dendyresmana.files.wordpress.com viewmakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang...

51
MAKALAH KEMAMPUAN MENERAPKAN LAYANAN BIMBINGAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR DI SD Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling Dosen Pengampu : Nurjaman, M.Pd Disusun Oleh : Lismania Dewi (1406411…) Rizkha Rohmayana (140641116) Kelompok 8 Kelas: SD14.A4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1

Upload: trinhquynh

Post on 30-Jan-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

MAKALAH

KEMAMPUAN MENERAPKAN LAYANAN BIMBINGAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR DI SD

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu : Nurjaman, M.Pd

Disusun Oleh :

Lismania Dewi (1406411…)

Rizkha Rohmayana (140641116)

Kelompok 8

Kelas: SD14.A4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

2017

1

Page 2: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat dan

karunia-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas

Administrasi Sekolah. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu

serta menambah wawasan tentang “Kemampuan Menerapkan Layanan

Bimbingan Bagi Anak Berkesulitan Belajar di SD ”.

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada rekan-rekan dan semua pihak

yang telah membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga makalah kami ini

dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan segala kerendahan hati. Kami

sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat

menyusun makalah lebih baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan

jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah

SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya.

Cirebon, 5 Januari 2016

Penyusun

2

Page 3: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................2

C. Tujuan Masalah...........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengajaran Perbaikan..................................................................3

B. Kegiatan Pengayaan....................................................................15

C. Peningkatan Motivasi Belajar.....................................................16

D. Peningkatan Ketermpilan Belajar................................................18

E. Mengembangkan Sikap dan Keterampilan yang Baik................26

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................28

B. Saran............................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan belajar bagi siswa sekolah dasar merupakan kegiatan yang dirasa

tidak menyenangkan.Banyak sekali alasan yang mereka ungkapkan jika para

pendidik (baik orangtua maupun guru) meminta mereka untuk belajar (di sekolah

maupun di rumah).Anak – anakmasihmenganggap bahwa kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang membosankan, karena harus dituntut (baik orangtua

maupun guru) untuk selalu belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun

kesulitan dalam belajar. Jika kesulitan belajar ini tidak dapat tertangani dengan

baik maka akan menjadikan prestasi siswa tidak baik pula. Oleh karena itu perlu

adanya layanan bimbingan belajar yang diberikan oleh guru terkait dengan

peningkatan prestasi belajar siswa.

Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diberikan oleh tenaga ahli

(konselor)untuk membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan

masalah-masalah yangberkaitan dengan belajar (Yusuf,dkk. 2005). Bimbingan

belajar bagi siswa sekolah dasar lebih difokuskan pada usaha – usahauntuk

meningkatkan prestasi belajar.Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik,

diperlukan adanya kerja sama antara konselor sekolah dengan para guru.

Konselor di sekolah dasar pada kenyataannya tidak secara khusus menjadi

konselor (guru BK) tetapi merupakan guru kelas.Oleh karena itu, guru kelas

menjadi pokok utama dalam memberikan layanan bimbingan belajar untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa sekolah dasar. Selama ini belum

teridentifikasi tentang bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan belajar.Hal ini

ditunjukkan dengan masih munculnya permasalahan belajar yang dialami oleh

siswa sekolah dasar. Sebagai contoh prestasi belajar yang rendah, malas untuk

berangkat sekolah, mengganggu temannya ketika proses pembelajaran

4

Page 5: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

berlangsung, dan lain sebagainya. Seperti yang diungkapkan oleh Purwanti

(2009) bahwa terdapat43% siswa sekolah dasar yang mengalami kesulitan belajar

dan hal ini belum ditangani dengan baik oleh guru kelas.Berdasarkan penelitian

tersebut, dalam makalah ini mencoba untuk menguraikan tentang pelaksanaan

layanan bimbingan belajar yang diberikan guru kelas (sebagai konselor sekolah)

khususnya dalam mengurangi kesulitan belajar siswa sekolah dasar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengajaran perbaikan?

2. Apa yang dimaksud dengan kegiatan pengayaan?

3. Bagaimana cara untuk meningkatan motivasi belajar?

4. Bagaimana cara untuk meningkatan keterampilan belajar?

5. Bagaimana mengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang pengajaran perbaikan,

2. Untuk mengetahui tentang kegiatan pengayaan,

3. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk meningkatan motivasi belajar,

4. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk meningkatan keterampilan belajar,

5. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan sikap dan kebiasaan belajar

yang baik.

5

Page 6: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

BAB II

PEMBAHASAN

Kemampuan Menerapkan Layanan Bimbingan Bagi Anak Berkesulitan Belajar

di SD

A. Pengajaran Perbaikan

1. Pengertian

Menurut Istiyas Fadylah (2009) Pengajaran perbaikan (Remidial

Teaching) adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau

membetulkan, atau dengan kata lain pengajaran yang membuat menjadi

lebih baik dari sebelumnya. Dapat dikatakan pula bahwa pengajaran

perbaikan itu berfungsi perapis untuk penyembuhan. Yang disembuhkan

adalah beberapa hambatan / gangguan kepribadian yang berkaitan dengan

kesulitan belajar sehingga dapat timbal balik dalam arti perbaikan belajar

atau perbaikan pribadi. Remedial teaching berasal dari kata remedy (Bahasa

Inggris) yang artinya menyembuhkan. Istilah pengajaran remedial pada

mulanya adalah kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami

berbagai hambatan dalam belajar. Tapi dewasa ini pengertian itu sudah

mengalami berkembang. Sehingga anak yang normal pun memerlukan

pelayanan pengajaran remedial.

2. Tujuan Pengajaran Perbaikan

Secara umum tujuan pengajaran perbaikan tidak berbeda dengan

pengajaran biasa yaitu dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah

ditetapkan sebelumnya. Secara khusus pengajaran perbaikan bertujuan agar

siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang

diharapkan oleh pihak sekolah melalui proses perbaikan.

