perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id upaya ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201...

81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADASISWA KELASVI TUNAGRAHITA RINGAN SEMESTER II SDLB NEGERI SLAWI TAHUN AJARAN 2010/2011 Skripsi Oleh : Rumatono NIM. X5209012 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vudang

Post on 04-Jul-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI

PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VI

TUNAGRAHITA RINGAN SEMESTER II SDLB NEGERI SLAWI

TAHUN AJARAN 2010/2011

Skripsi

Oleh :

Rumatono

NIM. X5209012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI

PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VI

TUNAGRAHITA RINGAN SEMESTER II SDLB NEGERI SLAWI

TAHUN AJARAN 2010/2011

Skripsi

Ditulis dan diajukan guna memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Jurusan Ilmu Pendidikan

Oleh :

Rumatono

NIM. X5209012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Rumatono. NIM X5209012. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PADA MATERI PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PADA SISWA KELAS VI TUNAGRAHITA RINGAN SEMESTER II SDLB

NEGERI SLAWI TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas VI Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi

Tahun Ajaran 2010/2011 melalui media audio visual. Penelitian ini merupakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu penelitian yang melibatkan kerjasama

antara peneliti (guru kelas) dengan kolaborator (teman sejawat), siswa, dan Kepala

Sekolah yang dilakukan di SDLB Negeri Slawi. Subjek penelitian adalah siswa Kelas

VI Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi Tahun Ajaran 2010/2011 sejumlah tujuh

anak, yang terdiri dari tiga siswa putra dan empat siswa putri.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara

dan analisis dokumen. Validitas data diuji dengan teknik triangulasi, yaitu triangulasi

data dan triangulasi metode. Validitas tes tertulis pada penelitian ini diuji melalui

validitas isi dengan menyusun kisi-kisi soal. Analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif komparatif, yakni dengan membandingkan nilai tes antar siklus.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Hasil tes awal (pre tes) nilai rata-rata kelas

diperoleh 49,29. 2) Hasil tindakan siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi

62,86. 3) Hasil tindakan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat lagi menjadi 70.

Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai

rata-rata hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas VI

Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi Tahun Ajaran 2010/2011 dan telah

memenuhi tindakan kinerja yang telah dilakukan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam materi permukaan bumi pada Siswa Kelas VI Tunagrahita Ringan

Semester II SDLB Negeri Slawi Tahun Ajaran 2010/2011.

Kata kunci : Media audio visual, hasil belajar IPA, tunagrahita ringan

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Rumatono. EFFORTS TO IMPROVE LEARNING OF NATURAL SCIENCES IN

THE MATTER OF THE EARTH’S SURFACE THROUGH AUDIO VISUAL

MEDIA TO SIXTH GRADE OF SECOND SEMESTER LIGHT MENTAL

RETARDATION IN SDLB NEGERI SLAWI ON 2010/2011 ACADEMIC YEAR.

Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education University of Sebelas

Maret Surakarta.

The purpose of this study is to improve learning outcomes of subjects of

Natural Sciences in Sixth Grade Student Light Mental Retardation SDLB Negeri

Slawi 2010/2011 School Year through audio visual media. This research is the

Classroom Action Research (CAR), namely a study involving collaboration between

researchers (classroom teachers) with collaborators (peers), students, and principals

conducted in SDLB Negeri Slawi. Research subjects is a sixth grade student Light

Mental Retardation SDLB Negeri Slawi 2010/2011 School Year from a number of

seven children, consist of three boys and four female student.

Data collection techniques were used: observation, tests, interviews and

document analysis. The validity of the data was tested with the triangulation

technique, namely data triangulation and triangulation methods. Validity of written

tests in this research tested the validity of the content by arranging the lattice

problem. Analysis of the data using a comparative descriptive analysis, means

comparing test scores between cycles. The results showed: 1) The average grade

results of initial tests (pre test) obtained 49.29. 2) The results of the actions from first

cycle shows average value of the class to be 62.86. 3) The average value from act of

second cycle obtained grade 70. The results of this class action indicates that there is

an increase in the average value of the study subjects of Natural Sciences in Sixth

Grade of Light Mental Retardation SDLB Negeri Slawi 2010/2011 School Year and

meets the performance measures that have been done.

Based on these results we can conclude that the use of audio visual media can

enhance the learning outcomes of Natural Sciences of the earth surface materials

study on Sixth Grade of Light Mental Retardation Student Second Semester SDLB

Slawi Negeri 2010/2011 School Year.

Key Word : Audio visual media, learning of natural sciences, light mental

retardation.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Tetapkanlah pikiranmu pada cita-citamu, maka sanubarimu tidak akan salah

menunjukkan jalan padamu untuk mencapainya. (Penulis)

Kecacatan bukanlah hambatan untuk mandiri. (Penulis)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan,

skripsi ini kupersembahkan kepada:

Bapak dan Ibu tersayang atas dorongan,

kerja keras dan doa-doanya.

Isteri tercinta atas kasih sayang dan

kesetiaannya.

Ananda Martaria Listanti BR dan Arum

Kurnia S. atas dukungan dan harapannya.

Murid-murid yang kusayangi.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan

Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk

memenuhi tugas dan melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Luar Biasa, Jurusan Ilmu Pendidikan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Banyak hambatan dan kesulitan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan

skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, hambatan dan kesulitan-

kesulitan yang penulis hadapi dapat diatasi. Berkenaan dengan hal tersebut, maka

sudah selayaknya penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi

ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

2. Bapak Drs. R. Indiarto, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ijin dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Gunarhadi, M.A, Ph.D, Ketua Program Studi Pendidikan Luar

Biasa, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Subagya, M.Si. dan Ibu Dewi Sri Rejeki, S.Pd, M.Pd. selaku

Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

petunjuk dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Luar Biasa yang telah

memberikan ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Eri Mulyani, S.Pd, Kepala Sekolah SDLB Negeri Slawi yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian guna

memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak-bapak dan ibu-ibu guru di SDLB Negeri Slawi yang telah membantu

selama penelitian berlangsung.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian

dan penulisan skripsi ini.

Semoga semua kebaikan, pengarahan, bimbingan, petunjuk dan bantuan yang

telah diberikan kepada penulis, mendapat imbalan yang berlimpah dari Tuhan

Yang Maha Pemurah.

Penulis menyampaikan bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

bersifat membangun sangatlah penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5

A. Landasan Teori .................................................................................. 5

1. Anak Tunagrahita Ringan ........................................................ 5

a. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan ................................ 5

b. Karakteristik Anak Tuna Grahita Ringan .......................... 6

c. Faktor Penyebab Anak Tuna Grahita Ringan .................... 8

d. Klasifikasi Anak Tuna Grahita .......................................... 11

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

e. Perkembangan Kognitif Anak Tuna Grahita Ringan ......... 14

f. Kesulitan Belajar Anak Tuna Grahita Ringan.................... 15

2. Tinjauan Prestasi Belajar IPA .................................................. 16

a. Konsep Pembelajaran ........................................................ 16

b. Pengertian tentang IPA ...................................................... 17

c. Tujuan Pembelajaran IPA .................................................. 18

d. Ruang Lingkup .................................................................. 19

e. Hasil Belajar ..................................................................... 19

f. Materi Pelajaran IPA ......................................................... 22

3. Tinjauan Media Audio Visual .................................................. 22

a. Pengertian Media Pembelajaran ........................................ 22

b. Manfaat Media Pembelajaran ........................................... 23

c. Media Audio Visual ........................................................... 25

1) Pengertian Media Audio Visual ................................... 25

2) Jenis Media Audio Visual ............................................ 26

3) Audio Visual dalam Kegiatan Belajar Mengajar IPA .. 27

B. Kerangka Berpikir ........................................................................ 27

C. Hipotesis ...................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31

A. Setting Penelitian ......................................................................... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 31

C. Subjek Penelitian .......................................................................... 32

D. Sumber Data ................................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 33

F. Validitas dan Reliabilitas Data ...................................................... 37

G. Analisis Data ................................................................................. 38

H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 39

I. Indikator Kinerja .......................................................................... 41

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 43

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 43

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 64

A. Kesimpulan .................................................................................. 64

B. Saran ............................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRA N............................................................................ 68

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir ................................................................... 29

Gambar 2. Model Dasar Penelitian Tindakan Kelas ......................................... 39

Gambar 3. Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas ................................................ 41

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 32

Tabel 2. Prosedur penelitian ............................................................................... 40

Tabel 3. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ................................. 42

Tabel 4. Nilai Pre Tes IPA Kelas VI Tunagrahita Ringan ................................. 53

Tabel 5. Nilai Tes Siklus I IPA Kelas VI Tunagrahita Ringan .......................... 54

Tabel 6. Perbandingan Nilai Pre Tes dan Nilai Tes Siklus I IPA ...................... 55

Tabel 7. Nilai Tes Siklus II IPA Kelas VI Tunagrahita Ringan ......................... 58

Tabel 8. Perbandingan Nilai Tes Siklus I dengan Nilai Tes

Siklus II IPA Kelas VI Tunagrahita Ringan ........................................ 59

Tabel 9. Perbandingan Nilai Pre Tes, Nilai Tes Siklus I dan

Nilai Tes Siklus II ................................................................................. 61

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Nilai Pre Tes IPA Kelas VI Tunagrahita Ringan ................................ 54

Grafik 2. Nilai Tes Siklus I IPA Kelas VI Tunagrahita Ringan ......................... 55

Grafik 3. Perbandingan Nilai Pre Tes dan Nilai Tes Siklus I IPA ..................... 56

Grafik 4. Nilai Tes Siklus II IPA Kelas VI Tunagrahita Ringan ........................ 59

Grafik 5. Perbandingan Nilai Tes Siklus I dengan Nilai Tes

Siklus II IPA Kelas VI Tunagrahita Ringan ....................................... 60

Grafik 6. Perbandingan Nilai Rata-rata Pre Tes, Tes Siklus I dan

Tes Siklus II ......................................................................................... 62

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hak atas pendidikan bagi penyandang kelainan atau ketunaan ditetapkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat 1 dan 2 yang menyatakan (1)” Bahwa setiap

warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang

bermutu, (2)” Warga negara yang memiliki kelainan fisik,emosional, mental,

intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.”

Hal ini juga dipertegas dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 tentang Pendidikan

Khusus yang menyatakahn bahwa “Pendidikan khusus merupakan pendidikan

bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses

pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki

potensi kecerdasan dan bakat lainnya.”

Salah satu penyandang kelainan atau ketunaan adalah anak tunagrahita.

Secara garis besar, anak tunagrahita diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu anak

tunagrahita ringan, anak tunagrahita sedang, dan anak tunagrahita berat. Anak

tunagrahita ringan adalah anak yang mempunyai kondisi keterbelakangan baik

kecerdasan, mental, emosional, serta kepribadiannya, dan terjadi sejak masa

perkembangannya, yang ditandai oleh fungsi-fungsi intelektual yang berada di

bawah rata-rata.

Ketidakmampuan dalam bidang intelektual menyebabkan kemampuan

untuk berpikir, memikirkan hal-hal yang abstrak, bernalar, kemauan, rasa,

penyesuaian dengan lingkungan sangatlah terbatas. Adanya keterbatasan –

keterbatasan tersebut, maka anak tunagrahita mengalami hambatan dalam

mengikuti program pembelajaran yang diberikan kepadanya.

Mereka kurang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan, pelupa,

kurang perhatian, pembosan dan mudah menyerah. Temuan di lapangan

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menunjukkan bahwa terdapat kendala bagi siswa tunagrahita ringan dalam

mengikuti pembelajaran IPA. Hal ini terlihat pada perolehan-perolehan hasil

belajar IPA materi-materi sebelumnya yang mayoritas kurang memuaskan.

