analisis penggunaan firaa dalam buku ajar marugoto bahasa
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGGUNAAN FIRAA DALAM BUKU AJAR
MARUGOTO BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANG
TINGKAT PEMULA (A1) DAN TINGKAT DASAR(A2)
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa Jepang
oleh
Siti Aisyah
2302416021
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Tidak ada eskalator kesuksesan. Kau harus menaiki tangga.”
PERSEMBAHAN:
Almarhum Bapak dan Ibu yang telah merawat, membesarakan, dan
mendidik saya sampai sekarang ini.
Kakak-kakak saya yang selalu mendukung dan menyemangati saya.
Guru-guru TK, SD, SMP, SMA, serta Bapak dan Ibu Dosen Universitas
Negeri Semarang yang telah membimbing dan memberikan ilmu
pengetahuan serta budi pekerti yang sangat berharga
Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang
Para pembaca skripsi ini
vi
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala
rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Penggunaan Firaa dalam Buku Ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)” guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa
Jepang.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta
dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak berikut ini:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Semarang.
3. Ahmad Syaifudin S.S., M.Pd., Wakil Dekan II sebagai Ketua Panitia Ujian
Skripsi.
4. Singgih Kuswardono, M.A., Ph.D., sebagai Sekretatis Panitia Ujian Skripsi.
5. Dra. Rina Supriatnaningsih, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing.
6. Lispridona Diner, S.Pd., M.Pd., sebagai penguji I yang telah memberikan
arahan dan saran dalam perbaikan skripsi.
7. Silvia Nurhayati, S.Pd., M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Jepang
sekaligus sebagai sebagai Penguji II yang telah memberikan arahan dan saran
dalam perbaikan skripsi.
8. Lisda Nurjaleka, S.S., M.Pd., pembimbing yang telah memberikan masukan
dan arahan dalam menyusun skripsi dan sekaligus sebagai penguji III.
vii
9. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Jurusan Bahasa dan
Sastra Asing yang telah bersedia mendidik dan memberikan ilmunya tanpa
pamrih.
10. Teman-teman dan seluruh pihak yang sudah membantu dan memberikan
dukungan serta doa kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besanya atas bantuan yang
telah diberikan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini. Semoga semua
bantuan yang telah diberikan kepada penulis dapat dibalas dengan berkah dan
karunia yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis juga berharap agar skripsi
ini dapat bermafaat bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi para
pembelajar bahasa Jepang.
Semarang, 12 Agustus 2020
(Penulis)
viii
ABSTRAK
Aisyah, Siti. 2020. Analisis Penggunaan Firaa Dalam Buku Ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1. Lisda Nurjaleka, S.S., M.Pd.
Email: [email protected], [email protected]
Firaa merupakan salah satu karakteristik bahasa Jepang terutama pada wacana
lisan yang sering digunakan sebagai alat bantu untuk kelancaran komunikasi yang
alami. Firaa yang digunakan oleh penutur asli sangat beragam variasinya.
Namun banyak pembelajar bahasa Jepang yang masih belum mengetahui variasi
jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa. Bahkan beberapa mahasiswa tidak
mengerti penggunaan firaa dalam melancarkan komunikasi berbahasa Jepang.
Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan
mengidentifikasi penggunaan firaa baik jenis maupun fungsinya yang terdapat
dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Tingkat Pemula (A1) dan
Tingkat Dasar (A2).
Penelitian ini menggunakan metode simak catat. Kemudian data dikaji
berdasarkan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono
(2015) yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data
penelitian adalah dialog percakapan yang menggunakan firaa pada audio choukai
dan video kaiwa yang merupakan bahan pelengkap pembelajaran buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2). Buku tersebut dipilih karena dimungkinkan dengan meneliti buku
yang berbasis komunikasi dapat ditemukan penggunaan firaa yang lebih
bervariasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada total 271 firaa yang mucul dalam 217
percakapan pada video dan audio buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Jenis-jenis firaa yang
diperkenalkan dalam buku tersebut adalah jenis firaa bunyi vokal, jenis firaa
‘eeto’, jenis firaa ‘Ko-So-A’, jenis firaa ‘hai’,, jenis firaa ‘N’, jenis firaa ‘Maa’
dan jenis firaa ‘Saa’. Kemudian terdapat enam fungsi jenis-jenis firaa yang
diperkenalkan dalam tersebut antara lain: (1) fungsi untuk memulai topik dan
ucapan; (2) fungsi untuk mempertahankan hak bicara; (3) fungsi sebagai
penghasil waktu; (5) fungsi untuk memperhalus; (5) fungsi untuk menunjukkan
keragu-raguan; (6) fungsi untuk pemahaman bersama, tidak terdapat fungsi firaa
untuk pergantian pembicara, karena firaa dengan fungsi ini biasanya muncul di
akhir kalimat, sedangkan firaa yang diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)
tidak ditemukan firaa yang muncul di akhir kalimat.
Kata Kunci : Analisis, Firaa, Marugoto.
ix
RANGKUMAN
Aisyah, Siti. 2020. Analisis Penggunaan Firaa Dalam Buku Ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1. Lisda Nurjaleka, S.S., M.Pd.
Kata Kunci : Analisis, Firaa, Marugoto.
1. Latar Belakang
Saat berkomunikasi, ucapan dapat terganggu dan keheningan dapat terjadi
karena keterlambatan percakapan atau waktu untuk mencari maupun
merangkai kata-kata yang akan diucapkan. Apabila selama proses menyusun
kalimat dalam bahasa Jepang mengalami hambatan, maka biasanya muncul
firaa dengan bentuk kata-kata seperti, anoo ,eetoo, dan sebagainya.
Penulis melakukan studi pendahuluan dengan menyimak drama Jepang
yang berjudul Mischievous Kiss 2: Love in Tokyo. Dari drama Jepang tersebut,
penulis mengamati bahwa dalam kesehariannya, penutur asli orang Jepang
terlihat banyak menggunakan firaa sebagai alat bantu komunikasi.
Penulis juga telah melakukan studi pendahuluan berupa wawancara ke
beberapa mahasiswa di Prodi Pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri
Semarang semester empat. Mereka tidak mengetahui apa itu firaa. Namun
mereka mengetahui beberapa jenis-jenis firaa akan tetapi mereka mengaku
kurang memahami fungsi jenis-jenis firaa tersebut. Selain itu dalam mata
x
kuliah kaiwa beberapa dari mereka hanya terbiasa menggunakan firaa anoo
dan eeto. Namun kebanyakan dari mereka hanya memilih diam ketika
komunikasi mengalami hambatan.
Dalam penelitian sebelumnya, seperti Daikuhara (2010), firaa
berkontribusi dalam tata bahasa lisan bahasa Jepang. Oleh karena itu
diperlukan pengajaran firaa dalam pendidikan bahasa Jepang.
Pentingnya peran firaa tersebut maka diperlukan penelitian untuk
mengetahui jenis dan fungsi firaa apa saja yang diperkenalkan pada
pembelajar bahasa Jepang khususnya pembelajar tingkat awal yaitu tingkat
pemula dan tingkat dasar, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Penggunaan Firaa dalam Buku Ajar Marugoto Bahasa
dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)”.
2. Landasan Teori
2.1 Pragmatik
Sutedi (2008) berpendapat bahwa pragmatik yaitu ilmu yang mengkaji makna
bahasa dihubungkan dengan situasi dan kondisi pada saat bahasa tersebut
digunakan.
2.2 Discouse Analysis
Menurut Paltridge (2012) Discourse Analysis atau analisis wacana merupakan
studi kebahasaan yang mengkaji teks dan percakapan serta studi untuk
xi
mendeskripsikan dan memahami bagaimana bahasa yang digunakan. Cabang
discourse analysis adalah discourse marker
2.3 Discoure Markers
Menurut Schiffrin (1987) discourse marker dalam percakapan digunakan
untuk membuat wacana lebih koheren dan memiliki fungsi penting dalam
mengelola percakapan.
2.4 Firaa
Firaa merupakan salah satu karakteristik bahasa Jepang terutama pada wacana
lisan yang sering digunakan sebagai alat bantu untuk kelancaran komunikasi yang
alami, yang penggunaanya tidak mengubah makna proposisional dari seluruh
ucapan.
2.5 Marugoto
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang merupakan buku ajar yang
diterbikan The Japan Fondation pada tahun 2013, yang ditulis oleh Hiromi Kajima,
Tomoyo Shibaha, dan Naomi Hatta.
3. Metode Penlitian
3.1 Pendeketan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis pendekatan deskriptif
kualitatif.
xii
3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah dialog percakapan pada
audio choukai dan video kaiwa pada marugoto plus dalam buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar 1 dan 2
(A2).
3.3 Objek Data
Objek data yang menjadi fokus penelitian ini adalah dialog percakapan yang
menggunakan firaa pada audio choukai dan video kaiwa yang merupakan bahan
pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode simak dengan teknik lanjutan berupa teknik catat.
3.5 Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman
dalam Sugiyono (2015:246) yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
3.6 Langkah-Langkah Analisis Data
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menyimak dialog percakapan dalam audio choukai dan video kaiwa
yang merupakan bahan pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto
xiii
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2).
2. Mencatat kemunculan firaa yang terdapat pada dialog percakapan
dalam audio choukai dan video kaiwa yang merupakan bahan
pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
3. Mengklasifikasikan data dengan membuat tabel dan menganalisis data.
4. Menuliskan hasil analisis data yang diperoleh dengan mendeskripskan
jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa.
5. Menyimpulkan hasil analisis data dan memberikan saran kepada
pembaca.
4. Analisis Data
Dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula
(A1), jumlah firaa yang muncul hanya ada 74 kali dengan adanya 5 jenis firaa
yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, N, dan Saa. Sedangkan dalam
buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2), jumlah
firaa yang muncul lebih banyak yaitu 81 kali (Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang Elementary 1) dan 91 kali (Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Elementary 2) dengan adanya 7 jenis firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto,
Ko-So-A, Hai, Maa , N, dan Saa.
Kemudian fungsi jenis-jenis firaa yang diperkenalkan dalam buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A1) dan Tingkat
xiv
Pemula (A2) hanya ada enam yaitu 1) Fungsi penyesuaian wacana, dengan 3
variasi fungsi, diantaranya: (FG1) Memulai topik atau ucapan, dengan
kemunculan sebanyak 75 kali; (FG2) Mempertahankan hak bicara, dengan
kemunculan sebanyak 3 kali; (FG3) Penghasil waktu, dengan kemunculan
sebanyak 103 kali 2) Fungsi penyesuaian dengan lawan bicara, dengan 3 variasi
fungsi, diantaranya: (FG5) Memperhalus, dengan kemunculan sebanyak 73 kali;
(FG6) Keragu-raguan, dengan kemunculan sebanyak 13 kali; (FG7) Pemahaman
bersama, dengan kemunculan sebanyak 4 kali.
5. Simpulan
Dari keseluruhan hasil analisis data, ditemukan bahwa kelebihan dari buku
ajar yang berorientasi pada kemampuan komunikasi seperti buku ajar Marugoto,
jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa sudah cukup bervariatif diperkenalkan
sejak awal yaitu pada Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Ada tujuh
jenis-jenis firaa yang terdapat dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), antara lain jenis firaa bunyi,
jenis firaa ‘eeto’, jenis firaa ‘Ko-So-A’, jenis firaa ‘hai’, jenis firaa ‘n’, jenis firaa
‘maa’, dan jenis firaa ‘saa’. Sedangkan fungsi jenis-jenis firaa yang terdapat
dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)
dan Tingkat Dasar (A2) ada enam yaitu : (1) fungsi untuk memulai topik dan
ucapan; (2) fungsi untuk mempertahankan hak bicara; (3) fungsi sebagai
penghasil waktu; (5) fungsi untuk memperhalus; (5) fungsi untuk menunjukkan
keragu-raguan; (6) fungsi untuk pemahaman bersama.
xv
Firaa yang diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan bahasa Jepang. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan
perbedaan baik dari segi jumlah maupun variasi jenis firaa yang muncul dalam
buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan
Tingkat Dasar (A2).
xvi
まとめ
入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化の教科書におけるフィラー の使用
の分析
シティ・アイシャー
キーワード: 分析、フィラー、まるごと
1. 研究の背景
コミュニケーションの時、会話が途切れたり、会話が遅れたり、話したい単語を
検索または作成する時間は遅れたりして、沈黙が生じる可能性があり。日本語
で文章を作成する過程で障害が発生した場合は フィラー「あのう、ええと」など
の単語の形で表示された。
研究者は Mischievous Kiss 2: Love in Tokyo という日本のドラマを聞いて
予備調査を行なった。日本のドラマから、日常生活の中で、日本人はコミュニケー
ションの補助としてフィラーをよく使用しているように見えることに気づいた。
研究者は、4 学期にスマラン国立大学の日本語教育のプログラムの学生をイ
ンタビューした。学生はフィラーは知らない。しかし、いくつかのフィラーの種類を知って
xvii
いますが、フィラーの種類とフィラーの機能があまり知っていない。また、会話コースで
フィラー「あのうと ええと」だけでときどき使われた。フィラーを使わない学生が多い。
Daikuhara(2010)の先行研究では、firaa が日本語の話し言葉の文法に
貢献していると主張されているので、日本語教育でフィラを教える必要があり。そ
こで、日本語の学習者に導入されているフィラーの種類とフィラーの機能を知るため
に、研究者は「入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化の教科書に
おけるフィラー の使用の分析」を研究しようと思っている。
2. 基礎的な理論
2.1 語用論
Sutedi(2008)によると、語用論は言語が使用される状況や 条件に関連して言
語の意味を研究する学科である。
2.2 談話分析
Paltridge (2012)によると、談話分析はテキストと会話を調査する言語学研究で
あり、言語がどのように使用されているかを説明し理解する研究である。談話分
析の分析の分岐は談話標識「ディスコースマーカー」である。
2.3 ディスコースマーカー
xviii
Shiffrin(1987)によると、会話におけるディスコースマーカーは談話をより一層のある
ものにするために使用され、会話の管理において需要な機能を持っている。
2.4 フィラー
フィラーは日本語の話し言葉の特徴の一つであり、自然なコミュニケーションのツー
ルという単語としてよく使用され、その使用はすべての発話の命題の意味を変更
しない。
2.5 まるごと
「まるごと日本語と文化」という教科書は Japan Foundation が 2013 年に出版し
た教科書で、Hiromi Kashima, Tomoyo Shibaha と Naomi Hatta 書いていた。
3. 研究方法
a. 研究方法
この研究では記述的定性方法を使用ている。
b. データソース
この研究で使用されたデータソースは入門 (A1)と初級 (A2) の言語と日
本の文化まるごとのまるごとプラスのビデオ会話とまるごとのオーディオを使
用ている。
xix
c. データ収集方法
この研究において使われるデータ収集方法と技術は、聴くとノート手法を
使用ている。
d. データ分析方法
この研究者は Sugiyono(2015:246)の中でMiles and Huberman に
よると、データ分析技術を使用している。それはデータを減らして、データを
提示して、結論を書いている。
e. データ分析の手順
1. 入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化のまるごとプラ
スのビデオ会話とまるごとのオーディオを聴く。
2. 入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化のまるごとプラ
スのビデオ会話とまるごとのオーディオにおけるフィラーを書く。
3. データ列を作成し、データを分析する。
4. フィラーの種類とフィラーの機能を説明し、データ分析の結果を書く。
5. データの結果の結論を書いて、アドバイスを上げる。
4. 研究結果
xx
オーディオと会話のビデオの入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言
語と文化の教科書におけるフィラーは 217 会話の中で 271 回フィラーがあり。
入門 (A1)のまるごと日本語言語と文化の教科書に 74 回で 5 フィラーの種
類「母音型、エート型、コソア型、サー」があり。そして、初級 (A2) のまるごと
日本語言語と文化の教科書に 81回「初級 1」と 91 回「初級 2」で、7
フィラーの種類 「母音型、エート型、コソア型、ハイ型、マー型、ンー型、サー」
があり。
その反面 入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化の教
科書に見られなかったフィラーは ナンカ型と モー型である。その上、入門
(A1)と初級 (A2) の言語と日本の文化まるごとの教科書に使う 8 種類のフ
ィラーに含まれない 1種類があり、それは 「さあ」であった。
入門(A1)と昇級(A2)まるごと日本語言葉と文化の教科書の中
で、入門 (A1)と初級 (A2) のまるごと日本語言葉と文化の教科書に使った
フィラーは 6 フィラーの機能に入った。それぞれは、談話調節:(1)発話や
話の切り出し 75回; (2)話者権維持 3 回; (3)時間稼ぎである
103回。対人調節:(4)知らげ 73回; (5)ためらい 13回; (6)共通
xxi
理理解 4 回である。「話者交換」という機能は入門 (A1)と初級 (A2) の
まるごと日本語言葉と文化の教科書に見られなかった。
5. 結論
研究結果から、次のように結論をだした。
データ分析の結果から、フィラーの種類と機能のような「まるごと日本語言
葉と文化の教科書」の長所は始めレベル「入門(A1)と昇級(A2)」から
かなり多く紹介される。入門(A1)と昇級(A2)のまるごと日本語言葉と
文化の教科書におけるフィラーの種類は7つがあり。それは 母音型、エート
型、コソア型、ハイ型、ンー型、マー型、サー型である。そして入門(A1)と昇
級(A2)のまるごと日本語言葉と文化の教科書におけるフィラーの機能は6
つがあり。それは、発話や話題を切り出し、発話兼の異常、時間繋ぎ、しらげ、
共通理解である。
入門(A1)と昇級(A2)とフィラー数とフィラの種類はちがったがあり、
日本語学習者に紹介されたフィラは日本語教育のレベルに影響されると分か
った。
xxiii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii
PENGESAHAN................................................................................................. iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PRAKATA ........................................................................................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
RANGKUMAN ................................................................................................. ix
まとめ ................................................................................................................ xvi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xxiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xxvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 8
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 8
1.5 Sistematika Penulisan .......................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS .................. 11
2.1 Tinjauan Pustaka................................................................................... 11
2.2 Landasan Teoretis .................................................................................. 20
2.2.1 Pragmatik ......................................................................................... 20
2.2.2. Discourse Analysis ........................................................................... 21
2.2.3 Discourse Marker .............................................................................. 22
2.2.4 Firaa.................................................................................................. 22
2.2.4.1 Pengertian Firaa ............................................................................ 23
2.2.4.2 Klasifikasi Jenis-Jenis Firaa ........................................................ 26
2.2.4.3 Fungsi Jenis-Jenis Firaa ................................................................ 30
2.2.3 Buku Ajar ......................................................................................... 38
2.2.3.1 Buku Ajar Bahasa Jepang ............................................................ 38
2.2.3.2 Marugoto ........................................................................................ 40
xxiv
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 43
3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................ 43
3.2 Sumber Data ........................................................................................... 43
3.3 Objek Data .............................................................................................. 44
3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ 45
3.5 Teknik Analisis Data .............................................................................. 45
3.6 Langkah-Langkah Analisis Data ........................................................... 47
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN......................................... 48
4.1 Analisis Jenis-Jenis Firaa ....................................................................... 48
1. Jenis Bunyi Vokal 「母音型」 .............................................................. 51
2. Jenis Eeto「エート型」 ............................................................................ 54
3. Jenis Ko-So-A「コソア型」 ..................................................................... 57
4. Jenis Hai「ハイ型」.......................................................................... 60
5. Jenis Maa「マー型」 ........................................................................ 62
6. Jenis N「ンー型」 ................................................................................... 63
7. Jenis Saa「サー型」 ............................................................................... 66
4.2 Analisis Fungsi Jenis-Jenis Firaa ........................................................... 67
A. Fungsi Penyesuaian Wacana ............................................................. 70
1. Memulai Topik atau Ucapan ............................................................. 70
2. Mempertahankan hak berbicara ...................................................... 76
3. Penghasil Waktu ................................................................................ 78
4. Pergantian Pembicara ....................................................................... 86
B. Penyesuaian Dengan Lawan Bicara .................................................. 87
5. Memperhalus ..................................................................................... 87
6. Keragu-raguan ................................................................................... 94
7. Pemahaman Bersama ........................................................................ 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 98
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 98
5.2 Saran ................................................................................................ 100
xxv
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 102
LAMPIRAN ................................................................................................... 105
xxvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Yamane (2002) .......................... 26
Tabel 2.2 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Nakajima (2009). ....................... 28
Tabel 2.3 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai
(2017) ................................................................................................................ 29
Tabel 4.1 Jenis-jenis firaa beserta variasi jenis firaa dalam Marugoto Tingkat
Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) ....................................................................... 49
Tabel 4.2 Jenis-Jenis Firaa beserta Fungsi Jenis-Jenis Firaa dalam Marugoto
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) .................................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam keseharian kita tidak terlepas dari kegiatan berkomunikasi, baik
antar dua orang maupun banyak orang. Ketika antara dua orang atau lebih
saling berbicara sehingga mengerti maksud pesan yang dikirim dan diterima
maka proses ini dapat diartikan sebagai proses komunikasi. Namun, saat
berkomunikasi, ucapan dapat terganggu dan keheningan dapat terjadi karena
keterlambatan percakapan atau waktu untuk mencari maupun merangkai kata-
kata yang akan diucapkan. Jika informasi yang akan diucapkan mengalami
hambatan dan kemudian terjadi jeda diam (keheningan dalam waktu tertentu),
fenomena keheningan tersebut dalam bahasa Jepang biasanya diisi dengan
firaa 「フィラー」seperti anoo, eetoo dan sebagainya. (Yamane, 2002)
Firaa berasal dari kata serapan bahasa inggris yaitu filler atau filled pause.
Jika diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan istilah pengisi atau pengisi jeda. Selain aizuchi (backchannel), firaa
merupakan salah satu karakteristik bahasa Jepang terutama pada wacana lisan
yang sering digunakan sebagai alat bantu untuk kelancaran komunikasi.
Daikuhara (2010) mengatakan bahwa firaa adalah sub-kelas interjeksi
yang biasanya diucapkan saat pembicara menunjukkan perilaku mengolah
2
informasi seperti berfikir, mengingat dan memilih kata. Dengan kata lain
apabila selama proses menyusun kalimat dalam bahasa Jepang mengalami
hambatan, maka muncul firaa dengan bentuk kata-kata seperti, anoo ,eetoo,
dan sebagainya.
Seperti pada contoh dibawah ini :
R : どちらからいらしゃいましたか。
OA : (1)アー、ケニアから。
R : ケニアから。
OA : うん、 はい。
R : 日本語上手ですよね。
OA : あまり上手じゃないけど (2) ナンカ(3)エット [KOTOBA] というアプリケー
ションがあって、
R : Dari mana anda berasal?
OA : Ah, dari Kenya
R : Dari Kenya
OA : em, iya
R : Jago yah bahasa Jepangnya.
OA : Tidak terlalu jago sih tapi apa yah hmmm ada aplikasi namanya
KOTOBA
3
(日テレ外人街頭インタビュー, 19 Desember 2014)
Dari contoh percakapan antara R (Reporter) dan OA (Orang Asing) diatas ,
dapat dianalisis terdapat 3 tuturan yang dapat diidentifikasi sebagai firaa.
Pertama firaa (1)アー muncul sebagai bentuk menyediakan waktu untuk Orang
Asing berpikir mengatur kata yang ingin disampaikan. Setelah Orang Asing
mengucapkan jawaban yang telah dipikirkannya, ia kembali mengalami
hambatan sehingga menggunakan firaa (2) ナンカ yang muncul ketika Orang
Asing membutuhkan waktu untuk mencari kata, sedangan firaa (3) エット
berfungsi sebagai bentuk yang menyediakan waktu tambahan saat Orang
Asing hendak menambahkan kalimat “ada aplikasi namanya kotoba”.
Dalam Penggunaannya firaa tidak hanya berfungsi sebagai pengisi jeda
dalam keheningan yang menyediakan waktu saja. Menurut Schiffrin (1987)
mengatakan bahwa firaa sebagai penanda wacana memainkan peran penting
dalam bahasa lisan. Menurut Yamane (2002), apabila pembicara
mengucapkan firaa seperti 「で(-)」,「その(-)」、「あの(-)」、「え
ー」dan kemudian pembicara tidak dapat menemukan kata yang tepat untuk
diucapkan, firaa tersebut tidak hanya sebagai pengisi keheningan tetapi juga
berfungsi untuk mempertahankan hak bicara agar dapat menyelesaikan apa
yang ingin diucapkan.
4
Menurut Matsura dalam Lukamto (2012:12), firaa memiliki fungsi
penyedia waktu, menarik perhatian pendengar, mengekspresikan keraguan,
dan menciptakan irama kata-kata. Di sisi lain, Watanabe (2005) juga
menambahkan bahwa firaa merupakan isyarat kepada lawan bicara terhadap
frasa berikutnya sehingga lawan bicara dapat memprediksi apa yang akan
dikatakan oleh lawan bicara sesuai dengan konteks percakapan. Dari pendapat
Schiffrin, Yamane, Matsura dan Watanabe, dapat disimpulkan bahwa firaa
memiliki peran penting dalam bahasa Jepang terutama pada wacana lisan,
tidak hanya berfungsi sebagai penyedia waktu, penggunaannya juga berperan
sebagai isyarat tertentu bagi lawan bicara serta memiliki peran aktif
memfasilitasi komunikasi.
Penulis juga melakukan studi pendahuluan dengan menyimak drama
Jepang yang berjudul Mischievous Kiss: Love in Tokyo. Drama tersebut terkait
kehidupan sehari-hari orang Jepang yang menceritakan kehidupan Kotoko dan
Irie Naoki setelah menikah. Dalam drama tersebut sering ditemukan
penggunaan firaa, seperti anoo, maa, eetoo, nanka. Dalam satu ucapan, firaa
dapat muncul lebih dari satu kali yaitu berupa kombinasi dari beberapa bentuk.
Seperti pada contoh dibawah ini :
I : 誕生日おめでとう,琴子
K: 入江君
I : プレゼント何が欲しい
K: へえ、ほんとう。
5
I : ええ。
K: どうしょうかな。(1)エー 、(2)エートネ、(3) エート、じゃあ、入江君にだい
すきていってほしいな。だいすきって。
I : Selamat ulang tahun, kotoko.
