hubungan adversity quotient - dspace uii
TRANSCRIPT
SKR1PSI
HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT
DENGAN FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
MOTIVASI KERJA KARYAWAN
DISUSUN OLEH :
HASNA MAZN1 PUTRI
96231181
FAKULTAS PS1KOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2003
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesulitan Uu ada kemudahan. Maka apabila kamu telahselesai (dan suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lainnya. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap(Al-lnsyirah:6-8)
Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya akan dimudahkan baginyajalan keluar (Ath Thalaq:2)
Jangan berpikirpendek Kegagalan harryalah sebagran kecd dan keseluruhanperjalanan h:dup Kita btsa membuat kegagalan menjadipanjang atau
membmtnyajadipemicu sukses, tergantung cam kita menyikapmya(Kylie Minogue)
IV
KATA PEINGANTAR
Assalammu'alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat dan hinayah-Nya kepada tea. Tak lupa sholawat dan salam senantiasatemnng kepada Nabi Besar Muhammad SAW serta keluarga, sahabat danpengikutnya sampai akhir zaman.
Atas Ridho-Nya puia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yangberjudul "Hubungan AaWmty Quotient dengan Faktor-faktor PendororngMotivasi Kerja Karyawan."
Terselesa.nya skripS1 inipun tiada lepas dari segenap bantuan dandukungan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan mi pula penulismenyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan sexialam-dalamnya kepada:
Ibu DR. Sukarti, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas IslamIndonesia Yogyakarta beserta seluruh jajaran pembantu dekan di lingkup FakultasPsikologi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Bapak Muhammad Bachtiar, MM, selaku Dosen Pembimbing Utamaskripsi yang senantiasa sabar dalam memberikan bimbingan, koreksi danpengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Bapak Sus Budiarto, Psikolog, selaku dosen Pembimbing Dua yangsenantiasa sabar membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.
Segenap dosen di Fakultas Psikologi UII, terima kasih untuk curahan
ilmunya selama penulis menyelesaikan studi S-l di almamater tercinta serta
kepada seluruh karyawan Fakultas Psikologi UII.
Bapak Herman Abdullah, dan Bapak Erwandi Saleh selaku Walikota dan
Wakil WalikotaPekanbaru, yang telahmemberikan ijin penelitian.
Seluruh karyawan-karyawati kantor Walikota Dati I Pekanbaru, yang
telah berperan serta dalam penelitian ini.
Papa Mazni Hamdani dan Mama Sri Rahayu Tisnalia yang telah
memberikan semangat, do'a, cinta dan sayang kepada ananda.
Mama Amdalisma yang memberikan semangat dan do'a.
Abang-abangku Neri, Yoza dan Yudi, serta adik-adikku Nonik, Arifat,
Dipa dan Randi, yang telah memberikan bantuan tenaga, kritik, motivasi dan
hiburan selama penulis mengerjakan skripsi.
Kak Usamah Khan yang memberikan motivasi, dukungan yang tiada
henti, dan bersabar menunggu saya selama skripsi.
Kak Roza dan Uda Fikri sekeluarga, terima kasih atas nasehat dan
bimbingan selama berlibur, tidak lupa buat ponakanku tersayang Gaisya, Aqsho
dan Vira yang sangat aku sayangi yang telah memberikan kenangan yang indah
dan berarti.
Kak Zahra terima kasih untuk semua bantuan selama aku sakit, dorongan
serta semangatnya.
Sahabat-sahabat seperjuanganku yang setaiu — « awal kuhah
indah semoga persahabatan kita tetap langgeng.Teman-teman sekos yang seia,u mendengatkan keiuh kesahku dan
membenkan hibutan yang menenangkan Mbak Pebn, Mbak Un, B*, -„ Vttadan Atik, terima kasih mau berbagi.
Seiuruh teman-teman Fakuitas Pstkoiog, UII — angkatan .996,
kehangatan dan semangat. Ayo! Semangat!Semua p.hak yang teiah membantu datam proses penyusunan sknps,.».
yang setimpa, dari Mian SWT. Penuhs menyadari bahwa penyusunan sknps, -mmasih banyak ke.emahan dan kekutangannya, karena sumbangan ptkiran dansaran serta kritik yang sifatnya membangun sangat penuits harapkan detm„n,aan skripsi mt. Semoga skripst « «. hertnanfaat >agi ktta —Amin.
Wassalammu'alaikumWr. Wb
Yogyakarta, April 2003
PenuHs
Hasna Mazni Putri
DAFTAR 1S1
1
HALAMANJUDULii
HALAMAN PENGESAHANiii
HALAMAN MOTTOiv
HALAMAN PERSEMBAHANv
KATA PENGANTARviii
DAFTAR ISIix
DAFTAR TABELxii
DAFTAR GAMBARxiii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1. PENGANTAR1
A Latar Belakang Masalah9
B Tujuan Penelitian9
C. Manfaat Penelitian
BAB 11 T1NJAUAN PUSTAKA. .v . 10AFaktor-faktor Pendorong Motivasi Kerja
101. Pengertian Motivasi
122. Pengertian Motivasi Kerja
3. Pengertian Faktor Pendorong Motivasi Kerja 118
4. Teori-teori Motivasi26
B Adversity Quotient..26
1. Pengertian Adversity Quotient
viii
°62. Teori-teori Adversity Quotient A
343. Unsur-unsur Adversity Quotient
C. Hubungan Adversity Quotient dengan Motivasi Kerja 3538
D. Hipotesis
BAB 111. METODE PENELITIAN
39A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian
39B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
391. AdversityQuotient
402. FaktorPendorong Motivasi Kerja
40C. Populasi dan Sampel Penelitian
41D. Metode Pengambilan Data
45E. Validitas dan Reliabilitas
....451. Validitas
452. Reliabilitas
. . ^ 47F. Metode Anahsis Data
BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANr • 48A. Orientasi Kancah Dan Persiapan Penelitian
. 481. Orientasi Kancah
., ,-.- ..-482. Persiapan Penelitian
...48a. Penjinan
49b. Persiapan AlatUkur
c. Hasil Uji Coba Alat Ukur
52B. Pelaksanaan Penalitian
53C. Analisis Data dan Hasil Penelitian....53
1. Diskripsi Data Penelitian54
2. Hasil Analisis56
3. Hasil Uji Asumsi58
D. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN62
A. Kesimpulan62
B. Saran-saran64
DAFTAR PUSTAKA68
LAMP1RAN
DAFTAR TABEL
Tabe, , Penyebaran buttr-butir aitem *ala A*er«y Q**«* •*•"» u„43
coba
Tabel 2 Penyebaran butir-bu.tr aitem skala Faktor Pendorong Motivasi Ker,a44
sebelum uji coba
Tabel 3 Cara penila.an skaia AA«*0- G-— *» ™tOT Pend°r°ng ^^45
Kerja
Tabel 4 Penyebaran butir-butir aitem yang syahm skata Ad.en.ty QuoU.nr setelah51
uji coba
Tabel 5Penyebaran but.r-butir attem yang syahth ska.a Faktor Pendorong Motivasi52
Kerja setelah uji caba
Tabel 6 Deskripsi hasil penelitian
Tabel 7 Norma kategori skor Adversity Quotient
Tabel 8Norma kategori skor Faktor Pendorong Motivasi Kerja.
Tabel 9 Rangkuman hasil analisis
XI
.54
.55
.56
..58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1Perbandmgan ide Maslow dan HerzbergGambar2T,ngkatan Adverstty Quot,en,dalamH,rark, KebutuhanMas.ow .37
Xll
.21
DAFTAR LAMP1RAN
A. SkalaPenelitian69
1. Skala A: Adversity Quotient2. Skala B: Faktor-faktor Pendorong Motivasi Kerja 71
B Distribusi Dan Analisis Data Uji Coba Penelitian...731. Distribusi susunan skala Motivasi Kerja
2 AnalisisAitemButirFaktor-faktorPendorongMotivasiKerja 7777
a Analisis Uji daya beda80
b Data reliabilitas..81
3 Distribusi susunan skala Adversity Quotient85
4 Aitem Skala Adversity Quotient85
a Analisis uji daya beda87
b. Data reliabilitas
C Analisis Penelitian88
1 DataPenelitian892 Distribusi Susunan Skala Adversity Quotient
3 Distribusi Susunan Skala Faktor-faktor Pendorong Motivas, Kerja 93984 DataujihipotetikFaktor-faktorPendorongMotivasiKerja
...995. Data uji hipotetik Adversity Quotient
D Distribusi Data Penelitian100
1 Uii Normalitas101
2. Grafik normalitas
Xlll
1023. Normal P-P Plot
.,. . . 1034. Uji asumsi linientas
. . ....1045. Grafik linientas
1056. Anava
1067. Korelasi
1078. Deskriptif
....108E. Bukti Penelitian
SKRIPSI
HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT
DENGAN FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
MOTIVASI KERJA KARYAWAN
, ISLAM „
</> LMJ o4b
a i
DISUSUN OLEH
HASNA MAZNI PUTRI
96231181
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2003
HALAMAJN PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia
Diterima Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana SI Psikologi
Pads Tanggal
Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia
Dekan
Dr. Sukarti
DewanPenguji:
1. Muhammad Bachtiar, Drs. H., MM
2. Ratna Syifa'a R, S. Psi, M. Si
3. Sus Budiharto, S.Psi., Psi.
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan karya yang sederhana ini untuk:
Papa Mazni Hamdani dan Mama Sri Rahayu yang telah memberikan
kasih sayang, cinta, perhatian dan do'a
yang tiada putusnya kepada ananda.
Untuk abang, adik-adikku dan Kak Usamah
orang yang seialu memotivasi dan menyayangiku
HI
BAB1
PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan merupakan suatu kegiatan yang seialu atau harus ada
dalam suatu negara, terutama negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia
saat ini. Untuk menghadapi era liberalisasi perdagangan, perusahaan-perusahaan
swasta dan kantor-kantor pemerintah di Indonesia harus mempersiapkan diri
sebaik mungkin untuk bersaing dengan perusahaan asing yang akan diijinkan
beroperasidi Indonesia.
Indonesia sebagai anggota World Trade Organization (WTO) akan
menjadi negara yang terbuka terhadap perdagangan dunia tahun 2003.
Implikasinya kekuatan ekonomi negara-negara Utara (Barat) akan semakin
berpengaruh atas kehidupan ekonomi Indonesia. Indonesia harus patuh dengan
segala ketentuan GATT (General Agreement on Tariff and Trade), selain itu
negara Indonesia tidak bisa lagi mencegah kehadiran tenaga asing dengan
peraturan pemerintah (Ancok, 1997).
Bagi bangsa Indonesia hal ini merupakan tantangan yang mau tak mau
harus dihadapi. Pertanyaan yang harus dijawab, siapkah bangsa ini menghadapi
era perdagangan bebas dunia? Secara garis besar hal ini dapat kita lihat, bahwa
bangsa Indonesia tidak dapat menghadapi era ini dalam waktu yang singkat.
Masih banyak persiapan yang harus dihadapi oleh rakyat Indonesia.
?
Menurut Mathis dan Jackson (2001), akan ada kesenjangan pertumbuhan
antara pengetahuan dan keahlian yang dituntut dengan pengetahuan dan keahlian
yang dimiliki oleh para tenaga kerja dan calon tenaga kerja. Dampak kurangmajunya suatu pendidikan menimbulkan kurang bermutunya sumber dayamanusia, untuk mengatasi kendala ini, perusahaan tentu akan menyaring
karyawan yang bermutu dengan memilih calon karyawan yang lebih ahli,
berpotensi dan berpengalaman.
Kondisi lingkungan seperti semakin tingginya tingkat pendidikan
karyawan, peningkatan heterogenitas angkatan kerja, pelonjakan biaya-biaya
personalia, dan penurunan produktivitas, menuntut pemimpin seialumengembangkan cara-cara baru untuk dapat menarik dan mempertahankan para
karyawan dan manajer berkaliber tinggi yang diperlukan organisasi agar tetap
mampu bersaing (Handoko, 2000). Karyawan yang memiliki potensi tinggi danberkeinginan untuk maju seialu menjadi kebanggaan dalam instansinya.
Penghargaan akan dedikasi karyawan terhadap pekerjaan dan instansinya sangat
jarang terjadi. Penghargaan lebih sering diberikan kepada pemimpin yang akanmengakhiri masa jabatnya atau pada karyawan disaat-saat tertentu misalnya ulang
tahun kemerdekaan negara.
Menurut Martoyo (2000) Efisiensi dan efektivitas dalam organisasi
sangat tergantung pada baik buruknya pengembangan sumber daya manusia
sebagai anggota organisasi itu sendiri. Adapun tujuan pengembangan sumber daya
manusia di suatu organisasi adalah untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi
kerja mereka dalam melaksanakan dan mencapai sasaran kerja yang dapat dicapai
dengan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap karyawan terhadap
tugas-tugasnya. Sikap karyawan terhadap tugas-tugasnya terkadang sering
diabaikan, dengan mengetahui bagaiman kayawan dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang diembannya, atasan menjadi tahu bagaimana kualitas kerja karyawan.
Menurut Stoner dan Wankel (dalam Fatmawati, 2000) mereka yang
mempunyai kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung sangat dimotivasi oleh
situasi kerja yang bersaing dan penuh tantangan. Sebaliknya, orang yang
mempunyai kebutuhan prestasi yang rendah cenderung berprestasi jelek dalam
situasi kerja yang kompetitif dan penuh tantangan. Dikatakan juga bahwa
karyawan yang mempunyai kebutuhan prestasi yang tinggi ingin bergulat dengan
pekerjaan yang menantang, memuaskan, merangsang, dan rumit. Karyawan ini
menyambut baik otonomi, variasi, dan umpan balik yang sering dari supervisor.
Karyawan yang mempunyai kebutuhan prestasi rendah lebih menyukai situasi
kerja yang stabil, aman, dan dapat diramalkan. Karyawan yang memiliki adversity
quotient yang rendah cendrung mencari pekerjaan, jabatan dan tanggung jawab
pekerjaan yang ringan. Tidak dipungkiri bahwa setiap individu tentu berkeinginan
menjadi orang yang penting dalam instansinya dengan gaji yang tinggi pula,
hanya saja tidak semua individu berani menghadapi tantangan kerja yang penuh
tanggung jawab dan resiko tinggi.
Disamping itu motivasi kerja karyawan juga perlu diperhatikan, motivasi
berperan penting bagi kehidupan manusia sehari-hari. Semangat untuk hidup dan
mengisi kehidupan memerlukan motivasi. Besar-kecilnya motivasi individu yang
mantinya akan membentuk perilaku individu menjadi beragam.
4
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, antara lain
kemampuan mengerjakan tugas, tingkat usaha, dan dukungan yang diberikan pada
karyawan (Mathis dan Jackson, 2001). Perekrutan dan seleksi berhubungan secara
langsung dengan faktor pertama, kemampuan yang melibatkan pemilihan orang
dengan bakat dan minat yang tepat untuk pekerjaan yang diberikan. Faktor kedua,
usaha yang telah dilakukan seseorang dipengaruhi oleh faktor sumber daya
manusia, seperti motivasi, insentif, dan rancangan pekerjaan. Faktor ketiga, yaitu
dukungan organisasi, termasuk pelatihan, peralatan yang disediakan, mengetahui
tingkat harapan, dan keadaan tim yang produktif
Motivasi merupakan motor penggerak bagi setiap individu. Seperti yang
dikatakan Mathis dan Jackson (2001) kemampuan, motivasi, dukungan,
keberadaan pekerja sangatlah mempengaruhi kinerja karyawan dalam
melaksanakan tugasnya. Bagi karyawan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
baik merupakan suatu kebanggaan tersendiri, untuk itu diperlukan kemampuan
dan pemahaman akan pekerjaan tersebut.
Seorang karyawan harus memiliki kemampuan karena dengan itu mereka
dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya. Motivasi berperan sebagai motor
penggerak yang akan mendorong kemampuan itu menjadi lebih ahli. Selain itu
motivasi berperan penting untuk meningkatkan semangat karyawan dalam
bekerja. Ketika seseorang mengalami kejenuhan dan kebuntuan dalam
melaksanakan pekerjaannya, orang itu memerlukan motivasi baru supaya
menghasilkan cara berpikir yang baik dan lebih segar.
5
Banyak faktor yang menyebabkan mengapa seseorang ingin bekerja,
misalnya saja ketika lowongan kerja pegawai negeri dibuka, begitu banyak calon
pegawai yang rela berdesakan untuk mendapatkan formulir pendaftaran pegawai
negeri. Fenomena ini telah menjadi rahasia umum bahwa bekerja sebagai pegawai
negeri memiliki keuntungan yang tidak dimiliki oleh perusahaan swasta, yaitu
tunjangan hari tua setiap bulannya (benefit). Lain halnya pekerja minyak lepas
pantai swasta, pekerjaan yang penuh bahaya tetap menjadi incaran banyak orang.
Rasa aman (security) tidak lagi menjadi masalah utama dalam bekerja, seolah-
olah telah dibayar impas dengan gaji, fasilitas kesehatan dan tunjangan keluarga
yang cukup memadai. Banyaknya minat calon pegawai yang ingin bekerja di
perusahaan asing tentu saja tidak lepas dari pandangan orang lain akan nama
perusahaan tersebut (company). Apapun alasan individu untuk bekerja, hal itu
merupakan motivasi dalam dirinya sendiri.
Seorang karyawan yang termotivasi dalam bekerja bisa disebabkan oleh
teman kerja yang menyenangkan dan atasan yang menyenangkan. Hal ini
memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas-tugas kantor dan berinteraksi
dengan baik di lingkungan sekitarnya. Karyawan merasa terbantu jika mengalami
kemerosotan motivasi yang disebabkan oleh faktor psikologis dengan nasehat
teman sekantor yang bersahabat. Nasehat yang sederhana dapat menjadi obat yang
ampuh untuk memotivasi teman sekerja yang sedang kehilangan motivasi.
Bekerja dimana saja, pastilah mengalami kemunduran dalam memotivasi
diri. Semua itu bisa disebabkan oleh faktor psikis individu. Ketika seorang
karyawan mengalami kecelakaan di kantornya, tentulah ini akan mengganggu
6
karyawan untuk bekerja lebih cepat dan efisien. Akibat tidak dapat bekerja dengan
baik, karyawan menjadi sedikit terganggu secara psikologis, muncullah rasa
marah, sedih dan ketidakberdayaan yang menumpuk, jika tidak dapat diatasi, hal
ini akan menjadi hambatan bagi dirinya untuk meraih kesuksesan.
Setiap orang memiliki karakter yang berbeda, begitu pula dalam
mengelola emosi dan perilakunya. Tidak semua orang dapat mengelola emosi
dengan cepat dan benar, akan tetapi bila individu tersebut mau dan mampu untuk
belajar mengelola respon kesulitan menjadi jalan keluar dari masalah, individu
tidak akan mengalami kemerosotan motivasi dalam bekerja. Setiap individu
amatlah berbeda, akan tetapi hanya individu yang memiliki keinginan untuk
berubah menjadi seorang yang maju sajalah yang dapat bertahan dari serangan-
serangan dalam dan luar dirinya.
Ada pandangan baru yang menyatakan bahwa tidak hanya diperlukan
kejeniusannya, atau kemampuanya dalam menempatkan diri secara emosional,
tetapi lebih kepada bagaimana karyawan itu dapat merespon semua hambatan-
hambatan untuk menuju kesuksesan. Kelompok orang memiliki Intelligence
Quotient (IQ) yang tinggi di dunia ini banyak, tapi sedikit yang dapat
mengaktualkan potensinya dengan baik, Emotional Quotient lebih berfokus pada
bagaimana sebaiknya seseorang mengendalikan dorongan-dorongan yang ada di
hatinya, berempati, dan bergaul secara efektif dengan orang lain. Adversity
Quotient (AQ) mengganggap bahwa hambatan bukan suatu halangan yang tidak
bisa dihadapi dan diselesaikan.
7
Stoltz (2000) berpendapat kita dilahirkan dengan dorongan inti yang
manusiawi untuk terus mendaki. Yang dimaksud dengan mendaki bukan
melayang menembus awan, bukan juga sekedar meniti jenjang karier di
perusahaan, atau mengumpulkan kekayaan. Tetapi pendakian dalam pengertian
yang lebih luas, yaitu menggerakkan tujuan hidup ke depan, apa pun tujuan itu.
