diskusi keluarga asuh
TRANSCRIPT
KORPS PEMBINAAN TARUNA DAN SISWA
SENAT KORPS TARUNA
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
DISKUSI KELUARGA ASUH
“CAKRA”
AKADEMI KEPOLISIAN
TANGGAL 31 MARET 2012
SEMARANG, MARET 2012
KORPS PEMBINAAN TARUNA DAN SISWA
SENAT KORPS TARUNA
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
DISKUSI KELUARGA ASUH
AKADEMI KEPOLISIAN
TANGGAL 31 MARET 2012
I. PENDAHULUAN
A. Umum
Sehubungan dengan isu kenaikan harga bahan bakar minyak, ada
beberapa aksi anarkis maupun protes yang dilakukan oleh beberapa
oknum masyarakat, kepala daerah, bahkan tokoh politik. Oleh karena itu
diperlukan adanya tanggapan-tanggapan atau beberapa masukkan untuk
mencari solusi dari pokok permasalahan tersebut. Permasalahan tersebut
didapat melalui diskusi yang dilakukan oleh Taruna tingkat I, II, dan III
dan dibagi berdasarkan keluarga asuh. Pelaksanaan diskusi ini
dilaksanakan di ruang lingkup Graha Taruna Akademi Kepolisian pada
hari Minggu, tanggal 31 Maret 2012, maka disusunlah hasil laporan
diskusi berkaitan dengan isu kenaikan harga bahan bakar minyak.
Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar
terhitung mulai tanggal 1 April 2012 serta rencana kenaikan Tarif Dasar
Listrik (TDL) secara bertahap sebesar 10%, saat ini masih dalam tahap
pembahasan dan pengkajian oleh pemerintah bersama-sama dengan DPR
sebagai langkah untuk menjaga perekonomian Negara akibat dari harga
BBM dunia yang kecenderungannya semakin mengalami kenaikan serta
untuk mengantisipasi terjadinya berbagai bentuk gejolak ditengah-tengah
masyarakat yang akan timbul nantinya sebagai dampak dari kebijakan
kenaikan harga BBM bersubsidi.
Sejak awal digagasnya rencana pemerintah untuk menaikkan harga
BBM bersubsidi, tanggapan beragam dari kalangan masyarakat, pengamat
ekonomi, para pengusaha maupun dari kalangan tokoh politik semakin
meningkat. Kebijakan rencana kenaikan BBM bersubsidi memicu
munculnya Pro dan Kontra yang diperkirakan akan meluas menjadi aksi-
aksi protes bahkan kemungkinan terjadinya rusuh massa khususnya dari
kalangan mahasiswa, LSM maupun kelompok masyarakat yang akan
merasakan dampak langsung dari kenaikan harga BBM bersubsidi
dimaksud antara lain petani, nelayan, sopir angkutan umum serta
masyarakat kecil pengguna BBM.
Dampak lain yang diakibatkan terkait dengan kenaikan harga BBM
bersubsidi yaitu berpengaruh terhadap ongkos/biaya produksi dan
distribusi barang dan jasa yang tentunya mendorong naiknya harga-harga
kebutuhan masyarakat seperti sembako, bahan bangunan, property, tarif
angkutan umum dll. Disamping itu juga akibat dari kenaikan harga BBM
bersubsidi juga akan berdampak terhadap terjadinya inflasi, adanya
penimbunan BBM oleh para spekulan untuk mendapatkan keuntungan,
terjadinya pembelian BBM secara besar-besaran yang memicu terjadinya
kelangkaan khususnya menjelang diberlakukannya kenaikan tanggal 1
April 2012.
Terkait dengan kondisi tersebut diatas, diperlukan langkah-langkah
antisipasi terhadap munculnya gejolak dan berbagai bentuk potensi
kerawanan yang akan menganggu stabilitas Kamtibmas khususnya
diwilayah NTB sehingga kondisifitas keamanan menjelang dan pada saat
diberlakukannya kenaikan harga BBM bersubsidi pada tanggal 1 April
2012 mendatang dapat tetap terjaga.
B. Dasar
Arahan Kepala Korps Pembinaan Taruna dan Siswa Kombespol
Drs M. CHAIRUL NUR ALAMSYAH, SH, MH tentang Pemahaman
taruna terhadap peristiwa terkini.