K: Irie
I : Apa yang ingin kamu inginkan untuk hadiahmu?
K: hah, benarkah?
I : Ya.
K: Apa ya, eh, hmmm, hmmm, ya saya ingin mendengar bahwa kamu
cinta padaku. Bahwa kamu cinta padaku.
(Mischievous Kiss 2: Love in Tokyo, episode 16)
Dari contoh percakapan antara I (Irie) dan K (Kotoko) diatas, dapat
dianalisis terdapat 3 tuturan yang dapat diidentifikasi sebagai firaa. Kombinasi
firaa (1)エー、(2)エートネ、(3) エート muncul sebagai bentuk menyediakan waktu
bagi Kotoko untuk mencari jawaban yang akan ia ucapkan. Penggunaan firaa
tersebut tidak hanya membantu pembicara dalam proses outputnya, namun
juga menginformasikan pada lawan bicara bahwa pembicara mengalami
kesulitan dalam proses output. Selain itu penggunaan kombinasi firaa yang
diucapkan oleh Kotoko mengisyaratkan bahwa pembicara membutuhkan lebih
banyak waktu untuk dapat melanjutkan ucapannya. Dengan demikian menjaga
komunikasi tetap lancar. Dari drama Jepang yang berjudul Itazura na Kiss
6
Love in Okinawa, penulis mengamati bahwa dalam kesehariannya, penutur
asli orang Jepang terlihat banyak menggunakan firaa sebagai alat bantu
komunikasi.
Penulis juga telah melakukan studi pendahuluan berupa wawancara ke
beberapa mahasiswa di prodi Pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri
Semarang semester empat. Mereka tidak paham apa itu firaa. Namun mereka
mengetahui beberapa jenis-jenis firaa akan tetapi mahasiswa mengaku kurang
memahami fungsi jenis-jenis firaa tersebut. Dalam mata kuliah kaiwa
beberapa dari mereka hanya terbiasa menggunakan firaa anoo dan eeto. Tetapi,
kebanyakan dari mereka hanya memilih diam ketika komunikasi mengalami
hambatan.
Apakah dari sejak awal pada bahasa Jepang dasar, firaa diperkenalkan
dalam pembelajaran bahasa Jepang, Sebenarnya apa saja firaa yang
diperkenalkan pada para pembelajar bahasa Jepang sehingga pembelajar
bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang yang sudah menempuh studi
selama empat semester juga mengaku kurang memahami jenis-jenis firaa dan
fungsi jenis-jenis firaa.
Dalam penelitian terdahulu, seperti Daikuhara (2010) bependapat bahwa
firaa berkontribusi dalam tata bahasa lisan bahasa Jepang. Untuk itu
diperlukan pengajaran firaa dalam pendidikan bahasa Jepang. Kemudian
apabila kita ingin mengetahui keadaan pengajaran firaa dalam pendidikan
bahasa Jepang saat ini maka dapat dilakukan dengan menyelidiki buku teks
7
Jepang atau buku ajar bahasa Jepang karena buku ajar merupakan basis utama
penjelasan.
Penggunaan firaa penting untuk diteliti sebagaimana penggunaannya
dalam kehidupan sehari-hari penutur asli Jepang. Penggunaan firaa sangat
bervariasi baik jenis-jenisnya maupun fungsi jenis-jenisnnya. Untuk
mengetahui jenis dan fungsi firaa apa saja yang sudah diperkenalkan pada
pembelajar bahasa Jepang tingkat awal, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penggunaan Firaa dalam Buku
Ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan
Tingkat Dasar (A2)”.
Buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)
dan buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2)
dipilih karena buku tersebut merupakan buku ajar yang berfokus pada
kemampuan komunikasi, dimungkinkan dengan menganalisis buku tersebut
akan ditemukan penggunaan firaa yang bervariasi baik jenis maupun
fungsinya. Sehingga akan dapat diketahui firaa apa saja yang sudah
diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang khususnya pembelajar tingkat
awal yaitu tingkat pemula dan tingkat dasar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu :
8
1. Bagaimana jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)?
2. Bagaimana fungsi jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto Bahasa
dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar
(A2)?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, agar pembahasan tidak meluas
maka penulis membatasi penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam
penelitian ini yaitu penulis hanya akan meneliti jenis-jenis firaa dan fungsi
firaa yang terdapat pada buku ajar Marugoto Tingkat Pemula dan Tingkat
Dasar. Buku ajar Marugoto Tingkat Pemula meliputi buku Buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) Katsudou
dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat
Dasar 1 (A2) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 2 (A2) Katsudou dan Rikai.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang ditulis diatas,
tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2).
9
2. Untuk mengidentifikasi fungsi jenis-jenis firaa dalam buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan
Tingkat Dasar (A2).
Adapun manfaat yang ingin penulis sampaikan, diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
informasi tambahan bagi pembaca untuk mengembangkan ilmu bahasa
dalam kajian linguistik bahasa Jepang khusunya mengenai firaa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pembelajar bahasa Jepang
Memberikan pengetahuan mendalam mengenai firaa bahasa
Jepang
b. Bagi Pengajar
Dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi dalam pembelajaran
bahasa Jepang.
c. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang kajian linguistik khususnya firaa.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memahami isi skripsi dan hubungan antara bab yang satu dengan
bab berikutnya, penulis akan menguraikan kelima bab yang terdapat dalam
skripsi ini sebagai berikut :
10
Bab I , pada bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II, pada bab ini menerangkan tentang kajian pustaka yang berisi
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan penulis
lakukan dan teori-teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Seperti
teori klasifikasi jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa
Bab III, pada bab ini memaparkan metode penelitian yang berisi
pendekatan penelitian, sumber data, objek data, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, dan langkah-langkah analisis data.
Bab IV, pada bab ini berisi analisis data, penulis akan mendeskripsikan
jenis-jenis firaa serta fungsi jenis-jenis firaa yang terdapat dalam buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2) berlandasan teori yang terdapat dalam bab II.
Bab V, pada bab ini berisi simpulan dan saran hasil analisis mengenai
jenis-jenis firaa serta fungsi jenis-jenis firaa yang terdapat dalam buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2) secara ringkas.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam sub-bab tinjauan pustaka, peneliti menggali informasi dari penelitian-
penelitian terdahulu, baik mengenai persamaan maupun perbedaannya. Berikut
penelitian tentang firaa yang relevan dengan penelitian ini:
Penelitian Nakajima (2009) “Fillers in Natural Discourse”. Hasil
penelitiannya menunjukan ada tiga fungsi firaa berdasarkan letaknya. Yang
pertama, firaa pada posisi awal ucapan. Fungsinya adalah untuk komunikasi yang
lancar antara pembicara dan lawan bicara antara lain untuk memulai ucapan,
mempertahankan hak berbicara, memotong ucapan, memberi sinyal pergantian,
dan paraphrase ucapan, serta mengekspresikan sikap mental pembicara
(mengekspresikan keraguan, meperhalus ucapan). Firaa yang cenderung muncul
pada posisi awal ucapan adalah ア、アー、アッ、エ、エート、デ、デー、ンー、ウーン. Yang
kedua, firaa yang muncul pada posisi tengah atau pengisi yang muncul selama
ucapan. Fungsinya adalah untuk pengembangan ucapan berikutnya dan
mengekspresikan sikap mental pembicara (mengekspresikan keraguan,
meperhalus ucapan). Posisi yang cenderung muncul pada posisi tengah ucapan
adalah アノ、アノー、ソノ、ソノー、コノ、コー、ナンカ、エー、
12
マ、マー、モー、ホラ. Yang ketiga, firaa yang muncul pada posisi akhir ucapan.
Fungsinya adalah sebagai penutup ucapan dan mengekspresikan sikap mental
pembicara (mengekspresikan keraguan, meperhalus ucapan). Posisi yang
cenderung muncul pada posisi akhir ucapan adalah ハイ、ハイッ、エエ、ウン. Dari
1680 firaa yang dikumpulkan melalui data 6000 rekaman wacana alami, tingkat
pemakaian tertinggi ada pada kelompok pengisi KO-SO-A 32,7%, kelompok firaa
bunyi vokal 18,3%, kelompok pengisi Nanka 7,1%. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian Nakajima yaitu sama-sama penelitian kualitatif atau kebahasaan
yang meneliti tentang filler atau firaa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
Nakajima adalah terletak pada sumber data penelitian. Sumber data penelitian
yang digunakan oleh Nakajima yaitu menggunakan sumber data percakapan alami
yang direkam. Sedangkan sumber data penelitian ini yaitu menggunakan
percakapan pada buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat
Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Serta perbedaan penelitian ini terletak pada
fokus penelitian dimana penelitian oleh Nakajima berfokus pada firaa yang
digunakan oleh penutur asli Jepang sedangkan penelitian ini berfokus pada firaa
yang diperkenalkan pada para pembelajar bahasa Jepang.
Penelitian berikutnya yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu penelitian
dari Ohta, Kitaoka, dan Nakagawa (2014) dengan judul “Modelling Filled Pauses
and Silence for Responses of a Spoken Dialogue System. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimental yang mengkaji efek filled pause (firaa) dan keheningan
dalam sistem dialog yang diucapkan dengan membandingkan pemahaman
13
pengguna, kealamian, dan kemampuan sistem mendengarkan sistem tanggapan
dengan dan tanpa jeda dan keheningan yang diisi (firaa). Dalam penelitiannya
subjek yang merupakan 24 siswa Sekolah Tinggi Teknologi Nasional ANAN
diarahkan untuk melakukan 14 set dialog percakapan dengan agen 3D yang
ditampilkan di layar (dibuat dengan TVML Player II Versi 2.31oleh NHK). Hasil
penelitiannya menunjukan bahwa Jeda yang diisi dengan filled pause (firaa) yang
diposisikan di antar kalimat dapat meningkatkan pemahaman pengguna dan
meningkatkan kealamian sistem dialog yang diucapkan. Persamaan penilitian ini
dengan penilitian dari Ohta, Kitaoka, dan Nakagawa yaitu meneliti tentang filled
pauses atau firaa. Perbedaan yang dapat diketahui penulis diantaranya yaitu pada
jenis penelitian yang dilakukan, dimana penelitian dari Ohta, Kitaoka, dan
Nakagawa merupakan penelitian eksperimental, sedangkan penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian yang berhubungan dengan firaa lainnya yaitu penelitian dari Ayako
Nagai (2017) dalam penelitiannya yang berjudul The Fillers in Dialogues
Produced by Learners of Japanese . Artikel ini menganalisis firaa yang
diproduksi oleh pembelajar bahasa Jepang dan penutur asli Jepang. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah pembelajar bahasa Jepang yang berasal dari Korea dan
China seringkali menggunakan beberapa firaa secara tidak wajar dibandingkan
dengan penutur asli Jepang, sehingga Nagai berpendapat bahwa perlu untuk
mengajarkan cara menggabungkan beberapa firaa dan mengajarkan penggunaan
firaa yang alami. Persamaan penilitian ini dengan penilitian dari Nagai yaitu
meneliti tentang filled pauses atau firaa. Perbedaan yang dapat diketahui penulis
14
yaitu terletak pada objek data penelitian. Penelitian oleh Nagai menggunakan
rekaman dialog percakapan 2 pembelajar bahasa Jepang asal Korea, 2 Pembelajar
bahasa Jepang asli China, dan 2 Penutur asli Jepang, sedangkan penelitian ini
menggunakan dialog percakapan yang menggunakan firaa pada audio choukai
dan video kaiwa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Selain itu tujuan penelitian dalam
penelitian oleh Nagai dan penelitian ini juga berbeda. Penelitian oleh Nagai
bertujuan mengkaji Jenis-jenis firaa yang diproduksi oleh pembelajar bahasa
Jepang, sedangkan penelitian ini bertujuan mengkaji jenis-jenis firaa dan fungsi
firaa yang diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang tingkat awal melalui
buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan
Tingkat Dasar (A2).
Penelitian lainnya yang berhubungan dengan firaa yaitu skripsi dari Januarika
(2018) yang berjudul “Analisis Penggunaan Firaa (フィラー) Pada Penutur Asing
Dalam Acara Wawancara Orang Asing”. Penelitian yang dilakukan Januarika
merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dari penelitian tersebut
ditemukan bahwa beberapa klasifikasi jenis firaa yang digunakan oleh penutur
asing berbahasa Jepang seperti shitauchi dan tabun terlihat digunakan. Akan
tetapi firaa tersebut tidak digunakan oleh penutur asli orang Jepang. Penutur asing
berbahasa Jepang hanya menggunakan 11 bentuk dari 30 bentuk firaa yang
digunakan oleh penutur asli. Dari hasil penelitian oleh Januarika, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan firaa oleh penutur asing berbahasa Jepang tidak
15
bervariasi seperti oleh penutur asli. Dalam hasil penelitiannya, dari tujuh fungsi
firaa menurut teori Yamane (2002) dan Xinyan (2015), Januarika menemukan
fungsi firaa yang digunakan oleh penutur asing berbahasa Jepang dalam acara
wawancara orang asing hanya ada 6 yaitu: 1) Penyesuaian Wacana, antara lain:
(1) fungsi untuk mempertahankan hak bicara; (2) fungsi sebagai penghasil waktu;
(3) fungsi untuk pergantian pembicara; 2) Fungsi Penyesuaian dengan lawan
bicara, antara lain: (4) fungsi sebagai shirage; (5) fungsi untuk menunjukkan
keragu-raguan; (6) fungsi sebagai pemahaman bersama. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian Januarika adalah penelitian ini sama-sama mengkaji jenis-jenis
firaa dan fungsi firaa dalam bahasa Jepang. Perbedaan penelitian ini adalah fokus
penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis serta sumber
data yang digunakan oleh penulis. Fokus penelitian yang dilakukan penulis
tersebut yaitu tentang penggunaan firaa pada penutur asing berbahasa Jepang
dalam acara wawancara orang asing. Sedangkan pada penelitian ini yaitu
penggunaan firaa dalam buku ajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan
oleh penulis terusebut adalah teknik observasi pasif dengan dokumen sedangkan
dalam penelitian ini menggunakan teknik simak catat. Sumber data yang
digunakan penulis tersebut yaitu video youtube dengan judul 「爆笑!外国人イン
タビュー」、sedangkan penelitian ini menggunakan sumber data dialog percakapan
pada buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)
dan Tingkat Dasar (A2).
16
Lukamto (2012) menganalisis discourse markers dalam bahasa Jepang dengan
judul「日本語における談話標識について : 日本語教育の観点から」atau dalam
bahasa Indonesia, “Tanda Wacana Dalam Bahasa Jepang : Dari Sudut Pandang
Pendidikan Bahasa Jepang”. Penelitian yang dilakukan Lukamto merupakan jenis
penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah 6 buku ajar. Dalam
penelitiannya, Lukamto menyebut anoo, eeto, kono, sono, nanka, maa sebagai
tanda wacana atau dalam bahasa Inggris discourse marker atau dalam bahasa
Jepang danwahyoushiki, karena Lukamto menganggap penyebutan filler atau
firaa diartikan sebagai pengisi saja. Dalam penelitiannya, Lukamto
menyimpulkan bahwa tanda wacana seperti anoo, kono, sono, eeto,nanka, maa,
memiliki fungsi penting untuk kelancaran komunikasi. Tanda-tanda wacana perlu
secara aktif diajarkan kepada para pembelajar bahasa Jepang , namun setelah
memeriksa kondisi aktual tentang bagaimana anoo, kono, sono, eeto,nanka, maa
yang terdapat dalam buku ajar bahasa Jepang, ternyata penggunannya dalam
buku ajar tidak cukup memadai. Ada banyak fungsi yang tidak tercantum dalam 6
buku ajar tersebut. Dalam buku-buku ajar tesebut penanda wacana anou hanya
dijelaskan sebagai penanda untuk berbicara dan penanda yang digunakan saat
pembicara memiliki keraguan. Penanda wacana sono dan eeto hanya dijelaskan
sebagai penanda yang digunakan saat mencari kata-kata. Sedangkan untuk
penanda wacana kono, nanka, maa tidak ditemukan. Persamaan dalam penelitian
ini adalah sama-sama mengambil buku ajar sebagai subjek penelitian dan firaa
atau discourse marker sebagai objek penelitian dengan catatan bentuk dan fungsi
firaa atau discourse marker yang diteliti Lukamto terbatas pada bentuk anoo,
17
kono, sono, eeto, nanka, maa. Perbedaan penelitian ini adalah sumber data yang
digunakan oleh penulis. Sumber data yang digunakan oleh Lukamto adalah buku
ajar Minna no Nihongo 「みんなの日本語」、Manga de Manabu Nihongo Kaiwa
Jutsu 「マンガで学ぶ日本語会話術」、Nihongo Jyoukyuuwasha e no Michi 「日本
語上級話者への道」 、Komyunike-syon ni Tsuyokunaru Nihongo Kaiwa 「コミュニケ
ーションに強くなる日本語会話」、Kaiwa no Nihongo 「会話のにほんご」、Kiiete
Oboeruhanashikata Nihongo Seichuukei 「聞いて覚える話し方 日本語性中継」.
Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dialog
percakapan pada buku Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula
(A1) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Dasar 1 (A2) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 2 (A2) Katsudou dan Rikai.
Daikuhara (2010) menganalisis firaa dalam bahasa Jepang dengan judul「日
本語教育におけるフィラーの指導のための基礎的研究-フィラーの定義と個々の形式
の使い分けについて-」atau dalam bahasa Indonesia, “Penelitian Dasar untuk
Pedoman Penggunaan Firaa Dalam Pendidikan Bahasa Jepang –Definisi Firaa
dan Penggunaan yang Tepat dari Setiap Format”. Penelitian yang dilakukan
Daikuhara membahas penggunaan masing-masing firaa untuk meningkatkan
pengajaran tata bahasa lisan dalam pendidikan bahasa Jepang. Dalam
18
penelitiannya, Daikuhara meninjau penggunaan firaa dalam 16 buku ajar dan
referensi bahasa Jepang dari tingkat dasar hingga tingkat mahir sebagai studi
pendahuluannya. Adapun lima buku ajar tingkat dasar 「初級日本語教科書」yang
digunakan antara lain: 1. Basic Functional Japanese (BFJ); 2. Japanese For Busy
People (JFBP) Kana Version I dan II; 3. Minna no Nihongo Shokyuu I dan II; 4.
Shinbunka Shokyuu Nihongo I dan II; 5. A Course in Modern Japanese (CMJ)
Volume I dan II. Kemudian lima buku ajar tingkat menengah 「中級日本語教科
書」yang digunakan antara lain: 1. Wakatte Tsukaeru Nihongo 「わかって 使える
日本語」; 2. Nihongo Chuukyuu J301- Kiso kara Chuukyuu e – Eigoban 「日本語
中級J301-基礎から中級へ-英語版」; 3. Chuu Joukyuu Nihongo Kyoukasho
Nihon e no Shoutai Tekisuto 「中上級日本語教科書 日本への招待 テキスト」;
4. An Integrated Approach to Intermediate Japanese (IAIJ); 5. A Course in
Modern Japanese (CMJ) Volume III dan IV. Selanjutnya enam referensi buku
bahasa Jepang tingkat mahir antara lain: 1. Boop Jamashii (1998) Kyoushi to
Gakushuu-sha no tame no Nihongo Bunkei Jiten 「教師と学習者のための日本語
文系辞典」; 2. Shokyuu o Oshieru Hito no tame no Nihongo Bunpou Handobukku
「初級を教える人のための日本語ハンドブック」; 3. Chuu Joukyuu o Oshieru Hito no
tame no Nihongo Bunpou Handobukku 「中級上級を教える人のための日本語ハン
19
ドブ ック 」 ; 4. Nihongo Kyouiku no Genba de Tsukaeru (Danwa Hyougen
Handobukku) 「日本語教育の現場でつかえる(談話表現ハンドブック)」 ; 5.
Jhonson (2008) Fundamentals of Japanese Grammar; 6. Maynard (2009) An
Introduction to Japanese Grammar and Communication Strategies. Dari hasil
pemeriksaan 16 buku ajar dan referensi bahasa Jepang tersebut Daikuhara
menyimpulkan bahwa buku ajar dan referensi bahasa Jepang saat ini tidak cukup
untuk memenuhi peran sebagai pedoman penggunaan firaa. Oleh karena itu
Daikuhara memutuskan untuk melakukan peneitian yang bertujuan untuk
memperjelas penggunaan masing-masing firaa. Persamaan dalam penelitian ini
adalah sama-sama menggunakan firaa sebagai objek data penelitian. Perbedaan
penelitian ini adalah sumber data penelitian yang digunakan. Daikuhara
menggunakan berbagai macam sumber data dalam penelitiannya namun tidak
dijelaskan secara detail. Adapun sumber data yang digunakan oleh Daikuhara
adalah dialog percakapan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Kobe,
rekaman program TV, selain itu ia juga menggunakan karya sastra, buku, dan
tulisan di papan bulletin internet. Sedangkan penulis menggunakan dialog
percakapan pada buku Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula
(A1) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Dasar 1 (A2) Katsudou dan Rikai, buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 2 (A2) Katsudou dan Rikai sebagai sumber
data penelitian.
20
2.2 Landasan Teoretis
Landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Pragmatik,
Discourse Analysis, Discourse Markers, Firaa , Klasifikasi Jenis-Jenis Firaa,
Fungsi Jenis-Jenis Firaa, Buku Ajar, Buku Ajar Bahasa Jepang, dan Marugoto.
2.2.1 Pragmatik
Pendekatan pragmatik digunakan dalam penelitian ini untuk memahami
penggunaan firaa dan makna yang dimaksudkan dalam wacana lisan. Menurut
Onodera dalam bukunya yang berjudul Japanese Discourse Marker, firaa
merupakan kategori yang berisi kata-kata yang paling sedikit memuat makna
semantik, namun firaa memungkinkan membawa makna pragmatik yang
memberikan kontribusi penting bagi aspek sosial atau aspek interaksi wacana.
Menurut Yule (1996), studi pragmatik merupakan ilmu bahasa yang
mempelajari pencarian makna yang tersamar. Sutedi (2008) berpendapat bahwa
pragmatik yaitu ilmu yang mengkaji makna bahasa dihubungkan dengan situasi
dan kondisi pada saat bahasa tersebut digunakan.
Koizumi (2002:281) mendefinisikan pragmatik sebagai berikut:
「語用論は語の用法を調査したり、検討したりする部門はない。言語伝達に
おいて、発話はある場面においてなされる。発話として文は、それが用いられる環
境の中で初めて適切な意味をもつことになる。」
21
“Pragmatik bukanlah bidang yang meneliti atau meninjau aturan
penggunaan bahasa. Pragmatik mengkhususkan masalah ujaran dalam situasi
pada penyampaian bahasa. Kalimat sebagai ujaran baru, akan memiliki
makna yang tepat bila digunakan sesuai dengan situasi‟.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, pragmatik merupakan cabang
linguistik yang mengkaji makna di luar makna sebenarnya yang didasarkan pada
konteks ucapan (siapa yang berbicara, kepada siapa berbicara, dimana, kapan, dan
dalam situasi apa).
2.2.2. Discourse Analysis
Menurut Brown dan Yule (1983), setiap pendekatan analisis dalam linguistik
yang melibatkan pertimbangan kontekstual, termasuk dalam kajian pragmatik.
Pragmatik dan discourse analysis adalah dua bidang studi yang kadang-kadang
dianggap sebagai interdisipliner karena keduanya berbagi minat dalan aspek-
aspek bahasa yang bergantung pada konteks (Al-Hindawi dan Saffah, 2017:2).
Discourse Analysis adalah bagian dari pragmatik. Al-Hindawi dan Saffah (2017)
berpendapat bahwa jika kita ingin melakukan discourse analysis, kita
melakukannya dengan perspektif dari pragmatik.
Menurut Paltridge (2012) Discourse Analysis atau analisis wacana merupakan
studi kebahasaan yang mengkaji teks dan percakapan serta studi untuk
mendeskripsikan dan memahami bagaimana bahasa yang digunakan, yang
mencakup hubungan antara bahasa dan konteks sosial budaya yang digunakan dan
mempertimbangkan apa yang dimaksud pembicara. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa discourse analysis merupakan ilmu yang mengkaji wacana
22
tertulis dan wacana lisan berdasarkan dengan konteks untuk memahami
penggunaan bahasa.
Cabang discourse analysis adalah discourse marker. Taguchi (2003)
berpendapat bahwa discourse marker terpisah dari konten proposisional dan
struktur sintaksis ucapan. Mereka miliki makna pragmatik dan berfungsi sebagai
perangkat interaktif bagi penutur dan lawan tutur untuk mengembangkan
kontinuitas dan koherensi dalam komunikasi.
2.2.3 Discourse Marker
Menurut Schiffrin (1987) discourse marker dalam percakapan digunakan
untuk membuat wacana lebih koheren dan memiliki fungsi penting dalam
mengelola percakapan. Dalam bahasa Jepang, danwahyoushiki atau discourse
marker merupakan penanda wacana yang digunakan sebagai pembuka
pembicaraaan, atau mencairkan suasana agar komunikasi tidak tesendat dan
berjalan lancar (Lukamoto, 2012).
Kata-kata yang sering disebut filler (firaa) seperti ‘ano (anoo), e (ee)’ adalah
jenis penanda wacana atau discourse marker. Matsuo (2012) juga menerangkan
terkait dengan discourse marker, ada beberapa tanda wacana untuk membangun
percakapan yang sistematis salah satunya adalah filler (firaa).
2.2.4 Firaa
Landasan teoretis tentang firaa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengertian firaa, teori klasifikasi jenis-jenis firaa, dan teori fungsi jenis-jenis firaa.
23
2.2.4.1 Pengertian Firaa
Ungkapan seperti ‘ano (anoo), e (ee)’ dan sebagainya dalam wacana Jepang
alami didefinisikan sebagai firaa (Nakajima, 2009). Firaa 「フィラー」berasal dari
kata serapan bahasa inggris yaitu filler atau filled pause. Jika diterjemahkan dari
bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pengisi atau
pengisi jeda.
