areal irigasi
TRANSCRIPT
PETAK SAWAHPetak Sawah: bagian dari tanah-tanah daerah irigasi yg akan diairi dari
sumber air irigasi.Berguna memudahkan pemberian air lewat saluran dan bangunan irigasi. Serta pembuangan air yang sudah tidak dipergunakan lagi ke sungai atau
affur yang terdekat dengan petak sawah.
Areal Irigasi Pertemuan 2 1
Sumber Air Sumber air untuk kebutuhan areal/bidang tanah
berasal dari sungai, mata air, danau ataupun air tanah.
Air dari sungai lewat bendung lebih baik dari pada waduk hal ini disebabkan air dari sungai melalui bendung membawa lumpur yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.
Selain dari pada itu sumber air yang diambil dari bendung maupun waduk pada umumnya dalam penyelenggaraan sistem irigasi dengan memakai sistem gravitasi.
Areal IrigasiPertemuan 2 2
Penggunaan Pompa
Pompa dipakai apabila muka air sumber lebih rendah dari pada muka tanah, baik itu berupa airtanah, air danau dsb.
Sistem irigasi dengan pompa ini selain dengan gaya gravitasi dengan pancaran/springkle.
Beberapa bidang tanah/petak sawah yang dapat diairi dari suatu sungai atau waduk disebut dengan “ Daerah Irigasi”
Areal IrigasiPertemuan 24
Kreteria Daerah Irigasi a. DI Sederhana. Jika penyaluran air dalam
penyelenggaraan irigasi ke petak sawah tidak terukur dan teratur.
b. DI Setengah Teknis. Jika penyaluran air dalam penyelenggaraan irigasi ke petak sawah dapat diatur.
c. DI Teknis. Jika penyaluran air dalam penyelenggaraan irigasi di daerah irigasi tersebut sudah teratur dan terukur.
Areal IrigasiPertemuan 2 5
Penggunaan Pompa
Pompa dipakai apabila muka air sumber lebih rendah dari pada muka tanah, baik itu berupa airtanah, air danau dsb.
Sistem irigasi dengan pompa ini selain dengan gaya gravitasi dengan pancaran/springkle.
Beberapa bidang tanah/petak sawah yang dapat diairi dari suatu sungai atau waduk disebut dengan “ Daerah Irigasi”
Areal IrigasiPertemuan 2 6
Perencanaan jaringan tersier Data-data yang diperlukan.
a. Peta Situasi dengan ketentuan - Daerah sangat datar, peta situasi skala 1:5000, kontour 0,25 m
- Daerah datar, peta situasi skala 1:5000, kontour 0,50 m
- Daerah kemiringan 1–2% peta situasi skala 1:5000 kontour 1,00 m
- Daerah kemiringan >2% peta situasi skala 1:2000 kontour 1,00 m
b. Skema Jaringan Irigasi , luas areal, batas daerah irigasi c. Elevasi, muka air/ dekzerk pada bangunan bagi/sadap. d. Kebutuhan air.
Areal IrigasiPertemuan 2 8
LUAS PETAKDalam pengukuran luas petak tersier dari suatu peta Daerah Irigasi dengan alat planimeter sebaiknya dikurangi + 5% dari seluruh luas areal. Hal ini dikarenakan adanya jalan, pematang sawah.
Areal IrigasiPertemuan 2 10
Areal Irigasi- Daerah/areal mati yaitu areal yang tidak dapat diairi
dan terletak diluar batas proyek irigasi.- Daerah/areal Bruto yaitu areal yang termasuk dalam
satu proyek irigasi termasuk yang tidak dapat diairi.- Daerah/areal Netto yang termasuk dalam satu
proyek irigasi yang dapat diairi.
Luasan petak tersier Dari majalah Ing in NI 1030 No 1 - Daerah datar 200 – 300 Ha - Tanah agak miring 100 – 200 Ha - Tanah pegunungan 50 – 100 Ha
Petak tersier masih dibagi menjadi 2, 3 bahkan 4 petak sub tersier. Petak sub tersier ini masih dibagi lagi menjadi beberapa petak kwarter dengan luasan tidak lebih dari 10 Ha.
Areal IrigasiPertemuan 2 11
Petak tersier DI Teknis
- Luasan antara petak satu dan lainnya tidak terlalu besar perbedaannya.
- Batas petak harus jelas dan pemberian airnya diusahakan di perbatasan petak tersier.
- Petak tersier diusahakan terletak dalam satu desa.
Areal IrigasiPertemuan 2 12
Sistem Irigasi
Sistem irigasi adalah cara atau usaha yang diwujudkan dalam bentuk penyediaan prasarana untuk pemberian air irigasi dalam penyelenggaraan irigasi di lahan sawah. Dapat dibagi 1. Menurut jumlah bangunan sadap 2. Berdasarkan cara pemberian air 3. Menurut cara pembagian air
Sistem IrigasiPertemuan 2 14
Menurut jumlah Bangunan Sadap1. Sistem Irigasi Tunggal (independent irrigation
system): sistem irigasi dengan sumber air dari satu bangunan sadap utama (waduk, bendung ataupun rumah pompa) yang masih dalam areal irigasi itu sendiri
2. Sistem Irigasi Majemuk (dependent irrigation system): sistem irigasi dengan pemberian air lebih dari satu bangunan sadap utama dan semuanya terletak di dalam areal yang dapat diairi atau juga bangunan sadap utama terletak di suatu jaringan irigasi di sampingnya.