Dorongan inti yang manusiawi untuk mendaki tersebut merupakan perlombaan
naluriah untuk melawan jam dalam menyelesaikan tugas sebanyak mungkin, baik
tugas tertulis maupun tidak tertulis, semampu kita dalam batas waktu yang telah
ditentukan.
Calvin Coolidge (dalam Stoltz, 2000) mengatakan, tak ada satu pun di
dunia ini yang menggantikan ketekunan. Bakat tidak akan bisa menggantikan,
banyak sekali orang berbakat yang tidak sukses. Kejenius dan pendidikan tidak
menjamin seseorang untuk mendapatkan kesuksesan, dunia sudah dipenuh dengan
orang-orang berpendidikan yang tidak melakukan apa-apa. Ketekunan dan
keteguhan hati sajalah yang berkuasa. Slogan "maju terus" telah dan akan seialu
memecahkan masalah umat manusia.
Agama juga mengajarkan kepada manusia, untuk tetap berusaha dan
tidak mengenal putus asa. Tuhan tidak menyukai keputusasaan. Seseorang yang
memiliki Adversity Quotient (AQ) yang tinggi, tidak akan mengenal putus asa.
Orang yang menderita ketidakberdayaan yang telah dipelajari tidak mungkin
diberdayakan, dan orang yang tidak mudah menerima ketidakberdayaan akan
lebih mudah menjadi seorang yang berpotensi. Ketidak berartian yang telah
dipelajari merupakan hambatan definitif bagi pemberdayaan, yang akan berakibat
pada pendakian menuju tujuan(Stoltz, 2000).
Dalam surat Al-Insyirah ayat 6, Allah Menghibur dan Memberikan
harapan kepada manusia yang sedang dalam kesulitan. Allah mengulang dua ayat,
Artinya: "sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan."
Allah Menganjurkan supaya kita menjadi orang yang seialu optimis, seialu
mengerjakan amal saleh dantawakkal kepada-Nya.
AQ digunakan untuk membantu individu-individu memperkuat
kemampuan dan ketekunan mereka dalam menghadapi tantangan hidup sehari-
hari, bagi mereka yang memiliki AQ yang tinggi, akan menunjukkan kinerja,
produktivitas, kreativitas, kesehatan, ketekunan, daya tahan, dan vitalitas yang
lebih besar daripada rekan-rekan mereka yang AQ-nya rendah. Dapat dirumuskan
bahwa, seseorang yang memiliki AQ tinggi akan memiliki motivasi kerja yang
tinggi pula.
Penelitian tentang adversity quotient yang berhubungan dengan motivasi
kerja belum begitu banyak dilakukan di Indonesia. Di negara-negara maju kajian
ini sudah sering dilakukan, bisa berupa seminar, simposium atau berupa pelatihan
dan peningkatan motivasi. Motivasi kerja sudah begitu banyak diteliti. Hal inilah
yang mendorong penulis untuk mengetahui apakah ada hubungan antara AQ
dengan motivasi kerja bagi karyawan. Dengan mengambil judul: "hubungan
adversity quotient dengan faktor-faktor pendorong motivasi kerja karyawan".
B. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui adanya hubungan adx'ersity quotient (AQ) dengan
faktor-faktor pendorong motivasi kerja karyawan.
C. Manfaat Penelitain
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
ilmu psikologi industri dan organisasi, khususnya untuk memperoleh kejelasan
sejauh mana hubungan adversity quotient dengan faktor-faktor pendorong
motivasi kerja.
Secara praktis, diharapkan hasil penelitian dapat menjadi pertimbangan
bagi masyarakat pada umumnya, karyawan dan pimpinan pemerintah daerah pada
khususnya dalam mewujudkan pemerintahan yang dapat menjalankan
pengembangan sumber daya manusia yang lebih berpotensi secara maksimal.
BAB 11
TUNJAUAN PUSTAKA
A. Faktor-faktor Pendorong Motivasi Kerja
1. Pengertian motivasi
Setiap individu dalam melakukan sesuatu pekerjaan memiliki
kemampuan yang berbeda-beda, begitu pula dengan cara mereka memotivasi diri
sendiri. Motivasi setiap individu bergantung pada kuat lemahnya motif. Motif
adakalanya diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan, gerak hati dalam
diri seseorang. Motif diarahkan pada tujuan, yang mungkin berada pada alam
sadar atau mungkin juga pada alam bawah sadar.
Motivasi berasal dari kata latin movere, yang berarti to move,
menggerakkan. Arti definisinya adalah sesuatu yang memberikan energi
(energizing), mengarahkan (directing) dan memelihara (maintenance) perilaku.
Motivasi atau motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang
menimbulkan dorongan, dapat pula diartikan faktor yang mendorong individu
untuk bertindak dengan cara tertentu. Martoyo (2000) berangapan, motivasi pada
dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakakkan
(action or activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada
pencapaian kebutuhan, memberikan kepuasan ataupun mengurang ketidak
seimbangan. Motif sering diartikan dengan dorongan. Dorongan atau tenaga
tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Motif merupakan suatu
driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam
10
11
perbuatannya tersebut mempunyai tujuan tertentu (As'ad, 1981).
Watkins (dalam Lestari, 2001) memandang bahwa motivasi merupakan
faktor dari tingkah laku, yang tampak sebagai tingkah laku adalah gejala dari
motivasi. Ghiselli dan Brown dalam bukunya Personal and Industrial Psycology,
mengemukakan bahwa motivasi merupakan kekuatan dalam diri individu yang
menyebabkan terjadinya suatu tingkah laku. Motivasi membentuk sikap dan
tingkah laku tertentu pada individu yang bersangkutan. Terjadinya tingkah laku
sebagai akibat adanya motif, mengarah pada pemenuhan kebutuhan yang
dirasakan dan ini semua terjadi dalam suatu proses yang dinamis.
Wexley dan Yukl (dalam Mulyana, 1995) menyatakan bahwa motivasi
adalah suatu proses pembenan energi dan pengarahan pada tingkah laku. Motivasi
menurut Maslow (1997), merupakan suatu proses dinamis yang bergerak menuju
suatu bentuk motivasi yang lebih bernilai tinggi, yaitu berdasarkan pada
kebutuhan-kebutuhan yang tersusun dalam suatu hirarki kebutuhan.
Streers dan Porter dalam kutipan Ibrahim (1999) mengatakan, bangunan
dasar motivasi, secara garis besar dapat digambarkan sebagai suatu bentuk yang
merupakan proses yang berbentuk sirkulasi dari variabel-variabel kebutuhan atau
harapan dari dalam diri. Begitu pula perilaku, tujuan dan imbalan, serta beberapa
bentuk umpan balik yang merupakan modifikasi dari kebutuhan yang berasal dari
dalam diri individu setelah diperolehnya tujuan dan imbalan dari jasanya tersebut.
Mitchell dalam buku Winardi (2001) berpendapat bahwa motivasi terdiri
dari proses psikologis tertentu yang menyebabkan timbulnya gairah, pengarahan,
dan kegigihan dari tindakan sukarela yang menuju ke sasaran. Motivasi menjadi
12
patokan sampai dimana individu ingin dan memilih untuk bertingkah laku tertentu
spesifik mungkin. Motivasi bisa juga dijelaskan sebagai hal yang tidak disengaja,
yaitu ketika motivasi berada di bawah kendali individu sendiri. Dengan kata lain
motivasi merupakan tindakan yang diinginkan individu untuk dilaksanakannya,
seperti usaha dalam pekerjaan.
Motivasi berawal dari adanya kebutuhan dan keinginan yang dirasakan
oleh individu di dalam dirinya. Individu berharap kebutuhan dan keinginannya
terpenuhi. Harapan untuk terpenuhinya kebutuhan dan keinginan tersebut
menimbulkan semangat, sehingga menggerakkan jiwa dan jasmani untuk
melakukan perilaku tertentu yang spesifik dan disengaja. Terbentuknya perilaku
yang spesifik dan disengaja ini menunjukkan terpenuhinya kebutuhan dan
keinginan yang dirasakan tadi.
2. Pengertian motivasi kerja
Pada waktu memasuki dunia kerja seseorang telah membawa berbagai
macam kebutuhan, keinginan, dan harapan. Organisasi atau perusahaan yang
dapat menyediakan suasana atau sarana yang memuaskan kebutuhan, keinginan
dan harapan, akan membuat individu bersedia untuk bekerja (Huse dan Bowdich
dalam Lestari, 1993). Pendapat lain dari Sarwono (dalam Ummah, 2001),
motivasi kerja adalah pendorong utama perilaku individu sehingga individu
tersebut mampu bertahan dan berjuang terus menerus sampai mencapai tujuan.
Motivasi dapat diartikan menjadi dua, yaitu: motivasi internal dan motivasi
ekstemal. Dalam motivasi internal, pendorong utama perilaku individu sehingga
13
individu tersebut mampu mempertahankan dan berjuang terus menerus sampai
mencapai tujuannya yang timbul dari dalam diri individu, sedangkan yang
eksternal datang dari luar dirinya.
Martoyo (2000) mendefmisikan motivasi kerja sebagai sesuatu yang
menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Steers dan Porter (dalam Ibrahim,
1999) beranggapan bahwa motivasi kerja adalah "...conditions which influence
the arousal, direction, and maintenance of behaviors relevant in work setting"
(didefinisikan sebagai, kondisi-kondisi yang mempengaruhi gerak (arausal), arah
(direction) dan terpeliharanya (maintenance) perilaku yang relevan dalam lingkup
kerja (work setting)). Lestari (1993) mengutip Mc Cormick dan Ilgen, memberi
batasan motivasi kerja sebagai suatu daya kekuatan yang diarahkan pada perilaku
yang melibatkan diri dengan pekerjaan. Perilaku ini ditujukan untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan yang ingin dicapai. Dengan demikian motivasi kerja dapat
pula dikatakan sebagai suatu dorongan yang bersifat psikologis dan ditunjang
dengan keadaan fisik yang sehat, sehingga akan menimbulkan keinginan,
dorongan dan energi dari dalam diri individu untuk bekerja, yang mana nantinya
akan mempengaruhi dan mengarahkan perilakunya untuk berjuang mencapai
tujuannya.
3. Pengertian Faktor Pendorong Motivasi Kerja
Definisi dari faktor yang mendorong menurut kamus Bahasa Indonesia
adalah hal atau kondisi yang dapat mendorong atau menumbuhkan suatu kegiatan
untuk berusaha (Departemen pendidikan dan kebudayaan, 1996). Sehubungan
14
dengan motivasi kerja Kinlaw (dalam Timpe, 1991) mengatakan bahwa motivasi
kerja adalah keinginan untuk memiliki hasil kerja yang baik yang sesuai dengan
harapan. Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan kerja disamping motivasi,
masih terdapat tiga faktor lainnya yaitu: individu mengerti dengan jelas upaya
yang diharapkan dari diri sendiri, mempunyai kopetensi atau kemampuan untuk
melaksanakan keinginan, dan didukung oleh lingkungan kerjanya. Menurut
Kartono (dalam ManuUang, 1994), motivasi kerja tidak hanya dipengaruhi oleh
motif ekonomi saja, akan tetapi dipengaruhi oleh dorongan psikologis yaitu
mencari tempat yang menyenangkan dan rasa aman sebagai hal yang mendasar.
Abegglen (dalam Lestari, 1993) melakukan kajian biografis terhadap
sekelompok karyawan dan menemukan bahwa sesuatu proses didalam sejarah
hidup individu dapat mempengaruhi motivasi untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Oleh sebab itu dalam melihat motivasi kerja individu sebaiknya juga
memperhatikan latar belakang kehidupannya. Dikatakan pula motivasi kerja
dipengaruhi oleh beberapa macam kebutuhan yang ada dalam diri karyawan, baik
kebutuhan fisik, psikis dan sosial. Teori Abegglen dibenarkan oleh As'ad (1981)
yang membedakan dua faktor yang mempengaruhi individu dalam bekerja, yaitu
faktor fisik, yang meliputi bentuk tubuh, kesehatan fisik, dan kemampuan panca
inderanya. Faktor kedua adalah faktor psikis, yang meliputi inteligensi, bakat,
minat, kepribadian, motivasi dan edukasi.
Kartono (dalam Martoyo, 2000) menyatakan dua faktor penting dari
kerja yaitu motivasi kerja dan lingkungan kerja. Motif uang tidak selamanya
15
menjadi motif utama dari pekerjaan akan tetapi kebanggaan dan minat yang besar
terhadap pekerjaan menjadi insentif yang kuat untuk mencintai pekerjaan.
Jurgensen (dalam Yudiani, 1999) atas penelitiannya di Minneapolis Gas
Light Company menemukan sepuluh faktor pendorong timbulnya motivasi kerja,
yaitu: a), rasa aman (security), b). kesempatan untuk maju (advancement), c).
nama baik tempat kerja (company), d) teman sekerja (co-workers), e). jenis
pekerjaan yang cocok (type ofwork), f). gaji (pay), g). atasan yang menyenangkan
(supervisor), h). jam kerja yang pendek (hour), i). Keadaan tempat kerja (working
condition), j). jaminan (benefits). Kesepuluh faktor yang menjadi pendorong
timbulnya motivasi kerja yang dikemukakan oleh Jurgensen (Blum, 1956)
tersebut diatas, menunjukkan bahwa kebutuhan dan keinginan keryawan yang
sedang bekerja meliputi kesepuluh faktor itu, dimana setiap karyawan
membutuhkan:
a). Rasa aman (security), yaitu dapat melakukan kerja yang ditanganinya tampa
dibebani resiko yang dapat membahayakan dirinya. Adanya perasaan aman
merupakan suatu kewajaran yang diinginkan oleh setiap orang, terutama pada
saat sedang melakukan tugas, dimana tugas tersebut merupakan tugas yang
menjadi tumpuan hidupnya. Perasaan aman meliputi pengertian yang luas,
diantaranya ditinjau dari kecelakaan kerja, pertentangan hukum, maupun rasa
aman dari kelanjutan hubungan kerja atau sewaktu-waktu terkena PHK yang
tidak dikehendaki.
b). Kesempatan untuk maju (advancement), yaitu kesempatan untuk memperoleh
posisi yang lebih tinggi dari kedudukan sebelumnya. Setiap orang seialu
16
menginginkan adanya perkembangan dari usaha yang telah dilakukannya.Dengan adanya kesempatan untuk maju itu, maka keinginan untuk dapatberkembang tersebut menjadi terpenuhi.
c). Nama baik tempat kerja (company), yaitu tempat dimana karyawan itu bekerjasudah terkenal dan mempunyai nama baik di masyarakat. Adanya kebanggaanpada tempat dimana seseorang itu bekerja memberikan keyakinan dan
semangat pada dirinya untuk melakukan aktivitas kerja dengan baik.
d). Teman sekerja (co-workers), yaitu teman sekerja yang dapat diajak bekerjasama dan berteman dengan baik. Kerja sama dan rasa saling menghargaidengan sesama rekan sekerja akan memberikan perasaan tenang danmenumbuhkan persatuan dan keakraban yang dapat mempelancarterlaksananya aktivitas kerja.
e). Jenis pekerjaan yang cocok (type ofWOrk), yaitu adanya jenis pekerjaan yangsesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, bakat dan minat. Suatu
pekerjaan bila sesuai dengan minat, bakat, dan berpengalaman dibidangnya,maka pekerjaan tersebut akan lebih mudah diselesaikan, terlebih lagi pekerjadidukung oleh keahliannya di akademik.
*)• Gaji (pay), yaitu penghasilan yang diberikan dapat atau tidak untuk memenuhibiaya hidup sehari-hari. Sebelum menerima suatu pekerjaan biasanya calonpekerja diminta untuk mengisi fomulir gaji yang diinginkan, hal ini bertujuanagar pekerja tersebut tidak perlu lagi mencan pekerjaan tambahan dan bisa
lebih konsentrasi ke tugas-tugas yang diberikan perusahaan.
g). Atasan yang menyenangkan (s»penism,j, yaitu pimpi„an ^ ^ ^mempunyai hubungan baik dengan bawahannya, mengerti karyawannya danmampu mempertimbangkan pendapa, yang diketnukakan oleh bawahannya.
h). Jan, kerja yang pendek (hour,, yaitu jam kerja yang teratur dalam setiap hari,-.iap minggu, maiam atau pagi hari, bergihr atau tidak Jam kerja bermanfaatuntuk kejelasan waktu kerja dan waktu tstiraha,. Waktu kerja d.sesuaikandengan berapa besar gaji yang diperoleh.
i) Kondisi tentpa, kerja („orkmg condHionk yaitu menyangkut ^ ^kerja sepert, kebersihan, venuiast, kegaduhan suara, bau dan sebagamyaKeselamatan kerja t.dak hanya diperhttungkan bagi karyawan yang bekerjadip**. Kenyamanan da.ant bekerja mempengaorh, produkt.fitas karyawan,™ang kerja yang bau akan membuat orang terburn-buru atau maias untukbekerja.
j). Jaminan (benefn), ya,tu adanya kesempatan untuk cut,, iiburan, jam.nankesehatan, pengobatan, asurans, dan sebagmya. Adanya jam.nan kesehatan,cut. dan asuransi dari perusahaan membuat pekerja leb.h bersemanga, da.amkerja karena tidak periu ,agi memikirkan apakan gaji yang ditenma teiahmencukupi untuk asuransi kesehatannya
Kesimpulan yang dapa, di.arik bahwa faktor-faktor yang mendorong— kerja adalah kondis. yang dapa, mendorong individu atau menumbuhkansemangat mdtvidu untuk berusaha mempero.eh sesua, yang diingmkannyaindtvidu daiam bekerja dipengaruh, oieh faktor-faktor motivas, kerja yang akanmenimbukan kebanggaan din dan mencntai pekerjaannya Faktor-faktor mot.vasi
18
kerja oleh Jurgensen inilah yang nanti digunakan untuk mengungkap motivasi
kerja karyawan di tempat perusahaan yang akan diteliti. Dengan mengungkap
sepuluh faktor, diharapkan bisa mengungkap seberapa besar motivasi karyawan.
4. Teori-teori motivasi
a. Teori Hirarki Maslow
Berdasarkan konsep hirarki Maslow (1997) kebutuhan manusia dibagi
dua prinsip. Yang pertama adalah bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia dapat
disusun dalam suatu hirarki kebutuhan terendah sampai yang tertinggi. Kedua,
suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari
perilaku. Menurut Maslow (1997), untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat
sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan mengikuti suatu
hirarki. Dalam kontek ini kebutuhan tingkat pertama harus dipenuhi sebelum
kebutuhan berikutnya. Hirarki kebutuhan Maslow adalah:
1 Physiological needs (kebutuhan fisiologis)
Kebutuhan badaniah, meliputi sandang, pangan dan pemuasan seksual.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang amat primer, karena kebutuhan ini
telah ada dan terasa sejak manusia dilahirkan ke bumi.
2. Safety needs (kebutuhan keamanan)
Kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan
pemecatan dari pekerjaan. Kebutuhan ini untuk memerdekakan diri dari
ancaman, yaitu keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam.
Jika kebutuhan ini dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan ini berkaian
19
dengan jiwanya sewaktu bekerja. Selain itu juga perasaan aman akan harta
yang ditinggalkan sewaktu mereka bekerja, perasaan aman yang menyangkut
terhadap masa depan karyawan dan Iain-lain.
3 Social needs (kebutuhan sosial)
Meliputi kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain, menjalin
hubungan dengan orang lain, perasaan diterima dan dihormau dalam suatu
organisasi, persahabatan, kebutuhan untuk maju atau berprestasi dan perasaan
ikut serta. Manusia pada hakekatnya adalah mahluk sosial, sehingga mereka
mempunyai kebutuhan-kebutuhan sosial sebagai berikut:
a. Kebutuhan untuk bisa diterima oleh orang lain dimana individu itu hidup
dan bekerja.
b. Kebutuhan untuk dihormati, setiap manusia merasa dirinya penting.
c. Kebutuhan untuk bisa berprestasi.
d. Kebutuhan untuk ikut serta, kebutuhan atas persahabatan, berkelompok,
interaksi, kasih sayang, dan Iain-lain.
4. Esteem needs (kebutuhan akan penghargaan)
Kebutuhan akan harga diri dan pandangan baik dari orang lain terhadap kita,
kebutuhan akan status, reputasi dan prestasi.
5. Selfactualization needs (kebutuhan akan aktualisasi diri)
Kebutuhan untuk mewujudkan diri, kebutuhan menggunakan potensi diri, dan
pengembangan diri (ManuUang, 1994). Kebutuhan ini diartikan bahwa setiap
manusia ingin mengembangkan kapasitas mental dan kapasitas kerjanya
melalui pengembangan pribadi. Oleh sebab itu pada tingkatan ini individu
20
cenderung untuk seialu mengembangkan diri dan berbuat baik. Kebutuhan ini
disebut juga sebagai keinginan untuk berbuat lebih baik lagi.