C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud dibuatnya laporan pelaksanaan kegiatan hasil diskusi ini
adalah untuk memberikan laporan kepada Pimpinan sehubungan
dengan pelaksanaan kegiatan diskusi keluarga asuh yang
dilaksanakan di ruang lingkup Graha Taruna Akademi Kepolisian
Semarang pada hari Minggu tanggal 31 Maret 2012.
2. Tujuan dibuatnya laporan ini yaitu sebagai pendapat, masukkan, dan
hasil diskusi dari setiap keluarga asuh terhadap kebijakan Pemerintah
terhadap kenaikkan harga bahan bakar minyak.
D. Ruang Lingkup
Melaksanakan kegiatan diskusi keluarga asuh mengenai kebijakan
Pemerintah terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak yang
dilaksanakan di Graha Taruna Akademi Kepolisian Semarang pada
tanggal 31 Maret 2012 dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan.
II. PELAKSANAAN
A. Waktu dan tempat
Kegiatan diskusi keluarga asuh tersebut dilaksanakan pada :
1. Hari / Tanggal : Minggu, 31 Maret 2012
2. Pukul : 08.00 s/d 11.00 WIB
3. Tempat : Graha Taruna Akademi Kepolisian Semarang
B. Kegiatan Yang Dilaksanakan
a. Perkembangan Masalah
1. Kebijakan pemerintah tentang rencana kenaikan harga BBM
bersubsidi jenis premium dan solar yang akan diberlakukan
tanggal 1 April 2012, didasarkan atas harga BBM dunia yang
cenderung mengalami kenaikan dimana saat ini harga BBM
dunia sudah mencapai U$ 122/barel yang dipandang sangat
memberatkan APBN. Kenaikan harga BBM dunia didorong
karena terjadinya krisis politik dan keamanan yang sedang
melanda negara-negara penghasil minyak serta meningkatnya
kebutuhan minyak dunia.
2. Naiknya harga BBM dunia secara langsung telah berpengaruh
terhadap APBN, dimana jumlah subsidi BBM dan Listrik yang
dikeluarkan pemerintah semakin membengkak dari alokasi yang
dipatok pada APBN 2012. Dalam APBN 2012 subsidi energi
dianggarkan sebesar Rp. 168,559 triliun terdiri dari subsidi BBM
dan Elpiji 3 Kg sebesar Rp. 123,559 triliun dan subsidi listrik
sebesar Rp. 44,96 triliun dengan asumsi harga BBM dunia yang
telah diproyeksikan sebesar U$ 90/barel. Namun seiring dengan
kenaikan harga BBM dunia yang saat ini sudah mencapai U$
122/barel, apabila harga BBM dalam negeri tidak segera
dinaikkan akan berdampak terhadap
bertambahnya/membengkaknya subsidi BBM dan Listrik yang
mencapai Rp. 55 triliun untuk BBM dan Rp. 53 Triliun untuk
listrik.
3. Subsidi BBM yang selama ini diberlakukan pemerintah lebih
banyak dinikmati oleh golongan masyarakat ekonomi menengah
keatas dan pengusaha dibandingkan masyarakat ekonomi bawah
yaitu hampir 75% dinikmati oleh masyarakat yang
berpenghasilan menengah keatas sedangkan sisanya dinikmati
masyarakat bawah, kondisi ini dinilai bahwa subsidi BBM yang
selama ini diberlakukan pemerintah tidak tepat sasaran.
4. Terkait dengan akan diberlakukannya kebijakan tentang kenaikan
harga BBM bersubsidi tanggal 1 April 2012 mendatang,
dipastikan akan berpengaruh luas terhadap berbagai aspek
kehidupan masyarakat diantaranya naiknya ongkos biaya
produksi dan distribusi barang dan jasa yang secara langsung
akan mempengaruhi naiknya harga berbagai kebutuhan
masyarakat, tarif/ongkos jasa transportasi, meningkatnya jumlah
angka kemiskinan serta terjadinya inflasi yang akan mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
5. Meskipun rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis
premium dan solar oleh pemerintah sudah diputuskan akan
diberlakukan mulai tanggal 1 April 2012, namun hal tersebut
tidak akan serta merta bisa dilaksanakan apabila belum dilakukan
perubahan atas APBN tahun 2012 dimana didalamnya tidak
mengatur tentang rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tahun
2012, sehingga terlebih dahulu harus disusun RAPBNP tahun
2012 yang mengatur tentang kenaikan harga BBM bersubsidi
untuk tahun 2012. Disamping itu juga harus ada persetujuan
dari DPR RI yang artinya bahwa keputusan untuk menaikkan
harga BBM bersubsidi masih akan melalui proses yang panjang,
mengingat terdapat beberapa fraksi yang menolak rencana
tersebut diantaranya PDIP, Hanura dan PKS.
