file · web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan...

29
ALAT PERAGA KETAPEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA GERAK PARABOLA UNTUK SMP KELAS VII I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia SMP kelas VII merupakan perpindahan antara tahapan anak-anak ke tahapan remaja. Pada masa-masa ini banyak sekali perubahan yang dialami oleh seorang remaja. Tidak hanya perubahan secara fisik tetapi juga perubahan intelegensi. Siswa SMP kelas VII mulai diperkenalkan pelajaran yang abstrak, terutama dalam pelajaran Fisika. Konsepnya yang abstrak membuat mata pelajaran Fisika menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa SMP kelas VII. Mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi-materi pelajaran ini. Selain itu, seorang siswa juga dituntut memilliki penalaran yang kuat untuk memahami konsep-konsepnya yang abstrak. Siswa tidak dapat memahami pelajaran Fisika hanya dengan membaca atau pun menghafal rumus. Mereka juga harus memahami konsep-konsep yang mendasarinya. Materi tentang gerak parabola merupakan salah satu materi pelajaran Fisika yang cukup rumit serta membutuhkan penalaran dan imajinasi yang

Upload: ngonguyet

Post on 05-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

ALAT PERAGA KETAPEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA

GERAK PARABOLA UNTUK SMP KELAS VII

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia SMP kelas VII merupakan perpindahan antara tahapan anak-

anak ke tahapan remaja. Pada masa-masa ini banyak sekali perubahan

yang dialami oleh seorang remaja. Tidak hanya perubahan secara fisik

tetapi juga perubahan intelegensi. Siswa SMP kelas VII mulai

diperkenalkan pelajaran yang abstrak, terutama dalam pelajaran Fisika.

Konsepnya yang abstrak membuat mata pelajaran Fisika menjadi

momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa SMP kelas VII.

Mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi-materi pelajaran

ini. Selain itu, seorang siswa juga dituntut memilliki penalaran yang kuat

untuk memahami konsep-konsepnya yang abstrak. Siswa tidak dapat

memahami pelajaran Fisika hanya dengan membaca atau pun menghafal

rumus. Mereka juga harus memahami konsep-konsep yang mendasarinya.

Materi tentang gerak parabola merupakan salah satu materi

pelajaran Fisika yang cukup rumit serta membutuhkan penalaran dan

imajinasi yang kuat. Untuk mampu menyelesaikan persoalan dalam materi

gerak parabola ini, seorang siswa SMP kelas VII harus mampu

menggambarkan besaran-besaran vektor yang bekerja padanya. Mereka

harus mengimajinasikan seperti apa lintasan dan arah gerak itu. Hal ini

tentunya membuat siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi

gerak parabola.

Alat peraga sederhana dapat mempermudah siswa dalam

memahami materi gerak parabola. Dengan adanya alat peraga ini, seorang

siswa dapat lebih konkret dalam membayangkan bagaimana gerak

parabola itu. Mereka akan lebih memiliki bayangan untuk

Page 2: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

mengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai

dengan baik oleh siswa SMP kelas VII.

Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan prinsip gerak

parabola adalah ketapel. Ketika sebuah ketapel yang sudah berisi kerikil

ditarik dan kemudian dilepas, kerikil dalam ketapel itu akan terlontar

dengan lintasan yang membentuk lintasan parabola.

Ketapel merupakan mainan tradisional yang sudah familier bagi

siswa SMP kelas VII. Sebagian besar siswa tersebut tentunya sudah

mengenal bahkan pernah menggunakan mainan tradisional ini, sehingga

penggunaan ketapel sebagai alat peraga sederhana akan mudah dipahami

dan dimengerti oleh siswa SMP kelas VII.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana dalam usianya yang menginjak remaja siswa SMP mampu

memahami materi gerak parabola yang abstrak?

2. Bagimana solusi bagi siswa SMP yang mengalami kesulitan dalam

memahami materi Fisika gerak parabola?

3. Bagaimana keterkaitan antara alat peraga ketapel dengan gerak

parabola?

4. Bagaimana manfaaat alat peraga ketapel dalam meningkatkan

pemahaman siswa SMP kelas VII terhadap materi gerak parabola?

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana keterkaitan antara alat peraga ketapel dengan gerak

parabola?

2. Bagaimana manfaaat alat peraga ketapel dalam meningkatkan

pemahaman siswa SMP kelas VII terhadap materi gerak parabola?

