dilaksanakan atas biaya dipa unpad tahun...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENELITIAN
STUDI EVALUASI TENTANG KEGIATAN PENGEMBANGAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Studi Kasus Di Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Oleh : Dra. Hj. Tine Silvana R, M.Si. Drs. H. Yunus Winoto, M.Pd. Saleha Rodiah, S.Sos, M.Si.
DILAKSANAKAN ATAS BIAYA DIPA UNPAD TAHUN ANGGARAN 2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN 2008
x
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke khadirat Allah S.W.T., karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan
penelitian yang berjudul, “Studi Evaluasi Tentang Kegiatan Pengembangan Koleksi Di
Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran”. Selama pelaksanaan
kegiatan penelitian ini mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dilapangan sampai dengan
tahap penyusunan laporan akhir penelitian tidak terlepas dari bantuan dan jasa baik dari
berbagai pihak. Oleh karena demikian dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati
perkenankanlah kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. H. Deddy Mulyana, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
UNPAD yang telah member kesempatan pada kami untuk melaksanakan kegiatan
penelitian.
2. Bapak Drs. Prijana, M.Si, selaku Pembantu Dekan II yang telah membantu kami
dalam memperlancar pelaksanaan kegiatan penelitian, sehingga kegiatan ini dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah jadwalkan.
3. Bapak Ketua Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan FIKOM UNPAD yang telah
memberikan dorongan pada kami untuk melakukan kegiatan penelitian.
4. Ibu Dra. Wina Erwina, MA. Selaku kepala perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi
UNPAD yang telah menginjinkan kami untuk melaksanakan kegiatan penelitian di
tempat yang dipimpinnya.
5. Bapak Asep Saeful Rohman, S.Sos., selaku sekretaris perpustakaan Fakultas Ilmu
Komunikasi UNPAD yang telah bersedia untuk diwawancarai untuk melengkapi data
penelitian ini.
iii
6. Ibu Yuli, dan rekan-rekan petugas perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD
yang telah membantu kami sehingga kegiatan penelitian ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
7. Rekan-rekan sejawat di Jurusan Ilmu Informasi Dan Perpustakaan FIKOM UNPAD
yang telah membantu kami dalam berdiskusi dan pinjaman literaturnya, sehingga
dapat membantu mempercepat selesainya kegiatan penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis selama
melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan penyusunan laporan
PKM ini.
Semoga segala amal baik yang telah diberikan menjadi lading amal dan dibalas oleh
Allah SWT, Amiin.
Jatinangor Februari 2008
TIM PENELITI,
iv
TIM PELAKSANA
Ketua Pelaksana : a. Nama lengkap dengan gelar : Dra. Hj. Tine Silvana R, M.Si.
b. NIP : 19580828 198503 2 002
c. Pangkat/Gol/Jabatan : Pembina TK I/IVB/Lektor Kepala
Anggota Pelaksana :
1. a. Nama lengkap dengan gelar : Drs. H. Yunus Winoto, M.Pd.
b. NIP : 19641025 199102 1 001
c. Pangkat/Gol/Jabatan : Pembina TK I/IVB/Lektor Kepala
2. a. Nama lengkap dengan gelar : Saleha Rodiah, S.Sos, M.Si.
b. NIP : 19760319 200801 2 007
c. Pangkat/Gol/Jabatan : Penata Muda TK I/IIIB/Tenaga Pengajar
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK I
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
TIM PENELITI vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 4
1.2 Perumusan Masalah 4
1.3 Kerangka Pemikiran 5
1.4 Jadwal Pelaksanaan 8
1.5 Personalia Peneliti 9
1.6 Lokasi Penelitian 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
2.1 Konsep Pengembangan Koleksi 10
2.2 Tahapan-tahapan Dalam Pengembangan
Koleksi.
11
vi
2.2.1 Community Analysis 12
2.2.2 Kebijakan Pengembangan Koleksi 13
2.2.3 Seleksi Bahan Pustaka 17
2.2.4 Akuisisi/Pengadaan Bahan Pustaka 20
2.2.5 Weeding/Penyiangan 21
2.2.6 Evaluasi 22
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT 24
3.1 Tujuan Penelitian 24
3.2 Manfaat Penelitian 24
3.2.1 Manfaat Teoritis 24
3.2.2 Manfaat Praktis 25
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 26
4.1 Metode Penelitian 26
4.2 Sumber Data 26
4.3 Teknik Pengumpulan Data 26
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28
5.1 Hasil Penelitian 28
5.1.1 Analisis Kebutuhan 28
5.1.2 Kebijakan Pengembangan Koleksi 29
5.1.3 Seleksi Bahan Pustaka 29
5.1.4 Pengadaan Bahan Pustaka 30
5.1.5 Penyiangan Bahan Pustaka 31
vii
5.2 Pembahasan 31
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 34
6.1 Kesimpulan 34
6.2 Saran-saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
viii
DAFTAR GAMBAR
Nama Gambar Halaman
1. Collection Development Process 7
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pengembangan koleksi yang dilakukan di perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD yang meliputi tahap analisis kebutuhan, pembuatan kebijakan seleksi, kegiatan seleksi, kegiatan pengadaan bahan pustaka dan kegiatan penyiangan bahan pustaka. Lokasi Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknif pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD telah melakukan tahapan seperti analisis kebutuhan, pembuatan kebijakan seleksi, kegiatan seleksi, pengadaan bahan pustaka namun pelaksanaan belum dilakukan secara optimal. Sedangkan untuk tahapan penyiangan bahan pustaka pihak perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD belum melaksanakan.
i
ABSTRACT
This research aim to know collection development activity in Library Faculty Communication Science of Padjadjaran University which is community analysis, collection development policies, selections, acquisition and weeding (de selection). This research is Library Faculty Communication Science of Padjajdjaran University. Method Which utilized in this research is qualitative descriptive. For the technique of data collection of interview, observation and bibliography study. Pursuant to research result can know that collection development activity which is community analysis, collection development policies, selections and acquisition had to carry out but not optimal and then weeding activity had not carry out.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke khadirat Allah S.W.T., karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan
penelitian yang berjudul, “Studi Evaluasi Tentang Kegiatan Pengembangan Koleksi Di
Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran”. Selama pelaksanaan
kegiatan penelitian ini mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dilapangan sampai dengan
tahap penyusunan laporan akhir penelitian tidak terlepas dari bantuan dan jasa baik dari
berbagai pihak. Oleh karena demikian dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati
perkenankanlah kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. H. Deddy Mulyana, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
UNPAD yang telah member kesempatan pada kami untuk melaksanakan kegiatan
penelitian.
2. Bapak Drs. Prijana, M.Si, selaku Pembantu Dekan II yang telah membantu kami
dalam memperlancar pelaksanaan kegiatan penelitian, sehingga kegiatan ini dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah jadwalkan.
3. Bapak Ketua Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan FIKOM UNPAD yang telah
memberikan dorongan pada kami untuk melakukan kegiatan penelitian.
4. Ibu Dra. Wina Erwina, MA. Selaku kepala perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi
UNPAD yang telah menginjinkan kami untuk melaksanakan kegiatan penelitian di
tempat yang dipimpinnya.
5. Bapak Asep Saeful Rohman, S.Sos., selaku sekretaris perpustakaan Fakultas Ilmu
Komunikasi UNPAD yang telah bersedia untuk diwawancarai untuk melengkapi data
penelitian ini.
iii
6. Ibu Yuli, dan rekan-rekan petugas perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD
yang telah membantu kami sehingga kegiatan penelitian ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
7. Rekan-rekan sejawat di Jurusan Ilmu Informasi Dan Perpustakaan FIKOM UNPAD
yang telah membantu kami dalam berdiskusi dan pinjaman literaturnya, sehingga
dapat membantu mempercepat selesainya kegiatan penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis selama
melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan penyusunan laporan
PKM ini.