Sistem IrigasiPertemuan 2 15
Berdasarkan pemberian air
1.Sistem pemberian secara langsung (Direct Irrigation system) yaitu sistem irigasi yang tidak memerlukan saluran penghantar
2.Sistem pemberian air tak langsung (Indirect Irrigation system) yaitu sistem irigasi yang mempunyai/mendapatkan air dari saluran penghantar.
Sistem IrigasiPertemuan 2 16
Menurut cara penyaluran air1. Sistem Irigasi Gravitasi yaitu aliran air berlangsung
tanpa adanya alat bantu penaikkan tekanan.2. Sistem Irigasi Springkle yaitu pemberian air irigasi
secara pancaran/ semprotan.
Sistem IrigasiPertemuan 2 17
Menurut cara pembagian air 1. Terus Menerus/Kontinoues 2. Penggelontoran/Intermitten 3. Giliran/Rotasi
Kotinues/terus-menerus
Cara ini dipakai apabila debit air yang tersedia dalam penyelenggaraan irigasi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan yang tersedia.
Sistem IrigasiPertemuan 2 18
Pengelontoran/Intermitten Cara ini dipakai apabila debit air yang tersedia dalam penyelenggaraan irigasi kurang mencukupi dan tanah sawah dapat menahan air/perkolasi rendah. Atau air irigasi diambil dari air tanah dengan pompa sehingga bila dalam penyelenggaraan irigasi secara terus-menerus membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Sistem IrigasiPertemuan 2 19
Rotasi.
Dalam pemberian air kepetak sub tersier, kwarter dibuat suatu bangunan Box Tersier dan Box Kwarter. Bangunan ini sebagai kunci untuk pembagian air.
Bila air yang tersedia kurang mencukupi kebutuhan air di petak tersebut, diadakan pembagian secara Rotasi, diusahakan petak daerah hilir mendapatkan giliran yang pertama.
Sistem IrigasiPertemuan 2 20
Formula pembagian air rotasi Rotasi untuk petak sub tersier
Sistem IrigasiPertemuan 2 21
1336
nx
nnT x jam
Dimana
n = jumlah petak sub tersier nx = jumlah petak sub tersier yang diairi. Formula tersebut berlaku bila a. Petak tersier dg 4 petak sub tersier bila debit air tersedia < 75 %b. Petak tersier dg 2 petak sub tersier bila debit air tersedia < 65 %
Petak tersier dg 4 petak sub tersier A, B, C dan D
Pereode I D tidak diairi. Lama pemberian air A,B,C jam
Pereode II C tidak diairi. Lama pemberian air A,B,D jam
Pereode III B tidak diairi. Lama pemberian air A,C,D jam
Pereode IV A tidak diairi. Lama pemberian air B,C,D jam dan seterusnya.
Sistem IrigasiPertemuan 2 22
3336x
DCBACBA
T
3336x
DCBADBA
T
3336x
DCBADCAT
3336x
DCBADCBT
Petak tersier dg 3 petak sub tersier A, B, dan C
Pereode I C tidak diairi. Lama pemberian air A,B jam
Pereode II B tidak diairi. Lama pemberian air A,C jam
Pereode III A tidak diairi. Lama pemberian air B,C jam
Sistem IrigasiPertemuan 2 23
2336x
CBABAT
2336x
CBACAT
2336x
CBACBT
Formula untuk debit air yang tersedia < 50 % Formula ini berlaku baik petak tersier dengan 4 sub tersier maupun dengan 2 sub tersier. Karena debit yang ada < 50% maka petak sawah yang dapat diairi maksimal adalah setengahnya.
Sistem IrigasiPertemuan 2 24
168xnnT x
Contoh Petak tersier dengan 4 petak subtersier/kwarter
Sistem IrigasiPertemuan 2 25
Sistem Kontinous Flow Rotasi subtersier I Rotasi subtersier IIQ(%) 75% - 100% Qmax 50 % - 75 % Qmax 25 % - 50 % Qmax Hari Jam Petak diairi Jam Petak diairi Jam Petak diairiSeninSelasaRabuKamisJum’atSabtu
MingguSeninSelasaRabuKamisJum’atSabtu
MingguSenin
6.00
6.00
6.00
A+B+C
---x
B+C+D
---x
A+C+D
--x B+C+D6.00
6.00 A+B
-- x
C+D
--x
A+B
--x
C+D6.00
Semua
Di a i ri
X didapat dari perhitungan
Petak Sekunder Petak sekunder gabungan dari beberapa petak tersier
dilayani oleh satu saluran sekunder. Petak sekunder mendapatkan air dari bangunan bagi. Kalau di petak tersier diperkenalkan dengan adanya rotasi,
di petak sekunder dikenal adanya sistem golongan. Prinsipnya sama, guna mendapatkan pembagian yang baik dan pengelolaannya mudah.
Sistem golongan ini banyak manfaat yang dapat diambil antara lain:
1.Dengan adanya sistem golongan ini debit kebutuhan sudah dapat ditentukan sebelumnya sehingga dimensi saluran maupun bangunan akan lebih efisien
2.Waktu tanam tidak bersamaan
Sistem IrigasiPertemuan 2 26