disain sampling
TRANSCRIPT
TEHNIK SAMPLING
BUDI UTOMODEPARTEMEN IKM-KP
FAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR
PENETAPAN BESAR SAMPEL
Berapakah besar jumlah yang dinyatakan memenuhi syarat untuk penelitian ?
Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan besar sampel ?
PENETAPAN JUMLAH SAMPELAda beberapa pertimbangan untuk penetapkan jumlah sampel :
1. Sejauh mana homogenitas populasi. Jika populasi 100 persen homogen besar sampel tak
jadi persolan (misal menentukan golongan
darah). Namun jika populasi kurang homogen
besar jumlah sampel harus dipertimbangkan .
2. Apakah sampel memenuhi jumlah minimum
untuk analisis statistik (untuk penelitian
kuantitatif analitik)
Ukuran SampelKuantitatif : dapat ditaksir dengan akurat, berdasar
analisis yang akan dilakukan, presisi estimasi yang diinginkan, kesalahan random yang masih bisa ditoleransi, kuasa statistik yang diharapkan
Kualitatif : Ukuran sampel cukup besar jika peneliti
telah puas bahwa data yang diperoleh cukup kaya dan cukup meliput dimensi yang diteliti.
Umumnya sekitar 40 responden, jarang >200
Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel1. Mengurangi kerepotan2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang
terlewati3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat
merusak5. Adanya bias dalam pengumpulan data6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian
dengan populasi
PERMASALAHAN DALAM SAMPEL
1. Berapa besar/ banyaknya sampel yang akan diambil
2. Bagaimana teknik pengambilan sampel
Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel
1. Seberapa besar keragaman populasi
2. Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan
3. Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima
4. Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
5. Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
SAMPLE SIZE / BESAR SAMPEL
Tergantung pada : Pertimbangan representative
Adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel.
Pertimbangan analisis Kebutuhan rencana analisis yang menentukan
batas minimal besar sampel.
Variabel-variabel yang akan menentukan jumlah sampel
Tingkat kemaknaan statistik (α) Kuasa statistik (1-β) Besarnya pengaruh variabel terhadap efek Proporsi efek pada populasi tak terpapar (kohort) Proporsi paparan pada populasi normal (kasus
kontrol) Perbandingan ukuran sampel antar kelompok studi
yang dikehendaki
Prosedur Penentuan Sampel
Identifikasi populasi tarjetIdentifikasi populasi tarjet
Memilih Kerangka sampelMemilih Kerangka sampel
Menentukan Metode Pemilihan Sampel
Menentukan Metode Pemilihan Sampel
Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel
Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel
Menentukan ukuran SampelMenentukan ukuran Sampel
Menentukan unit sampelMenentukan unit sampel
Pelaksanaan Kerja LapanganPelaksanaan Kerja Lapangan
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel
1. Pendapat Slovin21 Ne
Nn
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
11,98)05,0(1301
1302
n
2. Interval Penaksiran Untuk menaksir parameter rata-
rata 2
2/
e
Zn
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen UG adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi kurang dari 0,05,?
04,96)05,0(
)25,0)(96,1(2
n
Untuk menaksir parameter proporsi P
2
2/2
e
pqZn
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ?
04,96)10,0(4
96,12
2
n
3. Pendekatan Isac Michel
222
22
SZNd
SNZn
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen UG yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi kurang dari 5 persen ?
62)25,0()96,1()05,0)(175(
)25,0()96,1)(175(222
22
n
a. Menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata
b. Menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P
pqZNd
pqNZn
22
2
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen UG yang berjumlah 175 orang. Berdasarkan penelitian pendahuluan diperoleh data proporsi mahasiswa manajemen UG yang menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0,10.?
