diri sendiri

24
DIRI SENDIRI Pengalaman Hidup PRIBADI PERJALANAN HIDUP OTOMOTIF RPP SMP/SMA KESEHATAN BIOLOGI ilmu biologi,kesehatan & umum Sabtu, 17 Desember 2011 BAHAN AJAR “Struktur Jaringan Tumbuhan” BAHAN AJAR “Struktur Jaringan Tumbuhan” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum Dosen pengampu : Sumarno,M.Pd Search on

Upload: ir-sangadji

Post on 19-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

DIRI SENDIRI Pengalaman Hidup PRIBADI PERJALANAN HIDUP OTOMOTIF RPP SMP/SMA KESEHATAN BIOLOGI

ilmu biologi,kesehatan & umum

Sabtu, 17 Desember 2011

BAHAN AJAR “Struktur Jaringan Tumbuhan”

BAHAN AJAR

“Struktur Jaringan Tumbuhan”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum

Dosen pengampu : Sumarno,M.Pd

Disusun oleh :

1.      Diyah wijayanti 08320301

Search on

2.      Kribut Dawaryo 08320318

3.      Moh. Abdul wahid 08320320

4.      Isfi Nur Khasanah 08320393

5.      Isti Roostikawati 10329001

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

IKIP PGRI SEMARANG

2011

Struktur Jaringan Tumbuhan

Standar Kompetensi : Memahami keterkaitan antara striuktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta

penerapannyadalam konteks saling temas

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Struktur Jaringan Tumbuhan Dan Mengkaitkan dengan Fungsinya,

Menjelaskan Sifat Totipotensi Sebagai Dasar Kultur Jaringan

Tumbuhan tersusun atas berbagai jaringan. Jaringan merupakan sekelompok sel

dengan asal usul, struktur , dan fungsi sama.

A.    Macam Jaringan Pada Tumbuhan

  Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan dasar yang senantiasa membelah. Pada ujung akar dan

batang menyebabkan pertumbuhan primer ( memanjang ) sedangakan pada kambium

menyebabkan pertumbuhan sekunder ( membesar ).

Pada perkembangan embrio, semua sel mengalami pembelahan. Pertumbuhan dan

perkembangan sel lebih lanjut menunjukkan adanya diferensiasi menjadi bagian khusus

tumbuhan dan juga masih ada sel yang tetap bersifat embrio yaitu mampu mengadakan

pembelahan secara terus menerus. Jaringan yang bersifat embrio dalam tubuh tumbuhan

dewasa ini ini disebut meristem.

Klasifikasi Meristem

Pengelompokan meristem didasarkan pada berbagai kriteria, yaitu tempatnya dalam tubuh

tumbuhan, asal usul dan jaringan yang dihasilkan, struktur, tahap perkembangan, dan

fungsinya.

Menurut tempatnya, meristem dalam tubuh tumbuhan dibedakan menjadi 3, yaitu :

1.      Meristem pucuk ( apikal )

Meristem ini terdapat pada bagian pucuk akar dan batang yang akivitas pembelahannya akan

mengkibatkan perpanjangan akar dan batang. Pertumbuhan yang dhasilkan oleh pembelahan

meristem apikal disebut pertumbuhan primer dan jarigan yang dihasilkannya disebut

jaringan primer

2.      Meristem interkalar

Meristem yang terdapat di antara jaringan dewasa. Misalnya di daerah pangkal ruas – ruas

batang rumput – rumputan.

3.      Meristem lateral ( meristem samping )

Meristem yang letaknya sejajar dengan permukaan organ / mengalami pertumbuhan

sekunder. Misalnya pada jaringan kambium.

  Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh tumbuhan.

Istilah parenkim umumnya menunjuk pada suatu jaringan yang kekhususannya relatif kecil

dan mempunyai fungsi fisiologi yang sangat beragam dalam tumbuhan. Sel parenkim masih

bisa membelah, bahkan pada sel dewasa.mereka memainkan peranan penting dalam proses

menutup luka dan regenerasi. Kebanyakan sel – sel parenkim bersegi banyak dan berdinding

tipis.

