pemantau dan pengendali suhu jarak jauh ... - uii
TRANSCRIPT
PEMANTAU DAN PENGENDALI SUHU JARAK JAUH
MENGGUNAKAN KENDALI MIKROKONTROLER
BERBASIS SMSTUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin
Disusun Oleh :
Nama : Dedy Prasetyo
NIM : 04 525 004
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2011
ii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
PEMANTAU DAN PENGENDALI SUHU JARAK JAUH
MENGGUNAKAN KENDALI MIKROKONTROLER
BERBASIS SMSTUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Nama : Dedy Prasetyo
NIM : 04 525 004
Yogyakarta, _____________20__
ii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
PEMANTAU DAN PENGENDALI SUHU JARAK JAUH
MENGGUNAKAN KENDALI MIKROKONTROLER
BERBASIS SMSTUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Nama : Dedy Prasetyo
NIM : 04 525 004
Yogyakarta, _____________20__
ii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
PEMANTAU DAN PENGENDALI SUHU JARAK JAUH
MENGGUNAKAN KENDALI MIKROKONTROLER
BERBASIS SMSTUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Nama : Dedy Prasetyo
NIM : 04 525 004
Yogyakarta, _____________20__
3
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI
PEMANTAU DAN PENGENDALI SUHU JARAK JAUH
MENGGUNAKAN KENDALI MIKROKONTROLER
BERBASIS SMSTUGAS AKHIR
iv
Kupersembahkan Untuk :
Kedua Orang Tuaku
Saudaraku, Mas Widy Kurniawan, Mbak Norma Agustina
Keluarga Besar Bp. Murjiyo beserta Ibu
Mbak Arba, Mas Arfan, Angga, Andira, Adnan
Sahabat – sahabatku tercinta
Serta…
Keluarga Besar Teknik Mesin FTI UII
Tanpa bisadisebutkan satu perstu, thank’s for all.
v
HALAMAN MOTTO
Allah; tidak ada Tuhan melainkan Dia.Yang Maha Hidup lagi Maha Tegak.Tidak mengantuk dan tidak tidur.
Bagi−Nya segala yang ada dilangit dan segala yang ada di bumi.Siapakah yang akan dapat memberikan pertolongan di sisi−Nya,tanpa izin−Nya ?Dia Maha Mengetahui apa−apa yang ada di belakang mereka,Dan Mereka tidak akan dapat menjangkau ilmu−Nya sedikitpun,Kecuali pengetahuan yang telah dikehendaki oleh−Nya.Singgasana−Nya sangatlah luas,Seluas semua langit dan bumi,Dan tidak sulit bagi−Nya mengatur keduanya itu.Dia Maha Luhur lagi Maha Agung.
(Q.S. Al−Baqarah ;255 )
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman, karena dengan segala rahmat, hidayah dan
inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Pemantau
Dan Pengendali Suhu Jarak Jauh Menggunakan Kendali Mikrokontroler
Berbasis SMS ”.
Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Islam Indonesia, Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tentunya penulis tidak lepas dari
kesalahan-kesalahan dan kekurangan sehingga penulis menyadari bahwa Tugas
Akhir ini masih jauh dari sempurna. Selama menyelesaikan Tugas Akhir ini,
penulis telah banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta kekuatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat-
sahabatnya, atas perjuangan dan amanahnya.
3. Ayah dan ibu tercinta serta kedua kakakku yang selalu memberikan
dukungan baik moril, materil dan maupun doanya.
4. Bapak Ir.Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Islam Indonesia.
vii
5. Bapak Agung Nugroho Adi., S.T., M.T..selaku Ketua Jurusan Teknik
Mesin Universitas Islam Indonesia dan selaku dosen pembimbing dalam
pembuatan dan penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Tri Setya P, yang telah banyak memberikan masukan, support dalam
menyelesaikan pelaksanaan Tugas Akhir ini.
7. Temanku Aris, Nanang, Senter, Inem, Didin, Arma, Danang, Yudis RT,
Yudha, Tomi, Arif, Muhanx, Ipung, Eko kodok, Onta 1, Joko, Dika, Udin
Sedunia, Ridho, Gogon, Kortax, Sarden, Danu Lher2, terima kasih atas
support dan bantuannya.
8. Anggota “Markas Besar PW”, Hendrik, Ronald, Sotar, terimakasih atas
bantuannya selama ini.
9. Seluruh asisten laboratorium mekatronika yang telah ikut memberikan
bantuan dan partisipasinya.
10. Sahabat-sahabat terbaik “HMTM FTI UII“ terima kasih atas bantuan dan
motivasinya.
11. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Mesin angkatan 04 dan Semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan serta melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kita semua.
Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati dan segala keterbatasan
yang dimiliki seperti kata mutiara “Manusia adalah tempatnya salah dan lupa”,
bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan mahasiswa,
dosen dan berbagai pihak sangat diharapkan. Semoga Tugas Akhir ini dapat
berguna bagi kita semua, amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Juni 2011
Penulis
Dedy Prasetyo
viii
ABSTRAKSI
Teknologi dalam bidang komunikasi semakin berkembang pesat, diantaranya dengan adanya handphone. Salah satu fitur yang ada pada handphoneadalah SMS (Short Message Servis). Maka dengan ini akan dibuat suatu sistemberbasis mikrokontroler yang dipadukan dengan fitur SMS menjadi sebuah alatpemantau dan pengendali suhu jarak jauh. Sistem ini terdiri dari handphoneserver jenis Sonny Ericsson T610 yang terhubung dengan mikrokontrolerATMega8535 sebagai pengendali utama menggunakan bahasa perintah ATcommand format Text Mode. Mikrokontroler juga terhubung dengan sensorSuhu LM35, LED untuk simulasi, LCD sebagai penampil dan sistem pemanassebagai uji coba simulasi. Alat ini bekerja dengan membaca perintah melaluiSMS yang diterima handphone server, diantaranya perintah on/off LED,menanyakan suhu, seting besarnya nilai batasan suhu untuk pengendalian systempemanas, dan peringatan SMS waspada yang dilakukan secara otomatis. Setiapperintah mendapatkan balasan konfirmasi SMS dari handphone server. Konfirmasidari setiap perintah yang dilakukan dapat terlihat pada SMS yang diterimahandphone user. Pembuatan alat pemantau dan pengendali suhu jarak jauhdengan kendali mikrokontroler berbasis SMS dapat terselesaikan.
Kata kunci : SMS, AT Command, Text Mode, ATmega8535, Pengendali, Suhu.
ix
ABSTRACT
Technology in the communications field is growing rapidly, among otherthings with the mobile phone. One of the available features on mobile phones isSMS (Short Message Service). So, with this will be create a system based onmicrocontroller combined with the SMS feature become a monitoring and remotecontrol temperature tool. This system consists of mobile phone servers SonnyEricsson T610 types, connected to the microcontroller ATMega8535 as the maincontroller using the command language of AT command format Text Mode.Microcontroller is also connected to the LM35 temperature censorship, LED forthe simulation, the LCD as a viewer and heating system as a simulation test. Thistool works by reading the received orders via SMS of mobile phone server,including command of on/off LED, ask the temperature, the value setting of thetemperature limits to control heating systems, and the warning of SMS alert whichdone automatically. Each command get a SMS reply of confirmation from mobilephone server. Confirmation of each command that made can be seen on thereceived SMS of mobile phone users. Making the monitor and remote controltemperature with the control of microcontroller based on SMS can be resolved.
Keywords : SMS, AT Command, Text Mode, ATmega8535, Controller,Temperature.
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................... iLembar Pengesahan Dosen ............................................................................... iiLembar Pengesahan Dosen Penguji ................................................................ iiiHalaman Persembahan .................................................................................... ivHalaman Motto ................................................................................................. vKata Pengantar ................................................................................................ viAbstraksi ........................................................................................................ viiiAbstract .............................................................................................................. ixDaftar Isi ........................................................................................................... xDaftar Tabel ................................................................................................... xi1Daftar Gambar ............................................................................................... xii
Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................... 11.1 Latar Belakang........................................................................................ 11.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 11.3 Batasan Masalah .................................................................................... 11.4 Tujuan Perancangan ............................................................................... 21.5 Manfaat ................................................................................................. 21.6 Sistematika Penulisan ............................................................................ 2
Bab 2 Dasar Teori ............................................................................................. 32.1 Mikrokontroler ...................................................................................... 32.2 Pengenalan Mikrokontroler ATMEGA 8535 .......................................... 32.3 Diagram I/O ATMEGA 8535................................................................. .42.4 Konstruksi Mikrokontroler ATMEGA 8535............................................ 52.5 Jalur TX dan RX ...................................................................................... 62.6 LCD ....................................................................................................... 62.7 Sensor LM35 .......................................................................................... 72.8 Bahasa Pemrograman Mikrokontroler ..................................................... 72.9 Komunikasi Serial .................................................................................. 82.10 AT Command ....................................................................................... 11
Bab 3 Perancangan Sistem ............................................................................. 173.1 Metodologi Perancangan ...................................................................... 173.2 Perancangan Perangkat Keras .............................................................. 183.3 Handphone .......................................................................................... 183.4 Mikrokontroler .................................................................................... 193.5 LCD ..................................................................................................... 193.6 LED...................................................................................................... 203.7 Sistem Pemanas .................................................................................... 203.8 Sensor LM35 ........................................................................................ 213.9 Perangkat Lunak ................................................................................... 213.10 Flowchart Program............................................................................... 223.11 Logika Program .................................................................................... 243.12 Tes Komunikasi .................................................................................... 243.13 Diagram Koneksi Antar Hardware ....................................................... 25
xi
Bab 4 Hasil dan Pembahasan ......................................................................... 264.1 Hasil Perancangan ................................................................................ 264.2 Riwayat Penelitian ................................................................................ 284.3 Mekanisme Kerja Alat .......................................................................... 294.4 Pengujian.............................................................................................. 314.5 Pembahasan .......................................................................................... 37
Bab 5 Penutup ................................................................................................. 385.1 Kesimpulan .......................................................................................... 385.2 Saran .................................................................................................... 38
Daftar Pustaka ............................................................................................... 39
xii
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 2.1 Penjelasan Pembacaan SMS Dengan Format PDU................. 12Tabel 2.2 Penjelasan Pengiriman SMS Dengan Format PDU................. 13Tabel 2.3 Penjelasan Penggunaan Perintah AT Command Untuk SMS.. 16Tabel 4.1 Hasil Umum pengujian…………………..………………….. 32Tabel 4.2 Hasil Pengujian Perintah Seting Batasan Suhu……………... 32Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kinerja Pemanas Berdasarkan Perintah Seting
Batasan Suhu………......................................................... 33Tabel 4.4 Hasil Pengujian Pengiriman SMS Waspada.......................... 36Tabel 4.5 Hasil Pengujian Pengiriman SMS Acak………………….. 37
xiii
DAFTAR GAMBAR
HalamanGambar 2.1 Blok Diagram ATMEGA 8535…………… ...................... 4Gambar 2.2 Pin-Pin IC ATMEGA 8535……………............................. 5Gambar 2.3 Penampang LCD 16x2........................................................ 6Gambar 2.4 Konfigurasi Pin-Pin Sensor Suhu IC LM35....................... 7Gambar 2.5 Jendela BASCOM-AVR..................................................... 8Gambar 2.6 Format Pengiriman Data Serial ……………...................... 9Gambar 2.7 IC Serial MAX 232…………............................................. 9Gambar 2.8. Soket RS 232 Sebagai Komunikasi Serial…………….......... 10Gambar 2.9 Membaca SMS Dengan Mode PDU................................... 11Gambar 2.10 Mengirim SMS Dengan Mode PDU................................... 13Gambar 2.11 Membaca SMS Dengan Mode Textmode............................ 15Gambar 2.12 Mengirim SMS Dengan Mode Textmode........................... 16Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Perancangan ............................... 17Gambar 3.2 Sonny Ericsson T610 ....................................................... 18Gambar 3.3 Kabel Data DCU 11 ....................................................... 29Gambar 3.4 IC ATMEGA 8535 ....................................................... 29Gambar 3.5 Penampang LCD 16x ….................................................... 20Gambar 3.6 Penampang LED ....................................................... 20Gambar 3.7 Sistem Pemanas.................................................................. 21Gambar 3.8 Sensor LM35....................................................................... 21Gambar 3.9 Flowchart Program............................................................. 22Gambar 3.10 Sub Flowchart Program ……….......................................... 23Gambar 3.11 Rangkaian Max 232 to TTL................................................ 24Gambar 3.12 Diagram Koneksi Antar Hardware.................................. 25Gambar 4.1 Alat Pemantau Dan Pengendali Suhu Jarak Jauh................ 26Gambar 4.2 Detail Tiap Bagian.............................................................. 27Gambar 4.3 Pulldown Jalur tx, rx............................................................ 29Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara Kinerja Pemanas (Suhu) terhadap
Waktu. ................................................................................ 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang MasalahTeknologi dalam bidang komunikasi semakin berkembang pesat. Di
antaranya, dengan adanya handphone. Salah satu fitur yang ada pada handphone
adalah SMS (Short Message Servis). Dengan SMS pengiriman dan penerimaan
pesan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.