Semoga segala amal baik yang telah diberikan menjadi lading amal dan dibalas oleh
Allah SWT, Amiin.
Jatinangor Februari 2008
TIM PENELITI,
iv
TIM PELAKSANA
Ketua Pelaksana : a. Nama lengkap dengan gelar : Dra. Hj. Tine Silvana R, M.Si.
b. NIP : 19580828 198503 2 002
c. Pangkat/Gol/Jabatan : Pembina TK I/IVB/Lektor Kepala
Anggota Pelaksana :
1. a. Nama lengkap dengan gelar : Drs. H. Yunus Winoto, M.Pd.
b. NIP : 19641025 199102 1 001
c. Pangkat/Gol/Jabatan : Pembina TK I/IVB/Lektor Kepala
2. a. Nama lengkap dengan gelar : Saleha Rodiah, S.Sos, M.Si.
b. NIP : 19760319 200801 2 007
c. Pangkat/Gol/Jabatan : Penata Muda TK I/IIIB/Tenaga Pengajar
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK I
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
TIM PENELITI vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 4
1.2 Perumusan Masalah 4
1.3 Kerangka Pemikiran 5
1.4 Jadwal Pelaksanaan 8
1.5 Personalia Peneliti 9
1.6 Lokasi Penelitian 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
2.1 Konsep Pengembangan Koleksi 10
2.2 Tahapan-tahapan Dalam Pengembangan
Koleksi.
11
vi
2.2.1 Community Analysis 12
2.2.2 Kebijakan Pengembangan Koleksi 13
2.2.3 Seleksi Bahan Pustaka 17
2.2.4 Akuisisi/Pengadaan Bahan Pustaka 20
2.2.5 Weeding/Penyiangan 21
2.2.6 Evaluasi 22
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT 24
3.1 Tujuan Penelitian 24
3.2 Manfaat Penelitian 24
3.2.1 Manfaat Teoritis 24
3.2.2 Manfaat Praktis 25
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 26
4.1 Metode Penelitian 26
4.2 Sumber Data 26
4.3 Teknik Pengumpulan Data 26
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28
5.1 Hasil Penelitian 28
5.1.1 Analisis Kebutuhan 28
5.1.2 Kebijakan Pengembangan Koleksi 29
5.1.3 Seleksi Bahan Pustaka 29
5.1.4 Pengadaan Bahan Pustaka 30
5.1.5 Penyiangan Bahan Pustaka 31
vii
5.2 Pembahasan 31
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 34
6.1 Kesimpulan 34
6.2 Saran-saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
viii
DAFTAR GAMBAR
Nama Gambar Halaman
1. Collection Development Process 7
ix
LAPORAN PENELITIAN
STUDI EVALUASI TENTANG KEGIATAN PENGEMBANGAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Studi Kasus Di Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Oleh : Dra. Hj. Tine Silvana R, M.Si. Drs. H. Yunus Winoto, M.Pd. Saleha Rodiah, S.Sos, M.Si.
DILAKSANAKAN ATAS BIAYA DIPA UNPAD TAHUN ANGGARAN 2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN 2008
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi merupakan suatu lembaga ilmiah yang proses
kehidupannya adalah proses belajar mengajar, proses peningkatan kecerdasan
yang dilandasi oleh akhlak yang tinggi. Sebagai suatu almamater perguruan tinggi
adalah satu kesatuan yang bulat antara pengajar, karyawan, administrasi dan
perpustakaan yang harus mampu melaksanakan fungsi tridarma perguruan tinggi
yaitu : pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Sistem pendidikan diperguruan tinggi berfungsi untuk menghasilkan ilmuan
yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, sehingga mampu membangun
dirinya secara pribadi seutuhnya, serta mampu mengembangkan keilmuannya
untuk turut serta dalam membangun bangsa dan negara.
Dukungan perpustakaan perguruan tinggi antara lain berupa penyediaan
koleksi yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa (pengguna), titik temu antara
koleksi dan kebutuhan ini menjadikan perpustakaan sebagai bagian integral dari
kegiatan belajar mahasiswa. Sistem penelitian diarahkan kepada penemuan dan
pengembangan teori, hukum atau kaidah, prinsip, informasi inferensi atau
kegenerasi baru, atau pengujian kembali dan renovasi penemuan dan
pengembangan terdahulu sehingga memberikan manfaat untuk keperluan
menggambarkan, menerangkan, memprediksi bahkan mengenda-likan gejala-
gejala alam, termasuk unsur manusia dengan budaya serta pikirannya.
Pasal 106 PP RI Nomor 30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi
menyebutkan bahwa mahasiswa berhak memanfaatkan fasilitas belajar dalam
2 rangka kelancaran proses belajar (Dardjowidjojo,1991) salah satu bentuk fasilitas
itu adalah perpustakaan dan koleksi yang tersedia didalamnya.
Hal ini sangat mendukung fungsi tridharma perguruan tinggi yang
mengutamakan prestasi belajar atau jasa layanan langsung kepada masyarakat
sebagai perwujudan konsepsi tentang kedudukan perguruan tinggi sebagai pusat
budaya bangsa yang dapat berfungsi sebagai pemacu lajunya pembangunan
bangsa dan negara.
Perpustakaan merupakan salah satu unit layanan teknis yang dapat
menunjang pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Perpustakaan saat ini bukan
lagi merupakan hal yang baru di kalangan masyarakat, seperti di sekolah-sekolah,
baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, instansi pemerintah maupun
swasta. Meski bukan merupakan hal yang baru, masih banyak orang yang
memberikan definisi yang salah tentang perpustakaan.
Banyak masyarakat yang mengasosiasikan perpustakaan itu dengan buku-
buku, sehingga setiap tumpukan buku pada suatu tempat tertentu disebut
perpustakaan. Padahal tidak setiap semua tumpukan buku dapat dikatakan
sebagai perpustakaan. Memang salah satu ciri perpustakaan adalah adanya
bahan pustaka atau koleksi perpustakaan. Padahal arti perpustakaan itu adalah
merupakan unit kerja, perpustakaan harus mengelola sejumlah bahan pustaka,
perpustakaan harus di manfaatkan oleh pengguna, sesuai dengan fungsinya
sebagai sumber informasi.
Agar koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsi-nya,
ada dua hal yang harus dimiliki oleh perpustakaan, pertama bahan pustaka yang
sesuai dengan sumber daya yang tersedia sekaligus memenuhi kebutuhan
pemakainya. Kedua, pustakawan yang berpengalaman dalam melakukan seleksi
3 bahan pustaka dan mempunyai kemampuan dalam mengantisipasi kebutuhan
informasi, minat dan selera pemakainya. Sesuai dengan pernyataan Soejono
Trimo bahwa :
”Suatu perpustakaan dapat dikatakan berhasil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. Bilamana masyarakat yang dila-yaninya merasa puas atas bahan-bahan yang tersedia dan koleksi tersebut benar-benar dipilih oleh pustakawan sesuai dengan kebutuhan, minat dan selera pembacanya.” (Trimo, 1972 : 3).
Di perguruan tinggi, perpustakaan merupakan unit pelayanan teknis yang
berafiliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan
tinggi mencapai tujuannya. Dengan demikian, perpustakaan perguruan tinggi
bertujuan membantu melaksanakan tridarma perguruan tinggi dengan mahasiswa
sebagai sasarannya.
Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi adalah merupakan salah satu
perpustakaan Fakultas yang ada di lingkungan Universitas Padjadjaran. Dalam
pelaksanaan tugas sehari-harinya perpustakaan ini harus melayani pengguna
yang terdiri dari para mahasiswa baik program S1, program Diploma maupun
mahasiswa perogram kelas khusus, para dosen serta karyawan yang ada di
lingkungan FIKOM UNPAD. Kehadiran perpustakaan di Fakultas Ilmu Komunikasi
UNPAD sangat dibutuhkan sekali mengingat kondisi dari letak masing-masing
fakultas yang ada di UNPAD tersebar di beberapa lokasi., apalagi perpustakaan
pusat UNPAD atau CISRAL letaknya berada di Jl. Dipati Ukur Bandung, sehingga
sangat menyulitkan bagi para mahasiswa yang membutuhkan bahan pustaka.
