direktorat riset dan pengabdian masyarakat direktorat...
TRANSCRIPT
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
PROTEKSI ISI PROPOSAL Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penghabdian kepada masyarakat
PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) 2018ID Proposal: 30f83633-4ed0-493f-bd71-26693ed1457cRencana Pelaksanaan PPM: tahun 2019 s.d. tahun 2019
1. JUDUL PPM
PKMS: KADER POSYANDU DALAM PEMBUATAN MP-ASI DAN PMT LOKAL DI KELURAHAN PALLANTIKANG KECAMATAN MAROS BARU KABUPATEN MAROS
Bidang FokusKategori (Kompetitif
Nasional/ Desentralisasi/ Penugasan)
SkemaLama
Kegiatan (Tahun)
Pangan dan PertanianPengabdian Kepada
Masyarakat Kompetitif Nasional
Program Kemitraan Masyarakat Stimulus
1
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, PeranPerguruan
Tinggi/ Institusi
Program Studi/ Bagian
Bidang Tugas ID Sinta H-Index
RAHMAWATI
Ketua Pengusul
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Salewangan Maros
Gizi 6155441 0
ISMAWATI NINGSIH S.KM,
M.Kes
Anggota Pengusul 1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Salewangan Maros
Gizi 6649999 0
NUR NIKMAH SIRADJUDDIN
SST, M.Kes
Anggota Pengusul 2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Salewangan Maros
Gizi 6197707 0
3. MITRA PPM
Pelaksanaan PPM melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan PPM dan mitra sebagai sasaran PPM
Kategori Mitra, Tipe Mitra Mitra Dana
- Mitra Sasaran - Kelompok Masyarakat
- Nurlina, S.ST - Nadira
Tahun 1: Rp 000
4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Pada bagian ini, pengusul wajib mengisi luaran wajib dan tambahan, tahun capaian, dan status pencapaiannya. Luaran PPM berupa artikel diwajibkan menyebutkan nama jurnal yang dituju dan untuk luaran berupa buku harus mencantumkan nama penerbit yang dituju.
Luaran Wajib
Tahun Luaran
Jenis LuaranStatus target capaian (sudah terbit, sudah diunggah, sudah tercapai,
terdaftar/granted)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan
sejenis lainnya)
1
Artikel Media Massa media massa cetak/elektronik Lokal
sudah terbit
1 Dokumentasi Pelaksanaan Video kegiatan
sudah diunggah
1
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat (Minimal 1) Keterampilannya meningkat
sudah tercapai Jurnal Caradde
Luaran Tambahan
Tahun Luaran
Jenis LuaranStatus target capaian (sudah terbit, sudah diunggah, sudah tercapai,
terdaftar/granted)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan
sejenis lainnya)
1 Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi
accepted/published Jurnal Caradde
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi 12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 24,995,000
Tahun 1 Total Rp. 24,995,000
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol.Biaya
SatuanTotal
HONORHonorarium tenaga administrasi (1 tim)
bulan 6.00 150,000 900,000
HONORHonorarium pengumpul data (1 tim)
bulan 6.00 350,000 2,100,000
HONORHonorarium pengolah data (1 orang)
kali 1.00 1,000,000 1,000,000
HONORHonorarium asisten peneliti (2 orang)
bulan 6.00 500,000 3,000,000
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA
Konsumsi peserta + panitia pelatihan (8 kali)
orang 30.00 120,000 3,600,000
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA
Pembuatan label+banner+spanduk/booth
paket 1.00 500,000 500,000
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol.Biaya
SatuanTotal
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA
Publikasi jurnal + tambahan (vidio, koran, leaflet)
paket 1.00 1,570,000 1,570,000
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL LAINNYA
USB Flash Disk 16 GB buah 1.00 190,000 190,000
BELANJA BAHAN Ubi jalar kg 3.00 20,000 60,000
BELANJA BAHAN Pisang segar sisir 5.00 10,000 50,000
BELANJA BAHAN Jagung segar biji 6.00 3,500 21,000
BELANJA BAHAN Kacang hijau kg 2.00 25,000 50,000
BELANJA BAHAN Wortel kg 2.00 10,000 20,000
BELANJA BAHAN Tahu potong 10.00 2,000 20,000
BELANJA BAHAN Beras kg 5.00 12,000 60,000
BELANJA BAHAN Ikan bandeng segar ekor 5.00 50,000 250,000
BELANJA BAHAN Ayam ekor 5.00 55,000 275,000
BELANJA BAHAN Kelapa Muda butir 5.00 8,000 40,000
BELANJA BAHAN Telur ayam butir 10.00 2,500 25,000
BELANJA BAHAN Daun pisang lembar 10.00 2,500 25,000
BELANJA BAHAN Ontong buah 5.00 5,000 25,000
BELANJA BAHAN Tepung Terigu kg 5.00 25,000 125,000
BELANJA BAHAN Bahan tambahan paket 2.00 15,000 30,000
BELANJA BAHAN Garam bungkus 3.00 5,000 15,000
BELANJA BAHAN Serbuk Agar- Agar dos 5.00 30,000 150,000
BELANJA BAHAN Minyak goreng liter 5.00 25,000 125,000
BELANJA BAHAN Bahan pengemas (plastik dll) paket 1.00 500,000 500,000