Sedangkan mikrokontroler merupakan piranti yang sangat efisien dengan
kemampuan mengendalikan alat dan harganya relatif terjangkau. Maka dengan ini
akan dibuat suatu sistem berbasis mikrokontroler yang dipadukan dengan fitur
SMS pada handphone menjadi sebuah alat pengendali jarak jauh.
Diharapkan dengan adanya alat ini pemantauan suhu dapat dilakukan
tanpa harus datang ke lokasi/objek yang akan diatur suhunya. Dengan cara ini
maka akan mempermudah dan mempercepat pengukuran suhu dan dapat
dilakukan secara jarak jauh.
1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah disebutkan maka dapat diambil satu
rumusan yaitu bagaimana merancang serta membuat alat pemantau dan
pengendali suhu jarak jauh dengan kendali mikrokontroler berbasis SMS.
1.3 Batasan MasalahPada tahap ini, penyelesaian masalah secara mendasar dilakukan dengan
batasan sebagai berikut:
- Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMEGA 8535 keluaran ATMEL
- Handphone yang digunakan adalah Sonny Ericsson T610
- Pemrogramannya menggunakan BASCOM-AVR
- Sim Card handphone user dengan nomer 11 atau 12 digit.
- AT Command yang digunakan adalah perintah AT Command standar
Sonny Ericsson khusus SMS, di antaranya: Read Message (AT+CMGR),
2
Send Message (AT+CMGS), Preferred Message Storage (AT+CPMS),
Delete Message (AT+CMGD), Text Mode (AT+CMGD=1), Device Info
(ATI)
- Sistem pemanas sederhana sebagai uji coba simulasi.
1.4 Tujuan PerancanganPerancangan serta pembuatan alat pemantau dan pengendali suhu jarak
jauh.
1.5 ManfaatManfaat yang didapat adalah pemantauan dan pengendalian suhu dapat
dilakukan secara jarak jauh.
1.6 Sistematika PenulisanPada bab 1 pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.
Pada bab 2 dasar teori, berisi tentang mikrokontroler, pengenalan
mikrokontroler Atmega 8535, diagram I/O Atmega 8535, konstruksi
mikrokontroler Atmega 8535, jalur tx rx, LCD, sensor LM35, bahasa
pemrograman mikrokontroler, komunikasi serial, dan AT Command.
Pada bab 3 perancangan sistem, berisi tentang metodologi perancangan,
perancangan perangkat keras, handphone, kabel data, mikrokontroler, LCD, LED,
sistem pemanas, sensor LM35, perangkat lunak, flowchart program, logika
program, tes komunikasi.
Pada bab 4 hasil dan pembahasan, berisi tentang hasil perancangan,
riwayat perancangan, mekanisme kerja alat, pengujian, pembahasan.
Pada bab 5 kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan dan saran.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 MikrokontrolerMikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya
mikroprosesor sebagai otak komputer. Kelebihan mikrokontroler adalah
terdapatnya memori dan port Input/Output dalam suatu kemasan IC yang kompak.
Kemampuannya yang programmable, fitur yang lengkap (ADC internal,
EEPROM internal, Port I/O, Komunikasi Serial), dan dengan harga yang
terjangkau memungkinkan mikrokontroler digunakan pada berbagai sistem
elektronik, seperti pada robot, peralatan telekomunikasi, hingga peralatan rumah
tangga. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan
dalam sebuah PC (Personal Computer) karena sebuah mikrokontroler umumnya
telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yaitu memori
dan antarmuka I/O. Ukuran yang relatif kecil juga menjadi salah satu
pertimbangan, sehingga cocok digunakan untuk pengontrol, seperti pada robot dan
peralatan-peralatan elektronika lainnya yang memerlukan ukuran kecil.
2.2 Pengenalan Mikrokontroler ATMEGA 8535Banyak sekali fitur-fitur yang ada pada mikrokontroler ATMEGA 8535.
Pada kecepatan transfer data, mikro ini sangat cepat (high performance) dan low
powernya 8 bit, serta dapat baca tulis sebanyak 100.000 kali. Jadi mikrokontroler
ini dapat di program sebanyak 100 ribu kali. Terdapat 32 I/O lines dengan jumlah
keseluruhan pin yaitu 40 pin. Tegangan yang dibutuhkan mikrokontroler tipe ini
yaitu 4,5 – 5,5 volt.
4
2.3 Diagram I/O ATMEGA 8535
Gambar 2.1. Blok Diagram ATMEGA 8535
Sumber : Datasheet Atmel
Blok diagram pada gambar 2.1. merupakan diagram alir dan jalur data
serta port-port yang terdapat pada ATMEGA 8535.
5
2.4 Konstruksi Mikrokontroler ATMEGA 8535
Gambar 2.2. Pin-Pin IC ATMEGA 8535
Sumber : Datasheet Atmel
Beberapa fungsi pin ATMEGA seperti terlihat pada gambar 2.2.
-. VCC
Dihubungkan ke sumber tegangan 4,5 – 5,5 volt.
- GND
Dihubungkan ke ground.
- RESET
Mengembalikan kondisi kerja mikrokontroler pada posisi awal, pin ini harus
bernilai 1 agar fungsi pin ini dapat bekerja.
- XTAL1
Input ke penguat inverting osilator dan masukan ke rangkaian clock timer.
- XTAL2
Output dari penguat inverting osilator.
- PORTA
Memiliki fungsi khusus sebagai pin masukan ADC.- PORTB
Memiliki fungsi khusus antara lain Analog Comparator dan SPI.
6
- AVCC
Merupakan pin masukan untuk tegangan ADC.
- AREF
Merupakan pin masukan untuk tegangan referensi eksternal ADC.
- AGND
merupakan pin ground untuk ADC. Pada kebanyakan aplikasi, pin ini
dihubungkan langsung ke pin GND.
2.5 Jalur TX dan RXJalur tx dan rx merupakan jalur keluar dan masuknya data yang ada pada
mikrokontroler. Jalur rx adalah jalur dimana data dapat diinputkan, dan tx
merupakan jalur output data, biasanya jalur-jalur ini digunakan untuk melakukan
komunikasi dengan perangkat lain.
2.6 LCDLCD digunakan untuk melihat SMS yang ada pada inbox handphone, atau
untuk memantau jalannya program pada mikrokontroler.
Gambar 2.3. Penampang LCD 16x2
Modul LCD Character dapat dengan mudah dihubungkan dengan
mikrokontroller seperti ATMEGA8535. LCD yang digunakan ini mempunyai
lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD Character 2×16
seperti terlihat pada gambar 2.3. dengan 16 pin konektor, yang didefinisikan
sebagai berikut (Datasheet-LMB 162A).
- Pin 1 VSS (Ground voltage)
7
- Pin 2 VCC (+5V)
- Pin 3 VEE (Contrast voltage)
- Pin 4 RS (Register select, 0=Instruction Register, I=Data Register) Pin 5 R/W
(to chose write or read mode, 0=write mode, 1=read mode)
- Pin 6 E (En, 0= start to data LCD character, I=disable)
- Pin 7 DB0 (LSB)
- Pin 8 DB1
- Pin9 DB2
2.7 Sensor LM35Sensor IC ini mempunyai ketelitian dan ketepatan yang tinggi serta
mempunyai jangkauan yang memadai untuk suatu sistem pengontrol. IC LM35
memiliki impedansi keluaran rendah, keluaran linier dan ketepatan kalibrasi.
Dengan sensitivitas 10 mV/ºC, keluaran mengalami perubahan 10 mV untuk
setiap kenaikan suhu 1 ºC. Jangkauan operasi suhu -55 ºC – 150 ºC. Mempunyai
ketelitian ± 1/4 ºC pada suhu ruang dan ± 3/4 ºC pada suhu - 55ºC – 150 ºC.
