analisis penggunaan firaa dalam buku ajar marugoto bahasa

186
ANALISIS PENGGUNAAN FIRAA DALAM BUKU AJAR MARUGOTO BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANG TINGKAT PEMULA (A1) DAN TINGKAT DASAR(A2) Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang oleh Siti Aisyah 2302416021 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020

Upload: khangminh22

Post on 24-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PENGGUNAAN FIRAA DALAM BUKU AJAR

MARUGOTO BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANG

TINGKAT PEMULA (A1) DAN TINGKAT DASAR(A2)

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Bahasa Jepang

oleh

Siti Aisyah

2302416021

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

ii

iii

iv

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

“Tidak ada eskalator kesuksesan. Kau harus menaiki tangga.”

PERSEMBAHAN:

Almarhum Bapak dan Ibu yang telah merawat, membesarakan, dan

mendidik saya sampai sekarang ini.

Kakak-kakak saya yang selalu mendukung dan menyemangati saya.

Guru-guru TK, SD, SMP, SMA, serta Bapak dan Ibu Dosen Universitas

Negeri Semarang yang telah membimbing dan memberikan ilmu

pengetahuan serta budi pekerti yang sangat berharga

Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang

Para pembaca skripsi ini

vi

PRAKATA

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala

rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Penggunaan Firaa dalam Buku Ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)” guna

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa

Jepang.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta

dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak berikut ini:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Semarang.

3. Ahmad Syaifudin S.S., M.Pd., Wakil Dekan II sebagai Ketua Panitia Ujian

Skripsi.

4. Singgih Kuswardono, M.A., Ph.D., sebagai Sekretatis Panitia Ujian Skripsi.

5. Dra. Rina Supriatnaningsih, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing.

6. Lispridona Diner, S.Pd., M.Pd., sebagai penguji I yang telah memberikan

arahan dan saran dalam perbaikan skripsi.

7. Silvia Nurhayati, S.Pd., M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Jepang

sekaligus sebagai sebagai Penguji II yang telah memberikan arahan dan saran

dalam perbaikan skripsi.

8. Lisda Nurjaleka, S.S., M.Pd., pembimbing yang telah memberikan masukan

dan arahan dalam menyusun skripsi dan sekaligus sebagai penguji III.

vii

9. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Jurusan Bahasa dan

Sastra Asing yang telah bersedia mendidik dan memberikan ilmunya tanpa

pamrih.

10. Teman-teman dan seluruh pihak yang sudah membantu dan memberikan

dukungan serta doa kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besanya atas bantuan yang

telah diberikan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini. Semoga semua

bantuan yang telah diberikan kepada penulis dapat dibalas dengan berkah dan

karunia yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis juga berharap agar skripsi

ini dapat bermafaat bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi para

pembelajar bahasa Jepang.

Semarang, 12 Agustus 2020

(Penulis)

viii

ABSTRAK

Aisyah, Siti. 2020. Analisis Penggunaan Firaa Dalam Buku Ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1. Lisda Nurjaleka, S.S., M.Pd.

Email: [email protected], [email protected]

Firaa merupakan salah satu karakteristik bahasa Jepang terutama pada wacana

lisan yang sering digunakan sebagai alat bantu untuk kelancaran komunikasi yang

alami. Firaa yang digunakan oleh penutur asli sangat beragam variasinya.

Namun banyak pembelajar bahasa Jepang yang masih belum mengetahui variasi

jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa. Bahkan beberapa mahasiswa tidak

mengerti penggunaan firaa dalam melancarkan komunikasi berbahasa Jepang.

Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan

mengidentifikasi penggunaan firaa baik jenis maupun fungsinya yang terdapat

dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Tingkat Pemula (A1) dan

Tingkat Dasar (A2).

Penelitian ini menggunakan metode simak catat. Kemudian data dikaji

berdasarkan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono

(2015) yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data

penelitian adalah dialog percakapan yang menggunakan firaa pada audio choukai

dan video kaiwa yang merupakan bahan pelengkap pembelajaran buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2). Buku tersebut dipilih karena dimungkinkan dengan meneliti buku

yang berbasis komunikasi dapat ditemukan penggunaan firaa yang lebih

bervariasi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada total 271 firaa yang mucul dalam 217

percakapan pada video dan audio buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Jenis-jenis firaa yang

diperkenalkan dalam buku tersebut adalah jenis firaa bunyi vokal, jenis firaa

‘eeto’, jenis firaa ‘Ko-So-A’, jenis firaa ‘hai’,, jenis firaa ‘N’, jenis firaa ‘Maa’

dan jenis firaa ‘Saa’. Kemudian terdapat enam fungsi jenis-jenis firaa yang

diperkenalkan dalam tersebut antara lain: (1) fungsi untuk memulai topik dan

ucapan; (2) fungsi untuk mempertahankan hak bicara; (3) fungsi sebagai

penghasil waktu; (5) fungsi untuk memperhalus; (5) fungsi untuk menunjukkan

keragu-raguan; (6) fungsi untuk pemahaman bersama, tidak terdapat fungsi firaa

untuk pergantian pembicara, karena firaa dengan fungsi ini biasanya muncul di

akhir kalimat, sedangkan firaa yang diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)

tidak ditemukan firaa yang muncul di akhir kalimat.

Kata Kunci : Analisis, Firaa, Marugoto.

ix

RANGKUMAN

Aisyah, Siti. 2020. Analisis Penggunaan Firaa Dalam Buku Ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1. Lisda Nurjaleka, S.S., M.Pd.

Kata Kunci : Analisis, Firaa, Marugoto.

1. Latar Belakang

Saat berkomunikasi, ucapan dapat terganggu dan keheningan dapat terjadi

karena keterlambatan percakapan atau waktu untuk mencari maupun

merangkai kata-kata yang akan diucapkan. Apabila selama proses menyusun

kalimat dalam bahasa Jepang mengalami hambatan, maka biasanya muncul

firaa dengan bentuk kata-kata seperti, anoo ,eetoo, dan sebagainya.

Penulis melakukan studi pendahuluan dengan menyimak drama Jepang

yang berjudul Mischievous Kiss 2: Love in Tokyo. Dari drama Jepang tersebut,

penulis mengamati bahwa dalam kesehariannya, penutur asli orang Jepang

terlihat banyak menggunakan firaa sebagai alat bantu komunikasi.

Penulis juga telah melakukan studi pendahuluan berupa wawancara ke

beberapa mahasiswa di Prodi Pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri

Semarang semester empat. Mereka tidak mengetahui apa itu firaa. Namun

mereka mengetahui beberapa jenis-jenis firaa akan tetapi mereka mengaku

kurang memahami fungsi jenis-jenis firaa tersebut. Selain itu dalam mata

x

kuliah kaiwa beberapa dari mereka hanya terbiasa menggunakan firaa anoo

dan eeto. Namun kebanyakan dari mereka hanya memilih diam ketika

komunikasi mengalami hambatan.

Dalam penelitian sebelumnya, seperti Daikuhara (2010), firaa

berkontribusi dalam tata bahasa lisan bahasa Jepang. Oleh karena itu

diperlukan pengajaran firaa dalam pendidikan bahasa Jepang.

Pentingnya peran firaa tersebut maka diperlukan penelitian untuk

mengetahui jenis dan fungsi firaa apa saja yang diperkenalkan pada

pembelajar bahasa Jepang khususnya pembelajar tingkat awal yaitu tingkat

pemula dan tingkat dasar, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Penggunaan Firaa dalam Buku Ajar Marugoto Bahasa

dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)”.

2. Landasan Teori

2.1 Pragmatik

Sutedi (2008) berpendapat bahwa pragmatik yaitu ilmu yang mengkaji makna

bahasa dihubungkan dengan situasi dan kondisi pada saat bahasa tersebut

digunakan.

2.2 Discouse Analysis

Menurut Paltridge (2012) Discourse Analysis atau analisis wacana merupakan

studi kebahasaan yang mengkaji teks dan percakapan serta studi untuk

xi

mendeskripsikan dan memahami bagaimana bahasa yang digunakan. Cabang

discourse analysis adalah discourse marker

2.3 Discoure Markers

Menurut Schiffrin (1987) discourse marker dalam percakapan digunakan

untuk membuat wacana lebih koheren dan memiliki fungsi penting dalam

mengelola percakapan.

2.4 Firaa

Firaa merupakan salah satu karakteristik bahasa Jepang terutama pada wacana

lisan yang sering digunakan sebagai alat bantu untuk kelancaran komunikasi yang

alami, yang penggunaanya tidak mengubah makna proposisional dari seluruh

ucapan.

2.5 Marugoto

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang merupakan buku ajar yang

diterbikan The Japan Fondation pada tahun 2013, yang ditulis oleh Hiromi Kajima,

Tomoyo Shibaha, dan Naomi Hatta.

3. Metode Penlitian

3.1 Pendeketan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis pendekatan deskriptif

kualitatif.

xii

3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah dialog percakapan pada

audio choukai dan video kaiwa pada marugoto plus dalam buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar 1 dan 2

(A2).

3.3 Objek Data

Objek data yang menjadi fokus penelitian ini adalah dialog percakapan yang

menggunakan firaa pada audio choukai dan video kaiwa yang merupakan bahan

pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode simak dengan teknik lanjutan berupa teknik catat.

3.5 Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman

dalam Sugiyono (2015:246) yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

3.6 Langkah-Langkah Analisis Data

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyimak dialog percakapan dalam audio choukai dan video kaiwa

yang merupakan bahan pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto

xiii

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2).

2. Mencatat kemunculan firaa yang terdapat pada dialog percakapan

dalam audio choukai dan video kaiwa yang merupakan bahan

pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

3. Mengklasifikasikan data dengan membuat tabel dan menganalisis data.

4. Menuliskan hasil analisis data yang diperoleh dengan mendeskripskan

jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa.

5. Menyimpulkan hasil analisis data dan memberikan saran kepada

pembaca.

4. Analisis Data

Dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula

(A1), jumlah firaa yang muncul hanya ada 74 kali dengan adanya 5 jenis firaa

yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, N, dan Saa. Sedangkan dalam

buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2), jumlah

firaa yang muncul lebih banyak yaitu 81 kali (Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang Elementary 1) dan 91 kali (Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Elementary 2) dengan adanya 7 jenis firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto,

Ko-So-A, Hai, Maa , N, dan Saa.

Kemudian fungsi jenis-jenis firaa yang diperkenalkan dalam buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A1) dan Tingkat

xiv

Pemula (A2) hanya ada enam yaitu 1) Fungsi penyesuaian wacana, dengan 3

variasi fungsi, diantaranya: (FG1) Memulai topik atau ucapan, dengan

kemunculan sebanyak 75 kali; (FG2) Mempertahankan hak bicara, dengan

kemunculan sebanyak 3 kali; (FG3) Penghasil waktu, dengan kemunculan

sebanyak 103 kali 2) Fungsi penyesuaian dengan lawan bicara, dengan 3 variasi

fungsi, diantaranya: (FG5) Memperhalus, dengan kemunculan sebanyak 73 kali;

(FG6) Keragu-raguan, dengan kemunculan sebanyak 13 kali; (FG7) Pemahaman

bersama, dengan kemunculan sebanyak 4 kali.

5. Simpulan

Dari keseluruhan hasil analisis data, ditemukan bahwa kelebihan dari buku

ajar yang berorientasi pada kemampuan komunikasi seperti buku ajar Marugoto,

jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa sudah cukup bervariatif diperkenalkan

sejak awal yaitu pada Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Ada tujuh

jenis-jenis firaa yang terdapat dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), antara lain jenis firaa bunyi,

jenis firaa ‘eeto’, jenis firaa ‘Ko-So-A’, jenis firaa ‘hai’, jenis firaa ‘n’, jenis firaa

‘maa’, dan jenis firaa ‘saa’. Sedangkan fungsi jenis-jenis firaa yang terdapat

dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)

dan Tingkat Dasar (A2) ada enam yaitu : (1) fungsi untuk memulai topik dan

ucapan; (2) fungsi untuk mempertahankan hak bicara; (3) fungsi sebagai

penghasil waktu; (5) fungsi untuk memperhalus; (5) fungsi untuk menunjukkan

keragu-raguan; (6) fungsi untuk pemahaman bersama.

xv

Firaa yang diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang dipengaruhi oleh

tingkat pendidikan bahasa Jepang. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan

perbedaan baik dari segi jumlah maupun variasi jenis firaa yang muncul dalam

buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan

Tingkat Dasar (A2).

xvi

まとめ

入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化の教科書におけるフィラー の使用

の分析

シティ・アイシャー

キーワード: 分析、フィラー、まるごと

1. 研究の背景

コミュニケーションの時、会話が途切れたり、会話が遅れたり、話したい単語を

検索または作成する時間は遅れたりして、沈黙が生じる可能性があり。日本語

で文章を作成する過程で障害が発生した場合は フィラー「あのう、ええと」など

の単語の形で表示された。

研究者は Mischievous Kiss 2: Love in Tokyo という日本のドラマを聞いて

予備調査を行なった。日本のドラマから、日常生活の中で、日本人はコミュニケー

ションの補助としてフィラーをよく使用しているように見えることに気づいた。

研究者は、4 学期にスマラン国立大学の日本語教育のプログラムの学生をイ

ンタビューした。学生はフィラーは知らない。しかし、いくつかのフィラーの種類を知って

xvii

いますが、フィラーの種類とフィラーの機能があまり知っていない。また、会話コースで

フィラー「あのうと ええと」だけでときどき使われた。フィラーを使わない学生が多い。

Daikuhara(2010)の先行研究では、firaa が日本語の話し言葉の文法に

貢献していると主張されているので、日本語教育でフィラを教える必要があり。そ

こで、日本語の学習者に導入されているフィラーの種類とフィラーの機能を知るため

に、研究者は「入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化の教科書に

おけるフィラー の使用の分析」を研究しようと思っている。

2. 基礎的な理論

2.1 語用論

Sutedi(2008)によると、語用論は言語が使用される状況や 条件に関連して言

語の意味を研究する学科である。

2.2 談話分析

Paltridge (2012)によると、談話分析はテキストと会話を調査する言語学研究で

あり、言語がどのように使用されているかを説明し理解する研究である。談話分

析の分析の分岐は談話標識「ディスコースマーカー」である。

2.3 ディスコースマーカー

xviii

Shiffrin(1987)によると、会話におけるディスコースマーカーは談話をより一層のある

ものにするために使用され、会話の管理において需要な機能を持っている。

2.4 フィラー

フィラーは日本語の話し言葉の特徴の一つであり、自然なコミュニケーションのツー

ルという単語としてよく使用され、その使用はすべての発話の命題の意味を変更

しない。

2.5 まるごと

「まるごと日本語と文化」という教科書は Japan Foundation が 2013 年に出版し

た教科書で、Hiromi Kashima, Tomoyo Shibaha と Naomi Hatta 書いていた。

3. 研究方法

a. 研究方法

この研究では記述的定性方法を使用ている。

b. データソース

この研究で使用されたデータソースは入門 (A1)と初級 (A2) の言語と日

本の文化まるごとのまるごとプラスのビデオ会話とまるごとのオーディオを使

用ている。

xix

c. データ収集方法

この研究において使われるデータ収集方法と技術は、聴くとノート手法を

使用ている。

d. データ分析方法

この研究者は Sugiyono(2015:246)の中でMiles and Huberman に

よると、データ分析技術を使用している。それはデータを減らして、データを

提示して、結論を書いている。

e. データ分析の手順

1. 入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化のまるごとプラ

スのビデオ会話とまるごとのオーディオを聴く。

2. 入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化のまるごとプラ

スのビデオ会話とまるごとのオーディオにおけるフィラーを書く。

3. データ列を作成し、データを分析する。

4. フィラーの種類とフィラーの機能を説明し、データ分析の結果を書く。

5. データの結果の結論を書いて、アドバイスを上げる。

4. 研究結果

xx

オーディオと会話のビデオの入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言

語と文化の教科書におけるフィラーは 217 会話の中で 271 回フィラーがあり。

入門 (A1)のまるごと日本語言語と文化の教科書に 74 回で 5 フィラーの種

類「母音型、エート型、コソア型、サー」があり。そして、初級 (A2) のまるごと

日本語言語と文化の教科書に 81回「初級 1」と 91 回「初級 2」で、7

フィラーの種類 「母音型、エート型、コソア型、ハイ型、マー型、ンー型、サー」

があり。

その反面 入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化の教

科書に見られなかったフィラーは ナンカ型と モー型である。その上、入門

(A1)と初級 (A2) の言語と日本の文化まるごとの教科書に使う 8 種類のフ

ィラーに含まれない 1種類があり、それは 「さあ」であった。

入門(A1)と昇級(A2)まるごと日本語言葉と文化の教科書の中

で、入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化の教科書に使った

フィラーは 6 フィラーの機能に入った。それぞれは、談話調節:(1)発話や

話の切り出し 75回; (2)話者権維持 3 回; (3)時間稼ぎである

103回。対人調節:(4)知らげ 73回; (5)ためらい 13回; (6)共通

xxi

理理解 4 回である。「話者交換」という機能は入門 (A1)と初級 (A2) の

まるごと日本語言葉と文化の教科書に見られなかった。

5. 結論

研究結果から、次のように結論をだした。

データ分析の結果から、フィラーの種類と機能のような「まるごと日本語言

葉と文化の教科書」の長所は始めレベル「入門(A1)と昇級(A2)」から

かなり多く紹介される。入門(A1)と昇級(A2)のまるごと日本語言葉と

文化の教科書におけるフィラーの種類は7つがあり。それは 母音型、エート

型、コソア型、ハイ型、ンー型、マー型、サー型である。そして入門(A1)と昇

級(A2)のまるごと日本語言葉と文化の教科書におけるフィラーの機能は6

つがあり。それは、発話や話題を切り出し、発話兼の異常、時間繋ぎ、しらげ、

共通理解である。

入門(A1)と昇級(A2)とフィラー数とフィラの種類はちがったがあり、

日本語学習者に紹介されたフィラは日本語教育のレベルに影響されると分か

った。

xxiii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii

PENGESAHAN................................................................................................. iii

PERNYATAAN ................................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

PRAKATA ........................................................................................................ vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

RANGKUMAN ................................................................................................. ix

まとめ ................................................................................................................ xvi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xxiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xxvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 7

1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 8

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 8

1.5 Sistematika Penulisan .......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS .................. 11

2.1 Tinjauan Pustaka................................................................................... 11

2.2 Landasan Teoretis .................................................................................. 20

2.2.1 Pragmatik ......................................................................................... 20

2.2.2. Discourse Analysis ........................................................................... 21

2.2.3 Discourse Marker .............................................................................. 22

2.2.4 Firaa.................................................................................................. 22

2.2.4.1 Pengertian Firaa ............................................................................ 23

2.2.4.2 Klasifikasi Jenis-Jenis Firaa ........................................................ 26

2.2.4.3 Fungsi Jenis-Jenis Firaa ................................................................ 30

2.2.3 Buku Ajar ......................................................................................... 38

2.2.3.1 Buku Ajar Bahasa Jepang ............................................................ 38

2.2.3.2 Marugoto ........................................................................................ 40

xxiv

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 43

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................ 43

3.2 Sumber Data ........................................................................................... 43

3.3 Objek Data .............................................................................................. 44

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ 45

3.5 Teknik Analisis Data .............................................................................. 45

3.6 Langkah-Langkah Analisis Data ........................................................... 47

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN......................................... 48

4.1 Analisis Jenis-Jenis Firaa ....................................................................... 48

1. Jenis Bunyi Vokal 「母音型」 .............................................................. 51

2. Jenis Eeto「エート型」 ............................................................................ 54

3. Jenis Ko-So-A「コソア型」 ..................................................................... 57

4. Jenis Hai「ハイ型」.......................................................................... 60

5. Jenis Maa「マー型」 ........................................................................ 62

6. Jenis N「ンー型」 ................................................................................... 63

7. Jenis Saa「サー型」 ............................................................................... 66

4.2 Analisis Fungsi Jenis-Jenis Firaa ........................................................... 67

A. Fungsi Penyesuaian Wacana ............................................................. 70

1. Memulai Topik atau Ucapan ............................................................. 70

2. Mempertahankan hak berbicara ...................................................... 76

3. Penghasil Waktu ................................................................................ 78

4. Pergantian Pembicara ....................................................................... 86

B. Penyesuaian Dengan Lawan Bicara .................................................. 87

5. Memperhalus ..................................................................................... 87

6. Keragu-raguan ................................................................................... 94

7. Pemahaman Bersama ........................................................................ 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 98

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 98

5.2 Saran ................................................................................................ 100

xxv

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 102

LAMPIRAN ................................................................................................... 105

xxvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Yamane (2002) .......................... 26

Tabel 2.2 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Nakajima (2009). ....................... 28

Tabel 2.3 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai

(2017) ................................................................................................................ 29

Tabel 4.1 Jenis-jenis firaa beserta variasi jenis firaa dalam Marugoto Tingkat

Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) ....................................................................... 49

Tabel 4.2 Jenis-Jenis Firaa beserta Fungsi Jenis-Jenis Firaa dalam Marugoto

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) .................................................... 69

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam keseharian kita tidak terlepas dari kegiatan berkomunikasi, baik

antar dua orang maupun banyak orang. Ketika antara dua orang atau lebih

saling berbicara sehingga mengerti maksud pesan yang dikirim dan diterima

maka proses ini dapat diartikan sebagai proses komunikasi. Namun, saat

berkomunikasi, ucapan dapat terganggu dan keheningan dapat terjadi karena

keterlambatan percakapan atau waktu untuk mencari maupun merangkai kata-

kata yang akan diucapkan. Jika informasi yang akan diucapkan mengalami

hambatan dan kemudian terjadi jeda diam (keheningan dalam waktu tertentu),

fenomena keheningan tersebut dalam bahasa Jepang biasanya diisi dengan

firaa 「フィラー」seperti anoo, eetoo dan sebagainya. (Yamane, 2002)

Firaa berasal dari kata serapan bahasa inggris yaitu filler atau filled pause.

Jika diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dikenal

dengan istilah pengisi atau pengisi jeda. Selain aizuchi (backchannel), firaa

merupakan salah satu karakteristik bahasa Jepang terutama pada wacana lisan

yang sering digunakan sebagai alat bantu untuk kelancaran komunikasi.

Daikuhara (2010) mengatakan bahwa firaa adalah sub-kelas interjeksi

yang biasanya diucapkan saat pembicara menunjukkan perilaku mengolah

2

informasi seperti berfikir, mengingat dan memilih kata. Dengan kata lain

apabila selama proses menyusun kalimat dalam bahasa Jepang mengalami

hambatan, maka muncul firaa dengan bentuk kata-kata seperti, anoo ,eetoo,

dan sebagainya.

Seperti pada contoh dibawah ini :

R : どちらからいらしゃいましたか。

OA : (1)アー、ケニアから。

R : ケニアから。

OA : うん、 はい。

R : 日本語上手ですよね。

OA : あまり上手じゃないけど (2) ナンカ(3)エット [KOTOBA] というアプリケー

ションがあって、

R : Dari mana anda berasal?

OA : Ah, dari Kenya

R : Dari Kenya

OA : em, iya

R : Jago yah bahasa Jepangnya.

OA : Tidak terlalu jago sih tapi apa yah hmmm ada aplikasi namanya

KOTOBA

3

(日テレ外人街頭インタビュー, 19 Desember 2014)

Dari contoh percakapan antara R (Reporter) dan OA (Orang Asing) diatas ,

dapat dianalisis terdapat 3 tuturan yang dapat diidentifikasi sebagai firaa.

Pertama firaa (1)アー muncul sebagai bentuk menyediakan waktu untuk Orang

Asing berpikir mengatur kata yang ingin disampaikan. Setelah Orang Asing

mengucapkan jawaban yang telah dipikirkannya, ia kembali mengalami

hambatan sehingga menggunakan firaa (2) ナンカ yang muncul ketika Orang

Asing membutuhkan waktu untuk mencari kata, sedangan firaa (3) エット

berfungsi sebagai bentuk yang menyediakan waktu tambahan saat Orang

Asing hendak menambahkan kalimat “ada aplikasi namanya kotoba”.

Dalam Penggunaannya firaa tidak hanya berfungsi sebagai pengisi jeda

dalam keheningan yang menyediakan waktu saja. Menurut Schiffrin (1987)

mengatakan bahwa firaa sebagai penanda wacana memainkan peran penting

dalam bahasa lisan. Menurut Yamane (2002), apabila pembicara

mengucapkan firaa seperti 「で(-)」,「その(-)」、「あの(-)」、「え

ー」dan kemudian pembicara tidak dapat menemukan kata yang tepat untuk

diucapkan, firaa tersebut tidak hanya sebagai pengisi keheningan tetapi juga

berfungsi untuk mempertahankan hak bicara agar dapat menyelesaikan apa

yang ingin diucapkan.

4

Menurut Matsura dalam Lukamto (2012:12), firaa memiliki fungsi

penyedia waktu, menarik perhatian pendengar, mengekspresikan keraguan,

dan menciptakan irama kata-kata. Di sisi lain, Watanabe (2005) juga

menambahkan bahwa firaa merupakan isyarat kepada lawan bicara terhadap

frasa berikutnya sehingga lawan bicara dapat memprediksi apa yang akan

dikatakan oleh lawan bicara sesuai dengan konteks percakapan. Dari pendapat

Schiffrin, Yamane, Matsura dan Watanabe, dapat disimpulkan bahwa firaa

memiliki peran penting dalam bahasa Jepang terutama pada wacana lisan,

tidak hanya berfungsi sebagai penyedia waktu, penggunaannya juga berperan

sebagai isyarat tertentu bagi lawan bicara serta memiliki peran aktif

memfasilitasi komunikasi.

Penulis juga melakukan studi pendahuluan dengan menyimak drama

Jepang yang berjudul Mischievous Kiss: Love in Tokyo. Drama tersebut terkait

kehidupan sehari-hari orang Jepang yang menceritakan kehidupan Kotoko dan

Irie Naoki setelah menikah. Dalam drama tersebut sering ditemukan

penggunaan firaa, seperti anoo, maa, eetoo, nanka. Dalam satu ucapan, firaa

dapat muncul lebih dari satu kali yaitu berupa kombinasi dari beberapa bentuk.

