banten maupun data eksisting termina
TRANSCRIPT
84
BAB IV
TINJAUAN EKSISTING
Pada bab ini menjabarkan data dan informasi kondisi Kota Cilegon- Banten
maupun data eksisting Terminal Seruni. Tinjuan ini bertujuan untuk mengetahui
kinerja terminal saat ini, yangmana hal tersebut dibutuhkan dalam memperoleh
konsep perencanaan dan perancangan redesain Terminal Seruni di Kota Cilegon-
Banten dengan penekanan sistem Wayfinding. Adapun tinjauan eksisting ini akan
dikomparasikan dengan studi kepustakaan pada Bab II. Sehingga menghasilkan
gambaran umum objek yang akan direncanakan pada Bab V.
A. KONDISI KOTA CILEGON
Beberapa hal yang akan di bahas meliputi; kondisi geografis, kondisi
iklim, kondisi kependudukan dan tenaga kerja, kondisi sosial, dan kondisi
ekonomi. Secara khusus menjabarkan kondisi transportasi di Kota
Cilegon, kondisi jalan, jumlah kendaraan bermotor dan trayek angkutan
umum, serta ketentuan umum tata ruang Kota Cilegon. Hal ini bertujuan
untuk memperoleh data gambaran tentang kondisi wilayah Kota Cilegon
khususnya kondisi transportasi di Kota Cilegon sebagaimana kondisi eksi
sting berada di wilayah Kota Cilegon.
Gambar 4.01: Peta Administrasi Kota CilegonSumber: BAPPEDA Kota Cilegon.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 tahun 2007 tentang
pembentukan kelurahan di Kota Cilegon yang menyatakan bahwa daerah
Kota Cilegon memiliki 43 (Empat puluh tiga) Kelurahan dari 8 (delapan)
Kecamatan, yaitu : Kecamatan Ciwandan berjumlah 6 Kelurahan,
Kecamatan Citangkil berjumlah 7 Kelurahan, Kecamatan Pulomerak
berjumlah 4 Kelurahan, Kecamatan Purwakarta berjumlah 6 Kelurahan,
Kecamatan Grogol berjumlah 4 Kelurahan, Kecamatan Cilegon berjumlah
5 Kelurahan, Kecamatan Jombang berjumlah 5 Kelurahan, dan Kecamatan
Cibeber berjumlah 6 Kelurahan.
A.1 Kondisi Geografis
Secara geografis, Kota Cilegon berada pada koordinat 5º52’24”–
6º04’07” Lintang Selatan dan 105º54’05” – 106º05’11” Bujur Timur,
yang dibatasi oleh :
- Sebelah Barat : Selat Sunda
- Sebelah Utara : Kab. Serang
- Sebelah Timur : Kab. Serang
- Sebelah Selatan : Kab. Serang
Kota Cilegon memiliki fisik wilayah yang cukup bervariasi baik
ditinjau dari ketinggian maupun lereng. Pada wilayah ini dapat
dijumpai wilayah yang relatif datar sampai perbukitan terjal.
A.2 Kondisi Iklim
Kota Cilegon merupakan daerah beriklim tropis dengan temperatur
berkisar antara 21,9ºC – 33,5ºC dengan curah hujan rata-rata 100 mm
per bulan. Adapun curah hujan tertinggi pada bulan Januari-Februari
dan arah angin berasal dari Barat dan Barat Laut dengan kecepatan
rata-rata pada musim kemarau 16 knots dan 14 knots pada musim
hujan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
A.3 Kondisi Kependudukan dan Tenaga Kerja
Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Kota Cilegon mengalami
pertambahan yang semakin besar. Jumlah Penduduk Kota Cilegon
pada tahun 2013 sebesar 392.341 jiwa, jumlah ini mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2012 sebesar 385.904. Adapun
kecamatan Cibeber merupakan daerah yang memiliki laju
pertumbuhan penduduk tertinggi.
Tabel 4.01: Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Cilegon 2012- 2013
KecamatanJumlah Penduduk Laju pertumbuhan penduduk/ tahun
2012 2013 2012- 2013
(1) (2) (3) (4)
1. Ciwandan 44. 084 44. 689 1,37
2. Citangkil 67. 319 68. 696 2,05
3. Pulomerak 43. 878 44. 155 0,63
4. Purwakarta 39. 144 39. 332 0,48
5. Grogol 39. 910 40. 767 2,15
6. Cilegon 40. 688 41. 390 1,73
7. Jombang 62. 137 63. 069 1,50
8. Cibeber 48. 744 50. 243 3,08
Kota Cilegon 385.904 392.341 1,67
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
Grafik 4.01: Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Cilegon 2012
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Adapun untuk sektor ketenagakerjaan di Kota Cilegon ini, yang
menyerap tenaga kerja terbanyak adalah sektor perdagangan, hotel, dan
restoran yaitu sebesar 30,24 persen. Diikuti sektor jasa-jasa 22,07
persen dan sektor industri sebesar 18,90 persen.
A.4 Kondisi Sosial
Pada tahun 2012, penduduk Kota Cilegon yang berusia 15 tahun ke
atas yang bekerja baik berusaha sendiri atau dengan buruh,
buruh/karyawan/pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar sebanyak
58,31%) dan pencari kerja sebanyak 7,43 %. Dibandingkan dengan
keadaan angkatan kerja tahun sebelumnya, pada tahun 2012
mengalami penurunan sekitar 3,49% dan 1,77% pada tahun 2011.
Tabel 4.02 : Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja(Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin di Kota Cilegon Tahun 2012)
Jenis Kegiatan Utama 2010 2011 2012(1) (2) (3) (4)
1. Angkatan Kerja 65,60 70,00 65,74a. Bekerja 52,59 60,80 58,31b. Menganggur 13,01 9,20 7,43
2. Bukan Angkatan Kerja 34,40 30,00 34,26a. Sekolah 10,52 8,52 10,17b. Mengurus Rumah
Tangga20,28 18,20 20,68
c. Lainnya 3,60 3,28 3,21Jumlah 100,00 100,00 100,00
Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja
65,60 70,00 65,74
Tingkat Pengangguran 19,84 13,14 11,30
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
A.5 Kondisi Ekonomi
Kota Cilegon dengan posisinya yang strategis ditetapkan
pemerintah pusat sebagai daerah pengembangan kawasan andalan. Di
dalamnya terjadi kegiatan ekonomi dasar (basic activities) yang
membuat dan menyalurkan barang dan jasa untuk keperluan luar kota
atau ”ekspor” ke wilayah sekitar kota yang berasal dari sektor industri,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
perdagangan dan rekreasi (Jayadinata, 1999:133). Kegiatan Kota
Cilegon yang berpenduduk 392.341 jiwa (Cilegon dalam Angka,
2012), didominasi oleh kegiatan industri, kepelabuhanan, pergudangan,
perdagangan dan jasa.Jenis Industri yang banyak didirikan di Kota
Cilegon, secara umum dapat dikategorikan ke dalam 3 jenis industri,
yaitu industri baja, industri non baja dan industri kecil (home industry).
