ornamen arsitektur bali

12
ORNAMEN ARSITEKTUR BALI (FLORA) Bentuknya yang mendekati keadaan sebenarnya ditampilkan sebagai latar belakang hiasan-hiasan bidang dalam bentuk hiasan atau pahatan relief. Ceritera-ceritera pewayangan,legenda dan kepercayaan, yang dituangkan ke dalam lukisanatau pahatan relief umumnya dilengkapi dengan latar belakang berbagai macamtumbuh- tumbuhan yang menunjang penampilannya.Berbagai macam flora yang ditampilkan sebagai hiasan dalam bentuksimbolis atau pendekatan bentuk-bentuk tumbuh-tumbuhan dipolakan dalam bentuk-bentuk pepatraan dengan macam-macam ungkapan masing-masing.Ragam hias yang dikenakan pada bagian-bagian bangunan atau peralatandan perlengkapan bangunan dari jenis-jenis flora dinamakan sesuai jenis dankeadaannya. 1. Keketusan Mengambil sebagian terpenting dari suatu tumbuh-tumbuhan yangdipolakan berulang dengan pengolahan untuk memperindahpenonjolannya. Keketusan wangga melukiskan bunga- bunga besar yangmekar dari jenis berdaun lebar dengan lengkung-lengkung keindahan.Keketusan wangga umumnya ditatahkan pada bidang-bidang luas ataupeperadaan lukisan cat perada warna emas pada lembar-lembar kainhiasan. Keketusan bunga tuwung, hiasan berpola bunga terung dipolakandalam bentuk liku-liku segi banyak berulang atau bertumpuk menyerupaibentuk bunga terung. Keketusan bun- bunan, hiasan berpola tumbuh-tumbuhan jalar atau jalar bersulur, memperlihatkan jajar-jajar jalaran dansulur-sulur di sela-sela bunga-bunga dan dedaunan. 2. Kekerangan Menampilkan suatu bentuk hiasan dengan suatu karangan ataurancangan yang berusaha mendekati bentuk-bentuk flora yang adadengan penekanan pada bagian-bagian keindahan. Karang simbar suatu hiasan rancangan yang mendekati atauserupa dengan tumbuh-tumbuhan lekar dengan daun terurai ke bawahyang namanya simbar manjangan. Karang simbar dipakai untukhiasan- hiasan sudut bebaturan di bagian atas pada pasangan batuatau tatahan kertas pada bangunan pada bangunan bade wadah,bukur atau hiasan-hiasan sementara lainnya. Pura Bukit Dharma

Upload: udayana

Post on 20-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ORNAMEN ARSITEKTUR BALI (FLORA)Bentuknya yang mendekati keadaan sebenarnya ditampilkan sebagailatar belakang hiasan-hiasan bidang dalam bentuk hiasan ataupahatan relief. Ceritera-ceritera pewayangan,legenda dankepercayaan, yang dituangkan ke dalam lukisanatau pahatan reliefumumnya dilengkapi dengan latar belakang berbagai macamtumbuh-tumbuhan yang menunjang penampilannya.Berbagai macam flora yangditampilkan sebagai hiasan dalam bentuksimbolis atau pendekatanbentuk-bentuk tumbuh-tumbuhan dipolakan dalam bentuk-bentukpepatraan dengan macam-macam ungkapan masing-masing.Ragam hiasyang dikenakan pada bagian-bagian bangunan atau peralatandanperlengkapan bangunan dari jenis-jenis flora dinamakan sesuaijenis dankeadaannya.

1. Keketusan

Mengambil sebagian terpenting dari suatu tumbuh-tumbuhanyangdipolakan berulang dengan pengolahan untukmemperindahpenonjolannya. Keketusan wangga melukiskan bunga-bunga besar yangmekar dari jenis berdaun lebar denganlengkung-lengkung keindahan.Keketusan wangga umumnyaditatahkan pada bidang-bidang luas ataupeperadaan lukisancat perada warna emas pada lembar-lembar kainhiasan.Keketusan bunga tuwung, hiasan berpola bunga terungdipolakandalam bentuk liku-liku segi banyak berulang ataubertumpuk menyerupaibentuk bunga terung. Keketusan bun-bunan, hiasan berpola tumbuh-tumbuhan jalar atau jalarbersulur, memperlihatkan jajar-jajar jalaran dansulur-sulurdi sela-sela bunga-bunga dan dedaunan.