Seperti pada contoh dibawah ini :

I : 誕生日おめでとう,琴子

K: 入江君

I : プレゼント何が欲しい

K: へえ、ほんとう。

5

I : ええ。

K: どうしょうかな。(1)エー 、(2)エートネ、(3) エート、じゃあ、入江君にだい

すきていってほしいな。だいすきって。

I : Selamat ulang tahun, kotoko.

K: Irie

I : Apa yang ingin kamu inginkan untuk hadiahmu?

K: hah, benarkah?

I : Ya.

K: Apa ya, eh, hmmm, hmmm, ya saya ingin mendengar bahwa kamu

cinta padaku. Bahwa kamu cinta padaku.

(Mischievous Kiss 2: Love in Tokyo, episode 16)

Dari contoh percakapan antara I (Irie) dan K (Kotoko) diatas, dapat

dianalisis terdapat 3 tuturan yang dapat diidentifikasi sebagai firaa. Kombinasi

firaa (1)エー、(2)エートネ、(3) エート muncul sebagai bentuk menyediakan waktu

bagi Kotoko untuk mencari jawaban yang akan ia ucapkan. Penggunaan firaa

tersebut tidak hanya membantu pembicara dalam proses outputnya, namun

juga menginformasikan pada lawan bicara bahwa pembicara mengalami

kesulitan dalam proses output. Selain itu penggunaan kombinasi firaa yang

diucapkan oleh Kotoko mengisyaratkan bahwa pembicara membutuhkan lebih

banyak waktu untuk dapat melanjutkan ucapannya. Dengan demikian menjaga

komunikasi tetap lancar. Dari drama Jepang yang berjudul Itazura na Kiss

6

Love in Okinawa, penulis mengamati bahwa dalam kesehariannya, penutur

asli orang Jepang terlihat banyak menggunakan firaa sebagai alat bantu

komunikasi.

Penulis juga telah melakukan studi pendahuluan berupa wawancara ke

beberapa mahasiswa di prodi Pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri

Semarang semester empat. Mereka tidak paham apa itu firaa. Namun mereka

mengetahui beberapa jenis-jenis firaa akan tetapi mahasiswa mengaku kurang

memahami fungsi jenis-jenis firaa tersebut. Dalam mata kuliah kaiwa

beberapa dari mereka hanya terbiasa menggunakan firaa anoo dan eeto. Tetapi,

kebanyakan dari mereka hanya memilih diam ketika komunikasi mengalami

hambatan.

Apakah dari sejak awal pada bahasa Jepang dasar, firaa diperkenalkan

dalam pembelajaran bahasa Jepang, Sebenarnya apa saja firaa yang

diperkenalkan pada para pembelajar bahasa Jepang sehingga pembelajar

bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang yang sudah menempuh studi

selama empat semester juga mengaku kurang memahami jenis-jenis firaa dan

fungsi jenis-jenis firaa.

Dalam penelitian terdahulu, seperti Daikuhara (2010) bependapat bahwa

firaa berkontribusi dalam tata bahasa lisan bahasa Jepang. Untuk itu

diperlukan pengajaran firaa dalam pendidikan bahasa Jepang. Kemudian

apabila kita ingin mengetahui keadaan pengajaran firaa dalam pendidikan

bahasa Jepang saat ini maka dapat dilakukan dengan menyelidiki buku teks

7

Jepang atau buku ajar bahasa Jepang karena buku ajar merupakan basis utama

penjelasan.

Penggunaan firaa penting untuk diteliti sebagaimana penggunaannya

dalam kehidupan sehari-hari penutur asli Jepang. Penggunaan firaa sangat

bervariasi baik jenis-jenisnya maupun fungsi jenis-jenisnnya. Untuk

mengetahui jenis dan fungsi firaa apa saja yang sudah diperkenalkan pada

pembelajar bahasa Jepang tingkat awal, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penggunaan Firaa dalam Buku

Ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan

Tingkat Dasar (A2)”.

Buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)

dan buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2)

dipilih karena buku tersebut merupakan buku ajar yang berfokus pada

kemampuan komunikasi, dimungkinkan dengan menganalisis buku tersebut

akan ditemukan penggunaan firaa yang bervariasi baik jenis maupun

fungsinya. Sehingga akan dapat diketahui firaa apa saja yang sudah

diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang khususnya pembelajar tingkat

awal yaitu tingkat pemula dan tingkat dasar.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu :

8

1. Bagaimana jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)?

2. Bagaimana fungsi jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto Bahasa

dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar

(A2)?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, agar pembahasan tidak meluas

maka penulis membatasi penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini yaitu penulis hanya akan meneliti jenis-jenis firaa dan fungsi

firaa yang terdapat pada buku ajar Marugoto Tingkat Pemula dan Tingkat

Dasar. Buku ajar Marugoto Tingkat Pemula meliputi buku Buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) Katsudou

dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat

Dasar 1 (A2) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 2 (A2) Katsudou dan Rikai.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang ditulis diatas,

tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2).

9

2. Untuk mengidentifikasi fungsi jenis-jenis firaa dalam buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan

Tingkat Dasar (A2).

Adapun manfaat yang ingin penulis sampaikan, diantaranya :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

informasi tambahan bagi pembaca untuk mengembangkan ilmu bahasa

dalam kajian linguistik bahasa Jepang khusunya mengenai firaa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pembelajar bahasa Jepang

Memberikan pengetahuan mendalam mengenai firaa bahasa

Jepang

b. Bagi Pengajar

Dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi dalam pembelajaran

bahasa Jepang.

c. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan tentang kajian linguistik khususnya firaa.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memahami isi skripsi dan hubungan antara bab yang satu dengan

bab berikutnya, penulis akan menguraikan kelima bab yang terdapat dalam

skripsi ini sebagai berikut :

10

Bab I , pada bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II, pada bab ini menerangkan tentang kajian pustaka yang berisi

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan penulis

lakukan dan teori-teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Seperti

teori klasifikasi jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa

Bab III, pada bab ini memaparkan metode penelitian yang berisi

pendekatan penelitian, sumber data, objek data, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, dan langkah-langkah analisis data.

Bab IV, pada bab ini berisi analisis data, penulis akan mendeskripsikan

jenis-jenis firaa serta fungsi jenis-jenis firaa yang terdapat dalam buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2) berlandasan teori yang terdapat dalam bab II.

Bab V, pada bab ini berisi simpulan dan saran hasil analisis mengenai

jenis-jenis firaa serta fungsi jenis-jenis firaa yang terdapat dalam buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2) secara ringkas.

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam sub-bab tinjauan pustaka, peneliti menggali informasi dari penelitian-

penelitian terdahulu, baik mengenai persamaan maupun perbedaannya. Berikut

penelitian tentang firaa yang relevan dengan penelitian ini:

Penelitian Nakajima (2009) “Fillers in Natural Discourse”. Hasil

penelitiannya menunjukan ada tiga fungsi firaa berdasarkan letaknya. Yang

pertama, firaa pada posisi awal ucapan. Fungsinya adalah untuk komunikasi yang

lancar antara pembicara dan lawan bicara antara lain untuk memulai ucapan,

mempertahankan hak berbicara, memotong ucapan, memberi sinyal pergantian,

dan paraphrase ucapan, serta mengekspresikan sikap mental pembicara

(mengekspresikan keraguan, meperhalus ucapan). Firaa yang cenderung muncul

pada posisi awal ucapan adalah ア、アー、アッ、エ、エート、デ、デー、ンー、ウーン. Yang

kedua, firaa yang muncul pada posisi tengah atau pengisi yang muncul selama

ucapan. Fungsinya adalah untuk pengembangan ucapan berikutnya dan

mengekspresikan sikap mental pembicara (mengekspresikan keraguan,

meperhalus ucapan). Posisi yang cenderung muncul pada posisi tengah ucapan

adalah アノ、アノー、ソノ、ソノー、コノ、コー、ナンカ、エー、

12

マ、マー、モー、ホラ. Yang ketiga, firaa yang muncul pada posisi akhir ucapan.

Fungsinya adalah sebagai penutup ucapan dan mengekspresikan sikap mental

pembicara (mengekspresikan keraguan, meperhalus ucapan). Posisi yang

cenderung muncul pada posisi akhir ucapan adalah ハイ、ハイッ、エエ、ウン. Dari

1680 firaa yang dikumpulkan melalui data 6000 rekaman wacana alami, tingkat

pemakaian tertinggi ada pada kelompok pengisi KO-SO-A 32,7%, kelompok firaa

bunyi vokal 18,3%, kelompok pengisi Nanka 7,1%. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian Nakajima yaitu sama-sama penelitian kualitatif atau kebahasaan

yang meneliti tentang filler atau firaa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

Nakajima adalah terletak pada sumber data penelitian. Sumber data penelitian

yang digunakan oleh Nakajima yaitu menggunakan sumber data percakapan alami

yang direkam. Sedangkan sumber data penelitian ini yaitu menggunakan

percakapan pada buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat

Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Serta perbedaan penelitian ini terletak pada

fokus penelitian dimana penelitian oleh Nakajima berfokus pada firaa yang

digunakan oleh penutur asli Jepang sedangkan penelitian ini berfokus pada firaa

yang diperkenalkan pada para pembelajar bahasa Jepang.

Penelitian berikutnya yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu penelitian

dari Ohta, Kitaoka, dan Nakagawa (2014) dengan judul “Modelling Filled Pauses

and Silence for Responses of a Spoken Dialogue System. Penelitian ini merupakan

penelitian eksperimental yang mengkaji efek filled pause (firaa) dan keheningan

dalam sistem dialog yang diucapkan dengan membandingkan pemahaman

13

pengguna, kealamian, dan kemampuan sistem mendengarkan sistem tanggapan

dengan dan tanpa jeda dan keheningan yang diisi (firaa). Dalam penelitiannya

subjek yang merupakan 24 siswa Sekolah Tinggi Teknologi Nasional ANAN

diarahkan untuk melakukan 14 set dialog percakapan dengan agen 3D yang

ditampilkan di layar (dibuat dengan TVML Player II Versi 2.31oleh NHK). Hasil

penelitiannya menunjukan bahwa Jeda yang diisi dengan filled pause (firaa) yang

diposisikan di antar kalimat dapat meningkatkan pemahaman pengguna dan

meningkatkan kealamian sistem dialog yang diucapkan. Persamaan penilitian ini

dengan penilitian dari Ohta, Kitaoka, dan Nakagawa yaitu meneliti tentang filled

pauses atau firaa. Perbedaan yang dapat diketahui penulis diantaranya yaitu pada

jenis penelitian yang dilakukan, dimana penelitian dari Ohta, Kitaoka, dan

Nakagawa merupakan penelitian eksperimental, sedangkan penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian yang berhubungan dengan firaa lainnya yaitu penelitian dari Ayako

Nagai (2017) dalam penelitiannya yang berjudul The Fillers in Dialogues

Produced by Learners of Japanese . Artikel ini menganalisis firaa yang

diproduksi oleh pembelajar bahasa Jepang dan penutur asli Jepang. Kesimpulan

dari penelitian ini adalah pembelajar bahasa Jepang yang berasal dari Korea dan

China seringkali menggunakan beberapa firaa secara tidak wajar dibandingkan

dengan penutur asli Jepang, sehingga Nagai berpendapat bahwa perlu untuk

mengajarkan cara menggabungkan beberapa firaa dan mengajarkan penggunaan

firaa yang alami. Persamaan penilitian ini dengan penilitian dari Nagai yaitu

meneliti tentang filled pauses atau firaa. Perbedaan yang dapat diketahui penulis

14

yaitu terletak pada objek data penelitian. Penelitian oleh Nagai menggunakan

rekaman dialog percakapan 2 pembelajar bahasa Jepang asal Korea, 2 Pembelajar

bahasa Jepang asli China, dan 2 Penutur asli Jepang, sedangkan penelitian ini

menggunakan dialog percakapan yang menggunakan firaa pada audio choukai

dan video kaiwa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Selain itu tujuan penelitian dalam

penelitian oleh Nagai dan penelitian ini juga berbeda. Penelitian oleh Nagai

bertujuan mengkaji Jenis-jenis firaa yang diproduksi oleh pembelajar bahasa

Jepang, sedangkan penelitian ini bertujuan mengkaji jenis-jenis firaa dan fungsi

firaa yang diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang tingkat awal melalui

buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan

Tingkat Dasar (A2).

Penelitian lainnya yang berhubungan dengan firaa yaitu skripsi dari Januarika

(2018) yang berjudul “Analisis Penggunaan Firaa (フィラー) Pada Penutur Asing

Dalam Acara Wawancara Orang Asing”. Penelitian yang dilakukan Januarika

merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dari penelitian tersebut

ditemukan bahwa beberapa klasifikasi jenis firaa yang digunakan oleh penutur

asing berbahasa Jepang seperti shitauchi dan tabun terlihat digunakan. Akan

tetapi firaa tersebut tidak digunakan oleh penutur asli orang Jepang. Penutur asing

berbahasa Jepang hanya menggunakan 11 bentuk dari 30 bentuk firaa yang

digunakan oleh penutur asli. Dari hasil penelitian oleh Januarika, dapat

disimpulkan bahwa penggunaan firaa oleh penutur asing berbahasa Jepang tidak

15

bervariasi seperti oleh penutur asli. Dalam hasil penelitiannya, dari tujuh fungsi

firaa menurut teori Yamane (2002) dan Xinyan (2015), Januarika menemukan

fungsi firaa yang digunakan oleh penutur asing berbahasa Jepang dalam acara

wawancara orang asing hanya ada 6 yaitu: 1) Penyesuaian Wacana, antara lain:

(1) fungsi untuk mempertahankan hak bicara; (2) fungsi sebagai penghasil waktu;

(3) fungsi untuk pergantian pembicara; 2) Fungsi Penyesuaian dengan lawan

bicara, antara lain: (4) fungsi sebagai shirage; (5) fungsi untuk menunjukkan

keragu-raguan; (6) fungsi sebagai pemahaman bersama. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian Januarika adalah penelitian ini sama-sama mengkaji jenis-jenis

firaa dan fungsi firaa dalam bahasa Jepang. Perbedaan penelitian ini adalah fokus

penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis serta sumber

data yang digunakan oleh penulis. Fokus penelitian yang dilakukan penulis

tersebut yaitu tentang penggunaan firaa pada penutur asing berbahasa Jepang

dalam acara wawancara orang asing. Sedangkan pada penelitian ini yaitu

penggunaan firaa dalam buku ajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan

oleh penulis terusebut adalah teknik observasi pasif dengan dokumen sedangkan

dalam penelitian ini menggunakan teknik simak catat. Sumber data yang

digunakan penulis tersebut yaitu video youtube dengan judul 「爆笑!外国人イン

タビュー」、sedangkan penelitian ini menggunakan sumber data dialog percakapan

pada buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)

dan Tingkat Dasar (A2).

16

Lukamto (2012) menganalisis discourse markers dalam bahasa Jepang dengan

judul「日本語における談話標識について : 日本語教育の観点から」atau dalam

bahasa Indonesia, “Tanda Wacana Dalam Bahasa Jepang : Dari Sudut Pandang

Pendidikan Bahasa Jepang”. Penelitian yang dilakukan Lukamto merupakan jenis

penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah 6 buku ajar. Dalam

penelitiannya, Lukamto menyebut anoo, eeto, kono, sono, nanka, maa sebagai

tanda wacana atau dalam bahasa Inggris discourse marker atau dalam bahasa

Jepang danwahyoushiki, karena Lukamto menganggap penyebutan filler atau

firaa diartikan sebagai pengisi saja. Dalam penelitiannya, Lukamto

menyimpulkan bahwa tanda wacana seperti anoo, kono, sono, eeto,nanka, maa,

memiliki fungsi penting untuk kelancaran komunikasi. Tanda-tanda wacana perlu

secara aktif diajarkan kepada para pembelajar bahasa Jepang , namun setelah

memeriksa kondisi aktual tentang bagaimana anoo, kono, sono, eeto,nanka, maa

yang terdapat dalam buku ajar bahasa Jepang, ternyata penggunannya dalam

buku ajar tidak cukup memadai. Ada banyak fungsi yang tidak tercantum dalam 6

buku ajar tersebut. Dalam buku-buku ajar tesebut penanda wacana anou hanya

dijelaskan sebagai penanda untuk berbicara dan penanda yang digunakan saat

pembicara memiliki keraguan. Penanda wacana sono dan eeto hanya dijelaskan

sebagai penanda yang digunakan saat mencari kata-kata. Sedangkan untuk

penanda wacana kono, nanka, maa tidak ditemukan. Persamaan dalam penelitian

ini adalah sama-sama mengambil buku ajar sebagai subjek penelitian dan firaa

atau discourse marker sebagai objek penelitian dengan catatan bentuk dan fungsi

firaa atau discourse marker yang diteliti Lukamto terbatas pada bentuk anoo,

17

kono, sono, eeto, nanka, maa. Perbedaan penelitian ini adalah sumber data yang

digunakan oleh penulis. Sumber data yang digunakan oleh Lukamto adalah buku

ajar Minna no Nihongo 「みんなの日本語」、Manga de Manabu Nihongo Kaiwa

Jutsu 「マンガで学ぶ日本語会話術」、Nihongo Jyoukyuuwasha e no Michi 「日本

語上級話者への道」 、Komyunike-syon ni Tsuyokunaru Nihongo Kaiwa 「コミュニケ

ーションに強くなる日本語会話」、Kaiwa no Nihongo 「会話のにほんご」、Kiiete

Oboeruhanashikata Nihongo Seichuukei 「聞いて覚える話し方 日本語性中継」.

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dialog

percakapan pada buku Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula

(A1) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Dasar 1 (A2) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 2 (A2) Katsudou dan Rikai.

Daikuhara (2010) menganalisis firaa dalam bahasa Jepang dengan judul「日

本語教育におけるフィラーの指導のための基礎的研究-フィラーの定義と個々の形式

の使い分けについて-」atau dalam bahasa Indonesia, “Penelitian Dasar untuk

Pedoman Penggunaan Firaa Dalam Pendidikan Bahasa Jepang –Definisi Firaa

dan Penggunaan yang Tepat dari Setiap Format”. Penelitian yang dilakukan

Daikuhara membahas penggunaan masing-masing firaa untuk meningkatkan

pengajaran tata bahasa lisan dalam pendidikan bahasa Jepang. Dalam

18

penelitiannya, Daikuhara meninjau penggunaan firaa dalam 16 buku ajar dan

referensi bahasa Jepang dari tingkat dasar hingga tingkat mahir sebagai studi

pendahuluannya. Adapun lima buku ajar tingkat dasar 「初級日本語教科書」yang

digunakan antara lain: 1. Basic Functional Japanese (BFJ); 2. Japanese For Busy

People (JFBP) Kana Version I dan II; 3. Minna no Nihongo Shokyuu I dan II; 4.

Shinbunka Shokyuu Nihongo I dan II; 5. A Course in Modern Japanese (CMJ)

Volume I dan II. Kemudian lima buku ajar tingkat menengah 「中級日本語教科

書」yang digunakan antara lain: 1. Wakatte Tsukaeru Nihongo 「わかって 使える

日本語」; 2. Nihongo Chuukyuu J301- Kiso kara Chuukyuu e – Eigoban 「日本語

中級J301-基礎から中級へ-英語版」; 3. Chuu Joukyuu Nihongo Kyoukasho

Nihon e no Shoutai Tekisuto 「中上級日本語教科書 日本への招待 テキスト」;

4. An Integrated Approach to Intermediate Japanese (IAIJ); 5. A Course in

Modern Japanese (CMJ) Volume III dan IV. Selanjutnya enam referensi buku

bahasa Jepang tingkat mahir antara lain: 1. Boop Jamashii (1998) Kyoushi to

Gakushuu-sha no tame no Nihongo Bunkei Jiten 「教師と学習者のための日本語

文系辞典」; 2. Shokyuu o Oshieru Hito no tame no Nihongo Bunpou Handobukku

「初級を教える人のための日本語ハンドブック」; 3. Chuu Joukyuu o Oshieru Hito no

tame no Nihongo Bunpou Handobukku 「中級上級を教える人のための日本語ハン

19

ドブ ック 」 ; 4. Nihongo Kyouiku no Genba de Tsukaeru (Danwa Hyougen

Handobukku) 「日本語教育の現場でつかえる(談話表現ハンドブック)」 ; 5.

Jhonson (2008) Fundamentals of Japanese Grammar; 6. Maynard (2009) An

Introduction to Japanese Grammar and Communication Strategies. Dari hasil

pemeriksaan 16 buku ajar dan referensi bahasa Jepang tersebut Daikuhara

menyimpulkan bahwa buku ajar dan referensi bahasa Jepang saat ini tidak cukup

untuk memenuhi peran sebagai pedoman penggunaan firaa. Oleh karena itu

Daikuhara memutuskan untuk melakukan peneitian yang bertujuan untuk

memperjelas penggunaan masing-masing firaa. Persamaan dalam penelitian ini

adalah sama-sama menggunakan firaa sebagai objek data penelitian. Perbedaan

penelitian ini adalah sumber data penelitian yang digunakan. Daikuhara

menggunakan berbagai macam sumber data dalam penelitiannya namun tidak

dijelaskan secara detail. Adapun sumber data yang digunakan oleh Daikuhara

adalah dialog percakapan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Kobe,

rekaman program TV, selain itu ia juga menggunakan karya sastra, buku, dan

tulisan di papan bulletin internet. Sedangkan penulis menggunakan dialog

percakapan pada buku Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula

(A1) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Dasar 1 (A2) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 2 (A2) Katsudou dan Rikai sebagai sumber

data penelitian.

20

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Pragmatik,

Discourse Analysis, Discourse Markers, Firaa , Klasifikasi Jenis-Jenis Firaa,

Fungsi Jenis-Jenis Firaa, Buku Ajar, Buku Ajar Bahasa Jepang, dan Marugoto.

2.2.1 Pragmatik

Pendekatan pragmatik digunakan dalam penelitian ini untuk memahami

penggunaan firaa dan makna yang dimaksudkan dalam wacana lisan. Menurut

Onodera dalam bukunya yang berjudul Japanese Discourse Marker, firaa

merupakan kategori yang berisi kata-kata yang paling sedikit memuat makna

semantik, namun firaa memungkinkan membawa makna pragmatik yang

memberikan kontribusi penting bagi aspek sosial atau aspek interaksi wacana.

Menurut Yule (1996), studi pragmatik merupakan ilmu bahasa yang

mempelajari pencarian makna yang tersamar. Sutedi (2008) berpendapat bahwa

pragmatik yaitu ilmu yang mengkaji makna bahasa dihubungkan dengan situasi

dan kondisi pada saat bahasa tersebut digunakan.

Koizumi (2002:281) mendefinisikan pragmatik sebagai berikut:

「語用論は語の用法を調査したり、検討したりする部門はない。言語伝達に

おいて、発話はある場面においてなされる。発話として文は、それが用いられる環

境の中で初めて適切な意味をもつことになる。」

21

“Pragmatik bukanlah bidang yang meneliti atau meninjau aturan

penggunaan bahasa. Pragmatik mengkhususkan masalah ujaran dalam situasi

pada penyampaian bahasa. Kalimat sebagai ujaran baru, akan memiliki

makna yang tepat bila digunakan sesuai dengan situasi‟.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, pragmatik merupakan cabang

linguistik yang mengkaji makna di luar makna sebenarnya yang didasarkan pada

konteks ucapan (siapa yang berbicara, kepada siapa berbicara, dimana, kapan, dan

dalam situasi apa).

2.2.2. Discourse Analysis

Menurut Brown dan Yule (1983), setiap pendekatan analisis dalam linguistik

yang melibatkan pertimbangan kontekstual, termasuk dalam kajian pragmatik.

Pragmatik dan discourse analysis adalah dua bidang studi yang kadang-kadang

dianggap sebagai interdisipliner karena keduanya berbagi minat dalan aspek-

aspek bahasa yang bergantung pada konteks (Al-Hindawi dan Saffah, 2017:2).

Discourse Analysis adalah bagian dari pragmatik. Al-Hindawi dan Saffah (2017)

berpendapat bahwa jika kita ingin melakukan discourse analysis, kita

melakukannya dengan perspektif dari pragmatik.

Menurut Paltridge (2012) Discourse Analysis atau analisis wacana merupakan

studi kebahasaan yang mengkaji teks dan percakapan serta studi untuk

mendeskripsikan dan memahami bagaimana bahasa yang digunakan, yang

mencakup hubungan antara bahasa dan konteks sosial budaya yang digunakan dan

mempertimbangkan apa yang dimaksud pembicara. Dengan kata lain dapat

disimpulkan bahwa discourse analysis merupakan ilmu yang mengkaji wacana

22

tertulis dan wacana lisan berdasarkan dengan konteks untuk memahami

penggunaan bahasa.

Cabang discourse analysis adalah discourse marker. Taguchi (2003)

berpendapat bahwa discourse marker terpisah dari konten proposisional dan

struktur sintaksis ucapan. Mereka miliki makna pragmatik dan berfungsi sebagai

perangkat interaktif bagi penutur dan lawan tutur untuk mengembangkan

kontinuitas dan koherensi dalam komunikasi.

2.2.3 Discourse Marker

Menurut Schiffrin (1987) discourse marker dalam percakapan digunakan

untuk membuat wacana lebih koheren dan memiliki fungsi penting dalam

mengelola percakapan. Dalam bahasa Jepang, danwahyoushiki atau discourse

marker merupakan penanda wacana yang digunakan sebagai pembuka

pembicaraaan, atau mencairkan suasana agar komunikasi tidak tesendat dan

berjalan lancar (Lukamoto, 2012).

Kata-kata yang sering disebut filler (firaa) seperti ‘ano (anoo), e (ee)’ adalah

jenis penanda wacana atau discourse marker. Matsuo (2012) juga menerangkan

terkait dengan discourse marker, ada beberapa tanda wacana untuk membangun

percakapan yang sistematis salah satunya adalah filler (firaa).