BELANJA BAHAN gula pasir kg 5.00 24,000 120,000
BELANJA BAHAN gula merah kg 2.00 30,000 60,000
BELANJA BAHAN rempah-rempah paket 1.00 100,000 100,000
BELANJA BAHAN air galon buah 4.00 25,000 100,000
BELANJA BAHAN Gas elpiji paket 4.00 50,000 200,000
BELANJA BAHAN Kompor gas, regulator, selang paket 2.00 550,000 1,100,000
BELANJA BAHAN Alat penggorengan buah 2.00 100,000 200,000
BELANJA BAHAN Panci buah 2.00 100,000 200,000
BELANJA BAHAN Blender dan saringan buah 2.00 250,000 500,000
BELANJA BAHAN Pisau dapur buah 2.00 85,000 170,000
BELANJA BAHANAlat pengemas makanan dan minuman
paket 2.00 500,000 1,000,000
Paket kit (tas kain + celemek + alat BELANJA BAHAN paket 2.00 250,000 500,000
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol.Biaya
SatuanTotal
pot panas)
BELANJA BAHANFotocopy, ATK, cetakan/jilid laporan
paket 1.00 574,000 574,000
BELANJA BAHAN Tabung Elpiji buah 2.00 320,000 640,000
BELANJA BAHAN Jamur Tiram Segar kg 5.00 30,000 150,000
BELANJA BAHAN Sayur Bayam Segar kg 5.00 10,000 50,000
BELANJA BAHAN Sayur Kangkung Segar kg 5.00 10,000 50,000
BELANJA BAHAN Tomat segar kg 2.00 10,000 20,000
BELANJA BAHAN Buah pepaya biji 5.00 10,000 50,000
BELANJA BAHAN Buah jeruk kg 3.00 10,000 30,000
BELANJA BAHAN Buah mangga kg 3.00 25,000 75,000
BELANJA PERJALANAN LAINNYA
STIKES - Lingk. Pallantikang (10 orang)
kali 4.00 150,000 600,000
BELANJA PERJALANAN LAINNYA
STIKES - Puskesmas Maros Baru (5 orang)
kali 6.00 75,000 450,000
BELANJA PERJALANAN LAINNYA
STIKES - Dinas Kesehatan Maros + DPMPTSP (5 orang)
kali 6.00 75,000 450,000
BELANJA PERJALANAN LAINNYA
Biaya transportasi peserta + tim (30 orang)
kali 8.00 360,000 2,880,000
RINGKASAN
Kelurahan Pallantikang merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan bantuan
program MP-ASI dan PMT pemulihan berdasarkan data yang ada pada Puskesmas Maros Baru.
Bantuan tersebut diberikan kepada balita yang dipandang membutuhkan adanya tambahan
energi untuk memenuhi kebutuhan gizi terutama pada anak yang mengalami gizi kurang.
Adapun bantuan tersebut tersebar di Posyandu Data-Pangkajane dan Marusu-Panaikang.
Permasalahan yang terdapat di kedua kelompok Posyandu tersebut antara lain para kader
posyandu sendiri masih kurang pengetahuan dan keterampilan untuk menyampaikan kepada
ibu-ibu balita dan keluarga tentang MP-ASI dan PMT yang padat zat gizi. Padahal, para kader
posyandu merupakan salah satu faktor yang harus berperan aktif untuk meningkatkan kualitas
kesehatan di sekitarnya, karena merupakan promotor kesehatan dan pendeteksi dini masalah
kesehatan. Selain itu, pangan lokal yang ada disekitar Kelurahan Pallantikang seharusnya dapat
dimanfaatkan sebagai produk MP-ASI dan PMT balita yang padat zat gizi, jika pengetahuan
dan keterampilan para kader ditingkatkan melalui pelatihan cara menyiapkan, mengolah, dan
menyajikan MP-ASI dan PMT balita tersebut. Selain itu, masih adanya balita yang mengalami
status gizi kurang dan buruk berdasarkan indikator penilaian KMS.
Pengabdian Masyarakat PKMS ini bertujuan untuk mendampingi dan membimbing
kader posyandu dalam pembuatan MP-ASI dan PMT balita usia 6 bulan sampai 60 bulan.
Pengabdian Masyarakat PKMS ini akan dilaksanakan selama 6 bulan dengan melibatkan 1
Mitra yaitu Kelompok Kader Posyandu di Kelurahan Pallantikang dari Posyandu Data-
Pangkajene dan Marusu-Panaikang dengan total kader 20 orang. Metode pendekatan/solusi
yang ditawarkan dalam program ini yaitu perbaikan model pendampingan dan bimbingan bagi
kader dan pemasaran produk MP-ASI dan PMT balita. Prosedur kerja untuk realisasi metode
yang ditawarkan yaitu melakukan observasi awal di 2 Mitra selanjutnya menyusun workplan.
Kegiatan sosialisasi program dilaksanakan untuk memberikan gambaran kepada Mitra sebelum
kegiatan inti dimulai.
Pendampingan dan bimbingan yang dilakukan yaitu meliputi pemilihan bahan makanan
yang berkualitas berbasis pangan lokal, menghitung kandungan gizi dalam makanan, cara
pengolahan yang tepat, pengemasan MP-ASI dan PMT balita yang lebih menarik, dan
bagaimana cara pengolahan yang tepat, serta menyusun daftar siklus menu MP-ASI dan PMT
balita sesuai tahapan usia dilaksanakan mengacu pada pedoman Pemberian Makanan
Tambahan untuk anak dari Unicef dan Kemenkes RI. Proses produksi MP-ASI dan PMT balita
berikutnya dilaksanakan secara mandiri oleh Mitra. Untuk mengevaluasi jalannya kegiatan
dilaksanakan monitoring evaluasi (monev) secara internal oleh LPPM STIKES Salewangan
Maros. Pendampingan manajemen usaha dan strategi pemasaran MP-ASI diberikan untuk
mencapai target luaran.
