domestic waste and waste treatment

11
TUGAS 1 PENGOLAHAN AIR LIMBAH "Domestic Waste and Waste Treatment" Disusun Oleh : Achmad Rizki Azhari NIM. 25010113140258 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2016

Upload: diponegoro

Post on 23-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS 1 PENGOLAHAN AIR LIMBAH

"Domestic Waste and Waste Treatment"

Disusun Oleh :

Achmad Rizki Azhari

NIM. 25010113140258

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

TAHUN 2016

1. Bentuk Kualitas Air Limbah

Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar

dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air

limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam media air dari suatu usaha

dan/atau kegiatan.1

A. Kualitas Air Limbah Industri

Industri yang baku mutu air limbahnya diatur terdiri dari:1

1. industri pelapisan logam dan galvanis;

2. industri penyamakan kulit;

3. industri minyak sawit;

4. industri karet;

5. industri tapioka;

6. industri monosodium glutamat dan inosin monofosfat;

7. industri kayu lapis;

8. industri pengolahan susu;

9. industri minuman ringan;

10. industri sabun, deterjen dan produk-produk

11. minyak nabati;

12. industri bir;

13. industri baterai timbal asam;

14. industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran;

15. industri pengolahan hasil perikanan;

16. industri pengolahan hasil rumput laut;

17. industri pengolahan kelapa;

18. industri pengolahan daging;

19. industri pengolahan kedelai;

20. industri pengolahan obat tradisional atau jamu;

21. industri peternakan sapi dan babi;

22. industri minyak goreng dengan proses basah dan/atau kering

23. industri gula;

24. industri rokok dan/atau cerutu;

25. industri elektronika;

26. industri pengolahan kopi;

27. industri gula rafinasi;

28. industri Petrokimia Hulu;

29. industri rayon;

30. industri keramik;

31. industri asam tereftalat;

32. polyethylene tereftalat;

33. industri petrokimia hulu;

34. industri oleokimia dasar;

35. industri soda kostik/khlor;

36. industri pulp dan kertas;

37. industri ethanol;

38. industri baterai kering;

39. industri cat;

40. industri farmasi;

41. industri pestisida;

42. industri pupuk;

43. industri tekstil;

Contoh baku mutu air limbah industri yang akan dipaparkan dalam

tulisan ini adalah baku mutu limbah industri petrokimia hulu. Industri

petrokimia hulu adalah industri yang mengolah bahan baku berupa

senyawa-senyawa hidrokarbon cair atau gas berupa natural hydrocarbon

menjadi senyawa-senyawa kimia berupa olefin, aromatic dan syngas yang

mencakup industry yang menghasilkan etilen, propilen, butadiene,

benzene, etilbenzene, toluen, xylen, styren dan cumene.1

Berikut ini merupakan baku mutu untuk air limbah usaha dan/atau

kegiatan industri petrokimia hulu: 1

Parameter Satuan Kadar Paling Tinggi

BOD mg/liter 100

COD mg/liter 200

TSS mg/liter 150

Minyak dan Lemak mg/liter 15

Fenol mg/liter 1

Cr mg/liter 1

Cu mg/liter 3

Zn mg/liter 10

Ni mg/liter 0,5

pH 6,0 – 9,0

Kuantitas air limbah

paling tinggi

m3/ton bahan baku 0,6

B. Kualitas Air Limbah Usaha dan/atau Kegiatan Perhotelan

Hotel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang

dikelola secara komersial yang meliputi hotel berbintang.1 Baku mutu air

limbah usaha dan/atau kegiatan perhotelan adalah sebagai berikut:1

C. Kualitas Air Limbah Usaha dan/atau Kegiatan Fasilitas Pelayanan

Kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang

digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik

promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.1 Baku mutu air

limbah usaha dan/atau kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan adalah

sebagai berikut:1

a. Fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan pengolahan limbah

domestik

b. Fasilitas Pelayanan yang Melakukan Pengolahan Limbah Bahan

Berbaya dan Beracun

Fasilitas kesehatan yang melakukan pengelolaan limbah bahan

berbahaya dan beracun, yang hasil pengolahannya disalurkan ke IPAL,

maka wajib memenuhi Baku Mutu Limbah Domestik sebagaimana

yang tertera di atas (poin a), dan Baku Mutu Air Limbah dengan

parameter tambahan sebagai berikut:

D. Kualitas Air Limbah Usaha dan/atau Kegiatan Rumah Potong Hewan

Rumah potong hewan adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan

dengan desain dan kontruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis

dan higienis tertentu serta digunakan sebagai tempat pemotongan hewan

yang meliputi pemotongan, pembersihan lantai tempat pemotongan,

pembersihan kandang penampungan, pembersihan kandang isolasi,

dan/atau pembersihan isi perut dan air sisa perendaman.1

Baku mutu air limbah usaha dan/atau kegiatan rumah potong hewan

adalah sebagai berikut:1

E. Kualitas Air Limbah Usaha dan/atau Kegiatan Domestik

Baku mutu air limbah usaha dan/atau kegiatan domestik berlaku bagi :1

a. kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan perniagaan, dan

apartemen

b. rumah makan (restauran) yang luas bangunannya lebih dari 1000 meter

persegi; dan

c. asrama yang berpenghuni 100 (seratus) orang atau lebih.

