estetika tari kukilo gaya surakarta gubahan s

19
30 Volume 13 No. 1 Desember 2014 Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi ESTETIKA TARI KUKILO GAYA SURAKARTA GUBAHAN S. MARIDI Laras Ambika Resi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Jalan Ki Hajar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta 57126 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna keindahan tari Kukila dengan tinjauan estetik untuk menemukan dan mendiskripsikan tentang: (1) Bentuk tari Kukila Gaya Surakarta yang mencakup: tema, penari, gerak, rias, busana, musik, dan pola lantai; (2) Menjelaskan konsep yang melambangi bentuk tari dan tanggapan dari penonton atau penghayat; dan (3) Menjelaskan makna keindahan Tari Kukila Gaya Surakarta. Bentuk penelitian adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan holistik yang menempatkan objek bentuk tari atau sensasi sebagai faktor objektifnya, konsep atau gagasan yang melambangi sebagai faktor genetik, dan tanggapan atau emosional penonton atau penghayat sebagai faktor afektif dalam kajian komunikatif interaktif. Penelitian ini menempatkan masing-masing faktor pada posisi yang seimbang sebagai sumber data dan dalam aktifitas analisisnya. Teori yang digunakan untuk mengkaji tari Kukila adalah: (1) Teori Estetik; (2) Teori Seni Pertunjukan (3) Teori Simbolisme; dan (4) Teori Komunikasi. Metode pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik atau cara, yaitu: studi pustaka, observasi langsung dan tidak langsung, serta wawancara dengan nara sumber terpilih. Simpulannya berdasarkan bentuk, lambang, emosional penonton secara estetik tari Kukila menggambarkan persahabatan dua jenis burung yang memiliki karakteristik lincah, riang, dan gesit yang berfungsi sebagai hiburan dan bermakna sebagai pendidikan karakter. Bentuk tari Kukila pada implementasinya diekspresikan lewat sajian gerak presentatif dan representatif yang lincah, riang, dan gesit dan didukung rias busana menyerupai burung, serta dukungan musik yang dinamis, harmoni merupakan karya seni yang berkualitas mantap. Tari Kukila pada dasarnya merupakan salah satu tari yang banyak diminati dan dipelajari anak-anak seusia tingkat Sekolah Dasar hingga Menengah Pertama. Kata Kunci: Tari Kukila, estetis, dan pendidikan karakter. Abstract This research aims to uncover the aesthetic meaning of the Kukila dance through an aesthetical review in order to discover and describe: (1) the form of the Surakarta style Kukila dance which includes its theme, dancers, movements, make-up, costumes, music, and dance for- mation; (2) an explanation of the concept which symbolizes the form of the dance and the response of the audience; and (3) an explanation of the aesthetic meaning of the Surakarta style Kukila dance. The form of the research is qualitative descriptive. The research uses a holistic approach which places the form of the dance or its sensation as the objective factor, the concept or idea which symbolizes as the genetic factor, and the response or emotion of the audience as the affective factor in an interactive communicative study. The research places each factor in an equal position as a data source and in the activity of the analysis. The theories used for researching the Kukila dance are: (1) Theories of Aesthetics; (2) Theo- ries of Performing Arts; (3) Theories of Symbolism; and (4) Theories of Communication. The methods used by the writer for collecting the data include: a library study, direct and indirect

Upload: khangminh22

Post on 02-Mar-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

30 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

ESTETIKA TARI KUKILO GAYASURAKARTA GUBAHAN S. MARIDILaras Ambika ResiInstitut Seni Indonesia (ISI) SurakartaJalan Ki Hajar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna keindahan tari Kukila dengantinjauan estetik untuk menemukan dan mendiskripsikan tentang: (1) Bentuk tari Kukila GayaSurakarta yang mencakup: tema, penari, gerak, rias, busana, musik, dan pola lantai; (2)Menjelaskan konsep yang melambangi bentuk tari dan tanggapan dari penonton ataupenghayat; dan (3) Menjelaskan makna keindahan Tari Kukila Gaya Surakarta. Bentukpenelitian adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan holistik yangmenempatkan objek bentuk tari atau sensasi sebagai faktor objektifnya, konsep atau gagasanyang melambangi sebagai faktor genetik, dan tanggapan atau emosional penonton ataupenghayat sebagai faktor afektif dalam kajian komunikatif interaktif. Penelitian inimenempatkan masing-masing faktor pada posisi yang seimbang sebagai sumber data dandalam aktifitas analisisnya.

Teori yang digunakan untuk mengkaji tari Kukila adalah: (1) Teori Estetik; (2) TeoriSeni Pertunjukan (3) Teori Simbolisme; dan (4) Teori Komunikasi. Metode pengumpulan datapeneliti menggunakan beberapa teknik atau cara, yaitu: studi pustaka, observasi langsungdan tidak langsung, serta wawancara dengan nara sumber terpilih. Simpulannya berdasarkanbentuk, lambang, emosional penonton secara estetik tari Kukila menggambarkanpersahabatan dua jenis burung yang memiliki karakteristik lincah, riang, dan gesit yangberfungsi sebagai hiburan dan bermakna sebagai pendidikan karakter. Bentuk tari Kukilapada implementasinya diekspresikan lewat sajian gerak presentatif dan representatif yanglincah, riang, dan gesit dan didukung rias busana menyerupai burung, serta dukungan musikyang dinamis, harmoni merupakan karya seni yang berkualitas mantap. Tari Kukila padadasarnya merupakan salah satu tari yang banyak diminati dan dipelajari anak-anak seusiatingkat Sekolah Dasar hingga Menengah Pertama.

Kata Kunci: Tari Kukila, estetis, dan pendidikan karakter.

Abstract

This research aims to uncover the aesthetic meaning of the Kukila dance through anaesthetical review in order to discover and describe: (1) the form of the Surakarta style Kukiladance which includes its theme, dancers, movements, make-up, costumes, music, and dance for-mation; (2) an explanation of the concept which symbolizes the form of the dance and the responseof the audience; and (3) an explanation of the aesthetic meaning of the Surakarta style Kukiladance. The form of the research is qualitative descriptive. The research uses a holistic approachwhich places the form of the dance or its sensation as the objective factor, the concept or idea whichsymbolizes as the genetic factor, and the response or emotion of the audience as the affective factorin an interactive communicative study. The research places each factor in an equal position as adata source and in the activity of the analysis.

The theories used for researching the Kukila dance are: (1) Theories of Aesthetics; (2) Theo-ries of Performing Arts; (3) Theories of Symbolism; and (4) Theories of Communication. Themethods used by the writer for collecting the data include: a library study, direct and indirect

31Volume 13 No. 1 Desember 2014

observation, and interviews with a number of informants. The conclusions drawn, based on theform, symbols, and emotions of the audience, are that aesthetically, the Kukila dance depicts afriendship between two kinds of birds which are agile, lively, and vivacious in character, while itfunctions as entertainment and can be interpreted as having content which is meaningful forcharacter building. In its implementation, the form of the Kukila dance is expressed through theperformance of presentative and representative movements which are agile, lively, and vivacious,and supported by make-up and costumes resembling the appearance of a bird, as well as dynamicmusic, creating a sense of harmony in a high quality work of art. The Kukila dance is essentiallya popular dance which is often learned by children in elementary school and junior high school.

Keywords: Kukila dance, aesthetic, and character building.

