madrasah nizamiyah

56
14 Nizam al-Mulk dan Al-Ghazali : Sinergi Negara dan Ilmu dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Masa Disintregasi Hamim Tohari (10110047) A. PENDAHULUAN Dinasti Saljuk berasal dari beberapa kabilah kecil rumpun suku Qiniq dalam masyarakat Turki Oquz. Ia mengabdikan diri kepada Raja Begu (daerah Turkaman) yang meliputi Laut Arab dan Laut Kaspia. Dinasti Saljuk memperoleh tampuk kekuasaan di lingkungan khalifah Abbasiyah setelah menumbangkan kekuasaan Dinasti Buwaihi dan kekuasaanya berlangsung kira-kira dua abad. Pengaruh pemikiran Nizam al-Mulk dan Imam Al- Ghozali tidak dapat dipisahkan dari dinasti Saljuk. Ditengah-tengah keadaan sosial-politik yang tidak stabil pada saat itu Nizam al-Mulk yang ketika itu menjabat sebagai Gubernur Bani Saljuk mendirikan Madrasah-madrasah. Salah satu Madrasah yang terkenal pada saat itu ialah Madrasah Nizamiyah. Madrasah Nizamiah merupakan madrasah termasyhur di dunia karena Madrasah Nizamiah adalah Madrasah yang pertama kali muncul dalam sejarah pendidikan Islam yang berbentuk lembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yang dikelola oleh Pemerintah. Diberi nama Nizamiah sesuai dengan nama pendirinya yakni Nizam Al-Mulk yang tidak hanya mendirikan satu madrasah Nizamiah yang ada di Bagdad saja, tetapi juga diberbagai daerah yang berada di bawah kekuasan Bani Saljuk yaitu di Balkh, Naisabur, Harat, Ashfahan, Basran, Marw, Mausul dan 1

Upload: independent

Post on 25-Feb-2023

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

14Nizam al-Mulk dan Al-Ghazali :

Sinergi Negara dan Ilmu dalam MengembangkanIlmu Pengetahuan Masa Disintregasi

Hamim Tohari (10110047)

A. PENDAHULUANDinasti Saljuk berasal dari beberapa kabilah

kecil rumpun suku Qiniq dalam masyarakat Turki Oquz.Ia mengabdikan diri kepada Raja Begu (daerah Turkaman)yang meliputi Laut Arab dan Laut Kaspia. DinastiSaljuk memperoleh tampuk kekuasaan di lingkungankhalifah Abbasiyah setelah menumbangkan kekuasaanDinasti Buwaihi dan kekuasaanya berlangsung kira-kiradua abad.

Pengaruh pemikiran Nizam al-Mulk dan Imam Al-Ghozali tidak dapat dipisahkan dari dinasti Saljuk.Ditengah-tengah keadaan sosial-politik yang tidakstabil pada saat itu Nizam al-Mulk yang ketika itumenjabat sebagai Gubernur Bani Saljuk mendirikanMadrasah-madrasah. Salah satu Madrasah yang terkenalpada saat itu ialah Madrasah Nizamiyah. MadrasahNizamiah merupakan madrasah termasyhur di dunia karenaMadrasah Nizamiah adalah Madrasah yang pertama kalimuncul dalam sejarah pendidikan Islam yang berbentuklembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yangdikelola oleh Pemerintah. Diberi nama Nizamiah sesuaidengan nama pendirinya yakni Nizam Al-Mulk yang tidakhanya mendirikan satu madrasah Nizamiah yang ada diBagdad saja, tetapi juga diberbagai daerah yang beradadi bawah kekuasan Bani Saljuk yaitu di Balkh,Naisabur, Harat, Ashfahan, Basran, Marw, Mausul dan

1

lain-lain. Memang diantara madrasah yang didirikanNizam Al-Mulk yang paling terkenal adalah madrasahNizamiah di bagdad.

Disini Nizam al-Mulk memberikan sumbangsi yangsangat urgen kepada dunia pendidikan pada khususnya.Ia memberikan corak baru kepada dunia, denganmendirikan lembaga Madrasah yang sebelumnya pusatpendidikan di pusatkan di instanasi , seperti masjid,kuttab, toko buku, rumah, dan lain-lain. Kemudian Nizamal-Mulk mengembangkan Madrasah tersebut dengan membukadan mendirikan Madrasah serupa di berbagai kota, baikdi wilayah barat maupun timur dari daerah kekuasaanIslam. Diantaranya didirikan di kota-kota Balkh,Nisabur, Isfahan, Mosul, Basra dan Tibristan.

Pada saat berkembang pesatnya Madrasah Nizamiyahini banyak bermunculan ulama besar dan ilmuan, yaituA-Zamakahsyi dan Al-Qusyairi (bidang tafsir), Al-Ghozali (bidang Teologi), Fariddudin Aththar dan UmarKhayam (bidang sastra dan tasawuf).1 Imam al-Ghozalisangat berpengaruh besar dalam memberikan pemikiranpendidikan pada masa ini terutama pada bidang tasawuf.Bagi Al-Ghozali hakikat tasawuf sebagai jalan maupunmetode mencari pengetahuan dan kebenaran akan dapatdicapai dan terwujud dengan sempurna hanya denganmelalui ilmu dan amal. Untuk keberhasilan pengetahuanadalah dengan menghilangkan rintangan jiwa danmembersihkannya dari moralitas-moralitas yang jelekdan juga sifat-sifatnya yang buruk sehingga jiwa akanbenar-benar kosong dan hanya akan berada pada kondisidekat Allah.

B. Substansi Kajian (Nizam al-Mulk dan al-Ghozali: Nilai-nilai Pendidikan dan Pemerintahan Pada Masa Disintegrasi)1. Biografi Nizam al-Mulk

1 Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta; Fajar Media Press, 2011), hal. 90

2

Nizam al-Mulk dilahirkan diRadkan, kota Tus,pada tahun 10 April 1018 M dan meninggal di Sihna,pada tanggal 14 Oktober 1092. Ia merupakan seorangperdana menteri Dinasti Salajikah (Seljuk) padamasa pemerintahan Sultan Alp Ar1slan dan SultanMaliksyah.2 Nama aslinya Abu Ali al-Hasan bin Alibin Ishaq at-Tusi. Dia pernah ke Nisabur danmenuntut ilmu pada ulama’ Mazhab Syafi’i,Hibatullah al-Muwaffaq. Ayahnya adalah seorangpegawai pemerintahan Gaznawi di Tus, Khurasan.Ketika sebagian besar Khurasan jatuh ke tanganpasukan Salajikah, ayahnya dengan membawa Nizam al-Mulk lari ke Khusrawijrd dan seterusnya ke Gazna.Di Gazna, Nizam al-Mulk bekerja pada sebuah kantorpemerintah Mahmud Gaznawi.3

Namun tiga atau empat tahun kemudian iameninggalkan Gazna dan menuju ke daerah kekuasaanSalajikah. Pada mulanya ia bekerja di Balkh yangdikuasai Salajikah (tahun 432 H/1040-1041 M),kemudian pindah ke Marw. Kariernya meningkat dengancepat sehingga ia ditarik ke istana Sultan ArpArslan dengan perdana menterinya Abu Ali Ahmad binSyazan. Ketika perdana menteri ini meninggal dunia,Nizam al-Mulk ditunjuk oleh Sultan sebagai perdanamenterinya.

Dalam jabatannya sebagai perdana menteri iniia menunjukkan kecakapannya sebagai negarawan yangterpercaya. Untuk memelihara stabilitas negara iamenasihatkan Sultan agar memberi lapangan pekerjaankepada pengungsi-pengungsi Turki yang datang kePersia (Iran) akibat kemenangan Dinasti Salajikah,dan meningkatkan kekuatan tempur angkatanbersenjata Salajikah serta gerak cepatnya untukmenumpas pemberontakan, tetapi pemberontak yangmenyerah harus diampuni. Kemudian dinasti juga2 Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, ibid,..., hal. 893 http://mazguru.wordpress.com, diunduh pada tanggal 1 Oktober

2014, 10:09 AM

3

harus mempertahankan penguasa-penguasa lokal, baikSyiah maupun Sunni, dan menunjuk keluarga BaniSeljuk sebagai gubernur-gubernur. Nizam al-Mulkjuga bertindak menghindari perebutan kekuasaansetelah meninggalnya sultan, dengan caramengumumkan dan menunjuk Maliksyah sebagai putramahkota yang akan menggantikan sultan. Hubungandengan Khilafah Abbasyiah sebagai penguasatertinggi dunia Islam ketika itu juga dijalindengan baik oleh Nizam al-Mulk sehingga ia mendapatpenghargaan dari Khalifah al-Qa’im dari Abbasyiahberupa gelar Qiwam ad-Din (Pendukung Agama) danRadi Amir al-Mu’minin (yang meridhai dan pemimpinorang-orang beriman).

Nizam al-Mulk tetap menjadi perdana menteriDinasti Salajikah, bahkan setelah Alp Arslanterbunuh pada tahun 165 H/1072 M dan digantikanoleh Maliksyah. Perannya pada masa Sultan Maliksyahbertambah besar dibanding sebelumnya. Ia dipercayaoleh Sultan Maliksyah, yang ketika naik tahtaberumur 18 tahun, untuk mengatur pemerintahan danmenjalankan keputusan politik. Oleh Sultan iadiberi gelar Ata Beq, artinya amir yang dianggapayah. Ia tetap menjalankan politik kerjasama dantaat kepada Khalifah Abbasyiah, diantaranya denganmengawinkan sorang putrinya kepada KhalifahAbbasyiah, ketika itu al-Muqtadi bin Amr Allah.

Nizam al-Mulk juga dikenal sebagai perdanamenteri yang berpaham Asy’ariyah dan mengusahakanpenyebarannya melalui Madrasah-madrasah di beberapakota dalam wilayah Salajikah. Madrasah terkenal yangdidirikannya adalah Madrasah Nizamiyah di Baghdad,yang diresmikan pada tahun 459 H/ 1067 M. menurutPhilip K. Hitti, Madrasah Nizamiyah merupakan contohawal dari perguruan tinggi yang menyediakan saranabelajar yang memadai bagi para penuntut ilmu.Diantara ulama’ yang mengajar di Madrasah Nizamiyahadalah Syekh Abu Ishaq asy-Syirazi, Syekh Abu Nasr

4

bin as-Sabbagh dan Syekh Abu Mansur bin Yusuf binAbdul Malik. Cabang-cabang Nizamiyah kemudian jugadidirikan di hampir kota di Irak dan Khurasan.4

Usaha Nizam al-Mulk mendirikan Madrasah danlembaga keagamaan lainnya mendapat dukungan dariulama’-ulama’ yang bermazhab Syafi’i dan dalamteologi beraliran Asy’ariyah. Para ulama tersebutbergembira dengan naiknya Nizam al-Mulk dankebijaksanaannya mengembalikan nama baik ulam-ulamaAsy’ariyah yang dikutuk oleh Perdana Menteri al-Kunduri pada masa Sultan Tugril Beq. Pada masa al-Kunduri aliran Asy’ariyah bersama dengan Rafidahdikutuk melalui mimbar-mimbar masjid, sehinggabanyak ulama’ yang melarikan diri, seperti Imam al-Haramain Abu Ma’ali al-Juwaini dan al-Qusyairi.Ulama-ulama baru mau kembali ke negeri merekasetelah Nizam al-Mulk menjadi perdana menteri danmelarang pengutukan Asy’ariyah di mimbar-mimbarmasjid.

Disebutkan dalam al-Kamil fi at-Tarikh (SejarahLengkap) bahwa Nizam al-Mulk adalah seorang alim,agamawan, dermawan, adil, penyantun, suka memaafkanorang yang bersalah, banyak diam, majelisnya ramaididatangi para qari, faqih, ulama dan orang-orangyang suka kebaikan dan kebajikan. Ia juga dikatakanmenyampaikan hadits di Baghdad, Khurasan dan kotalainnya dengan alasan ikut berpartisipasimenyebarkan hadits Nabi SAW, sekalipun ia mengakuibahwa ia bukan ahli hadits. Dikatakan pula ia senangmenjamu dan menghibur orang-orang fakir miskin. Padatahun 479 H (1086-1087 M) ia menghapuskan khumus(pajak yang tidak dikenai sanksi syariat), danmeningkatkan sarana dan prasarana bagi mereka yangmenunaikan ibadah haji. Setelah Hedzjaz kembalikepada kekuasaan Abbasyiah dari kekuasaan Fatimiyah

4 http://mazguru.wordpress.com, diunduh pada tanggal 1 Oktober 2014, 10:09 AM

5

pada tahun 468 H/ 1076 M, ia mengamankan jalurperjalanan haji dari Irak ke Tanah Suci denganmemberantas perampok-perampok yang mengancam jama’ahhaji. Selain itu, ia memprakarsai perluasan Masjidal-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah,serta pendirian tempat-tempat khusus bagi para abid,zahid dan faqih, serta pendirian rumah sakit diNisabur.