2.2.4 Firaa

Landasan teoretis tentang firaa yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengertian firaa, teori klasifikasi jenis-jenis firaa, dan teori fungsi jenis-jenis firaa.

23

2.2.4.1 Pengertian Firaa

Ungkapan seperti ‘ano (anoo), e (ee)’ dan sebagainya dalam wacana Jepang

alami didefinisikan sebagai firaa (Nakajima, 2009). Firaa 「フィラー」berasal dari

kata serapan bahasa inggris yaitu filler atau filled pause. Jika diterjemahkan dari

bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pengisi atau

pengisi jeda.

Apabila kita mencari kata seperti anoo 「あのう」, eeto「えーと」dalam kamus,

kita akan menemukan istilah kuuhaku-hojuugo 「空白補充語」 ”kata untuk

mengisi ruang kosong” dengan penjelasan bahwa kata tersebut digunakan untuk

menghindari keheningan dalam wacana. Selain fungsi utama sebagai pengisi jeda

atau keheningan, firaa memiliki fungsi komunikatif yang penting yaitu digunakan

orang Jepang untuk tujuan menjaga harmoni dalam komunikasi (Kim, 2007:8).

Kim (2007:113), juga menjelaskan bahwa harmoni adalah kunci nilai budaya

Jepang yang mendominasi gaya hidup orang Jepang. Hal tersebut berdasarkan

pada prinsip pola perilaku tradisional orang Jepang untuk tidak membuat masalah

dengan orang lain. Oleh karena itu alih-alih membuat percakapan dengan jelas

atau akurat, orang Jepang cenderung mengucapkan secara tidak langsung

(menghindari kejelasan intervasi verbal) dan samar-samar. Gaya bicara semacam

ini menjaga harmoni dalam komunikasi dianggap dapat membangun hubungan

baik antara pembicara dan pendengar.

24

Makino dan Michiko dalam Nafila (2010:17), berpendapat bahwa untuk

pandai berkomunikasi dalam bahasa Jepang, diperlukan strategi percakapan

seperti aizuchi (back-channel), firaa (fillers), repharsing, topic shift, topic

recovery, dan avoidance of decisive expression. Penggunaan firaa yang tepat

dapat meningkatkan kefasihan pembicara yang jelas . Dengan menggunakan firaa

pembicara dapat terdengar alami seperti penutur asli (Rose, 1998).

Maynard (1989), membagi firaa ke dalam dua kelompok berdasarkan motivasi

untuk menggunakannya, yaitu :

1. Language based fillers (firaa berbasis bahasa)

Yaitu firaa yang digunakan ketika pembicara mengalami kesulitan

secara kognitif (proses pencarian kata).

Firaa dengan fungsi ini dapat kita amati pada contoh percakapan

berikut :

(31) K01 :すずきさん、これ なんですか。

K02 : ええっと、あー、しゅりけんです。

K01 : Suzuki, apa ini?

K02 : Hmmm, ah, shuriken (senjata tradisional Jepang yang terbuat

dari logam dan berbentuk seperti bintang).

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 15, Audio 184, 00:01-00:10)

Pada percakapan (31), dapat dianalisis terdapat dua tuturan yang dapat

diidentifikasi sebagai firaa. K02 mengucapkan firaa ‘eetto’ dan firaa ‘aa’ ketika

25

mengalami hambatan (dalam proses pencarian kata) untuk menjawab nama

benda yang ditanyakan oleh K01 yaitu Shuriken.

2. Socially motivated fillers (firaa termotivasi secara sosial)

Yaitu firaa yang digunakan untuk menciptakan kesan bahwa

pembicara ragu-ragu dan kurang yakin tentang ucapannya, serta untuk

mengekspresikan kesopanan dan melembutkan pernyataan dalam

percakapan.

Firaa dengan fungsi ini dapat kita amati pada contoh percakapan

berikut :

(38) K01 :土曜日のまちあわせは、どうしますか。

K02 : そうですね、4時半にコーヒーショップは どうですか。

K01 : あのう、4時半は ちょっと。5時でもいいですか。

K01 : Pertemuan hari Sabtu, bagaimana?

K02 : Mmm, Jam 4.30 di coffee shop bagaimana?

K01 : Maaf, jam 4.30 saya tidak bisa. Kalau jam 5 apakah bisa?

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 065, 00:01-

00:18)

Pada percakapan (38), Agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,

K01 menggunakan firaa ‘anoo’ sebagai ekspresi melembutkan ketika

mengungkapkan ketidaksetujuan akan jam pertemuan dan mengusulkan

pendapat lain mengenai jam pertemuan tersebut.

26

Nomura (dalam Lukamto, 2012), berpendapat bahwa firaa adalah frasa yang

digunakan selain dari makna asli kata, dan bahkan jika firaa dihapus, makna

proposisional dari seluruh ucapan tidak berubah. Senada dengan Nomura, Baalen

(2001) mendeskripsikan firaa sebagai suara, kata, atau frasa yang dapat muncul

dimana saja dalam ucapan, dan dapat dihapus tanpa mengubah isi dari ucapan.

Yamane (2002), juga menambahkan bahwa firaa sebagai fenomena suara yang

mengisi suatu bagian percakapan yang tidak memiliki hubungan modifikasi, dan

respon dengan ucapan lainnya serta tidak membawa konten proposisinya sendiri.

Dengan kata lain penggunaan firaa dapat muncul dimana saja dalam suatu

kalimat , namun dimana pun posisi kemunculan firaa tidak ada hubungannya

dengan isi percakapan dan bukan merupakan unsur yang dapat mengubah isi

percakapan atau makna proposisional dari seluruh ucapan.

Berdasarkan pegertian firaa yang dipaparkan diatas, penulis menyimpulkan

bahwa firaa merupakan salah satu karakteristik bahasa Jepang terutama pada

wacana lisan yang sering digunakan sebagai alat bantu untuk kelancaran

komunikasi yang alami, yang penggunaanya tidak mengubah makna proposisional

dari seluruh ucapan.

2.2.4.2 Klasifikasi Jenis-Jenis Firaa

Menurut Yamane (2002), bentuk-bentuk firaa diklasifikasikan sebagai

berikut.

Tabel 2.1 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Yamane (2002)

1. 母音型 「ア」 「イ」 「ウ」 「エ」 「オ」

27

2. あいまい母音型 「ア」 「イ」 「ウ」 「エ」 「オ」 のいずれの母音にも分類でき

ないあいまいな母音

3. エー ト型 「エー ト」 「エー トー」 「エツト」 「エツトネ」

4. コ- ソー型 「コ (- )」 「コ- ネ」 「ソ (- )」 「ソーネ」

5. コソア型 「コノ (- )」 「ソノ (- )」 「アノ (- )」

6. ナンカ型 「ナニ」 「ナンカ (- )」 「ナンテユーノ」 「 ド- ユーカ」

7. ネ- 型 「ネ」 「イヤ」 「ハイ」

8. ハイ型 : 「ハイ」 「ウン」 「ホン」 「フン」

9. マ- 型 「マ (- )」 「マ- ネ」

10. モー型 「モ (- )」 「モーネ」

11. ン- 型 「ン (- )」 「ン- トネ」 「ウ- ン」 「ウーン ト」

Daikuhara (2010), berpendapat bahwa ada tujuh firaa bahasa Jepang yang bisa

dijadikan bahan ajar bagi pelajar asing. Tujuh firaa tersebut yaitu, あの(ー)

28

“ano(u)”, その(ー) “sono(u)”, えー(と)“ee(to)”, うーん(と) “uun(to)”, さー

“saa”, そーですね(ー) “soudesune(e)” dan firaa saat menghirup udara.

Menurut Nakajima (2009) , dalam penelitiannya yang berjudul Fillers in

Natural Discourse, firaa diklasifikasikan dalam 12 klasifikasi sebagai berikut.

Tabel 2.2 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Nakajima (2009)

1. 母音型 ア、アー、アッ、エ、エー、エッ、オー

2. コソア型 アノ、アノー、ソノ、ソノー、コノ、コ、コー、ソ、ソー

3. エート型 エート、エートー

4. ナンカ型 ナンカ、ナンカー

5. マー・モー型 マ、マー、モ、モー

6. ンー型 ン、ンー、ウーン、ウーント

7. ハイ型 ハイ、エエ、ウン

8. ヤー型 ヤ、ヤー、ヤッ

9. ヘー・ホー型 ヘー、ホー

29

10. ホラ型 ホラ、ホラー、ホレ

11 デ型 デ、デー

12. ネー型 ネ、ネー

Klasifikasi firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Ayako (2017) yang

berjudul The Fillers in Dialogues Produced by Learners of Japanese, ada delapan

klasifikasi firaa. Kedelapan klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2.3 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Yamane dan Oyobi dalam

Nagai (2017)

1. 母音型 ア、アー、アッ、イーッ、ウ、ウー、エ、エー

2. エート型 エート、エトー、エット、エーット

3. コソア型 コノ、コー、ソノ、ソノー、ソー、ソーソ、ソ、ソーデ スネ、ア

ノ、アノー、アーノ

4. ナンカ型 ナンカ、ナンカ ー、ナン、ナンダ ッケ、ナンダ ロー、ナンテ

ユーカ ナ、ナンテ イエバ イイン ダロー

5. ハイ型 ハイ、ウン

6. マー型 マ、マー

30

7. ンー型 ン、ンー、ンッ、ウーン

8. モー型 モー

2.2.4.3 Fungsi Jenis-Jenis Firaa

Dalam Yamane (2002),

【ここからフィラーは、「テクスト構成に関わる機能)」、対人かんけいに関わる機

能)」、話し手の情報処理能力を表出する機能)」という三つのきのうがある。】

“ Dari sini pengisi memiliki tiga fungsi, “Fungsi yang terkait dengan

komposisi teks” , “Fungsi yang terkait dengan hubungan interpersonal”, dan

“Fungsi yang mengekspresikan kemampuan pemrosesan informasi

pembicara”.

(Yamane, 2002)

Menurut Nakajima (2009), Ada tiga fungsi firaa tergantung pada posisi

dimana mereka digunakan dalam suatu kalimat. Pertama, yaitu tuturan firaa di

awal, tengah dan akhir kalimat karena fungsi firaa dengan bentuk yang sama akan

berbeda tergantung pada posisi penampilannya.

1. Firaa yang muncul di awal kalimat berfungsi besar dalam mengelola

pengembangan wacana, seperti untuk memberi sinyal pergantian,

pembukaan, dan tindak lanjut, dan parafrase dari ucapan. Dan juga pengisi

tersebut mewakili modalitas (sikap mental) kejutan, menemukan, dan

sebagainya.

31

2. Firaa yang muncul di tengah kalimat berfungsi terlibat dalam

pengembangan ucapan, tidak hanya mengekspresikan kata tetapi upaya

psikologis pembicara untuk mengarahkan perhatian lawan bicara

kepadanya.

3. Firaa yang muncul di akhir ucapan digunakan sebagai tanda ucapan dan

ungkapan, seperti menunjukan keraguan pembicara tentang mengatakan

sesuatu yang memalukan dan pada saat yang sama sebagai penutup

ucapannya.

Menurut Yamane (2002) dan Xinyan (2015) dalam Januarika (2018)

disebutkan bahwa fungsi firaa seperti berikut.

1. 談話調節 (Fungsi penyesuaian wacana)

a. 発話や話題の切り出し (Memulai topik dan ucapan)

Firaa ini muncul saat pembicara kembali berbicara atau memulai

percakapan. Firaa yang muncul saat memulai informasi baru

membawa kesan takut pada pembicara. Setelah mengucapkan aizuchi

sebagai tanggapan pada lawan bicara, firaa menjadi indikator batas

pembicaraan yang diwakili oleh firaa ma dan ano. Situasi ini dapat

dijadikan acuan untuk mengetahui firaa yang membawa fungsi untuk

memulai topik dan ucapan.

Contoh:

PJ : ああ、すいません、S1 さん、すいません、ちょっと読ん でください。

PC : え、読むっというのは。

32

PJ : あ、このまま読んでもらったんでいいです。

あの、単語だけ読んでください。

PJ : Aa maaf, S1, maaf, silahkan baca sedikit.

PC : E, maksudnya baca?

PJ : A, silahkan membaca apa adanya. Eemm, baca kosakatanya

saja.

(Xinyan dalam Januarika, 2018:18)

b. 発話権維持 (Mempertahankan hak bicara)

Firaa ini muncul ketika pembicara ditimpali respon oleh

pendengar. Berfungsi agar pembicara tidak kehilangan hak untuk

berbicara dengan pendengar.

Contoh:

D : もとはと言えばアイヌの

E : ええ

D : アノー カムイユカラ

E : はい

D : エー ことに大変刺激を受けた

D : Asal usulnya adalah Ainu (suku)

33

E : Yaa

D : Emmm Kamuiyukara

E : Iya

D : Wah hal yang sangat menarik

(Yamane dalam Januarika, 2018:19-20)

c. 時間繋ぎ(Penghasil waktu)

Fungsi ini muncul saat pembicara mencari atau memikirkan

jawaban dan memikirkan perkataan selanjutnya. Berfungsi untuk

mengisi celah disaat pembicara tidak bisa memikirkan isi ucapan

dengan mulus. Fungsi firaa sebagai penghasil waktu, biasanya muncul

dalam bentuk kombinasi dari beberapa bentuk firaa walaupun bukan

berarti bentuk tunggal tidak dapat membawa fungsi sebagai penghasil

waktu, karena dapat diketahui bahwa kondisi firaa sebagai penghasil

waktu diikuti oleh jawaban atas pertanyaan.

Contoh:

PJ : はい、論文は2005年ですが、

PC : 2006年っていうのは、えーと、いや、ここにはない だけども PJ :

あ、ない、いや、えーと、あ、の、あのう、レジュメ の、レジュメのところです

けど。

PJ : Ya, memang skripsi tahun 2005,

34

PC : Maksudnya tahun 2006? umm, bukan, meskipun tidak ada

disini.

PJ : a, tidak, bukan, umm, e, mm, emm, resume, bagian resumenya

(Xinyan dalam Januarika, 2018:20)

d. 話者交替 (Pergantian pembicara)

Dengan menggunakan fungsi firaa ini, pembicara menyalurkan hak

untuk berbicara atau memotong hak bicara pendengar. Hal ini

dilakukan untuk mengubah pembicara (pendengar menjadi pembicara

atau pembicara menjadi pendengar).

Contoh:

D : で その中でたったお一人

F : ええ

D : アノー ある作家の方が

F : ええ

D : アノ

F : 詩人の人ね

D : ええ

D : Lalu hanya satu dari mereka

35

F : Ya

D : Emm ada seorang penulis

F : Ya

D : Emm

F : Seorang penyair

D : Ya

(Yamane dalam Januarika, 2018:22)

2. 対人調節 (Fungsi penyesuaian dengan lawan bicara)

e. 知らげ (Memperhalus)

Firaa ini muncul saat pembicara ingin memperhalus percakapan

agar tidak menyinggung perasaan lawan bicara seperti saat bertanya,

mengungkapkan ketidaksetujuan, pujian, permohonan, permintaan dan

saat mengungkapkan informasi personal mengenai keluarga, masa lalu

dan lain sebagainya yang mengarah ke arah sensitif.

Contoh:

PJ : 出している、かなり出している。

PC : あ、あのう、この後、かなり出しているから、まあ、そ れはちょっと見

た方がいい。

PJ : Sudah dikumpulkan, sudah cukup dikumpulkannya.

36

PC : A, emm, setelah ini, karena sudah cukup dikumpulkan, emmm

sebaiknya tolong diperiksa sebentar.

(Xinyan dalam Januarika, 2018:22)

f. ためらい (Keragu-raguan)

Firaa ini muncul saat pembicara ragu terhadap apa yang akan

disampaikan. Dengan menggunakan firaa ini, lawan bicara akan

merasakan bahwa pembicara belum bisa menentukan dan menegaskan

informasi.

Contoh:

A : そこ行き着くまでにずいぶんなかなか大変だったんです って

C : そうですね いろいろあるもんですね アノー マー うちの母はだから マー

離婚をして それから今の父 と再婚をして

A : Sulit untuk dikatakan jika belum sampai kesana.

C : Iya yah, macam-macam yah, emm emmm karena ibu kami

emmm bercerai, kemudian sekarang ayah menikah lagi

(Yamane dalam Januarika, 2018:25)

g. 共通理解 (Pemahaman bersama)

Firaa ini mucul saat pembicara ingin meningkatkan pemahaman

lawan bicara, biasanya disebabkan oleh pembicara ingin

37

mengklarifikasi atau menambahkan keterangan tentang sesuatu yang

sedang dibahas.

Contoh:

PC : でも、今、電撃結婚が多くなって、三ヶ月で結婚す、結 婚して、

もう、一年もしないうちに、また離婚してい る。

PJ : (笑い)若いから PC : 半年ぐらいはすごく多いです。

PC : うん。

PC : Tapi, sekarang, banyak pernikahan hangat-hangat tahi ayam, 3

bulan kemudian menikah, yah, belum setahun sudah bercerai.

PJ : (tertawa) karena masih muda

PC : Banyak juga yang hanya sekitar setengah tahun.

PJ : Ya.

(Xinyan dalam Januarika, 2018:25-26)

Setelah meninjau fungsi firaa oleh beberapa penelitian terdahulu, fungsi firaa

menurut Yamane dan Xinyan dalam Januarika (2018) akan dijadikan acuan bagi

peneliti untuk menganalisis fungsi jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

Adapun fungsi firaa menurut Yamane (2002) dan Xinyan (2015) dalam

Januarika (2018) yaitu 1) Fungsi penyesuaian wacana, terbagi ke dalam 4 variasi

fungsi, diantaranya: (1) Memulai topik atau ucapan; (2) Mempertahankan hak

bicara; (3) Penghasil waktu; (4) Pergantian pembicara. 2) Fungsi penyesuaian

38

dengan lawan bicara, terbagi ke dalam 3 variasi fungsi, diantaranya: (5)

Memperhalus; (6) Keragu-raguan; (7) Pemahaman bersama.

2.2.3 Buku Ajar

Menurut Suhardjono (2001), buku ajar adalah buku yang digunakan sebagai

buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang

disusun oleh pakar dalam bidangnya untuk maksud-maksud dan tujuan

instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan

mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi

sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.

2.2.3.1 Buku Ajar Bahasa Jepang

Jika merujuk pada pengertian tentang buku ajar menurut Suhardjono (2001),

maka penulis mengartikan buku ajar bahasa Jepang merupakan buku yang

digunakan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi bahasa Jepang, yang

merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidang bahasa Jepang

untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-

sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di

sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program

pengajaran.

Ada banyak variasi buku ajar bahasa Jepang yang digunakan oleh berbagai

perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan ketrampilan berbahasa

(mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis) pada mahasiswa yang belajar

bahasa Jepang sebagai bahasa kedua, seperti buku Minna no Nihongo dan buku

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang yang digunakan oleh Program

39

Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang. Keduanya merupakan

buku yang dapat digunakan untuk pembelajar bahasa Jepang tingkat awal. Namun

buku Minna no Nihongo merupakan buku yang berbasis pada pendekatan pola

kalimat, sedangkan buku Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang merupakan

buku yang berbasis pada pendekatan komunikasi.

2.2.3.2 Marugoto

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang merupakan buku ajar yang

diterbikan The Japan Fondation pada tahun 2013, yang ditulis oleh Hiromi Kajima,

Tomoyo Shibaha, dan Naomi Hatta. Buku tersebut disusun berdasarkan tingkatan

JF Standard for Japanese Language Education yang penyusunannya berdasarkan

pada standar CEFR (Comon European Framework of Reference). Standar tersebut

terdiri dari enam level, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2 yang ditargetkan untuk

pembelajar bahasa Jepang non-native speaker. Buku ajar ini berfokus pada

kemampuan berkomunikasi. Buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

juga menyediakan berbagai macam bahan pelengkap pembelajaran seperti

rekaman audio choukai, daftar kosakata, dan terjemahan teks materi pembelajaran

yang dapat diunduh secara gratis di website resmi Marugoto. Selain itu, buku ini

juga dilengkapi dengan video percakapan atau kaiwa yang diperankan oleh

penutur asli Jepang dan penutur asing, dengan tema yang sesuai pada topic dan

can do dalam materi pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang. Video kaiwa tersebut dapat akses pada website Marugoto plus.

Sumber data dialog percakapan dalam buku ajar ini akan diambil dari audio

choukai serta video kaiwa pada marugoto plus dalam Marugoto Bahasa dan

40

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) terdiri dari dua

buku yaitu Katsudou dan Rikai. Sama seperti Buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1), buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 1 dan 2 (A2) masing-masing juga terdiri dari

dua buku yaitu Katsudou dan Rikai. Baik buku Katsudou maupun Rikai, keduanya

merupakan buku ajar yang memiliki topik yang sama.

Dari pengertian mengenai buku ajar yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan

bahwa buku ajar merupakan buku yang digunakan sebagai penunjang

keberhasilan peserta didik untuk memahami materi yang diajarkan serta sebagai

bekal pengetahuan dasar dan sarana pembelajaran di sekolah maupun

pembelajaran mandiri di rumah. Dalam penelitian ini, buku ajar Marugoto Bahasa

dan Kebudayaan Jepang dipilih karena pada tahun ajaran 2018/2019 Prodi

Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarag telah mengganti buku ajar

Minna no Nihongo dengan menggunakan buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang. Selain itu, buku ajar tersebut merupakan buku yang berfokus

pada kemampuan berkomunikasi dan juga merupakan buku ajar yang interaktif

karena dikombinasikan dengan adanya bahan ajar pendukung seperti audio,

gambar, teks terjemahan, serta video pembelajaran.

41

2.3 Kerangka Berpikir

Selain aizuchi (back channel), firaa merupakan salah satu karakteristik bahasa

Jepang terutama pada wacana lisan atau dialog percakapan sehari-hari yang

dilakukan secara natural atau alami. Firaa yang terdapat dalam buku ajar akan

dianalisis dalam penelitian ini seperti buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang. Sumber Data untuk menganalisis firaa dalam penelitian ini

akan diambil dialog percakapan dari audio choukai dan video kaiwa yang

merupakan bahan ajar tambahan dari buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang, sehingga akan dapat diketahui firaa apa saja yang sudah

diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang khususnya pembelajar tingkat awal

BUKU AJAR MARUGOTO BAHASA

DAN KEBUDAYAAN JEPANG

TINGKAT PEMULA (A1) DAN

TINGKAT DASAR (A2)

ANALISIS FIRAA

JENIS-JENIS FIRAA FUNGSI JENIS-JENIS FIRAA

SIMPULAN

AUDIO CHOUKAI VIDEO KAIWA

42

yaitu tingkat pemula dan tingkat dasar. Penelitian ini kemudian dapat dijadikan

sebagai pengetahuan tambahan pembelajar bahasa Jepang megenai variasi jenis-

jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa serta dapat dijadikan referensi tambahan

dalam pembelajaran bahasa Jepang.

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis pendekatan deskriptif

kualitatif. Menurut Moleong (2005:4), data-data yang dikumpulkan dalam

pendekatan deskriptif berupa kata-kata, gambar-gambar dan bukan angka. Data

tersebut dapat diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, video tape,

dokumentasi pribadi, catatan, atau memo dan dokumentasi lainnya.

Pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk

menganalisis dan mendeskripsikan jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa

yang terdapat dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat

Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

3.2 Sumber Data

Sumber Data yang digunakan pada penelitian ini adalah dialog percakapan

audio choukai dan video kaiwa pada marugoto plus dalam buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) Katsudou dan Rikai., buku

ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 1 dan 2 (A2)

masing-masing juga terdiri dari dua buku yaitu Katsudou dan Rikai.

Alasan memilih buku ajar Marugoto karena pada tahun ajaran 2018/2019

Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang telah mengganti

buku ajar Minna no Nihongo dengan menggunakan buku ajar Marugoto Bahasa

44

dan Kebudayaan Jepang. Selain itu, buku ajar tersebut merupakan buku yang

berfokus pada kemampuan berkomunikasi dan juga merupakan buku ajar yang

interaktif karena dikombinasikan dengan adanya bahan ajar pendukung seperti

audio, gambar, teks terjemahan, serta video pembelajaran, sehingga

dimungkinkan dengan menganalisis buku tersebut akan ditemukan penggunaan

firaa yang bervariasi baik jenis maupun fungsinya. Sedangkan, Marugoto Bahasa

dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula dan Tingkat Dasar, dipilih karena tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis

firaa yang sudah diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang tingkat awal.

Kemudian alasan sumber data diambil dari bahan pelengkap pembelajaran

seperti audio choukai dan video kaiwa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang karena seperti yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya

bahwa firaa adalah karakteristik bahasa Jepang pada wacana lisan sehingga

penggunaannya dapat dengan mudah ditemukan pada dialog percakapan lisan

dibandingan dialog percakapan tertulis.

3.3 Objek Data

Objek data yang menjadi fokus penelitian ini adalah dialog percakapan yang

menggunakan firaa pada audio choukai dan video kaiwa yang merupakan bahan

pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

45

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak. Metode

simak merupakan metode yang digunakan dalam penyediaan data dengan cara

peneliti melakukan penyimakan penggunaan bahasa (Mahsun, 2005:90). Metode

simak dalam penelitian ini menggunakan teknik lanjutan berupa teknik catat.

Teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya

dari penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2005:93). Dengan demikin pada

penelitian ini, setelah peneliti selesai menyimak audio choukai dan video kaiwa

dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)

dan Tingkat Dasar (A2), kemudian peneliti akan melakukan pencatatan dengan

mencatat kemunculan firaa pada audio choukai dan video kaiwa dalam buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2).

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan dalam

Sugiyono (2015:244) mengatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya

dapat diinformasikan kepada orang lain.

