diktat cloud computing

7
1 CLOUD COMPUTING Cloud Computing atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi komputasi awan, beberapa tahun terakhir ini telah menjadi buzzword terpanas di dunia teknologi informasi (TI). Seluruh nama besar seperti IBM, Microsoft, Google, dan Apple, saat ini sedang terlibat dalam peperangan untuk menjadi penguasa terbesar terhadap "awan" ini. Tentu saja masing-masing mengeluarkan jurusnya sendiri-sendiri. IBM di paruh akhir tahun 2009 kemarin telah meluncurkan LotusLive, layanan kolaborasi berbasis cloud. Microsoft, yang sekarang di perkuat oleh Ray Ozzie sebagai Chief Software Architect pengganti Bill Gates, menggadang Windows Azure, sistem operasi berbasis cloud yang akan menjadi masa depan Windows OS. Apple mengambil sisi lain, telah menyediakan layanan Mobile Me yang memungkinkan pengguna produk Mac, untuk melakukan sinkronisasi data ke dalam cloud. Sementara Google, satu-satunya raksasa yang lahir di era internet, sudah sejak lama memberikan layanan Google Docs yang memungkinkan pengguna membuat dokumen atau bekerja dengan spreadsheet secara online tanpa perlu software terinstal di PC atau notebook. Bahkan Google dalam waktu dekat akan meluncurkan sistem operasi cloud-nya, Chrome OS, yang akan menjadi ancaman serius bagi para penyedia sistem operasi lain. Namun bisa dibilang, keberhasilan Salesforce.com-lah yang membuka mata dunia bahwa cloud computing menjanjikan pundi-pundi emas yang menggiurkan. Definisi Cloud Computing Dengan mengetikkan kata kunci "Cloud Computing Definition" di search engine atau wikipedia, dalam sekejap ratusan definisi tentang "Cloud Computing" akan muncul. Dari mulai yang sangat teknis, sampai yang sangat simplistis. Namun semuanya sepakat bahwa yang dimaksud dengan "Cloud Computing" secara sederhana adalah "layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet". Kata- kata "Cloud" sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet. Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai Cloud Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi: 1. Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan hanyayang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja. Misalkan sebuah layanan menyediakan 10 fitur, user dapat berlangganan 5 fitur saja dan hanya membayar untuk 5 fitur tersebut. 2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut. 3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet. Dari sisi jenis layanan, Cloud Computing terbagi dalam 3 jenis layanan, yaitu: Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS).

Upload: wulandariweni

Post on 16-Feb-2015

14 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diktat Cloud Computing

1

CLOUD COMPUTINGCloud Computing atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadikomputasi awan, beberapa tahun terakhir ini telah menjadi buzzword terpanasdi dunia teknologi informasi (TI).

Seluruh nama besar seperti IBM, Microsoft, Google, dan Apple, saat ini sedangterlibat dalam peperangan untuk menjadi penguasa terbesar terhadap "awan"ini. Tentu saja masing-masing mengeluarkan jurusnya sendiri-sendiri.

IBM di paruh akhir tahun 2009 kemarin telah meluncurkan LotusLive, layanankolaborasi berbasis cloud. Microsoft, yang sekarang di perkuat oleh Ray Ozziesebagai Chief Software Architect pengganti Bill Gates, menggadang WindowsAzure, sistem operasi berbasis cloud yang akan menjadi masa depan WindowsOS. Apple mengambil sisi lain, telah menyediakan layanan Mobile Me yangmemungkinkan pengguna produk Mac, untuk melakukan sinkronisasi data kedalam cloud.

Sementara Google, satu-satunya raksasa yang lahir di era internet, sudah sejaklama memberikan layanan Google Docs yang memungkinkan penggunamembuat dokumen atau bekerja dengan spreadsheet secara online tanpa perlusoftware terinstal di PC atau notebook. Bahkan Google dalam waktu dekat akanmeluncurkan sistem operasi cloud-nya, Chrome OS, yang akan menjadi ancamanserius bagi para penyedia sistem operasi lain. Namun bisa dibilang, keberhasilanSalesforce.com-lah yang membuka mata dunia bahwa cloud computingmenjanjikan pundi-pundi emas yang menggiurkan.