Kebutuhan tingkat satu dan dua merupakan kebutuhan tingkat rendah
(lower level need) yang dipenuhi dari luar diri individu (eksternal), sedangkankebutuhan tingkat tiga, empat dan lima merupakan kebutuhan tingkat tinggi (highlevel need) yang dipenuhi dari dalam diri individu (internal). Suatu kebutuhan
lebih rendah tidak lantas hilang bila kebutuhan yang lebih tinggi muncul. Jadi
apabila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu berhenti menjadimotivator utama perilaku (Handoko, 1995).
b. Teori Dua Faktor Herzberg
Lain hal menurut Herzberg (dalam Mathis dan Jackson, 2001) dalam
teori dua faktornya yang menyebutkan bahwa dua macam faktor terpisah yangmempengaruhi motivasi kerja, yaitu:
a. Faktor penyehat (hygienefactor) atau faktor pemelihara (maintenance factor)misalnya pengawasan, upah, keselamatan kerja, kondisi kerja dan sebagainya.
b. Faktor-faktor motivasional, misalnya prestasi, promosi, kesempatan untukmengembangkan diri, tanggung jawab dan sebagainya.
Menurut Herzberg (dalam Martoyo, 2000) faktor-faktor yang berperansebagai motivator terhadap karyawan, yakni yang mampu memuaskan danmendorong orang itu untuk bekerja dengan baik, yang terdiri dari:
a. Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
b. Recognition (pengakuan atau penghargaan)
c. The work it self (pekerjaan itu sendiri)
d. Responsibilities (tanggung jawab)
e. Advancement (pengembangan)
Akibatnya, karakter seperti kebijakakan dan administrasi perusahaan,
hubungan antar pribadi, kondisi kerja dan gaji, telah dicirikan oleh Herzberg
sebagai faktor-faktor hiegiene. Herzberg berpendapat bahwa, untuk mengetahui
motivasi kerja individu ada baiknya menekankan pada prestasi kerja, pengakuan
kerja itu sendiri, tanggung jawab dan pertumbuhan yang sering disebut sebagai
faktor motivasi (Munandar dalam Situmorang, 2002). Lihat gambar 1.
Gambar 1 Perbandingan Ide Maslow dan Herzberg
Hirarki Kebutuhan Maslow Dua Faktor Herzberg
N
Motivasi
/\ktualisas\ Pencapaian
/ Dlri \ V Pengakuan
Bekerja dengan sendirinya
/ Penghargaan \ Tanggung jawab
Kemajuan
{ faktor Kesehatan
/ RasaMemiliki & \ Hub antar pribadi
/ Kasih sayang \ Kebijakan/admiinistrasi
>perusahaan
Pengawasan
/ Rasa Aman Gaji
Persyaratan Kerja
/ Kebutuhan Fisiologis\ J
22
c. Teori Woodward
Sementara menurut Woodward (dalam Lestari, 1993) seluruh perilaku
manusia (kecuali refleks) adalah bermotivasi. Istilah dorongan dipilih untuk
menjabarkan kekuatan-kekuatan yang ada dibalik prilaku yang akan dilakukan
untuk seseorang. Dikatakan lebih lanjut bahwa dorongan tidak akan ada kekuatan
yang menggerakkan dan mengarahkan mekanisme-mekanisme yang bertindak
sebagai pemunculan suatu perilaku. Pengertian dorongan itu sendiri disebabkan
oleh kebutuhan yang timbul akibat keadan-keadaan pada tubuh manusia.
Selanjutnya Woodward memberikan tiga kriteria tentang dorongan tersebut, yaitu:
a. Intensitas. Intensitas dari dorongan menunjukkan pada dorongan itu bersifat
mengaktitkan. Pengaktifan perilaku oleh dorongan bervariasi dari tingkat
rendah (mimpi) sampai tinggi (marah, takut). Dorongan ini sendiri
dipengaruhi oleh keadaan emosi.
b. Arah. Dorongan ini bersifat mengarahkan pada perilaku pendekatan (approachbehaviour) ataupun perilaku menghindar (ax-oidance behaviour). Dorongan ini
menjadikan seseorang peka terhadap situasi tentang yang penting bagi motif
dan menentukan secara selektif stimulus yang dibutuhkan seseorang.
c. Persistensi. Dorongan tidak hanya mengarahkan perilaku ke arah tertentu
(mendekat atau menghindar) tetapi juga bertindak sebagai pemelihara
kelangsungan perilaku sampai tujuan tertentu. Sebelum sampai pada tujuan,dorongan akan terus aktif dan perilaku akan terus berlangsung.
23
d. Teori Ghiselli dan Brown
Motivasi merupakan suatu model dalam mengerakkan dan mengarahkan
para karyawan agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dalam
mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan bertanggung jawab.
Menurut Ghiselli dan Brow (dalam Lestari, 1993) ciri motivasi itu sendiri adalah.
a) Motivasi adalah kompeks
Pengaruh motivasi pada perilaku memiliki hubungan yang sangat kompleks
dan sukar untuk dipisahkan. Interaksi antar beberapa motif, kondisi kerja dan
beberapa aspek lingkungan sosial jauh lebih penting dalam mempengaruhi
perilaku kerja daripada beberapa motivasi tunggal, lingkungan atau kondisi
kerja.
b). Beberapa motivasi tidak disadari oleh individu
Individu sering melakukan perilaku yang tidak disadari oleh dirinya sendiri,
dalam beberapa hal individu kadang tidak menyadari tujuannya untuk
melakukan suatu pekerjaan.
c). Motivasi dapat berubah
Motivasi dapat berubah dari waktu kewaktu walaupun perilaku sama. Motivasi
individu dapat berubah sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik,
psikis, intelektual, emosi, dan pekerjaan. Adanya perubahan supervisi, sosial
dan pandangan politik serta beberapa kondisi ekonomi dapat mempengaruhi
prilaku individu dalam lingkungan kerja.
d). Motivasi berbeda-beda tiap individu
24
Beberapa individu dapat melakukan pekerjaan yang sama tetapi berbeda.
Motivasi yang mendasari perilakunya, dapat juga melakukan pekerjaan yang
tidak sama dengan motivasi yang sama. Perbedaan pengalaman dapat
menyebabkan perbedaan motivasi.
e). Motivasi adalah majemuk
Banyak faktor mempengaruhi individu dalam bekerja selain faktor uang.
Individu yang bekerja dengan baik tidak hanya karena upah yang tinggi tetapi
juga naik pangkat, rasa aman dan lain-lainnya.
e. Teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan
Teori motivasi ini dikenal dengan teori ERG singkatan dari Existence,
Relatedness dan Growth needs, dikembangkan oleh Alderfer (dalam Munandar,
2001). Teori ini modivikasi dan reformulasi dari teori hirarki kebutuhan dari
Maslow. Alderfer mengelompokkan kebutuhan ke dalam tiga kelompok:
1). Kebutuhan eksistensi (existence needs), merupakan kebutuhan yang bersifat
material seperti makanan, air, perumahan, uang, mebel dan mobil. Di dalam
teori Maslow kebutuhan ini mencakup kebutuhan fisiologikal dan kebutuhan
rasa aman.
2). Kebutuhan hubungan (relatedness needs), merupakan kebutuhan untuk
membagi pikiran dan perasaan dengan orang lain. Individu berkeinginan
untuk berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain seperti keluarga,
teman, rekan kerja atau orang disekitar individu. Kebutuhan ini mencakup
kebutuhan sosial dan bagian eksternal dari kebutuhan pengahargaan (esteem)
dari Maslow.
25
3). Kebutuhan pertumbuhan (growth needs), merupakan kebutuhan yang dimiliki
seseorang untuk mengembangkan kecakapan individu secara menyeluruh.
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan aktualisasi diri, juga mencakup bagian
intrinsik dari kebutuhan harga diri dari Maslow.
Teori ERG menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan eksistensi,
hubungan dan pertumbuhan terletak pada satu kesinambungan yang konkret.
Dasar pemikiran teori ERG ialah: pertama, semakin lengkap satu kebutuhan
konkret dipenuhi, maka semakin besar keinginan untuk memenuhf kebutuhan
yang abstrak atau kurang konkret. Dan kedua, semakin kurang lengkap suatu
kebutuhan dipuaskan, maka semakin besar keinginannya untuk memuaskannya.
Teori ini menyimpulkan bahwa, jika kebutuhan tingkat tinggi tidak terpuaskan,
maka individu mengalihkan kepada kebutuhan tingkat rendah. Gejala ini disebut
frustration-regression.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, individu yang telah
memuaskan motivasinya atau sampai pada tujuan yang diharapkannya, akan
muncul motivasi baru untuk menganti motivasi yang telah terpuaskan. Setiap
individu memiliki cara yang berbeda dalam memotivasi diri dan memberi batas
kepuasan ketika tujuan telah terpenuhi.
26
B. Adversity Quotient
1. PengertianAdversity Quotient
Istilah adversity quotient (AQ) berasal dari bahasa Inggris, adversity
dalam kamus bahasa Inggris mempunyai arti kemalangan, kesengsaraan atau
hambatan. Pengertian AQ sendiri mempunyai tiga bentuk. Pertama, kerangka
kerja konseptual yang bertujuan untuk memahami dan meningkatkan semua
kemampuan untuk memperoleh kesuksesan. Kedua, ukuran untuk mengetahui
bagaimana respon seseorang terhadap kesulitan. Ketiga, seperangkat peralatan
yang memiliki dasar ilmiah untuk memperbaiki respon (Stoltz, 2000). Jadi,
adversity quotient (AQ) adalah merupakan gabungan antara konsep dan alat ukur
yang bertujuan untuk memahami, meningkatkan dan memperbaiki respon
individu terhadap kesulitan. Selain itu AQ dapat pula diartikan bagaimana
individu mengubah respon kesulitannya menjadi peluang untuk meraihkesuksesan.
Dari uraian diatas, disimpulkan bahwa AQ adalah bagaimana individu
memahami diri sendiri, meningkatkan semua kemampuannya dan memperbaiki
respon kesulitan, menjadi peluang untuk meraih kesuksesan.
2. Teori-teori Adversity Quotient
AQ merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan individu
yang didasarkan pada ketiga bidang ilmu yang berbeda. Masing-masing mewakili:
27
psikologi kognitif, Fsikoneuroimunologi, ilmu pengetahuan tentang syaraf
(Neurofisiologi).
2.1 Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif ini menemukan keterkaitan AQ dengan kebutuhan
manusia akan kendali atau penguasaan terhadap hidup individu. Dalam diri
manusia sudah terdapat suatu struktur kognitif, yang akan mengelola informasi
yang diterima dari lingkungan. Struktur kognitif ini antara lain terdiri dari
pengalaman-pengalaman organisme (Stoltz, 2000). Respon terhadap lingkungan
merupakan proses pengambil keputusan. Respon terhadap keadaan lingkungan
menggambarkan seorang individu berdaya atau tidak berdaya untuk bertindak
(Mahanani, 2002).
American Psychological Association menjelaskan, ketidakberdayaan
adalah teori yang menerangkan berapa banyak individu yang menyerah dan gagal
ketika dihadapkan dengan tantangan-tantangan hidup. Karena alasan inilah teori
itu menjadi unsur sangat penting dalam pembentukan AQ. Stoltz (2000)
menyatakan bahwa Tennan dan Eller melakukan penelitian yang membuktikan
bahwa individu yang dikondisikan menjadi tidak berdaya menghasilkan kinerjayang buruk dibanding individu yang mengalami pemberdayaan.
2.2Psikoneuroimunologi
Menurut Dreher, ada hubungan langsung yang dapat diukur antara
sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan seseorang dengan apa yang terjadi didalam
tubuhnya. Pikiran dan perasaan dapat ditimbulkan oleh bahan-bahan kimiawi otak
yang juga mengatur pertahanan tubuh manusia. Akibat individu merespon
28
peristiwa-peristiwa dalam hidup bisa menimbulkan masalah kesehatan. Locke
membuktikan bahwa emosi dan pola berpikir memainkan peranan yang penting
dalam kesehatan mental dan fisik. Tingkat depresi dan kecemasan sebagai respon
terhadap stres (kesulitan) ternyata mempengaruhi komposisi kimiawi dan fungsi-
fungsi kekebalan tubuh dengan ditunjukkan memiliki sel-sel pembunuh alami
(darah putih) yang memang lebih lemah. Solomon telah membuktikan bahwa
sebuah respon yang destruktif terhadap terhadap kesulitan menciptakan
kemerosotan yang lebih cepat pada sel-sel penolong yang memerangi infeksi
dalam diri individu-individu yang menderita HIV (dalam Stoltz, 2000).
Psikoneuroimunologi dapat memberikan penjelasan keterkaitan antara
kesehatan dan kinerja manusia mengenai hal-hal sebagai berikut (Stoltz, 2000):
a. Ada hubungan langsung antara respon terhadap kesulitan yang terjadi dengan
kesehatan mental dan fisik.
b. Kemampuan mengendalikan adalah sangat penting bagi kesehatan.
c Cara merespon kesulitan mempengaruhi fungsi-fungsi kekebalan tubuh dan
percepatan kesembuhan dari suatu penyakit.
d. Pola respon yang lemah terhadap kesulitan dapat menimbulkan depresi.
Pengaruh-pengaruh yang berkaitan dengan kesehatan meluas sampai pada
kemampuan mengungkapkan perasaan dan emosi. Pennebaker (dalam Stoltz,
2000) mengatakan kemampuan mengungkapkan emosi akan membawa pengaruh
positif dan berlangsung lama terhadap sistem kekebalan tubuh. Respon destruktif
terhadap kesulitan memiliki pengaruh negatif pada kesehatan jasmani.
2.3 Ilmu Pengetahuan Tentang Otak (Neurofisiologi)
29
Neurofisiologi memberikan gambaran lebih jelas bagaimana AQ
terbentuk, bagaimana mengubahnya dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan
mental individu yang memiliki keinginan lebih tinggi. Selain itu dapat pula
diartikan dengan cara berlangsungnya pembelajaran, kebiasaan-kebiasaan berfikir
dan bertingkah laku.
Seorang ahli neurofisiologi Nuwer (dalam Stoltz, 2000) di UCLA
Medical Center menjelaskan bahwa proses belajar berlangsung di wilayah sadar
bagian luar, yang disebut cerebral cortex. Ketika seseorang untuk pertama kali
mencoba menyuap makanannya sendiri, konsentrasi mereka sangat intens sewaktu
mempelajari ketrampilan-ketrampilan baru tersebut. Lama kelamaan pola pikiran
atau perilaku yang baru tersebut berpindah ke wilayah otak bawah sadar yang
bersifat otomatis, wilayah ini disebut basal ganglia Semakin sering kita
melakukan sesuatu, semakin otomatis dan tidak disadari tindakan itu. Nuwer
beranggapan untuk mempelajari suatu stimulus tidaklah memerlukan waktu yang
lama. Dengan demikian diketahui bahwa AQ individu dapat diubah secara
mendadak, dan dapat mengubah seluruh kehidupan individu.
Squire (dalam Stoltz, 2000) menguraikan bahwa sewaktu individu
mengulangi sebuah pikiran atau tingkah laku, kekuatan sihap-sihap (sambungan
syaraf) dalam otak meningkat, dan secara harfiah individu menciptakan lebih
banyak transmiter dan reseptor bagi jalur syaraf tersebut. Dari temuan-temuan ini,
otak ternyata mempunyai kemampuan untuk menerima pikiran atau perilaku.
Berdasarkan riset ahli neurofisiologi, ditarik kesimpulan bahwa otak, idealnya
dipelajari untuk menciptakan kebiasan-kebiasaan. Dan kebiasaan-kebiasaan tadi
30
semakin kuat di bagian tak sadar otak. Dengan demikian kebiasaan-kebiasaan
yang ada di bawah sadar, seperti AQ, dapat segera diubah, dan dengan mudah
akan membentuk kebiasaan-kebiasaan baru yang semakin lamasemakin kuat.
Penelitian tentang neurofisiologi, atau cara kerja otak, telah memberikan
konstribusi pada kerangka kerjanya, rangkaian LEAD dan Stoppers! merupakan
teknik-teknik pelatihan kognitif. Rangkaian LEAD dan Stoppres! berasal dari dua
jenis informasi, yaitu riset dan pengalaman dunia nyata. Teknik ini adaptasi dari
beberapa peneliti yang berpengaruh berakar dari psikologi kognitif trasisional
(Stoltz, 2000).
Salah satu langkah maju dibidang ini adalah bahwa individu tidak perlu
mengalami lagi semua rasa sakit dimasa lalu, dengan demikian individu dapat
melakukan perbaikan-perbaikan pada dirinya secara dramatis, dalam kesehatan
psikologis dan sifat tahan banting. Stoltz (2000) menggungkapkan ada empat
faktor yang dapat memperbaiki AQ seseorang, dimana keempat faktor tersebut
dapat meningkatkan AQ seseorang. Keempat faktor tersebut terdiri dari LEAD
yang dapat mewujudkan keberhasilan individu dengan mengubah kebiasaan-
kebiasaan berpikir kita:
1. L = Listen.
Yaitu mendengarkan respon din terhadap kesulitan. Listen, mengajarkan
individu untuk tanggap terhadap, kapan kesulitan tersebut terjadi. Bila
individu merespon kesulitannya dengan motivasi yang tinggi dan tidak mudah
putus asa, akan menghasilkan prilaku yang optimis. Hal ini disebabkan
31
karena respon-respon yang biasa dilakukan secara otomatis telah terekam
dengan baik dialam bawah sadar.
2. E = Explore.
Yaitu menelaah asal-usul dan pengakuan diri atas kesulitan. Explore
mengungkap seberapa besar kemungkinan individu bertindak untuk
menyelesaikan suatu masalah, dimana individu merasa bersalah tetapi kita
tidak mengakuinya. Explore, terdiri atas dua komponen yaitu mencari asal-
usul kesulitan (Or) dan pengakuan diri atas kesulitan yang ditimbulkan (Ow).
Or (Origin), bertujuan untuk mencari tahu asal-usul atau penyebab terjadinya
kesulitan. Dengan diketahui penyebab kesulitan tadi dapat diketahui seberapa
besar kesalahan diri sendiri dan seberapa besar kesalahan faktor lain. Ow
(Ownership), bertujuan untuk mengetahui apakah individu menggakui akibat-
akibat kesulitan yang ditimbulkannya, dan bagaiman individu tersebut
merespon kesalahan yang tidak dilakukannya. Untuk mengetahui explore
individu terlebih dahulu dilakukan pencarian C02RE, yaitu:
a. C = Kendali (Control), mengungkapkan seberapa banyak kendali diri
individu ketika dirinya dihadapkan dengan kesulitan, control yang kuat
membuat individu tidak mudah jatuh ke dalam keputusasaan ketika kesulitan
melanda dirinya.
b. 02 = asal-usul dan pengakuan (gabungan Origin dan Ownership),
prinsipnya mencari asal-usul kesulitan serta mengakui akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh kesulitan, dan ini cerminan individu yang bertanggung
jawab.
32
c. R=Jangkauan (Reach), menjelaskan seberapa jauh kesulitan menjangkau
bagian-bagian lain dari kehidupan individu. Reach berfungsi untuk
mengetahui bagaimana individu dalam menghadapi kesulitan, apakah
kesulitan tersebut akan mengganggu pikirannya, kebahagiaannya, membuat
dirinya tidak berdaya dan merasa hidupnya telah hancur.
e. E=Daya Tahan (Endurance), mempertanyakan dua hal yang berkaitan, yaitu
berapa lama kesulitan dan penyebab kesulitan dapat mempengaruhi
kehidupan individu.
3. A = Analyze.
Yaitu menganalisis bukti apakah individu tidak memiliki kendali (control),
benarkah bahwa kesulitan menjangkau (reach) wilayah lain dalam kehidupan
individu dan apakah buktinya individu beranggapan bahwa kesulitan harus
berlangsung lama daripada semestinya dalam kehidupannya (endurance).4. D^Do.
Yaitu melakukan sesuatu. Individu yang tertimpa kesulitan tidak siap untuk
bertindak atau melakukan sesuatu, hal inilah yang menjadi masalah dalam
menyelesaikan kesulitan secara cepat dan membatasi berapa lama peristiwa
berlangsung, mana yang didahulukan, dan kapan dilakukannya.
