pengaruh kegiatan iqma terhadap kepercayaan diri anggota iqma
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI
Daftar isi....................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................... 3
B. Rumusan Masalah........................... 4
C. Tujuan Penelitian......................... 4
D. Manfaat Penelitian........................ 4
E. Definisi Operasional...................... 5
F. Kerangka Teoritik dan Hipotesis........... 6
G. Methode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian......... 7
2. Teknik Sampling, Populasi dan Sampel.... 9
3. Variable dan Indikator Variabel......... 9
4. Teknik Pengumpulan Data.................10
5. Teknik Analisa Data.....................
a. Product Moment.......................12
b. Regresi..............................12
c. Kai Kuadrat..........................13
d. T test...............................13
e. Anava................................13
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kegiatan IQMA.............................15
B. Kepercayaan Diri..........................19
C. Kerangka Teoritik.........................25
1
BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian data hasil wawancara dan analisis
statistic deskripsi hasil penyebaran angket
.........................................29
B. Analisis Statistik Inferensial...........37
C. Analisis Mix Methode.....................44
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN...............................49
B. SARAN....................................49
DAFTAR PUSTAKA...................................50
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan.
Menjadi sesosok orang yang dapat memberikan solusi
bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu
masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia. Baik
itu berhubungan langsung maupun tak langsung. Salah
satunya yaitu dengan menjadikan dirinya sebagai
seorang yang berani dan percaya diri untuk
berhadapan langsung dengan masyarakat.
Banyaknya mahasiswa yang masih belum memiliki
rasa kepercayaan diri yang tinggi seringkali
menghambat prestasi akademik maupun non-akademik
mereka. Untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri
diperlukan adanya latihan maupun kebiasaan untuk
berani tampil dan berkomunikasi dengan banyak orang.
Salah satunya yaitu dengan mengikuti kegiatan
organisasi.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel
salah satu organisasi di IAIN SUNAN AMPEL Surabaya,
yaitu Ikatan Qori’ Qori’ah Mahasiswa (IQMA) yang
dianggap sebagai salah satu organisasi yang di
dalamnya melibatkan keaktifan mahasiswa untuk
terbiasa tampil dan berkomunikasi di depan banyak
orang dengan baik.
3
Perbedaan jenis kelamin, ataupun asal fakultas
dari masing-masing mahasiswa dalam kegiatan IQMA
juga dirasa sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat kepercayaan diri mahasiswa,
dikarenakan organisasi ini tidak hanya diperuntukkan
salah satu fakultas saja, melainkan untuk semua
mahasiswa IAIN SUNAN AMPEL Surabaya.
Qori’ atau Tilawah dapat diartikan sebagai
pembacaan yang bersifat spiritual atau aktifitas
membaca yang diikuti komitmen dan kehendak untuk
mengikuti apa yang dibaca itu.
Sedangkan qiro’ah dapat dimaknai sebagai aktifitas
membaca secara kognitif atau kegiatan membaca secara
umum, sementara tilawah adalah membaca sesuatu
dengan sikap pengagungan.1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa dan bagaimanakah IQMA yang ada di UKM IAIN
Sunan Ampel?
2. Sejauh mana pengaruh kegiatan IQMA terhadap
kepercayaan diri anggotanya?
3. Berapakah prosentasi kegiatan IQMA terhadap
kepercayaan diri anggotanya?
4. Bagaimanakah peran mahasiswa dalam organisasi
IQMA?
1 M.Misbahul Munir, Ilmu & Seni Qiro’atil Qur’an: Pedoman Bagi Qori’-Qori’ah, Hafidh-hafidhah dan Hakim Dalam MTQ, Semarang: Binawan, 2005.hal. 53
4
5. Apakah faktor perbedaan jenis kelamin dan
fakultas juga berpengaruh terhadap peningkatan
kepercayaan diri mahasiswa?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui apa dan bagaimanakah IQMA yang
ada di UKM IAIN Sunan Ampel.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kegiatan
IQMA terhadap kepercayaan diri anggotanya.
3. Untuk mengetahui berapakah prosentasi kegiatan
IQMA terhadap kepercayaan diri anggotanya
4. Untuk mengetahui bagaimanakah peran mahasiswa
dalam organisasi IQMA
5. Untuk mengetahui apakah faktor perbedaan jenis
kelamin dan fakultas juga berpengaruh terhadap
peningkatan kepercayaan diri mahasiswa
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan dengan terjun
langsung ke dalam IQMA sehingga dapat melihat,
merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik
kegiatan yang dilakukan IQMA selama ini sudah
efektif dan efisien.
2. Bagi Organisasi
5
Penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan
masukan bagi perkembangan organisasi IQMA untuk
memperbaiki praktik-praktik kegiatan pembimbing
serta anggota agar menjadi lebih efektif dan
efisien sehingga kualitas kegiatan IQMA dan hasil
belajar mahasiswa (dalam hal ini adalah anggota)
bias meningkat.
3. Bagi Perkembangan Keilmuan
Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan
yang sangat berharga pada perkembangan ilmu
bermasyarakat umumnya dan ilmu pendidikan pada
khususnya, terutama pada penerapan model-model
kegiatan untuk meningkatkan hasil proses kegiatan
dan hasil belajar.
E. DEFINISI OPERASIONAL
a.Kegiatan IQMA
IQMA atau yang lebih dikenal dengan Ikatan
Qori’-Qori’ah Mahasiswa adalah suatu Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) yang berada dibawah naungan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel
Surabaya. Didalamnya terdapat banyak cabang
pilihan ekstra dan rutinitas yang bisa dipilih
oleh semua mahasiswa yang mempunyai bakat sesuai
dengan apa yang di inginkan, seperti: Tilawah,
Sholawat, Banjari, kaligrafi, MC/Presenter, Dakwah
dan ditambahi dengan Senam vocal dan tausyeh.
6
Dengan hadirnya berbagai macam pilihan itu,
diharapkan mampu melahirkan insan yang agamis,
loyal, berkualitas dan tanpa mengurangi rasa cinta
kepada Al Quran sebagai pedoman bagi semua makhluk
yang mengimaninya dan mampu bersaing di tingkat
nasional bahkan internasional dalam ke-5 cabang
masing-masing.
UKM ini tidak membatasi setiap anggotanya yang
di obyek-kan hanya pada satu fakultas, jurusan,
bahkan jenis kelamin. Sehingga mereka bisa saling
bertukar fikiran dan lain sebagainya yang dikira
bermanfaat tanpa ada rasa minder atau malu.
b.Kepercayaan Diri
Percaya diri merupakan salah satu aspek
kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Orang yang percaya diri yakin atas
kemampuan mereka sendiri serta memiliki
penghargaan yang realistis bahkan ketika harapan
mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran
positif dan dapat menerimanya.
Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat
ditumbuhkan dari sikap sanggup berdiri sendiri,
sanggup menguasai diri sendiri dan bebas dari
pengendalian orang lain dan bagaimana kita menilai
diri sendiri sama orang lain menilai kita,
sehingga kita mampu menghadapi apapun.
7
Percaya diri merupakan hal yang harus dimiliki
oleh setiap orang dalam berkomunikasi. Sehingga
membantu meningkatkan prestasi seseorang baik
akademik maupun non-akademik.
F. KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS
Dalam komunikasi organisasi kita berbicara
tentang informasi yang berpindah secara formal dari
seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang
lain yang otoritasnya lebih rendah –komunikasi
kebawah; informasi yang bergerak dari suatu jabatan
yang otoritasnya lebih rendah kepada orang yang
otoritasnya lebih tinggi –komunikasi keatas;
informasi yang bergerak diantara orang-orang dan
jabatan-jabatan yang sama tingkat otoritasnya; atau
informasi yang bergerak diantara orang-orang dan
jabatan-jabatan yang tidak menjadi atasan ataupun
bawahan satu dengan yang lainnya dan mereka
menempati bagian fungsional yang berbeda –komunikasi
lintas-saluran.2
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk
menggunakan teori T-FLOW atau yang lebih dikenal
dengan teori multi Step Flow Communication (komunikasi
banyak tahap) sebagai dasar acuan penelitian yang
2 R. Wayne Pace, Don F. Faules. Komunikasi Organisasi: strategi meningkatkan kinerja perusahaan. 1998. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. hal. 183-184
8
diharapkan bisa berguna untuk melihat fakta fenomena
dari hipotesis yang telah peneliti buat.
Teori ini merupakan keadaan mental operasi di
mana seseorang melakukan suatu kegiatan sepenuhnya
tenggelam dalam perasaan fokus energi, keterlibatan
penuh, dan kenikmatan dalam proses kegiatan.
Diusulkan oleh Mihaly Csikszentmihalyi, konsep psikologi
positif telah banyak direferensikan di berbagai
bidang.3
Selain itu, teori ini sangat berhubungan erat
dengan penelitian yang peneliti buat, karena teori
ini merupakan suatu jenis penyampaian pesan dari
suatu instansi yang tidak selamanya dapat dilakukan
dengan cara satu arah atau dua arah, karena ada
jenis penyampaian pesannya disampaikan melalui
bermacam-macam cara.4
Peran IQMA menurut teori ini adalah sebagai PRO
(Public Relation Officer) atau Komunikator, karena
IQMA sebagai lahan mahasiswa dalam mencari,
mengembangkan dan memelihara hobi masing-masing
mahasiswa. Cara yang dipakai IQMA dalam menyalurkan
dan menyampaikan cabang ekstranya selain dengan cara
mengadakan rutinitas yang diikuti oleh umum, IQMA
juga mengadakan bimbingan khusus yang hanya diikuti
oleh anggota tetap IQMA. Sehingga mahasiswa dengan
3 Citations of Csíkszentmihályi's 1990 book4AW. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. 1993. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 5
9
mudah benar-benar memperoleh dan mengamalkan ilmu
yang diperolehnya dari IQMA sesuai dengan apa yang
diminatinya.
Jejaring social seperti facebook, yang sudah pasti
semua mahasiswa mempunyai akun-nya, juga digunakan
sebagai media untuk berbagi-bagi ilmu yang ada dalam
IQMA itu sendiri. Dengan itu, para anggota bisa
berkonsultasi, sharing, bahkan menentukan jadwal
latihan / bimbingan khusus sendiri dengan para
senior / pemateri.
G. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a. Paradigma Pragmatism
Salah satu paham yang dominan dalam manajemen
sejak 50 tahun yang lalusampai sekarang adalah
pragmatisme. Menurut
Dewey, pragmatic /pragmatism berarti peraturan
berfikir reflektif yang tujuan akhirnya adalah
hasil.Pragmatisme bersifat agresif yaitu
mengutamakan sikap mencukupi diri sendiri dan
menentang sikap pasrah. Menurut pragmatisme,
dengan kemauan yang kuat pasti berhasil,tidak
ada yang tidak mungkin bagi yang kuat.5
5http://www.fayantama13.wordpress.com /teori-pragmatism. Diunduh tgl 01 Nop 2012 pukul 20.45. oleh: Fiyantama Akbar Insani
10
Paradigma pragmatism itu berpedoman pada
sejumlah pemikiran, bahwa :6
Paradigma pragmatism itu dalam program
penelitian multi tahapnya menggunakan
penelitian kualitatif sekaligus kuantitatif.
Paradigma pragmatism itu merangkul kedua
sudut pandang dengan mengambil posisi
diantara kedua sudut pandang itu.
Dalam penggunaan metode tertentu paradigma
pragmatism itu bergantung kepada pertanyaan,
dan menghindari konsep metafisi.
Metode campuran menampilkan filsafat
penelitian yang sangat praktis dan bersifat
terapan.
b. Mix Metode
Jenis penelitian yang dipakai adalah
penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif (Mix Methode).
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistic,
6Data, 1997
11
dengan tujuaan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.7
Metode penelitian kualitatif sering disebut
metode penelitian naturalistic, karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting); disebut juga sebagai
metode etnographi, karena pada awalnya metode
ini lebih banyak digunakan untuk penelitian
bidang antropologi budaya; disebut sebagai
metode kualitatif, karena data yang terkumpul
dan analisisnyalebih bersifat kualitatif.8
2. Teknik Sampling, Populasi, dan Sampel
Penelitian ini adalah penelitian populasi.
Populasi merupakan totalitas semua nilai yang
mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran,
kuantitatif maupun kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan
yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari
sifat-sifatnya.9 Populasi adalah wilayah
generalisasi berupa subjek atau objek yang
diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.
3. Variabel dan Indikator Variabel
A. Variabel
7Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:ALVABETA, cv. 2011. hlm. 88Ibid., hlm. 89Sudjana, 2005: 6
12
1. Variabel X : Pengaruh Kegiatan IQMA
2. Variabel Y : Peningkatan Kepercayaan Diri
Anggota IQMA
B. Indikator Variabel
1. Variabel X:
a. Pembinaan rutin
b. Bimbingan khusus
c. Mengarang lagu
d. Seni baca Al-Quran
e. Senam vocal
2. Variabel Y:
a. Berani tampil di depan umum
b. Mampu mempresentasikan hasil karangan
sendiri
c. Memahami karakter lagu
d. Berani mengikui lomba/musabaqoh
e. Aktif dalam Organisasi
13
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Penelitian Kuantitatif dengan menggunakan
angket untuk mencari data, yaitu sebagai
berikut:
14
Pilihlah jawaban dibawah ini yang sesuai
dengan hati nurani dan akal sehat anda!
1. Apakah Anda sering mengikuti rutinitas
tilawah?
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak
2. Apakah rutinitas tilawah sangat efektif?
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak
3. Apakah Anda pernah mengikuti bimbingan
khusus tilawah?
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak
4. Apakah bimbingan khusus tilawah sangat
membantu dalam mengembangkan skill Anda di
bidang tilawah?
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak
5. Apakah Anda suka mempelajari lagu-lagu
tilawah?
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak
6. Apakah Anda mampu mengarang lagu
tilawah?
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak
b. Penelitian Kualitatif dengan menggunakan
wawancara, dengan pedoma 5W+1H, sebagai
berikut:
b. Penelitian Kualitatif dengan menggunakan
wawancara, sebagai berikut:
15
12. Apakah Anda pernah mengarang lagu
tilawah sendiri?
a. Ya b. Kadang-kadang c.
Tidak
13. Apakah anda mampu membedakan karakter
lagu-lagu tilawah?
a. Ya b. Kadang-kadang c.
Tidak
14. Apakah Anda suka mempelajari karakter
lagu-lagu tilawah?
a. Ya b. Kadang-kadang c.
Tidak
15. Apakah Anda mengetahui tentang MTQ?
a. Ya b. Kadang-kadang c.
Tidak
16. Apakah Anda sering mengikuti MTQ?
a. Ya b. Kadang-kadang c.
Tidak
17. Apakah Anda aktif dalam
berorganisasi?
1. Apa yang saudara ketahui tentang IQMA?
2. Bagaimana IQMA menyampaikan atau berbagi
ilmunya?
3. Apakah dengan mengikuti IQMA saudara yakin
bisa meningkatkan rasa percaya diri
5. Tehnik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan 6 macam tehnik, yaitu:
1. Product momen
Digunakan untuk melihat hubungan
antara 2 variabel. Dengan rumus berikut:
Υxy= ∑ xy−(∑x )(∑ y)
√[N∑x¿¿2−(∑x)2] [N∑ y2−(∑y)
2]¿
2. Regresi
Untuk melihat berapa prosentasi (%)
suatu variabel berhubungan dengan
variabel yang lain, menggunakan beberapa
rumus sebagai berikut:
a. ∑xy=∑XY−(∑ X) (∑Y )
N
b. ∑x2=∑x2−¿¿¿
c. ∑y2=∑y2−¿¿¿
d. A1 = ∑ xy❑
∑ x2
A0 = ∑Y−a1∑ x
N
17
Fungsi determinan, menggunakan
rumus :
a. R2 = a12 (∑x2 )∑ y2
b. δ2=¿¿
c. Sa0 = √ (δ2)+( ∑ X2
N∑x2 )❑
Sa1 = √ (δ2)+( 1N∑x2 )
❑
3. Kai Kuadrat
Digunakan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan antara anggota laki-laki dan
perempuan. Dengan rumus berikut:
X2 = N¿¿
4. T-test
Untuk melihat korelasi, jika sampel
uji dibedakan dalam 2 kelompok. Dengan
menggunakan rumus :
a. Tο= MdSEmd
18
b. SD=√∑D2
N −¿¿
c. MD = ∑D
√N
d. SEMD = SD ❑D
❑
√N−1
5. Anava
Untuk melihat korelasi, jika
sampelnya dibedakan antara anggota dari
berbagai fakultas. Berikut rumus-
rumusnya:
a. F=MSpMSe
b. CF = ¿2
c. SSp = (∑Tj)
N−CF
d. SST= ∑ ¿¿
e. SSE = SSE-SST
f. DFP = K (perlakuan)-1
g. DFT= N (sampel) -1
h. MSP = SSpDFp
19
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kegiatan IQMA
Ikatan Qori' Qori'ah Mahasiswa (IQMA) merupakan
Unit Kegiatan Mahasiswa di bawah koordinasi DEMA
IAIN Sunan Ampel Surabaya yang berorientasi pada
pembinaan di bidang ilmu Alquran khususnya pembinaan
tilawah dan seni religi lainya. Organisasi ini
didirikan tanggal 3 Maret 1989 oleh KH. Chiznullah.
Pada awal didirikan, IQMA berorientasi pada
pengembangan skill anggota di bidang Seni Baca
Alquran saja. Mengingat kebutuhan masyarakat yang
semakin kompleks, maka diadakan penambahan aktivitas
pembinaan di IQMA yaitu bidang Shalawat, MC, Dakwah
dan Kaligrafi. Selain itu IQMA juga menambahkan
aktivitas yang berorientasi pada pengembangan
wawasan. Aktivitas tersebut diformat dalam bentuk
kajian-kajian keilmuan.
Pada tahap aplikasi, IQMA berusaha untuk dapat
berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan relegius ataupun sosial yang
dipandang ideal dengan visi dan misi organisasi.
IQMA juga mencoba membangun relasi yang baik
dengan lembaga sejenis seperti LPTQ, maupun lembaga
lain dalam tingkatan lokal maupun nasional yang
21
secara prinsip tidak bertolak belakang dengan visi
dan misi IAIN Sunan Ampel secara umum.
Agar orientasi dakwah IQMA dapat terwujud secara
berkesinambungan dan proses pembinaan yang
diselenggarakan dapat berkelanjutan, maka diperlukan
adanya kaderisasi yang maksimal, diantaranya adalah
Masa Orientasi Calon Anggota sebagai jenjang
kaderisasi tahap awal dan Rihlah Ta’abbudiyah
sebagai jenjang kaderisasi jenjang kedua.10
10Arsip Ketua Umum IQMA periode 2012
22
Berikut adalah cabang-cabang kegiatan dalam IQMA:
1. TILAWAH
Qori’ atau Tilawah dapat diartikan sebagai
pembacaan yang bersifat spiritual atau aktifitas
membaca yang diikuti komitmen dan kehendak untuk
mengikuti apa yang dibaca itu.
Sedangkan qiro’ah dapat dimaknai sebagai aktifitas
membaca secara kognitif atau kegiatan membaca secara
umum, sementara tilawah adalah membaca sesuatu
dengan sikap pengagungan.11
Dalam UKM IQMA bidang Tilawah menaungi untuk
mengembangkan bakat seni baca Al-Quran dengan banyak
mengadakan kegiatan pembinaan, yakni
pembinaan/rutinitas tilawah, senam vocal, tausyeh
dan bimbingan khusus tilawah kelas A-B-C.12
Seni baca Al-Quran yang biasa disebut dengan
Qiroah, Naghom ataupun Tilawah yang kesemuanya
mengandung arti yang sama aykni bacaan-bacaan yang
bertajwid yang diperindah oleh irama lagu, hal ini
akan mudah dipahami apabila seorang yang mempelajari
seni baca Al-Quran telah memahami teori seni
bernyanyi atau tausyeh dengan baik dan telah
memahami ilmu tajwid dan bisa membaca Al-Quran
11 M.Misbahul Munir, Ilmu & Seni Qiro’atil Qur’an: Pedoman Bagi Qori’-Qori’ah, Hafidh-hafidhah dan Hakim Dalam MTQ, Semarang: Binawan, 2005. hal. 5312Al-Qalam, edisi MOCA RIHLAH IQMA 2012, hal 7
23
dengan tartil semua itu tidak lepas dari nafas,
suara dan lagu.13
2. SHOLAWAT dan BANJARI
Menurut istilah, sholawat adalah:
a. Sholawat Alloh SWT kepada Rosululloh SAW
berupa Rohmat dan Kemuliaan(Rahmat Tadhim).
b. Sholawat dari malaikat yang kepada Kanjeng
Nabi SAW berupa permohonan rahmat dan kemuliaan
kepada Allah SWT untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW
sedangkan selain Kanjeng Nabi berupa permohonan
rahmat dan ampunan.
c. Sholawat orang–orang yang beriman (manusia
dan jin) ialah permohonan rohmat dan kemuliaan
kepada Allah SWT. untuk Kanjeng Nabi SAW.