Apabila kita mencari kata seperti anoo 「あのう」, eeto「えーと」dalam kamus,
kita akan menemukan istilah kuuhaku-hojuugo 「空白補充語」 ”kata untuk
mengisi ruang kosong” dengan penjelasan bahwa kata tersebut digunakan untuk
menghindari keheningan dalam wacana. Selain fungsi utama sebagai pengisi jeda
atau keheningan, firaa memiliki fungsi komunikatif yang penting yaitu digunakan
orang Jepang untuk tujuan menjaga harmoni dalam komunikasi (Kim, 2007:8).
Kim (2007:113), juga menjelaskan bahwa harmoni adalah kunci nilai budaya
Jepang yang mendominasi gaya hidup orang Jepang. Hal tersebut berdasarkan
pada prinsip pola perilaku tradisional orang Jepang untuk tidak membuat masalah
dengan orang lain. Oleh karena itu alih-alih membuat percakapan dengan jelas
atau akurat, orang Jepang cenderung mengucapkan secara tidak langsung
(menghindari kejelasan intervasi verbal) dan samar-samar. Gaya bicara semacam
ini menjaga harmoni dalam komunikasi dianggap dapat membangun hubungan
baik antara pembicara dan pendengar.
24
Makino dan Michiko dalam Nafila (2010:17), berpendapat bahwa untuk
pandai berkomunikasi dalam bahasa Jepang, diperlukan strategi percakapan
seperti aizuchi (back-channel), firaa (fillers), repharsing, topic shift, topic
recovery, dan avoidance of decisive expression. Penggunaan firaa yang tepat
dapat meningkatkan kefasihan pembicara yang jelas . Dengan menggunakan firaa
pembicara dapat terdengar alami seperti penutur asli (Rose, 1998).
Maynard (1989), membagi firaa ke dalam dua kelompok berdasarkan motivasi
untuk menggunakannya, yaitu :
1. Language based fillers (firaa berbasis bahasa)
Yaitu firaa yang digunakan ketika pembicara mengalami kesulitan
secara kognitif (proses pencarian kata).
Firaa dengan fungsi ini dapat kita amati pada contoh percakapan
berikut :
(31) K01 :すずきさん、これ なんですか。
K02 : ええっと、あー、しゅりけんです。
K01 : Suzuki, apa ini?
K02 : Hmmm, ah, shuriken (senjata tradisional Jepang yang terbuat
dari logam dan berbentuk seperti bintang).
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 15, Audio 184, 00:01-00:10)
Pada percakapan (31), dapat dianalisis terdapat dua tuturan yang dapat
diidentifikasi sebagai firaa. K02 mengucapkan firaa ‘eetto’ dan firaa ‘aa’ ketika
25
mengalami hambatan (dalam proses pencarian kata) untuk menjawab nama
benda yang ditanyakan oleh K01 yaitu Shuriken.
2. Socially motivated fillers (firaa termotivasi secara sosial)
Yaitu firaa yang digunakan untuk menciptakan kesan bahwa
pembicara ragu-ragu dan kurang yakin tentang ucapannya, serta untuk
mengekspresikan kesopanan dan melembutkan pernyataan dalam
percakapan.
Firaa dengan fungsi ini dapat kita amati pada contoh percakapan
berikut :
(38) K01 :土曜日のまちあわせは、どうしますか。
K02 : そうですね、4時半にコーヒーショップは どうですか。
K01 : あのう、4時半は ちょっと。5時でもいいですか。
K01 : Pertemuan hari Sabtu, bagaimana?
K02 : Mmm, Jam 4.30 di coffee shop bagaimana?
K01 : Maaf, jam 4.30 saya tidak bisa. Kalau jam 5 apakah bisa?
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 065, 00:01-
00:18)
Pada percakapan (38), Agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,
K01 menggunakan firaa ‘anoo’ sebagai ekspresi melembutkan ketika
mengungkapkan ketidaksetujuan akan jam pertemuan dan mengusulkan
pendapat lain mengenai jam pertemuan tersebut.
26
Nomura (dalam Lukamto, 2012), berpendapat bahwa firaa adalah frasa yang
digunakan selain dari makna asli kata, dan bahkan jika firaa dihapus, makna
proposisional dari seluruh ucapan tidak berubah. Senada dengan Nomura, Baalen
(2001) mendeskripsikan firaa sebagai suara, kata, atau frasa yang dapat muncul
dimana saja dalam ucapan, dan dapat dihapus tanpa mengubah isi dari ucapan.
Yamane (2002), juga menambahkan bahwa firaa sebagai fenomena suara yang
mengisi suatu bagian percakapan yang tidak memiliki hubungan modifikasi, dan
respon dengan ucapan lainnya serta tidak membawa konten proposisinya sendiri.
Dengan kata lain penggunaan firaa dapat muncul dimana saja dalam suatu
kalimat , namun dimana pun posisi kemunculan firaa tidak ada hubungannya
dengan isi percakapan dan bukan merupakan unsur yang dapat mengubah isi
percakapan atau makna proposisional dari seluruh ucapan.
Berdasarkan pegertian firaa yang dipaparkan diatas, penulis menyimpulkan
bahwa firaa merupakan salah satu karakteristik bahasa Jepang terutama pada
wacana lisan yang sering digunakan sebagai alat bantu untuk kelancaran
komunikasi yang alami, yang penggunaanya tidak mengubah makna proposisional
dari seluruh ucapan.
2.2.4.2 Klasifikasi Jenis-Jenis Firaa
Menurut Yamane (2002), bentuk-bentuk firaa diklasifikasikan sebagai
berikut.
Tabel 2.1 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Yamane (2002)
1. 母音型 「ア」 「イ」 「ウ」 「エ」 「オ」
27
2. あいまい母音型 「ア」 「イ」 「ウ」 「エ」 「オ」 のいずれの母音にも分類でき
ないあいまいな母音
3. エー ト型 「エー ト」 「エー トー」 「エツト」 「エツトネ」
4. コ- ソー型 「コ (- )」 「コ- ネ」 「ソ (- )」 「ソーネ」
5. コソア型 「コノ (- )」 「ソノ (- )」 「アノ (- )」
6. ナンカ型 「ナニ」 「ナンカ (- )」 「ナンテユーノ」 「 ド- ユーカ」
7. ネ- 型 「ネ」 「イヤ」 「ハイ」
8. ハイ型 : 「ハイ」 「ウン」 「ホン」 「フン」
9. マ- 型 「マ (- )」 「マ- ネ」
10. モー型 「モ (- )」 「モーネ」
11. ン- 型 「ン (- )」 「ン- トネ」 「ウ- ン」 「ウーン ト」
Daikuhara (2010), berpendapat bahwa ada tujuh firaa bahasa Jepang yang bisa
dijadikan bahan ajar bagi pelajar asing. Tujuh firaa tersebut yaitu, あの(ー)
28
“ano(u)”, その(ー) “sono(u)”, えー(と)“ee(to)”, うーん(と) “uun(to)”, さー
“saa”, そーですね(ー) “soudesune(e)” dan firaa saat menghirup udara.
Menurut Nakajima (2009) , dalam penelitiannya yang berjudul Fillers in
Natural Discourse, firaa diklasifikasikan dalam 12 klasifikasi sebagai berikut.
Tabel 2.2 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Nakajima (2009)
1. 母音型 ア、アー、アッ、エ、エー、エッ、オー
2. コソア型 アノ、アノー、ソノ、ソノー、コノ、コ、コー、ソ、ソー
3. エート型 エート、エートー
4. ナンカ型 ナンカ、ナンカー
5. マー・モー型 マ、マー、モ、モー
6. ンー型 ン、ンー、ウーン、ウーント
7. ハイ型 ハイ、エエ、ウン
8. ヤー型 ヤ、ヤー、ヤッ
9. ヘー・ホー型 ヘー、ホー
29
10. ホラ型 ホラ、ホラー、ホレ
11 デ型 デ、デー
12. ネー型 ネ、ネー
Klasifikasi firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Ayako (2017) yang
berjudul The Fillers in Dialogues Produced by Learners of Japanese, ada delapan
klasifikasi firaa. Kedelapan klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 2.3 Klasifikasi jenis-jenis firaa Menurut Yamane dan Oyobi dalam
Nagai (2017)
1. 母音型 ア、アー、アッ、イーッ、ウ、ウー、エ、エー
2. エート型 エート、エトー、エット、エーット
3. コソア型 コノ、コー、ソノ、ソノー、ソー、ソーソ、ソ、ソーデ スネ、ア
ノ、アノー、アーノ
4. ナンカ型 ナンカ、ナンカ ー、ナン、ナンダ ッケ、ナンダ ロー、ナンテ
ユーカ ナ、ナンテ イエバ イイン ダロー
5. ハイ型 ハイ、ウン
6. マー型 マ、マー
30
7. ンー型 ン、ンー、ンッ、ウーン
8. モー型 モー
2.2.4.3 Fungsi Jenis-Jenis Firaa
Dalam Yamane (2002),
【ここからフィラーは、「テクスト構成に関わる機能)」、対人かんけいに関わる機
能)」、話し手の情報処理能力を表出する機能)」という三つのきのうがある。】
“ Dari sini pengisi memiliki tiga fungsi, “Fungsi yang terkait dengan
komposisi teks” , “Fungsi yang terkait dengan hubungan interpersonal”, dan
“Fungsi yang mengekspresikan kemampuan pemrosesan informasi
pembicara”.
(Yamane, 2002)
Menurut Nakajima (2009), Ada tiga fungsi firaa tergantung pada posisi
dimana mereka digunakan dalam suatu kalimat. Pertama, yaitu tuturan firaa di
awal, tengah dan akhir kalimat karena fungsi firaa dengan bentuk yang sama akan
berbeda tergantung pada posisi penampilannya.
1. Firaa yang muncul di awal kalimat berfungsi besar dalam mengelola
pengembangan wacana, seperti untuk memberi sinyal pergantian,
pembukaan, dan tindak lanjut, dan parafrase dari ucapan. Dan juga pengisi
tersebut mewakili modalitas (sikap mental) kejutan, menemukan, dan
sebagainya.
31
2. Firaa yang muncul di tengah kalimat berfungsi terlibat dalam
pengembangan ucapan, tidak hanya mengekspresikan kata tetapi upaya
psikologis pembicara untuk mengarahkan perhatian lawan bicara
kepadanya.
3. Firaa yang muncul di akhir ucapan digunakan sebagai tanda ucapan dan
ungkapan, seperti menunjukan keraguan pembicara tentang mengatakan
sesuatu yang memalukan dan pada saat yang sama sebagai penutup
ucapannya.
Menurut Yamane (2002) dan Xinyan (2015) dalam Januarika (2018)
disebutkan bahwa fungsi firaa seperti berikut.
1. 談話調節 (Fungsi penyesuaian wacana)
a. 発話や話題の切り出し (Memulai topik dan ucapan)
Firaa ini muncul saat pembicara kembali berbicara atau memulai
percakapan. Firaa yang muncul saat memulai informasi baru
membawa kesan takut pada pembicara. Setelah mengucapkan aizuchi
sebagai tanggapan pada lawan bicara, firaa menjadi indikator batas
pembicaraan yang diwakili oleh firaa ma dan ano. Situasi ini dapat
dijadikan acuan untuk mengetahui firaa yang membawa fungsi untuk
memulai topik dan ucapan.
Contoh:
PJ : ああ、すいません、S1 さん、すいません、ちょっと読ん でください。
PC : え、読むっというのは。
32
PJ : あ、このまま読んでもらったんでいいです。
あの、単語だけ読んでください。
PJ : Aa maaf, S1, maaf, silahkan baca sedikit.
PC : E, maksudnya baca?
PJ : A, silahkan membaca apa adanya. Eemm, baca kosakatanya
saja.
(Xinyan dalam Januarika, 2018:18)
b. 発話権維持 (Mempertahankan hak bicara)
Firaa ini muncul ketika pembicara ditimpali respon oleh
pendengar. Berfungsi agar pembicara tidak kehilangan hak untuk
berbicara dengan pendengar.
Contoh:
D : もとはと言えばアイヌの
E : ええ
D : アノー カムイユカラ
E : はい
D : エー ことに大変刺激を受けた
D : Asal usulnya adalah Ainu (suku)
33
E : Yaa
D : Emmm Kamuiyukara
E : Iya
D : Wah hal yang sangat menarik
(Yamane dalam Januarika, 2018:19-20)
c. 時間繋ぎ(Penghasil waktu)
Fungsi ini muncul saat pembicara mencari atau memikirkan
jawaban dan memikirkan perkataan selanjutnya. Berfungsi untuk
mengisi celah disaat pembicara tidak bisa memikirkan isi ucapan
dengan mulus. Fungsi firaa sebagai penghasil waktu, biasanya muncul
dalam bentuk kombinasi dari beberapa bentuk firaa walaupun bukan
berarti bentuk tunggal tidak dapat membawa fungsi sebagai penghasil
waktu, karena dapat diketahui bahwa kondisi firaa sebagai penghasil
waktu diikuti oleh jawaban atas pertanyaan.
Contoh:
PJ : はい、論文は2005年ですが、
PC : 2006年っていうのは、えーと、いや、ここにはない だけども PJ :
あ、ない、いや、えーと、あ、の、あのう、レジュメ の、レジュメのところです
けど。
PJ : Ya, memang skripsi tahun 2005,
34
PC : Maksudnya tahun 2006? umm, bukan, meskipun tidak ada
disini.
PJ : a, tidak, bukan, umm, e, mm, emm, resume, bagian resumenya
(Xinyan dalam Januarika, 2018:20)
d. 話者交替 (Pergantian pembicara)
Dengan menggunakan fungsi firaa ini, pembicara menyalurkan hak
untuk berbicara atau memotong hak bicara pendengar. Hal ini
dilakukan untuk mengubah pembicara (pendengar menjadi pembicara
atau pembicara menjadi pendengar).
Contoh:
D : で その中でたったお一人
F : ええ
D : アノー ある作家の方が
F : ええ
D : アノ
F : 詩人の人ね
D : ええ
D : Lalu hanya satu dari mereka
35
F : Ya
D : Emm ada seorang penulis
F : Ya
D : Emm
F : Seorang penyair
D : Ya
(Yamane dalam Januarika, 2018:22)
2. 対人調節 (Fungsi penyesuaian dengan lawan bicara)
e. 知らげ (Memperhalus)
Firaa ini muncul saat pembicara ingin memperhalus percakapan
agar tidak menyinggung perasaan lawan bicara seperti saat bertanya,
mengungkapkan ketidaksetujuan, pujian, permohonan, permintaan dan
saat mengungkapkan informasi personal mengenai keluarga, masa lalu
dan lain sebagainya yang mengarah ke arah sensitif.
Contoh:
PJ : 出している、かなり出している。
PC : あ、あのう、この後、かなり出しているから、まあ、そ れはちょっと見
た方がいい。
PJ : Sudah dikumpulkan, sudah cukup dikumpulkannya.
36
PC : A, emm, setelah ini, karena sudah cukup dikumpulkan, emmm
sebaiknya tolong diperiksa sebentar.
(Xinyan dalam Januarika, 2018:22)
f. ためらい (Keragu-raguan)
Firaa ini muncul saat pembicara ragu terhadap apa yang akan
disampaikan. Dengan menggunakan firaa ini, lawan bicara akan
merasakan bahwa pembicara belum bisa menentukan dan menegaskan
informasi.
Contoh:
A : そこ行き着くまでにずいぶんなかなか大変だったんです って
C : そうですね いろいろあるもんですね アノー マー うちの母はだから マー
離婚をして それから今の父 と再婚をして
A : Sulit untuk dikatakan jika belum sampai kesana.
C : Iya yah, macam-macam yah, emm emmm karena ibu kami
emmm bercerai, kemudian sekarang ayah menikah lagi
(Yamane dalam Januarika, 2018:25)
g. 共通理解 (Pemahaman bersama)
Firaa ini mucul saat pembicara ingin meningkatkan pemahaman
lawan bicara, biasanya disebabkan oleh pembicara ingin
37
mengklarifikasi atau menambahkan keterangan tentang sesuatu yang
sedang dibahas.
Contoh:
PC : でも、今、電撃結婚が多くなって、三ヶ月で結婚す、結 婚して、
もう、一年もしないうちに、また離婚してい る。
PJ : (笑い)若いから PC : 半年ぐらいはすごく多いです。
PC : うん。
PC : Tapi, sekarang, banyak pernikahan hangat-hangat tahi ayam, 3
bulan kemudian menikah, yah, belum setahun sudah bercerai.
PJ : (tertawa) karena masih muda
PC : Banyak juga yang hanya sekitar setengah tahun.
PJ : Ya.
(Xinyan dalam Januarika, 2018:25-26)
Setelah meninjau fungsi firaa oleh beberapa penelitian terdahulu, fungsi firaa
menurut Yamane dan Xinyan dalam Januarika (2018) akan dijadikan acuan bagi
peneliti untuk menganalisis fungsi jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
Adapun fungsi firaa menurut Yamane (2002) dan Xinyan (2015) dalam
Januarika (2018) yaitu 1) Fungsi penyesuaian wacana, terbagi ke dalam 4 variasi
fungsi, diantaranya: (1) Memulai topik atau ucapan; (2) Mempertahankan hak
bicara; (3) Penghasil waktu; (4) Pergantian pembicara. 2) Fungsi penyesuaian
38
dengan lawan bicara, terbagi ke dalam 3 variasi fungsi, diantaranya: (5)
Memperhalus; (6) Keragu-raguan; (7) Pemahaman bersama.
2.2.3 Buku Ajar
Menurut Suhardjono (2001), buku ajar adalah buku yang digunakan sebagai
buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang
disusun oleh pakar dalam bidangnya untuk maksud-maksud dan tujuan
instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan
mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.
2.2.3.1 Buku Ajar Bahasa Jepang
Jika merujuk pada pengertian tentang buku ajar menurut Suhardjono (2001),
maka penulis mengartikan buku ajar bahasa Jepang merupakan buku yang
digunakan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi bahasa Jepang, yang
merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidang bahasa Jepang
untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-
sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di
sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program
pengajaran.
Ada banyak variasi buku ajar bahasa Jepang yang digunakan oleh berbagai
perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan ketrampilan berbahasa
(mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis) pada mahasiswa yang belajar
bahasa Jepang sebagai bahasa kedua, seperti buku Minna no Nihongo dan buku
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang yang digunakan oleh Program
39
Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang. Keduanya merupakan
buku yang dapat digunakan untuk pembelajar bahasa Jepang tingkat awal. Namun
buku Minna no Nihongo merupakan buku yang berbasis pada pendekatan pola
kalimat, sedangkan buku Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang merupakan
buku yang berbasis pada pendekatan komunikasi.
2.2.3.2 Marugoto
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang merupakan buku ajar yang
diterbikan The Japan Fondation pada tahun 2013, yang ditulis oleh Hiromi Kajima,
Tomoyo Shibaha, dan Naomi Hatta. Buku tersebut disusun berdasarkan tingkatan
JF Standard for Japanese Language Education yang penyusunannya berdasarkan
pada standar CEFR (Comon European Framework of Reference). Standar tersebut
terdiri dari enam level, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2 yang ditargetkan untuk
pembelajar bahasa Jepang non-native speaker. Buku ajar ini berfokus pada
kemampuan berkomunikasi. Buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
juga menyediakan berbagai macam bahan pelengkap pembelajaran seperti
rekaman audio choukai, daftar kosakata, dan terjemahan teks materi pembelajaran
yang dapat diunduh secara gratis di website resmi Marugoto. Selain itu, buku ini
juga dilengkapi dengan video percakapan atau kaiwa yang diperankan oleh
penutur asli Jepang dan penutur asing, dengan tema yang sesuai pada topic dan
can do dalam materi pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang. Video kaiwa tersebut dapat akses pada website Marugoto plus.
Sumber data dialog percakapan dalam buku ajar ini akan diambil dari audio
choukai serta video kaiwa pada marugoto plus dalam Marugoto Bahasa dan
40
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) terdiri dari dua
buku yaitu Katsudou dan Rikai. Sama seperti Buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1), buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 1 dan 2 (A2) masing-masing juga terdiri dari
dua buku yaitu Katsudou dan Rikai. Baik buku Katsudou maupun Rikai, keduanya
merupakan buku ajar yang memiliki topik yang sama.
Dari pengertian mengenai buku ajar yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan
bahwa buku ajar merupakan buku yang digunakan sebagai penunjang
keberhasilan peserta didik untuk memahami materi yang diajarkan serta sebagai
bekal pengetahuan dasar dan sarana pembelajaran di sekolah maupun
pembelajaran mandiri di rumah. Dalam penelitian ini, buku ajar Marugoto Bahasa
dan Kebudayaan Jepang dipilih karena pada tahun ajaran 2018/2019 Prodi
Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarag telah mengganti buku ajar
Minna no Nihongo dengan menggunakan buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang. Selain itu, buku ajar tersebut merupakan buku yang berfokus
pada kemampuan berkomunikasi dan juga merupakan buku ajar yang interaktif
karena dikombinasikan dengan adanya bahan ajar pendukung seperti audio,
gambar, teks terjemahan, serta video pembelajaran.
41
2.3 Kerangka Berpikir
Selain aizuchi (back channel), firaa merupakan salah satu karakteristik bahasa
Jepang terutama pada wacana lisan atau dialog percakapan sehari-hari yang
dilakukan secara natural atau alami. Firaa yang terdapat dalam buku ajar akan
dianalisis dalam penelitian ini seperti buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang. Sumber Data untuk menganalisis firaa dalam penelitian ini
akan diambil dialog percakapan dari audio choukai dan video kaiwa yang
merupakan bahan ajar tambahan dari buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang, sehingga akan dapat diketahui firaa apa saja yang sudah
diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang khususnya pembelajar tingkat awal
BUKU AJAR MARUGOTO BAHASA
DAN KEBUDAYAAN JEPANG
TINGKAT PEMULA (A1) DAN
TINGKAT DASAR (A2)
ANALISIS FIRAA
JENIS-JENIS FIRAA FUNGSI JENIS-JENIS FIRAA
SIMPULAN
AUDIO CHOUKAI VIDEO KAIWA
42
yaitu tingkat pemula dan tingkat dasar. Penelitian ini kemudian dapat dijadikan
sebagai pengetahuan tambahan pembelajar bahasa Jepang megenai variasi jenis-
jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa serta dapat dijadikan referensi tambahan
dalam pembelajaran bahasa Jepang.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis pendekatan deskriptif
kualitatif. Menurut Moleong (2005:4), data-data yang dikumpulkan dalam
pendekatan deskriptif berupa kata-kata, gambar-gambar dan bukan angka. Data
tersebut dapat diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, video tape,
dokumentasi pribadi, catatan, atau memo dan dokumentasi lainnya.
Pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk
menganalisis dan mendeskripsikan jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa
yang terdapat dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat
Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
3.2 Sumber Data
Sumber Data yang digunakan pada penelitian ini adalah dialog percakapan
audio choukai dan video kaiwa pada marugoto plus dalam buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) Katsudou dan Rikai., buku
ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar 1 dan 2 (A2)
masing-masing juga terdiri dari dua buku yaitu Katsudou dan Rikai.
Alasan memilih buku ajar Marugoto karena pada tahun ajaran 2018/2019
Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang telah mengganti
buku ajar Minna no Nihongo dengan menggunakan buku ajar Marugoto Bahasa
44
dan Kebudayaan Jepang. Selain itu, buku ajar tersebut merupakan buku yang
berfokus pada kemampuan berkomunikasi dan juga merupakan buku ajar yang
interaktif karena dikombinasikan dengan adanya bahan ajar pendukung seperti
audio, gambar, teks terjemahan, serta video pembelajaran, sehingga
dimungkinkan dengan menganalisis buku tersebut akan ditemukan penggunaan
firaa yang bervariasi baik jenis maupun fungsinya. Sedangkan, Marugoto Bahasa
dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula dan Tingkat Dasar, dipilih karena tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis
firaa yang sudah diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang tingkat awal.
Kemudian alasan sumber data diambil dari bahan pelengkap pembelajaran
seperti audio choukai dan video kaiwa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang karena seperti yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya
bahwa firaa adalah karakteristik bahasa Jepang pada wacana lisan sehingga
penggunaannya dapat dengan mudah ditemukan pada dialog percakapan lisan
dibandingan dialog percakapan tertulis.
3.3 Objek Data
Objek data yang menjadi fokus penelitian ini adalah dialog percakapan yang
menggunakan firaa pada audio choukai dan video kaiwa yang merupakan bahan
pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
45
3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak. Metode
simak merupakan metode yang digunakan dalam penyediaan data dengan cara
peneliti melakukan penyimakan penggunaan bahasa (Mahsun, 2005:90). Metode
simak dalam penelitian ini menggunakan teknik lanjutan berupa teknik catat.
Teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya
dari penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2005:93). Dengan demikin pada
penelitian ini, setelah peneliti selesai menyimak audio choukai dan video kaiwa
dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)
dan Tingkat Dasar (A2), kemudian peneliti akan melakukan pencatatan dengan
mencatat kemunculan firaa pada audio choukai dan video kaiwa dalam buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2).
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan dalam
Sugiyono (2015:244) mengatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain.
Pada penelitian ini, data yang telah dikumpulkan melalui teknik simak bebas
libat cakap dan teknik catat, kemudian data dalam penelitian ini akan dianalisis
46
dengan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono
(2015:246) yaitu :
1. Mereduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard,
pictogram dan sejenisnya maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan dan semakin mudah dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah mereduksi dan melakukan penyajian data, langkah terakhir adalah
menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-
remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
47
3.6 Langkah-Langkah Analisis Data
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menyimak dialog percakapan dalam audio choukai dan video kaiwa
yang merupakan bahan pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2)..
2. Mencatat kemunculan firaa yang terdapat pada dialog percakapan
dalam audio choukai dan video kaiwa yang merupakan bahan
pelengkap pembelajaran buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
3. Mengklasifikasikan data dengan membuat tabel dan menganalisis data.
4. Menuliskan hasil analisis data yang diperoleh dengan mendeskripskan
jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa dan menuliskan hasil
analisis data
5. Menyimpulkan hasil analisis data dan memberikan saran kepada
pembaca.
