disusun oleh : ahmat pujianto, s.kep., ns., m
TRANSCRIPT
LA
PO
RA
N H
AS
IL A
KT
UA
LIS
AS
I
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XI
Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara
Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana
di Era Pandemi
Disusun Oleh :
Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep
Mentor : Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep
Coach : Betha Miranti Andalina, SIP
i
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN XI
Rancangan Optimalisasi Blended Learning
Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan
Disusun Oleh :
Nama Peserta : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Borneo Tarakan, Kalimantan Utara
Core Isu : Belum Optimalnya Pelaksanaan Blended Learning di
Jurusan Keperawatan, Universitas Borneo Tarakan
Coach : Betha Miranti Andalina, SIP
Mentor : Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep
PUSLATBANG KDOD
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
2020
ii
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Nama
Jabatan
NIP
Unit Kerja
Core Isu
Judul Kegiatan
Coach
Mentor
:
:
:
:
:
:
:
:
Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep
Dosen Asisten Ahli
198612042019031009
Program Studi DIII Keperawatan, Jurusan Keperawatan,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan
Belum Optimalnya Pelaksanaan Blended Learning Mata
Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era
Pandemi di Jurusan Keperawatan, Universitas Borneo Tarakan
Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
di Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Borneo Tarakan
Betha Miranti Andalina, SIP
Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep
Tarakan, 10 Agustus 2020
Telah disetujui oleh Mentor dan Coach
Untuk diseminarkan pada hari Selasa Tanggal 11 Agustus 2020
Di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Lembaga Administrasi Negara
COACH
MENTOR
Betha Miranti Andalina, SIP
NIP 198410182008042001
Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP 197908232005021004
iii
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Hasil Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XI tahun 2020 :
Nama : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep
NDH : 03
NIP : 198612042019031009
Jabatan : Dosen Asistan Ahli
Judul Rancangan aktualisasi : Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata
Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Laporan Hasil Aktualisasi pada hari Selasa,
Tanggal 11 Agustus 2020 bertempat di Universitas Borneo Tarakan.
Mentor
Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep
Coach
Betha Miranti Andalina, SIP
NIP 197908232005021004 NIP 198410182008042001
Penguji
Siti Zakiyah, S.Si., M.SE., MA
NIP 197904222005012001
iv
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Kata Pengantar
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan hasil aktualisasi dengan judul “Rancangan Optimalisasi
Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era
Pandemi” dapat diselesaikan. Laporan hasil aktualisasi ini merupakan salah satu penerapan
nilai-nilai dasar ANEKA pada ASN yang dimasukkan dalam setiap kegiatan strategi
mengatasi isu yang ada di tempat kerja. Selain itu, laporan hasil aktualisasi juga merupakan
syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan XI di PUSLATBANG
KDOD LAN RI Samarinda tahun 2020. Berkaitan dengan diselesaikannya laporan hasil
aktualisasi ini, saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD LAN
Samarinda
2. Prof. Dr. Adri Patton, M.Si selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS Golongan
III.
3. Bapak Sulidah, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Borneo Tarakan yang telah mendukung program aktualisasi.
4. Bapak Alfianur S.Kep., Ns., M.Kep selaku mentor dan juga sebagai Ketua Jurusan
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universita Borneo Tarakan
5. Ibu Betha Miranti Andalina, SIP selaku coach
6. Ibu Siti Zakiyah, S.Si., M.SE., MA selaku narasumber
7. Ibu Fitriya Handayani, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Sekretaris Jurusan keperawatan
yang telah mendukung dan memberikan masukan dalam kegiatan ini
8. Ibu Paridah S.Kep Ns, M.Kep selaku Ketua Program Study Diploma III Keperawatan
yang telah berikan dukungan.
9. Rekan-rekan dosen dan tenaga kependidikan Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Borneo Tarakan yang telah meluangkan waktu untuk
berpartisipasi dan membantu dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini
v
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
10. Seluruh Widyaiswara dan Staff PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda
11. Seluruh rekan-rekan angkatan XI Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi ini masih kurang
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari Bapak dan Ibu.
Terima kasih.
Tarakan, Agustus 2020
Hormat kami,
Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP 198612042019031009
vi
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………… i
Lembar Persetujuan …………………………………… ii
Lembar Pengesahan …………………………………… iii
Kata Pengantar …………………………………… iv
Daftar Isi …………………………………… v
BAB I Pendahuluan …………………………………… 1
BAB II Deskripsi Organisasi …………………………………… 3
BAB III Landasan Teori …………………………………… 10
BAB IV Rancangan Aktualisasi …………………………………… 20
BAB V Deskripsi Hasil Aktualisasi …………………………………… 37
BAB VI Kesimpulan dan Saran …………………………………… 62
Daftar Pustaka
Lampiran
1
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sesuai dengan pasal 10 dan 11 UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN), tugas dan fungsi ASN ada tiga, yaitu sebagai pelaksana kebijakan public, pemberi
pelayanan kepada masyarakat, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Agar dapat
melakukan tugas dan fungsi tersebut, setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, semangat dan motivasi nasionalisme,
tanggung jawab serta profesionalisme dalam kompetensi bidang. Sebelum menjadi seorang
PNS, setiap CPNS wajib menjalani kewajiban Pelatihan Dasar (Latsar).
Tujuan dari Latsar adalah untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan dasar bela negara,
nilai-nilai dasar PNS, serta peran dan kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Selain itu, para CPNS peserta latsar juga akan melaksanakan agenda
habituasi melalui pembelajaran aktualisasi diri di lingkungan kerja masing-masing untuk
mempraktikkan nilai-nilai dasar PNS yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, serta anti korupsi (ANEKA). Pada kegiatan aktualisasi ini, CPNS
dituntut mampu menganalisis berbagai isu di lingkungan kerja dan diharapkan mampu
memecahkan isu tersebut dengan menggunakan pendekatan pelayanan public, Whole of
Government, maupun ASN (sesuai dengan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI). Dalam
setiap kegiatan strategi pemecahan masalah tersebut, CPNS wajib menerapkan nilai-nilai
dasar ANEKA, sehingga pada agenda habituasi ini nanti, setiap CPNS diharapkan terbiasa
mendasari setiap sikap dan perilaku di lingkungan kerja maupun di masyarakat dengan nilai-
nilai dasar ANEKA sehingga bisa menjadi sebuah karakter yang kuat pada setiap PNS
nantinya.
Pengalaman belajar pada agenda habituasi dirancang agar peserta mendapatkan
pemahaman tentang konsepsi habituasi melalui kegiatan pembelajaran aktualisasi di tempat
kerja dan penjelasan tentang kegiatan pembelajaran aktualisasi sehingga peserta akan
memiliki kemampuan mensintesakan substansi mata pelatihan ke dalam rancangan
2
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
aktualisasi, melaksanakan strategi pemecahan issue sesuai rancangan aktualisasi serta
melakukan evaluasi terhadap strategi yang sudah dilakukan (Utomo, Basseng, & Purwana,
2016). Kondisi ini diharapkan setiap PNS dapat menciptakan suatu strategi pemecahan
masalah yang kreatif, inovatif, efektif, dan efisien agar proses pelayanan di tempat kerja
dapat berjalan dengan lebih baik.
2. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari aktualisasi ini adalah untuk menerapkan strategi pemecahan isu di Jurusan
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan khususnya tentang
pengajaran. Pandemi yang terjadi di Indonesia ini menuntut adanya inovasi dalam proses
belajar mengajar di perguruan tinggi, sehingga penerapan blended learning (pembelajaran
bauran) bisa lebih dioptimalkan. Untuk mengatasi isu tersebut, strategi yang digunakan
adalah dengan pendekatan pelayanan publik agar proses belajar mengajar di tengah pandemi
ini berjalan dengan lebih optimal. Selain itu, dalam setiap kegiatan strategi pemecahan isu
tersebut juga mengandung nilai-nilai dasar ANEKA.
3. Manfaat Aktualisasi
Hasil dari aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi acuan kebijakan bagi Jurusan
Keperawatan untuk mengoptimalkan pelaksanaan blended learning di tengah pandemi
Covid 19 ini. Bagi CPNS peserta Latsar diharapkan memiliki karakter nilai-nilai dasar
ANEKA yang kuat serta kompetensi pemecahan isu dengan menggunakan pendekatan peran
dan fungsi ASN dalam NKRI.
3
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil Organisasi
Universitas Borneo Tarakan (UBT) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang
berkedudukan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Kampus utama UBT terletak di Jalan
Amal Lama Nomor 1 Tarakan. Cikal bakal UBT adalah Universitas Borneo yang
didirikan oleh Yayasan Pinekindi pada tanggal 9 Oktober 1999 dan ditetapkan pada 30
Maret 2000 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pinekindi Nomor:
011/YP/TRK/III/2000. Universitas Borneo secara resmi mulai penyelenggarakan proses
belajar mengajar pada tanggal 6 Juni 2001, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor: 37/D/O/2001, dengan 6 (enam) Fakultas yang terdiri atas
Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Pertanian
(Faperta), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan (FPIK). Jumlah program studi yang ada di lingkungan Universitas Borneo
pada saat awal adalah 14 (empat belas) (Kemenristekdikti, 2016; Universitas Borneo
Tarakan, 2015).
Pada tahun 2010 Universitas Borneo ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi
Pemerintah (PTP) dengan nama ”Universitas Borneo Tarakan” (UBT) dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pendirian Universitas
Bangka Belitung, Universitas Borneo Tarakan dan Universitas Musamus (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5157). Seiring dengan perubahan tersebut terjadi perubahan
jumlah fakultas, yakni menjadi 7 (tujuh) fakultas dengan tambahan Fakultas Ilmu
Kesehatan (FIKES), dan jumlah program studi bertambah menjadi 17 (tujuh belas). Pada
tahun 2014 UBT untuk pertama kalinya membuka program studi pasca sarjana, sehingga
jumlah program studi menjadi 18 (delapan belas) (Kemenristekdikti, 2016; Universitas
Borneo Tarakan, 2015).
4
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Asas dan Landasan Organisasi (UBT) adalah :
a. Asas ideologi UBT adalah Pancasila
b. Landasan konstitusional UBT adalah Undang – Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
c. Landasan operasional UBT adalah tata nilai yang meliputi :
1) Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Berwawasan akademik, mandiri, professional, serta tanggung jawab
3) Kualitas, inovatif, dinamis dan efisien
4) Terbuka dan berwawasan kebangsaan serta berwawasan global.
Pendirian Jurusan Keperawatan di Universitas Borneo Tarakan merupakan suatu
solusi dari hasil kajian isue strategis di kawasan perbatasan terutama terkait dengan
pembangunan kesehatan di kawasan perbatasan. Pada awal pendirian, Prodi DIII
Keperawatan UBT awalnya merupakan Akademi Keperawatan Pemerintah Kota
Tarakan (AKPER PEMKOT) yang bergabung bersama Universitas Borneo Tarakan
berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas Nomor: 110/D/O/2005 tentang Penggabungan
Akademi Keperawatan Pemerintah Kota Tarakan ke dalam Universitas Borneo Tarakan.
Sejalan dengan hal itu maka nama AKPER PEMKOT TARAKAN berubah menjadi
Jurusan Keperawatan dengan surat keputusan dari Kementerian Pendidikan Nasional
Dirjen Dikti No. 162/E/O/2011, tentang penetapan kembali program-program studi pada
Universitas Borneo Tarakan di bawah kendali Fakultas Ilmu Kesehatan. Dengan
demikian maka Universitas Borneo Tarakan (UBT) merupakan satu satunya universitas
negeri di Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki program studi diploma tiga (D III)
Keperawatan.
2. Visi dan Misi Organisasi
Dalam rangka menjalankan amanah sebagai tugas dan fungsinya, UBT menetapkan
visi dan misi sebagai berikut :
5
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Visi UBT:
“Menjadi Pusat Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Berbasis Riset Untuk Mendukung
Pembangunan Dan Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan Dan Sumber Daya Laut
Tropis Yang Berkelanjutan”.
Misi UBT diantaranya:
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berstandar nasional yang berorientasi pada
kewirausahaan
b. Mengembangkan riset yang berfokus pada potensi kawasan perbatasan dan
sumberdaya laut tropis yang bermanfaat bagi pembangunan nasional
c. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan
IPTEKS untuk kesejahteraan masyarakat
d. Mendorong terwujudnya kekuatan moral dalam pembentukan masyarakat madani
dan pembangunan berkelanjutan
Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Utara terutama dalam
hal pemerataan layanan kesehatan, maka UBT mendirikan Jurusan Keperawatan.
Adapun tujuan dari pendirian Jurusan Keperawatan diantaranya adalah :
1. Menghasilkan tenaga perawat yang mampu memberikan pelayanan keperawatan
yang profesional kepada masyarakat
2. Menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
kesehatan khususnya keperawatan yang bermanfaat bagi masyarakat perbatasan
dan pesisir
3. Menghasilkan solusi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
4. Mewujudkan kerjasama dalam rangka pengembangan, penyebarluasan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan.