Di bidang sholawat sendiri masih di spesifikkan
lagi cabangnya, yaitu pengkaderan banjari, sholawat
dan rebana. Dalam pengkaderan banjari, mahasiswa
akan diajarkan bagaimana cara memukul terbang yang
baik dan benar, sedangkan dalam bidang sholawat
mahasiswa diajarkan untuk menyuarakan lagu sholawat-
sholawat. Begitu juga dengan rebana.14
3. MC/PRESENTER
MC atau yang biasa dikenal Master of Ceremony adalah
salah satu bidang UKM IQMA yang sungguh luar biasa.
Devisi yang mayoritas anggotanya adalah wanita ini
mempunyai kharisma tersendiri. Meskipun begitu,
13Ibid., hal 714Ibid., hal 9
24
antusias dari kader laki-laki juga bisa mulai
terlihat. Terbukti ketika rutinitas mereka nampak
penuh semangat.15
Dibidang MC/Presenter ini, mahasiswa dituntuk
untuk berani membawakan acara baik formal maupun
nonformal.
4. KALIGRAFI
Secara Terminologi menurut Syeik Syamsuddin al
akfani, letak-letaknya dan cara merangkainya menjadi
sebuah tulisan yang tersusun atau apa-apa yang
ditulis diatas garis-garis, bagaimana cara
menulisnya dan menentukan dimana yang tidak perlu
ditulis, mengubah ejaan yang perlu digubah dan
menentukan cara bagaimana untuk mengubahnya.16
Dibidang kaligrafi ini, mahasiswa akan di
perkenalkan dengan berbagai macam jenis khat yang
beredar luas dikalangan umum. Mahasiswa juga
diharapkan mampu menulis dengan baik khat, sehingga
mampu bersaing di kancah kabupaten hingga
internasional.
5. DAKWAH
Di dalam kamus al-Munjid fi al-Lughoh wa al-a’lam
disebutkan makna da’I sebagai orang yang memangggil
(mengajak) manusia kepada agamanya atau mazhabnya.
Kata da’a mempunyai beberapa makna antara lain
15Ibid., hal 1116 Drs. Sirojuddin AR., Seni Kaligrafi Islam(Jakarta: Multi Kreasi Singgasana, 1992).
25
memanggil, mengundang, minta tolong, meminta,
memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong,
menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi dan
meratapi.17
Dicabang ini, mahasiswa dituntut untuk mampu
menyampaikan pesan moral yang baik didepan khalayak
umum.
17 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah(2009:6),
26
B. Kepercayaan Diri
Dalam menghadapi perkembangan zaman yang modern
sebagai manusia yg berkualitas tentunya manusia
tidak dapat hanya berdiam diri, namun berusaha
mengikuti perkembangan zaman yang ada, terutama
dalam mengembangkan kualitas diri.
Mengembangkan kualitas diri berarti mengembangkan
bakat yg dimiliki, mewujudkan impian-impian
meningkatkan rasa percaya diri, menjadi kuat dalam
menghadapi cobaan dan menjalani hubungan yang baik
dengan sesamanya. Perkembangan bukan terjadi dengan
sendirinya melainkan dengan melalui hubungan dan
pergaulan dengan manusia, juga dengan pembinaan dan
pendidikan.18 Untuk itulah, pendidikan mempunyai
peran yang sangat menentukan bagi perkembangan dan
perwujudan individu, terutama bagi nusa dan bangsa.
Rasulullah pernah meminta kepada para sahabat agar
menghilangkan perasaan tidak percaya diri, lemah dan
kuat. Tapi harus menanamkan izzah (harga diri yang
mulia) berani mengungkapkan pendapat serta
mengekspresikan pikiran dan perasaan tanpa takut
kepada manusia, sebab rasa percaya diri yang
sebenarnya didasari oleh perasaan positif akan harga
diri kita.19
1. Pengertian
18 Tarsis, Tarmudij, pengembangan diri (Yogyakarta; Liberty, 1998) hal. 9519 M. Ustman Najati, Belajar EQ dan SQ, (Jakarta; Hikmah, 2002)hal. 132
27
Dari uraian diatas, maka definisi dari rasa
percaya diri adalah sikap positif seorang
individu yang menampukkan dirinya untuk
mengembangkan nilai positif baik terhadap diri
sendiri maupun lingkungan atau situasi yang
dihadapi. Tapi rasa percaya diri yang dimaksud
sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa
aspek dari kehidupan peserta didik dimana ia
merasa memiliki kompetensi yakni mampu dan
percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh
pengalaman, potensi aktual, prestasi serta
harapan yang realistik terhadap diri sendiri.20
Sedangkan menurut the Americanheritage
dictionary, rasa percaya diri adalah “conciousness
of one’s our power and abilities” (kesadaran akan
kekuatan dan kemampuan diri sendiri). Sementar
webster new world dictionary mendefinisikan
sebagai “ reliance on one’s own powers” (bergantung
pada kekuatan diri sendiri).21
Dari berbagai pengertian diatas dapat diambil
suatu kesimpulanbahwa rasa percaya diri adalah
sikap positif terhadap diri sendiri yang yakin
pada kekuatan dan kemampuannya untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pendidik
untuk diselesaikan tanpa mengaharap bantuan dari20 Jacinta F. Rini, Memupuk Rasa Percaya Diri, Jakarta, //www.epsikologi.com21 Whisnu Broto, SuksesmembangunRasaPercayaDiri, (Jakarta; Grasindo Anggota IKAPI, 2005) hal. 1
28
orang lain dan didasari dengan memliki
kompetensi yaitu, mampu dan percaya dia bisa
menyelesaikan tugas tersebut karena didukung
oleh pengalaman, potensi diri, kemandirian dan
prestasi. Dengan rasa percaya diri peserta didik
akan bersikap tenang dalam berbagai situasi dan
tidak akan takut untuk berprestasi dimanapun,
mereka juga tidak akan rendah diri karena minder
dan tidak akan ragu dalam bertindak walaupun itu
penuh resiko sebab ia yakin akan dirinya
sendiri.
2. ciri-ciri individu yang percaya diri
Beberapa ciri individu yang mempunyai rasa
percaya diri antar lain:
Menurut Jacinta (2004) ciri-ciri dari
individu yang percaya diri antara lain:
a. Percaya akan kompetensi atau kemampuandiri dalam menyelesaikan tugas
b. Berani menjadi diri sendiric. Punya pengendalian diri yang baikd. Memilik internal locus control (memandangkeberhasilan dan kegagalan tergantung dariusaha diri sendiri)
e. Mempunyai cara pandang yang positifterhadap diri sendiri, orang lain danlingkunagannya
f. Memiliki harapan yang realistis terhadapdiri sendiri.22
22 Jacinta,Memupuk
29
Sedangkan menurut Anita (2003) ciri-ciri
perilaku yang mencerminkan percaya diri antaara
lain:
a. Yakin kepada diri sendiri dalammenyelesaikan suatu masalah
b. Tidak tergantung pada orang lain dalammemecahkan masalah
c. Tidak ragu-ragu dalam mengambilkeputusan
d. Merasa diri berhargae. Tidak menyombongkann dirif. Memiliki keberanian untuk bertindak.23
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang
memiliki rasa percaya diri adalah bisa bersikap
tenang dalam mengerjakan segala sesuatu,
mempunyai kemampuan atau potensi diri yang
memadai, percaya akan kompetensi atau kemampuan
diri dalam memecahkan masalah, tidak ragu-ragu
dalam memecahkan masalah, tidak ragu-ragu dalam
mengambil keputusan, senang tantangan walau
menanggung resiko, berani menjadi diri sendiri
dan mempunyai cara pendang yang positif terhadap
diri sendiri.
3. Faktor pendorong percaya diri
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang
proposional, maka individu harus memulainya dari
dalam dirinya sendiri. Hal ini sangat penting
23 Anita Lie, 101 cara Menumbuhkan Percaya diri anak, (Jakarta; Gramedia, 2003) hal.4
30
mengingat bahwa hanya anak didik yang
bersangkutan yang dapat mengatasi rasa percaya
diri yang dialaminya. Selain dari dalam dirinya,
lingkungan keluarga atau masyarakat dan sekolah
atau guru juga mempunyai peranan yang sangat
penting dalam mendorong rasa percaya diri dari
dalam diri anak didik. Ada beberapa factor yang
mendorong rasa percaya diri pada anak didik,
antara lain:
1. Faktor Internal
a. Berani mengambil resikoKeberanian dalam mengambil resiko ini
penting, sebab berdasarkan pemahaman diriyang obyektif anak didik bisa memprediksiresiko setiap tantangan yang dihadapi.Dengan demikian anak didik tidak perlumenghindari setiap resiko melainkan lebihmenggunakan strategi-strategi untukmenghindari, mencegah ataupun mengatasiresikonya.
b. Belajar mensyukuri dan menikmati rahmatTuhan
c. Mengembangkan nilai positifJalan menuju kepercayaan diri akan semakin
cepat manakala anak didik bisa mengembangkannilai-nilai positif pada dirinya. Salah satucara untuk mengembangkan nilai-nilai positifadalah dengan menghilangkan ungkapan yangmematikan, dan menggantinya dengan ungkapankreatif.
d. Evaluasi diri secara obyektif dan jujure. gunakan self affirmation yakni berupa kata yangmembangkitkan rasa percaya diri, seperti:“Saya pasti bisa.”
31
f. menetapkan tujuan yang realistik24
g. BerdikariAnak didik harus berdikari yaitu melakukan
segala sesuatu kegiatan dan penyelesaiansuatu masalah atas dasar kemampuan dirisendiri, sehingga dengan berdikari, anakdidik belajar untuk mengatasi segala sesuatuatas dasar percaya diri sendiri.
2. Faktor Eksternal
Beberapa faktor lain selain dari dalam diri
anak didik (intern) yaitu apa yang disebut
sebagai pendorong eksternal dalam
pembahasannya terbagi menjadi dua, pertama
faktor sekolah atau guru, kedua, faktor
lingkungan keluarga.