Definisi Cloud ComputingDengan mengetikkan kata kunci "Cloud Computing Definition" di search engineatau wikipedia, dalam sekejap ratusan definisi tentang "Cloud Computing" akanmuncul. Dari mulai yang sangat teknis, sampai yang sangat simplistis. Namunsemuanya sepakat bahwa yang dimaksud dengan "Cloud Computing" secarasederhana adalah "layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan ataudiakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet". Kata- kata "Cloud" sendirimerujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkanjaringan internet.

Namun tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagaiCloud Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi:1. Layanan bersifat "On Demand", pengguna dapat berlangganan hanyayang

dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja.Misalkan sebuah layanan menyediakan 10 fitur, user dapat berlangganan 5fitur saja dan hanya membayar untuk 5 fitur tersebut.

2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah ataumengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dansistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut.

3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan olehpengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet.

Dari sisi jenis layanan, Cloud Computing terbagi dalam 3 jenis layanan, yaitu:Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as aService (IaaS).

Page 2: Diktat Cloud Computing

2

Sementara dari sifat jangkauan layanan, terbagi menjadi Public Cloud, PrivateCloud dan Hybrid Cloud. (Untuk terminologi ini akan dijelaskan secara lebih detaildalam tulisan berikutnya).

Intinya, Cloud Computing adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan kita"menyewa" sumberdaya teknologi informasi (software, processing power,storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kitadan membayar secukupnya pula.

Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses danmemanfaatkan sumberdaya tersebut, karena tidak harus melakukan investasibesar-besaran. Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, setiaporganisasi akan berpikir panjang untuk mengeluarkan investasi tambahan di sisiTI. Terlebih hanya untuk mendapatkan layanan-layanan yang mungkin hanyadibutuhkan sewaktu-waktu saja. Seperti kecenderungan beberapa tahun terakhirdimana banyak perusahaan telah melakukan outsourcing terhadap pekerjaannon-core mereka. Demikian juga dengan kebutuhan layanan TI, kecenderunganuntuk "menyewa" sumber daya TI melalui mekanisme Cloud Computing ini,menunjukan peningkatan signifikan dalam 3 tahun terakhir. Makanya tidakheran, jika nama-nama besar itu sudah memulai memukul genderang perangmenjadi penguasa awan.

Sejarah Cloud ComputingIde awal dari cloud computing bisa ditarik ke tahun 1960-an, saat JohnMcCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionirintelejensi buatan, menyampaikan visi bahwa "suatu hari nanti komputasi akanmenjadi infrastruktur publik--seperti listrik dan telpon".

Namun baru di tahun 1995 lah, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide"Network Computing" sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoftyang saat itu merajai desktop computing dengan Windows 95-nya. Larry Ellisonmenawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software,mulai dari Sistem Operasi dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PCDesktop mereka.

PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang langsung terhubungdengan sebuah server yang menyediakan environment yang berisi berbagaikebutuhan software yang siap diakses oleh pengguna.

Ide "Network Computing" ini sempat menghangat dengan munculnya beberapapabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkanNetwork Computing client sebagai pengganti desktop.

Penulis sendiri pada tahun '98 sempat mencoba Network Computing yangdikoneksikan ke sebuah Windows NT Server di mana NC client dapatmenggunakan berbagai aplikasi yang tersedia di dalam server tersebut secararemote. Namun akhirnya gaung Network Computing ini lenyap dengansendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan komputer yang saat itumasih belum memadai, sehingga akses NC ini menjadi sangat lambat, sehinggaorang-orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC Desktop, seiring dengansemakin murahnya harga PC.

Page 3: Diktat Cloud Computing

3

Tonggak selanjutnya adalah kehadiran konsep ASP (Application Service Provider)di akhir era 90-an. Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas jaringankomputer, memungkinkan akses aplikasi menjadi lebih cepat.