Untuk mencapai tujuan organisasi, Jurusan Keperawatan juga memiliki visi dan
misi yang selaras dengan visi misi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Universitas Borneo
Tarakan. Adapun visi dan misi Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Borneo Tarakan adalah sebagai berikut :
6
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Visi :
“Menjadi pusat pengembangan tenaga Keperawatan professional yang unggul guna
mendukung pembangunan kesehatan wilayah perbatasan dan pesisir pada tahun 2020.”
Untuk mencapai visi Jurusan maka disusunlah misi Jurusan Keperawatan sebagai
berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan tenaga keperawatan professional
yang unggul
b. Mengembangkan penelitian yang bermanfaat bagi pembangunan kesehatan
khususnya keperawatan di wilayah perbatasan dan pesisir
c. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
d. Melakukan kerjasama dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kesehatan/keperawatan
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo
Tarakan dapat dilihat pada bagan berikut :
Bagan 1. Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Kesehatan
7
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Bagan 2. Struktur Organisasi Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Nilai-nilai yang dijadikan dasar dalam penyelenggaran Jurusan Keperawatan,
diantaranya :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukan sikap religious
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusian dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral dan etika
c. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik
d. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada Negara dan bangsa
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinil orang lain
f. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara
dan kemajuan peradapan berdasarkan pancasila
g. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan
h. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
8
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
i. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan
j. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya secara
mandiri
k. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik professional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan professional sesuai
dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya dan hukum/peraturan
perundangan
l. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya
sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
m. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat
klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasian
dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam
kapasitas sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya
4. Tugas dan Fungsi Dosen
Secara umum tugas dan fungsi dosen adalah menyelenggarakan tridharma
Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Menurut Pedoman Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi tahun 2010, disebutkan bahwa dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat (Dirjen Dikti, 2010). Sedangkan Profesor atau Guru
Besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan
mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkan
luaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Di bidang pendidikan dan
pengajaran, tugas dosen dapat berupa :
a. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta menyelenggarakan kegiatan
pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik bengkel/studio/kebun
percobaan/teknologi pengajaran;
9
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
b. Membimbing seminar Mahasiswa;
c. Membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja
lapangan (PKL);
d. Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing, pembuatan
laporan hasil penelitian tugas akhir;
e. Penguji pada ujian akhir;
f. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;
g. Mengembangkan program perkuliahan;
h. Mengembangkan bahan pengajaran;
i. Menyampaikan orasi ilmiah;
j. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan.
k. Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya;
l. Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen
Tugas dosen di bidang penelitian diantaranya :
a. Menghasilkan karya penelitian;
b. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
c. Mengedit/menyunting karya ilmiah;
d. Membuat rancangan dan karya teknologi;
e. Membuat rancangan karya seni.
Sedangkan tugas dosen di bidang pengabdian kepada masyarakat adalah :
a. Menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat negara sehingga
harus dibebaskan dari jabatan organiknya;
b. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat;
c. Memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;
d. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;
e. Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat.
10
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Tugas penunjang tridharma perguruan tinggi dapat berupa :
a. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
b. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
c. Menjadi anggota organisasi profesi;
d. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga;
e. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
f. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
g. Mendapat tanda jasa/penghargaan;
h. Menulis buku pelajaran SLTA kebawah;
i. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial.
11
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
BAB III
LANDASAN TEORI
1. Nilai-nilai Dasar ANEKA
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban bagi individu, kelompok atau institusi untuk
mempertanggungjawabkan apa yang menjadi tugas atau amanahnya (Kusumasari,
Dwiputrianti, & Allo, 2017). Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang
berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Sebagai seorang
PNS, tugas utama kita adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai public, diantaranya :
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi, serta antara
pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat. Oleh karena itu setiap PNS harus
selalu meningkatkan kinerjanya sebagai pelayan masyarakat dengan mengenalkan nilai-
nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan prilaku PNS dengan mengedepankan
kepentingan publik, imparsial, dan berintegritas. Akuntabilitas publik memiliki tiga
fungsi utama, yaitu (Bovens, 2007):
1) Sebagai penyedia kontrol demokratis (peran demokrasi); dengan membangun suatu
sistem yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas (termasuk
masyarakat, pihak swasta, legislatif, yudikatif dan di lingkungan pemerintah itu
sendiri baik di tingkat kementrian, lembaga maupun daerah);
12
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
2) Sebagai pencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
3) Peningkatan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Untuk mewujudkan akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka setiap PNS harus
menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, diantaranya :
1) Leadership/kepemimpinan
Pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang akuntabel dengan memberikan
contoh pada orang lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain.
2) Transparansi
Transparansi dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan di masyarakat.
3) Integritas
Integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi
semua hukum yang berlaku. Integritas yang tinggi akan menciptakan kepercayaan di
masyarakat.
4) Tanggung jawab
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban
bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas
keputusan yang telah dibuat.
5) Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir
dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
13
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.
8) Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan
wewenang dan tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan
kredibilitas anggota organisasi.
b. Nasionalisme
Sesuai dengan amanat UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
pada pasal 10 dan 11 dijelaskan bahwa tugas dan fungsi ASN ada tiga, yaitu sebagai
pelaksana kebijakan public, pemberi pelayanan kepada masyarakat, dan sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Sebagai bagian dari pemerintah atau sebagai aparat sipil negara, ASN
memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata lain, ASN adalah aparat
pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang
menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan. Sifat-sifat
kebijakan publik tersebut harus dimengerti oleh ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, sebagai
pelaksana, ASN harus mempertimbangkan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan
dimaksud. ASN juga dituntut sebagai pelaksana kebijakan publik untuk memberikan
pelayanan yang berorientasi pada kepuasan public.
Sedangkan pelayanan masyarakat (publik) adalah segala bentuk pelayanan sektor
publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di bidang
perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Undang-Undang No. 25 Tahun
14
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
2009 tentang Pelayanan Publik pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
public.
Sebagai perekat dan pemersatu bangsa, setiap PNS terikat sumpah dan janji ketika
diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga senantiasa
menjunjung tinggi martabat PNS serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara dari
pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan‖. Dengan sumpah tersebut, seorang
PNS sudah terikat oleh sumpah dan janjinya untuk loyal, setia dan taat kepada pilar dasar
Negara Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945, serta kepada pemerintahan yang sah.
Seorang PNS tidak boleh memiliki pemikiran, pandangan dan melakukan tindakan yang
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Bagi seorang PNS, Pancasila, UUD 1945
dan NKRI adalah sesuatu yang final dan harga mati. Dia siap mengorbankan jiwa dan
raganya untuk mempertahankan keutuhan Negara Indonesia.
c. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan fungsi PNS sebagai pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk
memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan public.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu:
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga
etika publik membentuk integritas pelayanan publik. Moral dalam etika publik menuntut
lebih dari kompetensi teknis karena harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah dan
konsep etika yang khas dalam pelayanan publik. Oleh karena itu, etika publik mengarahkan
15
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
analisa Polsosbud dalam perspektif pencarian sistematik bentuk pelayanan publik dengan
memperhitungkan interaksi antara nilai-nilai masyarakat dan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh lembaga-lembaga publik.
2) Dimensi Modalitas
Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan korup
menyebabkan kemiskinan, sumber diskriminasi, rentan konflik dan penyalahgunaan
kekuasaan. Korupsi disebabkan lemahnya integritas pejabat publik, kurangnya partisipasi
dan lemahnya pengawasan. Membangun integritas publik pejabat dan politisi harus disertai
perbaikan sistem akuntabilitas dan transparansi yang didukung modalitas etika publik, yaitu
bagaimana bisa bertindak baik atau berperilaku sesuai standar etika? Cara bagaimana etika
bisa berfungsi atau bekerja? Struktur seperti apa yang mampu mengorganisir tindakan agar
sesuai dengan etika? Infrastruktur semacam apa yang dibutuhkan agar etika publik
berfungsi? Unsur-Unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas, transparansi dan
netralitas.
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
Integritas publik dalam arti sempit yakni tidak melakukan korupsi atau kecurangan.
Adapun maknanya secara luas yakni tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan dan
kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam kesederhanaan hidup;
Integritas publik juga dimaksudkan kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar,
aturan moral yang diterima masyarakat; Etika publik juga merupakan niat baik seorang
pejabat publik yang didukung oleh institusi sosial seperti hukum, aturan, kebiasaan, dan
sistem pengawasan. Pembentukan moral, niat baik yang didukung oleh lingkungan dan
pengalaman yang menyediakan infrastruktur etika berupa sarana yang mendorong dan
memberi sanksi bagi yang melanggar norma-norma dalam pelayanan public.
d. Komitmen Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau
16
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain
sebagai pesaing (competitors). Karena pentingnya aspek mutu, kini hampir dalam setiap
struktur organisasi, baik di perusahaan maupun institusi pemerintahan, dimunculkan
satu unit kerja yang bertanggung jawab atas penjaminan mutu. Unit penjaminan mutu
berkewajiban mengawal implementasi perencanaan mutu dengan menetapkan program
pengawasan mutu, sekaligus upaya untuk selalu meningkatkan capaian mutu secara
berkelanjutan.
Ada sepuluh strategi yang mesti dijalankan organisasi agar pelaksanaan
manajemen mutu terpadu dapat berjalan baik, yaitu:
1) menyusun program kerja jangka panjang yang berbasis mutu;
2) membangun mindset pegawai terhadap budaya mutu;
3) mengembangkan budaya kerja yang berorientasi mutu, bukan sekedar
melaksanakan tugas rutin dan sebagai formalitas menggugurkan kewajiban;
4) meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan agar dapat menampilkan kinerja
yang lebih baik dari waktu ke waktu (doing something better and better at the right
time);
5) membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang;
6) membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi kepercayaan dan
7) kejujuran;
8) memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal;
9) beradaptasi dengan tuntutan perubahan;
10) menampilkan kinerja tanpa cacat (zero-defect) dan tanpa pemborosan (zero-waste),
sejak memulai setiap pekerjaan (doing the right thing right first time and every
time);
11) menjalankan fungsi pengawasan secara efektif untuk mengawal keterlaksanaan
program kerja. Implementasi kesepuluh strategi yang dianjurkan di atas, diharapkan
dapat membantu pimpinan dalam mewujudkan kinerja produktif dan inovatif.
Dalam hal ini, ada timbal balik manfaat (win-win solution) dari kedua belah pihak,
pemimpin dan karyawannya.
Terdapat sepuluh nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam penilaian mutu pelayanan yaitu :
17
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
1) Nyata terwujud (Tangible)
2) Keandalan (Reability)
3) Cepat tanggap (Responsiveness)
4) Kompetensi (Competence)
5) Kemudahan (Access)
6) Keramahan (Courtesy)
7) Komunikasi (Communication)
8) Kepercayaan (Credibility)
9) Keamanan (Security)
10) Pemahaman Pelanggan (Understanding the customer)
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya tindakan
korupsi. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana
korupsi yang terdiri dari: kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi.
Dalam menjalankan fungsinya, PNS harus menerapkan nilai-nilai dasar anti korupsi
yaitu: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan
adil. Jenis-jenis tindak korupsi yang umum terjadi dimasyarakat seperti perbuatan
merugikan Negara, perbuatan curang, suap, grativikasi, pemerasan dan benturan
kepentingan dalam pengadaan. Nilai-nilai dasar anti korupsi yang dapat ditanamkan dalam
diri seorang agar terhindar dari praktek korupsi yakni; sikap jujur, disiplin, tanggung
jawab, kerja kera, sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli.
2. Peran dan Fungsi PNS
a. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memilikinilai dasar, etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN
18
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Manajemen ASN mencakup beberapa
hal diantaranya terkait dengan penyusunan dan penetapan kebutuhan pegawai pada proses
perekrutan CPNS, pangkat dan jabatan PNS, pengembangan karier, pola karier, promosi,
mutasi, hak dan kewajiban, dll. Di Indonesia, manajemen PNS diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2020 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Beberapa
contoh hak ASN (PNS dan PPPK) dalam peraturan tersebut, diantaranya :
PNS berhak memperoleh
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi.
b. Whole of Government (WOG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan (Suwarno, Yogi. Sejati, 2017).
WoG merupakan hal yang penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang
mendapatkan perhatian dari pemerintah karena beberapa alasan, diantaranya (Suwarno,
Yogi. Sejati, 2017):
19
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
1) adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi
dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan public;
2) terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu
sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor
tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau
“saling membunuh”. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih
penting dari yang lainnya;
3) khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat
istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi
bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong
tumbuhnya nilainilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-
elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
WoG dapat dipraktekkan dalam kontinum koordinasi-merger, di mana pelaksanaan
WoG dilakukan mulai dari sebatas koordinasi tanpa ada dampak perubahan institusi atau
kelembagaan sampai dengan proses merger atau penyatuan beberapa lembaga menjadi satu
unit organisasi baru. Perbedaan masing-masing kategori terletak dari posisi masing-masing
kelembagaan yang terlibat atau dilibatkan dalam WoG. Untuk kategori koordinasi, maka
kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan WoG tidak mengalami perubahan struktur
organisasi. Sedangkan dalam kategori integrasi, kelembagaan yang terlibat mulai cair, dan
terdapat penyamaan perencanaan jangka panjang serta kerjasama. Adapun dalam kategori
kedekatan dan pelibatan, kelembagaan menyatukan diri dalam wadah yang relatif lebih
permanen.
c. Pelayanan Publik
Menurut Lembaga Administrasi Negara/LAN tahun 1998, pengertian pelayanan
publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
20
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat (Erwan Agus
Purwanto, Tyastianti, Taufiq, & Novianto, 2017).
