bab iv perancangan

58
BAB IV PERANCANGAN 4.1 TUJUAN PERANCANGAN Tujuan perancangan Pusat Retret Katolik adalah menerapkan filosofi pendekatan diri manusia ke alam untuk lebih mengerti dan menghayati kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Filosofi-filosofi yang bersifat abstrak tersebut dilihat dalam suatu bentukan yang bersifat nyata, bentukan yang nyata ini merupakan suatu usaha penerjemahan dalam bahasa arsitektural. Jadi melalui Perancangan ini, diharapkan Pusat Retret Katolik dapat memenuhi nilai-nilai suasana, waktu, wadah, bentuk, simbolisasi dan fungsi. 4.2 KARAKTER PROYEK Sesuai dengan fungsinya sebagai wadah kegiatan kerohanian, maka Pusat Retret Katolik mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: - Spiritual Sebagai tempat untuk membina kerohanian, memperdalam pengetahuan keagamaan, mempertebal iman serta semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. - Edukatif Sebagai wadah pembinaan dan pembentukan sikap diri dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. 88

Upload: khangminh22

Post on 20-Feb-2023

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

PERANCANGAN

4.1 TUJUAN PERANCANGAN

Tujuan perancangan Pusat Retret Katolik adalah menerapkan filosofi

pendekatan diri manusia ke alam untuk lebih mengerti dan menghayati

kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Filosofi-filosofi yang bersifat abstrak

tersebut dilihat dalam suatu bentukan yang bersifat nyata, bentukan yang nyata

ini merupakan suatu usaha penerjemahan dalam bahasa arsitektural. Jadi

melalui Perancangan ini, diharapkan Pusat Retret Katolik dapat memenuhi

nilai-nilai suasana, waktu, wadah, bentuk, simbolisasi dan fungsi.

4.2 KARAKTER PROYEK

Sesuai dengan fungsinya sebagai wadah kegiatan kerohanian, maka

Pusat Retret Katolik mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

- Spiritual

Sebagai tempat untuk membina kerohanian, memperdalam pengetahuan

keagamaan, mempertebal iman serta semakin mendekatkan diri dengan Tuhan.

- Edukatif

Sebagai wadah pembinaan dan pembentukan sikap diri dalam menghadapi

kehidupan sehari-hari.

88

89

- Komunikatif

Sebagai tempat untuk mengakrabkan hubungan antar sesama umat

kristiani,dan antar umat dengan hamba Tuhan.

- Rekreatif

Sebagai sarana untuk melepaskan ketegangan dari kesibukan sehari-hari

sehingga diharapkan dapat menyegarkan kembali kerohanian yang kering.

4.3 ANALISIS TAPAK

4.3.1 Data Existing Tapak

(Gambar No. G. IV-1,2.3.4)

4.3.2 Analisis:

- Iklim (Gambar No. G. IV-5.6.7)

- Drainase (Gambar No. G. IV-8)

- View (Gambar No. G. 1V-9)

- Kebisingan (Gambar No. G. IV-10)

- Pencapaian, Space dan Orientasi Masa (Gambar No. G. IV-11)

- Sirkulasi (Gambar No. G. IV-12)

- Perletakan Masa (Gambar No. G. IV-13)

90

<8> U 7 A R A

2X JUMI

Iff APR.l i .

23 P E B R U A R J

V 2 A DE.S£M«rR..

• Bale Desa, Trawas

\ Jalan Masuk

0 Lckasi Air Terjun

D lu n d un g

Lintasan Matahari

1:11000

E X I S T I N G SI T E I

PUSAT Co«bor : G. IV-1

^RETRET KATOLIK l o b . I

91

3ALAN 3.AVA Tg,AV»M* j jptcAJ. tfclMEg.)

- fEMCAPAIAN k £ BAM^yNAM

PUSAT RETRET KATOl-tK

SIRKULASI PENCAPAIAN

PUSAT IGombar : G . I V - 2

i i ^ E T R E T KATOLIK l a b . I

9 7

4- _1

SKALA 1:4000

I PETA KON TUR

(fd& PUSAT Gombar : G. 1V"3

ETRET KATOLIK T a b . I

• • • mmm

SKALA 1^2000

9 3

l6Sf

•,T ITITI "i 7J H 1 I? I '<• I '* 1 '4 | II | 8 | 7 |< | g | H | t 1 IJ

I'M " IT I 'T ITITI ^ 2 5 9

[ P O T O N G A N A-T"

!<-<lO

1601

>* rt * I » I to i •» l •"<• i ai i K i»i<i io i a | ii i u | io | ii i IT i i t i a.7

riTri "t i ai I i t 1*1*1 l o 1 '•*• I " 1 "• I >eI " l '7 I t £

2 7.5

IPOTONGAN B - B l

PUSAT G. I V - 3

ETRET KATOLIK r . k . i

«a»M

SKA LA 1:2000

\<So

I U J 14 1 1.0 I J.I I At 1 «•*» 1 * 1 * 1 *\*l*l — l * i * I — 1 " | '°J J ° < * * I ' * j " 1 •*"* I ' *

3 » 3

POTON&AN C-C

PUSAT

RETRET KATOLIK [Ga*«ar i G. I V - 3

' ii i • —

taaal i

SK A L A 1 : 2000

^» i ao i J o i i* iC i A3. -k—*—\

"M I *I3L I 2i I 3o ,IQ,i,8

4 3 3

P O T O N G A N E-E

PUSAT iG.mb.r i Q. IV-3

RETRET KATOLIK T«b«l i

97

UTARA SKALA 1:4 000

KEMIRINGAN LAHAN

PUSAT

Ml I I 0 - 25 V.

niMI.2 5 - 4 0 %

lllllll > 40%

[Gombar : G. IV-4,

ETRET KATOLIK l o b , I fli.AAAg.'.V.j.'.'.VJAMJHJ'M.V

A N A U f r l * MATAttARl

LETAk. TAfAk. TADA 7 * J _ * , VoS\9l M A T A U A R . 1

CENPERUM6, k t A R A t t U T A R A .