Adanya kegiatan ini diharapkan para kader posyandu di Kelurahan Pallantikang
nantinya menjadi contoh kader teladan yang peduli tentang gizi anak balita sekaligus tidak
menutup kemungkinan menjadi penggerak wirausaha mandiri untuk produk MP-ASI dan PMT
balita yang sehat melalui pemanfaatan pangan lokal, dengan variasi menu yang sesuai dengan
usia balita, serta memiliki label dan kemasan yang menarik untuk diperjualbelikan di
masyarakat sekitar.
Pengabdian Masyarakat; MP-ASI; PMT Lokal
Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran
yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.
Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang diusulkan.
Kata kunci maksimal 5 kata
PENDAHULUAN
1. ANALISIS SITUASI
Kebutuhan gizi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Pemenuhan gizi yang sesuai dengan kebutuhan
akan mendorong pertumbuhan yang baik dan sesuai dengan tahap perkembangannya
sehingga dapat membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Sebaliknya, jika
kebutuhan gizi dalam tubuh tidak tercukupi maka akan mengakibatkan berbagai masalah gizi
seperti gizi kurang, gizi lebih, defisiensi zat besi, dan zink.1
Gizi kurang sering dialami oleh balita, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap masalah
gizi kurang ini adalah masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan gizi
balita, sehingga berdampak pada kurangya konsumsi zat gizi anak. Konsumsi zat gizi yang
kurang pada balita dapat berakibat terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak serta
Bagian pendahuluan maksimum 2000 kata yang berisi uraian analisis situasi dan
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian pendahuluan memuat hal-hal berikut.
1. ANALISIS SITUASI
Pada bagian ini diuraikan analisis situasi fokus kepada kondisi terkini mitra yang mencakup
hal-hal berikut.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Uraikan segi produksi dan manajemen usaha mitra.
• Ungkapkan selengkap mungkin persoalan yang dihadapi mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Jelaskan potensi dan peluang usaha mitra.
• Uraiankan dan kelompokkan dari segi produksi dan manajemen usaha.
• Ungkapkan seluruh persoalan kondisi sumber daya yang dihadapi mitra
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial • Uraiakan lokasi mitra dan kasus yang terjadi/pernah terjadi dan didukung dengan
data dan gambar/foto.
• Ungkapkan seluruh persoalan yang dihadapi saat ini misalnya terkait dengan layanan
kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air
bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
2. PERMASALAHAN MITRA
Mengacu kepada butir Analisis Situasi, uraikan permasalahan prioritas mitra yang
mencakup hal-hal berikut ini.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif: penentuan permasalahan
prioritas mitra baik produksi maupun manajemen yang telah disepakati bersama mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif: penentuan permasalahan prioritas
mitra baik produksi maupun manajemen untuk berwirausaha yang disepakati bersama.
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial: nyatakan persoalan prioritas
mitra dalam layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
d. Tuliskan secara jelas justifikasi pengusul bersama mitra dalam menentukan persoalan
prioritas yang disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program PKMS.
melemahnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Keadaan ini akan memperburuk status gizi
anak.
Hasil Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang pada anak secara
nasional mencapai 13,9%, sementara provinsi Sulawesi Selatan menempati urutan kesepuluh
untuk gizi kurang di atas prevalensi nasional yaitu sekitar 21-33,1%. Anak gizi kurang di
Indonesia pada umumnya berdomisili di perdesaan (15,3%) dengan pekerjaan orang tua adalah
petani dan tidak sekolah/tidak tamat SD (32,3%).2
Selama ini, pemerintah sudah melakukan upaya untuk memperbaiki status gizi anak balita
terutama gizi kurang dengan program pemenuhan makanan, baik makanan pendamping ASI
(MP-ASI) maupun pemenuhan makanan tambahan (PMT) balita. Pemberian tersebut dalam
bentuk biskuit untuk MP-ASI dan bubur kacang hijau untuk PMT balita yang pemberiannya
dikoordinasi oleh tenaga gizi puskesmas, bidan pustu, dan kader posyandu setempat untuk
balita sasaran.
Berdasarkan data yang ada pada Puskesmas Maros Baru, Kelurahan Pallantikang
merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan bantuan program PMT pemulihan. Bantuan
tersebut diberikan kepada balita yang dipandang membutuhkan adanya tambahan energi untuk
memenuhi kebutuhan gizi terutama pada anak yang mengalami gizi kurang. Adapun bantuan
tersebut tersebar di empat posyandu, yaitu Posyandu Marusu, Posyandu Panaikang, Posyandu
Data, dan Posyandu Pangkajene. Keempat posyandu tersebut sebenarnya tidak terlalu
berjauhan satu sama lain. Misalnya Lingkungan Data-Pangkajene, dan Lingkungan Panaikang-
Marusu yang saling berdekatan sehingga diperlukan koordinator kelompok kader posyandu
untuk kedua Lingkungan yang saling bergabung sebagai koordinator penggerak untuk kader
posyandu se-Lingkungan Pallantikang.