Secara terperinci tujuan pengajaran perbaikan, yaitu :

6

Page 7: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

a. Agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya.

b. Dapat memperbaiki / mengubah cara belajar siswa ke arah yang lebih

baik.

c. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.

d. Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong

tercapainya hasil belajar yang jauh lebih baik.

e. Dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepada siswa.

3. Fungsi Pengajaran Perbaikan

Dalam keseluruhan proses belajar-mengajar, pengajaran perbaikan

mempunyai fungsi, antara lain:

a. Korektif , artinya dalam fungsi ini pengajaran remedial dapat diadakan

pembetulan atau perbaikan dengan memperbaiki cara belajar siswa dan

cara mengajar guru.

b. Pemahaman, artinya meningkatkan pemahaman guru dan siswa dalam

memahami kelebihan dan kekurangan dirinya.

c. Penyesuaian, penyesuain pengajaran perbaikan terjadi antara siswa

dengan tuntutan dalam proses belajarnya. Artinya siswa dapat belajar

sesuai dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil

terbaik lebih besar. Tuntutan disesuaikan dengan sifat, jenis, dan latar

belakang kesulitan dan karakeristik siswa sehingga mendorong siswa

untuk lebih giat belajar.

d. Akselerasi, maksudnya pengajaran perbaikan dapat mempercepat proses

belajar, baik dari segi waktu maupun materi.

e. Terapsutik, maksudnya secara lagsung atau tidak langsung pengajaran

perbaikan dapat memperbaiki atau menyembuhkan kondisi pribadi yang

menyimpang.

7

Page 8: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

4. Sifat Khusus Pengajaran Perbaikan dengan Masalahnya

Kekuasaan pengajaran perbaikan disesuaikan dengan karakteristik

kesulitan belajar yang diderita siswa. Tekanannya pada usaha perbaikan

keseluruhan proses belajar mengajar menyangkut masalah cara belajar,

metode belajar, materi, alat, dan lingkungan yang turut serta mempengaruhi

proses belajar mengajar. Sehubungan dengan masalah ini maka perlu

sekiranya guru memahami prinsip-prinsip permasalahan yang menyangkut :

a. Cara belajar siswa

Pada dasarnya siswa belajar dengan cara-cara sebagai berikut :

1) Eksplorasi: Siswa mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan

tentang sesuatu melalui seluruh indranya, kemudian dikembangkan

melalui berbagai usaha, melakukan sendiri dengan bermacam-macam

alternatif.

2) Coba-coba: melalui trial and error, siswa belajar memecahkan suatu

permasalahan.

3) Rasa tidak senang: dengan merasa tidak senang, siswa akan belajar

menghindari kesalahan.

4) Rasa gembira: sesuatu yang menyenangkan cenderung untuk

mengulang, dan sebaliknya sesuatu yang tidak enak cenderung untuk

dihindari.

5) Imitasi: belajar melalui peniruan / pengamatan yang paling sering

dilakukan.

6) Partisipasi: belajar melalui peniruan, berati siswa berpartisipasi

secara aktif (learn be doing), itulah prinsip pedagogik dewasa ini.

7) Komunikasi: semakin mudah komunikatif, makin menarik sesuatu

hal untuk dipelajari.

8

Page 9: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

b. Kondisi belajar

1) Kondisi Umum

a. Stimulasi belajar: pesan yang diterima oleh siswa berupa stimulus

yang berbentuk visual, auditif, verbal, taktil, dsb. Dalam kegiatan

belajar mengajar, bahan yang disajikan harus benar-benar

diinformasikan dan dapat diterima oleh siswa dengan baik

dengan cara prinsip pengulangan, dimana pinsip ini akan

membantu siswa lebih dari sekali kesempatan untuk menerima

dan menstruktur pesan yang disampaikan oleh guru.

b. Perhatian dan Motivasi: siswa harus memperhatikan stimulus

belajar yang mengandung pesan dan harus mereka terima untuk

berlangsungnya kegiatan belajar. Oleh karena itu, sesuatu yang

paling penting dalam kegiatan belajar dan untuk mempertahankan

perhatian diperlukan adanya motivasi sehingga kegiatan belajar

berlangsung dan berhasil baik.

c. Respons yang dipelajari: oleh karena belajar itu proses aktif,

maka siswa harus dilibatkan ke dalam bahan yang dipelajari.

Pelibatan ini meliputi perhatian, proses internal, dan tindakan

yang nyata. Karena itu, agar hasil belajar dapat dinilai, maka

tujuan harus dirumuskan ke dalam bentuk tingkah laku yang

dapat diamati.

d. Penguatan dan umpan balik: secara teori, bila suatu kegiatan

dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan

untuk mengulanginya. Siswa harus menerima umpan balik secara

langsung derajat sukses pelaksanaan tugas.

e. Pemakaian dan pemindahan: salah satu prinsip pemakaian

kembali informasi yang telah dipelajari adalah mind (jiwa) harus

membuat suatu alamat terhadap stimulus yang tersedia pada saat

dibutuhkan.

9

Page 10: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

f. Kemampuan belajar.

2) Kondisi Khusus

a. Kondisi belajar informasi: yang termasuk belajar informasi

adalah belajar lambing, kata-kata, istilah, definisi, persamaan,

pernyataan sifat, dll. Informasi yang dipelajari sering disebut

fakta pengetahuan atau isi yang biasa dipelajari dengan cara

menghafalkan karena akan menghemat waktu bila sering

digunakan. Siswa perlu diberikan penjelasan tentang apa yang

harus dipelajari, hasil yang diharapkan, manfaat materi pelajaran

baginya.

b. Kondisi belajar konsep: konsep atau pengertian yaitu serangkaian

perangsang dengan sifat-sifat yang sama. Mempelajari konsep

mempunyai tiga dimensi, yaitu :Pengembangan secara internal

pola mental yang memberikannya perasaan dan kemampuan

untuk menggunakannya. Verbalisasi, deskripsi, atau definisi.

