identifikasi kandungan metabolit sekunder dan uji antioksidan ekstrak metanoltandan bunga
TRANSCRIPT
1
IDENTIFIKASI KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER DAN UJIANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOLTANDAN BUNGA JANTAN ENAU
(Arenga pinnata Merr.)
[Identification of secondary metabolite content and theantioxidant test methanol extract palm male flower
cluster (Arenga pinnata Merr.)]
Erlyani
Program Studi Pend. Kimia, Jurusan Pend. MIPA, FKIP
Unhalu Kendari
E-mail : [email protected].
ABSTRACT
A studied 'Identification of secondary metabolitecontent and the antioxidant test methanol extract palmmale flower cluster (Arenga pinnata Merr.)'. The studyaims to determined the content of secondary metabolitesand antioxidant potential of palm male flower clusterin the various variables of age, conducted bymaceration method, test and test phytochemicalantioxidants by DPPH method (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil).The results showed that secondary metabolites presentin the methanol extract of male palm bunches of eachvariable of the same age are alkaloids, flavonoids,triterpenes, saponins and polyphenols. Test antioxidantresults by using 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil as radicalsources indicate methanol extract palm male flowercluster has antioxidant activity that tends to declinewith increasing age cluster munitions unless the age of1 week, with IC50 values in a row for male flower clusterenau aged 1 week, 1 month, 2 months and 3 months was147.9 ppm, 7.95 ppm, 24.225 ppm and 47.96 ppm. Tends toapproach the value of vitamin C as a comparison of IC50
was 7.311 ppm. So based approach to chemical structure
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
2
and abundance, it is estimated that act as antioxidantsin palm dominant male flower cluster of vitamin Ccontained in each cluster compared to the content ofsecondary metabolites.
Keywords: palm, antioxidants
PENDAHULUAN
Tumbuhan memiliki sumber metabolit sekunder yang
sangat beragam, sehingga banyak tumbuhan digunakan
sebagai obat. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa
beberapa tanaman dan buah-buahan terbukti bermanfaat
melindungi tubuh manusia terhadap bahaya radikal bebas
(Pratimasari, 2009). Potensi antioksidan yang
terdapat dalam tanaman dan buah-buahan tersebut
seperti; karoten, flavonoid, alkaloid dan komponen
fenolik lain, juga vitamin C dan E (Pratimasari, 2009;
Suratmo, 2009).
Enau (Arenga pinnata Merr.) merupakan tanaman obat
yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Akarnya
mengandung saponin, flavanoid, dan polfenol yang
dimanfaatkan untuk mengatasi batu ginjal , obat
diuretik, sesak napas, ruam kulit atau bercak hitam
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
3
pada kulit dan peluruh haid, sedangkan nira segar hasil
sadapan dalam setiap 100 g mengandung total padatan
sekitar 15,20-19,70 gram, sukrosa 12,30 - 17,40 g, abu
0,11 - 0,41 g, protein 0,23 - 0, 32 dan asam ascorbik
16 - 30 mg; berfungsi sebagai obat sariawan, sembelit
dan obat radang paru-paru (Sriewoelan dan Slamet, 2000;
Kristiani dan Siti, 2007; Firman; Sawitra, 2009;
Susiarti et al, 2009; Khoirul, 2010).
Penemuan senyawa obat yang optimum pada tumbuhan
tidak terlepas pada penggunaaan pelarut dalam
pengektrakan bagian tumbuhan tersebut. Sehingga
pemilihan pelarut yang tepat untuk mengekstrak senyawa-
senyawa tersebut sangatlah penting. Pemilihan metanol
sebagai pelarut pengekstrak dalam penelitian ini
karena metanol dapat melarutkan seluruh golongan
metabolit sekunder, sehingga secara umum digunakan
dalam proses isolasi senyawa organik bahan alam
(Handoyo, 2011). Hasil penelitian Reapinata dari IPB
(2007) menyatakan bahwa hasil ekstraksi dengan
menggunakan pelarut metanol menunjukan kadar metabolit
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
4
sekunder yang maksimal dibandingkan pelarut organik
lainnya.
