disusun oleh : ahmat pujianto, s.kep., ns., m

85
LAPORAN HASIL AKTUALISASI Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep Mentor : Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep Coach : Betha Miranti Andalina, SIP

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

LA

PO

RA

N H

AS

IL A

KT

UA

LIS

AS

I

Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XI

Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara

Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana

di Era Pandemi

Disusun Oleh :

Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep

Mentor : Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep

Coach : Betha Miranti Andalina, SIP

Page 2: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

i

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN XI

Rancangan Optimalisasi Blended Learning

Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Disusun Oleh :

Nama Peserta : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Unit Kerja : Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Borneo Tarakan, Kalimantan Utara

Core Isu : Belum Optimalnya Pelaksanaan Blended Learning di

Jurusan Keperawatan, Universitas Borneo Tarakan

Coach : Betha Miranti Andalina, SIP

Mentor : Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep

PUSLATBANG KDOD

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2020

Page 3: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

ii

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

Nama

Jabatan

NIP

Unit Kerja

Core Isu

Judul Kegiatan

Coach

Mentor

:

:

:

:

:

:

:

:

Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep

Dosen Asisten Ahli

198612042019031009

Program Studi DIII Keperawatan, Jurusan Keperawatan,

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Belum Optimalnya Pelaksanaan Blended Learning Mata

Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era

Pandemi di Jurusan Keperawatan, Universitas Borneo Tarakan

Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

di Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Borneo Tarakan

Betha Miranti Andalina, SIP

Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep

Tarakan, 10 Agustus 2020

Telah disetujui oleh Mentor dan Coach

Untuk diseminarkan pada hari Selasa Tanggal 11 Agustus 2020

Di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Lembaga Administrasi Negara

COACH

MENTOR

Betha Miranti Andalina, SIP

NIP 198410182008042001

Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep

NIP 197908232005021004

Page 4: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

iii

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Hasil Aktualisasi

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XI tahun 2020 :

Nama : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep

NDH : 03

NIP : 198612042019031009

Jabatan : Dosen Asistan Ahli

Judul Rancangan aktualisasi : Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata

Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Laporan Hasil Aktualisasi pada hari Selasa,

Tanggal 11 Agustus 2020 bertempat di Universitas Borneo Tarakan.

Mentor

Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep

Coach

Betha Miranti Andalina, SIP

NIP 197908232005021004 NIP 198410182008042001

Penguji

Siti Zakiyah, S.Si., M.SE., MA

NIP 197904222005012001

Page 5: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

iv

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Kata Pengantar

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga laporan hasil aktualisasi dengan judul “Rancangan Optimalisasi

Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era

Pandemi” dapat diselesaikan. Laporan hasil aktualisasi ini merupakan salah satu penerapan

nilai-nilai dasar ANEKA pada ASN yang dimasukkan dalam setiap kegiatan strategi

mengatasi isu yang ada di tempat kerja. Selain itu, laporan hasil aktualisasi juga merupakan

syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan XI di PUSLATBANG

KDOD LAN RI Samarinda tahun 2020. Berkaitan dengan diselesaikannya laporan hasil

aktualisasi ini, saya mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD LAN

Samarinda

2. Prof. Dr. Adri Patton, M.Si selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan beserta

jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS Golongan

III.

3. Bapak Sulidah, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Borneo Tarakan yang telah mendukung program aktualisasi.

4. Bapak Alfianur S.Kep., Ns., M.Kep selaku mentor dan juga sebagai Ketua Jurusan

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universita Borneo Tarakan

5. Ibu Betha Miranti Andalina, SIP selaku coach

6. Ibu Siti Zakiyah, S.Si., M.SE., MA selaku narasumber

7. Ibu Fitriya Handayani, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Sekretaris Jurusan keperawatan

yang telah mendukung dan memberikan masukan dalam kegiatan ini

8. Ibu Paridah S.Kep Ns, M.Kep selaku Ketua Program Study Diploma III Keperawatan

yang telah berikan dukungan.

9. Rekan-rekan dosen dan tenaga kependidikan Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Borneo Tarakan yang telah meluangkan waktu untuk

berpartisipasi dan membantu dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini

Page 6: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

v

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

10. Seluruh Widyaiswara dan Staff PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda

11. Seluruh rekan-rekan angkatan XI Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi ini masih kurang

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari Bapak dan Ibu.

Terima kasih.

Tarakan, Agustus 2020

Hormat kami,

Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep

NIP 198612042019031009

Page 7: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

vi

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………… i

Lembar Persetujuan …………………………………… ii

Lembar Pengesahan …………………………………… iii

Kata Pengantar …………………………………… iv

Daftar Isi …………………………………… v

BAB I Pendahuluan …………………………………… 1

BAB II Deskripsi Organisasi …………………………………… 3

BAB III Landasan Teori …………………………………… 10

BAB IV Rancangan Aktualisasi …………………………………… 20

BAB V Deskripsi Hasil Aktualisasi …………………………………… 37

BAB VI Kesimpulan dan Saran …………………………………… 62

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 8: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

1

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sesuai dengan pasal 10 dan 11 UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN), tugas dan fungsi ASN ada tiga, yaitu sebagai pelaksana kebijakan public, pemberi

pelayanan kepada masyarakat, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Agar dapat

melakukan tugas dan fungsi tersebut, setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib

menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan

terintegrasi untuk membangun integritas moral, semangat dan motivasi nasionalisme,

tanggung jawab serta profesionalisme dalam kompetensi bidang. Sebelum menjadi seorang

PNS, setiap CPNS wajib menjalani kewajiban Pelatihan Dasar (Latsar).

Tujuan dari Latsar adalah untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan dasar bela negara,

nilai-nilai dasar PNS, serta peran dan kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Selain itu, para CPNS peserta latsar juga akan melaksanakan agenda

habituasi melalui pembelajaran aktualisasi diri di lingkungan kerja masing-masing untuk

mempraktikkan nilai-nilai dasar PNS yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika

publik, komitmen mutu, serta anti korupsi (ANEKA). Pada kegiatan aktualisasi ini, CPNS

dituntut mampu menganalisis berbagai isu di lingkungan kerja dan diharapkan mampu

memecahkan isu tersebut dengan menggunakan pendekatan pelayanan public, Whole of

Government, maupun ASN (sesuai dengan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI). Dalam

setiap kegiatan strategi pemecahan masalah tersebut, CPNS wajib menerapkan nilai-nilai

dasar ANEKA, sehingga pada agenda habituasi ini nanti, setiap CPNS diharapkan terbiasa

mendasari setiap sikap dan perilaku di lingkungan kerja maupun di masyarakat dengan nilai-

nilai dasar ANEKA sehingga bisa menjadi sebuah karakter yang kuat pada setiap PNS

nantinya.

Pengalaman belajar pada agenda habituasi dirancang agar peserta mendapatkan

pemahaman tentang konsepsi habituasi melalui kegiatan pembelajaran aktualisasi di tempat

kerja dan penjelasan tentang kegiatan pembelajaran aktualisasi sehingga peserta akan

memiliki kemampuan mensintesakan substansi mata pelatihan ke dalam rancangan

Page 9: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

2

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

aktualisasi, melaksanakan strategi pemecahan issue sesuai rancangan aktualisasi serta

melakukan evaluasi terhadap strategi yang sudah dilakukan (Utomo, Basseng, & Purwana,

2016). Kondisi ini diharapkan setiap PNS dapat menciptakan suatu strategi pemecahan

masalah yang kreatif, inovatif, efektif, dan efisien agar proses pelayanan di tempat kerja

dapat berjalan dengan lebih baik.

2. Tujuan Aktualisasi

Tujuan dari aktualisasi ini adalah untuk menerapkan strategi pemecahan isu di Jurusan

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan khususnya tentang

pengajaran. Pandemi yang terjadi di Indonesia ini menuntut adanya inovasi dalam proses

belajar mengajar di perguruan tinggi, sehingga penerapan blended learning (pembelajaran

bauran) bisa lebih dioptimalkan. Untuk mengatasi isu tersebut, strategi yang digunakan

adalah dengan pendekatan pelayanan publik agar proses belajar mengajar di tengah pandemi

ini berjalan dengan lebih optimal. Selain itu, dalam setiap kegiatan strategi pemecahan isu

tersebut juga mengandung nilai-nilai dasar ANEKA.

3. Manfaat Aktualisasi

Hasil dari aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi acuan kebijakan bagi Jurusan

Keperawatan untuk mengoptimalkan pelaksanaan blended learning di tengah pandemi

Covid 19 ini. Bagi CPNS peserta Latsar diharapkan memiliki karakter nilai-nilai dasar

ANEKA yang kuat serta kompetensi pemecahan isu dengan menggunakan pendekatan peran

dan fungsi ASN dalam NKRI.

Page 10: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

3

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

1. Profil Organisasi

Universitas Borneo Tarakan (UBT) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang

berkedudukan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Kampus utama UBT terletak di Jalan

Amal Lama Nomor 1 Tarakan. Cikal bakal UBT adalah Universitas Borneo yang

didirikan oleh Yayasan Pinekindi pada tanggal 9 Oktober 1999 dan ditetapkan pada 30

Maret 2000 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pinekindi Nomor:

011/YP/TRK/III/2000. Universitas Borneo secara resmi mulai penyelenggarakan proses

belajar mengajar pada tanggal 6 Juni 2001, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor: 37/D/O/2001, dengan 6 (enam) Fakultas yang terdiri atas

Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Pertanian

(Faperta), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan (FPIK). Jumlah program studi yang ada di lingkungan Universitas Borneo

pada saat awal adalah 14 (empat belas) (Kemenristekdikti, 2016; Universitas Borneo

Tarakan, 2015).

Pada tahun 2010 Universitas Borneo ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi

Pemerintah (PTP) dengan nama ”Universitas Borneo Tarakan” (UBT) dengan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pendirian Universitas

Bangka Belitung, Universitas Borneo Tarakan dan Universitas Musamus (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5157). Seiring dengan perubahan tersebut terjadi perubahan

jumlah fakultas, yakni menjadi 7 (tujuh) fakultas dengan tambahan Fakultas Ilmu

Kesehatan (FIKES), dan jumlah program studi bertambah menjadi 17 (tujuh belas). Pada

tahun 2014 UBT untuk pertama kalinya membuka program studi pasca sarjana, sehingga

jumlah program studi menjadi 18 (delapan belas) (Kemenristekdikti, 2016; Universitas

Borneo Tarakan, 2015).

Page 11: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

4

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Asas dan Landasan Organisasi (UBT) adalah :

a. Asas ideologi UBT adalah Pancasila

b. Landasan konstitusional UBT adalah Undang – Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

c. Landasan operasional UBT adalah tata nilai yang meliputi :

1) Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Berwawasan akademik, mandiri, professional, serta tanggung jawab

3) Kualitas, inovatif, dinamis dan efisien

4) Terbuka dan berwawasan kebangsaan serta berwawasan global.

Pendirian Jurusan Keperawatan di Universitas Borneo Tarakan merupakan suatu

solusi dari hasil kajian isue strategis di kawasan perbatasan terutama terkait dengan

pembangunan kesehatan di kawasan perbatasan. Pada awal pendirian, Prodi DIII

Keperawatan UBT awalnya merupakan Akademi Keperawatan Pemerintah Kota

Tarakan (AKPER PEMKOT) yang bergabung bersama Universitas Borneo Tarakan

berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas Nomor: 110/D/O/2005 tentang Penggabungan

Akademi Keperawatan Pemerintah Kota Tarakan ke dalam Universitas Borneo Tarakan.

Sejalan dengan hal itu maka nama AKPER PEMKOT TARAKAN berubah menjadi

Jurusan Keperawatan dengan surat keputusan dari Kementerian Pendidikan Nasional

Dirjen Dikti No. 162/E/O/2011, tentang penetapan kembali program-program studi pada

Universitas Borneo Tarakan di bawah kendali Fakultas Ilmu Kesehatan. Dengan

demikian maka Universitas Borneo Tarakan (UBT) merupakan satu satunya universitas

negeri di Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki program studi diploma tiga (D III)

Keperawatan.

2. Visi dan Misi Organisasi

Dalam rangka menjalankan amanah sebagai tugas dan fungsinya, UBT menetapkan

visi dan misi sebagai berikut :

Page 12: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

5

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Visi UBT:

“Menjadi Pusat Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Berbasis Riset Untuk Mendukung

Pembangunan Dan Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan Dan Sumber Daya Laut

Tropis Yang Berkelanjutan”.

Misi UBT diantaranya:

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berstandar nasional yang berorientasi pada

kewirausahaan

b. Mengembangkan riset yang berfokus pada potensi kawasan perbatasan dan

sumberdaya laut tropis yang bermanfaat bagi pembangunan nasional

c. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan

IPTEKS untuk kesejahteraan masyarakat

d. Mendorong terwujudnya kekuatan moral dalam pembentukan masyarakat madani

dan pembangunan berkelanjutan

Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Utara terutama dalam

hal pemerataan layanan kesehatan, maka UBT mendirikan Jurusan Keperawatan.

Adapun tujuan dari pendirian Jurusan Keperawatan diantaranya adalah :

1. Menghasilkan tenaga perawat yang mampu memberikan pelayanan keperawatan

yang profesional kepada masyarakat

2. Menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang

kesehatan khususnya keperawatan yang bermanfaat bagi masyarakat perbatasan

dan pesisir

3. Menghasilkan solusi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

4. Mewujudkan kerjasama dalam rangka pengembangan, penyebarluasan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan.

Untuk mencapai tujuan organisasi, Jurusan Keperawatan juga memiliki visi dan

misi yang selaras dengan visi misi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Universitas Borneo

Tarakan. Adapun visi dan misi Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Borneo Tarakan adalah sebagai berikut :

Page 13: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

6

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Visi :

“Menjadi pusat pengembangan tenaga Keperawatan professional yang unggul guna

mendukung pembangunan kesehatan wilayah perbatasan dan pesisir pada tahun 2020.”

