dinamika pola distribusi pupuk bersubsidi pt...
TRANSCRIPT
DINAMIKA POLA DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI PT PETROKIMIA GRESIK
DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PETANI
19 JULI 2013
AHMAD ZAKI IRFAN
2509100702
www.company.com
LATAR BELAKANG
BAGAIMANA KONDISI SEKTOR PERTANIAN SAAT INI??
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
www.company.com
LATAR BELAKANG
Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Pada Triwulan I-2011, Triwulan IV-2011, dan Triwulan I-2012 (BPS, 2012):
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
No Lapangan Usaha Rata‐rata
1 Industri Pengolahan 24.1
2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 14.5
3 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13.7
4 Pertambangan dan Penggalian 12.4
5 Jasa‐Jasa 10.4
6 Konstruksi 10.2
7 Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 7.3
8 Pengangkutan dan Komunikasi 6.7
9 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0.8
www.company.com
LATAR BELAKANG
Pupuk menyumbang 20% terhadapkeberhasilan peningkatan produksi pertanian.(SETNEG, 2009).BAB 1
PENDAHULUAN
Company LOGO
www.company.com
LATAR BELAKANG
Karena itulah, sangat penting menjaga kestabilanharga serta kelancaran distribusi pupuk, dantindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalammenjaga kestabilan harga pupuk adalah:BAB 1
PENDAHULUAN
Company LOGO
Kebijakan PupukBersubsidi
www.company.com
LATAR BELAKANG
Indonesia telah menerapkan kebijakan pupukbersubsidi sejak tahun 1970-an. Kebijakan inibertujuan meringankan beban petani agar ketikamereka memerlukan pupuk untuk tanamanpangannya, pupuk tersedia dengan hargaterjangkau (PATTIRO, 2012).
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
www.company.com
LATAR BELAKANG
Kebijakan pupuk bersubsidi di Indonesia tahun 2013diatur dalam
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
Pemerintah menyerahkan alokasi pupuk bersubsidi menurutKabupaten/Kota melalui Peraturan Gubernur serta alokasi pupuk bersubsidi
menurut kecamatan melalui Peraturan Bupati/Walikota.
Pemerintah menetapkan kebutuhan pupuk bersubsidibeserta HET (Harga Eceran Tertinggi)
Peraturan Menteri PertanianNo.69/Permentan/SR.130/11/2012
www.company.com
LATAR BELAKANG
Lima Produsen Pupuk Bersubsidi di Indonesia:
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
PT Pupuk Iskandar Muda
PT Pupuk Sriwijaya
PT Pupuk Kujang
PT Petrokimia Gresik
PT Pupuk Kalimantan Timur
www.company.com
LATAR BELAKANG
Jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi nasional tahun 2013:BAB 1
PENDAHULUAN
Company LOGO
PT Petrokimia Gresik
9.100.000 Ton
5.100.000 Ton
Demand Pupuk Bersubsidi Nasional
Total PT Petrokimia Gresik
56%
www.company.com
LATAR BELAKANG
Mekanisme tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
www.company.com
LATAR BELAKANGDemand dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Produksi PT Petrokimia Gresik Bulan Maret 2013Wilayah Jawa Timur
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
www.company.com
LATAR BELAKANG
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
10.583 Kg
www.company.com
LATAR BELAKANG
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
Permasalahan?
www.company.com
LATAR BELAKANG
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
PENDATAAN?
PENGANGGARAN?
PENYALURAN?
PENGAWASAN?
www.company.com
LATAR BELAKANG
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
Penelitian ini bertujuan untuk manganalisis faktor-faktor kritis dalamstruktur rantai pasok pupuk bersubsidi PT Petrokimia Gresik, sertarisiko apa saja yang mungkin terjadi dari faktor-faktor kritis tersebutmenggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effects Analysis).
www.company.com
PERUMUSAN MASALAH
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
Apa pengaruh faktor-faktor kritis dan risiko pada rantaipasok pupuk PT Petrokimia Gresik terhadap kekuranganpupuk yang menyebabkan biaya produksi petani atauharga jual komoditas pertanian menjadi naik?”
www.company.com
TUJUAN PENELITIAN
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
1• Mengidentifikasi risiko yang mungkin
terjadi dalam struktur rantai pasokpupuk.