6. Merujuk dari pengalaman pada tahun 2008 pada saat
diberlakukannya kenaikan harga BBM bersubsidi yang
memunculkan berbagai bentuk aksi protes dan aksi unjuk rasa,
menjelang dan pada saat diberlakukannya kenaikan harga BBM
bersubsidi tanggal 1 April 2012 serta rencana kenaikan TDL
secara bertahap sampai dengan sebesar 10 % juga akan
memunculkan aksi-aksi protes dan aksi unjuk rasa oleh kelompok
mahasiswa, LSM dan masyarakat dengan tuntutan penolakan
terhadap kenaikan tersebut. Melihat kondisi politik dan
keamanan saat ini yang cenderung mengalami peningkatan
seiring dengan munculnya isu/kasus-kasus besar yang melibatkan
para tokoh politik dan pejabat pemerintahan serta menjadi
perhatian publik seperti kasus korupsi wisma atlet, kasus korupsi
pajak, belum tuntasnya penanganan terhadap kasus bailout Bank
Century serta semakin menurunnya kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja pemerintah dan penegakan hukum di Indonesia,
semakin berpotensi memicu ketidakpuasan masyarakat dengan
melakukan aksi-aksi anarkhis dan rusuh massa, sehingga eskalasi
gangguan Kamtibmas menjelang dan pada saat diberlakukannya
kenaikan harga BBM dan TDL akan semakin meningkat.
b. Perkembangan Kondisi
Berkaitan dengan rencana kenaikan BBM bersubsidi tanggal 1 April
2012 dan rencana kenaikan TDL secara bertahap sebesar 10 % pada
tahun 2012, telah berpengaruh terhadap perkembangan kondisi saat
ini, antara lain :
1. Munculnya pro dan kontra khususnya dilakalangan tokoh-tokoh
politik dan dikalangan DPR RI sendiri sehingga pembahasan
dan pengkajian terhadap kebijakan pemerintah untuk
menaikkan harga BBM bersubsidi tanggal 1 April 2012 berjalan
alot. Dalam usulan resmi pemerintah ke DPR RI terkait rencana
kenaikan harga BBM bersubsidi yang masuk dalam RAPBNP
2012, terdapat 2 (dua) opsi yaitu :
a. Menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar
sebesar Rp. 1.500/liter sehingga harganya akan menjadi Rp.
6.000/liter yang artinya pemerintah akan dapat menghemat
subsidi BBM sekitar Rp. 57 Triliun. Terhadap opsi ini
harga BBM dalam negeri tidak mengikuti fluktuasi harga
BBM dunia.
b. Menetapkan subsidi BBM sebesar Rp. 2.000/liter yang
artinya harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar
akan berfluktuasi mengikuti harga minyak dunia seperti
yang berlaku pada harga pertamax dan harga BBM non
subsidi. Jika harga keekonomian premium sebesar Rp.
9.000/liter maka pemerintah akan memberikan subsidi Rp.
2000/liternya sehingga premium bersubsidi akan dijual Rp.
7000/liter, begitupun sebaliknya apabila harga
keekonomian premium Rp. 8.000/liternya maka BBM
subsidi akan ikut turun menjadi Rp. 6.000/liter. (harga
keekonomian disesuaikan dengan harga minyak dunia).
Keputusan tentang besaran dan skema rencana kenaikan
BBM bersubsidi masih menjadi perdebatan di kalangan
Legislatif/DPR RI.