48
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan analisis data dan pembahasan akan
temuan penelitian tentang klasifikasi jenis-jenis firaa dan fungsi jenis-jenis firaa
yang terdapat dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat
Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
Pengklasifikasian jenis-jenis firaa dianalisis berlandaskan teori Yamane
(2002) dan Oyobi (2008) yang klasifikasi jenis-jenis firaa juga digunakan dalam
penelitian Nagai (2017) tentang Filler Produced by Japanese Learners.
Sedangkan pengklasifikasian fungsi jenis-jenis firaa dianalisis berlandaskan teori
oleh Yamane dan Xinyan dalam Januarika (2018). Data dikumpulkan dari video
kaiwa pada website marugoto plus dan audio choukai pada website marugoto
yang merupakan bahan ajar pelengkap buku Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) baik buku Rikai
(Pemahaman) maupun Katsudou (Aktivitas).
4.1 Analisis Jenis-Jenis Firaa
Berdasarkan dari hasil analisis data, penulis menemukan ada total 271 firaa
yang mucul dalam 217 percakapan dalam video kaiwa dan audio choukai buku
ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2). Terdapat 8 jenis-jenis firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai
49
(2017) sebagaimana dijelaskan dalam bab II mengenai klasifikasi jenis-jenis firaa.
Kemudian data temuan penelitian tentang klasifikasi jeis-jenis firaa dipaparkan
pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jenis-jenis firaa beserta variasi jenis firaa dalam Marugoto
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)
Jenis
Firaa
Varia
si
Jenis
Firaa
Video
Kaiwa
Marugoto
Plus
Marugo
to
Tingkat
Pemula
(A1)
Marugoto
Tingkat
Dasar 1
(A2)
Marugoto
Tingkat
Dasar 2
(A2)
Jumlah
Freku
ensi
(%)
Bunyi
vocal
ア 2 4 3 6 15 5,5
アー 0 1 0 4 5 1,8
エ 1 0 0 0 1 0,4
エー 1 5 2 5 13 4,7
Subtotal 4 10 5 15 34 12,5
Eeto
エート 2 7 7 4 20 7,3
エーッ
ト 1 8 11 9 29 11
Subtotal 3 15 18 13 49 18,1
Ko-So-
A
ソーデ
スネ 3 12 14 9 38 14
アノ 0 0 2 0 2 0,7
アノー 9 34 26 35 104 38,3
Subtotal 12 46 42 44 144 53,1
Nanka ナンカ 0 0 0 0 0 0
Hai ハイ 2 0 0 4 6 2,2
Maa マー 0 0 1 0 1 0,4
Moo モー 0 0 0 0 0 0
N ウーン 4 2 15 14 35 13
Saa サー 0 1 0 1 2 0,7
50
Jumlah 25 74 81 91 271 100
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dianalisis bahwa dari 8 klasifikasi jenis-jenis
firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai (2017) tersebut, ada dua
klasifikasi firaa, yaitu jenis firaa ‘Nanka’ dan firaa ‘Moo’ yang tidak
diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Disisi lain penulis menemukan
‘Saa’ yang menurut Daikuhara (2010) dapat dikategorikan sebagai firaa.
Dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula
(A1) dan Tingkat Dasar (A2), firaa dengan penampilan tertinggi adalah jenis firaa
Ko-So-A 53,1% (rasio terhadap jumlah total) dengan variasi jenis firaa yang
sering muncul adalah firaa ‘Anou’ sebanyak 104 kali. Jenis firaa Eeto 18,1%
dengan variasi jenis firaa yang sering muncul adalah firaa ‘Eetto’ sebanyak 29
kali, firaa Bunyi Vokal 12,5 % dengan variasi jenis firaa yang sering muncul
adalah firaa ‘A’ sebanyak 15 kali, kemudian firaa N 13% , firaa Hai 2,2 %,
diikuti oleh firaa Saa 0,7% dan firaa Maa 0,4%.
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dianalisis bahwa dalam buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1), jumlah firaa yang muncul
hanya ada 74 kali. Sedangkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang Tingkat Dasar (A2), jumlah firaa yang muncul lebih banyak yaitu 81 kali
(Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Elementary 1) dan 91 kali (Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Elementary 2).
51
Selain dari segi jumlahnya, dapat dianalisis bahwa dalam buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) hanya ada 5 variasi jenis
firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, N, dan Saa. Sedangkan
dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2),
ada 7 variasi jenis firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, Hai,
Maa , N, dan Saa. Dengan kata lain dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2 ) terdapat variasi jenis firaa yang
sebelumnya tidak diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) yaitu firaa ‘Hai’ dan ‘Maa’.
Berikut adalah analisis penggunaan jenis-jenis firaa yang terdapat dalam buku
ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2) yang pengklasifikasiannya dianalisis berdasarkan teori klasifikasi
jenis-jenis firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai (2017).
1. Jenis Bunyi Vokal 「母音型」
Dari data yang penulis temukan firaa boon-gata atau jenis bunyi vokal yang
diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) yaitu 12,5% atau sebanyak 34 kali
kemunculan.
Adapun variasi firaa boon-gata atau jenis bunyi vokal yang ditemukan adalah
sebagai berikut :
(1) K01 : あ、金曜日、生け花コンテストがありますよ。
K02 : ああ、いいですね。先生は 見に行きますか。
52
K01 : はい、いつも行きます。今年も たぶん見に行きます。
K01 : Ah, hari Jumat, ada kontes merangkai bunga loh.
K02 : Ah bagus ya. Apakah bu guru akan datang melihatnya?
K01 : Iya, selalu datang. Tahun ini pun mungkin akan datang
melihatnya.
(Marugoto Plus A1, Can do 31, 00:05-00:22)
(2) K01 :あのう、ちょっと でんわしたいんですが。ここ大丈夫です
か。
K02 : 電話ですか? あー、あ、ここは だめですね。
K01 : Permisi, Saya ingin telfon sebentar. Apakah disini tidak apa-
apa?
K02 : Telfon ya? Ah, ah, disini tidak boleh ya.
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 144, 00:01-
00:11)
(3) K01 : わー、きれいですね。だれにあげますか。
K02 : え、友達ですよ。
K01 : へえー。
K01 : Wah, indah ya. Untuk siapa?
K02 : Eh, teman kok.
K01 : Ah masa.
(Marugoto Plus A1, Can.do 41, 00:08-00:17)
53
(4) K01 : いらっしゃいませ。
K02 : えー、すみません。ハンバーガー 1つと コーヒー
2つください。
K01 : Selamat datang.
K02 : Mmmm, permisi. Saya pesan 1 hamburger dan 2 kopi .
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 084, 00:01-00:12)
Dari contoh percakapan (1)-(4) dapat diamati bahwa variasi firaa boon-gata
atau jenis bunyi vokal dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) terdapat variasi jenis vokal pendek
dan vokal panjang yaitu firaa ‘A’「あ」, ‘Aa’ 「あー」, ‘E’ 「え」, dan ‘Ee’ 「えー」.
Apabila kita mencari kata ‘A’「あ」dalam kamus, akan ditemukan penjelasan
bahwa ‘A’ merupakan kata yang digunakan untuk mengekspresikan kejutan ,
diucapkan ketika saya menemukan sesuatu, Sebuah kata untuk memanggil
seseorang, dan kata untuk menanggapi permohonan seseorang. Selanjutnya
apabila kita mencari kata ‘Aa’ 「あー」dalam kamus, akan ditemukan penjelasan
bahwa ‘Aa’ merupakan kata yang diucapkan ketika sangat tersentuh atau terkejut,
kata yang mengekspresikan afirmasi atau persetujuan, kata yang digunakan untuk
menarik perhatian lawan bicara, dan kata untuk merespon lawan bicara (aizuchi).
Kemudian apabila kita mencari kata ‘Ee’ 「えー」 dalam kamus, akan ditemukan
54
penjelasan bahwa ‘Ee’ merupakan kata yang digunakan saat mengekspresikan
afirmasi atau persetujuan, kata yang mengekspresikan emosi yang kuat seperti
kegembiraan dan kemarahan, kata yang mengungkapkan perasaan ragu, terkejut,
dll dan kata yang digunakan ketika mengalami hambatan di awal atau di tengah-
tengah cerita. Sedangkan dalam kamus, pencarian ‘E’「え」tidak ditemukan.
Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),
firaa ‘A’ dan ‘Aa’ 「あ、あー」 diterjemahkan menjadi “Ah” , firaa ‘E’ 「え」
diterjemahkan menjadi “Eh?!/Apa?!/Oh!/Maaf” dan firaa ‘Ee’ 「 え ー 」
diterjemahkan menjadi “ya/benar…/betul…/mmmm”.
Dari empat variasi tersebut penggunaan firaa ‘A’ memiliki frekuensi
kemunculan terbanyak yaitu 5,5 %, diikuti oleh firaa ‘Ee’ 4,7%, firaa ‘Aa’ 1,8%
dan firaa ‘E’ yang paling sedikit kemunculannya, yaitu 0,4%. Selain itu firaa
jenis boon-gata atau jenis bunyi vokal yang penulis temukan dalam data
percakapan, firaa jenis ini cenderung muncul di awal ucapan, meskipun ada juga
kemunculan firaa ini ditemukan di tengah ucapan seperti pada contoh percakapan
(2).
2. Jenis Eeto「エート型」
Dari data yang penulis temukan firaa Eeto-gata atau jenis Eeto yang
diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
55
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) lebih banyak dibandingkan firaa
boon-gata atau jenis vokal yaitu 18,1% atau sebanyak 49 kali kemunculan.
Adapun variasi eeto-gata atau jenis eeto yang ditemukan adalah sebagai
berikut :
(5) K01 : すみません、これは いくらですか。
K02 : どれですか。
K01 : これです。この ジャケットです。
K02 : ええと、八千円です。
K01 : Permisi, ini berapa harganya?
K02 : Yang mana?
K01 : Yang ini. Jaket ini.
K02 : Hmmm, 8000 yen.
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 262, 00:01-00:16)
(6) K01 : すみません、たいしかんに 行きたいんですが。
K02 : たいしかんですか? ええっと、あそこに しろくて 大
きいたてものが見えますね。
K01 : しろくて 大きいたてもの。はい。
K01 : Permisi, Saya ingin pergi ke kedutaan besar.
K02 : Kedutaan besar ya? Hmmm, dari sini gedung yang besar dan
berwarna putih terlihat kan.
K01 : Gedung besar berwarna putih. Yaa.
56
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 057, 00:01-
0:20)
Dari contoh percakapan (5) dan (6) dapat diamati bahwa variasi Eeto-gata
atau jenis Eeto dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) terdapat dua variasi yaitu firaa
‘Eeto’ 「ええと」dan ‘Eetto’「ええっと」. Apabila kita mencari kata ‘Eeto’「ええと」
dalam kamus, akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Eeto’ merupakan sebuah kata
yang keluar saat anda memikirkan kata atau hal berikutnya yang ingin diucapkan.
Sedangkan dalam kamus, pencarian ‘Eetto’「ええっと」tidak ditemukan.
Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),
firaa ‘Eeto’「ええと」dan firaa ‘Eetto’「ええっと」 diterjemahkan menjadi “Hmmm”.
Meskipun memiliki arti yang sama, namun dalam penggunaannya, penulis
menemukan firaa ‘Eeto’「ええと」lebih sering digunakan ketika akan menyebutkan
kata yang berhubungan dengan bilangan seperti jumlah, jam, harga, dan
sebagainya. Sedangkan firaa ‘Eetto’ 「 え え っと 」 cenderung digunakan ketika
menyebutkan kalimat tanpa mengandung unsur bilangan.
Dari dua variasi tersebut penggunaan firaa ‘Eetto’ 「 え え っ と 」 memiliki
frekuensi kemunculan lebih banyak yaitu 11% dibandingkan firaa ‘Eeto’「ええと」
57
yaitu 7,3%. Selain itu firaa jenis eeto-gata atau jenis eeto yang penulis temukan
dalam data percakapan, firaa jenis ini cenderung muncul di awal ucapan,
meskipun ada juga kemunculan firaa ini ditemukan di tengah ucapan seperti pada
contoh percakapan (6).
3. Jenis Ko-So-A「コソア型」
Dari data yang penulis temukan firaa Ko-So-A-gata atau jenis Ko-So-A yang
diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) merupakan jenis dengan tingkat
penampilan terbanyak yaitu 53,1% atau sebanyak 144 kali kemunculan.
Adapun variasi firaa Ko-So-A-gata atau jenis Ko-So-A yang ditemukan
adalah sebagai berikut :
(7) K01 : キムさんは どんな エコ活動を していますか。
K02 : エコですか?そうですね、わたしは りょうりをするとき
だいどころから 油を ながさないように してますよ。
K01 : Kimu, kegiatan ramah lingkungan seperti apa yang kamu
lakukan?
K02 : Kegiatan ramah lingkungan ya? Yah, saya berusaha untuk tidak
mengalirkan minyak dari dapur saat memasak. (meminimalisir
penggunaan minyak saat memasak.)
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 157, 00:01-
00:15)
58
(8) K01 : 待ち合わせの 場所は どうしますか。
K02 : お寺の まえでも いいですか。
K01 : はい。お寺の まえですね。
K02 : あの、お寺は このスカートでも いいですか。
K01 : ううん、それはちょっと。お寺ですからね。
K02 : はい、わかりました。
K01 : Bagaimana dengan tempat ketemuannya?
K02 : Apakah tidak masalah di depan kuil?
K01 : Yaa. Di depan kuil ya.
K02 : Hmm, Apa boleh memakai rok pendek ini di kuil?
K01 : Hmm, itu jangan. Karena di kuil.
K02 : Baik, saya mengerti.
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 106, 00:21-00:46)
(9) K01 :あのう、ここから くうこまで どうやっていきますか。
K02 : ここは 電車が いいですよ。便利ですから。
K01 :じゃあ、電車で いきます。どうもありがとう。
K01: Hmm, bagaimana caranya pergi dari sini ke bandara?
K02 : Dari sini lebih baik naik kereta loh. Karena praktis.
K01 : Kalau begitu saya akan pergi naik kereta. Terimakasih.
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 217, 00:01-00:21)
59
Dari contoh percakapan (7) - (9) dapat diamati bahwa variasi Ko-So-A-gata
atau jenis Ko-So-A dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) terdapat tiga variasi yaitu firaa
‘Soudesune’「そうですね」, ‘Ano’ 「あの」dan ‘Anoo’「あのう」.
Apabila kita mencari kata ‘Soudesune’ 「そうですね」 dalam kamus, akan
ditemukan penjelasan bahwa ‘Soudesune’ merupakan sebuah kata yang
mengungkapkan perasaan persetujuan atau afirmasi kepada pihak lain dan
merupakan kata yang digunakan ketika berpikir serta ragu-ragu. Kemudian
apabila kita mencari kata ‘Ano’ 「あの」dan ‘Anoo’「あのう」dalam kamus, akan
ditemukan penjelasan bahwa ‘Ano’ dan ‘Anoo’ merupakan kata yang digunakan
saat memotong sebuah cerita, digunakan saat memanggil orang, digunakan untuk
mengisi ruang sambil memikirkan kata-kata berikutnya dan digunakan saat
mencela orang.
Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),
firaa ‘Soudesune’「そうですね」diterjemahkan menjadi “Yah”, firaa ‘Ano’「あの」
dan ‘Anoo’ 「あのう」 diterjemahkan menjadi “Permisi /maaf/hmm”. Meskipun
memiliki arti yang sama, namun sayangnya penulis belum dapat menyimpulkan
perbedaan penggunaan antara firaa ‘Ano’「あの」dan ‘Anoo’「あのう」dikarenakan
60
penggunaan firaa ‘Ano’ 「あの」 yang ditemukan dalam data penelitian sangat
terbatas jumlahnya.
Dari tiga variasi tersebut penggunaan ‘Anoo’ 「あのう」memiliki frekuensi
kemunculan terbanyak yaitu 38,3% , diikuti oleh firaa ‘Soudesune’「そうですね」
14% dan firaa ‘Ano’「あの」0,7%. Selain itu firaa jenis Ko-So-A-gata atau jenis
Ko-So-A yang penulis temukan dalam data percakapan, firaa jenis ini cenderung
muncul di awal ucapan. Namun ada juga kemunculan firaa jenis ini yang
ditemukan di tengah ucapan seperti pada contoh percakapan (7).
4. Jenis Hai「ハイ型」
Dari data yang penulis temukan firaa Hai-gata atau jenis Hai yang
diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) yaitu 2,2% atau sebanyak 6 kali
kemunculan.
Adapun variasi firaa Hai-gata atau jenis Hai yang ditemukan adalah sebagai
berikut :
(10) K01 : おー
K02 : はい。私は読書が好きです。山崎さんの趣味はなんです
か。K01 : おんがくです。
61
K02 : どんな音楽が好きですか。
K01 : ジャズが好きです。
K02 : そうですか。
K01 : Waah
K02 : Ya. Saya suka membaca. Hobi Yamazaki apa?
K01 : Musik.
K02 : Suka musik yang seperti apa?
K01 : Saya suka jazz.
K02 : Oh begitu ya.
(Marugoto Plus A1, Can do 28, 00:05-00:23)
Dari contoh percakapan (10), dapat diamati bahwa firaa ‘Hai’「はい」 yang
muncul dalam percakapan bukan untuk menimpali apa yang diucapkan lawan
bicaranya, melainkan sebagai firaa digunakan untuk menarik perhatian lawan
bicaranya ketika K02 akan memulai pembicaraan.
Variasi Hai -gata atau jenis Hai dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) hanya terdapat
satu variasi yaitu firaa ‘Hai’. Apabila kita mencari kata ‘Hai’「はい」dalam
kamus, akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Hai’ merupakan sebuah kata yang
digunakan saat merespons dengan mudah, kata yang mengungkapkan perasaan
62
menyetujui apa yang dikatakan orang lain, dan juga digunakan untuk menarik
perhatian orang lain.
Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),
firaa ‘Hai’「はい」diterjemahkan menjadi “Ya”.
Firaa Hai -gata atau jenis Hai yang penulis temukan dalam data percakapan,
kemunculan firaa jenis ini yang tidak ditemukan di tengah maupun di akhir
ucapan, namun dominan muncul di awal ucapan, seperti pada contoh percakapan
(10).
5. Jenis Maa「マー型」
Dari data yang penulis temukan firaa Maa-gata atau jenis Maa yang
diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) merupakan jenis firaa dengan
kemunculan yang paling sedikit yaitu 0,4% atau sebanyak 1 kali kemunculan.
Adapun variasi firaa Maa-gata atau jenis Maa yang ditemukan adalah sebagai
berikut :
(11) K01 :まあ、 かわいいセーターですね。
K02 : あっ、ありがとうございます。
K01 : Wah! Sweater yang lucu ya.
K02 : Ah, terimakasih.
63
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 170, 00:01-
00:03)
Variasi Maa-gata atau jenis Maa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) hanya terdapat
satu variasi yaitu firaa ‘Maa’「まあ」. Apabila kita mencari kata ‘Maa’「まあ」
dalam kamus, akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Maa’ merupakan sebuah kata
yang digunakan oleh banyak wanita saat terkejut atau terkesan dan digunakan
sebagai tanda seru dan memiliki fungsi melembutkan kata-kata yang muncul
sesudahnya. Efektif dalam menghindari konflik dengan orang.
Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),
firaa ‘Maa’ 「まあ 」 diterjemahkan menjadi “Wah!”. Berbeda dengan firaa
sebelumnya, dalam indeks kosakata dijelaskan bahwa firaa ‘Maa’ 「まあ 」
digunakan untuk mengungkapkan kekaguman yang sering digunakan oleh wanita.
Firaa Maa-gata atau jenis Maa yang penulis temukan dalam data percakapan,
kemunculan firaa jenis ini yang tidak ditemukan di tengah maupun di akhir
ucapan, namun hanya muncul di awal ucapan, seperti pada contoh percakapan
(11).
6. Jenis N「ンー型」
64
Dari data yang penulis temukan firaa N-gata atau jenis N yang diperkenalkan
dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1)
dan Tingkat Dasar (A2) merupakan jenis firaa dengan kemunculan yang lebih
banyak dibandingkan firaa boon-gata atau jenis bunyi vokal sedikit yaitu 13%
atau sebanyak 35 kali kemunculan.
Adapun variasi firaa N-gata atau jenis N yang ditemukan adalah sebagai
berikut :
(12) K01 : あしたのしょくじ、まちあわせの じかんはどうしますか。
K02 : 11時は どうですか。
K01 : うーん、11時は ちょっと。11時半でもいいですか。
K02 : 11時半ですね。いいですよ。
K01 : Janji makan besok, jam pertemuannya bagaimana?
K02 : Jam 11 bagaimana?
K01 : Hmm, jam 11 saya tidak bisa. Kalau jam 11.30 apa tidak
masalah?
K02 : Jam 11.30 kan. Tidak masalah kok.
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 108, 00:01-00:19)
(13) K01 : あのう、ちょっといいですか。この言葉の使い方が よく
分かりません。 せつめいしてくださいませんか。
K02 : この言葉ですか? うーん、むずかしいですね。私も よ
くわかりません。すみません。
65
K01 : あ、そうですか。じゃあ、先生に ききます。
K01 : Permisi, bisa berbicara sebentar? Saya kurang mengerti dengan
penggunaan kosakata ini. Maukah kamu menjelaskannya?
K02 : Kosakata ini ya? Hmm, sulit ya. Saya juga kurang mengerti.
Maaf.
K01 : Ah, begitu ya. Kalau begitu saya tanyakan pada guru.
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 148, 00:01-00:27)
Variasi N-gata atau jenis N dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) hanya terdapat
satu variasi yaitu firaa ‘Uun’ 「うーん」. Apabila kita mencari kata ‘Uun’ 「うー
ん」dalam kamus, akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Uun’ merupakan sebuah
kata yang diucapkan saat mencoba mengatakan sesuatu dan terjebak dalam kata
atau pemikiran dan digunakan ketika mengungkapkan kalimat negatif.
Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),
‘Uun’ 「うーん」diterjemahkan menjadi “Hmmmm/hmm.. tidak”.
Firaa N-gata atau jenis ‘N’ yang penulis temukan dalam data percakapan,
kemunculan firaa jenis ini dapat muncul di awal ucapan maupun di tengah ucapan,
seperti pada contoh percakapan (12) dan (13).
66
7. Jenis Saa「サー型」
Dari data yang penulis temukan firaa Saa-gata atau jenis Saa yang
diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) merupakan jenis firaa dengan
kemunculan yang lebih banyak dibandingkan firaa Maa-gata atau jenis Maa yaitu
0,7% atau sebanyak 2 kali kemunculan.
Adapun variasi firaa Saa-gata atau jenis Saa yang ditemukan adalah sebagai
berikut :
(14) K01 :さあ、ルパさん なにが いいですか。
K02 : ええっと。
K01 :わたしが いつも食べるのは よせなべです。
とりにくと やさいが たくさん はいてますよ。
K01 : Hmmm, Rupa kamu ingin apa?
K02 : Hmmm.
K01 : Yang selalu saya makan adalah Yosenabe. Ada banyak daging
ayam dan sayurannya loh.
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 032, 00:01-
00:19)
Variasi Saa-gata atau jenis Saa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) hanya terdapat
67
satu variasi yaitu ‘Saa’「さあ. Apabila kita mencari kata ‘Saa’「さあ」dalam kamus,
akan ditemukan penjelasan bahwa ‘Saa’ merupakan sebuah kata yang digunakan
saat mengundang atau mendesak orang, Kata-kata yang dikeluarkan ketika Anda
ragu untuk memberikan jawaban afirmatif, dan kata untuk diucapkan saat Anda
terkejut, senang, atau bingung.
Adapun keterangan yang terdapat dalam indeks kosakata buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2),
‘Saa’「さあ」diterjemahkan menjadi “Hmmm…/ayo/mari/baiklah”.
Firaa Saa-gata atau jenis Saa yang penulis temukan dalam data percakapan,
kemunculan firaa jenis ini tidak ditemukan di tengah maupun di akhir ucapan,
namun hanya muncul di awal ucapan, seperti pada contoh percakapan (14).
4.2 Analisis Fungsi Jenis-Jenis Firaa
Pengklasifikasian fungsi jenis-jenis firaa dianalisis berdasarkan teori Yamane
dan Xinyan dalam Januarika (2018) sebagaimana dijelaskan dalam bab II
mengenai fungsi jenis-jenis firaa. Adapun fungsi firaa menurut Yamane dan
Xinyan dalam Januarika (2018) yaitu 1) Fungsi penyesuaian wacana, terbagi ke
dalam 4 variasi fungsi, diantaranya: (FG1) Memulai topik atau ucapan; (FG2)
Mempertahankan hak bicara; (FG3) Penghasil waktu; (FG4) Pergantian
pembicara. 2) Fungsi penyesuaian dengan lawan bicara, terbagi ke dalam 3 variasi
fungsi, diantaranya: (FG5) Memperhalus; (FG6) Keragu-raguan; (FG7)
68
Pemahaman bersama. Kemudian data temuan penelitian tentang fungsi jeis-jenis
firaa dipaparkan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jenis-Jenis Firaa beserta Fungsi Jenis-Jenis Firaa dalam
Marugoto Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2)
Jenis
Firaa
Variasi
Jenis Firaa
Fungsi Jenis-Jenis Firaa Jumlah
FG
1
FG
2
FG
3
FG
4
FG
5
FG
6
FG
7
Bunyi
vocal
ア 5 0 5 0 4 0 1 15
アー 1 0 2 0 2 0 0 5
エ 0 0 1 0 0 0 0 1
エー 4 1 3 0 4 0 1 13
Eeto
エート 1 0 19 0 0 0 0 20
エーット 2 0 23 0 3 0 1 29
Ko-So-A
ソーデスネ 0 0 38 0 0 0 0 38
アノ 2 0 0 0 0 0 0 2
アノー 55 0 1 0 47 0 1 104
Nanka 0 0 0 0 0 0 0 0
Hai ハイ 4 2 0 0 0 0 0 6
69
Maa マー 0 0 0 0 1 0 0 1
Moo 0 0 0 0 0 0 0 0
N ウーン 0 0 11 0 12 12 0 35
Saa サー 1 0 0 0 0 1 0 2
Jumlah 75 3 103 0 73 13 4 271
Tabel 4.2 menunjukan bahwa dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang, firaa jenis bunyi vocal terutama firaa “Anoo” (アノー )
merupakan firaa dengan tingkat kemunculan tertinggi yang membawa fungsi
untuk memulai topik atau ucapan (FG1) sebanyak 55 kali dan juga membawa
fungsi untuk memperhalus ucapan (FG2) dengan kemunculan sebanyak 47 kali.
