mengungkap keberhasilan usaha soto ayam pak mus skripsi
TRANSCRIPT
MENGUNGKAP KEBERHASILAN USAHA SOTO AYAM PAK MUS
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S 1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun oleh:
Afrinda Adityatama
B.111.16.0219
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2020
vii
MOTTO
“Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan
kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup
hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan dimanapun kita berada
kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon”
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk orang tua saya yang selalu percaya akan
kemampuan saya serta adik, kakak, bude, tante, sahabat yang selalu menghibur.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengungkap keberhasilan soto
ayam Pak Mus.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan
triangulasi sumber data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi. Dasar prinsip
informan didalam penelitian ini ada 5 orang.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan usaha dalam
menjalankan usaha adalah kualitas produk, harga, pelayanan, lokasi, fasilitas
pendukung. Yang paling penting dalam menjalankan keberhasilan usahaadalah
kualitas produk.
Kata Kunci : keberhasilan usaha, kualitas produk, harga, pelayanan, lokasi,
fasilitas pendukung
ix
ABSTRACT
This study aims to find out the success of Pak Mus chicken soto soto.
This study uses qualitative methods, using triangulation of data sources,
namely interviews, observation, documentation. The basic principles of the
informants in this study were 5 people.
From the results of this study indicate that the success of a business in
running a business is product quality, price, service, location, supporting
facilities. The most important thing in running a successful business is product
quality.
Keywords: business success, product quality, price, service, location, supporting
facilities
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Persetujuan Laporan Skripsi ............................................................................ ii
Pengesahan Laporan Skripsi ............................................................................ iii
Persetujuan Revisi Skripsi ............................................................................... iv
Pengesahan Kelulusan Ujian ............................................................................ v
Pernyataan Orisinalitas Skripsi ....................................................................... vi
Motto dan Persembahan .................................................................................. vii
Abstrak ............................................................................................................ viii
Abstract ........................................................................................................... ix
Kata Pengantar ................................................................................................ x
Daftar Isi .......................................................................................................... xii
Daftar Tabel .................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 11
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 12
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12
BAB II TELAAH PUSTAKA ...................................................................... 14
2.1. Telaah Literatur ............................................................................ 14
2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................... 39
2.3. Alur Penelitian .............................................................................. 40
xiii
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 42
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................. 42
3.2. Jenis Data Penelitian .................................................................... 43
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 44
3.4. Subyek dan Obyek Penelitian ....................................................... 46
3.5. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 46
3.6. Teknik Analisis Data ..................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 56
4.1. Deskripsi Obyek Peneliti ............................................................... 56
4.2. Analisis Data ................................................................................. 58
4.3. Pembahasan .................................................................................. 74
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 79
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 79
5.2. Saran ............................................................................................. 80
5.3. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 80
5.4. Agenda Penelitian ........................................................................ 81
Daftar Pustaka ................................................................................................ 82
Lampiran ........................................................................................................ 83
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Soto Ayam Pak Mus .............................................. 10
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 39
Tabel 4.1 Daftar Informan ............................................................................... 58
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tempat Penelitian ........................................................................ 45
Gambar 4.1 Tempat Usaha Soto Ayam Pak Mus ........................................... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi persaingan yang terjadi di Indonesia semakin
kompetitif. Seorang entrepreneur berperan penting dari seorang
entrepreneur sangatlah penting. Hal tersebut membuktikan bahwa peran
enterpreneur khususnya usaha kecil dan menengah mampu berperan positif
dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan dapat mengurangi
pengangguran. Pembangunan ekonomi di Indonesia bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup seluruh rakyat Indonesia dengan memanfaatkan
segala potensi yang dimiliki, baik potensi sumber daya alam maupun
sumber daya manusianya. Agar pembangunan ekonomi di Indonesia
menjadi pembangunan yang berkualitas, maka salah satu kebijakan
Pemerintah adalah meletakkan dasar pengembangan ekonomi kreatif.
Penguatan ekonomi kreatif telah dicanangkan sebagai salah satu strategi
menciptakan sumberdaya saing baru bagi Indonesia karena ekonomi
kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor penggerak
dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur
(Lazuardi dan Triady,2015) Penggerakan ekonomi kreatif adalah
sumberdaya terbarukan yang tersedia secara berlimpah di Indonesia, yaitu
sumberdaya manusia kreatif, sumberdaya alam, dan sumber warisan
budaya yang unik dan beragam. Membuka suatu usaha mandiri bukanlah
2
hal yang mudah, banyak sekali orang yang membuka usaha tetapi
hanya sebentar saja bertahannya terkadang mereka gulung tikar atau
bangkrut. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah
mereka terkadang meniru usaha orang lain yang sama dan mereka
menganggap usaha itu menguntungkan padahal usaha harus di mulai dari
kerja keras bukan karena meniru saja. Berwirausaha itu seharusnya
memiliki kreatifitas dalam penjualannya dengan menciptakan inovasi yang
baru untuk dapat memberikan suatu hasil yang memuaskan. Strategi
penting untuk membuat usaha agar usaha berkembang secara pesat dan
harus belajar dari kegagalan dari itulah seorang mampu mengukur tingkat
kesalahannya dan mampu mengubahnya dengan cepat agar bisa mampu
bersaing dengan yang lain. Sekarang ini kebutuhan masyarakat akan
makanan semakin meningkat sehingga banyak pengusaha untuk
pembangunan usaha produksi Soto ayam. Dalam dunia bisnis yang
semakin berkembang, dimana perkembangan yang sangat pesat dan
pesaing semakin banyak.
Manajemen Pemasaran adalah menganalisis, merencanakan,
melaksanakan, dan mengendalikan progam-program yang disususn dalam
pembentukan, pembangunan, dan pemeliharaan keuntungan dari
pertukaaran atau transaksi melalui sasaran pasar dengan harapan untuk
mencapai tujuan organisasi dalam jangka waktu panjang (Sofjan
Assauri,2013). Didalam manajemen pemasaran mempunyai kegiatan
berupa menganalisis untuk mengetahui pasar dan lingkungan
3
pemasarannya, dapat memperoleh peluang dalam merebutkan pasar dan
banyak tantangan yang harus di hadapinya. Berwirausaha merupakan
seorang yang mampu mengenalkan produknya dan menentukan perubahan
dengan menciptakan inovasi yang baru untuk mengikat minat pelanggan,
mengatur permodalan operasinya untuk mengahsilkan suatu nilai yang
tinggi dengan segala bentuk resiko yang akan dihadapi. Menurut Obbin &
Coulter wirausaha adalah proses dimana seorang individu atau kelompiok
individu menggunakan upaya terorganisir dan peluang untuk menciptakan
nilai untuk tumbuh memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi
dan keunikan, tidak peduli sumber daya apa yang digunakan saat
ini.wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan
dengan kemungkinan untung atau rugi, oleh karena itu wirausaha perlu
memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi
maupun untung besar Faiq Baihaqi (2013).
Manajamen pemasaran sebagai seni dan ilmu memiliki target pasar
dan mendapatkan, menjaga dan tumbuh pelanggan melalui buat akun
menyampaikan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat
penting, karena pemasaran merupakan salah sati kegiatan yang dilakukan
untuk mempertahankan kelangsungan kehidupan perusahaan untuk
melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk pencapaian
tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Pemasaran berusaha
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen pasar sasarannya
4
serta sebagaimana memuaskan mereka melalui proses pertukaran dengan
tetap memperhatikan semua pihak dan tujuan terkait dengan kepentingan
dengan tetap memperhatikan semua pihak dan tujuan terkait dengan
kepentingan perusahaan. Menurut Alma (2012:130) mendefinisikan
pemasaran adalah kegiatan menganalisa, merencanakan,
mengimplementasi, dan mengawasi segala kegiatan (program) guna
memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
sasaran dalam rangka tujuan organisasi.
Menurut Mullins dan Walker (2010:40), menjelaskan manajemen
pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang
melibatkan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi produk, jasa
dan ide-ide yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan target pasar untuk tujuan mencapai tujuan
organisasi. Manajemen pemasaran berkaitan dengan upaya pencarian
pelanggan dalam jumlah besar untuk menjual produk yang telah dihasilkan
perusahaan. Tetapi pandangan ini terlalu sempit, karena biasanya suatu
organisasi (perusahaan) akan menghadapi kondisi permintaan produk yang
tingkatannya berbeda-beda. Pada suatu saat mungkin tidak ada permintaan
terhadap produknya, mungkin permintaannya cukup, permintaannya tidak
teratur, atau terlalu banyak permintaan, sehingga manajemen pemasaran
harus mencari jalan untuk mengatasi keadaan permintaan yang berubah ini.
Jadi manajemen pasaran tidak saja berkaitan dengan upaya mencari dan
5
meningkatkan permintaan, tetapi juga mengelola permintaan pada saat
tertentu Manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program yang
dilakukan untuk kegiatan pemasaran.
Hal tersebut dengan diiringi tuntutan konsumen yang semakin
meningkat akan pelayanan yang baik dan produk yang bermutu.
Menghadapi pasar yang seperti ini perusahaan harus meningkatkan
keungulan bersaing (competitive advantage) yang dimiliki kalau mau
usaha tetap berjalan dalam persaingan industri. Kualitas pelayanan menjadi
kunci utama keberhasilan. Menurut Morgan dan Hunt (2004) dalam Sari
(2013) mendefinisikan kepercayaan adalah rasa percaya, kepada mitra
dimana seseorang berhubungan. Dengan kualitas yang baik akan
mendorong konsumen untuk menjalin hubungan baik dengan perusahaan
konsumen dengan meminimalkan pengalaman yang tidak mengenakan dari
konsumen. Kepuasan konsumen dapat menciptakan kesetiaan dan
Loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas
memuaskan Tjiptono (2005:54).
Keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produk-produk sangat
tergantung pada kiat-kiat dan strategi pemasaran yang dilakukan karena
dengan penerapan strategi pemasaran yang tepat, perusahaan dapat
menciptakan dan memelihara serta mengembangkan permintaan konsumen
secara meyakinkan dan berkesinambungan. Apabila omset penjulan
mengalami peningkatan yang lambat. Maka disebabkan oleh kurang
6
efektifnya strategi pemasaran yang dilakukan atau mungkin oleh selera dan
perilaku konsumen yang sudah berubah.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selalu menarik untuk dikaji,
bukan dari aspek ketahanan, aspek pembiayaan, perolehan pinjaman atau
dari aspek manajerial usaha. Pada era globalisasi khususnya dengan
adanya integrasi ekonomi di Asia Tenggara yaitu penyatuan ekonomi
(Economic Union) yang menjadikan Asia Tenggara menjadi suatu
komunitas perekonomian dengan basis produksi tunggal membuat UMKM
harus mampu mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran
ekomomi global. UMKM selalu membuktikan ketahanannya, terutama
ketika kita landa badai krisis ekonomi (sejak juli 1997). UMKM mampu
menjadi stabilitator dan dinamistor perekonomian Indonesia. Sebagai
negara berkembang, Indonesia sangat penting memperhatikan UMKM,
disebabkan UMKM mempunyai kinerja lebih baik dalam tenaga kerja
yang produktif, meningkatkan produktivitas tinggi, dan mampu hidup
disela-sela usaha besar. UMKM mampu menompang usaha besar, seperti
menyediakan bahan mentah menjadi ujung tombak bagi usaha besar ke
konsumen. Kedudukan UMKM ini semakin mantap. Selain menyerap
tenaga kerja cukup banyak, UMKM ini bersifat lincah sehingga mampu
bertahan didalam kondisi yang tidak menguntungkan, seperti tejadinya
krisis global seperti saat ini umumnya, UMKM memiliki strategi dengan
membuat produk ini dan khusus sehingga tidak bersaing dengan produk
dari usaha besar.