Setahun sebelum meninggal pada tahun 484 H/1091 M, ia menulis kitab Siyaset-Name (buku mengenaipolitik) tentang siasat p0emerintahan, berisi 50 babnasihat yang digambarkan melalui anekdot-anekdotsejarah. Pada tahun berikutnya, ia menambah 11 babtentang bahaya yang mengancam negara utamanya darikaum Qaramithah Ismailiyah. Ia mengingatkan bahayayang mengancam keutuhan Salajikah yang datang darikaum Qaramithah yang pada tahun 483 H (1090-1091 M)menyerbu kota Basra, dan bermarkas di benteng yangkokoh di Alamut. Kaum ini mempunyai pasukan pembunuhyang disebut Hasyasyin dan dipimpin oleh Hasan binSabbah, yang bertujuan menghidupkan Fatimiah.Seorang pasukan Hasan bin Sabbah, yang menyamarsebagai sufi, berhasil membunuh Nizam al-Mulk diSihna, Nahawand, ketika ia dalam perjalanan dariIsfahan ke Baghdad. Nizam al-Mulk terbunuh padatanggal 10 Ramadhan 485 H/14 Oktober 1092.5

2. Biografi Al-GhozaliAl-Ghozali, nama lengkapnya adalah Abu hamid

Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali di lahirkan diTusia di daerah Khurasan (Persia), pada pertengahanabad ke-5 Hijriyah tepatnya pada tahun 450 Hijriyahbertepatan dengan 1059 M. Tetapi ada juga yangberpendapat bahwa ia dilahirkan di Ghazalah, yang

5 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam jilid 4,cetakan ke-10, (Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), hal 44-45

6

terletak di ujung Thus, sehingga dapat dikatakan iamemiliki darah Persia.6

Sementara tentang sejarah ibunya tidak banyakorang yang mengetahuinya, selain bahwa dia hiduphingga menyaksikan kehebatan anaknya di bidang ilmupengetahuan dan melihat popularitasnya serta gelartertinggi di bidang keilmuan.7

Ayah Al-Ghozali adalah seorang tasawuf yangsholeh dan meninggal dunia ketika Al-Ghozali masihkecil. Ia seorang laki-laki miskin yang bekerjasebagai tukang tenun sutera. Sang ayah ingin sekaliAl-Ghozali tumbuh di lingkungan yang Islami. Karenaitu sebelum wafatnya ia menitipkan Al-Ghozali danadiknya kepada seorang temannya yang sufi danmenyerahkan biaya hidup untuk mereka berdua. Sangsufi adalah seorang yang miskin. Karena itu ketikabiaya hidupnya habis, maka ia menyerahkan keduanyake salah satu sekolah yang didirikan oleh Nizam al-Mulk yang dapat menyediakan asrama dan biaya hidupbagi pelajar.8

Al-Ghozali memulai pendidikannya di wilayahkelahirannya Thus dengan mempelajari dasar-dasarpengetahuan. Selanjutnya ia pergi ke Nisyabur danKhurasan yang pada waktu itu kedua kota tersebutterkenal dengan pusat ilmu pengetahuan terpenting didunia Islam. Di kota Nisyabur inilah Al-Ghozaliberguru kepada Imam al-Haramain Abi al-Ma'ali al-Juwainy, seorang ulama yang bermazhab Syafi'i yangpada saat itu menjadi guru besar di Nisyabur.9

Diantara mata pelajaran yang dipelajari Al-Ghozali

6 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos WacanaIlmu, 1997), hal. 159.

7 Muhammad Utsman Najati, Jiwa Dalam Pandangan Filosofis Muslim,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hal. 201

8 Muhammad Utsman Najati, Jiwa Dalam Pandangan Filosofis Muslim,…, hal.202

9 Abu Hamid Al-Ghozali, Tahafut al-Falasifah, (Yogyakarta: Islamika,2003), hal. 29

7

di kota tersebut adalah teologi, hukum Islam,falsafat, logika, sufisme dan ilmu-ilmu alam. Ilmu-ilmu yang dipelajarinya inilah yang kemudianmempengaruhi sikap dan pandangan ilmiahnyadikemudian hari.10

Setelah itu Al-Ghozali berkunjung kepada Nidzamal-Mulk di kota Mu'askar, dan darinya ia mendapatkehormatan dan penghargaan yang besar, sehingga iatinggal di kota itu enam tahun lamanya. Pada tahun483 H/1090 M, ia diangkat menjadi guru di sekolahNidzamah Baghdad, dan pekerjaannya itu dilaksanakandengan sangat berhasil sehingga banyak para penuntutilmu dan pengagumnya berguru kepadanya.11

Pada tahun 487 Hijriyah, khalifah al-Mustadhirmeminta Ghazali untuk menanggapi pemikiran kaumIslamiyah, yang terkenal dengan al-Bathiniyah ataual-Ta'limiyah. Pada saat itu mereka merupakankekuatan yang luar bisaa. Dan Al-Ghozali sampaimenulis tiga buku untuk menanggapi pemikiran mereka.

Setelah itu, Al-Ghozali mengalami krisispsikologi yang serius dan mematikan seluruhkegiatannya serta membuatnya meninggalkan kegiatanmengajarnya. Dalam bukunya al-Munqidz Min ad-Dhalal, Al-Ghozali menyatakan bahwa krisis psikologilah yangmembuatnya meninggalkan kedudukannya di MadrasahNizamiyah. Pekerjaan itu ditinggalkannya sekitartahun 484 H, Untuk menuju Damsyik dan dikota ini iamerenung, membaca dan menulis selama kurang lebih 2tahun, dengan tasawuf sebagai jalan hidupnya.

Kemudian ia pindah ke Palestina dan disinipunia tetap merenung, membaca dan menulis denganmengambil tempat di masjid Baitul Maqdis. Sesudahitu bergeraklah hatinya untuk menjalankan ibadahhaji, dan setelah selesai pulang ke negeri

10 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, ibid,…, hal. 202.11 Muhammad Utsman Najati, Jiwa Dalam Pandangan Filosofis Muslim, ibid,

…, hal. 203

8

kelahirannya sendiri yaitu kota Thus dan disana iatetap seperti biasanya, berkhalwat dan beribadah.12

Al-Ghozali sudah mulai belajar fikih sejakmasih kecil, dia belajar fikih di negri kelahirannyakepada syeh Ahmad Bin Muhammad Arrasikani, kemudianbelajar pada Imam Abi Nasar Al Ismaili di negriJurjan. Setelah mempelajari beberapa ilmu dinegrinya, maka ia berangkat ke Nishabur dan belajarpada imam Al Haromain. Sejak belajar sama imam AlHaromain, ketajaman otak Al Ghazali sudah mulaikelihatan, sehingga dengan mudah dapat menguasaiilmu-ilmu yang menjadi ilmu pokok pada saat itu,seperti mantiq (logika), filsafat dan fikih mazhabsyafii. Sehingga imam Al Haromain menjulukinyadengan sebutan lautan tak bertepi (Bahrun Mughriq).

Setelah wafatnya imam Al Haromain, imam AlGhazali pergi ke Al Ashar untuk bersilaturrahmikepada menteri Nizam Al Muluk, seorang menteri daripemeritahan dinasti Saljuk. Disana dia disambutdengan penuh penghormatan sebagai ulamak dan ilmuanbesar. Ketika berkumpul dengan para ulama dancendikiawan, mereka semua mengakui ketinggian ilmuyang dimiliki oleh Al Ghazali. Al ghazali dilantikmenjadi seorang guru besar di sebuah perguruantinggi Nizamiyah yang terletak di kota Bagdad,pelantikan ini dilakukan oleh menteri Nizam al Mulkpada tahun 484 H/ 1091 M. Di akademik nizamiyahinilah al-Ghozali mengajar mulai tahun (1091-1905).13

Pada tahun 288 H. Al Ghazali pergi ke Syam,setelah terlebih dahulu menunaikan rukun iman yangke lima (haji di tanah suci Makkah), Al Ghazalikemudian melanjutkan perjalanannnya ke Damaskus(Siriya) disinilah Al Ghazali menetap untuk beberapa

12 Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,1990), hal. 135

13 Philip H. Kitti, terjemahan R. Cecep Lukman yasin & Dedi Slamet Riyadi, terjemahan History of the Arabs, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2006), hal. 516

9

lama. Di Damaskus Al Ghazali sering sekali beribadahdi masjid Al Umawi sehingga pada saat ini, masjidtersebut diubah namanya menjadi masjid Al Ghazali. Disini juga Al Ghazali menulis sebuah buku yang sangatpamilier dikalangan ummat islam Indonesia, yaitukitab ihya ulumu Addin.

Setelah tinggal di Damaskus selama sepuluhtahun Al Ghazali menyelesaikan tulisannya kemudiankembali ke Bagdad, dia kemudian mengajarkan isikitabnya di majlis-majlis taklim.Karna mengetahui AlGhazali sudah kembali ke Bagdad, Muhammad penguasapada saat itu meminta Al Ghazali untuk kembali keNaisabur dan mengajar di perguruan Nizamiyah. Diamengajar di sana selama dua tahun, setelah itu diapulang dan kembali ke kampung halamannya di Thus. AlGhazali kemudian mendirikan sebuah sekolah untukmendidik para pukaha dan mutahawwifin (orang yangahli dalam bidang tasawuf). Di kampung halamannyainilah Al Ghazali meninggal dunia, pada tahun 505 H/1111 M. pada usia 55 tahun.14

3. Sinergi Negara dan Pengembangan Ilmu Pada Masa Disintegrasia. Sejarah Berdirinya Madrasah Nizamiyah

Dinasti Saljuk berasal dari beberapa kabilahkecil rumpun suku Qiniq dalam masyarakat TurkiOqus. Ia mengabdikan diri kepada Raja Begu(daerah Turkaman) yang meliputi Laut Arab danLaut Kaspia. Saljuk kaum yang memerdekakan diridari dinasti Samiah. Setelah Saljuk Meninggal,kekuasaannya dilanjutkan oleh Thurgul Bek, iaberhasil mengalahkan dinasti Ghazawi (429 H/ 1036M). kemudian ia memproklamirkan berdirinyadinasti Saljuk dan mendapatkan pengakuan dariKhalifah Abbasyiah di Baghdad. Bani Saljuk

14 Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta; RajaGrafindo Persada, 2000), hal. 85

10

memasuki Baghdad pada masa Thurgul yangmenggantikan Bani Buwaihi. Thurgul digantikanoleh Alp Arselan dengan perdana mentrinya yangterkenal, yaitu Nizam al-Mulk. Pada masa inilahSaljuk Berjaya hingga berlanjut pada masakhalifah Malik Syah (putra Arselan).15

Nizam al-Mulk mendirikan gedung-gedungilmiah untuk ahli fikih, membangun Madrasah-madrasah untuk para ulama dan asrama untuk orangberibadah serta fakir miskin. Dan disini siswa-siswanya diberikan uang belanja secukupya, bahkansebagian riwayat menyebutkan para siswa diberikanbeasiswa penuh. Yang mana uang tersebut diberikanoleh Nizam al-Mulk dari uang negara. AkibatnyaNizam al-Mulk mendapat teguran dari Maliksyahkarena diadukan orang, bahwa uang yangdibelanjakan untuk kepentingan pendidikan danpengajaran tersebut merupakan usaha Nizam al-Mulkuntuk menaklukkan kota Qustantiah(Constantinopel).16 Tindakan Nizam al-Mulk iniakhirnya dapat diterima oleh Maliksyah setelahdijelaskan alasan yang logis dan bahkan dapatmenyadarkan khalifah. Begitu besarnya perhatianNizam al-Mulk terhadap pendidikan dan pengajaransebagaimana yang dinyatakan oleh Ahmad Syalabi:

“Tidak satu pun negeri yang didapatkan tidakmendirikan Madrasah oleh Nizam al-Mulk,sehingga pulau yang terpencil di sudut duniayang jarang didatangi manusia juga didirikanMadrasah yang besar lagi bagus. Ditemukannyaorang terkenal berpengetahuan luas danmendalam disuruh mengajar dan memberi sekolahitu wakaf dilengkapi dengan perpustakaan”.17

15 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam,…, hal. 15916 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Hidakarya

Agung, 1990), cet. Ke-6, hal. 7017 Ahmad Syalaby, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1973), hal. 108

11

Salah satu jenis lembaga pendidikan tinggiyang muncul pada akhir abad IV Hijriah adalahMadrasah. Sebelum muncul Madrasah, kaum musliminpada waktu itu telah mengenal beberapa intitusipendidikan, yakni masjid, kuttab, toko buku,rumah, dan lain-lain. Sedangkan Nizamiyah adalahsebuah lembaga pendidikan yang didirikan tahun457-459 H/ 1065-1067 M (abad IV) yang didirikanoleh Nizam al-Mulk dari dinasti Saljuk. Jadi,dapat diambil kesimpulan bahwa Madrasah Nizamiyahadalah Madrasah yang pertama kali muncul dalamsejarah pendidikan Islam yang berbentuk lembagapendidikan dasar sampai perguruan tinggi yangdikelola oleh pemerintah.18

Ada beberapa sumber menyebutkan sebelumberdirinya Madrasah Nizamiyah di Baghdad, palingtidak ada empat Madrasah besar di Nishapur, yaituMadrasah Baihaqiyyah, Madrasah Assa’diyyah yangdibangun oleh Amir Nasr bin Subuktakin, MadrasahAbu Sa’ad al-Astarabadi dan Madrasah yangdidirikan untuk Abu Ishaq al-Isfarayini.19 Akantetapi Lembaga pendidikan Islam yang pertamamenerapkan sistem yang mendekati sistempendidikan yang dikenal sekarang adalah Madrasah-madrasah Nizamiyah tersebut. Madrasah menurutsebagian ahli sejarah, pertama kali dikenal duniaIslam pada masa Dinasti Seljuk.