TAPAK

MA5A

BAN&UK1AM

MASA1

- » f 4> MASA BAM^ONAN

M £ N 6 l K U T t BENTUfc.

T A P A K .

D IP l^AH

MASA M N 6 U N A N

PlflSAH SE&A6AI

PENVESUAlN TtR.-

HAPAf ORIENTASI

H A T A H A R I .

U

FENAM6AHAN M ^

} .<^2 ^ •*T 3«*

f £ N 6 £ . U N A A N SO^ORAM

SE&A6AI T E M S A V A M 6 A M

PUSAT Gambor : G. I V " 6

ETRET KATOLIK r o b . i

A N A U 6 I * TO.LA 5lK.KOi.A4l AH^iH

N6.IU SIAN6 MARl 6EeTIUT» KE ATA5 ANG1N MALAK HARl &ERTI0P fc£ E M f c A » * &AWAH UEMBAH

AMGIN J IANG OEKAT «ENAN6AN AIR. AK&IN MALAM DEfcAT 6EMA16AN AIR.

• £ ^ 1 PUSAT

i^^RETRET • Gambor ; G. IV-7

KATOLIK Tab.l :

lillllliilil

P E M f c E N P A U A M A S 6 I M

20NA LEM&A6 f A H A ' OPTIMUM

AN6IN (CEKUATAN V E K O W

ZOMA SEDANG LOKAS.1 OPTIMUM

OPA*A SEJUK. TUR.UN Dl SOR.E WAR-I

OWENTAM BAH6UMAN MATAKAR.I ?A(M MEN6HAN6ATKAN VPARA VAM6 MAlk. StLAMA SlAN$

UDAIt-A %. UAP A^C

PlNtfilAJ.

ZONA PAN A$ WR.1N6

OPTIMUM.

\ \

TE6AK- LUK.OS

MEMER.IMA BA6IAN TE£BEfcAT

PAJU KEIO/ATAM A S 6 I N

V\l\ PAMPAS. AN61M R t N P A H ,

BORUK PARI &E6I MATAHAR.I

J

Pl-PUTAR -^S"

MEN&Uft -AN6l DAMfAlCNVA

5E6ESAK. SO %.

Gombor : G. IV"7

i^^RETRET KATOLIK Tabel

c.-h.» Q. ]V-8

ETRET KATOLIK r . k . i

Wtfrl

ANAMSIS. VI£W

fit BEST YIEW

(j^ <*oop v iew

1. GUNVW6 ?EN AM66UN6AN •2. Kl>TAN 3. k£Mlfcl>S<hAN 1AHAN -4, K E M I R I N 6 A N XAHA N

"PtMBuKAAN ONTOK. v iew P I A H A M K A N ? A I > A OUZK-

OfcVSK VANG M£NA*\K. C 6UNON6 . RUTAM ^ , YAN& f*ftLETA< PADA UTAK.A - SELATAN TAPA K..

PUSAT [Combar : G. IV" 9

ETRET KATOLIK T a b . I

•' " '

A N A U S l S fcEBlSIN6AN

UTARA

1:5000

•PEN6£M&A#«A1 MENAHlNOAl .1

BNATAX H A(CAH«v

3AJ.AN P i i m t x J N 6 :

kEBIS(AJ6,AN B t i - A T l f

MASA KC&|SM«AN.

KE

SuMftER. KE&151N6AN B E R A * A L

PAR.I f E M C A f A l A N K£ TAfAk.

C3A1AN MASUK >

"PENGAJJAAN SARIEfc UNTUK. M E N 6 U < L A N 6 I tCSftlflAUAM , TERxTTAMA

PARI AK.AU d A l A N M A s u t c .

PUSAT Gombor : G. I V - 1 0

ETRET KATOLIK T a b . l

• • " • ' • • • • • • - • - • • • • • • • *

P E N C A P A l A N , V T A C E PAN ORAEMTASt M A S A

OR.IENTASI

MASSA

» A T A S

T A f A K

6UN<SMA|

M£M*ERTAN3AN<5 |

UfcVTAN PtMCAfAIAAl

M E M P E ^ T i N A & l £0BK.

fERSPEXTlF TACAO* .

1 - t N C A t A l A N K.I T A P A K - 40T4

U t N A A N l»UMAM*AAT-

K A M Ai.lR.AM &UNAAI

(EWTA5I MASA

/ / / / MENfe lKUT l

[\ BtMTUl t TATAK

I V J>A« fOLA KONTVR

V 4 VAM« APA. A \ \ MSMAN3AM6 ( \ \ \ \ A^AH UT4R.A -

SCi-ATAM ( V M U M l

£& PUSAT Combor : G. I V - 1 1

ETRET KATOLIK T a b . !

108

4.4 KONSEP PERANCANGAN

4.4.1 Konsep Dasar

Pusat Retret Katolik sebagai wadah dan sarana dalam memberikan

kesempatan bagi umat Katolik untuk mengetahui, mengenal Tuhan secara

pribadi serta menyadari akan karunia yang diberikan Allah kepada

manusia. Dalam mendekatkan diri dengan Tuhan, manusia harus

mengetahui dan menghayati karya-karya ciptaan Tuhan, alam adalah salah

satunya.