Saat ini jumlah kader aktif di Kelompok Posyandu Lingkungan Data-Pangkajene dan
Kelompok Lingkungan Panaikang-Marusu sebanyak 20 orang, berdasarkan data yang
diperoleh dari bidan pustu jumlah anak yang mengalami gizi kurang atau yang berada pada
Bawah Garis Merah (BGM) yaitu terdapat 4 orang pada tahun 2017. Data yang diperoleh
berdasarkan buku induk kegiatan posyandu oleh bidan Pustu di Kelurahan Pallantikang.
Menurut informasi kesadaran ibu-ibu yang memiliki balita datang ke posyandu masih
kurang, sehingga data-data yang diperoleh di posyandu juga kurang. Berdasarkan data
tahun 2017 di buku induk Bidan koodinator Posyandu di Pallantikang diperoleh bahwa
sekitar 13 orang anak gizi kurang, dan 6 orang anak gizi buruk.3
Setiap kelompok kader posyandu Kelurahan Pallantikang selalu aktif dan bertugas
menyiapkan makanan tambahan untuk balita yang datang. Sekaligus memberikan contoh menu
sehat untuk pengunjung posyandu. Namun, berdasarkan informasi dari koordinator kader,
makanan yang disiapkan cenderung monoton tanpa variasi yang menarik dan tanpa
memperhatikan perbedaan kebutuhan balita tersebut. Menu MP-ASI dan PMT balita yang
disajikan antara lain bubur kacang hijau, sesekali diberi bubur ayam. Hal ini disebabkan menu
yang disajikan sesuai dengan sumber dari Puskesmas setempat yang harus ditunggu karena
kendala ekonomi masyarakat setempat.
Padahal, para kader seharusnya kreatif dan inovatif dengan melakukan kreasi menu
makanan sesuai pangan lokal yang ada disekitarnya tanpa menunggu bantuan sumber menu
makanan dari luar. Diketahui bahwa masyarakat Kelurahan Pallantikang sebagian besar petani
sawah seperti padi, jagung, tambak seperti ikan bandeng, peternak ayam, pekebun pisang,
papaya, mangga, kelapa, dan lainnya, serta sebagian ada yang memiliki industri tahu, sehingga
bisa diperoleh dari pangan dan olahan pangan setempat dengan variasi menu yang bisa
beraneka ragam dan harga lebih terjangkau. Adanya ketersediaan pangan dan olahan lokal bisa
menjadi suatu peluang untuk memunculkan kreativitas yang bernilai ekonomi dengan
penyediaan MP-ASI dan PMT balita yang hiegenis, bernilai gizi baik dengan kemasan yang
menarik.
Gambar 1. Suasana Kegiatan Posyandu di Kelurahan Pallantikang. Kader melakukan
penimbangan pada balita yang berkunjung di Posyandu.
Hasil survey yang dilakukan bulan Juni 2018 di Pustu Kelurahan Pallantikang, menurut
bidan Pustu selaku koodinir kegiatan posyandu di Kelurahan tersebut mengatakan bahwa yang
menjadi kendala sebenarnya adalah masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki dari kader posyandu itu sendiri sehingga penyampaian untuk ke ibu balita dan keluarga
jarang bahkan tidak pernah sama sekali. Pre test saat penyegaran kader yang diadakan bulan
Juli 2017 oleh Prodi S1 Gizi Stikes Salewangang Maros juga menunjukkan hasil yang sangat
rendah yaiu hanya 57.%.4
Gambar 2. Suasana Kegiatan Penyegaran Kader di Kelurahan Pallantikang. Kehadiran Kader
Mencerminkan Antusias Untuk Menjadi Kader Teladan.
Oleh karena itu, tak jarang dijumpai masih banyak ibu balita yang hanya memberikan
makanan berupa bubur beras saja, yang diberikan berupa nasi yang hanya ditambah kuah sayur
atau kuah ikan, serta masih rendahnya pemahaman ibu balita tentang MP-ASI dan PMT yang
padat zat gizi. Padahal, seorang kader seharusnya merupakan penyuluh yang handal karena
merupakan promotor atau penggerak kesehatan yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat,
yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Sehingga seorang kader posyandu
harus mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan
posyandu, serta mau dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan
mengikuti kegiatan posyandu.5
2. PERMASALAHAN MITRA
Balita merupakan aset suatu bangsa karena merekalah pionir untuk kemajuan
pembangunan. Praktik pemberian makanan yang baik dan tepat sangat penting untuk
kelangsungan hidup, pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan gizi balita. Pemberian
makanan haruslah tepat yaitu kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan umur anak. Namun,
kendala yang diperoleh adalah masih adanya ditemukan balita di Kelurahan Pallantikang yang
diberi makanan oleh ibunya dengan variasi menu cenderung monoton misalnya bubur beras
sumber karbohidrat tanpa diberi variasi menu makanan lainnya yang bersumber protein,
vitamin, dan mineral. Pengetahuan dan keterampilan ibu bisa berubah dengan adanya informasi
dari para kader posyandu yang handal, kreatif, dan inovatif.
Permasalahannya, para kader posyandu sendiri masih kurang pengetahuan dan
keterampilan untuk menyampaikan kepada ibu-ibu balita dan keluarga yang ada di Kelurahan
Pallantikang tentang MP-ASI dan PMT ASI yang padat zat gizi. Padahal, para kader posyandu
merupakan salah satu faktor yang harus berperan aktif untuk meningkatkan kualitas kesehatan
di sekitarnya, karena merupakan promotor kesehatan dan pendeteksi dini masalah kesehatan.