D. Tujuan

1. Memahami keterkaitan antara alat peraga ketapel dengan gerak

parabola.

Page 3: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

2. Mengetahui manfaat alat peraga ketapel dalam meningkatkan

pemahaman siswa SMP kelas VII terhadap materi gerak parabola.

II. KAJIAN TEORI

A. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa laatin medius yang secara harfiah

berarti `tengah`, `perantara` atau `pengantar`. Dalam bahasa Arab, media

adalah perantara atau pengantara pesan dari pengirim kepada penerima

pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apbila dipahami

nsecara garis besar manusia , materi, atau kejadian yang membangun

kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuann,

keterampilan dan sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan

lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, penngertian

media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alt

grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal (Azhar, 2009:3).

Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut.

AECT (Association of Edukation and Communication Technology, 1977)

memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang

digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Di samping

sebagai penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata

mediator menurut Fleming adalah penyebab atau alat yang turut campur

tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya (Azhar, 2009:3).

B. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat

digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk

mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.

Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode,

dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan

Page 4: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses

pembelajaran di kelas (Sanaky, 2009:4).

C. Macam-macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang yang luas,

tidak hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, audio-visual saja.

Melainkan sampai pada kondisi pribadi pembelajar dan tingkah laku

pengajar. Maka media pembelajaran diklasifikasian sebagai berikut.

1. Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca aatau dengan

menggunakan simbol-simbol kata dan visual (bahan-bahan cetakan

dan bacaan).

2. Alat-alat audio-visual, alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini,

adalah sebagai berikut.

a. Media proyeksi (slide, flime, dan LCD).

b. Media non-proyeksi (papan tulis, poster, papan tempel, kartun,

papan planel, komik, bagan, diagram, gambar, grafik).

c. Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, peta, globe, dan alat

peraga sederhana.

d. Kumpulan benda-benda (material collections), yaitu berupa

peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki

nilai sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri,

perbankan, perbankan, agama, kebudayaan, dan politik.

e. Contoh-contoh kelakuan / perilaku dari pengajar. Pengajar

memberi contoh perilaku atau suatu perbuatan. Misalnya,

mencontohkan suatu perbuatan dengan gerakan tangan dan kaki,

gerakan badan, mimik, dan lain-lain. Media pembelajaran jenis

ini sangat tergantung pada inistif dan kreasi pengajar dan jenis

media seperti ini, hanya dapat dilihat, dan ditirukan oleh

pembelajar (Sanaky, 2009:38).

Page 5: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

D. Tujuan Media Pembelajaran

a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas

b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran

c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajaran

d. Membantu konsenterasi pembelajar dengan proses pembelajaran.

E. Manfaat Media Pembelajaran

1. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih

dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai

tujuan pengajaran dengan baik.

3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak

bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

4. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak

hanya bahan yang mengutamakan mendengarkan penjelasan dari

pengajar saja, tetapai juga aktivitas lain yang dilakukan seperti,

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain

(Sanaky,2009:5).

F. Perkembangan Peserta Didik

Peserta didik SMP berada pada tahap periode perkembangan

Operasional formal (umur 11/12-18 tahun). Usia SMP merupakan tahapan

di mana seorang anak beralih ke tahapan remaja. Pada masa-masa ini

banyak sekali perubahan yang dialami oleh seorang remaja. Selain

perubahan secara fisik juga perkembangan emosi dan intelegensinya.

(Sontrok, 2009:107).

Sebagai manusia yang memiliki potensi kodrati, peserta didik

memungkinkan untuk bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok

makhluk yang sempurna (a fully functioning person). Istilah pertumbuhan

Page 6: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

pada diri peserta didik lebih diartikan sebagai bertambahnya tinggi badan,

nerat badan, semakin efektifnya fungsi-fungsi otot tubuh dan panca indra

yang menyangkut aspek fisik. Perkembangan menurut Hurlock adalah

serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses

pematangan dan pengalaman (Siswoyo, 2007:165).

G. Pengertian Gerak

Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda

dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika

benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan

kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati (Tripler,1998:2).

H. Macam-macam Gerak

1. Gerak dalam satu dimensi

Gerak ini terjadi apabila lintasan yang dilaluinya berbentuk garis

lurus. Gerak dalam satu dimensi ini dibedakan menjadi tiga, sebagai

berikut.

a. Gerak lurus beraturan.

b. Gerak lurus berubah beraturan (dipercepat/diperlambat).

c. Gerak lurus berubah tidak beraturan.