Madrasah Nizamiyah ini didirikan dekatpinggir sungai Dijlah, di tengah-tengah pasarselasah di Baghdad. Mulai dibangun pada tahun 457H/1065 M, dan selesai dibangun pada tahun 459 H.Nizam al-Mulk memperkrasai berdirinya Madrasah(Universitas) Nizamiyah dan Madrasah Hanafiyah diBaghdad. Hampir di setiap kota Irak dan Khurasan

18 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. Ke-1, hal. 158

19 Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik, (Yogyakarta: Gama Media, 2002), hal. 101

12

didirikan cabang Nizamiyah.20 Pada masa itu,Madrasah tersebut dicatat sebagai tempatpendidikan yang paling masyhur. Kemudian Nizamal-Mulk mengembangkan Madrasah tersebut denganmembuka dan mendirikan Madrasah serupa diberbagai kota, baik di wilayah barat maupun timurdari daerah kekuasaan Islam. Diantaranyadidirikan di kota-kota Balkh, Nisabur, Isfahan,Mosul, Basra dan Tibristan. Oleh karena itu,kota-kota tersebut kemudian menjadi pusat-pusatstudi keilmuan dan menjadi terkenal di duniaIslam pada masa itu. Para pelajar berdatangandari berbagai daerah untuk mencari ilmu diMadrasah-madrasah Nizamiyah tersebut. KesungguhanNizam al-Mulk dalam membina Madrasah-madrasahyang didirikannya itu tercermin pada kesediaannyamenyisihkan waktunya untuk melakukan kunjungan keMadrasah-madrasah Nizamiyah di berbagai kotatersebut. Disebutkan, bahwa dalam kesempatankunjungannya tersebut, ia dengan penuh perhatianikut menyimak dan mendengarkan kuliah-kuliah yangdiberikan, sebagaimana ia juga kadang ikutmengemukakan pikiran-pikirannya di depan parapelajar di Madrasah itu.

Kemudian, selain alasan-alasan yang melatarbelakangi berdirinya Madrasah yang telah ada diatas, perlu diketahui bahwa latar belakangberdirinya Madrasah Nizamiyah yang palingmendasar dalam literatur sejarah peradaban Islamadalah adanya perseteruan antara kelompok sunni;dinasti Saljuk dengan kelompok Syi’ah; dinastiFatimiah di mesir. Dinasti Saljuk berkeyakinanbahwa ideologi harus dilawan dengan ideologi.Karenanya institusi Madrasah merupakan senjata

20 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2013), cet. 24, hal. 75

13

atau alat dalam menamakan doktrin-doktrin sunnisebagai bentuk perlawanan paham Syi’ah.21

Lembaga pendidikan Islam yang pertamamenerapkan sistem yang mendekati sistempendidikan yang dikenal sekarang adalah Madrasah-madrasah Nizamiyah tersebut. Kurikulumnyaberpusat pada Al-Qur’an (membaca, menghafal danmenulis), sastra Arab, sejarah Nabi SAW danberhitung, dengan menitikberatkan pada madzhabSyafi’i dan sistem teologi Asyariyah. Seorangtenaga pengajar di Nizamiyah selalu dibantu olehdua orang pelajar (mahasiswa) yang bertugasmembaca dan menerangkan kembali kuliah yang telahdiberikan kepada mahasiswa yang ketinggalan(asistensi). Sistem belajar di Madrasah Nizamiyahadalah : tenaga pengajar berdiri di depan ruangkelas menyajikan materi-materi kuliah, sementarapara pelajar duduk dan mendengarkan di atas meja-meja kecil (rendah) yang disediakan. Kemudiandilanjutkan dengan dialog (tanya-jawab) antaradosen dan para mahasiswa mengenai materi yangdisajikan dalam suasana semangat keilmuan tinggi.

Tujuan Nizam al-Mulk mendirikan Madrasah-madrasah itu ialah untuk memperkuat pemerintahanTurki saljuk dan menyiarkan mazhab keagamaanpemerintahan. Sultan-sultan Turki adalah darigolongan ahli Sunnah, sedangkan pemerintahanBuwaihiyah yang sebelumnya adalah kaum Syi’ah.22

Oleh karena itu, Madrasah-madrasah Nizamiyah inimenyokong Sultan dan menyiarkan mazhab ahlisunnah ke seluruh rakyat.

Untuk memberantas mazhab-mazhab yangditanamkan oleh golongan syi’ah kepada rakyatyang dianggap batil, maka Nizam al-Mulk berupayasemaksimal mungkin mendirikan Madrasah Nizamiyah

21 Suwito dan Fauzan, Sejarah Sosial Pendidikan Islam,..., hal. 21722 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam,..., hal. 172

14

untuk menanamkan mazhab ahli sunah yang dianggaplebih benar, karena kepercayaan ahli sunah adalahberdasarkan pelajaran-pelajaran agama yang benaryang lebih memprioritaskan al-Qur’an dan sunahdibandingkan dengan ra’yi.

Penanaman kepercayaan, menarik perhatianpelajar atau mahasiswa dalam belajar, dan sikapsangat setia kepada khalifah dapat mengukuhkanmazhab ahlussunnah sangat besar terhadap ilmufikih yang terdapat dalam empat mazhab fikih.

Status dosen di Madrasah tersebut ditetapkanberdasarkan pengangkatan dari khalifah danbertugas dengan masa tertentu. Untuk menunjukkanbetapa Madrasah ini mencoba mengembangkan dirimenjadi suatu lembaga pendidikan yang lebihsesuai dengan tuntutan zaman. Sesudah Nizam al-Mulk membuka Madrasah-madrasah Nizamiyah dibanyak kota, ia menetapkan untuk memberi gajisetiap bulan bagi setiap tenaga pengajar diMadrasah-madrasah tersebut. Namun kebijaksanaanNizam al-Mulk tentang gaji tersebut belum bisaditerima oleh para tenaga pengajar di MadrasahNizamiyah. Mereka lebih suka tanpa digaji tetapikesejahteraan hidupnya terjamin. Bagi para dosengagasan untuk menggaji guru pada masa itudipandang sebagai suatu gagasan yang terlalumaju.

Diantara kekuatan Madrasah Nizamiyah adalahbahwa Madrasah tersebut mendapat pengakuannegara. Madrasah Nizamiyah telah mencatat nama-nama besar dan orang-orang yang mengabdikandirinya sebagai tenaga pengajar. Di antara merekaadalah :23

1. Syekh Abu Ishaq asy-Syirazi, seorang faqihBaghdad

23 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam jilid 4,..., hal.44-45.

15

2. Syekh Abu Nasr as-Sabbagh3. Abu Abdullah at-Tabari4. Abu Muhammad asy-Syirazi5. Abu Qasim al-Alawi6. at-Tibrizi7. al-Qazwini8. al-Fairuzabadi9. Imam al-Haramain Abdul Ma’ali al-Juwaini10. Imam al-Ghozali

Madrasah Nizamiyyah yang konon memilikimurid hingga 6000 orang merupakan lembaga yangterbangun atas keteraturan konsep dan metode.Madrasah yang sangat pantas dinobatkan sebagaipenyulut kesadaran atas kerapian dalam prosesipendidikan. Beberapa sistemnya, sepertipenerimaan murid baru, ujian kenaikan kelas,bahkan ujian kelulusan, kelak diterapkan secaramassal. Yang menajubkab, madrasah tersebutmemiliki perpustakaan besar yang berisikan 6000judul buku dengan katalogisasi sistematis. Makatak heran banyak sejarawan yang mengakuinyasebagai perguruan Islam modern yang pertama.24

b. Profil Lembaga Madrasah NizamiyahMenurut Philip K. Hitti dalam bukunya

History Of The Arabs ia mengatakan bahwa MadrasahNizamiyah didirikan pada 1065-1067 oleh Nizam al-Mulk, seorang menteri dari persia padakekhalifahan Bani Saljuk, Sultan Alp Arslan danMaliksyah, yang juga merupakan penyokong ‘UmarKhayyam.25

Demikian juga jika kita lihat dalamEnsiklopedi Islam, bahwa Madrasah Nizamiyahdidirikan pada tahun 1065-1067, oleh Nizam al-

24 M. Thobroni, Cendikiawan Muslim dan Penemuan-penemuan Paling Brilian dari Dunia Islam, (Yogyakarta: Titan, 2010), hal. 9

25 Philip H. Kitti, terjemahan R. Cecep Lukman yasin & DediSlamet Riyadi, terjemahan History of the Arabs,…, hal. 515.

16

Mulk. Madrasah Nizamiyah ini pada mulanya hanyaada di Baghdad, Ibu Kota dan Pusat PemerintahanIslam pada waktu itu, Madrasah ini dicatatsebagai Madrasah yang paling termasyhur.26

Sejauh ini memang masih dijumpai perbedaanpendapat para penulis sejarah Islam klasiktentang Madrasah Nizamiyah yang pertama, EdwardG. Browne dan Naji Ma’ruf sebagaimana yangdikutip oleh Abd. Mukti mengatakan bahwa MadrasahNizamiyah pertama yang didirikan Menteri Nizamal-Mulk adalah Madarah Naysabur (450 H/ 1058 M)yaitu ketika Alp Arslan menjabat GubernurKhurasan, walaupun kedua sarjana ini masihberbeda pendapat tentang tahun pendiriannya.Pendapat kedua mengatakan bahwa MadrasahNizamiyah yang pertama didirikan oleh Nizam al-Mulk adalah Madrasah Nizamiyah Baghdad (459/1067)dan bukan Madrasah Nizamiyah Naisyabur, pendapatini dikemukakan oleh Ibn Khalikan (w.681/1282)dan pendapat ini diikuti oleh al-Dzahaby(w.748/1347), pendapat kedua sejarawan inidiikuti para penulis dewasa ini seperti JurjiZaydan, Ahmad Syalaby, Ahmad Amin dan MuhammadGhanimat, sebagaimana mereka berpendapat bahwaMadrasah pertama didunia Islam adalah MadarasahNizamiyah Baghdad yang sudah disebut terlebihdahulu.27

Dalam pembahasan makalah ini MadrasahNizamiyah Naysaburlah yang akan dijadikan titikawal pembahasannya, berikut ini akan diuraikansecara singkat profil lembaga Madrasah Nizamiyah,yang meliputi deskripsi Madrasah-madrasahNizamiyah dan bangunan fisiknya.1) Madrasah Nizamiyah Naysabur

26 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,Ensiklopedi Islam Jilid.4,…, hal. 44.27 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah

Nizamiyah Dinasti Saljuk) (Bandung: Citapustaka Media, Cet.I, 2007), hal. 176

17

Al-Juwayni yang nama lengkapnya Abu al-Ma’ali ‘Abdul al-Malik ibn ‘Abd Allah ibnYusuf ibn Muhammad ibn ‘Abd Allah ibnHayyuwayh al-Juwayny al-Nasyaburiy atau lebihdikenal dengan panggilan Imam al-Haramaynadalah tokoh Sunni pertama yang memperolehkepercayaan pemerintah untuk menduduki jabatansebagai pemimpin (mutawallim head) dan sekaligussebagai guru (Mudarris) Madrasah NizamiyahNaysabur (bahasa Persia. Nishapur). Iadilahirkan di Naysabur pada tanggal 18Muharram 419 bertepatan dengan 18 pebruari1028. al-Juwayniy memimpin dan sekaligusmengajar pada Madrasah Nizamiyah Naysaburselama dua puluh delapan tahun. MadrasahNizamiyah Naysabur yang berlokasi dijantungibu kota propinsi Khurasan, Naysabur, danbekas ibu kota Dinasti Saljuk, merupakanMadrasah Nizamiyah terbesar kedua sesudahMadrasah Nizamiyah Baghdad. Edward G. Brownedalam bukunya berjudul A Literary History ofPersia (Sebuah Kesusastraan Persia),berpendapat bahwa Madrasah Nizamiyah Naysaburitu dibangun kira-kira dua puluh lima tahunsebelum Madrasah Nizamiyah Baghdad, tepatnyapada tahun 434/1043. Sementara itu Naji Ma’rufyang mengakui telah menelaah tidak kurang daridua puluh empat biografi guru yang telahmengajar atau yang mengadakan majlis Majlis al-Umala’ aw-al-Munadharat pada Madrasah NizamiyahNaysabur itu didirikan pada akhir tahun450/1058, tahun dimana al-Ghazaliy dilahirkan.Karena guru besar pertama Madrasah NizamiyahNaysabur, Imam Haramayn meninggal dalam tahun478/1085 setelah mengajar diMadrasah tersebutsekitar tiga puluh tahun lamanya sebagaimanadikatakan oleh Abd al-Ghafir al-Farisiy dalamkitab al-Siyaq dan al-Syubkiy dalam kitab Thabaqat al-

18

Syafiiyyat al-Kubra. Berdasar fakta ini maka tahunberdirinya Madrasah Nizamiyah Naysabur adalah448/1056.28

Madrasah Nizamiyah Naysabur mempunyaiasrama dan perpustakaan. Di Asrama itulahtuinggal para guru besar Madrasah tersebutseperti al-Hasan ibn Ahmad al-Samarqandiy(w.576/1180) dan para penuntut ilmunya.Perpustakaan Madrasah Nizamiyah Naysaburdilengkapi dengan lemari-lemari yang penuhberisi buku-buku yang dibutuhkan oleh murid-muridnya. Pada perpustakaan Madrasah iniditempatkan seorang petugas yang bernama Abual-Qasim al-Anshariy (w.512/1118). Ia jugatinggal diasrama Madrasah tersebut.29 SetelahImam al-Haramayn meninggal pada tahun478/1085. Ia digantikan oleh putranya Abu al-Qasim al-Muzhaffar dan ia memegang jabatan inihingga ia dibunuh pada tahun 493/1099. Setelahitu pimpinan Madrasah Nizamiyah Naysaburberganti-ganti hingga pada tahun 499/1105Menteri Gubernur Sanjar memanggil al-Ghazaly,seorang murid Imam al-Haramayn yang sangatterkenal dari Thus.