PENDAHULUANTari Kukila merupakan tari gaya

Surakarta yang bertemakan hewan ataubinatang. Sebuah tema menjadi cara bagiseniman pencipta untuk mengungkapkanalur cerita yang dijabarkan pada isi cerita.Tema dalam tari Kukila merupakan bentukhewan atau binatang yang menceritakantentang kehidupan burung. Tema menurutpengertian Maryono:

Tema dalam tari merupakan rujukancerita yang dapat menghantarkan seseorangpada pemahaman esensi yang dapat ditarikdari sebuah cerita atau peristiwa yangselanjutnya dijabarkan menjadi alur ceritasebagai kerangka sebuah garapan (2010: 53).

Tema burung pada tari ini merupakansalah satu jenis tema yang banyak diminatianak-anak. Tari Kukila merupakan jenis taripasangan yang obyek sasarannyamengangkat cerita tentang kehidupanburung dengan pola-pola gerakan yangsederhana. Bentuk tari Kukilamenggambarkan kehidupan burung yangsedang mencari makan, bermain, danbeterbangan. Sajian tari Kukila secara visualtampak enerjik, lincah, dan gesit ini rupanyamenarik dan memikat anak-anak putrisetingkat Sekolah Dasar hingga MenengahPertama.

Munculnya tari Kukila, semulamerupakan bentuk garapan tari masal yangterdapat pada Balet Ramayana diPrambanan. Tari Kukila dalam dramatari iniadalah garapan R.T. Koesumokesowo(wawancara, Suroso Daladi 24 Januari 2014).Salah satu bentuk tari yang bertemakanhewan burung, tari Kukila dalam baletRamayana tampil bersama-sama dengantarian Kelinci, Lutung, dan Kidang yang jugamenggambarkan jenis-jenis hewan hutan.Pernyataan tersebut diperkuat olehSumargono yang menyatakan:

Dalam mencipta tari, R.T.Koesumokesowo memperhatikanmaksud dan tema dari tari-tariantersebut, bisa bersumber dari ceritaRamayana dan Mahabarata namunjuga tidak menutup kemungkinanuntuk menggarap yang bersumberdari gerak-gerak binatang contohnyatari Kukilo (2001: 11).

Selain tari Kukila dalam BaletRamayana juga terdapat jenis garapan tariburung lainnya yaitu tari Jentayu. Perbedaandari kedua tari terdapat pada jenis karakterdan bentuk koreografi serta pertunjukansecara menyeluruh. Tari Jentayu termasukjenis karakter tari putra gagah lanyap denganpola bapang. Secara keseluruhan pola-polagarapnya menggunakan gerak dengan vol-ume besar dan luas untuk menunjukkan citra

32 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

gagah, sedangkan tari Kukila termasuk jeniskarakter tari putri lanyap yang menggunakanpola-pola gerak dengan volume yangcenderung kecil dan langkah-langkah kakiyang pendek sehingga menunjukkankelincahan dan kegesitan. Mencermatipenggarapan gerak yang secara visualtampak gesit, lincah, dan ceria, maka sajiantari Kukila terasa menarik dan memikat.

Rupanya dalam tari Kukila terdapatgerak-gerak baik yang bersifat maknawi ataugesture maupun gerak-gerak murni atau puremovement. Kehadiran kedua jenis geraktersebut semata-mata adalah untuk saranaungkap bagi seniman. Sejalan denganpernyataan tersebut, Soedarsonomenyatakan bahwa tarian respresentasionalmaupun nonrespresentasional dalam garapangeraknya terkandung dua jenis gerak, yaitugerak-gerak yang maknawi atau gesture dangerak-gerak murni atau pure movement(1978:22). Pada dasarnya seniman tidaksekadar meniru atau menghadirkan kembalisecara riil, namun ia berupaya untukmengekspresikan gagasan dalam wujud yangestetis.

Bentuk tari Kukila karya K.R.TKoesomokesowo menggunakan garap gerakgaya Surakarta. Jenis-jenis geraknyamerepresentasikan dari gerak-gerik burung.Garap musik atau karawitan tarimenggunakan gendhing Lancaran Rena-renadengan garap irama II. Pada garap irama IImenggunakan tembang Kinanthi dengansatu pada atau satu bait cakepan. Bentuktembang Kinanthi yang dimaksud adalah:

Kuneng lampahnja Sang Bagus,Hanglimput sesining wukir,Samirana tan lumampah,Peteng djala hanampegi,Kadya hasung pralampita,Tibaning patjaban djati

(Pertunjukan Balet Ramayana.Manuskrip koleksi: Suroso Daladi).

Makna dari tembang Kinanthi tersebutadalah suasana tentang kesedihanRamawijaya karena ditinggal Sinta istrinyayang dicuri Rahwana. Merujuk padatembang Kinanti tampak bahwa antaramakna bahasa verbal tembang dengan garapgerak tidak ada kesesuaian, namun terdapatkesamaan pada irama yang mengarah padarasa lincah (wawancara, Suroso Daladi 24Januari). Secara keseluruhan baik pada garapgerak dan karawitan terasa masih sederhana.

Dalam penelitian ini saya mengkaji tariKukila gubahan S.Maridi. Tari Kukilagubahan S.Maridi yang selanjutnya dikenaltari Kukila Gaya Surakarta. Menurut NinikSutranggi bentuk tari Kukila gubahanS.Maridi disajikan oleh sepasang penari putriyang pada bentuk garapan geraknya lebihtampak lincah dan gesit (wawancara, 23Januari 2013). Terdapat beberapapenambahan garap gerak yangdikembangkan seperti vokabuler gerak gayaJogja, gerak gaya Sunda, dan gerak gayaBali. Pada garap karawitan tari juga masihmenggunakan gendhing Lancaran Rena-renaPelog Pathet Barang. Garap gedhingnya sudahmengalami gubahan dari garap irama lancardan irama dadi menjadi irama lancar, iramadadi, dan irama lancar. Selain itu Syair ataucakepan Tembang Kinanti dikembangkanmenjadi tiga pada atau tiga bait. Ketiga baitcakepan Kinanti tersebut menceritakantentang kehidupan sepasang jenis burungyang bersahabat.

Segala sesuatu sarana yang berupagerak utamanya dalam pertunjukan tariKukila gubahan S.Maridi telah mengalamiseleksi, stilisasi, dan elaborasi yang layak dan

33Volume 13 No. 1 Desember 2014

memadahi. Daya kreatifitas S.Maridi sebagaiseorang empu tari mampu menggubah tariKukila yang semula vokabuler geraknya tarigaya Surakarta digubah denganmemasukkan juga gerak-gerak gayalainnya, diantaranya bentuk gerak tari Jogjaseperti gerak tangan sewaktu srisig yaitubentuk tangan ngrayung kearah depan yangdisebut dengan ngruji, bentuk tari Bali sepertigerak angsel. Bentuk sajian gerak tari Kukilayang merupakan perpaduan antara gerakgaya Surakarta, gerak gaya Jogja, gerak gayaSunda, dan gerak gaya Bali menjadi sebuahsajian tari Kukila yang terasa semakinmenarik.

Melihat dari segi gerak yang menjadiperpaduan antara berbagai bentuk gerakyang sudah dipaparkan dapat ditarik bahwadalam sajiannya tari Kukila menjadi menarikuntuk diteliti. Selain itu kehadiran tari Kukiladalam budaya Jawa kini telah berkembangpesat yang ditandai dengan semakinmeningkatnya baik secara kualitas maupunkuantitas. Secara kualitas pola-pola sekarantari Kukila mengalami perubahan danperkembangan yang semakin beragam.Selain itu pola sajiannya cenderung dinamis,lincah, dan gesit. Secara kuantitas tari Kukilabanyak diajarkan pada: sanggar-sanggar tari,sekolah-sekolah dasar terutama di wilayahJawa Tengah. Pada tahun 2002 dan 2008 tariKukila menjadi materi lomba hingga tingkatpropinsi Jawa Tengah. Selain itu tari Kukilapada tahun 2010 dan 2013 juga merupakanmateri lomba tingkat Karesidenan Surakarta.Semakin besarnya perkembangan baiksecara kualitas maupun kuantitasmenunjukkan bahwa tari Kukila terasamemiliki nilai estetis yang tinggi yang sangatmenarik dan layak untuk dianalisis.