2. Gerak dalam dua dimensi

Gerak ini terjadi apabila lintasan yang dilaluinya berada dalam

sebuah bidang datar, sehingga ada dua arah. Gerak dalam dua dimensi

ini dibedakan menjadi dua.

a. Gerak melingkar

- Gerak melingkar beraturan (GMB)

- Gerak melingkar berubah beraturan (GMBB)

- Gerak melingkar tidak beraturan

b. Gerak parabola (gerak proyektil)

3. Gerak dalam tiga dimensi

Page 7: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

Gerak ini terjadi apabila lintasan yang dilaluinya berada dalam

ruang (bukan pada garis atau bidang datar), sehingga ada tiga arah.

Sebagai contoh ialah gerak dalam lintasan yang berbentuk spiral

(Sarojo,2002:47).

I. Pengertian Gerak Parabola (Gerak Proyektil)

Gerak parabola adalah gerak sebuah benda titik yang dilemparkan

dengan arah yang tidak vertikal , sehingga geraknya hanya dipengaruhi

oleh percepatan gravitasi bumi dan membuat lintasan berbentuk parabola

(Sarojo,2002:47).

Apabila digambarkan, maka lintasannya adalah sebagai berikut.

Y

A vA=v0 X

v0Y v0

0 ᶿ B x

v0 X vB

Misalkan sebuah benda titik dilemparkan dari titik 0 dengan

kecepatan v0 pada arah Ѳ terhadap horizontal, maka lintasan benda akan

selalu berada dalam satu bidang datar vertikal dan berbentuk lengkungan

(bukan garis lurus). Hal ini menunjukkan bahwa benda akan mencapai titik

tertinggi di A dan mencapai titik terjauh di B terhadap titik pelemparan

(titik 0). Karena gerak ini berada pada bidang vertikal berarti merupakan

resultan dari dua gerak yaitu pada arah vertikal dan pada arah horizontal.

Jika bidang datar ini adalah bidang X0Y, maka arah horizontal adalah arah

Page 8: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

X dan arah arah vertikal adalah arah Y. Dalam perjalanannya benda

tersebut hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi yang arahnya

vertikal ke bawah, berarti berarti sejajar sumbu Y. Pada arah horizontal

gerak benda tidak mengalami percepatan. Jadi, pada arah vertikal gerak

benda mengalami percepatan, sedangkan pada arah horizontal gerak benda

tidak mengalami percepatan ( Sarojo,2002:48).

Secara sederhana dapat digambarkan bahwa benda mula-mula

bergerak dari titik 0, kemudian pada arah vertikal benda mendapatkan

perlambatan (karena arah percepatan dan kecepatan berlawanan). Pada

suatu titik jika vY = 0, pada arah Y benda akan berhenti bergerak dan

kemudian jatuh kembali dengan gerak dipercepat (karena arah percepatan

dan kecepatan searah). Komponen gerak pada arah Y adalah gerak lurus

diperlambat beraturan dengan kecepatan awal, sedangkan pada arah X

terdapat gerak lurus beraturan (Sarojo,2002:48).

J. Komponen yang Terkait dengan Gerak Parabola

1. Besaran

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung,

dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dalam Fisika,

besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran saklar dan besaran

vektor.

a. Besaran saklar

Besaran saklar adalah besaran yang hanya memiliki besar

tetapi tidak memiliki arah, misalnya suhu dan waktu

(Tripler,1998:2).

b. Besaran vektor

Besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar dan

arah, misalnya perpindahan, usaha, kecepatan, dan percepatan

(Tripler,1998:2).

Page 9: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

Besaran yang terkait dengan gerak parabola adalah lintasan

(perpindahan), kecepatan dan percepatan, yang keduanya termasuk

ke dalam besaran vektor / memiliki arah (Sarojo,2002:36).

i. Lintasan

Lintasan ialah tempat kedudukan benda titik pada setiap saat

(Sarojo,2002:36).

ii. Kecepatan

Kecepatan ialah jarak yang ditempuh dalam satu satuan waktu

(Sutrisno,1981:3).

iii. Percepatan

Percepatan ialah perubahan kecepatan dalam setiap satu satuan

waktu (Soedojo,2000:7).