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah
(Erwan Agus Purwanto et al., 2017):
1) Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat, pemerintah
perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
2) Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala
hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan.
3) Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi
tuntutan kebutuhan warga negaranya.
4) Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara
satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
negara.
5) Mudah dan murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan
harus diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut
masuk akal dan mudah untuk dipenuhi.
6) Efektif dan efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan
strategis negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
21
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
7) Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan
publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan
sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka
bayar.
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki berbagai
tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik
buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain.
22
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Identifikasi Isu
Dalam pelaksanaan program Tri Dharma perguruan tinggi, ada beberapa issue di
Jurusan Keperawatan yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Masih rendahnya kualitas penulisan karya tulis ilmiah di kalangan mahasiswa Jurusan
Keperawatan
Pengetahuan dan keterampilan tentang penulisan ilmiah di kalangan mahasiswa
menjadi suatu yang penting. Dalam program Tri Dharma perguruan tinggi, salah satu
kegiatan mahasiswa adalah ikut dalam proses penelitian. Modal dasar untuk bisa
melaksanakan penelitian adalah dengan menguasai tata penulisan ilmiah, pencarian
literatur ilmiah, serta manajemen sitasi. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tugas-
tugas yang dikerjakan mahasiswa, didapatkan data bahwa mahasiswa belum memiliki
bekal yang cukup dalam hal penulisan ilmiah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
pembuatan makalah yang tata penulisannya masih tidak sesuai dengan tata cara
penulisan ilmiah, penggunaan literatur ilmiah yang masih sangat terbatas, serta
manajemen sitasi yang belum sesuai dengan kaidah yang ditentukan. Kondisi ini dapat
menjadikan faktor penghambat dan juga penyulit mahasiwa saat mengerjakan Tugas
Akhir di akhir masa studi nantinya.
Gambar 4.1. Contoh Karya Tulis Ilmiah yang Salah
23
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Gambar 4.2. Contoh Karya Tulis Ilmiah yang Benar
b. Belum optimalnya pelaksanaan Blended Learning (pembelajaran bauran) mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Jurusan Keperawatan.
Pandemi Covid 19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada semua aspek
kehidupan termasuk juga pada kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Akibat
pandemi Covid 19 ini, perguruan tinggi dituntut melakukan inovasi dalam pembelajaran.
Pelaksanaan distance learning merupakan salah satu pilihan bagi perguruan tinggi agar
proses pembelajaran tetap berjalan. Akan tetapi, pelaksanaan distance learning yang
diterapkan di Universitas Borneo Tarakan juga memiliki beberapa kendala diantaranya
kondisi sinyal yang sulit untuk mahasiswa di daerah perbatasan, jenis perangkat yang
digunakan mahasiswa yang bervariasi, biaya paket data yang mahal, serta kondisi listrik
di perbatasan yang sering mengalami pemadaman.
24
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Untuk mengantisipasi dampak tersebut, maka bisa dilakukan blended learning
(pembelajaran bauran) dengan menggunakan LMS BeL (Borneo e Learning) yang
dimiliki oleh Universitas Borneo Tarakan. Namun belum semua mata kuliah yang ada
di Jurusan Keperawatan menggunakan fasilitas BeL ini. Berdasarkan keterangan
mahasiswa, mata kuliah dengan sistem blended learning yang sudah menggunakan BeL
diantaranya mata kuliah Sistem Informasi, Keperawatan Gawat Darurat dan Manajemen
Bencana, Keperawatan Jiwa, Antropologi Kesehatan dan Promosi Kesehatan. Namun
beberapa mata kuliah yang pernah menggunakan BeL tersebut datanya terhapus karena
pusat server BeL mengalami kerusakan akibat forced majeur (tersambar petir). Oleh
karena itu, saat ini BeL memiliki fitur baru yang sehingga kurang familiar di kalangan
mahasiswa. Hasil survei yang dilakukan oleh penulis tanggal 18 Juni 2020 kepada 63
mahasiswa Jurusan Keperawatan terkait penggunaan BeL didapatkan data 63 mahasiswa
(100%) sudah memiliki akun BeL, 31 mahasiswa (49.2%) mengatakan kesulitan untuk
masuk ke dalam akun BeL dan kesulitan membuka fitur baru yang ada di dalam BeL,
100% mahasiswa mengatakan belum pernah mendapatkan sosialisasi tentang cara
menggunakan BeL, 40 mahasiswa (63.5%) mengatakan BeL memiliki fitur yang sangat
menarik untuk pembelajaran.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka pelaksanaan Blended Learning menggunakan
aplikasi BeL belum berjalan optimal. Bagi mahasiswa. kondisi tersebut dapat berdampak
terhadap terganggunya proses belajar sehingga menyebabkan penurunan nilai yang bisa
mengancam pada kelulusan mahasiswa di mata kuliah tertentu. Ketika ada satu atau
beberapa mata kuliah yang tidak lulus, maka mahasiswa wajib untuk mengulang mata
kuliah tersebut untuk perbaikan nilai yang itu bisa berdampak pada semakin panjangnya
masa studi mahasiswa.
25
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Gambar 4.3. Diagram Survei Penggunaan BeL di kalangan Mahasiswa Jurusan
Keperawatan
Mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana merupakan salah satu mata
kuliah unggulan di Program Diploma III Keperawatan Jurusan Keperawatan FIKES
UBT. Karena sebagai salah satu mata kuliah unggulan, maka perkuliahan harus didesain
secara tepat agar mahasiswa mudah dalam mengikuti pembelajaran mata kuliah ini,
sehingga kompetensi dapat tercapai. Di era pandemi COVID 19, perguruan tinggi
dituntut untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh. Kondisi yang ada di
Kalimantan Utara seperti jaringan internet yang tidak stabil, listrik yang sering padam
menjadi kendala bagi penerapan pendidikan jarak jauh. Blended learning dengan
menggunakan BeL merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut.
Penggunaan LMS BeL memungkinkan semua bahan ajar, media pembelajaran, bahan
penugasan dan bahan evaluasi tersimpan di dalam database, sehingga memungkinkan
bagi mahasiswa untuk mengakses bahan ajar tersebut sesuai dengan kondisi jaringan
internet dan listrik di rumah masing-masing.
0
10
20
30
40
50
60
70
Pemilikan akun BeL Kesulitan Akses BeL Fitur BeL dirasamemudahkan belajar
Sosliasisasi PenggunaanBeL
Jum
lah
Mah
asis
wa
Item Pertanyaan
Survei Tentang Penggunaan BeL di Kalangan Mahasiswa Jurusan Keperawatan
Ya Tidak
26
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
c. Belum optimalnya Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan Keperawatan terkait
Penalaran dan Pengembangan Keilmuan.
Selain melaksanakan pembelajaran formal, mahasiswa juga dapat mengasah
kemampuan leadership melalui organisasi mahasiswa yang ada di Jurusan Keperawatan.
Di tingkat Jurusan (Himpunan Mahasiswa Jurusan/HMJ), fokus kegiatan organisasi
adalah pada bidang penalaran dan keilmuan. Kegiatan yang berkaitan penalaran dan
keilmuan ini penting sekali bagi mahasiswa untuk melatih kepekaan terhadap issue yang
berkembang saat ini di bidang keperawatan. Perkuliahan dengan system blok yang
berdampak terhadap padatnya jadwal perkuliahan di Jurusan Keperawatan, membuat
mahasiswa memiliki sedikit waktu untuk melaksanakan kegiatan organisasi. Hal itu
dibuktikan dengan masih minimnya kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Keperawatan yang berfokus pada penalaran dan keilmuan. Data yang didapat dari
Sekretaris Jurusan menunjukkan bahwa dalam satu tahun hanya satu kegiatan penalaran
dan keilmuan yang berhasil dilaksanakan HMJ. Di tahun 2019, HMJ mampu
menyelenggarakan kegiatan Lomba Cerdas Cermat dan Kreatif, serta Pemilihan
Mahsaiswa Duta Keperawatan. Minimnya kegiatan yang diselenggarakan HMJ
menyebabkan kurangnya pengalaman organisasi mahasiswa. Selain itu, minimnya
kegiatan penalaran dan keilmuan yang dilaksanakan oleh HMJ akan berdampak terhadap
minimnya kepekaan mahasiswa terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat,
khususnya isu-isu yang berhubungan dengan keperawatan dan kesehatan.
Gambar 4.4. Kegiatan Lomba Cerdas Cermat dan Kreatif, serta Pemilihan Mahsaiswa
Duta Keperawatan tahun 2019
27
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
2. Penetapan Isu
Untuk menentukan prioritas isu, ketiga isu yang muncul di Jurusan Keperawatan
tersebut dianalisis menggunakan formula USG (Urgency, Seriousness, and Growth).
Tabel 1. Analisis Isu
No Isue U S G Total Ranking
1. Masih rendahnya kualitas penulisan karya tulis
ilmiah di kalangan mahasiswa Jurusan
Keperawatan
4 4 3 11 2
2. Belum optimalnya pelaksanaan Blended Learning
(pembelajaran bauran) Jurusan Keperawatan di era
pandemi
5 4 4 13 1
3. Belum optimalnya Kegiatan Himpunan Mahasiswa
Jurusan Keperawatan terkait Penalaran dan
Pengembangan Keilmuan
3 3 3 9 3
Keterangan :
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
Berdasarkan tabel analisis isu tersebut, maka skor USG tertinggi berada pada isu
nomor 2 yaitu tentang belum optimalnya pelaksanaan blended learning (pembelajaran
bauran) di Jurusan Keperawatan. Isu tentang belum optimalnya pelaksanaan blended
learning ini mendesak untuk segera diatasi apalagi di tengah pandemi covid 19. Kondisi
pandemi seperti saat ini membutuhkan inovasi metode pembelajaran jarak jauh agar
kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan. Selain itu, blended learning menjadi
keharusan untuk diterapkan di perguruan tinggi dengan proporsi 30%-79% materi
pembelajaran dapat diperoleh dan dipelajari mahasiswa secara online (Dirjen Belmawa,
2018). Fenomena tersebut membuat isu tentang belum optimalnya pelaksanaan blended
learning diprioritaskan untuk diangkat dalam rancangan aktualisasi diri.
Skor :
1 : Sangat Kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat Besar
28
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Gagasan pemecahan isu tersebut menggunakan pendekatan pelayanan publik,
sehingga proses belajar mengajar untuk mahasiswa dan dosen di tengah Pandemi ini bisa
berjalan dengan efektif dan efisien. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dalam
proses pembelajaran ini dapat menanamkan nilai-nilai kemandirian, disiplin, tanggung
jawab, inovatif dan kreatif, agar lulusan Jurusan Keperawatan menjadi perawat yang
profesional dan unggul. Gagasan pemecahan isu adalah Rancangan Optimalisasi Blended
Learning (pembelajaran bauran) Jurusan Keperawatan di era pandemi. Rancangan
optimalisasi Blended Learning menggunakan Borneo e Learning (BeL). BeL dipilih
sebagai media karena BeL merupakan Learning Management System (LMS) yang
dimiliki Universitas Borneo Tarakan, sehingga kalau semua mata kuliah menerapkan
Blended Learning menggunakan BeL, maka akan menjadikan sebuah database
perkuliahan bagi Universitas yang nantinya dapat dijadikan bukti digital saat proses
akreditasi baik itu akreditasi di tingkat Program Studi maupun Universitas. Selain itu,
penggunaan BeL juga mampu mengatasi permasalahan listrik dan juga jaringan di
wilayah perbatasan, karena prinsip perkuliahan di BeL sangat fleksibel sehingga dalam
pelaksanaannya mahasiswa yang memiliki kendala jaringan dan listrik masih tetap dapat
mengakses materi perkuliahan saat kondisi jaringan dan listrik membaik.. Mata kuliah
yang akan dijadikan rancangan Blended Learning adalah Keperawatan Gawat Darurat
dan Bencana.