Rangkaian LEAD merupakan alat berharga untuk membantu individu
dalam merespon kesulitan sekonstruktif mungkin dan bergerak menuju tindakan
yang konstruktif. Ketiga langkah pertama rangkaian LEAD berfungsi untuk
membersihkan mental dan mengisi otak dengan emosional yang dibutuhkan untuk
mempertimbangkan, memusatkan perhatian, dan langkah keempat pada akhirnya
33
mengambil tindakan yang berarti. Secara kognitif, respon yang bisa mematahkan
semangat untuk terus berusaha adalah menganggap suatu kesulitan sebagai suatu
bencana. Bila hal ini terus-menerus dianggap akan terjadi kemunduran semangat
dan menjadi individu yang quitters (yang berhenti) (Stoltz, 2000). Adanya teori
lain yang mengatakan bahwa individu dengan kepribadian hardiness senang
bekerja keras karena dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan, senang membuat
keputusan dan melaksanakannya. Individu dengan kepribadian hardiness
memandang hidup ini sebagai suatu yang harus dimanfaatkan dan diisi agar
mempunyai makna, dan individu yang hardiness menyongsong masa depan
karena perubahan-perubahan dalam kehidupan dianggap sebagi suatu tantangan
dansangat berguna untuk berkembang (Maharani, 2002).
Rangkaian Stoppres! bertujuan untuk membantu individu agar terhindar
membuat bencana bagi dirinya maupun orang lain dan membentuk persepsi baru
yang akan membantu individu mengubah persepsinya tentang kesulitan atau
kegagalan sebagi suatu bencana yang tidak dapat diatasi. Kedua kategori ini
merupakan metode yang sangat efektif untuk menghalau perilaku destruktif.
Hardiness atau ketabahan merupakan tipe kepribadian yang mempunyai
kemampuan dan daya tahan terhadap stres, teori ini merupakan gagasan konsep
dari Kobasa (1979). Individu dengan kemampuan hardiness akan lebih baik bila
memiliki AQ tinggi. Individu ini tidak hanya tahan terhadap stres tapi bisa dan
mampu mengendalikan stres menjadai energi yang baik.
34
3. Unsur-unsur Adversity Quotient
Stoltz (2000) mengatakan, untuk mengetahui AQ individu ada lima unsur
yang harus diteliti dalam diri individu. Lima unsur AQ terangkum dalam C02RE.
C02RE terdiri dari control (C), 02 yang merupakan gabungan origin dan
ownership, reach (R) dan endurance (E). Adapun keterangan kelima unsur AQ,
yaitu:
a. Control (C) atau kendali, mengungkap seberapa banyak kendali diri yang
dirasakan seseorang ketika dirinya dihadapkan dengan kesulitan. ~Individu
yang memiliki control yang kuat, tidak akan mudah putus asa ketika kesulitan
melanda dirinya.
b. Origin (Or) atau asal-usul, bertujuan untuk mencari tahu asal-usul atau
penyebab terjadinya kesulitan. Setelah diketahui penyebab kesulitan tadi,
dapat diketahui seberapa besar kesalahan diri dan seberapa besar kesalahan
faktor lain.
c. Ownership (Ow) atau pengakuan, bertujuan untuk mengetahui apakah
individu menggakui akibat-akibat yang ditimbulkan, dan bagaimana individu
merespon kesalahan yang tidak dilakukannya.
d. Reach (R) atau jangkauan, menjelaskan seberapa jauh kesulitan menjangkau
bagian-bagian lain dari kehidupan individu. Reach berfungsi untuk
mengetahui bagaimana individu dalam menghadapi kesulitan, apakah
kesulitan mengganggu pikiran, kebahagiaan, membuat dirinya tidak berdaya
dan merasa hidupnya telah hancur. Bila individu memiliki reach yang baik,
maka individu akan menganggap bahwa suatu masalah adalah suatu masalahdan hal tersebut adalah pelajaran buat dirinya.
e. Endurance (E) atau daya tahan, mempertanyakan dua hal yang berkaitan
yaitu, berapa lama kesulitan dan penyebab terus berlangsung. Endurance
dapat mengetahui apakah individu menyelesaikan masalahnya dengan segeraatau membuat masalah menjadi beriarut-larut. Dengan demikian endurance
mengungkap seberapa besar energi, sifat optimis dan kemungkinan individuuntuk bertindak.
Kelima unsur AQ dari Stoltz (2000) inilah yang akan digunakan untuk
mengungkap AQ karyawan di instansi pemerintah yang akan diteliti. Denganmengunakan lima unsur AQ ini, diharapkan bisa mengungkap seberapa besar AQkaryawan di instansi pemerintah tempat penelitian.
C. Hubungan Adversity Quotient dan Motivasi Kerja
Individu yang memiliki AQ yang tinggi tentu akan menikmati
serangkaian manfaat termasuk kinerja, produktifitas, kreatifitas, kesehatan,ketekunan, daya tahan dan vitalitas dalam bekerja yang lebih besar dari padakaryawan-karyawan lain yang memiliki AQ rendah. Selain itu AQ dapatmengetahui bagaimana seorang karyawan termotivasi untuk merubah diri atau
organisasinya dan bagaimana menanggapi perubahan tadi.
Setiap individu memiliki respon yang berbeda-beda terhadap"pendakian" dan, sebagai akibatnya, dalam hidup setiap individu menikmatiberbagai macam tingkat kesuksesan dan kebahagiaan yang berbeda pula.
36
Pendakian yang dimaksud adalah pertumbuhan dan perbaikan seumur hidup padaindividu. Stoltz (2000) membagi tiga kategori individu dalam pendakian, yaitu:quitters, campers dan climbers. Ketiga kategori ini memiliki sifat yang berbeda
antara satu dan yang lainnya. Quitters atau orang yang berhenti. Individu ini tidak
memiliki motivasi dalam hidupnya. Campers atau orang yang berkemah, dalam
pendakian individu in, tidak terlalu optimis, mereka mengakhiri pendakiannya dan
mencari tempat yang stabil sebagi tempat bertahan dari situasi yang tidak
bersahabat. Dan yang terakhir, climbers atau si pendaki. Climbers merupakanindividu yang seialu optimis dan memiliki banyak motivasi dalam hidupnya.Climber adalah pemikir yang seialu memikirkan kemungkinan-kemungkinan dantidak membiarkan umur, jenis kelamin, ras, cacat fisik atau mental, atau hambatanlain yang menghalangi pendakiannya.
Menurut Stoltz (2000) ketiga kategori manusia tersebut dapat
dihubungkan dengan hirarki kebutuhan Maslow. Kebutuhan fisiologiskedudukannya setara dengan quitters, kebutuhan rasa aman termasuk kelompokcampers. Sedangkan kebutuhan ikut memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri termasuk kategori seorang climbers.
Gambar 2. Tingkatan AQ dalam Hirarki Kebutuhan Maslow
A
Climbers
A
Campers
I]Quitters
37
Quitters diletakkan sejajar dengan kebutuhan fisiologis yang mendasar.
Seorang quitters merasa sudah cukup dengan terpenuhinya kebutuhan fisiologis.
Campers seialu berpijak pada suatu keamanan bagi kedudukkannya. Campers
yang berada setingkat lebih atas dari quitters. Seorang campers adalah seorang
individu yang penuh keragu-raguan dalam menjalankan hidup dan pekerjaannya.
Berbeda dengan climbers, mereka menjalankan hidup dan pekerjaannya penuh
dinamis. Mereka menyukai segala yang membuat mereka lebih berprestasi dari
hari ke hari. Ada dua faktor yang mempengaruhi kesuksesan setiap individu.
Pertama, bagaimana individu memandang penting kesuksesan untuk
kehidupannya. Kedua, bagaimana individu mengatasi kesulitan agar kesulitan
tersebut tidak mempengaruhi dirinya untuk meraih kesuksesan. (Stoltz, 2000).
AQ berperan membangun kembali cara berfikir, cara berbicara dan
bertingkah laku dalam menghadapi tantangan, kemunduran dan kekecewaan
38
sehari-hari. AQ tidak hanya bermanfaat untuk individu tapi juga tim sekerja, yang
sifatnya lebih berkelompok. Menciptakan suatu budaya ber-AQ tinggi di dalam
perusahaan secara berkelanjutan, akan mendorong dan memajukan organisasi
untuk mencapai tujuannya.
D. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
adanya hubungan adversity quotient dengan motivasi kerja karyawan.
BAB Hi
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka dan tujuan penelitian maka variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas .Adversity Quotient
2. Variabel tergantung :Faktor-faktor Pendorong
Motivasi Kerja.
B. Definisi OperasionaJ Variabel Penelitian
/. Adversity Quotient
Adversity quotient adalah bagaimana seseorang memahami dirinya
sendiri dengan meningkatkan semua kemampuannya dan memperbaiki respon
kesulitan, menjadi peluang untuk meraih kesuksesan. Skala yang digunakan untuk
mengungkapkan adversity quotient karyawan adalah skala dari Stoltz (2000),
dengan mengunakan lima unsur yang terangkum dalam C02RE, yaitu: control
(C), gabungan origin dan ownership (02), reach (R) dan endurance (E).
39
40
2. Faktor-faktor Pendorong Motivasi kerja
Faktor-faktor pendorong motivasi kerja adalah kondisi yang dapat
mendorong individu atau menumbuhkan semangat individu untuk berusaha
memperoleh sesuai yang diinginkannya. Skala yang digunakan adalah sepuluh
faktor pendorong timbulnya motivasi kerja dari Jurgensen (1956). Sepuluh faktor
pendorong timbulnya motivasi kerja, yaitu: rasa aman (security), kesempatan
untuk maju (advancement), nama baik tempat kerja (company), teman sekerja (co
workers), jenis pekerjaan yang cocok (type of work), gaji (pay), atasan yang
menyenangkan (supervisor), jam kerja (hour), keadaan tempat kerja (workingcondition) dan jaminan (benefit).
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk
diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi atau individu-individu
yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Sampel penelitian merupakan
sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Adapunjumlah pupulasi sebanyak 325 orang.
Sampel penelitian ini adalah karyawan-karyawati kantor Walikota Dati I
Pekanbaru, yang bekerja di setiap Bagian yang ada dalam kantor Walikota
Pekanbaru. Bagian yang ada dalam kantor Walikota Pekanbaru ini terdiri dari 12
bagian, yaitu bagian keuangan, bagian ekonomi, bagian sosial, bagian
kepegawaian, bagian organisasi, bagian hubungan masyarakat, bagian perkotaan,
bagian hukum, bagian perlengkapan, bagian umum, bagian pembangunan dan
41
bagian pemerintahan. Sampel penelitian yang dikenai uji coba sebanyak 70 orang
dan sampel penelitian yang dikenai penelitian setelah uji coba sebanyak 75 orang.
Masing-masing bagian mendapatkan lima sampai enam skala penelitian,
bagian keuangan enam skala, bagian ekonomi enam skala, bagian sosial enam
skala, bagian kepegawaian enam skala, bagian organisasi lima skala, bagian
hubungan masyarakat enam skala, bagian perkotaan enam skala, bagian hukum
enam skala, bagian perlengkapan enam skala, bagian umum enam skala, bagian
pembangunan enam skala dan bagian pemerintahan lima skala. Penelitian ini tidak
membatasi berapa lama karyawan bekerja, jenis kelamin, usia, pendidikan,
pangkat ataupun status perkawinan.
D. Metode Pengambilan Data
Penelitian ini menggunakan metode skala sebagai metode pengumpulan
data untuk mengetahui adversity quotient dan motivasi kerja dari sampel
penelitian. Metode skala adalah merupakan serangkaian pernyataan sebagai suatu
stimulus yang tertuju pada indikator perilaku, guna memancing jawaban yang
merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang biasanya tidak disadari.
Pertanyaan skala psikologis dirancang untuk mengumpulkan indikasi dari aspek
kepribadian yang abstrak (Azwar, 1999).
Skala diuji cobakan pada tanggal 23-31 Oktober 2002. Skala yang
digunakan untuk uji coba sebanyak 70 skala. Pengambilan data dilakukan pada
waktu istirahat, sekitar pukul 12.00-12.20 wib.
42
Skala yang disajikan terdiri dari tiga bagian yaitu mengenai identitassubjek, bagian untuk mengukur adversity quotient dan bagian untuk mengukurmotivasi kerja.
1. Skala Motivasi Kerja
Skala motivasi kerja yang digunakan dalam penelitian ini mengacu padaskala serupa yang disusun oleh Jurgensen dan telah diadaptasi dan dipergunakanoleh Ibrahim (1999). Skala motivasi kerja dibuat berdasarkan faktor-faktorpendorong timbulnya motivasi kerja yang dikemukakan oleh Jurgensen (Ibrahim,1999) yang terdiri dari sepuluh faktor, yaitu:
a. Security (rasa aman)
b. Advancement (kesempatan untuk maju)
c Company (tempat kerja)
d. Co-workers (teman kerja)
e. Type ofwork (jenis pekerjaan)
f fay (gaji)
g. Supervision (atasan)
h. Hour (jam kerja)
i. Working condition (kondisi kerja)
j. Benefit (jaminan)
Tabel 1
Penyebaran Butir-Butir AitemAngket Motivasi Kerja
Sebelum Uji coba
43
AspekNomer Aitem Jumlah Persentase
Favourable Unfavourable
Security 1,31,51 11,21,41 6 10%
Advencement 2,32,52 12,22,42 6 10%
Company 3,33,53 13,23,43 6 10%
Co-workers 4,34,54 14,24,44 6 10%
Typeofwork 5,35,55 15,25,45 6 10%
Pay 6,36,56 16,26,46 6 10%
Supervision 7,37,57 17,27,47 6 10%
Hour 8,38,58 18,28,48 6 10%
Working condition 9,39,59 19,29,49 6 10%
Benefit 10,40,60 20,30,50 6 10%
Total 30 30 60 100%
Dari kesepuluh faktor pendorong timbulnya motivasi kerja yang
dikemukakan oleh Jurgensen diatas dibuat enam butir pernyataan untuk masing-
masing faktornya, yang terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable,
sehingga pernyataan berjumlah 60 aitem.
2. Skala Adversity Quotient
Skala adversity quotient (AQ) yang digunakan dalam pengambilan data
adalah angket AQ yang disusun oleh Maharani (2000) dan telah dimodifikasikan
oleh peneliti. Hampir seluruh aitem untuk AQ dimodifikasi dan disesuaikan
dengan penelitian. Skala AQ dibuat berdasarkan faktor-faktor pendorong
44
timbulnya AQ yang dikemukakan oleh Stoltz (2000) yang tersiri dari lima faktor,
yaitu:
a. Control (kendali diri)
b. Reach (jangkauan)
c. Ownership (pengakuan)
d. Origin (asal-usul kesulitan)
e. Endurance (daya tahan)
Dalam penelitian ini seluruh aitem terdiri dari 50 aitem yang masing-
masing terdiri dari 25 aitem favourable dan 25 aitem unfavourable. Penyebaran
aitem angket AQ sebelum ujicoba dapat dilihat di tabel 2.
Aspek
Control
Reach
Ownership
Origin
Endurance
Total
Tabel 2
Penyebaran Butir-Butir AitemAngket Adversity Quotient
Sebelum Uji coba
Nomer aitem Jumlah
Favourable
1,11,21,31,41
2,12,22,32,42
3,13,23,33,43
4,14,24,34,44
5,15,25,35,45
25
Unfavourable
6,16,26,36,46
7,17,27,37,47
8,18,28,38,48
9,19,29,39,49
10,20,30,40,50
25
10
10
10
10
10
"50"
Persentase
20%
20%
20%
20%
20%
100%
46
edisi Sutrisno Hadi. Koefisien validitas diharapkan mencapai angka minimal0,250.
2. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur diartikan dengan keajegan dari alat ukur
tersebut. Pada prinsipnya reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran
tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan
pengukuran terhadap subjek yang sama (Azwar, 1997). Jadi, reliabilitas sebuah
alat ukur adalah sejauh mana suatu alat ukur mampu memberikan keajegan atau
kemantapan pada setiap hasil pengukuran. Cara yang digunakan untuk
menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan teknik analisis varians yang
dikembangkan oleh Hoit (Azwar, 1992) yaitu,
rxx2= 1-MKisMKs
Keterangan:
fxx = reliabilitas alat ukur
MK is =mean kuadrat interaksi item kali subjek
MK s = mean kuadrat antara subjek
Alasan digunakan teknik analisis carian dari Hoit adalah :
1. Bisa untuk aitem dikotomi (skor 0-1) maupun aitem non dikotomi (skor 1-4).
2. Bisa untuk speed test dmpower test serta jumlah aitem tidak harus genap.
45
Pemberian nilai pada jawaban subjek tertera pada tabel 3. Penyusunan
kedua skala ini menggunakan metode Linkert yang dimodifikasi dengan
menghilangkan kategori jawaban tengah yaitu R yang bearti subjek tidak dapat
menentukan atau ragu-ragu. Pilihan jawaban bagi subjek tersiri atas empat
altematif jawaban yaitu SS, S, TS dan STS. Pemberian nilai pada skala AQ dan
Motivasi kerja, sebagi berikut
Tabel 3
Cara Penilaian Skala AQ dan Motivasi Kerja
PernyataanSKOR
1 2 3 4
Fa\K>rable STS TS S SS
Unfavorable SS S TS STS
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas didefinisikan sebagai seberapa cermat suatu tes melakukan
fungsi ukur (Azwar, 1997). Suryabrata (1989) menyatakan bahwa validitas alat
ukur adalah taraf sejauh mana tes mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas diketahui dengan mengkorelasikan skor masing-masing butir
aitem dengan skor totalnya. Cara yang digunakan untuk menghitung korelasi yang
digunakan adalah teknik product moment dari Karl Pearson (Azwar, 1997),
dengan bantuan fasilitas komputer program SPS 2000 (Seri Program Statistik)
47
Komputasi atau pengabungan koefisien korelasi di antara kedua
distribusi skor kelompok tersebut akan menghasilkan suatu koefisien reliabilitas
(Azwar, 1999). Reliabel yang dihitung diharapkan harganya mendekati 0,900.
F. Metode Analisis Data
Model analisis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan
komputasi SPS 2000, edisi Sutrisno Hadi, versi IBM/IN: Hak cipta © 2000.
Pengujian hipotetik menggunakan tenik product moment dari Person, dimana
variabel-variabelnya terdiri dari variabel bebas dan variabel tergantung, yang
kedua variabelnya saling mempengaruhi (Azwar, 1997).
BAB IV
PELAKSANAAN DAM HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah Dan Persiapan Penelitian
1. Orientasi Kancah
Penelitian ini dilaksanakan di kantor Pemerintahan Kota Pekanbaru, yang
terletak di jalan Jendral Sudirman no. 464. Kantor Pemerintahan Kota atau sering
disebut sebagai kantor Walikota berada ditengah-tengah kota Pekanbaru. Kantor
ini berdampingan dengan kantor Bank Indonesia cabang Pekanbaru dan kantor
Gubernur Riau. Walikota dibantu oleh wakil dan dua belas kepala bagian instansi.
Kedua belas instansi tersebut adalah bagian keuangan, bagian ekonomi, bagian
kepegawaian, bagian organisasi, bagian hubungan masyarakat, bagian perkotaan,
bagian hukum, bagian perlengkapan, bagian umum, bagian pembangunan, dan
bagian pemerintahan. Pengambilan data dilakukan pada kedua belas instasi yang
ada dalam kantor pemerintahan kota Pekanbaru. Pengambilan data dilakukan
selama dua belas hari, dimana satu hari unutk satu bagian instansi.
2. Persiapan Penelitian
a. Perijinan
Persiapan administrasi dimulai dengan permohonan ijin penelitian dari
pihak Fakultas Psikoligi UIT, yang kemudian dilanjutkan ke kantor Walikota. Ijin
dari kantor Walikota masih dipergunakan tanggal 20 Oktober 2002 sewaktu
48
49
pengambilan data uji coba dan dilanjutkan dengan ijin ke masing-masing Kepala
bagian.
b. Persiapan Alat Ukur
Peneliti mempersiapkan skala yang akan digunakan untuk mengukur AQ
dan faktor pendorong motivasi kerja karyawan. Alat ukur yang akan digunakan
pada penelitian ini ada dua yakni, alat ukur untuk mengetahui AQ danfaktor yang
mendorong motivasi kerja. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur AQ telah
dimodifikasi oleh Maharani (2002), berdasarkan teori-teori yang dikemukakan
oleh Stoltz (2000) dan dimodifikasi lagi oleh peneliti. Skala AQ terdiri dari 50
aitem.