2• Menganalisis faktor-faktor kritis yang
mempengaruhi kelangkaan pupuk.
3• Membuat rancangan mitigasi risiko
dalam usaha mengatasi kekuranganpupuk.
www.company.com
RUANG LINGKUP PENELITIAN
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
Batasan• Penelitian hanya dilakukan pada distribusi pupuk ZA
bersubsidi.• Wilayah distribusi pupuk adalah provinsi Jawa Timur.• Penelitian terbatas pada penyaluran pupuk bersubsidi,
mulai dari produsen sampai ke petani.Asumsi• Jumlah produsen, gudang penyangga, distributor,
pengecer, dan kelompok petani yang memiliki RDKKuntuk distribusi pupuk ZA bersubsidi di wilayah JawaTimur tetap.
www.company.com
MANFAAT PENELITIAN
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
• Mengetahui penyebab kelangkaan pupuk dilihatdari sistem rantai pasok pupuk1
• Memberikan usulan dan bahan pertimbanganyang dapat dimanfaatkan dalam perbaikansistem rantai pasok pupuk bersubsidi.2
www.company.com
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1PENDAHULUAN
Company LOGO
BAB IPENDAHULUAN
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
BAB IV IDENTIFIKASI DAN ANALISA
RISIKO
BAB VRANCANGAN
MITIGASI RISIKO
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
www.company.com
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
Company LOGO
SISTEM DISTRIBUSI
RANTAI PASOK DAN MANAJEMEN
RANTAI PASOK
RISIKO DAN MANAJEMEN
RISIKOFMEA
PENELETIAN TERDAHULU
www.company.com
METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3METODOLOGI PENELITIAN
Company LOGO
TAHAP PENDAHULUAN
TAHAP PENGUMPULAN DATA
TAHAP PENGOLAHAN DATA
ANALISA DAN INTERPRETASI DATA, DAN KESIMPULAN SARAN
www.company.com
STRUKTUR RANTAI PASOK PUPUK ZA BERSUBSIDI
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
www.company.com
IDENTIFIKASI, PENILAIAN, DAN ANALISIS RISIKO
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
Identifikasi risiko dilakukan dengan cara brainstorming, wawancara,pengamatan langsung (kuisioner).
1. 2
dNNn
n = Jumlah SampelN = Jumlah Populasid2 = Presisi
Menentukan jumlah sampel menggunakan rumus Taro Yamane:
10311.019126
191261. 22
xdNNn
www.company.com
IDENTIFIKASI, PENILAIAN, DAN ANALISIS RISIKO
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
Kemudian sampel akan dipecah berdasarkan homogenitas antarsampel, proses pengambilan sampel setelah populasi keseluruhanyang relatif heterogen dipilah-pilah kedalam sub populasiberdasarkan hemegonitasnya menggunakan teknik stratified randomsampling
N ke‐ Nama PopulasiSampel yang terpilih
N1 Produsen 1 1N2 GP 77 1N3 Distributor 16 1N4 Kios 12939 68
N5Kelompok
Tani6093 32
Ntotal 19126 103
6810319126129394 xxn
NNs
totalkios
www.company.com
IDENTIFIKASI, PENILAIAN, DAN ANALISIS RISIKO
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
PRODUSEN1 SAMPEL
www.company.com
IDENTIFIKASI, PENILAIAN, DAN ANALISIS RISIKO
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
GUDANG PENYANGGA
1 SAMPEL
www.company.com
IDENTIFIKASI, PENILAIAN, DAN ANALISIS RISIKO
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
DISTRIBUTOR1 SAMPEL
