buku-pemasangan-instalasi.pdf - slamet elektro umy

54

Upload: khangminh22

Post on 21-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEI\4ASAT\GAT{INSTAI \SI, LIS]RIK' DAS411

Drs. Priyo Handoko

@PENERBIT KANISIUS

I

I Pemasangan Instalasi Listrik Dasar

021680

I O Kanisius 2000

j TENERBIT KANTSruS (Anggota rKApr)I

Jl. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281

Kotak Pos 1125lYk, Yogyakarta 5501It Telepon(0274) 588783, 565996;Fax(0274) 563349, E-Mail: [email protected]

kanissrn@yo gya.wasantara. net. id

Cetakanke- 5 4 3 2

Tahun 04 03 02 01

tsBN 979-672-526-6

Hak cipta dilindungi undang-undang.Dilarang memperbanyakkarya tulis ini dalam bentuk dengan cara apa pun,

termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan Kanisiu Yogyakarta

KATA PENGANTAR/

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan segenap kasih karunia-Nya sehingga buku ini dapat terselesai-

kan. Buku Qerjudul Pemasangan Instalasi Listrik Dasar ini disusun untuk

melengkapi paket buku pelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan, khususnya

Program Studi Teknik Listrik. Meskipun begitu, tidak tertutup kemungkinan

bahwa buku ini merupakan materi praktis yang dapat digunakan oleh masya-

rakat umum, terutama para praktisi elektronik dan kelistrikan.

Buku ini disajikan secan singkat sesuai dengan gambaran materi yang

dituliskan dalam kurikulum 1999. Harapan kami, buku ini mampu menjawab

kebutuhan akan materi singkat, praktis, namun terpadu akan materi instalasi

listrik dasar. Kami berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca, namun

jika masih ada beberapa kekurangan atau kesalahan yang terjadi, mohon di-

sampaikan kepada kami untuk memperbaikinya di masa mendatang.

Semoga bermanfaat dan selamat berkarya.

Yogyakarta, Juli 1999

Penerbit

t1l

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar IsiI,

Bab I PERATURAN DAN KESELAMATAN KEzuA

A. Dasar-dasar Peraturan Umum

B. Keselamatan Kerja

C. Perlolongan Pertama Pada Kecelakaan

Bab II PERALATAN DAN BAHAN INSTALASI

A. Penghantar ListrikB. Bahan Isolasi (Isolator Rol)

C. Pipa Instalasi

D. Kotak Sambung

E. Sakelar

F. Fiuing

G. Perlengkapan Bantu

BabIII PEMASANGAN KOMPONEN-KOMPONEN

INSTALASI PENERANGAN

A. Penyambungan Kawat..

B. Pemasangan Rol Isolator .

C. Pemasangan Pipa Instalasi .

D. Pemasangan Fitting Gantung

l1l

V

1

1

2a-l

5

5

19

19

2I22

26

28

32

32

34

36

38

lJrrb lV l'1,N,44,\AN(;AN INS l)\l,ASl l,l I tittrl'l rNl rltAN( ;AN,Sl rl )l ilil IANA

A. llrstlrlusi l.urrrpu I)ijur'

ts. lns(alasi RLrntah Scclcltarru

Daltar Pustaku

l0

l0

ll

.l rJ

vl

Bab I

PERATURAN DANKESELAMATAN KERIA

Listrik sangat penting dalam kehidupan kita. Hampir semua orang mem-

butuhkan listfik dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk penerangan,

peralatan rumah tangga, dan lain-lain. Namun, hanva sedikit orang yang

memahami kelistrikan secara mendalam. Oleh karena itu, diperlukan pema-

haman dan keterampilan mengenli pemasangan instalasi listrik, agar listrikdapat digunakan seefisien dan seaman mungkin.

A. Dasar-Dasar Peraturan Umum

Pemasangan instalasi listrik tidak dapat dilakukan sembarangan. Jika

tidak hati-hati dapat membawa akibat yang fatal, baik bagi pemasang instalasi

maupun bagi pemakainya. Oleh karena itu, sebelum seseorang memasang

suatu instalasi listrik. Peraturan-peraturan ini bertujuan melindungi manusia

dan mengamankan barang dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh listrik,

serta menyediakan tenaga listrik yang aman dan efisien.

Peraturan untuk instalasi listrik terdapat pada buku Peraturan UmumInstalasi Listrik 1987, yang disingkat PUIL 1987. Buku peraturan instalasi

ini diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPf . PTIIL 1987

ini berlaku untuk semua instalasi listrik arus kuat (ayat I02.Al),kecurli insta-

lasi-instalasi atau bagian-bagian instalasi yang disebut dalam ayat 102.A2.

Di samping PUIL 1987, kita juga harus memperhatikan peraturan-

peraturan lain yang ada hubungannya dengan instalasi listrik, yaitu:

l. Undang-undang dan Peraturan mengenai keselamatan kerja yang ditetap-

kan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970,

2. Peraturan Bangunan Nasional, contoh: pemotongan ujung kabel meng-

gunakan tang potong. Jangan sampai sisa potongan kabel tersebut ber-

serakan di sembarang tempat karena sisa potongan kabel ini cukup tajam

yang mungkin dapat melukai orang lain yang melewati tempat tersebut.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 tahun 1912 tentang

Perusahaan Umum Listrik Negara, dan

4. Peraturan-peraturan lain yang berlaku untuk kelistrikan yang tidak ber-

tentangan dengan PUIL 1987.

B. Keselamatan Ker.ia

Seperti telah disebutkan di atas, peraturan-peraturan yang ada dimaksud-

kan untuk pengamanan, baik bagi manusia, barang, maupLrn instalasi itu sen-

diri. Oleh karena itu, untuk memasang suatu instalasi listrik cliperlukan tin-

dakan atau langkah-langkah keselamatan kerja. Tindakan atau langkah

keselamatan kerja dapat dibedakan atas empat hal berikut.

1. Keselamatan kerja bagi diri sendiri, yaitu tindakan kcsclarnatan bagi diri

orang yang melakukan pekerjaan pemasangan instalasi.

Sebagai contoh:

a. menggunakan pakaian kerja yang sesuai dengan pekerjaan;

b. menggunakan peralatan yang cocok;

c. menggunakan peralatan pengaman (sabuk pcngaman, sarung tangan,

dan lain-lain).

2. Keselamatan kerja bagi orang lain, pada saat me lakukan suatu pekerjaan

pemasangan instalasijangan sampai mencelakakan orang lain yang mung-

kin berada di sekitar lokasi pekerjaan. Contoh: pemotongan ujung kabel

menggunakan tang potong, jangan sampai sisa potongan kabel tersebut

berserakan di sembarang tempat karena sisa potongan kabel ini cukup

tajam sehingga dapat melukai orang lain yang melewati tempat tersebut.

3. Keselamatan alat atau barang. Yang dimaksud alat-alat atau barang ialah

alat-alat atau barang yang digunakan dalam pekerjaan tersebut. Misalnya

dalam hal menggunakan peralatan, jangan sampai peralatan tersebut rusak

atau tidak dapat berfungsi lagi akibat penggunaan yang tidak sesuai.

Contoh: menggunakan tang kombinasi untuk memukul paku/sekup. Hal

ini dapat merusak tang tersebut sehingga tidak dapat difungsikan

sebagaimana mestinya.