Berdasarkan paparan tersebut terdapatfenomena estetika yang sangat menarik bagipeneliti. Fenomena kehidupan tari Kukilayang penting untuk dicermati adalah dimanaletak keindahan tari Kukila sehingga sangatdiminati oleh anak-anak putri. Untukmengungkap estetika tari Kukila, penelitimenggunakan teori estetika yangdikembangkan De Witt H. Parker. Secara jelasParker menyatakan bahwa setiappengalaman seni atau pengalaman estetik itumengandung sensasi atau bentuk, lambang,emosional atau tanggapan penonton, danmakna (1980: 76-78). Metodologi penelitiankualitatif merupakan pilihan yang tepatuntuk mengungkap estetika tari Kukila.Dalam aplikasinya peneliti gunakanmetodologi tersebut untuk mengumpulkandata, baik dalam bentuk studi pustaka,observasi, dan wawancara serta caramenganalisisnya.

Bentuk Tari KukiloPada dasarnya setiap pengalaman seni

atau keindahan pertama-tama mengandungunsur sensasi atau bentuk yang merupakanmedia ungkap (Parker, 1980: 76). Bentukadalah media ungkapan atau bentuk objektifyang secara visual dapat ditangkap olehindera manusia. Ungkapan dapat dilukiskansebagai sebuah pernyataan suatu maksud,perasaan ataupun pikiran dengan suatu me-dium indera atau sensa, yangdikomunikasikan dan ditujukan terhadaporang lain dan dapat dipahami atau dihayatilagi oleh yang mengungkapkan (Maryono,2012: 97). Dalam kesenian media atau saranayang dimanfaatkan sebagai media ungkapcukup beragam bergantung jenis atau bentukseninya.

34 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

Bentuk dalam tari merupakan wujudkeseluruhan dari sistem, kompleksitasberbagai unsur-unsurnya yang membentuksuatu jalinan atau kesatuan, saling terkaitsecara utuh, sehingga mampu memberikandaya apresiasi. Adapun elemen-elemen seniyang pokok dan mendasar yang terdapatdalam pertunjukan tari, yaitu: gerak, suara,warna, dan bahasa (Maryono, 2012: 89).Rupanya bentuk atau wujud karya tari yangdihasilkan seniman tidak terlepas danterbebas dari pengaruh budaya yangmelingkupinya. Betapapun besarnya dayaimajinasi dan kreativitas seorang seniman, iasenantiasa merujuk pada nilai-nilai budayadan norma-norma sosial ataupun pandanganhidup yang berlaku dalam masyarakat(Budhisantoso, 1994: 7). Seperti halnya tariKukila adalah salah satu tari bertemakanfauna yang berdurasi waktu 7 menit 45 detikmerupakan salah satu tarian yang diciptakandengan latar belakang budaya istanaSurakarta. Sekalipun terdapat beberapa jenisgerak gaya Yogyakarta, Sunda, dan Bali,namun telah digarap dengan nuansa dan rasaSurakarta.

1. TemaTema dalam tari merupakan rujukan

cerita yang dapat menghantarkan seseorangpada pemahaman esensi. Tema dapat ditarikdari sebuah peristiwa atau cerita yangselanjutnya dijabarkan menjadi alur ceritasebagai kerangka sebuah garapan (Maryono,2012: 52). Tema pada tari Kukilamengambarkan tema tentang kehidupanhewan atau fauna. Jenis-jenis hewan ataufauna tersebut termasuk jenis burung.Merujuk pada tema tersebut dalam garap tariKukila alur sajiannya dibagi menjadi tiga

bagian: awalan, inti, dan akhiran. Bagianawalan menceriterakan sepasang burungdengan penggambaran wajah yang ceria,keluar dari sangkarnya terbang melihatpemandangan yang ada di alam sekitar.Bagian inti menggambarkan sepasangburung yang sedang bermain, memamerkansayap, kemudian mencari makan, danmembersihkan paruh. Pada bagian akhirsepasang burung tersebut menggambarkankegirangannya dengan hinggap dari satupohon ke pohon lain dengan wajah ceria,senang, gembira, kemudian kembali kesangkarnya.

2. GerakGerak merupakan elemen yang paling

penting sebagai media ungkap. Tanpaadanya pergerakan tidak dapat dikatakantari (Soedarsono, 1978: 74). Kehadiran geraksebagai sebuah pengekspresian utama untukpengungkapan rasa didalam diri pribadi.Sehingga gerak merupakan bagian dari tariyang sangat vital, mengingat tanpa kehadirangerak tidak dimungkinkan adanyapertunjukan tari. Pemahaman awal yangperlu disadari bahwa tidak semua gerak itutari. Beragam gerak yang terdapat dalampertunjukan tari telah mengalamipenggarapan sesuai dengan kehendakseniman penciptanya atau koreografer.Untuk mengetahui dan memahami lebihdalam tentang gerak, terlebih dulu kitacermati batasan yang berkait. Tari adalahekspresi jiwa manusia yang diungkapkansecara artistik lewat medium utama geraktubuh penari untuk mengapresiasi keindahan(Maryono, 2010: 6). Merujuk pernyataantersebut gerak dalam pertunjukan tari padaprinsipnya adalah sebuah ekspresi yang

35Volume 13 No. 1 Desember 2014

berkaitan sangat erat dengan keindahan,maka bagi seniman pencipta berupaya secarasungguh-sungguh menggarap gerak dengansegala kemampuan yang dimilikinya agarmempunyai nilai artistik sehingga memikatpenghayat untuk menikmatinya. Sepertidinyatakan Supanggah bahwa garap dalamkesenian merupakan kerja kreatif dalam satukesatuan untuk menghasilkan sesuatu, sesuaidengan maksud, tujuan atau hasil yang ingindicapai (2007: 3).

Secara garis besar gerak dalampertunjukan tari dapat dibedakan secaragaris besar menjadi gerak presentatif dangerak representatif (Maryono, 2010: 56).Gerak presentatif adalah jenis gerak yangbersifat murni tidak memiliki arti yang jelasyang lebih dimanfaatkan sebagai bentukekspresi. Adapun gerak representatif adalahjenis gerak yang bersifat imitatif. Hal ini jugadiungkapkan Soedarsono, bahwa dalampertunjukan tari, baik tari-tarianrepresentasional maupun nonrepresentasionalterdapat jenis-jenis gerak presentatif ataugerak murni maupun jenis gerak representatif(1978: 22). Berdasarkan pembagian keduajenis gerak, yaitu presentatif dan representatiftersebut akan peneliti gunakan untukmengkaji jenis-jenis gerak yang terdapat padagarapan tari Kukila gaya Surakarta gubahanS.Maridi.

Pola garap gerak yang telahmerepresentasikan vokabuler-vokabulerpada tari Kukila dapat dikelompokkanmenjadi beberapa bagian. Masing-masingbagian telah mencerminkan sebuah kesatuanyang utuh. Pembagian bentuk tari Kukilabukan berdasarkan adegan namun lebihterhadap bagian perbagian karena tari inimerupakan tari lepas (Wawancara, Ninik 13November 2013). Bentuk tari Kukila dapat

dibagi menjadi beberapa bagian yangdiklasifikasikan ke dalam: awalan, inti, danakhiran. Pembagian ini sifatnya tidakmendasarkan pada karakteristik gerak,namun lebih merujuk pada kesatuan dankeutuhan fungsi pada masing-masing bagian.Dengan demikian bentuk pelukisan ataupunpenggambaran pada setiap bagian menjadilebih tampak, jelas, dan bermakna.

