metode pengumpulan data
TRANSCRIPT
METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data sangat membantu proses penentuan variable kinerja.
Keberhasilan pengumpulan data harus didukung oleh manajemen yang tepat. Pihak
manajemen harus menyadari bahwa pengumpulan data yang salah akan membuat keputusan
yang salah pula. Hal pertama yang harus dilakukan dalam menentukan kebutuhan data adalah
mengidentifikasi data yang diperlukan oleh pembuat keputusan. Kemudian
mengumpulkannya dan menganalisisnya. Ada 7 (tujuh) prinsip yang umumnya digunakan
untuk mendapatkan data yang bermutu, yaitu:
Fokus
Objektif
→ Data tidak ditambah atau dikurangi
Teliti
→ Tidak ada data yang salah lihat atau salah catat
Csoss check
→ Untuk menguji kebenaran data
Data mutakhir
→ Sedapat mungkin menggunakan data yang mutakhir bukan data yang sudah
kadaluarsa
Lengkap
→ Tidak ada data yang tertinggal
Instrumen pengumpul data valid dan reliebel
Dalam mengumpulkan data, pihak pengumpul data harus memperhatikan hal-hal berikut
(Irfan Fahmi;2010):
a. Keakuratan data
b. Kualitas data
c. Relevansi data
d. Kemutakhiran data
e. Sumber data
Data yang bermutu dapat disingkat 8c, yaitu:
Complete
Harus lengkap tidak ada yang tertinggal
Clear
Jelas, tidak samar-samar, tidak menimbulkan macam-macam interpretasi
Courtesy
Menyebutkan darimana sumbernya
Correct
Apa adanya, tidak ditambahi dan tidak dikurangi
Comprehensive
Menyeluruh
Cross check
Kebenaran data didukung hasil cross check
Consistent
Data yang dikumpulkan ajek atau taat asas, tidak ada yang bertentangan
Credibility
Dapat dipercaya (valid dan reliable)
Valid adalah alat pengumpul data sudah mengukur apa yang diukur. Reliebel adalah
alat tersebut stabil (ajek) atau konsisten. Tujuan pengumpulan data adalah untuk bahan
analisis. Rencana ini sangat penting untuk memastikan bahwa data yang didapat akan
mendukung sasaran dari program pengukuran kinerja, memberikan gambaran yang detail
kepada pengguna informasi.
Dalam penyusunan rencana, perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Pemahaman mengenai informasi yang dibutuhkan
Pemahaman mengenai sumber informasi
Proses
Pengumpulan data dan laporannya secara berkala
Biaya
Perlindungan data
Mutu data
Pertimbangan sampel
Bias
Sebaran demografi
Sebaran geografis
Tingkat akurasi
Tingkat respons
Kecepatan, dan
Input stakeholder
Metode pengumpulan data yang berbeda akan menghasilkan informasi yang berbeda dan
pengertian yang berbeda pula. Pada saat manajer program mulai memilih metode
pengumpulan data, harus diingat adanya trade-off dengan metode pengumpulan data dari
tipe yang berbeda. Setiap metode yang berbeda akan mengakibatkan bias, cost, response
rate, speed, level of detail, validity, realibility dan memiliki kegunaan bervariasi.
Ada 10 (sepuluh) metode pengumpulan data yang biasa digunakan:
Metode dokumentasi
→ Diperoleh melalui dokumen-dokumen
Observasi partisipasi
→ Melalui pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala yang
diteliti
Wawancara
→ Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.
Angket
→ Berupa pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk diisi responden
Penilaian berpasangan oleh ahli
→ Biasanya dilakukan terhadap hasil-hasil penelitian dan pengembangannya
Cost benefit/cost effectiveness study
→ Dilakukan untuk mengevaluasi biaya program bersama dengan keuntungan
yang dicapai (cost benefit) dan pembanding keuntungannya (cost effectiveness)
Studi kasus
→ Menggunakan deskripsi dan analisis atas situasi tertentu
Content review
→ Mengarah pada kodifikasi dan analisis data kualitatif
File review
→ Pengkajian ulang terhadap data yang telah dikumpulkan
Focus group
→ Mengumpulkan informasi yang mendalam secara tepat dan umumnya
melibatkan pihak ketiga.