2. Satuan

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran

besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak

mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama

(Tripler,1998:2).

Dalam gerak parabola terdapat tiga macam satuan, yang masing-

masing terkait dengan besarannya. Hubungan besaran dan satuan

tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

Besaran Satuan

Lintasan (perpindahan) Meter

kecepatan Meter per detik

percepatan Meter per detik kuadrat

(Tripler,1998:2)

K. Hakikat Ketapel

Di Indonesia, ketapel sering disebut dengan plinthengan atau

blandring. Ketapel merupakan mainan tradisional yang berasal dari daerah

Jawa Barat (Wijayanti,2009:9).

Page 10: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

Ketapel digunakan untuk berburu hewan kecil seperti burung kecil

atau capung, atau sekedar untuk bermain perang-perangan dengan teman

sebaya (Wijayanti,2009:9).

Ketapel dibuat dari bahan kayu dan karet. Karet yang digunakan

biasanya berasal dari ban bekas. Peluru yang digunakan biasanya batu

kecil, atau karet gelang yang dibentuk bulat-bulat sehingga tidak melukai

orang lain (Wijayanti,2009:9).

L. Bagian-bagian Ketapel

Ketapel terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut.

a. Bantalan ketapel

Bantalan ketapel biasanya terbuat ban dalam sepeda. Bantalan ini

berfungsi untuk meletakkan batu kerikil (Muflihah,2007).

b. Gagangan ketapel

Gagangan ketapel pada umumnya terbuat dari kayu yang dibuat

membentuk huruf Y. Gagangan ini berfungsi untuk mengaitkan tali

ketapel dan juga untuk memegang ketapel (Muflihah,2007).

c. Tali ketapel

Tali ketapel ini terbuat dari bahan yang elastis, misalnya karet

gelang atau karet pentil. Hal ini bertujuan supaya tali ketapel dapat

diregangkan (Muflihah,2007).

M. Prinsip Kerja Ketapel

a. Energi Potensial

Karet pada ketapel yang diregangkan memiliki energi potensial.

Ketika dilepas, karet yang diregangkan mampu melontarkan peluru

karena adanya energi potensial tersebut (Sutrisno,2007).

b. Gaya Pegas (elastisitas)

Karet pada ketapel merupakan bahan yang bersifat elastis (dapat

diregangkan dan kembali ke keadaan semula).

Page 11: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

Semakin kuat tarikan ketapel, semakin besar pula gaya tarikan

yang bekerja. Dengan demikian, kerikil yang terlempar juga semakin

jauh (Sutrisno,2007).

c. Gerak Parabola

Gerak yang dihasilkan pada kerikil yang terlontar dari ketapel

bukanlah berupa lintasan lurus, tetapi membentuk lintasan yang

menyerupai parabola. Mula-mula kerikil mengalami perlambatan,

hingga saat mecapai titik tertinggi kerikil berhenti dan kembali

bergerak dengan kecepatan yang dipercepat (Sutrisno,2007).

III. PEMBAHASAN

A. Keterkaitan antara Alat Peraga Ketapel dengan Gerak Parabola

Ketapel terdiri atas beberapa bagian, yaitu bantalan ketapel,

gagangan ketapel dan tali ketapel (Muflihah,2007). Masing-masing

bagian dari ketapel ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Bantalan

ketapel berfungsi untuk meletakkan kerikil atau benda kecil lainnya yang

digunakan untuk pelempar. Gagangan ketapel (berbentuk Y) berfungsi

untuk mengikatkan tali ketapel sekaligus sebagai pegangan saat membidik

objek. Tali ketapel yang terbuat dari bahan elastis (karet) berfungsi dalam

memberikan gaya potensial pada ketapel, sehingga kerikil atau benda

kecil lainnya dapat terlempar mengenai objek.

Prinsip kerja dari ketapel adalah energi potensial, gaya pegas

(elastisitas), dan gerak parabola (gerak proyektil). Energi potensial ini

terjadi ketika tali ketapel yang terbuat dari bahan elastis diregangkan.

Ketika dilepas, karet yanng diregangkan mampu melontarkan peluru

karena adanya energi potensial tersebut.

Gaya pegas atau elastisitas terdapat pada tali ketapel yang terbuat

dari bahan karet. Tali ketapel ini dapat diregangkan dan jika dilepas tali ini

akan kembali ke keadaan semula (memendek), maka kerikil dalam

bantalan ketapel akan terlempar.