2) Madrasah Nizamiyah BaghdadMadrasah Nizamiyah Baghdad didirikan oleh

Perdana Menteri Nizam al-Mulk (408/1019 H -485/1092 M), ia dirikan untuk al-Syaykh AbuIshaq Ibrahim ibn ‘Ali ibn Yusuf al-Syiraziy(w.476 H/ 1083 M), atau dikenal dengan namasingkatnya Abi Ishaq al-Syiraziy, Nizam al-Mulk mengangkatnya sebagai pimpinan dansekaligus guru besar pertama Madrasahtersebut. Madrasah Nizamiyah Baghdad terletak

28 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 177

29 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 178

19

dipinggir sungai Dijlah (Tigris), Baghdad, ibukota kekhalifahan dan pusat pemerintahanDinasti Abbasiyah, yang ketika itu sudahberfungsi sebagai kota metropolitan.30

Pelaksanaan pembangunan fisik MadrasahNizamiyah Baghdad sepenuhnya ditangani dandirancang oleh seorang arsitek terkenal yakniAbu Sa’id al-Shafiy. Pembangunannya memakanwaktu selama dua tahun, yang dimulai padatahun 457 H/ 1065 M, dan selesai pada tahun459 H/ 1067 M. Pembangunannya menelan biayayang cukup besar, Muhammad Abduh seorang tokohpembaharuan pendidikan Islam berkebangsaanmesir mencatat bahwa Nizam al-Mulkmenghabiskan dana sebesar 200.000 dinar untukpembiayaan pembangunan Madrasah tersebut, yangdiambil dari perbendaharaan negara. GedungMadrasah Nizamiyah Baghdad berbentuk empatpersegi yang luas dan lebar, gedung itumempunyai beberapa buah ruanga yang digunakansebagai tempat kuliah yang dinamakan qa’atmudharat atau Iwan. Sebagaimana halnya denganMadrasah Nizamiyah Naysabur, MadrasahNizamiyah Baghdad juga mempunyai asrama yangdiagubungkan dengan Madrasah tersebut.Disamping memiliki asrama Madrasah NizamiyahBaghdad juga memiliki perpustakaan yang berisibuku-buku yang amat penting dan manuskrip-manuskrip yang amat berharga. Kemudian padaarah kiblat dari bangunan gedung MadrasahNizamiyah Baghdad terdapat sebuah tempatsembahyang (mushallah) dengan sebuah mimbar yangterdapat didalamnya. Sementara dibagianlainnya terdapat kamar logistik, kamar mandi

30 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 179

20

dan dapur, dan bangunan lainnya.31 Setelahterjadi peperangan dan pertempuran secaraberuntun antara bangsa mongol dan bangsaTurki, maka keadaan Madrasah Nizamiyah Baghdadtersebut menjadi terlantar, dan akhirnyaruntuh pada permulaan Abad ke 9 H/ 15 M.

3) Madrasah Nizamiyah IsfahanNizam al-Mulk mendirikan Madrasah

Nizamiyah Ishfahan untuk Abu Bakar al-Khunjadiy (w.483 H/ 1090 M) dan sekaligusmenyediakan wakaf-wakaf untuk Madrasah ini.Ia menugaskan Abu al-Qasim al-Hudzaly untukmengurus masjid dan perpustakaan yang ada diMadrasah itu buat para mahasiswanya, GuruMadrasah Nizamiyah Ishfahan yang lainnyaadalah Muhammad ibn Sabit al-Syafi’iy (w.483H/ 1090 M) dan Abu Sa’id Ahmad ibn Abu Bakar(w.551 H/ 1156 M).32

4) Madrasah Nizamiyah Jazirah ibn ‘UmarUntuk mewujudkan kebijakannya tentang

pemerataan pendidikan, Nizam al-Mulkmendirikan Madrasah-madrasah tidak hanyadikota-kota besar aja tetapi juga didaerah-daerah terpencil seperti jazirah ibn ‘umar .Di daerah ini, menurut Abu Syammat (w.665 H/1266 M) bahwa Nizam al-Mulk telah mendirikansebuah Madrasah yang besar lagi bagus.Madrasah itu lebih dikenal dengan namaMadrasah Radhiy al-Din, Ada juga penulis yangmenyebutnya Madrasah Nizamiyah Jazirah ibnUmar, adalah sebuah negeri yang terletak tidakjauh, sebelah utara mosul. Dari uraiansebelumnya dapat disimpulkan bahwa bangunanfisik yang terdapat dalaam sebuah kompleks

31 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 182-183

32 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 185

21

Madrasah Nizamiyah meliputi unit-unit gedungMadrasah, asrama, perpustakaan, Mushallah atauMasjid, dan lain-lain.33

c. Motifasi & Tujuan didirikannya Madrasah NizamiyahAda beberapa motifasi didirikannya Madrasah

Nizamiyah oleh Nizam al-Mulk di antaranya :1) Motifasi Pendidikan

Nizam al-Mulk adalah seorang sarjana,sehingga perhatiannya terhadap institusipendidikan adalah sesuatu yang pantas. Darisisi yang lebih praktis, kehadiran Madrasahmemang dibutuhkan untuk melengkapi berbagaikelemahan yang sulit dihindari dalam sistempendidikan masjid. Lembaga pendidikan Madrasahdiperkenalkan sebagai sebuah fase natural dariperkembangan kebutuhan umat Islam akan lembagayang secara khusus melayani kebutuhanpendidikan.34

Pendidikan adalah aktivitas sosial yangharus ada ditengah-tengah masyarakat ataukomunitas sosial. Masyarakat sebagai subyeksekaligus obyek kian hari, kian bertambahjumlahnya. Dengan bertambahnya anggotamasyarakat, bertambah pula kebutuhan dantuntutan yang harus dipenuhi. Pendidikanadalah bagian dari kehidupan manusia sekaligustuntutan yang harus dipenuhi. Karena jumlahanggota masyarakat semakin banyak, makakebutuhan pendidikan bukan lagi persoalanindividual tapi juga persoalan massal. Bilasudah menjadi persoalan massal maka perludicarikan lembaga kependidikan yang memenuhituntutan dan kebutuhan massal, yakni Madrasah

33 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 187

34 Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam,…, hal. 80

22

sebagai institusi alternatif untuk mengatasipersoalan pendidikan.

2) Konflik Antar Kelompok KeagamaanPolitik Nizam al-Mulk secara langsung

berkaitan dengan kondisi politik pada masaitu. Pada abad ke 5 terjadi konflik antarakelompok-kelompok keagamaan dalam islam.Misalnya, Syiah, Mu’tazillah, Asy’ariyyah,Hanafiah, Hambaliah dan Syafi’iyah. Ketikakhalifah Abbasiyah lemah, berdiri dinasti baruyaitu dinasti Buwaih yang beraliran Syi’ahIsmailiyah yang mendukung pemikiran rasionaldan menganut paham teologi yang sama denganMu’tazillah. Pada masa ini pengajaran ilmu-ilmu filosofis dan ilmu pengetahuan yangdijauhi oleh masyarakat Sunni dihidupkankembali. Banyak tokoh Mu’tazillah yang diberiposisi penting dalam pemerintahan. Menanggapihal ini Dinasti Saljuk merasa bertanggungjawab untuk melancarkan propoganda melawanpaham Syi’ah yang telah ditanamkan BaniBuwaih. Sebagai seorang wazir, Nizam al-Mulkharus memperhatikan suatu sistem administrasinegara yang sangat besar yang melibatkanteritori yang sangat luas, berisi pendudukdengan berbagai latar kebangsaan, budaya danafiliasi keagamaan. Salah satu adalahmembangun satu administrasi sentral yang kokohdengan sistem kendali yang kuat danberpengaruh.

3) Pendidikan Pegawai PemerintahanDalam kedudukannya sebagai wazir, Nizam

al-Mulk harus mengelola sebuah sistemadministrasi negara yang sangat besar, yangmelibatkan teritori yang sangat luas, berisipenduduk dengan berbagai latar belakangkebangsaan, budaya, dan fasilitas keagamaan.Dalam keadaan ini, salah satu prioritasnya

23

adalah membangun satu administrasi sentral(Baghdad) yang kokoh dengan sistem kendaliyang kuat dan berpengaruh. Keadaan yangmelatar belakangi munculnya Saljuk sebagaikekuatan yang dominan di Baghdad memang penuhdengan kontroversi disagala bidang (politik,militer, keagamaan, dan sebagainya). Olehkarena itu memastikan terciptanya satu mesinadminisatrasi pemerintahan yang efektifsekaligus loyal tidaklah mudah. Nizam al-Mulk , tampaknya melihat bahwa Madrasah dapatdimanfaatkan untuk tujuan itu. Sistem Madrasahdapat diandalkan untuk mencetak orang-orangyang terdidik dan berkeahlian. Tidak hanyaitu, dengan memberikan dukungan finansial yangsangat baik terhadap Madrasah, para alumninyadiharapkan akan menjadi tenaga pemerintahanyang mendukung sepenuhnya pemerintahan Saljuk,serta setia pada ideologi politik keagamaandinasti ini. Dalam hal ini jaringan MadrasahNizamiyah terbukti sangat berhasil. Sejumlahbesar lulusannya bekerja pada berbagai pospemerintahan Saljuk sebagai katib (Sekretaris),Qadli (hakim), maupun pos-pos lainnya.35

4) Motifasi PolitikPersoalan yang pertama kali timbul setelah

wafatnya Rasulullah adalah persoalan politik.Dalam perkembangan selanjutnya dari persoalanpolitik kemudian berkembang menjadi persoalanteologi. Hal ini berarti bahwa masalah politikmenjadi faktor pendorong perkembanganpemikiran dalam Islam. Faktor tersebut sangatmempengaruhi perkembangan pendidikan dan ilmupengetahuan dalam Islam. Berkaitan dengan haldi atas, diketahui bahwa pendirian MadrasahNizamiyah tidak terlepas dari faktor politik.

35 Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam,…,hal. 83

24

Pertama, menyebarkan pemikiran sunni untukmenghadapi tantangan pemikiran syi’ah, kedua,menyediakan guru-guru sunni yang cakap untukmengajarkan mazhab sunni dan menyebarkan ketempat-tempat lain ; ketiga, membentukkelompok-kelompok pekerja sunni untukberpartisipasi dalam menjalankan pemerintahan,memimpin kantornya, khususnya di bidangperadilan dan manajemen. Nizam al-Mulkmendirikan Madrasah-madrasah itu untukmemperkuat pemerintahan Turki Saljuk dan untukmenyiarkan mazhab keagamaan pemerintahan.Karena sultan-sultan Turki adalah darigolongan ahli sunnah, sedangkan pemerintahanBuwaihiyyah yang sebelumnya adalah kaumsyi’ah.36 Oleh sebab itu Madrasah Nizamiyahadalah untuk menyokong sultan dan menyiarkanmazhab ahli sunnah ke seluruh rakyat. Untukmemberantas mazhab-mazhab yang ditanamkan olehgolongan syi’ah kepada rakyat yang dianggapbatil, maka Nizam al-Mulk berupaya semaksimalmungkin mendirikan Madrasah Nizamiyah untukmenanamkan mazhab ahli sunnah yang dianggaplebih benar karena kepercayaan yangberdasarkan pelajaran-pelajaran agama yangbenar yang lebih memprioritaskan al-Qur’an dansunnah. Penanaman kepercayaan, menarikperhatian pelajar atau mahasiswa dalambelajar, dan sikap sangat setia kepadakhalifah dapat mengukuhkan mazhab ahlussunnahdan melemahkan pengaruh kedudukan syi’ah,karena perhatian ahlussunnah sangat besarterhadap ilmu fikih yang terdapat dalam empatmazhab fikih.

Madrasah ini boleh dilihat sebagai suatureaksi terhadap gerakan Syiah di Arab belahan

36 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam,..., hal. 172.

25

barat atau juga terhadap rekayasa lembagapendidikan Hanafiyyah yang sudah mapansebelumnya di Nishapur. Betapa pun, berdirinyaMadrasah Nizamiyah merupakan satu symbolkemenangan Sunni dan juga merupakan salah satucara manis Nizam al-Mulk dalam menanganikonflik-konflik intrernal masyarakat yang ada.

Berdasarkan asumsi ini, tidaklah berlebihanjika disimpulkan lebih jauh bahwa tujuan Madrasahini paling tidak mempunyai dua point, yakni untukmemperkuat idiologi Syafi’i-Asy’ari di satu sisidan membendung serangan dari pihak lain, sepertidari Hanbaliyyah, Hanafiyyah, Syi’ah danMu’tazilah di sisi lain. Untuk mendukung rodapemerintahan Nizam adalah satu kemungkinan,tetapi hal itu tampaknya lebih merupakan strategiNizam sendiri daripada tujuan Madrasah sebagaisebuah lembaga.

Bagaimana lembaga pendidikan ini mendorongajaran-ajaran Syafi’i-Asy’ari terbukti denganhadirnya sejumlah tokoh kenamaannya, seperti AbuIshaq al-Shirazi, al-Ghozali dan tokoh-tokohshaleh lainnya. Di samping satu pusat MadrasahNizamiyah di Baghdad, paling tidak masih ada 9Madrasah Nizamiyah lainnya yang tersebar dariJazirah ibn Umar sampai ke Nishapur. Keberhasilanpengajaran Madrasah-madrasah ini bias diketahuidari laporan Abu Ishaq al-Shirazi yang menyatakanbahwa selama melakukan perjalanan dari Baghdadsampai Khurasan, ia menemukan semua murid-muridnya (Syafi’iyyah) sudah menduduki jabatan-jabatan penting, seperti qadli, mufti atau khatib.