Sedangkan firaa jenis “Eetoo” dan firaa Ko-So-A terutama firaa “Soudesune”
(ソーデスネ) merupakan firaa dengan tingkat kemunculan tertinggi yang membawa
firaa penghasil waktu (FG3) dengan kemunculan sebanyak 49 dan 38 kali (FG3).
Firaa “Saa” yang penulis temukan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A2) membawa fungsi untuk memulai topik
atau ucapan (FG1) dan fungsi keragu-raguan (FG6).
Tiga fungsi firaa dengan penampilan tertinggi adalah fungsi untuk penghasil
waktu (FG1) yang muncul sebanyak 103 kali, diikuti oleh fungsi untuk memulai
ucapan (FG2) sebanyak 75 kali dan fungsi firaa untuk memperhalus (FG5) yang
70
muncul sebanyak 73 kali. Namun dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan
Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), tidak
ditemukan fungsi firaa untuk pergantian pembicara (FG4).
Berikut adalah penggunaan jenis-jenis firaa beserta fungsi jenis-jenis firaa
yang terdapat dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat
Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
A. Fungsi Penyesuaian Wacana
1. Memulai Topik atau Ucapan
Firaa dengan fungsi ini digunakan ketika penutur ingin memulai percakapan
dan ketika topik percakapan berganti atau memulai topik percakapan yang baru
yang biasanya muncul setelah mengucapkan aizuchi sebagai tanggapan pada
lawan bicara.
Firaa dengan fungsi memulai topik atau ucapan dapat diamati pada potongan
percakapan berikut ini.
(15) K01 : あのう、すみません。
K02 : はい、なんですか。
K01 : この 漢字の 読み方が わかりません。おしえてくださ
いませんか。
K02 : これですか。これは フランスです。
K01 : え?フランスですか。ありがとうございます。
K01 : Hmm, permisi.
71
K02 : Yaa, ada apa?
K01 : Saya tidak tahu cara baca kanji ini. Maukah anda mengajari
saya?
K02 : Yang ini? Ini Prancis.
K01 : Eh? Prancis ya? Terimakasih.
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 143, 00:01-00:24)
Firaa ‘anoo’ yang muncul diawal ucapan dan diikuti kata “sumimasen”
membawa kesan ragu akan mengganggu lawan bicaranya. Seperti pada
percakapan (15), K01 mengucapkan firaa ‘anoo’ sebelum ia mengatakan bahwa
ia ingin meminta tolong pada K02 untuk diberi tahu cara baca huruf kanji. Namun
ada juga firaa ‘anoo’ yang membawa fungsi memulai topik atau ucapan yang
tidak diikuti kata “sumimasen” seperti pada percakapan (16) dan (17).
(16) K01 :もしもし。
K02 :もしもし。ジョイさんですか。キムです。
K01 : ああ、きむさん。こんにちは。
K02 :あのう、来週 カーラさんの バースデーパーティーをし
ます。ジョイさんは いつが いいですか。
K01 : 日曜日が いいです。
K01 : Hallo.
K02 : Hallo. Apakah ini Joy? Saya Kimu.
K01 : Aa, Kimu. Selamat siang.
K02 : Hmm., minggu depan Kaara ulang tahun. Joy bisanya kapan?
72
K01 : Hari Minggu bisa.
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 10, Audio 132, , 00:01-00:30)
Pada percakapan (16), Setelah K02 memastikan bahwa orang yang ia telfon
adalah Joy, K02 mengucapakan firaa ‘anou’ sebagai sinyal bahwa ia akan
memulai topik pembicaraan.
(17) K01 : 待ち合わせの 場所は どうしますか。
K02 : のぞみデパートのまえは どうですか。
K01 : ううん、のぞみデパートは ちょっと。
ホテルの ロビーでもいいですか。
K02 : ホテルのロビーですか。いいですよ。
K01 : レストランは「みかど」でしょね。あの、ジーンズでも
いいですか。
K02 : え、大丈夫です。ジーンズで どうぞ。
K01 : Bagaimana dengan tempat ketemuannya?
K02 : Di depan departement store Nozomi bagaimana?
K01 : Hmmm, jangan di departement store Nozomi. Apa tidak
masalah kalau di lobi hotel?
K02 : Di lobi hotel ya? Tidak masalah kok.
73
K01 : Restorannya Mikado kan. Hmm, apa boleh memakai jeans?
K02 : Ya, tidak apa-apa. Silahkan memakai jeans.
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 108, 00:19-00:46)
Pada percakapan (17), setelah K01 dan K02 selesai membahas satu topik
percakapan yaitu tentang tempat pertemuan. K01 mengucapkan firaa ‘ano’
sebagai batas pembicaraan atau sinyal saat memulai topik percakapan yang baru.
Firaa dengan fungsi memulai topik atau ucapan yang ditemukan dalam buku
ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat
Dasar (A2) didominasi oleh firaa jenis Ko-So-A terutama firaa ‘anou’ dengan
kemunculan sebanyak 55 kali, meskipun demikian terdapat firaa jenis lainnya
yang membawa fungsi ini seperti pada potongan percakapan berikut.
(18) K01 :あ、けーきは チョコレートと りんご、どっちが いい
ですか。
K02 : わたしは チョコレートの ケーキが いいです。
K03 : ううん、わたしは どっちでもいいですよ。
K01 : Ah, Roti cokalat dan apel , pilih yang mana?
K02 : Saya pilih roti coklat.
K03 : Hmmmm, saya yang manapun tidak masalah kok.
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 11, Audio 107, 00:01-
00:15)
74
Pada percakapan (18), K01 mengucapkan firaa ‘A’ untuk mendapatkan
perhatian dari lawan bicaraanya saat akan memulai topik pembicaraanya. Sama
halnya seperti pada percakapan (19) ~ (22).
(19) K01 : いらっしゃいませ。
K02 : えー、すみません。ハンバーガー 1つと コーヒー
2つください。
K01 : Selamat datang.
K02 : Eh, permisi. Saya pesan 1 hamburger dan 2 kopi .
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 084, 00:01-00:12)
Pada percakapan (19) anatara K01 yang merupakan pegawai restoran dan K02
yang merupakan pembeli. K02 mengucapkan firaa ‘Ee’ untuk mendapatkan
perhatian dari lawan bicaraanya sebelum ia mengatakan pesanannya.
(20) K01 : ええっと、マンガきょうしつの ボランティアの 皆さん
は 1時に 会場に 来てください。
K02 : はい。会場に 1時ですね。
K01 : Hmmm, semua panitia kelas komik harap datang pada jam 1 di
ruang rapat
K02 : Yaa. Jam 1 di ruang rapat kan.
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 076, 00:01-
00:12)
75
Pada percakapan (20), K01 mengucapkan firaa ‘Eetto’ untuk mendapatkan
perhatian dari lawan bicaraanya saat akan memberikan pengumuman.
(21) K01 : はい、なべが できましたよ。どうぞ 食べてください。
K02 :ええっと、どうやって たべますか。
K01 : Ya, Nabenya sudah jadi loh. Silahkan dimakan.
K02 : Hmmm, cara makannya bagaimana?
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 4, Audio 042, 00:01-
00:11)
Pada percakapan (21), K01 mengucapkan firaa ‘Hai’ untuk mendapatkan
perhatian dari lawan bicaraanya saat akan memulai topik pembicaraanya
(22) K01 :さあ、ルパさん なにが いいですか。
K02 : ええっと。
K01 :わたしが いつも食べるのは よせなべです。
とりにくと やさいが たくさん はいてますよ。
K01 : Hmmm, Rupa kamu ingin apa?
K02 : Hmmm.
K01 : Yang selalu saya makan adalah Yosenabe. Ada banyak daging
ayam dan sayurannya loh.
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 032, 00:01-
00:19)
76
Pada percakapan (22), K01 mengucapkan firaa ‘Saa’ untuk mendapatkan
perhatian dari lawan bicaraanya saat akan memulai topik pembicaraanya
Dari contoh percakapan (15) ~ (22) dapat diketahui bahwa jenis firaa yang
membawa fungsi memulai topik atau ucapan yang ditemukan dalam buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang adalah firaa jenis Ko-So-A dengan
variasi yang muncul adalah firaa ‘Anoo’ dan ‘Ano’. Kemudian firaa jenis bunyi
vokal dengan variasi yang muncul adalah firaa ‘A’ dan ‘Ee’ . Selanjutnya firaa
‘Eetto’, firaa ‘Hai’, dan firaa ‘Saa’.
2. Mempertahankan hak berbicara
Fungsi ini digunakan agar pembicara tidak kehilangan kesempatan untuk terus
berbicara guna menyelesaikan ucapannya.
Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.
(23) K01 : あのう、きれいな魚とかイルカを見て見たいんですが。
K02 : それなら、このツアーいかがですか。
イルカのショーが見られますよ。
K01 : へえ、おもしろそうですね。
K02 : ええ、イルカと一緒におよげますよ。とても人気があるツ
アーです。
K01 : Hmm, Saya ingin mencoba melihat ikan yang indah atau lumba-
lumba.
77
K02 : Kalau begitu, bagaimana dengan tur ini? Anda dapat melihat
pertunjukan lumba-lumba loh.
K01 : Wah, sepertinya menyenangkan yaa.
K02 : Yaa, anda dapat berenang bersama lumba-lumba loh. Tur yang
sangat populer.
(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 5, 0:42-01:01)
Pada percakapan (23), saat K02 sedang menawarkan dan menjelaskan
fasilitas suatu tur pada K01 selaku turis, K02 ditimpali respon berupa aizuchi
oleh lawan tuturnya. Kemudian K02 mengucapkan firaa ‘ee’ sebagai sinyal
untuk menyelesaikan ucapannya.
Contoh lain yang serupa dapat diamati pada percakapan (23).
(24) K01 :フリオさんは どんな 子供でしたか。
K02 :わたしは からだが よわかったので、りょうしんに あ
まえてました。おとなしい子だったんですよ。
K01 :ああ、そうですか。どんなことが 好きでしたか。
K02 :絵をかくのが 好きで、よく 一人で 絵を 書いていま
した。
K01 :ええ、そうですか。
K02 :はい。小学校の時 わたしの絵がコンテストで 一番に
なりました。
K01 : Furio anak kecil yang seperti apa?
78
K02 : Karena saya fisiknya lemah, saya dimanjakan oleh kedua orang
tua. Saya anak yang lembut loh.
K01 : Aa, begitu ya. Hal seperti apa yang anda suka?
K02 : Saya suka menggambar, Saya sering menggambar sendirian.
K01 : Ee, begitu ya.
K02 : Ya. Saat SD, Saya menjadi juara pertama dalam lomba
menggambar.
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 179,
00:01-00:31)
Pada percakapan (24), saat K02 sedang berbicara, K02 ditimpali respon
berupa aizuchi oleh lawan tuturnya. Sehingga K02 mengucapkan firaa ‘hai’
sebagai sinyal untuk menyelesaikan ucapannya.
Dari contoh percakapan (23) dan (24) dapat diketahui bahwa jenis firaa
yang membawa fungsi mempertahankan hak bicara yang ditemukan dalam
buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang adalah firaa jenis Bunyi
Vokal dengan variasi yang muncul adalah firaa ‘Ee’ dan firaa jenis ‘Hai’.
3. Penghasil Waktu
Fungsi ini digunakan untuk mengisi jeda ketika pembicara membutuhkan
waktu untuk berusaha berfikir, mengingat, mencari, menghitung dan merangkai
perkataan selanjutnya. Firaa penghasil waktu biasanya muncul diikuti oleh
jawaban atas pertanyaan.
Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.
79
(25) K01 : よく おさけを 飲む人は 何人ですか。
K02 : ええと、36人です。
K01 : 36人。そうですか。じゃあ、飲まない人は。
K02 :ぜんぜん 飲まない人は ええと、33人です。
K01 : 33人。そうですか。
K01 : Orang yang sering minum ada berapa?
K02 : Hmmm, 36 Orang.
K01 : 36 orang. Begitu ya. Kalau yang tidak minum ada berapa?
K02 : Orang yang tidak minum sama sekali hmmm , 33 orang.
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 263, 00:01-00:30)
Pada percakapan (25), K01 mengucapkan firaa ‘eeto’ sebagai sinyal bahwa
M sedang berusaha menghitung jawaban atas pertanyaan yang dilayangkan oleh
K02. Kemudian pada pertanyaan kedua yang dilayangkan oleh K02, K01 telah
mencoba menjawab dengan mengucapkan “Orang yang tidak minum sama
sekali..” namun ia mengalami hambatan lagi sehingga K01 mengucapkan firaa
‘eeto’ yang juga sebagai sinyal bahwa ia sedang berusaha menghitung jawaban
atas pertanyaan kedua yang dilayangkan oleh K02.
(26) K01 :とけいは。
K02 :ええっと、たなの 上に お願いします。
K01 : とけいは たなの うえですね。ありがとうございます。
80
K01 : Jamnya?
K02 : Hmmm, tolong di atas lemari.
K01 : Jamnya diatas lemari ya. Terimakasih.
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 103, 00:01-00:16)
Pada percakapan (26), K02 mengucapkan firaa ‘eetto’ sebagai sinyal bahwa
ia sedang berusaha mengingat letak jam yang dicari oleh K01.
Selain firaa jenis ‘Eeto’ , terdapat firaa jenis lainnya yang membawa fungsi
ini seperti pada potongan percakapan berikut.
(27) K01 :あのう、しゃしんは どこですか。
K02 :そうですね、とけいの よこに お願いします。
K01 : とけいの よこですね。わかりました。
K01 : Hmm, Dimana fotonya?
K02 : Mmm, tolong disebelah jam.
K01 : Disebelah jam ya. Mengerti.
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 104, 00:01-00:19)
Berbeda dengan aizuchi ‘soudesune’ yang berfungsi sebagai sinyal
kesepakatan atau persetujuan, pada percakapan (27), K02 mengucapkan salah satu
firaa jenis Ko-So-A yaitu firaa ‘soudesune’ sebagai sinyal bahwa ia sedang
berfikir untuk mengingat letak foto yang dicari oleh K01.
(28) K01 : すみません、ホテルは どこ ですか。
81
K02 : ええ、ホテルは このとおりを まっすぐいってください。
そして、二つ目の かどを ひだりに まがってください。
K01 : Permisi, Hotel ada dimana?
K02 : Mm, hotelnya berjalanlah terus dijalan ini. Lalu, pada belokan
kedua beloklah ke kiri.
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 054, 00:01-
00:15)
Pada percakapan (28), K02 mengucapkan salah satu firaa jenis bunyi vocal
yaitu firaa ‘ee’ yang berfungsi menyediakan waktu bagi K02 untuk memikirkan
jawaban atas pertanyaan K01 mengenai letak hotel.
(29) K01 :ワンさん、こっちのバッグは なんだと 思いますか。
K02 : うーん、分かった、ネクタイですね。
K01 :そうです。使わなくなったネクタイよ、つまが バッグに
したんです。
K01 : Wan, apa yang anda pikirkan tentang tas ini?
K02 : Hmmmm, mengerti, dasi kan.
K01 : Betul sekali. Dasi yang sudah tidak terpakai loh, istri saya
membuatnya menjadi tas.
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 166,
00:01-00:16)
82
Pada percakapan (29), K02 mengucapkan salah satu firaa jenis N yaitu firaa
‘uun’ yang berfungsi menyediakan waktu bagi K02 untuk memikirkan jawaban
atas pertanyaan K01 mengenai tas miliknya.
Selain dari contoh percakapan (25) ~ (29), adapun fungsi firaa sebagai
penghasil waktu yang muncul dalam bentuk kombinasi beberapa jenis firaa,
seperti pada contoh berikut.
(30) K01 :あのう、遠いですか。
K02 :うーん、そうですね、、たぶん 20分ぐらいです。
K01 :はい。
K01 : Hmm., jauh ya?
K02 : Hmmmm, mmm, mungkin sekitar 20 menit.
K01 : Iya.
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 160, 00:01-00:15)
Pada percakapan (30) merupakan percakapan antara K01 (seorang
penumpang) dan K02 (seorang supir taksi). K02 mengucapkan dua firaa berturut-
turut dengan jenis yang berbeda. Yang pertama yaitu firaa ‘uun’ muncul sebagai
penghasil waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang memikirkan jawaban dari
pertanyaan K01, kemudian karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan
tersebut ia mengucapkan firaa ‘soudesune’ sebagai penyedia waktu tambahan
untuk menjawab perkiraan jarak waktu tempuh ke suatu tempat yang ditanyakan
oleh K01.
83
Selanjutnya penggunaan kombinasi dua firaa dengan jenis lainnya dapat
diamati pada percakapan (31) ~ (33)
(31) K01 :すずきさん、これ なんですか。
K02 : ええっと、あー、しゅりけんです。
K01 : Suzuki, apa ini?
K02 : Hmmm, ah, shuriken (senjata tradisional Jepang yang terbuat
dari logam dan berbentuk seperti bintang).
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 15, Audio 184, 00:01-00:10)
Pada percakapan (31) , K02 mengucapkan dua firaa berturut-turut dengan
jenis yang berbeda. Yang pertama yaitu firaa ‘eetto’ muncul sebagai penghasil
waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang memikirkan jawaban dari pertanyaan
K01, kemudian karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan tersebut ia
mengucapkan firaa ‘aa’ sebagai penyedia waktu tambahan untuk menjawab
nama benda yang ditanyakan oleh K01.
(32) K01 :あべさん、あべさんの いもうとさんは どこですか。
K02 : ええっと、あ、あそこで カーラさんと はなしてますよ。
めがねを かけてる子です。
K01 : Abe, adik perempuannya Abe dimana?
K02 : Hmmm, a, yang sedang berbicara dengan Kaara disana. Anak
yang memakai kacamata.
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 2, Audio 040, 00:01-
00:09)
84
Pada percakapan (32) , K02 mengucapkan dua firaa berturut-turut dengan
jenis yang berbeda. Yang pertama yaitu firaa ‘eetto’ muncul sebagai penghasil
waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang memikirkan jawaban dari pertanyaan
K01, kemudian karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan tersebut ia
mengucapkan firaa ‘a’ sebagai penyedia waktu tambahan untuk menjawab
keberadaan adiknya yang ditanyakan oleh K01.
(33) K01 :あのう、ちょっと でんわしたいんですが。ここ大丈夫で
すか。
K02 : 電話ですか? あー、あ、ここは だめですね。
K01 :え?
K02 : あそこに 携帯電話使用禁止して書いてありますから。そ
とで したほうが いいですよ。
K01 :そうですか。わかりました。
K01 : Permisi, Saya ingin telfon sebentar. Apakah disini tidak apa-
apa?
K02 : Telfon ya? Ah, a, disini tidak boleh ya.
K01 : Eh?
K02: Karena disana terlulis bahwa dilarang menggunakan ponsel.
Lebih baik lakukan di luar.
K01 : Oh begitu ya. Saya mengerti.
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 144, 00:01-
00:26)
85
Pada percakapan (33) , Setelah K02 mengkonfirmasi ulang pertanyaan dari
K01, ia mengucapkan dua firaa berturut-turut dengan jenis yang sama yaitu firaa
jenis bunyi vokal. Yang pertama yaitu firaa ‘aa’ muncul sebagai penghasil
waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang mencoba mencari jawaban, kemudian
karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan tersebut ia mengucapkan
firaa ‘a’ sebagai penyedia waktu tambahan untuk menjawab pertanyan dari K01.
Selanjutnya selain penggunaan dua kombinasi firaa pada contoh percakapan
(30) ~ (33), juga ditemukan adanya penggunaan kombinasi tiga firaa dalam satu
ucapan yang berfungsi sebagai penghasil waktu yang dapat kita amati pada
contoh percakapan berikut.
(34) K01 :ヤぎさんは なにか エコ活動を してますか。
K02 : うーん、そうですね、あ、わたしは 短い時間でシャワー
を あびるように してます。
K01 :ああ、エコバッグですね。
K01 : Yagi, kegiatan ramah lingkungan apa yang kamu lakukan?
K02 : Hmmmm, mmm, a, saya berusaha mandi dalam waktu yang
singkat.
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 155, 00:01-
00:16)
86
Pada percakapan (34), K02 mengucapkan tiga firaa berturut-turut dengan
jenis yang berbeda. Yang pertama yaitu firaa ‘uun’ muncul sebagai penghasil
waktu sekaligus sinyal bahwa K02 sedang memikirkan jawaban atas pertanyaan
K01, kemudian karena dirasa masih belum bisa menjawab pertanyaan tersebut ia
mengucapkan firaa ‘soudesune’ dan firaa ‘a’ sebagai penyedia waktu tambahan
untuk menjawab pertanyaan dari K01.
Dari contoh percakapan (25) ~ (34) dapat diketahui bahwa jenis firaa yang
membawa fungsi penghasil waktu yang ditemukan dalam buku ajar Marugoto
Bahasa dan Kebudayaan Jepang tidak hanya firaa jenis ‘Eetto’ saja melainkan
bervariasi jenisnya seperti firaa jenis Ko-So-A dengan variasi yang muncul
adalah firaa ‘Soudesune’, Kemudian firaa jenis bunyi vokal dengan variasi yang
muncul adalah firaa ‘A’ , ‘Aa’ dan ‘Ee’ . Selanjutnya firaa jenis ‘N’ dengan
variasi yang muncul adalah firaa ‘Uun’. Selain itu penggunaan firaa yang
membawa fungsi penghasil waktu tidak hanya muncul dalam bentuk tunggal,
namun juga dapat muncul dalam bentuk kombinasi dua atau tiga firaa tergantung
kebutuhan pembicara itu sendiri.
4. Pergantian Pembicara
Fungsi ini digunakan untuk menyerahkan giliran berbicara kepada lawan
bicara. Namun dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), tidak ditemukan firaa yang
membawa fungsi ini. Hal ini dimungkinkan karena firaa dengan fungsi ini
biasanya muncul di akhir kalimat, sedangkan firaa yang diperkenalkan dalam
buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan
87
Tingkat Dasar (A2) didominasi dengan penggunaan firaa yang muncul di awal
kalimat.
B. Penyesuaian Dengan Lawan Bicara
5. Memperhalus
Fungsi ini digunakan untuk melunakakan ucapan yang dikatakan oleh
pembicara pada lawan bicaranya. Fungsi ini digunakan ketika bertanya pada orang
yang tidak dikenal, ketika mengekspresikan pendapat sendiri atau
mengungkapkan ketidaksetujuan pada orang lain, ketika memuji, ketika
mengungkapkan permintaan, dan ketika mengungkapkan informasi personal
seperti mengenai keluarga, masa lalu, dan lain sebagainya yang mengarah ke hal
yang sensitif.
Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.
a. Bertanya
(35) K01 :あのう、きむさんは せんせいですか。
K02 : いいえ、せんせいじゃないです。がくせいです。
K01 : Maaf, apa Kimu seorang guru?
K02 : Bukan, bukan guru. Siswa.
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 3, Audio 018, 00:01-00:13)
Pada percakapan (35), K01 mengucapkan firaa ‘anoo’ sebagai ekspresi
melunakan akan pertanyaan mengenai informasi personal seperti status
pekerjaan agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya.
88
(36) K01 :あのう、やまださんは 中国語 できますか。
K02 : はい、できます。中国語は おもしろいです。
K01 : そうですか。
K01 : Maaf, Yamada bisa bahasa China?
K02 : Iya, bisa. Bahasa China menyenangkan.
K01 : Oh begitu ya.
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 035, 00:01-00:16)
Sama halnya pada percakapan sebelumnya, pada percakapan (36), firaa
‘anoo’ digunakan sebagai ekspresi melunakan akan pertanyaan mengenai
informasi personal seperti kemahiran agar tidak menyinggung perasaan lawan
bicaranya.
(37) K01 : あのう、おこさんは。
K02 : 女の子が 一人います。のぞみという名前です。
K01 : Maaf, anaknya?
K02 : Anak perempuan saya ada satu. Namanya Nozomi.
Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 008, 00:01-
00:05)
Sama halnya pada percakapan (35) dan (36), pada percakapan (36), firaa
‘anou’ digunakan sebagai ekspresi melunakan akan pertanyaan mengenai
informasi personal seperti keluarga agar tidak menyinggung perasaan lawan
bicaranya.
89
b. Menyatakan Ketidaksetujuan
(38) K01 :土曜日のまちあわせは、どうしますか。
K02 : そうですね、4時半にコーヒーショップは どうですか。
K01 : あのう、4時半は ちょっと。5時でもいいですか。
K01 : Pertemuan hari Sabtu, bagaimana?
K02 : Mmm, Jam 4.30 di coffee shop bagaimana?
K01 : Maaf, jam 4.30 saya tidak bisa. Kalau jam 5 apakah bisa?
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 065, 00:01-
00:18)
Pada percakapan (38), agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,
K01 mengucapkan firaa ‘anoo’ sebagai ekspresi melunakan ketika
mengungkapkan ketidaksetujuan akan jam pertemuan dan mengusulkan
pendapat lain mengenai jam pertemuan tersebut.
Selain firaa ‘anoo’ terdapat firaa jenis lainnya yang dapat digunakan untuk
mengungkapkan ketidaksetujuan, seperti pada contoh percakapan berikut.
(39) K01 :土曜日の、まちあわせ、どうしますか。
K02 : そうですね、ちょっとはやいけど、8 時半に、東京駅は
どうですか。
K01 : ええ、東京駅、すみません。ホテルの ロビーでもいいで
すか。
90
K02 : いいですよ。
K01 : Pertemuan hari Sabtu bagaimana?
K02 : Mmm, Sedikit cepat, jam 8, di stasiun Tokyo bagaimana?
K01 : Ee, stasiun Tokyo, maaf. Kalau di loby hotel apakah bisa?
