kontrol ekspresi gen eukariot
TRANSCRIPT
■ DNA dalam nukleus semua sel mengandung informasi yang lengkap untuk membentuk individu baru
– Kloning hewan
■ Perbedaan masing-masing sel akibat perbedaan pola ekspresi gen
■ Regulasi ekspresi gen eukariot
– Tahap transkripsi
– Tahap pemrosesan pre-mRNA
– Tahap translasi
Figure 8-73 Molecular Biology of the Cell (© Garland Science 2008)
DNA microarray
■ Analisis ekspresi gen
Faktor transkripsi
■ Protein yang meregulasi ekspresi gen
– Faktor transkripsi umum
■ Terikat promoter bersama RNA pol
– Aktivator transkripsi
– Represor transkripsi
■ Satu gen dapat diregulasi oleh banyak sisi regulator, masing-masing terikat faktor-faktor transkripsi berbeda
– Kombinasi faktor transkripsi yang tepat menentukan apakah suatu gen ditranskripsi atau tidak
Struktur faktor transkripsi
■ Domain pengikat DNA
■ Domain aktivasi
■ Motif
– Zinc finger
– Helix-loop-helix (HLH)
– Leucine zipper
– HMG-box
Bagaimana menentukan bagian DNA mana yang berinteraksi dengan faktor transkripsi
■ Deletion mapping
■ DNA footprinting
■ Genome-wide location analysis
■ Kemampuan ditranskripsi hilang atau menurundrastis bila delesi terjadi pada bagian:
– TATA box
■ regulasi inisiasi transkripsi
– GC box
■ mempengaruhi frekuensi RNA pol mentranskripsi
– CAAT box
■ mempengaruhi frekuensi RNA pol mentranskripsi
Genome-wide location analysis
■ Identifikasi semua bagian DNA yang terikat suatu faktor transkripsi
■ Sel dibunuh dengan formaldehide dan faktor transkripsi diikat-silang dengan DNA dimana dia terikat
■ Kromatin diisolasi dan dipatahkan menjadi fragmen pendek
■ Kromatin diendapkan dengan antibodi terhadap faktor transkripsi (chromatin immunoprecipitation / ChIP)
■ Ikatan kromatin-antibodi dilepas
■ Sequence kromatin ditentukan (misalnya dengan microarray)
13
Aktivasi gen oleh hormon
AD = domain aktivasi
DBD = domain
pengikat DNA
LBD = domain
pengikat ligan
Response element glukokortikoid (GRE):
5’-AGAACAnnnTGTTCT-3’
Daerah regulasi aktivitas gen
■ Elemen proksimal: letaknya dekat gen
■ Elemen promoter distal: letaknya jauh dari gen
– Response element
– Enhancer
■ Panjang 200 pb, banyak sisi pengikatan faktor transkripsi
■ Insulator : memisahkan promoter-enhancer suatu gen dengan promoter-enhancer
gen lain
Ko-aktivator
■ Kompleks protein yang besar yang mempengaruhi aktivitas faktor transkripsi
■ Dua kelompok:
– Berinteraksi dengan faktor transkripsi umum (GTF)
■ Interaksi dengan TAF dari TFIID
■ Mediator: menghubungkan faktor transkripsi pada enhancer dengan GTF
– Berinteraksi dengan kromatin
Figure 4-38a Molecular Biology of the Cell (© Garland Science 2008)
Asetilasi: melonggarkan struktur kromatin
■ HAT (histon asetil transferase)
– Menambah gugus asetil pada histon
– Protein memperoleh akses untuk
berinteraksi dengan DNA
■ Banyak koaktivator mempunyai aktivitas
HAT
Aktivasi gen
■ Aktivator terikat DNA
■ Ko-aktivator ditarik ke kromatin target
■ Histon diasetilasi
■ Chromatin remodelling complex terikat
– Gunakan ATP untuk mengubah struktur dan lokasi nukleosom
– Faktor transkripsi dan protein-protein lain dapat terikat pada daerah regulator DNA
Represi transkripsi
■ Histon deasetilase (HDAC)
– Subunit dari kompleks ko-represor
– Ditarik ke daerah regulator gen yang akan diinaktifkan
■ Histon metil transferase (mis. SUV39H1)
– Histon H3 mengalami metilasi pada Lys
Metilasi DNA
■ DNA metil transferase
– Metilasi C5 dari Cytosine pada urutan CCGG, GCGC, ACGT
■ Metilasi DNA mempertahankan gen tetap inaktif
– Protein terikat DNA dan menarik kompleks ko-represor dengan aktivitas HDAC dan
SUV39H1
Perubahan pola metilasi DNA pada siklushidup mamalia
■ Fertilisasi: de-metilasi
■ Blastosist: metilasi de novo
Genomic imprinting
■ Ada gen-gen yang aktif atau inaktif selama perkembangan embrio awal, tergantung gen diwarisi dari induk paternal atau maternal
– Akibat metilasi DNA yang berbeda
– Tidak dipengaruhi oleh proses de-metilasi dan re-metilasi pada embrio
– Pada sel germinal, Imprint parental dihapus pada embrio dan terjadi lagi pada pembentukan gamet.