7
UMKM merupakan salah satu usaha penyanggah yang dapat
menyerap banyak tenaga kerja Menurut Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang perannya sangat
signifikan dalam perekonomian Indonesia, dengan jumlah pelaku usaha
mikro yang diperkirakan sebagian besar bergerak di sektor informal. Hal
ini mengidikasikan gejala informalisasi perekonomian. Tenaga kerja yang
tidak berhasil diserap oleh sektor formal akan beralih ke sektor informal
(Hartono & hartomo,2014). UMKM adalah unit usaha produktif yang
berdiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua
sektor ekonomi Tambunan (2012:2). UKM di Indonesia berkembang
secara cepat dengan perubahan sehingga persaingan perdagangan mulai
meningkat terutama bisnis makanan berbagai makanan salah satunya
berupa soto ayam yang banyaknya warung soto ayam dengan kreasi yang
berbeda dapat meningkatkan penjualan. Produk luar negeri tidak masuk ke
dalam negeri yang dapat menghamat pertumbuhan perekonomian di
Indonesia, UKM harus di dikembangkan agar pasar domestik lebih unggul
dari pasar negara lain dan ekspor produk makanan di tingkatkan untuk
semakin bertambah. Dengan pertumbuhan UKM yang ada yang paling di
minati berupa kuliner makanan, adanya bisnis soto ayam yang semakin
bertambah. Memungkinkan bahwa setiap usaha yang dijalani dengan
strategi yang tepat dan penjualannya semakin banyak maka usaha kuliner
makanan yang ada di indonesia merupakan salah satu untuk menghadapi
peluang pasar yang ada. Berbagai jenis produk yang dihasilkan para pelaku
bisnis UKM memiliki kualitas. Hal ini dikarenakan oleh keinginan mereka
8
untuk mampu bersaing di pasar. Sekalipun para pelaku tersebut bertaraf
UKM tetapi mereka mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas sebelum
barang yang mereka hasilkan akan dipasarkan.kondisi persaingan pasar
yang kompetitif menjadi aspek yang tidak lepas dari perhatian, mereka
harus saling bersaing untuk mampu menjadi yang diminati pasar, belum
lagi harus bersaing dengan usaha besar. Alasan para pelaku bisnis
mempertimbangkan mutu dan kualitas dikarenakan kesadaran mereka
terhadap konsumen dan calon konsumen yang selektif sebelum melakukan
keputusan pembelian.
Keberadaan para pelaku bisnis memberikan andil yang cukup
secara signifikan bagi pembangunan perekonomian. Dalam hal ini usaha
yang mereka bangun menyerap tenaga kerja di daerahnya masing-masing.
Hal tersebut sangat membantu pemerintah dalam upaya mengurangi angka
kemiskinan. Diharapkan perkembangan usaha dari waktu ke waktu
mengalamu peningkatan yang stabil. Namun, di dalam perjalannya untuk
berkembang lebih maju, para pelaku bisnis umkm tidak lepas dari kendala-
kendala. Sehingga diperlukan campur tangan dari pemerintah maupun
swasta untuk mendorong perkembangan yang diharapkan bersama.
Usaha soto merupakan bisnis yang cukup menjanjikan, usaha ini
tiap tahunnya meningkat drastis, dimana semakin banyak orang yang
berwirausaha di bidang ini. Menurut beberapa pengusaha soto, peluang
usaha ini masih terbuka banyaknya penggemar soto. walaupun
persaingannya sangat banyak kunci kesuksesnya adalah dengan resep soto
9
yang enak, selain itu tempat juga dapat menentukan penjualannya dan
penjualnya yang menggelola usaha ini terus harus mampu mengikuti
perkembangan bisnis kuliner yang ada di Indonesia tidak kalah dengan
kuliner dari luar negeri.
Usaha soto ayam Pak mus yang bergerak di bidang kuliner yang
didirikan pada tahun 2014. Pada awal mula usaha Pak Mus dengan
berjualan soto ayam keliling menggunakan gerobak dorong pada tahun
2014,dengan usaha dan keyakinan yang kuat Pak Mus membuka warung
soto ayam dengan usaha dan tekat,pengenalan usahanya, dengan modal
sedikit bisa membuat usahanya berkembang . Dari usahanya yang dirintis
maka semakin banyak pelanggan yang datang pemilik menceritakan
usahanya sendiri dan memiliki ciri khasnya berbeda. Beliau mampu
mengembangkan usaha dengan peralatan seadaanya dan gerobak yang
digunakan untuk keliling. Meramba bisnis dengan membuka pesanan
secara tidak langsung akan mengikuti perkembangan kuliner sehingga
dapat mengenalkan ke pelanggan mulanya tidak tau sekarang menjadi tau
soto ayam pak mus yang membuat menambah penghasilan untuk
kebutuhannya. Terpentingnya usaha ini semakin banyak tak membuat
dirinya melupakan kepuasan pelanggan yang paling penting karena
semakin banyak pelanggan yang puas dengan pelayanannya .
Usaha soto ayam Pak mus yang berlokasi di Jl. Menoreh Raya No.
56,Sampangan yang memiliki banyak pesaing yang sama usaha bisnis
soto ayam. Pak Mus tidak resah karena tempat yang digunkan strategis
10
yang membuat pelanggan mudah untuk membeli di tempat Pak Mus dan
perkembangan usahannya semakin meningkat dengan penjual yang
dilakukan selama ini. Usaha yang di tekuni terus akan berhasil dan pak
mus membuktikannya dengan perjuangan yang keras dia mampu
mendirikan usahanya.
Berikut ini merupakan Tabel data Penjualan Soto Ayam Pak Mus
pada tahun 2016-2019 :
Tabel 1.1
Data Penjualan Soto Ayam Pak Mus
Pada Bulan Juni-November 2019
Bulan Penjualan
Juni Rp 44.016.000,00
Juli Rp 44.340.000,00
Agustus Rp 44.509.000,00
September Rp 44.602.000,00
Oktober Rp 44.900.000,00
November Rp 45.795.000,00
Sumber : Penjualan Soto Ayam Pak Mus
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas data penjualan yang ada mengalami
peningkatan dari bulan Juni sampai November 2019. Dari data penjualan
tersebut soto ayam pak mus terus melakukan usahanya dengan keinginan
konsumen yang untuk meningkatkan kualitasnya. Meskipun dalam 6 bulan
11
terakhir terus meningkat maka harus tidak membuat pelanggan merasa
kecewa dengan soto ayam yang dijual oleh pak muslimin.
Soto ayam memiliki strategi pengembangan untuk menciptakan
inovasi baru dan mengikuti keinginan pasar dengan kualitas yang sudah
menjadikan standar perusahaan untuk perkembangan suatu kuliner
makanan.
usaha soto ayam sangatlah menjanjikan. Pengembangan inovasi-
inovasi yang baru dan mampu mengelola manajemennya yang baik dan
bagus maka usa tersebut tidak akan gulung tikar karena melalui proses
yang telah diterapkan dan mampu bersaing dengan pengusaha soto ayan
yang lainnya. Terkait dengan fenomena yang ada yang berupa varibaelnya
dan meningkatnya penjualan dari beberapa tahun terakhir pada Soto ayam
Pak mus. Oleh karena itu peneliti akan mengambil judul tentang
“Mengungkap Keberhasilan Usaha Soto Ayam Pak Mus”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan tabel 1.1 yang telah diuraikan diatas dapat dijelaskan
bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Strategi
pak mus untuk meningkatkan keberhasilan soto tersebut agar
semakin berkembang”. Dengan demikian pertanyaan peneitian ini
sebagai berikut :
1. Bagaimana menjaga kualitas produk pada usaha soto ayam pak mus ?
12
2. Bagaimana harga yang diberikan Pak Muslimin terhadap
pelanggannya ?
3. Bagaimana cara menjaga kualitas pelayanan soto ayam pak mus ?
4. Bagaimana lokasi Warung soto ayam Pak Muslimin untuk menarik
konsumen ?
5. Bagaimana Fasilitas pendukung pada warung soto ayam pak
muslimin ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui upaya Soto ayamnya dalam menjaga kualitas
produk yang di hasilkan.
2. Untuk mengetahui harga yang di terapkan untuk mempertahankan
usaha soto ayam pak mus.
3. Untuk mengetahui cara pelaksanaan peningkatan pelayanan yang
diberikan Pak muslimin terhadap pelanggan.
4. Untuk mengetahui pemilihan lokasi yang tepat dalam usaha soto ayam
pak mus.
5. Untuk mengetahui agar fasilitas yang diberikan nyaman oleh
pelanggan soto ayam pak mus.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa diharapkan peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
13
1. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharpkan dapat menambah ilmu pengetahuan
dalam manajemen dan berguna sebagai pertimbangan untuk
penelitian yang selanjutnya.
2. Bagi Objek Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan evaluasi dalam
menjalankan bisnis dan mampu mempertahankan eksistensi di usaha
kuliner.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan
anytara teori-teori yang telah diperoleh dibangu kuliah dengan
kenyataan yang sebenarnya didalam dunia usaha sehari-hari dan
mendapatan kesempatan untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan tentang bagaimana mengelola usaha.
14
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Telaah Literatur
2.1.1 Pengertian Keberhasilan
Menurut Daulay dan Ramadini (2013:3) keberhasilan usaha
merupakan suatu keadaan yang menggambarkan keadaan lebih baik
daripada sebelumnya. Menurut Suryana (2011:66) bahwa “Untuk menjadi
wirausaha yang sukses harus memiliki ide atau visi bisnis (business vision)
yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi
resiko baik waktu maupun uang”. Menurut Suyanto (2010:179)
keberhasilan usaha industri kecil dengan berbagai faktor. Kinerja usaha
perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja
usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat kerhasilan dalam
pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran
keberhasilan usaha dalam pencapaian maksud atau tujuan yang
diharapkan,sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat
dilihat dari berbagai aspek seperti: kinerja keuangan dan image
perusahaan. Ranto (2013:3) juga berpendapat “keberhasilan berwirausaha
tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang
atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan
berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat
daei berbagai seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan
15
usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau
mungkin tidak ada sama sekali.
Menurut Glancey dalam Sony Heru Priyanto (2009:73) Wirausaha
yang memiliki kemampuan mengambil keputusan yang superior akan
dapat meningkatkan performasi usaha seperti peningkatan profit dan
pertumbuhan usaha. Menurut Ina primiana (2009:49) mengemukakan
bahwa “keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi,
penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi. Menurut
Moch. Kohar Mudzakar dalam Ressa Andari (2011:21) berpendapat
bahwa, “Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan
lebih daripada yang lainnya yang sederajat/sekelasnya”. Menurut Albert
Wijaya dalam Suryana (2011:168) yang mengemukakan bahwa “Faktor
yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan
suatu perusahaan adalah laba”.
Menurut Sony Heru Priyanto (2009:59) Seseorang yang memiliki
kewirausahaan tinggi dan digabung dengan kemampuan manajerial yang
memadai akan menyebabkan dia sukses dalam usahanya. Selain dari laba,
keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh pengusaha.
Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi Noersasongko
(2005:27) yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan
usaha dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan
melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai
yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. kinerja
16
perusahaan adalah output dari berbagai faktor diatas yang oleh karenanya
ukuran ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas
bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan
target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha. Adapun
targetnya, kinerja usaha merupakan tolak ukur untuk menilai seberapa
besar tingkat pencapaian suatu atau tujuan usaha.
Menurut Algifari (2013:118) mengatakan bahwa “keberhasilan
usaha dapat dilihat dari efiensi proses produksi yang dikelompokkan
berdasarkan efiensi secara efiensi secara ekonomis”. Henry Faizal Noor
(2007;397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya
adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan
berhasil bila mendapatkan laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang
melakukan bisnis”. Dwi Riyanti (2003:24) mengemukakan bahwa
“Keberhasilan usaha didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau
tujuan organisasi”. Dan keberhasilan menurut Dwi Riyanti (2003:29)
keberhasilan usaha yaitu usaha kecil berhasil karena wirausaha memiliki
otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan
dapat menerapkan secara proaktif. Mereka juga memiliki energi yang
melimpah serta dorongan dan kemampuan asertif. Erliah (2007:49)
mengataan bahwa “Suatu usaha dikatakan berhasil didalam jangka waktu
tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam permodalan,
skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan.