Untuk mencapai visi Jurusan maka disusunlah misi Jurusan Keperawatan sebagai

berikut:

a. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan tenaga keperawatan professional

yang unggul

b. Mengembangkan penelitian yang bermanfaat bagi pembangunan kesehatan

khususnya keperawatan di wilayah perbatasan dan pesisir

c. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

d. Melakukan kerjasama dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

di bidang kesehatan/keperawatan

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo

Tarakan dapat dilihat pada bagan berikut :

Bagan 1. Struktur Organisasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Page 14: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

7

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Bagan 2. Struktur Organisasi Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Nilai-nilai yang dijadikan dasar dalam penyelenggaran Jurusan Keperawatan,

diantaranya :

a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukan sikap religious

b. Menjunjung tinggi nilai kemanusian dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

moral dan etika

c. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik

d. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki

nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada Negara dan bangsa

e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta

pendapat atau temuan orisinil orang lain

f. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara

dan kemajuan peradapan berdasarkan pancasila

g. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat

dan lingkungan

h. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

Page 15: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

8

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

i. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan

j. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya secara

mandiri

k. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik professional meliputi kemampuan

menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan professional sesuai

dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya dan hukum/peraturan

perundangan

l. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya

sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia

m. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat

klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan

keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasian

dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam

kapasitas sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya

4. Tugas dan Fungsi Dosen

Secara umum tugas dan fungsi dosen adalah menyelenggarakan tridharma

Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Menurut Pedoman Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan

Tridharma Perguruan Tinggi tahun 2010, disebutkan bahwa dosen adalah pendidik

profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat (Dirjen Dikti, 2010). Sedangkan Profesor atau Guru

Besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan

mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkan

luaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Di bidang pendidikan dan

pengajaran, tugas dosen dapat berupa :

a. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta menyelenggarakan kegiatan

pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik bengkel/studio/kebun

percobaan/teknologi pengajaran;

Page 16: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

9

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

b. Membimbing seminar Mahasiswa;

c. Membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja

lapangan (PKL);

d. Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing, pembuatan

laporan hasil penelitian tugas akhir;

e. Penguji pada ujian akhir;

f. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;

g. Mengembangkan program perkuliahan;

h. Mengembangkan bahan pengajaran;

i. Menyampaikan orasi ilmiah;

j. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan.

k. Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya;

l. Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen

Tugas dosen di bidang penelitian diantaranya :

a. Menghasilkan karya penelitian;

b. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;

c. Mengedit/menyunting karya ilmiah;

d. Membuat rancangan dan karya teknologi;

e. Membuat rancangan karya seni.

Sedangkan tugas dosen di bidang pengabdian kepada masyarakat adalah :

a. Menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat negara sehingga

harus dibebaskan dari jabatan organiknya;

b. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat;

c. Memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;

d. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang

pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;

e. Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat.

Page 17: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

10

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Tugas penunjang tridharma perguruan tinggi dapat berupa :

a. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;

b. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;

c. Menjadi anggota organisasi profesi;

d. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar lembaga;

e. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;

f. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;

g. Mendapat tanda jasa/penghargaan;

h. Menulis buku pelajaran SLTA kebawah;

i. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial.

Page 18: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

11

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

BAB III

LANDASAN TEORI

1. Nilai-nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban bagi individu, kelompok atau institusi untuk

mempertanggungjawabkan apa yang menjadi tugas atau amanahnya (Kusumasari,

Dwiputrianti, & Allo, 2017). Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang

berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam

memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Sebagai seorang

PNS, tugas utama kita adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai public, diantaranya :

1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,

antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan

PNS dalam politik praktis;

3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik;

4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi, serta antara

pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat. Oleh karena itu setiap PNS harus

selalu meningkatkan kinerjanya sebagai pelayan masyarakat dengan mengenalkan nilai-

nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan prilaku PNS dengan mengedepankan

kepentingan publik, imparsial, dan berintegritas. Akuntabilitas publik memiliki tiga

fungsi utama, yaitu (Bovens, 2007):

1) Sebagai penyedia kontrol demokratis (peran demokrasi); dengan membangun suatu

sistem yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas (termasuk

masyarakat, pihak swasta, legislatif, yudikatif dan di lingkungan pemerintah itu

sendiri baik di tingkat kementrian, lembaga maupun daerah);

Page 19: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

12

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

2) Sebagai pencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);

3) Peningkatan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Untuk mewujudkan akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka setiap PNS harus

menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, diantaranya :

1) Leadership/kepemimpinan

Pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang akuntabel dengan memberikan

contoh pada orang lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam

melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain.

2) Transparansi

Transparansi dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan di masyarakat.

3) Integritas

Integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi

semua hukum yang berlaku. Integritas yang tinggi akan menciptakan kepercayaan di

masyarakat.

4) Tanggung jawab

Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban

bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan

yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas

keputusan yang telah dibuat.

5) Keadilan

Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan

dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya.

6) Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan

melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir

dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.

7) Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya

keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

Page 20: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

13

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan

kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.

8) Kejelasan

Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan

mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan

wewenang dan tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas

tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

9) Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah

kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya

lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan

kredibilitas anggota organisasi.

b. Nasionalisme

Sesuai dengan amanat UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),

pada pasal 10 dan 11 dijelaskan bahwa tugas dan fungsi ASN ada tiga, yaitu sebagai

pelaksana kebijakan public, pemberi pelayanan kepada masyarakat, dan sebagai perekat dan

pemersatu bangsa. Sebagai bagian dari pemerintah atau sebagai aparat sipil negara, ASN

memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata lain, ASN adalah aparat

pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang

menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan. Sifat-sifat

kebijakan publik tersebut harus dimengerti oleh ASN sebagai pelaksana kebijakan

publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, sebagai

pelaksana, ASN harus mempertimbangkan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan

dimaksud. ASN juga dituntut sebagai pelaksana kebijakan publik untuk memberikan

pelayanan yang berorientasi pada kepuasan public.

Sedangkan pelayanan masyarakat (publik) adalah segala bentuk pelayanan sektor

publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di bidang

perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Undang-Undang No. 25 Tahun

Page 21: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

14

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

2009 tentang Pelayanan Publik pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa pelayanan publik adalah

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,

jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan

public.

Sebagai perekat dan pemersatu bangsa, setiap PNS terikat sumpah dan janji ketika

diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan taat

sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga senantiasa

menjunjung tinggi martabat PNS serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara dari

pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan‖. Dengan sumpah tersebut, seorang

PNS sudah terikat oleh sumpah dan janjinya untuk loyal, setia dan taat kepada pilar dasar

Negara Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945, serta kepada pemerintahan yang sah.

Seorang PNS tidak boleh memiliki pemikiran, pandangan dan melakukan tindakan yang

bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Bagi seorang PNS, Pancasila, UUD 1945

dan NKRI adalah sesuatu yang final dan harga mati. Dia siap mengorbankan jiwa dan

raganya untuk mempertahankan keutuhan Negara Indonesia.

c. Etika Publik

Dalam kaitannya dengan fungsi PNS sebagai pelayanan publik, etika publik adalah

refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan

dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung

jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk

memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian

kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan public.

Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu:

1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik

Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga

etika publik membentuk integritas pelayanan publik. Moral dalam etika publik menuntut

lebih dari kompetensi teknis karena harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah dan

konsep etika yang khas dalam pelayanan publik. Oleh karena itu, etika publik mengarahkan

Page 22: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

15

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

analisa Polsosbud dalam perspektif pencarian sistematik bentuk pelayanan publik dengan

memperhitungkan interaksi antara nilai-nilai masyarakat dan nilai-nilai yang dijunjung

tinggi oleh lembaga-lembaga publik.

2) Dimensi Modalitas

Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan korup

menyebabkan kemiskinan, sumber diskriminasi, rentan konflik dan penyalahgunaan

kekuasaan. Korupsi disebabkan lemahnya integritas pejabat publik, kurangnya partisipasi

dan lemahnya pengawasan. Membangun integritas publik pejabat dan politisi harus disertai

perbaikan sistem akuntabilitas dan transparansi yang didukung modalitas etika publik, yaitu

bagaimana bisa bertindak baik atau berperilaku sesuai standar etika? Cara bagaimana etika

bisa berfungsi atau bekerja? Struktur seperti apa yang mampu mengorganisir tindakan agar

sesuai dengan etika? Infrastruktur semacam apa yang dibutuhkan agar etika publik

berfungsi? Unsur-Unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas, transparansi dan

netralitas.

3) Dimensi Tindakan Integritas Publik

Integritas publik dalam arti sempit yakni tidak melakukan korupsi atau kecurangan.

Adapun maknanya secara luas yakni tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan dan

kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam kesederhanaan hidup;

Integritas publik juga dimaksudkan kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar,

aturan moral yang diterima masyarakat; Etika publik juga merupakan niat baik seorang

pejabat publik yang didukung oleh institusi sosial seperti hukum, aturan, kebiasaan, dan

sistem pengawasan. Pembentukan moral, niat baik yang didukung oleh lingkungan dan

pengalaman yang menyediakan infrastruktur etika berupa sarana yang mendorong dan

memberi sanksi bagi yang melanggar norma-norma dalam pelayanan public.

d. Komitmen Mutu

Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada

pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan

melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk

mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau

Page 23: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

16

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain

sebagai pesaing (competitors). Karena pentingnya aspek mutu, kini hampir dalam setiap

struktur organisasi, baik di perusahaan maupun institusi pemerintahan, dimunculkan

satu unit kerja yang bertanggung jawab atas penjaminan mutu. Unit penjaminan mutu

berkewajiban mengawal implementasi perencanaan mutu dengan menetapkan program

pengawasan mutu, sekaligus upaya untuk selalu meningkatkan capaian mutu secara

berkelanjutan.

Ada sepuluh strategi yang mesti dijalankan organisasi agar pelaksanaan

manajemen mutu terpadu dapat berjalan baik, yaitu:

1) menyusun program kerja jangka panjang yang berbasis mutu;

2) membangun mindset pegawai terhadap budaya mutu;

3) mengembangkan budaya kerja yang berorientasi mutu, bukan sekedar

melaksanakan tugas rutin dan sebagai formalitas menggugurkan kewajiban;

4) meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan agar dapat menampilkan kinerja

yang lebih baik dari waktu ke waktu (doing something better and better at the right

time);

5) membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang;

6) membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi kepercayaan dan

7) kejujuran;

8) memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal;

9) beradaptasi dengan tuntutan perubahan;

10) menampilkan kinerja tanpa cacat (zero-defect) dan tanpa pemborosan (zero-waste),

sejak memulai setiap pekerjaan (doing the right thing right first time and every

time);

11) menjalankan fungsi pengawasan secara efektif untuk mengawal keterlaksanaan

program kerja. Implementasi kesepuluh strategi yang dianjurkan di atas, diharapkan

dapat membantu pimpinan dalam mewujudkan kinerja produktif dan inovatif.

Dalam hal ini, ada timbal balik manfaat (win-win solution) dari kedua belah pihak,

pemimpin dan karyawannya.

Terdapat sepuluh nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam penilaian mutu pelayanan yaitu :

Page 24: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

17

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

1) Nyata terwujud (Tangible)

2) Keandalan (Reability)

3) Cepat tanggap (Responsiveness)

4) Kompetensi (Competence)

5) Kemudahan (Access)

6) Keramahan (Courtesy)

7) Komunikasi (Communication)

8) Kepercayaan (Credibility)

9) Keamanan (Security)

10) Pemahaman Pelanggan (Understanding the customer)

e. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya tindakan

korupsi. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana

korupsi yang terdiri dari: kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan

curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi.

Dalam menjalankan fungsinya, PNS harus menerapkan nilai-nilai dasar anti korupsi

yaitu: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan

adil. Jenis-jenis tindak korupsi yang umum terjadi dimasyarakat seperti perbuatan

merugikan Negara, perbuatan curang, suap, grativikasi, pemerasan dan benturan

kepentingan dalam pengadaan. Nilai-nilai dasar anti korupsi yang dapat ditanamkan dalam

diri seorang agar terhindar dari praktek korupsi yakni; sikap jujur, disiplin, tanggung

jawab, kerja kera, sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli.

2. Peran dan Fungsi PNS

a. Manajemen ASN

Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang

profesional, memilikinilai dasar, etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih dari

praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada

pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN

Page 25: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

18

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Manajemen ASN mencakup beberapa

hal diantaranya terkait dengan penyusunan dan penetapan kebutuhan pegawai pada proses

perekrutan CPNS, pangkat dan jabatan PNS, pengembangan karier, pola karier, promosi,

mutasi, hak dan kewajiban, dll. Di Indonesia, manajemen PNS diatur dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2020 tentang perubahan atas Peraturan

Pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Beberapa

contoh hak ASN (PNS dan PPPK) dalam peraturan tersebut, diantaranya :

PNS berhak memperoleh

1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;

2) cuti;

3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

4) perlindungan; dan

5) pengembangan kompetensi.

PPPK berhak memperoleh:

1) gaji dan tunjangan;

2) cuti;

3) perlindungan; dan

4) pengembangan kompetensi.

b. Whole of Government (WOG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan

upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup

koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan,

manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai

pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang

terkait dengan urusan-urusan yang relevan (Suwarno, Yogi. Sejati, 2017).

