jurnal ilmiah ekonomika - universitas baturaja
TRANSCRIPT
JURNAL ILMIAH EKONOMIKA
UNIVERSITAS BATURAJA
Ekonomika Adalah Jurnal Ilmiah Yang Menyajikan Berbagai Tulisan Ilmiah Dalam Bentuk Ringkasan Hasil Penelitian, Artikel Ilmiah, dan Redaksi Mengundang Para Pakar, Praktisi, Akademisi, Peneliti, dan Siapa Saja Yang
Peduli DenganDiterbitkan secara berkala
(Edisi Bulan April dan Oktober) oleh Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Propinsi Sumatera Selatan.
RATNA SETYAWATI GUNAWAN, S.E., M.Si. (Universitas Jend.YULIA INDRAWATI, S.E., M.Si. (Universitas Jember);
Drs. SYAFARUDDIN ALWI, M.S. (UniversitSYAIFUL SAHRI, S.E., M.Si. (Universitas Tridinanti, Palembang)
Ketua: Anggota:
ROSMALA DEWI, S.E., M.
Jl. Ratu Penghulu No. 02301 Karang Sari, Baturaja OKU 3211
Contact Persons
Redaksi menerima naskah berupa artikel ilmiah, ringkasan hasil penelitan dan resensi buku di bidang Ilmu Ekonomi yang belum pernah diterbitkan oleh media lain. Naskah dikirim dalam bentuk file softcopy/CD, atau via e
dengan format seperti tercantum pada halaman dalam Redaksi berhak menyunting naskah tanpa mengubah substansi.
Volume 12 Nomor
JURNAL ILMIAH EKONOMIKAFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATURAJA
Adalah Jurnal Ilmiah Yang Menyajikan Berbagai Tulisan Ilmiah Dalam Bentuk Ringkasan Hasil Penelitian, Artikel Ilmiah, dan Resensi Buku di Bidang Ilmu Ekonomi
Mengundang Para Pakar, Praktisi, Akademisi, Peneliti, dan Siapa Saja Yang Peduli Dengan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Diterbitkan secara berkala 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun (Edisi Bulan April dan Oktober) oleh Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja,
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Propinsi Sumatera Selatan.
Penanggung Jawab : Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja
LISA HERMAWATI, S.Pd., M.Si.
Pemimpin Redaksi : NOVIE AL MUHARIAH, S.E., M.Si.
Mitra Bestari :
RATNA SETYAWATI GUNAWAN, S.E., M.Si. (Universitas Jend. Soedirman, Purwokerto);.E., M.Si. (Universitas Jember); MUKHLIS, S.E., M.Si. (Universitas Sriwijaya)
Drs. SYAFARUDDIN ALWI, M.S. (Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta);SYAIFUL SAHRI, S.E., M.Si. (Universitas Tridinanti, Palembang)
Dewan Penyunting :
Ketua: RR DIMAS VERONICA PRIHARTI, S.E., M.M. Anggota: NAZIPAWATI, S.E., M.Si.; YUNITA SARI, S.E., M.Si.;
ROSMALA DEWI, S.E., M.Si.; NOVEGYA RATIH, S.E., M.Si.
Setting & Layout : ALI AKBAR, S.E., M.Si.;
AMIRUDDIN GANI, S.E., M.Si.; ANGGA WIBOWO GULTOM, S.M.B., M.Si.
Sirkulasi dan Distribusi :
ASMAUL HUSNAH, S.E.; YOSI FEBRI YANSI, S.Pd.
ALAMAT REDAKSI : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BATURAJA
Jl. Ratu Penghulu No. 02301 Karang Sari, Baturaja OKU 32115 Sumsel Telepon/Fax : (0735) 326122
Website: http://www.fe.unbara.ac.id Email: [email protected]
Contact Persons: - Novie Al Muhariah, S.E., M.Si. (081278641965- RR Dimas Veronica Priharti, S.E., M.M. (081273377711)
Redaksi menerima naskah berupa artikel ilmiah, ringkasan hasil penelitan dan resensi buku di bidang Ilmu Ekonomi yang belum pernah diterbitkan oleh media lain. Naskah dikirim dalam
/CD, atau via e-mail ke alamat Kantor/E-mail Redaksi Judengan format seperti tercantum pada halaman dalam cover belakang.
Redaksi berhak menyunting naskah tanpa mengubah substansi.
Nomor 1, April 2019 ISSN: 2085
JURNAL ILMIAH EKONOMIKA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATURAJA
Adalah Jurnal Ilmiah Yang Menyajikan Berbagai Tulisan Ilmiah Dalam Bentuk Ilmu Ekonomi.
Mengundang Para Pakar, Praktisi, Akademisi, Peneliti, dan Siapa Saja Yang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
tahun (Edisi Bulan April dan Oktober) oleh Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja,
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Propinsi Sumatera Selatan.
Soedirman, Purwokerto); MUKHLIS, S.E., M.Si. (Universitas Sriwijaya); as Islam Indonesia, Yogyakarta);
SYAIFUL SAHRI, S.E., M.Si. (Universitas Tridinanti, Palembang).
;
Sumsel
081278641965); (081273377711)
Redaksi menerima naskah berupa artikel ilmiah, ringkasan hasil penelitan dan resensi buku di bidang Ilmu Ekonomi yang belum pernah diterbitkan oleh media lain. Naskah dikirim dalam
mail Redaksi Jurnal Ekonomika belakang.
Redaksi berhak menyunting naskah tanpa mengubah substansi.
ISSN: 2085-0352
EKON O M I KA Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja
DAFTAR ISI HAL.
01. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Terhadap
Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan Erwan & Novie Al Muhariah .................................................................................... 1 – 18
02. Pengaruh Bauran Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Memilih Salon MOZ5 Sekayu Ade Nia Suryani & Sundari ....................................................................................... 19 – 30
03. Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah, dan Keterbukaan
Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan
Indra Purnama & Ali Akbar .................................................................................... 31 – 50
04. Pengaruh Stres Kerja dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT. Bentara Sinergies Multifinance (BESS Finance) Cabang Baturaja RR. Dimas Veronica Priharti & Iwan Kurniawan ............................................. 51 – 74
05. Pengaruh Ekuitas Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen “Cat Aquaproof” (Studi Kasus di PT. Adhi Cakra Utama Mulia) Agustinus Yanuar Budhi Heriyanto ....................................................................... 75 – 97
06. Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Penjualan, dan Asosiasi Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Surat Kabar Harian Independent Post Muhamad Mardiansyah & Anis Feblin ................................................................. 98 – 114
07. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank BRI Syariah di
Indonesia Tahun 2012-2017 Maulana Hadi Kusuma ............................................................................................. 115 – 134
08. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan
Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia Tati Herlina .................................................................................................................. 135 – 159
09. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Nusa Sarana Citra Bakti Baturaja Rani Anwar & Elvina Sari .......................................................................................... 160 - 177
10. Pengaruh Pelatihan, Pemberdayaan, dan Efikasi Diri Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Surya Mas Baturaja Dyah Ayu Putriani & Sarwinda Yudhit Forina .................................................. 178 – 198
Volume 12 Nomor 1, April 2019 ISSN: 2085-0352
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
________________________________ *) Alumni Prodi Ekonomi Pembangunan Unbara **) Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Unbara
31
PENGARUH INVESTASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, DAN KETERBUKAAN EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN
Indra Purnama*)
Ali Akbar**)
ABSTRACT
This research uses multiple linear regression analysis technique. The results of hypothesis test in partially concluded that only government expenditure variable has a significant effect on South Sumatra's economic growth, while both of other variables namely investment and economic openness respectively has no significant effect on economic growth in South Sumatra. But the results of hypothesis test in simultaneously shows that the three independent variables namely investment, government expenditure, and economic openness have a significant effect together on the economic growth of South Sumatra. The coefficient of determination (Adjusted R Square) is 0.947. This shows that the contribution percentage of influence from investment, government expenditure, and economic openness to variations in changes in economic growth in South Sumatra is 94.7% while the remaining 5.3% is influenced by other variables besides the variables studied.