17
Sehingga, dapat diketahui bahwa definisi keberhasilan usaha
adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, dimana keberhasilan
tersebut didapatkan dari wirausaha yang memiliki otak yang cerdas yaitu
kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara
proaktik dan hal tersebut terlihat dari usaha dari wirausaha dimana suatu
keadaan usahanya yang lebih baik dari periode sebelumnya dan
menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederet atau sekelasnya,
dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan
berdasarkan efiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis, target
perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha, pemodalan, skala
usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan, kinerja keuangan serta
image perusahaan
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dapat diketahui dari dua faktor yaitu internal
dan eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu kualitas sdm, penguasaan
organisasi, struktur organisasi, sistem manajemen, partisipasi,
kultur/budaya bisnis, kekuatan modal, jaringan bisnis dengan pihak luar,
tingkat enterpreneurship. Faktor eksternal dapat dibagi menjadi dua yaitu
faktor pemerintahan dan non pemerintahan. Faktor pemerintah
diantarannya: kebijakan ekonomi, birokrat, politik dan tingkat demokrat.
Faktor non pemerintah yaitu: sistem perekonomian, sosiokultur budaya
masyarakat, sistem perburuhan dan kondisi perburuhan, kondisi
infrastruktur tingkat pendidikan masyarakat dan lingkungan global.
18
Menurut luk dan Suyatno (2010:179) berkaitan dengan faktor
penentu keberhasilan usaha industri kecil ini, hasil penelitiannya
menemukan bahwa keberhasilan usaha kecil ditandai oleh inovasi,
perilaku mau mengambil resiko. Begitu hasil penelitian Murphy dalam
sumber yang sama menemukan bahwa keberhasilan usaha kecil
disumbangkan oleh kerja keras, dedikasi dan komitmen terhadap
pelayanan dan kualitas. Berbagai faktor penentu keberhasilan usah industri
kecil hasil idenntifikasi penelitian Luk tersebut pada dasarnya adalah
cerminan dari kemampuan usaha (pengetahuan, sikap dan keterampilan),
pengalaman yang relevan, motivasi kerja dan tingkat pendidikan seseorang
pengusaha.
Sehingga dapat diketahui bahwa keberhasilan usaha dapat
dipengaruhi oleh kemampuan usaha yang tercemin diantarannya melalui
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari pengusaha. Keberhasilan suatu
usaha diidentikkan dengan laba atau penambahan material yang dihasilkan
oleh pengusaha, tetapi pada dasarnya keberhasilan usaha tidak hanya
dilihat dari hasil secara fisik tetapi pada dasarnya kebehasilan usaha tidak
hanya dilihat dari hasil secara fisik tetapi keberhasilan usaha dapat
dirasakan oleh pengusaha dapat berupa panggilan pribadi atau kepuasan
batin. Menurut Porras et al (2007) in Kauanui, King Sandra (2010:55-56)
“Mengacu pda faktor-faktor intrinsik yang memotivasi pembangunan dan
pengusaha. Mereka menemukan bahwa kekayaan, ketenaran dan
kekuasaan bukanlah tujuan atau prestasi yang dianggap paling penting.
19
Uang dan pengakuan hanya hasil kerja sekunder dari gariah kerja dan
panggilan pribadi.
Kauanui, King Sandra, (2010:54) Aliran adalah pemenuhan tujuan
yang berasal dari dalam individu. Ini adalah bagian dari inti pusat atau
esensi dimana orang-orang memiliki rasa yang mendalam siapa mereka,
dimana mereka datang dari, dan di mana mereka akan pergi. Ini
menyediakan sumber energi yang sangat besar dan arah yang memberikan
makna bagi kehidupan karakteristik Kaunai, King Sandra (2010:62):
1. Tujuan jelas dan umpan balik
2. Tantangan keterampilan
3. Hilangnya ego
4. Fokus konsentrasi
5. Rasa kontrol
6. Waktu distorsi
7. Pengalaman autotalic
Aliran yang ada pada diri pengusaha memberikan pengaruh atas
proses kewirasahaan yang dilakukan terutama dalam hal sikap yang
dilakukan dalam mencapai keberhasilan usaha. Terbukti bahwa mereka
para pengusaha yang berkoneksi dengan rohani cenderung lebih
menghargai peluang untuk pertumbuhan, belajar dan berbagi melekat
dalam kepemilikan bisnis.
20
2.1.3 Dimensi Keberhasilan Usaha
Samir (2005:33) mengemukakan bahwa indikator dalam mengukur
keberhasilan usaha atau kinerja organisasi, yaitu sebagai berikut :
1. Produktivitas, yang diukur melalui perubahan output kepada
perubahan di semua faktor input (modal dan tenaga kerja).
2. Perubahan di tingkat kepegawaian (output, tekonologi, cadangan
modal, mekanisme penyesuaian, terhadap perubahan status).
3. Rasio finansial (mengurangi biaya pegawai dan meningkatkan nilai
tambah pegawai).
Keberhasilan usaha diidentikan dengan perkembangan perusahaan
istilah itu diartikan sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari
dimensi perusahaan. Perkembangan perusahaan adalah proses dalam
pertambahan jumlah karyawan, peningkatan modal dan lain-lain. Beberapa
indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut Henry Faizal
Noor (2007:397) adalah sebagai berikut :
1. Laba (Profitability)
Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah
selisih antara pendapatan dengan biaya.
2. Produktivitas dan Efisiensi
Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar
kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya
penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya
21
pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang
diperoleh.
3. Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing
untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis
dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau
paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.
4. Kompetensi dan Etika Usaha
Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil
penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif
dalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai
dengan tuntutan zaman.
5. Terbangunnya citra baik
Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan
trust external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap
orang yang ada dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah
timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap stakeholder
perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun
masyarakat luas, bahkan juga pesaing.
Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang
cukup signifikan untuk menentikan keberhasilan suatu dapat dilihat dari :
1. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peninhkatan modal
2. Jumlah produksi
3. Jumlah pelangggan
22
4. Perluasan usaha
5. Perluasan daerah pemasaran
6. Perbaikan saaran fisik
7. Pendapatan usaha
Adapun indikator keberhasilan usaha menurut suryana (2003:86
keberhasilan usaha terdiri dari :
1. Modal
2. Pendapatan
3. Volume penjualan
4. Output produksi
5. Tenaga kerja
Dapat diketahui bahwa terdapat banyak dan pandangan mengenai
dimensi keberhasilan usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk
penelitian ini menggunakan pendapat Dwi Riyanti (2013:28) bahwa
dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya adalah peningkatan dalam
akumulasi modal atau peningkatan modal, jumlah produksi, jumlah
pelanggan, perluasan usaha, perluasan daerah pemasaran, perbaikan sarana
fisik dan pendapahtan usaha.
2.1.4 Kewirausahaan
Menurut Suryana (2008) kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang
dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Menurut Saidi dan Hartati
23
(2008) kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru
pada nilai menggunakan waktu dan upaya penelitian, menanggung resiko
keuangan, fisik, serta resiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Menurut
Montanye (2006) kewirausahaan merupakan aktivitas dengan
menggunakan imajinasi, keberanian, intelegensi/kecerdasan,
kepemimpinan, ketekunan, dan kebulatan tekad untuk mengejar kekayaan,
kekuasaan dan posisi. Rohmat (2013:55) kewirausahaan adalah suatu
kegiatan melembagakan dalam diri sendiri secara terstruktur untuk
menangkap suatu peluang dengan suatu resiko secara inovatif dan kreatif
pada diri manusia. Menurut Bachtiar (2012:215) kewirausahaan suatu
pengetahuan terapan dari konsep dan teknik manajemen yang disertai
resiko dalam tinggi merubah atau memproses sumberdaya menjadi output
yang bernilai tambah (value edded). Hadiyati (2011) menyatakan
kewirausahaan, inovatif dan kreatifitas berpengaruh secara simultan
terhadap kewirausahaan dengan variabel inovasi memiliki pengaruh yang
lebih besar terhadap kewirausaha.
Menurut Suryana (2013) jiwa kewirausahaan adalah orang yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Penuh percaya diri yaitu penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,
disiplin dan bertanggungjawab.
2. Memiliki inisiatif, yaitu penuh energi, cekatan dalam bertindak dan
aktif.
24
3. Memiliki motif berprestasi terdiri atas orientasi pada hasil dan
wawasan kedepan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan adalah berani tampil beda, dapat
dipercaya dan tangguh dalam bertindak.
5. Berani mengambil risiko dengan penuh pertimbangan.
Dalam berwirausaha, enterpreneur perlu memiliki kompetensi seperti
halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukung kearah
kesuksesan. Triton (2007) mengemukakan yang harus dimiliki
enterpreneur dalam menjalankan usahanya, yaitu :
1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan
dilakukan. Dengan kata lain, seorang enterpreneur harus
mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha
atau bisnis yang akan dilaksanakan.
2. Knowing the basic business manajement, yaitu mengetahui dasar-
dasar mengelola bisnis, misalnya cara merancang usaha,
mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan, termasuk dapat
memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan
membukukan kegiatan-kegiatan usaha.
3. Hoving the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna
terhadap usaha yang dilakukan. Sikap seperti pedagang,
industriawan, pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh dan
tidak setengah hati.
25
4. Having addequete capital, yaitu memiliki modal yang cukup.
Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan
dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh
karena itu harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat
dan mental.
5. Managing finances effectivel, yaitu memiliki kemampuan untuk
mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber
dana dan mengendalikannya secara akurat.
6. Managing time efficiently, yaitu mengatur waktu efisiensi mungkin.
Mengatur, menghitung dan menepati waktu sesuai kebutuhannya.
7. Managing people yaitu kemampuan, merencanakan, mengatur,
mengarahkan atau memotivasi, dan mengendalikan orang-orang
dalam menjalankan usahanya.
8. Statisfying customer by profiding hight quality product, yaitu
memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan
barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9. Knowing methodto compete, yaitu mengetahui strategi atau cara
bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength),
kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat),
dirinya pesaing.
10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan
yang jelas tersurat, bukan tersirat.
26
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirauusahaan
adalah seseorang manajer resiko (risk manajer) dengan kemampuan
kreatifitasnya bisa mengoptimalkan segala sumberdaya yang ada, baik
sumberdaya intelektual, material, maupun waktunya untuk menghasilkan
suatu produk yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain dengan
mengmbangkan serta menemukan peluang berusaha secara kreatif, mampu
memasarkan serta mengatur modal operasinya.
2.1.5 Kualitas Produk
Menurut Fandy Tjiptono (2010:14) Kualitas produk adalah kualitas
yang meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan yang
mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. Kualitas produk
juga merupakan kondisi yang selalu berubah. Kualitas produk salah satu
keunggulan dalam persaingan ini terutama adalah kualitas produk yang
dapat memenuhi keinginan konsumen. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi
maka produk akan ditolak. Sekalipun produk tersebut masih dalam batas
toleransi yang telah ditentukan maka produk tersebut sebaiknya perlu
menjadi catatan untuk menghindari terjadinnya kesalahan yang lebih besar
diwaktu yang akan datang. Demikian juga konsumen dalam membeli suatu
produk konsumen selalu berharap agar barang yang dibelinnya dapat
memuaskan keinginan konsumen, sehingga perusahaan dapat menciptakan
produk yang sesuai dengan harapan konsumen. Kualitas produk yang baik
merupakan harapan konsumen yang haru dipenuhi oleh perusahaan.
Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap
27
perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing
dipasar. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas
dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian masyarakat yang
berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas.
Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut
akan dapat tetap memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah
konsumen. Dalam perkembangan suatu perusahaan, persoalan kualitas
produk akan ikut menentukan pesat tidaknya perkembangan perusahaan
tersebut. Apabila dalam situasi pemasaran yang semakin ketat
persaingannya, peranan kualitas produk akan semakin besar dalam
perkembangan perusahaan. Selain itu, konsumen akan menyukai produk
yang menawarkan kualitas, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik
Lupiyoadi dan Hamdani (2006:131). Menurut Philip Kotler (2009:143)
mendefinisikan kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik
produk atau jasa yang bergantung pada kemampuanya untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Feingenbaum dalam
Marwanto (2015:153) menyatakan bahwa “kualitas produk merupakan
seluruh gabungan karakteristik produk dari pemasaran, rekayasa
(perencanaan), pembuatan (produk) dan pemeliharaan yang membuat
produk yang digunakan memenuhi harapan-harapan pelanggan”.