4. Keselamatan lingkungan juga perlu diperhatikan dan dijaga, agar ling-

kungan tetap sehat dan tidak membahayakan kehidupan di kemudian

hari. Coritoh: tidak membuang sampah kabel sembarangan karena sisa-

sisa kabel baik yang berupa potongan-potongan tembaga atau sisa-sisa

bahan isolasinya dapat mencemarkan lingkungan hidup.

Tindakan keselamatan kerja tersebut dapat dikembangkan lagi dengan

menyesuaikan tempat dan keadaan pada masing-masing lingkungan peker-

iaan.

C. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Pada kenyataannya, kecelakaan selalu dapat terjadi di manapun juga,

tak terkecuali pada pekerjaan instalasi listrik. Oleh karena itu, di samping

menaati peraturan-peraturan yang diberlakukan serta menjalankan tindakan

keselamatan kerja, diperlukan pula penanganan yang cepat apabila terjadi

kecelakaan akibat bahaya listrik maupun kecelakaan pada pengerjaan insta-

lasi, listrik.

Tindakan P3K juga diperlukan pada setiap pekerjaan instalasi listrik

karena keberadaan perlengkapan ini cukup menolong. Di samping itu, tin-

dakan P3K juga perlu dilatih agar bila suatu saat kita mendapati orang yang

mendapat kecelakaan baik pada pekerjaan pemasangan maupun akibat bahaya

listrik, korban dapat segera mendapat pertolongan. Tindakan pertolongan

pertama ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Bila mendapati seseorang yang

tersengat aliran listrik, tindakan yang perlu dilakukan adalah:

1. mematikan sumber listrik (mematikan saklar pada kotak sekering atau

mematikan MCB pada kotak kWh meter);

2. bila korban pingsan, bawa korban ke tempat yang aman kemudian

tidurkan terlentang dan lepas/kendorkan pakaian yang mungkinmenghambat pernapasan, lalu berikan rangsangan pada hidung korban

menggunakan eau de colognelalkohol agar korban segera siuman;

3. kalau korban mengalami luka bakar, olesi dengan salep/obat luka bakar;

4. bila keadaan korban mengkhawatirkan, bawalah segera korban ke balai

pengobatan/dokter terdekat.

Perlengkapan PPPK yang diperlukan pada bengkel listrik antara lain berisi:

alkohol (eau de dologne), salep luka bakar, obat mererh, kapas, perban, plester,

drag bar.

Gambar l.l. Lbmari PPPK.

Bab II

PERALATAN DANBAHAN INSTALASI

Selain nfenguasai pengetahuan tentang instalasi listrik dan mengetahui

peraturan-peraturan yang berlaku untuk instalasi listrik, diperlukan pula

kemahiran membaca gambar instalasi.

Kebanyakan gambar instalasi belr.rpa lambang-lambang atau simbol-

simbol yang antara lain sebagai terlihat pada Gambar 1a, Gambar lb, Gambar

lc, Gambar ld, dan Gambar le.

Dari sekian banyak jenis peralatan instalasi yang ada, hanya sebagian

kecil saja yang akan dibahas dalam bLrku ini.

A. Penghantar Listrik

Penghantar atau kabel yang sering digunakan untuk instalasi listrik pene-

rangan umumnya terbuat dari tembaga. Penghantar tembaga setengah keras

13CC ; H = Barc Copper Conductttr Half Har6) memiliki nilai tahanan

jenis 0,0185 ohm mm2/m dengan tegangan tarik putus kurang dari 41 kg/

mr42. Sedangkan penghantar tembaga keras (BCCH = Barc Copper Conduc'

tor Half Hard), kekuatan tegangan tariknya 41 kg/mm2. Pemakaian tembaga

sebagai penghantar adalah dengan pertimbangan bahwa tembaga merupakan

suatu bahan yang mempunyai daya hantar yang baik setelah perak.

Penghantar yang dibuat oleh pabrik terdapat beraneka ragamnya. Ber-

dasarkan konstruksinya, penghantar diklasifikasikan sebagai berikut.

lambang keterangan lambang keterangan

saluranhantaran

saluran menuluke atas

{/Lsalurandipindah-pindah kankabel fleksibel

saluran dari bawah

saluran bawahtanah

saluran dari bawahmelalui ruangansecara tegak lurusmenuju ke atas

o saluran dalam pipavan bovensaluran dari alasleidinq

-+F-dua hantaran terpisah

saluran menulu ke \bawah

-/+saluran terdiri dari3 hantaran

saluran dari atas melaluilui ruangan secara tegaklurus menuju ke bawah

+- saluran terdiri dari.12 hantaran X litik lampu

hantaran netralberisolasi

titiK lampu untuksakelar seri

hantaran pengaman,hantaran yangditanahkan

V^4.

titik lampu darurat

persiiangan hantaran(tanpa hubunganlistrik) a titik lampu isyarat

saluran denganpercabangan dalamkotak I lampu TL tl'

+ saluran dengan kotaksentral tr 6 lampu TL dipasang

berderet jadi 2 baris

6

Gambar 2.1a.

lambang iungkit putat keterangan, nama bentuk

{ \ s-30 sakelar kutub-satu oN-:ttlYi)u<.--___l r

m/U

@

r\,'iJf ffi sakelar kutub-dua

r\\\ fff db sakelar kutub-tiga

)f\rdc sakelar seri

f \' { q sakelar tukar

X orrc

1&fi-i

H sakelar silang

sakelar tarik

{sakelar kedap airschakelaar

L ku ran

T rl-AI -tro--t*lr-

nHI

n^hr l '\LA. r-r]i <^+<l1k- Y t

ll:t--T-4=,L

+. ll

r1-r--f F-

Gambar 2.1b. .

lambang keterangan, nama bentuk

il_<kotak-kontakdinding m

g<c iE kotak-kontakdinding ganda @

H* IEllckotak-kontakdinding dengankontak penqaman

*- tusuk kontak

kontak tusuk dengankabel yang dapatdipindah-pindahkan

r----__L___

kotak-kontak alat

alat listrik untukrumah tangga

elemen pemanasalat pemanas

o armatur penerangankedap air

Gambar 2.lt

lambang keterangan, nama bentuk

HT kWh-meter

w+

pengaman ulir(pengaman lebur)

W

)'otomat ulir

,t{'b6rz-

- -t- I - pemasukan pipa

- -JJ.- wartel tH-'$il

kotak pengamandenqan duapengaman ulir @

t elektroda tanah tI

Gumbur 2.ld

lambang keterangan, nama bentuk

rlrlrl jalur terminal

4 dengan pengamanansakelar kutubtigategangan notkutub-dua

il-rpemisah denganpengaman

I

I-'l-pemisah sorong f,

tr\ pelayanan denganelemen dwi-logam

@ pelayanan denganjam

\*

sakelar denganpelayananelektromagnetik

@ motor

++H transformator

Gambar 2.1e.

r) Penghantar pejal (solicl); yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal

yang berukuran sampai 10 mm2. Tidak dibuat lebih besar lagi dengan

maksud untuk memudahkan penggulungan maupun pemasangannya.

,......+

Gtunbur 2.2. Penghuntar Pejal'

Penghantar bertilit (stranded); penghantarnya terdiri dari beberapa urat

kawat yang berlilit dengan ukuran 1 mm2 - 500 mm2.

Gambur 2.-). P e n ghcrntar stranded-

P enghantar s e rabut (Jleks ib e I ) ; banyak digunakan untuk tempat-tempat

yang sulit dan sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik dan pada

kendaraan bermotor. Ukuran kabel ini antara 0,5 mm2 - 400 mm2.

