bimbingan dan konseling di pengadilan agama
TRANSCRIPT
1
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
LAPORAN AKHIR
PRAKTEK LAPANGAN KONSELING PENDIDIKAN DI LUAR
SEKOLAH (PLKP-LS)
OLEH
FITRIA OSNELA
NIM. 10 103 056
LOKASI: PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
DOSEN PEMBIMBING
Irman, M.Pd., Kons
NIP. 19710201 200604 1 016
GURU PAMONG
Dra. Hamidayati
NIP. 19551008 199303 2 001
PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM/BIMBINGAN KONSELING
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
BATUSANGKAR
1435 H/ 2014 M
2
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ,
Pamong, Ketua Pengadilan Agama Koto Baru dan Kepala Labor Tarbiyah
menyatakan bahwa : setelah melihat, membaca, meneliti, serta
mempertimbangkan secara saksama, maka dengan ini mengesahkan laporan akhir
Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) Mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar Tahun Akademik
2013/2014 yang dilaksanakan mulai dari tanggal 02 Juni sampai dengan 27 Juni
2014, yang disusun oleh :
NAMA : FITRIA OSNELA
NIM : 10 103 056
PRODI : Kependidikan Islam / Bimbingan dan Konseling
Alamat : Sawahlunto
Demikian Surat Pengesahan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipertanggung jawabkan serta dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Irman , M.Pd, Kons
NIP. 19710201 200604 1 016
Koto Baru, Juli 2014
Guru Pamong
Dra. Hamidayati
NIP. 19551008 199303 2 001
Mengetahui
Kepala Labor Tarbiyah
Gustina. M. Pd
NIP. 197308172007102002
Ketua Pengadilan Agama Koto
Baru
Drs. Asfawi, S.H., M.H
NIP. 19601231 199203 1 037
3
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan
Praktek Lapangan Konseling Pendidikan di Luar Sekolah (PLKP-LS) di
Pengadilan Agama Koto Baru pada tanggal 02 Juni s.d. 04 Juli 2014, dan
melengkapinya dengan laporan akhir Praktek Lapangan Konseling Pendidikan di
Luar Sekolah (PLKP-LS). Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah berjasa dalam membawa perubahan kepada umat manusia ke arah yang
lebih baik.
PLKP-LS merupakan suatu bentuk pengalaman praktis bagi mahasiswa
khususnya bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling di berbagai
lembaga instansi yang berada di luar sekolah. Tujuan dari PLKP-LS ini yaitu
sebagai sarana dalam rangka menyesuaikan antara teori yang telah didapat selama
perkuliahan dan prakteknya di lapangan. Dalam pelaksanaan PLKP-LS,
mahasiswa diwajibkan membuat laporan akhir yang menggambarkan berbagai
kegiatan disaat melaksanakan PLKP-LS.
Dalam pelaksanaan PLKP-LS hingga penulisan laporan ini selesai tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah Swt yang telah melimpahkan karunia tak berhingga pada
penulis, sujud syukur pada-Mu Tuhan.
2. Orangtua Penulis yang tak hentinya memberikan dukungan moril dan
materil kepada penulis.
3. Bapak Ketua STAIN Batusangkar yang telah memberikan izin
pelaksanaan PLKP-LS.
4
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
4. Kepala Labor Tarbiyah STAIN Batusangkar beserta jajaran yang telah
memberikan bimbingan dan pengawasan serta arahan dalam
pelaksanaan PLKP-LS.
5. Bapak Irman, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis selama melakukan
PLKP-LS.
6. Bapak Drs. Asfawi, SH, M.H selaku ketua Pengadilan Agama Koto
Baru yang telah menerima dan memberi izin kepada penulis untuk
melaksanakan PLKP-LS.
7. Ibu Dra. Hamidayati selaku Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama
Koto Baru sebagai pamong yang telah memberikan arahan dan rela
mengorbankan waktunya dalam rangka membimbing penulis untuk
melaksanakan PLKP-LS.
8. Bapak/Ibu Majelis Hakim Pengadilan Agama Koto Baru Solok yang
tidak segan-segan memberi kami kritikan dan saran terkait dengan
kegiatan penulis selama PLKP-LS
9. Bapak/Ibuk, karyawan/karyawati Pengadilan Agama Koto Baru Solok
yang juga ikut membantu penulis dalam berbagai bentuk kegiatan
10. Teman-teman sesama PPL di Pengadilan Agama Koto Baru Solok
11. Dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu
Atas kerjasama dan bantuan yang baik dari semua pihak dalam
pelaksanaan PLKP-LS ini, sehingga dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segalanya.
Koto Baru, Juli 2014
Mahasiswa PLKP-LS
Fitria Osnela
NIM. 10 103 056
5
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
A. Latar Belakang PLKP-LS…………………………………………. 1
B. Tujuan PLKP-LS………………………………………………….. 4
C. Ruang Lingkup PLKP-LS…………………………………………. 5
D. Profil Pengadilan Agama………………………………………….. 6
BAB II STUDI KEBUTUHAN ....................................................................... 14
A. Persiapan PLKP-LS……………………………………………… 14
B. Usaha Mendapatkan Klien………………………………………… 14
C. Studi Kebutuhan………………………………………………...... 15
BAB III PERENCANAAN KONSELING………………………………….. 16
BAB IV REALISASI PROGRAM…………………………………………. 17
A. Wawancara Konseling……………………………………………. 17
B. Observasi Mediasi………………………………………………… 20
C. Observasi Proses Persidangan…………………………………….. 23
BAB V PENUTUP…………………………………………………………… 35
A. Kesimpulan………………………………………………………... 35
B. Kendala……………………………………………………………. 36
C. Saran………………………………………………………………. 36
LAMPIRAN
6
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PLKP-LS
Sebagai sebuah lembaga pendidikan formal, Perguruan Tinggi di
Indonesia mengedepankan tiga unsur utama yang dikenal dengan sebutan Tri
Darma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya
dituntut secara formal di bangku perkuliahan saja, namun perlu penelitian dan
realisasinya di tengah masyarakat.
Dalam peraturan akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Batusangkar dinyatakan bahwa program Praktek Lapangan
Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) adalah salah satu mata
kuliah wajib dengan bobot 4 SKS bagi seluruh mahasiswa Program Studi
Kependidikan Islam/Bimbingan Konseling STAIN Batusangkar. Praktek
Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) ini sekaligus
merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Strata satu
(S1).
Untuk mewujudkan konselor yang profesional, mahasiswa Bimbingan
dan Konseling diberikan kesempatan untuk melaksanakan Praktek Lapangan
Konseling Pendidikan Luar Sekolah selama lebih kurang satu bulan. Melalui
program PLKP-LS ini, diharapkan calon konselor dapat meningkatkan
kemampuannya dalam bidang konseling dengan ikut berpartisipasi dalam
meningkatkan kehidupan efektif individu dan menangani permasalahan
individu atau kelompok yang ada di masyarakat.
7
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Ketika berbicara tentang kehidupan bermasyarakat, maka ini
bermakna bahwa kehidupan bermasyarakat tersebut merupakan suatu
kumpulan orang yang di dalamnya terdapat perilaku dan kepentingan orang
yang berbeda, dalam keadaan seperti ini akan sering muncul perselisihan dan
persengketaan bahkan konflik. Konflik atau sengketa yang terjadi antara
masyarakat cukup luas dimensinya. Konflik atau sengketa dapat saja terjadi
dalam wilayah publik maupun dalam wilayah privat.
Prayitno (1994:32) mengungkapkan tentang perubahan dan tantangan
yang terjadi di dalam masyarakat, bahwa keadaan tersebut memberikan
gambaran masyarakat mampu berkembang dan menyesuaikan diri, namun hal
ini tidak mudah karena ”berbagai rintangan dan kegagalan dijumpai dalam
upaya pengembangan tersebut. Sumber-sumber rintangan dan kegagalan itu
ada yang berasal dari sifat manusia yang sering melampaui batas, kekurang
mampuan sosial dan individual, kelemahan prasarana, sarana, upaya dan
hubungan yang kurang serasi antara manusia dan lingkunganya.”
Menjawab tantangan yang ada di masyarakat, konselor dapat berperan
sebagai tenaga profesional yang terdidik dan terlatih guna mengentaskan
permasalahan yang ada di masyarakat. Sesuai dengan tujuan dari lembaga
pendidikan adalah mampu menghasilkan lulusan yang bermutu dan
profesioal.
Menurut UU No 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah: “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”
Dengan demikian, maka dapat dimengerti bahwa pendidikan yang
diberikan kepada individu tidak hanya melalui pengajaran dan latihan.
Namum juga dapat diberikan melalui layanan Bimbingan dan Konseling.
Untuk itu diharapkan guru pembimbing atau konselor dapat memberikan
layanan dan bimbingan kepada individu dalam mencapai perkembangannya
8
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
yang optimal untuk kesuksesan dimasa yang akan datang, baik dalam
lingkungan sekolah maupun masyarakat luas.
Faktanya, pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling
memerlukan program pelaksanaan yang sesuai dengan aturan yang telah
ditetapka. Aturan tersebut tertuang dalam SK Mentri Pendidikan Dan
Kebudayaan No 025 tahun 1995 tentang petunjuk teknis jabatan guru dan
angka kreditnya. Selain itu, juga tertuang dalam Peraturan Menteri negara
Pendayagunaan Aparatur Negara No 04 tahun 1993 tentang “Jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya”. Ini menegaskan bahwa guru
Pembimbing mempunyai tugas, tanggung jawab dan hak secara penuh dalam
kegiatan Bimbingan dan Konseling terhadap sejumlah peserta didik dan
masyarakat, yang mencakup delapan jenis bidang bimbingan yaitu bimbingan
pribadi, sosial, belajar, karir, keluarga, keagamaan, bidang kehidupan
berkarir, dan bidang kehidupan kewarganegaraan.
Sepuluh jenis layanan yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan
dan penyaluran, pembelajaran/pengusaan konten, konseling perorangan,
bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, konsultasi, advokasi.
Serta enam kegiatan pendukung yaitu aplikasi instrumentasi, himpunan data,
konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus dan tampilan
kepustakaan. Kesemuanya tercakup dalam BK pola 45 plus yang
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan individu.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan perlu usaha sadar
dari semua pihak untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang
mampu berperan di masa depan. Untuk itu, Program Studi Bimbingan dan
Konseling memberikan kesempatan kepada mahasiswanya melaksanakan
PLKP-LS, dalam rangka mengaplikasikan teori BK sehingga dapat
menjalankan peranannya sebagai Konselor.
9
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Peran konselor di sini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
cukup kompleks, maka diharapkan melalui PLKP-LS mahasiswa mampu
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan sekaligus memperoleh
pengalaman dalam rangka memberikan layanan kepada klien serta
meningkatkan kerja sama dengan masyarakat.
PLKP-LS ini dilakukan diberbagai instansi dan lembaga, diantaranya
tersebar dalam lingkungan Panti Asuhan, Panti Jompo, Panti Sosial Karya
Wanita, Panti Sosial Bina Remaja, Rumah Sakit, dan Pengadilan Agama. Di
masing-masing tempat ini, Konselor akan dihadapkan pada permasalahan
yang berbeda terkait fungsi dan peranan lembaga itu sendiri.