Pemberian nama untuk konsep tersebut.

c. Kondisi belajar prinsip: prinsip yaitu pola antar-hubungan

fungsional antara konsep-konsep. Belajar prinsip sama dengan

belajar konsep. Prinsip merupakan sarana penting untuk

merumuskan pemecahan masalah.

d. Kondisi belajar keterampilan: keterampilan dibedakan menjadi

dua, yaitu intelektual dan psikomotor. Belajar keterampilan

memerlukan latihan dalam mengkoordinasikan gerak motorik

dengan kegiatan mental yang kompleks. Kondisi khusus belajar

keterampilan, yaitu: tujuan dan nilai dijelaskan. Ditujukan

demonstrasi dari yang mampu. Keterampilan dasar diberikan.

Untuk meningkatkan perbaikan perlu evaluasi kegiatan secara

cepat.

10

Page 11: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

e. Kondisi belajar sikap: berbagai bentuk penguasaan sikap yaitu

pengenalan perhatian, ganjaran. Oleh karena itu, jika siswa

menjauhi sekolah mempunyai pengalaman negatif terhadap

pelajaran dan sebaliknya.

c. Strategi Pengajaran

Strategi pengajaran berhubungan dengan pemilihan kegiatan belajar

mengajar yang paling efektif dalam memberikan pengalaman belajar

yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai.

Dengan kata lain, strategi pengajaran adalah kegiatan yang dipilih guru

dalam proses belajar mengajar yang dapat memberi kemudahan kepada

siswa untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Secara umum pemilihan

strategi pengajaran dipengaruhi oleh :

1. Penerimaan pengetahuan

2. Aplikasi pengetahuan

3. Tujuan yang bersifat perubahan sikap (perasaan)

d. Hubungan Guru-Siswa

Hubungan guru-siswa dalam proses belajar mengajar yang diharapkan

adalah hubungan yang manusiawi. Maka yang penting bagi guru adalah

bagaimana membawa siswa memperoleh pengertian sesuai dengan

pribadinya. Mengenai tujuan pendidikan yang penting menurut aliran

humanistic adalah menyadarkan kemampuan anak sendiri, membantu

mereka bagaimana memahami orang lain, menyiapkan masa depan

mereka, melatih cara mereka berpikir, dan mengambil keputusan sendiri.

Atas dasar inilah, guru tidak lagi berperan sebagai pusat

kegiatan/perhatian, melainkan sebagai fasilitator yang membantu siswa

mengembangkan kemampuannya. Umtuk itu, guru perlu mengusahakan

iklim yang menunjang efektifitas belajar, seperti :

11

Page 12: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

1. Memberi kebebasan kepada siswa dalam menyelesaikan tugasnya.

2. Mengusahakan suasana belajar yang hangat.

3. Menghargai siswa.

4. Memberikan tugas-tugas yang menantang.

5. Mengontrol disiplin siswa.

6. Menilai keberhasilan, dan sebagainya.

e. Pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas menunjukkan kepada berbagai jenis kegiatan yang

sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk

mempertahankan/menciptakan kondisi yang optimal bagi tercapainya

proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas meliputi pengaturan tingkah

laku antara ruang sehingga tercipta kemudahan-kemudahan dalam

belajar. Masalah pengelolaan kelas ini berkenaan dengan masalah

kondisi dan situasi, administrasi teknik, dimensi pengelolaan, dan

kedisiplinan siswa.

f. Bidang studi

Pengetahuan tentang psikologi bidang studi perlu diketahui bagi guru

maupun konselor, yaitu :

a. Bahasa: efektivitas dalam bidang studi banyak tergantung dari

penguasaan bahasa. Faktor-faktor psikis yang mempengaruhi

perkembangan dan kemampuan bahasa yaitu lingkungan anak,

intelegensi, emosi, dan alat bicara. Oleh karena itu, guru diharapkan

dapat melihat hambatan bahasa baik jasmani maupun psikis.

Hambatan itu misalnya salah ucap, salah ejaan, selain tata bahasa

kesalahan membaca. Dalam remedial teaching, bahasa dapat

diartikan sebagai bantuan pengajaran untuk membetulkan kesalahan

12

Page 13: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

yang sudah terjadi dan harus didahului dengan menghilangkan

hambatannya.

b. Berhitung/matematika: beberapa ahli seperti Brownwell, Kuechner,

dan Rein berdasarkan pengalamannya, menyatakan bahwa remedial

teaching berhitung dapat diartikan penyusunan kembali pengalaman

yang telah diperoleh terlebih dahulu. Oleh karena itu, usaha guru

harus direncanakan secara matangdan dilakukan dengan kematangan.

c. Pengetahuan alam/pengetahuan sosial: pengamatan dan pengalaman

adalah dasar dari mendapatkan pengertian dalam bidang pengetahuan

alam dan sosial. Pengetahuan alam yang terutama adalah

memberikan pengetahuan tentang isi alam semesta, bagaimana

aktivitas kerjanya, dan mengapa demikian. Sedangkan pengetahuan

sosial menggunakan penemuan-penemuan dalam pengetahuan alam

tentang apa yang berguna dan baik bagi kesejahteraan manusia.

5. Pendekatan dan Metode dalam Pengajaran Remedial

a. Pendekatan yang bersifat kuratif

Pendekatan ini diadakan mengingat kenyataannya ada

seseorang/sejumlah siswa yang tidak mampu menyelesaikan program belajar

secara sempurna sesuai dengan kriteria keberhasilan dalam proses belajar

mengajar. Untuk mencapai sasaran pencapaian dapat menggunakan berbagai

pendekatan sbb:

1. Pengulangan

2. Pelaksanaannya dapat secara :

a) Individual, kalau ternyata yang mengalami kesulitan terbatas.

b) Kelompok, kalau ternyata sejumlah siswa dalam bidang studi tertentu

mempunyai kesulitan yang sama.