-v4+

Gtuttlr(tt' 2.1. l't tty,ltttrttttr s,'nthtrl.

2)

3)

4) Penghantar persegi (busbar); penampang penghantar ini

rsegi empat yang biasanya digunakan pada PHB (papan

sebagai rel-rel pembagi atau rel penghubung' Penghantar

berbentuk pe-

hubung bagi)

ini tidak ber-

isolasi.

Goml:tur 2.5. Pe nghuntur persegi.

Adapun bila ditinjau darijumlah penghantar dalam satu kabel, penghantqr

dapat diklasrfikasikan menjadi:

ll

l.

2.

Penghantar simplex: ialah kabel yang hanya dapat berfungsi untuk satu

macam penghantar saja (misal: untuk fasa atau netral saja).

Contoh penghantar simplex ini antara lain: NYA 1,5 mm2; NYAF 2,5

mm2 dan sebagainya.

Penghantar duplex; ialah kabel yang dapat menghantarkan dua aliran(dua fasa yang berbeda atau fasa dengan netral). Setiap penghantarnya

diisolasi kemudian diikat menjadi satu menggunakan selubung. Penghan-

tar jenis ini contohnya NYM 2x2,5 mm2, NYY 2x2,5 mm2. t

isolasi PVC

bahan pengisi (karet sintetis)Gambar 2.6. Kabel NYM.

3. Penghantar triplex;yaitu kabel dengan tiga penghantar yang dapat meng-

hantarkan aliran 3 fasa (R, S dan T) atau fasa, netral dan arde. Contoh

kabel jenis ini: NYM 3x2,5 mm2, NYY 3x2,5 mm2 dan sebagainya,

4. Penghantar quadruplex; kabel dengan empat penghantar untuk meng-

alirkan arus 3 fasa dan netral atau 3 fasa dan pentanahan. Susunan hantar-

annya ada yang pejal, berlilit ataupun serabut. Contoh penghantar quadru-

plex misalnya NYM 4x2,5mm2, NYMHY 4x2,3 mm2 dan sebagainya.

Jenis penghantar yang paling banyak digunakan pudu i,istatasi rumah

tinggal yang dibangun permanen saat ini adalah kabel rumah NYA dan kabel

NYM.

1. Penggunaan Kabel NYA

Pemakaian kabel jenis NYA berlaku dengan ketentuan-ketentuan berikut.

a. Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan langan, NYA harus

dimasukkan dalam pipa pelindung.

b. NYA tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau

kayu, atau ditanam langsung pada plesteran atau kayu, tetapi harus

dilindungi dengan pipa instalasi (ayat 142 AI).

12

c. Kalau dipasang di luar jangkauan tangan, NYA boleh dipasang ter-

buka dengan menggunakan instalasi jepit atau isolator rol; cara

pemasangannya harus sedemikian rupa sehingga ada jarak bebas

minimum I cm terhadap dinding dan terhadap bagian lain dari

bangunan atau konstruksi (ayat 142 AZ).

d. Pada ruang yang lembap. NYA harus dipasang dalam pipa PVC (ayat

742 A0).

e. NYA boleh cligLrnakan di dalam alat listrik, perlengkapan hubung

bagi dan sebagaitlYrr.

f. NYA tidak boleh digLrnaltan cli ruang basah, di alam lerbuka atau di

tempat keria atau gudang dcngan bahaya kebakarin atau ledakan.

Data mengenai kabel NYA daprt dilihat pada tabel 2.2, dan ketentuan

mengenai jumlah penghantar NYA yang boleh dipasang dalam satu pipa

instalasi tidak boleh melebihijLrmlah yilng tercantum dalam tabel 2 (ayat743

A6).

Adapun untuk ukuran-ukuralt yang tidak dicantumkan pada tabel 2.1,

jumlah kabel rumah yang boleh clipasang dalan satu pipa instalasi ditentukan

sedemikian hingga faktor pengisiannyrt tidak melebihi ketentuan di bawah

ini tayat 743 A8t:

Tabel2.1

Jumlah Kabel dan Faktor Pengisian Maksimum

Jumlah kabel rumah dalam satu PiPa

1

2

3 atau lebih

Pada ketentuan ini berlaku rlrrlltls:

iumlah lttas l.lcttlttnpang luar semua kabel rurnahFaktorpengisim= x1007o

r3

Faktor pengisian maximum

' Tabel2.2Data Mekanis Kabel PVC Tegangan Rendah - NYA

Type: NYA - 1000 V Sll.0208 - 78 (SPLN,42 - 1:1981)(PVC lnsulated) Size: 500 mm'?

UkuranKonduktor

I

Konstruksi I No" Kabel

Ketebalanpelindung

Diameterkabel

Beratkabel

Panjangstandar

mm2 mm mm kg/km m

1

1R

2.5

4

6

10

16

25

35

70OE

120150

185

240300400500

re (rm)

re (rm)

re (rm)

re (rm)

re (rm)

re (rm)

rm

rm

rmrm

rm

rm

rm

rm

rm

rmrm

rm

rm

1 (7)

1 (7)

1 (7)

1 (7)

1 (7)

1 (7)

7

7

7 (1e)

19

19

19

37J/

JI61

61

61

61

0.6

0.6

0.70,8

0.81.0

1.0

1.2

1.2

1.4

1.41.4

1.6

1.82.02.2

2.4

2.6

2.8

2.9J.t3.94.8

4.5

6.87.9

9.9

10.912.9

14.9

17.7

18.9

20.923.8

26.828.B

32.9

36.8

1610

28

47

67

109177

275

369

525694964

1197

1 4981 846

2432301 7

38654855

100

100

100

100

100

100

500500

500500

500500

500

500

500500500

500

300

t4

l

Tabel2.3Data Elektris Kabel PVC Tengan Rendah NYA

Ut(uran

Tahanan pada ?0 Kapasitas arus

Hambatan tiapkonduKor

T$t VoltKondutitol lsolasi Datam pipa Dalam udara pendeksetiap detik

D6ngan arus DC 30c 3dc

mm2 Ohr/km A AOhr/km

KA kv/s mmoo ooo

1 23.4 51 12 18 0.12

1.5 1 1.9 51 15 24 o.17 2,5

2.5 714 48 20 32 o.29 2.5

4 447 44 25 43 0.46 2,5

4 297 37 33 54 0.70 2,5

10 177 36 45 74 1 .16 2,5

16 112 26 61 98 0.088 o^24 1.86 2,5

25 0.708 26 83 140 0.085 o.23 2.91 2,5

0.514 22 104 r59 0.082 o22 4.O7 2.5

50 0.379 22 132 197 0.082 0.21 5.81 2,5

70 o 2F,2 19 r66 247 0.082 o.20 4.14

95 0.1 89 '18 198 293 0.082 0.19 11.05 2,5

120 0.1 50 16 236 345 0.078 0.19 13.95

150 0.122 16 391 0.078 0.18 17 44 2,5

185 o.o972 '16 448 0.078 018 21.51 2.5

240 0.0740 16 529 0.075 0.17 27.91 2,5

300 0.0590 15 609 0.075 o17 34.88 2.5

400 0.0461 14 724 0.075 0.16 46.51 2,5

500 0.0366 l5 B2B 0.075 0.16 58.14 2.5

15

' Tabel2.4Diameter dalam Minimum Pipa lnstalasi

Untuk Pemasangan Kabel Rumah Jenisnya

Jumlah Kabelnya 1 2 3 4 5 6

Luas PenampangNominalnya

Diameter LuasMaksimumnya

Diameter dalam MinimumPipa lnslalasi

mm2 mm mm

1,5 3,3 7 I 11 13 13 13

2,5 3,9 7 10 13 14 14 15

4 4,4 7 11 14

16

19

16 16 17

6 I 14 20 20 21

10 6,8 10 17 24 24 27

15 8,0 13 20 23 29 29 32

25 9,8 14 24 o-7 35 35 38

35 1't ,0 16 27

34

347

40 40 44

50 13.0 19 35 46 46 56

70 15,0 22 ctr 44 56 56

95 17,O 24 44 48

120 19,0 27 4B 50

150 21,0 34 56

l6

2. Penggunaan kabel NYM

Ketentuan penggunaan kabel NYM, adalah sebagai berikut (ayal742

B t).