-          Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam parenkim, antara lain:

1.      Klorenkim ( parenkim asimilasi )

Klorenkim adalah sel parenkim yang berisi kloroplas dan berfungsi untuk fotosintesis. Sel ini

biasanya berisi mempunyai sebuah atau beberapa vakuola.

2.      Aerenkim ( parenkim udara )

Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan yang habitatnya di air(hidrofit).

-          Fungsi dari jaringan parenkim :

1.      Sebagai jaringan dasar

2.      Berperan dalam fotosintesis

3.      Tempat penyimpanan cadangan makanan

4.      Untuk memperbaiki jaringan – jaringan yang rusak

  Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong pada tumbuhan, yaitu kolenkim dan sklerenkim. Jaringan penyokong

berfungsi untuk memberi kekuatan dan melindungi secara mekanik jaringan-jaringan

disekitarnya.

Kolenkim

Kolenkim terdiri atas beberapa sel hidup yang berbentuk agak memanjang dan biasanya

berdinding tebal. Kolenkim berfungsi sebagai jaringan penyokong pada organ muda yang

sedang tumbuh, pada tumbuhan menerna (herbaseus), dan bahkan pada organ dewasa. Pada

organ dewasa dinding sel koelnkim akan mengeras atu berlignin sehinggan dapat berubah

menjadi sel sklerenkim.

Sklerenkim

Sklerenkim adalah sel dengan dinding sekunder tebal yang mengandung lignin sehinggan

kuat dan keras. Sel sklerenkim beragam dalam hal bentuk, struktur, asal usul, dan

perkembangannya.

-          Jaringan sklerenkim dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

1.      Sklereid ( sel batu )

Sklereid bersifat keras dan kaku, jaringan tersebut terdapat pada berkas pengangkut, korteks

batang, rangka daun, akar, buah dan biji.

2.      Serat ( serabut )

Serat sklerenkim menempati berbagai tempat strategis pada tumbuhan, misalnya pada batang,

daun, dan bunga. Serat sklerenkim memiliki dinding yang tipis sehungga bersifat elastis yang

berguna untuk reorientasi atau kembai keposisi semula ketika tumbuhan tersebu tertiup angin.

  Jaringan Penutup

Jaringan penutup terdiri atas sel epidermis dan turunannya.

Fungsi jaringan penutup adalah :

a.       Melindungi tumbuhan terhadap pengeluaran air yang berlebihan

b.      Melindungi tumbuhan terhadap kerusakan mekanis

c.       Menjaga atau mengatur suhu tumbuhan

Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar dari daun, bunga, buah, biji, batang, dan akar sebelum

mengalami penebalan sekunder.

Struktur Jaringan Epidermis

Perkembangan epidermis berawal dari protoderm yang berasal dari jaringan meristem,

biasanya epidermis terdapat di seluruh organ hidup yang tidak mempunyai penebalan

sekunder. Sel epidermis biasa beragam bentuk, ukuran, dan susunannya tetapi biasanya

tersusun rapat membentuk lapisan padat dan tidak ada ruang antar sel.

Jaringan epidermis mempunyai beberapa bentuk modifikasi dan fungsi yang berbeda yaitu

berupa bulu, duri, trikoma, stomata, lenti sel, rambut akar, serta kutikula atau lapisan lilin.

Pada dinding sel-sel epidermis terdapat lapisan lilin atau kutikula yang dapat mencegah atau

meminimalisasi hilangnya air dari tumbuhan. Lapisan tersebut juga berguna sebagai

pelindung terhadap serangan bakteri dan mikroba patogenik lainnya.

  Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut terdiri dari :

a.      Xilem

Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun.

Xilem terdiri atas sel mati dan sel hidup yang dindingnya menyalami penebalan zat kayu.

Xilem terdiri tersusun atas beberapa unsur, yaitu :

Trakeid

Merupakan sel tunggal berukuran panjang dan runcing sehingga air dapat melewati trakeid

melalui lubang-lubang atau pit yang terdapat pada dinding sel.