Dalam "mendekatkan diri" ke alam, maka manusia telah

berkomunikasi dengan Tuhan melalui pemahaman akan kebesaran

ciptaan Tuhan. Dalam berkomunikasi dengan alam, manusia dapat

berkomunikasi melalui pemahaman tentang unsur-unsur yang terkandung

didalamnya seperti air, terang dan udara, sebagai bagian dari kehidupan

sehari-hari manusia.

Dalam Injil dijelaskan bahwa penyempurnaan awal bumi merupakan

suatu cermin yang pas dari permulaan persekutuan manusia dengan

penciptaNya. Manusia sebelum kejatuhannya ke dalam dosa

mempergunakan "dominasi sepenuhnya" atas bumi dan makluk hidup di

atasnya (Kej. 1:26-28); Allah meletakan segala sesuatu dibawah kakiNya

dan memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan (Mzni 8:5-8).

109

4.4.2 Konsep Operasional

Sebagai perwujudan terhadap konsep dasar yaitu mendekatkan diri

manusia ke alam, dipakai buku pegangan Retret "Remaja, Apa Yang Kau

Cari?", sebagai media pendekatan atau media penghubung. Dalam

menuangkan isi buku tersebut, didukung dengan pengertian akan teks itu

sendiri.

Buku Retret "Remaja, Apa Yang Kau Cari?", ditulis oleh Romo

Yosef Lalu Pr. Dengan membaca buku tersebut, menjadi sangat jelas

bahwa gereja musafir seperti yang dicita-citakan oleh Konsili tidak

dibekali Tuhan dengan seperangkat jawaban, tetapi disemangati oleh

Kristus untuk berani berangkat menuju jawaban sempurna yang kelak

dihadiahkan Bapa kepada manusia.

Kegiatan retret tersebut terdiri atas lima bagian, sebagai suatu

urut-urutan acara.

Bagian pertama : Perjalanan

Bagian Kedua : "Air" dalam hidup kita

Bagian ketiga : "Terang" dalam hidup kita

Bagian keempat : "Udara" dalam hidup kita

Bagian kelima : "Sesama" dalam hidup kita

(Bagian-bagian di atas merupakan suatu pendekatan acara dan dapat

diubah sesuai situasi dan kebutuhan peserta).

110

Bagian pert una : PERJALANAN

Dibawah ini terdapat sebuah perumpamaan, untuk membantu mengerti

tentang arti "Perjalanan".

'Sekali peristiwa, sebutir telur itik

dierami oleh seekor ayam.

Setelah telur menetas.anak itik

itu berjalan-jalan bersama-sama

mengikuti si induk sampai

mereka tiba pada sebuah kolam.

Anak itik itu langsung terjun ke

dalam air. Induk ayam tertinggal

dipinggir kolam sambil berkotek-

kotek kebingungan. Nah,

bapakku tercinta, aku sudah

terjun ke dalam samudera raya,

dan merasa kerasan disana

Bapak tentu tidak mencela

aku, kalau bapak memilih tinggal

di pantai saja".

Tuhan menghendaki supaya manusia selalu mau berangkat. Manusia

harus melihat horison bumi yang lebih jauh dan "harus" beranjak pergi. Hidup

manusia merupakan suatu perjalanan, yaitu "perjalanan hidup". Perjalanan

niana yang telah ditempuh dan akan ditempuh. Bila manusia melihat ke

belakang, terlihatlah jalan yang telah ditempuh, melihat ke depan terbayang

jalan yang akan ditempuh.

I l l

Dari ciri-ciri di atas ditentukan zoning yaitu:

- Entrance

- Parkir

- Posko

- Fasilitas Administrasi

- Fasilitas Service

* Fasilitas Ruang Tidur Peserta

* "Ruang Bersama atau Ruang Pemersatu"

(* Konsepnya terpisah dari konsep perjalanan)

Aplikasi Disain:

Unsur Perjalanan ditandai dengan jalan masuk yang dibuat tersamar dan

dilanjutkan dengan bentukan tangga yang lurus untuk menunjukkan adanya

bimbingan dari Tuhan. Pada anak tangga ini, dibuat suatu perhentian (hordes)

untuk mengingatkan manusia tentang "jalan" yang telah ditempuh dan "jalan"

yang akan dilalui. Disamping anak tangga ini, terdapat suatu padang dan pada

suatu tempat dialiri aliran sungai. Padang ini dihayati sebagai "Padang Gurun

atau Padang Pasir" (Dalam Kitab Suci , padang pasir selalu menjadi lambang

percobaan, pembersihan diri dan perjumpaan dengan Tuhan). Konsep

Perjalanan diperkuat dengan bentukan lingkaran sebagai suatu proses sirkulasi

(pencarian makna perjalanan).

112

Bagian kedua : "AIR" dalam hidup kita

Untuk mengetahui pengertian tentang "Air", manusia harus menyadari tentang

sifat dan makna air.

Sifat-sifat Air:

- Air mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Air itu rendah hati.

- Air selalu menyesuaikan dirinya.

Diisi ke dalam botol, akan mengambil bentuk botol.

- Air itu selalu memberi dirinya.

Makna Air:

- Air itu membersihkan

- Air itu melarutkan

- Air itu mengantar

- Air itu menghidupkan

Allah adalah seperti Air, sedemikian penting dan vital. Air adalah

gambaran Allah yang melahirkan, menyembuhkan dan menghidupkan.