Oleh karena demikian dengan adanya perpustakaan di setiap fakultas termasuk
yang ada di FIKOM UNPAD dapat membantu mahasiswa dalam penyediaan
bahan bacaan.
4 Pengguna yang dilayani perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD
terdiri dari para mahasiswa program S1, Program Diploma (DIII), serta mahasiswa
Program S1 Kelas Khusus baik yang ada di kampus jatinangor juga kampus
FIKOM Bandung. Selain itu pengguna lainnya adalah para dosen dan karyawan di
lingkungan FIKOM UNPAD. Dalam kegiatan pelayanannya setiap hari
perpustakaan ini melayani sekitar 80 orang yang datang ke bagian layanan umum,
ke layanan internet sekitar 16 orang per hari dan ke bagian layanan koleksi sekitar
40 orang per hari (sumber : hasil wawancara). Dengan banyaknya pengguna dan
beragamnya kebutuhan pengguna pihak perpustakaan dituntut untuk mampu
menyediakan berbagai koleksi yang dibutuhan pengguna. Oleh karena demikian
berangkat dari fenomena tersebut kami tertarik untuk meneliti kegiatan
pengembangan koleksi yang dilakukan perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas perumusan masalah dalam penelitian ini adalah,
“Bagaimana kegiatan pengembangan koleksi yang dilakukan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ?
Kemudian dari perumusan masalah tersebut di atas, maka dapat
dikemukakan ke dalam beberapa fokus penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana kegiatan analisis kebutuhan pengguna (need analysis) yang
dilakukan perpustakaan FIKOM UNPAD dalam mempersiapkan koleksi
yang akan disediakan.
b. Bagaimana penyusunan kebijakan pengembangan koleksi yang
dilakukan perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.
5
c. Bagaimana proses seleksi (selection) bahan pustaka yang dilakukan
perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.
d. Bagaimana proses pengadaan (acquisition) bahan pustaka yang
dilakukan perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.
e. Bagaimana proses penyiangan (Weeding) bahan pustaka yang dilakukan
perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.
1.3. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mencoba mengangkat masalah pengembangan koleksi. Untuk
mengawali pembahasan ini kami memulai dari konsep informasi. Berbicara tentang
Informasi bisa diperoleh dari mana saja, diantaranya dari koleksi yang disediakan
di perpustakaan. Perpustakaan menyediakan koleksi-koleksi dengan berbagai
macam informasi. Koleksi perpustakaan dapat diartikan sebagai keseluruhan
bahan pustaka yang dibina dan dikumpulkan oleh suatu perpustakaan melalui
upaya pembelian, sumbangan, pertukaran atau buatan sendiri dan hadiah dengan
tujuan untuk disajikan dan didayagunakan oleh seluruh pemakai perpustakaan.
Pengertian koleksi menurut Harrod Leornard:“Library collection is total
accumulation of material of all kinds assembled by library for it’s clintle”. Dari
pengertian diatas dapat dikatakan bahwa koleksi perpustakaan adalah
keseluruhan bahan-bahan pustaka yang dikumpulkan atau dihimpun oleh
perpustakaan dengan tujuan untuk disajikan kepada pemakai.
Pada sebuah perpustakaan atau lembaga informasi, koleksi merupakan
modal dasar atau sejumlah kekayaan yang harus dimiliki dalam memberikan
pelayanan kepada pengguna. Keadaan koleksi di sebuah perpustakan, baik
6 secara kualitas maupun kuantitas akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para
pemakai.
Menurut Edward G Evans. (2000) pengembangan koleksi adalah proses
mengidentifikasi kelebihan, kekurangan sumber informasi dengan mengkaitkan
pada kebutuhan masyarakat dan mencoba memperbaikinya jika memang ada
kekurangan. Sedangkan menurut pengembangan koleksi merupakan salah satu
kegiatan kerja perpustakaan yang bertugas menyediakan sumber informasi dan
memberikan pelayanan informasi kepada pemakai sesuai dengan kebutuhan dan
minat pemakainya (Soeatminah, 1992:66).
Pengembangan koleksi diperlukan untuk kelangsungan perpustakaan
tersebut dimasa yang akan datang. Buku yang menjadi koleksi, erat kaitannya
dengan keberadaan dari perpustakaan. Setiap koleksi yang menjadi ketetapan
bagi perpustakaan adalah berdasarkan pada maksud dan tujuan lembaga institusi.
Sebagaimana dipaparkan di atas pada proses pengembangan koleksi,
perpustakaan akan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
Kelebihan dan kekurangan tersebut akan menentukan bagaimana proses
pengembangan koleksi dilaksanakan. Proses pengembangan koleksi dilakukan
oleh staf ahli dalam bidangnya dan terdiri dari kegiatan: analisa kebutuhan
pengguna, penentuan kebijakan penyeleksian, penyeleksian informasi sesuai
dengan kebutuhan pengguna dan kebijakan lembaga, pengadaan dan
penambahan koleksi, penyiangan/weeding koleksi yang sudah out of date dan
tidak dibutuhkan, dan pengevaluasian seluruh kegiatan dalam proses
pengembangan sebagai landasan dalam penentuan kebijakan pengembangan
koleksi berikutnya.
7
Gambar 1.1. Collection Development Process (Evans. 2000: 17)
PATRON COMUNITY
PATRON COMUNITY
Library Staff
Community Analysis
Selection Policies
Selection
Acquisition
Weeding
Evaluation
Setelah perpustakaan dengan jelas mengetahui kemana arah tujuan
pengembangan koleksi, barulah dilakukan tahapan pengembangan koleksi.
Adapun tahap pengembangan koleksi menurut Edward G. Evans (2000: 14) yaitu:
1. Community analysis, atau disebut analisis masyarakat yaitu tahap awal
proses pengembangan koleksi untuk melihat siapa segmentasi pemakai
perpustakaan.
2. Kebijakan pengembangan koleksi, yaitu meliputi kebijakan perpustakaan
untuk mengembangkan koleksi, mengarahkan dana, dan menempatkan
jenis-jenis koleksi perpustakaan.
8
3. Seleksi, pada intinya adalah memilih bahan pustaka mana yang sesuai
masuk ke perpustakaan sesuai dengan jenis perpustakaan.
4. Akuisisi, yaitu suatu proses kegiatan pengadaan bahan pustaka yang
dilakukan dengan pembelian, hadiah, hibah, tukar menukar, menerbitkan
sendiri, dan titipan.
5. Weeding, yatu kegiatan menyiangi bahan pustaka.
6. Evaluasi, yaitu kegiatan mengevaluasi koleksi yang ada di perpustakaan
secara berkesinambungan.
1.4. Jadwal Pelaksanaan
Penelitian ini rencananya dilaksanakan selama 6 (enam) bulan. Adapun
engenai jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada Bart-Chart
sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
TAHUN 2008
7 8 9 10 11 12
1.
2.
3.
4.