Dengan arus yang rendah yaitu 60 µA, mempunyai system pemanasan sendiri
yang sangat rendah kurang dari 0.1 ºC. Dapat digunakan dengan catu daya tunggal
atau dengan catu daya simetris plus dan minus. Gambar 2.4. menunjukkan
konfigurasi pin-pin sensor suhu IC LM35.
Gambar 2.4. Konfigurasi pin-pin sensor suhu IC LM35.
Sumber : Datasheet LM35
2.8 Bahasa Pemrograman MikrokontrolerBahasa pemrograman yang digunakan yaitu bahasa Basic dan BASCOM-
AVR sebagai kompilernya, BASCOM-AVR dirilis oleh MCSELECTRONIC
8
yang digunakan untuk mendownload program mikrokontroler keluaran dari
ATMEL. Tentunya perusahaan ini tidak asing lagi bagi orang-orang yang hobi
mikrokontroler karena perusahaan ini sudah sangat banyak mengeluarkan produk
dengan harga yang murah, Oleh karena itu mikrokontroler keluaran perusahaan ini
sangat diminati banyak orang.
Gambar 2.5. Jendela BASCOM-AVR
2.9 Komunikasi SerialKomunikasi data serial sangat berbeda dengan format pemindahan data
paralel. Disini, pengiriman bit-bit tidak dilakukan sekaligus melalui saluran
paralel, tetapi setiap bit dikirimkan satu persatu melalui saluran tunggal. Dalam
pengiriman data secara serial harus ada sinkronisasi atau penyesuaian antara
pengirim dan penerima agar data yang dikirimkan dapat diterima dengan tepat dan
benar oleh penerima. Salah satu mode transmisi dalam komunikasi serial adalah
mode asynchronous. Transmisi serial mode ini digunakan apabila pengiriman data
dilakukan satu karakter tiap pengiriman. Antara satu karakter dengan yang lainnya
tidak ada waktu antara yang tetap. Karakter dapat dikirimkan sekaligus ataupun
beberapa karakter kemudian berhenti untuk waktu yang tidak tentu, kemudian
dikirimkan sisanya. Dengan demikian bit-bit data ini dikirimkan dengan periode
yang acak sehingga pada sisi penerima data akan diterima kapan saja. Adapun
sinkronisasi yang terjadi pada mode transmisi ini adalah dengan memberikan bit-
bit penanda awal dari data dan penanda akhir dari data pada sisi pengirim maupun
dari sisi penerima.
9
Format data komunikasi serial seperti terlihat pada gambar 2.6. terdiri dari
parameter–parameter yang dipakai untuk menentukan bentuk data serial yang
dikomunikasikan, dimana elemen elemennya terdiri dari :
- Kecepatan perpindahan data per bit (baud rate)
- Jumlah bit data per karakter (data length)
- Paritas yang digunakan
- Jumlah stop bit dan start bit
Gambar 2.6. Format Pengiriman Data Serial
Sumber : Datasheet Maxim
IC serial RS232 atau MAX 232 diperlihatkan pada gambar 2.7.
Gambar 2.7. IC Serial MAX 232
Sumber : Datasheet Maxim
Komunikasi dengan port serial sebagai pengujian data yang dikirimkan
dapat dilihat hasilnya dengan komputer. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah
antarmuka RS 232 sebagai perantara port serial pada mikrokontroler dengan PC.
Piranti IC MAX 232 sebagai antarmuka RS 232 memiliki sebuah charger pump
yang dapat menghasilkan tegangan + 10 Volt dan – 10 volt dari catu daya tunggal
5 V. Konfigurasi pin MAX 232 memiliki 16 pin RS 232 sebagai komunikasi serial
mempunyai 9 pin yang memiliki fungsi masing-masing. Pin yang biasa digunakan
10
adalah pin 2 sebagai received data, pin 3 sebagai transmited data, dan pin 5
sebagai ground signal. Karakteristik elektrik dari RS 232 adalah sebagai berikut :
- Space (logic 0) mempunyai level tegangan sebesar +3 s/d +25Volt.
- Mark (logic 1) mempunyai level tegangan sebesar -3 s/d -25 Volt.
- Level tegangan antara +3 s/d -3 Volt tidak terdefinisikan.
- Arus yang melalui rangkaian tidak boleh melebihi dari 500 mA, ini dibutuhkan
agar sistem yang dibangun bekerja dengan akurat.
Gambar 2.8. Soket RS 232 Sebagai Komunikasi Serial
Fungsi masing-masing pin RS 232 (DB9) seperti terlihat pada gambar 2.8. adalah
sebagai berikut.
- Pin 1 : Receiver Line Signal Detector
- Pin 2 : Received Data
- Pin 3 : Transmit data
- Pin 4 : Data Terminal Ready
- Pin 5 : Signal Ground
- Pin 6 : Data Set Ready
- Pin 7 : Request To Send
- Pin 8 : Clear To Send
- Pin 9 : Ring Indicator
10
adalah pin 2 sebagai received data, pin 3 sebagai transmited data, dan pin 5
sebagai ground signal. Karakteristik elektrik dari RS 232 adalah sebagai berikut :
- Space (logic 0) mempunyai level tegangan sebesar +3 s/d +25Volt.
- Mark (logic 1) mempunyai level tegangan sebesar -3 s/d -25 Volt.
- Level tegangan antara +3 s/d -3 Volt tidak terdefinisikan.
- Arus yang melalui rangkaian tidak boleh melebihi dari 500 mA, ini dibutuhkan
agar sistem yang dibangun bekerja dengan akurat.
Gambar 2.8. Soket RS 232 Sebagai Komunikasi Serial
Fungsi masing-masing pin RS 232 (DB9) seperti terlihat pada gambar 2.8. adalah
sebagai berikut.
- Pin 1 : Receiver Line Signal Detector
- Pin 2 : Received Data
- Pin 3 : Transmit data
- Pin 4 : Data Terminal Ready
- Pin 5 : Signal Ground
- Pin 6 : Data Set Ready
- Pin 7 : Request To Send
- Pin 8 : Clear To Send
- Pin 9 : Ring Indicator
10
adalah pin 2 sebagai received data, pin 3 sebagai transmited data, dan pin 5
sebagai ground signal. Karakteristik elektrik dari RS 232 adalah sebagai berikut :
- Space (logic 0) mempunyai level tegangan sebesar +3 s/d +25Volt.
- Mark (logic 1) mempunyai level tegangan sebesar -3 s/d -25 Volt.
- Level tegangan antara +3 s/d -3 Volt tidak terdefinisikan.
- Arus yang melalui rangkaian tidak boleh melebihi dari 500 mA, ini dibutuhkan
agar sistem yang dibangun bekerja dengan akurat.
Gambar 2.8. Soket RS 232 Sebagai Komunikasi Serial
Fungsi masing-masing pin RS 232 (DB9) seperti terlihat pada gambar 2.8. adalah
sebagai berikut.
- Pin 1 : Receiver Line Signal Detector
- Pin 2 : Received Data
- Pin 3 : Transmit data
- Pin 4 : Data Terminal Ready
- Pin 5 : Signal Ground
- Pin 6 : Data Set Ready
- Pin 7 : Request To Send
- Pin 8 : Clear To Send
- Pin 9 : Ring Indicator
11
2.10 AT CommandAT Command adalah perintah yang dapat diberikan kepada handphone
atau GSM/CDMA modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk
mengirim dan menerima SMS. Komputer ataupun mikrokontroler dapat
memberikan perintah AT Command melalui hubungan kabel data serial ataupun
bluetooth. AT Command ini sebenarnya adalah pengembangan dari perintah yang
dapat diberikan kepada modem Hayes yang sudah ada sejak dulu. Dinamakan AT
Command karena semua perintah diawali dengan karakter “A” dan “T”.
Handphone dan GSM/CDMA modem bisa memiliki AT Command yang berbeda-
beda, namun biasanya mirip antara satu dan lainnya. Perintah-perintah AT
command yang digunakan diambil dari dokumentasi teknis produsen pembuat
handphone atau GSM/CDMA modem tersebut. Salah satu software yang
digunakan untuk mengetes AT Command adalah Windows Hyper Terminal.
Hyper Terminal tersedia bersama Windows Installer. AT Command hampir sama
dengan perintah >(prompt) pada DOS.
- AT Command dengan format PDU
Setiap pengiriman SMS, baik dari HP menuju operator atau sebaliknya,
selalu menggunakan format PDU (Protocol Data Unit), yaitu paket data dimana
pesan SMS dikemas bersama informasi tanggal, nomor tujuan, nomor pengirim,
nomor operator, jenis skema SMS, masa valid SMS, dan beberapa hal lain
(tergantung jenis paketnya). Berikut ini adalah contoh PDU yang diterima oleh
HP (New SMS atau Inbox) seperti terlihat pada gambar 2.9. berikut.
Gambar 2.9. Membaca SMS Dengan Mode PDU
12
07 91 2658050000F0 04 0D 91 265846538801F0 00 00 01604110612582 04
C830FB0D
Dengan keterangan terlihat pada tabel 2.1. sebagai berikut.
Tabel 2.1 Penjelasan Pembacaan SMS Dengan Format PDU
Oktet / DigitHexa Keterangan
07Panjang atau jumlah pasangan digit dari nomor SMSC(service number) yang digunakan, dalam hal ini adalah 7pasangan (14 digit berikutnya)
91Jenis nomor SMSC. Angka 91 menandakan format nomorinternasional (misal +6281xxx). Untuk 081xxx menggunakanangka 81.
2658050000F0
Nomor SMSC yang digunakan. Karena jumlah digit nomorSMS adalah ganjil, maka digit paling belakang dipasangkandengan huruf F. Kalau diterjemahkan, nomor SMSC yangdigunakan adalah +62855000000 (IM3)
04 Oktet pertama untuk pesan SMS yang diterima
0D Panjang digit dari nomor pengirim (0D hex = 13 desimal)
91 Jenis nomor pengirim (sama dengan jenis nomor SMSC)
265846538801F0 Nomor pengirim SMS, yang jika diterjemahkan adalah+6285643588100
00 Pengenal protokol, dalam hal ini adalah 000 Skema pengkodean SMS, juga bernilai 0
01604110612582
Waktu pengiriman, yang berarti 10-06-14 (14 Juni 2010), danjam 01:16:52. Sedangkan 82 adalah Timezone yangdigunakan.