Adapun kegiatan pemecahan isu tersebut, meliputi :
a. Pembuatan RPS, KP, dan akun mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana di BeL
b. Pembuatan e modul
c. Pembuatan video pembelajaran
d. Penyusunan evaluasi pembelajaran
29
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
3. Uraian Rancangan Kegiatan Aktualisasi
a. Pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester metode blended learning mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana
Pada tahapan kegiatan ini, kami akan melakukan koordinasi dengan koordinator
mata kuliah untuk pembuatan rancangan Pembelajaran Semester metode blended
learning, pembuatan akun mata kuliah di BeL, kemudian mengajukan surat
permohonan dari Jurusan Keperawatan kepada LPPPM (Lembaga Pengembangan
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) untuk pembuatan akun mata kuliah di LMS
BeL. Setelah akun mata kuliah dibuat, selanjutnya meng-upload kontrak perkuliahan
ke dalam BeL, melakukan setting jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah,
waktu mulai perkuliahan dari awal sampai akhir, serta membuat enrolement key
(kode masuk mata kuliah). Kode masuk mata kuliah ini nanti yang dibagikan ke
mahasiswa agar bisa mengikuti perkuliahan ini di BeL.
b. Pembuatan e modul
Tahap pertama dalam kegiatan ini adalah pembuatan outline modul. Selanjutnya,
pencarian sumber/literature sesuai dengan topik/bahasan mata kuliah. Literatur
diupayakan dari jurnal elektronik dan juga buku elektronik yang terbaru. Sumber
pembelajaran yang sudah didapat disusun menjadi e modul. Selanjutnya e modul di
upload ke dalam akun mata kuliah di BeL.
c. Pembuatan video pembelajaran
Pada tahapan kegiatan ini, diawali dengan pembuatan naskah untuk bahan
pembuatan video pembelajaran. Video pembelajaran ini dibuat dengan konsep micro
learning. Artinya satu topik pembelajaran akan menjadi beberapa video
pembelajaran dengan durasi waktu yang singkat untuk meminimalkan tingkat
kebosanan mahasiswa. Video pembelajaran berisi dua hal pokok terkait topik
pembelajaran, yaitu penjelasan konsep dan case study (aplikasi konsep materi pada
kasus). Selanjutnya video pembelajaran di upload ke dalam akun mata kuliah di
BeL.
30
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
d. Penyusunan evaluasi pembelajaran
Tahap pertama pada kegiatan ini adalah pembuatan blue print soal yang akan
diujikan ke mahasiswa sesuai dengan topik pembelajaran. Setelah itu, soal diinput ke
dalam bank soal mata kuliah di BeL. Langkah berikutnya adalah setting soal untuk
ujian. Dalam BeL ini, soal dapat disetting acak sehingga urutan soal dalam paket soal
mahasiswa satu dengan yang lainnya berbeda. Selain itu, setting waktu ujian dan
juga durasi ujian penting untuk melatih tanggung jawab dan kedisiplinan mahasiswa.
Sehingga soal ujian tidak akan dapat diakses mahasiswa sebelum waktu ujian dan
soal ujian akan tertutup otomatis saat durasi ujian sudah selesai. Selain evaluasi
untuk materi pembelajaran, dosen juga akan menyisipkan evaluasi penggunaan BeL
di kalangan mahasiswa. Hasil dari evaluasi akan direkap dan dianalisis untuk
peningkatan/perbaikan perkuliahan selanjutnya dan sebagai data untuk perbaikan
layanan kuliah di BeL.
31
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi Diri
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Pembuatan Rancangan
Pembelajaran
Semester
mata kuliah
Keperawatan
Gawat
Darurat dan
Bencana
metode
blended
learning
a. Koordinasi dengan
koordinator mata
kuliah Keperawatan
Gawat Darurat dan
Bencana untuk
pembuatan RPS dan
akun mata kuliah di
BeL
b. Pembuatan
Rancangan
Pembelajaran
Semester dan Kontrak
Perkuliahan
c. Mengajukan surat
permohonan
pembuatan akun mata
kuliah di BeL dari
Jurusan Keperawatan
kepada LPPPM
(Lembaga
Pengembangan
- Rancangan
Pembelajaran
Semester
- Kontrak
Perkuliahan
- Akun Mata
Kuliah
Keperawatan
Gawat Darurat
dan Bencana
di BeL
- Enrolement
key akun mata
kuliah
Akuntabilitas : RPS dan KP dibuat
sesuai dengan pedoman kurikulum
yang dikembangkan oleh LPPPM
Universitas Borneo Tarakan.
Nasionalisme : Saling menghormati
pendapat pada saat melakukan
koordinasi
Etika Publik : Pembuatan RPS dan
KP melibatkan komunikasi dan
koordinasi dengan tim pengajar
Komitmen Mutu : Upload kontrak
perkuliahan di BeL merupakan upaya
penghematan kertas sehingga efisien
Anti Korupsi : setting waktu
perkuliahan melatih kedisiplinan
terutama terkait ketepatan waktu.
Melaksanakan kegiatan
perkuliahan online
dengan metode blended
learning di era pandemi
Covid 19 yang
memanfaatkan
teknologi informasi
diharapkan
berkontribusi terhadap
pencapaian misi
Jurusan
Keperawatan, yaitu :
“Menyelenggarakan
pendidikan yang
menghasilkan tenaga
keperawatan
professional yang
unggul”
Kegiatan perkuliahan
online dengan metode
blended learning ini
akan memberikan
penguatan terhadap
nilai tanggung jawab,
jujur, inovasi, efektif,
efisien, nasionalisme,
dan mandiri sehingga
diharapkan
memperkuat nilai
organisasi di Jurusan
Keperawatan yaitu :
“Menunjukkan sikap
bertanggung jawab
atas pekerjaan
dibidang keahliannya
secara mandiri,
menginternalisasi
semangat
kemandirian,
kejuangan dan
32
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Pembelajaran dan
Penjaminan Mutu)
d. Upload kontrak
perkuliahan ke dalam
akun mata kuliah di
BeL
e. Melakukan setting
akun mata kuliah di
BeL, meliputi jumlah
mahasiswa yang
mengikuti mata
kuliah, waktu mulai
perkuliahan dari awal
sampai akhir, serta
membuat enrolement
key (kode masuk mata
kuliah).
kewirausahaan, serta
Berkontribusi dalam
peningkatan mutu
kehidupan
masyarakat,
berbangsa,
bernegara dan
kemajuan peradaban
berdasarkan
Pancasila.”
2 Pembuatan e
modul
a. Membuat outline modul
b. Mencari
sumber/literature
elektronik yang
terbaru.
c. Menyusun
sumber/literature
pembelajaran menjadi
e modul.
- e Modul Akuntabilitas : Pembuatan outline
modul bertujuan untuk memastikan isi
modul agar tidak menyimpang dari
topik dan capaian kompetensi
pembelajaran.
Nasionalisme : Modul elektronik
dapat disebarluaskan sehingga
memperkaya literature di dalam negeri.
Etika Publik : Pencantuman sumber
33
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
d. Meng-upload e modul
di ke dalam akun mata
kuliah di BeL
dalam penulisan modul sebagai bentuk
penghormatan dan penghargaan atas
hasil pemikiran orang lain yang kita
jadikan sebagai referensi.
Komitmen Mutu : E modul
membantu mahasiswa lebih mudah
memahami materi yang disampaikan
Anti Korupsi : Mahasiswa bisa
mengakses e modul ini dengan tanpa
biaya.
3 Pembuatan
video
pembelajaran
a. Membuat naskah
untuk bahan
pembuatan video
pembelajaran (konsep
micro learning).
Video pembelajaran
berisi dua point
penting yaitu
penjelasan konsep
materi dan case study.
b. Melakukan rekaman
video pembelajaran
c. Melakukan editing
video pembelajaran
ini
d. Meng-upload video
- Video
pembelajaran
konsep materi
dan case
study
Akuntabilitas : Isi video pembelajaran
sesuai dengan topik bahasan.
Nasionalisme : Video pembelajaran
dapat disebarkan melalui youtube
dapat memperkaya literature di dalam
negeri dan dapat diakses oleh
mahasiswa di tempat lain sehingga
memudahkan proses belajar mahasiswa
Indonesia.
Etika Publik : Penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar pada
video pembelajaran
Komitmen Mutu : Proses editing
video dilakukan untuk menjamin
kualitas video sebelum di upload ke
dalam BeL. Konsep micro learning
untuk mengurangi kebosanan sehingga
lebih efektif.
34
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pembelajaran ke
dalam akun mata
kuliah di BeL
Anti Korupsi : video dibuat sendiri
dan tidak mengambil hasil karya orang
lain.
4 Penyusunan
evaluasi
pembelajaran
a. Membuat blue print
soal yang akan
diujikan ke
mahasiswa sesuai
dengan topik
pembelajaran.
b.Melakukan input soal
ke dalam bank soal
mata kuliah di BeL.
c. Melakukan setting
soal untuk ujian.
d.Melakukan setting
waktu ujian dan juga
durasi ujian
- Blue print soal
evaluasi
Akuntabilitas : Blue print soal
evaluasi yang dibuat sesuai dengan
materi yang disampaikan kepada
mahasiswa.
Nasionalisme : Paket soal untuk tiap
mahasiswa dirancang sama, namun
dengan urutan yang diacak
Etika Publik : Menjaga kerahasiaan
soal yang akan diujikan
Komitmen Mutu : Metode evaluasi
dirancang secara online tanpa
penggunakan kertas sehingga lebih
efisien. Jawaban dari mahasiswa akan
dinilai dan direkap secara otomatis
oleh system sehingga lebih efektif.
Anti Korupsi : Sistem evaluasi
dirancang dengan sistem online
sehingga setelah mengerjakan ujian,
mahasiswa akan langsung melihat
nilainya masing-masing.
35
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Diri
Rangkaian kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 6 Agustus 2020. Adapun rencana
kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada Jadwal Kegiatan Aktualisasi sebagai berikut :
No Kegiatan Juli Agustus Output
1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana metode blended
learning
- Rancangan
Pembelajaran Semester
- Kontrak Perkuliahan
- Enrolement key akun
mata kuliah
2 Pembuatan e modul - e Modul
3 Pembuatan video pembelajaran - Video pembelajaran
4 Penyusunan evaluasi pembelajaran - Blue print soal evaluasi
31
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
BAB V
DESKRIPSI HASIL AKTUALISASI
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan, Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi serta
Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai 7 Agustus 2020. Sebelum
pelaksanaan kegiatan aktualisasi dimulai, peserta berkonsultasi dengan mentor yaitu Bapak
Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep yang saat ini menjabat sebagai Ketua Jurusan Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan. Peserta konsultasi terkait rencana
kegiatan aktualisasi yang sebelumnya sudah diujikan dan mendapat masukan dari mentor,
coach dan narasumber dari LAN. Kegiatan konsultasi dilaksanakan di Ruang Ketua Jurusan
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan pada tanggal 1 Agustus 2020.
Gambar 5.1. Kegiatan koordinasi pelaksanaan aktualisasi diri dengan mentor
Jumlah kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi sebanyak 4 kegiatan.
Deskripsi masing-masing kegiatan antara lain :
32
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
1. Pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana metode blended learning.
Tanggal Pelaksanaan 2 – 10 Juli 2020
Tempat Pelaksanaan Jurusan Keperawatan
Output/Hasil Dokumentasi dari kegiatan ini antara lain :
1. RPS dan KP mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat
dan Bencana
2. Surat pengantar ke fakultas terkait pembukaan akun mata
kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana dari
Jurusan Keperawatan
3. Surat permohonan pembukaan akun mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di BeL kepada
LPPPM dari Fakultas Ilmu Kesehatan
4. Akun mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana di BeL yang sudah disetting meliputi jumlah
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah, waktu mulai
perkuliahan dari awal sampai akhir, serta membuat
enrolement key (kode masuk mata kuliah).
5. Foto kegiatan
Kendala Kegiatan 1 direncanakan selesai pada akhir minggu pertama
bulan Juli. Tetapi karena ada kendala persuratan karena
jadwal piket, maka surat pengantar pembukaan akun mata
kuliah di BeL dari Fakultas baru terbit tanggal 9 Juli 2020.
Keterangan Seluruh tahapan kegiatan terlaksana
a. Tahapan kegiatan, meliputi :
1) Koordinasi dengan koordinator mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana
untuk pembuatan RPS dan akun mata kuliah di BeL
Uraian Tahapan Kegiatan :
Rapat koordinasi dengan koordinator mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana yaitu Ibu Maria Imaculata Ose, S.Kep., Ns., M.Kep. Rapat koordinasi
dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 1 Juli 2020 di kampus Jurusan Keperawatan.
Dalam rapat koordinasi ini dibahas tentang rancangan blended learning untuk mata
kuliah Keperawatan Gawat Garurat dan Bencana dengan menggunakan LMS BeL. Selain
itu, dalam penyusunan RPS dan KP mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana juga melibatkan team teaching yaitu Bapak Hendy Lesmana, S.Kep., Ns.,
M.Kep. Pelibatan team teaching dalam penyusunan RPS dan KP bertujuan untuk
33
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
persamaan persepsi, pembagian topik agar beban mengajar pada team teaching bisa
merata sesuai dengan expertise keilmuan masing-masing dosen pada team teaching.
Gambar 5.2. Kegiatan rapat koordinasi dengan koordinator mata kuliah Keperawatan
Gawat Darurat dan Bencana
Keterkaitan Dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai ANEKA, tahapan kegiatan rapat koordinasi dengan
koordinator mata kuliah ini merupakan bagian dari pelaksanaan nilai Nasionalisme
karena prinsip saling menghormati pendapat pada saat melakukan koordinasi. Hal
tersebut sesuai dengan prinsip musyawarah yang merupakan merupakan wujud
pengamalan Sile ke 4. Selama rapat koordinasi, team teaching saling menghargai dan
menghormati pendapat terutama terkait dengan ide masukan untuk penambahan atau
pembaruan topik mata ajar pada konten RPS dan KP.