Elemen pembuluh

Merupakan sederet sel-sel silinder yang tersusun memanjang berbentuk tabung.

Pada kedua ujung dinding elemen pembuluh terdapat lubang-lubang sehingga dapat

mengalirkan air dan garam mineral dari satu elemen ke elemen berikutnya.

Selain trakeid dan elemen pembuluh juga mengandung sel-sel parenkim xilem dan serat-

aerat xilem.

b.      Floem

Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.

Floem terdiri atas beberapa komponen pembuluh tapis yang masing-masing diiringi sel

pengiring.

Pembuluh tapis

Bentuknya silinder dengan ujung berlubang sehingga terjadi hubungan sitoplasmik antar sel.

Sel pengiring

Bentuknya silinder dan mengandung plasma yang pekat.

Selain pembuluh tapis dan sel pengiring floem juga memiliki sel-sel parenkim floem, serat-

serat floem dan papan atau lempeng tapis

B.     Macam jaringan pada organ tumbuhan

Organ pokok pada tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun

         Akar

Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah

permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah.

Berdasarkan asal usulnya terdapat dua tipe akar : akar tunggang dan akar serabut.

Akar berfungsi untuk menegakkan tumbuhan, mengambil air dan garam tanah serta untuk

menyimpan bahan cadangan makanan.

Secara anatomi struktur akar berturut-turut dari luar kedalam yaitu :

-          Epidermis

Epidermis tersusun dari selapis rapat dan tidak menpunyai ruang antar sel. Pada umumnya

akar memiliki penonjolan sel-sel epidermis yang tegak lurus rehadap permukaan akar dan

berbentuk tabung (rambut akar).

-          Korteks

Korteks tersusun atas sel-sel parenkim berdinding tipis, sel-selnya tidak tersusun rapat

sehingga banyak ruang antar sel. Sel –sel korteks mengandung zat tepung sebagai cadangan

makanan.

-          Endodermis

Endodermis tersusun atas selapis sel rapat yang membatasi korteks dengan stele (versikel).

Pada dinding sel terdapat lapisan suberin dan lignin yang menempel pada dinding radial dan

dinding melintang yang membentuk pita kaspari.

Adanya pita kaspari menyebabkan air dan garam mineral tidak dapat masuk melintasi dinding

sel. Untuk mencapai stele, air dan garam mineral akan masuk melalui endodermis yang tidak

mengalami penebalan. Sell-sel endodermis yang demikian dinamakan sel penerus.dengan

demikian dapat dikatakan endodermis berfungsi untuk mengatur masuknya garag-garam

mineral ke dalam stele.

-          Silinder pusat

Stele merupakan jaringan dibawah endodermis. Stele tersusun atas beberapa jaringan, yaitu:

Perisikel (perikambium), merupakan lapisan terluar stele.

Vasis (berkas pembuluh angkut), terdiri atas xiem dan floemyang tersusun bergantian

menurut arah jari-jari.

Empulur, merupakan jaringan pengisi diantara vasis yang terdiri atas parenkim

         Batang

Batang merupakan organ tumbuhan yang pada umumnya terdapat di permukaan tahahbyang

berfungsi untuk menyokong tubuh tumbuhan, tempat lintasan air, dan bahan organik,

menyimpan cadangan makanan, tempat melekatnya daun serta sebagai alat pembiak

vegetatif. Semua tumbuhan dapat mengalami pertumbuhan primer baik dikotil maupun

monokotil. Namun tidak demikian dengan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder

hanya terjadi pada tumbuhan kornifer dan tumbuhan dikotil.

    Pertumbuhan primer

Pada dasarnya jaringan pada batang dibedakan atas jaringan :

a.      Epidermis

Jaringan epidermis batang tersusun oleh satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar

sel. Beberapa modifikasi epidermis batang seperti kutikula berfungsi untuk melindungi

batang dari kekeringan serta lenti sel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Pada batang yang

telah tua akan terbentuk jaringan gabus untuk menggantikan jaringan epidermis yang pecah

akibat pertumbuhan sekunder batang.