Bagian Awal, terdiri dari jenis-jenisgerak: Srisig ngruji, Singgetan, Usap Gulu,Srisig ngruji, Singgetan, Ulap-ulap tawing danSrisig ngruji. Bagian Inti meliputi jenis-jenisgerak: Singgetan, Entragan, Srisig ngruji,Srisig maju, Srisig ngruji, Singgetan,Srampang duabelas, Trecet tawing, Lumaksana,Srisig ngruji kiri, Singgetan, Mbali, Srisigmundur, Srisig ngruji, Singgetan, Metik,Srisig ngruji, Singgetan, Malangkrikmanggut-manggut, Srisig ngruji, Singgetan,Sundan, Ngelis Cusur, Entragan, Lenggut taw-ing dan Srisig ngruji. Pada Bagian akhirmencakup jenis-jenis gerak: Singgetan,Kebyak-kebyok sampur, Srisig ngruji, Srampangduabelas, Srisig ngruji, Srisig ngruji, Srisigkebyok kiri dan Srisig ngruji.

Berdasarkan pada deskripsi sekaransajian tari Kukila perlu adanya pulapengelompokan gerak yang dapat dijadikansebagai penggambaran setiap sekarannya.Pengelompokan ini digunakan untukmemudahkan pengertian tentang arti ataumaksud setiap sekaran di dalam tari Kukila.Gerak-gerak yang terdapat pada tari Kukilamenunjukkan gerak presentatif danrepresentatif. Gerak presentatif merupakangerak yang menirukan dari keadaan alam,binatang, ataupun benda yang lainnya,sedangkan gerak reprensentatif merupakangerak yang tidak mengandung artisesungguhnya. Bentuk sajian tari Kukila

36 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

yang terbagi menjadi tiga bagian yang akandiklasifikasikan menjadi dua jenis gerak

presentatif dan representatif. Pembagiannyadapat dicermati pada tabel berikut.

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Gerak Representatif pada Bagian Awal Tari Kukilo

Tabel 2.2 Jenis-Jenis Gerak Presentatif pada Bagian Awal Tari Kukilo

No Bagian awal Nama Tari Jenis Gerak Representatif

Keterangan

Tari Kukila

1 Srisig Ngruji

Penggambaran seekor burung sedang terbang

2 Usap Gulu

Penggambaran seekor burung yang sedang mengusap leher

3 Srisig Ngruji

Penggambaran seekor burung sedang terbang

4 Ulap-ulap Tawing Penggambaran melihat keadaan alam sekitar

No Bagian awal Nama tari Uraian Gerak Presentatif

Keterangan

Tari Kukila

1 Singgetan

Gerak penghubung antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.

2 Singgetan

Gerak penghubung antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.

37Volume 13 No. 1 Desember 2014

Tabel 2.3 Jenis-Jenis Gerak Representatif pada Bagian Inti Tari Kukilo

No Bagian inti Nama tari Jenis Gerak Representatif

Keterangan Tari

Kukila

1 Entragan

Penggambaran burung yang sedang menggerak-gerakan kepalanya.

2 Srisig ngruji Penggambaran seekor burung sedang terbang.

3 Srisig maju Penggambaran seperti gerak burung yang sedang melangkah di dahan pohonkemudian terbang ke dahan pohon yang lain.

4 Srampang duabelas Penggambaran seekor burung yang sedang memperlihatkan sayap.

5 Trecet tawing Penggambaran seekor burung yang melangkah bergeser di dahan pohon.

6 Lumaksana Penggambaran orang sedang berjalan

7 Srisig ngruji Penggambaran seekor burung sedang terbang.

8 Mbali Penggambaran burung yang sedang memperlihatkan sayapnya yang cantik.

9 Srisig mundur Penggambaran seekor burung yang bermain melangkah mundur.

10 Srisig ngruji Penggambaran seekor burung sedang terbang.

11 Metik Penggambaran seekor burung yang sedang makan.

12 Srisig ngruji Penggambaran seekor burung sedang terbang.

13 Malangkrik manggut-manggut

Penggambaran seekor burung yang sedang mengerak-gerakkan paruhnya.

14 Srisig ngruji Penggambaran seekor burung sedang terbang.

15 Ngelis Cusur Penggambaran seekor burung

38 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

15 Ngelis Cusur Penggambaran seekor burung yang mengasah paruhnya.

16 Entragan lenggut Penggambaran seperti gerak burung yang sedang menggerak-gerakkan kepalanya.

17 Lenggut tawing Penggambaran seekor burung yang sedang memperlihatkan paruhnya yang sedang mematuk-matuk.

No Bagian Inti Nama tari Jenis Gerak Presentatif

Keterangan Tari Kukila

1 Singgetan Gerak penghubung antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.

2 Enjer Gerak yang mempunyai kesan manis.

3 Singgetan Gerak penghubung antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.

4 Singgetan Gerak penghubung antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.

5 Singgetan Gerak penghubung antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.

6 Singgetan Gerak penghubung antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.

7 Singgetan Gerak penghubung antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.

8 Sundan Gerak lumaksana berpindah tempat.

Tabel 2.4 Jenis-Jenis Gerak Presentatif pada Bagian Inti Tari Kukilo

39Volume 13 No. 1 Desember 2014

No Bagian akhir Nama tari Jenis Gerak Representatif

Keterangan

1 Tari Kukila

Srisig ngruji Penggambaran seekor burung sedang terbang.

2 Srisig Kebyak kebyok sampur

Penggambaran seekor burung yang memperlihatkan sayapnya dengan terbang dari satu dahan pohon ke dahan pohon yang lainnya.

3 Srampang duabelas Penggambaran seekor burung yang memperlihatkan sayapnya yang indah.

4 Srisig ngruji Penggambaran seekor burung sedang terbang.

5 Srisig kebyok kiri Penggambaran seekor burung yang sedang terbang kemudian meloncat-loncat dan terbang lagi.

6 Srisig ngruji Penggambaran seekor burung sedang terbang.

Tabel 2.5 Jenis-Jenis Gerak Representatif pada Bagian Akhir Tari Kukilo

Tabel 2.6 Rekapitulasi Gerak Representatif Tari Kukila

Tabel 2.7 Rekapitulasi Gerak Presentatif Tari Kukila

No Bagian Nama tari Jenis Gerak Jumlah vokabuler 1 Awal Tari Kukila Representatif 4 2 Inti Tari Kukila Representatif 17 3 Akhir Tari Kukila Representatif 6 4 Jumlah gerak representatif, bagian awal, inti,

dan akhir 27

No Bagian Nama tari Jenis Gerak Jumlah Vokabuler 1 Awal Tari Kukila Presentatif 2 2 Inti Tari Kukila Presentatif 8 3 Akhir Tari Kukila Presentatif 0 4 Jumlah gerak presentatif, bagian awal, inti,

dan akhir 10

Jenis-Jenis Gerak Representatif pada Bagian Akhir Tari Kukilo

40 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

Tabel 2.8 Presentase Gerak Representatif dan Gerak Presentatif Tari Kukila

Tari Kukila No Bagian Jenis Gerak Jumlah

1 Awal, inti, dan akhir Representatif 27 2 Awal, inti, dan akhir Presentatif 10 3 Jumlah total gerak representatif dan presentatif = 27 + 10 37 4 Jumlah presentase gerak representatif = 27 : 37 x 100 72,97% 5 Jumlah presentase gerak presentatif = 10 : 37 x 100 27,03%

Hasil dari presentase telahmenunjukkan bahwa gerak representatif danpresentatif mempunyai selisih yang cukupsignifikan.