Madrasah Nizamiyah di Nishapur dibangununtuk ulama kenamaan Juwayni, Imam al-Haramayn.Tokoh Syafi’i-Ash’ari ini menjadi lebih radikalkarena dia pernah diasingkan oleh al-Kunduri.Juwayni, tokoh sentral Madrasah NizamiyahNishapur, adalah contoh menarik untuk memahami

26

bagaimana Madrasah ini bertujuan mempertahankanajaran-ajaran Ash’ariyyah. Kritiknya yang tajamterhadap etika Mu’tazilah dapat dibaca dalamkitabnya al-Irshad ila Qawati’ al-Adilla fi Ushul al-I’tiqad.Masih menjadi tanda Tanya apakah MadrasahNizamiyah Nishapur dan Baghdad identik, sertaapakah karyanya tersebut merupakan representasiinstitusinya atau hanya ide-ide pribadinya.Tetapi, yang jelas ada hubungan definitive antaradua lembaga itu, juga posisinya sebagai orangpertama di Madrasah ini tentunya berpengaruhbesar terhadap potret lembaga tersebut.37

Al-Ghozali adalah contoh lain yang menarikuntuk memahami bagaimana Madrasah ini tidak hanyamenyensor Mu’tazilah, tetapi juga filsuf.Kehadirannya di Madrasah Nizamiyah Baghad begitulama (sekitar 25 tahun) sehingga tidak diragukanlagi bahwa dia memberi corak tersendiri terhadaplembaga ini. Absennya ilmu-ilmu non agama dilembaga ini, yang dipegang kuat oleh Mu’tazilahdan para filsuf, barangkali tidak disebabkan olehsosok al-Ghozali karena ia datang terlambat.Tetapi, pengabaian terhadap ilmu-ilmu sekuleradalah tipikal bagi Madrasah ini, persis denganapa yang dilakukan al-Ghozali di akhir hayatnya.Betapapun, guru adalah sebuah personifikasi darisebuah lembaga dalam masyarakat tradisional.Dengan demikian, sulitlah membedakan antara guruyang benar-benar fungsional dengan Madrasah itusendiri.

Madrasah ini secara otomatis juga melindungiidiologinya dari pengaruh Syiah. Hal ini ma’qulkarena pada masa yang sama Dinasti Fatimiyah diMesir sedang berjaya, juga dakwah militant dariIsma’iliyyah ada di mana-mana, salah satu

37Abdurrahman Mas’ud, M.A, Ph.d, Menggagas Format PendidikanNondikotomik, ibid,…, hal. 107-108

27

dakwahnya menggunakan media pendidikan denganmendirikan universitas Al-Azhar.

Saljuk juga memahami bahwasanya khanaqahmerupakan sebuah pusat instruksi keagamaan yangpenting dan memiliki pengaruh yang popularsebagaimana Madrasah, dan mereka turut mendukungdan mensuplai khanawah sebagaimana dukungan merekaterhadap perguruan. Mereka memperkenalkaninstitusi ini (yakni khanaqah) ke Baghdad yangmana pusat-pusat tersebut dikenal dengan namaribath. Ribath-ribath tersebut dihuni oleh ulama’-ulama’ Hadits, kalangan fuqaha, dan theologian,dan secara khusus ia merupakan tempat tinggaljuru dakwah yang melancarkan propaganda keagamaandan politik untuk kepentinagn sultan-sultanSaljuk.38

Demikianlah, dengan dukungan terhadapmadrasah, mazhab hukum, kelompok teologian, dankhanaqah, Nizam al-Mulk memprakarsai sebuahkebijakan negara untuk mendapatkan legitimasi danstabilitas politik dengan melindungi danmendukung berbagai institusi keagamaan Sunni.Bantuan dan dukungan negara terhadap mazhab-mazhab keagamaan juga membantu dalammengendalikan antagonisme faksional dan membantudalam menegakkan sebuah sistem organisasi danpendidikan hukum yang seragam. Madrasah dankhanaqah dalam kapasitasnya sebagai sebuah basisorganisasional untuk pengajran hukum, sebagaisebuah sarana untuk mendapatkan dukunganfinansial bagi pendidikan tingkat kesarjanaanmuslim, sebagai pusat pelatihan kader keagamaandan pemerintahan, dan sebagai basis pengislamanmasyarakat Timur Tengah, dan juga sebagai pusatkegiatan misionari untuk menyebarluaskan

38 Ira M. Lapidus, Terjemahan Ghufron A. Mas’adi, A History of Islamic Societies, terjemahan Sejarah Sosial Ummat Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), hal. 266

28

pembenaran sufisme secara universal sebagaibentuk pengejawantahan keyakinan dan komunitasMuslim secara umum. Sebagai imbalan bagi dukunganSunni dan legitimasi terhadap kebijakan negara,rezim-rezim Saljuk membantu mewujudkan beberapaambisi Sunni membentuk sebuah masyarakat Muslimuniversal.39

d. Tujuan, Kurikulum, Metode (Sistem), serta Materi yang Diberikan Madrasah Nizamiyah1) Tujuan Pendidikan Madrasah Nizamiyah

Tujuan pendidikan Madrasah Nizamiyah tidakterlapas dari tiga tujuan pokok, yaitu: a)Mengkader calon-calon ulama yang menyebarkanpemikiran Sunni untuk menghadapi tantanganpemikiran Syi’ah. b)Menyediakan guru-guruSunni yang cakap untuk mengajarka mazhab Sunnidan menyebarkan ke tempat-tempat lain. c) Membentuk kelompok pekerja Sunni untukberpartisipasi dalam menjalankan pemerintahan,memimpin kantornya khusus di bidang pendidikandan managemen.

Pengajaran di Madrasah Nizamiyah berjalandengan cara para guru berdiri di depan kelasmenyajikan materi-materi kuliah (ceramah/talqin),sementara para siswa duduk mendengarkan dimeja-meja kecil yang disediakan. kemudiandilanjutkan dengan dialog atau diskusi(munaqasyah) antara guru dan para siswa mengenaimateri yang disajikan.

Selain itu, pendidikan juga ditujukanuntuk membangun sistem Madrasah yang baik danberprestasi serta membentuk calon-calon ulamadan birokrat yang mempunyai wawasan.40

39 Ira M. Lapidus, Terjemahan Ghufron A. Mas’adi, A History of IslamicSocieties,..., hal 266-267

29

2) Kurikulum dan Metode Pengajaran MadrasahNizamiyah

Salah satu aspek menarik dari fenomenaMadrasah adalah kurikulumnya, terdapat diskusiyang cukup intens berkenaan dengan cakupankurikulum yang diajarkan dilembaga Madrasah.Batasan kurikulum ini relevan mengingat bahwaMadrasah sendiri adalah sebuah tipe lembagabaru yang berkembang setelah ilmu pengetahuandalam Islam berkembang relatif maju. UmatIslam memang sudah mengalami perkembangan ilmupengetahuan yang relatif pesat sejak abad ke2/8, melalui penerjemahan yang sangatproaktif. Hasil dari proses penerjemahan iniadalah semakin kayanya ilmu pengetahuan yangdimiliki dan dikembangkan oleh umat Islam.41

Kurikulum memainkan peranan penting dalammewujudkan tujuan pendidikan. Kurikulummengalami perkembangan mengikuti perkembangandan kebudayaannya, tentu saja kurikulummengalami pembaruan isinya, sesuai dengankebutuhan masyarakatnya. Demikian jugakurikulum Madrasah Nizamiyah ikut mengalamiperubahan, sebagai akibat dari pengaruhsituasi keagamaan, politik, sosia danintelektual yang mengitarinya. Masih terdapatsilang pendapat yang sangat tajam dikalanganpara penulis mengenai isi kurikulum MadrasahNizamiyah, dan timbulnya perbedaan pendapatitu menurut hemat penulis karena sebagiannyabertitik tolak pada penilaian mereka terhadapsikap sultan-sultan Saljuk dan para guru besarMadrasah Nizamiyah tentang ilmu-ilmu akliyah,dan sebagian lagi berangkat dari kondisiobyektif umat Islam dewasa ini yang umumnya

40 Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992), hal. 742

41 Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam,…, hal. 105

30

didominasi oleh prinsip dikotomi antara ilmuagama dan ilmu-ilmu umum dalam mengevaluasikurikulum Madrasah Nizamiyah. Untuk memperolehkesimpulan yag seobyektif mungkin mengenai halini, maka dalam pembahasan ini dilengkapidengan analisis tentang kegiatan studi parapelajar Madrasah Nizamiyah sendiri disampinganalisis tentang posisi studi-studi umumterhadap studi-studi agama dalam kurikulumMadrasah Nizamiyah.42

Pada zaman dinasti Saljuk, berkembangpesat ilmu pengetahuan beserta cabangnya,seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Kamal al-Din Helmi sebagai berikut:1. Ilmu-ilmu Agama (al-ulum al-syar’iyyat),

ilmu-ilmu ini disebut juga dengan al-ulumal-naqliyyat dan ulum al-diniyyat , yangmeliputi :

a. Pengetahuan Membaca (‘ilm al-qiraat)b. Ilmu Tafsir (‘ilmu al-tafsir)c. Ilmu Hadis (‘ilmu alhadis)d. Ilmu Fiqh (‘ilmu Fiqh)e. Teologi (‘ilmu Kalam)

2. Ilmu-ilmu Akliyah (al-‘ulum al-‘aqliyyat).Ilmu ini juga disebut dengan ilmu sekuler,yang terdiri dari :

a. Filsafat (falsafat,’ilm al-wail,’ilm-hikmat)b. Ilmu Fisika (‘ilm al-riyadhat)c. Astronomi (‘ilm al-Nujum ‘ilm al-falak)d. Ilmu ukur atau geometri (‘ilm al-handasat)e. Ilmu berhitung atau arithmetic (‘ilm al-hisab)f. Ilmu kesenian (‘ilm al-hay’at)g. Ilmu hukum (‘ilm ahkam)h. Ilmu kedokteran (‘ilm al-thibb)

3. Ilmu Bahasa (ulum al-lughat), yang meliputi :

42 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 215-216

31

a. Ilmu-ilmu bahasa (al-‘ulum al-lughawiyyat)b. Ilmu kesusasteraan (al-‘ulum al-adabiyyat)c. Retorika (al-‘ulum al-balaghiyyat).Ilmu-ilmu agama sebagaimana tercantum

dalam kutipan tersebut diatas semuanyabersumber pada ajaran-ajaran Islam, sementarailmu-imu umum sebagiannya ada yang berasaldari kebudayaan Yunani (Hellemstik) sepertifilsafat, ilmu filsafat, astronomi, ilmufisika, ilmu hukum, ilmu kesenian dan ilmukedokteran. Sebagian lagi berasal dari Indiamisalnya ilmu ukur atau geometri dan ilmuberhitung, dan kesusasteraan dari Persia.43

Kurikulum Madrasah Nizamiyah yang demikianitu dijiwai oleh kurikulum Madrasah-madrasahSunni terdahulu, bedanya kalau Madrasahtedahulu hanya mengajarkan satu madzhab saja,yaitu yang dianut oleh pendirinya, makaMadrasah Nizamiyah, sebagai institusi negara,tidak hanya mengajarkan satu madzhab tertentusaja, akan tetapi lebih mengutamakan madzhabSyafi’i dan Hanafi, karena yang pertamamenjadi anutan Sultan-sultan Saljuk dankeluarganya. Tetapi keduanya menghormatimadzhab Maliki dan Hanbali, perbedaan ituterjadi karena Madrasah terdahulu hanyamenghadapi adanya saling perebutan pengaruhantar sesama madzhab Sunni, sedang MadrasahNizamiyah selain disorong oleh adanya usahayang bertujuan untuk membendung aliranMu’tazilah dan Syi’ah, juga yang lebih pentinglagi adalah untuk mendamaikan pertikaian yangterjadi antara sesama madzhab Sunni.44

43 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 216

44 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 218

32

Motivasi pendidikan Madrasah Nizamiyahadalah pembinaan dan penyebaran paham Sunniguna menghadapi paham Syi’ah. Maka, ilmu kalamdiajarkan secara khusus dan intensif. Harusdiakui bahwa beberapa pengajar pada Madrasahini juga dikenal ahli dalam ilmu kalam,contohnya: Imam Al-Harmain Abul Ma’ali YusufAl-Juwaini (wafat 1084M/478H) dan Abdul HamidAl-Ghazali (wafat 1111M/505H).45

Rencana pendidikan di Madrasah Nizamiyahtidak ditemui dengan tegas, menurut MahmudYunus rencana pengajarannya adalah ilmu-ilmusyari’ah saja dan tidak  ada ilmu- ilmu hikmah(filsafat), ini terbukti sebagai berikut :

1. Tidak seorang pun diantara ahli sejarahyang mengatakan bahwa di antara matapelajarannya ada ilmu kedokteran, ilmufalak, dan ilmu-ilmu pasti, hanya merekamenyebutkan bahwa diantara matapelajarannya ialah nahwu, ilmu kalam, danfiqh.

2. Guru-guru yang mengajar di MadrasahNizamiyah adalah ulama-ulama syariah,seperti as-Syarazi, al-Ghozali, al-Qazwani, Ibnul-Jauzi dan lain-lain. Dantidak dikenal bahwa disana ada gurufilsafat, sehingga Madrasah tersebutmerupakan Madrasah syari’ah bukanMadrasah filsafat.

3. Pendiri Madrasah itu Nizamiyah bukanlahorang yang membela ilmu filsafat danbukan pula orang- orang yang membantupembebasan filsafat.

4. Zaman berdirinya Madrasah Nizamiyahbukanlah zaman filsafat melainkan zaman

45 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam: Pada Periode Klasik dan Pertengahan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 65

33

menindas filsafat serta orang-orangfilosof.46

Dengan keterangan tersebut, dapatdiketahui Madrasah Nizamiyah adalah fakultasagama dan fakultas syari’ah dan tiadamemasukkan ilmu filsafat yang berdasarkanbebas berfikir. Rupanya di Madrasah Nizamiyahdiajarkan ilmu Fiqh dalam 4 mazhab. Terbuktibahwa gurunya Ibnu Jauzi, salah seorang kepalamazhab Hambali, tetapi mazhab Syafi’i memilikikedudukan istimewa, Syeh Al Wajih mula-mulabermazhab Hambali, kemudian berpindah kemazhab Hanafi, sesudah itu ia ditetapkan jadiguru nahwu. Lalu ia berpindah lagi ke mazhabSyafi’i.