2. Kekerangan

Menampilkan suatu bentuk hiasan dengan suatu karanganataurancangan yang berusaha mendekati bentuk-bentuk florayang adadengan penekanan pada bagian-bagian keindahan.

• Karang simbar

suatu hiasan rancangan yang mendekati atauserupa dengantumbuh-tumbuhan lekar dengan daun terurai ke bawahyangnamanya simbar manjangan. Karang simbar dipakai untukhiasan-hiasan sudut bebaturan di bagian atas pada pasangan batuatautatahan kertas pada bangunan pada bangunan bade wadah,bukuratau hiasan-hiasan sementara lainnya.

Pura Bukit Dharma

Karang bungasuatu hiasan rancangan yang berbentuk bungadengan kelopakdan seberkas daun yang juga digunakan untuk hiasansudut-sudut bebaturan atau hiasan penjolan bidang-bidang.

Pura Kediri  

Karang suring, suatu hiasan yang menyerupai serumpunperdudalam bentuk kubus yang difungsikan untuk sendi alastiang tugeh yang dalam bentuk lain dipakai bersayap garuda.Karangan suringyang diukir dalam-dalam, memungkinkankankarena tiang tugeh bebasbeban.

Bentuk-bentuk karangan yang lain mengambil bentuk-bentukbinatang atau jenis fauna yang dikarang keindahannya

3. Pepatraan

Mewujudkan gubahan-gubahan keindahan hiasan dalam patern-patern yang disebut Patra atau Pepatraan. Pepatraan yangjuga banyakdidasarkan pada bentuk-bentuk keindahan floramenamai pepatraan dengan jenis flora yang diwujudkan

Pepatraan yang memakai nama yang memungkinkan kemungkinannegara asalnya ada pula yang merupakan perwujudan jenis-jenis flora tertentu. Ragam hias yang tergolong pepatraanmerupakan pola yang berulang yang dapat pula diwujudkandalampola berkembang. Masing-masing Patra memiliki identitasyangkuat untuk penampilannya sehingga mudah diketahui. Dalampenterapannya dapat bervariasi sesuai kreasi masing-masingseniman Sangging yang merancang tanpa meninggalkan pakem-pakemidentitasnya

Patra Wangga

Kembang mekar atau kuncup dengandaun-daun lebar divariasilengkung-lengkung keserasian yang harmonis.Batang-batang bersulur di selas-sela bawah bunga dan daun-daun.Patra Wangga jugatergolongkekerasan yang merupakan sebagiandari suatu floradengan penampilan

bagian-bagian keindahannya.

Pura Kediri  

Patra Sari

Bentuknya menyerupai flora dari jenis berbatang jalarmelingkar-linggar balik berulang. Penonjolan sari bungamerupakan identitaspengenal sesuai namanya, Patra Sari.Daun-daun dan bunga-bungadilukiskan dalam patern-patern yangdiperindah. Patra sari dapatdigunakan pada bidang-bidanglebar atas, daun umumnya untukbidang-bidang sempit tidakbanyak dapat divariasi karena lingkar-lingkar batang jalar,daun-daun sari kelopak dan daun bungamerupakan pola-polatetap sebagai identitas.

Pura Bukit Dharma

Patra Bun-Bunan

Dapat bervariasi dalam berbagi jenis flora yang tergolong bun-bunan (tumbuh-tumbuhan berbatang jalar). Dipolakan berulang antaradaun dan bunga di rangkai batang jalar. Dapatpula divariasi dengan julur-julur dari batang jalar.

Patra Pidpid

Juga melukiskan flora dari jenis daun bertulang tengah dengandaun-daun simetris yang dapat bervariasi sesuai denganjenis daunyang dilukiskan penempatannya pada bidang-bidang sempit.

Patra Punggel

Mengambil bentuk dasar liking paku, sejenis floradenganlengkung-lengkung daun muda pohon paku. Bagian-bagiannya ada yang disebut batu pohon kupil guling, utilsebagai identitas PatraPunggel. Pola patern patra punggelmerupakan pengulangan denganlengkung timbal balik atausearah pada gegodeg hiasan sudut-sudutatap berguna. Dapatpula dengan pola mengembang untuk bidang-bidang lebar ataubervariasi/ combinasi dengan patra lainnya

Patra Punggel merupakan patra yang paling banyakdigunakan.Selain bentuknya yang murni sebagai Patra Punggehutuh. PatraPunggel umumnya melengkapi segala bentukkekarangan (patra-patradari jenis fauna) sebagai hiasanbagian (lidah naga patra punggel api-apian), ekor singa, danhiasan-hiasan. Untuk patra tunggal puncakatap yang disebutBantala pada atap yang bukan berpuncak satu.Untuk hiasanatap berpuncak satu dipakai bentuk Murdha denganmotif-motifKusuma Tirta Amertha Murdha Bajra yang masing-masing juga

dilengkapi dengan patra punggel sebagai hiasan bagian dariKarang Goak di sudut-sudut alas Murdha.