Pernyataan ini dapat dilihat dalam: Air yang melahirkan (Yoh. 3:1-13) dan

menghidupkan (Yoh. 4:10-26; 7:37-44)

"...barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa

minum air yang kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk

selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan kuberikan kepadanya, akan

113

menjadi mata air dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai

kepada hidupyang kekal".

Zoning:

- Ruang Serbaguna

- Ruang Seminar

- Ruang Pastoran

- Ruang Pendamping (pembina)

- Ruang kesehatan

Aplikasi Disain:

Adanya plasa (ruang terbuka), dengan salah satu sisinya ditutupi

dengan dinding. Dinding ini dimaksudkan untuk menutupi tampilan dari air

(sungai pada tapak). Tetapi kehadiran dari air diwujudkan secara abstrak

dengan adanya tiruan aliran air sungai pada plasa ini. Wujud dari air terlihat

setelah ditampilkan secara keseluruhan pada salah satu ruangan (dipilih ruang

yang dominan).

114

Bagian ketiga : "TERANG" dalam hidup kita

Pada bagian ini melukiskan salah satu unsur alam lain, yang biasa tetapi

sangat vital yaitu terang.

Sifat-sifat Terang:

- Terang itu terang

Manusia yang menyenangi "gelap", pasti tidak menyukai terang.

- Terang itu "jalannya lurus"

- Terang itu bersifat memberi, tidak memilih tempat atau waktu.

Makna dari Terang:

- Terang itu "menerangi"

Suatu benda bisa dilihat jika ada terang

- Terang itu merekam dan bercerita

- Terang membangkitkan panas dan energi

- Terang membawa kehangatan dan kegairahan

- Terang membawa rasa damai dan cinta

• Terang membangkitkan cita-cita

- Terang itu menghidupkan

Allah adalah seperti terang, sedemikian penting dan vital, tanpa terang

kita tak bisa berbuat apa-apa, bahkan kita tidak bisa hidup. Tuhan

mengidentifikasikan dirinya tentang terang dalam:

115

Yoh. 1:5 : "Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu

tidak menguasainya".

Yoh. 3:19-20 : "Terang itu telah datang kepada dunia, tetapi manusia lebih

menyukai kegelapan daripada terang barangsiapa melakukan yang

benar, ia datang kepada terang".

Yoh. 8:12 : " Akulah terang dunia, barangsiapa mengikuti terang ia tidak

akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang

hidup".

Zoning:

- Gua Maria

- Ruang Doa Atau Ruang rekreasi (terbuka)

- Perpustakaan

- Ruang Api Unggun

Aplikasi Desain:

Simbolisasi terang ditainpilkan dengan adanya bentukan "lingkaran"

(image: matahari). Bentukan lingkaran ini dibuat sebagai ruang terbuka, sesuai

dengan fungsinya untuk kegiatan doa pagi, sehingga pada area ini peserta retret

"bermandikan cahaya". Bentukan "lingkaran" ini berorientasi ke timur untuk

menunjukkan adanya hubungan antara terang (matahari pagi) dengan fungsi

dari bentukan lingkaran itu sendiri (doa pagi).

116

Bagian keempat: "UDARA" dalam hidup kita

Pada bagian ini digambarkan tentang unsur alain yang lain, sania penting

dan vital seperti Air dan Terang yaitu Udara. Udara memberi gambaran tentang

Tuhan, yang tidak berwujud, tidak berbentuk, tetapi "ada" dan melingkupi,

bahkan merasuk sampai ke dalam diri kita. Udara membawa manusia kepada

pikiran tentang angin, napas dan roh.

Kejadian 1:2 : "Bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi

samudera ray a dan roh Allah melayang-layang diatas permukaan air".

Kis. 2:2 : "Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin

kerasyang memenuhi seluruh rumah... ".

Yoh. 3:8 : "Angin bertiup kemana ia mau dan engkau mendengar bunyinya,

tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau kemana iapergi".

Udara, angin dan roh mewartakan sesuatu tentang Allah, khususnya

Allah Roh Kudus yang membelai, mengusap. mengecup, mengasihi dan

menghidupkan.

Zoning:

- Jalan Salib

- Meditasi

117

Aplikasi Desain:

Udara, angin dan roh yang mewartakan tentang Allah digambarkan

dalam kegiatan Jalan Salib (Jalan Salib menggambarkan tentang kelahiran,

kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus).Setelah melalui Jalan

Salib, peserta memasuki area meditasi. Sebelumnya peserta dikondisikan

dalam ruang "hampa udara". Pada ruang meditasi, peserta dapat merasakan

udara bebas, dari mana udara datang dan kemana udara pergi.

Bagian kelima: "SESAMA" dalam hidup kita

Pada bagian-bagian sebelumnya digambarkan bahwa Allah dapat

diketemukan dan dialami dalam ciptaanNya. Manusia dapat bertemu dan

mengalami Allah yang ditriniter dalam Air, Terang dan Udara. Tetapi

sebenarnya Allah dapat ditemukan dan dialami dalam diri sesama manusia,

Yesus Kristus mengidentifikasikan diriNya dengan manusia.

Kej. 1:26 : "Apapun yang engkau perbuat terhadap salah seorang dari

saudara-saudaraku yang paling kecil sekalipun, itu engkau perbuat

terhadap diriKu sendiri".

Melalui Tahapan-tahapan tersebut, manusia merasa semakin dekat

dengan Tuhan, berjumpa dan bersama dengan Tuhan. Seluruh alam sebenarnya

118

dapat mengantar manusia untuk lebih dekat dan bersatu denganNya dan

demikian manusia menemukan dirinya.