Hal ini ditangkap sebagai peluang oleh sejumlah pemilik data center untukmenawarkan fasilitasnya sebagai tempat ‘hosting’ aplikasi yang dapat diaksesoleh pelanggan melalui jaringan komputer. Dengan demikian pelanggan tidakperlu investasi di perangkat data center. Hanya saja ASP ini masih bersifat"private", di mana layanan hanya dicustomisasi khusus untuk satu pelanggantertentu, sementara aplikasi yang di sediakan waktu ituumumnya masih bersifatclient-server.

Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awalabad 21, terutama di area pemrograman berbasis web disertai peningkatankapasitas jaringan internet, telah menjadikan situs-situs internet bukan lagi berisisekedar informasi statik. Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis yanglebih kompleks. Dan seperti sudah sedikit disinggung sebelumnya, popularitasCloud Computing semakin menjulang saat di awal 2000-an, Marc Benioff ex VPdi Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as aService, Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan gegap gempita. Denganmisinya yang terkenal yaitu "The End of Software", Benioff bisa dikatakanberhasil mewujudkan visi bos-nya di Oracle, Larry Elisson, tentang NetworkComputing menjadi kenyataan satu dekade kemudian.

Selanjutnya jargon Cloud Computing bergulir seperti bola salju menyapu duniateknologi informasi. Dimulai di tahun2005, mulai muncul inisiatif yang didorongoleh nama-nama besar seperti Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2(Elastic Compute Cloud), Google dengan Google App Engine-nya, tak ketinggalanraksasa biru IBM meluncurkan Blue Cloud Initiative dan lain sebagainya.

Semua inisiatif ini masih terus bergerak, dan bentuk Cloud Computing pun masihterus mencari bentuk terbaiknya, baik dari sisi praktis maupun dari sisi akademis.Bahkan dari sisi akademis, jurnal-jurnal yang membahas tentang hal ini barubermunculan di tiga tahun belakangan.

Akhirnya seperti yang kita saksikan sekarang, seluruh nama-nama besar terlibatdalam pertarungan menguasai awan ini. Bahkan pabrikan Dell, pernah mencobamempatenkan istilah "Cloud Computing", namun ditolak oleh otoritas patenAmerika.

Walaupun di luaran perebutan kapling awan ini begitu ingar-bingar, tidakdemikian dengan di tanah air Indonesia tercinta ini. Pemain yang benar-benarmencoba masuk di area ini masih sangat sedikit, bahkan jumlahnya bisa dibilangbelum sebanyak jari sebelah tangan.

Salah satu yang cukup serius bermain di area ini adalah PT Telkom, yangsetidaknya saat ini sudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis Softwareas a Service. Salah satunya melalui anak usahanya, Sigma Cipta Caraka, yangmenawarkan layanan aplikasi core banking bagi bank kecil-menengah.

Page 4: Diktat Cloud Computing

4

Kemudian bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PTCodephile, Telkom menawarkan layanan e-Office on Demand untuk kebutuhankolaborasi/korespondensi di dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri terhadap CloudComputing ini, mungkin disebabkan beberapa faktor, di antaranya:1. Penetrasi infrastruktur internet yang bisa dibilang masih terbatas.2. Tingkat kematangan pengguna internet, yang masih menjadikan media

internet utamanya sebagai hiburan atau sosialisasi.3. Tingginya investasi yang dibutuhkan menyediakan layanan cloud ini, karena

harus merupakan kombinasi antara infrastruktur jaringan, hardware dansoftware sekaligus.

Namun demikian, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 didunia, yang berarti juga pasar terbesar ke-5 di dunia, para pelaku teknologiinformasi dalam negeri harus sesegera mungkin mempersiapkan diri dalam artimulai mengembangkan layanan-layanan yang siap di-cloud-kan. Sehingga saatgelombang besar Cloud Computing ini sampai di sini, tidak hanya pemain asingbesar saja yang akan menangguk keuntungan. Tentu saja peran pemerintahsebagai fasilitator dan regulator sangat diperlukan di sini.