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika rapat koordinasi dengan koordinator mata kuliah tidak dilakukan, maka rancangan
blended learning tidak akan bisa diterapkan, karena prinsip pengajaran pada mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana adalah team teaching, sehingga antar sesame
pengajar harus saling berkoordinasi terkait metode pembelajaran, maupun konten
pembelajaran lainnya.
34
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
2) Pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester dan Kontrak Perkuliahan
Uraian Tahapan Kegiatan :
Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) dan Kontrak Perkuliahan (KP) mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di era pandemi disusun sesuai dengan konsep
distance learning/pembalajaran jarak jauh. Metode yang diterapkan adalah blended
learning (pembelajaran bauran) dengan menggunakan LMS BeL. Dalam metode blended
learning ini, mahasiswa juga tetap akan difasilitasi untuk pertemuan tatap muka, namun
tatap muka secara virtual, sehingga dalam pelaksanaan perkuliahannya nanti, BeL juga
bisa ditunjang dengan aplikasi lain seperti zoom meeting, google meet, dll.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai ANEKA, tahapan kegiatan pembuatan Rancangan
Pembelajaran Semester dan Kontrak Perkuliahan RPS dan KP dibuat sesuai dengan
pedoman kurikulum yang dikembangkan oleh LPPPM Universitas Borneo Tarakan.
Gambar 5.3. Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) dan Kontrak Perkuliahan (KP)
Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana
35
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika mata kuliah tidak memiliki RPS dan KP, maka kita tidak akan dapat melihat capaian
pembelajaran mahasiswa. Akibatnya target kompetensi pada setiap mata kuliah tidak
dapat diukur, apakah sudah sesuai dengan standar kurikulum ataukah tidak.
3) Mengajukan surat permohonan pembuatan akun mata kuliah di BeL dari Jurusan
Keperawatan kepada LPPPM (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan
Mutu)
Uraian Tahapan Kegiatan :
Setelah proses pembuatan RPS dan KP, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan
surat permohonan pembukaan akun mata kuliah Keperawatan Gawat Daruat dan Bencana
di BeL. Surat permohonan terdiri atas dua tahap, yaitu surat permohonan dari Jurusan
yang ditujukan ke Fakultas. Kemuadian, Fakultas akan membuatkan surat permohonan
yang ditujukan kepada ketua LPPPM (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan
Penjaminan Mutu) Universitas Borneo Tarakan. Setelah surat jadi, surat akan
didistribusikan ke LPPPM, dan pemohon akan diberikan salinan surat.
Gambar 5.4. Surat Pengantar dan Permohonan Pembukaan Mata Kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di BeL
36
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Langkah selanjutnya adalah melakukan komunikasi dengan koordinator BeL yaitu Bapak
Dr. Jero Budi Damayasa, S.Pd., M.Pd untuk permohonan pembukaan akun mata kuliah di
BeL. Karena situasi masih pandemi, maka komunikasi dilakukan melalui Whatsapp.
Gambar 5.5. Komunikasi dengan Penanggungjawab BeL untuk Pembukaan mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di BeL
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan mengajukan surat
permohonan pembuatan akun mata kuliah di BeL dari Jurusan Keperawatan kepada
LPPPM (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) merupakan
pelaksanaan dari nilai dasar Etika Publik. Pada situasi formal, komunikasi dengan bagian
lain dalam sebuah organisasi dapat dilakukan melalui prosedur persuratan resmi.
Permintaan pembuatan akun mata kuliah di BeL dengan cara mengirimkan surat
permohonan secara resmi merupakan wujud permintaan dengan sopan dan menghargai
teman kerja di bagian lain.
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika kita tidak bersurat ke LPPPM untuk pembukaan akun mata kuliah di BeL, maka
kemungkinan besar permintaan kita tidak akan direspon oleh koordinator BeL, karena
37
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
dalam birokrasi surat permohonan tersebut dijadikan dasar bagi koordinator BeL untuk
membuka akun mata kuliah di BeL.
4) Upload kontrak perkuliahan ke dalam akun mata kuliah di BeL
Uraian Tahapan Kegiatan :
Tahapan kegiatan berikutnya yaitu upload RPS dan KP di BeL. RPS dan KP perlu
diupload di BeL agar mahasiswa dapat mengakses RPS dan KP dari mana saja dan kapan
saja. Metode pengunggahan RPS dan KP di BeL dengan cara menempelkan (embed item)
sehingga mahasiswa dapat melihat dan juga mengunduh RPS dan KP ke dalam perangkat
yang dimiliki mahasiswa.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan upload kontrak
perkuliahan ke dalam akun mata kuliah di BeL merupakan pelaksanaan dari nilai dasar
Komitmen Mutu. Upload RPS dan KP di BeL merupakan upaya penghematan kertas
sehingga efisien.
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika RPS dan KP tidak diupload ke dalam BeL, maka sosialisasi untuk perkuliahan mata
kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana tidak akan efisien di tengah pandemi
ini, karena harus dilaksanakan secara manual.
38
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Gambar 5.6. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Keperawatan Gawat
Darurat dan Bencana diupload ke dalam BeL
Gambar 5.7. Kontrak Perkuliahan (KP) Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat
dan Bencana diupload ke dalam BeL
5) Melakukan setting akun mata kuliah di BeL, meliputi jumlah mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah, waktu mulai perkuliahan dari awal sampai akhir, serta membuat enrolement
key (kode masuk mata kuliah).
Uraian Tahapan Kegiatan :
Tahapan kegiatan berikutnya adalah setting akun mata kuliah di BeL. Bagian yang perlu
dilakukan pengaturan diantaranya waktu mulai dan berakhirnya mata kuliah, jumlah
mahasiswa yang dapat mengikuti mata kuliah ini, serta enrolement key (kode masuk mata
kuliah). Enrolement key (kode masuk mata kuliah) merupakan suatu password yang
digunakan mahasiswa untuk bisa masuk mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana di BeL.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan setting akun mata kuliah
di BeL merupakan pelaksanaan dari nilai dasar Anti Korupsi. Setting waktu perkuliahan
melatih kedisiplinan terutama terkait ketepatan waktu.
39
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Kalau akun mata kuliah di BeL tidak dilakukan pengaturan, seperti jumlah mahasiswa
dan waktu perkuliahan dank ode masuk mata kuliah, maka ada mahasiswa yang tidak
terakomodir untuk ikut mata kuliah tersebut karena kuota mahasiswa yang tidak disetting
sebelumnya. Selain itu, kode masuk mata kuliah kalau tidak disetting, maka mahasiswa
dari prodi lain juga bebas mengikuti kelas mata kuliah ini, sehingga berpotensi membuat
kacau perkuliahan.
Gambar 5.8. Setting Akun Mata Kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di BeL
40
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
2. Pembuatan e modul
Tanggal Pelaksanaan 6 Juli – 3 Agustus 2020
Tempat Pelaksanaan Jurusan Keperawatan
Output/Hasil Dokumentasi dari kegiatan ini antara lain :
1. Outline modul topik Triage
2. E Modul
3. Foto kegiatan
Kendala Kendala dalam kegiatan ini adalah penggunaan aplikasi yang
sebelumnya belum pernah digunakan oleh peserta latsar.
Peserta latsar hanya mengandalkan video tutorial dari
youtube untuk bisa membuat e modul dengan aplikasi
articulate storyline 3 trial 30 hari. Selain itu, peserta latsar
mengalami kendala saat publish hasil e modul dari format
HTML 5 ke dalam format yang bisa diakses menggunakan
android. Namun, setelah konsultasi dengan ahli IT, akhirnya
hasil e modul dapat dipublish dan bisa diakses menggunakan
android.
Keterangan Seluruh tahapan kegiatan terlaksana
Tahapan kegiatan meliputi :
1) Membuat outline modul
Uraian Tahapan Kegiatan :
Outline modul perlu dibuat sebagai acuan pengembangan menjadi sebuah modul. Outline
modul ini berisi beberapa bagian diantaranya deskripsi singkat topik pembelajaran, tujuan
pembelajaran, latihan soal dan juga case study dan sumber pustaka. Outline perlu dibuat
sebelum pembuatan modul agar modul yang disusun sesuai dengan kaidah dan sesuai
dengan target kompetensi yang ingin dicapai mahasiswa.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan pembuatan outline
modul merupakan pelaksanaan dari nilai dasar Akuntabilitas. Pembuatan outline modul
bertujuan agar isi modul tidak menyimpang dari topik dan capaian kompetensi
pembelajaran.
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika modul tidak dibuatkan outline terlebih dahulu, maka pokok bahasan pada modul bisa
saja tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran pada modul. Selain itu, penulis juga akan
41
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
mengalami kesulitan untuk mengembangkan modul, karena rambu-rambu pembuatan
modulnya tidak ada.
Gambar 5.9. Membuat outline modul
2) Mencari sumber/literature elektronik yang terbaru.
Uraian Tahapan Kegiatan :
Agar dapat menjadi sebuah modul, outline modul harus dikembangkan dan bersumber
pada literatur ilmiah yang terpercaya dan update. Pencarian literatur dilakukan dengan
menggunakan search engine dari google dengan memasukkan kata kunci sesuai dengan
topik. Selanjutnya hasil pencarian diseleksi dengan kriteria diantaranya: artikel dari jurnal
nasional/internasional yang bereputasi, e book, serta literatur setidaknya bersumber dari
artikel jurnal dan buku yang terbit paling lama 5 – 7 tahun terakhir. Setelah itu, literature
yang sudah didapatkan disimpan dalam referensi manager yaitu Mendeley agar nanti
mudah dalam penulisan sitasi.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan pencarian
sumber/literature elektronik yang terbaru merupakan pelaksanaan dari nilai dasar Etika
Publik. Pencantuman sumber dalam penulisan modul sebagai bentuk penghormatan dan
penghargaan atas hasil pemikiran orang lain yang kita jadikan sebagai referensi.
42
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika kita mengambil karya orang lain tanpa kita tuliskan sitasinya, maka kita melakukan
tindakan plagiarisme.
Gambar 5.10. Pencarian Sumber/literatur Elektronik yang Terbaru
Gambar 5.11. Sumber/literatur Elektronik Dimasukkan dalam Referensi Manager
Mendeley
43
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
3) Menyusun sumber/literature pembelajaran menjadi e modul.
Uraian Tahapan Kegiatan :
Setelah literatur didapatkan, tahapan berikutnya adalah mengembangkan outline menjadi
sebuah modul. Proses pengembangan outline menjadi modul tetap memenuhi kaidah
penulisan ilmiah dan pencantuman sumber untuk mencegah plagiarisme.
Gambar 5.12. Penyusunan Modul dengan Memperhatikan Kaidah Sitasi
Setelah proses penyusunan modul, kemudian modul disusun menjadi e modul. Aplikasi
yang digunakan untuk pengembangan e modul adalah articulate storyline 3 yang trial
untuk 30 hari. Peserta mengembangkan topik Triage menjadi sebuah e modul. Rancangan
e modul tiap topik pembelajaran dikembangkan dengan desain uraian singkat materi,
video pembelajaran, case study, serta latihan soal.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan penyusunan
sumber/literature pembelajaran menjadi e modul merupakan pelaksanaan dari nilai dasar
Komitmen Mutu. E modul membantu mahasiswa lebih mudah memahami materi yang
disampaikan. Konten e modul yang terdiri dari materi, video pembelajaran, case study,
serta latihan soal akan sangat membantu mahasiswa dalam memahami topik
44
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
pembelajaran. Selain itu, dengan mengerjakan soal latihan, mahasiswa juga dapat
mengukur kemampuan dirinya dalam hal pemahaman terhadap topik pembelajaran
tersebut.
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika dosen tidak berinovasi dengan penggunaan e modul, maka mahasiswa kurang
tertarik terhadap materi pembelajaran sehingga akan kesulitan memahami materi
pembelajaran.
Gambar 5.12. Penyusunan e Modul dengan Articulate Storyline 3
4) Meng-upload e modul ke dalam akun mata kuliah di BeL
Uraian Tahapan Kegiatan :
Tahapan berikutnya setelah e modul jadi adalah upload e modul ke dalam BeL. Sistem
upload menggunakan system insert URL ke dalam BeL. Sebelum diupload, format e
modul yang masih HTML 5 diubah agar bisa dibaca dengan android. Caranya adalah
format HTML 5 e modul disimpan di drive, kemudian dieksport ke dalam drv.tw. Setelah
itu file akan dapat terbaca oleh android. Setelah itu, file dari drv.tw, disederhakankan
URL nya dengan menggunakan s.id, kemudian alamat URL diupload ke dalam BeL.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan upload e modul ke
dalam akun mata kuliah di BeL merupakan pelaksanaan dari nilai Anti Korupsi dan
45
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Nasionalisme. E modul yang diupload di BeL bisa diakses mahasiswa tanpa perlu
mengeluarkan biaya. Mahasiswa cukup melihat atau download di gawai masing-masing.
Selain itu, modul elektronik dapat disebarluaskan salah satunya melalui LMS BeL
sehingga memperkaya literature di dalam negeri.
Gambar 5.13. Upload e Modul ke Dalam BeL
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika modul tidak dibuat dalam bentuk e modul dan diupload ke LMS BeL, maka modul
akan sulit untuk diakses mahasiswa sehingga pembelajaran tidak efektif.
