dinamika sosial budaya bahari

23
LOGO www.themegallery.com Wawasan Sosial Budaya Bahari Dinamika Sosial Budaya Bahari

Upload: danengineers

Post on 26-Jun-2015

278 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Wawasan Sosial Budaya Bahari

Dinamika Sosial Budaya BahariDinamika Sosial Budaya Bahari

Page 2: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Present By

Dadan Iskandar

Ivan Ardiansyah

Nurfatimah3

Ririn Anggraeni

Mei Isnadia Arifin

Livia Pakasi6

Muh. Sandi Arif

Page 3: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGO

The topic…

Motorization of Boats

Dynamics of effort and technology fishery

Structural of Dynamic

Dynamics social and maritime Culture

Dynamics social and maritime Culture

Page 4: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGO

Dynamic Introduction

Setiap kebudayaan masyarakat di dunia tak terkecuali di Indonesia, cepat ataupun lambat

pasti akan mengalami “Dinamika Perkembangan”.

Dinamika tersebut Meliputi wujud teknologi, benda/karya, perilaku dan kelembagaan sistem-

sistem budaya, etos/sikap kepribadian.

Page 5: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Dynamic Introduction

Etos

Teknologi

Karya

Perilaku

Sistem

Dinamika Perkembangan

Page 6: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGO

Dynamic Introduction

Tumbuhnya berbagai sektor dan subsektor ekonomi kebaharian baru akan memunculkan

segmen-segmen sosial baru juga

Page 7: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGO

Dynamic Introduction

Karyawan

Pekerja IndustriBirokrat

Akademisi

Marinir

Petambang

Segmen sosial Baru

Page 8: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGO

Motorization Of Boats

Motor digunakan sebagai tenaga penggerak menggantikan komponen layar dan dapat dipasang pada semua jenis/tipe perahu

tradisional mulai dari ukuran kecil sampai besar.

Page 9: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGO

Motorization Of Boats

Motorisasi perahu dan kapal penangkapan pertama si Sulawesi Selatan dimulai pada tahun-tahun 1970-an diprakarsai oleh Dinas Perikanan,

namun pengusaha besar di Makassar, yang memegang peranan penting karena bertindak

sebagai pedagang motor perahu.

Page 10: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Motorization of Boats

Menurut Informasi, pada mulanya semua unit motor yang masuk ke desa-desa nelayan hanya

berukuran 4,5-10 pk.Dan pada tahun 1980-an hampir separuh nelayan telah menggunakan motor dalam

berkekuatan 10-30 pk.Dan pada tahun 1990-an sebagian besar telah

menggunakan motor berkekuatan minimal 20 pk.

Page 11: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Utilizing of Motor Historycal

1990

1980

1970

Motor berkekuatan min 100pk

Motor Berkekutan min 20 pk

Motor berkekuatan 10-30 pk

Awal motorisasi di Sul-Sel

> 1990

Page 12: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Dynamic of effort n technology fishery

Di Sul-Sel, diantara sekian banyak alat tangkap tradisional yang masih digunakan, terdapat beberapa

lebih berasosiasi dengan motor seperti pukat gae (Bugis) atau Regge (Makassar), jalak/panjak (Payang), Pancing Sumu (P.Kerapu), pancing tongkol, bubu, kompressor

(sarana selam).Trawl (Pukat Harimau) termasuk alat tangkap modern

yang kemudian dilarang dan memang tidak disukai oleh para nelayan karena merusak ekoogi dan sumber daya.

Di Sul-Sel, diantara sekian banyak alat tangkap tradisional yang masih digunakan, terdapat beberapa

lebih berasosiasi dengan motor seperti pukat gae (Bugis) atau Regge (Makassar), jalak/panjak (Payang), Pancing Sumu (P.Kerapu), pancing tongkol, bubu, kompressor

(sarana selam).Trawl (Pukat Harimau) termasuk alat tangkap modern

yang kemudian dilarang dan memang tidak disukai oleh para nelayan karena merusak ekoogi dan sumber daya.