Selain itu, pangan lokal yang ada disekitar Kelurahan Pallantikang seharusnya dapat
dimanfaatkan sebagai produk MP-ASI dan PMT balita yang kaya zat gizi, jika pengetahuan
dan keterampilan para kader ditingkatkan melalui pelatihan cara menyiapkan, mengolah, dan
menyajikan MP-ASI dan PMT yang padat zat gizi.
Berbagai permasalahan yang diuraikan di atas sehingga hal tersebut memberikan penguatan
untuk mengadakan pelatihan kelompok kader posyandu terutama tugas pokok di bagian gizi
untuk memberikan semangat rangsangan, inspirasi, energi dan motivasi. Adanya pelatihan
tersebut diharapkan tercipta kesadaran secara ikhlas mampu bertindak sebagai motivator bagi
ibu-ibu yang memiliki balita untuk menerapkan pola asuh dengan gizi yang baik dan seimbang,
terutama dalam hal pengetahuan dan keterampilan tentang penyediaan MP-ASI dan PMT yang
padat zat gizi sesuai dengan kelompok umur balita, sekaligus menumbuhkan kreativitas dalam
membuat dan menyajikan produk MP-ASI dan PMT balita yang bernilai ekonomi.
Adanya kegiatan ini juga diharapkan para kader posyandu di Kelurahan Palantikang
nantinya menjadi contoh kader teladan yang peduli tentang gizi anak balita, sekaligus tidak
menutup kemungkinan menjadi penggerak wirausaha mandiri untuk produk MP-ASI dan PMT
balita yang sehat melalui pemanfaatan pangan lokal, dengan variasi menu yang sesuai dengan
usia balita, serta memiliki label dan kemasan yang menarik untuk diperjualbelikan di
masyarakat sekitar.
SOLUSI PERMASALAHAN
1. SOLUSI YANG DITAWARKAN
Berdasarkan uraian permasalahan yang dijabarkan pada bab sebelumnya, maka solusi yang
bisa ditawarkan yaitu memberikan pengetahuan, pelatihan, serta bimbingan intensif tentang
Solusi permasalah maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian
solusi permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus
terkait betul dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan jenis luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam
segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif / mengarah ke
ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi
mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi / sosial.
c. Setiap solusi mempunyai luaran tersendiri dan sedapat mungkin terukur atau dapat
dikuantitatifkan.
d. Uraikan hasil riset tim pengusul yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
penyediaan, pengolahan, dan penyiapan MP-ASI dan PMT balita yang padat zat gizi, baik
secara kuantitas maupun kualitas pada kelompok kader posyandu dengan memanfaatkan
pangan lokal yang ada di sekitar Kelurahan Pallantikang. MP-ASI dan PMT balita yang dibuat
akan disesuaikan dengan kelompok umur anak sehingga para kader nantinya dapat
menyalurkan informasi tersebut kepada ibu balita agar makanan yang diberikan lebih bervariasi
dan tidak monoton. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu meliputi pemilihan bahan makanan
yang berkualitas, menghitung kandungan gizi dalam makanan, cara pengolahan yang tepat,
pengemasan MP-ASI dan PMT balita yang lebih menarik, dan bagaimana cara pengolahan
yang tepat, dan menyusun daftar siklus menu MP-ASI dan PMT.
Selain solusi diatas, solusi selanjutnya adalah melakukan pemasaran produk. Kelompok
kader posyandu sampai saat ini belum pernah melakukan pemasaran produk MP ASI dan PMT
balita, meskipun peluang dan potensi itu ada yaitu pada saat kegiatan posyandu. Selain itu,
Kelurahan Pallantikang dijadikan Sentra Pasar Rakyat Kecamatan Maros Baru yang sangat
besar peluangnya dalam pemasaran produk MP ASI dan PMT balita yang dikreasikan oleh para
kader posyandu. Media pemasaran tersebut bisa dilakukan dengan menyediakan stand promosi
produk MP ASI dan PMT balita baik di setiap posyandu maupun di tempat Pasar Rakyat Maros
Baru yang tidak jauh dari lokasi posyandu Kelurahan Pallantikang.
Gambar 3. Suasana Kegiatan Pasar Rakyat Maros Baru
2. LUARAN.
Jenis luaran yang akan dihasilkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa:
1. Produk MP-ASI dan PMT balita padat zat gizi dengan pemanfaatan pangan lokal yang
disesuaikan dengan tahapan usia bayi balita.
2. Sarana promosi berupa stand/booth untuk setiap Mitra lengkap dengan peralatan untuk
produk MP ASI dan PMT balita.