Gerak representatif jumlahnyamencapai: 72,97% lebih banyak jumlahnyadibandingkan gerak presentatif yang hanyamencapai: 27,03%. Gerak representatif yangsecara kuantitatif mencapai: 72,97% adalahmenggambarkan atau melambangkan seekorburung yang memiliki karakteristik lincah,riang, dan gesit.

Bagi penonton atau penghayat jenis-jenis gerak representatif yang secara visualmenggambarkan gerak-gerak burung, terasalebih mudah ditangkap dan dipahami. Bukanberarti bahwa jenis-jenis gerak representatifhanya bersifat imitatif atau meniru secaravulgar, namun gerak-gerak representatif padatari Kukila tersebut telah mengalami stilisasidengan penggarapan yang dilandasi rasakeindahan jiwa seniman penciptanya.Sehingga bentuk-bentuk gerak representatifpada tari Kukila memiliki nilai-nilai estetisyang berkualitas. Tidaklah berlebihan bilagerak-gerak representatif pada tari Kukilaselain untuk menggambarkan gerak-gerikburung juga memiliki nilai-nilai keindahanyang mantap sehingga mempunyai dayatarik yang memikat terhadap penonton.

Disamping gerak representatifterdapat pula gerak presentatif yang jumlahpresentasenya lebih sedikit. Pada dasarnyaGerak presentatif merupakan jenis gerakyang tidak memiliki arti khusus yang digarapuntuk kebutuhan ekspresi estetis semata(Maryono, 2012: 44). Dalam tari Kukila jenis-jenis gerak presentatif merupakan sebuahrangkaian gerak yang menjadi gerakpenghubung antara gerak-gerakrepresentatif yang satu dengan lainnya agartarian tersebut lebih indah. Keindahanbentuk-bentuk gerak presentatif pada tariKukila pada intinya adalah digunakansebagai faktor penyeimbang antarakeindahan bentuk-bentuk gerak presentatifdengan keindahan bentuk-bentuk gerakrepresentatif supaya tari Kukila memilikikualitas yang mantap sebagai sebuah karyaseni. Keindahan kesenian itu diciptakan olehmanusia, artinya bahwa seluruh unsur-unsuryang digunakan sebagai media ekspresidalam kesenian itu bersifat indah (Parker,1980: 5). Dengan demikian bentuk-bentukgerak baik yang bersifat presentatif danrepresentatif pada tari Kukila pada dasarnyamerupakan ekspresi keindahan yangmenggambarkan kehidupan burung.

41Volume 13 No. 1 Desember 2014

3. RiasRias merupakan cara untuk

mengubah wajah dengan menggunakan alat-alat kosmetik agar seseorang lebih terlihatcantik maupun tampan. Menurut Maryono(2010: 58), rias diklasifikan menjadi tiga jenis,yaitu (1) rias formal, (2) rias informal, dan (3)rias peran. Bentuk rias yang digunakan dalampertunjukkan mempunyai peran dan tujuanuntuk menampilkan sesosok karakter yangsedang diperankan oleh seseorang tersebut.Rias juga mempengaruhi ekspresi diri pribadidijadikan sebuah karakter. Secara visual padatari Kukila menggunakan rias cantik dengankarakter putri lanyap yang diperankan olehanak putri. Tari Kukila dengan karakter putrilanyap menampilkan ekspresi wajah yangdibawakan dengan kesan ceria, senang, danlincah. Peran yang dibawakan dengankarakter putri lanyap dapat dilihat padagoresan pada alis mata yang tampak lebihtajam.

4. BusanaMenurut Maryono, Busana adalah

salah satu atribut yang dikenakan untukmenunjukkan identitas seseorang (2010: 58).Secara visual hal ini penting untukmemberikan kesan karakter pada seseorang.Berbusana memperhatikan pula keserasiandan kenyamanan bentuk badan orangtersebut. Keserasian tidak hanya pada bentukbusananya namun juga dalam warna yangmerupakan simbol. Pendapat ini dinyatakanoleh Maryono bahwa warna dapat digunakansebagai simbol-simbol dalam kehidupan,namun masing-masing daerah berbedadalam memaknai warna, bergantung padalatar belakang budayanya (2010: 58). Dalamtari Kukila busana yang digunakanmemperhatikan karakter yang dibawakan

yaitu dengan menggunakan busana sepertiburung. Selain busana dengan warna yangmenjadi bentuk penggambarannya, namundiperlukan pula untuk mempercantikpenampilan dengan ditambahkan asesorisatau perhiasan. Pada tari Kukila terdapatperhiasan yang menjadi simbolpenggambaran tersebut yaitu jamang dankelat bahu. Busana yang digunakan antaralain: mekak, ilat – ilatan, slepe, sayap, celana,jarik, stagen dan kalung kace. Perhiasan yangdigunakan : jamang bentuk burung, sumping,giwang, gelang, thothok dan binggel.

5. Musik IringanPenyajian dalam tari sebuah iringan

atau musik merupakan elemen yang penting.Iringan atau musik merupakan materialpendukung untuk menghidupkan suasana.Iringan tari yang disebut pula karawitandalam Jawa dinamakan Gendhing. MenurutRahayu Supanggah ,Gendhing adalah istilahumum (generik) yang digunakan untukmenyebut komposisi musikal karawitan Jawa(2007: 11). Karawitan tari menjadi elemenutama karena berfungsi untuk mengiringisebuah sajian tari agar terlihat dinamis danharmonis. Gendhing yang digunakan tariKukilo adalah gendhing Rena-rena lancaranpelog barang. Menurut Rahayu Supanggahdalam Tradisi Karawitan Gaya Surakartaterdapat 5 atu 6 tingkatan irama yaitu: 1)Gropak, 2) Lancar, 3) Tanggung 4), Dados 5)Wiled, dan 6) Rangkep (2007: 217). Gendhinglancaran Rena-rena yang digunakan sebagaimusik tari Kukilo, terdapat 3 macam garapirama yang digunakan yaitu irama lancar,irama tanggung, dan irama dadi.

Garap irama lancar 1 digunakanuntuk mengiringi bagian awal, denganbentuk sekaran dari gerak srisig pertama

42 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

untuk masuk ke panggung. Selain itu jenis-jenis sekaran berikutnya yaitu sekaran usapgulu, singgetan, dan sekaran entragan. Padagarap irama dadi untuk mengiringi padabagian inti. Garap irama dadi mengiringisekaran entragan hingga srisig ngruji. Padabagian akhir menggunakan garap iramalancar 2 untuk mengiringi sekaran srisiganhingga keluar panggung.

Teks cakepan 1.Nalikanirohing daluKacarita ing wanadriSatawana myang kukilaArsa mring sesaminekiAja ana tan rubedaCinakot gilir gumanti ( Wawancara,Joko Sarsita dan Waluyo 2 Januari2013)

Terjemahan.Ketika di malam hariSyahdan di dalam hutanUnggas dan burung hutanMereka saling menginginkanJangan ada yang menggangguMereka saling gigit-menggigit(Wawancara, Suyanto 8 Januari 2013)

Teks cakepan 2.Kacarita peksi kuntulMyang jinising peksi sabinMuga-muga kanthi sukaWus kebak wusining galihIngkang lelumbaning tlagaMurih tentrem jroning ati (Wawancara,Joko Sarsita dan Waluyo2 Januari 2013)

Terjemahan.Syahdan burung bangauDan sejenis burung sawahSemoga dengan senangTelah penuh isi hatinyaYang berenang di telagaAgar tenteram dalam hati(Wawancara, Suyanto 8 Januari 2013)

Teks cakepan 3.Mideringrat angelangutLelana njajah negariMubeng tepining samodraSumengka anggraning wukirAnalasak wanawasaTumuruning jurang trebis(Wawancara, Joko Sarsita dan Waluyo2 Januari 2013)

Terjemahan.Mengililingi dunia luasBerkelana menjajah negeriBerkeliling di tepi samodraMendaki puncak gunungMenerobos hutan lebatMenuruni jurang yang dalam(Wawancara, Suyanto 8 Januari 2013).

