batik pekalongan

11
PEMBAHASAN BATIK PEKALONGAN Batik dalam Sejarah Sejarah Perkembangan Batik Pekalongan Batik Pekalongan, antara Masa Lampau dan Kini Motif Batik Pekalongan Contoh Motif Batik Pekalongan

Upload: independent

Post on 17-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMBAHASAN BATIK PEKALONGAN

• Batik dalam Sejarah

• Sejarah Perkembangan Batik Pekalongan

• Batik Pekalongan, antara Masa Lampau dan Kini

Motif Batik Pekalongan

Contoh Motif Batik Pekalongan

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.[1]

Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.

Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi GubernurInggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Parispada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.

Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis.

Sekarang batik sudah berkembang di beberapa tempat di luar Jawa, bahkan sudah ke manca negara. Di Indonesia batik sudah pula dikembangkan di Aceh dengan batik Aceh, Batik Cual di Riau, Batik Papua, batik Sasirangan Kalimantan, dan Batik Minahasa.

Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800.

Di Daerah Pekalongan sendiri, tumbuh beberapa sentra penghasil batik hingga bertahan sampai seperti saat ini, yang kemudian diikuti persebarannya ke wilayah lainnya. Diantaranya seperti di beberapa wilayah berikut: Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

Batik pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik pekalongan dikerjakan di rumah-rumah.

Akibatnya, batik pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Dari awal perkembangannya, Batik Pekalongan tidak pernah menjadi komoditi monopoli, sekalipun oleh penguasa kala itu. Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena ia sepenuhnya berbasis dan bertopang pada dukungan masyarakat setempat, saat ini bahkan batik pekalongan sudah menjadi salah satu kontributor perdagangan dan wisata (kreatif) daerah pesisir ini.

Sampai saat ini, proses-proses sederhana dan tradisional masih tetap dipertahankan dalam menghasilkan produk Batik Pekalongan berkualitas, yang sebagian besar proses produksinya dikerjakan di rumah-rumah.

Perkembangan dunia yang semakin kompleks dan munculnya negara pesaing baru, seperti Vietnam, menantang industri batik pekalongan untuk segera mentransformasikan dirinya ke arah yang lebih modern.

Gagal melewati masa transisi ini, batik pekalongan mungkin hanya akan dikenang generasi mendatang lewat buku sejarah.

Zaman telah berubah. Pekerja batik di Pekalongan kini tidak lagi didominasi petani. Mereka kebanyakan berasal dari kalangan muda setempat yang ingin mencari nafkah. Hidup mereka mungkin sepenuhnya bergantung pada pekerjaan membatik

Dari sekian banyak jenis jenis batik Indonesia, Batik Pekalongan merupakan salah satu motif batik khas Indonesia yang disukai masyarakat dunia.

Batik Pekalongan kaya akan corak dan motif. Biasanya memiliki corak batik pesisir yang kaya akan warna. Sebagai ciri khas batik pesisir yaitu memiliki corak yang natural. Adapun ciri khas batik pekalongan adalah :Warna batik pekalongan di dominasi oleh warna - warna batik

pesisir. Biasanya penduduk daerah pantai menyukai warna yang cerah. Seperti mera, biru, hijau, violet dan orange.

Kain batik yang diproduksi pengusaha Cina biasanya memiliki gambar motif yang riil ( nyata ). Isi pada corak penuh dengan ornamen garis dan titik.

Gambar motif batik pekalongan yang diproduksi oleh keturunan Cina biasanya memiliki corak khas yaitu digambarkan dengan naga atau dengan burung phonix.

Tetapi tidak hanya motif fauna saja yang ada pada batik pekalongan. Corak atau motif tumbuhan juga dimiliki batik pekalongan tetapi masaih mengambil unsur - unsur dari batik yogyakarta dan solo.

Pada beberapa motif batik Pekalongan yang klasik atau kuno tergolong motif semen. Motif ini hampir sama dengan motif semen dari daerah Jawa. Tetapi ada yang membedakan jika motif semen pekalongan ini hampir tidak ada corak cecek ( titik ) disini banyak menggunakan corak sawut ( garis ).

Motif asli pekalongan adalah motif Jlamprang. Motif batik ini memiliki unsur batik yang kaya akan warna. Motif batik jlamprang ini menggunakan 8 unsur warna yang berani dengan kombinasi yang natural dan menarik. Motif batik Jlamprang adalah suatu motif semacam nitik yang tergolong motif batik yang geometris. Motif batik jlamprang dipengaruhi oleh keturunan Arab. Karena pada umumnya keturunan arab tidak menggunakan ornamen benda hidup, sehingga motif batik jlamprang hanya menggunakan gambar berupa cecek ( titik ) dan sawut ( garis ) yang di gambar secara geometris.

gambar motif batik jlamprang gambar motif batik pekalongan

gambar motif batik pekalongan gambar motif batik pekalongan

SEKIAN DAN TERIMA KASIH