3. Pengayaan/pengukuhan

13

Page 14: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

Layanan ini dikenakan pada siswa yang kelemahannya ringan dan

secara akademik mungkin termasuk berbakat dengan cara pemberian tugas

yang dapat dikerjakan di rumah ataupun di kelas.

4. Percepatan (akselerasi)

Layanan ini ditujukan kepada siswa yang berbakat tetapi menunjukkan

kesulitan psikososial (ego emosional) dengan jalan mengadakan akselerasi

atau promosi yang lebih tinggi kepada program PBM utama berikutnya.

Ada dua kemungkinan pelaksanaannya, yaitu :

a) Promosi penuh status akademinya ke tingkat yang lebih tinggi sebatas

kemungkinannya,kalau memang siswa tersebut menunjukkan

keunggulan yang menyeluruh dari semua bidang studi yang

ditempuhnya dengan luar biasa.

b) Maju berkelanjutan bila siswa tersebut hanya unggul di beberapa

bidang studi.

b. Pendekatan yang bersifat preventif

Pendekatan ini ditujukan kepada siswa tertentu yang berdasarkan

informasi diprediksikan akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan suatu

program studi tertentu yang akan ditempuhnya. Oleh karena itu, sasaran

pokok dari pendekatan preventif ini adalah berusaha semaksimal mungkin

agar hambatan-hambatan yang diprediksi itu dapat direduksi seminimal

mungkin sehingga siswa yang bersangkutan diharapkan dapat mencapai

prestasi dan kemampuan penyesuaian sesuai dengan kriteria keberhasilan

yang telah ditetapkan. Pendekatan preventif bertolak dari hasil pre-test atau

evaluasi reflektif. Atas dasar inilah, maka ada tiga kemungkinan teknik

layanan pengajaran yang bersifat remedial, yaitu layanan pengajaran

kelompok yang diorganisasikan secara homogen, layanan pengajaran secara

individual, dan layanan pengajaran  dilengkapi kelas khusus.

14

Page 15: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

c. Pendekatan yang bersifat pengembangan

Pendekatan ini merupakan upaya yang dilakukan guru selama proses

belajar mengajar berlangsung. Sasaran pokok dari pendekatan ini adalah agar

siswa dapat mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin dialami selama

proses belajar mengajar berlangsung. Oleh karena itu, diperlukan peranan

bimbingan dan penyuluhan agar tujuan pengajaran yang telah dirumuskan

berhasil.

d. Metode dalam remedial teaching

Metode yang digunakan dalam pengajaran perbaikan yaitu metode

yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan belajar mulai dari

tingkat identifikasi kasus sampai dengan tindak lanjut. Metode yang dapat

digunakan, yaitu:

1) Tanya jawab : metode ini digunakan dalam rangka pengenalan kasus untuk

mengetahui jenis dan sifat kesulitan siswa. Kebaikan metode ini dalam

rangka pengajaran perbaikan yaitu memungkinkan terbinanya hubungan

baik antara guru dan siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa,

menumbuhkan rasa percaya diri siswa, dan sebagainya.

2) Diskusi : metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar-

individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar yang

dialami oleh sekelompok siswa.

3) Tugas : metode ini dapat digunakan dalam rangka mengenal kasus dan

pemberian bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Dengan metode ini, siswa diharapkan dapat lebih memahami dirinya, dapat

memperdalam materi yang telah dipelajari, dan dapat memperbaiki cara-

cara belajar yang pernah dialami.

4) Kerja kelompok : metode ini hampir bersamaan dengan pemberian tugas

dan diskusi. Yang terpenting adalah interaksi di antara anggota kelompok

dengan harapan terjadi perbaikan pada diri siswa yang mengalami kesulitan

belajar.

15

Page 16: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

5) Tutor : tutor adalah siswa sebaya yang ditugaskan untuk membantu

temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara

teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru-siswa.

Pemilihan tutor ini berdasarkan prestasi, hubungan sosial yang baik, dan

cukup disenangi oleh teman-temannya. Tutor berperan sebagai pemimpin

dalam kegiatan kelompok sebagai pengganti guru.

6) Pengajaran individual : adalah interaksi antara guru-siswa secara individual

dalam proses belajar mengajar. Pendekatan dengan metode ini bersifat

teraputik, artinya mempunyai sifat penyembuhan dengan cara memperbaiki

cara-cara belajar siswa. Hasil yang diharapkan dalam metode ini di

samping adanya perubahan prestasi belajar juga perubahan dalam

pemahaman diri siswa.

6. Prosedur Pelaksanaan Remedial Teaching

Remedial teaching yang merupakan salah satu bentuk bimbingan belajar

dapat dilaksanakan melalui prosedur sebagaimana berikut:

1) Meneliti kasus dengan permasalahannya sebagai titik tolak kegiatan-

kegiatan berikutnya. Tujuan penelitian kembali kasus ini adalah agar

memperoleh gambaran yang jelas mengenai kasus tersebut, serta cara dan

kemungkinan pemecahannya. Berdasarkan penelitian kasus, akan dapat

ditentukan siswa-siswa yang perlu mendapatkan remedial teaching.

2) Menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam langkah ini, dilakukan

usaha-usaha untuk menentukan karakteristik kasus yang ditangani tersebut.

Setelah karakteristik ditentukan, maka tindakan pemecahannya harus

dipikirkan, yaitu sebagai berikut :

a. Kalau kasusnya ringan, tindakan yang ditentukan adalah memberikan

remedial teaching kepada siswa tersebut.

b. Kalau kasusnya tergolong cukup dan berat, maka sebelum diberikan

remedial teaching, harus diberikan layanan konseling terlebih dahulu

16

Page 17: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

untuk mengatasi hambatan-hambatan emosional yang mempengaruhi

cara belajarnya.

c. Berdasarkan karakteristik kasus tersebut, maka pada tahap kedua ini

adalah membuat keputusan tentang cara mana yang harus dipilih. Untuk

itu, beberapa pertimbangan yang dapat dipakai dalam mengambil

keputusan, yaitu :

d. Faktor efektivitas, yaitu ketepatan tercapainya tujuan remedial teaching.

e. Faktor efisiensi, yaitu sedikitnya tenaga, biaya, dan waktu yang

dipergunakan, namun hasilnya dapat seoptimal mungkin.

f. Faktor kesusilaan dengan jenis masalah, sifat individu, fasilitas, dan

kesempatan yang tersedia.