Sampai saat ini paradigma cloud computing ini masih berevolusi, dan masihmenjadi subyek perdebatan yang melibatkan akademisi, vendor teknologiinformasi, badan pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya. Dan untukmemberikan satu common ground bagi publik, pemerintah Amerika melaluiNational Institut of Science and Technology (NIST) sebagai bagian dariDepartemen Perdagangan Amerika, telah membuat beberapa rekomendasistandar tentang berbagai aspek dari Cloud Computing untuk dijadikan referensi.Sebagian besar isi artikel ini diambil dari dokumentasi NIST tersebut.

Kriteria Cloud ComputingSeperti sudah sedikit dijelaskan dalam tulisan terdahulu, bahwa tidak semuaaplikasi berbasis web dapat dimasukkan ke dalam kategori cloud computing.NIST menetapkan setidaknya lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuahsistem untuk bisa di masukkan dalam keluarga cloud computing, yaitu :

1. Swalayan (On Demand Self Service)Seorang pelanggan dimungkinkan untuk secara langsung "memesan" sumberdaya yang dibutuhkan, seperti processor time dan kapasitas penyimpananmelalui control panel elektronis yang disediakan. Jadi tidak perlu berinteraksidengan personil customer service jika perlu menambah atau mengurangisumberdaya komputasi yang diperlukan.

2. Akses Pita Lebar (Broadband Network Access)Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untukdapat diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakanthin client, thick client ataupun media lain seperti smartphone.

3. Sumberdaya Terkelompok (Resource pooling)Penyedia layanan cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yangdikelompokkan di satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari

Page 5: Diktat Cloud Computing

5

sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant inimemungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi tersebut digunakan secarabersama-sama oleh sejumlah user, di mana sumberdaya tersebut baik yangberbentuk fisik maupun virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untukkebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan. Dengan demikian,pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akansumberdaya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang penting, setiappermintaan dapat dipenuhi. Sumberdaya komputasi ini meliputi mediapenyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan mesin virtual.

4. Elastis (Rapid elasticity)Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan,baik itu dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan kapasitas yangdiperlukan. Untuk pelanggan sendiri, dengan kemampuan ini seolah-olahkapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya, dan dapat "dibeli" kapan sajadengan jumlah berapa saja.

5. Layanan Yang Terukur (Measured Service)Sumberdaya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasipenggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukurpenggunaan dari setiap sumberdaya komputasi yang digunakan (penyimpanan,memory, processor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian,jumlah sumberdaya yang digunakan dapat secara transparan diukur yang akanmenjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan.

Dari sisi jenis layanan cloud sendiri, sampai saat ini para pemain di area inisepakat untuk membagi jenis layanan cloud computing ke dalam tiga jenislayanan, yaitu:

Software as a Service (SaaS)SaaS ini merupakan layanan Cloud Computing yang paling dahulu populer.Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP(Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahanbagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengancara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk inhouse development ataupun pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan viaweb, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakanoleh penyedia layanan. Hanya saja dengan konsep SaaS ini, pelanggan tidakmemiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa. Hanya fitur-fitur aplikasiyang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan.Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang bersifat multi tenant, memaksapenyedia untuk hanya menyediakan fitur yang bersifat umum, tidak spesifikterhadap kebutuhan pengguna tertentu.

Meskipun demikian, kustomisasi tidak serta-merta diharamkan, meskipun hanyauntuk skala dan fungsi yang terbatas.Tapi dengan berkembangnya pasar dankemajuan teknologi pemrograman, keterbatasan-keterbatasan itu pasti akanberkurang dalam waktu tidak terlalu lama. Untuk contoh layanan SaaS, tentusaja kita harus menyebut layanan CRM online Salesforce.com yang dikomandaiMarc Benioff dan telah menjadi ikon SaaS ini. Selain itu Zoho.com, dengan hargayang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, dari

Page 6: Diktat Cloud Computing

6

mulai layanan word processor seperti Google Docs, project management,hingga invoicing online. Layanan akunting online pun tersedia, seperti yangdiberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nyadapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unifiedcommunication. Sayangnya untuk pasar dalam negeri sendiri, seperti sudah sayasampaikan dalam tulisan terdahulu, masih sangat sedikit yang mau berinvestasiuntuk menyediakan layanan SaaS ini.