Page 13: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGO

Dynamic of effort n technology fishery

Gae atau rengge adalah tipe pukat paling besar dan produktif dalam perikanan laut di Sul-Sel

sampai sekarang ini, Gae merupakan modifikasi dari tawang (sejenis pukat kecil) ataupun

panjak/jala lompo (payang)

Gae atau rengge adalah tipe pukat paling besar dan produktif dalam perikanan laut di Sul-Sel

sampai sekarang ini, Gae merupakan modifikasi dari tawang (sejenis pukat kecil) ataupun

panjak/jala lompo (payang)

Page 14: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Dynamic of effort n technology fishery

Bagang, alat tangkap ini adalah sejenis alat tangkap tradisional Bugis yang sejak 1970-an

mengalami perkembangan teknis secara pesat seiring adopsi inovasi motor di Sulawesi

Selatan.

Bagang, alat tangkap ini adalah sejenis alat tangkap tradisional Bugis yang sejak 1970-an

mengalami perkembangan teknis secara pesat seiring adopsi inovasi motor di Sulawesi

Selatan.

Page 15: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Dynamic of effort n technology fishery

Usaha pancing tongkol, merupakan salah satu usaha perikanan laut dalam di Sul-Sel yang

paling pesat perkembangannya berkat inovasi motor dan fasilitas pengawetan tangkapan

usaha tongkol sebagian besar dikelola nelayan Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto,

dan Takalar

Usaha pancing tongkol, merupakan salah satu usaha perikanan laut dalam di Sul-Sel yang

paling pesat perkembangannya berkat inovasi motor dan fasilitas pengawetan tangkapan

usaha tongkol sebagian besar dikelola nelayan Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto,

dan Takalar

Page 16: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Dynamic of effort n technology fishery

Usaha Lobster dan ikan hidup, Usaha ini dimunkinkan karena meningkatnya permintaan

di pasar ekspor (singapura dan Hongkong) terutam sejak awal 1990-an, maka sebagian besar nelayan kepulauan Spermonde, Pulau

Sembilan, Takabonerate beralih ke usaha lobster dan ikan hidup.

Usaha Lobster dan ikan hidup, Usaha ini dimunkinkan karena meningkatnya permintaan

di pasar ekspor (singapura dan Hongkong) terutam sejak awal 1990-an, maka sebagian besar nelayan kepulauan Spermonde, Pulau

Sembilan, Takabonerate beralih ke usaha lobster dan ikan hidup.

Page 17: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Dynamic of effort n technology fishery

Kompresor, merupakan komponen utama dari perangkat sarana selam modern. Sebelum kompresor di adopsi

pada tahun 1980-an, para nelayan menggunakan tabung tangki gas yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Disebabkan investasi untuk kepemilikan satu unit kompresor cukup besar, 25-30jt, maka kepemilikan

sarana ini masih sangat terbatas pada kalangan nelayan mampu saja.

Kompresor, merupakan komponen utama dari perangkat sarana selam modern. Sebelum kompresor di adopsi

pada tahun 1980-an, para nelayan menggunakan tabung tangki gas yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Disebabkan investasi untuk kepemilikan satu unit kompresor cukup besar, 25-30jt, maka kepemilikan

sarana ini masih sangat terbatas pada kalangan nelayan mampu saja.

Page 18: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Structural of Dynamic

Di Sul-Sel, tempat kediaman dan asal usul komunitas nelayan Bugis, Bajo dan Makassar di berbagai tempat di nusantara ini,

dikenal kelompok kerja sama nelayan yang dikenal dengan istilah Po(u)unggawa –Sawi (P-Sari), yang menurut

keterangan telah ada sejak ratusan tahun silam. Meskipun kelompok ini juga digunakan dalam pertanian , perdagangan

darat dan pengelolaan tambak, namun kelompok ini lebih eksis dalam aktifitas pelayaran dan perikanan.

