh dan mengamalkan ilmu yang

diperolehnya dari IQMA sesuai dengan apa yang

diminatinya.

Selain itu, IQMA juga menggunakan media atau

pers sebagai penunjang keberhasilan kegiatan IQMA

khususnya dan manfaat untuk para anggota IQMA

pada khususnya.

Mengutip pendapat Wilbur Schramm (1973),

bahwa tak bisa dipungkuri lagi bagi masyarakat,

pers bisa dianggap sebagai pengamat, forum dan

guru (watcher, forum dan teacher). Artinya, setiap

hari pers memberikan laporan, ulasan mengenai

kejadian, menyediakan tempat (forum)bagi

masyarakat untuk mengeluarkan pendapat secara

tertulis dan turu mewariskan nilai-nilai ke

masyarakat dari generasi ke generasi. Dengan kata

lain, pers mengamati kejadian dan melaporkannya

kepada masyarakat, menjadi tempat “diskusi”

(mengeluarkan ide/gagasan dan menanggapinya)

serta kemampuan mendidik masyarakat kearah

kemajuan (pers memberikan ilmu ppengetahuan serta

mengarahkan masyarakat pada pembaruan).50

50 Nurudin. Sistem, hal., 70

73

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

IQMA merupakan salah satu UKM religi yang berada

dibawah naungan IAIN Sunan Ampel Surabaya. Di

dalamnya terdapat beberapa bidang keilmuan yang

diantaranya adalah: Tilawah, Sholawat, Kaligrafi,

Dakwah dan MC/Presenter. Dimana disetiap bidangnya,

IQMA tidak pernah lupa menambahkan suatu

pengetahuan, teori bahkan paraktek mengenai sikap

percaya diri yang harus ada ketika tampil didepan

umum/masyarakat. Sehingga, menurut hasil wawancara

dan angket membuktikan bahwa IQMA mampu memberikan

sumbangan 66,5 % terhadap kepercayaan diri anggota

IQMA.

Tidak salah jika IQMA mampu memberikan prosentasi

setinggi itu. Karena faktor terpenting dalam

pengaruh kepercayaan dirinya karena para tutor yang

memberikan ilmu disana merupakan tutor yang ukan

sembarang tutor. Para tutornya merupakan tutor yang

profesional dibidangnya masing-masing.

B. SARAN

Rasa kepercaayaan diri merupakan suatu rasa yang

harus dimiliki oleh semua orang. Khususnya kita yang

hidup di kalangan mahasiswa. Sehingga dirasa sangat

perlu sekali setiap organisasi atau UKM yang ada di

Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, khususnya

74

IQMA untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan

bahkan mempertahankan kegiatan-kegiatannya dalam

rangka demi meningkatkan lagi rasa kepercayaan diri

tiap anggotanya.

75

DAFTAR PUSTAKA

Munir, M.Misbahul, Ilmu & Seni Qiro’atil Qur’an: Pedoman

Bagi Qori’-Qori’ah, Hafidh-hafidhah dan Hakim Dalam MTQ, Semarang:

Binawan, 2005.

Pace, R. Wayne, Don F. Faules. Komunikasi Organisasi:

strategi meningkatkan kinerja perusahaan. 1998. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Citations of Csíkszentmihályi's 1990 book

Widjaja, AW. Komunikasi:

KomunikasidanHubunganMasyarakat. 1993. Jakarta: BumiAksara.

http://www.fayantama13.wordpress.com /teori-

pragmatism.

Data, 1997

Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatifdan R&D, Bandung: ALVABETA, cv. 2011

Sudjana, 2005: 6

Arsip Ketua Umum IQMA periode 2012

Al-Qalam, edisi MOCA RIHLAH IQMA 2012.

Drs. Sirojuddin AR., Seni Kaligrafi Islam(Jakarta:

Multi Kreasi Singgasana, 1992).

Aziz, Moh. Ali,Ilmu Dakwah(2009:6),

76

Tarsis, Tarmudij, pengembangan diri (Yogyakarta;

Liberty, 1998)

Najati, M. Ustman, Belajar EQ dan SQ, (Jakarta;

Hikmah, 2002)

Rini, Jacinta F., Memupuk Rasa Percaya Diri,

Jakarta, //www.epsikologi.com

Broto,Whisnu, Sukses membangun Rasa Percaya Diri,

(Jakarta; Grasindo Anggota IKAPI, 2005)

Lie, Anita, 101 cara Menumbuhkan Percaya diri anak,

(Jakarta; Gramedia, 2003)

Munandar, Utami, pengembangan kreatifitas anak berbakat,

(Jakarta; PT. Rineka Cipta)

Galiendefiel, Mendidik Anak Agar Percaya Diri (Jakarta;

Arcan, 1997)

Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT.

RajaGratindo Persada. 2004

`Sendjaja, Sasa Djuarsa,dkk. Teori Komunikasi.

Jakarta: Universitas terbuka. 2008

77