Persiapan Operasionalisasi Di lapangan Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Penggandaan dan Distribusi Hasil Penelitian
xx xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
9 1.5. Personalia Peneliti
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dengan gelar : Dra. Hj. Tine Silvana R, M.Si.
b. NIP : 19580828 198503 2 002
c. Pangkat/Gol/jabatan : Pembina TK 1/IVB/Lektor Kepala
Anggota Peneliti
1. a. Nama Lengkap dengan gelar : Drs. H. Yunus Winoto, M.Pd..
b. NIP : 19641025 199102 1 002
c. Pangkat/Gol/jabatan : Pembina TK 1/IVB/Lektor Kepala
2. a. Nama Lengkap dengan gelar : Saleha Rodiah, S.Sos, M.Si.
d. NIP : 19760319 200801 2 007
e. Pangkat/Gol/jabatan : Penata Muda/IIIB/Asisten Ahli
1.6. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu di Perpustakaan Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Jatinangor- Sumedang KM 21
Bandung.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab II ini membahas tentang kajian teoritis mengenai pengembangan
koleksi. Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya penelitian ini mengkaji
tentang aspek evaluasi. Dalam teori pengembangan koleksi kegiatan evaluasi
(evaluation) adalah merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan pihak staf
perpustakaan. Untuk lebih jauh tentang teori-teori pengembangan koleksi kami
akan akan menjelaskan sebagai berikut.
2.1. Konsep Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi adalah salah satu kegiatan utama perpustakaan
yang bersangkutan dengan upaya penambahan dan pengadaan bahan pustaka
baru pada koleksi perpustakaan untuk menjaga agar koleksi yang tersedia
senantiasa memenuhi keperluan/ kebutuhan para pengguna, dengan harapan
perpustakaan dapat menyediakan koleksi yang relevan, mutakhir dan up to date.
Pengembangan koleksi merupakan kegiatan kerja perpustakaan yang
bertugas menyediakan sumber informasi dan memberikan pelayanan informasi
kepada pemakai sesuai dengan kebutuhan dan minat pemakainya. (Soeatminah,
1992: 66). Dengan kata lain pengembangan koleksi adalah suatu kegiatan
mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan koleksi yang dimiliki perpustakaan
dengan mengaitkannya kepada kebutuhan pengguna. Untuk mendapatkan koleksi
yang demikian adalah tugas perpustakaan sebagai lembaga informasi dalam
memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhan. Melalui pengembangan koleksi
perpustakaan inilah, kita berusaha memilih koleksi dan menyediakan koleksi
dengan maksud untuk disebarluaskan kepada para pemakainya.
11 Sebelum melakukan beberapa tahapan pengembangan koleksi, perpusta-
kaan harus mengetahui dengan jelas apa itu tujuan pengembangan koleksi.
Bernhard dalam Dian Sinaga (modul kuliah pengkol 2006) mengungkapkan 6
(enam) tujuan perpustakaan melakukan pengembangan koleksi :
1. Menambah jumlah koleksi atau mengharapkan untuk memilikinya.
2. Memperoleh koleksi yang ditulis oleh pengarang yang popular
dikalangan pembaca.
3. Memenuhi kewajiban perpustakaan untuk menunjang pencapaian tujuan
lembaga.
4. Menambah nilai koleksi melaui pengadaan bahan pustaka yang actual
dan bahan pustaka dasar dalam suatu subjek penting.
5. Memperoleh bahan-bahan pustaka atau buku-buku referensi yang
mampu mensuplai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
6. Melengkapi informasi dalam subjek yang masih kurang atau belum ada
sama sekali, atau belum mencukupi kebutuhan pemakai.
Setelah perpustakaan dengan jelas mengetahui kemana arah tujuan
pengembangan koleksi, barulah dilakukan tahapan pengembangan koleksi.
2.2. Tahapan-tahapan Dalam Pengembangan Koleksi
Adapun tahapan pengembangan koleksi menurut Edward G. Evans (2000:
14) yaitu :
1. Community analysis, atau disebut analisis masyarakat yaitu tahap awal
proses pengembangan koleksi untuk melihat siapa segmentasi pemakai
perpustakaan.
12
2. Kebijakan pengembangan koleksi, yaitu meliputi kebijakan perpustakaan
untuk mengembangkan koleksi, mengarahkan dana, dan menempatkan
jenis-jenis koleksi perpustakaan.
3. Seleksi, pada intinya adalah memilih bahan pustaka yang mana yang
sesuai masuk ke perpustakaan sesuai dengan jenis perpustakaan.
4. Akuisisi, yaitu suatu proses kegiatan pengadaan bahan pustaka yang
dilakukan dengan pembelian, hadiah, hibah, tukar-menukar, menerbitkan
sendiri dan titipan.
5. Weeding, yaitu kegiatan menyiangi bahan pustaka.
6. Evaluasi, yaitu kegiatan mengevaluasi koleksi yang ada di perpustakaan
secara berkesinambungan.
2.2.1 Community Analysis
Tahapan ini biasa disebut analisis masyarakat yaitu tahap awal proses
pengembangan koleksi untuk melihat siapa segmentasi pemakai perpustakaan.
Analisis dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Secara formal
dilakukan melalui penelitian langsung kepada pengguna/ pemakai perpustakaan
dengan melihat factor: Sosial budaya, Tingkat pendidikan, Sosial ekonomi, Minat
baca, Usia dan Jenis kelamin (L/P).
Sedangkan secara non formal dapat dilakukan dengan cara mengkaji
berbagai terbitan dan sumber informasi yang ada untuk kepentingan pengguna.
Intinya analisis masyarakat ini perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang
akurat tentang kebutuhan informasi dari masyarakat/ pengguna yang akan dilayani
oleh perpustakaan yang bersangkutan. Dalam melaksanakan community analysis
ini faktor pengguna adalah fokus perhatian.
13 2.2.2. Kebijakan Pengembangan Koleksi
Kegiatan perpustakaan tidak dapat terlepas dengan adanya kebijakan pada
instansi dimana lembaga itu berada terutama dalam pembinaan dan pengem-
bangan koleksi. Kebijakan pengembangan koleksi ini berupa dokumen tertulis
yang berkaitan dengan pengembangan koleksi. Dalam kebijakan ini biasanya
menyangkut masalah bahan pustaka yang akan dikembangkan, anggaran/ dana
dan prioritas pengadaan jenis koleksi.
Pada dasarnya semua pemakai perpustakaan mempunyai wewenang untuk
mengusulkan atau memilih bahan pustaka. Namun keputusan akhir tetap ada di
tangan pustakawan yang mengetahui secara langsung keadaan koleksi
perpustakaan, anggaran yang tersedia dan skala prioritasnya.
Mc Colvin menyatakan 2 teori yang harus diterapkan seorang pustakawan
dalam pengembangan koleksi yaitu :
1. Teori nilai, teori pengembangan koleksi yang dilihat dari kacamata
pustakawan dalam memandang penting tidaknya suatu informasi.
2. Teori permintaan, teori pengembangan koleksi dilihat dari permintaan
pengguna. Koleksi yang dipilih harus sesuai dengan permintaan pemakai.
Dalam teori ini pustakawan merespon kebutuhan pemakai.
3. Selain syarat diatas, untuk melaksanakan pengembangan koleksi
perpustakaan secara terarah perlu adanya ketentuan yang jelas sebagai
pegangan bagi selector. Kebijakan sebaiknya dibuat tertulis sehingga
kalau timbul masalah di kemudian hari dapat ditunjuk kembali pada
kebijakan yang sudah ditetapkan itu.
14 Dalam melakukan pembuatan kebijakan pengembangan koleksi sebaiknya
dilakukan secara tertulis, adapun keutungannya jika dilakukan secara tertulis
dapat berfungsi sebagai :
1) Pedoman bagi para selector
Dengan adanya kebijakan, mereka bekerja lebih terarah karena sasaran
jelas, dan dana yang terbatas dapat dimanfaatkan dengan lebih bijaksana.
2) Sarana komunikasi
Kebijakan akan memberitahu pada para pengguna, pejabat yang
berwenang dan pihak lain tentang apa cakupan dan cirri-ciri koleksi yang
telah ada dan rencana untuk pengembangan selanjutnya.
3) Sarana perencanaan
Kebijakan dapat memberikan informasi yang akan membantu dalam proses
alokasi dana. Selain fungsi diatas, kebijakan mempunyai manfaat lain
diantaranya adalah:
1. Membantu menetapkan metode untuk menilai bahan sebelum dibeli.
2. Membantu memilih cara terbaik untuk pengadaan misalnya langsung
dari penerbit atau melalui jobber.