a. NYM boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu atau

ditanam langsung dalam plesteran, juga di ruang lembab atau basah, di

tempat kerja atau gudang dengan bahaya kebakaran atau ledakan.

b. NYM juga boleh dipasang langsung pada bagian-bagian lain dari bangun-

an, konstruksi, rangka dan sebagainya, asalkan car a pemasangannya tidak

merusak selubung luar kabelnya.

c. NYM tidak boleh ditanam dalam tanah. l

Pemasangan NYM menggunakan klem dengan jarak antara yang cukup rapat i

(kira-kira 25 cm), sehingga kabel terpasang rapi, lurus dan tidak menggelayut.

Data kabel NYM seperli dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tentang kode warna untuk membedakan hantaran diberlakukan ketentu-

an-ketentuan seperti (pasal 720):

Data Mekanis Kabet NyM uoil"??l"",u.","sidan Bersetubung PVC I

Type: NYM-500 V, Sll. 0209 - 78 (SPLN 42-2: 1981)

NYM berisolasi dan berselubung PVC

Jumlahlnti Ukuran

KonduktorTabellsolasi

TabelSelubung

Diameterseluruh

BeratNetlo Standar

Konstruksi Jumlahlnti

mm2 mm mm mm kg/km m

1.5 re (rm) 1 (7) 0.6 1.4 6.8 46 100

re (rm) (7) o.7 1.4 6.9 59 100

4 re (rm) 1 (7) 0.8 1.4 7.9 79 '100

6 re (rm) (7\ 0.8 1.4 8.8 oo 500

19 re (rm) 1 (7) 1.0 1.4 9.9 148 500

16 rm 7 1.0 1.4 11 .7 226 500

l1

a.

Dara Erektris rru"r ruvm rrJiiS!?;3","sidan Bersetubung PVC

Type: NYM-500 V, Sll. 0209 - 78 (SPLN 42-2: 1981)

NYM berisolasi dan berselubung PVC

Untuk hantaran pentanahan hanya boleh cligunahan warna majemuk

hijau-kuning. Warna ini tidak boleh untuk tLriuan lain.

Pada instalasi dengan hantaran netral atau kawat tcngah, harus meng-

gunakan warna biru. Hanya pada instalasi taltpa hantaran netral atau

kawat tengah, warna biru boleh dipakai untuk ntakstrd lain, kecuali untuk

menandai hantaran pentanahan.

Ketentuan untuk instalasi fasa tiga, warna-wilrna yartg halrLrs digunaltan

untuk masing-masing fasanya ialah:

fasal(R) :merahfasa2(S) : kuning

fasa3(T) : hitam

Ketentuan-ketentuan di atas berlaku untuk semua instalasi pemasangan

tetap maupun sementara, termasuk dalam perlengkapan hubung bagi.

Untuk pengawatan di dalam peralatan listrik dianjurkan supaya digunakan

hanya satu warna, khususnya hitam, kecuali untuk hantaran pentanahan

dan netral. Bila dipandang perlu, penggunaan wama dan warna majemuk

lain di dalam peralatan listrik tidak dilarang.

b.

d.

18

Jumlahlnti Ukuran

Tahanan pada 20 C KapasitasHantar Arus

Reaktansitiap

Konduktor

ArusHubungSingkat

pada1 detik

tTegangan

uiiKonduldor Isotasi

Dengan DC Di Udara 30 C

mr# Ohn/km M,Ohm.km A Ohm/km KA kv/s min

1.5 11 .9 48 19 0.17 2

2.5 7.14 43 25 0.29 2

4 4.47 40 34 o40 2

5 2.97 44 0.70 2

10 1.77 33 61 1 .16 2

16 1.12 27 82 1.86 2

e. Kabel berselubung berurat tunggal boleh digunakan untuk hantaran fasa,

netral maupun pentanahan, asalkan isolasinya yang terlihat di kedua ujung

kabel, dibalut dengan pita berwarna yang sesuai dengan warna-warna

tersebut di atas (ayat 720 Fl).

Ketentuan-ketentuan tersebut di atas berlaku untuk hantaran berisolasi

tunggal seperti NYA maupun kabel berurat banyak, misalnya NYM dan NYY.

B. Bahan Isolasi (Isolator Rol)

Bahan isolasi atau isolator dibLrat dari porselen atau bahan lain yang

sederajat. Misalnya PVC, dengan diameter yang besar dipakai I "'.

Pemasangan isolator ini harus cLrkup kuat sehingga tidak ada gaya meka-

nis lebih pada hantaran yang ditunjang.

Untuk instalasi dalam gedung, bahan ini sering disebut dengan rol isola-

tor yang dipasang pada langit-langit bagian atas. Pemasangan rol isolator ini

harus diatur sehingga jarak bebas itntara hantaran-hantaran yang berlainan

fasa tidak kurang dari tiga sentimetcr, dan jarak antara titik-titik tumpunya

tidak lebih dari satu meter.

Gnmbar 2.7a. Rol isolLttor.

C. Pipa Instalasi

Ciutnhur 2.7b. Pem.asangan rol isoLator.

l

IPipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan fkaligus perapi

instalasi. Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga. yay pipa baja yang

dicat dengan meni (sering disebut pipa union.); pipa PVZpipa fleksibel.

19

Di pasaran, pipa-pipa'instalasi terdapat dalam potongan empat meter

dengan diameter yang bervariasi.

Syarat umum pipa instalasi ialah harus cukup tahan terhadap tekanan

mekanis, tahan panas, dan lembap serta tidak menjalarkan nyala api. Selain

itu, permukaan luar maupun dalam pipa harus licin dan rata.

Pemakaian pipa baja yang berada dalam jangkauan tangan dan dipasang

terbuka harus ditanahkan dengan sempuma, kecuali pipa tersebut digunakan

untuk menyelubungi kabel berisolasi ganda, misal NYM. Tindakan ini di-

maksud sebagai tindakan pengamanan terhadap kemLrngkinan kegagalan

isolasi pada hantaran dalam pipa. Pada ujung bebas, pipa ba.ja harus diberi

selubung masuk (tule).

Penggunaan pipa PVC memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

1. daya isolasinya baik, sehingga mengurangi ke rttLrngkinan terjadinya

gangguan tanah;

2. tahan terhadap hampir semua bahan kimia,.jadi tidak perlu dicat;

3. tidak menjalarkan nyala api;

4. mudah penggunaannya.