1. Faktor sekolah atau guruAdapun faktor eksternal dari sekolah atau
guru antara lain sebagai berikut:a. Seorang guru harus dapat menerima anakdidik dengan sebagaimana adanya, tanpasyarat dengan segala kekuatan dankelemahan memberi kepercayaan padanyabahwa dasarnya anak didik memilikikemampuan dan mampu untuk melakukannyatermasuk dalam menyelesaikan masalah(tugas) yang diberikan oleh guru
b. Menciptakan interaksi yang akrab denganpeserta didik
c. Anak didik dibiasakan belajar denganaktifitas dan kreatifitasnya.
d. Tersedianya fasilitas yang memadai.e. Menjaga dan meningkatkan pertumbuhanfisik anak.25
f. Pengakuan dan penghargaang. Pujian
24 Jacinta,Memupuk25Tarsis, Pengembangan
32
2. Lingkungan KeluargaAdapun faktor yang mendorong anak didik
untuk membangkitkan rasa percaya dirinya dilingkungan keluarga,yaitu:a. Menghargai pendapat anak danmendorongnya untuk mengungkapkan
b. Memberi waktu pada anak untuk berfikir,merenung dan berhayal
c. Membiarkan anak untuk mengambilkeputusan sendiri selama keputusan itubaik untuk anak.
d. Meyakinkan anak bahwa orang tuamenghargai apa yang ingin dicobadilakukan apa yang dihasilkan.
e. Menunjang dan mendorong kegiatan anak.f. Memberi pujaan yang sungguh-sungguhkepada anak.
g. Mendorong kemandirian anak dalammenyelesaikan suatu masalah.26
h. Memberikan kesempatani. Kondisi ekonomi keluarga
Guna pengembangan rasa percaya dirisecara optimal, juga diperlukan perluadanya ekonomi yang memadai, karenakeadaan kondisi ekonomi bisa memenuhikebutuhan dan perkembangan mental danfisik anak.27
4. Faktor penghambat rasa percaya diri
Dalam hidup bermasyarakat, setiap individu
mengalami berbagai masalah, kejadian bertemu
orang-orang baru. Reaksi individu sangat
dipengaruhi oleh cara berpikirnya, individu
dengan rasa percaya dirinya yang lemah cenderung
mempersepsi segala sesuatu dari sisi negatif. Ia26Utami Munandar, pengembangan kreatifitas anak berbakat, (Jakarta; PT. Rineka Cipta) hal. 9427Tarsis,Pengembangan, hal 56
33
menyadari bahwa dari dalam dirinyalah semua
negativisme itu berasal.28 Pola pikir individu
yang kurang percaya diri disebabkan oleh faktor-
faktor sebagai berikut:
a. Rasa GelisahAnak didik yang dikuasai rasa gelisah
dihinggapi rasa takut, akan tetapi merekatidak tahu sebab-sebabnya, gejalanya antaralian tampak pada tangan dan kaki, detakjantung yang mudah berdenyut lebih cepatsehingga seringkali sukar bernafas. Keluhanmereka ialah rasa takut akan sesuatu bahayayang akan datang, sukar tidur, pikiran kacau,perasaan tidak menentu dan mudah kesulut marahdalam hidup ketidak nyamanan.
b. Rasa maluOrang menderita rasa malu jiwanya seperti
terbelah mereka mempunyai semangat tinggisekaligus rendah. Dalam pergaulan, merekadikuasai rasa malu, mudah menjadi objekpermainan den tertawaan, dan mudah dibiarkansendiri atau malah dianggap sepi sama sekali.Demikian dalam pergaulan dan perjuangan hidup,mereka derita banyak kegagalan, hal ini dapatmenjadi sumber frustasi dan benih ketidakpercayaan diri terhadap sesama. Apapunpenyebab rasa malu yang terlalu besar akanmerugikan, karena menghambat untukmengembangkan diri mempersempit medanpergaulan, serta merusak kebahagiaan hidup.
c. Rasa minderHidup yang dihantui rasa minder tidak
bahagia. Bagi mereka, hidup ini berat dantidak simpatik. Ketidak bahagiaan orang yangdikuasai oleh rasa minder bertambah karenamereka suka membandingkan orang lain, mereka
28Jacinta, Memupuk
34
menjadi panas dan iri hati. Anak yangdihinggapi rasa minder ini sedikit demisedikit dapat sembuh dengan mulai berusahauntuk mengenal diri sendiri dan menerimanyadengan senang dan harus menyadari bahwa setiapmanusia diciptakan unik tidak ada duanya.
d. Rasa salahPerasaan salah berlagak seperti rumput
ilalang, meski coba dimusnahkan denganberbagai cara dan dipendam pada saat tertentuakan kembali muncul. Hidup yang tidak cerahdan jiwa yang tidak gembira kerap merupakanakibat dari rasa salah yang dipendam dan tidakterselesaikan.29
e. Rasa takutketakutan dan kekhawatiran adalah musuh
terbesar dari rasa percya diri, seorang yangselalu khawatir bahwa kebutuhan dasar merekaterpenuhi, atau bahwa dunia lahiriah ataubatiniah merekasetiap saat bisa pecahberhamburan akan sulit mengembangkan pandanganpositif tentang diri mereka, orang lain dandunia pada umumnya. Bila anak-anak merasaaman, mereka secara otomatis akan mencobamengembangkan kemampuan mereka dengan menjawabtantangan serta berani mengambil resiko yangmenarik.30
29 Tarsis,Pengembangan, hal. 62-6630 Galiendefiel, Mendidik Anak Agar Percaya Diri (Jakarta; Arcan, 1997) hal. 14
35
C. Kerangka Teoritik
Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara
manusia baik individu maupun kelompok. Dalam
kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi
adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.
Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan
lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada
saat ia dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi.
Komunikasi sangat berperan dalam perubahan
masyarakat.
Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial,
apabila orang telah mengadakan hubungan tetap, maka
sistem komunikasi yang mereka lakukan akan
menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat
atau mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan
atau melenyapkan persengketaan apabila muncul.31
Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi
menjadi sebuah cara dalam melakukan perubahan sosial
(social change). Komunikasi berperan menjembatani
perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan
kembali sistem sosial masyarakat dalam usahanya
melakukan perubahan.32 Namun begitu, komunikasi juga
tidak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya, ia
akan diwarnai oleh sikap, perilaku, pola, norma,
pranata masyarakat. Jadi keduanya saling31AW. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. 1993.Jakarta: Bumi Aksara. hal.432 Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. RajaGratindoPersada. 2004. hal. 46
36
mempengaruhi dan saling melengkapi, seperti halnya
hubungan antara manusia dengan masyarakat yang
dikemukakan Berger.
Hubungan masyarakat mempunyai ruang lingkup
(scope) kegiatan yang menyangkut banyak manusia
(publik, masyarakat, khalayak), baik didalam (publik
intern) dan diluar (publik ekstern). Humas sebagai
komunikator mempunyai fungsi ganda, yaitu keluar
memberikan informasi kepada khalayak dan kedalam
menyerap reaksi dari khalayak. Organisasi atau
instansi atau lembaga mempunyai tujuan dan
berkehendak untuk mencapai tujuan itu.33
Eksistensi humas pada setiap lembaga/instansi
merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka
memperkenalkan kegiatan dan aktifitas kepada
masyarakat (khalayak). Humas merupakan suatu alat
untuk memperlancar jalannya interaksi serta
penyebaran informasi kepada khalayak melalui
pelbagai media seperti pers, radio, televisi dan
lain-lain. Kalau dirasakan terbatasnya wewenang
humas, mungkin hal ini disebabkan kedudukan unit
tersebut pada organisasi. Suatu organisasi
melaksanakan proses administrasi dan organisasi
begitu kaku akan menghambat termasuk pula apabila
kurang kemampuan humas itu sendiri, baik kualitas,
keterampilan dan lain-lain.34
33 Ibid., hal. 234 Ibid., 3
37
Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan, banyak cara yang ditempuh, hal ini
sangat tergantung pada macam-macam tingkah
pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dari pihak
komunikan, sehingga komunikator harus melihat metode
apa yang sebaiknya dipakai, sehingga pesan yang
disampaikan mengena sasaran.
Berikut adalah beberapa teori komunikasi yang akan
dihadapi oleh komunikator atau petugas humas
terhadap ragam komunikasi:
1. One Step Flow Communication (Komunikasi Satu Tahap).
Dimana komunikator dapat mengirim pesan (sesuai
dengan tujuan instansinya) langsung kepada
komunikan/masyarakat, sehingga akan timbul
kemungkinan terjadi proses komunikasi satu arah
(tak ada respon dari masyarakat) atau proses
komunikasi dua arah (adanya umpan balik dari
masyarakat). Dalam hal ini petugas humas harus
dapat membedakan pesan-pesan yang disampaikan
dengan cara komunikasi satu tahap, karena umumnya
PRO langsung bertatap muka sehingga PRO benar-
benar dapat menguasai medan.35
2. Two Step Flow Communication (Komunikasi Dua Tahap).
PRO dalam menyampaikan pesannya tidak langsung
kepada masyarakat, tetapi melalui orang-orang
tertentu saja, misalnya para pemuka masyarakat
35 Wijaya, Komunikasi, hal. 89
38
(ulama, tokoh masyarakat dan sebagainya), karena
pemuka masyarakat ini lebih mengetahui sifat dari
masyarakat.36
3. Multi step flow Communication (Komunikasi Banyak Tahap).
Suatu jenis pesan dari suatu instansi tidak
selamanya dapat dilakukan dengan cara Komunikasi Satu
Tahap dan Komunikasi Dua Tahap, karena ada jenis pesan
yang disampaikan melalui bermacam-macam cara,
misalnya PRO dalam memperkenalkan produksinya,
disamping lewat tatap muka (door to door) dengan
mendatangi rumah-rumah penduduk dan menawarkan
hasil produksinya, disamping itu juga dipakai cara
menggunakan pedagang tertentu kemudian diteruskan
kepada masyarakat (Two Step Flow Communication).