Dalam hal ini penulis berkesempatan untuk mengikuti PLKP-LS ini di
salah satu Pengadilan Agama yang ada di Sumatra Barat. Tepatnya di
Pengadilan Agama Koto Baru Kabupaten Solok. Praktek ini dilaksanakan
dari tanggal 02 Juni 2014 sampai tanggal 04 Juli 2014. Adapun peserta
Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) pada
lokasi ini berjumlah 7 orang mahasiswa.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Koto Baru
Kabupaten Solok adalah melakukan observasi atau pengamatan proses sidang
dan proses mediasi disertakan dengan pelaksanaan konseling individual
dalam proses melihat permasalahan yang sering menyebabkan perceraian.
B. Tujuan PLKP-LS
Adapun tujuan dari Praktek Lapangan Konseling Pendidikan di
Sekolah (PLKP-S) dapat dilihat dari dua bagian, yaitu tujuan secara umun
dan tujuan secara khusus.
Adapun tujuan utama dari penjabaran tujuan di atas adalah untuk
meningkatkan profesionalisme mahasiswa dan penulis khususnya dalam
menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan terkait dengan
hal pelaksanaan mediator dengan menggunakan berbagai pendekatan yang
telah diperoleh dari bangku perkuliahan. Sehingga melahirkan calon konselor
10
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
yang profesional serta menjalankannya sesuai dengan profesi sendiri dengan
memberikan layanan yang cermat, terampil, cerdas sehingga hasilnya
maksimal.
Disamping itu, tujuan khusus penyelenggaraan PLKP-LS adalah agar
mahasiswa terampil dalam:
1. Menambah dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
jalan memperdalam ilmu pengetahuan tentang pelaksanaan layanan
mediasi di Pengadilan Agama.
2. Memberikan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan dalam proses
pelaksanaan mediasi dan persidangan di Pengadilan Agama.
3. Memberikan pemahaman tentang proses administrasi di Pengadilan
Agama.
4. Menumbuh kembangkan minat dan kecintaan untuk menggeluti profesi di
bidang layanan mediasi.
C. Ruang Lingkup PLKP-LS
Ruang lingkup pelaksanaan PLKP-LS ini adalah memberikan
pelayanan kepada klien yang mencakup BK POLA 45 PLUS. Semua layanan
ini tidak dapat diberikan semuanya, mengingat tempat PLKP-LS penulis yang
berada dalam lingkungan pengadilan agama. Selain itu, waktu efektif untuk
pelaksanaan program ini hanya 24 hari kerja. Berdasarkan kondisi ini maka
ruang lingkup pelaksanaan dari PLKP-LS yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Tiga jenis layanan
a. Layanan informasi
b. Layanan mediasi
c. Layanan konseling individual
11
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
2. Lima bidang pengembangan
a. Bidang pengembangan diri pribadi
b. Bidang pengembangan sosial
c. Bidang pengembangan kehidupan keluarga
d. Bidang pengembangan karir
e. Bidang pengembangan kehidupan beragama.
3. Dua kegiatan pendukung
a. Himpunan data
b. Alih tangan kasus
D. Profil Pengadilan Agama
1. Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Koto Baru
Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Koto Baru yaitu:
a. Staatsblad Nomor : 152 Tahun 1882 Jo staatsblad Nomor 116 dan 610
Tahun 1937 dan stb No. 3 Th 1940.
b. Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 1957 Tentang Pembentukan
Pengadilan Agama/MAHKAMAH Syar’iyah di luar Jawa dan Madura.
c. Penetapan Menteri Agama No.58 Tahun 1957 tentang Pembentukan
Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di Sumatera.
d. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 202 Tahun 1986 tanggal 17 Juli
1986, yang sebelumnya Pengadilan Agama Alahan Panjang berubah
menjadi Pengadilan Agama Koto Baru.
e. Undang-undang No. 7 Th 1989 (Pasal 106) jo UU No. 3 Tahun 2006
Tentang Perubahan Atas U U No.7 Tahun 1989 Tentang Peradilan
Agama.
12
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
2. Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Koto Baru
Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Koto Baru, hampir sama
dengan sejarah pembentukan Pengadilan Agama yang lain di Sumatera,
Jawa dan Madura. Pengadilan Agama Koto Baru sebelumnya bernama
Pengadilan Agama Alahan Panjang yang terletak di daerah Alahan Panjang,
Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Pada tahun 1986
Pengadilan Agama Alahan Panjang berubah menjadi Pengadilan Agama
Koto Baru yang berdasarkan kepada Keputusan Menteri Agama Nomor
202 tahun 1986 tanggal 17 Juli 1986.
Pada waktu Pengadilan Agama Koto Baru belum mempunyai
gedung kantor sendiri di Koto Baru, maka untuk mengatasinya Pengadilan
Agama Solok meminjamkan sebagian gedung kantornya untuk dijadikan
sebagai tempat operasional Pengadilan Agama Koto Baru sesuai dengan
surat pinjaman pemakaian gedung yang ditandatangani oleh Ketua
Pengadilan Agama Solok (Drs. Syahrial) dan Ketua Pengadilan Agama
Koto Baru (Drs. M.Yasir) pada tanggal 20 Oktober 1986.
Melalui keputusan Menteri Agama RI Nomor 778 Tahun 1997
berubahlah status bangunan gedung Pengadilan Agama Solok menjadi
gedung Pengadilan Agama Koto Baru. Keputusan Menteri Agama ini
dikeluarkan setelah Pengadilan Agama Solok memiliki gedung kantor yang
baru. Ringkasnya gedung yang beralamat di Jalan Raya Koto Baru No. 75
ini yang sampai sekarang menjadi Kantor Pengadilan Agama Koto Baru dan
merupakan warisan dari Pengadilan Agama Solok.
Kemudian dilihat dari stuktur organisasi Pengadilan Agama Koto
Baru terdiri dari Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional. Pejabat
Struktural terdiri dari; a) Ketua, b) Wakil Ketua, c) Panitera/ Sekretaris, d)
Wakil Panitera, e) Wakil Sekretaris, f) Panitera Muda Gugatan, g) Panitera
Muda Permohonan, h) Panitera Muda Hukum, i) Kepala Urusan Umum, j)
Kepala Urusan Kepegawaian, k) Kepala Urusan Keuangan dan di bawahnya
13
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
ada beberapa Staf dan beberapa tenaga honorer, sedangkan Pejabat
Fungsional termasuk a) Ketua, b) Wakil Ketua dan Hakim-Hakim, c)
Panitera dan beberapa Panitera Pengganti, d) Juru Sita dan beberapa Juru
Sita Pengganti.
3. Program Kerja Pengadilan Agama Koto Baru
Pengadilan Agama Koto Baru yang terletak di jalan Raya Koto Baru
No. 75 adalah Pengadilan Agama yang wilayah hukumnya berada pada
Kabupaten Solok, sebagai salah satu lembaga peradilan harus mewujudkan
suasana perikehidupan yang sejahtera, aman, tenteram, tertib, adil dan
adanya kepastian hukum. Pengadilan Agama Koto Baru sebagai salah satu
pelaksana kekuasaan kehakiman dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagaimana di atur dalam UU No.50 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, dan
sebagai instansi pemerintah berkewajiban mempertanggungjawabkan tugas
pokok dan fungsinya tersebut kepada masyarakat sebagai pemegang
kedaulatan rakyat.
Sebagai Satuan Kerja yang berada di bawah Mahkamah Agung RI
Pengadilan Agama Koto Baru berkewajiban menyiapkan, menyusun dan
menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, priodik dan melembaga.
Laporan kinerja dimaksud berguna untuk mengkomunikasikan pencapaian
kinerja Pengadilan Agama Koto Baru dalam satu tahun anggaran, baik
berkaitan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran maupun
menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapai.
14
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
4. Visi, Misi dan Tugas Pokok serta Fungsi Pengadilan Agama Koto Baru
Berdasarkan dasar kinerja yang harus dimiliki dalam Pengadilan
Agama, maka Pengadilan Agama Koto Baru menjawab semua tantangan
melalui visi dan misi sebagai berikut :
a. Visi
Sesuai dengan Visi Mahkamah Agung R.I, yaitu “Mewujudkan
supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif,
efisien serta mendapat kepercayaan publik, profesional dalam memberi
pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi
masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik”, maka
Visi Pengadilan Agama Koto Baru yaitu “Mewujudkan Peradilan
Agama Yang Agung ”.
b. Misi
1) Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Koto Baru.
2) Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan.
3) Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Agama Koto Baru.
4) Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama Koto
Baru.
Selain memiliki Visi dan Misi, Pengadilan Agama Koto Baru
mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai lembaga peradilan antara lain :
a. Tugas Pokok
1) Menerima, memeriksa, memutuskan perkara Perdata yang menjadi
kewenangan mutlak ( absolute competency).
2) Mengadili ditingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan
Pengadilan Agama di daerah hukumnya.
3) Melakukan pengawasan terhadap jalannya persidangan dan menjaga
agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.
15
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
b. Fungsi
1) Memberikan pelayanan teknis yustisial perkara tingkat pertama.
2) Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara dan
administrasi umum.
3) Memberikan keterangan-keterangan, pertimbangan dan nasehat
tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya,
apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama.
4) Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku
Hakim, Panitera, Sekretaris dan Jurusita Satuan Kerjanya.
5) Mengadakan pengawasan terhadap jalannya persidangan dan menjaga
agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.
6) Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti hisab rukyat dan
sebagainya.
5. Daftar Nama Ketua Pengadilan Agama Koto Baru
Daftar nama Ketua Pengadilan Agama Koto Baru dari tahun 1959
sampai sekarang:
a. Djafar DT Radjo Pandapatan (01 April 1959 s.d 1 Agustus 1962)
b. Abdullah Ali ( 1 Agustus 1963 s/d 1 April 1967)
c. Djamilus Jusuf (1 April 1967 s/d 1 Juli 1968);
d. Ismail Malin Marajo (1 Juli 1968 s/d 1 Juni 1982
e. Baharuddin Hamid (1 Juni 1982 s/d 1 Juli 1983).
f. . Drs. M. Yasir, SH. (1 Juli 1983s/d 1 Februari 1997)
g. Drs. Pelmizar, MHI. (1 Februari 1997 s/d 1 Mei 2003).
h. Drs. Mualif DT Mangkuto. (1 Mei 2003 s/d 1 April 2004).
i. Kartinis, S,Ag ( 1 April 2004 s/d 1 Juli 2008)
j. Drs. MHD. Nasir S, M.HI (1 Juli 2008 s/d 2013)
k. Drs. Asfawi, MH (2013 sampai sekarang)
16
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
6. Prosedur Mengajukan Perkara dan Tata Ruang serta Proses
Penyelesaian Perkara
1. Prosedur Mengajukan Perkara
Sebelumnya penulis menjelaskan bahwa tahap-tahap yang harus
dilalui oleh para pencari keadilan pada Pengadilan Agama Koto Baru
terdiri dari: Petugas Meja Piket, Petugas Meja Informasi, Petugas Meja I,
Petugas Meja II dan Petugas Meja III, sampai berkas perkaranya kepada
Panitera Muda dan dilanjutkan kepada wakil Panitera, selanjutnya kepada
Panitera sampai berkas perkara yang akan disidangkan itu kepada Ketua
Pengadilan Agama. Untuk itu akan penulis jelaskan satu persatu prosedur
berperkara tersebut sebagai berikut:
a. Petugas Meja Piket, dimana para pencari keadilan melaporkan diri
bahwa dia akan mengajukan perkaranya/memohon informasi ke
Pengadilan Agama, oleh petugas piket diperintahkan mengisi buku
tamu tentang maksud dan tujuannya ke Pengadilan Agama sesuai
dengan urutannya dan diberikan kartu nomor urut, supaya jangan
terjadi saling dahulu mendahului. Lalu oleh petugas piket dipanggil
masuk menghadap Meja Informasi.
b. Petugas Meja Informasi memberikan penjelasan secukupnya tentang
apa yang diminta oleh para pencari keadilan, setelah para pencari
keadilan memahami dan mengerti tentang persyaratan mengajukan
permohonan/ gugatan dan setelah melengkapi semua persyaratan
yang diperlukan, baru menghadap ke Meja I untuk mendaftarkan
perkaranya.
c. Petugas Meja I menerima permohonan/ gugatan secara lisan atau
tertulis ke Pengadilan Agama (pasal 118, HIR 142 R.Bg jo pasal 66
Undang-Undang No.7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang- Undang No. 50 tahun 2009
tentang perobahan ke dua atas Undang-Undang No. 7 tahun 1989).