Pura Kediri 

Patra Samblung

Pohon jalar dengan daun-daun lebar dipolakan dalambentukpatern yang disebut Patra Samblung. Ujung-ujung pohonjalar melengkung dengan kelopak daun dan daun-daun dihiaslengkung-lengkung harmonis.Serupa dengan Patra Samblung adapatra Olanda, Patra Cina,Patra Bali masing-masing dengannama kemungkinan negara asalnya.Ada pula patra Banci yangbervariasi dari gabungan patra yangdirangkai dalam satukesatuan serasi dengan mewujudkan identitasbaru.

Patra Pae

Mengambil bentuk tumbuh-tumbuhan sejenis kapu-kapuyangdipolakan dalam bentuk berulang berjajar memanjang

Patra Ganggong

Menyerupai bentuk tumbuh-tumbuhan ganggang air yangdipolakan dalam bentuk berulang berjajar memanjang

Patra Batun Timun

Bentuk dasar serupa biji mentimun yang dipolakandalamsusunan diagonal berulang. Sela-sela susunan dihiasdengan bentuk-bentuk para mas-masan setengah bidang.

Patra Sulur 

Melukiskan pohon jalar jenis beruas-ruas dengan daun-daunsulur bercabang-cabang tersusun, berulang. Patra sulurdipolakan puladalam bentuk tiga jalur batang jalar teranyamberulang.

Arti dan MaksudRagam hias dalam bangunan-bangunan tradisional mengandung artidan maksud-maksud tertentu. Penyajian keindahan, ungkapan simbol-simboldan penyampaian komunikasi merupakan maksud dan arti ragamhias padabangunan-bangunan, peralatan dan perlengkapan.

1. Ragam hias untuk keindahan

Umumnya ragam hias dimaksudkan untuk memperindah penampilansuatu bangunan yang dihias. Ketepatan dan keindahan hiasandapatmempertinggi nilai suatu bangunan. Dengan hiasan,penampilan suatubangunan lebih indah dan menyegarkanpandangan.

2. Ragam hias untuk ungkapan simbolis

Dari berbagai macam, bentuk dan penempatan ragam hiasdapatmengungkapkan symbol - simbol yang terkandung padanya.Warna-warna juga merupakan simbol arah orientasi, merahuntuk warna kelod, kuninguntuk warna kauh atau barat putihuntuk warna kangin atau timur, hitamuntuk warna kaja danpenyatuan dua bersisian untuk arah sudut.

3. Ragam hias sebagai alat komunikasi

Dengan bentuk hiasan yang dikenakan pada upacara ataubangunan-bangunan tertentu dapat diketahui apa yangdiinformasikan oleh hiasanyang dikenakan. Hiasan serba putihpada wade wadah yang menunjukkanfungsinya.

FAUNA

Dijadikan materi hiasan dalam bentuk-bentuk ukiran, tatahanataupepulasan. Penterapannya, merupakan pendekatan dari keadaansebenarnya.Pada beberapa bagian keadaan sebenarnya divariasidengan bentuk-bentukpenyesuaian untuk menampilkan keindahan yangharmonis dengan pola hiaskeseluruhan.Sebagai materi hiasan, faunadipahatkan dalam bentuk-bentukkekarangan yang merupakan polatetap, relief yang bercariasi dari berbagaimacam binatang. Hiasanfauna pada penempatannya umumnya disertai ataudilengkapi denganjenis-jenis flora yang disesuaikan.Fauna sebagai patung hiasanpada bangunan umumnya mengambil jenis-jenis kera dan ceriteraramayana. Parung-patung sebagai souvenir umumnya mengambilbentuk-bentuk garuda, naga, singa, kuda, kera, sapi danbinatang

ternak lainnya.Ukiran fauna pada bidang-bidang relief di dinding,panil atau bidang-bidang ukiran lainnya umumnya menterapkanceritra-ceritra rakyat legendatantri dari dunia binatang.Penampilan fauna dalambentuk-bentuk patung-patung bercorakexpresionis pada kekarangan bercorak abstrak dan realispadarelief.Fauna sebagai hiasan dan juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritualditampilkan dalam bentuk-bentuk patung yang disebutPratima, patung sebagaibagian dari bangunan berbentuk BedawangNala. Fauna sebagai corak magic,lengkap dengan huruf-huruf simbolmantra-mantra Fauna sebagai elemenbangunan yang juga berfungsisebagai ragam hiasan di kenakan sebagai sendialas tiang denganbentuk-bentuk garuda, singa bersayap atau bentuk-bentuklainnya.