WoG merupakan hal yang penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang

mendapatkan perhatian dari pemerintah karena beberapa alasan, diantaranya (Suwarno,

Yogi. Sejati, 2017):

Page 26: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

19

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

1) adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi

kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan

pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi

dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam

menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan public;

2) terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral

sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu

sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor

tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau

“saling membunuh”. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih

penting dari yang lainnya;

3) khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat

istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi

bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong

tumbuhnya nilainilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-

elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.

WoG dapat dipraktekkan dalam kontinum koordinasi-merger, di mana pelaksanaan

WoG dilakukan mulai dari sebatas koordinasi tanpa ada dampak perubahan institusi atau

kelembagaan sampai dengan proses merger atau penyatuan beberapa lembaga menjadi satu

unit organisasi baru. Perbedaan masing-masing kategori terletak dari posisi masing-masing

kelembagaan yang terlibat atau dilibatkan dalam WoG. Untuk kategori koordinasi, maka

kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan WoG tidak mengalami perubahan struktur

organisasi. Sedangkan dalam kategori integrasi, kelembagaan yang terlibat mulai cair, dan

terdapat penyamaan perencanaan jangka panjang serta kerjasama. Adapun dalam kategori

kedekatan dan pelibatan, kelembagaan menyatukan diri dalam wadah yang relatif lebih

permanen.

c. Pelayanan Publik

Menurut Lembaga Administrasi Negara/LAN tahun 1998, pengertian pelayanan

publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi

Page 27: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

20

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk

barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat (Erwan Agus

Purwanto, Tyastianti, Taufiq, & Novianto, 2017).

Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah

(Erwan Agus Purwanto et al., 2017):

1) Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat, pemerintah

perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

hasilnya.

2) Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara

pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala

hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan.

3) Responsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi

tuntutan kebutuhan warga negaranya.

4) Tidak diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara

satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga

negara.

5) Mudah dan murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai

persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan

harus diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut

masuk akal dan mudah untuk dipenuhi.

6) Efektif dan efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak

dicapainya (untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan

strategis negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan

dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

Page 28: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

21

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

7) Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh

warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan

publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam

arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh

masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

8) Akuntabel

Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan

sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka

bayar.

9) Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki berbagai

tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari praktik

buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain.

Page 29: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

22

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

1. Identifikasi Isu

Dalam pelaksanaan program Tri Dharma perguruan tinggi, ada beberapa issue di

Jurusan Keperawatan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Masih rendahnya kualitas penulisan karya tulis ilmiah di kalangan mahasiswa Jurusan

Keperawatan

Pengetahuan dan keterampilan tentang penulisan ilmiah di kalangan mahasiswa

menjadi suatu yang penting. Dalam program Tri Dharma perguruan tinggi, salah satu

kegiatan mahasiswa adalah ikut dalam proses penelitian. Modal dasar untuk bisa

melaksanakan penelitian adalah dengan menguasai tata penulisan ilmiah, pencarian

literatur ilmiah, serta manajemen sitasi. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tugas-

tugas yang dikerjakan mahasiswa, didapatkan data bahwa mahasiswa belum memiliki

bekal yang cukup dalam hal penulisan ilmiah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil

pembuatan makalah yang tata penulisannya masih tidak sesuai dengan tata cara

penulisan ilmiah, penggunaan literatur ilmiah yang masih sangat terbatas, serta

manajemen sitasi yang belum sesuai dengan kaidah yang ditentukan. Kondisi ini dapat

menjadikan faktor penghambat dan juga penyulit mahasiwa saat mengerjakan Tugas

Akhir di akhir masa studi nantinya.

Gambar 4.1. Contoh Karya Tulis Ilmiah yang Salah

Page 30: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

23

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Gambar 4.2. Contoh Karya Tulis Ilmiah yang Benar

b. Belum optimalnya pelaksanaan Blended Learning (pembelajaran bauran) mata kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Jurusan Keperawatan.

Pandemi Covid 19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada semua aspek

kehidupan termasuk juga pada kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Akibat

pandemi Covid 19 ini, perguruan tinggi dituntut melakukan inovasi dalam pembelajaran.

Pelaksanaan distance learning merupakan salah satu pilihan bagi perguruan tinggi agar

proses pembelajaran tetap berjalan. Akan tetapi, pelaksanaan distance learning yang

diterapkan di Universitas Borneo Tarakan juga memiliki beberapa kendala diantaranya

kondisi sinyal yang sulit untuk mahasiswa di daerah perbatasan, jenis perangkat yang

digunakan mahasiswa yang bervariasi, biaya paket data yang mahal, serta kondisi listrik

di perbatasan yang sering mengalami pemadaman.

Page 31: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

24

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, maka bisa dilakukan blended learning

(pembelajaran bauran) dengan menggunakan LMS BeL (Borneo e Learning) yang

dimiliki oleh Universitas Borneo Tarakan. Namun belum semua mata kuliah yang ada

di Jurusan Keperawatan menggunakan fasilitas BeL ini. Berdasarkan keterangan

mahasiswa, mata kuliah dengan sistem blended learning yang sudah menggunakan BeL

diantaranya mata kuliah Sistem Informasi, Keperawatan Gawat Darurat dan Manajemen

Bencana, Keperawatan Jiwa, Antropologi Kesehatan dan Promosi Kesehatan. Namun

beberapa mata kuliah yang pernah menggunakan BeL tersebut datanya terhapus karena

pusat server BeL mengalami kerusakan akibat forced majeur (tersambar petir). Oleh

karena itu, saat ini BeL memiliki fitur baru yang sehingga kurang familiar di kalangan

mahasiswa. Hasil survei yang dilakukan oleh penulis tanggal 18 Juni 2020 kepada 63

mahasiswa Jurusan Keperawatan terkait penggunaan BeL didapatkan data 63 mahasiswa

(100%) sudah memiliki akun BeL, 31 mahasiswa (49.2%) mengatakan kesulitan untuk

masuk ke dalam akun BeL dan kesulitan membuka fitur baru yang ada di dalam BeL,

100% mahasiswa mengatakan belum pernah mendapatkan sosialisasi tentang cara

menggunakan BeL, 40 mahasiswa (63.5%) mengatakan BeL memiliki fitur yang sangat

menarik untuk pembelajaran.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka pelaksanaan Blended Learning menggunakan

aplikasi BeL belum berjalan optimal. Bagi mahasiswa. kondisi tersebut dapat berdampak

terhadap terganggunya proses belajar sehingga menyebabkan penurunan nilai yang bisa

mengancam pada kelulusan mahasiswa di mata kuliah tertentu. Ketika ada satu atau

beberapa mata kuliah yang tidak lulus, maka mahasiswa wajib untuk mengulang mata

kuliah tersebut untuk perbaikan nilai yang itu bisa berdampak pada semakin panjangnya

masa studi mahasiswa.

Page 32: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

25

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Gambar 4.3. Diagram Survei Penggunaan BeL di kalangan Mahasiswa Jurusan

Keperawatan

Mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana merupakan salah satu mata

kuliah unggulan di Program Diploma III Keperawatan Jurusan Keperawatan FIKES

UBT. Karena sebagai salah satu mata kuliah unggulan, maka perkuliahan harus didesain

secara tepat agar mahasiswa mudah dalam mengikuti pembelajaran mata kuliah ini,

sehingga kompetensi dapat tercapai. Di era pandemi COVID 19, perguruan tinggi

dituntut untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh. Kondisi yang ada di

Kalimantan Utara seperti jaringan internet yang tidak stabil, listrik yang sering padam

menjadi kendala bagi penerapan pendidikan jarak jauh. Blended learning dengan

menggunakan BeL merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

Penggunaan LMS BeL memungkinkan semua bahan ajar, media pembelajaran, bahan

penugasan dan bahan evaluasi tersimpan di dalam database, sehingga memungkinkan

bagi mahasiswa untuk mengakses bahan ajar tersebut sesuai dengan kondisi jaringan

internet dan listrik di rumah masing-masing.

0

10

20

30

40

50

60

70

Pemilikan akun BeL Kesulitan Akses BeL Fitur BeL dirasamemudahkan belajar

Sosliasisasi PenggunaanBeL

Jum

lah

Mah

asis

wa

Item Pertanyaan

Survei Tentang Penggunaan BeL di Kalangan Mahasiswa Jurusan Keperawatan

Ya Tidak

Page 33: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

26

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

c. Belum optimalnya Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan Keperawatan terkait

Penalaran dan Pengembangan Keilmuan.

Selain melaksanakan pembelajaran formal, mahasiswa juga dapat mengasah

kemampuan leadership melalui organisasi mahasiswa yang ada di Jurusan Keperawatan.

Di tingkat Jurusan (Himpunan Mahasiswa Jurusan/HMJ), fokus kegiatan organisasi

adalah pada bidang penalaran dan keilmuan. Kegiatan yang berkaitan penalaran dan

keilmuan ini penting sekali bagi mahasiswa untuk melatih kepekaan terhadap issue yang

berkembang saat ini di bidang keperawatan. Perkuliahan dengan system blok yang

berdampak terhadap padatnya jadwal perkuliahan di Jurusan Keperawatan, membuat

mahasiswa memiliki sedikit waktu untuk melaksanakan kegiatan organisasi. Hal itu

dibuktikan dengan masih minimnya kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Keperawatan yang berfokus pada penalaran dan keilmuan. Data yang didapat dari

Sekretaris Jurusan menunjukkan bahwa dalam satu tahun hanya satu kegiatan penalaran

dan keilmuan yang berhasil dilaksanakan HMJ. Di tahun 2019, HMJ mampu

menyelenggarakan kegiatan Lomba Cerdas Cermat dan Kreatif, serta Pemilihan

Mahsaiswa Duta Keperawatan. Minimnya kegiatan yang diselenggarakan HMJ

menyebabkan kurangnya pengalaman organisasi mahasiswa. Selain itu, minimnya

kegiatan penalaran dan keilmuan yang dilaksanakan oleh HMJ akan berdampak terhadap

minimnya kepekaan mahasiswa terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat,

khususnya isu-isu yang berhubungan dengan keperawatan dan kesehatan.

Gambar 4.4. Kegiatan Lomba Cerdas Cermat dan Kreatif, serta Pemilihan Mahsaiswa

Duta Keperawatan tahun 2019

Page 34: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

27

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

2. Penetapan Isu

Untuk menentukan prioritas isu, ketiga isu yang muncul di Jurusan Keperawatan

tersebut dianalisis menggunakan formula USG (Urgency, Seriousness, and Growth).

Tabel 1. Analisis Isu

No Isue U S G Total Ranking

1. Masih rendahnya kualitas penulisan karya tulis

ilmiah di kalangan mahasiswa Jurusan

Keperawatan

4 4 3 11 2

2. Belum optimalnya pelaksanaan Blended Learning

(pembelajaran bauran) Jurusan Keperawatan di era

pandemi

5 4 4 13 1

3. Belum optimalnya Kegiatan Himpunan Mahasiswa

Jurusan Keperawatan terkait Penalaran dan

Pengembangan Keilmuan

3 3 3 9 3

Keterangan :

U : Urgency

S : Seriousness

G : Growth

Berdasarkan tabel analisis isu tersebut, maka skor USG tertinggi berada pada isu

nomor 2 yaitu tentang belum optimalnya pelaksanaan blended learning (pembelajaran

bauran) di Jurusan Keperawatan. Isu tentang belum optimalnya pelaksanaan blended

learning ini mendesak untuk segera diatasi apalagi di tengah pandemi covid 19. Kondisi

pandemi seperti saat ini membutuhkan inovasi metode pembelajaran jarak jauh agar

kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan. Selain itu, blended learning menjadi

keharusan untuk diterapkan di perguruan tinggi dengan proporsi 30%-79% materi

pembelajaran dapat diperoleh dan dipelajari mahasiswa secara online (Dirjen Belmawa,

2018). Fenomena tersebut membuat isu tentang belum optimalnya pelaksanaan blended

learning diprioritaskan untuk diangkat dalam rancangan aktualisasi diri.

Skor :

1 : Sangat Kecil

2 : Kecil

3 : Sedang

4 : Besar

5 : Sangat Besar

Page 35: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

28

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Gagasan pemecahan isu tersebut menggunakan pendekatan pelayanan publik,

sehingga proses belajar mengajar untuk mahasiswa dan dosen di tengah Pandemi ini bisa

berjalan dengan efektif dan efisien. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dalam

proses pembelajaran ini dapat menanamkan nilai-nilai kemandirian, disiplin, tanggung

jawab, inovatif dan kreatif, agar lulusan Jurusan Keperawatan menjadi perawat yang

profesional dan unggul. Gagasan pemecahan isu adalah Rancangan Optimalisasi Blended

Learning (pembelajaran bauran) Jurusan Keperawatan di era pandemi. Rancangan

optimalisasi Blended Learning menggunakan Borneo e Learning (BeL). BeL dipilih

sebagai media karena BeL merupakan Learning Management System (LMS) yang

dimiliki Universitas Borneo Tarakan, sehingga kalau semua mata kuliah menerapkan

Blended Learning menggunakan BeL, maka akan menjadikan sebuah database

perkuliahan bagi Universitas yang nantinya dapat dijadikan bukti digital saat proses

akreditasi baik itu akreditasi di tingkat Program Studi maupun Universitas. Selain itu,

penggunaan BeL juga mampu mengatasi permasalahan listrik dan juga jaringan di

wilayah perbatasan, karena prinsip perkuliahan di BeL sangat fleksibel sehingga dalam

pelaksanaannya mahasiswa yang memiliki kendala jaringan dan listrik masih tetap dapat

mengakses materi perkuliahan saat kondisi jaringan dan listrik membaik.. Mata kuliah

yang akan dijadikan rancangan Blended Learning adalah Keperawatan Gawat Darurat

dan Bencana.