Keywords: Economic Growth, Investment, Government Expenditure, and
Economic Openness PENDAHULUAN
Perkembangan indikator
utama dalam pembangunan wilayah
salah satunya adalah pertumbuhan
ekonomi. Menurut Arsyad (2010: 11)
suatu perekonomian dikatakan
mengalami pertumbuhan atau
berkembang apabila tingkat kegiatan
ekonominya lebih tinggi daripada
apa yang telah dicapai pada masa
sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi
merupakan proses kenaikan output
perkapita dalam jangka panjang.
Proses menunjukkan bahwa
perkembangan ekonomi dari tahun
ke tahun akan terus mengalami
perubahan, output perkapita
mengaitkan aspek output total dan
aspek jumlah penduduk, dan jangka
panjang digambarkan sebagai
kecenderungan perubahan
perekonomian dalam jangka waktu
tertentu yang didorong oleh
perubahan intern perekonomian.
Seperti halnya di Provinsi
Sumatera Selatan, perkembangan
ekonomi dari tahun ke tahun terus
mengalami perubahan. Tren
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... 32
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
pertumbuhan ekonomi Provinsi
Sumatera Selatan cenderung
berfluktuatif setiap tahunnya. Hal ini
dapat dilihat pada gambar 1 yang
menunjukkan pertumbuhan ekonomi
Provinsi Sumatera Selatan terhadap
Nasional setiap tahunnya.
Gambar 1
Laju PDRB Atas Dasar Harga Konstan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2001-2016 Sumber : https://sumsel.bps.go.id
Perbedaan kandungan
sumber daya alam, sumber daya
manusia, iklim maupun teknologi
mengharuskan setiap negara
menjalin hubungan ekonomi.
Hubungan ekonomi mencakup
pertukaran output, tenaga kerja,
modal dan teknologi dari setiap
negara. Banyak negara yang
melakukan hubungan ekonomi
dengan negara lain melalui
kerjasama di bidang perdagangan
internasional. Perekonomian negara
yang melakukan hubungan ekonomi
dengan negara lain disebut sebagai
perekonomian terbuka. Negara
dengan perekonomian terbuka adalah
negara yang melakukan kegiatan
ekspor-impor barang atau jasa serta
meminjam atau memberikan
pinjaman pada pasar modal dunia
(Mankiw, 2006: 295).
Pertumbuhan ekonomi
menjadi indikator penting untuk
mengukur keberhasilan
pembangunan suatu daerah. Oleh
karena itu identifikasi berbagai
macam faktor yang
mempengaruhinya termasuk
investasi dan peran pemerintah
menjadi menarik untuk dikaji lebih
dalam. Penelitian ini akan
menganalisis pertumbuhan ekonomi
di Provinsi Sumatera Selatan periode
tahun 2001-2016 yang dipengaruhi
oleh variabel investasi, pengeluaran
pemerintah, dan keterbukaan
ekonomi.
RUMUSAN MASALAH
Apakah investasi,
pengeluaran pemerintah, dan
keterbukaan ekonomi berpengaruh
signifikan baik secara parsial
maupun simultan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Sumatera Selatan?
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
20
01
20
03
20
05
20
07
20
09
20
11
20
13
20
15
Sumatera Selatan
Indonesia
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352 33
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... (hal. 31 – 50)
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan Ekonomi
Dalam Todaro dan Smith
(2006: 24) definisi pertumbuhan
ekonomi sebagai suatu proses
peningkatan kapasitas produktif
dalam suatu perekonomian secara
terus menerus atau
berkesinambungan sepanjang waktu
sehingga menghasilkan tingkat
pendapatan dan output nasional yang
semakin lama semakin besar.
Pengukuran pertumbuhan
ekonomi secara konvensional
biasanya dengan menghitung
peningkatan presentase dari Produk
Domestik Bruto (PDB). PDB
mengukur pengeluaran total dari
suatu perekonomian terhadap
berbagai barang dan jasa yang baru
diproduksi pada suatu saat atau tahun
serta pendapatan total yang diterima
dari adanya seluruh produksi barang
dan jasa tersebut. Secara lebih rinci
PDB adalah nilai pasar dari semua
barang dan jasa yang diproduksi di
suatu negara dalam kurun waktu
tertentu (Mankiw, 2003: 124).
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi
Arsyad (2015:269)
berpendapat bahwa pertumbuhan
ekonomi dipengaruhi oleh 4 (empat)
faktor, yaitu:
1. Akumulasi Modal
Akumulasi modal akan terjadi jika
ada bagian dari pendapatan pada
masa sekarang yang ditabung dan
kemudian diinvestasikan untuk
dapat memperbesar output pada
masa yang akan datang.
Semua jenis investasi akan
mendorong terciptanya akumulasi
modal yang positif. Adanya
akumulasi modal akan mampu
menambah “ketersediaan”
sumberdaya-sumberdaya baru
atau mungkin adanya akumulasi
modal tersebut malah akan dapat
meningkatkan kualitas
sumberdaya-sumberdaya yang
sudah ada, namun karakteristik
yang paling utama dari investasi
adalah bahwasanya investasi
tersebut menyangkut suatu trade-
off antara konsumsi pada masa
sekarang dan konsumsi pada masa
yang akan datang, dimana pada
umumnya investasi akan
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... 34
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
memberikan hasil yang sedikit
pada masa sekarang, namun
hasinya akan lebih banyak
diterima pada masa mendatang.
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dan hal-
hal yang berkaitan dengan
kenaikan jumlah angkatan kerja
(labor force) secara tradisional
dianggap sebagai faktor yang
positif dalam merangsang
pertumbuhan ekonomi. Hal
tersebut berarti: (1) semakin
banyak jumlah angkatan kerja
berarti semakin banyak pasokan
tenaga kerja, dan (2) semakin
banyak jumlah penduduk akan
meningkatkan potensi pasar
domestik.
3. Kemajuan Teknologi
Menurut para ekonom, kemajuan
teknologi merupakan faktor yang
paling penting bagi pertumbuhan
ekonomi. Dalam bentuknya yang
paling sederhana, kemajuan
teknologi disebabkan oleh adanya
cara-cara baru atau mungkin cara-
cara lama yang diperbaiki dalam
melakukan pekerjaan tradisional,
seperti cara menanam padi,
membuat pakaian, atau
membangun rumah.