Berdasarkan hasil tes IPA siswa kelas VI Tunagrahita Ringan SDLB

Negeri Slawi Kabupaten Tegal pada semester I, lebih banyak siswa yang

mendapatkan nilai rata-rata kurang dari lima, yaitu dari tujuh siswa yang

mendapat nilai rata-rata kurang dari lima terdapat lima anak, jika dipersentase

sebanyak 71.42%.

Beberapa metode telah digunakan, antara lain metode ceramah, tanya

jawab, demonstrasi,diskusi dan pemberian tugas, tetapi hasil belajar siswa masih

kurang memuaskan. Upaya untuk meningkatkan kemampuan anak tunagrahita

ringan, khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memerlukan

strategi belajar mengajar dan media pembelajaran yang sesuai, agar proses belajar

mengajar dapat berjalan lebih efektif, efisien dan memperoleh hasil yang optimal.

Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar, yang berisi materi pelajaran yang direkam pada pita magnetik kaset audio

atau Compact Disk (CD), yang dapat didengar dan dilihat kembali dengan

menggunakan alat penampil CD player. Media audio visual ini dapat dipakai

untuk belajar secara perorangan, kelompok maupun klasikal.

Media audio visual digunakan sebagai media pembelajaran, karena

memiliki manfaat, antara lain :

1. Dapat membangkitkan motivasi belajar.

2. Dapat menampilkan objek yang terlalu besar atau terlalu kecil.

3. Dapat menampilkan objek yang berbahaya, misalnya binatang buas.

4. Dapat mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion.

5. Dapat membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit, misalnya untuk

menjelaskan sistem peredaran darah.

6. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

7. Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi.

8. Dapat menyajikan pesan/informasi belajar secara konsisten

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Media audio visual juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan

dengan media yang lain, yaitu :

1. Dapat diputar berulang-ulang.

2. Mudah digunakan

3. Praktis, mudah dibawa ke mana-mana

4. Mudah diperbanyak.

Media Audio visual adalah media yang dirancang untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran IPA dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Media

ini menghasilkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan (PAKEM).

Melalui media audio visual, penulis berharap pembelajaran IPA semakin

menarik dan menyenangkan, sehingga memudahkan siswa tunagrahita ringan

untuk dapat menerima, memahami dan menerapkan hasil belajar dalam kehidupan

sehari-hari.

Berdasarkan asumsi di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian

tindakan kelas :

Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Permukaan Bumi Melalui

Media Audio Visual pada Siswa Kelas VI Tunagrahita Ringan Semester II SDLB

Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2010/2011.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :”Apakah melalui media audio

visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi permukaan bumi pada

Siswa Kelas VI Tunagrahita Ringan Semester II SDLB Negeri Slawi Kabupaten

Tegal Tahun Ajaran 2010/2011?”.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah” Untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi permukaan bumi pada

siswa kelas VI Tunagrahita Ringan Semester II SDLB Negeri Slawi Kabupaten

Tegal Tahun Ajaran 2010/2011 melalui Media Audio Visual.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi siswa,

guru maupun sekolah. Adapun manfaat yng dapat diperoleh melalui penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Dapat menumbuhkan suasana belajar yang menarik, menyenangkan dan tidak

membosankan, sehingga hasil belajar pada materi permukaan bumi

meningkat.

2. Bagi Guru

Dapat memberikan inspirasi untuk menemukan dan menggunakan alat bantu

mengajar serta metode yang sesuai dengan karakteristik siswa dalam proses

belajar mengajar.

3. Bagi Sekolah

Kemampuan dan keberhasilan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa

dapat meningkatkan reputasi sekolah di mata masyarakat. Media audio visual

yang digunakan dalam penelitian ini dapat menambah perbendaharaan alat

peraga di sekolah.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Anak Tunagrahita Ringan

a. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan

Anak tunagrahita ringan adalah salah satu golongan anak yang

tarafnya masih ringan, masih mempunyai kemampuan untuk di didik

secara sederhana. Hal ini juga sependapat dengan Munzayanah (2000:35)

yang menyatakan bahwa “Anak tunagrahita ringan mempunyai

kemampuan untuk dididik dalam membaca,menulis, berhitung sederhana,

dan mereka juga dapat dilatih kebiasaan sehari-hari. Anak cacat grahita

ringan ini biasanya dapat belajar menyesuaikan diri dengan masyarakat di

luar lingkungannya”. Tjutju Sutjihati Somantri (2006:106) berpendapat

bahwa: Anak tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil, yaitu

mereka yang memiliki IQ menurut skala Weschler (WISC) memiliki IQ

69-55. Mereka masih dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung

sederhana. Dengan bimbingan dan pendidikan yang baik, anak terbelakang

mental ringan pada saatnya akan dapat memperoleh penghasilan untuk

dirinya sendiri. Selain itu mereka juga dapat dididik menjadi tenaga semi

skilled dan dapat bekerja dengan sedikit pengawasan, namun demikian

mereka tidak mampu melakukan penyesuaian sosial secara independent.

Sejalan dengan pendapat di atas, Mohammad Efendi (2006:90)

mengemukakan bahwa :

Anak tunagrahita mampu didik (debil) adalah anak yang tidak

mampu mengikuti pada program sekolah biasa, tetapi ia masih memiliki

kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pendidikan walaupun

hasilnya tidak maksimal, dengan kata lain mereka dapat dididik secara

minimal dalam bidang-bidang akademis.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Wikipedia dalam (http://en.wikipedia.org/wiki/Mental_retardation)

menyatakan bahwa :

“Mental Retardasi (MR) adalah gangguan umum muncul sebelum

dewasa, ditandai dengan gangguan fungsi kognitif secara signifikan dan

defisit dalam dua atau lebih perilaku adaptif. Hal ini secara historis telah

didefinisikan sebagai Intelligence Quotient skor DI bawah 70. Setelah

hampir seluruhnya berfokus pada kognisi, definisi sekarang mencakup

komponen yang berkaitan dengan fungsi mental dan salah satu yang

berkaitan dengan keterampilan fungsional individu dalam lingkungan

mereka. Akibatnya, orang dengan rata-rata Intelligence Quotient-bawah

tidak dapat dianggap cacat mental. Keterbelakangan mental sindromik

adalah defisit intelektual berhubungan dengan perilaku lain medis dan

tanda-tanda dan gejala. Keterbelakangan mental Non-sindromik mengacu

pada defisit intelektual yang muncul tanpa kelainan lain. Keterbelakangan

mental adalah sebuah subtipe dari cacat intelektual, meskipun istilah yang

kini paling disukai oleh para pendukung di negara-negara berbahasa

Inggris yang paling sebagai eufemisme untuk MR.

Namun, cacat intelektual adalah konsep yang lebih luas dan

mencakup defisit intelektual yang terlalu ringan untuk benar memenuhi

syarat sebagai keterbelakangan mental, terlalu spesifik (seperti dalam

ketidakmampuan belajar tertentu), atau diperoleh di kemudian hari,

melalui cedera otak yang diakuisisi atau penyakit neurodegenerative

seperti demensia. Cacat Intelektual dapat muncul pada umur berapapun.

Perkembangan cacat adalah setiap cacat yang disebabkan oleh

masalah dengan pertumbuhan dan perkembangan. Istilah ini mencakup

banyak kondisi medis bawaan yang tidak memiliki komponen mental atau

intelektual, walaupun juga, kadang-kadang digunakan sebagai eufemisme

untuk MR”.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat penulis simpulkan

bahwa anak tunagrahita ringan adalah anak yang memiliki IQ sekitar 55-

70, dapat belajar membaca, menulis dan berhitung sederhana, dapat

dididik untuk memiliki kecakapan hidup sebagai bekal untuk mandiri.

b. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan

Jika dilihat secara fisik, karakteristik anak tunagrahita ringan tidak

jauh berbeda dengan anak normal pada umumnya, namun secara psikis

anak tunagrahita ringan berbeda dengan anak normal. Hal ini seperti yang

dinyatakan Tjutju Sutjihati Somantri (1996:86) bahwa pada umumnya

anak tunagrahita ringan tidak mengalami gangguan fisik. Mereka secara

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

fisik tampak seperti anak normal pada umumnya. Oleh karena itu agak

sukar membedakan secara fisik antara anak tunagrahita ringan dengan

anak normal.

Menurut Heri Purwanto (1998:22-25), karakteristik anak

tunagrahita ringan adalah sebagai berikut :

1) Karakteristik Mental

Anak tunagrahita memiliki daya asosiasi yang sangat terbatas,

menunjukkan adanya gangguan respon atau reaksi yang sama

terhadap pertanyaan yang berbeda (perseverasi). Daya ingatnya sangat

terbatas sehingga cenderung sering lupa, kemampuan berpikirnya

cenderung konkrit, daya konsentrasinya kurang, penalaran dan

persepsinya juga rendah.

2) Karakteristik Fisik

Tunagrahita yang tergolong ringan, sebagian besar tidak

memiliki kelainan fisik. Sedangkan tunagrahita yang sedang sampai

berat sebagian besar disertai dengan kelainan fisik dengan tipe-tipe

klinis tertentu.

3) Karakteristik Sosial-Emosi

Minat bermain dan permainannya cenderung sesuai dengan

kemampuan usia mentalnya daripada usia kalender. Anak tuna grahita

cenderung berperilaku impulsif, hiperaktif, agresif, dan hipoaktif,

serta terkesan suka melanggar norma bila dibandingkan dengan anak

normal.

Sedangkan Mohammad Efendi (2006:90) mengemukakan bahwa

karakteristik kemampuan anak tunagrahita ringan yang dapat

dikembangkan adalah:

1) Membaca, menulis, mengeja dan berhitung

2) Menyesuaikan diri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain

3) Keterampilan yang sederhana untuk kepentingan kerja di kemudian

hari.

Wikipedia dalam (http://en.wikipedia.org/wiki/Mental_retardation)

menyatakan :

Kebanyakan orang dengan keterbelakangan mental tidak terlihat

seperti mereka memiliki jenis cacat intelektual, terutama jika cacat yang

disebabkan oleh factor lingkungan seperti gizi buruk atau keracunan timah.

Tampilan khas untuk orang dengan keterbelakangan mental hanya hadir

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dalam minoritas kasus, yang semuanya melibatkan keterbelakangan mental

sindromik.

Anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat belajar untuk

duduk, merangkak atau berjalan lebih lambat dari anak-anak lain, atau

mereka dapat berjalan,tetapi lambat untuk berbicara. Orang dewasa dan

anak-anak dengan keterbelakangan mental mungkin juga menunjukkan

beberapa atau semua karakteristik sebagai berikut :

Keterlambatan dalam perkembangan bahasa lisan

1) Defisit di memori keterampilan

2) Kesulitan belajar aturan social

3) Kesulitan dengan pemecahan masalah keterampilan

4) Penundaan dalam pengembangan perilaku adaptif seperti self-help atau

keterampilan perawatan diri

5) Kewenangan inhibitorsosial

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak

tunagrahita ringan secara fisik sama dengan anak normal, tetapi

kemampuan berpikirnya terbatas dan daya konsentrasinya kurang, serta

memiliki penalaran dan persepsi yang rendah.

c. Faktor Penyebab Anak Tunagrahita Ringan

Faktor penyebab anak tunagrahita diklasifikasikan oleh para ahli

sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing, namun secara garis besar

pada prinsipnya semua sama.

Menurut Geniofam (2010:26,27) tunagrahita disebabkan beberapa

faktor, antara lain :

1) Genetis

a) Kerusakan / kelainan biokimiawi

b) Abnormalitas kromosom

Anak tunagrahita yang lahir disebabkan oleh faktor ini pada

umumnya memiliki IQ antara 20-60 dan rata-rata memiliki IQ 30-

50.

2) Prenatal

a) Infeksi Rubella (cacar)

b) Faktor Rhesus

3) Pada saat kelahiran

Tunagrahita yang disebabkan oleh kejadian yang terjadi pada saat

kelahiran adalah luka- luka pada saat kelahiran, sesak nafas

(aspbyxia), dan lahir prematur.