Pengertian ini dapat dilihat dalam perumpamaan "Boneka Garam" (A.de

Mello SJ):

Sebuah boneka garam berjalan beribu-

ribu kilometer menjelajahi daratan,

sampai akhirnya ia tiba di tepi laut.

la amat terpesona oleh pemandangan baru,

massa yang bergerak-gerak,

berbeda dengan segala sesuatu yang

pernah ia lihat sebelumnya

"Siapakah Kau?" tanya boneka garam

kepada laut.

Sambil tersenyum laut menjawab:

"Masuk dan lihatlah!"

Maka boneka garam itu menceburkan diri ke laut.

Semakin jauh masuk ke dalam laut,

ia semakin larut,

sampai tinggal segumpal kecil saja.

Sebelum gumpalan terakhir larut,

boneka itu berteriak bahagia:

"Sekarang aku tahu, siapakah aku!!"

Manusia seperti boneka garam itu. Manusia hanya bisa menemukan

dirinya atau kebahagiaan jika sudah sampai dan menceburkan diri ke dalam

HaribaanNya.

Zoning:

- Kapel

119

Aplikasi Desain:

Proses yang terjadi merupakan gabungan dari perjalanan, air, terang,

udara dan sesama. Pada proses ini, perasaan dan ego manusia juga

diikutsertakan. Sebagai proses yang paling "tinggi dan sempurna" maka

bentukan yang dihadirkan spesifik dan menyatu dengan alam sekitarnya

(sebagai satu kesatuan).

4.5 PENDEKATAN BERARSITEKTUR

4.5.1 Pendekatan.4r/7\s77<: Imitation (Peniruan Artistik)

Dalam keberangkatan berarsitektur, Demetri Porphyrios mengusulkan

dalam pengujian "The meaning and pratical application of the theory of artistic

imitation" dengan penekanan pada "Architecture as Art" dan "Building as

Craft".

Dalam proyek Pusat Retret Katolik dibatasi pada "Architecture as Art".

Arsitektur mengacu pada seni bangunan, menjadi produk dengan penekanan

"Artistik", tidak seperti "Building". "Building" dan "Architecture" adalah

pengalaman yang tidak berhubungan, salah satu mengfokuskan pada pengalaman

dari kerajinan, yang lain pada pengalaman seni. Demetri menyimpulkan bahwa

seni tidak mempunyai tujuanm lain kecuali meniru.

120

"Sebuah karya seni adalah kemiripan (Homeioma) dari model

aslinya... ia adalah gambar dan khayalan (phantasma)... yang menghasilkan

keaslian seolah-olah ia bukan dirinya lags, tetapi karena ia muncul sebagai

citra baru ".

(Sumber: Demetri Porphyrios, Notes from Building and Architecture)

Pengertian peniruan karya seni bukan menjadi copy dari model aslinya

dalam pengertian harafiah. Seni dan Arsitektur meniru melalui kemiripan

produksi, tidak mengemukakan alasan utama kecuali persepsi yang

berhubungan dengan indra, yaitu penampilan luar, khayalan, bayangan image

yang diinginkan dan telah mengalami pentranformasian dari model aslinya.

"..... imitasi bukan usaha untuk menghasilkan benda yang

dikemukakan untuk digambarkan dalam bayangan empihk. Sebaliknya

imitasi dalam seni sebagai penggambaran kenyataan yang mempunyai arti

image atau penggambaran keinginan", tulis Quatmere de Quincy.

(Sumber: Demetri Porphyrios, Building and Architecture)

4.5.2 Pendekatan Arsitektur Tadao Ando

Dalam perancangan Pusat Retret Katolik, dipakai penyelesaian dari

Tadao Ando, Sesuai dengan konsep perancangan yang telah diuraikan yaitu

121

perancangan Pusat Retret Katolik dengan pendekatan ke alam, maka inetode

pengenalan alam inilali yang akan dilihat dari sisi Ando.

Menurut Ando, bangunan merupakan bentuk pendramatisiran perjumpaan

dengan alam. Tujuan desain Ando adalah melaui pemakaian dan pemahaman

unsur-unsur alam dan aspek-aspek kehidupan. Diantaranya alam harus ditutup

agar dapat dirasakan.

"Benda-benda seperti cahaya, angin hanya mempunyai arti biia

mereka dimasukan ke bangunan dalam bentuk potongan dari dunia luar.

Bagian yang tensolasi dan cahaya dan udara menyajikan keseluruhan

dunia alarm ".

(From Self Enclosed Modern Architecture Toward Universality, The Japan

Architect 8205, Hal. 9)

Pendekatan terhadap arsitektur Tadao Ando dalam perancangan Pusat

Retret Katolik, didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

- Ketertarikan cara pikir Ando dalam berarsitektur, untuk dipakai dalam

pendekatan perancangan Pusat Retret Katolik.

- Ando telah berhasil mengangkat arsitekturnya dalam proyek-proyek religius

kristiani dengan penghargaan master piece terhadap pekerjaannya tersebut

yaitu proyek Church on The Water, Church of The Light, Chapel on Mt.

Rokko.

122

- Ando menyajikan arsitekturnya dalam fragmen-fragmen sebagai suatu

rangkaian yang mengandung berbagai peristiwa. Penyajian ini mendekati

konsep proyek Pusat Retret Katolik.

Selanjutnya akan diuraikan mengenai cara pandang arsitektur Ando,

untuk penyamaan pandangan dalam pendekatan berarsitektur.