4. Sumberdaya Institusi (Sistem
Kelembagaaan)
Menurut Douglas C. North (1991)
peran institusi dalam
pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi sangat sentral.
Pengertian institusi yang
dimaksudkan oleh North adalah
aturan-aturan yang mengatur
interaksi politik, ekonomi, dan
sosial institusi terdiri dari aturan
informal (adat istiadat, tradisi,
norma sosial, dan agama) dan
aturan formal (konstitusi, undang-
undang, peraturan-peraturan, dan
hak kepemilikan).
Negara-negara dengan
institusi yang baik lebih mampu
mengalokasikan sumberdaya
secara lebih efisien, sehingga
perekonomiannya bisa bekerja
lebih baik. Institusi yang kuat juga
akan melahirkan kebijakan
ekonomi yang tepat dan kredibel,
sehingga berbagai bentuk
kegagalan pasar bisa teratasi.
Sebaliknya, institusi yang buruk
hanya akan menjadi sebuah beban
yang akan senantiasa
menghalangi perekonomian untuk
bisa bekerja dengan baik.
Kebijakan yang dilahirkan oleh
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352 35
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... (hal. 31 – 50)
sebuah institusi yang buruk juga
berpotensi besar mengalami
kegagalan di tatanan aplikasi
(policy failure). Hal tersebut tentu
saja akan semakin memperburuk
kerugian yang ditimbulkan oleh
adanya kegagalan pasar.
Teori Investasi
Harrod dan Domar (dalam
Sukirno, 2013: 435) menjelaskan
peran penting pembentukan investasi
terhadap proses pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Investasi
dianggap faktor penting karena
memiliki dua karakter atau dua peran
sekaligus dalam memengaruhi
perekonomian, yaitu: Pertama,
investasi berperan sebagai faktor
yang dapat menciptakan pendapatan,
artinya investasi memengaruhi sisi
permintaan. Kedua, investasi dapat
memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan meningkatkan
stok modal, artinya investasi akan
memengaruhi dari sisi penawaran.
Investasi merupakan salah
satu variabel yang sangat penting
dalm menggerakkan perekonomian
suatu negara. Karenanya pemerintah
setiap negara, baik negara
berkembang maupun negara maju
terus berupaya meningkatkan
investasi di negaranya, baik investasi
yang bersumber dari dalam negeri
maupun yang bersumber dari luar
negeri. Investasi merupakan suatu
alat untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi di suatu
negara yang sedang berkembang.
Semakin tinggi investasi suatu
negara maka semakin tinggi pula
angka pertumbuhan ekonomi suatu
negara.
Mankiw (2006: 186)
berpendapat bahwa investasi
mengacu pada pengeluaran untuk
perluasan usaha dan peralatan baru,
dan hal itu menyebabkan persediaan
modal bertambah. Sedangkan
persediaan modal adalah determinan
output perekonomian yang penting
karena persediaan modal bisa
berubah sepanjang waktu, dan
perubahan itu bisa mengarah ke
pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan Nopirin (2011:
133), berasumsi bahwa investasi
mencakup investasi barang-barang
tetap pada perusahaan (business fixed
investment), persediaan (inventory)
serta perumahan (residential).
Investasi merupakan salah satu
komponen yang penting dalam GNP.
Investasi juga mempunyai peranan
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... 36
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
penting dalam permintaan agregat.
Pertama, biasanya pengeluaran
investasi lebih tidak stabil
dibandingkan dengan pengeluaran
konsumsi sehingga fluktuasi
investasi dapat menyebabkan resesi
dan boom. Kedua, investasi sangat
penting bagi pertumbuhan ekonomi
serta perbaikan dalam produktivitas
tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi
sangat tergantung pada tenaga kerja
dan jumlah (stock) capital dan
investasi akan menambah jumlah
(stock) dari capital.
Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah
adalah konsumsi barang dan jasa
yang dilakukan pemerintah serta
pembiayaan yang dilakukan
pemerintah untuk keperluan
administrasi pemerintahan dan
kegiatan-kegiatan pembangunan
(Sukirno, 2002: 88). Pengeluaran
pemerintah digunakan untuk
melakukan fungsi-fungsi penting
pemerintahan, seperti pertahanan
nasional dan pendidikan yang semua
itu dibiayai dana atau anggaran yang
berasal dari pajak maupun pinjaman.
Pengeluaran pemerintah
dalam arti riil dapat dipakai sebagai
indikator besarnya kegiatan
pemerintah yang dibiayai oleh
pengeluaran pemerintah itu. Semakin
besar dan banyak kegiatan
pemerintah, semakin besar pula
pengeluaran pemerintah yang
bersangkutan. Proporsi pengeluaran
pemerintah terhadap penghasilan
nasional (GNP) adalah suatu ukuran
terhadap kegiatan pemerintah dalam
suatu perekonomian.
Teori makro mengenai
pengeluaran pemerintah dapat
digolongkan dalam tiga golongan;
yaitu : (Sukirno, 2000: 123-131)
1. Model pembangunan tentang
perkembangan pengeluaran
pemerintah
Model ini dikembangkan oleh
Rostow dan Musgrave yang
menghubungkan perkembangan
pengeluaran pemerintah dengan
tahap pembangunan ekonomi.
Pada tahap awal perkembangan
ekonomi, persentase investasi
pemerintah terhadap total
investasi besar sebab pada tahap
ini pemerintah harus menyediakan
prasarana. Pada tahap menengah
investasi pemerintah tetap
diperlukan untuk menghindari
terjadinya kegagalan pasar yang
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352 37
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... (hal. 31 – 50)
disebabkan oleh investasi swasta
yang sudah semakin besar pula.
Pada tingkat ekonomi yang lebih
lanjut, aktivitas pemerintah
beralih pada bentuk pengeluaran-
pengeluaran untuk aktivitas-
aktivitas sosial.
2. Teori Peacock dan Wiseman
Teori ini didasarkan pada suatu
pandangan bahwa pemerintah
senantiasa berusaha untuk
memperbesar pengeluaran,
sedangkan masyarakat tidak suka
membayar pajak yang semakin
besar untuk membiayai
pengeluaran pemerintah tersebut.
Menurutnya, masyarakat
mempunyai tingkat toleransi
pajak, yaitu tingkat dimana
masyarakat dapat memahami
besarnya pungutan pajak yang
dibutuhkan oleh pemerintah untuk
membiayai pengeluaran
pemerintah.
3. Hukum Wagner
Hukum Wagner menyatakan
bahwa dalam suatu
perekonomian, apabila
pendapatan perkapita meningkat,
secara relatif pengeluaran
pemerintah pun akan meningkat.
Menurut Wagner, mengapa
peranan pemerintah semakin
besar, disebabkan karena
pemerintah harus mengatur
hubungan yang timbul dalam
masyarakat, hukum, pendidikan,
rekreasi kebudayaan dan
sebagainya. Kelemahan hukum
Wagner adalah karena hukum
tersebut tidak didasarkan pada
suatu teori mengenai pemilihan
barang-barang publik. Wagner
mendasarkan pandangannya
dengan teori organis mengenai
pemerintah (organic theory of the
state), yang menganggap
pemerintah sebagai individu yang
bebas bertindak, terlepas dari
anggota masyarakat lainnya.