2.1.6 Harga
Suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang
lain dengan memiliki tujuan untuk memanfaatkan yang diperoleh dari
28
suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu
dan tempat tertentu. Menurut Kotler dan Keller yang dialihkan bahasakan
oleh Bob Sabran (2012:67) harga adalah salah satu elemen bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan
biaya, Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran
untuk disesuaikan, fitur produk saluran, bahkan komunikasi membutuhkan
banyak waktu. Menurut Basu Swastha (2010:147) mengartikan bahwa
“harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk menambahkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya”. Menurut Alma (2014:1690)
mengemukakan Harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dengan uang”.Harga adalah jumlah yang ditagih atas suatu produk atau
jasa, lebih luas lagi harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa. Adapun indikator yang merujuk
pada penelitian Ian Antonius dan Sugiono Sugiharto (2013:6) adalah
sebagi berikut :
a. Harga yang terjangkau oleh daya beli atau kemampuan konsumen.
b. Harga harus memiliki daya saing dengan harga produk lain.
c. Kesesuian antara harga dengan kulialitas.
Menurut Jagat Kristianto (2011:200) minimal ada 3 peran atau
fungsi utama harga yaitu :
29
1. Turut menentukan volume penjualan. Dengan mengacu pada kurva
penawaran dan permintaan.
2. kita mengetahui bahwa harga dibanding terbalik dnegan volume
penjualan.
3. semakin tinggi harga sebuah produk maka volume penjualan semakin
rendah.
2.1.7 Kualitas Pelayanan
Menurut Kotler dalam buku Sangadji (2013:99) merumuskan
bahwa : “kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harpan”. Menurut Gronroos dalam buku Daryanto
(2014:135) mengemukakan bahwa “pelayanan adalah suatu aktivitas atau
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan
karyawan atau hal-hal lain yang tersedia oleh perusahaan pemberi
pelayanan yang di maksudkan untuk permasalahan konsumen atau
pelanggan “. Selain itu kotler juga mendefinisikan “Pelayanan adalah
setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu atau kesatuan dan
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk
secara fisik”. Kualitas layanan adalah salah satu proses produk untuk
meningkatan kepuasan pelayanan dengan cara memenuhi kebutuhan
pelanggan Menurut Jahan shahi, Gasthi, Mirdarmadi, Nawaser dan
Khakser (2011:254). Menurut Maliket, al (2012:125) kualiatas pelayanan
30
adalah pendapat tentang apa yang konsumen rasakan terhadap keseluruhan
yang diberikan perusahaan terhadap pelanggan. Pelayanan dalam dalam
hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampakan oleh pemilik
jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan
keramahan tambahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam
memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan
(service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persesi para
konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima perolehan
dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan atau inginkan
terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Indikator Kualitas
Layanan menurut Malik et, al (2012:125):
1. Keterampilan dan profesionalisme
2. Perilaku dan sikap karyawan
3. Flexibilitas dan kenyamanan
4. Kepercayaan dan kehandalan
5. Pemulihan layanan
6. Cakupan layanan
7. Kredibilitas reputasi
2.1.7.1 Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Parasuraman, Zeithaml, Berry dalam Fandy Tjiptono dan
Gregorius Candra (2011:198) terdapat 5 dimensi kualitas layanan yaitu :
31
1. Bukti fisik (Tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan dan material yang digunakan perusahaan, serta
penampilan karyawan.
2. Empati (Emphaty) berarti bahwa perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki
jam operasi yang nyaman.
3. Keandalan (Reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan
untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa
membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan
waktu yang disepakati.
4. Daya tanggap (Responsiveness) berkenaan dengan ketersediaan dan
kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan
merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan
diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
5. Jaminan (Assurance) perilaku para karyawan mampu menumbuhkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa
menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti
bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani
setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.
\
32
2.1.7.2 Faktor Utama Dalam Mempengaruhi Kualitas Pelayanan
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2008:75) terdapat 4 peranan
atau pengaruh dari aspek konsumen yang akan mempengaruhi konsumen
lain, yaitu :
1. Contractors
Tamu berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi
yang sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli.
2. Modifier
Tamu tidak secara langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup
sering berhubungan dengan konsumen.
3. Influencer
Mempengaruhi konsumen tetapi cukup untuk membeli tetapi
secara tidak langsung kontak dengan pembeli.
4. Isolated
Tamu tidak secara langsung ikut serta dalan bauran pemasaran dan
juga tidak sering bertemu dengan konsumen. Partisipasi yang
berfungsi sebagai penyedia jasa mempengaruhi kualitas jasa yang
diberikan.
2.1.8 Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotller dan Amstrong (2011:42) Kepuasan pelanggan
yaitu bergantung pada yang ditunjukkan produk terhadap pembelian. Jika
33
produk tidak sesuai harapan maka pelanggan merasa tidak puas. Apabila
produk sesuai harapan maka pelanggan merasa puas. Perusahaan
pemasaran yang terkenal menjaga pelanggan untuk merasa puas. Banyak
penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi membuat
pelanggan lebih loyal sehingga perusahaan lebih baik. Perusahaan yang
cerdas menargetkan pelanggan yang menyenangkan dengan menjanjikan
sesuatu yang dapat ditepati lalu memberikan lebih dari yang dijanjikan.
Pelanggan yang merasa senang tidak hanya melakukan pembelian
kembali, mereka akan merekomendasikan menceritakan pengalaman yang
positif pada rekan-rekan yang lainnya. Kepuasan pelanggan dapat diukur
dengan berbagia cara antara lain umpan balik pasar secara volunter seperti
komentar tertentu yang tidak diminati, survei pelanggan, riset pasar, dan
forum diskusi pemantauan online Sofjan Assauri (2012:11). Kepuasan
pelanggan merupakan fungsi dari kinerja yang dianggap ada pada produk
dan harapan pelanggan. Untuk mendapatkan keunggulan setiap perusahaan
dituntut untuk mampu memuaskan pelanggannya, sehingga komitmen
managemen untuk meningkatkan kualitas layanan tercapai dengan
sempurna. Adapun yang dilakukan perusahaan untuk memuaskan
pelanggan yaitu dengan menghasilkan barang atau jasa yang bermutu. Hal
ini dilakukan karena konsumen ada yang merasa tidak puas terhadap
barang atau jasa dari perusahaan yang dikonsumsinya. Menurut Fandy
Tjiptono (2012:146) kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi
terhadap kinerja suatu produk dengan harapan-harapannya.
34
Indikator dari kepuasan pelanggan meliputi kepuasan atas produk
yang ditawarkan, kepuasan atas pelayanan yang diberikan, kesesuaian
spesifikasi produk yang diterima dengan diharapkan, dan kesesuaian atas
kinerja dan layanan yang diberikan dengan harapan Loueriro, Sardinha
dan Reijinders (2012). Menurut Roberts-Lombard dalam Vuuren
(2012:82) kepuasan pelanggan adalah sejauh mana sesuatu produk atau
kinerja pelayanan dalam sebuah bisnis sesuai dengan harapan pelanggan.
Jika kinerja sesuai atau melebihi harapan, maka pelanggan akan puas, jika
kinerja dibawah harapan maka pelanggan tidak puas.
2.1.8.1 Dimensi Kepuasan Pelanggan
Pelanggan merasa puas bila harapannya terpenuhi atau akan sangat
puas bila harapan pelanggan terlampaui. Menurut Irawan (2004:37) ada
lima dimensi utama kepyasan pelanggan sebagai berikut :
1. Price (harga)
Untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber
kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value for
money yang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi
mereka yang tidak sensitif terhadap harga.
2. Service Quality (Kualitas layanan)
Service quality sangat tergantung dari tiga hal yaitu sistem, teknologi
dan manusia. Kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan
biasanya sulit ditiru karena pembentukan attitude dan behavior yang
35
seiring dengan keinginan perusahaan bukanlah pekerjaan
mudah.pembenahan harus dilakukan mulai dari proses rekruitmen,
training dan budaya kerja.
3. Product Quality (kualitas produk)
Pelanggan merasa puas setelah membeli dan menggunakan produk
tersebut apabila kualitas produk yang baik.
4. Emotional Factor
Emotional Factor ditunjukkan oleh konsumen atas kepuasan yang
diperoleh mereka dalam menggunakan suatu produk atau jasa yang
menimbulkan rasa bangga dan rasa percaya diri.
5. Efficiency (kemudahan)
Kemudahan dalam memperoleh produk atau jasa tersebut dan
kemudahan dalam membuat pelanggan akan semakin puas bila relatif
mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan suatu produk atau
pelayanan.
2.1.8.2 Manfaat Kepuasan Pelanggan
Menurut Tjiptono (2012:310-311) kepuasan pelanggan telah
menjelma menjadi kewajiban bagi setiap organisasi bisnis, penelitian
pemasaran, eksekutif bisnis, bahkan politisi. Kualitas jasa yang unggul dan
konsisten dapat menumbuhkan kepuasan konsumen dan akan memberikan
berbagai manfaat seperti :
36
1. Berdampak positif pada loyalitas pelanggan.
2. Berpotensi menjadi sumber pendapat masa depan (terutama melalui
pembelian ulang, cross-selling, dan up-selling).
3. Menekan biaya transaksi pelanggan dimasa depan (terutama biaya-
biaya komunikasi pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan).
4. Menekan volatilitas dan risiko berkenaan dengan prediksi aliran kas
masa depan.
5. Meningkatkan toleransi harga (terutama ketersediaan pelanggan untuk
membayar harga premium dan pelanggan cenderung tidak mudah
tergoda untuk beralih pemasok).
6. Rekomendasi gethok tular positif.
7. Pelanggan cenderung lebih reseptif terhadap product-line extensions,
brand extensions, dan new add-on services yang ditawarkan
perusahaan.
8. Meningkatkan bargaining power relatif perusahaan terhadap jaringan
pemasok, mitra bisnis dan saluran distribusi.
2.1.8.3 Faktor Pendorong Kepuasan Pelanggan
Untuk mendapatkan kepuasan pelanggan maka ada lima faktor
pendorong yang dikemukakan oleh Handi Irawan (20070 adalah Sebagai
berikut :
1. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas setelah membeli dan menggunakan
produk tersebut yang memiliki kualitas produk baik.
37
2. Harga
Biasa harga murah adalah sumber kepuasan yang penting. Akan tetapi
biasanya faktor harga bukan menjamin suatu produk memiliki kualitas
yang baik.
3. Kualitas Jasa
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh jasa yang baik
atau sesuai dengan yang diharapkan dari pegawai maupun karyawan
perusahaan.
4. Emotional factor
Kepuasan bukan karena kualitas produk, tetapi harga diri atau nilai
sosial yang menjadi pelanggan puas terhadap merek produk tertentu.
5. Biaya atau kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa
Kenyamanan, keramahan dan efisien dalam mendapatkan suatu produk
atau jasa serta mudah mendapatkan jasa produk memberikan nilai
tersendiri bagi kepuasan pelanggan.
2.1.9 Pengertian Lokasi
Menurut Swastha (2002:24) lokasi adalah dimana suatu usaha atau
aktivitas usaha dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu
usaha adalah letak terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu
tempuh lokasi ke tujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relative untuk
setiap jenis usaha.Menurut Lupiyoadi (2009:42) berhubungan dengan
dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau
kegiatannya.
38
2.1.9.1 Faktor Daya Tarik Lokasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik lokasi secara spesifik
adalah dilihat dari :
1. Aksesibilitas
Aksesibilitas suatu lokasi merupakan suatu kemudahan bagi
konsumen untuk datang atau masuk dan keluar dari lokasi tersebut.
2. Keuntungan secara lokasi dalam sebuah pusat
Dimana akan memerlukan biaya yang mahal jika mendirikan
sebuah usaha apabila mendekati restoran terkenal. Pengalokasian
sebuah usaha menjadikan sebuah pusat menarik terhadap target
pangsa pasar yang saling berdekatan. Yang penting konsumen
nyaman di tempat itu.