Page 12: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

Gerak parabola (gerak proyektil) merupakan gerak kerikil atau

benda kecil lainnya yang terlempar dari bentalan ketapel. Mula-mula

kerikil mengalami perlambatan, hingga saat mecapai titik tertinggi kerikil

berhenti dan kembali bergerak dengan kecepatan yang dipercepat. Apabila

digambarkan, gerak dari kerikil yang terlempar ini akan membentuk

lintasan berbentuk parabola.

Gerak parabola terjadi apabila benda dilemparkan membentuk

sudut tertentu, sehingga benda akan bergerak membentuk lintasan yang

melengkung atau membentuk lintasan parabola.

Kerikil atau benda kecil lainnya dapat bergerak membentuk

lintasan parabola karena adanya percepatan gravitasi bumi yang arahnya

ke bawah. Percepatan gravitasi bumi ini menyebabkan kecepatan kerikil

berbeda dalam setiap kedudukan. Semakin tinggi kedudukan kerikil,

tentunya pengaruh percepatan gravitasi bumi semakin kecil sehingga

kecepatan kerikil juga semakin kecil (kecepatan berbanding lurus dengan

percepatan gravitasi bumi). Saat kerikil berada dalam kedudukan yang

rendah, maka kecepatannya juga akan semakin tinggi. Perbedaan

kedudukan kerikil dan kecepatannya inilah yang membuat lintasan kerikil

tidak berupa garis lurus tetapi membentuk lintasan melengkung (parabola).

Apabila digambarkan, lintasan dari kerikil yang terlempar dari

ketapel adalah sebagai berikut.

Y

A vA=v0 X

v0Y v0

Page 13: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

0 ᶿ B x

v0 X vB

Ketika sebuah kerikil yang terlempar dari ketapel berrmula di titik

0 dengan kecepatan awal v0 membentuk sudut Ѳ terhadap arah horizontal,

maka lintasan kerikil akan selalu berada dalam satu bidang datar vertikal

dan berbentuk lengkungan (bukan garis lurus). Hal ini menunjukkan

bahwa kerikil akan mencapai titik tertinggi di A dan mencapai titik terjauh

di B terhadap titik pelemparan ( titik 0). Karena gerak ini berada pada

bidang vertikal berarti merupakan resultan dari dua gerak yaitu pada arah

vertikal dan pada arah horizontal. Jika bidang datar ini adalah bidang X0Y,

maka arah horizontal adalah arah X dan arah arah vertikal adalah arah Y.

Dalam perjalanannya kerikil tersebut hanya dipengaruhi oleh percepatan

gravitasi bumi yang arahnya vertikal ke bawah, berarti sejajar sumbu Y.

Pada arah horizontal tidak ada percepatan. Jadi, pada arah vertikal gerak

kerikil mengalami percepatan, sedangkan pada arah horizontal gerak

kerikil tidak mengalami percepatan ( Sarojo,2002:48).

Pada arah vertikal atau sejajar sumbu Y, gerak kerikil mengalami

perubahan kecepatan (mengalami percepatan). Saat kerikil bergerak naik,

kerikil tersebut mengalami perlambatan (percepatan negatif) karena

berlawanan arah dengan percepatan gravitasi bumi. Hingga saat kerikil

mencapai titik tertinggi, maka kecepatannya 0 (kerikil berhenti bergerak).

Kemudian kerikil bergerak ke bawah dengan kecepatan yang bertambah

(dipercepat) karena searah dengan percepatan gravitasi bumi. Gerak ini

disebut juga gerak lurus berubah beraturan.

Pada arah horizontal atau sejajar dengan sunbu X, gerak kerikil

tidak mengalami perubahan kecepatan (percepatannya 0). Gerak ini

disebut juga dengan gerak lurus beraturan.

Page 14: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

Dapat dikatakan bahwa gerak parabola (gerak proyektil)

merupakan perpaduan antara gerak lurus berubah beraturan (pada arah

vertikal) dan gerak lurus beraturan (pada arah horizontal). Gerak yang

seperti ini digamabarkan dari gerak kerikil atau benda kecil lainnya yang

terlempar dari ketapel.

Jadi, antara ketapel dan gerak parabola terrdapat keterkaitan, yaitu

pada gerak kerikil yang terlempar dari ketapel membentuk gerak parabola.