Menurut Basri dan Subri
(2003: 95), pengeluaran pemerintah
merupakan salah satu komponen
kebijakan fiskal yang bertujuan
untuk laju investasi, meningkatkan
kesempatan kerja, memelihara
kestabilan ekonomi dan menciptakan
distribusi pendapatan yang merata
melalui belanja negara baik itu
belanja rutin maupun belanja
pembangunan. Pengeluaran
pemerintah itu sangat bervariasi,
namun secara garis besarnya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... 38
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
1. Pengeluaran yang merupakan
investasi yang menambah
kekuatan dan ketahanan ekonomi
dimasa yang akan datang.
2. Pengeluaran yang langsung
memberikan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat.
3. Pengeluaran yang merupakan
penghematan terhadap masa yang
akan datang. Pengeluaran untuk
menyediakan kesempatan kerja
yang lebih luas dan menyebarkan
daya beli yang luas.
Keterbukaan Ekonomi
Keterbukaan ekonomi adalah
keadaan ekonomi suatu negara
dimana setiap pelaku ekonominya
memiliki kebebasan dalam bekerja,
mengkonsumsi, maupun membeli
aset seperti keinginan mereka.
Keterbukaan ekonomi
menggambarkan semakin hilangnya
hambatan dalam melakukan
perdagangan, baik berupa tarif
maupun non-tarif dan semakin
lancarnya mobilitas modal antar
negara. Secara teori keterbukaan
ekonomi memberi keuntungan bagi
semua negara yang terlibat di
dalamnya. Keuntungan dari
keterbukaan melalui perdagangan
diantaranya berupa pembukaan akses
pasar yang lebih luas, pencapaian
tingkat efisiensi dan daya saing
ekonomi yang lebih tinggi, serta
peluang penyerapan tenaga kerja
yang lebih besar.
Menurut Nopirin (2011: 239)
keterbukaan ekonomi melalui
perdagangan internasional dapat
dilihat dari dua komponen yaitu
ekspor dan impor. Ekspor diartikan
sebagai pengiriman dan penjualan
barang-barang yang diproduksi di
dalam negeri ke luar negeri.
Pengiriman ini akan menimbulkan
aliran pendapatan yang masuk ke
sektor perusahaan. Ekspor
merupakan injeksi ke dalam aliran
pendapatan sama seperti investasi.
Sedangkan impor merupakan
kebocoran dari pendapatan karena
menimbulkan aliran modal ke luar
negeri. Oleh karena itu pendapatan
yang ditimbulkan dari proses
produksi dapat digunakan untuk
membeli barang dan jasa dalam
negeri (C). Atau keluar dari aliran
pendapatan sebagai tabungan (S)
atau pembelian barang dari luar
negeri (M). Ekspor neto (X-M)
adalah jembatan yang
menghubungkan antara pendapatan
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352 39
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... (hal. 31 – 50)
nasional dengan transaksi
internasional.
Gagasan mengenai
pentingnya perdagangan
internasional bagi perekonomian
suatu negara diusung pertama kali
oleh Adam Smith melalui tulisannya
pada tahun 1776, Smith menyatakan
bahwa “pembagian tenaga kerja
dibatasi oleh besarnya pasar”.
Semakin besar pasar yang menjadi
tujuan pemasaran barang dan
jasanya, semakin besar pula
keuntungan yang diperoleh dari
perdagangan dan pembagian tenaga
kerja (Todaro dan Smith, 2006: 81).
KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 2 Bagan Kerangka Pikir
HIPOTESIS PENELITIAN
Diduga ada pengaruh
signifikan dari investasi, pengeluaran
pemerintah dan keterbukaan
ekonomi baik secara parsial maupun
simultan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2001-2016.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menganalisis
perekonomian Provinsi Sumatera
Selatan periode tahun 2001-2016
dengan ruang lingkup pembahasan
pada pengaruh investasi, pengeluaran
pemerintah, tenaga kerja dan
keterbukaan ekonomi terhadap
pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Sumatera Selatan.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif
meliputi data investasi, pengeluaran
pemerintah, ekspor, impor dan
pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Sumatera Selatan pada tahun 2001-
2016. Data diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media
perantara atau yang disebut dengan
data sekunder, dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Sumatera Selatan
yang dipublikasikan melalui website
http://sumsel.bps.go.id dan
https://media.neliti.com.
Dalam penelitian ini variabel
yang digunakan terdiri dari:
Investasi
Pengeluaran Pemerintah
Keterbukaan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Sumsel
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... 40
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
a. Variabel bebas (independent
variable) adalah variabel yang
menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel terikat,
yakni:
- Investasi, menggunakan data
realisasi investasi yakni nilai
penanaman modal dalam
negeri (PMDN) ditambah
nilai penanaman modal asing
(PMA) di Propinsi Sumatera
Selatan, Data yang digunakan
adalah data tahun 2001
hingga 2016, dinyatakan
dalam satuan juta rupiah.
- Pengeluaran Pemerintah,
menggunakan data jumlah
pengeluaran pemerintah
yakni pengeluaran rutin
ditambah pengeluaran
pembangunan di Propinsi
Sumatera Selatan tahun 2001
hingga 2016, dalam satuan
juta rupiah.
- Keterbukaan Ekonomi,
diukur melalui derajat
keterbukaan yaitu Ekspor
plus Impor dibagi dengan
nilai PDRB. Data yang
digunakan adalah data tahun
2001 hingga 2016, dalam
satuan persen.
b. Variabel terikat (dependent
variable) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, dalam hal ini adalah
Pertumbuhan Ekonomi,
menggunakan data tentang
pertumbuhan PDRB Propinsi
Sumatera Selatan atas dasar harga
konstan tahun 2000. Data yang
digunakan adalah data tahun 2001
hingga 2016, dinyatakan dalam
satuan juta rupiah.
Karena data dalam penelitian
ini memiliki satuan ukur yang
berbeda sehingga data asli harus
ditransformasi (standarisasi) sebelum
bisa dianalisis. Dengan demikian,
perlu dilakukan transformasi ke
bentuk z-score. Nilai standar atau z-
score adalah suatu bilangan yang
menunjukkan seberapa jauh nilai
mentah menyimpang dari rata-
ratanya dalam distribusi data dengan
satuan SD. Tujuan dilakukannya
standarisasi untuk menyamakan
satuan, jadi nilai standar tidak lagi
tergantung pada satuan pengukuran
melainkan menjadi nilai baku.
Teknik Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linear
berganda, dengan olahan data
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352 41
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... (hal. 31 – 50)
menggunakan bantuan program
statistik SPSS 21.0. Pengujian asumsi
klasik juga dilakukan untuk
menghasilkan model regresi yang
baik. Uji asumsi klasik untuk regresi
berganda yang digunakan adalah uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi.
HASIL ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Sebelum dilakukan analisis,
data tiap variabel penelitian ini telah
ditransformasi ke dalam bentuk z-
score, sehingga untuk selanjutnya
data yang dianalisis adalah data
dalam bentuk nilai baku.
Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Untuk mengetahui normal
atau tidaknya distribusi data dalam
penelitian ini digunakan uji One
Sample Kolmogrov-Smirnov, adapun
hasilnya dapat dilihat dari output
SPSS yang dirangkum pada tabel 1
sebagai berikut.
Tabel 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Zscore
Investa
si
Zscore
Pengelu
aran
Pemerin
tah
Zscore
Keterbu
kaan
Ekonomi
Zscore
Pertumb
uhan
Ekonomi
N 16 16 16 16
Normal
Paramet
ersa,b
Mean .000000
0
.000000
0
.000000
0
.0000000
Std.
Deviat
ion
1.00000
000
1.00000
000
1.00000
000
1.000000
00
Most
Extreme
Differenc
es
Absol
ute
.292 .161 .172 .316
Positi
ve
.292 .161 .172 .316
Negat
ive
-.228 -.135 -.096 -.195
Kolmogorov-
Smirnov Z
1.167 .645 .689 1.263
Asymp. Sig. (2-
tailed)
.131 .800 .729 .082
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data diolah, 2019.
Berdasarkan hasil uji
normalitas menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov pada tabel 1
didapatkan bahwa semua nilai
signifikansi (Asynmp. Sig.) pada
masing-masing variabel (Investasi,
Pengeluaran Pemerintah,
Keterbukaan Ekonomi, dan
Pertumbuhan Ekonomi) adalah lebih
besar dibandingkan taraf signifikansi
penelitian (α) 0,05. Dengan demikian
hasil tersebut menunjukkan bahwa
model regresi layak dipakai karena
telah memenuhi asumsi normalitas.
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... 42
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
2. Uji Multikolinearitas
Dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF).
Apabila nilai VIF < 10 dan
mempunyai nilai tolerance > 0,1
berarti tidak mengandung
multikolinieritas.
Tabel 2 .
Collinearity Statistics Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Zscore: Investasi .293 3.410
Zscore: Pengeluaran Pemerintah .311 3.211
Zscore: Keterbukaan Ekonomi .633 1.580
Sumber : Data diolah, 2019.
Berdasarkan hasil analisis
yang tersaji dalam Tabel 2 diperoleh
nilai Tolerance untuk variabel
investasi, pengeluaran pemerintah
dan keterbukaan ekonomi masing-
masing lebih besar dari 0,10,
sedangkan nilai VIF dari Investasi,
pengeluaran pemerintah, dan
keterbukaan ekonomi masing-masing
lebih kecil dari angka 10. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi
masalah multikolinearitas dalam
model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas
dilakukan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan dalam variance dari
residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Penelitian ini
menggunakan metode Uji Park yaitu
dengan meregresikan nilai residual
(Lnei2) dengan masing-masing
variabel independen (Ln_INV,
Ln_GE, dan Ln_KE), kriteria
pengujian adalah jika –t tabel < t
hitung < t tabel, berarti tidak terdapat
heteroskedastisitas.
Tabel 3 Uji Heteroskedastisitas Lnei2 dengan
Ln_INV Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant)
-4.779 1.234 -
3.872
.030
Ln_INV .626 1.015 .335 .617 .581
a. Dependent Variable: Ln_ei2
Tabel 4
Uji Heteroskedastisitas Lnei2 dengan Ln_GE
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) -4.507 .937 -
4.811
.005
Ln_GE -1.140 .993 -.457 -
1.147
.303
a. Dependent Variable: Ln_ei2
Tabel 5
Uji Heteroskedastisitas Lnei2 dengan Ln_KE
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant)
-4.178 .473 -
8.831
.001
Ln_KE 1.099 .682 .627 1.611 .182
a. Dependent Variable: Ln_ei2
Sumber : Data diolah, 2019.
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352 43
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... (hal. 31 – 50)
Dari Tabel 3, 4, dan 5 dapat
dilihat bahwa nilai t hitung masing-
masing variabel independen adalah
0,617 (Investasi), -1,147
(Pengeluaran Pemerintah), dan 1,611
(Keterbukaan Ekonomi). Sedangkan
nilai t tabel dengan df = 12 dan
pengujian 2 sisi (signifikansi 0,025)
diperoleh sebesar 2,179.
Karena nilai t hitung masing-
masing variabel independen lebih
kecil dibandingkan nilai t tabel atau
berada pada kriteria –t tabel < t
hitung < t tabel, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ditemukan
masalah heteroskedastisitas pada
model regresi.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan
untuk mengetahui ada atau tidak
adanya penyimpangan asumsi klasik,
yaitu korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan
dengan pengamatan lain. Mendeteksi
adanya autokorelasi dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan
metode Durbin Watson (d). Apabila
nilai d berada di antara dU dan 4-dU,
maka tidak terjadi autokorelasi.
Adapun nilai DW hasil penghitungan
dapat dilihat pada output tabel 6
berikut.
Tabel 6 Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .982a .964 .955 .21296205 2.223
a. Predictors: (Constant), Zscore: Keterbukaan Ekonomi
(persen), Zscore: Pengeluaran Pemerintah (juta Rp), Zscore:
Investasi (juta Rp)
b. Dependent Variable: Zscore: Pertumbuhan Ekonomi (juta Rp)
Sumber : Data diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 6
menunjukkan nilai DW (d) yang
dihasilkan dari model regresi adalah
2,223. Dengan taraf signifikansi
0,05, jumlah kasus sebanyak 16 dan
terdiri dari 3 variabel independen,
diperoleh nilai dU sebesar 1,728 dan
nilai dL sebesar 0,857. Dengan
demikian nilai d berada diantara dU
dan 4-dU, atau 1,728 < 2,223 <
2,272, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi masalah
autokorelasi, sehingga model regresi
layak untuk dipakai.
Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil analisis diperoleh
output berikut ini:
Tabel 7 Koefisien Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std.
Error Beta
1 (Constant) .651 1.669
LN_X1 .009 .079 .012
LN_X2 1.211 .142 .893
LN_X4 -.183 .114 -.124
Sumber : Data diolah, 2019.
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... 44
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
Berdasarkan nilai koefisien
pada tabel 7, dapat disusun
persamaan regresi sebagai berikut :
Ŷ = 0,651 + 0,009X1 + 1,211X2 - 0,183X4
Persamaan tersebut dapat
diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta sebesar 0,651.
Hal ini menunjukkan jika tidak
ada investasi, pengeluaran
pemerintah, dan keterbukaan
ekonomi, maka pertumbuhan
ekonomi Sumatera Selatan
sebesar 0,651 persen.
2. Nilai koefisien regresi variabel
investasi bernilai positif sebesar
0,009, artinya jika investasi
meningkat sebesar 1 persen,
maka pertumbuhan ekonomi
Sumatera Selatan meningkat
sebesar 0,009 persen dengan
asumsi variabel pengeluaran
pemerintah, dan keterbukaan
ekonomi bernilai tetap.
3. Nilai koefisien regresi variabel
pengeluaran pemerintah bernilai
positif sebesar 1,211, artinya
jika pengeluaran pemerintah
meningkat sebesar 1 persen,
maka pertumbuhan ekonomi
Sumatera Selatan akan
meningkat sebesar 1,211 persen
dengan asumsi investasi, dan
keterbukaan ekonomi bernilai
tetap.