2.1.9.2 Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi
Lokasi untuk perusahaan yang telah menempatkan usahanya secara
internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah keluar
melebihi batas negara, pada kenyataanya keputusan lokasi bagi
perusahaan yang beroperasi secara global dimulai dari
mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih negara, dilanjutkan
memilih wilayah sampai memilih tempat. Adanya berbagai faktor
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
39
1. Permasalahan budaya dan ekonomi, termasuk budaya korupsi.
2. Lokasi pasar karena produk yang dibuat harus dapat diserap oleh
pasar agar keberlangsungan perusahaan dapat dijamin.
3. Ketersediaan bahan mentah.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam –
dalamnya melalui pengumpulan data sedalam – dalamnya (Kriyantono,
2007:56). Untuk mendapatkan data yang dalam pada penelitian kualitatif,
peneliti ikut terlibat langsung meneliti fenomena. Pandangan kualitatif
memandang, fenomena dalam ilmu sosial bersifat subjektif. Penelitian
kualitatif berusaha menafsirkan berbagai data yang diperoleh dari beragam
sumber data penelitian yang berbeda - beda. Dalam posisi ini, realitas
merupakan sesuatu yang bersifat multiface dan hadir dalam pikiran dan
tindakan seseorang atau di dalam data yang merupakan tindakan-tindakan.
Beberapa hasil penguji dari para penelitian terdahulu dapat dilihat
dari tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama dan
Tahun
Judul Hasil Penelitian
1. Winny, Bintang,
Ranny, Erizal,
Susiana,
E-Commerce
Kepada Pedagang
Kaki Lima Dan
Payakumbuh Untuk
Meningkatkan Daya Saing
Di Era Global disimpulkan
40
Musbatiq,
FaisaL ( 2018)
UMKM Kota
Payakumbuh
Untuk
meningkatkan
Daya Saing Di
Era Global
dengan adanya website
untuk membantu
mempromosikan usaha PKL
dan UMKM di
Payakumbuh. Peserta
kegiatan memahami
perlunya e-commerce untuk
memasarkan dagangannya
dan berharap kegiatan
serupa terus dilaksanakan.
2. Fauzan, Tjahja,
Eko (2017 Faktor
Keberhasilan
Usaha UMKM
Jajanan Asing
Kaki Lima di
Kota Serang
dengan adanya website
untuk membantu
mempromosikan usaha PKL
dan UMKM di Payakumbuh.
Peserta kegiatan memahami
perlunya e-commerce untuk
memasarkan dagangannya
dan berharap kegiatan serupa
terus dilaksanakan.
3. Nadia, Pratama,
Eko Sugiarto
(2019)
Perluasan
Jaringan
Pemasaran
Melalui
Kemitraan
Dengan
Marketplace Bagi
PKL Dampak
Relokasi Pemkot
Surakarta
Strategi inovasi pemasaran
dan promosi di era sekarang
ini sangat diperlukan bagi
UMKM sekalipun PKL agar
dapat bersaing dipersaingan
pasar. Pelatihan strategi
inovasi pemasaran dan
promosi dilakukan terhadap
kelompok PKL yang berada
di shelter kuliner Sriwedari.
2.3 Alur Penelitian
Alur penelitian mengambarkan menengenai keberhasilan usaha soto ayam
pak mus. Berdasarkan latarbelakang permasalahan maka dapat disusun
alur penelitian sebagai berikut :
41
Kenaikan
Penjualan
Analisis
Fasilitas
Pendukung
dan Lokasi
Kualitas
Produk
Faktor
Keberhasilan
Harga Kualitas
Pelayanan
42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Menurut Sugiyono ((2014:6) menyatakan bahwa “ Metode
penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah”. Bogdan dan Taylor (2007:4)
mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati dari fenomena yang terjadi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Di dalam
penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang
memanfaatkan sebuah wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami
sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang.
Menurut Perreault dan Mecarthy (2006:176) mendefinisikan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berusaha menggali
informasi secara mendalam, serta terbuka terhadap segala tanggapan dan
bukan hanya jawaban ya atau tidak. Penelitian ini disebut penelitian
43
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting). Menurut Moeleong (2007:6) mengemukakan bahwa
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif yaitu
pendekatan dengan menggunakan data-data yang digunakan oleh
responden dan key informan, secara lisan atau tulisan dan juga perilakunya
yang nyata, teliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh untuk kualitatif
dengan mengutamakan kualitas data, oleh karena itu teknik pengumpulan
datanya banyak menggunakan wawancara yang berkesinambungan dan
observasi langsung. Penelitian akan memaparkan data yang terkumpul
berupa dokumen dan informasi yang aktual mengenai mengungkap
keberhasilan usaha pada Soto Ayam Pak Mus sehingga dapat menemukan
keberhasilan dalam mempertahankan usaha yang bersifat kualitatif berarti
penelitian ini menghasilkan data deskriptif analisis berupa kata-kata
tertulis terhadap yang diamati pada data yang dianalisis dan hasil
analisisnya berbentuk deskriptif.
3.2 Jenis Data Penelitian
1. Data Primer
Data Primer adalah adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang
diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh
44
subjek yang dapat dipercaya, yakni subjek penelitan atau informan yang
berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari
responden secara langsung (Arikunto, 2010:22).
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data
yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil
observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat
dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis
seperti tabel, catatan, SMS, foto dan lain-lain (Arikunto, 2010:22).
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat untuk penelitian ini adalah di Sampangan tepatnya di Jalan
Menoreh Raya No. 56 Keluarahan Sampangan kecamatan
Gajahmungkur Kota Semarang. Tempat tersebut merupakan tempat
yang digunakan untuk meneliti dan mencari obyek data penelitian yang
akurat.
Dengan pemilihan lokasi diharapkan menemukan hal-hal yang baru
untuk mengutarakan alasan yang tepat.
45
Gambar 3.1
Tempat Penelitian
Tempat penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang
sangat penting dan telah ditentukan ketika menempatkan fokus
penelitian. lokasi dan subjek penelitian merupakan suatu kesatuan telah
ditentukan mulai awal penelitian. Lokasi penelitian menunjukkan
komunitas yang akan diteliti dan sekaligus kondisi fisik dan sosial
mereka.
2. Waktu penelitian
kualitatif dimulai sejak awal pemilihan obyek penelitian dan
sampai akhir penelitian, oleh karena itu membutuhkan banyak data
46
observasi berupa wawancara, dokumentasi untuk memperkuat bukti
penelitian yang di teliti.
3.4 Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah pemilik usaha Soto Ayam Pak Mus
yang beralamat Jl. Menoreh Raya No.56, Sampangan,
Kec.Gajahmungkur, Kota Semarang.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah peningkatan penjualan dalam mencapai
keberhasilan usaha Soto Ayam Pak Mus.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau teknik pengumpulan
data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data
dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti mengunakan jenis
penelitian kualitatif maka data yang dipreoleh haruslah mendalam, jelas
dan spesifik. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau penggabungan
dari metode yang ada tergantung masalah yang dihadapi Kriyantono
(2009:93). Menurut Sugiyono (2009:225) bahwa pengumpulan data dapat
diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan
penggabungan atau tiangulasi. Pada pada penelitian ini menggunakan
47
teknik pengumpulan data dengan cara obsevasi, dokumentasi, dan
wawancara.
1. Wawancara
Dalam teknik pengumpulan menggunakan wawancara hampir
sama dengan kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 yaitu
wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara
mendalam (in-depth interview). Namun disini peneliti memilih
wawancara mendalam,dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi
yang kompleks, yang sebagian beasr berisi pendapat, sikap, dan
pengalaman pribadi, Sulistyo-Basuki (2006:173) Untuk menghindari
kehilangan informasi, maka peneliti meminta ijin kepada informan
untuk menggunakan alat perekam. Sebelum dilangsungkan wawancara
mendalam, penelitian menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran
dan latar belakang secara ringkas dan jelas mengenai topik penelitian.
Peneliti harus memperhatikan cara-cara yang benar dalam melakukan
wawancara, diantaranya sebagai berikut :
a. Pewawancara hendaknya menghindari kata yang memiliki
arti ganda, taksa, atau pun yang bersifat ambiguitas.
b. Pewawancara menghindari pertanyaan panjang yang
mengandung banyak pertanyaan khusus. Pertanyaaan yang
panjang hendaknya dipecah menjadi beberapa pertanyaan
baru.
48
c. Pewawancara hendaknya mengajukan pertanyaan yang
konkrit dengan acuan waktu dan tempat yang jelas.
d. Pewawancara setidaknya mengajukan pertanyaan dalam
rangka pengalaman yang konkrit si responden.
e. Pewawancara ebaiknya menyebutkan semua alternatif yang
ada tau sama sekali tidak menyebutkan alternatif.
f. Dalam wawancara mengenai hal yang dapat membuat
responden marah, malu atau canggung, gunakan kata atau
kalimat yang dapat memperhalus.
2. Observasi
Menurut Arifin (2011) observasi adalah suatu proses
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan
rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan
tertentu.Sedangkan menurut Basrowi (2012) Observasi adalah
suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Pada dasarnya
teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati
perubahan fenomena-fenomena social yang tumbuh dan
berkembang yang kemudian dapat dilakukan perubahan atas
penilaian tersebut, bagi pelaksana maupun observasi untuk melihat
obyek momentum tertentu, sehingga mampu memisahkan antara
yang perlu dengan yang tidak perlu Margono (2007).
49
Penelitian ini sesuai dengan obyek penelitian maka peneliiti
memilih dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka,
peneliti observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat
langsung terhadap obyek penelitian dengan mengamati kegiatan
yang ada di memilih observasi partisipan. Observasi partisipan
yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian
dalam kegiatan yang dilakukan oleh obyek yang diselidiki.
Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung
terhadap objek penelitian, yaitu dengan mengamati kegiatan-
kegiatan yang ada. Sehingga peneliti dapat menentukan informan
yang akan diteliti dan juga untuk mengetahui jabatan,tugas atau
kegiatan, alamat, nomor handphone dari calon informan sehingga
mudah untuk mendapatkan informasi untuk kepentingan penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumen menurut Sugiyono, (2009:240) merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi yang digunakan
peneliti disini adalah foto, serta data mengenai penjualan Soto
ayam milik pak Mus. Hasil penelitian dari observasi dan
wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila
didukung oleh foto-foto.
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Ardhana 12 dalam Lexy J.Moeling (2002:103)
menjelaskan analisis data adalah proses mengatur urutan data,
50
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian
dasar. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal
dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara
sistematis, kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang
lain. Yang dikutip Moleong (2007:248) tahapan analisis data kualitatif
adalah sebagai berikut:
a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan
yang ada dalam data.
b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema
yang berasal dari data.
c. Menuliskan “model” yang ditemukan.
d. Koding yang telah dilakukan.
Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam
dengan informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan
mengetahui situasi obyek penelitian. Setelah melakukan wawancara,
analisis data dimulai dengan membuat transkrip hasil wawancara, dengan
cara memutar kembali rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan
seksama, kemudian menuliskan kata-kata yang didengar sesuai dengan apa
yang ada direkaman tersebut.
Setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam
transkrip, selanjutnya peneliti harus membaca secara cermat untuk
kemudian dilakukan reduksi data. Peneliti membuat reduksi data dengan
51
cara membuat abstraksi, yaitu mengambil dan mencatat informasi-
informasi yang bermanfaat sesuai dengan konteks penelitian atau
mengabaikan kata kata yang tidak perlu sehingga didapatkan inti
kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan bahasa informan.
Abstraksi yang sudah dibuat dalam bentuk satuan-satuan yang kemudian
dikelompokkan dengan berdasarkan taksonomi dari domain penelitian.