Oleh sebab itu, ketapel dapat digunakan sebagai alat peraga sederhana

untuk menunjukkan gerak parabola (gerak proyektil).

B. Manfaat Alat Peraga Ketapel dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa

SMP Kelas VII terhadap Materi Gerak Parabola

Peserta didik SMP kelas VII berada pada tahap

periode perkembangan Operasional formal (umur 11/12-18 tahun)

(Sontrok, 2009:107). Usia ini merupakan tahapan di mana seorang anak

beralih ke tahapan remaja. Pada masa-masa ini banyak sekali perubahan

yang dialami oleh seorang remaja. Selain perubahan secara fisik juga

perkembangan emosi dan intelegensinya. Pada tahapan ini juga terjadi

peralihan dari pemikiran seorang anak yang konkret ke pemikiran yang

abstrak.

Seorang siswa SMP kelas VII yang baru menginjak usia remaja ini

akan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran jika mereka

mempraktikkan atau mengalaminya sendiri. Pengalaman atau percobaan

yang mereka lakukan tersebut akan membuat materi pelajaran yang

dipelajari menjadi berkesan dan membekas di memori mereka. Selain itu,

mereka juga lebih mudah dalam membayangkan seperti apa materi yang

dipelajarinya, karena mereka mengalami sendiri dan tentunya ada objek

yang jelas.

Siswa SMP kelas VII tentunya mengalami kesulitan dalam

memahami materi pelajaran yang abstrak. Mereka belum sepenuhnya

memahami bagaimana cara berpikir dan melogika pelajaran yang abstrak

tersebut. Mereka harus memiliki penalaran dan logika yang kuat untuk

Page 15: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

mampu memahami materi pelajaran yang abstrak. Mereka tidak cukup

belajar dengan cara membaca, tetapi mereka juga harus membayangkan

dan menganalisis konsep-konsep berpikirnya.

Materi tentang gerak parabola merupakan salah satu materi

pelajaran Fisika yang cukup rumit serta membutuhkan penalaran dan

imajinasi yang kuat. Untuk mampu menyelesaikan persoalan dalam

materi gerak parabola ini, seorang siswa SMP kelas VII harus mampu

menggambarkan besaran-besaran vektor yang bekerja padanya. Mereka

harus mengimajinasikan seperti apa lintasan dan arah gerak itu. Hal ini

tentunya membuat siswa SMP kelas VII mengalami kesulitan dalam

memahami materi gerak parabola.

Kesulitan yang dialami siswa SMP kelas VII dalam memahami

materi gerak parabola membuat materi gerak parabola ini ditakuti oleh

sebagian besar siswa SMP kelas VII. Ketakutan terhadap materi gerak

parabola ini membuat mereka semakin enggan dalam mempelajari materi

gerak parabola lebih lanjut.

Seorang guru harus kreatif dalam menyikapi perkembangan

intelegensi siswanya terhadap media pembelajaran yang akan digunakan

sebagai alat bantu dalam mengajar. Penggunaan media pembalajaran yang

tepat akan mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.

Di samping itu, penggunaan media pembelajaran juga akan membantu

siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan guru.

Alat peraga sederhana merupakan salah satu media pembelajaran

yang dapat digunakan oleh guru untuk mempermudah dalam menjelaskan

materi gerak parabola. Dengan adanya alat peraga ini, seorang guru secara

tidak langsung memberikan gambaran kepada siswanya tentang gerak

parabola. Dengan adanya gambaran tersebut, seorang siswa akan lebih

mudah menangkap dan memahami materi gerak parabola.

Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan prinsip gerak

parabola adalah ketapel. Ketika sebuah ketapel yang sudah berisi kerikil

Page 16: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

ditarik dan kemudian dilepas, kerikil dalam ketapel itu akan terlontar

dengan lintasan yang membentuk lintasan parabola.

Ketapel merupakan mainan tradisional yang sudah familier bagi

siswa SMP kelas VII. Sebagian besar siswa ini tentunya sudah mengenal

bahkan pernah menggunakan mainan tradisional ketapel, sehingga

penggunaan ketapel sebagai alat peraga sederhana akan mudah dipahami

dan dimengerti oleh siswa SMP kelas VII.