4) Setelah Lahir

Penyakit-penyakit akibat infeksi misalnya meningitis (peradangan

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pada selaput otak) dan problem nutrisi yaitu kekurangan gizi,

misalnya kekurangan protein yang didderita bayi dan awal masa

kanak-kanak dapat menyebabkan tunagrahita.

5) Faktor Sosio-Kultural

Sosio kultural atau sosial budaya lingkungan dapat mempengaruhi

perkembangan intelektual manusia.

6) Gangguan Metabolisme / Nutrisi

a) Phenylketonuria. Gangguan pada metabolisme asam amino, yaitu

gangguan pada enzym phenylketonuria.

b) Gargolisme. Gangguan metabolisme saccharide dalam hati,

limpakecil dan otak

c) Cretinisme. Gangguan pada hormon tiroid yang dikenal karena

definisi iodium.

Sejalan dengan pendapat diatas, Rusli Ibrahim (2005:39,40)

menyatakan bahwa sebab-sebab seseorang menjadi terbelakang mental

adalah sebagai berikut:

1) Faktor Hereditas ; atau faktor genetika/keturunan yang menjadi

penyebab keterbelakangan mental

2) Faktor sebelum lahir ; yaitu kemungkinan-kemungkinan sebagai

berikut:

a) Karena kekurangan nutrisia, infeksi dan luka-luka serta keracunan

sewaktu bayi dalam kandungan. Janin tersebut mengalami

keracunan atau infeksi.

b) Sewaktu ibu mengandung, mungkin menderita penyakit kolera,

typus, malaria, syphilis dan gonorhea.

c) Terjadi intoxication/keracunan pada janin, ketika ibu hamil muda,

mungkin ia minum obat-obatan seperti thalidomide, obat

kontraseptif anti hamil.

d) Waktu hamil/sebelum kelahiran; mungkin ibu mengalami

psikosis, shoks atau dalam keadaaan takut yang berlebihan. Selain

itu, mungkin ketika hamil, sang ibu terkena pululan, terjatuh yang

mengenai bagian perut.

3) Faktor ketika kelahiran ; Resiko sewaktu melahirkan anaknya dapat

mengancam si ibu sendiri maupun anaknya. Terutama pada kelahiran

pertama yang berlangsung lama dan sulit sekali. Oleh karena saat

kelahiran itu kepala bayi sering terganggu oleh tekanan-tekanan

karena mampat dari dinding rahim ibu. Tekanan-tekanan tersebut bisa

menyebabkan intracranial haemorrage, yaitu pendarahan pada bagian

dalam kepala si bayi. Tekanan tersebut bisa disebabkan oleh :

kelahiran dengan bantuan tang, asphixia (lahir tanpa napas, prematur

dan sebagainya.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4) Faktor sesudah kelahiran ; Adapun sebab-sebabnya antara lain:

traumatic (luka pada kepala), kejang step, infeksi pada otak,

kekurangan nutrisi, dan sebagainya.

Menurut Yanet dalam Munzayanah ( 2000:14), bahwa penyebab

retardasi mental digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu:

1) Kelompok biomedik yang meliputi :

a) Prenetal, dapat terjadi karena :

(1) Infeksi pada ibu sewaktu mengandung

(2) Gangguan metabolisme

(3) Irradasi sewaktu umur kehamilan antara 2-6 minggu

(4) Kelainan kromosom

(5) Malnutrisi

b) Natal, antara lain berupa :

(1) Anaxia

(2) Asphysia

(3) Prematurias dan posmaterias

(4) Kerusakan otak

c) Post natal, dapat terjadi karena :

(1) Malnutrisi

(2) Infeksi

(3) Trauma

2) Kelompok sosio kultural, psikologik atau lingkungan.

Wikipedia dalam (http://en.wikipedia.org/wiki/Mental_retardation)

menyatakan :

Di antara anak-anak, penyebabnya tidak diketahui untuk sepertiga

sampai setengah dari kasus. Down syndrome, sindrom velocariofacial dan

sindrom alkohol janin, ini adalah tiga bawaan penyebab paling umum.

Namun dokter telah menemukan penyebab lain. Yang paling

umum adalah :

Kondisi genetik

Kadang-kadang cacat disebabkan oleh gen abnormal warisan dari orang

tua, kesalahan ketika penggabungan gen, atau alasan lain.

1) Masalah selama kehamilan

Cacat mental dapat terjadi ketika janin tidak berkembang dengan baik.

Misalnya mungkin ada masalah dengan cara sel-sel janin membelah

sebagai pertumbuhannya. Seorang wanita yang minum alkohol (lihat

sindrom alkohol janin) atau mendapat infeksi seperti rubella selama

kehamilan juga dapat memiliki bayi dengan cacat mental.

2) Masalah saat lahir

Jika bayi memiliki masalah selama persalinan dan kelahiran, seperti

tidak mendapatkan cukup oksigen, ia mungkin telah cacat

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

perkembangan akibat kerusakan otak.

3) Paparan terhadap beberapa jenis penyakit atau racun

Penyakit seperti batuk rejan, campak, atau meningitis dapat

menyebabkan cacat mental jika perawatan medis tertunda atau tidak

memadai. Paparan racun seperti timbal atau merkuri juga dapat

mempengaruhi kemampuan mental.

4) Kekurangan yodium, mempengaruhi sekitar 2 miliar orang di seluruh

dunia, adalah penyebab utama cacat mental di wilayah negara

berkembang dimana kekurangan yodium merupakan endermik.

Kekurangan yodium juga menyebabkan gondok, pembesaran kelenjar

tiroid.

5) Malnutrisi adalah penyebab umum dari kurangnya intelegensi di

belahan

dunia yang terkena dampak kelaparan, seperti Ethiopia.

6) Tidak adanya fasciculus arkuata.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tunagrahita

dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu :

1) Faktor genetik/keturunan

2) Penyakit pada saat ibu mengandung

3) Kondisi psikis pada saat ibu mengandung

4) Keracunan pada janin

5) Lahir prematur

6) Kerusakan otak akibat tekanan pada saat lahir

7) Infeksi otak

8) Gangguan metabolisme/ kekurangan nutrisi

9) Sosiokultural lingkungan

d. Klasifikasi Anak Tunagrahita

Para ahli telah mengklasifikasikan anak tunagrahita dari berbagai

sudut pandang yang berbeda, namun pada prinsipnya semua sama.

Tjutju Sutjiharti Somantri (1996:86,87) menyatakan bahwa:

Pengelompokan pada umumnya berdasarkan pada taraf intelegensinya,

yang terdiri dari terbelakang ringan, sedang dan berat. Pengelompokan

seperti ini sebenarnya bersifat artificial karena ketiga kelompok di atas

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

tidak dibatasi oleh garis demarkasi yang tajam. Gradasi dari satu level ke

level berikutnya bersifat kontinum. Kemampuan intelegensi anak

tunagrahita kebanyakan diukur dengan tes Stanford Binet dan Skala

Weschler (WISC).

Level Keterbelakangan

IQ

Stanford Binet Skala Weschler

Ringan

Sedang

Berat

Sangat berat

68- 52

51- 36

32- 20

19

69- 55

54- 40

39- 25

24

Heri Purwanto (1998:20-22) menyatakan bahwa klasifikasi anak

tunagrahita dapat dibedakan menjadi tiga sudut pandang, diantaranya

yaitu:

1) Klasifikasi berdasarkan sudut pandang disiplin ilmu

a) Dunia Pendidikan

(1) Mampu didik ( Educable)

(2) Mampu latih (Trainable)

(3) Mampu rawat ( totally Dependen)

b) Psikologi

(1) Ringan (Mild)

(2) Sedang (Moderate)

(3) Berat (Severe)

(4) Sangat berat (Profound)

c) Medis

(1) Debil

(2) Embisil

(3) Idiot

2) Klasifikasi berdasarkan sudut pandang dari angka kecerdasan

a) Binnet Simon

(1) Ringan (Mild) IQ 68-52, usia mental dewasa = 8,3–10,2 tahun

(2) Sedang (Moderate) IQ 51-36, usia mental dewasa = 5,7–8,2

tahun

(3) Berat (Severe) IQ 36-20, usia mental dewasa = 3,2–5,6 tahun

(4) Sangat berat (Profound) IQ< 19, usia mental dewasa = <3,1

tahun

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b) Weschler

(1) Ringan (Mild) IQ 69-55, usia mental dewasa = 8,3 – 10,2 tahun

(2) Sedang (Moderate) IQ 54-40, usia mental dewasa = 5,7– 8,2

tahun

(3) Berat (Severe) IQ 39-25, usia mental dewasa = 3,2 – 5,6 tahun

(4) Sangat berat (Profound) IQ< 24, usia mental dewasa = <3,1 tahun

c) Penggolongan tunagrahita untuk keperluan pembelajaran menurut

B3PTKSM (P.26) sebagai berikut :

(1) Taraf perbatasan (border line) dalam pendidikan disebut

sebagai lamban belajar (low learner) dengan IQ 70-85.

(2) Tunagrahita mampu didik (educable mentally retarde) ddengan

IQ 50-75

(3) Tunagrahita mampu latih (trainable mentally retarded) dengan

IQ 30-50 atau IQ 35-55

(4) Tunagrahita buruh rawat (dependent or profoundly mentally

retarded) dengan IQ di bawah 25 atau 30

d) Penggolongan Tunagrahita Secara Medis-Biologis menurut Roan,

1979, dalam B3PTKSM (P.25) sebagai berikut :

(1) Retardasi mental taraf perbatasan (IQ 68-85)

(2) Retardasi mental ringan (IQ 52-67)

(3) Retardasi mental sedang(IQ 36-51)

(4) Retardasi mental berat (IQ 20-35)

(5) Retardasi mental sangat berat (IQ < 20)

(6) Retardasi mental tak tergolongkan

e) Adapun penggolongan tunagrahita secara sosial psikologis terbagi

dua kriteria yaitu psikometrik dan perilaku adaptif.

f) Adapun penggolongan tunagrahita berdasarkan kriteria psikometrik

menurut skala intelegensi Weschler (Kirk dan Gallagher, 1979

dalam B3PTKM (P.26) yaitu :

(1) Retardasi mental ringan (mild mental retardation ) dengan IQ

55- 69

(2) Retardasi mental sedang (moderate mental retardation )

dengan IQ 40- 54

(3) Retardasi mental berat (savere mental retardation ) dengan IQ

20- 39

(4) Retardasi mental sangat berat (profound mental retardation )

dengan IQ 20 kebawah.

g) Penggolongan tunagrahita menurut kriteria perilaku adaptif tidak

berdasarkan intelegensi, tetapi berdasarkan kematangan sosial. Hal

ini juga mempunyai empat taraf, yaitu:

(1) Ringan

(2) Sedang

(3) Berat

(4) sangat berat

h) Sedangkan secara klinis, tunagrahita dapat digolongkan atas dasar

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tipe atau ciri-ciri jasmaniah sebagai berikut:

(1) Sindroma Down/Mongoloid, dengan ciri-ciri wajah khas

mongol,, mata sipit dan miring, lidah dan bibir tebal dan suka

menjulur, jari kaki melebar, kaki dan tangan pendek, kulit

kering, tebal, kasar dan keriput, dan susunan geligi kurang

baik.

(2) Hydrocephalus (kepala besar berisi cairan), dengan ciri kepala

besar, raut muka kecil, tengkorak sering menjadi besar

(3) Microcephalus dan makrocephalus, dengan ciri-ciri ukuran

kepala tidak proporsional (terlalu kecil atau terlalu besar)

Wikipedia dalam (http://en.wikipedia.org/wiki/Mental_retardation)

menyatakan :

Rentang berikut, berdasarkan Standar Skor dari tes kecerdasan,

mencerminkan kategori American Association of Mental Retardation,

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV-TR, dan

Klasifikasi Internasional Penyakit-10.