4. Nilai koefisien regresi variabel
keterbukaan ekonomi bernilai
negatif sebesar -0,183, artinya
jika keterbukaan ekonomi
meningkat sebesar 1 persen,
maka pertumbuhan ekonomi
Sumatera Selatan akan menurun
sebesar 0,183 persen dengan
asumsi investasi dan
pengeluaran pemerintah bernilai
tetap.
Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Signifikansi Secara Parsial
(Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas
secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat.
Output Uji t sebagai berikut:
Tabel 8 Hasil Uji Signifikansi Individual (Uji t)
Model t Sig.
1 (Constant) .390 .703
LN_X1 .108 .916
LN_X2 8.551 .000
LN_X3 -1.608 .134
Sumber : Data diolah, 2019.
Berdasarkan tabel 8, dapat
dilihat thitung untuk variabel investasi
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352 45
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... (hal. 31 – 50)
sebesar 0,108 dengan ttabel (α/2 =
0,05/2 = 0,025) dan df = (n-k-1)
yaitu (16-3-1 = 12), untuk uji dua
pihak diperoleh ttabel = 2,179. Dengan
demikian diketahui bahwa t ����� <
t ������ atau 0,108 < 2,179, sehingga
keputusannya Ho diterima artinya
investasi berpengaruh tidak
signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Sumatera Selatan.
Gambar 3 Uji t Tingkat Keyakinan 95 % untuk
Variabel Investasi
Nilai thitung untuk variabel
pengeluaran pemerintah (X2) sebesar
8,551 dengan ttabel = 2,179. Dengan
demikian thitung > ttabel atau 8,551 >
2,179, sehingga keputusannya Ho
ditolak artinya pengeluaran
pemerintah berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi
Sumatera Selatan.
Gambar 4 Uji t Tingkat Keyakinan 95 % untuk
Variabel Pengeluaran Pemerintah
Nilai thitung untuk variabel
Keterbukaan Ekonomi negatif yakni
sebesar -1,608 dengan ttabel = 2,179.
Karena nilai thitung negatif maka
dilakukan pengujian sisi kiri, dimana
-t ������ lebih besar dibandingkan
dengan -t ����� atau -1,608 > -2,179,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Ho diterima, artinya keterbukaan
ekonomi berpengaruh tidak
signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Sumatera Selatan.
Gambar 5 Uji t Tingkat Keyakinan 95 % untuk
Variabel Keterbukaan Ekonomi
2. Uji Signifikansi Secara
Simultan (Uji F)
Untuk dapat mengetahui
apakah seluruh variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh
signifikan atau tidak signifikan
terhadap variabel dependen, maka
digunakan uji signifikansi simultan
dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
- 2,179 2,179 -1,608 0
-1,608 > -2,179
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
- 2,179 2,179 0 0,108
0,108 < 2,179
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
8,551 > 2,179
- 2,179 2,179 8,551 0
Indra Purnama & Ali Akbar;
Tabel 9ANOVA
Model Sum of Squares Df
1 Regression 17.884 3
Residual .793 12
Total 18.677 15
a. Predictors: (Constant), LN_X4, LN_X2, LN_X1
b. Dependent Variable: LN_Y
Sumber : Data diolah, 201
Berdasarkan t
didapatkan Fhitung sebesar
Hasil tersebut
dibandingkan dengan F tabel pada
tingkat kepercayaan 95% atau
5% dengan F tabel =
N1 (4-1=3), dan df penyebut N2 (
3-1= 12) didapat F tabel
hitung > F tabel atau
maka keputusannya H
artinya investasi, pengeluaran
pemerintah, dan keterbukaan
ekonomi secara bersama
berpengaruh terhadap
ekonomi Sumatera Selatan
Gambar Uji-F Pada Tingkat Kepercayaan 95 %
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019
9 ANOVAb
Mean
Square F Sig.
3 5.961 90.180 .000a
12 .066
15
a. Predictors: (Constant), LN_X4, LN_X2, LN_X1
, 2019.
Berdasarkan tabel 9
sebesar 90,180.
Hasil tersebut kemudian
dibandingkan dengan F tabel pada
tingkat kepercayaan 95% atau =
dengan F tabel = df pembilang
), dan df penyebut N2 (16-
didapat F tabel 3,49. Jadi F
F tabel atau 90,180 > 3,49,
maka keputusannya Ho ditolak,
investasi, pengeluaran
pemerintah, dan keterbukaan
secara bersama-sama
berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi Sumatera Selatan.
Gambar 6 Kepercayaan 95 %
Analisis Koefisien Determinasi
(Adjusted R2)
Koefisien
menunjukkan prosentase sumbangan
pengaruh variabe
terhadap variabel dependen.
koefisien determinasi dapat
dijelaskan berdasarkan output
Model Summary berikut:
Tabel 10Model Summary
Model R R
Square Adjusted R Square
1 .979a .958
a. Predictors: (Constant), LN_XLN_X1
b. Dependent Variable: LN_Y
Sumber : Data primer, 201
Berdasarkan tabel
diperoleh nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square) adalah sebesar
0,947. Hal ini menunjukkan bahwa
prosentase sumbangan pengaruh
investasi, pengeluaran pemerintah,
dan keterbukaan ekonomi
variasi perubahan
ekonomi Sumatera Selatan
94,7%. Sedangkan sisanya sebesar
5,3% dipengaruhi oleh variabel lain
selain variabel dalam pene
Ho Ditolak 90,180 > 3,49
3,49 90,180
46
April 2019 - ISSN: 2085-0352
Analisis Koefisien Determinasi
determinasi
menunjukkan prosentase sumbangan
pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Analisis
koefisien determinasi dapat
dijelaskan berdasarkan output tabel
berikut:
10 Model Summaryb
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
.947 .25711
a. Predictors: (Constant), LN_X3, LN_X2,
b. Dependent Variable: LN_Y
Sumber : Data primer, 2019 (diolah).
Berdasarkan tabel 10
diperoleh nilai koefisien determinasi
) adalah sebesar
al ini menunjukkan bahwa
prosentase sumbangan pengaruh
investasi, pengeluaran pemerintah,
dan keterbukaan ekonomi terhadap
variasi perubahan pertumbuhan
konomi Sumatera Selatan sebesar
%. Sedangkan sisanya sebesar
% dipengaruhi oleh variabel lain
selain variabel dalam penelitian ini.
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352 47
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... (hal. 31 – 50)
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis
diketahui bahwa variabel investasi
berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Sumatera Selatan, hal ini
dapat disebabkan beberapa
kemungkinan diantaranya karena
investasi yang dialokasikan saat ini
cenderung diprioritaskan untuk
investasi padat modal yang
digunakan untuk pembangunan
infrastruktur bukan pada investasi
padat karya yang justru lebih
menggerakkan perekonomian di
Provinsi Sumatera Selatan. Sebagai
contoh yang sangat terlihat pada
pengalokasian investasi padat modal
ini adalah pembangunan LRT (Light
Rail Transit) mulai dari bandara
Sultan Mahmud Badaruddin II
hingga menuju je Jakabaring Sport
City (JSC) sepanjang 23,4 Km. Di
samping itu dalam rangka
menyambut perhelatan pesta
olahraga terbesar di Asia yakni Asian
Games 2018, pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan juga membangun
jembatan layang (fly over) simpang
bandara, pembangunan jembatan
Musi IV dan Musi VI.