2. Dalam rangka mengantisipasi dampak kenaikan BBM bersubsidi
terhadap masyarakat khususnya kalangan masyarakat miskin
yang diperkirakan mencapai 18,5 juta (30%), pemerintah telah
mengambil langkah-langkah antisipasi berupa rencana pemberian
kompensasi terhadap masyarakat dengan anggaran yang
disiapkan mencapai Rp. 25 triliun lebih. Kompensasi tersebut
akan disalurkan melalui 4 (empat) program yaitu program
bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), program
subsidi siswa miskin, program penyaluran beras miskin (Raskin)
dan subsidi pengelola angkutan (transport) masyarakat/desa.
Namun demikian rencana kebijakan pemberian kompensasi
tersebut masih menuai kritik dan kecaman bahkan penolakan
dari berbagai kalangan terutama kalangan politik yang
menganggap hal tersebut sebagai bentuk ketidakcerdasan
pemerintah yang justru dapat menimbulkan permasalahan baru
ditengah-tengah masyarakat.
3. Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi
terhitung tanggal 1 April 2012 telah mulai berpengaruh terhadap
harga kebutuhan pokok masyarakat dipasaran. Beberapa harga
kebutuhan pokok masyarakat telah mengalami kenaikan seperti
harga sayur mayur, harga minyak goreng, cabe dll. Rencana
pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dimanfaatkan oleh
para pedagang dan spekulan untuk meraih keuntungan.
4. Sejak awal April 2012, aksi protes/aksi-aksi unjuk rasa menolak
kenaikan harga BBM dibeberapa wilayah seperti Makasar,
Jabar dan Banten mulai marak dan telah meluas/diikuti oleh
kalangan mahasiswa, LSM dan kelompok masyarakat lainnya
diwilayah Indonesia.kebanyakan dari para demonstran menuntut:
a. Penolakan terhadap kenikan BBM karena dianggap dapat
mengakibatkan dampak buruk yang sangat besar bagi
masyarakat serta perekonomian Indonesia akan semakin
melemah, akan menimbulkan implikasi terhadap rakyat
sehingga akan membuat kenaikan harga sembako dan
transportasi.
b. Menolak kenaikan harga BBM dan TTL.
c. Menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM pada
tanggal 1 April 2012
d. Memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan memperkuat
basis-basis pangan dalam negeri dan memperbaharui undang-
undang Minerba.
e. Melakukan pemerataan pembangunan serta merevisi peraturan
perimbangan dana pemerintah pusat dan daerah menjadi
benar-benar berimbang secara bijak dan tepat.
C. Hasil Yang Dicapai
a. Kebijakan pemerintah yang merencanakan akan menaikkan
harga BBM bersubsidi pada tanggal 1 April 2012
didasarkan atas adanya kenaikan harga BBM dunia yang
terus meningkat, dimana saat ini sudah menembus U$
122/barel jauh dari asumsi harga BBM dunia yang dipatok
pemerintah pada APBN tahun 2012 yang hanya sebesar U$
90/barel, sehingga dinilai memberatkan biaya subsidi yang
dikeluarkan pemerintah khususnya subsidi energi tahun ini.
Pertimbangan tersebut menuntut pemerintah untuk segera
menaikkan harga BBM bersubsidi guna mengendalikan
subsidi yang dikeluarkan pemerintah.
b. Besaran kenaikan harga BBM bersubsidi yang diusulkan
pemerintah untuk jenis premium dan solar yaitu sekitar Rp.
1500/liter sehingga menjadi Rp. 6.000/liter. Namun
demikian pemerintah dalam usulannya ke DPR RI terdapat
juga usulan lain yaitu pematokan subsidi BBM bersubsidi
sebesar Rp. 2000/liter yang mana apabila usulan ini
disetujui pemerintah maka harga BBM bersubsidi kedepan
akan mengalami fluktuasi mengikuti keekonomian harga
BBM dunia setelah dikurangi Rp. 2000/liter. Apabila harga
keekonomian BBM dunia naik Rp. 9000/liter maka
dikurangi Rp. 2000/liter harga BBM bersubsidi dalam
negeri menjadi Rp. 7000/liter begitupun sebaliknya apabila
harga keekonomian BBM dunia turun Rp. 7000/liter maka
akan dikurangi Rp. 2000/liter sehingga harga BBM
bersubsidi dalam negeri menjadi Rp. 5000/liter. Usulan
tentang pematokan subsidi BBM oleh kalangan pengamat
perminyakan dinilai lebih efektif dan solutif untuk jangka
panjang karena dapat meredam gejolak harga minyak
terhadap APBN, namun demikian keputusan tetap berada
pada pemerintah bersama-sama dengan DPR RI.