■ Misalnya
– Gen faktor pertumbuhan fetus IGF2 aktif pada kromosom parental jantan
– Gen saluran kalium aktif pada kromosom parental betina
Figure 6-27 Molecular Biology of the Cell (© Garland Science 2008)
Splicing alternatif
■ Satu gen dapat mengkode 2 polipeptida
■ Jalur splicing tergantung tahap perkembangan atau
jenis jaringan
Protein hasil alternative splicing
■ Sebagian besar urutan asam-aminonya sama
■ Berbeda di tempat-tempat tertentu, yang akan mempengaruhi
– Lokasi di dalam sel
– Ligan yang dapat diikat
– Kinetika aktivitas katalitiknya
■ Ada sistem regulasinya
– Sisi splicing yang lemah
– Exonic splicing enhancer sebagai tempat pengikatan protein regulator pada exon
■ 60% gen manusia mengalami alternative splicing
Lokasi mRNA di dalam sel
■ Informasi lokasi mRNA ada pada 3’UTR (zip-codes)
– Interaksi dengan protein spesifik
– Dibawa oleh protein motor sepanjang mikrotubul
– Diisangkutkan pada mikrofilamen
Kontrol translasi pada sel telur
■ Sel telur diinkubasi dengan asam amino radioaktif → tidak terjadi translasi
■ Sel telur yang telah difertilisasi, diinkubasi dengan asam amino radioaktif → terjadi translasi
■ Sel telur yang telah difertilisasi, diinkubasi dengan asam amino radioaktif dan aktinomisin D (inhibitor transkriosi) → terjadi translasi
■ Kesimpulan?
■ Inisiasi translasi diawali dengan:– Inaktivasi protein inhibitor yang terikat mRNA
– Pemanjangan ekor poli(A) pada mRNA
Pengaruh stress pada sel
■ Contoh stress
– Kejutan panas
– Infeksi virus
– Kehadiran protein
yang salah melipat
– Kekurangan asam
amino
■ Akibat stress, kinase protein
teraktivasi dan eIF2 difosforilasi
– eIF2 tidak dapat menukar GDP
dengan GTP
– Inisiasi sintesis protein terhenti
Inhibitor translasi
■ Iron regulatory protein (IRP)
– Ferritin mengikat atom Fe di dalam sitoplasma sel, sehingga sel terlindungi dari keracunan Fe
– Aktivitas IRP tergantung [Fe] bebas
■ [Fe] rendah: IRP terikat IRE (iron response element) pada 5’UTR mRNA ferritin, ribosom tidak dapat terikat mRNA
■ [Fe] tinggi: IRP tidak dapat terikat IRE
■ miRNA
Kontrol stabilitas mRNA
■ t ½ mRNA eukariot bervariasi
– FOS (terlibat kontrol pembelahan sel): 10-30 menit
– Hemoglobin, ovalbumin: 24 jam
■ Stabilitas mRNA dipengaruhi
– Panjang ekor poli(A)
– Urutan nukleotida pada 3’UTR
Beberapa sistem kontrol ekspresi gen yang lain
■ Translational frameshifting
■ Termination codon read-through
■ mRNA editing
■ Alternative translation initiation
■ Translational bypassing
■ Protein splicing
35
Figure 6-89 Molecular Biology of the Cell (© Garland Science 2008)
Proteasome
■ Cap
■ Subunit
■ Subunit β
■ Subunit
■ Cap
36
Figure 6-90 Molecular Biology of the Cell (© Garland Science 2008)
Protein yang terikat ubiquitin di degradasi dalam proteasome
37
Figure 6-92b Molecular Biology of the Cell (© Garland Science 2008)
Pengikatan ubiquitin pada protein