Di Sul-Sel, tempat kediaman dan asal usul komunitas nelayan Bugis, Bajo dan Makassar di berbagai tempat di nusantara ini,

dikenal kelompok kerja sama nelayan yang dikenal dengan istilah Po(u)unggawa –Sawi (P-Sari), yang menurut

keterangan telah ada sejak ratusan tahun silam. Meskipun kelompok ini juga digunakan dalam pertanian , perdagangan

darat dan pengelolaan tambak, namun kelompok ini lebih eksis dalam aktifitas pelayaran dan perikanan.

Page 19: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGO

Structural of Dynamic

Struktur inti dari organisasi P-Sawi ini ialah P.Laut atau Juragan Sawi. P.Laut berstatus sebagai

Pemimpin pelayaran dan pemilik alat produksi, sementara para Sawi hanya memiliki pengetahuan

kelautan dan keterampilan kerja semata.

Struktur inti dari organisasi P-Sawi ini ialah P.Laut atau Juragan Sawi. P.Laut berstatus sebagai

Pemimpin pelayaran dan pemilik alat produksi, sementara para Sawi hanya memiliki pengetahuan

kelautan dan keterampilan kerja semata.

Page 20: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Structural of Dynamic

Struktur perubahan terjadi ketika suatu usaha perikanan mengalami perkembangan jumlah unit perahu dan alat-alat

produksi yang dikuasai oleh Juragan/P.laut tadi sebagai akibat pengaruh kapitalisme.

Untuk ekspansi usaha, para P.Laut tidak lagi memimpin pelayaran, melainkan tetap didarat untuk menejerial

usahannya, sehingga timbul status baru yang disebut P.Darat.P.Darat merekrut juragan baru untuk memimpin

pelayaran dan aktifitas dilaut. Para juragan yang direkrut juga dikenal sebagai P.Caddi, sedangkan P.Darat disebut P.Lompo.

Struktur perubahan terjadi ketika suatu usaha perikanan mengalami perkembangan jumlah unit perahu dan alat-alat

produksi yang dikuasai oleh Juragan/P.laut tadi sebagai akibat pengaruh kapitalisme.

Untuk ekspansi usaha, para P.Laut tidak lagi memimpin pelayaran, melainkan tetap didarat untuk menejerial

usahannya, sehingga timbul status baru yang disebut P.Darat.P.Darat merekrut juragan baru untuk memimpin

pelayaran dan aktifitas dilaut. Para juragan yang direkrut juga dikenal sebagai P.Caddi, sedangkan P.Darat disebut P.Lompo.

Page 21: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Structural of Dynamic

Struktur sosial yang menandai hubungan dalam kelompok P.Sawi baik dalam bentuknya yang elementer (P.Laut-Sawi) maupun bentuk lebih

kompleks (P.Darat/P.Lompo-P.Laut/Juragan)-Sawi adalah hubungan patro-client.

Struktur sosial yang menandai hubungan dalam kelompok P.Sawi baik dalam bentuknya yang elementer (P.Laut-Sawi) maupun bentuk lebih

kompleks (P.Darat/P.Lompo-P.Laut/Juragan)-Sawi adalah hubungan patro-client.

Page 22: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

Structural of Dynamic

Patron-Client menandakan dari atas bersifat memberi servis ekonomi, perlindungan, pendidikan formal, sedangkan dari bawah mengandung muatan moral dan sikap ketaatan dan

kepatuhan, kerja keras, disiplin, kejujuran, dan loyalitas, dan tanggung jawab.

Patron-Client menandakan dari atas bersifat memberi servis ekonomi, perlindungan, pendidikan formal, sedangkan dari bawah mengandung muatan moral dan sikap ketaatan dan

kepatuhan, kerja keras, disiplin, kejujuran, dan loyalitas, dan tanggung jawab.

Page 23: Dinamika Sosial Budaya Bahari

LOGOwww.themegallery.com

We Are The Champion