Bentuk cakepan yang terdapat dalamgarap gendhing lancaran Rena-rena pelogpathet barang pada garap irama dadi terdiridari tiga bait. Cakepan atau syair bait pertamamenggambarkan dua ekor burung yangberbeda jenis pada malam hari yang sedangbermain. Mereka saling menggigit itumenunjukkan suatu permainanpersahabatan. Suasana permainan yangmenyenangkan tersebut membuat kepuasantersendiri seolah-olah tidak ingin diganggusehingga dapat bermain dengan waktu yangcukup lama. Cakepan bait keduapenggambaran jenis burung bangau danjenis burung yang hidup di sawah. Keduajenis burung yang berbeda tersebut sedangberenang di telaga dengan hati senang danmerasa puas. Cakepan bait ketigamenggambarkan burung-burung tersebutseolah-olah terbang mengelilingi dunia danmenjelajahi negeri. Burung-burung tersebutjuga terbang hingga berkeliling di tepisamudra, mendaki puncak gunung,menerobos hutan lebat, menuruni jurangyang dalam secara bersama-sama. Dari

43Volume 13 No. 1 Desember 2014

ketiga bait cakepan memberikan suatugambaran tentang bentuk persahabatan daridua jenis burung yang akrab,menyenangkan, dan bersemangat.

6. Pola LantaiGaris yang menjadi lintasan penari

ketika bergerak berpindah tempat padapanggung merupakan wujud dari pola lantai.Pada dasarnya garis yang terbentuk padafloor design secara garis besar terdiri dari duapola garis dasar yaitu garis lurus dan garislengkung (Soedarsono, 1978: 23). Garis lurusmemberi kesan kuat dan tegas, sedangkangaris lengkung memberikan kesan lemahnamun lembut. Sejalan dengan pendapattersebut, Maryono menyatakan bahwa pola-pola garis lengkung juga memiliki kesanmanis, dan lembut sehingga banyakdimanfaatkan untuk mendukung suasanaromantis dan bahagia pada jenis tari Karonsih(2010: 141). Kedua jenis garis ini merupakanlintasan penari untuk memunculkan suasanayang sedang terjadi.

Tari Kukila merupakanpenggambaran seekor burung yang bergerakdengan lincah dan gesit, maka banyakmenggunakan pola lantai garis lurus. Polagaris lurus yang digambarkan seekor burungdengan kegesitannya yang terlihat pada saatbergerak dengan gerakan yang patah-patah.Contohnya gerak usap gulu dari pojokbelakang yang mengarah ke gawang tengah.Gerak serampang dua belas dari tengah kegawang depan. Selain pola garis lurus adajuga pola yang menggunakan garis lengkungyang membuat kesan manis. Adapun contohpola garis lengkung terdapat pada sekaransunda yang dilakukan dengan melingkar kekanan. Gerak terbang atau srisik yang

dilakukan dengan berputar terkesan manisdan lembut.

Konsep yang Melambangi Tari KukiloKonsep yang melambangi merupakan

suatu konsep tanda dan pratanda yangterkait dengan makna. Konsep merupakansuatu ide atau gagasan yangmelatarbelakangi suatu obyek. Dalampenelitian kualitatif konsep dapat digunakansebagai faktor genetik yang merupakansebuah pemikiran seniman terhadap karyaseni. Karya seni tercipta sebagaipengungkapan perasaan maupun gambaranseorang seniman yang dapat dituangkanlewat berbagai bentuk seni sesuai dengankemampuan yang dimilikinya. Didalampengungkapannya seniman penciptamempunyai suatu maksud dan tujuan dalampenggarapan karya seni tersebut. Senimanpencipta membuat sebuah karya berdasarkandari pengamatan, interpretasi, daya imajinasi,dan kreatifitas yang dia miliki untukmenggambarkan suatu maksud dari isi padakarya yang diciptakaanya. Maksud disinimerupakan sebuah gambaran atau lambangyang dihadirkan untuk mencapai tujuanyang dikehendakinya. Lambang mempunyaiarti sesuatu seperti tanda (lukisan, lencana,dsb) yang menyatakan suatu hal yangmengandung maksud tertentu (KamusBahasa Indonesia 2005: 630). Suatu lambangdapat digunakan sebuah tanda untukmemaknai suatu bentuk seperti konsep yangdijabarkan di atas. Memperkuat pendapattersebut menurut Dedy Mulyana:

“Lambang atau simbol adalah sesuatuyang digunakan untuk menunjuksesuatu lainnya, berdasarkankesepakatan sekelompok orang yangmerupakan salah satu kategori tanda.

44 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

Hubungan antara tanda dengan objekdapat juga direpresentasikan oleh ikondan indeks, namun ikon dan indekstidak memerlukan kesepakatan. Ikonadalah suatu benda fisik (dua atau tigadimensi) yang menyerupai apa yangdirepresentasikan. Representasiditandai dengan kemiripan (2007: 92).

Berdasarkan kajian bentuk visual tariKukila telah menggambarkan sepasangburung yang mengekspresikan kesan lincah,gesit, ceria, dan gembira. Merujuk padakajian teks bahasa verbal yang terdapat padagendhing lancaran Rena-rena pelog pathetbarang mengungkapkan tentang bentukpersahabatan dua jenis burung yang sangatakrab, senang bermain, dan memilikisemangat tinggi. Secara keseluruhan dapatdisarikan bahwa konsep yang melambangitari Kukila adalah bentuk persahabatan yangakrab yang dilandasi ketulusan hati.

Tanggapan Penonton atau PenghayatPenonton dapat memberikan arti

ataupun tanggapan setelah menonton,memahami, dan mencermati sebuah karyaseni. Beberapa argumentasi tentang penilaiankarya seni adalah bentuk tanggapanpenonton yang selayaknya mendapat respondari seniman penciptanya. Penonton ataupenghayat akan merasakan sentuhan getaranjiwa dalam dirinya sehingga dapatmenimbulkan suatu rasa emosi yang samar-samar yang ingin diungkapkan. Masyarakatakan memberikan sebuah persepsi dari sudutpandang apa yang mereka cermati, pahamipada konteks yang telah dilihatnya.

“Seorang penonton atau penghayatdalam mengutarakan persepsinya jugadipengaruhi oleh latar belakang pribadi, latarbelakang budayanya, ketajaman rasa, dan

cara pengapresiasiannya, karena merekayang mengakhiri dan menentukan seberapajauh tingkat nilai estetik suatu karya yangdipergelarkan sebagai gejala kesenian” (A.Tasman, 1997: 109).

1. Sebagai PendidikanPendapat penonton dan pakar seni

menyatakan bahwa tari Kukilo merupakantari yang bertemakan hewan atau fauna.Berdasarkan pernyataan tersebut pakar senimenjelaskan bahwa tari Kukila mempunyaipenggambaran yang jelas dilihat dari bentuktarinya dengan gerakan-gerakan yangmenggambarkan seekor burung. Selain itudukungan busana yang menyimbolkanburung seperti sayap dan desain jamang yangdipakai penari. Kesan lincah, gesit, dan ceriatari Kukila yang pada setiap tampilannyadisajikan oleh anak-anak tersebut rupanyasangat tepat sesuai dengan jiwa anak yangpada dasarnya suka bermain, lincah,semangat, dan periang. Hal inimenjadikannya tari Kukila sangat menarik,memikat, dan diminati oleh anak-anak yangsedang beranjak remaja. Pernyataan tersebutdiperkuat oleh Nety, bahwa tari Kukilamerupakan salah satu bentuk materi yangdapat digunakan sebagai dasar untukmenumbuhkan minat belajar terhadap anak-anak (wawancara, 6 Desember 2013).