Disamping cara ini juga digunakan melalui
pemasangan iklan lewat surat kabar, majalah radio
amatir, RRI dan sbagainya, sehingga langkah-
langkah yang ditempuh oleh PRO bermacam-macam
(Multi step flow Communication).37
Dalam hal ini, IQMA menggunakan teori yang
ketiga, yaitu teori Multi step flow Communication
(KomunikasiBanyak Tahap). Dimana peran IQMA adalah
sebagai PRO (Public Relation Officer) atau
Komunikator, karena IQMA sebagai lahan mahasiswa
dalam mencari, mengembangkan dan memelihara hobi
masing-masing mahasiswa. Cara yang dipakai IQMA
36 Ibid., 9037 Ibid., 90-91
39
dalam menyalurkan dan menyampaikan cabang
ekstranya selain dengan cara mengadakan rutinitas
yang diikuti oleh umum, IQMA juga mengadakan
bimbingan khusus yang hanya diikuti oleh anggota
tetap IQMA. Sehingga mahasiswa dengan mudah benar-
benar memperoleh dan mengamalkan ilmu yang
diperolehnya dari IQMA sesuai dengan apa yang
diminatinya.
Selain itu, IQMA juga menggunakan media atau
pers sebagai penunjang keberhasilan kegiatan IQMA
khususnya dan manfaat untuk para anggota IQMA pada
khususnya.
Mengutip pendapat Wilbur Schramm (1973), bahwa
tak bisa dipungkuri lagi bagi masyarakat, pers
bisa dianggap sebagai pengamat, forum dan guru
(watcher, forum dan teacher). Artinya, setiap hari pers
memberikan laporan, ulasan mengenai kejadian,
menyediakan tempat (forum)bagi masyarakat untuk
mengeluarkan pendapat secara tertulis dan turu
mewariskan nilai-nilai ke masyarakat dari generasi
ke generasi. Dengan kata lain, pers mengamati
kejadian dan melaporkannya kepada masyarakat,
menjadi tempat “diskusi” (mengeluarkan ide/gagasan
dan menanggapinya) serta kemampuan mendidik
masyarakat kearah kemajuan (pers memberikan ilmu
40
BAB III
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian data hasil wawancara:
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
wawancara kepada 10 mahasiswa dari setiap fakultas
yang mengikuti kegiatan IQMA dengan melontarkan
beberapa pertanyaan-pertanyaan yang tentunya sangat
berhubungan dengan IQMA dan rasa percaya diri
anggotanya.
Wawancara pertama yang dilakukan peneliti
terjadi usai kegiatan mengaji kitab kuning di
pesantren mahasiswa An-Nur, yang sedang berada di
Fakultas Adab dan aktif di bidang MC/Presenter.
IQMA adalah sebuah organisasi hebat yangmampu menjadikan seorang mahasiswi sepertisaya, yang sebelumnya tidak mengenal apaitu MC/Presenter, tidak berani tampildidepan umum sebagai pembawa acara, sertatahu sedikit-sedikit tentang tilawah,sholawat, kaligrafi dan dakwah. Selainitu, di IQMA juga selalu di ajarkan untukPD (Percaya diri) bukan DP (demampanggung), karena semua cabang-cabangnyasaya rasa sangat berperan penting di dalamsebuah acara, baik itu formal maupun nonformal. Awalnya dulu saya mengira kaloIQMA hanya untuk khusus anak-anak yangsudah mempunyai bakat dibidangnya,terutama di bidang tilawah, eh, kogternyata ada bidang-bidang lain, dan tidakhanya untuk yang sudah berbakat, tapi jugauntuk para pemula. Jadi tambah semangat
42
mengikuti semua rutinitasnya. . yangpaling saya sukai di IQMA itu, caramenyampaikan ilmunya. Ya, semua seniornyaberusaha (dan menurut saya merekaberhasil) menyampaikan ilmu yang merekapunya, selain dengan menghadirkan tutor-tutor yang T.O.P B.G.T alias top banget,mereka juga mengadakan bimbingan khususyang hanya ditujukan kepada anggota IQMAsaja yang sudah terdaftar. Tanpamerepotkan anggota yang ingin mengikutibimbingan khusus, anggota bisa mengirimpesan singkat yang berisikan inginmelakukan bimbingan khusus kapan saja dandimana saja kepada senior yang diinginkandi bidangnya masing-masing. Soalnya kalomenunggu rutinitas saja mungkin terlalulama, kan rutinitasnya hanya 1 minggu 1kali… hehehe.
Wawancara ke-dua ketika penulis sedang makan
malam dan nongkrong bareng bersama Seorang anggota
baru IQMA. Dia adalah mahasiswa Fakultas Syariah
dan aktif di bidang Sholawat/Banjari.
Menurut saya, IQMA adalah suatuOrganisasi yang mencakup semua kegiatan-kegiatan kerohanian, seperti banjari,tilawah, itukan islami, yang dikampus laintidak ada. Sangat bagus sekali. Karenajuga bisa untuk membangun bakat-bakatmahasiswa baru. Cara penyampaiankegiatannya cukup baik, karena ada bimsus(bimbingan khusus) nya tersendiri, yangsekiranyauntuk mahasiswa yang belum bisaitu bisa mengerti dan belajar lebih baiklagi, sedangkan untuk teman-teman yangsudah bisa itu bisa lebih bisa lagi dantambah bisa lagi. Untuk rutinitasnya,biasanya kalo banjari dan sholawatnya satu
43
minggu sekali, yaitu hari kamis sore.Tilawahnya rabu malam. Dakwah rabu sore,kaligrafi selasa sore dan senam vocalsabtu pagi. Oia, rutinitas yang diadakanini bukan hanya untuk mahasiswa yang sudahterdaftar sebagai anggota, tetapi jugauntuk umum yang ingin mempelajari imukerohanian itu. Di IQMA itu bukan hanyadituntut ikut rutinitas, tapi jugadituntut untuk berani tampil ke depan.Agar kelak nanti di masyarakat punya bekaluntuk maju ke depan. Sehingga kepercayaandiri setiap anggotanya akan terasah dantidak akan ada yang meragukannya lagi.
Wawancara ketiga penulis lakukan ketika sedang
berada di lokasi festifal banjari di Wedoro-Waru
Sidoarjo. Peneliti mewawancarai seorang pengurus
aktif bidang sholawat IQMA. Seorang mahasiswi yang
duduk di Fakultas Ushuludin.
IQMA bukanlah hanya suatu organisasiyang kental akan seni religiusnya,didalamnya juga terdapat suatu rutinitaskajian-kajian keilmuan. Bentuk kegiatan-kegiatannya ada 5 yaitu: sholawat,tilawah, kaligrafi, mc/presenter dandakwah. Kegiatan rutinitas kegiatan-kegiatannya boleh diikuti oleh umum. Namununtuk yang bimbingan khusus adalah khususanggota IQMA. Dalam bimbingan khhusus ini,biasanya dibedakan menjadi 2-3 kelasbimsus, sesuai dengan kemampuan anggotatiap-tiap bidangnya. Uniknya disini,bimsus ini tidak hanya dilakukan anggotasecara face to face, namun juga bisa melalusosial media, seperti: facebook. Ya, IQMAsangat mempengaruhi rasa kepercayaan dirisetiap anggotanya. Karena semua kegiatan
44
yang ada di IQMA sangat berhubungan eratdengan hubungan masyarakat.
Wawancara berikutnya, penulis berusaha
menggunakan waktu seusasi rapat persiapan MTI ’12
dengan alumni pengurus IQMA di bidang Tilawah.
Dulunya adalah mahasiswi aktif di fakultas
Tarbiyah.
Menurut saya IQMA adalah sebuahorganisasi yang berfungsi untukmengembangkan bakat yang dimiliki olehpara mahasiswa. Yang terdiri dari beberapabidang, yaitu: Tilawah, Sholawat, Dakwah,Kaligrafi dan MC/Presenter. Aturan mainnyayaitu mengadakan rutinitas yang bolehdiikuti oleh semua orang, baik itu anggotaresmi IQMA maupun tidak, dan bimbingankhusus, yang tentunya hanya boleh diikutioleh anggota IQMA yang benar-benar sudahterdaftar dan resmi menjadi anggota IQMA.Selain rutinitas yang diadakan satu minggusekali, dan bimbingan khusus, kegiatanIQMA pun bisa dilakukan dengan sharing(yang berhubungan dengan bidangnya masing-masing) di jejaring sosial, sepertifacebook. Ya, menurut saya, setiap anggotaaktif yang mengikuti IQMA adalah mahasiswayang berhasil mengasah rasa kepercayaandirinya. Karena di IQMA juga diajarkanbagaimana cara mengasah rasa percaya diri.
Wawancara berikutnya, peneliti lakukan ketika
berada di lokasi Musyawarah Tahunan IQMA oleh bakal
calon ketua umum IQMA periode 2013 fakultas
Ushuludin dan aktif di bidang Dakwah.
45
Dari namanya saja IQMA yaitu IkatanQori’ Qoriah Mahasiswa, dalam pendirianIQMA ini kita tidak hanya untuk melatihvokal dan lain sebagainya, tapi selainitu, kita juga butuh cara menyampaikanmutiara hikmah dengan cara berdakwah.Untuk kegiatan IQMA sejauh yang sayaikuti, IQMA itu organisasi yang benar-benar menguji keikhlasan para anggotanya.Pertama kali berdiri itu hanya Tilawah,baru yang kedua adalah Dakwah,MC/Presenter, sholawat dan yang baru-barumuncuk ini adalah Kaligrafi. Dalam IQMAini, kita dicetak untuk mengembangkanbakat dan minat. Sehingga kita menyediakanBIMSUS atau bimbingan khusus untuk paraanggota yang ingin mendalami keilmuan yangada di IQMA. Rutinitas sendiri kita adakansetiap hari, mulai dari hari senin-kamissesuai dengan jadwal yang sudah ditentukandari para pengurusnya. Begitu juga denganBIMSUS, dari setiap bidang itu kitamenyediakan jadwal yang sesuai dengananggota, namun dari pengurus tetapmemberikan hari senin-kamis, sehinggaanggota bisa memilih sesuai dengan yangdikehendaki. Karena kita mengikutiperkembangan zaman, maka kita jugamenggunakan sosial media. Namun, sosialmedia tidak berfungsi utama untukmelakuakan bimbingan atau rutinitas, hanyasaja sesiapa yang ingin mengshare ilmu nya,bisa di upload di sosial media ini. Sangatbenar sekali, menurut saya, setiap anggotayang aktif mengikuti IQMA (khususnya)adalah mahasiswa yang berhasil mengasahrasa kepercayaan diri mereka. Karena diIQMA juga diajarkan bagaimana caramengasah rasa percaya diri dengan baik danbenar.
46
Selanjutnya ketika peneliti pulang kampung
bareng anggota IQMA, mahasiswi Fakultas Dakwah yang
aktif dibidang Tilawah.