Adapun kegiatan pemecahan isu tersebut, meliputi :

a. Pembuatan RPS, KP, dan akun mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan

Bencana di BeL

b. Pembuatan e modul

c. Pembuatan video pembelajaran

d. Penyusunan evaluasi pembelajaran

Page 36: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

29

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

3. Uraian Rancangan Kegiatan Aktualisasi

a. Pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester metode blended learning mata kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana

Pada tahapan kegiatan ini, kami akan melakukan koordinasi dengan koordinator

mata kuliah untuk pembuatan rancangan Pembelajaran Semester metode blended

learning, pembuatan akun mata kuliah di BeL, kemudian mengajukan surat

permohonan dari Jurusan Keperawatan kepada LPPPM (Lembaga Pengembangan

Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) untuk pembuatan akun mata kuliah di LMS

BeL. Setelah akun mata kuliah dibuat, selanjutnya meng-upload kontrak perkuliahan

ke dalam BeL, melakukan setting jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah,

waktu mulai perkuliahan dari awal sampai akhir, serta membuat enrolement key

(kode masuk mata kuliah). Kode masuk mata kuliah ini nanti yang dibagikan ke

mahasiswa agar bisa mengikuti perkuliahan ini di BeL.

b. Pembuatan e modul

Tahap pertama dalam kegiatan ini adalah pembuatan outline modul. Selanjutnya,

pencarian sumber/literature sesuai dengan topik/bahasan mata kuliah. Literatur

diupayakan dari jurnal elektronik dan juga buku elektronik yang terbaru. Sumber

pembelajaran yang sudah didapat disusun menjadi e modul. Selanjutnya e modul di

upload ke dalam akun mata kuliah di BeL.

c. Pembuatan video pembelajaran

Pada tahapan kegiatan ini, diawali dengan pembuatan naskah untuk bahan

pembuatan video pembelajaran. Video pembelajaran ini dibuat dengan konsep micro

learning. Artinya satu topik pembelajaran akan menjadi beberapa video

pembelajaran dengan durasi waktu yang singkat untuk meminimalkan tingkat

kebosanan mahasiswa. Video pembelajaran berisi dua hal pokok terkait topik

pembelajaran, yaitu penjelasan konsep dan case study (aplikasi konsep materi pada

kasus). Selanjutnya video pembelajaran di upload ke dalam akun mata kuliah di

BeL.

Page 37: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

30

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

d. Penyusunan evaluasi pembelajaran

Tahap pertama pada kegiatan ini adalah pembuatan blue print soal yang akan

diujikan ke mahasiswa sesuai dengan topik pembelajaran. Setelah itu, soal diinput ke

dalam bank soal mata kuliah di BeL. Langkah berikutnya adalah setting soal untuk

ujian. Dalam BeL ini, soal dapat disetting acak sehingga urutan soal dalam paket soal

mahasiswa satu dengan yang lainnya berbeda. Selain itu, setting waktu ujian dan

juga durasi ujian penting untuk melatih tanggung jawab dan kedisiplinan mahasiswa.

Sehingga soal ujian tidak akan dapat diakses mahasiswa sebelum waktu ujian dan

soal ujian akan tertutup otomatis saat durasi ujian sudah selesai. Selain evaluasi

untuk materi pembelajaran, dosen juga akan menyisipkan evaluasi penggunaan BeL

di kalangan mahasiswa. Hasil dari evaluasi akan direkap dan dianalisis untuk

peningkatan/perbaikan perkuliahan selanjutnya dan sebagai data untuk perbaikan

layanan kuliah di BeL.

Page 38: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

31

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi Diri

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Pembuatan Rancangan

Pembelajaran

Semester

mata kuliah

Keperawatan

Gawat

Darurat dan

Bencana

metode

blended

learning

a. Koordinasi dengan

koordinator mata

kuliah Keperawatan

Gawat Darurat dan

Bencana untuk

pembuatan RPS dan

akun mata kuliah di

BeL

b. Pembuatan

Rancangan

Pembelajaran

Semester dan Kontrak

Perkuliahan

c. Mengajukan surat

permohonan

pembuatan akun mata

kuliah di BeL dari

Jurusan Keperawatan

kepada LPPPM

(Lembaga

Pengembangan

- Rancangan

Pembelajaran

Semester

- Kontrak

Perkuliahan

- Akun Mata

Kuliah

Keperawatan

Gawat Darurat

dan Bencana

di BeL

- Enrolement

key akun mata

kuliah

Akuntabilitas : RPS dan KP dibuat

sesuai dengan pedoman kurikulum

yang dikembangkan oleh LPPPM

Universitas Borneo Tarakan.

Nasionalisme : Saling menghormati

pendapat pada saat melakukan

koordinasi

Etika Publik : Pembuatan RPS dan

KP melibatkan komunikasi dan

koordinasi dengan tim pengajar

Komitmen Mutu : Upload kontrak

perkuliahan di BeL merupakan upaya

penghematan kertas sehingga efisien

Anti Korupsi : setting waktu

perkuliahan melatih kedisiplinan

terutama terkait ketepatan waktu.

Melaksanakan kegiatan

perkuliahan online

dengan metode blended

learning di era pandemi

Covid 19 yang

memanfaatkan

teknologi informasi

diharapkan

berkontribusi terhadap

pencapaian misi

Jurusan

Keperawatan, yaitu :

“Menyelenggarakan

pendidikan yang

menghasilkan tenaga

keperawatan

professional yang

unggul”

Kegiatan perkuliahan

online dengan metode

blended learning ini

akan memberikan

penguatan terhadap

nilai tanggung jawab,

jujur, inovasi, efektif,

efisien, nasionalisme,

dan mandiri sehingga

diharapkan

memperkuat nilai

organisasi di Jurusan

Keperawatan yaitu :

“Menunjukkan sikap

bertanggung jawab

atas pekerjaan

dibidang keahliannya

secara mandiri,

menginternalisasi

semangat

kemandirian,

kejuangan dan

Page 39: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

32

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

Pembelajaran dan

Penjaminan Mutu)

d. Upload kontrak

perkuliahan ke dalam

akun mata kuliah di

BeL

e. Melakukan setting

akun mata kuliah di

BeL, meliputi jumlah

mahasiswa yang

mengikuti mata

kuliah, waktu mulai

perkuliahan dari awal

sampai akhir, serta

membuat enrolement

key (kode masuk mata

kuliah).

kewirausahaan, serta

Berkontribusi dalam

peningkatan mutu

kehidupan

masyarakat,

berbangsa,

bernegara dan

kemajuan peradaban

berdasarkan

Pancasila.”

2 Pembuatan e

modul

a. Membuat outline modul

b. Mencari

sumber/literature

elektronik yang

terbaru.

c. Menyusun

sumber/literature

pembelajaran menjadi

e modul.

- e Modul Akuntabilitas : Pembuatan outline

modul bertujuan untuk memastikan isi

modul agar tidak menyimpang dari

topik dan capaian kompetensi

pembelajaran.

Nasionalisme : Modul elektronik

dapat disebarluaskan sehingga

memperkaya literature di dalam negeri.

Etika Publik : Pencantuman sumber

Page 40: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

33

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

d. Meng-upload e modul

di ke dalam akun mata

kuliah di BeL

dalam penulisan modul sebagai bentuk

penghormatan dan penghargaan atas

hasil pemikiran orang lain yang kita

jadikan sebagai referensi.

Komitmen Mutu : E modul

membantu mahasiswa lebih mudah

memahami materi yang disampaikan

Anti Korupsi : Mahasiswa bisa

mengakses e modul ini dengan tanpa

biaya.

3 Pembuatan

video

pembelajaran

a. Membuat naskah

untuk bahan

pembuatan video

pembelajaran (konsep

micro learning).

Video pembelajaran

berisi dua point

penting yaitu

penjelasan konsep

materi dan case study.

b. Melakukan rekaman

video pembelajaran

c. Melakukan editing

video pembelajaran

ini

d. Meng-upload video

- Video

pembelajaran

konsep materi

dan case

study

Akuntabilitas : Isi video pembelajaran

sesuai dengan topik bahasan.

Nasionalisme : Video pembelajaran

dapat disebarkan melalui youtube

dapat memperkaya literature di dalam

negeri dan dapat diakses oleh

mahasiswa di tempat lain sehingga

memudahkan proses belajar mahasiswa

Indonesia.

Etika Publik : Penggunaan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar pada

video pembelajaran

Komitmen Mutu : Proses editing

video dilakukan untuk menjamin

kualitas video sebelum di upload ke

dalam BeL. Konsep micro learning

untuk mengurangi kebosanan sehingga

lebih efektif.

Page 41: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

34

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai Dasar ANEKA Kontribusi Terhadap

Visi-Misi Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

pembelajaran ke

dalam akun mata

kuliah di BeL

Anti Korupsi : video dibuat sendiri

dan tidak mengambil hasil karya orang

lain.

4 Penyusunan

evaluasi

pembelajaran

a. Membuat blue print

soal yang akan

diujikan ke

mahasiswa sesuai

dengan topik

pembelajaran.

b.Melakukan input soal

ke dalam bank soal

mata kuliah di BeL.

c. Melakukan setting

soal untuk ujian.

d.Melakukan setting

waktu ujian dan juga

durasi ujian

- Blue print soal

evaluasi

Akuntabilitas : Blue print soal

evaluasi yang dibuat sesuai dengan

materi yang disampaikan kepada

mahasiswa.

Nasionalisme : Paket soal untuk tiap

mahasiswa dirancang sama, namun

dengan urutan yang diacak

Etika Publik : Menjaga kerahasiaan

soal yang akan diujikan

Komitmen Mutu : Metode evaluasi

dirancang secara online tanpa

penggunakan kertas sehingga lebih

efisien. Jawaban dari mahasiswa akan

dinilai dan direkap secara otomatis

oleh system sehingga lebih efektif.

Anti Korupsi : Sistem evaluasi

dirancang dengan sistem online

sehingga setelah mengerjakan ujian,

mahasiswa akan langsung melihat

nilainya masing-masing.

Page 42: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

35

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Diri

Rangkaian kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 6 Agustus 2020. Adapun rencana

kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada Jadwal Kegiatan Aktualisasi sebagai berikut :

No Kegiatan Juli Agustus Output

1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester mata kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana metode blended

learning

- Rancangan

Pembelajaran Semester

- Kontrak Perkuliahan

- Enrolement key akun

mata kuliah

2 Pembuatan e modul - e Modul

3 Pembuatan video pembelajaran - Video pembelajaran

4 Penyusunan evaluasi pembelajaran - Blue print soal evaluasi

Page 43: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

31

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

BAB V

DESKRIPSI HASIL AKTUALISASI

A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan, Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi serta

Nilai-nilai Organisasi

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai 7 Agustus 2020. Sebelum

pelaksanaan kegiatan aktualisasi dimulai, peserta berkonsultasi dengan mentor yaitu Bapak

Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep yang saat ini menjabat sebagai Ketua Jurusan Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan. Peserta konsultasi terkait rencana

kegiatan aktualisasi yang sebelumnya sudah diujikan dan mendapat masukan dari mentor,

coach dan narasumber dari LAN. Kegiatan konsultasi dilaksanakan di Ruang Ketua Jurusan

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan pada tanggal 1 Agustus 2020.

Gambar 5.1. Kegiatan koordinasi pelaksanaan aktualisasi diri dengan mentor

Jumlah kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi sebanyak 4 kegiatan.

Deskripsi masing-masing kegiatan antara lain :

Page 44: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

32

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

1. Pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan

Bencana metode blended learning.

Tanggal Pelaksanaan 2 – 10 Juli 2020

Tempat Pelaksanaan Jurusan Keperawatan

Output/Hasil Dokumentasi dari kegiatan ini antara lain :

1. RPS dan KP mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat

dan Bencana

2. Surat pengantar ke fakultas terkait pembukaan akun mata

kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana dari

Jurusan Keperawatan

3. Surat permohonan pembukaan akun mata kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di BeL kepada

LPPPM dari Fakultas Ilmu Kesehatan

4. Akun mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan

Bencana di BeL yang sudah disetting meliputi jumlah

mahasiswa yang mengikuti mata kuliah, waktu mulai

perkuliahan dari awal sampai akhir, serta membuat

enrolement key (kode masuk mata kuliah).

5. Foto kegiatan

Kendala Kegiatan 1 direncanakan selesai pada akhir minggu pertama

bulan Juli. Tetapi karena ada kendala persuratan karena

jadwal piket, maka surat pengantar pembukaan akun mata

kuliah di BeL dari Fakultas baru terbit tanggal 9 Juli 2020.

Keterangan Seluruh tahapan kegiatan terlaksana

a. Tahapan kegiatan, meliputi :

1) Koordinasi dengan koordinator mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana

untuk pembuatan RPS dan akun mata kuliah di BeL

Uraian Tahapan Kegiatan :

Rapat koordinasi dengan koordinator mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan

Bencana yaitu Ibu Maria Imaculata Ose, S.Kep., Ns., M.Kep. Rapat koordinasi

dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 1 Juli 2020 di kampus Jurusan Keperawatan.

Dalam rapat koordinasi ini dibahas tentang rancangan blended learning untuk mata

kuliah Keperawatan Gawat Garurat dan Bencana dengan menggunakan LMS BeL. Selain

itu, dalam penyusunan RPS dan KP mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan

Bencana juga melibatkan team teaching yaitu Bapak Hendy Lesmana, S.Kep., Ns.,

M.Kep. Pelibatan team teaching dalam penyusunan RPS dan KP bertujuan untuk

Page 45: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

33

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

persamaan persepsi, pembagian topik agar beban mengajar pada team teaching bisa

merata sesuai dengan expertise keilmuan masing-masing dosen pada team teaching.