04 Panjang dari pesan SMS, dalam hal ini adalah 4 huruf (dalammode 7 bit).
C830FB0D Pesan SMS dalam mode 7 bit. Jika diterjemahkan kedalam 8bit, lalu dirubah ke ASCII, maka didapat pesan 'Halo'
Sumber : www.bengkelprogram.com
13
Sedangkan contoh PDU untuk mengirim SMS seperti terlihat pada gambar 2.10.
berikut.
Gambar 2.10. Mengirim SMS Dengan Mode PDU
07 91 2658050000F0 01 00 0D 91 265846538801F0 00 00 04 C830FB0D
Dengan keterangan terlihat pada table 2.2. sebagai berikut.
Tabel 2.2. Penjelasan Pengiriman SMS Dengan Format PDU
Oktet / DigitHexa Keterangan
07Panjang atau jumlah pasangan digit dari nomor SMSC(service number) yang digunakan, dalam hal ini adalah 7pasangan (14 digit berikutnya)
91Jenis nomor SMSC. Angka 91 menandakan format nomorinternasional (misal +6281xxx). Untuk 081xxx menggunakanangka 81.
2658050000F0
Nomor SMSC yang digunakan. Karena jumlah digit nomorSMS adalah ganjil, maka digit paling belakang dipasangkandengan huruf F. Kalau diterjemahkan, nomor SMSC yangdigunakan adalah +62855000000 (IM3)
01 Oktet pertama untuk PDU SMS untuk dikirim (SMSSUBMIT).
00 TP-Message-Reference. Diisi "00" agar diisi otomatis olehhandphone.
0D Panjang digit dari nomor penerima (0D hex = 13 desimal)91 Jenis nomor penerima (sama dengan jenis nomor SMSC)265846538801F0 Nomor penerima SMS, yang jika diterjemahkan adalah
14
+628564358810000 Pengenal protokol, dalam hal ini adalah 000 Skema pengkodean SMS, bernilai 0.
04 Panjang dari pesan SMS, dalam hal ini adalah 4 huruf (dalammode 7 bit).
C830FB0D Pesan SMS dalam mode 7 bit. Jika diterjemahkan kedalam 8bit, lalu dirubah ke ASCII, maka didapat pesan 'Halo'
Sumber : www.bengkelprogram.com
Untuk handphone tertentu, dapat dihilangkan pemberian nomor SMSC pada
PDU, kemudian akan diisi oleh handphone sesuai dengan simcard yang
digunakan. Untuk lebih amannya, lebih baik nomor SMSC tetap dimasukkan ke
dalam format PDU. Ketika PDU SMS selesai dibentuk, langkah selanjutnya
adalah melakukan pengiriman PDU tersebut melalui port serial yang digunakan.
Perintah yang pertama kali digunakan adalah AT+CMGS, dengan aturan sebagai
berikut:
AT+CMGS=<jumlah oktet PDU>
<jumlah oktet PDU> diisi dengan jumlah pasangan dalam PDU yang terbentuk,
dengan dikurangi SMSC. Penghitungan jumlah oktet dimulai dari kode SMS
SUBMIT (11). Untuk contoh pada gambar 2.9, berarti jumlah digit dalam PDU
adalah 36, yang berarti terdiri dari 18 oktet. Sehingga perintah yang digunakan
adalah:
AT+CMGS=18
Setelah itu, kontroler akan menunggu respon dari handphone. Apabila gagal,
dengan berbagai alasan, maka yang dikembalikan adalah ERROR. Sedangkan jika
perintah tersebut diijinkan, maka yang dikembalikan adalah karakter “>” (lebih
besar). Selanjutnya diteruskan dengan menuliskan semua PDU yang terbentuk dan
diakhiri dengan penulisan karakter ASCII 26 (CTRL+Z). Jika berhasil, maka yang
dikembalikan adalah “OK” dan SMS terkirim.
- AT Command dengan format Textmode
Berbeda dengan PDU, penggunaan format textmode lebih mudah karena
tidak perlu mengkonversi data-data yang ada ke sistem unit protokol. Walaupun
sebenarnya dari handphone ke SMSC provider tetap menggunakan format PDU.
15
Tidak semua handphone mendukung format textmode, tetapi setiap handphone
bisa dipastikan mendukung PDU mode. Untuk format textmode bahasa yang
digunakan lebih manusiawi dan mudah dipahami. Sebagai contoh cara pembacaan
SMS dengan mode textmode terlihat seperti pada gambar 2.11. berikut.
Gambar 2.11. Membaca SMS Dengan Mode Textmode
Sedangkan untuk mengirimkan SMS terlihat seperti gambar 2.12.
Gambar 2.12. Mengirim SMS Dengan Mode Textmode
Untuk format textmode baik untuk mengirim ataupun membaca SMS, hasilnya
dapat langsung terbaca tanpa membutuhkan konversi seperti pada PDU.
16
Penggunaan perintah AT Command untuk SMS secara umum terlihat pada tabel
2.3. berikut.
Tabel 2.3. Penjelasan Penggunaan Perintah AT Command Untuk SMS.
AT Command Keterangan
ATPerintah ini digunakan untuk mengecek koneksihandphone dengan PC
ATI Perintah ini digunakan untuk menunjukkan data produk
AT+CPMS=”<mem1>”
Perintah ini digunakan untuk membuka memori pesanmana yang akan dibuka<mem1> diisi dengan ketentuan:- ME : Untuk membuka memori handphone- SM : Untuk membuka memori simcard
AT+CMGR=<index>
Perintah ini digunakan untuk membaca SMS<index> diisi dengan urutan daftar SMS yang akandibaca
AT+CMGD=<index>Perintah ini digunakan untuk menghapus SMS<index> diisi dengan urutan daftar SMS yang akandihapus
AT+CMGS=”<length>”
Perintah ini digunakan untuk mengirim SMS<length> diisi dengan nomer handphone tujuan,dilanjutkan dengan menuliskan pesan yang akan dikirimdan diikuti dengan menekan “Ctrl+Z”
AT+CMGF=0 Perintah ini digunakan untuk mengeset handphone padaformat PDU mode
AT+CMGF=1 Perintah ini digunakan untuk mengeset handphone padaformat Textmode
Sumber : Guidelines–AT Commands
17
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metodologi PerancanganPerancangan ini mengacu pada tugas Kerja Praktek sebelumnya tentang
Pembuatan Modul Praktik Kendali Mikrokontroler Berbasis SMS (Dedy, 2010).
Metodologi perancangan yang digunakan terlihat dalam flowchart berikut.
`
Gambar 3.1. Flowchart Metodologi Perancangan
18
3.2 Perancangan Perangkat KerasAdapun sitem yang digunakan yaitu dalam perancangan perangkat keras
adalah:
- Power supply untuk daya mikrokontroler.
- PC/Notebook sebagai pemmrogram mikrokontroler.
- LED sebagai simulator.
- Modul mikrokontroler sebagai pengendali semua perangkat yang digunakan
- Handphone sebagai pemberi sinyal kepada mikrokontroler.
- Sistem pemanas sebagai uji coba simulasi.
- USB Downloader untuk mendownload program kedalam IC mikrokontroler.
Alat ini terdiri dari beberapa peralatan elektronika, handphone dan
mikrokontroler merupakan komponen utama yang digunakan. PC (Personal
Computer) sebagai programmer atau pengisi program mikrokontroler.
Berdasarkan mekanismenya yaitu rx hanphone dihubungkan ke tx yang
ada pada mikrokontroler, tx yang pada handphone dihubungkan ke rx
mikrokontroler, dan ground handphone dihubungkan ke ground mikrokontroler .
Hal ini dimaksudkan agar mikrokontroler dapat mengambil data berupa SMS
yang berada dalam inbox handphone dan akan dibaca oleh mikrokotroler apakah
karakter sesuai dengan perintah yang sudah ditentukan.
3.3 HandphoneHandphone yang digunakan yaitu Sony Ericsson T610 dan kabel data yang
digunakan adalah DCU 11 seperti terlihat pada gambar 3.2. dan gambar 3.3.
Gambar 3.2. Sony Ericsson T610
19
Gambar 3.3. Kabel Data DCU 11
3.4 MikrokontrolerMikrokontroler yang digunakan yaitu ATMEGA 8535 seperti pada
gambar 3.4. keluaran dari ATMEL.
Gambar 3.4. IC ATMEGA 8535
Sumber : Datasheet Atmel
3.5 LCDLCD digunakan untuk melihat SMS pada inbox handphone, atau untuk
memantau jalannya program pada mikrokontroler, terlihat pada gambar 3.5.
20
Gambar 3.5. Penampang LCD 16x2
3.6 LEDLED (Light Emiting Diode) seperti pada gambar 3.6. digunakan sebagai
indikator, dihubungkan langsung ke output port yang digunakan pada
mikrokontroler.
Gambar 3.6. Penampang LED
3.7 Sistem PemanasSistem pemanas ini digunakan sebagai uji coba simulasi. Sistem pemanas
yang digunakan memanfaatkan panas dari resistor yang dialiri arus listrik dan
dipadukan dengan sistem relay. Sistem pemanas tersebut terlihat pada gambar 3.7.
20
Gambar 3.5. Penampang LCD 16x2
3.6 LEDLED (Light Emiting Diode) seperti pada gambar 3.6. digunakan sebagai
indikator, dihubungkan langsung ke output port yang digunakan pada
mikrokontroler.
Gambar 3.6. Penampang LED
3.7 Sistem PemanasSistem pemanas ini digunakan sebagai uji coba simulasi. Sistem pemanas
yang digunakan memanfaatkan panas dari resistor yang dialiri arus listrik dan
dipadukan dengan sistem relay. Sistem pemanas tersebut terlihat pada gambar 3.7.
20
Gambar 3.5. Penampang LCD 16x2
3.6 LEDLED (Light Emiting Diode) seperti pada gambar 3.6. digunakan sebagai
indikator, dihubungkan langsung ke output port yang digunakan pada
mikrokontroler.
Gambar 3.6. Penampang LED
3.7 Sistem PemanasSistem pemanas ini digunakan sebagai uji coba simulasi. Sistem pemanas
yang digunakan memanfaatkan panas dari resistor yang dialiri arus listrik dan
dipadukan dengan sistem relay. Sistem pemanas tersebut terlihat pada gambar 3.7.
21
Gambar 3.7. Sistem Pemanas
3.8 Sensor LM35Pada perancangan bagian ini digunakan sensor suhu LM35. Sensor
suhu LM35 termasuk sensor suhu jenis IC. Dipilih sensor ini karena lebih linier
dibanding dengan sensor suhu yang lain serta mudah didapat. Bentuk sensor
LM35 terlihat seperti pada gambar 3.8.