Pada penelitian ini, data yang telah dikumpulkan melalui teknik simak bebas

libat cakap dan teknik catat, kemudian data dalam penelitian ini akan dianalisis

46

dengan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono

(2015:246) yaitu :

1. Mereduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard,

pictogram dan sejenisnya maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola

hubungan dan semakin mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah mereduksi dan melakukan penyajian data, langkah terakhir adalah

menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-

remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa

hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

47

3.6 Langkah-Langkah Analisis Data

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyimak dialog percakapan dalam audio choukai dan video kaiwa

yang merupakan bahan pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2)..

2. Mencatat kemunculan firaa yang terdapat pada dialog percakapan

dalam audio choukai dan video kaiwa yang merupakan bahan

pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

3. Mengklasifikasikan data dengan membuat tabel dan menganalisis data.

4. Menuliskan hasil analisis data yang diperoleh dengan mendeskripskan

jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa dan menuliskan hasil

analisis data

5. Menyimpulkan hasil analisis data dan memberikan saran kepada

pembaca.

48

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan analisis data dan pembahasan akan

temuan penelitian tentang klasifikasi jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa

yang terdapat dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat

Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

Pengklasifikasian jenis-jenis firaa dianalisis berlandaskan teori Yamane

(2002) dan Oyobi (2008) yang klasifikasi jenis-jenis firaa juga digunakan dalam

penelitian Nagai (2017) tentang Filler Produced by Japanese Learners.

Sedangkan pengklasifikasian fungsi jenis-jenis firaa dianalisis berlandaskan teori

oleh Yamane dan Xinyan dalam Januarika (2018). Data dikumpulkan dari video

kaiwa pada website marugoto plus dan audio choukai pada website marugoto

yang merupakan bahan ajar pelengkap buku Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) baik buku Rikai

(Pemahaman) maupun Katsudou (Aktivitas).

4.1 Analisis Jenis-Jenis Firaa

Berdasarkan dari hasil analisis data, penulis menemukan ada total 271 firaa

yang mucul dalam 217 percakapan dalam video kaiwa dan audio choukai buku

ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2). Terdapat 8 jenis-jenis firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai

49

(2017) sebagaimana dijelaskan dalam bab II mengenai klasifikasi jenis-jenis firaa.

Kemudian data temuan penelitian tentang klasifikasi jeis-jenis firaa dipaparkan

pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jenis-jenis firaa beserta variasi jenis firaa dalam Marugoto

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)

Jenis

Firaa

Varia

si

Jenis

Firaa

Video

Kaiwa

Marugoto

Plus

Marugo

to

Tingkat

Pemula

(A1)

Marugoto

Tingkat

Dasar 1

(A2)

Marugoto

Tingkat

Dasar 2

(A2)

Jumlah

Freku

ensi

(%)

Bunyi

vocal

ア 2 4 3 6 15 5,5

アー 0 1 0 4 5 1,8

エ 1 0 0 0 1 0,4

エー 1 5 2 5 13 4,7

Subtotal 4 10 5 15 34 12,5

Eeto

エート 2 7 7 4 20 7,3

エーッ

ト 1 8 11 9 29 11

Subtotal 3 15 18 13 49 18,1

Ko-So-

A

ソーデ

スネ 3 12 14 9 38 14

アノ 0 0 2 0 2 0,7

アノー 9 34 26 35 104 38,3

Subtotal 12 46 42 44 144 53,1

Nanka ナンカ 0 0 0 0 0 0

Hai ハイ 2 0 0 4 6 2,2

Maa マー 0 0 1 0 1 0,4

Moo モー 0 0 0 0 0 0

N ウーン 4 2 15 14 35 13

Saa サー 0 1 0 1 2 0,7

50

Jumlah 25 74 81 91 271 100

Berdasarkan tabel 4.1, dapat dianalisis bahwa dari 8 klasifikasi jenis-jenis

firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai (2017) tersebut, ada dua

klasifikasi firaa, yaitu jenis firaa ‘Nanka’ dan firaa ‘Moo’ yang tidak

diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Disisi lain penulis menemukan

‘Saa’ yang menurut Daikuhara (2010) dapat dikategorikan sebagai firaa.

Dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula

(A1) dan Tingkat Dasar (A2), firaa dengan penampilan tertinggi adalah jenis firaa

Ko-So-A 53,1% (rasio terhadap jumlah total) dengan variasi jenis firaa yang

sering muncul adalah firaa ‘Anou’ sebanyak 104 kali. Jenis firaa Eeto 18,1%

dengan variasi jenis firaa yang sering muncul adalah firaa ‘Eetto’ sebanyak 29

kali, firaa Bunyi Vokal 12,5 % dengan variasi jenis firaa yang sering muncul

adalah firaa ‘A’ sebanyak 15 kali, kemudian firaa N 13% , firaa Hai 2,2 %,

diikuti oleh firaa Saa 0,7% dan firaa Maa 0,4%.

Berdasarkan tabel 4.1, dapat dianalisis bahwa dalam buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1), jumlah firaa yang muncul

hanya ada 74 kali. Sedangkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang Tingkat Dasar (A2), jumlah firaa yang muncul lebih banyak yaitu 81 kali

(Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Elementary 1) dan 91 kali (Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Elementary 2).

51

Selain dari segi jumlahnya, dapat dianalisis bahwa dalam buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) hanya ada 5 variasi jenis

firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, N, dan Saa. Sedangkan

dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2),

ada 7 variasi jenis firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, Hai,

Maa , N, dan Saa. Dengan kata lain dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2 ) terdapat variasi jenis firaa yang

sebelumnya tidak diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) yaitu firaa ‘Hai’ dan ‘Maa’.

Berikut adalah analisis penggunaan jenis-jenis firaa yang terdapat dalam buku

ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2) yang pengklasifikasiannya dianalisis berdasarkan teori klasifikasi

jenis-jenis firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai (2017).

1. Jenis Bunyi Vokal 「母音型」

Dari data yang penulis temukan firaa boon-gata atau jenis bunyi vokal yang

diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) yaitu 12,5% atau sebanyak 34 kali

kemunculan.

Adapun variasi firaa boon-gata atau jenis bunyi vokal yang ditemukan adalah

sebagai berikut :

(1) K01 : あ、金曜日、生け花コンテストがありますよ。

K02 : ああ、いいですね。先生は 見に行きますか。

52

K01 : はい、いつも行きます。今年も たぶん見に行きます。

K01 : Ah, hari Jumat, ada kontes merangkai bunga loh.

K02 : Ah bagus ya. Apakah bu guru akan datang melihatnya?

K01 : Iya, selalu datang. Tahun ini pun mungkin akan datang

melihatnya.

(Marugoto Plus A1, Can do 31, 00:05-00:22)

(2) K01 :あのう、ちょっと でんわしたいんですが。ここ大丈夫です

か。

K02 : 電話ですか? あー、あ、ここは だめですね。

K01 : Permisi, Saya ingin telfon sebentar. Apakah disini tidak apa-

apa?

K02 : Telfon ya? Ah, ah, disini tidak boleh ya.

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 144, 00:01-

00:11)

(3) K01 : わー、きれいですね。だれにあげますか。

K02 : え、友達ですよ。

K01 : へえー。

K01 : Wah, indah ya. Untuk siapa?

K02 : Eh, teman kok.

K01 : Ah masa.

(Marugoto Plus A1, Can.do 41, 00:08-00:17)

53

(4) K01 : いらっしゃいませ。

K02 : えー、すみません。ハンバーガー 1つと コーヒー

2つください。

K01 : Selamat datang.

K02 : Mmmm, permisi. Saya pesan 1 hamburger dan 2 kopi .

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 084, 00:01-00:12)

Dari contoh percakapan (1)-(4) dapat diamati bahwa variasi firaa boon-gata

atau jenis bunyi vokal dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) terdapat variasi jenis vokal pendek

dan vokal panjang yaitu firaa ‘A’「あ」, ‘Aa’ 「あー」, ‘E’ 「え」, dan ‘Ee’ 「えー」.

Apabila kita mencari kata ‘A’「あ」dalam kamus, akan ditemukan penjelasan

bahwa ‘A’ merupakan kata yang digunakan untuk mengekspresikan kejutan ,

diucapkan ketika saya menemukan sesuatu, Sebuah kata untuk memanggil

seseorang, dan kata untuk menanggapi permohonan seseorang. Selanjutnya

apabila kita mencari kata ‘Aa’ 「あー」dalam kamus, akan ditemukan penjelasan

bahwa ‘Aa’ merupakan kata yang diucapkan ketika sangat tersentuh atau terkejut,

kata yang mengekspresikan afirmasi atau persetujuan, kata yang digunakan untuk

menarik perhatian lawan bicara, dan kata untuk merespon lawan bicara (aizuchi).

Kemudian apabila kita mencari kata ‘Ee’ 「えー」 dalam kamus, akan ditemukan

54

penjelasan bahwa ‘Ee’ merupakan kata yang digunakan saat mengekspresikan

afirmasi atau persetujuan, kata yang mengekspresikan emosi yang kuat seperti

kegembiraan dan kemarahan, kata yang mengungkapkan perasaan ragu, terkejut,

dll dan kata yang digunakan ketika mengalami hambatan di awal atau di tengah-

tengah cerita. Sedangkan dalam kamus, pencarian ‘E’「え」tidak ditemukan.

Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),

firaa ‘A’ dan ‘Aa’ 「あ、あー」 diterjemahkan menjadi “Ah” , firaa ‘E’ 「え」

diterjemahkan menjadi “Eh?!/Apa?!/Oh!/Maaf” dan firaa ‘Ee’ 「 え ー 」

diterjemahkan menjadi “ya/benar…/betul…/mmmm”.

Dari empat variasi tersebut penggunaan firaa ‘A’ memiliki frekuensi

kemunculan terbanyak yaitu 5,5 %, diikuti oleh firaa ‘Ee’ 4,7%, firaa ‘Aa’ 1,8%

dan firaa ‘E’ yang paling sedikit kemunculannya, yaitu 0,4%. Selain itu firaa

jenis boon-gata atau jenis bunyi vokal yang penulis temukan dalam data

percakapan, firaa jenis ini cenderung muncul di awal ucapan, meskipun ada juga

kemunculan firaa ini ditemukan di tengah ucapan seperti pada contoh percakapan

(2).

2. Jenis Eeto「エート型」

Dari data yang penulis temukan firaa Eeto-gata atau jenis Eeto yang

diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

55

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) lebih banyak dibandingkan firaa

boon-gata atau jenis vokal yaitu 18,1% atau sebanyak 49 kali kemunculan.

Adapun variasi eeto-gata atau jenis eeto yang ditemukan adalah sebagai

berikut :

(5) K01 : すみません、これは いくらですか。

K02 : どれですか。

K01 : これです。この ジャケットです。

K02 : ええと、八千円です。

K01 : Permisi, ini berapa harganya?

K02 : Yang mana?

K01 : Yang ini. Jaket ini.

K02 : Hmmm, 8000 yen.

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 262, 00:01-00:16)

(6) K01 : すみません、たいしかんに 行きたいんですが。

K02 : たいしかんですか? ええっと、あそこに しろくて 大

きいたてものが見えますね。

K01 : しろくて 大きいたてもの。はい。

K01 : Permisi, Saya ingin pergi ke kedutaan besar.

K02 : Kedutaan besar ya? Hmmm, dari sini gedung yang besar dan

berwarna putih terlihat kan.

K01 : Gedung besar berwarna putih. Yaa.

56

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 057, 00:01-

0:20)

Dari contoh percakapan (5) dan (6) dapat diamati bahwa variasi Eeto-gata

atau jenis Eeto dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) terdapat dua variasi yaitu firaa

‘Eeto’ 「ええと」dan ‘Eetto’「ええっと」. Apabila kita mencari kata ‘Eeto’「ええと」

dalam kamus, akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Eeto’ merupakan sebuah kata

yang keluar saat anda memikirkan kata atau hal berikutnya yang ingin diucapkan.

Sedangkan dalam kamus, pencarian ‘Eetto’「ええっと」tidak ditemukan.

Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),

firaa ‘Eeto’「ええと」dan firaa ‘Eetto’「ええっと」 diterjemahkan menjadi “Hmmm”.

Meskipun memiliki arti yang sama, namun dalam penggunaannya, penulis

menemukan firaa ‘Eeto’「ええと」lebih sering digunakan ketika akan menyebutkan

kata yang berhubungan dengan bilangan seperti jumlah, jam, harga, dan

sebagainya. Sedangkan firaa ‘Eetto’ 「 え え っと 」 cenderung digunakan ketika

menyebutkan kalimat tanpa mengandung unsur bilangan.

Dari dua variasi tersebut penggunaan firaa ‘Eetto’ 「 え え っ と 」 memiliki

frekuensi kemunculan lebih banyak yaitu 11% dibandingkan firaa ‘Eeto’「ええと」

57

yaitu 7,3%. Selain itu firaa jenis eeto-gata atau jenis eeto yang penulis temukan

dalam data percakapan, firaa jenis ini cenderung muncul di awal ucapan,

meskipun ada juga kemunculan firaa ini ditemukan di tengah ucapan seperti pada

contoh percakapan (6).

3. Jenis Ko-So-A「コソア型」

Dari data yang penulis temukan firaa Ko-So-A-gata atau jenis Ko-So-A yang

diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) merupakan jenis dengan tingkat

penampilan terbanyak yaitu 53,1% atau sebanyak 144 kali kemunculan.

Adapun variasi firaa Ko-So-A-gata atau jenis Ko-So-A yang ditemukan

adalah sebagai berikut :

(7) K01 : キムさんは どんな エコ活動を していますか。

K02 : エコですか?そうですね、わたしは りょうりをするとき

だいどころから 油を ながさないように してますよ。

K01 : Kimu, kegiatan ramah lingkungan seperti apa yang kamu

lakukan?

K02 : Kegiatan ramah lingkungan ya? Yah, saya berusaha untuk tidak

mengalirkan minyak dari dapur saat memasak. (meminimalisir

penggunaan minyak saat memasak.)

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 157, 00:01-

00:15)

58

(8) K01 : 待ち合わせの 場所は どうしますか。

K02 : お寺の まえでも いいですか。

K01 : はい。お寺の まえですね。

K02 : あの、お寺は このスカートでも いいですか。

K01 : ううん、それはちょっと。お寺ですからね。

K02 : はい、わかりました。

K01 : Bagaimana dengan tempat ketemuannya?

K02 : Apakah tidak masalah di depan kuil?

K01 : Yaa. Di depan kuil ya.

K02 : Hmm, Apa boleh memakai rok pendek ini di kuil?

K01 : Hmm, itu jangan. Karena di kuil.

K02 : Baik, saya mengerti.

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 106, 00:21-00:46)

(9) K01 :あのう、ここから くうこまで どうやっていきますか。

K02 : ここは 電車が いいですよ。便利ですから。

K01 :じゃあ、電車で いきます。どうもありがとう。

K01: Hmm, bagaimana caranya pergi dari sini ke bandara?

K02 : Dari sini lebih baik naik kereta loh. Karena praktis.

K01 : Kalau begitu saya akan pergi naik kereta. Terimakasih.

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 217, 00:01-00:21)

59

Dari contoh percakapan (7) - (9) dapat diamati bahwa variasi Ko-So-A-gata

atau jenis Ko-So-A dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) terdapat tiga variasi yaitu firaa

‘Soudesune’「そうですね」, ‘Ano’ 「あの」dan ‘Anoo’「あのう」.

Apabila kita mencari kata ‘Soudesune’ 「そうですね」 dalam kamus, akan

ditemukan penjelasan bahwa ‘Soudesune’ merupakan sebuah kata yang

mengungkapkan perasaan persetujuan atau afirmasi kepada pihak lain dan

merupakan kata yang digunakan ketika berpikir serta ragu-ragu. Kemudian

apabila kita mencari kata ‘Ano’ 「あの」dan ‘Anoo’「あのう」dalam kamus, akan

ditemukan penjelasan bahwa ‘Ano’ dan ‘Anoo’ merupakan kata yang digunakan

saat memotong sebuah cerita, digunakan saat memanggil orang, digunakan untuk

mengisi ruang sambil memikirkan kata-kata berikutnya dan digunakan saat

mencela orang.

Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),

firaa ‘Soudesune’「そうですね」diterjemahkan menjadi “Yah”, firaa ‘Ano’「あの」

dan ‘Anoo’ 「あのう」 diterjemahkan menjadi “Permisi /maaf/hmm”. Meskipun

memiliki arti yang sama, namun sayangnya penulis belum dapat menyimpulkan

perbedaan penggunaan antara firaa ‘Ano’「あの」dan ‘Anoo’「あのう」dikarenakan

60

penggunaan firaa ‘Ano’ 「あの」 yang ditemukan dalam data penelitian sangat

terbatas jumlahnya.

Dari tiga variasi tersebut penggunaan ‘Anoo’ 「あのう」memiliki frekuensi

kemunculan terbanyak yaitu 38,3% , diikuti oleh firaa ‘Soudesune’「そうですね」

14% dan firaa ‘Ano’「あの」0,7%. Selain itu firaa jenis Ko-So-A-gata atau jenis

Ko-So-A yang penulis temukan dalam data percakapan, firaa jenis ini cenderung

muncul di awal ucapan. Namun ada juga kemunculan firaa jenis ini yang

ditemukan di tengah ucapan seperti pada contoh percakapan (7).

4. Jenis Hai「ハイ型」

Dari data yang penulis temukan firaa Hai-gata atau jenis Hai yang

diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) yaitu 2,2% atau sebanyak 6 kali

kemunculan.

Adapun variasi firaa Hai-gata atau jenis Hai yang ditemukan adalah sebagai

berikut :

(10) K01 : おー

K02 : はい。私は読書が好きです。山崎さんの趣味はなんです

か。K01 : おんがくです。

61

K02 : どんな音楽が好きですか。

K01 : ジャズが好きです。

K02 : そうですか。

K01 : Waah

K02 : Ya. Saya suka membaca. Hobi Yamazaki apa?

K01 : Musik.

K02 : Suka musik yang seperti apa?

K01 : Saya suka jazz.

K02 : Oh begitu ya.

(Marugoto Plus A1, Can do 28, 00:05-00:23)

Dari contoh percakapan (10), dapat diamati bahwa firaa ‘Hai’「はい」 yang

muncul dalam percakapan bukan untuk menimpali apa yang diucapkan lawan

bicaranya, melainkan sebagai firaa digunakan untuk menarik perhatian lawan

bicaranya ketika K02 akan memulai pembicaraan.

Variasi Hai -gata atau jenis Hai dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) hanya terdapat

satu variasi yaitu firaa ‘Hai’. Apabila kita mencari kata ‘Hai’「はい」dalam

kamus, akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Hai’ merupakan sebuah kata yang

digunakan saat merespons dengan mudah, kata yang mengungkapkan perasaan

62

menyetujui apa yang dikatakan orang lain, dan juga digunakan untuk menarik

perhatian orang lain.

Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),

firaa ‘Hai’「はい」diterjemahkan menjadi “Ya”.

Firaa Hai -gata atau jenis Hai yang penulis temukan dalam data percakapan,

kemunculan firaa jenis ini yang tidak ditemukan di tengah maupun di akhir

ucapan, namun dominan muncul di awal ucapan, seperti pada contoh percakapan

(10).

5. Jenis Maa「マー型」

Dari data yang penulis temukan firaa Maa-gata atau jenis Maa yang

diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) merupakan jenis firaa dengan

kemunculan yang paling sedikit yaitu 0,4% atau sebanyak 1 kali kemunculan.

Adapun variasi firaa Maa-gata atau jenis Maa yang ditemukan adalah sebagai

berikut :

(11) K01 :まあ、 かわいいセーターですね。

K02 : あっ、ありがとうございます。

K01 : Wah! Sweater yang lucu ya.

K02 : Ah, terimakasih.

63

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 170, 00:01-

00:03)

Variasi Maa-gata atau jenis Maa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) hanya terdapat

satu variasi yaitu firaa ‘Maa’「まあ」. Apabila kita mencari kata ‘Maa’「まあ」

dalam kamus, akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Maa’ merupakan sebuah kata

yang digunakan oleh banyak wanita saat terkejut atau terkesan dan digunakan

sebagai tanda seru dan memiliki fungsi melembutkan kata-kata yang muncul

sesudahnya. Efektif dalam menghindari konflik dengan orang.

Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),

firaa ‘Maa’ 「まあ 」 diterjemahkan menjadi “Wah!”. Berbeda dengan firaa

sebelumnya, dalam indeks kosakata dijelaskan bahwa firaa ‘Maa’ 「まあ 」

digunakan untuk mengungkapkan kekaguman yang sering digunakan oleh wanita.

Firaa Maa-gata atau jenis Maa yang penulis temukan dalam data percakapan,

kemunculan firaa jenis ini yang tidak ditemukan di tengah maupun di akhir

ucapan, namun hanya muncul di awal ucapan, seperti pada contoh percakapan

(11).

6. Jenis N「ンー型」

64

Dari data yang penulis temukan firaa N-gata atau jenis N yang diperkenalkan

dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)

dan Tingkat Dasar (A2) merupakan jenis firaa dengan kemunculan yang lebih

banyak dibandingkan firaa boon-gata atau jenis bunyi vokal sedikit yaitu 13%

atau sebanyak 35 kali kemunculan.

Adapun variasi firaa N-gata atau jenis N yang ditemukan adalah sebagai

berikut :

(12) K01 : あしたのしょくじ、まちあわせの じかんはどうしますか。

K02 : 11時は どうですか。

K01 : うーん、11時は ちょっと。11時半でもいいですか。

K02 : 11時半ですね。いいですよ。

K01 : Janji makan besok, jam pertemuannya bagaimana?

K02 : Jam 11 bagaimana?

K01 : Hmm, jam 11 saya tidak bisa. Kalau jam 11.30 apa tidak

masalah?

K02 : Jam 11.30 kan. Tidak masalah kok.

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 108, 00:01-00:19)

(13) K01 : あのう、ちょっといいですか。この言葉の使い方が よく

分かりません。 せつめいしてくださいませんか。

K02 : この言葉ですか? うーん、むずかしいですね。私も よ

くわかりません。すみません。

65

K01 : あ、そうですか。じゃあ、先生に ききます。

K01 : Permisi, bisa berbicara sebentar? Saya kurang mengerti dengan

penggunaan kosakata ini. Maukah kamu menjelaskannya?

K02 : Kosakata ini ya? Hmm, sulit ya. Saya juga kurang mengerti.

Maaf.

K01 : Ah, begitu ya. Kalau begitu saya tanyakan pada guru.

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 148, 00:01-00:27)

Variasi N-gata atau jenis N dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) hanya terdapat

satu variasi yaitu firaa ‘Uun’ 「うーん」. Apabila kita mencari kata ‘Uun’ 「うー

ん」dalam kamus, akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Uun’ merupakan sebuah

kata yang diucapkan saat mencoba mengatakan sesuatu dan terjebak dalam kata

atau pemikiran dan digunakan ketika mengungkapkan kalimat negatif.

Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),

‘Uun’ 「うーん」diterjemahkan menjadi “Hmmmm/hmm.. tidak”.

Firaa N-gata atau jenis ‘N’ yang penulis temukan dalam data percakapan,

kemunculan firaa jenis ini dapat muncul di awal ucapan maupun di tengah ucapan,

seperti pada contoh percakapan (12) dan (13).

66

7. Jenis Saa「サー型」

Dari data yang penulis temukan firaa Saa-gata atau jenis Saa yang

diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) merupakan jenis firaa dengan

kemunculan yang lebih banyak dibandingkan firaa Maa-gata atau jenis Maa yaitu

0,7% atau sebanyak 2 kali kemunculan.

Adapun variasi firaa Saa-gata atau jenis Saa yang ditemukan adalah sebagai

berikut :

(14) K01 :さあ、ルパさん なにが いいですか。

K02 : ええっと。

K01 :わたしが いつも食べるのは よせなべです。

とりにくと やさいが たくさん はいてますよ。

K01 : Hmmm, Rupa kamu ingin apa?

K02 : Hmmm.

K01 : Yang selalu saya makan adalah Yosenabe. Ada banyak daging

ayam dan sayurannya loh.

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 032, 00:01-

00:19)

Variasi Saa-gata atau jenis Saa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) hanya terdapat

67

satu variasi yaitu ‘Saa’「さあ. Apabila kita mencari kata ‘Saa’「さあ」dalam kamus,

akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Saa’ merupakan sebuah kata yang digunakan

saat mengundang atau mendesak orang, Kata-kata yang dikeluarkan ketika Anda

ragu untuk memberikan jawaban afirmatif, dan kata untuk diucapkan saat Anda

terkejut, senang, atau bingung.

Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),

‘Saa’「さあ」diterjemahkan menjadi “Hmmm…/ayo/mari/baiklah”.

Firaa Saa-gata atau jenis Saa yang penulis temukan dalam data percakapan,

kemunculan firaa jenis ini tidak ditemukan di tengah maupun di akhir ucapan,

namun hanya muncul di awal ucapan, seperti pada contoh percakapan (14).