Kelemahan pipa PVC adalah tidak dapat digunakan pada suhu kerja nor-

mal di atas 60"C. Selain itu, di tempat-tempat yang diperlrrkan, pipa PVC

harus dilindungi dari kerusakan mekanis, misalnya pacla tcrnpat-tempat pe-

nembusan lantai. 1

Pembengkokan pipa instalasi harus dilaksanakan sedemikian rupa se-

hingga tidak terjadi penggepengan, Jari-jari lengkungnya harus sekurang-

kurangnya:

1. 3D untuk pipa PVC

2. 4D untuk pipa baja berukuran | "

3. 6D untuk pipa baja berukuran lebih

dari ! "8

Pipa yang tidak ditanam dalam dinding harus dipasang dengan baik meng-

gunakan klem yang sesuai dengan jarak antarklem tidak lebih dari satu meter

untuk pemasangan lurus.

20

l" = diameter luar

pipa

D. Kotak Sambung

Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan

pipa harus dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan untuk me-

lindungi sambungan atau pencabangan hantaran dari gangguan yang mem-

bahayakan. Pada umumnya bentuk sambungan yang digunakan pada kotak

sambung ialah sambungan ekor babi (pig tail),kemudian setiap sambungan

ditutup dengan las dop setelah diisolasi.

Selain itu, pada hantaran lurus memanjang perlu dipasang kotak sam-

bung lurus (kotak tank) setiap panjang tertentu penarik kabel untuk me-

mudahkan penarikan hantaran. Pada kotak tarik ini apabila tidak terpaksa,

hantaran tidak boleh dipotong untLrk kemudian disambung lagi.

Macam-macam kotak sambung antiira lain seperti terlihat pada gambar

2.8.

1. Kotak ujung; sering disebut pula clos tanam biasanya digunakan sebagai

tempat sambungan dan pemasangan sakelar atau stopkontak/kotak

kontak.

2. Kotak tarik; digunakan pada pelrasangan pipa lurus memanjang (setiap

20 m) yang fungsinya untuk nrctnudahkan penarikan hantaran ataupun

sebagai tempat penyambungan.

3. Kotak sudut, sama seperti kotalt tarik, hanya penempatannya yang berbeda

yaitu dipasang pada sudut-suclut ruang.

4. kotak garpu; dipakai untuk pencabangan seiajar,

5. kolak T atas. I6. Kotak T kiri, I ^7. kotak T kanan, I D = untLrk tiga pencabangan disesuaikan

g. kotak r terbalik, J ptnetnpafannya

9. Kotak silang; disebut juga cro,r,r r/os (x dos) untuk empat pencabangan,

10. Kotak cabang lima digunakan untuk lima pencabangan dengan empat

cabang sejajar.

21

I

I

1. kotak ujung

2. kotak tarik3. kotak sudut4. kotak garpu

5. kotak T atas

6. kotak T kiri

7. kotak T kanan

8. kotak T terbalik9. kotaktilang

10. kotak cabang lima

Gambar 2.8. Macam-macam kotak sam.bun.g.

E. Sakelar

Fungsi sakelar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan arus

listrik dari sumber ke pemakai/beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis

tergantung dari cara pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya.

Pada sakelar, saat terjadi pemutusan atau penghubungan arus listrikkemungkinan akan timbul busur api di antara kontak-kontaknya. Oleh karena

itu, waktu yang diperlukan untuk pemutusan arus harus amat pendek. Ke-

22

I'l

cepatan waktu pemutusan ini sangat ditentukan oleh pegas yang dipasang

pada sakelar.

Pada bagian ini yang akan dibahas adalah sakelar yang sering dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat-tempat umum

yang lain.

Berdasarkan sistem kerjanya, sakelar dibagi menjadi tujuh.

1. Sakelar Tunggal

Fungsi sakelar tunggal adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu.

Pada sakelar ini terdapat dua titik kontak yang menghubungkan hantaran

fasa dengan lampu atau alat yang lain. Sakelar ini mempunyai enam titikhubung untuk menghubungkan atau memutuskan hantaran fasa (R, S,

dan T) secara bersama-sama pacla sumber listrik tiga fasa.

sakelar bulat sakelar persegi

Gambur 2.9. llarttuli sukclur

Sakelar Kutub Ganda (Dwi KutLrb)

Titik hubung sakelar dwi kutub ada empat, biasanya digunakan untuk

memutus atau menghubungkan hantaran fasa dan nol secara bersama-

sama. Sakelar ini biasanya digLrnakan pada boks sekering satu fasa.

Sakelar Kutub Tiga (Tri Kutub)

Sakelar mempunyai enam titik hubung untuk menghubungkan atau

memutuskan hantaran fasa (R, S, dan T) secara bersama-sama pada

sumber listrik tiga fasa.

Sakelar Kelompok

23

J.

4.

Kegunaan sakelar kblompok adalah untuk menghubungkan atau me-

mutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi

kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan. Umumnya sakelar inidipakai sebagai penghubung yang hemat pada kamar-kamar hotel, asrama,

dan tempat-tempat lain yang memerlukan.

5. Sakelar Seri

Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan dan me-

mutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian

maupun bersama-sama. Sakelar seri sering pula disebut sakelar deret.

6. Sakelar Tukar

Sakelar ini sering disebut dengan sakelar hotel karena banyak dipakai dihotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau duagolongan lampu secara bergantian. Selain itu, sakelar dapat pula diguna-kan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan

lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua sakelar tukar.

1 , Sakelar Silang

Untuk melayani satu lampu atau satu golongan lampu agar dapat di-nyalakan dan dimatikan lebih dari dua tempat dapat dilakukan dengan

mengkombinasikan antara sakelar tukar dan sakelar silang. Yang harus

diingat, sakelar pertama dan terakhir adalah sakelar tukar sedangkan

sakelar di antaranya adalah sakelar silang. iBerdasarkan cara memasangnya, sakelar dibedakan atas dua jenis, yaitu

sakelar yang dipasang di luar tembok dan sakelar yang dipasang di dalamtembok.

24

Nama lambang kon-struksi

pelaksanaanpandangan

secara bagan

Penghubung

berkutub satu { @Penghubung

berkutubganda

{ @Penghubung

berkutub tiga f @Penghubung

kelompok It @Penghubung

deret seri L' @Penghubung

tukar f @Penghubung

silang X @Gunbar 2.10.

M acam-mac am s aklar I amba n g, kon.ttruksi dan p eng aw atanny a

25

4.

Pemasangan sakelar di luar tembok (out bow) dilengkapi dengan roset

sebagai tempat dudukan.

Pemasangan sakelar di dalam tembok (in bow)memerlukan mangkuk

sakelar (dos tanam) baik yang terbuat dari plat besi maupun plastik (PVC),

sebagai dudukan sakelar.

Berdasar cara bekerjanya, sakelar dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Sakelar tarik; biasanya terdapat pada fitting lampu dan untuk meng-

operasikannya digunakan seutas tali.

2. Tombol tekan; bila ditekan maka kontak terhubung dan begitu dilepas

maka kontak akan terputus kembali. Tombol biasanya dipakai untuk bel

listrik, tetapi ada pula tombol yang dalam keadaan normal terhubung

dan saat ditekan terputus. Misalnya tombol yang terpasang pada pintu

almari es untuk penyalaan lampunya.

Sakelar jungkit; saat ini lebih banyak digunakan untuk menggantikan

sakelar putar karena pengoperasiannya mudah.

Sakelar putar, sudah jarang digunakan karena sudah ada penggantinya

yaitu sakelar jungkit. Pemakaiannya hanya pada tempat tertentu, misal:

boks sekering.

F. Fitting

Fitting ialah suatu komponen listrik tempat menghubulgkan lampu

dengan kawat-kawat hantaran. Ada bermacam-macam fitting, di antaranya

fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet, dan fitting kombinasi stop kontak

seperti tampak pada gambar 6. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit

atau porselen.