Sebelumnya Petugas meja I setelah menaksir panjar biaya perkara
yang bersangkutan, kepada Pemohon/Penggugat, diperintahkan
17
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
menyetor panjar biaya perkara tersebut ke Bank terdekat yang telah
ditunjuk oleh Pengadilan Agama, lalu bukti setoran itulah yang
diserahkan pada kasir petugas Meja I, kemudian oleh kasir diberi
SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar), yang telah ditanda tangani
dan diberi nomor urut perkara dan tanggal penerimaan perkara
sebagaimana tersebut dalam buku jurnal yang berkaitan dengan
perkara yang diajukan, kemudian diserahkan ke Meja II.
d. Petugas Meja II menerima surat permohonan/gugatan dari calon
Pemohon/Penggugat sebanyak para Pemohon/Penggugat dan para
Termohon/Tergugat dan ditambah 4 rangkap untuk Majelis Hakim
yang akan menyidangkan perkara yang bersangkutan serta menerima
tindasan SKUM, lalu mendaftarkannya dalam register yang
bersangkutan kemudian lembaran I SKUM dan 1 rangkap surat
permohonan/gugatan diserahkan kepada Pemohon/Penggugat.
Kemudian asli surat permohonan/gugatan dimasukkan dalam sebuah
map khusus dengan melampirkan tindasan SKUM dan surat-surat
yang berhubungan dengan permohonan/gugatan, setelah diteliti
semua persyaratan dan mencatat semua data berkas tersebut lalu
diteruskan kepada Wakil Panitera.
e. Wakil Panitera meneliti kembali sebelum diserahkan kepada Panitera
dan selanjutnya Panitera sebelum menyampaikan kepada Ketua
Pengadilan Agama terlebih dahulu menyuruh petugas yang telah
ditunjuk untuk mencatatkannya ke dalam buku register perkara sesuai
dengan nomor yang diambil dari SKUM.
2. Tata Ruang
Pengadilan Agama mempunyai aturan-aturan tertentu dalam tata
ruang dan persiapan sidang antara lain:
a. Meja sidang empat persegi panjang bertutup kain planel berwana hijau
lumut, panjang meja sidang diperkirakan untuk 3 kursi hakim dan
ditambah Panitera/Panitera Pengganti, di atas meja tersebut tertulis
Hakim Ketua, Hakim Anggota dan Panitera/Panitera Pengganti,
18
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
disamping kanan meja dipasang bendera Merah Putih dan disamping
kiri Meja dipasang bendera Mahkamah Agung.
b. Pada dinding belakang Majelis Hakim dipasang lambang burung
garuda dan tidak dipasang gambar Presiden dan Wakil Presiden dan
lain-lain, karena pada persidangan hakim hanya berpedoman kepada
aturan dan memutus perkara sesuai dengan keyakinannya.
c. Majelis Hakim itu terdiri dari 3 orang, atau 5 orang, atau 7 orang
sesuai dengan kebutuhannya, salah satu diantaranya yang paling senior
menjadi Ketua Majelis yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan dan
yang lainnya menjadi Hakim anggota dan dibelakang sebelah kiri
Panitera sidang.
d. Di dalam ruangan persidangan ada bangku/kursi untuk para pihak dan
kursi untuk para saksi, dibelakangnya juga ada bangku/kursi untuk
para pengunjung.
e. Perlengkapan sidang lainnya ada speker, palu sidang dan kitab suci Al
Qur’an.
f. Mediasi dilaksanakan oleh Mediator yang ditunjuk/ditetapkan oleh
Majelis Hakim dalam jangka waktu paling lama 40 hari dan dapat
ditambah 15 hari kerja. Adapun hasil mediasi itu disampaikan oleh
Mediator kepada Ketua Majelis, apakah berhasil atau gagal, Apabila
Mediator berhasil mendamaikan kepada kedua pihak, maka perkaranya
akan dicabut dan apabila Mediator tidak berhasil mendamaikan para
pihak, maka perkaranya dilanjutkan, Kemudian Ketua Majelis
membuat Penetapan Hari Sidang (PHS) dan kepada kedua pihak
dipanggil kembali pada sidang berikutnya.
19
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
BAB II
STUDI KEBUTUHAN
A. Persiapan PLKP-LS
Sebelum melaksanakan PLKP-LS, mahasiswa terlebih dahulu
mempersiapkan beberapa hal yang berhubungan dengan pelaksanaan praktek
lapangan tersebut. Persiapan tersebut terkait dengan persiapan materi dan non
materi, dimana persiapan materi diawali dengan pembekalan/orientasi
kegiatan PLKP-LS yang diberikan oleh Bapak dan ibuk dosen selama 1 hari.
Pembekalan ini sangat penting, dimana mahasiswa diarahkan dan dibimbing
untuk mampu menjalankan kegiatan ini.
Adapun persiapan yang lain untuk melengkapi bahan-bahan yang akan
dibawa ke lapangan pada pengadilan agama berbeda daripada yang lainnya
karena melihat situasi dan kondisi maka pengadministrasian instrumen
konseling seperti: AUM seri UMUM masyarakat tidak bisa dilaksanakan.
Penilaian hasil layanan bimbingan konseling individu, satlan, satkung juga
tidak bisa dilaksanakan. Yang bisa dilaksanakan adalah observasi dan
pengisian blanko jadwal kegiatan harian, sama seperti di tempat-tempat
PLKP-LS yang lain.
B. Usaha Mendapatkan Klien
Klien akan mudah didapatkan ketika konselor menampilkan pribadi
yang bersahabat, dalam hal ini konselor harus memiliki kemampuan
berkomunikasi yang efektif serta kemampuan untuk menjalin hubungan sosio-
emosional dengan orang lain khususnya dengan masyarakat. Pada Pengadilan
Agama Koto Baru Solok, klien didapatkan dengan wawancara konseling
dengan memakai penstrukturan sebahagian.
20
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
C. Studi Kebutuhan
Pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling di Pengadilan Agama
diawali dengan melakukan studi kebutuhan atau need assesment. Studi
kebutuhan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh konselor sebelum
membuat program pelayanan konseling. Hal ini bertujuan untuk melihat dan
menentukan dengan jelas jenis layanan apa yang akan diberikan berdasarkan
kebutuhannya.
Tujuan dari pelaksanaan studi ini adalah untuk mendapatkan data dan
keterangan tentang data yang dibutuhkan. Studi kebutuhan dilakukan sebelum
memberikan layanan di Pengadilan Agama Koto Baru Solok. Dalam hal ini
studi kebutuhan yang dilakukan adalah dengan menggunakan kegiatan
pendukung konseling, yaitu himpunan data. Untuk menghimpun data
mengenai Pengadilan Agama Koto Baru Solok serta kasus yang ada disini
dilakukan observasi dan wawancara dengan pihak pengadilan.
21
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
BAB III
PERENCANAAN KONSELING
Berdasarkan studi kebutuhan yang dilakukan maka perencanaan
konseling yang dapat dilakukan adalah observasi terhadap persidangan dengan
pelaporan masalah dikaitkan dengan konseling. Observasi mediasi dengan
pelaporan masalah dikaitkan dengan pengentasan dengan teknik konseling
selanjutnya wawancara konseling dengan pengunjung Pengadilan Agama
Koto Baru Solok.
Pemberian layanan mediasi biasanya dilaksanakan setelah sidang
pertama dilakukan. Menurut prayitno Layanan Mediasi adalah “layanan
konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih yang
sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan, ketidak cocokan
itu menjadikan mereka saling berhadapan, saling bertentangan, saling
bermusuhan”. Seiring dengan pendapat di atas Mahkama Agung Republik
Indonesia No: 01/2008 Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui
proses rundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu
oleh mediator.
Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses
perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa
tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.
Dalam pelaksanaan kegiatan mediasi dilakukan kaukus yaitu petaman antara
mediator dengan salah satu pihak tanpa dihadiri oleh pihak lainnya.
Selain layanan mediasi, konseling individu juga dapat dilakukan pada
orang yang berpekara saat akan memasukan gugatan dan ketika menunggu
giliran sidang. Namun konseling individu disini tidak bisa dilakukan dengan
menggunakan penstrukturan penuh, pelaksanaannya lebih menekankan pada
22
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
alasan penggugat memasukan gugatan dan komitmen penggugat dengan
tindakannya ini serta dampak yang ditimbulkan dari gugatan ini.
BAB IV
REALISASI PROGRAM
Kegiatan Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah
(PLKP-LS) yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Koto Baru Solok adalah
observasi layanan mediasi, wawancara konseling, dan observasi proses
persidangan. Adapun secara terperinci kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara Konseling
Wawancara konseling yang penulis lakukan di Pengadilan Agama
Koto Baru Solok ada sebanyak 7 kali. Wawancara konseling ini bertujuan
untuk mengetahui permasalahan klien dan berusaha untuk mengentaskan
permasalahan tersebut, dalam hal ini orang yang berperkara dengan
menggali permasalahan yang dirasakan dan apa yang di inginkan dari
pasangannya. Adapun variasi masalahnya adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Variasi Permasalahan Klien
No Tanggal
Layanan Inisial Masalah
1 Selasa/03 Juni
2014 AM
Ki ingin menceraikan istrinya karena
tidak bisa mendapat keturunan. Ki sudah
7 tahun berumah tangga. Ki juga sudah
mentalak 3 istrinya.
2 Selasa/10 Juni GD Ki mengajukan permohonan Isbath
Nikah. Ki telah menikah selama 25
23
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
2014 tahun dan belum memiliki buku nikah.
Ki memerlukan buku nikah tersebut
untuk pembuatan akta kelahiran
anaknya.
3 Rabu/ 11 Juni
2014 GN
Ki digugat cerai oleh istrinya MA. Ki
tidak setuju untuk bercerai karena
mengingat anak-anaknya dan ia masih
sangat mencintai istrinya. Ki mengaku
berasal dari Medan dan seringkali
diabaikan oleh keluarga istri,
menurutnya itu dikarenakan ia bukan
warga asli minang. Ki merasa rendah
diri di hadapan keluarga istrinya. Ki
mengaku memang tidak memiliki
pekerjaan tetap namun ia selalu
memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Ki tidak mau cerai dari istrinya karena ia
sangat cinta pada istrinya. Ki berjanji
akan berusaha memperbaiki keadaan
dan mengubah keputusan istrinya agar
mencabut gugatan cerai terhadap
dirinya.