b) Dalam rangka mengantisipasi dampak kenaikan BBM bersubsidi
terhadap masyarakat khususnya kalangan masyarakat miskin,
pemerintah berencana akan memberikan kompensasi terhadap
masyarakat dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp. 25
triliun. Kompensasi tersebut akan disalurkan melalui 4 (empat)
program yaitu program bantuan langsung sementara masyarakat
(BLSM), program subsidi siswa miskin, program penyaluran beras
miskin (Raskin) dan subsidi pengelola angkutan (transport)
masyarakat/desa.
c) Terlepas dari hal tersebut diatas, kenaikan harga BBM bersubsidi
dipastikan berdampak terhadap biaya/ongkos produksi dan
distribusi barang dan jasa yang meluas terhadap naiknya harga
kebutuhan pokok masyarakat maupun harga barang lainnya. Hal
tersebut sudah mulai dirasakan masyarakat terutama terhadap
harga kebutuhan pokok masyarakat di beberapa pasar tradisional.
d) Menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi tanggal 1 April 2012,
aksi-aksi unjuk rasa menolak kebijakan pemerintah tersebut sudah
mulai marak dibeberapa wilayah di Indonesia. Aksi-aksi protes
dan unjuk rasa juga meluas diwilayah NTB baik dalam jumlah
massa yang sedikit sampai dengan jumlah massa yang besar dari
gabungan berbagai kelompok Ormas. Berdasarkan hasil Pulbaket
dilapangan, rencana aksi-aksi unjuk rasa dari kalangan LSM,
Mahasiswa dan kelompok masyarakat sudah mulai terdeteksi dan
telah berlangsung sejak tanggal 5 Maret 2012 sampai dengan awal
April 2012.
e) seluruh jajaran Kepolisian Daerah beserta Polres jajaran saat ini
telah meningkatkan kegiatan langkah-langkah antisipasi berupa
deteksi dini dan pengamanan terhadap obyek-obyek vital dan
obyek sasaran aksi unjuk rasa/protes khususnya Pertamina dan
SPBU diwilaya dalam rangka mencegah terjadinya aksi-aksi
penimbunan dan aksi anarkhis menjelang kenaikan harga BBM
bersubsidi tanggal 1 April 2012 mendatang, namun demikian
kelompok masyarakat dan kelompok-kelompok tertentu yang ingin
memanfaatkan situasi dan kondisi saat ini untuk menciptakan
instabilitas Kamtibmas akan dilakukan dengan berbagai macam
cara yang sangat sulit terdeteksi, sehingga kemungkinan terhadap
terjadinya kelangkaan BBM dan aksi-aksi anarkhis masih
berpeluang terjadi.
D. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan diskusi keluarga asuh ini Taruna TK. I,
Tk. II, dan Tk. III yang dilaksanakan di Graha Taruna Akademi
Kepolisian Semarang pada tanggal 31 Maret 2012 masih memiliki
beberapa hambatan, antara lain :
1. Keterbatasan pengetahuan terhadap permasalahan yang sedang
terjadi, sehingga menyebabkan kurangnya interaksi dari para taruna
dalam menyampaikan pendapatnya.
2. Kurangnya waktu yang diberikan untuk melaksakan diskusi.
III. PENUTUP
1. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan diskusi keluarga asuh Taruna Tk. I, Tk. II, dan
Tk. III yang dilaksanakan di Graha Taruna Akademi Kepolisian pada hari
Sabtu tanggal 31 Maret 2012 berjalan dengan baik dan lancar walaupun
dalam pelaksanaannya masih ditemukan beberapa hambatan.
Beberapa potensi kerawanan yang akan muncul menjelang dan pada
saat diberlakukannya rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tanggal 1
April 2012, antara lain :
A. Terjadinya keresahan dan kekhawatiran ditengah-tengah masyarakat
berpengaruh terhadap kondisi psikologis akibat kenaikan harga
kebutuhan pokok, tarif/ongkos transportasi, bertambahnya biaya
produksi barang/operasional yang dikeluarkan masyarakat terutama
dirasakan oleh para pedagang, nelayan, petani maupun para sopir/jasa
angkutan umum.
B. Menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi tanggal 1 April 2012, akan
dimanfaatkan oleh masyarakat dan para spekulan untuk membeli BBM
secara besar-besaran baik digunakan untuk aktifitas sehari-hari maupun
untuk ditimbun dengan tujuan memperoleh keuntungan lebih, sehingga
berakibat pada terjadinya kelangkaan BBM.
C. Terjadinya aksi-aksi protes/unjuk rasa oleh kelompok mahasiswa, LSM
dan Ormas lainnya menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi
yang dapat meluas menjadi aksi-aksi anarkhis maupun rusuh massa
seperti :
1. Perusakan/pelemparan dan pendudukan terhadap
kantor/fasilitas pemerintah.
2. Penghadangan dan penjarahan terhadap mobil/truk
pengangkut Sembako, mobil tangki Pertamina dll.
3. Melakukan pembakaran ban, blokir jalan dan bentrok fisik
dengan aparat keamanan.
4. Kejahatan Publik seperti pelecehan dan penghinaan terhadap
pejabat negara di depan umum, perusakan dan pembakaran
fhoto dan simbol Negara.
5. Penyanderaan dan perusakan terhadap mobil dinas pejabat
pemerintahan/instansi daerah.
D. Dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang berseberangan dengan
pemerintahan SBY-BOEDIONO untuk melakukan provokasi dan
pembentukan opini publik dalam rangka menurunkan citra dan
kepercayaan masyarakat serta menurunkan pemerintahan saat ini.
E. Mendorong meningkatnya kasus-kasus kriminalitas didorong oleh
semakin meningkatnya harga kebutuhan pokok masyarakat yang tidak
dapat dijangkau oleh perekonomian masyarakat, meningkatnya jumlah
masyarakat pengangguran dan angka kemiskinan, banyaknya jumlah
angka putus sekolah serta tidak adanya penyediaan lapangan pekerjaan
yang memadai.
F. Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang
menganggap bahwa pemerintah tidak pernah memperhatikan
kepentingan dan nasib masyarakat bahkan dinilai gagal meningkatkan
taraf hidup/kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini memicu rasa
pesimisme dan apatisme masyarakat sehingga masyarakat akan
cenderung berlaku anarkhis, tidak patuh dan taat kepada hukum
termasuk kepada pejabat pemerintah, tokoh agama maupun tokoh
masyarakat sekalipun serta mudah dimanfaatkan oleh kelompok-
kelompok yang berseberangan dengan pemerintah untuk melakukan
tindakan-tindakan untuk menjatuhkan pemerintah saat ini.
Keberlangsungan ini dapat mengancam stabilitas Kamtibmas.
2. Saran
1. Agar kegiatan diskusi keluarga asuh ini dapat dilaksanakan secara
rutin, sehingga membantu para taruna dalam memahami tugas
seorang polisi jika nanti telah berdinas.
2. Agar alokasi waktu yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan
diskusi keluarga asuh ini diperhatikan kembali, sehingga selain dapat
menambah wawasan para tauna, juga dapat lebih mempererat
hubungan dalam keluarga asuh tersebut antar kakak asuh dan ade
asuh.
Guna mengantisipasi berbagai bentuk potensi kerawanan tersebut
diatas, agar dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
3. Menyusun perencanaan dan langkah-langkah kepolisian dalam upaya
menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif untuk
mengantisipasi/mencegah munculnya aksi-aksi protes, aksi anarkhis,
penimbunan BBM serta menekan terjadinya kasus-kasus kriminalitas
sebagai dampak dari rencana kenaikan harga BBM bersubsidi
ditengah-tengah masyarakat, melalui kegiatan Operasi Khusus
Kepolisian.
4. Fungsi Intelkam diseluruh jajaran meningkatkan kegiatan-kegiatan
Lidik dan monitor terhadap perkembangan situasi ditengah-tengah
masyarakat, disamping melakukan deteksi dini terhadap munculnya
potensi kerawanan yang dapat berpengaruh terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat menjelang dan pada saat diberlakukannya
rencana kenaikan BBM bersubsidi tanggal 1 April 2012.