3. Pembuatan video pembelajaran
Tanggal Pelaksanaan 13 - 28 Juli 2020
Tempat Pelaksanaan Jurusan Keperawatan
Output/Hasil Dokumentasi dari kegiatan ini antara lain :
1. Video Pembalajaran topik Triage
2. Upload video pembelajaran di BeL
3. Foto kegiatan
Kendala Kendala dalam kegiatan ini adalah proses rekaman video
pembelajaran yang harus dilakukan berulang-ulang karena
kondisi pemeran yang terlalu canggung saat di depan
kamera.
Keterangan Seluruh tahapan kegiatan terlaksana
46
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
1) Membuat naskah untuk bahan pembuatan video pembelajaran (konsep micro learning).
Uraian Tahapan Kegiatan :
Video pembelajaran berisi dua point penting yaitu penjelasan konsep materi dan case
study. Sebelum proses rekaman video pembelajaran, dilakukan penyusunan naskah
sebagai acuan pemeran video untuk berbicara agar pembicaraan sesuai dengan outline
pada draft modul. Pembuatan naskah dilakukan dengan menggunakan media power point
dan berisi tentang inti materi yang akan disampaikan dalam video pembelajaran.
Gambar 5.14. Pembuatan Naskah Untuk Bahan Pembuatan Video Pembelajaran
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan penyusunan naskah
untuk bahan pembuatan video pembelajaran merupakan pelaksanaan dari nilai
Akuntabilitas. Penyusunan naskah untuk bahan pembuatan video pembelajaran agar isi
video pembelajaran tidak menyimpang dari topik bahasan.
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika naskah yang berisi materi pembuatan video pembelajaran tidak disusun terlebih
dahulu, maka isi video pembelajaran bisa menyimpang dari topik dan video pembelajaran
menjadi tidak sistematis.
2) Melakukan rekaman video pembelajaran
Uraian Tahapan Kegiatan :
Setelah naskah disusun, tahapan berikutnya adalah perekaman video. Proses perekaman
video menggunakan kamera pada smartphone dan dengan dibantu oleh salah satu teman
47
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
di Jurusan Keperawatan. Proses perekaman video dilakukan dengan durasi yang pendek
sesuai dengan subtopic bahasan agar video yang dihasilkan sesuai dengan konsep micro
learning.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan perekaman video pembelajaran
ini merupakan aplikasi dari nilai Etika Publik dan Anti Korupsi. Saat proses rekaman
video, presentan/model menyampaikan isi materi menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar. Selain itu, video pembelajaran ini dibuat sendiri dan tidak mengambil
hasil karya orang lain sehingga lebih original.
Gambar 5.15. Proses Perekaman Video Pembelajaran
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika video pembelajaran ini tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
maka konten video akan sulit dipahami oleh mahasiswa. Jika video pembelajaran
mengambil karya orang lain, maka hak cipta bisa melekat pada video tersebut dan
konsekuensi hukum akan melekat juga.
48
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
3) Melakukan editing video pembelajaran
Uraian Tahapan Kegiatan :
Tahapan kegiatan berikutnya adalah editing video pembelajaran. Proses editing video
menggunakan aplikasi corel video. Pada proses editing video, dilakukan penambahan
tulisan, musik, dan membuat video pada satu topik pembelajaran menjadi beberapa
bagian agar sesuai dengan konsep micro learning.
Gambar 5.16. Proses Editing Video Pembelajaran
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan editing video pembelajaran ini
merupakan aplikasi dari nilai dasar Komitmen Mutu. Proses editing video dilakukan
untuk menjamin kualitas video sebelum di upload ke dalam BeL. Selain itu video
pembelajaran dibuat dengan konsep micro learning yaitu membuat satu topik menjadi
beberapa bagian video pembelajaran untuk mengurangi kebosanan pada mahasiswa
sehingga proses pembelajaran bisa lebih efektif.
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika video pembelajaran tidak dilakukan proses editing, maka kualitas video akan jelek
sehingga membuat mahasiswa enggan untuk melihat video pembelajaran akibatnya
proses pembelajaran tidak berjalan efektif.
49
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
4) Meng-upload video pembelajaran ke dalam akun mata kuliah di BeL
Uraian Tahapan Kegiatan :
Tahapan terakhir setelah proses editing video adalah upload video pembelajaran ke dalam
BeL. Sistem upload menggunakan embed item, sehingga sebelum diupload ke dalam
BeL, video pembelajaran disimpan terlebih dahulu ke dalam google drive. Video
pembelajaran yang diupload di BeL dapat ditonton langsung oleh mahasiswa atau bisa
juga di unduh/download.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan unggah/upload video
pembelajaran ke BeL ini merupakan aplikasi dari nilai dasar Nasionalisme. Video
pembelajaran yang diunggah ke dalam BeL dapat memperkaya media pembelajaran di
dalam negeri. Selain itu, video pembelajaran juga dapat disebarkan melalui youtube agar
dapat diakses oleh mahasiswa di tempat lain sehingga memudahkan proses belajar
mahasiswa Indonesia.
Gambar 5.17. Unggah Video Pembelajaran ke Dalam BeL
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika video pembelajaran tidak diupload ke dalam LMS, maka mahasiswa akan kesulitan
mengakses.
50
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
4. Penyusunan evaluasi pembelajaran
Tanggal Pelaksanaan 1 – 4 Agustus 2020
Tempat Pelaksanaan Jurusan Keperawatan
Output/Hasil Dokumentasi dari kegiatan ini antara lain :
1. Blue print soal evaluasi
2. Bank soal evaluasi di BeL
3. Setting soal ujian di BeL
4. Foto kegiatan
Kendala Kendala dalam kegiatan ini adalah proses input soal dari
blue print soal ke dalam bank soal di BeL membutuhkan
waktu yang lama karena harus menyalin satu per satu soal
dan juga opsi jawaban.
Keterangan Seluruh tahapan kegiatan terlaksana
1) Membuat blue print soal yang akan diujikan ke mahasiswa sesuai dengan topik
pembelajaran.
Uraian Tahapan Kegiatan :
Tahap pertama dari kegiatan penyusunan evaluasi adalah pembuatan blue print soal.
Pembuatan blue print soal bertujuan agar soal yang dibuat sesuai dengan topik
pembelajaran dan sebaran soal sesuai dengan kompetensi mahasiswa yang mengacu pada
RPS yang sudah dibuat. Komponen dalam penyusunan blue print soal diantaranya topik,
kompetensi, kode soal, vignette soal, opsi pilihan, serta kunci jawaban.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan pembuatan blue print soal
merupakan aplikasi dari nilai dasar Akuntabilitas. Blue print soal evaluasi yang dibuat
sesuai dengan materi yang disampaikan kepada mahasiswa.
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika blue print soal evaluasi tidak dibuat, maka kita tidak bisa memetakan sebaran soal
sesuai dengan komposisi dan kompetensi pada setiap topik bahasan pada mata kuliah. Hal
tersebut berisiko distribusi komposisi soal tidak merata dan hanya terdistribusi pada
beberapa topik bahasan saja.
51
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Gambar 5.18. Pembuatan Blue Print Soal Evaluasi
2) Melakukan input soal ke dalam bank soal mata kuliah di BeL.
Uraian Tahapan Kegiatan :
Tahapan kegiatan berikutnya adalah input soal ke dalam bank soal di BeL. Soal beserta
opsi jawaban dan kunci jawaban disalin satu per satu ke dalam bank soal. Di dalam bank
soal, kode soal berfungsi untuk melihat kompetensi dan topik pada soal tersebut sehingga
memudahkan dalam melihat sebaran soal yang diujikan.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan input soal ke dalam bank soal
di BeL merupakan aplikasi dari nilai dasar Etika Publik. Proses input soal ke dalam bank
soal dilakukan dosen dengan tetap menjaga kerahasiaan soal yang akan diujikan.
Gambar 5.19. Proses Input Soal ke Dalam Bank Soal di BeL
52
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika soal yang kita input tidak kita jaga kerahasiaannya, maka soal akan bocor sehingga
kita akan kesulitan menilai kompetensi mahasiswa.
3) Melakukan setting waktu ujian dan juga durasi ujian
Uraian Tahapan Kegiatan :
Setelah semua soal diinput ke dalam bank soal, maka tahapan kegiatan berikutnya adalah
setting/pengaturan waktu dan durasi ujian. Waktu ujian diatur sesuai denga jadwal pada
KP atau menyesuaikan dengan jadwal dari Universitas. Durasi ujian diatur sesuai dengan
jumlah soal, tingkat kesulitan soal dan mempertimbangkan kemampuan mahasiswa.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan setting waktu ujian dan juga
durasi ujian merupakan aplikasi dari nilai dasar Anti Korupsi. Sistem evaluasi dirancang
dengan sistem online sehingga setelah mengerjakan ujian, mahasiswa akan langsung
melihat nilainya masing-masing.
Gambar 5.19. Proses Setting Waktu Ujian dan Juga Durasi Ujian
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika durasi dan waktu ujian tidak disetting sesuai dengan jumlah soal, tingkat kesulitan
soal dan kemampuan mahasiswa, maka kemungkinan hasil evaluasi tidak akan
memuaskan bagi dosen dan mahasiswa.
53
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
4) Melakukan setting soal untuk ujian.
Uraian Tahapan Kegiatan :
Tahapan terakhir dari penyusunan evaluasi adalah setting untuk soal ujian. Hal perlu
diatur adalah pemilihan paket soal pada bank soal, serta nilai batas lulus untuk evaluasi.
Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :
Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan setting soal untuk ujian
merupakan aplikasi dari nilai dasar Nasionalisme, Komitmen Mutu.
Nasionalisme : paket soal untuk tiap mahasiswa dirancang sama, namun dengan urutan
yang diacak sehingga tetap menjunjung tinggi nilai keadilan sesuai dengan Sila ke 5.
Komitmen Mutu : Metode evaluasi dirancang secara online tanpa penggunakan kertas
sehingga lebih efisien. Jawaban dari mahasiswa akan dinilai dan direkap secara otomatis
oleh system sehingga lebih efektif.
Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :
Jika soal ujian tidak diacak, maka ada kemungkinan akan terjadi tukar jawaban diantara
peserta evaluasi. Kalau jawaban mahasiswa direkap dan dikoreksi secara manual, akan
membutuhkan banyak waktu sehingga kurang efisien.
Gambar 5.20. Contoh Tampilan Soal Evaluasi di BeL
54
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Gambar 5.21. Contoh Tampilan Hasil Evaluasi di BeL
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Seluruh kegiatan dan tahapan kegiatan yang sudah dilakukan dalam rangka membuat
rancangan metode pembelajaran blended learning di era pandemi COVID 19 ini sangat
mendukung visi misi Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo
Tarakan, yaitu : “Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan tenaga keperawatan
profesional yang unggul”. Salah satu parameter tenaga keperawatan yang professional
dan unggul adalah perawat yang mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, termasuk di dalamnya perkembangan teknologi informasi. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam metode blended learning yang menggunakan LMS BeL ini
diharapkan dapat membekali mahasiswa untuk senantiasa menguasai perkembangan
teknologi informasi di era revolusi industry 4.0, sehingga mahasiswa mampu bersaing di
tingkat local, regional, nasional, maupun global.
C. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan perkuliahan online dengan metode blended learning ini akan memberikan
penguatan terhadap nilai tanggung jawab, jujur, inovasi, efektif, efisien, nasionalisme,
dan mandiri sehingga diharapkan memperkuat nilai organisasi di Jurusan Keperawatan
yaitu : “Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya
55
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
secara mandiri, menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan,
serta Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara
dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila.”
D. Role Model Selama Proses Habituasi
Role model yang menjadi panutan saya
sebagai seorang CPNS adalah Ketua
Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Borneo Tarakan.
Beliau kebetulan adalah seorang mentor
saya yaitu Bapak Alfianur, S.Kep., Ns.,
M.Kep. Sebagai seorang PNS beliau
mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap
perkembangan Jurusan Keperawatan.
Menurut pandangan saya, beliau merupakan
seorang pimpinan yang memiliki jiwa
leadership yang kuat. Beliau merupakan seorang pimpinan yang sangat bijaksana dalam
mengambil keputusan, mengayomi dan membimbing para yunior, serta seorang yang
sangat disiplin dalam bekerja. Selain itu, beliau juga seorang pribadi yang sangat hamble,
dan mudah bergaul dengan siapa saja. Karena leadership yang kuat, beliau terpilih
menjadi ketua jurusan dua periode jabatan. Kepribadian tersebut yang menjadi alasan
kuat bagi saya untuk menjadikan beliau sebagai role model bagi saya dalam menjalankan
tugas saya sebagai seorang CPNS. Saran dari beliau untuk saya adalah agar selalu
meniatkan ibadah dalam setiap melaksanakan pekerjaan sehari-hari.
Berikut biodata beliau :
Nama : Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP : 197908232005021004
Tempat Tanggal Lahir : Pengadan, 23 Agustus 1979
Jabatan Fungsional : Lektor
56
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
Pangkat/Golongan : Penata Tk.1/IIId
Agama : Islam
Alamat Kantor : Jalan Amal Lama, No. 1, Kota Tarakan
Email : [email protected]
57
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
- Rancangan blended learning mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana
dengan LMS BeL sudah berhasil dibuat, tetapi masih terbatas untuk satu topik
pembelajaran, yaitu Triage.