4 Rabu/ 18 Juni
2014 IT
Ki merupakan Ibu dari pemohon yang
ingin menceraikan istrinya. Ki tidak
menyukai sifat dan sikap menantunya,
dikarenakan menantunya sering keluar
rumah tanpa izin suami. Untuk
diketahui, Pemohon dan termohon
menikah tahun 2013 lalu dalam usia
24
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
yang masih sangat muda, saat itu
pemohon baru lulus SMA sedangkan
termohon baru lulus SMP. Kehidupan
rumah tangga pemohon dan termohon
hanya harmonis lebih kurang tiga bulan,
setelah itu mereka seringkali bertengkar.
Ki ternyata juga telah melakukan upaya
lain agar pemohon (anaknya) melupakan
termohon.
5 Kamis/ 19
Juni 2014 BM
Ki merupakan saksi 1 dari YS. Ki
menjelaskan bahwa YS nekat
menggugat cerai suaminya karena sudah
tidak tahan lagi. Suami YS sudah
menikah dengan perempuan lain.
Bertahun-tahun YS dibohongi, namun
kali ini YS dengan penuh keyakinan
mengajukan gugatan cerai kepada suami
YS. Sebagai sahabat, Ki merupakan
tempat YS berbagi keluh kesah.
6 Rabu/ 25 Juni
2014 MA
Ki sudah berketetapan hati untuk
bercerai dengan suami, Ki sudah tidak
sanggup lagi menghadapi suami. Suami
tidak memiliki pekerjaan tetap dan
kurang memberikan nafkah, namun di
sisi lain suami sering pergi memancing.
Ki tidak suka dengan tindakan suami
yang seperti itu karena bayar insert
untuk mancing itu mahal. Ki sudah
berkali-kali ingin cerai dari suami, tapi
25
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
selalu saja suami tidak setuju, malah
suami melukai diri sendiri untuk
mengambil kembali perhatian Ki
sehingga Ki tidak jadi menceraikannya.
Namun, kali ini Ki sudah tidak bisa lagi.
7 Kamis/ 26
Juni 2014 FL
Ki merupakan salah seorang keluarga
dari pihak tergugat dengan Inisial NY.
Ki mengakui bahwa NY memang
mengalami gangguan jiwa sejak masih
remaja. Namun, hal ini tidak diketahui
oleh istri NY. Istri NY mengetahuinya
setelah beberapa bulan menikah, dan
selalu merawat NY, hingga beberapa
tahun kemudian istri NY sepertinya
sudah tidak sanggup lagi menghadapi
NY yang sering marah-marah dan
memukuli istrinya.
2. Observasi Mediasi
Kegiatan Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah
(PLKP-LS) yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Koto Baru Solok
adalah observasi layanan mediasi dan observasi pelaksanaan sidang dan
juga wawancara konseling. Kegiatan mediasi dengan hakim mediator
yaitu:
1. Drs. Asfawi, MH
2. Drs. H. Djahidin
3. Dra. Elfayari
4. Dra. Hj. Rahmadinur
26
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
5. Dra. Indrayunita
6. Wachid Baihaqi, S.H.I
7. Ariefarahmy, S.H.I,MH
8. Dra. Baihna
9. Zakiyah Ulya, S.H.I
10. Liza Roihanah, S.H.I., M.H
Layanan mediasi biasanya dilaksanakan setelah sidang pertama
dilakukan dengan jenis perkara kecuali perkara yang diselesaikan melalui
prosedur pengadilan niaga, pengadilan hubungan industrial, keberatan atas
putusan badan penyelesaian sengketa konsumen, dan keberatan atas
putusan komisi pengawas persaingan usaha, semua sengketa perdata yang
diajukan ke pengadilan tingkat pertama wajib lebih dahulu diupayakan
penyelesaian melalui perdamaian dengan bantuan mediator.
Menurut Prayitno, Layanan Mediasi adalah layanan konseling yang
dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam
keadaan saling tidak menemukan kecocokan, ketidakcocokan itu
menjadikan mereka saling berhadapan, saling bertentangan, saling
bermusuhan.
Seiring dengan pendapat di atas mediasi menurut Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 01 Tahun 2008, adalah cara
penyelesaian sengketa melalui proses rundingan untuk memperoleh
kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.
Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam
proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian
sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah
penyelesaian. Di dalam pelaksanaan layanan mediasi dilakukan kaukus
yaitu pertemuan antara mediator dengan salah satu pihak tanpa dihadiri
oleh pihak lainnya.
Dalam observasi kegiatan, penulis melakukan observasi sidang,
mediasi dan juga melakukan wawancara konseling. Kegiatan hanya dalam
bentuk observasi karena dikhawatirkan pihak terkait merasa cemas atau
27
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
belum yakin kepada Mediator yang bukan Mediator resmi dan sesuai dari
Mediator resmi Pengadilan Agama yang tersedia. Mediasi di Pengadilan
Agama Koto Baru khususnya dilakukan oleh hakim yang tidak
menyidangkan perkara yang bersangkutan. Adapun mediasi yang penulis
ikuti selama lebih kurang 24 hari kerja efektif di Pengadilan Agama Koto
Baru yaitu sebagai berikut:
Tabel 2
Daftar Pasangan yang Mengikuti Mediasi
No Tanggal
Mediasi
Inisial Mediator Masalah Ket
1
Senin/ 09
Juni 2014
LPS dan
AG
Liza
Roihanah,
S.H.I., M.H
Istri mengajukan guatan
cerai karena suami
kurang
bertanggungjawab
dengan nafkah keluarga
dan tidak jujur tentang
masalah keuangan.
Gagal
2
Rabu/ 11
Juni 2014
AM dan
AS Drs. H.
Djahidin
Suami mengajukan
permohonan cerai
dikarenakan dituduh
pihak keluarga istri
mencuri uang sebesar
limapuluh ribu rupiah
Gagal
3 Rabu/ 11
Juni 2014
MA dan
GNW Drs. H.
Djahidin
Istri mengajukan gugatan
cerai karena suami
sering berkata kasar dan
tidak cukup memberi
Gagal
28
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
nafkah.
4 Rabu/ 18
Juni 2014
SF dan
AN
Drs.H.
Djahidin,
S.H
Suami tidak memberi
nafkah yang cukup
terhdap istri.
Gagal
5 Kamis/
19 Juni
2014
NA dan B Dra. Efayari Istri menggugat cerai
suami karena suami
seringkali tidak terbuka,
kurang komunikasi
dalam keluarga, suami
jarang di rumah, suami
tidak memberikan
perhatian, dan istri
merasa hanya sebagai
pembantu di rumah.
Berhasil
3. Observasi Proses Persidangan
Proses persidangan di Pengadilan Agama Koto Baru selama empat
hari kerja, yaitu hari senin, selasa, rabu, dan kamis. Selama PLKP-LS di
Pengadilan Agama ini penulis mengikuti persidangan hampir setiap ada
persidangan. Persidangan yang penulis ikuti selama PLKP-LS ini yaitu
sidang perceraian baik itu cerai talak maupun cerai gugat.
Persidangan di Pengadilan Agama Koto Baru ini sangat bervariasi,
dalam sehari kadang mencapai lima belas persidangan, bahkan lebih.
Namun terkadang ada yang satu, itu pun sudah tinggal membacakan
putusan. Dari sekian banyak pesidangan yang penulis amati, penulis akan
29
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
mendeskripsikan beberapa kasus yang penulis ikuti proses
persidangannya. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran proses
persidangan tersebut dapat dilihat di bawah ini.
1) Senin, 09 Juni 2014
a. Inisial : SW dan MJ
b. No Perkara :. 110/ Pdt.G/2014/PA.KBr
c. Jenis Sidang : CG
d. Deskripsi : Penggugat merupakan istri dari tergugat,
penggugat menggugat cerai tergugat karena penggugat tidak
pernah lagi memberikan nafkah kepada penggugat. Tergugat
hanya 2 bulan memberikan nafkah kepada penggugat, setelah
itu penggugat mencari uang sendiri untuk bisa pulang
kampung. Penggugat belum punya anak. Antara penggugat
dan tergugat sudah tidak ada komunikasi selama satu tahun.
Hal inilah yang membuat penggugat penggugat mengajukan
perceraian ke Pengadilan Agama Koto Baru.
e. Proses persidangan : persidangan ini merupakan sidang ke
dua bagi penggugat dan tergugat, agenda sidang pada siang
hari ini adalah memeriksa saksi yang dibawa oleh ke duanya,
namun pada persidangan kali ini tergugat berhalangan hadir di
persidangan, maka saksi yang diperiksa hanya dari pihak
penggugat.
f. Hasil Persidangan : Persidangan kali ini berjalan lancar,
pernyataan yang diungkapkan oleh saksi telah diterima dan
dicatat oleh hakim. Akta cerai didapatkan setelah terhitung
surat gugatan sampai kepada suami dan terhitung 14 hari. Jika
tidak ada perlawanan baru berlaku kuasa hukum.
30
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
2) Senin, 09 Juni 2014
a. Inisial : AM vs RM
b. Jenis Sidang : CT
c. Deskripsi masalah : Sidang ini merupakan sidang
lanjutan dari sidang sebelumnya, masih seperti sidang yang
sebelumnya penggugat tetap ingin bercerai dengan suaminya,
dengan alasan yang sudah didalilkan oleh penggugat sebelumnya.
Adapun alasan tersebut adalah: suami tidak peduli kepada istri,
suami sibuk dengan diri sendiri, suami tidak mau diajak
shalat/puasa, suami tidak memberikan nafkah lahir maupun bathin
kepada istri.
d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar,
sidang kali ini merupakan sidang lanjutan dari sidang sebelumnya.
Pada sidang ini penggugat membawa saksi, kemudian saksi
memberikan keterangan tentang permasalahan yang dialami
penggugat. dalam agenda sidang kali ini yaitunya membacakan
putusan dari hakim yang berhak untuk menjatuhkan putusan.
e. Hasil persidangan : hasil dari sidang ini terhadap
penggugat dan tergugat pada hari ini adalah majelis hakim
mengabulkan permintaan penggugat untuk melakukan cerai gugat.
3) Rabu, 18 Juni 2014
a. Inisial : DW dan LM
b. Jenis Sidang : CT
c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah sidang
yang pertama. Suami ingin menceraikan istrinya, akan tetapi pada
sidang pertama ini istri tidak datang sehingga sidang ditunda
selama 2 minggu.
31
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
4) Rabu, 18 Juni 2014
a. Inisial : AM dan AN
b. Jenis Sidang : CT
c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah lanjutan
sidang tanggal 11 Juni 2014. Masalahnya adalah suami merasa
dituduh telah mencuri uang istri sebanyak lima puluh ribu,
sehingga suami pergi dari rumah dan tidak kembali lagi.
d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar.
Istri menghadirkan 2 orang saksi. Keterangan saksi dia tidak
menuduh suami mencuri, tapi hanya sekedar bertanya saja. Akan
tetapi suami menganggap itu adalah sebuah tuduhan. Setelah suami
pergi dari rumah, mertua AN datang ke rumah sambil marah-marah
karena anaknya telah dituduh mencuri.
e. Hasil persidangan : Majlis hakim mengabulkan
permintaan suami untuk cerai dengan istrinya dan suami
berkewajiban memberikan nafkah anaknya sebanyak tiga ratus ribu
tiap bulannya.
5) Rabu, 18 Juni 2014
a. Inisial : YN dan JM
b. Jenis Sidang : CG
c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah sidang
yang kedua. Suami tidak menghadiri sidang ini. Mereka sudah
membina rumah tangga selama lebih kurang 9 tahun. Mereka
tinggal di Tanjung Pinang selama 2 tahun. Setelah itu pindah ke
Sungai Rumbai lebih kurang 1 tahun, kemudian istri pulang
dengan anaknya tanpa suaminya. Sampai sekarang suami tidak ada
32
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
pulang dan tidak juga pernah memberikan nafkah lagi selama 1,5
tahun.
d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar.