K02 : Bisa kok.
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 066, 00:01-
00:21)
Pada percakapan (39), agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,
K01 mengucapkan firaa ‘ee’ yang diikuti dengan kata “sumimasen” (maaf)
sebagai ekspresi melunakan ketika mengungkapkan ketidaksetujuan akan tempat
pertemuan dan mengusulkan pendapat lain mengenai tempat pertemuan tersebut.
(40) K01 :それ、なんですか。
K02 : メキシコの スープです。
K01 :メキシコの? へえ、カレーと にてますね。ちょっとか
らそう。
K02 : あ、あじは ぜんぜんちがいますよ。どうぞ、たべてみて
ください。
K01 : Itu, apa?
K02 : Sup Mexico
K01: Mexico? Oh ya, mirip dengan karee. Sepertinya sedikit pedas.
K02 : A, rasanya berbeda sama sekali loh. Silahkan dicicipi.
91
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 114, 00:01-
00:21)
Pada percakapan (40), agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,
K01 mengucapkan firaa ‘a’ sebagai ekspresi melunakan ketika mengungkapkan
ketidaksetujuan akan pendapat lawan bicaranya mengenai sup mexico buatannya.
(41) K01 :よしださん、これ どう思いますか。
K02 :きのうが 多すぎると おもいます。
K01 :でも、便利そうですよ。
K02 : うーん、きのうが 多すぎて 使いにくいですよ。
K01 :ふーん、そうかもしれませんね。
K01 : Yoshida, bagaimana pendapatmu tentang ini?
K02 : Menurutku fungsinya terlalu banyak.
K01 : Tapi, kelihatannya praktis.
K02 : Hmmmm, fungsinya terlalu banyak, sehingga sulit digunakan.
K01 : Hmm… mungkin ya.
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 118, 00:01-
00:25)
Pada percakapan (41), agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya,
K01 mengucapkan firaa ‘uun’ sebagai ekspresi melunakan ketika ia
92
mengungkapkan pendapat pribadinya yang bertolak-belakang dengan pendapat
lawan bicaraya.
c. Memberikan Pujian
(42) K01 :まあ、 かわいいセーターですね。
K02 : あっ、ありがとうございます。
K01 : Wah! Sweater yang lucu ya.
K02 : Ah, terimakasih.
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 170, 00:01-
00:03)
Pada percakapan (42), K01 mengucapkan firaa ‘maa sebagai ekspresi
melunakan ketika hendak memuji sweater lawan bicaranya.
d. Mengutarakan informasi pribadi
(43) K01 :パオルさん、ギターが できますか。
K02 : ギターですか。いいえ。あのう、わたし ピアノが でき
ます。
K01 : Paoru, anda bisa bermain gitar?
K02 : Gitar ya? Tidak. Hmm.., saya bisa bermain piano.
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 11, Audio 176, 00:01-00:13)
Pada percakapan (43), K01 mengucapkan firaa ‘anou’ sebagai ekspresi
melunakan ketika mengutarakan informasi pribadi seperti kemahiran agar tidak
terkesan menyombongkan diri terhadap lawan bicaranya.
93
e. Mengutarakan Permintaan
(44) K01 : キムです。はじめまして。
K02 : のだです。どうぞよろしく。
K01 : あのう、すみません。もう一度お願いします。
K02 : の だです。のだ。
K01 : のださんですね。どうぞよろしくお願いします。
K0I : Saya Kimu. Salam Kenal.
K02 : Saya Noda. Senang berkenalan dengan anda.
K01 : Hmm.., maaf. Tolong ulangi sekali lagi.
K02 : No da. Noda.
K01 : Noda ya. Senang berkenalan dengan anda.
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 025, 00:01-00:28)
Pada percakapan (44), K01 mengucapkan firaa ‘anou’ sebagai ekspresi
melunakan ketika meminta lawan bicaranya mengulangi ucapanya.
(45) K01 : あのう、すみません。ふじホテルに いきたいんですが。
K02 : ふじホテルですか。ええっと、あそこに あかくて 高い
タワーが 見えますね。
K01 : あかくて 高いタワー。はい。
K01 : Hmm.., Maaf. Saya ingin pergi ke hotel Fuji.
94
K02 : Hotel Fuji ya? Hmmm, dari sini Menara tinggi dan berwarna
merah terlihat kan.
K01 : Menara tinggi dan bermarna merah. Yaa.
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 059, 00:01-
00:19)
Pada percakapan (45), K01 mengucapkan firaa ‘anou’ sebagai ekspresi
melunakan ketika bertanya kepada orang asing dan meminta mereka meluangkan
waktunya.
6. Keragu-raguan
Fungsi ini digunakan untuk mengekspresikan keraguan ketika pembicara
belum dapat menegaskan infomasi yang akan ia sampaikan.
Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.
(46) K01 :あのう、くうこまで どうやっていきますか。
K02 : 電車が いいですよ。はやいですから。
K01 :電車? あのう、タクシーは どうですか。
K02 : さあ、タクシーは ちょっと わかりません。
K01 : Hmm, bagaimana caranya agar sampai ke bandara?
K02 : Lebih baik naik kereta loh. Karena cepat.
K01 : Kereta? Hmm, taksi bagaimana?
K02 : Hmmm, kalau taksi saya kurang paham.
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 216, 00:01-00:27)
95
Pada percakapan (46), K01 bertanya pada K02 cara pergi ke bandara. K02
menyarankan agar K01 untuk pergi menggunakan kereta. Namun ketika
menjawab pertanyaan kedua mengenai taksi, K02 mengucapkan firaa ‘saa’
sebagai sinyal bahwa ia belum dapat menegaskan ucapannya.
7. Pemahaman Bersama
Fungsi ini digunakan ketika pembicara ingin menambahkan keterangan
mengenai sesuatu yang sedang dibahas untuk meningkatkan pemahaman lawan
bicaranya.
Firaa dengan fungsi ini kita amati pada contoh berikut.
(47) K01 :あのう、もう東京スカイツリー、みましたか。
K02 : スカイツリー?
K02 : あ、高いタワーです。世界一ですよ。
K02 : ああ、タワー。いいえ、まだです。
K01 : Hmm, apakah kamu sudah pernah melihat Tokyo Skytree?
K02 : Skytree?
K01 : Ah, Menara yang tinggi. Nomor satu di dunia loh.
K02 : Aa, Menara. Tidak , belum.
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 073, 00:01-
00:17)
96
Pada percakapan (47), Ketika K02 belum paham apa itu skytree, K01
mengucapkan firaa ‘a’ sebelum mengucapkan “menara yang tinggi nomor satu di
dunia sebagai informasi tambahan mengenai skytree guna mencapai pemahaman
bersama.
Berdasarkan hasil analisis data, fungsi Penyesuaian Wacana (fungsi memulai
topik atau ucapan, fungsi mempertahankan hak bicara, dan fungsi penghasil
waktu) lebih banyak diperkenalkan yaitu sebanyak 181 kali kemunculan,
dibandingkan dengan fungsi Penyesuaian dengan lawan bicara (fungsi
memperhalus, fungsi keragu-raguan, dan fungsi pemahaman bersama) yaitu
sebanyak 90 kali kemunculan. Adapun jenis-jenis firaa beserta fungsinya yang
paling sering muncul dalam buku ajar Marugoto Tingkat Pemula (A1) dan
Tingkat Dasar (A2) adalah jenis Ko-So-A terutama firaa ‘anoo’ yang membawa
fungsi memulai topik atau ucapan yaitu sebanyak 55 kali kemunculan dan jenis
‘Eeto’ yang membawa fungsi penghasil waktu yaitu sebanyak 42 kali
kemunculan.
Kemudian, jika kita melihat indeks kosakata buku ajar Marugoto Tingkat
Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) akan ditemukan pejelasan mengenai variasi
jenis firaa yang diperkenalkan dalam buku tersebut. Adapun penjelasan yang
tertulis hanyalah terjemahan dalam bahasa Indonesianya saja, kecuali firaa maa,
yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Wah dan terdapat
penjelasan sedikit bahwa firaa tersebut digunakan ketika dalam situasi akan
memuji yang biasanya diucapkan oleh penutur wanita. Sedangkan selain firaa
maa, tidak ditemukan pejelasan mengenai penggunaan seperti digunakan dalam
97
kondisi yang seperti apa, kepada siapa, oleh siapa, dan lain sebagaianya yang
menerangkan secara detail penggunaan firaa yang dapat menunjang kelacaran
komunikasi.
98
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penggunaan firaa dalam buku ajar Marugoto
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), beberapa simpulan dikemukakan
sebagai berikut:
1. Dari 217 percakapan terdapat 271 firaa pada video dan audio buku ajar
Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan
Tingkat Dasar (A2) yang diklasifikasikan berdasarkan teori oleh Yamane
dan Oyobi dalam Nagai (2017), antara lain: 1. Jenis bunyi vocal atau
boon-gata; 2.Jenis Eeto atau Eeto-gata; 3. Jenis Ko-So-A atau Ko-So-A-
gata; 4. Jenis Hai atau Hai-gata; 5. Jenis Maa atau Maa-gata; 6. Jenis N
atau N-gata.
2. Dari 8 klasifikasi firaa menurut Yamane dan Oyobi dalam Nagai (2017),
tidak ditemukan firaa jenis Nanka atau Nanka-gata dan firaa jenis Moo
atau Moo-gata dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2). Disisi lain penulis
menemukan “Saa” yang menurut Daikuhara (2010) dapat dikategorikan
sebagai firaa.
3. Firaa yang diperkenalkan pada pembelajar bahasa Jepang dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan bahasa Jepang. Atau dengan kata lain, apabila
99
tingkatan pendidikan bahasa Jepang semakin tinggi, firaa yang
diperkenalkan juga semakin banyak dan lebih bervariasi jenisnya. Hal ini
dibuktikan dengan adanya temuan perbedaan baik dari segi jumlah
maupun variasi jenis firaa yang muncul dalam buku ajar Marugoto Bahasa
dan Kebudayaan Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2).
Dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat
Pemula (A1), jumlah firaa yang muncul hanya ada 74 kali dengan adanya
5 jenis firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, N, dan Saa.
Sedangkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Tingkat Dasar (A2), jumlah firaa yang muncul lebih banyak yaitu 81 kali
(Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Elementary 1) dan 91 kali
(Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Elementary 2) dengan adanya
7 jenis firaa yang muncul, yaitu Bunyi Vokal, Eeto, Ko-So-A, Hai, Maa ,
N, dan Saa.
4. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV, dari tujuh variasi fungsi jenis-
jenis firaa menurut Yamane dan Xinyan dalam Januarika (2018), fungsi
jenis-jenis firaa yang diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa
dan Kebudayaan Jepang Tingkat Dasar (A1) dan Tingkat Pemula (A2)
hanya ada enam yaitu 1) Fungsi penyesuaian wacana, dengan 3 variasi
fungsi, diantaranya: (FG1) Memulai topik atau ucapan; (FG2)
Mempertahankan hak bicara; (FG3) Penghasil waktu. 2) Fungsi
penyesuaian dengan lawan bicara, dengan 3 variasi fungsi, diantaranya:
(FG5) Memperhalus; (FG6) Keragu-raguan; (FG7) Pemahaman bersama.
100
5. Dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan Jepang Tingkat
Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2), tidak ditemukan firaa yang
membawa fungsi pergantian pembicara. Hal ini dimungkinkan karena
firaa dengan fungsi ini biasanya muncul di akhir kalimat, sedangkan firaa
yang diperkenalkan dalam buku ajar Marugoto Bahasa dan Kebudayaan
Jepang Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) tidak ditemukan
firaa yang muncul di akhir kalimat, melainkan didominasi dengan
penggunaan firaa yang muncul di awal kalimat meskipun ada beberapa
firaa yang muncul di tengah kalimat.
Dari keseluruhan hasil analisis data, ditemukan bahwa kelebihan dari buku
ajar yang berorientasi pada kemampuan komunikasi seperti buku ajar Marugoto,
jenis dan fungsinya sudah cukup bervariatif diperkenalkan sejak awal yaitu pada
Tingkat Pemula (A1) dan Tingkat Dasar (A2) . Namun, masalah dalam
pengajaran pendidikan bahasa Jepang menenai firaa masih sama dengan hasil
penelitian terdahulu yang telah menganalisi firaa dalam buku ajar bahasa Jepang
seperti Daikuhara (2010) dan Lukamto (2012) yaitu kurangnya penjelasan
mengenai penggunaan firaa tersebut.
5.2 Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dalam
pembelajaran bahasa Jepang. Kemudian apabila tujuan pembelajaran pendidikan
bahasa Jepang adalah untuk dapat berkomunikasi secara alami, maka untuk
kedepannya firaa dapat ditambahkan sebagai materi pada pembelajaran mata
101
kuliah inguistik bahasa Jepang dan dipraktikkan dalam pembelajaran mata kuliah
kaiwa (percakapan).
Penelitian ini hanya terfokus pada penggunaan klasifikasi jenis-jenis firaa dan
fungsi jenis-jenis firaa dalam buku ajar Marugoto Tingkat Pemula (A1) dan
Tingkat Dasar (A2) oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dalam
menganalisis firaa, dimungkinkan bagi mereka untuk melakukan studi yang sama
dengan memperluas studi yang meneliti penggunaan kombinasi firaa dalam suatu
kalimat.
102
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hindawi, F. H., & Saffah, M. D. 2017. Pragmatics and discourse
analysis. Journal Of Education and Practice. University Babylon Press.
Brown, Gillian & Yule. 1983. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge
University Press.
Daikuhara, Hayato. 2010. Nihonggo Kyouiku ni Okeru Firaa no Shidou no Tame
no Kisoteki Kenkyuu : Fira no Teigi to Koko no Keishiki no Tsukaiwake
ni Tsuite. Thesis. Kobe: Kobe University.
Januarika, Vegy. 2018. Analisis Penggunaan Firaa (フィラー) pada Penutur Asing
Dalam Acara Wawancara Orang Asing. Skripsi. Jakarta : UNJ.
Kim, Ok-Sim. 2007. Pause Fillers and Gender in Japanese and Korean: A
Comparative Sociolinguistics Study. Thesis. University of Hawai’i :
Tidak terbitkan.
Lukamto, Yuliana Rejeki. 2012. Nihon ni Okeru Danwa Hyōshiki ni Tsuite:
Nihongo Kyouiku no Kanten kara. Thesis. Osaka: OUKA.
Mahsun, M. S. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan
Tekniknya. PT RajaGrafindo Persada.
Matsuo, Fumiko. 2012. Danwa no Kōzō to Danwa Hyōshiki. Baikō gengo bunka
kenkyū . Vol 3. Hal : 6-7
Maynard, S. K. (1989). Japanese conversation: Self-contextualization through
structure and interactional management. Ablex Publishing Corporation.
Moleong, L. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja.
Nafila, Rusma Sarsinto. 2010. Penggunaan Aizuchi Dalam Drama Hachimitsu to
Kuroba. Skripsi. Semarang : UNNES.
103
Nagai, Ayako. 2017. The Fillers in Dialogues Produced by Learnears of Japanese.
Nihongo kyōiku hōhō kenkyūkai-shi. Vol 24. Hal: 10-11.
Nakajima, Etsuko. 2009. Fillers in Natural Discourse : Analysis of Natural
Conversational Data. Asia Japan Journal. Vol 4. Hal: 4
Ohta, Kitaoka, dan Nakagawa. 2014. Modelling Filled Pause and Silences for
Responses of a Spoken Dialogue System. Internasional Journal of
Computers. Vol 8. Hal: 141
Onodera, Noriko. 2002. Japanese Discourse Markers: Synchronic and
Diachronic Discourse Analysis : John Benjamins.
Paltridge, Brian. 2012. Discourse analysis: An introduction. New York:
Bloomsbury Publishing.
Rose, R. L. 1998. The communicative value of filled pauses in spontaneous speech.
Thesis. Brimingham: Brimingham University
Schiffrin, Deborah. 1987. Discourse markers. Cambridge: Cambridge University
Press.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Suhardjono. (2001). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah diBidang
Pendidikan Pengembangan Profesi. Kumpulan Naskah AA: Mengajar di
Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU P3AI Dirjen Dikti.
Sutedi, Dedi. 2008. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung:
Humaniora.
Taguchi, Naoko. 2003. A Comparative Analysis of Discourse Markers in English
Conversational Registers1. Minnesota State University of Journal. Vol 13.
Hal: 4
Tamotsu, Koizumi. 2002. Nyuumon Goyouron Kenkyuu: Riron to Ouyou. Tokyo:
Taishuukan
104
The Japan Foundation-Language Institute. 2017.
MarugotoElementary1ActivitiesMp3.https://www.marugoto.org/en/down
load/elementary1_a/(diakses 15 Januari 2020)
The Japan Foundation-Language Institute. 2017.
MarugotoElementary1CompetencesMp3.https://www.marugoto.org/en/d
ownload/elementary1_c/(diakses 15 Januari 2020)
The Japan Foundation-Language Institute. 2017.
MarugotoElementary2ActivitiesMp3.https://www.marugoto.org/en/down
load/elementary2_a/(diakses 15 Januari 2020)
The Japan Foundation-Language Institute. 2017.
MarugotoElementary2CompetencesMp3.https://www.marugoto.org/en/d
ownload/elementary2_c/(diakses 15 Januari 2020)
The Japan Foundation-Language Institute. 2017.
MarugotoStarterActivitiesMp3.https://www.marugoto.org/en/download/s
tarter_a/ (diakses 15 Januari 2020)
The Japan Foundation-Language Institute. 2017.
MarugotoStarterCompetencesMp3.https://www.marugoto.org/en/downlo
ad/starter_c/ (diakses 15 Januari 2020)
Watanabe et al. 2005. Filled Pauses as Cues to Complexity of Following Phrases.
INTERSPEECH. Vol 2. Hal: 37-40
Yamane, C. 2002. Nihongo no Danwa ni Okeru Firaa. Tokyo : Kuroshio.
Yule, George. 1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press.
105
LAMPIRAN
MARUGOTO PLUS A1
KAIWA 1
(1) Matsumoto: はじめまして。まつもとです。あのう、おなまえは。
Sara : サラです。
(Marugoto Plus A1, Can do 5, 0:05-0:12)
KAIWA 2
Kikite : マイさん、まいにち 朝ご飯を食べますか。
Mai : はい。もちろん食べます。
Kikite : そうですか。なにを食べますか。
(2) Mai : うーん、 そうですね。パン、やさい。
それから たまごをいつも食べます。
(Marugoto Plus A1, Can do 11, 0:06-0:25)
KAIWA 3
Kikite : へやに なにがありますか。
(3) Kimura : ええと、ソファとテレビがあります。大きいテーブルもあ
りますよ。
Kikite : わあ、いいですね。
(Marugoto Plus A1, Can do 17, 0:15-0:27)
KAIWA 4
Kikite : 木村さん、今週は 忙しいですか。
(4) Kimura : ええと、火曜日は ざんぎょうします。
106
それから、水曜日から金曜日までソウルにいきます。
(Marugoto Plus A1, Can do 25, 0:05-0:17)
KAIWA 5
Yamazaki : おー
(5) Hayashi : はい。私は読書が好きです。山崎さんの趣味はなんです
か。
Yamazaki : おんがくです。
Hayashi : どんな音楽が好きですか。
Yamazaki : ジャズが好きです。
Hayashi : そうですか。
(Marugoto Plus A1, Can do 28, 0:05-0:23)
KAIWA 6
(6) Kawasaki : あ、金曜日、生け花コンテストがありますよ。
Sara : ああ、いいですね。先生は 見に行きますか。
Kawasaki :はい、いつも行きます。今年も たぶん見に行きます。
(Marugoto Plus A1, Can do 31, 0:05-0:22)
KAIWA 7
Untensha :どちらまでですか。
Dan : さくら駅までお願いします。
Untensha : はい、分かりました。
(7) Dan : あのう、遠いですか。
(8) Untensha : うーん そうですね。たぶん 20分ぐらいです。
107
(Marugoto Plus A1, Can do 34, 0:35-0:48)
KAIWA 8
A : ここです。あれ。
B : 5時からですね。ざんねん。
(9) A : えーっと、じゃあ 5時に来ましょう。すみません。
(Marugoto Plus A1, Can do 38, 0:11-0:33)
KAIWA 9
(10) Dan : あ、おみやげ、ほしいです。
Wada : だれにあげますか。
Dan : 妹にあげます。
Wada : なにをあげますか。
Dan : 大阪のおみやげをあげます。
Wada : じゃあ、ここがいいですよ。
(Marugoto Plus A1, Can do 39, 0:05-0:22)
KAIWA 10
Dan : わー、きれいですね。だれにあげますか。
(11) Wada : え、友達ですよ。
Dan : へえー。
(Marugoto Plus A1, Can.do 41, 0:08-0:17)
MARUGOTO PLUS ELEMENTARY 1 (A2)
KAIWA 11
108
Hayashi : 日曜日 待ち合わせはどうしますか。
(12) Ian : そうですね。10時に、スターホテルのロビーはどうですか。
(13) Hayashi : あのう、10時はちょっと、11時でもいいですか。
Ian :ええ、いいですよ。じゃあ 11時にスターホテルで。
Hayashi : じゃあ、また。
Ian : じゃあ、また。
(Marugoto Plus Elementary 1 A2, Lesson 7, Can do 15)
KAIWA 12
Ian : そろそろお昼ですね。
(14) Hayashi : あのう、ちょっと 両替したいんですが。
Ian : じゃあ、食事の前に、銀行にいきましょう。
Hayashi : すみません。
Ian : いいえ。
(Marugoto Plus Elementary 1 A2, Lesson 8, Can do 19)
KAIWA 13
(15) Mahendra : あのう、ちょっと いいですか。
Ogawa : はい。
Mahendra : これ、教えてくださいませんか。
Ogawa : すみません、今 ちょっと。
(Marugoto Plus Elementary 1 A2, Lesson 9, Can do 23)
109
MARUGOTO PLUS ELEMENTARY 2 (A2)
KAIWA 14
Akiko : 何を食べますか。
(16) James : よせなべ、かになべ、すきやき。
うーん、この店のおすすめは何ですか。
Akiko : この店で、一番おいしいのは とりなべです。
(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 3, 0:35-0:49)
KAIWA 15
(17) Lisa : あのう、私ベジタリアンなので、肉や魚や食べないです。
野菜の料理はありますか。
Akiko : 野菜なら、てんぷらがいいですよ。おすすめです。
(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 3, 01:06-01:19)
KAIWA 16
(18) Akiko : はい、できました。どうぞ。
(19) James : あのう、どうやって たべますか。
Akiko : たれをつけて、たべてください。
(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 4, 0:36-0:45)
KAIWA 17
(20) Lisa : あのう、きれいな魚とかイルカを見て見たいんです
が。
Pegawai hotel : それなら、このツアーいかがですか。
イルカのショーが見られますよ。
110
Lisa : へえ、おもしろそうですね。
(21) Pegawai hotel : ええ、イルカと一緒におよげますよ。
とても人気があるツアーです。
(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 5, 0:42-01:01)
KAIWA 18
(22) Lisa : あのう、すみません。J ポップコンサートはなんじ
からですか。
Resepsionis : 2時からです。
Lisa : ありがとうございます。
(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 8, 0:21-0:31)
KAIWA 19
Katou : 明子さん、これ、どう思いますか。
Akiko : ちょっと小さすぎると思います。
Katou : でも、うちは家族が少ないので、大丈夫です。
(23) Akiko : うーん、小さすぎて、使いにくいと思いますよ。
Katou : そうかもしれませんね。
(Marugoto Plus Elementary 2 A2, Episode 12, 0:42-01:03)
MARUGOTO RIKAI (A1)
KAIWA 20
K01: はじめまして。キムです。どうぞよろしく。
111
K02: カーラです。はじめまして。どうぞよろしく。
K01: カーラさん、おしごとはなんですか。
(24) K02: わたしはがくせいです。あのう、キムさんは先生ですか。
K01: いいえ、先生じゃないです。がくせいです。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 3, Audio 017, 00:01-00:29)
KAIWA 21
(25) K01 :あのう、きむさんは せんせいですか。
K02 : いいえ、せんせいじゃないです。がくせいです。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 3, Audio 018, 00:01-00:13)
KAIWA 22
K01 : きょう、どこで ひるごはんを たべますか。
(26) K02 : そうですね、きょうは 「ふじや」で たべます。
K01 :「ふじや」?にほんりょうりですか。
K02 : はい、そうです。「ふじや」は おいしいですよ。
K01 : そうですか。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 6, Audio 086, 00:01-00:23)
KAIWA 23
K01 : あべさん、カップは どこですか。
(27) K02 : ええと、カップは たなの うえです。とけいの よこです。
K01 : たなの うえ、とけいの よこ。あ、わかりました。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 8, Audio 111, 00:01-00:18)
KAIWA 24
K01 :とけいは どこですか。
(28) K02 : ええと、たなの うえです。
K01 : たなの うえ。わかりました。
112
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 8, Audio 114, 00:01-00:15)
KAIWA 25
K01 : ごめんください。
K02 : いっらしゃい。どうぞ あがってください。
K01 : おじゃまします。いいへやですね。
K03 : どうも ありがとう。
K02 : おちゃ どうぞ。
K01 : いただきます。おいしいですね。
これ、なんですか。
K03 : かんこくの にんぎょうです。
(29) K01 : そうですか。きれいですね。
あのう、トイレは どこですか。
K02 : あ、こちらへ どうぞ。
はい、すみません。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 8, Audio 117, 00:01-00:43)
KAIWA 26
K01 : エジプトは 今 何時ですか。
(30) K02 : ええと、午前 2時です。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 9, Audio 126, 00:01-00:11)
KAIWA 27
(31) K01 :あのう、おしごとは。
K02 : かいしゃいんです。
K01 :まいにち 何時に おきますか。
(32) K02 : そうですね、7時に おきます。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 9, Audio 131, 00:01-00:17)
113
KAIWA 28
(33) K01 :あのう、おしごとは。
K02 : しゅふです。
K01 :まいにち 何時に おきますか。
K02 : 6時ごろ おきます。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 9, Audio 132, 00:01-00:14)
KAIWA 29
(34) K01 :あのう、おしごとは。
K02 : がくせいです。
K01 :まいにち 何時に おきますか。
K02 : 10時ごろ おきます。
K01 :おそいですね。
K02 : はー。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 9, Audio 134, 00:01-00:18)
KAIWA 30
K01 :じゃあ、まいにち なんじかん インターネットを しますか。
(35) K02 : インターネットですか。そうですね、2 時間ぐらい します。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 10, Audio 158, 00:01-00:15)
KAIWA 31
K01 : らいしゅうの しょくじは いつが いいですか。
(36) K02 : そうですね。金曜日が いいです。
K01 : じゃあ、なんじが いいですか。
K02 : 金曜日は 6じまで しごとをします。7 時は どうですか。
K01 : いいですよ。7時ですね。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 10, Audio 160, 00:01-00:23)
KAIWA 32
114
K01 :パオルさん、ギターが できますか。
(37) K02 : ギターですか。いいえ。あのう、わたし ピアノが できま
す。
K01 :え、ピアノ?