38,60)6,0)(4,0()96,1()1,0)(175(
)6,0)(4,0()96,1)(175(22
2
n
No JENIS MASALAH RUMUS BESAR SAMPEL
1 Deskriptif kategorik ( Z α )2 pq d2
2 Deskriptif numerik ( Z α x s)2 d2
3 Analitik komparatif ( Z α √2PQ + Zβ √ P1Q1 + P2Q2)2
Kategorikal tdk berpsg (p1 - P2 ) 2
4 Analitik komparatif N1=N2= [ Z α (OR-1) + Zβ√[ (OR+1)2 - (OR-1)2 π)]2
Kategorikal berpsg (OR-1)2 π 2
5 Analitik komparatif numerik 2 ( Z α + Z β )2 S2
tdk berpasangan 2 kelompok ( x1 - X2 )2
6 Analitik komparatif numerik tdk berpasangan > 2 kelompok
7 Analitik komparatif numerik ( Z α + Z β )2 S2
berpasangan 2 kelompok ( x1 - X2 )2
8 Analitik komparatif numerik berpasangan > 2 kelompok
9 Korelatif [ ( Z α + Z β )2 ]
(0,5 ln) [ ( 1 + r )/(1-r) ]2
10 Multivariate F (V1, ES
11 Diagnostik ( Z α )2 Sen (1-sen) d2P
12 Survival ( Z α + Z β )2 [ Ǿ ( λc) + Ǿ ( λi)]
( λc - λi)2
Error Z α one tailed atau β Z α two tailed
0,01 2,576 2,5810,02 2,238 2,5760,03 1,960 2,2380,05 1,645 1,9600,10 1,282 1,6450,15 1,036 1,4400,20 0,842 1,282
Z α dan β
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik SamplingTeknik Sampling
Probability Sampling
Probability Sampling
Non Probability Sampling
Non Probability Sampling
Simple Random Sampling
Stratified Sampling
Propotional Disproportional Cluster
Sampling Double
Sampling
Simple Random Sampling
Stratified Sampling
Propotional Disproportional Cluster
Sampling Double
Sampling
Convenience Sampling Purposive sampling Judgement
sampling Quota Sampling Snowball sampling
Convenience Sampling Purposive sampling Judgement
sampling Quota Sampling Snowball sampling
Simple Random Sampling Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah: Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen
populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
PopulasiSampel
Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu
Stratified Random Sampling
Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri
Strata Anggota Popula
si
Persentase
(%)
Sampel
1 2 3 4 = (3 x 50)
SD 150 37,5 19
SMP 125 31,25 16
SMU 75 18,75 9
Sarjana
50 12,5 6
Jumlah
400 100 50
Disproposional Random Sampling
Strata Anggota Populasi
Persentase
(%)
Sampelproporsional
Sampel Non proprsional
1 2 3 4 = (3 x 50) 5
SD 150 37,5 19 18
SMP 125 31,25 16 15
SMU 122 30,5 15 14
Sarjana 3 0,75 0 3
Jumlah 400 100 50 50
Cluster Sampling Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan
teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen
Purwokerto• Purwokerto
utara Purwokerto
selatan Purwokerto
barata Purwokerto
timur Baturaden Sokaraja
Purwokerto• Purwokerto
utara Baturaren
Double Sampling/Multyphase
Sampling Double sample (sampel ganda) sering juga
disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel multi tahap).
Purwokerto• Pwt-Utara Pwt-Selatan Pwt-Barat Pwt-Timur Baturaden Sokaraja
Purwokerto• Pwt-Utara Pwt-Selatan Pwt-Barat Pwt-Timur Baturaden Sokaraja
Pwt-Utara• Grendeng Sumampir Bancatkembar Buaran Kararangwang
kal karanggintung
Pwt-Utara• Grendeng Sumampir Bancatkembar Buaran Kararangwang
kal karanggintung
Sumampir• Rw I Rw II Rw III Rw IV
Sumampir• Rw I Rw II Rw III Rw IV
Convenience, consecutive dan incidental (accidental, opportunistic) sampling
Convenience artinya mudah atau kemudahan atau kenyamanan
Incidental artinya tidak secara sengaja, secara kebetulan
Accidental artinya (salah satu yang cocok dengan pengambilan sampel) adalah tidak secara sengaja, atau secara kebetulan. Opportunistic artinya juga secara kebetulan.
Consecutive juga mempunyai makna yang sama.
Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.
mengambil sampel yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan
Consecutive sampling
Consecutive sampling juga artinya sama, hanya lebih tinggi derajatnya sedikit daripada convenience, yaitu semua yang bisa terjangkau diambil sebagai sampel.
Incidental (accidental, opportunistic sampling) maksudnya mengambil sampel secara sembarang (kapanpun dan dimanapun menemukan) asal memenuhi syarat sebagai sampel dari populasi tertentu.
Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu
pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan
Contoh : Jika ingin meneliti anak-anak jalanan, datangilah (untuk mengambil sampel) perempatan-perempatan jalan raya.
Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quota masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian belum dianggap selesai.
Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi.
AA
B1
B1
B2
B2
B3
B3
C1
C1
C2
C2
C3
C3
C4
C4
C5
C5
C6
C6
Snowball sampling dikerjakan apabila populasi yang tidak jelas keberadaaan anggotanya dan tidak pasti jumlahnya dengan cara menemukan satu sampel, untuk kemudian dari sampel tersebut dicari (digali) keterangan mengenai keberadaan sampel (sampel-sampel) lain, terus demikian secara berantai.
DiolahDiolahDataData Informasi/Kesimpulan
Informasi/Kesimpulan
Transformasi Data Menjadi Informasi
Syarat-syarat data yang baik adalah:
Data harus Akurat. Data harus relevan Data harus up to date
Pembagian data menurut cara memperolehnya:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
Pembagian data menurut sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.
Pembagian data menurut waktu pengumpulannya
1. Data Time SeriesData time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu objek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross SectionData cross section adalah data yang di kumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan
Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua,
yaitu:1. Data KualitatifAdalah data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.Contoh: Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Banyumas Tinggi
2. Data KuantitatifData kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilanganContoh: Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92% Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp.
800.000/bulan