Nama Ragam hias dari jenis-jenis fauna

ditampilkan sebagai materihiasan dalam berbagai macam dengannamanya masing-masing.Bentuk-bentuk penampilannya berupa patung.Kekarangan atai relief-relief yang dilengkapi pepatraan dariberbagai jenis flora.

1. Kekarangan

Penampilannya expresionis, meninggalkan bentuksebenarnyadari fauna yang diexpresikan secara abstrak.Kekarangan yangmengambil bentuk-bentuk binatang gajah atauasti, burung goak danbinatang-binatang khayal primitiflainnya dinamai dengan nama-nama binatang yang dijadikanbentuknya.

Karang Boma

Berbentuk kepala raksasa yang dilukiskan dari leher keataslengkap dengan hiasan dan mahkota, diturunkan dariceritraBaomantaka. Karang Boma ada yang tanpa tangan adapulayang lengkap dengan tang dari pergelangan ke arah jaridengan jari-jari mekar. Karang Boma umumnya dilengkapidengan patrabun-bunan atau patra punggel. Ditempatkansebagai hiasan diatas lubang pintu dari Kori Agung

Karang Sae

Berbentuk kepala kelelawar raksasa seakan bertandukdengangigi-gigi runcing. Karang sae umumnya dilengkapidengan tangan-tangan seperti pada karang boma.Penampilannyadilengkapi dengan hiasan flora patra punggeldan patra bun-bunan. Hiasan karang sae ditempatkan di ataspintu Kori ataupinti rumah tinggal dan juga pada beberapatempat lainnya.

Karang Asti

Disebut pula karang gajah karena asti adalah gajah.Bentuknyamengambil bentuk gajah yang diabtrakkan sesuaidengan senihias yang diexpresikan dengan bentuk kekarangan.Karang astiyang melukiskan kepala gajah dengan belalai dantaringgadingnya bermata bulat. Hiasan flora Patra Punggelmelegkapike arah sisi pipi asti. Sesuai kehidupannya gajahdi tanah karangasti ditempatkan sebagai hiasan pada sudut-sudut bebaturan dibagian bawah.

 

Karang Goak

Bentuknya menyerupai kepala burung gagak atau goak. Disebutpula karang manuk karena serupa pula dengan kepalaayamdengan penekanan pada paruhnya. Karang goak denganparuhatas bertaring dan gigi-gigi runcing mata bulat. Sesuaidengankehidupan manuk atau gagak sebagai binatang bersayap,hiasanKarangmanuk yang juga disebut Karang Goak ditempatkanpadasudut-sudut bebaturan di bagian atas. Karang Goaksebagaihiasan bagian pipi dan kepalanya dilengkapi denganhiasan patrapunggel. Karang Goak umumnya disatukan dengankarangSimbar dari jenis flora yang ditempatkan di bagianbawah KarangGoak.

Karang Tapel

Serupa dengan Karang Boma dalam bentuk yang lebih kecilhanyadengan bibir atas. Gigi datar taring runcing mata bulatdengan hidung kedepan, lidah terjulur yang diambil darijenis- jenis muka yang galak. Hiasan kepala dan pipimengenakanPatra Punggel. Ke arah bawah kepala karang simbardari jenisflora yang disatukan. Karang tapel ditempatkansebagai hiasanperalihan bidang di bagian tengah

Karang Bentulu

Bentuknya serupa dengan Karang Tapel lebih kecil danlebihsederhana. Tempatnya di bagian tengah atau bagianpadaperalihan bidang di bidang tengah. Bentuknya abstrakbibir hanyasebelah atas gigi datar taring runcing lidahterjulur. Hanyabermata satu di tengah tanpa hidung. Hiasankepala dan pipiPatra Punggel yang disatukan merupakan suatubentuk kesatuanKarang Bentulu