Gambar 3.8. Sensor LM35
3.9 Perangkat LunakPerangkat lunak yang digunakan yaitu BASCOM – AVR sebagai programmer
mikrokontroler. BASCOM – AVR adalah program dengan bahasa basic yang
ringkas serta mudah dimengerti.
22
3.10 Flowchart ProgramFlowchart program yang digunakan terlihat sebagai berikut:
Gambar 3.9. Flowchart Program
24
3.11 Logika ProgramLogika program alat ini sebenarnya sangat sederhana, hanya mengirim
SMS ke handphone yang sudah terhubung pada mikrokontroler kemudian
mikrokontroler membaca SMS, apakah karakter/isi SMS sesuai dengan karakter
yang sudah ditentukan dalam database program, jika karakter SMS itu sesuai
maka mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan isi perintah sekaligus memerikan
jawaban melalui SMS.
3.12 Tes KomunikasiUntuk mengetest komunikasi antara handphone dengan PC deperlukan
modul max 232 untuk mengubah level tegangan dari handphone (TTL) menjadi
(RS232) terlihat pada gambar 3.11. agar dapat terbaca PC.
Gambar 3.11. Rangkaian Max 232 to TTL
Sumber : www.pinout.ru
25
3.13 Diagram Koneksi Antar HardwareRancangan alat secara umum dapat dilihat pada gambar diagram koneksi
antar hardware, telihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.12. Diagram Koneksi Antar Hardware
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui apakah alat pengendali suhu jarak jauh menggunakan
SMS berbasis mikrokontroler telah sesuai dengan rancangan, maka perlu
dilakukan beberapa pengujian pada alat tersebut.
4.1 Hasil PerancanganHasil perancangan alat pengontrol dan pengendali suhu jarak jauh dengan
kendali mikrokontroler berbasis SMS yang telah dibuat terbagi menjadi dua, yaitu
perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak (program) untuk
sistem pengendaliannya. Hasil akhir rancangan alat pengontrol dan pengendali
suhu jarak jauh dengan kendali mikrokontroler berbasis SMS dapat dilihat pada
gambar 4.1.
Gambar 4.1. Alat Pemantau Dan Pengendali Suhu Jarak Jauh.
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui apakah alat pengendali suhu jarak jauh menggunakan
SMS berbasis mikrokontroler telah sesuai dengan rancangan, maka perlu
dilakukan beberapa pengujian pada alat tersebut.
4.1 Hasil PerancanganHasil perancangan alat pengontrol dan pengendali suhu jarak jauh dengan
kendali mikrokontroler berbasis SMS yang telah dibuat terbagi menjadi dua, yaitu
perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak (program) untuk
sistem pengendaliannya. Hasil akhir rancangan alat pengontrol dan pengendali
suhu jarak jauh dengan kendali mikrokontroler berbasis SMS dapat dilihat pada
gambar 4.1.
Gambar 4.1. Alat Pemantau Dan Pengendali Suhu Jarak Jauh.
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui apakah alat pengendali suhu jarak jauh menggunakan
SMS berbasis mikrokontroler telah sesuai dengan rancangan, maka perlu
dilakukan beberapa pengujian pada alat tersebut.
4.1 Hasil PerancanganHasil perancangan alat pengontrol dan pengendali suhu jarak jauh dengan
kendali mikrokontroler berbasis SMS yang telah dibuat terbagi menjadi dua, yaitu
perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak (program) untuk
sistem pengendaliannya. Hasil akhir rancangan alat pengontrol dan pengendali
suhu jarak jauh dengan kendali mikrokontroler berbasis SMS dapat dilihat pada
gambar 4.1.
Gambar 4.1. Alat Pemantau Dan Pengendali Suhu Jarak Jauh.
27
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
Gambar 4.2. Detail Tiap Bagian.
(a) Mikrokontroler (d) Handphone dan Kabel Data
(b) LCD (e) Sistem Pemanas
(c) Simulasi LED (f) USB Downloader
Hasil perancangan perangkat keras meliputi pembuatan catu daya,
rangkaian simulasi pemanas, modifikasi kabel data handphone, pembuatan
rangkaian LED, pemasangan LCD, pemasangan sensor LM35, pembuatan USB
downloader dan MinSys Atmega8535 yang digunakan sebagai pengendai utama
dan penggunaan handphone sebagai server. Gambar detail setiap bagian terlihat
pada gambar 4.2.
28
4.2 Riwayat Penelitian
Ada beberapa kendala yang yang terjadi pada saat proses perancangan alat
ini, pada proses percobaan perintah AT Command handphone Sonny Ericsson
T610 dilakukan melalui jendela hyperterminal pada PC dan dihubungkan dengan
menggunakan kabel data (sebagai komunikasi dari TTL menjadi RS232). Kabel
data yang ada dipasaran sukar untuk ditemukan, kalaupun ada biasanya
menggunakan soket DB9. Untuk merubah menjadi USB harus melakukan
modifikasi dengan menentukan kembali jalur tx, rx, gnd, vcc dan disesuaikan
dengan jalur pada handphone. Selebihnya harus menginstal driver USB tersebut
pada PC yang akan digunakan sampai terbentuk virtual COM. Jalur ini yang
nantinya digunakan pada jendela hyperterminal.
Sedangkan pada proses menghubungkan handphone ke mikrokontroler
(komunikasi dari TTL to TTL), kabel data yang digunakan juga harus
dimodifikasi dengan cara menyusun kembali jalur tx, rx, gnd. Jalur tx pada
handphone dihubungkan dengan rx pada mikrokontroler demikian sebaliknya.
Pada proses pembuatan program awalnya skema program yang digunakan
menggunakan sistem looping, terdapat kendala dan sangat terlihat pada proses
pembacaan suhu yaitu keterlambatan data yang diperoleh. Hal ini dikarenakan
mikrokontroler harus “mengecek” satu persatu device yang terhubung
(handphone, sensor LM35) secara bergantian. Selanjutnya skema program
dirubah dengan menggunakan sistem interrupts. Pada skema program ini
mikrokontroler difokuskan untuk mengendalikan sensor suhu secara terus
menerus sampai ada SMS yang masuk pada handphone server baru dilakukan
pengecekan inbox SMS dan melakukan perintah selanjutnya, setelah semua
perintah selesai maka mikrokontroler akan kembali fokus pada sensor suhu,
demikian seterusnya. Dikarenakan menggunakan sistem interrupts keberadaan
noise akan mengganggu kerja program dan menyebabkan error. Turunnya
tegangan handphone server secara mendadak (batrey drop), koneksi jalur tx, rt,
gnd melalui kabel data antara mikrokontroler dan handphone server yang kurang
bagus, kondisi firemware handphone server yang sudah tidak stabil juga kadang
dianggap sebagai “interrupts” oleh mikrokontroler. Interrupts yang terjadi secara
terus menerus dalam waktu hampir bersamaan dapat menyebabkan program error.
29
Untuk meminimalisir nois, faktor-faktor tersebut harus diperhatikan. Pada jalur tx,
rx, gnd dapat ditambahkan resistor (pulldown) yang masing masing dihubungkan
ke gnd seperti pada gambar 4.3. Sedangkan untuk handphone yang firemware nya
sudah tidak stabil harus dilakukan upgrade FW atau flashing handphone.
Gambar 4.3. Pulldown Jalur tx, rx.
4.3 Mekanisme Kerja Alat
Pengiriman perintah dilakukan dari handphone user ke handphone server,
kemudian mikrokontroler akan mengecek inbox SMS pada handphone server
yang selanjutnya melakukan kendali sesuai perintah pada inbox SMS yang masuk
sekaligus memberikan balasan SMS yang berisikan keterangan/jawaban ke
handphone user.
Beberapa fungsi penulisan SMS perintah yang dapat digunakan :
-. SUH (Digunakan untuk menanyakan suhu yang terbaca sensor)
Pengiriman SMS dengan format penulisan “SUH” yang dikirimkan dari
handphone user ke handphone server kemudian akan terbaca oleh
mikrokontroler. Mikrokontroler akan membaca suhu yang terbaca oleh sensor
dan hasilnya akan dikirim kembali melalui SMS dari handphone server ke
handphone user. Contoh format balasan SMS suhu yang diterima oleh
handphone user adalah:
“Suhu = 30.40°Celcius”
Menunjukan bahwa suhu yang terbaca sensor pada sistem pemanas adalah
30.40°Celcius.
- ON1 (Digunakan untuk menyalakan lampu simulasi)
Pengiriman SMS dengan format penulisan “ON1” yang dikirimkan dari
handphone user ke handphone server kemudian akan terbaca oleh
rx
gnd
tx
gnd
30
mikrokontroler. Mikrokontroler akan membuat logika pada port c.0 (output)
dari semula 1 (default) menjadi logika 0, sehingga led menyala. Hasilnya akan
dikirim kembali melalui SMS dari handphone server ke handphone user.
Contoh format balasan SMS on yang diterima oleh handphone user saat relay
telah menyala/on adalah:
“Relay 1 ON”
“Data masukan benar LED NYALA”
Menunjukan bahwa LED pada alat sudah menyala.
- OFF (Digunakan untuk memadamkan lampu simulasi)
Pengiriman SMS dengan format penulisan “OFF” yang dikirimkan dari
handphone user ke handphone server kemudian akan terbaca oleh
mikrokontroler. Mikrokontroler akan membuat logika pada port c.0 (output)
dari semula 0 (menyala) menjadi logika 1, sehingga led padam. Hasilnya akan
dikirim kembali melalui SMS dari handphone server ke handphone user.
Contoh format balasan SMS off yang diterima oleh handphone user saat relay
telah mati/off adalah:
“Relay 1 OFF”
“Data masukan benar LED MATI”
Menunjukan bahwa LED pada alat sudah mati.