Kelas IQ

Keterbelakangan mental yang mendalam Di bawah 20

Keterbelakangan mental yang parah 20 – 34

Keterbelakangan mental sedang 35 – 49

Keterbelakangan mental ringan 50 – 69

Borderline intelektual berfungsi 70 – 84

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan anak tunagrahita

dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Tunagrahita ringan (Debil)

2) Tunagrahita sedang ( Embisil)

3) Tunagrahita berat ( Idiot)

e. Perkembangan Kognitif Anak Tunagrahita Ringan

Secara fisik anak tunagrahita ringan tampak seperti anak normal

pada umumnya, namun bila ditinjau dari perkembangan kognitifnya, anak

tunagrahita ringan jauh berbeda dengan anak normal.

Menurut Suppes dalam Sutjihati Somantri (1996:90) menjelaskan,

bahwa kognisi merupakan bidang yang luas, meliputi semua aspek

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

keterampilan akademik yang berhubungan dengan wilayah persepsi.

Mussen, Conger, dan Kagan dalam Sutjihati Somatri (1996:90)

menjelaskan bahwa kognisi paling sedikit terdiri dari lima proses, yaitu

persepsi, memory, pemunculan ide-ide, evaluasi, penalaran dan proses-

proses itu meliputi sejumlah unit, yaitu skema, gambaran, simbol, konsep

dan kaidah-kaidah.

Ternyata bahwa kognisi adalah bidang yang luas dan beragam.

Anak tunagrahita memiliki taraf intelegensi yang rendah, maka tunagrahita

pada umumnya perkembangan kognitifnya juga terhambat.

Anak tunagrahita yang memiliki MA yang sama dengan anak

normal, tidak memiliki keterampilan kognitif yang sama. Anak normal

tetap memiliki keterampilan kognitif yang lebih unggul daripada anak

tunagrahita. Anak normal memiliki kaidah dan strategi dalam memecahkan

masalah, sedangkan anak tunagrahita bersifat trial dan error. Dalam hal

kecepatan belajar (learning rate), anak tunagrahita jauh tertinggal dengan

anak normal.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

perkembangan kognitif anak tunagrahita jelas mengalami hambatan

terutama dalam persepsi, memori, pemunculan ide-ide, evaluasi dan

penalaran.

f. Kesulitan Belajar Anak Tunagrahita Ringan

Anak tunagrahita memiliki tingkat intelegensi di bawah anak

normal. Hal tersebut menyebabkan anak tunagrahita banyak mengalami

hambatan dan kesulitan dalam belajarnya.

Tjutju Sutjihati Somantri (1996:85) menyatakan bahwa:

Intelegensi merupakan fungsi yang kompleks yang dapat diartikan sebagai

kemampuan untuk mempelajari informasi dan keterampilan-keterampilan

menyesuaikan diri dengan masalah-masalah dan situasi-situasi kehidupan

baru, belajar dari pengalaman masa lalu, berpikir abstrak, kreatif dapat

menilai secara kritis, menghindari kesalahan-kesalahan, mengatasi

kesulitan-kesulitan, dan kemampuan untuk merencanakan masa depan.

Anak tunagrahita memiliki kekurangan dalam semua hal tersebut.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Kapasitas belajar anak tunagrahita terutama yang bersifat abstrak seperti

belajar berhitung, menulis dan membaca juga terbatas, kemampuan

belajarnya cenderung tanpa pengertian atau cenderung belajar dengan

membeo.

A. Setiawan dalam Rusli Ibrahim (2005 : 40-43) juga menyatakan

bahwa anak tunagrahita memiliki masalah dalam :

1) Persepsi, motorik dan masalah koordinasi

2) Gangguan perhatian dan hiperaktif

3) Kelemahan dalam mengingat dan berpikir

4) Ketidakmampuan dalam belajar dan prestasi akademis

Children development institute menyatakan dalam

(http://www.childdevelopmentinfo.com/learning_disabilities.shtm) sebagai

berikut :

Kesulitan belajar biasanya mempengaruhi lima wilayah umum :

1) Bahasa lisan : lambat, terganggu dan penyimpangan dalam

mendengarkan dan berbicara.

2) Bahasa tertulis : kesulitan dengan membaca, menulis dan ejaan.

3) Aritmatika : kesulitan dalam melakukan operasi aritmatika

atau dalam pemahaman konsep dasar.

4) Penalaran : kesulitan dalam mengatur dan mengintegrasikan

pikiran.

5) Memori : kesulitan dalam mengingat informasi dan

instruksi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak

tunagrahita ringan mengalami gangguan persepsi, gangguan perhatian,

lemah dalam mengingat dan berpikir, serta terbatas dalam belajar

membaca, menulis dan berhitung.

2. Tinjauan Prestasi Belajar IPA

a. Konsep Pembelajaran

UUSPN No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran

adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

5) Penyesuaian diri dengan lingkungan

6)

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

belajar pada suatu lingkungan belajar.

Menurut Tian Belawati (2003:1.1) pembelajaran diartikan sebagai

proses penyusunan informasi dan penataan lingkungan untuk menunjang

proses penemuan ilmu pengetahuan. Pengertian lingkungan di sini tidak

hanya berarti tempat belajar, tetapi termasuk di dalamnya adalah metode,

media dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi dan

membimbing siswa belajar. Informasi dan lingkungan yang disampaikan

dapat berubah-ubah, tergantung pada tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Proses pembelajaran mencakup di dalamnya adalah proses

pemilihan, penataan, dan penyampaian informasi dalam lingkungan yang

sesuai serta cara siswa berinteraksi dengan sumber informasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pendidik agar peserta didik dapat

melakukan kegiatan belajar dengan maksimal.

b. Pengertian tentang IPA

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) berasal dari kata sains yang berarti

alam. Sains menurut Suyoso (dikutip oleh Izzatin, 2008) merupakan

“pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis

tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yang teratur,

sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal”.

Menurut Abdullah (dikutip oleh Izzatin, 2008) IPA merupakan

“pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas

atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,

penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait

antara antara cara yang satu dengan cara yang lain”

Permendiknas 24(2006:81) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

IPA merupakan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan manusia

dengan menggunakan metode ilmiah berupa eksperimen, observasi, dan

penemuan sehingga didapatkan suatu kesimpulan dan penyusunan teori.

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan salah satu mata pelajaran

yang diberikan di sekolah, yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi

peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

sehari-hari.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat

diidentifikasi. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak

berdampak buruk terhadap lingkungan.

Pembelajarn IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah

(scientific inquery) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan hidup. Pembelajaran IPA di SDLB menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

c. Tujuan Pembelajaran IPA

Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdaarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

memecahkan masalah dan membuat keputusan

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

d. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,hewan, tumbuhan

dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan

2) Benda/materi; sifat-sifat dan kegunaannya, meliputi : cair, padat dan

gas

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana

4) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya dan benda-

benda langit lainnya.

e. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari

seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan

perilaku yang relatif menetap.

Menurut Benyamin S. Bloom dalam Mulyono Abdurrahman

(2003:38) ada tiga ranah (domain) hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Menurut A.J Romoszowski dalam Mulyono Abdurrahman

(2003:38) hasil belajar merupakan keluaran (output) dari suatu sistem

pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa

bermacam-macam informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

atau kinerja (performance). Hasil belajar dikelompokkan menjadi dua

yaitu pengetahuan dan keterampilan.

John M.Keller dalam Mulyono Abdurrahman (2003:38) juga

menyatakan bahwa hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem

pemrosesan berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan

tersebut dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu kelompok

masukan pribadi (personal input) dan kelompok masukan yang berasal

dari lingkungan (enviromental inputs).

Menurut Keller, hasil belajar adalah prestasi aktual yang

ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah

pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh

besarnya usaha yang dilakukan oleh anak.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah suatu hasil yang diperoleh individu melalui belajar untuk

mengaktualisasikan diri, sehingga ada perubahan tingkah laku yang

mencaku segi kognitif, afektif dan psikomotor.

Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut

Ngalim Purwanto (1990 : 102) faktor-faktor itu dibedakan menjadi dua

golongan, yaitu :

1) Faktor Individual

(a) Kematangan / Pertumbuhan

Mengajarkan sesuatu yang baru dapat berhasil jika taraf

pertumbuhan pribadi telah memungkinkan, potensi jasmani dan

rohaninya telah matang.

(b) Kecerdasan / Intelegens

Di samping kematangan, dapat tidaknya seseorang mempelajari

sesuatu dengan berhasil baik ditentukan/dipengaruhi pula oleh

taraf kecerdasan yang dimiliki.

(c) Latihan dan ulangan.

Melatih diri dan sering melakukan sesuatu, maka kecakapan dan

pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi makin dikuasai dan

makin mendalam.

(d) Motivasi

Merupakan pendorong bagi organisme untuk melakukan sesuatu.

(e) Sifat-sifat pribadi seseorang

Tiap-tiap orang mempunyai sifat-sifat kepribadiannya masing-

masing yang berbeda antar seorang dengan yang lainnya, yang

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

sedikit banyak mempengaruhi sampai di manakah hasil belajarnya

dapat dicapai.

2) Faktor Sosial

(a) Keadaan keluarga

Suasana dan keadaan yang bermacam-macam turut menentukan

bagaimana dan sampai di mana prestasi belajarnya dialami dan

dicapai oleh individu.

(b) Guru dan cara mengajar

Bagaimana skap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya

pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru

mengajarkan turut menentukan prestasi belajar.

(c) Alat-alat pelajaran

(d) Motivasi sosial.

Berkaitan dengan dorongan dan dukungan orang lain (guru, orang

tua, teman)

(f) Lingkungan dan kesempatan

Sumadi Suryabrata (1993:249), mengklasifikasikan faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut :

1) Faktor yang berasal dari luar

(a) Non sosial

Yang dimaksud adalah keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu,

tempat, alat dan lain-lain.

(b) Sosial

Faktor manusia (sesama manusia) baik manusia itu ada (hadir)

maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, yang tidak langsung

hadir.

2) Faktor yang berasal dari dalam

(a) Fisiologi

(1) Tonus jasmani pada umumnya

(2) Keadaan fungsi-fungsi fisiologi tertentu

(b) Psikologis

(1) Adanya kebutuhan

(2) Akan adanya kebutuhan rasa aman, bebas dari rasa

kekhawatiran.

(3) Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam

hubungan dengan orang lain.

(4) Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari

masyarakat

(5) Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan dan

mengaktualisasikan diri.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

f. Materi Pelajaran IPA

Sesuai dengan judul dalam penelitian ini, materi diambil dari

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB-C Tuna Grahita Ringan

(2006:88) sebagai berikut :

3. Tinjauan Media Audio Visual

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah

berarti tengah, perantara, atau pengantar.

Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad (2010:3) mengatakan bahwa

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Menurut pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,

atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

No. Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

1 Bumi dan alam

semesta

Memahami

kenampakan

permukaan bumi

dan langit, cuaca

dan pengaruhnya

pada manusia

1.1 Mendeskripsi-

kan

Kenampakan

permukaan

bumi (daratan

dan sebaran

air)

1.1.1 Menyebutkan lima

macam

kenampakan

permukaan bumi

1.1.2 Menyebutkan

lima penyebab

kerusakan

permukaan bumi

1.1.3 Menyebutkan

lima cara mencegah

perubahan/

kerusakan

permukaan bumi

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

informasi visual atau verbal.

AECT (Association of Education and Communication Technology,

1977) dalam Azhar Arsyad (2010:3) memberi batasan tentang media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan

pesan atau informasi.