www.company.com
IDENTIFIKASI, PENILAIAN, DAN ANALISIS RISIKO
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
KIOS68 SAMPEL
www.company.com
IDENTIFIKASI, PENILAIAN, DAN ANALISIS RISIKO
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
KELOMPOK TANI32SAMPEL
www.company.com
ELEMEN RANTAI PASOK PRODUSEN
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
No Risiko Penyebab Risiko Severity Occurrence Detection RPNA1
Kekurangan Produksi
Kapasitas Pabrik Kurang 3 10 1 30
A2Kurang/terlambat Pengadaan Bahan
Baku3 1 1 3
A3 Jumlah DO Tidak Sesuai Rencana 3 6 1 18A4
Pengiriman Terlambat
Ke Gudang Penyangga
Ketersediaan Transportasi Kurang 3 4 1 12
A5Akses dan Infrastruktur Jalan
Kurang Memadai3 2 2 12
A6 Kemacetan 3 2 2 12A7 Cuaca 3 2 2 12A8 Kecelekaan 3 1 2 6A9 Proses Bongkar yang Muat Lama 3 2 2 12
A10Ketersediaan Pupuk di Pabrik
Kurang3 5 1 15
www.company.com
ELEMEN RANTAI PASOK GUDANG PENYANGGA
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
No Risiko Penyebab Risiko Severity Occurrence Detection RPN
B1
KekuranganPupuk
Kapasitas Gudang Penyangga Kurang
9 1 1 9
B2Jumlah Pengiriman Dari Pabrik
Tidak Sesuai Permintaan9 1 1 9
B3Pengiriman Terlambat Dari
Produsen9 2 1 18
B4 Kekurangan Pegawai 9 1 1 9
B5 Proses Bongkar Muat Lama 9 2 1 18
B6 Kantong Pupuk Robek
Jahitan Kurang Kuat 3 1 2 6
B7 Terkena Pallet 3 1 2 6
www.company.com
ELEMEN RANTAI PASOK DISTRIBUTOR
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
No Risiko Penyebab Risiko Severity Occurrence Detection RPN
C1Kekurangan Pupuk
Musim Tanam Bersamaan 9 2 3 54
C2Alokasi Pupuk Tidak Sesuai
Kebutuhan9 10 2 180
C3 Pengambilan Pupuk Dari Gudang Penyangga Terlambat
Pasokan BBM Terhambat 3 3 2 18
C4 Antrian Panjang 3 6 2 36
C5 Kecelakaan 3 1 2 6C6
Pengiriman Pupuk ke Kios Terlambat
Pasokan BBM Terhambat 5 3 2 30
C7Kekurangan Armada
Transportasi5 2 2 20
C8 Infrastruktur Jalan Buruk 5 5 2 50C9 Terjadi Kecelakaan 5 1 2 10
C10 Harga Pupuk di atasHET
Kurang Pengawasan 10 1 6 60C11 Kurang Pembinaan 10 1 6 60
www.company.com
ELEMEN RANTAI PASOK KIOS
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
No Risiko Penyebab Risiko Severity Occurrence Detection RPN
D1
Kekurangan Pupuk
Kapasitas Gudang Kios Kurang 9 1.00 1 9
D2Jumlah Pengiriman Distributor Tidak
Sesuai Permintaan9 1.05 1 9.4
D3 Pengiriman Dari Distributor Terlambat 9 1.05 1 9.4
D4 Musim Tanam Bersamaan 9 1.98 1 18
D5 Ketidaktahuan Petani Tentang Pemupukan 9 1.87 1 17
www.company.com
ELEMEN RANTAI PASOK KELOMPOK TANI
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
No Risiko Penyebab Risiko Severity Occurrence Detection RPN
E1
Kekurangan Pupuk
Stok Pupuk di Kios Minim 9 1.00 1.00 9E2 Kurangnya Daya Beli Petani 9 1.08 1.00 9.8E3 Musim Tanam Bersamaan 9 2.33 1.17 25
E4Ketidaktahuan Petani Tentang
Pemupukan9 1.96 2.92 51
www.company.com
HISTOGRAM NILAI RPN SEMUA RISIKO
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
www.company.com
PEMETAAN RISIKO BERDASARKAN SEVERITY DANOCCURANCE
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
Severity
Occ
uran