Diketahui variabel
pengeluaran pemerintah berpengaruh
positif signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Samuelson dan
Nordhaus, (2001: 143) bahwa
pengeluaran pemerintah merupakan
komponen relatif paling kecil
dibanding pengeluaran yang lain,
namun efek yang ditimbulkan cukup
besar terhadap perekonomian, baik
sebagai fungsi alokasi, distribusi,
maupun stabilisasi. Pengeluaran
pemerintah bersifat otonom, karena
penentuan anggaran pemerintah lebih
pada: 1. Pajak yang diharapkan akan
diterima; 2. Pertimbangan politik dan
keamanan; dan 3. Permasalahan yang
dihadapi
Menurut ahli ekonomi klasik
maupun nonklasik, keterbukaan
ekonomi melalui perdagangan
internasional dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perdagangan internasional
merupakan “motor pertumbuhan
(engine of growth)” (Todaro dan
Smith, 2006: 81). Namun, dalam
penelitian ini variabel keterbukaan
ekonomi berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Hal ini
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... 48
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
menurut peneliti dapat disebabkan
karena efek dari adanya perdagangan
Internasional terhadap neraca
perdagangan cenderung menaikkan
barang-barang impor. Sedangkan
menyebabkan barang lokal tidak bisa
bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini dapat
memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Disamping itu nilai
ekspor Sumsel tercatat merosot
19,37% sepanjang tahun 2015
dibanding tahun sebelumnya yang
dipengaruhi anjloknya ekspor non
migas utamanya komoditas karet,
pdahal komodits ini merupakan
komoditas yang mendominasi nilai
ekspor non migas yakni sebesar
72,83%. Keadaan ini diperparah lagi
dengan meningkatnya impor sebesar
90,16% dari tahun sebelumnya.
Kelompok barang impor utama yang
mengalami peningkatan seperti
mesin-mesin/ pesawat mekanik,
bahan kimia anorganik, pupuk,
plastik dan barang-barang plastik,
garam, belerang, kapur, peralatan
listrik.
Nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square) adalah sebesar
0,947. Hal ini menunjukkan bahwa
prosentase sumbangan pengaruh
investasi, pengeluaran pemerintah,
dan keterbukaan ekonomi terhadap
pertumbuhan ekonomi Sumatera
Selatan sebesar 94,7%. Sedangkan
sisanya sebesar 5,3% dipengaruhi
oleh variabel lain selain variabel
dalam penelitian ini, misalnya
pertumbuhan penduduk, kemajuan
teknologi, dan sistem kelembagaan
(Arsyad, 2015:269).
Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Maharani dan
Isnowati (2014) yang berjudul
Kajian Investasi, Pengeluaran
Pemerintah, Tenaga Kerja dan
Keterbukaan Ekonomi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi
Jawa Tengah. Alat analisis yang
digunakan adalah regresi Ordinary
Least Square (OLS), dengan
menggunakan uji t, uji F, dan uji
asumsi klasik. Hasil penelitian
diketahui bahwa secara parsial
variabel yang digunakan dalam
penelitian, yaitu investasi swasta,
investasi pemerintah, pengeluaran
pemerintah, tenaga kerja adalah
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di
Jawa Tengah. Sedangkan variabel
keterbukaan ekonomi signifikan
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352 49
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... (hal. 31 – 50)
secara statistik, tetapi berpengaruh
negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi di Jawa Tengah. Secara
bersama-sama variabel yaitu
investasi swasta, investasi
pemerintah, pengeluaran pemerintah,
tenaga kerja dan keterbukaan
ekonomi berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi di Jawa
Tengah. Nilai Koefisien Determinasi
(R squared) nilainya sebesar 0,9709,
artinya bahwa variasi variabel
dependen (pertumbuhan ekonomi)
mampu dijelaskan oleh variabel
investasi swasta daerah, investasi
pemerintah, pengeluaran pemerintah,
tenaga kerja daerah dan keterbukaan
ekonomi sebesar 97,09 persen dan
sisanya sebesar 2,91 persen
disebabkan oleh variabel yang tidak
dimasukkan dalam model.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari hasil analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Secara parsial, pengeluaran
pemerintah berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Sumatera Selatan,
sedangkan investasi dan
keterbukaan ekonomi
berpengaruh tidak signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi
Sumatera Selatan.
2. Investasi, pengeluaran
pemerintah, dan keterbukaan
ekonomi secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Sumatera
Selatan.
3. Nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square) adalah
sebesar 0,947. Hal ini
menunjukkan bahwa persentase
sumbangan pengaruh investasi,
pengeluaran pemerintah, dan
keterbukaan ekonomi terhadap
variasi perubahan pertumbuhan
ekonomi Sumatera Selatan
sebesar 94,7%. Sedangkan
sisanya sebesar 5,3% dipengaruhi
oleh variabel lain selain variabel
dalam penelitian ini.
Saran
1. Diharapkan pemerintah dapat
lebih bijak dengan mendahulukan
program prioritas yang pro rakyat
dalam kegiatan pengalokasian
dana baik dari APBN, APBD,
maupun investasi (PMLN dan
PMDN).
Indra Purnama & Ali Akbar; Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ... 50
Jurnal Ekonomika, Vol. 12 No. 1, April 2019 - ISSN: 2085-0352
2. Pemerintah harus berusaha
mendorong perdagangan
Internasional dan mengurangi
berbagai hambatan perdagangan
internasional.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan analisis dengan
menambahkan variabel bebas
lainnya yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi
Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Arsyad, Lincolin. 2015.
Pembangunan Ekonomi. Edisi Kelima. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Basri Y.Z. dan Mulyadi Subri, 2003,
Keuangan Negara dan Analisis Kebijakan Utang Luar Negeri, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
https://sumsel.bps.go.id/, diakses
tanggal 4 Maret 2019 https://media.neliti.com, diakses
tanggal 4 Maret 2019 North, Douglas C. 1991.
“Institutions.” Jorunal of Economic Perspectives 5:97-112.
Maharani, Kurnia dan Isnowati, Sri. 2014. “Kajian Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Tenaga Kerja dan Keterbukaan Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Hal. 62-72. Vol 21, No 1.
Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori
Makroekonomi. Edisi Kelima. Terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mankiw, N. Gregory. 2006.
Makroekonomi. Edisi Ke enam. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.
Nopirin. 2011. Ekonomi
Internasional (Edisi 3). Yogyakarta : BPFE.
Samuelson, Paul A & Nordhaus,
William D. 2001. Economics (Edisi Ketujuhbelas). New York: McGraw-Hill Irwin.
Sukirno, Sadono. 2000.
Makroekonomi Modern. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sukirno, Sadorno. 2002. Pengantar
Teori Makroekonomika. Edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2013. Makro
Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Todaro, Michael P. dan Stephen C.
Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi (edisi kesembilan, jilid I). Jakarta : Erlangga.