Gambar 5.2. Kegiatan rapat koordinasi dengan koordinator mata kuliah Keperawatan

Gawat Darurat dan Bencana

Keterkaitan Dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai ANEKA, tahapan kegiatan rapat koordinasi dengan

koordinator mata kuliah ini merupakan bagian dari pelaksanaan nilai Nasionalisme

karena prinsip saling menghormati pendapat pada saat melakukan koordinasi. Hal

tersebut sesuai dengan prinsip musyawarah yang merupakan merupakan wujud

pengamalan Sile ke 4. Selama rapat koordinasi, team teaching saling menghargai dan

menghormati pendapat terutama terkait dengan ide masukan untuk penambahan atau

pembaruan topik mata ajar pada konten RPS dan KP.

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika rapat koordinasi dengan koordinator mata kuliah tidak dilakukan, maka rancangan

blended learning tidak akan bisa diterapkan, karena prinsip pengajaran pada mata kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana adalah team teaching, sehingga antar sesame

pengajar harus saling berkoordinasi terkait metode pembelajaran, maupun konten

pembelajaran lainnya.

Page 46: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

34

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

2) Pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester dan Kontrak Perkuliahan

Uraian Tahapan Kegiatan :

Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) dan Kontrak Perkuliahan (KP) mata kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di era pandemi disusun sesuai dengan konsep

distance learning/pembalajaran jarak jauh. Metode yang diterapkan adalah blended

learning (pembelajaran bauran) dengan menggunakan LMS BeL. Dalam metode blended

learning ini, mahasiswa juga tetap akan difasilitasi untuk pertemuan tatap muka, namun

tatap muka secara virtual, sehingga dalam pelaksanaan perkuliahannya nanti, BeL juga

bisa ditunjang dengan aplikasi lain seperti zoom meeting, google meet, dll.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai ANEKA, tahapan kegiatan pembuatan Rancangan

Pembelajaran Semester dan Kontrak Perkuliahan RPS dan KP dibuat sesuai dengan

pedoman kurikulum yang dikembangkan oleh LPPPM Universitas Borneo Tarakan.

Gambar 5.3. Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) dan Kontrak Perkuliahan (KP)

Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana

Page 47: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

35

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika mata kuliah tidak memiliki RPS dan KP, maka kita tidak akan dapat melihat capaian

pembelajaran mahasiswa. Akibatnya target kompetensi pada setiap mata kuliah tidak

dapat diukur, apakah sudah sesuai dengan standar kurikulum ataukah tidak.

3) Mengajukan surat permohonan pembuatan akun mata kuliah di BeL dari Jurusan

Keperawatan kepada LPPPM (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan

Mutu)

Uraian Tahapan Kegiatan :

Setelah proses pembuatan RPS dan KP, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan

surat permohonan pembukaan akun mata kuliah Keperawatan Gawat Daruat dan Bencana

di BeL. Surat permohonan terdiri atas dua tahap, yaitu surat permohonan dari Jurusan

yang ditujukan ke Fakultas. Kemuadian, Fakultas akan membuatkan surat permohonan

yang ditujukan kepada ketua LPPPM (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan

Penjaminan Mutu) Universitas Borneo Tarakan. Setelah surat jadi, surat akan

didistribusikan ke LPPPM, dan pemohon akan diberikan salinan surat.

Gambar 5.4. Surat Pengantar dan Permohonan Pembukaan Mata Kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di BeL

Page 48: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

36

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Langkah selanjutnya adalah melakukan komunikasi dengan koordinator BeL yaitu Bapak

Dr. Jero Budi Damayasa, S.Pd., M.Pd untuk permohonan pembukaan akun mata kuliah di

BeL. Karena situasi masih pandemi, maka komunikasi dilakukan melalui Whatsapp.

Gambar 5.5. Komunikasi dengan Penanggungjawab BeL untuk Pembukaan mata kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di BeL

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan mengajukan surat

permohonan pembuatan akun mata kuliah di BeL dari Jurusan Keperawatan kepada

LPPPM (Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu) merupakan

pelaksanaan dari nilai dasar Etika Publik. Pada situasi formal, komunikasi dengan bagian

lain dalam sebuah organisasi dapat dilakukan melalui prosedur persuratan resmi.

Permintaan pembuatan akun mata kuliah di BeL dengan cara mengirimkan surat

permohonan secara resmi merupakan wujud permintaan dengan sopan dan menghargai

teman kerja di bagian lain.

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika kita tidak bersurat ke LPPPM untuk pembukaan akun mata kuliah di BeL, maka

kemungkinan besar permintaan kita tidak akan direspon oleh koordinator BeL, karena

Page 49: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

37

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

dalam birokrasi surat permohonan tersebut dijadikan dasar bagi koordinator BeL untuk

membuka akun mata kuliah di BeL.

4) Upload kontrak perkuliahan ke dalam akun mata kuliah di BeL

Uraian Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan berikutnya yaitu upload RPS dan KP di BeL. RPS dan KP perlu

diupload di BeL agar mahasiswa dapat mengakses RPS dan KP dari mana saja dan kapan

saja. Metode pengunggahan RPS dan KP di BeL dengan cara menempelkan (embed item)

sehingga mahasiswa dapat melihat dan juga mengunduh RPS dan KP ke dalam perangkat

yang dimiliki mahasiswa.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan upload kontrak

perkuliahan ke dalam akun mata kuliah di BeL merupakan pelaksanaan dari nilai dasar

Komitmen Mutu. Upload RPS dan KP di BeL merupakan upaya penghematan kertas

sehingga efisien.

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika RPS dan KP tidak diupload ke dalam BeL, maka sosialisasi untuk perkuliahan mata

kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana tidak akan efisien di tengah pandemi

ini, karena harus dilaksanakan secara manual.

Page 50: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

38

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Gambar 5.6. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Keperawatan Gawat

Darurat dan Bencana diupload ke dalam BeL

Gambar 5.7. Kontrak Perkuliahan (KP) Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat

dan Bencana diupload ke dalam BeL

5) Melakukan setting akun mata kuliah di BeL, meliputi jumlah mahasiswa yang mengikuti

mata kuliah, waktu mulai perkuliahan dari awal sampai akhir, serta membuat enrolement

key (kode masuk mata kuliah).

Uraian Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan berikutnya adalah setting akun mata kuliah di BeL. Bagian yang perlu

dilakukan pengaturan diantaranya waktu mulai dan berakhirnya mata kuliah, jumlah

mahasiswa yang dapat mengikuti mata kuliah ini, serta enrolement key (kode masuk mata

kuliah). Enrolement key (kode masuk mata kuliah) merupakan suatu password yang

digunakan mahasiswa untuk bisa masuk mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan

Bencana di BeL.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan setting akun mata kuliah

di BeL merupakan pelaksanaan dari nilai dasar Anti Korupsi. Setting waktu perkuliahan

melatih kedisiplinan terutama terkait ketepatan waktu.

Page 51: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

39

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Kalau akun mata kuliah di BeL tidak dilakukan pengaturan, seperti jumlah mahasiswa

dan waktu perkuliahan dank ode masuk mata kuliah, maka ada mahasiswa yang tidak

terakomodir untuk ikut mata kuliah tersebut karena kuota mahasiswa yang tidak disetting

sebelumnya. Selain itu, kode masuk mata kuliah kalau tidak disetting, maka mahasiswa

dari prodi lain juga bebas mengikuti kelas mata kuliah ini, sehingga berpotensi membuat

kacau perkuliahan.

Gambar 5.8. Setting Akun Mata Kuliah

Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di BeL

Page 52: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

40

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

2. Pembuatan e modul

Tanggal Pelaksanaan 6 Juli – 3 Agustus 2020

Tempat Pelaksanaan Jurusan Keperawatan

Output/Hasil Dokumentasi dari kegiatan ini antara lain :

1. Outline modul topik Triage

2. E Modul

3. Foto kegiatan

Kendala Kendala dalam kegiatan ini adalah penggunaan aplikasi yang

sebelumnya belum pernah digunakan oleh peserta latsar.

Peserta latsar hanya mengandalkan video tutorial dari

youtube untuk bisa membuat e modul dengan aplikasi

articulate storyline 3 trial 30 hari. Selain itu, peserta latsar

mengalami kendala saat publish hasil e modul dari format

HTML 5 ke dalam format yang bisa diakses menggunakan

android. Namun, setelah konsultasi dengan ahli IT, akhirnya

hasil e modul dapat dipublish dan bisa diakses menggunakan

android.

Keterangan Seluruh tahapan kegiatan terlaksana

Tahapan kegiatan meliputi :

1) Membuat outline modul

Uraian Tahapan Kegiatan :

Outline modul perlu dibuat sebagai acuan pengembangan menjadi sebuah modul. Outline

modul ini berisi beberapa bagian diantaranya deskripsi singkat topik pembelajaran, tujuan

pembelajaran, latihan soal dan juga case study dan sumber pustaka. Outline perlu dibuat

sebelum pembuatan modul agar modul yang disusun sesuai dengan kaidah dan sesuai

dengan target kompetensi yang ingin dicapai mahasiswa.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan pembuatan outline

modul merupakan pelaksanaan dari nilai dasar Akuntabilitas. Pembuatan outline modul

bertujuan agar isi modul tidak menyimpang dari topik dan capaian kompetensi

pembelajaran.

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika modul tidak dibuatkan outline terlebih dahulu, maka pokok bahasan pada modul bisa

saja tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran pada modul. Selain itu, penulis juga akan

Page 53: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

41

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

mengalami kesulitan untuk mengembangkan modul, karena rambu-rambu pembuatan

modulnya tidak ada.

Gambar 5.9. Membuat outline modul

2) Mencari sumber/literature elektronik yang terbaru.

Uraian Tahapan Kegiatan :

Agar dapat menjadi sebuah modul, outline modul harus dikembangkan dan bersumber

pada literatur ilmiah yang terpercaya dan update. Pencarian literatur dilakukan dengan

menggunakan search engine dari google dengan memasukkan kata kunci sesuai dengan

topik. Selanjutnya hasil pencarian diseleksi dengan kriteria diantaranya: artikel dari jurnal

nasional/internasional yang bereputasi, e book, serta literatur setidaknya bersumber dari

artikel jurnal dan buku yang terbit paling lama 5 – 7 tahun terakhir. Setelah itu, literature

yang sudah didapatkan disimpan dalam referensi manager yaitu Mendeley agar nanti

mudah dalam penulisan sitasi.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan pencarian

sumber/literature elektronik yang terbaru merupakan pelaksanaan dari nilai dasar Etika

Publik. Pencantuman sumber dalam penulisan modul sebagai bentuk penghormatan dan

penghargaan atas hasil pemikiran orang lain yang kita jadikan sebagai referensi.

Page 54: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

42

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika kita mengambil karya orang lain tanpa kita tuliskan sitasinya, maka kita melakukan

tindakan plagiarisme.

Gambar 5.10. Pencarian Sumber/literatur Elektronik yang Terbaru

Gambar 5.11. Sumber/literatur Elektronik Dimasukkan dalam Referensi Manager

Mendeley

Page 55: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

43

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

3) Menyusun sumber/literature pembelajaran menjadi e modul.

Uraian Tahapan Kegiatan :

Setelah literatur didapatkan, tahapan berikutnya adalah mengembangkan outline menjadi

sebuah modul. Proses pengembangan outline menjadi modul tetap memenuhi kaidah

penulisan ilmiah dan pencantuman sumber untuk mencegah plagiarisme.

Gambar 5.12. Penyusunan Modul dengan Memperhatikan Kaidah Sitasi

Setelah proses penyusunan modul, kemudian modul disusun menjadi e modul. Aplikasi

yang digunakan untuk pengembangan e modul adalah articulate storyline 3 yang trial

untuk 30 hari. Peserta mengembangkan topik Triage menjadi sebuah e modul. Rancangan

e modul tiap topik pembelajaran dikembangkan dengan desain uraian singkat materi,

video pembelajaran, case study, serta latihan soal.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan penyusunan

sumber/literature pembelajaran menjadi e modul merupakan pelaksanaan dari nilai dasar

Komitmen Mutu. E modul membantu mahasiswa lebih mudah memahami materi yang

disampaikan. Konten e modul yang terdiri dari materi, video pembelajaran, case study,

serta latihan soal akan sangat membantu mahasiswa dalam memahami topik

Page 56: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

44

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

pembelajaran. Selain itu, dengan mengerjakan soal latihan, mahasiswa juga dapat

mengukur kemampuan dirinya dalam hal pemahaman terhadap topik pembelajaran

tersebut.

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika dosen tidak berinovasi dengan penggunaan e modul, maka mahasiswa kurang

tertarik terhadap materi pembelajaran sehingga akan kesulitan memahami materi

pembelajaran.

Gambar 5.12. Penyusunan e Modul dengan Articulate Storyline 3

4) Meng-upload e modul ke dalam akun mata kuliah di BeL

Uraian Tahapan Kegiatan :

Tahapan berikutnya setelah e modul jadi adalah upload e modul ke dalam BeL. Sistem

upload menggunakan system insert URL ke dalam BeL. Sebelum diupload, format e

modul yang masih HTML 5 diubah agar bisa dibaca dengan android. Caranya adalah

format HTML 5 e modul disimpan di drive, kemudian dieksport ke dalam drv.tw. Setelah

itu file akan dapat terbaca oleh android. Setelah itu, file dari drv.tw, disederhakankan

URL nya dengan menggunakan s.id, kemudian alamat URL diupload ke dalam BeL.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan upload e modul ke

dalam akun mata kuliah di BeL merupakan pelaksanaan dari nilai Anti Korupsi dan

Page 57: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

45

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Nasionalisme. E modul yang diupload di BeL bisa diakses mahasiswa tanpa perlu

mengeluarkan biaya. Mahasiswa cukup melihat atau download di gawai masing-masing.