3) Pemberian layanan khusus yaitu bimbingan dan konseling: tujuan dari

layanan khusus bimbingan konseling ini adalah mengusahakan agar siswa

yang terbatas dari hambatan mental emosional (ketegangan batin),

sehingga kemudian siap menghadapi kegiatan belajar secara wajar. Bentuk

konseling di sini bisa berupa pdikoterapi yang dilakukan oleh psikolog.

Tetapi ada kalanya kasus ini dapat dilakukan oleh guru sendiri.

4) Langkah pelaksanaan remedial teaching: sasaran pokok pada langkah ini

adalah peningkatan prestasi maupun kemampuan menyesuaikan diri sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

5) Melakukan pengukuran kembali terhadap prestasi belajar siswa: dengan

diselesaikannya pelaksanaan remedial teaching, maka selanjutnya

dilakukan pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dalam diri siswa

yang bersangkutan dengan alat tes sumatif.

6) Melakukan revaluasi dan rediagnostik: hasil pengukuran yang dilakukan

pada langkah ke lima kemudian ditafsirkan dengan membandingkan

dengan kriteria proses belajar mengajar yang sesungguhnya. Adapun hasil

penafsiran itu dapat terjadi tiga kemungkinan, yaitu sebagai berikut :

17

Page 18: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

1. Kasus menunjukkan kenaikan prestasi yang dihasilkan sesuai dengan

kriteria yang diharapkan.

2. Kasus menunjukkan kenaikan prestasi, namun belum memenuhi

kriteria yang diharapkan.

3. Kasus belum menunjukkan perubahan yang berarti dalam hal prestasi.

Sebagai tindak lanjut dari langkah remedialteaching ada tiga kemungkinan:

a) Bagi kasus yang berhasil, maka selanjutnya diteruskan ke program

berikutnya

b) Bagi kasus yang belum berhasil sepenuhnya, diserahkan kepada

pembimbing untuk diadakan pengayaan.

c) Bagi kasus yang belum berhasil, perlu didiagnosis lagi untuk

mengetahui letak kelemahan remedial teaching untuk selanjutnya

diadakan ulangan dengan alternatif yang sama.

B. Kegiatan Pengayaan

1. Pengertian

Menurut Istiyas Fadylah (2009) Kegiatan pengayaan adalah kegiatan

yang diberikan kepada siswa kelompok cepat agar mereka dapat

mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa

waktu yang dimilikinya. Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan

materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang

dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.

Tugas yang dapat diberikan guru pada siswa yang mengikuti kegiatan

pengayaan di antaranya adalah memberikan kesempatan menjadi tutor

sebaya, mengembangkan latihan praktis dari materi yang sedang dibahas,

membuat hasil karya, melakukan suatu proyek, membahas masalah, atau

mengerjakan permainan yang harus diselesaikan siswa. Apapun kegiatan

18

Page 19: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

yang dipilih guru, hendaknya kegiatan pengayaan tersebut menyenangkan

dan mengembangkan kemampuan kognitif tinggi sehingga mendorong siswa

untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

Dalam memilih dan melaksanakan kegiatan pengayaan, guru harus

memperhatikan:

a) faktor siswa, baik faktor minat maupun faktor psikologis lainnya,

b) faktor manfaat edukatif, dan

c) faktor waktu.

Menurut pendapat penulis bahwa kegiatan pengajaran perbaikan dan

pengayaan sangat perlu di lakukan oleh guru maupun pihak lainnya, bukan

hanya memperbaiki nilai dari per mata pelajaran tetapi juga memperbaiki dan

memberikan solusi tentang cara belajar siswa menuju kearah yang lebih baik,

pengembangan materi dan kualitas pengajaran yang tepat, pengembangan

metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing-

masing siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin di capai dapat

terlaksana dengan baik.

C. Peningkatan Motivasi Belajar

Dalam upaya peningkatan motivasi belajar, maka cara yang dapat dilakukan

adalah:

1. Hadiah, Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa

tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian

jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut

siswa. Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat

lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa

yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang

berprestasi.

19

Page 20: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

2. Kompetisi, Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi

sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada

saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang

terbaik.

3. Ego-involvement, Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan

pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja

keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk

kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara

untuk dapat meningkatkan motivasi.

4. Memberi Ulangan, yakni para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan

diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena

akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.

5. Mengetahui Hasil, mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat

motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan

terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami

kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan

termotivasi untuk dapat meningkatkannya.

6. Pujian, yaitu apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya

dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk

reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa.

Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk

suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta

sekaligus akan membangkitkan harga diri.

7. Hukuman, hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika

diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak.

Hukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses

belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut

mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk

20

Page 21: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat

mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.

8. Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.. Pada permulaan belajar mengajar

seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan

Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan

maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

9. Membentuk kebiasaan belajar yang baik, kebiasaan belajar yang baik dapat

dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.

10. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun

kelompok. Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan

proses dan hasil belajarnya.  Dalam proses belajar terdapat beberap unsur

antara lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada

para siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-

warni akan menarik siswa untuk  mencatat dan  mempelajari materi yang

telah disampaikan.

11. Menggunakan metode yang bervariasi. Meningkatkan motivasi belajar

dengan menggunakan metode pembelajaran yang variasi. Metode yang

bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar.

Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk

menyampaikan materi pada siswa.

12. Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan

tujuan pembelajaran. (AkhmadSudrajat, 2015).

D. Peningkatan Keterampilan Belajar

1. Pengertian

Menurut Sri Wahyuni Adiningtyas (2015) Keterampilan merupakan

kecakapan melakukan suatu tugas tertentu yang diperoleh dengan cara

berlatih terus menerus, karena keterampilan tidak datang sendiri secara

otomatis melainkan secara sengaja diprogramkan melalui latihan terus

21

Page 22: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

menerus. Jika dikaitkan dengan makna belajar di atas, keterampilan belajar

adalah keahlian yang didapatkan (acquired skill) oleh seorang individu

melalui proses latihan yang kontinyu dan mencakup aspek optimalisasi cara-

cara belajar baik dalam domain kognitif, afektif ataupun psikomotor.

Menjalani proses belajar merupakan bagian yang amat penting dalam

kegiatan belajar di sekolah. Melalui kegiatan belajar materi pokok yang

harus dikuasai siswa akan dibahas oleh guru bersama siswa, melatihkan

bermacam-macam keterampilan, mengerjakan berbagai tugas sehingga siswa

melakukan kegiatan belajar dalam rangka memahami dan menguasai materi

pokok yang dimaksudkan. Surya (1992) dalam Sri Wahyuni Adiningtyas

(2015) dalam mengungkapkan bahwa keterampilan merupakan kegiatan-

kegiatan yang bersifat neoromuscular, artinya menuntut kesadaran yang

tinggi.

Dibandingkan dengan kebiasaan, keterampilan merupakan kegiatan

yang lebih membutuhkan perhatian serta kemampuan intelektual, selalu

berubah dan sangat disadari oleh individu. Dalam proses menjadi (on

becoming process), dimana siswa memerlukan empat pilar yakni

pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan kemampuan untuk

menyesuaikan diri dan bekerjasama.

Dengan kata lain, keterampilan belajar merupakan suatu keahlian

tertentu yang dimiliki oleh siswa, jika keahlian tersebut dilatihkan terus-

menerus akan menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi siswa dalam belajar.

Menyikapi kebiasaan-kebiasaan belajar siswa ini, ada sejumlah pedoman

yang dapat dijadikan panduan dalam setiap kali mengikuti kegiatan belajar

sebagaimana yang terdapat dalam serilatihan keterampilan belajar yaitu: (1)

memilih tempat duduk dalam ruang kelas, (2) mencatat materi kuliah, (3)

bertanya dan menjawab, (4) mengemukakan pendapat dan (5) berupaya

menghindarkan diri dari berbagai pengaruh yang mengganggu konsentrasi

belajar. Ada beberapa keterampilan belajar yang harus dimiliki siswa,

22

Page 23: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

diantaranya keterampilan membaca, menulis, membuat catatan, keterampilan

bertanya dan menjawab, berdiskusi, keterampilan belajar berkelompok dan

keterampilan mempersiapkan diri menghadapi ujian. Prayitno (1997:59)

dalam Sri Wahyuni Adiningtyas (2015) mengatakan bahwa yang menjadi

dasar perlunya keterampilan belajar bagi siswa dalam rangka memperoleh

prestasi yang lebih baik adalah sebagai berikut:

a) Keterampilan belajar merupakan suatu hal yang menjadi dasar bagi

kesuksesan siswa dalam sekolah atau kehidupan mereka selanjutnya.

b) Keterampilan belajar sangat mendorong siswa apabila dilaksanakan

lebih awal.

c) Guru BK dapat memberikan materi keterampilan belajar untuk semua

siswa sesuai dengan kebutuhannya.

d) Melalui program keterampilan belajar guru pembimbing dapat menggali

permasalahan siswa atau membina hubungan konseling yang lebih

mendalam.

2. Tujuan peningkatan keterampilan belajar

a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

b. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

c. Membentuk peserta didik yang mandiri dalam belajar.

3. Aspek-aspek Keterampilan Belajar

a. Cara Mengatur Waktu dan Lingkungan

Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Manajemen waktu

bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input.

Cara-cara mengatur waktu:

a) Membuat daftar “kerjaan”.

b) Membuat jadwal harian/mingguan.

c) Merencanakan jadwal yang lebih panjang (bulanan).

23

Page 24: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

d) Belajarlah dengan rutin setiap hari tetapi degan frekuensi waktu yang

tidak terlalu lama.

e) Atur waktu belajar sekitar 5-10 menit saja.

f) Dahulukan pelajaran yang dianggap sulit.

Cara-cara mengatur lingkungan:

1. Sebelum kegiatan belajar dimulai, lingkungan fisik hendaknya ditata

sehingga tampak menyenangkan.

2. Buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau media lain, yang hendak

dijadikan sebagai sumber belajar perlu ditempatkan di dekat kegiatan

belajar peserta didik.

b. Cara Mengikuti Pelajaran

Cara-cara mengikuti pelajaran adalah:

1. Niat: semenjak melangkahkan kaki meninggalkan rumah pergi ke

sekolah, siswa harus sudah berniat dan membulatkan tekad untuk

mencari ilmu yang tidak lupa diiringi dengan doa. Dengan niat yang

kuat dan dilandasi dengan doa menurut agama masing-masing, akan

memperoleh hasil belajar yang baik.

2. Kemauan yang kuat: kemauan adalah modal yang penting dalam

belajar, maka dengan kemauan belajar yang kuat dan usaha yang keras

akan diperoleh hasil yang lebih baik. Kemauan yang tidak diiringi

dengan usaha adalah separuh dari kegagalan. Oleh sebab itu, pelajar

yang ingin sukses dalam belajar harus siap siaga dan tak gentar

menghadapi rintangan dan kesulitan.

3. Perhatian: seorang pelajar harus dapat memfungsikan alat

pengindraannya sebaik mungkin untuk mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Ia harus pandai menyikapi mana yang dianggap penting dan

mana yang harus banyak diulang.