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 1 Tahun 2012
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2010 –
2030, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)c, berupa Kawasan strategis
Kota Cilegon diamati dari sudut kepentingan ekonomi, meliputi:
- kawasan strategis Cilegon Selatan, peningkatan optimalisasi
lahan yang ada dan penataan kawasan industri;
- kawasan strategis Cilegon Timur, sebagai kawasan yang
sifatnya strategis bagi pengembangan kota dan/atau fungsi
campuran dengan variasi bangunan perniagaan, sub terminal
dan bukan kegiatan industri berat, industri yang tidak banyak
mengkonsumsi air dan/atau industri yang berpolusi; dan
- kawasan strategis Cilegon utara, dengan rencana pengelolaan
difokuskan pada penataan transportasi dan pengembangan
ekonomi wilayah melalui pengaturan jalur distribusi dan
pemasaran.
A.6 Kondisi Transportasi
Transportasi adalah hal penting yang harus berjalan dengan baik
mengingat Kota Cilegon merupakan pintu gerbang lintasan pergerakan
lalu lintas Jawa-Sumatera serta keberadaan industri-industri strategis di
kota ini berskala nasional dan internasional. Selain itu, didukung
adanya objek vital negara antara lain: Pelabuhan Cigading Habeam
Centre, Kawasan Industri Krakatau Steel, PLTU Suralaya, PLTU
Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water Treatment Plant,
(Rencana Lot) Pembangunan Jembatan Selat Sunda dan (Rencana Lot)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Kawasan Industri Berikat Selat Sunda. Sehingga pergerakan orang dan
barang sangat tinggi terkait aktifitas yang beragam.
Untuk sarana transportasi jalan perkembangan jumlah kendaraan
bermotor di Kota Cilegon mengalami peningkatan, seperti jumlah
minibus, mikrobus yaitu meningkat 1.200 unit.
Tabel 4.03 : Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar Menurut JenisKendaraan di Kota Cilegon Tahun 2010- 2012
Jenis Kendaraan 2010 2011 2012(1) (2) (3) (4)
1. Mobil Penumpanga. Angkutan Umum 2.784 2.784 1.937b. Sedan 2.197 2.533 2.379c. Jeep 652 759 749
2. Station Wagon, Minibus, Mikrobus danSejenisnya 8.786 10.841 12.043
3. Pick Up, Truck, Tractor Head, TankiDouble Cabin, Dump Truck
6.130 6.761 6.025
4. Sepeda Motor 140.559 165.340 164.526Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
Kota Cilegon memiliki sistem transportasi yang cukup lengkap,
yaitu sistem transportasi jalan raya, kerata api dan sistem transportasi
laut/ penyeberangan. Namun, berdasarkan kondisi dan letak geografis
wilayah serta ketersedian sarana dan prasarana pendukung sistem
transportasi, tampak angkutan jalan raya dan perangkutan laut lebih
berperan dalam menunjang kegiatan perkotaan.
Gambar 4.02: Gambaran Sistem Transportasi yang Terdapat di Kota CilegonSumber: https://robbicahyadi.files.wordpress.com/2008/12/transportasi-cilegon.ppt
Pelabuhan Merak
Terminal Terpadu Merak
Terminal Seruni
Keterangan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Namun, berdasarkan kondisi dan letak geografis wilayah serta
ketersedian sarana dan prasarana pendukung sistem transportasi,
tampak angkutan jalan raya dan perangkutan laut lebih berperan dalam
menunjang kegiatan perkotaan. Adapun untuk mengakomodasi
angkutan jalan raya di Kota Cilegon terdapat Terminal Terpadu Merak
dan Terminal Seruni.
Gambar 4.03: Gambaran Lokasi Terminal di Kota CilegonSumber: https://robbicahyadi.files.wordpress.com/2008/12/transportasi-cilegon.ppt
Selain itu, kawasan Kota Cilegon ini memiliki 8 trayek , antara
lain:
1. M.01 (merah) untuk jurusan Cilegon - Merak – Salira,
2. A.01 (Silver) untuk jurusan Cilegon – Anyer,
3. A.02 (Silver List Kuning) untuk jurusan Cilegon - Mancak –
Anyer,
4. B.01 (Biru) untuk jurusan Cilegon – Bojonegara,
5. P.01 (Ungu) untuk jurusan Cilegon - Pondok Cilegon Indah
(PCI),
6. P.02 (Hijau) untuk jurusan Cilegon - Waringin Kurung,
7. P.03 (Coklat) untuk jurusan Cilegon - Perumnas Via BBS,
8. P.04 (Kuning List Biru) untuk jurusan Cilegon - Taman Cilegon
Indah (TCI). Angkuan umum ini memiliki alokasi sebesar 1 865
unit,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Tabel 4.04 : Kode, Alokasi dan Realisasi Trayek Angkutan KotaDi Wilayah Kota Cilegon Tahun 2012
Kode Trayek (code) Alokasi (unit) Realisasi (unit) Presentase (%)(1) (2) (3) (4)
1. M. 01 620 593 95,65%2. A. 01 400 381 95,25%3. A. 02 75 67 89,33%4. B. 01 120 66 55,00%5. P. 01 250 163 65,20%6. P. 02 100 - 0,00%7. P. 03 200 - 0,00%8. P. 04 100 - 0,00%
1.865 1.270 68,10%Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
A.7 Kondisi Jalan
Umumnya kondisi jalan sangat berpengaruh terhadap kelancaran
arus lalu lintas barang dan jasa di Kota Cilegon. Adapun panjang
jalan di Kota Cilegon sampai dengan tahun 2012 sepanjang 384.06
km yang terdiri dari fungsi jalan sekunder dan jalan lingkungan.
Berdasarkan kondisinya, panjang jalan dalam kondisi baik sepanjang
270.27 km, sedang kondisi sedang sepanjang 69.70 km dan rusak
berat 21.03 km.