Menurut Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad (2010:4)

menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari

antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,

slide (gambar berbingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen yang

digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa mampu

memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara maksimal, serta sikap

yang proporsional.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Hamalik dalam Azhar Arsyad (2010:15,16) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi

dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-

pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran

akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian

pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media

pembelajaran juga dapat membantu menyajikan data dengan menarik dan

terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi dan

membantu meningkatkan pemahaman siswa.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005:2) mengemukakan ma

media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

menumbuhkan motivasi belajar

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar

pada setiap jam pelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-

lain.

Encyclopedia of Educational Research dalam Azhar Arsyad

(2010:25) merincikan manfaat media pembelajaran sebagai berikut :

1) Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, oleh karena itu

mengurangi verbalisme

2) Memperbesar perhatian siswa

3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,

oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap

4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui

gambar hidup

6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

perkembangan kemampuan berbahasa

7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam

belajar.

Azhar Arsyad (2010 : 26,27) mengemukakan manfaat praktis dari

penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar sebagai

berikut :

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk

belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan

waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,

dan lingkungannya. Misalnya, melalui karyawisata, kunjungan-

kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat media

pembelajaran adalah dapat menarik perhatian siswa, meningkatkan motivasi

siswa, meningkatkan pemahaman siswa dan secara keseluruhan pembelajaran

menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

c. Media Audio Visual

1) Pengertian Media Audio Visual

Abdul Majid (2008:180) menyatakan bahwa program video/film

biasanya disebut sebagai alat bantu pandang dengar (audio visual

aids/audio visual media).

Feri dalam (http://www.total.or.id/info.php?kk=Audiovisual)

menyebutkan bahwa arti istilah audio visual dianggap berkaitan erat

dengan pengertian berikut ini, yaitu perangkat soundsistem yang

dilengkapi dengan penampilan suara (audio) dan gambar (visual), biasanya

digunakan untuk presentasi, home theater, dan sebagainya.

Getskripsi dalam (http://getskripsi.com/tag/pengertian-audio-

visual/) menyebutkan bahwa media audio visual adalah media yang dapat

didengar dan dapat dilihat, sehingga dapat menyampaikan pengertian atau

informasi dengan cara yang lebih konkrit daripada yang disampaikan

secara lisan atau ditulis.

Edu dalam (http://nikiblogku.blogspot.com/2009/02/pengertian-

komunikasi-audio-visual-dan-html) juga menyebutkan bahwa:

komunikasi audio visual adalah proses penyampaian pesan atau informasi

dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan cara

memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan atau informasi

kepada penerima dengan melalui media yang menunjangnya. Media yang

menunjangnya itu adalah media elektronik, seperti televisi, VCD player,

DVD player, komputer dan lain-lainnya yang bisa digunakan untuk

memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan dan informasi

tersebut.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio

visual adalah suatu perangkat yang dapat didengar dan dilihat untuk

menyampaikan pesan atau informasi secara konkrit.

2) Jenis Media Audio Visual

Anwar dalam (http://media-grafika.com/multimedia-pembelajaran)

menyebutkan bahwa jenis media audio visual, yaitu :

(a) Media Video

Merupakan salah satu jenis media audio visual selain film, yang

banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas

dalam bentuk VCD.

(b) Media Komputer

Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain.

Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar,

komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya

searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat

memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta

menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.

Djamarah SB,dkk dalam Ketut Juliantara

(http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11media-audio-visual-slide-

bersuara/) menyatakan bahwa:

secara lebih spesifik, slide bersuara termasuk ke dalam media audiovisual

diam. Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya

dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi

gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki

unsur gerak. Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara),

film strip bersuara dan halaman bersuara.

Menurut Rohani, Ahmad dalam Ketut Juliantara

(http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-

bersuara/), slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain :

a) Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.

b) Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

c) Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang-ulang serta dapat diputar

kembali sesuai dengan gambar yang diinginkan.

d) Pemakaian tidak terikat oleh waktu

e) Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu, serta dapat

dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari

proyektor.

f) Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi

dan tujuan pemakai

g) Sangat praktis dan menyenangkan

h) Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.

i) Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat

3) Audio Visual dalam Kegiatan Belajar Mengajar IPA

Dalam kegiatan Belajar Mengajar IPA pada materi permukaan

bumi, audio visual yang digunakan berupa :

a) Media Video yang dikemas dalam VCD berisi tentang :

(1) Enam macam gambar kenampakan permukaan daratan

Yang terdiri dari gambar gunung, pegunungan, dataran tinggi,

dataran rendah, lembah dan pantai beserta penjelasan yang dapat

didengar.

(2) Lima macam gambar kenampakan permukaan air yang terdiri dari

sungai, danau, selat, laut dan samudera beserta penjelasan yang

dapat didengar.

b) Media Komputer : berisi rekaman peristiwa penyebab perubahan/

kerusakan permukaan bumi, terdiri dari : air pasang, air surut, banjir,

erosi, abrasi, badai, letusan gunung berapi dan tsunami serta gambar-

gambar cara mencegah terjadinya perubahan/ kerusakan permukaan

bumi, antara lain : gambar reboisasi, terasering, hutan lindung, hutan

bakau dan pemasangan beton untuk memecah gelombang laut.

B. Kerangka Berpikir

Anak tunagrahita ringan mempunyai banyak keterlambatan dan hambatan.

Hal itu dikarenakan anak tunagrahita ringan mengalami gangguan persepsi,

gangguan perhatian, lemah dalam mengingat dan berpikir, juga terbatas dalam

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

membaca, menulis dan berhitung. Mereka kurang mampu untuk menangkap

informasi-informasi terutama yang berkaitan dengan pengetahuan yang diberikan

di sekolah. Untuk mengatasi masalah anak tunagrahita dalam menangkap

pengetahuan di sekolah, diperlukan model pembelajaran yang tepat.

Model pembelajaran tersebut harus dapat membantu mempermudah proses

pembelajaran, sehingga upaya untuk meningkatkan kemampuan anak tersebut

dalam menangkap pengetahuan di sekolah dapat tercapai dan hasil belajar anak

meningkat. Pembelajaran yang dilakukan harus dibawa dalam suasana belajar

yang menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga anakpun akan termotivasi

dalam belajar.

Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan pembelajaran

anak tunagrahita ringan adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat, yang

dapat menarik perhatian siswa, dapat mengarahkan perhatian siswa, dapat

memperjelas informasi yang disajikan, sehingga hasil belajar akan lebih

meningkat.

Media pembelajaran yang perlu dipertimbangkan pengguaannya dalam

kegiatan pembelajaran anak tunagrahita ringan adalah media audio visual. Melalui

media audio visual, anak tunagrahita ringan akan lebih tertarik dan terarah

perhatiannya, lebih mudah memahami informasi yang disajikan, tidak bosan dan

suasana belajar lebih menyenangkan. Hal tersebut dapat membawa dampak hasil

belajar anak tunagrahita ringan meningkat.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Alur kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 1 .Alur kerangka berpikir

C. Hipotesis

Menurut Margono (1996:80), hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan

tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi

hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya sementara, belum

benar-benar berstatus sebagai suatu pendapat, masih harus dibuktikan

kebenarannya. Berdasarkan teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis

Kegiatan pembelajaran dengan media audio visual

edia audio visual

Hasil belajar IPA anak tuna grahita

ringan materi permukaan bumi

meningkat

Hasil belajar IPA anak tuna grahita

ringan materi permukaan bumi

rendah

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Penggunaan Media Audio Visual

dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Permukaan Bumi pada Kelas

VI Tunagrahita Ringan Semester II SDLB Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun

Ajaran 2010/2011.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat

yang bersangkutan mengajar, dengan penekanan pada peningkatan atau

penyempurnaan proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di kelas VI

Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam, semester II Tahun Pelajaran 2010/2011.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan lokasi pelaksanaan pengumpulan data yang

diperlukan. Penelitian ini dilaksanakan di SDLB Negeri Slawi Kabupaten

Tegal.

Alasan memilih sekolah ini sebagai tempat penelitian adalah :

a. Peneliti dapat melaksanakan kegiatan pengumpulan data yang

diperlukan sesuai dengan variabel-variabel yang di teliti

b. Efisiensi dalam waktu, tenaga dan biaya karena tempat penelitian

merupakan tempat mengajar peneliti

c. Sekolah tersebut mendukung diadakannya penelitian untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran

d. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek

penelitian sejenis, sehingga terhindar dari penelitian ulang

2. Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan kegiatan ini, peneliti melaksanakan penelitian

secara bertahap, mulai bulan Februari sampai bulan Juni 2011. Tahap kegiatan

mulai dari persiapan awal, pembuatan proposal hingga penyusunan laporan

penelitian.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No KEGIATAN

Februari

2011

Maret 2011

April

2011

Mei

2011

Juni

2011

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1.

Penyusunan

proposal

2.

Pendesainan

dan persiapan

media yang

digunakan

3. Pelaksanaan

Siklus I

4. Pelaksanaan

Siklus II

5.

Evaluasi Proses

Pembelajaran

6. Analisis Hasil

Evaluasi

7. Seminar hasil

penelitian

8. Penyusunan

laporan

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI Tunagrahita Ringan SDLB

Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2010/2011 sejumlah tujuh anak,

yang terdiri dari empat siswa perempuan dan tiga siswa laki-laki. Subjek dalam

penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut :

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

No Nama Jenis Kelamin Umur ( Tahun )

1

2.

3.

4.

5.

6.

7.

AS

DN

EL

EH

GR

LR

NF

L

P

P

L

L

P

P

15

14

12

13

12

12

13

D. Sumber Data

Sumber data yang dijadikan sebagai sasaran penggalian dan pengumpulan

data dalam penelitian ini meliputi :

1. Siswa kelas VI Tunagrahita Ringan : untuk mengetahui kegiatan belajar siswa

selama berada di lingkungan sekolah

2. Orang tua/ wali murid : untuk mendapatkan informasi tentang siswa selama

berada di lingkungan keluarga

3. Dokumen : berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil penilaian afektif

siswa, hasil tes siswa berupa nilai pre tes, nlai pos tes siklus I dan nilai pos tes

siklus II untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Wawancara

Menurut Anas Sudijono (2005:82), Wawancara adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab

lisan secara sepihak, berhadapan muka dan dengan arah serta tujuan yang

telah ditentukan. Suharsini Arikunto (2006:155) menyatakan bahwa

wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer).

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Menurut Winarno Surakhmad (1994:174) interview (wawancara)

menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik dengan subjek atau

sampel.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa wawancara

adalah pengambilan informasi yang dilakukan melalui suatu kegiatan

percakapan antara peneliti dengan pihak yang berkompeten (subjek penelitian)

untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian yang

dilakukan.

Informasi yang dapat diperoleh melalui kegiatan wawancara antara

lain:

a. Gambaran kemampuan anak dalam belajar

b. Gambaran kegiatan anak di rumah dan di luar rumah

c. Gambaran kebiasaan-kebiasaan anak dalam belajar di rumah

d. Kebiasaan-kebiasaan lain yang sering muncul dan sering dilakukan oleh

anak

e. Tingkah laku anak di dalam dan di luar kelas

f. Kondisi keluarga anak

g. Sarana dan prasarana belajar anak

2. Observasi

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007:70) menyatakan

bahwa”observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki”.

Menurut Anas Sudijono (2005:76) “Pengertian observasi adalah cara

menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-

fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan”.

Menurut Gulo (2005:10) menyatakan bahwa :

pengertian observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau

kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana mereka saksikan selama

pengamatan.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Ada tiga tipe observasi, yaitu:

a. Observasi partisipatif, yaitu observasi yang dilakukan oleh observator

(pengamat) dengan turut mengambil bagian dalam kegiatan yang

dilakukan oleh obyek yang diobservasi (observe)

b. Observasi sistematis, yaitu observasi yang direncanakan lebih dahulu

aspek yang akan diobservasi sesuai dengan tujuan, waktu, dan alat yang

dipakai

c. Observasi eksperimental, yaitu observasi yang dilakukan untuk

mengetahui perubahan atau gejala-gejala sebagai akibat dari situasi yang

sengaja diadakan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

observasi adalah tindakan dalam proses pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-

fenomena yang terjadi pada objek penelitian.