- Rancangan blended learning mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana
dengan LMS BeL dilengkapi dengan e modul, video pembelajaran, case study dan
latihan soal agar mahasiswa mudah memahami topik pembelajaran. Hal tersebut akan
memberikan dampak positif terhadap isu yang berkembang di Jurusan Keperawatan
terkait berbagai kendala pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh di era pandemic
COVID 19.
- Sebagai seorang PNS, kita harus senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu, anti korupsi) dalam
melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab kita sehari-hari. Dengan berpegang
teguh pada nilai dasar ANEKA tersebut, maka kita akan dapat melaksanakan fungsi
ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan pemerintah, pelayan masyarakat, dan perekat
pemersatu bangsa.
B. Saran
- Perlunya sosialisasi penggunaan BeL ke mahasiswa ataupun dosen baik oleh LPPPM
maupun Jurusan.
C. Rencana Tindak Lanjut
- Pengembangan e modul dan video pembelajaran untuk topik yang lain pada mata
kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana.
- Pembuatan manual prosedur cara penggunaan e modul untuk mempermudah
penggunaan e modul pada mahasiswa.
58
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
-
- Melakukan uji coba perkuliahan Keperawatan Gawat Darurat menggunakan metode
blended learning menggunakan BeL pada mahasiswa.
- Pembuatan video pembelajaran selanjutnya perlu memperhatikan penggunaan kostum
seragam, background kondisi riil triage di UGD agar dapat memberikan gambaran
kondisi riil di lapangan bagi mahasiswa.
- Pembuatan soal evaluasi tidak hanya terfokus pada bentuk soal multiple choice saja,
tetapi juga perlu dikembangkan bentuk soal yang bersifat analisis, missal bentuk soal
uraian/esay.
59
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
DAFTAR PUSTAKA
Bovens, M. (2007). <Bovens_Assesing Accountability_ELJ2007.PDF>. 13(4),
447–468. https://doi.org/10.1111/j.1468-0386.2007.00378.x
Dirjen Belmawa. (2018). Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi Edisi III. Belmawa, Kemristekdikti.
Dirjen Dikti. (2010). Pedoman beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan
tridharma perguruan tinggi.
Erwan Agus Purwanto, Tyastianti, D., Taufiq, A., & Novianto, W. (2017).
MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS PELAYANAN PUBLIK.
In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53).
Kemenristekdikti. Peraturan Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2016 tentang Statuta Universitas
Borneo Tarakan. , (2016).
Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., & Allo, E. L. (2017). “AKUNTABILITAS”
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga
Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi. Sejati, T. (2017). MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS
WHOLE OF GOVERNMENT. 70.
Universitas Borneo Tarakan. (2015). Rencana Strategis Universitas Borneo
Tarakan Tahun 2015-2019. Retrieved from http://www.ubt.ac.id/
Utomo, T. W. W., Basseng, & Purwana, B. H. (2016). “AKTUALISASI”
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. In Lembaga Administrasi Negara.
1
Ahmat Pujianto
Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda
Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi
LAMPIRAN
Lampiran 1 :
LEMBAR KONSULTASI DENGAN MENTOR
No Tanggal Uraian Kegiatan TTD Mentor
1 2 Juli 2020 Konsultasi terkait masukan narasumber dan rencana
pelaksanaan aktualisasi
2 7 Juli 2020 Konsultasi tentang rencana pembuatan e modul
3 15 Juli 2020 Konsultasi tentang pembuatan video pembelajaran
4 4 Agustus 2020 Konsul hasil pembuatan e modul
5 6 Agustus 2020 Konsul video
6 7 Agustus 2020 Konsultasi Laporan Hasil Aktualisasi
7 10 Agustus 2020 Konsul hasil revisi video
Lampiran 2 :
LEMBAR KONSULTASI DENGAN COACH
No Tanggal Uraian Kegiatan TTD Mentor
1 5 Juli 2020 Konsultasi konsep e modul
2 12 Juli 2020 Konsultasi konsep video pembelajaran
3 27 Juli 2020 Konsultasi revisi e modul
4 3 Agustus 2020 Konsultasi revisi e modul
5 7 Agustus 2020 Konsultasi Laporan Hasil Aktualisasi
6 9 Agustus 2020 Konsultasi revisi Laporan Hasil Aktualisasi
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
MATA KULIAH : KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN BENCANA
Kode MK
B MPKWN03
Bobot SKS :
T : 1 P : 1
Semester
V
Rumpun MK
Kesehatan
Ka. Jurusan
Alfianur, S.Kep Ns,
M.Kep
Otorisasi
(GPM/
UP3M)
Revisi Ke : Tanggal Revisi Pengembang RPS:
Maria Imaculata Ose.,
S.Kep., Ns., M.Kep
Ahmat Pujianto,
S.Kep., Ns., M.Kep
Capaian
Pembelajaran
CPL-PRODI
Sikap
1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri (S-10)
2. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik
Perawat Indonesia (S-12)
Pengetahuan
1. Menguasai konsep prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar pada situasi gawat darurat dan atau bencana (P-11);
2. Menguasai konsep dan prinsip pelaksanaan pada situasi gawat darurat dan atau bencana pada daerah/masyarakat
pesisir (P-18)
Keterampilan Khusus
1. Mampu memberikan (administering) dan mencatat obat oral, topical, parenteral dan supositoria sesuai standar
pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan (KK-3)
Keterampilan Umum
1. Mampu melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar (Basic life support/BLS) pada situasi gawat darurat/bencana
dengan memilih dan menerapkan metode yang tepat, sesuai standard dan kewenangannya (KK-2),
CP-MK CP-MK : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menyusun asuhan keperawatan gawat
darurat pada semua rentang usia dan mampu menjelaskan konsep manajemen bencana serta mampu mempraktikkan
prosedur bantuan hidup dasar.
Deskripsi Mata
kuliah
Mata kuliah ini difokuskan pada pembahasan konsep keperawatan gawat darurat dan bencana dan juga keterampilan
mahasiswa dalam melakukan bantuan hidup dasar pada korban gawat darurat di semua rentang usia. Proses
pembelajaran disusun dalam bentuk distance learning (pembelajaran jarak jauh) dengan metode blended learning
(pembelajaran bauran) karena situasi masih dalam pandemi COVID 19. Dalam metode pembelajaran bauran, segala
bentuk bahan ajar, penugasan, quiz dan evaluasi pembelajaran akan di uplod melalui Learning Media Service (LMS)
Borneo e-Learning (BeL). Beberapa materi akan disampaikan secara tatap muka secara virtual bisa menggunakan
aplikasi zoom meeting, google meet dll. Untuk praktik laboratorium, akan dilakukan dengan cara praktikum mandiri
di rumah dengan tuntunan video praktik. Penilaian dilakukan dengan cara pembuatan video secara mandiri terkait
dengan topik praktikum yang diujikan.
Pokok Bahasan 1. Konsep dan prinsip keperawatan gawat darurat
a. Pengertian Keperawatan Gawat Darurat (Gadar)
b. Prinsip dasar Keperawatan Gadar
c. Lingkup Keperawatan Gadar
d. Aspek legal Keperawatan Gadar bagi Perawat
e. Peran, fungsi dan uraian tugas perawat dalam pelayanan Keperawatan Gadar
2. Konsep pengkajian primer pada pasien gawat darurat, meliputi:
a. Pengkajian Circulation.
b. Pengkajian Airway.
c. Pengkajian Breathing
3. Pengkajian Sekunder pada pasien gawat darurat, meliputi :
a. Pengkajian sign and symptome.
b. Pengkajian riwayat alergi.
c. Pengkajian riwayat pengobatan
d. Pengkajian riwayat penyakit sebelumnya
e. Pengkajian riwayat makanan yang dikonsumsi
f. Pengkajian riwayat kejadian
4. Konsep Bantuan Hidup Dasar, meliputi :
a. Konsep dan prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar.
b. Airway Manajemen pada korban.
c. Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada korban
5. Konsep Dasar dan penatalaksanaan pasien Trauma, meliputi :
a. Pengkajian pada pasien trauma
b. Control cervical
c. Bidai
6. Konsep Triage, meliputi :
a. Pengertian dan tujuan Triage
b. Jenis-jenis Triage
c. Emergency Triage
d. Disaster Triage
7. Praktik pengkajian gawat darurat dan bantuan hidup dasar
a. Praktik pengkajian primer dan sekunder
b. Praktik airway manajemen dan rescue breathing
c. Praktik RJP pada korban di berbagai rentang usia
8. Konsep bencana dan kejadian luar biasa :
a. Konsep Bencana.
b. Konsep Kejadian Luar biasa.
c. Prinsip penganggulangan bencana
9. Sistem penanggulangan bencana terpadu dan proses tindakan bencana
a. Proses inisiasi awal pada bencana.
b. Evakuasi & Transportasi korban
Pustaka
1. American Heart Association. 2015. Fokus Utama: Pembaruan Pedoman American Heart Association 2015 untuk
CPR dan ECC. Alih Bahasa. https://eccguidelines.heart.org/wp-content/uploads/2015/10/2015-AHA-Guidelines-
Highlights-Indonesian.pdf.
2. Atkins, DL et al. 2015. Pediatric Basic Life Support and Cardiopulmonary Resuscitation Quality 2015 American
Heart Association Guidelines Update for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care.
Circulation. https://www.ahajournals.org/
3. Bazyar J, Farrokhi M, Khankeh H. Triage Systems in Mass Casualty Incidents and Disasters: A Review Study
with A Worldwide Approach. 2019. Macedonia Journal Medical Science. 7(3):482-494.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6390156/pdf/OAMJMS-7-482.pdf
4. Mahadewa Tjokorda. 2009. Diagnosis & tatalaksana kegawat daruratan Tulang belakang. Jakarta. Sagung seto
5. Houston C, Sanchez LD, Fischer C, Volz K, Wolfe R. Waiting for Triage : Unmeasured Time in Patient Flow.
2015;XVI(January):39–42. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25671006
6. Kemkes RI. 2007. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana. www.kemkes.go.id
7. NWS Government. Emergency department. Sidney. Sydney: 2014; Diunduh dari
www.health.nsw.gov.au/policies/manuals/Documents/pmm-6.pdfOman s kathleen dkk. 2008. Panduan belajar
Keperawatan Emergency. Jakarta.EGC
8. https://chemm.nlm.nih.gov/startadult
Media Pembelajaran Software Hardware
BeL, power point, video pembelajaran, e HP/Lap top, Buku/modul Pelatihan BT&CLS, Phantom BHD
book, e modul, zoom
Dosen 1. Maria Imaculata Osse, S.Kep., Ns., M.Kep
2. Hendy Lesmana, S.Kep., Ns., M.Kep
3. Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep
Assessment
Ujian tulis, tugas: case study, Quiz, Ujian praktik (video praktik mandiri)
Mata Kuliah Syarat -
Mggu Sub-CP-MK Indikator Kriteria &
Bentuk
Penilaian
Bentuk/Metode
Pembelajaran
& Tugas
Mahasiswa
Materi Pembelajaran Bobot
Penilaian
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1-2 Mahasiswa dapat
menjelaskan konsep
dan prinsip
keperawatan gawat
darurat
Ketepatan dalam
menjelaskan konsep
dasar keperawatan
gawat darurat
Ujian tulis - Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
Konsep dasar dan prinsip
keperawatan gawat darurat
1. Pengertian Keperawatan
Gawat Darurat (Gadar)
2. Prinsip dasar Keperawatan
Gadar
3. Lingkup Keperawatan
Gadar
4. Aspek legal Keperawatan
Gadar bagi Perawat
5. Peran, fungsi dan uraian
tugas perawat dalam
pelayanan Keperawatan
Gadar
5 %
3-4 Mahasiswa dapat
menjelaskan konsep
pengkajian primer
pada pasien gawat
darurat
Ketepatan dalam
menjelaskan
pengkajian primer
pada kondisi gawat
darurat
Ujian tulis - Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
Konsep pengkajian primer pada
pasien gawat darurat :
1. Pengkajian Circulation.
2. Pengkajian Airway.
3. Pengkajian Breathing
10%
5 Mahasiswa dapat
menjelaskan konsep
pengkajian sekunder
pada pasien gawat
darurat
Ketepatan dalam
menjelaskan
pengkajian
sekunder pada
kondisi gawat
darurat
Ujian tulis - Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
Konsep pengkajian sekunder
pada pasien gawat darurat :
1. Pengkajian sign and
symptome.
2. Pengkajian riwayat alergi.
3. Pengkajian riwayat
pengobatan
4. Pengkajian riwayat
penyakit sebelumnya
5. Pengkajian riwayat
makanan yang dikonsumsi
6. Pengkajian riwayat kejadian
5%
6-7 Mahasiswa mampu
menjelaskan
tentang konsep
Bantuan Hidup
Dasar
Ketepatan dalam
menjelaskan konsep
Bantuan Hidup
Dasar pada korban
Ujian tulis
- Blended
learning
dengan BeL
- Tatap muka
virtual dengan
Zoom, dll
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
Konsep Bantuan Hidup Dasar :
1. Konsep dan prinsip
pelaksanaan bantuan hidup
dasar.