ce
Negligible Moderate Considerable Ciritcal Catastrophic
Highly Probable A1 C2
Probable
Occasional A3,A10,C4 C8
Remote A4,C3 C6 E3
ImprobableA2,A5,A6,A7,A8,A9,B6,B7,C5,C
10,C11C7,C9
B1,B2,B3,B4,B5,C1,D1,D2,D3,D4,D5,E1,
E2,E4
www.company.com
PEMETAAN RISIKO BERDASARKAN SEVERITY DANDETECTION
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
Severity
Det
ectio
n
Negligible Moderate Considerable Ciritcal Catastrophic
Highly Probable
Probable
Occasional C10, C11
Remote C1, E3
Improbable
A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10, B6, B7,
C3, C4, C5
C6, C7, C8, C9
B1, B2, B3, B4, B5, C2, D1, D2, D3, D4, D5, E1,
E2, E4
www.company.com
PEMETAAN RISIKO BERDASARKAN DETECTION DANOCCURANCE
BAB 4IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
Company LOGO
Detection
Occ
uran
ce
Negligible Moderate Considerable Ciritcal Catastrophic
Highly Probable A1, C2
Probable
Occasional A3, A10, C4, C5
Remote A4, C3, C6, E3
Improbable
A2, A5, A6, A7, A8, A9, C5, C7, C9, D1, D2, D3, D4, D5, E1, E2
C1, E4 C10, C11
www.company.com
MITIGASI RISIKO ALOKASI PUPUK TIDAK SESUAI KEBUTUHAN
BAB 5RANCANGAN
MITIGASI RISIKO
Company LOGO
www.company.com
MITIGASI RISIKO ALOKASI PUPUK TIDAK SESUAI KEBUTUHAN
BAB 5RANCANGAN
MITIGASI RISIKO
Company LOGO
No. Faktor Risiko Mitigasi Risiko
1Petani melebihkan kebutuhan
pupuk Adanya mekanisme pengawasan yang intens dari pihak terkait. (Kementrian Pertanian, produsen, gudang penyangga, distributor, kios, Gubernur, Bupati, dan Camat) untuk
mengontrol kebutuhan pupuk petani pada daerahnya masing-masing yang disesuaikan dengan luas tanah dan jumlah musim
tanamnya setiap tahun.
2Minim pengawasan terhadap
alokasi pupuk
3Minim menggunakan pemupukan
berimbang Kementrian Pertanian memberikan pelatihan kepada kelompoktani yang rutin dan merata ke setiap daerah mengenai carapemupukan yang efektif dan efisien sesuai dengan rasio
pemupukan yang berlaku dan menjelaskan bahwa petani tidakharus terapaku pada satu jenis pupuk saja
4Tidak mengacu pada rasio
pemupukan
5Kebutuhan pupuk meningkat tajam ketika musim tanam
bersamaan
Petani diperingatkan dan diberi motivasi untuk membeli pupuksecara berkala untuk berjaga-jaga ketika musim tanam tiba,
sehingga tidak membeli pupuk ketika waktu musim tanam saja
www.company.com
PERHITUNGAN BESAR KERUGIAN KEKURANGAN PUPUK ZA BAGI PETANI
BAB 5RANCANGAN
MITIGASI RISIKO
Company LOGO
No Komoditas Pertanian Harga/Kg Ton/Ha Pendapatan Panen/Ha
1 Tebu Rp 6,000 70 Rp 420,000,0002 Padi Rp 3,700 8 Rp 29,600,0003 Ubi Jalar Rp 8,000 25 Rp 200,000,0004 Jagung Konsumsi Rp 1,500 10 Rp 15,000,0005 Jagung Manis Rp 3,000 15 Rp 45,000,000
No Komoditas Pertanian Pendapatan Panen/HaNilai Kontribusi Pupuk
(20%)Kerugian /
1Kg pupuk1 Tebu Rp 420,000,000 Rp 84,000,000 Rp 840,0002 Padi Rp 29,600,000 Rp 5,920,000 Rp 50,9203 Ubi Jalar Rp 200,000,000 Rp 40,000,000 Rp 400,0004 Jagung Konsumsi Rp 15,000,000 Rp 3,000,000 Rp 30,0005 Jagung Manis Rp 45,000,000 Rp 9,000,000 Rp 90,000
Pupuk menyumbang 20% terhadap keberhasilan peningkatanproduksi pertanian (SETNEG, 2009).