Tandan bunga jantan enau sebagai penyimpan cadanga
makanan dan sumber produk utama enau yaitu nira,
pemanfaatannya masih terbatas sebagai pakan ternak dan
campuran minuman tradisional. Dibandingkan bagian lain
dari enau, tandan bunga jantan enau masih sangat minim
pemanfaatannya. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan
identifikasi kansungan metabolit dan uji antioksidan
dari ekstrak metanol tandan bunga jantan enau (Arenga
pinnata Merr.).
METODE PENELITIAN
Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
parang, blender, rotary evaporator, corong pisah, tabung
reaksi, pipet volume, pipet tetes, gelas ukur, gelas
kimia, neraca analit, batang pengaduk, labu takar,
tabung reaksi, kuvet, dan spektrofotometer (UV-VIS)
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metanol, eter, amoniak, kloroform, H2SO4 2 N, HCl
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
5
pekat, larutan FeCl3, pereaksi Mayer, pereaksi Wagner,
pereaksi Dragendorff dan pereaksi Lieberman-Burchard,
logam Mg, DPPH dan etanol 96% (kualitas pro analisis)
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini tandan
bunga jantan aren (Arenga pinnata Merr.) dalam 4 variabel
yaitu tandan saat bunga jantan enau berusia 1 Minggu
(masih kuncup), berusia 1 bulan, berusia 2 (siap
tadah); dan tandan yang berusia 3 bulan yang diperoleh
dari Kota Raha Kelurahan Raha III Kecamatan Katobu Kabupaten Muna
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
6
Prosedur Penelitian
Tandan bunga jantan enau dikelompokkan, dibersikan,
diangin-anginkan, dihaluskan hingga berbentuk serat
halus. Sebanyak 200 gram serat halus tersebut
dimaserasi dengan pelarut metanol 98% 800 mL dengan
alokasi waktu 5x28 jam. Kemudian masing-masing filtrat
dari 4 variabel usia tandan dipekatkan dengan rotary
evaporator.
Penapisan fitokimia yang dilakukan terhadap ekstrak
metanol meliputi uji golongan senyawa alkaloid,
flavanoid, steroid/triterpen, saponin dan polifenol.
Uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH,
menggunakan 2,2 diphenyl-1-picrylhydrazil sebagai sumber
radikal untuk mengetahui potensi antioksidan ekstrak
tandan bunga jantan enau tandan dan nilai IC50 masing-
masing variabel usia tandan dengan vitamin C sebagai
pembandingnya.
Analisis Data
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
7
Semakin besar presentasi berkurangnya serapan,
berarti semakin kuat penetralan radikal. Rumus
Perhitungan sebagai berikut :
%aktivitaspenetralanradikalbebassampel=¿¿
(Budiyanti, Santana, Nicho A., dan Sandra M.,
2009).
Dari harga persen penetralan radikal bebas ekstrak
metanol tandan jantan bunga enau (Arenga pinnata Merr)
yang diperoleh, dihitung persamaan regresi linear untuk
selanjutnya ditentukan nilai IC50 ( yaitu konsentrasi
bahan uji yang mempunyai aktivitas penetralan radikal
bebas sebesar 50 %). Absorbansi IC50 merupakan 0,5 dari
absorbansi kontrol.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perolehan ekstrak methanol tandan bunga jantan
enau berbeda-beda untuk tiap variabel usia tandan.
secara berturut-turut tandan usia 1 minggu, 1 bulan, 2
bulan dan 3 bulan adalah 4,988 gram, 15,351 gram,
21,373 gram, dan 17,805 gram. Kecenderungan massa
ekstrak meningkat seiring dengan pertambahan usia
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
8
tandan bunga jantan enau, lalu menurun kembali pada
usia 3 bulan; karena pada usia ini tangan bunga jantan
enau sudah kering dan tidak dapat menghasilkan nira
(Lempang, 2007). Pemilihan pelarut metanol dalam
penelitian ini karena kemampuan metanol yang dapat
merusak dinding sel sampel tanpa pemanasan dan
mengekstrak seluruh golongan metabolit sekunder karena
adanya gugus hidrofobik (-CH3) dan hidrofilik (OH-)
untuk menarik senyawa-senyawa non polar, semipolar,
maupun polar sehingga kepolaran metanol mendekati air
sebagai pelarut universal, kestabilan metanol baik
secara fisika ataupun kimia, bereaksi netral, tidak
mudah menguap dan mudah diperoleh (Reapinata, 2007).
Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui komponen
kimia pada tumbuhan secara kualitatif dengan
menggunakan pereaksi tertentu; dan uji antioksidan
untuk mengetahui potensi antioksidan dari tandan bunga
jantan enau; diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Golongan metabolit sekunder pada tandan jantanbunga enau dalam berbagai fraksi usia
Usia alkalo flavan Triter ster sapon polife
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
9
id oid pen oid in nol1
Minggu + - - + + - + - - ++- +++ +--
1Bulan + + + + -- + + + ++- +++ ++-
2Bulan + - - + + - + - - +++ +++ +++
3Bulan + + - + + + + - - +++ +-- +--
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
10
Tabel 2. Skrening penangkapan antioksidan tandan bungajantan enauUsiatandan
Konsentrasi(ppm )
Abs.blanko
Abs.control
Asampel
%penangka
pan
IC50
(ppm)
1minggu
5 0,005 0,5422
0,439 19,21072
147,9
10 0,005 0,5422
0,3854
29,18838
25 0,005 0,5422
0,385 29,26284
50 0,005 0,5422
0,3815
29,91437
75 0,005 0,5422
0,3282
39,83619
100 0,005 0,5422
0,3191
41,53016
150 0,005 0,5422
0,2634
51,89873
1bulan
5 0,005 0,5422
0,329 39,68727
7,95
10 0,005 0,5422
0,2618
52,19657
25 0,005 0,5422
0,1946
64,70588
50 0,005 0,5422
0,1333
76,1169
75 0,005 0,5422
0,0512
91,39985
100 0,005 0,5422
0,0987
82,55771
2bulan
5 0,005 0,5422
0,3343
38,70067 24,225
10 0,005 0,5422
0,334 38,75652
25 0,005 0,542 0,249 54,41176
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
11
2 950 0,005 0,542
20,1789
67,62844
75 0,005 0,5422
0,0161
97,93373
100 0,005 0,5422
0,0563
90,45048
3bulan
5 0,005 0,5422
0,3912
28,10871
47,96
10 0,005 0,5422
0,3889
28,53686
25 0,005 0,5422
0,2957
45,88608
50 0,005 0,5422
0,2453
55,26806
75 0,005 0,5422
0,1559
71,9099
100 0,005 0,5422
0,113 79,89576
Vit.C
5 0,005 0,5422
0,2981 48,325
7,311
10 0,005 0,5422
0,2516 56,523
25 0,005 0,5422
0.1364 76,834
50 0,005 0,5422
0,0053 99,947
75 0,005 0,5422
0,0612 90,092
100 0,005 0,5422
0,1132 80,924
Hasil penelitian menunjukan tandan bunga jantan
enau masing-masing variabel usia mengandung senyawa
metabolit sekunder alkaloid, flavanoid, triterpen,
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
12
saponin dan polifenol memberikan efek antioksidan yang
besar. Perbedaan dugaan keberadaan dan kelimpahan
kandungan metabolit sekunder tanaman dipengaruhi oleh
usia sampel, meskipun secara kualitatif kandungan
metabolit sekundernya sama. Kecenderungan dugaan
keberadaan dan kelimpahan kandungan metabolit sekunder
pada enau tidak memiliki pola yang konstan, namun
secara umum dugaan keberadaan dan kelimpahan metabolit
sekunder pada tandan bunga jantan enau cenderung
meningkat seiring dengan penambahan usia tandan.