Dari keterangan lain disebutkan bahwapelajaran di Madrasah Nizamiyah mengutamakan pada pelajaran Al-qur'an (membaca, menghafal,dan menulis), sastra arab, sejarah NabiMuhammad saw dan berhitung, denganmenitikberatkan pada mazhab Syafi'i dan sistemteologi Asy'ariyah. Ilmu-ilmu hikmah baruberkembang di kancah Madrasah Islam setelahMadrasah Nizamiyah. Ilmu- ilmu itu meliputi :ilmu pasti (matematika), kedokteran, filsafat,astronomi, ilmu alam dan kemasyarakatan.

Madrasah Nizamiyah mempunyai tugas pokoktersendiri yaitu mengajarkan fikih  yangsejalan dengan satu atau lebih, dari mazhabahlussunnah, dan juga menjadi tempat-tempatmenarik pelajar untuk menggunakan waktu merekasepenuhnya dalam belajar, karena hampir semuaMadrasah Nizamiyah di Baghdad yang mencapai 30buah semuanya melebihi keindahan istana.Melalui Madrasah Nizamiyah ini, penanamanideologi sunni yang dilakukan Dinasti Saljuk

46 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam,…, hal. 160-161

34

berlangsung secara efektif, terutama untukmempertahankan stabilitas pemerintahan daribahaya pemberontakan yang kerap muncul atasnama aliran Islam tertentu yang berideologiberbeda dari Dinasti Saljuk.

Disamping fiqih dan tauhid, cabang-cabangilmu agama yang lain, seperti ushul fiqh, ilmu-ilmu Al-Qur’an, hadits Nabi, akhlaq, sangatmungkin sekali diajarkan di situ. Alasannyaadalah bahwa setiap muslim wajib, fard al-‘ain,mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Imam al-Ghozali menekankan pentingnya kewajiban inidalam karyanya Ihya al-‘Ulum al-Din. Masuk akalbahwa al-Ghozali mengalamatkan kewajibanbelajar kepada siswa-siswanya di Baghdadkarena dia menulis beberapa bukunya sambilmengajar di Madrasah itu. Masuk akal jugabahwa cabang-cabang ilmu agama yang lain,seperti nahwu, sharaf, adab (literature) jugadisajikan di situ meskipun ilmu-ilmu itu hanyasebagai pelengkap.

Berdasarkan keterangan di atas, dapatlahdiketahui bahwa Madrasah Nizamiyah tidakmengajarkan ilmu yang bersifat duniawi, tetapilebih terfokus pada pelajaran ilmu agamaterutama ilmu fikih. Mazhab fikih yangmenonjol adalah fikih Syafi’i dan teologiAsy’ary keduanya secara aktif dipelajari dandialami. Walaupun yang menonjol adalah mazhabSyafi’i, tetapi mazhab yang lain juga tetapdipelajari dengan adanya imam-imam khususuntuk masing- masing mazhab dan khalifahmembentuk kadi yang ahli untuk masing- masingmazhab.

Bila dibandingkan dengan lembagapendidikan di Baghdad sebelum Nizamiyah, yangmengajarkan seluruh ilmu  pengetahuan hingga‘Abbasiyah muncul sebagai lembaga pendidikan

35

yang ahli di berbagai macam sains danteknologi, maka yang menjadi pertanyaan adalahmengapa di Madrasah Nizamiyah tidak demikian?

Untuk menjawab hal ini dapat dikatakanbahwa mungkin ini suatu inovasi dari khalifah,karena di Madrasah Nizamiyah selainkepentingan politiknya yang menonjol jugatidak ditemukan dokumen yang konkrit mengenaihal ini. Rencana pengajaran atau kurikulum diMadrasah Nizamiyah secara rinci menurut MahmudYunus adalah : al-Qur’an (membaca, menghafaldan menulis), sastra arab, sejarah Nabi,Fikih, Ushul Fikih dengan menitik-beratkankepada mazhab Syafi’i dan system teologiAsy’ariyah.

Selanjutnya dapat dipahami bahwa materipelajaran di Madrasah Nizamiyah hanyamempelajari ilmu agama, tidak ada mengenaiilmu umum, seperti ilmu filsafat, ilmu mantik,dan ilmu keterampilan lainnya. Karena terlihatMadrasah ini khusus didirikan untukmenyebarkan mazhab sunni atau kepentinganpolitik. Sebab dari latar belakangdidirikannya Madrasah Nizamiyah untuk pengaruhmu’tazilah dan syi’ah yang sangat kuatsebelumnya di lingkungan masyarakat pada masaitu.47

Hamid Hasan Bilgrami berbeda pendapatdengan Mahmud Yunus mengenai materi yangdiberikan di Madrasah Nizamiyah, diamenyatakan bahwa pelajaran yang diberikan diMadrasah Nizamiyah juga mencakup ilmu bahasatradisional, Fikih, kajian-kajian Islam, ilmuhisab, faraidh, ilmu bumi, sejarah sastra,

47 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam,..., hal. 162.

36

kesehatan, biologi, agronomi, serta beberapasegi dari sejarah kealaman.48

Menghadapi pendapat yang berbeda di atas,persepsi yang bisa diberikan adalahkemungkinan, yaitu:

1. Mahmud Yunus tidak menemukan dokumen ataunarasumber tentang kurikulum pendidikanyang diajarkan di Madrasah Nizamiyah,seperti yang dikatakan Hamid Hasan diatas.

2. Boleh jadi kurikulum di MadrasahNizamiyah yang dikemukakan oleh MahmudYunus mungkin sekitar Al-Ghozali, Al-Juwaini yang masih mengajar di sana(sekitar satu abad berdirinya), padahallamanya Madrasah Nizamiyah tersebut tigaabad.Guna terlaksananya rencana pengajaran

(kurikulum) di Madrasah Nizamiyah iniditunjang dengan sarana dan prasarana yanglengkap, gedung-gedung yang megah,perpustakaan dengan jumlah buku yang lebihkurang 6000 jilid  yang merupakan buku-bukuwakaf untuk sekolah itu (M. Athiyah al-Abrasy, 1970). Pendanaan juga dibantusepenuhnya baik bagi guru maupun mahasiswa,mereka free yakni bebas dari biaya pendidikandan disediakan asrama.

Sekedar untuk memperjelas pelaksanaankurikulum di Madrasah Nizamiyah sangat terkaitdengan harta wakaf dan penghasilannya yangdiperoleh dari pengelolaan harta wakaf itu,sehingga Nizam al- Mulk menetapkan anggaranuntuk Madrasah Nizamiyah sebesar 600 ribu

48 Hamid Hasan Bilgrami, terjemahan Machnum Husein, KonsepUniversitas Islam, judul asli; The Concept of Islamic University, (Yogyakarta:Tiara Wacana, 1989), hal. 48.

37

dinar setiap tahunnya.49 Madrasah ini jugadiatur dengan sistem dan manajemen yang bagussehingga menjadi salah satu Madrasah yangtermasyhur pada saat itu.

3) Metode Pendidikan NizamiyahMetode Pengajaran (method of intruction) sebagai

salah satu faktor pendidikan juga memainkanperanan penting dalam rangka mencapai tujuanpendidikan yang diinginkan. Hal ini berlakujuga pada Madrasah Nizamiyah. Kesadaran inilahyang mendorong para pemimpin maupun parapendidik Muslim dizaman klasik berusaha terusmenerus dengan penuh gairah memperbaiki danmenyempurnakan metode pendidikan Muslim padaumumnya dan pendidikan tinggi pada khususnya,sebagaimana yang terlihat pada masapemerintahan Dinasti Saljuk. Untuk pertamakali dalam sejarah pendidikan Muslim, MadrasahNizamiyah telah menggantikan sistem halaqat yangdilaksanakan di masjid-masjid dan lembaga-lembaga pendidikan terdahulu lainnya, dengansistem klasikal. Dengan memperkenalkan sistemklasikal, maka Madrasah-madrasah Nizamiyahsebagai sebuah perguruan tinggi Islam, telahmenggunakan beberapa metode baru dalammenyampaikan kuliah-kuliah kepada parapelajarnya yang terpenting diantaranya adalahmetode ceramah, diskusi dan seminar.1. Metode Ceramah

Salah satu metode yang dipergunakan olehpara guru besar (mudaris;professor) Madrasah-madrasah Nizamiyah adalah metode ceramah(thariqat al-muhadharat; method of lectures). JosepHall, seorang pakar sejarah Arab, ketikamenjelaskan tentang pelaksanaan metodeceramah pada perguruan tinggi-perguruan

49 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, ibid,…, hal. 75

38

tinggi di Baghdad, didalam bukunya yangberjudul The Arab Civilization (Perabadan Arab)mengatakan bahwa setiap Muslim berhakmengikuti ceramah-ceramah itu, tidak hanyadiikuti oleh orang-orang awam yang ingin tahutetapi juga dihadiri oleh para sarjanaMuslim, yang datang dari seluruh pelosokwilayah kekhalifahan. Dalam metode ceramahitu, dosen menyampaikan kuliah-kuliahnyadengan perlahan-lahan, agar memudahkan bagimahasiswanya dalam mencatat, berbeda dengansistem halaqat (lingkaran studi) yang belummempunyai kegiatan mencatat, maka pada metodeceramah ini sudah diperkenalkan kegiatanmencatat dan sangat mementingkan menghafalyang bertujuan untuk membentuk daya ingatan.Guru besar Madrasah Nizamiyah mengikutikebiasaan duduk atas sebuah kursi yang rendahdeng dan para muridnya duduk diatas tikardisekelilingnya. Ketika ceramah akandiberikan, dimulai dengan membaca do’a, yangdiikuti dengan membaca beberapa ayat Alqurandan permohonan kepada Allah untukkesejahteraan kepada Nabi SAW.50

2. Metode DiskusiKegemaran kaum Muslimin pada studi-

studi Islam telah terlihat sejak munculnyaagama islam, terbukti keberadaan halaqat studimendapat sambutan yang besar sepanjang masa,sampai-sampai pada satu masjid kadang-kadangmempunyai beberapa halaqat studi. Setelahpengetahuan asing memasuki dunia Muslim, jugadiajarkan dihalaqat-halaqat masjid denganmenggunakan metode diskusi. Diskusi sebagaisalah satu metode mengajar, yang sekarang ini

50 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 243-244

39

cukup populer digunakan diperguruan tinggi-perguruan tinggi diseluruh dunia, ternyatapara guru besar Madrasah-madrasah Nizamiyahtelah lebih dahulu memakai metode itu padaabad ke 5/11. Hal ini menunjukkan bahwametode diskusi lebih unggul dibandingkandengan metode-metode lainnya menurut al-Ghazaly bahwa manfaat yang dapat dipetik darimetode diskusi adalah dapat memahami denganmudah ilmu-ilmu akliyah dan ilmu-ilmunakliyah. Sementara itu Noeng Muhadjirsebagaimana yang dikutip oleh Abd.Muktimengemukakan keunggulan-keunggulan metodediskusi adalah, 1. Melibatkan semua siswa secaralangsung dalam proses belajar; 2. Setiap siswa dapatmenguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahanpelajarannya masng-masing; 3. Metode Diskusi dapatmenumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir dansikap ilmiah; 4. Dengan mengajukan dan mempertahankanpendapatnya dalam diskusi diharapkan siswa dapatmemperoleh kepercayaan akan kemampuan diri sendiridan; 5. Dapat menunjang usaha-usaha pengembangansikap sosial dan sikap demokrasi para siswa.513. Metode Seminar

Seminar sebagai sebuah metode pengajaranpaling tidak memiliki tiga unsur yaitu;

1) Pelajar, 2) Topik Kajian Ilmiah, dan 3) Dosen Pembimbing. Perlu dicatat disini bahwa pada masa

pemerintahan Dinasti Saljuk seminar sebagaisalah satu metode penyampaian ilmupengetahuan sudah sangat populer dikalangankaum terpelajar. Bahkan pada suatu ketikapernah digelar seminar akbar di istana

51 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 246-247.

40

Perdana Menteri Nizam al-Mulk sendiri dan adayang mengatakan pelaksanaannya bertempat diMadrasah Nizamiyah Naysabur. Seminar tersebutmenghadirkan dua Guru besar yaitu Imam al-Haramayn dari Madrasah Nizamiyah Naysabur danSyaykh Abu Ishaq al-Syiraziy dari MadrasahNizamiyah Baghdad.52

e. Tokoh- tokoh dan Ide-ide NizamiyahSelain berperan secara fisik terhadap

perkembangan Madrasah Nizamiyah, Nizam al-Mulkjuga berperan dalam menetapkan guru-guru yangakan mengajar pada Madrasah Nizamiyah, beliaumenetapkan jabatan-jabatan penting sepertimudarris (staff pengajar yang bertanggung jawabterhadap pelaksanaan pengajaran), wa’idh (yangmemberikan ceramah-ceramah umum di Madrasah),mutawalli al-kuttub (pustaka), muqri’ (yangmembaca dan mengajarkan al-Qur’an) dan nahwi(ahli gramitical bahasa arab). Orang-orang yangdipilih oleh Nizam al-Mulk tersebut adalah merekayang menganut mazhab Syafi’i, paling untuk tigajabatan (mudarris, wa’idh, dan mutawalli al-kuttub) diharuskan bermazhab Syafi’i karenaketiga jabatan tersebut yang paling berhak danpunya otoritas penuh menentukan arah dankebijakan Madrasah itu, bahkan dalam banyak kasusseorang mudarris juga bisa berfungsi sebagaiadministrator atas nama pendirinya. SebagaiMadrasah terbesar dizamannya, guru-guru yangmengajar pada Madrasah Nizamiyah adalah tokoh-tokoh yang punya reputasi tinggi.