Selain itu, modul elektronik dapat disebarluaskan salah satunya melalui LMS BeL

sehingga memperkaya literature di dalam negeri.

Gambar 5.13. Upload e Modul ke Dalam BeL

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika modul tidak dibuat dalam bentuk e modul dan diupload ke LMS BeL, maka modul

akan sulit untuk diakses mahasiswa sehingga pembelajaran tidak efektif.

3. Pembuatan video pembelajaran

Tanggal Pelaksanaan 13 - 28 Juli 2020

Tempat Pelaksanaan Jurusan Keperawatan

Output/Hasil Dokumentasi dari kegiatan ini antara lain :

1. Video Pembalajaran topik Triage

2. Upload video pembelajaran di BeL

3. Foto kegiatan

Kendala Kendala dalam kegiatan ini adalah proses rekaman video

pembelajaran yang harus dilakukan berulang-ulang karena

kondisi pemeran yang terlalu canggung saat di depan

kamera.

Keterangan Seluruh tahapan kegiatan terlaksana

Page 58: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

46

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

1) Membuat naskah untuk bahan pembuatan video pembelajaran (konsep micro learning).

Uraian Tahapan Kegiatan :

Video pembelajaran berisi dua point penting yaitu penjelasan konsep materi dan case

study. Sebelum proses rekaman video pembelajaran, dilakukan penyusunan naskah

sebagai acuan pemeran video untuk berbicara agar pembicaraan sesuai dengan outline

pada draft modul. Pembuatan naskah dilakukan dengan menggunakan media power point

dan berisi tentang inti materi yang akan disampaikan dalam video pembelajaran.

Gambar 5.14. Pembuatan Naskah Untuk Bahan Pembuatan Video Pembelajaran

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Untuk keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan penyusunan naskah

untuk bahan pembuatan video pembelajaran merupakan pelaksanaan dari nilai

Akuntabilitas. Penyusunan naskah untuk bahan pembuatan video pembelajaran agar isi

video pembelajaran tidak menyimpang dari topik bahasan.

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika naskah yang berisi materi pembuatan video pembelajaran tidak disusun terlebih

dahulu, maka isi video pembelajaran bisa menyimpang dari topik dan video pembelajaran

menjadi tidak sistematis.

2) Melakukan rekaman video pembelajaran

Uraian Tahapan Kegiatan :

Setelah naskah disusun, tahapan berikutnya adalah perekaman video. Proses perekaman

video menggunakan kamera pada smartphone dan dengan dibantu oleh salah satu teman

Page 59: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

47

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

di Jurusan Keperawatan. Proses perekaman video dilakukan dengan durasi yang pendek

sesuai dengan subtopic bahasan agar video yang dihasilkan sesuai dengan konsep micro

learning.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan perekaman video pembelajaran

ini merupakan aplikasi dari nilai Etika Publik dan Anti Korupsi. Saat proses rekaman

video, presentan/model menyampaikan isi materi menggunakan bahasa Indonesia dengan

baik dan benar. Selain itu, video pembelajaran ini dibuat sendiri dan tidak mengambil

hasil karya orang lain sehingga lebih original.

Gambar 5.15. Proses Perekaman Video Pembelajaran

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika video pembelajaran ini tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,

maka konten video akan sulit dipahami oleh mahasiswa. Jika video pembelajaran

mengambil karya orang lain, maka hak cipta bisa melekat pada video tersebut dan

konsekuensi hukum akan melekat juga.

Page 60: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

48

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

3) Melakukan editing video pembelajaran

Uraian Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan berikutnya adalah editing video pembelajaran. Proses editing video

menggunakan aplikasi corel video. Pada proses editing video, dilakukan penambahan

tulisan, musik, dan membuat video pada satu topik pembelajaran menjadi beberapa

bagian agar sesuai dengan konsep micro learning.

Gambar 5.16. Proses Editing Video Pembelajaran

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan editing video pembelajaran ini

merupakan aplikasi dari nilai dasar Komitmen Mutu. Proses editing video dilakukan

untuk menjamin kualitas video sebelum di upload ke dalam BeL. Selain itu video

pembelajaran dibuat dengan konsep micro learning yaitu membuat satu topik menjadi

beberapa bagian video pembelajaran untuk mengurangi kebosanan pada mahasiswa

sehingga proses pembelajaran bisa lebih efektif.

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika video pembelajaran tidak dilakukan proses editing, maka kualitas video akan jelek

sehingga membuat mahasiswa enggan untuk melihat video pembelajaran akibatnya

proses pembelajaran tidak berjalan efektif.

Page 61: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

49

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

4) Meng-upload video pembelajaran ke dalam akun mata kuliah di BeL

Uraian Tahapan Kegiatan :

Tahapan terakhir setelah proses editing video adalah upload video pembelajaran ke dalam

BeL. Sistem upload menggunakan embed item, sehingga sebelum diupload ke dalam

BeL, video pembelajaran disimpan terlebih dahulu ke dalam google drive. Video

pembelajaran yang diupload di BeL dapat ditonton langsung oleh mahasiswa atau bisa

juga di unduh/download.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan unggah/upload video

pembelajaran ke BeL ini merupakan aplikasi dari nilai dasar Nasionalisme. Video

pembelajaran yang diunggah ke dalam BeL dapat memperkaya media pembelajaran di

dalam negeri. Selain itu, video pembelajaran juga dapat disebarkan melalui youtube agar

dapat diakses oleh mahasiswa di tempat lain sehingga memudahkan proses belajar

mahasiswa Indonesia.

Gambar 5.17. Unggah Video Pembelajaran ke Dalam BeL

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika video pembelajaran tidak diupload ke dalam LMS, maka mahasiswa akan kesulitan

mengakses.

Page 62: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

50

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

4. Penyusunan evaluasi pembelajaran

Tanggal Pelaksanaan 1 – 4 Agustus 2020

Tempat Pelaksanaan Jurusan Keperawatan

Output/Hasil Dokumentasi dari kegiatan ini antara lain :

1. Blue print soal evaluasi

2. Bank soal evaluasi di BeL

3. Setting soal ujian di BeL

4. Foto kegiatan

Kendala Kendala dalam kegiatan ini adalah proses input soal dari

blue print soal ke dalam bank soal di BeL membutuhkan

waktu yang lama karena harus menyalin satu per satu soal

dan juga opsi jawaban.

Keterangan Seluruh tahapan kegiatan terlaksana

1) Membuat blue print soal yang akan diujikan ke mahasiswa sesuai dengan topik

pembelajaran.

Uraian Tahapan Kegiatan :

Tahap pertama dari kegiatan penyusunan evaluasi adalah pembuatan blue print soal.

Pembuatan blue print soal bertujuan agar soal yang dibuat sesuai dengan topik

pembelajaran dan sebaran soal sesuai dengan kompetensi mahasiswa yang mengacu pada

RPS yang sudah dibuat. Komponen dalam penyusunan blue print soal diantaranya topik,

kompetensi, kode soal, vignette soal, opsi pilihan, serta kunci jawaban.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan pembuatan blue print soal

merupakan aplikasi dari nilai dasar Akuntabilitas. Blue print soal evaluasi yang dibuat

sesuai dengan materi yang disampaikan kepada mahasiswa.

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika blue print soal evaluasi tidak dibuat, maka kita tidak bisa memetakan sebaran soal

sesuai dengan komposisi dan kompetensi pada setiap topik bahasan pada mata kuliah. Hal

tersebut berisiko distribusi komposisi soal tidak merata dan hanya terdistribusi pada

beberapa topik bahasan saja.

Page 63: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

51

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Gambar 5.18. Pembuatan Blue Print Soal Evaluasi

2) Melakukan input soal ke dalam bank soal mata kuliah di BeL.

Uraian Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan berikutnya adalah input soal ke dalam bank soal di BeL. Soal beserta

opsi jawaban dan kunci jawaban disalin satu per satu ke dalam bank soal. Di dalam bank

soal, kode soal berfungsi untuk melihat kompetensi dan topik pada soal tersebut sehingga

memudahkan dalam melihat sebaran soal yang diujikan.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan input soal ke dalam bank soal

di BeL merupakan aplikasi dari nilai dasar Etika Publik. Proses input soal ke dalam bank

soal dilakukan dosen dengan tetap menjaga kerahasiaan soal yang akan diujikan.

Gambar 5.19. Proses Input Soal ke Dalam Bank Soal di BeL

Page 64: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

52

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika soal yang kita input tidak kita jaga kerahasiaannya, maka soal akan bocor sehingga

kita akan kesulitan menilai kompetensi mahasiswa.

3) Melakukan setting waktu ujian dan juga durasi ujian

Uraian Tahapan Kegiatan :

Setelah semua soal diinput ke dalam bank soal, maka tahapan kegiatan berikutnya adalah

setting/pengaturan waktu dan durasi ujian. Waktu ujian diatur sesuai denga jadwal pada

KP atau menyesuaikan dengan jadwal dari Universitas. Durasi ujian diatur sesuai dengan

jumlah soal, tingkat kesulitan soal dan mempertimbangkan kemampuan mahasiswa.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan setting waktu ujian dan juga

durasi ujian merupakan aplikasi dari nilai dasar Anti Korupsi. Sistem evaluasi dirancang

dengan sistem online sehingga setelah mengerjakan ujian, mahasiswa akan langsung

melihat nilainya masing-masing.

Gambar 5.19. Proses Setting Waktu Ujian dan Juga Durasi Ujian

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika durasi dan waktu ujian tidak disetting sesuai dengan jumlah soal, tingkat kesulitan

soal dan kemampuan mahasiswa, maka kemungkinan hasil evaluasi tidak akan

memuaskan bagi dosen dan mahasiswa.

Page 65: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

53

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

4) Melakukan setting soal untuk ujian.

Uraian Tahapan Kegiatan :

Tahapan terakhir dari penyusunan evaluasi adalah setting untuk soal ujian. Hal perlu

diatur adalah pemilihan paket soal pada bank soal, serta nilai batas lulus untuk evaluasi.

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA :

Keterkaitan dengan nilai dasar ANEKA, tahapan kegiatan setting soal untuk ujian

merupakan aplikasi dari nilai dasar Nasionalisme, Komitmen Mutu.

Nasionalisme : paket soal untuk tiap mahasiswa dirancang sama, namun dengan urutan

yang diacak sehingga tetap menjunjung tinggi nilai keadilan sesuai dengan Sila ke 5.

Komitmen Mutu : Metode evaluasi dirancang secara online tanpa penggunakan kertas

sehingga lebih efisien. Jawaban dari mahasiswa akan dinilai dan direkap secara otomatis

oleh system sehingga lebih efektif.

Analisis Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan :

Jika soal ujian tidak diacak, maka ada kemungkinan akan terjadi tukar jawaban diantara

peserta evaluasi. Kalau jawaban mahasiswa direkap dan dikoreksi secara manual, akan

membutuhkan banyak waktu sehingga kurang efisien.

Gambar 5.20. Contoh Tampilan Soal Evaluasi di BeL

Page 66: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

54

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Gambar 5.21. Contoh Tampilan Hasil Evaluasi di BeL

B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi

Seluruh kegiatan dan tahapan kegiatan yang sudah dilakukan dalam rangka membuat

rancangan metode pembelajaran blended learning di era pandemi COVID 19 ini sangat

mendukung visi misi Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo

Tarakan, yaitu : “Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan tenaga keperawatan

profesional yang unggul”. Salah satu parameter tenaga keperawatan yang professional

dan unggul adalah perawat yang mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, termasuk di dalamnya perkembangan teknologi informasi. Pemanfaatan

teknologi informasi dalam metode blended learning yang menggunakan LMS BeL ini

diharapkan dapat membekali mahasiswa untuk senantiasa menguasai perkembangan

teknologi informasi di era revolusi industry 4.0, sehingga mahasiswa mampu bersaing di

tingkat local, regional, nasional, maupun global.

C. Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan perkuliahan online dengan metode blended learning ini akan memberikan

penguatan terhadap nilai tanggung jawab, jujur, inovasi, efektif, efisien, nasionalisme,

dan mandiri sehingga diharapkan memperkuat nilai organisasi di Jurusan Keperawatan

yaitu : “Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya

Page 67: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

55

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

secara mandiri, menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan,

serta Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara

dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila.”

D. Role Model Selama Proses Habituasi

Role model yang menjadi panutan saya

sebagai seorang CPNS adalah Ketua

Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Borneo Tarakan.

Beliau kebetulan adalah seorang mentor

saya yaitu Bapak Alfianur, S.Kep., Ns.,

M.Kep. Sebagai seorang PNS beliau

mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap

perkembangan Jurusan Keperawatan.

Menurut pandangan saya, beliau merupakan

seorang pimpinan yang memiliki jiwa

leadership yang kuat. Beliau merupakan seorang pimpinan yang sangat bijaksana dalam

mengambil keputusan, mengayomi dan membimbing para yunior, serta seorang yang

sangat disiplin dalam bekerja. Selain itu, beliau juga seorang pribadi yang sangat hamble,

dan mudah bergaul dengan siapa saja. Karena leadership yang kuat, beliau terpilih

menjadi ketua jurusan dua periode jabatan. Kepribadian tersebut yang menjadi alasan

kuat bagi saya untuk menjadikan beliau sebagai role model bagi saya dalam menjalankan

tugas saya sebagai seorang CPNS. Saran dari beliau untuk saya adalah agar selalu

meniatkan ibadah dalam setiap melaksanakan pekerjaan sehari-hari.