Skala faktor pendorong motivasi kerja yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala yang diambil dari skala faktoro-faktor pendorong motivasi kerja
Jurgensen yang telah diadaptasi dan digunakan oleh Ibrahim (1999). Skala ini
sudah sering digunakan dalam penelitian, walaupun demikian validitas dan
reliabilitasnya untuk penelitian ini akan diuji kembali. Dalam penelitian ini
seluruh aitem (60 aitem) digunakan semua.
Skala diserahkan langsung kepada sampel penelitian, pengisian skala
dilakukan selama dua belas hari, dimana satu harinya satu instansi. Selama
pengisian skala, peneliti menunggu hingga selesai. Skala awalnya berjumlah 70
skala, tinggal 45 skala yang dapat dianalisa. Sisa skala sebanyak 25 skala
dianggap gagal, hal ini disebabkan selama pengisian skala ada beberapa sampel
penelitian minta ijin keluar sebentar, tapi tidak kembali lagi kedalam ruangan.
50
c. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Data yang diperoleh dari uji coba ini dipergunakan untuk mengetahui
indeks kesahihan butir atau validitas dan keandalan alat atau reliabilitas butir-butir
aitem dalam skala. Analisis dan perhitungan dilakukan dengan menggunakan
Komputer Seri Program Statistik (SPS), edisi Sutrisno Hadi, versi IBM/IN: Hak
Cipta © 2000.
1. SkalaAdversity Quotient (AQ)
Setelah dilakukan penghitungan kemudian dilakukan uji analisis butir
dan reliabilitas terhadap angket sebelum uji coba tersebut. Berdasarkan hasil
pengujian uji validitas butir pada taraf5% menunjukkan bahwa dari 50 butir aitem
yang diujicobakan, 44 butir dinyatakan sahih dan 6 butir aitem dinyatakan gugur
yaitu nomer: 15, 25, 38, 39, 41 dan 49.
Mengetahui daya beda setiap aitem skala AQ dengan cara
mengkorelasikan aitem total dengan skor total aitem (Azwar, 1999).
Menggunakan korelasi aitem total berkisar antara 0,264-0,781. Uji reliabilitas
dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach menunjukkan sebesar 0,940. Hasil
uji coba validitas dan reliabilitas menunjukan bahwa skala AQ memenihi syarat
untuk digunakan sebagai alat ukur. Aitem pada skala yang digunakan untuk
penelitian dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
Penyebaran Butir-butir Aitem Yang SahihAngket Adversity Quotient
(Setelah Ujicoba)
51
AspekNomer aitem Jumlah Persentase
Favourable Unfavourable
Control 1,11,21,31 6,16,26,36,46 1022%
Reach 2,12,22,32,42 7,17,27,37,47 10 22%
Ownership 3,13,23,33,43 8,18,28,48 9 20%Origin 4,14,24,34,44 9,19,29 8 18%Endurance 5,35,45 10,20,30,40,50 8 18%Total 22 22 44 100%
2. Skala Faktor-faktor Pendorong Motivasi Kerja
Berdasarkan hasil pengujian uji validitas butir pada taraf 5%
menunjukkan bahwa dari 60 butir aitem yang diujicobakan, 55 butir dinyatakan
sahih dan 5 butir aitem dinyatakan gugur yaitu nomer: 2, 3, 4, 18 dan 27. Dari 55
butir aitem yang sahih terdapat 5 butir aitem yang dinyatakan tidak memenuhi
standard minimum koefisien validitas menurut Azwar (1992) yaitu bergerak dari
0,25 - 0,30. Sehingga jumlah butir yang sahih adalah 55.
Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan koefisien aitem total berkisar
antara 0,277 - 0,662 dan uji reliabilitasnya (rtt) sebesar 0,953. Hasil uji coba
validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa skala faktor-faktor pendorong
motivasi kerja memenuhi syarat untuk digunakan sebagai alat ukur. Aitem pada
skala yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel 5berikut:
Aspek
SecurityAdvencementCompanyCo-workersType ofworkPaySupervisionHour
Workingcondition
Benefit
Total
Tabel 5
Penyebaran Butir-Butir AitemAngket Faktor-faktor Pendorong Motivasi Kerja
(Setelah Ujicoba)
Nomer AitemJumlah
Favourable
1,31,51Unfavourable
11,21,4132,52
33,5312,22,4213,23,43
34,54
5,35,556,36,56
14,24,4415,25,45
7,37,5716,26,46
17,478,38,58 28,489,39,59 19,29,49
10,40,60 20,30,50
2755
52
Persentase
10,9%9%
9%
9%
10,9%
10,9%9%
9%
10,9%
10,9%
100%
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 1- 16 November
2002. Skala diberikan dengan cara mendatangi responden dan didampingi kepalabagian yang berwenang dimasmg-masmg instansi. Peneliti menunggu sambilduduk diruang instansi selama pengisian angket, agar skala benar-benar diisi oleh
responden yang bersangkutan. Selama pengambilan data, penulis dibantu oleh dua
orang alumni UII fakultas teknik sipil dan ekonomi, satu orang staf dari bagianketenaga kerjaan sebagai pemandu dan satu orang dari masing-masing bagianinstansi.
Selama penelitian kendala yang sering dihadapi peneliti berupaadministrasi perijinan pada masing-masing instansi. Sebagian responden merasa
53
keberatan mengisi skala, bila tidak mendapat ijin dari atasannya. Selain itu banyak
responden yang keberatan untuk menuliskan nama dan jabatannya di kantor.
Responden berangapan bahwa, penelitian ini nantinya akan menilai mereka secara
individu. Peneliti telah mengutarakan bahwa penelitian ini tidak untuk menilai
responden secara individu akan tetapi secara keseluruhan, tetapi sebagian
responden tetap tidak ingin identitasnya diketahui. Jumlah skala yang disebarkan
untuk penelitian sebanyak 75 skala. Sedangkan skala yang kembali 50 skala dan
semuanya layak dianalisis. Sisa skala penelitia sebanyak 25 dianggap gagal karena
selama pengisian skala berlangsung beberapa responden minta ijin keluar
meninggalkan ruangan dan tidak kembali.
C. ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
Setelah semua data penelitian yang telah terkumpul diskor dan ditabulasi,
selanjutnya dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis. Sebelumnya akan
dilakukukan deskripsi data penelitian.
1. Deskripsi data
Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai data penelitian, berikut
disajikan tabel deskripsi data penelitian, untuk tiap-tiap variabel skala 1 (adversity
quotient) dan skala 2 (motivasi kerja) seperti pada tabel 6
Tabel 6
Deskripsi Hasil PenelitianVariabel Hipotetik Empiris
Min Max Mean SD Min
AQ 44 176 110 22 106
MK 55 220 137 27.5 144
(sumber. lampiran halaman 98, 99 dan 107)
2. Hasil Analisis
Cara yang digunakan yaitu dengan menempatkan kriteria kategoris yangdidasari oleh asumsi bahwa skor responden terdistribusi secara normal, dengandemikian akan dapat dibuat teoritis yang terdistribusi menurut model normal
(Azwar, 1999). Responden akan digolongkan kedalam tiga kategori yaitu tinggi,sedang dan rendah. Kategorisasi ini bersifat relatif sehingga dapat dibagi sesuaidengan tingkat diferensiasi yang dikehendaki, tetapi sebelumnya harus ditentukan
dahulu batasannya berdasarkan rerata (m), satuan standar devias, (sd) denganmemperhitungkan rentang skor minimum (X min) dan skor maksimal (X max)teoritisnya (Azwar, 1999).
Berdasarkan kriteria kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah, maka
penulis mengelompokan responden dalam tiga kategori yang diperoleh dari skoradversity quotient dan skor faktor-faktor pendorong motivasi kerja.a) Adversity quotient
Skala AQ terdiri dari 44 aitem, dimana setiap aitem memiliki skor
terendah 1dan skor tertinggi 4. Rentang skor minimum dan maksimum empiris
Max Mean
162 136,02
193 170,16
54
SD
12,369
12,959
55
adalah 106-162. Berdasarkan norma kategori tersebut maka diperoleh skor sepertitabel 7.
Tabel 7
Norma Kategori Skor Adversity QuotientKategori Skor Jumlah (f) %
Tinggi 15KX 9 18%
Sedang 101 <X<= 150 14 82%
Rendah1
X<= 100
Jumlah1 ... 530 100%
..
Berdasarkan kategori tersebut maka dapat diterangkan bahwa responden
yang memiliki rerata empiris sebesar 136,02 termasuk dikategori sedang. Hal ini
menunjukan bahwa responden memiliki tingkat AQ yang sedang.
b) Skala faktor pendorong motivasi kerja
Skala faktor-fator pendorong motivasi kerja terdiri dari 55 aitem, dimana
setiap aitem memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 4. Rentang skorminimum dan maksimum empiris adalah 144-193 menerangkan bahwa responresponden lebih banyak berada dikategori sedang dan beberapa responden
dikategori tinggi. Berdasarkan norma kategori tersebut maka diperoleh skorseperti tabel 8.
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Tabel 8
Norma Kategori Motivasi Kerja
Skor Jumlah (f)
181 <X 13
121 <X<=180 37
X<= 120
Jumlah 50
56
%
25%
74%
100%
Melihat mean empirik yang dihasilkan oleh keseluruhan responden yaitu
sebesar 170,16 maka dapat diketahui bahwa faktor-faktor pendorong motivasi
kerja karyawan berada dalam kategori sedang
3. Hasil Uji Asumsi
Analisis data dalam penelitian ini mengunakan teknik product moment.
Sebelum melakukan analisis data ada tiga asumsi yang harus dipenuhi dalam
analisis varian yaitu normalitas sebaran, linieritas dan hipotesis.
a. Uji normalitas sebaran
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data
penelitian normal atau tidak. Pengujian dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smimov Z. Dari hasil uji normalitas dengan SPSS versi 10.0 diperoleh hasil data
adversity quotient dan motivasi kerja adalah normal. Hasil uji untuk variabel
adversity quotient diperoleh hasil K-S Z=0,712, p=0,692 (p>0,05) dan untuk
variabel faktor-faktor pendororng motivasi kerja diperoleh hasil K-S Z=0,574,
57
p = 0,897 (p>0,05). Sehingga diperoleh kesimpulan skor pada skala tersebut
mengikuti distribusi normal.
b. Uji linieritas
Uji linieritas bertujuan menguji kelinieran hubungan antara variebel
adversity quotient degan variabel faktor-faktor pendorong motivasi kerja. Dari
hasil analisis dengan SPS versi 2000, diperoleh nilai F = 0,385; p=0,988 (p>0,05),
berarti hubungan antara variabel adversity quotient dengan variabel faktor-faktor
pendorong motivasi kerja adalah linier.
c. Uji hipotesis
Analisis data dalam penelitian ini mengunakan teknik product
moment. Dari hasil analisis yang dilakukan dengan bantuan program SPSS
versi 10.0, diperoleh hasil koefesien korelasi (rxy) sebesar 0,512 dengan
p=0,000 < 0,01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
sangat signifikan antara adversity quotient terhadap faktor-faktor pendorong
motivasi kerja. Besarnya sumbangan efektif pengaruh adversity quotient
terhadap faktor-faktor pendorong motivasi kerja adalah sebesar 0,262 atau 26,2
%. Untuk memudahkan deskripsi statistik maka dibuat rangkuman hasil
analisis data yang disajikan dalam tabel 9.
58
Tabel 9
Rangkuman Hasil Analisis
Jenis Uji Signifikansi P Status
Normalitas
♦ Adversity K-S Z= 0,712 p = 0,692
quotient Normal
♦ Motivasi kerja K-S Z= 0,574 p = 0,897
Linearitas
♦ AQ-Motivasi F = 0,385 p = 0,988 Linier
Product Moment Sangat
♦ AQ-Motivasi rxy = 0,512 p = 0,000 Signifikan j
D. Pembahasan
Hasil analisis data menunjukan sangat signifikan dan angka koefisien
korelasi sebesar ^=0,512, p= 0,000 (p<0,01). Penelitian ini menghasilkan
koefisien determinan t2 =0,262 (26,2%) artinya tingkat hubungan AQ dengan
faktor-faktor pendorong motivasi kerja sebesar 26,2%. Hal ini menjelaskan 73,8%
adalah faktor lain yang mempengaruhi AQ dan faktor-faktor pendorong motivasikerja.
Hasil penelitian ini menunjukan karyawan berada pada tingkat AQ yang
sedang dan motivasi kerja berada dalam kategori sedang. Kemungkinan hal ini
teijadi dikarenakan dalam penelitian ini peneliti tidak membedakan jenis kelamin
karyawan, jabatan, usia dan lamanya bekerja. Dan penelitian yang dilakukan
diketahui banyak karyawan yang berusia sekitar 25 tahun sampai 35 tahun. Lama
bekerja karyawan juga berfariasi, dari 1tahun sampai 23 tahun. Setiap individudiyakini memiliki kemampuan dan sifat yang berbeda, begitu pula dalam
memotivasi diri. Selama pengambilan data banyak hikmah yang diambil oleh
peneliti, motivasi tidak mudah untuk ditumbuhkan kedalam setiap jiwa manusia
jika manusia itu sendiri tidak menumbuhkan motivasi itu sendiri dalam dirinyasendiri. Adanya otonomi daerah sepertinya tidak membuat sumber daya manusia
menjadi lebih bergairah dalam bekerja secara profesional. Selama jam kerjaberlangsung sekitar pukul 8.00-12.00 wib, peneliti menyaksikan beberapakaryawan yang sedang duduk dikantin atau duduk didepan komputer sambil main
games, dan banyak juga karyawan yang benar-benar melakukan pekerjaannyadengan serms dan profesional. Kejadian seperti mi bisa disaksikan hampir disetiaphan selama penelitian berlangsung. Kesuksesan setiap orang memiliki porsi yangberbeda-beda. Beberapa karyawan yang peneliti ajukan pertanyaan tentang maknakesuksesan, banyak yang menjawab bahwa kesuksesan seorang karyawan dilihatadan kenaikan pangkat yang diiringi dengan kenaikan gaji (wawancara dengankaryawan, Oktober 2002).
Ada dua faktor yang mempengaruhi kesuksesan setiap individu. Pertama,bagaimana individu memandang penting kesuksesan untuk kehidupannya. Kedua,bagaimana individu mengatasi kesulitan agar kesulitan tersebut tidak Imempengaruhi dirinya untuk meraih kesuksesan. (Stoltz, 2000). Bila kesuksesan
itu begitu penting bagi diri individu, sebagai tempat mencari nafkah dan bisamewujudkan keinginan untuk mencapai suatu kedudukan tertentu, maka individu
tentu akan berusaha terus menerus hingga usahanya tersebut dapat terwujud.
60
Dengan demikian individu dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang muncul
dengan cepat dan tepat. Maksudnya, cepat mengatasi kesulitan yang menimpadirinya agar tidak mempengaruhi pekerjaan dan kehidupannya sehari-hari dan
tepat dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan masalah yang dihadapinya.
AQ berkaitan dengan memperkuat kontrol diri dan pengakuan sambil
mengurangi sikap mempersalahkan diri sendiri, sikap membuat bencana, dan sifat
permanen yang merusak. AQ mendidik dan membangunkan kembali individu
dengan cara berbicara, berpikir, dan bertingkah laku yang baru dalam menghadapitantangan, kemunduran, dan kekecewaan. Hardiness atau ketabahan merupakan
tipe kepribadian yang mempunyai kemampuan dan daya tahan terhadap stres,teori ini merupakan gagasan konsep dari Kobasa (1979). Individu dengan
kemampuan hardiness akan lebih baik bila memiliki AQ tinggi. Individu ini tidak
hanya tahan terhadap stres tapi bisa dan mampu mengendalikan stres menjadaienergi yang baik.
Selama pengambilan data berlangsung, peneliti mengalami rintangan, ada
beberapa responden yang merasa keberatan dengan adanya skala. Menurut
responden skala ini bertujuan untuk mengetahui kepribadian mereka secara
pribadi, setelah dijelaskan bahwa tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiAQ dan motivasi kerja karyawan pada keseluruhannya, barulah mereka mau
melakukan pengisian skala. Proses pengambilan data try out dan data penelitianmengalami hambatan berupa ketidak mampuan peneliti mengontrol responden
untuk berkonsentrasi dalam mengisi skala, ini terbukti walaupun peneliti
menunggui responden ketika pengisian skala tetap saja ada beberapa responden
yang minta ijin ke belakang dan tidak kembali keruangan lagi. Ada beberaparesponden yang tidak melengkapi jawaban atau tidak menjawab pertanyaan samasekali hanya menuliskan nama, tanggal pengisian dan jabatannya saja.
Penelitian ini mengalami sedikit keterbatasan karena untuk mengetahuimotivasi kerja karyawan, peneliti mengungkapnya dengan skala faktor-faktoryang mempengaruhi motivasi kerja dari Jurgensen (Blum, 1956). Peneliti
berharap, penelitian berikutnya lebih selektif dan kritis dalam memilih teori-teoriyang relefan dengan tema yang diteliti, sehingga menghasilkan konsep yang lebihmatang.
Keterbatasan yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnyadiharapkan penelian ini menjadi penelitian yang terakhir yang mengkuak motivasikerja dengan menggunakan fakto-faktor yang mendorong motivasi kerja dariJurgensen dan peneliti berharap penelitian berikutnya dapat mengatasi kendalapengambilan data yang tidak dapat dikontrol.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara adversity quotient dengan
motivasi kerja. Dengan koefisien korelasinya (r xy) sebesar 0,512 dengan p=0,000
< 0,01, berarti hipotesis yang berbunyi adanya hubungan adversity quotient
dengan faktor pendorong motivasi kerja diterima.
B. Saran-saran
Berdasarkan penelitian, pembahasan dan kesimpulan pada penelitian ini,
diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Untuk karyawan, dari penelitian ini diketahui bahwa motivasi karyawan
berada dikategori sedang, maksudnya kebanyakan karyawan memiliki
motivasi yang sifatnya rata-rata. Untuk peningkatan motivasi dan AQ
karyawan, bisa ditunjang dengan mengikuti seminar dan pelatihan yang
berkaitan dengan motivasi dan peningkatan AQ karyawan dalam bekerja.
2. Untuk instansi pemerintah, lebih mengembangkan potensi yang dimiliki
karyawan dengan mengadakan seleksi karyawan yang berpotensi, memberi
bea siswa kepada karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan tingkat
lanjutan atau kursus yang menunjang pekerjaanya, selain itu mengadakan
pelatihan peningkatan AQ dan motivasi kerja kepada karyawan. Untuk jangka
62
63
panjang dalam menseleksi karyawan baru, ditambahkan pengujian AQ calon
karyawan. Tujuannya, agar instansi pemerintah mendapatkan karyawan yang
memiliki AQ yang lebih baik dan memiliki motivasi kerja yang lebih tinggi
lagi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, Keterbatasan pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui motivasi kerja karyawan, peneliti menggunakan faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan dari Jurgensen. Peneliti
berharap penelitian berikutnya lebih selektif dan kritis dalam memilih teori-
teori yang relefan dengan tema yang diteliti, sehingga menghasilkan konsep
yang lebih matang.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D. 1997. Kosmopolitanisme Budaya dan Pengaruh terhadap RemajaStrategi konselmg di kalangan remaja. Makalah seminar. Yogyakarta.
As'ad, M. 1981. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.
Azwar, S. MA. 1997. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
— __. 1992. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Blum, Ml 1956. Industrial Psychology and Its Social Fondation New YorkHarper and Row.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Urusan Agama Islam. 1990. Al Qur'an dan Terjemahnya. MedinahAl-Munawwarah: Mujamma' Malik Fath Li Thiba'at Al Mush HafAsysyarif
Fatmawati R. 2000. Hubungan Loyalitas dengan Motivasi Berprestasi padaKaryawan. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas PsikolodUniversitas Islam Indonesia.
Hadi, S. 1996. Statistikl. Yogyakarta: Andi Offset.
. 1997. Metodologi Research. Jilid I. Yogyakarta: AndiOffset.
64
65
Handoko, T.H. 2000. Manajemen Personalia dan Sumberdaya ManusiaYogyakarta: PT. BPFE.
. . 1995. Manajemen edisi 2. Yogyakarta: PT. BPFE.