3. Publikasi ilmiah dalam bentuk artikel jurnal di Caradde untuk pengabdian
4. Publikasi liputan di media koran Fajar Sul-Sel.
3. TARGET CAPAIAN HASIL
Hasil yang ditargetkan untuk program ini adalah:
a. Memberikan pengetahuan, pelatihan, serta bimbingan intensif tentang penyediaan,
pengolahan, dan penyiapan MP ASI dan PMT balita yang berusia 6 bulan sampai 5 tahun yang
padat zat gizi dengan pemanfaatan pangan lokal. Adanya kegiatan ini diharapkan kelompok
kader posyandu memperoleh informasi yang menarik bagaimana proses pembuatan makanan
MP ASI dan PMT balita yang tepat dan menarik yang dapat dijadikan bekal untuk
penyampaian edukasi ke ibu balita dan keluarga dalam melakukan kreasi produk MP ASI dan
PMT balita. Selain itu, kader juga akan dibimbing bagaimana menyusun daftar siklus menu
MP ASI dan PMT balita.
b. Barang, berupa produk MP ASI dan PMT balita bagi anak usia 6 bulan - 5 tahun. Adanya
produk ini diharapkan para kelompok kader posyandu dapat memiliki gambaran kreasi menu
yang inovatif, bagaimana mengolah dan memproduksi MP ASI dan PMT balita yang padat zat
gizi dengan pemanfaatan pangan lokal sehingga tidak menutup kemungkinan dapat menjadi
sumber ekonomi kelompok maupun pribadi. Produk MP ASI dan PMT balita yang ditawarkan
dijabarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Produk MP-ASI Usia 6 Bulan
Tabel 2. Produk MP-ASI Usia 7-9 Bulan
Tabel 3. Produk MP-ASI Usia 10-24 Bulan
Tabel 4. Produk PMT Balita Usia 25-60 Bulan
c. Perbaikan Gizi Bayi Balita. Dengan adanya produksi MP-ASI yang baik dari segi kualitas
dan kuantitas dengan padat zat gizi, diharapkan bayi balita dengan gizi kurang dan BGM
(Bawah Garis Merah), maupun balita yang terindikasi berat badan tidak naik selama 2 bulan
bahkan lebih berturut-turut dapat teratasi. Salah satu indikatornya yaitu dari peningkatan berat
badan bayi balita.
4. HASIL RISET TIM PENGUSUL
Tim pelaksana PKMS ini adalah dosen Prodi Gizi STIKes Salewangang Maros. Latar
belakang tim pengusul cukup mendukung program ini. Ketua pengusul telah mendapat hibah
penelitian dosen pemula dari kemeristek DIKTI Tahun 2018. Penelitian yang didanai fokus
pada pemanfaatan pangan lokal yaitu jamur tiram dan bayam di Kabupaten Maros yang
diolah menjadi tepung untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan mi kering sebagai
alternatif makanan bergizi. Oleh karena itu, pada PKMS ini tim pengusul fokus pada
pemanfaatan pangan lokal untuk MP-ASI dan PMT balita dengan peningkatan
pengetahuan kader Posyandu. Diketahui bahwa, jamur tiram dan bayam kaya akan zat
gizi. Hasil analisis kandungan zat gizi menunjukkan bahwa komponen terbesar penyusun
tepung jamur tiram adalah serat kasar sebesar 27.22 g. Selain itu, tepung jamur tiram juga
memiliki kandungan protein yang juga cukup tinggi sebesar 23.26 g. Kandungan karbohidrat
dan lemak tepung jamur tiram juga tinggi masing-masing sebesar 21.14 g dan 21.04 g.
Sementara, hasil analisis zat gizi tepung bayam menunjukkan bahwa komponen terbesar adalah
karbohidrat sebesar 21.61 g. Selain itu, tepung bayam juga memiliki kandungan lemak yang
juga cukup tinggi sebesar 13.44 g serta kandungan serat sebesar 7.56 g.6
Tim pengusul terdiri dari tiga orang yang memiliki kepakaran masing-masing. Ketua
pengusul Rahmawati, S.Gz, M.Si bidang kepakarannya adalah pangan dan gizi. Adapun
kontribusinya adalah pemilihan kualitas bahan makanan & nilai gizinya, serta pendampingan
kader. Anggota pengusul 1 Ismawati Ningsih, SKM, M.Kes, bidang kepakarannya adalah
kesehatan masyarakat, manajemen wirausaha. Adapun kontribusinya adalah manajemen
pemasaran MP-ASI dan PMT, serta pendampingan kader. Anggota pengusul 2 Nur Nikmah
Siradjuddin, S.ST, M.Kes, bidang kepakarannya adalah dietetik dan manajemen diet. Adapun
kontribusinya adalah manajemen dan pengolahan MP-ASI dan PMT sesuai usia dan status gizi,
serta pendampingan kader. Selain tim pengusul, pada kegiatan PKMS ini akan melibatkan
mahasiswa S1 Prodi Gizi sebanyak empat orang, pelibatan mahasiswa selain untuk membantu
pelaksanaan program juga meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mentransfer dan
mempraktekkan keilmuannya secara langsung dimasyarakat. Mahasiswa membantu selama
proses pelatihan, pendampingan, dan evaluasi hasil kegiatan.
METODE PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan program pelatihan ini, tim PKMS telah melakukan penyusunan rencana
metode yang akan dilakukan selama proses awal sosialisasi dan rencana selama kegiatan
berlangsung. Adapun sosialisasi awal, tim pengusul terjun langsung ke lapangan dan melihat
kondisi serta permasalahan yang dihadapi oleh mitra.
RINCIAN KEGIATAN PELATIHAN
Mitra dalam PKMS ini terdiri dari dua kelompok yang semuanya merupakan kader
posyandu yang ada di Kelurahan Pallantikang. Kendala yang dihadapi disampaikan dengan
bantuan bidan desa Pustu Kelurahan Pallantikang dan tenaga gizi Puskesmas Maros Baru
karena Kelurahan Pallantikang adalah salah satu wilayah kerja yang ada di Puskesmas tersebut.