Analisis Domain menurut Sugiyono (2009:255) adalah memperoleh
gambaran yang umum dan menyeluruh dari obyek penelitian atau situasi
sosial. Peneliti memperoleh domain ini dengan cara melakukan
pertanyaan grand dan minitour. Sementara itu, domain sangat penting bagi
peneliti, karena sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. Mengenai
analisis taksonomi yaitu dengan memilih domain kemudian dijabarkan
menjadi lebih terinci, sehingga dapat diketahui struktur internalnya.
Menurut Miles dalam Sugiyono (2014) analisis data kualitatif
terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan informasi data yang muncul
dari catatan tertulis di lapangan reduksi data merupakan bagian dari
analisis data dengan suatu bentuk analisis menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan,membuang data yang tidak diperlukan
dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan final dapat diambil.
52
Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung sampai laporan
terusan.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisis data dan
informasi yang sudah diperoleh dilapangan di masukkan ke dalam
suatu matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks,
grafik jaringan dan bagan.
3. Verifikasi dan Kesimpulan
Menurut lhalauw dalam Adreas Herdayati (2016:84) pedoman analisis
data dimulai dari pengumpulan data secara simultan, interprentasi data
dan laporan naratif, melakukan proses analisis berdasarkan reduksi
data, pengelompokan data menjadi kategori, pola, team interprentasi
informan dan yang paling penting dalam bentuk matriks untuk meihat
keterhubungan kategori informasi, membuat prosedur pengkodean
untuk memudahkan pengelompokan informasi kedalam kategori, tema
hingga dapat muncul pola tertentu, menjadikan kategori dan tema yang
terbentuk sebagi landasan untuk menghasilkan uraian hasil penelitian.
A. Kreadibilitas Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki kredibilitas sehingga dapat
dipertanggungjawabkan. Kredibilitas penelitian kualitatif adalah
keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi masalah yang
majemuk atau keterpercayaan terhadap hasil data penelitian. Upaya
untuk menjaga kredibiltas dalam penelitian adalah melalui langkah-
langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2009:270-276) :
53
a. Perpanjangan pengamatan Peneliti kembali lagi ke lapangan
untuk melakukan pengamatan untuk mengetahui kebenaran
data yang telah diperoleh maupun untuk menemukan data-data
yang baru.
b. Meningkatkan ketekunan Melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan meningkatkan
ketekunan tersebut, maka peneliti akan melakukan pengecekan
kembali apakah data yang telah ditemukan salah atau tidak.
c. Triangulasi
Triangulasi Pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu.
d. Analisis kasus negative
Peneliti mencari data yang berbeda atau yang bertentangan
dengan temuan data sebelumnya. Bila tidak ada lagi data yang
berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang
ditemukan sudah dapat dipercaya.
e. Menggunakan bahan referensi
Bahan referensi yang dimaksud adalah adanya pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
Sebagai, contoh data hasil wawancara perlu didukung dengan
adanya rekaman wawancara.
f. Mengadakan member chek
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Apabila data yang ditemukan
54
disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut sudah
valid, sehingga semakin kredibel atau dipercaya, tetapi apabila
data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya
tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu
melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila
perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya,
dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data.
Teknik Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian study
kasus ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber merupakan menggali informasi mengenai data-
data yang diperoleh dari informan yang telah dilakukan dengan
wawancara, dan membandingkan dengan data yang diperoleh dari
informan sebagai penguat. Penelitian mengajukan butir pertanyaan yang
sama kepada seluruh informan.
Pertanyaan
Penelitian
Pemilik
Warung Soto
Ayam Pak Mus
Karyawan
Warung Soto
Ayam Pak Mus
Pelanggan
Warung Soto
Ayam Pak mus
1. Bagaimanakah
Pak Muslimin
menjaga
kualitas
produk Soto
ayamnya ?
2. Bagaimanakah
harga yang
diberikan Pak
Muslimin
Nama Muslimin.
Umur 30 Tahun,
Tinggal di Jl.
Menoreh timur
no 27,
Sampangan.
Awal membuka
Soto Ayam pada
tahun 2014 di di
Jl. Menoreh
Nama Mursidi
Umur 20 tahun,
tinggal di Jl.
Menoreh timur no
27 ,sampangan.
bekerja di warung
Soto Ayam Pak
Mus sudah 2 tahun.
1. Pelanggan 1
umur 44 tahun
2 kali ke
Warung Soto
Ayam Pak
Mus.
2. Pelanggan 2
Umur 27
sering ke
warung soto
55
terhadap
pelanggannya
?
3. Bagaimanakah
pelayanan
yang diberikan
Pak muslimin
untuk
konsumen ?
4. Bagaimanakah
lokasi Warung
soto ayam Pak
Muslimin
untuk menarik
konsumen ?
5. Bagaimanakah
Fasilitas
pendukung
pada warung
soto ayam pak
muslimin ?
Raya No.
56,Sampangan,
Semarang Jawa
tengah
Indonesia.
ayam Pak Mus
3. Pelanggan 3
Umur 28 tahun
sering ke
Warung Soto
Ayam Pak
Mus
2. Triangulasi Metode
Triangulasi Metode adalah dengan cara membandingkan informasi
atau data dengan cara yang berbeda. Yang berupa wawancara,
observasi, dan dokumentasi sehingga data bersifat kreadibel.
Triangulasi yang digunakan untuk menguji kreadibilitas data dengan
mengecek data. Misalnya dengan wawancara kemudian di cek dengan
observasi, dokumentasi.
B. Narasi Data
Apabila data dinilai kreadibel, maka selanjutnya peneliti menarasikan
data tersebut sesuai aspek yang diteliti. Melalui narasi data tersebut,
peneliti menggambarkan obyek penelitian secara rinci.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
Gambar 4.1
Tempat Usaha Soto Ayam Pak Mus
Pada tahun 2014 pak mus memulai usaha soto ayam dengan
keliling di daerah sampangan dengan gerobaknya. Kemudian Tahun 2015
beliau menyewa tempat dengan modal jualan kelilingnya dan mulai berani
menjual soto ayam yang di beri nama Soto Ayam Pak Mus. Dengan adanya
57
tempat itu usahanya yang berdiri di Jl. Menoreh Raya No. 56,Sampangan
Semarang.
Pada tahun 2015 pak muslimin masih menjual dengan alat yang
sederhana dan tempatnya masih lesehan dan atapnya tidak ada pembelinya
kepanasan , namun dengan kerja kerasnya mampu memiliki meja kursi dan
tidak lesehan lagi dan udah ada semuanya sehingga jika hujan maupun panas
tidak kena 2016 sampai sekarang.
Dengan tempat yang udah nyaman itu Pak Mus memiliki karyawan
yang membantu untuk membuatkan minuman dan menjual tapi untuk
penjualan kadang di kerjakan oleh Pak Muslimin sendiri. Usaha yang
dirintisnya mampu dikenal oleh banyak pelanggan, kemudian ada pelanggan
yang datang menceritakan bahwa ada penjual soto ayam yang merupakan
khas semarang yang sulit untuk dicari dari soto ayam yang lainnya dia pernah
beli hanya ini yang enak soto nya.
Soto ayam Pak Mus sendiri yang berdiri sejak 2015 itu
berkembang secara pesat, walaupun banyak pesaing yang banyak dia mampu
bertahan untuk mengembangkan soto ayam yang sampai saat ini. Tidak hanya
itu saja dia juga menambahkan berbagai menu yang ada di tempatnya
berjualan.
Sudah membuka pesanan bagi yang memiliki acara, hajatan siap
untuk melayani dan memperkenalkan usahanya untuk berkembang secara
pesat. Sebenarnya usaha soto ayam itu harus dengan kesabaran, ramah dan
58
mampu menerima kritik konsumen itu lah yang dapat dipercaya “ itu kata pak
muslimin.
4.2 Analisis Data
Menurut Sugiyono 2017 dalam analisis data, yaitu data reduction,
data display, dan conclusion. Dari analisis data sehingga dapat diuji
kreadibilitas datanya melalui : Triangulasi Sumber, Triangulasi Data yang
berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini telah
melakukan observasi untuk menentukan Informan sesuai dengan kriteria yang
ditentukan sebelumnya. Informan yang diambil berjumlah 5 orang,
diantaranya bapak yang penentunya informan kunci penting pemilik usaha
warung soto ayam pak mus. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari
gambar profil dan informan kunci untuk dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Daftar Informan
Sumber : Data olahan penulis 2020
NO NAMA KETERANGAN
1. Bapak Muslimin Pemilik usaha warung soto ayam
2. Bapak Mursidi Karyawan warung soto ayam
3. Bapak Mustahim Pelanggan warung soto ayam
4. Bapak Hary Pelanggan warung soto ayam
5. Bapak Cahyo Pelanggan warung soto ayam
59
4.2.1 Triangulasi Sumber
1. Pemilik Warung Soto Pak Muslimin
2. Karyawan Warung soto Pak Mursidi
Pertanyaan Karyawan Soto Ayam Pak Mus
1. Bagaimana menjaga
1. Bumbu-bumbunya yang menjadi
Pertanyaan Pemilik Soto Ayam Pak Mus
1. Bagaimanakah Pak
Muslimin menjaga kualitas
produk Soto ayamnya ?
1. Mempertahankan kualitas rasa.
2. Rasa yang diberikan tidak dikurangi
maupun tidak ditambahi.
3. Bumbunya berupa Bawang merah,
jahe, daun salam, lengkuas,kemiri, dan
bumbu yang lain-lainnya.
4. Menambahkan menu berupa sate,
prekedel.
2. Bagaimanakah harga yang
diberikan Pak Muslimin
terhadap pelanggannya ?
1. Disini saya jual relatif agak murah
karena ada kampus dengan harga
mahasiswa.
2. sekitar 7000-an, satenya 3000, tempe
harga 1000, esteh 3000 untuk es jeruk
4000 itu sih.
3. Bagaimana pelayanan yang
diberikan Pak muslimin
untuk konsumen ?
1. Pelayanan dari saya ramah.
2. Menyapa pelanggan.
3. Berusaha memberikan pelayanan yang
terbaik,karena harganya sesuai dengan
kantung mahasiswa.
4. Apakah usaha yang
didirikan memiliki lokasi
yang Strategis dan menarik
oleh konsumen ?
1. Awal berdiri itu saya keliling daerah
sampangan dan belum menetap tahun
2014.
2. Pada 2015 menetap di Jl. Menoreh raya
No. 56 Sampangan.
3. Kalau lokasi berdekatan dengan
kampus, perkantoran, perkampungan.
5. Bagaimanakah Fasilitas
pendukung pada warung
soto ayam pak muslimin ?
1. menyediakan parkir gratis untuk
pembeli.
2. Adanya tempat sampah.
3. Kebersihannya terjaga.
60
kualitas produk Soto
ayamnya ?
khasnya.
2. Rasanya dari dulu sampai sekarang
sama aja.
2. Apakah harga yang
diberikan terjangkau untuk
pelanggan?
1. Kalau itu sangat terjangkau mas itu
terjangkau dari yang lain-lainnya mas.
3. Bagaimana pelayanan yang
diberikan kepada
konsumen ?
1. Pelanggannya semakin banyak hari
libur.
2. Mungkin pelayananya begitu. mas terus
mungkin harus di tambahkan mas.
3. Pelayanan kurang.
4. Apakah usaha yang
didirikan memiliki lokasi
yang Strategis dan menarik
oleh konsumen ?
1. Lokasi sangat strategis mas,deket
kampus.
2. Mudah dijangkau.
5. Bagaimanakah Fasilitas
pendukung pada warung
soto ayam ini ?
1. Tempat parkirnya gratis.
2. Area parkir luas.
3. Tempatnya bersih.
3. Pelanggan 1 Warung Soto Ayam Pak Mustahim
Pertanyaan Pelanggan Soto Ayam Pak Mus
1. Bagaimana menjaga
kualitas produk Soto
ayamnya?
1. Kualitas produk soto yang saya rasakan
sebelum ini saya juga langganan soto
yang sebelah sana juga disini ya
termasuk menurut saya enak.
2. satenya enak saya cocok.
2. Apakah harga yang
diberikan terjangkau ke
pelanggan ?
1. Harganya menurut saya bisa tidak
terlalu mahal tidak terlalu murah.