IQMA.. ewmmm... sebuah Organisasi religiyang benar-benar cetar membahana badaihalilintar dech pokoknya, sampai bingungmau diungkapin dengan kata apa lagi? yah, IQMA adalah tempat mengembangkatbakat dan minat setiap mahasiswa yang ikutdan aktif di dalamnya. Semua kajiankeilmuan yang ada di IQMA adalah kegiatanyang sangat berguna disetiap acara baikformal maupun non formal. Seperti berperansebagai MC/Presenter, Qori’, sholawat danberdakwah dsb, karena bidang-bidang didalamnya adalah MC/Presenter, Tilawah,Dakwah, Kaligrafi dan Sholawat.Rutinitasnya dilakukan hampir setiap harisesuai dengan jadwal yang telahditentukan, yang mengikuti adalah umum.Selain itu, juga ada bimsus, dimana bimsusini mengajak anggota (yang terdaftar)untuk lebih mendalami kajian yang diikutidan diminati. Bimsus ini dilakukan sesuaidengan tingkatan-tingkatan anggotanya.Semisal pada bidang tilawah, bimsusdiadakan dalam 3 kelas A-B-C. Bidang IQMAjuga bisa membagi-bagi kajian keilmuannyalewat akun facebook, sebagai bahanpembelajaran anggota di rumah masing-masing. IQMA mampu menjadikan anggotanyaberani tampil di depan khalayak umum bgtdan memang setelah saya buktikan sendiri,saya mulai berani menunjukkan bakat-bakatsaya dibidang tilawah khususnya dansholawat pada umumnya.
47
Wawancara yang ke tujuh, peneliti lakukan ketika
duduk santai bersama senior IQMA yang aktif di
bidang sholawat dari fakultas Tarbiyah.
Kita tau bahwa IQMA merupakan salah satuUKM keislamaman mahasiswa, yg di dalamnyaada pembelajaran, baik Qiroah, Dakwah,Sholawat, Kaligrafi dan MC. Menurut sayabaik untuk mahasiswa untuk ikutberkecimpung di dalamnya untuk belajar ormendalami potensi yang ada di IQMAtersebut, saya rasa sangat bermanfaat,baik bagi kita sendiri maupun untukmasyarakat apabila nanti kita sudah terjundi masyarakat. Cara mengasah bakat paraanggota IQMA yaitu dengan carapengkaderan. Di setiap bidang adarutinitas dan bimsus. Lewat rutinitas danbimsus tersbut potensi-potensi di setiapbidang bisa dkembangkn. Perbedaan darirutinitas dan bimsus itu sendiri adalahRutinitas untuk umum, artinya selainanggota dari IQMA, IQMA pun mempersilahkannon anggota IQMA untuk join dalam rutintas,kalo bimsus pendalaman tp hanya khususuntuk anggota resmi IQMA. IQMA sudahmemberikan tata caranya itu semua, contohDakwah, di dalamnya sudah di ajarkanbagaimana cara tampil di depan dengan PD,expresinya gimana, cara penyampainya, itutergantung kita, sungguh-sungguh apa ndakbelajarya,, istiqomah ndak kita,, klo kitabelajar separoh-separoh ya bisanya cumansetengah. Jadi saya rasa IQMA juga mampumenjadikan anggotanya untuk berani tampildi depan umum.
Wawancara berikutnya, peneliti lakukan ketika
usai rapat persiapan kegiatan pelantikan dan
48
musyawarah kerja IQMA 2013. Dengan seorang
narasumber yang aktif di bidang dakwah dari
fakultas adab.
IQMA adalah UKM yang sangat bagus untukmengembangkan bakat dan minat mahasiswa,apalagi UKM ini adalah bersifatkemasyarakatan yang memang sesungguhnyamahasiswa yang ada didalamnya harusbermasyarakat, apalagi motto IAIN itusendiri adalah khoirunnas anfa’ahum linnas. Yakalau masalah menyampaikan materi biasanyasistem ceramah dan pertanyaan karenasifatnya adalah pembinaan, misal pematerimenyampaikan peserta mengikuti. Setelahitu pertanyaan dan langsung dicoba. Aduhbxk dikkk, ya tadi itu diantaranya kansistemnya memang metode gonta-ganti tpbiasanya kalo' dipendidikan dinamakanmetode ceramah dan sharing. Menurut sayaia, dikarenakan IQMA juga melatih mentalseperti senam Vocal. Kan disemua bidangitu harus mempunyai performance yang bagusdengan itu dilatih dengan senam vocal ygmana manfaatnya adalah menumbuhkan mentaldan kepercayaan saat tampil didepan umum.Menurut saya anak yg masuk di IQMA akanmempunyai kepercayaan tampil didepanmasyarakat. Sekitar 70% bisa. Yang pentingaktif di IQMA.
Wawancara ke sembilan dilakukan peneliti ketika
usai kegiatan belajar mengajar di salah satu kelas
di fakutas Dakwah, dengan narasumber yang aktif di
bidang MC/Presenter.
IQMA Ikatan Qori’-Qori’ah Mahasiswaorganisasi yang berkecimpung dalam bidangreligi seperti tilawah, sholawat, dsb.
49
Menurut saya IQMA adalah organisasi yangbesar yah, soalnya memiliki anggotapertahunnya hamper 400 anggota. Jadi sayapiker banyak yang tertarik dengan IQMA.Kalo menurut saya iya, karena sayamerupakan salah satu anggota IQMA itusendiri. Jadi saya mempunyai ke PDantersendiri, karena di dalam IQMA sayamendapatkan ilmu apa yang saya inginkan,gitu. Dari ilmunya itu sendiri emang dariIQMA orang-orangnya sudah professional,dan memberikan sesuatu yang terbaik untukanggotanya. Seperti di MC saja ea. Daripematerinya ntu presenter TV9. 2 bundayang notabanenya adalah presenter TV9.Tapi untuk mengasah kemampuan kita, bisamenjadi lebih WAH, akhirnya PD kita untuktampil dimana.
Dan wawancara terakhir, peneliti mewawancarai
seorang mahasiswi Syariah yang aktif di IQMA dalam
bidang kaligrafi.
IQMA itu organisasi yang bergerak dibidang skill gitu yah. Artinya, temen-temenmahasiswa IAIN yang mau mengembangkanskillnya, tentunya skill yang bersifatseni religious ea di IQMA, gitu. Dari awalIQMA itu didirikan khusus untukmengembangkan pada skill yang dimilikimahasiswa IAIN. Namanya ajha UKM, rata-rata kan pada skill semua. Kalo di IQMAspesifiknya di bidang tarik suara. SepertiSholawat, Kaligrafi, tilawah, itu semuaseni kan.? Dakwah dan kaligrafipun juga.Betul sekali, karena di IQMA itu kitadiajarkan untuk dimana tampil di depanumum.seperti apa ya? Ea saya rasa denganmengikuti kegiatan-kegiatan yang ada diIQMA itu membuat kepercayaan diri itu bisa
50
muncul, karena di IQMA juga memberikankesempatan kepada anggotanya untukmengikuti lomba-lomba, selain itu jugaditampilkan di rutinitas dan kegiatan-kegiatan. Saya rasa itu mampu membangunkepercayaan diri. Prosentase pengaruhkegiatan IQMA terhadap rasa kepercayaandiri anggotanya saya rasa 75% ada.
51
FAKULTAS KELAMIN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA
ADAB
Laki-laki
Anggota yang masuk dan aktif diIQMA akan mempunyai kepercayaandiri untuk tampil didepanmasyarakat.
Perempuan
IQMA organisasi yang berhasilmenjadikan anggotanya untukberani tampil di depan umum.
DAKWAH
Laki-laki
IQMA benar-benar tempat/ ajangmengasah bakat, karena faktordari tutor yang di berikan.
Perempuan
IQMA benar-benar tempat/ ajangmengasah bakat, karena sesuaidengan pengalaman yang dialamioleh narasumber.
SYARIAH
Laki-laki
Di IQMA bukan hanya dituntut ikutrutinitas, tapi juga dituntutuntuk berani tampil ke depan.Agar kelak nanti di masyarakatpunya bekal untuk maju ke depan.Sehingga kepercayaan diri setiapanggotanya akan terasah dan tidakakan ada yang meragukannya lagi.
Perempuan
Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di IQMA itumembuat kepercayaan diri itu bisamuncul, karena di IQMA jugamemberikan kesempatan kepadaanggotanya untuk mengikuti lomba-lomba, selain itu jugaditampilkan di rutinitas dankegiatan-kegiatan. Saya rasa itumampu membangun kepercayaan diri.
TARBIYAH Laki-laki
IQMA mampu menjadikan anggotanyauntuk berani tampil di depanumum.
Perempuan
setiap anggota aktif yangmengikuti IQMA adalah mahasiswayang berhasil mengasah rasa
52
kepercayaan dirinya. Karena diIQMA juga diajarkan bagaimanacara mengasah rasa percaya diri.
USHULUDIN
Laki-laki
setiap anggota yang aktifmengikuti IQMA (khususnya) adalahmahasiswa yang berhasil mengasahrasa kepercayaan diri mereka.Karena di IQMA juga diajarkanbagaimana cara mengasah rasapercaya diri dengan baik danbenar.
Perempuan
IQMA sangat mempengaruhi rasakepercayaan diri setiapanggotanya. Karena semua kegiatanyang ada di IQMA sangatberhubungan erat dengan hubunganmasyarakat.
Tabel Taksonomi
53
Penyajian data hasil penyebaran angket secara
deskriptif (statistika deskriptif)
Table 3.1
Prosentase jawaban angket
No.Angket
Pertanyaan dalam angket
jawaban angket (dalamprosentase)
YA (%)Kadang(%)
Tidak(%)
1apakah anda sering mengikuti 26 52 22 rutinitas tilawah?
2apakah rutinitas tilawah sangat 74 26 0efektif?
3Apakah Anda pernah mengikuti 63 7 20 bimbingan khusus tilawah?
4
apakah bimbingan khusus tilawah
100 0 0sangat membantu dalam mengembangkan skill Anda di bidang tilawah?
5apakah Anda suka mempelajari 70 30 0 lagu-lagu tilawah?
6apakah Anda mampu mengarang 11 7 81lagu tilawah?
7
apakah Anda mengetahui seluk 15 22 63 beluk tentang seni baca Al Quran?
8apakah Anda menyukai senibaca 100 0 0 Al Quran?
9apakah Anda sering mengikuti 4 52 44 senam vokal?
10 pakah Anda dapat 26 22 52
54
mengikuti dg baik senam vokal tersebut?