Setelah PKMS disetujui. Kemudian dilakukan kelompok pada mitra. Mitra dikoordinir oleh
Koodinator kader di Pustu Pallantikang yang membentuk dua tim yaitu tim pertama kader pada
posyandu Data-Pangkajene berjumlah 10 orang, dan tim kedua pada kader posyandu
Panaikang-Marusu berjumlah 10 orang, sehingga total kader yang ingin dilatih adalah 20
orang. Tujuan dari pengelompokkan ini agar kinerja mereka lebih mudah jika dilakukan dengan
lokasi posyandu yang tidak berjauhan satu sama lain. Kedua tim ini kemudian dikoordinir oleh
koordinator mitra di Kelurahan Pallantikang selama kegiatan berlangsung sampai selesai.
Agar kegiatan PKMS nantinya berjalan lancar, tim pengusul kemudian melakukan diskusi
untuk membuat workplan (rencana kerja), yang berupa nama kegiatan serta waktu pelaksanaan.
Masing-masing kegiatan akan terdapat penanggung jawab, sehingga kegiatan sesuai dengan
yang telah ditentukan. Selama pelaksanaan, tim pengusul selalu berkoordinasi dengan mitra,
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau
langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi
permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2
(dua) bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial, nyatakan tahapan atau
langkah-langkah yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik
yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang
meliputi layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di
lapangan setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan.
sehingga dalam prosesnya mitra memahami dan dapat menjalankan secara mandiri atas
teknologi yang telah ditransfer melalui kegiatan workshop/pelatihan, pendampingan secara
intensif dari masing-masing kegiatan.
Kegiatan sosialisasi program dilaksanakan untuk memberikan gambaran kepada Mitra
sebelum kegiatan inti dimulai. Pendampingan dan bimbingan pemilihan bahan, perhitungan
nilai gizi dan produksi MP-ASI dan PMT balita padat zat gizi sesuai tahapan usia dilaksanakan
mengacu pada panduan MP-ASI dan PMT Balita dari Unicef7 dan Kemenkes RI8,9dan
dilakukan modifikasi sesuai dengan pangan lokal di Kelurahan Pallantikang.
Proses produksi MP-ASI dan PMT balita berikutnya dilaksanakan secara mandiri oleh
Mitra. Untuk mengevaluasi jalannya kegiatan dilaksanakan monitoring evaluasi (monev)
secara internal oleh tim dan LPPM STIKES Salewangang Maros. Produk MP-ASI dan PMT
balita yang terpilih dan dianggap mampu dipasarkan secara berkelanjutan oleh mitra
selanjutnya dilakukan pendampingan manajemen usaha dan strategi pemasaran untuk
mencapai target luaran.
Dalam pelaksanaan program ini, tim akan selalu mengevaluasi dan melaporkan hasil
dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan sampai semua kegiatan terealisasi, sehingga
kerjasama tim dapat terwujud, dan masing-masing anggota tim dapat mengoptimalkan potensi
dan bidang pakarnya. Mitra berkontribusi dalam memberikan gambaran permasalahan
sehingga tim pengusul dapat dengan jelas menawarkan solusi. Selama pelaksanaan mitra akan
menyediakan tempat saat kegiatan (workshop atau pelatihan) dilaksanakan. Adapun langkah-
langkah kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi:
1. Persiapan : koordinasi dengan mitra, persiapan alat dan bahan, dari penyusunan resep dan
siklus menu MP-ASI dan PMT balita, pelatihan konseling MP-ASI pada kader posyandu, uji
coba resep dan siklus menu MP-ASI dan PMT balita oleh kelompok kader posyandu,
publikasi/undangan, dan administrasi.
2. Pelaksanaan : bimbingan dan pendampingan pemilihan bahan dan perhitungan nilai gizi,
pengolahan MP-ASI dan PMT balita dan perbaikan proses produksi MP-ASI dan PMT balita,
manajemen usaha meliputi pengemasan MP-ASI, informasi nilai gizi MP-ASI dan PMT balita
dikemasan, manajemen pemasaran produk MP-ASI dan PMT balita.
3. Evaluasi dan tindak lanjut: Pemantauan Mitra pada acara Posyandu balita, dan evaluasi
terkait proses pemasaran dan keberlanjutan program.
Adapun ricncian rencana kegiatan dalam kegiatan ini dijabarkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5. Rencana Kegiatan PKMS (Langkah-langkah Solusi atas Persoalan Mitra)
JADWAL
No Nama Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Persiapan
Observasi Mitra sekaligus perizinan
kegiatan
2 Pelaksanaan
Penyediaan alat dan bahan untuk
pengabdian
Sosialisasi Kader Posyandu Mitra
tentang MP-ASI dan PMT serta
pengolahan MP-ASI dan PMT
Penimbangan bayi dan balita Bimbingan & pendampingan
penyusunan resep & siklus menu MP-
ASI dan PMT sesuai usia.