www.company.com
PERHITUNGAN BESAR KERUGIAN KEKURANGAN PUPUK ZA BAGI PETANI
BAB 5RANCANGAN
MITIGASI RISIKO
Company LOGO
NoKomoditas Pertanian
Ton/HaNilai Kontribusi
Pupuk (20%)Harga Jual Awal/Kg
Harga JualAkhir/Kg
Penambahan Harga Jual/Kg
1 Tebu 70 Rp 84,000,000 Rp 6,000 Rp 6,012 Rp 122 Padi 8 Rp 5,920,000 Rp 3,700 Rp 3,707 Rp 73 Ubi Jalar 25 Rp 40,000,000 Rp 8,000 Rp 8,016 Rp 16
4Jagung
Konsumsi10 Rp 3,000,000 Rp 1,500 Rp 1,503 Rp 3
5 Jagung Manis 15 Rp 9,000,000 Rp 3,000 Rp 3,006 Rp 6
www.company.com
KESIMPULAN
BAB 6KESIMPULAN DAN
SARAN
Company LOGO
Dari hasil identifikasi risiko yang dilakukan terhadap rantai pasok pupukZA bersubsidi di Jawa Timur, terdapat 37 risiko. 10 risiko terdapat dielemen produsen, 7 risiko pada elemen gudang penyangga, 13 risikopada elemen distributor, 5 risiko pada elemen kios, dan 4 risiko padaelemen petani.
TUJUAN 1:Mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dalamstruktur rantai pasok pupuk.
www.company.com
KESIMPULAN
BAB 6KESIMPULAN DAN
SARAN
Company LOGO
Risiko yang masuk dalam kategori high expected loss adalah risiko C2, yaitualokasi pupuk tidak sesuai dengan kebutuhan. Faktor-faktor kritis yangmempengaruhi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
1. Petani melebihkan kebutuhan pupuk.2. Petani minim melakukan pemupukan berimbang.3. Pemupukan tidak mengacu pada rasio pemupukan.4. Kebutuhan pupuk meningkat tajam ketika musim tanam
bersamaan.5. Minim pengawasan terhadap alokasi pupuk.
TUJUAN 2:Menganalisis faktor-faktor kritis yang mempengaruhikelangkaan pupuk.
www.company.com
KESIMPULAN
BAB 6KESIMPULAN DAN
SARAN
Company LOGO
Rancangan mitigasi risiko yang dibuat untuk mengatasi kekurangan pupukada tiga, yaitu:
1. Mekanisme pengawasan yang intens dari pihak terkait.
2. Pelatihan yang efektif dan efisien tentang tata cara pemupukan yang baikdan benar, kemudian jumlah pemupukan yang sesuai dengan rasio luaslahan, akan membuat kebutuhan penggunaan pupuk kelompok taniterkontrol dengan baik
3. Pemberian peringatan dan motivasi kepada petani untuk membeli pupukdiluar musim tanam akan membantu penumpukan order ketika memasukimusim tanam.
TUJUAN 3:Membuat rancangan mitigasi risiko dalam usahamengatasi kekurangan pupuk.
www.company.com
SARAN
BAB 6KESIMPULAN DAN
SARAN
Company LOGO
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, saran yang dapatdiberikan untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Penelitian sekanjutnya mampu mengidentifikasi risiko pada jenispupuk bersubsidi lainnya, baik dari produsen PT Petrokimia Gresikmaupun dari produsen lainnya. Hal ini dilakukan sebagai tindakanpreventif demi menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi merata disetiap daerah.
2. Perlu adanya penelitian terhadap kinerja dan performansi daripengawasan pupuk bersubsidi.
3. Perlu adanya studi mengenai dinamika distribusi pupuk bersubsidiuntuk mengelaborasi permasalahan-permasalahan distribusi pupukbersubsidi yang belum terjawab dengan metode FMEA.
www.company.com
DAFTAR PUSTAKA
BAB 3DAFTAR PUSTAKA
Company LOGO
Achlaq, M.M. (2011), Manajemen Transportasi dan Distribusi, Lecture Handout: UniversitasNarotama, Surabaya.