K02 : はい。ジャズピアノです。
K01 :へえ、すごいですね。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 11, Audio 176, 00:01-00:24)
KAIWA 33
(38) K01 :あのう、ここから くうこまで どうやっていきますか。
(39) K02 : そうですね、くうこは、たぶん タクシーが いいですよ。
らくですから。
K01 :そうですか。ありがとうございます。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 215, 00:01-00:21)
KAIWA 34
(40) K01 :あのう、くうこまで どうやっていきますか。
K02 : 電車が いいですよ。はやいですから。
(41) K01 :電車? あのう、タクシーは どうですか。。
(42) K02 : さあ、タクシーは ちょっと わかりません。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 216, 00:01-00:27)
KAIWA 35
(43) K01 :あのう、ここから くうこまで どうやっていきますか。
K02 : ここは 電車が いいですよ。便利ですから。
K01 :じゃあ、電車で いきます。どうもありがとう。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 13, Audio 217, 00:01-00:21)
KAIWA 36
115
K01 : すみません、これは いくらですか。
K02 : どれですか。
K01 : これです。この スカーフです。
(44) K02 : ええと、三千円です。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 261, 00:01-00:16)
KAIWA 37
K01 : すみません、これは いくらですか。
K02 : どれですか。
K01 : これです。この ジャケットです。
(45) K02 : ええと、八千円です。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 262, 00:01-00:16)
KAIWA 38
K01 : すみません、それは いくらですか。
K02 : どれですか。
K01 : これです。その くつしたです。
(46) K02 : あ、くつしたですか。ええっと、千円です。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 264, 00:01-00:17)
KAIWA 39
(47) K01 : あのう、このネクタイ ほかのいろは ありますか。
K02 : あかときいろが あります。
K01 : じゃあ、きいろください。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 269, 00:01-00:14)
KAIWA 40
(48) K01 : あのう、このくつ ほかのいろは ありますか。
K02 : くろとあかが あります。
116
K01 : くろが ありますか。じゃあ、くろをください。。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 16, Audio 272, 00:01-00:17)
KAIWA 41
K01 : ジョイさん、やすみは どうでしたか。
K02 : うちで マンガを よみました。
K01 : おもしろかったですか。
(49) K02 : うーん、あまりおもしろくなかったです。
(Marugoto A1 Rikai, Lesson 17, Audio 288, 00:01-00:18)
MARUGOTO KATSUDOU (A1)
KAIWA 42
(50) K01 : はじめまして、やまだです。あのう、おなまえは。
K02 : ワンです。
K01 : ワンさんですね。どうぞよろしく。
K02 : どうぞよろしくお願いします。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 024, 00:01-00:20)
KAIWA 43
K01 : キムです。はじめまして。
K02 : のだです。どうぞよろしく。
(51) K01 : あのう、すみません。もう一度お願いします。
K02 : の だです。のだ。
K01 : のださんですね。どうぞよろしくお願いします。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 025, 00:01-00:28)
KAIWA 44
(52) K01 : はじめまして、わたしは ムハンマドです。あのう、おなま
えは。
117
K02 : さとうです。
K01 : え?
K02 : さ と うです。
K01 : さとうさんですね。よろしくお願いします。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 026, 00:01-00:25)
KAIWA 45
(53) K01 :あのう、ムハンマドさんは どちらから。
K02 : エジプトです。エジプトの カイロです。
K01 : エジプトから。そうですか。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 031, 00:01-00:16)
KAIWA 46
(54) K01 :あのう、クリスティーナさんは どちらからですか。
K02 : ドイツです。
K01 : ドイツの どちらから。
K02 : ケルンです。
K01 : ケルンですか。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 032, 00:01-00:17)
KAIWA 47
K01 :ジョイさんは どちらから。
(55) K02 : あのう、すみません。もう一度お願いします。
K01 : はい。どちらからですか。
K02 : わたしは オーストラリア人です。
K01 : そうですか。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 033, 00:01-00:20)
KAIWA 48
118
(56) K01 :あのう、やまださんは 中国語 できますか。
K02 : はい、できます。中国語は おもしろいです。
K01 : そうですか。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 035, 00:01-00:16)
KAIWA 49
K01 :おしごとは なんですか。
(57) K02 : ええと、こうむいんです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 3, Audio 041, 00:01-00:10)
KAIWA 50
K01 :この人は だれですか。
K02 : 父です。
K01 : へえ、お父さん。おいくつですか。
(58) K02 : ええっと、父は 60さいです。
K01 : 60さい? お若いですね。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 4, Audio 058, 00:01-00:20)
KAIWA 51
K01 :キムさん、食べ物は なにが 好きですか。
(59) K02 : そうですね、わたしは さかなが 好きです。
K01 : ふーん。さかな。肉は?
K02 : 肉は 好きじゃないです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 5, Audio 064, 00:01-00:25)
KAIWA 52
K01 :あべさん、飲み物は? こうちゃ? コーヒー?
(60) K02 : あ、すみません。こうちゃ お願いします。
K01 : おちゃは?
119
(61) K02 : あ、おちゃは けっこです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 5, Audio 070, 00:01-00:21)
KAIWA 53
K01 :かわいさん、いつも あさごはんを 食べますか。
(62) K02 :はい。いつもパンと コーヒーです。あ、たまごも よくた
べます。
K01 :そうですか。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 5, Audio 074, 00:01-00:16)
KAIWA 54
K01 :いらっしゃいませ。
(63) K02 : すみません。えー、ハンバーガー 1つください。
K01 : はい。ハンバーガー 1つですね。どうもありがとうござい
ます。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 082, 00:01-00:17)
KAIWA 55
K01 :いらっしゃいませ。
(64) K02 :えー、ハンバーガー 3つください。
K01 : はい。ハンバーガー 3つですね。どうもありがとうござい
ます。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 083, 00:01-00:20)
KAIWA 56
K01 :いらっしゃいませ。
(65) K02 :えー、すみません。ハンバーガー 1つと コーヒー 2つ
ください。
K01 : はい。ハンバーガー 1つと コーヒー 2つですね。
どうもありがとうございます。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 084, 00:01-00:22)
120
KAIWA 57
K01 :いらっしゃいませ。
(66) K02 :ええっと、チーズバーガー 3つと オレンジジュース 2
つください。
K01 : はい。チーズバーガー 3つと オレンジジュース 2です
ね。どうもありがとうございます。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 6, Audio 086, 00:01-00:21)
KAIWA 58
(67) K01 :あのう、にんぎょうは。
K02 :にんぎょうですか。にんぎょは はこの中に お願いします。
K01 : はこの中ですね。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 101, 00:01-00:16)
KAIWA 59
K01 :本は どこですか。
(68) K02 :ええっと、本は テーブルの下です。
K01 : テーブルの下。わかりました。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 102, 00:01-00:15)
KAIWA 60
K01 :とけいは。
(69) K02 :ええっと、たなの 上に お願いします。
K01 : とけいは たなの うえですね。ありがとうございます。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 103, 00:01-00:16)
KAIWA 61
(70) K01 :あのう、しゃしんは どこですか。
(71) K02 :そうですね、とけいの よこに お願いします。
121
K01 : とけいの よこですね。わかりました。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 104, 00:01-00:19)
KAIWA 62
(72) K01 :あ、ここは 台所ですか。
K02 :はい。台所です。
K01 : あかるいですね。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 8, Audio 111, 00:01-00:15)
KAIWA 63
K01 :まいにち 何時に おきますか。
K02 :おそいです。ひる 11時ごろですね。
K01 : ひる 11時ごろですか。何時に ねますか。
(73) K02 :そうですね、朝の 3じごろかな。
K01 : ひる 11時ごろですか。何時に ねますか。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 9, Audio 124, 00:01-00:20)
KAIWA 64
K01 :もしもし。
K02 :もしもし。ジョイさんですか。キムです。
K01 : ああ、きむさん。こんにちは。
(74) K02 :あのう、来週 カーラさんの バースデーパーティーをしま
す。ジョイさんは いつが いいですか。
K01 : 日曜日が いいです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 10, Audio 132, , 00:01-00:30)
KAIWA 65
(75) K01 :こんにちは。あのう、しゅみは なんですか。
122
K02 :しゅみは スポーツです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 138, 00:01-00:14)
KAIWA 66
(76) K01 :こんにちは。あのう、しゅみは なんですか。
K02 :ぼくは おんがくが 好きです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 139, 00:01-00:11)
KAIWA 67
(77) K01 :こんにちは。あのう、しゅみは なんですか。
K02 :しゅみ? えいがです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 140, 00:01-00:11)
KAIWA 68
(78) K01 :こんにちは。あのう、えいがは 好きですか。
K02 :ええ。ぼく、しゅみは えいがです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 141, 00:01-00:12)
KAIWA 69
K01 :エドさん、やすみに なにを しますか。
(79) K02 :そうですね。よく 映画を 見ます。アクション映画が 好
きです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 144, 00:01-00:15)
KAIWA 70
K01 :チョーさんは 休みの日に なにを しますか。
(80) K02 :そうですね。ときどき 公園を さんぽうします。
K01 :散歩ですか。
K02 :はい。気持ちですよ。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 11, Audio 146, 00:01-00:19)
123
KAIWA 71
(81) K01 :あのう、遠いですか。
(82) K02 :うーん、そうですね、、たぶん 20分ぐらいです。
K01 :はい。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 160, 00:01-00:15)
KAIWA 72
(83) K01 :あのう、ここから くうこまで どうやって行きますか。
K02 :くうこは 電車が いいですよ。
K01 :そうですか。ありがとうございます。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 162, 00:01-00:18)
KAIWA 73
(84) K01 :あのう、ここから みどり病院まで どうやって行きますか。
K02 :みどり病院は ちかてつが いいですよ。ちかてつが はや
いです。
K01 :そうですか。じゃあ、ちかてつで 行きます。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 165, 00:01-00:21)
KAIWA 74
(85) K01 :えー、うえのから ちかてつに のります。
そして、あさくさ駅で おります。
K02 :ちかてつ、あさくさですね。
K01 :はい。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 13, Audio 167, 00:01-00:19)
KAIWA 75
(86) K01 :すみません、 あのう、おてらは どこですか。
124
(87) K02 : おてら? ええっと、今 わたしたちは ここです。おてら
は ここです。このとおりを まっすぐいってください。
K01 :はい。どうも すみません。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 14, Audio 171, 00:01-00:31)
KAIWA 76
(88) K01 :すみません、 あのう、レストランさくらは どこですか。
K02 : レストランさくら? ああ、ふじホテルの 中に あります
ね。
K01 :ふじホテル?
K02 :今ここです。まっすぐ行って、みぎに いって、ここ。
K01 :ああ。はい。どうもありがとうございます。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 14, Audio 172, 00:01-00:31)
KAIWA 77
(89) K01 :すみません、 あのう、デパートは どこですか。
K02 : デパート? あち、あち。すぐですよ。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 14, Audio 173, 00:01-00:13)
KAIWA 78
(90) K01 :すみません、あのう、パークホテルは どこですか。
K02 : パークホテル? あの高いビルですよ。
K01 :どうやって 行きますか?
K02 :今ここですから、まっすぐ行きます。で、みぎに 行きます。
ここです。
K01 :ああ。はい。どうもありがとうございます。
(Marugoto A1 Katsudo, Lesson 14, Audio 172, Lesson 14, 00:01-00:34)
KAIWA 79
125
K01 :もしもし。ヤンさん、今どこですか。
(91) K02 : えー、 おてら。おてらの 中です。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 14, Audio 179, 00:01-00:16)
KAIWA 80
K01 :すずきさん、これ なんですか。
(92) K02 : ええっと、あー、しゅりけんです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 15, Audio 184, 00:01-00:10)
KAIWA 81
(93) K01 :ええっと、ポストカードも ほしいです。
K02 : ああ、えはがきですね。
K01 :えはがき 8枚ほしいです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 15, Audio 188, 00:01-00:13)
KAIWA 82
K01 :マリアさん、東京で なにを しましたか。
(94) K02 : ええっと、一日目は てんぷらを 食べました。
それから、しんじゅくに きました。
K01 : そうですか。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 18, Audio 224, 00:01-00:20)
KAIWA 83
K01 :二日目は なにを しましたか。
(95) K02 : ええっと、モノレールに のりました。
それから、おみやげを 買いました。
K01 : そうですか。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 18, Audio 225, 00:01-00:21)
126
KAIWA 84
K01 :マリアさん、東京は どうでしたか。
K02 :よかったですよ。
K01 :なにを しましたか。
K02 :うえのに きました。それから、おみやげも 買いました。
K01 :つぎは どこに 行きたいですか。
(96) K02 :そうですね、ひろしまに いきたいです。
(Marugoto A1 Katsudou, Lesson 18, Audio 229, 00:01-00:28)
MARUGOTO RIKAI ELEMENTARY 1 (A2)
KAIWA 85
K01 : ジョイさんは 日本語の学校まで どうやって 行きますか。
K02 : 自転車で 行きますか。
K01 : へえ。自転車で どのぐらいですか。
(97) K02 : そうですね。だいたい 40分ぐらいです。
K01 : 40分。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 010, 00:01-00:23)
KAIWA 86
K01 : 日本は 今 どんなきせつですか。
K02 : 今ふゆです。さむいですよ。
K01 : そうですか。じゃあ、いつごろ あたたかくなりますか。
(98) K02 : そうですね。3月ごろ だんだん あたたかくなります。
そして、はるに なります。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 3, Audio 037, 00:01-00:25)
127
KAIWA 87
(99) K01 : あのう、えいがの「とらさん」の まちは どの あたりで
すか。
K02 : え?とらさん?ああ、かつかしばまたですね。
この あたりです。ここからは 電車が ちょっとふべんで
すよ。
K01 : そうですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 5, Audio 078, 00:01-00:22)
KAIWA 88
K01 : すみません、ぎんこうは どこですか。
(100) K02 :ぎんこうは、ええっと、このとおりを まっすぐ行って、
ひとつめの しんごうを みぎに まがってください。
K01 : まっすぐ行って、みぎですね。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 090, 00:01-00:21)
KAIWA 89
K01 : すみません、えきは どこですか。
(101) K02 :えきですか。ええっと、このみちを まっすぐ行って、
はしを わたってください。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 092, 00:01-00:13)
KAIWA 90
K01 : すみません、デパートは どこですか。
(102) K02 : デパート? ええっと、こうさてんを わたって、まっすぐ
行きます。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 093, 00:01-00:12)
KAIWA 91
128
K01 : すみません、JFビルに 来たんですが。
K02 : JFビルですか。あそこに 大きいビルが 見えますね。あ
れですよ。
(103) K01 : あのう、大きくて、青いビルですか。
K02 : いいえ。青いビルじゃなくて、白いビルです。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 095, 00:01-00:20)
KAIWA 92
K01 : 日曜日の おてら、まちあわせの じかんは どうしますか。
K02 : 1時は どうですか。
K01 : すみません。1時は ちょっと。2時でもいいですか。
K02 : ええ。いいですよ。2時ですね。
K01 : まちあわせの ばしょは どうしますか。
K02 : お寺の まえでも いいですか。
K01 : はい。おてらの まえですね。
(104) K02 : あの、おてらは このスカートでも いいですか。
(105) K01 : うーん、それはちょっと。おてらですからね。
K02 : はい、わかりました。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 106, 00:01-00:46)
KAIWA 93
K01 : 金曜日の コンサート、まちあわせの じかん、どうします
か。
K02 : 7時は どうですか。
K01 : 7じですね。大丈夫です
K02 : まちあわせの ばしょは どうしますか。
K01 : さくらえきは どうですか。
129
(106) K02 : うーん、えきは ちょっと。ひろいですから。本屋でもいい
ですか。
えきの まえの 本屋。
K01 : いいですよ。じゃあ、本屋のまえで 会いましょう。
(107) K02 : あのう、コンサートは スーツでも いいですか。
K01 : 大丈夫ですよ、スーツでも。
K02 : よかった。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 107, 00:01-00:46)
KAIWA 94
K01 : あしたのしょくじ、まちあわせの じかんは どうしますか。
K02 : 11時は どうですか。
(108) K01 : うーん、11時は ちょっと。11時半でもいいですか。
K02 : 11時半ですね。いいですよ。
K01 : 待ち合わせの 場所は どうしますか。
K02 : のぞみデパートのまえは どうですか。
(109) K01 : うーん、のぞみデパートは ちょっと。
ホテルの ロビーでもいいですか。
K02 : ホテルのロビーですか。いいですよ。
(110) K01 : レストランは 「みかど」ですね。あの、ジーンズでも い
いですか。
K02 : え、大丈夫です。ジーンズで どうぞ。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 108, 00:01-00:46)
KAIWA 95
K01 : カーラさんは 今までに どんな がいこくを 勉強しまし
たか。
K02 : 高校の時、スペインごを 勉強しました。
130
K01 : そうですか。スペイン語は むずかしいですか。
(111) K02 : そうですね。スペイン語は たんごが かんたんです。
でも、読むのが ちょっとむずかしいです。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 136, 00:01-00:29)
KAIWA 96
(112) K01 : あのう、すみません。
K02 : はい、なんですか。
K01 : この 漢字の 読み方が わかりません。おしえてください
ませんか。
K02 : これですか。これは フランスです。
K01 : え?フランスですか。ありがとうございます。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 143, 00:01-00:24)
KAIWA 97
K01 :日本語の 漢字は 中国語と にています。でも、少し違い
ます。
(113) K02 : あのう、すみません。もう一度 言ってくださいませんか。
K01 : ああ、はい。日本語の 漢字は 中国語と にています。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 146, 00:01-00:24)
KAIWA 98
(114) K01 :あのう、ちょっといいですか。この言葉の使い方が よく分
かりません。せつめいしてくださいませんか。
(115) K02 : この言葉ですか。うーん、むずかしいですね。私も よくわ
かりません。すみません。
K01 : あ、そうですか。じゃあ、先生に ききます。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 9, Audio 148, 00:01-00:27)
131
KAIWA 99
K01 :ピクニックは、土曜日と 日曜日と どちらが いいですか。
K02 : わたしは 土曜日が いいです。
K03 : わたしは どっちでも いいです。
(116) K04 : うーん、土曜日が いいです。
K05 :わたしは どっちでも いいです。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 181, 00:01-00:24)
KAIWA 100
K01 : たばかさん、こちらは うけつけの ナターリヤンさんです。
K02 : ナターリアさんは どのぐらい はたらいていますか。
K03 : 4がつ、4(がつ)かげつ?
K02 : 4かげつですか。しごと、いそがしいですか。
K03 : ノー。いそがしくないです。
K02 : ここの しごとは すきですか
(117) K03 : すき? うーん、あまり。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 222, 00:01-00:31)
KAIWA 101
K01 : ちょっと ペンを かりってもいいですか。
K02 : はい、どうぞ。
(118) K01 : あのう、ファクスを つかっても いいですか。
K02 : すみません。今 こわれっています。
K01 : そうですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 223, 00:01-00:31)
132
KAIWA 102
K01 : のださん、しゅうまつや ひまなとき、なにを してますか。
(119) K02 : そうですね。わたしは さんぽうしたり、いぬと あそんだ
りしています
てんきが いい 日は きもちが いいですよ。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 257, 00:01-00:22)
KAIWA 103
K01 : 男の人は まいあさ、あさごはんを たべますか。
(120) K02 : ええと、まいあさ 食べる人は 20人です。
K01 : へえ、そうですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 261, 00:01-00:12)
KAIWA 104
K01 : よく おさけを 飲む人は 何人ですか。
(121) K02 : ええと、36人です。
K01 : 36人。そうですか。じゃあ、飲まない人は。
(122) K02 :ぜんぜん 飲まない人は ええと、33人です。
K01 : 33人。そうですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 263, 00:01-00:30)
KAIWA 105
K01 : たばこを すうひとは、どうですか、おおいですか。
(123) K02 : ええと、よくたばこを すう ひとは 21人です。
それから、ときどき すわないひとは 6人です。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 264, 00:01-00:16)
KAIWA 106
K01 : まいにち スポーツをする人は 何人ですか。
(124) K02 : ええと、まいにち スポーツをする人は 30人です。
133
それから、ときどきする人は 24人です。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 265, 00:01-00:17)
KAIWA 107
K01 : パクさんの 国では しゅっさんのいわいに どんなものを
あげますか。
(125) K02 : そうですね、あかちゃんのものが おおいです。
たとえば あかちゃんが 着るものや、あそぶものです。
K01 : そうですか。私の国と おなじですね。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 17, Audio 273, 00:01-00:25)
KAIWA 108
K01 : 来週の木曜日、たなかさんの 誕生日です。
みんなで おいわいを しませんか。
K02 : いいですね。パーティーが いいと思います。
K01 : ああ、パーティー。どこで しますか。おすしやさん?
(126) K02 : うーん、たなかさんは メキシコりょうりが 好きだと思い
ます。レストラン AMIGOは どうですか。
K01 : いいですね。そうしましょう。
(Marugoto Elementary 1 A2 Rikai, Lesson 18, Audio 283, 00:01-00:37)
MARUGOTO KATSUDOU ELEMENTARY 1 (A2)
KAIWA 109
K01 : 日本は いま どんな きせつですか。
K02 : いま あきです。すずしいですよ。たべものも おいしいで
す。
K01 : へえ、おいしいきせつ。いいですね。
じゃあ、いつごろ さくむなりますか。
134
(127) K02 : そうですね、だいたい 12月ごろ、さむくなりますよ。
K01 : ああ、12月ですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 023, 00:01-00:34)
KAIWA 110
(128) K01 : あのう、しんじゅくは どのあたりですか。
(129) K02 : ええっと、ここです。にしぐちは 高いビルが たくさんあ
ります。
それから、このあたりは ゲームセンターや いざかやが 多いで
す。
K01 : ああ、そうですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 5, Audio 048, 00:01-00:21)
KAIWA 111
(130) K01 : あのう、ゆうめいな うおいちばは どの あたりですか。
K02 : ああ、つきじですね。このあたりですよ。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 5, Audio 049, 00:01-00:21)
KAIWA 112
(131) K01 : あのう、ふじさんは どの あたりですか。
(132) K02 : ええっと、ふじさんは、この地図には ありませんね。
K01 : え、そうですか。
K02 : ワンさん、ふじさんは きれいけど、ちょっと とおいです
よ。バスで 3じかん ぐらいです。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 5, Audio 050, 00:01-00:24)
KAIWA 113
K01 : すみません、ホテルは どこ ですか。
(133) K02 : ええ、ホテルは このとおりを まっすぐいってください。
135
そして、二つ目の かどを ひだりに まがってください。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 054, 00:01-00:15)
KAIWA 114
K01 : すみません、たいしかんに 行きたいんですが。
(134) K02 :たいしかんですか。 ええっと、あそこに しろくて 大きい
たてものが 見えますね。
K01 : しろくて 大きいたてもの。はい。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 057, 00:01-00:20)
KAIWA 115
K01 : すみません、あさひぶつかんに 行きたいんですが。
(135) K02 :あさひぶつかんですか。 ええっと、あそこに まるくて お
もしろいたてものが みえますね。
K01 : まるくて おもしろいたてもの。はい。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 058, 00:01-00:20)
KAIWA 116
(136) K01 : あのう、すみません。ふじホテルに いきたいんですが。
(137) K02 : ふじホテルですか。ええっと、あそこに あかくて 高いタ
ワーが 見えますね。
K01 : あかくて 高いタワー。はい。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 059, 00:01-00:19)
KAIWA 117
(138) K01 : あのう、すみません。ゆうびんきょうくに いきたいんです。
K02 : ゆうびんきょうく?あそこに おおくて はぞながいビルが
みえますね。
K01 : あ、はい。おおくて はぞながいビル、あそこですね。
136
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 060, 00:01-00:20)
KAIWA 118
K01 : 日曜日、まちあわせは どうしますか。
K02 : そうですね。1時半に、ふじデパートの いりぐちは どう
ですか。
(139) K01 : ええっと、1時半、1時半に、ふじデパートの いりぐちです
ね。
わかりました。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 064, 00:01-00:22)
KAIWA 119
K01 :土曜日のまちあわせは、どうしますか。
K02 : そうですね。4時半に、コーヒーショップは どうですか。
(140) K01 : あのう、4時半は ちょっと。5時でもいいですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 065, 00:01-00:18)
KAIWA 120
K01 :土曜日の、まちあわせ、どうしますか。
K02 : そうですね。ちょっとはやいけど、8 時半に、東京駅は ど
うですか。
(141) K01 : ええ、東京駅、すみません。ホテルの ロビーでもいいです
か。
K02 : いいですよ。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 066, 00:01-00:21)
KAIWA 121
(142) K01 :あのう、もう東京スカイツリー、みましたか。
K02 : スカイツリー?
137
(143) K01 : あ、高いタワーです。せかいいちですよ。
K02 : ああ、タワー。いいえ、まだです。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 073, 00:01-00:17)
KAIWA 122
(144) K01 :あのう、もうすいじょうバスに のりましたか。
K02 : すいじょうバス?