2. Airway Manajemen pada
korban.
3. Resusitasi Jantung Paru
(RJP) pada korban
20%
8 Penilaian Tengah Semester
9-10 Mahasiswa mampu
menjelaskan
tentang konsep dasar
dan penatalaksanaan
pasien trauma
Ketepatan dalam
menjelaskan
tentang konsep
dasar dan
penatalaksanaan
pasien trauma
Ujian tulis
- Blended
learning
dengan BeL
- Tatap muka
virtual dengan
Zoom, dll
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
Konsep Dasar dan
penatalaksanaan pasien
Trauma:
1. Pengkajian pada pasien
trauma
2. Control cervical
3. Bidai
10%
11 Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
Ketepatan dalam
menjelaskan
Ujian tulis - Blended
learning
Konsep dasar Triage, meliputi :
1. Pengertian dan tujuan
10%
konsep Triage langkah langkah
penilaian korban/
triage
dengan BeL
- Tatap muka
virtual dengan
Zoom, dll
- Penugasan
dalam bentuk
case study
Triage
2. Jenis-jenis Triage
3. Emergency Triage
4. Disaster Triage
12-13 Mahasiswa mampu
mempraktikkan
pengkajian gawat
darurat dan bantuan
hidup dasar
Ketepatan dalam
mempraktikkan
pengkajian pada
gawat darurat dan
bantuan hidup dasar
Ujian
praktik/video
ujian praktik
mandiri
- Tatap muka
virtual dengan
Zoom, dll
- Praktik
mandiri
- Penugasan
dalam bentuk
video praktik
mandiri
Praktik pengkajian gawat
darurat dan bantuan hidup
dasar:
1. Praktik pengkajian primer
dan sekunder
2. Praktik airway manajemen
dan rescue breathing
3. Praktik RJP pada korban di
berbagai rentang usia
20%
14 Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep
bencana dan
kejadian luar biasa
Ketepatan dalam
menjelaskan konsep
bencana dan
kejadian luar biasa
Ujian tulis - Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
Konsep bencana dan kejadian
luar biasa :
1. Konsep Bencana.
2. Konsep Kejadian Luar
biasa.
3. Prinsip penanggulangan
bencana
10%
15 Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
system
penanggulangan
bencana terpadu
Ketepatan dalam
menjelaskan system
penanggulan
bencana terpadu
Ujian tulis - Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
Sistem penanggulangan
bencana terpadu :
1. Proses inisiasi awal pada
bencana.
2. Evakuasi & Transportasi
korban
10%
16 Penilaian Akhir Semester
1
KONTRAK PERKULIAHAN KEP. GADAR DAN BENCANA
METODE BLENDED LEARNING TAHUN 2020
Nama mata kuliah : Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana
Kode/Bobot
Beban Studi
Semester
: BMPKWN03
: 2 SKS (1 sks teori, 1 sks praktik laboratorium/praktik mandiri)
: V (Lima)
Status mata kuliah : Wajib.
Jurusan : Jurusan D III Keperawatan.
Waktu :
Kelas C1 Kelas C2
Hari Waktu Hari Waktu
Senin 14.00 – 15.40 Selasa 14.00 – 15.40
Rabu 08.00 – 09.40 Jum’at 08.00 – 09.40
Dosen Pengampu : Maria Imaculata Ose, S.Kep., Ns., M.Kep (Koordinator Mata Kuliah)
Hendy Lesmana, S.Kep., Ns., M.Kep
Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep
1 Deskripsi Mata Kuliah.
Mata kuliah ini difokuskan pada pembahasan konsep keperawatan gawat darurat dan bencana dan juga
keterampilan mahasiswa dalam melakukan bantuan hidup dasar pada korban gawat darurat di semua
rentang usia. Proses pembelajaran disusun dalam bentuk distance learning (pembelajaran jarak jauh)
dengan metode blended learning (pembelajaran bauran) karena situasi masih dalam pandemi COVID 19.
Dalam metode pembelajaran bauran, segala bentuk bahan ajar, penugasan, quiz dan evaluasi pembelajaran
akan di uplod melalui Learning Media Service (LMS) Borneo e-Learning (BeL). Beberapa materi akan
disampaikan secara tatap muka secara virtual bisa menggunakan aplikasi zoom meeting, google meet dll.
Untuk praktik laboratorium, akan dilakukan dengan cara praktikum mandiri di rumah dengan tuntunan
video praktik. Penilaian dilakukan dengan cara pembuatan video secara mandiri terkait dengan topik
praktikum yang diujikan.
2 Capaian Pembelajaran.
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menyusun asuhan keperawatan gawat
darurat pada semua rentang usia dan mampu menjelaskan konsep manajemen bencana serta mampu
mempraktikkan prosedur bantuan hidup dasar.
3 Organisasi Materi.
Terlampir
2
4 Outcome pembelajaran.
Setelah menempuh matakuliah ini, mahasiwa harus mampu mengetahui dan memahami (know and
understand) aspek teori dan terapan pada kasus-kasus gawat darurat. Disamping itu memiliki kemampuan
(skills and ability) melaksanakan asuhan keperawatan dalam kasus gawat darurat. Mahasiswa akan lebih
kreatif dan dapat berpikir kritis. Kelompok diskusi akan membuat mereka aktif menyumbangkan gagasan,
mengenal orang lain, membuat argumentasi, menerima gagasan yang berbeda, menemukan hal-hal baru.
Praktek laboratorium mengarahkan mereka untuk melakukan tindakan kemampuan dalam pertolongan
gawat darurat.
5 Bahan Bacaan.
1. American Heart Association. 2015. Fokus Utama: Pembaruan Pedoman American Heart Association
2015 untuk CPR dan ECC. Alih Bahasa. https://eccguidelines.heart.org/wp-
content/uploads/2015/10/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesian.pdf.
2. Atkins, DL et al. 2015. Pediatric Basic Life Support and Cardiopulmonary Resuscitation Quality
2015 American Heart Association Guidelines Update for Cardiopulmonary Resuscitation and
Emergency Cardiovascular Care. Circulation. https://www.ahajournals.org/
3. Bazyar J, Farrokhi M, Khankeh H. Triage Systems in Mass Casualty Incidents and Disasters: A
Review Study with A Worldwide Approach. 2019. Macedonia Journal Medical Science. 7(3):482-
494. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6390156/pdf/OAMJMS-7-482.pdf
4. Mahadewa Tjokorda. 2009. Diagnosis & tatalaksana kegawat daruratan Tulang belakang. Jakarta.
Sagung seto
5. Houston C, Sanchez LD, Fischer C, Volz K, Wolfe R. Waiting for Triage : Unmeasured Time in
Patient Flow. 2015;XVI(January):39–42. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25671006
6. Kemkes RI. 2007. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.
www.kemkes.go.id
7. NWS Government. Emergency department. Sidney. Sydney: 2014; Diunduh dari
www.health.nsw.gov.au/policies/manuals/Documents/pmm-6.pdfOman s kathleen dkk. 2008.
Panduan belajar Keperawatan Emergency. Jakarta.EGC
8. Simple Triage and Rapid Treatment (START). https://chemm.nlm.nih.gov/startadult
6 Penugasan Mata Kuliah
a. Mengerjakan Quiz sesuai topik mata kuliah di BeL
b. Case study
c. Untuk praktikum laboratorium, mahasiswa harus membuat video praktikum mandiri sebagai
pengganti pelaksanaan ujian praktikum
7 Kriteria Penilaian.
Unsur penilaian Persentase (%)
Etika (kehadiran, keaktifan) 15
Penugasan 20
Video Praktikum 25
PTS 20
PAS 20
Total 100
3
Nilai Akhir Berupa :
Nilai Angka
A 80 – 100
B 70 - < 79
C 69 - < 60
D 59 - < 40
E 0 - <39
8 Jadwal Kuliah.
PERTEM. SUBTOPIK DOSEN
PENGAJAR
KELAS Metode
C1 C2
1 dan 2 Konsep dasar dan prinsip
keperawatan gawat darurat
1. Pengertian Keperawatan
Gawat Darurat (Gadar)
2. Prinsip dasar
Keperawatan Gadar
3. Lingkup Keperawatan
Gadar
4. Aspek legal Keperawatan
Gadar bagi Perawat
5. Peran, fungsi dan uraian
tugas perawat dalam
pelayanan Keperawatan
Gadar
Maria Imaculata
Ose
Senin, 7
Sept. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
Selasa, 8
Sept. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
- Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
3 dan 4 Konsep pengkajian primer
pada pasien gawat darurat :
1. Pengkajian Circulation.
2. Pengkajian Airway.
3. Pengkajian Breathing
Ahmat Pujianto Rabu, 9
Sept. 2020
08.00-08.50
08.50-09.40
Jumat, 11
Sept. 2020
08.00-08.50
08.50-09.40
- Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
5 Konsep pengkajian sekunder
pada pasien gawat darurat :
1. Pengkajian sign and
symptome.
2. Pengkajian riwayat
alergi.
3. Pengkajian riwayat
pengobatan
4. Pengkajian riwayat
penyakit sebelumnya
5. Pengkajian riwayat
makanan yang
dikonsumsi
6. Pengkajian riwayat
kejadian
Maria Imaculata
Ose
Senin, 14
Sept. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
Selasa, 15
Sept. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
- Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
6 dan 7 Konsep Bantuan Hidup Dasar
:
1. Konsep dan prinsip
pelaksanaan bantuan
hidup dasar.
2. Airway Manajemen
pada korban.
Hendy Lesmana Rabu, 16
Sept. 2020
08.00-08.50
08.50-09.40
Jumat, 18
Sept. 2020
08.00-08.50
08.50-09.40
- Blended
learning
dengan BeL
- Tatap muka
virtual
dengan
Zoom, dll
4
3. Resusitasi Jantung
Paru (RJP) pada
korban
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
8 Penilaian Tengah Semester Jadwal Menyesuaikan
dengan Universitas
- Evaluasi tulis
via BeL
9 dan 10 Konsep Dasar dan
penatalaksanaan pasien
Trauma:
1. Pengkajian pada pasien
trauma
2. Control cervical
3. Bidai
Hendy Lesmana Senin, 21
Sept. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
Selasa, 22
Sept. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
- Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
11 Konsep dasar Triage,
meliputi :
1. Pengertian dan tujuan
Triage
2. Jenis-jenis Triage
3. Emergency Triage
4. Disaster Triage
Ahmat Pujianto Rabu, 23
Sept. 2020
08.00-08.50
08.50-09.40
Jumat, 25
Sept. 2020
08.00-08.50
08.50-09.40
- Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
12 dan 13 Praktik pengkajian gawat
darurat dan bantuan hidup
dasar:
1. Praktik pengkajian
primer dan sekunder
2. Praktik airway
manajemen dan rescue
breathing
3. Praktik RJP pada korban
di berbagai rentang usia
1. Hendy
Lesmana.
2. Maria
Imaculata
Ose.
3. Ahmat
Pujianto
Senin, 28
Sept. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
Selasa, 29
Sept. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
- Tatap muka
virtual
dengan
Zoom, dll
- Praktik
mandiri
- Penugasan
dalam bentuk
video praktik
mandiri
14 Konsep bencana dan kejadian
luar biasa :
1. Konsep Bencana.
2. Konsep Kejadian Luar
biasa.
3. Prinsip penanggulangan
bencana
Maria Imaculata
Ose
Rabu, 30
Sept. 2020
08.00-08.50
08.50-09.40
Jumat, 02
Okt. 2020
08.00-08.50
08.50-09.40
- Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
15 Sistem penanggulangan
bencana terpadu :
1. Proses inisiasi awal pada
bencana.
2. Evakuasi & Transportasi
korban
Hendy Lesmana Senin, 05
Okt. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
Selasa, 06
Okt. 2020
14.00-14.50
14.50-15.40
- Blended
learning
dengan BeL
- Penugasan
dalam bentuk
Quiz
16 Penilaian Akhir Semester Jadwal Menyesuaikan dengan Universitas
- Evaluasi tulis
via BeL
9 Tata Tertib
a. Mahasiswa WAJIB memiliki akun BeL dan Zoom meeting
b. Satu hari sebelum jadwal kuliah, mahasiswa menghubungi dosen yang bersangkutan.
c. Jika perkuliahan menggunakan zoom meeting, mahasiswa harus berada di dalam kelas zoom meeting 10
menit sebelum perkuliahan dimulai.
d. Enrolement key untuk bisa masuk ke dalam mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di
BeL adalah gadar2020
5
e. Semua bahan pembelajaran, tugas kuliah, ujian tulis, video praktikum, akan di upload ke dalam BeL.
Mahasiswa yang tidak mengerjakan atau mengumpulkan tugas sampai batas akhir waktu yang sudah
disepakati maka tidak akan mendapatkan nilai.
f. Mahasiswa dapat mengikuti PAS bila total kehadiran 80%.
Tarakan, 7 September 2020
Koordinator MK Sipen Mata Kuliah Sipen Mata Kuliah
Kelas C1 Kelas C2
Maria Imaculata Ose, S.Kep, Ns, M.Kep ( ) ( )