Tipe observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe

observatif partisipatif, yaitu observer (pengamat) berada dalam situasi yang

sedang diamati. Guru mengamati perilaku siswa pada saat proses belajar

mengajar berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara

berkeliling mendekati masing-masing subjek penelitian, sehingga peneliti

dapat melakukan pengamatan secara dekat terhadap aktivitas belajar mereka

dengan segala permasalahannya.

Pengamatan difokuskan pada kegiatan belajar mengajar IPA pada

materi Permukaan Bumi, melalui media audio visual. Data yang dikumpulkan

melalui observasi ini adalah suasana kelas, keaktifan siswa, perhatian siswa,

daya serap siswa dan hasil belajar siswa.

3. Tes

Anas Sudijono (2005 : 66) menyatakan bahwa tes adalah alat atau

prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Menurut

Suharsini Arikunto (2002 : 53), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan

serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Saifuddin Azwar (2002 : 3) mengemukakan bahwa tes adalah prosedur

yang sistaknatis, maksudnya item-item dalam tes disusun menurut cara dan

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

aturan tertentu, prosedur administrasi tes dan pemberian angka (scoring)

terhadap hasilnya harus jelas dan dispesifikasikan secara terperinci, dan setiap

orang yang mengambil tes itu harus mendapatkan item-item yang sama dalam

kondisi sebanding.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tes

adalah suatu teknik pengukuran atau penilaian yang di dalamnya terdapat

sejumlah pertanyaan/latihan yang diberikan kepada tester untuk mengetahui

atau mengukur pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu atau kelompok dengan menggunakan aturan yang sudah

ditentukan.

Anas Sudjono (2005 : 75), menyatakan tentang penggolongan tes

berdasarkan cara mengajukan dan memberikan jawaban adalah sebagai

berikut :

a. Tes tertulis yaitu tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir

pertanyaan atau soal dilakukan secara tertulis dan tester memberikan

jawaban secara tertulis.

b. Tes lisan yaitu tes dimana tester di dalam mengajukan pertanyaan atau soal

dilakukan secara lisan dan tester memberikan jawaban secara lisan pula.

c. Tes perbuatan yaitu tes yang digunakan untuk mengukur taraf kompetensi

yang bersifat keterampilan (psikomotorik), dimana penilaiannya dilakukan

terhadap proses penyelesaian tugas dan hasil akhir yang dicapai oleh tester

setelah melaksanakan tugas tersebut.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, yang

digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan

tindakan. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

dalam menangkap materi pembelajaran. Siswa diharapkan dapat menjawab

soal-soal tes dengan baik dan benar.

4. Kajian Dokumen

Teknik ini digunakan untuk menganalisis dokumen yang telah

didapatkan, baik dari hasil wawancara, hasil observasi dan nilai hasil belajar

siswa.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

F. Validitas dan Reliabilitas Data

Data dalam penelitian ini diuji validitasnya dengan beberapa teknik

triangulasi, yaitu : trianggulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi teori, dan

triangulasi metodologi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan

data yang berfungsi untuk mengecek kembali kebenaran data tertentu dengan cara

membandingkan data yang diperoleh melalui sumber lain pada berbagai fase

penelitian lapangan dalam waktu yang berlainan.

Informasi yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti dan dijadikan data

dalam penelitian ini perlu diperiksa validitasnya , sehingga data validitas tersebut

dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam

menarik kesimpulan. Tehnik yang digunakan untuk memeriksa validitas dalam

penelitian ini adalah triangulasi dan review informan.

Moeleong (2004:330) mengemukakan bahwa "Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu". Teknik

triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adaah triangulasi data dan

triangulasi metode. Triangulasi data (sumber) dilakukan dengan mengumpulkan

data tentang permasalahan dalam penelitian dari beberapa sumber data yang

berbeda. Triangulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama dengan

metode yang berbeda, seperti disinkronkan dengan hasil observasi atau dokumen

yang ada.

Untuk menjaga validitas, secara kolaboratif data dalam penelitian ini

didiskusikan / dikonsultasikan dengan teman sejawat atau tim ahli, serta

diupayakan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) observer mengamati

keseluruhan peristiwa yang terjadi di kelas; 2) tujuan, batas waktu dan rambu-

rambu observasi jelas; 3) hasil observasi dicatat lengkap dan hati-hati; dan 4)

observasi harus dilakukan secara obyektif.

Agar tes dapat digunakan sebagai alat pengukur hasil belajar siswa, maka tes

tersebut harus memenuhi syarat sebagai tes yang baik. Tes itu valid, artinya tes

yang dibuat hendaknya dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tes yang

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

disusun harus sesuai dengan materi yang pernah diajarkan dan mempunai taraf

kesukaran yang sama dengan kemampuan siswa. Jenis-jenis validitas tes menurut

Sutrisno Hadi (2000: 111) antara lain : face validity, logical validity, factorial

validity, content validity, external validity, internal validity dan empirical validity.

Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas content validity, yaitu instrumen

dari beberapa butir tes yang mencerminkan sesuatu faktor yang tidak

menyimpang dari fungsi instrumen berupa kisi-kisi buatan guru berdasarkan

KTSP.

Tes harus reliabel, tes cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik

tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden untuk memilih jawaban-

jawaban tertentu (Suharsini Arikunto, 2006: 142). Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Teknik reliabilitas menggunakan standar isi berdasarkan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan

KTSP.

G. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif komparatif, yakni

dengan membandingkan nilai tes antar siklus. Data yang dianalisis adalah nilai tes

siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan media audio visual dan nilai tes

siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan media audio visual sebanyak dua

kali siklus.

Data yang berupa nilai pre tes, nilai pos tes siklus I dan nilai pos tes siklus

II dibandingkan antara satu dengan yang lainnya. Dari hasil perbandingan

tersebut, dilihat seberapa peningkatan antara nilai pre tes dan nilai post test pada

siklus I dan nilai pos tes pada siklus II. Melalui hasil perbandingan tersebut dapat

diketahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang peneliti gunakan adalah berdasarkan Suharsini

Arikunto (2007 : 16). Model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian

tindakan terdiri dari 4 komponen pokok,yaitu :

1. Perencanaan (planning)

2. Tindakan (acting)

3. Pengamatan (observing)

4. Refleksi (reflection)

Langkah-langkah di atas dapat diilustrasikan pada gambar berikut :

TINDAKAN

PERENCANAAN PENGAMATAN

REFLEKSI

Gambar 2. Model Dasar Penelitian Tindakan Kelas Kurk Lewin dalam Suharsini

Arikunto (2007:84)

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Prosedur penelitian ini dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2. Prosedur Penelitian

Pre Tes

Perencanaan

Merencanakan membuat soal

Pelaksanaan

Melaksanakan pre test

Evaluasi

Mengevaluasi hasil pre test

Siklus I

Perencanaan

tindakan I

* Merencanakan strategi pembelajaran IPA pada

materi

perubahan kenampakan permukaan bumi

* Menyediakan media audio visual yang akan

digunakan

Tindakan I

Pembelajaran dengan menggunakan media

audio visual

Observasi I

* Melaksanakan pengamatan dengan memakai format

observasi

* Menilai hasil belajar siswa

Refleksi I

Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang

telah dilaksanakan dalam proses pembelajaran

Siklus II

Perencanaan

Tindakan II

* Mengidentifikasi masalah dan menetapkan

alternatif pemecahan masalah

* Pengembangan program II

Tindakan II

Melaksanakan tindakan II

Observasi II

Pengumpulan data hasil tindakan II

Refleksi II

Melakukan evaluasi tindakan II

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Skema Pelaksanaan Tindakan

SIKLUS II

Gambar 3. Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Mohammad Asrori

(2007:103)

I. Indikator Kinerja

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

Hasil Belajar IPA pada Materi Permukaan Bumi Melalui Media Audio Visual pada

siswa kelas VI Tunagrahita Ringan Semester II SDLB Negeri Slawi Kabupaten

Tegal Tahun Ajaran 2010/2011.

Untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian ini dapat dilihat dari

hasil belajar IPA siswa sebagai berikut :

SIKLUS I

SIKLUS II

Permasalahan

Perencanaan tindakan I

Pelaksanaan tindakan I

Refleksi I

Observasi I

Perencanaan tindakan II

Pelaksanaan tindakan II

Observasi II

Refleksi II

Permasalahan baru

Hasil refleksi I

Penyimpulan hasil

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1. Siswa dinyatakan berhasil jika telah mendapat nilai sama atau di atas Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) 60.

2. Tindakan dalam penelitian ini dinyatakan berhasil, bila tingkat ketuntasan

belajar siswa secara klasikal telah mencapai 80% atau lebih dari jumlah siwa.

Tabel 3. Penentuan KKM Mata Pelajaran IPA Kelas VI Tunagrahita Ringan

Tahun Ajaran 2010/2011

Kompe-

tensi

Dasar

Indikator

Kriteria Penetapan

Kriteria

Ketuntasan

Minimal

Kom-

pleksi-

tas

Daya

Dukung

Intake

Siswa

Indika-

tor

Kompe-

tensi

Dasar

Mendes-

kripsikan

kenam-

pakan

permukaan

bumi

(daratan

dan

sebaran

air)

Menyebutkan

lima

kenampakan

permukaan

bumi

81 65 65 70 60

Menyebutkan

lima

penyebab

perubahan

permukaan

bumi

55 60 55 57

Menyebutkan

lima cara

mencegah

kerusakan

permukaan

bumi

50 60 50 53

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan meliputi dua siklus, dan dalam tiap siklus

ada beberapa tahapan, yaitu Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting),

Pengamatan (Observing) dan Refleksi (Reflecting).

Melalui penelitian dalam dua siklus tersebut diharapkan dapat

mencapai tujuan penelitian, yaitu dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada

materi Permukaan Bumi melalui media audio visual pada siswa Kelas VI

Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi Kabupaten Tegal.

Pelaksanaan penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Siklus I

Pembelajaran mata pelajaran IPA dengan standar kompetensi

memahami kenampakan permukaan bumi dan langit, cuaca dan

pengaruhnya pada manusia, serta kompetensi dasar mendeskripsikan

kenampakan permukaan bumi (daratan dan sebaran air) dilaksanakan

pada hari Senin tanggal 18 April 2011, meliputi tahapan-tahapan :

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil pre tes yang peneliti berikan kepada siswa pada

hari Sabtu tanggal 16 April 2011 yang hasilnya masih sangat

rendah, peneliti melakukan perencanaan tindakan, yaitu :

1) Menyusun silabus berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas VI SDLB Tuna Grahita Ringan.

2) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

3) Menyiapkan sumber-sumber belajar.

4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mengetahui

daya serap siswa terhadap materi ajar.

5) Menyiapkan lembar kinerja yang akan diberikan dalam

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

diskusi kelompok, untuk mengetahui pemahaman konsep

siswa terhadap materi ajar.

6) Menyiapkan media dan alat pembelajaran.

7) Menyiapkan lembar observasi untuk mencatat hal-hal yang

terjadi selama proses pembelajaran baik untuk siswa maupun

guru.

8) Menyiapkan sarana dokumentasi untuk merekam kegiatan

siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Tindakan

Langkah-langkah yang dilaksanakan pada tahap tindakan adalah

sebagai berikut :

1) Peneliti menyiapkan ruangan yang secara khusus dikondisikan

agar cukup cahaya dan terhindar dari kebisingan, dan

disiapkan pula media dan alat pembelajaran yang diperlukan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Secara garis besar, tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan

yang tersusun dalam RPP, yaitu :

a). Pendahuluan

(1) Memotivasi siswa dengan menunjukkan tayangan

salah satu peristiswa bencana alam.

(2) Tanya jawab tentang tayangan peristiwa bencana alam

yang baru disaksikan siswa.