2. Harganya pas menurut saya.
3. Bagaimana pelayanan
yang diberikan Pak mus ke
konsumen ?
1. Pelayanan bagus.
2. Kecepatan pelayanan bagus.
3. Pembeli datang langsung dilayani.
4. Bagiamana lokasi Warung
soto ayam pakmus mudah
dijangkau ?
1. Lokasinya terjangkau.
2. Cuma kalau rame tempatnya kurang
terutama hari libur ,hari biasa cukup
lah.
5. Bagaimana Fasilitas
pendukung pada warung
soto ayam pak mus ?
1. Karena parkir tidak bayar itu mas.
2. Belum ada tempat sampah di setiap
tempat.
61
4. Pelanggan 2 Warung Soto Ayam Pak Hary
Pertanyaan Pelanggan Soto Ayam Pak Mus
1. Bagaimana menjaga
kualitas produk Soto
ayamnya ?
1. soto ayamnya enak seger semuanya
disini komplitlah.
2. komponennya biasanya kalau soto
prekedel, sate, tempe semuanya komplit
lah disini.
2. Bagaiamana harga yang
diberikan terjangkau ke
pelanggan ?
1. harganya murah meriah.
2. ndak terlalu mahal gak terlalu murah
jugalah.
3. standart lah ya.
3. Bagaimana pelayanan yang
diberikan Pak mus ke
konsumen ?
1. kalau pelayanannya itu bagus orangnya
ramah.
2. cekatan gitu lah ya.
4. Bagaimana lokasinya
Warung soto ayam pakmus
mudah dijangkau ?
1. lokasinya sebenernya pas tikungan ya
mas kalau dilihat ndak masalah sih.
2. Cuma pas posisi arah kalau kita pulang
itu terhalang dengan tikungan jadi tidak
kelihatan.
5. Bagaimana fasilitas
pendukung pada warung
soto ayam pak mus ?
1. masih agak kurang.
2. kalau tempat sampahnya gak ada.
3. kalau dibilang kebersihannya cukup.
Pelanggan 3 Warung Soto Ayam Pak Pak Cahyo
Pertanyaan Pelanggan Soto ayam Pak Mus
1. Bagaimana menjaga
kualitas produk Soto
ayamnya?
1. Soto ini khas semarang enak sih.
2. susah nyarinya kalau gak disemarang
susah sih nyarinya.
2. Bagaimana harga yang
diberikan terjangkau ke
pelanggan ?
1. kalau harga sih kebetulan belum bayar.
Biasanya 7 ribu, ya standar.
3. Bagaimana pelayanan yang
diberikan Pak mus ke
konsumen ?
1. pelayanan bagus.
2. cepat disiapin.
3. menunya juga komplit.
4. Bagaimana lokasinya
Warung soto ayam pakmus
apa stratategis ?
1. lokasinya pas dipinggir jalan
2. keliatannya Cuma parkirnya kurang
nyaman ya
62
5. Bagaimana fasilitas
pendukung pada warung
soto ayam pak mus?
1. Parkiran nya kurang luas ya dilihat
konsumennya rame gitu
2. Tempatnya kurang
4.2.2 Triangulasi Metode
1. Wawancara
Wawancara dengan pemilik Soto Ayam Pak mus
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Apa Usaha yang didirikan Pak
Muslimin ?
Saya mendirikan warung soto ayam Pak Mus.
Mulai kapan pak muslimin mendirikan usaha ini
dan berapa modal awal ?
mulai awalnya 5 oktober 2015 itu saya menyewa
tempatnya harga sewanya 7 juta sekarang 10 juta
pertahun modal awal saya itu 25 juta.
Berapa kilo produk yang dihasilkan setiap hari ?
Untuk nasinya 1 hari 4 sampai 6 kilo, untuk
ayamnya 5 sampai 6 kilo, untuk bumbu saya
membuatnya 1 bulan itu sekitar 40 kilo.
Berapa pendapatan setiap hari dan menghabiskan
berapa mangkok soto ayam ?
Pendapatan setiap hari senin sampai jum’at
sekitar 1 juta, sedangkan hari sabtu dan minggu
pendapatannya 2 juta sampai 3 juta. Waktu
pertama kali membuka warung soto ayam saya
menjual 25 mangkok soto ayam setiap hari,
sekarang bisa menghabiskan 150 mangkok soto
ayam setiap hari senin sampai jum’at, untuk hari
sabtu dan minggu dapat menghabiskan 200
mangkok soto ayam.
Apakah usaha Pak Muslimin hanya
63
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
memproduksi soto ayam ?
Ada menu lainnya sate puyuh, jerohan, perkedel,
tempe. Dengan produksi sate sehari 100 tusuk,
tempe ada 200. Sehingga para pelanggan tidak
bosan dengan menu tambahan yang lebih
menarik.
Dimana Tempat pertama kali memulai usaha
soto ayam ini ?
Pertama kali mulai usaha soto ayam keliling
kampung di daerah menoreh itu sekitar tahun
2014, untuk tahun 2015 udah menyewa tempat di
Jl. Menoreh raya No. 56 sampangan.
Bahan apa yang digunakan untuk membuat soto
ayam ?
Bahan yang digunakan berupa bawang merah,
jahe, daun salam, lengkuas, kemiri, serai, gula,
garam, toge, ayam, bihun, daun bawang, kecap,
penyedap rasa, kunyit, merica.
Bagaimana menjaga kualitas produk soto ayam ?
Mempertahankan rasa, rasa tidak pernah
mengurangi maupun menambah, menambahkan
menu berupa sate, prekedel, tempe.
Bagaimana harga yang diberikan pak Muslimin
ke pelanggan ?
Harga yang diberikan soto ayam per mangkok
Rp 7000, Sate Rp 3000, es teh Rp 3000, es jeruk
4000. Harga yang di berikan murah karena rata-
rata pembelinya mahasiswa.
Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh pak
muslimin ke konsumen ?
Pelayanan dari saya ramah,menyapa ke
pelanggan dikarenakan harganya sesuai dengan
kantung mahasiswa itu saya terapkan dari awal
saya membuka usaha warung soto ayam.
64
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Apakah usaha yang didirikan memiliki lokasi
yang Strategis dan menarik oleh konsumen ?
Lokasinya strategis dekat dengan perkampungan,
kampus, dan jalan utama mudah untuk dijumpai.
Bagaimana fasilitas pendukung pada warung
soto ayam pak muslimin ?
Menyediakan prakir gratis, ada tempat sampah,
kebersihan terjaga.
Wawancara Karyawan soto ayam pak mus
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Berapa pendapatan yang dihasilkan setiap hari
soto ayam pak mus ?
Pendapatan setiap senin sampai jum’at sekitar 1
juta, sabtu dan minggu sekitar 2 sampai 3 juta
dan untuk 1 bulan sekitar 40 juta.
Berapa lama bapak kerja di warung soto ayam ?
Saya bekerja di warung soto ayam pak mus udah
2 tahun dan saya dibagian membuat teh,
membersihkan tempat.
Bagaimana menjaga kualitas produk soto ayam ?
Bumbu-bumbunya yang menjadi khasnya dan
rasa yang diberikan tidak pernah berubah sampai
sekarang.
Apakah harga yang diberikan terjangkau untuk
pelanggan?
Harganya terjangkau, murah karena dekat
dengan pemukiman dan kampus.
Bagaimana pelayanan yang diberikan kepada
konsumen ?
Pelayanan kurang mas terutama di hari libur
banyak pelanggan yang datang harus
65
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
ditambahkan. Hari biasa pelayanan cukup cepat.
Apakah lokasinya strategis dan menarik oleh
konsumen ?
Lokasi sangat strategis mudah dijangkau, dekat
dengan kampus.
Bagaimana fasilitas pendukung pada warung
soto ayam pak mus ?
Tempat parkirnya luas gratis, tempatnya bersih,
sehingga konsumen nyaman dengan tempatnya.
Wawancara Pak Mustahim Pelanggan soto ayam pak mus
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Berapa lama bapak makan soto ayam pak mus ?
Makan soto ayam pak mus ini kurang lebih udah
1 tahun lebih makan disini.
Tempat tinggal bapak apa dekat sini ?
Dekat kebetulan saya jualan juga disebelah,kalau
alamat rumahnya Jl Menoreh tengah No. 12
Bagaimana kualitas produk soto ayam pak mus ?
kualitas produk soto yang dirasakan sesuai
dengan keinginan, terutama satenya yang paling
enak.
Apakah harga yang diberikan terjangkau untuk
pelanggan?
Harganya murah komplit dari pada warung soto
yang lainnya.
Bagimana pelayanan yang diberikan pak mus ke
konsumen ?
Untuk pelayanan bagus, karyawan cepat
membersihkan meja, pembeli datang langsung
dilayani.
Bagaimana lokasi warung soto ayam pak mus
66
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
mudah dijangkau ?
Lokasinya strategis mudah dijangkau cuma
posisi parkirannya kurang memadai di jalan.
Bagaimana fasilitas pendukung warung soto
ayam pak mus ?
Karena parkir tidak bayar, terdapat tempat
sampah di setiap tempat
Apakah harapan bapak ke pemilik warung soto
ayam pak mus ?
harapannya warung soto ini semakin maju
terutama hari libur karyawannya di tambah
untuk melayani pelanggan.
Wawancara Pak Hary pelanggan soto ayam pak mus
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Berapa kali bapak makan di warung soto ayam
pak mus ?
Untuk makan soto ayam pak mus ini kurang
lebih 1 tahun.
Apakah rumah bapak dekat warung soto ayam
pak mus ?
Rumah saya dekat di papandayan tidak terlalu
jauh dari sini.
Bagaimana kualitas produk soto ayamnya ?
Kualitas soto ayamnya enak semuanya disini
komplitlah komponennya biasanya kalau soto
prekedel, sate, tempe.
Bagaimana harga yang diberikan terjangkau ke
pelanggan ?
Harganya murah, gak terlalu mahal standart
untuk para pembeli.
Bagaimana pelayanan yang diberikan pak mus
ke pelanggan ?
67
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Kalau pelanggannya cepat, karyawan cepat
melayani.
Bagaimana lokasi warung soto ayam pak mus
mudah dijangkau ?
Lokasinya sebenernya di tikungan, Cuma posisi
waktu pulang terhalang dengan tikungan jadi
tidak terlihat.
Bagaimana fasilitas Pendukung pada warung
soto ayam pak mus ?
Kurang memadai, tempat sampahnya hanya 1 di
depan, Cuma kalau kebersihan cukup terjaga.
Apa harapan kedepan tentang warung soto ayam
pak mus ?
pak mus punya kios sendiri kios sendiri tidak
ngontrak dan punya cabang dapat dikenal oleh
masyarakat.
Wawancara Pak Cahyo pelanggan soto ayam pak mus
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Bagaimana kualitas produk soto ayam pak mus ?
Soto ayam ini khas semarang rasanya enak,
susah untuk mencari ditempat lain kalau tidak di
semarang.
Apakah harga soto ayam pak mus terjangkau ?
Harganya standar dan komplit ada bihun, toge,
ayam termasuk murah.
Bagaimana pelayanan yang diberikan Pak mus
ke konsumen ?
Pelayanan yang diberikan bagus, cepat,
menunya komplit.
Bagaiman lokasinya Warung soto ayam pak mus
apa stratategis ?
lokasinya pas dipinggir jalan keliatan Cuma
68
Peneliti
Informan
parkirnya kurang nyaman.
Apakah bapaknya menikmati fasilitas
pendukungnya ?
Parkiran kurang luas dan tempatnya kurang
untuk membeli harus menunggu antrian.
2. Observasi
Dari hasil wawancara dengan pemilik, karyawan, pelanggan
bahwa soto ayam pak mus.
Kualitas Produk soto ayamnya pak mus tidak berubah
bumbunya tidak pernah ganti, rasanya juga, yang menjadikan soto ini
khas Semarang yang ada ayamnya bihun dan loncang membuat
pelanggan tidak bosan, dengan penambahan menu lain berupa prekedel,
sate, tempe menjadi lebih enak.
Harga yang dibeikan pada soto ayam pak mus relatif murah,
Cuma harga untuk sate ayamnya masih mahal tapi menjadi favorite
pelanggan.