11apakah Anda mampu
48 44 8 mengarang lagu tilawah sendiri?
12apakah Anda pernah mengarang 48 48 4lagu tilawah sendiri?
13
apakah anda mampu membeda- 7 15 78kan karakter lagu-lagu tilawah?
14
apakah Anda suka mempelajari 11 11 78karakter lagu-lagu tilawah?
15apakah Anda mengetahui tentang 23 33 44 MTQ?
16 apakah Anda sering mengikuti MTQ? 44 52 4
17 apakah Anda aktif dalam berorganisasi? 48 33 19
18apakah organisasi dalam IQMA sudah 11 30 59berjalan dengan baik?
19 apakah Anda aktif dalam berorganisasi? 41 48 11
20 apakah organisasi dalam IQMA sudah 55 37 8
berjalan dengan baik?B. Analisis Data Statistik Inferensial
Tabel 3.2Table kerja product Moment, Regresi dan Kai Kuadrat
NO X Y X+Y X2 Y2 XY L P B BT SEL
1 23 22 45 529 484 506 v V C2 20 20 40 400 400 400 v v D3 24 24 48 576 576 576 V V A4 24 23 47 576 529 552 V V A5 20 20 40 400 400 400 V V D
55
6 21 16 37 441 256 336 V V B7 21 18 39 441 324 378 V V B8 24 19 43 576 361 456 V V C9 23 22 45 529 484 506 V V C10
22 19 41 484 361 418 V V D
11
22 19 41 484 361 418 V V B
12
18 13 31 324 169 234 V V D
13
21 17 38 441 289 357 V V D
14
21 14 35 441 196 294 v V B
15
20 17 37 400 289 340 V V D
16
24 18 42 576 324 432 V V C
17
29 26 55 841 676 754 V V C
18
24 23 47 576 529 552 V V C
19
17 15 32 289 225 255 V V D
20
22 17 39 484 289 374 v V B
21
22 22 44 484 484 484 V V C
22
21 20 41 441 400 420 V v B
23
24 20 44 576 400 480 V V A
24
20 19 39 400 361 380 V V D
25
19 17 36 361 289 323 V V D
26
30 29 59 900 841 870 V V A
27
17 17 34 289 289 289 v v A
56
593
526
1119
13259
10586
11784
1. Product Moment
Υxy= ∑ xy−(∑x )(∑ y)
√[N∑x¿¿2−(∑x)2] [N∑ y2−(∑y)
2]¿
Υxy= 27.11784−(593 )(526)
√[27.11784−(593 )2][27.10586−(526 )2]
Υxy= 318168−311918√ [357993−351649] [285822−276676]
Υxy= 6250√6344.9164
Υxy= 6250√58022224
Υxy=62507616
Υxy=0,822. Regresi
a. ∑xy=∑XY−¿¿ c. ∑y2=∑ Y2−∑ Y2N
= 11784 – (593 ) (526 )27 = 10586 - 526
2
27
= 11784 – 11552,51 =
10586 - 27667627
= 231,49 = 10586 -
10247
= 339
57
b. ∑x2=∑ X2−∑ X2N d. a1=
∑ xy∑ x2
=231,49235
= 0,98
= 13259 – 5932
27 a0= ∑Y−a1.∑x
N
= 13259 - 3516427 =
526−0.98.59327
= 13259 – 13025 =
−55,1427
= 235 = -2,04
Fungsi Y: Y = a0 + a1= (-2,04) + (0,98)= -1,06
R2 = a12.¿¿
Fungsi Determinan
a. ϑ2=(∑y2)−a12.∑ x2
N−2b.Sa0= √(ϑ¿¿2)+ ∑ X2
N.∑ x2 ¿
= 339−0,982.23527−2 =
√329,97+1325927235
¿
= 339−0,9604.23525 =
√329,97.2,08
58
= 225,69425 = √686,3376
= 329,97 = 26,19
c. Sa1 = √(ϑ¿¿2)+1
∑ x2¿
= √329,97+1235
¿
= √1,404 = 1,18
Signifikansi Estimator (a0,a1)
H0 => a0 = 0 Ha=> a0≠0 a1 = 0 a1≠0untuk a0 : t0 : tt
t0 = a0Sa0
=−2,0426,19
=−0,07 -0,07 :
2,06 H0= diterima
tt, df = N-2 = 27-2 = 25 => 2,06 -0,07< 2,06 Ha = ditolak
untuk a1 :
t0 = a1Sa1
=0,981,18
=0,83
t0 : tt
0,83 : 2,06 H0= diterima
0,83 : 2,06 Ha = ditolak
Kesimpulan:
a. Y = (-2,04) + 0,98
59
b. Pengaruh kegiatan IQMA menyumbang 66,5 % terhadap
kepercayaan diri anggota IQMA.
Pengaruh
KegiatanIQMA
Kepercayaan dirianggota Total
Respon B(+) (-) TB 4 7 11 7 9 16Total 11 16 27
3. Kai Kuadrat
X2=N¿¿
= 27(36−49)−272
2
11.16.11.16
= 27(36−49−13,5)2
30976
= 27(−26,5)2
30976
= 27(702,25)30976 = 18960,7530976
=0,61
Uji signifikansi :
Xt2=3,841
X02:Xt
2
0,61:3,841X02<Xt
2
H0 = Diterima
Ha = Ditolak
Kesimpulan :
60
Tidak ada perbedaan pengaruh kegiatan IQMA
terhadap kepercaya dirian anggota IQMA antara laki-
laki dan perempuan secara signifikan.
61
NO. RESPA B D = A –
B
D2
( X +Y )
(X + Y)
26 – 14 59 35 24 57611 4 41 47 -6 36
327 48 34 14 196
19 – 16 32 42 -10 10015 – 10 37 41 -4 169 2 45 40 5 25
622 37 41 -4 16207 39 39 0 02125 44 36 8 64
24 – 18 39 47 -8 6417 – 13 55 38 17 289
128 31 43 -12 14451 40 45 -5 25
N = 13 19 1491TABEL 3.3
Table Kerja T-Test
4. T-Test
SD = √∑D2
N −¿¿¿ MD = ∑ D√N
= √149113−19213
= 1913 = √114,69−27,76 = 1,46 = 9,32
SEMD = SDD
√N−1=
9,32√13−1
=9,32√12
=9,323,46
=2,69
∴ t0 = MD
SEMD=1,462,69 = 0,5 Uji signifikansi:
62
t0< tt H0 =
Diterima
0,54 < 2,18 Ha =
Ditolak
Kesimpulan:
Pengaruh kegiatan IQMA terhadap kepercayaan diri
anggotanya tidak berbeda secara signifikan antara
keompok A dan B.
63
5. Anava
NO PERLAKUAN TOTALADAB TARBIYAH ADAB USHULUDIN SYARIAH1 40 45 47 41 45 2182 37 41 40 38 48 2043 34 42 37 35 39 1874 55 39 44 1385 47 43 59 1496 39 31 707 44 448 41 419 36 3610 32 32
111 422 533 217 132 1119
N1 = 3 N2 = 10 N3 = 6 N4 = 5 N5 = 3
CF = (∑ Xij ¿2=1119227
=46376,33
SSP = ∑ TjN
−CF
= 1112
3+4222
10+23726
+2172
5+1322
3−46376,33
= 4107 + 17808,4 + 9361,5 + 9417,8 + 5808 – 46376,33
= 46502,7 – 46376,33
= 126,37
SST =402+372+342+452+412+422+552+472+392+442+412+362+322+472+402+372+392+432+312+412+382+352+442+592+452+482+392−46376,33
= 1600 + 1369 + 1156 + 2025 + 1681 +1764 +3025 + 2209 + 1521 + 1936 + 1024 + 1681 + 1296 +2209 + 1600 + 1369 +1521 + 1849 + 961 + 1681 +1444 + 1225 + 1936 + 3481 + 2025 + 2304 +1521 –46376,33
= 47413 – 46376,33 = 1036,67
SSE= SST - SSP
64
= 1036,67 – 126,37 = 910,3
DFP = K (Perakuan) – 1 DFT= N (Sampel) – 1
= 5 – 1 = 27 -1
= 4 = 26
MSP = SSPDFP
=126,37
4=31,59
MSE = SSEDFE
=910,322
=41,37
F = MSP
MSE=31,5941,37
=0,76
SumberVariasi DF SS MS FAntar
Perlakuan 4 150,3 37,570,76
DalamPerlakuan 21 794,7 37,8
Total 945,0
Uji signifikansi :
F1 adalah DF dari MS terbesar 37,8 yaitu 21
F2 adalah DF dari MS terkecil 37,57 yaitu 4
F0 : Ft => 0,99 : 5,8 H0 = Diterima
0,99 < 5,8 Ha = Ditolak
Kesimpulan :
Pengaruh kegiatan IQMA terhadap kepercayaan diri
anggota IQMA tidak berbeda secara signifikan antara
65
C. Analisis MIX MethodeDalam kehidupan kita sehari-hari, komunikasi
merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita
mampu menerima dan memberikan informasi atau
pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
Secara teorirtis, kita mengenal beragam tindakan
komunikasi berdasarkan pada konteks dimana
komunikasi tersebut dilakukan.
Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan
antara manusia baik individu maupun kelompok.
Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak
komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia
itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah
berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan
tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan
adalah suatu tanda komunikasi. Komunikasi sangat
berperan dalam perubahan masyarakat.
Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial,
apabila orang telah mengadakan hubungan tetap,
maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan
menentukan apakah sistem tersebut dapat
mempererat atau mempersatukan mereka, mengurangi
ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila
muncul.39
Dalam hubungannya dengan proses sosial,
komunikasi menjadi sebuah cara dalam melakukan
39AW. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. 1993.Jakarta: Bumi Aksara. hal.4
67
perubahan sosial (social change). Komunikasi
berperan menjembatani perbedaan dalam masyarakat
karena mampu merekatkan kembali sistem sosial
masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan.40
Namun begitu, komunikasi juga tidak akan lepas
dari konteks sosialnya. Artinya, ia akan diwarnai
oleh sikap, perilaku, pola, norma, pranata
masyarakat. Jadi keduanya saling mempengaruhi dan
saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara
manusia dengan masyarakat yang dikemukakan
Berger.
Hubungan masyarakat mempunyai ruang lingkup
(scope) kegiatan yang menyangkut banyak manusia
(publik, masyarakat, khalayak), baik didalam
(publik intern) dan diluar (publik ekstern).
Humas sebagai komunikator mempunyai fungsi ganda,
yaitu keluar memberikan informasi kepada khalayak
dan kedalam menyerap reaksi dari khalayak.
Organisasi atau instansi atau lembaga mempunyai
tujuan dan berkehendak untuk mencapai tujuan
itu.41
Eksistensi humas pada setiap lembaga/instansi
merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka
memperkenalkan kegiatan dan aktifitas kepada
masyarakat (khalayak). Humas merupakan suatu alat
40 Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. RajaGratindoPersada. 2004. hal. 4641 Ibid., hal. 2
68
untuk memperlancar jalannya interaksi serta
penyebaran informasi kepada khalayak melalui
pelbagai media seperti pers, radio, televisi dan
lain-lain. Kalau dirasakan terbatasnya wewenang
humas, mungkin hal ini disebabkan kedudukan unit
tersebut pada organisasi. Suatu organisasi
melaksanakan proses administrasi dan organisasi
begitu kaku akan menghambat termasuk pula apabila
kurang kemampuan humas itu sendiri, baik
kualitas, keterampilan dan lain-lain.42
Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan, banyak cara yang ditempuh, hal
ini sangat tergantung pada macam-macam tingkah
pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dari pihak
komunikan, sehingga komunikator harus melihat
metode apa yang sebaiknya dipakai, sehingga pesan
yang disampaikan mengena sasaran.
Berikut adalah beberapa teori komunikasi yang
akan dihadapi oleh komunikator atau petugas humas
terhadap ragam komunikasi:
1. One Step Flow Communication (Komunikasi Satu
Tahap).
Dimana komunikator dapat mengirim pesan
(sesuai dengan tujuan instansinya)
langsung kepada komunikan/masyarakat,
sehingga akan timbul kemungkinan terjadi
42 Ibid., 3
69
proses komunikasi satu arah (tak ada
respon dari masyarakat) atau proses
komunikasi dua arah (adanya umpan balik
dari masyarakat). Dalam hal ini petugas
humas harus dapat membedakan pesan-pesan
yang disampaikan dengan cara komunikasi
satu tahap, karena umumnya PRO langsung
bertatap muka sehingga PRO benar-benar
dapat menguasai medan.43
Dalam model ini, komunikator memberikan
suatu stimuli dan komunikan melakukan
respon atau tanggapan yang diharapkan,
tanpa mengadakan seleksi dan
interpretasi.44
Contoh dalam komunikasi satu tahap ini
adalah teori jarum suntik (hypodermic needle
theory). “Jika saya ingin mempersasi Anda,
maka saya menyuntikkan satu dosis persuasi
kepada Anda, sehingga Anda akan ‘lekas
sembuh’ dan melakukan apa yang saya
inginkan ”, demikian pandangan dari teori
jarum suntik tersebut.45
2. Two Step Flow Communication (Komunikasi Dua
Tahap).
43 Wijaya, Komunikasi, hal. 8944 Sasa Djuarsa Sendjaja,dkk. Teori Komunikasi.Jakarta: Universitas terbuka. 2008. hal. 4.445 Ibid., 4.4
70
PRO dalam menyampaikan pesannya tidak
langsung kepada masyarakat, tetapi melalui
orang-orang tertentu saja, misalnya para
pemuka masyarakat (ulama, tokoh masyarakat
dan sebagainya), karena pemuka masyarakat
ini lebih mengetahui sifat dari
masyarakat.46
Pada model interaksional, diperlukan
gagasan tentang umpan balik (feed back).
Dalam model ini, penerima atau receiver
melakukan seleksi, interpretasi dan
memberikan respon terhadap pesan dari
pengirim atau sender.47
Dalam model ini dipertimbangkan sebagai
proses dua arah (two-way) dimana setiap
partisipan memiliki peran ganda, dalam
arti pada suatu saat bertindak sebagai
sender, namun pada waktu yang lain berlaku
sebagai receiver, penerima pesan.48
3. Multi step flow Communication (Komunikasi Banyak
Tahap).
Suatu jenis pesan dari suatu instansi
tidak selamanya dapat dilakukan dengan
46 Wijaya, Komunikasi, hal. 9047 Sasa, Teori, hal. 4.448 Ibid., hal 4.4
71
cara Komunikasi Satu Tahap dan Komunikasi Dua
Tahap, karena ada jenis pesan yang
disampaikan melalui bermacam-macam cara,
misalnya PRO dalam memperkenalkan
produksinya, disamping lewat tatap muka
(door to door) dengan mendatangi rumah-rumah
penduduk dan menawarkan hasil produksinya,
disamping itu juga dipakai cara
menggunakan pedagang tertentu kemudian
diteruskan kepada masyarakat (Two Step Flow
Communication). Disamping cara ini juga
digunakan melalui pemasangan iklan lewat
surat kabar, majalah radio amatir, RRI dan
sbagainya, sehingga langkah-langkah yang
ditempuh oleh PRO bermacam-macam (Multi step
flow Communication).49
Dalam hal ini, IQMA menggunakan teori yang
ketiga, yaitu teori Multi step flow Communication
(KomunikasiBanyak Tahap). Dimana peran IQMA adalah
sebagai PRO (Public Relation Officer) atau
Komunikator, karena IQMA sebagai lahan mahasiswa
dalam mencari, mengembangkan dan memelihara hobi
masing-masing mahasiswa. Cara yang dipakai IQMA
dalam menyalurkan dan menyampaikan cabang
ekstranya selain dengan cara mengadakan rutinitas
yang diikuti oleh umum, IQMA juga mengadakan
49 Wijaya, Komunikasi, hal. 90-91
72
bimbingan khusus yang hanya diikuti oleh anggota
tetap IQMA. Sehingga mahasiswa dengan mudah
benar-benar memperoleh dan mengamalkan ilmu yang
diperolehnya dari IQMA sesuai dengan apa yang
diminatinya.
Selain itu, IQMA juga menggunakan media atau
pers sebagai penunjang keberhasilan kegiatan IQMA
khususnya dan manfaat untuk para anggota IQMA
pada khususnya.
Mengutip pendapat Wilbur Schramm (1973),
bahwa tak bisa dipungkuri lagi bagi masyarakat,
pers bisa dianggap sebagai pengamat, forum dan
guru (watcher, forum dan teacher). Artinya, setiap
hari pers memberikan laporan, ulasan mengenai
kejadian, menyediakan tempat (forum)bagi
masyarakat untuk mengeluarkan pendapat secara
tertulis dan turu mewariskan nilai-nilai ke
masyarakat dari generasi ke generasi. Dengan kata
lain, pers mengamati kejadian dan melaporkannya
kepada masyarakat, menjadi tempat “diskusi”
(mengeluarkan ide/gagasan dan menanggapinya)
serta kemampuan mendidik masyarakat kearah
kemajuan (pers memberikan ilmu ppengetahuan serta
mengarahkan masyarakat pada pembaruan).50
50 Nurudin. Sistem, hal., 70
73
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
IQMA merupakan salah satu UKM religi yang berada
dibawah naungan IAIN Sunan Ampel Surabaya. Di
dalamnya terdapat beberapa bidang keilmuan yang
diantaranya adalah: Tilawah, Sholawat, Kaligrafi,
Dakwah dan MC/Presenter. Dimana disetiap bidangnya,
IQMA tidak pernah lupa menambahkan suatu
pengetahuan, teori bahkan paraktek mengenai sikap
percaya diri yang harus ada ketika tampil didepan
umum/masyarakat. Sehingga, menurut hasil wawancara
dan angket membuktikan bahwa IQMA mampu memberikan
sumbangan 66,5 % terhadap kepercayaan diri anggota
IQMA.
Tidak salah jika IQMA mampu memberikan prosentasi
setinggi itu. Karena faktor terpenting dalam
pengaruh kepercayaan dirinya karena para tutor yang
memberikan ilmu disana merupakan tutor yang ukan
sembarang tutor. Para tutornya merupakan tutor yang
profesional dibidangnya masing-masing.
B. SARAN
Rasa kepercaayaan diri merupakan suatu rasa yang
harus dimiliki oleh semua orang. Khususnya kita yang
hidup di kalangan mahasiswa. Sehingga dirasa sangat
perlu sekali setiap organisasi atau UKM yang ada di
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, khususnya
74
IQMA untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan
bahkan mempertahankan kegiatan-kegiatannya dalam
rangka demi meningkatkan lagi rasa kepercayaan diri
tiap anggotanya.
75
DAFTAR PUSTAKA
Munir, M.Misbahul, Ilmu & Seni Qiro’atil Qur’an: Pedoman
Bagi Qori’-Qori’ah, Hafidh-hafidhah dan Hakim Dalam MTQ, Semarang:
Binawan, 2005.
Pace, R. Wayne, Don F. Faules. Komunikasi Organisasi:
strategi meningkatkan kinerja perusahaan. 1998. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Citations of Csíkszentmihályi's 1990 book
Widjaja, AW. Komunikasi:
KomunikasidanHubunganMasyarakat. 1993. Jakarta: BumiAksara.
http://www.fayantama13.wordpress.com /teori-
pragmatism.
Data, 1997
Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatifdan R&D, Bandung: ALVABETA, cv. 2011
Sudjana, 2005: 6
Arsip Ketua Umum IQMA periode 2012
Al-Qalam, edisi MOCA RIHLAH IQMA 2012.
Drs. Sirojuddin AR., Seni Kaligrafi Islam(Jakarta:
Multi Kreasi Singgasana, 1992).
Aziz, Moh. Ali,Ilmu Dakwah(2009:6),
76
Tarsis, Tarmudij, pengembangan diri (Yogyakarta;
Liberty, 1998)
Najati, M. Ustman, Belajar EQ dan SQ, (Jakarta;
Hikmah, 2002)
Rini, Jacinta F., Memupuk Rasa Percaya Diri,
Jakarta, //www.epsikologi.com
Broto,Whisnu, Sukses membangun Rasa Percaya Diri,
(Jakarta; Grasindo Anggota IKAPI, 2005)
Lie, Anita, 101 cara Menumbuhkan Percaya diri anak,
(Jakarta; Gramedia, 2003)
Munandar, Utami, pengembangan kreatifitas anak berbakat,
(Jakarta; PT. Rineka Cipta)
Galiendefiel, Mendidik Anak Agar Percaya Diri (Jakarta;
Arcan, 1997)
Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT.
RajaGratindo Persada. 2004
`Sendjaja, Sasa Djuarsa,dkk. Teori Komunikasi.
Jakarta: Universitas terbuka. 2008
77