4.2 Analisis Fungsi Jenis-Jenis Firaa

Pengklasifikasian fungsi jenis-jenis firaa dianalisis berdasarkan teori Yamane

dan Xinyan dalam Januarika (2018) sebagaimana dijelaskan dalam bab II

mengenai fungsi jenis-jenis firaa. Adapun fungsi firaa menurut Yamane dan

Xinyan dalam Januarika (2018) yaitu 1) Fungsi penyesuaian wacana, terbagi ke

dalam 4 variasi fungsi, diantaranya: (FG1) Memulai topik atau ucapan; (FG2)

Mempertahankan hak bicara; (FG3) Penghasil waktu; (FG4) Pergantian

pembicara. 2) Fungsi penyesuaian dengan lawan bicara, terbagi ke dalam 3 variasi

fungsi, diantaranya: (FG5) Memperhalus; (FG6) Keragu-raguan; (FG7)

68

Pemahaman bersama. Kemudian data temuan penelitian tentang fungsi jeis-jenis

firaa dipaparkan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Jenis-Jenis Firaa beserta Fungsi Jenis-Jenis Firaa dalam

Marugoto Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)

Jenis

Firaa

Variasi

Jenis Firaa

Fungsi Jenis-Jenis Firaa Jumlah

FG

1

FG

2

FG

3

FG

4

FG

5

FG

6

FG

7

Bunyi

vocal

ア 5 0 5 0 4 0 1 15

アー 1 0 2 0 2 0 0 5

エ 0 0 1 0 0 0 0 1

エー 4 1 3 0 4 0 1 13

Eeto

エート 1 0 19 0 0 0 0 20

エーット 2 0 23 0 3 0 1 29

Ko-So-A

ソーデスネ 0 0 38 0 0 0 0 38

アノ 2 0 0 0 0 0 0 2

アノー 55 0 1 0 47 0 1 104

Nanka 0 0 0 0 0 0 0 0

Hai ハイ 4 2 0 0 0 0 0 6

69

Maa マー 0 0 0 0 1 0 0 1

Moo 0 0 0 0 0 0 0 0

N ウーン 0 0 11 0 12 12 0 35

Saa サー 1 0 0 0 0 1 0 2

Jumlah 75 3 103 0 73 13 4 271

Tabel 4.2 menunjukan bahwa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang, firaa jenis bunyi vocal terutama firaa “Anoo” (アノー )

merupakan firaa dengan tingkat kemunculan tertinggi yang membawa fungsi

untuk memulai topik atau ucapan (FG1) sebanyak 55 kali dan juga membawa

fungsi untuk memperhalus ucapan (FG2) dengan kemunculan sebanyak 47 kali.

Sedangkan firaa jenis “Eetoo” dan firaa Ko-So-A terutama firaa “Soudesune”

(ソーデスネ) merupakan firaa dengan tingkat kemunculan tertinggi yang membawa

firaa penghasil waktu (FG3) dengan kemunculan sebanyak 49 dan 38 kali (FG3).

Firaa “Saa” yang penulis temukan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2) membawa fungsi untuk memulai topik

atau ucapan (FG1) dan fungsi keragu-raguan (FG6).

Tiga fungsi firaa dengan penampilan tertinggi adalah fungsi untuk penghasil

waktu (FG1) yang muncul sebanyak 103 kali, diikuti oleh fungsi untuk memulai

ucapan (FG2) sebanyak 75 kali dan fungsi firaa untuk memperhalus (FG5) yang

70

muncul sebanyak 73 kali. Namun dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan

Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), tidak

ditemukan fungsi firaa untuk pergantian pembicara (FG4).

Berikut adalah penggunaan jenis-jenis firaa beserta fungsi jenis-jenis firaa

yang terdapat dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat

Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

A. Fungsi Penyesuaian Wacana

1. Memulai Topik atau Ucapan

Firaa dengan fungsi ini digunakan ketika penutur ingin memulai percakapan

dan ketika topik percakapan berganti atau memulai topik percakapan yang baru

yang biasanya muncul setelah mengucapkan aizuchi sebagai tanggapan pada

lawan bicara.

Firaa dengan fungsi memulai topik atau ucapan dapat diamati pada potongan

percakapan berikut ini.

(15) K01 : あのう、すみません。

K02 : はい、なんですか。

K01 : この 漢字の 読み方が わかりません。おしえてくださ

いませんか。

K02 : これですか。これは フランスです。

K01 : え?フランスですか。ありがとうございます。

K01 : Hmm, permisi.

71

K02 : Yaa, ada apa?

K01 : Saya tidak tahu cara baca kanji ini. Maukah anda mengajari

saya?

K02 : Yang ini? Ini Prancis.

K01 : Eh? Prancis ya? Terimakasih.

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 143, 00:01-00:24)

Firaa ‘anoo’ yang muncul diawal ucapan dan diikuti kata “sumimasen”

membawa kesan ragu akan mengganggu lawan bicaranya. Seperti pada

percakapan (15), K01 mengucapkan firaa ‘anoo’ sebelum ia mengatakan bahwa

ia ingin meminta tolong pada K02 untuk diberi tahu cara baca huruf kanji. Namun

ada juga firaa ‘anoo’ yang membawa fungsi memulai topik atau ucapan yang

tidak diikuti kata “sumimasen” seperti pada percakapan (16) dan (17).

(16) K01 :もしもし。

K02 :もしもし。ジョイさんですか。キムです。

K01 : ああ、きむさん。こんにちは。

K02 :あのう、来週 カーラさんの バースデーパーティーをし

ます。ジョイさんは いつが いいですか。

K01 : 日曜日が いいです。

K01 : Hallo.

K02 : Hallo. Apakah ini Joy? Saya Kimu.

K01 : Aa, Kimu. Selamat siang.

K02 : Hmm., minggu depan Kaara ulang tahun. Joy bisanya kapan?

72

K01 : Hari Minggu bisa.

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 10, Audio 132, , 00:01-00:30)

Pada percakapan (16), Setelah K02 memastikan bahwa orang yang ia telfon

adalah Joy, K02 mengucapakan firaa ‘anou’ sebagai sinyal bahwa ia akan

memulai topik pembicaraan.

(17) K01 : 待ち合わせの 場所は どうしますか。

K02 : のぞみデパートのまえは どうですか。

K01 : ううん、のぞみデパートは ちょっと。

ホテルの ロビーでもいいですか。

K02 : ホテルのロビーですか。いいですよ。

K01 : レストランは「みかど」でしょね。あの、ジーンズでも

いいですか。

K02 : え、大丈夫です。ジーンズで どうぞ。

K01 : Bagaimana dengan tempat ketemuannya?

K02 : Di depan departement store Nozomi bagaimana?

K01 : Hmmm, jangan di departement store Nozomi. Apa tidak

masalah kalau di lobi hotel?

K02 : Di lobi hotel ya? Tidak masalah kok.

73

K01 : Restorannya Mikado kan. Hmm, apa boleh memakai jeans?

K02 : Ya, tidak apa-apa. Silahkan memakai jeans.

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 108, 00:19-00:46)

Pada percakapan (17), setelah K01 dan K02 selesai membahas satu topik

percakapan yaitu tentang tempat pertemuan. K01 mengucapkan firaa ‘ano’

sebagai batas pembicaraan atau sinyal saat memulai topik percakapan yang baru.

Firaa dengan fungsi memulai topik atau ucapan yang ditemukan dalam buku

ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat

Dasar (A2) didominasi oleh firaa jenis Ko-So-A terutama firaa ‘anou’ dengan

kemunculan sebanyak 55 kali, meskipun demikian terdapat firaa jenis lainnya

yang membawa fungsi ini seperti pada potongan percakapan berikut.

(18) K01 :あ、けーきは チョコレートと りんご、どっちが いい

ですか。

K02 : わたしは チョコレートの ケーキが いいです。

K03 : ううん、わたしは どっちでもいいですよ。

K01 : Ah, Roti cokalat dan apel , pilih yang mana?

K02 : Saya pilih roti coklat.

K03 : Hmmmm, saya yang manapun tidak masalah kok.

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 11, Audio 107, 00:01-

00:15)

74

Pada percakapan (18), K01 mengucapkan firaa ‘A’ untuk mendapatkan

perhatian dari lawan bicaraanya saat akan memulai topik pembicaraanya. Sama

halnya seperti pada percakapan (19) ~ (22).

(19) K01 : いらっしゃいませ。

K02 : えー、すみません。ハンバーガー 1つと コーヒー

2つください。

K01 : Selamat datang.

K02 : Eh, permisi. Saya pesan 1 hamburger dan 2 kopi .

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 084, 00:01-00:12)

Pada percakapan (19) anatara K01 yang merupakan pegawai restoran dan K02

yang merupakan pembeli. K02 mengucapkan firaa ‘Ee’ untuk mendapatkan

perhatian dari lawan bicaraanya sebelum ia mengatakan pesanannya.

(20) K01 : ええっと、マンガきょうしつの ボランティアの 皆さん

は 1時に 会場に 来てください。

K02 : はい。会場に 1時ですね。

K01 : Hmmm, semua panitia kelas komik harap datang pada jam 1 di

ruang rapat

K02 : Yaa. Jam 1 di ruang rapat kan.

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 076, 00:01-

00:12)

75

Pada percakapan (20), K01 mengucapkan firaa ‘Eetto’ untuk mendapatkan

perhatian dari lawan bicaraanya saat akan memberikan pengumuman.

(21) K01 : はい、なべが できましたよ。どうぞ 食べてください。

K02 :ええっと、どうやって たべますか。

K01 : Ya, Nabenya sudah jadi loh. Silahkan dimakan.

K02 : Hmmm, cara makannya bagaimana?

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 4, Audio 042, 00:01-

00:11)

Pada percakapan (21), K01 mengucapkan firaa ‘Hai’ untuk mendapatkan

perhatian dari lawan bicaraanya saat akan memulai topik pembicaraanya

(22) K01 :さあ、ルパさん なにが いいですか。

K02 : ええっと。

K01 :わたしが いつも食べるのは よせなべです。

とりにくと やさいが たくさん はいてますよ。

K01 : Hmmm, Rupa kamu ingin apa?

K02 : Hmmm.

K01 : Yang selalu saya makan adalah Yosenabe. Ada banyak daging

ayam dan sayurannya loh.

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 032, 00:01-

00:19)

76

Pada percakapan (22), K01 mengucapkan firaa ‘Saa’ untuk mendapatkan

perhatian dari lawan bicaraanya saat akan memulai topik pembicaraanya

Dari contoh percakapan (15) ~ (22) dapat diketahui bahwa jenis firaa yang

membawa fungsi memulai topik atau ucapan yang ditemukan dalam buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang adalah firaa jenis Ko-So-A dengan

variasi yang muncul adalah firaa ‘Anoo’ dan ‘Ano’. Kemudian firaa jenis bunyi

vokal dengan variasi yang muncul adalah firaa ‘A’ dan ‘Ee’ . Selanjutnya firaa

‘Eetto’, firaa ‘Hai’, dan firaa ‘Saa’.

2. Mempertahankan hak berbicara

Fungsi ini digunakan agar pembicara tidak kehilangan kesempatan untuk terus

berbicara guna menyelesaikan ucapannya.

Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.

(23) K01 : あのう、きれいな魚とかイルカを見て見たいんですが。

K02 : それなら、このツアーいかがですか。

イルカのショーが見られますよ。

K01 : へえ、おもしろそうですね。

K02 : ええ、イルカと一緒におよげますよ。とても人気があるツ

アーです。

K01 : Hmm, Saya ingin mencoba melihat ikan yang indah atau lumba-

lumba.

77

K02 : Kalau begitu, bagaimana dengan tur ini? Anda dapat melihat

pertunjukan lumba-lumba loh.

K01 : Wah, sepertinya menyenangkan yaa.

K02 : Yaa, anda dapat berenang bersama lumba-lumba loh. Tur yang

sangat populer.

(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 5, 0:42-01:01)

Pada percakapan (23), saat K02 sedang menawarkan dan menjelaskan

fasilitas suatu tur pada K01 selaku turis, K02 ditimpali respon berupa aizuchi

oleh lawan tuturnya. Kemudian K02 mengucapkan firaa ‘ee’ sebagai sinyal

untuk menyelesaikan ucapannya.

Contoh lain yang serupa dapat diamati pada percakapan (23).

(24) K01 :フリオさんは どんな 子供でしたか。

K02 :わたしは からだが よわかったので、りょうしんに あ

まえてました。おとなしい子だったんですよ。

K01 :ああ、そうですか。どんなことが 好きでしたか。

K02 :絵をかくのが 好きで、よく 一人で 絵を 書いていま

した。

K01 :ええ、そうですか。

K02 :はい。小学校の時 わたしの絵がコンテストで 一番に

なりました。

K01 : Furio anak kecil yang seperti apa?

78

K02 : Karena saya fisiknya lemah, saya dimanjakan oleh kedua orang

tua. Saya anak yang lembut loh.

K01 : Aa, begitu ya. Hal seperti apa yang anda suka?

K02 : Saya suka menggambar, Saya sering menggambar sendirian.

K01 : Ee, begitu ya.

K02 : Ya. Saat SD, Saya menjadi juara pertama dalam lomba

menggambar.

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 179,

00:01-00:31)

Pada percakapan (24), saat K02 sedang berbicara, K02 ditimpali respon

berupa aizuchi oleh lawan tuturnya. Sehingga K02 mengucapkan firaa ‘hai’

sebagai sinyal untuk menyelesaikan ucapannya.

Dari contoh percakapan (23) dan (24) dapat diketahui bahwa jenis firaa

yang membawa fungsi mempertahankan hak bicara yang ditemukan dalam

buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang adalah firaa jenis Bunyi

Vokal dengan variasi yang muncul adalah firaa ‘Ee’ dan firaa jenis ‘Hai’.

3. Penghasil Waktu

Fungsi ini digunakan untuk mengisi jeda ketika pembicara membutuhkan

waktu untuk berusaha berfikir, mengingat, mencari, menghitung dan merangkai

perkataan selanjutnya. Firaa penghasil waktu biasanya muncul diikuti oleh

jawaban atas pertanyaan.

Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.

79

(25) K01 : よく おさけを 飲む人は 何人ですか。

K02 : ええと、36人です。

K01 : 36人。そうですか。じゃあ、飲まない人は。

K02 :ぜんぜん 飲まない人は ええと、33人です。

K01 : 33人。そうですか。

K01 : Orang yang sering minum ada berapa?

K02 : Hmmm, 36 Orang.

K01 : 36 orang. Begitu ya. Kalau yang tidak minum ada berapa?

K02 : Orang yang tidak minum sama sekali hmmm , 33 orang.

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 263, 00:01-00:30)

Pada percakapan (25), K01 mengucapkan firaa ‘eeto’ sebagai sinyal bahwa

M sedang berusaha menghitung jawaban atas pertanyaan yang dilayangkan oleh

K02. Kemudian pada pertanyaan kedua yang dilayangkan oleh K02, K01 telah

mencoba menjawab dengan mengucapkan “Orang yang tidak minum sama

sekali..” namun ia mengalami hambatan lagi sehingga K01 mengucapkan firaa

‘eeto’ yang juga sebagai sinyal bahwa ia sedang berusaha menghitung jawaban

atas pertanyaan kedua yang dilayangkan oleh K02.

(26) K01 :とけいは。

K02 :ええっと、たなの 上に お願いします。

K01 : とけいは たなの うえですね。ありがとうございます。

80

K01 : Jamnya?

K02 : Hmmm, tolong di atas lemari.

K01 : Jamnya diatas lemari ya. Terimakasih.

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 103, 00:01-00:16)

Pada percakapan (26), K02 mengucapkan firaa ‘eetto’ sebagai sinyal bahwa

ia sedang berusaha mengingat letak jam yang dicari oleh K01.

Selain firaa jenis ‘Eeto’ , terdapat firaa jenis lainnya yang membawa fungsi

ini seperti pada potongan percakapan berikut.

(27) K01 :あのう、しゃしんは どこですか。

K02 :そうですね、とけいの よこに お願いします。

K01 : とけいの よこですね。わかりました。

K01 : Hmm, Dimana fotonya?

K02 : Mmm, tolong disebelah jam.

K01 : Disebelah jam ya. Mengerti.

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 104, 00:01-00:19)

Berbeda dengan aizuchi ‘soudesune’ yang berfungsi sebagai sinyal

kesepakatan atau persetujuan, pada percakapan (27), K02 mengucapkan salah satu

firaa jenis Ko-So-A yaitu firaa ‘soudesune’ sebagai sinyal bahwa ia sedang

berfikir untuk mengingat letak foto yang dicari oleh K01.

(28) K01 : すみません、ホテルは どこ ですか。

81

K02 : ええ、ホテルは このとおりを まっすぐいってください。

そして、二つ目の かどを ひだりに まがってください。

K01 : Permisi, Hotel ada dimana?

K02 : Mm, hotelnya berjalanlah terus dijalan ini. Lalu, pada belokan

kedua beloklah ke kiri.

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 054, 00:01-

00:15)

Pada percakapan (28), K02 mengucapkan salah satu firaa jenis bunyi vocal

yaitu firaa ‘ee’ yang berfungsi menyediakan waktu bagi K02 untuk memikirkan

jawaban atas pertanyaan K01 mengenai letak hotel.

(29) K01 :ワンさん、こっちのバッグは なんだと 思いますか。

K02 : うーん、分かった、ネクタイですね。

K01 :そうです。使わなくなったネクタイよ、つまが バッグに

したんです。

K01 : Wan, apa yang anda pikirkan tentang tas ini?

K02 : Hmmmm, mengerti, dasi kan.

K01 : Betul sekali. Dasi yang sudah tidak terpakai loh, istri saya

membuatnya menjadi tas.

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 166,

00:01-00:16)

82

Pada percakapan (29), K02 mengucapkan salah satu firaa jenis N yaitu firaa

‘uun’ yang berfungsi menyediakan waktu bagi K02 untuk memikirkan jawaban

atas pertanyaan K01 mengenai tas miliknya.

Selain dari contoh percakapan (25) ~ (29), adapun fungsi firaa sebagai

penghasil waktu yang muncul dalam bentuk kombinasi beberapa jenis firaa,

seperti pada contoh berikut.

(30) K01 :あのう、遠いですか。

K02 :うーん、そうですね、、たぶん 20分ぐらいです。

K01 :はい。

K01 : Hmm., jauh ya?

K02 : Hmmmm, mmm, mungkin sekitar 20 menit.

K01 : Iya.

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 160, 00:01-00:15)

Pada percakapan (30) merupakan percakapan antara K01 (seorang

penumpang) dan K02 (seorang supir taksi). K02 mengucapkan dua firaa berturut-

turut dengan jenis yang berbeda. Yang pertama yaitu firaa ‘uun’ muncul sebagai

penghasil waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang memikirkan jawaban dari

pertanyaan K01, kemudian karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan

tersebut ia mengucapkan firaa ‘soudesune’ sebagai penyedia waktu tambahan

untuk menjawab perkiraan jarak waktu tempuh ke suatu tempat yang ditanyakan

oleh K01.

83

Selanjutnya penggunaan kombinasi dua firaa dengan jenis lainnya dapat

diamati pada percakapan (31) ~ (33)

(31) K01 :すずきさん、これ なんですか。

K02 : ええっと、あー、しゅりけんです。

K01 : Suzuki, apa ini?

K02 : Hmmm, ah, shuriken (senjata tradisional Jepang yang terbuat

dari logam dan berbentuk seperti bintang).

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 15, Audio 184, 00:01-00:10)

Pada percakapan (31) , K02 mengucapkan dua firaa berturut-turut dengan

jenis yang berbeda. Yang pertama yaitu firaa ‘eetto’ muncul sebagai penghasil

waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang memikirkan jawaban dari pertanyaan

K01, kemudian karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan tersebut ia

mengucapkan firaa ‘aa’ sebagai penyedia waktu tambahan untuk menjawab

nama benda yang ditanyakan oleh K01.

(32) K01 :あべさん、あべさんの いもうとさんは どこですか。

K02 : ええっと、あ、あそこで カーラさんと はなしてますよ。

めがねを かけてる子です。

K01 : Abe, adik perempuannya Abe dimana?

K02 : Hmmm, a, yang sedang berbicara dengan Kaara disana. Anak

yang memakai kacamata.

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 2, Audio 040, 00:01-

00:09)

84

Pada percakapan (32) , K02 mengucapkan dua firaa berturut-turut dengan

jenis yang berbeda. Yang pertama yaitu firaa ‘eetto’ muncul sebagai penghasil

waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang memikirkan jawaban dari pertanyaan

K01, kemudian karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan tersebut ia

mengucapkan firaa ‘a’ sebagai penyedia waktu tambahan untuk menjawab

keberadaan adiknya yang ditanyakan oleh K01.

(33) K01 :あのう、ちょっと でんわしたいんですが。ここ大丈夫で

すか。

K02 : 電話ですか? あー、あ、ここは だめですね。

K01 :え?

K02 : あそこに 携帯電話使用禁止して書いてありますから。そ

とで したほうが いいですよ。

K01 :そうですか。わかりました。

K01 : Permisi, Saya ingin telfon sebentar. Apakah disini tidak apa-

apa?

K02 : Telfon ya? Ah, a, disini tidak boleh ya.

K01 : Eh?

K02: Karena disana terlulis bahwa dilarang menggunakan ponsel.

Lebih baik lakukan di luar.

K01 : Oh begitu ya. Saya mengerti.

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 144, 00:01-

00:26)

85

Pada percakapan (33) , Setelah K02 mengkonfirmasi ulang pertanyaan dari

K01, ia mengucapkan dua firaa berturut-turut dengan jenis yang sama yaitu firaa

jenis bunyi vokal. Yang pertama yaitu firaa ‘aa’ muncul sebagai penghasil

waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang mencoba mencari jawaban, kemudian

karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan tersebut ia mengucapkan

firaa ‘a’ sebagai penyedia waktu tambahan untuk menjawab pertanyan dari K01.

Selanjutnya selain penggunaan dua kombinasi firaa pada contoh percakapan

(30) ~ (33), juga ditemukan adanya penggunaan kombinasi tiga firaa dalam satu

ucapan yang berfungsi sebagai penghasil waktu yang dapat kita amati pada

contoh percakapan berikut.

(34) K01 :ヤぎさんは なにか エコ活動を してますか。

K02 : うーん、そうですね、あ、わたしは 短い時間でシャワー

を あびるように してます。

K01 :ああ、エコバッグですね。

K01 : Yagi, kegiatan ramah lingkungan apa yang kamu lakukan?

K02 : Hmmmm, mmm, a, saya berusaha mandi dalam waktu yang

singkat.

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 155, 00:01-

00:16)

86

Pada percakapan (34), K02 mengucapkan tiga firaa berturut-turut dengan

jenis yang berbeda. Yang pertama yaitu firaa ‘uun’ muncul sebagai penghasil

waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang memikirkan jawaban atas pertanyaan

K01, kemudian karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan tersebut ia

mengucapkan firaa ‘soudesune’ dan firaa ‘a’ sebagai penyedia waktu tambahan

untuk menjawab pertanyaan dari K01.

Dari contoh percakapan (25) ~ (34) dapat diketahui bahwa jenis firaa yang

membawa fungsi penghasil waktu yang ditemukan dalam buku ajar Marugoto

Bahasa dan Kebudayaan Jepang tidak hanya firaa jenis ‘Eetto’ saja melainkan

bervariasi jenisnya seperti firaa jenis Ko-So-A dengan variasi yang muncul

adalah firaa ‘Soudesune’, Kemudian firaa jenis bunyi vokal dengan variasi yang

muncul adalah firaa ‘A’ , ‘Aa’ dan ‘Ee’ . Selanjutnya firaa jenis ‘N’ dengan

variasi yang muncul adalah firaa ‘Uun’. Selain itu penggunaan firaa yang

membawa fungsi penghasil waktu tidak hanya muncul dalam bentuk tunggal,

namun juga dapat muncul dalam bentuk kombinasi dua atau tiga firaa tergantung

kebutuhan pembicara itu sendiri.

4. Pergantian Pembicara

Fungsi ini digunakan untuk menyerahkan giliran berbicara kepada lawan

bicara. Namun dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), tidak ditemukan firaa yang

membawa fungsi ini. Hal ini dimungkinkan karena firaa dengan fungsi ini

biasanya muncul di akhir kalimat, sedangkan firaa yang diperkenalkan dalam

buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan

87

Tingkat Dasar (A2) didominasi dengan penggunaan firaa yang muncul di awal

kalimat.

B. Penyesuaian Dengan Lawan Bicara

5. Memperhalus

Fungsi ini digunakan untuk melunakakan ucapan yang dikatakan oleh

pembicara pada lawan bicaranya. Fungsi ini digunakan ketika bertanya pada orang

yang tidak dikenal, ketika mengekspresikan pendapat sendiri atau

mengungkapkan ketidaksetujuan pada orang lain, ketika memuji, ketika

mengungkapkan permintaan, dan ketika mengungkapkan informasi personal

seperti mengenai keluarga, masa lalu, dan lain sebagainya yang mengarah ke hal

yang sensitif.

Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.

a. Bertanya

(35) K01 :あのう、きむさんは せんせいですか。

K02 : いいえ、せんせいじゃないです。がくせいです。

K01 : Maaf, apa Kimu seorang guru?

K02 : Bukan, bukan guru. Siswa.

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 3, Audio 018, 00:01-00:13)

Pada percakapan (35), K01 mengucapkan firaa ‘anoo’ sebagai ekspresi

melunakan akan pertanyaan mengenai informasi personal seperti status

pekerjaan agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya.

88

(36) K01 :あのう、やまださんは 中国語 できますか。

K02 : はい、できます。中国語は おもしろいです。

K01 : そうですか。

K01 : Maaf, Yamada bisa bahasa China?

K02 : Iya, bisa. Bahasa China menyenangkan.

K01 : Oh begitu ya.

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 035, 00:01-00:16)

Sama halnya pada percakapan sebelumnya, pada percakapan (36), firaa

‘anoo’ digunakan sebagai ekspresi melunakan akan pertanyaan mengenai

informasi personal seperti kemahiran agar tidak menyinggung perasaan lawan

bicaranya.

(37) K01 : あのう、おこさんは。

K02 : 女の子が 一人います。のぞみという名前です。

K01 : Maaf, anaknya?

K02 : Anak perempuan saya ada satu. Namanya Nozomi.

Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 008, 00:01-

00:05)

Sama halnya pada percakapan (35) dan (36), pada percakapan (36), firaa

‘anou’ digunakan sebagai ekspresi melunakan akan pertanyaan mengenai

informasi personal seperti keluarga agar tidak menyinggung perasaan lawan

bicaranya.

89

b. Menyatakan Ketidaksetujuan

(38) K01 :土曜日のまちあわせは、どうしますか。

K02 : そうですね、4時半にコーヒーショップは どうですか。

K01 : あのう、4時半は ちょっと。5時でもいいですか。

K01 : Pertemuan hari Sabtu, bagaimana?

K02 : Mmm, Jam 4.30 di coffee shop bagaimana?

K01 : Maaf, jam 4.30 saya tidak bisa. Kalau jam 5 apakah bisa?

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 065, 00:01-

00:18)

Pada percakapan (38), agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,

K01 mengucapkan firaa ‘anoo’ sebagai ekspresi melunakan ketika

mengungkapkan ketidaksetujuan akan jam pertemuan dan mengusulkan

pendapat lain mengenai jam pertemuan tersebut.

Selain firaa ‘anoo’ terdapat firaa jenis lainnya yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan ketidaksetujuan, seperti pada contoh percakapan berikut.

(39) K01 :土曜日の、まちあわせ、どうしますか。

K02 : そうですね、ちょっとはやいけど、8 時半に、東京駅は

どうですか。

K01 : ええ、東京駅、すみません。ホテルの ロビーでもいいで

すか。

90

K02 : いいですよ。

K01 : Pertemuan hari Sabtu bagaimana?

K02 : Mmm, Sedikit cepat, jam 8, di stasiun Tokyo bagaimana?

K01 : Ee, stasiun Tokyo, maaf. Kalau di loby hotel apakah bisa?

K02 : Bisa kok.

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 066, 00:01-

00:21)

Pada percakapan (39), agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,

K01 mengucapkan firaa ‘ee’ yang diikuti dengan kata “sumimasen” (maaf)

sebagai ekspresi melunakan ketika mengungkapkan ketidaksetujuan akan tempat

pertemuan dan mengusulkan pendapat lain mengenai tempat pertemuan tersebut.

(40) K01 :それ、なんですか。

K02 : メキシコの スープです。

K01 :メキシコの? へえ、カレーと にてますね。ちょっとか

らそう。

K02 : あ、あじは ぜんぜんちがいますよ。どうぞ、たべてみて

ください。

K01 : Itu, apa?

K02 : Sup Mexico

K01: Mexico? Oh ya, mirip dengan karee. Sepertinya sedikit pedas.

K02 : A, rasanya berbeda sama sekali loh. Silahkan dicicipi.

91

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 114, 00:01-

00:21)

Pada percakapan (40), agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,

K01 mengucapkan firaa ‘a’ sebagai ekspresi melunakan ketika mengungkapkan

ketidaksetujuan akan pendapat lawan bicaranya mengenai sup mexico buatannya.

(41) K01 :よしださん、これ どう思いますか。

K02 :きのうが 多すぎると おもいます。

K01 :でも、便利そうですよ。

K02 : うーん、きのうが 多すぎて 使いにくいですよ。

K01 :ふーん、そうかもしれませんね。

K01 : Yoshida, bagaimana pendapatmu tentang ini?

K02 : Menurutku fungsinya terlalu banyak.

K01 : Tapi, kelihatannya praktis.

K02 : Hmmmm, fungsinya terlalu banyak, sehingga sulit digunakan.

K01 : Hmm… mungkin ya.

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 118, 00:01-

00:25)

Pada percakapan (41), agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,

K01 mengucapkan firaa ‘uun’ sebagai ekspresi melunakan ketika ia

92

mengungkapkan pendapat pribadinya yang bertolak-belakang dengan pendapat

lawan bicaraya.

c. Memberikan Pujian

(42) K01 :まあ、 かわいいセーターですね。

K02 : あっ、ありがとうございます。

K01 : Wah! Sweater yang lucu ya.

K02 : Ah, terimakasih.

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 170, 00:01-

00:03)

Pada percakapan (42), K01 mengucapkan firaa ‘maa sebagai ekspresi

melunakan ketika hendak memuji sweater lawan bicaranya.

d. Mengutarakan informasi pribadi

(43) K01 :パオルさん、ギターが できますか。

K02 : ギターですか。いいえ。あのう、わたし ピアノが でき

ます。

K01 : Paoru, anda bisa bermain gitar?

K02 : Gitar ya? Tidak. Hmm.., saya bisa bermain piano.

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 11, Audio 176, 00:01-00:13)

Pada percakapan (43), K01 mengucapkan firaa ‘anou’ sebagai ekspresi

melunakan ketika mengutarakan informasi pribadi seperti kemahiran agar tidak

terkesan menyombongkan diri terhadap lawan bicaranya.

93

e. Mengutarakan Permintaan

(44) K01 : キムです。はじめまして。

K02 : のだです。どうぞよろしく。

K01 : あのう、すみません。もう一度お願いします。

K02 : の だです。のだ。

K01 : のださんですね。どうぞよろしくお願いします。

K0I : Saya Kimu. Salam Kenal.

K02 : Saya Noda. Senang berkenalan dengan anda.

K01 : Hmm.., maaf. Tolong ulangi sekali lagi.

K02 : No da. Noda.

K01 : Noda ya. Senang berkenalan dengan anda.

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 025, 00:01-00:28)

Pada percakapan (44), K01 mengucapkan firaa ‘anou’ sebagai ekspresi

melunakan ketika meminta lawan bicaranya mengulangi ucapanya.

(45) K01 : あのう、すみません。ふじホテルに いきたいんですが。

K02 : ふじホテルですか。ええっと、あそこに あかくて 高い

タワーが 見えますね。

K01 : あかくて 高いタワー。はい。

K01 : Hmm.., Maaf. Saya ingin pergi ke hotel Fuji.

94

K02 : Hotel Fuji ya? Hmmm, dari sini Menara tinggi dan berwarna

merah terlihat kan.

K01 : Menara tinggi dan bermarna merah. Yaa.

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 059, 00:01-

00:19)

Pada percakapan (45), K01 mengucapkan firaa ‘anou’ sebagai ekspresi

melunakan ketika bertanya kepada orang asing dan meminta mereka meluangkan

waktunya.

6. Keragu-raguan

Fungsi ini digunakan untuk mengekspresikan keraguan ketika pembicara

belum dapat menegaskan infomasi yang akan ia sampaikan.

Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.

(46) K01 :あのう、くうこまで どうやっていきますか。

K02 : 電車が いいですよ。はやいですから。

K01 :電車? あのう、タクシーは どうですか。

K02 : さあ、タクシーは ちょっと わかりません。

K01 : Hmm, bagaimana caranya agar sampai ke bandara?

K02 : Lebih baik naik kereta loh. Karena cepat.

K01 : Kereta? Hmm, taksi bagaimana?

K02 : Hmmm, kalau taksi saya kurang paham.

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 216, 00:01-00:27)

95

Pada percakapan (46), K01 bertanya pada K02 cara pergi ke bandara. K02

menyarankan agar K01 untuk pergi menggunakan kereta. Namun ketika

menjawab pertanyaan kedua mengenai taksi, K02 mengucapkan firaa ‘saa’

sebagai sinyal bahwa ia belum dapat menegaskan ucapannya.

7. Pemahaman Bersama

Fungsi ini digunakan ketika pembicara ingin menambahkan keterangan

mengenai sesuatu yang sedang dibahas untuk meningkatkan pemahaman lawan

bicaranya.

Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.

(47) K01 :あのう、もう東京スカイツリー、みましたか。

K02 : スカイツリー?

K02 : あ、高いタワーです。世界一ですよ。

K02 : ああ、タワー。いいえ、まだです。

K01 : Hmm, apakah kamu sudah pernah melihat Tokyo Skytree?

K02 : Skytree?

K01 : Ah, Menara yang tinggi. Nomor satu di dunia loh.

K02 : Aa, Menara. Tidak , belum.

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 073, 00:01-

00:17)

96

Pada percakapan (47), Ketika K02 belum paham apa itu skytree, K01

mengucapkan firaa ‘a’ sebelum mengucapkan “menara yang tinggi nomor satu di

dunia sebagai informasi tambahan mengenai skytree guna mencapai pemahaman

bersama.

Berdasarkan hasil analisis data, fungsi Penyesuaian Wacana (fungsi memulai

topik atau ucapan, fungsi mempertahankan hak bicara, dan fungsi penghasil

waktu) lebih banyak diperkenalkan yaitu sebanyak 181 kali kemunculan,

dibandingkan dengan fungsi Penyesuaian dengan lawan bicara (fungsi

memperhalus, fungsi keragu-raguan, dan fungsi pemahaman bersama) yaitu

sebanyak 90 kali kemunculan. Adapun jenis-jenis firaa beserta fungsinya yang

paling sering muncul dalam buku ajar Marugoto Tingkat Pemula (A1) dan

Tingkat Dasar (A2) adalah jenis Ko-So-A terutama firaa ‘anoo’ yang membawa

fungsi memulai topik atau ucapan yaitu sebanyak 55 kali kemunculan dan jenis

‘Eeto’ yang membawa fungsi penghasil waktu yaitu sebanyak 42 kali

kemunculan.

Kemudian, jika kita melihat indeks kosakata buku ajar Marugoto Tingkat

Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) akan ditemukan pejelasan mengenai variasi

jenis firaa yang diperkenalkan dalam buku tersebut. Adapun penjelasan yang

tertulis hanyalah terjemahan dalam bahasa Indonesianya saja, kecuali firaa maa,

yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Wah dan terdapat

penjelasan sedikit bahwa firaa tersebut digunakan ketika dalam situasi akan

memuji yang biasanya diucapkan oleh penutur wanita. Sedangkan selain firaa

maa, tidak ditemukan pejelasan mengenai penggunaan seperti digunakan dalam

97

kondisi yang seperti apa, kepada siapa, oleh siapa, dan lain sebagaianya yang

menerangkan secara detail penggunaan firaa yang dapat menunjang kelacaran

komunikasi.

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penggunaan firaa dalam buku ajar Marugoto

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), beberapa simpulan dikemukakan

sebagai berikut:

1. Dari 217 percakapan terdapat 271 firaa pada video dan audio buku ajar

Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan

Tingkat Dasar (A2) yang diklasifikasikan berdasarkan teori oleh Yamane

dan Oyobi dalam Nagai (2017), antara lain: 1. Jenis bunyi vocal atau

boon-gata; 2.Jenis Eeto atau Eeto-gata; 3. Jenis Ko-So-A atau Ko-So-A-

gata; 4. Jenis Hai atau Hai-gata; 5. Jenis Maa atau Maa-gata; 6. Jenis N

atau N-gata.

2. Dari 8 klasifikasi firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai (2017),

tidak ditemukan firaa jenis Nanka atau Nanka-gata dan firaa jenis Moo

atau Moo-gata dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Disisi lain penulis

menemukan “Saa” yang menurut Daikuhara (2010) dapat dikategorikan

sebagai firaa.

3. Firaa yang diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang dipengaruhi

oleh tingkat pendidikan bahasa Jepang. Atau dengan kata lain, apabila

99

tingkatan pendidikan bahasa Jepang semakin tinggi, firaa yang

diperkenalkan juga semakin banyak dan lebih bervariasi jenisnya. Hal ini

dibuktikan dengan adanya temuan perbedaan baik dari segi jumlah

maupun variasi jenis firaa yang muncul dalam buku ajar Marugoto Bahasa

dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).

Dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat

Pemula (A1), jumlah firaa yang muncul hanya ada 74 kali dengan adanya

5 jenis firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, N, dan Saa.

Sedangkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkat Dasar (A2), jumlah firaa yang muncul lebih banyak yaitu 81 kali

(Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Elementary 1) dan 91 kali

(Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Elementary 2) dengan adanya

7 jenis firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, Hai, Maa ,

N, dan Saa.

4. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV, dari tujuh variasi fungsi jenis-

jenis firaa menurut Yamane dan Xinyan dalam Januarika (2018), fungsi

jenis-jenis firaa yang diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa

dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A1) dan Tingkat Pemula (A2)

hanya ada enam yaitu 1) Fungsi penyesuaian wacana, dengan 3 variasi

fungsi, diantaranya: (FG1) Memulai topik atau ucapan; (FG2)

Mempertahankan hak bicara; (FG3) Penghasil waktu. 2) Fungsi

penyesuaian dengan lawan bicara, dengan 3 variasi fungsi, diantaranya:

(FG5) Memperhalus; (FG6) Keragu-raguan; (FG7) Pemahaman bersama.

100

5. Dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat

Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), tidak ditemukan firaa yang

membawa fungsi pergantian pembicara. Hal ini dimungkinkan karena

firaa dengan fungsi ini biasanya muncul di akhir kalimat, sedangkan firaa

yang diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan

Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) tidak ditemukan

firaa yang muncul di akhir kalimat, melainkan didominasi dengan

penggunaan firaa yang muncul di awal kalimat meskipun ada beberapa

firaa yang muncul di tengah kalimat.

Dari keseluruhan hasil analisis data, ditemukan bahwa kelebihan dari buku

ajar yang berorientasi pada kemampuan komunikasi seperti buku ajar Marugoto,

jenis dan fungsinya sudah cukup bervariatif diperkenalkan sejak awal yaitu pada

Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) . Namun, masalah dalam

pengajaran pendidikan bahasa Jepang menenai firaa masih sama dengan hasil

penelitian terdahulu yang telah menganalisi firaa dalam buku ajar bahasa Jepang

seperti Daikuhara (2010) dan Lukamto (2012) yaitu kurangnya penjelasan

mengenai penggunaan firaa tersebut.

5.2 Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dalam

pembelajaran bahasa Jepang. Kemudian apabila tujuan pembelajaran pendidikan

bahasa Jepang adalah untuk dapat berkomunikasi secara alami, maka untuk

kedepannya firaa dapat ditambahkan sebagai materi pada pembelajaran mata

101

kuliah inguistik bahasa Jepang dan dipraktikkan dalam pembelajaran mata kuliah

kaiwa (percakapan).

Penelitian ini hanya terfokus pada penggunaan klasifikasi jenis-jenis firaa dan

fungsi jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto Tingkat Pemula (A1) dan

Tingkat Dasar (A2) oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dalam

menganalisis firaa, dimungkinkan bagi mereka untuk melakukan studi yang sama

dengan memperluas studi yang meneliti penggunaan kombinasi firaa dalam suatu

kalimat.

102

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hindawi, F. H., & Saffah, M. D. 2017. Pragmatics and discourse

analysis. Journal Of Education and Practice. University Babylon Press.

Brown, Gillian & Yule. 1983. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge

University Press.

Daikuhara, Hayato. 2010. Nihonggo Kyouiku ni Okeru Firaa no Shidou no Tame

no Kisoteki Kenkyuu : Fira no Teigi to Koko no Keishiki no Tsukaiwake

ni Tsuite. Thesis. Kobe: Kobe University.

Januarika, Vegy. 2018. Analisis Penggunaan Firaa (フィラー) pada Penutur Asing

Dalam Acara Wawancara Orang Asing. Skripsi. Jakarta : UNJ.

Kim, Ok-Sim. 2007. Pause Fillers and Gender in Japanese and Korean: A

Comparative Sociolinguistics Study. Thesis. University of Hawai’i :

Tidak terbitkan.

Lukamto, Yuliana Rejeki. 2012. Nihon ni Okeru Danwa Hyōshiki ni Tsuite:

Nihongo Kyouiku no Kanten kara. Thesis. Osaka: OUKA.

Mahsun, M. S. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan

Tekniknya. PT RajaGrafindo Persada.

Matsuo, Fumiko. 2012. Danwa no Kōzō to Danwa Hyōshiki. Baikō gengo bunka

kenkyū . Vol 3. Hal : 6-7

Maynard, S. K. (1989). Japanese conversation: Self-contextualization through

structure and interactional management. Ablex Publishing Corporation.

Moleong, L. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja.

Nafila, Rusma Sarsinto. 2010. Penggunaan Aizuchi Dalam Drama Hachimitsu to

Kuroba. Skripsi. Semarang : UNNES.

103

Nagai, Ayako. 2017. The Fillers in Dialogues Produced by Learnears of Japanese.

Nihongo kyōiku hōhō kenkyūkai-shi. Vol 24. Hal: 10-11.

Nakajima, Etsuko. 2009. Fillers in Natural Discourse : Analysis of Natural

Conversational Data. Asia Japan Journal. Vol 4. Hal: 4

Ohta, Kitaoka, dan Nakagawa. 2014. Modelling Filled Pause and Silences for

Responses of a Spoken Dialogue System. Internasional Journal of

Computers. Vol 8. Hal: 141

Onodera, Noriko. 2002. Japanese Discourse Markers: Synchronic and

Diachronic Discourse Analysis : John Benjamins.

Paltridge, Brian. 2012. Discourse analysis: An introduction. New York:

Bloomsbury Publishing.

Rose, R. L. 1998. The communicative value of filled pauses in spontaneous speech.

Thesis. Brimingham: Brimingham University

Schiffrin, Deborah. 1987. Discourse markers. Cambridge: Cambridge University

Press.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Suhardjono. (2001). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah diBidang

Pendidikan Pengembangan Profesi. Kumpulan Naskah AA: Mengajar di

Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU P3AI Dirjen Dikti.

Sutedi, Dedi. 2008. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung:

Humaniora.

Taguchi, Naoko. 2003. A Comparative Analysis of Discourse Markers in English

Conversational Registers1. Minnesota State University of Journal. Vol 13.

Hal: 4

Tamotsu, Koizumi. 2002. Nyuumon Goyouron Kenkyuu: Riron to Ouyou. Tokyo:

Taishuukan

104

The Japan Foundation-Language Institute. 2017.

MarugotoElementary1ActivitiesMp3.https://www.marugoto.org/en/down

load/elementary1_a/(diakses 15 Januari 2020)

The Japan Foundation-Language Institute. 2017.

MarugotoElementary1CompetencesMp3.https://www.marugoto.org/en/d

ownload/elementary1_c/(diakses 15 Januari 2020)

The Japan Foundation-Language Institute. 2017.

MarugotoElementary2ActivitiesMp3.https://www.marugoto.org/en/down

load/elementary2_a/(diakses 15 Januari 2020)

The Japan Foundation-Language Institute. 2017.

MarugotoElementary2CompetencesMp3.https://www.marugoto.org/en/d

ownload/elementary2_c/(diakses 15 Januari 2020)

The Japan Foundation-Language Institute. 2017.

MarugotoStarterActivitiesMp3.https://www.marugoto.org/en/download/s

tarter_a/ (diakses 15 Januari 2020)

The Japan Foundation-Language Institute. 2017.

MarugotoStarterCompetencesMp3.https://www.marugoto.org/en/downlo

ad/starter_c/ (diakses 15 Januari 2020)

Watanabe et al. 2005. Filled Pauses as Cues to Complexity of Following Phrases.

INTERSPEECH. Vol 2. Hal: 37-40

Yamane, C. 2002. Nihongo no Danwa ni Okeru Firaa. Tokyo : Kuroshio.

Yule, George. 1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press.

105

LAMPIRAN

MARUGOTO PLUS A1

KAIWA 1

(1) Matsumoto: はじめまして。まつもとです。あのう、おなまえは。

Sara : サラです。

(Marugoto Plus A1, Can do 5, 0:05-0:12)

KAIWA 2

Kikite : マイさん、まいにち 朝ご飯を食べますか。

Mai : はい。もちろん食べます。

Kikite : そうですか。なにを食べますか。

(2) Mai : うーん、 そうですね。パン、やさい。

それから たまごをいつも食べます。

(Marugoto Plus A1, Can do 11, 0:06-0:25)

KAIWA 3

Kikite : へやに なにがありますか。

(3) Kimura : ええと、ソファとテレビがあります。大きいテーブルもあ

りますよ。

Kikite : わあ、いいですね。

(Marugoto Plus A1, Can do 17, 0:15-0:27)

KAIWA 4

Kikite : 木村さん、今週は 忙しいですか。

(4) Kimura : ええと、火曜日は ざんぎょうします。

106

それから、水曜日から金曜日までソウルにいきます。

(Marugoto Plus A1, Can do 25, 0:05-0:17)

KAIWA 5

Yamazaki : おー

(5) Hayashi : はい。私は読書が好きです。山崎さんの趣味はなんです

か。

Yamazaki : おんがくです。

Hayashi : どんな音楽が好きですか。

Yamazaki : ジャズが好きです。

Hayashi : そうですか。

(Marugoto Plus A1, Can do 28, 0:05-0:23)

KAIWA 6

(6) Kawasaki : あ、金曜日、生け花コンテストがありますよ。

Sara : ああ、いいですね。先生は 見に行きますか。

Kawasaki :はい、いつも行きます。今年も たぶん見に行きます。

(Marugoto Plus A1, Can do 31, 0:05-0:22)

KAIWA 7

Untensha :どちらまでですか。

Dan : さくら駅までお願いします。

Untensha : はい、分かりました。

(7) Dan : あのう、遠いですか。

(8) Untensha : うーん そうですね。たぶん 20分ぐらいです。

107

(Marugoto Plus A1, Can do 34, 0:35-0:48)

KAIWA 8

A : ここです。あれ。

B : 5時からですね。ざんねん。

(9) A : えーっと、じゃあ 5時に来ましょう。すみません。

(Marugoto Plus A1, Can do 38, 0:11-0:33)

KAIWA 9

(10) Dan : あ、おみやげ、ほしいです。

Wada : だれにあげますか。

Dan : 妹にあげます。

Wada : なにをあげますか。

Dan : 大阪のおみやげをあげます。

Wada : じゃあ、ここがいいですよ。

(Marugoto Plus A1, Can do 39, 0:05-0:22)

KAIWA 10

Dan : わー、きれいですね。だれにあげますか。

(11) Wada : え、友達ですよ。

Dan : へえー。

(Marugoto Plus A1, Can.do 41, 0:08-0:17)

MARUGOTO PLUS ELEMENTARY 1 (A2)

KAIWA 11

108

Hayashi : 日曜日 待ち合わせはどうしますか。

(12) Ian : そうですね。10時に、スターホテルのロビーはどうですか。

(13) Hayashi : あのう、10時はちょっと、11時でもいいですか。

Ian :ええ、いいですよ。じゃあ 11時にスターホテルで。

Hayashi : じゃあ、また。

Ian : じゃあ、また。

(Marugoto Plus Elementary 1 A2, Lesson 7, Can do 15)

KAIWA 12

Ian : そろそろお昼ですね。

(14) Hayashi : あのう、ちょっと 両替したいんですが。

Ian : じゃあ、食事の前に、銀行にいきましょう。

Hayashi : すみません。

Ian : いいえ。

(Marugoto Plus Elementary 1 A2, Lesson 8, Can do 19)

KAIWA 13

(15) Mahendra : あのう、ちょっと いいですか。

Ogawa : はい。

Mahendra : これ、教えてくださいませんか。

Ogawa : すみません、今 ちょっと。

(Marugoto Plus Elementary 1 A2, Lesson 9, Can do 23)

109

MARUGOTO PLUS ELEMENTARY 2 (A2)

KAIWA 14

Akiko : 何を食べますか。

(16) James : よせなべ、かになべ、すきやき。

うーん、この店のおすすめは何ですか。

Akiko : この店で、一番おいしいのは とりなべです。

(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 3, 0:35-0:49)

KAIWA 15

(17) Lisa : あのう、私ベジタリアンなので、肉や魚や食べないです。

野菜の料理はありますか。

Akiko : 野菜なら、てんぷらがいいですよ。おすすめです。

(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 3, 01:06-01:19)

KAIWA 16

(18) Akiko : はい、できました。どうぞ。

(19) James : あのう、どうやって たべますか。

Akiko : たれをつけて、たべてください。

(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 4, 0:36-0:45)

KAIWA 17

(20) Lisa : あのう、きれいな魚とかイルカを見て見たいんです

が。

Pegawai hotel : それなら、このツアーいかがですか。

イルカのショーが見られますよ。

110

Lisa : へえ、おもしろそうですね。

(21) Pegawai hotel : ええ、イルカと一緒におよげますよ。

とても人気があるツアーです。

(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 5, 0:42-01:01)

KAIWA 18

(22) Lisa : あのう、すみません。J ポップコンサートはなんじ

からですか。

Resepsionis : 2時からです。

Lisa : ありがとうございます。

(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 8, 0:21-0:31)

KAIWA 19

Katou : 明子さん、これ、どう思いますか。

Akiko : ちょっと小さすぎると思います。

Katou : でも、うちは家族が少ないので、大丈夫です。

(23) Akiko : うーん、小さすぎて、使いにくいと思いますよ。

Katou : そうかもしれませんね。

(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 12, 0:42-01:03)

MARUGOTO RIKAI (A1)

KAIWA 20

K01: はじめまして。キムです。どうぞよろしく。

111

K02: カーラです。はじめまして。どうぞよろしく。

K01: カーラさん、おしごとはなんですか。

(24) K02: わたしはがくせいです。あのう、キムさんは先生ですか。

K01: いいえ、先生じゃないです。がくせいです。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 3, Audio 017, 00:01-00:29)

KAIWA 21

(25) K01 :あのう、きむさんは せんせいですか。

K02 : いいえ、せんせいじゃないです。がくせいです。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 3, Audio 018, 00:01-00:13)

KAIWA 22

K01 : きょう、どこで ひるごはんを たべますか。

(26) K02 : そうですね、きょうは 「ふじや」で たべます。

K01 :「ふじや」?にほんりょうりですか。

K02 : はい、そうです。「ふじや」は おいしいですよ。

K01 : そうですか。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 6, Audio 086, 00:01-00:23)

KAIWA 23

K01 : あべさん、カップは どこですか。

(27) K02 : ええと、カップは たなの うえです。とけいの よこです。

K01 : たなの うえ、とけいの よこ。あ、わかりました。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 8, Audio 111, 00:01-00:18)

KAIWA 24

K01 :とけいは どこですか。

(28) K02 : ええと、たなの うえです。

K01 : たなの うえ。わかりました。

112

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 8, Audio 114, 00:01-00:15)

KAIWA 25

K01 : ごめんください。

K02 : いっらしゃい。どうぞ あがってください。

K01 : おじゃまします。いいへやですね。

K03 : どうも ありがとう。

K02 : おちゃ どうぞ。

K01 : いただきます。おいしいですね。

これ、なんですか。

K03 : かんこくの にんぎょうです。

(29) K01 : そうですか。きれいですね。

あのう、トイレは どこですか。

K02 : あ、こちらへ どうぞ。

はい、すみません。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 8, Audio 117, 00:01-00:43)

KAIWA 26

K01 : エジプトは 今 何時ですか。

(30) K02 : ええと、午前 2時です。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 9, Audio 126, 00:01-00:11)

KAIWA 27

(31) K01 :あのう、おしごとは。

K02 : かいしゃいんです。

K01 :まいにち 何時に おきますか。

(32) K02 : そうですね、7時に おきます。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 9, Audio 131, 00:01-00:17)

113

KAIWA 28

(33) K01 :あのう、おしごとは。

K02 : しゅふです。

K01 :まいにち 何時に おきますか。

K02 : 6時ごろ おきます。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 9, Audio 132, 00:01-00:14)

KAIWA 29

(34) K01 :あのう、おしごとは。

K02 : がくせいです。

K01 :まいにち 何時に おきますか。

K02 : 10時ごろ おきます。

K01 :おそいですね。

K02 : はー。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 9, Audio 134, 00:01-00:18)

KAIWA 30

K01 :じゃあ、まいにち なんじかん インターネットを しますか。

(35) K02 : インターネットですか。そうですね、2 時間ぐらい します。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 10, Audio 158, 00:01-00:15)

KAIWA 31

K01 : らいしゅうの しょくじは いつが いいですか。

(36) K02 : そうですね。金曜日が いいです。

K01 : じゃあ、なんじが いいですか。

K02 : 金曜日は 6じまで しごとをします。7 時は どうですか。

K01 : いいですよ。7時ですね。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 10, Audio 160, 00:01-00:23)

KAIWA 32

114

K01 :パオルさん、ギターが できますか。

(37) K02 : ギターですか。いいえ。あのう、わたし ピアノが できま

す。

K01 :え、ピアノ?

K02 : はい。ジャズピアノです。

K01 :へえ、すごいですね。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 11, Audio 176, 00:01-00:24)

KAIWA 33

(38) K01 :あのう、ここから くうこまで どうやっていきますか。

(39) K02 : そうですね、くうこは、たぶん タクシーが いいですよ。

らくですから。

K01 :そうですか。ありがとうございます。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 215, 00:01-00:21)

KAIWA 34

(40) K01 :あのう、くうこまで どうやっていきますか。

K02 : 電車が いいですよ。はやいですから。

(41) K01 :電車? あのう、タクシーは どうですか。。

(42) K02 : さあ、タクシーは ちょっと わかりません。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 216, 00:01-00:27)

KAIWA 35

(43) K01 :あのう、ここから くうこまで どうやっていきますか。

K02 : ここは 電車が いいですよ。便利ですから。

K01 :じゃあ、電車で いきます。どうもありがとう。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 217, 00:01-00:21)

KAIWA 36

115

K01 : すみません、これは いくらですか。

K02 : どれですか。

K01 : これです。この スカーフです。

(44) K02 : ええと、三千円です。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 261, 00:01-00:16)

KAIWA 37

K01 : すみません、これは いくらですか。

K02 : どれですか。

K01 : これです。この ジャケットです。

(45) K02 : ええと、八千円です。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 262, 00:01-00:16)

KAIWA 38

K01 : すみません、それは いくらですか。

K02 : どれですか。

K01 : これです。その くつしたです。

(46) K02 : あ、くつしたですか。ええっと、千円です。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 264, 00:01-00:17)

KAIWA 39

(47) K01 : あのう、このネクタイ ほかのいろは ありますか。

K02 : あかときいろが あります。

K01 : じゃあ、きいろください。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 269, 00:01-00:14)

KAIWA 40

(48) K01 : あのう、このくつ ほかのいろは ありますか。

K02 : くろとあかが あります。

116

K01 : くろが ありますか。じゃあ、くろをください。。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 272, 00:01-00:17)

KAIWA 41

K01 : ジョイさん、やすみは どうでしたか。

K02 : うちで マンガを よみました。

K01 : おもしろかったですか。

(49) K02 : うーん、あまりおもしろくなかったです。

(Marugoto A1 Rikai, Lesson 17, Audio 288, 00:01-00:18)

MARUGOTO KATSUDOU (A1)

KAIWA 42

(50) K01 : はじめまして、やまだです。あのう、おなまえは。

K02 : ワンです。

K01 : ワンさんですね。どうぞよろしく。

K02 : どうぞよろしくお願いします。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 024, 00:01-00:20)

KAIWA 43

K01 : キムです。はじめまして。

K02 : のだです。どうぞよろしく。

(51) K01 : あのう、すみません。もう一度お願いします。

K02 : の だです。のだ。

K01 : のださんですね。どうぞよろしくお願いします。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 025, 00:01-00:28)

KAIWA 44

(52) K01 : はじめまして、わたしは ムハンマドです。あのう、おなま

えは。

117

K02 : さとうです。

K01 : え?

K02 : さ と うです。

K01 : さとうさんですね。よろしくお願いします。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 026, 00:01-00:25)

KAIWA 45

(53) K01 :あのう、ムハンマドさんは どちらから。

K02 : エジプトです。エジプトの カイロです。

K01 : エジプトから。そうですか。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 031, 00:01-00:16)

KAIWA 46

(54) K01 :あのう、クリスティーナさんは どちらからですか。

K02 : ドイツです。

K01 : ドイツの どちらから。

K02 : ケルンです。

K01 : ケルンですか。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 032, 00:01-00:17)

KAIWA 47

K01 :ジョイさんは どちらから。

(55) K02 : あのう、すみません。もう一度お願いします。

K01 : はい。どちらからですか。

K02 : わたしは オーストラリア人です。

K01 : そうですか。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 033, 00:01-00:20)

KAIWA 48

118

(56) K01 :あのう、やまださんは 中国語 できますか。

K02 : はい、できます。中国語は おもしろいです。

K01 : そうですか。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 035, 00:01-00:16)

KAIWA 49

K01 :おしごとは なんですか。

(57) K02 : ええと、こうむいんです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 041, 00:01-00:10)

KAIWA 50

K01 :この人は だれですか。

K02 : 父です。

K01 : へえ、お父さん。おいくつですか。

(58) K02 : ええっと、父は 60さいです。

K01 : 60さい? お若いですね。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 4, Audio 058, 00:01-00:20)

KAIWA 51

K01 :キムさん、食べ物は なにが 好きですか。

(59) K02 : そうですね、わたしは さかなが 好きです。

K01 : ふーん。さかな。肉は?

K02 : 肉は 好きじゃないです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 5, Audio 064, 00:01-00:25)

KAIWA 52

K01 :あべさん、飲み物は? こうちゃ? コーヒー?

(60) K02 : あ、すみません。こうちゃ お願いします。

K01 : おちゃは?

119

(61) K02 : あ、おちゃは けっこです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 5, Audio 070, 00:01-00:21)

KAIWA 53

K01 :かわいさん、いつも あさごはんを 食べますか。

(62) K02 :はい。いつもパンと コーヒーです。あ、たまごも よくた

べます。

K01 :そうですか。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 5, Audio 074, 00:01-00:16)

KAIWA 54

K01 :いらっしゃいませ。

(63) K02 : すみません。えー、ハンバーガー 1つください。

K01 : はい。ハンバーガー 1つですね。どうもありがとうござい

ます。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 082, 00:01-00:17)

KAIWA 55

K01 :いらっしゃいませ。

(64) K02 :えー、ハンバーガー 3つください。

K01 : はい。ハンバーガー 3つですね。どうもありがとうござい

ます。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 083, 00:01-00:20)

KAIWA 56

K01 :いらっしゃいませ。

(65) K02 :えー、すみません。ハンバーガー 1つと コーヒー 2つ

ください。

K01 : はい。ハンバーガー 1つと コーヒー 2つですね。

どうもありがとうございます。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 084, 00:01-00:22)

120

KAIWA 57

K01 :いらっしゃいませ。

(66) K02 :ええっと、チーズバーガー 3つと オレンジジュース 2

つください。

K01 : はい。チーズバーガー 3つと オレンジジュース 2です

ね。どうもありがとうございます。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 086, 00:01-00:21)

KAIWA 58

(67) K01 :あのう、にんぎょうは。

K02 :にんぎょうですか。にんぎょは はこの中に お願いします。

K01 : はこの中ですね。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 101, 00:01-00:16)

KAIWA 59

K01 :本は どこですか。

(68) K02 :ええっと、本は テーブルの下です。

K01 : テーブルの下。わかりました。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 102, 00:01-00:15)

KAIWA 60

K01 :とけいは。

(69) K02 :ええっと、たなの 上に お願いします。

K01 : とけいは たなの うえですね。ありがとうございます。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 103, 00:01-00:16)

KAIWA 61

(70) K01 :あのう、しゃしんは どこですか。

(71) K02 :そうですね、とけいの よこに お願いします。

121

K01 : とけいの よこですね。わかりました。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 104, 00:01-00:19)

KAIWA 62

(72) K01 :あ、ここは 台所ですか。

K02 :はい。台所です。

K01 : あかるいですね。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 111, 00:01-00:15)

KAIWA 63

K01 :まいにち 何時に おきますか。

K02 :おそいです。ひる 11時ごろですね。

K01 : ひる 11時ごろですか。何時に ねますか。

(73) K02 :そうですね、朝の 3じごろかな。

K01 : ひる 11時ごろですか。何時に ねますか。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 9, Audio 124, 00:01-00:20)

KAIWA 64

K01 :もしもし。

K02 :もしもし。ジョイさんですか。キムです。

K01 : ああ、きむさん。こんにちは。

(74) K02 :あのう、来週 カーラさんの バースデーパーティーをしま

す。ジョイさんは いつが いいですか。

K01 : 日曜日が いいです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 10, Audio 132, , 00:01-00:30)

KAIWA 65

(75) K01 :こんにちは。あのう、しゅみは なんですか。

122

K02 :しゅみは スポーツです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 138, 00:01-00:14)

KAIWA 66

(76) K01 :こんにちは。あのう、しゅみは なんですか。

K02 :ぼくは おんがくが 好きです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 139, 00:01-00:11)

KAIWA 67

(77) K01 :こんにちは。あのう、しゅみは なんですか。

K02 :しゅみ? えいがです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 140, 00:01-00:11)

KAIWA 68

(78) K01 :こんにちは。あのう、えいがは 好きですか。

K02 :ええ。ぼく、しゅみは えいがです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 141, 00:01-00:12)

KAIWA 69

K01 :エドさん、やすみに なにを しますか。

(79) K02 :そうですね。よく 映画を 見ます。アクション映画が 好

きです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 144, 00:01-00:15)

KAIWA 70

K01 :チョーさんは 休みの日に なにを しますか。

(80) K02 :そうですね。ときどき 公園を さんぽうします。

K01 :散歩ですか。

K02 :はい。気持ちですよ。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 146, 00:01-00:19)

123

KAIWA 71

(81) K01 :あのう、遠いですか。

(82) K02 :うーん、そうですね、、たぶん 20分ぐらいです。

K01 :はい。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 160, 00:01-00:15)

KAIWA 72

(83) K01 :あのう、ここから くうこまで どうやって行きますか。

K02 :くうこは 電車が いいですよ。

K01 :そうですか。ありがとうございます。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 162, 00:01-00:18)

KAIWA 73

(84) K01 :あのう、ここから みどり病院まで どうやって行きますか。

K02 :みどり病院は ちかてつが いいですよ。ちかてつが はや

いです。

K01 :そうですか。じゃあ、ちかてつで 行きます。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 165, 00:01-00:21)

KAIWA 74

(85) K01 :えー、うえのから ちかてつに のります。

そして、あさくさ駅で おります。

K02 :ちかてつ、あさくさですね。

K01 :はい。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 167, 00:01-00:19)

KAIWA 75

(86) K01 :すみません、 あのう、おてらは どこですか。

124

(87) K02 : おてら? ええっと、今 わたしたちは ここです。おてら

は ここです。このとおりを まっすぐいってください。

K01 :はい。どうも すみません。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 14, Audio 171, 00:01-00:31)

KAIWA 76

(88) K01 :すみません、 あのう、レストランさくらは どこですか。

K02 : レストランさくら? ああ、ふじホテルの 中に あります

ね。

K01 :ふじホテル?

K02 :今ここです。まっすぐ行って、みぎに いって、ここ。

K01 :ああ。はい。どうもありがとうございます。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 14, Audio 172, 00:01-00:31)

KAIWA 77

(89) K01 :すみません、 あのう、デパートは どこですか。

K02 : デパート? あち、あち。すぐですよ。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 14, Audio 173, 00:01-00:13)

KAIWA 78

(90) K01 :すみません、あのう、パークホテルは どこですか。

K02 : パークホテル? あの高いビルですよ。

K01 :どうやって 行きますか?

K02 :今ここですから、まっすぐ行きます。で、みぎに 行きます。

ここです。

K01 :ああ。はい。どうもありがとうございます。

(Marugoto A1 Katsudo, Lesson 14, Audio 172, Lesson 14, 00:01-00:34)

KAIWA 79

125

K01 :もしもし。ヤンさん、今どこですか。

(91) K02 : えー、 おてら。おてらの 中です。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 14, Audio 179, 00:01-00:16)

KAIWA 80

K01 :すずきさん、これ なんですか。

(92) K02 : ええっと、あー、しゅりけんです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 15, Audio 184, 00:01-00:10)

KAIWA 81

(93) K01 :ええっと、ポストカードも ほしいです。

K02 : ああ、えはがきですね。

K01 :えはがき 8枚ほしいです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 15, Audio 188, 00:01-00:13)

KAIWA 82

K01 :マリアさん、東京で なにを しましたか。

(94) K02 : ええっと、一日目は てんぷらを 食べました。

それから、しんじゅくに きました。

K01 : そうですか。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 18, Audio 224, 00:01-00:20)

KAIWA 83

K01 :二日目は なにを しましたか。

(95) K02 : ええっと、モノレールに のりました。

それから、おみやげを 買いました。

K01 : そうですか。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 18, Audio 225, 00:01-00:21)

126

KAIWA 84

K01 :マリアさん、東京は どうでしたか。

K02 :よかったですよ。

K01 :なにを しましたか。

K02 :うえのに きました。それから、おみやげも 買いました。

K01 :つぎは どこに 行きたいですか。

(96) K02 :そうですね、ひろしまに いきたいです。

(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 18, Audio 229, 00:01-00:28)

MARUGOTO RIKAI ELEMENTARY 1 (A2)

KAIWA 85

K01 : ジョイさんは 日本語の学校まで どうやって 行きますか。

K02 : 自転車で 行きますか。

K01 : へえ。自転車で どのぐらいですか。

(97) K02 : そうですね。だいたい 40分ぐらいです。

K01 : 40分。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 010, 00:01-00:23)

KAIWA 86

K01 : 日本は 今 どんなきせつですか。

K02 : 今ふゆです。さむいですよ。

K01 : そうですか。じゃあ、いつごろ あたたかくなりますか。

(98) K02 : そうですね。3月ごろ だんだん あたたかくなります。

そして、はるに なります。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 3, Audio 037, 00:01-00:25)

127

KAIWA 87

(99) K01 : あのう、えいがの「とらさん」の まちは どの あたりで

すか。

K02 : え?とらさん?ああ、かつかしばまたですね。

この あたりです。ここからは 電車が ちょっとふべんで

すよ。

K01 : そうですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 5, Audio 078, 00:01-00:22)

KAIWA 88

K01 : すみません、ぎんこうは どこですか。

(100) K02 :ぎんこうは、ええっと、このとおりを まっすぐ行って、

ひとつめの しんごうを みぎに まがってください。

K01 : まっすぐ行って、みぎですね。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 090, 00:01-00:21)

KAIWA 89

K01 : すみません、えきは どこですか。

(101) K02 :えきですか。ええっと、このみちを まっすぐ行って、

はしを わたってください。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 092, 00:01-00:13)

KAIWA 90

K01 : すみません、デパートは どこですか。

(102) K02 : デパート? ええっと、こうさてんを わたって、まっすぐ

行きます。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 093, 00:01-00:12)

KAIWA 91

128

K01 : すみません、JFビルに 来たんですが。

K02 : JFビルですか。あそこに 大きいビルが 見えますね。あ

れですよ。

(103) K01 : あのう、大きくて、青いビルですか。

K02 : いいえ。青いビルじゃなくて、白いビルです。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 095, 00:01-00:20)

KAIWA 92

K01 : 日曜日の おてら、まちあわせの じかんは どうしますか。

K02 : 1時は どうですか。

K01 : すみません。1時は ちょっと。2時でもいいですか。

K02 : ええ。いいですよ。2時ですね。

K01 : まちあわせの ばしょは どうしますか。

K02 : お寺の まえでも いいですか。

K01 : はい。おてらの まえですね。

(104) K02 : あの、おてらは このスカートでも いいですか。

(105) K01 : うーん、それはちょっと。おてらですからね。

K02 : はい、わかりました。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 106, 00:01-00:46)

KAIWA 93

K01 : 金曜日の コンサート、まちあわせの じかん、どうします

か。

K02 : 7時は どうですか。

K01 : 7じですね。大丈夫です

K02 : まちあわせの ばしょは どうしますか。

K01 : さくらえきは どうですか。

129

(106) K02 : うーん、えきは ちょっと。ひろいですから。本屋でもいい

ですか。

えきの まえの 本屋。

K01 : いいですよ。じゃあ、本屋のまえで 会いましょう。

(107) K02 : あのう、コンサートは スーツでも いいですか。

K01 : 大丈夫ですよ、スーツでも。

K02 : よかった。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 107, 00:01-00:46)

KAIWA 94

K01 : あしたのしょくじ、まちあわせの じかんは どうしますか。

K02 : 11時は どうですか。

(108) K01 : うーん、11時は ちょっと。11時半でもいいですか。

K02 : 11時半ですね。いいですよ。

K01 : 待ち合わせの 場所は どうしますか。

K02 : のぞみデパートのまえは どうですか。

(109) K01 : うーん、のぞみデパートは ちょっと。

ホテルの ロビーでもいいですか。

K02 : ホテルのロビーですか。いいですよ。

(110) K01 : レストランは 「みかど」ですね。あの、ジーンズでも い

いですか。

K02 : え、大丈夫です。ジーンズで どうぞ。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 108, 00:01-00:46)

KAIWA 95

K01 : カーラさんは 今までに どんな がいこくを 勉強しまし

たか。

K02 : 高校の時、スペインごを 勉強しました。

130

K01 : そうですか。スペイン語は むずかしいですか。

(111) K02 : そうですね。スペイン語は たんごが かんたんです。

でも、読むのが ちょっとむずかしいです。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 136, 00:01-00:29)

KAIWA 96

(112) K01 : あのう、すみません。

K02 : はい、なんですか。

K01 : この 漢字の 読み方が わかりません。おしえてください

ませんか。

K02 : これですか。これは フランスです。

K01 : え?フランスですか。ありがとうございます。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 143, 00:01-00:24)

KAIWA 97

K01 :日本語の 漢字は 中国語と にています。でも、少し違い

ます。

(113) K02 : あのう、すみません。もう一度 言ってくださいませんか。

K01 : ああ、はい。日本語の 漢字は 中国語と にています。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 146, 00:01-00:24)

KAIWA 98

(114) K01 :あのう、ちょっといいですか。この言葉の使い方が よく分

かりません。せつめいしてくださいませんか。

(115) K02 : この言葉ですか。うーん、むずかしいですね。私も よくわ

かりません。すみません。

K01 : あ、そうですか。じゃあ、先生に ききます。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 148, 00:01-00:27)

131

KAIWA 99

K01 :ピクニックは、土曜日と 日曜日と どちらが いいですか。

K02 : わたしは 土曜日が いいです。

K03 : わたしは どっちでも いいです。

(116) K04 : うーん、土曜日が いいです。

K05 :わたしは どっちでも いいです。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 181, 00:01-00:24)

KAIWA 100

K01 : たばかさん、こちらは うけつけの ナターリヤンさんです。

K02 : ナターリアさんは どのぐらい はたらいていますか。

K03 : 4がつ、4(がつ)かげつ?

K02 : 4かげつですか。しごと、いそがしいですか。

K03 : ノー。いそがしくないです。

K02 : ここの しごとは すきですか

(117) K03 : すき? うーん、あまり。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 222, 00:01-00:31)

KAIWA 101

K01 : ちょっと ペンを かりってもいいですか。

K02 : はい、どうぞ。

(118) K01 : あのう、ファクスを つかっても いいですか。

K02 : すみません。今 こわれっています。

K01 : そうですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 223, 00:01-00:31)

132

KAIWA 102

K01 : のださん、しゅうまつや ひまなとき、なにを してますか。

(119) K02 : そうですね。わたしは さんぽうしたり、いぬと あそんだ

りしています

てんきが いい 日は きもちが いいですよ。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 257, 00:01-00:22)

KAIWA 103

K01 : 男の人は まいあさ、あさごはんを たべますか。

(120) K02 : ええと、まいあさ 食べる人は 20人です。

K01 : へえ、そうですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 261, 00:01-00:12)

KAIWA 104

K01 : よく おさけを 飲む人は 何人ですか。

(121) K02 : ええと、36人です。

K01 : 36人。そうですか。じゃあ、飲まない人は。

(122) K02 :ぜんぜん 飲まない人は ええと、33人です。

K01 : 33人。そうですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 263, 00:01-00:30)

KAIWA 105

K01 : たばこを すうひとは、どうですか、おおいですか。

(123) K02 : ええと、よくたばこを すう ひとは 21人です。

それから、ときどき すわないひとは 6人です。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 264, 00:01-00:16)

KAIWA 106

K01 : まいにち スポーツをする人は 何人ですか。

(124) K02 : ええと、まいにち スポーツをする人は 30人です。

133

それから、ときどきする人は 24人です。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 265, 00:01-00:17)

KAIWA 107

K01 : パクさんの 国では しゅっさんのいわいに どんなものを

あげますか。

(125) K02 : そうですね、あかちゃんのものが おおいです。

たとえば あかちゃんが 着るものや、あそぶものです。

K01 : そうですか。私の国と おなじですね。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 17, Audio 273, 00:01-00:25)

KAIWA 108

K01 : 来週の木曜日、たなかさんの 誕生日です。

みんなで おいわいを しませんか。

K02 : いいですね。パーティーが いいと思います。

K01 : ああ、パーティー。どこで しますか。おすしやさん?

(126) K02 : うーん、たなかさんは メキシコりょうりが 好きだと思い

ます。レストラン AMIGOは どうですか。

K01 : いいですね。そうしましょう。

(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 18, Audio 283, 00:01-00:37)

MARUGOTO KATSUDOU ELEMENTARY 1 (A2)

KAIWA 109

K01 : 日本は いま どんな きせつですか。

K02 : いま あきです。すずしいですよ。たべものも おいしいで

す。

K01 : へえ、おいしいきせつ。いいですね。

じゃあ、いつごろ さくむなりますか。

134

(127) K02 : そうですね、だいたい 12月ごろ、さむくなりますよ。

K01 : ああ、12月ですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 023, 00:01-00:34)

KAIWA 110

(128) K01 : あのう、しんじゅくは どのあたりですか。

(129) K02 : ええっと、ここです。にしぐちは 高いビルが たくさんあ

ります。

それから、このあたりは ゲームセンターや いざかやが 多いで

す。

K01 : ああ、そうですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 5, Audio 048, 00:01-00:21)

KAIWA 111

(130) K01 : あのう、ゆうめいな うおいちばは どの あたりですか。

K02 : ああ、つきじですね。このあたりですよ。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 5, Audio 049, 00:01-00:21)

KAIWA 112

(131) K01 : あのう、ふじさんは どの あたりですか。

(132) K02 : ええっと、ふじさんは、この地図には ありませんね。

K01 : え、そうですか。

K02 : ワンさん、ふじさんは きれいけど、ちょっと とおいです

よ。バスで 3じかん ぐらいです。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 5, Audio 050, 00:01-00:24)

KAIWA 113

K01 : すみません、ホテルは どこ ですか。

(133) K02 : ええ、ホテルは このとおりを まっすぐいってください。

135

そして、二つ目の かどを ひだりに まがってください。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 054, 00:01-00:15)

KAIWA 114

K01 : すみません、たいしかんに 行きたいんですが。

(134) K02 :たいしかんですか。 ええっと、あそこに しろくて 大きい

たてものが 見えますね。

K01 : しろくて 大きいたてもの。はい。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 057, 00:01-00:20)

KAIWA 115

K01 : すみません、あさひぶつかんに 行きたいんですが。

(135) K02 :あさひぶつかんですか。 ええっと、あそこに まるくて お

もしろいたてものが みえますね。

K01 : まるくて おもしろいたてもの。はい。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 058, 00:01-00:20)

KAIWA 116

(136) K01 : あのう、すみません。ふじホテルに いきたいんですが。

(137) K02 : ふじホテルですか。ええっと、あそこに あかくて 高いタ

ワーが 見えますね。

K01 : あかくて 高いタワー。はい。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 059, 00:01-00:19)

KAIWA 117

(138) K01 : あのう、すみません。ゆうびんきょうくに いきたいんです。

K02 : ゆうびんきょうく?あそこに おおくて はぞながいビルが

みえますね。

K01 : あ、はい。おおくて はぞながいビル、あそこですね。

136

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 060, 00:01-00:20)

KAIWA 118

K01 : 日曜日、まちあわせは どうしますか。

K02 : そうですね。1時半に、ふじデパートの いりぐちは どう

ですか。

(139) K01 : ええっと、1時半、1時半に、ふじデパートの いりぐちです

ね。

わかりました。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 064, 00:01-00:22)

KAIWA 119

K01 :土曜日のまちあわせは、どうしますか。

K02 : そうですね。4時半に、コーヒーショップは どうですか。

(140) K01 : あのう、4時半は ちょっと。5時でもいいですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 065, 00:01-00:18)

KAIWA 120

K01 :土曜日の、まちあわせ、どうしますか。

K02 : そうですね。ちょっとはやいけど、8 時半に、東京駅は ど

うですか。

(141) K01 : ええ、東京駅、すみません。ホテルの ロビーでもいいです

か。

K02 : いいですよ。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 066, 00:01-00:21)

KAIWA 121

(142) K01 :あのう、もう東京スカイツリー、みましたか。

K02 : スカイツリー?

137

(143) K01 : あ、高いタワーです。せかいいちですよ。

K02 : ああ、タワー。いいえ、まだです。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 073, 00:01-00:17)

KAIWA 122

(144) K01 :あのう、もうすいじょうバスに のりましたか。

K02 : すいじょうバス?

(145) K01 : ええっと、ちいさいふねです。

K02 : ああ、ふねですか。いいえ。

K01 :よる、ライトアップが きれいですよ。あとでのりませんか。

(146) K02 : ううん、わたし、ふねは ちょっと。

K01 : そうですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 075, 00:01-00:31)

KAIWA 123

(147) K01 :あのう、すみません。ちょっとおみやげを 買いたいんです

が。

(148) K02 : おみやげですか。ええっと、じゃあ食事のまえにみせにいき

ましょう。

K01 : しょくじのまえ? 時間大丈夫ですか。

K02 : え、大丈夫です。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 078, 00:01-00:24)

KAIWA 124

K01 :スペイン語は どうですか。

(149) K02 : そうですね、スペイン語は ぶんぽうが むずかしくないで

す。

フランス語と にてますから。

138

K01 : ああ、そうですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 9, Audio 083, 00:17-00:34)

KAIWA 125

K01 :中国語 どうですか。むずかしいですか。

(150) K02 : うーん、中国語は もじが おもしろいです。英語と ちが

いますから。

K01 :そうですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 9, Audio 084, 00:18-00:32)

KAIWA 126

K01 :あした 10 時に ホテルの ロビーで まちあわせしましょ

う。

(151) K02 : あのう、すみません。もう一度言って くださいませんか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 9, Audio 088, 00:01-00:11)

KAIWA 127

(152) K01 :あのう、ちょっといいですか。

K02 : はい。なんですか。

(153) K01 :あのう、この でんしじしょの 使い方、教えてくださいま

せんか。

(154) K02 : でんしじしょねえ、うーん、わたしも よくわかりません。

すみません。

K01 :あ、そうですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 9, Audio 089, 00:01-00:26)

KAIWA 128

(155) K01 :あのう、どうしたんですか。

K02 : えきにきたいんですが。みちが よくわかりません。

139

K01 :いっしょに いきましょうか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 10, Audio 096, 00:01-00:15)

KAIWA 129

K01 : どうしたんですか。

(156) K02 : あのう、きっぷ 買い方が よく わかりません。

K01 :てつだいましょうか。

(157) K02 : すみません。ええと、よよぎまで いきます。

K01 :よよぎですか。まず おかねをいれて…。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 10, Audio 097, 00:01-00:24)

KAIWA 130

(158) K01 :あのう、どうしたんですか。

K02 : ちょっとみましょうか。あ、あそこですね。

K01 :どうもありがとうございます。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 10, Audio 098, 00:01-00:20)

KAIWA 131

(159) K01 :あのう、のみものは なにがいいですか。

(160) K02 : そうですね、わたしは おちゃが いいです。

K03 : わたしも おちゃが いいです。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 11, Audio 105, 00:01-00:15)

KAIWA 132

(161) K01 :あ、けーきは チョコレートと りんご、どっちが いいで

すか。

K02 : わたしは チョコレートの ケーキが いいです。

(162) K03 : うーん、わたしは どっちでもいいですよ。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 11, Audio 107, 00:01-00:15)

140

KAIWA 133

(163) K01 :あのう、ワインは あかと しろ、どっちが いいですか。

K02 : わたしは あかが いいです。

(164) K03 : うーん、わたしは しろ。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 11, Audio 108, 00:01-00:14)

KAIWA 134

K01 :それ、なんですか。

K02 : メキシコの スープです。

K01 :メキシコの? へえ、カレーと にてますね。ちょっとから

そう。

(165) K02 : あ、あじは ぜん`ぜんちがいますよ。どうぞ、たべてみてく

ださい。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 114, 00:01-00:21)

KAIWA 135

K01 :タイラさん、シドニーしゃのいしかわさん、知ってますか。

(166) K02 : いしかわさん? うーん、あったこと、ありません。

でも、電話で はなしたことが あります。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 13, Audio 123, 00:01-00:17)

KAIWA 136

K01 :タイラーさん、ローマししゃの さいとうさん、知ってます

か。

(167) K02 : ローマの いとうさん?うーん、あったこと、ありません。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 13, Audio 124, 00:01-00:14)

KAIWA 137

(168) K01 :ええと、へやばんごうは 302ですね。

141

K02 : あ、はい。302です。ここです。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 13, Audio 129, 00:01-00:13)

KAIWA 138

K01 :すみません。この電車 使ってもいいですか。

K02 : ええ、どうぞ。

(169) K01 : あのう、日本に こくさいでんわ、してもいいですか。

K02 : 日本ですか。いいですよ。どうぞ。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 139, 00:01-00:24)

KAIWA 139

(170) K01 :あのう、ファックス、使ってもいいですか。

K02 : ファックスですか。すみません。今 こわれてます。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 140, 00:01-00:12)

KAIWA 140

(171) K01 :あのう、これ、コピーしてもいいですか。

K02 : いいですよ。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 141, 00:01-00:07)

KAIWA 141

K01 :けんこうの ために なにか してますか。

(172) K02 : そうですね。わたしは まいあさ ヨガをしています。

K01 :へえ、ヨガですか。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 156, 00:01-00:11)

KAIWA 142

K01 :シンさん、なにか けんこうの ために してますか。

142

(173) K02 : そうですね。いえでヨガをしたり、ジムでトレーニングした

りしてます。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 156, 00:01-00:08)

KAIWA 143

(174) K01 :まあ、 かわいいセーターですね。

K02 : あっ、ありがとうございます。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 170, 00:01-00:03)

KAIWA 144

K01 :キムさんの くにでは けっこんの おいわいに なにを

あげますか。

(175) K02 : そうですね。たぶん へやに かざる ものが 多いですよ。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 171, 00:01-00:10)

KAIWA 145

K01 :日本では しゅしょくの おいわい、 どんな ものを あ

げますか。

(176) K02 : しゅしょくのときですか。そうですね、仕事で つかうもの

が多いです。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 173, 00:01-00:10)

KAIWA 146

K01 :らいげつ、あべさんが けっこんしますね。

けっこんの おいわい、どうしますか。

(177) K02 : そうですね。わたしは パーティーが いいと 思います。

K01 :パーティーですか、いいですね。

143

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 178, 00:01-00:15)

KAIWA 147

K01 :カーラさんの ひっこしの おいわい どうしますか。

(178) K02 : そうですね、へやに かざるものが いいと 思います。

K01 :いいですね。

(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 179, 00:01-00:08)

MARUGOTO RIKAI ELEMENTARY 2 (A2)

KAIWA 148

(179) K01 : あのう、しゅみは なんですか。

K02 : わたしの しゅみは おかしを たべることです。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 007, 00:01-00:04)

KAIWA 149

(180) K01 : あのう、おこうさんは。

K02 : 女の子が 一人います。のぞみという名前です。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 008, 00:01-00:05)

KAIWA 150

(181) K01 : あのう、お国は。どちらからですか。

K02 : マレーシアの クアラルンプールからきました。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 009, 00:01-00:06)

KAIWA 151

K01 :カーラさんは 休みの日に なにを していますか。

(182) K02 : そうですね。よく ほんやに いきます。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 015, 00:01-00:04)

144

KAIWA 152

K01 :あべさん、あべさんの いもうとさんは どこですか。

(183) K02 : ええっと、あ、あそこで カーラさんと はなしてますよ。

めがねを かけてる子です。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 2, Audio 040, 00:01-00:09)

KAIWA 153

K01 :この店は ステーキが おいしいですよ。

(184) K02 : あー、わたし ベジタリアンなんです。にくは ちょっと。

K01 :そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 3, Audio 050, 00:01-00:15)

KAIWA 154

K01 :豆腐ステーキ おいしそうですね。

(185) K02 : あのう、どうやって たべますか。なにも つけないで?

K01 :はい、そのままで 大丈夫です。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 4, Audio 075, 00:01-00:09)

KAIWA 155

(186) K01 : あのう、おきなわの れきしや ぶんか 知りたいんですが。

K02 :それなら この ツアーは いかがですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 101, 00:01-00:06)

KAIWA 156

(187) K01 : あのう、なにか 作るツアーは ありますか。

K02 :それなら この ツアーは いかがですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 102, 00:01-00:06)

145

KAIWA 157

(188) K01 : あのう、おきなわでは いつごろまで およげるんですか。

K02 :5月から 10 月ごろまで およげます。11 月に 泳ぐ人もい

ます。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 105, 00:01-00:08)

KAIWA 159

K01 :ロザナさん、コンピューターで 日本語の はりがみが つ

くれますか。

(189) K02 : うーん、作ったことが ありませんから。わかりません。

むずかしいです。 すみません。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 125, 00:01-00:17)

KAIWA 160

(190) K01 : あのう、あした きゅうにつぐが わるくなったら どうし

ますか。

K02 :その時は つぐに わたしのけいたいでんわに れんらくし

てください。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 133, 00:01-00:07)

KAIWA 161

(191) K01 : あのう、マンガきょうしつ まだ さんかできますか。

K02 :すみません。もういっぱいなので まだ さんかできません。

K01 :そうですか、ざんねん。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 8, Audio 149, 00:01-00:16)

KAIWA 162

(192) K01 : あのう、日本祭りのぺん まだありますか。

K02 :はい、ありますよ。どうぞ。

K01 :ああ、よかった。ありがとう

146

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 8, Audio 150, 00:01-00:13)

KAIWA 163

K01 : Jポップ コンサートが なんじに 始まるか 知ってます

か。

(193) K02 : うーん、わかりません。うけつけで 聞いてみましょう。

(194) あのう、すみません。Jポップコンサートは 何時から で

すか。

K03 :3時からです。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 8, Audio 152, 00:01-00:18)

KAIWA 164

(195) K01 : あのう、すみません。ネットショッピングを よく します

か。

K02 :はい、よく します。店に 行かないで 買い物できますか

ら。

K01 : そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 195, 00:01-00:10)

KAIWA 165

(196) K01 : あのう、ネットショッピング よく しますか。。

K02 :いいえ、ぜんぜんしません。

K01 :そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 196, 00:01-00:05)

KAIWA 166

147

(197) K01 : あのう、すみません。インターネットで よく 買い物しま

すか。

K02 :え、多いです。インターネットでは ねだんや 使い方を

見て、よく考えて決められますから。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 197, 00:01-00:10)

KAIWA 167

(198) K01 : あのう、インターネットで よく 買い物しますか。

K02 :いいえ、したことありません。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 198, 00:01-00:05)

KAIWA 168

K01 :かわいさん、これ どう思いますか。

(199) K02 :いいですね。あ、でも ちょっと おもすぎるとおもいます。

K01 :でも、わたしが つかうので 大丈夫ですよ。

(200) K02 : うーん、おもすぎて、使いにくいと おもいますよ。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 12, Audio 205, 00:01-00:21)

KAIWA 169

(201) K01 : あのう、すみません。きょうとは はじめて ですか。

K02 :ええ、はじめてです。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 13, Audio 226, 00:01-00:08)

KAIWA 170

K01 :これが 京都の町です。

K02 :わあ、れきすてきな おてらや じんじゃが 町中にありま

すね。

K01 :はい、京都は 八世紀の おわりに てんのうによって 作

られました。ここが ごしょ。てんのうが すんだところで 京都

の ちゅしんでした。

148

(202) K02 :へえ、そうですか。あのう、みちが まっすぐで わかりや

すいですね。

K01 : はい。このみちは けいかくてきに 作られていますからね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 13, Audio 237, 00:01-00:31)

KAIWA 171

K01 :これ、古いんですか。

(203) K02 :ええと、今から 八百年ぐらい まえに 書かれた そうで

す。日本で 一番古いマンガだ そうですよ。

K01 :へえ。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 238, 00:11-00:23)

KAIWA 172

(204) K01 :こちらをごらんください。これは十六世紀ごろに作られたき

ものです。えー、ぶしの おくさんが 祭りのとき 着ました。

K02 :へえ。ぶしの おくさんの きものですか。きれいですね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 240, 00:01-00:18)

KAIWA 173

K01 : わたしは よく 子供と 一緒にはくぶつかんに くるんで

すが。

子供はまだ かんじが よめないし つまらないと言ってるんです。

(205) K02 :それなら、はじめてのはくぶつかんという パンフレットが

あります。子供のために ええっと、ひらがなに 書かれていて、

楽しいし、わかりやすいですよ。うけつけに あります。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 250, 00:01-00:25)

KAIWA 174

149

(206) K01 : あのう、あながいて くつしたが はけなくなったら、どう

しますか。

K02 :あながいたら、もったいなにけど してますよ。

K01 : そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 273, 00:01-00:16)

KAIWA 175

K01 :キムさん どんな子供でしたか。

(207) K02 :そうですね。父が とてもきびしかったんです。

ときどき うちに遅く帰って しかられました。

(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 18, Audio 309, 00:01-00:13)

MARUGOTO KATSUDOU ELEMENTARY 2 (A2)

KAIWA 176

K01 :りりーさん。りりーさんは どこに 住んでいるんですか。

(208) K02 : ええっと、さいたまです。さいたまという 町に住んでいま

す。

K01 :そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 1, Audio 010, 00:01-00:14)

KAIWA 177

K01 :やまださんの しゅみは なんですか。

K02 :映画です。 とくに インドの ミュージカル映画が 好き

です。

K01 :へえ、インドのミュージカルですか。さいきん、なにか み

ましたか。

(209)K02 : ええっと、さいきん 見た映画は ボリウッドスター です。

150

おもしろかったですよ。とくに ダンスが‘ すごいです。

K01 :そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 1, Audio 013, 00:01-00:31)

KAIWA 178

K01 :くのさんの しゅみは なんですか。

K02 :わたしは じてんしゃで りょこうするのが 好きです。

K01 :へえ、じてんしゃで? 外国にも行きますか。

K02 :はい。行ったことがある国は アメリカと メキシコです。

K01 :アメリカと メキシコ? いいですね。次は どこに行きま

すか。

(210)K02 :そうですね、次は ロシアに 行ってみたいです。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 1, Audio 016, 00:01-00:37)

KAIWA 179

(211) K01 :さあ、ルパさん なにが いいですか。

(212) K02 : ええっと。

K01 :わたしが いつも食べるのは よせなべです。

とりにくと やさいが たくさん はいてますよ。

(213) K02 :あのう、わたし ベジタリアンなので にくは 食べないん

です。

K01 :ああ、そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 032, 00:01-00:26)

KAIWA 181

K01 : エドさん、この店で 有名なのは かになべです。

大きいな かにが たくさん はいてるんですよ。

(214) K02 :あのう、わたしアレルギーがあるのでえびやかには食べられ

ないんです。

151

K01 :アレルギー?ああ、そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 033, 00:01-00:23)

KAIWA 182

K01 :さとうさん、飲物は なに しますか。つめたいビールでも

いいですか。

(215) K02 :あー、わたし 車で 来たので、おさけは のめないんです。

ソフトドリンク ありますか。

(216) K01 : ソフトドリンクなら、ここを 見てください。ええ、うろん

ちゃ、オレンジジュース、…。

K02 :じゃあ、うろんちゃに します。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 034, 00:01-00:35)

KAIWA 183

K01 : ほせさん、この店は さしみが おいしいですよ。

(217) K02 :あのう、 わたし なまのさかなは にがてなので さしみ

は ちょっと。

K01 :ああ、そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 035, 00:01-00:18)

KAIWA 184

(218) K01 : はい、なべが できました。どうぞ。

(219) K02 :あのう、どうやって たべますか。

K01 : そのたれを つけって食べてください。

K02 :はい。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 4, Audio 041, 00:01-00:16)

KAIWA 185

(220) K01 : はい、なべが できましたよ。どうぞ 食べてください。

152

(221) K02 :ええっと、どうやって たべますか。

K03 : えっ、そうですね。

(222) K01 :ええ、そのまま 食べると あついですよ。自分の さらに

とって 食べてくださいね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 4, Audio 042, 00:01-00:25)

KAIWA 186

(223) K01 : はい、すきやきできました。

(224) K02 :あのう、どうやって たべますか。醬油を かけますか。

K01 : えっ、醬油は かけないで たべます。

K02 :あ、そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 4, Audio 043, 00:01-00:19)

KAIWA 187

(225) K01 : あのう、きれいな さかなとか イルカを みてみたいんで

すが。

K02 :それなら このツアー いかがですか。イルカのショー 見

られますよ。

K01 : へえ、おもしろそうですね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 059, 00:01-00:19)

KAIWA 188

(226) K01 : あのう、おきなわの ぶんか 知りたいんですが。

K02 :じゃあ、このツアーいかがですか。おきなわのおどりが み

られますよ。

K01 : 踊り?おもしろそうですね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 060, 00:01-00:17)

KAIWA 189

153

(227) K01 : あのう、わたし じぶんで なにか 作って みてみたいん

ですが。いいツアー ありますか。

K02 :じゃあ、このツアーが おすすめです。

おきなわガラスで コップが つくれますよ。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 062, 00:01-00:17)

KAIWA 190

K01 :タイラーさん、今 日本語で使いが できる人。

K02 : 日本語で使いですか。できるかな。やったことありません。

K01 : 大丈夫です。できますよ。タイラーさん 日本語 上手です

から。

(228) K02 :ううん、自身ありません。ちょっとむりです。すみません。

K01 : そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 071, 00:01-00:28)

KAIWA 191

K01 : つぎに うけつけですが。受け継は 9時半に はじめます。

(229) K02 : 9時半ですね。わかりました。

あのう、人が たくさん来たら どうしますか。

(230) K01 : そうですね、たくさん来たら 少し早く 9時 15分に はじ

めます。

K02 : 9時 15分ですね。わかりました。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 074, 00:01-00:30)

KAIWA 192

K01 : それから スピーチコンテストの ボランティアは 12 時に

みどりホールに 集まってください。

154

(231) K02 : 12 時ですね。あのう、ビデオカメラの使い方が わからなか

ったら どうしますか。

K01 : ビデオカメラの使い方が わからなかったら、たなかさんに

聞いてください。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 075, 00:01-00:22)

KAIWA 193

(232) K01 : ええっと、マンガきょうしつの ボランティアの 皆さんは

1時に 会場に 来てください。

K02 : はい。会場に 1時ですね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 076, 00:01-00:12)

KAIWA 194

K01 : Jポップコンサート なんじに 始まりまるか 知ってます

か。

(233) K02 : うーん、わかりません。うけつけで 聞いてみましょう。

(234) あのう、すみません。Jポップコンサートは なんじに 始まりま

すか。

K03 : 2じに 始まります。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 078, 00:04-00:23)

KAIWA 195

K01 : カラオケコンテスト どこで やってるか 知ってますか。

(235) K02 : うーん、ちょっと わかりません。うけつけで 聞いてみま

しょう。

(236) あのう、すみません。カラオケコンテストは どこで やってます

か。

K03 :さくらひろばです。

K02 :さくらひろばですね。ありがとう。

155

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 079, 00:01-00:29)

KAIWA 196

(237) K01 :あのう、すみません。たいこうは 何時からですか。

(238) K02 : :たいこう教室ですか。ええと、10時からです。

K01 :10時からですね。わかりました。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 080, 00:01-00:32)

KAIWA 197

(239) K01 : あのう、すみません。アニメの うちは どこで もらえま

すか。

K02 : みどりホールの 入口です。にんきが ありますから。早く

いったほうが いいですよ。

K01 : みどりホールの 入口ですね。どうも ありがとうございます。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 081, 00:01-00:40)

KAIWA 198

(240) K01 : あのう、このにんぎょう とくべつなものですか。

K02 : あ、それは ひなまつりの にんぎょうです。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 10, Audio 100, 00:01-00:06)

KAIWA 199

K01 :のださん、これ どう思いますか。

K02 :ちょっと 小さすぎると 思います。

K01 :でも、うちは かぞくが すくないので、大丈夫です。

(241) K02 : うーん、小さすぎて使いにくいと おもいますよ。

K01 :ふーん、そうですか。そうかもしれませんね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 117, 00:01-00:30)

156

KAIWA 200

K01 :よしださん、これ どう思いますか。

K02 :きのが 多すぎると おもいます。

K01 :でも、便利そうですよ。

(242) K02 : うーん、きのが 多すぎて 使いにくいですよ。

K01 :ふーん、そうかもしれませんね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 118, 00:01-00:25)

KAIWA 201

K01 :ジョイさん、新しい そうじきは A と Bどっちが いい

ですか。

K02 :ねだんは どっちが やすいですか。

K01 :Bモデルの ほうが やすいですよ。

(243) K02 : うーん、じゃあ どっちが使いやすいと 思いますか。

(244) K01 : うーん、Aモデルのほうが かるくて、使いやそうですよ。

K02 :そうですか。じゃあ、使いやそうなので Aモデルに しま

す。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 121, 00:01-00:35)

KAIWA 202

K01 :ジョイさん、新しい おんがくプレーヤーは A と Bどっ

ちが いいですか。

(245) K02 : うーん、デザインは どっちが いいと思いますか。

K01 : A モデルのほうが いいですよ。A のほうがかっこいし、お

しゃれです。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 123, 00:01-00:19)

KAIWA 203

157

(246) K01 :えー、では これから りょうあんじのせきて、にしの に

わについて せつめいします。

KJ :よろしくお願いします。

(247) K01 : えー、この庭 見てください。花や 木は ありません。で

も ここには 十五項の いしがを うかれました。

K02 :十五項? いち、に、さん、し、。 十四個しか ありませ

んよ。

K01 :はい。じゅうよんこうしか みえませんが 十五項 ありま

す。

KJ : へえ。

(248) K02 :あのう、この 庭は いつごろ 作られましたか。

K01 : この庭は いつごろ 作られましたか よくわかりません。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 13, Audio 130, 00:01-00:49)

KAIWA 204

K01 :あ、この絵 おもしろいですね。

K02 :ああ、これは かぜと かみさまと かみのりの かみさま

で とても有名な 絵です。

K01 :えっ、かぜと かみなり?

(249) K02 :はい。あー この絵 ここだそうですよ。

K01 :ふーん。やっぱりすごいですね。いつごろ 書かれたもの

ですか。

(250) K02 : ええと、十七世紀に 書かれたそうです。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 138, 00:01-00:37)

KAIWA 205

K01 :あ、これ にんぎょうですか。わらってますね。かわいい。

158

K02 :ええ、かわいいですね。ぼうしをかぶって、ネックレスもし

てますね。

K01 :女の人ですか。

K02 :いいえ、これは 男の人です。

K01 :へえ、おしゃれですね。これ いつごろの ものですか。

(251) K02 : ええと、六世紀の おわりごろだ そうですよ。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 139, 00:01-00:32)

KAIWA 206

K01 :あ、これは てがみですか。

K02 :え、きれいな字ですね。

(252) K03 :そうですね。あ、これ 手紙じゃなくて、こっきんは かし

ゅという 歌の本ですよ。

K01 :え、こっきん?

K03 : こっきんはかしゅ 十世紀のはじめ 生百年前の 歌の本。

K02 :へえ、どんな 歌ですか。

(253) K03 : ええっと、あ、この本には こいの歌が 書かれているそう

ですよ。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 140, 00:01-00:37)

KAIWA 207

(254) K01 :あのう、ちょっと でんわしたいんですが。ここ大丈夫です

か。

(255) K02 : 電話ですか? あー、あ、ここは だめですね。

K01 :え?

K02 : あそこに 携帯電話使用禁止して書いてありますから。そと

で したほうが いいですよ。

K01 :そうですか。わかりました。

159

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 144, 00:01-00:26)

KAIWA 208

K01 :ヤンさんは どんなエコ活動を してますか。

(256) K02 :そうですね、買い物のとき 自分の バッグを 持って行く

ように してますよ。

K01 :ああ、エコバッグですね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 153, 00:01-00:17)

KAIWA 209

K01 :ヤぎさんは なにか エコ活動を してますか。

(257) K02 : うーん、そうですね、あ、わたしは 短い時間で シャワー

を あびるように してます。

K01 :ああ、エコバッグですね。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 155, 00:01-00:16)

KAIWA 210

K01 :キムさんは どんな エコ活動を していますか。

(258) K02 :エコですか?そうですね、わたしは りょうりを するとき

だいどころから 油を ながさないように してますよ。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 157, 00:01-00:15)

KAIWA 211

K01 :よしださんは くだものを たくさんもらったら どうしま

すか。

(259) K02 : うーん、りんごとか オレンジとかは ジャムに したりし

ますよ。それから 会社に 持てて,会社の人と たべます。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 159, 00:01-00:18)

160

KAIWA 212

K01 :あべさん、あかちゃんのものが ひつように なったら、日

本では どうしますか。

(260) K02 :そうですね、あかちゃんのふくとか おもちゃとかは プレ

ゼントで よく もらいますよ。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 160, 00:01-00:14)

KAIWA 213

K01 :ワンさん、こっちのバッグは なんだと 思いますか。

(261) K02 : うーん、分かった、ネクタイですね。

K01 :そうです。使わなくなったネクタイよ、つまが バッグに

したんです。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 166, 00:01-00:16)

KAIWA 214

K01 :フリオさんは どんな 子供でしたか。

K02 :わたしは からだが よわかったので、りょうしんに あま

えてました。おとなしい子だったんですよ。

K01 :ああ、そうですか。どんなことが 好きでしたか。

K02 :絵をかくのが 好きで、よく 一人で 絵を 書いていまし

た。

K01 :ええ、そうですか。

(262) K02 :はい。小学校の時 わたしの絵がコンテストで 一番に な

りました。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 179, 00:01-00:31)

KAIWA 215

161

K01 :のださんは どんな 学生でしたか。

(263) K02 :そうですね、たくさん勉強したし、スポーツも やってまし

たよ。

K01 :そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 181, 00:01-00:14)

KAIWA 216

K01 :さかいさん、しつれいですが。ごけっこんの きかっけは。

(264) K02 :えっ、きかっけですか? ええっと、つまと わたしは 同

じ会社で はたらいたんです。

K01 :ああ、そうですか。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 182, 00:01-00:20)

KAIWA 217

K01 :たなかさん、どうして この会社に 入ったんですか。

(265) K02 :あ、それは 大学の先生に すすめられたんです。

K01 :へえ、大学の先生に。

(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 183, 00:01-00:15)