(3) Menginformasikan cakupan materi dan tujuan

pembelajaran kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

(a) Menunjukkan tayangan animasi permukaan bumi.

(b) Tanya jawab tentang macam-macam permukaan

bumi.

(c) Menunjukkan tayangan beberapa peristiwa

penyebab perubahan permukaan bumi, antara

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

lain : air pasang-air surut, erosi, abrasi, kebakaran

hutan, dan badai.

(d) Tanya jawab tentang macam-macam penyebab

perubahan permukaan bumi.

(e) Menunjukkan tayangan akibat perubahan

permukaan bumi.

(f) Tanya jawab tentang akibat perubahan permukaan

bumi.

(g) Menunjukkan tayangan cara mencegah kerusakan

permukaan bumi.

(h) Tanya jawab tentang bermacam-macam cara

mencegah kerusakan permukaan bumi.

(2) Elaborasi

(a) Memberikan Lembar Kinerja Siswa (LKS)

kepada siswa.

(b) Membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal

dalam Lembar Kinerja Siswa (LKS).

(3) Konfirmasi

(a) Menanyakan kepada siswa tentang kesulitan-

kesulitan dalam mengerjakan soal-soal dalam

LKS.

(b) Menjawab bersama pertanyaan-pertanyaan dalam

LKS.

c) Penutup

(1) Bersama-sama dengan siswa menyebutkan kembali

kenampakan permukaan bumi, penyebab perubahan

permukaan bumi dan akibatnya, serta cara mencegah

kerusakan permukaan bumi.

(2) Siswa mengerjakan Pos Tes I.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap situasi yang terjadi selama kegiatan

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pembelajaran dilakukan oleh seorang kolaborator.

Hal-hal yang diamati dan dicatat dalam lembar observasi, terdiri

dari :

1) Aktivitas belajar siswa, meliputi :

(a) Pra Pembelajaran.

(b) Kegiatan Membuka Pelajaran.

(c) Kegiatan Inti Pembelajaran.

(1) Penjelasan Materi Pembelajaran.

(2) Pendekatan/Strategi Belajar.

(3) Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar.

(4) Penilaian proses dan hasil belajar.

(5) Penggunaan bahasa.

(d) Penutup.

2) Kegiatan Belajar Siswa, meliputi :

(a) Kapan siswa mulai berkonsentrasi untuk belajar.

(b) Kapan siswa berhenti berkonsentrasi dalam belajar.

(c) Pelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari

pengamatan.

3) Penilaian RPP, meliputi :

(a) Perumusan masalah.

(b) Rumusan kompetensi dan indikator.

(c) Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar.

(d) Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran.

(e) Strategi pembelajaran.

(f) Penilaian hasil belajar.

4) Implementasi RPP, meliputi :

(a) Pra pembelajaran.

(b) Membuka pembelajaran.

(c) Kegiatan Inti Pembelajaran :

(1) Penguasaan materi pelajaran.

(2) Pendekatan/strategi pembelajaran.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

(3) Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar.

(4) Pembelajaran yang menantang dan memacu

keterlibatan siswa.

(5) Penilaian proses dan hasil belajar.

(6) Penggunaan bahasa.

(d) Penutup.

d. Refleksi

Peneliti menganalisa data yang diperoleh berdasarkan hasil pre tes

dan pos tes yang dikerjakankan siswa sebelum dan sesudah proses

pembelajaran.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada

Siklus I belum berhasil, maka perlu dilakukan proses pembelajaran

Siklus II.

2. Siklus II

Siklus II merupakan pembelajaran pengulangan dari materi yang

terdapat dalam Siklus I, dengan perubahan metode yang digunakan,

yaitu metode diskusi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

konsep siswa terhadap materi ajar yang disajikan. Pengulangan materi

dan perubahan metode pada Siklus II ini dilakukan karena berdasarkan

nilai pos tes yang diberikan kepada siswa pada Siklus I, dari tujuh orang

siswa, masih terdapat dua orang siswa yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) 60, atau dengan kata lain tingkat

ketuntasan belajar siswa belum mencapai 80% dari jumlah siswa. Siklus

II ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 April 2011, dengan

tahap-tahap sebagai berikut :

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dalam Siklus II ini meliputi :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan Lembar Kinerja yang akan dikerjakan siswa

secara diskusi.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

b. Tindakan

Langkah-langkah dalam tindakan ini adalah sebagai berikut :

1) Peneliti menyiapkan ruangan yang dikondisikan agar

mendapatkan cahaya yang cukup dan terhindar dari

kebisingan.

2) Pelaksanaan tindakan, meliputi :

a) Pendahuluan.

(1) Memotivasi siswa dengan menunjukkan tayangan

salah satu peristiwa bencana alam.

(2) Tanya jawab tentang tayangan peristiwa bencana alam

yang baru disaksikan siswa.

(3) Menginformasikanm cakupan materi dan tujuan

pembelajaran kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

(1) Eksplorasi

(a) Menayangkan dan menjelaskan animasi

permukaan bumi.

(b) Menayangkan dan menjelaskan peristiswa air

pasang dan air surut.

(c) Menayangkan dan menjelaskan peristiwa abrasi.

(d) Menayangkan dan menjelaskan peristiwa erosi.

(e) Menayangkan dan menjelaskan peristiwa

kebakaran hutan.

(f) Menayangkan dan menjelaskan peristiwa angin

topan/badai.

(g) Menayangkan gambar-gambar dan menjelaskan

cara mencegah erosi, abrasi, banjir, longsor dan

kerusakan hutan.

(2) Elaborasi

(a) Memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok

diskusi.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

(b) Memberikan lembar kinerja kepada siswa untuk

dikerjakan secara diskusi.

(c) Membimbing siswa dalam melakukan diskusi

kelompok.

(3) Konfirmasi

(a) Memberikan tanggapan atas hasil diskusi siswa.

(b) Menanyakan kepada siswa tentang kesulitan

siswa dalam diskusi.

(c) Menjawab bersama, pertanyaan-pertanyaan

dalam lembar kinerja secara lisan.

c) Penutup

(1) Bersama-sama dengan siswa menyebutkan kembali

kenampakan permukaan bumi, penyebab perubahan-

perubahan permukaan bumi dan akibatnya, serta cara

mencegah kerusakan permukaan bumi.

(2) Siswa mengerjakan soal Pos Tes II.

c. Pengamatan

Hal-hal yang diamati oleh kolaborator dalam Siklus II sama dengan

hal-hal yang diamati dalam Siklus I, yaitu :

1) Aktivitas belajar siswa, meliputi :

(a) Pra Pembelajaran.

(b) Kegiatan Membuka Pelajaran.

(c) Kegiatan Inti Pembelajaran.

(1) Penjelasan Materi Pembelajaran.

(2) Pendekatan/Strategi Belajar.

(3) Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar.

(4) Penilaian proses dan hasil belajar.

(5) Penggunaan bahasa.

(d) Penutup.

2) Kegiatan Belajar Siswa, meliputi :

(a) Kapan siswa mulai berkonsentrasi untuk belajar.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

(b) Kapan siswa berhenti berkonsentrasi dalam belajar.

(c) Pelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari

pengamatan.

3) Penilaian RPP, meliputi :

(a) Perumusan masalah.

(b) Rumusan kompetensi dan indikator.

(c) Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar.

(d) Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran.

(e) Strategi pembelajaran.

(f) Penilaian hasil belajar.

4) Implementasi RPP, meliputi :

(a) Pra pembelajaran.

(b) Membuka pembelajaran.

(c) Kegiatan Inti Pembelajaran :

(1) Penguasaan materi pelajaran.

(2) Pendekatan/strategi pembelajaran.

(3) Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar.

(4) Pembelajaran yang menantang dan memacu

keterlibatan siswa.

(5) Penilaian proses dan hasil belajar.

(6) Penggunaan bahasa.

(d) Penutup.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator,

menunjukkan bahwa pada Siklus II telah terjadi peningkatan dalam

hal aktivitas belajar siswa, kegiatan belajar siswa, penilaian RPP

maupun implementasi RPP. Begitu pula hasil pos tes pada Siklus II

telah menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh selama pelaksanaan

Siklus I dan Siklus II baik dalam implementasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) maupun pelaksanaan pos tes, telah menunjukkan

adanya peningkatan hasil belajar pada siswa Kelas VI Tunagrahita Ringan

SDLB Negeri Slawi. Hal tersebut dapat dilihat dari uraian berikut ini :

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator, peneliti

sebagai guru dalam proses pembelajaran mendapat penilaian dari

hasil pengamatan yang meliputi :

1) Pra pembelajaran : menunjukkan bahwa peneliti telah

menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran serta

memeriksa kesiapan siswa dengan cukup baik.

2) Membuka pembelajaran : menunjukkan bahwa kegiatan

apersepsi telah sesuai dengan materi ajar.

3) Kegiatan Inti Pembelajaran

(a) Penguasaan materi pembelajaran, menunjukkan peneliti

cukup menguasai materi pembelajaran, mengkaitkan

materi dengan pengetahuan lain yang relevan,

menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar

dan mengkaitkan materi ajar dengan realitas kehidupan.

(b) Pendekatan/strategi pembelajaran, menunjukkan bahwa :

pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan kompetensi

yang akan dicapai, pembelajaran sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan siswa, pembelajaran

dilaksanakan secara runtut, dapat menguasai kelas,

pelaksanaan pembelajaran bersifat kontekstual,

pembelajaran memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

serta pembelajaran sesuai dengan waktu yang

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dialokasikan.

(c) Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar,

menunjukkan bahwa peneliti cukup terampil dalam

penggunaan media, menghasilkan pesan yang menarik dan

menggunakan media secara efektif dan efisien.

(d) Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan

siswa, menunjukkan bahwa peneliti dapat menumbuhkan

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, merespon

positif partisipasi siswa, memfasilitasi terjadinya interaksi

guru, siswa dan sumber belajar, menunjukkan sikap

terbuka terhadap respon siswa, menunjukkan hubungan

antar pribadi yang kondusif serta menumbuhkan keceriaan

dan antusiasme siswa dalam belajar.

(e) Penilaian proses dan hasil belajar, menunjukkan bahwa

untuk memantau kemajuan belajar, peneliti telah

melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi.

(f) Penggunaan bahasa, menunjukkan bahwa peneliti

menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar,

menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar serta

menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.

4) Penutup, menunjukkan bahwa peneliti telah melaksanakan

tindak lanjut.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

b. Kemampuan Siswa

Berdasarkan hasil pre tes dan pos tes dalam Siklus I dapat disajikan

dalam tabel dan grafik sebagai berikut :

Tabel 4. Nilai Pre Tes IPA materi Permukaan Bumi Kelas VI

Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi

No. Nama Nilai Pre Tes Keterangan

1.

AS

35

20 = 1 siswa

2.

DN

45

35 = 1 siswa

3.

EH

60

45 = 1 siswa

4.

EL

50

50 = 1 siswa

5.

GR

65

60 = 1 siswa

6.