Berikut biodata beliau :

Nama : Alfianur, S.Kep., Ns., M.Kep

NIP : 197908232005021004

Tempat Tanggal Lahir : Pengadan, 23 Agustus 1979

Jabatan Fungsional : Lektor

Page 68: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

56

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

Pangkat/Golongan : Penata Tk.1/IIId

Agama : Islam

Alamat Kantor : Jalan Amal Lama, No. 1, Kota Tarakan

Email : [email protected]

Page 69: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

57

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

- Rancangan blended learning mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana

dengan LMS BeL sudah berhasil dibuat, tetapi masih terbatas untuk satu topik

pembelajaran, yaitu Triage.

- Rancangan blended learning mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana

dengan LMS BeL dilengkapi dengan e modul, video pembelajaran, case study dan

latihan soal agar mahasiswa mudah memahami topik pembelajaran. Hal tersebut akan

memberikan dampak positif terhadap isu yang berkembang di Jurusan Keperawatan

terkait berbagai kendala pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh di era pandemic

COVID 19.

- Sebagai seorang PNS, kita harus senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai dasar ANEKA

(akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu, anti korupsi) dalam

melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab kita sehari-hari. Dengan berpegang

teguh pada nilai dasar ANEKA tersebut, maka kita akan dapat melaksanakan fungsi

ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan pemerintah, pelayan masyarakat, dan perekat

pemersatu bangsa.

B. Saran

- Perlunya sosialisasi penggunaan BeL ke mahasiswa ataupun dosen baik oleh LPPPM

maupun Jurusan.

C. Rencana Tindak Lanjut

- Pengembangan e modul dan video pembelajaran untuk topik yang lain pada mata

kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana.

- Pembuatan manual prosedur cara penggunaan e modul untuk mempermudah

penggunaan e modul pada mahasiswa.

Page 70: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

58

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

-

- Melakukan uji coba perkuliahan Keperawatan Gawat Darurat menggunakan metode

blended learning menggunakan BeL pada mahasiswa.

- Pembuatan video pembelajaran selanjutnya perlu memperhatikan penggunaan kostum

seragam, background kondisi riil triage di UGD agar dapat memberikan gambaran

kondisi riil di lapangan bagi mahasiswa.

- Pembuatan soal evaluasi tidak hanya terfokus pada bentuk soal multiple choice saja,

tetapi juga perlu dikembangkan bentuk soal yang bersifat analisis, missal bentuk soal

uraian/esay.

Page 71: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

59

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

DAFTAR PUSTAKA

Bovens, M. (2007). <Bovens_Assesing Accountability_ELJ2007.PDF>. 13(4),

447–468. https://doi.org/10.1111/j.1468-0386.2007.00378.x

Dirjen Belmawa. (2018). Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan

Tinggi Edisi III. Belmawa, Kemristekdikti.

Dirjen Dikti. (2010). Pedoman beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan

tridharma perguruan tinggi.

Erwan Agus Purwanto, Tyastianti, D., Taufiq, A., & Novianto, W. (2017).

MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS PELAYANAN PUBLIK.

In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53).

Kemenristekdikti. Peraturan Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2016 tentang Statuta Universitas

Borneo Tarakan. , (2016).

Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., & Allo, E. L. (2017). “AKUNTABILITAS”

Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga

Administrasi Negara.

Suwarno, Yogi. Sejati, T. (2017). MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS

WHOLE OF GOVERNMENT. 70.

Universitas Borneo Tarakan. (2015). Rencana Strategis Universitas Borneo

Tarakan Tahun 2015-2019. Retrieved from http://www.ubt.ac.id/

Utomo, T. W. W., Basseng, & Purwana, B. H. (2016). “AKTUALISASI”

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. In Lembaga Administrasi Negara.

Page 72: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

1

Ahmat Pujianto

Latsar CPNS Golongan III Angkatan XI Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Laporan Hasil Aktualisasi Rancangan Optimalisasi Blended Learning Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di Era Pandemi

LAMPIRAN

Page 73: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

Lampiran 1 :

LEMBAR KONSULTASI DENGAN MENTOR

No Tanggal Uraian Kegiatan TTD Mentor

1 2 Juli 2020 Konsultasi terkait masukan narasumber dan rencana

pelaksanaan aktualisasi

2 7 Juli 2020 Konsultasi tentang rencana pembuatan e modul

3 15 Juli 2020 Konsultasi tentang pembuatan video pembelajaran

4 4 Agustus 2020 Konsul hasil pembuatan e modul

5 6 Agustus 2020 Konsul video

6 7 Agustus 2020 Konsultasi Laporan Hasil Aktualisasi

7 10 Agustus 2020 Konsul hasil revisi video

Page 74: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

Lampiran 2 :

LEMBAR KONSULTASI DENGAN COACH

No Tanggal Uraian Kegiatan TTD Mentor

1 5 Juli 2020 Konsultasi konsep e modul

2 12 Juli 2020 Konsultasi konsep video pembelajaran

3 27 Juli 2020 Konsultasi revisi e modul

4 3 Agustus 2020 Konsultasi revisi e modul

5 7 Agustus 2020 Konsultasi Laporan Hasil Aktualisasi

6 9 Agustus 2020 Konsultasi revisi Laporan Hasil Aktualisasi

Page 75: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

MATA KULIAH : KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN BENCANA

Kode MK

B MPKWN03

Bobot SKS :

T : 1 P : 1

Semester

V

Rumpun MK

Kesehatan

Ka. Jurusan

Alfianur, S.Kep Ns,

M.Kep

Otorisasi

(GPM/

UP3M)

Revisi Ke : Tanggal Revisi Pengembang RPS:

Maria Imaculata Ose.,

S.Kep., Ns., M.Kep

Ahmat Pujianto,

S.Kep., Ns., M.Kep

Capaian

Pembelajaran

CPL-PRODI

Sikap

1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri (S-10)

2. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik

Perawat Indonesia (S-12)

Pengetahuan

1. Menguasai konsep prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar pada situasi gawat darurat dan atau bencana (P-11);

2. Menguasai konsep dan prinsip pelaksanaan pada situasi gawat darurat dan atau bencana pada daerah/masyarakat

pesisir (P-18)

Keterampilan Khusus

1. Mampu memberikan (administering) dan mencatat obat oral, topical, parenteral dan supositoria sesuai standar

pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan (KK-3)

Keterampilan Umum

1. Mampu melaksanakan prosedur bantuan hidup dasar (Basic life support/BLS) pada situasi gawat darurat/bencana

dengan memilih dan menerapkan metode yang tepat, sesuai standard dan kewenangannya (KK-2),

CP-MK CP-MK : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menyusun asuhan keperawatan gawat

darurat pada semua rentang usia dan mampu menjelaskan konsep manajemen bencana serta mampu mempraktikkan

prosedur bantuan hidup dasar.

Deskripsi Mata

kuliah

Mata kuliah ini difokuskan pada pembahasan konsep keperawatan gawat darurat dan bencana dan juga keterampilan

mahasiswa dalam melakukan bantuan hidup dasar pada korban gawat darurat di semua rentang usia. Proses

pembelajaran disusun dalam bentuk distance learning (pembelajaran jarak jauh) dengan metode blended learning

Page 76: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

(pembelajaran bauran) karena situasi masih dalam pandemi COVID 19. Dalam metode pembelajaran bauran, segala

bentuk bahan ajar, penugasan, quiz dan evaluasi pembelajaran akan di uplod melalui Learning Media Service (LMS)

Borneo e-Learning (BeL). Beberapa materi akan disampaikan secara tatap muka secara virtual bisa menggunakan

aplikasi zoom meeting, google meet dll. Untuk praktik laboratorium, akan dilakukan dengan cara praktikum mandiri

di rumah dengan tuntunan video praktik. Penilaian dilakukan dengan cara pembuatan video secara mandiri terkait

dengan topik praktikum yang diujikan.

Pokok Bahasan 1. Konsep dan prinsip keperawatan gawat darurat

a. Pengertian Keperawatan Gawat Darurat (Gadar)

b. Prinsip dasar Keperawatan Gadar

c. Lingkup Keperawatan Gadar

d. Aspek legal Keperawatan Gadar bagi Perawat

e. Peran, fungsi dan uraian tugas perawat dalam pelayanan Keperawatan Gadar

2. Konsep pengkajian primer pada pasien gawat darurat, meliputi:

a. Pengkajian Circulation.

b. Pengkajian Airway.

c. Pengkajian Breathing

3. Pengkajian Sekunder pada pasien gawat darurat, meliputi :

a. Pengkajian sign and symptome.

b. Pengkajian riwayat alergi.

c. Pengkajian riwayat pengobatan

d. Pengkajian riwayat penyakit sebelumnya

e. Pengkajian riwayat makanan yang dikonsumsi

f. Pengkajian riwayat kejadian

4. Konsep Bantuan Hidup Dasar, meliputi :

a. Konsep dan prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar.

b. Airway Manajemen pada korban.

c. Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada korban

5. Konsep Dasar dan penatalaksanaan pasien Trauma, meliputi :

a. Pengkajian pada pasien trauma

b. Control cervical

c. Bidai

6. Konsep Triage, meliputi :

a. Pengertian dan tujuan Triage

b. Jenis-jenis Triage

Page 77: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

c. Emergency Triage

d. Disaster Triage

7. Praktik pengkajian gawat darurat dan bantuan hidup dasar

a. Praktik pengkajian primer dan sekunder

b. Praktik airway manajemen dan rescue breathing

c. Praktik RJP pada korban di berbagai rentang usia

8. Konsep bencana dan kejadian luar biasa :

a. Konsep Bencana.

b. Konsep Kejadian Luar biasa.

c. Prinsip penganggulangan bencana

9. Sistem penanggulangan bencana terpadu dan proses tindakan bencana

a. Proses inisiasi awal pada bencana.

b. Evakuasi & Transportasi korban

Pustaka

1. American Heart Association. 2015. Fokus Utama: Pembaruan Pedoman American Heart Association 2015 untuk

CPR dan ECC. Alih Bahasa. https://eccguidelines.heart.org/wp-content/uploads/2015/10/2015-AHA-Guidelines-

Highlights-Indonesian.pdf.

2. Atkins, DL et al. 2015. Pediatric Basic Life Support and Cardiopulmonary Resuscitation Quality 2015 American

Heart Association Guidelines Update for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care.

Circulation. https://www.ahajournals.org/

3. Bazyar J, Farrokhi M, Khankeh H. Triage Systems in Mass Casualty Incidents and Disasters: A Review Study

with A Worldwide Approach. 2019. Macedonia Journal Medical Science. 7(3):482-494.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6390156/pdf/OAMJMS-7-482.pdf

4. Mahadewa Tjokorda. 2009. Diagnosis & tatalaksana kegawat daruratan Tulang belakang. Jakarta. Sagung seto

5. Houston C, Sanchez LD, Fischer C, Volz K, Wolfe R. Waiting for Triage : Unmeasured Time in Patient Flow.

2015;XVI(January):39–42. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25671006

6. Kemkes RI. 2007. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana. www.kemkes.go.id

7. NWS Government. Emergency department. Sidney. Sydney: 2014; Diunduh dari

www.health.nsw.gov.au/policies/manuals/Documents/pmm-6.pdfOman s kathleen dkk. 2008. Panduan belajar

Keperawatan Emergency. Jakarta.EGC

8. https://chemm.nlm.nih.gov/startadult

Media Pembelajaran Software Hardware

BeL, power point, video pembelajaran, e HP/Lap top, Buku/modul Pelatihan BT&CLS, Phantom BHD

Page 78: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

book, e modul, zoom

Dosen 1. Maria Imaculata Osse, S.Kep., Ns., M.Kep

2. Hendy Lesmana, S.Kep., Ns., M.Kep

3. Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep

Assessment

Ujian tulis, tugas: case study, Quiz, Ujian praktik (video praktik mandiri)

Mata Kuliah Syarat -

Mggu Sub-CP-MK Indikator Kriteria &

Bentuk

Penilaian

Bentuk/Metode

Pembelajaran

& Tugas

Mahasiswa

Materi Pembelajaran Bobot

Penilaian

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1-2 Mahasiswa dapat

menjelaskan konsep

dan prinsip

keperawatan gawat

darurat

Ketepatan dalam

menjelaskan konsep

dasar keperawatan

gawat darurat

Ujian tulis - Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

Konsep dasar dan prinsip

keperawatan gawat darurat

1. Pengertian Keperawatan

Gawat Darurat (Gadar)

2. Prinsip dasar Keperawatan

Gadar

3. Lingkup Keperawatan

Gadar

4. Aspek legal Keperawatan

Gadar bagi Perawat

5. Peran, fungsi dan uraian

tugas perawat dalam

pelayanan Keperawatan

Gadar

5 %

3-4 Mahasiswa dapat

menjelaskan konsep

pengkajian primer

pada pasien gawat

darurat

Ketepatan dalam

menjelaskan

pengkajian primer

pada kondisi gawat

darurat

Ujian tulis - Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

Konsep pengkajian primer pada

pasien gawat darurat :

1. Pengkajian Circulation.

2. Pengkajian Airway.

3. Pengkajian Breathing

10%

Page 79: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

5 Mahasiswa dapat

menjelaskan konsep

pengkajian sekunder

pada pasien gawat

darurat

Ketepatan dalam

menjelaskan

pengkajian

sekunder pada

kondisi gawat

darurat

Ujian tulis - Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

Konsep pengkajian sekunder

pada pasien gawat darurat :

1. Pengkajian sign and

symptome.