Sidang selanjutnya majlis hakim meminta penggugat untuk
membawa saksi.
e. Hasil persidangan : majlis hakim meminta istri untuk
membawa saksi minimal 2 orang.
6) Rabu, 18 Juni 2014
a. Inisial : JL dan MR
b. Jenis Sidang : CT
c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah sidang
yang kedua. Masalahnya adalah suami merasa istrinya selingkuh
dengan sopirnya sendiri. Sidang ini adalah lanjutan sidang pada
tanggal 11 Juni 2014.
d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar.
Suami menghadirkan 2 orang saksi dan saksi memberikan
penjelasan tentang rumah tangga JL dan MR. Keterangan saksi
suami yang pergi dari rumah istrinya karena suami mendengan
istrinya menelpon mesra dengan orang lain. Istri membantah
keterangan saksi karena pada waktu itu istri juga menelpon saksi
membicarakan tentang dagangannya. Namun saksi tidak
membantah apa yang dikatakan oleh termohon tersebut. Saksi
adalah adik suami sendiri.
e. Hasil persidangan : majlis hakim meminta istri untuk
membawa saksi yaitu sopirnya sendiri yang dianggap
selingkuhannya oleh suami kemudian istri menyetujui permintaan
hakim tersebut. Istri akan membawa sopir pada sidang selanjutnya.
33
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
7) Rabu, 18 Juni 2014
a. Inisial : WD dan DV
b. Jenis Sidang : CG
c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah sidang
yang kedua. Istri ingin menggugat cerai suaminya karena suami
sudah punya istri lagi dan sudah mempunyai anak umur 2 bulan
dengan istrinya yang lain. WD dan DV membina rumah tangga
dirumah mertuanya. Mereka juga mempunyai 1 orang anak.
Puncak perselisihan diantara mereka terjadi pada awal tahun
2012 yaitu karena masalah keuangan. Suami tidak mencukupi
memberikan nafkah. Istri sendiri bekerja menjual kerupuk. Dan
suami pun mengusir istri dari rumah mertuanya. Mereka sudah
berpisah selama 1,5 tahun.
d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar. Hakim
meminta penggugat untuk menghadirkan saksi minimal 2 orang
pada pertemuan sidang selanjutnya.
e. Hasil persidangan : penjelasan penggugat sudah diterima oleh
majlis hakim. Untuk lebih jelasnya masalah mereka hakim
meminta penggugat untuk menghadirkan saksi minimal 2 orang
pada pertemuan sidang selanjutnya.
8) Kamis, 19 Juni 2014
a. Inisial : NA dan BN
b. Jenis Sidang : CT
c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah sidang
pertama. Istri ingin menggugat cerai suaminya karena tidak
suka dengan sikap suami. Mereka sudah berumahtangga lebih
kurang 20 tahun.
34
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
d. Proses Persidangan : Proses persidangan dilanjutkan
minggu depan karena suami tidak menghadiri sidang kali ini.
e. Hasil persidangan : Majlis hakim meminta penggugat
untuk menghadirkan minimal dua orang saksi jika pertemuan
selanjutnya itu suami juga tidak bisa menghadiri sidang.
9) Kamis/19 Juni 2014
a. Inisial : LO dan HN
b. Jenis Sidang : CG
c. Deskripsi masalah : Persidangan kali ini adalah sidang
kedua. Istri ingin menggugat cerai suaminya karena suami
sering mengikuti perkataan Ibu, kurang memberikan nafkah, dan
tidak mau diajak untuk hidup mandiri.
d. Proses Persidangan : sidang kali ini istri membawa dua orang
saksi yaitu ayah dan kakak angkatnya. Kedua saksi menjelaskan
bahwa penggugat dan tergugat memiliki masalah rumah tangga
yakni tidak jujur dalam masalah keuangan, suami selalu
mendengarkan kata-kata orangtua, seringkali tidak cukup
memberi nafkah. Mereka mulai berselisih sejak tahun 2013,
puncaknya ketika suami tidak mau diajak pindah dari rumah
orangtuanya untuk membangun keluarga mandiri. Sejak mulai
menikah, penggugat dan tergugat menjalani rumah tangga
dengan hubungan jarak jauh.
e. Hasil persidangan : Majelis hakim menjatuhkan putusan
dengan mengabulkan gugatan dari LO.
10) Rabu, 25 Juni 2014
a. Inisial : RH dan SH
b. Jenis Sidang : CG
a. Deskripsi masalah : persidangan yang digelar hari ini
juga sidang terakhir yaitu para hakim mengabulkan
35
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
permintaan Penggugat untuk menceraikan atau menjatuhkan
gugatan cerai terhadap suaminya.
b. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar,
para hakim mengabulkan permintaan RH untuk menceraikan
suaminya.
c. Hasil persidangan : Majelis hakim mengabulkan
gugatan cerai RH.
11) Rabu, 25 Juni 2014
a. Inisial : AM dan UP
b. Jenis Sidang : CT
c. Deskripsi masalah : persidangan yang digelar hari ini
juga sidang terakhir yaitu para hakim mengabulkan
permintaan Pemohon untuk menceraikan atau menjatuhkan
talak I terhadap istrinya. Kemudian Pemohon mengikrarkan
pernyataan talak di depan para hakim.
d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar,
para hakim mengabulkan permintaan AM untuk
menjatuhkan talak kepada istrinya.
e. Hasil persidangan : Hasil dari persidangan yang
terakhir ini Pemohon diizinkan untuk menjatuhkan talak I
dan mengikrarkannya di depan para hakim. Suami
berkewajiban untuk menafkahi anak-anaknya.
12) Rabu, 25 Juni 2014
a. Inisial : MR dan IY
b. Jenis Sidang : CT
c. Deskripsi masalah : persidangan yang digelar hari ini
juga sidang terakhir yaitu para hakim mengabulkan
permintaan Pemohon untuk menceraikan atau menjatuhkan
36
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
talak I terhadap istrinya. Kemudian Pemohon mengikrarkan
pernyataan talak di depan para hakim.
d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar,
para hakim mengabuklkan permintaan MR untuk
menjatuhkan talak kepada istrinya.
e. Hasil persidangan : Hasil dari persidangan yang
terakhir ini Pemohon diizinkan untuk menjatuhkan talak I
dan mengikrarkannya di depan para hakim. Suami
berkewajiban untuk menafkahi anak-anaknya dan
membawa uang iddah bagi istri dan nafkah anak sebanyak
limaratus ribu rupiah yang diberikan langsung kepada istri
di depan hakim.
13) Rabu, 25 Juni 2014
a. Inisial : GY dan LD
b. Jenis Sidang : CT
c. Deskripsi masalah : persidangan yang digelar hari ini
juga sidang terakhir yaitu para hakim mengabulkan
permintaan Pemohon untuk menceraikan atau menjatuhkan
talak I terhadap istrinya. Kemudian Pemohon mengikrarkan
pernyataan talak di depan para hakim.
d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar,
para hakim mengabulkan permintaan GY untuk menjatuhkan
talak kepada istrinya.
e. Hasil persidangan : Hasil dari persidangan yang
terakhir ini Pemohon diizinkan untuk menjatuhkan talak I
dan mengikrarkannya di depan para hakim. Suami
berkewajiban untuk menafkahi anak-anaknya dan membayar
iddah istri sebanyak satu juta rupiah. Uang tersebut
diserahkan langsung kepada istri di depan hakim.
37
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
14) Rabu, 25 Juni 2014
a. Inisial : MA dan GN
b. Jenis Sidang : CG
c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah sidang
yang kedua. Istri ingin bercerai dari suami karena perbedaan karakter
yang begitu kuat. Suami sering berkata kasar dan marah-marah pada
istri. Suami juga kurang bertanggung jawab terhadap masalah
keuangan rumah tangga. Sebelumnya pada sidang pertama telah
dilaksanakan mediasi antara kedua belah pihak, namun mediasi
tersebut gagal.
d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar,
para hakim meminta membawa saksi pada pertemuan selanjutnya
untuk memerikan kesaksian terhadap masalah yang dialamin
e. Hasil persidangan : sidang ditunda dengan agenda selanjutnya
adalah pemeriksaan dua orang saksi.
15) Kamis/26 Juni 2014
a. Inisial : RT dan FM
b. Jenis Sidang : CG
c. Deskripsi masalah : istri ingin menggugat cerai
suaminya karena suami sudah 4 tahun tidak pulang. Mereka
tidak pernah lagi komunikasi karena keberadaan suami tidak
diketahui dan juga tidak ada nomor HP nya yang akan
dihubungi. Awalnya suami hanya pamit pergi merantau untuk
mencari nafkah, akan tetapi sampai sekarang suami tidak pernah
kembali lagi.
38
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
d. Proses Persidangan : sidang kali ini istri membawa dua orang
saksi dan saksi memberikan penjelasan tentang masalah
penggugat tersebut.
e. Hasil persidangan : majlis hakim mengabulkan gugatan cerai.
16) Kamis/26 Juni 2014
a. Inisial : RP dan NY
b. Jenis Sidang : CG
c. Deskripsi masalah : istri ingin menggugat cerai
suaminya karena suami pernah mengalami gangguan jiwa,
suami sering marah-marah sampai melempar barang-barang
yang ada di rumahnya, suami juga pernah mencekik istrinya dan
bahkan hampir menusuk istri dengan pisau. Istri diusir oleh
suaminya dari rumah mertuanya. Pasutri ini sebelumnya tinggal
di rumah mertuanya. Mereka sudah berpisah selama 6 bulan.
d. Proses Persidangan : proses sidang berjalan dengan lancar.
Suami menjelaskan gugatan yang diajukan istrinya. Akibat dia
sering marah ialah karena dulu suami pernah kecanduan narkoba
dan dimasukkan ke tempat rehabilitas. Setelah keluar dari
tempat itu suami tidak pernah lagi memakai narkoba. Sekarang
dia merasa sulit untuk mengontrol emosinya. Sidang kali ini istri
membawa seorang saksi dan saksi memberikan penjelasan
bahwa suami penggugat dulunya sebelum menikah pernah
mengalami gangguan jiwa sampai tergugat memanjat pohon dan
lain sebagainya. Akan tetapi penggugat tidak mengetahui
tentang masa lalu suaminya karena dia berada di Jakarta.
e. Hasil persidangan : majlis hakim sudah mendapatkan
penjelasannya dan meminta mereka untuk menghadiri sidang
pada pertemuan berikutnya untuk membuktikan gugatan
tersebut.
39
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
17) Kamis/26 Juni 2014
a. Inisial : MW dan DL
b. Jenis Sidang : CT
c. Deskripsi masalah : suami ingin menceraikan istrinya
karena menurut suami istrinya kurang menghargai suami.
d. Proses Persidangan : sidang kali ini adalah sidang yang pertama.
Istri tidak mau cerai dengan suaminya karena dia masih sayang
kepada suaminya dan juga sudah punya anak satu orang.
Menurut istri suami sudah mempunyai calon istri dan kemaren
istri melihat suami dengan perempuan lain. Istri ingin
mempertahankan hubungan rumah tangga mereka. Ketika majlis
hakim menanyakan apa yang dijelaskan istri kepada suminya,
suami tidak membantah sama sekali. Dengan demikian majlis
hakim memberikan nasehat kepada pasutri terutama kepada
suami.
e. Hasil persidangan : majlis hakim meminta pasutri untuk
melakukan mediasi terlebih dahulu.