Kandungan metabolit sekunder pada tanaman dapat
bervariasi tergantung faktor lingkungan dan faktor
dalam tumbuhan itu sendiri. Siswanto (2004) dan Handoyo
(2011) menjelaskan bahwa tingkat usia dan kematangan
tanaman mempengaruhi kandungan metabolit sekunder yang
aktif secara maksimal dalam tanaman. Sejalan dengan
hal tersebut, Sri Rahayu , Dewi Kusrini dan Enny
Fachriyah (2006) yang menentukan aktivitas antioksidan
dari ekstrak etanol daun ketapang (Terminalia catappa L)
dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH)
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
13
menyatakan bahwa usia daun mempengaruhi kekuatan
kandungan dan kelimpahan metabolit sekunder serta
aktivitas bioaktif senyawa tersebut.
Tandan bunga jantan enau masing-masing variabel
usia mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid,
flavonoid, triterpen, saponin dan polifenol memberikan
efek antioksidan yang besar karena senyawa tersebut
dapat menyumbangkan atom hidrogennya pada radikal DPPH
sehingga radikal DPPH menjadi DPPH-H (Husna , Himmatul
B, Elok Kamilah, 2009). Efek antioksidan pada saat
penelitian ini terlihat pada perubahan warna larutan
DPPH yang diberikan ektrak metanol sampel dalam
berbagai konsentrasi menjadi warna kuning baik sebelum
ataupun sesudah proses inkubasi. Menurut Pratimasari,
(2009) Juniarti, Delvi Osmeli, dan Yuhernita (2009)
potensi antioksidan yang tinggi pada tanaman akan
memberikan indikasi perubahan larutan DPPH secara
spontan. Potensi antioksidan yang terdapat dalam
tanaman karena adanya kandungan karoten, flavonoid,
alkaloid dan komponen fenolik lain.
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
14
Semakin besar konsentrasi ekstrak yang ditambahkan,
aktivitas antioksidannya akan meningkat. Akan tetapi,
bila penambahan antioksidan melebihi batas maka
aktivitas antioksidan akan berubah menjadi prooksidan,
karena dapat mempengaruhi laju oksidan (Husna, Himmatul
B, Elok Kamilah, 2009). Hal ini dibuktikan oleh
konsentrasi ekstrak metanol tandan bunga jantan enau
usia 1 bulan dan 2 bulan 100 ppm terjadi penurunan
aktivitas penetralan radikal. Prooksidan merupakan
sifat senyawa yang dapat mendorong oksidasi pada
komponen sel yang melibatkan senyawa radikal bebas
dan berujung terjadinya reaksi rantai.
Zat bioaktif dalam tumbuhan memiliki konsentrasi
mutlak aktif secara farmakologi bila konsentrasi IC50 <
1000 ppm dan memiliki konsentrasi relatif aktif secara
farmakologi bila konsentrasi IC50 > 1000 ppm (Neubig et
al, 2003). Petunjuk ini digunakan untuk menentukan
keaktifan senyawa dalam aktivitas biologis tumbuhan
sebagai antikanker, antihipertensi, antioksidan dan
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
15
aktivitas biologis lainnya (Neubig et al, 2003; Fitrya,
Lenny Anwar, 2006).
Zat bioaktif dalam tumbuhan memiliki batasan
konsentrasi tertentu untuk dikatakan aktif untuk
aktivitas tetentu, berdasarkan pola penghambatannya.
Fajriah et al. (2007) yang mengisolasi senyawa
antioksidan pada benalu daun inang lobi-lobi
menyatakan bahwa tumbuhan dikatakan aktif sebagai
antioksidan jika IC50 < 100 ppm. IC50 adalah konsentrasi
bahan uji untuk menghambat atau menangkap radikal bebas
sebanyak 50%. Tujuan penentuan IC50 adalah untuk
menunjukkan efektivitas senyawa atau ukuran kuantitatif
berapa banyak zat yang diperlukan untuk menghambat
proses biologis tertentu. IC50 ekstrak metanol tandan
bunga jantan enau dari masing-masing variabel usia.
Nilai IC50 terendah terletak pada tandan bunga jantan
berusia 1 bulan dan nilai tertinggi pada tandan bunga
jantan enau usia 1 minggu. Hal ini menunjukan bahwa
senyawa bioaktif yang maksimal sebagai antiokasidan
terdapat pada tandan bunga jantan enau berusia 1 bulan.