2. Pengkajian riwayat alergi.

3. Pengkajian riwayat

pengobatan

4. Pengkajian riwayat

penyakit sebelumnya

5. Pengkajian riwayat

makanan yang dikonsumsi

6. Pengkajian riwayat kejadian

5%

6-7 Mahasiswa mampu

menjelaskan

tentang konsep

Bantuan Hidup

Dasar

Ketepatan dalam

menjelaskan konsep

Bantuan Hidup

Dasar pada korban

Ujian tulis

- Blended

learning

dengan BeL

- Tatap muka

virtual dengan

Zoom, dll

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

Konsep Bantuan Hidup Dasar :

1. Konsep dan prinsip

pelaksanaan bantuan hidup

dasar.

2. Airway Manajemen pada

korban.

3. Resusitasi Jantung Paru

(RJP) pada korban

20%

8 Penilaian Tengah Semester

9-10 Mahasiswa mampu

menjelaskan

tentang konsep dasar

dan penatalaksanaan

pasien trauma

Ketepatan dalam

menjelaskan

tentang konsep

dasar dan

penatalaksanaan

pasien trauma

Ujian tulis

- Blended

learning

dengan BeL

- Tatap muka

virtual dengan

Zoom, dll

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

Konsep Dasar dan

penatalaksanaan pasien

Trauma:

1. Pengkajian pada pasien

trauma

2. Control cervical

3. Bidai

10%

11 Mahasiswa mampu

menjelaskan tentang

Ketepatan dalam

menjelaskan

Ujian tulis - Blended

learning

Konsep dasar Triage, meliputi :

1. Pengertian dan tujuan

10%

Page 80: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

konsep Triage langkah langkah

penilaian korban/

triage

dengan BeL

- Tatap muka

virtual dengan

Zoom, dll

- Penugasan

dalam bentuk

case study

Triage

2. Jenis-jenis Triage

3. Emergency Triage

4. Disaster Triage

12-13 Mahasiswa mampu

mempraktikkan

pengkajian gawat

darurat dan bantuan

hidup dasar

Ketepatan dalam

mempraktikkan

pengkajian pada

gawat darurat dan

bantuan hidup dasar

Ujian

praktik/video

ujian praktik

mandiri

- Tatap muka

virtual dengan

Zoom, dll

- Praktik

mandiri

- Penugasan

dalam bentuk

video praktik

mandiri

Praktik pengkajian gawat

darurat dan bantuan hidup

dasar:

1. Praktik pengkajian primer

dan sekunder

2. Praktik airway manajemen

dan rescue breathing

3. Praktik RJP pada korban di

berbagai rentang usia

20%

14 Mahasiswa mampu

menjelaskan konsep

bencana dan

kejadian luar biasa

Ketepatan dalam

menjelaskan konsep

bencana dan

kejadian luar biasa

Ujian tulis - Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

Konsep bencana dan kejadian

luar biasa :

1. Konsep Bencana.

2. Konsep Kejadian Luar

biasa.

3. Prinsip penanggulangan

bencana

10%

15 Mahasiswa mampu

menjelaskan tentang

system

penanggulangan

bencana terpadu

Ketepatan dalam

menjelaskan system

penanggulan

bencana terpadu

Ujian tulis - Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

Sistem penanggulangan

bencana terpadu :

1. Proses inisiasi awal pada

bencana.

2. Evakuasi & Transportasi

korban

10%

16 Penilaian Akhir Semester

Page 81: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

1

KONTRAK PERKULIAHAN KEP. GADAR DAN BENCANA

METODE BLENDED LEARNING TAHUN 2020

Nama mata kuliah : Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana

Kode/Bobot

Beban Studi

Semester

: BMPKWN03

: 2 SKS (1 sks teori, 1 sks praktik laboratorium/praktik mandiri)

: V (Lima)

Status mata kuliah : Wajib.

Jurusan : Jurusan D III Keperawatan.

Waktu :

Kelas C1 Kelas C2

Hari Waktu Hari Waktu

Senin 14.00 – 15.40 Selasa 14.00 – 15.40

Rabu 08.00 – 09.40 Jum’at 08.00 – 09.40

Dosen Pengampu : Maria Imaculata Ose, S.Kep., Ns., M.Kep (Koordinator Mata Kuliah)

Hendy Lesmana, S.Kep., Ns., M.Kep

Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M.Kep

1 Deskripsi Mata Kuliah.

Mata kuliah ini difokuskan pada pembahasan konsep keperawatan gawat darurat dan bencana dan juga

keterampilan mahasiswa dalam melakukan bantuan hidup dasar pada korban gawat darurat di semua

rentang usia. Proses pembelajaran disusun dalam bentuk distance learning (pembelajaran jarak jauh)

dengan metode blended learning (pembelajaran bauran) karena situasi masih dalam pandemi COVID 19.

Dalam metode pembelajaran bauran, segala bentuk bahan ajar, penugasan, quiz dan evaluasi pembelajaran

akan di uplod melalui Learning Media Service (LMS) Borneo e-Learning (BeL). Beberapa materi akan

disampaikan secara tatap muka secara virtual bisa menggunakan aplikasi zoom meeting, google meet dll.

Untuk praktik laboratorium, akan dilakukan dengan cara praktikum mandiri di rumah dengan tuntunan

video praktik. Penilaian dilakukan dengan cara pembuatan video secara mandiri terkait dengan topik

praktikum yang diujikan.

2 Capaian Pembelajaran.

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menyusun asuhan keperawatan gawat

darurat pada semua rentang usia dan mampu menjelaskan konsep manajemen bencana serta mampu

mempraktikkan prosedur bantuan hidup dasar.

3 Organisasi Materi.

Terlampir

Page 82: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

2

4 Outcome pembelajaran.

Setelah menempuh matakuliah ini, mahasiwa harus mampu mengetahui dan memahami (know and

understand) aspek teori dan terapan pada kasus-kasus gawat darurat. Disamping itu memiliki kemampuan

(skills and ability) melaksanakan asuhan keperawatan dalam kasus gawat darurat. Mahasiswa akan lebih

kreatif dan dapat berpikir kritis. Kelompok diskusi akan membuat mereka aktif menyumbangkan gagasan,

mengenal orang lain, membuat argumentasi, menerima gagasan yang berbeda, menemukan hal-hal baru.

Praktek laboratorium mengarahkan mereka untuk melakukan tindakan kemampuan dalam pertolongan

gawat darurat.

5 Bahan Bacaan.

1. American Heart Association. 2015. Fokus Utama: Pembaruan Pedoman American Heart Association

2015 untuk CPR dan ECC. Alih Bahasa. https://eccguidelines.heart.org/wp-

content/uploads/2015/10/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesian.pdf.

2. Atkins, DL et al. 2015. Pediatric Basic Life Support and Cardiopulmonary Resuscitation Quality

2015 American Heart Association Guidelines Update for Cardiopulmonary Resuscitation and

Emergency Cardiovascular Care. Circulation. https://www.ahajournals.org/

3. Bazyar J, Farrokhi M, Khankeh H. Triage Systems in Mass Casualty Incidents and Disasters: A

Review Study with A Worldwide Approach. 2019. Macedonia Journal Medical Science. 7(3):482-

494. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6390156/pdf/OAMJMS-7-482.pdf

4. Mahadewa Tjokorda. 2009. Diagnosis & tatalaksana kegawat daruratan Tulang belakang. Jakarta.

Sagung seto

5. Houston C, Sanchez LD, Fischer C, Volz K, Wolfe R. Waiting for Triage : Unmeasured Time in

Patient Flow. 2015;XVI(January):39–42. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25671006

6. Kemkes RI. 2007. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.

www.kemkes.go.id

7. NWS Government. Emergency department. Sidney. Sydney: 2014; Diunduh dari

www.health.nsw.gov.au/policies/manuals/Documents/pmm-6.pdfOman s kathleen dkk. 2008.

Panduan belajar Keperawatan Emergency. Jakarta.EGC

8. Simple Triage and Rapid Treatment (START). https://chemm.nlm.nih.gov/startadult

6 Penugasan Mata Kuliah

a. Mengerjakan Quiz sesuai topik mata kuliah di BeL

b. Case study

c. Untuk praktikum laboratorium, mahasiswa harus membuat video praktikum mandiri sebagai

pengganti pelaksanaan ujian praktikum

7 Kriteria Penilaian.

Unsur penilaian Persentase (%)

Etika (kehadiran, keaktifan) 15

Penugasan 20

Video Praktikum 25

PTS 20

PAS 20

Total 100

Page 83: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

3

Nilai Akhir Berupa :

Nilai Angka

A 80 – 100

B 70 - < 79

C 69 - < 60

D 59 - < 40

E 0 - <39

8 Jadwal Kuliah.

PERTEM. SUBTOPIK DOSEN

PENGAJAR

KELAS Metode

C1 C2

1 dan 2 Konsep dasar dan prinsip

keperawatan gawat darurat

1. Pengertian Keperawatan

Gawat Darurat (Gadar)

2. Prinsip dasar

Keperawatan Gadar

3. Lingkup Keperawatan

Gadar

4. Aspek legal Keperawatan

Gadar bagi Perawat

5. Peran, fungsi dan uraian

tugas perawat dalam

pelayanan Keperawatan

Gadar

Maria Imaculata

Ose

Senin, 7

Sept. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

Selasa, 8

Sept. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

- Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

3 dan 4 Konsep pengkajian primer

pada pasien gawat darurat :

1. Pengkajian Circulation.

2. Pengkajian Airway.

3. Pengkajian Breathing

Ahmat Pujianto Rabu, 9

Sept. 2020

08.00-08.50

08.50-09.40

Jumat, 11

Sept. 2020

08.00-08.50

08.50-09.40

- Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

5 Konsep pengkajian sekunder

pada pasien gawat darurat :

1. Pengkajian sign and

symptome.

2. Pengkajian riwayat

alergi.

3. Pengkajian riwayat

pengobatan

4. Pengkajian riwayat

penyakit sebelumnya

5. Pengkajian riwayat

makanan yang

dikonsumsi

6. Pengkajian riwayat

kejadian

Maria Imaculata

Ose

Senin, 14

Sept. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

Selasa, 15

Sept. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

- Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

6 dan 7 Konsep Bantuan Hidup Dasar

:

1. Konsep dan prinsip

pelaksanaan bantuan

hidup dasar.

2. Airway Manajemen

pada korban.

Hendy Lesmana Rabu, 16

Sept. 2020

08.00-08.50

08.50-09.40

Jumat, 18

Sept. 2020

08.00-08.50

08.50-09.40

- Blended

learning

dengan BeL

- Tatap muka

virtual

dengan

Zoom, dll

Page 84: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

4

3. Resusitasi Jantung

Paru (RJP) pada

korban

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

8 Penilaian Tengah Semester Jadwal Menyesuaikan

dengan Universitas

- Evaluasi tulis

via BeL

9 dan 10 Konsep Dasar dan

penatalaksanaan pasien

Trauma:

1. Pengkajian pada pasien

trauma

2. Control cervical

3. Bidai

Hendy Lesmana Senin, 21

Sept. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

Selasa, 22

Sept. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

- Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

11 Konsep dasar Triage,

meliputi :

1. Pengertian dan tujuan

Triage

2. Jenis-jenis Triage

3. Emergency Triage

4. Disaster Triage

Ahmat Pujianto Rabu, 23

Sept. 2020

08.00-08.50

08.50-09.40

Jumat, 25

Sept. 2020

08.00-08.50

08.50-09.40

- Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

12 dan 13 Praktik pengkajian gawat

darurat dan bantuan hidup

dasar:

1. Praktik pengkajian

primer dan sekunder

2. Praktik airway

manajemen dan rescue

breathing

3. Praktik RJP pada korban

di berbagai rentang usia

1. Hendy

Lesmana.

2. Maria

Imaculata

Ose.

3. Ahmat

Pujianto

Senin, 28

Sept. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

Selasa, 29

Sept. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

- Tatap muka

virtual

dengan

Zoom, dll

- Praktik

mandiri

- Penugasan

dalam bentuk

video praktik

mandiri

14 Konsep bencana dan kejadian

luar biasa :

1. Konsep Bencana.

2. Konsep Kejadian Luar

biasa.

3. Prinsip penanggulangan

bencana

Maria Imaculata

Ose

Rabu, 30

Sept. 2020

08.00-08.50

08.50-09.40

Jumat, 02

Okt. 2020

08.00-08.50

08.50-09.40

- Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

15 Sistem penanggulangan

bencana terpadu :

1. Proses inisiasi awal pada

bencana.

2. Evakuasi & Transportasi

korban

Hendy Lesmana Senin, 05

Okt. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

Selasa, 06

Okt. 2020

14.00-14.50

14.50-15.40

- Blended

learning

dengan BeL

- Penugasan

dalam bentuk

Quiz

16 Penilaian Akhir Semester Jadwal Menyesuaikan dengan Universitas

- Evaluasi tulis

via BeL

9 Tata Tertib

a. Mahasiswa WAJIB memiliki akun BeL dan Zoom meeting

b. Satu hari sebelum jadwal kuliah, mahasiswa menghubungi dosen yang bersangkutan.

c. Jika perkuliahan menggunakan zoom meeting, mahasiswa harus berada di dalam kelas zoom meeting 10

menit sebelum perkuliahan dimulai.

d. Enrolement key untuk bisa masuk ke dalam mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana di

BeL adalah gadar2020

Page 85: Disusun Oleh : Ahmat Pujianto, S.Kep., Ns., M

5

e. Semua bahan pembelajaran, tugas kuliah, ujian tulis, video praktikum, akan di upload ke dalam BeL.

Mahasiswa yang tidak mengerjakan atau mengumpulkan tugas sampai batas akhir waktu yang sudah

disepakati maka tidak akan mendapatkan nilai.

f. Mahasiswa dapat mengikuti PAS bila total kehadiran 80%.

Tarakan, 7 September 2020

Koordinator MK Sipen Mata Kuliah Sipen Mata Kuliah

Kelas C1 Kelas C2

Maria Imaculata Ose, S.Kep, Ns, M.Kep ( ) ( )