Dalam perkembangannya tari Kukilabanyak diajarkan pada: sanggar-sanggar tari,sekolah-sekolah dasar di wilayah JawaTengah kepada para siswa putri. Pada tahun2002 dan 2008 tari Kukila menjadi materilomba hingga tingkat propinsi Jawa Tengahyang pesertanya adalah anak-anak. Selain itutari Kukila pada tahun 2010 dan 2013 jugamerupakan materi lomba tingkatKaresidenan Surakarta yang diikuti anak-

45Volume 13 No. 1 Desember 2014

anak putri Sekolah Dasar. Sistem pendidikandalam pembelajaran tari anak-anak yangdimulai sejak dini tersebut merupakanlangkah awal yang tepat untuk mendasarimereka agar tertarik dan terpikat untuk tetapmempelajari dan mengembangkan potensiyang dimilikinya. Pada proses selanjutnyaanak akan tumbuh menjadi dewasa yangdiharapkan mereka mampu menyajikan tarilebih berkualitas dan dapatmengembangkan, meningkatkan dayaapresiasinya.

Anak pada dasarnya secara nalurimenyukai hewan atau binatang. Ketertarikantersebut membuat anak-anak mudah untukmenangkap tingkah laku dan gerak-gerikhewan yang selanjutnya dapatmengekspresikan ke dalam gerak-gerak tari(wawancara, Maryono 2 Januari 2014). Selainitu guru sebelum memberikan materi tariKukila terlebih dahulu menceriterakantentang hewan Kukila, baik gerak-geriknya,keindahan bentuk dan warna bulunya, sedikitbanyak akan muncul minat, empati anakuntuk senang, menyayangi hewan Kukila.Kegiatan pembelajaran tari yang sinergisantara pengetahuan dan praktiknya secaraseimbang dan dilakukan berkesinambungandiharapkan anak-anak akan merasa tertarikpada hewan sehingga menumbuhkan minatanak untuk mengenal dan mencintai hewan.

Tari Kukila dapat digunakan sebagaicara pembentukan karakter pada anak.Anak-anak belajar tari Kukila secara tidaklangsung adalah belajar mengolah rasa(wawancara, Sri Lestari Purnawirastri 2Desember 2013). Seni identik dengankeindahan yang dicipta untuk pemenuhankebutuhan rohani dan jasmani dalam rangkaaktivitas manusia (Maryono, 2012: 3).Keindahan artistik merupakan keindahan

yang sengaja diciptakan oleh seniman denganhasilnya karya seni. Dengan demikian belajarseni tari adalah belajar mengolah rasakeindahan yang pada hakekatnya untukmembentuk karakter atau kepribadianmanusia. Setelah belajar mengolah rasakeindahan jiwa akan menjadi lebih halus,sikap dan perilaku akan lebih santun. Hasilanalisis tersebut sejalan dengan pernyataanKutha Ratna, bahwa karya seni merupakanmedia komunikasi yang bermakna, sehinggakarya seni prinsip dasarnya adalah bersifatedukatif (2007: 16).

2. Sebagai HiburanAnak akan merasa jenuh dengan

segala aktifitasnya sehari-hari, sehingga anakperlu refresh atau bersenang-senang. Untukmenjernihkan pikiran dari segala kesibukanyang telah dilaluinya disekolahan khususnyapada anak-anak perlu adanya suatu bentukhiburan. Dari pengamatan terhadap anak-anak sanggar bahwa belajar tari jugamerupakan salah satu bentuk hiburantersendiri. Selain bisa menambah teman,dalam belajar tari disanggar hatinya senangdan dapat mengembangkan daya kreatifitas.

Secara umum baik penonton,pengamat maupun pakar bahwa kehadirantari Kukila ditengah-tengah masyarakatmerupakan sebuah tarian anak yangberfungsi sebagai hiburan. Dapat dilihat dariberbagai acara-acara yang ada pada kegiatandi masyarakat. Diantaranya disajikan padaritual resepsi pernikahan dan pada upacaraperingatan hari Kemerdekaan. Dalampementasan-pementasan tersebut sekaligusmerupakan wahana anak-anak untukmengembangkan budaya tradisi khususnyatari (wawancara, Esti Andrini 2 Desember2013).

46 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

Makna Tari KukiloMakna adalah sebuah arti atau

maksud. Gagasan suatu arti atau makna inimenimbulkan emosi yang tidak samar-samar, tetapi memiliki arti yang pasti yangberhubungan dengan gagasan yangmerupakan isi dan arti pada medium(Maryono, 2012: 98). Seni diciptakan tidakhanya sebagai benda itu sendiri, namunmempunyai arti untuk dapat diungkapkan.Makna tari Kukila sebagai teks pertunjukanmerupakan sebuah sajian yang memilikibentuk sebagai media ungkap.

Bentuk sajian tari Kukila merupakansebuah simbol yang terdiri dari beberapaunsur, salah satunya adalah komponenpokok yaitu gerak yang memiliki maknadidalamnya. Terdapat beragam jenis gerakpada tari Kukila yang mempunyai maknadiantaranya: srisig, tangan ngruji, metik,lenggut tawing, malangkerik manggut-manggut, dan angsel mbali. Gerak srisigmenggambarkan gerak burung terbang.Bentuk tangan ngruji merupakanpenggambaran paruh burung. Ekspresigerakan burung yang sedang makan denganbentuk gerak metik. Lenggut tawing menjadisuatu bentuk gerak yang menunjukkangerakan paruh. Jenis gerak malangkerikmanggut-manggut menggambarkan gerakkepala burung yang lincah. Gerak angselmbali menunjukkan burung yang sedangmengepakan sayapnya. Gerak representatifyang secara kuantitatif mencapai: 72,97%adalah menggambarkan ataumelambangkan sepasang burung yangmemiliki karakteristik lincah, gesit, dandinamis.

Pada kostum atau tatanan busana jugaterdapat penanda yang menunjukkan tariburung, diantaranya: jamang, dan sayap.

Bentuk busana terutama bentuk jamang yangdiikatkan pada kepala didesain menyerupaiseekor burung. Selain itu sesungguhnyasayap juga merupakan organ tubuh burunguntuk itu seorang seniman mendesain busanasayap yang diikatkan pada punggung penarisupaya memiliki kesan sayap burung.Diharapkan dengan melihat danmemperhatikan jamang dan sayap yangdidesain tersebut, penonton sudah dapatmenangkap bahwa tari yang disajikantersebut tari Kukila atau tarian burung.

Komponen pendukung sajian yangberupa musik atau karawitan yangmenjadikan suasana dinamis dan harmonisuntuk mewujudan gerak burung yangbercengkerama dengan lincah, gesit, dandinamis. Musik atau karawitan pada tariKukila yang menggunakan gendhing lancaranRena-rena memberikan dukungan gerakburung yang lincah, gesit, dan dinamisdengan suasana semangat, riang, dangembira. Dari teks cakepan atau syair padabait pertama, kedua dan ketiga mengandungmaksud yang tersirat didalamnya. Secarakeseluruhan makna inti dari ketiga tekscakepan tembang Kinanti yang terdapat padagarap musik tari Kukila tersebut adalahmenggambarkan tentang bentukpersahabatan yang akrab dengan dilandasihati yang tulus.