Ditinjau dari cara memasangnya, ada yang disebut fitting duduk dan firting gantung.

Setelah fitting duduk dipasang kedudukannya melekat pada tempatnya.

Fitting duduk dipasang pada dinding ataupun pada langirlangit. Bila pema-

sangannya tidak dapat dilakukan secara langsung, perlu dipasang roset, yaitu

kayu maupun plastik sebagai tempat dudukannya.

26

b

FrE_ -\.c-l

#

fitting kombinasi

a(1) fitting duduk

Gtrmbar 2.11. Aneka jenis Jitting (4) fitting gantung

Pemasangan fitting gantung tergantung pada langit-langit dengan meng-

gunakan kabel snoer dengan penguat tali rami. Tali rami berfungsi sebagai

penahan agar kabel tidak menanggung beban.

Fitting yang dipasang di luar rurmah atau pada tempat yang lembap se-

perti kamar mandi, dapur, dan sebagainya harus menggunakan fitting kedap

air atau sering disebut fitting WD (= water dicht). Fitting WD terbuat dari

bahan porselen.

Bila ditinjau dari konstruksinya, fitting dibagi menjadi dua jenis, yaitu

fitting ulir dan fitting tusuk.

1. Fitting ulir; cara memasang lampu pada fitting dilakukan dengan memutar

lampu pada fitting. Fitting semacam ini disebut pula fitting Edison, yang

tersedia dalam berbagai macam ukuran disesuaikan dengan lampunya.

2. Fitting tusuk; cara memasang lampunya dengan jalan menusukkan ke

fitting. Fitting jenis ini terdapat dua macam, yaitu fitting yang kaki-kaki

lampunya langsung duepit atau disebut fitting bayonet dan jenis yang

lain ialah fitting tusuk putar, yaitu fitting yang setelah kaki lampu di-

tusukkan kemudian diputar seperempat lingkaran atau disebut fitting

Goliath.

Fittingjenis bayonet dan Goliath biasanya hanya digunakan pada kendara-

an, misalnya kapal laut, motor, dan mobil.

fitting bayonet

21

G. Perlengkapan Bantu'

Untuk memasang peralatan-peralatan seperti dibahas di atas, diperlukan

beberapa perlengkapan bantu seperti:

1. Klem (Sengkang)

Klem digunakan untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding

atau langit-langit. KIem dapat terbuat dari besi maupun bahan PVC. Ukuran-

nya disesuaikan dengan ukuran pipa, Klem dipasang menggunakan sekrup

atau paku/paku beton dengan jarak antara satu dengan lainnya tidak lebih

dari satu meter (ayat 130F;9) untuk pemasangan pipa lurus memanjang. Ada-

pun jarak klem dengan kotak sambung, sakelar, stop kontak atau komponen

listrik lainnya maksimum 10 cm. Untuk meninggikan pemasangan pipa dipa-

kai klem dengan pelana.

Gambar 2.12, Bentuk klem dan pelana.

2. Lengkungan Siku (Elbow)

Untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan pemasangan insta-

lasi, pabrik pipa juga menyediakan penyambung siku untuk jalan pipa yang

berbelok siku-siku. Penggunaan lengkungan siku lebih mudah daripada harus

membengkokkan pipanya.

28

klem setengah

Gambar 2. I 3. Lengkungan.

3. Sambungan Pipa (Sock)

Pemasangan pipa instalasi tidak selamanya menggunakan pipa utuh. Un-

tuk menghemat bahan, sering kali diperlukan penyambungan pipa. Penyam-

bungan pipa ini dapat dilakukan dengan memasang penyambung pipa (sock)

yang pengerjaannya sangat praktis.

sock

Gambar 2.14. Sambungan pipa (sock).

4. Selubung Masuk (Tule)

Pada bagian dalam dan pada ujung pipa tidak boleh ada bagian yang

tajam. Oleh karena itu, agar ujung bebas pipa tidak tajam, perlu dipasang

selubung masuk (tule), khususnya untuk pipa baja. Tule yang dipasang ter-

gantung pada bahan pipa yang digunakan. Untuk pipa baja/union, tule yang

Gambar 2.15. Tule.

29

dipasang terbuat dari pelatbaja dan untuk pipa PVC menggunakan tule dari

bahan plastik.

5. Las Dop

Setelah sambungan-sambungan yang terdapat pada kotak sambung di-

pilin dengan baik dan kuat ditali dengan benang kasur. Sebaiknya sambungan

itu ditutup dengan las dop. Ini dimaksudkan agar antara masing-masing sam-

bungan tidak bersinggungan sehingga tidak membahayakan kita. L{s,dop

dibuat dari bahan isolasi porselen atau plastik.

Gnnbar 2.16. hrs tltry

Latlhan

1. Di manakah rol isolator dipasang? Berapakah.iarak antar hantaran dan

berapa jarak antara titik-titik tumpunya?

2. Terbuat dari bahan apakah rol isolator? i

3. Sebutkan keuntungan pemakaian pipa PVC!

4. Mengapa pipa baja yang dipasang terbuka dan dalam jangkauan tangan

harus ditanahkan?

5. Hal apa yang harus diperhatikan agar pada pembengkokan pipa tidak

terjadi penggepengan?

6. Apa kegunaan kotak sambung? Terbuat dari bahan apa?

7. Sebutkan macam-macam sakelar yang biasa digunakan dan dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari! Jelaskan pula fungsi masing-masing!

30

8. Berapa jarak pemasangan sakelar dari lantai? Berikan pula alasannya!

9. Berikan contoh kegunaan tombol tekan!

10. Dari bahan apakah fitting dibuat? Sebutkan pula jenis dan pengguna-

annyal

11. Perlengkapan bantu apa saja yang diperlukan untuk pemasangan instalasi

listrik? Sebutkan pula fungsinya!

31

)_

Bab III

PEMASANGAN KOMPONEN-KOMPONENINSTALASI PENBRANGAN

Pekerjaan pemasangan instalasi yang merupakan suatu pekerjaan kom-

pleks memerlukan latihan tahap demi tahap dan dimulai dari latihan-latihan

dasar agar memperoleh keterampilan yang memadai dan hasil kerjtryang dapat

diandalkan.

Adapun keterampilan pemasangan instalasi ini dapat dipelajari di

antaranya yang akan dibahas berikut ini.

A. Penyambungan Kawat

Sambungan kawat dipergunakan untuk menyarnbung atau mencabangkan

satu atau beberapa kabel pada satu titik.

Jenis sambungan yang sering digunakan pada instalasi penerangan rumah

adalah cara ekor babi (pig tail) yang biasanya terletak pada kotak sambung.

Sambungan ini sangat sederhana dan mudah. namun dalam pengerjaannya

32

Cumbur 3.1. Sambungan ekor babi.

haruslah dilakukan dengan baik dan benar agar sambungan benar-benar rapat

sehingga tidak berpengaruh pada aliran arus listrik yang melewati sambungan

tersebut.

Ada 3 hal yang perlu diingat pada penyambungan kawat dengan cara

ekor babi tersebut antara lain:

1. arah puntiran harus ke kanan (searah jarum jam) agar saat pe-

masangan las dop, puntiran tersebut tidak merenggang/mengendor

yang dapat mengakibatkan sambungan kurang sempuma;

2. tidak membuat puntiran dengan kawat terlalu banyak untuk tiap las

dopnya;

3. jumlah sambungan pada kotak sambung harus dibatasi agar kotaksambung dapat ditutup dengan baik.