Ibrahim, M. 1999. Hubungan Kecemasan menghadapi kemungkinan PHK denganmotivasi kerja para karyawan. Lhokseumawe-Aceh Utara. Skripsi (tidakditerbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Lestari, R^ 1993. Hubungan antara keikatan karyawan terhadap perusahaandengan motivasi kerja pada karyawan perusahaan jamu PT AirMancur. Palur-Surakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakartatakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Mahanani I. S. 2002. Hubungan Antara Kedemokratisan Pola Asuh Orang TuaDengan Adversity Quotient. Skripsi (tidak diterbitkan). YogyakartaUniversitas Islam Indonesia.
ManuUang, M. 1994. Management Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: PT. BPFE.
Maslow, AH. 1997. Motivasi dan Kepribadian I. Jakarta: PT. Pustaka BmamanPressindo.
Mathis L.R. dan Jackson H.J. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia JakartaSalemba Empat Patria.
^^'h^ kI95/^ ^milihan Fakt0r Motlvasi KerJa. Skripsi (tidakditerbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Munandar AS. 2001 Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta. UniversitasIndonesia(Ul-Press).
Situmorang R.F. 2002. Hubungan Persepsi Karyawan terhadap SistemManajemen Perusahaan dengan Motivasi Kerja Divisi Regional III PTTelekomunikasi Jawa Barat. Skripsi (tidak diterbitkan). YogyakartaFakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia
66
Santoso, S. 2001. Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT. Gramedia.
Sugiyono. 2000. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Stoltz, G.P. 2000. Adversity Quotient. Edisi pertama. Terjemahan T. HermayaJakarta: Grasindo.
Timpe, D. 1991. Mengajak Pegawai yang Termotivasi Untuk Berperforma.Jakarta: Gramedia Pusaka Utama.
Ummah, I. 2000. Hubungan antara Persepsi karyawan terhadap SuasanaLingkungan Kerja dengan Motivasi Kerja Karyawan bagian produksiSkripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UniversitasIslam Indonesia.
Utami, H.D. 2000. Ketabahan (Hardiness) dan Kecemasan Menghadapi MasaPensiun. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas PsikologiUniversitas Gajah Mada.
Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta PTRaja Grafindo Persada.
Yudiani, EL 1999. Hubungan Emosional Intelligent dengan Disiplin Kerja padaPegawai Negri. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: FakultasPsikologi. Universitas Islam Indonesia.
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Jabatan
Tgl Pengisian angket
IDENT1TAS RESPONDEN
Laki-laki/Perempuan (cord yang lidak pcrlu)
thn.
Petuniuk Pengisian Angket
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan aktivitas ataukegiatan Anda sehari-hari. Bayangkanlah peristiwanya seolah-olah peristiwanya sedangterjadi, meskipun tampaknya tidak pernah terjadi pada Anda. Pilihlah 1(satu) jawabandengan memberikan tanda silang (X) dari 4(empat) pilihan jawaban yang tersedia.
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Sebelum Anda menjawab, bacalah setiap pertanyaan dengan baik. Semua pilihanjawaban Anda tidak ada yang salah, jika benar-benar sesuai dengan diri Anda. ResponAnda yang pertama itulah yang terbaik.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkanatau tidak dijawab. Kerahasiaan identitas dan jawaban Anda dijamin penuh oleh etikaakademik penelitian.
Terima kasih atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam mengisi angket ini.
Jogjakarta, Oktober 2002Hasna Mazni Putri
96 231 181
No
.
5.
10.
II.
12
.
13.
AN
GK
ET
A
PE
RT
AN
YA
AN
Ketikasaya
danteman
sekerjasedang
bcrkonflik,saya
merasa
bisam
cnyelcsaikannyadengan
baik.
Sayaseialu
berusahaagar
permasalahansaya
dirumah,tidak
mem
pengaruhiaktivitaskerjasaya,
Waiaupun
banyakmasalah
yangsaya
alami,sayaseialu
berusahatetapceriadan
mencarijalankeluar.
Sayapercayabahwasetiapkejadian
yangmenimpa
sayaadalah
ujiandariT
uhan.
Sayaberusaha
untukmenyelesaikan
pekerjaanw
alaupunitu
sulit.
Sayaseringkalimerasatidakberdayaketikasedangm
enghadapiperm
asalahan-permasalahan
yaneberat.
*
Sayamerasa
duniainiakan
hancur,bilakarirsaya
berak
hir.
Sayatcrkadang
mem
buatorang
lainkcsal
karenasikap
sayayangkurang
menerimakegagalan
dalamm
enghadapipermasalahan.
Sayasering
merasasebegai
penyebabawal
munculnya
konfiikantara
sayadengan
teman
sekerja.
Permasalahanyang
sayahadapi
seringmembuat
saya
merasa
tertekan
.
Sayamampu
mengaturkegiatan
sayasehari-hari
denganbaik.
Merenggangnya
hubungansaya
dengansahabat
sayasaat
midiakibatkankurangnva
komunikasi,bukan
karenasifatsaya.
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
Sayaditeguratasan
karenapekerjaan
sayatidak
selesa,tepatwaktu,sayaakan
lebihbertangung
jawablagidalam
pekerjaansaya.
SS
JAWABAN
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
^STS"
STS
STS
STS
TS
ISTS
TS
STS
14.Problem-problem
yangtimbul
saatini
sebagianbesarm
erupakankesalahan
sayasendiri.15.
Sayaseringkali
merasakesulitan
menolakajakan
femansekerja
untukberscnang-senang
diluarjam
kan
tor.
J
16
.Sayamerasatidak
bisaberkonsentrasibekerjabila
sedangmenghadapipermasalahandiluarpekerjaan.1
7.
Menurut
sayabanyak
permasalahanhidup
yangSS
sayaalam.
sesunggulinyasebagian
besaradalah
Kesalahan
oranglain.
18
.Saya
merasa
teman-tem
anbanyak
yan8tidak
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24
.
25
.
26
.
Sayamerasa
tidakmampu
mengerjakanpekerialn"
yangditugaskan
kepadasaya.
««lasayamengalam
ikesulitandalam
melaksanakan"suatu
pekerjaan,saya
lebihsuka
berusahaterus
untukm
enyelesaikannya.
UUarekan
sekerjasaya
mengkritiksaya,
sayamenganggapitusebagaikritikanyangmembangun.
Sayakesalkarena"senngdammtatoiongolehtern^
sekerjauntukmenyelesaikanpekerjaannya.
Lesunyasemangatkerja
sayaakhir-akhirinTla^a"
angapwajarkarenapekerjaan
yangmenumpukden
sayaharus
lembur.
Irib"™**
°ran8ya"8ndak^^
^n
bir
Sayajaditidak
bersemangatmeFakuIaTlplp^
ketikasedang
menghadapim
asalah.
hT
T™
'a,U•imaSyailg">
•alami'samTsckalibukantanggungjawabsaya.
27
.Saya
terussnja
mcnyalahkan
dirisendiri
karenapresentasisaya
jclek,walaupunsaya
merasa
sudahm
empelajari
bahan-bahanyang
akandipresentasikan
sebelumnya.
SS
28
.
29
.
30
.
32
.
33
.
34
.
35
.
36
.
37
.
Sayamerasa
sifat-sifatnegatifsayamemang
tidakakan
pernahberubah.
Sayamenganggap
bahwasetiap
masalahpastiada
jalankeluarnya.
Dalam
kerjatim
,apabila
adapersoalan,
sayalebih
senangham
batand
an
men
disk
usik
anabagaiman
caramencarijalan
keluarnya,daripadm
enuruttanggung
jawab
danm
enyalahkanoranc
lam.
°
Anak-anakmarah
kepadasaya
scbabsaya
melupakanjanji
yangtelah
kamisepakati
Sayaakan
berusahauntuk
tidakmenggulangi
lagidan
mem
intam
a'afkepadaanak-anak.
Kalauada
anggotakcluarga
yangsakit,biasanya
sayam
intaijin
untuktidak
masuk
kantorsaatitu.
Scpertinyasaya
seorangyang
mempunyaibakat
untukmenjadiorang
sukses.Walaupun
teman
savam
encib
ir.J
SS
SS
SS
SS
SS
SS
Ketikapekerjaankantortidak
dapatsayaselesaikan
SSoragan
optimal,rasanya
sayatidak
inginbcrtem
udengan
atasanataupun
teman
sekantor.
Kalausaya
tidakmenyukai
seseorang,saya
cendrungmenghindariintensitasdengannya.
Sayaseringmerasakesalbilaharusmenunggu
antri'"cetikamenenmagajidibanlc^agian
keuangan
BiJa^TmSiairdengansumi/i.tri,saya
akan"m
enyeie^^dan
udakh
Jm
asalahketeinpattidur.
SS
SS
SS
38
.
kcrjakandan
sayakatakan.
*SS
TS
STS
STS
STS
STS"
TS
TS
TS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TSTSTS
TS
TS
TS
TS
STS
STS"
STS
!
STS
39.
40.
41.
42.
43.
44.
Sayabcrangapanbahwamasalah
yangsayahadapi,sebenarnyabanyak
diakibatkanoleh
sayasendiri.
Sayadapat
menerimatuduhan
bahwasaya
tidakbekerja
denganbaik,
bilasaya
memangm
elakukannya.
Dalamkeadaan
tertekanketika
menghadapipekerjaan,saya
merasatidak
mampumengerjakan
apap
un
saatitu.
Sayaterm
asukorang
yangseialu
menunda-nunda
masalah
danpekerjaan.
Akibatdari
keterlambatansaya
menyelesaikanpekerjaan,bukanlah
tanggungjawab
saya.
Sayapercayabahwasetiapmasalah
yangsayabuat
merupakanhukum
andariTuhan
unruksaya.
SS
SS
SS
SS
SS
SS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
STS
STS
~STS~
STS
~STS"
STS
No
.
4.
6.
12.
13.
14
.
15
.
AN
GK
ET
B
PE
RT
AN
YA
AN
Sayam
erasacukup
aman
bilasedang
mengerjakan
pekerjaansaya.
Pekerjaanyang
sayakerjakan
saatini
sesuaidengan
keinginansaya.
Upahyang
sayaterim
am
embuat
sayabergairah
bekerja.
Alasan
sayaorangnya
cukupm
enyenangkan.
Sayatidak
mem
punyaim
asalahdengan
waktu
kerjasa
ya.
Ruangkerja
saya,rasanyacukup
nyaman.
Selainupah
bulanan,saya
jugam
enerima
fasilitas-fasilitas
lainyang
menyenangkan.
Karena
tidakam
an,sayam
erasaw
as-was
bilasedang
menjalankan
tugasdiluar
kantor.
Bekerjadikantorinirasanya
sulituntukm
emperoleh
kenaikantingkatjabatan.
Bekerja
ilikanior
inirasanya
tidakm
enimbulkan
kebanggaantersendiripada
dirisaya.
Teman
sekerjasaya
tidakdapatbekerja
sama
denganbaik
bcrsama
saya.
Keinginansaya
tidaksesuaidengan
pekerjaanyang
sayakerjakan.
Besarnyaupah
yangsaya
terima,
rasanyaterlaJu
keciluntuk
memenuhikebutuhan
hidupdi
masasekarang.
Atasan
sayaorangnya
menyebalkan.
Ruangkerja
saya,rasanya
seringmembuat
sayakepanasan.
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
JAWABAN
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
TS
STS
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Selainupah
bulanan,saya
tidakm
enerima
fasilitaslain
.
Sayasering
diliputirasa
ccmasketika
sedangm
elaksanakantugasyang
dilimpahkan
kepadasaya.
Walaupun
sayabekerja
denganbaik,
kemungkinannya
keciljenjang
karirsaya
akandi
naik
kan
.
Tidakada
perasaanbangga
padadin
sayabekerja
dik
anto
rini.
Kesulitanyang
sayarasakan
terletakpada
teman
sekerjasaya.
Rasanyasayatidakcocokditempatkan
dibagianini
Sayam
erasaupah
yangsaya
terima
tidaksesuai
denganusaha
yangsaya
lakukan.
Sayaseialu
dibuatkesalolehatasan
saya.
Sayaseialu
mem
permasalahkan
waktukerja
saya,karena
rasanyaterlalu
panjang.
Sayamerasakanruang
kerjasayakurangnyaman.
Fasilitas-fasilitasselain
upahbuianan
yangsaya
terima
dariperusahaanrasanya
tidakm
emuaskan.
Kemungkinan
bagisaya
untukmcndapaika.n
kenaikanpangkat
cukupbesar,
bilasaya
bekerjadengan
baik.
Sayamerasa
berunlungbisa
bekerjadikantorsebesarini.
Sayabanyak
dibantuteman
sekerjauntuk
menyelesaikan
tugasyangdibebankan
olehkantor.
Pekerjaanyang
sayakerjakan,tepatsekalidengan
keinginansaya.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
31
.^b
agia
nda
riup
ahya
ngsa
yate
rima
bisa
saya
tabu
ng.
SS
sT
SS
TS
32
.Si
kap
yang
ditu
njuk
anol
ehat
asan
saya
kepa
daba
wah
anra
sany
apa
ntas
untu
kdi
jadi
kan
tela
dan.
SS
sT
SS
TS
33
.Sa
yam
eras
aja
mke
rjasa
yadi
kant
or,
cuku
psi
ngka
tbu
atsa
ya.
SS
sT
SS
TS
34
.K
cnya
man
andi
ruan
gke
rjasa
ya,
rasa
nya
cuku
pb
aik
.S
Ss
TS
ST
S
35
.Sa
yaka
dang
-kad
ang
bisa
mel
akuk
anre
krea
side
ngan
fasi
lita
sd
ari
kan
tor.
SS
sT
SS
TS
36
.Tu
gas
yang
saya
tang
ani
resik
onya
terla
lutin
ggi,
akib
atny
ase
ring
dilip
uti
rasa
taku
t,S
Ss
TS
ST
S
37
.Ti
dak
ada
kese
mpa
tan
untu
km
ajube
kerja
dika
ntor
ini.
SS
sT
SS
TS
38
.Sa
yam
eras
aka
ntor
tem
pat
saya
beke
rja,
buka
nlah
kant
orya
ngbo
nafi
t.S
Ss
TS
ST
S
39
.Di
dala
mka
ntor
tem
pat
saya
beke
rja,
saya
men
gala
mi
kesu
litan
untu
km
enda
patk
ante
man
seke
rjaya
ngco
cok
deng
ansa
ya.
SS
sT
SS
TS
40
.K
eingi
nan
saya
sebe
natn
yabu
kan
dibi
dang
peke
rjaan
yang
saya
kerja
kan
seka
rang
.S
Ss
TS
ST
S
41
.U
pah
yang
saya
terim
atid
akcu
kup
uniu
km
emen
uhi
kebu
tuha
nhi
dup
seha
ri-h
ari.
SS
sT
SS
TS
42
.K
aren
aat
asan
saya
paya
h,leb
ihba
iksa
yadi
pind
ahka
nke
bagi
anla
in.
SS
sT
SS
TS
43
.Se
baik
nyaj
amke
rjaka
ryaw
andi
buat
iebih
panj
ang.
SS
sT
SS
TS
44
.Sa
yam
eras
age
rah
beke
rja,k
aren
aru
anga
nnya
tera
sap
en
gap
.S
Ss
TS
ST
S
45
.Sa
rana
yang
dise
diak
anka
ntor
untu
kka
ryaw
ante
rasa
mas
ihku
rang
.S
Ss
TS
ST
S
46
.
47
.
48
.
49
.
50
.
51
.
52
.
53
.
54
.
55
.
Bila
saya
seda
ngm
elaks
anak
antu
gas
rasa
nya
aman
-am
ansa
ja.
Saya
berp
ikir,
bila
saya
beke
rjade
ngan
baik
,be
sar
kem
ungk
inan
jaba
tan
saya
akan
dina
ikan
.
Rasa
nya
suatu
kebe
runt
unga
nba
hwa
saya
bisa
beke
rjad
ikan
tors
ebes
arin
i.
Saya
mera
saka
nke
rjasa
ma
deng
antem
anse
kerja
,ra
sany
acu
kup
baik
.
Pene
mpa
tanke
rjaya
ngsa
yain
gink
anm
eman
gdi
bagi
anpe
kerja
anya
ngse
dang
saya
tempa
tisa
atini
.
Saya
puas
deng
anju
mla
hup
ahya
ngsa
yater
ima
setia
pbu
lann
ya.
Saya
beru
ntun
gm
empu
nyai
atas
anya
ngba
ik.
Dik
uran
giny
aju
mla
hja
mke
rja,
mer
upak
ansu
atu
hara
pan
yang
saya
ingi
nkan
.
Saya
betah
beke
rjadi
ruan
gke
rjasa
ya,
kare
naru
anga
nnya
tera
sacu
kup
nyam
an.
Kanto
rjug
am
embe
rikan
fasil
itas-f
asili
taslai
nya
ngcu
kup
baik
,sel
ain
upah
teta
p.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
** Halaman )
** TABEL DATA BUTIR : MKl
Kasus Butir Nomor
Nomor ] 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
10
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 33 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 33 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 43 ! 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 33 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 i 3 2 4 34 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3-3332
3 2 4 3 1 3 3 1 3 1 3 3 1 3 3 4 1 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3t 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3! 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3]l 44243444344344 44 44333333 3334
2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 317 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 316 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3
19 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 23 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 i 4 3 3 2 3 4
3 3 3 3 3 3 32 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 34 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3< 3 3 3 3 4 4 3.3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3- 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 328 ,3 ' 11 I I I I 11 ? 3. 333243233233234233332429
30
11
20
21
2?