Berikut ini merupakan baku mutu untuk air limbah usaha dan/atau

kegiatan domestik:1

F. Kualitas Air Limbah Usaha dan/atau Kegiatan yang Belum Memiliki

Baku Mutu Air Limbah yang Ditetapkan1

2. Perbandingan BOD dan COD

Rasio BOD / COD tidak kurang dari indikator untuk efek hasil dari materi

yang mengandung bahan organik (terutama air, air limbah, air lindi, kompos

dan bahan lain yang serupa) dalam komponen lingkungan lingkungan alam

dan buatan manusia (sumber daya air, lahan basah, tanah, TPA sampah, lahan

pertanian, stabilisasi kolam, pengolahan air dan air limbah dan komponen lain

yang serupa). Dengan demikian, rasio BOD / COD dapat diklasifikasikan ke

dalam zona di mana materi yang mengandung bahan organik akan dolah atau

dibuang adalah sebagai berikuit: 3

A. Toxic Zone

Zona beracun berarti batas bahan organik yang berpotensi memiliki

efek buruk terhadap organisme hidup. Organisme hidup terdiri dari

mikroba, tanaman dan hewan air. Zona beracun untuk BOD dan COD

adalah sebagai berikut:

Rasio BOD/COD maksimal 0,10.

Konsentrasi BOD maksimum 10 mg / L untuk pengolahan secara

akuakultur (aquaculture treatment), 100 mg / L untuk pengolahan secara

mikroba dan phyto (microbial and phytotreatments), 50.000 mg / L

untuk pengolahan alami (natural treatment).

Konsentrasi COD maksimum 50 mg / L untuk pengolahan secara

akuakultur (aquaculture treatment), 500 mg / L untuk pengolahan secara

mikroba dan phyto (microbial and phytotreatments), 100.000 mg / L

untuk pengolahan alami (natural treatment).

B. Biodegradable Zone

Zona biodegradable berarti batas bahan organik yang dapat terurai

oleh mikroba dalam kondisi pengolahan alami dan buatan manusia.

Identifikasi zona biodegradable adalah sebagai berikut:

Batas rasio BOD/COD antara 0,1 dan 1,0 merupakan zona yang

tersegmentasi menjadi beberapa tingkatan biodegradable seperti rendah,

sedang dan tinggi yang membutuhkan studi lebih lanjut.

Konsentrasi BOD maksimum 10 mg / L untuk pengolahan secara

akuakultur (aquaculture treatment), 100 mg / L untuk pengolahan secara

mikroba dan phyto (microbial and phytotreatments), 50.000 mg / L

untuk pengolahan alami (natural treatment).

Konsentrasi COD maksimum 50 mg / L untuk pengolahan secara

akuakultur (aquaculture treatment), 500 mg / L untuk pengolahan secara

mikroba dan phyto (microbial and phytotreatments), 100.000 mg / L

untuk pengolahan alami (natural treatment).

C. Acceptable and/or Stable Zones.

Zona diterima berarti bahwa batas bahan organik yang dapat

dengan aman dibuang di lingkungan tanpa pengaruh yang signifikan

terhadap kualitas keseluruhan dari lingkungan.

Zona diterima berhibungan dengan standar kualitas untuk

komponen lingkungan yang bervariasi pada setiap negara. Namun, zona

diterima dapat digeneralisasi dibawah zona biodegradable. Dalam zona

diterima, bahan organik dapat mengalami dekomposisi pada tingkat yang

lambat dan akhirnya berhenti yang disebut zona stabil.

Gambar. 1. Zona Segitiga (Triangle zones) untuk rasio BOD / COD

Strategi pengolahan. Dengan menggunakan zona segitiga diatas,

strategi untuk pemecahan masalah dapat diusulkan. Sebagai contoh,

asumsikan bahwa bahan organik yang terkandung dalam air limbah adalah

BOD 500 mg / L, COD 5.000 mg / L, dan rasio BOD / COD 0,1. Maka air

limbah akan diperlakukan dengan pengolahan secara mikroba aerobik.

Prioritas pertama adalah mengubah air limbah beracun ke air

limbah biodegradable. Transformasi dapat dilakukan dengan pemilihan

metode pengolahan yang dipilih seperti pengolahan secara fisik dan kimia

untuk mencapai output BOD <100 mg / L, COD <500 mg / L dan rasio

BOD / COD > 0,1. Setelah pengolahan fisik atau kimia dilakukan, air

limbah tersebut aman untuk diperlakukan dengan pengolahan biologis atau

pengolahan phyto untuk mencapai zona diterima / stabil untuk dibuang.

Referensi:

1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu

Air Limbah.

2. Samudro, Ganjar; Mangkoedihardjo, Sarwoko. Review on Bod, Cod and

Bod/Cod Ratio: A Triangle Zone for Toxic, Biodegradable and Stable Levels.

International Journal of Academic Research, Vol. 2 (4), July 2010.