- SETxxx (Digunakan untuk mengeset batasan suhu pemanas)
Pengiriman SMS dengan format penulisan “SETxxx” (“xxx“ diisi nilai suhu
yang akan diset) yang dikirimkan dari handphone user ke handphone server
kemudian akan terbaca oleh mikrokontroler. Nilai batasan suhu yang terbaca
akan disimpan di eeprom mikrokontroler. Hasilnya akan dikirim kembali
melalui SMS dari handphone server ke handphone user. Nilai batasan suhu
dari eeprom akan digunakan sebagai pembanding dengan nilai suhu yang
terbaca mikrokontroler melalui sensor LM35. Apabila nilai suhu sensor lebih
rendah dari nilai pada eeprom maka port c.7 (output) akan diberi logika 0,
sehingga akan mengaktifkan relay dan pemanas yang terhubung menyala,
demikian juga sebaliknya. Dengan demikian suhu yang dihasilkan pemanas
dapat dikontrol sesuai perintah. Contoh format balasan SMS seting suhu yang
31
diterima oleh handphone user saat nilai pada SMS seting yang masuk telah
disimpan pada eeprom mikrokontroler adalah:
“Seting Ok”
“050°Celcius”
Menunjukan bahwa nilai seting batasan suhu yang berhasil tersimpan pada
eeprom mikrokontroler sebesar 50°Celcius.
Selain perintah yang sudah ditentukan SMS yang masuk akan dianggap
SMS invalid, mikrokontroller akan tetap membalas dengan isi pesan yang
memberitahukan bahwa SMS perintah tersebut tidak dikenali oleh mikrokontroler.
Contoh format balasan SMS invalid yang diterima oleh handphone user apabila
perintah SMS yang masuk tidak dikenali oleh mikrokontroler adalah:
“MESSAGE INVALID”
“##################”
“Error Input Data”
Menunjukan bahwa perintah SMS yang masuk tidak dikenali oleh mikrokontroler.
Alat ini juga otomatis akan mengirimkan SMS waspada apabila suhu melewati
batas aman (kemungkinkan terjadi kerusakan pada sistem pemanas) yang akan
dikirimkan ke nomor user yang sudah ditentukan. Contoh format balasan SMS
waspada yang diterima oleh handphone user ketika suhu pemanas yang terbaca
sensor lebih dari 120°Celcius adalah:
“Suhu = 133.0°Celcius”
“WASPADA!!!”
Menunjukan bahwa suhu pemanas yang terbaca sensor lebih dari 120°Celcius dan
mikrokontroler mengirimkan SMs waspada secara otomatis.
3.6 PengujianPengujian dilakukan satu persatu sesuai dengan ketentuan perintah format
pengiriman SMS. Pengujian dilakukan dengan cara mengirimkan SMS yang berisi
perintah dari handphone user dan dikirimkan ke handphone server. Secara umum
hasil pengujian yang dilakukan terlihat pada table 4.1.
32
Tabel 4.1. Hasil Umum Pengujian.
Perintah Keterangan
ON1 LED menyala dan mendapatkan SMS konfirmasi (LED akanmenyala ketika kondisi sebelumnya adalah mati/off).
OFF LED mati dan mendapatkan SMS konfirmasi (LED akanmati/off ketika kondisi sebelumnya adalah menyala/on).
SUH Mendapatkan SMS suhu yang terbaca sensor.
SET”xxx”Mendapatkan SMS nilai seting suhu yang tersimpan dieeprom. Nilai seting suhu ini akan terus tersimpan sampai adanilai seting suhu yang dikirim lagi.
Berdasarkan tabel 4.1, secara umum program sudah berjalan dengan baik.
Khusus pada pengujian seting nilai batasan suhu pengujian dilakukan berulang-
ulang dengan nilai/format SMS yang berbeda. Hal ini dikarenakan isi dari SMS
yang dikirim akan diambil nilainya dan disimpan dalam eeprom mikrokontroler,
yang nantinya nilai tersebut digunakan sebagai nilai batasan suhu alat pemanas.
Pada tabel 4.2. menunjukkan nilai seting yang dikirimkan melalui SMS yang
nantinya akan diterima handphone server dan diambil nilai setingnya. Dari
pengujian ini dapat disimpulkan bahwa pengesetan batasan suhu berjalan dengan
baik.
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Perintah Seting Batasan Suhu.
FormatSMS Keterangan
SET030 Batasan suhu dengan nilai 30°C berhasil tersimpan di eepromdan mendapatkan SMS konfirmasi.
SET040 Batasan suhu dengan nilai 40°C berhasil tersimpan di eepromdan mendapatkan SMS konfirmasi.
SET050 Batasan suhu dengan nilai 50°C berhasil tersimpan di eepromdan mendapatkan SMS konfirmasi.
SET060 Batasan suhu dengan nilai 60°C berhasil tersimpan di eepromdan mendapatkan SMS konfirmasi.
SET070 Batasan suhu dengan nilai 70°C berhasil tersimpan di eepromdan mendapatkan SMS konfirmasi.
SET080 Batasan suhu dengan nilai 80°C berhasil tersimpan di eepromdan mendapatkan SMS konfirmasi.
SET090 Batasan suhu dengan nilai 90°C berhasil tersimpan di eepromdan mendapatkan SMS konfirmasi.
33
SET100 Batasan suhu dengan nilai 100°C berhasil tersimpan di eepromdan mendapatkan SMS konfirmasi.
Untuk mengetahui kinerja pemanas sudah sesuai dengan perintah seting
suhu, dilakukan pengujian dengan cara melihat perubahan suhu pemanas (pada
LCD) berdasarkan waktu. Hasil pengujian ini terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kinerja Pemanas Berdasarkan Perintah Seting
Batasan Suhu.
FormatSMS
Waktu
(Secon)
Suhu PemanasPada LCD
(°C)Keterangan
SET030(30°C)
10 27.23 Asumsi suhu awal pemanas± 30°C20 32.60
30 29.3040 33.7050 28.6560 31.9670 27.6480 29.3390 34.23
100 28.29SET040(40°C)
10 31.56 Asumsi suhu awal pemanas±30°C20 36.23
30 40.0740 38.1550 42.5360 37.2870 39.7580 44.2790 38.35
100 40.47SET050(50°C)
10 39.70 Asumsi suhu awal pemanas±40°C20 43.60
30 47.9040 50.58
34
FormatSMS
Waktu
(Secon)
Suhu PemanasPada LCD
(°C)Keterangan
50 48.87 Asumsi suhu awal pemanas±40°C60 52.32
70 47.6780 49.2390 54.35
100 48.57SET060(60°C)
10 52.77 Asumsi suhu awal pemanas±50°C20 57.57
30 63.4540 60.5850 58.8060 62.3870 59.2580 57.5890 63.24
100 60.23SET070(70°C)
10 60.58 Asumsi suhu awal pemanas±60°C20 64.75
30 68.9840 73.4350 69.8860 74.4570 71.3480 67.2390 70.45
100 68.23SET080(80°C)
10 68.42 Asumsi suhu awal pemanas±70°C20 73.78
30 77.4340 80.7650 78.2360 83.5670 80.1580 77.58
35
FormatSMS
Waktu
(Secon)
Suhu PemanasPada LCD
(°C)Keterangan
90 80.56 Asumsi suhu awal pemanas±70°C100 82.45
SET090(90°C)
10 82.33 Asumsi suhu awal pemanas±80°C20 85.76
30 89.2440 93.6650 87.9860 91.2370 86.4580 89.2790 94.14
100 91.56SET100(100°C)
10 89.56 Asumsi suhu awal pemanas±90°C20 93.76
30 97.6840 103.750 98.5560 102.670 98.4580 99.5690 104.23
100 100.23
Gambar 4.4. Grafik Hubungan Antara Kinerja Pemanas (Suhu) Terhadap Waktu.
0102030405060708090
100110
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Suhu
(°C)
Waktu (sekon)
SET030 (30°)
SET040 (40°)
SET050 (50°)
SET060 (60°)
SET070 (70°)
SET080 (80°)
SET090 (90°)
SET100 (100°)
36
Gambar 4.4. menunjukkan bahwa suhu pada pemanas konstan terhadap nilai
seting yang diberikan.
Sedangkan pada perintah SMS waspada pengujian tidak dilakukan dengan
mengirimkan SMS perintah seperti pada pengujian-pengujian sebelumnya, karena
pada pengiriman SMS waspada ini akan langsung dilakukan dari handphone
server melalui perintah dari mikrokontroler dan dikirimkan kepada handphone
user dengan nomer tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya melalui program.
SMS akan terkirim otomatis ketika suhu yang terbaca sensor melebihi batasan
suhu maksimal yang sudah ditentukan, yaitu 120°C. Maka pada proses pengujian
ini dilakukan dengan cara memberikan panas pada sensor LM35 secara berulang
ulang sampai suhu yang terbaca LCD melebihi batasan suhu maksimal. Proses
penujian ini terlihat pada tabel 4.4. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengiriman
SMS waspada berjalan dengan baik.
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Pengiriman SMS Waspada.
Tampilan SuhuPada LCD
Pengiriman SMS Waspada
Kirim SMS Tidak Dikirim90.6°C Tidak Kirim SMS
115.2°C Tidak Kirim SMS118.7°C Tidak Kirim SMS100.9°C Tidak Kirim SMS110.5°C Tidak Kirim SMS122.3°C Kirim SMS133.6°C Kirim SMS121.7°C Kirim SMS125.9°C Kirim SMS120.6°C Kirim SMS
Selain format-format SMS perintah yang sudah ditentukan, format SMS
dalam bentuk lain yang dikirimkan akan masuk dalam kategori SMS invalid.
Pesan yang masuk akan tetap diproses tetapi tidak mempengaruhi perintah/kerja
alat. Pengujian ini dilakukan dengan mengirimkan format SMS secara acak ke
handphone server. Diantaranya format pengiriman SMS terlihat pada tabel 4.5.
37
Tabel 4.5. Hasil Pengujian Pengiriman SMS Acak.
FormatSMS Keterangan
(kosong) SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasi.A SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasiB SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasi1 SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasi2 SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasiTEST SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasiABC SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasi123 SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasiDEDY SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasi04525004 SMS invalid dan mendapatkan SMS konfirmasi.
3.7 PembahasanSecara umum alat ini sudah berjalan normal, semua perintah dapat berjalan
dengan baik. Tetapi masih ada beberapa kelemahan, baik kelemahan dari alat itu
sendiri (hardware dan software) atau dari jasa provider/operator GSM yang
digunakan pada handphone server maupun handphone user.
Untuk kelemahan yang ada pada alat diantaranya adalah program yang
kurang stabil, kadang terjadi error dikarenakan adanya nois yang mengganggu
sistem interrupts pada program. Pemberian perintah berbeda secara terus menerus
dalam waktu yang hampir sama juga dapat menyebabkan error, hal ini disebabkan
dalam waktu hampir bersamaan mikrokontroler harus mengontrol beberapa
device, sekaligus harus melakukan perintah-perintah selanjutnya.