3. Membantu menghadapi masalah sensor dengan menjelaskan bahan
macam apa yang akan dibeli dan menunjukan bahwa kebijakan
tersebut didukung oleh para administrator lembaga yang
bersangkutan.
4. Membantu dalam perencanaan anggaran jangka panjang dengan
menetapkan prioritas-prioritas dan garis besar sasaran pengem-
bangan.
15
5. Membantu merencanakan bentuk-bentuk kerjasama dengan
perpustakaan lain seperti pinjam antar perpustakaan, kerjasama
dalam pengadaan dan sebagainya.
6. Membantu identifikasi bahan pustaka yang perlu dipindahkan ke
gudang atau dikeluarkan dari koleksi.
Pengembangan koleksi yang efektif membutuhkan sebuah rencana yang
baik untuk memperbaiki kelemahan yang ada dalam mempertahankan kekuatan
koleksi. Kebijakan koleksi perlu dimiliki sebagai pedoman bagi staf perpustakaan.
Kebijakan tersebut menyajikan rencana kegiatan dan informasi yang
digunakan untuk mengarahkan cara berpikir staf dalam pengambilan keputusan,
yang lebih spesifik lagi rencana tersebut seharusnya merupakan hasil dari suatu
diskusi atau perundingan yang matang mengenai keputusan untuk mengadakan
suatu koleksi. Elemen–elemen yang seharusnya ada dalam rencana
pengembangan koleksi adalah overview (gambaran ikhtisar), details of subject
areas and format collected (detail dari bidang subjek dan format yang akan
dikumpulkan) dan misscellanous issues (macam-macam persoalan lain).
a). Overview
Elemen pertama ini seharusnya menjadi suatu dasar yang jelas mengenai
tujuan institusi yang bersangkutan serta berkaitan dengan perpustakaan, berikut ini
adalah hal-hal yang sebaiknya dicantumkan dalam bagian rencana tersebut, yaitu:
1. Pada umumnya mendeskripsikan masyarakat yang akan dilayani.
2. Identifikasi yang lebih spesifik dari klien yang akan dilayani seperti siapa
yang menjadi klien utama, apa produk dimana perpustakaan itu berada
dsb.
16
3. Rencana tersebut berkenaan dengan parameter dari koleksi yang akan
dibeli, apakah pembelian pada suatu format tertentu dsb.
4. Menggambarkan secara mendetail tipe/ macam kebutuhan yang akan dibeli,
apakah koleksi itu untuk dipinjamkan atau untuk koleksi referens saja.
5. Menyajikan gambaran umum dan prioritas yang kan ditetapkan yaitu
bagaimana koleksi yang akan dikembangkan, apakah perpustakaan juga
akan membeli duplikat dan item yang akan dibeli.
6. Menyajikan suatu diskusi yang rinci mengenai peranan perpustakaan dalam
kerjasama program pengembangan koleksi.
b). Details of Subject Areas And Format Collected
Hal yang penting untuk memperinci koleksi kedalam pemilihan bidang
subjeknya, mengidentifikasi masing-masing tipe pustaka untuk dikumpulkan dan
harus ada prioritas terhadap masing-masing bidang. Semua ini dilakukan agar
tercapai suatu keseimbangan koleksi yang nantinya akan dimiliki.
c. Misscellaneous issues
Yang termasuk dalam bagian ini adalah masalah pemberian/ hadiah (gifts),
seleksi untuk penyiangan dan pembuangan (weeding and discard) dan
penggantian (replacement), evaluasi (evaluation) serta komplain dan penyensoran
(complain and cencorship). Adapun hadiah yang diterima oleh sebuah
perpustakaan seharusnya dipertimbangkan juga yaitu apakah hadiah tersebut bisa
dimanfaatkan atau tidak, apabila hadiah tersebut diterima, dimana ia akan
diletakkan dsb.
Kemudian berkaitan dengan masalah weeding dan discard apakah benar-
benar akan dilakukan suatu pembuangan terhadap suatu item tertentu. Masalah
evaluasi juga penting untuk diperhatikan dalam pengembangan koleksi,
17 sedangkan mengenai masalah komplain bukan suatu hal yang mustahil akan
diterima oleh suatu perpustakaan yang berkaitan dengan koleksi yang dimilikinya,
masalah penyensoran juga harus diperhatikan untuk koleksi yang dimiliki oleh
perpustakaan.
2.2.3. Seleksi Bahan Pustaka
Kegiatan seleksi bahan pustaka adalah kegiatan yang sangat penting dalam
pengembangan koleksi. Tersedianya suatu koleksi, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif merupakan suatu faktor yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan
suatu perpustakaan.
Helen G. Heins mengartikan seleksi sebagai kegiatan mensuplai bahan
pustaka yang tepat kepada pembaca yang tepat dalam waktu yang tepat.
Sedangkan M. Idris Suryana (1983: 22) menyatakan seleksi adalah suatu upaya
pustakawan dalam memilih koleksi perpustakaan yang tepat guna dan berhasil
guna untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan lembaga penaungnya.
Kegiatan seleksi pemilihan bahan pustaka ini berkaitan dengan mutu
perpustakaan yang bersangkutan, sebab suatu perpustakaan tidak akan ada
artinya bila koleksi yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Dalam kegiatan seleksi terdapat 3 falsafah yang berbeda dalam seleksi
bahan pustaka, yaitu :
1. Faham idealisme yang memandang hanya dari kepentingan standar
kualitas isi perpustakaan dan kurang atau tidak memperhatikan
kebutuhan, perhatian dan selera pemakai perpustakaan. Faham ini
biasanya tumbuh dan berkembang pada masyarakat yang telah maju.
18
2. Falsafah realisme yang mendasarkan pembinaan koleksinya hanya pada
realita tertentu yang biasa terdapat di masyarakat pengguna.
3. Falsafah konformis, yaitu pihak yang pandangannya bersifat konformis
terhadap kedua golongan diatas atau perpaduan antar keduanya.
Biasanya terdapat pada masyarakat yang perpustakaannya baru
berkembang. (Modul kuliah pengembangan koleksi 2006).
Selain harus memahami tentang falsafah seleksi, seorang selector atau
penyeleksi harus diperhatikan secara cermat beberapa hal sebagai berikut :
1. Minat dan kebutuhan masyarakat pemakai.
2. Tujuan, fungsi dan ruang lingkup layanan perpustakaan.
3. Kemajuan pengetahuan dan kekayaan jiwa dalam arti positif yang
dibawanya.
4. Pustaka yang memenuhi kualitas persyaratan
Untuk itu seseorang yang bertanggung jawab melakukan seleksi perlu
memahami pedoman dasar selector yaitu:
1. Harus mengetahui sarana bibliografi yang tersedia, memahami dunia
penerbitan (spesialisasi masing-masing penerbit, standarnya dan hasil
terbitannya).
2. Harus mengetahui latar belakang pemakai perpustakaan, siapa saja yang
menjadi anggota serta perilaku-perilaku lainnya.
3. Harus bersikap netral, menguasai informasi dan memiliki akal sehat dalam
memilih bahan pustaka.
4. Memahami kebutuhan pemakai.
Karena kegiatan seleksi bahan pustaka ini subjektif, maka sebaiknya ada
semacam rumusan yang perlu diadakan agar subjektivitas pustakawan tidak terlalu
19 berperan. Berikut beberapa hal penting yang harus diketahui setiap orang yang
kan menjadi selector buku yaitu:
1. Jangan melupakan bahwa pengembangan koleksi merupakan aktivitas
yang dinamis, dan seleksi adalah salah satu dari 6 aktivitas
pengembangan koleksi.
2. Perlunya mempelajari dasar-dasar perdagangan dan produksi buku atau
audio visual.