Guru- guru yang memberikan pelajaran diMadrasah Nizamiah antara lain yaitu :1. Abu Ishak al-Syirazi (w. 476 H = 1083 M)

52 Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah Nizamiyah Dinasti Saljuk),…,hal. 249-250

41

2. Abu Nashr al-Shabbagh (w.477 H = 1084 M)3. Abu Qosim al-‘Alawi (w. 482 H = 1089 M)4. Abu Abdullah al-Thabari (w. 495 H = 1101 M)5. Abu Hamid al-Ghazali (w. 505 H = 1111 M)6. Radhiyuddin alQazwaini (w. 575 H = 1179 M)7. Al- Faairuzzabadi (w. 817 H = 1414 M).

Madrasah-madrasah Nizamiyah itu dapatdisamakan dengan perguruan tinggi di masasekarang, mengingat gurunya  adalah ulama besaryang termasyhur salah satunya adalah Abu Hamidbin Muhammad al-Ghozali. Al-Ghozali  terkenaldengan asas mengajarnya, yaitu :1. Memperhatikan tingkat daya berpikir anak2. Menerangkan pelajaran dengan jelas3. Mengajarkan dari konkrit ke abstrak4. Mengajarkan ilmu pengetahuan secara berangsur-

angsur.53

Ide al-Ghozali mengenai asas mengajar iniperlu diperhatikan dan disesuaikan dalammelaksanakan proses belajar mengajar, disamping ada inovasi dari guru dalam pendidikanitu sendiri seperti penyesuaian dengan IPTEKdan perkembangan zaman, selama tidakbertentangan dengan prinsip-prinsip pendidikanIslam.Selanjutnya ide al-Ghozali tentang pendidikan

anak sebagai berikut:1. Seorang pendidika harus memberikan segala

macam nasihat kepada peserta didik danmencegah hal-hal yang buruk dengan sindiranbukan dengan cara kasar.

2. Bila sukar bagi anak-anak untuk meninggalkankebiasaan-kebiasaan buruk sekaligus, hendaklahberusaha meninggalkan secara berangsur-angsur.

3. Setiap tingkah laku yang baik yang dilakukansi anak harus diberi hadiah, sebaiknya sedikit

53http://yherlanti.wordpress.com, diunduh 11 November 2014

42

mungkin mencela atau memarahi anak bilamelakukan kesalahan.

4. Anak-anak harus dibiasakan dengan akhlak yangbaik dan dilarang bertemu dengan anak yangjahat.

5. Anak harus dibiasakan untuk tidak berlebihandalam makanan, pakaian, dan tidur.

6. Anak-anak harus mendapat kesempatan kesempatanyang cukup untuk latihan-latihan jasmani danpermainan yang menarik.

7. Semua pihak tidak boleh dilayani secarabersamaan dalam bidang pendidikan, tetapidilayani sesuai dengan pembawaan dan tingkatkemampuannya.

Sejalan dengan ide diatas, al-Ghozalimengemukakan sifat-sifat yang harus dimilikiseorang pendidik, adalah sebagai berikut:1. Pendidik hendaknya memandang peserta didik

seperti anaknya sendiri, menyayangi danmemperlakukan mereka seperti anak sendiri.

2. Tidak mengharapkan upah dan pujian, tetapihanya mengharap ridha Allah SWT.

3. Memanfaatkan setiap peluang untuk memberinasihat dan bimbingan kepada peserta didik,bahwa tujuan menuntut ilmu adlah untukmendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan untukmemperoleh kedudukan atau kebanggaan duniawi.

4. Terhadap peserta didik yang bertingah lakuburuk, hendaknya pendidiknya menegurnya sebisamungkin dengan cara menyindir dan penuh kasihsaying, bukan dengan terus terang dan mencela,sebab teguran yang terakhir dapat membuatpeserta didik berani mengembangkang dansengaja terus menerus bertingkah laku buruk.

5. Tidak fanatic terhadap bidang studi yangdiasuhnya, lalu mencela bidang studi yangdiasuh pendidik lain.

43

6. Memperhatikan perkembangan berpikir pesertadidik agar dapat menyampaikan ilmu sesuaidengan kemampuan berpikirnya.

7. Memperhatikan peserta didik yang lemah denganmemberikannya pelajaran yang mudah, jelas dantidak mengetahuinya dengan hal-hal yang sulitsehingga membuatnya kehilangan kecintaanterhadap pelajaran.

8. Pendidik hendaknya mengamalkan ilmunya dantidak sebaliknya, di mana perbuatannyabertentangan dengan ilmu yang diajarkan kepadapeserta didik.

Dalam pendidikan (proses belajar mengajar),al-Ghozali tidak saja memberikan sifat-sifat yangharus dimiliki pendidik (guru), akan tetapisebagai peserta didik harus juga memiliki sifat-sifat tertentu yang merupakan syarat dasar bagiterwujudnya hasil pendidikan yang baik,diantaranya sifat dan syarat peserta didik ituadalah sebagai berikut:1. Peserta didik harus memuliakan pendidik dan

bersikap rendah hati atau tidak takabbur. Halini sejalan dengan pendapat al-Ghozali yangmenyatakan menuntut ilmu merupakan perjuanganberat yang menuntut kesungguhan yang tinggidan bimbingan dari pendidik.

2. Peserta didik harus merasa satu bangunandengan peserta didik lainnya, maka harussaling menyayangi, menolong dan berkasihsaying sesamanya.

3. Peserta didik harus menjauihi diri darimempelajari berbagai mazhab yang dapatmenimbulkan kekacauan dalam pikiran.

4. Peserta didik ahrus mempelajari tidak sajasatu jenis ilmuyang bermanfaat, melainkan iaharus mempelajari berbagai ilmu lainnya danberupaya sungguh-sungguh mempelajarinya

44

sehingga tujuan dari setiap ilmu tersebuttercapai.

Berdasarkan ide-ide al-Ghozali di atasmengenai pendidikan anak, sangat cocok dilihatdari segi psikologi, pendapat modern maupundengan ilmu kesehatan. Kecocokan dengan psikologimisalnya perlakuan terhadap anak-anak. Secarapsikologi setiap anak mempunyai sifat/ karakteryang berbeda-beda, mudah tersinggung, pemarah,pendiam, dan lain-lain. Semua karakter inidipengaruhi oleh lingkungan, oleh sebab itu guruharus dapat menilai karakter setiap pesertadidik.

Dalam hal pendapat modern tentang belajaryang berkembang saat ini, bahwa manusiadilahirkan dengan bakat yang berbeda-beda, adakemampuan anak yang tinggi, sedang dan rendah.Hal ini sesuai dengan pendapat imam al-Ghozaliagar memperlakukan anak sesuai dengan tingkatdaya piker anak tersebut.

Ide-ide pendidikan yang dikemukan oleh al-Ghozali merupakan hal yang sangat berharga bagidunia pendidikan, baik untuk kepentingan pendidikmaupun peserta didik yang semuanya mempunyaidampak pada diri dan lingkungan. Tidak dapatdipungkiri pendapat al-Ghozali merupakansumbangan yang besar dalam dunia pendidikan, initerbukti bahwa ia menjadi rujukan bagi pendidikdan peserta didik tidak hanya didunia Islamtetapi juga diluar Islam dengan adanya renaissancedi Eropa.

Dari penjelasan di atas, hemat penyusunmenyimpulkan bahwa corak Madrasah Mizamiyah untukzaman sekarang di Negara kita ini tidak dapatdikatakan sepenuhnya mengadopsi pendidikanNizamiyah. Hal ini di latar belakangi oleh factorhistoris seperti pengaruh zaman penjajahan danlain sebagainya.

45

f. Perkembangan dan Strategi Madrasah NizamiyahHal yang membuat lembaga-lembaga pendidikan

Madrasah Nizamiyah signifikan dalam sejarah Islamadalah bahwa mereka semua penganut mazhabSyafi’iyyah dan berada di Nishapur, sebuah tempatpenting untuk memahami kerangka politik,khususnya yang berhubungan dengan konflikinternal Sunni antara Syafi’iyyah dan Hanafiyyah.Dua kelompok besar ini merupakan gerakankeagamaan yang paling berpengaruh di Nishapurpada paro pertama abad ke-11. sejarawan ahli masaklasik dan pertengahan dari Amerika, Bulliet,menyebut mereka sebagai tokoh-tokoh yangmeramaikan Nishapur selama dua abad. Ini tidakberarti bahwa kelompok Qarramiyyah (Qaramithah),Syiah, Malikiyyah dan Hanbaliyyah tidak mempunyaiperan.54 Pemberian perhatian khusus kepada duaraksasa itu berdasarkan alasan bahwa keduanyatelah memainkan peran penting dalam bernegosiasidengan pemerintah pusat Baghdad. Bajkan, al-Kunduri, salah seorang wazir Seljuk sebelum Nizamal-Mulk terkenal sebagai penganut Hanafiyyah yangcongkak. Adapun Nizam al-Mulk, wazir Seljuk yangterbesar dan termasyhur terkenal sebagaiSyafi’iyyah tulen.

Ada beberapa petunjuk yang memperlihatkankonflik mereka. ‘Asabiyyah atau ta’assub yang berartifanatisme pada ajaran khusus keagamaan merekabukanlah hal yang baru di dunia Islam, baik padaabad ke-10 maupun pada abad ke-11. ‘Abd ar-Rahmanas-Sabuni dihukum mati tahun 900 H atas dasarfanatisme mazhab. Kecenderungan semacam ini jugabisa ditemukan dalam kelompok Syafi’iyyah danHanafiyyah. Mereka berkompetisi dalam memperoleh

54 Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik,..., hal.101

46

posisi keagamaan di pemerintahan, yakni sebagaiqadli, shaikh al-Islam, juga dalam mendirikan Madrasah-madrasah untuk mempersiapkan ulama-ulama masadepannya.

Jarangnya terjadi pernikahan antarmerekajuga merupakan point penting yang mempertajamketegangan. Bisa dipahami bahwa perkawinanantarkelompok pada dasarnya berpotensi meredamkonflik, menyebabkan transfer kekayaan, kekuatandan nilai-nilai sosial keagamaan yang palingasasi. Tatkala perkawinan antarkelompok inihilang dari sebuah komunitas yang heterogenseperti yang terjadi dalam panggung sejarah ini,mudah diterka bahwa kohesi sosial dalam keragamanmazhab menjadi kurang solid.

Konflik ini lebih jelas bila disepakatibahwa semua Syafi’iyyah adalah Asy’ariyyah yangakan menjadi aliran teologi terpenting di harikemudian. Kelompok yang terakhir ini tidak hanyaberhadapan dengan Mu’tazilah, tetapi jugabersitegang dengan Hanbaliyyah pada abad ke-11.pada abad ini Asy’ariyyah agaknya berhasilmengakhiri pengaruh Mu’tazilah. Dua abadsebelumnya, ketika pengaruh Mu’tazilah demikianbesar, al-Mutawakkil (salah seorang KhalifahAbbasyiah Baghdad 232 H/847 M) menghukum merekasecara dahsyat. Al-Juwaini dan al-Ghozali(meninggal 1111 M) adalah dua contoh utamapendukung Ash’ariyyah yang berhasil mengasingkanide-ide Mu’tazilah di masyarakat.

Kembali ke faksi Sunni, sesungguhnya faksiitu lebih merupakan masalah manajemenpertentangan yang ada antarkelompok. Pada tingkattertentu polaritas ini memburuk karenaperpanjangan penguasa. Karena Nishapur merupakandaerah subur, berpenduduk banyak dan beberapaulama penting ada di situ, pemerintah pusat diBaghdad memberikan perhatian khusus terhadap

47

daerah ini. Tatkala Nishapur dibawah pemerintahanGhaznawiyah sebelum jatuh selamanya ke tanganSeljuk tahun 1039 M, patronasi (patronage)penguasa berganti-ganti antara Hanafiyyah danQarramiyyah. Aliansi temporer ini terusberlangsung selama pemerintahan Seljuk.Hanafiyyah dan Syafi’iyyah adalah dua kekuatanutama yang bersaing dalam merebut simpatipemerintah. Pada tahun 1048 M persekusi resmiterhadap Syafi’iyyah oleh al-Kunduri, wazirSeljuk, dimulai. Mulai tahun ini sampaimeninggalnya al-Kunduri (1064 M), yang dihukummati secara rahasia karena kesalahannya menentangpengganti Tugril Beg, Alp Arslan, Naishaburdidominasi oleh Hanafiyyah dengan intens.

Dari segi kemampuan politik strategis, al-Kunduri terlalu lemah jika dibandingkan denganNizam al-Mulk. Al-Kunduri tidak pernahberestimasi bahwa persekusinya terhadapSyafi’iyyah akan menghasilkan “musuh-musuh besar”di kemudian hari, seperti Imam al-Haramayn danAbu Sahl Muhammad bin Imam al-Muwaffaq.

Seperti al-Kunduri, Nizam al-Mulk jugamemanfaatkan rivalitas yang ada diantara faksi-faksi. Perbedaannya adalah kecermatan Nizam dalammendekati masalah dan estimasinya yang brilian.Tidak diragukan lagi bahwa Nizam cerdik-cendekiadan bijak dalam menyelesaikan setiap persoalan.Karyanya mengenai persoalan-persoalanpemerintahan yang bias kit abaca sampai sekarangmerupakan salah satu buktinya. Selama 20 tahunpemerintahan Maliksyah, kekuasaan Nizam benar-benar mutlak. Dialah penguasa riil di KerajaanSeljuk, sebuah posisi yang juga diidam-idamkanoleh al-Kunduri tetapi ia gagal meraihnya.