Selain itu kadang error terjadi karena adanya gangguan dari pihak
provider/operator GSM, seperti kegagalan pengiriman SMS baik dari handphone
user maupun handphone server, tertahannya SMS (pending), baik dari handphone
user maupun handphone server, selain itu adanya gangguan signal provider juga
mengakibatkan sistem tidak berjalan dengan baik.
38
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil perancangan alat pemantau dan pengendali suhu jarak jauh
dengan kendali mikrokontroler berbasis SMS yang dibuat, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pembuatan alat pemantau dan pengendali suhu jarak jauh dengan kendali
mikrokontroler berbasis SMS dapat terselesaikan.
2. Pemantauan dan pengendalian suhu dapat dilakukan secara jarak jauh.
3. Untuk membedakan perintah satu dengan yang lainnya dapat disesuaikan
dengan format penulisan SMS yang berbeda-beda.
5.2 SaranPembuatan alat pemantau dan pengendali suhu jarak jauh dengan kendali
mikrokontroler berbasis SMS ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat
kekurangan, saran-saran yang dapat diberikan untuk pengembangan alat ini
selanjutnya antara lain:
1. Untuk meminimalisir keterlambatan atau kegagalan pengiriman pesan
sebaiknya menggunaan simcard dalam satu provider yang sama pada
handphone server dan handphone user sebaiknya.
2. Pemasangan alat harus mempertimbangkan kondisi signal provider yang akan
dipakai pada tempat tersebut.
3. Untuk memaksimalkan kinerja setiap perintah dan kesetabilan program
sebaiknya menggunakan pengendali/mikrokontroler yang berbeda untuk
mengendalikan handphone server dan sensor LM35.
4. Diharapkan adanya pengembangan aplikasi dari sistem pemantau dan
pengendali suhu jarak jauh dengan kendali mikrokontroler berbasis SMS ini.
39
DAFTAR PUSTAKA
Forum. 2010. GSM Modem problem. www.mcselec.com Forum Index Diaksesmelalui www.mcselec.com pada 7/1/2010.
Forum. 2008. Softclock "crashes" at urxc interrupt. www.mcselec.com ForumIndex Diakses melalui www.mcselec.com pada 7/1/2010.
Guideline AT Commands Diakses melalui websitewww.developer.sonyericsson.com. pada 1 /11/ 2009.
Iswanto, Design dan Implementasi Sistem Embedded: Mikrokontroler ATMega8535 dengan bahasa Basic, Gava Media.
Mustaghfiri. (2007). Rancang Bangun Pengukur Temperatur Jarak Jauh Via SMSBerbasis Mikrokontroler. Skripsi. tidak diterbitkan. DIII Instrumentasi &Eletronika Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas DiponegoroSemarang.
Nugroho, Adi., (2009). Petunjuk Praktikum Mekatronika. tidak diterbitkan.Laboratorium Mekatronika, Jurusan Teknik Mesin Universitas IslamIndonesia Yogyakarta.
Prasetyo, Dedy., (2010). Pembuatan Modul Praktik Kendali MikrokontrolerBerbasis SMS. tidak diterbitkan. Laboratorium Mekatronika, JurusanTeknik Mesin Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Purwanto, E. (2009). Pengendalian Alat Membuka Dan Menutup Pintu GerbangSecara Otomatis Dengan Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler.Skripsi. tidak diterbitkan. Teknik Komputer Ami MDP Palembang.
Sanjaya, Aryo, Mengirim SMS Dari PC Diakses dari www.bengkelprogram.compada 15/12/2009.
Saputra, A, & Laksana, A. (2009). Pengukur Suhu Dengan MikrokontrolerBerbasis SMS. Skripsi. tidak diterbitkan. Teknik Komputer Ami MDPPalembang.
Sony Ericsson R520, R310, R320, T28, T39, T68, T68i, R600, T610, T310 andothers cell phones cable connector pinout, Diakses dari www.pinout.rupada 1/11/2009.
Tony Dwi Susanto. 2009. nyoba KIRIM SMS dan BACA SMS pake AT commandsDiakses dari www.tonyteaching.wordpress.com pada 15/12/2009.
40
LAMPIRAN
- Mencoba AT Command.
- Modul 10 Kendali Mikrokontroler Berbasis SMS.
- Datasheet ATMEGA 8535.
- Datasheet IC LM35.
- Datasheet LCD LMB162A.
- Pin Sony Ericsson T610.
- Datasheet Sony Ericsson T610.
- Kalibrasi Sensor LM35.
Mencoba AT Command
Untuk melakukan perintah AT Command dapat menggunakan fasilitas
hyperterminal yang ada pada computer dengan cara mengklik Start-All Programs-
Accessories-Comunications-Hyperterminal.
Memberikan Perintah dan Respon dari Handphone
Untuk memberikan perintah kepada handphone dan mengetahui respon
yang terjadi dengan cara memberikan perintah-perintah AT Command sederhana,
seperti terlihat pada gambar 1. Dengan mengetikkan “ATI” pada jendela
hyperterminal maka handphone merespon dengan memberikan balasan “ T610
series OK “ Hal ini menandakan bahwa handphone telah terkoneksi dengan PC.
Gambar 1. Perintah dan respon handphone pada hyperterminal
Membuat Sistem Kendali Sederhana Berbasis SMS dengan hyperterminal
Pengiriman SMS dilakukan melalui hyperterminal dengan perintah AT
Command terlihat pada gambar 2.
Gambar 2. Cara mengirim SMS dengan perintah AT Command
Sedangkan untuk membaca SMS terlihat pada gambar 3.
Gambar 3. Cara membaca SMS dengan perintah AT Command
MODUL
Kendali Mikrokontroler Berbasis SMS
10.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan dapat:
1. Menjelaskan prinsip kerja SMS (Short Message Service) pada handphone
GSM.
2. Membuat Program untuk mengirim dan menerima SMS secara otomatis dari
handphone dengan kendali mikrokontroler.
10.2 Peralatan dan komponen
Pada percobaan ini peralatan yang dipergunakan adalah:
1. Catu daya
2. DT-Combo AVR-51 Kit.
3. Kabel IDC, kabel LCD, kabel serial.
4. Kabel data handphone
5. PC dan kabel pemrograman
10.3 AT Command
AT Command adalah perintah yang dapat diberikan kepada handphone
atau GSM/CDMA modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk
mengirim dan menerima SMS. Komputer ataupun mikrokontroler dapat
memberikan perintah AT Command melalui hubungan kabel data serial ataupun
bluetooth. AT Command ini sebenarnya adalah pengembangan dari perintah yang
dapat diberikan kepada modem Hayes yang sudah ada sejak dulu. Dinamakan AT
Command karena semua perintah diawali dengan karakter “A” dan “T”.
Handphone dan GSM/CDMA modem bisa memiliki AT Command yang berbeda-
beda, namun biasanya mirip antara satu dan lainnya. Perintah-perintah AT
command yang digunakan diambil dari dokumentasi teknis produsen pembuat
handphone atau GSM/CDMA modem tersebut. Salah satu software yang
digunakan untuk mengetes AT Command adalah Windows Hyper Terminal.
Hyper Terminal tersedia bersama Windows Installer. AT Command hampir sama
dengan perintah >(prompt) pada DOS.
- AT Command dengan format PDU
Setiap pengiriman SMS, baik dari HP menuju operator atau sebaliknya,
selalu menggunakan format PDU (Protocol Data Unit), yaitu paket data dimana
pesan SMS dikemas bersama informasi tanggal, nomor tujuan, nomor pengirim,
nomor operator, jenis skema SMS, masa valid SMS, dan beberapa hal lain
(tergantung jenis paketnya). Berikut ini adalah contoh PDU yang diterima oleh
HP (New SMS atau Inbox) seperti terlihat pada gambar 10.1. berikut.
Gambar 10.1. Membaca SMS dengan mode PDU
07 91 2658050000F0 04 0D 91 265846538801F0 00 00 01604110612582 04
C830FB0D
Dengan keterangan terlihat pada tabel 10.1. sebagai berikut.
Tabel 10.1. Penjelasan pembacaan SMS dengan format PDU
Oktet / DigitHexa Keterangan
07Panjang atau jumlah pasangan digit dari nomor SMSC(service number) yang digunakan, dalam hal ini adalah 7pasangan (14 digit berikutnya)
91Jenis nomor SMSC. Angka 91 menandakan format nomorinternasional (misal +6281xxx). Untuk 081xxx menggunakanangka 81.
2658050000F0
Nomor SMSC yang digunakan. Karena jumlah digit nomorSMS adalah ganjil, maka digit paling belakang dipasangkandengan huruf F. Kalau diterjemahkan, nomor SMSC yangdigunakan adalah +62855000000 (IM3)
04 Oktet pertama untuk pesan SMS yang diterima
0D Panjang digit dari nomor pengirim (0D hex = 13 desimal)
91 Jenis nomor pengirim (sama dengan jenis nomor SMSC)
265846538801F0 Nomor pengirim SMS, yang jika diterjemahkan adalah+6285643588100
00 Pengenal protokol, dalam hal ini adalah 000 Skema pengkodean SMS, juga bernilai 0
01604110612582
Waktu pengiriman, yang berarti 10-06-14 (14 Juni 2010), danjam 01:16:52. Sedangkan 82 adalah Timezone yangdigunakan.
04 Panjang dari pesan SMS, dalam hal ini adalah 4 huruf (dalammode 7 bit).
C830FB0D Pesan SMS dalam mode 7 bit. Jika diterjemahkan kedalam 8bit, lalu dirubah ke ASCII, maka didapat pesan 'Halo'
Sedangkan contoh PDU untuk mengirim SMS seperti terlihat pada gambar 10.2.
berikut.
Gambar 10.2. Mengirim SMS dengan mode PDU
07 91 2658050000F0 01 00 0D 91 265846538801F0 00 00 04 C830FB0D
Dengan keterangan terlihat pada table 10.2. sebagai berikut.
Tabel 10.2. Penjelasan pengiriman SMS dengan format PDU
Oktet / DigitHexa Keterangan
07Panjang atau jumlah pasangan digit dari nomor SMSC(service number) yang digunakan, dalam hal ini adalah 7pasangan (14 digit berikutnya)
91Jenis nomor SMSC. Angka 91 menandakan format nomorinternasional (misal +6281xxx). Untuk 081xxx menggunakanangka 81.