40
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Pelaksanaan Praktek Lapangan Konseling
Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS), di Pengadilan Agama Koto Baru yang
dilaksanakan mulai tanggal 02 Juni sampai 04 Juli 2014 dapat berjalan dengan
lancar, meskipun terdapat kendala-kendala di lapangan.
Maka kegiatan yang penulis lakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Observasi pelaksanaan persidangan
Berdasarkan kegiatan observasi sidang selama lebih kurang 24 hari
kerja efektif, kegiatan observasi persidangan dilakukan hampir setiap kali
sidang. Persoalan yang terungkap bervariasi, diantaranya sidang perceraian
(permohonan cerai dan gugatan cerai) dan isbath nikah.
2. Observasi pelaksanaan mediasi
Berdasarkan kegiatan observasi mediasi selama lebih kurang 24
hari kerja, kegiatan observasi mediasi dilakukan sebanyak 5 kali mediasi,
Persoalan yang terungkap bervariasi, semua persoalan yang terjadi
tersebut berujung pada perceraian, baik itu cerai talak yang diajukan oleh
suami maupun cerai gugat yang diajukan oleh istri. Jika dipersentasekan
kedua perceraian ini maka dapat dipahami bahwa perceraian yang banyak
terjadi diajukan oleh sang istri dengan dalil-dalilnya.
41
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
3. Wawancara konseling
Proses PLKP-LS di Pengadilan Agama Koto Baru yang tercatat
selama lebih kurang 24 hari kerja efektif, penulis berbincang dengan
penggugat maupun tergugat dan juga pada saksi. Masalah yang dialam
pasutri dalam rumah tangganya beragam, adakalanya permasalahan terjadi
disebabkan tidak saling memahami, kurangnya kejujuran diantara
mereka., kurang tanggungjawab ekonomi keluarga, dan perselingkuhan.
B. Kendala
Selama Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah
(PLKP-LS), ada beberapa kendala yang penulis temukan, diantara kendala
tersebut yaitu:
1. Konseling individual tidak bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya.
2. Dalam pelaksanaan mediasi terkendala dalam pelaksanaannya, karena
belum adanya kesamaan pemahaman pihak terkait terhadap praktek
konseling.
3. Tidak adanya kesempatan penulis untuk ikut berpartisipasi dalam proses
mediasi karena dikawatirkan tidak sesuai dengan proses mediasi di
Pengadilan Agama
C. Saran
Kegiatan Orientasi Praktek Lapangan Konseling Pendidikan di Luar
Sekolah (PLKP-LS) bagi mahasiswa lebih lama waktunya. Sehingga
mahasiswa benar-benar siap terjun ke lapangan dan tujuan orientasi tercapai,
42
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
yaitu agar mahasiswa bisa menyatukan kesamaan pemahaman terhadap apa
yang akan dilakukan di lapangan dan mampu menyiapkan diri.
LAMPIRAN
44
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Lampiran 1 : Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS)
Nama : Fitria Osnela
Lokasi PLKP-LS : Pengadilan Agama Koto Baru Solok
No Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan Tempat Peserta Jumlah Tanda
Tangan PJ
1 Senin/ 02 Juni
2014
- Serah terima Mahasiswa PL Dari STAIN
Batusangkar Oleh DPL kepada Ketua Pengadilan
Agama Koto Baru
Ruang ketua Ketua PA, DPL,
Pamong,
Mahasiswa
10 orang
- Melihat proses sidang Ruang sidang Hakim, Panitera
Penggugat,
Mahasiswa
7 orang
2 Selasa/03 Juni
2014
- Menerima tamu yang datang ke Pengadilan Agama Meja Tamu Mahasiswa,
Pegawai
10 orang
- Wawancara Konseling dengan tamu yang
mengajukan permohonan cerai dengan inisial AM
Teras Kantor PA Mahasiswa, Klien 8 orang
3 Rabu/04 Juni
2014
- Membantu Pegawai mencatat nomor-nomor surat
beserta tanggal
Ruang
Kepaniteraan
Mahasiswa 1 orang
- Olahraga Tenis Meja Ruang sidang Mahasiswa,
Pegawai
8 orang
4 Kamis 05 Juni
2014
- Membantu Pegawai mencatat pemakaian barang-
barang ATK per Maret-April 2014
Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa
2 orang
5 Jum’at/ 06 Juni
2014
- Olahraga Tenis Meja Ruang sidang Pegawai,
Mahasiswa
10 Orang
- Membantu pegawai merapikan buku-buku pustaka Ruang Pustaka Pegawai,
Mahasiswa
8 orang
- Membantu pegawai memberi nomor berkas Ruang Mahasiswa, 2 orang
45
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
perkara cerai Kepaniteraan Pegawai
- Membantu Pegawai Melanjutkan Pencatatan
Barang-Barang ATK Per Mei 2014 (barang
masuk)
Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa 1 orang
- Pembagian tugas oleh KAUR Umum dalam
rangka pengawasan Pengadilan Agama oleh
Pejabat berwenang
Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa,
Pegawai
8 orang
Diketahui Oleh Koto Baru, ………………… 2014
Dosen Pembimbing PLKP-LS,
Irman, S.Ag., M. Pd
NIP. 19710201 200604 1 016
Pamong,
Dra. Hamidayati
NIP. 19551008 199303 2 001
46
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Lampiran 1 : Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS)
Nama : Fitria Osnela
Lokasi PLKP-LS : Pengadilan Agama Koto Baru Solok
No Hari/
Tanggal
Uraian Kegiatan Tempat Peserta Jumlah Tanda
Tangan PJ
6 Senin/ 09 Juni
2014
- Membantu pegawai meminta tanda tangan untuk
pengadaan barang dalam ruangan oleh pegawai
yang bertanggung jawab
Ruang
Pengadilan
Agama
Mahasiswa 1 orang
- Membantu pegawai melanjutkan pencatatan
barang-barang ATK per Mei 2014 (barang
Keluar)
Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa 1 orang
- Mendengarkan sidang ke dua Sisri Wahyuni
dengan perkara No. 110/ Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Majelis Hakim,
Penitera,
Mahasiswa,
Penggugat
11 orang
- Mendengarkan sidang kedua Andi Mulya
perkara No.121/Pdt.P/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Majelis Hakim,
Penitera,
Mahasiswa,
Penggugat
11 orang
- Mendengarkan proses mediasi antara Lusi
Puspita Sari dengan Agustam, adapun sebagai
mediator adalah hakim Liza Roihanah, S.H.I,
M.H
Ruang Mediasi Penggugat,
Tergugat,
Mediator,
Mahasiswa
4 orang
7 Selasa/10 Juni
2014
- Mengikuti Sidang pertama Elvi Yenti atas
Perkara No. /Pdt. G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Majelis Hakim,
Panitera,
Penggugat,
9 orang
47
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Mahasiswa
- Membantu pegawai mengetik Pakta Integritas
Pegawai
Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa 1 orang
- Membantu Pegawai Mengadministrasikan ke
dalam komputer biaya-biaya berupa gaji, sewa
dan pengadaan barang-barang kantor lainnya
Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa 2 orang
- Wawancara Konseling dengan Ibu Gusdeli dari
Talang atas perkara No. /Pdt. P/2014/PA.KBr
Teras Mahasiswa,
Klien
2 orang
- Bermain Tenis Meja Ruang Sidang Ketua PA,
Pegawai,
Mahasiswa
7 orang
8 Rabu/ 11 Juni
2014
- Bertemu Pamong Ruang Sekretaris Pamong,
Mahasiswa
8 orang
- Membantu Pegawai Mengetik Peraturan BMN
(Barang Milik Negara)
Ruang IT/Server Mahasiswa 2 orang
- Mengikuti Proses Mediasi anatara Am bin
Bandaro Mudo dengan Asni binti Malin Kayo
adapun sebagai mediator adalah hakim Drs. H.
Djahidin, S.H atas perkara
No.288/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Wakil
Ketua
Mediator,
Penggugat,
Tergugat,
Mahasiswa
5 orang
- Mengikuti proses mediasi Maida Afeni binti
Jamaher dengan Gunawan bin Sine adapun
sebagai mediator adalah hakim Drs. H. Djahidin
atas perkara No.0198/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Wakil
Ketua
Mediator,
Penggugat,
Tergugat,
Mahasiswa
5 orang
- Wawancara Konseling dengan Gunawan bin
Sine sebagai tergugat atas perkara No.
0198/Pdt.G/2014/PA.KBr
Teras Kantor PA Mahasiswa,
Klien
3 orang
- Membantu pegawai melanjutkan mengetik Meja Informasi Mahasiswa 2 orang
48
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
peraturan BMN (Barang Milik Negara)
9 Kamis/ 12
Juni 2014
- Membantu pegawai melakukan sensus BMN
(Barang Milik Negara)
Pengadilan
Agama Koto
Baru
Mahasiswa 7 orang
- Kuliah mediasi bersama Bapak Drs, Asfawi,
M.H
Ruang Ketua Bpk. Drs.