Dengan menghadirkan ketapel sebagai alat peraga sederhana dalam

pembelajaran materi Fisika gerak parabola, tentunya akan sangat

membantu siswa dalam memahami materi yang abstrak ini. Mereka akan

memiliki bayangan yang lebih konkret tentang bagaimana gerak parabola

itu. Dengan adanya bayangan terhadap materi gerak parabola inilah,

seorang siswa SMP kelas VII mampu untuk memahami materi gerak

parabola.

Keberadaan ketapel sebagai alat peraga sederhana ini tentunya

sangat membantu pemahaman siswa terhadap materi Fisika gerak

parabola. Seorang guru SMP kelas VII dapat menjelaskan kepada

siswanya bahwa kerikil yang terlempar dari ketapel membentuk lintasan

parabola. Karena lintasannya parabola, maka pada saat tertentu kerikil

mencapai kedudukan tertinggi (pada puncak parabola) dan pada saat yang

lain kerikil juga mencapai kedudukan terendah (saat kerikil jatuh di tanah).

Jauh dekatnya serta tinggi rendahnya kerikil yang terlempar ini

ditentukan oleh kecepatan awal pelemparan kerikil dan sudut pelemparan

terhadap bidang horizontal. Jarak terjauh dicapai kerikil ketika sudut

pelemparan terhadap bidang horizontal membentuk sudut 45°, sedangkan

jarak tertinggi dicapai ketika sudut pelemparan terhadap bidang horizontal

membentuk sudut 90°.

Pengetahuan siswa SMP bahwa ketapel menggunakan prinsip

gerak parabola akan membuat mereka semakin tertantang dalam

mempelajari gerak parabola. Selain mereka bisa memahami materi di

sekolah, mereka juga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

Page 17: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

ketika bermain ketapel. Mereka dapat membidik objek yang mereka incar

dengan ketapel secara tepat sasaran. Hal ini tentunya akan sangat

mengasikkan.

Siswa SMP kelas VII akan menyenangi materi Fisika gerak

parabola karena adanya alat peraga ketapel. Kesenangan ini tentunya akan

membuat mereka semangat uuntuk mempelajari materi gerak parabola,

dan pada akhirnya mereka mampu menguasai materi gerak parabola.

.

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Cara kerja ketapel menggunakan prinsip gerak parabola. Kerikil yang

terlempar dari ketapel akan bergerak dengan bentuk lintasan yang

menyerupai parabola.

2. Alat peraga ketapel dapat memberikan gambaran kepada siswa SMP

kelas VII tentang gerak parabola, sehingga siswa tersebut akan lebih

mudah dalam memahami materi gerak parabola.

B. Saran

1. Seorang siswa tidak boleh menyerah dalam mempelajari sesulit apa

pun materi pelajaran yang dihadapi.

2. Seorang guru seharusnya bisa lebih kreatif dalam memanfaatkan

barang-barang disekitarnya sebagai media pembelajaran yang tepat.

Page 18: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar.2009.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Muflihah.2007.Permainan Ketapel Khas Jawa Barat. Diunduh darihttp://carapedia.com pada hari Minggu, 3 Juni 2012 pukul 16.30 WIB.

Sanaky, Hujair A.H.2009. Media Pembelajaran.Yogyakarta: Safiria Insani Press.

Santrock, John W.2009.Psikologi Pendidikan Jilid I.Jakarta :Salemba.

Sarojo, Ganijanti Aby,2002.Fisika Dasar Mekanika.Jakarta:Salemba Teknika

Siswoyo, Dwi dkk.2007.Ilmu Pendidikan.Yogyakarta:UNY Press.

Soedojo, Peter.200.Azas-Azas Mekanika Analitik.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Sutrisno.1981.Fisika Dasar Mekanika.Bandunng:ITB Press.

Sutrisno, Leo.2007.Menyusuri Pembelajaran Sains.Diunduh darihttp://www.scribd.com pada hari Kamis, 7 Juni 2012 pukul 09.00 WIB.

Tippler, Paul.1998.Fisika Untuk Sains dan Teknik.Jakarta:Erlangga.

Wijayanti, Sularmi.2009.Gaya dan Gerak.Diunduh darihttp://www.scribd.com pada hari Minggu, 3 Juni 2012 pukul 16.00 WIB.

Page 19: file · Web viewmengimajinasikannya, sehingga materi gerak parabola bisa dikuasai dengan baik oleh siswa SMP kelas VII. Salah satu alat peraga sederhana yang menggunakan