Selain sambungan ekor babi untuk sambungan atau pencabangan antar-

kawat, jenis sambungan lainnya adalah mata sambungan (sering disebut pulamata itik) yang digunakan untuk menghubungkan kawat penghantar dengan

komponen-komponen lain misalnya pada fitti ng.

Pembuatan mata sambungan ini dilakukan dengan menggunakan tangpembulat. Bentuk mata sambungan ini seperti pada Gambar 3.2.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pembuatan sambungan mata itikadalah sebagai berikut.

l. Jangan membuat bulatan dengan arah kiri sebab bila sekrup/bautdikencangkan, bulatan akan membuka sehingga sambungan mudah

lepas.

2. Bulatan disesuaikan dengan baut/sekup agar penekanan baut dapat

merata dan sambungan menjadi sempurna.

Gambur 3.2. Sambungun mata itik.

JJ

B. Pemasangan Rol Isoiator

Hantaran di atas plafon dapat dipasang dengan direntang menggunakan

rol isolator. Penempatan rol-rol isolator haruslah sedemikian rupa sehingga

bentangan hantaran tidak mudah tersinggung manusia.

Cara pemasangan rol isolator:

1. Tentukan tempat di mana rol-rol akan dipasang.

2. Pasanglah rol-rol isolator menggunakan sekrup kayu yang sesuai' '

3. Ikat hantaran pada awal rol isolator dengan kuat, sedangkan pada bagian

tengah masih kendor.

4. Thrik hantaran pada ujung akhir rol isolator agar hantaran meregang dan

lurus kemudian diikat.

5. Kencangkan ikatan pada bagian tengah yang masih kendor tadi.

(a) hantaran masih kendor

/(b) hantaran setelah dikencangkan

Gunbur 3.3. Pemasangan rol isolator.

34

Pengikatan hantaran pada rol isolator dapat dilakukan dengan beberapa macam

cara seperli berikut:

ikatan ulung (a) lkatan dengan benangitali ikatan tengah

ikatan ujung (b) lkatan dengan kabel ikatan tengah

Gambar 3.4. Ikutun hunlurun pada rol isolator.

Untuk hantaran yang harus melewati balok atau menembus dinding/

tembok, hantaran harus dilindungi dengan pipa.

Gambar 3.5. a) Hantaran melewati balok.

b) Hantaran menembus dinding.

35

Pemasangan untuk percabahgan hantaran pada rol isolator dapat dilakukan

seperti gambar 3.6.

Gambar 3.6. Pencabangan hantaran patla rol isolator.

C. Pemasangan Pipa Instalasi

Pemasangan hantaran menggunakan pipa instalasi dapat

dengan dua cara, yaitu:

1. pemasangan di luar/menempel pada dinding;

2. pemasangan ditanam dalam dinding.

dilakukan

rencana pemahatan

dinding

36

Gumbar 3.7. Rencana pemahatan dinding.

Sebelum dilaksanakan pemasangan pipa, perlu direncanakan penempatan

pipa serta komponen-komponen listrik yang akan dipasang agar hasil pema-

sangannya nanti dapat tepat dan baik serta rapi. Setelah dinding dipahat, pipa

dipasang, kemudian dinding bekas pahatan disemen kembali agar rapi. Ke-dalaman pemahatan disesuaikan dengan pipa dan komponen-komponen yang

akan ditanamkan.

Pipa yang dipasang tidak selalu berbentuk lurus, kadang-kadang pipa

harus dibengkokkan sesuai dengan keperluan. Pengerjaan pipa ini memerlukan

beberapa macam peralatan, misalnya gergaji besi, pipe cutter, ragum pipa,

pembengkok pipa

ragum prpa

pembengkok pipa "form"

gergali besi

lampu minyak

Ipembengkok pipa "roller''

Gambar 3.8. Alat-alat pengerjaan pipa

37

reamrff, pembengkok pipa.'Alat-alat tersebut biasanya digunakan untuk pe-

ngerjaan pipa union. Adapun untuk pengerjaan pipa PVC, alat-alat yang di-

perlukan cukup sederhana, yaitu gergaji besi dan kompor atau lampu minyak

untuk pemanasan pipa PVC yang akan dibengkokkan'

D. Pemasangan Fitting Gantung

Fitting ini umumnya digantungkan pada langit-langit dengan mengguna-

kan roset, yaitu suatu alat terbuat dari kayu yang dipasang menempel pada

langit-langit sebagai tempat meletakkan plafon fitting. Penghantar yang di-

gunakan ialah kabel snoer yang memiliki tali penguat. Tali inilah yang diper-

gunakan untuk menahan fittingnya (lihat gambar 3.9).

langit-langit

roset

plalon fitting

tutup plafon {itting

tittinq gantung7

Gambar 3.9. Fitting gantung.

Cara mengikatkan kabel snoer pada fitting gantung adalah dengan cata tah

jangkar/tali timba yang kemudian diikat dengan benang kasur seperti ditunjuk-

kan pada gambar 3.10.

38

kabel snoer

ikatan benang

tali penguat

ditali jangkar

tali penahan fitting

fitting gantung

Gambar 3.10. Menulikun snoer padafitting gantung.

Untuk tempat-tempat tefientu, misalnya teras atau di tempat-tempat lem-

bap (kamar mandi, dapur atau semacamnya), fitting yang dipergunakan ada-

lah fitting tahan airlkedap air yang sering disebut fitting WD (water dicht).Fitting ini terbuat dari porselen dan pemasangannya tidak menggunakan snoer

tetapi kawat NYA yang dimasukkan ke dalam pipa (lihat gambar 3.11).

fitting WD

39

Gambar 3. I I. Fitting WD.

Bab IV

PEMASANGAN INSTALASI LISTRIKPENERANGAN SEDERHANA

Setelah mempelajari bab-bab terdahulu, maka pada bab ini akan dibahas

langkah-langkah penerangan rangkaian instalasi listrik (khususnya untuk

penerangan) untuk rangkaian sederhana.

A. Instalasi Lampu Pijar

Penerangan sederhana berkaitan dengan pemasangan lampu pijar pada

suatu instalasi tertentu.

1. Instalasi Satu Inmpu Piiar dengan Satu Sukelar Tunggal pada Papan

Kerja

Untuk memulai pekerjaan ini, yang pertama kali dilakLrkar? adalah meng-

gambar bagan rencana, misalnya seperti gambar 4.1 . i

Gambar 4.1. Gambar bagan/diagram satu garis,

satu saklar tunggal dan satu lampu piiar.

40

Dari bagan tersebut bila dibuat gambar pelaksanaan/gambar pengawatannya

akan tampak seperti gambar 4.2. Dari gambar rencana tersebut dapat diketahui

bahan dan peralatan yang akan dipasang, yaitu pipa instalasi berukuran f ",kawat NYA berpenampang I,5 mm2, sebuah kotak sambung cabang 3, sebuah

sakelar tunggal (OB), sebuah fitting, dua buah roset kayu, klem, sekup untuk

klem, sekrup untuk roset, sekrup untuk fitting, dan sakelar.

Gambar 4.2. Gambar pengaw'(lton ,sutu suklar tunggal dan sattt Lampu pijar.