Asfawi, M.H,
Mahasiswa
7 orang
10 Jum’at/ 13
Juni 2014
- Menghadiri Wirid mingguan di Masjid bersama
pamong dan pegawai
Masjid Pamong,
Pegawai,
Mahasiswa
± 30 orang
- Membantu Pegawai mengetik hasil sensus BMN
ke dalam komputer
Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa 1 orang
Diketahui Oleh Koto Baru, ………………2014
Dosen Pembimbing PLKP-LS,
Irman, S.Ag., M. Pd
NIP. 19710201 200604 1 016
Pamong,
Dra. Hamidayati
NIP. 19551008 199303 2 001
49
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Lampiran 1 : Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS)
Nama : Fitria Osnela
Lokasi PLKP-LS : Pengadilan Agama Koto Baru Solok
No Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan Tempat Peserta Jumlah Tanda
Tangan PJ
11 Senin/ 16 Juni
2014
- Melanjutkan Pengetikan Sensus BMN Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa 1 orang
- Pemeriksaan Ulang BMN yang telah di sensus Pengadilan
Agama
Mahasiswa 4 orang
12 Selasa/17 Juni
2014
- Pengetikan Final dan mem-Print Sensus BMN
yang telah diketik
Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa 1 orang
13 Rabu/ 18 Juni
2014
- Menyesuaikan Input Sensus BMN (Barang Milik
Negara) dengan Daftar Barang Ruangan yang
sudah ada
Ruang
Kesekretariatan
Mahasiswa 1 orang
- Mengikuti sidang Daswirman bin Jamalus dengan
Lili Marlisni atas Perkara
No.0210/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat
12 orang
- Mengikuti sidang Siska Yulia binti Zulkarnaini
dengan Musrinaldi bin Kandinar atas Perkara
No.0219/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat
12 orang
- Mengikuti sidang Wildawati binti Nawailir dengan
David Pakiah Marajo atas Perkara
No.0195/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat
12 orang
- Mengikuti sidang Jalius bin Jahidin dengan Marita
atas Perkara No.0194/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat
12 orang
50
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
- Mengikuti sidang Yusnayati binti Samiak dengan
Jamaris bin Syahril atas Perkara
No.0164/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat
12 orang
- Mengikuti sidang Am bin Bandaro Mudo dengan
Asni binti Malin Kayo atas Perkara
No.0208/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat
12 orang
- Mengikuti proses mediasi Anis dengan Syafridas
bin Mangkudun adapun sebagai mediator adalah
hakim Drs. H. Djahidin atas perkara
No.212/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Mediator,
Penggugat,
Tergugat,
Mahasiswa
7 orang
- Wawancara Konseling dengan Itrawati (42 tahun)
yang merupakan Ibu dari Pemohon atas perkara
No. /Pdt.G/2014/PA.KBr
Teras Mahasiswa, Klien 2 orang
- Menerima tamu atas nama Lana Fransiska dengan
keperluan mengurus cerai
Meja Tamu Mahasiswa, Tamu 2 orang
- Mengetik Lembar Pengesahan Reguler Pengadilan
Agama Koto Baru tahun 2014
Meja Informasi Mahasiswa 4 orang
- Pertemuan dengan Ketua Pengadilan Agama
mengenai Persiapan Praktek Mediasi
Ruang Ketua Ketua,
Mahasiswa
7 orang
14 Kamis/ 19 Juni
2014
- Mengikuti sidang Nely Afniza dengan
Burhanuddin atas Perkara
No.0215/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat,
tergugat
11 orang
- Mengikuti proses mediasi Nely Afniza dengan
Burhanuddin adapun sebagai mediator adalah
hakim Dra. Elfayari atas perkara
No.0215/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Hakim Mediator,
penggugat,
tergugat,
Mahasiswa
4 orang
- Mengikuti sidang Lusi Oktavia atas Perkara Ruang Sidang Hakim, Panitera, 6 orang
51
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
No.0179/Pdt.G/2014/PA.KBr Mahasiswa,
Penggugat
- Wawancara Konseling dengan Bermailovera yang
merupakan Saksi 1 Yusni dan Boyke Sasiakirti
atas perkara No. 201 /Pdt. G/2014/PA.KBr
Teras Ruang
Sidag
Mahasiswa, Klien 3 orang
- Menerima Tamu atas nama Hendri Lefi, S.Ag
dalam rangka konfirmasi Isbath Nikah di Tigo
Lurah
Meja Tamu Mahasiswa, Tamu 2 orang
- Menerima tamu atas nama Weri dalam rangka
konfirmasi Akta Cerai
Meja Tamu Mahasiswa, Tamu 2 orang
- Membantu Pegawai memindahkan Buku Kendali
Perkara Voluntair tahun 2014 dari Wakil Panitera
ke Buku Kendali Perkara Voluntair 2014 Meja II
Ruang
Kepaniteraan
Mahasiswa 1 orang
15 Jum’at/ 20 Juni
2014
- Izin atas Keperluan Pengurusan Syarat Ujian
Kompre
Kampus Mahasiswa 1 Orang
Diketahui Oleh Koto Baru, ……………2014
Dosen Pembimbing PLKP-LS,
Irman, S.Ag., M. Pd
NIP. 19710201 200604 1 016
Pamong,
Dra. Hamidayati
NIP. 19551008 199303 2 001
52
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Lampiran 1 : Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS)
Nama : Fitria Osnela
Lokasi PLKP-LS : Pengadilan Agama Koto Baru Solok
No Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan Tempat Peserta Jumlah Tanda
Tangan PJ
16 Senin, 23 Juni
2014
- Izin atas Keperluan Pengurusan Pengambilan
Beasiswa
Kampus dan
BSM
Mahasiswa 1 Orang
17 Selasa, 24 Juni
2014
- Menerima tamu yang datang ke Pengadilan Agama Teras dan Meja
Tamu
Mahasiswa, Tamu 10 orang
18 Rabu, 25 Juni
2014
- Wawancara Konseling dengan Penggugat dengan
nama Maida Afeni atas perkara
No.0198/Pdt.G/2014/PA.KBr
Teras Kantor PA Mahasiswa, Klien 2 orang
- Mengikuti sidang Rosi Handisi dengan Suherman
atas Perkara No.0190/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat
9 orang
- Mengikuti sidang Amir bin Lu’in dengan Upik
binti Suki atas Perkara
No.0197/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Pemohon
11 orang
- Mengikuti sidang Maridi bin Labu dengan Iyan
binti Tanjaman atas Perkara
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
10 orang
53
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
No.0008/Pdt.G/2014/PA.KBr Pemohon,
termohon
- Mengikuti sidang Ghaiyurnalis bin Ma’da’in
dengan Lendrawati binti Basri atas Perkara
No.0166/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Pemohon,
termohon
10 orang
- Mengikuti sidang Maida Afeni binti Jamaher
Ma’da’in dengan Gunawan bin Sine atas Perkara
No.0198/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat
9 orang
- Bertemu DPL Ruang sidang Mahasiswa, dosen 8 orang
19 Kamis, 26 Juni
2014
- Pertemuan seluruh Pegawai PA dalam rangka
menyambut bulan Ramdhan
Musholla Pegawai,
Mahasiswa
± 45 orang
- Mengikuti sidang Renti dengan Firman atas
Perkara No.0108/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat
10 orang
- Mengikuti sidang Ratna Puspita dengan Nofrizal
Yonif atas Perkara No.01888/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
Penggugat,
tergugat
11 orang
- Mengikuti sidang Mawardi dengan Dewi Lestari
atas Perkara No.0226/Pdt.G/2014/PA.KBr
Ruang Sidang Hakim, Panitera,
Mahasiswa,
11 orang
54
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Penggugat,
tergugat
- Kuliah Mediasi kedua dengan Ketua Pengadilan
Agama
Ruang
Kepaniteraan
Mahasiswa,
Ketua PA
8 orang
20 Jum’at, 27 Juni
2014
- Izin kepulangan pada Pamong dan Ketua PA Ruang Sekretaris
dan ruang Ketua
Mahasiswa,
Ketua PA,
Pamong
8 orang
- Salam-salaman dengan pegawai dan staf PA Ruang PA Mahasiswa,
Pegawai, Staf
±25 orang
Diketahui Oleh Koto Baru, ……………2014
Dosen Pembimbing PLKP-LS,
Irman, S.Ag., M. Pd
NIP. 19710201 200604 1 016
Pamong,
Dra. Hamidayati
NIP. 19551008 199303 2 001
56
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Lampiran 2
SKENARIO MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA
Oleh Fitria Osnela
Penggugat bernama Lusi Puspita Sari binti Akuk berumur 24 tahun dan tergugat
bernama Agustam bin Ilyas berumur 48 tahun. Adapun pada gugatannya, Lusi
Puspita sari menyatakan bahwa ia dan tergugat merupakan pasangan suami istri
yang telah sah menikah pada tanggal 23 April 2010 di Jorong Galagah,
Kenagarian Galagah, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Penggugat
dan tergugat telah dikaruniai seorang anak perempuan yang lahir pada tanggal 4
Agustus 2011. Semenjak tahun 2012, rumah tangga penggugat dan tergugat tidak
lagi harmonis yang ditandai dengan seringnya terjadi perselisihan dan
pertengkaran yang disebabkan karena tergugat kurang bertanggung jawab
terhadap nafkah keluarga dan seringkali tidak jujur mengenai masalah keuangan.
Hingga sekarang, penggugat dan tergugat telah berpisah lebih kurang selama 11
bulan. Pada sidang pertama, kedua belah pihak menghadiri sidang sehingga
mediasi dapat dilaksanakan. Hakim kemudian menunjuk salah seorang mediator
untuk melaksanakan mediasi tersebut. Setelah penunjukan mediator, proses
mediasi pun dilangsungkan.
M (Mediator) : Selamat siang, Pak, Bu… perkenalkan saya Fitria Osnela,
mediator yang akan membantu proses mediasi Bapak dan
Ibu. Di sini, Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir atau takut
untuk menceritakan permasalahan yang Bapak dan Ibu
alami, saya akan merahasiakan permasalahan Bapak dan
Ibu. Sebagai mediator posisi saya di sini tidak memihak
pada salah satu pihak. Saya hanya berusaha sepenuhnya
agar Bapak dan Ibu dapat berdamai kembali. Nah, di sini
siapa yang mengajukan perceraian ke Pengadilan?
57
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
P (Penggugat) : Saya, Bu.
M : Nama Ibu siapa?
P : Lusi Puspita Sari, Bu.
M : Kalau nama Bapak siapa?
T (Tergugat) : Agustam, Bu.
M : Ibu dan Bapak tinggalnya dimana?
P : Saya di Jorong Galagah, Kenagarian Galagah, Kecamatan
Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.
T : Saya di Jorong Pasar, Kenagarian Alahan Panjang,
Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten solok.
M : Berarti Bapak dan Ibu sudah pisah rumah. Sejak kapan itu
Pak, Bu?
P&T : Lebih kurang sudah 11 bulan, Bu.
M : Sudah berapa lama Bapak dan Ibu menikah?
P : Menikah 23 April tahun 2010 lalu
T : Sudah 4 tahun, Bu.
M : Bapak dan Ibu umur berapa menikah?
P : Saya 20 tahun.
T : 44 tahun.
M : Sudah dikaruniai berapa orang anak, Bu?
P : 1 orang, perempuan.
M : Hmm.. begini, Pak.. Bu. Sebelum kita melanjutkan apakah
Bapak dan Ibu merasa perlu untuk berbicara berdua saja
dengan saya?
T : Maksudnya, Bu?
M : Begini, Pak, Bu. Dalam proses mediasi ini ada yang
namanya kaukus. misalkan, Bapak ada yang ingin
dibicarakan tanpa ingin diketahui oleh Ibu, maka bapak bisa
bicara berdua saja dengan saya tanpa perlu khawatir bahwa
58
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
Ibu akan mengetahui apa yang bapak bicarakan tentang
masalah yang bapak hadapi saat ini. Begitupun dengan Ibu.
Bagaimana Pak, Bu?
P : Tidak usah, Bu. Kan dia sudah tahu.
M : Bagaimana dengan Bapak?
T : Tidak ada yang perlu disembunyikan, Bu.
M : Baiklah, sekarang saya ingin bertanya kepada Ibu terlebih
dahulu. Apa yang Ibu pikirkan sehingga mengajukan
gugatan cerai ke Pengadilan ini?
P : Sudah ndag tahan lagi, karena kurang nafkah dan sering
ndag jujur masalah keuangan.
M : Sejak kapan itu, Bu?
P : Sudah lama, sejak anak lahir dan sekarang anak sudah
hampir umur tiga tahun.
T : Itu bohong, Bu… Saya…
M : Tunggu dulu, Pak. Saya bertanya pada Ibu. Nanti giliran
Bapak.
T : Ya, Bu.
M : Apa kerja Bapak, Bu?
P : Macam-macam. Kadang sopir, kadang tukang gigi keliling,
kadang tukang perabot.
M : Banyak kerja sampingan Bapak, ya Bu… Berapa
penghasilan Bapak, Bu?
P : kurang tau, gak pernah diceritakan.
M : Pernah ditanya?
P : Pernah. Katanya kadang ada kadang ndag. Uangnya
katanya habis untuk oto dan dibagi juga untuk anak-
anaknya yang lain.
M : Maksudnya, Bapak duda?
P : Iya, ada tiga orang anaknya.
59
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
M : Kapan Ibu tahu bahwa bapak ternyata duda dan punya tiga
orang anak?
P : Beberapa bulan siap nikah, anaknya datang ke rumah.
M : Apa yang Ibu rasakan ketika mengetahui kenyataan itu?
P : Marah, Sakit hati…
M : Sekarang gimana?
P : Masih sakit hati.