3. Perlunya memiliki pengetahuan tentang editor buku dan produsen barang-
barang audio visual.
4. Perlunya memiliki pengetahuan tentang penerbit yang menghasilkan
produk-produk yang terbaik untuk perpustakaan. Pelajari nama-nama
editor, pemeriksaan katalog secara detail, mencari periklanannya dsb.
5. Luangkan waktu untuk membaca tinjauan dalam sumber-sumber yang
luas.
6. Memeriksa bibliografi dan perdagangan dengan perhatian yang besar,
tetapkan atau pastikan keakuratan mereka dalam melaporkan bahan yang
dibutuhkan untuk sebuah perpustakaan.
7. Pengetahuan tentang masyarakat pengguna adalah dasar untuk
membangun koleksi yang bermanfaat dan dimanfaatkan tanpa berusaha
mengetahui secara pasti kebutuhan dari penggunanya.
8. Bacalah sebanyak mungkin prinsip-prinsip dalam melakukan seleksi
bahan pustaka, tinjauan buku dan aktivitas pengadaan.
9. Bacalah penilaian yang independen tentang suatu judul.
10. Perhatikan terus apa yang terjadi di dunia dan teruslah membaca.
20 2.2.4 Akuisisi/ Pengadaan Bahan Pustaka
Akuisisi adalah suatu proses kegiatan pengadaan bahan pustaka yang
dilakukan dengan pembelian, hadiah, hibah, tukar menukar, menerbitkan sendiri,
dan titipan koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan
dengan minat dan kebutuhan, lengkap, dan terbitan mutakhir, agar tidak
mengecewakan masyarakat yang dilayani.
Kecepatan adalah faktor penting dalam mempertemukan permintaan
pelanggan dan menentukan kepuasan pelanggan. Dengan menjaga prosedur yang
sederhana dengan meninjau alur kerja pada waktu-waktu tertentu/ secara periodik,
maka bagian tersebut akan dapat membantu perpustakaan dalam mengadakan
pelayanan yang lebih baik, kecepatan, kecermatan dan kehematan seharusnya
dijadikan semboyan bagian akuisisi.
Pada dasarnya semua perpustakaan mempunyai prosedur yang sama
dalam melakukan pengolahan permintaan akan suatu bahan pustaka yaitu
preordering, ordering, gifts and deposit, order placement and receiving. Masing-
masing akan dibahas sebagai berikut:
1. Preordering
Bagian ini berkaitan dengan pemverikasian, dimana isinya berkaitan dengan
kepengarangan, judul, penerbit dan data penting pemasar yang lain. Penelusuran
berkaitan dengan apakah perpustakaan telah memiliki item yang dimaksud,
apakah membutuhkan duplikatnya dan apakah item tersebut telah dipesan
sebelumnya tetapi belum diterima.
21
2. Ordering
Lima metode dasar yang dikerjakan dalam mengadakan koleksi adalah firm
order, standing order, approval plan, deposit or gifts and exchange. Masing-masing
metode mempunyai peranan yang bermanfaat dalam mengembangkan koleksi
yang efisien, dengan pembiayaan yang efektif. Pada perpustakaan yang sangat
besar dan perpustakaan yang ukurannya sedang, pemesanan seringkali melalui
komputer dan disimpan secara elektronis, yang tentu saja akan menghemat dalam
penggunaan kertas.
3. Gifts and Deposit
Bagian pengadaan kadangkala menerima hadiah buku, serial dan sewaktu-
waktu bahan-bahan lain yang diberikan orang/lembaga kepada perpustakaan.
Adanya pernyataan tertulis kebijakan pengembangan koleksi tentang hadiah
penerimaan akan membantu dalam pemrosesan bahan pustaka dan penelusuran.
4. Order placement and receiving
Menerima pesanan-pesanan meskipun tidak sulit seharusnya direncanakan
dengan matang. Masing-masing item yang diterima sebaiknya dicek terlebih
dahulu yang mungkin saja terjadi kesalahan pada barang yang diterima.
2.2.5 Weeding/ Penyiangan
Weeding adalah penyiangan bahan pustaka. Penyiangan bahan pustaka
adalah pemindahan koleksi yang tidak lagi digunakan oleh penggunanya. Kegiatan
penyiangan dilakukan karena beberapa hal seperti eksemplarnya berlebih, kondisi
fisik telah rusak berat, jarang dipakai dan perkembangan informasi yang semakin
meluas. Penyiangan dimaksudkan untuk membentuk kumpulan bahan pustaka
yang penting, relevan dan menarik.
22 Penyiangan dilakukan atas asumsi bahwa nilai guna suatu bahan pustaka
dapat dilihat dari penggunaan bahan pustaka tersebut. Oleh karena itu koleksi
yang kurang sekali penggunaanya dianggap sebagai koleksi yang tidak layak
berada di perpustakaan atau harus dikeluarkan. Selanjutnya menurut Douglas
penyiangan penyiangan dilakukan :
1. Bila bahan-bahan pustaka tersebut sangat rusak dan tidak mungkin
diperbaiki.
2. Buku yang lembarannya tidak lengkap lagi akibat kejahatan terhadap
bahan pustaka (obigue) : karena factor pencurian (thief), mutilasi,
vandalism, dan non autorize borrowing/ tidak memiliki aturan yang baku.
3. Buku yang isinya sudah out of date/ kadaluarsa, informasi sudah tidak
valid lagi. Namun perlu diperhatikan bahwa tahun terbit tidak selamanya
menunjukan informasi tersebut sudah kadaluarsa.
4. Bahan pustaka/buku yang kopinya terlalu banyak, sebaiknya 1 judul 5
eksemplar dan eksemplar yang ke-6 sebaiknya di weeding.
5. Buku/bahan pustaka yang kurang bermanfaat bagi masyarakat yang
dilayani;
6. Buku/bahan pustaka yang telah ada edisi baru atau perbaikan. (edisi
baru adalah revisi dari edisi sebelumnya).
7. Weeding dilakukan karena ada larangan pemerintah untuk beredar.
2.2.6 Evaluasi
Evaluasi koleksi adalah kegiatan menilai koleksi perpustakaan baik dari segi
ketersediaan koleksi itu bagi pengguna maupun pemanfaatan koleksi itu oleh
pengguna. Oleh karena itu evaluasi merupakan kegiatan yang penting yang harus
dilakukan di perpustakaan, melalui kegiatan evaluasi kita bias mengetahui
23 bagaimana keadaan perpustakaan. Evaluasi bias dijadikan sebagai dasar untuk
perbaikan koleksi agar koleksi yang tersedia benar-benar membantu dan sesuai
dengan kebutuhan pemakai.
Evaluasi dapat dilakukan dengan menentukan tujuannya yang berarti bahwa
evaluasi direncanakan untuk menjawab pertanyaan tertentu dan data yang
diperoleh memungkinkan untuk diperbaiki oleh system yang ada. Berikut tujuan
perpustakaan melakukan evaluasi antara lain:
24
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT
3.1. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan dari pelaksanaan kegiatan penelitian ini yakni sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui kegiatan analisis kebutuhan pengguna (need
analysis) yang dilakukan perpustakaan FIKOM UNPAD dalam memper-
siapkan koleksi yang akan disediakan.
2. Untuk mengetahui penyusunan kebijakan pengembangan koleksi
yang dilakukan perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.
3. Untuk mengetahui proses seleksi bahan pustaka yang dilakukan
perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.
4. Untuk mengetahui proses pengadaan bahan pustaka yang dilakukan
perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.
5. Untuk mengetahui proses penyiangan bahan pustaka yang dilakukan
perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.
3.2. Manfaat Penelitian
3.2.1. Manfaat Teoritis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman ilmiah bagi
penulis dalam mengkaji tentang teori-teori perpustakaan, khususnya yang
berkaitan dengan pengembangan koleksi.