Setelah semua bahan dan peralatan yang diperlukan tersedia, dilanjutkan

dengan langlcah-langkah pengerjaan rangkaian instalasi listrik tersebut, yaitu

sebagai berikut.

a. Pasang pipa-pipa dan kotak sambung seperti gambar 4.3.

b. Masukkan kawat-kawat penghantar ke dalam pipa.

c. Pasanglah roset-roset kayu.

d. Pasang sakelar tunggal.

e. Pasang fitting.

f. Lakukanpenyambungan.

g. Periksa, apakah rangkaian sudah sempLrrna (ika belum cek ulang).

h. Bila rangkaian sudah siap, lampu dipasang.

i. Lakukan uji coba dengan menyambung rangkaian pada sumber listrik,

Gambar 4.3. Pemasangan pipa dan kotak sambung satu saklar tunggal

dan satu Lampu piiar.

O

41

2. Instal.asi Dua Lampi Pijar dengan Satu Sakelar Seri (Deret) pada

Papan Kerja

Seperti halnya instalasi satu lampu dengan satu sakelar tunggal, pertama

kali yang dilakukan ialah membuat bagan rencana (gambar 4.4).

Gambar 4.4. Bagan rencana satu sakelar seri dengan tluu luntltu ltiiur.

Gambar pelaksanaan/pengawatan dari instalasi tersebut dapat kita lihat

pada gambar 4.5.

o

Gambar 4.5. Pengawatan satu sakelar seri deng,un tlutr lunrpu,piiar.

Langkah-langkah pengerjaan selanjutnya dari instalasi satu sakelar seri

dengan dua lampu pijar ini sama dengan yang sebelumnya yaitu meliputi:

a. pemilihan bahan dan peralatan yang diperlukan;

b. pemasangan pipa dan kotak cabang;

c. pemasanganhantaran;

d. pemasangan komponen-komponen instalasi (roset, fitting dan sakelar);

e. penyambungan;

f. pemeriksaanrangkaian;

g. uji coba rangkaian.

42

3. Instalasi Satu Lampu Pijar dengan Satu Sakelar Tunggal dan Satu

Stopkontak Dilengkapi dengan Kotak Sekering Satu Fasa

Yang diinginkan untuk pemasangan instalasi ini sudah jelas dan lengkap,

yaitu suatu instalasi listrik yang dilengkapi dengan pengaman sebuah sekring.

Hubungannya dapat dilihat dari gambar 4.6.

b, pengawatan

Gambar 4.6. Bagan dan pengawatan instaltt,yi sutu lampu satu saklar tunggaldan satu stopkontak dilengktlti kotak .tekring.

B. Instalasi Rumah Sederhana

Pada bagian ini dibahas contoh instalasi sebuah rumah sederhana terbuat

dari papan dengan instalasi dipasang tampak (menempel).

Langkah-langkah pengerjaan instalasi ini meliputi:

I . Menggambar denah rumah yang akan dipasang instalasinya gambn 4.7).

2. Menentukan letak PHB (kotak pengaman/kotak sekring).

43

T-

3. Penempatan kotak-koitak dinding (stop kontak):

a. secara umum kotak-kontak dinding dipasang tidak jauh dari sudut-

sudut ruangan;

b. penempatan kotak-kontak dinding di dekat pintu kurang tepat karena

kabel fleksibel yang dihubungkan dengan kotak-kontak dapat meng-

ganggu jalan orang yang melewati pintu tersebut;

c. kotak-kontak dinding umumnya dipasang 150 cm di atas lantai, se-

dangkan bila kurang dair 125 cm kotak-kontak tersebLrt harus nleng-

gunakan tutup pengaman (ayat 840 C9);

d. jangan memasang kotak-kontak dinding dekat keran air.

4. Penempatan sakelar.

a. sakelar untuk penerangan umum selalu ditempatkan di dekat pintu,

agar sakelar dapat langsung dijangkau bila pintu dibuka;

b. umumnya sakelar dipasang 150 cm di atas lantai.

5. Penempatan fitting.

a. fitting gantung atau fitting duduk dapat digunakan disesuaikan de-

ngan kebutuhan;

b untuk lampuJampu yang dipasang di luar (misal: teras) atau di tem-

pat yang lembap/basah harus menggunakan iitting kedap air.

Sebelum gambar instalasinya diselesaikan, perlu dibuat pembagian rang-

kaian akhimya terlebih dahulu. Dari rencana pemasangan seperti gambar 4.7

tersebut di bawah, ternyata bebannya terdiri dari 6 titik. Berdasatrkan ketentuan

iumlah titik beban pada rangkaian akhir yaitu pada satu rangkaian akhir, hanya

boleh dibebani 9 titik beban maka instalasi tersebut cukup dijadikan 1 (satu)

rangkaian akhir saja.

44

K. MANDI

X

Gambar 4.7. Denah rumah.

Gambar4.8 memperlihatkan bagan instalasi (diagram I garis) dan gambar

Gambar 4.8. Denah dengan diagram I garis.

f,.

45

Camhar 4.9 Denah ,lengan l,('n,\(tttdlun.

Gambar 4.10 menunjukkan bagan rencana hubungannya yang terbagi

menjadi 1 rangkaian akhir.

Gambar 4.10. Bagan rencana hubungan untuk I rmg,liuiutr ukhir'

Untuk menentukan bahan instalasi sefia jumlah yang dipenlukan ditentu-

kan dari gambar instalasi dengan spesifikasi pekerjaan sebagai pedoman. Pe-

nentuan jumlah bahan instalasi ini harus diteliti agar kesalahan dapat dikurangi.

Agar lebih mudah dibuat suatu daftal bahan instalasi seperti contoh berikut.

Tabel 4.1

Daftar Bahan lnstalasi

Bahan

Harga $atuan Eahan untukRangkaian Akhir Jumlah Bahan

Satuan Rp 2 Jumlah Tambah-an

Jumlahakhir

Kotak hubung bagi untuk 2 rangkai-an akhir dengan sakelar utama25A dan rel pentanahan

Patron lebu|l0ATudung sekring K 11

Pengepas patron 10 APipa PVC 5/B--Kotak isolist 5/8":

kotak Tkotak cabang empat

Kiem 5/8"Sakelar jungkit, cokelat, tidak

ditanam, 10 A:kutub satuse ri

tukartukar tarik

Kotak-kontak dinding, cokleattidak ditanam. 10 Aikutub dua, tunggalkutub dua, gandakutub-dua, ganda, dengankontak pengaman

Kombinasi sakelar jungkit kutubsatu dengan kontak pengamanNYA/'IOOO V:

2.5 mm24 mm2

Landop universalSekerup kayu:

3_,,x 64

'1 " x 6NYM 2x 2,5 mm,

Kotak sambung kabel, cabang dua

bhbhbhbhm

bhbh

bh

bhbhbhbh

bhbh

bh

mmbh

gros

grosm

bh

1

1

1

20

61

50

2

50

12

'I

1

1

28

6

70

1

1

1

2

1

65

14

1

222

48

12

120

1

1

1

1

1

2

1152

2

1

1

'l

5

12

12

4

Jumlah

1

222

53

12

1

'122

'1

1

1

1

1

2

3

1272

30

2

1

1

1

41

DAFTAR PUSTAKA

Esan Hasan, BSc., Rangkaian Elektronika Dasar. Penerbit Ganesa Exact.

Bandung 1990.

E. Setiawan,h.lnstalasi Listrik Arus Kuat 1, Binacipta Bandung 1991'

Noel M. Morris, Dasar-dasar Listrik dan Elektronika, PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta 1987.

Reksosiswoio, Menggambar Lengkapan dan Bangun-bangun untuk Tukang

Listrik, Penerbit Buku Teknik, Djakarta 1952'

48