JURNAL ILMIAH EKONOMIKA
1. Naskah yang dikirim belum pernah dimuat dalam media cetak lain, berupa hasil penelitian, gagasan/konseptual, kajian dan aplikasi teori, serta pembahasan ekonomi.
2. Artikel ditulis dalam bahasa dan pengetikan yang baik dan benar. Penulisan menggunakspasi 1,5, bentuk huruf di atas kertas ukuran A420 halaman sudah termasuk lampiran.
3. Naskah yang diserahkan dalam bentuk 1 eksemplar bentuk CD atau via email, penyerahan naskah paling lambat dua bulan sebelum penerbitan.
4. Tulisan hasil penelitian, kajian dan aplikasi teori disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : (a) (c) Abstrak dengan menggunakan bahasa dan sebaliknya, ±250 kata serta dicetak miring, (d) berisi tentang latar belakang , rumusan masalah dan tujuan penelitian, (f) (g) Metode Penelitian, (h) Rekomendasi, (j) Daftar
5. Penulisan kutipan memuat nama belakang pengarang, tahun penulisan dan halaman, kutipan apabila satu penulis :…….. ((Setiaji dan Adi, 2007:8
6. Penulisan daftar pustaka diurutkan secara alfabetis, Daftar a. Nama penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian
nama depan (disingkat). Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia.
b. Tahun penerbitan, judul tulisan yang bersangkutandicetak miring, kota tempat penerbit berada, dan nama penerbit.
c. Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai pukulan kelim(1) Jika sumbernya berupa jurnal : Madiasmo, 2002
Memperkokoh Basis Perekonomian DaerahJuni.
(2) Jika bersumber bukuPerencanaan, Strategi dan P
(3) Jika bersumber Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Rangka Meningkatkan Kemapuan Keuangan Daerah”.Tidak diterbitkanEra, Otonomi DaerahJakarta: Direktorat Pengembangan Otonomi Daerah.
(4) Jika bersumber dari www.hupelita.com/baca.php?id=38006
7. Naskah dikirim paling lambat dua bulan Redaksi Jurnal Ilmiah Ekonomika Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja, Jl. Ki Ratu Penghulu No.E-Mail : [email protected]
JURNAL ILMIAH EKONOMIKAFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATURAJA
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
Naskah yang dikirim belum pernah dimuat dalam media cetak lain, berupa hasil penelitian, gagasan/konseptual, kajian dan aplikasi teori, serta pembahasan kepustakaan dalam bidang
Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dengan menggunakan standar bahasa dan pengetikan yang baik dan benar. Penulisan menggunak
, bentuk huruf Times New Roman , Font 12, Margin kiri 4, kanan 3, atas 3, bawah 3, atas kertas ukuran A4, format halaman dalam bentuk 2 kolom, minimal 10 dan maksimal
20 halaman sudah termasuk lampiran. Naskah yang diserahkan dalam bentuk 1 eksemplar hard copy
au via email, penyerahan naskah paling lambat dua bulan sebelum penerbitan.Tulisan hasil penelitian, kajian dan aplikasi teori disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : (a) Judul, (b) Nama Penulis tanpa gelar dan
bstrak dengan menggunakan bahasa Inggris apabila tulisan dalam bahasa dan sebaliknya, ±250 kata serta dicetak miring, (d) Kata Kunci (key wordberisi tentang latar belakang , rumusan masalah dan tujuan penelitian, (f)
enelitian, (h) Hasil Analisis dan Pembahasan, (i) Kesimpulan dan aftar Pustaka dan (k) Lampiran (bila perlu).
enulisan kutipan memuat nama belakang pengarang, tahun penulisan dan halaman, an apabila satu penulis :…….. (Widjaja, 2004:76), apabila dua penulis :………
i dan Adi, 2007:89). Apabila lebih dari dua penulis:…… (Sugiyono, dkkPenulisan daftar pustaka diurutkan secara alfabetis, Daftar Pustaka memuat:
, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan (disingkat). Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun
nesia. Tahun penerbitan, judul tulisan yang bersangkutan, dengan cara dicetak miring, kota tempat penerbit berada, dan nama penerbit.Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai pukulan kelima atau satu tab pada computer.
Jika sumbernya berupa jurnal : Madiasmo, 2002. Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis Perekonomian Daerah, Jurnal Ekonomi Rakyat, Th.1
Jika bersumber buku: Kuncoro, M., 2004. Otonomi Daerah: ncanaan, Strategi dan Peluang, Jakarta : Erlangga.
Jika bersumber dari luar jurnal dan buku: Sidik, MachfudPajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Rangka Meningkatkan Kemapuan Keuangan Daerah”., Makalah pada acara orasi ilmiah, tanggal 10 April, BandungTidak diterbitkan, BAPPENAS 2003.; Peta Kemampuan Keuangan ProEra, Otonomi Daerah: Tinjauan atas Kinerja PAD dan upaya yang dilakukan Daerah
: Direktorat Pengembangan Otonomi Daerah. ika bersumber dari internet: Zain, W. 2008. Inflasi dan Suku Bunga
www.hupelita.com/baca.php?id=38006 { 1 jan 2009} Naskah dikirim paling lambat dua bulan sebelum bulan penerbitan kepadaRedaksi Jurnal Ilmiah Ekonomika Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja,
Penghulu No. 02301 Karang Sari, Baturaja OKU Sumatera Selatan (32115)@unbara.ac.id
JURNAL ILMIAH EKONOMIKA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATURAJA
Naskah yang dikirim belum pernah dimuat dalam media cetak lain, berupa hasil penelitian, kepustakaan dalam bidang
ahasa Inggris dengan menggunakan standar bahasa dan pengetikan yang baik dan benar. Penulisan menggunakan program MS. Word,
argin kiri 4, kanan 3, atas 3, bawah 3, minimal 10 dan maksimal
dan 1 soft copy dalam au via email, penyerahan naskah paling lambat dua bulan sebelum penerbitan.
Tulisan hasil penelitian, kajian dan aplikasi teori disajikan dengan sistematika penulisan enulis tanpa gelar dan Institusi penulis,
nggris apabila tulisan dalam bahasa Indonesia key word). (e) Pendahuluan
berisi tentang latar belakang , rumusan masalah dan tujuan penelitian, (f) Tinjauan Pustaka, esimpulan dan Saran atau
enulisan kutipan memuat nama belakang pengarang, tahun penulisan dan halaman, Widjaja, 2004:76), apabila dua penulis :………
(Sugiyono, dkk., 2007:57). ustaka memuat:
, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan (disingkat). Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun
cara digaris bawahi atau dicetak miring, kota tempat penerbit berada, dan nama penerbit. Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik
Otonomi Daerah Sebagai Upaya , Jurnal Ekonomi Rakyat, Th.1-No.4
Otonomi Daerah: Reformasi,
Sidik, Machfud., 2002. “Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Rangka Meningkatkan Kemapuan
tanggal 10 April, Bandung: Peta Kemampuan Keuangan Provinsi Dalam
a yang dilakukan Daerah
Inflasi dan Suku Bunga.
sebelum bulan penerbitan kepada: Redaksi Jurnal Ilmiah Ekonomika Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja,
Sumatera Selatan (32115).