- Adaptasi Terhadap Pembawaan Lokal

Ando memberi pengenalan terhadap karakter mendasar dari tapak yang

diproyeksikan, bersaina dengan alam dan kehidupan manusia yang terlibat.

Ando "membaca" semua elemen ini dengan pertimbangan-pertimbangan

seperti: konfigurasi daerali proyek dalam konteks dengan sekelilingnya,

kondisi iklim, gambaran alami kemudian menginterpretasikan persepsinya ke

dalam bentuk-bentuk abstrak.

"Arsitektur adalah pengenalan obyek otonomis dalam site, tapi pada

saatyang satna adalah mendesain site itu sendiri".

(From The Periphery of Architecture)

- Pengenalan Alam

Persembahan Ando tentang pergaulan dengan alam dalam pekerjaannya

seperti: angin, air, cahaya, topografi telah dikenal. Prinsip Ando bahwa alam

jika diperlakukan dalam cara abstrak yang selayaknya, dapat menunjukkan

kekuatan bersatu-padunya, lebih dari yang dilakukan alam asli. Maksudnya

bahwa untuk menghargai, mengenal alam bukan dengan membiarkan alam apa

123

adanya, tetapi juga dipengaruhi oleh "alani buatan manusia" (man-made). Hal

ini dapat dilihat dalam pernyataannya sebagai berikut:

"Sasaranku bukan bergaul dengan alam sebagaimana adanya tapi

lebih mencoba merubah pengertiannya melalui arsitektur. Aku percaya

bahwa ketika itu terjadi, manusia akan menemukan kembali hubungan baru

dengan alam".

(Surat kepada Peter Eisenmann; Space Design, September 1989)

- Penemuan Kembali Sentuhan Manusia

Arsitektur Ando dapat diringkas dalam suatu perkataan "permainan abstrak

dengan bentuk-bentuk geometris", yaitu kubus, segitiga, lingkaran.

"Bentuk-bentuk sederhana yang kuat ini, menghasilkan hakiki yang

nyata dari arti bentukan yang ada dan membangkitkan kita pada luapan

emosi".

(Sumber: The Japan Architect 8804 : 34)

Bentukan-bentukan ini, berdasarkan manipulasi dari arsitektur yang

sederhana, menciptakan suatu tempat yang spesifik. Sementara

elemen-elemen fundamental dari bentuk-bentuk geometri, menenipatkan

berbagai fungsi dalam sistem yang teratur, ruang-ruang dengan keterkaitan

yang erat dihasilkan diantara elemen-elemen ini seperti bentukan cluster.

124

sehingga dapat tercipta suatu peristiwa ke peristiwa lain yang saling

berhubungan.

Elemen-elemen geometri ini adalah eleinen dasar yang dapat diolah atau

dimanipulasikan untuk niendraniatisir perjumpaan dengan alain secara teliti,

sebagai contoh yaitu peran tembok atau dinding-dinding geometri yang

memotong ke dalam bumi, melahirkan arti kedalaman dan menciptakan

tegangan kuat. Tegangan ini membangkitkan kesadaran dan membuat manusia

menyadari keberadaan dirinya dalam berdialog dengan alam.

- k O M S E 1 > T>ASAB— -

R.ETR.ET M£M6l)MJ>0R.HAM V\fL\ ~> (LEtLEfcUtl D1«M

M E M O E l c A T j c A N TMR.I 1VADA TOHAN .

ALLAH

A ? CAKA MCMOEkATKAM

Dlk.1

M A M U i l A

MAMOSIA > RAR.US MEMGETAHU1 P A N MEW^HAVATI

KAkVA ClPTAAN T O H A M .

ALLAH V t M M t % * " a A M < > MELAU,* O P T A A H - H V A

A L A M

BEM^AK ' M E N D E k A T k A M D l k l

MANOSIA : - MEM&ETAKOI

- W E M 6 H A V A T 1

- K E K ^ H A R - ^ A l

k £ ALAM , M A k A

V ' f c E k k o M U N I k A M OEM&AN

A L L A K ^

DALAM fcEkKOMOMlKASI DEM^AM ALAM , MAkA MANU&1A

HAJlU*. M E M A H A V H UN5.Uk - UNSUk YAM£ T E k * . A H D U M 6

D I D A U M M V A , S t p E k T I » - A l k

- TE«.AN6

- U&AfcA.

DALAM INJtL :

?EMVEMT>URMAAM AWAL TbOMl • PEkMuLAAM PER£Ekl>TUA

KAMUSIA X>tM€»AM TCMdlPTA - M V A .

( kE3. I : *6 - * 8 ^

- K O N S E P O P E R A T I O N A L - -

MENDEfcATIdAN

DiR.1 fcE ALAM

t.

i . :— * .

?

?

MEDIA PENBEfcATAhl

- V P'OSAT RETRET RAT

fcUfco PE6AM*AN RETRET

^ REMA3A. APA VAH6 RAU CAW ? ^

ISI : TERDIRI ATAS 5 E>A4IAN . -5EBA6AI ORUT*AN

KE«aATAN

bA«ilAM PERTAMA

G»A^»AM REDUA

B A 6 U N RETI&A

M ^ I A N RE EM PAT

6A6»AM RELIMA

PERJALAMAM

"AIR* DAL AM HlDUP RlTA

* T£RAN<S»* T>A1AM Hl&UP fcVTA

* UDARA* OA1AM HlfcUP RrTA

* SE5AMA* DALAM «IJ>UP R\TA

PER.3ALAMAN

AIR

T C f t . A N « i

I UPARA

SESAfAA

<KE5EMP0RNAAN >

PENDERATAH B E R - ARi lTEkTUR

- ARTISTIC IMITATION - TADAO AMBo

PUSAT R.ETR.ET

K A T 6 U R

- *P ER.3A4-AMAN -

TOHAN N\CN6HEKOAK.| 60PAVA MANOSIA 5ELAU) MAU

' f cERAM* |CAT \ MAMO&IA HAH.OS M E U H A T H0RI&6N B O M l

VAN* L E ^ I H 3AOH ©AN "HARUS" BERAN3AK PER6I .