5. Fungsi Reskrim diseluruh jajaran melakukan tindakan tegas sesuai
ketentuan hukum terhadap pelaku-pelaku pasar yang terbukti
melakukan penimbunan BBM sehingga memicu kelangkaan BBM
serta pengawasan terhadap ulah spekulan yang memanfaatkan
rencana pemerintah untuk menaikkan harga kebutuhan pokok secara
sepihak, bila perlu bersama-sama dengan instansi terkait seperti dinas
ESDM dan perdagangan melakukan pengecekan dan pengawasan
secara langsung pada gudang-gudang distributor/agen untuk
mencegah permainan dari para pelaku pasar dimaksud.
6. Fungsi Binmas diseluruh jajaran melakukan koordinasi dengan
instansi terkait untuk melakukan Sidak/memantau perkembangan
harga dan barang di sejumlah pasar dan SPBU disamping secara
kontinyu tetap melakukan pendekatan dan sosialisasi termasuk
mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan peran
sertanya dalam menciptakan situasi kamtibmas tetap kondusif.
7. Fungsi Sabhara dan Polsek diseluruh jajaran melakukan kegiatan
pengamanan terbuka terhadap SPBU guna mencegah terjadinya
pembelian BBM secara besar-besaran.
8. Fungsi Lalu Lintas seluruh jajaran bersama-sama Sat Brimobda
melakukan pengawalan dan penjagaan terhadap distribusi kebutuhan
pokok dan BBM bersubsidi termasuk jalur-jalur pendistribusiannya
guna mencegah adanya penghadangan dan penyanderaan terhadap
pendistribusian kebutuhan pokok dan BBM bersubsidi oleh kelompok
masyarakat yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah dimaksud.
9. Mengantisipasi munculnya kelompok/pihak tertentu yang ingin
memanfaatkan kebijakan rencana kenaikan BBM bersubsidi untuk
melakukan provokasi terhadap masyarakat dalam tujuannya untuk
mengacaukan/menciptakan instabilitas Kamtibmas di seluruh wilayah
indonesia terutama di kota- kota besar yang rawan demonstrasi
menanggapi rencana keaikan harga Bahan Bakar Minyak.
10. Melakukan penggalangan dan pendekatan terhadap toga, toma untuk
membantu meningkatkan kewaspadaan terkait dengan keamanan.
11. Melakukan koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan instansi
samping melalui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) agar
setiap gejala dan indikasi yang mengarah pada hal-hal yang negatif
dapat diantisipasi lebih awal sehingga tidak menimbulkan gangguan
nyata, antara lain :
12. Perlunya Dinas Perindag dan ESDM meningkatkan sosialisasi
ketengah-tengah masyarakat tentang penyebab/alasan pemerintah
dalam menaikkan harga BBM bersubsidi seperti adanya kenaikan
harga BBM dunia, membengkaknya subsidi BBM yang harus
dikeluarkan pemerintah sehingga dapat memberatkan beban
anggaran, subsidi BBM selama ini banyak dinikmati masyarakat
mampu (tidak tepat sasaran) serta alasan/penilaian lainnya sehingga
masyarakat menjadi lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi hal
tersebut, tidak mudah terprovokasi/tergiring oleh pemberitaan media
massa maupun kelompok/elit politik yang menyudutkan pemerintah.
13. Dinas Perindag dan ESDM mengeluarkan surat edaran kepada
seluruh SPBU tentang paraturan pembelian BBM dengan
menggunakan jerigen baik perorangan maupun kelompok pengusaha
kecil dalam rangka mengantisipasi terjadinya penimbunan BBM
seperti : pembatasan pembelian, harus adanya surat rokemendasi dari
pihak/instansi terkait, pembelian boleh dilakukan hanya pada SPBU
tertentu dll.
14. Dinas ESDM melakukan pengawasan dan penindakan yang tegas
terhadap para pengelola SPBU yang terbukti dengan sengaja
membatasi penjualan BBM bersubsidi atau menimbunnya sehingga
terjadi kelangkaan BBM.
15. Dinas Perindag melaksanakan kegiatan operasi pasar murah ditengah-
tengah masyarakat terkait dengan terjadinya kenaikan harga
kebutuhan pokok masyarakat, disamping untuk membantu beban
masyarakat miskin juga untuk menjaga kestabilan harga barang
kebutuhan pokok masyarakat.