Pola lantai dengan garis-garislengkung yang digunakan sebagai lintasanpenari ketika gerak srisig dan gerak sundayang mempunyai kesan lembut, manis yangdiibaratkan anak-anak sedang bermain. Pola-pola garis lurus yang terdapat pada gerakusap gulu, metik, lenggut tawing, malangkerikmanggut-manggut, dan srampang duabelas,memberikan kesan sebagai perwujudanseorang anak dengan geraknya yang lincah,

47Volume 13 No. 1 Desember 2014

dan gesit untuk mengungkapkan rasakeceriaan, kesenangan, dan kegembiraan.

Pada realitanya bahwa kehadiran tariKukila banyak diminati anak-anak seusiatingkat SD ataupun SMP. Hal ini dapatdicermati dan dirujuk dari pengamatan padasanggar-sanggar tari yang memberikanmateri tari Kukila kepada para siswa putrinya.Selain itu pada tahun 2002 dan 2008 tariKukila menjadi materi lomba tingkat propinsiJawa Tengah yang pesertanya adalah anak-anak. Tari Kukila pada tahun 2010 dan 2013juga dijadikan materi lomba tingkatKaresidenan Surakarta yang diikuti anak-anak Sekolah Dasar.

Berdasarkan tanda visual ataukomponen yang bersifat nonverbal telahmenggambarkan sepasang burung yangmemiliki karakteristik lincah, gesit, dandinamis. Berdasarkan analisis dari ketigabentuk teks cakepan atau syair pada garapmusik dapat disarikan sebagai bentukpersahabatan yang akrab dengan dilandasihati yang tulus. Merujuk pada realita bahwakehadiran tari Kukila dalam kehidupanmasyarakat banyak diminati anak-anak.Dengan demikian kehadiran tari Kukiladitengah masyarakat merupakan bentukpendidikan karakter. Pesan makna yangtersirat pada tari Kukila adalah suatu bentukpendidikan karakter bagi anak untukmenanamkan nilai-nilai persahabatan.

Bentuk nilai persahabatan yang perludikembangkan bagi anak-anak yaitumenghormati keberagaman, menjagakebersamaan dalam rangka meningkatkankeakraban, dan membangun semangat. Dimasyarakat seseorang perlu memiliki rasasaling menghormati dengan adanyaperbedaan karakter, status sosial, suku,agama, berbagai latar belakang adat istiadat

maupun budaya masing-masing. Dalammenjaga kebersamaan seseorangmembutuhkan kerja sama, saling membantu,saling mengingatkan, merupakan bentuksosialisasi persahabatan supaya dapatmeningkatkan keakraban. Bentukkemandirian, kerja keras merupakan usahayang perlu dibangun semangatnya agardapat meraih cita-cita luhur.

PENUTUPBerdasarkan bentuk, lambang,

emosional penonton secara estetik tari Kukilomenggambarkan seekor burung yangmemiliki karakteristik lincah, riang, dan gesityang berfungsi sebagai hiburan danbermakna sebagai pendidikan karakter.Bentuk tari Kukilo pada implementasinyadiekspresikan lewat sajian gerak presentatifdan representatif yang lincah, riang, dan gesitdan didukung rias busana menyerupaiburung, serta dukungan musik yang dinamis,harmonis merupakan karya seni yangberkualitas mantap. Tari Kukilo padadasarnya merupakan salah satu tari yangbanyak diminati dan dipelajari anak-anakseusia tingkat Sekolah Dasar hinggaMenengah Pertama.

Perpaduan berbagai unsur yangterdapat pada tari Kukila telah menunjukkankeselarasan dan harmonisasi yang mantapsehingga menjadi karya seni yang memilikinilai keindahan yang dapat membentukkarakter pada jiwa anak. Pada dasarnya tariKukila adalah bentuk ekpresi jiwa manusiayang diwujudkan dalam sebuah karya tari.Seni identik dengan keindahan yang diciptauntuk pemenuhan kebutuhan rohani danjasmani dalam rangka aktifitas manusia.Keindahan artistik merupakan keindahanyang sengaja diciptakan oleh seniman. Pada

48 Volume 13 No. 1 Desember 2014

Estetika Tari Kukilo Gaya Surakarta Gubahan S. Maridi Laras Ambika Resi

realitanya tari Kukila untuk diajarkan padaanak-anak. Belajar seni tari adalah belajarmengolah rasa keindahan yang padahakekatnya untuk pembentukan karakteratau kepribadian manusia. Artinya belajar tariadalah mengolah rasa keindahan supaya jiwakita menjadi lebih halus dan peka terhadapnilai-nilai kemanusiaan sehingga sikap danperilaku menjadi lebih santun.

Selain itu berdasarkan teks cakepanpada musik tari Kukilo dapat ditemukanmaknanya yaitu dalam membentuk jiwadiperlukan suatu aktifitas positif yang dapatmengembangkan persahabatan, kebersamaan,menjauhkan dari permusuhan, dilakukandengan senang hati sekalipun harus kerjakeras demi meraih sebuah cita-cita. Dengandemikian makna tari Kukilo sebagaipendidikan karakter adalah membentuk jiwaanak untuk mengembangkan kepekaan rasa:persahabatan, kebersamaan, keberagamanagar dapat menampilkan bakat danmengembangkan kreatifitas secara naturaldan maksimal dengan perasaan gembira.

DAFTAR PUSTAKAAgus Tasman.1997. Buku Pegangan Kuliah Estetika Tari.

Surakarta:STSI.Deddy Mulyana.2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.

Bandung: Rosdakarya.Kamus Besar Bahasa Indonesia EDISI KETIGA.2005. Penerbit: Balai Pustaka. Jakarta.Maryono.2010. Pragmatik Genre Tari Pasihan Gaya

Surakarta. Penerbit: ISI Press Solo.Maryono.2012. Analisa Tari. Penerbit: ISI Press Solo.Parker, De Witt.H.1980. Dasar-dasar Estetika. Terj. SD.

Humardani. Surakarta: Akademi SeniKarawitan Indonesia (ASKI).

Rahayu Supanggah.2007. Bothekan Karawitan II GARAP.

Surakarta: ISI Press.S. Budhisantoso.1994. “Kesenian dan Kebudayaan”. Jurnal:

Wiled. Surakarta: STSI Press.Soedarsono, R.M.1978. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi

Tari. Yogyakarta: Akademi Seni TariIndonesia.

Sumargono.2001. “R.T Koesumokesowo (1990-1972) Mae-

stro Seni Tari Tradisi Karaton GayaSurakarta”. Tesis. Universitas GadjahMada.Yogyakarta.

Sutopo, H.B.2006. METODOLOGI PENELITIAN

KUALITATIF Dasar teori danterapannya dalam penelitian.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

NARA SUMBEREsti Andrarini, 44 tahun, Surakarta, pelatih

dan penonton tari.Joko Sarsito, 54 tahun, Karanganyar, tenaga

laboran.Maryono, 54 tahun, Sukoharjo, penari dan

dosen ISI Surakarta.Neti Larasati, 41 tahun, Surakarta, guru tari.Ninik Mulyani Sutranggi, 56 tahun,

Karanganyar, pakar dan pengamattari.

Sri Lestari Purnawirastri, 46 tahun, Surakarta,pelatih dan penonton tari.

Suroso Daladi, 80 tahun, Surakarta,pengrawit.

Suyanto, 53 tahun, Surakarta, dalang dandosen ISI Surakarta.

Waluyo, 51 tahun, Blora, pengrawit dandosen ISI Surakarta.