H1DOP M A NU&I A V " > E « . d A L A N A N MWWp"

P E W ALA N A M *\ANA VAN€» TE1AH ©ITEMPOH ©AN AkAN 01

T E M P O * . fcll-A M A N U M A M E U H A T KE 6 E L A K A N 6 , TER.UHAT

LAM 3 A L A N Y A N 6 T E L A H D iTEMPUH , K E DEPAN T E C '

EAVAM<S 3AJ.AN V A N * A K A N © I T E M P O H .

A F U K A ^ l © 1 5 A I M :

- i A L A N M A S U K KE TAPAfc.

FAR.K-U*.

DUNlAWl X

R.ETRET

- 3ALAM MASOk. ItE PASILITAS t f e T t t T

2 ALAN YAM 6 TELAH ©ITEMPUH 4 > JALAM VAN6

AKAM DITEMPOM

B E L A t A M & PSMBER.HEHTIAN "[-

DEPAN

BELAKAN6 '

MELIHAT ^

i l u n i l

D16AM1MM6 A N A * TANClA V TEK.DAPAT 6UATO P A D A N 6 >

"PADAN* <S»0«.ON * / V A O A K f t PASift.\

£ DAL AM KITAB 6 0 C 1 , P A D A N ^ P A S I K . SELALt) HEMtiAOl L A M 6 A f

PERCO&AAN , P E M B E R 5 1 H A N t)!R.t DAN PE«O0MPAAM DEMEAN

T U H A M \

< 3 E L U M MEM&ETAHOI AT>A

V A N * ADA Ol&ALIK SANA >

k\z. OALAM UIDOP K1TA

SA&AO.AM SAVA BOKAN *£R6AUL DEN6A* AlAH

*IBAAAIMAMA ADANVA , TAPI MEMOOBA MEfcUBAM

P€M<!.EftT|ANMVA MELALOI ACt«TCKTU«L

V1ETIKA rru TEfe3Al>l . MAMUSIA AKAN MtNEMOkAM

ICCMBALI HU8UN6AM BAWJ DEN6AN ALAM *.

£TA1>A6 ANT>0 ^

ALAM MACU* B I T U T U P

A^AR. BAPAT DlCASAKAM "*

CTADAO AN©O ^

P1NP1I*€,

( P E M G H A L A N O .

MEMBATASl PEM^UKATAN T£RHAt>At> # A « . \

• KETEfcXAtTAH AN' ALAM A^Ll v *AN "A »UATA*4 ?

C KtKOATAH B E * * ' PA>0>

UMTUK MEMCiEMAL AL ADA HUB. TIMBAL BALI ANTAILA "AtAM A^Ll* •ALAM fcUATAN*!

CTADAO ANpo

TEfc .AN6i* DALAM HIDOP KITA

ARTISTIC IMITATION

T E R A U 6 —* • BENTUK

"R. J>OA y ORIENTAL! U

* KEHUATAN* PAR.I BENTOK 6 E O M E T R . ^ LW6K.ARAN

SEMTFU-FU6AI-

<PAVA LEMPAR. KE LUAlO

S t N T R l V t T A l -

£ t»AVA JLEMPAR. KE PA LAM )

BEHUA-BEHDA SEpEfcTl A\R, CAHAVA, UOAfcA # L t * m * MEMPOMVAl AfcTI B l tA HERE*A DtMAsutiAM KE 8AN4(W PALAH BtMTOK | W A H € » A M D A M DUXCA U/A*-*

UDAfeA ' t i A l - A M H1PUP M\TA

JALAN SAUB

5 4

T < FEfc6tESERAN

TER.OIR.I PARI !<<» 1>ER*4EHT(AN / 4 T A S I

• P E f t l S T l W A K E M A T I A N V£6US VCRl^TttS

PAW fcEfc\TA K E M A T I A M * A M P A l PEfel*T<V/A K £ M A T l

+ k t B A N ^ K I T A N VE£U6 K.R.\£TOS.

PfcOSE* 3A1AN * A L I &

L KE8AK6> I - - KETI<5 A KAUM VA

Lr.. KEPOA KAJ-IM V A

L- Vt6D5 J A T U H UUTOK fEfcTAMA KALIMVA

I. A

UNTOK MHLiBATK-AM tA AM UM A , HAfcOS M l U B A T K A N

PIR-A^AAM % EM05I MANU6IA C*&0%)

MELIBATKAM PE&A&AAN MANU5IA

LAM6S0N6*

*A(U5 MOL

KOLOM

/I » KAFEL /

1 R.. PlfcANTARA ^ T f c l N l T A O

B E H T U K ICAFEJ-

t >

SIM&OMSASI S A U B

t VERTIKAU

HOCIS6KITAL

1 TOHAN

MANOSlAx

I S E N T UK KAP£&- • • A U T I S T I C IMITATION

1MA6E

MOPE J,

TO HON T>1NU6

f£HT*AM6?oe.MA5l PA*.l MOPEJ. ASLI

^ii W BACKSfcoi

C ITR .A B A R I ) /

PANPAN^AN BAR.U

VERTICAL

ALLAH

125

4.6 PERANCANGAN SISTEM UTILITAS

4.6.1 Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem: Distribusi air bersih menggunakan tandon utama dan tandon

sekunder, dengan sistem Down-Feed. Dari tandon utama

dialirkan ke tandon sekunder (atas) untuk kemudian dialirkan

ke tiap-tiap bangunan dengan bantuan gravitasi.