2658050000F0
Nomor SMSC yang digunakan. Karena jumlah digit nomorSMS adalah ganjil, maka digit paling belakang dipasangkandengan huruf F. Kalau diterjemahkan, nomor SMSC yangdigunakan adalah +62855000000 (IM3)
01 Oktet pertama untuk PDU SMS untuk dikirim (SMSSUBMIT).
00 TP-Message-Reference. Diisi "00" agar diisi otomatis olehhandphone.
0D Panjang digit dari nomor penerima (0D hex = 13 desimal)91 Jenis nomor penerima (sama dengan jenis nomor SMSC)
265846538801F0 Nomor penerima SMS, yang jika diterjemahkan adalah+6285643588100
00 Pengenal protokol, dalam hal ini adalah 000 Skema pengkodean SMS, bernilai 0.
04 Panjang dari pesan SMS, dalam hal ini adalah 4 huruf (dalammode 7 bit).
C830FB0D Pesan SMS dalam mode 7 bit. Jika diterjemahkan kedalam 8bit, lalu dirubah ke ASCII, maka didapat pesan 'Halo'
Untuk handphone tertentu, dapat dihilangkan pemberian nomor SMSC pada
PDU, kemudian akan diisi oleh handphone sesuai dengan simcard yang
digunakan. Untuk lebih amannya, lebih baik nomor SMSC tetap dimasukkan ke
dalam format PDU. Ketika PDU SMS selesai dibentuk, langkah selanjutnya
adalah melakukan pengiriman PDU tersebut melalui port serial yang digunakan.
Perintah yang pertama kali digunakan adalah AT+CMGS, dengan aturan sebagai
berikut:
AT+CMGS=<jumlah oktet PDU>
<jumlah oktet PDU> diisi dengan jumlah pasangan dalam PDU yang terbentuk,
dengan dikurangi SMSC. Penghitungan jumlah oktet dimulai dari kode SMS
SUBMIT (11). Untuk contoh pada gambar 2.9, berarti jumlah digit dalam PDU
adalah 36, yang berarti terdiri dari 18 oktet. Sehingga perintah yang digunakan
adalah:
AT+CMGS=18
Setelah itu, kontroler akan menunggu respon dari handphone. Apabila gagal,
dengan berbagai alasan, maka yang dikembalikan adalah ERROR. Sedangkan jika
perintah tersebut diijinkan, maka yang dikembalikan adalah karakter “>” (lebih
besar). Selanjutnya diteruskan dengan menuliskan semua PDU yang terbentuk dan
diakhiri dengan penulisan karakter ASCII 26 (CTRL+Z). Jika berhasil, maka yang
dikembalikan adalah “OK” dan SMS terkirim.
- AT Command dengan format Textmode
Berbeda dengan PDU, penggunaan format textmode lebih mudah karena
tidak perlu mengkonversi data-data yang ada ke sistem unit protokol. Walaupun
sebenarnya dari handphone ke SMSC provider tetap menggunakan format PDU.
Tidak semua handphone mendukung format textmode, tetapi setiap handphone
bisa dipastikan mendukung PDU mode. Untuk format textmode bahasa yang
digunakan lebih manusiawi dan mudah dipahami. Sebagai contoh cara pembacaan
SMS dengan mode textmode terlihat seperti pada gambar 10.3. berikut.
Gambar 10.3. Membaca SMS dengan mode Textmode
Sedangkan untuk mengirimkan SMS terlihat seperti gambar 10.4.
Gambar 10.4. Mengirim SMS dengan mode Textmode
Untuk format textmode baik untuk mengirim ataupun membaca SMS, hasilnya
dapat langsung terbaca tanpa membutuhkan konversi seperti pada PDU.
Penggunaan perintah AT Command untuk SMS secara umum terlihat pada tabel
10.3. berikut.
Tabel 10.3. Penjelasan penggunaan perintah AT Command untuk SMS
(Datasheet – Sony Ericsson)
AT Command Keterangan
ATPerintah ini digunakan untuk mengecek koneksihandphone dengan PC
ATI Perintah ini digunakan untuk menunjukkan data produk
AT+CPMS=”<mem1>”
Perintah ini digunakan untuk membuka memori pesanmana yang akan dibuka<mem1> diisi dengan ketentuan:- ME : Untuk membuka memori handphone- SM : Untuk membuka memori simcard
AT+CMGR=<index>
Perintah ini digunakan untuk membaca SMS<index> diisi dengan urutan daftar SMS yang akandibaca
AT+CMGD=<index>Perintah ini digunakan untuk menghapus SMS<index> diisi dengan urutan daftar SMS yang akandihapus
AT+CMGS=”<length>”
Perintah ini digunakan untuk mengirim SMS<length> diisi dengan nomer handphone tujuan,dilanjutkan dengan menuliskan pesan yang akan dikirimdan diikuti dengan menekan “Ctrl+Z”
AT+CMGF=0 Perintah ini digunakan untuk mengeset handphone padaformat PDU mode
AT+CMGF=1 Perintah ini digunakan untuk mengeset handphone padaformat Textmode
10.4 Pengiriman dan Penerimaan Data Dari PC ke Handphone
Rangkaian
Untuk mengetest komunikasi antara handphone dengan PC deperlukan modul
max 232 untuk merubah level tegangan dari handphone (TTL) menjadi (RS232)
gambar 10.5.
Gambar 10.5 Rangkaian Max 232 (Datasheet)
Petunjuk kerja
1. Sambungkan kabel data handphone ke PC (Max 232)
2. Buka hyperterminal yang ada pada computer dengan cara mengklik Start-All
Programs-Accessories-Comunications-Hyperterminal.
3. Buatlah nama profil, seting COM, dan baudrate
4. Cek koneksi dengan cara mengetikkan “ATI” pada jendela hyperterminal
Tugas 10-1
1. Buatlah sebuah SMS dengan tulisan “ TEST SMS 1 “ dan kirimkan ke nomer
handphone anda masing-masing .
2. Kirim SMS ke nomer handphone server dengan tulisan “ TES SMS 2 ”,
setelah terkirim, bukalah SMS tersebut pada hyperterminal.
10.5 Membuat Program Kendali Mikrokontroler Berbasis SMS
Petunjuk kerja
1. Sambungkanlah kabel ISP, kabel data handphone (rx, tx), dan catu daya.
2. Hubungkan PORTB dengan LCD
3. Buka program BASCOM-AVR – file – new.
4. Ketikkan program berikut:
'===================================================='CHIP INISIALISASI'====================================================$regfile = "8535def.dat"$crystal = 8000000$baud = 19200$hwstack = 20$swstack = 8$framesize = 8'===================================================='VARIABEL'====================================================Dim S As String * 80Dim B As Byte , I As ByteDim Input_string As String * 30Dim Data_cpms As String * 70Dim Data_num As String * 2Dim No_pengirim As String * 15
Declare Sub Baca_respon(s As String)Declare Sub Hapus_buffer()
Const Uselcd = 1'===================================================='INISIALISASI LCD'====================================================Config Lcd = 16 * 2Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5 , Db6 = Portb.6 ,Db7 = Portb.7 , E = Portb.3 , Rs = Portb.2'===================================================='PROGRAM UTAMA'====================================================Mulai:Cls
Waitms 500Print "ATI"Input Input_string NoechoBaca_respon Input_stringCls : Upperline : Lcd Input_stringWait 2Hapus_buffer
Print "AT"Cls : Upperline : Lcd "AT"Wait 2Hapus_buffer
Print "AT+CMGF=1"Cls : Upperline : Lcd "AT+CMGF"Wait 1Hapus_buffer
Print "AT+CPMS=" ; Chr(34) ; "ME" ; Chr(34)Input Input_string NoechoBaca_respon Input_stringData_num = Mid(input_string , 8 , 1) 'AMBIL DATA NO SMS
Cls : Upperline : Lcd Data_numIf Data_num = "0" ThenHapus_bufferGoto MulaiEnd If
Wait 2Hapus_buffer
Print "AT+CMGR=" ; Data_numInput Input_string NoechoBaca_respon Input_stringNo_pengirim = Mid(input_string , 23 , 13) 'AMBIL NO TELP PENGIRIM
Baca_respon Input_stringCls : Upperline : Lcd Input_stringSelect Case Input_string
Case "R01ON" : Gosub Relay_01_onCase "R01OFF" : Gosub Relay_01_offCase "R02ON" : Gosub Relay_02_onCase "R02OFF" : Gosub Relay_02_offCase ElseGosub Bales_sms_gagalLocate 2 , 1Lcd "INVALID"
End SelectWait 5
Hapus_buffer
Print "AT+CMGD=" ; Data_numCls : Upperline : Lcd "AT+CMGD"Wait 2Hapus_bufferGoto Mulai'===================================================='SUB RUTIN'====================================================
Sub Baca_respon(s As String)S = ""DoB = Waitkey()Select Case BCase 0Case 13Case 10 : If S <> "" Then Exit DoCase ElseS = S + Chr(b)End SelectLoopEnd Sub
Sub Hapus_buffer()Waitms 500DoB = Inkey()Loop Until B = 0End Sub
Bales_sms:Print "AT"Wait 1Print "AT+CMGF=1"Wait 1Print "AT+CMGS=" ; Chr(34) ; No_pengirim ; Chr(34)Wait 1Print "OK"Print Chr(26)Wait 6Return
Bales_sms_gagal:Print "AT"
Wait 1Print "AT+CMGF=1"Wait 1Print "AT+CMGS=" ; Chr(34) ; No_pengirim ; Chr(34)Wait 1Print "INVALID"Print Chr(26)Wait 6Return
Relay_01_on:Gosub Bales_smsLocate 2 , 1Lcd "R01NYALA"Return
Relay_01_off:Gosub Bales_smsLocate 2 , 1Lcd "R01 MATI"Return
Relay_02_on:Gosub Bales_smsLocate 2 , 1Lcd "R02NYALA"Return
Relay_02_off:
Gosub Bales_smsLocate 2 , 1Lcd "R02 MATI"Return
5. Kemudian compile program (F7)
6. Buka file .hex yang tadi di compile dan downloadkan ke mikrokontroler
7. Kirim SMS ke handphone server masing masing dengan format SMS
"R01ON" tunggu sampai ada balasan SMS, kemudian seterusnya dengan
format "R02ON", "R01OFF",dan "R02OFF".
Tugas 10-2
1. Buatlah sebuah program untuk menyalakan dan mematikan LED dengan
SMS dengan output pada PORTA0 dan PORTA1.
2. Seperti no.1 tambahkan feedback / balasan SMS yang berbeda sesuai dengan
perintah.