Agustin, L. (2011), Analisis Kebijakan Subsidi Pupuk Bagi Pemenuhan Kebutuhan Petani:Sebuah Pendekatan Sistem Dinamik, Tugas Akhir, Institut Teknologi SepuluhNopember, Surabaya.
ASQ (2007), FMEA Worksheet. http://asq.org/sixsigma/2007/03/fmea-worksheet.xls.(diakses 27 Maret 2013).
AS/NZS (2004), Australian/New Zealand Standard Risk Management 4360:2004, StandardsAustralia Standards New Zealand.
Badan Pusat Statistik (2012), Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi, Edisi 24, BPS, Jakarta.BAPPEDA JATIM (2013), Negara yang Besar Adalah Negara yang Menguasai Pangan.
http://bappeda.jatimprov.go.id/2013/03/06/negara-yang-besar-adalah-yang-kuasai-pangan/. (di akses 16 April 2013).
Crow, K (2002), Failure Modes And Effects Analysis (FMEA). http://www.npd-solutions.com/fmea.html. (diakses 24 Maret 2013).
Gasperz, V.(2009), Production Planning and Inventory Control Berdasarkan SistemTerintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21, Jakarta, GramediaPustaka Utama.
Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (2102), Petunjuk PelaksanaanPenyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK) PupukBersubsidi, KEMENTAN, Jakarta.
www.company.com
DAFTAR PUSTAKA
BAB 3DAFTAR PUSTAKA
Company LOGO
Handfield R (2011), What is Supply Chain Management?. http://scm.ncsu.edu/scm-articles/article/what-is-supply-chain-management. (di akses 20 Maret 2013).Hendras (2012), FMEA & FTA, http://www.qualityspirit.com/2012/03/fmea-fta.html. (diakses 24 Maret 2013).
Ismail, A.P.(2013), Analisis Risiko Pada Pasokan Komoditas Daging Sapi (Studi Kasus: JawaTimur), Tugas Akhir, Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya.
Jaffee, S, P Siegel, dan C Andrews (2008), Rapid Agricurtural Supply Chain RiskAssessment. Agricurtural and Rural Development Department, World Bank.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2012), Surat Penyampaian Peraturan MenteriPertanian No.69/Permentan/SR.130/11/2012, KEMENTAN, Jakarta.
PT Petro Kimia Gresik (2013), Untuk Mewujudkan Swasembada Pangan.http://www.petrokimia-gresik.com/PrintNews/Untuk-Mewujudkan-SwasembadaPangan. (di akses 16 Maret 2013).
Pradhana D.A.(2011), Analisa Kebijakan Pasokan Gas Bagi Pemenuhan Kebutuhan IndustriPupuk Nasional: Sebuah Pendekatan Sistem Dinamik, Tugas Akhir, InstitutTeknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Pujawan, I N, dan E R Mahendrawati (2010), Supply Chain Management, Surabaya, GunaWidya.
www.company.com
DAFTAR PUSTAKA
BAB 3DAFTAR PUSTAKA
Company LOGO
Pusat Telaah dan Informasi Regional (2012), Peta Masalah Pupuk Bersubsidi di Indonesia.http://pattiro.org/?p=62&lang=id. (diakses 18 Maret 2013).
Prabowo, H.A. (2008), Modul 13 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Lecture Handout: Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Safitri, E. (2011), Manajemen Risiko, Lecture Handout: STMIK MDP Palembang, Palembang.Sekretariat Negara Republik Indonesia (2009), Permasalahan Pupuk dan Langkah-langkah
Penanganannya.http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3369&Itemid=29 (diakses 22 Maret 2013).
Wijayanto, A. (2009), Perencanaan Distribusi Fisik, Lecture Handout: UniversitasDipenogoro, Semarang.
www.company.com
BAB --
Company LOGO