Epidermis batang adalah jaringan yang hidup, sel-selnya mempunyai daya untuk membelah.

Sifat ini penting karena epidermis harus mengimbangi bertambah besarnya batanh karena

adanya pertumbuha menebal primer dan sekunder. Pada beberapa tmbuhan yang mengalami

pertumbuhan periderm yang lambat , maka aktivitas miotik jaringan epidermis ini menjadi

sangat diperlukan.

b.      Korteks dan Empulur

Korteks merupakan jaringan dibawah epidermis yang tersusun oleh sel-sel parenkim yang

berdinding tipis dan tersusun tidak rapat sehingga banyak ruang antar sel. Pada beberapa

tumbuhan, korteks juga mengandung jaringan pengut seperti kolenkim dan sklerenkim.

Korteks batang mengandung kloroplas. Pada tumbuhan angiospermae yang akuatik korteks

berkembang menjadi aerenkim dengan ruang-ruang antar sel yang besar.

Empulur terdiri atas sel-sel parenkim yang dapat mengandung kloroplas. Bagian tengah

empulur sering kali mengalami kerusakan pada saat pertumbuhannya. Kerusakan demikian

biasanya terjadi didaerah ruas.

c.       Jaringan pembuluh

Jaringan sekunder batang terdiri atas sejumlah ikatan pembuluh yang tesusun khusus..

Setiap ikatan pembuluh memiliki xilem yang tersusun kearah dalam dan floem ke arah luar.

Susunsn ikatan pembuluh demikian dikenal sebagai ikatan pembuluh kolateral. jika antara

ilem dan floem terdapat kambium maka disebut kolateral terbuka, jika tidak ada kambium

maka disebut kolateral tertutup . Jika kolateral terbuka biasa terdapat pada tumbuhan dikotil

dan tipe kolateral tertutup terdapat pada tumbuhan monokotil.

  Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder terjadi akibat kambium penbuluh berkembang membentuk lingkaran

meristem yang membelah ecara paralel terhadap permukaan tumbuhan.

Aktivitas kambium biasanya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada musim kemarau

kambium tidak dalam keadaan aktif membelah. Pada musim hujan ketika kelembaban tinggi

dan banyak air , xilem tumbuh dengan pembuluh yang lebar dan dinding sel yang tipis. Pada

musim kemarau, ukuran pembulih mengecildan kambium kembali dalam keadaan tidak aktif.

Adanya perbedaan kecepatan dan ukuran sel dalam pertumbuhannya tersebut menyebabkan

terbentuknya lingkaran tahun

Dilihat dari berkas pengangkutnya batang dibedakan menjadi dua, yaitu :

a.       Batang Monokotil

Batang monokotil memiliki meristem apikal yang kecil, dan tersusun dari epidermis,

meristem dasar dan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluh batang monokotil tersebar pada

meristem dasar dan bertipe kolareral tertutup. Setiap ikatan pembuluh dikelilingi oleh

seludang sklerenkim yang umumnya tebal terutama dibagian tepi.

b.      Batang Dikotil

Batang dikotil tumbuh dari merisem apikal sehingga batang selalu memanjang. Jaringan

penyusun batang dikotil berturut-turut dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks,

endodermis, empulur, kambium, floem, xilem dan jari-jari empulur. Berdasarkan letaknya

terdapat dua tipe kambium yaitu :

Kambium vasikuler, terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim. Kambium

intervasikuler, terletak diantara dua berkas pengangkut.

Pada batang dikotil terjadi pertumbuhan batang sekunder akibat aktivitas kambium.

         Daun

Daun merupakan organ tumbuhan yang mempunyai peran penting dalam memproduksi bahan

makanan karena dalan daunlah terdapat jaringan yang paling banyak mengandung klorofil.