23
3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 34 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 l 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
31 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4J J 3 3 3 2 J3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4
3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 42 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 3
4 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 4 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 22 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 4
40 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3
(bersacbung) " "
** Ealaman 2
(sambunaan)
74Kasus Butir NomorNomor 12 3 4 5 6
-9.!.0.!!.!.2.!3 "" 16 """ 2° 21 U22 24 25 26 21 28 29 30 31 32 33 3441 4 4 3 3 342 3 3 3 3 343 4 3 4 3 344 3 3 3 3 245 3 3 3 2 3
(bersanbuny)
3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 33 3 3 3 3 3 3 3 2 13 3 3 33 2 3 3 2 3 2 3 2. 3 2 3 33 3 3 3 3 4 3 3 3: 4 3 3 3
3 4 3
3 4 3
4 3 3
3 3 3
3 3 3
3 < 3 4 3 4 3 3 4 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 .13 3 3 3 2 3 3 3,I 4 33 3 3 3 2 3 3 3! 3 33 3 3 3 4 3 4 3: 4 3
CO
t_ocn
^u=>r-gro
-^>
,_o
-*•
r-g
r~—
tcz>
r—-
cr>co
en
co
c—
v£>
ro
ro
-«*'
fNj
-^f
ro
ro
ro
r-g
ro
r-g
r-g
-qHro
rsjro
r-g
r-g
r^j
r-g
r-g
r-gro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
r-g
ro
r—
ro
cr>uo
o~*
-s»*
c—-
cz>
u~»ld
co
t—•»
<*r>
ro
ro
r-g
r-gro
ro
ro
0*4
r-gro
ro
fN
r-jro
ro
ro
ro
ro
ro
fN
r-gro
ro
ro
r-g
<—g
ro
ro
ro
ro
ro
co
vo
ro
•—i
r—•ro
r--j«^z>
-«*•<--j
co
d>
eraco
co
r—
t—
^o
r—
,—i
og
-^fog
ro
ro
r-g
ro
ro
ro
ro
ro
ro
r-g
-e»*
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
r-g
r-g
-tt*ro
r-gro
rvj
r-g
r-g
•—t
r-g
r-g
ro
ro
-«»*ro
-**<ro
ro
r-g
r-g
r%i
ro
ro
-*r-r-g
-^t«ro
ro
c--j***•
ro
roro
ro
ro
ro
•**
*ro
ro
ro
r-g
ro
ro
ro
ro
,^1,(N
OsJroro
ro
ro
ro
ro
ro
•^r*
rsjro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
•-t**roro
ro
r-gro
r-j
roro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
r-g
•**•
r-gro
r-gro
fNl
r-gro
ro
•**•
-«**ro
ro
rg
ro
r-g
CNJro
ro
ro
ro
ro
ro
r-gro
ro
ro
C-sJ
-*
#,<N
\'rtro
•>«*•ro
r-g
r-gro
ro
r*~»ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
•*»•ro
"•**
-**•
r-g
r-g
ro
-**•-x#*
ro
ro
roro
ro
ro
ro
-^«ro
ro
•**•roro
ro
r--jro
ro
rNj
r-g
ro
ro
ro
CO
if
fN
ro
ro
ro
ro
ro
->*•ro
ro
ro
r-gro
-**•
r-gro
ro
ro
r-g
ro
ro
rs
ro
r-g
rNiro
-«*•ro
c-gro
ro
r-g
c-*g
-***
r-g
ro
ro
r-g
r-g
ro
r»g
<—
>r-g
r-g
r»gro
ro
-<n
ro
ro
—f
«*t«ro
•**•c-g
r-gro
••**ro
ro
ro
ro
ro
r-gr^gro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
r-j
•**•ro
r-g
ro
roro
ro
r-gro
ro
ro
ro
ro
ro
"•<**ro
ro
-***
•^rro
ro
ro
r-g
r-g
-«•
r-g
r-gro
^**
ro
ro
ro
r-gro
^*=>r--co
cr»
c=>
T-^r^iro-^i.o^oP—
*•*=>r~
-<
x>cr*
o*—
*r-g
ro
-^»»uo^o
t—
co
c^
cz>~*r-g
r-g
rsir-jr-gr-g
r-gcn
r-g
r-Mro
-***ro
ro
ro
ro
ro
ro
ro
•*&
** Halaman 4
(sanibungan)
Kasus Butir NomorNomor
i5..36..3.7..3.8 39 4° 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Tot
41 4 3 4 3 4 4 3 442 4 4 4 3 3 3 3 343 3 3 3 3 3 3 3 344 3 3 2 3 2 2 2 345 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4
2 3
3 3
3 2
3 3
3 4 213
3 3 182
3 3 185
2 2 157
3 3 184
76
** Halaman 1
Met :Seri Program Statistik (SPS-2000)Modul :Analisis ButirProgram :Analisis Kesahihan ButirEdisi :Sutrisno Hadi dan Yuni PamardiningsihUniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta, IndonesiaVersi IBM/If!, Hak Cipta (c) 2000 Dilindungi UU
Nama Pemilik : BASNA MAZNI PUTRINama Lembaga :FAKULTAS PSIKOLOGI UIIA1aiat :Kampus Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta
Nama Peneliti
Nama LenbagaTgl. AnalisisNama Berkas
HASNA MAZNI P'JTRIFAKULTAS PSIKOLOGI UII10-30-2002MKl
Nama Konstrax :MOTIVASI KERJA
hnhh Eutir SemulaJumlah Butir GugurJumlah Butir Sahih
Jumlah Kasus SemulaJumlah Data hilangJumlah Kasus Jalan
60
5
55
45
45
** RANGKUMAN ANALISIS KESAHIHAN BUTIR
Eutir No. r xy r bt Status
0.386 0.361 0.007 sahih-0.034
0.211
0.166
0.585
-0.08C 00.191 00.139 00.556 0
.305
.103
318
000
gugur
gugur
gugur
sahih0.340 0.318 0 016 sahih0.556 0.541 0. 000 sahih
8 9.643 0.618 0. 000 sahih9 0.390 0.363 0. 007 sahih
10 0.623 0.601 o. 000 sahih
(bersambung)
77
oo
-C3
*~-tJ
C2
J=Z
•c
x:
j3
jg
^j-
x:
roro
roro
rora
rotO
CO
W3
UJ
03
(/j(/j
en
^=
:
On
10
cd
cd
cd
i-ri
ro
CD
vO
cd
CD
r-g
cd
*—',-.
*z^
"—*^2
f3~
n'"-*
'*-*oix!
x:
X!
ro
ra
ro
to
CO
CO
CO
rO
ro
ra
ro
ra
CO
CO
CO
CO
CO
CO
5^
ro
cD
CD
.~<
cD
co
cD
ro
cD
OO
OO
OO
^O
OO
O^
^C
DC
DC
DC
Dr-jc
DC
DC
Dooooooooo'o
ro
r-g
or-g
cr.co
CD
>*0
cr»CD
u*>
«gO
•>*»•ld
CD
CD
CD
CD
CD
<n
Ln
rg
^.
ow
•«•^f
-*•ro
en
c—
•^
on
r*\
»-0ro
u-»
r1—
1co
CO
CO
CD
*-*">t—
hr-g
r-gr-g
r-gt-O
ro
H~»
r—i
-«*.^
-,
CD
CD
CD
CD
CD
CD
r-g
ro
-*V>
i-r>
-£
>C
Oc*
>C
D
co
ro
ro
c7
-»
ro
cD
LO
vo
^^
cr.
ur>
ro
r-jr-~
-co
ro
-»
'vo
r-g
(_
o*«*•*&
'*-<~>
^=>
-*»«L
JO.—
*v£>
^j,
o-,
c^
c^
<^
CD
c=
>C
DC
DC
DO
<^
>—
I*
>)
ro
-cf
ij->--ID
r~,
co
o-.
r-g
r-jr-g
r-g
r-g
r-g
r-g
r-g
r-g
J3
x:
j:
^3
j-
j-
x:
-«
j=:
^3
rO
ro
ro
ro
ro
ra
CO
CO
CO
CO
CO
ro
ro
ro
ro
CO
CO
CO
CO
CO
CD
*—HCD
ir—ICD
,—«
.—(
cd
-^«ro
VX>
VJDCD
"^»ro
co
*-o«d
r—
co
coco
er*
«j»
r%iro
r—
u->
OCD
CD
CD
^DCD
"O
*J=>
CT
.K
£>co
co
cy
*rv
io
-»t—
4••**•
ro
cf»
^tf"
u->
10
r—«
ro
CD
i-O
»-0
CD
co
<£
>-«
**
i_r>
V£
»
CD
CD
CD
CD
CD
-ff-f=
-*=:d
j=:j=:
_£=:j=:
j-
_£-*~
"^
'Z!'Zi*^
mr*
t1"1"i
—•
X!X!xiX!X3X!
ro
rO
ro
ra
rO
ro
to
CO
co
CO
co
ro
rOro
fT3
CO
CO
CO
CO
CO
r-JCD
cd
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CT>CD
CD
CD
CDCD
CD
CD
CD
OCD
ur»ro
•*r*«—*ro
w—
tt_r.
vjd
r-<
cr.
0c—CD
rs
-^f
r-gro
r-g
»-o
u">
1-0lo
w>
vd
tn
vo
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
1»
-0C
—co
vo
cr*
ro
vjo
r-g
•"*•*-r>
ur»
vo
i_r>1
0v£>
ti^v
o
r-g
ro
-«**i_<
->v
oco
cx
-»C
D
-«=:
-*=:
j=:
•«
x;
x;
-5=-f:
-c:^
_c:^
roro
roro
toco
co
co
coco
co
co
CO
*^
CD
CD
CD
CD
<=>C
DC
DO
O*
fN(
r-
vx>u->
»_r>co
[jo *•=*r
~-en
ro
<*»
cr>
r-j
ro
cd
rs*r-
m*•£>
•*£»lO
vO
CD
CD
CD
CD
CD
wt—
-**»cr>
»-ov£>
ro
-«•
cd
ur>vX
>V
OV
JO*
gO
-S
-?
;-~
SS
ss
** HalamaL 1
Paket :Seri Program Statistik (SPS-2000)Modul : Analisis ButirProgram :Uji-Keandalan feknik Alpha CronbachEdisi :Sutrisno Hadi dan Yuni PaaardiningsihUnversitas Gadjah Mada, Yogyakarta, IndonesiaVersi IBM/IN; Hak Cipta (c) 2000 Dilindungi UU
Nama Pemilik
Nama LembagaA 1 a m a t
Nama Peneliti
Nama LembagaTgl. AnalisisNaaa Berkac
HASNA MAZNI PUI3I
FAKULTAS PSIKOLOGI UIIKampus Jalan Kaliurang
HASNA MAZNI PUTRI
FAKULTAS PSIKOLOGI UII10-30-2002MKl
Nama Konstrak :MOTIVASI KERJA
** TABEL RANGKUMAN ANALISIS
Jumlah Butir Sahih : MSJumlah Kasus Semula : NJumlah Data Hilang :ngJumlah Kasus Jalan : NJ
Sigma X
Sigma X KuadratVariansi X
Variansi Y
Koef. AlphaPeluang Galat aStatus
: IX
W
o2x
o2y
rtt
P :
55
45
0
45
7460
1248418
17
260
0.953
0.000
Andal
14,5 Yogyakarta
80
** Halaman 1
** TABEL DATA BUTIR : AQ1
Kasus Butir Nomor
Nomor 12 3 4 5 6 7 910 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 42 3 4 4 3 1 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 33 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 23 * 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 4 43 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 34 * 4 4 1 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 1 2 3 4 4 43 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 3 3 2 4 2 3 2 3 4 2 4 2 2 3 3 4 4 43 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
4 4
3 3
2 3
3 3
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
lh
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3i
32
33
34
35
36
37
38
39
40
4 4 3
3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4 3 2 2 4 4 2 4 43 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 33 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 j 4 4 4 4 44 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4
3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 43 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 33 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 44 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
3222223232332232222323
3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 33 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 33 443444434433423234433
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 43 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 32 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3
3 i 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 4 4 3 3
3 < * 4 4 4 J 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 44 1 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 1 2 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 .4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3344332423234242J 3344 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4 3 2 2 4 4 2 4 43 4 4 1 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4
2 J 4 3 1 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 32 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
(bersambung)
3 4 3 4 3 3
3 4 4 2 2 33 3 3 3 2 2
3 4 3 4 4 4
4 3 2 4 3 3 44 4 2 3 2 2 33 2 3 3 3 3 33 4 4 3 2 3 33 3 2 4 3 3 32 3 3 3 3 3 3
3 4 3 2 3 32 3 3 3 3 33 4 3 3 3 42 3 3 4 4 32 3 3 3 4 43 4 3 3 2 33 4 3 3 3 33 4 3 3 3 34 4 4 4 4 33 2 3 2 2 2
3 3 4 3 3 34 3 3 4 4 33 3 3 2 2 33 4 3 4 4 43 3 4 3 3 44 3 3 3 3 33 3 3 4 3 33 4 4 2 2 33 3 3 3 2 23 4 3 4 4 4
3 2*3344 2 3 2 2 32 3 3 3 3 34 4 3 2 3 33 3 4 3 3 33 3 3 3 3 33 4 3 2 3 33 2 3 4 3 33 4 4 2 2 33 3 3 3 2 2
4 4
4 2
3 3
4 4
4 1
3 2
3 3
2 2
3 2
2 3
3 3
2 3
4 4
2 3
3 2
2 3
3 4
3 4
4 4
2 2
3 2
4 3
3 3
4 4
4 3
3 3
4 4
4 2
3 3
4 4
4 1
3 2
3 3
2 2
3 3
2 3
3 3
4 2
4 2
3 3
** Halaman 2
(sambungan)
82Kasus Butir NomorNomor 12 3 4 5 6 7
.-9-!-0.!-1..1.2.!.3.!.4.!.5..1.6.17 18 1? 2° 21 22 23 24 25 26 " 28 29 30 31 32 33 3441 3a 343 4
44 3
'5 3
4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 34 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 33 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
(bersambung)
3 3 3
3 3 34 4 2
3 3 3
3 3 3
3 4 4 3 3 3 43 4 4 3 4 3 43 4 4'14 4 43 3 3; 3 2 33 3 3: 3 3 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 44 3 3 4 3 4 i 4 1 43 4 4 3 3 3 1 4 ) 43 3 3 3 3 3 : 3 : 1
3 3 3 3 3 3: 3 : 3
** Halaman 3
(sambungan)
Kasus Butir Nomor
Nomor 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Tot
4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 1773 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 147
3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 127
c 3 3 4 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 165J 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 165
3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 157
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
3 - 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1464 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 4 3 1562 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1493 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 142
3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 1532 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3374 i 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 1793 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 1604 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 167
\ { 33 2 2 3 3 3 3 3 3 3 32 2 1393 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 164
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 1694 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 43 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2
186
3 2 120
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 149^ 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1743 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1402 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 165
4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4
24
25
26
27 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1734 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 147
30 ,333.3 { 3233323333131
31
32
33
35
36
37
38
39
40
3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3173
4 3 3 3 168
3 3 4 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 165
2J43233343334442 1673 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 4 ? 4 3 158
,. 3 32 33 333233332 33 1462J4434323243 1563 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1543 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 141
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 1534 4 4 2 4 2 3 2 4 4 3 2 1522 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 147
2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 124
(bersambuny)
83
** Halaman 4
(sambungan)
Kasus Butir Nomor
Nomor 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Tot
41 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 J 3 17142 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 , 2 17343 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3! 4 17844 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2: 3 14645 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3: 3 150
•84
OO
•^
hrO
rD
TZ
»C
J1
=3
rO
>-
o
=C
=»
O*
rO
••-)
ro
ro
T3
-»->
ro
ro
ex
£3
3>
3•<
<-»
-Q
*JHC
•«c
ro
TD
t~t
ro
.3
go
(=:
=3
:=--;
CO
CO
1—
1-1
—<
er»
•j-;ro
o*
0
»—
1—
*
•—«
CO
r-g
CD
>-
CD
3G
«C
r-g
E-t
1
*^:
<-j
CD
ro
CO
!<
ir—
1
-c
-<
CD
OC
D.
—<
MJ3
rQrq
cr;
ro
CO
CO
CO
CQ
CO
CU
-X3
-£=
J=
2
•-O
CD
cO
CO
I—
I
CO
—a
iro
ro
ro
rO
rO
ra
ro
ra
rO
ito
co
to
to
co
to
ca
to
co
OO
OC
M^-IC
DC
DC
DC
DC
^C
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
DC
D
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
cr»
vx>
o-»
r-g
en
ro
vtd
•—i
v^-gr-j
c-s
jro
i_r>-*»«
-^*
c—
vc*
-*>
•-«»•lt>
io
vd
cr>
UO
•w
r-j
•»
x>
ur»
UO
VJD
LT
»V
OC
Ot—
•«g=
>-*
*•^
cr>
t-O
\X
>V
CD
co
en
cd
55
55
S5
55
5*
to
co
co
co
cn
to
co
co
to
lo
CD
i_T>
CD
rvj
i_n
cc
>X
>l-~
o->
to
ro
^»
CD
CD
CD
CD
CD
co
CO
*"«
*•
r-g
^«
rsj
ro
r-g
^—i
ro
•—i
r-g
co
en
ro
l/1
c—"-
sgD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
****en
ro
r-g
ro
co
v£>
-«*«u
->cr>
•*#•rsj
-«f
ro
cr>c—
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
^ii;^
,~r>
vc,r
^c,=
,<^cD
•«
X!
X!
-*=3
XJ
j=J
ro
ro
ro
ro
ra
to
CO
CO
CO
'T3
rO
rO
en
co
co
co
00
,"£>*—
<C
DC
DC
Dt—
4C
OC
DC
DC
DC
Drsj
•CD
CD
CD
CD
r-g
•-X3
CO
vO
CD
_*
-ocr»
r-gro
^—*
^*
'»
-0r—
ro
*-1
r-g
uo
*^_»o
-,
,__
,'
"V
O<
0OU
"»
CD
CD
CD
CD
^^"e^^JC
Dr-g
o-g
osic
nvx*
cn
^cn
tOu
Ocn
cn
r-IrN
gro
r-g
r-g
r-g
r-g
r-g
rvio
gr-g
CD
CD
CD
0-»-«*«
v£>C
D»—
*<
=»
en
c-*
-in
c—•
^—
ro
•**•co
CO
w»
mro
**-»r—
.—i
en
u-j
cet
CD
r—en
r-gr—
<a
co
ro
^>*
r-a
-^«
tr:
cd
-*
•ro
*^D
CM
w—
t
*~7<ro
lo
cd
ro
t-»
r—
co
*4
Deg
r—1
-^*
r—»
r-gro
-*tft_
ov£>
r—cq
—,
_.
-C3
-*=3
-*=!
j=;
_£3
cn
xj
x:
xj
x;
-X3
.d
_CJ
crt
j=3
<T3ro
rora
ro^3
roC
nto
co
co
co
co
to
CO
CT
tC
O
r-g
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
rS
^^^^^en
^C
nr^cD
cn
oo
-^^o
r-g
uO
iJO
CD
CD
crt
i_r>co
i_r>ro
r-g
»—
Ivo
cr>
•**<
en
ro
co
cr>
^—<
vx>en
«-o
co
en
»-0
***•-*
r-,—
iro
CD
CD
CD
CD
CD
U/~
»V
£D
CO
CJ>
CD
^i-*
"^**
~*3*
i_r>
** Halaman 1
Paket : Seri Program Statistik (SPS-2000)Modul : Analisis Butir
Program : Uji-Keandalan Teknik Alpha CronbachEdisi : Sutrisno Hadi dan Yuoi PamardiningsihUniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta, IndonesiaVersi IBM/IH; Hak Cipta (c) 2000 Dilindungi UU
Nama Pemilik : HASNA MAZNI PETRI
Nama Lembaga : FAKULTAS PSIKOLOGI UIIA 1 a m a t : Kampus Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta
Nama Peneliti
Nama LembagaTgl. AnalisisNama Berkas
HASNA KAZSI FUTRI
FAKULTAS PSIKOLOGI UII
10-30-2002
AQ1
Nama Konstrak : ADVERSITY QUETIENT
** TABEL RANGKUMAN ANALISIS
Jumlah Butir Sahih : MS = 44
Jumlah Kasus Semula : N = 45
Jumlah Data Hilang : NG = 0
Jumlah Kasus Jalan : NJ = 45
Signa X : ZX = 6206
Sigma X Kuadrat : IX2 = 865630
Variansi I : o2x - 18
Variansi Y : a27 = 217
Koftf. Alpha : rtt = 0.940
Peluang Galat a : p = 0.000
Status Andal
87
DATA PENELlTiAN
No Res. X Y
1 144 180
2 136 175
3 128 161
4 135 170
5 131 167
6 126 159
7 133 171
0 120 155
9 156 193
10 138 173
11 145 186
12 123 157
13 144 183
14 146 180
15 162 193
16 105 148
17 131 166
18 152 185
19 123 157
20 146 181
21 152 181
22 146 180
23 117 149
24 146 178
25 146 177
26 137 177
27 128 161
28 135 170
29 131 162
30 130 164
31 116 155
32 151 144
33 151 188
34 155 185
35 131 193
36 152 163
37 130 188
38 136 161
39 125 170
40 133 156
41 126 170
42 156 158
43 131 ' 186
44 115 1164
45 146 !145
46 135 177
47 134 .17048 128 168
49 135 158
50 122 170
Keterangan :
X = Adversity QuetieptY = Motivasi Kerja
88
2LL
)
HUJ
O>HWlu>Q<5C
O
<h-
<Q
ON
©0
CN
T—CD
CM
CO
CN
CN
CO
CO
CO
^CO
CN
CO
^^^CN
CN
CO
CO
^CO
CO
CO
VT-^CO
CN
CN
CN
CO
^^^cO^C
NC
OC
OC
OC
NxrC
NC
O^C
NC
NC
OC
OC
O
co•«•
co
CO
INC
OC
NC
O
CN
^CN
CO
CN
CO
CO
^CN
CO
^CO
^^CO
CO
^^CO
CO
CN
^^CO
^CO
^CO
^^CO
CN
CO
CO
^^CO
^CN
CO
CN
CO
CN
oCO
•<r
Tco
c"0C
OC
Ott
CO
^CO
VC
OC
O^^C
OC
O^C
O^^^C
O^^^C
OC
O^^C
O^^C
OC
O^^C
OC
O^C
N^^C
O^C
OC
OC
O^C
O
roen
•q-•>
*•C
O<t
-vn
fn
»^n
*»
,N
nt(0
**
,n
,v»
(,^t,B
,n
wn
,^n
,n
^n
^^(i)^n
coco
TC
Oco
•<cn
-n
t
co
^^co
cN
^^co
co
co
^co
co
^co
co
co
^co
co
^co
^co
co
^co
co
co
^^co
^co
co
^cN
co
^^co
^co
CO
co
co
co
oo
co
co
cocn^ococnco^^cncococococococoocococococococococo^^cocococococococoLcocococococn
COCO
•NT
co
co
c1
CO
CO
CO
CO^CO
^COCO
OCO
CNCOCO
CO^^CO
CN^^COCO
COCO
COCN^^V^CO
COCO
COCO
COCO
COCN^CO
COCO
COCO
COCO
CO
co
CN
IC
Oc
5C
OC
OC
O
COCO
^^CNOCO
^CNCO^CN^CO
COCN^CO
CNCOCO
COCNCNrrcO
CO^CO
CNCOCO
COCNCO
CNCN^COCO
COCO
CO
CO
eg
co
o>JC
OC
OC
NCOCO„COCOCOCO^
CN,CO^CN^
COCOCO„COCNCOCNV
CNCO„CO*
CO*CNCOCOL
4*CNCO*
CNCOCOCNCOcoto
TC
OC
Oe
>T
co
cocococococococ'̂co^cocoL^cococo^cocococo^coco^^cocov^cocococo^cococovcococo
1
CNco
CN
CM
CO
Tj
cn
n^r
]^^C
OC
O^.V^C
NC
OC
OC
O^C
OC
OC
O^C
NC
NC
O^C
N^C
O^^C
OC
OC
O^C
OC
O^C
O^^C
O^N
-CN
CO
^CO
ra"0
t•n
^rn
^yN
.no
Jn
n,o
l,n,n
on
.^n
nn
nn
^n
no
nc)n
nn
o^^^
I
KlO
NC
OO
lO
i-N
n^in
^N
CO
CJIO
r-N
n^io
mN
mm
rT
T-'^
'^"'^
'"^"
en
4N.