16. Pihak Pemda dan DPRD Prop, Kab/Kota, Pertamina, PLN maupun
pihak pengelola SPBU yang akan menjadi sasaran aksi unjuk
rasa/protes masyarakat, meningkatkan koordinasi serta segera
melaporkan kepada pihak Kepolisian apabila terjadi aksi unjuk
rasa/protes maupun aksi-aksi penghadangan/anarkhis lainnya.
17. Demi mencegah terjadinya aksi-aksi penyanderaan terhadap mobil
tangki pengangkut BBM dan mobil dinas pejabat pemerintah/instansi
daerah (plat merah), pada saat dilakukannya distribusi BBM maupun
tugas/dinas sebisa mungkin menghindari waktu/jam rawan terjadinya
aksi unjuk rasa ataupun kerumunan massa kelompok yang sedang
melakukan aksi unjuk rasa/protes.
18. Guna mencegah terjadinya ketidakpuasan massa pengunjuk rasa
meluas menjadi tindakan pengerusakan terhadap fasilitas
pemerintahan maupun bentrok fisik dengan aparat keamanan,
perlunya para pejabat pemerintahan (Kepala Daerah/DPRD) yang
akan menjadi sasaran aksi unjuk rasa/protes memfasilitasi
aspirasi/tuntutan massa secara arif dan bijaksana, tidak membiarkan
massa menunggu/berorasi dalam waktu yang cukup lama karena hal
tersebut dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok
berkepentingan ataupun dapat memicu kemarahan massa dengan
melakukan tindakan-tindakan melawan hukum.
Semarang, Maret 2012
Mengetahui
KETUA SENAT KORPS TARUNA KETUA KELUARGA ASUH
ANGGA SURYA SAPUTRA BOYKE ALEXANDER RAWUNG
BRIGTUTAR NO. AK 09.019 BRIGTUTAR NO. AK 09.366
DOKUMENTASI
PELAKSANAAN KEGIATAN DISKUSI
KELUARGA ASUH “CAKRA”
DAFTAR ANGGOTA DISKUSI:
N
O NAMA
NO
AK TINGKAT PERAN
1 BOYKE ALEXANDER R O9.366 TARUNA TK.III KETUA
2 REZKY PARSINOVANDY O9.399 TARUNA TK.III ANGGOTA
3 TIWI AFRINA O9.394 TARUNA TK.III ANGGOTA
4 RITIAN HANDAYANI O9.066 TARUNA TK.III ANGGOTA
5 M.RESKY RIZAL O9.237 TARUNA TK.III ANGGOTA
6 HARNAS PRIHENDITYO O9.245 TARUNA TK.III ANGGOTA
7 TOMY PRAMBANA O9.276 TARUNA TK.III ANGGOTA
8 KHARISMA ARBITA B 10.166 TARUNA TK.II NOTULEN
9 ISA FAJAR KARUNIAWATI 10.163 TARUNA TK.II ANGGOTA
10 MIA NOVRILLA SAVITRY 10.076 TARUNA TK.II MODERATOR
11 ANIS DWI HERMAWATI 10.188 TARUNA TK.II ANGGOTA
12 DENY INDRAWAN LUBIS 10.011 TARUNA TK.II ANGGOTA
13 D RAJA NAPITUPULU 10.010 TARUNA TK.II ANGGOTA
14 HILLAL ADI IMAWAN 10.161 TARUNA TK.II ANGGOTA
15
OSCAR FAJAR
RAHARDIAN 10.003 TARUNA TK.II ANGGOTA
16 KUMALA ENGGAR 11.368 TARUNA TK.I ANGGOTA
17 FARHA 11.396 TARUNA TK.I
DOKUMENTAS
I
18 YULIANA PLANTIKA 11.379 TARUNA TK.I ANGGOTA
19 ELVIN SEPTIAN 11.146 TARUNA TK.I ANGGOTA
20 TATIT RIZKYAN 11.214 TARUNA TK.I ANGGOTA
21 JOKO EDY 11.259 TARUNA TK.I ANGGOTA
22 SURYADI SAUL 11.323 TARUNA TK.I ANGGOTA
23 HAMDAN AGUS 11.087 TARUNA TK.I ANGGOTA
24 TEGUH KUMARA 11.260 TARUNA TK.I ANGGOTA
25 PANDU HW BATUBARA 11.026 TARUNA TK.I ANGGOTA