M : Apakah yang membuat Ibu sakit hati, kenyataan dibohongi
ataukah kenyaataan bahwa suami sudah pernah menikah
sebelumnya?
P : Kalau dia pernah menikah tidak masalah. Kan sudah cerai.
Tapi dia tidak jujur tentang masalah itu. Dan dia tidak
pernah minta maaf dengan tulus kepada saya juga keluarga
besar saya.
M : Berarti Ibu hanya ingin agar Bapak minta maaf dengan
tulus. Kembali mengenai nafkah tadi, Ibu dikasih berapa
tiap minggunya?
P : 100 ribu untuk 2 minggu, kadang-kadang cuma 20 ribu
seminggu.
M : Bagaimana dengan kebutuhan mingguan Ibu?
P : Gak cukup.
M : Trus apa yang Ibu lakukan?
P : Cari uang tambahan dengan ngupas bawang milik
oranglain.
M : Sejak kapan Ibu mulai kerja sampingan itu?
P : Sudah lama.
M : Kalau uang jajan anak gimana?
P : Dikasih Bapak, 10 ribu perhari.
M : Nah, sekarang saya ingin bertanya pada Bapak. Sejauh ini,
dari percakapan antara saya dan Ibu, bagian mana yang
60
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
ingin Bapak klarifikasi?
T : Hmm… begini, Bu. Sebagai kepala rumah tangga, saya
sadar bahwa umur istri jauh terpaut dari saya, saya juga
memahami bahwa pendidikan istri lebih rendah dari saya,
dengan pengalaman yang juga masih minim. Berkaitan
dengan nafkah tadi, terus terang dia lebih suka foya-foya,
uang banyak digunakan untuk makan-makan..
P : Ndag ada foya-foya..
M : Ibu kan tadi sudah, sekarang giliran Bapak. Makan-makan
yang Bapak maksud itu gimana?
T : Ya… Belanja-belanja yang gak tentu, Bu…
M : Maksudnya belanja kebutuhan sehari-hari?
T : Iya… Selain ngasih uang, saya kan juga ngasih barang-
barang kebutuhan sehari-hari, Bu. Misalkan sambal, beras.
Jadi buat apa lagi belanja-belanja itu.
M : Mana yang lebih sering Bapak ngasih uang daripada
barang?
T : Sering barang, Bu. Kalau ada uang tip baru di kasih uang.
Uang kalau banyak-banyak untuk apa.
M : Barang kebutuhan pokok yang Bapak berikan itu cukup
untuk memenuhi kebutuhan berapa lama?
T : Dua hari
M : Nah, itu dia. Untuk kekurangan itu Ibu perlu uang.
Sekarang Ibu sudah ada inisiatif cari uang tambahan
dengan mengupas bawang tetangga. Apa yang Bapak
pikirkan mengenai hal ini?
T : Saya keberatan kalau dia kerja ngupas bawang itu, karena
kerjanya itu gak di rumah. Kadang ke ladang tetangga yang
jauh, kadang ke rumah tetangga. Sudah sering dibilangin
jangan sering-sering keluar rumah, tapi gak mau.
61
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
M : Bapak mau kalau Ibu tu kerjanya di rumah?
T : Iya… trus sebenarnya saya ingin ngasih istri itu pancing,
bukan ikan.
M : Maksudnya?
T : Begini, Bu… umur dia kan sudah mulai meningkat, jadi
saya ingin dia belajar berdagang. Saya kan kerjanya pergi
ngantar dagangan orang ke Pasar Muaro Labuah.
M : Jadi, maksudnya bapak ngasih Ibu modal buat dagang?
T : Bukan, tapi ikut saya.
M : Iya… Ibu ikut dengan Bapak berdagang. Berarti barang-
barang dagangan itu Bapak kan yang belikan?
T : Iya…
M : Trus kalau Bapak dan Ibu pergi, anak tinggal dengan siapa?
T : Dengan saya, saya kan gak kerja.
M : Maksudnya?
T : Saya cuma sopir yang ngantar orang-orang buat dagang.
Sampai di pasar tu kan saya gak kerja. Cuma nunggu orang-
orang tu nanti pulang. Nah, di situlah saya ingin bawa istri
buat dagang. Sembari nyopir, kan saya juga bisa bantu istri
dagang dan jaga anak. Ini kan juga pengalaman agar dia tau
bagaimana caranya berdagang, tau untung rugi.
M : Hmm… bagaimana tanggapan Ibu tentang keinginan Bapak
ini?
T : Dia tidak mau.
M : Alasannya?
T : Dia tidak bisa dagang, katanya.
M : Kesimpulannya, Bapak ingin istri ikut dagang dengan
Bapak. Tapi, istri tidak mau karena tidak bisa dagang dan
tetap kerja ngupas bawang. Benar begitu, Bu?
P : Iya…
62
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
M : Kan nanti diajari Bapak caranya dagang, Bu.
P : Saya gak mau.
T : Itulah, dia gak mau dibilangin.
M : Usia Bapak terpaut jauh dari Ibu. Ibu butuh bimbingan lebih
dari Bapak.
T : Soal bimbingan itu tergantung orangnya, mau atau tidak
dibimbing. Ini kan kelihatan kalau dia sama sekali tidak
mau dibimbing.
M : Bapak musti berusaha lebih lagi agar bapak bisa
meluluhkan hati Ibu. Nah, tadi Ibu bilang bahwa bapak
bohong mengenai status Bapak sebelum menikah dengan
Ibu. Bapak juga sudah dikaruniai tiga orang anak
sebelumnya. Mengetahui ini, sampai sekarang Ibu masih
merasa sakit hati pada Bapak. Apa tanggapan Bapak
mengenai hal ini?
T : Kalau itu… Dia gak pernah bilang pada saya kalau masih
sakit hati. Tiap kali bertengkar atau berselisih dengan dia,
masalahnya pasti selalu masalah ekonomi, bukan masalah
itu. Jadi saya tidak tahu.
M : Sekarang kan Bapak sudah tahu, trus apa yang akan Bapak
lakukan?
T : Ya tentu saya minta maaf. Kan bukan maksud saya untuk
bohongi dia, saya Cuma ingin cari waktu yang tepat buat
jujur sama dia, tapi nyatanya anak-anak saya datang ke
rumah sebelum saya sempat jujur padanya. Waktu itu,
setelah saya jelaskan, saya pikir dia bisa menerimanya.
M : Hmm… bagaimana, Bu? Bapak sudah minta maaf..
P : Tapi kan yang dibohongi bukan Cuma saya, tapi juga
keluarga besar saya.
M : Jadi, Ibu berharap agar bapak meminta maaf secara formal
63
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
kepada keluarga besar Ibu?
P : Iya..
M : Bagaimana, Pak?
T : Itu bisa saya lakukan.
M : Bapak katanya akan meminta maaf, apakah ibu tetap akan
melanjutkan gugatan ini?
P : Iya..
M : Kenapa?
P : Kan tadi saya bilang masalah ekonomi dan dia gak jujur
masalah keuangan.
M : Kalau masalah ekonomi tadi Bapak bilang bahwa beliau
ingin ajak Ibu berdagang. Kalau kita mau, masalah ekonomi
ini bisa diusahakan. Toh, untuk sukses itu kita perlu proses
dari bawah, Bu… nah, sekarang saya tanya pada Bapak,
berapa gaji Bapak?
T : Gaji saya itu memang gak tentu, Bu. Kadang ada, kadang
gak. Kadang dapat banyak, kadang sedikit. Saya gak pernah
bohong soal gaji.
M : Kan Ibu dengar sendiri, apa yang bapak bilang…
P : Tapi, uang yang di kasih tu gak pernah cukup untuk
kebutuhan sehari-hari.
M : Ya itulah, Bu.. makanya Bapak mengajak Ibu berdagang.
Kalau Ibu ikut Bapak, kan Bapak bisa lihat Ibu terus, beda
kalau Ibu kerja ngupas bawang orang yang sering keluar
rumah. Insyaallah, kalau Ibu dan Bapak sungguh-sungguh,
bisa kog rubah nasib. Kalau Bapak gimana, ingin bercerai
dengan Ibu?
T : Tidak. Menurut saya, ekonomi itu cuma alasan yang dicari-
cari aja sama dia. Alasan lainnya tu dia selingkuh, makanya
dia ingin cerai.
64
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
M : Apa Ibu benar selingkuh?
P : Iya, karena saya sakit hati sama dia yang udah bohongi
saya.
M : Sudah sejauhmana hubungan Ibu dengan laki-laki tersebut?
P : Cuma iseng-iseng aja.
M : Berarti Ibu mau meninggalkan laki-laki tersebut dan
kembali pada Bapak jika Bapak sungguh-sungguh minta
maaf pada Ibu dan keluarga besar Ibu?
P : Akan saya pertimbangkan.
M : Nah, Bapak mau tidak minta maaf sama Ibu dan keluarga
besar Ibu?
T : Tadi kan saya sudah bilang. Kalau urusan minta maaf itu,
saya bisa. Cuma, dia mau tidak untuk di bimbing, mau tidak
untuk ikut saya berdagang.
M : Bagaimana, Bu?
P : Lihat dulu nanti.
M : Ibu pertimbangkan dulu, ya… Manusia itu gak ada yang
sempurna, Pak, Bu. Misalkan Ibu jadi bercerai dengan
Bapak sekarang, belum tentu nanti suami Ibu tidak
memiliki kekurangan. Dan yang paling penting lagi, kalau
bercerai, imbasnya adalah pada anak. Kan bapak sudah
pengalaman mengenai hal ini sebelumnya.
T : Ya itu makanya Bu.. sedapat mungkin saya tidak mau
bercerai.
M : Jadi gimana, Bu.. masih tetap melanjutkan gugatan ini?
kalau tidak, kita bisa cabut gugatan ini sekarang, dan Ibu
berdamai aja dengan Bapak. Kan tadi kesepakatannya,
Bapak akan sungguh-sungguh minta maaf, dan keinginan
Bapak agar Ibu mau ikut berdagang dengan beliau.
P : Saya pikir-pikir dulu.
65
LAPORAN PLKP-LS DI PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK
M : Hmm… kapan sidang kedua Bapak dan Ibu?
P&T : Tanggal 23 Juni.
M : Baiklah, dalam rentang waktu sebelum sidang kedua
dilanjutkan, saya berharap Bapak dan Ibu berpikir ulang
kembali mengenai masalah ini. Coba lah bicara dari hati ke
hati. Hidup sendiri itu gak enak, ya kan, Pak?
T : Siapa bilang enak.
M : Bapak dan Ibu sebelumnya dijodohkan?
P : Tidak
M : Kalau tidak dijodohkan berarti Bapak dan Ibu menikah
benar-benar atas dasar cinta, coba gali kembali cinta yang
bapak dan Ibu miliki. Sayang, anak masih kecil. Anak
seusia itu sangat butuh kasih sayang ibu dan ayahnya.
T : Saya tau, Bu.
M : Jadi, sejauh ini apa ada lagi yang Bapak dan Ibu ingin
sampaikan?
T : Tidak ada.
M : Ibu gimana?
P : Ndag.
M : Baiklah kalau begitu, kita akan bertemu lagi besok tanggal
22 Juni. Saya akan melihat perkembangan Bapak dan Ibu.
Saya berharap Bapak dan Ibu benar-benar
mempertimbangkan kembali gugatan ini.
P&T : Baik, Bu.
P : Sudah selesai kan, Bu?
M : Sudah, Ibu dan Bapak boleh pulang.
P&T : Terimakasih, Bu. (berjabat tangan)