Pada hari kemenangan Nizam al-Mulk,keputusan sepenuhnya berada di tangannya. Sebagaipolitisi yang bijak dan ulung, dia memilih cara

48

memeperoleh simpati masyarakat dengan caramemperbanyak Madrasah Nizamiyah, memanfaatkanulama-ulama Syafi’iyyah dan memperkuat institusi-institusi Syafi’iyyah secara umum. Apa yang ialakukan ternyata berbuah besar. Beberapa ulamaSyafi’iyyah-Ash’ariyyah abad ini, seperti ImamHaramayn dan Imam al-Ghozali memberikan sumbanganbesar terhadap lembaga-lembaga pendidikannya. Diamendirikan begitu banyak Madrasah dari Khurasandi timur hingga Syria dan Mesopotamia di barat.Imam al-Haramayn bukan hanya memiliki otoritasbesar di Madrasah Nizamiyah Khurasan, yakniMadrasah yang dipercayakan sepenuhnya oleh Nizamal-Mulk kepadanya, melainkan juga menjadi khatibyang disegani di Nishapur. Sebagian besar posisipenting keagamaan di pemerintahan dipegang paraulama Syafi’iyyah-Asy’ariyyah, sedangkan posisiyang kurang penting dipegang oleh Hanafiyyah.Disebabkan Madrasah yang berkembang pesat danpenurunan pajak rakyat, aghniya’ (jutawan dermawan)dengan tulus mendukung proyek Madrasah dengansumbangan mereka yang berupa sedekah dan wakaf.Ini berarti bahwa Madrasah-madrasah yangdidirikan Nizam dengan mantap disponsori olehpenguasa dan rakyat.

Dengan demikian, gerakan-gerakan Madrasahini bias dipandang sebagai upaya reaksi terhadapgerakan Syi’ah yang sebagian besar di barat,terutama di Mesir (Universitas Al-Azhar), ataudilihat sebagai upaya untuk mengimbangi rekayasapendidikan yang dilancarkan sebelumnya olehHanafiyyah di Nishapur. Tetapi yang jelasrekayasa pendirian Madrasah-madrasah di bawahkekuasaan Nizam itu merupakan symbol kemenanganSunni sekaligus sebagai buah yang dipetik olehwazir besar Nizam al-Mulk atas keberhasilannya

49

dalam menangani konflik-konflik interen dalammasyarakat.55

g. Pengaruh Madrasah NizamiyahMadrasah Nizamiyah telah banyak memberikan

pengaruh terhadap masyarakat, baik di bidangpolitik, ekonomi, maupun bidang sosial keagamaan.

Dalam batas ini Madrasah merupakan kebijakanreligio politik penguasa pemerintahan waktu itu,dimana Nizam al-Mulk sebagai pejabat pemerintahyang memiliki andil besar dalam pendirian danpenyebaran Madrasah. Yang mana dalam bidangekonomi Madrasah ini dimaksudkan untukmempersiapkan pegawai pemerintah, khususnyadibidang hukum dan administrasi serta mengajarkanhukum syari’ah. Madrasah Nizamiyah diterima olehmasyarakat karena sesuai dengan lingkungan dankeyakinannya dilihat dari segi sosial keagamaan,hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antaralain :

1. Ajaran yang diberikan di Madrasah Nizamiyahadalah ajaran yang sesuai dengan ajaran yangdianut oleh sebagian besar masyarakat padawaktu itu yaitu Sunni.

2. Madrasah Nizamiyah diajar oleh para ulamaterkemuka

3. Madrasah ini memfokuskan pada pelajaran fiqhyang dianggap sesuai dengan kebutuhanmasyarakat pada umumnya dalam rangka hidupdan kehidupan yang sesuai dengan ajaran dankeyakinan mereka.Nizam Al-Mulk mendirikan gedung-gedung

ilmiah untuk ahli fikih, membangun Madrasah-madrasah untuk para ulama dan asrama untuk orangberibadah serta fakir miskin. Pelajar yang

55 Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik,…, hal.106

50

tinggal di asrama diberi belanja secukupnya dariuang Negara dengan jumlah yang tidak sedikit.Akibatnya Nizam al-Mulk mendapat teguran dariMalik Syah karena diadukan orang, bahwa uang yangdibelanjakan untuk kepentingan pendidikan danpengajaran tersebut merupakan usaha Nizam al-Mulk untuk menaklukkan kota Qustantiah(Constantinopel). Tindakan Nizam al-Mulk iniakhirnya dapat diterima Malik Syah setelahdijelaskan alasan yang logis dan bahkan dapatmenyadarkan khalifah. Begitu besarnya perhatianNizam al-Mulk terhadap pendidikan dan pengajaransebagaimana yang dinyatakan oleh Ahmad Syalabi :“Tidak satupun negeri yang didapatkan tidakmendirikan Madrasah oleh Nizam al-Mulk, sehinggapulau terpencil di sudut dunia yang jarangdidatangi manusia juga didirikan Madrasah yangbesar lagi bagus. Ditemukannya orang terkenalberpengetahuan luas dan mendalam disuruh mengajardan memberi sekolah itu adalah wakaf, dilengkapidengan perpustakaan”.56

Kehadiran Madrasah Nizamiyah telah memberipengaruh yang besar pada masyarakat baik bidangpolitik, ekonomi, maupun sosial keagamaan. Dalambidang ekomomi, Madrasah ini telah menghasilkanlulusan yang siap menjadi pegawai pemerintahdibidang hukum dan administrasi. Pada sosialkeagamaan, Madrasah yang memfokuskan pada ajaranfiqih, dianggap sesuai dengan kebutuhanmasyarakat umumnya.

Madrasah pada zaman Abbasiyah ini tampaknyaditangani langsung dan serius oleh pemerintah.Melalui lembaga Madrasah muncullah kecintaan dangairah pada intelektual Islam terhadap ilmupengetahuan. Hal ini dapat dibuktikan dari

56 Ahmad Syalabi, Sejarah Pendidikan Islam,..., hal. 108

51

berbagai ilmu agama dan sains yang merekahasilkan.

Meskipun beberapa pendapat para ahli menolakbahwa Madrasah Nizamiyah bukanlah Madrasah yangpertama didirikan, akan tetapi ia merupakanMadrasah yang sangat populer di kalanganmasyarakat Islam dan non Islam, hal inidisebabkan Nizamiyah merupakan  sistem Madrasahpertama khusus didirikan oleh negara dan Sunni.Pemerintah terlibat dalam menentukan tujuan-tujuan Madrasah, kurikulum, dan memilih guru,serta pemerintah memberikan dana kepada Madrasah.Selain itu, Nizamiyah memiliki spirit ilmupengetahuan yang tinggi, baik untuk tujuanpolitik maupun agama.

Latar belakang berdirinya Madrasah selaintermotivasi oleh faktor agama dan ekonomi yangberkaitan dengan ketenagakerjaan, jugatermotivasi oleh aspek politik. Seperti halnya,latar belakang lahirnya Madrasah Nizamiyah yangpaling mendasar adalah adanya perseteruan antarakelompok Sunni, Dinasti Saljuk dengan kelompokSyi’ah, Dinasti Fatimiyah di Mesir. DinastiSaljuk berkeyakinan bahwa idiologi harus dibalasdengan idiologi. Dari sinilah, maka Nizamiyahmerupakan senjata atau alat untuk menanamkandoktrin- doktrin Sunni sebagai perlawanan pahamSyi’ah.

Menurut sejarah Islam, Nizam al-Mulk adalahorang yang mula- mula mendirikan Madrasah.Sedangkan menurut Gibb dan Kramers yang dikutipoleh Drs. Hasbullah disebutkan, bahwa setelahMadrasah Nizamiyah ini didirikan Madrasahterbesar oleh Shalahuddin al- Ayyubi.57

Namun demikian harus diakui bahwa pengaruhMadrasah Nizamiyah, ternyata melebihi pengaruh

57 Ahmad Syalabi, Sejarah Pendidikan Islam,..., hal. 108

52

Madrasah-madrasah sebelumnya. Ia merupakanfondasi sekaligus prototipe dari kelanjutanpendidikan Islam saat ini. Maka tidaklahberlebihan jika dikatakan bahwa pendirianuniversitas-universitas di Barat merupakan hasilinspirasi dari pengaruh Madrasah Nizamiyah.

h. Keruntuhan Madrasah Nizamiyah Madrasah Nizamiyah sedikit demi sedikit

mengalami kemunduran setelah wafatnya Nizam al-Mulk. Madrasah yang sistem pendidikan danorganisasinya ditiru di Eropa ini sempat berjayasampai akhir abad ke-14, ketika Timur Lenkmenghancurkan Baghdad. Timur lenk dengan balatentaranya menyerbu kota Baghdad danmenghancurkan segala peradaban serta membantairibuan orang di wilayah yang ditaklukkannya.Baghdad hancur lebur sekitar tahun 1393 M.58

Setelah kematian Nizam al-Mulk pada tahun1092 M, kebijakan saljuk terombang ambing diantara pemihakan Hanafiyah dan Pemihakan terhadapSyafi’iyyah. Sampai pada pertengahan abadkeduabelas warga Hanafiyah meraih keberuntungan,tetapi pada paro kedua dari abad ini hambaliyahdan Syafi’iyyah merebut kembali dan di untungkandengan sejumlah perguruan yang baru.59

Kemudian faktor kemunduran Saljuk terjadidisebabkan oleh perebutan kekuasaan di antaraorang saljuk di samping para pemimpin tingkatprovinsi menyatakan memisahkan diri dari Saljuk.60

Selain itu bencana terbesar Bani Saljuk adalahadanya gerakan Batiniah Ismailiyah yang berasaldari Syiah Fatimiah dibawah Pimpinan Hasan BinShabbah. Berkuasanya bani Saljuk secara utuh

58 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,..., hal. 12059 Ira M. Lapidus, Terjemahan Ghufron A. Mas’adi, A History of Islamic

Societies,…,hal. 265-26660 Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, ibid, …, hal. 90

53

hanya sampai pada tahun 1154 M, masa sesudahnyakekhalifahan Abbasyiah sebenarnya bebas daripengaruh manapun, namun secara perlahan tapipasti menuju kehancuran.61

C. KESIMPULAN Madrasah Nizamiyah adalah sebuah lembaga

pendidikan dalam bentuk Madrasah yang dikelola olehpemerintah pada masa bani Saljuk. Madrasah inimempunyai corak yang berbeda dari lembaga pendidikansebelumnya. Madrasah ini didirikan di kota Baghdad dansekitarnya (ditemui hamper disetiap daerah). MadrasahNizamiyah didirikan oleh perdana menteri yangmempunyai perhatian besar terhadap ilmu pengetahuandan pendidikan disamping ilmu factor politik dankeagamaan. Perdana menteri itu bernama Nizam al-Mulkdengan memakai system modern.

Madrasah Nizamiyah mempunyai manajemen yangbagus, dikelola dengan baik seperti dapat dilihat darisegi pendanaan, gedung-gedung yang gabus dan dalamjumlah yang banyak. Guru-guru digaji selama masajabatannya, perpustakaan yang lengkap, asrama danmakan untuk mahasiswanya, biasanya sekolah gratis dankurikulum di tetapkan oleh pemerintah Baghdad.

Madrasah ini didukung oleh para ulama terkenaldan termasyhur pada zamannya, bahkan sampai sekarang.Madrasah Nizamiyah menjadi inspirasi Madrasah-madrasahIslam zaman sekarang serta merupakan prototypefakultas-fakultas yang sekarang banyak ditiru dilembaga pendidikan zaman sekarang. Pada saatberdirinya Madrasah Nizamiyah ini banyak bermunculanpara ilmuan yang sangat terkenal, salah satunya adalahImam Al-Ghozali. Kemudian Imam Al-Ghozali banyakmemberikan sumbangsi pemikiran-pemikiran pendidikan,terutama bidang tasawuf.

61 Istianah Abu Bakar, Sejarah Peradaban Islam, (Malang; UIN PRESS, 2008), hal. 76

54

Materi yang diberikan Madrasah Nizamiyah adalahdiarahkan untuk mengembangkan mazhab Sunni danmelemahkan mazhab Syi’ah serta Mu’tazilah. Oleh karenaitu materinya lebih berorientasi pada ilmu keagamaanmelalui empat mazhab, tetapi yang menonjol adalahmazhab Syafi’i. Para lulusannya dipersilahkan untukduduk di pemerintahan Saljuk yang bermazhab Sunni.

DAFTAR RUJUKAN

Philip H. Kitti, terjemahan R. Cecep Lukman yasin & DediSlamet Riyadi, terjemahan History of the Arabs, (Jakarta:Serambi Ilmu Semesta, 2006).

Ira M. Lapidus, Terjemahan Ghufron A. Mas’adi, A History ofIslamic Societies, terjemahan Sejarah Sosial Ummat Islam,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999).

Syamsul Bakri, Peta Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta; FajarMedia Press, 2011).

Istianah Abu Bakar, Sejarah Peradaban Islam, (Malang; UINPRESS, 2008).

Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam: Pada Periode Klasik danPertengahan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004).

55

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta; Raja GrafindoPersada, 2013).

M. Thobroni, Cendikiawan Muslim dan Penemuan-penemuan PalingBrilian dari Dunia Islam, (Yogyakarta: Titan, 2010).

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam jilid4, cetakan ke-10, (Jakarta : PT Ichtiar Baru VanHoeve, 2002).

Muhammad Utsman Najati, Jiwa Dalam Pandangan Filosofis Muslim,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002).

Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, (Jakarta: BulanBintang, 1990).

Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta;Raja Grafindo Persada, 2000).

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana,2007).Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Hidakarya

Agung, 1990).Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik,

(Yogyakarta: Gama Media, 2002).Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam (Kajian Atas Lembaga-

Lembaga Pendidikan), (Bandung;Citapustaka Media, 2007).Abd.Mukti, Konstruksi Pendidikan Islam (Belajar Dari Kejayaan Madrasah

Nizamiyah Dinasti Saljuk) (Bandung: Citapustaka Media,Cet.I, 2007).

Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi IslamIndonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992).

http://yherlanti.wordpress.com, diunduh pada tanggal 11November 2014.http://mazguru.wordpress.com, diunduh pada tanggal 1Oktober 2014.

56