Skema:

Tandon n nTandon

Atas Atas

-— • — -~V^—-Treatment Tandon

J Pompa

Sumber Air Distribusi

4.6.2 Sistem Pembuangan Air Hujan

Sistem: Penggunaan sistem konvensional (dengan talang horisontal,

vertikal dan bak kontrol) dialirkan ke saluran pembuangan dan

sebagian lagi diserap tanah. Dari saluran pembuangan yang

ada diteruskan ke sungai yang terdapat di dalam tapak.

Berdasarkan keadaan topografi, saluran pembuangan ada yang

mengikuti garis kontur dan tegak lurus garis kontur.

Skema: ^ 4

^b

' > / ' ' / / / /

/ / / BIDANG RESAP

+ + SALURAN HALAMAN *

J

SUNGAI

126

3 Sistem Sanitasi (Pembuangan Air kotor)

Sistem: Digunakan sistem konvensional (sumur resapan dan septic

tank), karena pengaruh letak bangunan yang terpisah atau

banyak masa, sehingga lebih efisien.

Skema:

>

A i r KOior

Dari

- Bak Mandi

- Wastafel

- SI lower ]

3

Dari f

3apur/Pantry

1 [ 3erangkap Len

Septic Tank

4 Sistem Pembuangan Sampah

Sistem: Digunakan sistem carry-out, dimana sampah-sampah

dikumpulkan dalam tempat penampungan sementara untuk

kemudian diangkut ke lokasi pembuangan.

Skema:

0 •>\t> v fe=z^. Dikumpulkan Truk Sampah

127

4.6.5 Sistem Penerangan

- Penerangan Alami

Sistem: Pemanfaatan terang alami, dengan mengatur banyaknya atau

intensitas cahaya yang masuk, sehingga kualitas ruang dapat

tercapai sesuai dengan kebutuhan (tujuan polemik arsitektur).

Skema:

Penerangan Buatan (Distribusi Listrik)

Sistem: Penggunaan sistem distribusi PLN dan genset, guna menienuhi

kebutuhan penerangan pada malam hari (menciptakan kualitas

ruang yang sesuai tujuan).

Skema:

PLN Gardu Listrik

Meter Listrik

Genset

-XD ATS

Panil Induk

<-°-Distribusi

128

6 Sistem Penghawaan

Sistem: Menggunakan penghawaan alami untuk memanfaatkan udara

sejuk daerah Trawas. Dengan pembukaan-pembukaan atau

ventilasi, mengarahkan aliran udara supaya mengenai bidang

kerja manusia (0-170 cm). Pengolahan sistein penghawaan juga

untuk menghasilkan tujuan tertentu sesuai dengan polemik

arsitektur.

Skema:

7 Sistem Pencegahan Kebakaran

Sistem: Sistem pemadaman kebakaran yang digunakan adalah:

- Portable Fire Extinguisher (satu buah / 200-250 m2)

- Fire Hydrant (satu buah / 800 m2, radius 20-25m)

- Pillar Hydrant atau Hidran Halaman (radius 50m)

Skema:

PORTABLE F.IRE EXTINGUISHER

FIRE HYDRANT

HIDRAN HALAMAN

X

129

4.6.8 Sistem Komunikasi

Sistem: Menggunakan sistem intercom untuk ruang-ruang yang dianggap

perlu seperti Team pembina, team pendamping. Sambungan

biasa tanpa melalui operator baik ke luar niaupun ke dalam

khusus untuk kantor pengelola.

Skema:

Ruang Intercom <£ * Intercom

5 Intercom €

Ruang

Ruang

4.6.9 Sistem Tata Suara

Sistem: Paging, misalnya: ruang serbaguna, kapel.

Skema:

Tune Oeok

\f icronhone

\r Program Selectore

A

? Speaker

130

4.6.10 Sistem Penangkal Petir

Sistem: Campuran antara sangkar Faraday dengan Franklin.

Skema:

Franklin Sangkar Faraday

—' ' * i p* J !

ground

4.7 PERANCANGAN SISTEM STRUKTUR

Pemilihan sistem struktur yang digunakan pada Pusat Retret Katolik

didasarkan pada pertimbangan ke arah suasana dan kesan yang ingin

ditampilkan. Suasana dan kesan ini berkaitan dengan tujuan filosofi, tema

disain yang ingin dihadirkan.

ground

Sistem rangka Sistem dinding pemikul (kolom-balok) dengan dinding pengisi

131

Penggabungan dua si stem memberi

kesaii tentang dua hal yang berbeda,

digabung untuk ealing melengkapi

(Duality-binari posisi).

Pemakaian bahan berdasarkan pertimbangan pada sistem struktur yang

digunakan serta sifat bahan itu sendiri.

- Berat --> Statis

- Mudah menyesuaikan bentuk

- Mudah perawatan

- Mendukung terhadap sistem

struktur yang hendak di-

tampilkan.

- Sifat alami kurang menonjol

-> Bahan utama

- Ringan

Sulit mencari jenis yang baik

• Sulit perawatannya

- Kurang mendukung terhadap

sistem struktur yang hendak

ditampilkan.

Sifat alami menonjol

> Bahan sekunder