Pelayanan yang diberikan cukup cepat pelanggan datang
langsung dilayani Cuma kalau hari sabtu dan minggu pelayanan kurang
banyak pelanggan yang membuat antri untuk membeli soto ayam pak
Mus. Pelayanan yang diberikan bagus cepat tetapi sering telat masalah
kebersihannya harus menambahkan karyawan untuk membantunya.
69
Lokasinya strategis dekat dengan kampus, perkampungan.
Lokasinya sebenernya pas ditikungan Cuma pas posisi arah kalau kita
pulang itu terhalang dengan tikungan jadi tidak kelihatan yang menjadi
hambatan kalau ada pengguna jalan lain.
Fasilitas pendukungan menyediakan lahan parkir yang kurang
luas parkirnya di tepi jalan yang menjadi hambatan pengguna jalan,
tempatnya kurang luas sehingga kalau ada pelanggan yang datang
terutama hari sabtu dan minggu tidak dapat tempat duduk ngantri dulu.
Tempat sampahnya hanya satu tempat seharusnya setiap tempat dikasih
tempat sampah untuk pelanggan yang tidak buang sampah sembarangan
lagi.
3. Dokumentasi
Foto suasana Wawancara dengan Pak Muslimin pemilik soto
ayam pak mus yang memakai baju merah kotak dengan menanyakan
pertanyaan mengenai usahanya.
70
Foto suasana wawancara bersama pak mursidi karyawan soto ayam
pak mus yang memakai baju batik dengan menanyakan beberapa
pertanyaan mengenai tempat usaha pak mus.
Foto wawancara Pak Mustahim pelanggan soto ayam Pak Mus
memkai baju merah yang menikmati sarapan paginya.
Foto wawancara Pak Hary pelanggan soto ayam Pak
Mus pakai jaket coklat dengan menanyakan beberapa pertanyaan
mengenai soto ayam pak mus.
71
Foto Wawancara dengan Pak Cahyo Pelanggan soto
ayam Pak Mus sambil menikmati sotonya yang baru pertama kali
dia kunjungi soto ayam khas semarang.
Foto Sate dan Ayam yang siap untuk di masak untuk bahan
soto ayam Pak Mus. Diambil pada siang hari jam 13.30 WIB
dengan tekstur warna yang bagus bukan warna ayam tiren
dikarenakan tidak pucat.
72
Loncang yang udah siap untuk digunakan. Diambil pada
pukul 13.30 WIB. yang masih segar baru beli dari pasar.
Mie yang digunakan untuk membuat soto ayam pak mus
berupa mie putih bihun yang rasanya enak.
Foto tempat untuk membuat minuman dan memcuci
mangkok, gelas, sendok di warung soto ayam pak mus.
73
Foto warung yang digunakan untuk pak muslimin dalam
setiap hari yang didalamnya terdapat ada soto, bihun, ayam, bumbu
lain yang ada.
Foto Pelanggan soto ayam pak mus pagi hari udah mulai
banyak yang datang menikmati pak muslimin sambil
mempersiapkan untuk pelanggannya.
Foto Suasana pak mus melayani pelanggan yang bungkus
makanannya dengan sambil bercerita pelanggannya.
74
Foto tempat parkir soto ayam pak mus yang dekat dengan
jalan raya pagi hari.
4. 3 Pembahasan
4.3.1 Kualitas Produk
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan pemilik
warung soto ayam pak mus dan didapatkan dari karyawan, pelangan
tetap yang membuat menariknya pelanggan tetap berupa kualitas
produknya. Soto ayam yang dijual khas soto semarang yang komplit
dan rasanya enak. Dapat dilihat dari pelanggan yang datang untuk
menikmati soto ayamnya bukan Cuma soto ayamnya saja tetapi juga
prekedel, tempe, dan yang favoritnya sate jeroan sama terlur puyuh nya
yang membuat warungnya ramai.
Konsumen akan membeli produk bila cocok, sebab itu produk
harus sesuai dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar
pelanggan suka dengan produk yang diberikan.
75
Menurut sangadji (2013) berpendapatan bahwa produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Menurut Feingenbaum dalam Marwato (2015:153) menyatakan
bahwa : “ kualitas produk merupakan seluruh gabungan karakteristik
produk dari pemasaran, rekayasa (perencanaan ),pembuatan (produk)
dan pemeliharaan yang membuat produk yang digunakan memenuhi
harapan-harapn pelanggan”.
4.3.2 Harga
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan pemilik
warung soto ayam pak mus dan karyawan serta pelanggan bahwa untuk
mengetahui harga warung soto ternyata terjangkau dikarenakan dekat
dengan kampus, perkampungan oleh itu harganya sesuai dengan
kantong mahasiswa di sekitarnya dengan harga terjangkau warung soto
ayam pak mus jadi sasaran bagi para pelajar.
Menurut Basu Swastha (2010:147) mengartikan bahwa “harga
merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk menambahkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2010) mendefinisikan harga
adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atas
76
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
4.3.3 Kualitas Pelayanan
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan pemilik
warung soto ayam pak mus dan karyawan serta pelanggan bahwa
pelayanan penjual dengan cepat yang karena itu merupakan kunci
kesuksesan usaha soto ayam pak mus terutama yang paling penting itu
semua dilayani sendiri olh pak muslimin pemilik usaha jadi lebih tau
konsumen yang diinginkan seperti apa dan karyawannya terlalu cepat
dalam pelayanan dengan pelanggan.
Kotler pun ikut mendefiniskan pelayanan sebagai “Pelayanan
adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau
kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat
pada suatu produk secara fisik (Kotler dalam Lukman) dalam buku
Daryanto (2014:13). Bahwa kualitas pelayanan dimulai dari kebutuhan
pengguna jasa dan berakhir pada persepsi pengguna jasa, maka kualitas
pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa atau memberikan
pelayanan dalam memenuhi harapan pengguna jasa secara konsisten.
4.3.4 Lokasi
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan pemilik
warung soto ayam pak mus dan karyawan serta pelanggan bahwa
77
tempat berjualan pak muslimin startegis dikarenakan di jalan
utama di dekat kampus oleh itu dikatakan strategis dan enak tempatnya
para pelanggan sehingga puas dengan lokasinya.
Menurut Lupiyoadi (2013:96) lokasi merupakan keputusan yang
dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan staffnya akan
ditempatkan. Lokasi menentukan kesuksesan suatu jasa karena erat
kaitannya dengan pasar potensial. Terdapat 3 jenis interaksi yang
mempengaruhi lokasi :
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa :maka lokasi akan menjadi
sangat penting. Seharusnya usah harus memiliki lokasi yang
strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen : penyampaiannya harus
berkualitas.
3. Penyediaan layanan pesan antar untuk menunjang keberhasilan.
4.3.5 Fasilitas Pendukung
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan pemilik
warung soto ayam pak mus dan karyawan serta pelanggan bahwa Pak
Muslimin menyediakan parkiran gratis dan tempatnya nyaman sudah
ada atapnya sehingga pelanggan nyaman. Terutama waktu hari sabtu
dan minggu membuat konsumen banyak harus menambahkan tempat di
dekatnya, Penambahan meja, kursi.
78
Segala sesuatu yang berupa benda maupun uang yang dapat
memudahkan serta memperlancar pelaksanaan suatu usaha tertentu
(Sam :2012). Sedangkan menurut Prof.Dr.Suharsimi Arikunto fasilitas
adalah segala sesuatu hal yang dapat dipermudah dan
memeperlancarkan segala sesuatu usaha.
79
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil penelitian kualitatif dengan metode wawancara,
observasi, dokumentasi yang dilakukan di Warung soto ayam pak mus. Dari
hasil wawancara dengan pemilik, karyawan, pembeli bahwa usaha soto ayam
itu harusnya komplit supaya konsumennya tidak bosan dengan makanannya.
Bisnis kuliner harus memiliki strategi yang bagus dan lokasi yang strategis
untuk di kenal oleh masyarakat dan dengan adanya pesanan mampu membuat
usaha kuliner soto ayam berkembang secara pesat. Keberhasilan usaha soto
ayam pak mus maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kualitas Produk yang diberikan oleh Soto ayam pak mus berupa
kualitas rasa yang tak pernah berubah, bahannya sama, penambahan
menulah yang menyebabkan usahanya enak.
2. Harga murah untuk semua masyarakat yang uangnya pas-pas an yang
ingin membeli.
3. Pelayanan yang diberikan pemilik dan karyawan soto ayam pak mus
sangatlah cepat, ramah, sabar denngan lebih tau yang diharapkan oleh
pelanggan.
4. Lokasi soto ayam pak mus sangat strategis dan mudah dijumpai
karena dekat dengan kampus yang menjadi tempat yang tepat untuk
mencari lokasi.
80
5. Fasilitas pendukung yang diberikan oleh pak mus dengan tempat
sampah, fasilitas parkir yang gratis.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan beberapa permasalahan,
sehingga peneliti mengajukan beberapa saran. Saran tersebut antara lain :
1. Warung soto ayam pak mus menambahkan fasilitas parkir yang memadahi
supaya parkirnya tidak di toko orang lain.
2. Untuk menambahkan karyawan lagi bila hari sabtu dan minggu
pelayanannya cepat tidak perlu antri terlalu lama untuk membeli soto
ayam.
3. Mempertahankan kualitas sotonya dikarenakan soto ayam pak mus khas
soto semarang yang mempunyai beberapa variannya dan dapat dikenal
dengan kuliner-kuliner yang beda dari yang lain.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan penelitian kemungkinan hasilnya kurang memuaskan
yang disebabkan karena adanya keterbatasan akses informasi serta waktu
pengamatan. Dan keterbatasannya ini antara lain sebagai berikut :
1. Peneliti hanya terbatas pada wawancara, observasi, dokumentasi sehingga
tidak tahu detailnya seperti apa prosesnya.
2. Keterbatasan penelitian yang hanya dituju pada warung soto ayam pak
mus dan hanya melalui beberapa tahap.
81
3. Peneliti tidak tahu cara membuat dan menyajikan yang digunakan untuk
soto khas.
5.4 Agenda Penelitian Selanjutnya
Dengan adanya keterbatasan penelitian dan hasil yang kurang
memuaskan, maka peneliti memberikan saran secara khusus untuk penelitian
selanjutnya agar menjadi lebih baik.
82
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Fauzan, Tjahja, Eko 2017 , Faktor Keberhasilan Usaha UMKM Jajanan Asing
Kaki Lima di Kota Serang, jurnal desain komunikasi visual dan
intermedia 2019 : 2686-567X.
Henry Faizal, Noor, 2007, Ekonomi manajerial. Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada.
Kotler dan Amstrong (2010), Manajemen pemasaran,Kajian pustaka.
Lazuardi dan Triay (2015), Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Kuliner
Nasional, 2015-2019, Cet. 1, PT. Republik Solusi.
Lupiyoadi, Rambat. 2013, Manajemen Pemasaran Jasa Edisi Ketiga,Jakarta:
Salemba Empat.
Morgan, Hunt, 2013 Skripsi Bab 1,eprints.ums.
Nadia, Pratama, Eko Sugiarto, 2019, Perluasan Jaringan Pemasaran Melalui
Kemitraan Dengan Marketplace Bagi PKL Dampak Relokasi Pemkot
Surakarta, manajemen IKM, September 2017 (187-193) : 2085-8418.
Rachmat Kriyantono, 2007, Teknik Praktis Riset Komunikasi: disertai contoh
riset media, public relations, komunikasi pemasaran dan organisasi,
Kencana Prenada Media, Jakarta, cetakan ke-2.
Swastha,Basu. 2010, Manajemen Penjualan: Pelaksanaan Penjualan, BPFE,
Yogyakarta.
Winny, Bintang, Ranny, Erizal, Susiana, Musbatiq, Faisal, 2018, E-Commerce
Kepada Pedagang Kaki Lima Dan UMKM Kota Payakumbuh Untuk
meningkatkan Daya Saing Di Era Global, Jurnal hilirisasi IPTEKS,
2018 (109-122) : 2621-7198.