Bimbingan & pendampingan
pemilihan bahan &
perhitungan nilai gizi
Bimbingan & pendampingan
pengolahan MP-ASI, PMT & perbaikan
proses produksi MP-ASI & PMT
Bimbingan & pendampingan
manajemen usaha :
- Pengemasan MP-ASI & PMT
- Informasi nilai gizi MP- ASI & PMT
dikemasan
Manajemen pemasaran produk MP-ASI
& PMT
Pemasaran produk MP-ASI & PMT
3 Pelaporan
Analisis data Penyusunan laporan akhir
4 Publikasi Caradde Jurnal dan koran
Fajar, serta pembuatan media
edukasi gizi (leaflet, video)
Penyusunan jurnal ilmiah Luaran
tambahan di Carradde jurnal
Publikasi jurnal di Carradde jurnal Pembuatan model edukasi (leaflet) yang
berisi manfaat produk pengabdian untuk
instansi terkait sebagai luaran tambahan
5 Monitoring dan evaluasi program
Jadwal pelaksanaan PKMS disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan
memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sarbini D, Rahmawaty S. Pelatihan Pembuatan MP-ASI Lokal Dengan Bahan Dasar
BMC (Bahan Makanan Campuran) Untuk Balita Pada Kader Posyandu Di Wilayah
Kerja Puskesmas Stabelan Surakarta. 2008. WARTA, Vol. 11, No. 1.
2. Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta:
Balitbang Kemenkes RI.
3. Rahmawati et al. 2017. Penyuluhan dan Pelatihan Kader Posyandu di Kelurahan
Pallantikang. Kec. Maros Baru, Kab. Maros.
4. Nurlina. 2017. Registrasi Kohort Balita Kelurahan Pallantikang.
5. Ismawati C et al. 2010. Posyandu & Desa Siaga - Panduan Untuk Bidan & Kader.
Yogyakarta: Nuha Medika. 6. Rahmawati. Wahyuni F. Hariati NW. 2018. Pamanfaatan Tepung Jamur Tiram Dalam
Pembuatan Produk Mi Kering Yang Difortifikasi Dengan Tepung Bayam Sebagai
Alternatif Makanan Bergizi (Kompetitif Nasional). Program Penelitian Direktorat Riset
dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Ditjen KEMENRISTEKDIKTI
Tahun 2018.
7. UNICEF. 2014. Paket Konseling: Pemberian Makan Bayi dan Anak.
8. Kemenkes RI. 2011. Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
9. Kemenkes RI. 2014. Panduan Penyelenggaraan Pelatihan Konseling: Pemberian
Makan Bayi dan Anak (PMBA). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
GAMBARAN IPTEK
Adapun gambaran IPTEK yang ingin ditransfer kepada mitra antara lain:
1. Perbaikan model pendampingan dan bimbingan yaitu pendampingan & bimbingan intensif
bagi kader dalam proses pembuatan MP-ASI dan PMT sesuai umur anak, meliputi pemilihan
bahan berkualitas, kandungan gizi, cara pengolahan yang tepat, pengemasan dan menyusun
daftar siklus menu MP-ASI dan PMT anak berbasis pangan lokal.
2. Pemasaran produk yaitu pengemasan produk MP-ASI yang menarik serta menyediakan stand
promosi untuk ditempatkan di Posyandu maupun di pasar Rakyat di Pallatikang sebagai sarana
demo/memajang produk MP- ASI dan PMT anak.
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka.
Gambaran iptek berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran iptek yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran.
PETA LOKASI MITRA
Peta lokasi mitra berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan penjelasan
jarak mitra sasaran dengan PT pengusul.
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL
Nama RAHMAWATI S.Gz, M.S.I
NIDN/NIDK 0912088805
Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli
E-mail [email protected]
ID Sinta 6155441
h-Index 0
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
1
Pengembangan Indeks Gizi Seimbang untuk Menilai Kualitas Gizi Konsumsi Pangan Remaja (13-15 Tahun) di Indonesia
first authorMedia Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2015, 11, 3, e2356-4067, p0216-2482
http://journal.unhas
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
Buku
No Judul BukuTahun
PenerbitanISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
No Judul KITahun
PerolehanJenis KI Nomor
Status KI (terdaftar/granted)
URL (jika ada)
Riwayat Pengabdian Kepada Masyarakat
No Peran, Tahun Nama Skema Judul Dana Disetujui
B. ANGGOTA PENGUSUL 1
Nama ISMAWATI NINGSIH S.KM, M.Kes
NIDN/NIDK 0905078905
Pangkat/Jabatan -/
E-mail [email protected]
ID Sinta 6649999
h-Index 0
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
1
ANALISIS BODY IMAGE, TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA KABUPATEN GORONTALO
co-authorKONAS IAKMI XIII, 2016, 13, PO21313C, 978-602-60432-0-7
http://repository.un
Buku
No Judul BukuTahun
PenerbitanISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
No Judul KITahun
PerolehanJenis KI Nomor
Status KI (terdaftar/granted)
URL (jika ada)
Riwayat Pengabdian Kepada Masyarakat
No Peran, Tahun Nama Skema Judul Dana Disetujui
C. ANGGOTA PENGUSUL 2
Nama NUR NIKMAH SIRADJUDDIN SST, M.Kes
NIDN/NIDK 0926098903
Pangkat/Jabatan -/
E-mail [email protected]
ID Sinta 6197707
h-Index 0
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
Buku
No Judul BukuTahun
PenerbitanISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
No Judul KITahun
PerolehanJenis KI Nomor
Status KI (terdaftar/granted)
URL (jika ada)
Riwayat Pengabdian Kepada Masyarakat
No Peran, Tahun Nama Skema Judul Dana Disetujui
LAMPIRAN 2. SURAT PERNYATAAN MITRA
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
PERSETUJUAN USULAN
Tanggal Pengiriman Tanggal PersetujuanNama Pimpinan
Pemberi PersetujuanSebutan Jabatan Unit
Nama Unit Lembaga Pengusul
- - - - -