Grafik 4.02 : Panjang Jalan di Kota Cilegon menurut Kondisi Jalan Pada Tahun2012
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
Panjang jaringan jalan Kota Cilegon mencapai 384.06 km.
Berdasarkan statusnya jaringan jalan tersebut:
1. Jalan Negara sepanjang 32,32 km, melintasi dalam wilayah
Kecamatan Cibeber, Cilegon dan Pulomerak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
2. Jalan Propinsi sepanjang 3,42 km, terbagi menjadi 2 lintasan, yaitu
Simpang Tiga-Sriwi yang melintasi Kecamatan Ciwandan dan
Pelabuhan Merak-PLTU Suralaya yang melintasi kecamatan
Pulomerak.
3. Jalan Kota sepanjang 348,32 km yang melintasi seluruh wilayah-
wilayah kecamatan.
4. Jalan Tol sepanjang 15 km yang melintasi di utara Kota dikenal
dengan Jalan Tol Jakarta-Merak.
Gambar 4.04: Sistem Jaringan Jalan Kota CilegonSumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
Tabel 4.05 : Panjang Jalan menurut status jalan, jenis permukaan, kondisi dankelas jalan di Kota Cilegon Tahun 2012 (km)
Keadaan Jalan Status JalanNegara Provinsi Kota
(1) (2) (3) (4)Jenis Permukaan 32,32 3,42 348,2
a. Diaspal 32,32 3,42 348,2b. Kerikil - - -c. Tanah - - -
Kondisi Jalan 32,32 3,42 348,32a. Baik 28,82 3,42 238,03b. Sedang 3,50 - 66,20
Jalan Tol
Jalan Nasional
Jalan Propinsi
Keterangan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Keadaan Jalan Status JalanNegara Provinsi Kota
Kondisi Jalanc. Rusak - - 23,06d. Rusak berat - - 21,03
Kelas Jalan 32,32 3,42 348,32a. Kelas I - - -b. Kelas II 32,32 - -c. Kelas III - 3,42 348,32d. Kelas IIIa - - -e. Kelas IIIb - - -f. Kelas IIIc - - -g. Tidak dirinci - - -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
A.8 Ketentuan Tata Ruang Kota Cilegon
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010-
2030, wilayah Kota Cilegon terbagi dalam 5 (lima) BWK
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf a yaitu:
Gambar 4.05 Pembagian Wilayah Kawasan Kota CilegonSumber: Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010-2030
BWK I
BWK V
BWK II
BWK IV
BWK III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Adapun fungsi kawasan berdasarkan pembagian Kawasan Kota
Cilegon, antara lain:
a. BWK I, yaitu kegiatan ekonomi perkotaan (skala pelayanan
kota dan regional), pengembangan fungsi kawasan sebagai
pusat pemerintahan dan bangunan umum, pedagangan dan
jasa, perumahan dengan intensitas kepadatan tinggi, industri,
pelabuhan dan pergudangan, serta RTH
b. BWK II, yaitu kegiatan ekonomi perkotaan (skala BWK),
pengembangan fungsi kawasan sebagai perdagangan dan jasa,
perumahan dengan intensitas kepadatan rendah hingga tinggi,
industri, pelabuhan pergudangan, kawasan lindung, dan RTH
c. BWK III, yaitu kegiatan ekonomi perkotaan (skala BWK),
pengembangan fungsi kawasan untuk perumahan dengan
intensitas kepadatan sedang hingga tinggi, industri, pelabuhan,
dan pergudangan, perdagangan dan jasa, kegiatan transportasi
(Kawasan Terminal Terpadu Merak), pariwisata, kawasan
lindung dan RTH.
d. BWK IV, yaitu kegiatan ekonomi perkotaan (skala BWK),
pengembangan fungsi kawasan sebagai kawasan industri kimia
dan berat, industri non kimia, pelabuhan dan pergudangan,
perdagangan dan jasa, perumahan dengan intensitas kepadatan
rendah hingga sedang, RTH, dan kawasan lindung.
e. BWK V, yaitu kegiatan ekonomi perkotaan (skala BWK),
pengembangan fungsi kawasan untuk pusat pemerintahan dan
bangunan umum, perdagangan jasa, perumahan intensitas
kepadatan rendah hingga tinggi, industri non polutan, kegiatan
transportasi (Terminal tipe B), pengelolaan limbah B3,
kawasan TPA, kawasan peruntukan lainnya. kawasan lindung
dan RTH.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
B. TINJAUAN TERMINAL SERUNI DI KOTA CILEGON
Menjabarkan tentang data dan informasi Terminal Seruni berdasarkan
kondisi eksisting terminal. Adapun beberapa hal yang diamati antara lain
zoning, kegiatan dan program ruang, serta sirkulasi pada Terminal Seruni.
Selain itu dijabarkan pula evaluasi purna huni pada Terminal Seruni untuk
mengetahui aspek- aspek yang perlu diperhatikan sebagai strategi arah
perencanaan dan perancangan redesain Terminal Seruni di Kota Cilegon-
Banten dengan penekanan sistem wayfinding.
B.1 Kondisi Eksisting Terminal Seruni di Kota Cilegon
Lokasi eksisting Terminal Seruni terletak di Jalan Kesultanan
wilayah Kecamatan Cibeber, Cilegon-Banten
Gambar 4. 06 : Lokasi SiteSumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon dan Goggle Earth
Batas- batas wilayah Terminal Seruni:
Sebelah Utara : Jalan Kesultanan, kios- kios penjualan tiket atau
makanan.
Sebelah Barat : Lahan kosong
Sebelah Selatan : Pemukiman penduduk (Kampung Seruni)
Sebelah Timur : Jalan Seruni , kios- kios penjualan tiket atau
makanan.
Kondisi eksisting fisik bangunan terminal saat ini masih dalam
kategori terminal tipe C memiliki luas area + 2 hektar. Oleh karena
U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
letaknya yang strategis berada di dekat gerbang tol Cilegon Timur.
Maka secara operasional Terminal Seruni saat ini juga melayani gerak
perpindahan penumpang dari Jakarta- Merak ataupun sebaliknya dan
kota sekitarnya (Jakarta, Bandung) serta tujuan ke wilayah Pulau
Jawa. Melihat kondisi tersebut, maka pihak pemerintah Kota Cilegon
merencanakan mengembangkan kondisi terminal saat ini, sesuai
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon Tahun 2010-2030
berklasifikasi terminal tipe B dengan operasional tambahan untuk
AKAP.
Gambar 4. 07 : Eksisting SiteSumber : Google Earth
a. Zoning
Terminal Seruni memiliki enam zona. Adapun zona tersebut
terbagi berdasarkan fungsi kegiatannya antara lain: zona
pengelola, zona utama, zona ibadah, zona kedatangan, zona
keberangkatan, dan zona parkir.
KETERANGAN :
Area Pertigaan SimpangTol Cilegon Timur
(Adanya kegiatan naik-
turun Penumpang)
Terminal Seruni
Jalan Utama Kota Cilegon
Jalan Ahmad Yani
Jalur Tol Cilegon Timur
Jalan Kesultanan
Pintu GerbangTol
Cilegon Timur
U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Skema 4. 01 : Zoning pada Eksisting SiteSumber : Google Earth dan Analisis Penulis, 2015
Pada skema 3.01 dapat diamati zona pengelola berada dekat
main entrance. Antara zona pengelola dan zona utama berada
terpisah dan dihubungkan dengan selasar. Zona utama merupakan
pusat kegiatan pada Terminal Seruni.
Gambar 4. 08 : Zona Pengelola ( ) dan Selasar Penghubung ( )Sumber : Dokumentasi Lapangan
Zona utama ini berada dekat dengan zona kedatangan dan
keberangkatan maupun zona parkir angkutan umum serta zona
ibadah. Zona parkir pada Terminal Seruni ini terbagi atas, zona
parkir angkutan umum, kendaraan pengelola, maupun taxi. Namun
tidak memiliki zona parkir pengunjung.
Gambar 4. 09 : Letak Zona Utama yang Berdekatan dengan Zona Kedatangan dan Keberangkatanmaupun Zona Parkir Angkutan Umum serta Zona Ibadah
Sumber : Dokumentasi Lapangan dan Google Earth
MEKeterangan:
Zona pengelola
Zona utama
Zona ibadah
Zona kedatangan dankeberangkatan
Zona Parkir
Area Parkir Taxi Area Parkir
Pengelola danpenitipan motorpengunjung
Area kedatangandan keberangkatanbus
Area kedatangandan keberangkatanangkutan umum
Area ParkirAngkutan Umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
b. Pengguna Terminal
- Pengelompokkan kegiatan pengguna dan program ruang terminal
Terminal Seruni ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis
kegiatan berdasarkan jenis aktivitas penggunanya, antara lain:
kegiatan penumpang, pengantar atau penjemput, pedagang,
pengelola, dan moda kendaraan.
Kegiatan penumpang, terdiri dari kegiatan menunggu, memulai,
mengakhiri, berganti angkutan maupun transit di dalam terminal,
ibadah maupun metabolisme.
Kegiatan pengantar atau penjemput, terbagi atas kegiatan
menunggu, ibadah maupun metabolisme.
Kegiatan pedagang, terdiri atas kegiatan penjual tiket biro
perjalanan maupun pedagang makanan dan minuman di area kantin
terminal.
Ketiga kegiatan diatas memiliki letak zoning yang saling
berdekatan. Berikut fasilitas- fasilitas ruang yang mewadahi ketiga
kegiatas tersebut yaitu: ruang tunggu, area makan, loket penjualan
tiket, km/wc, musholla, area kedatangan- keberangkatan moda bus,
dan area kedatangan- keberangkatan moda angkutan umum.
Gambar 4. 10 : : a. Ruang Tunggu, b. Area Makan, c. Loket Penjualan Tiket, d. KM/WC,e.Musholla, f. Area Kedatangan- Keberangkatan Moda Bus, dan g. Area Kedatangan-
Keberangkatan Moda Angkutan Umum.Sumber : Dokumentasi Lapangan
a b c d
e f g
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Skema 4. 02 : Fasilitas Ruang Kegiatan Penumpang, Pengantar atau Penjemput, dan PedagangSumber : Data Lapangan dan Analisis Penulis, 2015
Berdasarkan Skema 4. 02 dapat diamati penempatan fasilitas
ruang untuk mewadahi ketiga kegiatan tersebut berada berdekatan.
Sehingga memberikan kemudahan akses pengguna terminal,
terkecuali untuk area jalur kedatangan dan keberangkatan bus, yang
berada cukup jauh. Kondisi tersebut menyebabkan jalur kedatangan
dan keberangkatan bus ini tidak digunakan, dan penumpang lebih
nyaman naik dan turun di area depan zona utama ( )
Gambar 4. 11 : Area Naik dan Turun Penumpaang Moda Bus (Tidak Seharusnya)Sumber : Dokumentasi Lapangan
Kegiatan pengelola, terdiri atas kegiatan DIPENDA dalam tugas
pemungutan TPR, pemungutan pajak dalam terminal, DLLAJ
dalam mengatur perpakiran bus, mengatur jadwal pemberangkatan,
pengontrolan kelayakan kendaraan, memberikan informasi pada
penumpang dan pemantauan kendaraan penumpang, serta petugas
Keterangan:
Area keberangkatan dankedatangan busArea keberangkatan dankedatangan angkutanumumMushollaZona UtamaArea KantinRuang TungguLoket TiketKm/ WCArea naik dan turunpenumpaang moda bus(tidak seharusnya)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
keamanan dalam membantu menjaga keamanan, kelancaran dan
ketertiban penumpang, kendaraan dan pemakaian terminal di dalam
terminal maupun sekelilingnya. Berikut Struktur Organisasi
Terminal Seruni.
Bagan 4.01: Struktur Organisasi Terminal
Sumber : Data Terminal Seruni, 2015
Kegiatan pengelola pengelola pada Terminal Seruni berada
pada sisi utara site yaitu zona pengelola. Adapun fasilitas untuk
mewadahi kegiatan pengelola, antara lain: kantor teminal, pos tpr
bus, pos tpr angkutan umum dan menara pengawas.
Kepala UPTDTerminal
Kepala Tata Usaha
Bag. administrasi
Kepala Terminal
TeminalTerpadu Merak
Terminal Seruni
Tata Usaha Regu 01 Regu 02 K3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Skema 4. 03 : Letak Fasilitas Ruang Kegiatan Pengelola, yaitu a. Kantor Teminal, b. Pos TPRBus, c. Pos TPR Angkutan Umum dan d. Menara Pengawas.Sumber : Dokumentasi Lapangan dan Analisis Penulis, 2015
Letak antar fasilitas ruang yang mewadahi kegiatan pengelola
berada saling terpisah dan cukup jauh dalam aksesnya (diamati
pada skema 4. 03). Seperti pada kantor terminal yang berada di
utara site dekat dengan main entrance, dimana untuk mencapai
fasilitas ruang maupun zona yang lain dihubungkan dengan adanya
selasar. Namun, hal tersebut belum mampu memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi pengguna. Selain karena selasar
yang dibuat memutar jauh, juga karena pengguna tetap harus
melewati area sirkulasi bus yaitu platform jalur kedatangan dan
keberangkatan bus.
Kegiatan moda kendaraan, terdiri atas kelompok kegiatan bus,
angkutan umum dan kendaraan pengelola maupun pengunjung.
Adapun fasilitas yang mewadahi kegiatan moda kendaraan tersebut
antara lain: jalur kedatangan dan keberangkatan bus maupun
a b c
d
Keterangan:
Pos TPR BusKantor TerminalArea keberangkatan dankedatangan angkutanumumSelasar PenghubungMenara PengawasZona UtamaMushollaPos TPR AngkutanUmum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
angkutan umum, parkir kendaraan angkutan umum, taxi,dan area
parkir pengelola. Namun pada Terminal Seruni tidak memiliki
fasilitas parkir bagi pengunjung.
Skema 4. 04 :Letak Fasilitas Ruang Kegiatan Moda Kendaraan, A. Area Keberangkatan danKedatangan Kedatangan Bus, B. Area Parkir Angkutan Umum, C. Area Keberangkatan dan
Kedatangan Angkutan Umum dan D. Area Parkir Taxi.Sumber : Dokumentasi Lapangan dan Analisis Penulis, 2015
Adanya pemisahan area yang mewadahi kegiatan moda
kendaraan dilakukan untuk menghindari cross antar kendaraan.
Walaupun begitu, letaknya yang berada jauh dengan zona lainnya
dan didukung dengan tidak adanya penanda sebagai orientasi
pengunjung menyebabkan terjadi penyimpangan. Seperti area taxi
yang telah ditentukan berada di dekat main entrance, karena berada
jauh dengan area kegiatan pada zona utama. Didukung pula dengan
tidak adanya penanda. Hal tersebut menyebabkan naik dan
penurunan penumpang menggunakan area depan zona utama
sehingga menggangugu sirkulasi bus di area terminal.
Selain itu, tidak adanya fasilitas untuk parkir kendaraan
pengunjung. Menyebabkan adanya area parkir yang tidak
seharusnya, seperti parkir kendaraan pengunjung pada area selasar
a b c
Keterangan:
Area keberangkatan dankedatangan angkutanumumArea Parkir angkutanumumZona UtamaArea keberangkatan dankedatangan kedatanganbusArea Parkir TaxiArea Pakir Pengelola danPenitipan Motor
d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
dan area sirkulasi bus. Sehingga menyebabkan cross bagi sirkulasi
kendaraan.
Gambar 4. 12 : Penyimpangan Akibat Tidak Terwadahinya Kegiatan Moda Kendaraan padaTerminal Seruni
Sumber : Dokumentasi Lapangan
- Data Jumlah Pengguna yang Tedapat pada Terminal Seruni
Berdasarkan penggunanya, maka pada Terminal Seruni dapat
diperoleh data pengguna antara lain: data jumlah pegawai
pengelola terminal, data moda kendaraan yang terdapat pada
Terminal Seruni dan data jumlah penumpang.
Data jumlah pegawai pengelola Terminal Seruni
Berikut tabel jumlah pegawai pengelola Terminal Seruni
berdasarkan jabatannya.
Tabel 4.06: Jumlah Pegawai Pengelola Terminal Seruni Tahun 2015
No. Jabatan Jumlah
1. Kepala Terminal 1 orang
2.Kepala Bidang Tata Usaha 1 orang
Staff 2 orang
3.Kepala Regu 01 1 orang
Staff 4 orang
4.Kepala Regu 02 1 orang
Staff 4 orang
5.
Kepala K3 (Kebersihan, Keamanan,
dan Ketertiban)1 orang
Staff 2 orang
Total 17 orang
Sumber : Data Terminal Seruni, 2015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Data moda kendaraan yang terdapat pada Terminal Seruni
Pada Terminal Seruni berdasarkan jenis moda
kendaraannya, maka dapat dibagi atas: bus AKAP, bus
AKDP, dan angkutan umum
- Bus AKAP.
Secara operasional Terminal Seruni melayani moda bus
AKAP baik untuk wilayah Jawa maupun Jakarta, Bogor,
dan Bandung. Khusus untuk wilayah Jawa, terdapat
penjualan tiket yang dilayani di Terminal Seruni.
Tabel 4.07: Jumlah Trayek Bus AKAP di Terminal Seruni Tahun 2013-2015
No.Nama Bus
AKAP (wilayah Jawa Tengahdan Jawa Timur)
Seat (buah) Trayek
1. Laju Prima 32- 40 4 Trayek2. Harapan Jaya 40 3 Trayek3. Murni Jaya 38 1 Trayek4. Asli Prima 32- 40 3 Trayek5. Pahala Kencana 39 5 Trayek6. Royal Safari 36 1 Trayek7. Armada Jaya Perkasa 33- 59 1 Trayek8. Maju Lancar 39 1 Trayek9. Santoso 39 2 Trayek10. Bejeu 39 1 Trayek11. New Santika 30 1 Trayek12. Haryanto 39 3 Trayek13. Zentrum 43 1 Trayek14. Selamet 39 1 Trayek15. Megah 39 1 Trayek16. Kramat Djati 32- 40 1 Trayek17. Putra Remaja 39 1 Trayek18. Putra Mulya 39 1 Trayek19. Rosalia Indah 30- 45 2 Trayek
Jumlah bus AKAP (wilayah Jawa Tengah dan JawaTimur)
34 trayek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
No.Nama Bus
AKAP (wilayah Jakarta, Bogordan Bandung)
Seat (buah) Trayek
1. Arimbi 59 7 trayek2. Bima Suci 59 4 Trayek3. Prima Jasa 33 3 Trayek4. Asli Prima 39 4 Trayek5. Laju Prima 39 2 Trayek6. Kramat Jati 36 1 Trayek7. Armada Jaya Perkasa 33 4 Trayek
Jumlah bus AKAP (wilayah Jakarta, Bogor danBandung)
25 Trayek
Sumber : Data Terminal Seruni, 2015
- Bus AKDP
Bila dibandingkan dengan dengan kondisi AKDP pada
Terminal Serang maupun Terminal Terpadu Merak,
kondisi angkutan dalam provinsi di Terminal Seruni saat
ini masih belum maksimal. Melihat jauhnya pencapaian
untuk ke kedua terminal tersebut. Maka, Pemerintah Kota
Cilegon bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota
Cilegon akan mengoptimalkan AKDP di Terminal Seruni.
Adapun untuk trayek bus AKDP nantinya akan
disesuaikan dengan trayek pada Terminal Serang dan
Terminal Terpadu Merak. Berikut rute perjalan AKDP
yang akan ditambahkan pada Terminal Seruni, antara lain:
- Cilegon- Anyer- Labuan
- Cilegon- Anyer- Cinangka- Padarincang
- Cilegon- Anyer- Cinangka- Padarincang- Pasauran
- Cilegon- Pasauran- Labuan
- Cilegon- Rangkasbitung
- Cilegon- Malingping
- Cilegon- Binuangeun
- Cilegon- Tangerang (Cimone)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
- Angkutan Umum
Terdapat dua trayek yang dilayani pada Terminal
Seruni saat ini, antara lain:Angkutan Umum trayek
Cilegon- Serang kapasitas 11 kursi. Jumlah kendaraan
angkutan umum yang terdaftar sebanyak 254 kendaraan
untuk kode trayek 103.000.603.001 PP/ E.11A, dan
angkutan Umum trayek Cilegon- PCI kapasitas 11 kursi.
Menurut pihak pengelola Terminal Seruni, terdapat 30
kendaraan yang beroperasi di Terminal Seruni.
Data Jumlah Penumpang pada Terminal Seruni.
Mengingat Terminal Seruni baru dioperasikan Juni 2013.
Maka untuk mengetahui data jumlah penumpang dilakukan
beberapa hal, antara lain:
- Survey langsung melalui wawancara pihak pegawai loket
tiket agen P.O AKAP pada area Terminal Seruni
- Wawancara dengan pihak pengelola terminal.
- Menganalisis data penumpang pada Terminal Serang dan
Terminal Terpadu Merak ( melalui rute Terminal Seruni).
Tabel 4.08: Jumlah Penumpang AKAP, AKDP, dan Angkutan Umum diTerminal Seruni Tahun 2013-2015
No.Moda
kendaraanJumlah
penumpangKeterangan
1.Bus AKAP (JawaTengah dan Jawa
Timur)
+ 230 orang/hari
Terdapat 10 agen P.O jumlah penumpang rata-rata 23 orang per/ hari untuk tiap agen P.O AKAP
2.Bus AKAP
(Jakarta, Bogor,dan Bandung)
+ 300-400orang/ jam
Berdasarkan data jumlah penumpang rata- ratapada Terminal Serang, dan Terminal Merakdiamati dari rute yang menuju Kota Cilegon
(Terminal Seruni).3. Bus AKDP+ 50
orang/hari
4. Angkutan Umum+ 400
orang/hari
Jumlah penumpang angkutan umum trayekSerang (data UPT Pelayanan Hubungan Darat
Serang), di tambah dengan trayek Cilegon- PCI.Sumber : Data Terminal Seruni, 2015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
c. Fasilitas dan Besaran Ruang
Berdasarkan penjabaran pelaku kegiatan dan program ruang
terminal. Maka fasilitas pada terminal dapat dikelompokkan
berdasarkan failitas utama dan fasilitas penunjang. Adapun fasilitas-
fasilitas yang terdapat pada Terminal Seruni, antara lain:
Skema 4. 05 :Letak Fasilitas Ruang pada Terminal SeruniSumber : Datai Terminal Seruni dan Analisis Penulis, 2015
Tabel 4.09: Fasilitas Utama dan Penunjang pada Termina Seruni
No. Fasilitas Ruang Besaran Ruang ( + m2)Fasilitas Utama
1.Jalur pemberangkatandan kedatangan bus
181,8
2.Jalur pemberangkatan
dan kedatangan angkutanumum
812
Keterangan:Area keberangkatan dankedatangan busArea keberangkatan dankedatangan angkutan umumArea Parkir Angkutan UmumArea Parkir Pengelola danPenitipan Motor
Area KantinRuang TungguLoket TiketKm/ WCBangunan utamaterminal
Menara PengawasParkir TaxiPos KPSMushollaKantor Terminal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
No. Fasilitas Ruang Besaran Ruang ( + m2)Fasilitas Utama
3. Bangunan kantor terminal 180
4. Menara pengawas 18
5.Pos pemeriksaan KPS
(2 pos KPS)8
6. Area Tunggu 108
7. Area Penjualan Tiket 72
9.Pelataran kendaraan
angkutan umum999
10.Pelataran kendaraan
pengelola637
11. Pelataran kendaraan taxi 442
Jumlah 3.457,8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
No. Fasilitas Ruang Besaran Ruang ( + m2) No.Fasilitas penunjang
1. Mushola. 117
2. Kios atau kantin. 207
3. Kamar mandi dan WC. 18
Jumlah 342Total 3.799,8
Sumber : Data Terminal Seruni, 2015
d. Sirkulasi
Sirkulasi pada Terminal Seruni dapat dibagi berdasarkan pelaku
kegiatannya, yaitu: sirkulasi pengunjung, pengelola, maupun moda
transportasi.
Skema 4. 06 :Sirkulasi pada Terminal SeruniSumber : Data Terminal Seruni dan Analisis Penulis, 2015
Keterangan:
Sirkulasi pengunjung
Sirkulasi pengelola
Sirkulasi Kendaraan bus
Sirkulasi Kendaraan angkutanumum
Sirkulasi Kendaraan pengunjung
Sirkulasi Kendaraan pengelola
Sirkulasi Kendaraan taxiME
SE IN SE OUT
OUT I
OUT II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Terminal Seruni memiliki satu main entrance (ME), satu side
entrance (SE), dan tiga pintu keluar. Main Entrance terbagi atas
dua jalur masuk dan tidak ada pembagian yang jelas untuk jalur
tersebut. Berdasarkan kondisi eksisting jalur 01 digunakan untuk
moda bus, taxi, maupun pengunjung sedangkan untuk jalur 02
untuk kendaraan pengelola. Side Entrance yang berada di wilayah
timur site digunakan oleh moda angkutan umum dan pengunjung.
Selain itu, untuk pintu keluar salah satunya pada side entrance ini,
yang juga merupakan pintu keluar moda angkutan umum dan
pengunjung. Sedangkan dua pintu keluar lainnya berada di sisi
utara site digunakan untuk moda bus, taxi, maupun pengunjung.
Gambar 4. 13 : Main Entrance dan Side Entrance Terminal SeruniSumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 4. 14 : Area Pintu Keluar pada Terminal Seruni (Sisi Timur Site dan Barat Site , Kiri-Kanan)
Sumber : Dokumentasi Lapangan
Berdasarkan skema 4.06 dapat diamati kondisi Terminal Seruni
memiliki sirkulasi yang tidak nyaman dan aman bagi pengguna,
dimana tidak adanya kejelasan sirkulasi pengguna yang masuk dan
keluar terminal. Sehingga menyebabkan terjadinya cross, baik
antara pengguna penjalan kaki dengan kendaraan ataupun antar
moda kendaraan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Gambar 4. 15 : Cross Antara Pejalan Kaki dengan Kendaraan dan Antar Moda Kendaraan.Sumber : Dokumentasi Lapangan
Kurangnya penanda informasi, turut berpengaruh pada
kebingungan pengguna yang menyebabkan sirkulasi pada terminal
tidak nyaman dan aman. Hal tersebut tidak hanya terjadi di dalam
area terminal tetapi juga area luar terminal.
Gambar 4. 16 : Titik- Titik Area yang Seharusnya Memiliki Penanda Informasi Adanya TerminalSeruni
Sumber : Google Earth dan Dokumentasi Lapangan
Tidak adanya penanda informasi untuk membantu orientasi
pencapaian pengunjung ke terminal dan berdampak pada adanya
aktivitas di luar area terminal, tepatnya di area pertigaan pintu tol
Cilegon Timur. Sehingga hal ini ikut berpengaruh pada kurang
optimalnya fungsi terminal.
Gambar 4.17 : Area Luar Terminal yang Difungsikan sebagai Perpindahan Moda AngkutanSumber : Google Map dan Dokumentasi Lapangan
TerminalSeruni
Keterangan:
Terminal Seruni
Area Pertigaan Pintu TolCilegon Timur
Pintu Tol Cilegon Timur
Titik area yangmembutuhkan kejelasanarah menuju TerminalSeruni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Berdasarkan penjabaran kondisi eksisting Terminal Seruni
tersebut, maka dilakukan evaluasi purna huni yangmana terdiri atas
tiga aspek, yaitu aspek teknis, fungsi dan perilaku.
- Aspek Teknis yaitu Terminal Seruni dari segi teknis harus dapat
mewadahi kegiatan mobilitasi perpindahan pergerakan
masyarakat Kota Cilegon dengan baik, aman, nyaman untuk
digunakan. Evaluasi teknis dilakukan pada tata ruang luar, akses,
penerangan maupun penghawaan, serta fasilitas umum.
- Aspek Fungsi yaitu Terminal Seruni dalam fungsi utamanya
sebagai terminal bus yaitu wadah dalam menaikkan dan
menurunkan serta pergantian moda, harus mampu memerankan
fungsinya secara maksimal.
- Aspek Perilaku yaitu menitikberatkan evaluasi pada pola perilaku
pengguna Terminal Seruni saat ini, dimana adanya tuntutan akan
gerak cepat dan efisien menyebabkan kemudahan akses sebagai
poin utama dalam kriteria desain suatu terminal bus.
Berikut merupakan hasil komparasi antara kriteria performasi
kinerja dengan kinerja Terminal seruni di Kota Cilegon, Banten yang
diperoleh berdasarkan data kondisi eksisting. Hasil komparasi
keduanya ini sebagai upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pada terminal. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Tabel 4.10 : Analisa Komparasi
Program-Program
PerancanganArsitektur
Kriteria PerformasiTerminal Serunidi Kota Cilegon-
Banten
KinerjaTerminal Seruni
di Kota Cilegon- Banten
Tingkat KeberhasilanTerminal Seruni di Kota
Cilegon- Banten
Aspek Teknis
Tata ruang luar/zonifikasi
Tersedianya ruangterbuka untukpenghijauan
Terdapat beberapa tanamanpada sekitar bangunan.Namun, kurang dapat
digunakan sebagai peneduh.
Kurangnya lahanpenghijauan, bila
disesuaikan dengan RTHsetempat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Program-Program
PerancanganArsitektur
Kriteria PerformasiTerminal Serunidi Kota Cilegon-
Banten
KinerjaTerminal Seruni
di Kota Cilegon- Banten
Tingkat KeberhasilanTerminal Seruni di Kota
Cilegon- Banten
Aspek Teknis
Tersedianya lahanuntuk fasilitas sesuaidengan Keputusan
Menteri PerhubunganRI Nomor 31 Tahun1995 Pasal 3 Bab II
tentang TerminalTransportasi Jalan
Belum tersedianya area parkirdan jalur masuk-keluar bagikendaraan pengantar ataupenjemput secara terpisah
dengan jalur masuk dan keluarbus maupun angkutan umum.
Belum terpenuhinya fasilitaspada Terminal Seruni
Akses/ Jaringanjalan
Tersedianya prasaranajalan bagi pejalan kakiyang aman dan nyaman
(pedestrian)
Hanya terdapat jalur pejalankaki menuju area platform
dengan luas 2 meter dan areaselasar di sekitar area
bangunan utama terminaldengan luas 1 meter.
Sedangkan, untuk menujuterminal belum tersedia
prasarana jalan bagi pejalankaki yang aman dan nyaman.
Masih kurangnyapemenuhan akan prasarana
jalan yang nyaman dan amanbagi pejalan kaki
Aspek Fungsi
Kapasitas luaslahan lingkungan
dan bangunan
Kapasitas luas lahandan bangunan sesuai
dengan tipe dan fungsiterminal.
Terminal Seruni merupakanterminal dengan tipe B(sekurang- kurangnya 3
hektar). Namun, saat ini masihtermasuk kategori terminaltipe C dengan luas area + 2
hektar
Belum mampu menjalankanfungsi secara maksimal,
dilihat dari belumterpenuhinya kapasitas luas
lahan lingkungan danbangunan terminal.
Elemen Fungsional(Dinding luar)
Mampu melindungiuser di dalam bangunan
Bentuk dinding luar padabangunan utama hanya
berupa kolom
Dinding yang berupa kolom-kolom kurang mampu
melindungi user maupunbangunan dari cuaca
maupun dari kerusakankarena suhu, kelembaban,
dan angin
Kemudahan akses
Adanya program ruangyang memberikan
kemudahan penggunadalam mengakses
ruang satu dengan yanglain
P eletakkan zona ruang kurangmemperhatikan fungsi
kegiatan. Adanya jarak yangjauh antar zona memberikan
ketidaknyamanan dankeamanan bagi pergerakan
pengguna terminal
Belum terpenuhinyakemudahan akses yang amandan nyaman bagi pengguna
terminal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Program-Program
PerancanganArsitektur
Kriteria PerformasiTerminal Serunidi Kota Cilegon-
Banten
KinerjaTerminal Seruni
di Kota Cilegon- Banten
Tingkat KeberhasilanTerminal Seruni di Kota
Cilegon- Banten
Aspek Fungsi
Kemudahan akses
Adanya penanda untukmempermudah
pengguna terminal.
Tidak tersedianya penandainformasi untuk orientasipengguna di lingkungan
bangunan terminal
Menimbulkan kesulitanpengguna dalam melakukan
orientasi pada TerminalSeruni
Aspek Perilaku
Jarak fungsional
Adanya pencapaianyang tidak terlalu jauh
dari jalan untukefisiensi pergerakan
perpindahan bagipengguna terminal baik
penumpang maupunkendaraan umum
Letak parkir taxi dan platformarea kedatangan dan
keberangkatan yang cukupjauh dari zona utama.
Menyebabkan perilakupengguna terminal untuk
menggunakan area sirkulasidepan zona utama untuk naik
turun penumpang.
Jauhnya pencapaian bagipengguna sehingga
menyebabkan perilakupengguna untuk
menggunakan area yangtidak seharusnya untuk
memenuhi kebutuhannya.
Jarak mendukungmemudahkan
penumpang memilikisudut pandang yang
luas ke arah datangnyabus
Perilaku pengguna terminalmemanfaatkan area selasar
untuk tempat menungguakibat dari peletakkan area
makan, loket pembelian tiketdan area ruang tunggu yangmenjadi satu. Dimana hal
tersebut membuat penumpangsulit melihat kendaraan yang
datang.
Kurangnya penataan ruangyang baik, khusunya untuk
area ruang tunggu
Kognisi terhadaplingkungan
Adanya kenyamananpengguna terminaluntuk dapat melihat
dengan jelas alurpergerakan bus
Persepsi terhadaplingkungan
Adanya rasa nyamandengan bentuk,
material, ukuran danskala bangunan atau
lingkungan
Banyak pengunjung luar tidakmengetahui letak terminal.Adanya perilaku penggunaterminal, baik bus maupun
angkutan enggan untuk masukterminal, dan beralih
menggunakan area luarTerminal Seruni. Terutama
pada area pertigaan simpangtol Kota Cilegon
Belum mampu memberikankenyamanan bagi pengguna.Diamati dari kondisi fasilitas
terminal saat ini belumsesuai dengan kebutuhan
pengguna terminal
Bangunan terminalyang respresentatif
Tampilan Terminal Serunisaat ini belum representatif
Munculnya rasapercaya diri
Adanya penanda,memudahkan pengguna
dalam melakukanperpindahan secarapercaya diri bagi
pengguna terminal.
Tidak adanya penanda untukmenuju maupun di area
lokasi terminal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Program-Program
PerancanganArsitektur
Kriteria PerformasiTerminal Serunidi Kota Cilegon-
Banten
KinerjaTerminal Seruni
di Kota Cilegon- Banten
Tingkat KeberhasilanTerminal Seruni di Kota
Cilegon- Banten
Aspek Perilaku
Kognisi terhadaplingkungan
Merasa aman dannyaman untuk
melakukan gerakperpindahan di dalam
area terminal.
Timbulnya perilaku penggunaterminal menggunakan areasirkulasi bus untuk menujubangunan utama terminal.
Tidak terpenuhinyakenyamanan dan keamananpengguna dalam melakukan
perpindahan
Territoriality:penguasaan teritori
Masyarakat ikutmemiliki dan
memelihara lingkunganpada bangunan
terminal.
Perilaku beberapa pengguna didalam terminal baik aktivitaspara pedagang makanan danminuman maupun kios- kiospenjualan tiket, yang kembaliberjualan di luar area terminal.
Kurangnya rasa memilikimasyarakat terhadap
Terminal Seruni.
Sumber : Analisis Pribadi
Berdasarkan data dan informasi dari kondisi eksisting maupun
evaluasi terhadap aspek teknis, fungsi maupun perilaku pada
Terminal Seruni di Kota Cilegon, Banten. Maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
- Fasilitas maupun besaran ruang belum memenuhi standar
Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 31 Tahun 1995
Pasal 3 Bab II tentang Terminal Transportasi Jalan
- Tidak tersedianya jalur sirkulasi yang nyaman dan aman bagi
pengguna terutama pejalan kaki.
- Terminal Seruni kurang mampu mengakomodir fasilitas
dalam mewadahi kegiatan pengguna. Hanya terdapat lahan
area + 2 hektar. Padahal operasionalnya melayani AKDP
maupun transit AKAP.
- Letak antar beberapa zona memiliki akses yang jauh. Hal ini
menyebabkan kurangnya kenyamanan dan keamanan bagi
pengguna. Selain itu, berdampak pada penyimpangan dan
tidak optimalnya penggunaan ruang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
- Tidak ada pembagian jalur yang jelas untuk sirkulasi bagi
pengguna terminal baik pengunjung, pengelola maupun moda
kendaraan. Sehingga menimbulkan cross baik antara
pengguna penjalan kaki dengan kendaraan ataupun antar
moda kendaraan.
- Kurangnya penanda informasi, menimbulkan kebingungan
pengguna yang menyebabkan sirkulasi pada terminal tidak
nyaman dan aman serta kurang optimalnya fungsi terminal.
Adapun kesimpulan diatas untuk memperoleh aspek- aspek yang
perlu diperhatikan sebagai strategi arah perencanaan dan
perancangan redesain Terminal Serun di Kota Cilegon, Banten,
antara lain:
- Fasilitas utama maupun penunjang dan besaran ruang sesuai
standar ruang yang diperlukan untuk terminal bus tipe B
dengan fungsi kegiatan tambahan untuk operasional AKAP.
- Sistem tata zonasi (pemintakan lahan)
- Sistem sirkulasi alur pengguna
- Alat pembantu orientasi baik penanda arah, rambu, maupun
tanda informasi untuk memberikan kejelasan dalam
mengakomodasi user pada bangunan terutama penumpang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user