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
16
Semakin rendah nilai IC50 suatu sampel, makin besar
sifat dan aktivitas antioksidan yang dimilikinya
(Kurniawati et al., 2007; Pratimasari, 2009; Suratmo,
2009; Juniarti, Delvi Osmeli, dan Yuhernita, 2009;
Widyastuti, 2010). Kecenderungan sifat dan aktivitas
antioksidan tandan jantan bunga enau semakin kecil
seiring dengan pertambahan usia tandan, kecuali tandan
yang berusia 1 minggu yang memiliki sifat dan aktivitas
antioksidan yang paling kecil dibandingkan yang
lainnya. Namun nilai IC50 terendah ekstrak metanol
tandan bunga jantan enau relatif lebih besar dari nilai
IC50 vitamin C, yang merupakan standar untuk pembanding
pengukuran antioksidan (Soeksmanto, Yatri Hapsari,
Partomuan Simanjuntak, 2007; Yuhernita, Juniarti,
2011).
Meski dalam penelitian ini belum dapat diketahui
struktur senyawa yang berperan dalam aktivitas
antioksidan, namun dapat diduga aktivitas antioksidan
tandan bunga jantan enau karena kandungan senyawa
metabolit sekunder alkaloid. Hal ini ditunjukan oleh
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
17
nilai IC50 yang terendah terdapat pada tandan bunga
jantan yang berusia 1 bulan yang kaya akan kandungan
alkaloid. Namun senyawa alkaloid yang berperan sebagai
antiokasidan adalah senya alkaloid golongan indol; yang
keberadaannya di alam sangat terbatas (Yuhernita,
Juniarti, 2011).. Sehingga meski dalam penelitian ini
belum dapat diketahui keberadaan dan kadar vitamin C
dalam tandan bunga jantan enau, namun kandungan vitamin
C yang melimpah pada nira sebagai produk utama tandan
bunga jantan enau, pendekatan stuktur kimia, dugaan
keberaan dan kelimpahan senyawa serta nilai IC50,
diperkirakan yang berperan sebagai antioksidan pada
tandan bunga jantan enau dominan dari vitamin C yang
terkandung dalam masing-masing tandan dibandingkan
kandungan metabolit sekundernya
KESIMPULAN1. Kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada
ekstrak metanol tandan bunga jantan enau sama untuk
masing-masing variabel usia yaitu alkaloid,
flavanoid, triterpen, saponin dan polifenol.
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
18
2. Ekstrak metanol tandan bunga jantan enau
berpotensi sebagai antioksidan baik yang berumur 1
minggu, 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan. Aktivitas
antioksidan tandan bunga jantan enau cenderung
menurun seiring dengan penambahan usia tandan kecuali
tandan yang berusia 1 minggu, memberikan nilai IC50
berturut-turut untuk tandan bunga jantan enau berusia
1 minggu, 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan adalah 147,9
ppm, 7,95 ppm, 24,225 ppm dan 47,96 ppm; sedangkan
vitamin C sebagai pembanding adalah 7,311 ppm.
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
19
DAFTAR PUSTAKA
Firman, Andy dkk., Pengaruh Ekstrak Kasar Buah Aren(Arenga pinnata Merr.) terhadap Mortalitas Keong Emas(Pomacea sp.). Jurusan Proteksi TanamanFakultas Pertanian Universitas Lampung.
Fitrya dan Lenny Anwar, 2006. Uji Aktivitas AntikankerSecara In Vitro dengan Sel Murine P-388 SenyawaFlavonoid dari Fraksi Etilasetat Akar TumbuhanTunjuk Langit (Helmynthostachis Zeylanica (Linn) Hook). JurnalPenelitian Sains. 12 (1 C) : 12106-1 - 12106-4.