Struktur daun terdiri dari :

1.      Epidermis

Epidermis terdapat pada permukaan atas dan permukaan bawah daun. Sel – sel epidermis ada

yang mengalami modifikasi menjadi stomata ( mulut daun ) yang berfugs sebagai tempat

pertukaran gas dan uap air. Pada sel – sel penutup stomata terdapat kloroplas.

2.      Mesofil

Mesofil ( jaringan dasar ) tersusun atas parenkim palisade ( jaringan tiang ) dan parenkim

spon ( bungan karang ). Kedua jaringan ini mempunyai kloroplas sehngga berfungsi sebagai

temapat berlangsungnya fotosintesis

3.      Berkas pengangkut

Berkas pengangkut berupa xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun dan urat- urat

daun yang terlihat menonjol pada permukaan bawah daun.

Fungsi dari daun :

a.       Sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis

b.      Menyerap CO2 dari udara

c.       Sebagai tempat pengeluaran kelebihan air

C.    Hubungan sifat totipotensi jaringan pada teknologi kultur jaringan

Pengetahuan tentang jaringan dan organ tumbuhan memberikan banyak manfaat

bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaatnya adalah diperolehnya pengetahuan tentang

perbanyakan tanaman (penggandaan bibit unggul ) dengan menggunakan teknik kultur

jaringan.

Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Teknik

perbanyakan ini dilakukan dengan cara mengisolasi bagian tanaman, seperti daun dan ujung

tunas, kemudian menumbuhkannya pada medium buatan yang kaya nutrisi dan zat pengatur

tumbuh secara aseptik. Melalui teknik ini, bagian – bagian tanaman yang berukuran

keciltersebut akan tumbuhmenjadi tanaman yang utuhsebagai suatu individu.

Pada dasarnya, teknik kultur jaringan dilakukan berdasarkan sifat totipotensi yang

terdapat pada jaringan tumbuhan. Totipotensi adalah kemanpuan beberapa sel yang dapat

tumbuh membentuk suatu individu. Sifat totipotensi pada jaringan pertama kali ditemukan

oleh F. C. Steward (1958 ). Saat itu , ia melihat sifat totipotensi pada jaringan floem dari

akar tanaman wortel. Teknik kultur jaringan, terutama dilakukan terhadap tanaman yang sulit

dikembangbiakan secara generatif. Oleh karena teknik menjadi sangat berguna untuk

pengadaan bibit unggul, baik untuk tujuan komersil maupun unuk budidaya dan konservasi

tanaman langka. Adapun keunggulan dari bibit yang diperoleh melalui kultur jaringan adalah

sebagai berikut :

1.      Bibit yang didapat berjumlah banyak dan dihasilkan dalam waktu yang singkat.

2.      Sifat identik dengan induk.

3.      Memiliki sifat – sifat yang dikehendakisesuai perlakuan yang diberikan.

4.      Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa.

5.      Bibit aman dari serangan penyakit. Misalnya, bebas virus jikadiambil dari meristem apikal.

Daftar Pustaka

Champbell, NA. 2002. Biologi jilid 2. Jakarta : Erlangga

Sudjadi, bagod dan Siti laila. 2007. Biologi 2. Jakarta : Yudhistira

Diposkan oleh Cibut Dawaryo di Sabtu, Desember 17, 2011 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke PinterestReaksi: 

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Hubungi kami

Anda Pengunjung Ke:

95012

Teman Online

Langganan Artikel Terbaru Saya

Masukan Email Aktif Anda:

Design.Cibut

MATERI YANG PANJENENGAN CARI !!

▼   2011 (138) o ▼   12/11 - 12/18 (104)

jogja kembali laporan KKN kangkung 20011/2012 laporan biteknologi kultur jaringan FERMENTASI JERAMI PADI SEBAGAI BAHAN PAKAN

TERNAK ... laporan KKN sendang dawung kangkung ikippgrisemara... respirasi aerob katabolisme dan anabolisme karbohidrat RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA Kelas XII Struktur Jaringan Tumbuhan Penilaian psikomotorik mikro biologi RPP LIMBAH DAUR ULANG METABOLISME KINGDOM PROTISTA PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN UNSUR

HARA MI...