Platform as a Service (PaaS)Seperti namanya, PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siappakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentusaja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS,pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasarseperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yangsemuanya diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini adalah GoogleAppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasidi atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phytondan Django. Kemudian Salesforce juga menyediakan layanan PaaS melaluiForce.com, menyediakan modul-modul untuk mengembangkan aplikasi diatasplatform Salesforce yang menggunakan bahasa Apex.

Dan mungkin yang jarang sekali kita ketahui, bahwa Facebook juga bisadianggap menyediakan layanan PaaS, yang memungkinkan kita untukmembuat aplikasi diatasnya. Salah satu yang berhasil menangguk untung besardari layanan PaaS Facebook adalah perusahaan bernama Zynga, yang tahun lalusaja berhasil meraup keuntungan bersih lebih dari US$ 100 juta, lebih besar darikeuntungan yang didapat oleh Facebook sendiri. Anda mungkin akan sedikitterkejut kalau saya beritahu bahwa Zynga ini bisa untung besar dari aplikasiyang sama sekali tidak serius, tapi mengandung zat adiktif luar biasa yaituFarmville, yang hingga kini telah berhasil menjadikan 80 juta lebih pendudukFacebook menjadi petani yang rajin mencangkul, menanam dan panen sertamemerah susu sapi demi keuntungan mereka.

Infrastructure as a Service (IaaS)IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. Ini adalah sebuah layananyang "menyewakan" sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputimedia penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitasjaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankanaplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan penyedia data centeryang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya.Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranyapenyedia layanan menyediakan layanan IaaS.

Yang penting, permintaan mereka atas sumberdaya dasar teknologi informasi itudapat dipenuhi. Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat iniadalah IaaS memungkinkan pelanggan melakukan penambahan/pengurangankapasitas secara fleksibel dan otomatis. Salah satu pionir dalam penyediaan IaaSini adalah Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic ComputingCloud). Layanan Amazon EC2 ini menyediakan berbagai pilihan persewaanmulai CPU, media penyimpanan, dilengkapi dengan sistem operasi dan jugaplatform pengembangan aplikasi yang bisa disewa dengan perhitungan jam-

Page 7: Diktat Cloud Computing

7

jaman. Untuk di dalam negeri sendiri, rencananya ada beberapa provider yangakan menyediakan layanan sejenis mulai pertengahan tahun ini.

Setelah karakteristik dan jenis layanan, sekarang kita berlanjut ke tipe-tipejangkauan (deployment) dari layanan Cloud Computing, yang terbagi menjadiempat jenis jangkauan penerapan, yaitu:

Private cloudDi mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuahorganisasi tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh si organisasi ituatau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanyaorganisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola privatecloud ini.

Community cloudDalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama olehbeberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisimisinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya. Jadi, communitycloud ini merupakan "pengembangan terbatas" dari private cloud. Dan samajuga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa di-manage olehsalah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.

Public cloudSesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedialayanannya. Layanan-layanan yang sudah saya sebutkan sebelumnya dapatdijadikan contoh dari public cloud ini.

Hybrid cloudUntuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari duaatau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di manameskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkanoleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data danaplikasi antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antarcloud,sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal.

Demikian sedikit penjelasan dari model-model cloud yang disarikan dari NIST.Namun seperti diakui oleh lembaga ini, definisi dan batasan dari CloudComputing sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Di mana nantipasarlah yang akan menentukan model mana yang akan bertahan dan modelmana yang akan mati. Namun semua sepakat bahwa cloud computing akanmenjadi masa depan dari dunia komputasi. Bahkan lembaga riset bergengsiGartner Group juga telah menyatakan bahwa Cloud Computing adalah wacanayang tidak boleh dilewatkan oleh seluruh pemangku kepentingan di dunia TI,mulai saat ini dan dalam beberapa waktu mendatang.