Handoyo, 2011. Penapisan Fitokimia Kelompok Daun Jati (Tectonagrandis L.F) pada Jati Usia 1 Tahun dan Jati Usia 20 Tahun yangTumbuh di Kabupaten Muna. Skripsi F-KIP. UniversitasHaluoleo. Kendari
Husna , Himmatul B, Elok Kamilah, 2009. Identifikasi dan UjiAktivitas Golongan Senyawa Antioksidan Ekstrak Kasar Buah Pepino(Solanum muriatum Aito) berdasrkan Variasi Pelarut. UIN.Malang.
Juniarti, Delvi Osmeli, dan Yuhernita. 2009. KandunganSenyawa Kimia, Uji Toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test)dan Antioksidan (1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl) dariEkstrak Daun Saga (Abrus precatorius L.). MAKARA SAINS. 13(1) : 50-54.
Kristiani, Natalini Nova dan Siti Fatimah S., 2007.Penggunaan Tanaman Kalapa (Cocos nucifera), Pinang(Areca catechu), dan Aren (Arenga pinnata) sebagai TanamanObat. Warta Puslitbangbun. 13(2) : 34-38.
Kurniawati et al., 2007. Aktivitas Antioksidan danAntibakteri Pigmen Bixin Selaput Biji Kesumba (Bixaorellana L.). Indo. J.Chem.7(1) : 88-92.
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
20
Lempang, Mody.,2007. Ragam Kegunaan Fisik dan ProduksiAren (Arenga pinnata Merr.). Prosiding Ekspose. 6(1) :145-150.
Neubig, et al., 2003. International Union ofPharmacology Committee on Receptor Nomenclature andDrug Classification. Pharmacol Wahyu. 55 (4) : 597-606.
Pratimasari, D. 2009. Uji Aktivitas Penangkapan Radikal BuahCarica papaya L. dengan Metode DPPH dan Penetapan Kadar Fenolikserta Flavonoid Totalnya. Universitas MuhamadyahSurakarta. Surakarta.
Soeksmanto, Yatri Hapsari, Partomuan Simanjuntak. 2007yang menganalisis kandungan antioksidan padabeberapa bagian tanaman mahkota dewa, Phaleriamacrocarpa (Scheff) Boerl. (Thymelaceae). BIODIVERSITAS .8 (2) : 92-95
Sri Rahayu, Dwi., Dewi Kusrini , Enny Fachriyah, 2006.Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang(Terminalia catappa L) dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil(DPPH). Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro
Sriewoelan dan Slamet, 2000. Pemeriksaan komponenstsa pijar pelepah aren (Arenga spp.) sebagaizat pemucat tradisional. Penelitian Tanaman Obat dibeberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. X (103) : 98.
Suratmo, 2009. Potensi Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum)sebagai Antioksidan. Universitas Brawijaya. Malang.
Suryanto, E., Raharjo, S., Tranggono, danSastrohamidjojo, H., 2004, Antiradical Activity ofAndaliman ( Zantoxylum achantopodium, DC) FruitExtract, International Conference of Funtional and Health foods :Market, Technology and Health Benefit, Gadjah MadaUniversity, Yogyakarta, 329-334.
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012
21
Susiarti et al., 2009. Pengetahuan Masyarakat Pekurehuadi Sekitar Taman Nasional Lore Lindu, SulawesiTengah Tentang Tanaman Obat dan Pemanfaatannya.Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. XIX (4) : 185-192.
Widyastuti, Niken. 2010. Pengukuran Aktivitas Antioksidandengan Metode CUPRAC, DPPH, dan FRAP Serta Korelasinya denganFenol Dan Flavonoid pada Enam Tanaman. Skripsi F-MIPA.IPB. Bogor.
Yomes, Agus Tri., 2006. Sifat Prooksidan dan Antioksidan VitaminC dan Teh Hijau Pada Sel Khamir Candida Sp. berdasarkanPeroksidasi Lipid. Skripsi F-MIPA. IPB. Bogor.
Yuhernita, Juniarti. 2011. Analisis Senyawa MetabolitSekunder dari Ekstrak Metanol Daun Surian yangBerpotensi sebagai Antioksidan. Makara Sains. 15 (1) :48-52.
Junal Skripsi Jurusan P. MIPA FKIP Unhalu2012