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN UNSUR HARA MI...

MAKALAH Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang ... MAKALAH ANALISIS NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K.

MI... Keterampilan Berbahasa FOTO JOGJA KEMBALI BIOLOGI EXPO 2011 wanita terindah BAB I PENDAHULUAN EKOLOGI PETAKONSEP MEKANISME TRANSPORT PADA MEMBRAN PLASMA IPA

BIOLO... Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terk... Struktur Jaringan Tumbuhan INDRA PEMBAU Memahami keaneragaman makhluk hidup Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Memahami keanekaragaman mahkluk hidup LEMBAR KERJA SISWA Penilaian psikomotorik Kerja Enzim Katalase Soal Uraian enzim Peranan Bakteri Dalam Kehidupan LEMBAR KERJA SISWA MENGUKUR BESAR POPULASI INTERAKSI, KEDUDUKAN RELUNG EKOLOGI DAN NICHE

SPES... VEGETASI RUMPUT DAN VEGETASI POHON Niches Ekologi Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia LAPORAN VIDEO CONVERENCE UJIAN TENGAH SEMESTER LAPORAN VIDEO CONFERENCE RENCANA PERSIAPAN MENGAJAR STRUKTUR DAN FUNGSI

SE... AJARAN MICROTEACHING ( RPM ) SISTEM GERAK RPP SISTEM GERAK truktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyak... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATERI PERSENDIAN Strategi Pembelajaran Biologi Apa itu Vaksin?Vaksin adalah sebuah senyawa antige... MANFAAT VAKSIN <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}o... MANFAAT SINAR MATAHARI BIOKIMIA - KARBOHIDRAT Struktur, Fungsi, Anabolisme, dan Katabolisme dari... Struktur, Fungsi, Anabolisme, dan Katabolisme dari... Proses katabolisme karbohidrat RUANG LINGKUP BIOLOGI

LEMBAR KERJA SISWA SAINS BIOLOGI Memahami Hakekat Biologi Sebagai Ilmu Memahami Hakekat Biologi Sebagai Ilmu BAHAN AJAR “Struktur Jaringan Tumbuhan” STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Rencana Perencanaan Pembelajaran striuktur dan fun... Lembar Kerja Siswa Untuk mengetahui terjadinya pro... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transport pada M... Plan of Realization Learn Mencari perbedaan dan persamaan pada endositosis (... Mengetahui berlangsungnya proses osmosis Membandingkan mekanisme transpor pada membran ( di... Memahami manfaat keanekaragaman hayati RPP Memahami manfaat keanekaragaman hayati Sistem Regulasi dan Endokrin Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan kelainan/... LKS SISTEM KOORINASI LEMBAR EVALUASI POLA-POLA HEREDITAS LESSON PLAN (RPP) Mendiskripsikan Kecendurungan Baru Teori Evolusi SOAL UJI KOMPETENSI SISWA LEMBAR KERJA SISWA Teori evolusi serta implikasinya pada Salingtemas.... KONSEP DASAR BIOTEKNOLOGI Mendeskripsikan implikasi bioteknologi pada sains ... LKS Bioteknologi BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL TEKNIK HIBRIDOMA Jagung sebagai pangan adalahsumber karbohidrat ked... TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang terhadap ... Perkembangan ascomycotina secara aseksual dan seca... PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN UNSUR

HARA M... Qur’an Al mujadalah 11 ANALISIS NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA definisi, metabolisme bilirubin, etiologi, patofis... Kelainan Bawaan Metabolisme Karbohidrat dan Galakt... Neonatus Kelainan Bawaan dan Penatalaksanaannya makalah bahasa indonesia ketika kita semua bersama untuk menyatukan pendapa...

o ►   12/18 - 12/25 (21) o ►   12/25 - 01/01 (13)

►   2012 (78)

►   2013 (27)

by cibut dawaryo. Diberdayakan oleh Blogger.