4. Konsentrasi: konsentrasi berarti pemusatan pikiran dan perasaan pada

suatu masalah. Dalam hal ini, seorang pelajar dalam belajar harus bisa

24

Page 25: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

memusatkan perhatiannya pada masalah pelajaran yang sedang

dihadapi.

5. Apersepsi: apersepsi adalah mempersiapkan pengetahuan dan

ketrampilan yang sudah ada untuk menerima hal-hal dan pengetahuan

yang baru sehingga dalam kegiatan belajar mengajar dapat

memperoleh hasil yang memuaskan.

6. Catatan

Catatan ada 2 macam :

a. Catatan resmi adalah catatan mengenai apa yang dituliskan oleh

guru sebagai rangkuman materi pelajaran yang telah disajikan.

b. Catatan tidak resmi adalah catatan hasil jerih payah seorang

pelajar untuk memperoleh poko-pokok, inti, isi atau kesimpulan

materi pelajaran yang telah dipelajari.

7. Bertanya: dengan bertanya materi pelajaran yang disajikan oleh guru

akan menjadi lebih jelas. Oleh sebab itu, apabila belum ada kejelasan

dari keterangan guru hendaklah berani bertanya.

c. Cara Membaca Buku Teks

Ada banyak metode membaca, metode ini merupakan hasil riset

dari para ilmuwan tentang cara membaca yang efektif. Salah satunya

adalah metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Metoda

SQ3R memberikan strategi yang diawali dengan membangun gambaran

umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari

judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari

jawaban dari pertanyaan.

Ada lima tahapan proses dalam membaca dengan metode SQ3R ini, yaitu:

1. Survey atau meninjau: baca Judul - Baca Pendahuluan – Baca Kepala

Judul/Subbab – Perhatikan Grafik, Diagram – Perhatikan Alat Bantu

Baca.

25

Page 26: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

2. Question atau bertanya: setelah kerangka pemikiran suatu bab

diperoleh, mulai perhatikan kepala judul/subbab yang biasanya dicetak

tebal. Perhatikan kepala judul ini satu per satu dan ubah kepala judul ini

jadi beberapa pertanyaan.

3. Read atau membaca: bacalah suatu subbab dengan tuntas jangan pindah

ke subbab lain sebelum kita menyelesaikannya. Pada saat membaca,

kita mulai mencari jawaban pertanyaan yang kita buat pada Question.

Tuliskan jawaban yang kita peroleh dengan dengan kata-kata sendiri di

kertas yang pada 2/3 kolom yang disiapkan. Dan jangan membaca di

tempat tidur.

4. Recite atau menuturkan: cara melakukan Recite adalah dengan melihat

pertanyaan-pertanyaan yang kita buat sebelum membaca subbab

tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku.

5. Review atau mengulang: proses ini dapat dilakukan dengan membaca

ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau berdiskusi dengan

teman. Cara Review yang terbukti efektif adalah dengan menjelaskan

kepada orang lain.

d. Cara Membuat Ringkasan

Ringkasan merupakan sekumpulan berbagai informasi untuk

mempermudah pemahaman. Ringkasan memiliki banyak pengertian,

diantaranya ringkasan (Precis yang berarti memotong atau memangkas)

adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang

panjang dalam bentuk singkat. Sedangkan menurut Asmi (2004) dalam

Faanuzulul Huda (2013). Ringkasan merupakan penyajian singkat dari

suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan

asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.

Cara-cara membuat ringkasan yang baik diantaranya:

1. Bacalah bahan pelajaran secara ringkas. Dalam hal ini kita perlu

memperoleh gambaran isi materi secara garis besar.

26

Page 27: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

2. Membaca uraian materi secara cermat. Dalam hal ini dituntut untuk

mengetahui dan menemukan gagasan utama pada setiap paragraf.

3. Berilah tanda dan catatlah kalimat yang mengandung pokok pikiran dan

gagasan utama.

4. Mulailah menyusun ringkasan. Catatan gagasan utama dikembangkan

lagi. Keterangan dari gagasan utama tersebut diuraikan dengan kalimat

sederhana dan mudah dipahami.

5. Menyusun ringkasan ke dalam suatu skema. 

e. Penggunaan Sumber-Sumber Belajar

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik

berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta

didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi

sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau

mencapai kompetensi tertentu. Berdasarkan pengertian di atas, sumber

belajar terbagi atas enam jenis:

1. Sumber berupa pesan (informasi, bahan ajar, cerita rakyat, dongeng,

hikayat, dan sebagainya),

2. Manusia (guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat,

pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya),

3. Bahan (buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang

untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya),

4. Peralatan (perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD,

kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng

dan sebagainya),

5. Teknik/metode (disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi,

permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan

sejenisnya),

6. Lingkungan/setting (ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman,

kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya).

27

Page 28: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

Secara garis besar, sumber belajar terdiri atas:

1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni

sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan

sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas

belajar yang terarah dan bersifat formal.

2. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization),

yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan

pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan

dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sebelum menentukan

sumber belajar, guru perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

a. Ekonomis atau biaya, apakah ada biaya untuk penggunaan suatu

sumber

belajar (yang memerlukan biaya).

b. Teknisi (tenaga), apakah guru atau pihak lain yang mengoperasikan

alat

yang digunakan sebagai sumber belajar.

c. Bersifat praktis dan sederhana, yaitu mudah dijangkau dan mudah

dilaksanakan.

d. Bersifat fleksibel, maksudnya sumber belajar jangan bersifat kaku atau

paten tapi harus mudah dikembangkan.

e. Relevan dengan tujuan pengajaran.

f. Dapat membantu efisiensi dan kemudahan pencapaian tujuan

pengajaran.

g. Memiliki nilai positif bagi proses pengajaran khususnya bagi peserta

didik.

h. Sesuai dengan interaksi dan strategi pengajaran yang telah dirancang.

f. Cara Menyiapkan Diri Untuk Menghadapi Tes dan Cara Mengerjakan

Tes

28

Page 29: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

Agar seorang siswa dapat mengerjakan tes dengan baik, maka dia

harus mempersiapkan diri, baik itu persiapan secara psikologis, maupun

untuk melakukan review sebelumnya. Persiapan tes dapat dilakukan

dengan persiapan mental, menjaga kesehatan tubuh, dan percaya pada

kemampuan diri sendiri. (faanuzulul Huda, 2013).

E. Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik

Di dalam pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik ini, siswa

dapat melakukannya dengan perbuatan. Tidak hanya sekedar di baca lalu di

abaikan. Berikut ini adalah cara-cara untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan

belajar yang baik :

1. Membuat Jadwal dan Pelaksanaannya: siswa dapat membagi waktu dengan

baik agar dapat membantu proses belajar dan belajar itu sendiri dengan baik

dan bisa teratur.

2. Mengulangi Lagi Pelajaran yang Di Ajarkan Disekolah: cara ini dapat

mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, karena hal tersebut

mencerminkan sikap belajar yang rutin.

3. Membaca dan Membuat Catatan: dalam setiap pelajaran apapun selalu ada

membaca, walaupun bacaannya hanya satu atau dua kalimat. Dan bacaan itu

harus di catat yang penting-penting saja. Apabila sewaktu-waktu siswa lupa

tentang bacaan tersebut, siswa dapat membuka catatannya kembali.

4. Mengerjakan tugas: sama seperti membaca dan mencatat, tugas selalu ada

dalam setiap harinya. Baik tugas kelompok maupun individu. Sesulit apapun

tugas tersebut, siswa pasti dapat mengerjakannya. Dengan cara bertanya

kepada guru, orang tua, teman, kakak, saudara, tetangga, dll. Tetapi siswa

harus mengerjakan tugas tersebut. Karena tugas dapat menambah nilai siswa.

5. Peran Orang Tua: peran orang tua sangat penting untuk mengembangkan

sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Karena jika sewaktu-waktu siswa

29

Page 30: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

dapat bertanya kepada orang tua. Tetapi, siswa juga harus bisa mandiri.

Tidak boleh hanya mengandalkan jawaban dari orang tua.

6. Musik klasik : walaupun siswa dalam keadaan belajar yang membutuhkan

konsentrasi yang tinggi. Nemun, siswa juga membutuhkan musik klasik

untuk mencerna pelajaran yang sedang di pelajari. Pernahkah siswa

mengetahui sebuah kata bahwa selama ibu hamil harus sering di dengarkan

musik klasik ? Hal itu karena agar bayi dalam kandungan ibu menjadi lebih

cerdas.

7. Belajar Secara Continue : artinya belajar secara urut atau bertahap setiap

harinya. Supaya kita dapat memahami pelajaran tersebut dengan jelas.

(Hilari, 2012).

30

Page 31: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesulitan dalam belajar dialami oleh semua peserta didik termasuk siswa

sekolah dasar (SD) baik kelas rendah maupun kelas tinggi. Jika kesulitan belajar

ini tidak dapat tertangani dengan baik maka akan menjadikan prestasi siswa tidak

baik pula. Oleh karena itu perlu adanya layanan bimbingan belajar yang

diberikan oleh guru terkait dengan peningkatan prestasi belajar siswa. Sekolah

harus dapat menyediakan layanan professional yang dimaksud berupa layanan

bimbingan dan koseling, karena sekolah merupakan lingkungan yang terpenting

setelah keluarga. Layanan ini dalam batas tertentu seperti pada sekolah dasar

dapat dilakukan oleh guru kelas, maka diharapkan guru kelas mampu

memberikan layanan bimbingan belajar pada siswa yang membutuhkan. Untuk

menerapkan layanan bimbingan dalam mengalami kesulitan belajar guru maka

tindakan yang harus dilakukan adalah pengajaran perbaikan, kegiatan pengayaan,

peningkatan motivasi belajar, peningkatan keterampilan belajar serta

mengembangkan sikap dan perilaku belajar yang baik.

B. Saran

Kita sebagai guru maupun calon guru dalam bimbingan adalah mengetahui

atau mengenal permasalahan belajar siswa. Pekerjaannya di dalam kelas serta

kegiatan bimbingannya tidak akan memperoleh hasil yang memadai, jika seorang

guru belum/ tidak memahami murid- muridnya. Maka agar proses bimbingan

dapat berjalan dengan baik dengan hasil yang optimal, guru harus mengenal dan

memahami siswa-siswinya terlebih dahulu. Sejalan dengan kebutuhan selama

pelaksanaan pembelajaran, peran dan tanggung jawab guru pada masa

mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa

melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan.

31

Page 32: dendyresmana.files.wordpress.com viewMakalah ini diajukan untuk memenuhi ... tugas-tugas yang diberikan oleh guru.Keluhan yang dikemukakan tersebut dapat menjadi hambatan ataupun kesulitan

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajat. 2015. Peningkatan Motivasi Belajar. [Online]. Tersdia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/peningkatan-motivasi-belajar.html. 28 Desember 2016.

Faanuzulul Huda. 2013. Keterampilan Belajar. [Online]. Tersedia: http://faanuzululhuda.blogspot.co.id/2013/05/keterampilan-belajar.html. 27 Desember 2016.

Hilari. 2012. Mengembangkan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik. [Online]. Tersedia: http://eehilariouslime27.blogspot.co.id/2012/05/mengembangkan-sikap-dan-kebiasaan.html. 27 Desember 2016.

Istiyas Fadylah. 2009. Remidial Teaching. [Online]. Tersedia: https://istyas.wordpress.com/2009/12/03/remedial-teaching/. 27 Desember 2016

Sri Wahyuni Adiningtiyas. 2015. Meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa. [Online]. Tersedia: 62-184-1-PB.pdf. 28 Desember 2016.

32