(145) K01 : ええっと、ちいさいふねです。
K02 : ああ、ふねですか。いいえ。
K01 :よる、ライトアップが きれいですよ。あとでのりませんか。
(146) K02 : ううん、わたし、ふねは ちょっと。
K01 : そうですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 075, 00:01-00:31)
KAIWA 123
(147) K01 :あのう、すみません。ちょっとおみやげを 買いたいんです
が。
(148) K02 : おみやげですか。ええっと、じゃあ食事のまえにみせにいき
ましょう。
K01 : しょくじのまえ? 時間大丈夫ですか。
K02 : え、大丈夫です。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 078, 00:01-00:24)
KAIWA 124
K01 :スペイン語は どうですか。
(149) K02 : そうですね、スペイン語は ぶんぽうが むずかしくないで
す。
フランス語と にてますから。
138
K01 : ああ、そうですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 9, Audio 083, 00:17-00:34)
KAIWA 125
K01 :中国語 どうですか。むずかしいですか。
(150) K02 : うーん、中国語は もじが おもしろいです。英語と ちが
いますから。
K01 :そうですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 9, Audio 084, 00:18-00:32)
KAIWA 126
K01 :あした 10 時に ホテルの ロビーで まちあわせしましょ
う。
(151) K02 : あのう、すみません。もう一度言って くださいませんか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 9, Audio 088, 00:01-00:11)
KAIWA 127
(152) K01 :あのう、ちょっといいですか。
K02 : はい。なんですか。
(153) K01 :あのう、この でんしじしょの 使い方、教えてくださいま
せんか。
(154) K02 : でんしじしょねえ、うーん、わたしも よくわかりません。
すみません。
K01 :あ、そうですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 9, Audio 089, 00:01-00:26)
KAIWA 128
(155) K01 :あのう、どうしたんですか。
K02 : えきにきたいんですが。みちが よくわかりません。
139
K01 :いっしょに いきましょうか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 10, Audio 096, 00:01-00:15)
KAIWA 129
K01 : どうしたんですか。
(156) K02 : あのう、きっぷ 買い方が よく わかりません。
K01 :てつだいましょうか。
(157) K02 : すみません。ええと、よよぎまで いきます。
K01 :よよぎですか。まず おかねをいれて…。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 10, Audio 097, 00:01-00:24)
KAIWA 130
(158) K01 :あのう、どうしたんですか。
K02 : ちょっとみましょうか。あ、あそこですね。
K01 :どうもありがとうございます。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 10, Audio 098, 00:01-00:20)
KAIWA 131
(159) K01 :あのう、のみものは なにがいいですか。
(160) K02 : そうですね、わたしは おちゃが いいです。
K03 : わたしも おちゃが いいです。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 11, Audio 105, 00:01-00:15)
KAIWA 132
(161) K01 :あ、けーきは チョコレートと りんご、どっちが いいで
すか。
K02 : わたしは チョコレートの ケーキが いいです。
(162) K03 : うーん、わたしは どっちでもいいですよ。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 11, Audio 107, 00:01-00:15)
140
KAIWA 133
(163) K01 :あのう、ワインは あかと しろ、どっちが いいですか。
K02 : わたしは あかが いいです。
(164) K03 : うーん、わたしは しろ。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 11, Audio 108, 00:01-00:14)
KAIWA 134
K01 :それ、なんですか。
K02 : メキシコの スープです。
K01 :メキシコの? へえ、カレーと にてますね。ちょっとから
そう。
(165) K02 : あ、あじは ぜん`ぜんちがいますよ。どうぞ、たべてみてく
ださい。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 114, 00:01-00:21)
KAIWA 135
K01 :タイラさん、シドニーしゃのいしかわさん、知ってますか。
(166) K02 : いしかわさん? うーん、あったこと、ありません。
でも、電話で はなしたことが あります。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 13, Audio 123, 00:01-00:17)
KAIWA 136
K01 :タイラーさん、ローマししゃの さいとうさん、知ってます
か。
(167) K02 : ローマの いとうさん?うーん、あったこと、ありません。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 13, Audio 124, 00:01-00:14)
KAIWA 137
(168) K01 :ええと、へやばんごうは 302ですね。
141
K02 : あ、はい。302です。ここです。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 13, Audio 129, 00:01-00:13)
KAIWA 138
K01 :すみません。この電車 使ってもいいですか。
K02 : ええ、どうぞ。
(169) K01 : あのう、日本に こくさいでんわ、してもいいですか。
K02 : 日本ですか。いいですよ。どうぞ。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 139, 00:01-00:24)
KAIWA 139
(170) K01 :あのう、ファックス、使ってもいいですか。
K02 : ファックスですか。すみません。今 こわれてます。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 140, 00:01-00:12)
KAIWA 140
(171) K01 :あのう、これ、コピーしてもいいですか。
K02 : いいですよ。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 141, 00:01-00:07)
KAIWA 141
K01 :けんこうの ために なにか してますか。
(172) K02 : そうですね。わたしは まいあさ ヨガをしています。
K01 :へえ、ヨガですか。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 156, 00:01-00:11)
KAIWA 142
K01 :シンさん、なにか けんこうの ために してますか。
142
(173) K02 : そうですね。いえでヨガをしたり、ジムでトレーニングした
りしてます。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 156, 00:01-00:08)
KAIWA 143
(174) K01 :まあ、 かわいいセーターですね。
K02 : あっ、ありがとうございます。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 170, 00:01-00:03)
KAIWA 144
K01 :キムさんの くにでは けっこんの おいわいに なにを
あげますか。
(175) K02 : そうですね。たぶん へやに かざる ものが 多いですよ。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 171, 00:01-00:10)
KAIWA 145
K01 :日本では しゅしょくの おいわい、 どんな ものを あ
げますか。
(176) K02 : しゅしょくのときですか。そうですね、仕事で つかうもの
が多いです。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 17, Audio 173, 00:01-00:10)
KAIWA 146
K01 :らいげつ、あべさんが けっこんしますね。
けっこんの おいわい、どうしますか。
(177) K02 : そうですね。わたしは パーティーが いいと 思います。
K01 :パーティーですか、いいですね。
143
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 178, 00:01-00:15)
KAIWA 147
K01 :カーラさんの ひっこしの おいわい どうしますか。
(178) K02 : そうですね、へやに かざるものが いいと 思います。
K01 :いいですね。
(Marugoto Elementary 1 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 179, 00:01-00:08)
MARUGOTO RIKAI ELEMENTARY 2 (A2)
KAIWA 148
(179) K01 : あのう、しゅみは なんですか。
K02 : わたしの しゅみは おかしを たべることです。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 007, 00:01-00:04)
KAIWA 149
(180) K01 : あのう、おこうさんは。
K02 : 女の子が 一人います。のぞみという名前です。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 008, 00:01-00:05)
KAIWA 150
(181) K01 : あのう、お国は。どちらからですか。
K02 : マレーシアの クアラルンプールからきました。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 009, 00:01-00:06)
KAIWA 151
K01 :カーラさんは 休みの日に なにを していますか。
(182) K02 : そうですね。よく ほんやに いきます。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 1, Audio 015, 00:01-00:04)
144
KAIWA 152
K01 :あべさん、あべさんの いもうとさんは どこですか。
(183) K02 : ええっと、あ、あそこで カーラさんと はなしてますよ。
めがねを かけてる子です。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 2, Audio 040, 00:01-00:09)
KAIWA 153
K01 :この店は ステーキが おいしいですよ。
(184) K02 : あー、わたし ベジタリアンなんです。にくは ちょっと。
K01 :そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 3, Audio 050, 00:01-00:15)
KAIWA 154
K01 :豆腐ステーキ おいしそうですね。
(185) K02 : あのう、どうやって たべますか。なにも つけないで?
K01 :はい、そのままで 大丈夫です。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 4, Audio 075, 00:01-00:09)
KAIWA 155
(186) K01 : あのう、おきなわの れきしや ぶんか 知りたいんですが。
K02 :それなら この ツアーは いかがですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 101, 00:01-00:06)
KAIWA 156
(187) K01 : あのう、なにか 作るツアーは ありますか。
K02 :それなら この ツアーは いかがですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 102, 00:01-00:06)
145
KAIWA 157
(188) K01 : あのう、おきなわでは いつごろまで およげるんですか。
K02 :5月から 10 月ごろまで およげます。11 月に 泳ぐ人もい
ます。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 6, Audio 105, 00:01-00:08)
KAIWA 159
K01 :ロザナさん、コンピューターで 日本語の はりがみが つ
くれますか。
(189) K02 : うーん、作ったことが ありませんから。わかりません。
むずかしいです。 すみません。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 125, 00:01-00:17)
KAIWA 160
(190) K01 : あのう、あした きゅうにつぐが わるくなったら どうし
ますか。
K02 :その時は つぐに わたしのけいたいでんわに れんらくし
てください。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 7, Audio 133, 00:01-00:07)
KAIWA 161
(191) K01 : あのう、マンガきょうしつ まだ さんかできますか。
K02 :すみません。もういっぱいなので まだ さんかできません。
K01 :そうですか、ざんねん。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 8, Audio 149, 00:01-00:16)
KAIWA 162
(192) K01 : あのう、日本祭りのぺん まだありますか。
K02 :はい、ありますよ。どうぞ。
K01 :ああ、よかった。ありがとう
146
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 8, Audio 150, 00:01-00:13)
KAIWA 163
K01 : Jポップ コンサートが なんじに 始まるか 知ってます
か。
(193) K02 : うーん、わかりません。うけつけで 聞いてみましょう。
(194) あのう、すみません。Jポップコンサートは 何時から で
すか。
K03 :3時からです。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 8, Audio 152, 00:01-00:18)
KAIWA 164
(195) K01 : あのう、すみません。ネットショッピングを よく します
か。
K02 :はい、よく します。店に 行かないで 買い物できますか
ら。
K01 : そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 195, 00:01-00:10)
KAIWA 165
(196) K01 : あのう、ネットショッピング よく しますか。。
K02 :いいえ、ぜんぜんしません。
K01 :そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 196, 00:01-00:05)
KAIWA 166
147
(197) K01 : あのう、すみません。インターネットで よく 買い物しま
すか。
K02 :え、多いです。インターネットでは ねだんや 使い方を
見て、よく考えて決められますから。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 197, 00:01-00:10)
KAIWA 167
(198) K01 : あのう、インターネットで よく 買い物しますか。
K02 :いいえ、したことありません。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 11, Audio 198, 00:01-00:05)
KAIWA 168
K01 :かわいさん、これ どう思いますか。
(199) K02 :いいですね。あ、でも ちょっと おもすぎるとおもいます。
K01 :でも、わたしが つかうので 大丈夫ですよ。
(200) K02 : うーん、おもすぎて、使いにくいと おもいますよ。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 12, Audio 205, 00:01-00:21)
KAIWA 169
(201) K01 : あのう、すみません。きょうとは はじめて ですか。
K02 :ええ、はじめてです。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 13, Audio 226, 00:01-00:08)
KAIWA 170
K01 :これが 京都の町です。
K02 :わあ、れきすてきな おてらや じんじゃが 町中にありま
すね。
K01 :はい、京都は 八世紀の おわりに てんのうによって 作
られました。ここが ごしょ。てんのうが すんだところで 京都
の ちゅしんでした。
148
(202) K02 :へえ、そうですか。あのう、みちが まっすぐで わかりや
すいですね。
K01 : はい。このみちは けいかくてきに 作られていますからね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 13, Audio 237, 00:01-00:31)
KAIWA 171
K01 :これ、古いんですか。
(203) K02 :ええと、今から 八百年ぐらい まえに 書かれた そうで
す。日本で 一番古いマンガだ そうですよ。
K01 :へえ。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 238, 00:11-00:23)
KAIWA 172
(204) K01 :こちらをごらんください。これは十六世紀ごろに作られたき
ものです。えー、ぶしの おくさんが 祭りのとき 着ました。
K02 :へえ。ぶしの おくさんの きものですか。きれいですね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 240, 00:01-00:18)
KAIWA 173
K01 : わたしは よく 子供と 一緒にはくぶつかんに くるんで
すが。
子供はまだ かんじが よめないし つまらないと言ってるんです。
(205) K02 :それなら、はじめてのはくぶつかんという パンフレットが
あります。子供のために ええっと、ひらがなに 書かれていて、
楽しいし、わかりやすいですよ。うけつけに あります。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 14, Audio 250, 00:01-00:25)
KAIWA 174
149
(206) K01 : あのう、あながいて くつしたが はけなくなったら、どう
しますか。
K02 :あながいたら、もったいなにけど してますよ。
K01 : そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 16, Audio 273, 00:01-00:16)
KAIWA 175
K01 :キムさん どんな子供でしたか。
(207) K02 :そうですね。父が とてもきびしかったんです。
ときどき うちに遅く帰って しかられました。
(Marugoto Elementary 2 A2 Rikai, Lesson 18, Audio 309, 00:01-00:13)
MARUGOTO KATSUDOU ELEMENTARY 2 (A2)
KAIWA 176
K01 :りりーさん。りりーさんは どこに 住んでいるんですか。
(208) K02 : ええっと、さいたまです。さいたまという 町に住んでいま
す。
K01 :そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 1, Audio 010, 00:01-00:14)
KAIWA 177
K01 :やまださんの しゅみは なんですか。
K02 :映画です。 とくに インドの ミュージカル映画が 好き
です。
K01 :へえ、インドのミュージカルですか。さいきん、なにか み
ましたか。
(209)K02 : ええっと、さいきん 見た映画は ボリウッドスター です。
150
おもしろかったですよ。とくに ダンスが‘ すごいです。
K01 :そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 1, Audio 013, 00:01-00:31)
KAIWA 178
K01 :くのさんの しゅみは なんですか。
K02 :わたしは じてんしゃで りょこうするのが 好きです。
K01 :へえ、じてんしゃで? 外国にも行きますか。
K02 :はい。行ったことがある国は アメリカと メキシコです。
K01 :アメリカと メキシコ? いいですね。次は どこに行きま
すか。
(210)K02 :そうですね、次は ロシアに 行ってみたいです。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 1, Audio 016, 00:01-00:37)
KAIWA 179
(211) K01 :さあ、ルパさん なにが いいですか。
(212) K02 : ええっと。
K01 :わたしが いつも食べるのは よせなべです。
とりにくと やさいが たくさん はいてますよ。
(213) K02 :あのう、わたし ベジタリアンなので にくは 食べないん
です。
K01 :ああ、そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 032, 00:01-00:26)
KAIWA 181
K01 : エドさん、この店で 有名なのは かになべです。
大きいな かにが たくさん はいてるんですよ。
(214) K02 :あのう、わたしアレルギーがあるのでえびやかには食べられ
ないんです。
151
K01 :アレルギー?ああ、そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 033, 00:01-00:23)
KAIWA 182
K01 :さとうさん、飲物は なに しますか。つめたいビールでも
いいですか。
(215) K02 :あー、わたし 車で 来たので、おさけは のめないんです。
ソフトドリンク ありますか。
(216) K01 : ソフトドリンクなら、ここを 見てください。ええ、うろん
ちゃ、オレンジジュース、…。
K02 :じゃあ、うろんちゃに します。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 034, 00:01-00:35)
KAIWA 183
K01 : ほせさん、この店は さしみが おいしいですよ。
(217) K02 :あのう、 わたし なまのさかなは にがてなので さしみ
は ちょっと。
K01 :ああ、そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 3, Audio 035, 00:01-00:18)
KAIWA 184
(218) K01 : はい、なべが できました。どうぞ。
(219) K02 :あのう、どうやって たべますか。
K01 : そのたれを つけって食べてください。
K02 :はい。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 4, Audio 041, 00:01-00:16)
KAIWA 185
(220) K01 : はい、なべが できましたよ。どうぞ 食べてください。
152
(221) K02 :ええっと、どうやって たべますか。
K03 : えっ、そうですね。
(222) K01 :ええ、そのまま 食べると あついですよ。自分の さらに
とって 食べてくださいね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 4, Audio 042, 00:01-00:25)
KAIWA 186
(223) K01 : はい、すきやきできました。
(224) K02 :あのう、どうやって たべますか。醬油を かけますか。
K01 : えっ、醬油は かけないで たべます。
K02 :あ、そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 4, Audio 043, 00:01-00:19)
KAIWA 187
(225) K01 : あのう、きれいな さかなとか イルカを みてみたいんで
すが。
K02 :それなら このツアー いかがですか。イルカのショー 見
られますよ。
K01 : へえ、おもしろそうですね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 059, 00:01-00:19)
KAIWA 188
(226) K01 : あのう、おきなわの ぶんか 知りたいんですが。
K02 :じゃあ、このツアーいかがですか。おきなわのおどりが み
られますよ。
K01 : 踊り?おもしろそうですね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 060, 00:01-00:17)
KAIWA 189
153
(227) K01 : あのう、わたし じぶんで なにか 作って みてみたいん
ですが。いいツアー ありますか。
K02 :じゃあ、このツアーが おすすめです。
おきなわガラスで コップが つくれますよ。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 6, Audio 062, 00:01-00:17)
KAIWA 190
K01 :タイラーさん、今 日本語で使いが できる人。
K02 : 日本語で使いですか。できるかな。やったことありません。
K01 : 大丈夫です。できますよ。タイラーさん 日本語 上手です
から。
(228) K02 :ううん、自身ありません。ちょっとむりです。すみません。
K01 : そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 071, 00:01-00:28)
KAIWA 191
K01 : つぎに うけつけですが。受け継は 9時半に はじめます。
(229) K02 : 9時半ですね。わかりました。
あのう、人が たくさん来たら どうしますか。
(230) K01 : そうですね、たくさん来たら 少し早く 9時 15分に はじ
めます。
K02 : 9時 15分ですね。わかりました。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 074, 00:01-00:30)
KAIWA 192
K01 : それから スピーチコンテストの ボランティアは 12 時に
みどりホールに 集まってください。
154
(231) K02 : 12 時ですね。あのう、ビデオカメラの使い方が わからなか
ったら どうしますか。
K01 : ビデオカメラの使い方が わからなかったら、たなかさんに
聞いてください。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 075, 00:01-00:22)
KAIWA 193
(232) K01 : ええっと、マンガきょうしつの ボランティアの 皆さんは
1時に 会場に 来てください。
K02 : はい。会場に 1時ですね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 7, Audio 076, 00:01-00:12)
KAIWA 194
K01 : Jポップコンサート なんじに 始まりまるか 知ってます
か。
(233) K02 : うーん、わかりません。うけつけで 聞いてみましょう。
(234) あのう、すみません。Jポップコンサートは なんじに 始まりま
すか。
K03 : 2じに 始まります。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 078, 00:04-00:23)
KAIWA 195
K01 : カラオケコンテスト どこで やってるか 知ってますか。
(235) K02 : うーん、ちょっと わかりません。うけつけで 聞いてみま
しょう。
(236) あのう、すみません。カラオケコンテストは どこで やってます
か。
K03 :さくらひろばです。
K02 :さくらひろばですね。ありがとう。
155
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 079, 00:01-00:29)
KAIWA 196
(237) K01 :あのう、すみません。たいこうは 何時からですか。
(238) K02 : :たいこう教室ですか。ええと、10時からです。
K01 :10時からですね。わかりました。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 080, 00:01-00:32)
KAIWA 197
(239) K01 : あのう、すみません。アニメの うちは どこで もらえま
すか。
K02 : みどりホールの 入口です。にんきが ありますから。早く
いったほうが いいですよ。
K01 : みどりホールの 入口ですね。どうも ありがとうございます。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 8, Audio 081, 00:01-00:40)
KAIWA 198
(240) K01 : あのう、このにんぎょう とくべつなものですか。
K02 : あ、それは ひなまつりの にんぎょうです。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 10, Audio 100, 00:01-00:06)
KAIWA 199
K01 :のださん、これ どう思いますか。
K02 :ちょっと 小さすぎると 思います。
K01 :でも、うちは かぞくが すくないので、大丈夫です。
(241) K02 : うーん、小さすぎて使いにくいと おもいますよ。
K01 :ふーん、そうですか。そうかもしれませんね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 117, 00:01-00:30)
156
KAIWA 200
K01 :よしださん、これ どう思いますか。
K02 :きのが 多すぎると おもいます。
K01 :でも、便利そうですよ。
(242) K02 : うーん、きのが 多すぎて 使いにくいですよ。
K01 :ふーん、そうかもしれませんね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 118, 00:01-00:25)
KAIWA 201
K01 :ジョイさん、新しい そうじきは A と Bどっちが いい
ですか。
K02 :ねだんは どっちが やすいですか。
K01 :Bモデルの ほうが やすいですよ。
(243) K02 : うーん、じゃあ どっちが使いやすいと 思いますか。
(244) K01 : うーん、Aモデルのほうが かるくて、使いやそうですよ。
K02 :そうですか。じゃあ、使いやそうなので Aモデルに しま
す。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 121, 00:01-00:35)
KAIWA 202
K01 :ジョイさん、新しい おんがくプレーヤーは A と Bどっ
ちが いいですか。
(245) K02 : うーん、デザインは どっちが いいと思いますか。
K01 : A モデルのほうが いいですよ。A のほうがかっこいし、お
しゃれです。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 12, Audio 123, 00:01-00:19)
KAIWA 203
157
(246) K01 :えー、では これから りょうあんじのせきて、にしの に
わについて せつめいします。
KJ :よろしくお願いします。
(247) K01 : えー、この庭 見てください。花や 木は ありません。で
も ここには 十五項の いしがを うかれました。
K02 :十五項? いち、に、さん、し、。 十四個しか ありませ
んよ。
K01 :はい。じゅうよんこうしか みえませんが 十五項 ありま
す。
KJ : へえ。
(248) K02 :あのう、この 庭は いつごろ 作られましたか。
K01 : この庭は いつごろ 作られましたか よくわかりません。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 13, Audio 130, 00:01-00:49)
KAIWA 204
K01 :あ、この絵 おもしろいですね。
K02 :ああ、これは かぜと かみさまと かみのりの かみさま
で とても有名な 絵です。
K01 :えっ、かぜと かみなり?
(249) K02 :はい。あー この絵 ここだそうですよ。
K01 :ふーん。やっぱりすごいですね。いつごろ 書かれたもの
ですか。
(250) K02 : ええと、十七世紀に 書かれたそうです。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 138, 00:01-00:37)
KAIWA 205
K01 :あ、これ にんぎょうですか。わらってますね。かわいい。
158
K02 :ええ、かわいいですね。ぼうしをかぶって、ネックレスもし
てますね。
K01 :女の人ですか。
K02 :いいえ、これは 男の人です。
K01 :へえ、おしゃれですね。これ いつごろの ものですか。
(251) K02 : ええと、六世紀の おわりごろだ そうですよ。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 139, 00:01-00:32)
KAIWA 206
K01 :あ、これは てがみですか。
K02 :え、きれいな字ですね。
(252) K03 :そうですね。あ、これ 手紙じゃなくて、こっきんは かし
ゅという 歌の本ですよ。
K01 :え、こっきん?
K03 : こっきんはかしゅ 十世紀のはじめ 生百年前の 歌の本。
K02 :へえ、どんな 歌ですか。
(253) K03 : ええっと、あ、この本には こいの歌が 書かれているそう
ですよ。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 140, 00:01-00:37)
KAIWA 207
(254) K01 :あのう、ちょっと でんわしたいんですが。ここ大丈夫です
か。
(255) K02 : 電話ですか? あー、あ、ここは だめですね。
K01 :え?
K02 : あそこに 携帯電話使用禁止して書いてありますから。そと
で したほうが いいですよ。
K01 :そうですか。わかりました。
159
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 14, Audio 144, 00:01-00:26)
KAIWA 208
K01 :ヤンさんは どんなエコ活動を してますか。
(256) K02 :そうですね、買い物のとき 自分の バッグを 持って行く
ように してますよ。
K01 :ああ、エコバッグですね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 153, 00:01-00:17)
KAIWA 209
K01 :ヤぎさんは なにか エコ活動を してますか。
(257) K02 : うーん、そうですね、あ、わたしは 短い時間で シャワー
を あびるように してます。
K01 :ああ、エコバッグですね。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 155, 00:01-00:16)
KAIWA 210
K01 :キムさんは どんな エコ活動を していますか。
(258) K02 :エコですか?そうですね、わたしは りょうりを するとき
だいどころから 油を ながさないように してますよ。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 15, Audio 157, 00:01-00:15)
KAIWA 211
K01 :よしださんは くだものを たくさんもらったら どうしま
すか。
(259) K02 : うーん、りんごとか オレンジとかは ジャムに したりし
ますよ。それから 会社に 持てて,会社の人と たべます。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 159, 00:01-00:18)
160
KAIWA 212
K01 :あべさん、あかちゃんのものが ひつように なったら、日
本では どうしますか。
(260) K02 :そうですね、あかちゃんのふくとか おもちゃとかは プレ
ゼントで よく もらいますよ。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 160, 00:01-00:14)
KAIWA 213
K01 :ワンさん、こっちのバッグは なんだと 思いますか。
(261) K02 : うーん、分かった、ネクタイですね。
K01 :そうです。使わなくなったネクタイよ、つまが バッグに
したんです。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 16, Audio 166, 00:01-00:16)
KAIWA 214
K01 :フリオさんは どんな 子供でしたか。
K02 :わたしは からだが よわかったので、りょうしんに あま
えてました。おとなしい子だったんですよ。
K01 :ああ、そうですか。どんなことが 好きでしたか。
K02 :絵をかくのが 好きで、よく 一人で 絵を 書いていまし
た。
K01 :ええ、そうですか。
(262) K02 :はい。小学校の時 わたしの絵がコンテストで 一番に な
りました。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 179, 00:01-00:31)
KAIWA 215
161
K01 :のださんは どんな 学生でしたか。
(263) K02 :そうですね、たくさん勉強したし、スポーツも やってまし
たよ。
K01 :そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 181, 00:01-00:14)
KAIWA 216
K01 :さかいさん、しつれいですが。ごけっこんの きかっけは。
(264) K02 :えっ、きかっけですか? ええっと、つまと わたしは 同
じ会社で はたらいたんです。
K01 :ああ、そうですか。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 182, 00:01-00:20)
KAIWA 217
K01 :たなかさん、どうして この会社に 入ったんですか。
(265) K02 :あ、それは 大学の先生に すすめられたんです。
K01 :へえ、大学の先生に。
(Marugoto Elementary 2 A2 Katsudou, Lesson 18, Audio 183, 00:01-00:15)