KELUARAN ORGANISASI
Variabel kinerja keluaran organisasi meliputi variable kinerja financial dan non
financial. Keluaran kinerja financial merupakan focus perhatian investor/pemegang saham,
karyawan, masyarakat, pesaing, dan pemerintah. Variabel kinerja financial sering menjadi
satu-satunya focus perhatian banyak perusahaan di dunia untuk dikelola karena tingkat
kepentingannya. Bahkan variable kinerja financial sebagai satu-satunya ukuran kinerja
keluaran organisasi. Pihak yang paling berkepentingan dengan hasil-hasil financial
perusahaan adalah investor. Investor biasanya mengharapkan return, reward, figure, dan filth.
Sedangkan variable kinerja nonfinansial biasanya menjadi perhatian pelanggan,
masyarakat, dan pemerintah. Pengelolaan variable kinerja financial dan non financial adalah
untuk memenuhi kebutuhan stakeholder yang berbeda-beda.
Pengukuran kinerja organisasi/perusahaan yang berkaitan dengan investor pada
umumnya menggunakan metode EBITDA, EVA, FCF, SVA, dan CFROI.
Investor biasanya memiliki criteria pentinguntuk menanamkan modalnya:
Strategi yang dimiliki organisasi/perusahaan
Pertumbuhan pendapatan per lembar saham
Arus kas
Pengalaman manajemen dalam pengelolaan organisasi perusahaan
Riset dan pengembangan yang dilakukan perusahaan
Utang jangka pendek dan jangka panjang yang ditanggung
Produk yang dihasilkan
Berita kurang baik yang berkaitan dengan isu-isu tertentu
Pangsa pasar relative terhadap pesaing
Resiko dan tantangan di masa depan.
Para analisis dan manajer keuangan memberikan saran investasi memilih metode yang lebih
sederhana dan cepat:
- Rasio harga/pendapatan
- Deviden yang dibagi
- Pengembalian atas modal yang ditanam
- Rasio harga/arus kas
Terdapat 9 (Sembilan) variable kinerja financial dan non financial yang penting dalam
keputusan investasi:
- Pendapatan
- Arus kas
- Biaya
- Pengeluaran modal
- Penelitian dan pengembangan
- Kinerja pada sector tertentu
- Pernyataan tujuan yang strategis
- Pengembangan produk baru
- Pangsa pasar
Dalam aspek praktis, 2 (dua) laporan keuangan yang paling popular untuk
menganalisis kinerja perusahaan adalah laporan rugi laba dan neraca. Profitabilitas
mengidentifikasikan tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya. Variabel
kinerja financial yang umumnya dipakai perusahaan, baik untuk perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur, jasa, pendidikan, mauoun di bidang kesehatan.
Dalam menjalankan perusahaan, investor dan pelanggan, keduanya sama pentingnya.
Pelanggan pada umumnya mengharapkan sesuatu yang cepat, bermutu, murah, dan
kemudahan dari perusahaan. Untuk memenuhi kepuasan investor dan pelanggan, maka
perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhannya.
Hal pertama dan terpenting dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan
adalah pengaduan pelanggan. Mutu layanan pelanggan ada 10 (sepuluh) dimensi, yaitu:
1. Dapat dilihat
2. Keandalan
3. Daya tangkap
4. Kompetensi
5. Kesopanan
6. Kredibilitas
7. Keamanan
8. Akses
9. Komunikasi
10. Memahami pelanggan
Dari sepuluh dimensi diatas kemudian disederhanakan lagi menjadi 5 (lima) dimensi mutu
layanan:
1. Reliability
2. Responsiveness
3. Assurance
4. Emphathy
5. Tangibles
Variabel kinerja yang berkaitan dengan pelanggan meliputi:
Kepuasan pelanggan
Mempertahankan pelanggan yang sudah ada
Memperoleh pelanggan baru
Keuntungan yang dihasilkan pelanggan
Pangsa pasar
Pangsa bisnis
Beberapa isu penting yang menyangkut kepentingan pemerintah dan masyarakat yang
berhubungan dengan perancangan variable manajemen kinerja:
Fenomena aturan pemerintah
Pihak lain yang kritis
Kepedulian social
Malpraktik
Reputasi perusahaan
pemasok
: