bab iv perancangan
TRANSCRIPT
BAB IV
PERANCANGAN
4.1 TUJUAN PERANCANGAN
Tujuan perancangan Pusat Retret Katolik adalah menerapkan filosofi
pendekatan diri manusia ke alam untuk lebih mengerti dan menghayati
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Filosofi-filosofi yang bersifat abstrak
tersebut dilihat dalam suatu bentukan yang bersifat nyata, bentukan yang nyata
ini merupakan suatu usaha penerjemahan dalam bahasa arsitektural. Jadi
melalui Perancangan ini, diharapkan Pusat Retret Katolik dapat memenuhi
nilai-nilai suasana, waktu, wadah, bentuk, simbolisasi dan fungsi.
4.2 KARAKTER PROYEK
Sesuai dengan fungsinya sebagai wadah kegiatan kerohanian, maka
Pusat Retret Katolik mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
- Spiritual
Sebagai tempat untuk membina kerohanian, memperdalam pengetahuan
keagamaan, mempertebal iman serta semakin mendekatkan diri dengan Tuhan.
- Edukatif
Sebagai wadah pembinaan dan pembentukan sikap diri dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari.
88
89
- Komunikatif
Sebagai tempat untuk mengakrabkan hubungan antar sesama umat
kristiani,dan antar umat dengan hamba Tuhan.
- Rekreatif
Sebagai sarana untuk melepaskan ketegangan dari kesibukan sehari-hari
sehingga diharapkan dapat menyegarkan kembali kerohanian yang kering.
4.3 ANALISIS TAPAK
4.3.1 Data Existing Tapak
(Gambar No. G. IV-1,2.3.4)
4.3.2 Analisis:
- Iklim (Gambar No. G. IV-5.6.7)
- Drainase (Gambar No. G. IV-8)
- View (Gambar No. G. 1V-9)
- Kebisingan (Gambar No. G. IV-10)
- Pencapaian, Space dan Orientasi Masa (Gambar No. G. IV-11)
- Sirkulasi (Gambar No. G. IV-12)
- Perletakan Masa (Gambar No. G. IV-13)
90
<8> U 7 A R A
2X JUMI
Iff APR.l i .
23 P E B R U A R J
V 2 A DE.S£M«rR..
• Bale Desa, Trawas
\ Jalan Masuk
0 Lckasi Air Terjun
D lu n d un g
Lintasan Matahari
1:11000
E X I S T I N G SI T E I
PUSAT Co«bor : G. IV-1
^RETRET KATOLIK l o b . I
91
3ALAN 3.AVA Tg,AV»M* j jptcAJ. tfclMEg.)
- fEMCAPAIAN k £ BAM^yNAM
PUSAT RETRET KATOl-tK
SIRKULASI PENCAPAIAN
PUSAT IGombar : G . I V - 2
i i ^ E T R E T KATOLIK l a b . I
SKALA 1^2000
9 3
l6Sf
•,T ITITI "i 7J H 1 I? I '<• I '* 1 '4 | II | 8 | 7 |< | g | H | t 1 IJ
I'M " IT I 'T ITITI ^ 2 5 9
[ P O T O N G A N A-T"
!<-<lO
1601
>* rt * I » I to i •» l •"<• i ai i K i»i<i io i a | ii i u | io | ii i IT i i t i a.7
riTri "t i ai I i t 1*1*1 l o 1 '•*• I " 1 "• I >eI " l '7 I t £
2 7.5
IPOTONGAN B - B l
PUSAT G. I V - 3
ETRET KATOLIK r . k . i
«a»M
SKA LA 1:2000
\<So
I U J 14 1 1.0 I J.I I At 1 «•*» 1 * 1 * 1 *\*l*l — l * i * I — 1 " | '°J J ° < * * I ' * j " 1 •*"* I ' *
3 » 3
POTON&AN C-C
PUSAT
RETRET KATOLIK [Ga*«ar i G. I V - 3
' ii i • —
taaal i
SK A L A 1 : 2000
^» i ao i J o i i* iC i A3. -k—*—\
"M I *I3L I 2i I 3o ,IQ,i,8
4 3 3
P O T O N G A N E-E
PUSAT iG.mb.r i Q. IV-3
RETRET KATOLIK T«b«l i
97
UTARA SKALA 1:4 000
KEMIRINGAN LAHAN
PUSAT
Ml I I 0 - 25 V.
niMI.2 5 - 4 0 %
lllllll > 40%
[Gombar : G. IV-4,
ETRET KATOLIK l o b , I fli.AAAg.'.V.j.'.'.VJAMJHJ'M.V
A N A U f r l * MATAttARl
LETAk. TAfAk. TADA 7 * J _ * , VoS\9l M A T A U A R . 1
CENPERUM6, k t A R A t t U T A R A .
TAPAK
MA5A
BAN&UK1AM
MASA1
- » f 4> MASA BAM^ONAN
M £ N 6 l K U T t BENTUfc.
T A P A K .
D IP l^AH
MASA M N 6 U N A N
PlflSAH SE&A6AI
PENVESUAlN TtR.-
HAPAf ORIENTASI
H A T A H A R I .
U
FENAM6AHAN M ^
} .<^2 ^ •*T 3«*
f £ N 6 £ . U N A A N SO^ORAM
SE&A6AI T E M S A V A M 6 A M
PUSAT Gambor : G. I V " 6
ETRET KATOLIK r o b . i
A N A U 6 I * TO.LA 5lK.KOi.A4l AH^iH
N6.IU SIAN6 MARl 6EeTIUT» KE ATA5 ANG1N MALAK HARl &ERTI0P fc£ E M f c A » * &AWAH UEMBAH
AMGIN J IANG OEKAT «ENAN6AN AIR. AK&IN MALAM DEfcAT 6EMA16AN AIR.
• £ ^ 1 PUSAT
i^^RETRET • Gambor ; G. IV-7
KATOLIK Tab.l :
lillllliilil
P E M f c E N P A U A M A S 6 I M
20NA LEM&A6 f A H A ' OPTIMUM
AN6IN (CEKUATAN V E K O W
ZOMA SEDANG LOKAS.1 OPTIMUM
OPA*A SEJUK. TUR.UN Dl SOR.E WAR-I
OWENTAM BAH6UMAN MATAKAR.I ?A(M MEN6HAN6ATKAN VPARA VAM6 MAlk. StLAMA SlAN$
UDAIt-A %. UAP A^C
PlNtfilAJ.
ZONA PAN A$ WR.1N6
OPTIMUM.
\ \
TE6AK- LUK.OS
MEMER.IMA BA6IAN TE£BEfcAT
PAJU KEIO/ATAM A S 6 I N
V\l\ PAMPAS. AN61M R t N P A H ,
BORUK PARI &E6I MATAHAR.I
J
Pl-PUTAR -^S"
MEN&Uft -AN6l DAMfAlCNVA
5E6ESAK. SO %.
Gombor : G. IV"7
i^^RETRET KATOLIK Tabel
ANAMSIS. VI£W
fit BEST YIEW
(j^ <*oop v iew
1. GUNVW6 ?EN AM66UN6AN •2. Kl>TAN 3. k£Mlfcl>S<hAN 1AHAN -4, K E M I R I N 6 A N XAHA N
"PtMBuKAAN ONTOK. v iew P I A H A M K A N ? A I > A OUZK-
OfcVSK VANG M£NA*\K. C 6UNON6 . RUTAM ^ , YAN& f*ftLETA< PADA UTAK.A - SELATAN TAPA K..
PUSAT [Combar : G. IV" 9
ETRET KATOLIK T a b . I
•' " '
A N A U S l S fcEBlSIN6AN
UTARA
1:5000
•PEN6£M&A#«A1 MENAHlNOAl .1
BNATAX H A(CAH«v
3AJ.AN P i i m t x J N 6 :
kEBIS(AJ6,AN B t i - A T l f
MASA KC&|SM«AN.
KE
SuMftER. KE&151N6AN B E R A * A L
PAR.I f E M C A f A l A N K£ TAfAk.
C3A1AN MASUK >
"PENGAJJAAN SARIEfc UNTUK. M E N 6 U < L A N 6 I tCSftlflAUAM , TERxTTAMA
PARI AK.AU d A l A N M A s u t c .
PUSAT Gombor : G. I V - 1 0
ETRET KATOLIK T a b . l
• • " • ' • • • • • • - • - • • • • • • • *
P E N C A P A l A N , V T A C E PAN ORAEMTASt M A S A
OR.IENTASI
MASSA
» A T A S
T A f A K
6UN<SMA|
M£M*ERTAN3AN<5 |
UfcVTAN PtMCAfAIAAl
M E M P E ^ T i N A & l £0BK.
fERSPEXTlF TACAO* .
1 - t N C A t A l A N K.I T A P A K - 40T4
U t N A A N l»UMAM*AAT-
K A M Ai.lR.AM &UNAAI
(EWTA5I MASA
/ / / / MENfe lKUT l
[\ BtMTUl t TATAK
I V J>A« fOLA KONTVR
V 4 VAM« APA. A \ \ MSMAN3AM6 ( \ \ \ \ A^AH UT4R.A -
SCi-ATAM ( V M U M l
£& PUSAT Combor : G. I V - 1 1
ETRET KATOLIK T a b . !
108
4.4 KONSEP PERANCANGAN
4.4.1 Konsep Dasar
Pusat Retret Katolik sebagai wadah dan sarana dalam memberikan
kesempatan bagi umat Katolik untuk mengetahui, mengenal Tuhan secara
pribadi serta menyadari akan karunia yang diberikan Allah kepada
manusia. Dalam mendekatkan diri dengan Tuhan, manusia harus
mengetahui dan menghayati karya-karya ciptaan Tuhan, alam adalah salah
satunya.
Dalam "mendekatkan diri" ke alam, maka manusia telah
berkomunikasi dengan Tuhan melalui pemahaman akan kebesaran
ciptaan Tuhan. Dalam berkomunikasi dengan alam, manusia dapat
berkomunikasi melalui pemahaman tentang unsur-unsur yang terkandung
didalamnya seperti air, terang dan udara, sebagai bagian dari kehidupan
sehari-hari manusia.
Dalam Injil dijelaskan bahwa penyempurnaan awal bumi merupakan
suatu cermin yang pas dari permulaan persekutuan manusia dengan
penciptaNya. Manusia sebelum kejatuhannya ke dalam dosa
mempergunakan "dominasi sepenuhnya" atas bumi dan makluk hidup di
atasnya (Kej. 1:26-28); Allah meletakan segala sesuatu dibawah kakiNya
dan memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan (Mzni 8:5-8).
109
4.4.2 Konsep Operasional
Sebagai perwujudan terhadap konsep dasar yaitu mendekatkan diri
manusia ke alam, dipakai buku pegangan Retret "Remaja, Apa Yang Kau
Cari?", sebagai media pendekatan atau media penghubung. Dalam
menuangkan isi buku tersebut, didukung dengan pengertian akan teks itu
sendiri.
Buku Retret "Remaja, Apa Yang Kau Cari?", ditulis oleh Romo
Yosef Lalu Pr. Dengan membaca buku tersebut, menjadi sangat jelas
bahwa gereja musafir seperti yang dicita-citakan oleh Konsili tidak
dibekali Tuhan dengan seperangkat jawaban, tetapi disemangati oleh
Kristus untuk berani berangkat menuju jawaban sempurna yang kelak
dihadiahkan Bapa kepada manusia.
Kegiatan retret tersebut terdiri atas lima bagian, sebagai suatu
urut-urutan acara.
Bagian pertama : Perjalanan
Bagian Kedua : "Air" dalam hidup kita
Bagian ketiga : "Terang" dalam hidup kita
Bagian keempat : "Udara" dalam hidup kita
Bagian kelima : "Sesama" dalam hidup kita
(Bagian-bagian di atas merupakan suatu pendekatan acara dan dapat
diubah sesuai situasi dan kebutuhan peserta).
110
Bagian pert una : PERJALANAN
Dibawah ini terdapat sebuah perumpamaan, untuk membantu mengerti
tentang arti "Perjalanan".
'Sekali peristiwa, sebutir telur itik
dierami oleh seekor ayam.
Setelah telur menetas.anak itik
itu berjalan-jalan bersama-sama
mengikuti si induk sampai
mereka tiba pada sebuah kolam.
Anak itik itu langsung terjun ke
dalam air. Induk ayam tertinggal
dipinggir kolam sambil berkotek-
kotek kebingungan. Nah,
bapakku tercinta, aku sudah
terjun ke dalam samudera raya,
dan merasa kerasan disana
Bapak tentu tidak mencela
aku, kalau bapak memilih tinggal
di pantai saja".
Tuhan menghendaki supaya manusia selalu mau berangkat. Manusia
harus melihat horison bumi yang lebih jauh dan "harus" beranjak pergi. Hidup
manusia merupakan suatu perjalanan, yaitu "perjalanan hidup". Perjalanan
niana yang telah ditempuh dan akan ditempuh. Bila manusia melihat ke
belakang, terlihatlah jalan yang telah ditempuh, melihat ke depan terbayang
jalan yang akan ditempuh.
I l l
Dari ciri-ciri di atas ditentukan zoning yaitu:
- Entrance
- Parkir
- Posko
- Fasilitas Administrasi
- Fasilitas Service
* Fasilitas Ruang Tidur Peserta
* "Ruang Bersama atau Ruang Pemersatu"
(* Konsepnya terpisah dari konsep perjalanan)
Aplikasi Disain:
Unsur Perjalanan ditandai dengan jalan masuk yang dibuat tersamar dan
dilanjutkan dengan bentukan tangga yang lurus untuk menunjukkan adanya
bimbingan dari Tuhan. Pada anak tangga ini, dibuat suatu perhentian (hordes)
untuk mengingatkan manusia tentang "jalan" yang telah ditempuh dan "jalan"
yang akan dilalui. Disamping anak tangga ini, terdapat suatu padang dan pada
suatu tempat dialiri aliran sungai. Padang ini dihayati sebagai "Padang Gurun
atau Padang Pasir" (Dalam Kitab Suci , padang pasir selalu menjadi lambang
percobaan, pembersihan diri dan perjumpaan dengan Tuhan). Konsep
Perjalanan diperkuat dengan bentukan lingkaran sebagai suatu proses sirkulasi
(pencarian makna perjalanan).
112
Bagian kedua : "AIR" dalam hidup kita
Untuk mengetahui pengertian tentang "Air", manusia harus menyadari tentang
sifat dan makna air.
Sifat-sifat Air:
- Air mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Air itu rendah hati.
- Air selalu menyesuaikan dirinya.
Diisi ke dalam botol, akan mengambil bentuk botol.
- Air itu selalu memberi dirinya.
Makna Air:
- Air itu membersihkan
- Air itu melarutkan
- Air itu mengantar
- Air itu menghidupkan
Allah adalah seperti Air, sedemikian penting dan vital. Air adalah
gambaran Allah yang melahirkan, menyembuhkan dan menghidupkan.
Pernyataan ini dapat dilihat dalam: Air yang melahirkan (Yoh. 3:1-13) dan
menghidupkan (Yoh. 4:10-26; 7:37-44)
"...barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa
minum air yang kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan kuberikan kepadanya, akan
113
menjadi mata air dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai
kepada hidupyang kekal".
Zoning:
- Ruang Serbaguna
- Ruang Seminar
- Ruang Pastoran
- Ruang Pendamping (pembina)
- Ruang kesehatan
Aplikasi Disain:
Adanya plasa (ruang terbuka), dengan salah satu sisinya ditutupi
dengan dinding. Dinding ini dimaksudkan untuk menutupi tampilan dari air
(sungai pada tapak). Tetapi kehadiran dari air diwujudkan secara abstrak
dengan adanya tiruan aliran air sungai pada plasa ini. Wujud dari air terlihat
setelah ditampilkan secara keseluruhan pada salah satu ruangan (dipilih ruang
yang dominan).
114
Bagian ketiga : "TERANG" dalam hidup kita
Pada bagian ini melukiskan salah satu unsur alam lain, yang biasa tetapi
sangat vital yaitu terang.
Sifat-sifat Terang:
- Terang itu terang
Manusia yang menyenangi "gelap", pasti tidak menyukai terang.
- Terang itu "jalannya lurus"
- Terang itu bersifat memberi, tidak memilih tempat atau waktu.
Makna dari Terang:
- Terang itu "menerangi"
Suatu benda bisa dilihat jika ada terang
- Terang itu merekam dan bercerita
- Terang membangkitkan panas dan energi
- Terang membawa kehangatan dan kegairahan
- Terang membawa rasa damai dan cinta
• Terang membangkitkan cita-cita
- Terang itu menghidupkan
Allah adalah seperti terang, sedemikian penting dan vital, tanpa terang
kita tak bisa berbuat apa-apa, bahkan kita tidak bisa hidup. Tuhan
mengidentifikasikan dirinya tentang terang dalam:
115
Yoh. 1:5 : "Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu
tidak menguasainya".
Yoh. 3:19-20 : "Terang itu telah datang kepada dunia, tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan daripada terang barangsiapa melakukan yang
benar, ia datang kepada terang".
Yoh. 8:12 : " Akulah terang dunia, barangsiapa mengikuti terang ia tidak
akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang
hidup".
Zoning:
- Gua Maria
- Ruang Doa Atau Ruang rekreasi (terbuka)
- Perpustakaan
- Ruang Api Unggun
Aplikasi Desain:
Simbolisasi terang ditainpilkan dengan adanya bentukan "lingkaran"
(image: matahari). Bentukan lingkaran ini dibuat sebagai ruang terbuka, sesuai
dengan fungsinya untuk kegiatan doa pagi, sehingga pada area ini peserta retret
"bermandikan cahaya". Bentukan "lingkaran" ini berorientasi ke timur untuk
menunjukkan adanya hubungan antara terang (matahari pagi) dengan fungsi
dari bentukan lingkaran itu sendiri (doa pagi).
116
Bagian keempat: "UDARA" dalam hidup kita
Pada bagian ini digambarkan tentang unsur alain yang lain, sania penting
dan vital seperti Air dan Terang yaitu Udara. Udara memberi gambaran tentang
Tuhan, yang tidak berwujud, tidak berbentuk, tetapi "ada" dan melingkupi,
bahkan merasuk sampai ke dalam diri kita. Udara membawa manusia kepada
pikiran tentang angin, napas dan roh.
Kejadian 1:2 : "Bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi
samudera ray a dan roh Allah melayang-layang diatas permukaan air".
Kis. 2:2 : "Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin
kerasyang memenuhi seluruh rumah... ".
Yoh. 3:8 : "Angin bertiup kemana ia mau dan engkau mendengar bunyinya,
tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau kemana iapergi".
Udara, angin dan roh mewartakan sesuatu tentang Allah, khususnya
Allah Roh Kudus yang membelai, mengusap. mengecup, mengasihi dan
menghidupkan.
Zoning:
- Jalan Salib
- Meditasi
117
Aplikasi Desain:
Udara, angin dan roh yang mewartakan tentang Allah digambarkan
dalam kegiatan Jalan Salib (Jalan Salib menggambarkan tentang kelahiran,
kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus).Setelah melalui Jalan
Salib, peserta memasuki area meditasi. Sebelumnya peserta dikondisikan
dalam ruang "hampa udara". Pada ruang meditasi, peserta dapat merasakan
udara bebas, dari mana udara datang dan kemana udara pergi.
Bagian kelima: "SESAMA" dalam hidup kita
Pada bagian-bagian sebelumnya digambarkan bahwa Allah dapat
diketemukan dan dialami dalam ciptaanNya. Manusia dapat bertemu dan
mengalami Allah yang ditriniter dalam Air, Terang dan Udara. Tetapi
sebenarnya Allah dapat ditemukan dan dialami dalam diri sesama manusia,
Yesus Kristus mengidentifikasikan diriNya dengan manusia.
Kej. 1:26 : "Apapun yang engkau perbuat terhadap salah seorang dari
saudara-saudaraku yang paling kecil sekalipun, itu engkau perbuat
terhadap diriKu sendiri".
Melalui Tahapan-tahapan tersebut, manusia merasa semakin dekat
dengan Tuhan, berjumpa dan bersama dengan Tuhan. Seluruh alam sebenarnya
118
dapat mengantar manusia untuk lebih dekat dan bersatu denganNya dan
demikian manusia menemukan dirinya.
Pengertian ini dapat dilihat dalam perumpamaan "Boneka Garam" (A.de
Mello SJ):
Sebuah boneka garam berjalan beribu-
ribu kilometer menjelajahi daratan,
sampai akhirnya ia tiba di tepi laut.
la amat terpesona oleh pemandangan baru,
massa yang bergerak-gerak,
berbeda dengan segala sesuatu yang
pernah ia lihat sebelumnya
"Siapakah Kau?" tanya boneka garam
kepada laut.
Sambil tersenyum laut menjawab:
"Masuk dan lihatlah!"
Maka boneka garam itu menceburkan diri ke laut.
Semakin jauh masuk ke dalam laut,
ia semakin larut,
sampai tinggal segumpal kecil saja.
Sebelum gumpalan terakhir larut,
boneka itu berteriak bahagia:
"Sekarang aku tahu, siapakah aku!!"
Manusia seperti boneka garam itu. Manusia hanya bisa menemukan
dirinya atau kebahagiaan jika sudah sampai dan menceburkan diri ke dalam
HaribaanNya.
Zoning:
- Kapel
119
Aplikasi Desain:
Proses yang terjadi merupakan gabungan dari perjalanan, air, terang,
udara dan sesama. Pada proses ini, perasaan dan ego manusia juga
diikutsertakan. Sebagai proses yang paling "tinggi dan sempurna" maka
bentukan yang dihadirkan spesifik dan menyatu dengan alam sekitarnya
(sebagai satu kesatuan).
4.5 PENDEKATAN BERARSITEKTUR
4.5.1 Pendekatan.4r/7\s77<: Imitation (Peniruan Artistik)
Dalam keberangkatan berarsitektur, Demetri Porphyrios mengusulkan
dalam pengujian "The meaning and pratical application of the theory of artistic
imitation" dengan penekanan pada "Architecture as Art" dan "Building as
Craft".
Dalam proyek Pusat Retret Katolik dibatasi pada "Architecture as Art".
Arsitektur mengacu pada seni bangunan, menjadi produk dengan penekanan
"Artistik", tidak seperti "Building". "Building" dan "Architecture" adalah
pengalaman yang tidak berhubungan, salah satu mengfokuskan pada pengalaman
dari kerajinan, yang lain pada pengalaman seni. Demetri menyimpulkan bahwa
seni tidak mempunyai tujuanm lain kecuali meniru.
120
"Sebuah karya seni adalah kemiripan (Homeioma) dari model
aslinya... ia adalah gambar dan khayalan (phantasma)... yang menghasilkan
keaslian seolah-olah ia bukan dirinya lags, tetapi karena ia muncul sebagai
citra baru ".
(Sumber: Demetri Porphyrios, Notes from Building and Architecture)
Pengertian peniruan karya seni bukan menjadi copy dari model aslinya
dalam pengertian harafiah. Seni dan Arsitektur meniru melalui kemiripan
produksi, tidak mengemukakan alasan utama kecuali persepsi yang
berhubungan dengan indra, yaitu penampilan luar, khayalan, bayangan image
yang diinginkan dan telah mengalami pentranformasian dari model aslinya.
"..... imitasi bukan usaha untuk menghasilkan benda yang
dikemukakan untuk digambarkan dalam bayangan empihk. Sebaliknya
imitasi dalam seni sebagai penggambaran kenyataan yang mempunyai arti
image atau penggambaran keinginan", tulis Quatmere de Quincy.
(Sumber: Demetri Porphyrios, Building and Architecture)
4.5.2 Pendekatan Arsitektur Tadao Ando
Dalam perancangan Pusat Retret Katolik, dipakai penyelesaian dari
Tadao Ando, Sesuai dengan konsep perancangan yang telah diuraikan yaitu
121
perancangan Pusat Retret Katolik dengan pendekatan ke alam, maka inetode
pengenalan alam inilali yang akan dilihat dari sisi Ando.
Menurut Ando, bangunan merupakan bentuk pendramatisiran perjumpaan
dengan alam. Tujuan desain Ando adalah melaui pemakaian dan pemahaman
unsur-unsur alam dan aspek-aspek kehidupan. Diantaranya alam harus ditutup
agar dapat dirasakan.
"Benda-benda seperti cahaya, angin hanya mempunyai arti biia
mereka dimasukan ke bangunan dalam bentuk potongan dari dunia luar.
Bagian yang tensolasi dan cahaya dan udara menyajikan keseluruhan
dunia alarm ".
(From Self Enclosed Modern Architecture Toward Universality, The Japan
Architect 8205, Hal. 9)
Pendekatan terhadap arsitektur Tadao Ando dalam perancangan Pusat
Retret Katolik, didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
- Ketertarikan cara pikir Ando dalam berarsitektur, untuk dipakai dalam
pendekatan perancangan Pusat Retret Katolik.
- Ando telah berhasil mengangkat arsitekturnya dalam proyek-proyek religius
kristiani dengan penghargaan master piece terhadap pekerjaannya tersebut
yaitu proyek Church on The Water, Church of The Light, Chapel on Mt.
Rokko.
122
- Ando menyajikan arsitekturnya dalam fragmen-fragmen sebagai suatu
rangkaian yang mengandung berbagai peristiwa. Penyajian ini mendekati
konsep proyek Pusat Retret Katolik.
Selanjutnya akan diuraikan mengenai cara pandang arsitektur Ando,
untuk penyamaan pandangan dalam pendekatan berarsitektur.
- Adaptasi Terhadap Pembawaan Lokal
Ando memberi pengenalan terhadap karakter mendasar dari tapak yang
diproyeksikan, bersaina dengan alam dan kehidupan manusia yang terlibat.
Ando "membaca" semua elemen ini dengan pertimbangan-pertimbangan
seperti: konfigurasi daerali proyek dalam konteks dengan sekelilingnya,
kondisi iklim, gambaran alami kemudian menginterpretasikan persepsinya ke
dalam bentuk-bentuk abstrak.
"Arsitektur adalah pengenalan obyek otonomis dalam site, tapi pada
saatyang satna adalah mendesain site itu sendiri".
(From The Periphery of Architecture)
- Pengenalan Alam
Persembahan Ando tentang pergaulan dengan alam dalam pekerjaannya
seperti: angin, air, cahaya, topografi telah dikenal. Prinsip Ando bahwa alam
jika diperlakukan dalam cara abstrak yang selayaknya, dapat menunjukkan
kekuatan bersatu-padunya, lebih dari yang dilakukan alam asli. Maksudnya
bahwa untuk menghargai, mengenal alam bukan dengan membiarkan alam apa
123
adanya, tetapi juga dipengaruhi oleh "alani buatan manusia" (man-made). Hal
ini dapat dilihat dalam pernyataannya sebagai berikut:
"Sasaranku bukan bergaul dengan alam sebagaimana adanya tapi
lebih mencoba merubah pengertiannya melalui arsitektur. Aku percaya
bahwa ketika itu terjadi, manusia akan menemukan kembali hubungan baru
dengan alam".
(Surat kepada Peter Eisenmann; Space Design, September 1989)
- Penemuan Kembali Sentuhan Manusia
Arsitektur Ando dapat diringkas dalam suatu perkataan "permainan abstrak
dengan bentuk-bentuk geometris", yaitu kubus, segitiga, lingkaran.
"Bentuk-bentuk sederhana yang kuat ini, menghasilkan hakiki yang
nyata dari arti bentukan yang ada dan membangkitkan kita pada luapan
emosi".
(Sumber: The Japan Architect 8804 : 34)
Bentukan-bentukan ini, berdasarkan manipulasi dari arsitektur yang
sederhana, menciptakan suatu tempat yang spesifik. Sementara
elemen-elemen fundamental dari bentuk-bentuk geometri, menenipatkan
berbagai fungsi dalam sistem yang teratur, ruang-ruang dengan keterkaitan
yang erat dihasilkan diantara elemen-elemen ini seperti bentukan cluster.
124
sehingga dapat tercipta suatu peristiwa ke peristiwa lain yang saling
berhubungan.
Elemen-elemen geometri ini adalah eleinen dasar yang dapat diolah atau
dimanipulasikan untuk niendraniatisir perjumpaan dengan alain secara teliti,
sebagai contoh yaitu peran tembok atau dinding-dinding geometri yang
memotong ke dalam bumi, melahirkan arti kedalaman dan menciptakan
tegangan kuat. Tegangan ini membangkitkan kesadaran dan membuat manusia
menyadari keberadaan dirinya dalam berdialog dengan alam.
- k O M S E 1 > T>ASAB— -
R.ETR.ET M£M6l)MJ>0R.HAM V\fL\ ~> (LEtLEfcUtl D1«M
M E M O E l c A T j c A N TMR.I 1VADA TOHAN .
ALLAH
A ? CAKA MCMOEkATKAM
Dlk.1
M A M U i l A
MAMOSIA > RAR.US MEMGETAHU1 P A N MEW^HAVATI
KAkVA ClPTAAN T O H A M .
ALLAH V t M M t % * " a A M < > MELAU,* O P T A A H - H V A
A L A M
BEM^AK ' M E N D E k A T k A M D l k l
MANOSIA : - MEM&ETAKOI
- W E M 6 H A V A T 1
- K E K ^ H A R - ^ A l
k £ ALAM , M A k A
V ' f c E k k o M U N I k A M OEM&AN
A L L A K ^
DALAM fcEkKOMOMlKASI DEM^AM ALAM , MAkA MANU&1A
HAJlU*. M E M A H A V H UN5.Uk - UNSUk YAM£ T E k * . A H D U M 6
D I D A U M M V A , S t p E k T I » - A l k
- TE«.AN6
- U&AfcA.
DALAM INJtL :
?EMVEMT>URMAAM AWAL TbOMl • PEkMuLAAM PER£Ekl>TUA
KAMUSIA X>tM€»AM TCMdlPTA - M V A .
( kE3. I : *6 - * 8 ^
- K O N S E P O P E R A T I O N A L - -
MENDEfcATIdAN
DiR.1 fcE ALAM
t.
i . :— * .
?
?
MEDIA PENBEfcATAhl
- V P'OSAT RETRET RAT
fcUfco PE6AM*AN RETRET
^ REMA3A. APA VAH6 RAU CAW ? ^
ISI : TERDIRI ATAS 5 E>A4IAN . -5EBA6AI ORUT*AN
KE«aATAN
bA«ilAM PERTAMA
G»A^»AM REDUA
B A 6 U N RETI&A
M ^ I A N RE EM PAT
6A6»AM RELIMA
PERJALAMAM
"AIR* DAL AM HlDUP RlTA
* T£RAN<S»* T>A1AM Hl&UP fcVTA
* UDARA* OA1AM HlfcUP RrTA
* SE5AMA* DALAM «IJ>UP R\TA
PER.3ALAMAN
AIR
T C f t . A N « i
I UPARA
SESAfAA
<KE5EMP0RNAAN >
PENDERATAH B E R - ARi lTEkTUR
- ARTISTIC IMITATION - TADAO AMBo
PUSAT R.ETR.ET
K A T 6 U R
- *P ER.3A4-AMAN -
TOHAN N\CN6HEKOAK.| 60PAVA MANOSIA 5ELAU) MAU
' f cERAM* |CAT \ MAMO&IA HAH.OS M E U H A T H0RI&6N B O M l
VAN* L E ^ I H 3AOH ©AN "HARUS" BERAN3AK PER6I .
H1DOP M A NU&I A V " > E « . d A L A N A N MWWp"
P E W ALA N A M *\ANA VAN€» TE1AH ©ITEMPOH ©AN AkAN 01
T E M P O * . fcll-A M A N U M A M E U H A T KE 6 E L A K A N 6 , TER.UHAT
LAM 3 A L A N Y A N 6 T E L A H D iTEMPUH , K E DEPAN T E C '
EAVAM<S 3AJ.AN V A N * A K A N © I T E M P O H .
A F U K A ^ l © 1 5 A I M :
- i A L A N M A S U K KE TAPAfc.
FAR.K-U*.
DUNlAWl X
R.ETRET
- 3ALAM MASOk. ItE PASILITAS t f e T t t T
2 ALAN YAM 6 TELAH ©ITEMPUH 4 > JALAM VAN6
AKAM DITEMPOM
B E L A t A M & PSMBER.HEHTIAN "[-
DEPAN
BELAKAN6 '
MELIHAT ^
i l u n i l
D16AM1MM6 A N A * TANClA V TEK.DAPAT 6UATO P A D A N 6 >
"PADAN* <S»0«.ON * / V A O A K f t PASift.\
£ DAL AM KITAB 6 0 C 1 , P A D A N ^ P A S I K . SELALt) HEMtiAOl L A M 6 A f
PERCO&AAN , P E M B E R 5 1 H A N t)!R.t DAN PE«O0MPAAM DEMEAN
T U H A M \
k\z. OALAM UIDOP K1TA
SA&AO.AM SAVA BOKAN *£R6AUL DEN6A* AlAH
*IBAAAIMAMA ADANVA , TAPI MEMOOBA MEfcUBAM
P€M<!.EftT|ANMVA MELALOI ACt«TCKTU«L
V1ETIKA rru TEfe3Al>l . MAMUSIA AKAN MtNEMOkAM
ICCMBALI HU8UN6AM BAWJ DEN6AN ALAM *.
£TA1>A6 ANT>0 ^
ALAM MACU* B I T U T U P
•
A^AR. BAPAT DlCASAKAM "*
CTADAO AN©O ^
P1NP1I*€,
( P E M G H A L A N O .
MEMBATASl PEM^UKATAN T£RHAt>At> # A « . \
• KETEfcXAtTAH AN' ALAM A^Ll v *AN "A »UATA*4 ?
C KtKOATAH B E * * ' PA>0>
UMTUK MEMCiEMAL AL ADA HUB. TIMBAL BALI ANTAILA "AtAM A^Ll* •ALAM fcUATAN*!
CTADAO ANpo
TEfc .AN6i* DALAM HIDOP KITA
ARTISTIC IMITATION
T E R A U 6 —* • BENTUK
"R. J>OA y ORIENTAL! U
* KEHUATAN* PAR.I BENTOK 6 E O M E T R . ^ LW6K.ARAN
SEMTFU-FU6AI-
<PAVA LEMPAR. KE LUAlO
S t N T R l V t T A l -
£ t»AVA JLEMPAR. KE PA LAM )
BEHUA-BEHDA SEpEfcTl A\R, CAHAVA, UOAfcA # L t * m * MEMPOMVAl AfcTI B l tA HERE*A DtMAsutiAM KE 8AN4(W PALAH BtMTOK | W A H € » A M D A M DUXCA U/A*-*
UDAfeA ' t i A l - A M H1PUP M\TA
JALAN SAUB
5 4
T < FEfc6tESERAN
TER.OIR.I PARI !<<» 1>ER*4EHT(AN / 4 T A S I
• P E f t l S T l W A K E M A T I A N V£6US VCRl^TttS
PAW fcEfc\TA K E M A T I A M * A M P A l PEfel*T<V/A K £ M A T l
+ k t B A N ^ K I T A N VE£U6 K.R.\£TOS.
PfcOSE* 3A1AN * A L I &
L KE8AK6> I - - KETI<5 A KAUM VA
Lr.. KEPOA KAJ-IM V A
L- Vt6D5 J A T U H UUTOK fEfcTAMA KALIMVA
UNTOK MHLiBATK-AM tA AM UM A , HAfcOS M l U B A T K A N
PIR-A^AAM % EM05I MANU6IA C*&0%)
MELIBATKAM PE&A&AAN MANU5IA
LAM6S0N6*
*A(U5 MOL
KOLOM
/I » KAFEL /
1 R.. PlfcANTARA ^ T f c l N l T A O
B E H T U K ICAFEJ-
t >
SIM&OMSASI S A U B
t VERTIKAU
HOCIS6KITAL
1 TOHAN
MANOSlAx
I S E N T UK KAP£&- • • A U T I S T I C IMITATION
1MA6E
MOPE J,
TO HON T>1NU6
f£HT*AM6?oe.MA5l PA*.l MOPEJ. ASLI
^ii W BACKSfcoi
C ITR .A B A R I ) /
PANPAN^AN BAR.U
VERTICAL
ALLAH
125
4.6 PERANCANGAN SISTEM UTILITAS
4.6.1 Sistem Distribusi Air Bersih
Sistem: Distribusi air bersih menggunakan tandon utama dan tandon
sekunder, dengan sistem Down-Feed. Dari tandon utama
dialirkan ke tandon sekunder (atas) untuk kemudian dialirkan
ke tiap-tiap bangunan dengan bantuan gravitasi.
Skema:
Tandon n nTandon
Atas Atas
-— • — -~V^—-Treatment Tandon
J Pompa
Sumber Air Distribusi
4.6.2 Sistem Pembuangan Air Hujan
Sistem: Penggunaan sistem konvensional (dengan talang horisontal,
vertikal dan bak kontrol) dialirkan ke saluran pembuangan dan
sebagian lagi diserap tanah. Dari saluran pembuangan yang
ada diteruskan ke sungai yang terdapat di dalam tapak.
Berdasarkan keadaan topografi, saluran pembuangan ada yang
mengikuti garis kontur dan tegak lurus garis kontur.
Skema: ^ 4
^b
' > / ' ' / / / /
/ / / BIDANG RESAP
+ + SALURAN HALAMAN *
J
SUNGAI
126
3 Sistem Sanitasi (Pembuangan Air kotor)
Sistem: Digunakan sistem konvensional (sumur resapan dan septic
tank), karena pengaruh letak bangunan yang terpisah atau
banyak masa, sehingga lebih efisien.
Skema:
>
A i r KOior
Dari
- Bak Mandi
- Wastafel
- SI lower ]
3
Dari f
3apur/Pantry
1 [ 3erangkap Len
Septic Tank
4 Sistem Pembuangan Sampah
Sistem: Digunakan sistem carry-out, dimana sampah-sampah
dikumpulkan dalam tempat penampungan sementara untuk
kemudian diangkut ke lokasi pembuangan.
Skema:
0 •>\t> v fe=z^. Dikumpulkan Truk Sampah
127
4.6.5 Sistem Penerangan
- Penerangan Alami
Sistem: Pemanfaatan terang alami, dengan mengatur banyaknya atau
intensitas cahaya yang masuk, sehingga kualitas ruang dapat
tercapai sesuai dengan kebutuhan (tujuan polemik arsitektur).
Skema:
Penerangan Buatan (Distribusi Listrik)
Sistem: Penggunaan sistem distribusi PLN dan genset, guna menienuhi
kebutuhan penerangan pada malam hari (menciptakan kualitas
ruang yang sesuai tujuan).
Skema:
PLN Gardu Listrik
Meter Listrik
Genset
-XD ATS
Panil Induk
<-°-Distribusi
128
6 Sistem Penghawaan
Sistem: Menggunakan penghawaan alami untuk memanfaatkan udara
sejuk daerah Trawas. Dengan pembukaan-pembukaan atau
ventilasi, mengarahkan aliran udara supaya mengenai bidang
kerja manusia (0-170 cm). Pengolahan sistein penghawaan juga
untuk menghasilkan tujuan tertentu sesuai dengan polemik
arsitektur.
Skema:
7 Sistem Pencegahan Kebakaran
Sistem: Sistem pemadaman kebakaran yang digunakan adalah:
- Portable Fire Extinguisher (satu buah / 200-250 m2)
- Fire Hydrant (satu buah / 800 m2, radius 20-25m)
- Pillar Hydrant atau Hidran Halaman (radius 50m)
Skema:
PORTABLE F.IRE EXTINGUISHER
FIRE HYDRANT
HIDRAN HALAMAN
X
129
4.6.8 Sistem Komunikasi
Sistem: Menggunakan sistem intercom untuk ruang-ruang yang dianggap
perlu seperti Team pembina, team pendamping. Sambungan
biasa tanpa melalui operator baik ke luar niaupun ke dalam
khusus untuk kantor pengelola.
Skema:
Ruang Intercom <£ * Intercom
5 Intercom €
Ruang
Ruang
4.6.9 Sistem Tata Suara
Sistem: Paging, misalnya: ruang serbaguna, kapel.
Skema:
Tune Oeok
\f icronhone
\r Program Selectore
A
? Speaker
130
4.6.10 Sistem Penangkal Petir
Sistem: Campuran antara sangkar Faraday dengan Franklin.
Skema:
Franklin Sangkar Faraday
—' ' * i p* J !
ground
4.7 PERANCANGAN SISTEM STRUKTUR
Pemilihan sistem struktur yang digunakan pada Pusat Retret Katolik
didasarkan pada pertimbangan ke arah suasana dan kesan yang ingin
ditampilkan. Suasana dan kesan ini berkaitan dengan tujuan filosofi, tema
disain yang ingin dihadirkan.
ground
Sistem rangka Sistem dinding pemikul (kolom-balok) dengan dinding pengisi
131
Penggabungan dua si stem memberi
kesaii tentang dua hal yang berbeda,
digabung untuk ealing melengkapi
(Duality-binari posisi).
Pemakaian bahan berdasarkan pertimbangan pada sistem struktur yang
digunakan serta sifat bahan itu sendiri.
- Berat --> Statis
- Mudah menyesuaikan bentuk
- Mudah perawatan
- Mendukung terhadap sistem
struktur yang hendak di-
tampilkan.
- Sifat alami kurang menonjol
-> Bahan utama
- Ringan
Sulit mencari jenis yang baik
• Sulit perawatannya
- Kurang mendukung terhadap
sistem struktur yang hendak
ditampilkan.
Sifat alami menonjol
> Bahan sekunder