LR

70

65 = 1 siswa

7. NF 20 70 = 1 siswa

Jumlah 345

Rata-rata 49,29

Nilai Terendah 20

Nilai Tertinggi 70

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Grafik 1. Nilai Pre Tes IPA materi Permukaan Bumi

Kelas VI Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi

Tabel 5. Nilai Tes Siklus I IPA materi Permukaan Bumi

Kelas VI Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi

No. Nama Nilai Tes

Siklus I Keterangan

1. AS 40 40 = 1 siswa

2. DN 65 55 = 1 siswa

3. EH 65 65 = 2 siswa

4. EL 70 70 = 2 siswa

5. GR 70 75 = 1 siswa

6. LR 75

7. NF 55

Jumlah 440

Rata-rata 62,86

Nilai Terendah 40

Nilai Tertinggi 75

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

AS DN EH EL GR LR NF

Nil

ai

Nama Siswa

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Grafik 2. Nilai Tes Siklus I IPA materi Permukaan Bumi

Kelas VI Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi

Tabel 6. Perbandingan Nilai Pre Tes dan Nilai Tes Siklus I IPA

materi Permukaan Bumi Kelas VI Tunagrahita Ringan

SDLB Negeri Slawi

No. Nama Pre Tes Tes

Siklus I Keterangan

1. AS 35 40 Naik (Belum tuntas)

2. DN 45 65 Naik (Tuntas)

3. EH 60 65 Naik (Tuntas)

4. EL 50 70 Naik (Tuntas)

5. GR 65 70 Naik (Tuntas)

6. LR 70 75 Naik (Tuntas)

7. NF 20 55 Naik (Belum tuntas)

Jumlah 345 440 Meningkat

Rata-rata 49,29 62,86 Meningkat

Nilai Terendah 20 40 Meningkat

Nilai Tertinggi 70 75 Meningkat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

AS DN EH EL GR LR NF

Nil

ai

Nama Siswa

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Grafik 3. Perbandingan Nilai Pre Tes dan Nilai Tes Siklus I IPA

materi Permukaan Bumi Kelas VI Tunagrahita Ringan

SDLB Negeri Slawi

2. Hasil Penelitian Siklus II

a. Implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus II merupakan usaha perbaikan dari pelaksanaan

Siklus I yang belum berhasil menanamkan konsep materi ajar

kepada siswa. Pelaksanaan siklus ini lebih menekankan pada

metode diskusi daripada metode ceramah dan tanya jawab. Hal-hal

yang diamati dan mendapatkan penilaian dari kolaborator adalah

sebagai berikut :

1) Pra pembelajaran : menunjukkan bahwa peneliti telah

menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran serta

memeriksa kesiapan siswa.

2) Membuka pembelajaran, menunjukkan kesesuaian kegiatan

apersepsi dengan materi ajar dan telah menyampaikan

kompetensi yang akan dicapai.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

AS DN EH EL GR LR NF

Nil

ai

Nama Siswa

Pre Tes

Tes Siklus I

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3) Kegiatan Inti Pembelajaran :

(a) Penguasaan materi pembelajaran, menunjukkan peneliti

menguasai materi pembelajaran, mengkaitkan materi

dengan pengetahuan lain yang relevan, menyampaikan

materi ajar sesuai dengan hierarki belajar, dan

mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan.

(b) Pendekatan/strategi pembelajaran menunjukkan bahwa

peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai, melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kebutuhan siswa, melaksanakan pembelajaran secara

runtut, menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran

bersifat kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, dan

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang

dialokasikan.

(c) Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar,

menunjukkan keterampilan peneliti dalam penggunaan

media, menghasilkan pesan yang menarik dan

menggunakan media secara efektif dan efisien.

(d) Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan

siswa, menunjukkan bahwa peneliti dapat menumbuhkan

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, merespon

partisipasi siswa, menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon siswa, menunjukkan hubungan antar pribadi yang

kondusif, dan menunjukkan keceriaan siswa dalam belajar.

(e) Penilaian proses dan hasil belajar, menunjukkan bahwa

untuk memantau kemajuan belajar, peneliti melakukan

penilaian akhir sesuai dengan kompetensi.

(f) Penggunaan bahasa, menunjukkan bahwa peneliti

menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar,

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar dan

menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.

4) Penutup, menunjukkan bahwa peneliti melakukan refleksi

pembelajaran dengan melibatkan siswa.

b. Kemampuan Siswa

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil pos tes dalam

Siklus II dapat dilihat data pada tabel sebagai berikut :

Tabel 7. Nilai Tes Siklus II IPA materi Permukaan Bumi Kelas

VI Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi

No. Nama Nilai Tes

Siklus II Keterangan

1. AS 40 40 = 1 siswa

2. DN 70 60 = 1 siswa

3. EH 75 70 = 1 siswa

4. EL 80 75 = 1 siswa

5. GR 85 80 = 2 siswa

6. LR 80 85 = 1 siswa

7. NF 60

Jumlah 490

Rata-rata 70

Nilai Terendah 40

Nilai Tertinggi 85

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Grafik 4. Nilai Tes Siklus II IPA materi Permukaan Bumi

pada Siswa Kelas VI Tunagrahita Ringan

SDLB Negeri Slawi

Tabel 8. Perbandingan Nilai Tes Siklus I dengan Nilai Tes

Siklus II IPA materi Permukaan Bumi Kelas VI

Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi

No. Nama Tes

Siklus I

Tes

Siklus II Keterangan

1. AS 40 40 Tetap (Belum tuntas)

2. DN 65 70 Naik (Tuntas)

3. EH 65 75 Naik (Tuntas)

4. EL 70 80 Naik (Tuntas)

5. GR 70 85 Naik (Tuntas)

6. LR 75 80 Naik (Tuntas)

7. NF 55 60 Naik (Tuntas)

Jumlah 440 490 Meningkat

Rata-rata 62,86 70 Meningkat

Nilai Terendah 40 40 Tetap

Nilai Tertinggi 75 85 Meningkat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

AS DN EH EL GR LR NF

Nil

ai

Nama Siswa

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Grafik 5. Perbandingan Nilai Tes Siklus I dengan Nilai Tes Siklus

II IPA materi Permukaan Bumi Kelas VI Tunagrahita

Ringan SDLB Negeri Slawi

Tabel 8 dan grafik 5 menunjukkan bahwa pada Siklus II ini

hasil belajar siswa meningkat cukup signifikan. Hal tersebut dapat

terlihat dari perbandingan Siklus I dengan nilai rata-rata 62,86 dan

Siklus II dengan nilai rata-rata 70. Berdasarkan hasil tersebut telah

membuktikan bahwa media audio visual dapat meningkatkan hasil

belajar IPA pada materi permukaan bumi pada Siswa Kelas VI

Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Jika melihat tabel 4, nilai rata-rata Pre Tes yang dilakukan sebelum

penelitian adalah 49,29. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, pada

Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 62,86. Kondisi

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

AS DN EH EL GR LR NF

Nil

ai

Nama Siswa

Tes Siklus I

Tes Siklus II

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

ini belum menunjukkan ketuntasan belajar siswa, dikarenakan dari tujuh

siswa yang menjadi subjek penelitian, masih ada dua siswa yang nilai pos

tesnya masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60,

atau dengan kata lain ketuntasan belajar siswa secara klasikal baru mencapai

71,43%. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan, yaitu dengan

pembelajaran Siklus II. Setelah mengikuti pembelajaran pada Siklus II ini,

pencapaian nilai siswa mengalami peningkatan, baik secara individu

maupun rata-rata klasikal. Nilai rata-rata Tes siswa meningkat dari 62,86

menjadi 70. Meskipun satu siswa belum dapat mencapai KKM, namun

secara klasikal ketuntasan belajar siswa sudah mencapai 85,71%.

Perbandingan nilai Pre Tes, nilai Tes Siklus I dan nilai Tes Siklus II

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 9. Perbandingan Nilai Pre Tes, Nilai Tes Siklus I dan Nilai Tes

Siklus II IPA materi Permukaan Bumi Kelas VI Tunagrahita

Ringan SDLB Negeri Slawi

No. Subjek Pre Tes Tes

Siklus I

Tes

Siklus II Keterangan

1. AS 35 40 40 Tetap

2. DN 45 65 70 Meningkat

3. EH 60 65 75 Meningkat

4. EL 50 70 80 Meningkat

5. GR 65 70 85 Meningkat

6. LR 70 75 80 Meningkat

7. NF 20 55 60 Meningkat

Jumlah 345 440 490 Meningkat

Rata-rata 49,29 62,86 70 Meningkat

Nilai Terendah 20 40 40 Meningkat

Nilai Tertinggi 70 75 85 Meningkat

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Grafik 6. Perbandingan Nilai Rata-rata Pre Tes, Tes Siklus I dan

Tes Siklus II

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Tunagrahita Ringan yang mempunyai karakteristik mudah lupa, lamban

dalam mempelajari hal-hal yang baru dan mempunyai kesulitan dalam

mempelajari pengetahuan yang bersifat abstrak.

Peningkatan hasil belajar siswa Tunagrahita Ringan dari rata-rata

49,29 menjadi 62,86 dan meningkat lagi menjadi 70, membuktikan bahwa

penggunaan media audio visual sangat baik untuk meningkatkan hasil

belajar siswa tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohani dan Ahmad

dalam Ketut Juliantara (http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11media-

audio-visual-slide-bersuara/) yang antara lain menyatakan bahwa media

audio visual lebih menarik perhatian, dapat digunakan secara klasikal

maupun individu, dapat diputar dan dilihat berulang-ulang, dapat dipercepat

atau diperlambat, sangat praktis dan menyenangkan. Oleh karena itu untuk

lebih meningkatkan hasil belajar yang signifikan, perlu adanya

pengembangan dan pengayaan dalam penggunaan media audio visual

tersebut.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pre Tes Tes Siklus I Tes Siklus II

Nil

ai

Tes

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Satu siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) 60, melalui wawancara dan pengamatan terungkap bahwa siswa

tersebut tergolong tunagrahita ringan yang mempunyai kecenderungan

lebih lambat bila dibandingkan dengan siswa lain, mengalami kesulitan

dalam memahami konsep dan lambat dalam membaca. Hal ini sesuai

pendapat Tjutju Sutjihati Somantri (1996 :85) yang menyatakan bahwa

kapasitas belajar anak tunagrahita, terutama yang bersifat abstrak seperti

belajar berhitung, menulis dan membaca juga terbatas, kemampuan

belajarnya cenderung tanpa pengertian.

Meskipun begitu, siswa tersebut memiliki sikap yang positif

terhadap pembelajaran. Hal tersebut terlihat dari perhatiannya pada saat

pembelajaran dan kesungguhannya dalam mengerjakan pos tes, baik pada

Siklus I maupun Siklus II. Perhatian dan kesungguhan siswa tersebut harus

terus dirangsang oleh guru dengan pemberian reward, sehingga semangat

belajarnya dapat tumbuh dan berkembang.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VI Tunagrahita

Ringan SDLB Negeri Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2010/2011

dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi : 1) tahap

perencanaan; 2) tahap tindakan; 3) tahap pengamatan dan 4) tahap refleksi.

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah media audio visual dapat

meningkatkan hasil belajar IPA pada materi permukaan bumi pada siswa

Kelas VI Tunagrahita Ringan Semester II SDLB Negeri Slawi, Kabupaten

Tegal, Tahun Ajaran 2010/2011.

B. Saran

Berdasarkan pelaksanaan proses penelitian tindakan kelas di Kelas

VI Siswa Tunagrahita Ringan SDLB Negeri Slawi, Kabupaten Tegal dapat

disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu diharapkan agar

kepala sekolah menganjurkan kepada para guru agar menggunakan

media audio visual sebagai media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar, karena dengan menggunakan media audio visual,

pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan, tidak

membosankan, dapat meningkatkan pemahaman siswa, dan dapat

membangkitkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi Guru

Perkembangan teknologi informasi memberi kesempatan kepada guru

agar lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan media pembelajaran

serta metode yang sesuai dengan karakteristik siswa dalam proses

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 201 commit to user ii UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

belajar mengajar. Oleh karena itu diharapkan agar para guru

menggunakan media audio visual, karena media audio visual

merupakan media yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di

berbagai tingkatan kelas, sangat praktis dan menyenangkan, mudah

digunakan, relatif tidak mahal, dapat dipakai untuk belajar secara

perorangan, kelompok maupun klasikal dan dapat dipakai berulang kali.

Media audio visual dapat menarik perhatian siswa, tidak membosankan,

dapat menampilkan berbagai objek, dapat menampilkan konsep yang

abstrak menjadi konkrit, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar

dan hasil belajar siswa dapat menjadi lebih baik.