25
3.2.2. Manfaat Praktis.
Dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi para pengelola perpustakaan fakultas Ilmu Komunikasi dalam
melakukan pengembangan koleksi, sehingga pada gilirannya koleksi yang
dimiliki perpustakaan ini adalah merupakan koleki yang sesuai dengan
kebutuhan selaran dan tuntutan masyarakat penggunanya.
26
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian
naturalistik atau kualitatif, yaitu metode yang bertitik tolak dari relitas yang ada atau
dalam situasi natural setting yang menitik beratkan pada observasi dan suasana
alamiah.
Penelitian naturalistik (kualitatif) pada hakekatnya adalah mengamati orang
dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa
dan tafsiran mereka tentang sekitarnya. Oleh karena itu peneliti harus terjun ke
lapangan dan melakukan pengamatan secara intensif. (Nasution 1996: 5)
Menurut Lien (1996 : 17) penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan
gambaran yang seutuhnya (mendalam dan kontekstual) mengenai suatu hal
menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan
dengan ide, persepsi, pikiran, pendapat, kepercayaan orang yang diteliti tentang
suatu topic. Hal ini tidak diukur dalam angka, dan tidak dapat ditetapkan
sebelumnya secara jelas dan pasti. Karena itu dalam penelitian kualitatif, peneliti
adalah alat penelitian yang utama.
4.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini meliputi sekretaris perpustakaan FIKOM
UNPAD, Staf perpustakaan dan para pakar perpustakaan, serta beberapa
pengguna perpustakaan.
4.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi, berupa pengamatan langsung yang dilakukan di lapangan.
Pengumpulan data dengan cara mengamati langsung, serta melakukan
27
survei pendahuluan ke lokasi penelitian yang mana penulis amati adalah
kegiatan pustakawan dalam hal pengembangan koleksi terbitan berkala di
perpustakaan.
2. Wawancara, berupa pengumpulan informasi dan pendapat dari individu/
informan sebagai sumber penelitian yang menjadi data primer dalam
penelitian yang dilakukan secara intensif dilaksanakan dengan tanya
jawab langsung.
3. Studi Kepustakaan, yaitu mencari data penunjang untuk memperoleh
sebagian besar teori yang berkaitan dengan penelitian dari berbagai
informasi tertulis seperti buku, jurnal, makalah serta referensi lain yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
28
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab V ini adalah menjelaskan tentang hasil pengolahan data dari penelitian
yang berjudul, “Studi Evaluasi Tentang Kegiatan Pengembangan Koleksi Di
Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD”. Penelitian ini dilakukan di
Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD.
5.1. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) fokus penelitian, adapun berdasarkan
pengolahan data dapat dikemukakan hasil sebagai berikut :
5.1.1. Analisis Kebutuhan
Dalam konsep pengembangan koleksi, kegiatan analisis kebutuhan atau
disebut juga dengan community analysis adalah merupakan tahap awal yang
harus dilakukan pihak perpustakaan dalam hal ini tim pengembangan koleksi.
Untuk melakukan kegiatan analisis kebutuhan pengguna ini tim pengembangan
koleksi harus tetap memperhatikan masyarakat pengguna, karena tujuan dari
pengembangan adalah untuk memnuhi kebutuhan pengguna.
Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai kegiatan analisis kebutuhan
yang dilakukan petugas perpustakaan FIKOM UNPAD dilakukan melalui beberapa
yaitu :
1. Dari kelompok mahasiswa, yaitu dengan mengumpulkan informasi yang
mereka butuhkan, kemudian pihak perpustakaan menginventarisir.
2. Dari kelompok dosen, upaya yang dilakukan adalah melalui penyebaran
lembar isian serta dengan melihat SAP dan GBPP beberapa mata kuliah.
29
3. Melalui kegiatan penelusuran informasi di internet untuk melihat
perkembangan buku-buku baru misalnya di amazon.com.
4. Kemudian dengan melihat koleksi-koleksi yang banyak dibutuhkan atau
diminta para pengunjung perpustakaan berdasarkan data di bagian statistik
peminjaman atau berdasarkan permintaan pengguna.
5.1.2. Kebijakan Pengembangan Koleksi
Tahap kedua dalam pengembangan koleksi adalah membuat kebijakan
pengembangan koleksi. Mengenai kegiatan ini pihak perpustakaan FIKOM UNPAD
pada dasarnya telah menyusun kebijakan pengembangan koleksi yang berupa
anggaran yang dibutuhkan, prioritas koleksi yang disediakan, serta banyaknya
jenis koleksi yang akan diajukan. Dengan disusunnya kebijakan pengembangan
koleksi ini sangat membantu pihak perpustakaan FIKOM UNPAD, karena prosedur
pengadaan melalui pembelian harus diajukan terlebih dahulu ke fakultas atau ke
universitas.
5.1.3. Seleksi Bahan Pustaka
Seleksi adalah merupakan tahap ketiga dalam proses pengembangan
koleksi. Dalam pelaksanaan seleksi bahan pustaka yang dilakukan perpustakaan
FIKOM UNPAD ada beberapa pertimbangan yang dilakukan yakni bahan pustaka
yang akan diadakan adalah merupakan buku terbitan terbaru atai berupa lama tapi
isinya masih diperlukan. Dalam melakukan seleksi suatu bahan pustaka/koleksi
selain karena nilai kebaruannya juga akurasi isi yang terkandung di dalamnya.
30 Kemudian mengenai alat bantu seleksi yang digunakan di perpustakaan
FIKOM UNPAD diantara katalog penerbit, book reviews, serta informasi dari
internet seperti daftar buku dari amazon.com, dll.
5.1.4. Pengadaan Bahan Pustaka
Untuk kegiatan pengadaan bahan pustaka/koleksi yang dilakukan perpusta-
kaan FIKOM UNPAD dilakukan melalui beberapa cara seperti :
1. Sumbangan atau hibah. Sumbangan yang rutin dilakukan adalah dari
alumni, dari POMA serta dari Fakultas yaitu melalui penggantian buku yang
kopiannya diserahkan sebagai koleksi perpustakaan.
2. Pembelian, yaitu dengan cara membelibaik secara langsung maupun
melalui pengajuan ke fakultas atau Universitas. Pihak perpustakaan
biasanya mengajukan daftar judul-judul buku dan untuk selanjutnya diajukan
ke fakultas atau ke universitas.
3. Melalui penggandaan (foto copy), kegiatan pengadaan melalui
pengadaan boleh dikatakan jarang dilakukan kecuali untuk buku-buku yang
sulit ditemukan di Indonesia
4. Melalui kerjasama, Upaya lain yang dilakukan adalah melalui kerjasama
pertukaran koleksi antar lembaga perpustakaan atau lembaga pemerintah
atau swasta. Adapun bentuk koleksinya biasanya berupa majalah, jurnal,
atau terbitan berkala lainnya.
Dalam melakukan kegiatan pengadaan koleksi/bahan pustaka pihak
perpustakaan FIKOM UNPAD lebih didasarkan antara lain pada kebutuhan
pengguna, hasil pertimbangan pengelola perpustakaan dan pustakawan mengenai
kelayakan pengadaan koleksi. Adapun sebagai gambaran jumlah koelksi yang
31 dimiliki perpustakaan FIKOM UNPAD sebanyak 4.026 judul, 9.210 eksemplar
Skripsi terdiri dari 2486 judul dan tugas akhir sebanyak 2.355 judul.
5.1.5. Penyiangan Bahan Pustaka
Kegiatan penyiangan adalah merupakan suatu kegiatan penarikan bahan
pustaka dari tempat disimpannya bahan pustaka tersebut atau rak. Kegiatan ini
dilakukan karena dengan berbagai pertimbangan seperti karena bukunya fisiknya
sudah rusak, terdapat edisi baru, dll. Berkaitan dengan kegiatan penyiangan ini
berdasarkan hasil pengamatan peneliti nampaknya belum dilakukan selama ini,
adapun yang menjadi pertimbangannya adalah jumlah koleksi yang jumlahnya
masih terbatas, serta prosedur penyiangan untuk barang-barang pemerintah cukup
rumit, sehingga kegiatan yang rutin hanya sampai pada stock opname.