Bentuk-bentuk karangan lainnya. Karang Simbar dari jenisflora,Karang Batu dari jenis bebatuan, Karang Bunga daribunga jenisflora sebagai hiasan-hiasan sudut, tepi atau

peralihan bidangyang berdekatan atau melengkapi kekarangandari jenis fauna

2. P a t u n g

Untuk patung-patung hiasan permanen umumnyamengambilbentuk-bentuk dewa-dewa dalam imajinasimanifestasinya, manusiadari dunia pewayangan, raksasa dalamexpresi wajah dan sifatnyadan binatang dalam berbagaibentuknya. Benda-benda souvenir darikerajinan seni ukir adapula yang mengambil bentuk-bentuk binatangyang umumnyarealis naturalis.

Patung-patung dari jenis-jenis fauna yang dijadikanhiasan atausebagai elemen bangunan umumnya merupakan patung-patungexpresionis yang dilengkapi dengan elemen-elemenhiasan dari  jenis-jenis pepateraan

Patung-patung dari jenis raksasa untuk elemen-elemenhiasanyang seakan yang seakan berfungsi untuk menertibkan.Patung-patung modern ada pula yang kembali ke bentuk-bentukprimitipuntuk elemen penghias atau taman atau ruang.Penempatannyapada bangunan sebagai sendi alas tiang tugehyang menyanggakonstruksi puncak atap. Sesungguhnya tiangtugeh bebas bebansehingga memungkinkan ukiran patung Garudasebagai alaspenyenggahnya. Untuk fungsinya sebagaipenyanggah tiang tugehbahannya dari kayu yang diselesaikantanpa atua denganpewarnaan. Sesuai dengan penempatannyasebagai sendi tugehumumnya merupakan Garuda tunggal yangbesarnya sekitar empatkali tebal tiang.

Patung Garuda yang difungsikan sebagai hiasan ruangumumnya lengkap dengan pijakan Naga atau Kura-kura dannagaserta awatara Wisnu sebagai pengendaraannya. Patunggarudasebagai hiasan simbolis pada bangunan Padmasanaditempatkanpada bagian sisi ulu batur sari dengan sikaptegak terbang. Di atasPatung garuda dilengkapi dengan PatungAngsa, juga dalam posisiterbang melayang. Masing-masingdengan filosofi yang mendukungperwujudan Padmasana. PatungGaruda Wisnu juga diwujudkanuntuk pratima yang disakralkanberfungsi ritual. Untuk benda-bendasouvenir sebagaikerajinan seni ukur Patung Garuda diwujudkandalam berbagaivariasi dan dimensi dari sebesar biji catur sampaisetinggiorang tanpa atau dengan pewarnaan.

Patung Singa Wujudnya singa bersayap yang juga disebutSingaAmbara Raja. Dalam keadaan sebenarnya tidak

bersayap.Patung Singa bersayap untuk keagungan keadaansebenarnyatidak bersayap. Patung singa difungsikan jugauntuk sendi alastugeh seperti patung Garuda. Bahannya darikayu jenis kuat,keras dan awet. Patung singa digunakan pulauntuk sendi alas tiang pada tiang-tiang struktur atau tiang-tiang jajar denganbahan dari batu padas keras, atau batukarang laut yang putihmasif dan keras. Patung singa bersayapjuga dibuat sebagaikerajinan seni ukur untuk benda-bendasouvenir dari ukuran keciluntuk hiasan meja sampai ukuranbesar untuk hiasan ruang.Bahannya dari batu padas kelabuatau kayu jenis keras yangawet, tanpa atau dengan pewarnaan

Patung-patung singa bersayap ada pula yangdisakralkanuntuk Pratima sebagai simbol-simbol pemujaan.Untukpetualangan sebagai tempat-tempat pembakaran mayatdalamupacara ngaben selain patung lembu, patung singa jugadipakaidengan perwujudan dan hiasan sementara yang ikutterbakar bersama pembakaran mayat di badan PetualanganPatung Singan

Patung Naga Perwujudan Ular Naga dengan mahkotakebesaran hiasan gelung kepala, bebadong leher anting-antingtelingan rambutterurai, rahang terbuka taring gigi runcinglidah api bercabang.Patung Naga sikap tegak bertumpu padadada, ekor menjulang ke atas gelang dan permata di ujungekor. Patung naga sebagaipenghias bangunan ditempatkansebagai pengapit tanggamenghadap ke depan lekuk-lekuk ekormengikuti tingkat-tingkattangga ke arah atas. Pemakaianpatung Naga