O<
£>
CO
W
CO
co
CO
*.
w
ro
co
Oj
to
CO
N3
CO
CO
CO
10
IsJ
ro
ro
ro
-»
ro
CO
ro
CD
D OD
CU
INJ
o D fO ro
a ro
co
co ro
NO
o
> > > >
<<<<<
CO
coCO
•-r>C
OCO
coco
CO
coco
CN
coCO
COCO
oCOco
ro
CNCO
co
CNCO
N.
CNCO
CO
CNCO
CNCO
CO
CO
CO
OCN
CO
CO
CO
CN
CN
CN
CO
CO
CO
CN
CO
CO
CO
CN
CO
CN
CN
CO
CO
CO
CO
CN
CO
)|CN
CO
CO
Nr
CO
h-
CO
N-
V
DATA SKALA ADVERSITY QUETIENT
a37 a38 a39 a40 a41 a42 a43 a44 total
1 4 3 3 3 4 2 3 3 144
2 4 2 3 4 3 3 4 1 136
3 2 3 3 3 3 3 3 3 128
4 3 2 3 4 2 4 2 2 135
5
63
"33 3 2 2 3 3 3 131
3 3 2 3 3 3 3 126
7 3 4 3 3 1 4 3 2 133
8 3 2 3 2 2 3 3 2 120
9 4 3 A 3 3 4 4 4 156
10 3 3 A 1 3 4 3 3 138
11 4 4 _J 3 4 3 4 3 3 145
12 3 3 3 3 3 3 3 3 123
13 3 3 4 3 3 4 2 3 144
14 3 3 3 3 3 3 3 3 146
15 4 3 3 4 4 3 3 4 162
16 3 2 3 3 2 2 3 2 106
17 3 2 3 3 3 2 3 2 131
18 4 4 4 4 3 3 3 4 152
19 3 2 3 3 3 2 3 2 123
20 3 4 4 3 3 4 2 3 146
21 4 3 3 3 4 2 3 3 152
22 4 3 3 4 3 3 4 3 146
23 2 2 2 2 2 2 2 3 117
24 3 4 4 3 3 4 2 3 146
25 4 3 3 3 4 2 3 3 146
26 4 2 3 4 3 3 4 1 137
27 2 3 3 3 3 3 3 3 128
28 3 2 3 4 2 4 2 2 135
29 3 2 3 2 4 2 3 2 131
30 3 *. 3 4 3 2 3 2 130
31 2 2 2 3 2 2 2 2 116
32 3 4 4 3 3 4 3 3 151
33 4 4 4 4 4 3 3 3 15134 4 3 4 4 3 4 3 3 155
35 4 3 3 2 3 3 3 3 131
36 3 3 3 3 4 3 3 3 152
37 3 2 3 4 3 2 . 3 2 130
38 3 3 3 3 3 3 3 . 3 . 136
39 3 3 3. 3 3 3 3 3 125
40 3 4 3 3 1 4 3 2 133
41 3 3 3 3 3 3 3 3 126
42 3 3 3 4 4 4 3 4 156
43 3 2 3 4 3 2 3 2 131
44 2 2 2 2 2 2 2 4 ' 11545 3 4 4 3 3 4 2 3 146
46 3 2 3 4 2 4 2 2 135
47 3 3 3 2 2 3 3 3 134
48 3 3 3. 2 3 3 3 3 128
49 3 4 3 3 1 4 3 ' 2 • 135
50 3 2 3 2 2 3 3 2 122
92
Ol
AA
Jk
iwn
Oco
co
-vj
en
on
T
A4
kA
CO
4k
aro
_v
4-
CO
CO
CO
oco
00
-g
co
co
co
co
co
co
co
ro
ro
ro
ro
ro
WO
lA
WW
^O
CO
CO
SO
Ol
ro
ro
ro
ro
4k
co
ro
—o
co
cr>
^jo
cn
4k
co
ro
-j
1 OC
DC
D«N
1
ro
cr
4k
CO
N
1 1
-1ro
co
c*.
co
ro
ro
ro
co
co
ro
CO
a.
NO
CO
co
4k4
kco
ro
co
ro
co
co
co
ko
co
ro
k,
co
co
ro
k>
co
co
ro
4k
4k
ro
Ca.
4k
4k
CO
C.
ro
aC
OC
OC
Oro
CO
t cu
Au
wco
co
-*
toC
OC
OA
WC
OC
OC
Oco
4k
co
co
ro
co
CO
CO
CO
CO
CO
CO
u0
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
ro
4k
4k
AC
O4
k4
k4
kC
O4
kC
O
1 CO
CO
CO
co
co
ID ro
co
co
ro
AW
NJO
AU
UW
UC
O-n
co
co
co
co
co
roC
O-»
4k
CO
CO
ro
co
co
CO
4k
CO
CO
CO
4k
CO
4k
CO
CO
CO
CO
4k
4k
ro
CO
CO
i
ro
4k
co
CO
ro
CO
co
ro
4k
CO
CO
CO
J ^A
UM
I OC
O4
kA
Ui>
4k
Uu
(J4
k4
kC
OC
OC
O4
kC
OC
OC
O4
kco
ro
CO
co
ro
CO
CO
CO
ro
4k
CO
4k
CO
ro
ro
4k
CO
CO
CO
4k
CD
4k
co
ro
co
CO
4k
CO
c oco
r oN
ir
OC
OC
OC
OG
>C
O4
k4
kC
OC
Oco
co
co
ro
co
4k
4k
CO
CO
4k
4k
CO
4k
ro
CO
4k
4k
CO
CO
CO
CO
4k
CO
ro
ro
CO
CO
ro
CO
4k
0)
cn
ro
co
co
co
ro
ro
c0
CO
co
ro
co
co
CO
co
co
co
co
co
ro
co
co
co
co
co
ro
CO
!0
CO
CO
CO
to
CO
CO
CO
ro
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
to
CO
CO
CO
CO
ro
CO
ED
ro
co
ro
co
ro
ro
co
nJA
NJ
CO
NJ
CO
ro
4k
CJ
CO
4k
CO
CO
CO
ro
4k
ro
co
co
ro
ro
co
CO
ro
ro
co
CO
CO
CO
4k
CO
CO
ro
CO
CO
4k
CO
CO
ro
CO
ro
co
CO
ro
m
CO
CO
CO
-fc.
ro
ro
oJ
4k
oJ
CO
C.3
CO
ro
4k
NJ
4k
4k
CO
CO
CO
M4
k4
kco
ro
co
ro
ro
CO
co
ro
co
CO
CO
ro
4k
CO
4k
ro
CO
CO
CO
ro
CO
CO
co
4k
CO
ro
CO
01
03
4k
CO
CO
a4
kro
oi
CO
0i
4k
Ca >
CO
CO
co
c. )
ro
co
4k
ro
co
CO
CO
4k
CO
4k
4k
4>.
ro
4k
4k
4k
CO
4k
CO
ro
4k
4k
4k
ro
CO
CO
4k
CO
4k
CO
CO
4k
CO
4k
4k
CO
ro
to
co
4k
4>.
ro
o.)
AC
A )ro
<*
)C
OC
O4
kc
ico
co
4k
ro
co
CO
4k
4k
CJ
4k
4k
4>ro
4v
4k
4k
CO
4k
CO
CO
4k
CO
CO
CO
CO
CO
4k
CO
ro
CO
CO
4k
co
4k
4k
CD
o
4k
ro
co
4*
co
ro
c*
4k
o.
4k
N.
CO
CO
4k
U4
kco
co
ro
ro
CO
4k
4k
CO
4k
CO
CO
ro
4k
CO
CO
CO
4k
CO
ro
4k
4k
4k
ro
4k
4k
4v
ro
4k
INJ
CO
4k
CO
4k
CO
0)
Ato
uC
OM
CO
CO
ac
4k
ro
CO
CO
4k
CO
4k
co
co
ro
co
CO
4k
CO
CO
4k
4k
CO
CO
4k
4k
CO
CO
4k
CO
CO
4k
4k
CO
co
4k
4k
4k
CO
4k
ro
CO
CO
CO
4k
4k
CD
.
1
NO
1>
J
> > a.
> > < >
<><<<
•3-O
n
tCNaC
OC
Nra
CN
CNra
CNCO
oCNCO
roCO
coco
COCO
lO*—co
a
-3"|C
N
i
CO
I'
I
OCN
CN
CN
CN
CO
CO
CO
CO
CO
CN
CO
TC
O
CO
CN
CO
CO
CO
Cn|
CN
CO
CO
CN
•*C
O-<
j-C
O
CN
CN
en
o
m*
mm
**
mm
*m
mm
m
4k
4k
00
~J
4k
4k
4k
4k
CD
Cn
4k
CO
4k
CO
CO
4k
CO
ro
4k
4k
ro\-
lco
co
co
co-g
iro
co
co
en
4k
COJA
ro
co
roco
co
4kI4
kco
co
CO
ro
ro
co
ro
CD
CO
CD
to
Ol
CD
to ro
CD
ro
ro
CD
CD
ro
co
01 co
o 0)
CO
0)
co
ro
cu co
co
0)
co
4k
0)
CO
en
0)
co
ro
NO
D > > CO
> > 2 O < > co
<><<<<
NO
On
COra
10CO
cnco
CO
coco
ra
oco
ro
cora
co
cora
COra
CN
:.-.]C
O
iI
II,
CO
CN
in
co
CN
CN
CN
ro
io
CN
co
CO
CN
co
Nr
CO
CO
CO
co
lr--
co
CO
CO
CN
CN
CN
co
i-q-
h-
co
ro
<><<<<
menra
CO
en
CN
mCO
mco
omco
roco
or-
r-
co
mto
co
OC
Oco
roC
O
CO
(N
oro
co
•<)•
r«-'r
^r*
-r*-.
CO
CD
CN
CN
•<-
oco
r»
CN
sC
OT
fC
Om
rt
coC
O
CO
CN
CN
•*N
-C
Oro
o
DESKRIPSI KATEGORI DATA HIPOTETIK (TEORITIK)
NAMA VARIABEL
JUMLAH AITEM
SKOR TERENDAH AITEM
SKOR TERTINGGI AITEM
SKOR MINIMAL HIPOTETIK
SKOR MAKSIMAL HIPOTETIK
MEAN HIPOTETIK
STANDAR DEVIASI (SD) HIPOTETIK
PERHITUNGAN
SKOR TINGGI (BATAS ATAS)
SKOR RENDAH (BATAS BAWAH)
98
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MOTIVASI KERJA
55
1
4
55
220
137.5
27.50
165.0
110.00
(Jumlah item yang sahih)
(Skor jawaban aitem paling rendah)
(Skor jawaban aitem paling tinggi)
(Jml aitem x skor terendah aitem)
(Jml aitem x skor tertinggi aitem)
(skor mak + skor min ) / 2
(1/6 x (Skor mak - skor min))
(Mean + (1,0 SD))
(Mean-(1,0 SD))
DESKRIPSI KATEGORI DATA HIPOTETIK (TEORITIK)
NAMA VARIABEL
JUMLAH AITEM
SKOR TERENDAH AITEM
SKOR TERTINGGI AITEM
SKOR MINIMAL HIPOTETIK
SKOR MAKSIMAL HIPOTETIK
MEAN HIPOTETIK
STANDAR DEVIASI (SD) HIPOTETIK
PERHITUNGAN
SKOR TINGGI (BATAS ATAS)
SKOR RENDAH (BATAS BAWAH)
99
ADVERSITY QUOTIENT
44
1
4
44
176
110
22.00
132.0
88.00
(Jumlah item yang sahih)
(Skor jawaban aitem paling rendah)
(Skor jawaban aitem paling tinggi)
(Jml aitem x skorterendah aitem)
(Jml aitem x skor tertinggi aitem)
(skor mak + skor min ) / 2
(1/6 x (Skor mak - skor min))
(Mean + (1,0 SD))
(Mean-(1,0 SD))
L A M P I R A N D
UJI ASUMSI DAN HASIL ANALISIS DATA
♦
> Normalitas
> Linier
> Anova
> Korelasi
> Deskriptif
Uji asumsi normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters3^
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z_Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
(X) AdversityQuetient
50
136.02
12.369
.101
.101
-.101
.712
.692
(Y) MotivasiKerja
50
170.16
12.959
.081
.065
-.081
.574
.897
100
Grafik normalitas data
oc
(D
cr0)
oc
<u
cr4)
(X) Adversity Quetient12
Std. Dev = 12.37
Mean = 136.0
_ 5 N = 50.00
105. 0 115.0 125.0 135.0 145.0 155.0
110.0 120.C 130.0 140.0 150.0 160.0
(X) Adversity Quetient
(Y) Motivasi Kerja10
4-
X
,zv
r— ,
r •' i ; * r.
''..- A -• -V '
/ . p" K-'
--••} r.v." iT-*.?
•••••/. " ii' .'. .'Z.'» "!!•~'*.,.:' .T--'
/*- !'E'V '.hfi-s.
r*.' ^i.,1
.:.' L'.
-
. t".-;"!* 1 ".*•'•
_• j v. .* » •*, ".. *! -.: ...- :/
';..• ::.:•• "::;•;•, \*
. ' '*•. j •• . J. .- : .
T "3 i—i:,ii --.^-•-.
" \• \
: \
A
NStd. Dev= 12.96
Mean = 170.2
N = 50.00
145.0
150
155.0 165.0 175.0 185.0 195.0
.0 160.0 170.0 180.0 190.0
(Y) Motivasi Kerja
101
Charts
3
-g
or
"to"w
(1)
Q
0n
J)
c
g
</:<ui_
en0
01
Normal P-P Plot of Regression Standardized Resit
Dependent Variable: (Y) Motivasi Kerja1.C0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: (Y) Motivasi Kerja
i-
-2-
-3:
-4
'.. •
-1
Regression Standardized Predicted Value
1.00
102
Uji asumsi linieritas
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
(Y) Motivasi Kerja *(X) AdversityQuetient
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
(Y) Motivasi Kerja *(X) AdversityQuetient
Between
Groups
Within GroupsTotal
ANOVA Table
(Combined)
Linearity
Deviation from Linearity
Sum of
Squares3846.337
2158.635
1687.702
4382.383
8228.720
df
25
1
24
24
49
103
Mean
Square153.853
2158.635
70.321
182.599
Interactive GraphHubungan Adversity Quotient dengan Motivasi Kerja
© © \
190-j © ©iJ
© ©
©
© ©
m 180- ©8 ©
Kerj
©©
©
S
.— i ©
ra 170-, © (38 %> © „
)Moti3
© ©
©Q ©
©
150-
150 -.
© ©
110 120
©
® ©•"'I'- ~~l 1" " I
130 140 150 160
(X) Adversity Quetient
104
(Y) Motivasi Kerja *(X) AdversityQuetient
(Y) Motivasi Kena *(X) AdversityQuetient
Betv/eenGroups
Within GroupsTotal
ANOVA Table
(Combined)Linearity
Deviation from Linearity
.843
11.822
.385
Measures of Association
R Squared
.512 .262
Eta
.684
Eta Squared
.467
Sig..664
.002
.988
105
Correlations
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
(X) AdversityQuetient
(Y) Motivasi Kerja
136.02
170.16
12.369
12.959
50
50
Correlations
(X) AdversityQuetient
(Y) MotivasiKerja
(X) AdversityQuetient
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
50
.512*'
.000
50
(Y) Motivasi Kerja Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)N
.512"
.000
50
1
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
106
Descriptives
(X) AdversityQuetient
(Y) Motivasi KerjaValid N (listwise)
Descriptive Statistics
50
50
50
Minimum
106
144
Maximum
162
193
Mean
136.02
170.16
Std. Deviation
12.369
12.959
107
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGI
Kampus Terpadu. Jalan Kaliuran» Km. 14,5 Telp. (0274) S9614f>. Fax. K96147 Yogyakarta 55584
PERNYATAAN MENJAGA ETIKA AKADEMIK
Bismillahirrahmanirrahiim
Yang bertanda iangan di bawah ini, saya :
Nama :H.^5.0.0.....^O.^?:0i....P^r'
No Mahasiswa :...?k.£?.!.J.?.l
telah tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia yang sedang menyelesaikantugas akhir berupa skripsi.
Melalui surat ini saya menyatakan bahwa dalam proses penulisan skripsi tersebut tidak akan melakukan tindakpelanggaran etika akademik dalam bentuk apa pun, seperti penjiplakan, atau pelanggaran lain yang bertentangandengan etika akademik yang dijunjung tinggi lembaga tempat saya belajar.
Pernyataan ini saya setujui dengan sesungguhnya, dan apabila pada waktu karya saya dinyatakan selesai sertalayak uji, kemudian oleh dewan penguji ditemukan bukti-bukti pelanggaran etika akademik, maka saya menerimakarya saya dinyatakan gugur dan membuat kembali skripsi baru yang merupakan hasil karya saya pribadi.
Demikian, pernyataan ini saya tanda tangani sebagai salah satu syarat penulisan skripsi di Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia.
Kepala Departemen
$Ps$:. !<K{Btt^.Ti/W?. X^S
Alhamdulillahirabbil 'alamin
Jogjakarta,.. fi..S?fen)^ ^j
m ^
H^N^ MAZN'i PV/'fRi
Mengetahui
Dekan
:r^~-Fakulias PsikologiUniversitas Islam Indonesia
DR. Sukarti
0 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGI
Kampus Terpadu, Jalan Kaliurang Kin. 14,5 Telp. (0274) 896146, Fax. 896147 Yogyakarta 55584
Nomor : '̂ /ri)ek/70/'FP/vJii/'2<:c,2Lamp. : -
: Permohonan Ijin Penelitian untuk SkripsiHal
Yogyakarta,
Kepada Yth.Bapak/lbu Kabaq. Kepcqflvvafor\ ferrafntafon fet^ feicanbarudi
Tempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan ini kami memohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr untuk memberi ijinpada mahasiswa kami:
Nama : H£5MA_MAz.Nl PUTRiNo. Mhs. :.^'i'?D£L^''"''™
Agar dapat melakukan penelitian/survey/try-out angket/studi kasus *V diInstansi Bapak/Ibu/Sdr. • 'Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan dalam rangkapenyusunan Skripsi sebagai syarat kelulusan study di Fakultas kamiAdapun judul skripsinya adalah :
HU8UM6WU apverhtv Qpori&tT ve*w*f. motiva^iKERJA KAP-V/^WAN/ " ~ •
Dengan Dosen Pembimbing : 1. P%;.f};. j^J^Cr. MM2. .^..^^^MiyM:.
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Sdrkami ucapkan banyak terimakasih.
Wassalamu 'alaikum wr, wb.
Mengetahui,Dosen Pembimbing
ftrs.,. M. .^fHTiAR.,MW
PEMERINTAH KOTA PEKANBARUSEKRETARIAT DAERAH
giro AT KETEKANGAN" Nomor :low «00/ltm002
SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKANBARU, dengan inimenerangkan bahwa :
Nama '.HASNA MAZNI PUTOT Tgl Lahir :Pekanbaru, 31-10- 19//
96 231 181 .Psikologi Universitas Islam IndonesiaJl Kh Ahmad Dahlan Mo. 9 Sukajadi
No. MhsFakultas
Alamat
vo w^hut diatas telah melaksanakan nset / penelitian diBahwa benar vang namanya tersebut aiaias,Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru.
Demikian Surat Keterangan ini diberikan, untuk dapat dipergmakansebagaimana mestinya.
Pekanbaru. 20 OKtober 2002
An. SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKANBARUAsisten Auj»inistrasi
U.bnan Kepegawaian
>~\ • ;-.< n^ IQARUDDIN
."« /; f:'Pembina NIP. 420008750