5.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoeh dari hasil wawancara
dengan sekretaris perpustakaan FIKOM serta dari observasi selama ini berkaitan
dengan kegiatan pengembangan koleksi yang dilakukan pihak perpustakaan
FIKOM UNPAD, maka dapat dikemukakan beberapa hal yakni :
1. Kegiatan Analisis Kebutuhan/Analisis Masyarakat, pada dasarnya sudah
dilakukan pihak perpustakaan FIKOM UNPAD hanya dalam pelaksanaanya
belum berjalan optimal, misalnya penyebaran isian yang pernah dilakukan
tidak berlanjut secara rutin, belum adanya penelitian khusus yang
mengungkap kebutuhan pengguna perpustakaan FIKOM. Dalam melakukan
analisis kebutuhan ini ada beberapa kendala yang dihadapi pihak
perpustakaan, misalnya belum adanya data lengkap tentang SAP/GBPP
untuk setiap program studi sehingga pihak perpustakaan mengalami
kesulitan untuk mengetahui buku wajib suatu mata kuliah.
32
2. Dalam menyusun kebijakan pengembangan koleksi sebenarnya sudah
dilakukan pihak perpustakaan FIKOM UNPAD, namun dalam penyusunan
kebijakan pengembangan koleksi, terutama mengenai alasan penentuan
jumlah koleksi untuk suatu subjek ilmu belum memperhatikan variabel-
variabel yang ada misalnya, variabel mata kuliah dan jumlah mata kuliah,
jumlah dosen dan mahasiswa, jumlah jurusan, dll.
3. Dalam melakukan penyeleksian bahan pustaka yang dilakukan pihak
perpustakaan FIKOM UNPAD masih bersandar pada daftar katalog penerbit
dan pertimbangan pustakawan, sedangkan alat bantu lainnya seperti
pertimbangan nara sumber dan penggunaan alat bantu lainnya belum
dimanfaatkan secara optimal.
4. Kegiatan pengadaan bahan pustaka yang telah dilakukan perpustakaan
FIKOM UNPAD dilakukan melalui pembelian baik langsung maupun
pengajuan melalui fakultas dan universitas, melalui hibah atau sumbangan
dari alumni, POMA dan pihak atau lembaga lain, melalui penggandaan
untuk koleksi-koleksi tertentu dan melalui kerjasama dengan perpustakaan
atau lembaga informasi lainnya terutama untuk bahan pustaka yang
berbentuk serial (majalah, jurnal, dll).
5. Kegiatan penyiangan, sampai saat ini masih belum dilakukan pihak
perpustakaan FIKOM UNPAD. Berbicara tentang penyiangan sebenarnya
tahapan ini adalah merupakan bagian yang masih jarang dilakukan pihak
perpustakaan karena selain prosedurnya rumit harus dibentuk kepanitiaan
terlebih dahulu, selain itu juga karena dalam penyiangan salah aktifitasnya
adalah menghapuskan atau membuang/mengeluarkan barang milik Negara
diperlukan prosedur yang cukup panjang dan rumit, sehingga sebagian
33
pengelola perpustakaan malas melakukan kegiatan penyiangan. Faktor
lainnya yang menyebabkan mereka tidak melakukan penyiangan karena
jumlah koleksinya masih sedikit.
34
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab VI ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian
sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Selain itu juga
dalam bab ini akan dikemukakan beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait
dalam penelitian ini, seperti kepala perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi
UNPAD berserta para stafnya, sesuai dengan temuan yang diperoleh dari hasil
penelitian.
6.1. Kesimpulan
6. Kegiatan analisis kebutuhan/analisis masyarakat, pada dasarnya sudah
dilakukan pihak perpustakaan FIKOM UNPAD hanya dalam pelaksanaanya
belum berjalan optimal.
7. Dalam menyusun kebijakan pengembangan koleksi sebenarnya sudah
dilakukan pihak perpustakaan FIKOM UNPAD, namun dalam penyusunan
kebijakan pengembangan koleks masih belum memperhatikan variabel-
variabel yang ada sehingga jumlah koleksi dan prioritas koleksi yang
diusulkan kurang menggambarkan kebutuhan yang sebenarnya.
8. Dalam melakukan penyeleksian bahan pustaka yang dilakukan pihak
perpustakaan FIKOM UNPAD masih bersandar pada daftar katalog penerbit
dan pertimbangan pustakawan,
9. Kegiatan pengadaan bahan pustaka yang telah dilakukan perpustakaan
FIKOM UNPAD dilakukan melalui pembelian baik langsung maupun tidak
langsung, melalui hibah/sumbangan, penggandaan atau fotocopy dan
melalui kerjasama antar perpustakaan dan lembaga informasi lainnya.
35
10. Kegiatan penyiangan, sampai saat ini masih belum dilakukan pihak
perpustakaan FIKOM UNPAD.
6.2. Saran-saran
Berasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tersebut, dapat dikemukakan
saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk melakukan analisis kebutuhan disarankan perlu dilakukan penelitian
khsusus (formal) yang dilakukan pihak perpustakaan untuk mengetahui
kebutuhan pengguna perpustakaan FIKOM yang sebenarnya.
2. Dalam menyusun kebijakan pengembangan koleksi hendaknya variabel-
variabel yang ada seperti jumlah mahasiswa, dosen, banyak mata kuliah,
banyak program studi dipertimbangkan sehingga jumlah, jenis dan prioritas
bahan pustaka yang diusulkan lebih proforsional dan objektif.
3. Dalam melakukan penyeleksian bahan pustaka selain menggunakan alat
bantu katalog penerbit, sebaiknya menggunakan alat bantu lainnya seperti
resensi buku, tim nara sumber, dll.
4. Dalam pengadaan bahan pustaka diharapkan kerjasama dengan pihak
penerbit perlu diupayakan lebih intensif lagi, sehingga pihak perpustakaan
FIKOM selain mendapat bantuan buku-buku baru pihak penerbit juga akan
terbantu dengan kegiatan promosi yang dilakukan pihak perpustakaan
seperti pembuatan display buku-buku baru atau kegiatan bedah buku.
5. Dalam kegiatan penyiangan meskipun di perpustakaan FIKOM UNPAD
belum bisa dilakukan, diharapkan kegiatan stock opname bisa rutin
dilakukan , sehingga bahan pustaka yang rusak atau yang hilang bisa
diketahui secepatnya.
36
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Bangun, Antonius (et.al). 1992. Kepustakawanan Indonesia : potensi dan
tantangan, Jakarta : Kesaint Blanc.
Beenham, Rosemary and Collin Horrison. 1990. The Basic of Librarianship,
London : Clive Bingley.
Dardjowidjojo, Soejono. 1991. Pedoman Pendidikan Tinggi, Jakarta :
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1994. Perpustakaan Perguruan
Tinggi : Buku Pedoman. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
RI.
Evan, G Edward. 2000. Developing library and information center collection. New
York: Library Unlimited.
Ganda, Yahya. 1995. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar Di
Perguruan Tinggi. Jakarta : Rizky Grafis.
Lasa HS. 1998. Kamus istilah perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Muchyidin, Ase S. 1980. Pelayanan bahan pustaka. Bandung. Biro Perpustakaan
IKIP
37 Suryana, M Idris K.W. 1983. Menseleksi PustakaYang Tepat Guna Untuk
Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Teks Untuk Pustakawan Teknisi. Bandung : Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) IKIP.
Yulia, Yuyu. 1999. Pengadaan Bahan Pustaka, Jakarta : Universitas Terbuka.
Yusup, Pawit M. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi, Bandung : Remadja Rosda Karya.